pdf pengaruh pupuk organik air kencing sapi dan pupuk kandang

4
11 Pengaruh Pupuk Organik Air Kencing Sapi dan Pupuk Kandang Terhadap Pertumbuhan dan Hasil ..... (Pardono) Pengaruh Pupuk Organik Air Kencing Sapi dan Pupuk Kandang Terhadap Pertumbuhan dan Hasil Kacang Panjang (Vigna Sinensis L.) The Effect of Organic Fertilizer Cow Urine and Manure Fertilizer on Growth and Yield of Cow pea (Vigna sinensis L.) Pardono The soil physical conservation is expected can repair chemistry and biological character. Fertilizing with organic fertilizer can repair physical as well as chemical and biological character. The research aims to find out the effect of concentration cow urine and manure fertilizer dose on growth and yield of cow pea (Vigna sinensis L.). The method of the research was factorial design based on Randomized Completely Block Design (RCBD) with two treatment factors. The first factor is concentration of liquid organic fertilizer cow urine that consist of four levels, that were: without fertilizer, concentration 1,5 cc/l, concentration 3,0 cc/l and concentration 4,5 cc/l. The second factor was manure fertilizer dosage that consists of four levels, that were without manure fertilizer, 5 ton ha -1 , 8 ton ha -1 and 10 ton ha -1 . The research conducted from July until October 2007 at Sobokerto Village, Sambi District, Boyolali Regency, Central Java. The result of this experiment could be concluded as follow: liquid cow urine fertilizer concentration treatment was not significant effect for the all parameters, while manure fertilizer dosage showed significant different on growth and yield. The highest fresh pod per plants was got on combination treatment between concentration liquid organic fertilizer cow urine 1,5 cc/ l and manure fertilizer 10 ton ha-1 that was as 246,64 g. Key word: cow pea, organic fertilizer, cow urine, manure fertilizer PENDAHULUAN Jurusan Agronomi Fakultas Pertanian Universitas Sebelas Maret, Jl. Ir. Sutami 36 A Kentingan Solo Sebagai sayuran polong, kacang panjang mengandung protein cukup tinggi, yaitu 22,3% dalam biji kering, 4,1% pada daun, dan 27% pada polong muda (Haryanto, dkk., 2003). Menurut Irfan (1992), bahwa setiap 100 g berat kacang panjang terkandung antara lain protein 2,7 g; lemak 1,3 g; hidrat arang 7,8 g; dan menghasilkan 34 kg kalori. Sampai saat ini hasil rata-rata nasional masih rendah yaitu sekitar 2,21 ton polong muda/ha, padahal potensi hasil yang dapat dicapai oleh varietas unggul yang dikelola secara intensif cukup tinggi sekitar 20 ton polong muda/ha bahkan lebih (Rukmana, 1995). Jadi sangat penting adanya usaha-usaha dalam peningkatan hasil pertanaman kacang panjang. Tanah sebagai salah satu factor produksi pertanian mempunyai fungsi fisika, biologi, maupun kimia yang menentukan kesuburan. Keberhasilan dan jumlah unsur hara maupun air yang diserap tanaman sangat tergantung pada ketersediaan unsur-unsur tersebut di dalam tanah sebagai media tumbuh. Pemupukan merupakan salah satu alternatif untuk meningkatkan kapasitas produksi tanah. Pemupukan tersebut dapat berupa pupuk organik, pupuk anorganik, ataupun campuran keduanya. Menurut Sutejo (1995), penggunaan pupuk organik biasanya ditujukan untuk memperbaiki sifat fisik, dan biologi tanah. Walaupun kandungan unsur hara dalam pupuk organik relatif lebih kecil di banding pupuk anorganik namun bila sifat fisik menjadi baik maka sifat kimia tanahpun akan berubah. Pupuk organik dapat menambah kandungan bahan organik tanah dan memperbaiki sifat fisik maupun biologi tanah. Terhadap tanah, bahan organik dapat meningkatkan kemantapan agregat, infiltrasi, daya menahan air, meningkatkan jumlah pori makro dan mikro serta merupakan sumber energi bagi kegiatan biologis tanah (Sarief, 1986). Lebih lanjut pengaruh pupuk tersebut akan lebih berhasil guna bagi tanaman apabila memperhatikan dosis, macam dan waktu pemberian. Menurut Buckman dan Brady (1982), pengaruh bahan organik sangat besar terhadap sifat fisik, sifat ABSTRACT

Upload: andan99

Post on 03-Jan-2016

338 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

Budidaya Tanaman Kacang Panjang

TRANSCRIPT

Page 1: PDF Pengaruh Pupuk Organik Air Kencing Sapi Dan Pupuk Kandang

11Pengaruh Pupuk Organik Air Kencing Sapi dan Pupuk Kandang Terhadap

Pertumbuhan dan Hasil ..... (Pardono)

Pengaruh Pupuk Organik Air Kencing Sapi dan Pupuk KandangTerhadap Pertumbuhan dan Hasil Kacang Panjang (Vigna Sinensis L.)The Effect of Organic Fertilizer Cow Urine and Manure Fertilizer on Growth and

Yield of Cow pea (Vigna sinensis L.)

Pardono

The soil physical conservation is expected can repair chemistry and biological character. Fertilizing withorganic fertilizer can repair physical as well as chemical and biological character. The research aims to findout the effect of concentration cow urine and manure fertilizer dose on growth and yield of cow pea (Vigna

sinensis L.). The method of the research was factorial design based on Randomized Completely Block Design (RCBD) with twotreatment factors. The first factor is concentration of liquid organic fertilizer cow urine that consist of four levels, that were:without fertilizer, concentration 1,5 cc/l, concentration 3,0 cc/l and concentration 4,5 cc/l. The second factor was manure fertilizerdosage that consists of four levels, that were without manure fertilizer, 5 ton ha-1, 8 ton ha-1 and 10 ton ha-1. The researchconducted from July until October 2007 at Sobokerto Village, Sambi District, Boyolali Regency, Central Java.

The result of this experiment could be concluded as follow: liquid cow urine fertilizer concentration treatment was notsignificant effect for the all parameters, while manure fertilizer dosage showed significant different on growth and yield. Thehighest fresh pod per plants was got on combination treatment between concentration liquid organic fertilizer cow urine 1,5 cc/l and manure fertilizer 10 ton ha-1 that was as 246,64 g.

Key word: cow pea, organic fertilizer, cow urine, manure fertilizer

PENDAHULUAN

Jurusan Agronomi Fakultas Pertanian Universitas Sebelas

Maret, Jl. Ir. Sutami 36 A Kentingan Solo

Sebagai sayuran polong, kacang panjangmengandung protein cukup tinggi, yaitu 22,3% dalambiji kering, 4,1% pada daun, dan 27% pada polong muda(Haryanto, dkk., 2003). Menurut Irfan (1992), bahwasetiap 100 g berat kacang panjang terkandung antara

lain protein 2,7 g; lemak 1,3 g; hidrat arang 7,8 g; danmenghasilkan 34 kg kalori.

Sampai saat ini hasil rata-rata nasional masihrendah yaitu sekitar 2,21 ton polong muda/ha, padahalpotensi hasil yang dapat dicapai oleh varietas unggul

yang dikelola secara intensif cukup tinggi sekitar 20 tonpolong muda/ha bahkan lebih (Rukmana, 1995). Jadisangat penting adanya usaha-usaha dalam peningkatanhasil pertanaman kacang panjang. Tanah sebagai salahsatu factor produksi pertanian mempunyai fungsi fisika,

biologi, maupun kimia yang menentukan kesuburan.Keberhasilan dan jumlah unsur hara maupun air yangdiserap tanaman sangat tergantung pada ketersediaanunsur-unsur tersebut di dalam tanah sebagai mediatumbuh.

Pemupukan merupakan salah satu alternatif untuk

meningkatkan kapasitas produksi tanah. Pemupukantersebut dapat berupa pupuk organik, pupuk anorganik,ataupun campuran keduanya. Menurut Sutejo (1995),penggunaan pupuk organik biasanya ditujukan untukmemperbaiki sifat fisik, dan biologi tanah. Walaupun

kandungan unsur hara dalam pupuk organik relatif lebihkecil di banding pupuk anorganik namun bila sifat fisikmenjadi baik maka sifat kimia tanahpun akan berubah.

Pupuk organik dapat menambah kandunganbahan organik tanah dan memperbaiki sifat fisik maupun

biologi tanah. Terhadap tanah, bahan organik dapatmeningkatkan kemantapan agregat, infiltrasi, dayamenahan air, meningkatkan jumlah pori makro dan mikroserta merupakan sumber energi bagi kegiatan biologistanah (Sarief, 1986). Lebih lanjut pengaruh pupuk

tersebut akan lebih berhasil guna bagi tanaman apabilamemperhatikan dosis, macam dan waktu pemberian.

Menurut Buckman dan Brady (1982), pengaruhbahan organik sangat besar terhadap sifat fisik, sifat

ABSTRACT

Page 2: PDF Pengaruh Pupuk Organik Air Kencing Sapi Dan Pupuk Kandang

Agrosains 11(1): 11-14, 200912

kimia, maupun biologi tanah dalam penyediaan mediatanam yang sesuai bagi pertumbuhan tanaman. Bahan

organik dapat menjaga atau mempertahankan strukturtanah sehingga akan menjadikan tanah mudah diolahdan terisi banyak oksigen, meningkatkan kemampuanagregat, infiltrasi, daya menahan air, meningkatkan porimakro dan mikro tanah serta merupakan sumber energi

bagi kegiatan biologi tanah.Oleh sebab itu adanya pengangkutan bahan

organik ke luar dari tanah tanpa memperhatikanpengembaliannya akan sangat memiskinkan sumberbahan organik tanah yang terus menurun. Disebutkan

oleh Hakim dkk (1986) bahwa penurunan kadar bahanorganik ini berakibat antara lain i) Struktur tanahmenurun, karena stabilitas agregat tanah menurun, tanahlekas memadat, dan makin peka terhadap erosi, ii)Kapasitas tukar kation dan daya retensi air menurun, iii)

Ketersediaan fosfor dalam tanah berkurang, dan iv)Peranan bahan organik dalam tanah menurun. Dalamkeadaan demikian maka usaha pertanian yang dilakukanpada tanah-tanah tersebut akan mengalami kemunduran,kerugian bahkan kegagalan.

Hakim dkk (1986) menyatakan bahwa dalammemainkan peranan sebagai bahan penyubur tanah,bahan organik sangat dipengaruhi dan ditentukan olehsumber dan susunan, kelancaran dekomposisi sertakeberhasilan dekomposisi itu sendiri.

Secara umum pupuk kandang sangat baikdiberikan dalam budidaya tanaman kacang panjangsebab untuk tumbuh dan berproduksi tinggi kacangpanjang membutuhkan tanah berdebu, kaya akan haratanaman dan humus. Salah satu penyebab adalah karena

dari pupuk kandang selain sebagai sumber unsur harajuga karena mengandung humus sehingga tanah tidakakan cepat kering. Untuk lahan-lahan di Indonesia, pupukkandang umumnya diberikan 1 minggu sebelum tanambersamaan waktu pengolahan tanah sebagai pupuk dasar

sebanyak 10 ton/ha dengan cara dibenamkan sedalam10 cm (Anonim, 1977).

METODE PENELITIAN

Percobaan dilaksanakan di desa Sobokerto,Sambi, Boyolali, jenis tanah Regosol, ketinggian tempat175 m dari permukaan laut (dpl). Rata-rata curah hujan 20- 400 mm/ bulan, suhu udara 26.6 - 27.5 0C, evaporasi 3.5

- 5.0 mm/ bulan dan kelembapan udara 50 - 70 %.Penelitian ini merupakan percobaan faktorial yang

disusun dengan Rancangan Acak Kelompok Lengkap

(RAKL), terdiri dua faktor. Faktor I konsentrasi pupukorganik cair kencing sapi (K) terdiri atas 4 taraf, yaitu: 1)

K0 : tanpa pupuk, 2) K1 : 1,5 cc/l air, 3) K2 : 3,0 cc/l air dan4) K3 : 4,5 cc/l air. Faktor II dosis pupuk kandang (P)terdiri atas 4 taraf, yaitu: 1) P0 : tanpa pupuk kandang, 2)P1 : 5 ton/ha, 2) P2 : 8 ton/ha dan 3) P3 : sehingga 10 ton/ha.

Pupuk kandang diberikan 1 minggu sebelumtanam sebagai pupuk dasar dan pupuk organik airkencing sapi diberikan setiap 1 minggu sekali.Penyemprotan dimulai pada saat tanaman berumur 7 harisetelah tanam dan diakhiri 1 minggu sebelum panen.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Hasil pengamatan tinggi tanaman, jumlah daun,jumlah polong, panjang polong, berat polong, berat

brangkasan basah dan berat brangkasan keringmenunjukkan pemupukan dengan air kencing sapi yangdisemprotkan melalui daun pada setiap konsentrasi tidakmenunjukkan perbedaan yang nyata. Perlakuan pupukkandang dari kotoran sapi menunjukkan adanya beda

nyata pada semua peubah yang diamati.Tabel 1 dan 2 menjelaskan, bahwa pupuk organik

kotoran sapi (pupuk kandang) berpengaruh terhadappertumbuhan dan hasil tanaman kacang panjang.Pemupukan pada hakekatnya adalah untuk menambah

ketersediaan unsur hara yang diserap tanaman. Apabilaketersediaan pupuk bila pupuk tersebut larut sehinggasecara potensial dapat meningkatkan jumlah unsur harayang diserap tanaman untuk pertumbuhan danperkembangannya (Goldsorthy dan Fisher, 1997).

Tanaman kacang panjang mempunyai kemampuanmenghasilkan banyak polong dengan pertumbuhanpolong dapat terhenti selama pembungaan dan sangatdipengaruhi oleh akumulasi asimilat hasil fotosintesis(Tollenaar (1977 dalam Goldsworthy dan Fisher, 1997).

Hal ini menegaskan pengaruh tingkat pemberian pupukorganik cair maupun pupuk kandang. Menurutpenjelasan Peaslee dan Moss (1966 dalam Gardner, dkk.,1991) secara umum pada tanaman, laju fotosintesis yangterjadi sangat dipengaruhi oleh kandungan N, P, Mg,

dan K. Ketersediaan unsur-unsur ini kurang akan dapatmengurangi fotosintesis pada daun-daun muda,sedangkan pada daun-daun tua terjadi peningkatanfotosintesis karena adanya penambahan unsur N, P, danK. sebab unsur N dan K merupakan satu pembentuk

klorofil yang berperan dalam fotosintesis (Sadjad, 1979).Laju fotosintesis daun yang terjadi lebih lanjut akan

Page 3: PDF Pengaruh Pupuk Organik Air Kencing Sapi Dan Pupuk Kandang

13Pengaruh Pupuk Organik Air Kencing Sapi dan Pupuk Kandang Terhadap

Pertumbuhan dan Hasil ..... (Pardono)

menentukan pembentukan polong tanaman. Tabel 2, menunjukkan pengaruh pupuk kandang

pada bobot baik polong maupun brankasan. Terlihatbahwa pada dosis 10 ton/ha bobot polong dan

brangkasan menunjukkan beda yang nyata pada tarafuji 5% bila dibandingkan dengan perlakuan lain.

Peningkatan berat polong segar per tanamansangat berhubungan dengan keberadaan unsur harayang ada dan diserap oleh tanaman. Menurut Harjadi

(1994) tingkat tanggapan tanaman terhadap pupuksebagian berhubungan dengan kapasitas produksi daritanah yang ditentukan oleh ketersediaan hara dan kondisitanah dalam jangka panjang. Tanaman yang ditanam padatanah-tanah berkapasitas produksi rendah biasanya

menunjukkan respon secara nyata pada pemupukantingkatan rendah daripada pada tanah-tanahberkapasitas produksi tinggi.

Sitompul dan Guritno (1995) menambahkanbahwa berat segar tanaman selain ditentukan ukuran

Tabel 1. Rata-rata tinggi tanaman, jumlah daun, jumlah polong dan panjang polong akibat perlakuan dosispupuk kandang.

Perlakuan Pupuk Tinggi Tan. Jumlah Daun Jumlah Polong Panjang Polong

(ton/ha)

Tanpa Pupuk 226,08 a 58,62 a 150,43 a 38,13 a

5 ton/ha 262,14 b 59,37 a 161,96 ab 36,70 a

8 ton/ha 312,94 c 61,79 a 186,15 ab 45,10 b

10 ton/ha 343,41 d 74,78 b 201,02 b 49,05 b

Keterangan : Angka-angka yang diikuti huruf yang sama pada kolom yang sama menunjukkan tidak beda nyata pada taraf uji 5%.

Tabel 2. Rata-rata berat polong/tanaman, brangkasan kering dan brangkasan basah dan brangkasan kering (g)

Perlakuan Pupuk (ton/ha)

Berat Polong/Tanaman

Berat Brangkasan

Basah

Berat Brangkasan

Kering

Tanpa Pupuk 177,40 a 135,84 a 19,25 a

5 ton/ha 186,09 a 143,05 a 19,24 a

8 ton/ha 195,88 b 147,16 ab 19,64 ab

10 ton/ha 199,65 b 163,49 b 22,92 b

Keterangan : Angka-angka yang diikuti huruf yang sama pada kolom yang sama menunjukkan tidak beda nyata pada taraf uji 5%.

organ-organ tanaman yang dipengaruhi oleh banyaknyatimbunan fotosintat hasil fotosintesis juga ditentukanoleh kadar air dari bagian-bagian tanaman itu sendiri yangdiserap oleh akar. Oleh sebab itu adanya perbedaan

hasil berat segar brangkasan dimungkinkan jugadipengaruhi oleh kandungan air dalam organ tanaman.

Seperti pendapat Rinsema (1986) bahwa denganpemberian pupuk yang tepat dalam hal macam, dosis,waktu pemupukan, dan cara pemberiannya akan dapat

mendorong pertumbuhan dan peningkatan hasil tanamanbaik kualitas maupun kuantitas.

Gambar 1, menjelaskan bahwa hasil teringgidicapai hasil pada dosis 10 ton/ha, ini berarti semakintinggi dosis pupuk kandang yang diberikan semakin

tinggi. Penambahan pupuk kandang yang menjadikansifat-sifat tanah yaitu sifat fisik, sifat biologi, maupunsifat kimia tanah menjadi lebih sesuai bagi pertumbuhandan perkembangan tanaman (Sarief, 1986).

Page 4: PDF Pengaruh Pupuk Organik Air Kencing Sapi Dan Pupuk Kandang

Agrosains 11(1): 11-14, 200914

DAFTAR PUSTAKA

KESIMPULANDari hasil penelitian dapat diambil kesimpulan

bahwa air kencing sapi sebagai pupuk sampaikonsentrasi 4,5 cc/l air belum memberikan pengaruh nyata

pada hasil tanaman kacang panjang. Penggunaan pupukkandang berpengaruh nyata terhadap pertumbuhan danhasil tanaman kacang panjang, semakin tinggi dosissemakin tinggi hasilnya. Dosis 8 ton/ha berpengaruhnyata bila dibandingkan dengan control, tetapi tidak

berbeda nyata bila dibandingkan dengan dosis 10 ton/ha.

Anonim. 1977. Pedoman Bercocok Tanam Padi,Palawija, Sayur-sayuran. Jakarta: Departemen

Pertanian Badan Pengendali Bimas. 280 hal.

Buckman, H.O. dan N.C. Brady. 1982. Ilmu Tanah.Jakarta: Bhratara Karya Aksara. 788 hal.

Gardner, F.P., R. Brent Peare, Roger Mitchell.1991.Fisiologi Tanaman. Jakarta : UI Press, 424 hal.

Goldsworthy, P.R. dan N.M. Fisher. 1997. FisiologiTanaman Budidaya Tropik . Gadjah MadaUniversity Press. Yogyakarta. 874 hal.

Hakim, N., Yusuf, N., A.M. Sutopo Ghani Nugroho, Rusdi

Saul, Amin Diha, N., Go Ban Hong, Bailay, H.H.1986. Dasar-dasar Ilmu Tanah . Lampung:Universitas Lampung. 488 hal.

Harjadi, S.S. 1994. Pengantar Agronomi . PT Gramedia.Jakarta. 195 hal.

Haryanto, E., T. Suhartini, dan E. Rahayu. 2003.Budidaya Kacang Panjang. Penebar Swadaya.

Jakarta. 69 hal.

Irfan. 1992. Bertanam Kacang Sayur. Jakarta: PenebarSwadaya. 18 hal.

Rinsema, W.T. 1986. Pupuk dan Cara Pemupukan.

Jakarta: Bratara Karya Aksara. 235 hal.

Rukmana, R. 1995. Bertanam Kacang Panjang. Kanisius.Yogyakarta. 48 hal.

Sadjad, S. 1979. Agronomi Umum. Departemen AgronomiFakultas Pertanian IPB. Bogor. 227 hal.

Sarief, S. 1986. Kesuburan dan Pemupukan TanahPertanian. Bandung: PT Pustaka Buana. 182 hal.

Sitompul dan Guritno. 1995. Analisis PertumbuhanTanaman . Gadjah Mada University Press.

Yogyakarta.

Sutejo, M.M. 1995. Pupuk dan Cara Pemupukan.Jakarta: Rineka Cipta. 177 hal.

Gambar 1. Pengaruh pemberian pupuk kandang terhadap berat polong, brangkasan basah dan brang-

kasan kering