penetapan tekstur tanah metode pipet

21
LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA TANAH PENETAPAN TEKSTUR TANAH METODE PIPET Oleh : Haidar Abdur Rohman A1H011036

Upload: haidar-abdur-rohman

Post on 19-Oct-2015

820 views

Category:

Documents


74 download

DESCRIPTION

tanah

TRANSCRIPT

LAPORAN PRAKTIKUM

FISIKA TANAH

PENETAPAN TEKSTUR TANAH METODE PIPET

Oleh :

Haidar Abdur RohmanA1H011036KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN

FAKULTAS PERTANIAN

PURWOKERTO

2013I. PENDAHULUAN

A. Latar BelakangTekstur tanah menunjukkan komposisi partikel penyusun tanah yang dinyatakan sebagai perbandingan proporsi (%) relatif antara fraksi pasir, debu dan liat. Tanah yang didominasi pasir akan banyak mempunyai pori-pori makro (besar) disebut lebih porous, tanah yang didominasi debu akan banyak mempunyai pori-pori meso (sedang) agak porous, sedangkan yang didominasi liat akan banyak mempunyai pori-pori mikro (kecil) tidak poros.Semakin porous tanah akan semakin mudah akar untuk berpenetrasi, serta semakin mudah air dan udara untuk bersirkulasi (drainase dan aerasi baik, air dan udara banyak tersedia bagi tanaman), tetapi semakin mudah pula air untuk hilang dari tanah, dan sebaliknya. Semakin tidak porous tanah akan semakin sulit akar untuk berpenetrasi, serta semakin sulit air dan udara untuk bersirkulasi (drainase dan aerasi buruk, air dan udara sedikit tersedia), tetapi air yang ada tidak mudah hilang dari tanah. Oleh karena itu, maka tanah yang baik dicerminkan oleh komposisi ideal dari kedua kondisi ini, sehingga tanah yang bertekstur debu dan lempung akan mempunyai ketersediaan yang optimum bagi tanaman, namun dari segi nutrisi tanah lempung lebih baik ketimbang tanah bertekstur debu.

Pada praktikum fisika tanah kali ini metode yang digunakan untuk menetukan tekstur tanah adalah metode pipet.B. Tujuan

1. Mahasiswa dapat mengetahui batas cair tanah (BC).

2. Mahasiswa dapat mengetahui batas lekat tanah (BL).3. Mahasiswa dapat mengetahui batas gulung tanah (BG).4. Mahasiswa dapat mengetahui batas berubah warna (BBW).II. TINJAUAN PUSTAKA

Tanah itu terdiri dari bahan padat, bahan cair, gas dan jasad renik hidup. Bahan padat itu terdiri atas organik dan anorganik, yang anorganik terdapat dalam bermacam- macam bentuk dan ukuran, berdasarkan besar ukurannya dibagi dalam beberapa fraksi atau golongan. Fraksi batu > 10 mm, kerikil 2 10 mm, pasir 0,05 2 mm, debu 0,02 0,05 mm, liat < 0,02 mm. Pasir, debu, dan liat merupakan fraksi utama (Kartasapoetra, 2001). Tekstur tanah menunjukkan kasar halusnya tanah. Berdasarkan atas perbandingannya butir-butir pasir, debu, dan liat maka tanah dikelompokkan ke dalam beberapa macam kelas tekstur, yaitu kasar yang terdiri atas pasir dan pasir berlempung. Agak kasar tediri atas lempung berpasir dan lempung berpasir halus. Sedang terdiri atas lempung berpasir sangat halus, lempung, lempung berdebu, dan debu. Agak halus terdiri atas lempung liat, lempung liat berpasir, dan lempung liat berdebu. Halus yang terdiri atas liat berpasir, liat berdebu, dan liat. Dalam klasifikasi tanah (Taksonomi tanah) tingkat family, kasar halusnya tanah ditunjukkan dalam sebaran besar butir (particle size distribution) yang merupakan penyederhanaan dari kelas tekstur tanah (Hardjowigeno, 2007).Berdasarkan tingkat kasar dan halusnya tanah yang dilihat dari persentase kandungan pasir, liat, dan debu, maka tekstur pasir, liat, dan debu memiliki karakteristik masing-masing.

Tanah-tanah bertekstur liat ukuran butirannya lebih halus, maka setiap satuan berat mempunyai luas permukaan yang lebih besar, sehingga kemampuan menahan air dan menyediakan unsur hara tinggi. Tanah yang bertekstur halus lebih aktif dalam reaksi kimia daripada tanah bertekstur kasar (Hardjowigeno, 2003).

Tanah-tanah bertekstur pasir, karena butiran-butirannya berukuran lebih besar, maka setiap satua berat (misalnya setiap gram) mempunyai luas permukaan yang lebih kecil, sehingga sulit menyerap (menahan) air dan unsur hara.

Telah diketahui bahwa pasir dan debu terutama berasal dari pecahnya butir-butir mineral tanah yang ukurannya berbeda-beda dari satu jenis tanah dengan jenis tanah yang lain. Luas permukaan debu jauh lebih besar dari luas permukaan pasir per gram. Tingkat pelapukan debu dan pembebasan unsur-unsur hara untuk diserap akar lebih besar daripada pasir (Hakim, 1982).

Tekstur tanah mempengaruhi daya tahan dan laju infiltrasi air. Tanah-tanah kasar mengizinkan infiltrasi dan perlokasi air yang yang cepat, sehingga tidak ada run off permukaan sekalipun sehabis hujan lebat. Tanah liat begitu halus teksturnya, sehingga sedikit air yang menembus tingkatan bawah, terutama sesudah permukaan liat menjadi basah dan mengembang (Hanafiah, 2005).Sifat-sifat fisik tanah diketahui sangat mempengaruhi pertumbuhan dan produksi tanaman. Kondisi fisik tanah menentukan penetrasi akar di dalam tanah, retensi air, drainase, aerasi, dan nutrisi tanaman. Tekstur tanah penting untuk kita ketahui karena komposisi ketiga fraksi butir-butir tanah tersebut (fraksi padat, cair, dan gas) akan menentukan sifat-sifat fisika, dan kimia tanah.

Alasan lainnya adalah karena tekstur mempunyai hubungan erat dengan kemampuan tanah menyimpan dan memegang air, aerasi serta permeabilitas, kapasitas tukar kation dan kesuburan tanah. Data tekstur juga sangat diperlukan untuk evaluasi tata air, retensi air, konduktivitas hidrolik dan kekuatan tanah, sehingga tekstur tanah sangat berpengaruh terhadap produktivitas tanaman.

Tanah dengan kandungan bahan organik dan liat yang tinggi mempunyai kapasitas penyangga yang rendah apabila basah. Tanah berpengaruh penting pada tanaman melalui hubungannya dengan udara dan air. Kemampuan tanah untuk menyimpan air diantara hujan yang terjadi menentukan pemberian musiman kelembaban tanah dan biasanya menentukan spesies apa yang tumbuh dalam sebuah hutan dan kecepatan pertumbuhannya. Selain itu, tanah juga mempengaruhi pertumbuhan pohon dan sebaliknya keberadaan hutan berpengaruh terhadap pertumbuhan pohon tersebut. Keberadaan pohon-pohonan yang mengubah keadaan sinar matahari dan angin, yang mengubah tanah terhadap pertumbuhan pohon. Oleh karena itu tekstur sangat memegang peran penting (Foth, 1994).

Faktor-faktor yang mempengaruhi tekstur tanah antara lain komposisi mineral dan batuan/bahan induk, sifat, dan cepatnya proses pembentukan tanah lokal serta umur relatif tanah.

Inceptisol merupakan tanah yang memperlihatkan awal perkembangannya, biasanya lebih lembab atau basa selama 90 hari berturut-turut. Tekstur tanahnya lebih halus daripada pasir geluhan dengan beberapa mineral lapuk, dan kemampuan menahan kation fraksi lempung yang sedang sampai tinggi. Salah satu faktor pembentuk tekstur tanah inseptisol yaitu kandungan mineral lapuk. Padanan dengan sistem klasifikasi lama adalah Aluvial, andosol, Regosol, Gleihumus (Pairunan, 1997).III. METODOLOGI

A. Alat dan Bahan

1. Cawan porselen

2. Gelas beker3. Gelas ukur

4. Kertas lakmus biru

5. Kompor

6. Pipet

7. Thermometer

8. Tanah kering udara

9. Larutan H2O210. Larutan HCl

11. Larutan NaOH

12. Aquades

B. Prosedur Kerja

1. 10 gram tanah kering udara ditimbang2. Ditambahkan 25 ml H2O23. Tanah dan H2O2 dicampur (dimasukkan) pada gelas beker 500ml dan didiamkan selama 1 malam (24 jam)

4. Gelas beker dipanaskan dan ditambahkan H2O2 sedikit demi sedikit hingga busanya hilang (didalam praktikum ditambahkan H2O2 sebanyak 80 ml).

5. Kemudian didinginkan dan ditambahkan 15 ml HCl dan dipanaskan selama 60 menit, lalu uji dengan kertas lakmus biru.

6. Dilakukan pencucian larutan dengan menggunakan air suling atau aquades hingga pH netral.

7. Ditambahkan 10 ml NaOH, diaduk 10-15 menit.

8. Larutan tersebut dimasukkan ke dalam gelas beker 1000 ml.

9. Ditambahkan aquades higga mencapai volume 1000ml.

10. Pasir akan mengendap, air yang ada diatas dituangkan kedalam gelas ukur 1000 ml (pasir jangan sampai terbawa).

11. Endapan pasir dituang kedalam gelas ukur sampai volume 25 ml, lalu dimasukkan ke dalam cawan porselen (cawan porselennya sebaiknya ditimbang terlebih dahulu, agar praktikan mengetahui berat cawan kosong).

12. Lalu dimasukkan ke dalam oven selama satu malam dengan suhu 105o.

Untuk menentukan waktu tenggang pemipetan II :

Ukur suhu yang ada pada gelas ukur lalu lakukan pencocokan dengan tabel pada modul untuk menentukan waktu tenggang.Pemipetan II :

1. Dilakukan pemipetan 20cm dari permukaan.

2. Dimasukkan ke dalam cawan sampai 25 ml.

3. Dimasukkan ke oven selama satu malam.

Untuk menentukan waktu tenggang pemipetan III :

Ukur suhu yang ada pada gelas ukur lalu lakukan pencocokan dengan tabel pada modul untuk menentukan waktu tenggang.

Pemipetan III :

1. Dilakukan pemipetan 5cm dari permukaan

2. Dimasukkan ke cawan sampai 25 ml

3. Di masukkan ke dalam oven sampai satu malam

13. Cawan yang telah dikeluarkan dari oven kemudian ditimbang beratnya dan dicatat hasilnya.IV. HASIL DAN PEMBAHASANA. Hasil Nama CawanBerat Cawan Kosong

(gr) (a)Berat Cawan + Isi Setelah Di Oven

(gr) (b)

A (pasir)69,6570,59

B (debu liat)78,9079,18

C (liat)75,7275,73

Tabel 1. Hasil dari praktikumPenetapan Tekstur :

1. Gram pasir(P)

= (b a) gram

= 70,59 69,65= 0,94 gram

2. Gram debu+liat (D+L)= (b a) gram

= 79,18 78,90= 0,28 gram

3. Gram liat (L)

= (b a) gram

= 75,73 75,72= 0,01 gram

4. Gram debu

= (D+L) L

= 0,28 0,01= 0,27 gram

Jumlah pasir, debu, liat= 0,94 + 0,27 + 0,01

= 1,22 gram

1. Persen pasir

= = = 77,05 %2. Persen debu

= = = 22,13 %3. Persen liat

= = = 0,82 %B. Pembahasan

Praktikum kali ini dilakukan penetapan tekstur tanah dengan metode pemipetan. Dimana Tanah itu terdiri dari bahan padat, bahan cair, gas dan jasad renik hidup. Bahan padat itu terdiri atas organik dan anorganik, yang anorganik terdapat dalam bermacam- macam bentuk dan ukuran, berdasarkan besar ukurannya dibagi dalam beberapa fraksi atau golongan. Fraksi batu > 10 mm, kerikil 2 10 mm, pasir 0,05 2 mm, debu 0,02 0,05 mm, liat < 0,02 mm. Pasir, debu, dan liat merupakan fraksi utama (Kartasapoetra, 2001). Tekstur tanah menunjukkan kasar halusnya tanah. Berdasarkan atas perbandingannya butir-butir pasir, debu, dan liat maka tanah dikelompokkan ke dalam beberapa macam kelas tekstur, yaitu kasar yang terdiri atas pasir dan pasir berlempung. Agak kasar tediri atas lempung berpasir dan lempung berpasir halus. Sedang terdiri atas lempung berpasir sangat halus, lempung, lempung berdebu, dan debu. Agak halus terdiri atas lempung liat, lempung liat berpasir, dan lempung liat berdebu. Halus yang terdiri atas liat berpasir, liat berdebu, dan liat. Dalam klasifikasi tanah (Taksonomi tanah) tingkat family, kasar halusnya tanah ditunjukkan dalam sebaran besar butir (particle size distribution) yang merupakan penyederhanaan dari kelas tekstur tanah (Hardjowigeno, 2007).Tanah yang baik bagi media pertumbuhan vegetasi adalah tanah dengan kompasisi perbandingan butiran pasir, debu dan lempungnya seimbang. Pasir adalah jenis butiran tanah yang kasar, debu agak halus sedangkan lempung butiran tanahnya sangat halus.

Faktorfaktor yang mempengaruhinya dapat diklasifikasikan menjadi tiga, yaitu faktor klimatik, edafik dan fisiografi. Faktor Klimatik adalah faktor iklim yang meliputi suhu, sinar matahari, kelembaban, angin, dan curah hujan. Faktor Edatik atau tanah merupakan media utama khususnya bagi pertumbuhan jenis vegetasi. Dan faktor Fisiografi mempengaruhi kehidupan mahluk hidup yang meliputi ketinggian tempat dan bentuk lahan (Buckman dan Brady, 2000)Kasar dan halusnya tanah dalam klasifikasi tanah (taksnomi tanah) ditunjukkan dalam sebaran butir yang merupakan penyederhanaan dari kelas tekstur tanah dengan memperhatikan pula fraksi tanah yang lebih kasar dari pasir (lebih besar 2 mm), sebagian besar butir untuk fraksi kurang dari 2 mm meliputi berpasir lempung, berpasir, berlempung halus, berdebu kasar, berdebu halus, berliat halus, dan berliat sangat halus (Hardjowigeno, 1995).Tabel 3. Klasifikasi tekstur tanah menurut beberapa sistem (Hillel, 1982)

ISSSUSDAUSPRA

Diameter (mm)FraksiDiameter (mm)FraksiDiameter (mm)Fraksi

>2Kerikil>0.02Kerikil>2Kerikil

0.02 2Pasir0.05-2Pasir0.05 2Pasir

0.2 -2

0.02 0.2 KasarHalus1-20.5 1

0.25 - 0.5

0.1 0.25

0.05 0.1Sangat kasarKasar

Sedang

Halus

Sangat halus0.25 20.05 0.25KasarHalus

0.002 0.02Debu0.002 0.05Debu0.005 0.05Debu