pedomanmereviewmasterplanpeld-130517203952-phpapp02

28
 Disajikan pada W orkshop Regional dan Konsultasi Bisnis Pengembangan Produk Unggulan Ekonomi Lokal Direktorat Perkotaan dan Perdesaan, BAPPENAS di Jakarta, 5-6 Desember 2012 DR. IR. SUGENG BUDIHARSONO

Upload: ade-kurnia

Post on 01-Nov-2015

215 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • Disajikan pada

    Workshop Regional dan Konsultasi Bisnis Pengembangan Produk Unggulan Ekonomi Lokal

    Direktorat Perkotaan dan Perdesaan, BAPPENAS di Jakarta, 5-6 Desember 2012

    DR. IR. SUGENG BUDIHARSONO

  • Rencana induk komprehensif,

    Rencana induk untuk kawasan kecil,

    Rencana induk fungsional ,

    Rencana induk strategis, dan

    Rencana induk ringkas.

  • Memiliki tiga karakteristik yang unik: (a) mencakup berbagai unsur rencana induk; (b) meliputi kawasan yang luas, seluruh provinsi atau seluruh kabupaten/kota, dan (c) dengan rentang waktu yang panjang (biasanya 10 sampai 20 tahun ke depan).

    Kelemahan: (1) Memerlukan waktu yang lama, mahal, dan memerlukan berbagai macam data dan informasi yang harus dinalisis, (2) Proses partisipasi publik dapat mengambil waktu yang lama untuk menyelesaikan dan mungkin sulit mengaturnya, (3) Sulit untuk menjamin komitmen dan partisipasi yang terus menerus untuk proyek jangka panjang, dll.

  • Karakteristik: (1) Ditujukan untuk kawasan yang luasannya lebih kecil dari kabupaten/kota, seperti kecamatan atau desa, (2) jangka waktu menengah (biasanya 5 sampai 10 tahun), dan (3) mencakup beberapa topik.

    Rencana ini dapat dilakukan apabila: (1) Rencana untuk kawasan yang lebih besar (kabupaten/kota) tidak tersedia atau kurang layak, (2) Belum tersediannya rencana untuk pengembangan kawasan dengan tujuan tertentu, (3) Ada kepemimpinan lokal dan dukungan untuk perencanaan dalam setiap wilayah geografis, (4) Komunitas Anda sangat terfragmentasi (terbagi baik secara fisik dan sosial), dan (5) Kawasan tertentu area tertentu berubah lebih cepat daripada yang lain.

  • Ciri-ciri: (1) Ditujukkan hanya untuk satu unsur atau bagian dari rencana induk komprehensif pada suatu waktu, (2) Meliputi sebagian atau seluruh masyarakat, (3) merupakan rencana jangka pendek maupun jangka panjang, dan (4) rencana induk ini dapat merupakan bagian tersendiri maupun sebagai bagian dari rencana induk kawasan yang lebih besar.

    Kelemahan : (1) Proses yang lambat dan memerlukan waktu yang lama untuk menyelesaikannya, (2) Tidak dapat merespon perubahan, permasalahan atau isu yang konsisten terjadi pada masyarakat dan atau kebutuhan masyarakat luas, (3) Hanya memfokuskan pada masalah atau topik khusus.

  • Karakteristik: (1) Fokus pada masalah yang sangat penting yang terjadi pada masyarakat, (2) merupakan rencana jangka pendek (2-5 tahun) atau jangka panjang (10-20 tahun), dan (3) meliputi seluruh kawasan kabupaten/kota maupun provinsi bahkan negara.

    Kelemahan Rencana Induk Strategis adalah bukan merupakan rencana komprehensif yang sesungguhnya karena hanya memfokuskan pada suatu masalah saja.

  • Karakteristik: (1) memuat hanya dua bagian yang sangat diperlukan saja, (2) mencakup seluruh kawasan, dan (3) merupakan rencana jangka menengah (5-10 tahun). Kelemahan dari Rencana Induk Strategis adalah tidak komprehensif. Sedangkan kelebihan dari Rencana Induk Ringkas ini adalah sebagai berikut:

    Relatif sangat mudah dibuat dan tidak berbiaya mahal Tidak perlu menyusun seluruh bagian seperti yang terdapat dalam Rencana Induk Komprehensif Merupakan rencana jangka pendek atau menengah Dapat dilaksanakan oleh masyarakat bersama lembaga pemerintah yang menangani perencanaan Dapat dengan mudah dimutakhirkan

  • Komprehensif Kawasan

    Kecil

    Rungsional Strategis Ringkas

    Karakeristik Komprehensif,

    ambisius, luas,

    umum,

    Fokus kpd

    kawasan

    kecil.

    Fokus pada

    1 atau 2

    topik

    spesifik

    Fokus pada

    isu strategis

    Fokus kpd

    satu topik

    Rentang

    waktu

    Jangka

    panjang (10-20

    tahun)

    Jangka

    menengah

    (5-10

    tahun)

    Jangka

    menengah

    (5-10 tahun)

    Jangka

    pendek (2-4

    thn)

    sampai

    Jangka

    panjang

    Jangka

    pendek

    sampai

    jangka

    menengah

    Biaya Tinggi Rendah ke

    Menengah

    Rendah ke

    Menengah

    Menengah Rendah

    Waktu yang

    diperlukan

    Lama (1 2 tahun)

    Singkat (3 -

    6 bulan)

    Singkat (3 -

    6 bulan)

    Singkat (3 -

    6 bulan)

    Singkat (3 -

    6 bulan)

  • TAHAP 1

    TAHAP 2

    Analisis Stakeholder

    Penguatan Kelembagaan

    Analisis Pengembangan Komoditi Unggulan

    Analisis Pengembangan Kawasan

    Analisis Resiko

    Pengumpulan data dan

    informasi partisipatif

    RTRW Kab/Kota

    RPJMD/ RENSTRA

    Rencana Induk

    Rencana Bisnis

    Rencana Aksi

    RKP/RKPD

    Organisasi Masyarakat

    Madani DONOR

    Pelaksanaan Pengembangan PEL

    Dunia Usaha

    APBN/APBD

    Monitoring dan Evaluasi

    TAHAP 3

    TAHAP 4

    TAHAP 5

  • Apakah pada proses penyusunan master plan melibatkan seluruh stakeholder kunci, khususnya dunia usaha yang terlibat pada pengusahaan komoditi unggulan dan anggota legislatif?

    Kalau dalam proses tersebut tidak melibatkan stakeholder kunci, khususnya dunia usaha, maka seyogyanya dilakukan hal-hal sebagai berikut:

    Analisis Stakeholder untuk mengetahui siapa saja yang menjadi stakeholder kunci

    Melibatkan mereka untuk menyusun master plan

  • Apakah pengembangan komoditi unggulan dalam master plan tersebut hanya single commodity development atau secara terpadu, misalnya dengan sektor pariwisata?

    Apabila belum dilakukan, maka agar pengembangan komoditi unggulan agar diintegrasikan dengan komoditi lainnya, karena pengembangan hanya dengan satu komoditi, biasanya kurang berkembang. Juga perlu diintegrasikan dengan program dari kementerian/lembaga lainnya. Atau juga perlu dikombinasikan dengan program-program nasional lainnya, misalnya: Pengembangan Koridor Ekonomi (MP3EI) ataupun strategi untuk menghadapi CAFTA 2015.

  • Apakah penyusunan master plan berdasarkan Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten/Kota, RPJMD dan Renstra SKPD yang berkaitan dengan komoditi unggulan?

    Apabila belum, maka master plan diperbaiki lagi dan mengacu kepada kedua dokumen tersebut.

    Apakah penyusunan master plan didasarkan pada hasil analisis RALED dan atau Value Chain Analysis?

    Apabila belum, maka perlu dilakukan salah satu analisis tersebut (akan lebih baik apabila kedua analisis tersebut dilakukan) sebagai dasar penyusunan master plan.

  • Apakah di dalam dokumen master plan sudah menjelaskan tentang:

    Potensi produksi dan kapasitas produksi yang telah diusahakan?

    Ketercukupan energi (apabila dalam proses produksi memerlukan energi) untuk mendukukung proses produksi?

    Aksesibilitas terhadap sarana dan prasarana transportasi untuk proses produksi, pengolahan dan pemasaran?

    Kondisi SDM yang mendukung proses produksi, pengolahan dan pemasaran?

    Analisis kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman?

    Peluang kerja sama antar daerah untuk pengembangan proses produksi, pengolahan dan pemasaran.

    Permasalahan yang dihadapi dalam proses produksi, pengolahan dan pemasaran.

    Apabila belum mencantumkan hal-hal tersebut di atas, maka dokumen master plan seyogyayanya perlu menambahkan hal-hal tersebut di atas.

  • Dalam penyusunan Visi seyogyanya memperhatikan hal-hal sebagai berikut:

    Visi adalah mental image dari keadaan yang memungkinkan dan diinginkan pada masa mendatang oleh organisasi yang bersangkutan.

    Pernyataan visi menjawab pertanyaan: Where are we going?

    Pernyataan visi mendefinisikan pandangan jangka panjang (minimal lima tahun) dari arah organisasi ybs.

  • Dimensi dari visi:

    foresight bagaimana visi sesuai dengan perubahan zaman dan lingkungan;

    hindsight menjamin bahwa visi tidak merusak kebiasaan yang baik dan budaya positif.

    depth perception memberikan visi yang detil dan mempunyai persfektif.

    Peripheral vision mengantisipasi respon yang memungkinkan dari seluruh stakeholder terhadap arah yang telah diambil.

    Pernyataan visi sebaiknya:

    Meletakan standard mutu yang sangat tinggi

    Merefleksikan idealisme yang tinggi

    Bernuansa filosofis

    Menginspirasikan komitmen

    Proaktif dan positif

    Dapat dikomunikasikan dengan jelas, dan

    Mengintegrasikan kualitas yang khas dan kompetensi dari organisasi.

  • Misi adalah maksud utama dari organisasi. Pernyataan misi menjawab pertanyaan: Why do we exist? Pernyataan misi berdasarkan tiga perspektif:

    Masa lalu sejarah, tradisi, dan pengalaman dari organisasi dan target group

    Masa kini Minat, keterampilan, dan wilayah komitmen dari organisasi dan target group

    Masa mendatang arah jangka panjang dan kebutuhan dari organisasi dan target group

  • Goal atau tujuan menggambarkan keadaan masa mendatang tentang kegiatan dari organisasi yang dapat direalisasikan. Goal adalah suatu pernyataan outcome jangka panjang yang diinginkan yang relative permanent. Goal sebaiknya berkaitan dengan misi dari organisasi dan berorientasi ke depan untuk menyelesaikan permasalahan-permasalahan utama.

  • Objective atau sasaran adalah bagian dari tujuan. Sasaran adalah outcome (yang telah dirancang) yang diinginkan untuk menjamin pencapaian tujuan. Sasaran harus spesifik, dapat diukur, dapat dicapai, logis, dan adanya batasan waktu atau SMART (specific, measurable, achievable, reasonable, and time bounded). Sasaran seyogyanya menyatakan hasil bukan proses atau kegiatan. Sasaran harus dapat dicapai dan memungkinkan dalam jangka waktu tertentu. Sasaran adalah bersifat jangka pendek dan kurang permanent apabila dibandingkan tujuan, dan akan berubah sesuai dengan siklus perencanaan.

  • Apakah dalam penyusunan program dan kegiatan sudah mendasarkan kepada analisis RALED, Analisis Rantai Nilai, potensi SDA, SDM dll?

    Apabila belum, maka dalam penyusunan program dan kegiatan seyogyanya mendasarkan kepada hal-hal tersebut di atas.

    Apakah dalam penyusunan program dan kegiatan sudah dilakukan penyusunan prioritas.

    Apabila belum, maka seyogyanya dilakukan prioritizing program dan kegiatan dengan menggunakan alat analisis AHP atau AWOT atau alat analisis lainnya atau dengan cara kesepakatan seluruh stakeholder kunci.

  • Tahap ini meliputi kegiatan penyusunan rencana PEL (Klaster) industri kreatif dan pengintegrasian rencana tersebut ke dalam dokumen perencanaan dan penganggaran daerah. Dasar penyusunan rencana dan anggaran berdasarkan hasil analisis VCA dan Analisis RALED

    Rencana yang akan disusun meliputi: (1) Rencana Induk, (2) Rencana Bisnis dan (3) Rencana Aksi berdasarkan hasil analisis yang telah dilakukan dan RTRW Kabupaten serta RPJMD dan Renstra SKPD. Penyusunan rencana dilakukan secara partisipatif.

    Pengintegrasian rencana ke dalam dokumen perencanaan dan penganggaran daerah, agar pengembangan kluster industri kreatif ini berkelanjutan.

  • Apakah pembiayaan program dan kegiatan sudah berdasarkan financial matrix program?

    Kalau belum agar dilakukan hal-hal sebagai berikut:

    Identifikasi stakeholder yang dapat memberikan sumber pembiayaan baik di tingkat kabupaten/kota, provinsi, kementerian/lembaga, dunia usaha, CSR, maupun donor.

    Konfirmasikan apakah mereka mau berpartisipasi dalam pengembangan komoditi unggulan

    Buat financial matrix program berdasarkan sumber pembiayaan mulai dari sumber kabupaten/kota, provinsi, kementerian/lembaga, dunia usaha, CSR dan donor.

  • PEMDA KAB

    KEMENTERIAN/ LEMBAGA

    Program Financial Matrix

    Donors

    BUMN

    DUNIA USAHA

    Kontraktor Kelompok Sasaran

    PEMERINTAH PROVINSI

    BAPPEDA SKPD

    lainnya

  • Apakah master plan sudah ditetapkan dengan peraturan daerah atau peraturan bupati atau walikota? Sehingga dapat dijadikan dasar untuk seluruh stakeholder pemerintah untuk melaksanakan master plan tersebut yang diimplementasikan dalam APBD?

    Apabila belum, master plan yang sudah diperbaiki sesuai dengan saran-saran di atas, segera ditetapkan minimal dengan peraturan bupati atau walikota.