penerapan e-business di...
TRANSCRIPT
TUGAS UJIAN TENGAH TRIWULAN
SISTEM INFORMASI MANAJEMEN
(SIM) Dosen:
Dr.Ir.H. Arif Imam Suroso, M.Sc
PENERAPAN E-BUSINESS
DI INDONESIA
Oleh:
Armiastho Adi Saputro
NRP: P056100132.35E
MAGISTER MANAJEMEN DAN BISNIS
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
2011
PENDAHULUAN
E-business
E-business dapat dipahami secara sederhana sebagai penerapan teknologi
jaringan komputer dalam berbagai proses dalam suatu bisnis. Proses-proses
tersebut antara lain dalam e-commerce, komunikasi dan kolaborasi dalam
perusahaan, dan proses bisnis antara perusahaan dengan customer dan rekan
bisnis. E-business bukanlah e-commerce yang merupakan suatu kegiatan usaha
menjual produk secara online di internet. E-commerce merupakan bagian dari e-
business.
Pada saat ini jaringan yang sedang populer adalah internet, jaringan World
Wide Web (WWW), hal ini dikarenakan jangkauan internet secara global. Selain
internet, e-business juga dapat memanfaatkan jenis jaringan yang lain seperti
intranet dan extranet. Teknologi jaringan tersebut memberikan manfaat bagi bisnis
antara lain dalam pengelolaan sumber daya informasi, meningkatkan efektifitas
dan efisiensi proses bisnis, dalam pengembangan hubungan strategik dengan
customer, supplier, dan juga rekan bisnis.
Teknologi jaringan pada prinsipnya adalah mengenai pertukaran informasi
ataupun data secara elektronik atau digital, yang dapat dilakukan dengan relatif
cepat dengan lingkup jarak yang relatif luas. Internet memiliki jangkauan global
dan biaya yang relatif terjangkau. Contohnya, dengan teknologi yang ada saat ini
bahkan memungkinkan untuk melakukan pertukaran data multimedia (audio
visual) secara real time, contohnya adalah video teleconference.
E-Business Dalam Proses Internal Organisasi
Untuk jarak tertentu dan waktu tertentu dengan video teleconference
komunikasi menjadi lebih efisien dibanding dengan tatap muka langsung.
Misalnya jika dibutuhkan pertemuan secara visual selama 10 menit antara direktur
utama di Jakarta dengan kepala cabang di Surabaya maka video teleconference
tentu lebih efisien dibandingkan dengan pertemuan langsung yang memakan
minimal biaya transportasi. Itu merupakan salah satu contoh e-business dalam
proses kolaborasi dalam perusahaan.
Lebih lanjut lagi dalam organisasi bisnis, e-business merupakan suatu
sistem dalam perusahaan yang sifatnya cross-functional atau cross functional
enterprise system. Artinya berbagai fungsi bisnis dalam organisasi perusahaan
terintegrasi sebagai suatu sistem dalam e-business. Sebagai ilustrasi di bawah ini
adalah Gambar 1 diambil dari buku O’Brien yang menggambarkan proses dalam
perusahaan manufaktur yang didukung oleh cross-functional sistem karena di
dalamnya melibatkan beberapa bagian dalam organisasi, yaitu bagian Marketing,
R&D/Engineering, dan Manufacturing.
Gambar 1. Proses Pengembangan Produk
Kolaborasi ketiga fungsi bisnis di atas tanpa e-business tentu lebih
memakan waktu khususnya dalam pertukaran data dan informasi, apalagi jika
sumber daya informasi yang dipertukarkan berjumlah atau berukuran besar.
Penerapan e-business diharapkan dapat memberikan peningkatan efektifitas dan
efisiensi dalam kolaborasi antar fungsi bisnis di atas, terutama dalam kecepatan
karena antar bagian dalam organisasi saling terhubung dalam suatu jejaring
informasi,
E-Business untuk Cross-Functional Enterprises
Sebagai sebuah sistem, e-business dapat dimanfaatkan secara cross-
functional dalam suatu organisasi, berikut adalah Gambar 2, ilustrasi dari e-
business secara cross functional. E-business memberikan kemudahan dalam
konektivitas dan pekerjaan antara perusahaan dengan pekerja, supplier, customer,
dan juga rekan bisnis. Dalam hubungannya dengan pekerja, e-business dapat
mendukung dalam hal Knowledge Management, kolaborasi, dan juga proses
pengambilan keputusan, hal tersebut bertujuan agar proses bisnis internal dapat
berlangsung efektif dan efisien. Sementara dalam hubungan perusahaan dengan
pihak supplier, e-business menunjang dalam Supply Chain Management,
Sourcing, dan Procurement., hal tersebut bertujuan untuk optimisasi dalam usaha
mendapatkan bahan baku. Dalam hubungan perusahaan dengan customer, e-
business dapat menunjang Customer Relationship Management yang mencakup
Marketing, Sales, dan Service. Dalam hubungan perusahaan dengan rekan bisnis,
e-business dapat menunjang dalam apa yang disebut Partner Relationship
Management seperti dalam penjualan dan distribusi produk.
Gambar 2. Cross Functional Enterprise Applications and their interrelationship
E-business saat ini bukan merupakan sesuatu yang relatif langka atau sangat sulit
untuk diterapkan, artinya sumberdaya yang dibutuhkan relatif mudah didapatkan
seiring dengan meningkatnya pertumbuhan teknologi informasi. Bukan berarti e-
business dapat dibangun dengan mudah, namun e-business memberikan
keuntungan bagi organisasi bisnis yaitu sebagai daya saing, indikasinya adalah e-
business yang terus digunakan oleh perusahaan besar dunia.
Internet dan E-Business di Indonesia
Terdapat kesulitan dalam mendapatkan informasi mengenai sejarah E-
business di Indonesia, organisasi bisnis apakah yang pertama yang menerapkan e-
business di Indonesia. Organisasi non bisnis yang pertama kali menerapkan “e-
business” di Indonesia kemungkinan adalah pemerintahan, atau militer , ataupun
institusi perguruan tinggi, mengingat penerapan jaringan komputer di negara
asalnya (Amerika) pada organisasi-organisasi tersebut.
Saat ini e-business hampir tidak dapat lepas dari internet karena saat ini
jaringan internet merupakan jaringan komputer yang sangat besar, mungkin
terbesar dengan cost yang relatif terjangkau. Di Indonesia ISP pertama kali
muncul pada tahun 1994 dengan nama IptekNet. Jaringan IntraNet di kampus-
kampus merupakan kunci awal perkembangan Internet di Indonesia. Sebelum ada
sambungan ke internet sudah ada jaringan komputer di lingkungan terbatas yang
dikenal sebagai Local Area Network (LAN) di sejumlah lembaga pendidikan dan
lembaga pemerintah di Indonesia.
Pada era 1980 sampai menjelang pertengahan tahun 1990an, di kalangan
pendidikan tinggi (universitas) dengan para stake holders yang terdiri dari para
akademisi, mahasiswa, dan ilmuwan telah timbul inisiatif untuk mengembangkan
berbagai kegiatan seputar teknologi computer dan radio yang semula hanya
merupakan hobby, kegiatan amatir radio, maupun bagian dari proses pendidikan
mereka di perguruan tinggi menjadi suatu media telekomunikasi yang akan
memudahkan pertukaran data dan informasi, tidak hanya dalam lingkungan
kampus/lembaga-nya saja, namun mereka pun telah memiliki imajinasi bahkan
keinginan untuk mengembangkan suatu jaringan/network antar kampus dan
bahkan antar negara.
Hal tersebut dimulai dengan berbagai penelitian di lembaga-lembaga
pendidikan dan lembaga pemerintah dengan bidang kerja yang berhubungan
dengan teknologi, telekomunikasi khususnya komputer dan networkingnya,
ditambah dengan adanya transfer of technology dari sejumlah akademisi selepas
studi ataupun penelitian mereka di luar negeri, dimana teknologi jaringan
computer sudah mulai berkembang.
E-Business di Indonesia
E-business di Indonesia berkembang di berbagai bidang usaha, terutama
perusahaan-perusahaan yang besar atau bermodal besar. Namun kemungkinan
banyak perusahaan yang sukses menerapkan e-business di Indonesia tak
terjangkau perusahaan riset atau media. Berikut ini adalah contoh keberhasilan
penerapan e-business seperti dikutip dari media di tanah air.
Penerapan e-business telah memberikan keuntungan bagi perusahaan-
perusahaan di tanah air. Garuda Indonesia berhasil menghemat Rp 77 miliar
berkat e-procurement. PT. Lautan Luas berhasil mempercepat pelayanan dan
memperkecil biaya mengelola pelanggan. Adapun PT PMF, bergerak di bidang
pembiayaan, dapat membuka cabang di mana saja asalkan infrastruktur Internet di
daerah tersebut memadai, hanya dalam tempo beberapa hari dan biaya investasi
TI-nya sangat rendah.
E-business akan mendorong transparansi bisnis yang sangat diperlukan
oleh negara. Dengan e-auction, proses tender bisa dibuat seterbuka mungkin
sehingga mendapatkan pemenang tender yang memang terbaik. Hal inilah yang
membuat Menteri Negara BUMN mendorong semua BUMN menerapkan e-
auction. Pada saat ini banyak Kementrian dan BUMN yang telah menerapkan e-
procurement atau e-auction, walaupun belum ada laporan penghematan atas
penerapan sistem ini.
E-business terbukti memperluas pasar dan meningkatkan penjualan. Pada
1999, penjualan Oto Multiartha baru sekitar Rp 250 miliar dan membiayai mobil
sebanyak 5 ribu unit. Namun, semenjak meluncurkan Oto.co.id dan menerapkan
e-business dengan mitranya, angka penjualannya meledak menjadi di atas Rp 1
triliun pada 2000 atau tumbuh 400% dan membiayai 15 ribu unit mobil. Setahun
kemudian meningkat lagi menjadi Rp 1,5 triliun dengan 20 ribu unit mobil. Tahun
lalu masih tumbuh menjadi Rp 1,75 triliun dengan 25 ribu unit mobil.
Saat ini infrastruktur Internet makin membaik terutama di kota-kota besar,
dan mulai merambah kota-kota kecil. Solusi e-business makin banyak dan
terjangkau bagi perusahaan-perusahaan di Indonesia. Vendor pun mulai merilis
solusi yang terjangkau. Oracle misalnya, baru saja merilis Oracle e-Business Suite
Special Edition yang harganya hanya US$ 30-50 ribu dan dapat
diimplementasikan dalam tempo 10-40 hari saja. Oracle Indonesia sendiri
membidik 200 ribu usaha kecil-menengah (perusahaan dengan 50-1.000 karyawan
dan omset Rp 40-500 miliar).
E-business dalam Supply Chain Management
Garuda Indonesia dapat dikatakan merupakan maskapai penerbangan
terbesar dan terbaik di Indonesia, dan telah menerapkan e-business dalam Supply
Chain Management. PT Garuda Indonesia telah menerapkan e-procurement sejak
Februari tahun 2002, kemudian diikuti dengan e-auction tahun 2003. Pada
September 2003 maskapai penerbangan andalan Indonesia ini berhasil melakukan
tender online (e-auction) untuk pengadaan bahan bakar jet dengan nilai transaksi
mencapai US$ 54 juta. PT Telekomunikasi Indonesia dan Bank Danamon ternyata
juga telah menerapkan e-auction. Selain itu sudah banyak institusi pemerintahan
terutama Kementerian yang melaksanakan e-auction atau e-procurement untuk
mendapatkan suplai bahan baku atau perlengkapan.
E-business dalam Customer Relationship Management
Penerapan e-business di Indonesia telah merambah di berbagai bidang usaha atau
organisasi salah satunya yaitu bank. Indikatornya adalah sebagai berikut, di
berbagai bank yang besar di Indonesia terdapat fasilitas ATM dan e-Banking yang
menggunakan teknologi jaringan komputer. Nasabah dapat mengambil uang di
ATM bank yang terkait, yang berlokasi di mana saja, selain itu untuk layanan
tertentu nasabah dapat melakukan berbagai transaksi perbankan di seluruh cabang
bank yang bersangkutan. Berarti bank menggunakan jaringan dalam proses bisnis
internal dan juga dalam Customer Relationship Management (CRM).
Fasilitas internet banking di Indonesia sendiri dimulai pada akhir
dasawarsa 1990an, berikut ini adalah beberapa bank di Indonesia yang memiliki
fasilitas internet banking, dan juga tahun peluncuran fasilitas tersebut.
• 1998 Bank Internasional Indonesia https://www.bankbii.com/
• 2001, Bank Sentral Asia (BCA) https://ibank.klikbca.com/
• 2002, Bank Mandiri https://ib.bankmandiri.co.id/
• 2002, Bank PermataNet https://www.permatanet.com
• 2005, Bank Permata e-Business https://www.permatae-business.com/
Fungsi yang ditawarkan oleh internet banking tersebut yaitu transaksi
seperti transfer dan pengecekan saldo yang dapat dilakukan oleh nasabah dengan
mengakses internet, terkadang dikenai biaya tambahan. Kemudahan dalam hal
semacam ini merupakan salah satu bagian strategi perusahaan dalam memberikan
kepuasan pelanggan dalam hal service dengan memanfaatkan e-business.
Sejak tahun 2001 lalu PT Lautan Luas Tbk. memulai inisiatif e-business
secara serius dan memosisikan e-business sebagai tool pelengkap cara bisnis
konvensionalnya. Pada tahap pertama, distributor dan perusahaan manufaktur
bahan dasar kimia terbesar di Indonesia itu membangun e-ordering. Kini lebih
dari 30 corporate buyer-nya di berbagai wilayah Indonesia memanfaatkan fasilitas
baru tersebut. BASF Indonesia juga telah menerapkan praktik online ordering
serupa dengan Lautan Luas.
E-business dalam Knowledge Management ( Collaboration)
Perusahaan pembiayaan motor PT. Para Multifinance (PMF)
memanfaatkan keunggulan Web guna membangun sistem internal berbasis web
untuk manajemen operasional sejak pertengahan tahun 2003. Hampir seluruh
proses, dari pendataan calon penerima pembiayaan, analisis calon debitor hingga
persetujuan dan pengelolaan debitor dilakukan secara online. Proses itu bisa
dilakukan dengan baik walaupun kantor cabangnya tersebar di beberapa kota.
Sistem yang digunakan oleh PMF bersifat tertutup karena sifatnya
memang untuk proses internal, untuk tujuan kolaborasi antar bagian di
perusahaan. Dengan adanya sistem yang telah ada, peluang untuk pengembangan
sangat besar untuk mendukung fungsi lain dari perusahaan seperti CRM, SCM
dan distribusi.
E-business PT. Rajawali Nusantara Indonesia
Sementara itu sebagai contoh lain, PT. Rajawali Nusantara Indonesia
(RNI) juga menerapkan e-business terutama untuk internal business process dan
collaboration. Saat ini RNI menggeluti beragam bisnis, mulai dari agro bisnis
untuk bahan mentah seperti gula, minyak kelapa sawit, kulit, teh dan karet, pabrik
farmasi, hingga perdagangan peralatan kesehatan. Dengan konsentrasi yang
terpecah pada beragam industri, anak-anak perusahaan RNI perlu berbagi data
yang sama untuk keuangan, manufaktur, pembelian, penerimaan barang dan
distribusi.
Di dalam kompetisi perdagangan dunia yang semakin ketat, RNI
nampaknya ingin memastikan bahwa semua proses bisnisnya berjalan sempurna
dan mudah dikelola. Jaminan akan data dan informasi perusahaan yang dikelola
secara terpusat dan mudah didapat untuk proses pengambilan keputusan yang
akurat, juga sangat dibutuhkan.
Atas dasar daya saing akan penerapan e-business maka PT. RNI
menggunakan aplikasi Oracle E-Business Suite, sebuah aplikasi e-business
produk Oracle. Kantor pusat RNI juga menggunakan aplikasi Oracle Financials
dan Oracle Purchasing melaksanakan berbagai proyek, melakukan transformasi
area bisnis utama seperti pengukuran proses bisnis, migrasi data dan support.
Selain itu, anak perusahaannya yang bergerak di bidang perdagangan
umum, PT Rajawali Nusindo, juga menggunakan Oracle Financials dan Oracle
Distribution. Hal itu diklaimnya demi memberikan saluran langsung kepada RNI
dalam hal pengelolaan operasional sehari-hari. Sistem yang baru ini juga
mendukung tujuan RNI untuk pelaksanaan good corporate governance di dalam
organisasi dikarenakan adanya prosedur operasi bisnis standar yang menjamin
akuntabilitas, tanggung jawab dan transparansi dalam operasional perusahaan.
E-business di PT. Wonokoyo Jaya Corporindo
Wonokoyo merupakan perusahaan perunggasan terpadu dengan produk
ayam pedaging, telah menggunakan TI sejak 1994 dan secara perlahan
memperkenalkan solusi TI untuk berbagai divisi korporat, seperti billing,
keuangan, logistik, SDM dan produksi. Akhirnya, lanjutnya, WG mencapai satu
titik yang mengharuskan mereka untuk mengganti solusi yang terpisah-pisah
dengan sistem Enterprise Resources Planning (ERP) terintegrasi untuk
berkompetisi di lingkungan global saat ini.
Untuk tujuan tersebut, seluruh modul dalam solusi Oracle E-Business
Suite akan digunakan, antara lain, mencakup financials, order management,
purchasing, inventory, human resources & payroll, serta process
manufacturingMelalui solusi terintegrasi dari Oracle tersebut, diharapkan bisa
membantu perusahaannya dalam mempercepat proses transaksi, menyiapkan
laporan keuangan, melacak data dari peternakan dan memperbaiki pelayanan
terhadap pelanggan. Dengan begitu, diharapkan dapat memperoleh penghematan
biaya yang signifikan.
KESIMPULAN
Penerapan e-business memberikan kemudahan bagi perusahaan untuk
berkomunikasi atau terhubung dengan pihak-pihak yang terkait dalam bisnisnya
yaitu pihak internal perusahaan (employee), customer, supplier, dan rekan bisnis
(stakeholder). Yang dimaksud kemudahan dalam terhubung di sini adalah
terhubung secara elektronik atau digital dengan teknologi jaringan komputer yang
sifatnya relatif luas, seperti intranet, ekstranet, dan internet. Sistem yang
terhubung ke stakeholder melalui jaringan komputer yang luas (sesuai kebutuhan)
adalah daya saing yang dimiliki oleh e-business
E-business di Indonesia sudah semakin berkembang, terbukti dengan
contoh-contoh yang telah disebutkan sebelumnya. Penerapan e-business terjadi
pada beraneka ragam bidang industri seperti penerbangan, bank, peternakan,
pertanian, kimia, dan finance. Kenyataan ini merupakan sesuatu yang
menggembirakan karena menunjukkan bahwa perusahaan-perusahaan tersebut
memiliki sistem yang modern dalam menghadapi persaingan global.
Dalam penerapan e-business kemungkinan lebih mudah apabila
menggunakan produk aplikasi e-business seperti Oracle E-Business, namun
mungkin saja lebih mahal. Oracle e-Business Suite Special Edition harganya US$
30-50 ribu dan dapat diimplementasikan dalam 10-40 hari saja. Hal ini
menunjukkan peluang bagi konsultan atau produsen produk IT lokal untuk
meluncurkan produk sejenis dengan harga yang bersaing.
DAFTAR PUSTAKA
http://dimas.web.id/2008/03/25/pelaku-sejarah-internet-indonesia/web-design-
programmer-indonesia.html. Diakses pada tanggal 9 Juli 2011.
http://opensource.telkomspeedy.com/wiki/index.php/Sejarah_Internet_Indonesia:e
-banking. Diakses pada tanggal 9 Juli 2011.
http://opensource.telkomspeedy.com/wiki/index.php/Sejarah_Internet_Indonesia#
Cuplikan_Sejarah_Lokal. Diakses pada tanggal 9 Juli 2011.
http://swa.co.id/2003/12/ebusiness-mulai-menggeliat/. Diakses pada tanggal 9 Juli
2011. Diakses pada tanggal 9 Juli 2011.
http://swa.co.id/2006/01/wonokoyo-group-aplikasikan-oracle-e-business-suite/.
Diakses pada tanggal 9 Juli 2011.
O’Brien., Marakas. 2008. Management Information Systems Eighth
Edition.McGraw-Hill International Edition.
http://swa.co.id/2006/03/rni-implementasikan-oracle-e-business-suite/