penelitian sosial
TRANSCRIPT
Penelitian Sosial
Penelitian Sosial
Kelompok 1 : Anisa Rizqi Udtasalma (03) Dimas Alif R F (07) Fifi Aliffiya Rahma P (13) Istana Mutiara P (17) Janu Akbar (18) Rizhkhi Ryaas F (26)
Penelitian SosialPenelitian sosial adalah sebuah kegiatan yang dilakukan untuk
mencari, menyelidiki, menemukan pengetahuan dari lapangan dan dapat dipertanggungjawabkan kebenaran secara ilmiah
Adapun langkah - langkah penelitian sosial,antara lain:
Menentukan topik
penelitianMerumuskan masalah
Menentukan sampel penelitian
Merumuskan
kerangka teori dan hipotesis penelitian
Mengumpulkan data
Menentukan Topik Penelitian
Topik penelitian adalah pokok permasalahan dari suatu penelitian. Dalam menentukan topik penelitian,harus memerhatikan beberapa kriteria,antara lain:1. Menarik minat pembaca2. Dapat dilakukan oleh peneliti3. Menggandung kegunaan praktis4. Jelas, singkat dan padat5. Berisi mengenai variabel - variabel6. Menggambarkan keseluruhan isi7. Tidak terdapat unsur duplikasi8. Dinyatakan dalam kalimat pernyataan
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam menentukan topik penelitian adalah
1. Topik harus sesuai dengan minat peneliti2.Topik yang dipilih haruslah topik yang bisa diteliti oleh peneliti3.Data cukup tersedia4.Topik memiliki kegunaan praktis, bermanfaat dan penting untuk diteliti5.Menghindari duplikasi penelitian
Topik penelitian dapat ditemukan melalui beberapa cara yaitu :1.Pengalaman seseorang atau kelompok2.Laporan hasil penelitian lain3.Sumber pengetahuan lain
Menentukan JudulFungsi judul penelitian adalah menunjukkan kepada pembaca inti dari
objek penelitian, subjek penelitian, dan sifat penelitian yang digunakan.
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam menentukan judul penelitian antara lain :
1. Judul ditulis singkat, padat dan jelas.2. Judul mencerminkan spesifikasi masalah penelitian yang diteliti.3. Judul membuat variabel-variabel utama yang dilibatkan dalam
penelitian.4. Judul menyebutkan secara jelas jenis hubungan antarvariabel.5. Judul mengungkapkan objek yang diteliti.
2. Merumuskan Masalah dan Tujuan Penelitian
Masalah penelitian adalah suatu pertanyaan yang mengungkapkan adanya hubungan antar variabel yang ingin ditemukan jawabannya. Masalah muncul manakala terjadi kesenjangan antara kenyataan dengan harapan.
Sumber masalah penelitian dapat diambil melalui :1.Literatur.2.Diskusi, seminar, simposium, dan lain-lain.3.Pernyataan pemegang otoritas.4.Pengamatan sepintas.5.Pengalaman pribadi.6.Perasaan intuitif.
Dalam membuat perumusan masalah perlu memperhatikan hal-hal berikut :a.Menggunakan kalimat pertanyaan.b.Mengungkapkan variabel-variabel penelitian.c.Mengungkapkan jenis hubungan antarvariabel yang ada.d.Mengungkapkan objek penelitian.e.Bentuk-bentuk masalah penelitian,antara lain :
1. Rumusan masalah Deksriptif2. Rumusan masalah Komparatif3. Rumusan masalah Assosiatif
Kriteria Masalah Penelitian,antara lain :a. Memiliki nilai penelitian
Masalah yang akan dipecahkan akan berguna atau bermanfaat yang positif.
b. Memiliki fisibilitasFisibilitas artinya masalah tersebut dapat dipecahkan atau dijawab.
Faktor yang perlu diperhatikan, antara lain:1. Adanya data dan metode untuk memecahkan masalah tersebut2. Batas-batas masalah yang jelas3. Adanya alat atau instrumen untuk memecahkannya4. Adanya biaya yang diperlukan5. Tidak bertentangan dengan hukumc. Sesuai dengan kualitas peneliti
Sesuai dengan kualitas peneliti artinya tingkat kesulitan masalah disesuaikan dengan tingkat kemampuan peneliti.
Rumusan masalah penelitian yang baik, antara lain:a. Bersifat orisinil, belum ada atau belum banyak orang lain yang
meneliti masalah tersebut.b. Dapat berguna bagi kepentingan ilmu pengetahuan dan terhadap
masyarakat.c. Dapat diperoleh dengan cara-cara ilmiah.d. Jelas dan padat, e. Dirumuskan dalam bentuk kalimat tanya.f. Bersifat etis, artinya tidak bertentangan atau menyinggung adat
istiadat, ideologi, dan kepercayaan agama.
Cara merumuskan masalah,yaitu :A.Masalah dirumuskan dalam bentuk
pertanyaanB.Rumusan masalah hendaknya jelas dan
padaC.Rumusan masalah harus berisi implikasi
adanya untuk data memecahkan masalah
D.Rumusan masalah harus merupakan dasar dalam pembuatan hipotesis
E.Masalah harus menjadi dasar bagi judul penelitian
Contoh rumusan penelitian sebagai berikut
Topik : Fenomena tawuran remajaJudul : Pengaruh pergaulan dalam geng terhadap
keterlibatan pelajaran dalam tawuranVariable : Geng dan keterlibatan pelajar dalam tawuranSubjek/Populasi : Pelajar SMARumusan Masalah : Faktor-faktor apa saja yang mendorong seorang
remaja terlibat dalam tawuran ? Apakah pergaulan dalam geng berpengaruh
terhadap fenomena tawuran pelajar ? Bagaimanakah cara menyikapi geng yang
cenderung memiliki pola negative
Tujuan PenelitianTujuan Penelitian merupakan rumusan kalimat yang menunjukan keinginan peneliti untuk mencapai sesuatu dalam penelitiannya.Secara umum tujuan penelitian adalah sebagai berikut.a.Untuk mencari, menemukan, mengumpulkan, dan menganalisis fakta-fakta berdasarkan kenyataan-kenyataan dari proyek penelitian guna menyelesaikan masalah yang akan dicari pemecahannya.b.Untuk menemukan, mengembangkan, dan menguji kebenaran suatu pengetahuan yang dilakukan dengan menggunakan metode- metode ilmiah.c.Fungsi developmental (pengembangan), yaitu untuk mengembangkan pengetahuan atau teknologi yang sudah ada agar baik atau lebih sempurna
Contoh :Rumusan Masalah Tujuan PenelitianApa pengertian dari penyimpangan sosial ?
Mengetahui dan memahami apa arti penyimpangan sosial
Apa contoh penyimpangan sosial ? Mengetahui contoh nyata penyimpangan sosial
Apa faktor-faktor yang memicu terjadinya penyimpangan sosial tersebut ?
Mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi penyimpangan sosial tersebut
Apa dampak yang akan ditimbulkan oleh penyimpangan sosial tersebut ?
Mengetahui dampak yang ditimbulkan oleh penyimpangan sosial tersebut
Upaya apa yang dapat dilakukan untuk mencegah penyimpangan sosial ?
Mempelajari upaya pencegahan terhadap penyimpangan sosial
Menentukan Sampel Penelitian
Subyek penelitian dibedakan menjadi dua, yaitu :1. PopulasiPopulasi adalah keseluruhan individu yang digunakan dalam penelitian.2. Sample Sampel adalah sebagian dari populasi
Populasi
Sample
Jenis – jenis populasi Bedasarkan Jumlahnyaa)Populasi terbatas adalah mempunyai sumber data yang jelas
batasnyasecara kuantitif sehingga dapat dihitung jumlahnyaContoh : Jumlah penduduk Kota Padang sebesar 2.500.000jiwa
b)Populasi tak terbatas yaitu sumber datanya tidak dapat ditentukan batas-batasnya sehingga relatif tidak dapat dinyatakan dalam bentuk jumlah.
Contoh : Meneliti beberapa liter pasang surut air pada bulan purnama
Bedasarkan Sifatnyaa)Populasi Homogen: adalah populasi yang unsurnya
memiliki sifat yang sama sehingga tidak perlu dipersoalkan jumlahnya secara kuantitatif.
b)Populasi heterogen: adalah sumber data yang unsurnya memiliki sifat yang bervariasi, sehingga perlu ditetapkan batas-batasannya secara kualitatif dan kuantitatif.
Menentukan Populasi dibantu oleh 4 faktor, yaitu: isi, satuan, cakupan (scope), dan waktu. Contoh : Suatu penelitian tentang pendapatan keluarga petani di Kabupaten Jombang tahun 2005, maka populasinya dapat ditetapkan dengan 4 faktor sebagai berikut.Isi → Semua keluarga petaniSatuan → Petani penggarap/pemilik tanahCakupan (scope) → Kabupaten JombangWaktu tahun → 2005Populasi terdiri dari unsur sampling yaitu unsur/unsur yang diambil sebagai sampel. Kerangka sampling (sampling Frame) adalah daftar semua unsur sampling dalam populasi sampling. Unsur sampling ini diambil dengan menggunakan kerangka sampling (sampling frame).
2. SampelSampel penelitian adalah sebagian dari populasi yang diambil sebagai
sumber data dan dapat mewakili seluruh populasi. Syarat Sampel yang Baik,antara lain :
1.Harus meliputi seluruh unsur sampel2.Tidak ada unsur sampel yang dihitung dua kali3.Harus up to date4.Batas-batasnya harus jelas5.Harus dapat dilacak di lapangan
Menurut Teken (dalam Masri Singarimbun dan Sofyan Efendi), Ciri-ciri sample yang ideal adalah:1. Dapat menghasilkan gambaran yang dipercaya dari seluruh populasi
yang diteliti2. Dapat menentukan presisi (precision) dari hasil penelitian dengan
menentukan penyimpangan baku (standar) dari taksiran yang diperoleh
3. Sederhana, sehingga mudah dilaksanakan4. Dapat memberikan keterangan sebanyak mungkin dengan biaya yang
rendah
Langkah-langkah dalam pemilihan sampel, yaitu : 1.Menentukan karakteristik populasi. 2.Menentukan teknik pemilihan sampel. 3.Menentukan besar sampel.4.Memilih sampel
Tujuan pengambilan sampel,antara lain : 5.Berusaha mempersingkat waktu, memperkecil dana, ataupun
tenaga peneliti 6.Dengan membatasi jumlah populasi bahkan wilayah populasi
berusaha untuk membuat generalisasi analis 7.Untuk mereduksi jumlah obyek yang akan diteliti
Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam menentukan sampel, antara lain :
1. Homogenitas. 2. Banyak tidaknya variabel ekstra3. Perlu tidaknya melakukan analisis subkelompok. 4. Tersedia tidaknya tes statistik
Empat faktor yang harus dipertimbangkan untuk menentukan besarnya sampel yang harus di ambil ialah sebagai berikut :1. Tingkat keseragaman (Degree Of Homegeneity) dari populasi2. Tingkat presisi yang dikehendaki dalam penelitian. 3. Rencana analisis yang dikaitkan dengan kebutuhan untuk analisis. 4. Teknik penentuan sampel yang digunakan.
Teknik Pengambilan Sampel
Teknik pengambilan sampel atau teknik sampling adalah teknik pengambilan sampel dari populasi. Sampel yang merupakan sebagaian dari populasi tersebut. kemudian diteliti dan hasil penelitian (kesimpulan) kemudian dikenakan pada populasi (generalisasi). Hubungan populasi, sample, teknik sampling, dan generasi dapat digambarkan sebagai berikut:
Populasi
Sampel
Teknik Sampling
Kesimpulan Generalisasi
Jenis – Jenis Teknik Sampel
Teknik sampel terbagi menjadi beberapa jenis, antara lain :
Teknik Sampel
Probability Sampling
1. Sampel Acak Sederhana2. Sampel Berstrata 3. Sampel Kelompok4. Sampel Wilayah5. Sampel Proporsi
Non Probability Sampling
1. Sampel Bertujuan2. Sampel Quota3. Snow-ball Sample4. Sampel Aksidental
A. Sampel Probability
Probability sampling adalah teknik pengambilan sampel yang memberikan peluang yang sama bagi setiap unsure (anggota) populasi untuk dipilih menjadi anggota sampel.
1. Simple Random Sampling
Simple random sampling ialah cara pengambilan sampel dari anggota populasi secara acak tanpa memperhatikan strata (tingkatan) yang ada dalam anggota populasi tersebut.
Syarat: anggota populasi dianggap homogenCara pengambilannya bisa melalui undianContoh: terdapat 24.600 mahasiswa UGM, berarti setiap
mahasiswa mempunyai 1/24.600 kesempatan untuk terpilih sebagai sampel. Jika kita ambil 500 mahasiswa sebagai responden, maka kesempatan seseorang untuk dipilih sebagai sampel 500/24.600 = 1/49. Angka ini disebut sampling fraction.
2. Sampel Berstrata
Metode pengambilan sampel dengan cara membagi populasi ke dalam kelompok-kelompok yang homogen (disebut strata), dan dari tiap stratum tersebut diambil sampel secara acak.
Contoh :Kita akan melakukan penelitian di salah satu SMA tertentu. Yang
akan diteliti adalah tentang tingkat kedisiplinan siswa. Untuk itu, setiap jenjang tingkatan harus terwakili. Artinya, dan siswa kelas satu sampai kelas tiga harus terdapat wakil yang akan dijadikan sampel penelitian. Sampel berstrata digunakan apabila kita berpendapat bahwa ada perbedaan ciri atau karakteristik antara strata-strata yang ada, sedangkan perbedaan tersebut mempengaruhi variable.
3. Sampel Kelompok
Sample kelompok adalah salah satu teknik sampling acak yang dilakukan dengan memilih kelompok dan bukan individu yang terdapat dalam populasi
Populasi dibagi ke dalam satuan-satuan sampling yang besar, disebut Cluster.
Contohnya :Misalnya akan diambil populasi seluruh guru SD di Kota Bogor.
Pengambilan sampelnya dengan cara membagi wilayah Kota Bogor ke dalam enam wilayah, kemudian dari masing-masing kecamatan diambil perwakilannya. Jumlah sampel tiap kecamatan diambil secara proporsional.
4. Sampel Wilayah
Sampel wilayah adalah teknik sampling yang dilakukan dengan mengambil dari setiap wilayah yang terdapat dalam populasi . Sampel wilayah dilakukan apabila ada perbedaan ciri antara wilayah yang satu dan wilayah yang lain.
Contohnva : kita akan meneliti keberhasilan program Transmigrasi di seluruh wilayah Indonesia. Oleh karena keadaan setiap populasi itu berbeda, kita harus membuat sampel dan selurub populasi sehingga hasilnya mencerminkan keberhasilan program transmigrasi di seluruh wilayah Indonesia.
5. Sampel Proporsi
Teknik pengambilan sampe proporsi atau sampel imbangan dilakukan untuk menyempumakan penggunaan teknik sampel berstrata atau sampel wilayah.
Contoh : di provinsi A, jumlah penduduk yang mengikuti KB 500 orang. Kita ambil inisalnya 3% dan 500 orang, yaitu sebanyak 15 orang saja. Di Provinsi B, jumlah penduduk yang mengikuti KB hanya ada 300 orang. Sampel yang diambil adalah 3% dan 300,. yaitu 9 orang. Dengan cara seperti itu, akan terlihat keseimbangan dalam menentukan peserta KB yang dijadikan sampel penelitian.
B. Non Probability Sampel
Adalah teknik pengambilan sampel yang tidak memberi peluang/ kesempatan sama bagi setiap unsure atau anggota populasi untuk dipilih menjadi sampel.
1. Sample Bertujuan
Sampel ini dilakukan dengan cara pengambilan subjek bukan didasarkan pada strata, random, atau wllayah, tetapi pada tujuan tertentu.
Penggunaan metode ini dilakukan dengan berbagai pertimbangan. Contoh: peneliti akan mengadakan penelitian tentang “Pengaruh
minat belajar siswa SMA terhadap peningkatan prestasi di seluruh Indonesia”. Sampel penelitian yang diambil dan kota-kota besar misalnya, Jakarta, Medan, dan Yogyakarta. Sebagai imbangannya, dipilih beberapa sekolab yang ada di kota-kota kecil
2. Sampel Quota
Dalam pengumpulan data, peneliti menentukan sampel dari populasi yang mempunyai ciri – ciri tertentu sampai jumlah (kuota) yang diinginkan terpenuhi.
Teknik sampling ini tidak berdasarkan strata atau daerah, tetapi jumlah yang sudah ditentukan.
Contohnya :Kita akan meneliti pendapat masyarakat terhadap pelayanan dalam pengurusan izin mendirikan bangunan. Jumlah sampel ditentukan 100 orang, maka peneliti belum dianggap selesai karena belum memenuhi kuota.
3. Snow-ball Sampling
Adalah teknik penentuan sampel yang mula-mula jumlahnya kecil, kemudian membesar.
Contohnya :Untuk mengetahui jaringan pengedar narkoba, peneliti cukup mencari seorang pengedar narkoba. Dari seorang pengedar narkoba tersebut peneliti mendapat informasi siapa lagi yang menjadi pengedar narkoba. Demikian seterusnya.
4. Sampel Aksidental
Adalah teknik penentuan sampel berdasarkan kebetulan, yaitu siapa saja yang secara kebetulan/incidental bertemu dengan peneliti dapat digunakan sebagai sampel, bila dipandang orang yang kebetulan ditemui itu cocok sebagai sumber data.
Contohnya :Penelitian tentang pendapat umum mengenai pemilu dengan mempergunakan setiap warga negara yang telah dewasa sebagai unit sampling. Peneliti mengumpulkan data langsung dari setiap orang dewasa yang dijumpainya, sampai jumlah yang diharapkan terpenuhi.