pengaruh ekstrak buah jambu biji merah (psidium …/pengaruh... · diajukan untuk memperoleh gelar...

74
PENGARUH EKSTRAK BUAH JAMBU BIJI MERAH (Psidium guajava Linn) TERHADAP KERUSAKAN STRUKTUR HISTOLOGIS HEPAR MENCIT ( Mus musculus ) YANG DIINDUKSI PARASETAMOL SKRIPSI Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Kedokteran Vasa Adi Wisnu Wardana G.0009210 FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET Surakarta 2012 perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user

Upload: hathuy

Post on 27-Mar-2019

224 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

Page 1: PENGARUH EKSTRAK BUAH JAMBU BIJI MERAH (Psidium …/Pengaruh... · diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu perguruan tinggi, dan sepanjang pengetahuan penulis juga tidak

PENGARUH EKSTRAK BUAH JAMBU BIJI MERAH (Psidium guajava

Linn) TERHADAP KERUSAKAN STRUKTUR HISTOLOGIS HEPAR

MENCIT (Mus musculus) YANG DIINDUKSI PARASETAMOL

SKRIPSI

Untuk Memenuhi Persyaratan

Memperoleh Gelar Sarjana Kedokteran

Vasa Adi Wisnu Wardana

G.0009210

FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

Surakarta

2012

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 2: PENGARUH EKSTRAK BUAH JAMBU BIJI MERAH (Psidium …/Pengaruh... · diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu perguruan tinggi, dan sepanjang pengetahuan penulis juga tidak

ii

PENGESAHAN SKRIPSI

Skripsi dengan judul : Pengaruh Ekstrak Buah Jambu Biji Merah (Psidium

guajava Linn) terhadap Kerusakan Struktur Histologis Hepar Mencit (Mus

musculus) yang Diinduksi Parasetamol

Vasa Adi Wisnu Wardana, NIM : G.0009210, Tahun: 2012

Telah diuji dan sudah disahkan di hadapan Dewan Penguji Skripsi Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret

Pada Hari Selasa, Tanggal 31 Ju li 2012 Pembimbing Utama Nama : Suyatmi, dr., M.Biomed. Sci NIP : 19720105 200112 2 001 ……………………… Pembimbing Pendamping Nama : FX Bambang Sukilarso S, dr., MSK NIP : 19510306 197903 1 002 .……………………... Penguji Utama Nama : Muthmainah, dr., M.Kes NIP : 19660702 199802 2 001 ……………………… Anggota Penguji Nama : Novi Primadewi, Sp. THT-KL, dr., M.Kes NIP : 19751129 200812 2 002 ………………………

Surakarta, ………………………

Dekan Fakultas Kedokteran UNS

Prof. Dr. Zainal Arifin Adnan, dr., Sp.PD-KR-FINASIM

NIP 19510601 197903 1 002

Ketua Tim Skripsi

Muthmainah, dr., M.Kes

NIP 19660702 199802 2 001

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 3: PENGARUH EKSTRAK BUAH JAMBU BIJI MERAH (Psidium …/Pengaruh... · diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu perguruan tinggi, dan sepanjang pengetahuan penulis juga tidak

iii

PERNYATAAN

Dengan ini menyatakan bahwa dalam skripsi ini tidak terdapat karya yang pernah

diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu perguruan tinggi, dan

sepanjang pengetahuan penulis juga tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah

ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali secara tertulis diacu dalam naskah dan

disebutkan dalam daftar pustaka.

Surakarta, Juli 2012

Vasa Adi Wisnu Wardana

NIM G0009210

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 4: PENGARUH EKSTRAK BUAH JAMBU BIJI MERAH (Psidium …/Pengaruh... · diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu perguruan tinggi, dan sepanjang pengetahuan penulis juga tidak

iv

ABSTRAK Vasa Adi Wisnu Wardana, G0009210, 2012. Pengaruh Ekstrak Buah Jambu Biji Merah (Psidium guajava Linn) terhadap Kerusakan Struktur Histologis Hepar Mencit (Mus musculus) yang Diinduksi Parasetamol. Skripsi, Fakultas Kedokteran, Universitas Sebelas Maret, Surakarta. Tujuan Penelitian: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efek pemberian ekstrak buah jambu biji merah dan peningkatan dosis ekstrak buah jambu biji merah terhadap kerusakan struktur histologis hepar mencit yang diinduksi parasetamol. Metode Penelitian: Penelitian ini bersifat eksperimental laboratorik dengan the post test only controlled group design. Sampel berupa mencit (Mus musculus) jantan, galur Swiss Webster berumur 2-3 bulan dengan berat badan + 20 g. Sampel sebanyak 28 ekor mencit dibagi dalam 4 kelompok, masing-masing kelompok terdiri dari 7 ekor mencit. Teknik sampling yang dipakai adalah incidental sampling. Ekstrak buah jambu biji merah diberikan selama 14 hari berturut-turut, sedangkan parasetamol dosis toksik diberikan pada hari ke-12, 13, dan 14. Kelompok kontrol (K), mencit diberi 0,1 ml akuades peroral perhari. Kelompok perlakuan 1 (P1), mencit diberi akuades peroral perhari dan parasetamol dosis toksik. Kelompok perlakuan 2 (P2), mencit diberi ekstrak buah jambu biji merah dosis 35 mg/20 g BB mencit dan parasetamol dosis toksik. Kelompok perlakuan 3 (P3), mencit diberi ekstrak buah jambu biji merah dosis 70 mg/20 g BB mencit dan parasetamol dosis toksik. Hari ke-15, mencit dikorbankan dengan cara dislokasi leher, kemudian organ heparnya diambil dan dibuat preparat dengan metode blok parafin dan pengecatan Hematoksilin Eosin (HE). Gambaran histologis hepatosit diamati dan dinilai berdasarkan kerusakan histologis yang berupa piknosis, karioreksis, dan kariolisis. Skor kerusakan hepatosit didapatkan dari hasil penjumlahan sel yang mengalami piknosis, karioreksis, dan kariolisis. Data dianalisis dengan menggunakan uji One-Way ANOVA ( = 0,05) dan dilanjutkan dengan uji Post Hoc Multiple Comparisons menggunakan Least Significant Differences (LSD) ( = 0,05). Hasil Penelitian: Hasil analisis data statistik menunjukkan adanya perbedaan kerusakan hepar yang bermakna antara kelompok K-P1, K-KP2, K-KP3, KP1-KP2, KP1-KP3, dan KP2-KP3. Simpulan Penelitian: Pemberian ekstrak buah jambu biji merah dapat mengurangi kerusakan histologis hepar mencit yang diinduksi parasetamol dan peningkatan dosis ekstrak buah jambu biji merah dapat meningkatkan efek proteksinya terhadap kerusakan histologis hepar mencit meskipun belum dapat mencapai keadaan pada kelompok kontrol. Kata kunci: ekstrak buah jambu biji merah, parasetamol, kerusakan histologis hepar.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 5: PENGARUH EKSTRAK BUAH JAMBU BIJI MERAH (Psidium …/Pengaruh... · diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu perguruan tinggi, dan sepanjang pengetahuan penulis juga tidak

v

ABSTRACT Vasa Adi Wisnu Wardana, G0009210, 2012. The Effect of Guava Fruit Extract on Paracetamol – Induced Liver Histlogical Structure in Mice. Mini Thesis, Faculty of Medicine, Sebelas Maret University, Surakarta. Objective: The objectives of this research are to know the influence of guava fruit extract and the increase of guava fruit extract dose on mice liver damage induced by paracetamol. Methods: This was laboratory experimental research with the post test only controlled group design. Samples were 28 male mice, Swiss Webster type, 2-3 months old age and + 20 g of each weight. Samples were divided into 4 groups of 7 mice each. This research used incidental sampling technique. Guava fruit extract was given for 14 days in a row, while paracetamol in toxic dose was given on the 12th, 13th, and 14th day. Samples were divided into 4 group : control group which was given aquadest only per oral everyday; experimental group 1 (P1) which was given toxic dose paracetamol; experimental group 2 (P2) which was given 35 mg/20 g weight mice dose guava fruit extract and toxic dose paracetamol and experimental group 3 (P3) which was given 70 mg/20 g weight of mice dose guava fruit extract and toxic dose paracetamol. On the 15th day, mice were sacrificed by neck dislocation. After that, the liver was dissected out and made for preparat with paraffin block method which was stained by Hematoxillin Eosin (HE). Preparat was observed. The score of hepatocyte damage was determained by pyknosis, karyorrhexis, and karyolysis cells. The data was analized by One-Way ANOVA tes ( = 0,05) and continued by Post Hoc Multiple Comparisons using Least Significant Differences (LSD) test ( = 0,05). Results: The statistical data result showed a significant difference of hepatic damage between K-P1, K-KP2, K-KP3, KP1-KP2, KP1-KP3, dan KP2-KP3. Conclusion: Guava fruit extract can decrease the liver histological structure in mice induced by paracetamol and higher dose of guava fruit extract, higher its histology protection againts liver histological damage from paracetamol toxic on mice therefore can’t be like control group. Key words: guava fruit extract, paracetamol, liver histological damage.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 6: PENGARUH EKSTRAK BUAH JAMBU BIJI MERAH (Psidium …/Pengaruh... · diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu perguruan tinggi, dan sepanjang pengetahuan penulis juga tidak

vi

PRAKATA

Puji syukur penulis berikan kepada Tuhan Yesus Kristus yang begitu besar

sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Pengaruh Ekstrak Buah Jambu Biji Merah (Psidium guajava Linn) terhadap Kerusakan Struktur Histologis Mencit (Mus musculus) yang Diinduksi Parasetamol”.

Penulisan skripsi ini dilakukan dalam rangka memenuhi salah satu syarat dalam menyelesaikan program pendidikan dokter di FK UNS Surakarta. Dalam proses penyusunan skripsi ini, tentunya penulis tak lepas dari bantuan dan dukungan berbagai pihak. Oleh karena itu, perkenankanlah penulis menyampaikan rasa terima kasih kepada: 1. Prof. Dr. Zainal Arifin Adnan, dr., Sp.PD-KR-FINASIM, selaku Dekan FK UNS

Surakarta. 2. Suyatmi, dr., M.Biomed, Sci. selaku Pembimbing Utama yang telah memberikan

bimbingan, masukan, dan motivasi bagi penulis 3. FX. Bambang Sukilarso S, dr., MSK. selaku Pembimbing Pendamping yang telah

memberikan bimbingan, masukan, dan motivasi bagi penulis. 4. Muthmainah, dr., M.Kes, selaku Ketua Tim Skripsi FK UNS Surakarta dan

Penguji Utama yang telah memberikan kritik dan saran demi kesempurnaan penulisan skripsi ini.

5. Novi Primadewi, Sp.THT-KL., dr., M.Kes, selaku Penguji Pendamping yang telah memberikan kritik dan saran demi kesempurnaan penulisan skripsi ini.

6. Seluruh Dosen dan Staf Laboratorium Histologi dan Bagian Skripsi FK UNS Surakarta yang telah banyak membantu dalam penelitian dan penyusunan skripsi ini.

7. Kedua orang tuaku tercinta, Agus Prihatmo Wisnuwijoyo dan Ibu Sri Kusuma Wardhanie serta kakakku tersayang Ajeng Destara Wisnu Wardani yang telah memberikan doa dan dukungan, baik dalam bentuk spiritual dan material.

8. Teman-teman ABT, Prisca, Dea, Ria, Dympna, Irene, David, Medika, mbak Sunari, Ko Rudi dan lainnya atas inspirasi dan kebersamaannya selama ini.

9. Semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan skripsi ini yang tidak dapat disebutkan satu per satu.

Penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat.

Surakarta, Juli 2012

Vasa Adi Wisnu Wardana

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 7: PENGARUH EKSTRAK BUAH JAMBU BIJI MERAH (Psidium …/Pengaruh... · diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu perguruan tinggi, dan sepanjang pengetahuan penulis juga tidak

vii

DAFTAR ISI

PRAKATA vi

DAFTAR ISI vii

DAFTAR TABEL viii

DAFTAR GAMBAR ix

DAFTAR LAMPIRAN x

BAB I. PENDAHULUAN 1

A. Latar Belakang Masalah 1

B. Rumusan Masalah 3

C. Tujuan Penelitian 3

D. Manfaat Penelitian 4

BAB II. LANDASAN TEORI 6

A. Tinjauan Pustaka 5

1.Jambu Biji Merah 7

a.Taksonomi............................................................................ 5

b.Sinonim ............................................................................... 6

c.Deskripsi Tumbuhan ........................................................... 6

d.Khasiat Jambu Biji Merah .................................................. 8

e.Kandungan Kimia ............................................................... 8

2.Fisiologi dan Histologi Hepar.................................................. 18

a.Lobulus Hepar .................................................................... 19

b.Parenkim Hepar .................................................................. 21

c.Sinusoid Hepar ................................................................... 23

3.Parasetamol.............................................................................. 25

a.Farmakodinamik................................................................. 25

b.Farmakodinamik ................................................................. 26

c.Kerusakan Hepar Akibat Parasetamol Dosis Toksik .......... 26

4.Mekanisme Kerusakan Sel Hepar Akibat Induksi Parasetamol

Dosis Toksik ............................................................................ 27

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 8: PENGARUH EKSTRAK BUAH JAMBU BIJI MERAH (Psidium …/Pengaruh... · diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu perguruan tinggi, dan sepanjang pengetahuan penulis juga tidak

viii

5.Mekanisme Hepatoprotektor Ekstrak Buah Jambu Biji

(Psidium guajava L) terhadap Kerusakan Sel Hepar Akibat

Induksi Parasetamol Dosis Toksik ........................................... 32

B. Kerangka Pemikiran 36

C. Hipotesis 37

BAB III. METODE PENELITIAN 38

A. Jenis Penelitian 38

B. Lokasi Penelitian 38

C. Subjek Penelitian 38

D. Teknik Sampling 39

E. Desain Penelitian 39

F. Identifikasi Varibel Penelitian ................................................... 42

G. Defin isi Operasional Variabel Penelitian 42

H. Alat dan Bahan Penelitian 45

I. Cara Kerja 46

J. Teknik Analisis Data 52

BAB IV. HASIL PENELITIAN 53

A. Data Hasil Penelitian 53

B. Analisis Data 54

BAB V. PEMBAHASAN 58

BAB VI. SIMPULAN DAN SARAN 63

A. Simpulan 63

B. Saran 63

DAFTAR PUSTAKA 64

LAMPIRAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 9: PENGARUH EKSTRAK BUAH JAMBU BIJI MERAH (Psidium …/Pengaruh... · diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu perguruan tinggi, dan sepanjang pengetahuan penulis juga tidak

ix

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Komponen per 100g Buah Jambu Biji Merah

(Psidium guajava L) 17

Tabel 4.1 Rerata Inti Hepatosit yang Mengalami Nekrosis dari 100

sel pada Zona III pada Masing-Masing Kelompok Mencit 53

Tabel 4.2 Ringkasan Hasil Uji LSD Antarkelompok Perlakuan 56

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 10: PENGARUH EKSTRAK BUAH JAMBU BIJI MERAH (Psidium …/Pengaruh... · diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu perguruan tinggi, dan sepanjang pengetahuan penulis juga tidak

x

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Jambu Biji Merah 5

Gambar 2.2 Tiga Tipe Lobulus Hepar: Lobulus Klasik, Lobulus

Porta, dan Asinus Hepar 20

Gambar 2.3 Fotomikrograf Hepar Tampak Vena Sentralis

Dikelilingi Parenkim Hepar dan Komponen-Komponen

Penyusun Celah Porta: Cabang Vena Porta, Cabang

Arteri Hepatika, dan Duktus Biliaris dengan Pengecatan

HE, Perbesaran 140x....................................................... 23

Gambar 2.4. Fotomikrograf Hepar Tampak Hepatosit dan Sinusoid

dengan Sel-Sel Kupffer dengan Pewarnaan HE,

Perbesaran 344x.............................................................. 24

Gambar 2.5. Skema Kerangka Pemikiran .......................................... 36

Gambar 3.1. Skema Rancangan Penelitian ........................................ 39

Gambar 3.2. Skema Pemberian Perlakuan ......................................... 50

Gambar 4.1. Diagram Batang Inti Hepatosit yang Mengalami

Nekrosis pada Masing-Masing Kelompok .................... 54

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 11: PENGARUH EKSTRAK BUAH JAMBU BIJI MERAH (Psidium …/Pengaruh... · diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu perguruan tinggi, dan sepanjang pengetahuan penulis juga tidak

xi

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Tabel Konversi Dosis untuk Manusia dan Hewan

Lampiran 2. Tabel Daftar Volume Maksimal Bahan Uji pada Pemberian

secara Oral

Lampiran 3. Tabel Jumlah Hepatosit yang Mengalami Piknosis, Karioreksis,

dan Kariolisis dari Setiap 100 Hepatosit di Zona Sentrolobuler

pada Kelompok Kontrol (K)

Lampiran 4. Tabel Jumlah Hepatosit yang Mengalami Piknosis, Karioreksis,

dan Kariolisis dari Setiap 100 Hepatosit di Zona Sentrolobuler

pada Kelompok Perlakuan I (KP1)

Lampiran 5. Tabel Jumlah Hepatosit yang Mengalami Piknosis, Karioreksis,

dan Kariolisis dari Setiap 100 Hepatosit di Zona Sentrolobuler

pada Kelompok Perlakuan II (KP2)

Lampiran 6. Tabel Jumlah Hepatosit yang Mengalami Piknosis, Karioreksis,

dan Kariolisis dari Setiap 100 Hepatosit di Zona Sentrolobuler

pada Kelompok Perlakuan III (KP3)

Lampiran 7. Tabel Sebaran Data secara Deskriptif Skor Kerusakan Hepatosit

Mencit

Lampiran 8. Tabel Hasil Uji Normalitas Data untuk Skor Kerusakan

Hepatosit pada Empat Kelompok Mencit

Lampiran 9. Tabel Hasil Uji Homogeneity of Variances untuk Skor

Kerusakan Hepatosit pada Empat Kelompok Mencit

Lampiran 10. Tabel Hasil Uji One-Way ANOVA untuk Skor Kerusakan

Hepatosit pada Empat Kelompok Mencit

Lampiran 11. Tabel Hasil Uji Post Hoc Multiple Comparisons Menggunakan

Uji LSD antardua Kelompok untuk Skor Kerusakan Hepatosit

Mencit

Lampiran 12. Foto Preparat (Fotomikrograf)

Lampiran 13. Alat dan Bahan Penelitian

Lampiran 14. Surat Keterangan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 12: PENGARUH EKSTRAK BUAH JAMBU BIJI MERAH (Psidium …/Pengaruh... · diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu perguruan tinggi, dan sepanjang pengetahuan penulis juga tidak

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Hepar adalah organ penting dalam proses metabolisme tubuh, dan

bertanggung jawab dalam melaksanakan proses detoksifikasi racun terutama

obat-obatan yang diberikan per oral (BPOM, 2004; Indrawati, 2011).

Detoksifikasi adalah proses menghilangkan racun dari zat yang ada di dalam

tubuh yang kemudian dikeluarkan dari tubuh (Indrawati, 2011). Proses

metabolisme zat kimia, seperti obat-obatan menyebabkan hepar menjadi

sangat rentan terhadap kerusakan (Mehta, 2010).

Obat yang tergolong aman sekalipun jika digunakan berlebihan dan

terus-menerus (drug abused) dapat meningkatkan Reactive Oxygen Species

(ROS) atau yang disebut stres oksidatif dan menimbulkan kerusakan

struktur hepar manusia dan hewan coba (Lucas et al., 2000). Jadi, obat

merupakan bahan toksis (akut) hanya bila dikonsumsi dalam jumlah

yang besar (Darmansjah, 2002). Walaupun demikian, untuk mengikat ROS

dapat digunakan antioksidan, baik antioksidan endogen maupun eksogen

(Farlex, 2011)

Pada dasarnya, tubuh telah menghasilkan antioksidan untuk

menanggulangi radikal bebas, atau yang disebut antioksidan endogen akan

tetapi tidak selalu dapat menangkal radikal bebas yang ada (Winarsi, 2007).

Karena orang sering minum obat dan mengkonsumsi makanan yang

1

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 13: PENGARUH EKSTRAK BUAH JAMBU BIJI MERAH (Psidium …/Pengaruh... · diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu perguruan tinggi, dan sepanjang pengetahuan penulis juga tidak

2

mengandung radikal bebas maka dibutuhkan asupan tambahan antioksidan

dari luar, misalnya rempah, herbal, sayur, dan buah-buahan (Hernani dan

Rahardjo, 2006). Untuk mencegah kerusakan leb ih lanjut dari sel-sel hepar

yang terpapar radikal bebas dilakukan pemberian pelindung hepar atau yang

disebut hepatoprotektor. Hepatoprotektor adalah senyawa yang memiliki

efek terapeutik, dengan memulihkan, memelihara, dan mengobati kerusakan

dari fungsi hepar (Desy, 2009). Hepatoprotektor yang saat ini dijumpai

dipasaran, harganya cukup tinggi dan mengandung bahan kimia sintetis,

sehingga diperlukan hepatoprotektor yang alami dan aman dengan harga

ekonomis. Salah satu contoh buah yang mudah didapat oleh masyarakat,

murah, dan bebas bahan kimia sintetis yang berbahaya adalah jambu biji

merah (Psidium guajava Linn).

Dalam dunia kesehatan jambu biji merah memiliki sejarah yang cukup

panjang (Astawan, 2008). Beberapa riset menyebutkan bahwa kandungan di

dalam jambu biji mempunyai sifat analgesik, anti mikroba, antispasme dan

anti ulcelarasi pada saluran pencernaan, anti d isentri, anti malaria, anti

inflamasi, menurunkan kerja jantung, menekan batuk, menurunkan tekanan

darah, anti kejang, anti kecemasan, memicu menstruasi, membersihkan

darah, sedatif dan vasokonstriktor serta kandungan antioksidannya

melindungi organ-organ dalam seperti jantung (Sambo et al., 2009; Sato et

al., 2010). Komposisi yang terkandung dalam jambu biji merah adalah

tanin, phenols, triterpenes, essential oils, saponin, carotenoid, lectin,

likopen, flavanoid, dan asam ascorbik atau yang dikenal dengan vitamin C

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 14: PENGARUH EKSTRAK BUAH JAMBU BIJI MERAH (Psidium …/Pengaruh... · diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu perguruan tinggi, dan sepanjang pengetahuan penulis juga tidak

3

(Tangpu dan Yadav, 2006). Semua jenis buah jambu biji mengandung

antioksidan yang tinggi, terutama buah jambu biji yang berdaging merah

(Veronica, 2012).

Berdasarkan latar belakang di atas tersebut, penulis ingin melakukan

penelitian untuk mengetahui manfaat pemberian ekstrak buah jambu biji

merah sebagai hepatoprotektor terhadap kerusakan histologis sel hepar

mencit (Mus musculus) yang diinduksi parasetamol.

B. Rumusan Masalah

Rumusan masalah pada penelitian ini adalah:

1. Apakah pemberian ekstrak buah jambu biji merah dapat mengurangi

kerusakan struktur histologis sel hepar mencit akibat pemberian

parasetamol?

2. Apakah peningkatan dosis ekstrak buah jambu biji merah dapat

meningkatkan efek pengurangan kerusakan struktur histologis sel hepar

mencit akibat pemberian parasetamol?

C. Tujuan Penelitian

1. Untuk mengetahui pengaruh pemberian ekstrak buah jambu biji merah

dalam mengurangi kerusakan struktur histologis sel hepar mencit akibat

induksi parasetamol.

2. Untuk mengetahui efek peningkatan dosis ekstrak buah jambu biji merah

dalam mengurangi kerusakan struktur histologi sel hepar mencit yang

diinduksi parasetamol.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 15: PENGARUH EKSTRAK BUAH JAMBU BIJI MERAH (Psidium …/Pengaruh... · diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu perguruan tinggi, dan sepanjang pengetahuan penulis juga tidak

4

D. Manfaat Penelitian

1. Manfaat teoritis

Penelitian ini diharapkan dapat dipakai sebagai bahan informasi

dan bahan kajian mengenai pengaruh ekstrak buah jambu biji merah

sebagai hepatoprotektor

2. Manfaat Aplikatif

Penelitian ini dapat dijadikan sebagai dasar penelitian lanjutan

dengan menggunakan buah jambu biji merah sebagai antioksidan alami

yang mencegah kerusakan hepar.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 16: PENGARUH EKSTRAK BUAH JAMBU BIJI MERAH (Psidium …/Pengaruh... · diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu perguruan tinggi, dan sepanjang pengetahuan penulis juga tidak

5

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Tinjauan Pustaka

1. Jambu Biji Merah (Psidium Guajava Linn)

Gambar 2.1. Jambu Biji Merah (Wikipedia, 2012)

a. Taksonomi

Kingdom : Plantae (Tumbuhan)

Subkingdom : Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)

Divis i : Spermatophyta (Tumbuhan berbiji)

Subdivisi : Magnoliophyta (tumbuhan berbunga)

Kelas : Magnoliopsida (berkeping dua / dikotil)

Subkelas : Rosidae

Ordo : Myrtales

Famili : Myrtaceae

Genus : Psidium L.

Spesies : Psidium guajava L

(National Tropical Botanical Garden, 2012).

5

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 17: PENGARUH EKSTRAK BUAH JAMBU BIJI MERAH (Psidium …/Pengaruh... · diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu perguruan tinggi, dan sepanjang pengetahuan penulis juga tidak

6

b. Sinonim

Tumbuhan jambu biji merah tersebar di seluruh belahan

dunia, termasuk di Indonesia. Maka jambu biji merah memiliki nama

lain sesuai dengan daerah tersebut, untuk pulau Sumatra: glima

breueh (Aceh), glimeu beru (Gayo), galiman (Batak Karo),

masiambu (Nias), biawas, jambu biawas, jambu batu, jambu klutuk

(Melayu), pulau Jawa: jambu klutuk (sunda ), jambu klutuk, petokal,

petokal, jambu krikil, jambu krutuk (jawa), jhambu bhender

(Madura), kepulauan Nusa Tenggara: sotong (Bali), guawa (Flores),

goihawas (Sika), kojabas, pulau Sulawesi: gayawas (Manado),

boyawat (Mongondow), koyamas (Tansau), dambu (Gorontalo),

jambu paratugala (Makassar), jambu paratukala (Bugis), jambu

(Baree), Kujabas(Roti), biabuto (Buol), kepulauan Maluku:

kayawase (Seram Barat), kujawase (Seram Selatan), laine hatu, lutu

hatu (Ambon), gayawa (Ternate, Halmahera) (Dalimarta, 2003;

Muchlisah, 2004).

c. Deskripsi Tumbuhan

Tanaman jambu biji berasal dari Amerika Selatan, dan saat

ini telah tersebar di berbagai belahan dunia. Jenis jambu biji yang

berasal dari Brazilia, Amerika Selatan dan menyebar ke Thailand

kemudian ke negara-negara di Asia termasuk Indonesia. Jambu biji

yang terdapat di Indonesia, umumnya merupakan persilangan jambu

biji lokal dengan jambu biji bangkok, yang merupakan hasil

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 18: PENGARUH EKSTRAK BUAH JAMBU BIJI MERAH (Psidium …/Pengaruh... · diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu perguruan tinggi, dan sepanjang pengetahuan penulis juga tidak

7

persilangan melalui stek atau okulasi dengan jenis yang lain. Jambu

biji termasuk tanaman buah jenis perdu. Jambu biji dapat tumbuh

pada tanah yang gembur maupun liat, terbuka dan mengandung air

yang cukup banyak di daerah ketinggian 1-1.200 m di atas

permukaan laut. Tanaman jambu biji merah ini tumbuh sepanjang

tahun, pada batang berkayu, keras, kulit batang licin, mengelupas,

berwarna coklat kehijauan.

Tanaman jambu biji memiliki banyak cabang dan ranting

dengan tinggi mencapai 12 meter. Pada daun, memiliki tangkai

pendek, tunggal, terletak berhadapan, berambut halus, permukaan

atas daun licin. Helaian daun berbentuk bulat telur, ujung tumpul,

pangkal membulat, tepi rata, tulang daunnya menyirip, panjang

mencapai 6-14 cm dengan lebar 3-6 cm, kasar, kusam, dan berwarna

hijau. Pada bunga, keluar dari ketiak daun, tunggal, bertangkai,

berkumpul 1-3 bunga, berwarna putih. Buahnya buah buni,

berbentuk bulat sampai bulat telur, kulitnya berwarna hijau sampai

hijau kekuningan, mengandung banyak biji yang mengumpul di

tengah, berukuran kecil, keras dan berwarna kuning kecoklatan (ada

varitas yang tak ada bijinya), daging buahnya tebal, bertekstur lunak

ketika masak, berwarna putih, kuning atau merah (Gotama, 1999;

Lakhanpal, 2007).

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 19: PENGARUH EKSTRAK BUAH JAMBU BIJI MERAH (Psidium …/Pengaruh... · diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu perguruan tinggi, dan sepanjang pengetahuan penulis juga tidak

8

d. Khasiat Jambu Biji Merah

Menurut Damayanti (2011) manfaat dari jambu biji merah

yaitu : a) Menurunkan kolestero l; b) meningkatkan daya tahan tubuh;

c) antioksidan; d) aktif melawan virus penyebab berbagai penyakit;

e) mencegah dan mengobati sariawan; f) meningkatkan trombosit

dalam darah; g) membantu mengatasi hipertensi.

e. Kandungan Kimia

Tanaman jambu biji merah ini memiliki kandungan yang

hampir sama pada buah, daun, batang, dan akarnya. Buah jambu biji

merah mengandung senyawa tannins, phenol triterpenes, flavanoids,

asam guajivolik, asam guajavanoik, asam linolenik, asam linoleic,

asam guavacoumarik, asam galaturonik, asam asphaltik,

benzaldehyde, saponins, carofenoid, essential oils, cecctin, serat,

a -karoten, vitamin E, selen ium, seng, kalium, besi,

likopen, lutein (astaxantin), xantin, ellagic acid, anthozyanidin,

lign in, dan asam tertinggi yang terkandung di dalamnya adalah

vitamin C dan A (Wiralis, 2008; Astawan, 2008; Sambo et al.,

2009).

Vitamin C bekerja sebagai antioksidan yang menangkap

radikal bebas dengan melepaskan atom hidrogen dari gugus

hidroksilnya. Atom hidrogen tersebut menyebabkan radikal bebas

lebih stabil sehingga tidak merusak lipida, protein dan

deoxyribonucleic acid (DNA) yang merupakan target kerusakan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 20: PENGARUH EKSTRAK BUAH JAMBU BIJI MERAH (Psidium …/Pengaruh... · diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu perguruan tinggi, dan sepanjang pengetahuan penulis juga tidak

9

seluler (Ide, 2008). Kandungan vitamin C yang terdapat pada jambu

biji ini dua kali lebih banyak dari jeruk manis (49mg/100g), lima kali

lipat dari jeruk, delapan kali lipat dari lemon (10,5mg/100g), dan 30

kali lipat dari pisang bahkan dibandingkan dengan sejenisnya jambu

biji empat kali lipat lebih banyak dari jambu bol (22mg/100g) dan 17

kali lebih banyak dari jambu air (5mg/100mg). Jadi, kebutuhan

vitamin C harian untuk anak berusia 13-20 tahun diperlukan 80-

100mg atau dewasa wanita 70-75mg dan dewasa pria 90mg, dengan

demikian mengkonsumsi sebutir jambu biji dengan berat 275 gram

dapat memenuhi kebutuhan vitamin C tiga orang dewasa atau dua

anak-anak sehingga dapat menjaga kesehatan dan kebugaran tubuh

(Astawan, 2008; Damayanti, 2011; Sekar 2011). Vitamin C

dibutuhkan dalam pembentukan kolagen jaringan pengikat, yang

membantu proses penyembuhan luka, pembentuk odontoblast

(lap isan gigi) yang membuat gigi sehat dan tidak mudah tanggal,

pengatur tingkat kolesterol, pemacu imunitas, dan sebagai

antioksidan yang menangkal radikal bebas penyebab kanker dan

penyakit degeneratif. Peran vitamin C sebagai antioksidan dengan

menjaga kesehatan sel, meningkatkan penyerapan asupan zat besi,

memperbaiki mutu dan mencegah rusaknya pembungkus sperma.

Sifatnya sebagai antioksidan menghambat nitrosamin, zat pemicu

kanker, selain itu dalam darah vitamin C mendorong kerja selenium

dalam menghambat sel kanker. Vitamin C yang terdapat dalam buah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 21: PENGARUH EKSTRAK BUAH JAMBU BIJI MERAH (Psidium …/Pengaruh... · diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu perguruan tinggi, dan sepanjang pengetahuan penulis juga tidak

10

dan sayuran efek perlindungannya terhadap kanker lebih baik dari

pada mengkonsumsi tablet vitamin C buatan pabrik (Astawan,

2008). Pada buah jambu biji merah ini, kandungan terbesar vitamin

C ditemukan di kulit dari buah, oleh karena itu dianjurkan untuk

mengkonsumsinya beserta kulitnya (Sato et al., 2010).

Selanjutnya adalah tanin, zat bermanfaat yang terkandung

dalam buah. Asam galotanat dan asam tanat atau yang disebut tanin

ini ada yang berwarna kuning atau coklat dan ada juga yang tidak

berwarna. Berat molekulnya 1701g/mol. Ikatan molekulnya terdiri

dari 9 molekul asam galat dan molekul glukosa. Tanin cukup

berperan dalam buah jambu biji merah ini, selain sebagai proteksi

terhadap serangga dan jamur, tanin bekerja dalam proses pemasakan

buah. Untuk manfaatnya mengkonsumsi tanin, sistem pencernaan

dan sirkulasi darah menjadi lebih lancar serta menyerang virus yang

ada. Zat tanin lebih banyak ditemukan pula pada buah jambu biji

merah yang belum terlalu matang, oleh sebab itu rasa dari buah

tersebut relatif sepat (Trisnowati, 2009).

Buah jambu biji merah juga kaya zat non-gizi, misalnya serat,

sebagian besar jenis serat yang larut air (pektin). Adapun yang

disebut serat adalah suatu karbohidrat kompleks di dalam bahan

pangan yang tidak dapat dicerna enzim-enzim pencernaan makanan.

Kadar serat ini cukup besar yaitu 5,6 gram per 100 gram daging

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 22: PENGARUH EKSTRAK BUAH JAMBU BIJI MERAH (Psidium …/Pengaruh... · diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu perguruan tinggi, dan sepanjang pengetahuan penulis juga tidak

11

buahnya. Pektin bermanfaat dalam menurunkan kolesterol, yaitu

dengan cara mengikat kolesterol dan membantu eksresi dari asam

empedu, serta membantu proses defekasi. Penelitian yang dilakukan

Singh Medical Hospital and Research Center Morrabad, India,

menunjukkan bahwa jambu biji dapat menurunkan kadar kolestreol

total dan trigliserida darah serta tekanan darah pada penderita

hipertensi. Dengan demikian serat dapat bermanfaat cukup banyak

dalam menjaga kondisi tubuh baik untuk jantung dan berbagai

macam proses metabolisme (Astawan, 2008).

Kalium yang terkandung pada buah jambu biji merah

berfungsi meningkatkan keteraturan denyut jantung, mengaktifkan

kontraksi otot, mengatur pengiriman zat gizi ke sel tubuh,

mengendalikan keseimbangan cairan pada jaringan sel tubuh, serta

menurunkan kadar kolesterol total dan tekanan darah tinggi

(hipertensi). Cara kerja kalium berkebalikan dengan natrium. Oleh

karena itu, dalam menu diet sangat dianjurkan mengkonsumsi secara

seimbang. Kandungan kalium pada jambu biji sekitar 14 mg/100

gram. Menurut penelitian, memakan jambu biji 0,5-1 kg/hari selama

empat minggu, risiko terkena sakit jantung dapat berkurang hingga

16% (Astawan, 2008).

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 23: PENGARUH EKSTRAK BUAH JAMBU BIJI MERAH (Psidium …/Pengaruh... · diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu perguruan tinggi, dan sepanjang pengetahuan penulis juga tidak

12

Banyak penelitian terhadap jambu biji merah dan didapatkan

senyawa fitokimia, di antaranya:

1. Senyawa Karotenoid

Dalam daging buah jambu biji merah, mengandung 19

jenis senyawa karotenoid, di antaranya lutein, cryptoxanthin,

zeaxanthine, dan likopen. Likopen, yaitu senyawa fitokimia atau

fitonutrien zat karotenoid (pigmen penting dalam tanaman)

dengan warna merah dan merah jambu yang memiliki aktivitas

antioksidan tanpa memiliki sifat toksik, seh ingga bermanfaat

memberikan perlindungan pada tubuh dari serangan beberapa

jenis kanker tanpa menimbulkan efek samping. Dalam jambu

biji merah, kandungan likopen ini tersedia dalam jumlah

melimpah yaitu 5204 mcg per 100 g buah, peringkat kedua

setelah tomat. Rumus molekul likopen adalah C40H56, berat

molekul 536,873 dan titik lebur 172-1730C (Astawan, 2008;

Sahertian dan Martosupono, 2011).

Likopen merupakan senyawa asiklik dengan 13 ikatan

rangkap. Sebelas di antaranya merupakan ikatan rangkap

terkonjugasi. Rangkaian ini merupakan kromofom yang

menghasilkan warna. Likopen larut dalam kloroform, benzene,

n-heksana dan pelarut organik lain dan bersifat hidrofobik kuat

(Astawan, 2008; Sahertian dan Martosupono, 2011). Likopen

merupakan kelompok karotenoid larut lemak yang paling utama,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 24: PENGARUH EKSTRAK BUAH JAMBU BIJI MERAH (Psidium …/Pengaruh... · diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu perguruan tinggi, dan sepanjang pengetahuan penulis juga tidak

13

tetapi tidak mempunyai aktifitas provitamin A. Kegunaan

likopen menghambat kemunduran fungsi fisik dan mental,

antara lain membuat tidak mudah pikun. Likopen juga

mencegah kanker pankreas, mulut rahim, dan saluran

pencernaan (Sahertian dan Martosupono, 2011).

Riset-riset epistemologis likopen yang dilakukan peneliti

Italia, mencakup 2.706 kasus kanker rongga mulut, tekak,

kerongkongan, lambung, usus besar dan dubur, jika

meningkatkan konsumsi likopen, khususnya pada jambu biji

yang daging buahnya berwarna merah, memberikan efek

perlindungan pada tubuh. Likopen dalam jambu biji merah

berguna sebagai pencegah penyakit kanker, di antaranya 39%

kanker esofagus pada pria, 7,4% kanker rahim, kanker lambung

yang disebabkan Helicobacter pylori dengan cara menghambat

oksidasi yang disebabkan bakteri tersebut, menghambat

pembentukan N-nitrosamin yang menyebabkan kanker,

mencegah tumorigenesis, menghambat pertumbuhan dan

perkembangan kanker otak dan leukimia, serta kanker prostat.

Peneliti di Harvard University, mengemukakan 48.000

laki-laki, yang responden yang paling banyak menambahkan

asupan likopen dalam menu dietnya akan mengalami penurunan

risiko kanker prostat sebanyak 45%. Sama halnya dengan

peneliti di Yale University mengemukakan dari 473 pria

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 25: PENGARUH EKSTRAK BUAH JAMBU BIJI MERAH (Psidium …/Pengaruh... · diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu perguruan tinggi, dan sepanjang pengetahuan penulis juga tidak

14

menunjukkan fakta, bahwa pria yang bebas kanker prostat

memiliki lebih banyak kadar likopen di dalam darahnya

dibandingkan pria yang menderita kanker. Pada dasarnya, pria

tidak memerlukan obat penambah stamina untuk mendongkrak

gairah seksual, karena dengan meningkatkan konsumsi jambu

biji merah secara teratur, maka vitalitas akan meningkat.

Likopen diduga bekerja dengan cara meningkatkan jumlah

sperma, memperbaiki struktur sperma, dan meningkatkan

vitalitasnya. Dengan demikian, likopen otomatis dapat

meningkatkan fertilitas pria.

Penelitian yang dilakukan di India terhadap 30 pasangan

yang tidak subur membuktikan bahwa pasangan pria yang

mengkonsumsi likopen sebanyak 20 mg selama 3 bulan secara

terus-menerus jumlah sperma dapat meningkat sebanyak 67

persen, perbaikan struktur sperma sebanyak 63 persen, dan

kecepatan sperma meningkat sebesar 73 persen. Menurut All

India Institute of Science New Delh i (2002), likopen merupakan

salah satu dari 650 jenis karotenoid yang secara normal terdapat

dalam konsentrasi tinggi pada testis. Jika konsentrasi rendah,

pria akan mengalami ketidaksuburan.

Likopen menjadi antioksidan yang menangkal radikal

bebas akibat polusi dan radiasi, diketahui juga likopen

mempunyai aktivitas antioksidan dua kali lebih kuat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 26: PENGARUH EKSTRAK BUAH JAMBU BIJI MERAH (Psidium …/Pengaruh... · diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu perguruan tinggi, dan sepanjang pengetahuan penulis juga tidak

15

dibandingkan vitamin E. Jadi reaksi likopen sebagai antioksidan

di dalam tubuh lebih baik daripada vitamin A, C, E maupun

mineral lainnya. Giovannucci (1999) melaporkan, likopen

sangat baik untuk perokok ringan ataupun perokok pasif. Asap

rokok diketahui mengandung NO cukup tinggi. NO dapat

bereaksi dengan oksigen membentuk radikal NO2 yang sangat

berbahaya. Kehadiran likopen secara in vitro sangat efektif

untuk melindungi limfosit dari radikal bebas NO2. Ida

Gunawan, dari FKUI juga melaporkan bahwa konsumsi likopen

dapat memperbaiki 43,2 persen DNA leukosit yang rusak akibat

rokok. Likopen memiliki efek berlawanan pada kadar glukosa

darah, dengan demikian semakin rendah kadar likopen dalam

darah maka akan meningkat kadar glukosa darah. Dengan

mengkonsumsi likopen maka kelebihan kadar glukosa dapat

diatasi (Astawan, 2008; Sahertian dan Martosupono, 2011).

2. Senyawa Polifenol

Kandungan polifenol terekstrak pada daging dan kulit

buah jambu biji merah, dengan jumlah 2,62-7,79%. Karena

kemampuan dari kandungan polifenol in i sangat baik, maka

jambu biji merah dapat dijad ikan sumber antioksidan alami

(Astawan, 2008).

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 27: PENGARUH EKSTRAK BUAH JAMBU BIJI MERAH (Psidium …/Pengaruh... · diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu perguruan tinggi, dan sepanjang pengetahuan penulis juga tidak

16

3. Senyawa Flavanoid

Dari beberapa penelitian yang telah dilakukan jambu biji

merah tergolong buah yang mengandung flavanoid yang tinggi,

yang memiliki kemampuan sebagai antiradang, antialergi,

antivirus dan antikanker (Astawan, 2008).

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 28: PENGARUH EKSTRAK BUAH JAMBU BIJI MERAH (Psidium …/Pengaruh... · diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu perguruan tinggi, dan sepanjang pengetahuan penulis juga tidak

17

Tabel 2.1. Komponen per 100g Buah Jambu Biji Merah

(Psidium guajava L)

Kandungan Satuan per 100g

Kalori Kcal 68

Protein G 2,55

Lemak G 0,95

Serat G 5,4

Mineral

Kalsium (Ca) Mg 18

Besi (Fe) Mg 0,26

Kalium (K) Mg 417

Natrium Mg 2

Seng (Zn) Mg 0,23

Selenium (Se) Mg 0,6

Vitamin

Vitamin C Mg 228,3

Thiamin Mg 0,067

Riboflavin Mg 0,040

Niasin Mg 1,084

Vitamin B-6 Mg 0,110

Folat Mcg 49

Vitamin B-12 Mcg 0,00

Vitamin A IU 624

Caroten (beta) Mcg 374

Vitamin E (alpha-tocopherol) Mg 0,73

Vitamin K (phylloquinone) Mcg 2,6

Misc

Likopen Mcg 5204

Lutein + zeaxanthin Mcg 0

(Sato et al., 2010)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 29: PENGARUH EKSTRAK BUAH JAMBU BIJI MERAH (Psidium …/Pengaruh... · diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu perguruan tinggi, dan sepanjang pengetahuan penulis juga tidak

18

2. Fisiologi dan Histologi Hepar

Hepar merupakan kelenjar terbesar dalam tubuh dengan berat ±

1,5 kg disertai fungsi yang banyak. Fungsi dasar dari hepar di antaranya,

1) membentuk dan mensekresikan empedu ke traktus intestinalis; 2)

berperan pada banyak metabolisme yang berhubungan dengan

karbohidrat, lemak, dan protein; 3) menyaring darah untuk membuang

bakteri dan benda asing lain yang masuk ke dalam darah dari lumen

intestinum. Hepar memiliki fungsi sebagai kelenjar endokrin dan

eksokrin. Sebagai kelenjar endokrin, hepar mensintesis albumin,

prothrombin, fibrinogen dan lipoprotein dan sebagai kelenjar eksokrin,

hepar mensintesis cairan empedu (bile) dari hasil perombakan sel darah

merah dan sekretnya dialirkan ke saluran empedu. Organ bertekstur

lunak dan lentur ini terletak di bawah diafragma, di bagian atas rongga

perut. Sebagian besar darahnya dipasok dari vena porta hepatis (70%),

dan sebagian kecil dipasok dari arteri hepatica propia (30%). Peran

hepar dalam sistem sirkulasi optimal untuk menampung, mengubah,

menimbun metabolit, menetralisasi, dan mengeluarkan substansi toksik

(Paulsen, 2000; Junqueira dan Carneiro, 2005; Snell, 2006).

Berdasarkan fungsi hepar diatas hepar adalah organ yang

bertanggung jawab dalam proses metabolisme obat terutama obat-obatan

yang dikonsumsi secara oral. Dalam metabolisme obat, hepar

mengeluarkan benda asing yang dapat menjadi racun di dalam tubuh.

Dalam kondisi normal, hepar mengeluarkan racun atau yang disebut

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 30: PENGARUH EKSTRAK BUAH JAMBU BIJI MERAH (Psidium …/Pengaruh... · diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu perguruan tinggi, dan sepanjang pengetahuan penulis juga tidak

19

proses detoksifikasi dengan dua fase, disebut fase I dan fase II. Fase I

tubuh menggunakan enzim-enzim agar zat-zat racun lebih mudah untuk

diproses di fase berikutnya. Selanjutnya fase II, enzim yang lain

mengubah racun menjadi bentuk yang larut oleh air, yang kemudian

tubuh akan membuangnya lewat urin atau feses (BPOM, 2004).

Hepar terdiri atas empat lobus, yaitu lobus kanan, kiri, kuadratus

dan kaudatus, dan masing-masing lobus terbagi lagi menjadi struktur

unit mikroskopis dan fungsional organ yang disebut lobulus, Lobulus

merupakan badan heksagonal yang terdiri atas lempeng-lempeng sel

hepar berbentuk kubus, dengan diameter 1-2mm, dengan pusat vena

sentralis porta dan di sudut-sudut luarnya terdapat kanalis porta. Di

antara lempengan-lempengan hepatosit terdapat kapiler-kapiler yang

dinamakan sinusoid, yang merupakan cabang vena porta dan arteri

hepatika. Sinusoid ini dibatasi oleh sel fagositik atau sel Kupffer. Sel

Kupffer merupakan sistem monosit-makrofag, yang berfungsi menelan

bakteri dan benda asing lain dalam darah. Percabangan vena porta dan

arteri hepatika yang melingkari bagian perifer lobulus hepar, dan saluran

empedu (duktus biliaris) disebut triad porta atau daerah porta (Leeson et

al., 1996; Eroschenko, 2003; Price dan Wilson, 2005).

a. Lobulus Hepar

Sebagai unit fungsional, lobulus digambarkan dalam tiga

konsep, yaitu lobulus klasik, lobulus portal dan asinus hepar (Gartner

dan Hiatt, 2007).

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 31: PENGARUH EKSTRAK BUAH JAMBU BIJI MERAH (Psidium …/Pengaruh... · diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu perguruan tinggi, dan sepanjang pengetahuan penulis juga tidak

20

Gambar 2.2. Tiga Tipe Lobulus Hepar: Lobulus Klasik, Lobulus Porta, dan Asinus Hepar (Gartner dan Hiatt, 2007)

Konsep pemikiran lobulus hepar klasik memiliki definisi

pada pengamatan mikroskop akan terlihat sel-sel ep itel yang

berhubungan dan dipisahkan sinusoid yang akan membentuk

kompleks lab irin dan struktur seperti busa. Konsep lobulus hepar,

aliran darahnya berawal dari perifer menuju ke arah sentral, yaitu

dari lobulus menuju vena sentralis. Masing-masing lobulus

berbentuk heksagon berukuran 2 x 0,7 mm (Leeson et al., 1998 ;

Ross et al., 2003; Gartner dan Hiatt, 2007 ; Junqueira dan Carneiro,

2005).

Konsep yang kedua adalah konsep lobulus porta, dimana

lobulus digambarkan suatu daerah segitiga yang dihubungkan garis

imajiner yang menghubungkan ketiga vena sentralis d i sekitar celah

porta dengan sebagai titik pusatnya celah porta. Konsep yang

demikian berhubungan dengan fungsi dari hepar sebagai kelenjar

eksokrin yang empedu sebagai sekretnya mengalir dari bagian

sentral lobulus klasik menuju ductus biliaris di celah porta (Gartner

dan Hiatt, 2007).

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 32: PENGARUH EKSTRAK BUAH JAMBU BIJI MERAH (Psidium …/Pengaruh... · diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu perguruan tinggi, dan sepanjang pengetahuan penulis juga tidak

21

Penggambaran lobulus sebagai asinus hepar (Rappaport) ini

berdasarkan aliran darah dari arteri dan vena penyalur (distributing

artery/vein) yang berasal dari celah porta. Asinus hepar adalah suatu

daerah oval atau belah ketupat beraksis ganda, yaitu aksis pendek

dan panjang. Aksis pendek merupakan jarak antara dua celah porta

yang terbentang sepanjang perbatasan antara dua lobulus klasik.

Aksis panjang asinus hepar berupa garis imajiner antara dua vena

sentralis yang terdekat dengan aksis pendek. Pada penggambaran

lobulus ini berdasarkan letak arteri dan vena penyalur dibagi menjadi

tiga zona, yaitu :

1. Zona I : zona aktif, zona ini letaknya paling dekat dengan

pembuluh darah, sehingga pertama kali dipengaruhi oleh

perubahan darah yang masuk. Zona ini sama dengan bagian

perifer dari lobulus klasik

2. Zona II : zona intermedia, memberi respons kedua pada aliran

darah yang masuk

3. Zona III : zona pasif, dimana keaktifan sel-selnya rendah dan

tampak aktif bila kebutuhan meningkat. Zona ini sama dengan

bagian tengah pada konsep lobulus klasik.

(Gartner dan Hiatt, 2007 ; Leeson et al., 1996)

b. Parenkim Hepar

Parenkim merupakan susunan hepatosit dalam rangkaian

lempeng-lempeng, atau lembaran-lembaran bercabang-cabang secara

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 33: PENGARUH EKSTRAK BUAH JAMBU BIJI MERAH (Psidium …/Pengaruh... · diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu perguruan tinggi, dan sepanjang pengetahuan penulis juga tidak

22

radial bermula dari tepi menuju pusatnya, vena sentralis dan

beranastomosis membentuk labirin dan di antaranya terdapat

sinusoid. Hepatosit menyusun 80% dari seluruh sel penyusun parenkim

hepar. Sel hepar berbentuk poligonal dengan enam atau leb ih

permukaan, berukuran 20-35 µm. Inti sel lebar, bulat, berada di

tengah berpermukaan teratur, ukuran bervariasi, mengandung satu atau

lebih nukleoli, serta terdapat bercak-bercak kromatin. Masing-masing

nukleus mengandung granula kromatin yang tampak jelas dan

tersebar dengan satu atau lebih anak inti. Sitoplasma sel hepar

bervariasi dalam penampakan, tergantung dari nutrisi dan status

fungsionalnya. Mengandung sejumlah besar ribonukleoprotein,

mitokondria, droplet lipid, lisosom, dan peroksisom sehingga dalam

pewarnaan hematoksilin eosin tercat eosinofilik (Lesson et al., 1996;

Bergman et al., 1996; Junqueira dan Carneiro, 2005; Leeson et al.,

1998 ; Ross et al., 2003).

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 34: PENGARUH EKSTRAK BUAH JAMBU BIJI MERAH (Psidium …/Pengaruh... · diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu perguruan tinggi, dan sepanjang pengetahuan penulis juga tidak

23

Gambar 2.3. Fotomikrograf Hepar Tampak Vena Sentralis (C) Dikelilingi Parenkim Hepar (P) dan Komponen – Komponen Penyusun Celah Porta: Cabang Vena Porta (V), Cabang Arteri Hepatika (A), dan Duktus Biliaris (D). Pewarnaan : HE, Perbesaran : 140x (Berman, 2003)

c. Sinusoid Hepar

Seperti telah disebutkan sebelumnya bahwa sinusoid adalah celah

antara lempeng-lempeng mengandung sinusoid-sinusoid kapiler

disebut sinusoid hepar. Menurut tipe kapilernya dibedakan menjadi

dua: a. sinusoid yang lebar dan bervarias i dalam ukuran diameter,

dan b. sinusoid yang dindingnya terdiri atas dua tipe sel yang dapat

dibedakan, yaitu sel endotel dan sel Kupffer (Jones, 1993). Sinusoid

mengandung sel-sel darah, dan pada neonatus mengandung elemen

haemopoetik. Sinusoid hepar adalah pembuluh yang melebar yang

tidak teratur, tersusun atas sel-sel endotel bertingkat yang

membentuk lapisan tidak utuh. Sel-sel endotel tidak utuh yang

melapisi kapiler s inusoid membuat pengaliran molekul mudah dari

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 35: PENGARUH EKSTRAK BUAH JAMBU BIJI MERAH (Psidium …/Pengaruh... · diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu perguruan tinggi, dan sepanjang pengetahuan penulis juga tidak

24

lumen sinusoid menuju hepatosit dan demikian juga sebaliknya.

Hepatosit dan sel-sel endotel di atasnya dipisahkan oleh suatu

celah subendotel dikenal sebagai celah disse sehingga hepatosit tidak

berkontak dengan darah dalam sinusoid. Celah disse mengandung

mikrovili dari hepatosit (Damjanov, 1996; Gartner dan Hiatt, 2007;

Junqueira dan Carneiro, 2005).

Serabut retikuler halus mengelilingi dan menyokong sinusoid.

Sinusoid terdapat sel fagositik yang dikenal sebagai sel kupffer

pada permukaan luminal dari sel-sel endotelnya. Sel-sel Kupffer

menyusun sekitar 15 % dari populasi sel hepar (Junqueira dan

Carneiro, 2005).

Gambar 2.4. Fotomikrograf Hepar Tampak Hepatosit (H),dan Sinusoid (S) dengan Sel-Sel Kupffer (Tanda Panah). Pewarnaan : HE; Perbesaran : 344 x (Berman, 2003)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 36: PENGARUH EKSTRAK BUAH JAMBU BIJI MERAH (Psidium …/Pengaruh... · diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu perguruan tinggi, dan sepanjang pengetahuan penulis juga tidak

25

3. Parasetamol

a. Farmakodinamik

Efek analgesik dari asetaminofen (N-acetyl-p-aminophenol /

APAP) atau parasetamol serupa dengan salisilat, yaitu

menghilangkan atau mengurangi nyeri ringan sampai sedang.

Parasetamol menurunkan suhu tubuh dengan mekanisme yang

diduga juga berdasarkan efek sentral seperti salisilat (Wilmana dan

Gunawan, 2007). Dimana efek analgesik-antipiretik parasetamol

diperantarai o leh penghambatan sintesis prostaglandin dalam

susunan saraf pusat (Goodman dan Gilman, 2008; Hoffman et al.,

2007).

Namun efek anti inflamasinya sangat lemah, oleh sebab itu

tidak digunakan sebagai obat antireumatik. Demikian karena

parasetamol tergolong lemah dalam menghambat biosintesis

prostaglandin. Selain itu, parasetamol juga inhibitor lemah

siklooksigenase bila ada H2O2 (hidrogen peroksida) konsentrasi

tinggi yang dihasilkan neutrofil dan monosit pada lesi radang

(Goodman dan Gilman, 2008 ; Neal, 2006). Efek iritasi, erosi dan

perdarahan pada lambung tidak terlihat, demikian juga gangguan

pernafasan dan keseimbangan asam basa (Wilmana dan Gunawan,

2007).

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 37: PENGARUH EKSTRAK BUAH JAMBU BIJI MERAH (Psidium …/Pengaruh... · diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu perguruan tinggi, dan sepanjang pengetahuan penulis juga tidak

26

b. Farmakokinetik

Saluran cerna yang normal mengabsorpsi parasetamol dengan

cepat dan sempurna. Absorbsi parasetamol berhubungan dengan laju

pengosongan lambung (Katzung, 2007). Kadar tertinggi dalam

plasma dicapai dalam waktu 30-60 menit atau ½ jam tetapi dapat

dihambat oleh makanan dan konsumsi bersama opioid atau

antikolinergik dan masa paruh plasma antara 1-3 jam (Goodman dan

Gilman, 2008 ; Hoffman et al., 2007). Pada jumlah toksik atau

penyakit hepar, waktu paruhnya bisa meningkat dua kali lipat atau

lebih. Parasetamol dapat melewati sawar plasenta maupun sawar

darah otak dan tersebar merata ke seluruh cairan tubuh (Hoffman et

al., 2007). Dalam plasma darah, 25% dari parasetamol diikat protein

plasma. Dan 80% parasetamol dikonjugasi enzim mikrosom hepar

dan diubah menjadi asetaminofen sulfat dan glukoronida yang secara

farmakologi tidak aktif. Kurang dari 5% diekskresikan dalam bentuk

tidak berubah melalui ginjal (3%). Metabolit minor yang sangat aktif

adalah N-acetyl-p-benzoquinone (NAPQI) yang dalam jumlah besar

dapat menyebabkan toksisitas terhadap hepar (Katzung, 2002;

Wilmana dan Gunawan, 2007).

c. Kerusakan Hepar Akibat Parasetamol Dosis Toksik

Penggunaan yang berlebihan dapat menyebabkan toksisitas

akut. Akibat dari toksisitas akut adalah nekrosis hati. Nekrosis yang

terjadi pada hepar dapat berupa pyknosis (inti kisut), karyorrhexis

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 38: PENGARUH EKSTRAK BUAH JAMBU BIJI MERAH (Psidium …/Pengaruh... · diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu perguruan tinggi, dan sepanjang pengetahuan penulis juga tidak

27

(inti mengalami fragmentasi atau hancur) dan karyolisis (inti sel

kehilangan kemampuan untuk diwarnai) (Price dan Wilson, 2005).

Selain itu overdosis parasetamol dapat menyebabkan anoreksia,

mual dan muntah. Penanganan kasus overdosis dapat dilakukan

dengan cara cuci lambung dan diberikan zat penawar (asam amino

N-asetilsistein atau metionin) dalam 8-10 jam setelah intoksikasi

(Tjay dan Gunawan, 2002).

4. Mekanisme Kerusakan Sel Hepar Akibat Induksi Parasetamol

Dosis Toksik

Kematian sel dan kematian jaringan tubuh yang hidup disebut

nekrosis. Selain itu nekrosis diartikan sebagai proses perubahan

morfologi sebagai akibat tindakan progresif oleh enzim-enzim pada sel

yang terjejas letal (Robbins dan Kumar, 1995). Pada umumnya

perubahan lisis yang terjadi pada sel nekrotik dapat terjadi pada semua

bagian sel. Namun perubahan pada inti sel adalah petunjuk yang terjelas

pada kematian sel. Bagian sel yang telah mati terdapat inti yang

menyusut, batas tidak teratur, dan berwarna gelap dengan zat warna

yang biasa digunakan oleh para ahli patologi anatomi. Proses ini

dinamakan pyknosis dan intinya disebut pyknotik (Price dan Wilson,

2005). Hepatosit memiliki lama hidup ± 150 hari, yang selanjutnya akan

mengalami proses regenerasi. Daya regenerasi dari hepar luar b iasa

meskipun tempo yang dibutuhkan cukup panjang. Kerusakan dari hepar

dapat terjadi bila seluruh bagian parenkimnya terserang oleh penyakit

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 39: PENGARUH EKSTRAK BUAH JAMBU BIJI MERAH (Psidium …/Pengaruh... · diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu perguruan tinggi, dan sepanjang pengetahuan penulis juga tidak

28

yang akan berakibat hilangnya kemampuan regenerasi dari sel-sel hepar

itu sendiri (Crawford, 2007; Junqueira dan Carneiro, 2005; Moslen,

1996). Peradangan pada jaringan tersebut pada umumnya diakibatkan

oleh virus dan pengkonsumsian obat tanpa pengawasan medis (Hayati,

2005). Kejadian jejas pada jaringan hepar karena obat mungkin

jarang terjadi, tetapi dapat menimbulkan akibat yang fatal bagi tubuh

(Bayupurnama, 2006).

Mekanisme kerusakan sel hepar akibat dosis toksik parasetamol

dapat terjadi akibat reaksi toksik dan radikal bebas. Parasetamol paling

banyak diubah menjadi senyawa tidak aktif melalui metabolisme enzim

fase II dengan cara mengkonjugasikan sulfat dan glukoronat, sedangkan

sebagian kecilnya dioksidasi melalu i sistem enzim sitokrom P450.

Sitokrom P450 2EI (CYP2EI) dan 3A4 (CYP3A4) mengubah

parasetamol menjadi metabolit yang cukup reaktif N-acetyl-p-benzo-

quinone imine atau NAPQI (Richardson, 2000; Rumbeiha et al., 1995;

Sellon, 2001).

Reaksi toksik disebabkan langsung oleh ikatan antara NAPQI

dengan gugus nukleofilik yang terdapat pada makromolekul sel seperti

protein, sehingga mengakibatkan kematian sel atau nekrosis

sentrolobuler (Veryadi, 2007). NAPQI juga mengandung ion

superoksida/radikal bebas oksigen/O2- yang merupakan oksidan bagi

sel. O2- ini dapat dinetralisir oleh SOD (Super Okside Dismutase) dan

Cu2+ menjadi H2O2 (Hidrogen Peroksida). SOD merupakan salah satu

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 40: PENGARUH EKSTRAK BUAH JAMBU BIJI MERAH (Psidium …/Pengaruh... · diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu perguruan tinggi, dan sepanjang pengetahuan penulis juga tidak

29

antioksidan enzimatik (dalam sitoplasma dan mitokondria). Melalu i

reaksi Fenton dan Haber Weiss terbentuklah OH- (Radikal Hidroksil).

Reaksi Fenton : Fe2+ + H2O2 Fe2+ + OH + OH-

Reaksi Haber Weiss : O2- + H2O2 O2 + OH + OH-

Radikal hidroksil adalah oksidan yang sangat reaktif dan tidak

stabil. Radikal hidroksil yang terbentuk akibat dosis toksik parasetamol

melalui reaksi akan memisahkan atom hidrogen dari rantai PUFA (poly

unsaturated fatty acid) dalam membran sel hepar. Senyawa ini sangat

berbahaya karena dapat bereaksi dengan hampir semua substrat

biologik, seperti DNA, protein, dan asam lemak tak jenuh (Gitawati,

1995).

Pada substrat biologik DNA, OH- menyebabkan kerusakan

rantai DNA. Stres oksidatif dapat memicu pelepasan ion logam di dalam

sel, yang akan berikatan dengan DNA. Ion logam tersebut dapat

mengkatalis terbentuknya OH- dari H2O2 melalui reaksi donor elektron

dari ion logam kepada H2O2. OH- yang terbentuk kemudian akan segera

bereaksi dengan molekul terdekat, yaitu DNA itu sendiri, yang pada

akhirnya menyebabkan terjadinya kerusakan DNA (Halliwell dan

Gutteridge, 2001). Bila kerusakan ini tidak terlalu parah, maka masih

bisa diperbaiki oleh sistem perbaikan DNA (DNA repair system).

Namun apabila kerusakan terlalu parah, seperti DNA terputus di

berbagai tempat, maka kerusakan tersebut tak dapat diperbaiki dan

replikasi sel akan terganggu. Kerusakan DNA yang tidak dapat

Cu2+

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 41: PENGARUH EKSTRAK BUAH JAMBU BIJI MERAH (Psidium …/Pengaruh... · diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu perguruan tinggi, dan sepanjang pengetahuan penulis juga tidak

30

diperbaiki ini sering menimbulkan mutasi, karena dalam usaha

memperbaiki DNA cenderung membuat kesalahan (Suryohudono,

2000).

Konsumsi parasetamol berlebih dapat menyebabkan fraksi

parasetamol yang mengalami hidroksilasi oleh enzim C-P450 meningkat,

yang berakibat terjadi peningkatan metabolit NAPQI dalam tubuh.Hal

ini disebabkan oleh jalur metabolisme glukoronidasi dan sulfasi yang

menjadi jenuh. Reaksi hepatotoksisitas tidak terjadi apabila glutation

masih tersedia untuk mendetoksifikasi NAPQI. Namun, bila kecepatan

dan jumlah pembentukkan NAPQI telah melampaui persediaan dan

regenerasi glutation, maka akan terjadi pengosongan (deplesi) glutation.

Hal inilah yang menyebabkan penimbunan metabolit NAPQI yang

toksik bagi hati. Deplesi glutation intraseluler juga mengakibatkan

hepatosit lebih rentan terhadap stres oksidatif dan apoptosis (DiPiro et

al., 2008; Goodman dan Gilman, 2008; Hoffman et al., 2007). Selain itu,

NAPQI dapat berikatan kovalen pada makromolekul sel seperti protein

yang menyebabkan disfungsi berbagai sistem enzim yang kemudian

mengakibatkan kematian sel atau nekrosis sentrolobuler (Defendi dan

Tucker, 2009).

Radikal hidroksil yang bereaksi dengan asam lemak tak jenuh

(komponen glikolipid, fosfolipid, dan kolesterol) akan mengalami proses

peroksidasi membentuk lipid peroksid. Selain itu, penurunan kadar

glutation (GSH) secara tidak langsung juga mengakibatkan stres

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 42: PENGARUH EKSTRAK BUAH JAMBU BIJI MERAH (Psidium …/Pengaruh... · diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu perguruan tinggi, dan sepanjang pengetahuan penulis juga tidak

31

oksidatif karena penurunan proteksi antioksidan endogen (antioksidan

enzimatik) dan dapat memicu terjadinya peroksidasi lipid (Maser et al.,

2002). Lipid peroksid atau proses autokatalisis tersebut akan terbagi-

bagi menjadi beberapa malondialdehid (MDA) yang merupakan produk

akhir peroksidasi lipid di dalam tubuh. Penimbunan zat MDA pada

membran sel akan mengakibatkan oksidasi berlebihan yang berdampak

pada fungsi sel terganggu hingga pada akhirnya terjadi nekrosis sel

hepar (Santoso, 2004; Mayes, 2008; Winarsi, 2007). Hepatotoksisitas

parasetamol dapat terjadi pada pemberian dosis tunggal 10-15gr (200-

250 mg/kg BB) (Wilmana, 1995). Namun, hal itu juga dipengaruhi oleh

kapasitas masing-masing orang.

Proses nekrosis yang paling berat terjadi di zona 3 pada

pembagian lobulus hepar sebagai unit fungsional yang telah diuraikan

sebelumnya. Zona 3 adalah daerah yang paling sensitif terhadap

kerusakan sel hepar, hal ini dikarenakan letak sel hepar tersebut di dekat

vena sentralis, sehingga b ila d ibandingkan zona 1 dan 2, zona in i

memiliki cadangan oksigen yang sangat minim (Gartner dan Hiatt,

2007). Zona 3 adalah tempat enzim mengubah parasetamol menjadi

metabolit yang reaktif. Pada zona ini, sel hepar memiliki aktivitas yang

rendah dan akan aktif bila kebutuhan meningkat. NAPQI merupakan

metabolit aktif yang turut memacu peningkatan aktivitas sel-sel di zona

tersebut. Bila dosis meningkat dan kadar glutation berkurang, maka

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 43: PENGARUH EKSTRAK BUAH JAMBU BIJI MERAH (Psidium …/Pengaruh... · diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu perguruan tinggi, dan sepanjang pengetahuan penulis juga tidak

32

pengikatan kovalen zat kimia terhadap protein ikut meningkat dan

kemudian menyebabkan nekrosis sel (Else, 2002).

Seperti yang telah d isebutkan di atas, nekrosis dapat terjadi pada

seluruh bagian sel, jadi nekrosis sel hepar akibat parasetamol dapat

bersifat lokal, sentral, perifer, atau masif. Kematian sel terjad i

bersamaan dengan pecahnya membran plasma. Perubahan morfologis

awal berupa : edema sitoplasma, dilatasi retikulum endoplasma, dan

disagregasi polisom. Kemudian, terjadi akumulasi triglisid sebagai

butiran lemak dalam sel, pembengkakan mitokondria progresif dengan

kerusakan krista yang disertai pembengkakan biokimia yang bersifat

kompleks (Wenas, 1999). Stadium selanjutnya dapat mengalami

degenerasi hidropik, susunan sel yang terpisah-pisah, nukleus piknotik,

karioreksis (hancurnya nukleus yang menyisakan pecahan zat kromatin

di dalam sel),karyolisis (hilangnya kemampuan inti sel yang mati untuk

diwarnai dan menghilang), pecahnya membran plasma, dan akhirnya

terjadi nekrosis (Thomas, 1988).

5. Mekanisme Hepatoprotektor Ekstrak Jambu Biji Merah (Psidium

guajava L) terhadap Kerusakan Sel Hepar Akibat Induksi

Parasetamol Dosis Toksik

Kandungan yang terdapat dalam jambu biji merah yang berperan

sebagai hepatoprotektor bekerja mencegah kerusakan hepar akibat

pemberian parasetamol dosis toksik adalah antioksidan. Antioksidan

memberikan elektron kepada molekul radikal bebas tanpa terganggu

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 44: PENGARUH EKSTRAK BUAH JAMBU BIJI MERAH (Psidium …/Pengaruh... · diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu perguruan tinggi, dan sepanjang pengetahuan penulis juga tidak

33

sama sekali dan dapat memutus reaksi berantai (chain reaction) dari

radikal bebas, sehingga dapat mencegah terjadinya stres oksidatif.

Antioksidan juga meningkatkan Total Antioxidant Status (TAS), yang

menunjukkan peningkatan kapasitas dan aktivitas total antioksidan

dalam tubuh (Winarsi, 2007; Almatsier, 2004).

Antioksidan dapat digolongkan menjadi antioksidan enzimatis

dan non-enzimatis. Antioksidan enzimatis bekerja dengan mencegah

pembentukan senyawa radikal bebas yang baru atau mengubah radikal

bebas yang terbentuk menjadi molekul yang kurang reaktif. Antioksidan

enzimatis menggunakan peran enzim-enzim seperti Super Oksida

Dismutase (SOD), katalase, dan glutation peroksidase. Keberadaan ion

logam mempengaruhi mekanisme kerja dari enzim-enzim tersebut, maka

enzim-enzim tersebut disebut metaloenzim. Radical Oxygen Species

(ROS) dapat dihambat dengan SOD, namun bergantung pada logam besi

(Fe), tembaga (Cu), seng (Zn), dan mangan (Mn). Tidak hanya

mengambil bagian dalam aktivitas SOD, Fe juga turut berpengaruh pada

aktivitas enzim katalase. Dalam mitokondria, dalam aktifitasnya SOD

membutuhkan Mn, demikian pula dalam sitosol, proses kerjanya

membutuhkan Cu dan Zn (Winarsi, 2007).

Antioksidan non-enzimatis memiliki metode dengan memotong

reaksi oksidasi berantai dari radikal bebas atau menangkapnya.

Antioksidan non-enzimatis berupa senyawa nutrisi maupun non-nutrisi.

Antioksidan sekunder ini dapat diperoleh dari asupan bahan makanan,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 45: PENGARUH EKSTRAK BUAH JAMBU BIJI MERAH (Psidium …/Pengaruh... · diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu perguruan tinggi, dan sepanjang pengetahuan penulis juga tidak

34

seperti vitamin A, C, E, beta-karoten, flavonoid, glutation, dan albumin

(Winarsi, 2007).

Antioksidan yang dimiliki buah jambu biji merah antara lain

vitamin C, vitamin E, vitamin A, beta-karoten, Fe, Zn, dan selenium

(Se) (Astawan, 2008; Knek et al., 2000; Cerhan et al., 2003). Selain itu,

buah jambu biji merah juga mengandung senyawa fenolik (likopen,

zeaxantin, dan quercetin) dan serat larut air (pektin) yang dapat

menambah potensi antioksidan buah ini (Rahmat et al, 2006; Astawan,

2008).

Vitamin C pada buah jambu biji merah berperan sebagai

antioksidan dan meningkatkan sistem imunitas tubuh terhadap senyawa

oksigen reaktif dalam plasma dan sel. Vitamin C menjadi donor elektron

dengan cara memindahkan satu elektron ke senyawa logam Cu sehingga

dapat menstabilkan senyawa oksigen reaktif (Winarsi, 2007).

Vitamin E berperan menghambat peroksidasi lipid oleh radikal

bebas yang dibentuk dari persenyawaan NAPQI melalui mekanisme

penangkapan radikal bebas (Almatsier, 2004).

Vitamin A berperan menghambat peroksidasi lipid. Vitamin A

biasanya merupakan pigmen beta-karoten (provitamin A) yang berwarna

kuning pada sayuran, yang berperan untuk meningkatkan enzim

Gluthation S-Transferase (GST) (Mayes, 2003). Enzim GST dapat

meningkatkan kadar glutathione tubuh, dengan demikian kadar

glutathione akan terisi kembali, dari yang semula kosong di dalam tubuh

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 46: PENGARUH EKSTRAK BUAH JAMBU BIJI MERAH (Psidium …/Pengaruh... · diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu perguruan tinggi, dan sepanjang pengetahuan penulis juga tidak

35

dan dapat digunakan untuk konjugasi NAPQI kembali, sehingga

konsentrasi dari radikal peroksil berkurang (Tisnadjaja et al., 2006).

Fe dan Zn adalah antioksidan mineral yang berperan sebagai

kofaktor aktivasi SOD yang dapat menghambat ROS, hasil

persenyawaan dari NAPQI (Winarsi, 2007).

Selenium (Se) berperan dalam aktivasi glutathione peroxidase

(GSH-Px) yang penting dalam pencegahan kerusakan sel hepar akibat

adanya stres oksidatif dan Tumor Growth Factor- (TGF- ), serta dapat

mengkatalisis GSH, sehingga kadar GSH untuk konjugasi NAPQI dapat

efektif (Singh et al., 2006).

Likopen sebagai antioksidan mengikat oksigen tunggal dan

menangkap radikal peroksida. Kemampuan mengikat oksigen ini dua

-karoten, dan sepuluh k -

tokoferol (Shi dan Maguer, 2000). Selain itu juga dapat menghambat

kerusakan DNA dan mencegah peroksidasi lipid akibat radikal hidroksil

(OH-) (Levy dan Yoav, 2004).

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 47: PENGARUH EKSTRAK BUAH JAMBU BIJI MERAH (Psidium …/Pengaruh... · diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu perguruan tinggi, dan sepanjang pengetahuan penulis juga tidak

36

Parasetamol Dosis Toksik Ekstrak Buah Jambu Biji Merah

Kerusakan Sel Hepar

B. Kerangka Pemikiran

Keterangan: : memacu : menghambat

Bioaktivasi sitokrom P-450

Peningkatan NAPQI (reaktif & elektrofilik)

Penurunan Glutathione

Ikatan kovalen NAPQI dengan

makromolekul sel (nukleofilik)

ROS Kerusakan

makromolekul

Stres oksidatif

Nekrosis sel epitel sel hepar

Variabel luar yang tidak terkendali: reaksi hipersensitivitas

Peroksidasi lipid

Vitamin C

Vitamin E

Fe

Zn

Likopen

Peningkatan enzim GST

Peningkatan Glutathione

Aktivasi SOD

Aktivasi Glutathione Peroxidase

Peningkatan TAS

Se

Vitamin A

Beta-karoten (Provitamin A)

Gambar 2.5. Skema Kerangka Pemikiran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 48: PENGARUH EKSTRAK BUAH JAMBU BIJI MERAH (Psidium …/Pengaruh... · diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu perguruan tinggi, dan sepanjang pengetahuan penulis juga tidak

37

C. Hipotesis

Hipotesis penelitian ini adalah :

1. Pemberian ekstrak buah jambu biji merah dapat mengurangi kerusakan

struktur histologis hepar mencit yang diinduksi parasetamol.

2. Peningkatan dosis ekstrak buah jambu biji merah dapat meningkatkan

efek pengurangan kerusakan struktur histologis hepar mencit yang

diinduksi parasetamol.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 49: PENGARUH EKSTRAK BUAH JAMBU BIJI MERAH (Psidium …/Pengaruh... · diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu perguruan tinggi, dan sepanjang pengetahuan penulis juga tidak

38

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Penelitian in i merupakan penelitian eksperimental laboratorik.

Peneliti mengadakan perlakuan terhadap sampel yang telah ditentukan, yaitu

berupa hewan coba di laboratorium.

B. Lokasi Penelitian

Penelitian dilakukan di Laboratorium Histologi Fakultas Kedokteran

Universitas Sebelas Maret.

C. Subyek Penelitian

1. Populasi : Mencit (Mus musculus) jantan dengan galur Swiss Webster

berusia 2-3 bulan dengan berat badan ± 20 gram.

2. Sampel : Menurut Purawisastra (2001) jumlah sampel yang digunakan

berdasarkan rumus Federer yaitu :

(k-1)(n-1) > 15

(4-1)(n-1) > 15

3 (n-1) > 15

3n-3 > 15

3n > 18

n > 6

keterangan :

k : jumlah kelompok

n : jumlah sampel dalam setiap kelompok

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 50: PENGARUH EKSTRAK BUAH JAMBU BIJI MERAH (Psidium …/Pengaruh... · diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu perguruan tinggi, dan sepanjang pengetahuan penulis juga tidak

39

Pada penelitian ini akan digunakan 28 mencit yang terbagi menjadi

4 kelompok perlakuan. Jadi masing-masing kelompok terdiri dari 7 mencit

(n

D. Teknik Sampling

Teknik sampling yang digunakan adalah incidental sampling, yaitu

pengambilan begitu saja sampel dari populasi. Pengelompokan sampel ke

dalam kelompok perlakuan menggunakan metode random sederhana

(Taufiqqurohman, 2008).

E. Desain Penelitian

Rancangan penelitian yang digunakan adalah the post test only control

goup design (Taufiqqurohman, 2008).

Perlakuan terhadap masing-masing kelompok dilakukan selama 14

hari (As’ari, 2009). Penelitian ini menggunakan variasi dosis pemberian

ekstrak buah jambu biji merah. Setelah perlakuan selesai (pada hari ke-15),

dilakukan pengukuran terhadap variabel efek yang diteliti dari semua

kelompok observasi. Perbedaan hasil pengukuran nilai variabel pada

kelompok perlakuan dan kelompok kontrol merupakan efek dari perlakuan

(Taufiqqurohman, 2008).

Sampel mencit 28

ekor

K : ( - )

KP1 : (X1)

KP2 : (X2)

KP3 : (X3)

HK

HP1

HP2

HP3

Bandingkan dengan uji

statistik

Gambar 3.1. Skema Rancangan Penelitian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 51: PENGARUH EKSTRAK BUAH JAMBU BIJI MERAH (Psidium …/Pengaruh... · diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu perguruan tinggi, dan sepanjang pengetahuan penulis juga tidak

40

Keterangan :

K = Kelompok kontrol tanpa diberi ekstrak buah jambu biji

merah maupun parasetamol.

KP1 = Kelompok perlakuan I yang diberi parasetamol tanpa diberi

ekstrak buah jambu biji merah.

KP2 = Kelompok perlakuan II yang diberi parasetamol dan ekstrak

buah jambu biji merah dosis I.

KP3 = Kelompok perlakuan III yang diberi parasetamol dan

ekstrak buah jambu biji merah dosis II.

(-) = Pemberian akuades 0,1ml/20gBB mencit perhari selama 14

hari berturut-turut.

(X1) = Pemberian akuades peroral sebanyak 0,1 ml/20gBB mencit

selama 14 hari berturut-turut dan pada hari ke-12, 13 dan 14

diberi parasetamol peroral dosis 0,1 ml/ 20gBB mencit

perhari.

(X2) = Pemberian ekstrak buah jambu biji merah peroral 0,2ml

larutan dengan dosis 35 mg/20gBB mencit perhari selama

14 hari berturut-turut, dimana hari ke-12, 13 dan 14

diberikan juga parasetamol peroral dengan dosis 0,1

ml/20gBB mencit perhari, 1 jam setelah pemberian ekstrak

buah jambu biji merah.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 52: PENGARUH EKSTRAK BUAH JAMBU BIJI MERAH (Psidium …/Pengaruh... · diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu perguruan tinggi, dan sepanjang pengetahuan penulis juga tidak

41

(X3) = Pemberian ekstrak buah jambu biji merah peroral 0,2ml

larutan dengan dosis 70 mg/gBB mencit perhari selama 14

hari berturut-turut, dimana hari ke-12, 13 dan 14 diberikan

juga parasetamol peroral dosis 0,1 ml/20gBB mencit

perhari, 1 jam setelah pemberian ekstrak buah jambu biji

merah.

HK = Pengamatan jumlah inti hepatosit yang mengalami piknosis,

karyoreksis, dan karyolisis dari 100 sel di sentrolobuler

hepar kelompok kontrol.

HP1 = Pengamatan jumlah inti hepatosit yang mengalami piknosis,

karyoreksis, dan karyolisis dari 100 sel di sentrolobuler

hepar kelompok KP1.

HP2 = Pengamatan jumlah inti hepatosit yang mengalami piknosis,

karyoreksis, dan karyolisis dari 100 sel di sentrolobuler

hepar kelompok KP2.

HP3 = Pengamatan jumlah inti hepatosit yang mengalami piknosis,

karyoreksis, dan karyolisis dari 100 sel di sentrolobuler

hepar kelompok KP3.

Pengamatan jumlah inti hepatosit piknosis, karyoreksis dan

karyolisis dilakukan pada hari ke-15.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 53: PENGARUH EKSTRAK BUAH JAMBU BIJI MERAH (Psidium …/Pengaruh... · diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu perguruan tinggi, dan sepanjang pengetahuan penulis juga tidak

42

F. Identifikasi Variabel Penelitian

1. Variabel Bebas : pemberian ekstrak buah jambu biji merah

2. Variabel Terikat : kerusakan struktur histologis hepar mencit.

3. Variabel luar

a. Variabel luar yang dapat dikendalikan

Variasi genetik, jenis kelamin, umur, suhu udara, berat badan, dan

jenis makanan mencit, kondisi psikologis, semuanya diseragamkan.

b. Variabel luar yang tidak dapat dikendalikan

Reaksi hipersensitivitas.

G. Definisi Operasional Varibel Penelitian

1. Variabel bebas : Pemberian ekstrak buah jambu biji merah

Buah jambu biji merah yang digunakan adalah buah jambu biji

merah dalam keadaan buah menjelang matang, dan bagian yang diekstrak

adalah bagian daging buah beserta dengan kulitnya, karena kandungan

vitamin C pada buah ini terkonsentrasi pada bagian kulit serta daging

bagian luar dan mencapai puncaknya pada keadaan buah menjelang

matang (Astawan, 2008). Ekstrasi menggunakan metode maserasi dan

pelarut etanol 70%. Ekstrak jambu biji merah disondekan dalam dua dosis,

yaitu : Dosis I : 35 mg/20gBB mencit/hari diberikan pada mencit KP2.

Dosis II: 70 mg/20gBB mencit/hari diberikan pada mencit KP3. Ekstrak

diberikan 14 hari berturut-turut.

Ekstraksi dilakukan di Lembaga Penelitian dan Pengujian Terpadu

(LPPT) UGM Yogyakarta. Skala pengukuran variabel ini adalah ordinal.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 54: PENGARUH EKSTRAK BUAH JAMBU BIJI MERAH (Psidium …/Pengaruh... · diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu perguruan tinggi, dan sepanjang pengetahuan penulis juga tidak

43

2. Variabel terikat : kerusakan stuktur histologis hepar mencit

Kerusakan struktur histologis hepar adalah gambaran mikroskopis

sel hepar mencit yang dipapar parasetamol setelah diberi ekstrak buah

jambu biji merah.

Adapun tanda-tanda kerusakan sel :

a. Sel yang mengalami pyknosis intinya kisut dan bertambah

basofil, berwarna gelap batasnya tidak teratur.

b. Sel yang mengalami karyorrhexis inti mengalami fragmentasi

atau hancur dengan meninggalkan pecahan-pecahan zat

kromatin yang tersebar di dalam sel.

c. Sel yang mengalami karyolisis yaitu kromatin basofil

menjadi pucat, inti sel kehilangan kemampuan untuk

diwarnai dan menghilang begitu saja (Price dan Wilson,

2005).

Pengamatan irisan jaringan hepar dengan mikroskop cahaya

perbesaran 100 kali untuk mengamati seluruh lapang pandang, kemudian

ditentukan daerah yang mengalami kerusakan terberat pada zona III. Dari

daerah zona III dengan perbesaran 400 kali kemudian ditentukan jumlah

inti yang mengalami pyknosis, karyorrhexis, dan karyolisis dari 100 sel.

Jadi misalnya dari satu irisan jaringan preparat dari 100 sel yang diamati

ternyata terdapat 10 inti pyknosis, 15 inti dengan karyorrhexis, dan 5 inti

dengan karyolisis, maka jumlah sel yang mengalami kerusakan adalah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 55: PENGARUH EKSTRAK BUAH JAMBU BIJI MERAH (Psidium …/Pengaruh... · diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu perguruan tinggi, dan sepanjang pengetahuan penulis juga tidak

44

10+15+5=30. Makin tinggi skor bermakna kerusakan hepar makin berat.

Skala pengukuran in i adalah rasio.

3. Variabel luar

a. Variabel luar yang dapat dikendalikan. Variabel ini dapat

dikendalikan melalui homogenisasi.

1) Variasi genetik

Jenis hewan coba yang digunakan adalah mencit (Mus musculus)

dengan galur Swiss Webster.

2) Jenis kelamin

Jenis kelamin hewan coba yang digunakan adalah jantan

3) Umur

Umur hewan coba yang digunakan adalah 2-3 bulan

4) Berat badan

Berat badan hewan coba adalah + 20 gram

5) Jenis makanan

Makanan yang diberikan berupa pellet dan minuman dari PAM

6) Kondisi psikologis

Untuk menyesuaikan faktor psikologis mencit, dalam pembagian

kandang dengan luas kandang yang sama dan cukup dalam

jumlah populasi yang sama mencegah adanya dominasi hewan

coba maupun kurangnya kuota makanan yang dapat berdampak

pada kondisi psikologis mencit. Selain itu penyeragaman

pemberian perlakuan pada hewan coba juga mempengaruhi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 56: PENGARUH EKSTRAK BUAH JAMBU BIJI MERAH (Psidium …/Pengaruh... · diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu perguruan tinggi, dan sepanjang pengetahuan penulis juga tidak

45

kondisi psikologis mencit, misal pada pemberian perlakuan sonde

lambung, baik pada kelompok kontrol, perlakuan I, perlakuan II,

maupun perlakuan III mendapat perlakuan sonde lambung

walaupun materi yang disondekan berbeda.

7) Keadaan awal hepar mencit

Pada pemilihan hewan coba, dipilih mencit yang sehat, karena

ketika salah satu organ dalam mencit cacat, maka dapat tampak

mencit tersebut tidak sehat.

8) Suhu udara

Suhu udara pada area penelitian sama untuk masing-masing

kelompok hewan coba, sehingga suhu udara dapat

dihomogenisasi

b. Variabel luar yang tidak dapat dikendalikan : reaksi hipersensitivitas

mencit

Hipersensitivitas mencit tidak diperiksa pada penelitian ini

sehingga mungkin akan muncul reaksi hipersensitivitas saat

pemberian ekstrak buah jambu biji dan parasetamol.

H. Alat dan Bahan Penelitian

1. Alat

Alat yang digunakan dalam penelitian meliputi: a) kandang mencit 4 buah;

b) timbangan hewan; c) timbangan obat; d) alat bedah hewan percobaan

(scalpel, pinset, gunting, jarum, meja lilin); e) sonde lambung; f) gelas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 57: PENGARUH EKSTRAK BUAH JAMBU BIJI MERAH (Psidium …/Pengaruh... · diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu perguruan tinggi, dan sepanjang pengetahuan penulis juga tidak

46

ukur dan pengaduk; g) alat untuk pembuatan preparat histologi; h)

mikroskop cahaya medan terang; i) kamera.

2. Bahan

Bahan yang digunakan dalam penelitian meliputi: a) parasetamol; b)

makanan hewan percobaan (pelet); c) aquades; d) bahan untuk pembuatan

preparat histologi dengan pengecatan Hematoksilin Eosin (HE); e) ekstrak

buah jambu biji merah (Psidium guajava Linn); f) minyak emersi.

I. Cara Kerja

1. Dosis dan pengenceran ekstrak buah jambu biji merah.

Konsumsi buah jambu biji merah sebanyak 90 gram setiap hari

diketahui mampu memenuhi kebutuhan vitamin harian manusia dewasa

(Astawan, 2008). Faktor konversi dosis dari manusia dewasa ke mencit

dengan berat badan + 20 g adalah 0,0026 (Ngatidjan, 1991).

Ekstrak buah jambu biji merah diberikan dalam dua dosis, yaitu:

a. Dosis I :

Dosis harian untuk mencit : nilai konversi x kebutuhan harian

= 0,0026 x 90 gr

= 0,234 gr

= 234 mg

Bahan baku buah jambu biji merah yang digunakan sebanyak 1

kg (1000 g). Proses ekstraksi akan menyisakan sekitar 10-20% dari

berat awal buah dengan jumlah kandungan zat aktif yang tetap. Jika

dalam perhitungan diperkirakan berat akhirnya tersisa 15% maka

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 58: PENGARUH EKSTRAK BUAH JAMBU BIJI MERAH (Psidium …/Pengaruh... · diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu perguruan tinggi, dan sepanjang pengetahuan penulis juga tidak

47

hasil ekstrak buah jambu biji merah yang diperoleh adalah: 15/100 x

1000 g = 150 g.

Sehingga 1 gr (1000 mg) buah jambu biji merah setara dengan

15/100 x 1000 mg = 150 mg ekstrak buah jambu biji merah.

Dosis untuk mencit : 234 mg/1000 mg x 150 mg

b. Dosis II :

Dosis II didapatkan dari 2 kali dosis I :

Perhitungan: 35,1 mg x 2 = 70,2 mg

Masing-masing dosis yang disondekan tersebut adalah ekstrak

buah jambu biji merah yang diencerkan dengan akuades menjadi

volume 0,2 ml untuk dosis I dan dosis II. Ekstrak buah jambu biji

merah dosis I dan dosis II diberikan setiap hari selama 14 hari

berturut-turut.

Pemberian ekstrak buah jambu biji merah selama 14 hari

berturut-turut dimaksudkan untuk memberikan daya proteksi pada

hepar. Sehingga ketika diinduksi parasetamol dosis toksik,

antioksidan dalam ekstrak buah jambu biji merah akan memutus

rantai rad ikal dan mencegah kerusakan hepar. Di luar jadwal

perlakuan, mencit diberi makan pelet dan minum air PAM ad

libitum.

2. Dosis dan pengenceran parasetamol

LD-50 atau parasetamol untuk mencit secara peroral yang telah

diketahui adalah 338 mg/KgBB atau 6,76 mg/20gBB mencit (Alberta,

= 35,1 mg 35 mg.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 59: PENGARUH EKSTRAK BUAH JAMBU BIJI MERAH (Psidium …/Pengaruh... · diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu perguruan tinggi, dan sepanjang pengetahuan penulis juga tidak

48

2006). Dosis parasetamol yang dapat menimbulkan efek kerusakan hepar

berupa nekrosis hepatosit tanpa menyebabkan kematian mencit adalah 3/4

LD-50 perhari (Sabrang, 2008). Dosis yang digunakan adalah 338

mg/KgBB x 0,75 = 253,5 mg/KgBB = 5,07 mg/20gBB mencit.

Parasetamol 500 mg dilarutkan dalam aquades hingga 9,86 ml, sehingga

dalam 0,1 ml larutan parasetamol mengandung 5,07 mg parasetamol.

Parasetamol diberikan selama tiga hari berturut-turut yaitu pada hari

ke 12, 13, dan 14. Pemberian parasetamol dengan cara ini dimaksudkan

untuk menimbulkan kerusakan pada hepatosit berupa nekrosis pada daerah

sentrolobularis tanpa menimbulkan kematian pada mencit. Menurut

Wilmana dan Gunawan (2007) pemberian parasetamol dosis tunggal 10-15

gram (200-250 mg/kgBB) sudah dapat menimbulkan kerusakan hepatosit

berupa nekrosis pada daerah sentrolobularis dalam waktu 2 hari setelah

pemberian parasetamol.

3. Persiapan Mencit

Mencit diadaptasikan selama tujuh hari di Laboratorium Histologi

Fakultas Kedokteran UNS, Surakarta. Sesudah adaptasi, keesokan harinya

dilakukan penimbangan untuk menentukan dosis dan dilakukan perlakuan.

4. Pengelompokkan Subjek

Pada minggu kedua mulai dilakukan percobaan. Selanjutnya subjek

dikelompokkan menjadi empat kelompok secara random, dan masing-

masing kelompok terdiri dari 7 mencit.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 60: PENGARUH EKSTRAK BUAH JAMBU BIJI MERAH (Psidium …/Pengaruh... · diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu perguruan tinggi, dan sepanjang pengetahuan penulis juga tidak

49

Adapun pengelompokan subjek adalah sebagai berikut :

a. K = Kelompok kontrol diberi akuades peroral sebanyak 0,1

ml/20gBB mencit perhari selama 14 hari berturut-turut.

b. KP1 = Kelompok perlakuan I diberi akuades peroral sebanyak 0,1

ml/20gBB mencit perhari selama 14 hari berturut-turut

dan pada hari ke 12, 13, dan 14 juga diberi parasetamol

0,1 ml/20gBB mencit peroral perhari.

c. KP2 = Kelompok perlakuan II diberi ekstrak buah jambu biji

merah peroral 0,2 ml dengan dosis 35mg/20gBB mencit

perhari selama 14 hari berturut-turut, kemudian diberi

parasetamol peroral dosis 0,1 ml/20gBB mencit perhari

pada hari ke 12, 13, dan 14, setelah 1 jam pemberian

ekstrak buah jambu biji merah.

d. KP3 = Kelompok perlakuan III diberi ekstrak buah jambu biji

merah peroral 0,2 ml dengan dosis 70mg/20gBB mencit

perhari selama 14 hari berturut-turut, kemudian diberi

parasetamol peroral dosis 0,1 ml/20gBB mencit perhari

pada hari ke 12, 13, dan 14, setelah 1 jam pemberian

ekstrak buah jambu biji merah.

Setiap sebelum pemberian ekstrak buah jambu biji merah, mencit

dipuasakan dahulu ± 3 jam untuk mengosongkan lambung (Choi et al,

2007). Pemberian parasetamol dilakukan ± 1 jam setelah pemberian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 61: PENGARUH EKSTRAK BUAH JAMBU BIJI MERAH (Psidium …/Pengaruh... · diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu perguruan tinggi, dan sepanjang pengetahuan penulis juga tidak

50

larutan ekstrak buah jambu biji merah supaya ekstrak tersebut dapat

terabsorbsi terleb ih dahulu.

5. Pengukuran hasil.

Pada hari ke-15 setelah perlakuan pertama diberikan, semua hewan

percobaan dikorbankan dengan cara dislokasi vertebra servikalis,

kemudian organ hepar diambil untuk selanjutnya dibuat preparat histologi

Sampel 28 ekor mencit

Kelompok Kontrol

Kelompok Perlakuan 1

Kelompok perlakuan 2

Dipuasakan selama + 3 jam

Akuades 0,1 ml 0,3ml Ekstrak buah jambu biji merah dengan dosis 35 mg/

20gBB

Setelah + 1 jam

Parasetamol dengan dosis 0,1ml/ 20gBB pada hari ke 12, 13, 14.

Perlakuan sampai hari ke-14 Pemberian parasetamol hanya dilakukan pada hari ke 12, 13 dan 14. Pembuatan preparat pada hari ke-15.

Kelompok Perlakuan 3

0,3ml Ekstrak buah jambu biji merah dengan dosis 70 mg/

20gBB

Akuades 0,1 ml

Gambar 3.2. Skema Pemberian Perlakuan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 62: PENGARUH EKSTRAK BUAH JAMBU BIJI MERAH (Psidium …/Pengaruh... · diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu perguruan tinggi, dan sepanjang pengetahuan penulis juga tidak

51

dengan metode blok paraffin dengan pengecatan HE. Pembuatan preparat

dilakukan pada hari ke-15 agar efek perlakuan tampak nyata. Lobus hepar

yang diambil adalah lobus kanan dan irisan untuk preparat diambil pada

bagian tengah dari lobus tersebut. Hal ini dilakukan untuk mendapatkan

preparat yang seragam. Dari setiap lobus kanan hepar, dibuat tiga irisan

dengan tebal setiap irisan 3-8um. Jarak antara irisan yang satu dengan

yang lain kira-kira 25 irisan. Dari tiga irisan tersebut kemudian dilakukan

pengamatan dengan menggunakan mikroskop cahaya. Dari tiap irisan

diambil satu zona III (sentrolobuler) secara acak. Dari satu zona tersebut

kemudian dihitung jumlah sel yang mengalami kerusakan dari tiap 100 sel.

Pengamatan preparat dilakukan dengan perbesaran 100 kali untuk

mengamati seluruh lapang pandang irisan, kemudian dengan perbesaran

400x ditentukan daerah yang akan diamati pada zona sentrolobuler

lobulus hepar. Dari tiap zona sentrolobuler lobulus hepar tersebut, dengan

perbesaran 1000 kali, ditentukan jumlah inti yang mengalami piknosis,

karioreksis, dan kariolisis dari tiap 100 sel.

Jadi, misalnya dari satu daerah zona sentrolobuler dari 100 sel yang

diamati, ternyata terdapat 25 sel dengan inti piknosis, 15 dengan

karioreksis, dan 5 dengan kariolisis, maka jumlah skor dari satu daerah

zona sentrolobuler tersebut adalah 25+ 15 + 5 = 45. Selanjutnya, rata-rata

skor dari masing-masing kelompok dibandingkan dengan uji Oneway

ANOVA dan jika terdapat perbedaan yang bermakna, maka dilanjutkan

dengan uji Post Hoc

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 63: PENGARUH EKSTRAK BUAH JAMBU BIJI MERAH (Psidium …/Pengaruh... · diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu perguruan tinggi, dan sepanjang pengetahuan penulis juga tidak

52

J. Teknik Analisis Data Statistik

Data yang diperoleh dianalisis secara statistik dengan Uji Analysis of

Variant (Oneway ANOVA). Jika terdapat perbedaan yang bermakna maka

dilanjutkan dengan uji Post Hoc. Derajat kemaknaan yang digunakan adalah

= 0,05 (Riwidikdo, 2007).

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 64: PENGARUH EKSTRAK BUAH JAMBU BIJI MERAH (Psidium …/Pengaruh... · diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu perguruan tinggi, dan sepanjang pengetahuan penulis juga tidak

53

BAB IV

HASIL PENELITIAN

A. Data Hasil Penelitian

Setelah penelitian mengenai ekstrak buah jambu biji merah sebagai

hepatoprotektor mencit yang diinduksi parasetamol, dilakukan pengamatan

preparat hepar mencit dari masing-masing kelompok kontrol dan pelakuan.

Data yang didapat berupa data rasio yaitu jumlah hepatosit mencit yang

mengalami kerusakan histologis yang dihitung dari tiap 100 sel pada zona III

(sentrolobuler). Hasil pengamatan jumlah hepatosit mencit yang mengalami

kerusakan (piknosis, karioreksis, dan kariolisis) disajikan pada lampiran 7.

Hasil rerata jumlah kerusakan histologis sel hepar mencit untuk masing-

masing kelompok dapat dilihat pada tabel 4.1.

Tabel 4.1. Rerata Inti Hepatosit yang Mengalami Nekrosis dari 100 sel pada zona III pada Masing-Masing Kelompok Mencit

Kelompok Rerata Standar

Dev

Kontrol (Akuades) 16,85 2,414

Perlakuan 1(Parasetamol) 84,23 3,207

Perlakuan 2 (Parasetamol+dosis I) 48,76 2,964

Perlakuan 3 (Parasetamol+dosis II) 35,23 2,755

(Data Primer, 2012)

53

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 65: PENGARUH EKSTRAK BUAH JAMBU BIJI MERAH (Psidium …/Pengaruh... · diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu perguruan tinggi, dan sepanjang pengetahuan penulis juga tidak

54

Kelompok kontrol memiliki rerata inti nekrosis terendah, yaitu 16,85

dengan Standar Deviasi 2,414; dan yang memiliki rerata tertinggi pada

kelompok perlakuan 1 dengan skor 84,23 yang memiliki standar deviasi

3,207.

Dari data rerata di atas dapat dibuat diagram batang yang

menggambarkan perbandingan visual jumlah inti hepatosit yang mengalami

nekrosis dari setiap kelompok (gambar 4.1), yaitu:

Gambar 4.1. Diagram Batang Inti Hepatosit yang Mengalami Nekrosis pada Masing-Masing Kelompok

B. Analisis Data

Data yang diperoleh dari penelitian dengan skala rasio dianalisis

secara statistik dengan uji One-Way ANOVA menggunakan program

Kontrol Akuades

P1 Parasetamol

Kelompok

P2 Parasetamol+Ekstrak

Buah Jambu Biji dosis 1

P3 Parasetamol+Ekstrak

Buah Jambu Biji dosis 2

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 66: PENGARUH EKSTRAK BUAH JAMBU BIJI MERAH (Psidium …/Pengaruh... · diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu perguruan tinggi, dan sepanjang pengetahuan penulis juga tidak

55

Statistical Product and Service Solution (SPSS) Statistics for Windows versi

17.0.

Untuk pengujian terserbut diperlukan sebaran data yang normal dan

varian data yang homogen. Hasil penelitian diperoleh data :

a. Normalitas Sebaran Data

Dalam uji normalitas digunakan uji Kolmogorov-Smirnov,

dengan alasan uji Kolmogorov-Smirnov menggunakan data lebih dari

50, yaitu 96 irisan. Hasil dari uji ini menunjukkan sebaran datanya

normal apabila p lebih besar dari alfa. Jika nilai alfa adalah 0,05 maka

p harus lebih besar dari 0,05 (Dahlan, 2008). Nilai p dari keempat

kelompok memiliki sebaran data yang normal. Dengan demikian

syarat uji One-Way ANOVA terpenuhi. Hasil uji Kolmogorov-

Smirnov dapat dilihat pada lampiran 8.

b. Homogenitas Varian data

Homogenitas dari varians data di uji menggunakan uji

Homogeneity of Variances, uji ini bermakna apabila nilai p lebih besar

dari alfa (Dahlan, 2008). Pada penelitian ini didapatkan nilai p 0,68,

hasil ini lebih besar dari nilai alfa yaitu 0,05 sehingga varians data

penelitian homogen. Dengan demikian syarat varian data untuk

menggunakan uji One-Way ANOVA terpenuhi.Uji Homogeneity of

Variances data penelitian in i dapat dilihat pada lampiran 9.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 67: PENGARUH EKSTRAK BUAH JAMBU BIJI MERAH (Psidium …/Pengaruh... · diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu perguruan tinggi, dan sepanjang pengetahuan penulis juga tidak

56

c. Uji Hipotesis One-Way ANOVA

Karena sebaran data normal dan varian datanya homogen maka

dilanjutkan uji hipotesis One-Way ANOVA. Hasil uji hipotesis One-

Way ANOVA dapat dilihat pada lampiran 10. Nilai p dari hasil uji

One-Way ANOVA adalah 0,000 (p < 0,05). Nilai p lebih kecil dari

0,05 menunjukkan bahwa terdapat perbedaan nilai rerata jumlah

kerusakan hepatosit yang bermakna pada paling tidak dua kelompok.

Untuk mengetahui perbedaan yang bermakna antar kelompok

dilakukan analisis Post Hoc Multiple Comparisons.

d. Uji Post Hoc Multiple Comparisons

Uji Post Hoc Multiple Comparisons yang digunakan dalam

penelitian ini adalah uji LSD. Ringkasan hasil uji LSD tersebut dapat

dilihat pada tabel berikut:

Tabel 4.2. Ringkasan Hasil Uji LSD Antarkelompok Perlakuan

Kelompok P Perbedaan

K – KP1 0,000 Bermakna

K – KP2 0,000 Bermakna

K – KP3 0,000 Bermakna

KP1 – KP2 0,000 Bermakna

KP1 – KP3 0,000 Bermakna

KP2 – KP3 0,000 Bermakna

(Data Primer, 2012)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 68: PENGARUH EKSTRAK BUAH JAMBU BIJI MERAH (Psidium …/Pengaruh... · diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu perguruan tinggi, dan sepanjang pengetahuan penulis juga tidak

57

Nilai p perbandingan masing-masing kelompok lebih kecil

daripada 0,005, yaitu 0,000. Hal tersebut menunjukkan bahwa terdapat

perbedaan nilai rerata jumlah kerusakan inti hepatosit yang bermakna

pada semua pasangan antarkelompok data. Hasil uji LSD secara rinci

dapat dilihat pada lampiran 11.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 69: PENGARUH EKSTRAK BUAH JAMBU BIJI MERAH (Psidium …/Pengaruh... · diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu perguruan tinggi, dan sepanjang pengetahuan penulis juga tidak

58

BAB V

PEMBAHASAN

Kelompok kontrol hanya diberi akuades dan dianggap sebagai plasebo, yang

diharapkan hanya mengalami kerusakan hepatosit yang fisiologis. Kelompok kontrol

digunakan sebagai pembanding terhadap kelompok perlakuan I dan kelompok

perlakuan II. Kelompok ini memiliki rata-rata kerusakan inti hepatosit yang paling

sedikit di antara kelompok lainnya yaitu 16 sel. Hal ini disebabkan kelompok kontrol

tidak mendapatkan oksidan tambahan berupa parasetamol dosis toksik, namun

didapatkan pula gambaran inti hepatosit yang mengalami piknosis, karyoreksis dan

karyolisis. Hal ini kemungkinan disebabkan oleh proses penuaan dan tidak dapat

melanjutkan fungsi normalnya dan berakhir dengan kematian sel secara apoptosis

setiap 150 hari, selain itu juga karena pengaruh variabel luar yang tidak dapat

dikendalikan yaitu reaksi hipersensitifitas terhadap oksidan yang lain (Mitchell dan

Cotran, 2007; Gartner dan Hiatt, 2007).

Kelompok perlakuan I, pada kelompok ini diberikan akuades dan

parasetamol dosis toksik, digunakan untuk menggambarkan keadaan hepar dengan

paparan oksidan metabolit parasetamol dosis toksik. Dari hasil penelitian yang diolah

dengan menggunakan program SPSS 17.0 for Windows menunjukkan bahwa nilai

rerata kerusakan hepatosit mencit I lebih banyak daripada kelompok kontrol yang

secara statistik bermakna. Hasil pengamatan preparat kelompok perlakuan I ini

sesuai dengan penelitian James dkk (2003) bahwa parasetamol dosis toksik mampu

menginduksi hepatosit akibat adanya metabolit NAPQI yang reaktif dan toksik.

58

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 70: PENGARUH EKSTRAK BUAH JAMBU BIJI MERAH (Psidium …/Pengaruh... · diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu perguruan tinggi, dan sepanjang pengetahuan penulis juga tidak

59

Normalnya, metabolit NAPQI tetap terbentuk tetapi akan mengalami proses

konjugasi dengan glutation (GSH) di dalam hepatosit dan diekskresikan melalui urin.

Namun dalam dosis toksik, NAPQI yang terbentuk juga akan semakin banyak

sehingga menyebabkan deplesi (pengosongan) GSH. Metabolit NAPQI yang tidak

stabil dan tidak terikat dengan GSH ini bersifat radikal bebas yang akan

menstabilkan diri dengan cara berikatan kovalen dengan protein. Keadaan seperti ini

yang menyebabkan kerusakan pada hepatosit. NAPQI juga dapat memicu

pembentukan radikal bebas baru yang jika bereaksi dengan asam lemak tidak jenuh

pada membran sel, maka akan terjadi proses peroksidasi membentuk lipid peroksida.

Kerusakan tersebut mengakibatkan metabolisme energi dan pengaturan volume

terganggu yang berakhir dengan kematian sel (Goodman et al., 2006; Hoffman et al.,

2007; Winarsi, 2007).

Kerusakan yang terberat pada hepatosit, berada pada zona sentrolobuler, hal

ini disebabkan pada zona tersebut banyak terdapat retikulum endoplasma halus yang

merupakan lokasi dari ensim sitokrom P-450 yang akan menghidroksilasi fraksi

parasetamol dan menghasilkan metabolit reaktif, NAPQI (Cullen, 2005). Kelompok

perlakuan I ini memiliki rerata kerusakan hepatosit tertinggi yaitu 84 sel. Dari data

tersebut, dapat disimpulkan bahwa kelompok perlakuan I mengalami kerusakan lebih

banyak karena tidak terlindungi antioksidan yang terkandung dalam ekstrak buah

jambu biji merah.

Kelompok perlakuan II diberikan ekstrak buah jambu biji merah dengan dosis

35 mg/20g BB mencit dan parasetamol dosis toksik. Kelompok perlakuan III

merupakan kelompok yang diberikan ekstrak buah jambu biji merah dosis 70 mg/20g

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 71: PENGARUH EKSTRAK BUAH JAMBU BIJI MERAH (Psidium …/Pengaruh... · diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu perguruan tinggi, dan sepanjang pengetahuan penulis juga tidak

60

BB dan parasetamol dosis toksik. Perlakuan II dan III ini bertujuan untuk melihat

dose response

Hasil analisis uji statistik kelompok perlakuan II dan III menunjukkan adanya

perbedaan yang bermakna dengan kelompok perlakuan I. Bila dibandingkan rerata

antarkelompok, nampak kelompok perlakuan dengan ekstrak buah jambu biji merah

memiliki skor rerata kerusakan lebih rendah dibandingkan kelompok perlakuan I

dosis toksik. Hal ini dapat disimpulkan pemberian ekstrak buah jambu biji merah

dapat mengurangi kerusakan hepatosit mencit yang diberikan parasetamol dosis

toksik, namun apabila kedua kelompok tersebut dibandingkan dengan kelompok

kontrol yang hanya diberikan akuades, kelompok perlakuan II dan III masih

memiliki nilai kerusakan lebih tinggi dari pada kelompok kontrol.

Keadaan ini sesuai dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Kumar et al.

(2005), di mana pemberian antioksidan dapat mengurangi hepatotoksisitas dari

paparan oksidan. Antioksidan yang dimiliki buah jambu biji merah antara lain

vitamin C, vitamin E, vitamin A, beta-karoten, Fe, Zn, selenium (Se), senyawa

fenolik (likopen, zeaxantin, dan quercetin) dan serat larut air (pektin) yang dapat

menambah potensi antioksidan buah ini dapat memberikan proteksi pada hepatosit

dari radikal bebas yang ditimbulkan oleh metabolit NAPQI (Knek et al., 2000;

Cerhan et al., 2003; Rahmat et al, 2006; Astawan, 2008). Vitamin C bersifat sebagai

pendonor gugus H+ dan likopen yang bersifat mengikat oksigen tunggal dan

menangkap radikal peroksida akan menstabilkan NAPQI yang berlebih sehingga

tidak akan berikatan dengan protein dan merusak sel (Ide,2008; Shi dan Maguer,

2000).

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 72: PENGARUH EKSTRAK BUAH JAMBU BIJI MERAH (Psidium …/Pengaruh... · diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu perguruan tinggi, dan sepanjang pengetahuan penulis juga tidak

61

Efek antioksidan dari buah jambu biji merah telah diteliti Rahmat (2006)

bahwa konsumsi jus buah jambu biji merah pada manusia sebesar 400g/hari dapat

menangkal oksidan berupa kolesterol dalam darah. Penelitian serupa yang dilakukan

oleh Trisnowati (2010) dengan oksidan lain yaitu minyak goreng bekas,

menunjukkan bahwa pemberian jus buah jambu biji merah dapat mengurangi

kerusakan sel hati tikus.

Hasil perhitungan sel didapatkan nilai rerata kerusakan hepatosit kelompok

perlakuan II lebih besar dari kelompok perlakuan III dan perlakuan II dan III lebih

besar dari kelompok kontrol. Hal ini memiliki arti bahwa peningkatan dosis ekstrak

buah jambu biji merah dapat meningkatkan efek proteksinya terhadap kerusakan

hepatosit yang diinduksi parasetamol, walaupun belum bisa mengembalikan kondisi

hepar seperti semula (kelompok kontrol).

Berdasarkan penelitian ini, dapat dibuktikan bahwa pemberian ekstrak buah

jambu biji merah dapat mengurangi jumlah kerusakan hepatosit mencit yang

disebabkan oleh oksidan berupa parasetamol dosis toksik dan peningkatan dosis

ekstrak buah jambu biji merah dapat meningkatkan efek proteksi terhadap kerusakan

hepatosit pada mencit. Pemberian ekstrak buah jambu biji dengan dosis II dan III

selama 14 hari berturut-turut masih belum dapat mengembalikan hepar yang

mengalami kerusakan akibat parasetamol dosis toksik tersebut pada kondisi fisiologis

atau durasi dan besarnya dosis pemberian ekstrak buah jambu biji merah belum dapat

untuk melindungi sampai ke kondisi fisiologis, dimungkinkan perpanjangan durasi

dan peningkatan dosis pemberian ekstrak buah jambu biji merah dapat melindungi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 73: PENGARUH EKSTRAK BUAH JAMBU BIJI MERAH (Psidium …/Pengaruh... · diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu perguruan tinggi, dan sepanjang pengetahuan penulis juga tidak

62

hepatosit dari kerusakan oksidan parasetamol dosis tosik sampai ke dalam kondisi

fisiologis.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 74: PENGARUH EKSTRAK BUAH JAMBU BIJI MERAH (Psidium …/Pengaruh... · diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu perguruan tinggi, dan sepanjang pengetahuan penulis juga tidak

63

63

BAB VI

SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

1. Pemberian ekstrak buah jambu biji merah peroral dapat mengurangi

kerusakan struktur histologis sel hepar akibat induksi oksidan (parasetamol).

2. Peningkatan dosis ekstrak buah jambu biji merah dapat meningkatkan efek

proteksi terhadap kerusakan struktur histologis sel hepar yang diinduksi

oksidan (parasetamol).

B. Saran

1. Dilakukan penelitian lebih lanjut dengan menggunakan durasi pemberian

ekstrak buah jambu biji merah yang lebih bervariasi sehingga dapat diketahui

durasi pemberian ekstrak buah jambu biji merah yang paling optimal untuk

mencegah kerusakan hepatosit oleh oksidan.

2. Dilakukan penelitian lebih lanjut dengan menggunakan dosis pemberian

ekstrak buah jambu biji merah yang lebih bervariasi sehingga dapat diketahui

dosis ekstrak buah jambu biji merah yang paling efektif untuk mencegah

kerusakan hepatosit oleh oksidan.

3. Dilakukan penelitian lebih lanjut dengan menggunakan parameter biokimiawi

dengan pemeriksaan SGOT/SGPT dan MDA untuk mengetahui tingkat

kerusakan jaringan.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user