bab iii metode penelitian 3.1. pendekatan dan jenis...
TRANSCRIPT
20
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1. Pendekatan dan Jenis Penelitian
3.1.1. Pendekatan Penelitian
Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan kuantitatif,
dimana metode ini sebagai metode ilmiah/scientific karena telah
memenuhi kaidah-kaidah ilmiah yaitu konkrit/empiris, obyektif,
terukur, rasional, dan sistematis (Sugiono, 2009:7).
3.1.2. Jenis Penelitian
Dengan jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini
adalah penelitian eksplanatif studi kasus, yaitu memusatkan diri pada
suatu unit tertentu dari berbagai variabel. Penelitian ini sesungguhnya
hanya menggunakan kasus tertentu sebagai objek penelitian, atau
sebuah wilayah tertentu sebagai objek penelitian, sehingga bersifat
kasuistik terhadap objek penelitian tersebut (Bungin, 2014: 44).
Menurut Robert K. Yin (2002), studi kasus dapat memberi nilai tambah
pada pengetahuan kita secara unik tentang fenomena individual,
organisasi, sosial dan politik. Studi kasus adalah suatu inkuri empiris
yang menyelidiki fenomena di dalam konteks kehidupan nyata
bilamana batas-batas antara fenomena dan konteks tak tampak dengan
tegas, dan dimana multi sumber bukti dimanfaatkan (Yin, 2002:18).
Eksplanatif bertujuan untuk memberikan penjelasan yang lebih
detail mengenai pengaruh sosial media. Sedangakan studi kasus
bertujuan untuk menemukan penjelasan tentang mengapa sosial media
dapat mempengaruhi gaya hidup siswa kelas XI SMA N 2 Salatiga.
Data kuantitatif diperoleh dari kuesioner pengaruh sosial media
21
terhadap gaya hidup konsumtif siswa kelas XI SMA N 2 Salatiga dan
dideskripsikan berdasarkan presentase.
Dalam penelitian ini peneliti ingin melihat bagaimana pengaruh
sosial media terhadap gaya hidup konsumtif siswa kelas XI SMA N 2
Salatiga. Tentunya gaya hidup ini didukung oleh beberapa indikator
yang ada pada karakteristik responden.
3.2. Lokasi Penelitian
Penelitian ini akan dilakukan di SMA N 2 Salatiga, dimana letak
geografis SMA N 2 Salatiga yang terletak di Kelurahan Tegalrejo, Kecamatan
Argomulyo ini cukup jauh dari pusat kota Salatiga menjadi berbeda dengan
SMA lain yang berada di Salatiga. Selain itu, penelitian ini melanjutkan
penelitian dari para dosen Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Komunikasi UKSW
tahun 2014 tentang “Kajian Perilaku Remaja Dalam Penggunaan New Media”.
Penelitian dilakukan terhadap siswa yang sedang menempuh pendidikan di
jenjang tersebut, terutama siswa yang memiliki akun sosial media Facebook
dan Instagram.
3.3. Unit Amatan dan Unit Analisis
3.3.1. Unit Amatan
Penentuan unit analisis dan unit amatan sangat penting
dilakukan agar jelas siapa yang hendak diteliti. Perumusan yang jelas
akan mempermudah dalam pengumpulan data. Unit amatan merupakan
satuan penelitian. Satuan penelitian ini dapat berupa sebuah organisasi,
kelompok masyarakat maupun individu. Pada penelitian ini, unit
amatan yang dimaksud adalah siswa kelas XI SMA N 2 Salatiga yang
mempunyai akun sosial media yang aktif. Peneliti memfokuskan pada
22
siswa kelas XI SMA N 2 Salatiga karena peneliti melihat bahwa usia
remaja siswa yang duduk di kelas XI SMA sedang dalam masa
peralihan dari remaja menuju dewasa, dimana pada usia mereka
pengaruh lingkungan sangat erat pada perilaku mereka.
3.3.2. Unit Analisis
Unit analisis adalah sesuatu yang dijadikan sumber untuk
memperoleh data dalam rangka menggambarkan atau menjelaskan
tentang satuan analisis. Dalam penelitian ini yang dijadikan unit analisis
adalah pengaruh sosial media terhadap gaya hidup remaja di Salatiga.
3.4. Penentuan Populasi dan Sampel
3.4.1. Populasi
Merupakan wilayah generalisasi yang terdiri atas objek atau
subjek yang mempunyai karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh
peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya
(Sugiyono, 2009: 80). Populasi yang peneliti gunakan adalah remaja
yang memiliki akun sosial media facebook dan instagram, pada siswa
kelas XI SMA N 2 Salatiga. Dimana jumlah siswa kelas XI SMA N 2
Salatiga berjumlah 311 orang dan siswa yang memiliki akun sosial
media facebook dan instagram berjumlah 270 orang.
3.4.2. Sampel
Teknik penentuan sample ini menggunakan teknik purposive
kuota random sampling dimana teknik ini diambil dengan
pertimbanganan tertentu. Teknik sampling ini digunakan pada
penelitian-penelitian yang lebih mengutamakan tujuan penelitian
23
daripada sifat populasi dalam menentukan sampel penelitian (Bungin,
2014:125). Sampel yang dipilih adalah orang-orang yang memiliki
akun sosial media facebook dan instagram.
Untuk menentukan ukuran sampel yang dibutuhkan, maka
digunakan rumus Slovin (Umar, 2005), yaitu sebagai berikut:
n = 𝑁
1+ 𝑁𝑒2
Dimana :
n = Ukuran sampel
N = Ukuran populasi
e = Kelonggaran ketidaktelitian karenakesalahan pengambilan
sampel yang dapat ditoleransi. Konstanta (0.05 atau 5%).
270
1 + 270 * (0,05)2
270
1 + 0,675
: 161,1940 = 161 responden yang dipilih secara acak dari populasi
3.5. Metode Pengumpulan Data
3.5.1. Sumber Data
3.5.1.1. Data Primer
Data ini diperoleh melalui penyebaran kuisioner yang
akan dibagikan kepada siswa yang memiliki akun sosial media
facebook dan instagram di SMA N 2 Salatiga, Jawa Tengah.
3.5.1.2. Data Sekunder
Data ini diperoleh dari buku maupun literatur yang
tersedia, lalu studi pustaka, serta jurnal terkait yang telah di teliti
orang lain sebelumnya untuk mendukung penelitian ini.
24
3.5.2. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data dilakukan melalui penyebaran
kuesioner. Kuesioner atau metode angket merupakan serangkaian atau
daftar pertanyaan yang disusun secara sistematis, kemudian dikirim
untuk diisi oleh responden setelah diisi angket dikirim kembali atau
dikembalikan kepada petugas atau peneliti (Bungin, 2014:133).
Data penelitian ini didapatkan dari berbagai sumber yaitu para
siswa kelas XI SMA N 2 Salatiga melalui metode penyebaran kuesioner
untuk memperoleh data mengenai pengaruh sosial media terhadap gaya
hidup siswa kelas XI SMA N 2 Salatiga. Tujuan peneliti dalam
penyusunan kuesioner untuk memperbaiki bagian-bagian yang
dianggap kurang tepat untuk diterapkan dalam pengambilan data
terhadap responden.
3.6. Desain Penelitian
Gambar 2
Desain Penelitian
X
Sosial Media Instagram
Y
Gaya Hidup Konsumtif
Variabel
Kontrol
X1 : Jenis Kelamin
X2 : Uang Saku
X3 : Latar Belakang
Pekerjaan Orang Tua
X4 : Perangkat Media
Yang digunakan
25
Keterangan :
Variabel X : Sosial Media
Independent
Variabel Y : Gaya Hidup Konsumtif
Dependent
Variabel kontrol : karakteristik responden
3.7. Identifikasi Variabel dan Indikator Penelitian
3.7.1. Identifikasi Variabel
Variabel Penelitian adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja
yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh
informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya
(Sugiyono, 2011:38 ). Variable penelitian terdiri dari:
1) Variable bebas.
Variable bebas (independen) adalah variable yang
mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau
timbulnya variable dependen atau terikat (Sugiyono, 2011:
39). Variabel bebas dalam penelitian ini adalah sosial media
facebook dan instagram.
2) Variable terikat.
Variable terikat (dependen) adalah variable yang
dipengaruhi atau yang menjadi akibat karena adanya
variable bebas (Sugiyono, 2011:40). Variable terikat dalam
penelitian ini adalah gaya hidup siswa kelas XI SMA N 2
Salatiga.
3) Variabel kontrol
Variabel kontrol adalah variable yang dikendalikan
atau dibuat konstan sehingga pengaruh variable independen
terhadap dependen tidak dipengaruhi oleh faktor luar yang
26
tidak diteliti.1 Variabel kontrol dalam penelitian ini adalah
berdasarkan Karakteristik Responden.
3.7.2. Indikator Penelitian
Indikator variabel bebas X: Indikator sosial media facebook dan
instagram menggunakan indikator variabel X dalam Jurnal milik Fela
Asmaya (2015) dengan judul “Pengaruh Penggunaan Media Sosial
Facebook Terhadap Perilaku Prososial Remaja Di Kenagarian Kota
Bangun”, indikator yang terkait adalah:
Frekuensi / intensitas
Durasi
Aktifitas / Attension
Indikator variabel terikat Y: Indikator Gaya Hidup Konsumtif,
dibawah ini dapat mendukung penelitian pada variable terikat yaitu
Gaya Hidup Konsumtif. Indikator perilaku konsumtif yang ditemukan
menurut Sumartono (2002) yaitu:
Membeli produk karena mendapat suatu hadiah
Membeli produk karena kemasan menarik
Membeli produk demi menjaga penampilan diri dan gengsi
Membeli produk atas pertimbangan harga
Membeli produk hanya sekedar menjaga simbol status
Memakai produk karena unsur konformitas terhadap model
yang mengiklankan
Munculnya penilaian bahwa membeli produk dengan harga
mahal akan menimbulkan rasa percaya diri yang tinggi
Indikator variabel kontrol pengaruh variable independen terhadap
dependen dilihat dari karakteristik responden, yaitu:
Jenis Kelamin
1 http://file.upi.edu/Direktori/FPMIPA/JUR._PEND._MATEMATIKA/196412051990031-
BAMBANG_AVIP_PRIATNA_M/VARIABEL_PENELITIAN.pdf
27
Uang Saku
Latar Belakang Pekerjaan Orang Tua
Perangkat Media yang Digunakan
3.8. Skala Pengukuran
Skala pengukuran yang digunakan oleh peneliti adalah dengan
menggunakan skala likert. Skala Likert digunakan untuk mengukur sikap,
pendapat, dan persepsi sesorang atau sekelompok orang tentang fenomena
sosial (Sugiyono, 2011: 93).
Bentuk akhir analisis Skala Likert meletakkan posisi sikap seseorang ke
dalam posisi masing-masing respon dengan cara menghitung berapa banyak
setuju atau tidak setuju pada pernyataan tertentu.2
Tabel 3.1
Skala Likert
Penilaian skala Likert Nilai
Sangat setuju 4
Setuju 3
Tidak setuju 2
Sangat tidak setuju 1
Sumber: Purnomo,2012:35
Dalam kategorisasi diatas, jawaban atau pilihan netral pada kuisioner
dihilangkan dengan alasan adanya pilihan netral akan membuat responden
cenderung memilih jawaban tersebut untuk cari aman, terutama bagi mereka
yang ragu-ragu akan jawabannya. Selain itu jawaban netral atau ragu-ragu
sering kali mengandung jawaban yang ambivalen atau mendua, artinya
positif iya, negatif juga iya, sehingga tidak digunakan dalam penelitian ini.
“Penghilangan nilai netral ini juga dimaksudkan agar skala pengukuran
2 http://tu.laporanpenelitian.com/2014/11/23.html
28
lebih simetrikal yaitu jenjang ke arah yang positif sama banyaknya dengan
jenjang ke arah yang negatif” (Azwar, 2007 : 33).
3.9. Hubungan Antara Variabel Penelitian, Indikator penelitian,
dan Skala Pengukuran
Tabel 3.2
Hubungan Antar Variabel Penelitian, Indikator Penelitian, dan Skala
Pengukuran
Takrif
Variabel
Indikator Item Instrument Skala
Pengukuran Favorable Unfavorable
Indikator
penggunaan
sosial media
dan
Frekuensi
membuka akun
sosial media:
Seberapa sering
responden
membuka akun
sosial media
Saya sering
mengakses online
shop pada media
sosial
Saya mengakses
online shop pada
media sosial 4-5
kali dalam
seminggu
Saya mengakses
online shop pada
media sosial 2-3
kali dalam
seminggu
Saya mengakses
online shop pada
media sosial
setiap saya
membukanya
Ordinal
Durasi membuka
akun sosial
media: Lamanya
responden
Interval
29
membuka akun
sosial media
Hal-hal yang
dilihat: akun
sosial media yang
menawarkan suatu
produk seperti
baju, celana,
sepatu, dan
aksesoris lainnya.
Saya mengikuti
semua akun sosial
media yang
menawarkan
produk
Hanya satu atau
beberapa akun
sosial media yang
menawarkan
produk yang saya
ikuti
Saya tertarik
mengakses akun
yang menawarkan
produk di sosial
media
Saya tertarik pada
suatu produk
ketika mengakses
akun media sosial
yang menawarkan
produk
Saya tidak
mengetahui
akun sosial
media yang
menawarkan
produk
Saya tidak
mengikuti
akun sosial
media yang
menawarkan
produk
Ordinal
Indikator
gaya hidup
konsumtif
Membeli produk
karena
mendapat suatu
hadiah: Hadiah
merupakan
sebuah bentuk
persuasive untuk
menarik minat
beli terhadap
produk yang
ditawarkan.
Saya membeli
produk barang di
akun sosial media
karena ada
hadiahnya
Saya tetap
membeli produk
yang ditawarkan
akun sosial media
yang saya ikuti
walaupun tidak
mendapat hadiah
Saya tidak
membeli
barang-barang
di akun sosial
media
sekalipun
mendapat
hadiah
Ordinal
Membeli produk
karena kemasan
menarik:
Kemasan produk
yang menarik
dapat
Saya membeli
sepatu hampir
setiap bulan
karena selalu
tertarik dengan
model yang baru
Design barang
di akun sosial
media yang
menawarkan
produk tersebut
tidak
memotivasi
Ordinal
30
mempersuasif
minat beli calon
konsumen.
Saya membeli
produk yang
ditawarkan di
akun sosial media
tersebut karena
kemasannya
menarik.
saya untuk
membelinya.
Saya tidak
membeli
produk yang
ditawarkan di
akun sosial
media tersebut
walaupun
kemasannya
menarik.
Membeli produk
demi menjaga
penampilan diri
dan gengsi:
Individu selalu
mempunyai
keinginan untuk
membeli barang-
barang ‘branded’
sebagai nilai
‘prestice’ dalam
kehidupan sehari-
hari.
Biasanya individu
seperti ini rela
mengeluarkan
uang banyak demi
menunjang
penampilan diri.
Saya suka
menggunakan
produk barang
yang asli dari pada
barang tiruan
Saya membeli
produk bermerk
namun tiruan
untuk menjaga
penampilan
Saya akan tetap
membeli sebuah
tas baru karena
sedang trend,
meskipun tas lama
masih layak pakai
Saya suka
membeli
produk tiruan
di akun sosial
media karena
saya tidak
mementingkan
gengsi.
Ordinal
Membeli produk
atas
pertimbangan
harga: Individu
memiliki
kepuasan ketika
membeli barang
yang mahal dari
akun sosial media
Saya suka
membeli barang
dengan harga
yang mahal di
akun sosial media
Saya membeli
barang di sosial
media hanya saat
ada diskon
Saya tidak
mementingkan
Saya suka
membeli
barang dengan
harga murah
di akun sosial
media
Ada diskon
atau tidak,
saya tidak
Ordinal
31
dengan maksud
agar ia menonjol
dan dianggap
paling mewah
(bukan pemakaian
atas dasar manfaat
atau
kegunaannya).
harga dalam
memilih produk
yang ditawarkan
di akun sosial
media
Saya
menghabiskan
sebagian uang
untuk membeli
apapun yang
diinginkan
meskipun barang
tersebut tidak
dibutuhkan
tertarik
membeli
barang di
sosial media
karena
pertimbangan
harga
Membeli produk
hanya sekedar
menjaga symbol
dan status:
Symbol ini
mempunyai
kemampuan
dalam membeli
barang yang dapat
menunjang sifat
eksklusif
Sebagai seorang
yang memiliki
akun sosial media,
saya harus
memiliki produk
yang ditawarkan
oleh akun sosial
media yang saya
ikuti.
Saya suka
membeli produk
bermerk karena
tidak mau kalah
dengan teman
Saya akan cepat
membeli tas,
ketika teman saya
mempunyai tas
baru
Saya tidak
harus
memiliki
produk yang
ditawarkan
oleh akun
sosial media
yang saya
ikuti.
Saya tidak
tertarik
membeli
barang saat
teman
membeli
barang yang
sedang trend
Ordinal
Memakai
produk karena
unsur
konformitas
terhadap model
yang diiklankan:
Individu banyak
Saya sering
membeli produk
yang ditawarkan
oleh akun sosial
media yang saya
ikuti.
Saya tidak
tertarik untuk
membeli
produk yang
ditawarkan
oleh akun
sosial media
yang saya
ikuti.
Ordinal
32
meniru tokoh
yang mereka
idolakan, dengan
arti apapun yang
idolanya kenakan
ia harus
mendapatkan,
mencoba dan
memakai produk
yang digunakan
idolanya tersebut.
Saya membeli
produk karena
endorsmannya
adalah idola saya
Saya membeli
produk yang
ditawarkan akun
sosial media yang
saya ikuti karena
menjual produk
yang digunakan
idola saya
Saya tidak
membeli
produk yang
ditawarkan
walaupun
endorsmannya
adalah idola
saya
Munculnya
penilaian bahwa
membeli produk
dengan harga
mahal akan
menimbulkan
rasa percaya diri
yang tinggi:
Individu
menggunakan
produk yang
ditawarkan oleh
akun sosial media
dengan tujuan
untuk
menumbuhkan
rasa percaya diri.
Tingkat rasa
percaya diri saya
tumbuh saat
menggunakan
produk dari akun
sosial media
yang saya ikuti.
Mahalnya harga
produk yang saya
beli berpengaruh
terhadap rasa
percaya diri saya
Saya memiliki
gadget lain
(seperti: I-pad,
mp4, I-touch, dll)
selain ponsel
yang saya punya,
karena terlihat
sangat keren
Mahalnya
harga produk
yang saya beli
dari akun
sosial media
yang saya ikuti
tidak
berpengaruh
terhadap rasa
percaya diri
saya.
Saya menjadi
tidak percaya
diri ketika saya
menggunakan
produk yang
harganya
murah
Ordinal
Variabel
Kontrol
Jenis kelamin Nominal
Uang saku Rasio
33
Latar belakang
pekerjaan orang
tua
Nominal
Perangkat media
yang digunakan
Nominal
3.10. Teknik Analisis Data
3.10.1. Statistik Deskriptif
Menurut Sugiyono (2003:11) penelitian deskriptif penelitian
yang dilakukan untuk mengetahui nilai variable mandiri, baik satu
variable atau lebih (independen). Statistik deskriptif dalam
penelitian ini digunakan untuk mendiskripsikan karakteristik
variabel.
3.10.2. Regresi Sederhana
Menurut Sugiyono dalam Purnomo (2014: 133) analisis ini
digunakan oleh peneliti bila peneliti bermaksud meramalkan
bagaimana keadaan (naik turunnya) variabel dependen (kriterium),
bila ada satu variabel independen sebagai prediktor dimanipulasi
(dinaik turunkan nilainya). Persamaan yang diperoleh dari regresi
sederhana adalah
Dimana:
Y = variabel dependen yang diprediksi
X = variabel independen yang mempunyai nilai tertentu
a = nilai intercept (konstan) atau harga Y bila X = 0
Y = a + b X
34
b = koefisien regresi, yaitu angka peningkatan atau penurunan
variabel dependen yang didasarkan pada variabel independen.
Dimana bila b (+) maka terjadi kenaikan, dan bila b (-) maka terjadi
penurunan
nilai a dihitung dengan rumus :
a = ∑ y (∑x2) - ∑x ∑xy
n ∑x2 - (∑x)2
nilai b dihitung dengan rumus :
b = n ∑xy - ∑x ∑xy
n ∑x2 - (∑x)2
3.10.3. Analisis Tabulasi Sederhana
Dalam analisis tabulasi sederhana, data yang diperoleh diolah ke
bentuk persentase. (Durianto, 2003: 96)
𝑃 = 𝑓𝑖
∑ 𝑓𝑖 × 100%
Di mana:
P = persentase responden yang memilih kategori tertentu
𝑓𝑖 = jumlah responden yang memilih kategori tertentu
∑ 𝑓𝑖 = banyaknya jumlah responden
3.11. Uji Validitas dan Reliabilitas
3.11.1. Uji Validitas
Validitas ini merupakan suatu proses untuk menguji item
pertanyaan dalam sebuah instrument dan merupakan ukuran seberapa
cermat alat ukur tes melakukan fungsi ukurnya (Azwar, 1997:120).
Uji Validitas ini menggunakan rumus Pearson yaitu :
35
rxy = n (∑xy) – (∑xy) (∑y)
√ {n (∑x2) – (∑x2)} {n (∑y2) - ( ∑y2)}
rxy : Koefisien korelasi antara x dan y
x : Nilai variable bebas atau antara ( preditor y )
y : Nilai variable terikat
∑xy : Jumlah product dari x dan y
Kriteria dalam pemilihan item dinyatakan valid atau tidak
valid, dinyatakan berdasarkan korelasi item total dengan
menggunakan batasan r-hasil > r-tabel.
a) Valid jika r-hasil positif dan > r-tabel ( rxy > 0,3 )
b) Tidak valid jika r-hasil < r-table ( rxy < 0,3 )
c) r-table diperoleh dari df = N-2 = 30 ( 0,361 dengan
taraf signifikansi 5%
Tabel 3.3
Rangkuman Uji Validitas Instrumen:
Takrif
Variabel
Indikator Item Instrument R Skor item
terhadap
Skor Total
r- Tabel
(r-kritis)
Keterangan
Indikator
pengguna
an sosial
media
dan
Frekuensi
membuka
akun sosial
media: Seberapa
sering
responden
membuka
akun sosial
media
1. Saya sering
mengakses online
shop pada media
sosial
0,538 0,361 Valid
2. Saya mengakses
online shop pada
media sosial 4-5
kali dalam
seminggu
0,640 0,361 Valid
3. Saya mengakses
online shop pada
media sosial 2-3
kali dalam
seminggu
0,727 0,361 Valid
36
4. Saya mengakses
online shop pada
media sosial
setiap saya
membukanya
0,590 0,361 Valid
Hal-hal yang
dilihat: akun
sosial media
yang
menawarkan
suatu produk
seperti baju,
celana, sepatu,
dan aksesoris
lainnya.
5. Saya mengikuti
semua akun
sosial media yang
menawarkan
produk
0,699 0,361 Valid
6. Hanya satu atau
beberapa akun
sosial media yang
menawarkan
produk yang saya
ikuti
0,242 0,361 Tidak Valid
7. Saya tertarik
mengakses akun
yang
menawarkan
produk di sosial
media
0,590 0,361 Valid
8. Saya tertarik pada
suatu produk
ketika mengakses
akun media sosial
yang
menawarkan
produk
0,479 0,361 Valid
9. Saya tidak
mengetahui akun
sosial media yang
menawarkan
produk
0,205 0,361 Tidak Valid
10. Saya tidak
mengikuti akun
sosial media yang
menawarkan
produk
0,370 0,361 Valid
Indikator
gaya
hidup
konsumtif
Membeli
produk
karena
mendapat
suatu hadiah: Hadiah
merupakan
sebuah bentuk
persuasive
untuk menarik
minat beli
terhadap
produk yang
ditawarkan.
11. Saya membeli
produk barang di
akun sosial media
karena ada
hadiahnya
0,511 0,361 Valid
12. Saya tetap
membeli produk
yang ditawarkan
akun sosial media
yang saya ikuti
walaupun tidak
mendapat hadiah
0,494 0,361 Valid
13. Saya tidak
membeli barang-
barang di akun
sosial media
0,492 Valid
37
sekalipun
mendapat hadiah
Membeli
produk
karena
kemasan
menarik: Kemasan
produk yang
menarik dapat
mempersuasif
minat beli
calon
konsumen.
14. Saya membeli
sepatu hampir
setiap bulan
karena selalu
tertarik dengan
model yang baru
0,720 0,361 Valid
15. Saya membeli
produk yang
ditawarkan di
akun sosial media
tersebut karena
kemasannya
menarik.
0,664 0,361 Valid
16. Design barang di
akun sosial media
yang menawarkan
produk tersebut
tidak memotivasi
saya untuk
membelinya.
0,314 0,361 Valid
17. Saya tidak
membeli produk
yang ditawarkan
di akun sosial
media tersebut
walaupun
kemasannya
menarik.
0,115 0,361 Tidak Valid
Membeli
produk demi
menjaga
penampilan
diri dan
gengsi: Individu selalu
mempunyai
keinginan
untuk
membeli
barang-barang
‘branded’
sebagai nilai
‘prestice’
dalam
kehidupan
sehari-hari.
Biasanya
individu
seperti ini rela
mengeluarkan
uang banyak
18. Saya suka
menggunakan
produk barang
yang asli dari
pada barang
tiruan
-0,201 0,361 Tidak Valid
19. Saya membeli
produk bermerk
namun tiruan
untuk menjaga
penampilan
0,401 0,361 Valid
20. Saya akan tetap
membeli sebuah
tas baru karena
sedang trend,
meskipun tas
lama masih layak
pakai
0,776 0,361 Valid
21. Saya suka
membeli produk
tiruan di akun
sosial media
karena saya tidak
0,285 0,361 Tidak Valid
38
demi
menunjang
penampilan
diri.
mementingkan
gengsi.
Membeli
produk atas
pertimbanga
n harga: Individu
memiliki
kepuasan
ketika
membeli
barang yang
mahal dari
akun sosial
media dengan
maksud agar
ia menonjol
dan dianggap
paling mewah
(bukan
pemakaian
atas dasar
manfaat atau
kegunaannya).
22. Saya suka
membeli barang
dengan harga
yang mahal di
akun sosial media
0,813 0,361 Valid
23. Saya membeli
barang di sosial
media hanya saat
ada diskon
0,480 0,361 Valid
24. Saya tidak
mementingkan
harga dalam
memilih produk
yang ditawarkan
di akun sosial
media
0,655 0,361 Valid
25. Saya
menghabiskan
sebagian uang
untuk membeli
apapun yang
diinginkan
meskipun barang
tersebut tidak
dibutuhkan
0,686 0,361 Valid
26. Saya suka
membeli barang
dengan harga
murah di akun
sosial media
0,237 0,361 Tidak Valid
27. Ada diskon atau
tidak, saya tidak
tertarik membeli
barang di sosial
media karena
pertimbangan
harga
0,151 0,361 Tidak Valid
Membeli
produk
hanya
sekedar
menjaga
symbol dan
status: Symbol ini
mempunyai
kemampuan
dalam
membeli
barang yang
28. Sebagai seorang
yang memiliki
akun sosial
media, saya harus
memiliki produk
yang ditawarkan
oleh akun sosial
media yang saya
ikuti.
0,559 0,361 Valid
29. Saya suka
membeli produk
bermerk karena
0,593 0,361 Valid
39
dapat
menunjang
sifat eksklusif
tidak mau kalah
dengan teman
30. Saya akan cepat
membeli tas,
ketika teman saya
mempunyai tas
baru
0,727 0,361 Valid
31. Saya tidak harus
memiliki produk
yang ditawarkan
oleh akun sosial
media yang saya
ikuti.
0,227 0,361 Tidak Valid
32. Saya tidak
tertarik membeli
barang saat teman
membeli barang
yang sedang
trend
0,363 0,361 Valid
Memakai
produk
karena unsur
konformitas
terhadap
model yang
diiklankan: Individu
banyak meniru
tokoh yang
mereka
idolakan,
dengan arti
apapun yang
idolanya
kenakan ia
harus
mendapatkan,
mencoba dan
memakai
produk yang
digunakan
idolanya
tersebut.
33. Saya sering
membeli produk
yang ditawarkan
oleh akun sosial
media yang saya
ikuti.
0,756 0,361 Valid
34. Saya membeli
produk karena
endorsmannya
adalah idola saya
0,727 0,361 Valid
35. Saya membeli
produk yang
ditawarkan akun
sosial media yang
saya ikuti karena
menjual produk
yang digunakan
idola saya
0,686 0,361 Valid
36. Saya tidak
tertarik untuk
membeli produk
yang ditawarkan
oleh akun sosial
media yang saya
ikuti
0,320 0,361 Valid
37. Saya tidak
membeli produk
yang ditawarkan
walaupun
endorsmannya
adalah idola saya
0,202 0,361 Tidak Valid
Munculnya
penilaian
bahwa
membeli
produk
38. Tingkat rasa
percaya diri saya
tumbuh saat
menggunakan
produk dari akun
0,759 0,361 Valid
40
dengan harga
mahal akan
menimbulkan
rasa percaya
diri yang
tinggi: Individu
menggunakan
produk yang
ditawarkan
oleh akun
sosial media
dengan tujuan
untuk
menumbuhkan
rasa percaya
diri.
sosial media yang
saya ikuti.
39. Mahalnya harga
produk yang saya
beli berpengaruh
terhadap rasa
percaya diri saya
0,765 0,361 Valid
40. Saya memiliki
gadget lain
(seperti: I-pad,
mp4, I-touch, dll)
selain ponsel
yang saya punya,
karena terlihat
sangat keren
0,844 0,361 Valid
41. Mahalnya harga
produk yang saya
beli dari akun
sosial media yang
saya ikuti tidak
berpengaruh
terhadap rasa
percaya diri saya.
0,448 0,361 Valid
42. Saya menjadi
tidak percaya diri
ketika saya
menggunakan
produk yang
harganya murah
0,425 0,361 Valid
3.10.2. Uji Reliabilitas
Uji Reliabilitas pun juga merupakan proses untuk mengukur
butir atau item suatu instrument. Instrument dikatakan reliable (andal)
jika pertanyaan konsisten atau stabil. Uji Reliabilitas ini menggunakan
rumus alpha Chronbach (α). Dengan kriteria alat ukur (instrumen)
dinyatakan reliabel jika alpha cronbach > r-tabel dan jika alpha
cronbach < r-tabel maka dinyatakan tidak reliable.
α = 2 1 – S1 - S2
Sx2
Α : Koefesien reliabilitas alpha
S1 &S2 : Varian skor belahan 1 & Varian skor belahan 2
Sx2 : Varian skor skala
41
Untuk pengambilan keputusan tentang reliable adalah sebagai
berikut :
a) r-hasil postif dan r-hasil > r-table, dikatakan reliable
b) r-hasil tidak positif, r-hasil < r-table, dikatakan tidak
reliable
c) r-table diperoleh dari df = N-2 = 30 ( 0,361 dengan taraf
signifikansi 5% )
Tabel 3.4 Uji Reliabilitas
Melalui tabel tersebut, menunjukkan bahwa variabel
Pengaruh Sosial Media Terhadap Gaya Hidup Remaja di Salatiga
memiliki nilai cronbach Alpha 0,946 diatas r-tabel (0,361) sehingga
dapat dikatakan hasil pengujian ini reliabel.
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
,946 33