pengaruh gaya hidup konsumtif dan kelompok …
TRANSCRIPT
280
Riski Yuliana Pramudi : Pengaruh Gaya Hidup Konsumtif dan Kelompok .....
PENGARUH GAYA HIDUP KONSUMTIF DAN KELOMPOK REFERENSI TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN KOSMETIK LOKAL
Riski Yuliana PramudiUniversitas Negeri Surabaya
Informasi ArtikelRiwayat ArtikelDiterima tanggal 26 Juli 2015Direvisi tanggal 19 Agustus 2015Disetujui tanggal 26 September 2015
Klasifikasi JELM31
Kata KunciGaya hidup konsumtif, Kelompok referensi, Keputusan pembelian, Kosmetik lokal, Wanita karir
DOI10.17970/jrem.15.150206.ID
ABSTRACTThis research aims to analyze and discuss the influence of consumptive lifestyle and reference group on local cosmetics purchase decision. The sampling technique use a judgemental sampling method. The population used is a career woman working and or residing in the region South Surabaya, with many as 110 samples of respondents. Data analysis technique used was multiple linear regression with a scale of measurement using Likert. The result about influence of consumptive lifestyle and reference group shows that coefficient of determination (adjusted R square) was 56,2% and the rest were affected by others variable which were not mentioned in this research. The t-test shows that consumptive lifestyle variable having influence smaller than a reference group, so that can be concluded local cosmetics purchase decision cosmetics on career woman more influenced by a reference group respondents namely colleagues.
ABSTRAKSIPenelitian ini bertujuan untuk menganalisis dan membahas pengaruh gaya hidup konsumtif dan kelompok referensi terhadap keputusan pembelian kosmetik lokal. Teknik pengambilan sampel menggunakan metode judgemental sampling. Populasi dari penelitian ini adalah wanita karir yang bekerja atau bertempat tinggal di Surabaya Selatan, dengan sampel sebanyak 110 responden. Teknik analisis data yang digunakan adalah regresi linier berganda dengan skala pengukuran Likert. Hasil penelitian tentang pengaruh gaya hidup konsumtif dan kelompok referensi menunjukkan bahwa koefisien determinasi (adjusted R square) sebesar 56,2% dan sisanya dipengaruhi variabel lain yang tidak disebutkan dalam penelitian. T-test menunjukkan variabel gaya hidup konsumtif memiliki pengaruh lebih kecil daripada kelompok referensi, jadi dapat disimpulkan bahwa keputusan pembelian kosmetik lokal pada wanita karir banyak dipengaruhi oleh kelompok referensi responden yakni rekan kerja.
281
JOURNAL of RESEARCH in ECONOMICS and MANAGEMENT (Jurnal Riset Ekonomi dan Manajemen)
Volume 15, No. 2, Juli – Desember (Semester II) 2015, Halaman 280-301
PENDAHULUANManusia sebagai makhluk sosial, dimana
dari waktu ke waktu manusia semakin memahami cara terbaik dalam memenuhi kebutuhannya, menyusun informasi berkaitan dengan produk pemenuhan kebutuhannya hingga lebih selektif lagi dalam memilih produk. Perilaku manusia sebagai konsumen didefinisikan oleh Engel et al., dalam Sumarwan (2011:4) sebagai tindakan yang langsung terlibat dalam mendapatkan, mengkonsumsi, dan menghabiskan produk dan jasa, termasuk proses keputusan yang mendahului dan menyusuli tindakan ini.
Lebih lanjut, Basuswasta dan Handoko dalam Anastasia Devi (2014) mendefinisikan keputusan pembelian adalah sebuah pendekatan penyelesaian masalah pada kegiatan manusia untuk membeli suatu barang atau jasa dalam memenuhi keinginan dan kebutuhannya yang terdiri dari pengenalan kebutuhan dan keinginan, pencarian informasi, evaluasi terhadap alternatif pembelian, keputusan pembelian, dan tingkah laku setelah pembelian.
Terdapat faktor-faktor yang mempengaruhi seorang konsumen dalam melakukan pembelian. Kotler dan Keller (2009:166-176) membagi faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan pembelian menjadi faktor budaya, social, pribadi dan kejiwaan. Sedangkan Engel et al., (1995:200) membagi faktor-faktor tersebut menjadi faktor eksternal (pengaruh lingkungan dan stimulus pemasaran) dan faktor internal (perbedaan individu).
Baulldriad (2004:20) menuturkan bawa konsumsi telah menjadi budaya, yang disebut dengan budaya konsumsi. Dari perilaku konsumtif masyarakat saat ini memunculkan sebuah budaya baru, menurut Anggasari (dalam Hotpascaman 2010:2) perilaku konsumtif adalah tindakan membeli barang yang kurang atau tidak diperhitungkan sehingga sifatnya menjadi berlebihan. Pola perilaku konsumtif yang dimaksud yakni adalah pola pembelian dan pemenuhan kebutuhan yang lebih mementingkan faktor keinginan daripada
kebutuhan dan cenderung dikuasai oleh hasrat keduniawian dan kesenangan semata. Subandy dalam Achmad Syaiful membagi bentuk gaya hidup menjadi tiga yakni gaya hidup mandiri, hedonis dan konsumtif. Gaya hidup konsumtif didefinisikan sebagai pola hidup untuk mengkonsumsi secara berlebihan barang-barang yang sebenarnya kurang diperlukan untuk mencapai kepuasan maksimal menurut Ibrahim dalam penelitian Achmad Syaiful (2012:2).
Seseorang yang berperilaku atau bergaya hidup konsumtif tidak terlepas dari faktor-faktor yang mempengaruhi, Sumartono dalam penelitian Hotpascaman (2010:22) membagi faktor tersebut menjadi internal dan eksternal. Faktor pendorong eksternal yang menyebabkan seseorang menjadi konsumtif adalah kelompok referensi. Sumarwan (2011:305) mendefinisikan kelompok referensi sebagai seorang individu atau sekelompok orang secara nyata mempengaruhi perilaku seseorang. Kelompok referensi akan memberikan standar dan nilai yang akan mempengaruhi perilaku seseorang. Dalam perspektif pemasaran, kelompok referensi berfungsi sebagai referensi dalam keputusan pembelian dan konsumsi.
Salah satu produk yang banyak digunakan berkaitan dengan pergeseran gaya hidup konsumennya adalah kosmetik. Kosmetik lokal di Indonesia terus menerus mengalami pertumbuhan seiring dengan bertambahnya permintaan omset kosmetik. Selain itu, makin bertambahnya wanita karir di Indonesia menjadi salah satu alasan pertumbuhan perusahaan kosemtik semakin banyak di Indonesi. Sejak tahun 2010 yang omsetnya hanya 7 triliun di tahun 2014 naik menjadi 13 triliun, dimana pangsa pasar yang cukup besar terbentuk di sektor industry kosmetik. Meskipun omset dari tahun ke tahun terus naik namun pada kenyataannya omset dan minat akan kosmetik merek lokal masih kalah dengan kosmetik merek luar. Dari survey yang dilakukan oleh Top Brand Awards di tahun 2012 kuartal 1 dan
282
Riski Yuliana Pramudi : Pengaruh Gaya Hidup Konsumtif dan Kelompok .....
2 didapati bahwa 60% lebih merek kosmetik masih dikuasai oleh merek kosmetik luar.
Surabaya merupakan salah satu kota metropolitan dengan jumlah penduduk terbanyak kedua setelah Jakarta, sehingga wajar apabila tingkat pertumbuhan penduduknya cukup tinggi. Sehingga angka wanita usia kerja produktif ikut meningkat, salah satu wilayah dengan jumlah wanita terbanyak berada di Surabaya Selatan. Berdasarkan ulasan tersebut tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis dan membahas pengaruh secara parsial dan simultan gaya hidup konsumtif dan kelompok referensi terhadap keputusan pembelian kosmetik lokal (studi pada wnaita karir di Surabaya Selatan).
KERANGKA TEORITIS DAN HIPOTESISKeputusan Pembelian
Keputusan pembelian konsumen membentuk preferensi antar merek dalam kumpulan pilihan, konsumen mungkin juga membentuk maksud untuk membeli merek yang paling disukai (Kotler & Keller, 2009:188). Menurut Schiffman dan Kanuk dalam Sumarwan (2011:357) mendefinisikan pengertian suatu keputusan sebagai pemilihan suatu tindakan dari dua arah atau lebih alternatif. Basuswasta dan Handoko dalam penelitian Anastasia Devi (2014) mendefinisikan keputusan pembelian adalah sebuah pendekatan penyelesaian masalah pada kegiatan manusia untuk membeli suatu barang atau jasa dalam memenuhi keinginan dan kebutuhannya yang terdiri dari pengenalan kebutuhan dan keinginan, pencarian informasi, evaluasi terhadap alternatif pembelian, keputusan pembelian, dan tingkah laku setelah pembelian.
Dari beberapa definisi tentang keputusan pembelian, dapat disimpulkan bahwa keputusan pembelian merupakan kegiatan konsumen untuk memenuhi kebutuhan dan keinginannya untuk mengkonsumsi produk baik melalui preferensi merek ataupun alternatif lainnya.
Jalasena (2013) dalam penelitiannya menyebutkan bahwa untuk mengukur keputusan pembelian menggunakan pilihan produk, jumlah pembelian dan waktu pembelian.
Gaya Hidup KonsumtifSumartono dalam Achmad Syaiful
(2012:16), gaya hidup konsumtif merupakan suatu tindakan menggunakan suatu produk secara tidak tuntas. Artinya belum habis suatu produk dipakai, sesorang telah menggunakan produk lain dengan fungsi yang sama. Hal ini tentunya akan menghabiskan pengeluaran individu lebih banyak. Anggasari dalam Hotpascaman (2010:12) mendefiniskan perilaku konsumtif adalah tindakan membeli barang-barang yang kurang atau tidak diperhitungkan sehingga sifatnya menjadi berlebihan. Sedangkan Kamus Besar Bahasa Indonesia mendefinsikan konsumerisme sebagai paham atau gaya hidup yang menganggap barang-barang sebagai untuk kebahagiaan, kesenangan, dan sebagainya
Dari beberapa pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa perilaku konsumtif merupakan suau perilaku membeli dan menggunakan barang yang tidak didasarkan ada perimbangan yang rasional dan memiliki kecenderungan untuk mengkonsumsi sesuatu tanpa batas dimana individu lebih mementingkan factor keinginan daripada kebutuhan serta ditandai oleh adanya kehidupan mewah dan berlebihan, penggunaan segala hal yang paling mewah yang memberikan kepuasan dan kenyamanan fisik.
Syaiful (2012) menyebutkan dalam penelitiannya bahwa untuk mengukur gaya hidup konsumtif yakni membeli produk demi menjaga penampilan dan gengsi, membeli produk atas pertimbangan harga mahal dianggap prestige, membeli produk hanya sekedar menjaga simbol status, memakai produk karena unsur konformitas terhadap model yang mengiklankan, munculnya penilaian bahwa membeli produk dengan harga mahal akan menimbulkan rasa percaya diri yang positif dan
283
JOURNAL of RESEARCH in ECONOMICS and MANAGEMENT (Jurnal Riset Ekonomi dan Manajemen)
Volume 15, No. 2, Juli – Desember (Semester II) 2015, Halaman 280-301
mencoba lebih dari dua produk sejenis (merek berbeda).
Kelompok ReferensiKelompok acuan (reference group) adalah
seorang individu atau sekelompok orang yang secara nyata mempengaruhi perilaku seseorang. Kelompok referensi digunakan oleh seseorang sebagai dasar untuk perbandingan atau sebuah referensi dalam membentuk respon afektif, kognitif, dan perilaku. Kelompok referensi akan memberikan standar dan nilai yang akan mempengaruhi perilaku seseorang (Sumarwan,2011:305). Kotler (2009:170) menjelaskan bahwa kelompok referensi adalah seseorang yang memiliki pengaruh langsung (tatap muka) atau tidak langsung terhadap sikap atau perilaku seseorang.
Dari penjelasan definisi tentang kelompok referensi dapat disimpulkan bahwa kelompok referensi adalah individu atau sekelompok orang yang mempengaruhi perilaku seseorang serta memberikan standar dan nilai terhadap perilaku seseorang.
Indikator pengukuran yang digunakan merujuk pada penelitian Jalasena (2013) yakni pengetahuan kelompok referensi mengenai produk, kredibilitas dari kelompok referensi, pengalaman dari kelompok referensi, keaktifan kelompok referensi serta daya tarik kelompok referensi.
Gaya Hidup Konsumtif dan Keputusan Pembelian
Ibrahim dalam Achmad Syaiful (2012:2) “pola hidup untuk mengkonsumsi secara berlebihan barang-barang yang sebenarnya kurang diperlukan untuk mencapai kepuasan maksimal”. Anggasari dalam Hotpascaman (2010:12) mendefinisikan gaya hidup konsumtif adalah tindakan membeli barang-barang yang kurang atau tidak diperhitungkan sehingga sifatnya menjadi berlebihan.
Berdasarkan penelitian terdahulu tentang gaya hidup konsumtif dan keputusan pembelian,
Afrida (2012) mengungkapkan bahwa gaya hidup berpengaruh dalam mempengaruhi keputusan pembelian dari konsumen. Hal ini juga didukung oleh penelitian Syaiful (2012) menunjukkan bahwa mahasiswa merupakan masyarakat yang tingkat konsumerismenya tinggi (memiliki kecenderungan bergaya hidup konsumtif). Begitu pula dengan penelitian dari Puspitasari (2012) hasil penelitiannya menunjukkan bahwa gaya hidup konsumtif wanita karir mempengaruhi keputusan pembeliannya dalam penelitian tersebut yakni tas imitasi.
H1: Diduga gaya hidup konsumtif memiliki pengaruh terhadap keputusan pembelian kosmetik lokal pada wanita karir di Surabaya Selatan.
Kelompok Referensi dan Keputusan Pembelian
Sumarwan (2011:305) mendefinisikan kelompok referensi sebagai seorang indiviu atau sekelompok orang secara nyata mempengaruhi perilaku seseorang. Lebih jauh salah satu bentuk pengaruh kelompok referensi adalah pengaruh normative. Kelompok referensi akan memberikan standar dan nilai yang akan mempengaruhi perilaku seseorang.
Hasil penelitian jurnal dari Afrida F. (2012) menyebutkan bahwa kelompok referensi non-formal mempengaruhi seseorang terutama mahasiswa dalam keputusan pembeliannya. Suman Valeecha (2013) mengungkapkan kelompok referensi formal-lah (rekan kerja) lebih mempengaruhi keputusan pembelian suatu merek daripada produk.
H2: Diduga kelompok referensi memiliki pengaruh terhadap keputusan pembelian kosmetik lokal pada wanita karir di Surabaya Selatan.
284
Riski Yuliana Pramudi : Pengaruh Gaya Hidup Konsumtif dan Kelompok .....
Gaya Hidup Konsumtif, Kelompok Referensi dan Keputusan Pembelian
Kotler dan Keller (2009:178) menjelaskan bahwa terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi keputusan pembelian seorang konsumen. Seperti faktor kebudayaan, kejiwaan, social yakni kelompok referensi, pribadi yakni gaya hidup konsumtif. Dari beberapa penelitian terdahulu maka diajukan hipotesis yang menduga penggaruh gaya hidup konsumtif dan kelompok referensi terhadap keputusan pembelian.
H3: Diduga variabel gaya hidup konsumtif dan kelompok referensi berpengaruh terhadap keputusan pembelian kosmetik lokal pada wnaita karir di Surabaya Selatan.
METODE PENELITIANPenelitian ini merupakan penelitian
kuantitaif. Jenis rancangan riset pada penelitian ini adalah rancanan riset konklusif dengan pendekatan kausal untuk mendapatkan bukti hubungan sebab-akibat antara gaya hidup konsumtif dan kelompok referensi terhadap keputusan pembelian.
Lokasi PenelitianAdapaun lokasi yang digunakan sebagai
obyek penelitian adalah pusat perbelanjaan modern besar (mall) di Surabaya Selatan.
Populasi dan SampelPopulasi dalam penelitian ini adalah
konsumen yang telah menggunakan kosmetik lokal. Jumlah populasi yang diteliti tidak diketahui jumlahnya atau bersifat infinite. Karateristik populasi yang menjadi target dalam penelitian ini adalah :
1. Berstatus wanita karir kategori usia produktif antara 26-45 tahun yang bekerja atau memiliki usaha atau bertempat tinggal di Surabaya Selatan.
2. Telah menggunakan kosmetik merek lokal setidaknya 2 item (produk) yang
sama namun berbeda merek, dengan minimal 1 bulan dan maksimal 3 bulan waktu pembelian terakhir.Dalam penelitian ini sampel yang dipilih adalah wanita karir berusia antara 26-45 tahun yang bekerja atau memiliki usaha atau bertempat tinggal di Surabaya Selatan dan pernah menggunakan produk kosmetik lokal. Jumlah sampel pada penelitian ini sebanyak 110 responden. Sedangkan metode penentuan sampel yang digunakan adalh non-probability sampling dengan teknik pengambilan sampel menggunakan judgmental sampling.
Definisi OperasionalPenelitian ini menggunakan tiga variabel
yang terdiri dari variabel bebas dan variabel terikat. Variabel bebas dalam penelitian ini yaitu gaya hidup konsumtif dan kelompok referensi serta variabel terikat yaitu keputusan pembelian.
285
JOURNAL of RESEARCH in ECONOMICS and MANAGEMENT (Jurnal Riset Ekonomi dan Manajemen)
Volume 15, No. 2, Juli – Desember (Semester II) 2015, Halaman 280-301
Tabel 1
Variabel PenelitianVariabel Definisi Indikator Item Pernyataan
Gaya Hidup Konsumtif (X1)
Gaya hidup konsumtif merupakan suatu tindakan menggunakan produk kosmetik lokal secara tidak tuntas
Membeli produk demi menjaga penampilan diri dan gengsi
1. Menurut saya, dengan membeli produk kosmetik lokal ini dapat meningkatkan keyakinan diri yang positif
2. Saya berbelanja produk kosmetik lokal untuk menunjang penampilan sehari-hari
3. Saya merasa lebih terlihat berbeda (eksklusif) jika menggunakan produk kosmetik lokal
Membeli produk atas pertimbangan harga mahal dianggap prestige
1. Saya senang berbelanja suatu produk kosmetik lokal di pasar modern (mall/minimarket dsb)
2. Saya akan tetap membeli produk kosmetik lokal walaupun harganya lebih mahal
Membeli produk hanya sekedar menjaga simbol status
1. Saya berbelanja suatu produk kosmetik lokal di pasar modern (mall/minimarket dsb) agar tampak lebih keren
2. Saya membeli produk kosmetik lokal untuk menunjukkan keberadaan diri (eksistensi diri) kepada teman atau orang lain
Memakai produk karena unsur konformitas terhadap model yang mengiklankan
1. Menurut saya, produk kosmetik lokal yang digunakan oleh bintang iklan terkenal mempengaruhi keputusan pembelian produk tersebut
2. Langsung membeli produk kosmetik lokal jika yang mengiklankan adalah bintang iklan kesukaan saya
Munculnya penilaian bahwa membeli produk dengan harga mahal akan menimbulkan rasa percaya diri yang positif
1. Ketika menggunakan produk kosmetik lokal yang mahal kepercayaan diri saya meningkat
2. Saya lebih mempertimbangkan merek daripada manfaat ketika membeli produk kosmetik lokal
286
Riski Yuliana Pramudi : Pengaruh Gaya Hidup Konsumtif dan Kelompok .....
Mencoba lebih dari dua produk sejenis (merek berbeda)
1. Saya membeli produk kosmetik lokal walaupun produk tersebut tidak saya perlukan Saya senang berbelanja produk-produk kosmetik lokal dengan merek terkenal Saya menggunakan 2 atau lebih produk kosmetik lokal yang sama namun berbeda merek
2. Saya senang menggunakan produk kosmetik lokal merek terbaru
K e l o m p o k Referensi (X2)
Seorang individu atau sekelompok orang yang secara nyata mempengaruhi perilaku seseorang dalam menggunakan produk kosmetik lokal
Pengetahuan kelompok referensi mengenai produk
1. Teman atau rekan kerja saya, memberikan informasi mendetail tentang jenis produk kosmetik lokal (misal bedak atau krim) Teman atau rekan kerja memberikan informasi tentang manfaat produk kosmetik lokal misalnya sebuah krim membuat wajah lebih putih
Kredibiltas dari kelompok referensi
1. Teman atau rekan kerja yang memberikan informasi mengenai produk kosmetik lokal adalah orang yang bisa dipercaya.
2. Informasi dari teman atau rekan kerja saya bisa dipercaya
Pengalaman dari kelompok referensi
1. Saya tertarik menggunakan produk kosmetik lokal setelah mendengar informasi dari teman atau rekan kerja.
2. Menurut saya, pengalaman dari teman atau rekan kerja mempengaruhi keputusan pembelian produk tersebut
Keaktifan dari kelompok referensi
1. Teman atau rekan kerja saya sering berbagi pengalaman hingga ajakan untuk menggunakan produk kosmetik lokal.
2. Teman atau rekan kerja saya begitu sering memberikan usulan kepada teman yang lain mengenai penggunaan produk kosmetik lokal
287
JOURNAL of RESEARCH in ECONOMICS and MANAGEMENT (Jurnal Riset Ekonomi dan Manajemen)
Volume 15, No. 2, Juli – Desember (Semester II) 2015, Halaman 280-301
Daya tarik dari kelompok referensi
1. Saya tertarik untuk mengikuti atau meniru teman atau rekan kerja dalam menggunakan produk kosmetik lokal.
2. Saya membeli produk kosmetik lokal setelah melihat penampilan teman atau rekan kerja menggunakan produk tersebut
K e p u t u s a n Pembelian (Y)
Keputusan konsumen dalam memilih kosmetik lokal untuk memenuhi kebutuhan dan keinginannya.
Pilihan Produk 1. Saya akan lebih memilih berbelanja produk bedak daripada parfum.
2. Saya akan lebih memilih berbelanja produk make up dekoratif (lipstick) daripada krim perawatan wajah.
3. Saya akan lebih memilih berbelanja produk pembersih waja daripada bedak.
4. Kebanyakan produk kosmetik lokal yang saya miliki adalah bedak, lipstick (make up dekoratif) dan krim daripada parfum dan pembersih wajah
Jumlah Pembelian 1. Saya hanya membeli satu produk kosmetik lokal ketika berbelanja
1. Saya akan membeli lebih dari satu produk, setiap kali berbelanja produk kosmetik lokal
Waktu Pembelian 1. Dalam sebulan saya hanya sekali berbelanja produk kosmetik lokal
2. Dalam sebulan saya dapat berbelanja kosmetik lebih dari 2 kali
Sumber : data diolah peneliti
Teknik Analisis DataSumber data yang digunakan dalam
penelitian ini terdiri dari data primer yang berupa jawaban repsonden yang diukur dengan menggunakan instrument penelitian (angket). Angket menggunakan perntanyaan tertutup dengan bentuk pertanyaan yang disertai alternative jawaban dan responden memilih
salah satu dari alternative jawaban tersebut. pengukuran variabel dengan skala Likert. Angket disebarkan kepada 110 responden dan data yang dikumpulkan meliputi identitas responden dan data mengenai tanggapan responden terhadap variabel-variabel yang mempengaruhi keputusan pembelian.
288
Riski Yuliana Pramudi : Pengaruh Gaya Hidup Konsumtif dan Kelompok .....
Selain data primer dalam penelitian ini juga menggunakan data primer yang berupa dokumentasi yang dilakukan dengan membaca, memahami, dan mempelajari buku literatur, jurnal-jurnal yang mendukung, artikel-artikel tentang teori perilaku konsumen, gaya hidup konsumtif dan kelompok referensi serta keputusan pembelian, dan hal-hal yang terkait lainya yang membahas informasi tentang kosmetik lokal yang terkait dengan penelitian ini.
Teknik analisis data menggunakan analisis regresi linear berganda. Sebelum dilakukan analisis data, harus terlebih dahulu melalui uji validitas dan reliabilitas untuk mengetahui apakah alat ukur yang digunakan sesuai untuk mengukur apa yang seharusnya diukur. Setelah melalui uji validitas, dapat diketahui bahwa seluruh item pernyataan dinyatakan valid
karena nilai r hitung (Corrected Item total Correlation) > r tabel sebesar O,3. sehingga disimpulkan bahwa pernyataan-pernyataan pada instrumen penelitian (angket) valid dan dapat digunakan sebagai alat ukur pengaruh gaya hidup konsumtif dan kelompok referensi terhadap keputusan pembelian.
Selanjutnya dilakukan uji reliabilitas dimana diketahui bahwa Cronbach’s Alpha untuk masing-masing variabel memiliki nilai lebih besar dari 0,70 sehingga dapat dinyatakan bahwa keseluruhan variabel memiliki reliabilitas yang baik.
ANALISIS DATA DAN PEMBAHASANSebelum menetapkan hasil analisis regresi, maka perlu adanya uji asumsi klasik sebagai berikut :
Tabel 2Hasil Uji Asumsi Klasik
Asumsi Klasik Hasil Perhitungan KesimpulanUji Normalitas Jika dilihat dari analisis grafik, terlihat
bahwa titik-titik menyebar di sekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonalnya. Uji statistic, nilai signifikansi uji Kolmogorov-smirnov lebih besar dari 0,05 yakni 0,555
Model regresi linier berganda memenuhi asumsi normalitas
Uji Multikolinieritas Nilai Tolerance dari kedua variabel bebas pada penelitian ini lebih dari 0,1 yaitu X1 dan X2 adalah 0,296. Nilai VIF dari kedua variabel bebas pada penelitian ini tidak lebih dari 10 yaitu X1 dan X2 adalah 3,397
Model regresi linier berganda tidak ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas atau bebas multikolinieritas
Uji Heterokedastisitas Nilai signifikansi pada saat uji glejser sudah lebih besar dari 0,05 yaitu X1 0,075 dan X2 0,856
Model regresi linier berganda memenuhi asumsi heterokedastisitas
Sumber: Data diolah peneliti
Berdasarkan hasil deskripsi karakteristik responden data diketahui bahwa responden yang dijadikan obeyek penelitian ini adalah responden berusia 26-35 tahun yang berasal dari asli Surabaya dan berstatus sebagai karyawan swasta memiliki pendapatan lebih dari 3 juta
sampai 5 juta. Merek kosmetik yang banyak digunakan yakni Wardah dengan jenis produk yang banyak digunakan adalah bedak.
Selanjutnya berdasarkan deskripsi jawaban responden akan dijelaskan jawaban responden pada masing-masing variabel penelitian yaitu
289
JOURNAL of RESEARCH in ECONOMICS and MANAGEMENT (Jurnal Riset Ekonomi dan Manajemen)
Volume 15, No. 2, Juli – Desember (Semester II) 2015, Halaman 280-301
gaya hidup konsumtif, kelompok referensi dan keputusan pembelian dapat diketahui nilai
rata-rata masing-masing item pernyataan pada variabel sebagai berikut:
Tabel 3Deskripsi Jawaban Responden
Item Pernyataan Mean
Kategori
Gaya Hidup Konsumtif (X1)Menurut saya, dengan membeli produk kosmetik lokal ini dapat meningkatkan keyakinan diri yang positif
4,40 Sangat setuju
Saya berbelanja produk kosmetik lokal untuk menunjang penampilan sehari-hari
4,14 Setuju
Saya merasa lebih terlihat berbeda (eksklusif) jika menggunakan produk kosmetik lokal
4,31 Sangat setuju
Saya senang berbelanja suatu produk kosmetik lokal di pasar modern (mall/minimarket dsb)
4,23 Sangat setuju
Saya akan tetap membeli produk kosmetik lokal walaupun harganya lebih mahal
3,91 Setuju
Saya berbelanja suatu produk kosmetik lokal di pasar modern (mall/minimarket dsb) agar tampak lebih keren
3,43 Setuju
Saya membeli produk kosmetik lokal untuk menunjukkan keberadaan diri (eksistensi diri) kepada teman atau orang lain
3,91 Setuju
Menurut saya, produk kosmetik lokal yang digunakan oleh bintang iklan terkenal mempengaruhi keputusan pembelian produk tersebut
3,99 Setuju
Langsung membeli produk kosmetik lokal jika yang mengiklankan adalah bintang iklan kesukaan saya
4,28 Sangat setuju
Ketika menggunakan produk kosmetik lokal yang mahal kepercayaan diri saya meningkat
3,95 Setuju
Saya lebih mempertimbangkan merek daripada manfaat ketika membeli produk kosmetik lokal
3,35 Cukup setuju
Saya membeli produk kosmetik lokal walaupun produk tersebut tidak saya perlukan
3,95 Setuju
Saya senang berbelanja produk-produk kosmetik lokal dengan merek terkenal Saya menggunakan 2 atau lebih produk kosmetik lokal yang sama namun berbeda merek
3,96 Setuju
Saya senang menggunakan produk kosmetik lokal merek terbaru 3,86 SetujuKelompok Referensi (X2)
Menurut saya, teman atau rekan kerja memberikan informasi mendetail tentang jenis produk kosmetik lokal (misal bedak atau krim)
4,03 Setuju
Menurut saya, teman atau rekan kerja memberikan informasi tentang manfaat produk kosmetik lokal misalnya sebuah krim membuat wajah lebih putih
3,95 Setuju
290
Riski Yuliana Pramudi : Pengaruh Gaya Hidup Konsumtif dan Kelompok .....
Menurut saya, teman atau rekan kerja yang memberikan informasi mengenai produk kosmetik lokal adalah orang yang bisa dipercaya
4,20 Setuju
Informasi dari teman atau rekan kerja saya bisa dipercaya 4,21 Sangat setujuSaya tertarik menggunakan produk kosmetik lokal setelah mendengar informasi dari teman atau rekan kerja
3,95 Setuju
Menurut saya, pengalaman dari teman atau rekan kerja mempengaruhi keputusan pembelian produk tersebut
4,26 Sangat setuju
Teman atau rekan kerja saya sering berbagi pengalaman hingga ajakan untuk menggunakan produk kosmetik lokal
4,40 Sangat setuju
Teman atau rekan kerja saya begitu sering memberikan usulan kepada teman yang lain mengenai penggunaan produk kosmetik lokal
3,84 Setuju
Saya tertarik untuk mengikuti atau meniru teman atau rekan kerja dalam menggunakan produk kosmetik lokal
4,05 Setuju
Saya membeli produk kosmetik lokal setelah melihat penampilan teman atau rekan kerja menggunakan produk tersebut
4,23 Sangat setuju
Keputusan Pembelian (Y)Saya akan lebih memilih berbelanja produk bedak daripada parfum 4,41 Sangat setujuSaya akan lebih memilih berbelanja produk make up dekoratif (lipstick) daripada krim perawatan wajah
4,07 Setuju
Saya akan lebih memilih berbelanja produk pembersih waja daripada bedak
4,29 Sangat setuju
Kebanyakan produk kosmetik lokal yang saya miliki adalah bedak, lipstick (make up dekoratif) dan krim daripada parfum dan pembersih wajah
4,04 Setuju
Saya hanya membeli satu produk kosmetik lokal ketika berbelanja 4,09 SetujuSaya akan membeli lebih dari satu produk, setiap kali berbelanja produk kosmetik lokal
3,39 Setuju
Dalam sebulan saya hanya sekali berbelanja produk kosmetik lokal 4,21 Sangat setujuDalam sebulan saya dapat berbelanja kosmetik lebih dari 2 kali 4,30 Sangat setuju
Sumber: data diolah penelitiTahap selanjutnya yaitu menguji model
regresi linier berganda. Setelah dilakukan pengujian model regresi linier berganda maka
dilakukan uji hipotesis yang terdiri dari uji F dan uji t. Hasil uji F dan uji t dapat dilihat pada tabel 4 berikut:
Tabel 4Uji F dan Uji t
Variabel Koefisien Regresi
F T Sig. Kesimpulan
70,956Gaya Hidup Konsumtif 0,140 2,035 0,044 SignifikanKelompok Referensi 0,502 4,678 0,000 Signifikan
291
JOURNAL of RESEARCH in ECONOMICS and MANAGEMENT (Jurnal Riset Ekonomi dan Manajemen)
Volume 15, No. 2, Juli – Desember (Semester II) 2015, Halaman 280-301
R
0,755Adjusted R Square 0,562
Sumber: data diolah peneliti
Berdasarkan tabel 4 dapat diketahui bahwa nilai signifikansi pada variabel gaya hidup konsumtif dan kelompok referensi lebih kecil daripada nilai alpha (0,05) sehingga hipotesis diterima dengan kesimpulan bahwa gaya hidup konsumtif dan kelompok referensi mempengaruhi keputusan pembelian kosmetik. Selain itu hasil dari Adjusted R Square sebesar 0,562 atau 56,2% menunjukkan bahwa secara simultan gaya hidup konsumtif dan kelompok referensi berpengaruh terhadap keputusan pembelian kosmetik lokal. Sehingga persamaan regresi yang diajukan yaitu:
Y = 3,851 + 0,140 X1 + 0,502 X2
Keterangan : Y = Keputusan PembelianX1 = Gaya Hidup KonsumtifX2 = Kelompok Referensi
Berdasarkan persamaan regresi berganda tersebut dapat diketahui bahwa:
a. Nilai Konstanta (α) sebesar 3,851 dapat diartikan bahwa apabila gaya hidup konsumtif dan kelompok referensi sama dengan 0 (nol), maka besarnya keputusan pembelian kosmetik lolak sebesar 3,851.
b. Koefisien Regresi untuk Variabel Gaya Hidup Konsumtif (X1) mempunyai pengaruh positif terhadap keputusan pembelian kosmetik lokal sebesar 0,140.
c. Koefisien Regresi untuk Variabel Kelompok Referensi (X2) mempunyai pengaruh positif terhadap keputusan pembelian kosmetik lokal sebesar 0,502.
Dari persamaan regresi tersebut menunjukkan bahwa dalam melakukan keputusan pembelian kosmetik lokal konsumen
dipengaruhi oleh gaya hidup konsumtifnya sebesar 0,140 dan memperhatikan saran dari kelompok referensi sebesar 0,502. Selain itu dalam melakukan keputusan pembelian kosmetik lokal konsumen juga akan dipengaruhi oleh faktor-faktor yang lain. Hal ini dikarenakan produk kosmetik merupakan produk dengan resiko tinggi, sehingga variabel lain seperti merek dan atribut produk lainnya akan menjadi pertimbangan seorang konsumen untuk memilih produk kosmetik yang sesuai.
Pengaruh Gaya Hidup Konsumtif terhadap Keputusan Pembelian
Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa gaya hidup konsumtif berpengaruh terhadap keputusan pembelian kosmetik lokal pada wanita karir di Surabaya Selatan sehingga hipotesis yang pertama yaitu “Diduga gaya hidup konsumtif memiliki pengaruh terhadap keputusan pembelian kosmetik lokal pada wanita karir di Surabaya Selatan” terbukti kebenarannya.
Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian Afrida (2012) yang menjelaskan bahwa gaya hidup merupakan salah satu faktor yang mendukung terjadinya keputusan pembelian pada smartphone Blackberry, namun bukanlah menjadi faktor utama dalam memutuskan pembelian. Hasil penelitian ini juga mendukung hasil penelitian dari Syaiful (2012) yakni gaya hidup konsumtif seseorang tidak menjadi faktor utama dalam menentukan harga diri seorang mahasiswa. Lebih lanjut. Puspitasari (2010) di dalam hasil penelitiannya menunjukkan bahwa wanita karir memiliki kecenderungan lebih berperilaku konsumtif daripada pria. Hal tersebut juga sesuai dengan teori menurut Sumartono dalam Achmad
292
Riski Yuliana Pramudi : Pengaruh Gaya Hidup Konsumtif dan Kelompok .....
Syaiful (2012:16), gaya hidup konsumtif merupakan suatu tindakan menggunakan suatu produk secara tidak tuntas.
Rata-rata tertinggi untuk jawaban responden sangat setuju pada indikator membeli produk demi menjaga penampilan dan gengsi. Sesuai dengan hal tersebut, bahwa konsumen terutama untuk wanita karir menggunakan kosmetik selain untuk mempercantik diri sendiri juga untuk meningkatkan keyakinan dirinya. Selain itu, wanita karir dituntut untuk selalu berpenampilan menarik dan rapi sehingga penggunaannya tidak sebatas pada menunjang penampilan sehari-hari wanita karir saja. Di sisi lain, wanita karir banyak berinteraksi dengan sesama rekan kerja. Menjaga penampilan dan gengsi dalam indikator ini lebih merujuk pada tingkat harga diri (gengsi) seorang wanita karir yang memliki penghasilan dan pekerjaan, sehingga mampu menjaga penampilannya salah satunya dengan menggunakan kosmetik lokal.
Jika dikaitkan dengan karakteristik responden dalam penelitian ini konsumen yang konsumtif melakukan keputusan pembelian kosmetik lokal adalah wanita karir mayoritas berusia antara 26-35 tahun, baik yang berasal dari asli Surabaya maupun luar Surabaya. Selain itu, wanita karir yang dimaksud memiliki pekerjaan sebagai karyawan swasta.
Pengaruh Kelompok Referensi terhadap Keputusan Pembelian
Dari hasil penelitian diketahui bahwa kelompok referensi berpengaruh terhadap keputusan pembelian kosmetik lokal pada wanita karir di Surabaya Selatan sehingga hipotesis yang kedua yaitu “Diduga kelompok referensi memiliki pengaruh terhadap keputusan pembelian kosmetik lokal pada wanita karir di Surabaya Selatan” terbukti kebenarannya.
Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian Valeecha (2013) bahwa kelompok referensi formal lebih berpengaruh daripada kelompok referensi informal. Lebih jauh, dari
hasil penelitian Jalasena (2013) kelompok referensi memberikan banyak informasi terkait dengan produk yang membantu konsumen untuk memutuskan pembelian produk, dalam penelitiannya yakni produk smartphone, namun dalam penelitian ini merupakan produk kosmetik lokal. Hasil penelitian tentang wanita karir ini bertentangan dengan hasil penelitian dari William (2001) yang memaparkan bahwa kelompok referensi informal-lah yang mempengaruhi pilihan produk maupun merek seorang konsumen. Dari hasil penelitian ini, didapati bahwa kelompok formal-lah yang mempengaruhi keputusan wanita karir dalam memilih produk kosmetik lokal, yakni rekan kerjanya
Berdasarkan berbagai indikator dalam mengukur kelompok referensi terhadap keputusan pembelian kosmetik lokal, maka indikator yang memiliki pengaruh paling besar adalah indikator kredibiltas dari kelompok referensi. Hal ini dikarenakan produk kosmetik merupakan produk yang memiliki resiko tinggi jika tidak digunakan dengan benar. Maka dari itu, konsumen memerlukan informasi yang bisa dipercaya serta sumber informasi yang dekat dan dapat dipercaya.
Dapat disimpulkan bahwa kelompok referensi memiliki pengaruh positif terhadap keputusan pembelian kosmetik lokal pada wanita karir. Yang artinya konsumen melakukan keputusan kosmetik lokal berdasarkan produk yang digunakan oleh teman atau rekan kerjanya. Konsumen yang memiliki kelompok referensi menurut hasil penelitian sesuai dengan karakteristik responden yakni wanita karir, baik yang bekerja sebagai pegawai negeri sipil, karyawan swasta maupun wirausahawan. Hal tersebut dikarenakan wanita karir memiliki interaksi sosial yang tinggi sehingga banyak memiliki informasi berkaitan dengan produk kosmetik yang akhirnya mendorong seorang wanita karir untuk melakukan keputusan pembelian produk kosmetik lokal.
293
JOURNAL of RESEARCH in ECONOMICS and MANAGEMENT (Jurnal Riset Ekonomi dan Manajemen)
Volume 15, No. 2, Juli – Desember (Semester II) 2015, Halaman 280-301
Pengaruh Gaya Hidup Konsumtif dan Kelompok Referensi terhadap Keputusan Pembelian
Pengujian secara bersama variabel gaya hidup konsumtif dan kelompok referensi terhadap keputusan pembelian menunjukkan adanya pengaruh secara bersama-sama. Dapat diartikan bahwa keputusan pembelian kosmetik lokal sebagian besar dipengaruhi oleh kelompok referensi. Hal ini dikarenakan kosmetik merupakan barang dengan resiko tinggi, sehingga konsumen yakni wanita terutama wanita karir banyak mempercayai informasi dari teman/rekan kerjanya setelah menggunakan produk kosmetik tersebut, daripada informasi dari iklan.
Penelitian ini juga mendukung hasil penelitian dari Afrida (2012) bahwa gaya hidup dan kelompok referensi berpengaruh secara simultan terhadap keputusan pembelian. Begitu juga, mendukung hasil penelitian Jalasena (2013) yakni gaya hidup konsumtif dan kelompok referensi berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian. Dalam penelitian ini, secara bersama-sama gaya hidup konsumtif dan kelompok referensi terhadap keputusan pembelian kosmetik lokal berpengaruh signifikan secara simultan (bersama-sama).
Hasil jawaban dari responden menunjukkan bahwa gaya hidup konsumtif dan kelompok referensi secara umum mempunyai respon yang postitif di dalam mempengaruhi keputusan pembelian produk kosmetik lokal. Pada jawaban mengenai keputusan pembelian rata-rata responden setuju dalam melakukan pembelian produk kosmetik lokal, dari segi gaya hidup konsumtif tidak dapat dipungkiri kebanyakan konsumen wanita memiliki lebih dari 2 merek yang produknya sama. Sedangkan dari segi kelompok referensi, rekan kerja mempengaruhi konsumen untuk membeli produk kosmetik lokal karena responden merupakan wanita karir yang dituntut untuk selalu berpenampilan rapi dan menarik.
Jika dikaitkan dengan karakteristik responden dalam penelitian ini produk kosmetik yang banyak digunakan oleh wanita karir yakni bedak. Bedak sendiri merupakan produk yang sering kali dibeli oleh wanita karir untuk melengkapi penampilannya. Sedangkan merek yang banyak digunakan oleh wanita karir yakni Wardah, dimana saat ini merek tersebut memang menjadi favorit untuk para wanita, terutama wanita karir.
KESIMPULANBerdasarkan hasil analisis regresi berganda,
maka dapat diketahui nilai koefisien regresi dari masing-masing variabel. Nilai koefisien dari gaya hidup konsumtif sebesar 0,140 dan kelompok referensi sebesar 0,502. Variabel gaya hidup konsumtif dan kelompok referensi sama-sama memiliki tanda positif hal ini menunjukkan hubungan searah antara variabel gaya hidup konsumtif (X1) dan kelompok referensi (X2) dengan keputusan pembelian (Y) yang artinya semakin besar konsumerisme seorang ditambah dengan banyaknya informasi yang dapat dipercaya dari teman/rekan kerjanya semakin mendorong terjadinya keputusan pembelian akan kosmetik lokal. Pengujian secara bersama variabel gaya hidup konsumtif dan kelompok referensi terhadap keputusan pembelian menunjukkan nilai adjusted R square sebesar 0,562, artinya kedua variabel tersebut berpengaruh secara bersama-sama terhadap keputusan pembelian produk kosmetik lokal.
SARANBerdasarkan hasil penelitian yang telah
dikemukakan, maka saran-saran yang dapat direkomendasi untuk menjadi pertimbangan bagi penelitian selanjutnya adalah sebagai berikut:1. Disarankan untuk melakukan penelitian
diluar variabel bebas yang telah digunakan dalam penelitian ini mengingat masih terdapat pengaruh yang cukup besar dari variabel lain diluar penelitian, yakni sebesar
294
Riski Yuliana Pramudi : Pengaruh Gaya Hidup Konsumtif dan Kelompok .....
43,8%. Dapat menggunakan variabel lain seperti merek dan manfaat dasar produk.
2. Apabila memilih karakteristik responden sebaiknya memperluas range usia responden. Dalam penelitian ini usia dibatasi dari 26-45 tahun saja, namun dapat diperluas dari usia dewasa awal yakni 20 tahunan hingga usia matang yakni 50 atau 60 tahunan.
3. Ketika melakukan penyebaran angket untuk responden, diharapkan peneliti tidak meninggalkan angket bersama dengan responden. Hal tersebut ditakutkan nantinya responden kurang bersungguh-sungguh dalam mengisi angket.
DAFTAR RUJUKAN
Anoraga, Bintang Jalasena dan Sri Setyo Iriani. 2013. Pengaruh Gaya Hidup dan Kelompok Acuan Terhadap Keputusan Pembelian Smartphone Samsung Galaxy. Jurnal Ilmu Manajemen, (online), Vol. 1 No. 4 (www.ejournal.unesa.ac.id diakses 14 Januari 2015)
Baudrillad, Jean. 2004. Masyarakat Konsumsi. Yogyakarta: Kreasi Wacana
Devi, Anastasia dkk. 2014. Pengaruh Citra Merek, Harga dan Gaya Hidup Terhadap Keputusan Pembelian Produk Imitasi (Studi Kasus Pembelian Tas Imitasi Louis Voitton Pada Mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Diponegoro), (online), Vol. 3 No. 5 (www.ejorunal.undip.ac.id diakses 12 Januari 2015)
Fatharani, Afrida dkk. 2013. Pengaruh Gaya Hidup (Lifestyle), Harga (Price) dan Kelompok Referensi (Reference Group) Terhadap Keputusan Pembelian Telepon Seluler Blackberry (Studi Pada Mahasiswa Program S1 Angkatan 2009 Fakultas Ilmu Sosial dan Imu Politik
Universitas Diponegoro), (online), Vol. 1 No. 4 (www.ejournal.undip.ac.id diakses 7 Oktober 2014)
Ghazali, Imam. 2011. Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program SPSS. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.
Hotpascaman. 2010. Hubungan Antara Perilaku Konsumtif Dengan Konformitas Pada Remaja. Jurnal Psikologia, (online), Vol. 2 No. 1 (www.repository.usu.ac.id diakses 23 April 2015)
Kotler, Philip dan Kevin Lane Keller. 2009. Manajemen Pemasaran. Edisi 1. Jakarta: PT. Indeks.
Kotler, Philip dan Kevin Lane Keller. 2009. Manajemen Pemasaran. Edisi 2. Jakarta: PT. Indeks.
Ramadhan, Achmad S. 2012. Hubungan Gaya Hidup Konsumtif Dengan Harga Diri Mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas “X”. Jurnal Ilmu Keperawatan, (online), Vol. 3 No. 3 (www.fik.ui.ac.id diakses 9 Oktober 2015)
Sarwono, Jonathan. 2007. Pintar Menulis Karya Ilmiah: Kunci Sukses Dalam Menulis Ilmiah. Yogyakarta: Penerbit Andi
Sumarwan, Ujang. 2011. Perilaku Konsumen: Teori dan Penerapannya Dalam Pemasaran. Bogor: Ghalia Indo
295
JOURNAL of RESEARCH in ECONOMICS and MANAGEMENT (Jurnal Riset Ekonomi dan Manajemen)
Volume 15, No. 2, Juli – Desember (Semester II) 2015, Halaman 280-301
LAMPIRANAngket Penelitian
UNIVERSITAS NEGERI SURABAYAFAKULTAS EKONOMIJURUSAN MANAJEMEN
Hari :Tgl :Tempat : Jam :
ANGKET
Responden yang terhormat, saya mahasiswa Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi UNESA dalam rangka penyusunan skripsi dengan judul “Pengaruh Gaya Hidup Konsumtif dan Kelompok Referensi Terhadap Keputusan Pembelian Kosmetik Lokal (Studi pada Wanita Karir di Wilayah Surabaya Selatan). Bersama ini, saya mohon kesediaan saudari untuk mengisi angket yang saya sediakan. Dan produk kosmetik lokal yang saya maksud dalam penelitian ini yakni merek Mustika Ratu, Sariayu, Wardah, Latullipe dan Viva. Saya mengucapkan terima kasih atas kesediaan waktu saudari untuk mengisi angket ini.
A. Karakteristik RespondenPilihlah jawaban yang sesuai dengan cara melingkari salah satu opsi jawaban yang ada.
Nama : …………………………………………
Usia : a. 26-35 tahun b. 36-45 tahun
Asal : a. Asli Surabaya b. Luar Surabaya
Jenis Pekerjaan : a. PNS b. Karyawan Swasta c. Wirausaha
Pendapatan : a. > Rp. 1.000.000,-Rp. 3.000.000,00 b. >Rp.3.000.000,00-Rp. 5.000.000,00 c. Lebih dari Rp. 5.000.000,00
Nomor : …..
296
Riski Yuliana Pramudi : Pengaruh Gaya Hidup Konsumtif dan Kelompok .....
*) Merek kosmetik : a. Sariayu b. Mustika Ratu
c. Wardah d. Latullipe e. Viva
*) Produk yang digunakan : a. Make up dekoratif (lipstick, eyeshadow, blush on dsb) b. Bedak (bedak padat, tabur, compact, foundation padat)
c. Krim (krim pemutih, anti aging, bb cream, foundation krim, pelembab)
d. Pembersih wajah (sabun muka, susu pembersih, penyegar) e. Parfum (cologne dan splash)
*) untuk pilihan merek dan produk dapat mengisi lebih dari dua opsi
B. Daftar Pertanyaan AngketMohon isi angket berikut ini mengenai alasan atau pertimbanganyang mendasari Anda memutuskan untuk membeli produk kosmetik lokal.Pilih salah satu opsi pilihan untuk setiap nomor dengan memberikan tanda centang (√)Keterangan :
SS : Sangat Setuju
S : Setuju
CS : Cukup Setuju
TS : Tidak Setuju
STS : Sangat Tidak Setuju
297
JOURNAL of RESEARCH in ECONOMICS and MANAGEMENT (Jurnal Riset Ekonomi dan Manajemen)
Volume 15, No. 2, Juli – Desember (Semester II) 2015, Halaman 280-301
No Pernyataan SS S CS TS STSGaya Hidup Konsumtif
1 Menurut saya, dengan membeli produk kosmetik lokal ini dapat meningkatkan keyakinan diri yang positif
2 Saya berbelanja produk kosmetik lokal untuk menunjang penampilan sehari-hari
3 Saya merasa lebih terlihat berbeda (eksklusif) jika menggunakan produk kosmetik lokal
4 Saya senang berbelanja suatu produk kosmetik lokal di pasar modern (mall/minimarket dsb)
No Pernyataan SS S CS TS STS
5 Saya akan tetap membeli produk kosmetik lokal walaupun harganya lebih mahal
6 Saya berbelanja suatu produk kosmetik lokal di pasar modern (mall/minimarket dsb) agar tampak lebih keren
7Saya membeli produk kosmetik lokal untuk menunjukkan keberadaan diri (eksistensi diri) kepada teman atau orang lain
8Menurut saya, produk kosmetik lokal yang digunakan oleh bintang iklan terkenal mempengaruhi keputusan pembelian produk tersebut
9 Langsung membeli produk kosmetik lokal jika yang mengiklankan adalah bintang iklan kesukaan saya
298
Riski Yuliana Pramudi : Pengaruh Gaya Hidup Konsumtif dan Kelompok .....
10 Ketika menggunakan produk kosmetik lokal yang mahal kepercayaan diri saya meningkat
11 Saya lebih mempertimbangkan merek daripada manfaat ketika membeli produk kosmetik lokal
12 Saya membeli produk kosmetik lokal walaupun produk tersebut tidak saya perlukan
13 Saya senang berbelanja produk-produk kosmetik lokal dengan merek terkenal
14 Saya menggunakan 2 atau lebih produk kosmetik lokal yang sama namun berbeda merek
15 Saya senang menggunakan produk kosmetik lokal merek terbaru
No Pernyataan SS S CS TS STSKelompok Referensi
16Teman atau rekan kerja saya, memberikan informasi mendetail tentang produk kosmetik lokal (misal bedak atau krim)
17
Teman atau rekan kerja memberikan informasi tentang manfaat produk kosmetik lokal misalnya sebuah krim membuat wajah lebih putih
18Teman atau rekan kerja yang memberikan informasi mengenai produk kosmetik lokal adalah orang yang bisa dipercaya
299
JOURNAL of RESEARCH in ECONOMICS and MANAGEMENT (Jurnal Riset Ekonomi dan Manajemen)
Volume 15, No. 2, Juli – Desember (Semester II) 2015, Halaman 280-301
19 Informasi dari teman atau rekan kerja saya bisa dipercaya
20 Saya tertarik menggunakan produk kosmetik lokal setelah mendengar informasi dari teman atau rekan kerja
21 Menurut saya, pengalaman dari teman atau rekan kerja mempengaruhi keputusan pembelian produk tersebut
22 Teman atau rekan kerja saya sering berbagi pengalaman hingga ajakan untuk menggunakan produk kosmetik lokal
23Teman atau rekan kerja saya begitu sering memberikan usulan kepada teman yang lain mengenai penggunaan produk kosmetik lokal
No Pernyataan SS S CS TS STS
24 Saya tertarik untuk mengikuti atau meniru teman atau rekan kerja dalam menggunakan produk kosmetik lokal
25Saya membeli produk kosmetik lokal setelah melihat penampilan teman atau rekan kerja menggunakan produk tersebut
Keputusan Pembelian
26 Saya akan lebih memilih berbelanja produk bedak daripada parfum
300
Riski Yuliana Pramudi : Pengaruh Gaya Hidup Konsumtif dan Kelompok .....
27Saya akan lebih memilih berbelanja produk make up dekoratif daripada krim
28 Saya akan lebih memilih berbelanja produk pembersih wajah daripada bedak
29Kebanyakan produk kosmetik lokal yang saya miliki adalah bedak, make up dekoratif (lipstik) dan krim daripada parfum dan pembersih wajah
30 Saya hanya membeli satu produk kosmetik lokal ketika berbelanja
31 Saya akan membeli lebih dari satu produk, setiap kali berbelanja produk kosmetik lokal,
32 Dalam sebulan saya hanya sekali berbelanja produk kosmetik lokal
33 Dalam sebulan saya dapat berbelanja kosmetik lebih dari 2 kali
***Terima Kasih***
301
JOURNAL of RESEARCH in ECONOMICS and MANAGEMENT (Jurnal Riset Ekonomi dan Manajemen)
Volume 15, No. 2, Juli – Desember (Semester II) 2015, Halaman 280-301
DAFTAR MEREK DAN PRODUK KOSMETIK LOKAL
No Merek Kosmetik Lokal Produk Kosmetik Lokal1 Sariayu (PT. Sariayu
Indonesia)1. Dekoratif2. Makeup base (bedak, krim)3. Skincare (parfum, perawatan wajah)4. Bodycare5. Haircare6. Herbal7. Color Tren8. Natural Whitening 9. Jamu Garden10. Sariayu Solution
2Mustika Ratu
(PT. Mustika Ratu)
1. Jamu2. Decoratif (bedak, lipstick)3. Personal care (parfum, perawatan wajah, krim)
3 Wardah PT. PTI) 1. Skin Treatment (krim, perawatan wajah)2. Body series3. Make up (dekoratif, bedak)
4La Tullipe (PT.
Rembaka)
1. Skincare (parfum, krim) perawatan wajah)2. Decoratif (bedak,lipstick)3. Acne series4. Hair series
5
Viva (PT. Vitapharm)
1. Perawatan wajah2. Tata rias (bedak, lipstick)3. Perawatan rambut4. Perawatan badan5. Viva white