pendidikan gizi dalam kebidanan

42
Pendidikan Gizi dalam Kebidanan DESI WILDAYANI BP.1320332048

Upload: dhesy-wildayani

Post on 16-Feb-2016

48 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

gizi

TRANSCRIPT

Page 1: Pendidikan Gizi Dalam Kebidanan

Pendidikan Gizi dalam Kebidanan

DESI WILDAYANIBP.1320332048

Page 2: Pendidikan Gizi Dalam Kebidanan

Gizi disebut juga nutrisi, merupakan ilmu yang

mempelajari perihal makanan serta hubungannya dengan kesehatan

Ilmu pengetahuan ttg gizi (nutrisi) membahas sifat2 nutrient (zat-zat gizi) yang terjkandung dlm mkanan, pengaruh metabolik nya serta akibat yg ditimbulkan bila terdapat kekurangan (ketidakcukupan) zat gizi.

Pemenuhan kebutuhan nutrisi bagi tubuh pada umumnya diperoleh dari diet yg sesuai dan memnuhi syarat2 kesehatan.

Pendahuluan

Page 3: Pendidikan Gizi Dalam Kebidanan

Semakin berkembang pesat yang dewasa ini masalah

terbaru semakin dipandang penting, seperti :1. Informasi gizi yg diberikan kepada komponen2 masyarakat

yg perlu disesuaikan dengan sumber daya gizi yg tersedia setempat yang mencakup gizi individu, keluarga, masyarakat, gizi institusi (seperti gizi pd panti asuhan, panti jompo, penjara), dan gizi olahraga

2. Perkembangan gizi klinis yg meliputi : a. Anamnesis dan pengkajian status nutrisi klienb.Pemeriksaan fisik berkaitan defesiensi zat gizic. Pemeriksaan antripometris beserta tindak lanjut terhadap

gangguannya.d. Pemeriksaaan radiology dan tes laboratorium yg bertalian

dengan status nutrisi klien.e. Suplementasi oral, enteral, dan parenteralf. Interaksi timbal balik antara nutrient dan obat2an.

3. Bahan tambahan makanan (pewarna, penyedap dan sejenis serta bahan2 kontaminan)

Ruang lingkup ilmu gizi

Page 4: Pendidikan Gizi Dalam Kebidanan

Konteks pendidikan kesehatan ttg gizi dapat

difahami melalui pendekatan keluarga. Kedudukan pangan keluarga berkaitan dgn

pengelolaan sumber daya keluarga serta aktifitas keluarga.

Pengetahuan umum ttg gizi fungsi makanan, susunan makanan, kombinasi makanan yg dapat menghindari pemborosan, cara mengelola dan memilih serta cara menilai kesehatan yg berhubungan dengan faktor gizi harus benar2 diketahui oleh keluarga.

Pendidikan kesehatan tentang gizi

Page 5: Pendidikan Gizi Dalam Kebidanan

Gizi dlm keluarga tidak hanya tebatas pada persoalan

makanan, pengetahuan, dan keterampilan sedapat mungkin pendekatan yang diterapkan harus secra menyeluruh yaitu perbaikan gizi keluarga.

Perlu ada tingkatan prioritas dlm kaitan sasaran yang dituju apakah akan diprioritaskan bagi anggota keluarga tertentu.

Penyuluhan dan pendidikan kesehatan, tidak hanya menyampaikan pengetahuan juga konseling pada klien untuk membantu menciptakan perubahan dlm perilaku makan.

Continue…

Page 6: Pendidikan Gizi Dalam Kebidanan

1. Dengarkan masalah dan ide klien.2. Dorong keterlibatan keluarga bila tepat.3. Tekankan pentingnya mendapatkan nutrisi adekuat.4. Tenangkan klien yang khawatir tentang makan.5. Bantu klien memilih makanan yang tepat.6. Beri tahu klien tentang interaksi obat-nutrient.7. Hindari penggunaan istilah “diet”8. Tekankan hal-hal “perlu dilakukan” bukan hal “ tidak

perlu dilakukan”.9. Pertahankan pesan yang sederhana.10. Tinjau ulang material tertulis bersama klien.11. Anjurkan klien untuk menghidari makanan yang tidak

dapat ditoleransi.

Beberapa intervensi yg memudahkan penyuluhan dan pendidikan kesehatan kepada

klien dan keluarga adalah :

Page 7: Pendidikan Gizi Dalam Kebidanan

Pendidikan gizi untuk ibu hamil Pendidikan gizi untuk ibu menyusui Pendidikan tentang gizi bayi Pendidikan tentang gizi balita Pendidikan gizi pada wanita remaja dan

dewasa Pendidikan gizi untuk keluarga

Pendidikan gizi dalam kebidanan

Page 8: Pendidikan Gizi Dalam Kebidanan

Diketahui bahwa status gizi ibu hamil

mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan janin dlm kandungan

Sedini mungkin, ibu hamil harus diberikan pendidikan kesehatan tentang gizi yang dapat memenuhi kebutuhan janin dan dirinya selama masa kehamilan

Tujuan setelah mendapakan pendidikan kesehatan tentang gizi, ibu hamil diharapkan dapat memahami kebutuhan gizi yang harus dikonsumsi selama masa kehamilan

Pendidikan gizi untuk ibu hamil

Page 9: Pendidikan Gizi Dalam Kebidanan

Pada prinsipnya gizi ibu hamil makanan

sehat dan seimbang yg harus dikonsumsi ibu selama masa kehamilannya, dgn porsi 2 kali makanan wanita yang tidak hamil.

Pengertian gizi ibu hamil

Page 10: Pendidikan Gizi Dalam Kebidanan

Manfaat pemenuhan kebutuhan gizi ibu hamil

untuk menghindari masalah saat hamil, mendapatkan bayi yg sehat dan memperlancar air susu ibu (ASI).

Manfaat gizi bagi ibu hamil

Page 11: Pendidikan Gizi Dalam Kebidanan

Gizi sangat berpengaruh pd perubahan fisiologis kehamilan Pada awal kehamilan ibu hamil akan merasa mual,

muntah, dan nafsu makan menurun. Pada pertengahan kehamilan nafsu makan ibu hamil

mulai meningkat sampai maksimal Menjelang persalinan nafsu makan ibu mulai menurun

kembali Ngidam merupakan tanda adanya perubahan enzim dan

hormon Hormon estrogen dan progesteron relaksasi otot2 polos

dan mengurangi gerakan pada usus sehingga zat gizi mudah diabsorbsi.

Hubungan gizi dengan perubahan fisiologis selama hamil

Page 12: Pendidikan Gizi Dalam Kebidanan

Pola makanan yang baik bagi ibu hamil

memenuhi sumber karbohidrat, protein, dan lemak serta vitamin dan mineral.

Makanan yg tidak baik dikonsumsi ibu hamil makan kaleng, makanan manis yg berlebihan, susu berlemak, margarine yang berlebihan dan makanan yang sudah tidak segar.

Pola makanan

Page 13: Pendidikan Gizi Dalam Kebidanan

Kebutuhan energi

2500 kalori/hari pada awal TM I kebutuhan energi msh sedikit tetapi

pada akhir TM I terjadi peningkatan. Pada TM II energi dibutuhkan untuk penambahan

darah, perkembangan uterus, pertumbuhan jaringan mammae, dan penimbunan lemak.

Pada TM III energi digunakan untuk pertumbuhan janin dan plesenta.

Sumber energi : hidrat arang beras, jagung, gandum, kentang, ubi jalar, ubi kayu, sagu.

Kebutuhan gizi ibu hamil

Page 14: Pendidikan Gizi Dalam Kebidanan

Kebutuhan protein

Kurang lebih 76 gram/hari. untuk perkembangan janin, penambahan volume

darah, pertumbuhan mamae ibu dan jaringan uterus.

Sumber protein hewani : daging, ikan, unggas, telur, kerang

Sumber protein nabati : kacang2an Kebutuhan lemak

Sebagai sumber kalori dan untuk mendapatkan vitamin A, D, E dan K.

Cont…

Page 15: Pendidikan Gizi Dalam Kebidanan

Kebutuhan vitamin

beberapa vitamin yang dibutuhkan ibu hamil dan perlu diajarkan adalah :1. Vitamin A

Penting untuk mata, tulang, kulit, rambut dan mencegah kelainan bawaan.

minyak ikan, kuning telur, wortel, sayuran berwarna hijau dan buah2an berwarna merah

2. Vitamin B kompleks vitamin B1, B2, B6, B12 dan asam folat.

3. Garam mineral kalsium, zat besi, fospor.

Cont…

Page 16: Pendidikan Gizi Dalam Kebidanan

Masalah gizi yang sering terjadi pada ibu

hamil anemia gizi besi, kenaikan berat badan selama hamil yang rendah, emesis gravidarum.

Kekurangan gizi pada ibu hamil dapat menyebabkan BBLR, terhambatnya pertumbuhan otak janin, bay lahir dengan anemia, bayi mudah terkena infeksi, dan mengakibatkan abortus.

Dampak kekurangan gizi pada ibu hamil

Page 17: Pendidikan Gizi Dalam Kebidanan

Makanan jangan terlalu lama disimpan jenis tepung,

havernut, tepung maizena. Simpan kelebihan makanan dalam lemari es, atau

freezer. Jenis sayuran segera dihabiskan, setelah diolah

sayuran yang terlalu lam disimpan dapat layu dan kehilangan zat2 berharganya.

Susu yg terlalu lama terkena cahaya/panas, dapat kehilangan vitamin B, jika tidak ada lemari es simpan kotak susu ditempat terlindung dari cahaya.

Jangan lupa memperhatikan tanggal kadaluarsa makanan kemasan.

Jangan garami daging atau ikan sebelum dimasak dapat melenyapkan zat2 yang berharga.

Cara mengolah makanan bagi ibu hamil

Page 18: Pendidikan Gizi Dalam Kebidanan

Jangan terlalu panas memasak protein (daging,

ikan, telur) masaklah cukup lama pada suhu sedang, dari pada cepat pada suhu tinggi.

Kacang2an sebaiknya dikukus. Bila tidak perlu, hindari mengupas buah dan

sayuran, cukup mencuci sampai bersih. Merendam sayuran jagan terlalu lama, agar

kandungan vitamin dan mineralnya tidak hilang. Sayur2an sebaiknya dikukus, bila direbus

gunakan sedikit air dan jangan terlalu lama jangan terlalu lama agar seratnya tidak hilang dan air rebusan dapat dipakai membuat sup, kaldu dan saus.

Cont…

Page 19: Pendidikan Gizi Dalam Kebidanan

Gizi ibu menyusui sangat erat kaitannya

dengan produksi air susu, yang sangat dibutuhkan untuk tumbuh kembang bayi.

Pemberian ASI berat badan bayi meningakat, integritas kulit baik, tonus otot serta kebiasaan makan yang memuaskan.

Tujuan memahami kebutuhan gizi yang harus dikonsumsi selama menyusui bayinya.

Pendidikan gizi untuk ibu menyusui

Page 20: Pendidikan Gizi Dalam Kebidanan

Sejak ibu hamil dianjurkan untuk mengkonsumsi makanan

yang seimbang, agar dapat memenuhi kebutuhan nutrisi ibu maupun janin yang dikandungnya, serta mempersiapkan ibu untuk dapat menyusui bayinya setelah lahir.

Makanan yang terbaik bagi ibu menyusui yang menjamin pembentukan ASI yang berkualitas dalam jumlah yang cukup untuk memenuhi kebutuhan bayinya.

Pemberian ASI Manfaat imunologik : berdaya untuk mencegah dan melawan

infeksi bayi jarang menderita diare, sembelit dan alergi Manfaat psikologis ada ungkapan rasa kasih sayang antara

ibu dan bayinya

Manfaat gizi bagi ibu menyusui

Page 21: Pendidikan Gizi Dalam Kebidanan

Kalori

ibu menyusui membutuhkan sekitar 500 kalori/hari untuk menghasilakan ASI. Untuk mengetahui terpenuhinya kebutuhan kalori dengan cara menimbang BB,

apabila terjadi penurunan > 0,9 kg/minggu setelah 3 minggu pertama menyusui, berartu kebutuhan kalori tidak tercukupi mengganggu produksi ASI

Protein ibu menyusui mmbutuhkan 3 porsi protein/hari selama menyusui untuk peningkatan produksi ASI.

Vitamin C ibu menyusui perlu makan 2 porsi makanan segar yang mengandung vitamin C /hari, untuk menjamin bahwa ASI merupakan sumber vitamin C bagi bayinya

Kalsium kebutuhan kalsium selama menyusui meningkat menjadi 5 porsi sehari. Sayuran dan buahan selama menyusui jumlah kebutuhan sayuran 3 porsi sehari. Karbohidrat Zat besi ibu menyusui perlu sedikitnya zat besi 30-60 mg/hari. Lemak komponen terpenting dalam ASI untuk pertumbuhan bayi. Garam yang digunakan harus mengandung yodium karena yodium sangat dibutuhkan

oleh bayi. Cairan hampir 90% ASI terdiri dari air, sehingga ibu menyusui sangat membutuhkan

cairan.waktu minum yang paling baik adalah saat bayi sedang menyusu atau sebelumnya, sehingga cairan yang diminum bayi dapat diganti.

Kebutuhan gizi bagi ibu hami

Page 22: Pendidikan Gizi Dalam Kebidanan

Buatlah setiap gigitan berarti. Semua kalori tidak diciptakan setara. Jika kelaparan, demikian juga bayi. Jadilah ahli efisiensi. Karbohidrat adalah isu kompleks. Yang manis tidak ada manfaatnya-bahkan

menimbulkan masalah. Makanlah makanan alami. Buatlah kebiasaan makan yang baik, sebagai

kebiasaan keluarga, hal ini akan bermafaat untuk kesehatan keluarga.

Prinsip dasar diet untuk ibu menyusui

Page 23: Pendidikan Gizi Dalam Kebidanan

Kekurangan gizi pada ibu menyusui

menimbulkan gannguan kesehatan pada bayinya, karena air susu ibu mengandung substansi anti infeksi dan faktor2 proteksi terhadap berbagai virus, dan organisme yang membahayakan.

Gangguan pada mata kekurangan vit.A Gangguan pada tulang kekurangan vit.D

Dampak kekurangan gizi pada ibu menyusui

Page 24: Pendidikan Gizi Dalam Kebidanan

ASI makanan bayi yang paling sempurna Tujuan ibu yang mempunyai bayi dapat

memahami gizi yang baik bagi kebutuhan bayinya.

Pendidikan Tentang Gizi Bayi

Page 25: Pendidikan Gizi Dalam Kebidanan

Untuk tumbuh kembang bayi Menjaga kesehatan bayi Mencegah timbulnya berbagai penyakit Bayi baru lahir-umur 6 bulan ASI Eksklusif,

karena ASI merupakan makanan bayi paling baik

Bayi usia >6 bulan tambah makanan pendamping ASI

Manfaat gizi bagi bayi

Page 26: Pendidikan Gizi Dalam Kebidanan

Bayi umur 0-6 bulan dg BB 5,5 Kg dan TB 60

cm energi 560 Kkal dan Protein 12 gr Bayi 7-12 bulan dg BB 8,5 Kg dan TB 71 cm

energi 800 Kkal dan Protein 15 gr Dianjurkan utk memenuhi 100-110 Kkal energi

per Kg BB bayi setiap harinya.

Kebutuhan gizi pada bayi

Page 27: Pendidikan Gizi Dalam Kebidanan

Dimulai usia >6 bulan setiap bulan 1 porsi

makanan padat menggantikan 1 kali pemberian ASI atau 1 botol susu formula.

Hingga pada usia 7 bulan bayi sudah mendapat 3 kali makanan padat dan 2 kali ASI lanjutan atau susu formula dengan tambahan buah atau sari buah.

Jika anak mandapat nasi tim tidak perlu disaring/blender tetapi yang diberikan harus dalam keadaan lembek.

Cara pemberian makanan padat pada bayi

Page 28: Pendidikan Gizi Dalam Kebidanan

Makanan yang ideal mengandung cukup bahan bakar/energi dan

semua zat gizi esensial dalam jumlah yang cukup sesuai kebutuhan sehari-hari.

Pemberian makanan yang mengandung energi yang berlebihan obesitas

Zat gizi esensia yang berlebihan untuk jangka waktu yang lama penimbunan zat gizi dan dapat menjadi racun bagi tubuh, seperti hipervitaminosis A, hipervitaminosis D dan hiperkalemia

Pemberian energi yang kurang dalam waktu yang lama menghambat pertumbuhan, mengurangi cadangan energi dalam tubuh sehingga terjadi keadaan gizi kurang/buruk (Marasmus).

Kekurangan energi esensial menimbulkan gejala defisiensi sesuai zat gizi yang kurang, seperti Xeroftalmia pada kekurangan vit A, Rakitis pada kekurangan vit D.

Dampak kelebihan dan kekurangan gizi pada bayi

Page 29: Pendidikan Gizi Dalam Kebidanan

Pada usia balita (1-5 tahun) hingga usia

sekolah, bahkan meningkat hingga remaja, terdapat kesamaan hal mendasar mengenai gizi yang bersifat khusus.

Tujuan ibu yang mempunyai anak balita dapat memahami kebutuhan gizi balita

Pendidikan tentang Gizi Balita

Page 30: Pendidikan Gizi Dalam Kebidanan

Untuk memelihara kesehatan dan memulihkannya

bila sakit Melaksanakan berbagai jenis aktivitas serta

pertumbuhan Mendidik kebiasaan tentang makan Kualitas makanan yang diberikan pada balita harus

bergizi karena dapat mempengaruhi kesehatan Pengetahuan tentang gizi dan pemberian makanan

yang bergizi wajib diketahui oleh orang tua maupun guru apabila anak sudah masuk sekolah TK

Manfaat gizi bagi balita

Page 31: Pendidikan Gizi Dalam Kebidanan

Kebutuhan zat gizi utama bagi balita meliputi

5 komponen dasar

Karbohidrat Protein Lemak Mineral Vitamin

Kebutuhan gizi untuk balita

Page 32: Pendidikan Gizi Dalam Kebidanan

Energi jumlah energi yang diperlukan didapatkan

dari 50-60% karbohidrat, 25-35% lemak, dan selebihnya 10-15% protein.

Protein disarankan untuk memberi 2,5-3 gr/KgBB balita

Mineral dan Vitaminmenu yang tiap harinya mengandung susu, daging, ayam, ikan, telur, sayur, buah, dan serealia akan mengandung cukup vitamin dan mineral.

Cairan pada umumnya anak sehat memerlukan 1000-1500 ml air setiap harinya.

Continue..

Page 33: Pendidikan Gizi Dalam Kebidanan

Tujuan wanita remaja dan dewasa memahami tentang

kebutuhan gizi seimbang sesuai usianya Dalam program gizi : Pedoman Umum Gizi Seimbang

(PUGS) yang merupakan salah satu bahan KIE berupa 13 pesan dasar gizi seimbang :

1. Makanlah aneka ragam makanan2. Makanlah makanan untuk memenuhi kecukupan

energi3. Makanlah makanan sumber karbohidrat setengah dari

kebutuhan energi4. Batasi konsumsi lemak dan minyak sampai ¼ dari

kecukupan energi5. Gunakan garam beryodium6. Makanlah makanan sumber zat besi

Pendidikan gizi bagi wanita remaja dan dewasa

Page 34: Pendidikan Gizi Dalam Kebidanan

7. Berikan ASI saja pada bayi sampai umur 6 bulan dan

tambahkan MP-ASI sesudahnya8. Biasakan makan pagi bagi remaja dan dewasa

makan pagi dapat memelihara ketahanan fisik, mempertahankan daya saat bekerja, meningkatkan konsentrasi, dan meningkatkan produktivitas kerja

9. Minumlah air bersih yang aman dan cukup jumlahnya10. Lakukan aktivitas fisik secara teratur11. Hindari minum minuman beralkohol12. Makanlah makanan yang aman bagi kesehatan13. Bacalah label pada makanan yang dikemas

Continue…

Page 35: Pendidikan Gizi Dalam Kebidanan

Tujuan keluarga memahami tentang

kebutuhan gizi seimbang sesuai usianya. Pemenuhan kebutuhan gizi dalam keluarga

erat hubungannya dengan gaya hidup keluarga

Para anggota keluarga perlu pula tahu cara menilai kesehatan yang berhubungan dengan konsumsi makanan

Pendidikan gizi untuk keluarga

Page 36: Pendidikan Gizi Dalam Kebidanan

Susunan menu yang baik untuk kebutuhan bahan makanan harus memperhatikan hal berikut :

1. Sebelum menyimpan bahan makanan harus terlebih dahulu memeriksa kualitas dan kuantitasnya.

2. Simpan bahan makanan di tempat yang sesuai dan aman agar tidak mudah rusak

3. Perhatikan lamanya waktu memasak untuk masing-masing makanan, ex : sayuran 5-15 menit, ikan 5-30 menit, daging 2-3 jam

4. Setelah makanan atau hidangan matang tempatkan dalam wadah tertutup agar terhidar dari kontaminasi kuman penyakit.

Pada dasarnya pengawasan terhadap hidangan perlu dilakukan sehubungan dengan cita rasa makanan, nilai gizi makanan, dan kebersihan makanan.

Cont…

Page 37: Pendidikan Gizi Dalam Kebidanan

Pemantauan status gizi

status gizi suatu tampilan keadaan keseimbangan atau perwujudan nutriture dengan variabel spesifik. Ex : gondok endemik merupakan keadaan ketidakseimbangan intake dan output iodium dalam tubuh

keadaan gizi suatu keadaan akibat dari keseimbangan antara konsumsi dan penyerapan zat gizi dan penggunaannya, atau keadaan fisiologik akibat dari tersedianya zat gizi dalam seluler tubuh.

Tindak Lanjut Pendidikan Gizi

Page 38: Pendidikan Gizi Dalam Kebidanan

manutrisi suatu keadaan patologis yang

diakibatkan karena kelebihan atau kekurangan satu atau lebih zat gizi.

KEP (Kurang Energi Protein) pada umumnya KEP terjadi pada keluarga dengan ekonomi rendah.

Continue..

Page 39: Pendidikan Gizi Dalam Kebidanan

Penilaian status gizi dapat dikelompokkan menjadi:1. Pengukuran langsung

a. Antropometrib. Klinisc. Biokimiad. Biofisik

2. Pengukuran tidak langsunga. Survei konsumsib. Statistik vitalc. Faktor ekologi

Continue…

Page 40: Pendidikan Gizi Dalam Kebidanan

Pemerintah mempunyai upaya dalam tangka

perbaikan gizi masyarakat Indonesia melalui program Usaha Perbaikan Gizi Keluarga (UPGK).

Peran pemerintah Gerakan Nasional Penanggulangan Masalah Pangan dan Gizi

Peran masyarakat pemberdayaan keluarga melalui revitalisasi UPGK dan posyandu (merupakan gerakan nasional)

Masyarakat sendiri yang berperan untuk menangani masalah dan kebutuhan gizi mereka.

Kolaborasi dan rujukan

Page 41: Pendidikan Gizi Dalam Kebidanan
Page 42: Pendidikan Gizi Dalam Kebidanan

Francin, Paath, et al, 2005. Gizi dalam

Kesehatan Reproduksi, Jakarta : EGC Mary E. Barasi, 2009. At Glance Ilmu Gizi,

Jakarta : Erlangga Medical Series

Referensi