pembagian harta pailit

14

Click here to load reader

Upload: alsalcunsoed

Post on 19-Jul-2015

154 views

Category:

Law


22 download

TRANSCRIPT

Page 1: Pembagian Harta Pailit

A.A.TATA CARA PEMBAGIAN TATA CARA PEMBAGIAN HASIL PENJUALAN HASIL PENJUALAN HARTA PAILIT KEPADA HARTA PAILIT KEPADA PARA KREDITUR SESUAI PARA KREDITUR SESUAI DENGAN HAK YANG DENGAN HAK YANG DIMILIKINYA.DIMILIKINYA.

Page 2: Pembagian Harta Pailit

A.1. Asas dan Dasar Hukum.A.1. Asas dan Dasar Hukum.

a.a. Pasal 1131 KUH PerdataPasal 1131 KUH Perdata

“ “ Segala kebendaan si berutang, baik yang Segala kebendaan si berutang, baik yang bergerak maupun yang tak bergerak, baik bergerak maupun yang tak bergerak, baik yang sudah ada, maupun yang baru akan yang sudah ada, maupun yang baru akan ada di kemudian hari, menjadi tanggungan ada di kemudian hari, menjadi tanggungan untuk segala perikatan perseorangan”.untuk segala perikatan perseorangan”.

(berkaitan dengan Pasal 21 UU Kepailitan)(berkaitan dengan Pasal 21 UU Kepailitan)

Page 3: Pembagian Harta Pailit

b. Pasal 1132 KUH Perdatab. Pasal 1132 KUH Perdata

“ “Kebendaan tersebut menjadi jaminan Kebendaan tersebut menjadi jaminan bersama-sama bagi semua orang yang bersama-sama bagi semua orang yang mengutangkan padanya, pendapatan mengutangkan padanya, pendapatan penjualan benda-benda itu dibagi-bagi penjualan benda-benda itu dibagi-bagi menurut keseimbangan yaitu menurut menurut keseimbangan yaitu menurut besar kecilnya piutang masing-masing, besar kecilnya piutang masing-masing, kecuali apabila diantara para berpiutang kecuali apabila diantara para berpiutang itu ada alasan-alasan yang sah untuk itu ada alasan-alasan yang sah untuk didahulukan”.didahulukan”.

Page 4: Pembagian Harta Pailit

c. Pasal 1134 KUH Perdatac. Pasal 1134 KUH Perdata

“ “Hak istimewa ialah suatu hak yang oleh Hak istimewa ialah suatu hak yang oleh undang-undang diberikan kepada seorang undang-undang diberikan kepada seorang berpiutang sehingga tingkatnya lebih berpiutang sehingga tingkatnya lebih tinggi daripada orang yang berpiutang tinggi daripada orang yang berpiutang lainnya, semata-mata berdasarkan sifat lainnya, semata-mata berdasarkan sifat piutangnya. Gadai dan hipotik adalah piutangnya. Gadai dan hipotik adalah lebih tinggi daripada hak istimewa, kecuali lebih tinggi daripada hak istimewa, kecuali dalam hal-hal dimana oleh Undang-dalam hal-hal dimana oleh Undang-Undang ditentukan sebaliknya”.Undang ditentukan sebaliknya”.

Page 5: Pembagian Harta Pailit

d. d. Pasal 1135 KUH PerdataPasal 1135 KUH Perdata : :Di antara orang-orang berpiutang yang Di antara orang-orang berpiutang yang diistimewakan,diistimewakan, tingkatannya diatur tingkatannya diatur

menurut berbagai-bagai sifat hak-hak menurut berbagai-bagai sifat hak-hak istimewanya.istimewanya.

Page 6: Pembagian Harta Pailit

e. e. Pasal 27 UU Kepailitan & PKPUPasal 27 UU Kepailitan & PKPU : :Selama berlangsungnya kepailitanSelama berlangsungnya kepailitan

tuntutan utk memperoleh pemenuhan tuntutan utk memperoleh pemenuhan perikatan dr harta pailit yg ditujukanperikatan dr harta pailit yg ditujukan thd Debitor Pailit, hanya dapat diajukanthd Debitor Pailit, hanya dapat diajukan dg mendaftarkannya utk dicocokkan.dg mendaftarkannya utk dicocokkan.

Page 7: Pembagian Harta Pailit

Dengan demikian pembagian hasil Dengan demikian pembagian hasil penjualan harta pailit, dilakukan penjualan harta pailit, dilakukan berdasarkan urutan prioritas dimana berdasarkan urutan prioritas dimana kreditur yang kedudukannnya lebih tinggi kreditur yang kedudukannnya lebih tinggi mendapatkan pembagian lebih dahulu mendapatkan pembagian lebih dahulu dari kreditur lain yang kedudukannya lebih dari kreditur lain yang kedudukannya lebih rendah dan antara kreditur yang memiliki rendah dan antara kreditur yang memiliki tingkatan yang sama memperoleh tingkatan yang sama memperoleh pembayaran dengan asas prorata (pari pembayaran dengan asas prorata (pari passu prorata parte) dan harus diajukanpassu prorata parte) dan harus diajukan

dg mendaftarkannya di Kurator utk dg mendaftarkannya di Kurator utk dicocokkan.dicocokkan.

Page 8: Pembagian Harta Pailit

Tata Cara Tata Cara Pembagian yang Pembagian yang seharusnya seharusnya didibagikabagikan n oleoleh h KuratorKurator sesuai urutannya sesuai urutannya ::

1.1.Biaya dan ongkos perkara (Pasal 18 ayat 5 UU Biaya dan ongkos perkara (Pasal 18 ayat 5 UU Kepailitan dan PKPU No. 37 Tahun 2004)Kepailitan dan PKPU No. 37 Tahun 2004)

ContohContoh ::Yang termasuk Yang termasuk biaya dan ongkos perkara biaya dan ongkos perkara

adalah seluruh biaya kepailitan termasukadalah seluruh biaya kepailitan termasuk didalamnya fee Kurator, fee akuntan, dan laindidalamnya fee Kurator, fee akuntan, dan lain lainlain

Page 9: Pembagian Harta Pailit

22 Kreditur yang berdasarkan Pasal Kreditur yang berdasarkan Pasal 1113137 7 KUHPerdata Jo. KUHPerdata Jo. Pasal 21 Undang-Pasal 21 Undang-Undang No.Undang No. 16 Tahun 2000 Tentang 16 Tahun 2000 Tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan yaitu Hak Negara yang Perpajakan yaitu Hak Negara yang mempunyai kedudukan lebih tinggi dari mempunyai kedudukan lebih tinggi dari yang tertinggiyang tertinggi

Page 10: Pembagian Harta Pailit

3. 3. Kreditur separatisKreditur separatisBerdasarkan Pasal 1134 KUHPerdata dan Berdasarkan Pasal 1134 KUHPerdata dan Pasal 189 ayat 4 huruf (b) UU Kepailitan dan Pasal 189 ayat 4 huruf (b) UU Kepailitan dan PKPU No. 37 Tahun 2004 PKPU No. 37 Tahun 2004 Pembayaran kepada Pembayaran kepada Kreditur Separatis dibayar dari hasil penjualan Kreditur Separatis dibayar dari hasil penjualan aset yang telah dijaminkanaset yang telah dijaminkan

4.4. Kreditur Istimewa / PreferenKreditur Istimewa / PreferenKreditur berdasarkan Pasal 1139 dan Pasal Kreditur berdasarkan Pasal 1139 dan Pasal 1149 KUHPerdata1149 KUHPerdata

Page 11: Pembagian Harta Pailit

Mengenai Mengenai Pesangon Pesangon ExEx--KaryawanKaryawan / Buruh / Buruh

Karyawan digolongkan sebagai kreditur Karyawan digolongkan sebagai kreditur istimewa atas benda pada umumnya ( Pasal istimewa atas benda pada umumnya ( Pasal 1149 ayat 4 KUHPerdata ) diambil dari hasil 1149 ayat 4 KUHPerdata ) diambil dari hasil penjualan yang tidak dijaminkan.penjualan yang tidak dijaminkan.

Menurut UUK Nomor 37 Tahun 2004 Pasal Menurut UUK Nomor 37 Tahun 2004 Pasal 39 utang terhadap karyawan adalah hutang 39 utang terhadap karyawan adalah hutang harta pailit. Dalam praktek sama seperti harta pailit. Dalam praktek sama seperti diatas digolongkan sebagai kreditur diatas digolongkan sebagai kreditur istimewa (Pasal 1149 KUHPerdata ayat 4)istimewa (Pasal 1149 KUHPerdata ayat 4)

Page 12: Pembagian Harta Pailit

5.5. Kreditur KonkurenKreditur KonkurenPembayaran kepada Kreditur Pembayaran kepada Kreditur KonkurenKonkuren ddibagikan berdasarkan perimbangan ibagikan berdasarkan perimbangan jumlah piutang masing-masing (pro rata)jumlah piutang masing-masing (pro rata)

Page 13: Pembagian Harta Pailit

Rumus Pembagian Kreditor Rumus Pembagian Kreditor KonkurenKonkuren

JumlahPiutangKreditorJumlahPiutangKreditorJumlahPiutangKeseluruhanJumlahPiutangKeseluruhan

  

Harta Pailit

Page 14: Pembagian Harta Pailit

TERIMA TERIMA KASIHKASIH