penanganan pence mar an tanah oleh kromium (cr)
TRANSCRIPT
TUGAS
PENCEMARAN TANAH DAN AIR TANAH
PENANGANAN PENCEMARAN TANAH OLEH KROMIUM (Cr)
OLEH
KELOMPOK 15
NAMA NIM
RIZANI ANSHARI H1E107205
ZAKHROFUL MAIMUN H1E108035
RINI WIDYAWATI H1E108061
DOSEN PENGAJAR
M. SYAHIRUL ALIM, MT
PROGRAM STUDI S-1 TEKNIK LINGKUNGAN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
2010
Tugas Pencemaran Tanah Dan Air Tanah Kelompok 15 1
KATA PENGANTAR
Syukur Alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa
atas segala rahmat dan karunai-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah
pencemaran tanah dan air tanah dengan judul pencemaran tanah oleh kromium
dengan tepat waktu.
Tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas mata kuliah
pencemaran tanah dan air tanah. Penyusunan makalah ini berdasarkan format yang
telah diberikan. Namun demikian, penulis menyadari keterbatasan yang dimiliki
dalam penyusunan makalah ini sehingga makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh
karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun agar makalah ini
menjadi lebih baik.
Penulis mengucapkan terima kasih kepada Bapak M. Syahirul Alim, MT
selaku dosen pengajar dan pembimbing dalam penyusunan makalah ini. Penulis
mengharapkan agar makalah ini dapat digunakan sebagaimana mestinya dan juga
dapat bermanfaat bagi kita semua.
Banjarbaru, November 2010
Penulis
Tugas Pencemaran Tanah Dan Air Tanah Kelompok 15 2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ........................................................................... i
DAFTAR ISI........................................................................................... ii
BAB I : PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang.................................................................. 1
1.2 Maksud dan Tujuan......................................................... 1
1.3 Batasan Masalah ........................................................... 2
BAB II : ISI
2.1 Gambaran Umum Tentang Tanah.................................... 3
2.2 Pencemaran Tanah............................................................ 4
2.3. Kromium Di Alam........................................................... 5
2.4. Mekanisme Pencemaran Tanah Oleh Kromium.............. 7
2.5. Penanganan Pencemaran Tanah Oleh Kromium............. 9
BAB III : PENUTUP
3.1 Kesimpulan ...................................................................... 18
3.2 Saran ................................................................................ 19
DAFTAR PUSTAKA............................................................................. 20
Tugas Pencemaran Tanah Dan Air Tanah Kelompok 15 3
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Tanah sangat vital peranannya bagi semua kehidupan di bumi karena tanah
mendukung kehidupan tumbuhan dengan menyediakan hara dan air sekaligus sebagai
penopang akar. Struktur tanah yang berongga-rongga juga menjadi tempat yang baik
bagi akar untuk bernafas dan tumbuh. Tanah juga menjadi habitat hidup berbagai
mikroorganisme. Bagi sebagian besar hewan darat, tanah menjadi lahan untuk hidup
dan bergerak.
Jika tanah mengalami pencemaran maka akan menggangu kehidupan makhluk
hidup yang ada diatasnya. Bahan-bahan pencemar tanah ini meliputi logam-logam
berat seperti kromium. Kromium ini merupakan salah satu unsur kimia yang dapat
mencemari tanah apabila keberadaannya di alam melebihi baku mutu yang telah
ditetapakan. Untuk mengetahui suatu tercemar tanah oleh logam kromium dapat
dideteksi dengan menggunakan metode AAS. Metode ini berprinsip pada absorbsi
cahaya oleh atom. Atom-atom menyerap cahaya tersebut pada panjang gelombang
tertentu, tergantung pada sifat unsurnya. Dengan absorpsi energi, berarti memperoleh
lebih banyak energi, suatu atom pada keadaan dasar dinaikan tingkat energinya ke
tingkat eksitasi. Keberhasilan analisis ini tergantung pada proses eksitasi dan
memperoleh garis resonansi yang tepat. Oleh karena diperlukan penangan khusus
terhadap pencemaran tanah oleh kromium sehingga tidak menggangu keseimbangan
lingkungan.
1.2 Tujuan
Tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk mengetahui mekanisme
pencemaran tanah oleh salah satu unsur kimia kromium (Cr) dan penanganan
pencemarannya di tanah.
Tugas Pencemaran Tanah Dan Air Tanah Kelompok 15 4
1.3 Batasan Masalah
Batasan masalah pada makalah ini adalah hanya mengenai seluk beluk tentang
mekanisme pencemaran tanah oleh salah satu unsur kimia kromium (Cr) dan
penanganan pencemarannya di tanah.
Tugas Pencemaran Tanah Dan Air Tanah Kelompok 15 5
BAB II
ISI
2.1 Gambaran Umum Tentang Tanah
Tanah adalah bagian kerak bumi yang tersusun dari mineral dan bahan
organik. Tanah sangat vital peranannya bagi semua kehidupan di bumi karena tanah
mendukung kehidupan tumbuhan dengan menyediakan hara dan air sekaligus sebagai
penopang akar.
Tanah berasal dari pelapukan batuan dengan bantuan organisme, membentuk
tubuh unik yang menutupi batuan. Proses pembentukan tanah dikenal sebagai
pedogenesis. Proses yang unik ini membentuk tanah sebagai tubuh alam yang terdiri
atas lapisan-lapisan atau disebut sebagai horizon tanah. Setiap horizon menceritakan
mengenai asal dan proses-proses fisika, kimia, dan biologi yang telah dilalui tubuh
tanah tersebut.
Tanah organik berwarna hitam dan merupakan pembentuk utama lahan
gambut dan kelak dapat menjadi batu bara. Tanah organik cenderung memiliki
keasaman tinggi karena mengandung beberapa asam organik (substansi humik) hasil
dekomposisi berbagai bahan organik. Kelompok tanah ini biasanya miskin mineral,
pasokan mineral berasal dari aliran air atau hasil dekomposisi jaringan makhluk
hidup. Tanah organik dapat ditanami karena memiliki sifat fisik gembur (sarang)
sehingga mampu menyimpan cukup air namun karena memiliki keasaman tinggi
sebagian besar tanaman pangan akan memberikan hasil terbatas dan di bawah capaian
optimum.
Tanah non-organik didominasi oleh mineral. Mineral ini membentuk partikel
pembentuk tanah. Tekstur tanah demikian ditentukan oleh komposisi tiga partikel
pembentuk tanah: pasir, lanau (debu), dan lempung. Tanah pasiran didominasi oleh
pasir, tanah lempungan didominasi oleh lempung. Tanah dengan komposisi pasir,
lanau, dan lempung yang seimbang dikenal sebagai geluh (loam).
Warna tanah merupakan ciri utama yang paling mudah diingat orang. Warna
tanah sangat bervariasi, mulai dari hitam kelam, coklat, merah bata, jingga, kuning,
Tugas Pencemaran Tanah Dan Air Tanah Kelompok 15 6
hingga putih. Selain itu, tanah dapat memiliki lapisan-lapisan dengan perbedaan
warna yang kontras sebagai akibat proses kimia (pengasaman) atau pencucian
(leaching). Tanah berwarna hitam atau gelap seringkali menandakan kehadiran bahan
organik yang tinggi, baik karena pelapukan vegetasi maupun proses pengendapan di
rawa-rawa. Warna gelap juga dapat disebabkan oleh kehadiran mangan, belerang, dan
nitrogen. Warna tanah kemerahan atau kekuningan biasanya disebabkan kandungan
besi teroksidasi yang tinggi; warna yang berbeda terjadi karena pengaruh kondisi
proses kimia pembentukannya. Suasana aerobik/oksidatif menghasilkan warna yang
seragam atau perubahan warna bertahap, sedangkan suasana anaerobik/reduktif
membawa pada pola warna yang bertotol-totol atau warna yang terkonsentrasi
Struktur tanah yang berongga-rongga juga menjadi tempat yang baik bagi
akar untuk bernafas dan tumbuh. Tanah juga menjadi habitat hidup berbagai
mikroorganisme. Bagi sebagian besar hewan darat, tanah menjadi lahan untuk hidup
dan bergerak.
2.2 Pencemaran Tanah
Pencemaran tanah terjadi akibat masuknya benda asing (misalnya senyawa
kimia buatan manusia) ke tanah dan mengubah suasana/lingkungan asli tanah
sehingga terjadi penurunan kualitas dalam fungsi tanah. Pencemaran tanah adalah
keadaan dimana bahan kimia buatan manusia masuk dan mengubah lingkungan tanah
alami. Pencemaran ini biasanya terjadi karena: kebocoran limbah cair atau bahan
kimia industri atau fasilitas komersial; penggunaan pestisida; masuknya air
permukaan tanah tercemar ke dalam lapisan sub-permukaan; kecelakaan kendaraaan
pengangkut minyak, zat kimia, atau limbah; air limbah dari tempat penimbunan
sampah serta limbah industri yang langsung dibuang ke tanah secara tidak memenuhi
syarat (illegal dumping).
Ketika suatu zat berbahaya/beracun telah mencemari permukaan tanah, maka
ia dapat menguap, tersapu air hujan dan atau masuk ke dalam tanah. Pencemaran
yang masuk ke dalam tanah kemudian terendap sebagai zat kimia beracun di tanah.
Zat beracun di tanah tersebut dapat berdampak langsung kepada manusia ketika
bersentuhan atau dapat mencemari air tanah dan udara di atasnya.
Tugas Pencemaran Tanah Dan Air Tanah Kelompok 15 7
2.3. Kromium Di Alam
Ditemukan pada tahun 1797 oleh Vauquelin, yang membuat logam khrom
pada tahun berikutnya. Kromium adalah sebuah unsur kimia dalam tabel periodik
yang memiliki lambang Cr dan nomor atom 24 dan massa atom relatifnya 51,9961
g/mol. Kromium adalah suatu logam keras berwarna abu-abu dan sulit dioksidasi
meski dalam suhu tinggi. Selain itu, Kromium merupakan logam tahan korosi (tahan
karat) dan dapat dipoles menjadi mengkilat. Dengan sifat ini, kromium (krom)
banyak digunakan sebagai pelapis pada ornamen-ornamen bangunan, komponen
kendaraan, seperti knalpot pada sepeda motor, maupun sebagai pelapis perhiasan
seperti emas, emas yang dilapisi oleh kromium ini lebih dikenal dengan sebutan emas
putih. Kromium digunakan oleh industri : Metalurgi, Kimia, Refractory (heat
resistent application). Dalam industri metalurgi, kromium merupakan komponen
penting dari stainless steels dan berbagai campuran logam. Dalam industri kimia
digunakan sebagai :
• Cat pigmen (dapat berwarna merah, kuning, orange dan hijau)
• Chrome plating
• Penyamakan kulit
• Treatment Wool
Kromium merupakan elemen yang secara alamiah ditemukan dalam
konsentrasi yang rendah di batuan, hewan, tanaman, tanah, debu vulkanik dan juga
gas. Kromium terdapat di alam dalam beberapa bentuk senyawa yang berbeda.
Bentuk yang paling umum adalah kromium (0), kromium (III) dan kromium (VI).
Kromium (VI) dan kromium (0) umumnya dihasilkan dari proses industri.
Kromium (III) terdapat di alam secara alamiah dan merupakan salah satu
unsur nutrisi yang penting bagi manusia. Kromium (VI) dan kromium (0) umumnya
dihasilkan dari proses industri. Kromium adalah logam baja berwarna abu – abu,
ditambang dalam bentuk biji kromit, tidak berbau dan mengkilat. Kromium stabil
pada tekanan dan temperature normal. Kromium dalam konsentrasi tertentu bersifat
racun bagi manusia, hewan dan tumbuh – tumbuhan.
Tugas Pencemaran Tanah Dan Air Tanah Kelompok 15 8
Kromium di alam berada dalam bentuk senyawa : kromik sulfat, kromik
oksida, kromik klorida, kromik trivalent, kalsium kromat, timbale kromat, kalium
dikromat, natrium dikromat, seng kromat.
Kromium banyak memiliki sebutan lain (sinonim), diantaranya adalah :
Chrome atau chromo
Chromium element
Chromium metal
Metallic chromium
Chromium powder
Kromium memiliki sifat fisika dan kimia yang titik didihnya mencapai 26720
C, dengan titik lebur 1837 - 18770 C, serta memiliki berat jenis 7,20 pada suhu 280 C.
Kromium tidak larut dalam air dan asam nitrat, larut dalam asam sulfat encer dan
asam klorida.Kromium tidak dapat bercampur dengan basa, oksidator, halogen,
peroksida dan logam – logam. Kromium dapat menyala atau mudah menyala, dapat
terbakar secara spontan apabila terpapar di udara atau bila debu kromium bercampur
dengan udara dapat terbakar atau meledak.
Kromium berasal dari bebatuan dalam perut bumi. Di antara penghuni planet
ini hanya tumbuh-tumbuhan yang bisa langsung menyerap mineral dari tanah.
Kandungan kromium dalam tanah dimana tanaman tumbuh serta cara pengolahannya
menentukan kadar kromium yang tersedia dalam makanan.
Karakteristik dari kromium sendiri adalah 21 paling banyak unsur dalam
kerak bumi dengan konsentrasi rata-rata 100 ppm. Senyawa Kromium terdapat di
dalam lingkungan, karena erosi dari batuan yang mengandung kromium dan dapat
didistribusikan oleh letusan gunung berapi. Rentang konsentrasi dalam tanah adalah
antara 1 dan 3000 mg / kg, dalam air laut 5-800 μg / liter, dan di sungai dan danau 26
μg / liter dengan 5,2 mg / liter. Hubungan antara Cr (III) dan Cr (VI) sangat
tergantung pada pH dan oksidatif sifat lokasi, tetapi dalam banyak kasus, Cr (III)
adalah spesies dominan, meskipun di beberapa daerah di tanah air dapat mengandung
sampai 39 μg dari total kromium dari 30 μg yang hadir sebagai Cr (VI).
Tugas Pencemaran Tanah Dan Air Tanah Kelompok 15 9
Kromium dapat ditemukan di udara, tanah, dan air setelah rilis dari
manufaktur, penggunaan, dan pembuangan dari kromium berbasis produk, dan
selama proses manufaktur. Kromium biasanya tidak tetap di udara, tetapi
didepositkan ke dalam tanah dan air. Kromium dapat dengan mudah beralih dari satu
bentuk lain dalam air dan tanah, tergantung pada kondisi sekarang. Meskipun tidak
ada resiko dari pencemaran kromium dalam skala yang besar, namun penyebaran atau
perembesan logam kromium ke tanah, atau air dapat mengakibatkan berlebihannya
jumlah pencemar krom ini pada sirkulasi biokimia.
Kromium dalam tanah dan air biasanya hadir sebagai trivalent atau hexavalent
ion. Trivalen kromium ini dengan lemah dapat larut pada tanah yang bersifat asam
kuat dan basa, sedangkan Cr hexavalent larut dalam tanah yang bersifat asam dan
basa. Cr (VI) di tanah yang direduksi menjadi Cr (III), yang tersedia tidak baik untuk
tanaman. Kromium (VI) memiliki efek yang merugikan pada mikroorganisme tanah
karena dapat menurunkan aktivitas biologi mereka. Seperti logam berat lainnya,
kromium mempengaruhi aktifitas enzim tanah oleh pengaruh mikroorganisme tanah
serta perubahan dimana mereka hidup.
Umumnya logam-logam di alam ditemukan dalam bentuk persenyawaan
dengan unsur lain dan sangat jarang ditemukan dalam bentuk unsur tunggal. Logam
kromium di alam ditemukan dalam bentukchromite (FeO.Cr2O3). Kromium adalah
logam yang berwarna putih, tak begitu liat (keras tapi rapuh), dan tak dapat ditempa.
2.4. Mekanisme Pencemaran Tanah Oleh Kromium
Masuknya zat-zat pencemar tanah menyebabkan susunan tanah mengalami
perubahan sehingga mengganggu organisme yang hidup di dalam maupun pada permukaan
tanah. Disamping itu, masuknya zat-zat pencemar ini ke dalam tanah seringkali memberi
kontribusi terhadap pencemaran air tanah maupun air permukaan.
Logam Kromium yang masuk ke dalam lingkungan dapat datang dari
bermacam-macam sumber. Tetapi pada umumnya yaitu berasal dari kegiatan-
kegiatan perindustrian, kegiatan rumah tangga dan dari pembakaran serta mobilisasi
bahan-bahan bakar.
Tugas Pencemaran Tanah Dan Air Tanah Kelompok 15 10
Pencemaran logam kromium di tanah biasanya terjadi kerana kebocoran air
kumbahan atau bahan kimia industri atau kemudahan komersial; penggunaan
pestisida, kemasukan air permukaan tanah yang tercemar ke dalam lapisan sub-
permukaan, zat kimia, atau limbah; air limbah dari tempat penimbunan sampah serta
kumbahan/polusi industri yang langsung dibuang ke tanah secara tidak memenuhi
terma/syarat (illegal dumping).
Dalam kehidupan sehari-hari, kita tidak terpisah dari benda-benda yang
bersifat logam. Logam dapat kita gunakan sebagai perlengkapan rumah tangga dan
juga sebagai bahan baku berbagai jenis industri. Penggunaan logam sebagai bahan
baku industri guna memenuhi kebutuhan manusia akan mempengaruhi kesehatan
manusia melalui dua jalur, yaitu :
1. Kegiatan industri akan menambah polutan logam dalam lingkungan air, tanah,
udara dan makanan.
2. Perubahan biokimia logam sebagai bahan baku berbagai jenis industri bisa
mempengaruhi kesehatan manusia.
Pesatnya pembangunan dan penggunaan berbagai bahan baku logam bisa
berdampak negatif, yaitu munculnya kasus pencemaran yang melebihi batas sehingga
mengakibatkan Menurut Widowati dkk (2008 hal 2) logam berat dibagi kedalam 2
jenis yaitu :
1. Logam berat esensial ; yakni logam dalam jumlah tertentu yang sangat
dibutuhkan oleh organisme. Dalam jumlah yang berlebihan, logam tersebut bisa
menimbulkan efek toksik. Contohnya adalah Zn, Cu, Fe, Co, Mn dan lain
sebagainya.
2. Logam berat tidak esensial ; yakni logam yang keberadaannya dalam tubuh
manusia masih belum diketahui manfaatnya, bahkan bersifat toksik seperti Hg,
Cr, Cd, Pb dan lain sebagainya.
Tugas Pencemaran Tanah Dan Air Tanah Kelompok 15 11
2.5. Penanganan Pencemaran Tanah Oleh Kromium
Penanganan masalah pencemaran tanah oleh kromium dapat dilakukan
beberapa langkah berikut :
Remediasi
Remediasi adalah kegiatan untuk membersihkan permukaan tanah yang
tercemar. Terdapat dua jenis remediasi iaitu in-situ (atau on-site) dan ex-situ (atau
off-site). Pembersihan on-site bermaksud pembersihan di lokasi. Pembersihan ini
lebih murah dan lebih mudah, terdiri dari pembersihan, venting (injeksi), dan
bioremediasi. Pembersihan off-site pula meliputi penggalian tanah yang tercemar dan
kemudian dibawa ke daerah yang aman. Setelah itu di daerah aman, tanah tersebut
dibersihkan dari zat pencemar. Caranya ialah tanah tersebut disimpan di bak/tanki
yang kedap, kemudian zat pembersih dipompakan ke bak/tangki tersebut. Seterusnya
zat pencemar dipompakan keluar dari bak yang kemudian diolah dengan instalasi
pengolah air limbah. Pembersihan off-site ini jauh lebih mahal dan rumit.
Bioremediasi
Secara umum bioremediasi adalah :
Teknik aplikasi berdasarkan prinsip - prinsip proses biologis untuk
membersihkan atau mengurangi senyawa-senyawa polutan berbahaya di dalam
tanah, air tanah dan perairan.
Penyisihan atau pengurangan cemaran / polutan senyawa “ target yang
berbahaya ” melalui aktivitas enzimatis organisme yang mampu menggunakan
atau mentransformasikan senyawa polutan sebagai sumber energi dan
karbonnya.
Metode untuk mengurangi senyawa polutan berbahaya secara biologis. Agen
biologis yang berperan antara lain bakteri, aktinomycet, yeast, fungi, algae dan
tumbuh – tumbuhan.
Dari pengertian di atas dapat di ambil kesimpulan bahwa bioremediasi adalah
proses pembersihan pencemaran tanah dengan aktivitas menggunakan
mikroorganisme (jamur, bakteri). Selain itu bioremediasi dapat diartikan sebagai
penggunaan mikroorganisme untuk mengurangi polutan di lingkungan. Yang
Tugas Pencemaran Tanah Dan Air Tanah Kelompok 15 12
termasuk dalam polutan-polutan ini antara lain logam-logam berat, petroleum
hidrokarbon, dan senyawa-senyawa organik terhalogenasi seperti pestisida, herbisida,
dan lain-lain. Bioremediasi bertujuan untuk memecah atau mendegradasi zat
pencemar menjadi bahan yang kurang beracun atau tidak beracun (karbon dioksida
dan air). Mikroorganisme dapat menggunakan bahan pencemar sebagai sumber
energi, sumber karbon atau aseptor elektron untuk metabolisme hidupnya. Masuknya
bakteri pada ukuran populasi tertentu terutama bakteri yang adaptif dan resisten
terhadap lahan terpolusi, dapat mengikat logam berat karena mereka memproduksi
protein permukaan atau sequens peptida yang mampu mengikat logam berat. Pada
Gambar 1 menunjukkan proses bioremediasi.
Gambar 1. Siklus Aktivitas Bioremediasi
Beberapa bakteri yang adaptif pada lahan yang terpolusi logam berat antara
lain Ralstonia, Pseudomonas dan Bacillus, mereka menghasilkan protein pengikat
logam berat yang disebut metallothionein. Banyak bakteri, khamir dan algae mampu
mengakumulasikan ion logam dalam sel mereka beberapa kali lipat dari konsentrasi
Tugas Pencemaran Tanah Dan Air Tanah Kelompok 15 13
logam di lingkungan sekitarnya. Namun demikian, jika kemudian tergabung ke
dalam rantai makanan maka hal ini dapat menyebabkan masalah kesehatan yang
serius. Teknik bioremediasi akan mempercepat proses perombakan polutan dengan
memilih inokulan mikroba yang sesuai dan memanipulasi lingkungan yang sesuai
bagi mikroba tersebut sehingga memungkinkan proses terjadinya perombakan
polutan secara maksimal.
Teknik bioremediasi memiliki beberapa keuntungan antara lain:
Bioremediasi merupakan proses alami.
Hasil proses bioremediasi bukan merupakan produk yang berbahaya.
Tanah terkontaminasi dapat kembali ditanami.
Namun demikian teknik ini juga memiliki beberapa kelemahan, yaitu:
Tidak seluruh polutan mampu didegradasikan oleh mikroba
Akumulasi senyawa toksik yang merupakan metabolit sekunder selama proses
bioremediasi tidak dapat dihindari.
Poses perombakan akan mengalami kesulitan apabila polutan logam berat
bercampur dengan polutan organik .
Proses Bioremediasi
Proses bioremediasi memerlukan beberapa persyaratan agar dapat
berlangsung, antara lain:
Mikroorganisme merupakan kunci pada kegiatan bioremediasi. Sehingga
organisme yang digunakan harus dapat merombak polutan secara lengkap
dengan kecepatan yang reasonable sampai mencapai batas aman.
Mikroorganisme memerlukan tambahan sumber C dalam melakukan proses
degradasi polutan. Sehingga, perlu dilakukan penambahan elektron aseptor yang
sesuai, tergantung pada spesies mikroba dan kondisi lingkungan setempat,
misalnya O2 untuk polutan yang memerlukan kondisi aerob, nitrat, fumarat atau
sulfat untuk yang memerlukan kondisi anaerob.
Kondisi lingkungan setempat sangat penting dalam aktivitas degradasi oleh
mikroorganisme, hal ini meliputi ketersediaan oksigen, kelembaban, pH, bahan
organik dan suhu.
Tugas Pencemaran Tanah Dan Air Tanah Kelompok 15 14
Proses metabolisme oleh mikroorganisme perombak, hasil metabolismenya tidak
terakumulasi dan tidak menghasilkan metabolit yang lebih toksik dari polutan
induknya.
Bioavailability polutan menjadi faktor yang lebih penting untuk keberhasilan
atau kegagalan proses bioremediasi.
Faktor ekologi bagi mikroba sangat penting untuk diperhatikan, jangan sampai
mikroba perombak berada dalam kondisi stres secara ekologis atau berkompetisi
dengan mikroba lain yang non degradatif.
Faktor yang tidak kalah penting adalah biaya. Jika strategi bioremediasi sangat
mahal dan masyarakat pengguna (industri, pemerintah) tidak akan
menggunakannya. Dengan demikian, teknik bioremediasi hendaknya tidak lebih
mahal daripada pengolahan secara fisik atau kimia dan dapat digunakan setiap
saat.
Merujuk pada Lovley (1995), bioremediasi dapat terjadi secara intrinsik dan
direkayasa (engineered). Bioremediasi intrinsik adalah bioremediasi yang
berlangsung dengan sendirinya tanpa campur tangan manusia karena kondisi
lingkungan menunjang (nutrien tersedia) dan mikroba yang berperanan dalam
jumlah yang mencukupi. Namun demikian seringkali faktor lingkungan tidak
optimal sehingga tidak memungkinkan terjadinya bioremediasi intrinsik sehingga
memerlukan perbaikan faktor lingkungan, hal ini disebut engineered
bioremediation.
Konsep proses Bioremediasi didasarkan pada 4 proses utama:
1. Biodegradasi
Merupakan proses dekomposisi biokimiawi dari suatu senyawa menjadi
senyawa dengan toksisitas yang lebih rendah atau menjadi produk yang tidak
berbahaya (misalnya CO2 dan H2O) melalui aktivitas mikroorganisme seperti
bakteri dan fungi.
2. Biotransformasi
Merupakan proses konversi yang diperantarai secara biokimiawi oleh aktivitas
mikroorganisme, suatu kontaminan menjadi kurang toksis.
Tugas Pencemaran Tanah Dan Air Tanah Kelompok 15 15
3. Akumulasi biologis,
Beberapa bakteri dan tanaman mampu mengakumulasi kontaminan di dalam
jaringan mereka. Di dalam tanaman sifat ini dapat dimanfaatkan untuk
mengakumulasikan kontaminan ke dalam biomassa yang dapat dipanen.
4. Mobilisasi kontaminan,
Mobilisasi diperantarai secara biokimia dari kontaminan menjadi larutan yang
kemudian dipisahkan dari tanah terkontaminasi dan kontaminan akan diambil
kembali atau dihancurkan.
Untuk meningkatkan efisiensi proses bioremediasi, beberapa upaya yang dapat
dilakukan, antara lain :
Biostimulasi: penambahan biostimulan. Melibatkan penambahan nutrisi,
oksigen dan mengatur kelembaban, penambahan jenis stimulan : vitamin,
surfaktan dll, yang bertujuan untuk menstimulasi aktifitas jasad renik.
Bioaugmentasi : penambahan kultur-kultur' spesifik dari organisma-organisme
yang berperan secara spesifik dan telah teruji kemampuannya
Rekayasa design dan rekayasa bioproses untuk optimasi sistem.
Rekayasa genetika, untuk meningkatkan kemamapuan agen hayati dalam
bioremediasi.
Fitoremediasi
Fitoremediasi berasal dari kata Inggris phytoremediation; kata ini sendiri
tersusun atas dua bagian kata, yaitu phyto yang berasal dari kata Yunani phyton (=
"tumbuhan") dan remediation yanmg berasal dari kata Latin remedium
(="menyembuhkan", dalam hal ini berarti juga "menyelesaikan masalah dengan cara
memperbaiki kesalahan atau kekurangan").
Fitoremediasi dapat dibagi menjadi fitoekstraksi, rizofiltrasi, fitodegradasi,
fitostabilisasi, fitovolatilisasi. Fitoekstraksi mencakup penyerapan kontaminan oleh
akar tumbuhan dan translokasi atau akumulasi senyawa itu ke bagian tumbuhan
seperti akar, daun atau batang. Rizofiltrasi adalah pemanfaatan kemampuan akar
tumbuhan untuk menyerap, mengendapkan, dan mengakumulasi logam dari aliran
limbah. Fitodegradasi adalah metabolisme kontaminan di dalam jaringan tumbuhan,
Tugas Pencemaran Tanah Dan Air Tanah Kelompok 15 16
misalnya oleh enzim dehalogenase dan oksigenase. Fitostabilisasi adalah suatu
fenomena diproduksinya senyawa kimia tertentu untuk mengimobilisasi kontaminan
di daerah rizosfer. Fitovolatilisasi terjadi ketika tumbuhan menyerap kontaminan dan
melepasnya ke udara lewat daun; dapat pula senyawa kontaminan mengalami
degradasi sebelum dilepas lewat daun.
Penyerapan dan akumulasi logam berat oleh tumbuhan dapat dibagi menjadi
tiga proses yang sinambung, yaitu penyerapan logam oleh akar, translokasi logam
dari akar ke bagian tumbuhan lain, dan lokalisasi logam pada bagian sel tertentu
untuk menjaga agar tidak menghambat metabolisme tumbuhan tersebut.
Penyerapan oleh akar.
Telah diketahui, bahwa agar tumbuhan dapat menyerap logam maka logam
harus dibawa ke dalam larutan di sekitar akar (rizosfer) dengan beberapa cara
bergantung pada spesies tumbuhannya :
Perubahan pH.
Pada Thlaspi cearulescens, mobilisasi seng dipacu dengan terjadinya
penurunan pH pada daerah perakaran sebesar 0,2-0,4 unit.
Ekskresi zat khelat.
Mekanisme penyerapan kromium lewat pembentukan suatu zat khelat yang
disebut fitosiderofor telah diketahui secara mendalam pada jenis rumput-
rumputan. Molekul fitosiderofor yang terbentuk ini akan mengikat
(mengkhelat) besi dan membawanya ke dalam sel akar melalui peristiwa
transport aktif.
Pembentukan reduktase spesifik logam.
Di dalam meningkatkan penyerapan besi, tumbuhan membentuk suatu
molekul reduktase di membran akarnya (Marschner dan Romheld, 1994).
Reduktase ini berfungsi mereduksi logam yang selanjutnya diangkut melalui
kanal khusus di dalam membran akar.
Translokasi di dalam tubuh tumbuhan.
Setelah logam dibawa masuk ke dalam sel akar, selanjutnya logam harus diangkut
melalui jaringan pengangkut, yaitu xilem dan floem, ke bagian tumbuhan lain.
Tugas Pencemaran Tanah Dan Air Tanah Kelompok 15 17
Untuk meningkatkan efisiensi pengangkutan, logam diikat oleh molekul khelat.
Berbagai molekul khelat yang berfungsi mengikat logam dihasilkan oleh
tumbuhan.
Lokalisasi logam pada jaringan
Untuk mencegah peracunan logam terhadap sel, tumbuhan mempunyai
mekanisme detoksifikasi, misalnya dengan menimbun logam di dalam organ
tertentu seperti akar .
Selain tumbuhan hiperakumulator, tumbuhan yang mempunyai kemampuan
untuk mengkonsentrasikan logam di dalam biomassanya dalam kadar yang luar biasa
tinggi, terdapat juga tumbuhan lahan basah yang memiliki kemampuan alamiah untuk
menghilangkan berbagai jenis limbah pada beberapa tingkat efisiensi. Tumbuhan ini
dipakai untuk pengolah limbah karena tumbuhan tersebut mengasimilasi senyawa
organik dan anorganik dari limbah. Tumbuhan dengan tingkat pertumbuhan yang
tinggi dan tajuk yang besar dapat menyimpan bermacam hara mineral. Pada media
kerikil, pertumbuhan tanaman timbul dapat menurunkan konsentrasi hara mineral.
Rizoma dan akar Phragmites australis Scirpus spp. berfungsi sebagai filtrasi dan
pengendap senyawa hidrokarbon dan logam berat beracun. Tingkat konsentrasi logam
berat dalam jaringan tanaman-tanaman tersebut adalah sebagai berikut: akar > rizoma
> daun
Penerapan Fitoremediasi
Penggunaan tumbuhan sebagai agensia pembersih lingkungan bukan hal yang
baru. Sejak lama kita telah mengenal manfaat tumbuhan sebagai "pengusir zat
beracun dari udara" sehingga adanya tumbuhan dianggap sebagai penyegar udara di
sekitarnya. Dengan makin dipahaminya fisiologi dan genetika tumbuhan, maka
pemanfaatan tumbuhan sebagai agensia pembersih lingkungan dapat makin diperluas
cakupannya dan diperhitungkan manfaatnya dari segi rekayasa serta nilai
ekonominya.
Pemanfaatan tumbuhan untuk remediasi lingkungan sangat ditentukan oleh
pemahaman tentang penyerapan logam serta penyerapan dan atau degradasi senyawa
organik oleh tumbuhan. Pada dasawarsa terakhir terjadi akumulasi yang cepat tentang
Tugas Pencemaran Tanah Dan Air Tanah Kelompok 15 18
pengetahuan mengenai aspek-aspek fisiologi tersebut. Chaney dan koleganya dari
USDA-ARS yang aktif meneliti dan mengembangkan manfaat tumbuhan untuk
remediasi logam telah mengidentifikasi karakteristik penting, sebagai berikut
(Chaney et al., 1997):
Tumbuhan harus bersifat hipertoleran agar dapat mengakumulasi sejumlah
besar logam berat di dalam batang serta daun.
Tumbuhan harus mampu menyerap logam berat dari dalam larutan tanah
dengan laju penyerapan yang tinggi.
Tumbuhan harus mempunyai kemampuan untuk mentranslokasi logam
berat yang diserap akar ke bagian batang serta daun.
Seperti telah dikemukakan di muka, beberapa jenis tumbuhan mempunyai
sifat hiperakumulator yang luar biasa. Namun biasanya tumbuhan yang teradaptasi di
tanah berkadar logam tinggi dan toleran terhadap logam mempunyai sifat tumbuh
lambat. Karakter manakah yang lebih penting, sifat "hiperakumulator tetapi tumbuh
lambat" atau "tumbuh cepat tetapi toleransi medium", memang bisa menjadi bahan
perdebatan bila sudah sampai pada persoalan memilih jenis tumbuhan yang sesuai.
Kelompok di USDA-ARS (Chaney et al., 1997) yakin bahwa hipertoleransi lebih
penting daripada biomassa tinggi, dengan alasan sebagai berikut. Dalam kondisi
optimum, Brassica juncea dapat menghasilkan hingga 20 t/ha/musim tanam biomassa
kering. Tanaman ini mampu mengakumulasi Zn dan Cd, namun pertumbuhannya
akan terhambat hingga separuhnya bila kadar Zn dalam biomassa mencapai 500
mg/kg.
Dalam hubungannya dengan pemanfaatan tumbuhan sebagai agensia
pemulihan lingkungan tercemar, mengutip laporan Departemen Energi AS, Watanabe
(1997) mengemukakan prasyarat, yaitu:
laju akumulasi harus tinggi, bahkan di lingkungan yang berkadar kontaminan
rendah
kemampuan mengakumulasi kontaminan dengan kadar tinggi
kemampuan mengakumulasi beberapa macam logam
tumbuh cepat
Tugas Pencemaran Tanah Dan Air Tanah Kelompok 15 19
produksi biomassa tinggi
tahan hama dan penyakit
Tugas Pencemaran Tanah Dan Air Tanah Kelompok 15 20
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat diambil dari makalah pencemaran tanah oleh
kromium ini adalah sebagai berikut :
Tanah adalah bagian kerak bumi yang tersusun dari mineral dan bahan
organik.
Pencemaran tanah adalah keadaan dimana bahan kimia buatan manusia masuk
dan mengubah lingkungan tanah alami. Pencemaran tanah terjadi akibat
masuknya benda asing (misalnya senyawa kimia buatan manusia) ke tanah
dan mengubah suasana/lingkungan asli tanah sehingga terjadi penurunan
kualitas dalam fungsi tanah.
Kromium merupakan elemen yang secara alamiah ditemukan dalam
konsentrasi yang rendah di batuan, hewan, tanaman, tanah, debu vulkanik dan
juga gas. Kromium terdapat di alam dalam beberapa bentuk senyawa yang
berbeda. Kromium ini juga merupakan salah satu unsur logam yang dapat
mencemari tanah
Logam Kromium yang masuk ke dalam lingkungan yaitu tanah dapat datang
dari bermacam-macam sumber. Tetapi pada umumnya yaitu berasal dari
kegiatan-kegiatan perindustrian, kegiatan rumah tangga dan dari pembakaran
serta mobilisasi bahan-bahan bakar
Pencemaran logam kromium di tanah biasanya terjadi kerana kebocoran air
kumbahan atau bahan kimia industri atau kemudahan komersial; penggunaan
pestisida, kemasukan air permukaan tanah yang tercemar ke dalam lapisan
sub-permukaan, zat kimia, atau limbah; air limbah dari tempat penimbunan
sampah serta kumbahan/polusi industri yang langsung dibuang ke tanah
secara tidak memenuhi terma/syarat (illegal dumping).
Penanganan masalah pencemaran tanah oleh kromium dapat dilakukan
dengan cara remediasi, bioremediasi dan fitoremediasi.
Tugas Pencemaran Tanah Dan Air Tanah Kelompok 15 21
3.2 Saran
Peliharalah dan jagalah sumber daya alam yang kita punya dalam hal ini
adalah tanah karena tanah merupakan salah satu unsur penting dalam bagi kehidupan
terutama bagi makhluk hidup yang ada di dunia ini. Jika tanah telah tercemar maka
segeralah dilakukan penanganan atau penanggulangan terhadap tanah tersebut
sehingga tanah dapat berfungsi sesuai peruntukannya.
Tugas Pencemaran Tanah Dan Air Tanah Kelompok 15 22
DAFTAR PUSTAKA
Anonim1. 2010. Tanahhttp://id.wikipedia.org/wiki/TanahDiakses tanggal 4 November 2010
Anonim2. 2010. Pencemaran Tanahhttp://id.wikipedia.org/wiki/Pencemaran_tanahDiakses tanggal 4 November 2010
Anonim3. 2010. Kromium http://id.wikipedia.org/wiki/KromiumDi akses tanggal 4 November 2010
Anonim4. 2010. Bioremediasi.Sumber : http://id.wikipedia.org/wiki/BioremediasiDiakses tanggal 23 November 2010
Siaka, I M. 2010. Distribusi Cemaran Logam Berat Kromium (Cr) Di Sekitar Industri Logam Desa Susut, Banglihttp://ejournal.unud.ac.id/abstrak/08_artikel%20made%20siaka_edit.pdfDiakses tanggal 29 November 2010
Widyati, Enny. 2004. Tinjauan tentang Peranan Mikroba Tanah dalam Remediasi Lahan Terdegradasi . http://www.rudyct.com/PPS702-ipb/08234/enny_widyati.htmDiakses tanggal 23 November 2010
Priyanto, Budhi dan Joko Prayitno. Fitoremediasi Sebagai Sebuah Teknologi Pemulihan Pencemaran, Khususnya Logam Berat http://ltl.bppt.tripod.com/sublab/lflora1.htmDiakses tanggal 23 November 2010
Tambang, Boss. 2010. Bioremoval Logam Berat Dengan Menggunakan Microorganisme http://bosstambang.com/Tambang/bioremoval-logam-berat-dengan-menggunakan-microorganisme.htmlDiakses tanggal 29 November 2010
Tugas Pencemaran Tanah Dan Air Tanah Kelompok 15 23