pemilihan dan pengembangan media
TRANSCRIPT
Prosedur pemilihan dan pengembangan media
Sitti Nuharmi Maya
Wasamiani
Iain sultan qaimuddin kendari
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah, Dzat Yang Maha Mencukupi. Shalawat dan salam semoga
tercurahkan kepada Nabi Muhammad saw , kepada para sahabat, kepada tabiut tab’in dan
kepada orang-orang yang tetap istiqamah di jalan-Nya.
Terimakasih pula yang sebesar-besarnya kepada dosen kami, Dr. Ambar Sri Lestari, M.
Pd. yang telah membimbing kami dengan susah payah untuk mempelajari mata kuliah Media
Pembelajaran ini. Semoga beliau selalu diberi kekuatan untuk tetap membagikan ilmunya
kepada mahasiswanya khususnya di IAIN SULTAN QAIMUDDIN KENDARI. Dalam
mempelajari mata kuliah ini, kami banyak menemukan ilmu baru yang berkaitan dengan
teknologi informasi dan komunikasi karena dalam mendalami materinya kami tidak bisa lepas
dari yang namanya teknologi.
Membuat modul adalah hal yang gampang-gampang susah buat kami, sekaligus tugas
yang paling mengesankan diantara tugas- tugas mata kuliah yang lain di semerter gasal ini..
Betapa tidak, kami dituntut untuk bisa menciptakan subuah buku kecil yang dinamai dengan
modul yang sekarang ada di tangan anda. Melalui modul ini, kami pun terinspirasi untuk bisa
menciptakan buku-buku yang unggul yang mampu meningkatkan kualitas pendidikan ke
depannya. Aamiin
Sekian , semoga buku kecil ini bisa bermanfaat. Terimakasih
Kendari, November 2014
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR .................................................................................................................................................. i
DAFTAR ISI.................................................................................................................................................................. ii
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................................................................. 1
BAB II PEMBAHASAN ................................................................................................................................. 2
A. PROSEDUR PEMILIHAN MEDIA .................................................................................... 2
1. Model Perencaan Media ............................................................................................ 2
2. Prinsip Pemilihan Media............................................................................................ 6
3. Kriteria Pemilihan Media .......................................................................................... 9
B. PENGEMBANGAN MEDIA ...............................................................................................12
1. Media Berbasis Visual ................................................................................................13
2. Media Berbasis Audio Visual ..................................................................................18
3. Media Berbasis Komputer ........................................................................................21
4. Multimedia Berbasis Komputer dan Interactive Video.............................24
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Media pembelajaran adalah salah satu mata kuliah program studi Pendidikan Agama
Islam (PAI) Jursan Tarbiyah di IAIN Sultan Qaimudduin Kendari. Mata kuliah ini menyajikan
Sembilan pokok bahasan di semester gasal dan dibagi kedalam Sembilan kelompok untuk
membahasnya. Sub pembahasan tersebut terdiri dari; kalsifikasi dan karakteristik media
pembalajaran; pemilihan media pembelajaran, jenis pemilihan media, criteria serta prinsip
pemilihan media; prosedur pemilihan media dan pengembangan media pembelajaran;
pembuatan media audio-visual; pembuatan modul ajar; pembelajaran komputer; media
pembelajaran berbasis multimedia presentase; media pembelajaran berbasis web;serta
pembelajaran jarak jauh. Modul ini membahas tentang prosedur pemilihan media dan
pengembangan media pembelajaran.
Pembuatan modul ini adalah salah satu syarat wajib untuk bisa mengikuti ujian akhir
semester. Selain itu, power point dan file makalah dalam bentuk PDF di kirim ke @mail dosen
pembimbing.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Bagaimana prosedur pemilihan media pembelajaran?
2. Bagaimana cara pengembangan media pembelajaran?
BAB II
PEMBAHASAN
A. PROSEDUR PEMILIHAN MEDIA
1. Model Perencanaan Media
Pembelajaran yang efektif memerlukan perencanaan yang baik. Media yang digunakan
dalam proses pembelajaran itu juga memerlukan perencanaan yang baik. Meskipun demikian,
kenyataan di lapangan menunjukkan bahwa seorang guru memilih salah satu media dalam
kegiatannya di kelas atas dasar pertimbangan antara lain:
a. Ia merasa sudah akrab dengan media itu_papan tulis atau proyektor transparansi
b. Ia merasa bahwa media yang dipilihnya dapat menggambarkan dengan lebih baik dari
pada dirinya sendiri_misalnyadiagram pada flip chart
c. Media yang dipihnya dapat menerik minat dan perhatian siswa, serta menuntunya
pada penyajian yang lebih terstruktur dan terorganisasi.
Pertimbangan ini diharapkan oleh guru dapat memenuhi kebutuhannya dalam mencapai
tujuan yang telah ia tetapkan.
Heinich dan kawan-kawan (1982) mengajukan model perencanaan menggunakan
media yang efektif yang dikenal dengan istilah ASSURE. (ASSURE adalah singkatan dari
Analyze learner characteristics, State objective, Select or Modify Media, Require learner
response, and Evaluate). Model ini menyarankan enam kegiatan utama dalam perencanaan
pembelajaran sebagai berikut:
(A ): Menganalisis karkteristik umum kelompok sasaran, apakah mereka siswa sekolah
lanjutan atau perguruan tinggi, anggota organisasi pemuda, perusahaan, usaha, jenis kelamin,
latar belakang budaya dan social ekonomi, serta menganalisis karakteristik khusus mereka
yang meliputi pengetahuan, keterampilan, dan sikap awal mereka.
(S) : menyatakan atau merumuskan tujuan pembelajaran, yaitu perilaku atau
kemampuan baru apa (pengetahuan, keterampilan atau sikap) yang diharapkan siswa miliki
dan kuasai setelah proses belajar mengajar selesai. Tujuan ini akan mempengaruhi pemilihan
media dan urutan-urutan penyajian dan kegiatan belajar.
(S) : memilih, memodifikasi , atau merancang dan mengembangkan materi dan media
yang tepat. Apabila materi dan media pembelajaran yang telah tersedia akan dapat mencapai
tujuan, materi dan media itu sebaiknya digunakan untuk menghemat waktu, tenaga dan biaya.
Di samping itu perlu pula diperhatikan apakah materi dan media itu akan mampu
membangkitkan minat siswa, memiliki ketepatan informasi, memiliki kualitas yang baik,
memberikan kesempatan bagi siswa untuk berpartisipasi, telah terbukti efektif_jika pernah
diujicobakan, dan menyiapkan petunjuk untuk berdiskusi atau kegiatan follow up. Apabila
materi dan media yang ada tidak cocok dengan tujuan atau tidak sesuai dengan sasaran
partisipan, materi dan media itu dapat dimodifikasi. Jika tidak memungkinkan untuk
memodifikasi yang telah tersedia, barulah memilih alternative ketiga yaitu merancang dan
mengembangkan materi dan media yang baru. Tentu saja kegiatan ini jauh lebih mahal dari
segi biaya, waktu, dan yenaga. Namun demikian, kegiatan ini memungkinkan untuk
menyiapkan materi dan media yang tetap dan sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai.
(U) : Menggunakan materi dan media. Setelah memilih materi dan media yang tepat,
diperlukan persiapan bagaimana dan berapa banyak waktu diperlukan untuk
menggunakannya. Di samping praktik dan latihan menggunakannya, persipan ruangan juga
diperlukan seperti tata letak tempat duduk siswa, fasilitas yang diperlukan seperti meja
peralatan, listrik, layar dan lain-lain harus dipersiapkan sebelum penyajian.
(R) : Meminta tanggapan dari siswa. Guru sebaiknya mendorong siswa untuk
memberikan respond dan umpan balik mengenai keefektifan proses belajar mengajar. Respon
siswa dapat bermacam-macam, seperti mengulangi fakta-fakta, mengemukakan ikhtisar atau
rangkuman informasi / pelajaran, atau menganalisis alternative pemecahan masalah / kasus.
Dengan demian, siswa akan menampakkan partisipasi yang lebih besar.
(E) : Mengevaluasi proses belajar. Tujuan utama evaluasi di sini adalah untuk
mengetahui tingkat pencapaian siswa mengenai tujuan pembelajaran, keefektivan media,
pendekatan dan guru sendiri.
Pada tingkat yang menyeluruh dan umum pemilihan media dapat dilakukan dengan
mempertimbangkan faktor-faktor brikut.
1. Hambatan pengembangan dan pembelajaran yang meliputi faktor-faktor dan, fasilitas
dan peralatan yang tersedia, waktu yang tersedia (waktu mwngajar dan pengembangan
meteri dan media), sumber-sumber yang tersedia (manusia dan material).
2. Persyaratan isi, tugas, dan jenis pembelajaran. Isi pembelajaran beragam dari sisi tugas
yang ingin dilakukan siswa, misalnya penghafalan, penerapan keterampilan,
pengertian hubungan-hubungan, atau penalaran dan pemikiran tingkatan yang lebih
tinggi. Setiap kategori pembelajaran itu menuntut perilaku yang berbeda-beda, dan
dengan demikian akan memerlukan tekhnik dan media penyajian yang berbeda-beda
pula.
3. Hambatan dari sisi siswa dengan mempertimbangkan kemampuan dan keterampilan
awal, seperti:
Tuntutan isi pelajaran Kategori pembelajaran Indikator perilaku
Mengahafal atau
mengidentifikasi
informasi
mengahafal Mengenal atau mengingat:
Asosiasi Daftar Daftar berurut Daftar asosiasi
Menunjukan suatu
keterampilan pada
kondisi yang beragam
Menerapkan
keterampilan
Mengidentifikasi /
mengelompokkan
Konsep Menghasilkan atau
menunjukkan
Prosedur Memperkirakan atau
menyelesaikan
Prinsip Menggunakan
pengetahuan kognitif
khusus yang kompleks
untuk penyelesaian atau
perkiraan
Mengerti hubungan-
hubungan
Membandingkan/mengontraskan;
Menganalisis jenis atau bagian-
bagian;
menggunakan nalar.
Menunjukkan suatu
ketermpilan yang
digunakan dalam
beberapa domain isi
Berpikir tingkat lebih
tingkat
Problem-solving:
Analisis Sintesis Evaluasi
Strategi belajar
yang berbeda
4. Pertimbangan lainnya adalah tingkat kesenangan (preferensi lambaga, guru dan
pelajar) dan keefektifan biaya.
5. Pemilihan media sebaiknya mempertimbangkan pula :
a. Kemampuan mengakomodasikan pemyajian stimulus yang tepat (visual dan
atau audio)
b. Kemampuan mengakomodasikan respon siswa yang tepat (tertulis, audio dan
atau kegiatan fisik)
c. Kemampuan mengakomodasikan umpan balik.
d. Pemilihan media utama dan media sekunder untuk penyajian informasi atau
stimulus, dan untuk latihan dan tes ( sebaiknya latihan dan tes menggunakan
media yang sama). Misalnya untuk tujuan belajar yang menglibatkan
penghfalan.
e. Media sekunder harus mendapat perhatian karena pembelajaran yang berhasil
menggunakanmedia yang beragam. Dengan penggunaan media yang bergam,
siswa memiliki kesempatan untuk menghubungkan dan berinteraksi dengan
media yang paling efektif sesuai dengan kebutuhan belajar mereka secara
perorangan.
2. Prinsip Pemilihan Media
Dari segi teori belajar, berbagai kondisi dan prinsip-prinsip psikologis yang perlu
mendapat pertimbangan dalam pemilihan dan penggunaan media adalah sebagai berikut:
1. Motivasi. Harus ada kebutuhan, minat atau keinginan untuk belajar dari pihak siswa
sebelum meminta perhatiannya untuk mengerjakan tugas dan latihan. Lagi pula
pengalaman yang akan dialami siswa hanya relevan dengan dan bermakna baginya.
Oleh karena itu, perlu untuk melahirkan minat itu dengan perlakuan yang memotivasi
dari informasi yang terkandung dalam media pembelajaran itu.
2. Pebedaan individual. Siswa belajar dengan cara dan tingkat kecepatan yang berbeda-
beda. Faktor-faktor sepertikemmpuan intelegensia, tingkat pendidikan, kepribadian,
dan gaya belajar mempengaruhi kemampuan dan kesiapan siswa untuk belajar. Tingat
kecepatan penyajian informasi melalui media harus berdasarkan kepada tingkat
pemahaman.
3. Tujuan pembelajaran. Jika siswa diberitahukan apa yang diharapkan mereka pelajari
melalui media pembelajaran itu, kesempatan untuk berhasil dalam pembelajaran
semakin besar. Di samping itu, pernytaan mengenai tujuan belajar yang ingin dicapai
dapat menolong perancang dan penulis materi pelajaran. Tujuan ini akan menentukan
bagian isi yang mana ynag harus mendapatkan perhatian pokok dalam media
pembelajaran.
4. Organisasi isi. Pembelajaran akanmenjadi lebih mudah jika isi dan prosedur atau
keterampilan fifik yang akan dipelajari diatur dan diorgnisasikan ke dalam urutan-
urutan yang bermakna. Siswa akan memahami dan mengingat lebih lama materi
pelajaran yang secara logis disusun dan diurut-urutkan secara teratur. Di samping itu,
tingkatan materi yang akan disajikan ditetapkan berdasarkan kompleksitas dan tingkat
kesulitan isi materi. Dengan cara seperti ini, dalam pengembangan dan penggunaan
media siswa dapat dibantu dengan cara baik untuk mensintesis dan memadukan
pengetahuan yang akan dipelajari.
5. Persiapan sebelum belajar. Siswa sebaiknya telah menguasai secara baik pelajaran dasar
atau memiliki pengalamn yang diper;ukan secara memadai yang mungkin merupakan
prasyarat untuk pengguanaan media dengan sukses. Dengan kata lain, ketika
merancang materi pelajaran, perhatian harus ditujukan kepada sikap dan tingkat
persiapan siswa.
6. Emosi. Pembelajaran yang melibatkan emosi dan peresan pribadiserta kecakapan amat
berpengaruh dan bertahan. Media pembelajaran adalah cara yang amat baik untuk
menghasilkan respon emosional seperti takut, emosi, empati, cinta kasih dan
kesenangan. Oleh karena itu, perhatian khusus harus ditunjukkan kepada elemen-
elemen rancangan media jika hasil yang diinginkan berkaitan dengan pengetahuan dan
sikap.
7. Partisipasi. Agar pembelajaran berlangsung dengan baik, siswa harus
menginternalisasi informsi, tidak sekedar diberithukan kepadanya. Oleh sebsab itu,
belajar memerlukan kegiatan. Partisiasi aktif oleh siswa jauh lebih baik daripada
mendengarkan dan menonton secara pasif.
8. Umpan balik. Hasil belajar akanmeningkat apabila secara berkla siswa diinformasikan
kemajuan belajarnya. Pengetahuan tentang hasil belajar, pekerjan yang baik, atau
kebutuhan untuk perbaikan pada sisi-sisi tertentu akan membrikan sumbangan
terhadap motivasi belajar yang berkelanjutan.
9. Penguatan (reinforcement). Apabila siswa berhasil belajar, ia didorong untuk terus
belajar. Pembelajaran yang didorong oleh keberhasilan amat bermanfaat, dapat
membangun kepercayaan diri, dan secara positif mempengaruhi perilaku di masa-
masa yang akan datang.
10. Latihan dan pengulangan. Sesuatu hal baru jarang kali dapat dipelajari secara efektif,
hanya denga sekali jalan. Agar suatu pengetahuan dan keterampilan dapat menjadi
bagian kompetensi atau kecakapan intelektual seseorang, haruslah pengetahuan atau
pengetahuan itu sering diulangi dan dilatih dalam berbagai konteks. Denga demikian
Ia dapat tinggal dalam ingahasil belajar yang diinginkan adalah tan jangka panjang.
11. Penerapan. Hasil belajar yang diinginkan adalah meningkatkan kemampuan seseorang
untuk menerapkan atau mentransfer hasil belajar pada masalah atau situasi baru.
Tanpa dapat melakukan ini, pemahaman sempurna belum dapat dikatakan dikuasai.
Siswa mesti pernah dibantu untuk mengenali atau menemukan generalisasi (konsep,
prinsip, atau kaidah) yang berkaitan denga tugas. Kemudin siswa diberi kesempatan
untuk bernalar dan memutuskan dengan menerapkan generalisasi atau prosedur
terhadap berbagai masalah atau tugas baru.
3. Kriteria Pemilihan Media
Seperti telah diuraikan di atas, kriteria pemilihan media bersumber dari konsep bahwa
media merupakan bagian dari sistem instruksional secara keseluruhan. Untuk itu, ada
beberapa kriteria yang patut diperhatikan dalam memilih media.
1) Sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai. Media dipilih berdasarkan tujuan
instruksional yang telah ditetapkan yang secara umum mengacu kepada salah satu atau
gabungan dari dua atau tiga ranah kognitif, efektif, dan psikomotor. Tujunnini dapat
digambarkan dalam bentuk tugas yang harus dikerjakan / dipertunjukkan oleh siswa,
seperti menghafal, melakukan kegiatan yang melibatkan kegiatan fisik atau pemakaian
prinsip-prinsip seperti sebab dan akibat , melakukan tugas yang melibatkan
pemahaman konsep-konsep atau hubungan-hubungan perubahan dan mengerjakan
tugas-tugas yang melibatkan pemikiran pada tingkatan lebih tinggi.
2) Tepat untuk mendukung isi pelajaran yang sifatnya fakta, konsep, prinsip atau
generalisasi. Media yang berbeda, misalnya film dan grafik memerlukan simbol dan
kode yang berbeda, dan oleh karena itu memerlukan proses dan keterampilan mental
yang berbeda untuk memahaminya. Agar dapat membantu proses pembelajaran secara
efektif, media harus selaras dan sesuai dengan kebutuhan tugas pembelajaran dan
kemampuan mental siswa. Televisi misalnya, tepat untuk mempertunjukkan proses dan
transformasi yang memerlukan manipulasi ruang dan waktu.
3) Praktis, luwes, dan bertahan. Jika tidak tersedia waktu, dana dan sumber dana lainnya
untuk memproduksi, tidak perlu dipaksakan. Media yang mahal dan memakan waktu
lama untuk memproduksinya bukanlah jaminan sebagai media yang terbaik. Kriteria
ini menuntun para guru untuk memilih media yang ada, mudah diperoleh, atau mudah
dibuat sendiri oleh guru. Media yang dipilih sebaiknya dapat digunakan dimanapun
dan kapanpun dengan peralatan yang tersedia di sekitarnya, serta mudah dipindahkan
dan dibawa kemana-mana.
4) Guru terampil menggunakannya. Ini merupakan salah satu kriteria utama. Apapun
media itu, guru harus mampu menggunakannya dalam proses pembelajaran. Nilai dan
manfaat media amat ditentuntukan oleh guru yang menggunaannya. Proyektor
transparansi (OHP), proyektor slide dan film, komputer dan peralatan canggih lainnya
tidak akan menyerupai apa-apa jika guru belum dapat menggunakannya dalam proses
pembelajaran sebagai upaya mempertinggi mutu dan hasil belajar.
5) Pengelompokkan sasaran. Media yang efektif untuk kelompok besar belum tentu sama
efektinya jika digunakan denga kelompok kecil atau perorangan. Ada media yang tepat
untuk jenis kelompok besar, kelompok sedang, kelompok kecil dan perorangan.
6) Mutu teknis. Pengembangan visual baik gambar maupun fotograf harus memenuhi
persyaratan teknis tertentu. Misalnya, visual pada slide harus jelas dan informasi atau
pesan yang ditonjolkan dan ingin disampaikan tidak boleh terganggu oleh elemen lain
yang berupa latar belakang.
Berikut adalah beberapa contoh pemilihan media:
PEMILIHAN MEDIA MENURUT SIFAT TUGAS
PEMBELAJARAN
MEDIA
TUJUAN/
TUGAS/
ISI Guru
instr
uktu
r Ce
tak
Tran
spar
ansi
Slid
e
Gam
bar i
lustr
asi
Audi
o- ta
pe
Vide
o kas
et
Radi
o
Film
Kom
puter
Sim
ulas
i
Vidi
odisc
Perm
ainan
Telev
isi
SIFAT TUGAS
Menghafal
v v v v v v v
Memerlukan prosedur fisik
v v v v v v v v v v v v v
Memerlukan penerapan prinsip-prinsip
v v v v v v v v v
Pemahaman konsep-konsep dan hubungan-hubungan
v v v v v v v v v v v
Memerlukan pemikiran tingkat lebih tinggi
v v v v v v v v v
PEMILIHAN MEDIA MENURUT ISI PELAJARAN
MEDIA
TUJUAN/
TUGAS/
ISI
Guru
ins
truk
tur
Ceta
k
Tran
spar
ansi
Slid
e
Gam
bar i
lust
rasi
Audi
o- ta
pe
Vide
o ka
set
Radi
o
Film
Kom
pute
r
Sim
ulas
i
Vidi
odisc
Perm
aina
n
Tele
visi
SIFAT ISI PELAJARAN
Fakta-fakta
S S S S S S T S T R T S S S
Pengenalan visual
S R T T T R T R R S S S T S
Prinsip konsep
S S S S S R T R T T S T R S
Prosedur
S S S R S S S T R T S R S T
keterampilan
S R S S R R T T S S T T S S
sikap
T S S T T R S S T R T S S S
Keterangan :
T : Tinggi
S : Sedang
R : Rendah
B. PENGEMBANGAN MEDIA
Salah satu kriteria yang sebaiknya digunakan dalam pemilihan media adalah dukungan
terhadap isi bahan pelajaran dan kemudahan memperolehnya. Apabila media yang sesuai
belum tersedia maka guru bersedia untuk mengembangkannya sendiri. Oleh karena itu, pada
bagian ini akan diuraikan tehnik pengembangan media sederhana yang dapat dikerjakan
sendiri oleh guru. Media tersebut meliputi:
Media berbasis visual ( gambar, chart, grafik, transparansi, dan slide)
media berbasis audio-visual (video dan audio-tape)
media berbasis computer (computer dan video interaktif)
Sebelum membahas satu per satu tentang pengembangan media pembelajaran tersebut
perlu dikemukakan prinsip umum yang perlu diperhatikan pada saat mencari dan
menentukan jenis media yang akan digunakan dalam proses belajar mengajar. Prinsip-prinsip
itu disajikan dalam bentuk pertanyaan sebagai berikut:
1. sudahkah anda mengidentifikasi dan mengungkapkan dengan jelas gagasan anda dan
membatasi topic bahasan?
2. Apakah program yang dikembangkan memiliki tujuan untuk menginformasikan,
memotivasi atau instruksional?
3. Apakah anda sudah merumuskan tujuan yang dicapai melalui program ini?
4. Sudahkan anda mengevaluasi karakteristik siswa yang akan menggunakan program
ini?
5. Sudahkan anda siapkan kerangka atau outline isi pelajaran?
6. Sudahkah dipertimbangkan bahwa media apa saja yang paling sesuai untuk mencapa i
tujuan?
7. Sudahkah anda membuat storyboard untuk paket pelajaran ini, jika diperlukan?
8. Apakah anda telah menyiapkan naskah untuk frame per frame untuk dijdikan
penuntun pada saat mengambil gambar.
9. Jika perlu sudahkah anda menentukan orang tertentu yang ahli dibidang masing-
masing untuk membantu anda dalam mempersipkan materi pelajaran.
1. Media Berbasis Visual
Visualisasi pesan, informasi, atau konsep yang ingin disampaikan kepada siswa dapat
dikembangkan dalam berbagai bentuk, seperti foto, gambar / ilustrasi, sketsa / gambar garis,
grafik, gambar, chart, dan gabungan dari dua bentuk atau lebih. Foto menghadirkan ilustrasi
melalui gambar yang hamper menyamai kenyaaan dari objek atau situasi. Sementara itu, grafi
merupakan representase simbolis dan artistic sesuai objek atau situasi.
Keberhasilan penggunaan media berbasis visual ditentukan oleh kualitas dan efektivitas
bahan-bahan visual dan grafik itu. Hal ini dapat dicapai dengan mengatur dan
mengorganisasikan gagasan-gagasan yang timbul, merencanakannya dengan seksamsa, dan
menggunakan teknik-teknik dasar visualisasi objek, konsep, informasi atau situasi. Meskipun
perancang media pembelajaran bukan seorang pelukis dengan latar belakang professional, ia
sebaiknya mengetahui beberapa prinsip dasar dan penuntun dalam rangka memenuhi
kebutuhan pengguanaan media berbasis visual.
Jika mengamati bahan-bahan grafis, gambar dan lain-lain yang ada di sekitar kita,
seperti majalah, iklan, papan informasi, kita akan menemukan banyak gagasan untuk
merancang bahan visual yang menyangkut penataan elemen-elemen visual yang akan
ditampilkan. Ttanan eleme-elemen itu harus dapat menempilkan visual yang dapat dimengert,
terang / apat dibeca, dan dapat meberik perhatian sehingga ia mampu menyampaikan pesan
yang diinginkan.
Dalam proses penetaan itu harus diperhatikan prinsip-prinsip desain tertentu, antara
lain:
Kesederhanaan: secara umum kesederhanaan mengacu kepada jumlah elemen yang
terkandung dalm suatu visual. Jumlah elemen yang lebih sedikit memudahkan siswa
menangkap dan memahamipesan yang disajikan visual itu.
Keterpaduan: keterpaduan mengacu pada hubungan yang terdapat diantara elemen-
elemen visual yang ketika diamati akan berfungsi secara bersama-sama.
Penekanan: konsep yang ingin disajikan memerlukan penekanann terhadap salah satu
unsure yang akan menjadi pusat perhatian siswa. Dengan menggunakan ukuran,
hubungan-hubungan, perspektif, warna atau ruang penekanan dapat diberikan kepada
unsure terpenting.
Keseimbangan: bentuk atau pola yang dipilih sebaiknya menempati ruang penayangan
yang memberikan persepsi keseimbangan meskipun tidak seluruhnya simetris.
Bentuk: bentuk yang aneh dan asing bagi siswa dapat membangkitkan minat dan
perhatia
Garis: garis digunakan untukmenghubungkan unsure-unsur sehinggan dapat
menuntun perhatian siswa untuk mempelajari suatu urutan-urutan khusus.
Tekstur : tekstur adalah unsure visual yang dapat menimbulkan kesan kasar atau halus.
Tekstur dapat digunakan untuk penekanann suatu unsure seperti halnya warna.
Warna: warna digunakan untuk member kesan pemisahan atau penekanan, atau
untukmembangun keterpaduan. Disamping itu, arna dapat mempertinggi tingakat
realism objek atau situasi yang digambarkan, menunjukkan persamaan dan erbedaan,
dan menciptakan respon emosional tertentu.
Contoh-contoh media berbasis visual yaitu:
a. Gambar
Gambar yang dimaksudkan di sini termasuk foto, lukisan / gambar, dan sketsa / gambar
garis. Tujuan utama penempilan berbagai jenis gambar ini adalah untuk menvisualisasikan
konsep yang ingin disampaikan kepada siswa.
Contoh gambar
b. Chart dan bagan
Chart sering terdapat dalam buku-buku pelajaran dan materi pelajaran lainnya. Chart
harus mempunyai tujuan pembelajarn yang ditentukan dengan jelas. Beberapa macam chart
dan bagan yaitu:
1. Bagan organisasi menunjukkan hubungan atau rantai perintah / komando dalam suatu
organisasi seperti perusahaan, organisasi social, dan lembaga pemerintahan. Biasanya
bagan ini menggambarkan tata hubungan antara karyawan atau bagian-bagian
organisasi itu.
2. Chart klasifikasi mirip dengan bagan organisasi tetapi umumnya digunakan untuk
menjelaskan atau mengelompokkan objek, peristiwa, salah satu jenis atau spesies. Salah
satu jenis chart pengelompokkan adalah chart yang menunjukkan jenis-jenis chart
yang mengelompokkan bunatang berdasarkan taksonomi binatang dan tumbuhan
menurut cirri-ciri alamiyahnya.
3. Garis (alur) waktu menggambarkan hubungan kronologis antara peristiwa-peristiwa
yang terjadi. Chart seperti ini sering sering digunakanuntuk menunjukkan kaitan
waktu peristiwa-peristiwa bersejarah atau hubungan orang-orang terkenal dengan
peristiwa-peristiwa itu.
4. Bagan alir (flowchart) adalah bagan proses yang menunjukkan suatu urutan, prosedur,
atau aliran proses. Bagan alir sering digambar secara horizontal dan menampilkan
bagaimana kegiatan yangberbeda-beda, adonan, atau prosedur muncul sebagai suatu
kesatuan menyeluruh.
5. Tabel berisikan informasi angka atau data. Table merupakan media yang sangat baik
untuk menunjukkan informasi waktu yang ditampilkan dalam bentuk kolom-kolom,
misalnya jadwal penerbangan, data persentase jumlah penduduk berdasarkan tingkat
pendidikan dan etnis pada suetu perusahaan atau instansi. Contoh bagan yaitu: Prinsip Penyusunan Modul A jar
C. Grafik
Grafik menampilkan sajian visual data angka-angka. Grafik juga dapat
menggambarkan hubungan an perbandingan antara unut-unit data, kecenderungan ada data
itu. Grafik yang digunakan ditentukan oleh tingkat kerumitan informasi yang ingin disajikan
dan ketermpilan siswa mengintepretasikan grafik. Jenis-jenis grafik yaitu:
Grafik batang
Grafik garis
Grafik lingkaran
Gambar 1: Grafik Batang gambar 2 : Grafik Lingkaran
Gambar 3: Grafik Garis
2. Media Berbasis Audio-Visual
Media audio dan audio-visual merupakan bentuk media pembelajaran yang murah
dan terjangkau. Sekali kita membeli tape dan peralatan seperti tape recorder, hampir tidak
diperlukan lagi biaya tambahan karena tape dapat dapat dihapus setelah digunakan dan pesan
baru dapat direkam kembali. Audio tape recorder dapat dibawa kemana-mana. Tape recorder
menggunakan baterai sehingga dapat digunakan di lapangan atau tempat-tempat yang tak
terjangkau oleh listrik.
Di samping menarik dan memotivasi siswa untuk mempelajari materi lebih banyak,
materi audio dapat digunakan untuk :
0
1
2
3
4
5
Series 1
Series 2
Series 3
Sales
1st Qtr
2nd Qtr
3rd Qtr
4th Qtr
0
1
2
3
4
5
6
Category 1 Category 2 Category 3 Category 4
Series 1
Series 2
Series 3
1. Mengembangkan ketermpilan mendengar dan mengevaluasi apa yang telah di dengar.
2. Mengatur dan mempersiapkan diskusi atau debat dengan mengungkapkan pendapat-
pendapat para ahli yang berbeda jauh dari lokasi
3. Menjadikan model yang akan ditiru oleh siswa
4. Menyiapkan variasi yang menarik dan perubahan-perubahan tingkat kecepatan belajar
mengenai suara pokok bahasan atau sesuatu masalah.
1. Radio dan Tape
Penggunaan media audio dalam pembelajaran dibatasi hanya oleh imajinasi guru dan
siswa. Penggunaan media audio sangat mendukung sistem pembelajaran tuntas. Siswa yang
belajarnya lambat dapat memutar kembali dan mengulangi bagian-bagian yang belum
dikuasainya. Meskipun tidak ada prosedur baku tentang penggunaan bahan-bahan audio,
sebaiknya audio itu disajikan dengan mengikuti langkah-langkah yang biasa diikuti ketika
menggunakan materi pelajaran dalam bentuk lain. Langkah-langkah itu adalah sebagai
berikut :
1. Mempersiapkan diri
2. Membangkitkan kesiapan siswa
3. Mendengarkan materi audio
4. Diskusi (membahas ) materi program audio
5. Menindak lanjuti program
Untuk mengukur dan mengevaluasi sejauh mana perkembangan kemampuan siswa
mendengar, memahami, dan menghargai materi audio perlu diberikan beberapa contoh
sebagai berikut:
1. Mengukur kemampuan siswa memperoleh informasi dan pemahaman melalui
materi audio dengan memberikan tugas untuk mendengar rekaman kuliah atau
pidato. Ajukan pertanyaan yang menyangkut fakta dan interpretasi berdasarkan
apa yang didengar.
2. Perdengarakan satu bagian dari rekaman pidato atau drama yang siswa belum
kenal. Tugaskan siswa untuk mengidentifikasi berbagai unsur, seperti pembicara,
jenis kesempatan, waktu, peristiwa sebelum atau sesudah, dan signifikasi gagasan-
gagasan yang diungkapkan.
3. Perdengarkan seluruh atau sebgaian drama, pidato atau kuliah kemudian mintalah
siswa secara kritis mengevaluasi apa yang telah di dengarnya dengan
memperhatikan pendapat dan gagasan yang diungkapkan , kualitas drama,
pengucapan pembicara, penekanan dan ekspresi, panjang pidato/kuliah, dan aspek
lainnya.
4. Dengarkan sebagaian dari sajian cerita masalah, tetapi hentikan sebelum akhir
cerita, kemudian mintalah siswa memberikan akhir cerita menurut versi mereka
berdasarkan aplikasi prinsip-prinsip dan informasi yang berkaitan.
5. Perdengarkan bagian akhir yang dramatis saja dari cerita yang terkenal. Mintalalah
siswa mengembangkan secara kratif unsur-unsur dasar peritiwa yang mungkin
diungkapkan sebelum akhir cerita yang telah didengar.
2. Kombinasi slide dan suara
Gabungan slide (film bingkai ) dengan tape audio adalah jenis sistem multimedia yang
paling mudah diproduksi. Sistem multimedia ini serba guna, mudah digunakan, dan cukup
efektif untuk pembelajaran kelompok atau pembelajaran perorangan dan belajar mandiri. Jika
didesain dengan baik, sistem multimedia gabungan slide dan tape dapat membawa dampak
yang dramatis dan tentu saja dapat meningktkan hasil belajar.
Media pembelajarangabungan slide dan tape dapat digunakan pada berbagai lokasi dan
untuk berbagai tujuan pembelajaran yang melibatkan gambar-gambar guna
menginformasikan atau mendorong lahirnya respon emosional. Tayangan atau satu
seperangkat gambar bisa disertai oleh satu narasi yang sesuai pengantar dan pembelajaran
pendahukian dari satu unit pelajaran. Narasi lain dapat disertakan terutama untuk
menyajikan pelajaran secara lebih rinci. Dalam pembelajaran bahasa asing, satu tape audio
dapat diisi narasi bahasa ibu siswa di samping rekaman padanannya dalam bahasa asing diisi
dalam tape audio lain.
3. Media Berbasis Komputer
Kemajuan teknologi computer sejak muncul pada tahun 1950-an hingga tahun 1960-
an sangat lamban. Ruangan besar dan jumlah orang yang cukup banyak diperlukan untuk
menjalankan computer pada masa itu. Namun sejak tahun 1975 ketika ditemukan prosesor
kecil (micropropessor) keadaan tersebut berubah secara dramatis. Prosesor kecil berisikan
semua kemampuan yang diperlukan untuk memproses berbagai perintah yang sebelumnya
harus dilakukan peralatan yang memenuhi ruangan besar. Bahkan, pengembangan prosesor
kecil it uterus berlangsung hingga kini yang bukan saja ukuranya lebih kecil tetapi
kemampuannya semakin besar _kemampuan menangani informasi dan intruksi yang hampir
tiada terbatas dengan kecepatan yang semakin tinggi. Dengan demikian, ukuran computer
menjadi kecil yang karena ukurannya itu diberi nama “laptop” atau “notebook” yang dapat
dibawa kemana-mana di dalam sebuah tas jinjing kecil. Harga computer juga semakin
terjangkau untuk penggunaan di rumah tangga secara perorangan.
1. Tutorial
Program pembelajaran tutorial dengan bantuan computer meniru sistem tutor yang
dilakukan oleh guru atau instruktur. Informasi atau pesan berupa suatu konsep disajikan
dilayar komputer dengan teks, gambar, atau grafik. Pada saat yang tepat siswa diperkirakan
telah membaca, menginterpretasi, dan menyerap konsep itu,suatu pertanyaan atau soal
diajukan. Jika jawaban siswa benar, komputer akan menlanjutkan penyajian informasi atau
konsep berikutnya jika jawabanya salah, komputer dapat kembali keinformasi konsep
sebelumnya atau pindah kesalah satu dari beberapa penyajian informasi konsep remedial.
Perpindahan ke salah satu konsep remedial ditentukan oleh jenis kesalahan yang dibuat oleh
siswa.
2. Drills and practice (latihan)
Latihan untuk mempermahir keterampilan atau memperkuat penguasaan konsep dapat
dilakukan dengan modus drills and practice. Komputer menyiapkan serangkayan soal atau
pertanyaan yang serupa dengan yang biasa ditemukan dalam buku/lembaran kerja
workbook.misalanya, soal matematika sederhana , menentukan sudut segi tiga, mengitung luas
berbagai bentuk geometric seperti empat persegi panjang, kubus dll. Berikut adalah contoh
modus driils and practice untuk mengenali berbagai bentuk geometric. Satu soal diajukan, dan
jawaban yang diberikan oleh siswa di nilai/ dianalisis dan dibalikan di sajikan sebelum soal
berikutnya ditampilkan.sebagian besar program driils and practice merekam hasil jawaban
siswa kemudian dapat dilaporkan atau ditunjukkan kepada siswa atau guru pada akhir
kegiatan, dan menjadi landasan untuk pembelajaran selanjutnya.
3. Simulasi
Program simulasi dengan bantuan komputer mencoba untuk menyamai proses dinamis
syang terjadi didunia nyata, misalnya siswa menggunakan komputer untuk mengsimulasikan
menerbangkan pesawat terbang, menjalankan usaha kecil, atau menipulasi pengendalian
pembangkit listrik tenaga nuklir. Program ini berusaha memberikan pengalaman masalah
“dunia nyata” yang berhubungan dengan risiko seperti bangkrut, malapetaka nuklir dll.
4. Permainan instruksional
Program permainan yang dirancang dengan baik dapat memotifasi siswa dan
meningkatkan pengetahuan dan keterampilannya. Permainan isstruksional yang berhasil
menggabungkan aksi-aksi permainan video dan keterampilan penggunaan papan ketik pada
komputer. Siswa dapat terampil mengetik karena dalam permainan siswa dituntut untuk
menginput data dengan mengetik jawaban atau perintah dengan benar. Misalnya, pelajaran
geografi dalam permainan “where in the world Carmen san diego” a tau Hangman. Dalam
permainan “where in the world Carmen san diego “ siswa berperang sebagai seorang detektif
yang bertugas untuk mengejar dan mengkap penjahat. Informasi tentang penjahat yang
dikejar di berikan oleh komputer, misalnya “sekarang sang diego (penjahat yang dikejar )
berada di italia” , maka siswa mengetik nama ibu kota italia (roma,misalnya) atau nama lain di
italia untuk menentukan dengan tepat tempat berada penjahat itu. Sambil belajar geografi
nama-nama Negara dan kota-kota besar di dunia,juga siswa akan mempelajari tempat-tempat
bersejarah diberbagai Negara.
5. Factor pendukung keberhasilan CAI
Keberhasilan penggunaan komputer dalam pengajaran amat tegantung kepada factor
seperti proses kognitif dan motivasi dalam belajar. Oleh karena itu, para ahli telah mencoba
untuk mengajukan prinsip-prinsip perancangan CAI yang diharapkan bisa melahirkan
program CAI yang efektif.
a. Belajar harus menyenangkan
b. Interaktivitas
c. Kesempatan berlatih harus memotivasi, cocok dan tersedia feedback
d. Menuntun dan melatih siswa dengan lingkungan informal
4. Multimedia Berbasis Komputer Dan Inter-Active Video
Meskipun defenisi multimedia masih belum jelas, secara sederhana ia diartikan sebagai
lebih dari satu media. Ia bisa berupa kombinasi berupa teks, grafik, animasi, suara dan video.
Defenisi sederhana ini telah pula mencakup salah satu jenis, misalnya kombinasi slide dan
tape audio. Namun pada bagian ini kombinasi dan perpaduan dua atau lebih jenis media
ditekankan kepada kendali komputer sebagai penggerak keseluruhan gabungan media itu.
Dengan demikian, arti multimedia yang umumnya dikenal dewasa ini adalah berbagai macam
kombinasi grafik, teks, suara, video dan animasi. Penggabungan ini merupakan suatu kesatuan
yang secara bersama-sama menampilkan informasi, pesan atau isi pelajaran.
Konsep penggabungan ini dengan sendirinya memerlukan beberapa jenis peralatan
perangkat keras yang masing-masing tetap menjalankan fungsi utamanya sebagaimana
biasanya, dan komputer merupakan pengendali sekuruh peralata itu. Jenis peralatan itu adalah
komputer, video kamera, video cassette recorder (VCR), overhead projektor, multivision (atau
sejenisnya), CD player, compact disc. CD player, yang sebelumnya merupakan peralatan
tambahan komputer, sekarang sudah menjadi unit bagian komputer tertentu. Kesemua
peralatan itu haruslah kompak dan bekerja sama dalam menyampaikan informasi kepada
pemakainya.
Informasi yang disajiakan melalui multimedia ini berbentuk dokumen yang hidup,
dapat dilihat di layar monitor atau ketika diproyeksikan ke layar lebar melalui overhead
projector dan dapat di dengar suaranya dan dapat dilihat gerakannya (video atau animasi).
Multimedia bertujuan untuk menyajikan informasi dalam bentuk yang menyenangkan,
menarik, mudah dimengerti karena sebanyak mungkin indera, terutama telinga dan mata,
digunakan untuk menyerap informasi itu.
Kemampuan teknologi elektronika semakin besar. Bentuk informasi grafis, video,
animasi, diagram, suara, dan lain-lain dengan mudah dapat dihasilkan dengan mutu yang
cukup baik. Misalnya, video kamera berfungsi merekam video yang diinginkan untuk
kemudian ditransfer dan digabungkan dengan animasi, grafik dan teks yang dihasikan oleh
komputer. Teks, grafik, animasi dan video sudah banyak tersedia dalam compac disc. Misalnya,
Encyclopedia Americana sudah direkam di dalam compact disc, yang apabila ditampilkan di
komputer itu maka informasi yang ada dalam disc, yang apabila ditampilkan di komputer
melalui CD drive komputer itu maka informasi yang ada dalam disc, baik berupa teks,
gambar, grafik dan lain-lain dapat diakses dipindahkan untuk digabung dengan informasi
lainnya.
Multimedia berbasis komputer ini sangat menjanjikan untuk penggunaanya dalam
bidang pendidikan. Meskipun saat ini penggunaan media ini masih dianggap mahal, dalam
beberpa tahun mendatang biaya itu akan semakin randah dan dapat terjangkau sehingga
dapat digunakan secara meluas di berbagai jenjang sekolah.
DAFTAR PUSTAKA
Arsyad, Azhar. Media Pembelajaran. Jakarta : Rajawali Pers. 2009
Latuheru, D. J. Media Pembelajaran dalam proses belajar-mengajar kini. Ujung Pandang : IKIP
Ujung Pandang. 199
Nama : Sitti Nuharmi Panggilan : Ernis TTL : Bangkali, 23 Maret 1994 Asal : Kabupaten Muna Alamat : Ponpes Darul Falah Jurusan : Tarbiyah / PAI / III. C Posisi : Anak pertama dari 5 bersaudara
@mail : [email protected] Blog : sittinuharmitarbiyah.blogspot.com Pesan : Jangan pernah berhenti melangkah untuk meraih cita-citamu Kesan : Pernah nganggur 1 tahun, jadi baby sitter untuk melanjutkan study
Nama : Maya TTL : Saponda, 3 April 1994 Asal : Saponda, Kec. Soropia, Kab. Konawe Alamat : Ponpes Darul Falah Jurusan : Tarbiyah / PAI / III. C Posisi : Anak ke tiga dari enam bersaudara
@mail : [email protected] Blog : mayapai.blogspot.com Pesan : tuntutlah ilmu dari buaian hingga ke liang lahat
Nama : WASAMIANI Panggilan : Sahmin TTL : Oihu, 17 Desember 1996 Asal : Ambon Alamat : Asrama Salsabila Posisi : Anak ke
@mail : [email protected] Blog : Pesan : waktu adalah pedang, kalaau kita tidak bisa menggunakannya
dengan baik, maka kita akan terpenggal