pasar lelang komoditi agro provinsi bali telah resmi di revitalisasi

Upload: gustinoes-dedy

Post on 29-Feb-2016

42 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Pasar Lelang Komoditi Agro Provinsi Bali Telah Resmi Di RevitalisasiKamis, 22 Januari 2015

Pasar Lelang Forward Komoditi Agro Bali merupakan pasar yang terorganisir dan wahana bertemunya para penjual dan para pembeli dengan menggunakan sistem lelang. Berdirinya Pasar Lelang Komoditas bertujuan untuk efisiensi mata rantai perdagangan, sarana pembentukan harga yang transparan, menciptakan referensi harga, serta membangun dan memperluas jaringan usaha. Kegiatan pasar lelang di Bali yang dilaksanakan selama ini telah melibatkan berbagai pihak seperti : Petani Produsen/Kelompok Tani, Pedagang, Koperasi, Swalayan, Pengusaha dari seluruh Bali dan luar Bali termasuk instansi teknis terkait, baik ditingkat Provinsi maupun Kabupaten/ Kota se Bali. Dengan adanya program Revitalisasi yang diterbitkan oleh Bappebti (Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi) tersebut maka melalui Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Bali melakukan Launching Revitalisasi Pasar Lelang. Melalui Program Revitalisasi Pasar Lelang, penyelenggaraan Pasar Lelang Komoditas ini akan diserahkan dari pihak Dinas yang membidangi perdagangan kepada pihak swasta, agar Pasar Lelang Komoditas dapat mandiri dan profesional. Mandiri berarti penyelenggaraan dilakukan tanpa dukungan dari APBN/APBD, sedangkan professional berarti penyelanggaraan dilakukan secara optimal. Sementara itu, Dinas yang membidangi perdagangan akan fokus pada pengaturan, pembinaan, dan pengawasan Pasar Lelang Komoditas.Launching Pasar Lelang Forward Komoditi Agro disamping untuk memasyarakatkan serta memantapkan kegiatan pasar lelang, telah dilaksanakan pada hari Jumat, 12 Desember 2014 pukul 11.00 wita yang bertempat di gedung BCIC (Bali Creative Industry Centre), berlangsung dengan baik. Dalam acara launching tersebut di hadiri oleh BAPPEBTI, PT. KBI, Koperasi Pegawai Negeri Praja Bali, Biro Ekonomi dan Pembangunan Pemerintah Provinsi Bali, Biro Hukum Pemerintah Provinsi Bali, Dinas Perindag dan Koperasi Jawa Barat dan NTB, Dinas teknis terkait dilingkungan Pemerintah Povinsi Bali, Dinas teknis terkait dilingkungan Pemerintah Kabupaten/ Kota se Bali, Petani, Produsen, Pedagang, Distributor, Toko Swalayan, Pihak Hotel & Restaurant dan Asosiasi yang terkait dengan kegiatan Pasar Lelang Komoditi Agro.Pada kesempatan tersebut Ibu Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinisi Bali menyampaikan bahwa proses pelaksanaan Pasar Lelang sejak tahun 2005 hingga tahun 2014. Dari tahun 2005 sampai dengan 2011 nilai transaksi yang terjadi di pasar lelang Bali mencapai Rp 1,015,280,512,500,- ( Satu Triliyun Lima Belas Milyard Dua Ratus Juta Delapan Puluh Ribu Lima Ratus Dua Belas Ribu Lima Ratus Rupiah).. Dari hasil Pasar Lelang Bali dari tahun 2005 sampai dengan 2011 tersebut sebagai dasar acuan untuk merevitalisasi Pasar lelang Bali pada tahun 2012 yang disarankan oleh BAPPEBTI beserta 5 daerah lain nya di Indonesia. Maka dari itu berdasarkan arahan dari BAPPEBTI, Dinas membentuk Tim Promotor yang menyusun dan menyiapkan segala jenis administrasi seperti Peraturan Tata Tertib Pasar Lelang Bali ( PTT ), Standard Operational Procedure ( SOP ), Bussiness Plan, Trading Rules, Kelembagaan, dan Perjanjian Jual Beli. Setelah kelengkapan administrasi dan kelembagaan terbentuk maka pada tanggal 12 Desember 2014 Pasar Lelang Bali siap di serahkan kepada KPN Praja Bali. Selain itu ibu kepala dinas juga menyampaikan bahwa Pasar Lelang Bali juga memiliki website yang beralamat di www.pasarlelangbali.com .

Dalam kesempatan berikut nya Kepala Bappebti Bapak Sutriono Edi, menyampaikan maksud dan tujuan dari Revitalisasi Pasar Lelang. Maksud dari Revitalisasi ini agar Pasar Lelang tersebut dapat menjadi Pasar Lelang yang Mandiri dan Profesional. \"Mandiri berarti penyelenggaraan dilakukan tanpa dukungan APBN/APBD, sedangkan Profesional berarti penyelenggaraan dilakukan oleh swasta sehingga pengembangan Pasar Lelang Komoditas dapat dilakukan secara optimal. Kepala BAPPEBTI juga menyampaikan harapannya agar nantinya pasar lelang juga bisa menjadi liquid dan bisa meresap di insan perdagangan.\" jelas Sutriono Edi. Diakhir pengarahan dari Bapak Kepala BAPPEBTI menyampaikan Pasar Lelang Online agar dapat berjalan nantinya berbarengan mendampingi Pasar Lelang Offline, maka dari itu di perlukan support dari Penyelenggara penjaminan seperti PT KBI dan dari Pihak Bank.Pada Acara tersebut juga di serahkan sertifikat revitalisasi yang diserahkan oleh kepala BAPPEBTI kepada Kepala KPN Praja yang pada saat itu di wakili oleh Dra. Ni Wayan Trisningsih, M.Si sebagai Manajer dari KPN Praja dan Ibu Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Bali sebagai Saksi dalam penyerahan sertifikat revitalisasi tersebut, sebagai bukti bahwa Pasar Lelang Bali telah resmi diserahkan oleh Koperasi Pegawai Negeri Praja Provinsi Bali.Tentang KamiPasar Lelang adalah wahana bertemunya antara Penjual (Petani) dengan Pembeli yang dikelola secara tertib dan teratur, dapat memperpendek mata rantai perdagangan, mampu menyajikan komoditas produk Agro yang bermutu dan harga yang terbentuk secara transparan serta diharapkan dapat menguntungkan semua pihak. Kami mengajak pihak-pihak yang berkepentingan untuk bertransaksi di pasar lelang Bali.http://www.pasarlelangbali.com/news-detail/20/pasar-lelang-komoditi-agro-provinsi-bali-telah-resmi-di-revitalisasi

Potong Peran Tengkulak dengan Pasar Lelang AgrobisDec 17, 2014 - 09:43 PASAR AGRO

PASARKITA.CO, SIDOARJOSalah satuproblem mendasar sektor pertanian adalahputusnya mata rantai produksi dan distribusi. Juga, kelangkaan bahan baku pada saat dimulainya proses produksi.Mahalnya harga pupuk, minimnya ketersediaan lahan pertanian, hingga dominasi peran tengkulak dalam proses penjualan hasil pertanian, adalah sebagian problem yang selama ini dihadapi petani.Untuk mengatasi problematika itu, Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Jatim menggelar Pasar Lelang Agrobisnis sejak beberapa tahun lalu. Di pasar lelang ini, produsen dan konsumen bertemu secara langsung dan membuat kesepakatan harga yang menguntungkan kedua belah pihak. Tidak ada tengkulak atau perantara.Pasar lelang ini dimaksudkan untuk memotong mata rantai perdagangan, mendekatkan produsen dan konsumen. Dengan demikian, akan timbul harga yang kompetitif, ujar Kepala Disperindag Jatim Warno Harisasono, saat ditemui PASARKITA.CO di Puspa Agro, Sidoarjo, Selasa (16/12/2014).Dalam gelaran Pasar Lelang Agrobis ke-124 di Puspa Agro hari ini, berbagai produkpertanian ditawarkan. Termasuk hasil industri, buah-buahan, polowijo, dan hasil perkebunan. Beras dan jagung menjadi produk unggulan kami, jelas mantan Kepala Badan Penanaman Modal (BPM) Jatim ini.Di Pasar Lelang Agribis, penjual dan pembeli datang dari berbagai daerah. Selain kabupaten/kota di Jatim, mereka juga berasal dariJakarta, Bandung, Sumatera dan Bali. Karena Jatim termasukprodusen besar, pembeli biasanya banyak dari luar Jatim. Sedangkan penjualnya dari kalangan gabungan kelompok tani (Gapoktan), ungkap Hari.Pria berkacamata ini menambahkan, pasar lelang yang digelar setiap bulan sekalisangat membantu produsen dan konsumen. Dulu, misalnya, harga kubis di pasaran hanya dihargai Rp 500 per kilogram oleh tengkulak. Padahal, setelah dibawa ke Surabaya, dijual dengan harga Rp 2.500 per kilogram, imbuhnya.Denganbertemunya kedua pihak, hargayang semula dipatok Rp 500 bisa naik menjadi Rp 1.000 per kilogram. Konsumenjuga bisa memperoleh harga lebih murah, dari Rp 2.500 menjadi Rp 2.000 per kilogram. Kalau begini, kan mereka sama-sama untung, tutur Hari bangga.Dalam setiap lelang, rata-ratatransaksi yang tercatat cukup fantastis, bisa mencapai Rp 20-25 miliar. Tapi, menjelang Lebaran, atau Natal dan Tahun Baru, volume transaksi cenderung lebih sepikarena kendala transportasi.Satu bulan sebelum Hari Besar, Pasar Lelang biasanya mencatat transaksi hingga puluhan miliar. Bahkan, pernah mencatatkan transaksi hingga Rp 60-80 miliar, ujar Hamid Pelu, salah satu panitia lelang.Anda berminat mengikuti kegiatan ini? Silahkan datang ke Gedung Tani Puspa Agro, Sidarjo, setiap Selasa minggu keempat. Janganlupa, bawalah contoh barang yang hendak Anda pasarkan pada kesempatan tersebut. (Davida Ruston Khusen)http://beritapasar.com/potong-peran-tengkulak-dengan-pasar-lelang-agrobis/

Pasar Lelang Komoditas Resmi Dikelola Puspa AgroDec 17, 2014 - 19:52 PASAR AGRO

PASARKITA.CO, SIDOARJOKepala Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti) Kementerian Perdagangan Sutriono Edi terus melakukan terobosan untuk menggenjot kesejahteraan petani dan pedagang. Satu per satu daerah didorong untuk mengembangkan Pasar Lelang Komoditas (PLK). Setelah Semarang dan Bali, Selasa (16/12/2014) kemarin, Sutriono meresmikan PLK di Sidoarjo.Pengembangan PLK dimaksudkan untuk memperpendek mata rantai perdagangan komoditas pertanian. Tujuan lainnya, memberikan kepastian harga, kualitas, kuantitas, dan waktu penyerahan serta cara penyimpanan produk pertanian dengan biaya rendah. PLK juga bertujuan mengubah pola pikir petani agar menjadi lebih modern dan memiliki visi sebagai pengusaha, ujar Sutriono.Kami ingin mengubah pola pikir petani yang sederhana menjadi modern. Yakni, petani pekerja menjadi petani pengusaha, tegas Sutriono dalam peluncuran Revitalisasi PLK di Pasar Induk Modern Agrobis Puspa Agro, Sidoarjo, Jawa Timur, Selasa (16/12/2014).Khususmenghadapi berlakunya Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) 2015, Sutriono meminta Puspa Agro memberdayakan petani dan terus memperluas serta memperkuat jaringan pasar. Selain itu, terus memperluas akses pemasaran hasil panen petani dan menghasilkan komoditas yang berkualitas.Dia menambahkan,PLK ingin menciptakan insentif bagi peningkatan produksi dan mutu komoditas hasil pertanian. Dengan adanya PLK, diharapkan tercipta transparansi harga yang wajar, sehingga petani dapat merencanakan pola budidaya tanam. Dengan demikian, petani lebih berkonsentrasi untuk meningkatkan kualitas dan produktivitasnya, imbuh Sutriono.Revitalisasi PLK kini lebih mengedepankan kemandirian dan profesionalisme. Diharapkan, revitalisasi ini akan membentuk lembaga penyelenggara PLK yang mampu melihat peluang bisnis dalam mengembangkan pasar lelang sebagai suatu unit bisnis yang mendukung pemasaran komoditas di Indonesia, paparSutriono.Acara peresmian Puspa Agro sebagai penyelenggara PLK ditandai dengan serah terima kewenangan pengelolaan dari Kementerian Perdagangan kepada PT Puspa Agro. Secara simbolik, proses serah terima dilakukan oleh Kepala Biro Pasar Fisik dan Jasa, Kementerian Perdagangan, Retno Rukmawati bersama Direktur PT Puspa Agro, Abdullah Muhibbudin.Retno mengatakan, serah terima kewenangan ini ditujukan agar pengelelolaan PLK lebih mandiri dan profesional. Kalau masih ditangani pemerintah, pembiayaannya menggunakan APBD dan tentu terbatas, karena ada koridor tertentu yang tidak boleh dilewati, tuturnya.Meski begitu, jelas Retno, pihaknya tetap akan melakukan pembinaan dan pengawasan untuk memantau perkembangan PLK. Salah satunya, pihaknya akan memantau sistem penjaminan yang bertujuan mengurangi resiko terjadinya gagal serah atau gagal bayar. Dalam pelaksanaanya, setiap penjual dan pembeli diwajibkan menyerahkan sejumlah dana atau barang sebagai jaminan sebelum melakukan transaksi, ujar perempuan berkacamata ini.Untuk diketahui, nilaitransaksiPLK secara nasional pada periode Januari-November 2014 tercatat sebesar Rp 693,7 miliar. Untuk Jawa Timur, nilai transaksi PLK pada 2014 tercatat sebesar Rp 180,7 miliar. Lima jenis komoditas yang mempunyai nilai transaksi terbesar di Jawa Timur adalah sapi sebesar Rp 50,2 miliar, beras Rp 41,6 miliar, cabe Rp 11,2 miliar, kentang Rp 9,9 miliar dan jagung senilai Rp 9,3 miliar. (Davida Ruston Khusen)http://beritapasar.com/pasar-lelang-komoditas-resmi-dikelola-puspa-agro/

Kemendag Akan Revitalisasi Pasar LelangCreated on Saturday, 23 June 2012 12:15Jakarta - Kepala Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti), Syahrul R Sampurnajaya, mengungkapkan, Kemendag akan melakukan revitalisasi terhadap pasar lelang di 5 provinsi di Indonesia. Jelasnya, pasar lelang akan lebih bermanfaat dan berfungsi dengan maksimal bila dikelola oleh swasta profesional.

Demikian disampaikannya dalam konferensi pers di Kemendag, Jumat (22/6).

Sejak tahun 2003 baru sebanyak 21 pasar lelang di daerah provinsi. Tetapi dengan perkembangan pelaksanaan dan implementasinya, kira-kira sekarang tinggal 16 yang masih aktif. Karena pasar lelang yang ada di provinsi, memang masih banyak dikelola oleh Dinas Pemda. Padahal, Kepala Dinas sering berubah-ubah, sehingga tidak tahu latar belakang pasar lelang, ujar Syahrul.

Ia menjelaskan, pasar lelang ayng dimaksudkannya berbeda dengan pasar tradisional. Pasar lelang menghimpun penjual dan pembeli, yang bertransaksi dalam satu tempat, dalam batas tertentu dan tidak setiap hari. Selain itu, pasar lelang bersifat forward, jadi bisa diserahkan kemudian, dengan kualitas dan harga yang disepakati.

Artinya, dengan meningkatkan pasar lelang, kita menumbuhkan produsen yang mempunyai komoditi berpotensial, yang bisa dibeli oleh pedagang disekitarnya. Selain itu juga dapat bertransaksi dengan pedagang lain yang ada di daerah lainnya, ujar Syahrul.

Ia mencontohkan, Gubernur Jawa Timur, menempatkan petugasnya di sejumlah daerah sebagai sarana promosi dan pemasaran. Sehingga ketika diadakan pasar lelang, mereka dapat mengundang dan mengakomodir orang-orang di daerah luar tersebut untuk datang di pasar lelang. Pasar lelang yang dibentuk oleh Pemda Jawa Timur itu dikenal dengan nama Puspa Agro.

Hal ini menjadi contoh kami, agar daerah lain mengikuti Jawa Timur. Jadi jangan dikelola oleh Dinas Pemda, tetapi cukup diserahkan kepada swasta yang memang mengetahui cara pengelolaannya, ujar Syahrul.

Jelasnya, pasar lelang setiap tahunnya menunjukkan peningkatan. Pada tahun 2011, pasar lelang telah menghasilkan total transkasi sebanyak 1,7 triliun.

Syahrul berharap, suatu saat komoditi pasar lelng juga dapat masuk ke dalam bursa, karena sifatnya yang forward. Namun, produk tersebut harus memiliki standarisasi khusus.

Jadi harus merupakan produk yang mempunyai standart dan diperdagangkan di bursa. Sehingga pembeli memperdagangkan di dalam bursa. ujar Syahrul [WS]http://www.gatra.com/ekonomi-1/14587-kemendag-akan-revitalisasi-pasar-lelang.html

Pasar Lelang Agro Targetkan Dua Transaksi Setiap BulanEKONOMI18 Desember, 2014 - 14:36 BANDUNG, (PRLM).- Koperasi Pasar Lelang Agro Jawa Barat menargetkan dua kali transaksi dilakukan setiap bulan mulai Januari 2015. Dengan begitu, perannya dalam menjaga kestabilan harga komoditas dan menekan permainan tengkulak bisa lebih optimal.Ketua Koperasi Pasar Lelang Jawa Barat Ronnie S. Natawidjaja mengatakan, selama ini peran pasar lelang dalam stabilisasi harga komoditas pertanian masih kurang. "Penyebabnya adalah transaksi lelang yang masih belum rutin, karena anggaran pemerintah terbatas. Selama ini Pasar Lelang Agro Jawa Barat hanya menggelar sekitar sepuluh kali transaksi dalam setahun," katanya seusai peresmian Revitalisasi Penyelenggaraan Pasar Lelang Jawa Barat, Kamis (18/12/2014).Dalam revitalisasi, kata Ronnie, pengelolaan pasar lelang sekarang telah diserahkan ke koperasi. Dengan begitu transaksi lelang bisa didanai secara swadaya lewat fee dari pelaku usaha, sehingga frekuensi dan rutinitas di pasar lelang bisa dipelihara. "Kami belum menetapkan jumlahnya. Namun paling besar sekitar satu persen dari nilai total transaksi," ujarnya.Hal tersebut dibenarkan oleh Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Jawa Barat Ferry Sofwan Arif. Ia mengakui bahwa pihaknya selama ini terbentur keterbatasan anggaran dalam menggelar transaksi di pasar lelang. Di sisi lain fokus dinas juga terbagi antara penyelenggaraan lelang dengan sosialisasi ke pelaku usaha agro terutama petani di daerah.Menurut Ferry, kondisi itu membuat keberadaan Pasar Lelang Agro Jawa Barat yang berdiri sejak 2002, masih belum banyak diketahui oleh petani dan kelompok tani sebagai pemasok komoditas. AKibatnya, mereka seringkali sulit mengelak dari tekanan tengkulak yang datang langsung untuk membeli hasil panen mereka dengan harga murah.Dengan adanya koperasi sebagai penyelenggara pasar lelang, kata Ferry, pihaknya bisa lebih fokus pada sosialisasi dan simulasi pasar lelang di daerah. Dengan begitu akan semakin banyak kelompok tani yang mengetahui keberadaan dan manfaat pasar lelang dalam menjual hasil panen mereka.Selain itu, Ferry berharap, rutinitas dan meningkatnya frekuensi bisa meningkatkan nilai transaksi di pasar lelang Agro Jawa Barat. "Sejak 2002 sampai 2013 total transaksi sekitar Rp 2,3 triliun. Namun fluktuasinya setiap tahun belum stabil," ucapnya.Dari data Disperindag Jawa Barat, transaksi Pasar Lelang Agro memang sempat meningkat dari Rp 61 miliar pada 2002 sampai puncaknya Rp 687 miliar pada 2004. Namun di tahun berikutnya turun drastis dan terus mengalami fluktuasi. Meskipun dirata-ratakan mencapai Rp 209 miliar per tahun, transaksi di Pasar Lelang Agro Jawa Barat juga pernah turun sampai titik terendah Rp 105 miliar pada 2012.Sementara itu Kepala Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti) pada Kementerian Perdagangan Sutriono Edi mengatakan, optimalisasi peran pasar lelang memang hanya bisa dilakukan jika penyelenggaraannya dilakukan secara mandiri dan profesional. Selama ini penyelenggaraan dilakukan oleh pemerintah melalui dinas terkait. "Padahal pemerintah seharusnya hanya memfasilitasi dan membimbing saja," ujarnya.Sutrisno menegaskan, saat ini ada 13 pasar lelang binaan Bappebti di seluruh Indonesia. Namun yang mulai direvitalisasi sejak Desember 2014 baru lima di Jawa Barat, Jawa Timur, Jawa Tengah, Bali dan SUlawesi Selatan. Pada 2015 nanti, ia berharap seluruh pasar lelang binaan bisa semua terevitalisasi penyelenggaraannya. (Handri Handriansyah/A-147)***http://www.pikiran-rakyat.com/ekonomi/2014/12/18/308985/pasar-lelang-agro-targetkan-dua-transaksi-setiap-bulan

infojambi.com/depan/pariwara/536-revitalisasi-pasar-lelang-karet-upaya-penguatan-ekonomi-kerakyatan.html

Petani Harus Berjiwa Pengusahakinciakincia.comKepala Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti) Kementerian Perdagangan Sutriono Edi terus melakukan terobosan untuk menggenjot kesejahteraan petani dan pedagang.Satu per satu daerah mulai mengembangkan Pasar Lelang Komoditas (PLK) agar rantai perdagangan makin pendek dan para petani berubah pola pikirnya agar menjadi petani modern, yakni sebagai petani sekaligus pengusaha.Setelah Semarang dan Bali, kini Sutriono Edi meluncurkan PLK di Sidoarjo, Jawa Timur. PT. Puspa Agro diresmikan sebagai penyelenggara PLK. PLK dikembangkan untuk memperpendek mata rantai perdagangan, memberikan kepastian harga, kualitas, kuantitas, dan penyerahan tepat waktu serta cara menyimpan produk pertanian dengan biaya yang paling rendah."Kami ingin mengubah pola pikir petani yang sederhana menjadi modern, yakni petani pekerja menjadi petani pengusaha," tegas Sutriono dalam peluncuran Revitalisasi PLK di Sidoarjo, Jawa Timur, Kamis (18/12/2014).Khusus menghadapi MEA 2015, Sutriono meminta PT. Puspa Agro memberdayakan petani dan terus memperluas serta memperkuat jaringan pasar. Selain itu, PT. Puspa Agro juga diharapkan terus memperluas akses untuk memasarkan hasil panen petani dan menghasilkan komoditas yang berkualitas.Menurutnya, salah satu tujuan PLK menciptakan insentif bagi peningkatan produksi dan mutu serta peningkatan pendapatan petani produsen adalah karena petani akan memiliki kepastian harga. PLK akan menciptakan transparansi harga yang wajar, sehingga memungkinkan petani merencanakan pola budi daya tanam. Dengan demikian, petani lebih berkonsentrasi untuk meningkatkan kualitas dan produktivitas.Seperti diketahui, nilai transaksi PLK nasional pada periode Januari-November 2014 tercatat sebesar Rp 693,7 miliar, dimana hingga November 2014, tercatat lima jenis komoditas dengan nilai transaksi terbesar nasional, yaitu beras (Rp 239,1 miliar, total volume 28.867 ton); jagung (Rp 81,1 miliar, total volume 30.501 ton); sapi (Rp 61,5 miliar, total volume 2.398 ton); ikan nila (Rp 24,1 miliar, total volume 1.032 ton); dan cokelat (Rp 23,6 miliar, total volume 739 ton).Saat ini, nilai transaksi PLK di Jawa Timur pada 2014 tercatat sebesar Rp 180,7 miliar dengan lima jenis komoditas yang mempunyai nilai transaksi terbesar di Jawa Timur, adalah sapi (Rp. 50,2 miliar, total volume 1.882 ton); beras (Rp. 41,6 miliar, total volume 5.058 ton); cabe (Rp. 11,2 miliar, total volume 295 ton); kentang (Rp. 9,9 miliar, total volume 1.638 ton); dan jagung (Rp. 9,3 miliar, total volume 3.100 ton).http://kinciakincia.com/berita/seputar-bisnis/petani-harus-berjiwa-pengusaha

3 Juni 2014Lelang Komoditas Agro Jateng Terus Digelar TEMANGGUNG - Pemerintah Provinsi Jawa Tengah akan terus berupaya secara kontinyu melaksanakan pasar lelang forward komoditi agro. Pada lelang kemarin berhasil mencatatkan transaksi Rp 14 miliar. "Transaksi didominasi oleh komoditas beras," kata Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Tengah, Petrus Edison Ambarura di Pusat Payanan Agribisnis Petani (PPAP) Agrocenter Soropadan Temanggung, kemarin.Ia menambahkan, kegiatan lelang ini dimaksudkan untuk membantu petani membuka akses pasar yang lebih luas dan memperpendek mata rantai pemasaran sehingga harga yang diperoleh petani merupakan hasil yang maksimal.DirevitalisasiPasar lelang forward komoditi agro di Jawa Tengah sampai saat ini memasuki tahun ke -11. " Meski hingga kini masih ditemui banyak kendala, direncanakan bulan November 2014 akan diluncurkan revitalisasi pasar lelang agro," jelas Edison.Pasar lelang forward komoditi agro 2014 bersamaan dengan gelar promosi agribisnis VI Soropadan tersebut juga mendapat perhatian Menteri Pertanian Suswono dan Gubernur Ganjar Pranowo. Pada kesempatan tersebut Menteri Pertanian didaulat menjadi juru lelang memandu pelaksanaan lelang, yang diikuti para penjual dari berbagai daerah di Jateng dan pembeli dari Jakarta, Surabaya dan Bandung.(G2-28,48)http://suaramerdeka.com/v1/index.php/read/cetak/2014/06/23/265234/Lelang-Komoditas-Agro-Jateng-Terus-Digelar-

Selain produktivitas, sisi lain yang penting untuk meningktakan daya saing adalah peningkatan efisiensi. Dalam hal ini adalah dalah perdagangan komoditi agro. Setiap tahun dan setiap musim kita merasakan masalah yang dihadapi oleh petani kita waktu panen tiba. Bukannya kegembiraan yang menyongsong mereka, seperti harapan waktu mulai menanam, tetapi kepediha karena harga komoditi hasil panennya anjlok dipasar.

Disisi lain mereka membutuhkan uang untuk menutupi modal dan pinjaman yang telah dikeluarkan sebelumnya serta untuk meneruskan kehidupannya. Mereka terpaksa menjual hasil panennya dalam tekanan harga oleh pedagang, demi untuk melanjutkan kelangsungan hidupnya. Para tokoh dan pimpinan organisasi atau perkumpulan petani, dari tahun ketahun terus berteriak, memperjuangkan kehidupan yang lebih baik bagi petani kita. Berbagai macam proteksi melalui kebijakan subsidi, monopoli, perdagangan bebas, pembatasan impor dan pengenaan bea masuk saling bergantian diberlakukan, dengan dalih membela petani. Sebenarnya yang ingin dicapai adalah keseimbangan antara kepentingan konsumen dan produsen. Berbagai upaya dengan dalih melindungi dan membela petani lebih dinikmati oleh petani besar dan berdasi, pengepul dan pedagang. Kenyataannya petani terus berteriak, tetapi disisi lain juga terus menanam. Rupanya tidak ada pilihan lain selain hidup terus sebagai petani.

Komoditi pertanian memang mempunyai ciri yang khas, selain berumur terbatas juga hanya dipanen pada waktu-waktu tertentu saja. Sehingga akibatnya fluktuasi harga sangat besar, dan ditambah oleh pengaruh harga dipasar internasional. Sebab itu komoditi pertanian ini mempunyai sistem dan mekanisme perdagangan yang spesifik tersendiri. Sayangnya sampai hari ini kita belum dapat mengembangkan sistem dan mekanismenya secara meluas dan baik.

Kita belum mengenal secara luas sistem lelang untuk menentukan harga secara transparan. Pasar induk masih langka dan transaksinyapun lebih berorientasi sebagai pedagang eceran, malah terkesan kumuh. Transaksi lebih berbentuk spot, belum ada transaksi yang bersifat forward. Menurunnya harga komoditi pertanian sewaktu panen masih tetap menjadi masalah kita, malah terasa seolah-olah kita tidak berdaya menghadapinya.

Teriakan yang terus disuarakan petani dan berbagai pengaturan yang diterapkan belum dapat membantu menyelesaikan masalah yang dihadapi petani. Saya menganggap sistim dan mekanisme perdagangan komoditi pertanianlah yang harus dibenahi dan dibentuk. Pada tahun 1998, Departemen Perindustrian dan Perdagangan telah mengambil inisiatif dengan beberapa langkah seperti pendirian Bursa Berjangka Komoditi, dukungan dan rencana didirikannya Pasar Lelang Lokal dam Regional. Kajian dan pemikiran diterapkannya sistim Resi Gudang (Warehouse Receipt System) telah dimulai, beberapa percontohan telah dilakukan dibeberapa daerah. Ketiga komponen ini harus bisa berjalan bersamaan. Pembentukan harga bisa dilakukan secara transparan, petani mendapat jaminan harga sebelum panen (bukan ijon) dan petani bisa mendapatkan dana tanpa menjual hasil panennya sewaktu harga rendah.

Bursa Berjangka Komoditi yang berdiri sejak tahun 1999, belum bisa berfungsi dengan baik, atau samasekali belum berfungsi seperti yang kita harapkan. Hal ini antara lain disebabkan karena kedua komponen lainnya yaitu Pasar Lelang dan Resi Gudang belum berjalan. Pendirian Pasar Lelang harus menjadi komitmen pemerintah baik Pusat maupun Daerah. Khususnya komitmen pemerintah daerah. Seharusnya merupakan bagian dari pembangunan fasilitas umum untuk mendukung perekonomian yang berbasis pertanian. Dalam beberapa tahun ini perkembangan pasar lelang di tanah air sudah cukup menggembirakan. Sudah 11 (sebelas) kota memiliki pasar lelang forward. Memang frekwensinya masih bervariasi dari 1 kali sampai 24 kali dalam sebulan.

Proyek Rintisan Resi Gudang sudah diluncurkan di Lampung untuk komoditi kopi dan lada, dan di Makasar untuk komoditi cokelat. Proyek Rintisan ini didukung oleh PT BGR - BUMN pergudangan sebagai penyedia tempat dan pengelola, PT Kliring Indonesia sebagai penjamin dan Bank Niaga sebagai bank pelaksana. Walaupun didunia perdagangan komoditi pertanian sistem resi gudang ini sudah merupakan sesuatu yang biasa.Resi gudang pada dasarnya adalah satu cara bagaimana komoditi bisa dijadikan kolateral. Petani ataupun pemilik komoditi tidak perlu menjual komoditinya sewaktu harga rendah, tetapi masih dapat mendapatkan dana dari perbankan untuk memulai kegiatannya lagi. Yang menjadi penting disini adalah begaimana perbankan dapat mempercayaai nilai komoditi yang diagunkan. Bagaimana kwalitas komoditi tersebut tidak menurun dan untuk jangka waktu tertentu.

Bagaimana kalau pemilik tidak dapat menualnya. Hal inilah yang merupakan tugas pengelola gudang untuk dapat memberikan jaminan kepada bank. Yang sering mengganjal dan kelihatan enggan untuk ikut menyelesaikan masalah ini adalah justru perbankan. Perbankan adalah salah satu mata rantai yang penting dalam perekonomian kita. Dan sistem Resi Gudang tidak kalah pentingnya dari mata rantai lainnya. Resi Gudang mempunyai juga fungsi mengamankan para petani kita. Peraturan dibuat untuk melancarkan apa yang ingin kita jalankan. Janganlah peraturan menjadi ganjalan untuk mencapai tujuan. Komitmen perbankan kita perlukan untuk mendukung sistem perdangan komoditi pertanian. Bursa Berjangka Komoditi, Pasar Lelang dan Resi Gudang harus berjalan bersamaan. Tetapi kita membutuhkan dukungan perbankan.

BudayaInteraksi antara bangsa dalam era globalisasi ini makin meningkat. Globalisasi perdagangan menjadikan interaksi antara bangsa bukan hanya sebagai persahabatan saja, tetapi sudah merupakan interaksi yang diliputi oleh persaingan, negosiasi, untuk mencari keuntungan. Didalam negeri kita sendiri dalam perdagangan dan peersaingan usaha, masing-masing suku mempunyai budaya yang berbeda dan penempatan nilai-nilai values yang berbeda juga (sayang sekali saya belum menemukan buku yang membahas masalah cross cultural ini). Adanya perusahaan multinasional, penanaman modal asing, dan pemilikan saham oleh perusahaan asing, telah menimbulkan terjadinya pertukaran budaya yang intensif. Termasuk dalam kehidupan diluar jam kerja.

Khususnya dalam persaingan global perlu kita mengenali budaya dan nilai-nilai yang diyakini oleh pesaing ataupun partner kita. Farid Elashmawi, dalam bukunya Competing Globally, Mastering Multicultural Management and Negotiations, telah memberikan gambaran bagaimana bangsa-bangsa tertentu menempatkan nilai-nilai dalam urutan yang berbeda.Dari 20 katagori nilai-nilai yang diajukan, yaitu Group Harmony, Competition, Seniority, Cooperation, Privacy, Openness, Equality, Formality, Risk Taking, Reputation, Freedom, Family Security, Relationship, Self-reliance, Time, Group Consensus, Authority, Material Possesions, Spiritual Enlightenment, Group Achievment., telah dapat disusun urutan seperti dibawah ini.

Bagi para pengusaha maupun diplomat kita, pengetahuan mengenai nilai-nilai dan kebiasaan tiap bangsa perlu diketahui dan dikenali secara baik. Apalagi dalam mengembangkan ekspor yang berubah, dari produk pertanian primer menjadi produk agro olahan, maka pasarpun akan berubah. Sehingga pengetahuan kita mengenai berbagai aspek dari budaya pembeli kita menjadi penting. Ekspor merupakan bagian yang penting dari ekonomi negara kita, mungkin lebih penting dari pinjaman atau bantuan dari luar negeri.

Jadi dalam menghadapi persaingan dalam era globalisasi ini ada beberapa hal yang penting dimengerti. Pertama, pasar dalam negeri adalah bagian dari pasar global yang harus kita rebut. Kedua, produktivitas perllu mendapat perhatian sebagai faktor yang penting dalam pertumbuhan. Ketiga, efisiensi yang dikaitkan dengan pembentukan pasar lelang, resi gudang dan bursa berjangka komoditi, yang sekaligus menempatkan petani produsen pada posisi yang lebih baik. Kempat, pengetahuan mengenai budaya dalam masyarakat perdagangan yang menglobal dan bersifat multicultural.

http://www.jurnalasia.com/2014/10/09/bpd-diminta-jadi-penyalur-pembiayaan-subsidi-resi-gudang/http://www.kppod.org/datapdf/laporan/laporan-penelitian-4.pdfhttp://www.bappebti.go.id/media/docs/law_decision_2013-06-18_15-34-27_sk_pll_1.pdfhttp://pse.litbang.pertanian.go.id/ind/pdffiles/FAE22-2c.pdfhttp://elibrary.mb.ipb.ac.id/files/disk1/11/mbipb-12312421421421412-tharunalra-548-3-r30-03-h-f.pdfhttp://www.kemenperin.go.id/artikel/551/Presiden-Republik-Indonesia-Menetapkan-Pencanangan-Program-Nasional-Pasar-Lelang-Sebagai-Upaya-Meningkatkan-Kesejahteraan-Petani-Di-Surabayahttp://core.ac.uk/download/pdf/11722077.pdfhttp://download.portalgaruda.org/article.php?article=157661&val=1027&title=PERBANDINGAN%20PENDAPATAN%20PETANI%20PADI%20SAWAH%20PESERTA%20DAN%20BUKAN%20PESERTA%20PASAR%20LELANG%20KOMODITI%20AGRO%20%28PLKA%29%20DI%20KELURAHAN%20KINIAR%20KECAMATAN%20TONDANO%20TIMURhttp://download.portalgaruda.org/article.php?article=82191&val=992http://teguh-kurniawan.web.ugm.ac.id/penelitian/Laporan_Akhir_Pasar_Lelang_2004.pdfhttp://www.slideshare.net/zambue/makalah-pasar-lelanghttp://www.bappebti.go.id/media/docs/press_release2014-11-30_01-06-19_bappebti-luncurkan-pasar-lelang-komoditas-jateng-petani-makin-diuntungkan-id0-1417158103.pdfhttp://www.bappebti.go.id/id/news/press_release/detail/3586.htmlhttp://pdfooinx.org/k-199811.html#download_areahttp://m.tabloidsinartani.com/index.php?id=148&tx_ttnews[tt_news]=1140&cHash=de0be60ec35ecabf33749e66e77d7d35http://pphp.pertanian.go.id/upload/pdf/pedum_pphp2015.pdfhttp://pustaka.unpad.ac.id/wp-content/uploads/2011/02/liberalisasi_perdagangan_agro_o.pdfhttp://storage.jak-stik.ac.id/ProdukHukum/DalamNegri/MPP_650_04.pdfhttps://www.google.com/search?q=buku+pedoman+pasar+lelang+agro&ie=utf-8&oe=utf-8#q=buku+pedoman+pasar+lelang+agro&start=70

Pasar Lelang : Harapan baru memperbaiki posisi tawar petani(Tri Mardjoko, 12 November 2004)Pasar lelang banyak dibahas berapa waktu belakangan ini setelah diresmikanpresiden secara simultan pada 4 daerah produsen dan konsumen agro utama diMedan, Pakan Baru, Jakarta, dan Makassar pada tanggal 22 Juni 2004. Denganperesmian itu saat ini sudah 10 kota memiliki pasar lelang. Transaksi di Medan hariitu mencapai 5 milyar, Makassar 122,5 milyar, Pakanbaru 8,2 milyar dan Jakarta 12,5milyar. Sampai bulan Oktober 2004, angka kumulatif di Bandung denganpenyelenggaraan 23 kali, transaksinya hampir mencapai 900 milyar rupiah,Semarang 6 kali dengan transaksi 290 milyar, Manado 5 kali dengan transaksi 31milyar, Surabaya dan Purwokerto 4 kali dengan transaksi 63 milyar dan 14 milyar.Banyak harapan masyarakat dilekatkan pada perkembangan pasar lelangyang berdasarkan permintaan pasar cenderung akan tersebar diseluruh propinsibahkan tingkat kabupaten seperti terjadi di Jawa Tengah maupun Sumatera Utara.Komoditas yang tercakup beraneka ragam diantaranya berbagai jenis beras, jagung,kakao, kopi, lobak, pinang, karet, arang tempurung, ikan segar, gula kelapa, telurayam, gambir, buah nenas, ayam potong, kopra, dodol nangka, kerupuk patin, jeruk.Sampai sekarang ini, struktur pasar produk pertanian pada tingkat pedesaanumumnya menghadapi permasalahan yang tidak ada habisnya bagaikan lingkaransetan antara lemahnya posisi tawar petani, harga yang selalu tertekan, kualitasrendah dan rantai distribusi panjang, sehingga barang cepat rusak, sampah yangmenggunung di perkotaan dan cerita sendu lainnya.Program pembangunan pasar lelang memiliki tujuan memperpendek rantaidistribusi bahan pangan dan bahan baku industri nasional dari petani produsen disentra-sentra kegiatan produksi sampai ke konsumen pengguna. Akibatnya terjadipeningkatan kesegaran komoditas yang diperdagangkan dan memperbaikimekanisme pembentukan harga secara transparan. Petani produsen mendapatkanmargin yang lebih baik sesuai dengan kontribusinya dan mekanisme pasar lelangmenghapuskan pihak perantara yang tidak perlu.Petani produsen bersama konsumen sebagai sasaran yang dituju, mendapatharga wajar dengan posisi tawar petani yang lebih baik, sehingga kesejahteraannyameningkat. Petani diberdayakan agar memiliki daya beli memadai untukmengkonsumsi barang-barang hasil industri dan pada gilirannya mempercepatpertumbuhan ekonomi secara keseluruhan dan berkesinambungan.Sebenarnya nama gaul pasar lelang yang banyak dikenal masyarakatsekarang ini salah kaprah dengan pasar yang menjual barang antik atau barangsitaan warisan BPPN yang kontroversial. Sedangkan pasar lelang dalam bahasan inimencakup jargon pasar lelang spot, pasar lelang lokal, pasar lelang regional, pasarlelang forward yang tidak ada hubungannya dengan lukisan, perhiasan permata ataupatung antik. Pengertian pasar lelang diperjelas apabila orang melihat mekanismepelaksanaannya dimana penjual (petani produsen) mengumpulkan sejumlah volumekomoditas tertentu kemudian diperiksa mutu dan volumenya, ditetapkan harga1

indikatornya disesuaikan dengan perkembangan harga internasional. Dalammekanisme transaksi, para pembeli mengadakan penawaran secara terbuka. Hargapenawaran tertinggi merupakan harga realisasi transaksi yang kemudian diselesaikandengan pembayaran tunai.Sejarah panjang pasar lelang mulai dilaksanakan sejak akhir periode 1980andi sentra-sentra produksi karet di Sumatera Utara yang kemudian berkembang kedaerah lain dan ke komoditas lain. Pasar lelang ini merupakan pasar lelang spotsekaligus pasar lelang lokal. Disebut pasar lelang tunai atau spot (spot market)karena pedagang membawa barangnya dan pembeli membawa uang tunai. Denganfasilitasi pengelola pasar, terjadi transaksi cash and carry antara penjual dan pembeli.Disebut pasar lelang lokal karena pembeli dan penjual berdomisili disekitar lokasipasar dan produk yang diperjualbelikan sangat terbatas satu atau dua komoditasdengan volume transaksi yang juga terbatas.Dari sifat penyerahan barang, dikenal pasar lelang spot dan pasar lelangforward, sedangkan dari sisi banyaknya pelaku pasar dikenal pasar lelang lokal danpasar lelang regional. Pasar lelang forward berbeda dengan pasar lelang spot karenapenyerahan barang dilakukan pada waktu yang disepakati di masa datang (forwardcontract), sedangkan pasar lelang spot merupakan transaksi cash and carry.Mekanisme pasar lelang forward merupakan cara penyimpanan produk pertaniandengan biaya paling rendah karena komoditasnya disimpan di alam dimana diatumbuh, berkembang, dipanen dan kemudian diserahkan.Sebagai rujukan dalam mengembangkan pasar lelang nasional, pemerintahmengacu kepada sejumlah pasar lelang yang sukses menjalankan fungsinya,diantaranya pasar lelang Belanda dan pasar lelang Jepang.Pasar lelang Belanda terdiri dari 5 pasar lelang bunga sebagai penggabungandari bayak pasar lelang kecil. Pasar ini dikelola oleh lembaga koperasi dengan anggotapara petani dan pengurusnya dipilih dari anggota. Komoditas yang dilelang diantaranyabunga, sayur-mayur, tanaman hias dan buah-buahan hasil produksi petani belanda.Sistem lelang dilakukan dengan auction clock dan melalui internet e-buying secaraelektronik dengan computer secara jarak jauh. Pasar lelang menentukan standard mutukomoditas dan kemasannya untuk masing-masing jenis komoditas. Petani mengikutistandard dan mencantumkan mutu komoditas. Sebelum lelang pihak pasar melakukanpemeriksaan untuk memastikan mutu komoditas tersebut. Berdasarkan perkembanganpasar lelang di Belanda terjadi perubahan mendasar dimana peserta lelang melakukantransaksi langsung dengan kontrak forward antara petani dengan pembeli skala besarseperti hypermarket sehingga memperbaiki system lelang menjadi remote trading.Pasar lelang Jepang dikembangkan sejak 1923 dan saat ini meliputi 88 centralwholesale market yang berlokasi di 56 kota. Pasar ini merupakan lembaga swasta yangdibentuk, diawasi dan dibina oleh Pemerintah Daerah dimana seluruh pelaku usaha yangterlibat baik langsung maupun tidak langsung di pasar lelang, masing-masing memilikiperan dan aturan yang jelas sebagaimana diatur dalam UU pasar grosir 1971. Produkyang dilelang adalah ikan laut dan air tawar, bunga, tanaman hias, sayur-mayur, buah-buahan dan jamur yang sebagian besar berasal dari produksi para petani Jepang yangmemiliki keseragaman dan standard mutu yang tinggi melalui pembinaan langsung disentra-sentra produksi binaan Departemen Pertanian, Kehutanan dan KelautanJepang. Petani produsen kecil telah berhimpun dalam wadah koperasi dalam melakukan2

penjualan produknya dan sebagian yang tidak berhimpun melakukan penjualan melaluibroker yang ada di sentra produksi. Petani produsen mendapatkan pembinaan danperlindungan yang sangat baik dari pemerintah sehingga sangat jarang terjadikelangkaan suplai yang menyebabkan terjadinya fluktuasi harga yang sangat tajam.Standard mutu diterapkan secara ketat untuk produk yang dilelang, termasukpemeriksaan higienis. Mekanisme yang berlaku, sangat menjamin keamanan konsumendalam memperoleh produk yang aman, sehat dan harga yang wajar serta dijamin produktersebut selalu tersedia di pasar.Banyak hal yang perlu disosialisasikan kepada para pelaku pasar lelangmaupun masyarakat luas, artikel ini akan menjelaskan apa siapa dimana, bagaimanadan berbagai dimensi pasar lelang serta harapan yang dibangun masyarakat petanipada khususnya terhadap pasar lelang untuk memberikan kontribusi dalammemberdayakan peran dan meningkatkan penghidupannya. Tulisan ini diasemblingdari berbagai bahan internal Bappebti dan sumber informasi sekunder lainnya agarmenjadi satu cerita utuh tentang pasar lelang.Harapan dan Tantangan Pasar Lelang :Pada saat ini pembangunan ekonomi nasional masih menghadapi berbagaitantangan besar dalam mengusahakan peningkatan kesejahteraan rakyat. Salah satutantangan tersebut adalah proses globalisasi ekonomi dan dorongan perdaganganbebas. Bagi produk pertanian ini berarti meliputi seluruh sistim agribisnis melalui prosesbudi daya, penanganan pasca panen, industri pengolah, kegiatan perdagangan, institusipasar, jasa penunjang termasuk kemampuan petani/produsen. Kegiatan di bidang agromasih menghadapi berbagai masalah seperti tidak konsistennya jumlah dan mutu produkyang dihasilkan, produktivitas yang rendah, pasar belum terorganisasi dengan baik,pasar yang tidak transparan, dimana semuanya ini menyebabkan rendahnya perolehanharga dan rendahnya pendapatan petani serta lemahnya daya saing produk. Salah satusolusi untuk mengatasi hal tersebut adalah dengan mengembangkan institusi pasardalam bentuk pasar lelang. Dalam pasar lelang akan dipertemukan secara langsungpenjual (petani produsen) dengan pembeli, terciptanya harga yang transparan,memperpendek jalur pemasaran, mendorong peningkatan mutu dan produksi yang padagilirannya dapat meningkatkan pendapatan petani sehingga dapat meningkatkankesejahteraan petani.Sesuai dengan karakteristik dan kebutuhan pasar, pasar lelang yangdikembangkan terdapat dalam dua bentuk yaitu pasar lelang spot, dimana penjuallangsung membawa komoditas yang akan dijual ke pasar lelang dan pasar lelangforward (penyerahan dan penyelesaian kemudian), penjual cukup membawa contohkomoditas yang dijual. Dalam pasar lelang forward harga komoditi sudah terbentuksebelum penyerahan dilakukan, hal ini dipakai oleh petani / pembeli / pedagang /prosesor dalam merencanakan usahanya.Daerah yang telah mengembangkan pasar lelang adalah Sumatera Utara(komoditi kakao dengan sistim spot), Jambi (karet-spot), Jawa Barat (agro, forward),Jawa tengah (forward-agro), Jawa Timur (forward-agro) dan Sulawesi Utara (forward-agro). Dengan melihat sebaran wilayah dan potensi komoditas diseluruh daerah diIndonesia, maka semua daerah memiliki potensi untuk mengembangkan pasar lelangkomoditi di daerahnya masing-masing.3 Program pengembangan pasar lelang bertujuan untuk menciptakan sistemperdagangan yang baik melalui mekanisme penentuan harga yang transparan.Meningkatkan efisiensi dan efektivitas sistem perdagangan. Mencukupi kebutuhan antardaerah, menciptakan insentif bagi peningkatan produksi dan mutu.Pendekatan yang dilakukan dalam mengembangkan pasar lelang adalah denganmembangun sistem melalui pendekatan kepada pelaku (penjual dan pembeli),menyiapkan mekanisme lelang, menyusun ketentuan lelang, sosialisasi kepada petanidan pelaku pasar dan pelatihan bagi pengelola dan pelaku. Sedangkan sarana fasilitasseperti gedung akan dilakukan kemudian setelah pasar lelang yang dibangun berhasil.Dalam mengembangkan pasar lelang, Departemen Perindustrian danPerdagangan bersama pemerintah daerah baik propinsi maupun kabupaten melakukanpersiapan secara bersama. Deperindag memberikan bantuan teknis kepada pemerintahdaerah dalam bentuk pengembangan sistem lelang antara lain pelatihan, sosialisasi,penyusunan ketentuan lelang, penyusunan mekanisme lelang, dan lainnya.Pasar lelang yang sudah melakukan kegiatan di Indonesia hingga saat ini beradadi 17 lokasi yaitu: 4 lokasi pasar lelang kakao (spot) di Kabupaten Asahan, SumateraUtara; 7 lokasi pasar lelang karet (spot) di Jambi; 1 lokasi pasar lelang (forward) diKabupaten Agam, Sumatera Barat; 1 lokasi pasar lelang agro (forward) di Bandung,Jawa Barat; 2 lokasi pasar lelang agro (forward) di Semarang dan Purwokerto, JawaTengah; 1 lokasi pasar lelang agro (forward) Surabaya, Jawa Timur; 1 lokasi pasarlelang agro (forward) Manado, Sulawesi UtaraManfaat yang diharapkan dari pasar lelang, bagi petani produsen, akan memilikiharga sebelum tanam atau panen, sehingga memungkinkan mereka merencanakan polabudi daya tanam. Dengan demikian petani berkonsentrasi untuk meningkatkan kualitasdan produktivitas. Bagi industri pengolah, dapat memperoleh jaminan pasokan bahabaku sesuai kapasitas dan rencana produksi. Bagi pedagang/eksportir, akan terlindungidari kegagalan pengiriman, karena adanya kepastian perolehan produk dari pasarlelang. Bagi perbankan, ada jaminan penyaluran kredit yang lebih aman, karena adanyakontrak jual beli.Diharapkan pelaku agribisnis di setiap daerah dapat melakukan transaksi melaluipasar lelang di Indonesia. Dengan demikian pelaku agribisnis secara nasional akandapat memanfaatkan pasar lelang untuk melakukan kegiatan usahanya.Mengingat keadaan wilayah dan sebaran komoditas yang terpencar, maka untukmemperluas perdagangan produk agribisnis antar daerah atau antar pulau, makasedang dikembangkan sistim lelang dengan memanfaatkan teknologi informasi melaluiinternet. Dengan sistim ini pembeli dan penjual dapat melakukan transaksi lewat internetdari daerahnya masing-masing tanpa datang ke pasar lelang dan dapat memperolehinformasi harga yang terkini dan volume komoditi yang diinginkan.Setiap pasar lelang forward akan menggunakan sistim standar yang disediakanDeperindag yang meliputi perangkat lunak/aplikasi, jaringan komunikasi data/visual,prosedur operasional dan peraturan tata tertib. Sistem front office digunakan untukmemfasilitasi bertemunya order jual dan order beli serta mencetak order jual dan beliyang terjadi di Pasar Lelang berikut kontrak jual beli dan dilengkapi dengan spesifikasiteknis kontrak. Sistem back office digunakan untuk mencatat/registrasi setiap transaksi dipasar lelang, memonitor penyelesaian transaksi, melaporkan posisi hak dan kewajibanpeserta lelang, dan menyediakan laporan/informasi lainnya sesuai kebutuhan.4 Dalam upaya meningkatkan dan memelihara integritas pasar dan integritaskeuangan pasar lelang, akan dilakukan penjaminan penyelesaian transaksi yang terjadidi pasar lelang baik pelaksanaan penyerahan barang maupun pembayarannya yangakan dilaksanakan oleh PT (Persero) Kliring Berjangka Indonesia bersama pelaku pasar.Tujuan dari skema ini untuk meminimalisir terjadinya gagal serah oleh penjual dan gagalbayar oleh pembeli. Penerapan sistim ini akan dilakukan secara bertahap mulai darikeanggotaan penjaminan, pengelolaan uang muka pembelian dan uang jaminanpenjualan, sampai kepada penanggulangan cidera janji oleh anggota penjaminan.Upaya untuk memperluas informasi pasar dan teknologi dilakukan melaluikerjasama antara pemda, PT Pos Indonesia, operator jasa internet, perbankan,perguruan tinggi maupun lembaga litbang dan instansi terkait termasuk bekerjasamadengan media visual (televisi dan media cetak). Kerjasama ini dimaksudkan dalamrangka mengembangkan pusat informasi bisnis, inkubator bisnis, dukungan teknologi,manajemen dan pendanaan. Oleh karena itu informasi pasar dapat disebarluaskan kesentra-sentra produksi maupun kepada pengguna lain untuk dapat dimanfaatkan dalamperencanaan usahanyaPasar lelang dikembangkan untuk menjadi kegiatan institusi pasar yang dimiliki,dikelola dan dirasakan manfaatnya oleh peserta lelang. Dan diharapkan sebagai bagiandari kegiatan pembangunan ekonomi di daerah. Keberhasilan pasar lelang sangatditentukan kesediaan dan kesiapan para stakeholder (kelompok tani, pemerintah daerah,swasta, perbankan serta instansi terkait).Dalam rangka mendukung pemberdayaan pasar dalam negeri menuju pasarglobal, perlu diupayakan pembangunan institusi pasar lelang baik pasar lelang lokalmaupun antar daerah sehingga memberikan akses pasar yang mudah dan transparankepada semua pelaku usaha dimanapun berada. Pengembangan pasar lelang memilikiperan yang sangat strategis dalam menciptakan pasar yang transparan, dapatmemperkecil masalah pemasaran komoditas produk lokal, masalah mutu, dan masalahpengendalian resiko harga. Dengan demikian kegiatan produksi dan pemasaran dalamnegeri menjadi efektip dan efisien, serta memperkuat daya saing di pasaran global.Perkembangan Pasar Lelang :Pasar lelang mulai marak dibina dan dikembangkan oleh DepartemenPerdagangan sejak tahun 1993 pada saat Badan Pelaksana Bursa Komoditi melakukanstudi kelayakan bekerjasama dengan Pusat Studi Pembangunan Lembaga PenelitianIPB. Kajian ini dilakukan di Sumatera Utara dan difokuskan kepada komoditashortikultura yang meliputi sayur-sayuran, buah-buahan, tanaman hias, tanaman obat-obatan. Hortikultura diunggulkan oleh koperasi tani dan menjadi sasaran binaan utamapemerintah untuk mencukupi kebutuhan pasar dalam negeri termasuk agro industri danmemenuhi kebutuhan pasar luar negeri. Untuk Sumatera Utara, terutama kabupatenSimalungun, Karo, Tapanuli Utara dan Selatan, serta Dairi, komoditas yang menjaditarget saat itu meliputi bawang merah, bawang putih, bawang daun, kentang, kubis,sawi, lobak, wortel, kacang merah, kacang panjang, cabe, tomat, terung, buncis,ketimun, labusiam, kangkung, bayam, ketimun.Daerah-daerah di Indonesia umumnya memiliki keunggulan komparatif untukkomoditas agro dari sumberdaya yang dimilikinya seperti lahan perkebunan yang5

luas, kesuburan lahan, iklim yang menunjang, curah hujan dan tenaga kerjaberlimpah.Pasar lelang forward di Bandung mengawali sejarah dengan pelaksanaanperdananya bulan Desember 2002, disusul Semarang bulan November 2003,Surabaya Januari 2004, Purwokerto dan Kabupaten Agam bulan Februari 2004 danManado April 2004. Terhitung 22 Juni 2004, pasar lelang forward sudah terbentukpada 10 lokasi di 9 propinsi dan akan terus berkembang karena tuntutan pasar,seperti dilaporkan oleh sejumlah pemerintah daerah yang meminta pembentukanpasar lelang didaerahnya. Sarana ini merupakan harapan baru bagi para pelakupasar untuk memperpendek jalur distribusi petani - konsumen, tempat prosespembentukan harga yang transparan berdasarkan kepastian kualitas, kuantitas,waktu penyerahan dan pembayaran.Petani diharapkan dapat dibina untuk meningkatkan produksi melaluitransparansi informasi dan pembentukan harga sehingga dapat diajak bekerjasamadalam mengelola pola tanam agar distribusi pasokan komoditas diatur sepanjangtahun sesuai dengan kemampuan daya serap pasar. Mekanisme pasar lelang dapatmenyediakan sarana dengan fungsi tersebut apabila terkumpul volume komoditasyang akan dilelang dengan jumlah signifikan dan berkesinambungan sepanjangtahun dengan frekuensi teratur setiap minggu, bulan atau tahunnya.Pelaku pasar lelang:Struktur pasar agro didaerah pada tingkat pedagang pengumpul umumnyamendekati struktur pasar bersaing, sedangkan pada tingkat grosir mendekati strukturoligopoly dimana jumlah penjual yang banyak berhadapan dengan pembeli yangrelatif sedikit. Dengan struktur seperti ini tidak hanya suplai dan permintaan yangmempengaruhi harga tetapi juga perilaku kelompok pedagang tertentu. Pedagangyang melakukan jual beli komoditas agro umumnya tidak mengkhususkan diri kepadaproduk tertentu tetapi berdagang sekelompok produk, demikian pula petaninyaumumnya menanam bermacam-macam jenis sayuran. Pola kerja pedagangpengumpul umumnya melakukan pembayaran tunai kepada petani, kemudianmenjualnya kepada pedagang antar kota dengan cara yang tidak tunai. Pembayaranbarang yang telah diterima sebelumnya, dilakukan pada saat barang partaiberikutnya diserahterimakan. Pedagang antar kota kemudian mendatangi pasar-pasar untuk menjual barang dagangannya yang pada umumnya dalam satu minggudua sampai tiga kali untuk pasar tujuan yang agak jauh dan hampir setiap hari untukpasar yang berjarak lebih dekat.Pelaku pasar lainnya adalah kolektor yang merupakan kakitangan eksportir.Mereka melakukan cara pembelian yang berbeda dibandingkan pedagang. Kolektormembeli sayur di kebun petani dengan hitungan per pohon bukan satuan beratseperti pedagang lainnya dan dilakukan dua sampai tiga minggu sebelum panen.Kolektor saat itu akan memberikan panjar tanda jadi dan kemudian melunasinyapada saat panen. Biaya-biaya yang dikeluarkan sebelum panen ditanggung secaratanggung renteng, petani membayar tenaga kerja dan kolektor bertanggung jawabterhadap biaya pestisida. Kolektor mendapat komisi dari eksportir sekitar 5 10persen sebagai pembayaran jasanya.6 Eksportir komoditas agro terdiri dari 4 kategori, terutama pada kasus diSumatera Utara. Pertama, eksportir produsen yaitu perusahaan yang menanamkemudian mengekspor hasilnya ke pasar luar negeri. Kedua, eksportir murni yaituperusahaan yang hanya melakukan ekspor komoditas yang dibelinya dari petani dantidak bercocok tanam sama sekali. Ketiga, eksportir musiman yaitu perusahaan yangtidak secara berkesinambungan melakukan ekspor hanya pada saat harga sedangrendah di kala panen raya, dan terakhir, eksportir yang menggunakan namaperusahaan lain melalui mekanisme sub-kontraktor.Pengalaman di lapangan menunjukkan bahwa sosialisasi pasar lelang cukupalot di kalangan petani, diantaranya konotasi pasar lelang yang terlanjur melekatsebagai tempat menjual barang antik terutama di luar negeri, atau pasar barangbekas, barang sitaan, atau barang agunan pasca krisis yang banyak menimpaperusahaan perbankan nasional.Nasib petani memang belum bisa lepas dari lingkaran setan kegagalan pasar.Harga hasil bumi mereka selalu rendah diwaktu panen dan sebaliknya harga inputterutama pupuk, tinggi diwaktu musim tanam. Lebih susahnya lagi mereka tidakpunya pilihan untuk keluar dari kegiatan bertani karena tidak punya sumberdaya lainkecuali menggeluti nasibnya yang sudah turun-temurun. Harga sayur-mayurmisalnya, cenderung selalu berfluktuasi dengan tingkat frekuensi tinggi.Pembentukan harga di pasar borongan maupun di tingkat petani terjadi melalui tawarmenawar antara individu petani dengan individu pedagang dimana mekanisme rebuttawar selalu menempatkan petani pada posisi lemah karena lemahnya posisiekonomi petani dan lemahnya penguasaan informasi yang dimiliki petani.Pembentukan harga tidak terjadi secara transparan, lebih banyak ditentukan olehtengkulak yang memegang uang melawan petani yang dikejar kebutuhan.Pelaku pasar lelang meliputi penjual, pembeli, panitia lelang, lembagapenjaminan, perbankan. Pihak penjual dapat meliputi petani produsen individu skalabesar, kelompok tani, koperasi/KUD, perusahaan agro bisnis. Sedangkan pihakpembeli dapat meliputi pedagang pengumpul tingkat kabupaten, pedagangpengumpul antar daerah, eksportir, industri pengolahan, importir atau agennya.Sistem dan mekanisme pasar lelang memerlukan kesederhanaan, dengankeanggotaan berskala nasional yang didukung sistem verifikasi dan akreditasi. Darisegi lokasi, pasar lelang dapat dilaksanakan dimana saja, namun harus tertib danberkelanjutan, dengan sistem nasional terpusat, sedangkan pelaksanaannyadidaerah dilakukan secara desentralisasi. Dengan sistem terpusat secara nasionaldimungkinkan dikembangkannya transaksi lelang jarak jauh antar daerah berbasisinternet berbiaya efisien yang dalam jangka menengah menuju kepada sistem remotetradingDengan beroperasinya pasar lelang, tidak berarti hilangnya peran pedagangdidaerah operasinya. Peran mereka justru lebih diperlukan untuk berperan aktifsebagai penjual maupun pembeli. Tujuan pasar lelang adalah membentuk sisteminformasi yang transparan dan wahana pembentukan harga yang menguntungkanbagi semua pihak.7

Faktor penunjang :Pasar lelang diharapkan dapat meningkatkan taraf hidup petani melaluiperbaikan mekanisme pembentukan harga komoditas yang dihasilkan melaluitransparansi sistem yang dianut tanpa adanya manipulasi informasi pasar. Kualitaskomoditas yang diperdagangkan diharapkan meningkat melalui mekanismepembentukan harga tersebut karena mutu komoditas yang lebih baik akanmendapatkan penawaran yang lebih tinggi dibandingkan yang berkualitas lebihrendah. Jaminan sistematis akan harga yang lebih baik ini akan mendorong petanitermotivasi kuat untuk menghasilkan komoditas dengan mutu yang lebih baik agarditerima di pasar domestik maupun pasar ekspor. Pasar lelang akan membukaakses luas kepada para pelaku pasar sehingga akan lebih banyak penjual danpembeli yang akan melakukan transaksi sehingga persekongkolan pihak yangterbatas dapat dikurangi secara signifikan. Dampak daripada pasar lelang akanmenghilangkan sistem ijon, tebasan, panjar, konsinyasi yang kurang disenangipetani karena merugikan posisi tawar petani yang selalu dalam kondisi dikejarkebutuhan sehingga dimanfaatkan oleh tengkulak. Pasar lelang yang transaksinyatunai akan lebih menarik petani dan pedagang pengumpul tingkat kecamatansehingga akan lebih banyak menarik para pihak untuk berpartisipasi disini. Petaniyang tidak berminat berpartisipasi di pasar lelang karena skala usaha yang masihkecil atau sebab lain, perlu diaktifkan melalui kelompok tani atau koperasi unit desasebagai wadah pelaksana pasar lelang bagi penjualan komoditas yang dihasilkananggotanya.Sebagai sarana ekonomi modern, pasar lelang memiliki unit penunjang yangdiskenariokan sebagai dukungan teknologi informasi dan telekomunikasi yangdisebut dengan front office dan back office. Front office merupakan sistem yangdigunakan ketua lelang dalam memandu lelang, informasi komoditas yang dijual yangmeliputi penjual, jenis, mutu, harga, volume, periode penyerahan, rekapitulasitransaksi yang terjadi. Sedangkan manfaat back office bagi pelaku pasar,penyelenggara, dan Badan Pengawas, adalah memberikan informasi tentangtransaksi, hak dan kewajiban pembeli dan penjual, gagal bayar dan gagal serah,peringatan dini, aktivitas kinerja dari setiap penyelenggara pasar lelang dan pesertalelang, trend proyeksi perdagangan, registrasi keanggotaan pasar lelang secaranasional, dan pengolahan data statistik.Kendala kendala :Meskipun manfaat pasar lelang sedemikian besar, namun memiliki pulakendala yang dapat menggembosi kegiatan transaksi pada pembentukan hargadimana suplai dan permintaan luar negeri ikut mempengaruhi bahkan lebih kuatdibandingkan suplai dan permintaan di dalam negeri. Pedagang perantara maupuneksportir masih dapat mengganggu dengan melakukan pembelian langsung daripetani sebelum panen, maupun setelah panen dikebun atau diatas truk sebelumsampai ke pasar lelang. Masih ada pula kemungkinan terjadinya persekongkolandiantara pelaku pasar yang turut dalam pasar lelang dan mempengaruhi hargauntuk kepentingannya sendiri atau kelompoknya. Komoditas yang diperdagangkan dipasar lelang sangat bervariasi dari sayur-mayur yang cepat rusak, buah-buahan yang8

agak tahan, dan bijih-bijihan yang tahan tahunan. Karakteristik yang berbeda inimembutuhkan penanganan yang berbeda pula baik penanganan fisik maupunadministrasi dan sistemnya sehingga menimbulkan kompleksitas dilapangan bagipengelola pasar lelang. Kendala lain diantaranya fluktuasi harga yang tajam denganfrekuensi yang tinggi, sistem pemasaran yang belum efisien dan tidak transparan,dan fasilitas pemasaran yang belum menunjang program pengembangan secaramenyeluruh. Informasi pasar juga masih didominasi para eksportir dan belumtransparan pada tingkat petani, demikian pula sarana produksi yang memadai sepertiyang diminta pasar, merupakan faktor yang perlu segera diatasi.Aturan main pasar lelang :Ketentuan pasar lelang yang berlaku secara nasional tercantum dalamKeputusan Menteri Perindustrian dan Perdagangan Nomer 650/MPP/Kep/10 / 2004tentang Ketentuan Penyelenggaraan Pasar Lelang Dengan Penyerahan Kemudian(forward) Komoditi Agro yang dikeluarkan tanggal 18 Oktober 2004. Perumusanketentuan ini berangkat dari pengalaman penyelenggaraan pasar lelang lokal spot diberbagai daerah dan acuan dari praktek-praktek pasar lelang yang dilakukansejumlah negara.Meskipun diselenggarakan secara periodik dalam jangka waktu tertentu, pasarlelang harus memenuhi persyaratan tertentu supaya kepentingan para pelakuterjamin keamanannya. Pasar Lelang hanya dapat diselenggarakan oleh BadanUsaha atau Dinas Propinsi / Kabupaten / Kota yang membidangi perdagangan,setelah memperoleh persetujuan dari Badan Pengawas.Penyelenggara Pasar Lelang :Penyelenggara Pasar Lelang diwajibkan memiliki susunan organisasi yangmeliputi Ketua Lelang, Bidang Penyelenggaraan Transaksi, Bidang Pengawasan danPenyelesaian Transaksi, Bidang Administrasi dan Keanggotaan. Susunan tersebutdapat diperluas dengan pembentukan bidang-bidang lain sesuai kebutuhan transaksikomoditi. Sistem lelang dengan penyerahan kemudian (forward contract) yangdiselenggarakan secara teratur, wajar, efisien, transparan dan berkeadilan,merupakan faktor penting bagi keberhasilan pasar lelang dalam menjalankanmisinya.Pihak penyelenggara perlu mempersiapkan sarana dan prasarana untukmenunjang kegiatan Pasar Lelang, menetapkan tempat dan tanggal pelaksanaan,menentukan spesifikasi komoditi, dan mengatur sesi lelang; mengevaluasi danmenguji kualifikasi calon serta menerima atau menolak calon tersebut menjadiAnggota Pasar Lelang; memantau harga yang terjadi di pasar spot bersama denganLembaga Kliring Penjaminan menetapkan besarnya uang simpanan anggota danbiaya layanan penyelenggaraan lelang; melakukan pengawasan penyelesaiankontrak jual beli Anggota yang terjadi di Pasar Lelang secara berkala dan sewaktu-waktu diperlukan; melakukan tindakan yang dianggap perlu untuk mengamankantransaksi Pasar Lelang, termasuk mencegah kemungkinan terjadinya manipulasiharga dan kualitas komoditi; menetapkan mekanisme penyelesaian pengaduan danperselisihan sehubungan dengan transaksi Pasar Lelang; mengambil langkah-9

langkah untuk menjamin terlaksananya mekanisme transaksi Pasar Lelang;mengirimkan rekaman data transaksi harian dan data penyelesaian transaksi, sertaorder jual beli yang belum matching kepada Lembaga Kliring dan Penjaminan danBadan Pengawas. Untuk mendukung terlaksananya tujuan pendirian Pasar Lelang,Penyelenggara Pasar Lelang bekerja sama dengan Lembaga Kliring Penjaminandalam melakukan penyelesaian transaksi.Lembaga Kliring dan Penjaminan (LKP) :Lembaga Kliring Penjaminan hanya dapat dilakukan oleh badan usahaberbentuk Perseroan Terbatas yang telah memperoleh persetujuan dari Bappebti.Lembaga Kliring Penjaminan mempunyai struktur organisasi minimal terdiri daribidang Kliring dan Penyelesaian, Pengendalian Risiko, Teknologi Informasi,Akuntansi dan Keuangan, serta Audit dan Kepatuhan.Lembaga Kliring dan Penjaminan bertugas dan berwenang untuk memastikanbahwa kegiatan operasional kliring sehari-hari dilaksanakan sesuai denganPeraturan; menetapkan persyaratan, menerima atau menolak calon AnggotaPenjaminan; menetapkan persyaratan bagi Anggota Penjaminan; menetapkan danajaminan dan biaya layanan kliring dan penjaminan penyelesaian transaksi; memintadan mendapatkan informasi yang diperlukan dari Penyelengaraan Pasar Lelang yangberhubungan dengan transaksi yang dilakukan oleh Anggota Penjaminan; mengambillangkah-langkah untuk menjamin terlaksananya mekanisme kliring dan penjaminantransaksi Pasar Lelang dengan baik; mengambil tindakan tertentu yang dianggapperlu bila Anggota Penjaminan gagal memelihara persyaratan keuangan yang telahditetapkan atau tidak memenuhi kewajiban yang jatuh tempo kepada Lembaga Kliringdan Penjaminan; mengambil tindakan yang menurut pertimbangannya layak atauperlu untuk menegakkan ketaatan terhadap Peraturan dan Tata Tertib LembagaKliring dan Penjaminan; melakukan audit atau meminta pihak lain untuk melakukanaudit, memeriksa catatan-catatan Anggota Penjaminan sewaktu-waktu danmelakukan dengar pendapat dengan Anggota Penjaminan sehubungan dengankepatuhan Anggota Kliring terhadap Peraturan dan Tata Tertib Lembaga Kliring danPenjaminan.Untuk mendukung terlaksananya fungsi Pasar Lelang, pihakPenyelenggara Pasar Lelang dapat membentuk Komite Komoditi, Komite Lelang danKeanggotaan, Komite Arbitrase, serta Komite lainnya yang dianggap perlu.Komite Komoditi bertugas membantu Penyelenggara Pasar Lelang dalammerumuskan spesifikasi standar setiap komoditi yang meliputi jenis, asal, ukuran,kualitas, pengemasan, batas waktu maksimum, tempat penyerahan dan kriteria lainyang dibutuhkan Pasar Lelang. Anggota Komite Komoditi terdiri dari praktisi yangmewakili para pelaku yang memahami bisnis komoditi yang bersangkutan. KomiteLelang dan Keanggotaan bertugas untuk membantu Penyelenggara Pasar Lelang dibidang pelaksanaan lelang, keanggotaan serta membantu menyelesaikanperselisihan yang timbul dalam kegiatan perdagangan tersebut. Anggota KomiteLelang dan Keanggotaan terdiri dari wakil pelaku usaha yang memahami sistem,mekanisme operasional, peraturan tata tertib dan keanggotaan pasar lelang, sertaperaturan perundang-undangan yang berlaku.10

Komite Arbitrase bertugas membantu Penyelenggara Pasar Lelang untukmemfasilitasi penyelesaian perselisihan yang timbul antara Anggota Pasar Lelangyang tidak dapat diselesaikan secara musyawarah maupun mediasi/konsiliasi.Komite Keanggotaan membahas setiap permohonan dan kemudianmenetapkan hari dan tanggal wawancara dengan calon anggota. Persetujuan ataupenolakan menjadi Anggota Pasar Lelang disampaikan kepada pemohon olehPenyelenggara Pasar Lelang melalui Surat Pemberitahuan. Bagi pemohon yang telahmemenuhi persyaratan, diberikan persetujuan sebagai anggota pasar lelang.Penyelenggara Pasar Lelang memberikan persetujuan menjadi Anggota PasarLelang kepada pemohon yang telah memenuhi persyaratan yang ditetapkan dalamPeraturan Tata Tertib. Kepada pemohon juga diberikan Sertifikat TandaKeanggotaan setelah pemohon menandatangani pernyataan untuk tunduk padaketentuan yang berlaku. Keanggotaan Pasar Lelang berlaku secara nasional danberlaku selama yang bersangkutan aktif dalam kegiatan pasar lelang. Apabila TandaKeanggotaan tersebut hilang atau rusak, Penyelenggara Pasar Lelang dapatmemberikan penggantian.Lembaga Penjaminan berfungsi untuk mengarahkan Penyelenggara Pasar LelangForward untuk mengambil langkah-langkah yang dianggap perlu apabila diyakinidapat menimbulkan keadaan yang mengakibatkan pelaksanaan pasar lelang tidakberjalan dengan tertib dan teratur; melakukan pemantauan dan evaluasi kegiatanPenyelenggara Pasar Lelang Forward, Lembaga Penjaminan dan pelaku pasar;menyetujui prosedur operasional standar yang ditetapkan oleh Penyelenggara PasarLelang Forward dan Lembaga Penjaminan; melakukan tindakan yang diperlukanuntuk mencegah kerugian masyarakat akibat pelanggaran terhadap peraturanberlaku. Bappebti berwenang mengenakan sanksi administratif atas pelanggaranterhadap peraturan ini. Sanksi administratif dapat berupa peringatan tertulis; dendaadministratif; pembekuan persetujuan; atau pencabutan persetujuan.Lembaga Perbankan berperan dalam penyelesaian transaksi pasar lelang melaluiskema transfer dana atau fasilitas SKBDN (Surat Kredit Berdokumen Dalam Negeri).Uang muka dan uang jaminan transaksi disimpan di Bank yang bekerjasama denganLKP dalam rekening terpisah atas nama masing-masing pelaku. Didalamperkembangannya dengan adanya kepastian penyelesaian kontrak jual beli forwardyang dijamin oleh LKP, bank dapat memberikan dukungan pembiayaan kepadapelaku pasar.Lembaga Sertifikasi Mutu Komoditi berperan memastikan kualitas komoditas,untuk itu diperlukan peran lembaga independen yang dapat menerbitkan sertifikatmutu komoditas yang bersangkutan.Lembaga Pergudangan diperlukan untuk menyimpan dan memelihara jumlahmaupun kualitas komoditas yang disimpan.Lembaga Asuransi memberikan perlindungan terhadap resiko kehilangan,kebakaran dan sebagainya.Keanggotaan Pasar Lelang terdiri dari pedagang, kelompok tani/usaha, koperasi,petani / produsen, pabrikan, industri, swalayan dan eksportir; serta perantaraperdagangan. Persyaratan yang harus dipenuhi untuk menjadi Anggota Pasar Lelang11

adalah Perorangan Warga Negara Indonesia, Perusahaan berbentuk PerseroanKomanditer atau Firma, Badan Usaha Nasional berbadan hukum; bertempat tinggalatau berkedudukan di Indonesia. Mempunyai reputasi dan integritas yang baik dalamusaha. Menyetorkan jaminan keanggotaan yang besarnya dan tata carapenyetorannya ditetapkan Penyelenggara Pasar Lelang dalam peraturan tersendiri.Di samping persyaratan yang tersebut, pemohon baik badan usaha ataupunperorangan harus memiliki tenaga ahli di bidang perdagangan komoditi Agro.Tata cara untuk menjadi Anggota Pasar Lelang adalah dengan Mengajukan suratpermohonan kepada Penyelenggara Pasar Lelang. Pemohon yang berasal daripetani produsen (penjual) wajib melampirkan surat rekomendasi dari DinasPertanian. Untuk pedagang, pabrikan, eksportir (pembeli) melampirkan suratrekomendasi dari Dinas Industri dan Perdagangan setempat.Hak dan kewajiban Anggota Pasar Lelang:Hak-hak Anggota Pasar Lelang mendapat perlakuan dan perlindungan yangsama dari Penyelenggara Pasar Lelang; memperoleh infomasi pasar yang dihimpunoleh Penyelenggara Pasar Lelang; menerima amanat dari prinsipalnya di dalam danluar negeri bagi Anggota Pasar Lelang yang bertindak selaku PerantaraPerdagangan; dapat menunjuk pihak yang mewakili perusahaan untuk melakukantransaksi di pasar lelang.Kewajiban-kewajiban Anggota Pasar Lelang mentaati dan menjunjung tinggidisiplin, kode etik serta ketentuan-ketentuan yang berlaku di Pasar Lelang;menyelenggarakan administrasi yang tertib dan teratur atas transaksi yangdilakukannya; memenuhi kewajiban keuangan sebagai anggota dan menyetorkandana jaminan sebagai anggota penjaminan; memberikan kesaksian dalampenyelesaian perselisihan yang timbul bila diminta oleh Penyelenggara Pasar Lelang;bertanggung jawab atas setiap kelalaian, kesalahan dan pelanggaran terhadapketentuan yang berlaku di Pasar lelang; melaksanakan amanat sesuai perintahprinsipalnya bagi Anggota Pasar Lelang yang bertindak selaku PerantaraPerdagangan.Keanggotaan Pasar Lelang dapat berakhir disebabkan karena yangbersangkutan meninggal dunia bagi perseorangan; dinyatakan oleh PenyelenggaraPasar Lelang berada dalam keadaan tidak sanggup memenuhi kewajiban keuangan;mengundurkan diri dengan pernyataan tertulis; dijatuhi hukuman oleh pengadilankarena suatu tindak pidana yang menurut pertimbangan Penyelenggara Pasar Lelangdapat merugikan Pasar Lelang; tidak mengikuti kegiatan pasar lelang selama satutahun.Pengembalian Uang Simpanan Anggota dan Dana Jaminan, dalam hal keanggotaanberakhir disebabkan hal-hal tersebut diatas, maka uang simpanan anggota dan danajaminan akan dibayarkan kembali kepada yang bersangkutan atau kepada ahli warisyang sah bagi anggota perseorangan yang keanggotaannya berakhir karenameninggal dunia, setelah dikurangi kewajiban-kewajiban yang menjadi tanggungjawabnya.Setiap Anggota Pasar Lelang dianggap telah mengetahui segala peraturanyang berlaku sehubungan dengan penyelenggaraan Pasar Lelang termasuk12

peraturan pelaksanaannya, dan wajib untuk tunduk s