pendidikan agama islam (thalak, fasakh, li'an, khuluq, ila', zihar)

30
qwertyuiopasdfghjklzxcvbnmq wertyuiopasdfghjklzxcvbnmqw ertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwe rtyuiopasdfghjklzxcvbnmqwer tyuiopasdfghjklzxcvbnmqwert yuiopasdfghjklzxcvbnmqwerty uiopasdfghjklzxcvbnmqwertyu iopasdfghjklzxcvbnmqwertyui opasdfghjklzxcvbnmqwertyuio pasdfghjklzxcvbnmqwertyuiop asdfghjklzxcvbnmqwertyuiopa sdfghjklzxcvbnmqwertyuiopas dfghjklzxcvbnmqwertyuiopasd fghjklzxcvbnmqwertyuiopasdf PENDIDIKAN AGAMA ISLAM Nama : Eka Mawarni Kelas : XII AP1 No Absen : 8 Guru Pembimbing : Abdul Syukur

Upload: ekamawar

Post on 13-Apr-2017

2.025 views

Category:

Education


5 download

TRANSCRIPT

Page 1: Pendidikan agama islam (thalak, fasakh, li'an, khuluq, ila', zihar)

qwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmrtyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopa

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

Nama : Eka MawarniKelas : XII AP1No Absen : 8Guru Pembimbing : Abdul Syukur

Page 2: Pendidikan agama islam (thalak, fasakh, li'an, khuluq, ila', zihar)

1. PENGERTIAN THALAK

Talak secara etimologi adalah melepas ikatan, sedangkan secara terminologi adalah melepas ikatan perkawinan dengan lafad talak atau yang semakna, atau menghilangkan ikatan perkawinan dengan seketika atau rentang waktu jarak tertentu dengan menggunakan lafad tertentu . Ikatan perkawinan dapat lepas seketika bilamana sang suami mentalak istrinya dengan talak ba’in, dan ikatan perkawinan dapat hilang setelah masa ‘iddah berlalu manakala suami mentalak istrinya dengan talak raj’i.

A.      Dalil-dalil thalaq dalam al-Qur’an

Dalam al-Qur’an banyak terdapat dalil-dalil perihal permasalahan tersebut, namun

disini kami hanya akan menguraikan beberapa ayat saja tentangnya, yakni surat al-Baqarah

ayat 229-230.

آتيتموهن مما تأخذوا أن لكم يحل وال بإحسان تسريح أو بمعروف فإمساك تان مر الطالق

فيما عليهما جناح فال الله حدود يقيما أال خفتم فإن ه الل حدود يقيما أال يخافا أن إال ;ا شيئ

( الظالمون هم فأولئك ه الل حدود يتعد ومن تعتدوها فال ه الل حدود تلك به فإن( 229افتدت

إن يتراجعا أن عليهما جناح فال قها طل فإن غيره زوج;ا تنكح ى حت بعد من له تحل فال قها طل

يعلمون ) لقوم نها يبي ه الل حدود وتلك ه الل حدود يقيما أن ا [1]1(230ظن

Dan surat al-Thalaq ayat 1:

تخرجوهن ال كم رب ه الل قوا وات العدة وأحصوا لعدتهن قوهن فطل ساء الن قتم طل إذا بي الن ها أي يا

فقد الله حدود يتعد ومن ه الل حدود وتلك نة مبي بفاحشة يأتين أن إال يخرجن وال بيوتهن من

ا ) أمر; ذلك بعد يحدث ه الل لعل تدري ال نفسه [2]2(1ظلم

B.       Penafsiran ayat al-Qur’an

Al-Baqarah ayat: 229-230

تان مر : الطالق lafad thalaq berarti ,)melepaskan( التطليق yakni melepas akad

pernikahan. Sedang lafad تان berarti dua kali secara bertahap, dan bukan langsung jatuh مر

dua kali. Lafad ini meski berbentuk habar namun yang dimaksud adalah amr.

بإحسان تسريح أو بمعروف : فإمساك lafad fa imsakun berkedudukan sebagai

mubtada’ dengan mengira-ngirakan habar yang dibuang yakni عليكم, artinya dua pilihan bagi

suami setelah menceraikan istrinya apakah mengikat mereka kembali )merujuk( dengan baik

dan memenuhi kewajibannya, atau melepaskan mereka dengan baik pula.3]3[

1

2

3

Page 3: Pendidikan agama islam (thalak, fasakh, li'an, khuluq, ila', zihar)

;ا شيئ آتيتموهن مما تأخذوا أن لكم يحل تأخذوا : وال أن menjadi fa’il dari lafad يحل , وال

ayat ini diperuntukkan bagi suami yang ingin mengambil kembali segala sesuatu yang telah

diberikan kepada istri dengan maksud merugikan.

Termasuk kategori ihsan yaitu dimana suami setelah menthalaq tidak dibolehkan

)haram( mengambil kembali segala sesuatu yang telah diberikan kepada istri, “syaian”

tersebut bermakna umum baik itu berupa mahar, pakaian, ataupun lainnya. Sebab dia telah

mendapatkan kesenangan yang setimpal dengan seluruh harta yang diberikan.

ه الل حدود يقيما أال يخافا أن “إال إال: ” adalah huruf istitsna’, dan lafad يخافا أنdhamirnya kembali kepada suami dan istri. Lafad ini sebagai pengecualian hukum haram

diatas, yaitu ketika keduanya merasa hawatir tidak dapat memberikan hak-hak pernikahan

kepada pasangannya, maka tidak mengapa bagi si wanita menyerahkan tebusan atas dirinya

dan si pria menerimanya.

Dalam lafad يخافا Hamzah membacanya dengan , أن mabni majhul dan membuang

fa’il, dan mengira-ngirakannya dengan wali ataupun hakim. Dan inilah yang dipilih oleh Abu

Ubaid berdasarkan lafad setelahnya yakni خفتم [4]4فإن

به افتدت فيما عليهما جناح فال ه الل حدود يقيما أال خفتم : فإن ayat ini dihithabkan kepada

hakim atau yang sepadan dengan mereka )wali(. Maka suami tidak mengapa menngambil

tebusan dari istrinya, begitupun istri boleh membayar tebusannya, dan yang seperti ini

dinamakan dengan khulu’.

Dalam al-Qur’an perbedaan khitab seperti ayat diatas sering kali terjadi, namun dapat juga

keduanya dikhitabkan kepada hakim karena merekalah yaang memutuskan perselisihan

diantara pasutri.

غيره زوج;ا تنكح ى حت بعد من له تحل فال قها طل : فإن lafad تحل menjadi فال jawab dari

syaratnya artinya kemudian jika suami menthalaq lagi )setelah menjatuhkan thalaq dua ,إن

kali( istrinya, maka ia boleh kembali menikahinya jika si istri sudah pernah menikah dengan

orang lain. Nikah disini ditafsiri dengan jima’ dengan pernikahan yang sah berdasarkan

hadits sahih:

فقالت : وسلم عليه الله صلى النبي إلى جاءت رفاعة امرأة أن عنها الله رضي عائشة عن عروة

الثوب: هدبة مثل معه وإنما ، تزوجني الزبير بن الرحمن عبد وإن طالقي فبت طلقني رفاعة إن

إلى : " ترجعي أن أتريدين وسلم عليه الله صلى الله رسول فقال ، يمسني أن قبل طلقني وإنه

عسيلتك ويذوق عسيلته تذوقي حتى ، ال " رفاعة؟ “Wanita itu tidak boleh kembali pada suami pertama kecuali ia telah merasakan madunya

suami kedua dan sebaliknya”.

4

Page 4: Pendidikan agama islam (thalak, fasakh, li'an, khuluq, ila', zihar)

قها طل : فإن dhamir lafad ini kembali kepada lafad غيره ,زوج;ا jika suami kedua

menceraikannya )dengan thalaq ba’in atau tanpa merujuk kembali(.

ه الل حدود يقيما أن ا ظن إن يتراجعا أن عليهما جناح dhamir dalam ayat ini ditujukan kepada :فال

wanita dan suami pertama. Dan maksud “ يتراجعا adalah kembali dengan pernikahan yang ”أن

baru.5]5[

Penafsiran QS. AL-Thalaq : 1

بي الن ها أي بي meski mennggunakan lafad : يا namun yang di hithabi adalah seluruh umatnya الن

berdasarkan qarinah lafad قتم طل إذا ساء .النتهن menurut al-Jurjani lam ini bermakna fi, yaitu ceraikanlah mereka pada masa mereka :لعد

dapat menghadapi ‘iddahnya, yaitu diwaktu suci dan belum terjadi jima’.

العدة .’artinya hitunglah, yakni sempurnakanlah hitungan tiga quru : وأحصوا

يخرجن وال بيوتهن من تخرجوهن ال : yakni tidak diperbolehkan mengusir dan mengizinkan

mereka keluar dari rumah mereka tinggal sebelum iddah )rumah suami(, sampai waktu iddah

mereka habis.6]6[

C . Hukum-hukum yang terkandung dalam ayat-ayat thalaq 1.      Surat al-Baqarah ayat 229 dan 230

االية بإحسان تسريح أو بمعروف فإمساك تان مر الطالقPara ulama’ berpendapat bahwa ayat ini secara sharih menjelaskan tentang thalaq yang

diperbolehkan untuk rujuk kembali )thalaq raj’iyah( adalah dua kali, dengan qarinah

ketentuan setelah menjatuhkan talak tersebut dia bisa memillih antara kembali dalam

pernikahan atau melepaskan dengan baik.

Dalam talak raj’i ini, syari’ menetapkan bahwa suami berhak kembali lagi tanpa akad

yang baru, tanpa mahar, dan juga tanpa persetujuan dari istri asalkan masih dalam masa

‘iddah. Karena ketika itu dia lebih berhak dalam ikatan pernikahan dengan sang istri

berdasarkan qarinah ayat sebelumnya yakni al-Baqarah ayat 228” في بردهن احق وبعولتهن

االية... .dari sini maka tidak disyaratkan persetujuan istri, wali, dan juga adanya saksi ,”ذلك

Namun jika ‘iddahnya sudah habis dan suami tidak merujuknya kembali maka wanita

tersebut dinyatakan sudah bebas.

5

6

Page 5: Pendidikan agama islam (thalak, fasakh, li'an, khuluq, ila', zihar)

Merujuk bisa dilakukan dengan perkataan semisal “ku talak istriku”, dan juga bisa

dengan perbuatan seperti bercumbu dan yang lainnya, menurut pendapat hanafiah dan

malikiyah. Dan pendapat ini juga didukung oleh asy-Syaukani dengan menyatakan bahwa

secara dhahir pendapat ini yang benar, karena ‘iddah ialah masa menimbang atau memilih,

sedang memilih bisa dilakukan dengan perkataan dan perbuatan, berdasarkan dhahirnya ayat

ذلك في بردهن احق serta sabda Nabi “suruhlah dia )Ibnu Umar( untuk merujuk ,وبعولتهن

istrinya” memberi pemahaman bahwa rujuk boleh dilakukan dengan perkataan dan

perbuatan. Akan tetapi menurut Imam Syafi’i harus menggunakan perkataan yang tegas,

tidak cukup dengan langsung bercampur serta segala pendahuluannya, sebab talak sendiri

adalah meniadakan ikatan pernikahan tersebut.7]7[

Lafad تان مر ,menunjukkan bahwa talak seharusnya dijatuhkan secara terpisah الطالق

satu demi satu. Dan bila dijatuhkan tiga kali dengan sekali ucapan, maka terdapat ihtilaf

dalam hal ini. Menurut jumhur sahabat, tabi’in, dan empat imam madzhab menyatakan tetap

jatuh tiga talak. Karena Allah telah menetapkan talak sebagai batas dan suami diseru untuk

menjatuhkan satu demi satu, yang dengan begitu disana masih ada waktu tenggang untuk

kembali kepada istrinya. Dan dalam hal ini Islam hanya memberi bimbingan mana yang

dipandang baik dan maslahah, namun jika kemudahan ini dilanggar maka akan ada

konsekwensi yang ditanggungnya.

Adapun sebagian penganut dhahiriyah seperti Thawus, syi’ah imamiyah, dan Ibnu

Taimiyah berpendapat talak tersebut tetap jatuh satu, dengan dalil hadis riwayat Ahamd dan

Muslim:

- وسنتين - بكر وأبى وسلم عليه الله صلى الله رسول عهد على الطالق كان قال اس عب ابن عن

قد أمر فى استعجلوا قد اس الن إن الخطاب بن عمر فقال واحدة; الث الث طالق عمر خالفة من

. . عليهم فأمضاه عليهم أمضيناه فلو أناة فيه لهم [8]8كانت

“Talak di zaman Rasulullah, Abu Bakar, dan dua tahun pemerintahan Umar tiga kali diucapkan sekaligus tetap dihitung satu. Lalu Umar berkata: manusia tergesa-gesa dalam satu hal yang seharusnya mereka berlaku sabar. Alangkah baiknya jika ini kami langsungkan saja. Begitulah lalu dia melangsungkannya.”Namun dalil diatas dinilai lemah oleh Ibnu Abdil Bar, menurutnya riwayat ini salah sebab

tidak pernah terdengar dari fuqaha’ baik di Hijaz, Syam maupun Iraq, dan menyalahi

pendapat jumhur ulama’.9]9[

7

8

9

Page 6: Pendidikan agama islam (thalak, fasakh, li'an, khuluq, ila', zihar)

.. االية ه الل حدود يقيما أال يخافا أن إال ;ا شيئ آتيتموهن مما تأخذوا أن لكم يحل والLafad ini mengindikasikan bahwa Allah melarang suami mengambil kembali mahar

yanng telah diberikan kepada istrinya, kecuali mereka hawatir tidak akan mampu

melaksanakan hukum Allah dalam pernikahan semisal mu’asyarah bil ma’ruf, dan

memberikan hak masing-masing. Namun jika hal itu terjadi, maka istri boleh menebus

dirinya, dan suami boleh menerima harta itu. Dan talak seperti ini dinamakan dengan khulu’,

sedang tebusan tersebut adalah imbalan dari istri sebab dia telah menantang suami untuk

bercerai, oleh karenanya wajar bila dia pun harus mengembalikan apa yang sudah

diambilnya. Ketentuan ini dengan dasar hukum hadis berikut:

رسول : يا فقالت سلم و عليه الله صلى النبي أتت قيس بن ثابت امرأة أن عباس ابن عن

الله ! صلى الله رسول فقال أطيقه ال ولكن دين وال خلق في عليه أعتب ما قيس بن ثابت اللهنعم : : قالت ؟ حديقته علهي أتردين سلم و [10]10عليه .

Asy-Sya’bi, Zuhri dan Hasan Basri berpendapat suami tidak diperbolehkan menerima

melebihi yang dia berikan, sebab hal itu termasuk mengambil harta dengan cara bathil, dan

ayat ini hanya menjelaskan tentang menerima harta yang pernah suami berikan. Namun

menurut jumhur ulama’ meyatakan bahwa suami boleh menerima melebihi apa yang telah dia

berikan, sebab ayat diatas berbentuk ‘amm, meliputi tebusan sedikit atau banyak.11]11[

غيره زوج;ا تنكح ى حت بعد من له تحل فال قها طل فإنSetelah syari’ menjelaskan tentang masalah talak raj’i dan khulu’, maka ayat ini

mengindikasikan hukum talak tiga atau disebut juga “thalaq ba’in kubra”. Dari redaksi ayat

ini jumhurul ulama’ sepakat bahwa suami tidak boleh menikahi wanita talak ba’in, hinngga

wanita itu menikah lagi dengan orang lain. Menikah disini berarti jima’ dan bukan sekedar

akad nikah. Sebagaimana konteks kata “nikah” dalam kosakata Arab “menikah dengan

wanita” berarti maksudnya akad, sedang “menikah dengan istrinya” berarti bersetubuh. Hal

tersebut juga didukung oleh hadis sahih riwayat A’isyah yang telah disebut diatas.

Ayat ini juga mengindikasikan adanya muhallil dalam pernikahan, yang mana terjadi

hilaf dalam hal ini. Sebagian ulama’ syafi’iyah dan hanafiyah berpendapat pernikahan

muhallil tersebut adalah makruh, sebab nama “muhallil” sudah menunjukkan sahnya

pernikahan tersebut, yakni dia sebagai penyebab halal.

Sedang jumhur ulama’ menyatakan pernikahan tersebut adalah batal dan wanita itu

tidak halal kembali dengan suami pertamanya. Karena sesungguhnya tujuan pernikahan

10

11

Page 7: Pendidikan agama islam (thalak, fasakh, li'an, khuluq, ila', zihar)

untuk hidup selamanaya. Oleh sebab itu jika seseorang menikah dengan tujuan tahlil maka

sama saja dengan ia nikah mut’ah )kontrak( yang mana hukumnya telah dihapus oleh syara’.

Pendapat ini juga dikuatkan dengan salah satu dalil hadis riwayat Ibnu Abbas yang

menanyakan perihal pernikahan tersebut kepada Rasulullah, yang kemudian dijawab beliau12]12[. ” , عسيلتها, يذوق ثم الله بكتاب استزاء وال دلسة نكاح ال رغبة نكاح اال ”,ال

2.                   Surat al-Thalaq ayat 1

... االية العدة وأحصوا لعدتهن قوهن فطل ساء الن قتم طل إذا بي الن ها أي ياDari penafsiran ayat ini para ulama’ mengkategorikan talak menjadi dua yakni sunnah

dan bid’ah. Secara universal talak sunnah adalah talak yang diizinkan oleh syara’, sedangkan

talak bid’ah ialah talak yang dilarang oleh syara’. Dan dalam permasalahan ini terdapat

perbedaan dikalangan ulama’.

Menurut hanafiyah talak sunnah

D . Asbabun Nuzul ayat

1.                   Al-Baqarah ayat 229

At-tirmidzi, al- hakim dan yang lainnya meriwayatkan dari aisyah dia berkata: “Dulu

orang laki-laki bebas mencerai istrinya, dan menjadi suaminya kembali jika merujuknya,

walaupun setelah menceraikannya seratus kali. Hingga pada suatu ketika ada seorang laki-

laki berkata kepada istrinya :”Demi Allah aku tidak akan menceraikanmu sehingga engkau

berpisah denganku dan saya tidak akan menaungimu selamanya. Dengan heran sang istripun

bertanya:” bagaimana hal itu bisa terjadi?” Sang suami menjawab “Aku akan mencerikanmu.

Dan setiap kali idahmu akan habis , aku merujukmu kembali” maka sang istri menghadap

Rasulullah dan mengadukan perihal suaminya. Dalam beberapa saat Rasulullah terdiam,

hingga turunlah firman Allah” Talak )yang dapat dirujuk( itu dua kali.

Ibnu Jarir meriwayatkan dari Ibnu Juraiji dia berkata, “Ayat ini turun pada Tsabit bin

Qais dan Habibah, istrinya. Habibah mengadukan perihal suaminya kepada Rasulullah untuk

kemudian meminta diceraikan. Maka Rasulullah berkata kepada Habibah, Apakah engkau

mau mengembalikan kebun yang dia jadikan mahar untukmu?” Habibah menjawab “Ya, saya

mau.” Lalu Rasulullah memanggil Tsabit bin Qais dan memberitahunya tentang apa yang

dilakukan istrinya. Maka tsabit bin qais berkata, “Apakah dia rela melakukannya?”

Rasulullah menjawab, “Ya, dia rela” Istrinya pun berkata, “Saya benar-benar telah

melaukukannya.” Maka turunlah firman Allah tersebut.

2.                   Al-Baqarah ayat 230

12

Page 8: Pendidikan agama islam (thalak, fasakh, li'an, khuluq, ila', zihar)

Ibnu Mundzir meriwayatkan dari Muqotil bin Hayyan, dia berkata,”Ayat ini turun

untuk Aisyah binti Abdirrahman bin Atik. Ketika itu Aisyah menjadi istri Rifa’ah bin wahib

bin atik. Jadi Rifa’ah adalah sepupu ‘aisyah sendiri. Suatu ketika Rifa’ah menceraikan Aisyah

dengan talak bain. Setelah itu Aisyah menikah dengan Abdurrahman ibnu zubair al-qarzhi.

Lalu Abdurrahman menceraikannya lagi. Maka Aisyah mendatangi Rasulullah dan berkata,

“Wahai Rasulullah, Abdurrahman mencerai saya sebelum menggauli saya. Apakah saya

boleh kembali pada suami saya yang pertama? Rasulullah menjawab,Tidak, hingga dia

mnggaulimu”, dan turulah ayat ini.13]13[

3.                   Al-Thalaq ayat 1

Qatadah meriwayatkan dari Anas, dia berkata ”ketika Rasulullah mentalak Hafshah,

datanglah ayahnya kemudian Allah menurunkan ayat ini. namun menurut as-Suddy ayat ini

turun untuk Ibnu Umar ketika mentalak satu istrinya yang sedang haid, maka Rasulullah

mengutus merujuknya kemudian menjaga pernikahannya sampai dia suci kemudian haid dan

suci kembali. Dan ketika suci tersebut diperbolehkan untuk menceraikan istrinya sebelum

menggaulinya. Dan inilah waktu yang diperbolehkan oleh Allah.14]14[

2. PENGERTIAN FASAKH

Secara bahasa fasakh artinya “rusak atau putus”, sedangkan menurut pengertian dari Prof. Dr Abdul Rahman Ghozali,M.A. dalam bukunya fiqih Munakahat, fasakh yaitu”rusaknya hukum yang ditetapkan terhadap suatu amalan seseorang, karena tidak memenuhi syarat dan rukunnya,sebagaimana yang ditetapkan oleh syara”.]1[

Selain tidak memenuhi syarat dan rukun,juga perbuatan itu dilarang atau diharamkan oleh Agama. Jadi secara umum,batalnya perkawinan yaitu” rusak atau tidak sahnya perkawinan karena tidak memenuhi salah satu syarat atau di haramkan oleh Agama”. Contoh perkawinan yang batal, yaitu perkawinan yang dilangsungkan tanpa calon mempelai laki-laki atau calon perempuan. Perkawinan semacam ini batal karena tidak terpenuhi salah satu rukunnya, yaitu tanpa calon mempelai laki-laki atau perempuan.

Batalnya perkawinan bisa disebut juga fasakh.Yang dimaksud memfasakh nikah adalah memutuskan atau membatalkan ikatan hubungan antar suami dan istri. Fasakh bisa terjadi karena tidak terpenuhinya syarat-syarat ketika berlangsung akad nikah, atau karena hal-hal lain yang datang kemudian dan membatalkan kelangsungan perkawinan.

1.      Fasakh atau batalnya perkawinan karena syarat-syarat perkawinan yang tidak terpenuhi ketika akad nikah.

13

14

Page 9: Pendidikan agama islam (thalak, fasakh, li'an, khuluq, ila', zihar)

a.       Setelah akad nikah, ternyata diketahui bahwa istrinya adalah saudara kandung atau saudara sesusuan pihak suami.

b.      Suami istri masih kecil, dan diadakannya akad nikah oleh selain ayah atau datuknya. Setelah dewasa ia berhak meneruskan ikatan perkawinan yang dahulu dan mengakhirinya. Cara seperti iniyang dahulu atau mengakhirinya. Cara seperti ini disebut khiyar baligh. Jika yang dipilih mengakhiri ikatan suami istri, maka hal ini disebut fasakh baligh.

2.      Fasakh karena hal-hal yang datangsetelah akad.

a.       Bila salah seorang dari suamiistri murtad atau keluar dari Agama Islam dan tidak mau kembali sama sekali,maka akadnya batal )fasakh( karena kemurtadan yang terjadi belakangan.

b.      Jika suami yang tadinya kafirmasuk Islam, tetapi istri tetap pada kekafirannya yaitu tetap menjadi musyrik,maka akadnya batal)fasakh(. Lain halnya kalau istri orang ahli kitab, makaakadnya tetap sah seperti semula. Sebab perkawinannya dengan ahli kitab darisemulanya dipandang sah.]2[

Pisahnya suami istri akibat fasakh  berbeda pisahnya akibat talak. Sebab talak ada talak raj’I dan talak ba’in. Akibat dari fasakh ialah tidak mengurangi bilangan talaq. Hal tersebut berarti fasakh baik karena hal-hal yang terjadibelakangan ataupun karena adanya syarat-syaat yang tidak terpenuhi, ia mengakhiriperkawinan seketika itu.

Ahli fiqh golongan hanafi ingin mebuat rumusan umum guna membedakan pengertian pisahnya suami istri sebab talak dansebab fasakh. Kata mereka” pisahnya suami istri karena suami dan tidak adapengaruh sama sekali dari istri disebut talak. Dan setiap perpisahan suamiistri karena istri, bukan karena suami, atau karena suami, tapi dengan pengaruhdari istri disebut fasakh”.

Sebelum ini telah dibicarakan bahwa fasakh disebabkan oleh dua hal: pertama, disebabkan oleh perkawinan yang tidak memenuhi rukun dan syarat atau terdapat padanya halangan perkawinan; kedua,disebabkan terjadinya sesuatu dalam kehidupan rumah tangga yang tidak memungkinkan rumah tangga itu dilanjutkan.]3[

DALIL TENTANG FASAKH

firman Allah Subhanahu wa Ta’ala,

إال ; شيئا آتيتموهن مما تأخذوا أن لكم يحل وال بإحسان تسريح أو بمعروف فإمساك تان الطالقمرحدود تلك به افتدت فيما عليهما جناح اللهفال حدود يقيما أال خفتم فإن الله حدود يقيما يخافاأال أن

ى . حت بعد من له تحل فال قها طل فإن الظالمون هم فأولـئك الله حدود يتعد ومن فالتعتدوها اللهالله حدود وتلك الله حدود أنيقيما ا ظن إن يتراجعا أن عليهما جناح فال قها طل غيرهفإن ; زوجا تنكح

لقوميعلمون نها يبي

“Talak )yang dapat dirujuk( dua kali, setelah itu boleh rujuk lagi dengancara yang ma’ruf atau menceraikan dengan cara yang baik. Tidak halal bagi kamumengambil kembali sesuatu dari yang telah kamu berikan kepada mereka, kecualikalau keduanya khawatir tidak akan dapat menjalankan hukum-hukum Allah. Jikakamu khawatir bahwa keduanya )suami-istri( tidak dapat menjalankan hukum-hukumAllah, maka tidak ada dosa atas keduanya tentang

Page 10: Pendidikan agama islam (thalak, fasakh, li'an, khuluq, ila', zihar)

bayaran yang diberikan olehistri utuk menebus dirinya. Itulah hukum-hukum Allah, maka janganlah kamumelanggarnya. Barangsiapa yang melanggar hukum-hukum Allah, mereka itulahorang-orang yang zalim. Kemudian jika si suami mentalaknya )sesudah talak yangkedua(, maka perempuan itu tidak halal lagi baginya hingga dia menikah dengan suami yang lain. Kemudian jika suami yang lain itu menceraikanya, maka tidakada dosa bagi keduanya )bekas suami pertama dan istri( untuk menikah kembali,jika keduanya berpendapat akan dapat menjalankan hukum-hukum Allah. Itulahhukum-hukum Allah, diterangkan-Nya kepada kaum yang )mau( mengetahui.” )Qs. al-Baqarah: 229–230(

Dalam ayat yangmulia ini, Allah Subhanahu wa Ta’ala menyebutkan talak dua kali,kemudian menyebutkan al-khulu’, kemudian diakhiri dengan firman-Nya,

له تحل فال قها طل فإن

Seandainya al-khulu’ adalah talak, tentunya jumlah talaknya menjadi empatdan talak yang tidak halal lagi kecuali menikah dengan suami yang lain adalahyang keempat.

Rasulullah bersabda :

م وسل عليه الله صلى الله تزوجرسول قال عنه الله رضى أبيه عن عجرة بن كعب زيدبن وعنالله صلى بي الن فقال بكشحهابياض;ا، رأى ثيابها، ووضعت عليه، دخلت فلما بنىغفار، من العالية ). بن جميل إسناده وفى رواهالحاكم بالصداق وأمرلها بأهلك والحقى البسىثيابك، م وسل عليه

[. ا كثير; إختالف;ا شيخه فى واختلفعليه مجهول، وهو [4يزيد،

Artinya:

Dari Zaid bin Ka’ab bin ‘Ujrah dari ayahnya r.a ia berkata, “RasulullahSAW. Mengawini ‘Aliyah dari Bani Ghifar. Setelah dia masuk pada beliau, danmeletakkan pakaiannya, beliau melihat belang putih pada sekitar bagianpinggulnya. Lalu Nabi SAW bersabda kepadanya: Pakailah pakaianmu dan pulanglahengkau ke keluargamu dan beliau suruh berikan mas kawinnya.” )HR. Hakim dandalam sanadnya terdapat Jamil bin Yazid, perawi tidak dikenal dan hadis inidiperselisihkan banyak tentang gurunya(.

 Hadith ar-Rubayyi’binti Mu’awwidz yang berbunyi,

أمرت أو م وسل عليه ه الل صلى بي الن مفأمرها وسل عليه ه الل صلى بي الن عهد على هااختلعت أنبحيضة أنتعتد

“Beliau melakukan al-khulu’pada zaman Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, lalu Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam memerintahkannya –atau dia diperintahkan– untuk menunggu satu kalihaidh.” )Hr. at-Tirmidzi; dinilai shahih oleh al-Albani dalam at-Ta’liqatar-Radhiyah ‘ala ar-Raudhah an-Nadiyah:2/275(.

Dari Sa’id bin Musayyab ra. berkata : umar bin Khattab telahmemutuskan bahwasanya laki-laki yang ‘anah diberi janji satu tahun.  Diberi janji satutahun, ditujukan agar mengetahui dengan jelas bahwa suami itu ‘anah atau tidakatau mungkin bisa sembuh. Juga di qiyaskan dengan aib yang enam macam berikutini : aib-aib yang lain, yang menghalang maksud perkawinan, baik dari pihaklaki-laki maupun perempuan. Allah SWT berfirman :

Page 11: Pendidikan agama islam (thalak, fasakh, li'an, khuluq, ila', zihar)

              “……janganlah kamu rujuki mereka untuk memberi kemudharatan, karena dengan demikiankamu menganiaya mereka. Barangsiapa berbuat demikian, maka sungguh ia telah berbuatdzalim kepada dirinya sendiri…..” )Q.S. Al-Baqarah:132(

Pendapat lain mengatakan fasakh artinyamerusak akad nikah, bukan meninggalkan. Pada hakikatnya fasakh ini lebih kerasdari pada khuluk, dan ubahnya seperti melakukan khulu’ pula. Artinya dilakukanoleh pihak perempuan disebabkan ada beberapa hal. Perbedaannya adalah, khulu’diucapkan oleh suami sendiri, sedangkan fasakh diucapkan olehqadi nikah setelahistri mengadu kepadanya dengan memulangkan maharnya kembali.

3. PENGERTIAN LI’ANLi'an berasal dari kata la'n. Arti Li'an adalah menjauhkan suami-isteri yang

bermula'anah )saling melaknat(. Suami yang menuduh isterinya berzina tanpa dapat menghadirkan 4 )empat( orang saksi bersumpah empat kali, yang menyatakan bahwa ia benar. Dan pada sumpahnya yang ke-5 dia mengucapkan bahwa dia akan dilaknat oleh Allah kalau tuduhannya itu dusta. Lalu isteri yang menyanggah tuduhan tersebut bersumpah pula empat kali bahwa suaminya telah berdusta. Dan pada yang kelima kalinya si isteri mengucapkan bahwa dia akan dilaknat oleh Allah kalau ternyata ucapan )tuduhan( suaminya itu benar. Arti "menjauhkan" bisa juga bermakna bahwa si suami dan isteri masing-masing dijauhkan teman hudupnya tadi untuk selama-lamanya, sehingga haramlah dikawini nya kembali . Arti Anak Li'an adalah; anak yang tidak diakui oleh bapaknya.

Dalam kitab Ahkamul-Mawaarits fil-Fiqhil-Islami disebutkan :بنفى القاضى وحكم منه نسبه الزوج ونفي صحيحة زوجية فراش على يولد الذى هو اللعان وولد

الزوجين بين اللعان وقع بعد الزوج من نسبة“Anak Li’an adalah anak yang dilahirkan dari hubungan suami-isteri yang sah, namun sang suami tidak mengakui anak itu sebagai keturunannya, dan qadhi )hakim syar’i( memutuskan bahwa anak itu bukanlah dari nasab sang suami, setelah suami-isteri itu diambil sumpahnya )li’an(.”

Prof. Dr. Ahmad Syarifuddin menyebutkan bahwa Li’an adalah sumpah yang diucapkan seorang suami yang menuduh isterinya melakukan zina dan tidak mendatangkan empat orang saksi selain dirinya sendiri, sumpah tersebut dilakukan sebanyak empat kali dan di kali ke-5 diiringi dengan ucapan “laknat Allah atasku jika sumpah yang aku lakukan adalah dusta“ dan sang isteri juga diberi kesempatan menolak li’an suaminya dengan bersumpah sebanyak empat kali dan di kali ke-5 diiringi dengan ucapan “laknat Allah atasku jika kesaksian dan sumpah yang dilakukan suamiku adalah benar.“ Apabila kesaksian itu telah dilaksanakan, maka hakim akan menceraikan mereka, menafikan ikatan nasab anak itu dari suaminya, dan menjadikan anak itu bernasab pada ibunya. 

Dalam Al Qur’an Al Kariem dijelaskan bahwa :م� ه� ه� ح� ح� ة ح� ـ� ح� ح� ح� م� ة� ة� ة� ح�ن ا� �� ح ه�� ة� ا� ح� ح� ة� م� ة� �� ح ة�ن ح� م� �ح ح م� ة� ح! ح ٲ م# ح� ح$ ة&و م' ح� حن ه)� �� ح ح ٱ

( لصـدقين لمن ه إن ــ هـ ـبلل ـــدتــ شـ ربع ــ ٱأـ ۥ +�������‌ -������� ه.ٱه �������������� �������0ٲت �������1ح ٦م عليـه( لله لـعنت أن خـمسة ـــل �������3ٱم�������2وـ �������4م ٱم ( كـذبين ـل من كان ٧ٱم�������4إن أربع( ــد تشـ أن عذاب ـل عنـــا ـدرؤا ــ ــي �������5م�������1وـ ��������ح �������4م �������5ٱم �������نح �������6م م

( كـذبين ـل لمن ه إن ــ هـ ـبلل ـدتــ ــ �������+ۥٱم�������4شــــ ‌-������� ه.ٱه �������������� �������0ٲت ٨ح إن( ــا ـ علي ه لل غضب أن خـمسة ـــل ح�������5وـ �������� �������4ٱم ٱم لصـدقين ) من ٩كان

"Orang-orang yang menuduh istrinya )berzina(, padahal mereka tidak mempunyai saksi-saksi selain diri mereka sendiri, maka persaksian orang itu ialah empat kali bersumpah dengan nama Allah, sesungguhnya dia adalah termasuk orang-orang yang benar. )Sumpah( yang

Page 12: Pendidikan agama islam (thalak, fasakh, li'an, khuluq, ila', zihar)

kelima: bahwa laknat Allah atasnya, jika dia termasuk orang-orang yang berdusta. Istrinya itu dihindarkan dari hukuman oleh sumpahnya empat kali atas nama Allah, sesungguhnya suaminya itu benar-benar termasuk orang-orang yang dusta, dan )sumpah( yang kelima: bahwa laknat Allah atasnya jika suaminya itu termasuk orang-orang yang benar." )an-Nuur ]24[: 6-9(.

4. Asbaabun Nuzul Ayat Li'an 

Sebab turunnya ayat ini dan kekhususan hukum li'an kepada dua suami istri adalah firman Allah yang menyebutkan tentang sanksi orang yang menuduh wanita mukminah, yaitu firman Allah SWT :

شهادة; لهم تقبلوا وال جلدة; ثمانين فاجلدوهم شهداء بأربعة يأتوا لم ثم المحصنات يرمون ذين والالفاسقون هم وأولئك  أبد;ا

"Orang-orang yang menuduh wanita-wanita yang baik-baik )berbuat zina( dan mereka tidak mendatangkan empat orang saksi, maka deralah mereka )yang menuduh itu( delapan puluh kali dera, dan janganlah kamu terima kesaksian mereka buat selama-lamanya. Mereka itulah orang-orang yang fasik." )an-Nuur ]24[: 4( 

Sehubungan dengan permasalahan di atas, dalam sebuah riwayat diceritakan bahwa Sa'ad bin Ubadah selaku sesepuh orang Anshar berkata, "Apakah hanya seperti ini, wahai Rasulullah? )maksudnya adalah apakah solusinya hanya seperti yang tertera pada surat An-Nuur ayat 4 diatas(. Rasulullah SAW bersabda, "Apakah kalian mendengar apa yang diucapkan oleh sesepuh kalian, wahai kaum Anshar?" Mereka menjawab, "Dia adalah manusia paling besar cemburunya. Demi Allah, dia hanya menikah satu kali dengan perempuan perawan dan dia tidak pernah mencerai istrinya. Dia lelaki paling berani menikahi perempuan perawan, karena cemburunya yang demikian besar itu." Kemudian Sa'ad berkata, "Demi Allah, wahai Rasulullah, aku yakin firman Allah itu benar, dan aku juga yakin ayat itu dari Allah. Namun, aku hanya merasa heran, seandainya aku menemukan pergelangan tangan )istri( diperkosa, aku tidak boleh berbuat apa-apa, tidak boleh membentak, dan tidak boleh mengusirnya sampai aku dapat menghadirkan empat orang saksi. Demi Allah, jika aku menghadirkan mereka, pastilah pemerkosa itu telah memuaskan nafsunya."

Tidak berselang lama setelah kejadian itu, pada suatu sore, ketika Hilal bin Umayyah kembali dari kampung halamannya, dia mendapati istrinya bersama seorang laki-laki. Dia melihat dan mendengarnya sendiri, namun dia tidak membentak atau mengusirnya sampai waktu pagi tiba. Pagi itu juga, Hilal menemui Rasulullah SAW dan berkata, "Wahai Rasulullah, kemarin, ketika aku pulang di sore hari, aku mendapati istriku bersama seorang laki-laki. Aku melihat dan mendengarnya sendiri." Mendengar cerita itu, Rasulullah tidak senang dan marah.  Sa'ad bin Ubadah berkata, "Sekarang, Rasulullah mendapat contoh langsung dari peristiwa Hilal bin Umayyah. Kesaksian Hilal pun tidak dapat diterima oleh kaum muslimin."

Hilal berkata, "Aku berharap, Allah akan memberikan jalan keluar untukku." Kemudian Hilal berkata kembali, "Ya Rasulullah, aku mengerti engkau marah karena cerita yang aku sampaikan. Allah mengetahui bahwa aku berkata jujur."Demi Allah, sesungguhnya, Rasulullah SAW ingin memberikan perintah agar Hilal didera, namun saat itu wahyu turun, yakni Surah An Nuur ayat : 6 – 9 tersebut.Setelah itu, Rasulullah SAW bersabda, "Bergembiralah, hai Hilal, Allah telah memberikan

Page 13: Pendidikan agama islam (thalak, fasakh, li'an, khuluq, ila', zihar)

jalan keluar dan kelapangan." Hilal menyahut, "Sungguh, itulah yang aku harapkan dari Tuhanku."Demikianlah asbabun nuzul turunnya ayat 6 – 9 dari surat An Nuur di atas.

4. PENGERTIAN KHULU’Menurut bahasa, kata khulu’ berasal dari khala’ ats-tsauba idzaa azzalaba yang artinya

melepaskan pakaian; karena isteri adalah pakaian suami dan suami adalah pakaian isteri. Allah SWT berfirman, ”Mereka itu adalah pakaian bagimu dan kamu pun pakaian bagi mereka.” )Al-Baqarah:187(. Para pakar fiqih memberi definisi bahwa khulu’ adalah seorang suami menceraikan isterinya dengan imbalan mengambil sesuatu darinya. Dan khulu’ disebut juga fidyah atau if tidak )tebusan( karena istri menebus dirinya dari suaminya dengan mengembalikan apa yang diterimanya.

Sedangkan menurut pengertian syari’at, para ulama mengatakan dalam banyak defenisi, yang semuanya kembali kepada pengertian, bahwasanya Al-Khulu ialah terjadinya perpisahan )perceraian( antara sepasang suami-isteri dengan keridhaan dari keduanya dan dengan pembayaran diserahkan isteri kepada suaminya . Adapaun Syaikh Al-Bassam berpendapat, Al-Khulu ialah perceraian suami-isteri dengan pembayaran yang diambil suami dari isterinya, atau selainnya dengan lafazh yang khusus. Dengan demikian khulu’ menurut istilah syara’ adalah perceraian yang diminta oleh istri dari suaminya dengan memberikan ganti sebagai tebusannya.

Di antara dalil adanya Khulu' adalah dalil-dalil berikut ini:

, : الله رسول يا فقالت وسلم عليه الله صلى النبي أتت قيس بن ثابت امرأة أن عباس ابن عن , , الله رسول فقال اإلسالم فى الكفر أكره ولكنى دين وال خلق فى عليه أعيب ما قيس بن ثابت

, : ,)) (( : صلى الله رسول فقال عليه فرددت نعم فقالت حديقه عليه أتردين وسلم عليه الله صلى] [ )) (( : البخارى رواه تطليقة وطلقها الحديقة اقبل وسلم عليه الله

Artinya: "Dari Ibnu Abbas, bahwasannya isteri Tsabit bin Qais datang kepada Nabi saw sambil berkata: "Ya Rasulullah, Saya tidak mendapati kekurangan dari Tsabit bin Qais, baik akhlak maupun agamanya. Hanya saja, saya takut saya sering kufur )maksudnya kufur, tidak melaksanakan kewajiban kepada suami dengan baik( dalam Islam. Rasulullah saw lalu bersabda: "Apakah kamu siap mengembalikan kebunnya?" Wanita itu menjawab: "Ya, sanggup. Saya akan mengembalikan kebun itu kepadanya". Rasulullah saw lalu bersabda )kepada Tsabit(: "Terimalah kebunnya itu dan ceraikan dia satu kali cerai". )HR. Bukhari(.

Hukum Khulu'Para ulama Fiqh mengatakan bahwa Khulu' itu mempunyai tiga hukum tergantung kondisi dan situasinya. Ketiga hukum dimaksud adalah:1. Mubah.

Isteri boleh-boleh saja untuk mengajukan Khulu' manakala ia merasa tidak nyaman apabila tetap hidup bersama suaminya, baik karena sifat-sifat buruk suaminya, atau dikhawatirkan tidak memberikan hak-haknya kembali atau karena ia takut ketaatan kepada suaminya tidak menyebabkan berdiri dan terjaganya ketentuan-ketentuan Allah. Dalam kondisi seperti ini, Khulu' bagi si isteri boleh dan sah-sah saja, sebagaimana firman Allah:

: البقرة ) به افتدت فيما عليهما جناح فال ه الل حدود يقيما أال خفتم (229فإن

Page 14: Pendidikan agama islam (thalak, fasakh, li'an, khuluq, ila', zihar)

Artinya: "Jika kamu khawatir bahwa keduanya )suami istri( tidak dapat menjalankan hukum-hukum Allah, maka tidak ada dosa atas keduanya tentang bayaran yang diberikan oleh istri untuk menebus dirinya" )QS. Al-Baqarah: 229(.

Demikian juga berdasarkan hadits berikut ini:, : الله رسول يا فقالت وسلم عليه الله صلى النبي أتت قيس بن ثابت امرأة أن عباس ابن عن

, , الله رسول فقال اإلسالم فى الكفر أكره ولكنى دين وال خلق فى عليه أعيب ما قيس بن ثابت , : ,)) (( : صلى الله رسول فقال عليه فرددت نعم فقالت حديقه عليه أتردين وسلم عليه الله صلى

] [ )) (( : البخارى رواه تطليقة وطلقها الحديقة اقبل وسلم عليه اللهArtinya: "Dari Ibnu Abbas, bahwasannya isteri Tsabit bin Qais datang kepada Nabi saw sambil berkata: "Ya Rasulullah, Saya tidak mendapati kekurangan dari Tsabit bin Qais, baik akhlak maupun agamanya. Hanya saja, saya takut saya sering kufur )maksudnya kufur, tidak melaksanakan kewajiban kepada suami dengan baik( dalam Islam. Rasulullah saw lalu bersabda: "Apakah kamu siap mengembalikan kebunnya?" Wanita itu menjawab: "Ya, sanggup. Saya akan mengembalikan kebun itu kepadanya". Rasulullah saw lalu bersabda )kepada Tsabit(: "Terimalah kebunnya itu dan ceraikan dia satu kali cerai". )HR. Bukhari(.

2. Haram. Khulu'' bisa haram hukumnya apabila dilakukan dalam dua kondisi berikut ini:1( Apabila si isteri meminta Khulu' kepada suaminya tanpa ada alasan dan sebab yang jelas, padahal urusan rumah tangganya baik-baik saja, tidak ada alasan yang dapat dijadikan dasar oleh isteri untuk mengajukan Khulu'. Hal ini didasarkan kepada firman Allah berikut ini:

يقيما أال خفتم فإن ه الل حدود يقيما أال يخافا أن إال ;ا شيئ ءاتيتموهن مما تأخذوا أن لكم يحل وال : البقرة ) به افتدت فيما عليهما جناح فال ه الل (229حدود .

Artinya: " Tidak halal bagi kamu mengambil kembali sesuatu dari yang telah kamu berikan kepada mereka, kecuali kalau keduanya khawatir tidak akan dapat menjalankan hukum-hukum Allah. Jika kamu khawatir bahwa keduanya )suami istri( tidak dapat menjalankan hukum-hukum Allah, maka tidak ada dosa atas keduanya tentang bayaran yang diberikan oleh istri untuk menebus dirinya" )QS. Al-Baqarah: 229(.

(( : ما غير فى طالقا زوجها سألت امرأة أيما وسلم عليه الله صلى الله رسول قال قال ثوبان عن] [ )) وأحمد, ماجه وابن داود أبو رواه الجنة رائحة عليها فحرام بأسArtinya: "Tsauban berkata, Rasulullah saw bersabda: "Wanita yang mana saja yang meminta cerai kepada suaminya tanpa alasan yang jelas, maka haram baginya untuk mencium wangi surta" )HR. Abu Dawud, Ibn Majah dan Ahmad(.

2( Apabila si suami sengaja menyakiti dan tidak memberikan hak-hak si isteri dengan maksud agar si isteri mengajukan Khulu', maka hal ini juga haram hukumnya. Apabila Khulu' terjadi, si suami tidak berhak mendapatkan dan mengambil 'iwadh, uang gantinya karena maksudnya saja sudah salah dan berdosa. Dalam hal ini Allah berfirman:

: النساء ) أنيأتينبفاحشةمبينة إال ءاتيتموهن لتذهبواببعضما تعضلوهن (19وال .

Artinya: "Dan janganlah kamu menyusahkan mereka karena hendak mengambil kembali sebagian dari apa yang telah kamu berikan kepadanya, terkecuali bila mereka melakukan pekerjaan keji yang nyata" )QS. An-Nisa: 19(. Namun, apabila si suami berbuat seperti di atas lantaran si isteri berbuat zina misalnya, maka apa yang dilakukan si suami boleh-boleh saja dan ia berhak mengambil 'iwadh tersebut.

3. Sunnah.

Page 15: Pendidikan agama islam (thalak, fasakh, li'an, khuluq, ila', zihar)

Khulu' juga bisa sunnah hukumnya apabila, menurut Hanabilah, si suami tidak melaksanakan hak-hak Allah, misalnya si suami sudah tidak pernah melaksanakan shalat wajib, puasa Ramadhan atau yang lainnya, atau apabila si suami melakukan dosa besar, seperti berzina, nyandu dengan obat-obat terlarang dan lainnya. Sebagian ulama lainnya menilai bahwa untuk kondisi seperti ini, Khulu' bukan lagi sunnah, akan tetapi wajib hukumnya.

Masa Iddah wanita yang mengajukan Khulu' )al-mukhtali'ah(  Dalam hal ini para ulama terbagi kepada dua pendapat. Menurut Jumhur ulama, Iddah wanita yang mengajukan Khulu' sama dengan Iddahnya wanita yang ditalak yaitu tiga kali quru', tiga kali haid. Di antara dalilnya adalah:

1. Khulu' adalah talak dan karenanya masuk ke dalam keumuman ayat berikut ini: : البقرة ) قروء ثالثة بأنفسهن صن يترب قات (228والمطل

Artinya: "Wanita-wanita yang ditalak handaklah menahan diri )menunggu( tiga kali quru'" )QS. Al-Baqarah: 228(.

2. Khulu' adalah perceraian setelah dukhul, maka Iddahnya adalah tiga kali haid sebagaimana dengan yang selain Khulu'.

3. Dalam sebuah riwayat dikatakan:] [ )) , (( : صحيح بسند مالك رواه المطلقة عدة المختلعة أي عدتها قال عمر ابن عن نافع عنArtinya: Dari Nafi' dari Ibn Umar berkata: "Iddahnya wanita yang mengajukan Khulu' sama dengan Iddahnya wanita yang ditalak )yaitu tida kali haid(" )HR. Malik dengan sanad Shahih(. Pendapat kedua mengatakan bahwa Iddahnya adalah satu kali haid. Pendapat ini adalah pendapatnya Utsman bin Affan, Ibn Umar, Ibn Abbas, Ibn Taimiyyah dan yang lainnya. Di antara alasannya adalah:

1. Dalam sebuah riwayat dikatakan: : : العدة؟ من علي ماذا فسألته عثمان جئت ثم زوجى من اختلعت قالت معوذ بنت الربيع عن

[ )) (( أبي: ابن رواه حيضة تحيضى حتى فتمكثى به عهد حديثة تكونى أن إال عليك عدة ال فقال] صحيح بسند شيبةArtinya: "Dari ar-Rabi' bint Mu'awwadz berkata: "Saya mengajukan Khulu' dari suami saya. Lalu saya datang kepada Utsman bin Affan sambil bertanya: "Apa Iddah saya?" Utsman menjawab: "Tidak ada Iddah bagi kamu kecuali jika kamu tidak menikah lagi dengannya )dengan suaminya itu(, maka tinggallah )ber-Iddahlah( selama satu kali haid(" )HR. Ibn Abi Syaibah dengan sanad Shahih(.

2. Demikian juga dengan riwayat berikut: : , عليه الله صلى النبي فجعل منه اختلعت قيس بن ثابت امرأة أن وحسنه داودوالترمدي والبي

] حسن ] بسند داود أبو رواه حيضة عدتها وسلمArtinya: "dan Bagi Abu Dawud dan Tirmidzi dan ia hasankan, bahwasannya isteri Tsabit bin Qais mengajukan Khulu'' dari suaminya. Rasulullah saw lalu menjadikan Iddahnya satu kali haid" )HR. Abu Dawud dengan sanad Hasan(.

3. Ibnu Qayyim dalam hal ini berkata dalam bukunya Zadul Ma'ad )V/197(: "Iddah wanita yang mengajukan Khulu' satu kali haid, ini lebih mendekati kepada maksud syara. Karena Iddah itu dijadikan tiga kali haid dengan maksud untuk memperpanjang kesempatan untuk rujuk, sehingga si suami dapat merujuknya selama masa Iddah tadi. Apabila sudah tidak ada

Page 16: Pendidikan agama islam (thalak, fasakh, li'an, khuluq, ila', zihar)

kesempatan untuk rujuk, maka maksudnya adalah untuk membersihkan rahim saja )bara'atur rahm( dari kehamilan, dan hal itu cukup dengan satu kali haid saja".

Kedudukan Khulu’Jumhur Fuqoha berpendapat bahwa Khulu adalah talak ba’in, karena apabila suami

dapat merujuk istrinya pada masa iddah, maka penebusannya itu tidak akan berarti lagi. pendapat ini dikemukakan pula oleh imam Malik. Abu hanifah menyamakan Khulu’ dengan talak dan fasakh secara bersamaan. Sedangkan imam syafi’I berpendapat bahwa khulu’ adalah Fasakh pendapat ini juga dikemukakan Ahmad dan Dawud dan sahabat Ibnu Abbas r.a. Diriwayatkan pula dari syaf’I bahwa khulu itu adalah kata-kata sindiran. Jadi, jika dengan kata-kata sindiran itu suami menghendaki talak, maka talakpun jadi, dan jika tidak maka menjadi fasakh. Tetapi dalam dalam pendapat barunya )al-qaul al-jadid( ia menyatakan bahwa khulu’ itu talak.

Abu Tsaur berpendapat bahwa apabila khulu’ tidak menggunakan kata-kata talak, maka suami tidak dapat merujuk istrinya, sedang apabila khulu’ tersebut menggunakan kata-kata talak, maka suami dapat merujuk istrinya. Fuqaha yang menganggap khulu’ sebagai talak mengemukakan alasan, bahwa fasakh itu tidaklain merupakan perkara yang menjadikan suami sebagai pihak yang kuat dalam pemutusan ikatan perkawinan tetapi tidak berasal dari kehendaknya. Sedangkan khulu’ ini berpangkal pada kehendak, oleh karenya khulu’itu bukan fasakh. Adapun fuqaha yang tidak menganggap khulu’ sebagai talak mengemukakan alasan bahwa dalam Al-Qur’an mula-mula Alloh menyebutkan tentang talak:

: ( . البقرة مرتان (۲۲۹الطالقArtinya: “talak yang dapat dirujuk itu dua kali”. )Q.S. albaqarah: 2290Kemudian Alloh menyebutkan tentang tebusan )Khulu’(, dan selanjutnya berfirman: Artinya: “kemudian jika si suami mentalaknya )sesudah Talak yang kedua(, Maka perempuan itu tidak lagi halal baginya hingga Dia kawin dengan suami yang lain.” )Q.S. Albaqarah : 230(.

5. PENGERTIAN ILA’Ila’ adalah sumpah suami untuk tidak mendatangi istrinya dalam jangka waktu tertentu.

الشوكاني محمد بن علي بن /Muhammad bin ‘Ali bin Muhammad Asy-Syaukani/ محمدdalam kitab beliau, الفقهية المسائل في البهية الدرر لمتن الرضية -Al-Adillatu Ar/ األدلةRadhiyyah Li-matani Ad-Durarul-Bahiyyah fil-Masaailil Fiqhiyyah/, hal. 189 menjelaskan

ال بعضهن أو نسائه جميع من الزوج يحلف أن هو يقربهن

Ila’ adalah suami bersumpah untuk tidak menyetubuhi semua atau sebagian istrinya.

IV. Jangka Waktu yang Diucapkan dalam Ila’

Dalam ila’, terdapat dua hal kaitannya dengan jangka waktu yang diucapkan suami, )a( waktu ila’nya di bawah empat bulan, atau empat bulan ke atas.

(a) di bawah empat bulan,

Page 17: Pendidikan agama islam (thalak, fasakh, li'an, khuluq, ila', zihar)

Apabila suami bersumpah tidak akan menyetubuhi istri dalam jangka waktu di bawah empat bulan, yang lebih baik bagi suami adalah )1( membatalkan sumpahnya, )2( membayar kaffarah )denda( sumpah, kemudian )3( kembali menyetubuhi istrinya. Saran ini datang dari Nabi shallallahu ‘alahi wa sallam sendiri,

فليأت منها خيرا غيرها فرأى يمين حلفعلى منيمينه عن وليكفر خير هو الذي

Barangsiapa bersumpah atas suatu hal, lalu ia melihat yang selain sumpah tersebut lebih baik, datangilah yang dia lebih baik tersebut, dan hendaknya ia batalkan sumpahnya.

)H.R Muslim(

Faidah:

Apabila suami tidak membatalkan sumpahnya, hendaknya istri bersabar hingga batas waktu ila’ yang dulu diucapkan suami berakhir.

(b) empat bulan ke atas.

Adapun jika suami bersumpah tidak akan menyetubuhi istrinya selama-lamanya, atau dengan mengucapkan waktu tertentu yang lebih dari empat bulan, sang suami bisa membatalkan sumpahnya, memnayar kaffarah, setelah itu boleh kembali menyetubuhi istrinya. Namun, jika ia tidak membatalkan sumpahnya, istri menunggu sampai waktu ila’ habis hingga empat bulan. Setelah itu, istri meminta atau memberikan dua pilihan kepada suami untuk )1( menyetubuhinya atau )2( menceraikan dirinya saja.

Jika suami memilihi opsi )1(, tentu saja berarti rumah tangga pasangan suami istri tersebut berlanjut kembali. Jika suami memilih opsi )2(, jatuhlah talak/cerai dari pihak suami.

Namun, bagaimana jika suami tidak memilih opsi )1( maupun )2(. Artinya, ia tidak mau menyetubuhinya, tetapi tidak juga menceraikan istrinya tersebut? Jawabannya adalah JATUH TALAK secara OTOMATIS, meskipun suami tidak mengucapkan lafal talak.

Perhatikan kedua dalil di bawah ini:

Allah ta’ala berfirman dalam surat Al-Baqarah 226-227:

فاءوا فإ2ن أشهر أربعة2 تربص م ن2سائ2ه2 ن م2 يؤلون ل2لذ2ينيم ( رح2 غفور الله الله) 226فإ2ن فإ2ن الطالق عزموا وإ2ن

عل2يم ( يع )227سم2“Para Laki-laki yang meng-ila istrinya, harus menunggu selama empat bulan. Kemudian, jika

mereka kembali )kepada istrinya(, sungguh Allah itu Maha Pengampun dan Maha Penyayang. Dan jika mereka berketetapan hati untuk menjatuhkan cerai, sungguh Allah

Maha Mendengar dan Maha Mengetahui.”

Page 18: Pendidikan agama islam (thalak, fasakh, li'an, khuluq, ila', zihar)

Dalam kitab Al-Muwatha’ )1021(, Imam Malik menyebutkan riwayat dari Nafi’ dari Ibnu Umar:

األشهر2 األربعة مضت إ2ذا 2نه فإ امرأت2ه2 ن م2 آلى رجل أيمامضت إ2ذا طالق عليه2 يقع وال يء يف2 أو يطلق حتى وق2ف

يوقف حتى األشهر2 األربعةSiapa saja laki-laki yang meng-ila’ istrinya, sesungguhnya jika sudah sampai genap empat

bulan, ia diminta ketegasan dari perkataannya, sampai ia menjatuhkan talak atau tidak.

Tidaklah terjadi talak ketika sudah genap 4 bulan tersebut, sampai ia mempertegas perkataannya.

IV. Bagaimana Membayar Kafarah (Denda) Ila’?

Setelah membaca keterangan di atas, barangkali akan muncul pertanyaan,

“Lalu bagaimana cara membayar kaffarah ila’ agar suami dapat menyetubuhinya lagi?”

Jawaban:

Pada hakikatnya, ila’ adalah sumpah. Oleh karena itu, kaffarah ila’ adalah sebagaimana kaffarah sumpah yang disebutkan Allah ta’ala dalam surat Al-Maidah, ayat 59:

بما يؤاخذكم ولكن أيمانكم في باللغو الله يؤاخذكم المساكينمن عشرة إطعام فكفارته األيمان عقدتمرقبة تحرير أو كسوتهم أو أهليكم تطعمون ما أوسط

إذا أيمانكم كفارة ذلك أيام ثالثة فصيام يجد لم فمنآياته لكم الله يبين كذلك أيمانكم واحفظوا حلفتم

تشكرون لعلكم“Allah tidak menghukum kamu disebabkan sumpah-sumpahmu yang tidak disengaja )untuk bersumpah(, tetapi Dia menghukum kamu disebabkan sumpah-sumpah yang kamu sengaja.

Maka, kaffarahnya (denda pelanggaran sumpah) adalah memberikan makanan kepada sepuluh orang miskin, yaitu dari makanan yang biasa kamu berikan kepada keluargamu, atau

memberi mereka pakaian, atau memerdekakan seorang budak. Barangsiapa tidak mampu melakukannya, berpuasalah tiga hari. Itulah kafarah sumpah-sumpahmu apabila kamu

bersumpah. Dan jagalah sumpahmu. Demikianlah Allah menerangkan hukum-hukum-Nya kepadamu agar kemu bersyukur )kepada-Nya(.

Dari ayat di atas, kita bisa mengambil kesimpulan bahwa kaffarah yang harus dibayar untuk menebus ila’ adalah:

1. Memberikan makan kepada sepuluh orang miskin, atau

Page 19: Pendidikan agama islam (thalak, fasakh, li'an, khuluq, ila', zihar)

2. Memberikan pakaian kepada sepuluh orang miskin, atau3. Memerdekakan seorang budak, kemudian4. Kemudian, apabila tidak mampu melaksanakan salah satu dari ketiga alternatif di atas,

kaffarahnya adalah berpuasa selama tiga hari. Catatan Penting: Orang yang ingin menebus kaffarah ila’ atau sumpah, TIDAK BOLEH langsung memilih alternatif keempat ini, apabila ia secara finansial atau fisik MASIH MAMPU melakukan salah satu dari tiga alternatif kaffarah di atas.

6. PENGERTIA ZIHAR

DALIL ZIHAR (DHIHAR)Allah membahas masalah zihar dan hukumnya dalam beberapa ayat berikut:- Haramnya Zihar )Dhihar( QS. Al-Mujadalah 58 : 2

ليقولون هم وإن ولدنهم ئي الال إال أمهاتهم إن أمهاتهم هن ما سائهم ن من منكم يظاهرون ذين اله الل وإن ; وزورا القول من ; منكرا

غفور لعفو

Artinya: Orang-orang yang menzhihar isterinya di antara kamu, )menganggap isterinya sebagai ibunya, padahal( tiadalah isteri mereka itu ibu mereka. Ibu-ibu mereka tidak lain hanyalah wanita yang melahirkan mereka. Dan sesungguhnya mereka sungguh-sungguh mengucapkan suatu perkataan mungkar dan dusta. Dan sesungguhnya Allah Maha Pemaaf lagi Maha Pengampun.

- Kafarat )tebusan( bagi pelaku Zihar )dhihar( QS Al-Mujadalah 58 : 3

يتماسا أن قبل من رقبة فتحرير قالوا لما يعودون ثم نسائهم من منكم يظاهرون والذين

Artinya: Orang-orang yang menzhihar isteri mereka, kemudian mereka hendak menarik kembali apa yang mereka ucapkan, maka )wajib atasnya( memerdekakan seorang budak sebelum kedua suami isteri itu bercampur. Demikianlah yang diajarkan kepada kamu, dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.

- Dalil hadits sebab disyariatkannya zihar adalah peristiwa Khaulah binti Tsa'labah yang di-zihar oleh suaminya yang bernama Aus bin Shamit.

DEFINISI ZIHAR DALAM ISTILAH ULAMA FIKIH

Zihar )dhihar( menurut ulama madzhab Syafi'i adalah suami menyerupakan istrinya dengan wanita mahram dalam segi haramnya dinikah.

Sedangkan menurut ulama madzhab Hanbali Zihar )dhihar( adalah suami menyerupakan istrinya dengan wanita lain yang haram baginya selamanya atau sementara, atau suami menyerupakan istrinya dengan salah satu anggota tubuh dari wanita yang mahram dengan suami baik mahram selamanya atau mahram sementara atau diserupakan dengan anggota tubuh yang selain punggung atau suami menyerupakan istrinya atau anggota tubuh istrinya dengan seorang laki-laki atau anggota tubuh laki-laki sama saja laki-laki itu kerabatnya suami atau orang lain.

Page 20: Pendidikan agama islam (thalak, fasakh, li'an, khuluq, ila', zihar)