penanganan gawat darurat pada balita dan perawatannya di rumah
TRANSCRIPT
Nama: FathulrachmanNIM: C11107056
PENANGANAN GAWAT DARURAT PADA BALITA DAN
PERAWATANNYA DI RUMAH
Sebagian besar negara didunia mengalami epidemi trauma tetapi peningkatan
jumlah yang tinggi terjadi di negara yang sedang berkembang. Penambahan jalan
raya dan penggunaan kendaraan bermotor menyebabkan laju jumlah korban dan
kematian korban trauma. Banyak fasilitas kesehatan di perifer tidak mampu
menangani banyak korban sekaligus dari kecelakaan yang melibatkan bis
penumpang atau bencana lainnya. Luka bakar yang berat juga banyak dijumpai
didaerah kota maupun diluarnya.1,2
Pentingnya Primary Trauma Care untuk dipahami oleh masyarakat awam di
rumah karena: 1.Jauhnya jarak yang harus ditempuh korban untuk mencapai rumah
sakit dengan fasilitasi medik yang memadai. 2.Lamanya waktu yang dibutuhkan
korban untuk mencapai rumah sakit. 3. Tidak adanya peralatan canggih dan
penyediaan obat-obat yang penting. 4.Tidak adanya tenaga kesehatan terdidik untuk
menjalankan alat medik dan merawatnya. 1,2
Setiap anak yang sehat sekalipun dapat jatuh sakit maupun terluka. Pada
beberapa keadaan, orang tua dapat langsung memutuskan untuk membawa, anak ke
Instalasi Gawat Darurat atau klinik 24 jam pada Rumah Sakit terdekat. Sedangkan
pada keadaan yang lain seperti yang disebutkan di atas, orang tua dapat dihadapkan
pada kesulitan untuk mengetahui apakah kecelakaan atau penyakit yang dialami
Nama: FathulrachmanNIM: C11107056
membutuhkan perawatan oleh tenaga ahli, atau sebaliknya cukup dilakukan
perawatan di rumah. 1,2
Setiap masalah tentunya memerlukan penanganan yang berbeda-beda.
Namun, ketika anak di hadapkan dengan masalah kesehatan, dibawah diberikan
beberapa pilihan dalam penanganan kondisi kesehatan : 1.Penanganan di rumah
(Home Care). Banyak kecelakaan kecil dan beberapa penyakit, misalnya tersayat
pisau, lebam, batuk, demam, luka akibat garukan, dapat ditangani cukup dengan
perawatan di rumah, dan jika diperlukan dapat ditambah dengan obat bebas (over-the-
counter). 2.Hubungi dokter keluarga. Jika Anda tidak yakin dengan tindakan yang
dibutuhkan oleh anak, dokter keluarga atau perawat yang bekerja pada pusat
pelayanan kesehatan dapat membantu untuk memutuskan langkah apa yang harus
ambil dan lakukan. 3.Kunjungi klinik 24 jam. Klinik 24 jam dapat menjadi pilihan
pada kondisi akut, terutama pada malam hari maupun pada akhir pekan, ataupun
keadaan ketika dokter praktik tidak berada di tempat. Pada negara berkembang,
fasilitas seperti ini dilengkapi dengan alat pemeriksaan penunjang, seperti rontgen (X-
Rays), dan penanganan untuk luka yang membutuhkan tindakan seperti jahit luka.
4.Kunjungi Instalasi Gawat Darurat RS terdekat. IGD, dapat menangani berbagai
masalah kesehatan yang bersifat serius, seperti perdarahan hebat, trauma kepala,
kejang, radang pada selaput otak (Meningitis), sesak napas, dehidrasi, dan infeksi
bakteri yang berat. 5.Hubungi ambulance. Beberapa keadaan membutuhkan
penanganan tenaga kesehatan profesional dalam perjalanan menuju rumah sakit.
Nama: FathulrachmanNIM: C11107056
Misalnya, jika anak mengalami kecelakaan lalu lintas, mengalami trauma atau
masalah pada bagian leher atau kepala, membutuhkan penanganan yang serius dan
hati-hati; dan jika mengalami perburukan, segera hubungi pelayanan ambulance
terdekat. 1,2,3
Berikan penanganan situasi berbahaya kepada petugas gawat darurat yang
telah mendapatkan pelatihan dan peralatan khusus untuk mengatasi situasi tersebut.
Mengambil tindakan yang beresiko terhadap daerah berbahaya dapat menambah
jumlah korban, sehingga menunggu petugas gawat darurat tiba adalah tindakan yang
paling tepat. 1,3
Sebagai orang tua terkadang sulit untuk melakukan keputusan ini. Orang tua
tidak mau terburu-buru ke IGD jika bukan suatu gawat darurat, namun juga tidak mau
terlambat mendapat pertolongan medis jika anak membutuhkan tindakan segera.
Dengan pertumbuhan anak dan kejadian (sakit) yang muncul orang tua akan belajar
mempercayai penilaian anda mengenai gawat darurat.1
Terdapat cara lain untuk menghindari bahaya atau menghindari terjadinya
korban jiwa dari daerah berbahaya. Sebagai contoh, dengan membersihkan pecahan
kaca pada tempat kecelakaan kendaraan bermotor atau memutus aliran listrik pada
panel listrik utama apabila terjadi kecelakaan listrik.1
Aturan umum yang berlaku adalah anda jangan memindahkan korban kecuali
terdapat bahaya yang tidak dapat anda hindari di sekitarnya, contoh api atau asap
Nama: FathulrachmanNIM: C11107056
beracun. Menggerakkan korban, terutama korban yang tidak sadarkan diri sangat sulit
dan sebaiknya diberikan ke petugas ambulance yang telah terlatih dan memiliki
peralatan yang lengkap untuk membantu korban. Jika harus menggerakkan korban
sebelum ambulance tiba, perlindungan khusus harus dilakukan dan perlakuan terlatih
harus dilakukan. 1
Periksa respon yang diberikan oleh korban dengan menyentuh pundak korban
dan bertanya dengan suara yang keras “Apakah anda baik – baik saja ?”. Hal ini
dikenal dengan metode “Sentuh & Bicara”. Anda tidak perlu menggoyangkan korban
untuk mendapatkan respon, hanya dengan meletakkan tangan anda pada pundaknya
dan berbicara dengan keras adalah cara yang paling efektif dan dapat membangunkan
seseorang yang tertidur, atau memicu reaksi seseorang yang mabuk atau sakit.
Korban yang tidak memberikan reaksi dapat disimpulkan tidak sadar.1
Ada tiga macam tingkat kesadaran; Sadar penuh – korban mau mendengarkan, terjaga
dan sadar akan waktu dan tempat dia berada. Setengah sadar – korban mengantuk
atau bingung. Tidak sadar – korban tidak memberikan respon.1
Jika korban merespon dengan menjawab pertanyaan dan kelihatan sadar,
biarkan dia dalam posisi yang aman (tidak dalam posisi menambah cideranya).
Periksa kondisi korban dan minta bantuan jika diperlukan. Kirim seseorang untuk
meminta pertolongan. Jika sendiri, tinggalkan korban dan meminta pertolongan.
Nama: FathulrachmanNIM: C11107056
Periksa dan hitung tanda tanda vital secara teratur, jika korban korban tidak
merespon. Berteriak meminta pertolongan Periksa aliran udara.1,2,3
Tubuh manusia dapat bertahan dalam beberapa minggu tanpa makanan dan
beberapa hari tanpa air. Tapi tubuh kita tidak dapat bertahan jika tanpa Oksigen.
Dalam penanganan gawat darurat, kecepatan dan kualitas pertolongan sangat di
butuhkan untuk mencapai keberhasilan dan dalam penyelamatan. Untuk itu di dunia
international sudah menetapkan rumusan dalam menangani Penderita Gawat Darurat,
yaitu : ABCDE (Air Way, Breathing and Ventilation, Circulation, Disability,
Exposure). Airway ditempatkan pada urutan pertama karena masalah airway akan
mematikan paling cepat.3,4
A. AIRWAY
Gangguan airway dapat timbul secara total & mendadak tetapi sebaliknya bisa
secara bertahap dan pelan-pelan. Takhipnea merupakan tanda awal yang samar-samar
akan adanya gangguan terhadap airway. Adanya ketakutan & gelisah merupakan
tanda hipoksia oleh karena itu harus selalu secara berulang-ulang kita nilai airway ini
terutama pada penderita yang tidak sadar. Penderita dengan gangguan kesadaran oleh
karena cidera kepala obat-obatan atau alkohol, cedera toraks, aspirasi material
muntah atau tersedak mungkin sekali terjadi gangguan airway. Disini diperlukan
intubasi endotrakheal yang bertujuan :4
Nama: FathulrachmanNIM: C11107056
1. Membuka airway
2. Memberikan tambahan oksigen
3. Menunjang ventilasi
4. Mencegah aspirasi
Penanganan sumbatan airway karena pangkal lidah pada penderita dengan
kemungkinan patah tulang leher dapat dilakukan secara manual dengan tindakan chin
lift dan jaw thrust.
Tanda-tanda Obyektif Sumbata Airway
1. Look
Terlihat pasien gelisah dan perubahan kesadaran. Ini merupakan gejala adanya
hipoksia dan hipercarbia. Pasien terlihat cyanosis terutama pada kulit sekitar
mulut, ujung jari kuku. Juga terlihat adanya kontraksi dari otot pernafasan
tambahan.1,2,4
2. Listen
Disini kita dengarkan apakah ada suara seperti orang ngorok, kumur-kumur,
bersiul, yang mungkin berhubungan dengan adanya sumbatan partial pada
farink/larink. 1,2,4
3. Feel
Nama: FathulrachmanNIM: C11107056
Kita bisa rasakan bila ada sumbatan udara terutama pada saat ekspirasi bila
kedudukan trackhea di linea media. 1,2,4
Gambar 1. Cara evaluasi obyektif sumbata airway
Pengenalan adanya gangguan jalan nafas & ventilasi harus bisa dilakukan
secara cepat & tepat. Bila memang ada harus secepatnya gangguan jalan nafas dan
ventilasi ini untuk segera diatasi. Hal penting ini untuk menjamin oksigenasi ke
jaringan. Haruslah diingat setiap tindakan untuk menjamin airway yang baik harus
selalu dengan penekanan untuk selalu menjaga cervical spine terutama pada penderita
dengan trauma dan cedera di atas clavikula. Pada setiap penderita dengan gangguan
saluran nafas, harus selalu secara cepat diketahui apakah ada benda asing, cairan isi
lambung, darah di saluran nafas bagian atas. Kalau ada harus segera dicoba untuk
dikeluarkan bisa dengan jari, suction. Suatu saat bila dilapangan ada penderita dengan
Nama: FathulrachmanNIM: C11107056
sumbatan jalan nafas misal tersedak makanan abdominal trust akan sangat berguna.
1,2,4
Teknik-teknik Mempertahankan Airway :
Pada penderita dengan kehilangan kesadaran mungkin sekali lidah akan jatuh
ke belakang dan menutupi hipofarink dan menimbulkan sumbatan jalan nafas. Ini
bisa ditolong dengan jalan :4,5,6
a. Chin lift
Tindakan chin lift dilakukan dengan cara jari jemari salah satu tangan
diletakan dibawah rahang, kemudian secara hati-hati diangkat keatas arah
depan. Ibu jari tangan yang sama, dengan ringan menekan bibir bawah untuk
membuka mulut. Ibu jari dapat juga diletakan dibelakang gigi seri bawah dan
secara bersamaan mengangkat dagu dengan hati-hati.
Manuver chin lift tidak boleh menyebabkan hiperekstensi leher, terutama pada
penderita trauma dengan kemungkinan mengalami patah tulang leher yang
ditandai dengan: 1. Adanya jejas atau perlukaan diatas klavikula. 2.Adanya
trauma kepala disertai penurunan kesadaran. 3.Multiple trauma. 4.Biomekanik
mendukung.
Nama: FathulrachmanNIM: C11107056
Gambar 2. Chin Lift pada bayi dan anak
b. Jaw thrust
Tindakan jaw thrust (mendorong rahang) dilakukan dengan cara memegang
sudut rahang bawah (angulus mandibulae) dan mendorong rahang bawah
kedepan. keuntungan melakukan tindakan ini adalah dapat sekaligus
melakukan fiksasi kepala agar selalu pada posisi segaris (in line), selain itu
bila cara ini dilakukan sambil baging atau memegang bag-valve dapat dicapai
kerapatan yang baik dan ventilasi yang adekuat.6
Jika ada dugaan trauma leher dan tulang belakang stabilisasi leher dan
gunakan Jaw thrust tanpa Head tilt. Letakkan jari ke 4 dan 5 di belakang
angulus mandibula dan gerakkan ke atas sehingga rahang terangkat ke atas
membentuk sudut 90o terhadap badan (lihat gambar di bawah). Lihat rongga
mulut dan keluarkan benda asing bila ada dan bersihkan sekret dari rongga
Nama: FathulrachmanNIM: C11107056
mulut. Evaluasi jalan napas dengan melihat pergerakan dinding dada,
dengarkan suara napas dan rasakan udara napas.
Gambar 3. Jaw Thrust
Airway Definitif
Disini ada pipa dalam trakhea dengan balon yang dikembangkan, dimana pipa
ini dihubungkan dengan alat bantu pernafasan yang diperkaya dengan oksigen. Cara :
oratracheal, nasotracheal & surgical (krikotiroidotomi atau trakheotomi). Indikasi
pemasangan airway definitif bila ditemukan adanya temuan klinis :4,5
a. Apnue
b. Ketidakmampuan mempertahankan airway yang bebas dengan cara yang lain
c. Untuk melindungi airway bagian bawah dari aspirasi darah atau muntahan
d. Adanya ancaman segera sumbatan airway oleh karena cidera inhalasi patah tulang
wajah hematoma retropharingeal.
Cidera kepala tertutup yang memrlukan bantuan nafas (GCS ≤8). Dari ketiga
cara ini yang terbanyak dipakai adalah endotrakheal (naso/orotrakheal). Pemilihan
Nama: FathulrachmanNIM: C11107056
naso/orotrakheal intubation tergantung pengalaman dokter. Kedua teknik ini aman
dan efektif bila dilakukan dengan tepat. Haruslah diingat pada pemasangan
endotrakheal tube ini harus selalu dijaga aligment dari columna vertebralis dengan
cervikal.4,5
Airway Definitif Surgical
Ini dikerjakan bila ada kesukaran atau kegagalan didalam memasang
endotrakheal intubasi. Pada keadaan yang membutuhkan kecepatan lebih dipilih
krikotireodektomi dari pada tracheostomi.4,5
a. Needle cricothyroidoktomi
Cara dengan menusukkan jarum lewat membran krikotiroid, ini hanya bisa
memberikan oksigen dalam waktu yang pendek (30-45 menit). Disini dipakai
jarum no 12-14 (anak 16-18 tahun)
b. Surgical cricothyroidoktomi
Penderita tidur posisi supinasi sesudah dilakukan anestesi lokal buat irisan
kulit tranversal sampai membran cricothyroid lubang ini bisa dilebarkan
dengan gagang pisau dengan cara memutar 90 derajad. Disini bisa dipakai
tracheostomi tube atau endotracheal tube. Hati-hati dengan cartilago cricoid
terutama pada anak-anak (teknik ini tidak dianjurkan pada anak dibawah 12
tahun), hal ini dikarenakan cartilago cricoid merupakan penyangga trachea
bagian atas.
Nama: FathulrachmanNIM: C11107056
Ketidakmampuan untuk memberikan oksigenasi ke jaringan tubuh terutama
ke otak dan organ vital yang lain merupakan pembunuh tercepat pada pasien. Oleh
karena itu airway yang baik merupakan prioritas pertama pada setiap penderita gawat
darurat.
Kematian-kematian dini karena masalah airway :
1. Kegagalan mengetahui adanya kebutuhan airway
2. Ketidakmampuan untuk membuka airway
3. Kegagalan mengetahui adanya airway yang dipasang secara keliru
4. Perubahan letak airway yang sebelumnya telah dipasang
5. Kegagalan mengetahui adanya kebutuhan ventilasi
6. Aspirasi isi lambung, darah
B. BREATHING
Jenis-jenis suara nafas tambahan karena hambatan sebagian jalan nafas:
a.Snoring: suara seperti ngorok, kondisi ini menandakan adanya kebuntuan jalan
napas bagian atas olehbenda padat, jika terdengar suara ini maka lakukanlah
pengecekan langsung dengan cara cross-finger untuk membuka mulut (menggunakan
2 jari, yaitu ibu jari dan jari telunjuk tangan yang digunakan untukchin lift tadi, ibu
jari mendorong rahang atas ke atas, telunjuk menekan rahang bawah ke bawah).
Lihatlah apakah ada benda yang menyangkut di tenggorokan korban (eg: gigi palsu
dll). Pindahkan benda tersebut. b. Gargling : suara seperti berkumur, kondisi ini
Nama: FathulrachmanNIM: C11107056
terjadi karena ada kebuntuan yang disebabkan olehcairan (eg: darah), maka
lakukanlah cross-finger(seperti di atas), lalu lakukanlah finger-sweep
(sesuainamanya, menggunakan 2 jari yang sudah dibalut dengan kain untuk menyapu
rongga mulut dari cairan-cairan). c.Crowing : suara dengan nada tinggi, biasanya
disebakan karena pembengkakan (edema) pada trakea,untuk pertolongan pertama
tetap lakukan maneuver head tilt and chin lift atau jaw thrust saja.4,5
Pada anak-anak, masalah airway yang sering muncul adalah obstruksi yang
diakibatkan oleh aspirasi benda asing yang di makan. Sekitar 70% kejadian aspirasi
benda asing terjadi pada anak berumur kurang dari 3 tahun. Hal ini terjadi karena
anak seumur itu sering tidak terawasi, lebih aktif, dan cenderung memasukkan benda
apapun ke dalam mulutnya.3,4,5
Aspirasi benda asing ke dalam saluran napas akan menimbulkan gejala
sumbatan jalan napas. Gejala klinik yang timbul tergantung pada jenis benda asing,
ukuran, sifat iritasinya terhadap mukosa, lokasi, lama benda asing di saluran napas,
dan ada atau tidaknya komplikasi. Penderita umumnya datang ke rumah sakit pada
fase asimptomatik. Pada fase ini keadaan umum penderita masih baik dan foto toraks
belum memperlihatkan kelainan. Pada fase pulmonum, benda asing di bronkus utama
atau cabang-cabangnya akan menimbulkan gejala batuk, sesak napas yang makin
lama semakin bertambah berat, pada auskultasi terdengar ekspirasi memanjang
dengan mengi, dan dapat disertai demam.3,4
Nama: FathulrachmanNIM: C11107056
Faktor predisposisi yang dapat menyebabkan terjadinya aspirasi benda asing
adalah: usia yaitu pada anak-anak, dimana mereka sering memasukkan segala sesuatu
ke dalam mulut, gigi geligi yang belum lengkap dan refleks menelan yang belum
sempurna. Kedua, jenis kelamin, lebih sering pada laki-laki. Ketiga, lingkungan dan
kondisi sosial. Empat, kegagalan mekanisme proteksi, misalnya penurunan
kesadaran, keadaan umum buruk, penyakit serebrovaskuler, dan kelainan neurologik.
Kelima, faktor kecerobohan, misalnya kebiasaan menaruh benda di mulut, makan dan
minum tergesa-gesa.4,5
Faktor fisiologik dan sosiologik lain yang juga merupakan faktor predisposisi
antara lain: pertumbuhan gigi belum lengkap, belum terbentuk gigi molar, belum
dapat menelan makanan padat secara baik, kemampuan anak membedakan makanan
yang dapat dimakan dan tidak dapat dimakan belum sempurna. Benda tersangkut
pada saat makan sambil tertawa, bicara menangis, dan berlari. Pada orang tua,
terutama yang mempunyai gangguan neurologis dan berkurangnya refleks menelan
dapat disebabkan oleh pengaruh alkohol, stroke, parkinson, trauma, dementia juga
mempunyai risiko yang besar untuk terjadinya aspirasi.4,5
Pada anak adanya riwayat teraspirasi benda asing sangat membantu dalam
menegakkan diagnosis pada banyak kasus. Kecurigaan adanya aspirasi benda asing
muncul bila terdapat gejala batuk yang paroksisimal (paroxysmal coughing) yang
timbul tiba-tiba, rasa tercekik (choking) pada waktu makan atau choking/coughing
Nama: FathulrachmanNIM: C11107056
yang timbul bila diketahui adanya objek yang kecil atau partikel makanan terutama
kacang di dalam jangkauan si anak. Anak yang telah mendapat terapi sebagai asma,
bronkitis atau pneumonia dan tidak respon dengan pengobatan medik yang sesuai
atau adanya gangguan napas yang tidak dapat dijelaskan penyebabnya, kemungkinan
akan adanya aspirasi benda asing musti dipertimbangkan terutama dengan mengi
unilateral walaupun tidak ada riwayat aspirasi.4,5
Gejala awal aspirasi akut dapat ditandai dengan episode yang khas yaitu
‘choking’ (rasa tercekik), ‘gagging’ (tersumbat), ‘sputtering’ (gagap), ‘wheezing’
(napas berbunyi), paroxysmal coughing, serak, disfonia sampai afonia dan sesak
napas tergantung dari derajat sumbatan. Choking atau coughing timbul pada hampir
95% anak dengan aspirasi benda asing dan 50% diantaranya mempunyai gejala
stridor inspirasi atau wheezing ekspirasi, dengan pemanjangan ekspirasi dan ronki.4,5,6
Benda asing yang tersangkut di trakea akan menyebabkan stridor, dapat
ditemukan dengan auskultasi (audible stridor) dan palpasi di daerah leher (palpatory
thud). Jika benda asing menyumbat total trakea akan timbul sumbatan jalan napas
akut yang memerlukan tindakan segera untuk membebaskan jalan napas. Gejala pada
dewasa umumnya sama dengan gejala pada anak tetapi gejala paru termasuk edema
paru banyak ditemukan.6
Bila anak batuk atau dengan wheezing yang dicurigai terjadi aspirasi benda
asing di saluran napas tetapi dengan saluran napas yang masih bebas, jangan
Nama: FathulrachmanNIM: C11107056
melakukan intervensi apapun, segera kirim ke rumah sakit terdekat yang diperkirakan
mempunyai fasilitas yang cukup untuk melakukan tindakan ekstraksi benda asing.
Bronkoskop kaku dengan kontrol pernapasan merupakan pilihan utama untuk kasus
benda asing di traktus trakeobronkial. Kebanyakan pasien yang datang ke pelayanan
tertier telah melewati fase darurat akut. Bila terdapat gangguan jalan napas berat atau
adanya obstruksi total dan benda asing tidak tajam lakukanlah back blows, abdominal
thrusts atau Heimlich. Metode ini tergantung umur penderita.6
Pada bayi yang berumur kurang dari 1 tahun: Letakkan bayi pada lengan atau
paha dengan posisi kepala lebih rendah. Berikan 5 pukulan dengan mengunakan
tumit dari telapak tangan pada bagian belakang bayi (interskapula). Tindakan ini
disebut Back blows. Bila obstruksi masih tetap, balikkan bayi menjadi terlentang dan
berikan 5 pijatan dada dengan menggunakan 2 jari, satu jari di bawah garis yang
menghubungkan kedua papila mamae (sama seperti melakukan pijat jantung).
Tindakan ini disebut Chest thrusts. Bila obstruksi masih tetap, evaluasi mulut bayi
apakah ada bahan obstruksi yang bisa dikeluarkan. Bila diperlukan, bisa diulang
dengan kembali melakukan pukulan pada bagian belakang bayi.6
Nama: FathulrachmanNIM: C11107056
Gambar 4. Penanganan pada obstruksi benda padat pada bayi
Pada anak yang berumur lebih dari 1 tahun, maka penanganannya adalah:
Letakkan anak dengan posisi tengkurap dengan kepala lebih rendah. Berikan 5
pukulan dengan menggunakan tumit dari telapak tangan pada bagian belakang anak
Nama: FathulrachmanNIM: C11107056
(interskapula) Bila obstruksi masih tetap, berbaliklah ke belakang anak dan
lingkarkan kedua lengan mengelilingi badan anak. Pertemukan kedua tangan dengan
salah satu mengepal dan letakkan pada perut bagian atas (di bawah sternum) anak,
kemudian lakukan hentakan ke arah belakang atas (lihat gambar). Lakukan perasat
Heimlich tersebut sebanyak 5 kali. Bila obstruksi masih tetap, evaluasi mulut anak
apakah ada bahan obstruksi yang bisa dikeluarkan. Bila diperlukan bisa diulang
dengan kembali melakukan pukulan pada bagian belakang anak.6
Gambar 5. Penanganan obstruksi benda padat pada anak
Persiapan ekstraksi benda asing harus dilakukan sebaik-baiknya dengan
tenaga medis/operator, kesiapan alat yang lengkap. Besar dan bentuk benda asing
Nama: FathulrachmanNIM: C11107056
harus diketahui dan mengusahakan duplikat benda asing serta cunam yang sesuai
benda asing yang akan dikeluarkan. Benda asing yang tajam harus dilindungi dengan
memasukkan benda tersebut ke dalam lumen bronkoskop. Bila benda asing tidak
dapat masuk ke lumen alat maka benda asing kita tarik secara bersamaan dengan
bronkoskop.6
Di Instalasi Gawat Darurat, terapi suportif awal termasuk pemberian oksigen,
monitor jantung dan pulse oxymetri dan pemasangan IV dapat dilakukan.
Bronkoskopi merupakan terapi pilihan untuk kasus aspirasi. Pemberian steroid dan
antibiotik preoperatif dapat mengurangi komplikasi seperti edema saluran napas dan
infeksi. Metilprednisolon 2 mg/kg IV dan antibiotik spektrum luas yang cukup
mencakup Streptokokus hemolitik dan Staphylococcus aureus dapat dipertimbangkan
sebelum tindakan bronkoskopi. 6,7
Riwayat, pemeriksaan fisik dan radiologi sering menunjukkan dugaan benda
asing saluran napas tanpa diagnosis pasti. Pada keadaan ini harus dibuktikan adanya
benda asing secara endoskopi untuk menyingkirkan dari diagnosis diferensial.
Keterlambatan mengeluarkan benda asing akan menambah tingkat kesulitan terutama
pada anak, tetapi ahli endoskopi menyatakan walaupun bronkoskopi harus dilakukan
pada waktu yang tepat dan cepat untuk mengurangi risiko komplikasi terapi tidak
harus dilakukan terburu-buru tanpa persiapan yang baik dan hati-hati.
Nama: FathulrachmanNIM: C11107056
Penatalaksanaan dan teknik ekstraksi benda asing harus dinilai kasus per kasus
sebelum tindakan ekstraksi.6,7
C. Sirkulasi
Penyebab terbesar pasien yang mengalami shook dan berakhir dengan
kematian adalah kehilangan darah dalam jumlah yang banyak. Oleh karenanya pasien
dengan trauma dan hipotensi, harus segera ditangani sebagai pasien hipovolemi
sampai bisa dibuktikan bahwa hipotensinya disebabkan oleh sebab yang lain. Seperti
diketahui, volume darah manusia dewasa adalah 7% dari berat badan, anak 8-9% dari
BB. Terapi resusitasi cairan yang agresif harus segera dimulai begitu ada tanda dan
gejala klinis adanya kehilangan darah muncul. Sangatlah berbahaya bila menunggu
sampai tekanan darah menurun.3,4,5
Periksa tanda kegawatdaruratan dalam 2 tahap:4
• Tahap 1: Periksa jalan napas dan pernapasan, bila terdapat masalah, segera berikan
tindakan untuk memperbaiki jalan napas dan berikan napas bantuan.
• Tahap 2: Segera tentukan apakah anak dalam keadaan syok, tidak sadar, kejang, atau
diare dengan dehidrasi berat.
Nama: FathulrachmanNIM: C11107056
Bila didapatkan tanda kegawatdaruratan:4
Panggil tenaga kesehatan profesional terlatih bila memungkinkan, tetapi
jangan menunda penanganan. Tetap tenang dan kerjakan dengan tenaga kesehatan
lain yang mungkin diperlukan untuk membantu memberikan pertolongan, karena
pada anak yang sakit berat seringkali memerlukan beberapa tindakan pada waktu
yang bersamaan. Tenaga kesehatan profesional yang berpengalaman harus
melanjutkan penilaian untuk menentukan masalah yang mendasarinya dan membuat
rencana penatalaksanaannya. Lakukan pemeriksaan laboratorium kegawatdaruratan
(darah lengkap, gula darah, malaria). Kirimkan sampel darah untuk pemeriksaan
golongan darah dan cross-match bila anak mengalami syok, anemia berat, atau
perdarahan yang cukup banyak. Setelah memberikan pertolongan kegawatdaruratan,
lanjutkan segera dengan penilaian, diagnosis dan penatalaksanaan terhadap masalah
yang mendasarinya.5
Anak dengan tanda prioritas harus didahulukan untuk mendapatkan
pemeriksaan dan penanganan lebih lanjut dengan segera (tanpa menunggu giliran).
Pindahkan anak ke depan antrean. Bila ada trauma atau masalah bedah yang lain,
segera cari pertolongan bedah.5
D. DISABILITY
Evaluasi secara cepat dilakukan dan dikerjakan pada tahap
akhir dan primary survey dengan menilai kesadaran dan pupil
penderita.4
Nama: FathulrachmanNIM: C11107056
A : Alert
V : Respon to vokal stimulation
P : respon only to painful stimulation
U : Unresponsive
Glasgow coma scale merupakan penilaian yang lebih rinci,
bila ini tidak dikerjakan di primary survey bisa dikerjakan di
secondary survey.
E. EXPOSURE
Disini semua pakaian pasien dibuka. Hal ini akan sangat
membantu pemeriksaan lebih lanjut. Harus diingat disini pasien
dijaga agar tidak jatuh ke hipotermia dengan jalan diberikan
selimut.5
F. SECONDARY SURVEY
Dikerjakan bila primary survey dan resusitasi selesai
dilakukan. Disini dilakukan evaluasi yang lebih teliti mulai dari
kepala sampai ujung kaki penderita, juga GCS bisa dikerjakan lebih
teliti bila pada primary survey belum sempat dikerjakan.5
Nama: FathulrachmanNIM: C11107056
Penanganan kegawatdaruratan lain yang biasanya dilakukan di rumah lebih banyak
berkaitan dengan penanganan penyakit.
A. Cara Merawat Luka
1. Menggunakan perban sebelum dibalut Perban bisa digunakan sebagai penutup
pelindung luka sebelum dibalut untuk mengendalikan, menyerap,
menghentikan pendarahan, mengurangi rasa perih, mencegah infeksi dan luka
lebih lanjut. Usahakan untuk menggunakan perban yang steril dan tidak
lengket. Jika tidak ada, gunakan kain yang menyerap, bersih dan tidak
lengket, seperti kain katun (sarung, seprai dll) atau pembalut wanita. Jangan
menggunakan kain yang terbuat dari serat langsung pada luka, sebab seratnya
akan menempel.6
2. Mengisi bantalan. Bantalan bisa dibuat dari beberapa lapis kain atau perban;
diletakkan diatas perban agar menekan, menambah daya serap cairan serta
melindungi luka. Bantalan dapat mencegah pembalut menyentuh luka jika ada
benda atau tulang retak yang menonjol diluka.6
3. Pembalut pembungkus luka Luka perlu dibalut untuk mengendalikan
pendarahan. Mengencangkan perban dan bantalan, dapat mengurangi atau
mencegah pembengkakan. Menyangga kaki atau sendi dapat meredakan nyeri
dan mencegah pergeseran pada kaki atau sendi. Dalam keadaan darurat, bisa
menggunakan kain, sarung bantal atau kain bersih untuk membalut. Jangan
membalut terlalu ketat. Pembengkakan, pucat atau biru pada jari tangan dan
Nama: FathulrachmanNIM: C11107056
kaki, juga rasa kaku, terjepit, nyeri dan nadi tidak lancar di bagian bawah
perban menandakan bahwa pembalut harus dilonggarkan.6
4. Penggunaan belat atau bidai. Belat atau bidai digunakan untuk melindungi
luka agar tidak bertambah parah. Belat atau bidai juga digunakan sebagai
penopang atau pencegah bagian badan yang retak dari gerakan sembari
menunggu bantuan medis datang.6
5. Cara membuat penyangga. Penyangga digunakan jika tempurung lutut, lengan
atas, lengan bawah, pergelangan atau jari mengalami retak. Dalam keadaan
darurat, Anda dapat menggunakan payung yang dilipat, koran yang digulung
atau bahan seperti tongkat yang keras. Bahkan kaki yang tidak luka pun dapat
digunakan sebagai penyangga .Ikat erat kaki yang terluka dengan kaki yang
tidak luka. Usahakan bagian yang terluka tidak bergeser saat memasang
penyangga. Penyangga harus cukup panjang sampai kedua ujungnya
menjangkau bagian yang retak. Periksa pengikat penyangga setiap 15 menit
untuk memastikan bahwa sirkulasi darah tidak terganggu.6
B. Pendarahan
Pendarahan berat maupun ringan jika tidak segera dirawat bisa berakibat fatal.
Bila pendarahan terjadi, penting bagi penolong untuk menghentikannya secepat
mungkin. Ada dua jenis pendarahan; pendarahan luar (pendarahan dari luka) dan
pendarahan dalam (pendarahan di dalam tubuh). Pendarahan dalam lebih berbahaya
Nama: FathulrachmanNIM: C11107056
dan lebih sulit untuk diketahui daripada pendarahan luar. Oleh karena itu tanda-tanda
berikut harus diperhatikan.6
Cara penanganan pendarahan dalam:6
1. Baringkan korban dengan nyaman dan longgarkan pakaiannya yang ketat.
2. Angkat dan tekuk kakinya, kecuali ada bagian yang retak.
3. Segera cari bantuan medis.
4. Jangan memberi makanan atau minuman.
5. Periksa korban setiap saat kalau dia mengalami syok (shock).
Cara penanganan pendarahan luar (pendarahan dari luka):6
1. Baringkan korban dalam posisi pemulihan, kecuali bila ada luka di dada.
2. Periksa apakah luka berisi benda asing atau tulang yang menonjol. Jika ada,
jangan sentuh luka; gunakanlah bantalan pengikat. Untuk keterangan lebih
lanjut lihat bagian sebelumnya, “Merawat luka”.
3. Jika luka tidak disertai tulang yang menonjol, segera tekan bagian tubuh yang
terluka. Jika tidak ada pembalut yang steril, gunakan gumpalan kain atau baju
bersih atau tangan untuk mengontrol pendarahan sampai menemukan
pembalut dan bantalan yang steril. Jika korban dapat menekan sendiri, suruh
korban menekan lukanya, untuk mengurangi risiko infeksi silang.
4. Balut luka dengan erat.
Nama: FathulrachmanNIM: C11107056
5. Angkat bagian tubuh yang terluka, lebih tinggi dari posisi jantung korban.
6. Jika darah membasahi pembalut, lepaskanpembalut dan gantilah bantalan.
Walaupun pendarahan telah berhenti, jangan terburuburu melepaskan
pembalut, bantalan atau perban untuk menghindari terjadinya hal yang tak
terduga.
7. Jangan memberi makanan atau minuman kepada korban yang mengalami
pendarahan.
8. Periksa korban setiap saat kalau-kalau dia mengalami syok (shock).
9. SEGERA cari bantuan medis.
Cara menghentikan pendarahan : 5,6
1. Angkat bagian tubuh yang terluka.
2. Tekan bagian yang terluka dengan kain bersih. Jika tidak ada, gunakan tangan
Anda.
3. Tetap tekan bagian tubuh yang terluka sampai pendarahan terhenti.
4. Jika pendarahan tidak bisa diatasi dengan menekan bagian tubuh yang terluka,
dan korban telah kehilangan banyak darah, maka dianjurkan untuk:
Tetap menekan dengan kuat bagian tubuh yang terluka
Mengangkat bagian tubuh yang terluka setinggi-tingginya
Nama: FathulrachmanNIM: C11107056
Mengikat bagian lengan atau kaki yang dekat dengan luka, sedekat-
dekatnya .ikat di antara bagian yang terluka dengan badan korban.
Kencangkan ikatan sampai pendarahan terhenti.
C. Keracunan
Curigai keracunan pada anak sehat yang mendadak sakit dan tidak dapat
dijelaskan penyebabnya. Diagnosis didasarkan pada anamnesis dari anak atau
pengasuh, pemeriksaan klinis dan hasil investigasi, kemudian disesuaikan. Carilah
informasi tentang bahan penyebab keracunan, jumlah racun yang terpajan dan waktu
pajanan ke dalam tubuh secara lengkap. Cobalah untuk mengenali bahan racun
dengan melihat kemasannya. Pastikan juga tidak ada anak lain yang terpajan. Gejala
dan tanda keracunan sangat bervariasi bergantung pada jenis racun, pajanan dan
onset. Periksalah tanda terbakar di dalam atau sekitar mulut, atau apakah ada stridor
(kerusakan laring) yang menunjukkan racun bersifat korosif. Rawat inap semua anak
yang keracunan zat besi, pestisida, parasetamol atau aspirin, narkotik, obat anti
depresan; anak yang tertelan bahan beracun secara sengaja dan anak yang mungkin
diberi obat atau racun secara sengaja oleh anak lain atau orang dewasa. Anak yang
kemasukan bahan korosif atau bahan hidrokarbon jangan dipulangkan sebelum
observasi selama 6 jam. Bahan korosif dapat menyebabkan luka bakar pada esofagus
yang mungkin tidak dapat segera terlihat dan bahan hidrokarbon jika terhirup dapat
Nama: FathulrachmanNIM: C11107056
menyebabkan edema paru yang mungkin membutuhkan waktu beberapa jam sebelum
timbul gejala.7
Prinsip penatalaksanaan terhadap racun yang tertelan.
Dekontaminasi lambung (menghilangkan racun dari lambung) efektif bila
dilakukan sebelum masa pengosongan lambung terlewati (1-2 jam, termasuk penuh
atau tidaknya lambung). Keputusan untuk melakukan tindakan ini harus
mempertimbangkan keuntungan dan kerugian (risiko) yang mungkin terjadi akibat
tindakan dekontaminasi dan jenis racun. Dekontaminasi lambung tidak menjamin
semua bahan racun yang masuk bisa dikeluarkan, oleh karena itu tindakan
dekontaminasi lambung tidak rutin dilakukan pada kasus keracunan. Kontra indikasi
untuk dekontaminasi lambung adalah: 7
• Keracunan bahan korosif atau senyawa hidrokarbon (minyak tanah, dll) karena
mempunyai risiko terjadi gejala keracunan yang lebih serius.
• Penurunan kesadaran (bila jalan napas tidak terlindungi).Periksa anak apakah ada
tanda kegawatan dan periksa gula darah (hipoglikemia). Identifikasi bahan racun
dan keluarkan bahan tersebut sesegera mungkin. Ini akan sangat efektif jika
dilakukan sesegera mungkin setelah terjadinya keracunan, idealnya dalam waktu
1 jam pertama pajanan.
• Jika anak tertelan minyak tanah, premium atau bahan lain yang mengandung
premium/minyak tanah/solar (pestisida pertanian berbahan pelarut minyak tanah)
atau jika mulut dan tenggorokan mengalami luka bakar (misalnya karena bahan
Nama: FathulrachmanNIM: C11107056
pemutih, pembersih toilet atau asam kuat dari aki), jangan rangsang muntah
tetapi beri minum air. Jangan gunakan garam sebagai emetik karena bisa
berakibat fatal. 7
Jika anak tertelan racun lainnya berikan arang aktif (activated charcoal) jika
tersedia, jangan rangsang muntah. Arang aktif diberikan peroral dengan atau tanpa
pipa nasogastrik dengan dosis seperti pada Tabel 5. Jika menggunakan pipa
nasogastrik, pastikan dengan seksama pipa nasogastrik berada di lambung. 7
• Larutkan arang aktif dengan 8-10 kali air, misalnya 5 g ke dalam 40 ml air
• Jika mungkin, berikan sekaligus, jika sulit (anak tidak suka), dapat diberikan
secara bertahap
• Efektifitas arang aktif bergantung pada isi lambung (lambung kosong lebih
efektif). Jika arang aktif tidak tersedia, rangsang muntah (hanya pada anak sadar)
yaitu dengan perangsang dinding belakang tenggorokan dengan menggunakan
spatula atau gagang sendok.
D. Prinsip Penatalaksanaan Keracunan Melalui Kontak Kulit Atau Mata
1. Kontaminasi kulit
Lepaskan semua pakaian dan barang pribadi dan cuci menyeluruh
seluruh daerah yang terkontaminasi dengan air hangat yang banyak. Gunakan
sabun dan air untuk bahan berminyak. Petugas kesehatan yang menolong
harus melindungi dirinya terhadap kontaminasi sekunder dengan
Nama: FathulrachmanNIM: C11107056
menggunakan sarung tangan dan celemek. Pakaian dan barang pribadi yang
telah dilepas harus diamankan dalam kantung plastik transparan yang dapat
disegel, untuk dibersihkan lebih lanjut atau dibuang. 7
2. Kontaminasi mata
Bilas mata selama 10-15 menit dengan air bersih yang mengalir atau
garam normal, jaga curahannya tidak masuk ke mata lainnya. Penggunaan
obat tetes mata anestetik akan membantu irigasi mata. Balikkan kelopak mata
dan pastikan semua permukaannya terbilas. Pada kasus asam atau alkali
irigasi mata hingga pH mata kembali dan tetap normal (periksa kembali pH
mata 15-20 menit setelah irigasi dihentikan). Jika memungkinkan, mata harus
diperiksa secara seksama dengan pengecatan fluorescein untuk mencari tanda
kerusakan kornea. Jika ada kerusakan konjungtiva atau kornea, anak harus
diperiksa segera oleh dokter mata. 7
Prinsip penatalaksanaan terhadap racun yang terhirup:
• Keluarkan anak dari sumber pajanan
• Berikan oksigen, jika diperlukan
Terhirupnya gas iritan dapat menyebabkan pembengkakan dan
sumbatan jalan napas bagian atas, bronkospasme dan delayed pneumonitis.
Intubasi endotrakeal, bronkodilator dan bantuan ventilator mungkin
diperlukan.
Nama: FathulrachmanNIM: C11107056
3. Racun khusus
a. Senyawa Korosif
Contoh: sodium hydroxide (NaOH), potassium hydroxide (KOH), larutan
asam (misalnya: pemutih, desinfektan). 7
Jangan rangsang anak untuk muntah atau memberikan arang aktif ketika zat
korosif telah masuk dalam tubuh karena bisa menyebabkan kerusakan lebih
lanjut pada mulut, kerongkongan, jalan napas, esofagus dan lambung. Berikan
air atau susu sesegera mungkin untuk mengencerkan bahan korosif. Jika
keracunan dengan gejala klinis berat, jangan berikan apapun melalui mulut
dan siapkan evaluasi bedah untuk memeriksa kerusakan esofagus (ruptur). 7
b. Senyawa Hidrokarbon.
Contoh: minyak tanah, terpentin, premium
Jangan rangsang anak untuk muntah atau memberikan arang aktif. Tindakan
perangsangan muntah dapat menyebabkan aspirasi pneumonia (edema paru
dan pneumonia lipoid) yang dapat mengakibatkan sesak napas dan hipoksia.
Gejala klinis lain adalah ensefalopati. 7
c. Senyawa Organofosfat Dan Karbamat
Contoh: Organofosfat: malathion, parathion, TEPP, mevinphos (Phosdrin);
Karbamat: metiokarbamat, karbaril.
Nama: FathulrachmanNIM: C11107056
Bahan tersebut diserap melalui kulit, tertelan atau terhirup. Anak mungkin
akan mengalami muntah, diare, penglihatan kabur, atau lemah. Gejala yang
timbul akibat dari aktivasi parasimpatik: hipersalivasi, berkeringat, lakrimasi,
bradikardi, miosis, kejang, lemah otot, twitching, hingga paralisi dan
inkontinensia urin, edema paru, depresi napas. Pengobatannya meliputi:
Singkirkan racun dengan irigasi mata atau mencuci kulit (jika ada pada mata
atau kulit) Berikan arang aktif jika tertelan sebelum 1 jam. Jangan rangsang
muntah karena kebanyakan pestisida bahan pelarutnya berasal dari
hidrokarbon. 7
Pada keracunan berat yang arang aktif tidak dapat diberikan, pertimbangkan
dengan seksama aspirasi lambung dengan menggunakan pipa nasogastrik
(catatan: jalan napas anak harus dilindungi). Jika anak menunjukkan gejala
hiperaktivasi parasimpatik (lihat atas), berikan atropin 15–50 mikrogram/kg
IM (i.e. 0.015 – 0.05mg/kgBB) atau melalui infus selama 15 menit. Tujuan
pemberian atropin mengurangi sekresi bronkial dengan menghindari toksisitas
atropin. Auskultasi dada untuk mendengarkan adanya tanda sekresi pada
saluran napas dan pantau frekuensi napas, denyut jantung dan skala koma
(jika diperlukan). Ulangi dosis atropin setiap 15 menit sampai tidak ada tanda
sekresi pada saluran napas, denyut nadi dan frekuensi napas kembali normal
Periksa hipoksemia dengan pulse oximetry (jika tersedia), karena pemberian
atropin dapat menyebabkan gangguan irama jantung (aritmia ventrikular),
pada anak dengan hipoksemia. Berikan oksigen jika saturasi oksigen kurang
Nama: FathulrachmanNIM: C11107056
dari 90%. Jika otot melemah, berikan pralidoksim (cholinesterase
reactivator) 25 – 50 mg/kg dilarutkan dengan 15 ml air diberikan melalui
infus selama lebih 30 menit, diulangi sekali atau dua kali, atau diikuti dengan
infus 10 - 20 mg/kgBB/jam, sesuai kebutuhan. 7
d. Parasetamol
Jika masih dalam waktu 1 jam setelah tertelan, berikan arang aktif (jika
tersedia), atau rangsang muntah kecualibila obat antidot oral
dibutuhkan. Tentukan kapan obat antidot diperlukan untuk mencegah
kerusakan hati: yaitu jika tertelan parasetamol 150 mg/kgBB atau lebih.
Antidot lebih sering dibutuhkan pada anak yang lebih besar yang dengan
sengaja menelan parasetamol, atau ketika orang tua berbuat kesalahan dengan
memberikan dosis berlebih pada anak. 7
Pada 8 jam pertama setelah tertelan berikan metionin oral atau asetilsistein IV.
Metionin dapat digunakan jika anak sadar dan tidak muntah (umur < 6 tahun:
1 g setiap 4 jam untuk 4 dosis; umur 6 tahun atau lebih: 2.5 g setiap 4 jam
untuk 4 dosis) Bila lebih dari 8 jam setelah tertelan atau tidak dapat diberikan
pengobatan oral, maka berikan asetilsistein IV. Perhatikan bahwa volume
cairan yang digunakan dalam rejimen standar terlalu banyak untuk anak kecil.
Untuk anak dengan berat badan < 20 kg berikan dosis awal sebanyak 150
mg/kgBB dalam 3 ml/kg glukosa 5% selama 15 menit, dilanjutkan dengan 50
mg/kgBB dalam 7 ml/kgBB glukosa 5% selama 4 jam, kemudian 100
Nama: FathulrachmanNIM: C11107056
mg/kgBB IV dalam 14 ml/kgBB glukosa 5% selama 16 jam. Volume glukosa
dapat ditambah pada anak yang lebih dewasa. 7
e. Aspirin dan salisilat lainnya
Keracunan aspirin dan salisilat sangat berat bila terjadi pada anak kecil,
karena akan mengalami asidosis dengan cepat dan mengakibatkan gejala
toksisitas berat pada SSP, sehingga tatalaksana menjadi lebih rumit. Hal-hal
tersebut menyebabkan pernapasan Kussmaul, muntah dan tinitus. Berikan
arang aktif (jika tersedia). Tablet salisilat cenderung membentuk gumpalan di
dalam lambung yang dapat menyebabkan penundaan penyerapan, oleh karena
itu arang aktif lebih bermanfaat bila diberikan beberapa kali (dosis). Jika
arang aktif tidak tersedia dan anak telah tertelan dengan dosis besar (dosis
toksik berat) maka lakukan bilas lambung atau rangsang muntah. 7
Berikan natrium bikarbonat 1 mmol/kgBB IV selama 4 jam untuk mengatasi
asidosis dan meningkatkan pH urin di atas 7.5 untuk mempercepat ekskresi
salisilat. Berikan tambahan kalium. Pantau pH urin tiap jam.
Berikan cairan infus sesuai kebutuhan rumatan kecuali bila anak menunjukkan
gejala dehidrasi sehingga perlu diberi cairan rehidrasi yang sesuai. Pantau
kadar gula darah setiap 6 jam dan dan koreksi sesuai keperluan. Berikan
vitamin K 10 mg IM. 7
Nama: FathulrachmanNIM: C11107056
f. zat besi
Periksa tanda klinis keracunan zat besi: mual, muntah, nyeri perut dan diare.
Muntahan dan feses berwarna abu-abu atau hitam. Pada keracunan berat bisa
terjadi perdarahan saluran pencernaan, hipotensi, mengantuk, kejang dan
asidosis metabolik. Tanda klinis gangguan saluran pencernaan biasanya
timbul dalam 6 jam pertama dan bila anak tidak menunjukkan tanda klinis
keracunan sampai 6 jam, biasanya tidak memerlukan antidot.
Arang aktif tidak dapat mengikat besi, oleh karena itu pertimbangkan untuk
melakukan bilas lambung jika jumlah yang tertelan potensial menimbulkan
toksisitas. Tentukan apakah perlu memberi antidot, karena hal ini bisa
menimbulkan efek samping. Sebaiknya antidot hanya digunakan bila terdapat
bukti klinis terjadinya keracunan. 7
Jika memutuskan untuk memberi antidot, berikan deferoksamin (50 mg/kgBB
hingga maksimum 1 g) dengan suntikan IM dalam dan diulang setiap 12 jam;
jika sakitnya berat, berikan infus 15 mg/kgBB/jam hingga maksimum 80
mg/kgBB dalam 24 jam. 7
g. keracunan karbon Monoksida
Berikan oksigen 100% sampatanda hipoksia hilang. Pantau saturasi oksigen
dengan pulse oximeter (kaliberasi alat untuk ketepatan penilaian). Jika ragu,
lihat apakah ada tanda klinis hipoksia.
Nama: FathulrachmanNIM: C11107056
4. Pencegahan
Ajarkan kepada orang tua untuk menyimpan obat-obatan dan bahan beracun
pada tempat yang aman dan jauh dari jangkauan anak. Nasihati orang tua untuk
memberikan pertolongan pertama jika hal ini terjadi lagi di kemudian hari: 7
• Jangan merangsang muntah jika yang terminum adalah senyawa hidrokarbon,
atau jika mulut dan tenggorokan anak mengalami luka bakar; begitu juga jika
anak mengalami penurunan kesadaran.
• Rangsang muntah jika yang terminum adalah obat/bahan selain tersebut di atas
dengan merangsang dinding belakang tenggorokan.
• Bawa anak ke fasilitas kesehatan sesegera mungkin, sertakan informasi tentang
bahan beracun yang telah diminum/ditelan; misalnya: kemasan, label, contoh
tablet, buah/biji, dsb.
E. Keracunan Makanan
Kejadian keracunan makanan, biasanya disebabkan karena mengkonsumsi
makanan & minuman yang telah terkontaminasi dengan bakteri, parasit atau virus.
Bahan kimia berbahaya juga dapat menyebabkan terjadinya keracunan makanan jika
mereka mengkontaminasi makanan baik saat panen ataupun proses lainnya.7
Meskipun kebanyakan kasus keracunan makanan tidak terdiagnosa &
dilaporkan, tetapi menurut CDC, di Amerika diperkirakan terdapat 76 juta orang yang
mengalami kasus keracunan makanan setiap tahunnya. Dari jumlah tersebut, 5000
Nama: FathulrachmanNIM: C11107056
orang meninggal dunia. Sedangkan di Indonesia, meskipun tidak terdapat data yang
pasti, bisa jadi angka tersebut lebih besar lagi. Hal ini karena masih rendahnya
pengetahuan sebagian besar masyarakat mengenai kebersihan makanan.
Berbagai makanan yang sudah kedaluwarsa masih saja dijual bebas di toko-toko dan
swalayan, belum lagi makanan-makanan yang dicampur dengan berbagai zat kimia
yang berbahaya. Terkadang saya tak habis pikir ketika suatu kali saya disajikan jus
mangga yang rasanya begitu aneh, setelah saya lihat langsung ke dapur warung
barulah saya tahu mangganya sudah busuk. Tanpa rasa bersalah mereka menyajikan
makanan yang tidak sehat untuk pelanggannya.7
Sebenarnya hal yang lebih penting untuk menghindari makanan yang tidak
sehat juga berasal dari diri kita sendiri. Saya pribadi terkadang menyepelekan
masalah ini dengan memakan makanan sembarangan tanpa memperhatikan tanggal
kedaluwarsa ataupun kondisi makanan.7
Penanganan utama untuk kejadian keracunan makanan adalah dengan cara
mengganti cairan tubuh yang keluar (karena muntah atau diare) baik dengan
minuman ataupun cairan infus. Bila perlu, penderita dapat dirawat di rumah sakit. Hal
ini tergantung dari beratnya dehidrasi yang dialami, respon terhadap terapi &
kemampuan untuk meminum cairan tanpa muntah.7
Untuk mengurangi kekuatan racun, berikan air putih sebanyak-banyaknya
atau diberi susu yang telah dicampur dengan telur mentah. Agar perut terbebas dari
Nama: FathulrachmanNIM: C11107056
racun, berikan norit dengan dosis 3-4 tablet selama 3 kali berturut-turut dalam setiap
jamnya. Air santan kental dan air kelapa hijau yang di campur 1 sendok makan garam
dapat menjadi alternatif jika norit tidak tersedia. Jika penderita dalam kondisi sadar,
usahakan agar muntah. Lakukan dengan cara memasukan jari pada kerongkongan
leher dan posisi badan lebih tinggi dari kepala untuk memudahkan kontraksi. Apabila
penderita dalam keadaan pingsan, bawa segera ke rumah sakit atau dokter terdekat
untuk mendapatkan perawatan intensif.7
Bila kasus keracunan masih belum lama terjadi alias makanan masih di dalam
saluran cerna, maka cara terbaik dan termudah menolong orang yang keracunan
makanan adalah dengan memberikan arang aktif atau karbon aktif, yang kalau di
apotik sering di sebut norit. Jumlah tablet norit yang diberikan tergantung seberapa
parahnya keracunan yang diderita. Semakin banyak tablet norit yang diberikan maka
akan semakin cepat dan semakin banyak pula racun yang dapat terserap. Sekalipun
demikian maksimum pemberian tablet norit 20 tablet sekaligus. Tapi ingat, efektifitas
norit ini tidak hanya mengikat racun yang ada di saluran cerna, tapi juga gizi
makanan yang ada akan dinetralisir. Jadi saat norit diberikan, berikan pula air putih
untuk menggantikan zat yang terserap norit. 7
Orang yang keracunan memiliki gejala diantaranya muntah-muntah dan diare.
Dengan memuntahkan makanan, maka racun yang ada dalam makanan bisa ikut
keluar. Walaupun demikian, kondisi penderita keracunan harus dipantau jangan
Nama: FathulrachmanNIM: C11107056
sampai kekurangan cairan atau dehidrasi. Salah satu cara untuk mengatasi dehidrasi
tersebut bisa melalui pemberian air kelapa muda.7
Untuk merangsang muntah, penderita keracunan dapat diberikan susu. Tetapi
sebaiknya jangan memberikan susu pada penderita keracunan anak-anak, sebab bisa
menimbulkan masalah baru dengan tersedaknya sang anak saat muntah.7
F. Diare
Diare pada anak dapat menyebabkan gizi kurang dan kematian. Kematian
dapat dicegah dengan mencegah dan mengatasi dehidrasi dengan pemberian oralit.
Gizi kurang dapat dicegah dengan pemberian makanan yang memadai selama
berlangsungnya diare. Peran obat-obatan tidak begitu penting dalam penanganan
diare pada anak. Pecegahan dan pengobatan diare harus dimulai di rumah.7
Diare dapat disebabkan oleh berbagai macam agen infeksi termasuk bakteri,
parasit, dan virus. Dari semua agen penyebab diare, virus (terutama Rotavirus)
merupakan penyebab diare terbanyak pada anak di bawah usia 5 tahun. Virus
(Rotavirus) menyebabkan kerusakan pada sel epitel usus yang pada fase awal dapat
meningkatkan sekresi (pengeluaran) air dan elektrolit, kemudian fase lanjut dapat
merusak enterosit atau sel usus.7
Diare masih menjadi masalah kesehatan masyarakat di negara berkembang
termasuk Indonesia dan menjadi salah satu penyebab kematian dan kesakitan
Nama: FathulrachmanNIM: C11107056
tertinggi pada anak. Aspek terpenting yang harus diperhatikan adalah penanganan
diare pada anak dengan mencegah terjadinya dehidrasi dan menjamin asupan nutrisi
untuk mencegah gangguan pertumbuhan.7
Salah satu komplikasi tersering diare pada anak adalah dehidrasi yang
merupakan penyebab utama kematian. Bila terjadi dehidrasi, anak harus segera
dibawa ke petugas kesehatan untuk mendapatkan pengobatan yang cepat dan tepat.
Terdapat lima prinsip penanganan diare, yaitu: rehidrasi, dukungan nutrisi,
suplementasi zinc, antibiotik selektif, serta edukasi orang tua di rumah. Orang tua
sebaiknya mengetahui tata cara penanganan diare pada anak di rumah untuk
pencegahan dehidrasi.7
Berikan anak lebih banyak cairan daripada biasanya. Gunakan cairan rumah
tangga yang dianjurkan seperti oralit, makanan yang cair dan atau air matang. Jika
anak berusia kurang dari 6 bulan dan belum makan makanan padat lebih baik
diberikan oralit dan air matang daripada makanan cair. Berikan larutan ini sebanyak
anak mau dan teruskan hingga diare berhenti.7
Diare umumnya ditularkan melaui 4F, yaitu Food, Feces, Fly dan Finger.
Oleh karena itu upaya pencegahan diare yang praktis adalah dengan memutus rantai
penularan tersebut. Beberapa upaya yang mudah diterapkan adalah penyiapan
makanan yang higienis, penyediaan air minum yang bersih, kebersihan perorangan,
cuci tangan sebelum makan, pemberian ASI eksklusif, buang air besar pada
Nama: FathulrachmanNIM: C11107056
tempatnya (WC, toilet), tempat buang sampah yang memadai, berantas lalat agar
tidak menghinggapi makanan, lingkungan hidup yang sehat. Semoga dengan upaya
tersebut kita dapat menjauhkan anak dari diare.7
Sebagian besar diare akut (diare mendadak) pada anak dapat disembuhkan
hanya dengan pemberian cairan dan meneruskan pemberian makanan saja. Oleh
sebab itu, inti dari pengobatan diare adalah memberikan cairan untuk menghindari
terjadi dehidrasi. 7
Obat diare dibagi menjadi tiga, pertama kemoterapeutika yang memberantas
penyebab diare .seperti bakteri atau parasit, obstipansia untuk menghilangkan gejala
diare dan spasmolitik yang membantu menghilangkan kejang perut yang tidak
menyenangkan. 7
Sebaiknya jangan mengkonsumsi golongan kemoterapeutika tanpa resep
dokter. Dokter akan menentukan obat yang disesuaikan dengan penyebab diarenya
misal bakteri, parasit. Pemberian kemoterapeutika memiliki efek samping dan
sebaiknya diminum sesuai petunjuk dokter. 7
Sebenarnya usus besar tidak hanya mengeluarkan air secara berlebihan tapi
juga elektrolit. Kehilangan cairan dan elektrolit melalui diare ini kemudian dapat
menimbulkan dehidrasi. Dehidrasi inilah yang mengancam jiwa penderita diare. 7
Nama: FathulrachmanNIM: C11107056
Penggolongan Obat Diare
Kemoterapeutika untuk terapi kausal yaitu memberantas bakteri penyebab
diare seperti antibiotika, sulfonamide, kinolon dan furazolidon. 8
1. Racecordil
Anti diare yang ideal harus bekerja cepat, tidak menyebabkan
konstipasi, mempunyai indeks terapeutik yang tinggi, tidak mempunyai efek
buruk terhadap sistem saraf pusat, dan yang tak kalah penting, tidak
menyebabkan ketergantungan. Racecordil yang pertama kali dipasarkan di
Perancis pada 1993 memenuhi semua syarat ideal tersebut.
2. Loperamide
Loperamide merupakan golongan opioid yang bekerja dengan cara
memperlambat motilitas saluran cerna dengan mempengaruhi otot sirkuler
dan longitudinal usus. Obat diare ini berikatan dengan reseptor opioid
sehingga diduga efek konstipasinya diakibatkan oleh ikatan loperamid dengan
reseptor tersebut. Efek samping yang sering dijumpai adalah kolik abdomen
(luka di bagian perut), sedangkan toleransi terhadap efek konstipasi jarang
sekali terjadi.
Nama: FathulrachmanNIM: C11107056
3. Nifuroxazide
Nifuroxazide adalah senyawa nitrofuran memiliki efek bakterisidal
terhadap Escherichia coli, Shigella dysenteriae, Streptococcus,
Staphylococcus dan Pseudomonas aeruginosa. Nifuroxazide bekerja lokal
pada saluran pencernaan.
Obat diare ini diindikasikan untuk dire akut, diare yang disebabkan
oleh E. coli & Staphylococcus, kolopatis spesifik dan non spesifik, baik
digunakan untuk anak-anak maupun dewasa.8
4. Dioctahedral smectite
Dioctahedral smectite (DS), suatu aluminosilikat nonsistemik
berstruktur filitik, secara in vitro telah terbukti dapat melindungi barrier
mukosa usus dan menyerap toksin, bakteri, serta rotavirus. Smectite
mengubah sifat fisik mukus lambung dan melawan mukolisis yang
diakibatkan oleh bakteri. Zat ini juga dapat memulihkan integritas mukosa
usus seperti yang terlihat dari normalisasi rasio laktulose-manitol urin pada
anak dengan diare akut.
Obstipansia untuk terapi simtomatis (menghilangkan gejala) yang dapat
menghentikan diare dengan beberapa cara: 8
Nama: FathulrachmanNIM: C11107056
1. Zat penekan peristaltik, sehingga memberikan lebih banyak waktu untuk
resorpsi air dan elektrolit oleh mukosa usus seperti derivat petidin
(difenoksilatdan loperamida), antokolinergik (atropine, ekstrak
belladonna).
2. Adstringensia yang menciutkan selaput lendir usus, misalnya asam samak
(tannin) dan tannalbumin, garam-garam bismuth dan alumunium.
3. Adsorbensia, misalnya karbo adsorben yanga pada permukaannya dapat
menyerap (adsorpsi) zat-zat beracun (toksin) yang dihasilkan oleh bakteri
atau yang adakalanya berasal dari makanan (udang, ikan). Termasuk di
sini adalah juga musilago zat-zat lendir yang menutupi selaput lendir usus
dan luka-lukanya dengan suatu lapisan pelindung seperti kaolin, pektin
(suatu karbohidrat yang terdapat antara lain sdalam buah apel) dan garam-
garam bismuth serta alumunium.
Spasmolitik, yakni zat-zat yang dapat melepaskan kejang-kejang otot yang
seringkali mengakibatkan nyeri perut pada diare antara lain papaverin dan
oksifenonium.8
G. Kejang
Sebelum kejang biasanya anak akan menderita demam yang tinggi sekitar 38 -
40 derajat Celcius. Pada saat demam ini, kekejangan yang terjadi, tergantung
kekuatan tubuh si anak. Banyak anak demam tinggi dan kejang setelah melakukan
Nama: FathulrachmanNIM: C11107056
imunisasi. Biasanya setelah imunisasi, dokter memberi resep obat penurun panas
untuk segera diminumkan ke si kecil.9
Faktor resiko pertama yang penting pada kejang demam adalah demam.
Selain itu juga terdapat faktor riwayat kejang demam pada orang tua atau saudara
kandung, perkembangan terlambat, problem pada masa neonatus, anak dalam
pengawasan khusus, dan kadar natrium rendah. Setelah kejang demam pertama, kira-
kira 33% anak akan mengalami satu kali rekurensi atau lebih, dan kira-kira 9% anak
mengalami 3 kali rekurensi atau lebih. Resiko rekurensi meningkat pada usia dini,
cepatnya anak mendapat kejang setelah demam timbul, temperature yang sangat
rendah saat kejang, riwayat keluarga kejang demam, dan riwayat keluarga epilepsi.9
Dua puluh sampai 25% penderita kejang demam mempunyai keluarga dekat
(orang-tua dan saudara kandung) yang juga pernah menderita kejang demam. Tsuboi
mendapatkan bahwa insiden kejang demam pada orang tua penderita kejang demam
ialah 17% dan pada saudara kandungnya 22%. Delapan-puluh persen dari kembar
monosigot dengan kejang demam adalah konkordans untuk kejang demam.
Kebanyakan peneliti mendapat kesan bahwa kejang demam diturunkan secara
dominan dengan penetrasi yang mengurang dan ekspresi yang bervariasi, atau melalui
modus poligenik. 9
Pada penderita kejang demam risiko saudara kandung berikutnya untuk
mendapat kejang demam ialah 10%. Namun bila satu dari orang-tuanya dan satu
saudara pernah pula mengalami KD, kemungkinan ini meningkat menjadi 50%.
Nama: FathulrachmanNIM: C11107056
Kejang yang sering terjadi pada anak adalah kejang kontraksi otot yang
berlebihan di luar kehendak. Kejang semacam itu terjadi saat suhu tubuh meningkat.
Kejang ini disebut kejang demam atau mengejangnya otot-otot pangkal tenggorok
sebagai akibat menyempitnya jalan napas yang disebut kejang laring. Penyakit yang
di manifestasikan kejang yaitu penyakit kejang demam, epilepsi atau tuberkolusis
intrakranial atau orang awam menyebutnya TBC otak.9
Kejang demam dapat berjalan singkat dan tidak berbahaya. Tapi bila kejang
mencapai 15 menit dapat membahayakan si kecil, karena bisa menyebabkan
kerusakan otak sehingga dapat menyebabkan epilepsi, kelumpuhan bahkan bisa
menyebabkan retardasi atau keterbelakangan mental. Kejang demam dialami 2-3
persen anak-anak.9
Kejang demam terbagi dua, yaitu kejang demam yang sederhana dan kejang
demam yang akibat penyakit lain atau gangguan dalam tengkorak kepala. Kejang
sederhana dengan ciri-ciri menyerang anak usia 4 bulan sampai 4 tahun, kejang
berlangsung tidak lebih dari 15 menit, kejang timbul dalam 16 jam demam pertama,
frekuensi demam kurang dari 4 kali dalam setahun.10
Kejang dapat timbul pula ketika si kecil menderita muntah dan diare. Kejang
bisa pula timbul tanpa demam, yaitu disebabkan gangguan elektrolit darah akibat
muntah dan diare, sakit lama yang menyebabkan gula darah rendah, asupan makan
yang kurang, atau menderita kejang yang sudah lama dialami akibat epilepsi. Kejang
akibat kelainan neurologis atau gangguan perkembangan, berlangsung lebih dari 15
menit.10
Nama: FathulrachmanNIM: C11107056
Penanganan kejang demam yang bisa dilakukan di rumah yaitu menangani
demam sebelum anak menjadi kejang. Segera beri obat penurun panas begitu suhu
tubuh anak melewati angka 37,5 C. Kompres dengan lap hangat (yang suhunya
kurang lebih sama dengan suhu badan si kecil). Jangan kompres dengan air dingin,
karena dapat menyebabkan bangkitan kuat di otak antara suhu panas tubuh si kecil
dengan kompres dingin tadi. Agar si kecil tidak cedera, pindahkan benda-benda keras
atau tajam yang berada dekat anak. . Tak perlu menahan mulut si kecil agar tetap
terbuka dengan mengganjal/menggigitkan sesuatu di antara giginya. . Miringkan
posisi tubuh si kecil agar penderita tidak menelan cairan muntahnya sendiri yang bisa
mengganggu pernapasannya. Jangan memberi minuman/makanan segera setelah
berhenti kejang karena hanya akan berpeluang membuat anak tersedak.9,10
Saat menghadapi si kecil yang sedang kejang demam, sedapat mungkin
cobalah bersikap tenang. Sikap panik hanya akan membuat kita tak tahu harus
berbuat apa yang mungkin saja akan membuat penderitaan anak tambah parah.9,10
Jangan gunakan alkohol atau air dingin untuk menurunkan suhu tubuh anak
yang sedang demam. Penggunaan alkohol amat berpeluang menyebabkan iritasi pada
mata dan intoksikasi/keracunan. Lebih aman gunakan kompres air biasa yang
diletakkan di dahi, ketiak, dan lipatan paha. Kompres ini bertujuan menurunkan suhu
di permukaan tubuh. Turunnya suhu ini diharapkan terjadi karena panas tubuh
Nama: FathulrachmanNIM: C11107056
digunakan untuk menguapkan air pada kain kompres. Penurunan suhu yang drastis
justru tidak disarankan. 9,10
Jangan coba-coba memberikan aspirin atau jenis obat lainnya yang
mengandung salisilat karena diduga dapat memicu sindroma Reye, sejenis penyakit
yang tergolong langka dan mempengaruhi kerja lever, darah, dan otak. Setelah anak
benar-benar sadar, bujuklah ia untuk banyak minum dan makan makanan berkuah
atau buah-buahan yang banyak mengandung air. Bisa berupa jus, susu, teh, dan
minuman lainnya. Dengan demikian, cairan tubuh yang menguap akibat suhu tinggi
bisa cepat tergantikan. 9,10
Jangan selimuti si kecil dengan selimut tebal. Selimut dan pakaian tebal dan
tertutup justru akan meningkatkan suhu tubuh dan menghalangi penguapan. Pakaian
ketat atau yang mengikat terlalu kencang sebaiknya ditanggalkan saja.
Orang tua harus waspada bila anak sering kejang tanpa demam, terutama di
bawah usia 6 bulan, Karena kemungkinannya untuk menderita epilepsi besar.
Masalahnya, kejang pada anak di bawah 6 bulan, terutama pada masa neonatal itu
bersifat khas. Bukan hanya seperti toniklonik yang selama ini dikenal, tapi juga
dalam bentuk gerakan-gerakan lain. Misal, matanya juling ke atas lalu bergerak-
gerak, bibirnya kedutan atau tangannya seperti tremor. 9,10
Nama: FathulrachmanNIM: C11107056
Saat menolong anak yang mengalami kejang jangan panik, segera longgarkan
pakaiannya dan lepas atau buang semua yang menghambat saluran pernapasannya.
Jika saat sedang makan tiba-tiba anak kejang, atau ada sesuatu di mulutnya saat
kejang, segera keluarkan. Miringkan tubuh anak karena umumnya anak yang sedang
kejang mengeluarkan cairan-cairan dari mulutnya. Guna memiringkan tubuh adalah
supaya cairan-cairan ini langsung keluar, tidak menetap di mulut yang berisiko
menyumbat saluran napas dan memperparah keadaan. Jangan mudah percaya bahwa
meminumkan kopi pada anak yang sedang kejang bisa langsung menghentikan
kejang tersebut. Secara medis, kopi tak berguna untuk mengatasi kejang. Kopi justru
dapat menyebabkan tersumbatnya pernapasan bila diberikan saat anak mengalami
kejang, yang bisa menyebabkan kematian. Segera bawa anak ke rumah sakit terdekat,
jangan sampai otak kelamaan tak mendapat oksigen. Usahakan lama kejang tak lebih
dari tiga menit. Siapkan obat antikejang yang disarankan dokter bila anak memang
pernah kejang atau punya riwayat kejang. 9,10
Mereka yang berisiko menderita epilepsi adalah anak-anak yang lahir dari
keluarga yang mempunyai riwayat epilepsi. Selain juga anak-anak dengan kelainan
neurologis sebelum kejang pertama datang, baik dengan atau tanpa demam. Anak
yang sering kejang memang berpotensi menderita epilepsi. Tapi jangan khawatir,
anak yang menderita epilepsi, kecuali yang lahir dengan kelainan atau gangguan
pertumbuhan, bisa tumbuh dan berkembang seperti anak-anak lainnya. Prestasi
belajar mereka tidak kalah dengan anak yang normal. 9,10
Nama: FathulrachmanNIM: C11107056
Kejang demam adalah bangkitan kejang yang terjadi pada kenaikan suhu
tubuh ( suhu rectal diatas 38°C ) yang disebabkan oleh suatu proses ekstrakranium.
Kejang demam merupakan kelainan neurologis yang paling sering dijumpai pada
anak-anak, terutama pada golongan umur 3 bulan sampai 5 tahun. Menurut
Consensus statement on febrile seizures (1980), kejang demam adalah kejadian pada
bayi atau anak yang berhubungan dengan demam tetapi tidak pernah terbukti adanya
infeksi intrakranial atau penyebab tertentu. Anak yang pernah kejang tanpa demam
dan bayi berumur kurang dari 4 minggu tidak termasuk dalam kejang demam. Kejang
demam harus dibedakan dengan epilepsi,yaitu yang ditandai denagn kejang berulang
tanpa demam. 9,10
Definisi ini menyingkirkan kejang yang disebabkan penyakit saraf seperti
meningitis, ensefatitis atau ensefalopati. Kejang pada keadaan ini mempunyai
prognosis berbeda dengan kejang demam karena keadaan yang mendasarinya
mengenai sistem susunan saraf pusat. Dahulu Livingston membagi kejang demam
menjadi 2 golongan, yaitu kejang demam sederhana (simple febrile convulsion) dan
epilepsi yang diprovokasi oleh demam (epilepsi triggered of by fever). 9,10
Hampir 3% daripada anak yang berumur di bawah 5 tahun pernah
menderitanya (Millichap, 1968). Wegman (1939) dan Millichap (1959) dari
percobaan binatang berkesimpulan bahwa suhu yang tinggi dapat menyebabkan
terjadinya bangkitan kejang. 9,10
Nama: FathulrachmanNIM: C11107056
Terjadinya bangkitan kejang demam bergantung kepada umur, tinggi serta
cepatnya suhu meningkat (Wegman, 1939; Prichard dan McGreal, 1958). Faktor
hereditas juga mempunyai peranan. Lennox-Buchthal (1971) berpendapat bahwa
kepekaan terhadap bangkitan kejang demam diturunkan oleh sebuah gen dominan
dengan penetrasi yang tidak sempurna. Lennox (1949) berpendapat bahwa 41,2%
anggota keluarga penderita mempunyai riwayat kejang sedangkan pada anak normal
hanya 3%.9,10
Nama: FathulrachmanNIM: C11107056
DAFTAR PUSTAKA
1. Saanin, Syaiful.Sistem Penanggulangan Gawat Darurat Terpadu.BSB Dinkes
Propinsi Sumbar.2006;26-35
2. AZIS, AMINUDIN dan SEPTI ARUM KUSUMANINGTYAS. KONSEP
DASAR PENANGANAN PASIEN GAWAT DARURAT. 2012. Diakses
pada 3 Juli 2012 dari URL:
http://mydocumentku.blogspot.com/2012/03/konsep-dasar-penanganan-
pasien-gawat.html.
3. Kate M. Cronan, M. Apakah Anak Anda Sedang Berada Dalam Keadaan
Gawat Darurat?.2009. diakses pada 3 Juli 2012. Dari URL:
http://keluargasehat.wordpress.com/2010/02/25/apakah-anak-anda-sedang-
berada-dalam-keadaan-gawat-darurat.
4. Nurya, Kadek. Prinsip Umum Penanganan Gawat Darurat. 2012. Diakses
pada 3 Juli 2012 dari URL:
http://nurse-carewithlove.blogspot.com/2011/08/prinsip-umum-penanganan-
gawat-darurat.html
5. Davidson, Sue. And Smith, Tony. Dokter di Rumah Anda. DianRakyat.
Jakarta:2006.
6. Almazini, Prima. Penatalaksanaan Benda Asing di Saluran Napas. 2010.
Diakses pada 3 juli 2012. Dari URL:
Nama: FathulrachmanNIM: C11107056
http://myhealing.wordpress.com/2010/02/02/penanganan-benda-asing-di-
saluran-napas/
7. Departemen Kesehatan RI. Pelayanan kesehatan anak di rumah sakit.
departemen kesehatan RI; Jakarta: 2008
8. Dokter sehat. Mengatasi Step / Stuip / Kejang Demam Pada Bayi Dan Balita.
Diakses pada 3 Jui 2012 dari URL: http://doktersehat.com/mengatasi-step-
stuip-kejang-demam-pada-bayi-dan-balita/#ixzz20KrSALVv.
9. Pengobatan Diare yang Tepat. 2010. Diakses pada 3 Juli 2012 dari URL:
http://medicastore.com/diare/pengobatan_diare.htm
10. Bayuningsih, Ratih. Penanganan Kejang pada anak. 2012. Diakses pada 3 Juli
2012 dari URL: http://www.stikes.banisaleh.ac.id/baru/index.php?
option=com_content&view=article&id=109:penanganan-kejang-pada-
anak&catid=1:latest-news