penerapan saluran distribusi pakaian jadi pada pt. …... · dengan produk pesaing dan perusahaan...
TRANSCRIPT
1
PENERAPAN SALURAN DISTRIBUSI PAKAIAN JADI PADA
PT. MONDRIAN KLATEN
A. TUGAS AKHIR
Diajukan Untuk Memenuhi Syarat-Syarat Mencapai Sebutan
Ahli Madya Di Bidang Manajemen Pemasaran
Oleh :
YUNI KIRNAWATI
F 3206096
PROGRAM STUDI DIPLOMA III MANAJEMEN PEMASARAN
FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
2009
2
3
M O T T O
4
Jadikanlah sabar dan sholat sebagai penolongmu dan sesungguhnya yang demikian itu sangat berat, kecuali bagi orang-orang yang khusyu’.
(QS.Al Baqarah: 6-8).
Hidup adalah permainan bumerang, pikiran,perkataan, dan perbuatan kita akan berbalik kearah kita, cepat atau lambat ketepatan yang mencengangkan
(Florence Shinn)
Kita tidak tahu apa yang akan terjadi pada diri kita dalam kehidupan sehari-hari yang aneh ini, tetapi kita bisa memutuskan apa yang terjadi dalam
diri kita.Bagaimana kita menerimanya, apa yang kita perbuat dengannya dan pada akhirnya itulah yang paling penting. Bagaimana kita
menerima bahan mentah kehidupan dan membuatnya menjadi sesuatu yang berharga dan indah.Itulah batu ujian hidup.
( Joseph Fort Newton)
PERSEMBAHAN
5
Tugas akhir ini kupersembahkan untuk :
1. Bapak dan ibuku yang selalu menyayangiku dan
yang telah memberikan segalanya.
2. Kakak-kakakku yang telah memberiku dorongan
dan semangat.
3. Keponakanku yang selalu memberikan semangat.
4. Teman – teman terbaikku dan Almamater UNS.
B. KATA PENGANTAR
Bismillahirahmanirahim
6
Segala puji penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala ridho
dan karunia yang selalu dilimpahkan, sehingga penulis dapat
menyelesaikan Tugas Akhir ini yang berjudul “PENERAPAN SALURAN
DISTRIBUSI PAKAIAN JADI PADA PT. MONDRIAN KLATEN “
Penulis menyadari bahwa dalam proses penulisan Tugas Akhir ini
masih jauh dari sempurna, oleh karena keterbatasan pengetahuan, waktu,
serta pengalaman penulis yang masih sedikit. Dalam proses penulisan
Tugas Akhir ini penulis banyak mendapatkan bantuan dan dorongan dari
berbagai pihak, maka dengan ini penulis ingin menyampaikan terima kasih
yang tulus dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada semua pihak
yang telah membantu, baik secara langsung maupun tidak langsung dalam
penulisanTugas Akhir ini :
1. Prof. Dr. Bambang Sutopo M. com. AK selaku dekan fakultas
ekonomi.
2. Dra. Hj. Mahastuti Agung, Msi selaku pembimbing tugas akhir ini,
terima kasih atas kesabaran dan bantuannya sehingga tugas akhir ini
selesai tepat waktu.
3. Seluruh dosen Fakultas ekonomi yang selama ini telah memberikan
banyak ilmu berguna dalam bangku perkuliahan.
4. segenap pimpinan dan staf karyawan PT. MONDRIAN Klaten, terima
kasih atas izinnya untuk magang disana dan bantuannya,
kerjasamanya selama satu bulan
5. Semua pihak yang telah membantu kelancaran penulisan Tugas Akhir
ini yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu.
7
Penulis menyadari tugas akhir ini masih jauh dari
kesempurnaan untuk itu saran dan kritik yang bersifat membangun
penulis harapkan, untuk lebih menyempurnakan tugas akhir ini.
Semoga tugas akhir ini berguna dan dapat memberikan
masukan bagi pihak-pihak yang membutuhkan. Dan kepada Allah
SWT, mudah-mudahan senantiasa menunjukkan jalan kebenarannya
dan keridhoannya. Amin
Surakarta, Juni 2009
Penulis
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL i
ABSTRAK ii
HALAMAN PERSETUJUAN iii
HALAMAN PENGESAHAN iv
HALAMAN MOTTO v
8
HALAMAN PERSEMBAHAN vi
KATA PENGANTAR vii
DAFTAR ISI ix
DAFTAR GAMBAR xi
DAFTAR TABEL xii
BAB I : PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah…………………………………………….. 1
B. Rumusan Masalah…………………………………………………… 3
C. Tujuan Penelitian…………………………………………………….. 4
D. Manfaat Penelitian…………………………………………………… 4
E. Metode Penelitian …………………………………………………… 4
F. Kerangka Pemikiran ………………………………………………… 7
BAB II : LANDASAN TEORI
A. Pengertian Pemasaran……………………………………………… 8
B. Pengertian Saluran Distribusi………………………………………. 8
C. Bentuk Saluran Distribusi …………………………………………. 9
D. Alternatif Saluran Distribusi…………................................................. 10
E. Menentukan Banyaknya Penyalur…………………………………........12
F. Faktor- Faktor yang Mempengaruhi Pemilihan Saluran Distribusi…..12
G. Saluran Perantara…………………………………………………………16
H. Fungsi Fungsi Perantara…………………………………………………18
I. Keuntungan Menggunakan Perantara……………………………........19
BAB III : PEMBAHASAN DAN ANALISIS DATA
9
A. Gambaran Umum Perusahaan………………………………………….20
B. Laporan Magang Kerja…………………………………………………...35
C. Pembahasan…………………………………………………………........38
BAB IV : PENUTUP
A. Kesimpulan…………………………………………………………….. 47
B. Saran…………………………………………………………………… 48
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1.1 Kerangka Pemikiran……………………………………………...7
Gambar 3.1 Skema Proses Produksi PT.Mondrian………………………..27
Gambar 3.2 Struktur Organisasi PT. Mondrian …………………………….30
10
11
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Volume penjualan tahun 2008 dalam rupiah ........................ 41
Tabel 3.2 Volume Penjualan Distribusi Langsung dan Distribusi
Tidak Langsung tahun 2008 ................................................ 41
Tabel 3.3 Biaya Distribusi Langsung Dan Biaya Distribusi Tidak
Langsung..............................................................................43
Tabel 3.4 Prosentase Biaya Distribusi Terhadap Volume Penjualan ............................................................................................. 45
ABSTRAK
Pada umumnya tujuan dari perusahaan adalah menjaga kelangsungan hidup perusahaan. Untuk mewujudkan tujuan tersebut
12
perusahaan harus mampu memasarkan produk yang dihasilkannya. Maka dari itu diperlukan adanya saluran distribusi yang efisien dalam memasarkan produknya. Pelaksanaan kebijaksanaan saluran distribusi akan mempengaruhi volume penjualan.
Tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui saluran distribusi yang digunakan PT. Mondrian dalam memasarkan produknya dan saluran distribusi mana yang paling efisien yang digunakan oleh PT. Mondrian dalam mencapai penjualan yang maksimal.Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara, observasi, dan studi pustaka. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis deskriptif dan analisis efisiensi biaya distribusi.
Berdasarkan hasil penelitian dapat diambil kesimpulan bahwa PT. Mondrian menggunakan dua saluran distribusi yaitu saluran distribusi langsung (perusahaan langsung menyalurkan produknya kepada konsumen akhir) dan saluran distribusi tidak langsung (perusahaan menggunakan perantara dalam menyalurkan produknya ke konsumen akhir ) dan dari analisis efisiensi biaya distribusi bahwa prosentase efisiensi rata-rata per triwulan dengan saluran distribusi langsung adalah 20.5 % sedangkan prosentase efisiensi rata-rata pertriwulan dengan saluran distribusi tidak langsung adalah 12.25 %. Sehingga saluran distribusi tidak langsung lebih efisien dibandingkan saluran distribusi langsung karena prosentase efisiensi saluran distribusi tidak langsung lebih rendah dari saluran distribusi langsung.
Saran yang dapat diberikan untuk PT. Mondrian agar meningkatkan volume penjualan produk adalah sebagai berikut perusahaan hendaknya sering mengadakan event discount untuk toko MSS agar volume penjualan menigkat untuk saluran distribusi langsung. Perusahaan harus mempertahankan kualitas bahan baku yang digunakan dan menciptakan produk baru yang unik berbeda dengan produk pesaing dan perusahaan harus cepat tanggap merespon keluhan dari konsumen serta menjaga hubungan baik yang bersifat jangka panjang dengan perantara dan konsumen akhir. Kata kunci : Distribusi PT. Mondrian Klaten
ABSTRACT Generally, the aim of the company is to keep up the company’s viability. For manifesting that aim, the company must be able to market the product its produce. Therefore, there is needed an efficient distribution
13
channel in marketing the company’s product. The implementation of distribution channel policy will influence the sales volume. The purpose that aimed to reach in this research is to know the distribution channel used in PT Mondrian in marketing its product and which distribution channel is the most efficient used by PT Mondrian in reaching maximum sales. The technique of data collection used is interview, observation, and library study. The technique of data analysys used is descriptive analysis and distribution cost efficiency analysis. Based in the result of the research, it can be concluded that PT Mondrian use two distribution channels that is direct distribution channel (the company directly distribute its product to the final customer) and indirect distribution channel (company uses agency in distributing its product to the final customer) and from the analysis on distribution cost efficiency it is found that the average efficiency percentage quarterly with direct distribution channel is 20,5%, while the average efficiency percentage quarterly with indirect distribution channel is 12,25%. It means that the indirect distribution channel is more efficient that direct distribution channel, because the indirect distribution channel is lower than direct distribution channel. The suggestion that can be given for PT Mondrian in order to increase the product sales volume is as follow, the company ought to arrange more frequently a discount event for MMS shop so that the sales volume will increase for direct distribution channel. Company must maintain the quality of basic material uses as well as to create unique new product that can be considered different with the competitor product and then the company must be more perceptive in responding the claim for customer and also keep the good relation in long term with the agent and final customer. Keyword : distribution PT. Mondrian
14
BAB I
PENDAHULUAN
C. Latar Belakang Masalah
Saat ini perekonomian di Indonesia telah memasuki era globalisasi
yang ditandai dengan semakin berkembangnya kegiatan industri. Banyak
bermunculan berbagai macam industri khususnya di bidang konveksi dan
garment. Hal ini menyebabkan semakin tajamnya persaingan antar suatu
perusahaan yang bergerak pada bidang yang sama. Dalam menghadapi
situasi seperti itu perusahaan harus dapat bersaing dalam
memperebutkan pasar. Mengingat konsumen zaman sekarang ini lebih
jeli dan teliti dalam memutuskan membeli suatu produk sehingga setiap
perusahaan harus peka terhadap keinginan konsumen dan perusahaan
harus lebih kreatif, inovatif dalam menciptakan suatu produk. Bila
perusahaan mampu bersaing dan selalu mengikuti keinginan pasar maka
tujuan bisnis dapat tercapai yaitu untuk memperoleh laba yang maksimal
dan dapat menguasai pasar produknya.
Suatu perusahaan tidak dapat bertahan lama bila tidak ada respon
yang baik tentang produknya dari masyarakat. Karena pada umumnya
sebagian masyarakat merupakan target pasar sasaran dari perusahaan
dalam memasarkan produknya. Perusahaan akan berhasil di dalam
pemasaran apabila perusahaan tersebut menerapkan strategi pemasaran
secara efektif. Bauran pemasaran (marketing mix) salah satu strategi
pemasaran yang dapat dilakukan oleh setiap perusahaan. Marketing mix
merupakan cara yang dapat dipergunakan oleh perusahaan untuk
15
mempengaruhi konsumennya. Di dalam marketing mix terdapat empat
variable yaitu produk, harga, promosi, dan distribusi. Hal ini dapat
dilakukan oleh setiap perusahaan dengan cara menonjolkan suatu produk
yang berkualitas. Produk yang siap dipasarkan harus dikemas dan harus
mempunyai brand untuk membedakan produk dari pesaing.
Setelah proses produksi langkah berikutnya yaitu menentukan
harga jual produk yang berdasarkan biaya produksi, kualitas produk dan
pertimbangan target pasar. Apabila perusahaan sudah memproduksi
produk dan menetapkan harga jual yang tepat bagi konsumen tanpa
adanya kegiatan promosi maka konsumen tidak dapat mengetahuinya.
Distribusi merupakan variabel yang tak kalah penting yang harus
dilakukan oleh perusahaan karena bila proses distribusi tidak lancar atau
terhambat maka hal ini dapat menyebabkan konsumen kesulitan
mendapatkan produk sehingga konsumen akan memilih produk dari
pesaing.Distribusi merupakan suatu kegiatan untuk menyalurkan atau
menyebarkan produk dari produsen kepada konsumen sehingga
konsumen memperoleh kemudahan dalam mendapatkan produk yang
diharapkan.
Dalam mendistribusikan produk perusahaan dapat melakukan
dengan dua cara yaitu distribusi secara langsung dan distribusi tidak
langsung kepada konsumen akhir. Dengan saluran distribusi secara
langsung yaitu produk dijual langsung kaepada konsumen akhir.
Sedangkan saluran distribusi tidak langsung perusahaan menggunakan
perantara dalam menyalurkan produknya. Perantara ini bisa berupa
16
pedagang besar, agen, ataupun pengecer. Penggunaan perantara
disebabkan karena jangkauan lokasi pasar yang sangat luas.
PT. Mondrian merupakan perusahaan yang bergerak di bidang
konveksi dan garment. Produk yang dihasilkan adalah kaos oblong, T-
shirt, busana muslim berbahan kaos, jumper, jacket dll.produk fashion
dari PT. Mondrian mempunyai brand dadung, sekido, begaya dan
expose. Mengingat hasil produksi dengan jumlah yang cukup besar dan
jangkauan pasar yang luas yaitu mencakup hampir seluruh wilayah
Indonesia. Maka perusahaan harus tepat dalam proses penyaluran
barang agar perusahaan tidak kehilangan calon konsumen.
Bagi PT.Mondrian tidak hanya mengandalkan saluran langsung
saja tetapi penggunaan perantara merupakan salah satu alternatif
keputusan yang harus diperhatikan karena adanya perantara tersebut
dapat mempengaruhi lancar atau tidaknya proses penyaluran pakaian
jadi dalam upaya memenuhi kebutuhan konsumen terhadap produk
tersebut.didasari oleh uraian diatas maka penulis melakukan penelitian
tentang “PENERAPAN SALURAN DISTRIBUSI PAKAIAN JADI PADA
PT. MONDRIAN KLATEN”.
D. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah diatas maka yang menjadi
permasalahan dalam penelitian ini adalah :
1. Saluran distribusi apa yang digunakan oleh PT. MONDRIAN dalam
memasarkan produknya?
17
2. Saluran distribusi manakah yang paling efisien terhadap volume
penjualan pada PT. MONDRIAN?
E. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian yang dilakukan pada perusahaan adalah :
1. Untuk mengetahui saluran distribusi yang digunakan PT. MONDRIAN.
2. Untuk mengetahui saluran distribusi yang paling efisien yang
digunakan oleh perusahaan.
F. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat dari hasil penelitian ini adalah :
1. Bagi Perusahaan
Dapat dijadikan bahan masukan pada perusahaan dalam memahami
saluran distribusi dan menerapkan secara lebih baik.
2. Bagi Akademis
Untuk menerapkan ilmu pengetahuan yang telah diterima di bangku
kuliah dan menambah wawasan dalam bidang pemasaran khususnya
tentang saluran distribusi.
G. Metode Penelitian
1. Objek Penelitian
Objek penelitian di PT. MONDRIAN yang beralamat Jalan K.H.
Hasyim Ashari No. 171 Mojayan Klaten Jawa Tengah.
18
2. Data dan Sumber Data
a. Data Primer
Yaitu data yang diperoleh secara langsung dari tempat
penelitian yang pengumpulannya dengan metode wawancara,
observasi dan dokumentasi.
b. Data sekunder
Yaitu data tidak langsung dikumpulkan dari objek
pengamatan yaitu dari sumber-sumber tertulis seperti artikel, buku
dan data lain yang dianggap relevan dengan masalah penelitian.
3. Teknik Pengumpulan Data
Pengumpulan data dilakukan dengan tiga cara yaitu :
a. Observasi
Melakukan pengamatan langsung ke obyek yang akan di
teliti, yaitu lewat Magang Kerja
b. Wawancara
Pengumpulan data dengan mengajukan pertanyaan
langsung kepada informan atau seorang ahli yang berwenang
dalam suatu masalah.
c. Study Pustaka
Pengambilan data dari buku yang berkaitan dengan distribusi
sebagai bahan referensi yang relevan.
19
4. Analisis Data
Analisis data yang digunakan adalah diskriptif dengan
mendiskripsikan tentang sistem dan prosedur saluran distribusi pada
PT MONDRIAN. Analisis yang digunakan untuk mengetahui saluran
distribusi mana yang paling efektif dan efisien, apakah saluran
distribusi langsung atau saluran distribusi tidak langsung yaitu dengan
rumus sebagai berikut (Radiosunu,2001:180) :
EFISIENSI = OutputInput
%100x
Keterangan :
Output : Volume penjualan
Input : Biaya Distribusi
H. Kerangka Pemikiran
Keputusan tentang distribusi menentukan bagaimana cara barang
yang diproduksi dapat sampai pada konsumen. Perusahaan
mengembangkan strategi untuk memastikan bahwa barang yang
didistribusikan kepada para konsumen berada pada tempat yang tepat.
Distribusi dapat dilaksanakan dengan cara langsung berarti
produsen langsung pada konsumen dan cara tidak langsung berarti
menggunakan perantara. Apabila perusahaan mampu mengetahui
keinginan dan kebutuhan konsumen maka perusahaan harus mampu
menyediakan produk yang lebih memuaskan sehingga akan diterima oleh
pasar sasaran. Untuk menunjang itu maka proses saluran distribusi yang
lancar produk akan lebih cepat sampai ke konsumen, maka harus
20
ditentukan saluran distribusi yang tepat yang meningkatkan proses
distribusi produk. Berikut ini adalah gambaran mengenai kerangka
pemikiran.
Gambar 1.1 Kerangka Pemikiran
PT. MONDRIAN
SALURAN DISTRIBUSI
TIDAK LANGSUNG LANGSUNG
KONSUMEN AKHIR PERANTARA PERANTARA
21
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Pengertian Pemasaran
Pemasaran adalah suatu proses social dan manajerial yang
didalamnya individu dan kelompok mendapatkan apa yang mereka
butuhkan dan inginkan dengan menciptakan, menawarkan, dan
mempertukarkan produk yang bernilai dengan produk lain.
(Kloter, 1997 : 8)
Pemasaran adalah suatu sistem keseluruhan dari kegiatan-kegiatan
bisnis yang ditujukan untuk merencanakan, menentukan harga,
mempromosikan, dan mendistribusikan barang dan jasa yang
memuaskan kebutuhan baik kepada pembeli yang ada maupun pembeli
potensial. (Stanton dalam Swasta &Irawan, 1990:5)
Definisi diatas menjelaskan bahwa kegiatan pemasaran bukan
hanya kegiatan untuk menjual barang atau jasa, sebab kegiatan sebelum
dan sesudahnya juga merupakan suatu kegiatan pemasaran.
B. Pengertian Saluran Distribusi
Saluran distribusi untuk suatu barang adalah saluran yang akan
digunakan oleh produsen untuk menyalurkan barang tersebut dari
produsen ke konsumen atau pemakai industri.(Swasta, 1996:190).
Saluran distribusi merupakan kegiatan yang harus dilakukan oleh
perusahaan untuk menyalurkan, menyebarkan, mengirim serta
22
menyampaikan barang yang dipasarkan ini kepada konsumen.
(Sudarmo,1999:153)
C. Bentuk Saluran Distribusi
Terdapat dua macam saluran distribusi, yaitu :
1. Saluran Distribusi Langsung
Saluran distribusi langsung adalah saluran distribusi dari produsen
ke konsumen akhir tanpa menggunakan perantara (Swasta & Irawan,
1990:297) keuntungan dari distribusi langsung adalah ketika produsen
menjual langsung kepada konsumen akhir sehingga produsen
mempunyai kontrol penuh atas harga yang dikenakan pada konsumen
dan mengetahui selera konsumen.
2. Saluran Distribusi Tidak Langsung
Dalam saluran distribusi tidak langsung produsen menyalurkan
produknya melalui perantara yang kemudian di salurkan kepada
konsumen akhir (Swasta & Irawan, 1990:297) perantara ini sering disebut
dengan pedagang besar, pengecer dan agen. Keuntungan pemakai
saluran distribusi tidak langsung yaitu memperluas jangkauan pasar
untuk mendapatkan calon pembeli baru.
Adapun lembaga-lembaga saluran distribusi antara lain :
1. Produsen yaitu pihak yang menyediakan barang dan jasa
2. Perantara merupakan suatu kegiatan usaha yang berdiri sendiri,
bertugas sebagai penyalur barang dari produsen ke konsumen akhir.
23
3. Konsumen akhir merupakan pihak yang akan membeli dan yang
menggunakan barang dan jasa.
D. Alternatif Saluran Distribusi
Beberapa alternative saluran distribusi yang didasarkan atas jenis
barang dan segmen pasarnya, di antaranya adalah :
1. Saluran Distribusi Barang Konsumsi
a. Produsen – Konsumen
Bentuk saluran ini paling pendek dan paling sederhana dari
produsen ke konsumen, tanpa perantara. Oleh karena itu saluran
ini disebut sebagai saluran distribusi langsung.
b. Produsen – Pengecer – konsumen
Saluran ini juga disebut saluran distribusi langsung. Disini,
pengecer besar langsung melakukan pembelian pada
produsen.Ada pula beberapa produsen yang mendirikan toko
pengecer sehingga dapat secara langsung melayani konsumen
c. Produsen – Pedagang besar – Pengecer – Konsumen
Saluran distribusi semacam ini banyak digunakan oleh
produsen dan dinamakan saluran distribusi tradisional. Produsen
hanya melayani penjualan dalam jumlah besar kepada pedagang
besar saja, tidak menjual pada pengecer.Pembelian oleh
pengecer dilayani pedagang besar dan pembelian oleh konsumen
dilayani pengecer saja.
24
d. Produsen – Agen –Pengecer – Konsumen
Produsen memilih agen sebagai penyalurnya. Ia
menjalankan kegiatan perdagangan besar dalam saluran distribusi
yang ada.
e. Produsen – Agen – Pedagang besar – Pengecer – Konsumen
Produsen sering menggunakan agen sebagai perantara
untuk menyalurkan barangnya kepada pedagang besar yang
kemudian menjualnya kepada toko – toko kecil.
2. Saluran Distribusi Barang Industri
a. Produsen – Pemakai Industri
Merupakan saluran yang paling pendek dan disebut
sebagai saluran distribusi langsung. Dipakai bilamana transaksi
penjualan kepada pemakai industri relative cukup besar, seperti :
lokomotif, kapal, pesawat terbang dll.
b. Produsen – Distributor industri – Pemakai industri
Produsen barang-barang jenis perlengkapan operasi dan
accessory equipment kecil dapat menggunakan distributor industri
untuk mencapai pasarnya, seperti : produsen bahan bangunan,
alat pendingin udara dll.
c. Produsen – Agen – Pemakai industri
Biasa dipakai oleh produsen yag tidak memiliki departemen
pemasaran, ingin memperkenalkan produk baru atau ingin
memasuki daerah pemasaran baru.
25
d. Produsen – Agen – Distributor industri – Pemakai industri
Digunakan oleh perusahaan dengan pertimbangan antara
lain bahwa unit penjualannya terlalu kecil untuk di jual secara
langsung. (Swasta, 1996 )
E. Menentukan Banyaknya Penyalur
1. Saluran Distribusi Eksklusif
Yaitu penyaluran yang biasanya hanya menggunakan satu
distributor tunggal yang ditunjuk oleh perusahaan untuk keperluan
penyaluran barang.
2. Saluran Distribusi Selektif
Yaitu perusahaan hanya menggunakan penyalur yang sedikit
jumlahnya yang mereka pilih atas dasar syarat- syarat tertentu
3. Saluran Distribusi Intensif
Yaitu penyaluran dengan menggunakan penyalur yang
sebanyak- banyaknya. ( Indriyo Gitosudarmo, 1999 : 257 )
F. Faktor – Faktor yang Mempengaruhi Pemilihan Saluran Distribusi
Produsen harus memperhatikan berbagai macam faktor yang
sangat berpengaruh dalam pemilihan saluran distribusi. Faktor-faktor
tersebut antara lain :
26
1. Pertimbangan Pasar
a. Jenis Pasar
Misalnya untuk mencapai pasar industri perusahaan tidak
akan memerlukan pengecer.
b. Jumlah Pelanggan Potensial
Jika pelanggan potensial relatif sedikit, maka akan lebih
baik bila perusahan memakai tenaga penjual sendiri untuk menjual
secara langsung kepada pembeli individual dan pembeli industrial
. Sebaliknya perusahaan lebih baik menggunakan perantara jika
pelanggan potensial lebih banyak.
c. Konsentrasi Geografis Pasar
Pemasar cenderung mendirikan cabang-cabang penjualan
di pasar yang berpenduduk padat dan menggunakan perantara
untuk pasar yang berpenduduk jarang.
d. Jumlah dan Ukuran Pesanan
Sebuah perusahaan manufaktur akan menjual secara
langsung pada jaringan grosir yang besar, karena jumlah pesanan
yang besar. Sedangkan untuk toko grosir kecil yang pesanannya
relatif kecil, perusahaan akan menggunakan pedagang grosir
untuk melakukan penjualan langsung.
27
2. Pertimbangan Produk
a. Nilai Unit (Unit Value)
Semakin rendah nilai unit maka saluran distribusinya
semakin panjang Sementara itu produk yang nilai unitnya tinggi
kerapkali dijual melalui armada penjual perusahaan
b. Perishability
Untuk produk-produk yang fisiknya mudah rusak dan tidak
tahan lama lebih baik disalurkan melalui saluran distribusi yang
pendek
c. Sifat Teknis Produk
Produk-produk industri yang bersifat sangat teknis
seringkali harus didistribusikan secara langsung karena armada
penjual produsen akan lebih dapat memberikan pelayanan yang
diperlukan dan lebih menguasai segala aspek yang berkaitan
dengan barang tersebut. Sedangkan bila dijual secara langsung
ke retailer juga seringkali menimbulkan masalah-masalah
berkenaan dengan pemberian pelayanan pada produk tersebut.
3. Pertimbangan tentang Perantara
a. Jasa yang diberikan perantara
Produsen hendaknya memilih perantara yang memberi jasa
pemasaran yang tidak bisa dilakukan perusahaan secara teknis
maupun ekonomis.
28
b. Keberadaan perantara yang diinginkan
Kesulitan yang dihadapi adalah bahwa seringkali
perantara yang diinginkan produsen tersebut juga menyalurkan
produk-produk yang bersaing dan mereka tidak bersedia
menambah lini produknya.
c. Sikap perantara terhadap kebijakan perusahaan
Kadang-kadang pilihan saluran distribusi produsen
menjadi terbatas karena kebijakan pemasarannya tidak bisa
diterima oleh perantara-perantara tertentu.
4. Pertimbangan Perusahaan
a. Sumber-sumber Finansial
Perusahaan yang kuat keuangannya cenderung lebih
tertarik untuk mengorganisasikan armada penjualnya sendiri
sehingga mereka relatif kurang membutuhkan perantara.
b. Kemampuan Manajemen
Pemilihan saluran juga dapat dipengaruhi oleh
pengalaman dan kemampuan pemasaran dari pihak manajemen
perusahaan. Kurangnya pengalaman dan kemampuan pemasaran
akan menyebabkan perusahaan lebih suka memanfaatkan
perantara untuk mensistribusikan barangnya.
c. Tingkat pengendalian yang Diinginkan
Apabila dapat mengendalikan saluran distribusi, maka
perusahaan dapat melakukan promosi yang agresif dan dapat
mengawasi kondisi persedian barang dan harga eceran
29
produknya. Untuk tujuan-tujuan ini seringkali produsen memilih
saluran distribusi yang pendek, walau biayanya tinggi
d. Jasa yang Diberikan Penjual
Seringkali perusahan harus memberikan jasa-jasa
pemasaran karena permintaan dari perantara
e. Lingkungan
Pada situasi perekonomian yang lesu, produsen
cenderung menyalurkan barang ke pasar dengan cara yang paling
ekonomis, yaitu menggunakan saluran distribusi yang Pendek.
(Fandy Tjiptono,1997: 189)
G. Saluran Perantara
Saluran perantara di bedakan menjadi beberapa
macam,antara lain :
1. Retailer
adalah perusahaan yang terutama menjual kepada konsumen
2. Pedagang Grosiran
adalah organisasi yang memudahkan pemindahan produk dan jasa
dari pabrikan ke produsen, penjual kembali, pemerintah, institusi, dan
pengecer.Menerima dan mengambil hak terhadap barang,
menyimpannya dalam gudangnya sendiri dan kemudian
mengirimkannya.
30
3. Agen dan Broker
adalah perantara grosir yang memudahkan penjualan suatu produk
dari produsen ke pemakai akhir dengan mewakili pengecer, grosir,
atau pabrikan dan tidak mengambil hak produk tersebut.
Alternatif Pengaturan Saluran
a. Saluran banyak ( Multiple Channels )
Penggunaan dari dua atau lebih saluran untuk
mendistribusikan produk yang sama ke target pasar.
b. Saluran bukan tradisional
Pengaturan saluran ini membantu membedakan produk
sebuah perusahaan dari para pesaingnya.Pabrikan mungkin
memutuskan untuk menggunakan saluran ini seperti, internet,
saluran pesanan lewat surat, atau infomercials untuk menjual
produknya bukannya menjual produk tersebut melalui saluran
pengecer tradisional.
c. Saluran Adaptif
Konsep saluran distribusi yang fleksibel dan responsive ini
disebut dengan saluran adaptif. Saluran ini dimulai ketika suatu
perusahan mengidentifikasi persyaratan pelanggan yang penting
tetapi jarang yang mereka tidak memiliki kemampuan untuk
memenuhinya.
( W. lamb, joseph & Carl Mc Daniel )
31
H. Fungsi-Fungsi Perantara
1. Fungsi Transaksi
a. Menghubungi dan mempromosikan: menghubungi calon
pelanggan, mempromosikan produk dan meminta pesanan
b. Bernegosiasi: menentukan seberapa banyak barang/ jasa yang
dibeli dan dijual, jenis transportasi yang digunakan, kapan dikirim
dan metode serta waktu pembayaran.
c. Mengambil resiko: mengasumsikan resiko atas kepemilikan
persediaan.
2. Fungsi Logistik
a. Distribusi fisik: mengangkut dan menyortir barang-barang untuk
mengatasi perbedaan sementara dan tempat menyimpan ,
memelihara persediaan dan melindungi barang.
b. Menyortir: mengatasi perbedaan kuantitas dan keragaman produk
dengan :
1) akumulasi : menggabungkan persediaan yang serupa kedalam
suatu pasokan homogen yang lebih besar.
2) sorting out : memilah suatu pasokan heterogen kedalam
persediaan homogen yang terpisah.
3) alokasi : memecah pasokan yang homogen kedalam lot yang
lebih kecil lagi (breaking bulk)
4) keragaman : mengkombinasikan produk kedalam kumpulan
dan keragaman yang di inginkan pembeli tersedia di satu
tempat.
32
3. Fungsi Fasilitas
a. Meneliti : mengumpulkan informasi tentang anggota saluran dan
pelanggan lainnya.
b. Pembiayaan : memberikan kredit dan jasa keuangan lainnya guna
memudahkan aliran barang melalui saluran guna menjangkau
konsumen akhir.
I. Keuntungan Menggunakan Perantara
1. Mengurangi tugas produsen dalam kegiatan distribusi untuk
mencapai konsumen.
2. Perantara dapat membantu menyediakan peralatan dan jasa reparasi
yang dibutuhkan untuk jenis produk tertentu.
3. Perantara dapat membantu dibidang pengangkutan dengan
menyediakan alat-alat transport sehingga meringankan beban
produsen maupun konsumen untuk mencarinya
4. Perantara dapat membantu dibidang penyimpanan dengan
menyediakan fasilitas penyimpanan seperti gudang dll
5. Perantara dapat membantu dibidang keuangan dengan menyediakan
sejumlah dana untuk melakukan penjualan secara kredit kepada
pembeli akhir atau untuk melakukan pembelian tunai dari produsen
6. Membantu dalam pencarian konsumen, kegiatan promosi, penyediaan
informasi, pengepakan dan pembungkusan, penyortiran.
( Basu Swasta & Irawan,1990: 290 )
33
BAB III
PEMBAHASAN DAN ANALISIS
A. Gambaran Umum PT. Mondrian
1. Sejarah Berdirinya PT. Mondrian
PT. Mondrian didirikan pada tanggal 19 Desember 1992 oleh
Bapak Hartono, Bapak Harri Pramono, Bapak Dwi Purnomo, Ibu Fr.
Kiswari. Bentuk perusahaan pada waktu itu masih perorangan dan
Bapak Harri Pramono sebagai pimpinannya. Konveksi Mondrian
berubah menjadi perusahaan berbadan hukum terhitung mulai tanggal
01 April 1998 dengan nama PT.Mondrian.
Konveksi Mondrian berubah menjadi perusahaan berbadan
hukum terhitung mulai tanggal 01 April 1998 dengan nama PT
Mondrian. Adapun para pemegang sahamnya yaitu Bapak Harri
Pramono, Bapak Edi Widyanto, Bapak Andi Pranama, Bapak Endro
Sutopo, Bapak Bambang Dwi Purnomo, Bapak Ardi Wijaya, Ibu Fr.
Kiswari. Dengan Bapak Harri Pramono sebagai pimpinan PT.
Mondrian adalah badan usaha yang telah disahkan oleh Departemen
Perindustrian, Departemen Perdagangan dan Pemda Tingkat II
Klaten.
T-shirt yang lebih akrab disebut kaos adalah salah satu varian
sandang yang paling banyak dipakai oleh kebanyakan orang. Karakter
bahannya yang lentur, lembut dan menyerap keringat sangat sesuai
dikenakan dalam aktivitas keseharian di daerah beriklim tropis yang
34
gerah dan panas. Sekelumit realita di atas telah mengilhami para
insan kreatif pendiri PT. Mondrian untuk membangun perusahaan
yang diharapkan mampu mengejawantahkan ide-ide kreatif yang
dituangkan dalam media t-shirt (kaos). Juga banyaknya tenaga kerja
ahli dalam bidang konveksi yang berada didaerah Klaten dan
sekitarnya serta meningkatnya jumlah kebutuhan pakaian yang
berbahan kaos tersebut merupakan faktor utama berdirinya PT.
Mondrian ini, yang kemudian didukung dengan tersedianya tempat
usaha dan tersedianya modal. Sehingga dapat disimpulkan, bahwa
faktor–faktor yang tersebut diatas merupakan faktor– faktor yang
menjadi latar belakang berdirinya perusahaan ini.
Latar belakang perusahaan memilih nama “Mondrian” sebagai
nama perusahaan adalah sebagai berikut:
a. Nama Mondrian diambil dari nama pelukis besar seangkatan
dengan Leonardo Da Vinci, nama lengkapnya adalah Piet
Mondrian.
b. Nama Mondrian mudah dibaca, mudah dikenal, mudah diingat oleh
masyarakat yang mempunyai hubungan langsung maupun tidak
langsung dengan aktivitas perusahaan.
c. Nama Mondrian diambil dari nama pelukis besar yang
pengagumnya terbesar diseluruh dunia karena hasil lukisannya
sangat indah, maka diharapkan PT. Mondrian mampu
memproduksi barang yang sangat indah sehingga digemari oleh
banyak konsumen.
35
PT.Mondrian adalah perusahaan yang bergerak di bidang
konveksi. Produk-produk dari Mondrian semuanya berupa T-Shirt
yang terdiri dari beberapa merk yaitu Mondrian, Montana, Be Gaya,
Sekido, Kabar dan Dadung. Diantara produk-produk tersebut yang
paling berhasil di segi pemasarannya adalah dadung pekajaman.
Dadung pada awal perkembangannya dikenal dengan kaos Humor
Jogja, dimana design yang dihasilkan imagenya lucu dan menggelitik.
Puncak penjualan tertinggi pada tahun 1999.
Berdasarkan Surat Keputusan Menteri Kehakiman Lahir sebagai
merk dagang resmi. Adapun alasan pemilihan Nama Dadung
Pekajaman :
a. Nama “Dadung” adalah nama yang mudah diingat, dan sudah
dikenal oleh seluruh masyarakat,
b. “Dadung” adalah sebuah tali yang sangat kuat yang gunanya
untuk mengikat., maka makna yang tersirat dari pemberian nama
“Dadung “adalah dengan memakai kaos Dadung akan
menimbulkan ikatan yang kuat antara pemakai/konsumen dengan
Kaos Dadung, ada perasaan puas dan senang.
c. Pekajaman mengandung arti atau makna bahwa Dadung akan
selalu mengikuti perkembangan jaman, Desain-desain Kaos
Dadung adalah selalu up to date, bahkan Dadung akan
menciptakan model-model desain yang akan dipakai di masa
depan.
36
v Perkembangan Dadung Pekajaman
Diantara produk-produk Mondrian, Dadung Pekajaman yang
paling berhasil di segi pemasarannya. Agar dapat berkembang lebih
leluasa, maka berdasarkan keputusan Dewan Komisaris, Dadung
Pekajaman terhitung mulai tanggal 14 Januari 2002 dimandirikan oleh
PT. Mondrian. Dadung tetap berorientasi pada produk T-shirt
mencoba pengembangan-pengembangan baru dengan tim kreatifnya,
mulai dari produk, kemasan produk dan teknik pemasarannya.
Jaringan distribusi yang telah dimiliki membutuhkan
pemeliharaan yang lebih maksimal, tidak hanya berorientasi pada
profit jangka pendek saja tetapi juga menumbuhkan image yang positif
terhadap produk. Mengingatkan kembali kepada konsumen tentang
produk Dadung, walaupun berbeda dengan yang dulu dengan kata-
kata dan motif lucu. Semangat baru yang ditiupkan dengan nafas next
generation atau disingkat next gen yang berarti new (baru) selalu
menampilkan produk dan kreasi yang baru, excellent (unggul) unggul
disetiap lini distribusi, dan inovasi, trend (sesuai dengan jaman) bisa
mengikuti alur yang ada dipasar fashion. Diharapkan dengan simbol
next gen bisa menciptakan kreasi baru yang unggul dipasar dan tetap
sesuai dengan perubahan
2. Lokasi Perusahaan
Lokasi perusahaan adalah tempat dimana perusahaan
melakukan aktivitas-aktivitasnya. PT. Mondrian berada di Jl. Hasyim
Ashari No 171 (by pass) Klaten, Jawa Tengah telp (0272) 323181,
37
fax (0272) 324727. PT. Mondrian mempunyai areal seluas ± 2000 m
yang terdiri atas bangunan perkantoran, produksi dan parkir kendaraan.
Adapun beberapa hal yang menjadi pertimbangan perusahaan
dalam memilih lokasi tersebut adalah
a. Banyaknya ahli desain, sablon, potong, jahit, obras dan lain–lain
yang tersedia didaerah Klaten.
b. Jarak yang dekat untuk penyediaan bahan baku dan bahan
pembantu.
c. Lebih dekat dengan patner usaha dan pemasaran.
d. Dapat memberikan lapangan pekerjaan kepada masyarakat Klaten
dan sekitarnya.
e. Berada di jalan Solo-Yogya sehingga lebih mudah dijangkau oleh
para konsumennya.
3. Produk PT. Mondrian
PT. Mondrian Klaten menghasilkan beberapa macam produk,
yaitu sebagai berikut:
a. Kaos Fashion
Jenis kaos ini lebih bervariasi dengan model dan warna
disesuaikan dengan pertimbangan mode yang sedang digemari
para konsumen saat ini (misalnya, kaos oblong regular: panjang,
pendek, dewasa, anak; kaos oblong kombinasi: panjang , pendek,
dewasa, remaja, anak).
38
b. Kaos Promosi
Jenis kaos ini biasanya dibuat karena adanya pesanan dari
konsumen dalam rangka untuk mempromosikan perusahaan atau
produk tertentu.
c. Pakaian olah raga
Dalam hal ini adalah jaket, dan celana training yang dibuat sesuai
dengan pesanan maupun dalam berbagai macam model yang
sedang digemari oleh para konsumen.
4. Proses Produksi
a) Peralatan Yang Digunakan
Alat-alat yang digunakan oleh PT. Mondrian dalam proses
produksinya dan fungsinya sebagai berikut:
a. Mesin Jahit
Berfungsi untuk menjahit kain-kain yang telah dipotong sesuai
pola (paten) yang telah ditentukan sampai menjadi kaos dan
pakaian olahraga.
b. Mesin Obras
Berfungsi untuk menguatkan dan merapikan kain yang telah
dipotong.
c. Mesin pelubang dan Pemasang kancing
Berfungsi untuk membuat dan memasang kancing pada kaos
dan pakaian olahraga.
d. Gunting
Berfungsi untuk memotong kain dan benang.
39
e. Mistar Gulung
Berfungsi untuk mengukur panjang dan lebar kain.
f. Alat Sablon
Berfungsi untuk membuat desain/gambar/tulisan yang
dikehendaki maupun mengikuti model yang sedang digemari
oleh para konsumen.
g. Setrika
Berfungsi untuk mengatur dan merapikan kaos, sehingga siap
untuk dijual dan diserahkan kepada konsumen yang memesan.
b) Bahan Baku Yang Dipergunakan
PT. Mondrian dalam proses produksinya menggunakan
bahan baku sebagai berikut:
a. Kain katun CTCBKSK (Catton Corbet Single Net)
b. Kain Semi Katun CTCDSK (Catton Cardet Single Net)
Sedangkan bahan penolong yang digunakan meliputi bahan
sebagai berikut:
a. Benang katun
b. Benang polyester
c. Benang obras
d. Benang jahit
e. Kain keras
f. Kain gabus
g. Kancing label/etiket
h. Zipper
40
c) Proses Pembuatan Kaos
Proses produksi adalah tahap-tahap pengolahan bahan baku
menjadi barang jadi. proses produksi PT. Mondrian merupakan
pengolahan bahan baku/kain dan bahan penolong menjadi bahan
produk jadi, yaitu kaos dan pakaian olahraga.
Tahap produksi secara berurutan dapat dilihat sebagai berikut:
Gambar.3.1 Skema Proses Produksi PT. Mondrian Klaten
SKEMA PROSES PRODUKSI
*Sumber data: PT. Mondrian Klaten
Dari gambar diatas dapat diketahui bahwa dalam memproses
bahan baku menjadi barang jadi ada tiga tahapan utama yaitu: persiapan
produksi, proses produksi dan penyelesaian produksi. Ketiga tahap
tersebut dapat diterangkan sebagai berikut:
Persiapan Proses Produksi
Pembuatan Desain Pemotongan Bahan
Pembuatan Klise
Film Penyablonan
Penyelesaian
Pemotongan Benang
Penyetrikaan
Screen Penjahitan Pengemasan
41
1. Persiapan Produksi
Yang termasuk dalam tahap ini antara lain :
a. Pembuatan Desain kaos
Desain gambar maupun kaos disesuaikan dengan
perkembangan mode/trend atau menurut pesanan.
b. Pembuatan desain/gambar/tulisan untuk kaos dan pakaian olah
raga.
c. Pembuatan klise film untuk sablon (menurut jumlah warna).
2. Proses Produksi
Yang termasuk dalam tahap ini antara lain:
a. Pemotongan bahan sesuai dengan model yang telah ditentukan,
b. Penyablonan sesuai dengan order desain,
c. Pengobrasan bahan yang sudah dipotong agar rapi kalau dijahit,
d. Penjahitan, termasuk didalamnya pemasangan label, kancing,
dan zipper bila perlu.
3. Tahap Penyelesaian
Tahap penyelesaian dapat dijelaskan dalam urutan sebagai berikut :
a. Pemotongan benang-benang sisa penjahitan.
b. Setelah kaos dan pakain olahraga bersih dari benang-benang
tersebut terlihat halus, mudah diatur dan kelihatan rapi maka
dilakukan penyetrikaan.
c. Setelah penyetrikaan dilakukan pengemasan kaos dan pakaian
olahraga yang sudah jadi, sehingga siap untuk dijual atau
diserakan kepada konsumen yang memesan.
42
5. Struktur Organisasi PT. Mondrian
Struktur organisasi bagi suatu perusahaan merupakan unsur
penting untuk memudahkan pembagian wewenang dan tanggung
jawab setiap anggota organisasi, juga untuk menjelaskan masing–
masing tugas dan tanggung jawab dari tiap–tiap anggota organisasi.
Struktur organisasi PT. Mondrian mempunyai struktur
organisasi garis, hal ini dapat dilihat adanya komando dari pimpinan
kepada yang membawahinya. Struktur organisasi garis bermanfaat
dalam peningkatan pembuatan keputusan yang cepat dan
menghindarikan adanya pelemparan tanggung jawab. Struktur
organisasi PT. Mondrian sudah mencerminkan adanya pendelegasian
wewenang dari atasan kepada bawahan, sebab PT. Mondrian sudah
membentuk pusat–pusat pertanggungjawaban antara lain salah
satunya adanya pusat biaya.
Untuk pusat biaya perusahaan membagi ke dalam pusat biaya
Departemen BOD, pusat biaya Departemen Support dan pusat biaya
Departemen Eksport. Sesuai dengan pokok permasalahan maka data
biaya yang akan dianalisis adalah data biaya yang terjadi pada PT.
Mondrian tahun 2007. Secara lengkap struktur organisasi PT.
Mondrian sebagai berikut:
43
Gambar 3.2 Struktur organisasi PT. Mondrian Klaten
Struktur organisasi PT. Mondrian Klaten
KOMISARIS UTAMA
DIREKTUR UTAMA
SEKTERTARIS KOMISARIS
DIREKTUR AKSELERASI
DIREKTUR PRODUKSI
DIREKTUR BOD
KEUANGAN KONSINYASI MIS PEMBELIAN DIREKTUR DISTRIBUSI
GM EXPORT
DEPUTY I
MANAGER UMUM
DIREKTUR PRODUK
PRA PROSES
PROSES
HRD KENDARAAN KEAMANAN RT SARASI PERSONALIA
*Sumber data: PT. Mondrian Klaten
Dengan melihat bentuk struktur organisasi diatas, dimana seorang
direktur mempunyai beberapa bawahan, maka masing–masing bagian
akan mengetahui apa yang menjadi tugasnya dan bagaimana mereka
mendapat perintah serta kepada siapa mereka bertanggung jawab.
Adapun tugas dan tanggung jawab dari masing–masing bagian
dalam organisasi PT. Mondrian adalah sebagai berikut :
a. Komisaris
Komisaris disini adalah pemegang saham terbesar di PT.
Mondrian
b. Direktur
1) Perencanaan
Direktur sebagai perencana dalam menentukan garis–garis
besar untuk dapat memulai usaha dengan jalan:
a) Menentukan kebijakan
b) Merencanakan waktu untuk menentukan rencana kerja
c) Menentukan siapa yang akan melaksanakan rencana kerja
tersebut
2) Pengorganisasian
Untuk melaksanakan rencana kerja diperlukan suatu team yang
akan melaksanakannya atau disebut organisasi dengan tujuan
untuk membagi–bagikan dalam melaksanakan kegiatan
sehingga masing–masing karyawan bertanggungjawab
terhadap tugas yang menjadi bagiannya dan direkturlah yang
berwenang dalam pembagian tugas karyawan.
32
3) Pengarah Pelaksanaan Kerja
Rencana pekerjaan telah disusun, struktur organisasi telah
ditetapkan dan jabatan dalam organisasi telah diisi, sehingga
pimpinan–pimpinan organisasi perlu mengarahkan
bawahannya dalam melaksanakan tanggung jawab pekerjaan
agar apa yang menjadi tujuan perusahaan dapat terealisir.
4) Pengkoordinasian
Tugas pimpinan selanjutnya adalah mengkoordinasikan
bawahan dalam menjalankan tugas masing–masing sehingga
organisasi dapat berjalan sesuai dengan apa yang
diharapkannya.
c. Sekretaris Komisaris
1) Mempunyai wewenang menilai laporan keuangan yang
disajikan direktur keuangan
2) Mempunyai wewenang menyetujui tidaknya adanya
penyimpangan anggaran.
d. Direktur Produk Lokal
1) Bertanggungjawab kepada Direktur
2) Bertanggungjawab terhadap pengadaan barang mulia dari
pemilihan barang, pemotongan barang, penjahitan,
penyelesaian
33
e. Direktur Distribusi
1) Bertanggungjawab terhadap Direktur
2) Bertanggungjawab terhadap pendistribusian barang (merk
Sekido. Be Gaya, Dadung)
f. Bagian Keuangan
1) Bertanggungjawab kepada Direktur
2) Menyelenggarakan administrasi keuangan perusahaan
3) Menyediakan dana sesuai dengan kebutuhan perusahaan
4) Membuat daftar kas, pembukuan, dan laporan keuangan
5) Melakukan verifikasi terhadap anggaran
6) Melakukan evaluasi terhadap anggaran yang telah dibuat
7) Membayar upah karyawan
8) Melakukan pencatatan segala transaksi dan mengatur keluar
masuknya kas perusahaan
g. Bagian Konsinyasi
1) Bertanggungjawab kepada Direktur
2) Membuat faktur-faktur
3) Input penjualan masing–masing toko dan pencocokan dengan
admin toko
4) Input turun barang dan return
h. Bagian MIS
1) Bertanggungjawab kepada Direktur
2) Mensupport secara teknis yang berhubungan dengan komputer
3) Membuat jaringan komputer
34
i. Bagian Pembelian
1) Bertanggungjawab kepada Direktur
2) Devisi terhadap pengadaan barang
j. GM. Eksport
1) Bertanggungjawab kepada Direktur
2) Mencari order, melakukan negosiasi harga bahan baku
3) Pemantauan pengiriman barang dan dokumen
6. Wilayah Pemasaran
Untuk distribusi produk, PT. Mondrian juga telah membuka
ratusan counter yang tersebar di 161 kota di Indonesia. Sejumlah
Counter telah dimiliki oleh PT. Mondrian, ketersediaan produk,
pemeliharaan yang konsisten, ketentuan transaksi yang tidak
menyulitkan dan pemberian informasi yang cepat-tidak berbelit,
diharapkan akan menambah loyalitas dan konsumen pada produk dari
PT. Mondrian.
Daerah pemasaran PT. Mondrian tidak hanya di pulau jawa
saja tetapi juga mencapai di luar pulau jawa. Hal ini bertujuan untuk
memperluas pasar sasaran dan meningkatkan volume penjualan agar
laba yang diperoleh perusahaan akan optimal.
35
Adapun daerah pemasarannya, diantaranya sebagai berikut :
· Yogyakarta
· Banyuwangi
· Kediri
· Jember
· Bandung
· Cirebon
· Garut
· Sukabumi
· Sumedang
· Tasikmalaya
· Balikpapan
· Samarinda
· Kupang
· Lampung
· Pekanbaru
· Medan
· Batam
· Padang
· Bukit Tinggi
· Jambi
· Bekasi
· Bogor
· Cengkareng
· Cilegon
· Tangerang
· Ujung Pandang
· Lombok
· Bali
· Surabaya
· Malang
B. Laporan Magang Kerja
1. Pengertian Magang Kerja
Magang kerja merupakan kegiatan penunjang perkuliahan yang
dilaksanakan oleh mahasiswa dalam rangka penyelesaian studi di
program Diploma III. Hal tersebut dilakukan dengan menerjunkan
mahasiswa secara langsung ke dunia kerja dengan tujuan agar
mahasiswa dapat melihat secara langsung kegiatan kerja dan aplikasi
dari berbagai teori yang telah dipelajari dalam perkuliahan.
Sasaran dari kegiatan magang kerja antara lain usaha kecil dan
menengah, koperasi, instansi pemerintah, atau swasta dan kelompok
masyarakat umum.
36
2. Tujuan Magang Kerja
Adapun tujuan pelaksanaan magang karja ini adalah :
a. Untuk menyelaraskan antara pencapaian pembelajaran di fakultas
dengan dinamika pekerjaan dimasyarakat.
b. Untuk meningkatkan kualitas lulusan yang memiliki kompetensi
dan daya saing.
c. Memberdayakan mahasiswa dan meningkatkan wawasan
pekerjaan melalui pengalaman kerja.
d. Melatih mahasiswa memasuki dunia kerja dan pengayaan
wawasan pekerjaan.
3. Manfaat Magang Kerja
Manfaat yang dapat diperoleh dari kegiatan magang kerja
antara lain :
a. Memudahkan penulis dalam mengidentifikasi masalah yang
dibahas dalam penulisan tugas akhir.
b. Memudahkan dalam akses data pada instansi terkait untuk
keperluan penulisan tugas akhir.
4. Pelaksanaan Magang Kerja
Magang kerja dilaksanakan pada PT. Mondrian yang
beralamat di Jl. Hasyim Ashari No 171 (by pass) Klaten. Magang
kerja dilaksanakan selama satu bulan, yaitu mulai tanggal 30 Januari
sampai tanggal 28 Februari 2009.
37
5. Kegiatan Magang Kerja
Hari kerja untuk magang kerja yaitu 6 hari kerja dalam
seminggu. Kegiatan magang pada hari senin s/d sabtu dimulai pukul
7.30 – 15.30 WIB kecuali pada hari sabtu hanya sampai pukul 12.00
WIB. Istirahat makan siang dan ibadah sholat bagi agama muslim
pada pukul 12.00 – 12.45 WIB. Kegiatan yang peneliti lakukan pada
waktu melakukan magang kerja dapat dijabarkan secara garis besar
sebagai berikut :
a. Pada hari pertama masuk magang peneliti menemui personalia
dan diberi pengarahan mengenai peraturan di perusahaan
kemudian diperkenalan dengan staf dan karyawan di bagian
kantor.
b. Minggu pertama, melakukan kegiatan input data-data mengenai
member toko MSS.
c. Minggu kedua, melakukan eliminasi dobel stock yaitu menghapus
artikel yang sama dan jumlahnya lebih dari satu untuk masing –
masing counter yang merupakan perantara PT. Mondrian.
d. Minggu ketiga, melakukan pekerjaan input data penjualan masing -
masing toko atau counter.
e. Pada minggu keempat, melakukan input data-data mengenai
karyawan dan pelamar pekerjaan dan observasi.
f. Pada hari terakhir magang, peneliti mengucapkan terimakasih
pada karyawan yang telah membimbing kegiatan magang dan
mengadakan acara perpisahan dengan pihak-pihak PT.Mondrian
38
yang telah membantu kelancaran proses magang kerja yang
dilakukan peneliti.
C. Pembahasan
1. Saluran distribusi pada PT. Mondrian di Klaten
Perusahaan konveksi dan garment PT.Mondrian dalam
penyaluran produk kepada konsumen menggunakan dua macam
saluran distribusi yaitu :
a. Saluran Distribusi Langsung
Suatu cara penyampaian produk ke konsumen akhir yang
dilakukan sendiri oleh perusahaan tanpa menggunakan perantara.
PT. Mondrian dalam menjalankan kegiatan penyaluran produknya
secara langsung dilakukan dengan cara perusahaan membuka
toko.
PT.Mondrian mempunyai toko dengan lokasi terletak di
sekitar perusahaan.Toko tersebut bernama “MSS” Mondrian
Smart Shopping. Sebagian konsumen yang tinggal tidak jauh dari
lokasi pabrik lebih memilih untuk datang dan membeli secara
langsung di pabrik. Pembelian secara langsung ini
pembayarannya dilakukan secara tunai oleh para konsumen.
Selain membuka toko, distribusi secara langsung juga
dapat dilakukan dengan pemesanan langsung oleh konsumen.
Konsumen yang melakukan pemesanan dapat mengambil
pesanan ke perusahaan atau penyalurannya yaitu pihak
39
perusahaan dapat mengirimkan produk pesanan yang sebelumnya
telah dipesan pembeli.
Keuntungan yang diperoleh jika menggunakan saluran
distribusi langsung adalah :
a) Perusahaan dapat mengawasi secara langsung pendistribusian
produk.
b) Waktu pengiriman lebih tepat waktu karena distribusi dilakukan
secara langsung oleh perusahaan.
c) Dapat mengetahui selera pasar yang sedang digemari oleh
masyarakat.
Adapun kerugian yang diperoleh jika menggunakan saluran
distribusi langsung adalah sebagai berikut :
a) Biaya pendistribusian produk relatif tinggi.
b) Jika terjadi kerusakan pada saat pendistribusian maka kerugian
ditanggung oleh perusahaan.
b. Saluran Distribusi tidak Langsung
Pada PT.Mondrian, dalam penyampaian produk,
PT.Mondrian juga menggunakan saluran distribusi tidak langsung
yaitu pihak perusahaan menggunakan perantara untuk
menyalurkan produk yang dihasilkan oleh PT. Mondrian. Dalam
saluran distribusi ini PT. Mondrian melibatkan perantara pengecer
yaitu toko yang menjual barang kepada konsumen akhir, atau
sebagai retailer. Perantara dari PT. Mondrian pada umumnya
adalah department store di hampir seluruh wilayah Indonesia.
40
Pembelian dilakukan secara tunai dan kredit dengan sistem jatuh
tempo.
Keuntungan yang diperoleh jika menggunakan saluran
distribusi tidak langsung adalah :
a) Biaya distribusi kadang ditanggung oleh pihak perantara.
b) Jika terjadi kerusakan pada saat pengiriman ditanggung oleh
pihak penyedia jasa pengiriman barang.
Sedangkan kerugian yang diperoleh jika menggunakan
saluran distribusi tidak langsung adalah :
a) Terkadang terjadi katerlambatan waktu pengiriman.
b) Perusahan tidak dapat mengawasi produknya saat produk
dikirim.
2. Analisis Volume Penjualan
Volume penjualan adalah jumlah penjualan yang diperoleh
perusahaan dalam satu periode melalui pemuasan kebutuhan dan
keinginan konsumen. Dengan laba yang diperoleh perusahaan dapat
berkembang, dapat memberikan tingkat kepuasan yang lebih besar
serta dapat memperkuat kondisi perekonomian perusahaan.
Volume penjualan produk PT. Mondrian untuk wilayah
pemasaran dalam negeri yaitu pakaian jadi dengan merk sekido,
begaya, dan dadung selama satu periode (satu tahun) dengan saluran
distribusi langsung maupun saluran distribusi tidak langsung
menghasilkan penjualan yang naik turun.
41
Berikut ini data volume penjualan produk PT.Mondrian selama
tahun 2008 dalam rupiah :
Tabel 3.1 Volume penjualan PT. Mondrian
tahun 2008
Keterangan Volume penjualan (Rp) Triwulan I 5.607.467.421 Triwulan II 8.342.924.807 Triwwulan III 20.364.722.395 Triwulan IV 7.723.827.680 Jumlah 42.038.942.303
Sumber : PT. Mondrian Klaten
Dari tabel diatas PT. Mondrian Klaten tahun 2008 mengalami
fluktuasi volume penjualan. Volume penjualan yang tinggi terjadi pada
triwulwan III hal ini disebabkan karena pada triwulan tersebut
bertepatan dengan hari raya idul fitri. Masyarakat Indonesia yang
sebagian besar beragama muslim dan sudah menjadi suatu tradisi
dimana setiap lebaran masyarakat selalu memakai pakaian baru
maka kebutuhan masyarakat akan sandang menjadi meningkat.
Untuk mengetahui perbandingan volume penjualan produk PT.
Mondrian tahun 2008 yang dihasilkan dari saluran distribusi langsung
dan saluran distribusi tidak langsung dapat dilihat pada tabel di bawah
ini :
42
Tabel 3.2 Volume penjualan PT. Mondrian
tahun 2008
Keterangan Distribusi Langsung (Rp)
Distribusi tidak langsung (Rp)
Triwulan I 504.672.075 5.102.795.346 Triwulan II 1.084.580.225 7.258.344.582 Triwulan III 3.054.708.359 17.310.014.036 Triwulan IV 1.004.097.598 6.719.730.082 Jumlah 5.648.058.258 36.390.884.045
Sumber : PT. Mondrian Klaten
PT. Mondrian dalam memasarkan produknya menggunakan 2
saluran distribusi, dimana saluran distribusi langsung dan saluran
distribusi tidak langsung menghasilkan volume penjualan yang
berbeda. Saluran distribusi yang diutamakan oleh perusahaan adalah
saluran distribusi yang menghasilakn volume penjualan yang tinggi.
Sehingga laba yang diperoleh perusahaan akan lebih maksimal.
Berdasarkan data diatas diketahui bahwa saluran distribusi yang
menghasilkan volume penjualan yang tinggi adalah saluran distribusi
tidak langsung. Hal ini disebabkan karena dengan melalui perantara
wilayah pasar yang dijangkau lebih luas bila dibandingkan dengan
distribusi langsung.
3. Biaya Distribusi
Untuk mengetahui saluran distribusi yang lebih menguntungkan
ditinjau dari biaya distribusi dan volume penjualan disntara 2 saluran
distribusi yang digunakan oleh PT. Mondrian maka perlu diketahui
besarnya biaya distribusi. Biaya distribusi tersebut antara lain biaya
gaji karyawan bagian penjualan (sales), biaya jasa pengiriman barang,
43
biaya penyimpanan atau sewa gudang, biaya pengemasan, biaya
transportasi, biaya komunikasi, biaya listrik dan air, biaya bahan
bakar, biaya penjualan yang diperlukan dalam proses pendistribusian
produk ke konsumen.
Dibawah ini merupakan data biaya distribusi langsung dan
biaya distribusi tidak langsung yang dikeluarkan oleh PT. Mondrian
tahun 2008.
Tabel 3.3 Biaya distribusi langsung dan biaya distribusi tidak langsung
PT. Mondrian tahun 2008
Keterangan Biaya distribusi langsung (Rp)
Biaya distribusi tidak langsung (Rp)
Triwulan I 136.261.500 561.307.500 Triwulan II 206.070.250 653.251.050 Triwulan III 672.035.850 2.077.201.700 Triwulan IV 140.573.800 1.142.354.100 Jumlah 1.154.941.400 4.434.114.350 Sumber : Keuangan PT. Mondrian Klaten
Dari data diatas besarnya biaya distribusi tidak sama antara
distribusi langsung dan distribusi tidak langsung. Biaya distribusi untuk
saluran distribusi tidak langsung lebih besar bila dibandingkan dengan
saluran distribusi langsung. Hal ini disebakan oleh luasnya wilayah
pemasaran atau penyaluran produk pakaian jadi berbahan kaos jika
menggunakan saluran distribusi tidak langsung membutuhkan banyak
biaya untuk jasa pengiriman barang, transportasi agar produk dapat
sampai ke konsumen akhir.
44
4. Efisiensi Biaya Distribusi
Biaya distribusi dan volume penjualan yang berbeda
jumlahnya, maka akan dicari saluran distribusi mana yang lebih efisien
dengan cara mencari prosentasenya antara biaya distribusi terhadap
volume penjualan. Dari pengertian tersebut dapat diperoleh rumus
sebagai berikut :
E = ualanVolumePenjibusiBiayaDistr
x 100 %
Efisiensi saluran distribusi langsung
Triwulan I = 075.672.504500.261.136
x 100%
= 27 %
Triwulan II = 225.580.084.1
250.070.206 X 100%
= 19 %
Triwulan III = 359.708.054.3
850.035.672 X 100 %
= 22 %
Triwulan IV = 598.097.004.1
800.573.140 X 100%
= 14 %
Efisiensi saluran distribusi tidak langsung
Triwulan I =346.795.102.5
500.307.561 x 100%
= 11 %
Triwulan II = 582.344.258.7050.251.653
x 100%
= 9 %
45
Triwulan III = 036.014.310.17700.201.077.2
x 100%
= 12 %
Triwulan IV =082.730.719.6100.354.142.1
x 100%
= 17 %
Dari analisis data diatas, penulis menyajikan dalam bentuk
tabel tentang prosentase efisiensi biaya distribusi terhadap volume
penjualan PT. Mondrian Triwulan I sampai Triwulan IV tahun 2008.
Tabel 3.4 Prosentase biaya distribusi terhadap volume penjualan
PT. Mondrian Tahun 2008
Keterangan Distribusi langsung (%)
Distribusi tidak langsung (%)
Triwulan I Triwulan II Triwulan III Triwulan IV
27 19 22 14
11 9 12 17
Sumber : Data diolah
Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa saluran distribusi yang
lebih efektif dan efisien untuk menghasilkan tingkat laba yang
maksimal adalah dengan menggunakan saluran distribusi tidak
langsung. Hal ini terlihat pada tingkat prosentase per triwulan yang
lebih kecil jika dibandingkan dengan prosentase per triwulan dari
saluran distribusi langsung yang lebih besar, kecuali untuk triwulan IV
dimana prosentase saluran distribusi langsung lebih kecil. Hal ini
disebabkan pada triwulan IV dengan menggunakan saluran distribusi
tidak langsung menjelang natal dan tahun baru terjadi banyak
permintaan dan pesanan diluar pulau jawa sehingga biaya distribusi
46
saluran distribusi tidak langsung yang dikeluarkan oleh perusahaan
juga mengalami kenaikan.
Semakin kecil prosentase biaya distribusi terhadap volume
penjualan. Maka dapat dikatakan saluran distribusi yang digunakan
tersebut paling efisien dan semakin besar prosentase biaya distribusi
terhadap volume penjualan, maka dapat dikatakan saluran distribusi
yang digunakan tersebut kurang efisien. Prosentase efisiensi rata-rata
pertriwulan dengan saluran distribusi langsung PT. Mondrian tahun
2008 yaitu sebesar 20,5 % sedangkan prosentase efisiensi rata-rata
pertriwulan untuk saluran distribusi tidak langsung adalah 12,25 %
47
BAB IV
PENUTUP
Dalam bab ini penulis ingin memberikan kesimpulan atas data yang
telah diperoleh dan diolah dalam kegiatan magang di PT. Mondrian Klaten
sehingga pada akhirnya dapat memberikan sedikit saran yang mungkin
diperlukan agar kedepannya hal ini dapat bermanfaat bagi perkembangan
PT. Mondrian.
A. Kesimpulan
Berdasarkan data yang telah diperoleh dan diolah, penulis dapat
menyimpulkan bahwa :
1. Saluran distribusi yang digunakan oleh PT. Mondrian dalam
memasarkan produk pakaian jadi adalah saluran distribusi langsung
dan saluran distribusi tidak langsung.
2. Saluran distribusi yang efisien bagi PT. Mondrian dalam memasarkan
produk pakaian jadi adalah dengan menggunakan saluran distribusi
tidak langsung. Dimana hal ini dapat terlihat dari prosentase efisiensi
biaya distribusi terhadap volume penjualan tahun 2008 yang lebih
kecil tiap triwulannya kecuali untuk triwulan IV. Prosentase efisiensi
rata-rata saluran distribusi langsung pertriwulan yaitu sebesar 20,5 %
sedangkan prosentase efisiensi rata-rata pertriwulan dengan
menggunakan saluran distribusi tidak langsung adalah 12,25 %.
48
B. Saran
Dengan kesimpulan diatas maka penulis dapat memberikan saran
bahwa :
1. PT. Mondrian harus lebih gencar melakukan promosi dan sering
mengadakan event discount di toko “MSS” Mondrian Smart Shopping
agar produk yang terjual lebih banyak sehingga volume penjualan
distribusi langsung mengalami kenaikan dan laba yang diperoleh
perusahan akan lebih maksimal.
2. PT. Mondrian harus menjaga hubungan baik yang bersifat jangka
panjang dengan semua perantara dan konsumen. Perusahaan juga
harus cepat merespon terhadap keluhan dari perantara maupun dari
konsumen akhir.
3. Perusahaan harus mengikuti keinginan dan selera pasar yang sedang
digemari oleh masyarakat dengan menciptakan model pakaian yang
unik dan berbeda dengan produk pesaing serta tetap
mempertahankan kualitas bahan baku yang digunakan agar
konsumen tetap loyal terhadap produk - produk dari PT. Mondrian.
49
DAFTAR PUSTAKA
Gitosudarmo, Indriyo. 1999. Manajemen Pemasaran. Yogyakarta: BPFE Hair, Lamb, Mc Daniel.2001. Pemasaran. Jakarta: Salemba empat Klother , Philip.1997.Manajemen Pemasaran.Jakarta: Erlangga Radiosunu. 2001. Manajemen Pemasaran Suatu Pendekatan Analisis. Yogyakarta: BPFE Swasta, Basu dan Irawan. 1990. Manajemen Pemasaran Modern.
Yogyakarta: Liberty Swasta, Basu. 1996. Azas – Azas Marketing. Yogyakarta: Liberty Tjiptono, Fandy. 1997. Strategi Pemasaran. Yogyakarta: Andy