“peluang investasi pengembangan ebt”
TRANSCRIPT
14 Juli 2021
INVESTOR DAILY SUMMIT
“PELUANG INVESTASI
PENGEMBANGAN EBT”
Presented by :
Zulkifli Zaini
Direktur Utama PT PLN (Persero)
2
Pengembangan Energi Baru Terbarukan bukan
semata-mata pemenuhan program Pemerintah,
Pengembangan Energi Terbarukan dilakukan
sebagai tanggung jawab PLN untuk generasi
mendatang
POWER BEYOND GENERATIONS
1 Strategi MenujuCarbon Neutral 2060
www.pln.co.id | 4
300 365450
560660
800
1100
1450
1800
2021 2025 2030 2035 2040 2045 2050 2055 2060
TWh
Tahun
Produksi Energi (TWh)
GAP
Pertumbuhan Kebutuhan Listrik
❖ Produksi energi nasional per hari ini
300 TWh (63 GW).
❖ Ada produksi energi yang dihasilkan
dari luncuran dari Proyek 35 GW
(didominasi oleh fossil fuel) yaitu
sebesar 21 GW (120 TWh). Proyek
tersebut dirancang pada tahun 2015
dan akan beroperasi sampai dengan
PPA berakhir.
❖ Proyeksi produksi energi tahun 2060
akan menjadi 1.800 TWh (± 300 GW).
❖ Sehingga ada gap dengan kondisi hari
ini sebesar 1.380 TWh (± 230 GW)
yang diupayakan akan diisi dengan
pembangkit EBT.
Produksi Energi
Hari Ini
“Membuka Ruang Yang Sangat Besar Untuk Membangun Pembangkit Berbasis EBT”
Retirement PLTU Batubara Menuju Carbon Neutral 2060
2021 2025 2030 2035 2040 2045 2050 2055 2060
RETIREMENT PLTU
SUPERCRITICAL (10 GW)
RETIREMENT
SUBCRITICAL TAHAP PERTAMA (1 GW)
RETIREMENT
SUBCRITICAL TAHAP KEDUA (9 GW)
REPLACEMENT RENCANA
PLTU DAN PLTMG DENGAN PLT EBT BASELOAD 1,1 GW
RETIREMENT ULTRA
SUPERCRITICAL TAHAP PERTAMA (24 GW)
RETIREMENT ULTRA
SUPERCRITICAL TERAKHIR (5 GW)
RETIREMENT PLTU
ULTRA SUPERCRITICAL SECARA BERTAHAP
DARI 2045 – 2056
Tahun 2060 Seluruh Pembangkit Di Indonesia SudahMenggunakan Energi Bersih
68 62 59 2411 7
88
1 7 9
29 45 50 53
0
20
40
60
80
100
120
2020 2025 2030 2040 2045 2050 2060
SkenarioZeroCarbon2060(%)
PLTU PLTGU Nuklir PLTA PLTP EBTLain PLTS+PLTB
0
200
400
600
800
1000
1200
1400
1600
1800
2020 2025 2030 2040 2045 2050 2060
SkenarioZeroCarbon2060(TWh)
PLTU PLTGU Nuklir PLTA PLTP EBTLain PLTS+PLTB
1. Market size utility di 2060 adalah 1.800 TWh, saat ini produksi listrik
adalah 300 TWh ditambah luncuran 120 TWh dari program 35 GW,sehingga ada ruang 1.380 TWh untuk penambahan kapasitaspembangkit EBT.
2. Mulai 2020 ke depan, porsi kapasitas PLTU diturunkan (dalam grafik,terlihat dari warna hitam yang menurun).
3. Upaya retirement pembangkit fosil dimulai tahun 2030 dan secarasignifikan turun jumlahnya pada 2040, mengikuti selesainya kontrakpembangkit tersebut.
4. Pembangkit nuklir akan masuk pada tahun 2040 untuk menjagakeandalan sistem seiring perkembangan teknologi nuklir semakin
aman.
5. Phase out seluruh pembangkit PLTU batubara pada tahun 2056,karena sudah tergantikan oleh EBT.
6. Sementara, pengembangan pembangkit EBT akan mengalamipeningkatan besar-besaran mulai tahun 2028 dikarenakan kemajuan
teknologi baterai yang semakin murah. Kemudian mengalamikenaikan secara eksponensial mulai tahun 2040. Dan pada tahun2045, porsi EBT sudah mendominasi total pembangkit. Dekade
berikutnya, seluruh pembangkit listrik di Indonesiaberasal dari EBT.
2“Program Transformasi PLN”
Mendukung Pemanfaatan
Energi Bersih
Strategi & Potensi Pengembangan EBT
Pengembangan pembangkit dengan
mempertimbangkan keselarasan supply demand, potensi ketersediaansumber
energi setempat (resources based),
keekonomian, keandalan, ketahananenergi nasional dan sustainability
Akselerasi pengembangan pada daerah
defisit serta daerah yang menggunakanBBM impor sebagai bahan bakar PLTD, merupakan langkah strategis baik dari
sisi bisnis PLN maupun mengurangibelanja negara di sektor BBM
Sistem kelistrikan dengan reserve
margin besar perlu mempertimbangkanharmonisasi supply demand, peran
serta, dukungan Pemerintah,
Stakeholder dalam menumbuhkan ikliminvestasi di bidang industri dalam
rangka peningkatan demand dan pertumbuhan ekonomi
Kondisi kelistrikan existing umumnya oversupply. 4 sistem besar dengan cadangandaya berlebih terdapat di sistem Jamali,Sumatera, Sulbagsel dan Kalimantan.
Perlunya mendorong pertumbuhan demand,diantaranya industri yang akan berdampakterhadap pertumbuhan ekonomi.
Implementasi melalui konversi PLTD PLN kepembangkit berbasis EBT, yang sebagianberada di daerah isolated offgrid.
Mempertimbangkan aspek keekonomian &pertumbuhan beban sulit diprediksi didaerah isolated, a.l penerapan metodeautocorrective incremental development
Penyediaan listrik harus memenuhiprinsip ketahanan, keamanan pasokan,keekonomian, dan level emisi
Electricity Sector
Security of
Supply
Affordibility Environmental
Hydro 9 GW,
Geohermal2,4 GW
Others RE(VRE, Bio, etc) 4,5 GW
P o t e n s i
P e n g e m b a n ga n E B T
2 0 2 1 - 2 0 3 0
Others (baseload)1 GW
• Implementasi RJPP 2020-2024 (5 GW).
• Kapasitas pembangkit EBT saat ini 7,9 MW, energymix 13%., diantaranya :
o PLTA Jatigede (110 MW), Peusangan (88 MW),Poso (200 MW)
o PLTP Sokoria (30 MW), Sorik Merapi (195 MW)
o PLTS Apung Cirata (145 MWac).o PLTS Bali Barat (25 MWp), PLTS Bali Timur (25
MWp)
Co-Firing PLTU
• Implementasi Cofiring Biomasa
PLTU PLN kapasitas 18,8 GW
di 52 lokasi, produksi tahun2025 sebesar 10.601 GWh
(ekiv. kapasitas biomasa 1,8GW) .
• Kebutuhan biomasa tahun
2025 , tanaman energi danpelet sampah ± 9 Juta Ton /thn.
Konversi PLTD
PLN memiliki 5.200 unit PLTD tersebar di
2.130 lokasi, diantaranya akan dilakukan
konversi ke pembangkit berbasis EBT.Pelaksanaan konversi akan dilakukan
bertahap, untuk tahap 1 pada 200 lokasi,kapasitas PLTD 225 MW, selanjutnya tahap 2
sebesar 363 MW
• Potensi panas bumi & hidro di Indonesia
yang melimpah yaitu panas bumi 28.5GW (beroperasi 2 GW), dan hidro 25.6
GW (beroperasi 5 GW).
PLN Transformation - Green
Large Scale RE
RJPP
Implementation
Green
Booster
3,6 GW
3,5 GW
5 GW
• PLTA Pumped Storage Cisokan 1.040 MW dll
• Pengembangan pembangkit melalui konsepREBID (Renewable Energy Based on
Industry Development)
TERIMA KASIH