penalaran (reasoning)

Upload: bonibriantoni

Post on 16-Oct-2015

176 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

Teori Akuntansi bagian Penalaran

TRANSCRIPT

ARGUMEN

Kelompok 1PENALARAN (REASONING)PENALARANPenalaran melibatkan inferensi (inference) yaitu proses penurunan konsekuensi logis dan melibatkan pula proses penarikan simpulan/konklusi (conclusion) dari serangkaian pernyataan/asersiKEYAKINAN (BELIEF)AsersiAsersiAsersiUNSUR PENALARANUNSUR PENALARANProses dan Struktur Penalaran

Contoh:1. Manusia adalah makhluk sosial.2. Semua binatang menyusui mempunyai paru-paru.3. Beberapa obat batuk menyebabkan kantuk.4. Tidak ada ikan hias yang melahirkan.

ASERSIMemuat penegasan tentang sesuatu hal atau realitasUmumnya dinyatakan dalam bentuk kalimatPengkuantifikasi AsersiContoh:Pernyataan Burung dapat terbang tidak dapat diinterpretasi sebagai asersi universal karena kita tahu pengecualian terhadap aseri tersebut yaitu misalnya burung unta (yang tidak bisa terbang). Tanpa pengkuantifikasi ketermasukan akan sangat sulit ditentukanKUANTIFIKASI ASERSISemua (all)Tidak ada (no)BeberapaMenentukan ketermasukan (inclusiveness) atau keuniversalan asersiCara Penyajian AsersiAsersi dapat disajikan secara makna/arti, struktur/bentuk dan diagramContoh:

TUJUANMenjelaskan Asersi Verbal yang membingungkanContoh Asersi Verbal yang membingungkan:Beberapa B adalah A Tanpa diagram, tidak diketahui apakahAda sebagian A yang bukan BSemua A adalah BB sama dengan ASemua B adalah ATidak semua B adalah A

Penyajian Asersi

Hubungan Asersi dalam DiagramAsersi untuk Evaluasi IstilahRepresentasi asersi dalam bentuk diagram dapat digunakan untuk mengevaluasi ketepatan makna suatu istilahSebagai contoh adalah penggunaan istilah besertifikat akuntan publik (BAP) dan akuntan publik bersertifikat (APB)

Jenis AsersiFungsi AsersiPrinsip untuk memahami asersi sebagai premis dan konklusi dalam argumen yaitu:Kredibilitas konklusi tidak dapat melebihi kredibilitas terendah premis-premis yang diajukan dalam argumen. Bila salah satu premis adalah asumsi, status konklusi paling tinggi merupakan asumsi pula.Asersi dapat berfungsi sebagai:1. PremisAsersi yang digunakan untuk mendukung suatu konklusi2. KonklusiAsersi yang diturunkan dari serangkaian asersiKeyakinanKeyakinan adalah tingkat kebersediaan untuk menerima bahwa suatu pernyataan/asersi adalah benarKeyakinan diperoleh karena kepercayaan (confidence) tentang kebenaran yang dilekatkan pada suatu asersiKepercayaan diberikan kepada suatu asersi biasanya setelah dilakukan evaluasi terhadap asersi atas dasar argumen yang digunakan untuk menurunkan asersiProsperitas Keyakinan:KeadabenaranBukan pendapatBertingkatBerbiasBermuatan nilaiBerkekuatan VeridikalBerketempaan

ARGUMENAn argumen is an effort to convince someone to believe or to do something. An argumen is a set of assertion,one of which is a conclusion or key assertion, and the rest of which are intended to support that conclusion or key assertion.Nickerson (1986)

ANATOMI ARGUMENArgumen merupakan serangkaian asersi.Asersi dapat berfungsi sebagai premis atau konklusi (asersi kunci) yang merupakan komponen argumen. Indikator konklusi antara lain apabila terdapat kata-kata karena itu, jadi, maka, dengan demikian, oleh karena itu, disimpulkan bahwa, sebagai akibatnya dll.indikator premis antara lain oleh karena, karena , mengingat, dangan asumsi bahwa, dengan alasan bahwa, dll.principle of charitable interpretasion (prinsip interpretasi terdukung) yang menyatakan bahwa bila terdapat lebih dari satu interpretasi terhadap suatu argumen, argumen harus diinterpretasi sehingga premis-premis yang terbentuk memberi dukungan yang paling kuat terhadap konklusi yang dihasilkan. JENIS ARGUMENARGUMEN DEDUKTIFArgumen deduktif adalah proses penyimpulan yang berawal dari suatu pernyataan umum yang disepakati (premis) ke pernyataan khusus sebagai simpulan (konklusi).

Contoh:Premis major : semua binatang menyusui mempunyai paru-paruPremis minor : kucing binatang menyusuiKonklusi : kucing mempunyai paru-paru

Kriteria Kebenaran Argumen DeduktifARGUMEN INDUKTIFArgumen yang simpulannya merupakan perampatan atau generalisasi dari keadaan atau pengamatan khusus sebagai premis.

Contoh:Premis satu jeruk dari karung A manis rasanyaPremis satu jeruk berikutnya manis rasanyaKonklusi semua jeruk dalam karung A manis rasanya

ARGUMEN ANALOGIPenalaran dengan analogi adalah penalaran yang menurunkan konklusi atas dasar kesamaan atau kemiripan karakteristik, pola, fungsi, atau hubungan unsur (sistem) suatu objek yang disebutkan dalam suatu asersi.

Contoh:Presmis 1 : Negara adalah ibarat sebuah kapal pesiar dengan presiden sebagai nahkodaPremis 2 : Dalam keadaan darurat, semua penumpang harus tunduk pada perintah nahkoda tanpa kecualiKonklusi : Dalam keadaan krisis, presiden harus diberi kekuasaan khusus untuk mengeluarkan undang-undang darurat yang harus diikuti semua warga tanpa kecuali.

ARGUMEN SEBAB AKIBATArgumen sebab akibat (argument by causation) menyatakan konklusi sebagai akibat dari asersi tertentu.

Pengertian StratagemBerbeda dengan argumen yang valid, stratagem biasanya digunakan untuk membela pendapat yang sebenarnya keliru atau lemah dan tidak dapat dipertahankan secara logis. Karenanya, stratagem dapat mengandung kebohongan (deceit) atau muslihat (trick). Artinya argumen yang logis tidak selalu dapat membujuk. Oleh karena itu, keyakinan kadang-kadang dianut bukan karena kekuatan argumen semata-mata tetapi juga karena stratagem.

Stratagem adalah pendekatan atau cara-cara untuk mempengaruhi keyakinan orang dengan cara selain mengajukan yang valid atau masuk akal (reasonable argument). Macam-macam StratagemPersuasi tak langsungMembidik orangMenyampingkan masalahMisrepresentasiImbauan cacahImbauan autoritasImbauan tradisiDilema semuImbauan emosi

SALAH NALAR (Reasoning Fallacy)SALAH NALARSIMPULAN TIDAK VALIDBENTUK SALAH NALARMenegaskan Konsekuen & Menyangkal AntesedenValidTidak ValidMenegaskan antesedenMenegaskan konsekuenPremis (1):Jika saya di Semarang, maka saya di Jawa Tengah.Premis (1):Jika saya di Semarang, maka saya di Jawa Tengah.Premis (2):Saya di Semarang.Premis (2):Saya di Jawa Tengah.KonklusiSaya di Jawa Tengah.KonklusiSaya di Semarang.Contohjika A, maka B tidak selalu dapat disamakan dengan jika B, maka AValidMenyangkal konsekuenPremis (1):Jika saya di Semarang, maka saya di Jawa Tengah.Premis (2):Saya tidak di Jawa Tengah.KonklusiSaya tidak di Semarang.Tidak ValidMenyangkal antesedenPremis (1):Jika saya di Semarang, maka saya di Jawa Tengah.Premis (2):Saya tidak di Semarang.KonklusiSaya tidak di Jawa Tengah.26Pentaksaan (Equivocation)Equivocation dapat terjadi apabila satu ungkapan dalam 2 premis namun memiliki makna yang berbeda atau konteks premis yang satu berbeda dengan konteks premis lainnya.Contoh:Premis major: Nothing is better than eternal happiness.Premis minor: A ham sandwhich is better than nothing.Konklusi:A ham sandwhich is better than eternal happiness.Perampatan-lebih (Overgeneralization) dan Parsialitas (Partiality)Pembuktian dengan AnalogiContohPremis (1) :Komputer mempunyai CPU yang bekerja seperti otak.Premis (2) :Otak berpikir.Konklusi :Komputer berpikir.Analogi dapat menghasilkan salah nalar apabila tidak mengikuti kaidah atau struktur ungkapan yang sama.

Merancukan Urutan Kejadian dengan PenyebabanMenarik Simpulan PasanganSalah nalar terjadi apabila suatu konklusi salah karena argumen tidak disajikan dengan meyakinkan sehingga menyimpulkan bahwa konklusi pasangannya yang benar, hal ini mirip dengan bentuk salah nalar menyangkal anteseden.Contoh:Premis (1):Jika seseorang dapat menyajikan suatu argumen yang meyakinkan, maka konklusinya benar (valid).Premis (2):Pak Antoni menyajikan argumennya dengan tidak meyakinkan.Konklusi:Konklusi tidak benar. Konklusi pasangannya yang benar.Kurang meyakinkannya suatu konklusi tidak dengan sendirinya membenarkan konklusi yang lain (pasangan)Kecohan lantaran Aspek ManusiaPenjelasan Sederhanaorang puas dengan penjelasan sederhana yang pertama ditawarkanargumen yang lemah harus dimenangkan dan dilestarikan semata-mata karena kekuasaan. Ini berarti kekuasaan lebih unggul dari penalaran.Mentalitas Djoko Tingkir33Kepentingan Mengalahkan NalarAll sciences advance through disagreement. In astronomy the geocentric model of Ptolemy was opposed by the new heliocentric model of Copernicus; in chemistry Priestley supported the phlogiston theory of combustion while Lavoisi-er propounded the oxidation theory; and in biology the creationisme of earlier naturalists was countered by Darwins theory of evolution. It is not universal agreement but rather the willingness to consider evidence that signals the scientific approach. For Galileos opponents to disagree with him about Jupiters moons was not unscientific of itself; what was unscientific was their refusal to look through his telescope and see.

Sindroma Tes KlinisMengetahui pandangannya tidak valid, namun TIDAKBERANI menyampaikanMencari justifikasi untuk membenarkan posisinya dengan tujuan membela diri atau menutupi rasa malu.Merasionalkan daripada Menalar35PersistensiSulit melepaskan suatu keyakinan dan menggantinya dengan yang baru.Faktor-faktor psikologis dan emosional, kekuasaan, dan kepentingan pribadi atau kelompok juga berperan dan dapat menghalangi terjadinya argumen yang sehat.36