pendahuluan - digilib.its.ac.id · keberadaan museum tersebut adalah mereka yang sedang melakukan...

144
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang masalah 1.1.1 Museum di Indonesia Berdasar definisi yang disampaikan Direktorat Permuseuman Departemen Kebudayaan dan Pariwisata Republik Indonesia, museum merupakan pusat penikmatan karya seni dan pengenalan kebudayaan antardaerah dan bangsa. Museum juga menjadi pusat dokumentasi dan penelitian ilmiah dan menjadi pusat penyaluran ilmu pengetahuan untuk umum. Sebagai objek wisata, museum merupakan media pembinaan pendidikan kesenian dan ilmu pengetahuan. Museum juga termasuk dalam suaka alam dan suaka budaya yang menjadi cerminan sejarah, manusia, alam, dan kebudayaan. Tak ketinggalan, museum menjadi sarana untuk bertakwa dan bersyukur kepada Tuhan Yang Maha Esa. 1 Museum merupakan salah satu sarana untuk meningkatkan pemahaman dan penanaman nilai - nilai budaya luhur kepada masyarakat. Melalui museum masyarakat dapat memahami nilai - nilai luhur sejarah bangsa di masa lalu yang dapat diterapkan di masa sekarang. 1.1.2 Museum Sepuluh Nopember Surabaya Museum Sepuluh Nopember merupakan museum khusus perjuangan sepuluh Nopember 1945 yang merupakan Unit Pelaksana Teknis dalam lingkungan Dinas Pariwisata Kota Surabaya. Museum Sepuluh Nopember 1945 Surabaya mempunyai tugas melaksanakan pengumpulan, perawatan, pengawetan, penyajian, penelitian koleksi dan penerbitan hasilnya serta memberikan Bimbingan Edukatif Kultural dan penyajian rekreatif benda yang mempunyai nilai budaya dan ilmiah yang bersifat regional. 1 http://www.budpar.go.id/search.php?site=2&l=id&q=museum

Upload: vudien

Post on 25-Aug-2018

217 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PENDAHULUAN - digilib.its.ac.id · keberadaan museum tersebut adalah mereka yang sedang melakukan study tour, sementara kebanyakan dari mereka mengunjungi monumen tugu pahlawan hanya

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang masalah

1.1.1 Museum di Indonesia

Berdasar definisi yang disampaikan Direktorat Permuseuman Departemen

Kebudayaan dan Pariwisata Republik Indonesia, museum merupakan pusat

penikmatan karya seni dan pengenalan kebudayaan antardaerah dan bangsa.

Museum juga menjadi pusat dokumentasi dan penelitian ilmiah dan menjadi pusat

penyaluran ilmu pengetahuan untuk umum. Sebagai objek wisata, museum

merupakan media pembinaan pendidikan kesenian dan ilmu pengetahuan.

Museum juga termasuk dalam suaka alam dan suaka budaya yang menjadi

cerminan sejarah, manusia, alam, dan kebudayaan. Tak ketinggalan, museum

menjadi sarana untuk bertakwa dan bersyukur kepada Tuhan Yang Maha Esa.1

Museum merupakan salah satu sarana untuk meningkatkan pemahaman

dan penanaman nilai - nilai budaya luhur kepada masyarakat. Melalui museum

masyarakat dapat memahami nilai - nilai luhur sejarah bangsa di masa lalu yang

dapat diterapkan di masa sekarang.

1.1.2 Museum Sepuluh Nopember Surabaya

Museum Sepuluh Nopember merupakan museum khusus perjuangan sepuluh

Nopember 1945 yang merupakan Unit Pelaksana Teknis dalam lingkungan Dinas

Pariwisata Kota Surabaya. Museum Sepuluh Nopember 1945 Surabaya

mempunyai tugas melaksanakan pengumpulan, perawatan, pengawetan, penyajian,

penelitian koleksi dan penerbitan hasilnya serta memberikan Bimbingan Edukatif

Kultural dan penyajian rekreatif benda yang mempunyai nilai budaya dan ilmiah

yang bersifat regional.

1 http://www.budpar.go.id/search.php?site=2&l=id&q=museum

Page 2: PENDAHULUAN - digilib.its.ac.id · keberadaan museum tersebut adalah mereka yang sedang melakukan study tour, sementara kebanyakan dari mereka mengunjungi monumen tugu pahlawan hanya

2

Museum sepuluh nopember terdiri dari 2 bagian yaitu area dalam yaitu

area yang terdapat didalam bangunan museum yang terdiri dari 2 lantai dimana

lantai 1 digunakan untuk pameran 10 gugus patung yang melambangkan semangat

juang arek – arek Suroboyo serta sosiodiorama pidato Bung Tomo dan ruang

pemutaran film pertempuran 10 Nopember 1945 (diorama elektronik) juga ruang

auditorium. Lantai 2 digunakan sebagai ruang pamer senjata,reproduksi foto-foto

dokumenter, dan pameran koleksi peninggalan Bung Tomo. Selain itu juga

terdapat dua ruang diorama statis yang menyajikan delapan peristiwa yang terjadi

di seputar pertempuran sepuluh nopember 1945 Surabaya, lengkap dengan

narasinya. Sedangkan museum bagian luar yang terdapat di aera tugupahlawan

digunakan untuk memaerkan gerbang bentar, koleksi senjata, gerbang bentar,

patung proklamator dan colonade, lapangan upacara, koleksi patung di areal, tugu

pahlawan, batu prasasti, bidang patung pahlawan tak dikenal, dan koleksi mobil

peninggalan bung tomo.

1.1.3 Museum sepuluh nopember merupakan salah satu dari tujuh Museum yang menandatangani GNCM.

Pada tahun 2010 hingga 2014, Kementrian Kebudayaan dan Pariwisata

mencanangkan gerakan nasional cinta museum yang didalamnya terdapat 6

museum utama yang ada di Surabaya, yaitu Museum Kesehatan Dr. Adhyatma,

MPH Surabaya, Museum Trowulan Mojokerto, Museum Loka Jala Carana

Surabaya, Museum Cakraningrat Bangkalan dan Museum Tantular Sidoarjo, dan

tentunya Museum 10 November Surabaya. Tujuan dari dicanangkannya Gerakan

Nasional Cinta Museum (GNCM) adalah bertujuan untuk menaikkan jumlah

pengunjung serta meningkatkan kesadaran, apresiasi dan kepedulian terutama

generasi muda pada warisan budaya bangsa yang dipelajari di museum.

Tetapi untuk mendukung Tahun Kunjungan Museum 2010, hanya tujuh

museum di Indoensia menandatangani kerja sama program Wisata

Museum.Ketujuh Museum itu. Museum Nasional Jakarta, Museum Bank Mandiri

Jakarta, Museum Batik Danar Hadi Surakarta, Museum Geologi Bandung,

Museum Sejarah Jakarta, dan Museum Sepuluh Nopember Surabaya, serta House

of Sampoerna.

Page 3: PENDAHULUAN - digilib.its.ac.id · keberadaan museum tersebut adalah mereka yang sedang melakukan study tour, sementara kebanyakan dari mereka mengunjungi monumen tugu pahlawan hanya

3

Ketujuh museum ini sebenarnya memiliki potensi dan keunikan yang

berbeda-beda sesuai dengan latar belakang masing-masing museum, tetapi jika

dilihat dari segi potensi museum, Museum Sepuluh Nopember Surabaya memiliki

beberapa keunggulan yang tidak dimiliki oleh museum-museum lainnya sehingga

menjadikan Museum Sepuluh Nopember Surabaya memiliki keunggulan

tersendiri, menurut kepala pengelola museum sepuluh nopember. Keunggulan

museum sepuluh nopember adalah Museum sepuluh nopember mempunyai

keunikan dari segi koleksinya dikarenakan merupakan satu-satunya museum yang

memamerkan koleksi-koleksi peninggalan dari peristiwa sepuluh nopember yang

terjadi di Surabaya.

1.1.4 Environmental graphic design

Untuk memaksimalkan infrastruktur, service, dan information pada

Museum Sepuluh Nopember, maka pihak pengelolah menginginkan diadakannya

branding fisik yang mencakup dari segi identitas visual, sarana dan prasarana

(papan informasi, papan penunjuk arah), maupun dari segi promosi, hal ini

semakin diperkuat oleh keinginan pemerintah kota untuk memaksimalkan potensi

yang ada pada museum sepuluh nopember sebagai salah satu tempat wisata yang

mengalami peningkatan pengunjung, serta service quality dibanding tempat

wisata lain yang ada di Surabaya, namun sangat dibutuhkan untuk program

pengembangannya.

Hal tersebut dapat disimpulkan bahwa dimana tanda penunjuk, (signage),

ornament grafis, ataupun papan informasi yang masih kurang sehingga belum

mampu memberikan informasi yang tepat mengenai keberadaan Museum Sepuluh

Nopember Surabaya. Pembenahan sarana fisik pada Museum Sepuluh Nopember

Surabaya hanya diutamakan untuk pembenahan secara fungsional seperti

pengecatan tembok museum dan perawatan koleksi, tanpa menambah sistem

grafis berupa elemen-elemen visual baik papan informasi atau pun environment

design.

Dalam Renja (Rencana Kerja) dinas kebudayaan dan pariwisata kota

Surabaya tahun 2011, disebutkan bahwa upaya mengoptimalkan beberapa obyek

wisata di kawasan tersebut perlu ditingkatkan, terutama untuk perbaikan

Page 4: PENDAHULUAN - digilib.its.ac.id · keberadaan museum tersebut adalah mereka yang sedang melakukan study tour, sementara kebanyakan dari mereka mengunjungi monumen tugu pahlawan hanya

4

infrastruktur, penambahan sarana prasarana (papan informasi, koleksi museum

terutama di museum sepuluh nopember), dan pengembangan promosi yang

atraktif.2 Hal tersebut juga didukung oleh pendapat kepala dinas pariwisata

Surabaya, dimana beliau juga menginginkan untuk mengoptimalkan sarana dan

prasarana yang ada, sehingga dapat memudahkan para pengunjung yang datang ke

museum sepuluh nopember.3

Hal tersebut juga didukung oleh pendapat kepala dinas pariwisata Surabaya,

dimana beliau juga menginginkan untuk mengoptimalkan sarana dan prasarana

yang ada, sehingga dapat memudahkan para pengunjung yang datang ke museum

sepuluh nopember, disamping itu, pihak pemerintah kota telah memaksimalkan

potensi yang ada pada museum sepuluh nopember sebagai salah satu tempat

wisata yang mengalami peningkatan pengunjung, serta service quality dibanding

tempat wisata lain yang ada di Surabaya, namun sangat dibutuhkan untuk program

pengembangannya.4

Museum Sepuluh

Nopember

Environmental Graphic Design

Belum memiliki Environmental Graphic design yang terpadu dapat dilihat dari segi bentuk dan sytem grafis lingkungannya.

Petunjuk Jalan/Wayfinding

Petunjuk arah areal museum dalam

petunjuk arah pada areal luar museum dalam hanya menunjukkan arah museum dalam, toilet dan arah kelur. Tidak terdapat arah menuju koleksi museum, service museum, dan sign map

2 Rencana Kerja Dinas Kebudayaan dan Pariwisata kota Surabaya halaman 16 3 Hasil wawancara, ibu Wiwiek, Kepala Dinas Pariwisata Surabaya, 29 September 2011, Surabaya 4 Ibid

Page 5: PENDAHULUAN - digilib.its.ac.id · keberadaan museum tersebut adalah mereka yang sedang melakukan study tour, sementara kebanyakan dari mereka mengunjungi monumen tugu pahlawan hanya

5

Material Bahan dari akrilik yang ditempel pada sebatang kayu, ketahanan material kayu yang kurang terhadap perubahan cuaca dikarenakan dapat lapuk danter kikis oleh panas dan hujan, disamping itu gambar hanya sekedar ditempel sticker, sehingga mudah terkelupas

Penyampaian Informasi

Menggunakan bahan akrilik, dengan ditempel sticker untuk penulisan informasinya.

keterbacaan Keterbaccan pada petunjuk arah sudah jelas dikarenakan warna yang kontras antara background dengan font.

System grafis Tidak ada keseragaman system grafis antara signage area luar museum dan museum dalam.

Map Sign Tidak ada

Exhibition display

Pembuatan Display pada benda koleksi tidak mendukung suasana perjuangan yang ingin dibangun oleh museum sepuluh nopember. Tetapi beberapa benda seperti koleksi patung belum terdapat display exhibition.

Page 6: PENDAHULUAN - digilib.its.ac.id · keberadaan museum tersebut adalah mereka yang sedang melakukan study tour, sementara kebanyakan dari mereka mengunjungi monumen tugu pahlawan hanya

6

Material Material berupa sistem cor atau beton dan berbentuk seperti pendopo dimana penggunaa n material ini mempunyai ketahanan lebih terhadap kondisi cuaca outdoor. Penggunaan material yang baik tidak didukung dengan bentukuan yang bisa membangun suasan.

Penyampaian Informasi

Penggunaan display disini bertujuan untuk mendukung informasi koleksi dan pembetukan suasana. Tetapi display pada museum sepuluh nopember belum mencakup fungsi-fungsi tersebut.

System grafis pada bentukan display

Tidak ada

Information board setiap benda koleksi

Peletakan information

board yang tidak strategis, sehingga tidak sesuai dengan standar tinggi badan manusia Indonesia, hal ini mempersulit para pengunjung untuk membaca informasi pada Information board.

Material Material menggunakan akrilik yang di cat pada beberapa koleksi, namun pada koleksi lain hanya terdapat informasi diatas kertas yang dicetak menggunakan printer inkjet, sehingga sangat tidak tahan terhadap iklim yang lembab pada area museum dalam

Page 7: PENDAHULUAN - digilib.its.ac.id · keberadaan museum tersebut adalah mereka yang sedang melakukan study tour, sementara kebanyakan dari mereka mengunjungi monumen tugu pahlawan hanya

7

Penyampaian Informasi

Informasi yang disampaikan berupa penjelasan umum tentang benda koleksi. Tetapi pnejeasan umum tersebut Tidak didukung penjelasan detail tentang sejarah benda-benda koleksi. Sehingga pengunjung yang datang pada museum tidak mendapatkan makna sejarah dari benda-benda tersebut.

keterbacaan Dikarenakan penempatan papamn informasi yang kurang strategis dimana para pengunjung harus menunduk atau mendongak untuk dapat membaca informasi. Serta terdapat permasalahan dimana display pada benda koleksi menutupi papan informasi koleksi sehingga keterbacaan papan informasi menjadi sanagt tidak efektif. Pada beberapa koleksi

System grafis pada bentukan display

Tidak terdapat system grafis.

Pembagian area/Zoning

Tidak ada

Tabel 1.1.1Branding Fisik Museum Areal Luar Museum Sepuluh Nopember

Dari banyaknya pengunjung yang mengunjungi monument tugu pahlawan,

banyak pengunjung yang kurang mengetahui keberadaan area museum dalam,

yang dimana pada area museum dalam terdapat barang barang peninggalan

peristiwa sepuluh nopember yang dipamerka, sebagian mereka yang mengetahui

keberadaan museum tersebut adalah mereka yang sedang melakukan study tour,

sementara kebanyakan dari mereka mengunjungi monumen tugu pahlawan hanya

untuk bersantai bersama teman, beristirahat setelah berbelanja di sekitar area tugu

Page 8: PENDAHULUAN - digilib.its.ac.id · keberadaan museum tersebut adalah mereka yang sedang melakukan study tour, sementara kebanyakan dari mereka mengunjungi monumen tugu pahlawan hanya

8

pahlawan, mencari tempat yang tenang untuk mengerjakan sesuatu, bahkan ada

yang cuma ingin sekedar berfoto.5

Berikut merupakan hasil analisa kuesioner riset pasar pada responden yang

pernah mengunjungi Museum Sepuluh Nopember Surabaya6 :

Apakah informasi yang dijelaskan papan informasi pada koleksi

mudah dipahami? Sebanyak 38% responden menjawab cukup

mudah dipahami, 28% menjawab kurang mudah dipahami,

sementara 24% menjawab mudah dipahami

Sebanyak 84% responden membutuhkan infomasi yang lebih detail

dari koleksi, dan hanya 16% yang menjawab tidak

Dalam perubahan suasana museum yang diinginkan, sebanyak

44% menginginkan suasana modern, 36% suasana kepahlawanan,

12% nasionalisme, dan 8% suasana kolonial

1.2 Identifikasi Masalah

Mendukung Tujuan dari Gerakan Nasional Cinta Museum (GNCM) yaitu

bertujuan untuk menaikkan jumlah pengunjung serta meningkatkan

kesadaran, apresiasi dan kepedulian terutama generasi muda pada warisan

budaya bangsa yang dipelajari di museum.7

Banyak pengunjung yang menikmati monumen tugu pahlawan, namun

tidak banyak yang mengetahui museumnya, pengunjung baru mengetahui

bahwa terdapat museum setelah para penjaga museum mengumumkan

informasi tentang museum melalui mikrophon.8Adapun faktor lain yaitu

karena posisi museum yang terletak 10 meter di bawah permukaan tanah9.

Maka pengunjung akan mengalami kesulitan menemukan tempat yang

dicari tanpa adanya petunjuk environmental graphic yang ada.

5 Hasil wawancara dengan para pengunjung Museum Sepuluh Nopember Surabaya, 30 oktober 2011

6 Hasil kuesioner terhadap 100 responden pengunjung Museum Sepuluh Nopember pada 11 September2011 7 Sabtu, 06 Februari 2010 , Jawa Pos

8 Hasil wawancara, Moch. Sutopo, SE, Kepala Museum Sepuluh Nopember Surabaya, 7 maret 2011, Surabaya

9 Buku panduan Monumen tugu pahlawan dan museum sepuluh nopember

Page 9: PENDAHULUAN - digilib.its.ac.id · keberadaan museum tersebut adalah mereka yang sedang melakukan study tour, sementara kebanyakan dari mereka mengunjungi monumen tugu pahlawan hanya

9

Dalam rencana kerja dinas kebudayaan dan pariwisata pemerintah

Surabaya tahun 2011, Yang menyebutkan bahwa upaya mengoptimalkan

beberapa obyek wisata di kawasan tersebut perlu ditingkatkan terutama

infrastruktur, penambahan sarana prasarana (papan informasi, koleksi

museum terutama di Museum Sepuluh Nopember Surabaya). 10

Meningkatnya jumlah pengunjung museum, khususnya dari tahun 2006,

membuat peremajaan branding museum dibutuhkan untuk meningkatkan

pelayanan museum Sistem grafis lingkungan dapat memberi solusi yang

menjaga elemen-elemen grafis lingkungan dalam Museum sepuluh

nopember tetap terpadu, dan efektif bagi pengunjung.

Adanya kerusakan dan tidak terawatnya interior museum, secara umum

menjadikan bangunan yang dibangun pada masa reformasi ini mengurangi

suasana modern yang ingin dibangun oleh Museum Sepuluh Nopember.

Efektivitas sistem informasi dan sistem wayfinding dan Information

Graphic Museum sepuluh nopember belum maksimal. Secara umum, Hal

ini juga dapat mengurangi suasana yang ingin dibangun oleh Museum

sepuluh nopember sebagai museum pendidikan yang modern.

Kurangnya public service informasi mendalam tentang museum, sehingga

banyak pengunjung tidak mengetahui tentang keberadaan Museum

Sepuluh Nopember Surabaya tetapi mengetahui monument tugu

pahlawan.11

Pengunjung menginginkan perubahan, baik dari segi tampilan,12 maupun

dari koleksinya dengan sebuah roh yang baru, sehingga para pengunjung

tidak bosan untuk datang berkali-kali ke museum sepuluh nopember.13

1.3 Batasan Masalah

Perancangan membatasi hal – hal yang tidak dikerjakan oleh penulis

dalam penelitian ini. Batasan – batasan ini berkaitan dengan fokus penelitian dan

latar belakang bidang keahlian penulis. 10 Renja dinas kebudayaan dan pariwisata tahun 2011 11 Hasil kuisioner dari pengunjung Museum Sepuluh Nopember Surabaya. 12

Ibid 13 Hasil wawancara, Moch. Sutopo, SE, Kepala Museum Sepuluh Nopember Surabaya, 7 maret

2011, Surabaya

Page 10: PENDAHULUAN - digilib.its.ac.id · keberadaan museum tersebut adalah mereka yang sedang melakukan study tour, sementara kebanyakan dari mereka mengunjungi monumen tugu pahlawan hanya

10

Batasan – batasan tersebut adalah sebagai berikut

• Dalam perancangan ini tidak akan dibahas mengenai perancangan

branding selain perancangan Environmental graphic design Museum

Sepuluh Nopember Surabaya area museum dalam.

• Perancangan hanya membahas informasi berupa pengenalan koleksi yang

ada pada museum, tidak termasuk diantaranya informasi yang bersifat

mempromosikan museum

• Aspek Environmental graphic design berupa Information graphic design

museum, wayfinding system dan exhebition design

1.4 Rumusan Masalah

Permasalahan yang diangkat dalam penelitian ini adalah: “Bagaimana

merancang Environmental graphic design pada area museum dalam, Museum

Sepuluh Nopember Surabaya supaya dapat memberikan kembali suasana

peristiwa heroik perang sepuluh nopember tanpa merubah bentukan modern yang

ingin diciptakan museum sepuluh nopember?”

1.5 Tujuan Penelitian

Memberikan tampilan museum yang lebih modern namun tetap

memberikan nuansa kepahlawanan, sehingga dapat memiliki keunikan

sendiri dan dapat menarik minat para pengunjung untuk lebih dalam lagi

mempelajari sejarah tentang sepuluh nopember

Menanamkan kepada masyarakat akan pentingnya sebuah museum melalui

Informasi yang diberikan akan koleksi Museum Sepuluh Nopember

1.6 Manfaat Penelitian

1. Bagi Kota Surabaya

a. Dapat mempertahankan kelestarian sejarah kota Surabaya khususnya

mengenai peristiwa sepuluh nopember, dari konten yang ada pada

Information graphic design yang ditampilkan pada Museum Sepuluh

Nopember Surabaya

Page 11: PENDAHULUAN - digilib.its.ac.id · keberadaan museum tersebut adalah mereka yang sedang melakukan study tour, sementara kebanyakan dari mereka mengunjungi monumen tugu pahlawan hanya

11

b. Memberikan suatu desain lingkungan yang terpadu, sistematis, dan estetis,

sehingga dapat menjadikan alternatif wisata kota yang layak untuk

dikonsumsi masyarakat umum

1. Bagi Wisatawan/ Pengunjung

a. Dapat memberikan ilmu pengetahuan berupa pendidikan sejarah mengenai

peristiwa sepuluh nopember Surabaya

b. Dapat memberikan pengalaman baru dalam berwisata museum, khususnya

pengalaman mengenai pertempuran sepuluh nopember yang diciptakan

pada Museum Sepuluh Nopember Surabaya

2. Bagi Mahasiswa

a. Dapat menjadi masukan sebagai bidang akademis desain grafis

b. Sebagai bahan masukan atau pun data untuk pembahasan sejenis

1.7 Ruang Lingkup

Penulis mengkaji fokus permasalah ini dari dua aspek, yaitu aspek ruang

(spasial), dan aspek akademis (lingkup pengerjaan)

• Dari sudut pandang keruangan (Spasial), termasuk didalamnya adalah area

museum dalam yang berupa koleksi peninggalan sejarah,

• Desain informasi, yaitu perancangan informasi untuk koleksi, ruangan,

atau bangunan museum. Sehingga dapat mengedukasi pengunjung melalui

informasi yang disampaikan

• Ruang Lingkup Studi pada perancangan ini penelitian dilakukan dengan

cara pendekatan ilmu komunikasi, desain komunikasi visual, serta ilmu

seni dan budaya.

1.8 Metode Penelitian

Metode yang digunakan untuk dijadikan acuan dasar penelitian antara lain

adalah:

1. Metode kualitatif.

Page 12: PENDAHULUAN - digilib.its.ac.id · keberadaan museum tersebut adalah mereka yang sedang melakukan study tour, sementara kebanyakan dari mereka mengunjungi monumen tugu pahlawan hanya

12

Berupa pengamatan langsung, wawancara dengan pihak yang

bersangkutan yaitu pengelola Museum Sepuluh Nopember, dan

pengunjung museum.

2. Tinjauan pustaka. Sebagai landasan teori dan data untuk memperkuat

data penyusun.

3. Internet. Untuk mendapatkan data pendukung.

1.9 Sistematika Penulisan

Penyususunan laporan berdasarkan suatu sistematika yang mengarah

kepada konsep dasar, dengan penjelasan sebagai berikut:

BAB I. PENDAHULUAN

Dalam bab 1, penulis menguraikan permasalahan berdasarkan fenomena-

fenomena yang melatarbelakangi perancangan environmental graphic design area

museum dalam Museum Sepuluh Nopember Surabaya. Kemudian diuraikan pula

ruang lingkup pengerjaan, tujuan, manfaat, serta metode penelitian yang akan

digunakan.

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA

Bab 2 merupakan tinjauan penulis terhadap sumber-sumber akademis yang

berkaitan dengan permasalahan yang terjadi pada Museum Sepuluh Nopember

Surabaya . Dalam bagian ini, penulis akan mulai mengaitkan permasalahan

dengan solusi yang mungkin digunakan, yakni branding fisik berupa

environmental graphic desgin. Setelah itu, penulis akan meninjau pihak ke tiga

yang dapat dibandingkan yakni museum house of sampoerna sebagai kompetitor

dan World war museum north london dan museum mpu tantular sebagai

komparator dengan subyek studi dengan acuan studi pustaka

.

BAB III. METODE PENELITIAN

Page 13: PENDAHULUAN - digilib.its.ac.id · keberadaan museum tersebut adalah mereka yang sedang melakukan study tour, sementara kebanyakan dari mereka mengunjungi monumen tugu pahlawan hanya

13

Bab 3 ini berisi uraian mengenai definisi judul, dan Metode penelitian

yang dilakukan untuk menyelesaikan perancangan ini, serta semua aspek yang

akan mempengaruhi solusi yang akan dirumuskan penulis, disertai dengan

kerangka berpikir yang digunakan penulis dalam rangka sebagai penentuan

konsep desain.

BAB IV. KONSEP DESAIN

Dalam bab 4 ini, penulis merumuskan hasil penelitian dalam sebuah bagan

konsep yang kemudian diturunkan menjadi kriteria desain yang nantinya akan

digunakan sebagai Environmental graphic design area museum dalam Museum

Sepuluh Nopember Surabaya. Kriteria desain tersebut akan menjadi pedoman

dalam implementasi desain.

BAB V. IMPLEMENTASI DESAIN

Implementasi desain yang menjadi solusi permasalahan akan diuraikan

pada bab ini, dengan proses yang dilalui. Tahapan dalam implementasi ini akan

mengikuti tahapan yang diuraikan dalam kerangka berpikir (bab 3).

Page 14: PENDAHULUAN - digilib.its.ac.id · keberadaan museum tersebut adalah mereka yang sedang melakukan study tour, sementara kebanyakan dari mereka mengunjungi monumen tugu pahlawan hanya

14

(Halaman ini sengaja dikosongkan)

Page 15: PENDAHULUAN - digilib.its.ac.id · keberadaan museum tersebut adalah mereka yang sedang melakukan study tour, sementara kebanyakan dari mereka mengunjungi monumen tugu pahlawan hanya

15

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Landasan Teori

2.1.1 Kajian Environment Graphic Design

Environment graphic design secara bahasa memiliki arti sebagai desain

grafis lingkungan, secara bahasa, mungkin masih terkesan luas, namun menurut

alina wheeler, dalam karyanya yang berjudul Designing Brand Identity14

menjelaskan seperti halnya MC Donalds, sebuah hal yang tidak biasa untuk desain

dan suasana restauran menjadikan daya tarik dan menjadikan restaurant tersebut

menjadi sebuah seni kuliner. Pada dasarnya untuk menghidupkan Environmental

design, atau design suasana, dapat diciptakan melalui interior maupun exterior

dari bangunan tersebut, sehingga dapat memberikan kesan akan sesuatu yang

baru. Untuk menciptakannya, dibutuhkan kerjasama antara Arsitek, Desainer

grafis, industrial designer, dan dikolaborasikan bersama dengan kontraktor untuk

bertukar pikiran menciptakan warna, tekstur, pencahayaan, suara, gerakan,

kenyamanan, aroma, sehingga dapat bekerjasama dalam penciptaan suatu

lingkungan desain.

Gambar 2.1.1 Contoh Gambar EGD sumber www.segd.org

14 Wheeler, Alina, Designing Brand Identity pg. 164 (2009)

Page 16: PENDAHULUAN - digilib.its.ac.id · keberadaan museum tersebut adalah mereka yang sedang melakukan study tour, sementara kebanyakan dari mereka mengunjungi monumen tugu pahlawan hanya

16

Bisa disimpulkan bahwa untuk menciptakan environmental design,

diperlukan beberapa disiplin ilmu yang berhubungan dengan desain untuk

mewujudkannya. Environmental graphic design juga memusatkan perhatian pada

aspek – aspek visual dari sebuah tempat, dengan pengertian bahwa tidak semua

tempat memerlukan sebuah sistem grafis lingkungan. Sebuah museum tentu

termasuk didalam kategori tempat yang membutuhkan Environtmen graphic

design, karena didalamnya terdapat suatu objek dimana tidak hanya informasi

yang diperlukan untuk menjelaskan apa yang ada disana, melainkan suasana

seperti apa objek tersebut bisa bertahan, dan memberikan kesan pada audiens

bagaimana objek tersebut dapat hidup pada jamannya.

Dalam penerapannya tentu Environmental Graphic Design tidak memiliki

tujuan untuk menarik keuntungan atau bersifat mengiklankan, namun

Environmental Graphic Design lebih bersifat untuk memberikan informasi dan

membangunkan suasana kepada para audiens untuk memudahkan penyampaian

pesan kepada mereka. Dengan kata lain suatu Environmental Graphic Design

akan dikatakan tercapai apabila informasi yang dimaksud dapat diterima dengan

baik ooleh para audiens, sehingga tidak terjadi miskomunikasi.

Menurut alina wheeler, dalam karyanya yang berjudul Designing Brand

Identity juga disebutkan beberapa komponen penting dalam penerapan

Environmental Graphic Design, diantaranya adalah

Memahami kebutuhan, preferensi, kebiasaan, dan aspirasi kelompok sasaran.

Membuat pengalaman unik yang sejalan dengan brand positioning.

Pengalaman dan mempelajari kompetisi, dan belajar dari keberhasilan dan

kegagalan.

Buat pengalaman dan lingkungan yang memudahkan pelanggan untuk

membeli, dan yang mengilhami mereka untuk kembali lagi

Meluruskan kualitas dan kecepatan pelayanan dengan pengalaman

lingkungan.

Menciptakan lingkungan yang membantu tenaga penjualan menjual dan

membuatnya mudah untuk menyelesaikan transaksi.

Pertimbangkan dimensi ruang: visual, pendengaran, penciuman, taktil, dan

panas.

Page 17: PENDAHULUAN - digilib.its.ac.id · keberadaan museum tersebut adalah mereka yang sedang melakukan study tour, sementara kebanyakan dari mereka mengunjungi monumen tugu pahlawan hanya

17

Memahami efek psikologis dari sumber cahaya dan pencahayaan, dan

mempertimbangkan efisiensi energi bila memungkinkan.

Pertimbangkan semua kebutuhan operasional sehingga klien dapat memenuhi

brand

Memahami arus lalu lintas, volume bisnis, dan pertimbangan ekonomi.

Sejajarkan merchandising strategi dengan menampilkan, iklan, dan strategi

penjualan.

Desain ruang yang berkelanjutan, tahan lama, dan mudah untuk

mempertahankan dan bersih.15

2.1.2 Kajian mengenai Exhibition Design

Sehubungan dengan perancangan ini, penulis tidak terlalu mengupas

terlalu dalam tentang desain eksebisi. Pada umumnya, desain eksebsi lebih kepada

penataan ruang atau peletakan – peletakan yang dilakukan untuk menciptakan

suatu kesatuan, dan dapat menjadikan interaksi antara pengunjung dan kurator

atau pun atara pengunjung dan pengunjung lainnya. Beberapa hal yang perlu

diperhatikan dalam perancangan sebuah desain eksebisi adalah

Menggunakan ruang untuk menambah impact obyek pameran.

Cara ini merupakan cara klasik yang paling sering ditemui di sebuah

museum. Tergantung dari alur pengunjung, penempatan spasial yang berbeda

dapat menciptakan efek visual tertentu, serta menyiratkan hubungan tambahan di

antara koleksi, menjelaskan hubungan-hubungan tertentu antar-koleksi, atau

memungkinkan referensi silang.

Menggunakan obyek untuk menciptakan ruang.

Berlawanan dengan pola pertama, pola ini memanfaatkan obyek yang ada

untuk meningkatkan kualitas arsitektural. Pola ini dapat menetukan kecepatan dan

ritme pengunjung di museum. Misalnya, sebuah patung koleksi yang diletakkan

sedemikian hingga pengunjung harus melambat, dan berputar terlebih dahulu agar

bisa melihatnya. Dapat dikatakan di sini bahwa keputusan layout tidak selalu

datang dari pertimbangan fungsional, melainkan dapat juga muncul dari integrasi

obyek dalam susunan spasial yang aktual dan unik.

15 Ibid pg.165

Page 18: PENDAHULUAN - digilib.its.ac.id · keberadaan museum tersebut adalah mereka yang sedang melakukan study tour, sementara kebanyakan dari mereka mengunjungi monumen tugu pahlawan hanya

18

Ruang dan obyek memiliki otonomi dalam layout.

Pola ketiga ini, obyek dan ruang tidak saling berkaitan dalam arti

fungsional. Ruang pamer tidak memiliki kegunaan yang spesifik terhadap obyek

koleksi, dan obyek koleksi pun memiliki layout yang tidak bergantung pada

ruang. Contoh pola seperti ini dapat ditemui misalnya pada beberapa museum seni

atau teknologi, seperti Tate Modern di Inggris, atau Pompidou di Prancis. 16

Jadi, dapat disimpulkan bahwa faktor terpenting dari desain eksebisi dari

sebuah museum adalah pendekatan yang dilakukan oleh perancang untuk

membangun relasi antara pengunjung dan obyek, atau dalam hal ini bisa berupa

koleksi museum yang ada, sehingga pada umumnya, sebuah museum memberi

informasi berdasarkan pada kurator. Museum akan menjadi tempat yang dipenuhi

artefak yang dilengkapi dengan dokumentasi (label) yang berisi bahasa teknis

untuk setiap objek. Biasanya dokumentasi ini berguna untuk pengunjung tertentu

yang memang membutuhkan keterangan teknis. Ada tiga konsep pameran untuk

menyelesaikan masalah ini, yaitu:

1. Immersion (Pencelupan atau penyatuan), eksibisi sebuah museum harus dapat

menyatukan pengunjung dalam rangkaian koleksinya. Caranya adalah dengan

menjadikan museum sebuah panggung teater, di mana pengunjung

mengalami cerita yang dikisahkan dalam museum, hanya saja obyeknya di

sini adalah nyata.

2. Themes (Tema), konsep kedua ini dilakukan dengan membagi topik-topik

yang rumit menjadi beberapa tema. Karena topik sebuah eksibisi terkadang

luas dan jumlah fakta yang disampaikan melebihi apa yang dapat diproses

oleh pengunjung dalam waktu kunjungan yang singkat, desainer harus

mencoba mengidentifikasi sejumlah titik-titik penting, dan membangun

eksibisi berdasarkan tema-tema tersebut.

3. Layering (Informasi bertingkat), konsep yang ketiga adalah dengan membuat

informasi yang bertingkat. Pameran dalam sebuah museum bukan “sebuah

buku di tembok”. Dengan kata lain, pengunjung tidak harus membaca semua

label untuk mengetahui topik yang dibicarakan. Namun, pengunjung diberi

16 Suryapto, Edward, Perancangan Environmental Graphic Design Museum Keraton Sumenep, 2010

Page 19: PENDAHULUAN - digilib.its.ac.id · keberadaan museum tersebut adalah mereka yang sedang melakukan study tour, sementara kebanyakan dari mereka mengunjungi monumen tugu pahlawan hanya

19

kebebasan untuk menggali sendiri informasi sedetail yang diinginkan.

Adapun tingkatan label dalam layering biasanya dibagi menjadi tiga tingkat,

yaitu:

Pengenalan pada galeri. Label ini menyediakan nama galeri dan kalimat

penjelasan singkat. Label ini berukuran cukup besar sehingga pengunjung

bisa mengidentifikasi dengan mudah dari jarak jauh.

Label tema. Label ini memberikan informasi mengenai tema-tema penting

dalam sebuah pameran. Label ini terdiri dari judul, teks dalam jumlah terbatas

(tidak lebih dari 12 baris) dan biasanya sebuah gambar atau foto. Tulisan pada

label ini cukup besar untuk bisa dibaca dalam jarak kurang lebih 60-100 cm.

Label Obyek. Label ini paling sering ditemui dalam sebuah pameran,

menjelaskan karakteristik dari setiap obyek, seperti ukuran, kegunaan, dan

material pembuatnya. Tidak semua obyek dilengkapi dengan label. Tulisan

pada label ini biasanya merupakan yang paling panjang, namun jarang lebih

dari 12 baris. Tulisannya lebih kecil dari label lainnya, sehingga pengunjung

harus lebih dekat agar bisa membacanya. Beberapa label obyek dapat pula

dilengkapi dengan gambar untuk menjelaskan lebih 17

2.1.3 Kajian mengenai Wayfinding System

Gambar 2.1.2 Contoh Signage. Sumber: www.segd.org

17 Ibid

Page 20: PENDAHULUAN - digilib.its.ac.id · keberadaan museum tersebut adalah mereka yang sedang melakukan study tour, sementara kebanyakan dari mereka mengunjungi monumen tugu pahlawan hanya

20

Dalam penyederhanaannya, wayfinding memiliki arti sebagai pencari jalan

untuk sampai ke tempat yang di inginkan, yang dimana tujuan dari wayfinding itu

sendiri adalah untuk membantu audiens mencari jalannya. Wayfinding

ditempatkan kepada setiap sudut jalan agar dapat memudahkan audiens untuk

menentukan jalannya, terutama bagi para penyandang cacat mungkin akan sedikit

lebih susah jika tanpa dipandu dengan adanya wayfinding. Jadi, tujuan utama dari

wayfinding adalah untuk membantu orang dengan gangguan sensorik dan orang

yang susah untuk beradaptasi dengan lingkungan, yang dimana orang tersebut

tidak muda untuk menghafal sebuah jalan untuk menuju ke suatu tempat.

Setiap sistem Wayfinding visual lebih dari sekedar signage, yang meliputi

arsitektur, pencahayaan, landmark, dan titik orientasi. Rancangan ruang harus

membantu pengguna dalam pemecahan masalah dengan memberikan petunjuk

yang konsisten. Wayfinding sering digunakan untuk hubungan dengan hal – hal

yang menyangkut tentang navigasi. Salah satu penunjang Wayfinding yang biasa

digunakan adalah peta. Meskipun bagi beberapa orang tertentu peta belum bisa

digunakan secara maksimal, namun peta berguna untuk mempercepat para

audiens untuk mendapatkan informasi spasial yang tentunya menjadi alat bantu

navigasi yang cukup kuat. Kesimpulannya, informasi ini harus fleksibel, untuk

penerapannya pada peta.

Wayfinding biasanya dibagi menjadi dua kategori, yakni:

Orientasi :

Orientasi merupakan kemampuan untuk memonitor posisi audiens dalam

hubungannya dengan sekitar.

Mobilitas :

Mobilitas mengacu pada kemampuan seseorang untuk melakukan

perjalanan dengan aman, mendeteksi dan menghindari rintangan dan

bahaya potensial lainnya.

Dari penjelasan diatas, dapat disimpulkan kembali bahwa wayfinding

adalah kemampuan untuk mengetahui dimana letak audiens berada, demana

audiens menuju, dan bagaimana cara terbaik untuk sampai ketujuan,

memperhitungkan kapan audiens akan mencapai tujuan, dan menentukan jalan

Page 21: PENDAHULUAN - digilib.its.ac.id · keberadaan museum tersebut adalah mereka yang sedang melakukan study tour, sementara kebanyakan dari mereka mengunjungi monumen tugu pahlawan hanya

21

keluar. Disamping itu juga terdapat aspek – aspek penting yang menentukan

sistem dari wayfinding

Aspek-aspek penting dalam menentukan wayfinding System dalam sebuah

museum adalah:

Pesan dan signage yang jelas pada pengunjung.

Kapan, di mana, dan bagaimana pengunjung menerima pesan merupakan

hal yang kritis, terutama karena sistem harus dapat dikomunikasikan pada

pengunjung yang berasal dari berbagai kelompok, seperti staff, pelajar,

tamu, pengunjung umum, wisatawan religi, dan turis asing.

Fleksibilitas.

Sistem harus memberi ruang bagi perubahan-perubahan yang mungkin

terjadi, seperti perubahan program donatur (kalau ada, mengingat Museum

Keraton Sumenep dikelola langsung oleh Departemen Pariwisata),

renovasi, dan penambahan area baru. Meskipun tidak mungkin

menciptakan sistem dengan fleksibilitas yang sempurna, namun

perancangan dengan fleksibilitas yang tinggi memberikan nilai tambah

yang besar bagi museum.

Interaksi dengan guide/host.

Interaksi merupakan alat wayfinding tambahan yang sangat berguna di

tempat yang tidak terjangkau oleh sistem. Kombinasi antara sistem dengan

interaksi guide memberikan sisi kemanusiaan pada sistem, di mana dapat

mengisi kebutuhan pengunjunga secara optimal.

Problem-solving. Sistem dalam museum harus berurusan dengan bagian

interior maupun eksterior, serta banyaknya kemungkinan yang dapat

dipilih pengunjung. Dengan mengetahui sirkulasi pengunjung dan keadaan

museum, peneliti dapat mengembangkan sistem yang sesuai, termasuk:

o Menentukan standar grafis dan hirarki pesan untuk tingkatan

perbaikan saat ini dan masa depan.

o Menangani informasi yang mungkin berubah.

o Bagian-bagian yang terpisah bangunan induk.

o Hubungan antara bagian dalam dan bagian luar museum.

Page 22: PENDAHULUAN - digilib.its.ac.id · keberadaan museum tersebut adalah mereka yang sedang melakukan study tour, sementara kebanyakan dari mereka mengunjungi monumen tugu pahlawan hanya

22

o Dan sebagainya.

2.1.3.1 Klasifikasi Sign System

Menurut GSA (Graphic Sign Association), berdasarkan peletakannya dan

tingkat kekhususan informasinya, sign System diklasifikasikan atas 4 kategori :

a. Temporary atau Urgent Need Sign

Sign yang terletak di lingkungan paling luar dan biasanya sangat penting

keberadaannya. Fungsinya untuk mengatur arus kendaraan dan pejalan kaki.

Meliputi Welcome Messages Sign dan Security Sign.

b. Exterior Approach Sign

Sign yang terletak di luar ruangan. Sign ini berfungsi sebagai identifikasi

gedung dan untuk mengarahkan manusia baik pejalan kaki maupun pengendara

menuju ke pintu gerbang masuk yang bersangkutan. Meliputi Building dan Entry

Identification Sign.

c. Main Lobby

Sign yang berada di lobi utama, daerah penghubung atau tempat awal

percabangan menuju ke tempat lain. Meliputi Branding Elements, Directory Sign,

dan Lobby Service.

d. Upper Floor Sign

Biasanya berlokasi di lobi dan mengacu ke tempat-tempat dalam lingkup suatu

unit atau departemen secara spesifik. Meliputi Corridor Directional, Identification

Sign dan Tenant.18

2.1.4 Kajian mengenai Information Graphic Design

Information Graphic Design memiliki andil yang besar dalam

penyampaian informasi kepada audiens. Mereka dapat memberikan suplemen

konten tulisan supaya menjadikannya lebih bermutu dan membangun informasi,

data, atau bahkan pengetahuan kepada para audiens. Elemen grafis pada

18 Hutajulu, Rina, “Concept”, Jakarta : PT. Concept Media, 2008, edisi 23, halaman 23

Page 23: PENDAHULUAN - digilib.its.ac.id · keberadaan museum tersebut adalah mereka yang sedang melakukan study tour, sementara kebanyakan dari mereka mengunjungi monumen tugu pahlawan hanya

23

Information Graphic memiliki informasi yang kompleks yang diperlukan untuk

disampaikan secara singkat padat, namun tidak membingungkan para audiens.

Pada masa kini, Information Graphic telah memenuhi seluruh media, baik

itu informasi yang disampaikan pada media massa, pada penunjuk jalan, atau

bahkan pada buku yang biasa kita baca. Tujuan utama dari Information Graphic

adalah untuk membantu para audiens untuk memberikan pilihan yang terbaik

dalam mencari informasi tentang suatu objek. Pada suatu daerah, konten yang

terkandung dalam Information Graphic bisa jadi sangat luas, seperti pada museum

yang menggunakan sumber informasi dari beberapa saksi sejarah yang ada. Ada

pula informasi yang terkandung pada sebuah peta, jika peta tersebut tidak

memiliki legenda, maka dapat dipastikan peta tersebut tidak dapat memberikan

informasi yang diperlukan bagi audiens.

2.1.4.1 Faktor dan Strategi pembuatan Wayfinding System dan Information

Graphic

1. Unsur Kedalaman

Signage didesain untuk ditampilkan secara fisik di sebuah bangunan atau

tempat ruang publik. Mempunyai ketebalan atau kedalaman yang bisa

dilihat dari berbagai sisi. Tidak seperti media dua dimensi yang cukup di

cetak di atas kertas.

2. Skala atau Ukuran

Ukuran berpengaruh terhadap unsur kejelasan dan visibility sebuah objek

terutama untuk penempatan di luar ruangan. Signage di dalam ruangan

biasanya memiliki ukuran yang lebih kecil. Ukuran idealnya tidak merusak

keindahan sebuah bangunan atau menganggu kenyamanan mata.

Page 24: PENDAHULUAN - digilib.its.ac.id · keberadaan museum tersebut adalah mereka yang sedang melakukan study tour, sementara kebanyakan dari mereka mengunjungi monumen tugu pahlawan hanya

24

Gambar 2.1.3 ukuran signage ideal

3. Konteks

Penempatan signage harus disesuaikan dengan kebutuhan, faktor

ergonomi, kenyamanan, dan kesesuaiannya dengan lingkungan sekitar

seperti landscape background, arah datangnya cahaya matahari, jenis

material yang digunakan, arsitektur bangunan, dan faktor demografi.

4. Complexity

Projek, proses, dan elemen-elemen dari signage punya tingkat kesulitan

yang cukup tinggi. Selain melibatkan kolaborasi antara desainer dan

arsitek, dasar-dasar pengetahuan tentang material atau bahan sangat

diperlukan.

5. Tipografi

Penggunaan jenis huruf untuk teks signage sangat dibatasi. Pemilihan font

untuk bangunan atau gedung di kota tentu akan berbeda untuk di museum

atau tempat-tempat bersejarah. Cara penulisan huruf juga harus mudah

dibaca dalam jarak tertentu.

6. Tingkat Ketahanan

Sebagai unsur penunjang bagi sebuah tempat atau bangunan, signage

system harus mampu bertahan dalam jangka waktu cukup lama dan tahan

Page 25: PENDAHULUAN - digilib.its.ac.id · keberadaan museum tersebut adalah mereka yang sedang melakukan study tour, sementara kebanyakan dari mereka mengunjungi monumen tugu pahlawan hanya

25

di segala kondisi cuaca. Kelembaban, hujan dan cahaya matahari adalah

faktor-faktor yang harus diperhitungkan.

7. Warna

Penggunaan kombinasi warna yang kontras untuk teks dan background

dapat membantu kejelasan signage dan visibility tulisan atau gambar.

Penggunaan warna sebagai elemen visual sign juga berfungsi untuk

memberikan penekanan atau identitas tempat yang bersangkutan. Warna

sebaiknya digunakan secara berulang untuk mempermudah identifikasi

sign atau kesamaan identitas tempat.19

Dari faktor dan strategi pembuatan wayfinding system dan information

design tersebut, dapat diperjelas lagi komponen komponen yang ada di dalamnya

menjadi sebagai berikut.

2.1.4.2 Prinsip Komunikasi

2.1.4.2.1 Organisasi

model pengorganisasian yang luas dikenal adalah model LATCH (Location,

Alphabet, Time, Category, Hierarchy). Model ini dikembangkan pertama kali oleh

Richard Saul Wurman. Wurman mengemukakan bahwa segala informasi dapat

dikategorikan berdasarkan lima kategori LATCH, yaitu: 20

4. Location atau lokasi membentuk struktur informasi berdasarkan letak

geografis fisik.

5. Alphabet atau alfabet menyusun informasi berdasarkan urutan huruf dalam

alfabet.

6. Time atau waktu dibutuhkan ketika audiens perlu mengetahui urut-urutan

kejadian.

7. Category atau kategori menyusun sekumpulan informasi berdasarkan

fitur-fitur atau atribut-atribut yang hampir sama.

19 Ardya W, Okky, “Concept”, Jakarta : PT. Concept Media, 2008, edisi 23, halaman 18 20 O’Grady, Ken Visocky & Jenn, 2008, The Information Design Handbook, RotoVision, Switzerland

Page 26: PENDAHULUAN - digilib.its.ac.id · keberadaan museum tersebut adalah mereka yang sedang melakukan study tour, sementara kebanyakan dari mereka mengunjungi monumen tugu pahlawan hanya

26

8. Hierarchy atau Hierarki menggolongkan informasi berdasarkan ukuran

stratifikasi (besar hingga kecil, gelap ke terang) atau berdasarkan tingkat

kepentingannya (level, status, tingkat jabatan, dan sebagainya).

2.1.4.2.2 Familiarity

Kajian tentang familiarity atau kemudahan untuk diingat dibutuhkan

karena kapasitas atau daya serap ingatan seseorang sangat tergantung dari keadaan

emosionalnya ketika menerima informasi.

Principle of Least Effort mengemukakan bahwa apabila pengalaman

pribadi dan keahlian dapat dikesampingkan, seorang pengguna informasi

memiliki ketertarikan yang lebih besar untuk menggunakan cara atau alat yang

paling mudah atau familiar, meskipun informasi yang akan diperoleh lebih sedikit.

Akses terhadap informasi dengan demikian mengikutsertakan aspek-aspek seperti

kemudahan, kenyamanan, ketersediaan, serta kesederhanaan.

Meskipun studi ini berkaitan dengan aksesibilitas informasi dalam sebuah

perpustakaan, namun hubungan analogis dapat pula digunakan dalam bidang

komunikasi visual. Artinya, dalam hal memberikan informasi, tujuan akhir dari

pengguna harus menjadi pertimbangan utama. Dengan demikian, terlebih dahulu

harus diketahui kemampuan (ability) audiens, pilihan alat, wawasan teknologi

audiens, akses media audiens, dan sebagainya. Apabila dipadukan dengan estetika

yang baik, pesan yang disampaikan bukan hanya akan sampai pada audiens,

namun juga menjadi mudah diingat.

Uncertainty Reduction Theory merupakan teori yang lebih fokus pada

komunikasi interpersonal. 21 Menurut teori ini, ketika seseorang berinteraksi

dengan orang atau sekelompok orang baru yang belum pernah dikenal, orang

tersebut akan melalui tiga tahapan, yaitu: pengenalan, personal, dan kesimpulan.

Tahap pengenalan merupakan tahap di mana seseorang merasa

ketidaknyamanan karena tidak mengetahui lawan bicaranya. Biasanya, orang akan

melakukan perkenalan sesuai dengan norma-norma sosial yang berlaku. Pada

tahap personal, orang tersebut akan bertukar informasi yang lebih mendalam

dengan lawan bicaranya, di mana pembicaraan akan mengalir dengan lebih

21 Ibid

Page 27: PENDAHULUAN - digilib.its.ac.id · keberadaan museum tersebut adalah mereka yang sedang melakukan study tour, sementara kebanyakan dari mereka mengunjungi monumen tugu pahlawan hanya

27

mudah. Tahap ketiga merupakan tahap di mana setiap orang menyimpulkan lawan

bicaranya untuk menentukan apakah hubungan tersebut akan dilanjutkan atau

tidak.

Ada beberapa hal yang dapat digunakan dalam bidang komunikasi visual dari

teori ini, yaitu:

Ketika seseorang ragu-ragu atau tidak pasti, orang tersebut akan mencari

informasi.

Kepastian sejalan dengan kesamaan, sebaliknya, diminalisir oleh

perbedaan

Hal-hal yang dianggap tidak pasti akan cenderung kurang disukai.

Dengan demikian, kesukaan atau kecenderungan seseorang terhadap

sesuatu akan sangat dipengaruhi oleh pengalaman dan latar belakang seseorang.

Usaha untuk menyampaikan informasi yang belum dikenal pada audiens

pertimbangan harus difokuskan pada faktor-faktor yang dapat membantu audiens

mengurangi ketidakpastian.

Kedua prinsip ini menjadi pertimbangan ketika merumuskan konteks

visual yang akan digunakan. Struktur informasi, warna, tipografi, bentuk, ataupun

alur membaca, dapat mempertimbangkan kedua prinsip ini untuk memaksimalkan

penyampaian informasi pada audiens, dan menjadikannya mudah diingat.

2.1.4.2.3 Literacy

Dalam hal penyajian Informasi, keterbacaan akan informasi yang

disampaikan, dalam hal ini sesuatu yang berupa tulisan, adalah hal yang

terpenting dalam perancangan informasi grafis, karena secara langsung akan

mempengaruhi kemampuan audiens untuk menerima informasi. Beberapa hal

yang perlu di perhatikan dalam kaitannya dengan informasi grafis terbagi dalam

tiga konteks, yaitu :

Keterbacaan Informasi, yaitu kemampuan seseorang untuk menyadari

adanya kebutuhan informasi, dan kemampuannya untuk menemukan,

menyeleksi, menganalisa, dan menggunakan informasi yang dibutuhkan

dengan efektif. Dalam hal ini, penggunaan tata bahasa yang tepat sangat

diperlukan, agar audiens dapat menyerap informasi dengan baik.

Page 28: PENDAHULUAN - digilib.its.ac.id · keberadaan museum tersebut adalah mereka yang sedang melakukan study tour, sementara kebanyakan dari mereka mengunjungi monumen tugu pahlawan hanya

28

Keterbacaan visual, yaitu komponen keterbacaan informasi. Keterbacaan

visual menyangkut kemampuan untuk menginterpretasi, mengapresiasi,

mencari, atau menciptakan gambar, sehingga audiens dapat membaca

informasi tanpa harus membaca tulisan yang ada.

Semiotika, Pada jurnal karya Sumbo Tinarbuko yang berjudul Semiotika

Analisis Tanda Pada Karya Desain Komunikasi Visual, menjelaskan

bahwa “Semiotika adalah ilmu yang mempelajari tentang tanda. Tanda-

tanda tersebut menyampaikan suatu informasi sehingga bersifat

komunikatif. Keberadaannya mampu menggantikan sesuatu yang lain,

dapat dipikirkan, atau dibayangkan. Cabang ilmu ini semula berkembang

dalam bidang bahasa, kemudian berkembang pula dalam bidang desain

dan seni rupa.”22

Dalam pengaplikasiannya, semiotika dapat dikategorikan lebih jauh menjadi tiga

bagian, yaitu :

Ikon, Adalah representasi visual yang memiliki detail dari sebuah

penyederhanaan gambar

Simbol, Memiliki bentukan visual yang lebih sederhana, dalam hal ini bisa

berupa wujud yang sebenarnya atau dari sesuatu yang tidak memiliki

bentuk fisik.

Indeks, yaitu simbol yang dapat menjelaskan akan makna yang diberikan

dari objek tertentu. Misalnya, gambar payung untuk menjelaskan hujan

(cuaca).

Dalam penafsiran suatu tanda, tiap daerah tentu memiliki pengertian

tersendiri dalam menerjemahkan tanda tersebut, karena aspek budaya, informasi,

dan pengalaman pribadi tiap individu mempengaruhi pola pikir masyarakat

tertentu pada sebuah tanda. Namun pengaruh tersebut bukanlah suatu hal yang

tetap dan kekal untuk selamanya, karena komunikasi adalah hal yang fleksibel dan

selalu berubah – ubah.

22 Tinarbuko, Sumbo. Semiotika Analisis Tanda Pada Karya Desain Komunikasi Visual

Page 29: PENDAHULUAN - digilib.its.ac.id · keberadaan museum tersebut adalah mereka yang sedang melakukan study tour, sementara kebanyakan dari mereka mengunjungi monumen tugu pahlawan hanya

29

2.1.4.3 Typography

Typografi adalah salah satu elemen paling penting dalam penyampaian

information graphic system, karena teks digunakan untuk membantu

mengkomunikasikan antara pengunjung dengan informasi yang disampaikan. hal

tersebut menjadi bagian yang vital, karena desainer eksebisi harus menguasai

typografi dan harus dapat menyampaikannya kepada para pengunjung.

Terdapat banyak jenis tipografi dalam dunia desain grafis, namun jika di

pisahkan berdasarkan sejarah pengembangannya, terdapat tujuh macam kelompok

huruf utama, diantaranya adalah Humanist, Old style, transitional, modern, slab

serif, san serif, dan postmodern23

Gambar 2.1.4 Tujuh kelompok huruf mnurut Pam Locker

Dalam buku The Ultimate of Graphic Design, karya Nik Rawlinson 24 Tipografi

dibagi menjadi 2 kategori, yakni serif dan san serif.

Tipe Font Serif memiliki ciri garis kecil pada ujung fonts, seperti pada font

Baskerville, Times new roman, dan Garamond. Font jenis ini sudah ada pada

23 Locker, Pam, Basic Interior design 02 Exhibition design pg. 113 (2011) 24 Rawlinson, Nik, The Ultimate Guide to Graphic Design pg. 172 – 173 (2010)

Page 30: PENDAHULUAN - digilib.its.ac.id · keberadaan museum tersebut adalah mereka yang sedang melakukan study tour, sementara kebanyakan dari mereka mengunjungi monumen tugu pahlawan hanya

30

zaman romawi kuno, oleh sebab itu font ini lebih memberikan kesan klasik,

romantis, dan kaku. Kelemahan dari tipe font ini adalah, terlalu memakan

banyak space, sehingga menjadikan font jenis ini menjadi terlihat lebih kecil

dari font – font san serif.

Tipe Font San Serif memiliki kata “San” yang berarti “tanpa” pada bahasa

perancis, font jenis ini memberikan solusi dari font jenis serif yang terlalu

memakan tempat, sehingga menjadikan font jenis ini terlihat lebih besar, dan

lebih muda untuk dibaca pada jarak yang cukup jauh. Pada saat ini font jenis

san serif lebih sering dijumpai daripada font jenis san serif karena

memudahkan keterbacaannya

Disamping memiliki dua jenis tipografi, ada beberapa komponen penting

lainnya dalam tipografi, diantaranya adalah Legibility, Readibility, Visibility dan

Clarity.

Legibility atau Legibilitas adalah keterbacaan suatu tulisan pada media,

legibilitas muncul dari kenyataan bahwa ketika membaca, manusia tidak

memproses tulisan secara satu demi satu, namun mengenali dengan cepat

bentukan huruf. Legibilitas dapat dianalisa menurut bentuk, skalam dan style

dari huruf tersebut.

Readibility adalah penggunaan huruf dengan memperhatikan hubungannya

dengan huruf lain sehingga terlihat jelas. Dalam menggabungkan huruf dan

huruf baik untuk membentuk suatu kata,kalimat atau tidak harus

memperhatikan hubungan antara huruf yang satu dengan yang lain.

Khususnya spasi antar huruf. Jarak antar huruf tersebut tidak dapat diukur

secara matematika, tetapi harus dilihat dan dirasakan. Ketidaktepatan

menggunakan spasi dapat mengurangi kemudahan membaca suatu keterangan

yang membuat informasi yang disampaikan pada suatu deain komunikasi

visual terkesan kurang jelas.

Prinsip yang ketiga adalah Visibility. Yang dimaksud visibility adalah

kemampuan suatu huruf, kata atau kalimat dalam suatu karya desain

komunikasi visual dapat terbaca dalam jarak tertentu. Fonts yang kita

gunakan untuk headline dalam brodur tentunya berbeda dengan yang kita

gunakan pada papan iklan. Information graphic harus menggunakan fonts

Page 31: PENDAHULUAN - digilib.its.ac.id · keberadaan museum tersebut adalah mereka yang sedang melakukan study tour, sementara kebanyakan dari mereka mengunjungi monumen tugu pahlawan hanya

31

yang cukup besar sehingga dapat terbaca dari jarak yang tertentu. Setiap

karya desain mempunyai suatu target jarak baca, dan huruf-huruf yang

digunakan dalam desain tipografi harus dapat terbaca dalam jarak tertentu

sehingga suatu karya desain dapat berkomunikasi dengan baik.

Prinsip pokok yang terakhir adalah Clarity, yaitu kemampuan huruf yang

digunakan dalam suatu karya desain dapat dibaca dan dimengerti oleh target

pengamat yang dituju. Untuk suatu karya desain yang berkomunikasi dengan

pengamatnya, maka informasi yang disampaikan harus dapt dimengerti oleh

pengamat yang dituju. Beberapa unsur desain dapat mempengaruhi clarity

adalah , visual hierarchy, warna, pemilihan type dan lain-lain.

Gambar 2.1.5 Ergonomi visual pada penyampaian information graphic

Gambar diatas menjelaskan seberapa penting target segment dari pengunjung,

sehingga pengunjung dapat dengan mudah membaca informasi yang akan

disampaikan. Jika tulisan terlalu tinggi pelerakannya, tentu akan mengakibatkan

pengunjung kurang nyaman dalam membaca informasi yang di berikan. Untuk

itulah ergonomic visual dalam penempatan letak informasi sangat diperlukan.

Huruf-huruf yang digunakan mungkin sudah cukup legible, tetapi apabila

pembaca merasa cepat capai dan kurang dapat membaca teks tersebut dengan

lancar, maka tekstersebut dapat dikatakan tidak readible. Pada papan iklan,

Page 32: PENDAHULUAN - digilib.its.ac.id · keberadaan museum tersebut adalah mereka yang sedang melakukan study tour, sementara kebanyakan dari mereka mengunjungi monumen tugu pahlawan hanya

32

penggunaan spasi yang kurangtepat sehingga mengurangi kemudahan pengamat

dalam membaca informasi dapat mengakibatkan pesan yang disampaikan tidak

seluruhnya ditangkap oleh pengamat. Apabila hal in terjadi, maka dapat dikatakan

bahwa karya desain komunikasi visual tersebut gagal karena kurang komunikatif.

Kerapatan dan kerenggangan teks dalam suatu desain juga dapat mempengaruhi

keseimbangan desain. Teks yang spasinya sangat rapat akan terasa mengurangi

bidang void dalam suatu bentuk, sedangkan teks yang berjarak sangat jauh akan

terasa lebih seperti tekstur.Ukuran atau size menurut graphic design basic karya

amy e. arntson25 ukuran standart fonts diperkenalkan pertama kali pada abad ke

18, pada umumnya, ukuran normal untuk sebuah huruf

Disamping itu, perlu diperhatikan juga susunan yang akan ditulis pada

information graphic, Penggunaan grid diperlukan untuk mengatur tata letak

gambar dan teks untuk mendukung struktur informasi secara vertikal, horisontal

dan diagonal dari tipografi. Tingkatan informasi ditentukan dalam tiga atau empat

tingkat informasi dalam grid, sehingga dapat membantu pengunjung cepat

memutuskan berapa banyak kata yang mereka ingin mbaca. Penggunaan teks

yang baik agar informasi yang disampaikan dapat dibaca dengan baik adalah an

tidak lebih dari 150 kata.26

Hirarki dalam penulisan Informasi27

Main Title

Judul utama merupakan bagian pertama dari penyampaian informasi. judul

utama diperlukan untuk membuat tampilan visual, serta sebagai

pernyataan harafiah

Sub Title

Merupakan ringkasan pendek dari poin utama cerita, dan bertindak seperti

halnya paragraf utama yang biasa dicetak tebal dalam artikel surat kabar.

Body text

Bagian ini merupakan bagian utama dari informasi yang akan

disampaikan, sehingga informasi dijelaskan lebih rinci. dalam body teks

harus menggunakan bahasa yang singkat, diselingi dengan gambar atau 25

Arntson, Amy e, Graphic design basics fifth edition pg. 105 (2006) 26 Locker, Pam, Basic Interior design 02 Exhibition design pg. 119-120 (2011) 27 ibid

Page 33: PENDAHULUAN - digilib.its.ac.id · keberadaan museum tersebut adalah mereka yang sedang melakukan study tour, sementara kebanyakan dari mereka mengunjungi monumen tugu pahlawan hanya

33

contoh, teks dapat menggunakan rata kiri atau kanan, sehingga mudah

untuk dibaca, atau dapat juga menggunakan rata lurus. paragraf juga harus

tidak lebih dari dua atau tiga kalimat, dengan spasi untuk alinea

berikutnya. perlu diperhatikan juga untuk margin tiap kata, agar tidak

terlalu renggang

Image Title

Bagian ini merupakan ringkasan singkat yang digunakan untuk menyertai

dan menjelaskan gambar.

Gambar 2.1.6 Contoh Layout dalam Hirarki penulisan

Dari penjelasan diatas, tujuan utama dari tipografi sangatlah sederhana, yakni

untuk memudahkan audiens untuk membaca informasi yang diberikan, sehingga

audiens dapat memahami apa yang disampaikan. Jika bentuk visual kurang dapat

menjelaskan informasi yang disampaikan, maka jalan yang paling tepat adalah

penggunaan tipografi

Page 34: PENDAHULUAN - digilib.its.ac.id · keberadaan museum tersebut adalah mereka yang sedang melakukan study tour, sementara kebanyakan dari mereka mengunjungi monumen tugu pahlawan hanya

34

2.1.4.4 Warna

Warna adalah salah satu komponen paling penting bagi seorang desainer

informasi, karena warna adalah salah satu jalan untuk memberikan differensiasi.

(seperti halnya ketika manusia mengerti bahwa warna merah memiliki arti

berhenti, dan hijau untuk jalan terus pada lampu lalu lintas) Warna Juga dapat

memberikan sensasi tersendiri pada sistem Wayfinding dan Informaton graphic,

sehingga informasi yang disampaikan dapat dengan cepat diterima oleh audiens28

Dapat disimpulkan bahwa penggunaan warna yang efisien akan membuat

audiens untuk menerima pesan dengan cepat sehingga audiens tidak perlu untuk

memahami informasi dengan membacanya, namun cukup dengan melihatnya,

maka audiens diharapkan langsung mengerti makna dari warna tersebut.

Gambar 2.1.7 Contoh desain informasi dengan rentang warna yang panjang

Dalam mendesain informasi, terkadang dibutuhkan sejumlah warna dalam

rentang hue yang bermacam-macam. Pada gambar di atas, misalnya, warna yang

digunakan menggunakan rentang warna yang panjang (mulai dari hijau, kuning,

merah, biru, dan warna-warna di antaranya). Penggunaan warna seperti ini

berkaitan dengan hierarki yang telah dijelaskan di atas

28 Baer, Kim, Information design workbook pg 90 (2008)

Page 35: PENDAHULUAN - digilib.its.ac.id · keberadaan museum tersebut adalah mereka yang sedang melakukan study tour, sementara kebanyakan dari mereka mengunjungi monumen tugu pahlawan hanya

35

Warna kontras merupakan salah satu lingkup yang paling sederhana dan

paling efektif untuk meningkatkan keterbacaan. Kebanyakan studi penelitian dan

peraturan mengharuskan warna latar depan tanda memiliki kontras setidaknya 60

persen dari warna latar belakang dari tanda. Misalnya warna latar depan putih

dengan warna latar belakang biru, merah, atau hijau

2.1.4.4.1 Teori Warna Modern

Warna yang mencerminkan modern adalah warna-warna yang

mencerminkan kesejukan achromatic dan lainnya, termasuk kombinasi yang

dipisahkan dengan hitam dan putih dan combinatoins dengan kontras. Dapat

dilihat dibawah ini bagaimana tehnik mencampur kombinasi warna. Secara

rasional atau contoh sederhana dari warna ini adalah seperti warna-warna pada

benda-bendas moderat seperti perak teroksidasi atau kacamata buram, Bahan

seperti pola logam, yang mem membentuk warna-warna modern.29

Gambar 2.1.9 Contoh Warna Modern

Dalam penerapan warna pada museum sepuluh nopember adalah warna

utama yang berwarna putih cromatik yang dimana mempresentasikan warna putih 29 Kobayashi, Shigenobu, Color Image Scale pg. 51 (2005)

Gambar 2.1.8 Kombinasi Warna

Page 36: PENDAHULUAN - digilib.its.ac.id · keberadaan museum tersebut adalah mereka yang sedang melakukan study tour, sementara kebanyakan dari mereka mengunjungi monumen tugu pahlawan hanya

36

dari bendera Indonesia, namun lebih memiliki kesan yang lebih modern. Warna

merah maroon digunakan karena warna ini masih dalam satu komplementer dari

warna putih chromatic, sehingga perpaduan warna tersebut dapat menyerupai

warna bendera Merah Putih

2.1.4.5 Ilustrasi

Ilustrasi adalah suatu bidang dari seni yang berspesialisasi dalam

penggunaan gambar yang tidak dihasilkan dari kamera atau fotografi

(nonphotographic image) untuk visualisasi. Dengan kata lain, ilustrasi yang

dimaksudkan di sini adalah gambar yang dihasilkan secara manual.30

Pada akhir tahun 1970-an, ilustrasi menjadi tren dalam Desain Komunikasi

Visual. Banyak orang yang akhirnya menyadari bahwa ilustrasi dapat juga

menjadi elemen yang sangat kreatif dan fleksibel, dalam arti ilustrasi dapat

menjelaskan beberapa subjek yang tidak dapat dilakukan dengan fotografi,

contohnya untuk untuk menjelaskan informasi detil seperti cara kerja fotosintesis.

Seorang ilustrator seringkali mengalami kesulitan dalam usahanya untuk

mengkomunikasikan suatu pesan menggunakan ilustrasi, tetapi jika ia berhasil,

maka dampak yang ditimbulkan umumnya sangat besar. Karena itu suatu ilustrasi

harus dapat menimbulkan respon atau emosi yang diharapkan dari pengamat yang

dituju. Ilustrasi umumnya lebih membawa emosi dan dapat bercerita banyak

dibandingkan dengan fotografi, hal ini dikarenakan sifat ilustrasi yang lebih

hidup, sedangkan sifat fotografi hanya berusaha untuk “merekam” momen sesaat.

Ilustrasi bisa juga berarti sebuah gambar yang dikerjakan khusus untuk

menyertai teks tercetak, seperti yang ada pada buku dan iklan, agar dapat

memperkuat arti atau menambah efek dari suatu kalimat. Sedangkan corak atau

bentuk ilustrasi terbagi atas 6 macam

1. Corak Ilustrasi realistis, yaitu corak ilustrasi yang menggambarkan secara

nyata wujud obyek yang ditangkap oleh indera penglihatan, serta

menggambarkan secara nyata cerita isi suatu naskah yang disertainya.

30 Bing Bedjo Tanundjaja. 2002. Bentuk-bentuk Kartunal Sebagai Medium Penyampaian Pesan dalam Iklan. Nirmana. Jurnal Deskomvis, Vol. 4, No. 2, Juli 2002. h. 169-178.

Page 37: PENDAHULUAN - digilib.its.ac.id · keberadaan museum tersebut adalah mereka yang sedang melakukan study tour, sementara kebanyakan dari mereka mengunjungi monumen tugu pahlawan hanya

37

Gambar 2.1.10 Contoh Ilustrasi Realistis

2. Corak ilustrasi dekoratif, yaitu ilustrasi yang bentuk-bentuk visualnya

terletak pada permainan unsur-unsur garis, bidang, warna, dan komposisi

yang dalam hasil keseluruhannya tetap bersifat datar (flat).

Gambar 2.1.11 Contoh Ilustrasi Dekoratif

3. Corak ilustrasi kartunal, adalah ilustrasi yang menggunakan bentuk-bentuk

jenaka atau bentuk realis yang mengalami perubahan atau distorsi.

Page 38: PENDAHULUAN - digilib.its.ac.id · keberadaan museum tersebut adalah mereka yang sedang melakukan study tour, sementara kebanyakan dari mereka mengunjungi monumen tugu pahlawan hanya

38

Gambar 2.1.12 Contoh Ilustrasi Kartunal

4. Corak ilusttrasi ekspresionistis, yaitu jenis ilustrasi yang mengutamakan

kebebasan berekspresi dalam membuat karya ilustrasi, dari sifat bebas

tersebut menimbulkan obyek-obyek yang bebas pula.

Gambar 2.1.13 Contoh Ilustrasi Expresionistis

5. Corak ilustrasi surealistis, yaitu corak ilustrasi yang menggambarkan

khayalan atau mimpi, tidak jelas antara kenyataan dan angan-angan.

Page 39: PENDAHULUAN - digilib.its.ac.id · keberadaan museum tersebut adalah mereka yang sedang melakukan study tour, sementara kebanyakan dari mereka mengunjungi monumen tugu pahlawan hanya

39

Gambar 2.1.14 Contoh Ilustrasi Surealistis

6. Corak ilustrasi absurd, yaitu corak ilustrasi yang menggambarkan wujud-

wujud yang tidak masuk akal atau absurd untuk kepentingan naskah yang

disertainya.

Gambar 2.1.15 Contoh Ilustrasi Absurd

2.1.4.6 Material31

Material adalah salah satu penunnjang dalam usia yang bisa dipertahankan

pada Environmental graphic design, setiap material juga tentu memiliki

31 “Concept”, Jakarta : PT. Concept Media, 2008

Page 40: PENDAHULUAN - digilib.its.ac.id · keberadaan museum tersebut adalah mereka yang sedang melakukan study tour, sementara kebanyakan dari mereka mengunjungi monumen tugu pahlawan hanya

40

karakternya sendiri – seniri. Bahan yang digunakan untuk sign system cukup

beragam. Untuk itu perlu diketahui jenis sign system-nya, lokasi penempatannya,

karakternya, dan budget yang disiapkan.

Gambar 2.1.16 Contoh material pada wayfinding.

2.1.4.6.1 Kayu.

Kayu termasuk jenis material favorit untuk pembuatan sign system.

Selain permukaannya yang bertekstur, kayu tumbuh dari pohon (artinya

bisa ditanam dan diambil kayunya) serta tidak memerlukan teknologi

tinggi untuk pengerjaannya. Kayu juga bisa digunakan sebagai bagian dari

sign structures yang mampu menopang dengan kuat meskipun bobot

material kayu cukup ringan. Kurang cocok untuk penempatan di outdoor

karena mudah lapuk akibat cuaca.

Sifat-sifat utama kayu dan bahan perkayuan sebagai bahan

bangunan dapat disusun sebagai berikut :

Kayu merupakan sumber kekayaan alam yang tidak akan habis-

habisnya, apabila dikelola/diusahakan dengan baik. Artinya :

apabila pohon-pohon ditebang (di hutan) untuk diambil kayunya,

segera ditanami kembali pohon pengganti, supaya sumber kayu

tidak habis. Kayu dikatakan juga sebagai renewable resources

(sumber kekayaan alam yang dapat diperbarui/diadakan lagi).

Kayu merupakan bahan mentah yang mudah diproses untuk

dijadikan barang lain. Dengan kemajuan teknologi, kayu sebagai

bahan mentah mudah diproses menjadi barang-barang seperti

kertas, tekstill dan sebagainya dibuat dari kayu.

Page 41: PENDAHULUAN - digilib.its.ac.id · keberadaan museum tersebut adalah mereka yang sedang melakukan study tour, sementara kebanyakan dari mereka mengunjungi monumen tugu pahlawan hanya

41

Kayu mempunyai sifat-sifat spesifik yang tidak bisa ditiru oleh

bahan lain yang dibuat oleh manusia. Misalnya, kayu mempunyai

sifat elastis, ulet, mempunyai ketahanan terhadap pembebanan

yang tegak lurus dengan seratnya atau sejajar seratnya dan masih

ada sifat-sifat lain lagi.

Kayu merupakan bahan alami yang sering digunakan, sehingga

memiliki kekurangan pada faktor alam yang sering berubah. Selain itu

faktor lainnya seperti faktor biologis seperti hama dan jamur menjadi

faktor yang dapat memperpendek usia kayu.

2.1.4.6.2 Gelas / kaca

Gelas yang mempunyai sifat meneruskan cahaya juga memiliki

permukaan yang bisa memantulkan. Material jenis ini juga populer untuk

signage design dan kerap digunakan sebagai dekorasi. Dengan ketebalan

tertentu, multilayer, permukaannya yang transparan dan efek-efek yang

dihasilkan, material jenis ini sangat menarik jika digunakan sebagai bahan

dasar signage. Biasanya digunakan untuk penamaan gedung atau papan

pengumuman atau tanda penunjuk di dalam sebuah gedung.

Fiber Glass

Fiberglass telah digunakan untuk kebutuhan manufaktir dan pada

penggunaan lainnya sejak pada abat 19. dalam tahap awal, komposisi

mineral alami seperti basalt dan kerak dari sisa sisa besi peleburan

dicairkan di fiberasi dengan mengarahkan udara uap panas atau udara

lurus yang di jatuhi cairan gelas cair.

Page 42: PENDAHULUAN - digilib.its.ac.id · keberadaan museum tersebut adalah mereka yang sedang melakukan study tour, sementara kebanyakan dari mereka mengunjungi monumen tugu pahlawan hanya

42

Gambar 2.1.17Proses peniupan cairan cair fiberglass

pergeseran yang terjadi akibat tiupan udara uap panas yang meniup

tetesan fiberglass cair tersebut membuat tetesan tersebut menjadi serat

serat fiber. kualitas ketebalan dan kekuatan fiber tergantung sepenuhnya

pada arah tiupan uap panas yang diterima cairan fiber.

2.1.4.6.3 Aluminium dan Besi.

Sekitar tahun 1950-an , aluminium adalah bahan alternatif selain

besi. Sering digunakan untuk permukaan signage berukuran besar. Ringan,

kokoh dan tidak memerlukan perawatan serta mudah dibuat. Di satu sisi,

material dari besi dijadikan bahan baku untuk signage. Tingkat kekuatan

jauh melebihi bahan aluminium. Sering digunakan sebagai bahan untuk

struktur internal.

Ringan, namun kokoh, alumunium adalah pilihan yang cocok

untuk tanda-tanda di luar ruangan. Itu datang dalam berbagai warna, dan

dengan enamel panggang selesai, sangat tahan lama, cuaca unsur-unsur

tanpa berkarat. Aluminium terbuat dari 66% bauksit dan 33% tanah liat

(aluminium oksida dari pulau Bintan) dengan proses elektrolisa pada suhu

950-970 derajat celcius dibagi atasaluminium dan oksigen. Aluminium

termasuk golongan logam ringan yang dapat ditarik, ditekan, dan dilas.

Aluminium akan rusak oleh kapur, gips, adukan semen dan beton. Oleh

Page 43: PENDAHULUAN - digilib.its.ac.id · keberadaan museum tersebut adalah mereka yang sedang melakukan study tour, sementara kebanyakan dari mereka mengunjungi monumen tugu pahlawan hanya

43

karena itu, elemen konstruksi bangunan aluminium harus dilindungi pada

tempat pembangunan.

Karakteristik besi :

Struktur materialnya kuat

Mudah dibentuk

Memiliki ukuran yang beragam

Tahan terhadap karat

Harga jauh lebih mahal dari Stainless Steel

Karakteristik Aluminium :

Material yang cukup kuat

Mudah dibentuk dengan proses cor atau CNC

Mudah didapat dan tahan terhadap karat

Mudah retak dan patah karena fleksibilitasnya kurang

2.1.4.6.4 Akrilik.

Jenis akrilik dikenal sebagai material yang tahan terhadap sinar ultraviolet

sehingga cocok untuk penempatan sign di luar ruangan. Tersedia dalam

berbagai pilihan warna, warna putih atau tembus pandang sehingga bisa

digunakan sebagai backround signage. Material jenis ini bisa dibentuk

dengan cetak panas dan bisa memancarkan cahaya lebih baik. Bahan

akrilik terkenal relatif kuat karena tingkat kepadatannya tetap meskipun

mengalami banyak tempaan pada saat produksi.

Karakteristik Akrilik :

o Mudah dikerjakan (easily worked);

o Mudah dicetak (easily moulded) dan mudah terbentuk dengan

panas (easily thermoformed);

o Memiliki sifat transparan yang setara dengan kaca, namun punya

kekuatan jauh lebih baik. Tahan panas (baru meleleh sampai 2000

derajat celcius);

o Sangat ringan, per m2 bobotnya hanya 1,2 kg (Densitas (ρ)

polikarbonat = 1200-1220 kg/m3);

Page 44: PENDAHULUAN - digilib.its.ac.id · keberadaan museum tersebut adalah mereka yang sedang melakukan study tour, sementara kebanyakan dari mereka mengunjungi monumen tugu pahlawan hanya

44

o Tersedia dalam berbagai warna, mulai dari yang bening, abu-abu,

hijau, biru, merah muda, sampai warna keperakan dan keemasan.

BAHAN TAMBAHAN UNTUK MATERIAL PLASTIK OLAHAN

1. Stabilizer

Berfungsi untuk mempertahankan produk plastik dari kerusakan, baik

selama proses, dalam penyimpanan, maupun aplikasi produk. Ada 3 jenis

bahan penstabil panas (heat stabilizer) penstabil terhadap sinar ultraviolet

(UV Stabilizer) dan antioksidan.

2. Antioksidan

Antioksidan berfungsi mencegah atau mengurangi kerusakan produk

plastik karena pengaruh oksidasi yang dapat menyebabkan pemutusan

rantai polimer. Tanda-tanda yang terlihat apabila produk plastik rusak

adalah :

o Polimer menjadi rapuh

o Kecepatan alir polimer tidak stabil dan cenderung menjadi lebih

tinggi

o Sifat kuat tariknya berkurang

o Terjadi retak-retak pada permukaan produk

o Terjadi perubahan warna

3. Bahan pewarna

Berfungsi untuk meningkatkan penampilan dan memperbaiki sifat tertentu

dari bahan plastik. Pertimbangan yang perlu diambil dalam memilih warna

yang sesuai meliputi :

1) Aspek yang berkaitan dengan penampilan bahan plastik selama

pembuatan produk warna, meliputi daya gabung, pengaruh sifat alir

pada system dan daya tahan terhadap panas serta bahan kimia.

2) Aspek yang berkaitan dengan produk akhir, antara lain meliputi

ketahanan terhadap cuaca, bahan kimia dan solvent. Colorant dapat

diklasifikasikan dalam 2 jenis, yaitu :

1) Dyes

Bahan ini larut dalam bahan plastik sehingga menjadi satu

system dan terdispersi secara merata setelah melalui proses

Page 45: PENDAHULUAN - digilib.its.ac.id · keberadaan museum tersebut adalah mereka yang sedang melakukan study tour, sementara kebanyakan dari mereka mengunjungi monumen tugu pahlawan hanya

45

pencampuran. Dyses mempunyai light fastness dan ketahanan

panas kurang baik dan dapat mengalami migrasi (bergerak ke

permukaan) sehingga mengurangi daya tarik dan kadang-kadang

dapat meracuni kulit. Penggunaan dyes dalam plastik jumlahnya

terbatas.

2) Pigment

Bahan ini tidak larut dalam bahan plastik tetapi hanya

terdispersi diantara rantai molekul bahan plastik tersebut.

Pencampuran bahan tersebut dengan bahan plastic kadang-kadang

memerlukan teknologi dan peralatan khusus. Derajat disperse

pigmen dalam bahan plastik tergantung pada suhu, waktu

pencampuran dan alat pencampur serta ukuran partikel pigmen dan

berat molekul bahan plastik. Pigmen dapat dikelompokkan menjadi

2 tipe yaitu pigmen anorganik dan pigmen organik. Pigmen

anorganik mempunyai molekul molekul yang lebih besar dan luas

permukaannya lebih kecil, permukaannya buram karena

menyebarkan sinar. Contoh pigmen anorganik :

titanium dioksida yang memberi warna putih, besi oksida

memberi warna kuning, coklat, merah, dan hitam, cadmium yang

memberi warna kuning terang dan merah, dll. Pigmen organik

ukuran partikelnya lebih kecil, warna lebih kuat, dan dispersinya

lebih mudah namun harganya lebih mahal. (Sumber : Traksi. Vol.

3. No. 2, Desember 2005 65)

4. Uv stabilizer

Berfungsi mencegah kerusakan barang plastik akibat pengaruh sinar

matahari. Hal ini dikarenakan sinar matahari mengandung sinar ultra violet

dengan panjang gelombang 3000-4000A yang mampu memecah sebagian

besar senyawa kimia terutama senyawa organik.

2.1.4.6.5 Vinyl.

Teks pada signage aluminium bisa memakai huruf berbahan

enamel dan vinyl yang dibubuhkan dengan menggunakan teknik cetak

Page 46: PENDAHULUAN - digilib.its.ac.id · keberadaan museum tersebut adalah mereka yang sedang melakukan study tour, sementara kebanyakan dari mereka mengunjungi monumen tugu pahlawan hanya

46

panas. Huruf pada signage sebaiknya tidak menggunakan bahan scotlight

(memantulkan cahaya) karena menyilaukan di siang hari sehingga signage

menjadi tidak terbaca. Penggunaan cat putih pada teks cukup efektif untuk

dibaca di siang dan malam hari. Tapi kalau cuaca mendung atau sore hari,

teks pada signage berbahan scootlight pada rambu lalu lintas akan sangat

bermanfaat untuk memperjelas petunjuk arah saat dibaca.

2.1.4.6.6 Kain.

Signage dalam Environment Graphic Design tidak harus

meninggalkan rigid materials. Bahan baku dari kain juga bisa digunakan

sebagai bahan signage. Banner atau bendera sering digunakan sebagai

material signage dan biasanya memanfaatkan besi atau aluminium sebagai

strukturnya.

2.1.4.6.7 Batu.

Batu adalah material pertama dan bahan utama yang digunakan

yang digunakan sejak zaman kuno. Sign system dari batu lebih awet

hingga kurun waktu beberapa puluh tahun. Dalam pengaplikasiannya,

pembuatan material batu kurang dapat dieksplor bentukannya karena sifat

meterial ini yang kaku.

Batu marmer

Batu yang paling umum dan sering digunakan adalah material yang

menggunakan batu marmer, Bahan keramik sebagai ubin keramik adalah

unsur bangunan yang dipergunakan untuk melapisi lantai ataupun dinding,

biasanya berbentuk pelat persegi dan tipis yang dibuat dari tanah liat atau

campuran tanah liat dan bahan mentah keramik lainnya, dibakar sampai

suhu sedemikian tinggi, sehingga mempunyai sifat-sifat fisik khusus.

Selain untuk ubin keramik, keramik juga digunakan dalam pembangunan

sebagai perlengkapan sanifer (wastafel, kloset, urinoir, dan sebagainya)

dan pada rumah tangga sebagai barang pecah belah. Bahan keramik dapat

digolongkan atas keramik kasar, keramik halus, keramik pelapis dinding

(feyence), serta porselen (tembikar putih).

Page 47: PENDAHULUAN - digilib.its.ac.id · keberadaan museum tersebut adalah mereka yang sedang melakukan study tour, sementara kebanyakan dari mereka mengunjungi monumen tugu pahlawan hanya

47

2.1.5 Branding fisik

Gambar 2.1.18Diagram branding fisik

Pada Gambar diatas memberi pengertian bahwa Branding fisik

menekankan pada penggalian persepsi mengenai keberadaan pasar melalui aset-

aset fisik yang dimiliki baik yang berhubungan dengan arsitektural maupun

elemen2 di dalamnya untuk menunjukkan eksistensinya.32 Identifikasi Faktor-

Faktor Fisik

Faktor-faktor fisik yang akan dijadikan variabel dalam pengukuran pada

penelitian ini meliputi:

1. Faktor Internal, terdiri dari:

a) Identitas Visual

b) Nama Pasar

c) Petunjuk Utama (Main Sign)

d) Keunikan Fisik (Facade)

e) Sistem Grafis (Stand)

f) Pembagian Area (Zoning)

g) Suasana Luar- Dalam

h) Layout

i) Communication Space

2. Faktor Eksternal, terdiri dari:

a) Petunjuk jalan / wayfinding 32 Wicaksono, Deryl Tri, “Perancangan Environmental Graphic Design

Pasar Kapasan Baru” , halaman 40 (2009)

Page 48: PENDAHULUAN - digilib.its.ac.id · keberadaan museum tersebut adalah mereka yang sedang melakukan study tour, sementara kebanyakan dari mereka mengunjungi monumen tugu pahlawan hanya

48

b) Outdoor

c) Environment

d) Akses/ Kemudahan

Interior museum sepuluh nopember, seperti juga eksterior bangunannya

merupakan media fisik untuk menerapkan branding yang koheren sebagai bagian

dari strategi pengembangan branding fisik museum di benak konsumen. zona area

dalam museum banyak yang tidak dioptimalkan dengan baik sehingga membuat

para pengunjung kurang nyaman. Berikut adalah gambar zona area yang tidak

dioptimalkan dengan baik :

2.2 Study Existing

2.2.1 Profil Museum Sepuluh Nopember

Museum Sepuluh Nopember merupakan museum khusus perjuangan sepuluh

Nopember 1945 yang merupakan Unit Pelaksana Tekhnis dalam lingkungan

Dinas Pariwisata Kota Surabaya. Museum Sepuluh Nopember 1945 Surabaya

mempunyai tugas melaksanakan pengumpulan, perawatan, pengawetan, penyajian,

penelitian koleksi dan penerbitan hasilnya serta memberikan Bimbingan Edukatif

Kultural dan penyajian rekreatif benda benda peninggalan sejarah

Gambar 2.1.19Zona area yang kurang dioptimalkan

Page 49: PENDAHULUAN - digilib.its.ac.id · keberadaan museum tersebut adalah mereka yang sedang melakukan study tour, sementara kebanyakan dari mereka mengunjungi monumen tugu pahlawan hanya

49

2.2.1.1 Latar Belakang Berdirinya Museum Sepuluh Nopember

Untuk mendukung keberadaan Tugu Pahlawan dan untuk melengkapi fasilitas

sejarahnya, maka didirikanlah Museum Perjuangan Sepuluh Nopember 1945.

Bangunannya berbentuk piramid yang „ditenggelarnkan' sedemikian rupa tujuh meter

dibawah permukaan areal dan sepuluh meter diatas permukaan areal, dengan

maksud agar keberadaan bangunan tersebut tidak mendominasi keberadaan Tugu

Pahlawan.

Didalam museum terdapat koleksi persenjataan, balk dari pihak sekutu maupun dad

pihak Jepang, yang d igunakan pada pertempuran 10 Nopember 1945. Selain itu juga

terdapat hall of fame/ruang hening, gugus patung, koleksi foto, koleksi bersejarah

dari Bung Tomo, beberapa sating peristivva panting yang dirangkum dalam delapan

diorama statis, dan penayangan film pertempuran 10 Nopember 1945 dalam

diorama elektronik.

Didalam museum ini pengunjung juga dapat mei dengarkan pidato Bung Torno

yang herapi – api untuk membangkitkan semangat juang rakyat dalam menghadapi

ultimatum sekutu.

Semangat juang serta persatuan dan kesatuan yang tinggi dalam pertempuran 10

Nopember 1945 inilah yang kemudian diabadikan dalam predikat Surabaya

sebagai Kota Pahlawan.

Gambar 2.9. Gambar 2.2.1 Denah lokasi area museum dalam Museum Sepuluh

Nopember Surabaya

Page 50: PENDAHULUAN - digilib.its.ac.id · keberadaan museum tersebut adalah mereka yang sedang melakukan study tour, sementara kebanyakan dari mereka mengunjungi monumen tugu pahlawan hanya

50

Museum sepuluh Nopember diresmikan mula-mula secara soft opening tanggal

10 Nopember 1988 oleh Walikota Surabaya, Bapak Sunarto Sumoprawiro,

sedangkan grand opening tanggal 19 Februari 2000 oleh Presiden Abdurrahman

Wahid.

2.2.1.2 Koleksi Yang Dipamerkan pada area museum dalam

Ruang bawah I

a. Bidang dinding yang diisi nama-nama tokoh dan organisasi yang terlibat

dalam pertempuran Sepuluh Nopember 1945.

b. Maket Tugu Pahlawan

Ruang bawah II

1. Hall Of Fame

Sekelompok gugus patung berjumlah sepuluh yang menggambarkan peristiwa

kepahlawanan yang mengerahkan semangat kejuangan dan nilai patriotisme

yang berjuang tanpa pamrih untuk mencapai kemerdekaan bangsa.

2. Sosio drama Bung Tomo

Gambaran pada saat mendengar pidato bung Tomo yang berapi-api di salah

satu markas kecil yang terdiri dari berbagai pemuda antara lain pemuda

sakera, PMI, BKR, PETA, PRI, dapur umum.

3. Koleksi Gambar Surabaya Tempo Dulu

Gambar Pejuang (Semangat Mengabdi)

Simpang Straat Soerabaia 1930 Rs. Simpang/CBZ/ Centrale Borgerlijke

Zickenin Richting (Surabaya Plaza)

Jembatan Merah Soerabia 1930

Lindeteves Stokvis Soerabaia 1930 (Perempatan Kebonrojo) Peresmian

Tugu Pahlawan Dan Kongres Pemuda.

Profil Seorang Pemuda Kampung Siap Siaga Menghadapi Segala

Kemungkinan (Sungkem Ibunda).

Simpang Societit Soerabaia 1940 (Balai Pemuda)

1. Ruang Auditorium

Ruang auditorium dalam bangunan pendukung sayap timur difungsikan untuk

Page 51: PENDAHULUAN - digilib.its.ac.id · keberadaan museum tersebut adalah mereka yang sedang melakukan study tour, sementara kebanyakan dari mereka mengunjungi monumen tugu pahlawan hanya

51

mengadakan pemutaran film-film dokumenter, film-film penerangan dan ceramah-

ceramah tentang peristiwa sejarah perjuangan. Bagi siswa dan mahasiswa diberikan

bimbingan khusus di dalam ruangan ini.

2. Ruang Diorama Elektronik

Dalam diorama ini disajikan peristiwa pertempuran Surabaya tahun 1945 yang

diawali dengan proklamasi, selanjutnya ultimatum I Sekutu yang mengakibatkan

terjadinya pertempuran 3 hari dan kekalahan Sekutu, dan terjadinya insiden

Jembatan Merah dengan peristiwa terbunuhnya Mallaby sehingga pihak Sekutu

mengeluarkan ultimatum II yang dilanjutkan dengan pertempuran sengit pada tanggal

10 Nopember 1945 dan diakhiri dengan penayangan perang puputan di Gunungsari.

Diorama ini dilengkapi dengan peta maket Surabaya tahun1945, sound system,

narasi dan sistem lighting.33

Ruang atas I / ruang pamer atas :

1. Koleksi Foto :

VITRIN I (Surabaya Tempo Dulu ) berjumlah 10 foto

VITRIN II berjumlah 11 foto

VITRIN III berjumlah 13 foto

VITRIN IV berjumlah 7 foto

2. Senjata

33 Buku panduan Monumen tugu pahlawan dan museum sepuluh nopember

Gambar 2.2.2 Vitrin koleksi senjata

Page 52: PENDAHULUAN - digilib.its.ac.id · keberadaan museum tersebut adalah mereka yang sedang melakukan study tour, sementara kebanyakan dari mereka mengunjungi monumen tugu pahlawan hanya

52

Terdapat sekitar 59 senjata yang digunakan para pejuang Indonesia yang

merampas senjata dari penjajah, dari 59 senjata tersebut, terdari dari berbagai jenis

senjata, baik pistol, senjata laras panjang, sub – machine gun, bahkan mortar yang

memiliki daya hancur yang begitu besar juga di pamerkan dalam museum ini

3. Radio

Radio yang terdapat di Lt. II museum ini merupakan sumbangan dari

keluarga Bung Tomo. Adapun radio tersebut pada mulanya merupakan pemberian

dari rakyat Tanah Abang Jakarta pada Bung Tomo.

4. Lukisan

Kedatangan Bung Karno Dan Bung Hatta di Depan Gedung Kantor

Gubernur sewaktu Gencatan Senjata Pertempuran 30 Okt 1945

Gambaran pertempuran di Jembatan Merah Soerabaia 1939.

4. Ruang Diorama Statis I

Gambar 2.2.3 Ruang dalam diorama statis

Pembentukan KNI Daerah Surabaya (25-27 Agustus '45)

Pembentukan BKR dan Laskar – laskar Perjuangan (4 September '45)

Insiden Bendera di Hotel Yamato (19 September „45)

Penyerbuan Markas Kempetai (Polisi Militer Jepang) 1 Oktober '45

Page 53: PENDAHULUAN - digilib.its.ac.id · keberadaan museum tersebut adalah mereka yang sedang melakukan study tour, sementara kebanyakan dari mereka mengunjungi monumen tugu pahlawan hanya

53

6. Ruang Diorama Statis II

Ekspedisi ke Pulau Nyamukan (14 Oktober '45)

Pertempuran Tiga Hari (27, 28, 290ktober '45)

Perundingan Soekarno-Hawthorn (30 Oktober '45)

Penolakan Arek -arek Suroboyo terhadap Ultimatum Sekutu

2.2.2 Eksisting Environmental Graphic Design Museum Sepuluh Nopember

2.2.2.1 Aspek Non-teknis

Koleksi terbesar dan paling berharga dari Museum Sepuluh Nopember ini

adalah diorama statis. Dimana diorama statis itu sendiri memiliki ruangan yang

paling banyak jumlahnya di bandingkan dengan ruangan yang lain. Sementara

untuk diorama sendiri telah disediakan informasi berupa keterangan papan

informasi dan suara audio yang menceritakan tentang kejadian-kejadian

bersejarah yang terdapat pada dorama tersebut. Ketika pengunjung yang datang

adalah group study tour atau wisata maka guide akan mengalami kesulitan untuk

mengatur mereka di karenakan pengunjung merupakan siswa SD ataupun TK

yang susah untuk di tertibkan.

Koleksi yang di pamerkan oleh museum miliki tempat pameran outdoor

dan indoor dimana keterangan informasi untuk setiap benda koleksi yang di

tampilkan hanya beberapa saja yang terdapat label informasinya. Seperti diorama

statis pada lantai 2 museum dan sosio drama bung tomo.

Menurut keterangan Bpk. Moch.Sutopo.SE, kepala museum Sepuluh

Nopember bahwa Visi misi dari museum ini adalah agar para pengunjung atau

generasi muda lebih mencintai museum maupun sejarah-sejarah yang terdapat di

dalamnya. Sehingga mereka tidak melupakan jasa – jasa pahlawan yang telah

gugur.

2.2.2.2 Aspek Wayfinding Museum Sepuluh Nopember

Museum Sepuluh Nopember terletak di bagian utara Monumen Tugu

Pahlawan. Untuk sampai ke museum, pengunjung harus melewati halaman

upacara di areal Tugu Pahlawan, terus ke arah barat laut, hingga sampai ke pintu

masuk museum di mana pengunjung dapat membeli karcis seharga Rp 2000,-

Page 54: PENDAHULUAN - digilib.its.ac.id · keberadaan museum tersebut adalah mereka yang sedang melakukan study tour, sementara kebanyakan dari mereka mengunjungi monumen tugu pahlawan hanya

54

Permasalahnnya adalah sistem tanda Museum Sepuluh Nopember

mencakup areal museum, yang luas arealnya tidak lebih dari 1/5 luas areal

Monumen Tugu Pahlawan dan dengan pintu masuk yang tidak terlihat dari area

Tugu Pahlawan. Penunjuk arah pada yang menandakan letak museum hanya

terdapat pada gerbang masuk monument Sepuluh Nopember. Tetapi setelah

pengunjung masuk masuk pada areal monument sepuluh nopember maka tidak

akan tampak penunjuk arah yang mengarah kepada museum itu sendiri. Sehingga

sangat mungkin pengunjung tidak mengetahui letak museum Sepuluh Nopember .

Gambar 2.2.4 Penunjuk arah pada pintu masuk UPTD Monument Tugu

Pahlawan dan Museum Sepuluh Nopember

Pada bagian dalam museum, terdapat sign system yang cukup memadai.

Directional sign menuju dan keluar dari museum, juga yang menuju ke lantai 2.

Identity sign termasuk overhead sign yang menginformasikan mengenai ruangan

yang akan dikunjungi, serta di bagian atas setiap ruangan tersebut sehingga ketika

pengunjung memasuki ruangan lantai 1 pada museum pengunjung akan ragu

untuk masuk kedalam ruangan tersebut ketika pengunjung tersebut merupakan

pengunjung yang datang perorangan karena ruangan tersebut teradapat pintu yang

dibuka ketika pengunjung ingin masuk untuk melihat Ruang Auditorium dan

Ruang Diorama Elektronik , serta tidak ditambahi keterangan mengenai ruangan

Page 55: PENDAHULUAN - digilib.its.ac.id · keberadaan museum tersebut adalah mereka yang sedang melakukan study tour, sementara kebanyakan dari mereka mengunjungi monumen tugu pahlawan hanya

55

yang tidak boleh dimasuki oleh pengunjung. Signage system tidak menggunakan

pictogram. Beberapa foto yang diambil dari Museum Tugu Pahlawan adalah

sebagai berikut.

2.2.2.3 Aspek Information Museum Sepuluh Nopember

Untuk Aspek informasi, Museum Sepuluh Nopember memiliki

keunggulan dalam menyampaikan cerita lewat koleksinya. Sebelum memasuki

ruang pameran lantai dasar, pengunjung akan melihat sejumlah nama di salah satu

bagian tembok yang menuliskan nama-nama tokoh yang berjasa dalam

pertempuran Sepuluh Nopember 1945 tetapi penempatan informasi itu kurang di

dukung dengan penempatan label informasi di setiap koleksi museum tersebut.

Pada lantai 2 Kebanyakan koleksi di Museum Sepuluh Nopember

dipamerkan dengan cara dimasukkan ke dalam vitrin yang terbuat dari kaca

setinggi pandangan manusia dewasa (1-2 meter) seperti pada Ruang Diorama

Statis serta display foto pada lantai 1 serta display ultimatum sekutu yang terdapat

pada lantai 2 museum, hal ini mengakibatkan ketika pengunjung merupakan

siswa SD atau TK maka informasi yang telah di tampilkan pada enda-benda di

museum akan mengalami keterbacaan yang rendah yang mengakibatkan

penyampaian informasi kurang efektif.

Gambar 2.2.5 Penunjuk arah pada Ruang bawah Sepuluh Nopember

Page 56: PENDAHULUAN - digilib.its.ac.id · keberadaan museum tersebut adalah mereka yang sedang melakukan study tour, sementara kebanyakan dari mereka mengunjungi monumen tugu pahlawan hanya

56

2.2.2.4 Aspek Exhibition Museum Sepuluh Nopember

Museum Sepuluh Nopember memiliki konsep storytelling yang baik

tentang nasionalisme tetapi untuk suasana modern yang sedang di bangun oleh

museum masih belum terasa suasananya. Tetapi dari segi arsitektur museum

Sepuluh Nopember sudah dapat mendukung suasana dari konsep modern itu

sendiri. Dimana layout pameran Museum ini membentuk grid pada bagian tengah

museum, dimana pengunjung dapat memilih topik yang diinginkan.

Meskipun label tidak berisi keterangan yang sangat detail (untuk

pengunjung yang mungkin membutuhkan), namun hal itu dapat dibantu dengan

variasi artifak yang disediakan, antara lain diorama statis, dan pemutaran film

dokumenter. Hal yang mana justru menjadikan kekuatan apabila dikaitkan dengan

efisiensi media. Tetapi banyaknya koleksi yang bermacam-macam masih belum

didukung dengan penempatan yang strategis untuk label keterangan informasi

setiap benda koleksi museum Sepuluh Nopember.

Gambar 2.2.6 Eksisting Information Design

Page 57: PENDAHULUAN - digilib.its.ac.id · keberadaan museum tersebut adalah mereka yang sedang melakukan study tour, sementara kebanyakan dari mereka mengunjungi monumen tugu pahlawan hanya

57

2.3 Study Komparator

2.3.1 Profil Imperial War Museum North 34

Imperial War Museum adalah sebuah museum yang unik dalam hal museum

perang, terutama yang meliputi negara Inggris dan persemakmurannya. Dari perang

dunia pertama hingga saat ini. Museum Imperial War Museum selalu berusaha untuk

menyediakan media penunjang pendidikan sejarah perang modern dan pengalaman

pengunjung tentang arti dari sebuah peperangan.

Imperial War Museum adalah salah satu dari lima museum utama Imperial

War Museum, yang meliputi : IWM London, IWM north di Trafford Manchaster,

IWM Duxford di Cambridge, Churchill War Museum di Whitehall London, dan

museum kapal bersejarah HMS Belfast, yang terletak di sungai Thames.

Disamping itu Imperial War Museum adalah museum yang didirikan oleh

pemerintah Inggris, meskipun banyak juga sponsor yang turut mensuport keberadaan

museum ini

2.3.1.1 Latar Belakang Berdirinya Imperial War Museum North

Gambar 2.3.1Logo Imperial War Museum North

34 www.iwm.org.uk

Page 58: PENDAHULUAN - digilib.its.ac.id · keberadaan museum tersebut adalah mereka yang sedang melakukan study tour, sementara kebanyakan dari mereka mengunjungi monumen tugu pahlawan hanya

58

Museum Imperial War North diresmikan pada tahun 2002 dikota

manchester, museum ini merupakan museum pertama yang didirikan dikawasan

utara Inggris, desainer arsitektur museum ini adalah Daniel Libeskind. Dilihat

dari keseluruhan bentuk gedung museum yang di desain oleh Libeskind

menyerupai kapal milik Manchester yang berada di dermaga Salford. Konsep

bentuk Museum ini melambangkan sebuah usaha menggabungkan lagi bentuk

bulatan yang terpecah menjadi puing-puing dalam konflik perang yang pernah

terjadi. Dana pembuatan museum ini sebesar 40 juta Poundsterling, pada lantai

satu museum ini terdapat sebuah ruang pameran yang permanen, sedangkan

lantai dua dijadikan sebagai galeri seni, musik, teater dan segala jenis acara.

Imperial War Museum North merupakan salah satu museum eropa yang

memiliki keunikan, selain dari segi koleksi perjuangan beserta sejarahnya namun

museum ini banyak menawarkan keunikan wisata serta menawarkan jasa

tempatnya secara modern, mulai dari segi pendidikan, wisata, seni budaya, acara

pernikahan, hingga mengarah ke komersial advertising. Museum IWM North ini

merupakan salah satu museum yang dimiliki Imperial War Museum, berikut

beberapa museum IWM :

Gambar 2.3.2 Gambar lima logo Imperial War Museum

Dari keseluruhan Imperial War Museum diantaranya adalah :

1. Imperial War Museum London ( Museum IWM yang pertama berdiri )

2. Imperial War Museum Duxford ( Pesawat Tempur )

3. Imperial War Museum HMS Belfast ( Kapal Tempur )

4. Imperial War Museum Cabinet War Rooms ( Ruang kabinet perang )

5. Imperial War Museum North ( Berdiri pada tahun 2002 )

Imperial war museum yang pertama kali berdiri adalah IWM London,

pada tanggal 27 februari 1917, Sir Alferd Mond mendirikan National War

Museum dan pada bulan desember 1927 nama museum ini berubah menjadi

Imperial war Museum London, dan pada tahun 1970 IWM mulai merencanakan

Page 59: PENDAHULUAN - digilib.its.ac.id · keberadaan museum tersebut adalah mereka yang sedang melakukan study tour, sementara kebanyakan dari mereka mengunjungi monumen tugu pahlawan hanya

59

mendirikan beberapa museum perang dan perjuangan yang lain, hingga museum

yang terbaru diresmikan IWM adalah IWM North, IWM North didirikan dengan

sebuah konsep yang modern secara keseluruhan, baik fungsi, program, maupun

tujuannya.

2.3.1.2 Koleksi Yang Dipamerkan

Gambar 2.3.3 Interior dan Koleksi Imperial war Museum north

Interior IWM North terbagi menjadi dua bagian, bagian pertama

merupakan ruang pameran koleksi permanen yang berada di lantai satu,

sedangkan yang berada di lantai dua merupakan hall bagi berbagai macam acara,

baik pameran seni, meeting, wedding, dan berbagai macam acara, lantai dua ini

bertujuan untuk tujuan bisnis karena bagi yang menyewanya akan dikenakan

biaya terkecuali acara IWM itu sendiri. signage yang termasuk didalamnya

display pameran sudah sangat baik, mengikuti sistem grafis dari IWM North,

serta penataan cahaya yang baik menambah kesan menarik dan tidak

membosankan ketika pengunjung berada dalam area museum ini. Interior,

koleksi beserta display yang ada dapat diakses oleh range usia anak-anak hingga

lanjut usia, koleksi-koleksi didalamnya merupakan benda bersejarah namun

dikemas dengan nuansa modern, hall dilantai dua juga fleksibel untuk digunakan

bagi segala acara. Nuansa IWM North disini sangat berbeda dengan IWM yang

Page 60: PENDAHULUAN - digilib.its.ac.id · keberadaan museum tersebut adalah mereka yang sedang melakukan study tour, sementara kebanyakan dari mereka mengunjungi monumen tugu pahlawan hanya

60

lainnya segala konsep serta visual terkecuali koleksinya ditampilkan dengan

sangat modern, sedangkan pada IWM yang lainnya sangat kental dengan

sejarahnya dikarenakan gedung IWM yang lainnya merupakan peninggalan

sejarah dan termasuk cagar budaya di Inggris. Dengan demikian Imperial War

Museum North menyuguhkan sesuatu yang berbeda namun tidak meninggalkan

fungsinya sebagai tempat wisata edukasi yang bertema sejarah.

2.3.1.3 Eksisting Environmental Imperial War Museum North

2.3.1.3.1 Aspek Information Imperial War Museum North

Imperial War Museum North memiliki bentukan information display yang

sangat terstruktur dan memiliki sistem grafis yang sama pada tiap tiap sub koleksi

yang ada. Meskipun pada beberapa koleksi masih dijumpai beberapa informasi grafis

yang tidak tersistem grafis. Penggunaan sistem grafis pada sebuah Information

Graphic sangat diperlukan karena hal tersebut akan terlihat bahwa informasi tersebut

dapat saling berkaitan antara satu informasi dengan informasi lainnya, sehingga dapat

memudahkan pengunjung untuk dapat membaca atau mengetahui informasi yang

disampaikan.

Display Informasi pada Information Graphic Imperial War Museum North

juga dapat diakses untuk beberapa target usia audiens, dari mulai mereka yang anak

anak, remaja, dewasa, hingga orang tua. Sehingga audiens tidak merasakan peletakan

informasi yang terlalu tinggi ataupunn terlalu rendah, karena pada range usia tertentu

tinggi badan seseorang yang berbeda beda.

Penggunaan Information display yang terstruktur dan menggunakan sistem

grafis yang sama ini menjadikan suasana dalam museum sangat terasa modern nya,

dimana suasana modern yang memang ingin dimunculkan oleh museum ini sendiri,

sehingga dimulai dari eksterior bentukan post-moderern museum, penggunaan

teknologi yang modern, tata letak koleks, dan juga penataan informasi yang dibuat

sedemikian simple dan clean design, sehingga semakin menampakkan suasana

modern Imperial War Museum North

Page 61: PENDAHULUAN - digilib.its.ac.id · keberadaan museum tersebut adalah mereka yang sedang melakukan study tour, sementara kebanyakan dari mereka mengunjungi monumen tugu pahlawan hanya

61

2.3.1.3.2 Aspek Wayfinding Imperial War Museum North

Sama halnya dengan informasi Grafis pada Imperial War Museum North,

penggunaan wayfinding pada museum ini juga telah terstuktur dan memiliki satuan

sistem grafis, sehingga dapat memudahkan pengunjung untuk menentukan arah akan

dibawa kemana audiens. Peletakan wayfinding yang sesuai dengan tinggi dan usia

audiens juga membuat para pengunjung dapat dengan nyaman untuk membaca dan

memahami wayfinding yang ada.

Beberapa material logam digunakan sebagai material dari penggunaan

wayfinding system dari Imperial War Museum North, penggunaan material tersebut

memberikan suasana yang lebih modern dan tahan lama, karena logam memiliki

karakter yang tahan lama dan tidak gampang rusak, sehingga penggunaan material

tersebut menjadi sangat efektif untuk penggunaan material wayfinding

2.3.1.3.3 Aspek Exhibition Imperial War Museum North

Dilihat dari keseluruhan bentuk gedung museum yang di desain oleh

Libeskind menyerupai kapal milik Manchester yang berada di dermaga Salford.

Konsep bentuk Museum ini melambangkan sebuah usaha menggabungkan lagi

bentuk bulatan yang terpecah menjadi puing-puing dalam konflik perang yang

pernah terjadi. Dana pembuatan museum ini sebesar 40 juta Poundsterling, pada

lantai satu museum ini terdapat sebuah ruang pameran yang permanen,

sedangkan lantai dua dijadikan sebagai galeri seni, musik, teater dan segala jenis

acara.

Page 62: PENDAHULUAN - digilib.its.ac.id · keberadaan museum tersebut adalah mereka yang sedang melakukan study tour, sementara kebanyakan dari mereka mengunjungi monumen tugu pahlawan hanya

62

Gambar 2.3.4 Eksterior Imperial war Museum north

Dengan lapisan metalik diseluruh gedung memberikan kesan modern dan

bentuknya yang dinamis juga menambah daya tarik dari gedung IWM North ini,

Penerapan logo utama pada Eksteriornya terletak di signage utama yang berada

didepan gerbang pintu masuk area museum, bentukan papan gedung, signage,

serta sambungan gerbang membentuk garis yang miring. Selain berfungsi sebagai

museum gedung ini tersedia untuk acara-acara seperti pernikahan, hingga

komersial advertising. Dapat dilihat dari gambar eksterior IWM North sudah

menerapkan sistem signagenya dengan sangat baik, dan juga didukung koleksi

museum yang berada diluar gedung, seprti tank, maupun foto-foto profile

masyarakat yang hidup dalam masa peperangan, nuansa terlihat modern namun

dipadukan dengan koleksi-koleksi bersejarah.

Page 63: PENDAHULUAN - digilib.its.ac.id · keberadaan museum tersebut adalah mereka yang sedang melakukan study tour, sementara kebanyakan dari mereka mengunjungi monumen tugu pahlawan hanya

63

2.3.2 Profil Museum Mpu Tantular

Gambar 2.3.5 Dispay koleksi Museum Mpu Tantular

Museum Mpu Tantular terletak di di Jalan Raya Buduran, Kecamatan

Buduran, Kabupaten Sidoarjo, yang sebelumnya berada di di Jalan Taman

Mayangkara No.6 Surabaya. Museum ini merupakan Museum Negeri provinsi

jawa timur yang dimana koleksinya berupa segala kebudayaan yang ada di

Indonesia, dan jumlahnya mencapai sekitar 15.000 koleksi, sehingga membuat

museum ini membagi sub koleksinya menjadi lima jaman, yakni jaman

prasejarah, klasik (hindu-budha), jaman islam, Kolonial, dan Jaman Modern agar

lebih mudah untuk membedakannya.

Di gedung yang baru ditempati sejak 2008 silam ini memiliki kesan magis

karena koleksi – koleksinya yang berasal dari zaman lampau, dimana pada zaman

tersebut hal – hal yang berbau mistis sangat lekat dalam budaya kita. Namun

pengemasan Museum secara modern membuatnya terlihat lebih enak dipandang

mata dan mengurangi unsur magis yang diciptakan. Terlihat dari display koleksi

yang memiliki bentukan yang modern.

Page 64: PENDAHULUAN - digilib.its.ac.id · keberadaan museum tersebut adalah mereka yang sedang melakukan study tour, sementara kebanyakan dari mereka mengunjungi monumen tugu pahlawan hanya

64

2.3.2.1 Latar Belakang Berdirinya Museum Mpu Tantular

Museum Negeri Mpu Tantular Propinsi Jawa Timur merupakan kelanjutan

dari Stedelijh Historisch Museum Surabaya, yang didirikan oleh Godfried

Hariowald Von Faber tahun 1933

Awalnya lembaga ini hanya memamerkan koleksinya, dalam suatu ruang

kecil di Readhuis Ketabang. Atas kemurahan hati seorang janda bernama Han

Tjong King, museum dipindahkan ke Jalan Tegal Sari yang memiliki bangunan

lebih luas. Seiring perjalanan waktu, masyarakat pemerhati museum berinisiatif

untuk memindahkan museum ke lokasi yang lebih memadai, bertempat di Jalan

Pemuda No.3 Surabaya. Diresmikan pada tanggal 25 Juni 1937.

Sepeninggal Von Faber, museum dikelola oleh Yayasan Pendidikan

Umum didukung Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. Museum dibuka

untuk umum pada tanggal 23 Mei 1972 dengan nama Museum Jawa Timur. 13

Februari 1974 museum berubah status menjadi museum negeri, yang diresmikan

pada tanggal 1 November 1974 dengan nama Museum Negeri Propinsi Jawa

Timur “Mpu Tantular”. Dengan bertambahnya koleksi, museum membutuhkan

area yang lebih luas, hingga akhirnya pada tanggal 12 Agustus 1977, secara resmi

museum menempati lokasi baru, di Jalan Taman Mayangkara No.6 Surabaya.35

Nama Mpu Tantular diambil untuk menghormati seorang pujangga besar

pada zaman kerajaan Majapahit yang bernama Mpu Tantular. Beliau adalah

pengarang kitab Arjunawijaya dan Sutasoma yang didalamnya mengandung

falsafah Bhineka Tunggal Ika yang dijadikan semboyan bagi bangsa indonesia

Semakin bertambahnya usia, koleksi museum semakin bertambah,

demikian juga banyaknya kegiatan edukatif kultural yang di laksanakan di

museum. Sehingga membutuhkan lokasi yang lebih luas, akhirnya tanggal 14 Mei

2004 museum kembali diresmikan menempati lahan baru di Sidoarjo, di Jalan

Raya Buduran, Kecamatan Buduran, Kabupaten Sidoarjo.

35 http://www.museum-mputantular.com

Page 65: PENDAHULUAN - digilib.its.ac.id · keberadaan museum tersebut adalah mereka yang sedang melakukan study tour, sementara kebanyakan dari mereka mengunjungi monumen tugu pahlawan hanya

65

2.3.2.2 Koleksi Yang Dipamerkan

Gambar 2.3.6 koleksi yang di pamerkan Museum Mpu Tantular

Selain memamerkan koleksi di pameran tetap, museum juga melaksanakan

berbagai kegiatan yang bersifat edukatif kultural, diantaranya Pameran keliling,

Program museum masuk sekolah, Ceramah/Seminar, Lomba, Peragaan/pagelaran

koleksi, Pemutaran slide/video serta bimbingan khusus karya tulis bagi pelajar

dan mahasiswa.

Sampai dengan ttahun anggaran 2008 koleksi museum Mpu Tantular

berjumlah sekitar 15.000 buah yang digolongkan menjadi 10 jenis koleksi, yaitu

koleksi Geologika, Biologika, Etnografika, Arkeologika, Historika, Numismatika,

dan Heraldika, Filologika, Keramik, Seni Rupa, dan Teknologika. Karena

keterbatasan ruang pamer, maka baru sebagian kecil saja koleksi museum yang

bisa dipamerkan, sedang yamg lainnya masih disimpan di storage.

Koleksi – koleksi yang dipamerkan di ruang pameran tetap museum terdiri

dari jaman prasejarah, klasik (hindu-budha), jaman islam, Kolonial, dan Jaman

Modern, termasuk didalamnya koleksi IPTEK.

Page 66: PENDAHULUAN - digilib.its.ac.id · keberadaan museum tersebut adalah mereka yang sedang melakukan study tour, sementara kebanyakan dari mereka mengunjungi monumen tugu pahlawan hanya

66

Ditempat yang baru, Museum Mpu tantular mempunyai fasilitas – fasilitas

antara lain :

1. Pameran Tetap

2. Perpustakaan

3. Galeri Von Faber, yang dapat digunakan pameran temporer, seminar, dan

lainnya.

4. Kegiatan outbond

5. Gedung Pameran Tunanetra

6. Jasa pemanduan

2.3.2.3 Eksisting Environmental Imperial War Museum North

2.3.2.3.1 Aspek Wayfinding Museum Mpu Tantular

Pertama kali ketika masuk melalui gerbang utama ke museum Negeri Mpu

Tantular maka pengunjung akan langsung di arahkan menuju tempat-tempat yang

terdapat di wilayah museum. Hal itu di karenakan ketika pengunjung langsung

bisa melihat system wayfinding yang terdapat pada pintu masuk sehingga

mempermudah para pengunjung menemukan tempat yang di cari.

Gambar 2.3.7 Wayfinding pada Museum Mpu Tantular

Page 67: PENDAHULUAN - digilib.its.ac.id · keberadaan museum tersebut adalah mereka yang sedang melakukan study tour, sementara kebanyakan dari mereka mengunjungi monumen tugu pahlawan hanya

67

Secara umum, Museum Negeri Mpu Tantular telah memiliki penataan

pameran yang baik. Hal ini terlihat dari pembagian ruang pamer serta penempatan

obyek yang sangat memperhatikan kebutuhan pengunjung. Setiap obyek atau

golongan obyek pameran juga diberikan deksripsi yang singkat namun jelas.

Benda-benda koleksi yang tidak perlu disimpan dalam lemari pajang juga ditata

secara terbuka, sehingga memungkinkan pengunjung untuk langsung melakukan

pengamatan dari dekat.

Dimana ketika pengunjung museum masuk kedalam museum maka

pengunjung tidak akan mengalami kesulitan untuk mencari pintu keluar atau

memilih lantai atau ruangan mana yang tidak boleh di masuki. Dikarenakan

penunjuk arah pada museum Negeri Mpu Tantular sudah terlihat jelas dari

keterangan wayfinding ,penataan font dan pemakaian warna.

2.3.2.3.2 Aspek Information Museum Mpu Tantular

Aspek Information Pada Museum Negeri Mpu Tantular sudah dapat

dikatakan lengkap di tandakan dengan adanya dena peta lokasi Museum Negeri

Mpu Tantular yang terdapat pada pintu gerbang museum. Hal ini memberikan

informasi tentang keberadaan tempat-tempat yang terdapat pada museum kepada

pengunjung yang pertamakali melihatnya. Tetapi kekurangan dena adalah gambar

serta material yang digunakan tampat mempertimbangkan penempatan luar ruang

yang terpengaruh kondisi cuaca.

Beberapa gambar diatas merupakan benda koleksi yang diekpos secara

terbuka. Display seperti ini juga mempermudah perubahan tempat benda koleksi

apabila suatu saat dibutuhkan. Namun demikian, label sebagai penyedia informasi

di beberapa benda koleksi agak sulit untuk dibaca, karena posisinya yang terlalu

rendah. Pengunjung dengan tinggi badan kira-kira 160 cm akan mengalami

kesulitan untuk membaca, dan karena itu pengunjung harus membungkukkan

tubuhnya agar dapat membaca keterangan yang ada.

Sedangkan untuk benda-benda koleksi yang tidak boleh disentuh, Museum

ini menyediakan lemari pajang dari kaca dengan tinggi kira-kira 100 cm dari

lantai. Keterangan mengenai benda-benda yang dipajang diletakkan pada begian

belakang lemari pajang dan dapat terbaca dengan jarak pandang kira-kira 60 cm,

Page 68: PENDAHULUAN - digilib.its.ac.id · keberadaan museum tersebut adalah mereka yang sedang melakukan study tour, sementara kebanyakan dari mereka mengunjungi monumen tugu pahlawan hanya

68

setinggi mata orang Indonesia dewasa (kira-kira 160 cm). Baik koleksi yang

dipajang terbuka maupun tertutup, pencahayaan tambahan selalu tersedia pada

tiap koleksi. Hal ini sangat membantu pengunjung dalam mengamati koleksi.

Sebagaimana label pada koleksi yang terbuka, label pada koleksi yang

tertutup ditulis dengan terdiri dari bagian judul yang menjelaskan nama benda,

penjelasan singkat mengenai obyek atau sejarahnya, kemudian penjelasan

mengenai jenis-jenis atau varian obyek apabila ada. Setiap keterangan ditulis

dalam dua bahasa, yaitu Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris. Label

menggunakan font berjenis serif dengan ukuran kira-kira 24pt. Bagian judul

dipertebal, dan menggunakan huruf capital

2.3.2.3.3 Aspek Exhibition Museum Mpu Tantular

Yang menarik dari Koleksi Museum Negeri Mpu Tantular ini adalah

penyediaan ilustrasi (dalam bentuk gambar atau fotografi) untuk menggambarkan

benda-benda yang dipamerkan. Penjelasan seperti ini terlihat pada koleksi seperti

bendi, kehidupan masa prasejarah, proses pembuatan gerabah, naskah kuno,

kompleks candi, dan mata uang kuno. Bentuk ilustrasi seperti ini sangat

membantu pengunjung dalam melihat lebih jauh benda koleksi di masa lampau.

Dimana setiap koleksi yang terdapat pada display museum khususnya

benda-benda koleksi yang tidak boleh disentuh terdapat background gambar-

gambar yang mendukung suasana dari display benda tersebut. Seperti pada

koleksi mata uang zaman dahulu yang dipamerkan pada background display

tersebut di berikan background gambar-gambar matauang lainnya serta detail-

detail seperti gambar tokoh pahlawan yang terdapat didalamnnya.

Sehingga susasana yang dibangun oleh museum sangat terasa untuk

pengunjung yang melihat benda-benda koleksi tersebut. Adapun display

berbentuk joglo bangunan jawa yang di dalamnya menampilkan baju adat daerah

sehingga display bukan hanya sekedar aquarium yang monoton yang

menampilkan benda-benda bersejarah.

Serta pengunjung dapat pula membayangkan cara pembuatan benda,

penggunaan, atau suasana kehidupan yang berhubungan dengan koleksi.

Page 69: PENDAHULUAN - digilib.its.ac.id · keberadaan museum tersebut adalah mereka yang sedang melakukan study tour, sementara kebanyakan dari mereka mengunjungi monumen tugu pahlawan hanya

69

Meskipun demikian, penggunaan media di luar ilustrasi akan dapat sangat

membantu penyampaian informasi. Bentuk lain seperti audio-visual, animasi,

virtual reality, visualisasi tiga dimensi, atau media interaktif dapat memberikan

lebih banyak informasi sekaligus dapat menjadi daya terik tersendiri bagi

museum.

2.4 Study Kompetitor

2.4.1 Profil Museum House Of Sampoerna

Gambar 2.4.1 Tampak depan Museum House of Sampoerna

Museum House Of Sampoerna Terletak di daerah kawasan “Surabaya

lama” di Surabaya utara, disebut “Surabaya lama” karena di daerah ini terdapat

banyak bangunan – bangunan gaya kolonial bekas penjajahan belanda.

Museum House Of Sampoerna menawarkan banyak kisah menarik seputar

sejarah berdirinya pabrik rokok yang terbesar di Indonesia ini. Dalam museum ini

diceritakan tentang keluarga pendiri, hingga pengunjung dapat melihat dari dekat

peralatan yang digunakan untuk proses produksi pada pembuatan rokok produk

sampoerna. Tak hanya melihat peralatannya saja, dari museum ini juga

Page 70: PENDAHULUAN - digilib.its.ac.id · keberadaan museum tersebut adalah mereka yang sedang melakukan study tour, sementara kebanyakan dari mereka mengunjungi monumen tugu pahlawan hanya

70

pengunjung dapat melihat proses produksi rokok Dji Sam Soe yang dikerjakan

oleh 3500 wanita di dalam pabrik ini yang melintingnya dengan alat tradisional.

Mereka melakukannya dengan kecepatan lebih dari 325 batang per jam.

Jika pengunjung menginginkan Souvenir untuk oleh oleh, Museum Shop

menawarkan berbagai macam marchendise dan souvenir. Diantaranya adalah

barang – barang seperti miniatur rokok, peralatan tradisional rolling, paket

cengkeh, buku, t-shirt, polo shirt, dan sebagainya.36

2.4.1.1 Latar Belakang Berdirinya Museum House Of Sampoerna

Gambar 2.4.2 Interior pada Museum House of Sampoerna

Bangunan dengan gaya arsitektur kolonial Belanda ini di bangun pada

tahun 1862 sebagai panti asuhan yang dikelolah oleh pemerintah belanda. Pada

tahun 1932, bangunan ini dibeli oleh Liem Seeng Tee, yang merupakan bapak

pendiri Sampoerna, dengan maksud menjadikannya sebagai rumah produksi dari

prodk rokok yang dibuatnya.

Bangunan ini terdiri dari ruang auditorium yang luas pada bagian tengah

dan dua bangunan kecil yang berada pada sisi timur dan barat, juga ada lahan

terbuka yang nyaman pada bagian belakan ruang auditorium tengah. Pada

bangunan samping, digunakan sebagai tempat tinggal keluarga, pada bangunan

samping juga terdapat struktur bangunan gudang yang digunakan sebagai tempat

36 http://houseofsampoerna.museum

Page 71: PENDAHULUAN - digilib.its.ac.id · keberadaan museum tersebut adalah mereka yang sedang melakukan study tour, sementara kebanyakan dari mereka mengunjungi monumen tugu pahlawan hanya

71

penampungan tembakau dan pengolahan cengkeh, blending, hand rolling dan

packaging, percetakan, dan finishing

Pada saat ini, bangunan bangunan tersebut tidak jauh beda fungsinya

dengan jaman dulu, yakni sebagai produsen rokok paling bergengsi di Indonesia,

Dji Sam Soe. Pada peringatan ulang tahunnya ke – 90 Sampoerna di tahun 2003,

kompleks pusat telah susa payah di pulihkan dan pada saat ini terbuka untuk

umum.

Auditorium Pusat berfungsi sebagai museum, bangunan sisi timur berubah

menjadi sebuah kafe, kios marchendise, dan galeri seni. Dan bangunan sisi barat

masih merupakan kediaman keluarga resmi.37

2.4.1.2 Koleksi Yang Dipamerkan

Sebuah museum tentu memiliki benda – benda ataupun koleksi yang

dipamerkan. Dalam museum House of Sampoerna ini terdapat beberapa koloksi

sebagai berikut :

Beberapa Koleksi :

2. Replika warung perintis Sampoerna

3. Sepeda motor perintis Sampoerna

4. Alat cetak kemasan rokok

5. Bermacam-macam jenis tembakau

6. Koleksi kemasan korek api kuno

7. Koleksi kemasan rokok Sampoerna

8. Cengkeh

9. Buku

10. Seragam drumband

11. Foto

12. Meja kerja perintis

Fasilitas Publik :

13. Ruang Auditorium

14. Ruang Audiovisual

15. Ruang pameran tetap

37 Ibid

Page 72: PENDAHULUAN - digilib.its.ac.id · keberadaan museum tersebut adalah mereka yang sedang melakukan study tour, sementara kebanyakan dari mereka mengunjungi monumen tugu pahlawan hanya

72

16. Ruang pameran temporer

17. Pos jaga

18. Toilet

19. Penunjuk arah (sinage)

20. Parkir

21. Sarana ibadah

22. Cinderamata

Fasilitas Museum :

23. Ruang administrasi (kantor)

24. Ruang pengendalian pengamanan

25. Ruang Penyimpanan Koleksi

26. Bus Wisata SHT (Surabaya Heritage Track)

2.4.2 Aspek Environmental graphic design Museum HOS

2.4.2.1 Aspek Wayfinding Museum House of Sampoerna

Ketika pengunjung melewati jalanan di sekitar Surabaya utara, maka akan

terlihat papan penunjuk arah yang cukup menarik, sehingga pengunjung dapat

diarahkan secara langsung ke lokasi museum, namun sayangnya penunjuk arah

tersebut tidak memiliki kelanjutan pada arah yang dituju. Ketika mulai memasuki

halaman museum house of sampoerna, maka pengunjung akan langsung

diarahkan oleh penunjuk arah berupa anak panah, tanda ini bermaksud untuk

mengarahkan pengunjung untuk kedalam areal parkir.

Secara umum, Museum House of Sampoerna telah menyediakan sarana

wayfinding agar pengunjung dapat dengan mudah menuju ke arah yang di

inginkan, namun tidak adanya kelanjutan dalam sistem wayfinding tersebut

mengakibatkan pengunjung akan kembali kebingungan karena tidak tahu arah

yang akan di tuju selanjutnya.

Ketika memasuki areal museum dalam juga tidak begitu terlihat sistem

wayfinding yang memudahkan pengunjung untuk mencapai tujuannya, hanya

sekedar pemberian tanda untuk tempat tertentu.

Dapat disimpulkan bahwa Museum House of Sampoerna telah memiliki

sistem wayfinding yang telah dibuat sedemikian rupa menarik, namun kelanjutan

Page 73: PENDAHULUAN - digilib.its.ac.id · keberadaan museum tersebut adalah mereka yang sedang melakukan study tour, sementara kebanyakan dari mereka mengunjungi monumen tugu pahlawan hanya

73

akan informasi yang diberikan tidak memiliki kelanjutan yang tepat, sehingga

mengakibatkan pengunjung kurang dapat mengetahui posisi mereka

2.4.2.2 Aspek Information Museum House of Sampoerna

Gambar 2.4.3 Information Graphic pada museum House of Sampoerna

Berbeda dengan sistem wayfinding pada museum house of sampoerna,

sistem informasi yang ditampilkan dalam museum ini memberikan penjelasan

yang sangat memadai bagi pengunjungnya. Terdapat informasi tentang gedung

museum, sehingga pengunjung dengan mudah mengetahuiya. Penulisan informasi

juga menggunakan dua jenis bahasa, yakni bahasa indonesia dan inggris, bahasa

inggris digunakan karena banyak wisatawan asing yang datang untuk

mengunjungi museum house of sampoerna.

Ketika pengunjung berada di dalam museum dan mulai memperhatikan

koleksi, maka pengunjung dapat langsung mengetahui koleksi apa yang

dipamerkan melalui papan informasi yang ada di sebelah koleksi. Informasi grafis

yang di sediakan museum house of sampoerna juga menggunakan material yang

dapat digunakan dalam jangka waktu panjang.

Page 74: PENDAHULUAN - digilib.its.ac.id · keberadaan museum tersebut adalah mereka yang sedang melakukan study tour, sementara kebanyakan dari mereka mengunjungi monumen tugu pahlawan hanya

74

Pada Informasi grafis dari Museum House of Sampoerna, terdapat

beberapa jenis papan informasi yang dipajang sebagai penjelas koleksi,

diantaranya adalah :

Standing board, yaitu papan informasi yang menggunakan kaki pada

bagian bawah papan informasi, sehingga pengunjung dapat berdiri sambil

membacanya. Kekurangan dari standing board adalah terlalu banyak

memakan tempat

Hanging board, yakni papan yang ditempelkan pada tembok,

menggunakan paku sebagai perekat papan. Kekurangan hanging board

membuat audiens membacanya dengan mendongakkan kepalanya,

sehingga akan mengurangi kenyamanan untuk membaca informasi yang

cukup banyak

Desk board, yakni papan yang diletakkan pada media tertentu, namun

pada umumnya berada di atas meja. Desk board memiliki ukuran yang

lebih kecil, sehingga tidak memerlukan space yang banyak, namun jika

koleksi berada di atas lantai, maka audiens akan kesulitan untuk membaca

informasi yang disampaikan

Secara keseluruhan, museum House of Sampoerna telah memiliki

Information Graphic yang sangat memadai dengan penggunaan materi yang tahan

lama, dan penyampaian informasi yang lengkap. Information graphic tersebut

juga telah memiliki nilai estetis yang baik karena menggunakan sistem grafis

dengan bentukan garis sebagai framenya.

Page 75: PENDAHULUAN - digilib.its.ac.id · keberadaan museum tersebut adalah mereka yang sedang melakukan study tour, sementara kebanyakan dari mereka mengunjungi monumen tugu pahlawan hanya

75

2.4.2.3 Aspek Exhibition Museum House of Sampoerna

Gambar 2.4.4Sepeda koleksi museum House of Sampoerna

Museum House of Sampoerna yang berada di kawasan Surabaya lama ini

masih menjaga keaslian bangunannya seperti pada masa kolonial Belanda. Pada

tampilan dalam museum pun menggunakan tema de stijl sehingga pembangunan

suasana sebagai masa kolonial penjajahan Belanda benar – benar terasa ketika

memasuki ruang museum.

Untuk memberikan kesan alami, penataan koleksi juga diletakkan dengan

rapi. Pada spot spot tertentu, seperti pada gambar diatas, terlihat bahwa sepeda

diberi pita merah sebagai batas pengunjung untuk menikmati koleksi tersebut.

Penggunaan pita merah tentu bukan hanya sekedar sebagai pembatas jarak, namun

agar koleksi dapat membaur dengan suasana ruang yang diciptakan oleh museum

ini.

Jika diamati lebih dalam, pada lantai pertama museum ini terbagi menjadi

tiga area pameran, diantaranya adalah sebagai berikut :

Ruang depan, berisi barang – barang pribadi milik pendiri. Diantaranya

terdapat sepeda, pakaian, lukisan, dan barang barang lainnya

Page 76: PENDAHULUAN - digilib.its.ac.id · keberadaan museum tersebut adalah mereka yang sedang melakukan study tour, sementara kebanyakan dari mereka mengunjungi monumen tugu pahlawan hanya

76

Ruang tengah, berisi penghargaan - penghargaan yang pernah di terima

Sampoerna, selain itu juga terdapat susunan pimpinan perusahaan

Ruang belakang, sebagai ruang pamer produksi. Pada area ini terdapat

barang – barang yang digunakan untuk proses produksi pembuatan rokok

sampoerna, seperti alat cetak, alat linting rokok, bahkan kios penjual rokok

jaman kolonial juga berada pada ruang belakang ini

Dapat disimpulkan bahwa museum House of sampoerna telah memiliki

tema yang menunjang suasana dari museum ini, yang dalam hal ini museum

house of sampoerna menggunakan tema de stijl pada setiap sudut ruangannya.

Dalam segi penataan, museum House of Sampoerna juga telah melakukan

penataan yang membaginya menjadi beberapa ruang, sehingga pengunjung dapat

dengan urut dalam menikmati koleksi yang ada

Page 77: PENDAHULUAN - digilib.its.ac.id · keberadaan museum tersebut adalah mereka yang sedang melakukan study tour, sementara kebanyakan dari mereka mengunjungi monumen tugu pahlawan hanya

77

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Gambaran Umum Subyek Desain

3.1.1 Judul

“Perancangan Environmental graphic design Museum Sepuluh Nopember

Surabaya Area Museum Dalam “

Perancangan dapat diartikan usaha untuk merencanakan sesuatu obyek

atau sistem sebelum direalisasikan. Sedangkan environmental graphic design atau

grafis lingkungan merupakan penataan sebuah lingkungan dengan tujuan

menyediakan informasi yang dibutuhkan pengunjung, mengenalkan identitas

lokasi kepada pengunjung, membangun suasana lokasi, dan mempermudah

pengunjung melakukan aktivitas di sebuah lokasi.

Lebih spesifik lagi, perancangan ini diarahkan pada perancangan grafis

lingkungan sebuah museum, khususnya area dalam Museum Sepuluh Nopember

Surabaya. Dalam hal ini, fokus penelitian diarahkan pada desain yang mempunyai

konsep modern pada sebuah museum, dan dengan penggunaan konten yang dapat

memberikan edukasi tentang sejarah kepada para pengunjung. Dengan demikian,

perancangan dalam hal ini ditujukan untuk mencari solusi mengenai grafis

lingkungan modern yang sesuai bagi Museum Sepuluh Nopember.

3.1.2 Area museum dalam museum Sepuluh Nopember sebagai Subyek Desain

Museum sepuluh Nopember diresmikan mula-mula secara soft opening tanggal

10 Nopember 1998 oleh Walikota Surabaya, Bapak Sunarto Sumoprawiro pada saat

itu, dan grand opening tanggal 19 Februari 2000 oleh Presiden Abdurrahman Wahid.

Museum yang di bangun untuk mendukung keberadaan Tugu Pahlawan dan untuk

melengkapi fasilitas sejarahnya, maka didirikanlah Museum Perjuangan Sepuluh

Nopember 1945. Bangunannya berbentuk piramid yang „ditenggelarnkan' sedalam

tujuh meter dibawah permukaan tanah dan sepuluh meter diatas permukaan area

Page 78: PENDAHULUAN - digilib.its.ac.id · keberadaan museum tersebut adalah mereka yang sedang melakukan study tour, sementara kebanyakan dari mereka mengunjungi monumen tugu pahlawan hanya

78

tugu pahlawan, dengan maksud agar keberadaan bangunan tersebut tidak

mendominasi keberadaan Tugu Pahlawan. 38

Museum Sepuluh Nopember Surabaya dibagi menjadi 2 area yang dikelolah oleh

UPTD Monumen tugu pahlawan dan museum sepuluh nopember. Sesuai dengan

namanya, area monumen tugu pahlawan disebut sebagai museum luar yang

didalamnya terdapat monumen tugu pahlawan itu sendiri, dan beberapa koleksi

duplikat berupa patung, relief, dan koleksi alat militer lainnya. Sementara dalam

perancangan ini yang menjadi subyek perancangan adalah area museum dalam

Museum Sepuluh Nopember Surabaya yang didalamnya lebih pada koleksi

peninggalan para pahlawan peristiwa sepuluh nopember 1945.

Perancangan ini mencakup areal museum dalam yang secara teknis meliputi

tiga aspek:

Wayfinding. yaitu aspek yang berhubungan dengan identifikasi area museum

agar pengunjung tidak mengalami kesulitan dalam menemukan tempat atau

koleksi yang dicari.

Information Design. Merupakan aspek penyajian informasi maupun

presentasi koleksi museum kepada pengunjung.

Exhibition Design. Mengenai pembangunan suasana dan unsur emosional

museum mulai dari tiap koleksi, ruangan, dan bangunan.

3.1.3 Pengertian Environmental Graphic Design

Setiap hari saat berpergian ke mal, museum, gedung-gedung perkantoran,

rumah sakit, kampus, sekolahan atau airpot maka akan selalu terdapat tanda-tanda

petunjuk atau sign, papan informasi, banner dan lain-lain. Elemen-elemen grafis

ini ada ilmunya , yaitu Environmental graphic design

Environmental graphic design atau istilahnya „grafik lingkungan „ adalah

segala bentuk grafik yang ada di lingkungan. Termasuk di dalamnya berupa

tanda-tanda petunjuk arah, papan pengumuman, ornament grafis pada sebuah

38 Buku panduan Monumen tugu pahlawan dan museum sepuluh nopember

Page 79: PENDAHULUAN - digilib.its.ac.id · keberadaan museum tersebut adalah mereka yang sedang melakukan study tour, sementara kebanyakan dari mereka mengunjungi monumen tugu pahlawan hanya

79

bangunan, pelat nama di gedung-gedung , juga segala bentuk tulisan pada objek

dua maupun tiga dimensi. 39

EGD merupakan trend multi-disiplin yang meyakini bahwa dalam

merancang sebuah sistem navigasi ruang (wayfinding) yang baik, dibutuhkan

kolaborasi antardisiplin yang meliputi disiplin ilmu-disiplin ilmu seperti

planologi, desainer lanskap, arsitektur, desainer interior, dan desainer grafis

lingkungan sendiri.

3.1.3.1 Pengunjung

Pengunjung Museum Sepuluh Nopember berasal kalangan yang

bervariasi tetapi dengan Sebagian besar pengunjung adalah siswa yang mungkin

jumlahnya 80 % sisanya pengunjung biasa (umum), hal itu dikarenakan museum

sepuluh nopember melakukan sosialisasi kesekolah – sekolah dari tingkat Tk,

SD, SMP dan SMA dari Ponorogo,Jawa Barat,Jawa Tengah,Sulawesi dll. Namun

ada rata – rata 5 – 7 % tiap tahun,kebanyakan dari Inggris,Jepang,Belanda,India

beliau-beliau mengunjungi museum dikarenakan ada kaitannya karena nenek

moyang mereka pernah mati ,mereka mungkin cucu dari pejuang yang

meninggal.Bahkan kerangka masih tertanam di sebagian tempat dari museum ini

ada yang sudah digali ditemukan 20 kerangka yang ditanam di museum tak

dikenal bertempat di sebelah utara monument.40

Maka dari itu harus ada informasi yang menarik, informasi harus bisa

dinikmati oleh siapapun dari anak kecil sampai orang dewasa dan mudah

dipahami oleh masyarakat luas

Sebuah rancangan environmental graphic design tidak diperuntukkan bagi

segolongan orang, karena harus dapat dikomunikasikan pada setiap pengunjung

museum. Hal ini menjadi pertimbangan penting, di mana pengambilan keputusan

yang berhubungan dengan konsep dan implementasi akan mengarah pada suatu

rancangan yang umum dan universal tetapi dengan sebuah landasan konsep. 39 Majalah Concept, vol 04, edisis 23, 2008 40

Hasil wawancara, Moch. Sutopo, SE, Kepala Museum Sepuluh Nopember Surabaya, 10 maret 2011,Surabaya

Page 80: PENDAHULUAN - digilib.its.ac.id · keberadaan museum tersebut adalah mereka yang sedang melakukan study tour, sementara kebanyakan dari mereka mengunjungi monumen tugu pahlawan hanya

80

Selain itu, pengunjung ada yang berasal dari luar negeri. Penyediaan

informasi dengan dua bahasa dapat membantu menyelesaikan permasalahan ini.

3.2 Teknik Sampling

Untuk mendapatkan sample data perilaku pengunjung yang berhubungan

dengan environmental graphic design yang telah ada di Museum Sepuluh

Nopember, peneliti akan melakukan observasi serta menyebarkan kuisioner pada

pengunjung Museum Sepuluh Nopember, dan melakukan wawancara kepada

kepala museum sepuluh Nopember dan kepala dinas pariwisata. Wawancara dan

observasi tersebut dilakukan dengan cara:

Pengunjung yang dimaksud adalah pengunjung Museum Sepuluh Nopember.

Wawancara akan menanyakan jumlah kunjungan ke museum, tanggapan

pengunjung mengenai aspek-aspek informasi (variabel non-teknis) Museum

Sepuluh Nopember, dan opini pengunjung tentang apa informasi yang

dibutuhkan dan bagaimana seharusnya informasi tersebut disajikan.

Penyebaran kuisioner dilakukan pada hari minggu Alasan mengapa

wawancara dilakukan pada hari minggu adalah karena pada hari minggu

merupakan akhir pekan dan hari libur di mana para pengunjung yang

berprofesi sebagai pegawai kantoran ,pelajar dan anak muda juga memiliki

kesempatan untuk berkunjung ke museum.

Wawancara Kepala UPTD Monumen Tugu Pahlawan dan Museum Sepuluh

November.

Wawancara Ibu Wiwiek selaku Kepala Dinas Pariwisata, dengan

menggunakan teknik pengambilan data depth interview,

Pengunjung dan target audiens Museum sepuluh November dengan

menggunakan teknik pengambilan data kuisioner.

Observasi dilakukan dengan sasaran: melihat alur kunjungan pengunjung

(terutama yang tidak ditemani oleh guide), melihat perilaku pengunjung di

museum, dan melihat bagian museum mana yang paling lama dikunjungi.

Apabila pengunjung datang dalam bentuk kelompok atau rombongan, peneliti

hanya meminta kesediaan satu orang saja dari kelompok atau rombongan

tersebut untuk diwawancarai.

Page 81: PENDAHULUAN - digilib.its.ac.id · keberadaan museum tersebut adalah mereka yang sedang melakukan study tour, sementara kebanyakan dari mereka mengunjungi monumen tugu pahlawan hanya

81

3.2.1 Populasi

a. Demografis target segment

Jenis Kelamin : Laki-laki dan perempuan

Usia : 15 -25 tahun

Pengeluaran per bulan :

a. < Rp.150.000

Pendidikan : SMA dan S1 sederajat

Profesi : a. Pelajar/mahasiswa

b. Pegawai Swasta

c. Pegawai Negeri

d. Wiraswasta

b. Geografis

Surabaya, karena museum sepuluh nopember berada di kota Surabaya

c. Psikografis

Kelas Sosial : Menengah, karema umumnya audiens pada kelas

itu membutuhkan biaya yang lebih banyak dari pemasukan yang mereka terima

Gaya Hidup : Cenderung memiliki rasa ingin tahu yang tinggi,

konsumtif dan keinginan berkumpul dengan teman, mencintai sejarah

3.2.2 Sampel

Dalam penggalian data, maka dilakukan sebuah wawancara terhadap

narasumber yang terkait langsung terhadap topik bahasan, untuk itu sesuai dengan

pendelegasian kewenangan dan penentuan sumber informasi yang telah

ditentukan oleh Dinas Pariwisata Pemerintah Kota Surabaya, dilakukan

pengambilan sampel sebagai sumber penggalian data diantaranya :

Page 82: PENDAHULUAN - digilib.its.ac.id · keberadaan museum tersebut adalah mereka yang sedang melakukan study tour, sementara kebanyakan dari mereka mengunjungi monumen tugu pahlawan hanya

82

1. Kepala UPTD Museum Sepuluh November, Bapak Moch. Soetopo SE, selaku

pengelola monumen Tugu Pahlawan dan Museum Sepuluh November.

2. Kepala Dinas Priwisata Pemerintah Kota Surabaya, Ibu Wiwiek.

3. Target Audiens Museum Sepuluh Nopember

3.3 Jenis dan Sumber Data

3.3.1 Jenis Data

3.3.1.1 Data primer :

1. Wawancara dengan Moch. Sutopo, SE, Kepala Museum Sepuluh Nopember

Surabaya dan Dra. Wiwiek Widayati, Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata

Kota Surabaya.

2. Kuesioner kepada pengunjung museum.

3.3.1.1.1 Wawancara

Wawancara (Depth interview) dilakukan untuk mengetahui detail dari UPTD

Monumern tugu pahlawan dan Museum Sepuluh Nopember Surabaya, seperti

profil, management, arsitektur bangunan, anggaran dan pemasukan, rencana

pengembangan, dan sebagainya

3.3.1.1.2 Kuesioner

Kuesioner disebar untuk mendapatkan data secara langsung dari

masyarakat umu yang pernah mengunjungi Museum Sepuluh Nopember

Surabaya untuk dapat mengetahui nilai kuantitatif dari pengalaman mereka

terhadap penerapan Information graphic design pada Environment graphic

design Museum Sepuluh Nopember Surabaya

Dibawah ini adalah hasil kuesioner yang telah dibagikan kepada

pengunjung museum sebanyak 100 responden :

Sebanyak 54% responden jarang mengunjungi museum, dan

sebanyak 20% menjawab sangat jarang untuk mengunjungi

Page 83: PENDAHULUAN - digilib.its.ac.id · keberadaan museum tersebut adalah mereka yang sedang melakukan study tour, sementara kebanyakan dari mereka mengunjungi monumen tugu pahlawan hanya

83

museum sementara 22% cukup sering ke museum dan hanya 4%

yang menjawab sering ke museum

Respoden yang bertujuan ke monumen tugu pahlawan menjawab

Sebanyak 38% responden ingin mengetahui sejarah yang ada pada

koleksi museum, 22% dalam rangka study wisata, dan 14%

Rekreasi atau berwisata dan masing masing 13% untuk diajak

orangtua atau teman, dan sisanya menjawab karena alasan lain

Sebanyak 55% masyarakat yang mengetahui keberadaan Museum

Sepuluh Nopember Surabaya pernah memasuki Museum Sepuluh

Nopember Surabaya, sebanyak 30% jarang memasuki museum,

dan 15% menjawab tidak pernah

Sebanyak 60% pengunjung tidak pernah mendapat informasi

tentang museum sepuluh nopember, dan 40% menjawab pernah

Apakah informasi yang dijelaskan papan informasi pada koleksi

mudah dipahami? Sebanyak 38% responden menjawab cukup

mudah dipahami, 28% menjawab kurang mudah dipahami,

sementara 24% menjawab mudah dipahami

Sebanyak 84% responden membutuhkan infomasi yang lebih detail

dari koleksi, dan hanya 16% yang menjawab tidak

Dalam perubahan suasana museum yang diinginkan, sebanyak

44% menginginkan suasana modern, 36% suasana kepahlawanan,

12% nasionalisme, dan 8% suasana kolonial

3.3.1.2 Data sekunder :

Selain dari data primer, maka data yang didapatkan juga diperoleh dari

data sekunder. Data sekunder adalah data yang didapatkan dari pihak yang tidak

berkaitan langsung. Data sekunder tersebut didapatkan dari:

1. Literatur-literatur yang sesuai.

Digunakan buku – buku pyang bisa menjadi landasan teori dari penelitian –

penelitian yang berhubungan dengan perancangan ini.

Page 84: PENDAHULUAN - digilib.its.ac.id · keberadaan museum tersebut adalah mereka yang sedang melakukan study tour, sementara kebanyakan dari mereka mengunjungi monumen tugu pahlawan hanya

84

2. Informasi atau artikel di internet sebagai tambahan studi eksisting,

kompetitor, dan sebagainya.

3. Studi Eksisting

Studi eksisting adalah metode untuk mendapatkan data dari studi kompetitor

dan komparator museum yang ada

3.4 Metode Penelitian

Secara garis besar, peneliti mengadaptasi metode yang di tulis oleh Prof.

Dr. Sugiyono dalam bukunya yang berjudul Metoe Penelitian Kuantitatif Dan

Kualitatif Dan R&D. Prof. Dr. Sugiyono menggambarkan dalam melakukan

penelitian yang khususnya penelitian kuantitatif, bahwa masalah yang di bawa

oleh peneliti harus sudah jelas. Setelah masalah diidentifikasikan, dan dibatasi,

maka selanjutnya masalah tersebut di rumuskan. Rumusan masalah tersebut pada

umumnya dinyatakan dalam kalimat pertanyaan. Dengan pertanyaan ini maka

akan dapat memandu peneliti untuk kegiatan penelitian selanjutnya.

Berdasarkan rumusan masalah tersebut , maka peneliti menggunakan

berbagai teori untuk menjawabnya. Jawaban terhadap rumusan masalah yang baru

menggunakan teori dinamakan hipotSesis. Hipotesis yang masih mrupakan

jawaban sementara tersebut, selanjutnya akan di buktikan kebenarannya secara

empiris/nyata. Untuk itu peneliti melakukan pengumpulan data, pengumpulan

data dilakukan pada populasi tertentu yang telah ditetapkan oleh peneliti.

Meneliti adalah mencari data yang teliti / akurat. Untuk itu peneliti perlu

menggunakan instrument penelitian. Untuk instrument yang berbentuk notest,

dapat digunakan sebagai kuesioner, pedoman observasi dan wawancara. Dengan

demikian teknik pengumpulan data selain berupa test dalam penelitian ini dapat

berupa kuesioner, observasi dan wawancara. Setelah hasil penelitian diberikan

pembahasan, maka selanjutnya dapat disimpulkan.41

41 Prof. Dr. Sugiyono, 2008, Metoe Penelitian Kuantitatif Dan Kualitatif Dan R&D, Alfabeta, h.30

Page 85: PENDAHULUAN - digilib.its.ac.id · keberadaan museum tersebut adalah mereka yang sedang melakukan study tour, sementara kebanyakan dari mereka mengunjungi monumen tugu pahlawan hanya

85

Tabel 3.4.1 Variabel Proses penelitian menurut Prof. Dr. Sugiyono

3.4.1 Tahap Analisa

Tahap Penelitian dimulai sejak peneliti mulai mengamati fenomena yang

berhubungan dengan permasalahan grafis lingkungan Museum Sepuluh

Nopember hingga tahap perencanaan perancangan dan perumusan konsep. Tahap

ini merupakan tahap di mana peneliti merumuskan kebutuhan subyek penelitian,

kemudian dilanjutkan dengan merumuskan goal yang ingin dicapai. Tahap

selanjutnya adalah perumusan konsep, di mana peneliti merumuskan cara untuk

mencapai goal yang telah ditentukan.

Ada tiga pihak/aspek yang penting dalam tahap ini, yaitu: pihak stakeholder

utama (dalam hal ini Dinas Pariwisata Surabaya dan pengelola Museum Sepuluh

Nopember serta pengunjung), aspek ilmiah (kepustakaan atau ilmu serta pakar

yang berhubungan dengan environmental graphic design), dan aspek studi

eksisting (Studi yang didapatkan dengan melakukan pengamatan pada Museum

Museum Sepuluh Nopember, dan Museum House of Smpoerna).

Hasil analisa stakeholder dan studi eksisting akan menentukan goal yang

ingin dicapai, sedangkan analisa aspek ilmiah dan studi eksisting akan

menentukan cara menyelesaikan masalah, atau solusi dan mencapai goal. Dengan

Page 86: PENDAHULUAN - digilib.its.ac.id · keberadaan museum tersebut adalah mereka yang sedang melakukan study tour, sementara kebanyakan dari mereka mengunjungi monumen tugu pahlawan hanya

86

menyilangkan apa yang hendak dicapai (goal) dengan cara pencapaian (solusi) ini,

akan ditemukan apa yang disebutkan peneliti sebagai konsep desain.

Baik goal, solusi, maupun konsep dipusatkan pada variabel-variabel

penelitian yang telah digunakan untuk menganalisa latar belakang permasalahan

pada Bab 1 dan studi eksisting pada Bab 2. Variabel-variabel permasalahan

tersebut adalah:

3.4.1.1 Variabel teknis.

Variabel teknis merupakan kriteria-kriteria yang akan langsung

berhubungan dan menentukan output yang akan dihasilakan peneliti nantinya.

Variabel ini merupakan cara pandang yang berbeda-beda mengenai aspek grafis

lingkungan sebuah museum agar ketika dipadukan, hasil penelitian akan dapat

dilihat secara keseluruhan, maupun dianalisa bagian per bagian. Aspek-aspek

teknis yang digunakan peneliti adalah:

1. Wayfinding. yaitu permasalahan grafis lingkungan dilihat dari keadaan areal

museum, termasuk di dalam aspek ini adalah alur pengunjung, dan peta/denah

dan signage system.

2. Information. yaitu permasalahan grafis lingkungan dilihat dari penyediaan

informasi di museum. Dalam sebuah museum, aspek informasi merupakan

aspek yang dominan dan paling penting. Berbeda dengan grafis lingkungan

sebuah kota, di mana aspek wayfinding lebih dominan. Yang dipermasalahkan

dalam aspek ini adalah: display koleksi, dan labelnya.

3. Exhibition. yaitu aspek grafis lingkungan yang melihat kesesuaian sebuah

museum dengan suasana yang ingin dimunculkan. Usaha untuk memunculkan

suasana, kesan, atau brand image dari museum ini bisa mencakup sistem grafis,

supergrafis, dan modifikasi terhadap aspek wayfinding dan information design.

Page 87: PENDAHULUAN - digilib.its.ac.id · keberadaan museum tersebut adalah mereka yang sedang melakukan study tour, sementara kebanyakan dari mereka mengunjungi monumen tugu pahlawan hanya

87

3.4.2 Tahap Perancangan

Tabel 3.4.2 Diagram perancangan

Fenomena Identifikasi Masalah

Rumusan Masalah

kuisinoner

Deep Interview

Stakeholder & Pengunjung

Bab II

Kriteria Desain

Kriteria Wayfinding

Kriteria Information Graphic

sketsa

Sketsa

FINAL DESAIN

Page 88: PENDAHULUAN - digilib.its.ac.id · keberadaan museum tersebut adalah mereka yang sedang melakukan study tour, sementara kebanyakan dari mereka mengunjungi monumen tugu pahlawan hanya

88

(Halaman ini sengaja dikosongkan)

Page 89: PENDAHULUAN - digilib.its.ac.id · keberadaan museum tersebut adalah mereka yang sedang melakukan study tour, sementara kebanyakan dari mereka mengunjungi monumen tugu pahlawan hanya

89

BAB IV

KONSEP DESAIN

4.1 Gambaran Umum

4.1.1 Deskripsi Perancangan

Environmental graphic design adalah penataan sebuah lingkungan dengan

tujuan menyediakan informasi yang dibutuhkan pengunjung, memberikan

informasi koleksi kepada pengunjung, membangun suasana lokasi, dan

mempermudah pengunjung melakukan aktivitas di sebuah lokasi. Pemerintah

kota Surabaya memiliki beberapa program dalam menangani Museum

Sepuluh Nopember, jika diperjelas lebih rinci maka dapat dilihat sebagai

berikut:

1. Program Pembelajaran

Museum merupakan media pembelajaran informal selain

menuntut ilmu disekolah

Peristiwa sepuluh nopember 1945 yang terjadi di Surabaya

merupakan peristiwa penting yang menjadikan kota Surabaya

memiliki sebutan sebagai kota pahlawan, dan memiliki nilai

historis yang tinggi karena merupakan saksi dari peristiwa

tersebut

2. Program Pariwisata

Menurut kepala dinas pariwisata dan kebudayaan kota Surabaya,

Museum Sepuluh Nopember merupakan salah satu tujuan wisata

yang paling diutamakan di kota Surabaya karena potensi wisata di

kota Surabaya bukanlah dari sektor wisata alamnya, namun

wisata budayanya

3. Program pengenalan dan promosi

Dalam Surabaya Heritage Museum House of Sampoerna,

Museum Sepuluh Nopember Surabaya juga termasuk bagian dari

Page 90: PENDAHULUAN - digilib.its.ac.id · keberadaan museum tersebut adalah mereka yang sedang melakukan study tour, sementara kebanyakan dari mereka mengunjungi monumen tugu pahlawan hanya

90

tur wisata yang dilakukan HOS tersebut, museum HOS juga

melakukan pengenalan terhadap museum museum yang ada di

Indonesia dengan pembuatan brosur brosur yang di letakkan pada

tiap tiap museum yang telah dipilih

4. Program pengembangan

Museum Sepuluh Nopember Surabaya merupakan salah satu

museum yang ditunjuk oleh Kementrian Budaya dan Pariwisata

(Kemenbudpar) Republik Indonesia sebagai salah satu museum

yang tercatat dalam Gerakan Nasional Cinta Museum, dengan

harapan kunjungan museum nasional dapat terangkat

4.2 Penelusuran Masalah

Sejak diresmikan pada tahun 2000 oleh Presiden Abdurrahman Wahid,

Museum Sepuluh Nopember Surabaya menjadi salah satu museum bersejarah

yang menjadi saksi peristiwa pertempuran yang terjadi pada 10 nopember 1945.

Sehingga menjadikan museum ini menjadi museum yang eksklusif, karena koleksi

yang ditampilkan hanya seputar peristiwa 10 nopember tersebut.

Dalam perjalanannya, museum ini mengalami pasang surut dalam hal

pengolahan, maupun jumlah pengunjung yang mengunjungi museum ini, baik itu

dari mereka yang sekedar rekreasi ataupun yang bersifat study. Banyak faktor

yang menyebabkan museum ini mengalami pasang surut, diantaranya adalah

banyaknya pengunjung yang tidak mengetahui akan letak Museum Sepuluh

Nopember yang berada pada bagian dalam monumen tugu pahlawan, ada pula

anggapan dari masyarakat bahwa pembangunan pagar pada areal museum luar

menjadikan Museum Sepuluh Nopember seakan terkurung dari dunia luar,

sehingga membuat masyarakat enggan untuk mengunjungi museum tersebut.

Namun anggapan ini dibantah oleh pihak pengelola karena pengelola tidak

menginginkan oknum – oknum yang tidak bertanggung jawab yang dapat

merusak areal luar dan dalam dari Museum Sepuluh Nopember, karena museum

Page 91: PENDAHULUAN - digilib.its.ac.id · keberadaan museum tersebut adalah mereka yang sedang melakukan study tour, sementara kebanyakan dari mereka mengunjungi monumen tugu pahlawan hanya

91

ini adalah satu – satunya saksi sejarah akan pertempuran 10 nopember yang

terjadi di Surabaya.42

Dengan adanya Gerakan Nasional Cinta Museum tahun 2010-2014, maka

Dinas Pariwisata Kota Surabaya dan UPTD Museum Sepuluh Nopember

Surabaya berupaya melakukan pembenahan, baik dari segi koleksi, service,

program dan juga upaya Branding dan Identitas Visual untuk Museum Sepuluh

Nopember Surabaya.43 Selain untuk meningkatkan jumlah pengunjung, juga untuk

menambah kecintaan masyarakat terhadap sejarah Bangsa Indonesia. Selain itu,

Dinas Pariwisata dan UPTD Museum Sepuluh Nopember juga akan lebih

meningkatkan kualitas museum sebagai sarana wisata yang beredukasi sehingga

dapat memberikan kontribusi lebih bagi Pemerintah Kota Surabaya maupun

Masyarakat dan juga Negara sebagai pelestarian Sejarah perjuangan Bangsa

Indonesia.

Dalam kasus Museum Sepuluh Nopember Surabaya ini terdapat beberapa hal

mendasar yang mendorong diperlukannya sebuah perubahan seuasana dan

pembuatan informasi grafis yaitu :

Jumlah pengunjung museum dari tahun ke tahun terus mengalami

penurunan. Berdasarkan data tersebut di bawah, pada tahun 2006 terdapat

4,56 juta pengunjung, turun menjadi 4,20 juta pengunjung pada tahun

2007, dan turun lagi padatahun 2008 menjadi 4,17 juta pengunjung44.

Mendukung Tujuan dari Gerakan Nasional Cinta Museum (GNCM) yaitu

bertujuan untuk menaikkan jumlah pengunjung serta meningkatkan

kesadaran, apresiasi dan kepedulian terutama generasi muda pada warisan

budaya bangsa yang dipelajari di museum.45

Banyak pengunjung yang menikmati monumen tugu pahlawan, namun

tidak banyak yang mengetahui museumnya, pengunjung baru mengetahui

bahwa terdapat museum setelah para penjaga museum mengumumkan 42

Hasil wawancara, Moch. Sutopo, SE, Kepala Museum Sepuluh Nopember Surabaya, 7 maret 2011, Surabaya

43 Kepala UPTD Museum Sepuluh Nopember Surabaya, kamis 18 November 2010 Surabaya, Museum

Sepuluh Nopember Surabaya, Surabaya : Jawa Pos 44 Pusat Pengelolaan Data dan Sistem Jaringan, Depbudpar 2009 45 Sabtu, 06 Februari 2010 , Jawa Pos

Page 92: PENDAHULUAN - digilib.its.ac.id · keberadaan museum tersebut adalah mereka yang sedang melakukan study tour, sementara kebanyakan dari mereka mengunjungi monumen tugu pahlawan hanya

92

informasi tentang museum melalui mikrophon.46Adapun factor lain yaitu

karena posisi museum yang terletak 10 meter di bawah permukaan tanah47.

Dalam rencana kerja dinas kebudayaan dan pariwisata pemerintah

Surabaya tahun 2011, Yang menyebutkan bahwa upaya mengoptimalkan

beberapa obyek wisata di kawasan tersebut perlu ditingkatkan terutama

infrastruktur, penambahan sarana prasarana (papan informasi, koleksi

museum terutama di Museum Sepuluh Nopember Surabaya)48

4.3 Target Audiens

4.3.1 Populasi Target Segment

Dalam perancangan ini, target audiens yang dituju adalah sebagai berikut :

a. Demografis

Jenis Kelamin : Laki-laki dan perempuan

Usia : 15 – 35 tahun

Pengeluaran per bulan : < Rp.150.000 - >Rp 2.000.000

Pendidikan : SMA dan S1 sederajat

Profesi :

a. Pelajar/mahasiswa

b. Pegawai Swasta

c. Pegawai Negeri

d. Wiraswasta

Karakteristik target Segment :

Kapasitas untuk memperoleh dan menggunakan pengetahuan secara

efisien mencapapai puncaknya

Pengembangan Kemampuan penalaran, meningkatnya pertimbangan

Moral dan kesadaran sosial. 46 Hasil wawancara, Moch. Sutopo, SE, Kepala Museum Sepuluh Nopember Surabaya, 7 maret

2011, Surabaya 47 Buku panduan Monumen tugu pahlawan dan museum sepuluh nopember 48 Renja dinas kebudayaan dan pariwisata tahun 2011

Page 93: PENDAHULUAN - digilib.its.ac.id · keberadaan museum tersebut adalah mereka yang sedang melakukan study tour, sementara kebanyakan dari mereka mengunjungi monumen tugu pahlawan hanya

93

Mampu memahami konsep konsep abstrak dan berpikir secara

hipotesis

Mampu berpikir secara sistematis dan mencari solusi dari berbagai

kemungkinan.

Mulai member perhatian pada orientasi masa depan

Mulai mengenal konsep-konsep moralitas seperti kejujuran keadilan

kesopanan dan juga kedisiplinan

Kesadaran akan identitas jadi semakin kuat

Sebagian besar waktu dihabiskan untuk bergaul dengan teman teman

sebaya

Pengaruh dari teman teman sebaya mempengaruhi perkembangan

social psikologis remaja

Dari hasil kuesioner AIO, Faktor yang mempengaruhi audiens dalam

mengambil keputusan sebanyak 66% responden menjawab orang tua

Orang tua tidak lagi diopandang sebgai otoritas yang serba tahu, orang

tuia adalah orang yang harus dihormati, tapi dipahami sebagai orang

yang mungkin melakukan kesalahan

Pada usia keluarga 25 – 35 audiens cenderung memiliki anak antara

umur 1 – 10 tahun, sehingga masih diperlukan arahan dari orang tua

untuk dapat memahami konsep-konsep moralitas seperti kejujuran

keadilan kesopanan dan juga kedisiplinan

Dari hasil deep interview penugunjung, untuk usia 35 tahun keatas,

audiens memiliki kecenderungan untuk mendatangi museum sepuluh

nopember karena ditemani oleh anak mereka.

Orang tua merupakan sumber penting bagi anak anak dan remaja yang

mengarahkan dan meyetujui dalam pembentukan tata nilai dan tujuan

masa depan mereka

b. Geografis

Surabaya, sekitar area museum.

c. Psikografis

Kelas Sosial : Menengah

Page 94: PENDAHULUAN - digilib.its.ac.id · keberadaan museum tersebut adalah mereka yang sedang melakukan study tour, sementara kebanyakan dari mereka mengunjungi monumen tugu pahlawan hanya

94

Gaya Hidup : Cenderung memiliki rasa ingin tahu yang tinggi, konsumtif dan keinginan berkumpul dengan teman .

4.4 Penentuan Konsep Desain

4.4.1 Kuesioner Visual

Hasil kuesioner yang menanyakan kepada pasar mengenai gaya visual dan :

Jumlah responden : 100 orang

Jenis Kelamin : Laki-laki dan perempuan

Usia : 15 tahun ke atas

Pendidikan : SMA dan S1/sederajat

Pengeluaran /bulan : Rp.150.000 - >Rp. 2.000.000,-

Kesimpulan hasil kuesioner :

1. informasi yang ada pada Museum Sepuluh Nopember belum memenuhi

informasi yang di butuhkan (68%)

2. urutan informasi koleksi yang paling dibutuhkan adalah koleksi pada

ruang diorama statis (23%), Koleksi barang peninggalan (20%), koleksi

senjata pada vitrin (13%) (tiga suara terbesar)

3. urutan papan petunjuk yang paling dibutuhkan adalah papan petunjuk

berupa peta museum dalam (24%), arah petunjuk ke koleksi museum

dalam (23%), arah petunjuk ke public service (21%)

4. bahasa penulisan informasi pada papan petunjuk yang mampu membantu

memberikan informasi secara tepat serta dapat mengedukasi dan

memberikan wawasan adalah yang mudah dipahami (41%)

5. penggunaan huruf pada papan informasi yang mampu membantu

memberikan informasi secara tepat serta dapat mengedukasi dan

memberikan wawasan adalah huruf dengan ukuran yang sesuai agar

mudah dibaca (53%)

Page 95: PENDAHULUAN - digilib.its.ac.id · keberadaan museum tersebut adalah mereka yang sedang melakukan study tour, sementara kebanyakan dari mereka mengunjungi monumen tugu pahlawan hanya

95

6. desain/bentuk papan informasi yang mampu membantu memberikan

informasi yang dapat mengedukasi dan dapat menciptakan suasana

modern adalah bentukan segitiga khas modern eksterior museum (56%)

7. Menurut anda, perlukah penggunaan ilustrasi pada papan informasi

koleksi museum adalah perlu (76%)

8. bagaimana jenis ilustrasi pada papan informasi koleksi museum yang

mampu memberikan informasi yang dapat mengedukasi dan memberikan

wawasan adalah informasi berupa gambar (42%)

9. perlukah penggunaan pictogram pada papan petunjuk arah museum adalah

perlu (76%)

10. Penempatan posisi penunjuk arah yang terbaik adalah posisi tergantung

pada tempat yang tinggi (42%)

11. bahan yang paling penting digunakan pada papan informasi dan papan

penunjuk arah adalah yang tidak mudah rusak dan tahan lama (43%)

4.4.2 AIO (Activity, Interest, Opinion)

Berdasarkan pengalaman berhubungan langsung dengan target audiens

diperoleh kesimpulan mengenai activity, interest dan opinion yang

dimiliki target audiens.

A. Activity

Suka jalan jalan dengan teman

Menghabiskan waktu dengan teman sebaya

B. Interest

Tertarik dengan konsep konsep yang abstrak

Remaja tertarik untuk mengetahui tentang kepribadian dirinya dan

orang lain, serta memberikan penilaian subjektif terhadap suatu

permasalahan

Tertarik pada sesosok tokoh idola yang popular

Interest terhadap seksualitas dan cinta

C. Opinion

Page 96: PENDAHULUAN - digilib.its.ac.id · keberadaan museum tersebut adalah mereka yang sedang melakukan study tour, sementara kebanyakan dari mereka mengunjungi monumen tugu pahlawan hanya

96

Orang Tua Merupakan Sumber yang penting dalam pembentukan

nilai nilai dan tujuan

Mempertanyakan kebenaran dan akar akar moral.

Mudah menolak dan mempertanyakan nilai nilai nasehat dari kedua

orang tuanya.

4.4.3 Produk atau Jasa

Berupa desain lingkungan Museum Sepuluh Nopember Surabaya areal

museum dalam dengan bentukan modern dan pesan yang edukatif

4.4.3.1 Segmentasi

Segmentasi akan dibagi menjadi beberapa kelompok-kelompok homogen

konsumen yang berbeda-beda. Berikut merupakan pengelompokkan segmentasi

pada Museum Sepuluh Nopember Surabaya

Penyuka tempat wisata budaya, terutama wisata sejarah

Para siswa yang sering melaksanakan study tour

Gemar mengisi waktu dengan mempelajari sejarah

4.4.3.2 Positioning

Dengan adanya environmental graphic design ini diharapkan mampu

memberikan informasi yang tepat mengenai Museum Sepuluh Nopember

sehingga dapat mengedukasi audiens tentang latar belakang peristiwa 10

nopember serta menciptakan suasana modern yang nantinya dapat menjadi daya

tarik pengunjung terhadap Museum sepuluh nopember ini. Selain itu,

environmental graphic design ini juga merupakan salah satu bentuk pendidikan

non formal bagi masyarakat Surabaya, dan Indonesia pada umumnya.

Positioning terhadap atribut

Peristiwa sepuluh nopember adalah suatu peristiwa peperangan yang sangat

penting yang menjadikan kota Surabaya sebagai ikon kota pahlawan di

Indonesia, karena dari pertempuran yang merenggut banyak korban dari arek –

arek Surabaya tersebut akhirnya kota Surabaya mendapat julukan kota

Page 97: PENDAHULUAN - digilib.its.ac.id · keberadaan museum tersebut adalah mereka yang sedang melakukan study tour, sementara kebanyakan dari mereka mengunjungi monumen tugu pahlawan hanya

97

pahlawan. Museum sepuluh nopember menyimpan berbagai peninggalan dan

artefak – artefak sejarah tentang peperangan tersebut, sehingga dibutuhkannya

informasi dalam Environmental graphic design pada areal museum dalam ini.

Karena museum ini memiliki bentukan modern yang khas, maka sistem

Environtmenral Graphic Design nya pun harus disesuaikan dengan bentukan

fisik museum, sehingga akan memberikan kesatuan dalam bentukan

environmental nya.

Positioning terhadap masyarakat

Keunikan tersebut akan memberikan kesan tersendiri kepada masyarakat

terhadap areal Museum Sepuluh Nopember Surabaya sesuai dengan Harapan

pihak pengelola supaya museum menjadi alternatif pilihan pariwisata dan

edukasi non formal. Sehingga, selain sebagai alternatif pariwisata masyarakat,

masyarakat juga akan teredukasi dari peristiwa sejarah tentang peperangan

sepuluh nopember yang terjadi di Surabaya.

Positioning menurut kategori produk

Sebagai salah satu kategori wisata budaya di kota Surabaya, menjadi salah

satu tujuan wisatawan yang sedang berada di Surabaya untuk dapat

mengetahui lebih lanjut mengenai asal usul Surabaya sebagai kota pahlawan,

selain berwisata juga masyarakat akan dapat mempelajari tentang sejarah

Positioning dari harga atau kualitas

Tidak banyak museum di Indonesia yang memiliki tema museum perang,

apalagi museum yang telah melakukan branding fisik terhadap museumnya.

Dengan melakukan branding fisik inilah maka Museum Sepuluh Nopember

Surabaya akan memiliki diferensiasi yang khas dari museum lainnya karena

memiliki branding fisik berupa environtmenral graphic design pada areal

museum dalam Museum Sepuluh Nopember Surabaya.

4.4.3.3 Karakteristik

Bersifat Informatif

Environmental graphic desgin areal museum dalam Museum Sepuluh

Nopember Surabaya memiliki karakteristik yang bersifat informatif, karena

Environmental graphic design pada museum ini memberikan pengetahuan

Page 98: PENDAHULUAN - digilib.its.ac.id · keberadaan museum tersebut adalah mereka yang sedang melakukan study tour, sementara kebanyakan dari mereka mengunjungi monumen tugu pahlawan hanya

98

serta wawasan kepada masyarakat akan peristiwa sejarah dan seputar peristiwa

sepuluh nopember, sehingga dapat menjadikannya sebagai salah satu media

pendidikan non formal

Memeberikan daya tarik terhadap masyarakat

Environmental graphic design areal museum dalam Museum Sepuluh

Nopember Surabaya mampu memberikan daya tarik lebih sebagai museum

pendidikan yang modern

Sebagai wadah untuk pendidikan sejarah

Museum Sepuluh Nopember Surabaya merupakan museum pendidikan yang

dimana didalamnya terdapat artefak tentang peristiwa sejarah yang terjadi di

Surabaya.

4.4.3.4 USP ( Unique Selling Point)

Museum sepuluh nopember merupakan salah satu museum perjuangan

yang membahas seputar peristiwa sepuluh nopember saja, sehingga koleksi yang

ada pada museum tersebut harus berhubungan dengan peristiwa sepuluh

nopember, koleksi yang menjadi andalan utama adalah adanya diorama statis,

dimana dengan memencet tombol, maka akan muncul suara yang mengingatkan

pada peristiwa masa lampau. Dengan melakukan peracangan Environmental

graphic design pada areal dalam Museum Sepuluh Nopember Surabaya, maka

akan semakin menjadikan museum ini menjadi museum yang memiliki

diferensiasi atau keunikan tersendiri dari pada museum museum lain yang ada di

Indonesia.

4.4.4 VISI DAN MISI

Visi

Merancang Environment Graphic Design areal museum dalam Museum Sepuluh

Nopember Surabaya yang mampu memberikan informasi tentang koleksi museum

yang memiliki nilai sejarah, sehingga pengunjung dapat teredukasi tentang sejarah

yang ada pada peristiwa sepuluh nopember dengan suasana yang modern namun

masih bertemakan kepahlawanan, sehingga masyarakat dapat merasakan suasana

Page 99: PENDAHULUAN - digilib.its.ac.id · keberadaan museum tersebut adalah mereka yang sedang melakukan study tour, sementara kebanyakan dari mereka mengunjungi monumen tugu pahlawan hanya

99

yang baru dan menimbulkan daya tarik pengunjung terhadap museum sepuluh

nopember.

Misi

Merancang sistem penunjuk arah pada area museum dalam, sehingga

masyarakat dapat dengan mudah menuju titik tertentu

Merancang Information graphic yang sesuai dengan fakta tentang koleksi

museum sepuluh nopember

Meningkatkan minat para pengunjung untuk mendalami peristiwa sejarah

yang ada pada masa lalu

Memperkenalkan kepada para pengunjung bahwa perjuangan rakyat

Surabaya saat itu merupakan perjuangan yang sangat berani demi

membela tanah air

Menjadikan Museum Sepuluh Nopember Surabaya sebagai wadah

pelestarian sejarah dan budaya yang dimana juga sebagai tempat wisata

yang tidak kalah menarik dengan wisata lainya

4.4.5 KEYWORD

a. Playback

Balik ke tempat atau ke keadaan semula, berjalana ke masa lalu, memutar

kembali.49

b. History

Asal-usul (keturunan) silsilah; 2 kejadian dan peristiwa yg benar-benar

terjadi pd masa lampau; riwayat; tambo: cerita --; 3 pengetahuan atau uraian

tentang peristiwa dan kejadian yg benar-benar terjadi dl masa lampau; ilmu

sejarah50

c. Battle

Berkelahi; berjuang; berperang.

49 Yandianto, Kamus Umum Bahasa Indonesia pg. 367 (1996) 50 Ibid

Page 100: PENDAHULUAN - digilib.its.ac.id · keberadaan museum tersebut adalah mereka yang sedang melakukan study tour, sementara kebanyakan dari mereka mengunjungi monumen tugu pahlawan hanya

100

4.4.6 Makna Konotasi

Menghadirkan sebuah edukasi akan sejarah yang disampaikan melalui

EGD dengan materi yang ada sesuai data sejarah dan dikemas dengan media baru

yang lebih modern, serta tampilan visual yang lebih menarik tetapi tetap

menonjolkan suasana perjuangan kepahlawanan pada masa lampau, sehingga

pengunjung dapat merasakan sebuah pengalaman mengenai peperangan dalam

peristiwa sejarah tersebut . Penggunaan konsep modern dapat diartikan sebagai

acuan penentuan desain EGD yang mengadopsi bangunan Museum tugu

pahlawan yang memiliki bentukan bangunan yang modern desain dan juga

berdasarkan pada konten koleksi yang yang dipamerkan pada museum luar

museum sepuluh nopember.. Teori communicative pada pembuatan IGD

digunakan sebagai acuan penggunaan warna serta visual yang berfungsi sebagai

petanda di museum sepuluh nopember yang mempermudah pengunjung untuk

menyerap informasi dan menemukan tempat yang akan dituju.

Page 101: PENDAHULUAN - digilib.its.ac.id · keberadaan museum tersebut adalah mereka yang sedang melakukan study tour, sementara kebanyakan dari mereka mengunjungi monumen tugu pahlawan hanya

101

4.4.6.1 Pemetaan Konsep

Tabel 4.4.1 Pola perancangan konsep

Page 102: PENDAHULUAN - digilib.its.ac.id · keberadaan museum tersebut adalah mereka yang sedang melakukan study tour, sementara kebanyakan dari mereka mengunjungi monumen tugu pahlawan hanya

102

Ruang Lingkup Kerja

Identifikasi masalah Upaya mengoptimalkan beberapa obyek wisata di kawasan museum sepuluh nopember

perlu ditingkatkan terutama infrastruktur, penambahan sarana prasarana (papan informasi dan penunjuk arah , koleksi museum terutama di museum 10 nopember)

Pengertian bahwa Branding Fisik menekankan pada penggalian persepsi mengenai keberadaan museum melalui aset-aset fisik yang dimiliki, baik yang berhubungan dengan arsitektural maupun elemen-elemen di dalamnya untuk menunjukkan eksistensinya. Museum sepuluh nopember sudah melalui tahap revitalisasi yang mana belum dioptimalkan dengan baik sehingga memerlukan eksistensi pendayagunaan fungsi bangunan untuk memberikan kenyamanan dalam mengunjungi Museum sepuluh nopember

Dari hasil Hasil wawancara dengan Moch. Sutopo, SE, Kepala Museum Sepuluh Nopember Surabaya beliau menginginkan perubahan suasana museum dengan konsep yang lebih modern dari konsep awal yaitu pendidikan

JudulPerancangan Environtmental Graphic Design Museum

Sepuluh Nopember Surabaya Area Museum Dalam

KonsepModern and educatif

OutputEnvirontmental Graphic Design

E-KioskInformation Media

War Spirit Board Information Graphic Board

Information Photo Board Graphic Timeline

Tabel 4.4.2 Ruang Lingkup Kerja

Page 103: PENDAHULUAN - digilib.its.ac.id · keberadaan museum tersebut adalah mereka yang sedang melakukan study tour, sementara kebanyakan dari mereka mengunjungi monumen tugu pahlawan hanya

103

Tabel 4.4.3 Ruang Lingkup Kerja EGD

4.5 KRITERIA DESAIN

4.5.1 Ringkasan Teori

Information Graphic Design

1. Definisi Information Graphic

Information graphic design memiliki andil yang besar dalam penyampaian

informasi kepada audiens. Mereka dapat memberikan suplemen konten

tulisan supaya menjadikannya lebih bermutu dan membangun informasi,

data, atau bahkan pengetahuan kepada para audiens. Elemen grafis pada

Information graphic memiliki informasi yang kompleks yang diperlukan

untuk disampaikan secara singkat padat, namun tidak membingungkan

para audiens.

2. Definisi Signage

Signage diambil dari kata sign yang berarti sistem tanda tidak ubahnya

seperti symbol, yaitu bahasa universal yang dapat dipahami melalui

sebuah gambar (dan tulisan) sebagai petunjuk (informasi).

Faktor dan Strategi Pembuatan Information Graphic & Signage

Unsur Kedalaman, Skala atau Ukuran, Konteks, Complexity, Tipografi,

Tingkat Ketahanan, Warna

Page 104: PENDAHULUAN - digilib.its.ac.id · keberadaan museum tersebut adalah mereka yang sedang melakukan study tour, sementara kebanyakan dari mereka mengunjungi monumen tugu pahlawan hanya

104

Bahan atau Material

Batu, Kayu, Gelas, Aluminium dan Besi, Akrilik, Vinyl, Kain, Digital

Media

Aspek-aspek Pembuatan

o Memahami institusi dan lingkungannya

o Mengidentifikasi fasilitas yang akan dipresentasikan dan fasilitas

apa saja yang ada di institusi atau lingkungan atau bangunan

tersebut

o Menentukan lokasi penempatan

o Implementasi Information graphic design dan menentukan ekspresi

yang akan digunakan, baik dari segi warna, bentuk dan tekstur saat

mendesain elemen-elemen dari Information graphic design

tersebut.

o Tingkat Ketahanan, Warna

Hirarki dalam penulisan informasi

o Main Title

Judul utama merupakan bagian pertama dari penyampaian

informasi. judul utama diperlukan untuk membuat tampilan visual,

serta sebagai pernyataan harafiah

o Sub Title

Merupakan ringkasan pendek dari poin utama cerita, dan bertindak

seperti halnya paragraf utama yang biasa dicetak tebal dalam

artikel surat kabar.

o Body text

Bagian ini merupakan bagian utama dari informasi yang akan

disampaikan, sehingga informasi dijelaskan lebih rinci. dalam body

teks harus menggunakan bahasa yang singkat, diselingi dengan

gambar atau contoh, teks dapat menggunakan rata kiri atau kanan,

sehingga mudah untuk dibaca, atau dapat juga menggunakan rata

lurus. paragraf juga harus tidak lebih dari dua atau tiga kalimat,

dengan spasi untuk alinea berikutnya. perlu diperhatikan juga

untuk margin tiap kata, agar tidak terlalu renggang

Page 105: PENDAHULUAN - digilib.its.ac.id · keberadaan museum tersebut adalah mereka yang sedang melakukan study tour, sementara kebanyakan dari mereka mengunjungi monumen tugu pahlawan hanya

105

o Image Title

Bagian ini merupakan ringkasan singkat yang digunakan untuk

menyertai dan menjelaskan gambar.

4.5.2 Proses

4.5.2.1 Strategi Media

Media Environmental Graphic Design areal museum dalam Museum

Sepuluh Nopember Surabaya

Environmental Graphic Design mempunyai cakupan cakupan yang

sangat luas mengingat ini adalah multidisiplin ilmu. Beberapa media

dipilih dengan tujuan untuk memberikan informasi secara tepat mengenai

areal museum dalam Museum Sepuluh Nopember Surabaya serta dapat

menciptakan suasana khas modern Museum Sepuluh Nopember Surabaya.

Strategi media disusun secara terintegrasi, yang bertujuan untuk

memaksimalkan branding fisik areal museum dalam Museum Sepuluh

Nopember Surabaya. Penentuan lokasi merupakan hal yang sangat penting

dalam pengaplikasian Environmental Graphic Design. Untuk itu disusun

system navigasi penentuan media berdasarkan pemetaan wilayahnya.

Page 106: PENDAHULUAN - digilib.its.ac.id · keberadaan museum tersebut adalah mereka yang sedang melakukan study tour, sementara kebanyakan dari mereka mengunjungi monumen tugu pahlawan hanya

106

Gambar 4.5.1 Peta Area Museum Sepuluh Nopember Surabaya

Page 107: PENDAHULUAN - digilib.its.ac.id · keberadaan museum tersebut adalah mereka yang sedang melakukan study tour, sementara kebanyakan dari mereka mengunjungi monumen tugu pahlawan hanya

107

Sistem Navigasi Penentuan Media EGD

Sistem Informasi Penentuan Media IGD

Lorong koleksi foto Signage Arah

Lobby Museum Dalam Signage Arah Name board

Ruang Bung Tomo Signage arah

Tangga / elevator Signage Lokasi

Diorama Statis information photo board

War Spirit boardSignage ArahName Board

Diorama Statis 1information photo board

Ruang Auditorium Signage arah

Military Conditionname board

Information Board Projector set

Information Board Projector set

Pothographic spot Sosio diorama bung

tomo E-Kiosk

Information Board

E-kioskinformation display

bambu runcinginformation board

Tabel 4.5.1 Sistem Navigasi dan Sistem Informasi penentuan media EGD

Page 108: PENDAHULUAN - digilib.its.ac.id · keberadaan museum tersebut adalah mereka yang sedang melakukan study tour, sementara kebanyakan dari mereka mengunjungi monumen tugu pahlawan hanya

108

Gambar 4.5.2Peta Area Museum Sepuluh Nopember Surabaya

Klasifikasi Information graphic Museum Sepuluh Nopember Surabaya

1. Map Sign, meliputi :

Sign Peta area museum dalam Museum Sepuluh Nopember Surabaya

lantai 1& lantai 2

2. Wayfinding, meliputi :

Signage Lokasi, menuju ke tiap ruangan area museum dalam

Signage Arah, menuju ke tiap koleksi museum dalam

Signage Fasilitas umum

3. Information graphic, meliputi :

Informasi pada area museum dalam yang meliputi :

o Hall of fame

Page 109: PENDAHULUAN - digilib.its.ac.id · keberadaan museum tersebut adalah mereka yang sedang melakukan study tour, sementara kebanyakan dari mereka mengunjungi monumen tugu pahlawan hanya

109

o Sosio drama bung tomo

o Replika bambu runcing

o Koleksi foto perjuangan

o Koleksi peninggalan pahlawan

o Koleksi persenjataan

Sasaran adalah audiens umum, mulai dari penduduk Surabaya sendiri,

wisatawan lokal, maupun wisatawan mancanegara. Karena audiens yang berbeda-

beda tersebut maka perlu dilakukan pengelompokkan karakteristik media,

menurut konsumsi media berdasarkan waktu, yaitu :

1. Signage (Papan Petunjuk) :

Map Sign : Dilihat dari dekat dalam waktu yang lama

Signage Lokasi : Dilihat dari dekat dalam waktu yang cepat

Signage Arah : Dilihat dari jauh dalam waktu yang cepat

Signage Fasilitas umum : Dilihat dari jauh dalam waktu yang cepat

2. Information graphic :

Information board : Dilihat dari dekat dalam waktu yang lama

Information display : Dilihat dari dekat dalam waktu yang lama

Warning information : Dilihat dari dekat dalam waktu yang lama

Graphic Timeline: Dilihat dari dekat dalam waktu yang lama

4.5.3 Aspek Visual

4.5.3.1 Kriteria Aspek Bentuk

Pada dasarnya bentukan dasar Environmental Graphic Design yang

modern dapat berupa bentuk-bentuk dasar geometris, seperti lingkaran, elips,

persegi, persegi panjang. Bentuk-bentuk geometris memberikan kesan yang

simpel dan mudah diterima oleh masyarakat luas. Disamping itu bentukan khas

exterior museum adalah berbentuk segitiga, yang juga merupakan bentuk

Page 110: PENDAHULUAN - digilib.its.ac.id · keberadaan museum tersebut adalah mereka yang sedang melakukan study tour, sementara kebanyakan dari mereka mengunjungi monumen tugu pahlawan hanya

110

geometris, sehingga perpaduan bentuk tersebut akan dapat memperkental suasana

modern yang akan dibangun

Bentuk Environmental Graphic Design juga memiliki dimensi atau ukuran

yang berbeda-beda, bisa bergantung dari aspek kebutuhan, fungsional, dan tempat

Gambar 4.5.3 Penarikan ciri khas bangunan menjadi Wayfinding System

4.5.3.1.1 Modern Environmental Graphic Design

Sesuai dengan keyword, Environmental Graphic Design dirancang dengan

tampilan visualisasi yang modern yang dalam arti denotasinya berarti hal yang

terbaru, mutakhir, atau sikap dan cara berpikir serta cara bertindak sesuai dengan

tuntutan zaman51. Kategori sebuah desain dapat dinilai sebagai bentuk yang

modern dapat dilihat dari berbagai sudut pandang.

51 Kamus Besar Bahasa Indonesia

Page 111: PENDAHULUAN - digilib.its.ac.id · keberadaan museum tersebut adalah mereka yang sedang melakukan study tour, sementara kebanyakan dari mereka mengunjungi monumen tugu pahlawan hanya

111

Gambar 4.5.4 Signage peta Washington, D.C

Peta bawah tanah London yang dirancang oleh Harry Beck pada tahun

1933 ini mengubah segalanya. Desainer telah menggunakan peta untuk

menyampaikan informasi secara modern yakni sederhana dan efektif di

lingkungan52

52 Berger, Craig M, Wayfinding : Designing and Implementing Graphic Navigational Systems, Page One, Halaman 28

Gambar 4.5.5 Information graphic design pada Churchill War Rooms

museum

Page 112: PENDAHULUAN - digilib.its.ac.id · keberadaan museum tersebut adalah mereka yang sedang melakukan study tour, sementara kebanyakan dari mereka mengunjungi monumen tugu pahlawan hanya

112

4.5.3.2 Kriteria Aspek Warna

Penggunaan warna lebih mengarahkan pada warna yang mampu

menciptakan kesan modern bagi para pengunjung. Dalam hal ini diperlukan warna

yang bersifat elegant serta profesional yang dapat mempengaruhi pola pikir

pengunjung dengan kesan kekinian.

pengalaman seseorang dalam merasakan suasana dalyang di bentuk oleh

susunan warna suatu ruangan berbeda-beda , keharmonisan warna adalah sesuatu

yang menyenangkan mata. Ini melibatkan penampil dan itu menciptakan rasa

batin ketertiban, keseimbangan dalam pengalaman visual.. Ketika sesuatu tidak

harmonis, baik itu membosankan atau kacau.

Gambar 4.5.6 Map Sign pada museum gorge & Museum Shenzhen

Page 113: PENDAHULUAN - digilib.its.ac.id · keberadaan museum tersebut adalah mereka yang sedang melakukan study tour, sementara kebanyakan dari mereka mengunjungi monumen tugu pahlawan hanya

113

C : 13 ; M : 100 ; Y : 95 ; K : 3 C : 25; M : 100 ; Y : 100 ; K : 27 C : 6 ; M : 91 ; Y : 100 ; K : 0

C : 0 ; M : 0 ; Y : 0 ; K : 10

Gambar 4.5.7 Warna warna pada Information Board

Pembagian warna ini diterapkan pada Sign Map sehingga pengunjung

dapat mengetahui warna dari tiap koleksi tersebut,. Tiap warna memiliki arti

sendiri diantaranya adalah

Putih Tulang : Sebagai warna yang telah diterapkan oleh pihak pengelola

sebagai warna khas museum sepuluh nopember

Merah : sebagai warna komplementer putih tulang, sehingga warna

tersebut menjadi warna negara merah putih. Warna ini juga

digunakan pada elemen elemen grafis lainnya

4.5.3.2.1 Zoning Area

4.5.3.2.1.1 Zona 1

Gambar 4.5.8 Denah zona 1

Pada Zona ini, terdapat :

10 war Spirit board

3 Signage

1 Name Board

Page 114: PENDAHULUAN - digilib.its.ac.id · keberadaan museum tersebut adalah mereka yang sedang melakukan study tour, sementara kebanyakan dari mereka mengunjungi monumen tugu pahlawan hanya

114

Koleksi yang ditampilkan

War Spirit Board

Merdeka Atau Mati

Demi Iboe Pertiwi

Allied Forces Go Away

Freedom Forever

Maju Tak Gentar

Bung Ajo Bung!

Allahuakbar

Rawe Rawe Rantas Malang Malang Putung

Maju Serentak

Berontak oentoek Keadilan

Zona 1 merupakan zona dimana berisikan slogan slogan yang biasa

digunakan pada perang sepuluh nopember. Slogan slogan ini bertujuan supaya

pengunjung yang datang dapat mulai terbakar semangatnya ketika membaca

slogan slogan tersebut, sehingga ketika memasuki area museum dalam,

pengunjung memiliki mood untuk mempelajari sejarah yang ada didalamnya.

Page 115: PENDAHULUAN - digilib.its.ac.id · keberadaan museum tersebut adalah mereka yang sedang melakukan study tour, sementara kebanyakan dari mereka mengunjungi monumen tugu pahlawan hanya

115

4.5.3.2.1.2 Zona 2

Gambar 4.5.9 Denah zona 2

Historical Timeline

Pada Zona ini, terdapat :

1 E-Kiosk

6 Info Board

2 Signage

2 Name board

Koleksi yang ditampilkan

1 Gugus patung Hall of Fame

1 World War Historical Timeline

Information Board

Page 116: PENDAHULUAN - digilib.its.ac.id · keberadaan museum tersebut adalah mereka yang sedang melakukan study tour, sementara kebanyakan dari mereka mengunjungi monumen tugu pahlawan hanya

116

Mendaratnya Malaby

Peristiwa 28 – 29 Oktober 1945

Terbunuhnya Malaby

Pertempuran 10 nopember 1945

Pertempuran Sektor barat

Pertempuran gunung sari

Zona 2 merupakan zona dimana berisikan fenomena fenomena yang terjadi

ketika perang perjuangan untuk mempertahankan kemerdekaan, di zona ini

terdapat fakta fakta tentang perang pada masa itu, sehingga masyarakat dapat

mulai membuka wawasannya mengenai pertempuran seperti apa yang terjadi,

sebelum memasuki ruang bung tomo dan auditorium yang mulai menjelaskan

tokoh dan peristiwa sejarah lebih detail

4.5.3.2.1.3 Zona 3

Gambar 4.5.10 Denah zona 3

Ruang Bung Tomo

Pada Zona ini, terdapat :

1 Projector set

Page 117: PENDAHULUAN - digilib.its.ac.id · keberadaan museum tersebut adalah mereka yang sedang melakukan study tour, sementara kebanyakan dari mereka mengunjungi monumen tugu pahlawan hanya

117

3 Info Board

1 Signage

1 Pothographic Spot

Koleksi yang ditampilkan

1 Sosio Diorama Bung Tomo

1 foto mobil peninggalan bung tomo

1 Artefak Radio peninggalan bung tomo

1 Screen LCD untuk pemutaran film yang dokumenter bung tomo

1 micro phone untuk Pothographic Spot

Information Board

1. Biografi Bung Tomo

2. Perjuangan Bung Tomo

3. Tentang radio pemberontakan bung tomo

Zona 3 merupakan zona dimana berisikan barang barang yang berhubungan

dengan peninggalan bung tomo. Didalam ruang ini diharapkan para pengujung

dapat merasakan semangat yang di luap kan oleh bung tomo, sehingga masyarakat

dapat meneladani semangat juang bung tomo yang berapi api. Di dalam ruang ini

juga terdapat pothographic spot yang bertujuan untuk memberikan kenang

kenangan terhadap pengunjung untuk berpose sebagai orator layaknya bung tomo

Page 118: PENDAHULUAN - digilib.its.ac.id · keberadaan museum tersebut adalah mereka yang sedang melakukan study tour, sementara kebanyakan dari mereka mengunjungi monumen tugu pahlawan hanya

118

4.5.3.2.1.4 Zona 4

Gambar 4.5.11 Denah zona 4

Ruang Auditorium

Pada Zona ini terdapat:

1 projector set

3 Information board

1 Signage

1 Backddrop old Surabaya

Information Board

The major

Profile Grahadi

Simpang districh

Koleksi yang ditampilkan

Page 119: PENDAHULUAN - digilib.its.ac.id · keberadaan museum tersebut adalah mereka yang sedang melakukan study tour, sementara kebanyakan dari mereka mengunjungi monumen tugu pahlawan hanya

119

Lukisan Surabaya Tempo Doeloe

1 Diorama peta Surabaya tempo doeloe

Zona 4 merupakan zona dimana pengunjung dapat menikmati film yang

ditampilkan dengan suasana ruangan yang dihiasi lukisan dan foto kota Surabaya

tempoe doeloe. Tujuan dari ruangan ini adalah agar pengunjung dapat rileks

sejenak dan menikmati film pendek yang diputar.

4.5.3.2.1.5 Zona 5

Gambar 4.5.12 Denah zona 5

Military cindition

Pada zona ini terdapat :

1 E - kiosk

4 Info board

2 Name Board

Koleksi yang ditampilkan

1 artefak ultimatum sekutu

5 vitrin berisikan senjata

1 pothograpic spot

Page 120: PENDAHULUAN - digilib.its.ac.id · keberadaan museum tersebut adalah mereka yang sedang melakukan study tour, sementara kebanyakan dari mereka mengunjungi monumen tugu pahlawan hanya

120

1 replika bambu runcing

Zona 5 merupakan zona dimana berisikan koleksi koleksi senjata yang digunakan

pada masa perang 10 nopember. Di area ini terdapat juga pothograpic spot, supaya

pengunjung dapat berpose bagaikan pejuang. Pada info board terdapat perbedaan antara

produk senjata sekutu, jepang, jerman dan sebagainya.

4.5.3.2.1.6 Zona 6

Gambar 4.5.13 Denah zona 6

Before the war

3 photo info board

Press and play audio

Koleksi yang ditampilkan

Diorama Pembentukan KNI Daerah Surabaya (25-27 Agustus '45)

Diorama Pembentukan BKR dan Laskar – laskar Perjuangan (4 September

'45)

Diorama Insiden Bendera di Hotel Yamato (19 September „45)

Diorama Penyerbuan Markas Kempetai (Polisi Militer Jepang) 1 Oktober

'45

Page 121: PENDAHULUAN - digilib.its.ac.id · keberadaan museum tersebut adalah mereka yang sedang melakukan study tour, sementara kebanyakan dari mereka mengunjungi monumen tugu pahlawan hanya

121

Zona 6 merupakan zona favorit pengunjung menurut pengelola, karena

dioramaini dapat berinteraksi langsung kepada pengunjung. Photo info board

berfungsi sebagai pemberi informasi siapaa saja dan bagaimana peristiwa tersebut

terjadi, sehingga pengunjung dapat mengetahui bagaimana kondisi dan siapa saja

yang berpengaruh pada saat itu. Dalam zona ini akan diceritakan masa sebelum

perang sepuluh nopember terjadi

4.5.3.2.1.7 Zona 7

r.diorama statis

Gambar 4.5.14 Denah zona 7

When the war begin

3 photo info board

Press and play audio

Koleksi yang ditampilkan

Diorama Ekspedisi ke Pulau Nyamukan (14 Oktober '45)

Diorama Pertempuran Tiga Hari (27, 28, 290ktober '45)

Diorama Perundingan Soekarno-Hawthorn (30 Oktober '45)

Diorama Penolakan Arek -arek Suroboyo terhadap Ultimatum Sekutu

Page 122: PENDAHULUAN - digilib.its.ac.id · keberadaan museum tersebut adalah mereka yang sedang melakukan study tour, sementara kebanyakan dari mereka mengunjungi monumen tugu pahlawan hanya

122

Zona 7 juga merupakan zona favorit pengunjung menurut pengelola, karena

dioramaini dapat berinteraksi langsung kepada pengunjung. Photo info board

berfungsi sebagai pemberi informasi siapaa saja dan bagaimana peristiwa tersebut

terjadi, sehingga pengunjung dapat mengetahui bagaimana kondisi dan siapa saja

yang berpengaruh pada saat itu. Dalam zona ini akan diceritakan masa ketika

peperangan terjadi

4.5.3.3 Kriteria Ilustrasi

Dari hasil kuesoner visual terhadap pengunjung, bagaimana jenis ilustrasi pada papan informasi koleksi museum yang mampu memberikan informasi yang dapat mengedukasi dan memberikan wawasan adalah ilustrasi dengan menggunakan ilustrasi berupa gambar

Namun, karena penyampaian informasi koleksi museum harus sangat mendekati fakta yang ada, maka kriteria ilustrasi untuk koleksi menggunakan ilustrasi fotografi, sehingga memiliki kesan yang lebih faktual, dan aktual.

Gambar 4.5.15 Kriteria gambar ilustrasi fotografi pada Information Display

Page 123: PENDAHULUAN - digilib.its.ac.id · keberadaan museum tersebut adalah mereka yang sedang melakukan study tour, sementara kebanyakan dari mereka mengunjungi monumen tugu pahlawan hanya

123

4.5.3.4 Kriteria Aspek Typografi

Fonts adalah salah satu komponen paling penting dalam penyampaian

informasi terhadap audiens, karena dari fonts lah informasi dapat disampaikan.

Setiap orang, memiliki bentukan font favorit sendiri sendiri, namun karena

bersifat generalisasi dan bersifat modern maka bentukan fonts yang digunakan

adalah font jenis san serif. Disamping bentukan dari font itu sendiri, komponen

yang paling penting lainnya adalah penempatan fotnt itu sendiri, sehingga

menghasilkan gaya tipografi tersendiri. Font minimalis dengan penggunaan white

space atau ruang kosong yang lebih banyak dapat memberikan keterbacaan yang

lebih muda bagi audiens.

Futura Md BT :

a b c d e f g h i j k l m n o p q r s t u v w x y z

A B C D E F G H I J K L M N O P Q R S T U V W X Y Z

1 2 3 4 5 6 7 8 9 0

, . < > ? / \ ; ' : “ [ ] { } | ` ~ - = + _ ( ) ! @ # $ % ^ & *

Futura adalah rupa huruf tanpa kait (sans-serif) dengan gaya geometris yang

dirancang dan dikembangkan oleh Paul Renner pada tahun 1927. Pada rupa huruf

ini, Paul Renner bereksperimen dengan bentuk-bentuk dasar geometris seperti

lingkaran, kotak dan segitiga, yang menjadi visual elements dari Bauhaus, sekitar

tahun 1920-an.

Rupa huruf ini selain memiliki ciri geometris, juga memiliki sifat anggun dan

clear. Bentuk kontruksi geometris dari rupa huruf ini sering kali memberi makna

mekanik.

Page 124: PENDAHULUAN - digilib.its.ac.id · keberadaan museum tersebut adalah mereka yang sedang melakukan study tour, sementara kebanyakan dari mereka mengunjungi monumen tugu pahlawan hanya

124

Gambar 4.5.16 Kriteria peletakn layout informasi pada informtion design

4.5.3.5 Kriteria Aspek Material

Pada sebuah Environmental graphic design sebuah kota, faktor material

mempunyai peranan penting dalam mencegah kerusakan ,terutama kerusakan

yang disebabkan oleh alam berkaitan dengan suhu dan kelembaban.

Berdasar hasil kuesioner pengunjung, materi yang dipilih adalah yang

memiliki sifat tidak mudah rusak dan tahan lama. Material yang cocok dengan

sifat tersebut adalah bahan berdasar logam, seperti besi, baja, dan alumunium.

Aluminium

Sekitar tahun 1950-an , aluminium adalah bahan alternatif selain besi.

Sering digunakan untuk permukaan signage berukuran besar. Ringan, kokoh dan

tidak memerlukan perawatan serta mudah dibuat. Di satu sisi, material dari besi

dijadikan bahan baku untuk signage. Tingkat kekuatan jauh melebihi bahan

aluminium. Sering digunakan sebagai bahan untuk struktur internal.

Ringan, namun kokoh, alumunium adalah pilihan yang cocok untuk

tanda-tanda di luar ruangan. Itu datang dalam berbagai warna, dan dengan enamel

panggang selesai, sangat tahan lama, cuaca unsur-unsur tanpa berkarat.

Aluminium terbuat dari 66% bauksit dan 33% tanah liat (aluminium oksida dari

pulau Bintan) dengan proses elektrolisa pada suhu 950-970 derajat celcius dibagi

atasaluminium dan oksigen. Aluminium termasuk golongan logam ringan yang

dapat ditarik, ditekan, dan dilas. Aluminium akan rusak oleh kapur, gips, adukan

Page 125: PENDAHULUAN - digilib.its.ac.id · keberadaan museum tersebut adalah mereka yang sedang melakukan study tour, sementara kebanyakan dari mereka mengunjungi monumen tugu pahlawan hanya

125

semen dan beton. Oleh karena itu, elemen konstruksi bangunan aluminium harus

dilindungi pada tempat pembangunan.

Karakteristik besi :

Struktur materialnya kuat

Mudah dibentuk

Memiliki ukuran yang beragam

Tahan terhadap karat

Harga jauh lebih mahal dari Stainless Steel

Karakteristik Aluminium :

Material yang cukup kuat

Mudah dibentuk dengan proses cor atau CNC

Mudah didapat dan tahan terhadap karat

Mudah retak dan patah karena fleksibilitasnya kurang

Gambar 4.5.17 Aplikasi material aluminium

4.5.3.6 Kriteria Aspek Cetak

Teknik cetak yang digunakan pada pembuatan Environmental graphic

design area museum dalam Museum Sepuluh Nopember Surabaya ini adalah

menggunakan teknik cutting sticker yang ditempelkan pada mediawayfinding,

sementara pada beberapa media yang membutuhkan gambar yang memiliki

kompleksitas warna yang lebih banyak digunakan teknik digital printing indor

pada selembar kertas bontax sticker dan di tempelkan pada media. Penggunaan

Page 126: PENDAHULUAN - digilib.its.ac.id · keberadaan museum tersebut adalah mereka yang sedang melakukan study tour, sementara kebanyakan dari mereka mengunjungi monumen tugu pahlawan hanya

126

media sticker digunakan karena lokasi subject penelitian adalah indoor, sehingga

media warna sticker tidak mudah pudar.

4.5.3.7 Kriteria Klien

Klien adalah UPTD Monumen Tugu Pahlawan dan Museum Sepuluh

Nopember Surabaya yang di kepalai oleh Bpk Moch. Soetopo,SE dinamai

Monumen Tugu pahlawan dan Museum Sepuluh Nopember Surabaya karena

areal museum dibagi menjadi dua, namun masih dalam satu pengeloloh. UPTD

Monumen Tugu Pahlawan dan Museum Sepuluh Nopember Surabaya berada

dibawah binaan dari dinas pariwisata pemerintah kota Surabaya yang diketuai

oleh ibu Dra. Wiwiek Widayati.

UPTD Monumen Tugu Pahlawan dan Museum Sepuluh Nopember

Surabaya berada di tengah-tengah kota di Jalan Pahlawan Surabaya, dan di dekat

Kantor Gubernur Jawa Timur. Tugu ini merupakan titik 0 (nol) kilometer untuk

kota Surabaya.

Page 127: PENDAHULUAN - digilib.its.ac.id · keberadaan museum tersebut adalah mereka yang sedang melakukan study tour, sementara kebanyakan dari mereka mengunjungi monumen tugu pahlawan hanya

127

BAB V

IMPLEMENTASI DESAIN

5.1 Warna

Warna-warna yang digunakan pada Environmental Graphic Design area museum

dalam Museum Sepuluh Nopember Surabaya adalah sebagai berikut :

C : 13 ; M : 100 ; Y : 95 ; K : 3 C : 25; M : 100 ; Y : 100 ; K : 27 C : 6 ; M : 91 ; Y : 100 ; K : 0

C : 0 ; M : 0 ; Y : 0 ; K : 10

Gambar 5.1.1 Tone Warna Environmental graphic design Museum Sepuluh

Nopember Surabaya

5.2 Typografi

Typografi yang digunakan pada perancangan Environmental graphic design

area Museum dalam Museum Sepuluh Nopember Surabaya adalah :

Gambar 5.2.1 Contoh Font Futura

Page 128: PENDAHULUAN - digilib.its.ac.id · keberadaan museum tersebut adalah mereka yang sedang melakukan study tour, sementara kebanyakan dari mereka mengunjungi monumen tugu pahlawan hanya

128

Penulisan menggunakan font ini digunakan pada penulisan informasi yang

ada pada seluruh aspek environment graphic design area museum dalam

Museum Sepuluh Nopember Surabaya.

5.3 Environmental graphic design

5.3.1 Information Graphic

5.3.1.1 War Spirit Zone

Alternatif Desain

Gambar 5.3.1 Alternatif Desain pada War Spirit

Final Desain

Gambar 5.3.2 Contoh Implementasi desain

Page 129: PENDAHULUAN - digilib.its.ac.id · keberadaan museum tersebut adalah mereka yang sedang melakukan study tour, sementara kebanyakan dari mereka mengunjungi monumen tugu pahlawan hanya

129

Material

Information Board : Akrilik

Tambahan : Frame Aluminium

Finishing : Cat Duco

Gambar 5.3.3 Ukuran War Spirit Board

5.3.1.2 Fact of War

Alternatif Desain

Gambar 5.3.4 Alternatif Desain pada Historical Timeline

Page 130: PENDAHULUAN - digilib.its.ac.id · keberadaan museum tersebut adalah mereka yang sedang melakukan study tour, sementara kebanyakan dari mereka mengunjungi monumen tugu pahlawan hanya

130

Final Desain

Gambar 5.3.5 Implementasi Desain pada Historical Timeline

Material

Information Board : Aluminium

Tambahan : tidak ada

Finishing : Cutting Sticker, dan Bantex Print Sticker

Gambar 5.3.6 Ukuran pada Fact of war board

Page 131: PENDAHULUAN - digilib.its.ac.id · keberadaan museum tersebut adalah mereka yang sedang melakukan study tour, sementara kebanyakan dari mereka mengunjungi monumen tugu pahlawan hanya

131

5.3.1.3 Oration Room

Alternatif Desain

Gambar 5.3.7 Alternatif Desain pada Oration Room

Final Desain

Gambar 5.3.8 Implementasi Desain pada Oration Room

Page 132: PENDAHULUAN - digilib.its.ac.id · keberadaan museum tersebut adalah mereka yang sedang melakukan study tour, sementara kebanyakan dari mereka mengunjungi monumen tugu pahlawan hanya

132

Material

Information Board : Triplek

Tambahan : tidak ada

Finishing : Cetak digital Indoor & Cutting Sticker

Gambar 5.3.9 Ukuran pada Oration Room

5.3.1.4 Old Surabaya Room

Final Desain

Gambar 5.3.10 Implementasi Desain pada Old Surabaya Room

Page 133: PENDAHULUAN - digilib.its.ac.id · keberadaan museum tersebut adalah mereka yang sedang melakukan study tour, sementara kebanyakan dari mereka mengunjungi monumen tugu pahlawan hanya

133

Material

Information Board : Triplek

Tambahan : tidak ada

Finishing : Cetak digital Indoor & Cutting Sticker

Gambar 5.3.11 Ukuran pada Old Surabaya Board

5.3.1.5 Military Condition

Alternatif Desain

Gambar 5.3.12 Alternatif Desain pada Military Condition Board

Page 134: PENDAHULUAN - digilib.its.ac.id · keberadaan museum tersebut adalah mereka yang sedang melakukan study tour, sementara kebanyakan dari mereka mengunjungi monumen tugu pahlawan hanya

134

Final Desain

Gambar 5.3.13 Implementasi Desain pada Military Condition Zone

Material

Information Board : Acrilik (bidang depan), Triplek (bidang belakang)

Tambahan : Paku penjepit akrilik

Finishing : Cetak digital Indoor & Cutting Sticker

Gambar 5.3.14 Ukuran pada Military Condition Board

Page 135: PENDAHULUAN - digilib.its.ac.id · keberadaan museum tersebut adalah mereka yang sedang melakukan study tour, sementara kebanyakan dari mereka mengunjungi monumen tugu pahlawan hanya

135

5.3.1.6 When The War Begin

Alternatif Desain

Gambar 5.3.15 Alternatif Desain pada When The War Begin

Final Desain

Gambar 5.3.16 Implementasi Desain pada When The War Begin

Material

Information Board : Triplek diberi lapisan Akrilik

Tambahan : Kaki Roda

Finishing : Bantex Print Sticker & Cutting Sticker

Page 136: PENDAHULUAN - digilib.its.ac.id · keberadaan museum tersebut adalah mereka yang sedang melakukan study tour, sementara kebanyakan dari mereka mengunjungi monumen tugu pahlawan hanya

136

Gambar 5.3.17 Ukuran pada When The War Begin Board

5.3.1.7 When The War Begin

Implementasi Desain

Gambar 5.3.18 Implementasi desain pada War Heroes

Material

Figure Board : Triplek diberi lapisan Cetak outdoor

Ukuran : skala 1 : 1, antara ukuran 170cm

Page 137: PENDAHULUAN - digilib.its.ac.id · keberadaan museum tersebut adalah mereka yang sedang melakukan study tour, sementara kebanyakan dari mereka mengunjungi monumen tugu pahlawan hanya

137

Gambar 5.3.19 Ukuran pada Ambient War Heroes

5.3.2 E-Kiosk Interactive Information

Page 138: PENDAHULUAN - digilib.its.ac.id · keberadaan museum tersebut adalah mereka yang sedang melakukan study tour, sementara kebanyakan dari mereka mengunjungi monumen tugu pahlawan hanya

138

Gambar 5.3.20 Desain Interaktif pada Main Menu

5.3.3 Wayfinding

5.3.3.1 Floor Sign

Gambar 5.3.21 Desain Signage Floor Sign

Material Signage : Akriliik dan Triplek

Tambahan : Paku Penjepit akrilik

Finishing : Cutting Sticker

Page 139: PENDAHULUAN - digilib.its.ac.id · keberadaan museum tersebut adalah mereka yang sedang melakukan study tour, sementara kebanyakan dari mereka mengunjungi monumen tugu pahlawan hanya

139

5.3.3.2 Wayfinding

Gambar 5.3.22 Desain Signage pada wayfinding

Material

Signage : Akriliik dan Triplek

Tambahan : Paku Penjepit akrilik

Finishing : Cutting Sticker

5.3.3.3 Name Board

Gambar 5.3.23 Desain Signage pada Name Board

Page 140: PENDAHULUAN - digilib.its.ac.id · keberadaan museum tersebut adalah mereka yang sedang melakukan study tour, sementara kebanyakan dari mereka mengunjungi monumen tugu pahlawan hanya

140

5.3.4 Remember the War

Remember the war adalah sebuah pengalaman audio dimana pengunjung

akan dibawa pada suasana peperangan pada masa perang sepuluh nopember.

Tujuan dari adanya audio ini adalah agar masyarakat dapat terhanyut dan terbawa

pada suasana kala peristiwa sepuluh nopember terjadi.

Dalam audio ini, terdiri dari 3 tahap peristiwa, pertama adalah tahap

pengenalan suasana, dimana terdapat suara jangkrik, yang dimana binatang

tersebut bersuara di malam hari dan pada suasana yang sunyi, kemudian ada

seseorang yang sedang mendengarkan radio perjuangan bung tomo.

Pada tahap kedua, dimana serdadu inggris yang memasuki rumah tersebut,

dan memulai pertempuran yang sengit, dan diakhiri oleh ledakan bom dari

pesawat. Dan pada tahap ketiga, merupakan tahap perenungan, dimana

peperangan yang terjadi pada masa itu bukanlah sebuah jalan yang harus

ditempuh jika pada akhirnya hanya untuk saling menghancurkan.

Page 141: PENDAHULUAN - digilib.its.ac.id · keberadaan museum tersebut adalah mereka yang sedang melakukan study tour, sementara kebanyakan dari mereka mengunjungi monumen tugu pahlawan hanya

141

BAB VI

KESIMPULAN & SARAN

6.1 Kesimpulan

Environmental Graphic Desgin area museum dalam Museum Sepuluh

Nopember Surabaya sangatlah dibutuhkan, sehingga koleksi yang ada pada

museum tersebut dapat memiliki nyawa, sehingga masyarakat akan mendapatkan

informasi dimana informasi tersebut dapat diterima dengan masyarakat.

Museum yang memuat peninggalan seputar peristiwa sepuluh nopember ini

memiliki diferensiasi yang sangat kuat dibanding museum lain, karena museum

ini banyak menceritakan tentang kisah heroik para pahlawan yang berperang pada

masa itu. Kisah heroic pahlawan tersebut memiliki nilai yang sangat penting

untuk dipelajari oleh masyarakat, sehingga masyarakat akan menjadi saksi

peristiwa yang menjadi ikon kota Surabaya sebagai kota pahlawan. Kurangya

informasi yang menjelaskan tentang koleksi tersebut serta suasana yang kurang

mendukung sebagai museum perjuangan, maka penulis berusaha untuk

mengembangkan Environmental graphic design yang mampu untuk memenuhi

kebutuhan tersebut.

Setelah perancangan Environmental graphic design ini selesai, diharapkan

dapat membantu pihak Museum Sepuluh Nopember Surabaya untuk dapat

membuat media informasi mengenai koleksi museum yang lebih terperinci dan

dapat menghidupkan suasana heroik yang akan dibangun oleh Museum Sepuluh

Nopember Surabaya, sehingga museum ini dapat memberikan wawasan dan

pengalaman berkunjung yang dapat tertanam dalam benak masyarakat.

Page 142: PENDAHULUAN - digilib.its.ac.id · keberadaan museum tersebut adalah mereka yang sedang melakukan study tour, sementara kebanyakan dari mereka mengunjungi monumen tugu pahlawan hanya

142

6.2 Saran

Museum yang berdiri pada tahun 2000 ini tidak banyak mengalami

pengembangan berarti dalam segi informasi dan suasana, sehingga banyak

diantaranya yang mengalami kerusakan, sehingga dilakukan pergantian, namun

penggantian informasi yang baru justru menyebabkan ketidakseragaman dengan

information board sebelumnya, jika hal ini terus berlanjut, bukan tidak mungkin

system informasi pada information board akan semakin tidak beraturan, sehingga

sangat diperlukan peremajaan information graphic desain secara menyeluruh,

sehingga bukan hanya aspek – aspek informasi saja yang terpenuhi, maka akan

terpenuhi juga aspek estetika yang ada.

Page 143: PENDAHULUAN - digilib.its.ac.id · keberadaan museum tersebut adalah mereka yang sedang melakukan study tour, sementara kebanyakan dari mereka mengunjungi monumen tugu pahlawan hanya

143

DAFTAR PUSTAKA

Buku:

Arntson, Amy e, Graphic design basics fifth edition pg. 105 (2006)

Baer, Kim, Information design workbook pg 90 (2008)

Berger, Craig M, Wayfinding : Designing and Implementing Graphic

Navigational Systems, Page One, pg. 28

Kobayashi, Shigenobu, Color Image Scale pg. 51 (2005)

Locker, Pam, Basic Interior design 02 Exhibition design pg. 119-120 (2011)

O‟Grady, Ken Visocky & Jenn, 2008, The Information Design Handbook,

RotoVision, Switzerland

Prof. Dr. Sugiyono, 2008, Metoe Penelitian Kuantitatif Dan Kualitatif Dan R&D,

Alfabeta, h.30

Rawlinson, Nik, The Ultimate Guide to Graphic Design pg. 172 – 173 (2010)

Website:

http://www.budpar.go.id/search.php?site=2&l=id&q=museum, diakses pada 12

mei 2011

http://www.budpar.go.id/search.php?site=2&l=id&q=museum

8180-promosi-museum-lewat-media-online-wisatamuseumcom-.htm,

diakses pada 12 mei 2011

http://www.houseofsampoerna.museum, diakses pada 23 agustus 2011

http://www.iwm.org.uk, diakses pada 23 agustus 2011

http://www.kompas.com/optimistis/dengan/tahun/kunjung/museum/2010/htm

http://www.museum-mputantular.com, diakses pada 26 juni 2011

http://www.surya.co.id/v2/?author&paged=50, diakses pada 12 september 2011

Page 144: PENDAHULUAN - digilib.its.ac.id · keberadaan museum tersebut adalah mereka yang sedang melakukan study tour, sementara kebanyakan dari mereka mengunjungi monumen tugu pahlawan hanya

144

(Halaman ini sengaja dikosongkan)