pendahuluan teknik
TRANSCRIPT
-
7/25/2019 pendahuluan teknik
1/26
BAB I
PENDAHULUAN
Hernia merupakan salah satu kasus dibagian bedah yang pada umumnya
sering menimbulkan masalah kesehatan dan memerlukan tindakan operasi. Dari
hasil penelitian pada populasi hernia ditemukan sekitar 10% yang menimbulkan
masalah kesehatan dan pada umumnya dialami oleh pria. Hampir 75% dari hernia
abdominalis merupakan hernia ingunalis. Hernia inguinalis dibagi menjadi hernia
ingunalis lateralis dan hernia ingunalis medialis. Hernia ingunalis lateralis lebih
banyak ditemukan dibandingkan hernia ingunalis medialis. 1,2
Hernia inguinalis medialis merupakan hernia direct karena disebabkan
oleh faktor peninggian tekanan intra abdomen kronik dan kelemahan otot dinding
di trigonum Hesselbah. !enjolan langsung ke bagian "entral melalui annulus
inguinalis dan tampak sebagai suatu penonjolan dinding perut yang terjadi di
daerah inguinal disebelah medial arteri epigastrika inferior. #edangkan hernia
inguinalis lateralis mempunyai nama lain yaitu hernia indirect oleh karena
keluarnya tidak langsung menembus dinding abdomen. Hernia inguinalis lateralis
adalah suatu penonjolan dinding perut yang terjadi di daerah inguinal disebelah
lateral pembuluh epigastrika inferior.1
Diperkirakan 15 % populasi de$asa menderita hernia inguinal, 5& % pada
rentang usia 25'0 tahun dan '5% pada usia 75 tahun. Hernia inguinalis dijumpai
25 kali lebih banyak pada pria dibanding perempuan. #ekitar 50% dari semua
kasus hernia adalah hernia inguinalis lateralis dan sebanyak 25% adalah hernia
inguinalis medialis.
(ada orang de$asa adanya faktor penetus terjadinya hernia ingunalis
medialis antara lain kegemukan, beban berat, batukbatuk kronik, asites, ri$ayat
keluarga, pembesaran prostat,dll.1,2
(ada laporan kasus ini akan dibahas mengenai hernia inguinalis medialis
yang dialami oleh salah seorang pasien yang di ra$at di )#* +nutapura (alu.
BAB II
1
-
7/25/2019 pendahuluan teknik
2/26
TINJAUAN PUSTAKA
Hernia merupakan protrusi atau penonjolan isi suatu rongga melalui defek
atau bagian lemah dari dinding rongga abdomen, isi abdomen menonjol melalui
defek atau bagian lemah dari bagian muskuloaponeurotik dinding perut. #emua
hernia terjadi melalui elah lemah atau kelemahan yang potensial pada dinding
abdomen yang dietuskan oleh peningkatan tekanan intraabdomen yang berulang
atau berkelanjutan.1
I. ANATOMI
!atas dinding perut anterolateral oleh -ay seara anatomis adalah
bagian atas dibatasi oleh prosessus ifoideus dan batas ba$ah adalah arkus
kostarum. !agian ba$ah dari medial ke lateral dibatasi oleh simfisis pubis,
ligamentum ingunalis, krista pubikum dan krista iliaka. !agian belakang
dibatasi oleh tulang belakang. Dinding perut anterolateral dibagi menjadi '
kuadran oleh garis hori/ontal yang melalui umbilius dan garis "ertikal melalui
garis tengah mulai dari prosesus ifoideus, umbilius dan berakhir di simpisis
pubis. Dinding perut menyokong dan melindungi skruktur intraperitoneal dn
retroperitoneal.1,'
Dinding perut terdiri atas beberapa lapis yaitu lapis kulit yang terdiri
dari kutis dan subkutis lemak subkutan dan fasia superfiial fasia sarpa
kemudian ketiga otot dinding perut yaitu otot oblikus eksternus abdominalis,
otot oblikus internus abdominalis dan otot tran"ersus abdominalis. 3emudian
lapisan praperitoneum serta peritoneum yaitu fasia trans"ersalis, lemak
praperitoneal dan peritoneum. 4tot di bagian depan tengah terdiri atas
sepasang otot retus abdominalis dengan fasianya yang dipisahkan oleh linea
alba pada garis tengah.1,'
Dinding perut membentuk rongga perut yang melindungi isi rongga
perut. ntegritas lapisan muskuloaponeurosis dinding perut sangat penting
untuk menegah terjadinya hernia ba$aan atau dapatan, maupun iatrogenik.
4tot dinding perut juga berfungsi dalam pernapasan, proses berkemih, dalam
2
-
7/25/2019 pendahuluan teknik
3/26
proses serta se$aktu buang air besar dengan meningkatkan tekanan
intraabdomen. 1,'
(erdarahan dinding perut berasal dari beberapa arah yaitu dari
kraniodorsal terdapat abang aa.interkostales - s6d dan arteri epigastrika
superior dari kaudal arteri iliaka sirkumfleksa superfisialis, arteri pudenda
eksterna dan arteri epigatrika inferior. -askularisasi ini memungkinkan sayatan
pada perut dibuat seara hori/ontal maupun "ertial tanpa menimbulkan
gangguan perdarahan. (ersarafan dinding perut oleh ner"us torakalis - s6d
dan ner"us lumbalis . 1,'
Gambar 1. (enyusun dinding perut'
a. 3analis nguinalis3analis inguinalis pada orang de$asa panjangnya kirakira ' m dan
terletak 2' m kearah audal ligamentum inguinal. 3anal melebar diantara
inin internal dan eksternal. 3analis inguinalis mengandung salah satu "as
deferens atau ligamentum uteri. 8unikulus spermatikus terdiri dari seratserat
otot remaster, pleksus pampiniformis, arteri testiularis, ramus genital
ner"us genitofemoralis, dutus deferens, arteri remaster, limfatik, dan
prosesus "aginalis.'
3
-
7/25/2019 pendahuluan teknik
4/26
3analis inguinalis dibangun oleh aponeurosis obli9us ekternus dibagian
superfiial, dinding inferior dibangun oleh ligamentum inguinal dan
ligamentum launar. Dinding posterior dasar kanalis inguinalis dibentuk
oleh fasia trans"ersalis dan aponeurosis trans"ersus abdominis.'
(embuluh darah epigastri inferior menjadi batas superolateral dari
trigonum Hesselbah. :epi medial dari trigonum dibentuk oleh membrane
retus, dan ligamentum inguinal menjadi batas inferior. Hernia yang mele$ati
trigonum Hesselbah disebut sebagai diret hernia, sedangkan hernia yang
munul lateral dari trigonum adalah hernia indiret. '
Gambar 2. #egitigaHesselbah;s
b. +poneurosis 4bli9us
-
7/25/2019 pendahuluan teknik
5/26
d. 8asia :rans"ersalis
8asia trans"ersalis dianggap suatu kelanjutan dari otot
trans"ersalis dan aponeurosisnya. 8asia tran"ersalis keluar dari tendon otot
trans"ersalis, pada bagian dalam spermati ord dan berikatan ke linea
semilunaris.'
e. =igamentum >ooper
=igamentum ini tebal dan kuat yang terbentuk dari ligamentum
lakunare dan aponeurosis muskulus obli9us internus, trans"ersus
abdominis dan muskulus pektineus. =igamentum ini terfiksasi ke
periosteum dari ramus superior pubis dan ke bagian lateral periosteum
tulang ilium. '
f. (reperitoneal #pae
(reperitoneal spae terdiri dari jaringan lemak, lymphatis,
pembuluh darah dan saraf. #araf preperitoneal yang harus diperhatikan
oleh ahli bedah adalah ner"us utaneous femoral lateral dan ner"us
genitofemoral. ?er"us utaneous femoral lateral berasal dari serabut =2
dan =@ dan kadang abang dari ner"us femoralis. ?er"us ini berjalan
sepanjang permukaan anterior otot iliaa dan diba$ah fasia iliaa atau
melalui perlekatan sebelah lateral ligamentum inguinal pada spina iliaa
anterior superior. '
II. DEFINISI
Hernia inguinalis adalah suatu penonjolan abnormal organ perut
melalui daerah yang lemah defek dari dinding rongga abdomen atau
adanya kombinasi suatu defek dan kantong sedang protrusi tidak selalu
harus ada. Hernia terdiri atas inin, kantong, dan isi hernia.1,2
III. KLASIFIKASI
Aenis hernia inguinalis dibagi menjadi dua, yaituB'
1. Hernia inguinalis medialis diret
Hernia inguinalis medialis adalah suatu penonjolan pada trigonum
Hesselbah, !enjolan langsung diret ke "entral melalui annulus
inguinalis dan tampak sebagai suatu penonjolan dinding perut pada
daerah inguinal disebelah medial arteri epigastrika inferior.
5
-
7/25/2019 pendahuluan teknik
6/26
2. Hernia inguinalis lateralis indiret
Hernia inguinalis lateralis mempunyai nama lain yaitu hernia
indirect oleh karena keluarnya tidak langsung menembus dinding
abdomen. Hernia inguinalis lateralis adalah suatu penonjolan dinding
perut yang terjadi di daerah inguinal disebelah lateral pembuluh
epigastrika inferior.
IV. EPIDEMIOLOGI
Diperkirakan 15% dari populasi de$asa menderita hernia inguinal,
5&% pada rentang usia 25'0 tahun dan '5% pada usia 75 tahun. nsiden
hernia inguinalis pada anak sebanyak ',5%. Hernia inguinalis dijumpai
25 kali lebih banyak pada pria dibanding perempuan.@
8rekuensi kasus hernia inguinalis sekitar 75% dari semua kasus
hernia. #ebanyak 50% merupakan hernia indiret dengan rasio lakilaki B
perempuan adalah 7B 1 dan didominasi sisi kanan, sedangkan presentasi
hernia inguinalis medialis diret sebanyak 25%.@
Hernia diret terjadi pada pasien tua sebagai akibat dari relaksasi
otot dinding perut dan penipisan fasia. Hernia indiret biasanya terjadi
pada tahun pertama kehidupan. Hernia indiret tidak langsung lebih sering
terjadi pada bayi prematur dibandingkan pada bayi ukup bulan, terjadi
sekitar 1@% dari bayi yang lahir sebelum usia kehamilan @2 minggu.@
nsiden hernia inkarserata atau strangulasi pada pasien anak adalah
sebanyak 1020%. #ebanyak 50% dari kasus ini terjadi pada bayi berusia
kurang dari C bulan.@
V. ETIOLOGI
(ada orang sehat, ada tiga mekanisme yang dapat menegah
terjadinya hernia ingunalis yaitu B- 3analis ingunalis yang berjalan miring
- #truktur otot obli9us internus abdominis yang menutupi annulus
inguinalis internus ketika berkontraksi.
- 8asia tran"ersalis yang kuat yang menutupi trigonum Hesselbah
yang umunya hamper tidak berotot.
angguan mekanisme ini menyebabkan terjadinya hernia. 8aktor
yang dipandang berperan adalah adanya prosessus "aginalis yang terbuka,
6
-
7/25/2019 pendahuluan teknik
7/26
peninggian tekanan di dalam rongga perut dan kelemahan otot dinding
perut karena usia.
+da beberapa faktor yang dapat menyebabkan terjadinya hernia
inguinalis antara lainB1,2
o 3elemahan aponeurosis dan fasia tran"ersalis,
o (rosesus "aginalis yang terbuka, baik kongenital maupun didapat,
o :ekanan intra abdomen yang meninggi seara kronik, hipertrofi
prostat, konstipasi, dan asites.
o 3elemahan otot dinding perut karena usia,
o Defisiensi otot,
o Hanurnya jaringan penyambung oleh karena merokok, penuaan
atau penyakit sistemik.
(ada neonatus kurang lebih E0 % prosesus "aginalis tetap terbuka,
sedangkan pada bayi umur satu tahun sekitar @0 % prosesus "aginalis
belum tertutup. +nak dengan prosesus "aginalis paten yang menderita
hernia sebanyak 10% . *mumnya disimpulkan adanya prosesus "aginalis
yang paten bukan merupakan penyebab tunggal terjadinya hernia, tetapi
diperlukan faktor lain seperti anulus inguinalis yang ukup besar.'
Dalam keadaan relaksasi otot dinding perut, bagian yang
membatasi anulus internus turut kendur. (ada keadaan itu tekanan
intraabdomen tidak tinggi dan kanalis inguinalis berjalan lebih "ertikal.
#ebaliknya bila otot dinding perut berkontraksi, kanalis inguinalis berjalan
lebih trans"ersal dan anulus inguinalis tertutup sehingga dapat menegah
masuknya usus ke dalam kanalis inguinalis. 3elemahan otot dinding perut
juga dapat terjadi akibat kerusakan n.ilioinguinalis dan n.iliofemoralissetelah apendektomi.1,'
VI. PATOFISIOLOGI
1. Hernia nguinalis medialis
Hernia ini merupakan jenis henia yang didapat akuisita
disebabkan karena peningkatan tekanan intra abdomen kronik dan
kelemahan otot dinding di trigonum Hesselbah, benjolan turun seara
diret ke "entral melalui annulus inguinalis subutaneous. Hernia ini
7
-
7/25/2019 pendahuluan teknik
8/26
sama sekali tidak berhubungan dengan funikulus spermatikus.
*mumnya hernia terjadi bilateral, khususnya pada lakilaki tua.
Hernia jenis ini jarang bahkan hampir tidak pernah mengalami
inkarserasi dan strangulasi. @,'
Gambar 3. Hernia nguinalis Diret
2. Hernia nguinalis lateralis
(ada bulan ke F & dari kehamilan, terjadinya desensus
"estikulorum melalui kanal inguinalis. (enurunan testis itu akan
menarik peritoneum ke daerah srotum sehingga terjadi tonjolan
peritoneum yang disebut dengan prosesus "aginalis peritoneal. !ila
bayi lahir umumnya prosesus ini telah mengalami obliterasi, sehingga
isi rongga perut tidak dapat melalui kanalis tersebut. :etapi dalam
beberapa kasus sering belum menutup, karena testis yang kiri turun
terlebih dahulu dari yang kanan, maka kanalis inguinalis yang kanan
lebih sering terbuka. Dalam keadaan normal, kanal yang terbuka ini
akan menutup pada usia 2 bulan. 1,2,@,'
!ila prosesus terbuka sebagian, maka akan timbul hidrokel. !ila
kanal terbuka terus, karena prosesus tidak berobliterasi maka akan
timbul hernia inguinalis lateralis kongenital. !iasanya hernia pada
orang de$asa ini terjadi kerana usia lanjut, karena pada umur tua otot
dinding rongga perut melemah. #ejalan dengan bertambahnya umur,
organ dan jaringan tubuh mengalami proses degenerasi. (ada orang
tua kanalis tersebut telah menutup. ?amun karena daerah ini
merupakan lous minoris resistane, maka pada keadaan yang
8
-
7/25/2019 pendahuluan teknik
9/26
menyebabkan tekanan intraabdominal meningkat seperti batuk F batuk
kronik, bersin yang kuat dan mengangkat barang F barang berat,
mengejan. 3anal yang sudah tertutup dapat terbuka kembali dan
timbul hernia inguinalis lateralis karena terdorongnya suatu jaringan
tubuh dan keluar melalui defek tersebut. +khirnya menekan dinding
rongga yang telah melemas akibat trauma, hipertropi protat, asites,
kehamilan, obesitas, dan kelainan kongenital.1,@,'
VI. MANIFESTASI KLINIS
#ebagian besar hernia asimtomatik, dan kebanyakkan ditemukan
pada pemeriksaan fisik rutin dengan palpasi benjolan pada annulus
ingunalis superfisialis atau suatu kantong setinggi annulus inguinalis
profundus. !enjolan pada annulus inguinalis profundus terasa lebih
menonjol bila pasien batuk. #alah satu tanda pertama hernia adalah adanya
massa dalam daerah ingunalias manapun atau bagian atas skrotum.
Dengan berlalunya $aktu, sejumlah hernia turun ke dalam skrotum
sehingga skrotum membesar. (asien hernia sering mengeluh tidak nyaman
dan pegal pada daerah itu, yang dapat dihilangkan dengan reposisi manual
hernia ke dalam ka"itas peritonealis. :etapi dengan berdiri atau terutama
dengan gerak badan, maka biasanya hernia munul lagi.5
VII. DIAGNOSIS
- Anamness
ambaran klinis hernia inguinalis sangat dipengaruhi keadaan isi
kantong hernia. #ering kali penderita hanya mengeluh adanya benjolan
dilipat paha6kantung pelir bila berakti"itas, mengejan atau berbatuk dan
akan menghilang bila penderita tidur. +dakalanya hanya merasa tidak enak
disekitar lipat paha. 3euali ada penyulit yang bersifat akut berupa gejala
obstruksi.
(ada hernia reponibel keluhan satusatunya adalah adanya benjolan
di lipat paha yang munul pada $aktu berdiri, batuk, bersin, atau
mengedan dan menghilang setelah berbaring. 3eluhan nyeri jarang
dijumpai kalau ada biasanya dirasakan di daerah epigastrium atau
9
-
7/25/2019 pendahuluan teknik
10/26
periumbilikal berupa nyeri "iseral karena regangan pada mesenterium
se$aktu satu segmen usus halus masuk ke dalam kantong hernia. ?yeri
yang disertai mual dan muntah baru timbul kalau terjadi inkaserata karena
ileus atau strangulasi karena nekrosis atau gangren.
- Pemer!saan "s!
(emeriksaan fisik pada orang de$asa biasanya ukup dengan
inspeksi dimana tampak benjolan seperti buah pear paralel dengan
ligamentum inguinal. (ada hernia direkta bentuk benjolan lebih bulat,
berada lebih medial dan tidak memasuki skrotum. (ada saat inspeksi saat
pasien mengedan, dapat dilihat hernia inguinalis lateral munul sebagai
penonjolan di regio inguinalis yang berjalan dari lateral atas medial
ba$ah. (alpasi dilakukan setelah benjolan telah direduksi, jari pemeriksa
diinsersikan melalui inin eksterna. (emeriksa dapat merasakan impuls
dorongan pada ujung jari pada hernia indirekta dan pada sisi jari bila
hernia direkta. Diagnosa dapat ditegakkan berdasarkan klinis dan
pemeriksaan fisik, tidak diperlukan alat bantu diagnostik yang anggih.1,5
3antong hernia yang kosong dapat teraba pada funikulus spermatikus
sebagai gesekan dari dua lapis kantong yang memberikan sensasi gesekan
dua permukaan sutera. :anda ini disebut tanda sarung tangan sutera, tetapi
pada umumnya tanda ini susah ditentukan. 3alau kantong hernia berisi
organ, tergantung isinya, pada palpasi mungkin teraba usus, omentum
maupun o"arium. Dengan jari telunjuk atau dengan jari kelingking, pada
anak dapat dioba mendorong isi hernia dengan ara mendorong isi hernia
dengan menekan kulit skrotum melalui anulus eksternus sehingga dapat
ditentukan apakah hernia ini dapat direposisi atau tidak.2,5
- Pemer!saan #en$n%an&
(emeriksaan penunjang seperti radiologi jarang dilakukan untuk
menegakkan diagnosis dari hernia, namun terkadang dilakukan dalam
kondisi tertentu seperti hernia rekuren atau kemungkinan adanya hidrokel.
(emeriksaan ultrasonografi memiliki sensitifitas lebih dari E0% dan
spesifisitas &2&C% untuk menegakkan diagnosis hernia.1,@
10
-
7/25/2019 pendahuluan teknik
11/26
VIII. TE'API
1. K(nser)a*"
(engobatan konser"atif terbatas pada tindakan melakukan reposisi dan
pemakaian penyangga untuk mempertahankan isi hernia yang telah
direposisi.
a. )eposisi
)eposisi tidak dilakukan pada hernia inguinalis strangulate, keuali
pada pasien anakanak. )eposisi dilakukan dengan ara tangan kiri
memegang isi hernia membentuk orong sedangkan tangan kanan
mendorongnya kearah inin hernia dengan tekanan lambat tapi
menetap sampai terjadi reposisi. )eposisi dilakukan dengan
menidurkan anak dan memberikan sedati"e dan kompres es diatas
hernia. !ila usaha reposisi ini berhasil anak disiapkan untuk operasi
pada hari berikutnya. Aika reposisi hernia tidak berhasil dalam $aktu
enam jam harus dilakukan operasi segera.1,@
b. !antalan penyangga
(emakaian bantalan penyangga hanya bertujuan menahan hernia
yang telah direposisi dan tidak pernah menyembuhkan sehingga harus
dipakai seumur hidup. ?amun ara yang berumur lebih dari '000
tahun ini masih saja dipakai sampai sekarang. #ebaiknya ara ini tidak
dianjurkan karena mempunyai komplikasi, antara lain merusak kulit
dan tonus otot dinding perut didaerah yang tertekan sedangkan
strangulasi tetap menganam. (ada anakanak ara ini dapat
menimbulkan atrofi testis karena tekanan pada funikulus spermatikus
yang mengandung pembuluh darah testis.1,@
2. 4peratifHernia direct munul sebagai tonjolan, sering bungkus oleh fasia
trans"ersalis dan dengan leher yang lebar pada dinding inguinal posterior.
(enanganan hernia direct seara operatif, biasanya tidak dilakukan
pembukaan kantong hernia tapi menutupi kantung dengan memperkuat
dinding posterior kanalis inguinalis. (enyisipan dari serat sintetis saat ini
digunakan untuk memperkuat dinding posterior kanalis inguinalis,
beberapa metode hernioplasty untuk memperkuat dinding kanalis
inguinalis akan dijelakan diba$ah.@,7
11
-
7/25/2019 pendahuluan teknik
12/26
!erdasarkan pendekatanoperasi, banyak teknik hernioraphy dapat
dikelompokkan dalam ' kategori utama B
a. O#en An*er(r 'e#ar 2,C,7
:eknik open anterior repair diantaranya menggunakan teknik
!assini, -ay atau melibatkan pembukaan aponeurosis otot obli9uus
abdomins ekternus dan membebaskan funikulus spermatikus. 8asia
trans"ersalis kemudian dibuka, dilakukan inspeksi kanalis inguinalis,
elah hernia diret atau indiret. 3antung hernia biasanya diligasi dan
dasar kanalis inguinalis di rekonstruksi. :eknik kelompok ini berbeda
dalam pendekatan rekontruksi, tetapi semuanya menggunakan jahitan
permanen untuk mengikat fasia disekitarnya dan memperbaiki dasar
dari kanalis inguinalis, kelemahannya yaitu tegangan yang terjadi
akibat jahitan tersebut, selain dapat menimbulkan nyeri juga dapat
terjadi nekrosis otot yang akan menyebakan jahitan terlepas dan
mengakibatkan kekambuhan.
- Te!n! Bassn 1,C,7
3omponen utama dari teknik bassini adalah
- embelah aponeurosis otot obli9uus abdominis
eksternus dikanalis ingunalis hingga ke inin ekternal.
- emisahkan otot kremaster dengan ara reseksi untuk
menari hernia indiret sekaligus menginspeksi dasar
dari kanalis inguinal untuk menari hernia diret.
- emisahkan bagian dasar atau dinding posterior kanalis
inguinalis fasia trans"ersalis.
- elakukan ligasi kantung hernia seproksimal mungkin.
- )ekonstuksi didinding posterior dengan menjahit fasia
trans"ersalis, otot trans"ersalis abdominis dan otot
abdominis internus ke ligamentum inguinalis lateral.
- Te!n! M+Va,-
4perasi ini memiliki persamaan dengan teknik !assini, keuali
dalam penggunaan ligamentum >ooperGs sebagai pengganti dari
ligamentum inguinalis untuk bagian medial dari perbaikkan. (enjahitan
dilakukan mulai dari tuberkulum pubik lateral hingga sepanjang
ligamentum >ooperGs, sehingga mempersempit inin femoral. Aahitan
12
-
7/25/2019 pendahuluan teknik
13/26
terakhir pada ligamentum >ooperGs diketahui sebagai jahitan transisi
dan menakup ligamentum inguinal. (enjahitan memiliki dua tujuan
yaitu 1 mempersempit inin femoral dengan mendekatkan
ligamentum inguinal dengan ligamentum >ooperGs serta jaringan
medial, dan 2 menyediakan media transisi untuk ligamentum
inguinalis atas pembuluh darah femoral sehingga dapat melanjutkan ke
sisi lateral. emberikan tension bertujuan untuk menjembatani pada
jarak defek yang lebar. (ada beberapa literature menjelaskan, tension
dapat menyebabkan nyeri dibandingkan hernioraphy dan predisposisi
reurrent. *ntuk alasan ini, teknik -ay jarang menjadi pilihan,
keuali pada hernia femoral atau pasien dengan spesifik kontraindikasi.
a. b.
Gambar .a. :eknik 4perasi !assini, b. :eknik 4perasi -ay C
b. O#en P(s*er(r 'e#ar C
4pen posterior repair iliopubi trat repair dan teknik ?yhus
dilakukan dengan membelah lapisan dinding abdomen superior hingga
ke inin luar dan masuk ke preperitoneal spae. Diseksi kemudian
diperdalam ke semua bagian kanalis inguinalis. (erbedaan utama
antara teknik ini dan teknik open anterior adakah rekonrtuksi dilakukan
dari bagian dalam. (osterior repair sering digunakan pada hernia
dengan kekambuhan karena menghindari jaringan parut dari operasi
sebelumnya.
+. Tens(n/Free 'e#ar 0* Mes 2,7
4perasi hernia teknik =ihtenstein dan )utko$ menggunakan
pendekatan a$al yang sama degan teknik open anterior. +kan tetapi
13
-
7/25/2019 pendahuluan teknik
14/26
tidak menjahit lapisan fasia untuk memperbaiki defek, tetapi
menempatkan sebuah prostesis, mesh yang tidak diserap. esh ini
dapat memperbaiki defek hernia tanpa menimbulkan tegangan dan
ditempatkan disekitar fasia. Hasil yang baik diperoleh dengan teknik
ini dan angka kekambuhan dilaporkan kurang dari 1 persen.2,7
Gambar . 4pen mesh repair
!eberapa ahli bedah meragukan keamanan jangka panjang
penggunaan implant prosthesis, khususnya kemungkinan infeksi atau
penolakan. +kan tetapi pengalaman yang luas dengan mesh hernia
telah mulai menghilangkan anggapan ini, dan teknik ini terus populer.
:eknik ini dapat dilakukan dengan anastesi loal, regional atau
general.2,7
. La#ar(s+(#+
4perasi hernia laparosopi makin populer dalam beberapa tahun
terakhir. (ada a$al pengembangan teknik ini, hernia diperbaiki dengan
menempatkan potongan mesh yang besar di region inguinal diatas
peritoneum. :eknik ini ditinggalkan karena potensi obstruksi usus
halus dan pembentukan fistel karena paparan usus terhadap mesh.&
#aat ini kebanyakan teknik laparosopi herniorrhaphi dilakukan
menggunakan salah satu pendekatan yaitu transabdominal
preperitoneal :+(( atau total etraperitoneal :
-
7/25/2019 pendahuluan teknik
15/26
peritoneum. #edangkan pendekatan :
-
7/25/2019 pendahuluan teknik
16/26
dapat edera, yang diikuti perasaan baal dan parestesis di atas daerah kulit
ini. Dapat terjadi edera arteri spermatika yang dapat menyebabkan orkitis
iskemik dan atrofi testis. Aika "an deferens edera selama operasi, makan
harus dilakukan anastomosis ujung ke ujung. >edera usus, "esika urinaria
dan ureter jarang ditemukan.5
(asa bedah, retensi urin bisa merupakan masalah dan diperlukan
kateterisasi. (erdarahan skrotum bisa timbul dan mungkin diperlukan
operasi ulang untuk pengendalian. :etapi hematoma sering sembuh sendiri
dan kemudian akan direabsorbsi. nfeksi pada luka timbul dalam sekitar 2
persen pasien setelah herniorafi. 5,7
4. P'OGNOSIS
(rognosis hernia tergantung dari umur penderita, ukuran hernia
serta kondisi dari isi kantong hernia. (rognosis baik jika infeksi luka dan
obstruksi usus segera ditangani. (enyulit pasa bedah seperti nyeri pasa
herniorafi, atrofi testis dan rekurensi hernia umumnya dapat diatasi.
(rognosis biasanya ukup baik bila hernia diterapi dengan baik. +ngka
kekambuhan setelah pembedahan kurang dari @%.1
16
-
7/25/2019 pendahuluan teknik
17/26
BAB III
LAPO'AN KASUS
I. IDENTITAS
?ama B :n. 3
*mur B 72 tahun
A3 B =akilaki
+lamat B Al. onginsidi ?o.'1
(ekerjaan B (ensiunan (?#
:gl masuk B 1@ Aanuari 201C
)uangan B (a". aruda ba$ah
)# B )#* +nutapura (alu
II. ANAMNESIS
:elah dilakukan +utoanamnesa pada tanggal 1@6016201C
)i$ayat penyakit sebelumnyaB
D , Hipertensi , 20 tahun lalu pasien sudah pernah dilakukan
operasi usus turun.
)i$ayat penyakit keluargaB
:idak ada ri$ayat keluarga menderita keluhan yang sama dengan pasien
)i$ayat pengobatan B
!elum melakukan pengobatan untuk keluhan ini.
III. PEME'IKSAAN FISIKS*a*$s Genera5sa*a
3eadaan *mum B #akit sedang
#tatus i/i B !aik
3esadaran B
-
7/25/2019 pendahuluan teknik
18/26
Ke#a5a B
3onjungti"a anemis 6
#klera ikterik 6
- linea midaillaris
sinistra
(erkusi B
!atas jantung kanan B #> - linea parasternal detra
!atas jantung atas B #> linea parasternal sinistra
!atas jantung kiri B #> - linea midaillaris sinistra
(alpasi B !A 6 murni regular, murmur , gallop
Ab(men
nspeksi B datar, mengikuti gerakan nafas, jejas
+uskultasi B bunyi peristaltik J kesan normal
(erkusi B timpani pada ' kuadran abdomen
(alpasi B nyeri tekan , massa J pada region
inguinalis sinistra, organomegali
Gen*a5a B ?ormopenis, edema
E!s*rem*as
#uperior B akral hangat J6J, edema 6
nferior B akral hangat J6J, edema 6
S*a*$s L(!a5sB
)egio inguinal #inistra
18
-
7/25/2019 pendahuluan teknik
19/26
nspeksi
Dengan mengedan atau batuk tampak massa di daerah inguinal
sinistra berbentuk bulat dan ke arah medial, $arnanya seperti kulit
di sekitarnya, dan tidak terdapat tandatanda radang
(alpasi
:eraba massa di regio inguinal sinistra ukuran 5@2 m,
permukaan rata, nyeri tekan , massa teraba kenyal dan bisa
dimasukkan kembali ke dalam a"um abdominalis.
+uskultasi
:idak terdengar bunyi peristaltik usus.
(emeriksaan tambahan
1. :es "isible B
!enjolan hilang ketika berbaring, dan saat mengedan benjolan tampak
pada daerah inguinal sinistra berbentuk bulat dan ke arah medial.
2. :es oklusi tumb test B
!enjolan keluar saat pasien mengedan dan pemeriksa menutup annulus
inguinalis interna.
@. :es jari finger test B benjolan terasa pada medialis jari saat pasien
mengedan
'. :es /ieman B benjolan teraba pada jari @ saat pasien mengedan.
IV. PEME'IKSAAN PENUNJANG
Darah )utin 11 Aanuari 201C B
)!> B @.@C 10C6= @.C C.5 ?K!> B 17.'0 10@6= 5 10 meningkat
Hb B 12.1 g6d= 12 1& ?
Ht B '0.' % @5 52 ?
(lt B 20C 10@6= 150 '50 ?
>: B 5G @0 L ' F 10 menit?
!: B @ M 50 N 1 F 5 menit ?
3imia Darah 11 Aanuari 201C
D# B 11& mg6d= 70 200 ?
*reum B 11 mg6d= 10 50 ?
3reatinin B 0.E mg6d= 0.5 0.E ?
#4(: B 22 *6=
19
-
7/25/2019 pendahuluan teknik
20/26
#(: B 1C *6=
V. 'ESUME
(asien lakilaki, usia 72 tahun masuk dengan keluhan benjolan pada
ingunalis sinistra sejak ' bulan yang lalu. +$alnya benjolan pada region
ingunalis sinistra berukuran sebesar kelereng kemudian semakin membesar
dalam 2 bulan terakhir. !enjolan dapat hilang timbul, bisa didorong masuk ke
dalam dan dapat keluar kembali jika pasien berdiri, batuk atau mengejan.
:idak terasa nyeri nyeri pada massa. ?ausea , "omiting , febris , nyeri
epigastrik , !+! biasa dan !+3 lanar.(emeriksaan fisik B :D B 1@06&0 mmHg, 8rek. ?adi B 70 kali6menit, 8rek.
)espirasi B 20 kali6menit, #uhu B @C,50>. (emeriksaan status lokali pada regio
inguinalis sinistra, dengan mengedan atau batuk tampak massa di daerah
inguinal sinistra berbentuk bulat dan ke arah medial, $arnanya seperti kulit di
sekitarnya, dan tidak terdapat tandatanda radang. assa di regio inguinal
sinistra ukuran 5@2 m, permukaan rata, nyeri tekan , massa teraba kenyal
dan bisa dimasukkan kembali ke dalam a"um abdominalis. +uskultasi tidak
terdengar bunyi peristaltik usus. (emeriksaan tambahan, tes "isible J tampak
benjolan pada inguinal, tes oklusi benjolan keluar, finger test teraba benjolan
pada tepi medialis jari dan test /ieman teraba benjolan pada jari tiga.
=aboratorium $b 17.'0 10@6= meningkat.
VI. DIAGNOSIS KE'JA7
Hernia inguinalis medialis sinistra reponibilis
VII.'EN8ANA PENATALAKSANAAN7
A. O#era*" 9Hern(ra#,:
La#(ran (#eras
1. (asien diposisikan dalam posisi supine di ba$ah pengaruh anestesi spinal
#+!
2. Disinfeksi daerah operasi dengan betadin
@. (asang duk steril
20
-
7/25/2019 pendahuluan teknik
21/26
'. =akukan insisi pada region ingunalis sinistra lapis demi lapis, sampai
tampak aponeurosis .obli9us eksternus, kemudian dibebaskan dari
jaringan sekitar.
5. 3emudian identifikasi kantong hernia.
C. si hernia dimasukkan kembali ke dalam a"um abdomen, dilakukan
herniotomi.
7. 3ontrol perdarahan
&. Dilakukan hernioplasty bassini
E. Dilakukan pemasangan mesh persisten
10. !ersihkan a"um abdomen dengan betadin dan dilakukan penjahitan luka
lapis demi lapis sampai kutis.
11. :utup luka operasi dengan kasa steril dengan betadin.12. 4perasi selesai.
!. (engobatan umum
nfus )= 2& tetes per menit
nj. >eftriaon 1 gr612 jam
nj. 3etorola 1 ampul6& jam
nj. )anitidin 1 ampul6& jam
>. nstruksi post operasi
!ed rest total
(uasa sampai bising usus terdengar
VIII. P'OGNOSIS7 D$ba e* b(nam
21
-
7/25/2019 pendahuluan teknik
22/26
BAB IV
DISKUSI
!erdasarkan hasil anamnesis, pemeriksaan fisik dan pemeriksaan
penunjang pada kasus kali ini didiagnosis sebagai hernia inguinalis medialis
sinistra reponibilis .
Dari anamnesis didapatkan adanya benjolan diatas lipatan paha kiri sejak '
bulan yang lalu, a$alnya benjolan sebesar kelereng kemudian semakin membesar
dalam 2 bulan terakhir. !enjolan hilang timbul, bisa didorong masuk ke dalam
dan dapat keluar kembali jika pasien berdiri, batuk atau mengejan. !enjolan tidak
terasa nyeri, tidak ada ri$ayat mual atau muntah yang dialami pasien. (asien
memiliki ri$ayat sering mengangkat beban berat pada $aktu muda dan pernah
menjalani operasi usus turun 20 tahun yang lalu.
(ada pemeriksaan fisik dimulai dari inspeksi, didapatkan tampak benjolan
saat pasien mengedan atau batuk. !enjolan berukuran sebesar 5@2 m di daerah
inguinal sinistra, berbentuk bulat dan ke arah medial, $arnanya seperti kulit di
sekitarnya, dan tidak terdapat tandatanda radang. !enjolan di regio inguinal
sinistra teraba permukaan rata, tidak ada nyeri tekan, massa teraba kenyal dan bisa
dimasukkan kembali ke dalam a"um abdominalis, transluminasi . Dari
auskultasi tidak terdengar bunyi peristaltik usus. (emeriksaan tambahan yang
dilakukan yaituB
22
-
7/25/2019 pendahuluan teknik
23/26
1 :es "isible B
!enjolan hilang ketika berbaring, dan saat mengedan benjolan keluar
regio ingunalis sinistra dan berbentuk bulat.
2 :es oklusi tumb test B
!enjolan keluar saat pasien mengedan dan saat pemeriksa menutup
annulus inguinalis interna.
@ :es jari finger test B benjolan terasa pada medialis jari saat pasien
mengedan.
' :es /ieman B benjolan teraba pada jari @ saat pasien mengedan.
#ehingga dapat disimpulkan diagnosis dari anamnesis dan pemeriksaan
fisik yang telah dilakukan pada pasien sebagai hernia inguinalis medialis sinistra
reponibilis. Hal ini sudah sesuai dengan teori dimana diagnosis hernia ingunalis
dapat ditegakkan jika terdapat gambaran klinis berupa mengeluh adanya benjolan
dilipat paha6kantung pelir bila berakti"itas, mengejan atau berbatuk dan akan
menghilang bila penderita tidur. +dakalanya hanya merasa tidak enak disekitar
lipat paha dan pada pemeriksaan fisik pada orang de$asa biasanya ukup dengan
inspeksi dimana tampak benjolan seperti buah pear paralel dengan ligamentum
inguinal, atau lebih bulat kearah medial yang tidak memasuki skrotum bila suatu
hernia direkta. (alpasi dilakukan setelah benjolan direduksi jari diinsersikan
melalui inin eksterna pemeriksa akan dapat merasakan impuls dorongan pada
ujung jari pada hernia indirekta dan pada sisi jari bila hernia direkta.
Dikatakan reponibilis karena benjolan di region ingunalis sinistra masih
dapat dimasukkan kembali. Hernia ingunalis medialis atau hernia inguinalis diret
menonjol langsung ke anterior melalui dinding posterior kanalis inguinalis medial
terhadap arteria dan "ena epigastria inferior. Hernia ingunalis memiliki kantong
hernia munul melalui annulus ingunalis superfiialis, diatas dan medial terhadap
tuberulum pubium.
(engobatan yang dilakukan pada kasus ini adalah dilakukan operasi
hernioraphy dengan menggunakan metode !ussini dan tension free repair dengan
menggunakan mesh persisten. 4perasi hernioraphy yang dilakukan meliputi
herniotomi dan hernioplasti, pada pasien ini telah dilakukan herniotomi dimana
dilakukan pembukaan kantong hernia untuk memastikan isi dari kantong hernia
23
-
7/25/2019 pendahuluan teknik
24/26
dan setelah dilakukan pembukaan kantong hernia, yang didapatkan berupa
jaringan lemak.
Didalam teori penanganan hernia direct seara operatif, biasanya tidak
dilakukan pembukaan kantong hernia tapi hanya menutupi kantung dengan
memperkuat dinding posterior kanalis inguinalis dan pemasangan mesh untuk
memperkuat dinding posterior kanalis inguinalis.
:eknik hernioplasti yang digunakan pada pasien ini adalah metode
!assini, dimana dilakukan penjahitan onjoid tendon ke arah ligamentum
inguinal. Hal ini sesuai dengan teori dimana hernioplasti dilakukan tindakan
memperkeil annulus ingunalis internus dan memperkuat dinding posterior
kanalis inguinalis. #edangka tension free repair dengan menggunakan mesh
persisten dilakukan dengan meletakkan bahan mesh ukuran 105 m diletakkan di
atas defek, disebelah ba$ah spermatik kord.
(ada pasien juga diberikan medikamentosa berupa nfus airan ringer
laktat 2& tetes per menit, injeksi antibiotik >eftriaon 1 gr612 jam, injeksi
analgesi ketorola 1 ampul6& jam dan injeksi ranitidin 1 ampul6& jam.
(enggunaan antibiotik pada pasien ini bertujuan untuk menegah terjadinya
infeksi akibat tindakan pembedahan.2,'
+nalgetik atau obat peghilang nyeri adalah /at/at yang dapat mengurangi
atau menghilangkan nyeri tanpa menghilangkan kesadaran perbedaan dengan
anestetik umum . +nalgetik digolongkan berdasarkan mekanisme kerjanya
yakni a. penekanan rasa nyeri dengan merintangi pembentukan rangsangan dalam
reseptor nyeri perifer analgetik perifer, anastesi lokal b. enekan rasa nyeri
dengan merintangi penyaluran rangsangan nyeri dalam syarafsyaraf sensoris
anestesi lokal, menghambat rasa nyeri dipusat nyeri dalam sistem saraf pusat
analgetik narkotik, anastesi umum.
)anitidine adalah suatu histamin antagonis reseptor H2 yang menghambat
kerja histamin seara kompetitif pada reseptor H2 dan mengurangi sekresi asam
lambung. (ada pemberian i.m.6i.". kadar dalam serum yang diperlukan untuk
menghambat 50% perangsangan sekresi asam lambung, kadar obat dalam serum
bertahan selama CF& jam.
24
-
7/25/2019 pendahuluan teknik
25/26
D+8:+) (*#:+3+
1. ). #jamsuhidajat O Kim de Aong. !uku +jar lmu !edah.
-
7/25/2019 pendahuluan teknik
26/26