pemikiran dan kiprah dakwah ustadz fadhlan al...

149
PEMIKIRAN DAN KIPRAH DAKWAH USTADZ FADHLAN AL GARAMATAN Skripsi Diajukan kepada Fakultas Dakwah dan Komunikasi untuk memenuhi persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana S1 Komunikasi Islam (S.Kom.I) Oleh: AHMAD FADHILAH ROSYADI NIM: 1110051000163 JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1436 H/2015 M

Upload: truongkhanh

Post on 27-Apr-2019

233 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PEMIKIRAN DAN KIPRAH DAKWAH USTADZ FADHLAN AL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34169/1/AHMAD... · Dan yang terakhir, kegiatan dakwah melalui ... contoh, atau

PEMIKIRAN DAN KIPRAH DAKWAH

USTADZ FADHLAN AL GARAMATAN

Skripsi

Diajukan kepada Fakultas Dakwah dan Komunikasi

untuk memenuhi persyaratan Memperoleh

Gelar Sarjana S1 Komunikasi Islam (S.Kom.I)

Oleh:

AHMAD FADHILAH ROSYADI

NIM: 1110051000163

JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM

FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1436 H/2015 M

Page 2: PEMIKIRAN DAN KIPRAH DAKWAH USTADZ FADHLAN AL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34169/1/AHMAD... · Dan yang terakhir, kegiatan dakwah melalui ... contoh, atau
Page 3: PEMIKIRAN DAN KIPRAH DAKWAH USTADZ FADHLAN AL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34169/1/AHMAD... · Dan yang terakhir, kegiatan dakwah melalui ... contoh, atau
Page 4: PEMIKIRAN DAN KIPRAH DAKWAH USTADZ FADHLAN AL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34169/1/AHMAD... · Dan yang terakhir, kegiatan dakwah melalui ... contoh, atau
Page 5: PEMIKIRAN DAN KIPRAH DAKWAH USTADZ FADHLAN AL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34169/1/AHMAD... · Dan yang terakhir, kegiatan dakwah melalui ... contoh, atau

i

ABSTRAK

Ahmad Fadhilah Rosyadi

Pemikiran dan Kiprah Dakwah Ustadz Fadhlan Al Garamatan

Peran seorang ulama dialam jagat raya ini sangat penting dalam mengembangkan

ajaran agama Islam. Para ulama melalui aktivitasya berjuang meluruskan akidah serta

menegakkan Amar Ma’ruf Nahi Munkar. Sebagaimana Allah SWT menyeru untuk

mengajak manusia menuju jalanNya dengan hikmah dan pelajaran yang baik serta

bantahlah mereka dengan cara yang baik pula. Dengan usaha yang sungguh-sungguh

maka pesan dakwah akan sampai kepada seluruh umat manusia di dunia.

Fadhlan Al Garamatan adalah seorang da’i yang terkenal dengan kiprah

dakwahnya di pedalaman Papua. Melalui konsep Bil Halnya, ia mengajarkan bagaimana

tata cara kebersihan yang baik kepada masyarakat pedalaman. Berlatar belakang orang

tua sebagai guru mengaji, maka pengetahuan tentang agama Islam sudah melekat pada

dirinya sejak kecil. Ia tertarik untuk berdakwah ke pedalaman karena ingin mengubah

kehidupan masyarakat pedalaman untuk hidup lebih baik dan berpendidikan, disertai

ingin mengubah opini masyarakat Indonesia yang menyatakan bahwa di Papua tidak ada

orang-orang Islamnya.

Berdasarkan latar belakang diatas, maka pertanyaannya adalah bagaimana

pemikiran Fadhlan Al Garamatan mengenai dakwah dan bagaimana kiprah dakwah

Fadhlan Al Garamatan.

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode analisis deskriptif,

melalui pendekatan kualitatif. Metode ini berupa observasi serta wawancara langsung

dengan Fadhlan Al Garamatan mengenai pemikirannya mengenai dakwah, termaksud

juga untuk mengetahui kiprah dakwah Fadhlan Al Garamatan dalam bentuk kegiatan-

kegiatan dakwah.

Pemikiran Fadhlan Al Garamatan mengenai dakwah adalah bahwa dakwah

merupakan suatu cara untuk menggerakan hati seseorang serta membangun kesadaran

untuk selalu mengingat Allah, untuk selalu taat kepada Allah. Dan juga memberikan

penjelasan kepada orang lain untuk selalu mengerjakan apa yang Allah sudah

perintahkan, dan menjauhi apa yang sudah Allah larangkan. Melalui kegiatan-kegiatan

dakwah, maka umat Islam akan memiliki kualitas yang baik. Dakwah Fadhlan Al

Garamatan terdiri dari empat kegiatan dakwah yakni: berdakwah kepada masyarakat

pedalaman pulau Papua seperti daerah pedalaman Wamena sampai Raja Ampat. Ia juga

berdakwah melalui media usaha seperti membuka usaha klinik herbal di Pondok Hijau.

Kemudian berdakwah melalui beberapa karya tulis seperti “Sudahkah Saya Bertaqwa?”,

melalui media sosial seperti Twitter, media elektronik di stasuin televisi seperti TVRI,

serta stasiun radio seperti radio DAKTA. Dan yang terakhir, kegiatan dakwah melalui

pemberdayaan masyarakat pedalaman Papua.

Page 6: PEMIKIRAN DAN KIPRAH DAKWAH USTADZ FADHLAN AL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34169/1/AHMAD... · Dan yang terakhir, kegiatan dakwah melalui ... contoh, atau

ii

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan

hidayah-Nya, terucap dengan tulus dan ikhlas Alhamdulillahirabbil ‘alamin tiada

henti karena dapat terselesaikannya skripsi ini. Shalawat serta salam semoga

senantiasa tercurah kepada junjungan baginda Nabi Besar Muhammad SAW.

Aamiin.

Syukur Alhamdulillah akhirnya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini

yang berjudul “Pemikiran dan Kiprah Dakwah Ustadz Fadhlan Al

Garamatan”. Skripsi ini diajukan untuk memenuhi persyaratan memperoleh

gelar S1 di lingkungan Universitas Islam Negri Syarif Hidayatullah Jakarta.

Penulis menyadari kekurangan dan kelemahan yang melekat pada diri

penulis, khususnya pada penyelesaian skripsi ini. Namun Alhamdulillah dengan

keterbatasan dan kekurangan ini akhirnya bisa menyelesaikan penelitian ini. Hal

ini tidak terwujud sendirinya melainkan karena dukungan dan bantuan dari

banyak pihak baik. Baik dari lingkungan keluarga, sahabat, teman, civitas

akademik kampus. Dalam kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima

kasih kepada:

1. Dekan Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi Bapak Dr. H. Arief

Subhan, MA, Wakil Dekan I Bidang Akademik Bapak Suparto, M.Ed,

Ph.d, Wakil Dekan II Bidang Administrasi Umum, Bapak, Drs. Jumroni,

M.si, serta Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan Bapak H. Sunandar, MA.

Page 7: PEMIKIRAN DAN KIPRAH DAKWAH USTADZ FADHLAN AL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34169/1/AHMAD... · Dan yang terakhir, kegiatan dakwah melalui ... contoh, atau

iii

2. Ketua Jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam, Bapak Rachmat Baihaky,

MA, yang selalu bersedia membantu penulisan memberikan informasi

serta waktunya kepada penulis untuk berkonsultasi mengenai kegiatan

kuliah.

3. Sekertaris Jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam, Ibu Fita

Fathurakhmah, M.Si. yang telah banyak membantu penulis dalam

kelancaran kuliah dan penulisan skripsi ini.

4. Dosen pembimbing Umi Musyarofah, M.Ag, yang telah membimbing,

mengarahkan dan menyemangati penulis dengan sabar untuk bisa

menyelesaikan skripsi ini dengan baik.

5. Seluruh dosen pengajar dan staf akademik Fakultas Ilmu Dakwah dan

Ilmu Komunikasi. Terima kasih atas ilmu-ilmu yang telah diberikan.

6. Pimpinan dan karyawan Perpustakaan Utama UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta dan Perpustakaan Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi

yang telah menyediakan buku dan fasilitas untuk mendapatkan referensi

dan memperkaya isi skripsi ini.

7. Skripsi ini penulis dedikasikan khusus untuk kedua orangtua tercinta, Alm.

Bapak Ma’mun Rosyadi, BA dan Ibu Ustadzah Marsiti, yang tak pernah

berhenti berdo’a dan berusaha mendidik anaknya dengan penuh rasa cinta

dan kasih sayang sampai saat ini. Abang saya Muhammad Iqbal Rosyadi,

S.Pd dan adik saya Syuaibatul Aslamiyah, atas segala doa dan

dukungannya selama ini, semoga Allah senantiasa memberikan

keberkahan untuk kita semua.

Page 8: PEMIKIRAN DAN KIPRAH DAKWAH USTADZ FADHLAN AL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34169/1/AHMAD... · Dan yang terakhir, kegiatan dakwah melalui ... contoh, atau

iv

8. Seluruh keluarga besar Alm. Kakek KH. Qurnain dan Almrh. Nenek HJ.

Salamah, Alm. Kakek H. Jumhari dan Nenek HJ. Zaenab. Saudara,

sepupu, encang, encing, mamang-mamang semua yang juga selalu

memberikan motivasi serta semangat kepada penulis dalam menyelesaikan

skripsi ini.

9. Bapak Firmansyah, S.S dan ibu Siti Nurhasanah, S.Psi, yang selalu

bersedia membimbing dan memotivasi penulis dalam pembuatan skripsi

ini.

10. Seluruh keluarga besar Majlis Ta’lim Assalamah, Ustadz H. Ahmad

Firdaus, S.S yang selalu memberikan pengajaran serta pengetahuan agama

bagi penulis. Serta teman-teman pengajian yang selalu memberikan

semangat kepada penulis.

11. Ustadz Fadhlan Al Garamatan beserta keluarga besar yayasan Al Fatih

Kaffah Nusantara (AFKN) yang selama ini telah bersedia menjadi

narasumber dalam penelitian ini dan senantiasa membantu serta

memudahkan penulis dalam mengumpulkan data-data yang terkait dengan

penelitian ini.

12. Rifat Tella dan Hafidz Tusiek beserta kawan-kawan Papua lainnya yang

berada di yayasan AFKN, yang selalu bersedia membantu penulis dalam

mengumpulkan informasi-informasi terkait dengan penelitian ini.

13. Sahabat-sahabat seperkuliahan, Muhamad Imron, S.Kom.I, Muhammad

Iman Saputra, Azan Leornado Davinci, Andi Riski, Taufik Nurrahman,

Malik Saefudin, Roby Hakhiardy, Iqbal Nasyarudin, Apriansyah, Tanto

Fadly, Ahmad Fadly, Mustafa Kemal Pasha, Ababil Nur Alam, Mba

Page 9: PEMIKIRAN DAN KIPRAH DAKWAH USTADZ FADHLAN AL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34169/1/AHMAD... · Dan yang terakhir, kegiatan dakwah melalui ... contoh, atau

v

Afiani Rochmah S.Kom.I, Zahratunnisa S.Kom.I, Naziah S.Kom.I, Siti

Sudusiah, Astuti, Firda Afriyani, yang selalu memberikan semangat serta

selalu membantu dalam menyelesaikan skripsi ini. Teman-teman

seperjuangan KPI angkatan 2010, khususnya KPI E atas kebersamaan dan

kekeluargaan yang telah kita lewati selama empat tahun terakhir. Semoga

suatu saat kita bisa bertemu kembali dalam suasana yang bahagia dan

dirahmati oleh Allah SWT.

14. Sahabat-sahabat dekat dan sepermainan, Sirly Amrina yang sudah

memotivasi penulis dan membantu dalam pembuatan skripsi ini. M. Nur,

M. Fahruddin, Rizky Otoy, team futsal MU (Majlis United) Jalu, Irfan,

Dede, Haikal, Hendri, Wafi, Ihsan, Naufal, Reza, Asep, Nasri, Bang

Empik, Ka Wahyudi, Bang Heru, Diding, Ocit, Bang Nurhadi, Bang Opik,

Bang Paunk.

15. Keluarga besar Bapak Ir. Burhan Ramdan (Babeh) beserta Ibu Ir.

Aswariny Hamid (Mimih), yang telah membantu, membimbing serta

memberikan tempat bagi penulis untuk menyelesaikan skripsi ini.

16. Keluarga besar Muhammad Imron S.Kom.I dan Muhammad Iman

Saputra, yang selalu menyemangati dan membantu penulis layaknya

seperti keluarga sendiri.

17. Teman-teman KKN Joyful khususnya tim SEBAT, ipul, gusap, ajul, diki,

tile, cumi, zicenk, acuy, binti, tina, sisy, desy, urwah, dan dwiki, yang

banyak memberi kenangan selama KKN suka maupun duka.

18. Ibu Dra. Hj. Maesaroh Madsuni dan keluarga besar yayasan ANNAJAH

Boarding School Bogor. Serta teman-teman seperjuangan yang tergabung

Page 10: PEMIKIRAN DAN KIPRAH DAKWAH USTADZ FADHLAN AL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34169/1/AHMAD... · Dan yang terakhir, kegiatan dakwah melalui ... contoh, atau

vi

dalam “Theenamid”, semoga Allah SWT selalu memberikan keberkahan

untuk kita semua.

19. Keluarga besar yayasan Fatahillah dan Assalam Cimanggis Depok beserta

jajarannya. Bang Fathi Kusuma Spd.I, bang Nuris, bang Adi, bang Zaki,

bang Yusuf serta bang Fay. Terima kasih atas motivasi dan bantuan dalam

pembuatan skripsi ini.

20. Semua orang-orang terkait yang selalu setia membantu serta

menyemangati penulis dalam menyelesaikan skripsi ini yang tidak

disebutkan satu persatu oleh penulis.

Besar harapan penulis semoga skripsi ini sedikit banyaknya dapat

bermanfaat bagi semua pihak khususnya bagi penulis dan para pembaca.

Dan semoga Allah SWT selalu meridhoi dan membalas semua kebaikan

atas pihak-pihak yang sudah turut serta dalam membantu penyelesaian

skripsi ini. Aamiin ya Rabbal A’lamiin.

Jakarta, 14 April 2015

Ahmad Fadhilah Rosyadi

Page 11: PEMIKIRAN DAN KIPRAH DAKWAH USTADZ FADHLAN AL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34169/1/AHMAD... · Dan yang terakhir, kegiatan dakwah melalui ... contoh, atau

Vii

DAFTAR ISI

ABSTRAK……………………………………………………………………………………i

KATA PENGANTAR…………………………………………………………......................ii

DAFTAR ISI……………………………………………………………………...................vii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah……………………………………………………...1

B. Pembatasan dan Perumusan Masalah………………………………………...6

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian……………………………….........................7

D. Metodologi Penelitian…………………………………………………….......8

E. Teknik Analisis Data………………………………………………………...10

F. Tinjauan Pustaka………………………………………………………….....10

G. Sistematika Penulisan………………………………………………………..11

BAB II TINJAUAN TEORITIS

A. Konsep Dakwah…………………………………………………………......13

1. Pengertian Dakwah………………………………………………...........13

2. Macam-macam Dakwah…………………………………………….......16

3. Unsur-unsur Dakwah……………………………………........................19

B. Pengertian Pemikiran…………………………………………………..........32

C. Pengertian Kiprah…………………………………………………………...33

Page 12: PEMIKIRAN DAN KIPRAH DAKWAH USTADZ FADHLAN AL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34169/1/AHMAD... · Dan yang terakhir, kegiatan dakwah melalui ... contoh, atau

viii

BAB III PROFIL USTADZ FADHLAN ALGARAMATAN

A. Latar Belakang Keluarga……………………………………………………36

B. Latar Belakang Pendidikan……………………………………………........38

C. Perjalanan Karir Dakwah……………………………………………….......43

D. Sekilas Tentang Nu Waar (Papua)….…………………………………........49

BAB IV PEMIKIRAN DAN KIPRAH DAKWAH FADHLAN AL GARAMATAN

A. Pemikiran Dakwah Ustadz Fadhlan Al Garamatan………………………...52

1. Da’i Menurut Fadhlan Al Garamatan…………………………………..55

2. Mad’u Menurut Fadhlan Al Garamatan………………………………..57

3. Materi Dakwah Menurut Fadhlan Al Garamatan…………...….…........59

4. Metode Dakwah Menurut Fadhlan Al Garamatan……………………..60

5. Tujuan dan Sasaran Dakwah Fadhlan Al Garamatan..............................64

B. Kiprah Dakwah Ustadz Fadhlan Al Garamatan……..……………...….......65

1. Kiprah Dakwah di Papua……………………………...……………......67

2. Kiprah Dakwah Melalui Usaha…………....…………………………...73

3. Kiprah Dakwah Melalui Media Tulisan, Sosial, dan Elektronik………75

4. Kiprah Dakwah Melalui Pemberdayaan Masyarakat Pedalaman……...76

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan………………………………………………………………...80

B. Saran……………………………………………………………………….84

Page 13: PEMIKIRAN DAN KIPRAH DAKWAH USTADZ FADHLAN AL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34169/1/AHMAD... · Dan yang terakhir, kegiatan dakwah melalui ... contoh, atau

viii

DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………………………...86

LAMPIRAN-LAMPIRAN……………………………………………………………….....

Page 14: PEMIKIRAN DAN KIPRAH DAKWAH USTADZ FADHLAN AL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34169/1/AHMAD... · Dan yang terakhir, kegiatan dakwah melalui ... contoh, atau

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Dakwah merupakan ajakan kepada jalan kebenaran dalam mencari

ridho Allah. Dakwah berisi tentang pesan-pesan agama yang memberikan

tuntunan kepada manusia dalam menjalani kehidupan sesuai dengan aturan

yang telah Allah berikan dan diajarkan oleh Rasulullah SAW agar manusia

dapat menentukan haq dan yang bathil. Oleh karena itu, dakwah merupakan

hal penting dalam menjalani kehidupan agar mendapatkan ridho Ilahi

sehingga turunlah anugerahNya yaitu berupa kebahagiaan dunia dan akhirat.

Tentu dakwah ini bersumber pada Al-Qur’an dan As-Sunnah.

Dijelaskan didalam Al-Qur’an bahwa dakwah merupakan suatu

kewajiban yang harus dilakukan oleh setiap muslim, sebagaimana yang

tercantum pada surat Ali Imran ayat 110:

“Kamu adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh

kepada yang ma'ruf, dan mencegah dari yang munkar, dan beriman kepada

Page 15: PEMIKIRAN DAN KIPRAH DAKWAH USTADZ FADHLAN AL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34169/1/AHMAD... · Dan yang terakhir, kegiatan dakwah melalui ... contoh, atau

2

Allah. sekiranya ahli Kitab beriman, tentulah itu lebih baik bagi mereka, di

antara mereka ada yang beriman, dan kebanyakan mereka adalah orang-

orang yang fasik.

Ayat ini menerangkan bahwa sebagai sesama manusia mempunyai

kewajiban untuk saling mengingatkan dalam hal-hal kebaikan dan mencegah

hal-hal yang bersifat kemunkaran dan kesesatan. Dapat dikatakan, bahwa

dakwah bukan hanya sekedar menjadi tugas para da’i saja tetapi tugas sesama

manusia.

Dalam Al-Qur’an dan As-Sunnah, terdapat juga penjelasan tentang

amar ma’ruf nahi munkar. yaitu manusia yang menyampaikan ajaran Islam,

baik melalui tulisan, ceramah maupun pengajaran, sehingga individu dan

masyarakat dapat memahami apa yang telah dipelajarinya untuk dipraktikan

dalam kehidupan sehari-hari.

Dakwah Bil Lisan yaitu metode dakwah melalui perkataan atau

komunikasi lisan (speaking), seperti ceramah, khotbah, atau dialog. Misalnya

seorang da’i atau ustadz yang sedang memberikan khotbah sholat jum’at.

Dakwah Bil Hal yaitu metode dakwah melalui sikap, perbuatan,

contoh, atau keteladanan. Misalnya, segera mendirikan sholat begitu

mendengar adzan, membantu kaum dhuafa atau fakir miskin, mendanai

pembangunan masjid atau membantu kegiatan dakwah, mendamaikan orang

bermusuhan, bersikap yang baik, dll.

Page 16: PEMIKIRAN DAN KIPRAH DAKWAH USTADZ FADHLAN AL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34169/1/AHMAD... · Dan yang terakhir, kegiatan dakwah melalui ... contoh, atau

3

Dakwah Bil Kitabah yaitu metode dakwah dengan tulisan. Sekilas

tampak mudah, tapi jika dilakukan dengan tepat, dampaknya bisa lebih

dahsyat dari kedua tipe dakwah lainnya. Rasulullah SAW bersabda:

“Sesungguhnya tinta para ulama adalah lebih baik dari darahnya para

syuhada”. Ini dikarenakan keuntungan dakwah model ini adalah manfaatnya

tidak akan musnah meski sang da’i atau penulisnya sudah wafat.

Untuk itu dakwah dikemas dengan metode yang tepat dan sesuai

dengan materi yang disampaikan. Dakwah harus disampaikan secara aktual,

faktual, dan kontekstual. Aktual dalam arti konkrit memecahkan masalah yang

sedang terjadi dan hangat dimasyarakat. Faktual dalam arti konkrit dan nyata.

Kontekstual dalam arti relevan dan menyangkut problematika yang sedang

dihadapi masyarakat.

Selain dakwah merupakan sebuah kewajiban bagi setiap muslim,

dakwah juga merupakan bagian utama dalam menyebarkan Islam, sebab

dengan adanya keberhasilan dalam dakwah dapat menjadi kemajuan dalam

penyebaran agama Islam. Keberhasilan dalam dakwah tidak mudah untuk

dicapai jika tidak ada faktor-faktor yang mendukung dalam dakwah seorang

da’i.

Da’i merupakan sebutan bagi orang-orang yang melakukan dakwah.

Dalam kehidupan sehari-hari da’i memiliki beberapa sebutan di antaranya

Ustadz (DKI Jakarta), Kyai (Jawa Tengah, Yogyakarta dan Jawa Timur),

Ajengan (Jawa Barat), Tuan Guru (Nusa Tenggara Barat), Ustadz (Papua),

Page 17: PEMIKIRAN DAN KIPRAH DAKWAH USTADZ FADHLAN AL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34169/1/AHMAD... · Dan yang terakhir, kegiatan dakwah melalui ... contoh, atau

4

dan lain-lain. Dengan sebutan apapun da’i merupakan subjek dakwah yang

tentunya memiliki peran penting untuk menentukan keberhasilan dakwah.

Keberhasilan seorang da’i dalam berdakwah bukan hanya berdasarkan

pada keilmuan yang dimiliki, namun perlu didukung dengan cara

penyampaian (metode) dakwah yang sesuai dengan audiens atau jamaah

(mad’u), sehingga dakwah tersebut dapat diterima dengan baik. Sebagaimana

dijelaskan Allah dalam surat An-nahl ayat 125:

“Serulah (manusia) kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pelajaran

yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang baik. Sesungguhnya

Tuhanmu Dialah yang lebih mengetahui tentang siapa yang tersesat dari

jalanNya dan Dialah yang lebih mengetahui orang-orang yang mendapat

petunjuk"

Jika melihat ayat ini, bahwa Allah SWT memerintahkan untuk

mengajak menuju jalanNya yaitu jalan yang Allah ridhoi. Setelah itu, Allah

memberikan petunjuk tentang cara dalam mengajak menuju jalanNya, yang

mana disebutkan dalam ayat ini bil hikmah dan mauidzah hasanah.

Para da’i dalam aktifitas dakwahnya, menjadikan ayat ini sebagai

dasar untuk menentukan materi yang sesuai dengan kondisi mad’u yang

Page 18: PEMIKIRAN DAN KIPRAH DAKWAH USTADZ FADHLAN AL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34169/1/AHMAD... · Dan yang terakhir, kegiatan dakwah melalui ... contoh, atau

5

berbeda-beda, sehingga diharapkan mad’u dapat menerima isi pesan-pesan

dakwah yang disampaikan dan sesuai dengan kadar kemampuan mad’u.

Terlebih jika melakukan dakwah di daerah terpencil dan pedalaman

yang tingkat pendidikannya jauh di bawah rata-rata masyarakat Indonesia

pada umumnya, tentu saja memerlukan metode dakwah khusus dan strategi

tersendiri sehingga apa yang disampaikan bisa diterima dan dilaksanakan

dengan baik.

Tantangan yang dihadapi tentu saja lebih besar, termasuk kondisi

geografi, fasilitas dan teknologi informasi. Hal inilah yang dialami oleh

pendakwah putra Papua, Fadhlan Al Gramatan. Sangat menarik mengikuti

kisah perjalanannya yang mengalami banyak tantangan ketika mendekati para

suku-suku di Papua. Tapi itu tidak menyurutkan niatnya untuk tetap

menyebarkan ajaran Islam di Papua.

Pernah kena tombak dan anak panah beracun oleh suku-suku

pedalaman Papua, tapi diujungnya berbuah manis, karena yang berawal

memusuhinya, menurut Fadhlan karena belum kenal akhirnya ketua suku dan

pengikut-pengikutnya banyak yang menerima ajaran Islam lalu mengucapkan

kalimat syahadat.1

Motivasi Fadhlan menjadi da’i di Papua karena tergerak melihat

keadaan suku-suku disana yang masih bisa dibilang primitif, tidak berpakaian,

1 Ahmad Fathurohman, “Perjuangan Dakwah Ustadz Fadhlan Al Garamatan.” Artikel

diakses 9 Februari 2015 dari http://www.hidayatullah.com

Page 19: PEMIKIRAN DAN KIPRAH DAKWAH USTADZ FADHLAN AL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34169/1/AHMAD... · Dan yang terakhir, kegiatan dakwah melalui ... contoh, atau

6

sangat jarang mandi dan kalau pun mandi tidak menggunakan sabun. Inilah

yang pertama kali menjadi jalan masuk Fadhlan untuk mendekati para suku-

suku tersebut.2

Dengan metode yang diajarkan yakni hal-hal mengenai kebersihan,

diajarkan cara mandi yang baik dan juga diajarkan cara membuat sabun dari

bahan baku yang tersedia disana. Lalu perlahan-lahan mereka mulai

merasakan manfaat cara hidup yang bersih dan pada akhirnya juga ikut

memeluk Islam.

Berdasarkan pada latar belakang masalah yang dikemukakan diatas,

maka peneliti tertarik dengan mengambil judul “Pemikiran dan Kiprah

Dakwah Ustadz Fadhlan Al Garamatan”.

B. Pembatasan dan Perumusan Masalah

1. Pembatasan Masalah

Berdasarkan pada latar belakang diatas, untuk mempermudah

penulisan skripsi ini dan untuk menghindari tidak terlalu luas dan

menyebarnya pembahasan, maka penulis ingin membatasi pembahasan pada

pemikiran dan kiprah dakwah Ustadz Fadhlan Al Garamatan.

2. Perumusan Masalah

Adapun rumusan masalah pada penelitian ini adalah sebagai berikut:

2 Ahmad Fathurohman, “Perjuangan Dakwah Ustadz Fadhlan Al Garamatan.” Artikel

diakses 9 Februari 2015 dari http://www.hidayatullah.com

Page 20: PEMIKIRAN DAN KIPRAH DAKWAH USTADZ FADHLAN AL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34169/1/AHMAD... · Dan yang terakhir, kegiatan dakwah melalui ... contoh, atau

7

a. Bagaimana pemikiran Ustadz Fadhlan Al Garamatan mengenai

dakwah?

b. Bagaimana kiprah dakwah Ustadz Fadhlan Al Garamatan?

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian

1. Tujuan Penelitian

a. Untuk mengetahui bagaimana pemikiran Ustadz Fadhlan Al

Garamatan mengenai dakwah.

b. Untuk mengetahui bagaimana kiprah dakwah seorang Ustadz

Fadhlan Al Garamatan.

2. Manfaat Penelitian

a. Secara akademis, dengan penelitian ini dapat menambah

pengetahuan serta wawasan peneliti, serta dapat menjadi wacana

sekaligus referensi untuk keperluan studi dan menjadi bahan

bacaan kepustakaan.

b. Secara praktis, peneliti berharap dengan penelitian ini dapat

menambah wawasan dan pengetahuan baru bagi para teoritis dan

praktisi yang fokus pada kajian dakwah dan komunikasi dalam

menyerukan nilai-nilai Islam melalui dakwah. Sesungguhnya

dakwah merupakan tugas terbesar bagi kaum muslimin yang harus

dijalankan.

Page 21: PEMIKIRAN DAN KIPRAH DAKWAH USTADZ FADHLAN AL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34169/1/AHMAD... · Dan yang terakhir, kegiatan dakwah melalui ... contoh, atau

8

D. Metodologi Penelitian

1. Metode penelitian

Metode yang digunakan dalam penelitian ini terhadap judul

“Pemikiran dan Kiprah Dakwah Ustadz Fadhlan Al Garamatan” adalah

metode kualitatif, yaitu prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif

berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan prilaku yang dapat

diamati.3

Dengan menggunakan penelitian kualitatif, penelitian ini diharapkan

dapat memberikan sebuah hasil penelitian yang deskriptif mengenai fokus

permasalahan yang dikaji, serta tersusun berdasarkan data dan prilaku yang

diamati.

2. Subjek dan Objek Penelitian

Subjek penelitian ini adalah Ustadz Fadhlan Al Garamatan, sedangkan

objek penelitiannya adalah pemikiran dan kiprah dakwah Ustadz Fadhlan Al

Garamatan.

3. Teknik Pengumpulan Data

Sesuai dengan metologi penelitian yang akan digunakan, yaitu

metodologi penelitian kualitatif, maka data akan dikumpulkan melalui :

3 Moleong, Lexy J, Metodologi Penelitian Kualitatif (Bandung : PT Remaja Rosdakarya

2006), hal 4

Page 22: PEMIKIRAN DAN KIPRAH DAKWAH USTADZ FADHLAN AL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34169/1/AHMAD... · Dan yang terakhir, kegiatan dakwah melalui ... contoh, atau

9

a. Wawancara

Wawancara yaitu mendapatkan informasi dengan bertanya langsung

kepada responden dan jawaban-jawaban responden dicatat atau direkam

dengan alat perekam (tape recorder).4 Wawancara dilakukan secara langsung

dengan Ustadz Fadhlan Al Garamatan, dengan cara tanya jawab yang

menggunakan alat bantu panduan wawancara yang dilakukan di kediaman

Beliau di Yayasan Al Fatih Kaffah Nusantara, kampung Bunut desa Taman

Sari kecamatan Setu kabupaten Bekasi.

b. Observasi

Observasi adalah pengamatan dengan menggunakan indra penglihatan

yang dilakukan secara langsung oleh peneliti, yakni dengan cara

mengumpulkan data, dimana peneliti mengadakan pengamatan secara

langsung atau berhadapan dengan subjek yang akan diteliti. Observasi

dilakukan di kediaman Ustadz Fadhlan Al Garamatan di Yayasan Al Fatih

Kaffah Nusantara, kampung Bunut desa Taman Sari kecamatan Setu

kabupaten Bekasi tempat ia berdakwah serta mengurus yayasan.

c. Dokumentasi

4 Soehartono Irawan, Metodologi Penelitian Sosial, Suatu Teknik Penilaian Bidang

Kesejahteraan Sosial dan Ilmu-ilmu Sosial Lainnya, (Bandung : PT. Remaja Rosdakarya, 2004), hal

67-68

Page 23: PEMIKIRAN DAN KIPRAH DAKWAH USTADZ FADHLAN AL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34169/1/AHMAD... · Dan yang terakhir, kegiatan dakwah melalui ... contoh, atau

10

Dokumentasi ialah suatu kegiatan mencari data yang bersumber dari

buku, internet, catatan atau artikel dan foto-foto yang berhubungan dengan

pembahasan penelitian, yang hal ini tentu sebagai data pendukung dalam

referensi penelitian, serta sebagai panduan wawancara dengan Ustadz Fadhlan

Al Garamatan, supaya memudahkan serta menguatkan dalam menjalankan

penelitian ini karena didukungnya oleh data-data tersebut.

E. Teknik Analisis Data

Setelah data diperoleh, langkah selanjutnya adalah proses pengolahan

data dengan mengorganisasikan data, memilah-milihnya menjadi saham yang

dapat menemukan apa yang penting dan apa yang dipelajari, dan memutuskan

apa yang diciptakan dan memutuskan apa yang diceritakan kepada orang

lain.5

Maka dengan itu, teknik analisis kualitatif penelitian ini antaranya

melalui wawancara langsung dengan Ustadz Fadhlan Al Garamatan selaku

pendakwah, pengamatan dan data dokumentasi yang kemudian diolah menjadi

sebuah hasil dalam bentuk laporan tertulis.

F. Tinjauan Pustaka

5 Moleong, Lexy J, Metodologi Penelitian Kualitatif (Bandung : PT Remaja Rosdakarya

2006), hal 248

Page 24: PEMIKIRAN DAN KIPRAH DAKWAH USTADZ FADHLAN AL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34169/1/AHMAD... · Dan yang terakhir, kegiatan dakwah melalui ... contoh, atau

11

Dalam penyusunan karya ilmiah ini, penulis menempuh beberapa

langkah yakni, pertama, mengkaji karya ilmiah terlebih dahulu yang memiliki

judul hampir sama dengan yang akan peneliti teliti. Adapun tujuan dari

penelitian ini agar dapat diketahui permasalahan yang peneliti teliti berbeda

dengan yang sudah ada sebelumnya.

Setelah peneliti mengadakan kajian pustaka, peneliti menemukan

beberapa skripsi yang memiliki judul yang berkaitan dengan judul yang akan

peneliti teliti. Skripsi tersebut di antaranya adalah:

1. Skripsi karya Pathiyatul Wirdiyah yang berjudul “Pemikiran dan

Kiprah Dakwah Ustadz Saiful Islam Al-Payage” pada tahun 2012,

skripsi ini berisikan tentang pemikiran dan kiprah dakwah Ustadz

Saiful Islam Al-Payage seorang da’i lulusan audisi MNC TV pada

tahun 2005. Perbedaan dengan penulis, yakni terletak pada subjek

yang ditelitinya yang membahas tentang perjuangan seorang muallaf

yaitu Ustadz Saiful Islam Al-Payage dalam berdakwah.

2. Kemudian skripsi karya Hoerudin yang berjudul “Pemikiran dan

Aktivitas Dakwah Anton Medan pada tahun 2010. Perbedaan dengan

penulis, yakni terletak pada subjek yang ditelitinya yang membahas

tentang seorang muallaf keturunan cina yaitu Ustadz Anton Medan

bagaimana aktivitas dan kegiatannya dalam berdakwah setelah masuk

Islam.

Page 25: PEMIKIRAN DAN KIPRAH DAKWAH USTADZ FADHLAN AL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34169/1/AHMAD... · Dan yang terakhir, kegiatan dakwah melalui ... contoh, atau

12

G. Sistematika Penulisan

Skripsi ini disusun dalam lima bab yang masing-masing bab terdiri

dari sub bab. Lima bab tersebut disusun secara berurutan guna menjelaskan isi

skripsi dengan lebih jelas, sistematis, dan mendetail. Berikut gambaran

mengenai penyusunan bab dalam skripsi ini.

BAB I Pendahuluan, yang membahas tentang Latar Belakang Masalah,

Pembatasan Masalah dan Perumusan Masalah yang akan diteliti, Tujuan dan

Manfaat Penelitian, Metodologi Penelitian, Tinjauan Pustaka, dan Sistematika

Penulisan.

BAB II Tinjauan Teoritis, yang membahas Konsep Dakwah, yaitu

Pengertian Dakwah, Macam-macam Dakwah, Unsur-unsur Dakwah,

Pengertian Pemikiran, dan Pengertian Kiprah.

BAB III Profil tentang Fadhlan Al Garamatan, yang membahas Latar

Belakang Keluarga Fadhlan Al Garamatan, Riwayat Pendidikan, Perjalanan

Karir Dakwahnya serta Sekilas Tentang Nu Waar (Papua).

BAB IV Analisis Pemikiran dan Kiprah Dakwah Fadhlan Al Garamatan,

yang membahas Pemikiran Fadhlan Al Garamatan Mengenai Dakwah yang

terdiri dari Definisi Dakwah, Definisi Da’i, Definisi Mad’u, Materi Dakwah,

Metode Dakwah, Tujuan Dakwah, dan Kiprah Dakwah Fadhlan Al

Garamatan.

Page 26: PEMIKIRAN DAN KIPRAH DAKWAH USTADZ FADHLAN AL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34169/1/AHMAD... · Dan yang terakhir, kegiatan dakwah melalui ... contoh, atau

13

BAB V Penutup yang membahas tentang penarikan kesimpulan yang

menjawab masalah yang telah dirumuskan dan saran, serta bagian terakhir

memuat tentang daftar pustaka dan lampiran-lampiran.

Page 27: PEMIKIRAN DAN KIPRAH DAKWAH USTADZ FADHLAN AL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34169/1/AHMAD... · Dan yang terakhir, kegiatan dakwah melalui ... contoh, atau

13

BAB II

TINJAUAN TEORITIS

A. Konsep Dakwah

1. Pengertian Dakwah

Secara etimologi dakwah berasal dari bahasa arab, “da’wah” yang

artinya memanggil (to call) mengajak (to summon) atau menyeru (to

propose).1 Sedangkan orang yang melakukan seruan atau ajakan disebut da’i

(isim fail), artinya orang yang menyeru. Tetapi karena perintah memanggil

atau menyeru adalah suatu proses penyampaian (tabligh) atas pesan-pesan

tertentu, maka pelakunya dikenal juga dengan istilah muballigh, artinya

penyampai atau penyeru.2

Jika ditinjau dari segi terminologi kata dakwah menurut Prof. Toha

Yahya Umar, M.A. “Mengandung arti merangkul atau mengajak manusia

dengan cara yang bijaksana untuk menuju jalan yang benar sesuai dengan

petunjuk Allah SWT agar mendapatkan kesenangan, ketenangan,

kenyamanan, keselamatan dan kebahagiaan di dunia dan di akhirat.3

Menurut DR. Wardi Bachtiar dalam bukunya Metodologi Penelitian

Ilmu Dakwah, dakwah merupakan suatu proses yang dilakukan agar dapat

mengubah keadaan seseorang berada pada keadaan yang lebih baik serta tidak

1 Warson Munawir, kamus Al Munawir. Surabaya : Pustaka Progresif, 1994. Hal 439

2 Samsul Munir Amin, Ilmu Dakwah, Jakarta: Sinar Grafika Offset, 2009, hal 2.

3 Toha Yahya Umar, Ilmu Dakwah ( Jakarta : Wijaya, 1998), cet. Ke-3, hal 1

Page 28: PEMIKIRAN DAN KIPRAH DAKWAH USTADZ FADHLAN AL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34169/1/AHMAD... · Dan yang terakhir, kegiatan dakwah melalui ... contoh, atau

14

keluar dari kaidah-kaidah ajaran Islam, intinya mengajak seseorang kepada

jalan yang diridhai oleh Allah SWT.4

Dakwah dalam pengertian tersebut, dapat dijumpai dalam ayat-ayat

Alqur’an antara lain:

“Allah menyeru (manusia) ke darussalam (surga), dan menunjuki orang

yang dikehendaki-Nya kepada jalan yang lurus (Islam)”.

Definisi mengenai dakwah, telah banyak dibuat oleh para ahli, dimana

masing-masing definisi tersebut saling melengkapi. Walaupun berbeda

susunan redaksinya, namun maksud dan makna hakikinya sama.

Menurut Prof.A. Hasjmy “Dakwah Islamiyyah yaitu mengajak orang

lain untuk meyakini dan mengamalkan aqidah dan syariah Islamiyyah yang

terlebih dahulu telah diyakini dan diamalkan oleh pendakwah sendiri”.5

Menurut Dr. M. Quraish Syihab, “Dakwah adalah seruan atau ajakan

kepada keinsyafan atau usaha mengubah situasi kepada situasi yang lebih baik

dan sempurna, baik terhadap pribadi maupun masyarakat. Perwujudan

dakwah bukan sekedar usaha peningkatan pemahaman dalam tingkah laku dan

pandangan hidup saja, tetapi juga menuju sasaran yang lebih luas. Apalagi

4 Wardi Bachtiar, Metodologi Penelitian Ilmu Dakwah (Jakarta : Logos, 1997), hal 31

5 A. Hasjmy, Dustur Dakwah Menurut Al-Qur’an, Jakarta, Bulan Bintang, 1984, hal 18.

Page 29: PEMIKIRAN DAN KIPRAH DAKWAH USTADZ FADHLAN AL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34169/1/AHMAD... · Dan yang terakhir, kegiatan dakwah melalui ... contoh, atau

15

pada masa sekarang ini, manusia harus lebih berperan menuju kepada

pelaksanaan ajaran Islam secara lebih menyeluruh dalam berbagai aspek”.6

Dari definisi-definisi tersebut, meskipun terdapat perbedaan dalam

perumusan, tetapi apabila diperbandingkan satu sama lain, dapatlah diambil

kesimpulan-kesimpulan sebagai berikut:

a. Dakwah menjadikan prilaku muslim dalam menjalankan Islam sebagai

agama rahmatan lil alamin yang harus didakwahkan kepada seluruh

manusia, yang dalam prosesnya melibatkan unsur: da’i (subjek),

maaddah (materi), thoriqoh (metode), washilah (media), dan mad’u

(objek) dalam mencapai maqashid (tujuan) dakwah yang melekat

dengan tujuan Islam yaitu mencapai kebahagiaan hidup di dunia dan

akhirat.

b. Dakwah juga dapat dipahami dengan proses internalisasi,

transformasi, transmisi, dan difusi ajaran Islam dalam kehidupan

masyarakat.

c. Dakwah mengandung arti panggilan dari Allah SWT dan Rasulullah

SAW, untuk umat manusia agar percaya kepada ajaran Islam dan

mewujudkan ajaran yang dipercayainya itu dalam segala segi

kehidupannya.7

6 M. Quraish Shihab, Membumikan Al-Qur’an, Fungsi dan Peran Wahyu Dalam Kehidupan

Masyarakat, Cet-22, Bandung: Mizan, 2001, hal 194. 7 Wahidin Saputra, Pengantar Ilmu Dakwah, Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2011, hal 2.

Page 30: PEMIKIRAN DAN KIPRAH DAKWAH USTADZ FADHLAN AL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34169/1/AHMAD... · Dan yang terakhir, kegiatan dakwah melalui ... contoh, atau

16

Setiap orang Islam berkewajiban melaksanakan dakwah sesuai dengan

kapasitas dan kemampuan masing-masing. Ceramah hanyalah merupakan

salah satu metode dakwah. Masih banyak sekali cara-cara lain yang dapat

dilakukan dalam berdakwah.

Peranan dakwah di masyarakat itu sangat penting karena

perkembangan dan kemajuan Islam sangat bergantung pada eksistensi

dakwah. Sementara kemajuan dakwah itu sangat bergantung pada eksistensi

juru dakwah. Dengan demikian keberadaan juru dakwah yang baik sangat

dibutuhkan dimasyarakat.

Dengan demikian dakwah merupakan bagian yang sangat penting

dalam kehidupan seorang muslim, dimana esensinya berada pada ajakan

dorongan (motivasi), rangsangan serta bimbingan terhadap orang lain untuk

menerima ajaran agama Islam dengan penuh kesadaran demi keuntungan

dirinya dan bukan untuk kepentingan pengajaknya, jadi berbeda dengan

propaganda.8

2. Macam-macam Dakwah

Dakwah dapat dikategrikan kedalam tiga macam aktivitasnya, yaitu

dakwah Bil-Lisan (berdakwah dengan lisan atau perkataan), dakwah Bil-Hal

8 Samsul Munir Amin, Ilmu Dakwah, Jakarta: Sinar Grafika Offset, 2009, hal 6.

Page 31: PEMIKIRAN DAN KIPRAH DAKWAH USTADZ FADHLAN AL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34169/1/AHMAD... · Dan yang terakhir, kegiatan dakwah melalui ... contoh, atau

17

(berdakwah dengan perbuatan atau tingkah laku), dan dakwah Bil-Qalam

(berdakwah dengan tulisan).9

a. Dakwah Bil-Lisan

Dakwah Bil-Lisan yaitu dakwah yang dilaksanakan melalui lisan, yang

dilakukan antara lain dengan ceramah-ceramah, khutbah, diskusi, nasihat, dan

lain-lain. Metode ceramah ini tampaknya sudah sering dilakukan oleh para

juru dakwah, baik ceramah dimajlis ta’lim, khutbah jum’at dimasjid-masjid

atau ceramah pengajian-pengajian. Dari aspek jumlah barangkali dakwah

melalui lisan (ceramah dan lainnya) ini sudah cukup banyak dilakukan oleh

para juru dakwah ditengah-tengah masyarakat.

b. Dakwah Bil-Hal

Dakwah Bil-Hal adalah dakwah dengan perbuatan nyata yang meliputi

keteladanan. Misalnya dengan tindakan amal karya nyata yang dari karya

nyata tersebut hasilnya dapat dirasakan secara konkret oleh masyarakat

sebagai objek dakwah.

Dakwah Bil-Hal dilakukan oleh Rasulullah, terbukti bahwa ketika

pertama kali tiba di Madinah yang dilakukan Nabi adalah membangun masjid

Al-Quba, mempersatukan kaum Anshar dan Muhajirin. Kedua hal ini adalah

dakwah nyata yang dilakukan oleh Nabi yang dapat dikatakan sebagai dakwah

Bil-Hal.

9 Samsul Munir Amin, Ilmu Dakwah, Jakarta: Sinar Grafika Offset, 2009, hal 11-12.

Page 32: PEMIKIRAN DAN KIPRAH DAKWAH USTADZ FADHLAN AL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34169/1/AHMAD... · Dan yang terakhir, kegiatan dakwah melalui ... contoh, atau

18

c. Dakwah Bil-Qalam

Dakwah Bil-Qalam, yaitu dakwah melalui tulisan yang dilakukan

dengan keahlian menulis di surat kabar, majalah, buku, maupun internet.

Jangkauan yang dapat dicapai oleh dakwah Bil-Qalam ini lebih luas daripada

melalui media lisan, demikian pula metode yang digunakan tidak

membutuhkan waktu secara khusus untuk kegiatannya. Kapan saja dan

dimana saja mad’u atau objek dakwah dapat menikmati sajian dakwah Bil-

Qalam ini.

Dalam dakwah Bil-Qalam ini diperlukan kepandaian khusus dalam hal

menulis, yang kemudian disebarluaskan melalui media cetak (printed

publications). Bentuk tulisan dakwah Bil-Qalam antara lain bisa berbentuk

artikel keislaman, tanya jawab hukum Islam, rubrik dakwah, rubrik

pendidikan agama, kolom keislaman, cerita religius, puisi keagamaan,

publikasi khutbah, pamflet keislaman, buku-buku dan lain-lain.10

Sementara M. Mashyur Amin, membagi dakwah Islam kedalam tiga

macam bentuk dakwah, yaitu:

1) Dakwah Bil-Lisan Al-Maqal, seperti yang selama ini dipahami,

melalui pengajian, kelompok majlis ta’lim, dimana ajaran Islam

disampaikan oleh para da’i secara langsung. Biasanya dakwah yang

demikian itu dikaitkan dengan perayaan hari-hari besar Islam, seperti

10

Samsul Munir Amin, Ilmu Dakwah, Jakarta: Sinar Grafika Offset, 2009, hal 12.

Page 33: PEMIKIRAN DAN KIPRAH DAKWAH USTADZ FADHLAN AL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34169/1/AHMAD... · Dan yang terakhir, kegiatan dakwah melalui ... contoh, atau

19

Maulid Nabi SAW, Nuzulul Qur’an, Isra Mi’raj, kultum menjelang

sholat Tarawih dan sebagainya.

2) Dakwah Bil-Lisan Al-Hal, melalui proyek-proyek pengembangan

masyarakat atau pengabdian masyarakat.

3) Dakwah melalui sosial reconstruction, yang bersifat multidimensional.

Contoh yang paling konkret dalam dakwah ini adalah dakwah

Rasulullah SAW, yang membangun kembali masyarakat Arab, dan

masyarakat jahiliyah (syirik, diskriminatif, perbudakan, permusuhan,

dan kealiman) menjadi masyarakat yang islami (tauhid, egalitarian,

merdeka, persaudaraan, dan adil). Dari masyarakat yang strukturnya

menginjak-injak hak asasi manusia, menjadi masyarakat yang

menghargai hak-hak asasi manusia.11

3. Unsur-unsur Dakwah

Unsur-unsur dakwah adalah komponen-komponen yang terdapat

dalam setiap kegiatan dakwah, unsur-unsur tersebut adalah Da’i (pelaku

dakwah), Mad’u (objek dakwah), Maddah (materi dakwah), Wasilah (media

dakwah), Thariqah (metode dakwah), Atsar (efek dakwah).12

11

M. Masyhur Amin, Dinamika Islam Sejarah Transformasi dan Kebangkitan, Yogyakarta:

LPKSM, 1995, hal 187-188. 12

Muhammad Munir, Manajemen Dakwah, Wahyu Ilahi, Cet-2, hal 21.

Page 34: PEMIKIRAN DAN KIPRAH DAKWAH USTADZ FADHLAN AL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34169/1/AHMAD... · Dan yang terakhir, kegiatan dakwah melalui ... contoh, atau

20

a. Da’i (Pelaku Dakwah)

Da’i ibarat seorang guide atau pemandu terhadap orang-orang yang

ingin mendapatkan keselamatan hidup di dunia dan akhirat. Da’i adalah

petunjuk jalan yang harus mengerti dan memahami jalan yang boleh dilalui

dan mana jalan yang tidak boleh dilalui oleh seorang muslim, sebelum da’i

memberi petunjuk jalan kepada orang lain. Oleh karena itu, da’i di tengah

masyarakat memiliki kedudukan yang penting sebab da’i adalah seorang

pemuka (pelopor) yang selalu diteladani oleh masyarakat. Perbuatan dan

tingkah lakunya selalu dijadikan tolak ukur oleh masyarakatnya. Da’i adalah

seorang pemimpin di tengah masyarakat walau tidak pernah dinobatkan resmi

sebagai pemimpin. Kemunculan da’i sebagai pemimpin adalah atas

pengakuan masyarakat yang tumbuh secara bertahap.13

Dari kedudukannya yang sangat penting di tengah masyarakat,

seseorang da’i harus mampu menciptakan jalinan komnunikasi yang erat

antara dirinya masyarakat. Da’i harus mampu bertindak dan bertingkah laku

yang semestinya dilakukan oleh seorang pemimpin. Da’i harus mampu

berbicara dengan masyarakatnya dengan bahasa yang dimengerti. Oleh karena

itu, seorang da’i juga harus mengetahui dengan pasti tentang latar belakang

dan kondisi masyarakat yang dihadapinya.

13

Samsul Munir Amin, Ilmu Dakwah, Jakarta: Sinar Grafika Offset, 2009, hal 69.

Page 35: PEMIKIRAN DAN KIPRAH DAKWAH USTADZ FADHLAN AL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34169/1/AHMAD... · Dan yang terakhir, kegiatan dakwah melalui ... contoh, atau

21

Pada dasarnya tugas pokok seorang da’i adalah meneruskan tugas

Nabi Muhammad SAW, yakni menyampaikan ajaran-ajaran Allah seperti

termuat dalam Alqur’an dan sunnah Rasulullah.

Lebih tegas lagi bahwa tugas da’i adalah merealisasikan ajaran-ajaran

Alqur’an dan sunnah di tengah masyarakat sehingga Alqur’an dan sunnah

dijadikan pedoman dan penuntun hidupnya. Menghindarkan masyarakat dari

berpedoman pada ajaran-ajaran di luar Alqur’an dan sunnah, menghindarkan

masyarakat dari berpedoman pada ajaran-ajaran animisme dan dinamisme

serta ajaran-ajaran lain yang tidak dibenarkan oleh Alqur’an dan sunnah.

Tugas da’i sangatlah berat karena da’i harus mampu menterjemahkan bahasa

Alqur’an dan sunnah ke dalam bahasa yang dapat dimengerti oleh

masyarakatnya. Namun, dibalik beratnya tugas itu terhampar kemuliaan yang

penuh rahmat sang pencipta Allah SWT.14

Firman Allah SWT:

“Barang siapa yang mengerjakan amal saleh, baik laki-laki maupun

perempuan dalam keadaan beriman, Maka Sesungguhnya akan kami berikan

kepadanya kehidupan yang baik dan Sesungguhnya akan kami beri balasan

kepada mereka dengan pahala yang lebih baik dari apa yang Telah mereka

kerjakan”.

14

Samsul Munir Amin, Ilmu Dakwah, Jakarta: Sinar Grafika Offset, 2009, hal 70.

Page 36: PEMIKIRAN DAN KIPRAH DAKWAH USTADZ FADHLAN AL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34169/1/AHMAD... · Dan yang terakhir, kegiatan dakwah melalui ... contoh, atau

22

Kemudian firman Allah SWT:

“Dan orang-orang yang beriman dan mengerjakan amalan-amalan yang

shaleh, kelak akan kami masukkan mereka ke dalam surga yang di dalamnya

mengalir sungai-sungai; kekal mereka di dalamnya; mereka di dalamnya

mempunyai isteri-isteri yang suci, dan kami masukkan mereka ke tempat yang

teduh lagi nyaman”

Keberadaan da’i dalam masyarakat luas mempunyai fungsi yang

cukup menentukan. Selain tugas da’i yang mulia, da’i juga mempunyai

fungsi-fungsi sebagai berikut:

1. Meluruskan Akidah

Sudah menjadi naluri bahwa manusia selalu tidak lepas dari kesalahan

dan kekeliruan yang tidak terkecuali terhadap keyakinan dan akidahnya.

Banyak terjadi pada seseorang yang telah muslim tapi karena hal

keyakinannya berubah atau bergeser karena adanya faktor yang

mempengaruhi.

2. Memotivasi Umat untuk beribadah dengan baik dan benar

Kehadiran manusia di muka bumi tidak lain adalah untuk beribadah

dan mengabdi kepada Allah SWT, yaitu dengan cara melaksanakan suatu

aktivitas dalam rangka melaksanakan hubungan langsung dengan Allah,

seperti halnya melaksanakan rukun Islam.

Page 37: PEMIKIRAN DAN KIPRAH DAKWAH USTADZ FADHLAN AL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34169/1/AHMAD... · Dan yang terakhir, kegiatan dakwah melalui ... contoh, atau

23

3. Menegakkan Amar Ma’ruf Nahi Munkar

Betapa luhurnya konsep Islam yang menganjurkan umatnya untuk

selalu saling mengingatkan berbuat baik dan meninggalkan yang tidak baik.

Landasan persaudaraan seperti ini harus selalu dipelihara dan dibina sehingga

umat Islam semuanya terbina menjadi umat yang mulia dan erat tali

persaudarannya.15

4. Menolak kebudayaan yang destruktif

Islam tidak anti terhadap hal-hal yang baru, Islam mendorong

pemeluknya untuk selalu modern, tetapi dibalik itu Islam menanamkan sikap

pada pemeluknya untuk selalu berpegang pada nilai-nilai luhur dan diridhai

Allah. Pada prinsipnya Islam membuka masuknya segala macam budaya dari

mana pun datangnya, sejauh budaya itu tidak bertentangan.16

b. Mad’u (Objek Dakwah)

Secara etimologi kata mad’u dari bahasa Arab, diambil dari bentuk

isim maf’ul (kata yang menunjukkan objek atau sasaran). Menurut

terminologi mad’u adalah orang atau kelompok yang lazim disebut dengan

jamaah yang sedang menuntut ajaran agama dari seorang da’i, baik mad’u itu

orang dekat atau jauh, muslim atau non-muslim, laki-laki atau perempuan.

15

Slamet Muhaimin Abda, Prinsip-Prinsip Metode Dakwah, (Surabaya: Al-Ikhlas, 1994), h.

60. 16

Samsul Munir Amin, Ilmu Dakwah, (Jakarta: Sinar Grafika Offset, 2009), h. 75.

Page 38: PEMIKIRAN DAN KIPRAH DAKWAH USTADZ FADHLAN AL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34169/1/AHMAD... · Dan yang terakhir, kegiatan dakwah melalui ... contoh, atau

24

Seorang da’i akan menjadikan mad’u sebagai objek bagi transformasi

keilmuan yang dimilikinya.17

Sasaran Dakwah (Objek Dakwah) meliputi masyarakat dilihat dari

berbagai segi:

1) Sasaran yang menyangkut kelompok masyarakat dilihat dari segi

sosiologis berupa masyarakat terasing pedesaan, kota besar dan kecil

serta masyarakat di daerah marginal dari kota besar.

2) Sasaran yang menyangkut golongan masyarakat dilihat dari sudut

struktur kelembagaan berupa masyarakat, pemerintahan dan keluarga.

3) Sasaran yang berupa kelompok diilihat dari segi social cultural berupa

golongan Priyayi, Abangan dari Santri. Klasifikasi terletak dalam

masyarakat Jawa.

4) Sasaran yang berhubungan dengan masyarakat dilihat dari segi tingkat

usia, berupa golongan anak-anak, remaja, dan orang tua.

5) Sasaran yang berhubungan dengan golongan masyarakat dilihat dari

segi okupasional (profesi atauu pekerjaan) berupa golongan petani,

pedagang, seniman, buruh, pegawai negeri (administrator).

6) Sasaran yang menyangkut golongan masyarakat dilihat dari segi

tingkat hidup sosial ekonomi berupa golongan yang kaya, menengah,

dan miskin.

17

Wahidin Saputra, Pengantar Ilmu Dakwah, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2011), h.

279.

Page 39: PEMIKIRAN DAN KIPRAH DAKWAH USTADZ FADHLAN AL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34169/1/AHMAD... · Dan yang terakhir, kegiatan dakwah melalui ... contoh, atau

25

7) Sasaran yang menyangkut kelompok masyarakat dilihat dari jenis

kelamin berupa golongan pria dan wanita.

8) Sasaran yang berhubungan dengan golongan dilihat dari segi khusus

berupa golongan masyarakat tuna susila, tuna wisma, tuna karya,

narapidana.

Mad’u adalah objek dakwah bagi seorang da’i yang bersifat

individual, kolektif atau masyarakat umum. Masyarakat sebagai objek dakwah

atau sasaran dakwah merupakan salah satu unsur yang penting dalam sistem

dakwah yang tidak kalah peranannya dibandingkan dengan unsur-unsur

dakwah yang lain oleh sebab itu masalah masyarakat ini seharusnya dipelajari

dengan sebaik-baiknya sebelum melangkah ke aktivitas dakwah yang

sebenarnya. Maka dari itu sebagai bekal dakwah dari seorang da’i/mubalig

hendaknya memperlengkapi dirinya dengan beberapa pengetahuan dan

pengalaman yang erat hubungannya dengan masalah masyarakat.18

“Dan tiadalah kami mengutus kamu, melainkan untuk (menjadi)

rahmat bagi semesta alam”.

18

Wahidin Saputra, Retorika Monologika: Kiat dan Tips Praktis Menjadi Mubalig. (Bogor:

Titian Nusa Press, 2010), hal 5-6.

Page 40: PEMIKIRAN DAN KIPRAH DAKWAH USTADZ FADHLAN AL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34169/1/AHMAD... · Dan yang terakhir, kegiatan dakwah melalui ... contoh, atau

26

c. Maddah (Materi Dakwah)

Pada dasarnya materi dakwah adalah AlQur’an dan Assunnah.

AlQur’an merupakan sumber utamanya, AlQur’an merupakan materi pokok

yang harus disampaikan melalui dakwah dengan bahasa yang dapat

dimengerti oleh masyarakat. Sumber materi kedua adalah Assunnah yaitu

segala sesuatu yang menyangkut perbuatan Nabi Muhammad SAW baik

dalam ucapan, tingkah laku ataupun dalam sikapnya.19

Secara konseptual pada dasarnya materi dakwah Islam tergantung

pada tujuan dakwah yang hendak dicapai. Oleh karena itu, pemilihan materi

dakwah haruslah tepat.

Namun, secara global materi dakwah dapat diklasifikasikan menjadi

tiga pokok yaitu masalah keimanan, keislaman, dan masalah budi pekerti.20

Dalam buku manajemen dakwah yang ditulis oleh M. Munir dan

Wahyu Ilahi, membagi materi dakwah kedalam empat bagian, yaitu: akidah,

syariah, mu’amalah dan akhlak.

1. Masalah Akidah

Masalah pokok yang menjadi materi dakwah adalah akidah moral.

Aspek akidah ini akan membentuk moral (akhlak) manusia. Oleh karena itu

yang pertama kali dijadikan materi dalam dakwah islam adalah masalah

19

Slamet Muhaimin Abda, Prinsip-prinsip Metodologi Dakwah, hal 45. 20

Samsul Munir Amin, Ilmu Dakwah, Jakarta: Sinar Grafika Offset, 2009, hal 89.

Page 41: PEMIKIRAN DAN KIPRAH DAKWAH USTADZ FADHLAN AL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34169/1/AHMAD... · Dan yang terakhir, kegiatan dakwah melalui ... contoh, atau

27

akidah atau keimanan. Akidah yang mempunyai ciri-ciri yang

membedakannya dengan kepercayaan agama lain, yaitu:

a) Keterbukaan melalui persaksian (syahadat). Dengan demikiaan,

seorang muslim harus selalu jelas identitasnya dan bersedia mengakui

identitas keagamaan orang lain.

b) Cakrawala pandangan yang luas dengan memperkenalkan bahwa

Allah adalah Tuhan seluruh alam, bukan Tuhan sekelompok bangsa

atau bangsa tertentu.

c) Ketentuan antara iman dan Islam atau antara iman dan amal perbuatan.

Dalam ibadah-ibadah pokok yang merupakan manifestasi dari iman

dipadukan dengan segi-segi pengembangan diri dan kepribadian

seseorang menuju kemaslahatan dan kesejahterannya .

Apabila umat Islam telah ditimpa oleh perpecahan akidah, maka tidak

akan mungkin tercipta semangat saling tolong menolong dan kesatuan umat

secara menyeluruh. Oleh karena itu, untuk menghindari hali demikian harus

diberantas terlebih dahulu pemikiran yang mengarah pada penyelewengan

akidah.21

2. Masalah Syariah

Hukum atau syariah sering disebut sebagai cermin peradaban dalam

pengertian bahwa ketika tumbuh matang dan sempurna, maka peradaban

21

Ahmad Al-Ghamidi, Mengikat Tali Ukhuwah Islamiyah, (Jakarta: Pustaka Al-Kautsar,

1993), hal 46.

Page 42: PEMIKIRAN DAN KIPRAH DAKWAH USTADZ FADHLAN AL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34169/1/AHMAD... · Dan yang terakhir, kegiatan dakwah melalui ... contoh, atau

28

mencerminkan diri dalam hukum-hukumnya. Pelaksanaan syariah merupakan

sumber yang melahirkan peradaban Islam, yang melestarikan dan

melindunginya dalam sejarah. Syariah inilah yang akan selalu menjadi

kekuatan peradaban dikalangan kaum muslim.22

3. Masalah Mu’amalah

Islam merupakan agama yang menekankan urusan mu’amalah lebih

besar porsinya daripada urusan ibadah. Ibadah mu’amalah disini dipahami

sebagai ibadah yang mencakup hubungan dengan sesama makhluk dalam

rangka mengabdi kepada Allah SWT. Karena Islam lebih banyak

memperhatikan aspek kehidupan sosial daripada kehidupan ritual.23

4. Masalah akhlak

Secara etimologi akhlak berarti budi pekerti, peringai, tingkah laku

atau tabi’at. Sedangkan secara terminologi, pembahasan akhlak berkaitan

dengan masalah masalah tabi’at atau kondisi temperatur bathin yang

mempengaruhi prilaku manusia. Akhlak adalah jalan utama yang dapat

menyampaikan manusia kepada tujuan hidupnya yang tertinggi, yaitu

kebahagiaan. Mempelajari akhlak berarti mengetahui berbagai kejahatan atau

kekurangan yang dapat merintangi usaha mencapai tujuan tersebut.24

22

https://www.ataghaitsa.wordpress.com/tag/masalah-syariah.html 20 Januari 2015. 23

https://www.ataghaitsa.wordpress.com/tag/masalah-mu’amalah.html 20 Januari 2015. 24

Abdul Aziz Dahlan, Ensiklopedia Tematis Dunia Islam (Jakarta:PT Ichtiar Baru Van

Hoove, 2002), hal 190.

Page 43: PEMIKIRAN DAN KIPRAH DAKWAH USTADZ FADHLAN AL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34169/1/AHMAD... · Dan yang terakhir, kegiatan dakwah melalui ... contoh, atau

29

d. Thariqah (Metode Dakwah )

Metode berasal dari bahasa Jerman Methodica, artinya ajaran tentang

metode. Dalam bahasa Yunani metode berasal dari kata Methodos artinya

jalan yang dalam bahasa Arab disebut Thariq.25

Membahas tentang metode dakwah, maka pada umumnya merujuk

kepada surat An-Nahl ayat 125, yang berbunyi:

“Serulah (manusia) kepada jalan Tuhan-mu dengan hikmah dan

pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang baik.

Sesungguhnya Tuhan-mu dialah yang lebih mengetahui tentang siapa yang

tersesat dari jalan-Nya dan dialah yang lebih mengetahui orang-orang yang

mendapat petunjuk.

Dalam ayat ini metode dakwah ada tiga, yaitu: Bil-Hikmah, Mau’izatul

Hasanah, dan Mujadalah Billati Hiya Ahsan. Secara garis besar ada tiga

pokok metode (thariqah) dakwah, yaitu:26

1) Bil-Hikmah yaitu berdakwah dengan memperhatikan situasi dan

kondisi sasaran dakwah dengan menitikberatkan pada kemampuan

mereka, sehingga di dalam menjalankan ajaran-ajaran Islam

selanjutnya, mereka tidak lagi merasa terpaksa atau keberatan.

25

Hasanuddin, Hukum Dakwah (Jakarta: Pedoman Ilmu Jaya, 1996), Cet-1, hal 35. 26

Muhammad Munir, Wahyu Ilahi, Manajemen Dakwah, hal 34.

Page 44: PEMIKIRAN DAN KIPRAH DAKWAH USTADZ FADHLAN AL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34169/1/AHMAD... · Dan yang terakhir, kegiatan dakwah melalui ... contoh, atau

30

2) Mau’izatul Hasanah, yaitu berdakwah dengan memberikan nasihat-

nasihat atau menyampaikan ajaran-ajaran Islam dengan rasa kasih

sayang, sehingga nasihat dan ajaran Islam yang disampaikan itu dapat

menyentuh hati mereka.

3) Mujadalah Billati Hiya Ahsan, yaitu berdakwah dengan cara bertukar

pikiran dan membantah dengan cara yang sebaik-baiknya dengan tidak

memberikan tekanan-tekanan yang memberatkan pada komunitas yang

menjadi sasaran dakwah.

Menetapkan metode dakwah yang akan digunakan dalam proses

dakwah adalah salah satu langkah penting. Perlu diketahui, faktor yang

mempengaruhi dan menentukan cara-cara berdakwah adalah sasaran dakwah,

tindakan-tindakan atau kegiatan yang dilakukan serta situasi dan kondisi

masyarakat. Suatu penyelenggaraan dakwah yang dilakukan pada suatu

lingkungan masyarakat tertentu dan pada waktu tertentu akan berbeda

metodenya apabila dilaksanakan pada masyarakat yang lain dan pada waktu

yang lain pula, meskipun sasaran yang hendak dicapai adalah sama.27

e. Washilah (Media Dakwah)

Di zaman pembangunan seperti sekarang ini, dakwah harus

menyesuaikan situasi dan kondisi yang semakin berubah kearah yang lebih

27

Anwar Masyi’ari, Butir-butir Problematika Dakwah Islamiyah, (Surabaya: PT. Bina Ilmu,

1993), Cet-1, hal 62.

Page 45: PEMIKIRAN DAN KIPRAH DAKWAH USTADZ FADHLAN AL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34169/1/AHMAD... · Dan yang terakhir, kegiatan dakwah melalui ... contoh, atau

31

maju. Sekarang ini telah muncul banyak instrumen-instrumen yang dapat

dijadikan alat pendukung dakwah.

Menurut Drs. Slamet Muhaemin Abda, apabila media dakwah dilihat

dari instrumennya, maka dapat dilihat dari empat sifat, yaitu yang bersifat

visual, auditif, audio visual dan cetak.

1) Media visual yaitu alat yang dapat dioperasikan untuk kepentingan

dakwah dengan melalui indera penglihatan seperti gambar, foto, slide

dan sebagainya.

2) Media auditif yaitu alat-alat yang dapat dioperasikan sebagai sarana

penunjang dakwah yang dapat ditangkap melalui indera pendengaran

seperti radio, tape recorder dan lain-lain.

3) Media audio visual yaitu alat-alat dakwah yang dapat didengar juga

sekaligus dapat dilihat, seperti televisi, film, video dan lain-lain.

4) Media cetak yaitu cetakan dalam bentuk tulisan dan gambar pelengkap

informasi tulis, seperti buku, surat kabar dan lain sebagainya.28

f. Atsar (Efek Dakwah)

Dalam setiap aktivitas dakwah pasti akan menimbulkan reaksi.

Artinya jika dakwah telah dilakukan oleh seorang da’i dengan materi dakwah

tertentu, maka akan timbul responden efek pada mad’unya. Efek dapat disebut

dengan feed back dari proses dakwah ini sering dilupakan atau tidak banyak

menjadi perhatian para da’i.

28

Slamet Muhaimin Abda, Prinsip-prinsip Metodologi Dakwah, hal 89-102.

Page 46: PEMIKIRAN DAN KIPRAH DAKWAH USTADZ FADHLAN AL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34169/1/AHMAD... · Dan yang terakhir, kegiatan dakwah melalui ... contoh, atau

32

Kebanyakan mereka menganggap bahwa setelah dakwah disampaikan,

maka dakwah telah selesai. Dakwah berefek sangat besar dalam penentuan

langkah-langkah dakwah berikutnya. Tanpa menganalisis efek dakwah, maka

kemungkinan kesalahan strategi yang sangat merugikan akan terulang

kembali. Sebaliknya, dengan menganalisis efek dakwah secara cermat dan

tepat, maka kesalahan strategi dakwah akan segera diketahui untuk diadakan

penyempurnaan pada langkah-langkah berikutnya.29

B. Pengertian Pemikiran

Pemikiran berasal dari kata “pikir”, yang memiliki arti: 1) akal budi,

ingatan, angan-angan. 2) kata dalam hati, pendapat (pertimbangan), kira.

“Berpikir” memiliki arti menggunakan akal budi untuk mempertimbangkan

dan memutuskan sesuatu, menimbang-nimbang dalam ingatan. Dan “pikiran”

adalah hasil berpikir. Sedangkan pemikiran adalah proses, cara, perbuatan

memikir.30

Ada bebarapa pengertian “pemikiran” diantaranya adalah suatu proses

pergerakan mental dari satu hal menuju hal lain atau disebut juga sebuah aksi

29

Muhammad Munir, Wahyu Ilahi, Manajemen Dakwah, hal 34-35. 30

Tim Penyusun Kamus Pusat Bahasa, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai

Pustaka, 2002), Cet-2, hal 872-873.

Page 47: PEMIKIRAN DAN KIPRAH DAKWAH USTADZ FADHLAN AL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34169/1/AHMAD... · Dan yang terakhir, kegiatan dakwah melalui ... contoh, atau

33

(act) yang menyebabkan pikiran mendapatkan pengertian baru dengan

perantaraan hal yang sudah diketahui.31

Dalam Kamus Umum “Bahasa Indonesia”, karangan Purwodarminto,

pemikiran diartikan sebagai abstraksi seseorang terhadap sesuatu. Atau lebih

jauh pemikiran diartikan sebagai konsepsi, pandangan, nalar akal seseorang

atas suatu hal.32

Dengan demikian jika dilihat pengertian dakwah di atas maka dapat

disimpulkan bahwa pemikiran dakwah adalah suatu keaktifan pribadi manusia

untuk menemukan pemahaman atau pengertian tentang unsur-unsur dakwah

(tujuan, subjek, materi, metode, dan media dakwah) berdasarkan fenomena-

fenomena yang terjadi, serta berusaha untuk dapat memberikan solusi dari

problematika dakwah yang ada secara bijaksana dan nyata.

C. Pengertian Kiprah

Kiprah adalah tindakan, aktivitas, kemampuan kerja, reaksi cara

pandang seseorang terhadap ideologi atau institusinya. Kiprah dapat diartikan

sebagai kegiatan yang dilakukan dengan semangat yang tinggi, bergerak dan

berusaha giat dalam bidang tertentu.33

31

Poepoprojo, Logika Scientifika: Pengantar Dialektika dan Ilmu, (Bandung: Pustaka

Grafika, 1999), Cet-1, hal 178. 32

WJS. Purwodarminto, Kamus Umum Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka, 1976), hal

57. 33

Tim Penyusun Kamus Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar

Bahasa Indonesia (Jakarta: Balai Pustaka, 2005) hal 571.

Page 48: PEMIKIRAN DAN KIPRAH DAKWAH USTADZ FADHLAN AL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34169/1/AHMAD... · Dan yang terakhir, kegiatan dakwah melalui ... contoh, atau

34

Menurut Djumhur, kiprah dapat diartikan sebagai suatu pola tingkah

laku tertentu yang merupakan ciri khas dari suatu pekerjaan atau jabatan

tertentu.34

Sedangkan menurut S. Nasution kiprah adalah suatu konsekuensi atau

akibat kedudukan atas status seseorang.35

Sehingga dari kedudukan tersebut

dapat terlihat bagaimana aktivitasnya.

Dari beberapa pengertian kiprah di atas maka dapat disimpulkan

kiprah adalah serangkaian tingkah laku sesuai hak dan kewajiban yakni

bersifat timbal balik dalam hubungan antara individu yang saling berkaitan

dalam suatu situasi tertentu serta hubungan dengan kemajuan suatu hal atau

peristiwa.

Segala sesuatu yang berhubungan dengan tindakan atau kegiatan yang

dilakukan oleh manusia dapat disebut juga sebagai sebuah aktivitas. Aktivitas

tidak bisa dipisahkan dengan keseluruhan yang melekat pada diri manusia.

Aktivitas dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia berarti keaktifan, kegiatan,

kerja atau salah satu kegiatan kerja yang dilaksanakan dalam setiap bagian.36

Jadi, Kiprah dakwah adalah sebuah aktivitas-aktivitas yang berkaitan

dengan kegiatan-kegiatan dakwah serta keagamaan yang sangat urgen dalam

Islam, serta memiliki kedudukan yang strategis, sentral dan menentukan.

34

Djumhur. Moh. Surya, Bimbingan dan Penyuluhan (Bandung: PT. Pedoman Ilmu, 1975),

hal 12. 35

S. Nasution, Sosiologi Pendidikan (Jakarta: PT. Bumi Aksara), hal 73. 36

Tim Penyusun Kamus Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar

Bahasa Indonesia (Jakarta: Balai Pustaka, 2002) Cet-2, hal 23.

Page 49: PEMIKIRAN DAN KIPRAH DAKWAH USTADZ FADHLAN AL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34169/1/AHMAD... · Dan yang terakhir, kegiatan dakwah melalui ... contoh, atau

35

Aktivitas yang mengandung seruan atau ajakan menuju kepada keinsyafan

manusia untuk selalu berada dijalan Allah SWT, serta usaha untuk mengubah

situasi yang buruk kepada situasi yang lebih baik dan sempurna, baik terhadap

pribadi maupun masyarakat.

Page 50: PEMIKIRAN DAN KIPRAH DAKWAH USTADZ FADHLAN AL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34169/1/AHMAD... · Dan yang terakhir, kegiatan dakwah melalui ... contoh, atau

36

BAB III

PROFIL USTADZ FADHLAN ALGRAMATAN

A. Latar Belakang Keluarga

Bernama lengkap Mahmud Zaaf Fadhlan Rabbani Al-Garamatan

merupakan putra asli Papua, yang lahir pada 17 Mei 1969 di Patipi,

Kabupaten Fak Fak, Provinsi Papua Barat. Ia lahir dari keluarga muslim yang

taat, dan sejak kecil sudah belajar dasar-dasar keislaman, khususnya membaca

Alqur’an. Fadhlan tercatat memiliki keturunan darah biru dari kerajaan Patipi.

Ia merupakan putra ketiga dari delapan bersaudara, lahir dari pasangan

Mahmud Ibnu Abu Bakar Ibnu Husein Ibnu Suar Al-Garamatan dan Siti

Rukiah binti Ismail Ibnu Muhammad Iribaram.

Ayahnya adalah seorang guru agama di sekolah serta guru mengaji di

rumah. Fadhlan kecil sudah ikut membantu ayahnya mengajar membaca Iqra’

bagi anak-anak yang baru belajar mengenal huruf hijaiyah.1 Setiap jam empat

sore sudah banyak penduduk kampung yang berkumpul di rumahnya.

Jumlahnya bisa mencapai kurang lebih seratus orang yang ingin belajar

membaca Iqra’ sampai membaca Alqur’an. Antusiasme warga untuk belajar

begitu besar, karena satu-satunya pada saat itu, ayahnya adalah guru mengaji

1 Fadhlan Al Garamatan, Hasil Wawancara Pribadi, di Yayasan Al Fatih Kaffah Nusantara

Fadhlan Al Garamatan, Bekasi, 29 Maret 2015, Lampiran hal 1.

Page 51: PEMIKIRAN DAN KIPRAH DAKWAH USTADZ FADHLAN AL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34169/1/AHMAD... · Dan yang terakhir, kegiatan dakwah melalui ... contoh, atau

37

di kampung yang tidak memungut biaya apapun dari jamaahnya. Ada juga

guru mengaji yang lain, tapi biasanya setelah mengaji, mereka membayar

dengan memberikan hasil pertanian kepada sang guru. Hal itu dianggap

sebagai “mahar” untuk guru mengaji dari muridnya, atau pada masyarakat

Papua dikenal “penyirah” yang artinya tuan guru yang diberikan mahar itu.

Ayahnya meninggal sejak ia sekolah SMP kelas dua, sedangkan sang

ibu meninggal pada tahun 2012, ketika ia dalam perjalanan pulang berdakwah

dari Turki. Keduanya dimakamkan di kampung halaman di Fak-fak, Papua

Barat. Pelajaran yang sampai saat ini membekas dari didikan orang tuanya

adalah mengenai kedisiplinan yang diturunkan oleh sang ayah terutama soal

kedisiplinan waktu. Sedangkan didikan yang sampai saat ini membekas dari

sang ibu adalah mengenai ketegasan, terutama ketegasan dalam berdakwah.2

Untuk menjalankan misi dakwahnya, ia mendirikan lembaga sosial

yang diberinama Yayasan Al-Fatih Kaffah Nusantara (AFKN). Melalui

yayasan ini, Fadhlan mengenalkan Islam kepada masyarakat Papua sampai

pelosoknya. Ia juga mengembangkan potensi dan sumber daya yang ada,

mencarikan kesempatan anak-anak di sana untuk mengenyam pendidikan di

luar Papua.

Tujuan dibangunnya Yayasan Al-Fatih Kaffah Nusantara (AFKN)

yaitu untuk membina masyarakat muslim maupun muallaf asal Papua, baik

2 Fadhlan Al Garamatan, Hasil Wawancara Pribadi, di Yayasan Al Fatih Kaffah Nusantara

Fadhlan Al Garamatan, Bekasi, 29 Maret 2015, Lampiran hal 5.

Page 52: PEMIKIRAN DAN KIPRAH DAKWAH USTADZ FADHLAN AL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34169/1/AHMAD... · Dan yang terakhir, kegiatan dakwah melalui ... contoh, atau

38

pengetahuan agama maupun pengetahuan umum. Yayasan ini bertujuan

mempersiapkan generasi Islam asal Papua yang berakidah dan bertauhid, yang

kokoh dan membekali diri dari berbagai disiplin ilmu untuk membangun

umat, terutama yang terdapat di pedalaman.

B. Latar Belakang Pendidikan

Pendidikan formal Fadhlan Al Garamatan dimulai dari SDN Patipi,

Papua, kemudian melanjutkan di SMPN Kokas, Papua. Setiap hari ia harus

menempuh jarak yang jauh untuk menjangkau sekolah SMPNnya dengan

mendayung berjam-jam dan dengan berjalan kaki melewati jalan bebatuan

yang berliku untuk sampai di sana.3

Usai menamatkan Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Menengah

Pertama (SMP), ia melanjutkan ke SMAN Fak-fak, Papua. Kemudian setelah

lulus SMA, ia melanjutkan kuliahnya di Universitas Hasanuddin, Makassar,

Sulawesi Selatan. Dengan kondisi anak kampung yang belum mengerti

kondisi luar, serta belum mengetahui bagaimana kondisi pergaulan di

perkotaan, namun hal itu tidak menghambat ia untuk terus melanjutkan

pendidikannya.4

3 Fadhlan Al Garamatan, Hasil Wawancara Pribadi, di Yayasan Al Fatih Kaffah Nusantara

Fadhlan Al Garamatan, Bekasi, 29 Maret 2015, Lampiran hal 2. 4 Fadhlan Al Garamatan, Hasil Wawancara Pribadi, di Yayasan Al Fatih Kaffah Nusantara

Fadhlan Al Garamatan, Bekasi, 29 Maret 2015, Lampiran hal 2.

Page 53: PEMIKIRAN DAN KIPRAH DAKWAH USTADZ FADHLAN AL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34169/1/AHMAD... · Dan yang terakhir, kegiatan dakwah melalui ... contoh, atau

39

Ada kejadian unik ketika ia sampai di Makassar dan bertemu dengan

orang-orang Bugis di pelabuhan. Ia menyapa mereka dengan sapaan

“Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh”, tapi tidak ada yang mau

membalas salamnya, karena gaya rambutnya yang tinggi keribo yang

diidentikan sebagai non-muslim.

Setiap shalat shubuh di masjid, ia juga selalu dipandang aneh oleh

pengurus masjid dan jamaah yang hadir. Hal ini karena kondisi fisiknya yang

asli Papua dan dipersepsikan sebagai non-muslim.

Bahkan saat kuliah pun, teman-teman kampusnya beranggapan ia

bukanlah orang muslim, karena gaya rambutnya yang tinggi keribo, kulitnya

berwarna hitam pekat dan belum terkena sabun, jadi memang benar-benar

orang asli Papua yang hijrah ke Makassar.5

Dikisahkan oleh Fadhlan bahwa orang-orang muslim di Indonesia,

masih terlintas opini bentukan penjajah bahwa di wilayah Indonesia bagian

timur terutama Papua, banyak penduduknya yang non-muslim masih melekat.

Hal itu pernah ia buktikan saat masuk kuliah di Fakultas Ekonomi Universitas

Hasanuddin, Makassar pada tahun 1978-an. Ia pernah “diusir’ oleh teman-

temannya di kelas pada saat mata kuliah Agama Islam, karena ia dianggap

non-muslim, walaupun sudah mengaku muslim. Sang dosen Agama Islam

juga turut meragukan keislaman Fadhlan, sehingga tampak seperti

5 Fadhlan Al Garamatan, Hasil Wawancara Pribadi, di Yayasan Al Fatih Kaffah Nusantara

Fadhlan Al Garamatan, Bekasi, 29 Maret 2015, Lampiran hal 3.

Page 54: PEMIKIRAN DAN KIPRAH DAKWAH USTADZ FADHLAN AL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34169/1/AHMAD... · Dan yang terakhir, kegiatan dakwah melalui ... contoh, atau

40

mendukung keinginan para mahasiswa agar ia keluar ruangan. Tapi sebelum

keluar, ia protes dengan mengajukan tiga pertanyaan. “Apakah agama Islam

hanya untuk orang yang berkulit putih, jawa, bugis, atau untuk semua orang

yang hidup di dunia? “Siapa sahabat Nabi SAW yang berkulit hitam dan

berambut keribo namun merdu suaranya? “Siapa saja yang ada di kelas ini

yang bisa membaca Alqur’an dengan baik dan benar?” tandasnya.6

Ditanya seperti itu, sang dosen hanya menanggapi pertanyaan yang

ketiga saja. Ternyata, dari 47 mahasiswa yang hadir, hanya tujuh orang yang

bisa membaca Alqur’an dengan baik dan benar, salah satunya adalah Fadhlan

yang mereka anggap bukan orang Islam.

Sang dosen pun takjub mendengar alunan bacaan Alqur’an yang

dikumandangkan Fadhlan. Sang dosen tidak menyangka, jika ada orang Papua

yang mahir membaca Alqur’an, melebihi mahasiswa lainnya.

Fadhlan pun mendapat kesempatan memberi nasihat kepada semua

temannya yang ada di kelas, yang tadi ingin mengusirnya. Selama dua jam ia

memberi nasihat, sampai mata kuliah agama pada hari itu selesai.7

Dosennya pun langsung menyatakan Fadhlan lulus dengan nilai A di

hari pertama masuk kelas agama. Karena, sang dosen puas dengan nasihat

Fadhlan yang menyatakan jangan merasa bangga hanya karena perbedaan

6 Fadhlan Al Garamatan, Hasil Wawancara Pribadi, di Yayasan Al Fatih Kaffah Nusantara

Fadhlan Al Garamatan, Bekasi, 29 Maret 2015, Lampiran hal 3. 7 Fadhlan Al Garamatan, Hasil Wawancara Pribadi, di Yayasan Al Fatih Kaffah Nusantara

Fadhlan Al Garamatan, Bekasi, 29 Maret 2015, Lampiran hal 4.

Page 55: PEMIKIRAN DAN KIPRAH DAKWAH USTADZ FADHLAN AL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34169/1/AHMAD... · Dan yang terakhir, kegiatan dakwah melalui ... contoh, atau

41

warna kulit atau lainnya, terbukti Fadhlan mampu membaca Alqur’an dengan

baik dan benar.

Akhirnya ia dan teman-teman kampusnya menjadi keluarga, menjadi

sahabat dan menjadi teman yang baik. Kemudian ia berfikir bahwa kesalahan

pemikiran orang-orang bugis selama ini tentang warga Papua bukan karena

kesalahan orang-orang bugis itu sendiri, melainkan karena opini orang bugis

dan orang-orang di seluruh Indonesia ini yang sudah keliru beranggapan

bahwa di Papua tidak ada orang Islamnya.

Dengan opini bahwa pulau Indonesia yang lainnya itu adalah

Malaynisia atau Bangsa Melayu sedangkan Papua bukan bagian dari Bangsa

Melayu karena perbedaan gaya rambut serta warna kulit tersebut. Kemudian

ia berfikir bahwa opini ini harus diubah, maka dari itu ia memutuskan untuk

berdakwah, karena ia merasa Islam ini akan terancam khususnya di Papua.

Memang sudah banyak juga orang-orang Papua yang belajar di luar Papua,

tetapi kebanyakan hanya untuk kepentingan pribadi.8

Menurutnya untuk mengubah opini yang terlanjur menyebar luas di

seluruh Indonesia ini adalah dengan cara berdakwah. Dengan strategi dakwah

yang Allah ridhai, dan dengan niat serta semangat yang baik maka semua

opini itu bisa diubah. Terjun di dunia dakwah sampai saat ini, membuat

banyak teman-temannya yang mengatakan bahwa ia adalah mahasiswa

8 Fadhlan Al Garamatan, Hasil Wawancara Pribadi, di Yayasan Al Fatih Kaffah Nusantara

Fadhlan Al Garamatan, Bekasi, 29 Maret 2015, Lampiran hal 5.

Page 56: PEMIKIRAN DAN KIPRAH DAKWAH USTADZ FADHLAN AL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34169/1/AHMAD... · Dan yang terakhir, kegiatan dakwah melalui ... contoh, atau

42

ekonomi yang hebat karena akhirnya menjadi seorang pendakwah namun bisa

juga dunia ekonomi.9

Fadhlan juga ketika kuliah aktif mengikuti organisasi, diantaranya ia

pernah menjadi Ketua Pencinta Mushola dan Masjid se-Indonesia, dengan visi

dan misi menggerakkan mahasisiwa untuk mencintai mushala dan masjid.

Kemudian pernah aktif di Himpunan Mahasiswa Islam (HMI), di mana

sempat membuat pelatihan kader di sekitar Makassar, Sulawesi Selatan, serta

di Sulawesi Tenggara, Sulawesi Utara, Maluku dan sampai ke Papua. Ia juga

tercatat pernah menjadi Pengurus Remaja Masjid Raya Makassar. Selain

menjadi pengurus masjid juga pernah menjadi ketua di Forum Pemberantasan

Kemiskinan, di mana ia dan teman-temannya dengan penuh semangat

mengumpulkan uang untuk membantu orang-orang miskin.10

Fahdlan juga tercatat pernah menjadi Sekretaris Angkatan Muda 45, di

sana ia dan teman-temannya selain mencintai Indonesia juga mencintai Islam.

Jangan sampai mencintai Indonesia tetapi malah melupakan Islam yang hal itu

menjadi salah kaprah. Karena visi misinya adalah bahwa sesuai sila pertama

pada Pancasila yakni “Ke-Tuhanan Yang Maha Esa” yang berorientasikan

bahwa bangsa Indonesia adalah bangsa yang bertauhid, bangsa yang

berakidah yang meyakini bahwa Allah itu Esa, Allah itu Satu, Allah itu

9 Fadhlan Al Garamatan, Hasil Wawancara Pribadi, di Yayasan Al Fatih Kaffah Nusantara

Fadhlan Al Garamatan, Bekasi, 29 Maret 2015, Lampiran hal 5. 10

Fadhlan Al Garamatan, Hasil Wawancara Pribadi, di Yayasan Al Fatih Kaffah Nusantara

Fadhlan Al Garamatan, Bekasi, 29 Maret 2015, Lampiran hal 6.

Page 57: PEMIKIRAN DAN KIPRAH DAKWAH USTADZ FADHLAN AL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34169/1/AHMAD... · Dan yang terakhir, kegiatan dakwah melalui ... contoh, atau

43

Tunggal, sehingga orang yang mengatakan Allah itu Esa adalah orang yang

adil dan beradab. Organisasi ini mengumpulkan orang-orang dari versi yang

berbeda-beda namun bisa mengantarkan mereka kepada kebaikan, di mana

kebaikan itu membuat mereka menjadi kuat, baik itu dari segi ukhuwah dan

lainnya.11

Adapun ukhuwah pada saat itu yang ia galang bersama teman-

temannya adalah ukhuwah wathoniah yang mengharuskan untuk menjadi

orang yang bermanfaat bagi orang lain dengan harapan akan dapat tampil

menjadi pemimpin di tengah-tengah masyarakat. Kapanpun harus menjadi

pemimpin, harus penuh dengan hikmah, pemimpin yang betul-betul

menjalankan amanah rakyat. Sehingga nanti bisa menciptakan keadilan dan

kesetiakawanan sosial yang baik. Itulah visi misi ia dan teman-temannya pada

saat itu. Fadhlan menyelesaikan kuliahnya sekitar tiga tahun setengah,

kemudian ia pulang ke Papua dan menjadi seorang pendakwah sampai saat

ini.12

C. Perjalanan Karir Dakwah

Sebelum hijrah ke Makassar ia sudah ikut berdakwah dengan orang

tuanya dari kampung ke kampung di daerah Fak-fak, Papua. Di kampungnya

11

Fadhlan Al Garamatan, Hasil Wawancara Pribadi, di Yayasan Al Fatih Kaffah Nusantara

Fadhlan Al Garamatan, Bekasi, 29 Maret 2015, Lampiran hal 7. 12

Fadhlan Al Garamatan, Hasil Wawancara Pribadi, di Yayasan Al Fatih Kaffah Nusantara

Fadhlan Al Garamatan, Bekasi, 29 Maret 2015, Lampiran hal 7.

Page 58: PEMIKIRAN DAN KIPRAH DAKWAH USTADZ FADHLAN AL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34169/1/AHMAD... · Dan yang terakhir, kegiatan dakwah melalui ... contoh, atau

44

terdapat yang namanya petuanan, yaitu tempat kerajaan Patipi yang

membawahi 15 kampung dari lima ribu kepala keluarga, di bawah pimpinan

raja. Ayahnya juga berperan sebagai kepala kampung atau yang biasa disebut

sebagai orang berdarah biru. Ia bersama saudara-saudaranya membantu orang

tua melakukan aktifitas berdakwah, membantu ibu dan semuanya.13

Lulus sebagai sarjana ekonomi, Fadhlan tidak memilih untuk menjadi

ekonom, melainkan menjadi seorang pendakwah (da’i), sebagai penyeru

agama Islam serta mengangkat harkat dan martabat orang-orang Papua

terutama yang tinggal di pedalaman. Ia tidak setuju kalau orang-orang

pedalaman Papua dibiarkan tidak berpendidikan, telanjang, mandi hanya tiga

bulan sekali dengan lemak babi, serta tidur bersama babi pula. Semua

penghinaan itu hanya karena alasan budaya dan pariwisata. ”Itu sama saja

dengan pembunuhan hak asasi manusia”, katanya.14

Maka ia pun berjuang dan

berdakwah untuk semua niat serta perubahan itu.

Adapun tempat pertama kali yang dikunjungi untuk dakwahnya adalah

Lembah Waliem, Wamena. Dengan konsep kebersihan sebagian dari iman,

maka Fadhlan mengajarkan mandi besar kepada salah satu kepala suku.

Ternyata ajaran itu disambut positif oleh sang kepala suku. “Baginya mandi

13

Fadhlan Al Garamatan, Hasil Wawancara Pribadi, di Yayasan Al Fatih Kaffah Nusantara

Fadhlan Al Garamatan, Bekasi, 29 Maret 2015, Lampiran hal 3. 14

Fadhlan Al Garamatan, Hasil Wawancara Pribadi, di Yayasan Al Fatih Kaffah Nusantara

Fadhlan Al Garamatan, Bekasi, 29 Maret 2015, Lampiran hal 4.

Page 59: PEMIKIRAN DAN KIPRAH DAKWAH USTADZ FADHLAN AL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34169/1/AHMAD... · Dan yang terakhir, kegiatan dakwah melalui ... contoh, atau

45

dengan air, lalu pakai sabun, dan dibilas lagi dengan air sangat nyaman dan

wangi,” jelasnya.15

Selain itu juga ada beberapa orang yang tertarik dengan ibadah sholat.

Sambil mengingat masa itu ia bercerita, “di Papua itu babi banyak berkeliaran

seperti mobil antri, sehingga untuk mendirikan sholat harus membangun

panggung dulu”. Setelah selesai membangun panggung kemudian sholat saat

itu juga orang-orang langsung mengelilingi. Selesai sholat, Fadhlan ditanya

mengapa mengangkat tangan dan mengapa menyium bumi?” Kemudian

Fadhlan menjawab, “saya bersedekap bertanda saya menyerahkan diri kepada

satu-satunya Pencipta Seluruh Alam ini. Mencium bumi karena di sinilah

semua makhluk hidup tinggal. Tumbuhan dan hewan, yang mana makanan

kita berasal dari mereka yang tumbuh di atas bumi”.16

Dakwah seperti itu yang Fadhlan gunakan, mengajarkan kebersihan,

dialog dengan apa yang mereka pahami, pergi ke hutan rimba dan membuka

informasi. Dengan dakwah yang sudah dijalankannya selama 19 tahun ini,

banyak orang yang masuk Islam di Papua. Tercatat 45% warga asli Papua

memeluk agama Islam. Jika ditambah para pendatang, maka pemeluk Islam

sebanyak 65% dari seluruh manusia yang ada di pulau burung tersebut. Kini

15

Fadhlan Al Garamatan, Hasil Wawancara Pribadi, di Yayasan Al Fatih Kaffah Nusantara

Fadhlan Al Garamatan, Bekasi, 29 Maret 2015, Lampiran hal 11. 16

Fadhlan Al Garamatan, Hasil Wawancara Pribadi, di Yayasan Al Fatih Kaffah Nusantara

Fadhlan Al Garamatan, Bekasi, 29 Maret 2015, Lampiran hal 13.

Page 60: PEMIKIRAN DAN KIPRAH DAKWAH USTADZ FADHLAN AL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34169/1/AHMAD... · Dan yang terakhir, kegiatan dakwah melalui ... contoh, atau

46

ratusan mesjid telah berdiri di tanah Papua. Suara kumandang adzan kini

tampak bersahut-sahutan ketika waktu shalat tiba.

Di setiap daerah yang dikunjungi, Fadhlan selalu bersikap santun.

Sholat di tengah-tengah komunitas asing tak pernah ditinggalkan. Perlahan-

lahan jejaknya diikuti oleh masyarakat setempat. “Ketika menyaksikan

mereka mengucapkan dua kalimat syahadat, saya tidak kuat, air mata saya

menetes”, ucapnya.17

Dikisahkan, Fadhlan pernah berdakwah sendirian untuk menuju suatu

perkampungan dengan waktu tempuh tercatat 3 bulan berjalan kaki. Namun

hal itu tidak pernah menyurutkan niatnya untuk terus berdakwah, jika ada arah

melintang ia selalu kembalikan kepada Allah SWT, dan ia selalu ingat

bagaimana Rasulullah SAW berdakwah dengan jarak ribuan kilometer serta

padang tandus yang tantangannya jauh labih berat darinya.18

Fadhlan juga mengisahkan bahwa ada seorang da’i dari Surabaya yang

ingin ikut berdakwah dengannya di tanah Papua. Awalnya da’i tersebut tidak

menyangka akan mendapat perjalanan yang sangat berat di Papua. Mereka

harus menempuh perjalanan selama 12 hari berjalan kaki untuk menembus

daerah yang akan dikunjungi.19

17

Fadhlan Al Garamatan, Hasil Wawancara Pribadi, di Yayasan Al Fatih Kaffah Nusantara

Fadhlan Al Garamatan, Bekasi, 29 Maret 2015, Lampiran hal 12. 18

Fadhlan Al Garamatan, Hasil Wawancara Pribadi, di Yayasan Al Fatih Kaffah Nusantara

Fadhlan Al Garamatan, Bekasi, 29 Maret 2015, Lampiran hal 23. 19

Fadhlan Al Garamatan, Hasil Wawancara Pribadi, di Yayasan Al Fatih Kaffah Nusantara

Fadhlan Al Garamatan, Bekasi, 29 Maret 2015, Lampiran hal 23.

Page 61: PEMIKIRAN DAN KIPRAH DAKWAH USTADZ FADHLAN AL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34169/1/AHMAD... · Dan yang terakhir, kegiatan dakwah melalui ... contoh, atau

47

Pada hari kesepuluh, da’i dari Surabaya sudah merasakan kelelahan

bahkan ia sampai marah kepada Fadhlan, kemudian Fadhlan mengatakan “jika

Anda ingin kembali silahkan kembali sendiri, saya akan tetap meneruskan

perjalanan ini dan Anda bukanlah umat Rasulullah SAW, karena hanya bisa

mengeluh, tidak ingat beratnya perjuangan Rasulullah SAW waktu pertama

kali berdakwah?”. Setelah itu Fadhlan tetap melanjutkan perjalanannya dan

da’i tersebut dengan wajah menyesal kembali mengikutinya.20

Setelah tiga bulan menetap di daerah tersebut dan tidak ada

seorangpun yang masuk Islam, Fadhlan mengatakan kepada da’i dari

Surabaya bahwa ini karena da’i tersebut mempunyai niat yang sudah salah

sewaktu memulai perjalanan. Kemudian da’i tersebut merasa sangat bersalah,

dan ia berniat untuk memperbaikinya. Maka Fadhlan mengusulkan da’i untuk

menikahi salah satu wanita yang ada di daerah tersebut. Kemudian da’i

meminta waktu untuk melakukan sholat istikharah terlebih dahulu. Setelah

tujuh hari beristikaharah, ia pun memberi jawaban bahwa ia mendapat

petunjuk melalui cahaya putih yang ada di mimpinya, Fadhlan menyimpulkan

bahwa artinya itu ia memang harus menikahi salah satu wanita dari daerah

tersebut.21

20

Fadhlan Al Garamatan, Hasil Wawancara Pribadi, di Yayasan Al Fatih Kaffah Nusantara

Fadhlan Al Garamatan, Bekasi, 29 Maret 2015, Lampiran hal 23. 21

Fadhlan Al Garamatan, Hasil Wawancara Pribadi, di Yayasan Al Fatih Kaffah Nusantara

Fadhlan Al Garamatan, Bekasi, 29 Maret 2015, Lampiran hal 24.

Page 62: PEMIKIRAN DAN KIPRAH DAKWAH USTADZ FADHLAN AL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34169/1/AHMAD... · Dan yang terakhir, kegiatan dakwah melalui ... contoh, atau

48

Fadhlan menceritakan kisahnya ketika ia bersama 20 orang jamaah

berniat ingin mengunjungi daerah yang masyarakatnya masih asing dengan

orang luar. Fadhlan mengatakan bahwa jika ingin ke sana, maka kemungkinan

akan langsung berhadapan dengan panah-panah beracun, maka Fadhlan

menanyakan kepada jamaah “apakah siap untuk mati syahid?” Dalam

menghadapi hal-hal semacam itu, ternyata hanya ada enam orang jamaah saja

yang bersedia mendampingi Fadhlan ke daerah pedalaman Papua.22

Setelah mendekati daerah yang akan dikunjungi, mereka melihat

masyarakat disana sudah siap menghadang mereka dengan senjata-senjata

tradisionalnya. Maka di tengah perjalanan Fadhlan menanyakan kembali

kesedian dari enam orang jamaah tersebut, apakah mereka benar-benar siap

untuk mati syahid, kemudian mereka semua pun menjawab siap. Sebelum

mereka melangkah, Fadhlan memberikan satu pesan yaitu jika ia terkena

panah dan sudah tidak dapat berdiri, maka keenam orang jamaah tersebut

harus berlari menyelamatkan diri.23

Setelah ada kesepakatan, mereka pun melangkah dengan langkah yang

pasti. Dan masyarakat pedalaman tersebut pun menyambut mereka dengan

panah-panah beracun yang dilepaskan. Sampai pada akhirnya Fadhlan terkena

panah di beberapa anggota badannya, ia langsung jatuh tersungkur. Namun

22

Fadhlan Al Garamatan, Hasil Wawancara Pribadi, di Yayasan Al Fatih Kaffah Nusantara

Fadhlan Al Garamatan, Bekasi, 29 Maret 2015, Lampiran hal 24. 23

Fadhlan Al Garamatan, Hasil Wawancara Pribadi, di Yayasan Al Fatih Kaffah Nusantara

Fadhlan Al Garamatan, Bekasi, 29 Maret 2015, Lampiran hal 24.

Page 63: PEMIKIRAN DAN KIPRAH DAKWAH USTADZ FADHLAN AL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34169/1/AHMAD... · Dan yang terakhir, kegiatan dakwah melalui ... contoh, atau

49

Fadhlan tetap berusaha untuk berdiri dan terus melangkah walaupun darah

terus mengalir dari tubuhnya. Kemudian keenam orang jamaah melihat

Fadhlan telah tersungkur dan mengingat pesannya, maka mereka semua pun

melarikan diri.24

Melihat keadaan Fadhlan yang masih berusaha untuk berdiri, ketua

adat daerah tersebut pun meminta agar masyarakatnya menghentikan panah-

panah beracunnya. Kemudian ketua adat menghampiri Fadhlan dan

membantunya untuk berdiri. Dan ketua adat mengatakan bahwa dia akan ikut

mengantarkan Fadhlan sampai ke rumah sakit. Sepanjang perjalanan ketua

adat tersebut mengobati luka Fadhlan dengan bahan-bahan yang ada dari

sekitar hutan. Setelah melihat perjuangan Fadhlan yang begitu sedemikian

besar untuk dakwahnya, maka ketua adat tersebut pun akhirnya mengikrarkan

diri masuk Islam kemudian membaca dua kalimat syahadat.25

D. Sekilas Tentang Nu Waar (Papua)

Nu Waar adalah nama pertama pulau paling timur di wilayah

Indonesia. Di pulau yang sekarang lebih dikenal sebagai nama Papua ini

ternyata memiliki sejarah perkembang Islam sejak abad ke-12. Nama Nu

Waar diberikan oleh pedagang muslim pada saat itu yaitu oleh Sultan Iskandar

24

Fadhlan Al Garamatan, Hasil Wawancara Pribadi, di Yayasan Al Fatih Kaffah Nusantara

Fadhlan Al Garamatan, Bekasi, 29 Maret 2015, Lampiran hal 24. 25

Fadhlan Al Garamatan, Hasil Wawancara Pribadi, di Yayasan Al Fatih Kaffah Nusantara

Fadhlan Al Garamatan, Bekasi, 29 Maret 2015, Lampiran hal 25.

Page 64: PEMIKIRAN DAN KIPRAH DAKWAH USTADZ FADHLAN AL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34169/1/AHMAD... · Dan yang terakhir, kegiatan dakwah melalui ... contoh, atau

50

Syah (Samudera Pasai). Tepatnya Islam masuk pada 17 Juli 1214 sedangkan

agama lainnya (selain animisme dan dinamisme) baru masuk sekitar abad ke-

18.26

Seorang sejarawan berkebangsaan Inggris yakni Thomas W. Arnold

dalam bukunya The Pearching of Islam menjelaskan: “Agama ini (Islam)

pertama kali dibawa masuk ke pesisir barat (mungkin di Semenanjung Onin)

oleh para pedagang yang berusaha sambil berdakwah di kalangan penduduk

dan itu terjadi sejak tahun 1606 (hal.350).27

Awal abad pertama dakwah Islam di kawasan ini, sejumlah daerah

seperti Waigeo, Misool, Waigama, Kerajaan Salawati, Kerajaan Fatagar dan

Kerajaan Ampat serta daerah-daerah di Semenanjung Onin di Kabupaten Fak-

fak telah memeluk Islam dan memiliki kekuasaan dalam arti sebenarnya. Di

kala itu mereka telah dapat mengatur tata hukum dan kemasyarakatan

berlandaskan ketentuan hukum Islam seperti terkait dengan pernikahan,

pembagian hak waris, shalat dan penyelenggaraan jenazah.28

Nama Nu Waar sendiri berarti cahaya. Pedagang-pedagang muslim

dari Gujarat, yang membawa agama Islam tersebut ingin pulau ini menjadi

cahaya bagi Asia. Namun nama tersebut sama sekali tidak popular, bahkan di

kalangan umat Islam Indonesia. Parahnya lagi, informasi yang kurang hingga

26

Imam Fauzi, “Sejarah Antara NU Waar Papua dn Irian.” Artikel diakses 9 Februari 2015

dari http://halqah-centre.blogspot.in/2009/08/sejarah-antara-nu-waar-papua-dan-irian.html?m=1 27

Ibnu Sani, “Sejarah Islam di Indonesia.” Artikel diakses 9 Februari 2015 dari

http://www.its.ac.id 28

Ahmad Fathurohman, “Sejarah Nama Islam Papua.” Artikel diakses 9 Februari 2015 dari

http://www.hidayatullah.com

Page 65: PEMIKIRAN DAN KIPRAH DAKWAH USTADZ FADHLAN AL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34169/1/AHMAD... · Dan yang terakhir, kegiatan dakwah melalui ... contoh, atau

51

saat ini menambah kesalahpahaman masyarakat Indonesia terhadap pulau

paling timur ini.

Kesalahpahaman itu masih ditambah dengan usaha penjajah yang saat

itu cukup berhasil menghilangkan jejak khazanah Islam dengan mengganti

namanya menjadi Papua. Tetapi nama tersebut tidak disukai umat muslim

setempat karena memiliki arti orang berkulit hitam yang gemar melakukan

kriminal. Sehingga muslimin lokal masih memiliki semangat

memperjuangkan dan hanya mengakui nama pulau burung tersebut sebagai

pulau Nu Waar. Sedangkan nama Irian sendiri diberikan setelah presiden RI

pertama berhasil merebutnya. Nama yang juga masih kurang baik, karena

mempunyai arti yaitu penduduk yang tidak berbusana.29

Gubernur pertama Papua adalah seorang muslim yakni H. Zainal

Abidin Syah (1956-1961) yang merupakan Sultan Tidore. Kemudian disusul

Gubernur muslim lainnya yakni P. Pramuji, Acup Zaenal, Sutran dan Busiri.

Sejak Gubernur Busiri sampai sekarang, pimpinan kepala daerah (Gubernur)

dijabat oleh Kristen.30

29

Imron Rosyadi, “Sejarah Nu Waar.” Artikel diakses 9 Februari 2015 dari

http://www.swaramuslim.net 30

Imam Fauzi, “Sejarah Antara NU Waar Papua dn Irian.” Artikel diakses 9 Februari 2015

dari http://halqah-centre.blogspot.in/2009/08/sejarah-antara-nu-waar-papua-dan-irian.html?m=1

Page 66: PEMIKIRAN DAN KIPRAH DAKWAH USTADZ FADHLAN AL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34169/1/AHMAD... · Dan yang terakhir, kegiatan dakwah melalui ... contoh, atau

52

BAB IV

PEMIKIRAN DAN KIPRAH DAKWAH

FADHLAN AL GARAMATAN

A. Pemikiran Dakwah Fadhlan Al Garamatan

Setiap seorang pendakwah atau da’i itu memiliki pemikiran

dakwahnya masing-masing, tanpa terkecuali seorang Fadhlan Al Garamatan.

Terdapat pengertian serta pemahaman yang berbeda-beda mengenai dakwah,

namun sebenarnya memiliki hakikat yang sama, yaitu sama-sama mengajak

manusia untuk kembali kepada jalan yang lurus yaitu jalan menuju Allah

SWT. Sama halnya dengan Fadhlan Al Garamatan yang memiliki pemikiran

serta pandangan sendiri mengenai dakwah.

Metode dakwah menurut Fadhlan Al Garamatan sudah jelas di dalam

Alqur’an di surat 16 (An-nahl) ayat 125 yang berbunyi:

Page 67: PEMIKIRAN DAN KIPRAH DAKWAH USTADZ FADHLAN AL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34169/1/AHMAD... · Dan yang terakhir, kegiatan dakwah melalui ... contoh, atau

53

“Serulah (manusia) kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pelajaran

yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang baik. Sesungguhnya

Tuhanmu Dialah yang lebih mengetahui tentang siapa yang tersesat dari

jalanNya dan Dialah yang lebih mengetahui orang-orang yang mendapat

petunjuk"

Menurut Fadhlan Al-Garamatan metode dakwah harus berpedoman

pada ayat ini dengan cara mengajak dan memberi tahu orang untuk masuk ke

dalam agama Allah, dengan penyampaian yang baik bukan dengan cara yang

memaksa, karena dalam Islam tidak ada paksaan. Dalam Islam sendiri jelas

terdapat aturan yang tidak memaksa, tinggal bagaimana cara menyampaikan

metodenya itu dengan arif, bijaksana, dan penuh dengan hikmah.1

Sama halnya ketika sedang berdebat, hal itu sebaiknya tidak

mengharapkan apa-apa kecuali mengembalikan mereka semua (orang yang

berdebat), tidak ada unsur memaksa dan sampaikan pendapat dengan arif dan

santun agar tidak menimbulkan perpecahan. Serahkan semua hanya kepada

Allah, karena pasti mereka juga berlandaskan hukum Allah dan sunnah-

sunnah Rasulullah SAW, sehingga begitu mengajak orang untuk memeluk

Islam tidak ada masalah. Dalam dakwah, menjadi seorang da’i itu

konsekuensinya harus dihukum oleh manusia yang tidak mengerti. Seperti

dilempari batu atau kotoran, dicaci maki, difitnah, diusir, dipanah, ditombak,

1 Fadhlan Al Garamatan, Hasil Wawancara Pribadi, di Yayasan Al Fatih Kaffah Nusantara

Fadhlan Al Garamatan, Bekasi, 29 Maret 2015, Lampiran hal 7.

Page 68: PEMIKIRAN DAN KIPRAH DAKWAH USTADZ FADHLAN AL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34169/1/AHMAD... · Dan yang terakhir, kegiatan dakwah melalui ... contoh, atau

54

dipenjara, bahkan sampai dibunuh sekalipun adalah konsekuensi menjadi

seorang da’i.2

Fadhlan Al Garamatan menambahkan, bahwa dakwah merupakan

suatu cara untuk menggerakan hati seseorang serta membangun kesadaran

untuk selalu mengingat Allah, untuk selalu taat kepada Allah. Selain itu,

dakwah juga memberikan penjelasan kepada orang lain untuk selalu

mengerjakan apa yang Allah sudah perintahkan, dan menjauhi apa yang sudah

Allah larangkan.3

Da’i harus mempunyai niat yang baik dan tulus ketika berdakwah.

Dalam penyampaiannya, dakwah harus dengan cara yang sopan dan penuh

kesantunan, karena inti sasaran dakwah harus mengenai hati, dan cara untuk

sampai ke hati seseorang itu, harus melalui cara-cara yang lembut, yakni

melalui perkataan yang lembut dan memberikan contoh yang santun agar

dakwah itu sampai kepada orang lain.4

Hukum berdakwah menurut Fadhlan Al Garamatan, berdakwah adalah

wajib bagi semua orang, bahkan bukan hanya orang-orang Islam saja, karena

dalam pengaturan Islam ini berlaku untuk semua orang. Agar memberitahu

2 Fadhlan Al Garamatan, Hasil Wawancara Pribadi, di Yayasan Al Fatih Kaffah Nusantara

Fadhlan Al Garamatan, Bekasi, 29 Maret 2015, Lampiran hal 8. 3 Fadhlan Al Garamatan, Hasil Wawancara Pribadi, di Yayasan Al Fatih Kaffah Nusantara

Fadhlan Al Garamatan, Bekasi, 29 Maret 2015, Lampiran hal 8. 4 Fadhlan Al Garamatan, Hasil Wawancara Pribadi, di Yayasan Al Fatih Kaffah Nusantara

Fadhlan Al Garamatan, Bekasi, 29 Maret 2015, Lampiran hal 8.

Page 69: PEMIKIRAN DAN KIPRAH DAKWAH USTADZ FADHLAN AL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34169/1/AHMAD... · Dan yang terakhir, kegiatan dakwah melalui ... contoh, atau

55

kepada seluruh penduduk alam jagat raya ini bahwa kita punya Allah, kita

harus beribadah kepada Allah. Itulah tugas sebagai seorang da’i untuk

menyampaikan, dan hal ini bersifat universal.5

Masyarakat muslim dunia khususnya masyarakat muslim di Indonesia

jangan hanya beranggapan bahwa yang bisa berdakwah itu hanya dari lulusan

pesantren, IAIN, UIN, atau hanya yang lulusan dari sekolah agama dan

institut agama lainnya saja, tetapi semua orang boleh berdakwah, karena

berdakwah itu tanggung jawab semua orang.6

1. Da’i Menurut Fadhlan Al Garamatan

Seorang pendakwah atau da’i merupakan sosok terpenting dalam

dakwah, bahkan bisa dikatakan merupakan peran paling penting dalam

berlangsungnya kegiatan dakwah. Da’i adalah seseorang yang telah

mendapatkan amanah dari Allah SWT untuk memberikan petunjuk kepada

orang lain ke jalan yang lurus. Dapat diibaratlkan bahwa seorang da’i itu

adalah seorang supir yang mengetahui arah jalan, dan seorang pendengarnya

itu adalah penumpang, jadi seorang da’i itu akan menuntun serta menunjukan

5 Fadhlan Al Garamatan, Hasil Wawancara Pribadi, di Yayasan Al Fatih Kaffah Nusantara

Fadhlan Al Garamatan, Bekasi, 29 Maret 2015, Lampiran hal 8. 6 Fadhlan Al Garamatan, Hasil Wawancara Pribadi, di Yayasan Al Fatih Kaffah Nusantara

Fadhlan Al Garamatan, Bekasi, 29 Maret 2015, Lampiran hal 8.

Page 70: PEMIKIRAN DAN KIPRAH DAKWAH USTADZ FADHLAN AL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34169/1/AHMAD... · Dan yang terakhir, kegiatan dakwah melalui ... contoh, atau

56

tujuan dan arahnya yang benar, yakni untuk sampai kepada jalannya Allah

SWT.7

Dari kedudukannya yang sangat penting di tengah masyarakat, seseorang

da’i harus mampu menciptakan jalinan komunikasi yang erat antara dirinya

dengan masyarakat. Ia harus mampu bertindak dan bertingkah laku yang

semestinya dilakukan oleh seorang pemimpin. Ia harus mampu berbicara

dengan masyarakatnya dengan bahasa yang mudah dimengerti oleh

pendengarnya. Oleh karena itu, seorang da’i juga harus mengetahui dengan

pasti tentang latar belakang dan kondisi masyarakat yang dihadapinya.

Yang pertama adalah cara menyampaikan pesan dakwahnya, karena

jika seorang da’i ingin menyampaikan pesan dakwah, benar-benar mengajak

pendengar atau yang didakwahi itu mereka akan mengerti. Ketika pendengar

sudah meresapi apa yang didakwahi ke dalam fikiran dan hatinya, pasti

mereka akan mengubah dirinya untuk lebih baik, konsepnya sesuai dengan

metode dakwahnya. Sehebat apapun metode dakwah ini, jika hanya menjadi

lelucon maka hidayah tidak akan masuk.8

Yang kedua jika seorang pendakwah atau da’i menentukan tarif

dakwahnya, maka tidak akan pernah sampai pesan dakwahnya kepada

pendengar. Jadi niatnya tersebut harus bebas dan tidak mengharapkan apa-

7 Fadhlan Al Garamatan, Hasil Wawancara Pribadi, di Yayasan Al Fatih Kaffah Nusantara

Fadhlan Al Garamatan, Bekasi, 29 Maret 2015, Lampiran hal 9. 8 Fadhlan Al Garamatan, Hasil Wawancara Pribadi, di Yayasan Al Fatih Kaffah Nusantara

Fadhlan Al Garamatan, Bekasi, 29 Maret 2015, Lampiran hal 9.

Page 71: PEMIKIRAN DAN KIPRAH DAKWAH USTADZ FADHLAN AL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34169/1/AHMAD... · Dan yang terakhir, kegiatan dakwah melalui ... contoh, atau

57

apa, yang diharapkan hanya pendengar atau mad’unya itu dapat patuh, tata

serta tunduk kepada Allah SWT. Kalau pendengarnya sesama muslim juga,

maka akan semakin meningkat kualitas keimanan serta ibadahnya kepada

Allah, dan jika pendengarnya orang-orang selain Islam maka mereka akan

mulai tertarik dan ingin mengetahui apa itu Islam, dan apabila mereka

semakin terus menerus ingin mengetahui dan menggali tentang Islam, maka

insya Allah hidayahNya akan masuk kepada mereka.9

Pada dasarnya tugas pokok seorang da’i adalah meneruskan tugas

Nabi Muhammad SAW, yakni menyampaikan ajaran-ajaran Allah seperti

termuat dalam Alqur’an dan sunnah Rasulullah.

2. Mad’u Menurut Fadhlan Al Garamatan

Fadhlan Al Garamatan berpandangan bahwa mad’u itu adalah seorang

pendengar atau masyarakat yang ingin mendengarkan tausiyah agama, ingin

dibimbing, ingin mendapatkan pelajaran dan ingin diarahkan ke arah yang

lebih baik.10

Adapun seorang pendengar atau mad’u tidak harus dikaitkan hanya

kepada umat Islam saja, kepada selain umat Islam pun dapat dikatakan

seorang mad’u. karena seoarang da’i juga diamanahkan oleh Allah untuk

9 Fadhlan Al Garamatan, Hasil Wawancara Pribadi, di Yayasan Al Fatih Kaffah Nusantara

Fadhlan Al Garamatan, Bekasi, 29 Maret 2015, Lampiran hal 9. 10

Fadhlan Al Garamatan, Hasil Wawancara Pribadi, di Yayasan Al Fatih Kaffah Nusantara

Fadhlan Al Garamatan, Bekasi, 29 Maret 2015, Lampiran hal 10.

Page 72: PEMIKIRAN DAN KIPRAH DAKWAH USTADZ FADHLAN AL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34169/1/AHMAD... · Dan yang terakhir, kegiatan dakwah melalui ... contoh, atau

58

menunjukan jalan yang benar kepada mereka, serta mengembalikan mereka

kepada fitrahnya.

Fadhlan Al Garamatan mempunyai metode penyampaian dakwah yang

khusus untuk masyarakat pedalaman terutama di Papua, berkenaan langsung

dengan konsep Bil Hal nya. Dengan niat ingin mengubah orang untuk

mengenal Allah bukan karena materi. Karena ia berpandangan bahwa

mengubah orang di pedalaman Papua bisa dengan cara Bil Hal. Dan cara bil

hal itu tidak harus dengan materi tetapi dengan menggunakan contoh atau

akhlak yang baik ketika diterapkan di pedalaman.11

Ia menerapkan konsep Bil Hal yang mengedepankan kebersihan

kepada masyarakat pedalaman, karena menurutnya dalam memulai Islam itu

harus dengan kebersihan dan kesucian. Sebagaimana halnya bayi yang baru

dilahirkan yang masih suci dan wangi.

Hal tersebut dibuktikan oleh Fadhlan Al Garamatan yang telah

membimbing suku-suku pedalaman lebih dari 3000 orang dengan

menggunakan konsep mengajarkan tata cara kebersihan dan mencontohkan

akhlak dan prilaku yang arif dan santun. Awalnya mereka adalah seorang non-

muslim yang berada di pedalaman, tetapi karena diberi pemahaman dan

11

Fadhlan Al Garamatan, Hasil Wawancara Pribadi, di Yayasan Al Fatih Kaffah Nusantara

Fadhlan Al Garamatan, Bekasi, 29 Maret 2015, Lampiran hal 11.

Page 73: PEMIKIRAN DAN KIPRAH DAKWAH USTADZ FADHLAN AL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34169/1/AHMAD... · Dan yang terakhir, kegiatan dakwah melalui ... contoh, atau

59

contoh terus yang terus menerus, maka akhirnya mereka pun tertarik untuk

masuk Islam.12

3. Materi Dakwah Menurut Fadhlan Al Garamatan

Menurutnya materi dakwah adalah hal yang penting ketika berdakwah,

karena materi dakwah itu berupa pesan yang akan disampaikan kepada orang

lain. Maka ketika membuat materi dakwah harus yang bisa dimengerti dan

dipahami oleh pendengar. Materi dakwah harus berlandaskan Alqur’an dan

As-sunnah, yaitu yang meliputi masalah ibadah, aqidah, serta dalam berakhlak

sosial, seperti dalam bertoleransi agama, karena mengingat manusia adalah

makhluk sosial yang tidak mungkin terlepas dari pergaulan sesama manusia

yang berbeda agama.13

Berdakwah tidak harus memiliki ilmu yang banyak, spirit dakwahnya

adalah “Sampaikanlah walaupun hanya satu ayat” namun bisa menjadi

bermanfaat, dan itulah dakwah. Karena jika seseorang telah memberi tahu

kepada orang lain bahwa Allah itu siapa, dan orang tersebut menjadi

mengetahui bahwa Allah itu benar-benar Esa, Allahuahad, Allahussomad, lam

12

Fadhlan Al Garamatan, Hasil Wawancara Pribadi, di Yayasan Al Fatih Kaffah Nusantara

Fadhlan Al Garamatan, Bekasi, 29 Maret 2015, Lampiran hal 14. 13

Fadhlan Al Garamatan, Hasil Wawancara Pribadi, di Yayasan Al Fatih Kaffah Nusantara

Fadhlan Al Garamatan, Bekasi, 29 Maret 2015, Lampiran hal 14.

Page 74: PEMIKIRAN DAN KIPRAH DAKWAH USTADZ FADHLAN AL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34169/1/AHMAD... · Dan yang terakhir, kegiatan dakwah melalui ... contoh, atau

60

yalid walam yulad, maka seseorang yang memberi tahu tersebut adalah orang

yang super hebat karena sudah memperkenalkan Allah kepada orang lain.14

Dalam penyampaian dakwahnya, ia tidak pernah berdakwah dengan

cara melucu, tidak pernah berdakwah dengan leluconan atau guyonan, karena

menurutnya hal seperti itu tidak ada nilainya. Ia tampil berdakwah ingin

menyampaikan bahwa yang ia sampaikan itu benar kepada orang, lebih bagus

lagi kalau sampai orang lain tersinggung oleh dakwahnya, karena kalau

sampai tersinggung berarti pesan dakwahnya sampai kepada mereka.15

Materi-materi yang biasanya kerap disampaikan oleh Fadhlan Al

Garamatan adalan bagaimana pemahaman tentang Islam yang baik dan benar,

dengan harapan bahwa mad’unya itu benar-benar mengerti apa yang

disampaikannya. Ia sangat menginginkan umat Islam yang berkualitas dari

segi agama, akhlak dan moral. Terutama untuk masyarakat di pedalaman

Papua yang jauh dari sentuhan pendidikan dan dakwah.

4. Metode Dakwah menurut Fadhlan Al Garamatan

Penggunaan metode atau cara penyampaian adalah bagian penting

dalam berdakwah. Metode merupakan salah satu faktor dalam menentukan

kesuksesan dakwah. Fadhlan Al Garamatan membaginya ke dalam bentuk-

14

Fadhlan Al Garamatan, Hasil Wawancara Pribadi, di Yayasan Al Fatih Kaffah Nusantara

Fadhlan Al Garamatan, Bekasi, 29 Maret 2015, Lampiran hal 15. 15

Fadhlan Al Garamatan, Hasil Wawancara Pribadi, di Yayasan Al Fatih Kaffah Nusantara

Fadhlan Al Garamatan, Bekasi, 29 Maret 2015, Lampiran hal 14.

Page 75: PEMIKIRAN DAN KIPRAH DAKWAH USTADZ FADHLAN AL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34169/1/AHMAD... · Dan yang terakhir, kegiatan dakwah melalui ... contoh, atau

61

bentuk metode dakwah berdasarkan aktivitas dan metode dakwah berdasarkan

pendekatan mad’u. metode dakwah berdasarkan aktivitasnya terdiri dari tiga

metode, yaitu metode dakwah Bil Lisan, Bil Hal, Bil Kitabah/Bil Qalam.16

A. Metode Dakwah Bil Lisan

Metode ini merupakan metode dakwah yang menggunakan lisan atau

ucapan, seperti halnya bertkhutbah atau berceramah. Metode ini sering

Fadhlan Al Garamatan sampaikan saat berdakwah dari satu tempat ke tempat

lainnya. Menurutnya, Bil Lisan ini adalah metode yang efektif untuk

berdakwah, karena dengan metode ini, ia bisa bertatap muka dan

berkomunikasi langsung dengan para mad’u atau pendengarnya.

B. Metode Dakwah Bil Hal

Metode Bil Hal ini merupakan metode dakwah yang mencerminkan

secara langsung apakah perbuatan seorang pendakwah atau da’i itu sesuai

dengan apa yang telah dikatakannya. Metode ini adalah bentuk perbuatan

nyata dari seorang da’i. Artinya, bahwa ketika seorang da’i mengajak

mad’unya untuk berbuat kebaikan kepada orang lain, maka ia juga harus

berbuat baik, ketika seorang da’i menyeru untuk menjaga kebersihan, maka ia

juga harus menerapkan bagaimana cara menjaga kebersihan yang baik.

Singkatnya, dakwah Bil Hal itu adalah sebuah bentuk bukti pengaplikasian

ajaran Islam yang disampaikan oleh sang da’i kepada mad’unya. Lebih

16

Fadhlan Al Garamatan, Hasil Wawancara Pribadi, di Yayasan Al Fatih Kaffah Nusantara

Fadhlan Al Garamatan, Bekasi, 29 Maret 2015, Lampiran hal 16.

Page 76: PEMIKIRAN DAN KIPRAH DAKWAH USTADZ FADHLAN AL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34169/1/AHMAD... · Dan yang terakhir, kegiatan dakwah melalui ... contoh, atau

62

tepatnya bagaimana cara mencontohkan ajaran yang disampaikannya itu

dengan benar.

C. Metode Dakwah Bil Kitabah/Bil Qalam

Metode Bil Kitabah ini merupakan metode yang berupa tulisan atau

karya tulis. Menurut Fadhlan Al Garamatan metode penulisan ini juga efektif

bagi mad’u yang senang dan gemar membaca. Melalui metode ini, da’i dapat

mengabadikan dan menyebarluaskan pandangan-pandangan keislamannya.

Karena dengan metode penulisan ini, karya-karya serta pandangan-pandangan

ulama terdahulu bisa terjaga sampai saat ini.

Selanjutnya, yakni metode dakwah yang berdasarkan pendekatan

kepada mad’u yang terdiri dari tiga cara atau metode, yaitu metode dakwah

Bil Hikmah, metode Mau’izatul Hasanah, dan metode Mujadalah Billati Hiya

Ahsan. 17

a) Metode dakwah Bil Hikmah

Ketika berdakwah, menurut Fadhlan Al Garamatan harus benar-benar

mengerti dan mengetahui bagaimana kondisi mad’u yang akan dihadapi.

Mad’u mempunyai latar belakang yang berbeda-beda, jadi harus ditangani

dengan cara yang berbeda-beda juga. Dalam berdakwah, Fadhlan Al

Garamatan selalu berusaha memberikan tausiyah dengan kata-kata yang baik,

lembut, dan sopan tetapi meyakinkan mad’unya. Artinya, ketika berdakwah ia

17

Fadhlan Al Garamatan, Hasil Wawancara Pribadi, di Yayasan Al Fatih Kaffah Nusantara

Fadhlan Al Garamatan, Bekasi, 29 Maret 2015, Lampiran hal 17.

Page 77: PEMIKIRAN DAN KIPRAH DAKWAH USTADZ FADHLAN AL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34169/1/AHMAD... · Dan yang terakhir, kegiatan dakwah melalui ... contoh, atau

63

harus berbicara dengan tegas dan berusaha meyakinkan mad’unya, bahwa

yang disampaikannya itu benar-benar terdapat dalam Alqur’an dan Assunnah

atau hadits. Namun dalam hal ini Fadhlan Al Garamatan tidak menerapkan

unsur memaksa, ia mengembalikan semuanya kepada Allah.

b) Metode Dakwah Mau’izatul Hasanah

Metode ini menerapkan bagaimana cara memberikan nasehat-nasehat

yang baik dan dapat diterima oleh akal. Bahkan Fadhlan Al Garamatan selalu

memberikan nasehat-nasehat diserta dengan pengalaman pribadinya, sehingga

mad’unya akan lebih memahami dan mengerti karena diserta kisah yang

nyata. Pepatah mengatakan bahwa pengalaman adalah guru yang terbaik, jadi

tidak ada salahnya belajar dari pegalaman diri sendiri dan pengalaman dari

orang lain, asalkan hal itu membawa dampak yang positif untuk perubahan

yang lebih baik. Dalam dakwahnya, Fadhlan Al Garamatan selalu berusaha

untuk tidak memaksa mad’unya yang non muslim untuk masuk Islam. Serta

selalu berusaha memilih kata-kata yang tepat dan mudah agar pesan yang

disampaikan dapat diterima oleh mad’unya dengan baik.

c) Metode Dakwah Mujadalah Billati Hiya Ahsan

Adapun dakwah yang dilakukan Fadhlan Al Garamatan tidak hanya

sebatas dari tempat satu ke tempat lainnya saja, melainkan ia melibatkan

mad’u dengan cara memberikan kesempatan untuk bertanya atas materi

dakwah yang disampaikannya yang belum dimengerti oleh mad’u. Dengan

adanya forum tanya jawab ini diharapkan kedua belah pihak yaitu sang da’i

Page 78: PEMIKIRAN DAN KIPRAH DAKWAH USTADZ FADHLAN AL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34169/1/AHMAD... · Dan yang terakhir, kegiatan dakwah melalui ... contoh, atau

64

dan mad’u sama-sama bisa saling terselesaikan apa yang diinginkan dan

dimaksudkan.

Sama halnya ketika berdiskusi, berdialog ataupun berdebat. Ia tidak

memposisikan dirinya yang paling benar, ia menganggap hal itu merupakan

ajang bertukar fikiran dan mengatakan bahwa orang yang berdebat dengannya

juga pasti memiliki dasar hukum-hukumnya sendiri dari Al-Qur’an dan

Assunnah.18

5. Tujuan dan Sasaran Dakwah Menurut Fadhlan Al Garamatan

Tujuan dakwah adalah mengajak sebanyak-banyaknya orang untuk

memuji Allah serta taat dan tunduk hanya kepadaNya. Kita malu sama pohon

yang selalu bertasbih kepada Allah, malu sama langit yang selalu bertasbih

kepada Allah, juga malu sama hewan dan binatang yang juga selalu bertasbih

kepada Allah SWT, tetapi kenapa kita sebagai manusia sebagai makhluk yang

paling sempurnaNya tidak bertasbih. Manusia seharusnya malu ketika

membaca Surat Assyamsi yang menegaskan bahwa semua makhluk di muka

bumi itu selalu tunduk dan bertasbih serta berdzikir mengingat Allah, semua

itu karena mereka semua taat kepada Allah.19

Tujuan dakwah adalah mengajak manusia menuju jalan kesucian,

mengantarkan manusia kepada kesucian, maka beruntunglah orang-orang

18

Fadhlan Al Garamatan, Hasil Wawancara Pribadi, di Yayasan Al Fatih Kaffah Nusantara

Fadhlan Al Garamatan, Bekasi, 29 Maret 2015, Lampiran hal 18. 19

Fadhlan Al Garamatan, Hasil Wawancara Pribadi, di Yayasan Al Fatih Kaffah Nusantara

Fadhlan Al Garamatan, Bekasi, 29 Maret 2015, Lampiran hal 15.

Page 79: PEMIKIRAN DAN KIPRAH DAKWAH USTADZ FADHLAN AL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34169/1/AHMAD... · Dan yang terakhir, kegiatan dakwah melalui ... contoh, atau

65

yang bisa mengantarkan jalan itu, itulah tugas dakwah untuk mensucikan diri

orang lain. Sesungguhnya semuanya itu sudah ada fitrah atau kesuciannya.

Orang Islam sudah ada fitrahnya, kemudian yang bukan orang Islam pun juga

sudah ada fitrahnya sejak dalam kandungan, tetapi orang tua merekalah yang

membuat mereka menjadi bangsa Majusi, Hindu, Budha, kafir, dan tugas

dakwah adalah mengembalikan mereka kepada ketaqwaan dan jalan kesucian

atau kepada fitrahnya mereka.20

Begitu juga dengan sasaran dakwahnya, Fadhlan Al Garamatan

berdakwah secara merata kepada seluruh kalangan masyarakat di Indonesia.

Berdakwah kepada berbagai macam pemahaman dan ideologi yang berbeda-

beda. Serta sasarannya juga kepada masyarakat pedalaman, khususnya

masyarakat di pedalaman Papua agar mereka semua dapat hidup menjadi

pribadi yang lebih baik dan berpendidikan. Membawa mereka kembali kepada

fitrah dan kesuciannya, yaitu kembali kepada agama Allah SWT.21

B. Kiprah Dakwah Fadhlan Al Garamatan

Kiprah adalah tindakan, aktivitas, kemampuan kerja, reaksi cara

pandang seseorang terhadap ideologi atau institusinya. Kiprah dapat diartikan

20

Fadhlan Al Garamatan, Hasil Wawancara Pribadi, di Yayasan Al Fatih Kaffah Nusantara

Fadhlan Al Garamatan, Bekasi, 29 Maret 2015, Lampiran hal 15. 21

Fadhlan Al Garamatan, Hasil Wawancara Pribadi, di Yayasan Al Fatih Kaffah Nusantara

Fadhlan Al Garamatan, Bekasi, 29 Maret 2015, Lampiran hal 16.

Page 80: PEMIKIRAN DAN KIPRAH DAKWAH USTADZ FADHLAN AL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34169/1/AHMAD... · Dan yang terakhir, kegiatan dakwah melalui ... contoh, atau

66

sebagai kegiatan yang dilakukan dengan semangat yang tinggi, bergerak dan

berusaha giat dalam bidang tertentu.22

Menurut Djumhur, kiprah dapat diartikan sebagai suatu pola tingkah

laku tertentu yang merupakan ciri khas dari suatu pekerjaan atau jabatan

tertentu.23

Fadhlan Al Garamatan mulai aktif berdakwah sejak tahun 1980an,

baik itu sebelum kuliah, ketika kuliah dan selesai kuliah sampai sekarang.

Sebelum kuliah ikut berdakwah bersama orang tuanya di sekitar wilayah

Papua. Ia terinspirasi dengan melihat ketulusan orang tuanya yang berdakwah

tidak pernah mengharapkan imbalan, mengharapkan gaji, tapi hanya ikhlas

semata-mata karena Allah. Walaupun dengan situasi seperti itu, ia justru

melihat orang tuanya sangat menikmati dakwahnya, kemudian ia berfikir pasti

ia juga bisa berdakwah seperti orang tuanya.24

Dalam melaksanakan berbagai macam kegiatan dan kiprah Fadhlan Al

Garamatan dalam berdakwah, maka peneliti menganalisis dengan

mengelompokannya dalam empat bagian kegiatan dakwah yang dilakukan

oleh Fadhlan Al Garamatan.25

22

Tim Penyusun Kamus Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar

Bahasa Indonesia (Jakarta: Balai Pustaka, 2005) hal 571. 23

Djumhur. Moh. Surya, Bimbingan dan Penyuluhan (Bandung: PT. Pedoman Ilmu, 1975),

hal 12. 24

Fadhlan Al Garamatan, Hasil Wawancara Pribadi, di Yayasan Al Fatih Kaffah Nusantara

Fadhlan Al Garamatan, Bekasi, 29 Maret 2015, Lampiran hal 27. 25

Fadhlan Al Garamatan, Hasil Wawancara Pribadi, di Yayasan Al Fatih Kaffah Nusantara

Fadhlan Al Garamatan, Bekasi, 29 Maret 2015, Lampiran hal 21.

Page 81: PEMIKIRAN DAN KIPRAH DAKWAH USTADZ FADHLAN AL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34169/1/AHMAD... · Dan yang terakhir, kegiatan dakwah melalui ... contoh, atau

67

1. Kiprah Dakwah di Papua

Dakwah yang paling banyak dilakukan oleh para da’i adalah dakwah

Bil Lisan. Para da’i menggunakan lisannya sebagai modal utama dalam

berdakwah. Tanpa terkecuali seorang Fadhlan Al Garamatan, selain

berdakwah Bil Lisan, ia juga menerapkan konsep Bil Hal-nya ketika

berdakwah. Ia berdakwah semata-mata hanya karena Allah dan tidak

mengharapkan apa-apa kecuali ridhaNya. Mulai dari daerah pedalaman

Wamena, Asmat, Madire, Biyak, Sorong Selatan, Fak-fak, sampai daerah Raja

Ampat ia dakwahi. Walaupun ia pernah dipenjarakan selama tiga bulan, enam

bulan, bahkan sampai sembilan bulan di Jayapura, ia justru merasa senang,

karena ia berdakwah mengajak orang masuk Islam. 26

Pertama, ia mengislamkan pendeta, tetapi karena di sana (Jayapura) itu

mayoritas hukumnya dikuasai oleh orang-orang non muslim, dan pada saat itu

ia bersama jamaahnya belum menguasai birokrasi di sana. Walaupun tidak

ada pasal atau undang-undang yang berlaku, hal itu dimanfaatkan oleh mereka

untuk membuat seolah-olah ia bersalah karena melakukan dakwah.27

Namun ia tidak menganggap hal tersebut sebagai kebencian kepada

mereka. Ia merasa bahwa perjuangan seorang da’i memang harus begitu.

Waktu di penjara ia justru merasa terima kasih kepada orang yang

26

Fadhlan Al Garamatan, Hasil Wawancara Pribadi, di Yayasan Al Fatih Kaffah Nusantara

Fadhlan Al Garamatan, Bekasi, 29 Maret 2015, Lampiran hal 21. 27 Fadhlan Al Garamatan, Hasil Wawancara Pribadi, di Yayasan Al Fatih Kaffah Nusantara

Fadhlan Al Garamatan, Bekasi, 29 Maret 2015, Lampiran hal 21.

Page 82: PEMIKIRAN DAN KIPRAH DAKWAH USTADZ FADHLAN AL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34169/1/AHMAD... · Dan yang terakhir, kegiatan dakwah melalui ... contoh, atau

68

memasukkannya ke penjara, karena dengan di penjara ia menjadi semakin

dekat dengan Allah dan melupakan segala urusan dunia yang lainnya. Ia

semakin banyak berdzikir mengingat Allah, hafalannya semakin meningkat,

serta khataman Alqur’annya semakin sempurna di penjara. Kegiatan seperti

itulah yang menemaninya sewaktu di dalam penjara. Kemudian yang

menangkap dan memasukannya ke penjara justru masuk Islam setelah melihat

kegiatan Fadhlan Al Garamatan selama di dalam penjara.28

Kedua ia pernah ditombak di beberapa bagian tubuhnya, pernah

dipanah juga dengan panah beracun, namun orang yang menombak dan

memanahnya masuk Islam karena metode yang diajarkannya serta

penyampainnya yang arif dan santun. Ternyata yang menombak dan

memanah adalah seorang kepala suku, kemudian kepala suku juga mengajak

15 ribu kepala keluarga untuk masuk Islam.29

Ia melakukan dakwah ke pedalaman mulai dari 12 hari, dua minggu

bahkan sampai berbulan-bulan. Ia merasa bahwa itu adalah pekerjaan yang

bergengsi. Karena ia menilai dengan perjuangan dakwah mengajak orang lain

masuk Islam yang akan mengantarkannya menuju syurga Allah SWT dengan

rahmatNya.

28 Fadhlan Al Garamatan, Hasil Wawancara Pribadi, di Yayasan Al Fatih Kaffah Nusantara

Fadhlan Al Garamatan, Bekasi, 29 Maret 2015, Lampiran hal 22. 29

Fadhlan Al Garamatan, Hasil Wawancara Pribadi, di Yayasan Al Fatih Kaffah Nusantara

Fadhlan Al Garamatan, Bekasi, 29 Maret 2015, Lampiran hal 22.

Page 83: PEMIKIRAN DAN KIPRAH DAKWAH USTADZ FADHLAN AL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34169/1/AHMAD... · Dan yang terakhir, kegiatan dakwah melalui ... contoh, atau

69

Saya pernah berdakwah sendirian untuk menuju suatu perkampungan

dengan waktu tempuh tercatat 3 bulan berjalan kaki. Namun hal itu tidak

pernah menyurutkan niat saya untuk terus berdakwah, jika ada arah melintang

saya selalu kembalikan kepada Allah SWT, dan saya selalu ingat bagaimana

Rasulullah SAW berdakwah dengan jarak ribuan kilometer serta padang

tandus yang tantangannya jauh labih berat darinya. 30

Pernah juga ada seorang da’i dari Surabaya yang ingin ikut berdakwah

dengan saya di tanah Papua. Awalnya da’i itu tidak menyangka akan

mendapat perjalanan yang sangat berat di Papua. Kami harus menempuh

perjalanan selama 12 hari berjalan kaki untuk menembus daerah yang akan

dikunjungi. Pada hari kesepuluh, da’i dari Surabaya sudah merasakan

kelelahan bahkan ia sampai marah kepada saya, lalu saya mengatakan “jika

Anda ingin kembali silahkan kembali sendiri, saya akan tetap meneruskan

perjalanan ini dan Anda bukanlah umat Rasulullah SAW, karena hanya bisa

mengeluh, tidak ingat beratnya perjuangan Rasulullah SAW waktu pertama

kali berdakwah?”. Setelah itu saya tetap melanjutkan perjalanan dan da’i

tersebut dengan wajah menyesal kembali mengikuti saya. Setelah tiga bulan

menetap di daerah tersebut dan tidak ada seorangpun yang masuk Islam, saya

mengatakan kepada da’i dari Surabaya bahwa ini karena da’i tersebut

mempunyai niat yang sudah salah sewaktu memulai perjalanan. Kemudian

30

Fadhlan Al Garamatan, Hasil Wawancara Pribadi, di Yayasan Al Fatih Kaffah Nusantara

Fadhlan Al Garamatan, Bekasi, 29 Maret 2015, Lampiran hal 23.

Page 84: PEMIKIRAN DAN KIPRAH DAKWAH USTADZ FADHLAN AL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34169/1/AHMAD... · Dan yang terakhir, kegiatan dakwah melalui ... contoh, atau

70

da’i tersebut merasa sangat bersalah, dan ia berniat untuk memperbaikinya.

Maka saya mengusulkan da’i untuk menikahi salah satu wanita yang ada di

daerah tersebut. Kemudian da’i meminta waktu untuk melakukan sholat

istikharah terlebih dahulu. Setelah tujuh hari beristikaharah, ia pun memberi

jawaban bahwa ia mendapat petunjuk melalui cahaya putih yang ada di

mimpinya, saya menyimpulkan bahwa artinya itu ia memang harus menikahi

salah satu wanita dari daerah tersebut.31

Lalu ketika saya bersama 20 orang jamaah berniat ingin mengunjungi

daerah yang masyarakatnya masih asing dengan orang luar. saya mengatakan

bahwa jika ingin ke sana, maka kemungkinan akan langsung berhadapan

dengan panah-panah beracun, maka saya menanyakan kepada jamaah “apakah

siap untuk mati syahid?” Dalam menghadapi hal-hal semacam itu, ternyata

hanya ada enam orang jamaah saja yang bersedia mendampingi saya ke

daerah pedalaman Papua. Setelah mendekati daerah yang akan dikunjungi,

kami melihat masyarakat disana sudah siap menghadang kami dengan senjata-

senjata tradisionalnya. Maka di tengah perjalanan saya menanyakan kembali

kesedian dari enam orang jamaah tersebut, apakah mereka benar-benar siap

untuk mati syahid? kemudian mereka semua pun menjawab siap. Sebelum

saya melangkah, saya memberikan satu pesan yaitu jika saya terkena panah

dan sudah tidak dapat berdiri, maka keenam orang jamaah tersebut harus

31

Fadhlan Al Garamatan, Hasil Wawancara Pribadi, di Yayasan Al Fatih Kaffah Nusantara

Fadhlan Al Garamatan, Bekasi, 29 Maret 2015, Lampiran hal 23.

Page 85: PEMIKIRAN DAN KIPRAH DAKWAH USTADZ FADHLAN AL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34169/1/AHMAD... · Dan yang terakhir, kegiatan dakwah melalui ... contoh, atau

71

berlari menyelamatkan diri. Setelah ada kesepakatan, kami pun melangkah

dengan langkah yang pasti. Dan masyarakat pedalaman tersebut pun

menyambut kami dengan panah-panah beracun yang dilepaskan. Sampai pada

akhirnya saya terkena panah di beberapa anggota badan, saya langsung jatuh

tersungkur. Namun saya tetap berusaha untuk berdiri dan terus melangkah

walaupun darah terus mengalir dari tubuh saya. Kemudian keenam orang

jamaah melihat saya telah tersungkur dan mengingat pesan saya tadi, maka

mereka semua pun melarikan diri. Melihat keadaan saya yang masih berusaha

untuk berdiri, ketua adat daerah tersebut pun meminta agar masyarakatnya

menghentikan panah-panah beracunnya. Kemudian ketua adat menghampiri

saya dan membantu saya untuk berdiri. Dan ketua adat mengatakan bahwa dia

akan ikut mengantarkan saya sampai ke rumah sakit. Sepanjang perjalanan

ketua adat tersebut mengobati luka saya dengan bahan-bahan yang ada dari

sekitar hutan. Setelah melihat perjuangan saya yang begitu sedemikian besar

untuk dakwah menurutnya, maka ketua adat tersebut pun akhirnya

mengikrarkan diri masuk Islam kemudian membaca dua kalimat syahadat.32

Lalu ia beserta para donatur dan jamaahnya juga membangun yayasan

yaitu Al Fatih Kaffah Nusantara (AFKN) Bekasi, terdapat anak-anak masa

depan Islam Indonesia berjumlah sekitar 300 orang. Yayasan ini bertujuan

untuk membina masyarakat muslim maupun muallaf asal Papua, baik

32

Fadhlan Al Garamatan, Hasil Wawancara Pribadi, di Yayasan Al Fatih Kaffah Nusantara

Fadhlan Al Garamatan, Bekasi, 29 Maret 2015, Lampiran hal 24.

Page 86: PEMIKIRAN DAN KIPRAH DAKWAH USTADZ FADHLAN AL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34169/1/AHMAD... · Dan yang terakhir, kegiatan dakwah melalui ... contoh, atau

72

pengetahuan agama maupun pengetahuan lain atau umum. Serta bertujuan

mempersiapkan generasi Islam asal Papua yang berakidah dan bertauhid, yang

kokoh dan membekali diri dari berbagai disiplin ilmu untuk membangun

umat, terutama yang terdapat di pedalaman.33

Pernah saya mendekati seorang pendeta setiap pagi selama tiga bulan,

selama itu pula ketika saya mendatangi rumahnya, anak dan istrinya selalu

mengatakan bahwa suami dan ayahnya yang pendeta itu tidak ada dirumah,

tetapi saya setiap hari selalu mendatanginya walaupun jawaban dari mereka

sama bahwa sang pendeta itu tidak ada dirumah. Hingga akhirnya pada bulan

ketiga, alhamdulillah Allah pertemukan saya dengan beliau tetapi tidak

dirumah melainkan dirumah sakit. Ketika dirumah sakit saya bilang kepada

beliau bahwa bapak ini sebenarnya tidak sakit, tetapi karena bapak setiap hari

membohongi saya tidak ada dirumah maka Allah memberikan bapak sakit

supaya saya bisa dipertemukan dengan bapak dirumah sakit, Allah menegur

bapak untuk tidak menjadi seorang pembohong.34

Konsep Bil Halnya itu menekankan kebersihan, kebaikan terhadap

sesama manusia, serta peduli kepada sesama manusia walaupun mereka bukan

orang Islam. Ia juga pernah membangunkan MCK dikampung-kampung

kristen, namun banyak umat-umat Islam yang protes karena bilang bahwa

33

Fadhlan Al Garamatan, Hasil Wawancara Pribadi, di Yayasan Al Fatih Kaffah Nusantara

Fadhlan Al Garamatan, Bekasi, 29 Maret 2015, Lampiran hal 26. 34 Fadhlan Al Garamatan, Hasil Wawancara Pribadi, di Yayasan Al Fatih Kaffah Nusantara

Fadhlan Al Garamatan, Bekasi, 29 Maret 2015, Lampiran hal 30.

Page 87: PEMIKIRAN DAN KIPRAH DAKWAH USTADZ FADHLAN AL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34169/1/AHMAD... · Dan yang terakhir, kegiatan dakwah melalui ... contoh, atau

73

mereka sudah dapat uang dari Negara, kemudian ia mengatakan “memang

mereka mendapat uang dari Negara tetapi uang dari kita kan belum”.

Akhirnya umat Islam yang lain bisa menerima penjelasan darinya dengan

penjelasan bahwa orang-orang kristen bisa menjadi buang air dikamar mandi

daripada buang air dihutan-hutan yang dibilasnya dengan kayu-kayu. Dan

dengan begitu sebagai umat Islam, sudah mendidik orang lain untuk menjadi

bersih.35

2. Kiprah Dakwah Melalui Usaha

Fadhlan Al Garamatan juga berdakwah melalui media usaha, karena ia

merupakan sarjana ekonomi, maka ia juga mahir di bidang usaha. Pertama

mempunyai usaha salon kecantikan Islami khusus untuk warga perempuan

Papua. Melalui salon kecantikan Islami ini, ia bertujuan ingin merubah

penampilan perempuan-perempuan Papua agar terlihat lebih cantik dan syar’i.

Dengan tujuan yang seperti itu akhirnya menjadi daya tarik bagi perempuan-

perempuan non muslim Papua, dan mereka semakin tertarik dengan Islam.

Mereka juga beranggapan bahwa Islam dapat menjadikan dirinya hidup lebih

cantik dan bersih. Dengan dakwah menggunakan usaha salon Islami tersebut

ia dapat mengislamkan 662 orang perempuan-perempuan Papua.36

35

Fadhlan Al Garamatan, Hasil Wawancara Pribadi, di Yayasan Al Fatih Kaffah Nusantara

Fadhlan Al Garamatan, Bekasi, 29 Maret 2015, Lampiran hal 32. 36

Fadhlan Al Garamatan, Hasil Wawancara Pribadi, di Yayasan Al Fatih Kaffah Nusantara

Fadhlan Al Garamatan, Bekasi, 29 Maret 2015, Lampiran hal 25.

Page 88: PEMIKIRAN DAN KIPRAH DAKWAH USTADZ FADHLAN AL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34169/1/AHMAD... · Dan yang terakhir, kegiatan dakwah melalui ... contoh, atau

74

Selain bisnis salon kecantikan, ia juga membuka klinik herbal di

daerah Pondok Hijau, Bekasi, Jawa Barat. Melalui klinik herbal ini, ia

memiliki tujuan berdakwah agar masyarakat Indonesia khususnya orang-

orang Islam dapat hidup sehat dengan minum obat ramuan alami di klinik ini.

Kemudian ia juga mempunyai usaha pizza herbal di daerah Cibubur dan

Senayan, pizza herbal tersebut berbahan dasar alami untuk kesehatan, yang

bahannya langsung dikirim dari Papua. Tujuan dari usaha pizza herbalnya

adalah semua orang-orang yang datang bisa makan kenyang tetapi sehat juga.

Kesemua hasil usaha itu ia pergunakan di jalan dakwah yakni untuk

mendanai segala kebutuhan dan pembangunan yayasan Al Fatih Kaffah

Nusantara (AFKN), serta untuk membiayai pendidikan sekitar 6.600 anak

Dari jumlah tersebut, 80% berasal dari Papua dan sisanya 20% berasal dari

seluruh wilayah di Indonesia. Ditambah dengan bantuan dari para donatur

serta dermawan-dermawan yang selama ini setia membantunya di jalan

dakwah. 37

3. Kiprah dakwah Melalui Media Tulisan, Sosial dan Elektronik

Ia sudah menulis beberapa buku, buku yang pertama berjudul “Berada

di Persimpangan Jalan” yang berisikan tentang bagaimana kebanyakan

orang-orang yang mengaku Islam, tetapi tidak memakai aturan dalam Islam

37

Fadhlan Al Garamatan, Hasil Wawancara Pribadi, di Yayasan Al Fatih Kaffah Nusantara

Fadhlan Al Garamatan, Bekasi, 29 Maret 2015, Lampiran hal 28.

Page 89: PEMIKIRAN DAN KIPRAH DAKWAH USTADZ FADHLAN AL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34169/1/AHMAD... · Dan yang terakhir, kegiatan dakwah melalui ... contoh, atau

75

sehingga mereka bingung dalam menentukan arah jalan hidupnya. Lalu kedua

buku yang berjudul “Kubuat Kuburanku Sendiri” yang berisikan tentang hal-

hal mengenai kematian. Ketiga buku yang berjudul “Sudahkah Saya

Bertaqwa?” yang berisikan tentang bagaimana menyadari apakah diri ini

sudah taat atau tidak kepada Allah. Keempat buku yang berjudul “Malam

Pertama Tidak Selamanya di Malam Pengantin” yang berisikan bahwa tidak

seharusnya keindahan sepasang suami istri itu hanya terletak pada saat malam

pertamanya saja, tetapi di malam-malam dan di hari-hari selamanya harus

dibumbui dengan kasih sayang.38

Melalui dakwah karya tulisnya, ia berharap pembacanya dapat

mengambil inspirasi serta mengambil pelajaran yang dapat dijadikan

pegangan dalam kehidupan yang lebih baik. Ia mengarang karya tulisnya

bukan hanya untuk mendakwahi para pembacanya, tetapi sebagai dakwah

juga untuk dirinya sendiri.

Ia juga berdakwah melalui media sosial seperti twitter, facebook dan

whatsapp. Melalui media sosial ia berdakwah dengan mad’u yang berada di

tempat-tempat yang berbeda. Ia mengatakan “Tekhnologi semakin hari

semakin canggih, maka sayang jika media sosial ini tidak dimanfaatkan untuk

38

Fadhlan Al Garamatan, Hasil Wawancara Pribadi, di Yayasan Al Fatih Kaffah Nusantara

Fadhlan Al Garamatan, Bekasi, 29 Maret 2015, Lampiran hal 19.

Page 90: PEMIKIRAN DAN KIPRAH DAKWAH USTADZ FADHLAN AL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34169/1/AHMAD... · Dan yang terakhir, kegiatan dakwah melalui ... contoh, atau

76

hal-hal yang baik, seperti berdakwah dan menyebarkan pelajaran-pelajaran

tentang Islam di dalamnya”.39

Selain berdakwah melalui media sosial, Fadhlan Al Garamatan juga

berdakwah melalui media elektronik. Ia pernah menjadi narasumber acara-

acara Islami di televisi, seperti di TVRI, TV ONE, MNC TV dan stasiun-

stasiun televisi lainnya. Tidak hanya di televisi, Fadhlan Al Garamatan juga

berdakwah di radio, seperti di radio DAKTA, radio-radio komunitas, radio

AL BA’DA, radio-radio Islami di Semarang. Kemudian ketika ia berdakwah

kepada kalangan-kalangan intelektual, ia juga sering memanfaatkan media

elektronik berupa Microsoft Office PowerPoint sebagai alat berdakwahnya.40

Dengan berdakwah melalui media sosial dan elektronik tersebut ia

bertujuan untuk memberikan pengalaman-pengalaman inspiratifnya

berdakwah kepada para penonton dan pendengar agar bisa menjadi referensi

dalam menegakkan agama Islam.

4. Kiprah Dakwah Melalui Pemberdayaan Masyarakat Pedalaman

Ketika orang-orang pedalaman Papua sudah masuk Islam dengan

dakwahnya, Fadhlan Al Garamatan tidak membiarkan mereka begitu saja,

tetapi ia juga membimbingnya, melalui pemberdayaan ekonomi. “Potensi

kampung pedalaman itu bisa diolah menjadi uang, potensi kampung

39

Fadhlan Al Garamatan, Hasil Wawancara Pribadi, di Yayasan Al Fatih Kaffah Nusantara

Fadhlan Al Garamatan, Bekasi, 29 Maret 2015, Lampiran hal 29. 40

Fadhlan Al Garamatan, Hasil Wawancara Pribadi, di Yayasan Al Fatih Kaffah Nusantara

Fadhlan Al Garamatan, Bekasi, 29 Maret 2015, Lampiran hal 29.

Page 91: PEMIKIRAN DAN KIPRAH DAKWAH USTADZ FADHLAN AL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34169/1/AHMAD... · Dan yang terakhir, kegiatan dakwah melalui ... contoh, atau

77

pedalaman itu bisa dibuat menjadi nilai,” tuturnya. Dengan mencontohkan

cara mengolah daging rusa dibuat menjadi dendeng rusa, sagu bisa dibuat

menjadi kue, tepung dan kerupuk sagu. Sehingga mereka yang masuk Islam

menganggap bahwa di dalam Islam mereka diajarkan bagaimana mengolah

hasil buminya dengan baik dan teratur, serta mempunyai penghasilan setiap

bulannya.41

Begitu mereka ke kota sudah mempunyai kartu ATM yang dibuatkan

oleh Fadhlan Al Garamatan. Fadhlan Al Garamatan juga sudah bekerja sama

dengan pihak bank, untuk mengatur keuangan mereka. Dengan hanya bisa

mencairkan uang tersebut paling tinggi sampai 750 ribu saja dan langsung

otomatis ATMnya terkunci. Tapi jika ada keperluan yang membutuhkan dana

yang besar misalnya sakit, maka mereka dapat berbicara langsung dengan

pihak banknya.42

Dengan cara seperti itulah Fadhlan mengaturnya, dan setelah dua

sampai tiga tahun kemudian pihak bank akan memanggil mereka dan

melaporkannya bahwa mereka sudah memilik uang ratusan juta rupiah hasil

tabungan yang mereka tidak sadari selama ini. Maka mereka bisa membangun

rumah dengan pihak bank juga yang menyiapkan pembangunannya. Dan hal

41

Fadhlan Al Garamatan, Hasil Wawancara Pribadi, di Yayasan Al Fatih Kaffah Nusantara

Fadhlan Al Garamatan, Bekasi, 29 Maret 2015, Lampiran hal 33. 42

Fadhlan Al Garamatan, Hasil Wawancara Pribadi, di Yayasan Al Fatih Kaffah Nusantara

Fadhlan Al Garamatan, Bekasi, 29 Maret 2015. Lampiran hal 33.

Page 92: PEMIKIRAN DAN KIPRAH DAKWAH USTADZ FADHLAN AL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34169/1/AHMAD... · Dan yang terakhir, kegiatan dakwah melalui ... contoh, atau

78

itu membuat para tetangga mereka yang belum memeluk Islam akhirnya

mulai tertarik dengan Islam dan ingin mempelajarinya.

Lalu di setiap kampung sudah dibuatkan aliran listrik oleh Fadhlan

bersama para donaturnya, serta membuatkan mesin air jet pump yang

ditampung dengan water torn di tengah-tengah kampung pedalaman yang

mengalir ke rumah-rumah penduduk. Namun, Fadhlan beserta para jamaahnya

tidak hanya membangun fasilitas di kampung-kampung Islamnya saja, tetapi

di kampung-kampung yang non Islam juga ia bangun fasilitas-fasilitas seperti

itu, agar terciptanya persaudaraan yang indah antar sesama manusia.43

Dalam berdakwah pasti terdapat faktor pendukung serta penghambat.

Secara keseluruhan, faktor pendukung Fadhlan Al Garamatan dalam

berdakwah adalah keluarga yang paling utama dalam mendukung perjalanan

dakwahnya selama ini. Kedua adalah jamaah, karena dalam dakwah tidak bisa

sendiri maka harus ada jamaah agar tersampaikan pesan dakwahnya. Ketiga

para da’i atau ulama-ulama lainnya yang juga menyebarkan dakwah. Keempat

orang yang memberi dukungan dalam dakwah, baik masyarakat Indonesia

yang selama ini sudah mendukung dan mempercayakannya untuk berdakwah,

serta para dermawan serta donatur yang setia memberikan dukungan materil

43

Fadhlan Al Garamatan, Hasil Wawancara Pribadi, di Yayasan Al Fatih Kaffah Nusantara

Fadhlan Al Garamatan, Bekasi, 29 Maret 2015, Lampiran hal 33.

Page 93: PEMIKIRAN DAN KIPRAH DAKWAH USTADZ FADHLAN AL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34169/1/AHMAD... · Dan yang terakhir, kegiatan dakwah melalui ... contoh, atau

79

kepadanya dalam terlaksananya dakwah, terutama untuk berdakwah ke

pedalaman-pedalaman Papua.44

Adapun faktor penghambat Fadhlan Al Garamatan dalam berdakwah

menurutnya adalah, jika berbicara soal dakwah maka menjadikan faktor-

faktor hambatan itu menjadi masalah, maka akhirnya jadi tidak bisa

berdakwah. Justru jadikanlah faktor-faktor yang menghambat diolah menjadi

kekuatan dan meningkatkan semangat untuk berdakwah. Ketika banyak

orang-orang nonmuslim menganggap da’i itu virus, maka mereka harus

didekati dan jangan membuat permusuhan terhadap mereka, karena mereka

itulah lahan dakwah kita.45

Jangan memberikan pesan dakwah dengan kekerasan dan paksaan,

karena tidak ada unsur dakwah dalam kekerasan dan paksaan, dakwah harus

lemah lembut dalam menyampaikannya. Sesuai dengan ketiga metode dakwah

yaitu bil lisan, bil hal dan bil kitabah yang tidak harus disampaikan dengan

cara menyalahkan orang. Hidayah itu ada di dalam hati, tetapi jika

menyampaikannya dengan kekerasan maka tidak akan sampai ke hati orang

lain. Melalui cara kelembutan dan kesantunanlah yang akan menggerakan hati

menuju jalan yang lebih baik. 46

44

Fadhlan Al Garamatan, Hasil Wawancara Pribadi, di Yayasan Al Fatih Kaffah Nusantara

Fadhlan Al Garamatan, Bekasi, 29 Maret 2015, Lampiran hal 29. 45

Fadhlan Al Garamatan, Hasil Wawancara Pribadi, di Yayasan Al Fatih Kaffah Nusantara

Fadhlan Al Garamatan, Bekasi, 29 Maret 2015, Lampiran hal 30. 46

Fadhlan Al Garamatan, Hasil Wawancara Pribadi, di Yayasan Al Fatih Kaffah Nusantara

Fadhlan Al Garamatan, Bekasi, 29 Maret 2015, Lampiran hal 30.

Page 94: PEMIKIRAN DAN KIPRAH DAKWAH USTADZ FADHLAN AL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34169/1/AHMAD... · Dan yang terakhir, kegiatan dakwah melalui ... contoh, atau

80

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan yang telah diuraikan

sebelumnya, maka terdapat beberapa kesimpulan atas rumusan masalah yang

diangkat dalam penelitian skripsi ini. Adapun kesimpulan dari hasil penelitian

ini adalah mengenai pemikiran Fadhlan Al Garamatan mengenai dakwah,

yaitu:

1. Konsep Pemikiran Dakwah

a) Dakwah adalah upaya mengajak manusia untuk kembali kepada jalan

yang lurus yaitu jalan menuju Allah SWT dengan cara mengajak dan

memberi tahu orang untuk masuk ke dalam agama Allah. Dengan

penyampaian yang baik bukan dengan cara yang memaksa, karena

dalam Islam tidak ada paksaan. Dan dalam Islam sendiri jelas terdapat

aturan yang tidak memaksa, tinggal bagaimana cara menyampaikan

metodenya itu dengan arif, bijaksana, dan penuh dengan hikmah.

b) Menjadi seorang da’i itu konsekuensinya harus dihukum oleh manusia

yang tidak mengerti. Seperti dilempari batu atau kotoran, dicaci maki,

difitnah, diusir, dipanah, ditombak, dipenjara, bahkan sampai dibunuh

sekalipun adalah konsekuensi menjadi seorang da’i.

Page 95: PEMIKIRAN DAN KIPRAH DAKWAH USTADZ FADHLAN AL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34169/1/AHMAD... · Dan yang terakhir, kegiatan dakwah melalui ... contoh, atau

81

c) Berdakwah merupakan suatu cara untuk menggerakan hati seseorang

serta membangun kesadaran untuk selalu mengingat Allah, untuk

selalu taat kepada Allah. Dan juga memberikan penjelasan kepada

orang lain untuk selalu mengerjakan apa yang Allah sudah

perintahkan, serta menjauhi apa yang sudah Allah larangkan.

d) Seorang pendakwah harus mempunyai niat yang baik dan tulus ketika

berdakwah. Dalam penyampaiannya, dakwah harus dengan cara yang

sopan dan penuh kesantunan, karena inti sasaran dakwah harus

mengenai hati, dan cara untuk sampai ke hati seseorang itu melalui

cara-cara yang lembut, yakni melalui perkataan yang lembut dan

memberikan contoh yang santun agar dakwah itu sampai kepada orang

lain.

e) Berdakwah hukumnya adalah wajib bagi semua orang, bahkan bukan

hanya orang-orang Islam saja, karena dalam pengaturan Islam ini

berlaku untuk semua orang. Agar memberitahu kepada seluruh

penduduk alam jagat raya ini bahwa kita punya Allah, kita harus

beribadah kepada Allah. Itulah tugas sebagai seorang da’i untuk

menyampaikan, dan hal ini bersifat universal.

Page 96: PEMIKIRAN DAN KIPRAH DAKWAH USTADZ FADHLAN AL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34169/1/AHMAD... · Dan yang terakhir, kegiatan dakwah melalui ... contoh, atau

82

2. Kiprah Dakwah

Adapun kiprah dakwah seorang Fadhlan Al Garamatan terbagi

menjadi beberapa kegiatan dakwah, yaitu:

a) Fadhlan Al Garamatan berdakwah di Papua Mulai dari daerah

pedalaman Wamena, Asmat, Madire, Biyak, Sorong Selatan, Fak-fak,

sampai daerah Raja Ampat ia dakwahi. Walaupun ia pernah

dipenjarakan selama tiga bulan, enam bulan, bahkan sampai sembilan

bulan di Jayapura. Ia justru merasa senang, karena ia berdakwah

mengajak orang masuk Islam.

b) Fadhlan Al Garamatan berdakwah melalui media usaha, karena ia

merupakan sarjana ekonomi, maka ia juga mahir di bidang usaha.

Pertama mempunyai usaha salon kecantikan Islami khusus untuk

warga perempuan Papua. Selain bisnis salon kecantikan, ia juga

membuka klinik herbal di daerah Pondok Hijau. Kemudian Ia

mempunyai usaha pizza herbal di daerah Cibubur dan Senayan.

Kesemua hasil usaha itu ia pergunakan dijalan dakwah yakni untuk

mendanai segala kebutuhan dan pembangunan yayasan Al Fatih

Kaffah Nusantara (AFKN), serta untuk membiayai pendidikan sekitar

6600 anak asuhnya yang tersebar diseluruh wilayah di Indonesia.

c) Berdakwah melalui media tulisan ia sudah mengarang beberapa karya

tulis yang berjudul: “Berada di Persimpangan Jalan”, “Kubuat

Kuburanku Sendiri”, “Sudahkah Saya Bertaqwa?”, dan “Malam

Page 97: PEMIKIRAN DAN KIPRAH DAKWAH USTADZ FADHLAN AL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34169/1/AHMAD... · Dan yang terakhir, kegiatan dakwah melalui ... contoh, atau

83

Pertama Tidak Selamanya di Malam Pengantin”. Kemudian melalui

media sosial seperti: Twitter, Facebook, WhatsApp, dan Internet. Serta

serta bedakwah melalui media elektronik, yaitu di stasiun-staisun

televisi seperti: TVRI, TV ONE, MNC TV dan stasiun-stasiun televisi

lainnya. Dan di stasiun-stasiun radio seperti: radio DAKTA, radio-

radio komunitas, radio AL BA’DA, radio-radio Islami di Semarang.

d) Kegiatan dakwah melalui pemberdayaan masyarakat pedalaman Papua

yaitu dengan cara mengolah potensi kampung pedalaman menjadi

uang dan bernilai. Mencontohkan cara mengolah daging rusa dibuat

menjadi dendeng rusa, sagu bisa dibuat menjadi kue, tepung dan

kerupuk sagu. Sehingga mereka yang masuk Islam menganggap

bahwa di dalam Islam mereka diajarkan bagaimana mengolah hasil

buminya dengan baik dan teratur, serta mempunyai penghasilan setiap

bulannya. Kemudian membuatkan jet pump yang ditampung dengan

water torn ditengah-tengah kampung pedalaman yang mengalir ke

rumah-rumah penduduk. Namun, Fadhlan beserta para jamaahnya

tidak hanya membangun fasilitas di kampung-kampung Islamnya saja,

tetapi di kampung-kampung yang non Islam juga ia bangun fasilitas-

fasilitas seperti itu. Agar terciptanya persaudaraan yang indah antar

sesama manusia. Lalu ia beserta para donatur dan jamaahnya juga

membangun yayasan yaitu Al Fatih Kaffah Nusantara (AFKN)

Bekasi, terdapat anak-anak masa depan Islam Indonesia berjumlah

Page 98: PEMIKIRAN DAN KIPRAH DAKWAH USTADZ FADHLAN AL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34169/1/AHMAD... · Dan yang terakhir, kegiatan dakwah melalui ... contoh, atau

84

sekitar 300 orang disana. Dari jumlah tersebut, 80% berasal dari Papua

dan sisanya 20% berasal dari seluruh wilayah di Indonesia.

Adapun faktor pendukungnya dalam berdakwah adalah keluarga,

jamaah, da’i, masyarakat Indonesia serta para donatur dan para dermawannya.

Sedangkan faktor yang menghambat dakwah Fadhlan Al Garamatan secara

keseluruhan tidak ada faktor penghambatnya, karena menurutnya segala

bentuk hambatan di dalam berdakwah jangan dijadikan suatu rintangan dan

halangan untuk berdakwah, karena bila dianggap sebagai hambatan maka

tidak bisa menikmati dakwahnya dengan tenang dan senang.

B. Saran

Setelah melakukan penelitian, pembahasan serta analisis pada kiprah

dakwah Fadhlan Al Garamatan, maka penulis memberikan saran kepada

seluruh masyarakat muslim Indonesia, khususnya bagi Fadhlan Al Fadhlan

Garamatan, semoga saran ini dapat menjadi masukan dalam kegiatan

berdakwah, yaitu:

1. Manusia adalah khalifah di muka bumi, yang ditugaskan oleh Allah

SWT untuk mengatur alam raya ini serta mengajak orang lain untuk

bersujud kepadaNya. Maka sebaik-baiknya manusia adalah yang

bermanfaat untuk orang lain dalam kebaikan.

Page 99: PEMIKIRAN DAN KIPRAH DAKWAH USTADZ FADHLAN AL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34169/1/AHMAD... · Dan yang terakhir, kegiatan dakwah melalui ... contoh, atau

85

2. Berdakwah dengan hati yang ikhlas tanpa pamrih, dengan mencontoh

dakwahnya Rasulullah SAW yang berdakwah hanya mengharap ridho

dari Allah SWT.

3. Pertahankan berdakwah di pedalaman Papua yang latar belakangnya

memang jauh dari dunia pendidikan apalagi dunia Islam. Dan semoga

Fadhlan Al Garamatan bisa meningkatkan dakwahnya di daerah lain

juga, yang sama halnya dengan penduduk pedalaman Papua masih

jauh dari dunia pendidikan.

4. Penyampaian serta metode dakwah Fadhlan Al Garamatan sudah

sangat efektif dengan menggunakan bahasa dan contoh yang baik

kepada penduduk Papua. Hanya saja ketika berdakwah jarang sekali

menyisipkan nilai humornya, maka terkesan dakwahnya sedikit kaku

dan terlalu serius. Alangkah baiknya jika Fadhlan Al Garamatan juga

memasukkan nilai humor sedikit dalam dakwahnya agar semakin

menarik pendengar.

Page 100: PEMIKIRAN DAN KIPRAH DAKWAH USTADZ FADHLAN AL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34169/1/AHMAD... · Dan yang terakhir, kegiatan dakwah melalui ... contoh, atau

86

DAFTAR PUSTAKA

Abda, Slamet Muhaimin. Prinsip-Prinsip Metodologi Dakwah, Surabaya: Al-Ikhlas,

1994.

------------------------------. Prinsip-prinsip Metodologi Dakwah, Surabaya: Al-Ikhlas,

1994.

------------------------------. Prinsip-prinsip Metodologi Dakwah, Surabaya: Al-Ikhlas,

1994.

Al-Ghamidi, Ahmad. Mengikat Tali Ukhuwah Islamiyah, Jakarta: Pustaka Al-

Kautsar, 1993.

Amin, M. Masyhur. Dinamika Islam Sejarah Transformasi dan Kebangkitan,

Yogyakarta: LPKSM, 1995.

Amin, Samsul Munir. Ilmu Dakwah, Jakarta: Sinar Grafika Offset, 2009.

--------------------------. Ilmu Dakwah, Jakarta: Wijaya, 1998, Cet-3.

--------------------------. Ilmu Dakwah, Jakarta: Sinar Grafika Offset, 2009.

--------------------------. Ilmu Dakwah, Jakarta: Sinar Grafika Offset, 2009.

--------------------------. Ilmu Dakwah, Jakarta: Sinar Grafika Offset, 2009.

--------------------------. Ilmu Dakwah, Jakarta: Sinar Grafika Offset, 2009.

--------------------------. Ilmu Dakwah, Jakarta: Sinar Grafika Offset, 2009.

--------------------------. Ilmu Dakwah, Jakarta: Sinar Grafika Offset, 2009.

--------------------------. Ilmu Dakwah, Jakarta: Sinar Grafika Offset, 2009.

Bachtiar, Wardi. Metodologi Penelitian Ilmu Dakwah, Jakarta: Logos, 1997.

Dahlan, Abdul Aziz. Ensiklopedia Tematis Dunia Islam. Jakarta: PT Ichtiar Baru,

2002.

Fathurohman, Ahmad. “Perjuangan Dakwah Ustadz Fadhlan Al Garamatan.”

Artikel diakses 9 Februari 2015 dari http://www.hidayatullah.com

Page 101: PEMIKIRAN DAN KIPRAH DAKWAH USTADZ FADHLAN AL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34169/1/AHMAD... · Dan yang terakhir, kegiatan dakwah melalui ... contoh, atau

87

82

Fauzi, Imam. “Sejarah antara NU Waar Papua dan Irian.” Artikel diakses 9 Februari

2015 dari http://halqah-centre.blogspot.in/2009/08/sejarah-antara-nu-waar-

papua-dan-irian.html

Fauzi, Imam. “Sejarah Antara NU Waar Papua dn Irian.” Artikel diakses 9 Februari

2015 dari http://halqah-centre.blogspot.in/2009/08/sejarah-antara-nu-waar-

papua-dan-irian.html

Hasanuddin. Hukum Dakwah. Jakarta: Pedoman Ilmu Jaya, 1996.

Hasjmy, A. Dustur Dakwah Menurut Al-Qur’an. Jakarta: Bulan Bintang, 1984.

Irawan, Soehartono. Metodologi Penelitian Sosial, Suatu Teknik Penilaian Bidang

Kesejahteraan Sosial dan Ilmu-ilmu Sosial Lainnya, Bandung: PT. Remaja

Rosdakarya, 2004.

Lexy J, Moleong. Metodologi Penelitian Kualitatif, Bandung: PT Remaja Rosdakarya

2006.

----------------------. Metodologi Penelitian Kualitatif, Bandung: PT Remaja

Rosdakarya 2006.

Masyi’ari, Anwar. Butir-butir Problematika Dakwah Islamiyah, Surabaya: PT. Bina

Ilmu, 1993.

Mubarok, Dzaki. “Masalah Mu’amalah”. Artikel diakses 20 Januari 2015 dari

https://www.ataghaitsa.wordpress.com/tag/masalah-mu’amalah.html

---------------------. “Masalah Syariah.” Artikel diakses 20 januari 2015 dari

https://www.ataghaitsa.wordpress.com/tag/masalah-syariah.html

Munawir, Warson. kamus Al Munawir. Surabaya : Pustaka Progresif, 1994.

Munir, Muhammad. Manajemen Dakwah, Wahyu Ilahi.

------------------------. Manajemen Dakwah, Wahyu Ilahi, Cet-2.

------------------------. Manajemen Dakwah, Wahyu Ilahi.

Muriah, Siti. Metode Dakwah Kontemporer, 2000.

Nasution, S. Sosiologi Pendidikan, Jakarta: PT. Bumi Aksara.

Page 102: PEMIKIRAN DAN KIPRAH DAKWAH USTADZ FADHLAN AL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34169/1/AHMAD... · Dan yang terakhir, kegiatan dakwah melalui ... contoh, atau

88

82

Omar, Toha Yahya. Ilmu Dakwah, Jakarta: Wijaya, 1979.

Poepoprojo, Logika Scientifika: Pengantar Dialektika dan Ilmu, Bandung: Pustaka

Grafika, 1999, Cet-1.

Purwodarminto, WJS. Kamus Umum Bahasa Indonesia, Jakarta: Balai Pustaka, 1976.

Rosyadi, Imron. “Sejarah nama Nu Waar”, Artikel diakses 9 Februari 2015 dari

http://www.swaramuslim.net

Sani, Ibnu. “Sejarah Islam di Indonesia”, Artikel diakses 9 Februari 2015 dari

http://www.its.ac.id

Saputra, Wahidin. Pengantar Ilmu Dakwah, Jakarta: PT Raja Grafindo Persada,

2011.

----------------------. Pengantar Ilmu Dakwah, Jakarta: PT Raja Grafindo Persada,

2011.

----------------------. Pengantar Ilmu Dakwah, Jakarta: PT Raja Grafindo Persada,

2011.

-----------------------. Retorika Monologika: Kiat dan Tips Praktis Menjadi Mubalig,

Bogor: Titian Nusa Press, 2010.

Shihab, M. Quraish. Membumikan Al-Qur’an, Fungsi dan Peran Wahyu Dalam

Kehidupan Masyarakat, Bandung: Mizan, 2001. Cet-22.

Surya, Djumhur Mohammad. Bimbingan dan Penyuluhan, Bandung: PT. Pedoman

Ilmu, 1975.

Tim Penyusun Kamus Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar

Bahasa Indonesia, Jakarta: Balai Pustaka, 2005.

Tim Penyusun Kamus Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar

Bahasa Indonesia, Jakarta: Balai Pustaka, 2002, Cet-2.

Tim Penyusun Kamus Pusat Bahasa, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta: Balai

Pustaka, 2002, Cet-2.

Page 103: PEMIKIRAN DAN KIPRAH DAKWAH USTADZ FADHLAN AL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34169/1/AHMAD... · Dan yang terakhir, kegiatan dakwah melalui ... contoh, atau
Page 104: PEMIKIRAN DAN KIPRAH DAKWAH USTADZ FADHLAN AL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34169/1/AHMAD... · Dan yang terakhir, kegiatan dakwah melalui ... contoh, atau
Page 105: PEMIKIRAN DAN KIPRAH DAKWAH USTADZ FADHLAN AL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34169/1/AHMAD... · Dan yang terakhir, kegiatan dakwah melalui ... contoh, atau

1

WAWANCARA PRIBADI

NARASUMBER : FADHLAN AL GARAMATAN

LOKASI : YAYASAN AL FATIH KAFFAH NUSANTARA BEKASI

HARI, TANGGAL : MINGGU, 29 MARET 2015

WAKTU : 16.00-18.00

1. Ceritakan perjalanan kehidupan Ustadz mulai dari kelahiran?

Lahir dari keluarga muslim saya generasi ketujuh dari Ibnu Suar Garamatan turun ke

puar turun abu bakar turun lagi ke suar turun lagi abu bakar turun lagi Mahmud baru

turun ke saya, saya anak ketiga dari delapan bersaudara keluarga besar. Dikampung

itu kebetulan ayah saya adalah seorang guru, sebagai guru agama serta guru mengaji

dikampung, dirumah saya itu laki-laki yang mendominasi sampai 80% atau delapan

orang perempuan hanya 20% atau hanya dua orang, jadi perjuangan seorang ibu

sungguh berat dirumah, dan fisik mereka itu kecil-kecil, jadi kami dirumah diberi

tugas oleh orang tua terutama oleh ibu kami untuk membantu tugas-tugas beliau

dirumah sekaligus mendorong dan membantu tugas-tugas orang tua dalam pengajian.

Biasa kalau dikampung itu setiap jam empat sore sudah kumpul bahkan sampai

ratusan orang untuk mengaji, mulai dari membaca Iqra’ bagi anak-anak yang baru

Page 106: PEMIKIRAN DAN KIPRAH DAKWAH USTADZ FADHLAN AL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34169/1/AHMAD... · Dan yang terakhir, kegiatan dakwah melalui ... contoh, atau

2

belajar mengenal huruf hijaiyah. Karena satu-satunya pada saat itu guru dikampung

yang tidak memungut biaya apapun untuk mengaji. Ada juga guru mengaji yang lain,

tapi biasanya setelah mengaji itu mereka diwajibkan memberikan hasil pertanian atau

upeti kepada sang guru, hal itu dianggap sebagai mahar untuk guru mengaji dari

muridnya, bahasa disana itu “penyirah” yang artinya tuan guru yang diberikan mahar

itu. Sedangkan dikampung itu yang tidak memberlakukan hal itu hanya ayah saya

saja. Ayah saya meninggal sejak saya sekolah SMP kelas 2, sedangkan ibu ketika

saya sudah menjadi seorang pendakwah seperti ini, baru sekitar 3 tahun yang lalu

pada tahun 2012, kebetulan ibu meninggal ketika saya dalam perjalanan pulang dari

Turki pada waktu itu. Orang tua saya dimakamkan semuanya dikampung halaman di

Fak-fak.

2. Latar belakang pendidikan Ustadz?

Saya bersekolah SD di SDN Patipi, kemudian melanjutkan di SMPN Kokas yang

jaraknya dengan mendayun 2 hari 2 malam untuk sampai di sana, kemudian

melanjutkan ke SMAN Fak-fak, walaupun saya berlatar belakang negeri tapi

pendidikan agama sudah ditanamkan dirumah. Kemudian setelah lulus SMA saya

mencoba melanjutkan sekolah ke Makassar, dengan kondisi anak kampung yang

belum mengerti kondisi di luar. Sekitar tahun 1978 itu kami berfikiran jika memiliki

rambut yang tinggi keribo itu hebat, tapi ternyata pemikiran itu salah informasi,

karena kami mendapatkan informasi itu dari kampung seperti itu. Setelah pergi ke

Makassar dan bertemu orang-orang Bugis di pelabuhan, saya menyapa mereka

dengan sapaan “Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh” tapi tidak ada yang

mau membalas salam saya waktu itu, sebab mereka yang berfikir masa orang Islam

Page 107: PEMIKIRAN DAN KIPRAH DAKWAH USTADZ FADHLAN AL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34169/1/AHMAD... · Dan yang terakhir, kegiatan dakwah melalui ... contoh, atau

3

rambutnya seperti ini pada saat itu. Kemudian saya juga setiap sholat shubuh di

Masjid selalu diawasi oleh pengurus Masjid. Hingga sampai pada saat kuliah pun

teman-teman kampus saya beranggapan saya bukan orang muslim karena gaya

rambut tadi dan memang pada saat itu kulit saya berwarna hitam pekat dan memang

belum terkena sabun, jadi memang benar-benar orang asli Papua yang datang.

Sebelum hijrah ke Makassar pun saya sudah ikut berdakwah dengan orang tua dari

kampung ke kampung di daerah Fak-fak. Kampung kami itu terdapat yang namanya

petuanan yaitu tempat kerajaan Patipi yang membawahi 15 kampung dari lima ribu

Kepala Keluarga dibawah pimpinan raja disana. Ayah saya juga kebetulan sebagai

kepala kampung atau yang biasa disebut sebagai orang berdarah biru disana. Dan kita

membantu orang tua melakukan aktifitas berdakwah, membantu ibu dan semuanya.

Yang membuat saya heran ketika saya pergi ke Makassar itu bertemu dengan orang

Bugis yang ganteng-ganteng dan cantik-cantik serta gagah namun berfikiran bahwa

di Irian itu tidak ada orang Islamnya. Pada waktu itu saya kuliah mengambil jurusan

ekonomi, dan pada saat itu yang membuat saya paling terpukul karena pada saat mata

kuliah agama Islam itu sempat diusir karena berwarna kulit paling hitam legam dan

beda dari mahasiswa yang lainnya yang putih-putih dan gagah. Akhirnya saya

memberanikan diri untuk bertanya sebelum meninggalkan mata kuliah agama Islam

itu dengan pertanyaan “apakah agama Islam itu hanya untuk orang arab dan orang-

orang bugis saja? bukankah agama Islam itu agama yang rahmatan lil alamin?

kemudian siapakah sahabat nabi yang berkulit hitam berambut keriting yang

mempunyai suara merdu? dan pada saat itu juga sebelum saya pergi meninggalkan

ruangan, saya meminta izin kepada dosennya untuk menyuruh seisi ruangan ini atau

Page 108: PEMIKIRAN DAN KIPRAH DAKWAH USTADZ FADHLAN AL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34169/1/AHMAD... · Dan yang terakhir, kegiatan dakwah melalui ... contoh, atau

4

mahasiswa yang lainnya untuk membaca Alqur’an, karena saya ingin mendengar

bacaan dari teman-teman saya yang gagah dan ganteng-ganteng ini. Dan itu adalah

yang menjadi modal saya, karena dari 47 mahasiswa yang hadir diruangan itu hanya

ada tujuh orang saja yang bisa dan fasih membaca Alqur’annya termasuk saya, itu

yang menjadi modal saya mulai berceramah didalam kelas itu. Saya pun mendapat

kesempatan memberi nasihat kepada semua teman yang ada di kelas, yang tadi ingin

mengusir saya. Selama dua jam saya memberi nasihat, sampai mata kuliah agama

pada hari itu selesai. Dosen saya pun langsung menyatakan saya lulus dengan nilai A

di hari pertama masuk kelas agama. Karena, sang dosen puas dengan nasihat saya

yang menyatakan jangan merasa bangga hanya karena perbedaan warna kulit atau

lainnya, terbukti seorang Fadhlan mampu membaca Alqur’an dengan baik dan benar.

Akhirnya kami menjadi keluarga, menjadi teman, menjadi sahabat dengan orang-

orang yang beranggapan saya bukan orang Islam. Lulus sebagai sarjana ekonomi saya

tidak ingin menjadi seorang ekonom, saya berkeinginan untuk membangun peradaban

orang-orang Papua. Saya tidak setuju kalau orang-orang pedalaman Papua dibiarkan

tidak berpendidikan, telanjang, mandi hanya tiga bulan sekali dengan lemak babi,

serta tidur bersama babi pula. Semua penghinaan itu hanya karena alasan budaya dan

pariwisata. ”Itu sama saja dengan pembunuhan hak asasi manusia”. Kemudian kami

berfikir bahwa kesalahan pemikiran orang-orang bugis tadi tentang kami warga Papua

itu bukan karena kesalahan orang-orang bugis itu sendiri, tetapi karena opini orang

bugis dan orang-orang seluruh Indonesia ini yang sudah keliru beranggapan bahwa di

Papua itu tidak ada orang Islamnya. Padahal dari catatan-catatan sejarah agama-

agama di Papua itu bahwa agama Islam adalah agama yang paling tertua dan paling

Page 109: PEMIKIRAN DAN KIPRAH DAKWAH USTADZ FADHLAN AL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34169/1/AHMAD... · Dan yang terakhir, kegiatan dakwah melalui ... contoh, atau

5

pertama di Papua. Pada tanggal 17 Juli 1214 Masehi sultan Iskandar Syah (Samudra

Pasai), sekitar abad ketujuh Islam masuk dan subhanallah abad ke-12 sudah bisa

berdakwah. Dan salah satu tempat berdakwahnya adalah Irian yang dahulu namanya

bukan Papua tapi “Nu Waar” yang berarti cahaya. Istilah nama inilah yang sudah

dihilangkan oleh bangsa Portugis yang kemudian diganti dengan nama Papua. Dan

nama itu menurut kami dan orang-orang tua terdahulu nama yang kurang bahkan

tidak baik, karena mempunyai konotasi hitam, keriting, perampok, pemerkosa dan

suka makan orang. Jadi orientasi pertama portugis adalah ingin memisahkan Papua

dengan Maluku, Jawa, Sulawesi serta pulau-pulau lainnya di Indonesia, dan ingin

menjadikan Irian itu sebagai negara sendiri. Dengan opini bahwa pulau Indonesia

yang lainnya itu adalah malaynisia atau melayu sedangkan Papua bukan, padahal

tidak seperti itu kebenarannya. Kemudian saya berfikir bahwa opini ini harus dirubah,

maka dari itu saya memutuskan untuk berdakwah. Karena saya merasa Islam ini akan

terancam khususnya di Papua. Memang sudah banyak juga orang-orang Papua yang

belajar di luar pulau Papua, tapi kebanyakan hanya untuk kepentingan pribadi, dan

hal ini menurut saya tidak bisa kalau saya yang tidak merubah opininya dengan cara

berdakwah. Dengan strategi dakwah yang Allah ridhai, Alhamdulillah bisa

berdakwah sampai saat ini. Sehingga banyak teman-teman yang mengatakan bahwa

saya adalah mahasiswa ekonomi yang sesat karena ujungnya menjadi seorang

pendakwah namun bisa juga ekonomi.

Page 110: PEMIKIRAN DAN KIPRAH DAKWAH USTADZ FADHLAN AL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34169/1/AHMAD... · Dan yang terakhir, kegiatan dakwah melalui ... contoh, atau

6

3. Bagaimanakah didikan agama dalam keluarga Ustadz dan pelajaran apa yang masih

membekas sampai saat ini?

Ayah saya itu bisa dibilang kurang tegas, tapi malah ibu yang paling tegas. Jadi setiap

hari itu ibu saya setengah jam sebelum shubuh itu bangun, dan saya mengira bahwa

beliau itu sudah melaksanakan qiyamul lail terlebih dahulu. Jadi sekitar jam setengah

empat itu kami sudah dibangunkan, kemudian mandi dan mengaji dahulu sampai

adzan shubuh kemudian kami disuruh ke masjid, kemudian pulang membaca

Alqur’an lagi lalu sarapan dan pergi ke sekolah. Dan hal itu yang sampai saat ini

membuat saya menyadari bahwa perjuangan dan tugas seorang ibu itu sangat berat,

dan kalau ayah saya itu memliki kedisiplinan terutama disiplin waktunya. Yang

paling utama itu waktu sholat dan waktu sekolah yang apabila telat kami mendapat

hukuman dari ayah.

4. Pengalaman organisasi apa saja yang pernah Ustadz ikuti?

Saya pernah menjadi ketua pencinta mushola dan masjid se Indonesia, jadi bagaimana

menggerakkan mahasisiwa untuk mencintai mushala dan masjid. Kemudian pernah

aktif di Himpunan Mahasiswa Islam (HMI), dimana sempat membuat tranning di

sekitar Makassar, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Utara, Maluku dan sampai ke Irian

juga. Kemudian saya juga pernah menjadi pengurus remaja masjid raya Makassar.

Selain menjadi pengurus masjid saya juga pernah menjadi ketua di forum

pemberantasan kemiskinan yang pada saat itu kami semangat berkumpul untuk

mengumpulkan uang untuk orang-orang miskin. Dan dari semangat-semangat itu saya

pernah juga menjadi sekretaris angkatan muda 45, bagaimana disini kami selain

mencintai Indonesia namun mencintai Islam juga, jangan sampai mencintai Indonesia

Page 111: PEMIKIRAN DAN KIPRAH DAKWAH USTADZ FADHLAN AL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34169/1/AHMAD... · Dan yang terakhir, kegiatan dakwah melalui ... contoh, atau

7

tapi malah melupakan Islam yang hal itu menjadi salah kaprah. Karena visi misi saat

itu adalah bahwa tidak ada di pembukaan pancasila 45 itu selain kata “ketuhanan

yang maha esa” yang berorientasikan bahwa bangsa Indonesia itu adalah bangsa yang

bertauhid, bangsa yang berakidah yang meyakini bahwa Allah itu esa, Allah itu ahad,

Allah itu tunggal, sehingga orang yang mengatakan Allah itu esa adalah orang yang

berbadil dan beradab, punya tuhan yang esa yang bagaimana menjadi manusia yang

beradab serta mengumpulkan orang-orang dari versi yang berbeda-beda namun bisa

menghantarkan mereka kepada kebaikan, dimana kebaikan itu membuat mereka

menjadi kuat, baik itu dari segi ukhuwah. Adapun ukhuwah pada saat itu kita galang

adalah ukhuwah wathoniah yang mengharuskan kita untuk menjadi orang yang

bermanfaat bagi orang lain dengan harapan nanti dapat tampil menjadi pemimpin

ditengah-tengah masyarakat, kapanpun dia harus menjadi pemimpin yang penuh

dengan hikmah, pemimpin yang betul-betul menjadi wakil dengan benar. Sehingga

nanti bisa menciptakan keadilan, menciptakan suasana kesosialan yang baik. Itulah

visi misi kami pada saat itu. Saat itu saya kuliah sekitar tiga tahun setengah,

kemudian saya pulang ke Irian dan kemudian Alhamdulillah menjadi pendakwah

sampai saat ini.

5. Apa pemikiran Ustadz mengenai dakwah?

Konsep dakwah sudah jelas didalam Alqur’an di surat 16 (An-nahl) ayat 125, metode

dakwah kita harus mengikuti itu dengan mengajak, memberi tahu orang untuk masuk

kedalam agama Allah melalui cara-cara yang baik bukan dengan cara yang memaksa,

karena dalam Islam tidak ada paksaan. Dan dalam Islam sendiri jelas terdapat aturan

yang tidak memaksa, tinggal bagaimana kita menyampaikan metode itu dengan arif,

Page 112: PEMIKIRAN DAN KIPRAH DAKWAH USTADZ FADHLAN AL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34169/1/AHMAD... · Dan yang terakhir, kegiatan dakwah melalui ... contoh, atau

8

bijaksana, penuh dengan hikmah, yang sama halnya dengan jika kita sedang berdebat,

dengan hal itu kita tidak mengharapkan apa-apa kecuali mengembalikan mereka

semua (orang yang berdebat dengan kita) kepada Allah karena pasti mereka juga

berlandaskan hukum Allah dan sunnah-sunnah Rasulullah SAW. Sehingga begitu kita

mengajak itu tidak ada masalah. Dan dalam dakwah menjadi seorang da’i itu

konsekuensinya harus dihukum oleh manusia yang tidak mengerti, seperti dilempari,

di caci maki, difitnah, diusir, dipanah, ditombak, dipenjara, bahkan sampai dibunuh

pun itu adalah konsekuensi menjadi seorang da’i. Hal itulah yang membuat saya

merasa bahwa berdakwah itu adalah pekerjaan yang paling bergengsi. Da’i harus

mempunyai niat yang baik dan tulus ketika berdakwah. Dalam penyampaiannya,

dakwah harus dengan cara yang sopan dan penuh kesantunan, karena inti sasaran

dakwah harus mengenai hati, dan cara untuk sampai ke hati seseorang itu, harus

melalui cara-cara yang lembut, yakni melalui perkataan yang lembut dan memberikan

contoh yang santun agar dakwah itu sampai kepada orang lain.

6. Apa hukum berdakwah menurut Ustadz?

Wajib untuk semua orang, bahkan bukan hanya orang-orang Islam saja, karena dalam

pengaturan Islam ini berlaku untuk semua orang agar memberitahu kepada seluruh

penduduk alam jagat raya ini bahwa kita punya Allah, kita harus beribadah kepada

Allah. Itulah tugas kita sebagai seorang da’i untuk menyampaikan, dan hal ini bersifat

universal. Dan seluruh masyarakat muslim dunia khususnya kita masyarakat muslim

Indonesia jangan hanya beranggapan bahwa yang bisa berdakwah itu hanya dari

lulusan pesantren, IAIN, UIN, dari sekolah agama lainnya atau institut agama saja,

tapi semua orang boleh dan bisa berdakwah, berdakwah itu tanggung jawab semua

Page 113: PEMIKIRAN DAN KIPRAH DAKWAH USTADZ FADHLAN AL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34169/1/AHMAD... · Dan yang terakhir, kegiatan dakwah melalui ... contoh, atau

9

orang. Contohlah Nabi, beliau bukan seorang insinyur bukan pula seorang professor

agama.

7. Apa definisi da’i menurut Ustadz?

Seorang pendakwah atau da’i merupakan sosok terpenting dalam dakwah, bahkan

bisa dikatakan merupakan peran paling penting dalam berlangsungnya kegiatan

dakwah. Da’i adalah seseorang yang telah mendapatkan amanah dari Allah SWT

untuk memberikan petunjuk kepada orang lain ke jalan yang lurus. Dapat diibaratlkan

bahwa seorang da’i itu adalah seorang supir yang mengetahui arah jalan, dan seorang

pendengarnya itu adalah penumpang, jadi seorang da’i itu akan menuntun serta

menunjukan tujuan dan arahnya yang benar, yakni untuk sampai kepada jalannya

Allah SWT. Dari kedudukannya yang sangat penting di tengah masyarakat, seseorang

da’i harus mampu menciptakan jalinan komunikasi yang erat antara dirinya dengan

masyarakat. Ia harus mampu bertindak dan bertingkah laku yang semestinya

dilakukan oleh seorang pemimpin. Ia harus mampu berbicara dengan masyarakatnya

dengan bahasa yang mudah dimengerti oleh pendengarnya. Oleh karena itu, seorang

da’i juga harus mengetahui dengan pasti tentang latar belakang dan kondisi

masyarakat yang dihadapinya. Yang pertama adalah cara menyampaikan pesan

dakwahnya, karena jika seorang da’i ingin menyampaikan pesan dakwah, benar-benar

mengajak pendengar atau yang didakwahi itu mereka akan mengerti. Ketika

pendengar sudah meresapi apa yang didakwahi ke dalam fikiran dan hatinya, pasti

mereka akan mengubah dirinya untuk lebih baik, konsepnya sesuai dengan metode

dakwahnya. Sehebat apapun metode dakwah ini, jika hanya menjadi lelucon maka

hidayah tidak akan masuk. Yang kedua jika seorang pendakwah atau da’i menentukan

Page 114: PEMIKIRAN DAN KIPRAH DAKWAH USTADZ FADHLAN AL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34169/1/AHMAD... · Dan yang terakhir, kegiatan dakwah melalui ... contoh, atau

10

tarif dakwahnya, maka tidak akan pernah sampai pesan dakwahnya kepada

pendengar. Jadi niatnya tersebut harus bebas dan tidak mengharapkan apa-apa, yang

diharapkan hanya pendengar atau mad’unya itu dapat patuh, tata serta tunduk kepada

Allah SWT. Kalau pendengarnya sesama muslim juga, maka akan semakin

meningkat kualitas keimanan serta ibadahnya kepada Allah, dan jika pendengarnya

orang-orang selain Islam maka mereka akan mulai tertarik dan ingin mengetahui apa

itu Islam, dan apabila mereka semakin terus menerus ingin mengetahui dan menggali

tentang Islam, maka insya Allah hidayahNya akan masuk kepada mereka.

8. Apa definisi mad’u menurut Ustadz ?

Yang pertama adalah pesan dakwah itu yang terpenting memiliki syarat hukum

dakwah, karena kalau ada orang menyampaikan pesan dakwah itu benar-benar

mengajak pendengar atau yang didakwahi itu mereka mengerti, maka ketika

pendengar ini sudah meresapi apa yang didakwahi kedalam fikiran dan hatinya pasti

mereka akan merubah dirinya untuk lebih baik, konsepnya itu tadi sesuai metode

dakwahnya, saya berpandangan bahwa mad’u itu adalah seorang pendengar atau

masyarakat yang ingin mendengarkan tausiyah agama, ingin dibimbing, ingin

mendapatkan pelajaran dan ingin diarahkan ke arah yang lebih baik. Adapun seorang

pendengar atau mad’u tidak harus dikaitkan hanya kepada umat Islam saja, kepada

selain umat Islam pun dapat dikatakan seorang mad’u. karena seoarang da’i juga

diamanahkan oleh Allah untuk menunjukan jalan yang benar kepada mereka, serta

mengembalikan mereka kepada fitrahnya. Dan sehebat apapun metode dakwah ini,

jika hanya menjadi lelucon maka hidayah tidak akan masuk. Dan yang kedua jika

seorang pendakwah atau da’i itu menentukan tarif dakwahnya maka tidak akan

Page 115: PEMIKIRAN DAN KIPRAH DAKWAH USTADZ FADHLAN AL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34169/1/AHMAD... · Dan yang terakhir, kegiatan dakwah melalui ... contoh, atau

11

pernah sampai pesan dakwahnya kepada pendengar (mad’u). Jadi niatnya bebas dan

tidak mengharapkan apa-apa, yang diharapkan hanya pendengar atau mad’unya itu

dapat patuh, tata serta tunduk kepada Allah SWT. Kalau pendengarnya itu muslim

juga, maka akan semakin meningkat kualitas keimanan serta ibadahnya kepada Allah,

dan jika pendengarnya orang-orang selain Islam maka mereka akan mulai tertarik dan

ingin mengetahui apa itu Islam, dan apabila mereka semakin terus menerus ingin

mengetahui dan menggali tentang Islam, maka insya Allah hidayah Allah akan masuk

kepada mereka.

9. Mad’u atau pendengar seperti apa yang sering Ustadz hadapi ketika berdakwah?

Konsep saya pada waktu itu khusus untuk masyarakat pedalaman terutama di Papua,

berkenaan langsung dengan konsep Bil Hal saya. Dimana niatan saya itu merubah

orang untuk mengenal Allah itu bukan karena uang, karena saya berpandangan bahwa

kita harus merubah orang dengan cara Bil Hal, dan cara Bil Hal itu tidak harus

dengan uang tetapi dengan menggunakan contoh atau akhlak yang baik ketika

terapkan dipedalaman sana. Sehingga ketika saya mengajarkan kepada mereka

tentang bagaimana menggunakan sabun, saya harus mandi terlebih dahulu, waktu itu

saya berdiri ditengah-tengah mereka kemudian saya mengajarkan bagaimana

menggunakan sabun, lalu saya mengajarkan bagaimana Thoharoh menggunakan

tanah liat, kemudian mengajarkan bagaimana cara menggunakan air dan nanti mereka

akan mengikuti, itu untuk orang-orang yang belum Islam. Awalnya mereka itu mandi

dengan minyak atau lemak-lemak babi, namun setelah kita mengajarkannya

menggunakan sabun mereka merasa menggunakan sabun itu lebih segar dan wangi,

bahkan ada yang sampai enam hari menggunakan sabun itu tidak sampai dibilas,

Page 116: PEMIKIRAN DAN KIPRAH DAKWAH USTADZ FADHLAN AL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34169/1/AHMAD... · Dan yang terakhir, kegiatan dakwah melalui ... contoh, atau

12

karena merasa wanginya dan segarnya itu jauh melebihi daripada menggunakan

lemak atau minyak babi, dan setelah hari ketujuhnya itu mereka pulang dari berkebun

kemudian turun hujan sehingga sabun dan shampoo yang menempel ditubuhnya

selama enam hari yang belum dibilas itu terbilas sendiri oleh air hujan. Hari-hari

berikutnya selalu diikuti tata cara mandi seperti itu dan mereka merasa ini adalah

kebaikan maka setelah itu mereka mengikuti kami untuk mengucapkan dua kalimat

syahadat, mereka juga tidak sendirian tetapi mengajak seluruh warga kampungnya

untuk masuk Islam, kebetulan yang kami ajarkan tentang mandi itu adalah kepala

sukunya. Pada saat itu pula saya terharu, air mata saya menetes menyaksikan mereka

mengucapkan dua kalimat syahadat. Mereka pun menganggap dari mandi itu bahwa

memulai sebuah agama Islam harus dimulai dengan kebersihan dan kesucian terlebih

dahulu. Yang kedua itu saya mendatangi rumah-rumah mereka di kampung-kampung

pedalaman dengan memberikan bantuan apa saja yang dibutuhkan oleh orang-orang

di kampung pedalaman terutama soal makanan. Saya mendatanginya satu-satu dan

menyapa mereka dengan sapaan “selamat pagi” lalu mereka membalasnya langsung

saya pergi kedapurnya dan memberikan bantuan berupa makanan dan sembako-

sembako lainnya untuk mereka, dari pintu satu ke pintu lainnya saya datangi, kalau

ada seratus rumah maka seratus rumah itu harus saya datangi semuanya. Jika saya

membagikannya ditengah-tengah lapangan atau saya kumpulkan mereka disuatu

tempat, maka ketika dibagikannya itu ada yang bungkusannya keliatan besar dan ada

yang keliatannya kecil nanti jadi malah saling iri atau kecemburuan sosial satu sama

lainnya. Dan dengan cara seperti itu awalnya, jadi nanti ketika hari-hari berikutnya

saya mengadakan acara mereka akan datang dengan sendirinya keacara tanpa

Page 117: PEMIKIRAN DAN KIPRAH DAKWAH USTADZ FADHLAN AL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34169/1/AHMAD... · Dan yang terakhir, kegiatan dakwah melalui ... contoh, atau

13

diundang, karena mereka merasa tertarik. Dalam acara tersebut saya memberikan

contoh dan pengajaran bagaimana itu menjadi orang Islam dan mereka melihatnya,

ketika itu kami juga melakukan sholat ditengah-tengah mereka lalu mereka

menonton, bahkan sampai ada yang mengelilingi kami ketika kami sholat. Kemudian

mereka meminta penjelasan kepada kami apa yang kami lakukan perihal sholat tadi,

lalu saya menjelaskan bahwa kami ini orang Islam, dalam agama kami diperintahkan

oleh Allah bahwa dalam satu hari ada lima waktu yang sudah ditentukan untuk

menghadapNya. Lalu mereka bertanya kenapa berdiri kemudian mulut berbicara

dengan tangan mengangkat keatas? kami menjelaskan bahwa kami mengangkat

tangan itu untuk menyerahkan semuanya, baik itu jiwa, raga serta kehidupan alam

muka bumi kepada tuhan yaitu Allah, kami membicarakan kepada mereka bahwa

Allah itu maha besar, diri ini sangat kecil sehingga kami malu dan menutup dada

dengan tangan kiri serta tangan kanan menutupi tangan kiri karena malu kepada

Allah, tinggal bagaimana Allah akan menghukum kami atau akan memberikan kami

hadiah itu terserah Allah karena kami sudah menyerahkan semua kepadaNya.

Kemudian mereka bertanya kenapa badan berbungkuk seperti itu? kami menjelaskan

kenapa kami bungkuk badan itu supaya kami bisa melihat bahwa dibawah itu ada

tanah, pasir, batu, hewan, tumbuhan, dan semua ini adalah pemberian Allah kepada

manusia maka harus dilindungi dan dijaga karena akan ada manusia-manusia lagi

setelah kita dimasa depan. Lalu mereka bertanya lagi kenapa tunduk dan mencium

tanah? kami menjelaskan bahwa kami menunduk dan mencium tanah bahwa kami

menangis dan menyesali atas kejahatan, dosa, maksiat, sombong dan angkuh. Kenapa

kami bisa menunduk dan mencium tanah seperti itu? karena kami nanti pasti akan

Page 118: PEMIKIRAN DAN KIPRAH DAKWAH USTADZ FADHLAN AL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34169/1/AHMAD... · Dan yang terakhir, kegiatan dakwah melalui ... contoh, atau

14

mati dan kulit, daging, darah dan tulang nanti akan dilebur dengan tanah, maka

sebelum kami dilebur nanti dengan tanah kami menyatukan telapak tangan, kepala,

lutut dan kami seraya menangis akan menghadap Allah yang maha kuasa. Lalu

mereka bertanya lagi kenapa setelah itu menghadap kanan dan menghadap kiri? kami

menjawab, bahwa ketika kami menghadap ke kanan itu kami ditugaskan untuk

mengajarkan orang-orang bagaimana cara mandi dan menutup aurat, lalu ketika

menghadap ke kiri harus melihat bahwa jika masih ada teman-teman kami yang

belum mengetahui Islam baik itu mengenal Allah dan RasulNya kami harus hadir

untuk memperkenalkanNya kepada mereka, jadi penjelasan-penjelasannya seperti itu

kepada mereka. Alhamdulillah bisa dalam sewaktu 50 orang, bisa 1000 orang, bahkan

bisa sampai 3000 orang yang bersyahadat disekitaran wilayah-wilayah di Papua. Saya

tidak berhak mengislamkan orang, yang mengislamkan hanyalah Allah SWT, saya

hanyalah perantara saja.

10. Materi dakwah apa saja yang biasanya ustadz sampaikan ketika berdakwah?

Materi dakwah adalah hal yang penting juga ketika berdakwah, karena materi dakwah

itu berupa pesan yang akan disampaikan kepada orang lain. Maka ketika membuat

materi dakwah harus yang bisa dimengerti dan dipahami oleh pendengar. Materi

dakwah harus berlandaskan Alqur’an dan As-sunnah, yaitu yang meliputi masalah

ibadah, aqidah, serta dalam berakhlak sosial, seperti dalam bertoleransi agama, karena

mengingat manusia adalah makhluk sosial yang tidak mungkin terlepas dari

pergaulan sesama manusia yang berbeda agama. Saya tidak pernah berdakwah

dengan melucu, tidak pernah berdakwah dengan dengan leluconan atau guyonan,

karena menurut saya hal itu tidak ada nilainya. Saya tampil berdakwah itu ingin

Page 119: PEMIKIRAN DAN KIPRAH DAKWAH USTADZ FADHLAN AL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34169/1/AHMAD... · Dan yang terakhir, kegiatan dakwah melalui ... contoh, atau

15

menyampaikan bahwa yang saya sampaikan itu sampai dan benar kepada orang, lebih

bagus lagi kalau sampai tersinggung orang-orang tersebut, karena kalau sampai

tersinggung itu berarti pesan kita sampai kepada mereka. Sehingga berdakwah itu

tidak harus memiliki ilmu yang banyak, spirit dakwahnya adalah “sampaikanlah

walaupun hanya satu ayat” namun bisa menjadi manfaat, dan itulah dakwah. Kenapa

? karena seorang kita memberi tahu orang lain bahwa Allah itu siapa, dan orang itu

mengetahui bahwa Allah itu benar-benar Allahu ahad, Allahussomad, lam yalid

walam yulad, maka orang itu adalah orang-orang yang super hebat karena sudah

memperkenalkan Allah kepada orang lainnya.

11. Apa tujuan dakwah menurut Ustadz?

Tujuan dakwah adalah mengajak sebanyak-banyaknya orang untuk memuji Allah

serta taat dan tunduk hanya kepadaNya. Kita malu sama pohon yang selalu bertasbih

kepada Allah, malu sama langit yang selalu bertasbih kepada Allah, juga malu sama

hewan dan binatang yang juga selalu bertasbih kepada Allah SWT, tetapi kenapa kita

sebagai manusia sebagai makhluk yang paling sempurnanya tidak. Kita seharusnya

malu ketika membaca surat Assyamsi yang semuanya makhluk dimuka bumi itu

selalu tunduk dan bertasbih serta berdzikir mengingat Allah, semua itu karena mereka

semua taat kepada Allah. Tugas kita adalah mengajak manusia menuju jalan

kesucian, mengantar manusia kepada kesucian, maka beruntunglah orang-orang yang

bisa mengantarkan jalan itu, itulah tugas kita untuk mensucikan diri orang lain.

Sesungguhnya semuanya itu sudah ada fitrah atau kesuciannya, yang orang Islam

sudah ada fitrahnya, kemudian yang bukan orang Islam pun juga sudah ada fitrahnya

sejak dikandungan, tetapi orang tua merekalah yang membuat mereka menjadi bangsa

Page 120: PEMIKIRAN DAN KIPRAH DAKWAH USTADZ FADHLAN AL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34169/1/AHMAD... · Dan yang terakhir, kegiatan dakwah melalui ... contoh, atau

16

majusi, hindu, budha, kafir, dan tugas kita itu adalah mengembalikan mereka kepada

ketaqwaan dan jalan kesucian atau kepada fitrahnya mereka. Sehebat apapun

orangnya ketika mereka mendengarkan suara adzan, simak dan berhentilah

melakukan aktifitas untuk mendengarkan adzan sebentar, karena saya yakin jika

orang-orang Islam semuanya seperti ini maka inspirasi dan panggilan dari adzan ini

akan masuk dan teresapi dalam hatinya sehingga akan langsung menyambut seruan

itu untuk melakukan sholat berjamaah. Begitu juga dengan sasaran dakwah, saya

berdakwah secara merata kepada seluruh kalangan masyarakat di Indonesia.

Berdakwah kepada berbagai macam pemahaman dan ideologi yang berbeda-beda.

Serta sasarannya juga kepada masyarakat pedalaman, khususnya masyarakat di

pedalaman Papua agar mereka semua dapat hidup menjadi pribadi yang lebih baik

dan berpendidikan. Membawa mereka kembali kepada fitrah dan kesuciannya, yaitu

kembali kepada agama Allah SWT.

12. Metode dakwah menurut Ustadz?

Penggunaan Metode merupakan salah satu faktor dalam menentukan kesuksesan

dakwah saya membaginya ke dalam bentuk-bentuk metode dakwah berdasarkan

aktivitas dan metode dakwah berdasarkan pendekatan mad’u. metode dakwah

berdasarkan aktivitasnya terdiri dari tiga metode, yaitu metode dakwah Bil Lisan, Bil

Hal, Bil Kitabah/Bil Qalam. Metode Dakwah Bil Lisan ini merupakan metode

dakwah yang menggunakan lisan atau ucapan, seperti halnya bertkhutbah atau

berceramah. Metode ini sering saya sampaikan saat berdakwah dari satu tempat ke

tempat lainnya. Bil Lisan ini adalah metode yang efektif untuk berdakwah, karena

dengan metode ini, saya bisa bertatap muka dan berkomunikasi langsung dengan para

Page 121: PEMIKIRAN DAN KIPRAH DAKWAH USTADZ FADHLAN AL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34169/1/AHMAD... · Dan yang terakhir, kegiatan dakwah melalui ... contoh, atau

17

mad’u atau pendengarnya. Metode Bil Hal ini merupakan metode dakwah yang

mencerminkan secara langsung apakah perbuatan seorang pendakwah atau da’i itu

sesuai dengan apa yang telah dikatakannya. Metode ini adalah bentuk perbuatan nyata

dari seorang da’i. Artinya, bahwa ketika seorang da’i mengajak mad’unya untuk

berbuat kebaikan kepada orang lain, maka ia juga harus berbuat baik, ketika seorang

da’i menyeru untuk menjaga kebersihan, maka ia juga harus menerapkan bagaimana

cara menjaga kebersihan yang baik. Singkatnya, dakwah Bil Hal itu adalah sebuah

bentuk bukti pengaplikasian ajaran Islam yang disampaikan oleh sang da’i kepada

mad’unya. Lebih tepatnya bagaimana cara mencontohkan ajaran yang

disampaikannya itu dengan benar. Metode Bil Kitabah/Bil Qalam ini merupakan

metode yang berupa tulisan atau karya tulis. Menurut Fadhlan Al Garamatan metode

penulisan ini juga efektif bagi mad’u yang senang dan gemar membaca. Melalui

metode ini, da’i dapat mengabadikan dan menyebarluaskan pandangan-pandangan

keislamannya. Karena dengan metode penulisan ini, karya-karya serta pandangan-

pandangan ulama terdahulu bisa terjaga sampai saat ini.

Selanjutnya, yakni metode dakwah yang berdasarkan pendekatan kepada mad’u yang

terdiri dari tiga cara atau metode, yaitu metode dakwah Bil Hikmah, metode

Mau’izatul Hasanah, dan metode Mujadalah Billati Hiya Ahsan. Metode dakwah Bil

Hikmah Ketika berdakwah, menurut saya harus benar-benar mengerti dan mengetahui

bagaimana kondisi mad’u yang akan dihadapi. Mad’u mempunyai latar belakang

yang berbeda-beda, jadi harus ditangani dengan cara yang berbeda-beda juga. Dalam

berdakwah, saya selalu berusaha memberikan tausiyah dengan kata-kata yang baik,

lembut, dan sopan tetapi meyakinkan mad’unya. Artinya, ketika berdakwah saya

Page 122: PEMIKIRAN DAN KIPRAH DAKWAH USTADZ FADHLAN AL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34169/1/AHMAD... · Dan yang terakhir, kegiatan dakwah melalui ... contoh, atau

18

harus berbicara dengan tegas dan berusaha meyakinkan mad’unya, bahwa yang

disampaikannya itu benar-benar terdapat dalam Alqur’an dan Assunnah atau hadits.

Namun dalam hal ini saya tidak menerapkan unsur memaksa, saya mengembalikan

semuanya kepada Allah. Metode Dakwah Mau’izatul Hasanah, Metode ini

menerapkan bagaimana cara memberikan nasehat-nasehat yang baik dan dapat

diterima oleh akal. Terkadang saya selalu memberikan nasehat-nasehat diserta dengan

pengalaman-pengalaman pribadi saya, sehingga mad’unya akan lebih memahami dan

mengerti karena diserta kisah yang nyata. Pepatah mengatakan bahwa pengalaman

adalah guru yang terbaik, jadi tidak ada salahnya belajar dari pegalaman diri sendiri

dan pengalaman dari orang lain, asalkan hal itu membawa dampak yang positif untuk

perubahan yang lebih baik. Dalam dakwah, saya selalu berusaha untuk tidak

memaksa mad’u yang non muslim untuk masuk Islam. Serta selalu berusaha memilih

kata-kata yang tepat dan mudah agar pesan yang disampaikan dapat diterima oleh

mad’u dengan baik. Metode Dakwah Mujadalah Billati Hiya Ahsan, Adapun dakwah

yang dilakukan saya tidak hanya sebatas dari tempat satu ke tempat lainnya saja,

melainkan saya juga melibatkan mad’u dengan cara memberikan kesempatan untuk

bertanya atas materi dakwah yang disampaikannya yang belum dimengerti oleh

mad’u. Dengan adanya forum tanya jawab ini diharapkan baik saya maupun mad’u

sama-sama bisa saling terselesaikan apa yang diinginkan dan dimaksudkan.

Sama halnya ketika berdiskusi, berdialog ataupun berdebat. Saya tidak memposisikan

diri saya yang paling benar, saya menganggap hal itu merupakan ajang bertukar

fikiran dan mengatakan bahwa orang yang berdebat dengannya juga pasti memiliki

dasar hukum-hukumnya sendiri dari Al-Qur’an dan Assunnah.

Page 123: PEMIKIRAN DAN KIPRAH DAKWAH USTADZ FADHLAN AL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34169/1/AHMAD... · Dan yang terakhir, kegiatan dakwah melalui ... contoh, atau

19

13. Apakah Ustadz sudah pernah menulis atau mengarang buku yang berkaitan tentang

dakwah?

Saya pernah menulis buku dengan judul “Berada di Persimpangan Jalan”, yang

berisi tentang bagaimana banyak orang yang berfikir bahwa mereka sudah Islam,

tetapi mereka tidak menggunakan Islam yang ada pada dirinya, walaupun mereka

kaya punya jabatan tapi tidak bisa kembali kepada aturan Islamnya, yang lebih parah

ada juga dari mereka yang sudah tidak kaya, tidak punya jabatan tapi mereka tidak

kembali kepada aturan Islam, atau istilahnya sudah berada dijalan yang buntu,

padahal hidup ini cuma sekali jadi pergunakanlah dengan baik. Karena Allah sudah

mengetahui bahwa kita yang sudah dilahirkan di muka bumi ini adalah orang-orang

yang memiliki kualitas hidup yang baik dan dimatikan dalam keadaan yang baik pula,

sangat mulia kalau ia sangat bermanfaat bagi orang lain. Bermanfaat disini tidak

hanya kebaikan-kebaikan dalam hidup, tetapi bagaimana orang itu semakin dekat

dengan Allah. Kemudian yang berjudul “Kubuat Kuburanku Sendiri”, yang berisi

nilai-nilai ibadah untuk akhirat. Kemudian buku yang berjudul “Sudahkah Saya

Bertaqwa?”, yang berisi tentang kesadaran diri apakah sudah taat kepada Allah atau

belum. Kemudian berjudul “Malam Pertama Tidak Selamanya di Malam

Pengantin”, jadi kebanyakan orang berfikir bahwa yang paling indah itu dalam

rumah tangga hanya ada dimalam pertamanya saja, walaupun sudah memiliki banyak

anak tapi tetaplah setiap malam itu dijadikan malam-malam pertama, setiap hari harus

dijadikan hari kasih sayang dan tidak ada pengkhususan waktu kasih sayang agar

terciptanya rumah tangga yang SAMAWA, sekalipun istri itu sedang haid, tetapi

tetap jadikan malam itu seperti malam pertama. Mulailah kebahagiaan dari rumah

Page 124: PEMIKIRAN DAN KIPRAH DAKWAH USTADZ FADHLAN AL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34169/1/AHMAD... · Dan yang terakhir, kegiatan dakwah melalui ... contoh, atau

20

agar ketika kita keluar aura kebahagiaan itu juga akan sampai kepada orang lain, dan

itulah salah satu kunci suksesnya seorang pendakwah yang membawa kebahagiaan

untuk semua orang.

14. Bagaimanakah Ustadz menerapkan metode dakwah Bil Lisan, Bil Hal, dan Bil

Kitabah?

Dalam menerapkan metode bil lisan ini tidak hanya kita sendiri, tetapi harus

merangkul orang lain juga. Untuk apa anak-anak Irian ini mau tinggal diyayasan ini

yang tidak ada keluarganya, tetapi kita harus memberi pemahaman kepada orang tua

mereka bahwa mereka kan sudah tua siapa lagi nanti yang akan mendoakan mereka

kecuali anak-anak mereka, kalau anak-anak mereka tidak mengerti agama, tidak

mengerti Alqur’an bagaimana cara mereka mendoakannya nanti, akhirnya mereka

mengizinkan anak-anaknya untuk belajar dan mengenal Islam disini. Ada yang sudah

sampai 17 tahun, 12 tahun mereka ikut belajar disini. Ketika saya pulang ke Irian saya

mendatangi rumah anak-anak ini, saya rekam, lalu saya foto untuk memberi tahu

orang tuanya bagaimana aktifitas mereka disini. Dengan hal itu kemudian banyak

orang tua-orang tua lainnya yang juga mengirimkan anaknya untuk belajar disini.

Target kami diyayasan ini akan kami tambah lagi fasilitas dan lokal-lokal lagi untuk

menunjang sarana belajar serta hiburan tempat bermain mereka. Karena sudah banyak

para donator-donatur serta dermawan-dermawan yang akan siap membantu kami

disini. Kalau metode Bil Hal itu yang tadi tentang konsep bagaimana mengajarkan

kepada orang-orang di pedalaman tentang kebersihan, dan metode Bil Kitabah itu

yang tadi melalui hasil karya tulis.

Page 125: PEMIKIRAN DAN KIPRAH DAKWAH USTADZ FADHLAN AL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34169/1/AHMAD... · Dan yang terakhir, kegiatan dakwah melalui ... contoh, atau

21

15. Bagaimanakah perjalanan kiprah dakwah Ustadz dalam berdakwah?

Perjalanan kiprah dakwah saya itu semata-mata hanya karena Allah dan tidak

mengharapkan apa-apa kecuali ridhaNya. Saya berdakwah didaerah pedalaman pulau

Papua seperti pedalaman Wamena, Asmat, Madire, Biyak, Sorong Selatan, Fak-fak,

sampai Raja Ampat. Kemudian saya pernah dipenjara sampai 9 bulan di Jayapura,

tetapi saya malah happy dan senang, itu dikarenakan saya berdakwah mengajak orang

masuk Islam.

Pertama saya mengislamkan pendeta, tetapi karena disana (Jayapura) itu mayoritas

hukumnya dikuasai orang-orang non muslim, kami pada waktu juga belum

menguasai birokrasinya disana, walaupun tidak ada pasal atau undang-undangnya jadi

itu dimanfaatkan oleh mereka untuk dibuat-buat saya bersalah karena melakukan

dakwah itu. Namun saya tidak menganggap itu kebencian kepada mereka, saya

merasa bahwa perjuangan seorang da’i harus seperti itu, Nabi Yusuf saja bisa

melakukannya masa seorang Fadhlan tidak bisa, saya menganggap itu adalah dakwah

dan ujian seorang da’i. Waktu dipenjara itu justru saya merasa terima kasih kepada

orang yang memasukkan saya ke penjara, kenapa? karena dengan dipenjara saya

menjadi dekat dengan Allah dan melupakan urusan dunia yang lain, saya semakin

banyak berdzikir kepada Allah, hafalan saya semakin meningkat, serta khataman

Alqur’an saya semakin sempurna, dan kegiatan itu yang hanya menemani saya waktu

didalam penjara. Kemudian saya juga sempat berceramah kepada narapidana yang

lainnya. Lalu yang menangkap dan memasukkan saya ke penjara juga masuk Islam

setelah saya mendakwahinya diakhir-akhir masa tahanan saya yang sembilan bulan

itu. Ketika saya dikeluarkan, beliau marah kepada saya dan bertanya “kenapa

Page 126: PEMIKIRAN DAN KIPRAH DAKWAH USTADZ FADHLAN AL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34169/1/AHMAD... · Dan yang terakhir, kegiatan dakwah melalui ... contoh, atau

22

diruangan ini tidak ada orang lain lagi selain anda?” dan “kenapa anda tidak takut

dengan penjara?” kemudian saya menjawab “kalau abang menangkap saya abang

salah orang” karena abang akan disiksa habis-habisan oleh Allah akan dihukum

seberat-beratnya oleh Allah karena menangkap seorang pendakwah. Dan itu yang

membuat beliau terpukul dan gelisah membawa pulang saya, dan ketika pulang itu

barulah saya dakwahi beliau dan akhirnya beliau pun masuk Islam juga bersama

keluarganya, dan sejak saat itu saya tidak ditahan-tahan lagi untuk berdakwah.

Kemudian saya juga pernah ditombak dibeberapa bagian tubuh saya, pernah dipanah

juga dengan panah beracun, dan alhamdulillah orang yang menombak dan memanah

saya juga masuk Islam, kebetulan mereka semua adalah seorang kepala suku. Apakah

mereka melukai saya karena mereka hebat? bukan, itu karena mereka belum

mengetahui siapa kami pada saat itu yang datang untuk berdakwah kepada mereka.

Kami melakukan dakwah kepedalaman itu bisa sampai 12 hari, dua minggu bahkan

sampai berbulan-bulan, apakah itu merupakan masalah dan hambatan? Bukan, justru

itu adalah pekerjaan bergengsi yang kita lakukan. Setiap telapak kakimu di bumi yang

kemana pun melangkah itu akan menjadi saksi, siapa tahu dengan setiap langkah

tulus untuk berdakwah dengan mengantarkan nama Allah dan Rasulullah ini orang-

orang dipedalaman itu akan menyebut nama Allah dan akan menjadi kebaikan bagi

kita dimata Allah. Mungkin kita selama ini melakukan sholat, puasa, zakat, pergi haji

dan ibadah lainnya itu tidak sempurna dimata Allah, siapa tahu dengan kebaikan itu

akan menutup semua ketidaksempurnaan ibadah kita itu. Dan saya merasa itu

bukanlah rintangan-rintangan dalam berdakwah, justru itu menjadi kapsul-kapsul

dakwah dan sebagai penyemangat untuk kita. Semakin kita menemui rintangan-

Page 127: PEMIKIRAN DAN KIPRAH DAKWAH USTADZ FADHLAN AL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34169/1/AHMAD... · Dan yang terakhir, kegiatan dakwah melalui ... contoh, atau

23

rintangan dalam berdakwah itu yang malah menjadi kekuatan dan spirit untuk kita.

Kemudian saya berfikir bahwa orang masuk syurga itu bukan karena sholat, bukan

karena puasa, bukan karena zakat, bukan karena pergi haji, tetapi karena rahmat dari

Allah SWT. Jadi tidak menjadi jaminan bahwa orang yang ahli ibadah dipastikan

masuk syurga.

Saya pernah berdakwah sendirian untuk menuju suatu perkampungan dengan waktu

tempuh tercatat 3 bulan berjalan kaki. Namun hal itu tidak pernah menyurutkan niat

saya untuk terus berdakwah, jika ada arah melintang saya selalu kembalikan kepada

Allah SWT, dan saya selalu ingat bagaimana Rasulullah SAW berdakwah dengan

jarak ribuan kilometer serta padang tandus yang tantangannya jauh labih berat

darinya.

Pernah juga ada seorang da’i dari Surabaya yang ingin ikut berdakwah dengan saya di

tanah Papua. Awalnya da’i itu tidak menyangka akan mendapat perjalanan yang

sangat berat di Papua. Kami harus menempuh perjalanan selama 12 hari berjalan kaki

untuk menembus daerah yang akan dikunjungi. Pada hari kesepuluh, da’i dari

Surabaya sudah merasakan kelelahan bahkan ia sampai marah kepada saya, lalu saya

mengatakan “jika Anda ingin kembali silahkan kembali sendiri, saya akan tetap

meneruskan perjalanan ini dan Anda bukanlah umat Rasulullah SAW, karena hanya

bisa mengeluh, tidak ingat beratnya perjuangan Rasulullah SAW waktu pertama kali

berdakwah?”. Setelah itu saya tetap melanjutkan perjalanan dan da’i tersebut dengan

wajah menyesal kembali mengikuti saya. Setelah tiga bulan menetap di daerah

tersebut dan tidak ada seorangpun yang masuk Islam, saya mengatakan kepada da’i

dari Surabaya bahwa ini karena da’i tersebut mempunyai niat yang sudah salah

Page 128: PEMIKIRAN DAN KIPRAH DAKWAH USTADZ FADHLAN AL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34169/1/AHMAD... · Dan yang terakhir, kegiatan dakwah melalui ... contoh, atau

24

sewaktu memulai perjalanan. Kemudian da’i tersebut merasa sangat bersalah, dan ia

berniat untuk memperbaikinya. Maka saya mengusulkan da’i untuk menikahi salah

satu wanita yang ada di daerah tersebut. Kemudian da’i meminta waktu untuk

melakukan sholat istikharah terlebih dahulu. Setelah tujuh hari beristikaharah, ia pun

memberi jawaban bahwa ia mendapat petunjuk melalui cahaya putih yang ada di

mimpinya, saya menyimpulkan bahwa artinya itu ia memang harus menikahi salah

satu wanita dari daerah tersebut.

Lalu ketika saya bersama 20 orang jamaah berniat ingin mengunjungi daerah yang

masyarakatnya masih asing dengan orang luar. saya mengatakan bahwa jika ingin ke

sana, maka kemungkinan akan langsung berhadapan dengan panah-panah beracun,

maka saya menanyakan kepada jamaah “apakah siap untuk mati syahid?” Dalam

menghadapi hal-hal semacam itu, ternyata hanya ada enam orang jamaah saja yang

bersedia mendampingi saya ke daerah pedalaman Papua. Setelah mendekati daerah

yang akan dikunjungi, kami melihat masyarakat disana sudah siap menghadang kami

dengan senjata-senjata tradisionalnya. Maka di tengah perjalanan saya menanyakan

kembali kesedian dari enam orang jamaah tersebut, apakah mereka benar-benar siap

untuk mati syahid? kemudian mereka semua pun menjawab siap. Sebelum saya

melangkah, saya memberikan satu pesan yaitu jika saya terkena panah dan sudah

tidak dapat berdiri, maka keenam orang jamaah tersebut harus berlari menyelamatkan

diri. Setelah ada kesepakatan, kami pun melangkah dengan langkah yang pasti. Dan

masyarakat pedalaman tersebut pun menyambut kami dengan panah-panah beracun

yang dilepaskan. Sampai pada akhirnya saya terkena panah di beberapa anggota

badan, saya langsung jatuh tersungkur. Namun saya tetap berusaha untuk berdiri dan

Page 129: PEMIKIRAN DAN KIPRAH DAKWAH USTADZ FADHLAN AL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34169/1/AHMAD... · Dan yang terakhir, kegiatan dakwah melalui ... contoh, atau

25

terus melangkah walaupun darah terus mengalir dari tubuh saya. Kemudian keenam

orang jamaah melihat saya telah tersungkur dan mengingat pesan saya tadi, maka

mereka semua pun melarikan diri. Melihat keadaan saya yang masih berusaha untuk

berdiri, ketua adat daerah tersebut pun meminta agar masyarakatnya menghentikan

panah-panah beracunnya. Kemudian ketua adat menghampiri saya dan membantu

saya untuk berdiri. Dan ketua adat mengatakan bahwa dia akan ikut mengantarkan

saya sampai ke rumah sakit. Sepanjang perjalanan ketua adat tersebut mengobati luka

saya dengan bahan-bahan yang ada dari sekitar hutan. Setelah melihat perjuangan

saya yang begitu sedemikian besar untuk dakwah menurutnya, maka ketua adat

tersebut pun akhirnya mengikrarkan diri masuk Islam kemudian membaca dua

kalimat syahadat.

Pernah saya berdakwah menggunakan salon sebagai alat berdakwah saya. Pada waktu

itu saya membuka salon khusus untuk warga perempuan di Papua, karena perempuan-

perempuan di Papua itu memiliki rambut yang keriting, jabrik kiri dan kanannya.

Saya berdakwah menggunakan metode salon untuk anak-anak dan perempuan-

perempuan Papua yang saya bawa kesini (yayasan AFKN) dan saya percantik mereka

seperti perempuan-perempuan dan anak-anak perempuan layaknya perempuan di

perkotaan, jadi setelah mereka pulang kekampung halamannya, saudara serta para

tetangganya akan melihat mereka begitu cantik dan bersih, kemudian ketika ada para

saudara dan tetangganya yang belum masuk Islam melihat mereka ketika membuka

kerudung rambutnya ternyata menjadi lurus dan cantik serta bisa berceramah juga.

Hal itu yang membuat perempuan-perempuan di Irian yang belum Islam mulai

tertarik dengan Islam, karena menurut mereka Islam itu menjadikan mereka cantik

Page 130: PEMIKIRAN DAN KIPRAH DAKWAH USTADZ FADHLAN AL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34169/1/AHMAD... · Dan yang terakhir, kegiatan dakwah melalui ... contoh, atau

26

dan bersih. Dengan dakwah menggunakan metode salon ini pernah kami

mengislamkan perempuan-perempuan Irian sekitar 662 orang. Dan ketiga metode

dakwah itu merupakan dasar-dasar serta syarat-syarat dakwah, karena dalam ketiga

metode itu terkandung semuanya mengenai dakwah. Hari ini di Papua itu jilbab sudah

menjadi trend bagi kaum perempuan disana, karena sekarang mereka malu kalau

berjalan rambutnya tidak tertata rapih, menjadi merasa kurang cantik, maka setelah

menggunakan jilbab kemudian bercermin, mereka merasa dirinya lebih cantik dan

semakin memiliki rasa percaya diri yang tinggi, sedangkan jika ada yang tidak

memakai jilbab, mereka akan merasa rugi dan malu. Pernah saya mengajak 300

perempuan Irian yang berjilbab untuk berjalan kaki mengelilingi depan bunderan HI,

waktu itu program dari MUI. Kami merasa kasihan dengan perempuan-perempuan di

kota-kota besar yang baru belajar telanjang, sedangkan kami sudah pengalaman di

Papua. Itu merupakan bahasa dakwah yang tajam karena kami sudah menutup aurat

sedangkan kalian malah belajar telanjang. Dan kami waktu dulu sudah

berpengalaman membuka semuanya, sedangkan kalian paling hanya sekitar dada,

perut, dan dada saja, hal itu justru malah membuat kalian bangga. Maka dengan

terbuka seperti itu tidak ada lagi batasan-batasan dalam pergaulan mereka, mereka

menjadi bebas bergaul dengan siapa saja.

Untuk menjalankan misi dakwah, saya dan teman-teman mendirikan lembaga sosial

yang diberi nama Yayasan Al-Fatih Kaffah Nusantara (AFKN) Bekasi, terdapat anak-

anak masa depan Islam Indonesia berjumlah sekitar 300 orang. Melalui yayasan ini,

Fadhlan mengenalkan Islam kepada masyarakat Papua sampai pelosoknya. kami juga

Page 131: PEMIKIRAN DAN KIPRAH DAKWAH USTADZ FADHLAN AL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34169/1/AHMAD... · Dan yang terakhir, kegiatan dakwah melalui ... contoh, atau

27

mengembangkan potensi dan sumber daya yang ada, mencarikan kesempatan anak-

anak di sana untuk mengenyam pendidikan di luar Papua.

Tujuan dibangunnya Yayasan Al-Fatih Kaffah Nusantara (AFKN) yaitu untuk

membina masyarakat muslim maupun muallaf asal Papua, baik pengetahuan agama

maupun pengetahuan umum. Yayasan ini bertujuan mempersiapkan generasi Islam

asal Papua yang berakidah dan bertauhid, yang kokoh dan membekali diri dari

berbagai disiplin ilmu untuk membangun umat, terutama yang terdapat di pedalaman.

16. Mulai aktif Ustadz dalam berdakwah?

Saya mulai aktif berdakwah sejak tahun1980an, baik itu sebelum kuliah, ketika kuliah

dan selesai kuliah sampai sekarang. Sebelum kuliah ikut berdakwah bersama orang

tua disekitar wilayah Papua juga. Saya melihat ketulusan orang tua bagaimana

berdakwah tidak pernah mengharapkan imbalan, mengharapkan gaji, tapi hanya

ikhlas semata-mata karena Allah, tapi dengan situasi yang seperti itu saya melihat

orang tua saya malah enjoy dan sangat menikmati dakwahnya dan kenapa kita tidak

bisa seperti mereka. Apalagi kita lihat zaman sekarang ini semakin terbuka, tidak ada

batasan-batasan lagi.

Ketika pulang ke Irian dan berdakwah saya itu berfikiran bahwa tidak ada pekerjaan

yang lebih keren dibanding menjadi seorang pendakwah. Karena satu menjadi

seorang pendakwah itu tidak pernah pensiun, kedua pekerjaan yang tidak

mengharapkan pujian, tepuk tangan, penghormatan, sanjungan kecuali mengharapkan

ridha dan Rahmat dari Allah SWT. Jikalau ada seorang pendakwah yang berdakwah

dengan menentukan tarifnya itu adalah hanya keridhaan dan rahmat dari Allah SWT

maka akan menjadi enjoy atau sangat menikmati pekerjaan dakwah ini, sehingga

Page 132: PEMIKIRAN DAN KIPRAH DAKWAH USTADZ FADHLAN AL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34169/1/AHMAD... · Dan yang terakhir, kegiatan dakwah melalui ... contoh, atau

28

melakukan dakwah itu tidak menjadi beban, tidak menjadi berat bahkan semakin

dekat dengan Allah dan memiliki nilai feedback dimata Allah dengan firmanNya

“siapa yang menolong agamaKU maka akan AKU tolong kalian”.

17. Aktifitas apa saja yang sedang dijalani saat ini?

Kegiatan berdakwah kepedalaman masih tetap berjalan, berdakwah dikota-kota di

Papua tetap berjalan dan kegiatan berdakwah lainnya disini (diluar berdakwah di

Papua). Dalam sehari di Jakarta bisa ada undangan tujuh acara atau tujuh tempat, saya

berangkat mulai dari sehabis shubuh dan pulang ke yayasan ini sampai larut malam

lagi, saya hanya istirahat sebentar setelah qiyamullail, dan kebanyakan saya

beristirahat dan tidur didalam mobil selama perjalanan ke tempat-tempat undangan.

Undangan-undangan saya tidak hanya berceramah, namun ada juga diskusi, seminar,

dialog, ada pula tranning, dan undangan itu dari semua instansi. Dan saya tidak tahu

kenapa semuanya itu bisa mengalir terus, hanya Allah yang maha mengetahuinya.

18. Selain berdakwah, aktifitas apalagi yang Ustadz jalani?

Selain berdakwah saya juga mempunyai usaha, yaitu mempunyai usaha warung

makan khusus berbagai macam olahan ikan di daerah Otista, Bukit duri. Kemudian

klinik herbal di daerah pondok hijau. Usaha pizza herbal di daerah Cibubur, Senayan,

yang berbahan dasar alami untuk kesehatan, yang bahannya langsung dikirim dari

Irian, usaha pemberdayaan masyarakat pedalaman. Yang semua usahanya itu terdapat

lambang AFKN di tempatnya, dan dari hasil itu juga untuk mendanai yayasan AFKN

ini. Saya itu mempunyai sekitar 6.600 anak asuh yang tersebar diseluruh wilayah di

Indonesia, 80% SDM yang kami bina itu berasal dari Irian dan sisanya 20% itu

Page 133: PEMIKIRAN DAN KIPRAH DAKWAH USTADZ FADHLAN AL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34169/1/AHMAD... · Dan yang terakhir, kegiatan dakwah melalui ... contoh, atau

29

tersebar dari seluruh wilayah di Indonesia. Dan dana itu bukanlah uang kami

melainkan uang umat yang hanya kami simpan dan kelola.

19. Ketika mengisi acara atau ceramah menggunakan metode apa?

Tergantung dari audiens atau pendengarnya, kalau audiensnya itu masyarakat

intelektual maka saya akan menggunakan Microsoft powerpoint sebagai alatnya, tapi

jika acaranya dialog dan waktunya dibatasi maka saya hanya menyampaikan saja.

Dan ketika berceramah juga menyesuaikan dengan temanya. Ketika mengisi acara

maulid, saya biasanya mengemas acara maulidnya dengan tidak hanya membahas

tentang pembacaan perjalanan Rasulullah SAW saja, tetapi dengan mengadakan

seminar tentang maulidnya juga.

20. Apakah Ustadz juga berdakwah melalui media sosial dan elektronik?

Saya berdakwah melalui media sosial twitter, facebook, whatsapp, internet. Media

elektronik juga, di televisi saya berdakwah di TVRI, TV ONE, MNC TV, di radio

juga saya berdakwah di radio DAKTA, radio-radio komunitas, AL BA’DA, radio-

radio di Semarang. Ia mengatakan “Tekhnologi semakin hari semakin canggih, maka

sayang jika media sosial ini tidak dimanfaatkan untuk hal-hal yang baik, seperti

berdakwah dan menyebarkan pelajaran-pelajaran tentang Islam didalamnya”.

21. Selama perjalanan karir Ustadz di dunia dakwah, adakah faktor yang mendukung

untuk kesuksesan dakwah Ustadz?

Keluarga yang paling utama dalam medukung perjalanan dakwah saya selama ini.

Kedua adalah jamaah, karena dalam dakwah itu kan tidak boleh sendiri harus ada

jamaahnya. Ketiga para da’i serta Ulama-ulama yang lainnya. Keempat orang yang

memberi dukungan dalam dakwah. Kelima masyarakat atau jamaah Indonesia yang

Page 134: PEMIKIRAN DAN KIPRAH DAKWAH USTADZ FADHLAN AL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34169/1/AHMAD... · Dan yang terakhir, kegiatan dakwah melalui ... contoh, atau

30

selama ini sudah mendukung dan mempercayakan saya untuk berdakwah, baik itu

para dermawan serta para donatur yang setia memberikan dukungan materil kepada

kami dalam terlaksananya dakwah, terutama untuk berdakwah ke pedalaman-

pedalaman Papua.

22. Selain faktor yang mendukung, adakah pula faktor yang menghambat Ustadz dalam

berdakwah?

Ada saja, tetapi kalau kita berbicara soal dakwah dan menjadikan faktor-faktor

hambatan itu menjadi masalah, maka akhirnya kita tidak bisa berdakwah. Justru

jadikanlah faktor-faktor yang menghambat itu menurut saya olah menjadi kekuatan

dan meningkatkan semangat untuk berdakwah. Ketika banyak orang-orang Kristen

menganggap kita itu virus, maka kita harus dekati mereka jangan membuat

permusuhan terhadap mereka, karena mereka itulah lahan dakwah kita. Jangan

memberikan pesan dakwah dengan kekerasan dan paksaan, karena tidak ada unsur

dakwah itu yang melalui kekerasan dan paksaan, harus lemah lembut dalam

menyampaikannya. Sesuai dengan ketiga metode dakwah yaitu Bil Lisan, Bil Hal dan

Bil Kitabah yang tidak harus disampaikan dengan cara menyalahkan orang. Hidayah

itu ada didalam hati, tetapi jika kita menyampaikannya dengan kekerasan maka tidak

akan sampai kehati, karena ketika ada orang yang membenci kita tetapi kita malah

semakin mendekatinya, insya Allah mereka akan tergerak sendiri hatinya karena

melihat ketulusan kita. Melalui cara kelembutan dan kesantunanlah yang akan

menggerakan hati menuju jalan yang lebih baik.

Pernah saya mendekati seorang pendeta setiap pagi selama tiga bulan, selama itu pula

ketika saya mendatangi rumahnya, anak dan istrinya selalu mengatakan bahwa suami

Page 135: PEMIKIRAN DAN KIPRAH DAKWAH USTADZ FADHLAN AL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34169/1/AHMAD... · Dan yang terakhir, kegiatan dakwah melalui ... contoh, atau

31

dan ayahnya yang pendeta itu tidak ada dirumah, tetapi saya setiap hari selalu

mendatanginya walaupun jawaban dari mereka sama bahwa sang pendeta itu tidak

ada dirumah. Hingga akhirnya pada bulan ketiga, alhamdulillah Allah pertemukan

saya dengan beliau tetapi tidak dirumah melainkan dirumah sakit. Ketika dirumah

sakit saya bilang kepada beliau bahwa bapak ini sebenarnya tidak sakit, tetapi karena

bapak setiap hari membohongi saya tidak ada dirumah maka Allah memberikan

bapak sakit supaya saya bisa dipertemukan dengan bapak dirumah sakit, Allah

menegur bapak untuk tidak menjadi seorang pembohong.

Dan jangan menjadikan hal itu untuk kita sebagai pendakwah suatu hambatan, saya

merasa hal itu sebagai kekuatan saya untuk semakin semangat lagi untuk berdakwah.

Karena diujinya seorang da’i itu dengan faktor-faktor hambatan tadi, tinggal

bagaimana da’i itu menyikapinya. Walaupun orang-orang tersebut belum

mendapatkan hidayahnya, tetapi yang penting mereka tahu siapa kita dan semakin

lama mereka akan menyadarinya sendiri. Para kepala suku yang menombak dan

memanah saya pada waktu itu, yang mencabutkan tombak dan panah ditubuh saya

dan yang membawa saya kerumah sakit, dan dirumah sakit itu saya dirawat selama

tiga bulan, dan setelah sembuh saya mengajak kembali jamaah untuk kembali

kekampung yang menombak dan memanah saya itu, kemudian para jamaah melarang

saya untuk kembali kesana karena saya sudah ditombak dan dipanah. Kemudian

akhirnya kami balik lagi kesana dan mendatangi rumah kepala sukunya, kemudian

setelah bertemu sang kepala suku, dia malah jatuh sakit melihat saya, kemudian kami

bilang kepada istrinya untuk dibawa kerumah sakit, namun sang istri bilang bahwa

kami tidak punya uang untuk kerumah sakit, maka kami pun bilang bahwa kami yang

Page 136: PEMIKIRAN DAN KIPRAH DAKWAH USTADZ FADHLAN AL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34169/1/AHMAD... · Dan yang terakhir, kegiatan dakwah melalui ... contoh, atau

32

akan membayar dan menanggung semua pengobatannya, pada waktu itu sampai dua

minggu dirawat, kemudian setelah dua minggu kami antarkan dia pulang

kerumahnya, lalu kami pun pulang ke kota dan pada saat satu minggu kemudian kami

datang lagi kekampung kepala suku itu, dan alhamdulillah beliau bersama keluarga

serta 15 ribu Kepala Keluarga (KK) masuk Islam.

Jadi dakwah itu tidak boleh melihat orang menyakiti kita lalu itu menjadi kebencian.

Karena Islam itu ketika kita dibenci maka buatlah itu menjadi kecerdasan, ketika

kamu tidak disukai maka buatlah itu menjadi pencerahan dan disitulah rahmat atau

kasih sayang akan datang. Rahmat itu bukan milik manusia tetapi milik Allah, tugas

manusia hanya menyampaikan, tidak hanya dengan lisan tetapi dengan prilaku atau

Bil Hal. Dan konsep Bil Hal saya itu terutama menekankan kebersihan, kebaikan

terhadap sesama manusia, serta peduli kepada sesama manusia walaupun mereka

bukan orang Islam. Saya juga pernah membangunkan MCK dikampung-kampung

kristen, namun banyak umat-umat Islam yang protes karena bilang bahwa mereka kan

sudah dapat uang dari Negara, kemudian saya bilang iya memang mereka mendapat

uang dari Negara tetapi uang dari kita kan belum. Akhirnya mereka bisa terima

penjelasan dari saya dengan penjelasan bahwa mereka orang-orang kristen bisa

menjadi buang air dikamar mandi daripada mereka buang air dihutan-hutan yang

dibilasnya dengan kayu-kayu. Dan dengan begitu kita sudah mendidik orang lain

untuk menjadi bersih.

Page 137: PEMIKIRAN DAN KIPRAH DAKWAH USTADZ FADHLAN AL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34169/1/AHMAD... · Dan yang terakhir, kegiatan dakwah melalui ... contoh, atau

33

23. Setelah selama ini Ustadz berdakwah dan mengislamkan banyak suku dipedalaman

Papua, adakah pemberian pendidikan atau bimbingan selanjutnya?

Orang-orang masuk Islam kita tidak biarkan begitu saja, tetapi kita bimbing dan tidak

hanya melalui lisan saja, melalui pemberdayaan ekonomi, jadi potensi kampung itu

kita olah menjadi uang, potensi kampung itu kita buat menjadi bernilai. Contohnya

rusa kita buat menjadi dendeng rusa, sagu dibuat menjadi kue, tepung dan kerupuk

sagu, sehingga mereka mengangap bahwa di Islam mereka bekerja dan mereka

mempunyai uang setiap bulan. Jadi begitu mereka ke kota mereka sudah punya ATM,

dan kita sudah bilang dengan pihak bank bahwa mereka hanya boleh dan bisa

mencairkan uang itu paling tinggi sampai 750 ribu saja dan langsung dikunci dan

dibilangnya saldonya habis padahal masih ada uang mereka, sehingga mereka tahu

bahwa mereka kalau perlu uang hanya 750 ribu untuk sebulan. Tapi jika memang ada

keperluan yang membutuhkan dana yang besar misalnya sakit, maka mereka tinggal

bilang baik-baik dengan pihak banknya. Sehingga dengan cara itu nanti setelah dua

sampai tiga tahun pihak bank akan memanggil mereka dan melaporkan kepada

mereka bahwa bapak sudah memilik uang ratusan juta rupiah yang selama ini

ditabung di bank, dan mereka bisa membangun rumah disana dan bank juga yang

menyiapkannya pembangunannya.

Dan hal itu membuat para tetangganya yang belum memeluk Islam akhirnya mulai

tertarik dengan Islam dan ingin mempelajarinya, setelah melihat temannya yang

sudah masuk Islam menjadi lebih baik, serta mengaggap bahwa orang Islam itu

sukses dan bahagia. Disana itu disetiap kampung sudah ada listrik, dan tidak lagi

memikul-mikul air dengan bambu melainkan kami sudah membuatkan jet pump yang

Page 138: PEMIKIRAN DAN KIPRAH DAKWAH USTADZ FADHLAN AL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34169/1/AHMAD... · Dan yang terakhir, kegiatan dakwah melalui ... contoh, atau

34

ditampung dengan water torn ditengah-tengah kampung setelah itu dialiri kerumah-

rumah mereka. Mereka itu menjadi bersih, melihat mereka setiap shubuh itu sudah

mandi dan harum. Tapi tidak hanya kami bangun dikampung-kampung Islamnya saja,

dikampung-kampung yang non Islam pun kami bangunkan juga fasilitas-fasilitas

seperti itu.

Ustadz Fadhlan Al Garamatan Ahmad Fadhilah Rosyadi

(Narasumber) (Pewawancara)

Page 139: PEMIKIRAN DAN KIPRAH DAKWAH USTADZ FADHLAN AL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34169/1/AHMAD... · Dan yang terakhir, kegiatan dakwah melalui ... contoh, atau

DOKUMENTASI

USTADZ FADHLAN AL GARAMATAN

Page 140: PEMIKIRAN DAN KIPRAH DAKWAH USTADZ FADHLAN AL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34169/1/AHMAD... · Dan yang terakhir, kegiatan dakwah melalui ... contoh, atau

Foto Sindiran Ustadz Fadhlan Kepada Wanita-wanita Modern

Ustadz Fadhlan Ketika Membimbing dan Menyaksikan Salah Satu Penduduk Suku

Pedalaman Papua Membaca Dua Kalimat Syahadat

Page 141: PEMIKIRAN DAN KIPRAH DAKWAH USTADZ FADHLAN AL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34169/1/AHMAD... · Dan yang terakhir, kegiatan dakwah melalui ... contoh, atau

Ustadz Fadhlan Bersama Orang-orang Pedalaman Papua yang akan diikrarkan Masuk

Islam

Ustadz Fadhlan Bersama Anak dan Istrinya Ketika Berkumpul Bersama Orang-orang

Papua yang Sudah Masuk Islam

Page 142: PEMIKIRAN DAN KIPRAH DAKWAH USTADZ FADHLAN AL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34169/1/AHMAD... · Dan yang terakhir, kegiatan dakwah melalui ... contoh, atau

Ustadz Fadhlan Bersama Anak-anak Asuhnya

Ustadz Fadhlan Bersama Anak-anak Asuhnya Berada di Kapal Pesiar Dalam Perjalanan

Menuju Papua

Page 143: PEMIKIRAN DAN KIPRAH DAKWAH USTADZ FADHLAN AL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34169/1/AHMAD... · Dan yang terakhir, kegiatan dakwah melalui ... contoh, atau

Ustadz Fadhlan Ketika Menjadi Narasumber di Salah Satu Stasiun Televisi

Ustadz Fadhlan Ketika Mengisi Seminar Tentang Penolakan MISS WORLD

Page 144: PEMIKIRAN DAN KIPRAH DAKWAH USTADZ FADHLAN AL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34169/1/AHMAD... · Dan yang terakhir, kegiatan dakwah melalui ... contoh, atau

Dokumentasi Penulis Bersama Narasumber di Yayasan Al Fatih Kaffah Nusantara

(AFKN) Bekasi

Page 145: PEMIKIRAN DAN KIPRAH DAKWAH USTADZ FADHLAN AL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34169/1/AHMAD... · Dan yang terakhir, kegiatan dakwah melalui ... contoh, atau

Dokumentasi Penulis Bersama Narasumber di Yayasan Al Fatih Kaffah Nusantara

(AFKN) Bekasi

Page 146: PEMIKIRAN DAN KIPRAH DAKWAH USTADZ FADHLAN AL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34169/1/AHMAD... · Dan yang terakhir, kegiatan dakwah melalui ... contoh, atau

Asrama Putra Yayasan AFKN Bekasi

Asrama Putri Yayasan AFKN Bekasi

Page 147: PEMIKIRAN DAN KIPRAH DAKWAH USTADZ FADHLAN AL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34169/1/AHMAD... · Dan yang terakhir, kegiatan dakwah melalui ... contoh, atau

Aula Yayasan AFKN Bekasi

Page 148: PEMIKIRAN DAN KIPRAH DAKWAH USTADZ FADHLAN AL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34169/1/AHMAD... · Dan yang terakhir, kegiatan dakwah melalui ... contoh, atau

Dokumentasi Penulis Bersama Salah Seorang Muallaf Mantan Pendeta (atas), dan Salah

Seorang Anak Asuh Ustadz Fadhlan Al Garamatan yang Sudah Menikah (bawah)

Page 149: PEMIKIRAN DAN KIPRAH DAKWAH USTADZ FADHLAN AL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34169/1/AHMAD... · Dan yang terakhir, kegiatan dakwah melalui ... contoh, atau

Dokumentasi Penulis Bersama Anak-anak Asuh di Yayasan AFKN

Kegiatan Membaca Al Qur’an Anak-anak Asuh di Yayasan AFKN