penelitian dan pengembangan

9
Penelitian dan Pengembangan (Research and Development; R&D) Label: Metode dan Metodologi Penelitian Penelitian dan Pengembangan atau Research and Development (R&D) adalah sebuah strategi atau metode penelitian yang cukup ampuh untuk memperbaiki praktik. Dalam bidang industri misalnya antara 4-5% biyaya digunakan untuk mengadakan penelitian dan pengembangan. Penelitian dan Pengembangan atau Research and Development (R&D) adalah proses untuk mengembangkan suatu produk baru untuk menyempurnakan produk yang telah ada, yang dapat dipertanggungjawabkan. Produk tersebut tidak selalu berbentuk benda atau perangkat keras (hardware), seperti buku, alat tulis, dan alat pembelajaran lainnya. Akan tetapi, dapat pua dalam bentuk perangkat lunak (software), seperi program komputer, pelatihan, bimbingan, evaluasi. Dll. Penelitian-penelitian di bidang pendidikan, umumnya diarahkan pada pengembangan suatu produk, tetapi ditujukan untuk menemukan pengetahuan baru berkenaan dengan fenomena-fenomena yang bersifat fundamental, serta praktik-praktik pendidikan. Penelitian tentang fenomena fundamental pendidikan dilakukan melalui penelitian dasar (basic research), sedang penelitian tentang praktik pendidikan dilakukan melalui penelitian praktik pendidikan diakukan melalui peneitian terapan (appied research). Penelitian dan Pengembangan atau Research and Development (R&D), merupakan metode penghubung atau pemutus kesenjangan antara penelitian dasar dan penelitian terapan. Sering dihadapi adanya kesenjangan antara hasil-hasil penelitian dasar yang bersifat teoretis dengan penelitian terapan yang bersifat praktis. Kesenjangan ini dapat dihilangkan atau disambungkan dengan penelitian dan pengembangan. Dalam pelaksanaan Penelitian dan Pengembangan atau Research and Development (R&D), ada beberapa metode yang digunakan yaitu, metode deskriptif, evaluatif, dan eksperimental.

Upload: lidya-purwasih

Post on 27-Sep-2015

220 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

materi tentang penelitian dan pengembangan

TRANSCRIPT

Penelitian dan Pengembangan (Research and Development; R&D) Label: Metode dan Metodologi Penelitian

Penelitian dan Pengembangan atau Research and Development (R&D) adalah sebuah strategi atau metode penelitian yang cukup ampuh untuk memperbaiki praktik. Dalam bidang industri misalnya antara 4-5% biyaya digunakan untuk mengadakan penelitian dan pengembangan.Penelitian dan Pengembangan atau Research and Development (R&D) adalah proses untuk mengembangkan suatu produk baru untuk menyempurnakan produk yang telah ada, yang dapat dipertanggungjawabkan. Produk tersebut tidak selalu berbentuk benda atau perangkat keras (hardware), seperti buku, alat tulis, dan alat pembelajaran lainnya. Akan tetapi, dapat pua dalam bentuk perangkat lunak (software), seperi program komputer, pelatihan, bimbingan, evaluasi. Dll.Penelitian-penelitian di bidang pendidikan, umumnya diarahkan pada pengembangan suatu produk, tetapi ditujukan untuk menemukan pengetahuan baru berkenaan dengan fenomena-fenomena yang bersifat fundamental, serta praktik-praktik pendidikan. Penelitian tentang fenomena fundamental pendidikan dilakukan melalui penelitian dasar (basic research), sedang penelitian tentang praktik pendidikan dilakukan melalui penelitian praktik pendidikan diakukan melalui peneitian terapan (appied research).Penelitian dan Pengembangan atau Research and Development (R&D), merupakan metode penghubung atau pemutus kesenjangan antara penelitian dasar dan penelitian terapan. Sering dihadapi adanya kesenjangan antara hasil-hasil penelitian dasar yang bersifat teoretis dengan penelitian terapan yang bersifat praktis. Kesenjangan ini dapat dihilangkan atau disambungkan dengan penelitian dan pengembangan.Dalam pelaksanaan Penelitian dan Pengembangan atau Research and Development (R&D), ada beberapa metode yang digunakan yaitu, metode deskriptif, evaluatif, dan eksperimental.Referensi MakalahKepustakaan:Nana Syaodih Sukmadinata, Metode Penelitian Pendidikan, (Cet. VI, Remaja Rosdakarya: Bandung, 2010), h. 164-166

METODE PENELITIAN R&D (RESEARCH AND DEVELOPMENT) Oleh andri stiawan Monday, September 22, 2014 Bagikan :

Model PengembanganTentukan model yang akan dikembangkan dengan mengacu teori yang digunakan sesuai wilayah pengembangan. Di bidang pembelajaran, dikenal ada model pengembangan pembelajaran versi Dick dan Carey, Kemp, Reigeluth, Gagne dan lain-lain. Di bidang kurikulum dikenal model pengembangan kurikulum versi Tayler, Taha, Olivia, dan lain-lain. Di bidang manajemen pendidikan, dikenal ada MBS, MPMBS, manajemen sekolah berbasis budaya, dan lain-lain. Di bidang multimedia, dikenal program authorware, dan lain-lain. Prosedur PengembanganKegiatannya ada tiga, yaitu:#1. Studi Pendahuluan.

Lagkah awal dipandang krusial dan urgen bagi kelancaran dan keberhasilan penelitian karena menjadi acuan dalam perumusan masalah dan penajaman fokus penelitian, pemantapan teori, dan pemahaman kondisi empirik di lapangan. Studi pendahuluan dilakukan dalam bentuk studi pustaka dan survei kondisi empirik tentang masalah pendidikan dan pembelajaran.Kedua kegiatan tersebut bisa dilakukan secara simultan atau linier (berurutan). Hasil kegiatan ini menjadi modal untuk memilih dan menentukan model, strategi, media, atau tindakan-tindakan inovatif guna mengembangkan prototipenya.

#2. Pengembangan Prototipe.Pada tahap ini peneliti membuat prototipe yang hendak dikembangkan. Prototipe ini sangat variatif tergantung dari model, strategi, media, atau tindakan-tindakan inovatif yang dipilih. Prototipe ini bisa dibuat sendiri atau memodifikasi produk yang sudah ada sehingga diperoleh draft (rancangan) prototipe model yang siap diujikan di lapangan. Syarat pengembangan ini ada 3 yaitu : a) Menggunakan prosedur buku operasional sesuai model, strategi, media, atau tindakan inovatif; b) Kalau jenisnya modifikasi, produk yang dimodifikasi harus terlebih dulu dijelaskan sehingga tindakan modifikasi diketahui dengan jelas; c) Prototipe hasil pengembangan harus dikonsultasikan dengan ahlinya. Target dalam tahap ini adalah diperolehnya draft prototipe hipotetik yang siap diujikan di lapangan.

#3. Uji Lapangan.Uji ini dilakukan dalam tiga tahap secara berurutan. a) Uji lapangan awal (preliminary field test) untuk memperoleh bukti-bukti empirik tentang kelayakan prosedur kerja model (subjek dan aspeknya) secara terbatas. Caranya adalah mencobakan produk awal kepada responden dengan langkah-langkah : draft awal, implementasi, evaluasi, dan revisi. Semua kejadian (proses dan hasil) dicatat untuk perbaikan prototipe model sebelum tahapan uji beriktunya; b) Uji langan utama (main field test) untuk mengetahui kelayakan pelaksanaan model dan kemajuannya. Caranya dengan menggunakan desain eksperimen dengan melibatkan kelompok kontrol sebagai pembanding atas kelompok yang diberi perlakuan (treatment). Uji tahap ini dapat diulang sesuai kebutuhan. Hasilnya menjadi dasar merevisi prototipe model sebelum tahapa uji berikutnya; c) Uji lapangan operasional (operational field test) untuk mengetahui tingkat efektivitas model. Caranya adalah eksperimen dengan tes awal dan tes akhir. Hasil uji ini dianalisis nilai efektivitasnya dengan teknik analisis uji t atau uji F.#4. Diseminasi dan Sosialisasi.Tahap ini ditujukan untuk menyebarkan produk yang dikembangkan supaya bisa dipakai masyarakat luas. Inti kegiatan pada tahap ini adalah melakukan sosialisasi produk hasil pengembangan. Hal ini bisa dilakukan dengan melakukan hasil presentasi hasil penelitian dalam forum ilmiah atau sosialisasi melalui jurnal ilmiah.

Subjek PenelitianSubjek penelitian adalah semua pihak yang akan diungkap dan dinilai kinerjanya dalam situasi penelitian. Dari subjek ini dapat diperoleh informasi sesuai tujuan penelitian. Subjek penelitian merupakan sumber data yang bisa berupa guru, siswa, administrator, anggota dewan pendidikan, anggota komite sekolah atau pihak-pihak lain yang terlibat urusan sekolah. Pemilihan subjek penelitian ditentukan oleh ruang lingkup kajian dan rencana wilayah diseminasi produk.

Subjek penelitian dapat berupa populasi dan sampel. Populasi adalah elemen atau unit yang menjadi sumber informasi sedangkan sampel merupakan bagian dari populasi. Penentuan sampel ditentukan oleh karakteristik model penelitian sesuai dimensi kegiatan pengembangan.Kegiatan harus dilakukan secara hati-hati agar resiko yang terjadi minimal. Pola pengembangannya juga harus dimulai dari lingkup yang terbatas menuju kepada yang lebih luas.

Penentuan sampel menggunakan teknik multistage (bertahap). Pada setiap tahap penelitian sampelnya juga berbeda-beda yang ditentukan dengan teknik bola salju (snow ball). Pada tahap uji coba awal jumlah sampelnya terbatas; kemudian diperluas pada tahap uji coba utama, dan semakin banyak lagi ketika uji coba operasional. Sampel pada uji coba operasional harus representatif karena diharpkan hasilnya benar-benar bisa dimplementasikan dalam kondisi nyata di lapangan.Teknik Pengumpulan DataTeknik pengumpulan data dan instrumen penelitian harus memenuhi nilai validitas dan reliabilitas sesuai persyaratan karakteristik variabel yang diteliti dan tujuan penelitiannya. Teknik yang bisa digunakan antara lain: tes, angket, observasi, wawancara, dan dokumentasi seperti diuraikan pada pengumpulan data penelitian kuantitatif. Penentuan teknik pengumpulan data mana yang dipakai sangat tergantung pada jenis da karakteristik data yang dibutuhkan.Teknik Analisis DataPenelitian ini bisa menggunakan teknik analisis data kuantitatif dan kualitatif. Pemilihan teknik analisis data ini sangat tergantung pada jenis data dan tujuan penelitiannya.Teknik analisis data kualitatif terbagi menjadi dua, yaitu : (1) teknik kualitatif hanya mendeskripsikan fenomena atau fakta saja tanpa memberi makna atas fenomena tersebut., (2) teknik kualitatif yang bertujuan memaknai fenomena atau fakta secara mendalam.Adapun teknik analisis data kuantitatif yang menggunakan statistika sebagai instrumennya dibedakan menjadi dua, yaitu: (1) analisis data kuantitatif dengan teknik statistik deskriptif, dan (2) analisis data kuantitatif dengan statistik inferensial.

Penelitian Pengembangan (Research and Development) Labels: teori penelitian

Research and development (penelitian pengembangan)

Penelitian Pengembangan (Research and Development)Karakteristik Penelitian Pengembangan (Research and Development)Salah satu bidang penelitian yang kini banyak dilakukan oleh mahasiswa calon guru, dan praktisi pendidikan adalah penelitian pengembangan (research and development atau disingkat R&D). penelitian ini dilakukan untuk menghasilkan sebuah produk yang akan digunakan dalam dunia pendidikan melalu proses yang ilmiah yang diakhiri dengan tahapan validasi. Perlu dicatat bahwa produk-produk yang dihasilkan melalui penelitian pengembangan tidak hanya berupa buku, film, atau bahan pembelajaran lainnya tetapi juga sampai kepada proses, model pembelajaran atau metode mengajar. Biasanya prosedur penelitian pengembangan juga berbentuk siklus agar produk pendidikan yang dihasilkan benar-benar bermanfaat dan sesuai dengan kebutuhan. Perbaikan-perbaikan produk pendidikan akan dilakukan di dalam tahapan-tahapan penelitian pengembangan sehingga dapat dihasilkan produk yang paling tidak mendekati ideal.

Jadi kita bisa dengan mudah membedakan penelitian pengembangan ini dari jenis penelitian pendidikan lainnya karena penelitian pengembangan memiliki 3 karakteristik utama, yaitu: (1) dihasilkannya sebuah produk untuk digunakan; (2)produk digunakan di lapangan (dalam praktek pendidikan); (3) selama penelitian berlangsung produk selalu divalidasi.

Agar lebih jelas lagi, marilah kita lihat beberapa bentuk produk pendidikan yang mungkin dikembangkan berdasarkan penelitian pendidikan oleh para produsennya:(1) segala jenis media pembelajaran dalam bentuk media tercetak seperti buku-buku, bahan ajar, maupun media pembelajaran noncetak seperti CD pembelajaran audiovisual, kaset dan sebagainya.(2) berbagai macam strategi dan model pembelajaran dalam berbagai jenis bidang studi, di mana ditunjukkan dalam bentuk langkah-langkah atau prosedur pembelajaran yang harus ditempuh sehingga dapat dicapai tujuan proses maupun hasil pembelajaran atau perbaikan pembelajaran.(3) sistem perencanaan dan pengelolaan pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan suatu lembaga pendidikan, atau peserta didik, atau tuntutan kurikulum.(4) Sistem evaluasi pendidikan baik untuk evaluasi proses maupun evaluasi produk, sehingga dapat dimanfaatkan untuk beragam kegunaan seperti pelaporan dan pengambilan keputusan.(5) prosedur penggunaan suatu fasilitas pendidikan seperti bengkel, workshop, atau laboratorium yang efektif.

Sifat penelitian pengembangan (research and development) yang tujuan utamanya adalah menghasilkan produk pendidikan dan pembelajaran menjadikannya sebagai penelitian yang tidak berhubungan dengan klarifikasi atau pengujian sebuah teori pendidikan, juga tentu saja penelitian pengembangan tidak akan menghasilkan sebuah teori baru, konsep, prinsip, dalil atau hukum.

Jika anda ingin melaksanakan penelitian pengembangan maka anda harus melalui prosesnya dari tahapan survei pendahuluan untuk kemudian dilanjutkan kepada tahapan pengembangan desain produk pendidikan yang ingin dikembangkan dan dihasilkan. Selanjutnya proses pengembangan dilakukan secara terus menerus dalam beberapa kali siklus dengan melibatkan penggunaan produk tersebut dilapangan sebagai bentuk ujicoba. Seringkali metode action research (penelitian tindakan) akan dilibatkan untuk tujuan ini. Validasi juga dilakukan untuk menguji keandalan produk dengan melihat dari berbagai sisi.Langkah-Langkah Penelitian Pengembangan (Research and Development)Langkah-langkah atau prosedur penelitian pengembangan secara garis besar terdiri dari: Melakukan riset dan pengumpulan informasi yang dapat dilakukan dengan melakukan pengamatan di dalam kelas yang mungkin membutuhkan produk tersebut, juga tentu dengan melakukan studi literatur. Melakukan perencanaan penelitian pengembangan dengan cara melakukan perumusan tujuan penelitian pengembangan, penetapan sekuen pembelajaran hingga akhirnya melakukan pengujian produk pendidikan dalam skala terbatas. Melakukan pengembangan produk awal. Melakukan ujicoba terhadap produk awal yang telah dikembangkan tersebut di lapangan dengan melakukannya secara terbatas. Pengumpulan data ujicoba produk dapat dilakukan melalui metode wawancara, observasi, hingga angket untuk kemudian dilakukan analisis sehingga ditemukanlah kelemahan-kelemahan produk awal tersebut. Melakukan perbaikan dan revisi produk awal sehingga diperoleh penyempurnaan produk pendidikan tersebut. Selanjutnya, kembali melakukan ujicoba di lapangan produk pendidikan yang telah direvisi tadi untuk skala yang lebih besar dari ujicoba awal. Data-data juga dikumpulkan dengan cara sebagaimana ujicoba lapangan pertama dilakukan. Melakukan revisi produk untuk kedua kalinya berdasarkan data yang baru diperoleh. Melakukan ujicoba untuk ketiga kalinya dalam skala yang lebih luas lagi dibanding ujicoba lapangan yang kedua untuk mengumpulkan data yang lebih banyak dengan menggunakan beragam teknik yang sesuai seperti angket, wawancara, dan observasi lalu kemudian menganalisisnya untuk memperoleh kelemahan-kelemahan yang mungkin masih ada dan dapat diperbaiki pada produk pendidikan yang ingin dihasilkan. Melalukan revisi produk pendidikan tersebut untuk yang ketiga kalinya. Membuat laporan (melakukan pelaporan) dan kemudian melakukan desiminasi produk pendidikan dan hasil penelitian pengembangan yang telah dilakukan.ch and development sehingga diharapkan produk pendidikan yang dihasilkan dari proses pengembangan tersebut benar-benar bermanfaat dan dapat mencapai tujuannya.Itulah sepuluh langkah yang harus dilakukan dalam penelitian pengembangan atau researDemikian tulisan kali ini dari blog penelitian tindakan kelas, blog untuk guru dan mahasiswa calon guru. Semoga bermanfaat.