pengantar teori pembelajaran

67

Upload: suprayogi-anhar

Post on 21-Nov-2015

740 views

Category:

Documents


15 download

DESCRIPTION

File ini berisi tentang pengertian belajar, gaya belajar, teori - teori belajar dll

TRANSCRIPT

  • iPENGANTAR TEORI PEMBELAJARAN

    PENDAHULUAN

    Alhamdulillahi Robbilalamin segala puji bagi Allah SWT yang mehendakidan memberi kekuatan kepada saya untuk mengerjakan TUGAS MATAKULIAH TEORI PEMBELAJARAN ini.

    Saya menyadari bahwa tugas saya ini jauh dari kesempurnaan. Karenapasti ada kesalahan kesalahan atau kekurangan kekurangan yang ada didalam tugas ini, seperti manusia pada umumnya. Karena kesempurnaanhanyalah milik Allah SWT saja. Dengan demikian, mohon bapak/ibu dosenmemakluminya.

    Tujuan tugas ini adalah untuk menjelaskan tentang salah satu materipembahasan mata kuliah media pembelajaran, yaitu mengenai TEORIPEMBELAJARAN.

    Pada kesempatan ini saya mengucapkan terima kasih kepada orang orang yang telah membantu saya untuk mengerjakan tugas ini. Semoga tugasini mampu memberikan manfaat dan mampu memberikan nilai tambahterhadap siapa saja yang membacanya.

    Akhir kata, demi kesempurnaan tugas yang telah saya buat ini, sayamengharapkan kritik dan saran dari siapa saja yang membaca makalah ini.

    Surabaya, Desember 2014

  • iiPENGANTAR TEORI PEMBELAJARAN

    Penulis

    Daftar isi

    PENDAHULUAN ........................................................................................... IDAFTAR ISI.................................................................................................... IIBAB I: BELAJAR

    A. Pengertian Belajar ............................................................................... 1B. Prinsip Prinsip Belajar ..................................................................... 1C. Faktor Faktor Yang Mempengaruhi Belajar ................................... 2

    BAB II: GAYA BELAJARA. Kecerdasan Linguistik (Word Smart) ................................................. 3B. Kecerdasan Matematis Atau Logika (Number Smart) ...................... 4C. Kecerdasan Spasial (Picture Smart) ................................................... 4D. Kecerdasan Kinetik-Jasmani (Body Smart) ....................................... 5E. Kecerdasan Musikal (Music Smart).................................................... 5F. Kecerdasan Interpersonal (People Smart).......................................... 6G. Kecerdasan Intrapersonal (Self Smart) .............................................. 6H. Kecerdasan Naturalis (Nature Smart) ............................................... 7

    BAB III: NEURO SAINSA. Definisi Neurosains.............................................................................. 8B. Otak sebagai Struktur yang Kompleks............................................... 8C. Mekanisme Kerja Otak yang Berkaitan dengan Kecakapan Belajar 10D. Mekanisme Mengingat Informasi ....................................................... 11E. Aplikasi Neurosains dalam Pembelajaran ......................................... 13F. Kelebihan dan Kekurangan Pembelajaran Neurosains..................... 15

    BAB IV: SENSASI, PERSEPSI DAN ATENSIA. Sensasi.................................................................................................. 17

  • iiiPENGANTAR TEORI PEMBELAJARAN

    B. Persepsi ................................................................................................ 17C. Atensi.................................................................................................... 18

    BAB V: TEORI BELAJAR BEHAVIORISTIKA. Pengertian Teori Belajar Behavioristik .............................................. 20B. Tujuan Pembelajaran Behaviorisme................................................... 21C. Pandangan Para Ahli........................................................................... 22D. Aplikasi dalam Pembelajaran Behaviorisme...................................... 32E. Implikasi Teori Belajar Behaviorisme ................................................ 33F. Kelebihan dan Kekurangan Teori Belajar Behavioristik .................. 34

    BAB VI: TEORI BELAJAR HUMANISTIKA. Tokoh Pentinga Teori Belajar Humanistik......................................... 36B. Implikasi Teori Belajar Humanistik ................................................... 40C. Aplikasi Teori Humanistik Terhadap Pembelajaran Siswa .............. 41

    BAB VII: TEORI BELAJAR KOGNITIFA. Pengertian Teori Belajar Kognitif....................................................... 43B. Pemikiran Para Tokoh Teori Belajar Kognitif ................................... 44

    BAB VIII: TEORI PENGOLAHAN INFORMASIA. Pengertian Teori Pengolahan Informasi Menurut Para Tokoh ......... 52B. Diagram Pemrosesan Informasi.......................................................... 56

    DAFTAR PUSTAKA....................................................................................... 62

  • 1PENGANTAR TEORI PEMBELAJARAN

    BELAJAR

    A. Pengertian Belajara. Menurut Skinner ( 1985 )

    Memberikan definisi belajar adalah Learning is a process ofprogressive behavior adaption. Yaitu bahwa belajar itu merupakansuatu proses adaptasi perilaku yang bersifat progresif.

    b. Menurut Morgan, dkk ( 1984 )Memberikan definisi mengenai belajar Learning can be defined asany relatively permanent change in behavior which accurs as a resultof practice or experience. Yaitu bahwa perubahan perilaku itu sebagaiakibat belajar karena latihan (practice) atau karena pengalaman (experience ).

    B. Prinsip-prinsip BelajarPrinsip prinsip Belajar cms-formulasi Berikut ini disajikan sepuluh

    prinsip belajar yang semestinya diketahui oleh seorang trainer dan jugamesti disadari oleh seseorang yang ingin belajar lebih efektif. Item-itemberikut disarikan dari buku The Trainers Handbook, Mitchell, 1987:a. Mempelajari apa yang siap untuk dipelajarib. Kita pelajari yang terbaik dari apa yang pernah kita lakukanc. Kita belajar dari Kesalahand. Kita belajar lebih mudah terhadap sesuatu yang kita kenale. Kita menyukai adanya perbedaan sense dalam belajarf. Kita belajar secara metodik dan sistematikg. Kita tidak dapat mempelajari sesuatu yang tidak dimengertih. Kita belajar melalui latihani. Kita belajar lebih baik ketika kita mengetahui kemajuan kitaj. Kita menanggapi dengan lebih baik ketika apa yang kita pelajari

    disajikan secara unik terhadap setiap orang

  • 2PENGANTAR TEORI PEMBELAJARAN

    C. Faktor-faktor yang Mempengaruhi BelajarSecara umum faktor-faktor yang memengaruhi belajar dibedakan

    atas dua kategori, yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Kedua faktortersebut saling memengaruhi dalam proses belajarindividu sehinggamenentukan kualitas hasil belajar.a. Faktor Internal

    Faktor internal adalah faktor-faktor yang berasal dari dalam diriindividu dan dapat memengaruhi hasil belajar individu. Faktor-faktorinternal ini meliputi faktor fisiologis dan psikologis. Faktor fisiologis

    Faktor-faktor fisiologis adalah faktor-faktor yang berhubungandengan kondisi fisik individu. Faktor-faktor ini dibedakan menjadidua macam. Pertama, keadaan tonus jasmani. Keadaan tonusjasmani pada umumnya sangat memengaruhi aktivitas belajarseseorang. Kondisi fisik yang sehat dan bugar akan memberikanpengaruh positif terhadap kegiatan belajar individu. Sebaliknya,kondisi fisik yang lemah atau sakit akan menghambat tercapainyahasil belajar yang maksimal. Oleh karena keadaan tonus jasmanisangat memengaruhi proses belajar, maka perlu ada usaha untukmenjaga kesehatan jasmani.

    Faktor psikologisFaktor-faktor psikologis adalah keadaan psikologis seseorang yangdapat memengaruhi proses belajar. Beberapa faktor psikologis yangutama memengaruhi proses belajar adalah kecerdasan siswa,motivasi, minat, sikap, bakat dan percaya diri.

    b. Faktor-faktor eksogen/eksternalSelain karakteristik siswa atau faktor-faktor endogen, faktor-faktoreksternal juga dapat memengaruhi proses belajar siswa. Dalam halini, Syah (2003) menjelaskan bahwa faktor faktor eksternal yangmemengaruhi belajar dapat digolongkan menjadi dua golongan, yaitu: Lingkungan sosial DAN Lingkungan nonsosial.

  • 3PENGANTAR TEORI PEMBELAJARAN

    Gaya belajar

    Setiap individu memiliki perbedaan kemampuan, ternyata hal tersebutjuga berlaku pada kecerdasan. Kecerdasan merupakan kemampuan dalammemecahkan suatu persoalan serta menciptakan suatu produk dengan berbagaisudut pandang dan terjadi dalam kondisi yang nyata. Hal ini diungkapkan olehPsikolog terkenal Prof. Howard Gardner, berangkat dari hal tersebut tentu akanada banyak manfaat jika dapat mengetahui macam-macam tipe kecerdasan.Baik nantinya akan digunakan sebagai pengetahuan untuk dapatmengoptimalkan kemampuan diri, atau sebagai profesi seperti pendidik yangtentu perlu memahami kelebihan dan kekurangan peserta didiknya, ataubahkan sebagai seorang direktur yang mengetahui kemampuan karyawanyasehingga bisa menempatkanya pada posisi yang sesuai. Oleh karena itu kali iniakan di paparkan tipe-tipe kecerdasan beserta cirri-cirinya menurut Prof.Howard Gardner atau lebih sering dikenal dengan Delapan Tipe Kecerdasanmenurut Gardner.

    A. Kecerdasan Linguistik (Word Smart)Kecerdasan linguistik adalah kemampuan untuk menggunakan

    kata-kata secara efektif, baik secara lisan maupun tulisan. Orang yangmemiliki kecerdasan ini merupakan seseorang yang pandai mengolahkata-kata saat berbicara maupun menulis. Orang tipe ini biasanya gemarmengisi TTS, bermain scrable, membaca, dan bisa mengartikan bahasatulisan dengan jelas.

    Ciri-cirinya: Senang bermain dengan kata-kata, menikmatimembaca, diskusi dan menulis, suka membumbui percakapan dengan hal-hal menarik yang baru saja Ia baca atau dengar, suka mengerjakan teka-teki silang,bermain scrable atau bermain puzzle. Dapat mengeja dengansangat baik, senang bermain dengan kata-kata. Jika Seseorang memilikikecerdasan ini, maka pekerjaan yang cocok untuk Ia adalah jurnalis,penyair, atau pengacara.

  • 4PENGANTAR TEORI PEMBELAJARAN

    B. Kecerdasan Matematis atau Logika (Number Smart)Kecerdasan logik matematik ialah kemampuan seseorang dalam

    memecahkan masalah. Ia mampu memikirkan dan menyusun solusidengan urutan yang logis atau masuk akal. Tipe kecerdasan ini adalahorang yang memiliki kecerdasan dalam hal angka dan logika.

    Ciri-cirinya: senang bekerja dengan angka dan dapat melakukanperhitungan mental (mencongak), senang menyiapkan jadwal perjalanansecara terperinci, senang dengan permainan, puzzle atau sesuatu yangmembutuhkan kemampuan berpikir logis dan statistis seperti permainancheker atau catur. Pekerjaan yang cocok jika memiliki kecerdasan iniadalah ilmuwan, akuntan, atau progammer.

    C. Kecerdasan Spasial (Picture Smart)Kecerdasan visual dan spasial adalah kemampuan untuk melihat

    dan mengamati dunia visual dan spasial secara akurat (cermat). Merekayang termasuk ke dalam tipe ini memiliki kepekaan tajam untuk visual,keseimbangan, warna, garis, bentuk, dan ruang. Selain itu, mereka jugapandai membuat sketsa ide dengan jelas.

    Ciri-cirinya: menyukai seni, menikmati lukisan dan patung. Memilkicita rasa yang baik akan warna, cenderung menyukai pencatatan secaravisual dengan menggunakan kamera atau handycam. Pekerjaan yangcocok untuk tipe kecerdasan ini adalah arsitek, fotografer, desainer, pilot,atau insinyur.

  • 5PENGANTAR TEORI PEMBELAJARAN

    D. Kecerdasan Kinetik-Jasmani (Body Smart)Kecerdasan kinestetik ialah kemampuan dalam menggunakan tubuh

    kita secara terampil untuk mengungkapkan ide, pemikiran dan perasaan.Orang tipe ini mampu mengekspresikan gagasan dan perasaan. Merekamenyukai olahraga dan berbagai kegiatan yang mengandalkan fisik.

    Ciri-cirinya: gemar berolahraga atau melakukan kegiatan fisik,cakap dalam melakukan sesuatu seorang diri, senang memikirkanpersoalan sambil aktif dalam kegiatan fisik seperti berjalan atau lari.Pekerjaan yang cocok untuk orang tipe ini adalah atlet, pengrajin,montir, dan penjahit.

    E. Kecerdasan Musikal (Music Smart)Kecerdasan musik adalah kemampuan untuk menikmati,

    mengamati, membedakan, mengarang, membentuk dan mengekspresikanbentuk-bentuk musik. Kecerdasan ini meliputi kepekaan terhadap ritme,melodi dan timbre dari musik yang didengar.

    Ciri-cirinya: yaitu suka bersiul, mudah menghafal nada lagu yangbaru didengar, menguasai salah satu alat musik tertentu, peka terhadap

  • 6PENGANTAR TEORI PEMBELAJARAN

    suara sumbang, dan gemar bekerja sambil bernyanyi. Pekerjaan yangcocok untuk Seorang yang memunyai kecerdasan ini adalah penyanyiatau pencipta lagu.

    F. Kecerdasan Interpersonal (People Smart)Kecerdasan interpersonal ialah kemampuan untuk mengamati dan

    mengerti maksud, motivasi dan perasaan orang lain. Orang tipe inibiasanya mengerti dan peka terhadap perasaan, intensi, motivasi, watak,dan temperamen orang lain.

    Ciri-cirinya: senang bekerja sama dengan orang lain dalam suatukelompok atau komite, lebih suka belajar kelompok dari pada belajarsendiri. Pekerjaan yang cocok untuk orang tipe ini antara lain networker,negosiator, atau guru.

    G. Kecerdasan Intrapersonal (Self Smart)Kecerdasan intrapersonal adalah kemampuan yang berhubungan

    dengan kesadaran dan pengetahuan tentang diri sendiri. Dapatmemahami kekuatan dan kelemahan diri sendiri. Mampu memotivasidirinya sendiri dan melakukan disiplin diri. Orang tipe ini memiliki

  • 7PENGANTAR TEORI PEMBELAJARAN

    kecerdasan pengetahuan akan diri sendiri dan mampu bertindak secaraadaptif berdasarkan pengenalan diri.

    Ciri-cirinya: sering menyendiri untuk memikirkan dan memecahkanmasalah itu sendiri, memunyai hobi atau kesenangan yang bersifatpribadi yang tidak banyak anda bagikan atau ungkapkan kepada oranglain. Pekerjaan yang cocok untuk Orang dengan tipe ini yaitu konseloratau teolog.

    H. Kecerdasan Naturalis (Nature Smart)Kecerdasan naturalis adalah kemampuan untuk mengenali,

    membedakan, mengungkapkan dan membuat kategori terhadap apa yangdi jumpai di alam maupun lingkungan. Orang yang memiliki kecerdasanini mampu memahami dan menikmati alam dan menggunakannya secaraproduktif serta mengembangkan pengetahuannya mengenai alam.

    Ciri-cirinya: yaitu mencintai lingkungan, mampu mengenali sifatdan tingkah laku binatang, dan senang melakukan kegiatan di luar ataualam. Kecerdasan ini biasanya dimiliki oleh petani, nelayan, pendaki, danpemburu.

  • 8PENGANTAR TEORI PEMBELAJARAN

    NEUROSAINS

    A. Defenisi NeurosainsNeurosains merupakan satu bidang kajian mengenai sistem saraf

    yang ada di dalam otak manusia. Neurosains juga mengkaji mengenaikesadaran dan kepekaan otak dari segi biologi, persepsi, ingatan, dankaitannya dengan pembelajaran. Bagi teori Neurosains, sistem saraf danotak merupakan asas fisikal bagi proses pembelajaran manusia.Neurosains dapat membuat hubungan diantara proses kognitif yangterdapat di dalam otak dengan tingkah laku yang akan dihasilkan. Hal inidapat diartikan bahwa, setiap perintah yang diproses oleh otak akanmengaktifkan daerah-daerah penting otak (Harun, 2003).

    Neurosains adalah suatu bidang penelitian saintifik tentang sistemsaraf, utamanya otak. Neurosains merupakan penelitian tentang otak danpikiran. Studi tentang otak menjadi landasan dalam pemahaman tentangbagaimana kita merasa dan berinteraksi dengan dunia luar dankhususnya apa yang dialami manusia dan bagaimana manusiamempengaruhi yang lain (Schneider, 2011).

    B. Otak Sebagai Struktur yang KompleksRakhmat (2005) mengungkapkan bahwa otak masing-masing yang

    beratnya hanya tiga pon, mempunyai 100 miliar neuron, 16 kali lebihbanyak dari jumlah penduduk bumi, atau kira-kira sama banyaknyadengan jumlah bintang di galaksi Bimasakti. Setiap neuron mempunyaicabang hingga 10 ribu cabang dendrit, yang dapat membangun sejumlahsatu kuadrilion koneksi komunikasi. Jumlah yang dahsyat itu ternyatahanya setengah dari jumlah neuron yang dibekalkan Tuhan kepada kitapada empat bulan pertama kehamilan.

    Masing-masing neuron memperoleh jati dirinya yaitu sebagaineuron visual atau neuron pendengaran ketika neuron tersebut berhentidi suatu tempat yang nantinya akan menjadi tempat datangnya informasivisual atau pendengaran. Pada saat inilah, setiap neuron membangundendrit dan akson untuk berkomunikasi dengan dendrit dan aksonlainnya. Akson dan dendrit berkomunikasi dengan mengirimkan zatkimia, neurotransmiter, melalui sinapsis. Setiap neuron dimungkinkanmampu berkomunikasi melalui 100.000 sinapsis. Zat-zat kimia disebutsecara teknis sebagai faktor trofik yang mengatur di mana dan bagaimanaakson harus berhubungan serta membuat koneksi-koneksi.

  • 9PENGANTAR TEORI PEMBELAJARAN

    Rakhmat (2005) mengungkapkan bahwa selama perjalanan, neuron-neuron merayap di atas sel-sel glial, yang menjadi penunjuk jalan,pelindung, dan pemeliharanya. Terdapat dua macam sel glial: yangpertama mengontrol metabolisme dan fungsi neuron, yang lainnyamembungkus akson dengan zat lemak yang disebut mielin. Mielinmengatur seberapa cepat akson menyampaikan informasi. Setelah neuronmencapai tujuannnya, sel-sel glial masih tetap tinggal, walaupun bentukdan sifat-sifat molekulnya berubah. Tempat dimana berhentinya suatuneuron, menentukan sikap-sikap kita dan sikap kita.

    Rakhmat (2005) mengungkapkan bahwa perjalanan neuron daritempat asal ke tempat tujuan tidak selalu berjalan mulus. Terdapatneuron yang berhenti di tengah jalan, ada yang terus berjalan untukmenghidupkan atau mematikan pengendalian genetis yang terdapat didalamnya, serta ada juga neuron yang mati karena pengaruh lingkungan.Banyak faktor yang mengganggu migrasi neuron yang berasal darilingkungan termasuk radiasi, mutasi genetis, obat-obatan, dan stres.

    Apabila tidak ada gangguan dalam lingkungan prenatal (sebelumkelahiran), bayi lahir dengan bekal sebanyak 100 miliar neuron dengankoneksi-koneksi awal, akan tetapi otak masih belum terbentuk secarasempurna. Otak neonatal hanyalah sebuah lukisan berbentuk sketsa,yang sama sekali belum sempurna dan lingkunganlah yang akanmelengkapinya atau bahkan akan mengabaikannya. Penyempurnaan otakini memiliki batas waktu dan inilah yang disebut jendela peluang. Prosespenyempurnaan koneksi-koneksi dendrit akan terhenti, begitu jendelapeluang tertutup.

    Waktu tiga tahun adalah waktu peluang bagi mata untukmemperkuat koneksi dan jika waktu tiga tahun terlewati, maka sketsasistem visual bayi akan tetap menjadi sketsa. Setelah tiga tahun, jendelapeluang akan tertutup. Sousa mengungkapkan bahwa jendela peluang iniadalah periode ketika otak memerlukan jenis-jenis masukan tertentuuntuk menciptakan atau menstabilkan struktur yang bertahan lama.

    Rakhmat (2005) mengungkapkan bahwa jendela peluang tersebutbukan hanya terdapat pada proses penglihatan, tetapi juga kemampuanlinguistik, gerakan, perasaan, musik, matematika, logika, dansebagainya. Jendela peluang ini adalah periode kritis dan masaterbukanya jendela-jendela peluang ini berbeda-beda. Jendela peluanguntuk belajar bahasa mulai terbuka pada usia dua bulan. Bayi menguasaisekitar sepuluh kata per hari, sehingga ia menguasai sekitar 900 katapada usia tiga tahun, dan terus-menrus meningkat sampai 3.000 katapada usia lima tahun.

    Rakhmat (2005) mengungkapkan bahwa jendela peluang untukberbahasa tetap terbuka sepanjang hidup kita. Tetapi beberapa komponen

  • 10PENGANTAR TEORI PEMBELAJARAN

    bahasa tertutup lebih awal. Jendela bahasa tutur (spoken language)tertutup pada usia sepuluh atau sebelas tahun. Walaupun terdapatjendela-jendela peluang yang memberikan batasan pada kelenturan otak,proses belajar yang menumbuhkan, melestarikan, dan mengembangkansel-sel otak dapat berlanjut sampai usia tua. Kapan saja otak kitamempelajari sesuatu yang baru, atau menghadapi tantangan, ataumembuat kebiasaan-kebiasaan baru, maka otak akan menghasilkancabang-cabang dendrit yang baru.

    Buzan (2005) menjelaskan bahwa otak manusia berevolusi denganurutan sebagai berikut:

    Batang otak, mengendalikan fungsi-fungsi penyangga kehidupan,misalnya pernafasan dan laju denyut jantung

    Serebelum, atau otak kecil, mengendalikan gerakan tubuh dalamruang dan menyimpan ingatan untuk respon-respon dasar yangdipelajari

    Sistem limbik, yang posisinya sedikit lebih ke depan dan terdiriatas thalamus dan ganglia basal atau otak tengah. Sistem limbikpenting bagi pembelajaran dan ingatan jangka pendek tetapi jugamenjaga homeostasis di dalam tubuh (tekanan darah, suhu tubuh,dan kadar gula darah)

    Serebrum, atau korteks serebral, membungkus seluruh otak danposisinya berada di depan. Serebrum adalah karya besar evolusi alam danbertanggung jawab atas berbagai keterampilan termasuk ingatan,komunikasi, pembuatan keputusan, dan kreativitas.

    C. Mekanisme Kerja Otak yang Berkaitan dengan KecakapanBelajar

    Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Profesor MarianDiamond dalam Rakhmat (2005) dapat diketahui bahwa medulla mampumengatur detak jantung dan proses respirasi. Panjang medulla hanyabeberapa inci, dan sama panjang yang dimiliki oleh otak simpanse,namun kapasitas medulla pada manusia berkembang tiga kali lipatdaripada simpanse. Serebelum (otak kecil) berada di sebelah medulla.

    Rakhmat (2005) mengungkapkan bahwa serebelum ini bertanggungjawab dalam proses koordinasi dan keseimbangan serta kemampuandalam proses belajar dan berbicara. Otak mengalami evolusi yang salahsatunya dapat dicontohkan dengan peristiwa melipatnya korteks danbagian otak yang terakhir berevolusi ialah lobus frontal. Lobus frontalinilah yang memberikan peranan penting dalam pembentukankepribadian anda, perencanaan masa depan, serta penataan ide-ide.

  • 11PENGANTAR TEORI PEMBELAJARAN

    Rakhmat (2005) mengungkapkan bahwa bagian otak yangmemegang peranan lainnya ialah area pengendali ucapan (motor speecharea), korteks visual, area yang menggerakkan lengan, tungkai, jari-jari,bagian yang mengendalikan perasaan, rasa sakit, temperatur, sentuhan,tekanan, pendengaran, serta adanya sistem limbik. Pada sistem ini dapatdiketahui adanya bagian otak yang berkaitan dengan ketakutan,kemarahan, emosi, seksualitas, cinta, gairah. Kelenjar pituitari yangmemproduksi hormon. Kemampuan otak untuk menunjukkan danmenghentikan rasa sakit. Cara otak dalam mengirim pesan-pesan dalamdirinya di seluruh tubuh, pesan yang secara terus-menerus mengubahimpuls-impuls listrik menjadi aliran-aliran kimiawi.

    Profesor Marian Diamond dalam Rakhmat (2005) mengungkapkanbahwa betapa dinamisnya otak manusia, otak mampu berubah pada usiaberapa pun, sejak lahir sampai akhir kehidupan. Otak dapat berubahsecara positif jika dihadapkan pada lingkungan yang diberi rangsangan,dan otak akan dapat menjadi negatif jika tidak diberi rangsangan.Pernyataan Profesor Marian Diamond ini menumbangkan mitos-mitosyang selama berabad-abad dipercayai para ilmuwan dan orang awamsekaligus. Mitos yang pertama ialah otak sepenuhnya ditentukan secaragenetis, karena keturunan. Mitos kedua mengatakan bahwa otak kitamengerut dalam perjalan waktu, karena ketuaan.

    Seiring dengan kemajuan ilmu dan teknologi dan banyaknyapenemuan-penemuan baru dalam teknologi otak maka para ilmuwanmulai meragukan mitos-mitos yang dahulu mereka percayai. Beberapapenemuan terkait dengan teknologi otak diantaranya ialah computerizedtomography, scanner yang menggunakan sinar X untuk memperolehgambar bagian struktur otak secara terperinci, positron emissiontomography (PET), magnetic resonance imaging(MRI), danpenemuan neurotransmitter yang merupakan zat kimia yangmenjalankan beberapa fungsi otak.

    D. Mekanisme Mengingat Informasi Sistem Penyandian yang efektif

    Wade (2008) mengungkapkan bahwa memori bukanlahduplikat murni dari suatu pengalaman. Informasi sensorik sepertigambar atau kata-kata kemudian dirangkum dan disandikansesegera mungkin setelah kita mendeteksi hal-hal tersebut. Agarkita dapat mengingat suatu informasi dengan baik, kita harusmelakukan proses penyandian dengan tepat. Pada beberapa jenisinformasi tertentu, proses penyandian yang akurat berjalanotomatis, tanpa memerlukan usaha.

  • 12PENGANTAR TEORI PEMBELAJARAN

    Wade (2008) mengungkapkan bahwa pengulangan merupakansalah satu teknik penting agar kita mampu menyimpan informasimemori jangka pendek dan mengingat kembali informasi yangtelah disimpan dalam memori jangka panjang, dengan caramempelajari kembali atau mempraktekkan material yang sedangkita pelajari. Peterson dalam Wade (2008) mengungkapkan bahwaapabila seseorang dicegah dari melakukan pengulangan, informasipada memori jangka pendek akan menghilang dengan cepat.Memori jangka pendek menyimpan berbagai jenis informasi,termasuk di dalamnya informasi visual dan pemahaman abstrak.

    Wade (2008) mengungkapkan bahwa terdapat berbagaistrategi pengulangan yang lebih efektif dibandingkan strategilainnya, satu strategi yang lazim digunakan adalah maintenancerehearsal (pengulangan pemeliharaan) yakni metode pengulanganyang melibatkan penghafalan harafiah secara berulang-ulang,pengulangan ini berguna untuk menyimpan suatu informasi dimemori jangka pendek, dan tidak akan menjamin informasitersebut pasti akan dipindahkan ke memori jangka panjang.

    Wade (2008) mengungkapkan bahwa apabila akan mengingatsuatu informasi yang telah lama, strategi pengulangan yang lebihbaik adalahelaboration rehearsal (pengulangan elaboratif).Elaborasi melibatkan pengasosiasian informasi-informasi barudengan materi yang telah terlebih dahulu tersimpan atau denganfakta-fakta baru lainnya. Metode ini juga dapat melibatkan prosesanalisis berupa fisik, sensorik, atau kategori semantik dari sebuahobjek.

    Craik dan Lockhart dalam Wade (2008) mengungkapkanbahwa Deep processing (pemrosesan mendalam) adalah strategiuntuk memperpanjang ingatan yang kita miliki mengenai sesuatu,strategi ini terkait dengan pemrosesan makna. Apabila kita hanyamemproses elemen fisik atau indrawi dari suatu stimulus,pemrosesan yang terjadi akan dangkal, terlepas dari apakah kitamelakukan elaborasi atau tidak. Shallow processing (pemrosesanmendangkal) terkadang memiliki kegunaan khusus.

    Wade (2008) mengungkapkan bahwa saat kta sedang berusahamenghafal sebuah puisi, misalnya kita seharusnya memperhatikan(dan melakukan penyandian secara elaboratif) pengucapan katadan pola ritme puisi tersebut; tidak semata-mata memperhatikanmakna puisi tersebut. Meski demikian, seringkali deepprocessing lebih efektif. Inilah alasan yang menyebabkan saat kitaberusaha mengingat sesuatu yang tidak bermakna atau tidakpenting, biasanya ingatan tersebut hilang dengan cepat.

  • 13PENGANTAR TEORI PEMBELAJARAN

    Hormon dan MemoriWade (2008) mengungkapkan bahwa hormon-hormon yang

    dilepaskan oileh kelenjar adrenal selama stres dan selama perioderangsangan emosi yaitu mencakup epinephrine (adrenalin) danbeberapa jenis steroid yang akan meningkatkan kemmapuanmemori kita. Adanya ketertarikan (arousal) terhadap stimulusmemberikan petunjuk pada otak bahwa suatu peristiwa ataupotongan informasi merupakan hal yang penting, yang harusdisandikan dan disimpan sehingga dapat digunakan kembali padamasa depan. Namun arousalyang ekstrim bukanlah merupakansesuatu yang baik.

    Hormon yang diproduksi dalam kelenjar adrenal dapatmempengaruhi proses penyimpanan informasi yang terdapat diotak karena epinephrine mampu meningkatkan kadar glukosadalam darah. Gold dalam Wade (2008) mengungkapkan bahwa,walaupun epinephrine tidak memasuki bagian otak secaralangsung, glukosa akan memasuki bagian otak. Saat memasukibagian otak, glukosa meningkatkan kemampuan memori, baiksecara langsung atau tidak langsung, yakni dengan mempengaruhiefek neurotransmiter. Dalam berbagai kasus, glukosa sepertinyaberlaku sebagai bahan bakar untuk otak kita, di saat area-areaotak berada dalam keadaan aktif, area-area tersebut akanmengkonsumsi glukosa lebih banyak.

    E. Aplikasi Neurosains dalam PembelajaranSistem pendidikan saat ini cenderung mengarahkan peserta didik

    untuk hanya menerima satu jawaban dari guru untuk kemudian diulangioleh peserta didik dengan baik pada saat ujian. Tidak ada ruang untukberpikir lateral, berpikir alternatif, mencari alternatif jawaban lain, danketerbukaan. Potensi berpikir anak-anak ini, secara tidak sengaja telahdipasung dan dihambat perkembangan otaknya (Rianawaty, 2011).

    Pada dasarnya setiap siswa telah dianugerahkan kecerdaasan yangluar biasa. Hal ini tentunya tidak dapat dipisahkan dari peran otaksebagai penyusun informasi. Otak mampu menyusun ulang informasidengan informasi yang telah ada sebelumnya sehingga akhirnya terciptaide atau gagasan yang telah diperbarui. Proses pembelajaran yangdikembangkan seharusnya mampu memberikan kesempatan kepadasetiap siswa untuk mengoptimalkan kecerdasan otaknya.

    Neurosains memberikan peran penting dalam membentukpemahaman terhadap kegiatan belajar. Banyak ahli dari pakar teori

  • 14PENGANTAR TEORI PEMBELAJARAN

    belajar mengemukakan pandangan yang berbeda terhadap kegiatanbelajar tersebut. Beberepa teori belajar yang akan dikemukakan meliputiteori behaviorisme, teori kognitivisme, dan teori konsturktivisme.

    Budiningsih (2005: 20) menjelaskan pengertian belajar menurut teoribehavioristik merupakan perubahan tingkah laku sebagai akibat dariadanya interaksi antara stimulus dan respon. Belajar merupakan bentukperubahan yang dialami siswa dalam hal kemampuannya untukbertingkah laku dengan cara yang baru sebagai hasil interaksi antarastimulus dan respon. Seseorang dianggap telah belajar sesuatu jikamampu menunjukkan perubahan tingkah lakunya.

    Para ahli psikologi kognitif, juga berpendapat bahwa belajarmerupakan proses pengorganisasian struktur kognitif. Pendayagunaankapasitas kognitif manusia sudah mulai berjalan sejak manusia nulaimendayagunakan kapasitas motorik dan sensoriknya. Hanya cara danintensitas pendayagunaan kapasitas kognitif tersebut tentu masih belumjelas benar. Argumen yang dikemukakan para ahli mengenai hal iniantara lain ialah kapasitas sensori dan jasmani seorang bayi baru lahirtidak mungkin dapat diaktifkan tanpa pengendalian sel-sel otak bayitersebut.

    Belajar dalam kaitannya dengan teori kontruktivisme diungkapkanoleh Glasersfeld dan Matthews dalam Suparno (1997:18) yangmenjelaskan bahwa pengetahuan merupakan hasil konstruksi(bentukan) kita sendiri dan bukanlah suatu tiruan dari kenyataan.Pengetahuan merupakan akibat dari suatu konstruksi kognitif kenyataanmelalui kegiatan seseorang (meliputi pembuatan skema, kategori, konsep,dan struktur pengetahuan lainnya). Proses pembentukan ini berjalanterus menerus dengan setiap kali mengadakan reorganisasi karenaadanya suatu pemahaman yang baru.

    Penerapan Neurosains dalam kegiatan pembelajaran dapatdilakukan dengan penggunaan peta konsep (mind map). Pembelajarandengan penggunaan peta konsep ini mampu meningkatkan sikap kreatifdalam pemunculan ide-ide baru, pemecahan masalah dengan cara yangkhas, sikap imajinatif, dan meningkatkan produktivitas (Buzan, 2005).Buzan (2005) mengungkapkan bahwa yang termasuk pemikiran kratifadalah kefasihan dalam pemunculan ide-ide baru, fleksibilitas, danorisinalitas.

    Buzan (2005) mengungkapkan bahwa, untuk menjadi pribadi yangjenius kreatif, kita perlu membebaskan imajinasi dan mendorong otakuntuk membuat asosiasi-asosiasi yang baru dan lebih kuat di antara ide-ide yang sudah ada dan ide-ide yang baru dimunculkan. Ketika kitamengembangkan keterampilan kreatif, kita bukan saja memperbaikikemampuan untuk menghasilkan ide-ide yang inovatif dan jalan keluar

  • 15PENGANTAR TEORI PEMBELAJARAN

    dari permasalahan, keterampilan kreatif yang kuat akan meningkatkankemampuan untuk mengingat segala sesuatu. Hal ini dikarenakankreativitas dan ingatan adalah dua proses mental yang sama persis, danakan mencapai titik terbaik ketika kita menggunakan imajinasi danasosiasi.

    Belajar melibatkan reaksi perjalanan impuls yang berasal daristimulus lingkungan belajar. Belajar diawali dari konsepsi visual yangmelibatkan peran dari kelima indera kita dan informasi yang diterimaberbentuk kesan sensorik. Informasi yang ditangkap oleh indera kita ini,tidak semuanya dapat berada pada struktur kognitif, melainkan akandipilih mana informasi yang relevan dengan konsep atau sesuatu yangakan kita pelajari atau cari tahu. Informasi yang relevan akan menujumemori jangka pendek yang telah berubah menjadi informasi dalambentuk kata atau frase. Informasi ini kemudian akan dikirim ke memorijangka panjang. Belajar dengan memahami makna dari setiap konsepyang dipelajari akan memberikan kemudahan dalam hal pemanggilaninformasi jika dibutuhkan dibandingkan dengan belajar yang bersifathafalan.

    Belajar bermakna berhubungan dengan cara informasi atau materiyang disajikan pada siswa, melalui penemuan atau penerimaan. Belajarpenerimaan menyajikan materi dalam bentuk final, dan belajarpenemuan mengharuskan siswa untuk menemukan sendiri sebagian atauseluruh materi yang diajarkan. Kemudian materi-materi dihubungkandengan informasi atau materi pelajaran pada struktur kognitif yang telahdimiliki para siswa (Dahar, 1988).

    F. Kelebihan dan Kekurangan Pembelajaran NeurosainsRianawaty (2011) mengungkapkan bahwa sebagai suatu teori

    pembelajaran berbasis kemampuan otak (Neuroscience), tentu sajamemiliki kelebihan dan kelemahan. Kelebihan-kelebihannya adalahsebagai berikut:1. Memberikan suatu pemikiran baru tentang bagaimana otak manusia

    bekerja.2. Memperhatikan kerja alamiah otak si pembelajar dalam proses

    pembelajaran.3. Menciptakan iklim pembelajaran dimana pembelajar dihormati dan

    didukung.4. Menghindari terjadinya pemforsiran terhadap kerja otak.5. Dapat menggunakan berbagai model-model pembelajaran dalam

    mengaplikasikan teori ini. Dianjurkan untuk memvariasikan model-

  • 16PENGANTAR TEORI PEMBELAJARAN

    model pembelajaran tersebut, supaya potensi pebelajar dapatdibangunkan.

    Kelemahan-kelemahannya adalah sebagai berikut:1. Tenaga kependidikan di Indonesia belum sepenuhnya mengetahui

    tentang teori ini (masih baru).2. Memerlukan waktu yang tidak sedikit untuk dapat memahami

    (mempelajari) bagaimana otak kita bekerja.3. Memerlukan biaya yang tidak sedikit dalam menciptakan

    lingkungan pembelajaran yang baik bagi otak.4. Memerlukan fasilitas yang memadai dalam mendukung praktek

    pembelajaran teori ini.

  • 17PENGANTAR TEORI PEMBELAJARAN

    SENSASI, PERSEPSI DAN ATENSI

    A. SensasiSensasi pada dasarnya merupakan tahap awal dalam penerimaan

    informasi. Sensasi atau dalam bahasa inggrisnya sensation, berasal darikata latin, sensatus, yang artinya dianugrahi dengan indra, atau intelek.Secara lebih luas, sensasi dapat diartika sebagai aspek kedasaran yangpaling sederhana yang dihasilkan oleh indra kita, seperti temperaturtunggi, warna hijau, rasa nikmatnya sebatang coklat. Sebuah sensasidipandang sebagai knadungan atau objek kesadaran puncak yang privatdan spontan.

    Benyamin B. Wolman (1973, dalam Rakhmat,1994) menyebutsensasi sebagai pengalaman elementer yang segera, yang tidakmemerlukan penguraian verbal, simbolis, atau konseptual, dan terutamasekali berhubungan dengan kegiatan alat indra.

    Apapun definisi sensasi, fungsi alat indra dalam menerima informasidari lingkungan sangat penting. Melalui alat indra, menusia dapatmemahami kualitas fisik lingkungannya. Lebih dari itu, melalui alatindralah, manusia memperoleh pengetahuan dan semua kemampuanuntuk berinteraksi dengan dunianya. Tanpa alat indra, manusia sama,bahkan mungkin rendah lebih dari rumput-rumputan, karena rumputjuga mengindra cahaya dan humiditas (Lefrancois, 1974, dalamrakhmat,1994).

    Sensasi sering di bedakan dari persepsi, yang melibatkan penilain,inferensi, interpretasi, bias, atau prakonseptualisasi, sehingga bisa salah,sensasi dipandang sebagai pasti, ditentukan sebagai mendasar, faktakasar. Menurut beberapa pendapat, sensasi lebih berkonotasi padasebuah hubungan dengan perasaan (tetapi bukan dengan emosi ),sedangkan persepsi lebih berhubungan dengan kognisi. Sensasi seringdigunakan secara sinonim dengan kesan indrawi, sense datum, sensum,dan sensibilium.

    B. PersepsiEkspresi mengenal orang lain merupakan studi awal tentang

    persepsi. Darwin mendorong munculnya permasalahan persepsi dengan

  • 18PENGANTAR TEORI PEMBELAJARAN

    pernyataan apa ciri-ciri keputusan yang baik tentang orang lain(muhadjir, 1992:80).

    Secara etimologis, persepsi atau dalam bahasa inggris perceptionberasal dari bahasa latin perceptio, dan percipere, yang artinya menerimaatau mengambil.

    Kata persepsi biasanya dikaitkan dengan kata lain, menjadi:persepsi dari persepsi sosial (calhoun& Acocella, 1990: Sarwono,1997;Gerungan 1987), dan persepsi interpersonal (Rakhmat, 1994). Tegiuri(dalam Muhadjir 1992) menawarkan istilah (la atrui atau mengenalorang lain. Dlam keputusan berbahasa inggris, istilah yang banyakdigunakan adalah social perception. Objek fisik pada umumnyamemberikan stimulus fisik yang sama, sehingga orang mudah membuatpersepsi yang sama. Pada dasarnya, objek berupa pribadi memberistimulus yang sama pula, namun kenyataannya tidaklah demikian.

    Persepsi (perception) dalam arti sempi ialah penglihatan, bagaimanacara seseorang melihat sesuatu, sedangkan dalam arti luas adalahpandangan atau pengertian, yaitu bagaimana seseorang memandang ataumengartikan sesuatu (leavitt,1978). Menurut DeVito(1997:75), persepsiadalah proses ketika kita menjadi sadar akan banyaknya stimulus yangmemengaruhi indra kita.

    Persepsi disebut inti komunikasi, karena jika persepsi kita tidakakurat, kita tidak mungkin berkomunikasi dengan efektif. Persepsilahyng menentukan kita memilih suatu pesan dan mengabaikan pesan yanglain. Semakin tinggi derajat kesamaan persepsi antar individu, semakinmudah dan semakin sering mereka berkomunikasi, dan sebagaikonsekuansinya, semakin cendrung membentuk kelompok budaya ataukelompok identitas (Mulyana,2000:167-168).

    C. AtensiAtensi adalah pemrosesan secara sadar sejumlah kecil informasi dari

    sejumlah besar informasi yang tersedia. Informasi yang didapatkan daripengindraan, ingatan dan proses kognitif linnya. Atensi terbagi menjadi(selective attention ) dan atensi terbagi (devided ettention). Kesadaranmeliputi perasaan sadar maupun hal hal yang disadari yang mungkinfokus dari atensi.

    Atensi atau perhatian adalah pemrosesan secara sadar sejumlahkecil informasi dari sejumlah besar informasi yang tersedia. Informasididapatkan dari pengindraan, ingatan maupun proses kognitif linnya.Proses atensi membantu efisiensi penggunaan sumberdaya mental yang

  • 19PENGANTAR TEORI PEMBELAJARAN

    terbatas kemudian akan membantu kecepatan reaksi terhadap rangsangtertentu.

    Ada yang mengatakan bahwa perhatian adalah aktivitas jiwa.Pehatian juga dikatakan modus dari fungsi. Modus yaitu cara berposisidan menggerakkan. Jadi perhatian adalah cara menggerakkan bentukumum cara bergaulnya jiwa bahan-bahan dalam medan tingkah laku.Oleh karena itu maka definisi perhatian oleh para ahli psikologi dapatdiartikan beberapa macam, yaitu:1) Perhatian adalah pemusatan tenaga/kekuatan jiwa tertuju pada

    suatu objek2) Perhatian adalah banyak sedikitnya kesadaran yang menyertai

    sesuatu aktivitas yang dilakukan.3) Perhatian adalah reaksi umum yang menyebabkan bertambahnya

    aktifitas daya konsentrasi dan fokus terhadap satu objek, baikdidalam maupun di luar dirinya.

    4) Perhatian adalah konsentrasi atau aktifitas jiwa kita, terhadappengamatan, pengertiaan, dan sebagainya denganmengenyampingkan yang lain dari pada itu.Perhatian Berhubungan erat dengan kesadaran jiwa terhadap

    sesuatu objek yang direaksi suatu waktu. Terang tidaknya kesadaran kitaterhadap sesuatu objek tertentu tidak tetap, ada kalanya kesadaran kitameningkat (menjadi terang), ada kalanya menurun( menjadi samar-samar).

    Taraf kesadaran kita meningkat kalau jiwa kita dalam mereaksisesuatu meningkat. Apabila taraf kekuatan kesadaran kita naik ataumenjadi giat karena suatu sebab, maka kita berada pada permulaanperhatiaan. Perhatian timbul dengan adanya pemusatan kesadaran kitaterhadap sesuatu. Objek yang menjadi sasaran mungkin hal- hal yang adadalam dirinya sendiri, misalnya : tanggapan, pengertian, perasaan. Danhalhal yang berada diluar dirinya, misalnya: keadaan alam, keadaanmasyarakat, sosial ekonomi dan sebagainya.

  • 20PENGANTAR TEORI PEMBELAJARAN

    TEORI BELAJAR BEHAVIORISTIK

    A. Pengertian Teori Belajar BehavioristikTeori behavioristik adalah teori perkembangan perilaku, yang dapat

    diukur, diamati dan dihasilkan oleh respons pelajar terhadap rangsangan.Tanggapan terhadap rangsangan dapat diperkuat dengan umpan balikpositif atau negatif terhadap perilaku kondisi yang diinginkan.Hukuman kadang-kadang digunakan dalam menghilangkan ataumengurangi tindakan tidak benar, diikuti dengan menjelaskan tindakanyang diinginkan.

    Teori belajar behavioristik adalah sebuah teori yang dicetuskan olehGage dan Berliner tentang perubahan tingkah laku sebagai hasil daripengalaman. Teori ini lalu berkembang menjadi aliran psikologi belajaryang berpengaruh terhadap arah pengembangan teori dan praktikpendidikan dan pembelajaran yang dikenal sebagai aliranbehavioristik. Aliran ini menekankan pada terbentuknya perilaku yangtampak sebagai hasil belajar.

    Teori behavioristik dengan model hubungan stimulus-responnya,mendudukkan orang yang belajar sebagai individu yang pasif. Responatau perilaku tertentu dengan menggunakan metode pelatihan ataupembiasaan semata. Munculnya perilaku akan semakin kuat biladiberikan penguatan dan akan menghilang bila dikenai hukuman.

    Belajar merupakan akibat adanya interaksi antara stimulus danrespon (Slavin, 2000:143). Seseorang dianggap telah belajar sesuatu jikadia dapat menunjukkan perubahan perilakunya. Menurut teori ini dalambelajar yang penting adalah input yang berupa stimulus dan output yangberupa respon. Stimulus adalah apa saja yang diberikan guru kepadapeserta didik, sedangkan respon berupa reaksi atau tanggapan pesertadidik terhadap stimulus yang diberikan oleh guru tersebut. Proses yangterjadi antara stimulus dan respon tidak penting untuk diperhatikankarena tidak dapat diamati dan tidak dapat diukur. Yang dapat diamatiadalah stimulus dan respon, oleh karena itu apa yang diberikan oleh guru(stimulus) dan apa yang diterima oleh peserta didik (respon) harus dapatdiamati dan diukur. Teori ini mengutamakan pengukuran, sebabpengukuran merupakan suatu hal penting untuk melihat terjadi atautidaknya perubahan tingkah laku tersebut.

    Faktor lain yang juga dianggap penting oleh Teori Behavioristikadalah faktor penguatan (reinforcement). Penguatan adalah apa saja yang

  • 21PENGANTAR TEORI PEMBELAJARAN

    dapat memperkuat timbulnya respon. Bila penguatan ditambahkan(positive reinforcement) maka respon tersebut akan semakin kuat. Begitujuga bila penguatan dikurangi (negative reinforcement) respon pun akantetap tetap dikuatkan. Misalnya ketika Guru memberi tugas kepadasiswa-siswanya, ketika tugas itu ditambahkan maka Ia akan semakin giatbelajar. Maka penambahan tugas tersebut merupakan penguatan positif(positive reinforcement) dalam belajar. Bila tugas-tugasnya dikurangi inijustru meningkatkan aktivitas belajarnya, maka pengurangan tugasmerupakan pengutan negatif (negative reinforcement) dalam belajar. Jadipenguatan merupakan salah satu bentuk stimulus yang penting untukdiberikan (ditambahkan) atau dihilangkan (dikurangi) untukmemungkinkan terjadinya respon.

    Beberapa prinsip dalam teori belajar behavioristik, meliputi: (1)Reinforcement and Punishment; (2) Primary and SecondaryReinforcement; (3) Schedules of Reinforcement; (4) ContingencyManagement; (5) Stimulus Control in Operant Learning; (6) TheElimination of Responses (Gage, Berliner, 1984).

    Ciri-ciri Teori Behavioristik: Mementingkan faktor lingkungan Menekankan pada faktor bagian Menekankan pada tingkah laku yang nampak dengan

    mempergunakan metode obyektif. Sifatnya mekanis Mementingkan masa lalu

    B. Tujuan Pembelajaran BehaviorismeTujuan pembelajaran menurut teori behavioristik ditekankan pada

    penambahan pengetahuan, sedangkan belajar sebagai aktivitas mimeticyang menuntut peserta didik untuk mengungkapkan kembalipengetahuan yang sudah dipelajari dalam bentuk laporan, kuis, atautes. Penyajian isi atau materi pelajaran menekankan padaketerampilan yang terisolasi atau akumulasi fakta mengikuti urutan daribagian ke keseluruhan. Pembelajaran mengikuti urutan kurikulum secaraketat, sehingga aktivitas belajar lebih banyak didasarkan pada bukuteks/buku wajib dengan penekanan pada keterampilan mengungkapkankembali isi buku teks/buku wajib tersebut. Pembelajaran dan evaluasimenekankan pada hasil belajar.

    Evaluasi menekankan pada respon pasif, ketrampilan secaraterpisah, dan biasanya menggunakan paper and pencil test. Evaluasihasil belajar menuntut jawaban yang benar. Maksudnya bila peserta

  • 22PENGANTAR TEORI PEMBELAJARAN

    didik menjawab secara benar sesuai dengan keinginan guru, hal inimenunjukkan bahwa peserta didik telah menyelesaikan tugas belajarnya.Evaluasi belajar dipandang sebagai bagian yang terpisah dari kegiatanpembelajaran, dan biasanya dilakukan setelah selesai kegiatanpembelajaran. Teori ini menekankan evaluasi pada kemampuan pesertadidik secara individual.

    C. Pandangan Para AhliTokoh-tokoh aliran behavioristik diantaranya adalah Thorndike,

    Watson, Chark Hull, Edwin Guthrie, Pavlov, Skinner, Robert Gagne danAlbert Bandura. Pada dasarnya para penganut aliran behavioristik setujudengan pengertian belajar diatas, namun ada beberapa perbedaanpendapat diantara mereka. Setiap dari pelopor pelopor ini memberikankontribusi yang kuat bagi perkembangan teori ini dari awalperkembangannya hingga sekarang. Secara singkat, berturut-turut akandibahas karya- karya para tokoh aliran behavioristik, sebagai berikut :

    1. Teori Belajar Menurut ThorndikeMenurut Thorndike, teori behavioristik adalah proses

    interaksi antara stimulus dan respon. Stimulus adalah apa yangmerangsang terjadinya kegiatan belajar seperti pikiran, perasaanatau hal-hal lain yang dapat ditangkap melalui alat indera.Sedangkan respon adalah reaksi yang dimunculkan peserta didikketika belajar, yang dapat pula berupa pikiran, perasaan ataugerakan / tindakan.

    Jadi perubahan tingkah laku akibat belajar dapat berwujudkonkrit, yaitu dapat diamati, atau tidak konkrit yaitu tidak dapatdiamati. Meskipun aliran behaviorisme sangat mengutamakanpengukuran, tetapi tidak dapat menjelaskan bagaimana caramengukur tingkah laku yang tidak dapat diamati. Teori Thorndikeini disebut pula dengan Teori Connectionism.

    Dasar-dasar teori Connectionism dari Edward L. Thorndike(1874-1949) diperoleh juga dari sejumlah penelitian yang dilakukanterhadap perilaku binatang. Penelitian-penelitian Thorndike padadasarnya dirancang untuk mengetahui apakah binatang mampumemecahkan masalah dengan menggunakan reasoning atau akal,dan atau dengan mengkombinasikan beberapa proses berpikirdasar.

    Dalam penelitiannya, Thorndike menggunakan beberapa jenisbinatang, yaitu anak ayam, anjing, ikan, kucing dan kera.Percobaan yang dilakukan mengharuskan binatang-binatang

  • 23PENGANTAR TEORI PEMBELAJARAN

    tersebut keluar dari kandang untuk memperoleh makanan. Untukkeluar dari kandang, binatang-binatang tersebut harusmembuka pintu, menumpahkan beban, dan mekanisme loloslainnya yang sengaja dirancang. Pada saat dikurung, binatang-binatang tersebut menunjukkan sikap mencakar, menggigit,menggapai dan bahkan memegang / mengais dinding kandang.Cepat atau lambat, setiap binatang akan membuka pintu ataumenumpahkan beban untuk dapat keluar dari kandang danmemperoleh makanan. Pengurungan yang dilakukan berulang-ulang menunjukkan penurunan frekuensi binatang tersebut untukmelakukan pencakaran, penggigitan, penggapaian atau pengaisandinding kandang, dan tentu saja waktu yang dibutuhkan untukkeluar kandang cenderung menjadi lebih singkat.

    Percobaan Thorndike yang terkenal ialah denganmenggunakan seekor kucing yang telah dilaparkan dan diletakkandi dalam sangkar yang tertutup dan pintunya dapat dibuka secaraotomatis apabila kenop yang terletak di dalam sangkar tersebuttersentuh. Percobaan tersebut menghasilkan teori trial and erroratau selecting and conecting, yaitu bahwa belajar itu terjadidengan cara mencoba-coba dan membuat salah. Dalammelaksanakan coba-coba ini, kucing tersebut cenderung untukmeninggalkan perbuatan-perbuatan yang tidak mempunyai hasil.Setiap response menimbulkan stimulus yang baru, selanjutnyastimulus baru ini akan menimbulkan response lagi. Dalampercobaan tersebut apabila di luar sangkar diletakkan makanan,maka kucing berusaha untuk mencapainya dengan cara meloncat-loncat kian kemari. Dengan tidak tersengaja kucing telahmenyentuh kenop, maka terbukalah pintu sangkar tersebut, dankucing segera lari ke tempat makan. Percobaan ini diulangi untukbeberapa kali, dan setelah kurang lebih 10 sampai dengan 12 kali,kucing baru dapat dengan sengaja menyentuh kenop tersebutapabila di luar diletakkan makanan.

    Dari hasil penelitiannya, Thorndike menyimpulkan bahwarespon untuk keluar kandang secara bertahap diasosiasikandengan suatu situasi yang menampilkan stimulus dalam suatuproses coba-coba (trial and error). Respon yang benar secarabertahap diperkuat melalui serangkaian proses coba-coba,sementara respon yang tidak benar melemah atau menghilang.Teori Connectionism Thorndike ini juga dikenal dengan namaInstrumental Conditioning, karena respon tertentu akandipilih sebagai instrumen dalam memperoleh reward atau hasilyang memuaskan

  • 24PENGANTAR TEORI PEMBELAJARAN

    Dari percobaan ini Thorndike menemukan hukum-hukumbelajar sebagai berikut:a) Hukum Kesiapan (law of readiness), yaitu semakin siap suatu

    organisme memperoleh suatu perubahan tingkah laku, makapelaksanaan tingkah laku tersebut akan menimbulkankepuasan individu sehingga asosiasi cenderung diperkuat.

    b) Hukum Latihan (law of exercise), yaitu semakin seringtingkah laku diulang/ dilatih (digunakan) , maka asosiasitersebut akan semakin kuat. Prinsip law of exercise adalahkoneksi antara kondisi (yang merupakan perangsang)dengan tindakan akan menjadi lebih kuat karena latihan-latihan, tetapi akan melemah bila koneksi antara keduanyatidak dilanjutkan atau dihentikan. Prinsip menunjukkanbahwa prinsip utama dalam belajar adalah ulangan. Makinsering diulangi, materi pelajaran akan semakin dikuasai.

    c) Hukum akibat (law of effect), yaitu hubungan stimulus responcenderung diperkuat bila akibatnya menyenangkan dancenderung diperlemah jika akibatnya tidak memuaskan.Hukum ini menunjuk pada makin kuat atau makin lemahnyakoneksi sebagai hasil perbuatan. Suatu perbuatan yangdisertai akibat menyenangkan cenderung dipertahankan danlain kali akan diulangi. Sebaliknya, suatu perbuatan yangdiikuti akibat tidak menyenangkan cenderung dihentikan dantidak akan diulangi.

    Kelebihan Teori Thorndike Kelebihan dari teori ini cenderung mengarahkan anak untuk

    berfikir linier. Pandangan teori ini bahwa belajar merupakanproses pembentukan atau shapping yaitu membawa anakmenuju atau mencapai target tertentu.

    Kekurangan Teori Thorndike Teori ini sering kali tidak mampu menjelaskan situasi belajar

    yang kompleks, sebab banyak variabel atau hal-hal yangberkaitan dengan pendidikan dan atau belajar yang tidak dapatdiubah menjadi sekedar hubungan stimulus dan respon. Teori initidak mampu menjelaskan alasan-alasan yang mengacaukanhubungan antara stimulus dan respon ini dan tidak dapat

  • 25PENGANTAR TEORI PEMBELAJARAN

    menjawab hal-hal yang menyebabkan terjadinya penyimpanganantara stimulus yang diberikan dengan responnya

    Koneksi antara kesan panca indera dengan kecenderunganbertindak dapat menguat atau melemah, tergantung pada buahhasil perbuatan yang pernah dilakukan. Misalnya, bila anakmengerjakan PR, ia mendapatkan muka manis gurunya. Namun,jika sebaliknya, ia akan dihukum. Kecenderungan mengerjakan PRakan membentuk sikapnya. Thorndike berkeyakinan bahwaprinsip proses belajar binatang pada dasarnya sama dengan yangberlaku pada manusia, walaupun hubungan antara situasi danperbuatan pada binatang tanpa dipeantarai pengartian. Binatangmelakukan respons-respons langsung dari apa yang diamati danterjadi secara mekanis (Baharuddin, 2008:57). SelanjutnyaThorndike menambahkan hukum tambahan sebagai berikut:

    a) Hukum Reaksi Bervariasi (multiple response)Hukum ini mengatakan bahwa pada individu diawali olehprooses trial dan error yang menunjukkan adanya bermacam-macam respon sebelum memperoleh respon yang tepat dalammemecahkan masalah yang dihadapi.

    b) Hukum Sikap ( Set/ Attitude)Hukum ini menjelaskan bahwa perilakku belajar seseorangtidak hanya ditentukan oleh hubungan stimulus denganrespon saja, tetapi juga ditentukan keadaan yang ada dalamdiri individu baik kognitif, emosi , sosial , maupunpsikomotornya.

    c) Hukum Aktifitas Berat Sebelah ( Prepotency of Element)Hukum ini mengatakan bahwa individu dalam proses belajarmemberikan respon pada stimulus tertentu saja sesuai denganpersepsinya terhadap keseluruhan situasi ( respon selektif).

    d) Hukum Respon by AnalogyHukum ini mengatakan bahwa individu dalam melakukanrespon pada situasi yang belum pernah dialami karenaindividu sesungguhnya dapat menghubungkan situasi yangbelum pernah dialami dengan situasi lama yang pernahdialami sehingga terjadi transfer atau perpindahan unsur-unsur yang telah dikenal ke situasi baru. Makin banyak unsuryang sama maka transfer akan makin mudah.

  • 26PENGANTAR TEORI PEMBELAJARAN

    e) Hukum perpindahan Asosiasi ( Associative Shifting)Hukum ini mengatakan bahwa proses peralihan dari situasiyang dikenal ke situasi yang belum dikenal dilakukan secarabertahap dengan cara menambahkan sedikit demi sedikitunsur baru dan membuang sedikit demi sedikit unsur lama.

    Selain menambahkan hukum-hukum baru, dalam perjalananpenyamapaian teorinya thorndike mengemukakan revisi HukumBelajar antara lain :

    1) Hukum latihan ditinggalkan karena ditemukan pengulangansaja tidak cukup untuk memperkuat hubungan stimulusrespon, sebaliknya tanpa pengulanganpun hubungan stimulusrespon belum tentu diperlemah.

    2) Hukum akibat direvisi. Dikatakan oleh Thorndike bahwayang berakibat positif untuk perubahan tingkah laku adalahhadiah, sedangkan hukuman tidak berakibat apa-apa.

    3) Syarat utama terjadinya hubungan stimulus respon bukankedekatan, tetapi adanya saling sesuai antara stimulus danrespon.

    4) Akibat suatu perbuatan dapat menular baik pada bidang lainmaupun pada individu lain.

    2. Teori Belajar Menurut WatsonWatson adalah seorang tokoh aliran behavioristik yang datang

    sesudah Thorndike. Menurutnya, belajar adalah proses interaksiantara stimulus dan respon, namun stimulus dan respon yangdimaksud harus berbentuk tingkah laku yang dapat diamati(observabel) dan dapat diukur. Dengan kata lain, walaupun iamengakui adanya perubahan-perubahan mental dalam diriseseorang selama proses belajar mengajar, namun Ia menganggaphal-hal tersebut sebagai faktor yang tak perlu diperhitungkan. Iatetap mengakui adanya perubahan-perubahan mental dalam benaksiswa itu penting, namun semua itu tidak dapat menjelaskanapakah seseorang telah belajar atau belum karena tidak dapatdiamati.

    Watson adalah seorang behavioris murni, karena kajiannyatentang belajar dengan ilmu-ilmu lain seperti biologi dan fisikayang sangat berorientasi pada pengalaman empirik semata, yaitusejauh dapat diamati dan diukur. Asumsinya bahwa hanya dengan

  • 27PENGANTAR TEORI PEMBELAJARAN

    cara demikianlah maka dapat diramalkan perubahan-perubahanapa yang akan terjadi setelah seseorang melakukan belajar.Para tokoh aliran behavioristik cenderung untuk tidakmemperhatikan hal-hal yang tidak dapat diukur dan tidak dapatdiamati, seperti perubahan-perubahan mental yang terjadi ketikabelajar, walaupun demikian mereka tetap mengakui hal itu adalahpenting.

    3. Teori Belajar Menurut Clark HullChark hull juga menggunakan variabel hubungan antara

    stimulus dan respon untuk menjelaskan pengertian tentang belajar.Namun Ia sangat terpengaruh oleh teori evolusi yangdikembangkan oleh Charles Darwin. Bagi Hull, seperti halnya teorievolusi, semua tingkah laku bermanfaat untuk menjagakelangsungan hidup manusia. Oleh sebab itu, teori Hullmengatakan bahwa kebutuhan biologis dan pemuasan kebutuhanbiologis sangat penting dan menempati posisi sentral dalam seluruhkegiatan manusia, sehingga stimulus dalam belajarpun hampirselalu dikaitkan dengan kebutuhan biologis, walaupun respon yangakan muncul mungkin dapat bermacam-macam bentuknya. Dalamkenyataannya, teori-teori demikian tidak banyak digunakan dalamkehidupan praktis, terutama setelah Skinner memperkenalkanteorinya. Namun teori ini masih sering dipergunakan dalamberbagai eksperimen di laboratorium.

    4. Teori Belajar Menurut Edwin GuthrieDemikian juga dengan Edwin Guthrie. Ia juga menggunakan

    variabel hubungan stimulus dan respon untuk menjelaskanterjadinya proses belajar. Namun Ia mengemukakan bahwastimulus tidak harus berhubungan dengan kebutuhan ataupemuasan kebutuhan sebgaimana yang dijelaskan olehChark dan Hull. Dijelaskannya bahwa hubungan antara stimulusdan respon cenderung hanya bersifat sementara , oleh sebab itudalam kegiatan belajar peserta didik perlu sesering mungkindiberikan stimulus agar hubungan antara stimulus dan responbersifat lebih tetap. Ia juga mengemukakan, agar respon yangmuncul sifatnya lebih kuat dan bahkan menetap, maka diperlukanberbagai macam stimulus yang berhubungan dengan respontersebut. Guthrie juga percaya bahwa hukuman (punishment)

  • 28PENGANTAR TEORI PEMBELAJARAN

    memegang peranan penting dalam belajar. Hukuman yangdiberikan pada saat yang tepat mampu merubah kebiasaandan perilaku seseorang. Namun Skinner mengemukakan danmempopulerkan akan pentingnya penguatan (reinforcement)dalam teori belajarnya, maka hukuman tidak lagi dipentingkandalam belajar.

    Azas belajar Guthrie yang utama adalah hukum kontiguiti.Yaitu gabungan stimulus-stimulus yang disertai suatugerakan, pada waktu timbul kembali cenderung akan diikutioleh gerakan yang sama (Bell Gredler, 1991:44). Guthrie jugamenggunakan variabel hubungan stimulus dan respon untukmenjelaskan terjadinya proses belajar. Belajar terjadi karenagerakan terakhir yang dilakukan mengubah situasi stimulussedangkan tidak ada respon lain yang dapat terjadi. Penguatansekedar hanya melindungi hasil belajar yang baru agar tidakhilang dengan jalan mencegah perolehan respon yang baru.Hubungan antara stimulus dan respon bersifat sementara, olehkarena dalam kegiatan belajar peserta didik perlu seseringmungkin diberi stimulus agar hubungan stimulus dan responbersifat lebih kuat dan menetap. Guthrie juga percaya bahwahukuman (punishment) memegang peranan penting dalam prosesbelajar. Hukuman yang diberikan pada saat yang tepat akanmampu mengubah tingkah laku seseorang.

    Saran utama dari teori ini adalah guru harus dapatmengasosiasi stimulus respon secara tepat. Siswa atau pesertadidik harus dibimbing melakukan apa yang harus dipelajari. Dalammengelola kelas, guru tidak boleh memberikan tugas yang mungkindiabaikan oleh anak (Bell Gredler, 1991:50).

    5. Ivan Petrovich PavlovIvan Petrovich Pavlov lahir 14 September 1849 di Ryazan

    Rusia yaitu desa tempat ayahnya Peter Dmitrievich Pavlov menjadiseorang pendeta. Ia dididik di sekolah gereja dan melanjutkan keSeminari Teologi. Pavlov lulus sebagai sarjan kedokteran denganbidang dasar fisiologi. Pada tahun 1884 ia menjadi direkturdepartemen fisiologi pada institute of Experimental Medicinedan memulai penelitian mengenai fisiologi pencernaan. IvanPavlov meraih penghargaan nobel pada bidang Physiology orMedicine tahun 1904. Karyanya mengenai pengkondisian sangatmempengaruhi psikology behavioristik di Amerika. Karya tulisnyaadalah Work of Digestive Glands(1902) dan ConditionedReflexes(1927).

  • 29PENGANTAR TEORI PEMBELAJARAN

    Classic conditioning ( pengkondisian atau persyaratan klasik)adalah proses yang ditemukan Pavlov melalui percobaannyaterhadap anjing, dimana perangsang asli dan netral dipasangkandengan stimulus bersyarat secara berulang-ulang sehinggamemunculkan reaksi yang diinginkan.

    Eksperimen-eksperimen yang dilakukan Pavlov dan ahli laintampaknya sangat terpengaruh pandangan behaviorisme, dimanagejala-gejala kejiwaan seseorang dilihat dari perilakunya. Hal inisesuai dengan pendapat Bakker bahwa yang paling sentral dalamhidup manusia bukan hanya pikiran, peranan maupun bicara,melainkan tingkah lakunya. Pikiran mengenai tugas atau rencanabaru akan mendapatkan arti yang benar jika ia berbuat sesuatu.

    Bertitik tolak dari asumsinya bahwa dengan menggunakanrangsangan- rangsangan tertentu, perilaku manusia dapat berubahsesuai dengan apa yang diinginkan. Kemudian Pavlov mengadakaneksperimen dengan menggunakan binatang (anjing) karena iamenganggap binatang memiliki kesamaan dengan manusia.Namun demikian, dengan segala kelebihannya, secara hakikimanusia berbeda dengan binatang.

    Ia mengadakan percobaan dengan cara mengadakanoperasi leher pada seekor anjing. Sehingga kelihatan kelenjarair liurnya dari luar. Apabila diperlihatkan sesuatu makanan,maka akan keluarlah air liur anjing tersebut. Kini sebelummakanan diperlihatkan, maka yang diperlihatkan adalah sinarmerah terlebih dahulu, baru makanan. Dengan sendirinya airliurpun akan keluar pula. Apabila perbuatan yang demikiandilakukan berulang-ulang, maka pada suatu ketika dengan hanyamemperlihatkan sinar merah saja tanpa makanan maka air liurpunakan keluar pula.

    Makanan adalah rangsangan wajar, sedang merah adalahrangsangan buatan. Ternyata kalau perbuatan yang demikiandilakukan berulang-ulang, rangsangan buatan ini akanmenimbulkan syarat(kondisi) untuk timbulnya air liur pada anjingtersebut. Peristiwa ini disebut: Reflek Bersyarat atau ConditionedRespons.

    Pavlov berpendapat, bahwa kelenjar-kelenjar yang lain pundapat dilatih. Bectrev murid Pavlov menggunakan prinsip-prinsip tersebut dilakukan pada manusia, yang ternyatadiketemukan banyak reflek bersyarat yang timbul tidak disadarimanusia.

  • 30PENGANTAR TEORI PEMBELAJARAN

    Dari eksperimen Pavlov setelah pengkondisian ataupembiasaan dapat diketahui bahwa daging yang menjadi stimulusalami dapat digantikan oleh bunyi lonceng sebagai stimulus yangdikondisikan. Ketika lonceng dibunyikan ternyata air liur anjingkeluar sebagai respon yang dikondisikan.

    Apakah situasi ini bisa diterapkan pada manusia? Ternyatadalam kehidupan sehar-hari ada situasi yang sama seperti padaanjing. Sebagai contoh, suara lagu dari penjual es krim Walls yangberkeliling dari rumah ke rumah. Awalnya mungkin suara ituasing, tetapi setelah si penjual es krim sering lewat, makanada lagu tersebut bisa menerbitkan air liur apalagi pada sianghari yang panas. Bayangkan, bila tidak ada lagu tersebut betapalelahnya si penjual berteriak-teriak menjajakan dagangannya.Contoh lain adalah bunyi bel di kelas untuk penanda waktu atautombol antrian di bank. Tanpa disadari, terjadi proses menandaisesuatu yaitu membedakan bunyi-bunyian dari pedagangmakanan(rujak, es, nasi goreng, siomay) yang sering lewat dirumah, bel masuk kelas-istirahat atau usai sekolah dan antri dibank tanpa harus berdiri lama.

    Dari contoh tersebut dapat diketahui bahwa denganmenerapkan strategi Pavlov ternyata individu dapat dikendalikanmelalui cara mengganti stimulus alami dengan stimulus yangtepat untuk mendapatkan pengulangan respon yangdiinginkan, sementara individu tidak menyadari bahwa iadikendalikan oleh stimulus yang berasal dari luar dirinya.

    6. Teori Belajar Menurut SkinnerSeperti halnya kelompok penganut psikologi modern, Skinner

    mengadakan pendekatan behavioristik untuk menerangkantingkah laku. Pada tahun 1938, Skinner menerbitkan bukunyayang berjudul The Behavior of Organism. Dalam perkembanganpsikologi belajar, ia mengemukakan teori operant conditioning.Buku itu menjadi inspirasi diadakannya konferensi tahunanyang dimulai tahun 1946 dalam masalah The Experimental anAnalysis of Behavior. Hasil konferensi dimuat dalam jurnalberjudul Journal of the Experimental Behaviors yang disponsorioleh Asosiasi Psikologi di Amerika.

    B.F. Skinner berkebangsaan Amerika dikenal sebagai tokohbehavioris dengan pendekatan model instruksi langsung danmeyakini bahwa perilaku dikontrol melalui proses operantconditioning. Di mana seorang dapat mengontrol tingkah laku

  • 31PENGANTAR TEORI PEMBELAJARAN

    organisme melalui pemberian reinforcement yang bijaksana dalamlingkungan relatif besar. Dalam beberapa hal, pelaksanaannya jauhlebih fleksibel daripada conditioning klasik.

    Gaya mengajar guru dilakukan dengan beberapa pengantardari guru secara searah dan dikontrol guru melalui pengulangandan latihan. Manajemen Kelas menurut Skinner adalah berupausaha untuk memodifikasi perilaku antara lain dengan prosespenguatan yaitu memberi penghargaan pada perilaku yangdiinginkan dan tidak memberi imbalan apapun pada perilakuyanag tidak tepat. Operant Conditioning adalah suatu prosesperilaku operant ( penguatan positif atau negatif) yang dapatmengakibatkan perilaku tersebut dapat berulang kembaliatau menghilang sesuai dengan keinginan. Skinner membuateksperimen sebagai berikut : Dalam laboratorium Skinnermemasukkan tikus yang telah dilaparkan dalam

    kotak yang disebut skinner box, yang sudah dilengkapidengan berbagai peralatan yaitu tombol, alat pemberi makanan,penampung makanan, lampu yang dapat diatur nyalanya, danlantai yang dapat dialiri listrik. Karena dorongan lapar tikusberusaha keluar untuk mencari makanan. Selama tikus bergerakkesana kemari untuk keluar dari box, tidak sengaja ia menekantombol, makanan keluar. Secara terjadwal diberikan makanansecara bertahap sesuai peningkatan perilaku yangditunjukkan si tikus, proses ini disebut shapping.

    Berdasarkan berbagai percobaannya pada tikus dan burungmerpati Skinner mengatakan bahwa unsur terpenting dalambelajar adalah penguatan. Maksudnya adalah pengetahuan yangterbentuk melalui ikatan stimulus-respon akan semakin kuat biladiberi penguatan. Skinner membagi penguatan ini menjadi duayaitu penguatan positif dan penguatan negatif. Bentuk bentukpenguatan positif berupa hadiah, perilaku, atau penghargaan.Bentuk bentuk penguatan negatif antara lain menunda atau tidakmemberi penghargaan, memberikan tugas tambahan ataumenunjukkan perilaku tidak senang. Beberapa prinsip Skinnerantara lain : Hasil belajar harus segera diberitahukan kepada siswa, jika

    salah dibetulkan, jika benar diberi penguat. Proses belajar harus mengikuti irama dari yang belajar Materi pelajaran, digunakan sistem modul Dalam proses pembelajaran, tidak digunakan hukuman.

    Untuk itu lingkungan perlu diubah, untuk menghindariadanya hukuman

  • 32PENGANTAR TEORI PEMBELAJARAN

    Dalam proses pembelajaran, lebih dipentingkan aktifitassendiri

    Tingkah laku yang diinginkan pendidik, diberi hadiah,dan sebaiknya hadiah diberikan dengan digunakannyajadwal variabel Rasio rein forcer

    Dalam pembelajaran digunakan shapping.

    7. Robert GagneGagne adalah seorang psikolog pendidikan berkebangsaan

    amerika yang terkenal dengan penemuannya berupa condition oflearning. Gagne pelopor dalam instruksi pembelajaran yangdipraktekkannya dalam training pilot AU Amerika. Ia kemudianmengembangkan konsep terpakai dari teori instruksionalnya untukmendisain pelatihan berbasis komputer dan belajar berbasismulti media. Teori Gagne banyak dipakai untuk mendisainsoftware instruksional.

    Gagne disebut sebagai Modern Neobehaviouris mendorongguru untuk merencanakan instruksional pembelajaran agarsuasana dan gaya belajar dapat dimodifikasi. Ketrampilan palingrendah menjadi dasar bagi pembentukan kemampuan yang lebihtinggi dalam hierarki ketrampilan intelektual. Guru harusmengetahui kemampuan dasar yang harus disiapkan. Belajardimulai dari hal yang paling sederhana dilanjutnkan pada yanglebih kompleks ( belajar SR, rangkaian SR, asosiasi verbal,diskriminasi, dan belajar konsep) sampai pada tipe belajar yanglebih tinggi (belajar aturan dan pemecahan masalah). Prakteknyagaya belajar tersebut tetap mengacu pada asosiasi stimulus respon.

    8. Albert BanduraBandura lahir pada tanggal 4 Desember 1925 di Mondare

    alberta berkebangsaan Kanada. Ia seorang psikolog yang terkenaldengan teori belajar sosial atau kognitif sosial serta efikasi diri.Eksperimennya yang sangat terkenal adalah eksperimen Bobo Dollyang menunjukkan anak meniru secara persis perilaku agresif dariorang dewasa disekitarnya. Faktor-faktor yang berprosesdalam belajar observasi adalah:

    Perhatian, mencakup peristiwa peniruan dan karakteristikpengamat.

  • 33PENGANTAR TEORI PEMBELAJARAN

    Penyimpanan atau proses mengingat, mencakup kodepengkodean simbolik.

    Reproduksi motorik, mencakup kemampuan fisik, kemampuanmeniru, keakuratan umpan balik.

    Motivasi, mencakup dorongan dari luar dan penghargaanterhadap diri sendiri.

    D. Aplikasi dalam Pembelajaran BehaviorismeAliran psikologi belajar yang sangat besar pengaruhnya terhadap

    arah pengembangan teori dan praktek pendidikan dan pembelajaranhingga kini adalah aliran behavioristik. Aliran ini menekankan padaterbentuknya perilaku yang tampak sebagai hasil belajar. Teoribehavioristik dengan model hubungan stimulus responnya, mendudukkanorang yang belajar sebagai individu yang pasif. Respon atau perilakutertentu dengan menggunakan metode drill atau pembiasaan semata.Munculnya perilaku akan semakin kuat bila diberikan reinforcement danakan menghilang bila dikenai hukuman.

    Aplikasi teori behavioristik dalam kegiatan pembelajarantergantung dari beberapa hal seperti: tujuan pembelajaran, sifat materipelajaran, karakteristik pebelajar, media dan fasilitas pembelajaranyang tersedia. Pembelajaran yang dirancang dan berpijak pada teoribehavioristik memandang bahwa pengetahuan adalah obyektif, pasti,tetap, tidak berubah. Pengetahuan telah terstruktur dengan rapi,sehingga belajar adalah perolehan pengetahuan, sedangkan mengajaradalah memindahkan pengetahuan (transfer of knowledge) ke orang yangbelajar atau pebelajar. Fungsi mind atau pikiran adalah untuk menjiplakstruktur pengetahuan yag sudah ada melalui proses berpikir yang dapatdianalisis dan dipilah, sehingga makna yang dihasilkan dari prosesberpikir seperti ini ditentukan oleh karakteristik struktur pengetahuantersebut. Pebelajar diharapkan akan memiliki pemahaman yang samaterhadap pengetahuan yang diajarkan. Artinya, apa yang dipahami olehpengajar atau guru itulah yang harus dipahami oleh murid.

    Demikian halnya dalam pembelajaran, pebelajar dianggap sebagaiobjek pasif yang selalu membutuhkan motivasi dan penguatan daripendidik. Oleh karena itu, para pendidik mengembangkan kurikulumyang terstruktur dengan menggunakan standar- standar tertentudalam proses pembelajaran yang harus dicapai oleh para pebelajar.Begitu juga dalam proses evaluasi belajar pebelajar diukur hanya padahal-hal yang nyata dan dapat diamati sehingga hal-hal yang bersifat tidakteramati kurang dijangkau dalam proses evaluasi.

  • 34PENGANTAR TEORI PEMBELAJARAN

    E. Implikasi Teori Belajar BehaviorismeAda beberapa implikasi teori behavioristik dalam pembelajaran,

    antara lain :1) Pembelajaran yang dirancang dan berpijak pada teori behavioristik

    memandang bahwa pengetahuan adalah obyektif, pasti, tetap, tidakberubah. Pengetahuan telah terstruktur dengan rapi, sehinggabelajar adalah perolehan pengetahuan, sedangkan mengajar adalahmemindahkan pengetahuan (transfer of knowledge) ke orang yangbelajar.

    2) Peserta didik dianggap sebagai objek pasif yang selalumembutuhkan motivasi dan penguatan dari pendidik

    3) Teori behavioristik dalam proses pembelajaran dirasakan kurangmemberikan ruang gerak yang bebas bagi peserta didik untukberkreasi, bereksperimentasi dan mengembangkan kemampuannyasendiri

    4) Karena teori behavioristik memandang bahwa pengetahuan telahterstruktur rapi dan teratur, maka Peserta didik atau orang yangbelajar harus dihadapkan pada aturan-aturan yang jelas danditetapkan terlebih dulu secara ketat

    5) Tujuan pembelajaran menurut teori behavioristik ditekankan padapenambahan pengetahuan, sedangkan belajar sebagi aktivitasmimetic, yang menuntut peserta didik untuk mengungkapkankembali pengetahuan yang sudah dipelajari dalam bentuklaporan, kuis, atau tes

    6) Evaluasi menekankan pada respon pasif, ketrampilan secaraterpisah, dan biasanya menggunakan paper and pencil test.

    F. Kelebihan dan Kekurangan Teori Belajar BehavioristikKelebihan

    1) Sangat cocok untuk memperoleh kemampuan yangmembutuhkan praktek dan pembiasaan yang mengandung unsur-unsur seperti kecepatan, spontanitas, kelenturan, refleks, dan dayatahan. Contoh : percakapan bahasa asing, mengetik, menari,berenang, olahraga.

    2) Cocok diterapkan untuk melatih anak-anak yang masihmembutuhkan dominasi peran orang dewasa, suka mengulangi danharus dibiasakan, suka meniru dan senang dengan bentuk-bentukpenghargaan langsung seperti diberi hadiah atau pujian.

  • 35PENGANTAR TEORI PEMBELAJARAN

    3) Dapat dikendalikan melalui cara mengganti mengganti stimulusalami dengan stimulus yang tepat untuk mendapatkan pengulanganrespon yang diinginkan, sementara individu tidak menyadari bahwaia dikendalikan oleh stimulus yang berasal dari luar dirinya

    Kekurangan1) Pembelajaran siswa yang berpusat pada guru (teacher centered

    learning), bersifat meanistik, dan hanya berorientasi pada hasilyang diamati dan diukur.

    2) Murid hanya mendengarkan dengan tertib penjelasan guru danmenghafalkan apa yang didengar dan dipandang sebagai cara belajaryang efektif. Penggunaan hukuman sebagai salah satu cara untukmendisiplinkan siswa ( teori skinner ) baik hukuman verbalmaupun fisik seperti kata kata kasar , ejekan , jeweran yang justruberakibat buruk pada siswa.

  • 36PENGANTAR TEORI PEMBELAJARAN

    TEORI BELAJAR HUMANISTIK

    Menurut Teori humanistik, tujuan belajar adalah untuk memanusiakan manusia.Proses belajar dianggap berhasil jika si pelajar memahami lingkungannya dan dirinyasendiri. Siswa dalam proses belajarnya harus berusaha agar lambatlaun ia mampumencapai aktualisasi diri dengan sebaik-baiknya. Teori belajar ini berusaha memahamiperilaku belajar dari sudut pandang pelakunya, bukan dari sudut pandangpengamatnya.

    Tujuan utama para pendidik adalah membantu si siswa untuk mengembangkandirinya, yaitu membantu masing-masing individu untuk mengenal diri mereka sendirisebagai manusia yang unik dan membantu dalam mewujudkan potensi-potensi yangada dalam diri mereka. Para ahli humanistik melihat adanya dua bagian pada prosesbelajar, ialah :

    1. Proses pemerolehan informasi baru,2. Personalia informasi ini pada individu.

    A. Tokoh Teori Belajar Humanistika. Arthur Combs (1912-1999)

    Bersama dengan Donald Snygg (1904-1967) mereka mencurahkanbanyak perhatian pada dunia pendidikan. Meaning (makna atau arti) adalahkonsep dasar yang sering digunakan. Belajar terjadi bila mempunyai artibagi individu. Guru tidak bisa memaksakan materi yang tidak disukai atau

  • 37PENGANTAR TEORI PEMBELAJARAN

    tidak relevan dengan kehidupan mereka. Anak tidak bisa matematika atausejarah bukan karena bodoh tetapi karena mereka enggan dan terpaksa danmerasa sebenarnya tidak ada alasan penting mereka harus mempelajarinya.Perilaku buruk itu sebenarnya tak lain hanyalah dati ketidakmampuanseseorang untuk melakukan sesuatu yang tidak akan memberikan kepuasanbaginya.

    Untuk itu guru harus memahami perlaku siswa dengan mencobamemahami dunia persepsi siswa tersebut sehingga apabila ingin merubahperilakunya, guru harus berusaha merubah keyakinan atau pandangansiswa yang ada. Perilaku internal membedakan seseorang dari yang lain.Combs berpendapat bahwa banyak guru membuat kesalahan denganberasumsi bahwa siswa mau belajar apabila materi pelajarannya disusundan disajikan sebagaimana mestinya. Padahal arti tidaklah menyatu padamateri pelajaran itu. Sehingga yang penting ialah bagaimana membawa sisiswa untuk memperoleh arti bagi pribadinya dari materi pelajaran tersebutdan menghubungkannya dengan kehidupannya.

    Combs memberikan lukisan persepsi dir dan dunia seseorang sepertidua lingkaran (besar dan kecil) yang bertitik pusat pada satu. Lingkarankecil (1) adalah gambaran dari persepsi diri dan lingkungan besar (2) adalahpersepsi dunia. Makin jauh peristiwa-peristiwa itu dari persepsi diri makinberkurang pengaruhnya terhadap perilakunya. Jadi, hal-hal yangmempunyai sedikit hubungan dengan diri, makin mudah hal itu terlupakan.

    b. MaslowTeori Maslow didasarkan pada asumsi bahwa di dalam diri individu

    ada dua hal :(1) suatu usaha yang positif untuk berkembang(2) kekuatan untuk melawan atau menolak perkembangan itu.

    Maslow mengemukakan bahwa individu berperilaku dalam upayauntuk memenuhi kebutuhan yang bersifat hirarkis.

    Pada diri masing-masing orang mempunyai berbagai perasaan takutseperti rasa takut untuk berusaha atau berkembang, takut untukmengambil kesempatan, takut membahayakan apa yang sudah ia miliki dan

  • 38PENGANTAR TEORI PEMBELAJARAN

    sebagainya, tetapi di sisi lain seseorang juga memiliki dorongan untuk lebihmaju ke arah keutuhan, keunikan diri, ke arah berfungsinya semuakemampuan, ke arah kepercayaan diri menghadapi dunia luar dan padasaat itu juga ia dapat menerima diri sendiri(self).

    Maslow membagi kebutuhan-kebutuhan (needs) manusia menjaditujuh hirarki. Bila seseorang telah dapat memenuhi kebutuhan pertama,seperti kebutuhan fisiologis, barulah ia dapat menginginkan kebutuhanyang terletak di atasnya, ialah kebutuhan mendapatkan ras aman danseterusnya. Hierarki kebutuhan manusia menurut Maslow ini mempunyaiimplikasi yang penting yang harus diperharikan oleh guru pada waktu iamengajar anak-anak. Ia mengatakan bahwa perhatian dan motivasi belajarini mungkin berkembang kalau kebutuhan dasar si siswa belum terpenuhi.

    c. Carl RogersCarl Rogers lahir 8 Januari 1902 di Oak Park, Illinois Chicago, sebagai

    anak keempat dari enam bersaudara. Semula Rogers menekuni bidangagama tetapi akhirnya pindah ke bidang psikologi. Ia mempelajari psikologiklinis di Universitas Columbia dan mendapat gelar Ph.D pada tahun 1931,sebelumnya ia telah merintis kerja klinis di Rochester Society untukmencegah kekerasan pada anak.

    Gelar profesor diterima di Ohio State tahun 1960. Tahun 1942, iamenulis buku pertamanya, Counseling and Psychotherapy dan secarabertahap mengembangkan konsep Client-Centerd Therapy.

    Rogers membedakan dua tipe belajar, yaitu:1. Kognitif (kebermaknaan)2. experiential ( pengalaman atau signifikansi)

    Guru menghubungan pengetahuan akademik ke dalam pengetahuanterpakai seperti memperlajari mesin dengan tujuan untuk memperbaikaimobil. Experiential Learning menunjuk pada pemenuhan kebutuhan dankeinginan siswa. Kualitas belajar experiential learning mencakup :

  • 39PENGANTAR TEORI PEMBELAJARAN

    keterlibatan siswa secara personal, berinisiatif, evaluasi oleh siswa sendiri,dan adanya efek yang membekas pada siswa.

    Menurut Rogers yang terpenting dalam proses pembelajaran adalahpentingnya guru memperhatikan prinsip pendidikan dan pembelajaran,yaitu:1. Menjadi manusia berarti memiliki kekuatan yang wajar untuk belajar.

    Siswa tidak harus belajar tentang hal-hal yang tidak ada artinya.2. Siswa akan mempelajari hal-hal yang bermakna bagi dirinya.

    Pengorganisasian bahan pelajaran berarti mengorganisasikan bahandan ide baru sebagai bagian yang bermakna bagi siswa

    3. Pengorganisasian bahan pengajaran berarti mengorganisasikan bahandan ide baru sebagai bagian yang bermakna bagi siswa.

    4. Belajar yang bermakna dalam masyarakat modern berarti belajartentang proses.

    Dari bukunya Freedom To Learn, ia menunjukkan sejumlah prinsip-prinsip dasar humanistik yang penting diantaranya ialah :a. Manusia itu mempunyai kemampuan belajar secara alami.b. Belajar yang signifikan terjadi apabila materi pelajaran dirasakan

    murid mempunyai relevansi dengan maksud-maksud sendiri.c. Belajar yang menyangkut perubahan di dalam persepsi mengenai

    dirinya sendiri diangap mengancam dan cenderung untuk ditolaknya.d. Tugas-tugas belajar yang mengancam diri ialah lebih mudah dirasakan

    dan diasimilasikan apabila ancaman-ancaman dari luar itu semakinkecil.

    e. Apabila ancaman terhadap diri siswa rendah, pengalaman dapatdiperoleh dengan berbagai cara yang berbeda-beda dan terjadilahproses belajar.

    f. Belajar yang bermakna diperoleh siswa dengan melakukannya.g. Belajar diperlancar bilamana siswa dilibatkan dalam proses belajar

    dan ikut bertanggungjawab terhadap proses belajar itu.

  • 40PENGANTAR TEORI PEMBELAJARAN

    h. Belajar inisiatif sendiri yang melibatkan pribadi siswa seutuhnya, baikperasaan maupun intelek, merupakan cara yang dapat memberikanhasil yang mendalam dan lestari.

    i. Kepercayaan terhadap diri sendiri, kemerdekaan, kreativitas, lebihmudah dicapai terutama jika siswa dibiasakan untuk mawas diri danmengritik dirinya sendiri dan penilaian dari orang lain merupakancara kedua yang penting.

    j. Belajar yang paling berguna secara sosial di dalam dunia modern iniadalah belajar mengenai proses belajar, suatu keterbukaan yang terusmenerus terhadap pengalaman dan penyatuannya ke dalam dirisendiri mengenai proses perubahan itu.

    Salah satu model pendidikan terbuka mencakuo konsep mengajar guru yangfasilitatif yang dikembangkan Rogers diteliti oleh Aspy dan Roebuck pada tahun 1975mengenai kemampuan para guru untuk menciptakan kondidi yang mendukung yaituempati, penghargaan dan umpan balik positif. Ciri-ciri guru yang fasilitatif adalah :

    1. Merespon perasaan siswa2. Menggunakan ide-ide siswa untuk melaksanakan interaksi yang sudah

    dirancang3. Berdialog dan berdiskusi dengan siswa4. Menghargai siswa5. Kesesuaian antara perilaku dan perbuatan6. Menyesuaikan isi kerangka berpikir siswa (penjelasan untuk mementapkan

    kebutuhan segera dari siswa)7. Tersenyum pada siswa

    Dari penelitian itu diketahui guru yang fasilitatif mengurangi angka bolos siswa,meningkatkan angka konsep diri siswa, meningkatkan upaya untuk meraih prestasiakademik termasuk pelajaran bahasa dan matematika yang kurang disukai,mengurangi tingkat problem yang berkaitan dengan disiplin dan mengurangiperusakan pada peralatan sekolah, serta siswa menjadi lebih spontan danmenggunakan tingkat berpikir yang lebih tinggi.

    B. Implikasi Teori Belajar Humanistik

  • 41PENGANTAR TEORI PEMBELAJARAN

    a. Guru Sebagai FasilitatorPsikologi humanistik memberi perhatian atas guru sebagai fasilitator

    yang berikut ini adalah berbagai cara untuk memberi kemudahan belajar danberbagai kualitas sifasilitator. Ini merupakan ikhtisar yang sangat singkatdari beberapa guidenes(petunjuk):1. Fasilitator sebaiknya memberi perhatian kepada penciptaan suasana

    awal, situasi kelompok, atau pengalaman kelas2. Fasilitator membantu untuk memperoleh dan memperjelas tujuan-

    tujuan perorangan di dalam kelas dan juga tujuan-tujuan kelompokyang bersifat umum.

    3. Dia mempercayai adanya keinginan dari masing-masing siswa untukmelaksanakan tujuan-tujuan yang bermakna bagi dirinya, sebagaikekuatan pendorong, yang tersembunyi di dalam belajar yang bermaknatadi.

    4. Dia mencoba mengatur dan menyediakan sumber-sumber untuk belajaryang paling luas dan mudah dimanfaatkan para siswa untuk membantumencapai tujuan mereka.

    5. Dia menempatkan dirinya sendiri sebagai suatu sumber yang fleksibeluntuk dapat dimanfaatkan oleh kelompok.

    6. Di dalam menanggapi ungkapan-ungkapan di dalam kelompok kelas,dan menerima baik isi yang bersifat intelektual dan sikap-sikapperasaan dan mencoba untuk menanggapi dengan cara yang sesuai, baikbagi individual ataupun bagi kelompok

    7. Bilamana cuaca penerima kelas telah mantap, fasilitator berangsur-sngsur dapat berperanan sebagai seorang siswa yang turutberpartisipasi, seorang anggota kelompok, dan turut menyatakanpendangannya sebagai seorang individu, seperti siswa yang lain.

    8. Dia mengambil prakarsa untuk ikut serta dalam kelompok, perasaannyadan juga pikirannya dengan tidak menuntut dan juga tidakmemaksakan, tetapi sebagai suatu andil secara pribadi yang boleh sajadigunakan atau ditolak oleh siswa

    9. Dia harus tetap waspada terhadap ungkapan-ungkapan yangmenandakan adanya perasaan yang dalam dan kuat selama belajar

  • 42PENGANTAR TEORI PEMBELAJARAN

    10. Di dalam berperan sebagai seorang fasilitator, pimpinan harus mencobauntuk menganali dan menerima keterbatasan-keterbatasannya sendiri.

    C. Aplikasi Teori Humanistik Terhadap Pembelajaran SiswaAplikasi teori humanistik lebih menunjuk pada ruh atau spirit selama

    proses pembelajaran yang mewarnai metode-metode yang diterapkan. Peranguru dalam pembelajaran humanistik adalah menjadi fasilitator bagi parasiswa sedangkan guru memberikan motivasi, kesadaran mengenai maknabelajar dalam kehidupan siswa. Guru memfasilitasi pengalaman belajar kepadasiswa dan mendampingi siswa untuk memperoleh tujuan pembelajaran.

    Siswa berperan sebagai pelaku utama (student center) yang memaknaiproses pengalaman belajarnya sendiri. Diharapkan siswa memahami potensidiri , mengembangkan potensi dirinya secara positif dan meminimalkan potensidiri yang bersifat negatif.

    Tujuan pembelajaran lebih kepada proses belajarnya daripada hasilbelajar. Adapun proses yang umumnya dilalui adalah :1. Merumuskan tujuan belajar yang jelas2. Mengusahakan partisipasi aktif siswa melalui kontrak belajar yang

    bersifat jelas , jujur dan positif.3. Mendorong siswa untuk mengembangkan kesanggupan siswa untuk

    belajar atas inisiatif sendiri4. Mendorong siswa untuk peka berpikir kritis, memaknai proses

    pembelajaran secara mandiri5. Siswa di dorong untuk bebas mengemukakan pendapat, memilih

    pilihannya sendiri, melakukkan apa yang diinginkan dan menanggungresiko dariperilaku yang ditunjukkan.

    6. Guru menerima siswa apa adanya, berusaha memahami jalan pikiransiswa, tidak menilai secara normatif tetapi mendorong siswa untukbertanggungjawab atas segala resiko perbuatan atau proses belajarnya.

    7. Memberikan kesempatan murid untuk maju sesuai dengan kecepatannya8. Evaluasi diberikan secara individual berdasarkan perolehan prestasi

    siswa

  • 43PENGANTAR TEORI PEMBELAJARAN

    Pembelajaran berdasarkan teori humanistik ini cocok untuk diterpkanpada materi-materi pembelajaran yang bersifat pembentukan kepribadian, hatinurani, perubahan sikap, dan analisis terhadap fenomena sosial. Indikator darikeberhasilan aplikasi ini adalah siswa merasa senang bergairah, berinisiatifdalam belajar dan terjaadi perubahan pola pikir, perilaku dan sikap ataskemauan sendiri. Siswa diharapkan menjadi manusia yang bebas, berani, tidakterikat oleh pendapat orang lain dan mengatur pribadinya sendiri secarabertanggungjawab tanpa mengurangi hak-hak orang lain atau melanggaraturan , norma , disiplin atau etika yang berlaku.

    TEORI BELAJAR KOGNITIF

    A. Pengertian Teori Belajar KognitifTeori-teori yang beorientasi pada aspek kognitif manusia lebih

    mementingkan proses belajar daripada hasil belajar. Belajar bukansekedar melibatkan hubungan antara stimulus dan respon tetapi jugamemerlukan proses berpikir yang kompleks. Pada masa-masa awalperkembangan teori kognitif, para pendukung teori ini berusahamenjelaskan bagaimana peserta didik mengolah stimulus sehingga dapatmemberikan respon tertentu. Dalam hal ini, pengaruh teori tingkah lakumasih ikut berperan. Namun lambat laun, pengaruh tersebut bergeserdan lebih terpusat pada proses bagaimana suatu pengetahuan danketerampilan yang baru dapat berasimilasi dengan pengetahuansebelumnya yang telah dimiliki oleh peserta didik.

    Menurut teori belajar kognitif, ilmu pengetahuan yang dimiliki olehseorang individu terbangun melalui proses interaksi yangberkesinambungan dengan lingkungan. Proses ini tidak berjalan denganterpisah-pisah melainkan berlangsung melalui proses yang terus-menerusdan menyeluruh. Ibarat seseorang yang memainkan musik, ia tidakmemahami not-not balok yang terpampang di partitur sebagai informasi

  • 44PENGANTAR TEORI PEMBELAJARAN

    yang saling lepas berdiri sendiri, tetapi sebagai satu kesatuan yang secarautuh masuk ke pikiran dan perasaannya.

    Sehingga dapat disimpulkan bahwa pada dasarnya belajar adalahsuatu proses usaha yang melibatkan aktivitas mental yang terjadi dalamdiri manusia sebagai akibat dari proses interaksi aktif denganlingkungannya untuk memperoleh suatu perubahan dalam bentukpengetahuan, pemahaman, tingkah laku, ketrampilan dan nilai sikapyang bersifat relatif.

    B. Pemikiran Para Tokoh Teori Belajar Kognitif

    a) Jean PiagetMenurut Piaget, proses pembelajaran harus disesuaikan dengan

    tahap perkembangan kognitif yang dilalui oleh seseorang. Jean Piagetmembagi fase perkembangan kognitif ini menjadi empat t