pengaruh kelompok acuan, faktor psikologis dan...
TRANSCRIPT
PENGARUH KELOMPOK ACUAN, FAKTOR PSIKOLOGIS
DAN JAMINAN RASA AMAN TERHADAP MINAT
MENABUNG MELALUI PROGRAM LAKU PANDAI PT BRI
SYARIAH
Skripsi
Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Guna Memenuhi Syarat-syarat untuk Meraih Gelar Sarjana Ekonomi (SE)
Oleh:
RIAN HARDIANSYAH
NIM. 11140850000080
JURUSAN PERBANKAN SYARIAH
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
1440 H/ 2019 M
i
LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI
ii
LEMBAR PENGESAHAN UJIAN KOMPREHENSIF
iii
LEMBAR PENGESAHAN UJIAN SIDANG SKRIPSI
iv
LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ILMIAH
v
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
I. IDENTITAS PRIBADI
1. Nama : Rian Hardiansyah
2. Tempat Tanggal Lahir : Tasikmalaya, 21 Mei 1996
3. Alamat : Jl. Madrasah Assalam No.8
Kelurahan Gerendeng, Kecamatan Karawaci, Kota Tangerang
4. Status : Belum Menikah
5. Agama : Islam
6. Telepon : 081280948172
7. Email : [email protected]
II. PENDIDIKAN
1. TK Yayasan Islam : 2000 - 2002
2. SDN Gunung Lipung 2 : 2002 - 2008
3. SMPN 5 Tasikmalaya : 2008 - 2011
4. SMKN 1 Tasikmalaya : 2011 - 2014
5. S1 Ekonomi UIN Jakarta : 2014 - Sekarang
III. PENGALAMAN ORGANISASI
1. HMJ Perbankan Syariah : 2017 - 2018
2. Himpunan Mahasiswa Islam Kafeis : 2016 - 2017
vi
ABSTRACT
This research analyzed the influence of Reference Groups, Psychological
Factors and Safety Guarantee for Interests in Saving Through Laku Pandai
program BRI Sharia. The sample in this research is the community that knows
BRI Syariah Laku Pandai and does not have an account. The analysis technique
that used in this research is multiple linear regression analysis using software
SPSS version 23. The results of this research indicate that simultaneously all
independent variables (Reference Group, Psychological Factors and Safety
Guarantee) in this resesrch have a significant influence on the dependent variable
(Interests in saving) with a significance value of 0,000 <0,05. While partially that
the reference group variable has a significant effects on interests in saving, this
has been proven with a significance value of 0.022 <0.05, Psychological factor
variable has a significant effect on interests in saving, it has been proven withs a
significance value of 0,000 <0,05 and the safety guarantee variable has a
significant effects on interests in saving, this has been proven by a significance
value of 0,040 <0,05.
Keywords: Reference groups, psychological factors, safety guarantee,
interests in saving.
vii
ABSTRAK
Penelitian ini menganalisis pengaruh Kelompok Acuan, Faktor Psikologis
dan Jaminan Rasa Aman terhadap Minat Menabung Melalui Program Laku
Pandai BRI Syariah. Sampel dalam penelitian ini adalah Masyarakat yang
mengetahui Laku Pandai BRI Syariah. Teknik analisis yang digunakan dalam
penelitian ini adalah analisis regresi linier berganda dengan menggunakan
program SPSS versi 23. Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa secara
simultan seluruh variebel independen (Kelompok Acuan, Faktor Psikologis dan
Jaminan Rasa Aman) dalam penelitian ini memiliki pengaruh signifikan terhadap
variabel dependen (Minat menabung) dengan nilai signifikansi sebesar 0,000 <
0,05. Sedangkan secara parsial bahwa variabel kelompok acuan berpengaruh
signifikan terhadap minat menabung hal tersebut telah dibuktikan dengan nilai
signifikansi sebesar 0,022 < 0,05, variabel faktor psikologis berpengaruh
signifikan terhadap minat menabung hal tersebut telah dibuktikan dengan nilai
signifikansi sebesar 0,000 < 0,05 dan variabel jaminan rasa aman berpengaruh
signifikan terhadap minat menabung hal tersebut telah dibuktikan dengan nilai
signifikansi sebesar 0,040 < 0,05.
Kata Kunci: Kelompok acuan, faktor psikologis, jaminan rasa aman, minat
menabung
viii
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Segala puji dan syukur atas kehadirat Allah Subhanahu wa ta’ala. yang
telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat
menyelesaikan skripsi dengan judul “Pengaruh Kelompok Acuan, Faktor
Psikologis dan JaminanRasa Aman terhadap Minat Menabung Melalui
Program Laku Pandai BRI Syariah”. Shalawat serta salam semoga selalu
tercurah kepada baginda kita Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi Wassalam.
beserta keluarga dan para sahabat-Nya.
Penyusunan skripsi ini merupakan salah satu syarat untuk memperoleh
gelar Sarjana Ekonomi pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta. Pasa saat proses pembuatan skripsi ini penulis tidak luput
dari berbagai hambatan-hambatan dan berbagai kendala yang harus dilewati,
maka penulis menyadari bahwa keberhasilan yang diperoleh semata-mata bukan
hasil kerja keras penulis sendiri, tetapi berkat bantuan, dorongan, bimbingan, dan
arahan dari pihak lain kepada penulis. Oleh karena itu, penulis ingin mengucapkan
terimaksih yang sebesar-besarnya kepada :
1. Allah Subhanahu wa ta’ala yang telah memberikan segala nikmat
sehingga skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik.
2. Kedua Orang tua, Bapak Aos Bardan dan Ibu Aah Hilyati, yang telah
memberikan kasih sayang dalam mendidik dan membesarkan penulis,
serta memberikan yang terbaik untuk anak-anaknya. Serta kaka-kaka saya
Herman Firmansyah dan Anni Rosfitria yang telah memberikan semangat
sehingga penulis bisa menyelesaikan studi ini.
3. Bapak Dr. Amilin, SE., Ak., M.Si., Ca., QIA., BKP selaku Dekan FEB, ibu
Dr. Titi Dewi Warninda, SE., M.Si. sekalu Wakil Dekan I Bid. Akademik,
Dr. Indo Yama Nasaruddin, SE., MAB. selaku Wakil Dekan II Bid.
Administrasi Umum dan Dr. M. Nur Rianto Al Arif, SE., M.Si. selaku
Wakil Dekan III Bid. Kemahasiswaan.
4. Ibu Cut Erika Ananda Fatimah, S.E., M.B.A. selaku Ketua Program Studi
Perbankan Syariah sekaligus Dosen Pembimbing Skripsi yang telah
ix
meluangkan waktu serta memberikan arahan demi terselesaikannya studi
ini.
5. Ibu Fitri Damayanti, S.E., M.Si. selaku Sekretaris Jurusan Program Studi
Perbankan Syariah Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri
Syarif Hidayatullah Jakarta.
6. Bapak Adhitya Ginanjar, M.si. selaku Dosen Pembimbing Akademik yang
telah membimbing selama masa studi.
7. Seluruh Bapak/Ibu Dosen yang telah mencurahkan dan mengamalkan ilmu
yang tak ternilai hingga penulis menyelesaikan studi di Fakultas Ekonomi
dan Bisnis Univesitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
8. Seluruh Staff Tata Usaha dan Karyawan Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta yang telah membantu
penulis dalam mengurus segala kebutuhan administrasi dan lain-lain.
9. Seluruh Responden yang telah rela meluangkan waktunya untuk mengisi
kuesioner dan membantu proses penelitian
10. Keluarga besar Himpunan Mahasiswa Islam Komisariat Fakultas Ekonomi
dan Bisnis Cabang Ciputat yang telah memberikan pelajar-pelajaran yang
tidak bisa didapatkan di bangku perkuliahan
11. Kawan-kawan Pengurus HMJ Perbankan Syariah tahun 2017 yang telah
memberikan pengalaman organisasi.
12. Galuh Cinta Adani yang selalu memberikan semangat dan bantuan selama
proses penelitian.
13. Sahabat dan teman seperjuangan yaitu Paket Komplit (Anwar, Agung,
Oskar, Adi, Bedul) dan Tim Ubud (Aji, Faris, Kresna, Wisnu, Sopi) yang
telah memberikan warna-warni dalam dunia perkuliahan ini. Kita tertawa
bersama, bukan saling mentertawakan.
14. Teman-teman perbankan syariah 2014 yang sama-sama merasakan
perjuangan menjadi mahasiswa baru hingga tingkat akhir.
15. Seluruh pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu-satu yang telah
membantu penulis selama masa studi hingga menyelesaikan skripsi ini.
Semoga Allah Swt. memberikan balasan pahala yang berlimpah kepada semua
pihak di atasatas bantuan dan amal baik yang dierikan kepada penulis. Penulis
x
menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu,
penulis mengharapkan saran, masukan, araham maupun kritikan untuk menjadi
lebih baik lagi. Semoga skripsi ini bermanfaat bagi semua pihak yang
membutuhkannya.
Wassalamu’alaikum Warahmatullahi wabarakatuh
Tangerang Selatan, Mei 2019
Penulis,
Rian Hardiansyah
xi
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI ..................................................................... i
LEMBAR PENGESAHAN UJIAN KOMPREHENSIF ........................................ ii
LEMBAR PENGESAHAN UJIAN SIDANG SKRIPSI ....................................... iii
LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ILMIAH ............................... iv
DAFTAR RIWAYAT HIDUP ................................................................................ v
ABSTRACT ............................................................................................................. vi
ABSTRAK ............................................................................................................ vii
KATA PENGANTAR ......................................................................................... viii
DAFTAR ISI .......................................................................................................... xi
DAFTAR TABEL ................................................................................................ xiv
DAFTAR GAMBAR ........................................................................................... xvi
BAB I ...................................................................................................................... 1
PENDAHULUAN .................................................................................................. 1
A. Latar Belakang ............................................................................................. 1
B. Rumusan Masalah ...................................................................................... 10
C. Batasan Masalah......................................................................................... 10
D. Tujuan dan Manfaat ................................................................................... 10
E. Tinjauan Kajian Terdulu ............................................................................ 11
BAB II ................................................................................................................... 14
TINJAUAN PUSTAKA ....................................................................................... 14
A. Teori Terkait dengan Variabel Penelitian .................................................. 14
1. Perilaku Konsumen ................................................................................ 14
2. Kelompok Acuan .................................................................................... 16
3. Faktor Psikologis .................................................................................... 19
4. Kualitas Pelayanan ................................................................................. 22
xii
5. Jaminan Rasa Aman ............................................................................... 24
7. Tabungan ................................................................................................ 26
8. Perbankan Syariah .................................................................................. 26
B. Kerangka Penelitian ................................................................................... 28
C. Keterkaitan Antar Variabel dan Pengembangan Hipotesis ........................ 29
BAB III ................................................................................................................. 30
METODELOGI PENELITIAN ............................................................................ 30
A. Ruang Lingkup Penelitian .......................................................................... 30
B. Metode Penentuan Sampel ......................................................................... 30
1. Populasi .................................................................................................. 30
2. Sampel .................................................................................................... 30
C. Metode Pengumpulan Data ........................................................................ 31
1. Data Primer ............................................................................................. 32
2. Data Sekunder ........................................................................................ 32
D. Metode Pengelola Data .............................................................................. 32
1. Uji Kualitas Data .................................................................................... 33
2. Uji Asumsi Klasik .................................................................................. 34
3. Uji Hipotesis ........................................................................................... 36
4. Analisis Regresi Linier Berganda ........................................................... 37
E. Operasional Variabel Penelitian ................................................................. 38
BAB IV ................................................................................................................. 41
ANALISIS DAN PEMBAHASAN ...................................................................... 41
A. Gambaran umum objek penelitian ............................................................. 41
B. Deskripsi Responden .................................................................................. 43
C. Uji Kualitas data ......................................................................................... 46
1. Uji Validitas ........................................................................................... 46
xiii
2. Uji Realibilitas ........................................................................................ 48
D. Statistik Deskriptif ..................................................................................... 49
E. Uji Asumsi Klasik ...................................................................................... 61
1. Uji Normalitas ........................................................................................ 61
2. Uji Multikolinieritas ............................................................................... 63
3. Uji Heteroskedastisitas ........................................................................... 63
F. Uji Hipotesis .............................................................................................. 64
1. Uji t (parsial) .......................................................................................... 64
2. Uji f (Simultan) ...................................................................................... 66
3. Uji Koefesien Determinasi (Adjusted R square) .................................... 67
G. Analisis Regresi Linier Berganda .............................................................. 67
H. Interpretasi.................................................................................................. 69
BAB V ................................................................................................................... 73
KESIMPULAN DAN SARAN ............................................................................. 73
A. Kesimpulan ................................................................................................ 73
B. Saran ........................................................................................................... 73
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 75
LAMPIRAN .......................................................................................................... 78
xiv
DAFTAR TABEL
Tabel 1. Indikator Pangsa Pasar Perbankan Syariah dan Bank Konvensional ....... 2
Tabel 2. Data Penduduk Indonesia Berdasarkan Agama ........................................ 3
Tabel 3. Data Perkembangan Program Laku Pandai .............................................. 6
Tabel 4. Operasional Variabel Penelitian.............................................................. 39
Tabel 5. Karakteristik Responden Menurut Jenis Kelamin .................................. 43
Tabel 6. Karakteristik Responden Menurut Usia Responden ............................... 44
Tabel 7. Karakteristik Responden Menurut Pendidikan Terakhir ........................ 44
Tabel 8. Karakteristik Responden Menurut Pekerjaan ......................................... 45
Tabel 9. Karakteristik Responden Menurut Penghasilan ...................................... 45
Tabel 10. Hasil Uji Validitas ................................................................................. 47
Tabel 11. Hasil Uji Realibilitas ............................................................................. 49
Tabel 12. Hasil pertanyaan “Mengetahui laku pandai BRI syariah dari
keluarga/temen/kelompok tertentu”. ..................................................................... 50
Tabel 13. Hasil pertanyaan “Memilih laku pandai BRI syariah berdasarkan
pengalaman keluarga/teman/kelompok tertentu”. ................................................. 50
Tabel 14. Hasil pertanyaan “Keluarga/teman/kelompok tertentu yang membuat
tertarik menggunakan laku pandai BRI syariah”. ................................................. 51
Tabel 15. Hasil pertanyaan “Keluarga/teman/kelompok tertentu aktif/sering
memberikan informasi tentang laku pandai BRI syariah”. ................................... 51
Tabel 16. Hasil pertanyaan “Mempercayai laku pandai BRI syariah karena
keluarga/teman/kelompok tertentu”. ..................................................................... 52
Tabel 17. Hasil pertanyaan “Memilih laku pandai BRI syariah karena
memenuhi/sesuai dengan kebutuhan”. .................................................................. 53
Tabel 18. Hasil pertanyaan “Laku pandai BRI Syariah tidak mengandung riba
karena sistem bagi hasil yang sesuai dengan ajaran islam”. ................................. 53
Tabel 19. Hasil pertanyaan “Memilih laku pandai BRI syariah karena produk yang
sederhana dan mudah dipahami”. ......................................................................... 54
Tabel 20. Hasil pertanyaan “Memilih laku pandai BRI Syariah karena telah
mengimplementasikan prinsip syariah dengan baik”. ........................................... 54
Tabel 21. Hasil pertanyaan “Produk laku pandai syariah memberikan manfaat
yang besar”. ........................................................................................................... 55
xv
Tabel 22. Hasil pertanyaan “Memilih laku pandai BRI syariah karena pengalaman
kinerjanya yang tidak terpengaruh pada saat krisis”. ............................................ 55
Tabel 23. Hasil pertanyaan “Memilih laku pandai BRI syariah karena melihat
promosi diberbagai media”. .................................................................................. 56
Tabel 24. Hasil pertanyaan “Agen laku pandai BRI Syariah memiliki pengetahuan
seputar produk sehingga dapat menjawab pertanyaan nasabah”. ......................... 57
Tabel 25. Hasil pertanyaan “Agen laku pandai BRI Syariah selalu bersikap sopan
terhadap nasabah”. ................................................................................................ 57
Tabel 26. Hasil pertanyaan “Agen laku pandai BRI syariah mampu menanamkan
kepercayaan kepada para nasabah”. ...................................................................... 58
Tabel 27. Hasil pertanyaan “Merasa aman melakukan transaksi dengan agen laku
pandai BRI syariah karena produk tabungan telah dijamin oleh lembaga penjamin
simpanan (LPS)”. .................................................................................................. 58
Tabel 28. Hasil pertanyaan “Berminat menggunakan tabungan Laku Pandai BRI
Syariah”. ................................................................................................................ 59
Tabel 29. Hasil pertanyaan “Berminat mencari tahu informasi tentang tabungan
Laku Pandai Syariah”. ........................................................................................... 59
Tabel 30. Hasil pertanyaan “Berminat menggunakan tabungan Laku Pandai BRI
Syariah dibandingkan dengan produk lain”. ......................................................... 60
Tabel 31. Hasil pertanyaan “Berminat mereferensikan tabungan Laku Pandai BRI
Syariah kepada orang lain”. .................................................................................. 60
Tabel 32. One-sample Kolmogorov-Smirnov Test ............................................... 62
Tabel 33. Hasil Uji Multikolinieritas .................................................................... 63
Tabel 34. Hasil Uji t .............................................................................................. 65
Tabel 35. Hasil Uji F ............................................................................................. 66
Tabel 36. Hasil Uji Koefesien Determinasi .......................................................... 67
Tabel 37. Hasil Analisis Regresi Linier Berganda ................................................ 68
xvi
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1. Data Pertumbuhan Tabungan Bank BRI Syariah ........................................ 7
Gambar 2. Prilaku Konsumen ..................................................................................... 15
Gambar 3. Kerangka Pemikiran .................................................................................. 28
Gambar 4. Histogram .................................................................................................. 61
Gambar 5. P-Plot ......................................................................................................... 62
Gambar 6. Scatterplot.................................................................................................. 64
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Bank Islam adalah bank yang pengoperasiannya dijalankan dengan
berdasarkan prinsip syariah. Praktiknya saat ini, banyak istilah yang diberikan
untuk menyebut entitas Bank Islam. Sedangkan dalam Undang-Undang Nomor 21
Tahun 2008 tentang Perbankan Syariah adalah segala sesuatu yang menyangkut
tentang Bank Syariah dan Unit Usaha Syariah, mencakup kelembagaan, kegiatan
usaha, serta cara dan proses dalam melaksanakan kegiatan usahanya (Ifham,
2015:1). Perbankan syariah berperan sebagai lembaga intermediasi keuangan
antara unit-unit ekonomi yang mempunyai kelebihan dana dengan unit-unit lain
yang mengalami kekurangan dana. Pada dasarnya bank syariah memiliki
kesamaan fungsi dengan bank konvensional yaitu melakukan penghimpunan dana,
penyaluran dana dan penyedia jasa keuangan lainnya. Perbedaanya adalah seluruh
kegiatan bank syariah harus sesuai dengan prinsip syariah. Selain itu, bank syariah
memiliki variasi akad yang menimbulkan variasi produk yang lebih banyak
dibanding bank konvensional.(Soemitra, 2017:68)
Perkembangan Bank Syariah di Indonesia mulai menunjukan
peningkatannya yang bisa dilihat dari pangsa pasar Bank Syariah yang bergerak
naik dari 5,55% 2017 menjadi 5,70% per juni 2018 dari total Pangsa Pasar seluruh
Perbankan di Indonesia. Akan tetapi masih sangat tertinggal jauh dibandingkan
dengan pangsa pasar Bank konvensional yang berada pada 94,30%. Berikut
merupakan data indikator pangsa pasar yang terdiri dari jumlah institusi, jumlah
kantor, asset, dana pihak ketiga (DPK) antara Perbankan Syariah dan Bank
Konvensional juni 2018:
2
Tabel 1. Indikator Pangsa Pasar Perbankan Syariah dan Bank Konvensional
Sumber: Statistik Perbankan Indonesia, OJK 2018
Berdasarkan data di atas, terlihat jelas perbedaan yang signifikan dari
semua indikator pangsa pasar antara perbankan syariah dan bank konvensional.
Pertama, dari sisi jumlah institusi, perbankan syariah berjumlah 202 sedangkan
bank konvensional berjumlah 1.722. Kedua, dari sisi jumlah kantor, perbankan
syariah berjumlah 2.635 sedangkan bank konvensional berjumlah 38.101. Ketiga,
dari sisi asset, perbankan syariah sebesar Rp. 444,35 Triliun sedangkan bank
konvensional sebesar Rp. 7.778,55 Triliun. Keempat, dari sisi dana pihak ketiga
(DPK), perbankan syariah sebesar Rp. 348,38 Triliun sedangkan bank
konvensional sebesar Rp. 5.610,82 Triliun.
Bank syariah merupakan Islamic Financial Institution dan lebih dari
sekadar bank yang berlandaskan Al-Quran dan Hadist. Dibentuknya Bank Syariah
Industri
Perbankan
Jumlah
institusi
Jumlah
kantor
Asset
(dalam
triliun
rupiah)
DPK
(dalam
triliun
rupiah)
Perbankan Syariah
Bank Umum
Syariah
13 1.827 294,30 241,07
Unit Usaha
Syariah
21 349 138,88 100,14
Bank
Pembiayaan
Rakyat Syariah
168 459 11,24 7,17
Total 202 2.635 444,35 348,38
Bank Konvensional
Bank Umum 115 31.887 7.650,54 5.398,82
Bank
Perkreditan
Rakyat
1,607 6.214 128,01 182,30
Total 1.722 38.101 7.778,55 5.610,82
3
diharapkan menjadi solusi keuangan bagi masyarakat terutama Muslim yang
mengacu pada prinsip muamalah, yaitu sesuatu boleh dilakukan kecuali jika ada
larangannya dalam Al-Quran dan Hadist yang mengatur hubungan antarmanusia.
Upaya tersebut juga didukung oleh Undang-Undang Republik Indonesia Nomor
21 Tahun 2008 tentang perbankan syariah dinyatakan bahwa bank syariah
menjalankan kegiatan usaha berdasarkan prinsip syariah dan mengacu pada fatwa
yang dikeluarkan oleh lembaga berwenang, dalam hal ini Dewan Syariah Nasional
(DSN) di bawah Majelis Ulama Indonesia (MUI). (IBI, 2017:7)
Namun faktanya jika melihat tabel 1 terlihat selisih yang signifikan,
artinya masih tertinggal jauh bagi bank syariah untuk menandingi pangsa pasar
bank konvensional di negara yang mayoritas berpenduduk Muslim ini. Fenomena
bahwa mayoritas masyarakat muslim di Indonesia masih menggunakan jasa bank
konvensional atau belum terakses perbankan. Padahal Indonesia adalah Negara
dengan mayoritas penduduk beragama Islam. Komposisi kependudukan menurut
agama yang diterbitkan oleh Kementerian Agama Republik Indonesia pada tahun
2016 (data terakhir) menunjukkan bahwa jumlah penduduk bergama Islam di
Indoseia adalah lebih dari 200 juta orang, atau 87,21% dari jumlah seluruh
penduduk Indonesia.
Tabel 2. Data Penduduk Indonesia Berdasarkan Agama
Sumber: Kementerian Agama dalam Angka Tahun 2016
Jika diperbandingkan jumlah penduduk muslim di Indonesia di tahun 2016
yaitu 87,21% dan pangsa pasar perbankan syariah di tahun 2016 sebesar 5,33%,
artinya masih banyak sekali penduduk yang beragama Islam di Indonesia belum
No Agama Jumlah Pemeluk Persentase
1 Islam 207.176.162 87,21%
2 Kristen 16.528.513 6,96%
3 Katolik 6.907.873 2,91%
4 Hindu 4.012.116 1,69%
5 Buddha 1.703.254 0,72%
6 Konghuchu 117.091 0,05%
7 Lain-lain 1.196.317 0,50%
Jumlah 237.641.326 100,00%
4
memiliki atau berminat menjadi nasabah di bank syariah. Hal ini kemungkinan
terjadi dengan alasan bank konvensional lebih dahulu lahir dan berkembang di
Indonesia, sehingga bank konvensional masih mendominasi perbankan Indonesia.
Salah satu indikator pangsa pasar perbankan syariah adalah dana pihak
ketiga (DPK), yaitu himpunan dana dari masyarakat yang dilakukan oleh bank
yang nantinya akan disalurkan kepada pihak yang membutuhkan modal dalam
rangka menjalankan fungsinya sebagai intermediasi. Hasil penelitian Purboastuti
et al (2015:22) menyebutkan bahwa DPK berpengaruh positif terhadap pangsa
pasar, artinya apabila terjadi peningkatan pada DPK maka akan mempengaruhi
peningkatan pangsa pasar Perbankan Syariah. Adapun produk-produk
penghimpunan dana perbankan syariah yang tercantum dalam Pasal 19 Undang-
Undang No. 21 Tahun 2008 tentang Perbankan Syariah yaitu tabungan wadi’ah,
tabungan mudharabah, giro wadi’ah, serta deposito mudharabah.
Tabungan yang terdapat pada perbankan syariah ada 2 prinsip. Pertama
tabungan wadi’ah, yaitu penitipan dana antara pemilik dana dan pihak penerima
titipan yang dipercaya untuk menjaga dana tersebut. Kedua adalah tabungan
mudharabah, yaitu nasabah bertindak sebagai pemilik dana yang berhak
mendapatkan bagi hasil atas perputaran usaha yang dilakukan oleh bank (Karim,
2014:107). Dalam Fatwa Dewan Syariah Nasional Nomor 02/ DSN-MUI/IV/2000
tentang Tabungan, yaitu terdapat 2 macam tabungan, pertama tabungan wadi’ah
dan tabungan mudharabah. produk tabungan tersebut tersedia di seluruh bank
syariah indonesia. (Antonio, 2017:85)
Karena layanan yang terdapat pada bank syariah sangat beragam. Namun
harus bersaing dalam hal peningkatan teknologi informasi. Perkembangan
teknologi dan informasi membuat perbankan juga harus melakukan inovasi
terhadap layanannya. Transaksi-transaksi perbankan yang pada mulanya hanya
dapat dilakukan di kantor bank, pada saat ini transaksi perbankan dapat dilakukan
tanpa harus datang ke kantor bank, yaitu dengan adanya layanan perbankan
berbasis teknologi seperti telepon, sms, mobile banking, uang elektronik, ATM,
dan terbaru yang diluncurkan oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) yaitu Layanan
Keuangan Tanpa Kantor dalam Rangka Keuangan Inklusif yang disingkat menjadi
Laku Pandai.
5
Laku Pandai merupakan kegiatan pemberian jasa layanan sistem
pembayaran dan keuangan terbatas yang dilakukan tidak melalui kantor fisik
bank. Laku pandai didirikan pada tanggal 18 november 2014 atas dasar Peraturan
Otoritas jasa Keuangan (POJK) nomor 19/POJK.03/2014 mengenai layanan
keuangan tanpa kantor dalam rangka keuangan inklusif lalu dilanjutkan Surat
Edaran Otoritas Jasa Keuangan (SEOJK) nomor 6/SEOJK.03/2015 mengenai
layanan keuangan tanpa kantor dalam rangka keuangan inklusif oleh Bank pada
tanggal 6 februari 2015. Program ini bertujuan agar anggota masyarakat yang
bertempat tinggal di lokasi yang jauh dari jangkauan kantor bank dapat mengenal,
menggunakan atau mendapatkan layanan perbankan dengan biaya dan persyaratan
yang tidak memberatkan. Selain itu, pemerintah Indonesia telah mencanangkan
program Strategi Nasional Keuangan Inklusif (SNKI) yang salah satu programnya
Branchless Banking. Program Branchless Banking yang ada sekarang perlu
dikembangkan agar layanan keuangan dapat menjangkau seluruh lapisan
masyarakat Indonesia. Dengan adanya program Laku Pandai yang diiringi dengan
semakin banyaknya anggota masyarakat di berbagai wilayah Indonesia yang
menggunakan layanan keuangan/ perbankan, diharapkan kegiatan ekonomi
masyarakat lancar sehingga dapat mendorong pertumbuhan ekonomi dan
pemerataan pembangunan di seluruh wilayah Indonesia. (Otoritas Jasa Keuangan,
2017)
Produk dari Laku Pandai ini beragam yaitu tabungan dengan karakteristik
Basic Saving Account (BSA), kredit atau pembiayaan untuk nasabah mikro,
asuransi mikro, dan produk keuangan lainnya berdasarkan persetujuan Otoritas
Jasa Keuangan. Sudah ada beberapa bank yang menyelenggarakan Program Laku
Pandai ini, baik perbankan konvensional maupun perbankan syariah di berbagai
wilayah indonesia dan perkembangannya cukup baik.
6
Tabel 3. Data Perkembangan Program Laku Pandai
2015 2016 2017 September 2018
Jumlah bank
Penyelenggara
7 Bank
Konvensional
18 Bank
Konvensional
dan 2 Bank
Syariah
21 Bank
Konvensional
dan 2 Bank
Syariah
27 Bank
konvensional
dan 2 Bank
Syariah
Jumlah agen 60.805 Agen 275.911 Agen 428.852
Agen
762.919 Agen
Jumlah
rekening
1.216.952
Nasabah
3.700.215
Nasabah
11.808.868
Nasabah
20.185.441
Nasabah
Jumlah
tabungan
Rp 67 milyar Rp 216,5
milyar
Rp 1,3 triliun Rp 1,69 Triliun
Sumber: (Otoritas Jasa Keuangan,2018)
Berdasarkan data diatas, laku pandai mengalami peningkatan dari tahun ke
tahun. Dari sisi agen, pada tahun 2015 berjumlah 60.805 agen lalu meningkat
pesat sebanyak 275.911 agen pada tahun 2016, peningkatan tersebut terus terjadi
pada tahun-tahun berikutnya. Dari sisi rekening dan tabungan, pada tahun 2015
nasabah yang memanfaatkan program ini sebanyak 1.216.952 dengan total
tabungan yang dihimpun senilai Rp 67 milyar, angka yang cukup besar mengingat
tahun 2015 tahun peluncuran program laku pandai yang mungkin masih banyak
kekurangan dalam program ini. Lalu tahun 2016 mengalami peningkatan yang
signifikan dengan jumlah nasabah sebanyak 3.700.215 dan total tabungan Rp
216,5 milyar dan peningkatan tersebut terjadi pada tahun-tahun selanjutnya. Bank
yang ikut serta menyelenggarakan program laku pandai ini sebanyak 29 bank
yang terdiri dari 27 Bank Konvensional dan 2 Bank Syariah. Terlihat bahwa dari
tahun ke tahun Bank Syariah tidak ada perkembangan dalam hal keikutsertaan
dalam program ini.
Sebagai sarana investasi umat, Bank BRI Syariah memperkenalkan
program Laku Pandai. BRI Syariah adalah bank yang pertama meluncurkan
layanan laku pandai yang bernama BRISSMART. Program tersebut menyediakan
layanan perbankan atau layanan keuangan yang dilakukan tidak melalui jaringan
Kantor, namun melalui kerja sama dengan pihak lain yang disebut TemanBRIS
7
dengan didukung teknologi informasi. TemanBRIS adalah pihak ketiga yang
berfungsi sebagai agen bank BRI Syariah untuk menyediakan layanan perbankan
kepada masyarakat. Produk yang ditawarkan yaitu Tabungan Cerdas BRIsyariah
iB merupakan produk tabungan dengan akad wadiah yang dipasarkan oleh
temanBRIS dan memiliki fitur yang cepat, murah, mudah dan dapat dilakukan
dimana saja. Berikut data perkembangan tabungan BRI syariah. (BRI Syariah,
Laku Pandai 2017)
Gambar 1. Data Pertumbuhan Tabungan Bank BRI Syariah
Sumber: Annual Report BRI Syariah
Data di atas menunjukan bahwa pertumbuhan tabungan bank BRI syariah
mengalami peningkatan dari tahun ke tahun. Pada tahun 2014 total tabungan
sebesar Rp 3.298.659.000.000 lalu meningkat pada tahun 2015 senilai Rp
3.715.929.000.000 dan meningkat pada tahun-tahun berikutnya. BRI Syariah
konsisten dalam meningkatkan jumlah tabungan dibuktikan dengan pertumbuhan
tabungan dari tahun 2014 sampai 2017 yang selalu meningkat. Data di atas
membuktikan bahwa bank BRI syariah berhasil menarik minat masyarakat untuk
menabung di bank BRI Syariah.
Menurut Saleh dan Wahab (2004:256) minat merupakan kecenderungan
untuk memberikan perhatian dan bertindak terhadap orang, aktivitas atau situasi
yang menjadi objek dari minat tersebut. Menabung juga merupakan kegiatan atau
aktivitas yang memerlukan adanya keinginan dalam diri seseorang untuk
menyisihkan dan menyimpan uangnya di bank atau lembaga keuangan lainnya.
Menabung memerlukan niat agar perilakunya dapat terealisasi dengan baik.
Dalam hal untuk meningkatkan minat menabung nasabah yaitu dengan
2014 2015 2016 2017
Series 1 3298659 3715929 4176761 4749652
0
1000000
2000000
3000000
4000000
5000000
DALAM JUTAAN RUPIAH
8
mengidentifikasi perilaku nasabah dari aktual maupun potensial. Dengan
melakukan hal ini maka pihak bank syariah bisa melihat apa yang menjadi selera
dan minat nasabah. Pada konteks pasar perbankan syariah, pertumbuhan pangsa
pasar yang lambat dan tingkat persaingan yang tinggi mengharuskan manajemen
bank harus mampu mempertahankan nasabah aktual dan mencari nasabah baru
yang potensial. Sangat penting untuk memahami dan mengkaji bagaimana atau
mengapa suatu minat nasabah bisa muncul. Maka itu, sangat diperlukan peran
suatu kelompok untuk memperkenalkan produk bank syariah.
Dalam memilih sebuah produk (barang atau jasa) seorang calon pembeli
sering meminta pendapat orang-orang terdekatnya. Maka orang-orang yang
dimintai pendapat inilah yang disebut kelompok acuan. Kelompok acuan adalah
seseorang yang terdiri dari semua kelompok yang mempunyai pengaruh langsung
atau tidak langsung terhadap perilaku seseorang (Setiadi, 2008:193). Dalam
penelitian Nisak et al (2013:8) menyatakan bahwa kelompok acuan berpengaruh
positif terhadap minat menabung. Dalam menyebarluaskan produknya, bank
syariah dianggap perlu memanfaatkan keberadaan kelompok acuan. Peran tokoh
agama/para ulama dianggap penting dalam memberikan pemahaman mengenai
bank syariah. Penyebaran informasi dapat dilakukan dalam kajian, salah satunya
dengan cara memberikan anjuran menabung di bank syariah dan menjelaskan
manfaat menggunakan bank syariah. Penyebaran informasi oleh tokoh agama ini
lebih efektif, karena banyak masyarakat yang mulai tergerak melakukan ketika
tokoh agama mencontohkan hal tersebut.
Saat ini sebagian besar masyarakat hanya melihat bahwa nilai tambah
bank syariah adalah lebih halal dan menjanjikan untuk kebaikan akhirat dan juga
lebih berorientasi pada menolong sesama dibandingkan dengan bank
konvensional. Hal tersebut memang benar, namun bank syariah memiliki
keuntungan duniawi karena produk-produknya tidak kalah saing dengan bank
konvensional dan juga bagi hasil yang ditawarkan tidak kalah menguntungkan
dibandingkan dengan bunga. Maka dalam hal ini dibutuhkan para pakar ekonomi
syariah untuk mampu mempengaruhi psikologis masyarakat agar berorientasi
pada kebaikan dunia dan akhirat dalam memilih bank syariah. Faktor psikologis
menjadi salah satu faktor yang mempengaruhi nasabah dalam memilih Bank
9
syariah. Aktivitas pemasaran harus mampu mempengaruhi alam pikir konsumen
terhadap suatu produk. Alam pikir manusia meliputi semua yang muncul dalam
pikiran konsumen seperti perasaan, pengalaman, citra, persepsi, keyakinan dan
memori (Kotler dan Keller, 2008:177). Dalam penelitian Andespa (2017:11)
menyatakan bahwa faktor psikologis berpengaruh terhadap minat menabung di
Bank syariah.
Dalam menghadapi masyarakat yang belum pernah memiliki rekening,
maka bank harus menumbuhkan rasa percaya di diri nasabah. Begitupun dengan
laku pandai, bank penyelenggara harus bekerja sama dengan agen yang sesuai
dengan syarat dan kriteria agar keamanan nasabah dapat terjaga. Banyak
masyarakat yang mempertanyakan tingkat keamanan dari program laku pandai
tersebut, karena laku pandai ini tidak melalui jaringan kantor akan tetapi melalui
agen. Masyarakat khawatir terjadi penipuan yang dilakukan oleh agen. Maka,
jaminan rasa aman menjadi faktor yang mempengaruhi minat nasabah untuk
menabung agar terbebas dari ancaman bahaya, gangguan kriminalitas, terlindungi
dari rasa takut. Rasa aman menyangkut evaluasi nasabah atau anggota terhadap
berbagai risiko yang bisa dialami oleh anggota terkait dengan uang yang ditabung
di bank. Banyak sekali faktor yang mempengaruhi seseorang merasa aman
diantaranya faktor lingkungan dan faktor hubungan individu dengan orang lain.
Dalam penelitian Setyawan dan Japarianto (2014:13) mengungkapkan bahwa
jaminan rasa aman berpengaruh terhadap minat menabung. Artinya bahwa ketika
nasabah merasa aman menabung di Bank Syariah maka minat menabung akan
meningkat. Akan tetapi berbeda dengan penelitian yang dilakukan oleh Yulianti
dan Kurniawan (2016:16) menyatakan bahwa jaminan rasa aman tidak
berpengaruh terhadap minat menabung.
Berdasarkan uraian diatas, maka penulis tertarik melakukan penelitian
dengan judul “PENGARUH KELOMPOK ACUAN, FAKTOR PSIKOLOGIS
DAN JAMINAN RASA AMAN TERHADAP MINAT MENABUNG MELALUI
PROGRAM LAKU PANDAI PT BRI SYARIAH”
10
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang diatas, maka perumusan masalah dalam
penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Apakah ada pengaruh kelompok acuan terhadap minat menabung melalui
program Laku Pandai PT BRI Syariah?
2. Apakah ada pengaruh faktor psikologis terhadap minat menabung melalui
program Laku Pandai PT BRI Syariah?
3. Apakah ada pengaruh jaminan rasa aman minat menabung melalui
program Laku Pandai PT BRI Syariah?
4. Apakah ada pengaruh kelompok acuan, faktor psikologis dan jaminan rasa
aman terhadap minat menabung melalui program Laku Pandai PT BRI
Syariah?
C. Batasan Masalah
Setiap permasalahan hakikatnya sangat kompleks maka penulis tidak dapat
meneliti secara komprehensif. Agar penelitian ini terarah maka penelitian ini
berfokus pada perkembangan jumlah dana pihak ketiga Bank BRI Syariah melalui
program laku pandai. Dalam penelitian ini, peneliti ingin mengetahui apakah
variabel kelompok acuan, faktor psikologis dan jaminan rasa aman mempengaruhi
seseorang untuk menabung dalam program laku pandai Bank BRI syariah.
Selanjutnya ruang lingkup yang digunakan dalam penelitian ini adalah populasi
masyarakat yang mengetahui laku pandai Bank BRI syariah.
D. Tujuan dan Manfaat
1. Tujuan Penelitian
Berdasarkan pada rumusan masalah di atas tujuan penelitian ini adalah:
a. Untuk menganalisis pengaruh kelompok acuan terhadap minat
menabung melalui program Laku Pandai PT BRI Syariah?
b. Untuk menganalisis pengaruh faktor psikologis terhadap minat
menabung melalui program Laku Pandai PT BRI Syariah?
c. Untuk menganalisis pengaruh jaminan rasa aman minat menabung
melalui program Laku Pandai PT BRI Syariah?
11
d. Untuk menganalisis pengaruh kelompok acuan, faktor psikologis
dan jaminan rasa aman minat menabung melalui program Laku
Pandai PT BRI Syariah?
2. Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi yang baik bagi:
a. Bagi akademis, penelitian ini dapat dijadikan bahan referensi bagi
penelitian selanjutnya yang terkait dengan penelitian ini.
b. Bagi penulis, penelitian ini dapat menambah wawasan bagi penulis
tentang hal-hal yang terkait lebih dalam lagi dan sebagai wadah untuk
mengaplikasikan ilmu yang telah diperoleh.
E. Tinjauan Kajian Terdulu
Penelitian terdahulu merupakan referensi bagi peneliti dalam melakukan
penelitian ini. Beberapa penelitian terdahulu akan diuraikan secara ringkas karena
penelitian ini mengacu pada beberapa penelitian sebelumnya. Guna mendukung
materi dalam penelitian ini, maka peneliti telah meringkas beberapa penelitian
terdahulu yang terkait, beberapa diantaranya adalah sebagai berikut:
Penelitian yang dilakukan oleh Kristiadi dan Srihartiah (2016) dengan
judul “Pengaruh Kelompok Acuan, Religiusitas, Promosi dan Pengetahuan
tentang Lembaga Keuangan Syariah terhadap minat menabung di koperasi jasa
keuangan syariah” mengatakan bahwa variabel kelompok acuan berpengaruh
positif terhadap minat nabung nasabah. Penelitian ini memiliki kesamaan dengan
penelitian yang dilakukan oleh penulis yaitu sama-sama menggunakan variabel
independen Kelompok Acuan dan variabel dependen Minat Menabung.
Sedangkan perbedaan pada penelitian ini terletak pada penggunaan variabel
independen lainnya yaitu Religiusitas, Promosi dan Pengetahuan.
Penelitian yang dilakukan oleh Arifatun Nisak, Saryadi, Sri Suryoko
(2013) dengan judul “Pengaruh Kelompok Acuan dan Pengetahuan tentang
Perbankan Syariah terhadap minat menabung di Perbankan Syariah Semarang”
mengatakan bahwa variabel kelompok acuan berpengaruh positif terhadap minat
menabung nasabah. Penelitian ini memiliki kesamaan dengan penelitian yang
dilakukan oleh penulis yaitu sama-sama menggunakan variabel independen
12
Kelompok Acuan dan variabel dependen Minat Menabung. Sedangkan perbedaan
pada penelitian ini terletak pada penggunaan variabel independen lainnya yaitu
Pengetahuan.
Penelitian yang dilakukan oleh Roni Andespa (2017) dengan judul
“Pengaruh Faktor psikologis terhadap Minat Menabung di Bank Syariah”. Hasil
dari penelitian ini menunjukan bahwa variabel Faktor psikologis berpengaruh
positif terhadap minat menabung nasabah. Penelitian ini memiliki kesamaan
dengan penelitian yang dilakukan oleh penulis yaitu sama-sama menggunakan
variabel independen Faktor Psikologis dan variabel dependen Minat Menabung.
Sedangkan perbedaan pada penelitian ini terletak pada pemilihan studi kasus.
Penelitian yang dilakukan oleh Yohana Nesya dan Edwin J (2014) dengan
judul “Analisis Pengaruh Kepercayaan, Jaminan Rasa Aman dan Aksesibilitas
terhadap Minat Menabung Nasabah Bank Danamon Surabaya”. Hasil dari
penelitian ini menunjukan bahwa variabel Jaminan Rasa Aman berpengaruh
positif terhadap minat menabung nasabah. Penelitian ini memiliki kesamaan
dengan penelitian yang dilakukan oleh penulis yaitu sama-sama menggunakan
variabel independen Jaminan Rasa Aman dan variabel dependen Minat
Menabung. Sedangkan perbedaan pada penelitian ini terletak pada penggunaan
variabel independen lainnya yaitu variabel Kepercayaan dan Aksesibilitas.
Penelitian yang dilakukan oleh Rian Pramono dan Augusty Tae Ferdinand
(2012) dengan judul “Analisis pengaruh harga kompetitif, desain produk dan
layanan purna jual terhadap minat beli konsumen sepeda motor Yamaha (Studi
kasus pada masyarakat Kota Semarang)”. Secara bersama-sama harga kompetitif,
desain produk dan layanan purna jual berpengaruh signifikan terhadap minat beli
konsumen. Penelitian ini memiliki kesamaan dengan penelitian yang dilakukan
oleh penulis yaitu sama-sama menggunakan variabel dependen Minat. Sedangkan
perbedaan pada penelitian ini terletak pada penggunaan variabel independen yaitu
variabel harga kompetitif, desain produk dan layanan purna jual.
Penelitian yang dilakukan oleh Yuliyati dan Ignatius Soni Kurniawan
(2016) dengan judul “Pengaruh periklanan, kualitas pelayanan, jaminan rasa aman
dan hubungan masyarakat terhadap minat menabung pada nasabah BMT Al-
Ikhwan kantor cabang condong catur”. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa
13
variabel independen jaminan rasa aman tidak berpengaruh terhadap variabel
dependen minat menabung. Penelitian ini memiliki kesamaan dengan penelitian
yang dilakukan oleh penulis yaitu sama-sama menggunakan variabel independen
Jaminan Rasa Aman dan variabel dependen Minat Menabung. Sedangkan
perbedaan pada penelitian ini terletak pada penggunaan variabel independen
lainnya yaitu variabel Periklanan, Kualitas Pelayanan dan Hubungan Masyarakat.
Penelitian yang dilakukan oleh Danupol Hoonsopon dan Wilert Puriwat
(2016) dengan judul “The effect of reference group on purchase intention:
evidence in distinct types of shoppers and product involvement”. Hasil dari
penelitian ini menunjukan bahwa variabel independen kelompok acuan
berpengaruh terhadap variabel dependen minat. Penelitian ini memiliki kesamaan
dengan penelitian yang dilakukan oleh penulis yaitu sama-sama menggunakan
variabel independen Kelompok Acuan dan variabel dependen Minat Menabung.
Sedangkan perbedaan pada penelitian ini terletak pada pemilihan objek penelitian.
14
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Teori Terkait dengan Variabel Penelitian
1. Perilaku Konsumen
Menurut Mowen dan Minor (2002:6) perilaku konsumen adalah studi
tentang unit pembelian dan proses pertukaran yang melibatkan perolehan,
konsumsi dan pembuangan barang, jasa, pengalaman, serta ide-ide.
Menurut Setiadi (2008:3) perilaku konsumen adalah tindakan yang
langsung terlibat dalam mendapatkan, mengkonsumsi dan menghabiskan produk
atau jasa, termasuk proses keputusan yang mendahului dan menyusuli tindakan
ini.
Menurut Schiffman dan Kanuk (2015:23) perilaku konsumen merupakan
perilaku yang diperlihatkan konsumen dalam mencari, membeli, menggunakan,
mengevaluasi dan menghabiskan produk dan jasa yang mereka harapkan
memuaskan kebutuhan mereka.
Berdasarkan beberapa definisi yang telah disebutkan di atas dapat
disimpulkan bahwa perilaku konsumen adalah semua kegiatan tindakan serta
proses psikologis yang mendorong tindakan tersebut pada saat sebelum membeli,
ketika membeli, menggunakan atau menghabiskan produk dan jasa setelah
melakukan hal-hal di atas atau kegiatan mengevaluasi.
Selanjutnya Kotler dan Keller (2008:175) mengemukakan bahwa
perilaku pembelian konsumen dipengaruhi oleh empat faktor, diantaranya
sebagai berikut:
1. Faktor Budaya, pada dasarnya dalam sebuah tatanan kehidupan dalam
bermasyarakat terdapat sebuah tingkatan (strata) sosial. Kelas sosial
tidak hanya mencerminkan penghasilan, tetapi juga indikator lain seperti
pekerjaan, pendidikan, perilaku dalam berbusana, cara bicara, rekreasi
dan lain-lainya.
2. Faktor Sosial, selain faktor budaya, perilaku pembelian konsumen juga
dipengaruhi oleh faktor sosial diantarannya : (a) Kelompok
acuan. Kelompok acuan dalam perilaku pembelian konsumen dapat
15
diartikan sebagai kelompok yang yang dapat memberikan pengaruh
secara langsung atau tidak langsung terhadap sikap atau perilaku
seseorang tersebut; (b) Keluarga. Dalam sebuah organisasi pembelian
konsumen keluarga yang terdiri dari orang tua dan saudara kandung
seseorang yang dapat memberikan orientasi agama, politik dan
ekonomi serta ambisi pribadi, harga diri dan cinta. Keluarga yang terdiri
dari pasangan dan jumlah anak yang dimiliki seseorang. Keluarga jenis
ini biasa dikenal dengan keluarga pro kreasi; (c). Peran dan status, yaitu
dapat menjadi faktor sosial yang dapat mempengaruhi perilaku
pembelian seseorang adalah peran dan status mereka di dalam
masyarakat. Semakin tinggi peran seseorang didalam sebuah organisasi
maka akan semakin tinggi pula status mereka dalam organisasi tersebut
dan secara langsung dapat berdampak pada perilaku pembeliannya.
3. Faktor Pribadi dalam keputusan membeli juga dapat dipengaruhi oleh
karakterisitik pribadi diantaranya usia dan tahap siklus hidup, pekerjaan,
keadaan ekonomi, gaya hidup, serta kepribadian dan konsep diri pembeli
yang terkait dengan : (a). Usia dan siklus hidup keluarga; (b) Pekerjaan
dan lingkungan ekonomi; (c) Gaya hidup; (d) Kepribadian.
4. Faktor Psikologis merupakan faktor lain yang terakhir dapat
mempengaruhi keputusan pembelian konsumen. Faktor psikologi ini
dipengaruhi oleh empat faktor utama diantaranya sebagai berikut: (a)
Motivasi; (b) Persepsi (c). Pembelajaran (d) Memori.
Gambar 2. Prilaku Konsumen
Sumber: (Kotler & Keller, 2008)
16
2. Kelompok Acuan
Menurut Schiffman dan Kanuk (2015:235) Kelompok Acuan adalah
setiap orang atau kelompok yang dianggap sebagai dasar perbandingan (atau
rujukan) bagi seseorang dalam membentuk nilai-nilai dan sikap umum atau
khusus, atau pedoman khusus bagi perilaku.
Menurut Sumarwan (2011:305) menyatakan Kelompok Acuan
(reference group) adalah seorang individu atau sekelompok orang yang secara
nyata mempengaruhi perilaku seseorang.
Menurut Kotler dan Keller (2008:176) mendefinisikan kelompok
referensi sebagai kelompok-kelompok yang mempunyai pengaruh langsung
atau pengaruh tidak langsung terhadap sikap dan perilaku seseorang.
Dari penjelasan di atas dapat diambil kesimpulan bahwa definisi
Kelompok Acuan adalah rujukan bagi seseorang dalam membentuk nilai-
nilai, sikap dan pedoman khusus dalam pengambilan keputusan pembelian dan
konsumsi. Kelompok acuan akan memberikan standar nilai yang akan
mempengaruhi perilaku seseorang secara langsung atau tidak langsung.
a. Jenis kelompok Acuan
Kelompok Acuan dalam kehidupan masyarakat terbagi menjadi beberapa
jenis Suryani (2008:216) antara lain sebagai berikut :
1) Menurut intensitas interaksi dan kedekatan
Ditinjau dari intensitas interaksi dan kedekatan hubungan diantara anggota
kelompok, kelompok dapat dibedakan menjadi dua yaitu kelompok primer dan
sekunder. Kelompok primer adalah kelompok yang intensitas hubungannya kuat,
sering berinteraksi, hubungannya lebih didasrkan pada ikatan emosional, anggota
kelompoknya cenderung relatif sedikit dan pada umumnya bersifat informal.
2) Menurut legalitas keberadaan
Berdasarkan keberadaan, status legalnya, kelompok dapat diklarifikasikan
menjadi dua yaitu kelompok formal dan kelompok informal.
a. Kelompok formal adalah kelompok yang keberadaannya resmi, ada
pengesahan dari institusi atau pihak yang secara legal diakui di
masyarakat. Kelompok ini memiliki struktur organisasi yang resmi dan
17
daftar keanggotaan yang resmi, misalnya Himpunan Mahasiswa Jurusan
(HMJ), kelompok Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia (ISEI) dan lainnya.
b. Kelompok informal adalah kelompok yang keberadaannya tidak resmi,
berdirinya bisanya karena hubungan kedekatan atau karena adanya
persamaan kebutuhan, sikap dan pandangan, dan tidak didirikan secara
formal dan tidak memiliki struktur organisasi yang jelas. Kelompok ini
keanggotaannya bersifat sukarela. Misalnya penggemar olahraga sepeda,
kelompok pencinta alam, dan lain-lain.
3) Menurut status keanggotaaan dan pengaruh
Berdasarkan status keanggotaan dan pengaruhnya (positif maupun negatif),
kelompok dapat diklarifikasikan menjadi empat kelompok keanggotaan
(membership group), yaitu:
1. Kelompok Kontraktual yaitu Kelompok dimana individu yang menjadi
anggota kelompok tersebut melakukan tatap muka secara teratur dan
mempunyai nilai, sikap dan standar yang mereka setujui. Jadi, kelompok
ini memiliki pengaruh positif terhadap individu. Contoh seorang anggota
klub jantung sehat. Individu ini sering hadir pada acara-acara yang
diselenggarakan klub dan merasa nyaman berada dalam klub jantung
sehat karena nilai-nilai dan kebiasaan baik yang dikembangkan sangat
cocok dengan sikap dan perilakunya.
2. Kelompok Aspirasional yaitu Kelompok dimana individu belum menjadi
anggota, tidak melakukan kontak tatap muka dengan kelompok, tetapi
berkeinginan menjadi anggota kelompok tersebut.
3. Kelompok Disclaiment yaitu Kelompok dimana individu menjadi anggota
suatu kelompok dan melakukan kontak tatap muka dengan kelompok
tersebut, tetapi tidak menyetujui nilai, sikap dan perilaku yang
dikembangkan kelompok tersebut. Dengan demikian individu punya
sikap, nilai dan perilaku yang berbeda dan bersebrangan dengan
kelompoknya.
4. Kelompok yang dihindari (disosiatif) yaitu Kelompok dimana individu
tidak menjadi anggota suatu kelompok dan tidak mengadakan kontak
18
tatap muka serta tidak menyetujui nilai, sikap dan perilaku yang
dikembangkan oleh kelompok tersebut.
b. Dimensi Kelompok Acuan
Menurut Engel et al (2001:213) dimensi yang menunjukkan kemampuan dari
kelompok acuan:
1. Pengetahuan kelompok acuan mengenai produk.
Kelompok acuan sudah mengetahui lebih dulu mengenai produk atau jasa
yang pernah digunakan.
2. Kredibilitas dari kelompok acuan.
Dalam kredibilitas ini kelompok acuan telah mempercayai suatu produk atau
jasa yang mereka gunakan.
3. Pengalaman dari kelompok acuan.
Dalam hal ini kelompok acuan lebih dulu dapat merasakan manfaat, atau
lainnya pada produk atau jasa yang mereka gunakan.
4. Keaktifan kelompok acuan.
Menunjukan seberapa sering kelompok acuan ini memberikan informasi
kepada konsumen mengenai produk sehingga konsumen merasa tertarik pada
produk bersangkutan.
5. Daya tarik kelompok acuan.
Daya tarik mengarah pada performance (penampilan) dari kelompok acuan.
Misalnya daya tarik dari tutur kata, kerapian nya dll.
c. Faktor yang mempengaruhi Kelompok Acuan
Sejauh mana perilaku seseorang dipengaruhi oleh kelompok acuan
tergantung pada sifat individu itu sendiri, beberapa sifat itu adalah (Damiati et al,
2017:105):
a. Informasi dan pengalaman
Seseorang yang memiliki informasi dan pengalaman yang cukup tentang
produk tertentu cenderung kurang terpengaruh atau kurang memerlukan nasihat.
Sebaliknya, mereka yang tidak atau kurang memiliki informasi dan pengalaman
seperti itu serta merasa memperoleh informasi yang tidak objektif akan mencari
nasihat atau mencontoh perilaku orang lain
19
b. Kredibilitas, daya tarik dan kekuatan kelompok acuan
Kelompok acuan yang dipersepsi kan memiliki kredibilitas, daya tarik, dan
kekuatan tertentu akan mudah memengaruhi sikap dan perilaku seseorang.
Konsumen yang mementingkan kualitas atau kinerja sebuah produk akan
terpengaruh oleh kelompok yang memiliki kredibilitas tinggi. Jika konsumen
berkepentingan dengan menerima atau persetujuan orang lain yang disukai (yaitu
orang atau pihak yang digunakannya sebagai cerminan identitas diri, atau pihak-
pihak yang dapat memberinya status), maka ia cenderung akan mengadopsi
karakteristik produk, merek atau perilaku pihak tersebut.
c. Tampak tidaknya produk oleh orang lain saat digunakan
Pengaruh potensial dari sebuah kelompok acuan pada keputusan
pembelian seseorang bervariasi, tergantung sejauh mana sebuah produk dapat
dilihat oleh orang lain ketika digunakan, baik secara visual maupun verbal.
3. Faktor Psikologis
Faktor psikologis sebagai bagian dari pengaruh lingkungan dimana ia
tinggal dan hidup pada waktu sekarang tanpa mengabaikan pengaruh masa
lampau atau antisipasi nya terhadap waktu yang akan datang. (Andespa, 2017)
Menurut Kotler dan Keller (2008:178) ada empat yang mempengaruhi
faktor psikologis, yaitu:
a. Motivasi
Motivasi adalah kebutuhan cukup mampu mendorong seseorang bertindak.
Tiga teori yang paling terkenal antara lain: teori Sigmund Freud, Abraham
Maslow, dan Frederick Herzberg.
i. Teori Sigmund Freud
Sigmund Freud mengasumsikan bahwa kekuatan psikologis yang
membentuk perilaku manusia sebagian besar tidak disadari dan bahwa seseorang
tidak dapat sepenuhnya memahami motivasi dirinya. Ketika seseorang mengamati
merek-merek tertentu, ia akan bereaksi tidak hanya pada kemampuan yang
terlihat nyata pada merek-merek tertentu, melainkan juga pada petunjuk (clues)
lain yang samar. Wujud, berat, bahan, warna, dan nama merek dapat memicu
asosiasi (arah pemikiran) dan emosi tertentu.
20
ii. Teori Abraham Maslow
Maslow menjelaskan bahwa kebutuhan manusia tersusun dalam hierarki,
dari yang paling mendesak sampai yang paling kurang mendesak.
Berdasarkan urutan tingkat kepentingannya, kebutuhan-kebutuhan tersebut adalah
kebutuhan fisik, kebutuhan keamanan, kebutuhan sosial, kebutuhan
penghargaan, dan kebutuhan aktualisasi diri.
iii. Teori Frederick Herzberg
Frederick Herzberg mengembangkan teori dua faktor yang membedakan
dissatisfiers (faktor-faktor yang menyebabkan kepuasan). Teori motivasi
Herzberg memiliki dua implikasi. Pertama, para penjual harus berusaha sebaik-
baiknya menghindari dissatisfiers. Kedua harus mengidentifikasi satisfier atau
motivator utama pembelian di pasar dan kemudian menyediakan faktor satisfier
itu.
Menurut Sumarwan (2011:24) proses motivasi terdiri dari:
1. Kebutuhan
Kebutuhan yang dirasakan sering kali dibedakan berdasarkan kepada
manfaat yang diharapkan dari pembelian dan penggunaan produk. Pertama adalah
kebutuhan utilitarian yang mendorong konsumen membeli produk karena manfaat
fungsional dan karakteristik objektif dari produk tersebut. Kedua kebutuhan
expressive yaitu kebutuhan yang bersifat psikologis seperti rasa puas, gengsi,
emosi dan perasaan subjektif lainnya.
2. Tujuan
Seperti telah dikemukakan sebelumnya bahwa tindakan adalah berorientasi
tujuan. Artinya, untuk memenuhi kebutuhannya, seorang konsumen harus
memiliki tujuan akan tindakannya. Tujuan adalah cara untuk memenuhi
kebutuhan.
b. Persepsi
Persepsi adalah proses yang digunakan oleh individu untuk memilih,
mengorganisasi, dan menginterpretasi masukan informasi guna menciptakan
gambaran dunia yang memiliki arti. Dalam pemasaran, persepsi itu lebih penting
daripada realitas, karena persepsi itulah yang akan mempengaruhi perilaku aktual
konsumen.
21
Menurut Suryani (2008:103) orang dapat memiliki persepsi yang berbeda
atas objek yang sama karena tiga proses persepsi, diantaranya:
1. Seleksi
Proses persepsi diawali dengan adanya stimuli yang mengenai panca
indera yang disebut sebagai sensasi. Stimuli ini beragam bentuknya dan akan
selalu membombardir indera konsumen. Jika dilihat dari asalnya, stimuli ada yang
berasal dari luar individu serta berasal dari dalam individu seperti harapan,
kebutuhan dan pengalaman. Dalam perilaku konsumen stimuli yang berpengaruh
pada persepsi konsumen adalah semua usaha-usaha yang dilakukan oleh pemasar
melalui strategi pemasarannya
2. Pengorganisasian
Setelah konsumen memilih stimuli mana yang akan diperhatikan,
konsumen akan mengorganisasikan stimuli yang ada. Konsumen akan
mengelompokkan, menghubung-hubungkan stimuli yang dilihatnya agar dapat
diinterpretasikan, sehingga mempunyai makna.
3. Interpretasi
Setelah konsumen mengorganisir stimuli yang ada dan mengaitkannya
dengan informasi yang dimiliki, maka agar stimuli tersebut mempunyai makna,
konsumen menginterpretasikan stimuli tersebut. Pada tahap interpretasi ini
konsumen secara sadar atau tidak sadar akan mengait-ngaitkan dengan semua
informasi yang dimilikinya agar mampu memberikan makna yang tepat. Dalam
proses ini pengalaman dan juga kondisi psikologis konsumen seperti kebutuhan,
harapan dan kepentingan akan berperan penting dalam menginterpretasikan
stimuli.
c. Pembelajaran
Pembelajaran meliputi perubahan perilaku seseorang yang timbul dari
pengalaman. Proses belajar konsumen dapat diartikan sebagai sebuah proses
dimana seseorang memperoleh pengetahuan dan pengalaman pembelian dan
konsumsi yang akan ia terapkan pada perilaku yang terkait di masa datang.
Belajar adalah suatu proses yang berkelanjutan. Konsumen tidak pernah berhenti
belajar. Ia akan menerima informasi kapanpun dan dimana pun. Oleh karena itu,
ia akan selalu memperoleh pengetahuan baru dari membaca, melihat, mendengar,
22
dan berpikir dari pengalamannya. Semua proses belajar ini akan
mempengaruhi apa yang diputuskan, apa yang dibeli, dan apa yang
dikonsumsinya.
d. Memori
Semua informasi dan pengalaman yang kita hadapi ketika kita menjalani
hidup dapat berhenti di memori jangka panjang kita. Ahli psikologi kognitif
membedakan antara memori jangka pendek (short term memory) yang artinya
penyimpanan informasi temporer dan terbatas dan memori jangka panjang (long
term memory) artinya penyimpanan yang lebih permanen dan tak terbatas.
Pandangan struktur memori jangka panjang yang paling diterima secara
luas mengasumsikan kita membentuk beberapa model asosiatif. Misalnya, model
memori jaringan asosiatif memandang long-term memory sebagai sekumpulan
node atau penghubung. Node adalah informasi tersimpan yang dihubungkan
dengan penghubung yang kekuatannya bervariasi. Semua jenis informasi dapat
disimpan dalam memori termasuk informasi verbal, visual, abstrak dan
kontekstual. Aktivasi penyebaran dari node ke node menentukan seberapa besar
informasi yang kita terima kembali dan informasi yang benar-benar dapat kita
ingat dalam situasi tertentu.
Dalam model ini, kita dapat menganggap pengetahuan merek konsumen
sebagai node dalam memori dengan berbagai asosiasi yang terhubung. Kekuatan
dan asosiasi ini akan menjadi determinan penting dari informasi yang kita ingat
tentang merek. Asosiasi merek terdiri dari semua pikiran, perasaan, persepsi, citra,
pengalaman, kepercayaan, sikap dan sebagainya yang berkaitan dengan merek dan
berhubungan dengan node merek.
4. Kualitas Pelayanan
Menurut Lovelock dan Wirtz (2011:405) bahwa kualitas pelayanan adalah
tingkat keunggulan yang diharapkan dan pengendalian atas keunggulan tersebut
untuk memenuhi keinginan pelanggan. Implikasinya, baik buruknya kualitas jasa
tergantung pada kemampuan penyedia jasa memenuhi harapan pelanggannya
secara konsisten.
23
Menurut American Society for quality control, kualitas adalah keseluruhan
dari ciri-ciri dan karakteristik dari suatu produk dalam hal kemampuan untuk
memenuhi spesifikasi-spesifikasinya. (Ratnasari dan Aksa, 2011:103)
Menurut Tjiptono (2014:115) kualitas adalah totalitas dari suatu
karakteristik pelayanan yang sesuai dengan standar atau persyaratan. Kualitas
berkaitan erat dengan kepuasan pelanggan.
Secara umum tingkat kualitas pelayanan dipengaruhi oleh beberapa
dimensi, menurut Parasuraman dalam buku Tjiptono (2014:282) yaitu:
a. Tangible (penampilan elemen fisik) Adalah kemampuan suatu perusahaan
dalam memajukan eksistensinya kepada pihak ekstensi. Penampilan dan
kemampuan sarana dan prasarana fisik perusahaan dan keadaan
lingkungan sekitarnya adalah bukti nyata dari pelayanan yang diberikan
oleh pemberi jasa yang meliputi fasilitas fisik (gedung dan lain
sebagainya).
b. Reliability (kehandalan) Adalah kemampuan organisasi untuk memberikan
pelayanan sesuai yang dijanjikan secara akurat dan terpecaya. Kinerja
harus sesuai dengan akurasi yang tinggi.
c. Responsiveness (tanggapan) Adalah suatu kemampuan untuk membantu
dan memberikan pelayanan yang cepat (responsive) dan tepat kepada
pelanggan, dengan penyampain informasi yang jelas. Mebiarkan
konsumen menunggu tanpa adanya suatu alasan yang jelas menyebabkan
persepsi negatif dalam kualitas pelayanan.
d. Assurance (jaminan dan kepastian) adalah pengetahuan kesopansantunan
dan kemampuan menumbuhkan kepercayaan pelanggan terhadap
perusahaan dan perusahaan bisa menciptakan rasa aman kepada
pelanggan.
e. Emphaty (perhatian) yaitu memberikan yang tulus dan bersifat individual
atau pribadi yang diberikan kepada pelanggan dengan berupaya
memahami keinginanan konsumen. Di mana suatu perusahaan diharapkan
memiliki perhatian dan pengetahuan tentang pelanggan. Memahami
kebutuhan pelanggan secara spesifik, serta meiliki waktu pengoperasian
yang nyaman bagi pelanggan.
24
5. Jaminan Rasa Aman
Jaminan (Assurance) menurut parasuraman dalam buku Tjiptono
(2014:282) adalah pengetahuan kesopansantunan dan kemampuan
menumbuhkan kepercayaan pelanggan terhadap perusahaan dan perusahaan
bisa menciptakan rasa aman kepada pelanggan.
Menurut Irawan (2009:69) Jaminan (Assurance) adalah kemampuan
perusahaan dalam menanamkan rasa percaya dan keyakinan kepada pelanggan.
Adapun dimensi dari jaminan rasa aman menurut Parasuraman dalam
(Tjiptono, 2014, p. 283) adalah sebagai berikut:
a. Kompetisi, artinya penguasaan keterampilan dan pengetahuan yang
dibutuhkan agar dapat memberi jasa yang dibutuhkan pelanggan.
b. Kesopanan, yang meliputi sikap santun, respek, perhatian dan
keramahan lini depan.
c. Kredibilitas, meliputi hal-hal yang berhubungan dengan sifat jujur dan
dapat dipercaya.
d. Keamanan artinya kemampuan dalam menjamin bahwa jasa yang
ditawarkan bebas dari bahaya, risiko atau keragu-raguan.
Atribut dari dimensi jaminan menurut Zeithaml dalam buku Tjiptono
(2014:290) adalah sebagai berikut:
a. Karyawan yang terpercaya
b. Perasaan aman sewaktu melakukan transaksi dengan karyawan penyedia
jasa
c. Karyawan yang selalu bersikap sopan terhadap para pelanggan
d. Karyawan yang berpengetahuan luas sehingga dapat menjawab
pertanyaan pelanggan
6. Minat
Menurut Hilgar dalam Suharyat (2010:5) minat adalah suatu proses
yang tetap untuk memperhatikan dan memfokuskan diri pada sesuatu yang
diminatinya dengan perasaan senang dan puas.
25
Menurut Kotler dalam Nisak (2013:4) Minat (interest) digambarkan
sebagai situasi seseorang sebelum melakukan tindakan, yang dapat
dijadikan dasar untuk memprediksi perilaku atau tindakan tersebut. Minat
menabung diasumsikan sebagai minat atau situasi seseorang sebelum
melakukan tindakan, dalam hal ini adalah untuk membeli yang merupakan
perilaku yang muncul sebagai respon terhadap objek yang menunjukkan
keinginan pelanggan untuk melakukan pembelian.
Menurut Crow & Crow dalam Suharyat (2010:5) mengemukakan ada
tiga faktor utama yang membentuk minat yaitu :
a. Faktor dari dalam diri individu, Misalnya dorongan untuk makan
akan membangkitkan minat untuk bekerja atau mencapai
penghasilan, minat terhadap produksi makanan, dan lain-lain.
Dorongan ingin tahu atau rasa ingin tahu akan membangkitkan minat
untuk membaca, belajar, menuntut ilmu, melakukan penelitian dan
lain-lain.
b. Faktor motif sosial, artinya mengarah pada penyesuaian diri dengan
lingkungannya atau aktifitas untuk memenuhi kebutuhan sosial, seperti
bekerja, mendapatkan status, mendapatkan penghargaan.
c. Faktor emosional atau perasaan, Minat mempunyai hubungan yang
erat dengan emosi atau perasaannya. Apabila seseorang mendapat
kesuksesan pada aktivitas yang dilakukannya, maka akan timbul rasa
senang dan hal tersebut akan memperkuat rasa minat terhadap
aktivitas tersebut.
Menurut Ferdinand (2010:170) minat beli dapat diidentifikasikan melalui
indikator-indikator sebagai berikut :
a. Minat transaksional, yaitu kecenderungan untuk membeli produk
b. Minat referensial, yaitu kecenderungan seseorang untuk mereferensikan
produk kepada orang lain.
c. Minat preferensial, yaitu minat yang menggambarkan perilaku seseorang
yang memiliki preferensi utama pada produk tersebut. Preferensi ini hanya
dapat diganti jika terjadi sesuatu dengan produk preferensinya.
26
d. Minat eksploratif, minat ini menggambarkan perilaku seseorang yang
selalu mencari informasi mengenai produk yang diminatinya dan mencari
informasi untuk mendukung sifat-sifat positif dari produk tersebut.
7. Tabungan
Tabungan dalam bank syariah adalah dana yang dipercayakan oleh
nasabah kepada bank syariah berdasarkan akad yang berlaku yang tidak
bertentangan dengan prinsip syariah (Soemitra, 2009:74).
Menurut Ismail (2011:59) erdapat dua jenis tabungan dalam bank
syariah, yaitu:
a. Tabungan wadiah
Tabungan (saving deposit) merupakan jenis simpanan yang
menggunakan akad wadiah/titipan yang penarikannya dapat dilakukan kapan
saja.
b. Tabungan Mudharabah
Tabungan mudharabah merupakan produk penghimpunan dana dengan
menggunakan akad mudharabah yang penarikannya dapat dilakukan sesuai
perjanjian diawal akad
8. Perbankan Syariah
A. Pengertian
Menurut UU No.21 tahun 2008 tentang perbankan syariah disebutkan
bahwa, perbankan syariah adalah segala sesuatu yang menyangkut tentang Bank
Syariah dan Unit Usaha Syariah, mencakup kelembagaan, kegiatan usaha, serta
cara dan proses dalam melaksanakan kegiatan usahanya.
Keberadaan bank syariah lebih dikembangkan lagi dengan
diberlakukanya UU No.7 tahun 1992 tentang perbankan. Namun, Undang-
Undang tersebut belum memberikan landasan hukum yang cukup kuat karena
belum secara tegas mencantumkan kata prinsip syariah dalam kegiatan usaha
bank. Landasan yuridis yang lebih mantap bagi bank syariah diperoleh setelah
disahkanya UU No.10 tahun 1998 tentang perubahan atas UU No.7 tahun 1992
tentang perbankan yang mengatur bank syariah secara cukup jelas kuat dari segi
kelembagaan dan operasionalnya.
27
Selanjutnya dengan UU No.23 tahun 1999 tentang Bank Sentral, Bank
Indonesia dapat menerapkan kebijakan moneter berdasarkan prinsip-prinsip
syariah agar dapat memengaruhi likuiditas perekonomian melalui bank-
bank syariah. (Wibowo dan Widodo, 2005:35)
Perkembangan bank syariah masih mempunyai banyak problem.
Problem hukum merupakan salah satu dari beberapa problem yang dihadapi
oleh bank syariah, disamping problem-problem lain seperti persepsi dan
perilaku masyarakat yang masih cenderung menyamakan bank syariah
dengan bank konvensional. Pengetahuan syariah masyarakat yang masih
terbatas baik sumber daya manusia dan teknologi yang masih mengacu pada
sistem konvensional dan sebagainya. Berdasarkan UU No.21 tahun 2008 yang
mendukung operasional bank syariah, bank syariah dipahami sebagai bank bagi
hasil namun dengan berjalannya perkembangan jaman, sebagian problem
hukum bank syariah dapat diatasi. Namun, dalam pelaksanaannya nanti masih
perlu menelaah beberapa hal yang mengandung potensi adanya problem
hukum lain yang perlu mendapat pemecahan. (Arifin, 2000:212)
B. Tujuan dan Fungsi
Menurut UU Republik Indonesia N0. 21 tahun 2008 Perbankan syariah
bertujuan menunjang pelaksanaan pembangunan nasional dalam rangka
meningkatkan keadilan, kebersamaan, dan pemerataan kesejahteraan rakyat.
Adapun fungsi bank syariah yaitu:
a. Bank syariah dan UUS wajib menjalankan fungsi menghimpun
dan meyalurkan dana masyarakat.
b. Bank syariah dan UUS dapat menjalankan fungsi sosial dalam
bentuk lembaga baitul mal, yaitu menerima dana yang berasal dari
zakat, infak, sedekah, hibah, atau dana social lainnya dan
menyalurkannya kepada organisasi pengelola zakat.
c. Bank syariah dan UUS dapat menghimpun dana sosial yang berasal
dari wakaf uang dan menyalurkannya kepada pengelola wakaf
(nazhir) sesuai dengan kehendak pemberi wakaf (wakif).
d. Pelaksana fungsi sosial sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.
28
B. Kerangka Penelitian
Kerangka pemikiran dimaksudkan untuk menggambarkan paradigma
penelitian sebagai jawaban atas masalah penelitian. Dalam kerangka pemikiran
tersebut terdapat tiga variabel independen (Kelompok Acuan, Faktor Psikologis
dan Jaminan rasa aman) yang mempengaruhi variabel dependen (minat
menabung). Dalam penelitian ini, penulis ingin melihat pengaruh Kelompok
Acuan, Faktor Psikologis dan Jaminan Rasa Aman, sehingga dengan adanya hal
tersebut masyarakat akan tertarik untuk menabung melalui program Laku Pandai
PT BRI Syariah.
Gambar 3. Kerangka Pemikiran
Pertumbuhan Market Share yang tertinggal jauh antara
Bank Syariah sebesar (5,70%) dengan Bank
Konvensional sebesar (94,30%)
Basis teori:
1. Perilaku konsumen
2. Kualitas Pelayanan
Faktor Psikologis Jaminan Rasa
Aman Kelompok Acuan
Minat Menabung
29
C. Keterkaitan Antar Variabel dan Pengembangan Hipotesis
1. Pengaruh Kelompok Acuan terhadap Minat Menabung
Hasil penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Kristiadi dan Srihartiah
(2016) menunjukan bahwa Terdapat pengaruh secara parsial variabel Kelompok
Acuan terhadap Minat Menabung. Penelitian lainnya yang dilakukan oleh
Arifatun Nisak,Saryadi dan Sri Suryoko (2013) menunjukan bahwa terdapat
pengaruh secara parsial variabel Kelompok Acuan terhadap Minat Menabung.
Berdasarkan uraian diatas, maka dapat dibuat hipotesis sebagai berikut:
Ho1: Tidak terdapat pengaruh signifikan antara variabel kelompok acuan
terhadap minat menabung.
Ha1: Terdapat pengaruh signifikan antara variabel kelompok acuan
terhadap minat menabung.
2. Pengaruh Faktor psikologis terhadap Minat Menabung
Hasil penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Roni Andespa (2017)
menunjukan bahwa Terdapat pengaruh secara parsial variabel Faktor psikologis
terhadap Minat Menabung.
Berdasarkan uraian diatas, maka dapat dibuat hipotesis sebagai berikut:
Ho2: Tidak terdapat pengaruh signifikan antara variabel faktor psikologis
terhadap minat menabung.
Ha2: Terdapat pengaruh signifikan anatar variabel faktor psikologis
terhadap minat menabung.
3. Pengaruh Jaminan Rasa Aman terhadap Minat Menabung
Hasil penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Yohana Nesya dan Edwin J
(2014) menunjukan bahwa Terdapat pengaruh secara parsial variabel Jaminan
Rasa Aman terhadap Minat Menabung.
Berdasarkan uraian diatas, maka dapat dibuat hipotesis sebagai berikut:
Ho3: Tidak terdapat pengaruh signifikan antara variabel jaminan rasa aman
terhadap minat menabung.
Ha3: Terdapat pengaruh signifikan antara variabel jaminan rasa aman
terhadap minat menabung.
30
BAB III
METODELOGI PENELITIAN
A. Ruang Lingkup Penelitian
Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif, yaitu penelitian yang
hasil penelitiannya disajikan dalam bentuk deskriptif dengan menggunakan
angka-angka statistik (Sugiyono, 2014:35). Data diperoleh dari kuesioner yang
dibagikan secara online yang kemudian di download dalam bentuk excel. Lalu
diuji dengan menggunakan SPSS v.23 yang menghasilkan suatu kesimpulan
berupa hasil validitas dan reabilitas, kemudian dilakukan uji asumsi klasik dan uji
hipotesis.
Dalam penelitian ini terdapat tiga variabel independen yaitu variabel
kelompok acuan (X1), faktor psikologis (X2) dan jaminan rasa aman (X3) serta
satu variabel dependen yaitu minat menabung (Y). Responden pada penelitian ini
adalah masyarakat yang mengetahui Laku Pandai BRI Syariah. Penelitian ini
dilaksanakan pada Oktober-maret 2019.
B. Metode Penentuan Sampel
1. Populasi
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri dari objek atau subjek
yang menjadi kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti
untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Riduwan dan Akdon,
2013:237). Maka, populasi dalam penelitian ini adalah masyarakat yang
mengetahui Laku Pandai BRI Syariah.
2. Sampel
Sampel adalah bagian dari populasi yang memiliki ciri-ciri atau keadaan
tertentu yang akan diteliti. Karena tidak semua informasi dan data akan diproses
dan tidak semua orang atau benda akan diteliti melainkan cukup dengan
menggunakan sampel yang mewakilinya (Riduwan dan Akdon, 2013:240). Dalam
penelitian ini, sampel diambil menggunakan teknik non-probability. Non
probability sampling ialah tidak memberi peluang atau kesempatan yang sama
31
bagi setiap anggota populasi untuk dipilih menjadi sampel (Sujarweni, 2012:9).
Jenis Non probability sampling yang digunakan ialah accidental sampling yaitu
teknik penentuan sampel berdasarkan faktor spontanitas, artinya siapa saja yang
secara tidak sengaja bertemu dengan peneliti dan sesuai dengan karakteristik
maka orang tersebut dapat digunakan sebagai sampel/responden. (Riduwan dan
Akdon, 2013:247)
Dikarenakan jumlah populasi dalam penelitian ini tidak diketahui, maka
dalam menentukan sampel menggunakan rumus Wibisono dalam buku Riduwan
dan Akdon (2013:255)
=
= 96,04 = 100
Keterangan:
= Besarnya Sampel
= Tingkat Keyakinan yang dibutuhkan dalam penetuan sampel 1,96
dengan
tingkat kepercayaan 95%
= Standar Deviasi Populasi
= Tingkat Kesalahan atau kesalahan maksimum yang dapat ditoleransi
Dengan menggunakan rumus Wibisono, maka diperoleh sampel sebesar
96,04 responden. Dengan mengacu pada rumus tersebut, maka sampel yang akan
diambil oleh peneliti adalah sebanyak 100 responen yang berasal dari pembulatan
hasil rumus Wibisono dengan tingkat kepercayaan sebesar 95%
C. Metode Pengumpulan Data
Dilihat dari sumber datanya, pengumpulan data dalam penelitian ini
menggunakan sumber data primer, yaitu sumber data yang langsung memberikan
data kepada pengumpul data. Bila dilihat dari segi cara atau teknik pengumpulan
data, maka teknik pengumpulan data dapat dilakukan dengan interview
(wawancara), kuesioner (angket), observasi (pengamatan), dan gabungan
ketiganya. (Sugiyono, 2014:223)
32
1. Data Primer
Data utama yang diperoleh dalam penelitian ini adalah dengan
menyebarkan kuesioner kepada masyarakat yang belum mempunyai rekening.
Pada penyusunan kuesinoer ini penulis menggunakan Skala Likert. Sikala Likert
digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang. Biasanya
cara pengisian kuesioner jenis ini dengan menggunakan ceklist atau pilihan ganda.
Pertanyaan-pertanyaan dalam kuesioner diwakili dengan angka berskala 1
s.d 5. Contoh skala Likert adalah :
1) Sangat Setuju (SS) = 5
2) Setuju (S) = 4
3) Netral (N) = 3
4) Tidak Setuju (TS) = 2
5) Sangat Tidak Setuju (STS) = 1
Dalam kuesioner tersebut, jenis data yang digunakan penulis adalah data
interval, yang dinyatakan dalam angka-angka mulai dari skala terkecil sampai
dengan yang terbesar dan mempunyai jarak yang sama antara angka yang satu
dengan yang lainnya. Kuesioner yang disebarkan penulis yaitu dengan
membagikan melalui media internet.
2. Data Sekunder
a. Studi Pustaka
Data yang didapat dalam penelitian ini selain dari penyebaran kuesioner
adalah studi pustaka. Memperoleh data yang sesuai dengan tujuan penelitian
melalui membaca buku, artikel, jurnal dan sejenisnya
b. Internet Research
Internet Research disini adalah studi untuk melengkapi data yang kurang
yang didapat dari studi pustaka melalui jaringan internet. Perkembangan informasi
juga sangat cepat di internet sehingga banyak data yang up-to-date untuk
memenuhi tujuan penelitian ini.
D. Metode Pengelola Data
Penelitian ini menggunakan data kuantitatif yaitu data yang digunakan
dalam penelitian ini menganalisis Pengaruh Kelompok Acuan, Pribadi Dan
33
Jaminan Rasa Aman Terhadap Minat Menabung Melalui Program Laku Pandai
PT BRI Syariah. Penelitian ini menggunakan metode analisis regresi linier
berganda dengan menggunakan program komputer yaitu software statistical
package for the social science (SPSS) versi 23 dan microsoft excel 2016. Data
kuesioner yang di download dari google form dalam bentuk excel kemuadian
ditransformasikan kedalam bentuk nominal agar dapat diolah menggunakan
SPSS. SPSS sendiri merupakan program komputer yang digunakan untuk analisis
data statistik, seperti analisis korelasi, regresi linier, oneway anova, dan lain-lain.
SPSS merupakan program yang paling populer untuk analisis data dan paling
banyak digunakan pemakai di seluruh dunia juga banyak digunakan untuk
berbagai penelitian skripsi maupun tesis (Prayitno, 2010:4). Berikut adalah
motode yang digunakan dalam menganalisis data:
1. Uji Kualitas Data
Dalam penggunaan kuesioner, kebenaran responden dalam menjawab
setiap butir pertanyaan merupakan hal penting, maka dilakukanlah uji kuesioener
dengan melakukan uji validitas dan uji reliabilitas.
a. Uji Validitas
Pengujian validitas dimaksudkan untuk mengetahui sejauh mana suatu alat
pengukur (instrumen) mengukur apa yang ingin diukur. Suatu skala pengukuran
disebut valid apabila ia melakukan apa yang seharusnya dilakukan dan mengukur
apa yang seharusnya diukur. Bila skala pengukuran tidak valid, maka ia tidak
bermanfaat bagi peneliti karena tidak mengukur atau melakukan apa yang
seharusnya dilakukan (Kuncoro, 2009, p. 172). Uji validitas digunakan untuk
menghitung nilai korelasi (r) antara data pada masing-masing pertanyaan dengan
skor total. Uji signifikansi dilakukan dengan membandingkan r hitung dengan r
tabel untuk degree of freedom (df) = n-2. Jika r hitung lebih besar dari r tabel dan
nilai positif, maka butir atau pertanyaan atau indikator tersebut dinyatakan valid.
(Ghozali, 2016:53)
34
b. Uji Reliabilitas
Jika alat ukur dinyatakan sahih, selanjutnya reliabilitas alat ukur tersebut
diuji. Reliabilitas menunjukkan konsistensi dan stabilitas dari suatu skor (skala
pengukuran). Reliabilitas berbeda dengan validitas karena yang pertama
memusatkan perhatian pada masalah konsistensi, sedangkan yang kedua lebih
memperhatikan masalah ketepatan (Kuncoro, 2009, p. 175). SPSS memberikan
fasilitas untuk mengukur reliabilitas dengan uji statistik cronbach alpha (ά). Suatu
konstruk atau variabel dikatakan reliabel jika memberikan nilai cronbach alpha >
0,70 (Ghozali, 2016:84).
2. Uji Asumsi Klasik
Dalam penelitian ini model analisis yang digunakan adalah regresi untuk
menguji hipotesis, sebelum melakukan uji ini yang diuji terlebih dahulu adalah
asumsi klasik karena secara teoritis model regresi penelitian ini akan
menghasilkan nilai parameter apabila asumsi klasik regresi terpenuhi. Pada
penelitian ini dilakukan uji asumsi klasik yang meliputi:
a. Uji Normalitas
Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah data terdistribusi
dengan normal atau tidak (Priyatno, 2010:54). Uji normalitas dilakukan dengan
analisis grafik, yaitu dengan melihat grafik histogram yang membandingkan
antara data observasi dengan distribusi yang mendekati distribusi normal. Metode
yang lebih handal adalah dengan melihat normal probability plot yang
membandingkan distribusi kumulatif dan distribusi normal. Distribusi normal
akan membentuk satu garis lurus diagonal dan distribusi data residual akan
dibandingkan dengan garis diagonal (Ghozali, 2016:154).
Data yang baik dan layak digunakan dalam penelitian adalah data yang
memiliki distribusi normal, artinya data yang mempunyai sebaran yang normal
dengan profil yang dapat dikatakan bisa mewakili populasi. Pada prinsipnya
normalitas dapat dideteksi dengan melihat penyebaran data (titik) pada sumbu
diagonal dari grafik atau dengan melihat histogram dari residualnya. Dasar
pengambilan keputusannya sebagai berikut.
35
1) Jika data menyebar di sekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis
diagonal atau grafik histogramnya menunjukkan pola distribusi normal,
maka model regresi memenuhi asumsi normalitas.
2) Jika data menyebar jauh dari diagonal dan atau tidak mengikuti arah garis
diagonal atau grafik histogram tidak menunjukkan pola distribusi normal,
maka model regresi tidak memenuhi asumsi normalitas (Ghozali,
2016:156)
Uji normalitas dengan grafik dapat menyesatkan apabila tidak hati-hati
secara visual kelihatan normal, sedangkan secara statistik bisa sebaliknya. Oleh
sebab itu dianjurkan menggunakan uji statistik disamping uji grafik. Uji statistik
yang dapat digunakan untuk menguji normalitas residual adalah uji statistik non-
parametrik Kolmogorov-Smirnov (K-S). Uji K-S dilakukan dengan membuat
hipotesis:
Ho : Data residual berdistribusi normal, jika hasil Uji Kolmogrov-Smirnov
menunjukkan nilai probabilitas tidak signifikan yaitu di atas 0,05, maka
hipotesis nol diterima yang berarti data residual terdistribusi normal.
Ha : Data residual tidak terdistribusi normal, jika hasil Uji Kolmogrov-
Smirnov menunjukkan nilai probabilitas signifikan yaitu di bawah atau sama
dengan 0,05 maka hipotesis nol ditolak yang berarti data residual tidak
terdistribusi normal.
b. Uji Multikolinieritas
Multikolinieritas adalah keadaaan dimana antara dua variabel independen
atau lebih pada model regresi terjadi hubungan linier yang sempurna atau
mendekati sempurna (Priyatno, 2010:62) Uji multikolinieritas bertujuan untuk
menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas
(independen). Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi di antara
variabel independen (Ghozali, 2016:103)
Untuk mendeteksi ada tidaknya mulitkolinieritas di dalam regresi maka
dapat dilihat dari nilai tolerance dan variance inflation factor (VIF). Nilai
tolerance yang rendah sama dengan nilai VIF tinggi (karena VIF = 1/tolerance).
36
Nilai cut off yang umum dipakai untuk menunjukkan tingkat multikolinieritas
adalah nilai tolerance ≤ 0,10 atau sama dengan nilai VIF ≥ 10 (Ghozali, 2016).
c. Uji Heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas bertujuan menguji apakah dalam model regresi
terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang
lain. Jika variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain tetap, maka
disebut homoskedastisitas dan jika berbeda disebut heteroskedastisitas. Untuk
mendeteksi ada atau tidaknya heteroskedastisitas dapat dilihat dari ada tidaknya
pola tertentu pada grafik scatterplot antara SRESID dan ZPRED dimana sumbu Y
adalah Y yang telah diprediksi, dan sumbu X adalah residual (Y prediksi – Y
sesungguhnya) yang telah di-studentized. Dasar analisis (Ghozali, 2016:134) :
1) Jika ada pola tertentu, seperti titik-titik yang ada membentuk pola tertentu
yang teratur (bergelombang, melebar kemudian menyempit) maka
mengindikasikan telah terjadi heteroskedastisitas.
2) Jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar di atas dan di
bawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas
3. Uji Hipotesis
a. Uji Signifikan Parameter Individual (Uji Statistik t)
Uji statistik t pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu
variabel penjelas atau independen dalam menerangkan variabel dependen. Untuk
menguji pengaruh masing-masing variabel bebas yang digunakan dalam
penelitian ini secara parsial digunakan uji t dengan tingkat signifikan 5%. Dengan
dasar pengambilan keputusan berdasarkan nilai t hitung sebagai berikut.
1) Jika t hitung > t tabel, maka Ho ditolak, Ha diterima (berarti ada
pengaruh).
2) Jika t hitung < t tabel, maka Ho diterima, Ha ditolak (berarti
tidak ada pengaruh.
b. Uji Signifikan Simultan (Uji Statistik F)
Uji F pada dasarnya menunjukkan apakah semua variabel independen
yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara bersama-sama
37
(simultan) terhadap variabel dependen untuk mengambil keputusan apakah Ho
diterima atau ditolak dengan membandingkan F hitung dan F tabel. Apabila nilai
F hitung lebih besar dari F tabel, maka dapat dikatakan bahwa variabel
independen secara bersama-sama berpengaruh terhadap variabel dependen.
Sedangkan, jika nilai F hitung lebih kecil dari F tabel, maka dapat dikatakan
bahwa variabel independen secara bersama-sama tidak berpengaruh terhadap
variabel dependen (Ghozali, 2016:96)
c. Koefisien Determinasi (Adjusted R Square)
Uji koefisien determinasi bertujuan untuk melihat seberapa besar
kemampuan variabel bebas menjelaskan variabel terikat yang dilihat melalui
adjusted R square. Adjusted R square ini digunakan pada variabel bebas yang
memiliki lebih dari dua. Nilainya terletak antara 0 dan 1. Jika hasil yang diperoleh
lebih dari 0,05 (5%), maka model tersebut cukup handal dalam membuat estimasi.
(Ghozali, 2016:95)
Semakin besar nilainya, maka akan semakin baik model yang digunakan
untuk menjelaskan pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikatnya. Tetapi,
jika mendekati angka 1 hubungan tersebut kuat dan jika mendekati 0 maka
hubungannya lemah. (Wahyuni, 2014:211)
4. Analisis Regresi Linier Berganda
Analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis regresi linier
berganda dengan bantuan perangkat lunak, yaitu SPSS (Statistical Package for
Social Science). Analisis regresi linier berganda digunakan untuk mengetahui
Pengaruh Kelompok Acuan, Pribadi Dan Jaminan Rasa Aman Terhadap Minat
Menabung Melalui Program Laku Pandai PT BRI Syariah. Analisis regresi
digunakan untuk menguji kebenaran hipotesis yang dialakukan dalam penelitian
ini, yang modelnya adalah sebagai berikut: (Sujarweni, 2012:160).
Y = a + b1X1 + b2X2 + b3X3 + e
Keterangan:
Y = Minat Menabung
X1 = Kelompok Acuan
X2 = Faktor Psikologis
38
X3 = Jaminan Rasa Aman
B1 = koefisien Kelompok Acuan
B2 = koefisien Faktor Psikologis
B3 = koefisien Jaminan Rasa Aman
e = standar error
Untuk menilai ketepatan fungsi sampel dalam menaksir nilai aktual, dapat
diukur dari nilai statistik t, nilai statistik F, dan nilai koefisien determinasi (R2)
E. Operasional Variabel Penelitian
Operasional variabel penelitian merupakan spesifikasi kegiatan peneliti
dalam mengukur suatu variabel. Spesifikasi tersebut menunjukan pada
dimensi dan indikator dari variabel peneliti yang diperoleh melalui
pengamatan dan penelitian terdahulu.
39
Tabel 4. Operasional Variabel Penelitian
Variabel Dimensi Indikator Skala
Pengukuran
Kelompok
Acuan (X1)
(Engel, et al.,
2001)
Pengetahuan
kelompok
acuan
mengenai
produk
Mengetahui laku
pandai BRI syariah
dari
seseorang/kelompok.
Likert
Pengalaman
dari kelompok
acuan
Menggunakan laku
pandai BRI syariah
berdasarkan
pengalaman seseorang
atau kelompok.
Daya tarik
kelompok
acuan.
Seseorang atau
kelompok membuat
individu tertarik untuk
menggunakan laku
pandai BRI syariah.
Keaktifan
Kelompok
Seberapa sering
kelompok acuan
memberi informasi.
Kredibilitas dari
kelompok
referensi
Mempercayai laku
pandai BRI syariah
karena seseorang atau
kelompok.
Faktor
Psikologis (X2)
(Kotler dan
Keller, 2008)
Motivasi Kebutuhan Likert
Tujuan
Persepsi Seleksi
pengorganisasian
Interpretasi
40
Pembelajaran pengalaman
Memori Iklan
Jaminan Rasa
Aman menurut
Parasuraman
(X3) (Tjiptono,
2014)
Kompetensi Karyawan yang
berpengetahuan luas
sehingga dapat
menjawab pertanyaan
pelanggan.
Likert
Kesopanan Karyawan selalu
bersikap sopan
terhadap pelanggan,
Kredibilitas Karyawan yang
terpercaya.
Keamanan Perasaan aman
sewaktu melakukan
transaksi dengan
karyawan penyedia
jasa.
Minat (Y)
(Ferdinand,
2006)
Minat
Trasaksional
Minat menggunakan
tabungan laku pandai
BRI Syariah
Likert
Minat
Eksploratif
Mencari tahu
informasi tabungan
laku pandai BRI
syariah
Minat
Preferensial
Minat menggunakan
tabungan laku pandai
BRI Syariah
dibanding produk lain
Minat
Referensial
Mereferensikan
tabungan laku pandai
BRI syariah kepada
orang lain.
41
BAB IV
ANALISIS DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran umum objek penelitian
1. Sekilas BRI Syariah
Sejarah pendirian PT Bank BRISyariah tidak lepas dari akuisisi yang
dilakukan PT Bank Rakyat Indonesia (persero) Tbk. Terhadap Bank Jasa Arta
pada 19 Desember 2007. Setelah mendapatkan izin usaha dari Bank Indonesia
melalui surat NO. 10/67/KEP.GBI/DpG/2008 pada 16 Oktober 2008 BRISyariah
resmi beroperasi dengan nama BRISyariah dan seluruh kegiatan usahanya
berdasarkan prinsip syariah Islam.
Pada 19 desember 2008, Unit Usaha Syariah PT Bank Rakyat Indonesia
(persero) Tbk untuk melebur ke dalam PT Bank BRI Syariah. Proses spin off
tersebut berlaku efektif pada tanggal 1 januari 2009 dengan penandatangan yang
dilakukan oleh Sofyan Basir selaku Direktur Utama PT Bank Rakyat Indonesia
(persero) Tbk dan Ventje Rahardjo selaku Direktur Utama PT Bank BRI Syariah.
BRI Syariah melihat potensi besar pada segmen perbankan syariah.
Dengan niat untuk menghadirkan bisnis keuangan yang berlandaskan pada
prinsip-prinsip serta layanan terbaik yang menenteramkan, BRI Syariah terus
tumbuh secara positif.
BRI Syariah fokus membidik berbagai segmen di masyarakat. Basis
nasabah yang terbentuk secara luas di seluruh penjuru Indonesia menunjukkan
bahwa BRI Syariah memiliki kapabilitas tinggi sebagai bank ritel modern
terkemuka dengan layanan finansial sesuai kebutuhan nasabah.
Untuk semakin memperkuat citranya di mata seluruh pemangku
kepentingan, pada tahun 2016 BRI Syariah kembali mencatatkan sejarah penting
dalam perjalanan bisnisnya. Proses rebranding logo dilakukan untuk
menumbuhkan brand equity BRI Syariah semakin kuat seiring diraihnya predikat
sebagai bank syariah ketiga terbesar berdasarkan jumlah aset. BRI Syariah terus
mengasah diri dalam menghadirkan yang terbaik bagi nasabah dan seluruh
42
pemangku kepentingan. Pengembangan demi pengembangan terus dilakukan.
Dibalik pengembangan-pengembangan tersebut, BRI Syariah juga senantiasa
memastikan terpenuhinya prinsip-prinsip syariah serta Undang-Undang yang
berlaku di Indonesia. Dengan demikian, BRI Syariah terdepan dengan jangkauan
termudah untuk kehidupan lebih bermakna.
Pada maret 2015 BRI Syariah meluncurkan Laku pandai. Laku Pandai
singkatan dari Layanan Keuangan Tanpa Kantor dalam Rangka Keuangan
Inklusif, yaitu Program Otoritas Jasa Keuangan (OJK) untuk penyediaan layanan
perbankan atau layanan keuangan lainnya melalui kerja sama dengan pihak lain
(agen bank), dan didukung dengan penggunaan sarana teknologi informasi.
Program ini bertujuan menyediakan produk-produk keuangan yang sederhana,
mudah dipahami, dan sesuai dengan kebutuhan masyarakat yang belum dapat
menjangkau layanan keuangan.
Seiring peluncuran itu, BRI syariah merupakan bank syariah pertama yang
bergabung dalam Laku Pandai yang digagas Otoritas Jasa Keuangan. BRI Syariah
memberi nama program Laku Pandai ini BRISSMART.
BRISSMART (Sarana Menghadirkan bAnk syaRiah Terdekat) merupakan
layanan laku pandai Bank BRI Syariah untuk menyediakan layanan perbankan
dan layanan keuangan lainnya yang dilakukan tidak melalui jaringan kantor,
namun melalui kerjasama dengan pihak lain dengan didukung sarana teknologi
informasi.
TemanBRIS (Tempat Menabung Anda) merupakan pihak ketiga yang
berfungsi sebagai Agen Bank BRI Syariah untuk menyediakan layanan perbankan
kepada masyarakat.
Tabungan Cerdas BRIsyariah iB Merupakan produk tabungan dengan
akad wadi’ah yang dipasarkan oleh agen temanBRIS dan memiliki fitur yang
“Cepat, Murah, Mudah dan Dimana Saja”.
Syarat untuk menjadi nasabah Tabungan Cerdas BRIsyariah iB:
1. Nasabah belum memiliki CIF di BRIsyariah.
43
2. Memiliki nomor HP, karena bentuk kepemilikan rekening adalah nomor
HP.
3. Mengisi kelengkapan Aplikasi Pembukaan Rekening Tabungan Cerdas
BRIsyariah iB
4. Melengkapi dokumen pembukaan rekening Tabungan Cerdas BRIsyariah
iB yaitu berupa KTP.
2. Visi dan Misi BRI Syariah
Visi: “Menjadikan bank ritel modern terkemuka dengan ragam layanan
finansial sesuai kebutuhan nasabah dengan jangkauan termudah untuk
kehidupan lebih bermakna”
Misi:
1. Memahami keragaman individu dan mengakomodasi beragam kebutuhan
finansial nasabah.
2. Menyediakan produk dan layanan yang mengedepankan etika sesuai
dengan prinsip-prinsip syariah.
3. Menyediakan akses ternyaman melalui berbagai sarana kapan pun dan di
mana pun.
4. Memungkinkan setiap individu untuk meningkatkan kualitas hidup dan
menghadirkan ketenteraman pikiran.
B. Deskripsi Responden
Objek dalam penelitian ini adalah responden yang belum mempunyai dan
mengetahui laku pandai BRI Syariah. Sampel yang diambil yaitu berjumlah 100
responden. Berikut ini adalah hasil dari karakteristik responden.
Tabel 5. Karakteristik Responden Menurut Jenis Kelamin
Keterangan Jumlah
Responden
Persentase
(%)
Laki-laki 45 45%
Perempuan 55 55%
Total 100 100%
(Sumber: Hasil Olah Data SPSS 23, 2019)
44
Berdasarkan tabel di atas menyatakan bahwa dari 100 responden di dominasi oleh
perempuan sebanyak 55 atau setara dengan 55% sedangkan jumlah responden
laki-laki sebanyak 45 atau setara dengan 45%.
Tabel 6. Karakteristik Responden Menurut Usia Responden
Keterangan Jumlah
Responden
Persentase
(%)
17-27 tahun 49 orang 49%
28-38 tahun 23 orang 23%
39-40 tahun 17 orang 17%
>40 tahun 11 orang 11%
Total 100 100%
(Sumber: Hasil Olah Data SPSS 23, 2019)
Berdasarkan tabel di atas terlihat bahwa dari 100 responden, diantaranya terdiri
dari responden yang berusia 17-27 tahun sebanyak 49 orang atau setara dengan
49%, usia 28-38 sebanyak 23 orang atau setara 23%, usia 39-40 tahun sebanyak
17 atau setara 17 % dan usia di atas40 tahun sebanyak 11 orang atau setara 11%.
Tabel 7. Karakteristik Responden Menurut Pendidikan Terakhir
Keterangan Jumlah
Responden
Persentase
(%)
SD 1 1%
SMP 2 2%
SMA 53 53%
Diploma/Sarjana 44 44%
Total 100 100%
(Sumber: Hasil Olah Data SPSS 23, 2019)
Berdasarkan tabel di atas menyatakan bahwa dari 100 responden di
dominasi oleh responden yang pendidikan terakhirnya SMA yang berjumlah 53
atau setara 53%, responden yang pendidikan terakhirnya Diploma/Sarjana
45
berjumlah 44 atau setara 44%, responden yang pendidikan terakhirnya SMP
berjumlah 2 atau setara 2% dan responden yang pendidikan terakhirnya SD 1 atau
setara 1%.
Tabel 8. Karakteristik Responden Menurut Pekerjaan
Keterangan Jumlah
responden
Persentase
(%)
PNS 6 6%
Pegawai Swasta 37 37%
Wirausaha 13 13%
Pelajar/Mahasiswa 44 37%
Total 100 100%
(Sumber: Hasil Olah Data SPSS 23, 2019)
Berdasarkan tabel di atas menyatakan bahwa dari 100 responden di
dominasi oleh responden yang memiliki pekerjaan sebagai Pelajar/Mahasiswa
sebanyak 44 orang atau setara 44%, responden yang memiliki pekerjaan sebagai
pegawai swasta sebanyak 37 atau setara 37%, responden yang memiliki pekerjaan
sebagai wirausaha sebanyak 13 atau setara 13% dan responden yang memiliki
pekerjaan sebagai PNS sebanyak 6 atau 6%.
Tabel 9. Karakteristik Responden Menurut Penghasilan
Keterangan Jumlah
Responden
Persentase (%)
Rp 0 – Rp
1.000.000
34 34%
Rp 1.000.001 –
Rp 3.000.000
25 25%
Rp 3.000.001 –
Rp 5.000.000
35 35%
>Rp 5.000.001 6 6%
Total 100 100%
(Sumber: Hasil Olah Data SPSS 23, 2019)
46
Berdasarkan tabel di atas memperlihatkan bahwa dari 100 responden di
dominasi oleh responden yang mempunyai penghasilan sebesar Rp 3.000.001 –
Rp 5.000.000 sebanyak 35 orang atau setara 35%, responden yang mempunyai
penghasilan sebesar Rp 0 – Rp 1.000.000 ada sebanyak 34 orang atau setara 34%,
responden yang mempunyai penghasilan sebesar Rp 1.000.001 – Rp 3.000.000
ada sebanyak 25 orang atau setara 25% dan responden yang mempunyai
penghasilan di atas Rp 5.000.001 ada sebanyak 6 atau setara 6%.
C. Uji Kualitas data
1. Uji Validitas
Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau valid tidaknya suatu
kuesioner. Suatu kuesioner dinyatakan valid jika pertanyaan pada kuesioner
mampu untuk mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner tersebut
(Ghozali, 2016:52). Pengertian validitas tersebut menunjukan ketepatan dan
kesesuaian alat ukur yang digunakan untuk mengukur variabel. Alat ukur dapat
dikatakan valid jika benar-benar sesuai dan menjawab secara cermat tentang
variabel yang akan diukur.
Validitas juga menunjukkan sejauh mana ketepatan pernyataan dengan apa
yang dinyatakan sesuai dengan koefisien validitas. Penghitungan uji validitas ini
menggunakan bantuan Statistical Package for the Social Science (SPSS) dan
Microsoft Office Excel. Setelah r-hitung diperoleh, kemudian dibandingkan
dengan r-tabel dengan tingkat kepercayaan 95% atau α=0.05 dengan df = n-2 (30-
2 = 28). Jika dilihat dalam nilai-nilai r Product Moment, rtabel =.0,374. Jika r-
hitung>r-tabel maka item tersebut dinyatakan valid, begitupun sebaliknya.
Kuesioner try out disebarkan kepada 30 orang responden dengan
memberikan 20 butir pernyataan terdiri dari empat variabel penelitian, antara lain
Kelompok Acuan, Faktor Psikologis, Jaminan Rasa Aman dan Minat Menabung.
Kemudian setiap variabel dibagi menjadi beberapa dimensi atau indikator,
Variabel Kelompok Acuan (X1) dibagi menjadi 5 dimensi dengan 5 butir
pernyataan, Variabel Faktor Psikologis (X2) dibagi menjadi 4 dimensi dengan 7
butir pernyataan, Variabel Jaminan Rasa Aman (X3) dibagi menjadi 4 dimensi
47
dengan 4 butir pernyataan dan Variabel Minat Menabung (Y) dengan 4 dimensi
dengan 4 butir pernyataan.
Berikut ini adalah hasil uji validitas dari variabel Kelompok Acuan, Faktor
Psikologis, Jaminan Rasa Aman dan Minat Menabung dengan sampel try out 30
responden.
Tabel 10. Hasil Uji Validitas
No r hitung r tabel Keterangan
Kelompok Acuan (X1)
1 0,753 0,374 Valid
2 0,701 0,374 Valid
3 0,715 0,374 Valid
4 0,749 0,374 Valid
5 0,709 0,374 Valid
Faktor Psikologis (X2)
6 0,693 0,374 Valid
7 0,617 0,374 Valid
8 0,692 0,374 Valid
9 0,638 0,374 Valid
10 0,442 0,374 Valid
11 0,657 0,374 Valid
12 0,562 0,374 Valid
48
(Sumber: Hasil Olah Data SPSS 23, 2019)
Tabel di atas menunjukkan bahwa item pernyataan pada semua variabel
memiliki r hitung lebih besar dari r tabel. Berdasarkan hal tersebut, semua
variabel dapat dikatakan valid. Hal ini menunjukkan bahwa setiap pernyataan
pada seluruh variabel yang digunakan pada penelitian ini dapat diandalkan dan
layak sebagai penelitian.
2. Uji Realibilitas
Reliabilitas menunjukkan konsistensi dan stabilitas dari suatu skor (skala
pengukuran). Reliabilitas berbeda dengan validitas karena yang pertama
memusatkan perhatian pada masalah konsistensi, sedangkan yang kedua lebih
memperhatikan masalah ketepatan (Kuncoro, 2003, p. 154). SPSS memberikan
fasilitas untuk mengukur reliabilitas dengan uji statistik cronbach alpha (ά). Suatu
konstruk atau variabel dikatakan reliabel jika memberikan nilai cronbach alpha >
0,70 (Ghozali, 2016:48).
No r hitung r tabel Keterangan
Jaminan Rasa Aman
13 0,627 0,374 Valid
14 0,765 0,374 Valid
15 0,732 0,374 Valid
26 0,755 0,374 Valid
Minat (Y)
17 0,696 0,374 Valid
18 0.382 0,374 Valid
19 0,657 0,374 Valid
20 0,669 0,374 Valid
49
Tabel 11. Hasil Uji Realibilitas
(Sumber: Hasil Olah Data SPSS 23, 2019)
Berdasarkan tabel di atas, uji realibilitas pada variabel-variabel dalam
penelitian ini dapat dikatakan semua bersifat reliable, karena nilai Cronbach’s
Alpha telah melebihi nilai standar, yaitu di atas 0,70.
D. Statistik Deskriptif
Statistik deskriptif digunakan untuk menganalisis data berdasarkan atas
hasil data yang diperoleh dari jawaban responden terhadap masing-masing
indikator dalam kuesioner. Berikut adalah statistik deskriptif pada masing masing
variabel:
1. Variabel Independen
a. Variabel Kelompok Acuan (X1)
Dalam variabel Kelompok Acuan terdapat 5 pertanyaan yang diajukan
kepada 100 responden dan mempresentasikan indikator-indikator dari variabel
tersebut. Indikator dari variabel kelompok acuan yaitu pengetahuan produk (1
pertanyaan), Pengalaman Kelompok (1 pertanyaan), Daya Tarik Kelompok (1
pertanyaan), Keaktifan Kelompok (1 pertanyaan) dan Kredibilitas Kelompok (1
pertanyaan). Berikut adalah hasilnya:
No Variabel Cronbach’s Alpha
1 Kelompok Acuan 0,930
2 Faktor Psikologis 0,845
3 Jaminan Rasa Aman 0,785
4 Minat Menabung 0,746
50
Tabel 12. Hasil pertanyaan “Mengetahui laku pandai BRI syariah dari
keluarga/temen/kelompok tertentu”.
Frequenc
y
Percen
t
Valid
Percen
t
Cumulati
ve
Percent
Valid Sangat Tidak
Setuju 3 3.0 3.0 3.0
Tidak Setuju 7 7.0 7.0 10.0
Netral 19 19.0 19.0 29.0
Setuju 56 56.0 56.0 85.0
Sangat Setuju 15 15.0 15.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
(Sumber: Hasil Olah Data SPSS 23, 2019)
Berdasarkan tabel di atas terdapat 3 responden menyatakan sangat tidak
setuju, 7 responden menyatakan tidak setuju, 19 responden menyatakan netral, 56
responden menyatakan setuju dan 15 responden menyatakan sangat setuju. hasil
tersebut di dominasi oleh pilihan setuju terkait mengetahui laku pandai BRI
syariah dari keluarga/temen/kelompok tertentu.
Tabel 13. Hasil pertanyaan “Memilih laku pandai BRI syariah berdasarkan
pengalaman keluarga/teman/kelompok tertentu”.
Frequency Percent
Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid Sangat Tidak
Setuju 1 1.0 1.0 1.0
Tidak Setuju 10 10.0 10.0 11.0
Netral 23 23.0 23.0 34.0
Setuju 56 56.0 56.0 90.0
Sangat Setuju 10 10.0 10.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
(Sumber: Hasil Olah Data SPSS 23, 2019)
51
Berdasarkan tabel di atas terdapat 1 responden menyatakan sangat tidak
setuju, 10 responden menyatakan tidak setuju, 23 responden menyatakan netral,
56 responden menyatakan setuju dan 10 responden menyatakan sangat setuju.
hasil tersebut di dominasi oleh pilihan setuju terkait memilih laku pandai BRI
syariah berdasarkan pengalaman keluarga/teman/kelompok tertentu.
Tabel 14. Hasil pertanyaan “Keluarga/teman/kelompok tertentu yang
membuat tertarik menggunakan laku pandai BRI syariah”.
Frequency Percent
Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid Tidak Setuju 8 8.0 8.0 8.0
Netral 25 25.0 25.0 33.0
Setuju 47 47.0 47.0 80.0
Sangat Setuju 20 20.0 20.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
(Sumber: Hasil Olah Data SPSS 23, 2019)
Berdasarkan tabel di atas terdapat 8 responden menyatakan tidak setuju, 25
responden menyatakan netral, 47 responden menyatakan setuju dan 20 responden
menyatakan sangat setuju. hasil tersebut di dominasi oleh pilihan setuju terkait
Keluarga/teman/kelompok tertentu yang membuat seseorang tertarik
menggunakan laku pandai BRI syariah.
Tabel 15. Hasil pertanyaan “Keluarga/teman/kelompok tertentu aktif/sering
memberikan informasi tentang laku pandai BRI syariah”.
Frequency Percent
Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid Sangat Tidak
Setuju 4 4.0 4.0 4.0
Tidak Setuju 14 14.0 14.0 18.0
Netral 29 29.0 29.0 47.0
Setuju 39 39.0 39.0 86.0
Sangat Setuju 14 14.0 14.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
(Sumber: Hasil Olah Data SPSS 23, 2019)
52
Berdasarkan tabel di atas terdapat 4 responden menyatakan sangat tidak
setuju, 14 responden menyatakan tidak setuju, 29 responden menyatakan netral,
39 responden menyatakan setuju dan 14 responden menyatakan sangat setuju.
Hasil tersebut di dominasi oleh pilihan setuju terkait Keluarga/teman/kelompok
tertentu aktif/sering memberikan informasi tentang laku pandai BRI syariah.
Tabel 16. Hasil pertanyaan “Mempercayai laku pandai BRI syariah karena
keluarga/teman/kelompok tertentu”.
Frequency Percent
Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid Tidak Setuju 12 12.0 12.0 12.0
Netral 26 26.0 26.0 38.0
Setuju 45 45.0 45.0 83.0
Sangat Setuju 17 17.0 17.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
(Sumber: Hasil Olah Data SPSS 23, 2019)
Berdasarkan tabel di atas terdapat 12 responden menyatakan tidak setuju,
26 responden menyatakan netral, 45 responden menyatakan setuju dan 17
responden menyatakan sangat setuju. Hasil tersebut di dominasi oleh pilihan
setuju terkait seseorang mempercayai laku pandai BRI syariah karena
keluarga/teman/kelompok tertentu.
b. Variabel Faktor Psikologis (X2)
Dalam variabel Faktor Psikologis terdapat 7 pertanyaan yang diajukan
kepada 100 responden dan mempresentasikan indikator-indikator dari variabel
tersebut. Indikator dari variabel faktor psikologis yaitu motivasi (2 pertanyaan),
Persepsi (3 pertanyaan), pembelajaran (1 pertanyaan) dan memori (1 pertanyaan).
Berikut adalah hasilnya:
53
Tabel 17. Hasil pertanyaan “Memilih laku pandai BRI syariah karena
memenuhi/sesuai dengan kebutuhan”.
Frequency Percent
Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid Tidak Setuju 4 4.0 4.0 4.0
Netral 27 27.0 27.0 31.0
Setuju 53 53.0 53.0 84.0
Sangat Setuju 16 16.0 16.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
(Sumber: Hasil Olah Data SPSS 23, 2019)
Berdasarkan tabel di atas terdapat 4 responden menyatakan tidak setuju, 27
responden menyatakan netral, 53 responden menyatakan setuju dan 16 responden
menyatakan sangat setuju. Hasil tersebut di dominasi oleh pilihan setuju terkait
seseorang memilih laku pandai BRI syariah karena memenuhi/sesuai dengan
kebutuhan.
Tabel 18. Hasil pertanyaan “Laku pandai BRI Syariah tidak mengandung
riba karena sistem bagi hasil yang sesuai dengan ajaran islam”.
Frequency Percent
Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid Tidak Setuju 2 2.0 2.0 2.0
Netral 24 24.0 24.0 26.0
Setuju 53 53.0 53.0 79.0
Sangat Setuju 21 21.0 21.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
(Sumber: Hasil Olah Data SPSS 23, 2019)
Berdasarkan tabel di atas terdapat 2 responden menyatakan tidak setuju, 24
responden menyatakan netral, 53 responden menyatakan setuju dan 21 responden
menyatakan sangat setuju. Hasil tersebut di dominasi oleh pilihan setuju terkait
Laku pandai BRI Syariah tidak mengandung riba karena sistem bagi hasil yang
sesuai dengan ajaran islam.
54
Tabel 19. Hasil pertanyaan “Memilih laku pandai BRI syariah karena
produk yang sederhana dan mudah dipahami”.
Frequency Percent
Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid Tidak Setuju 1 1.0 1.0 1.0
Netral 16 16.0 16.0 17.0
Setuju 66 66.0 66.0 83.0
Sangat Setuju 17 17.0 17.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
(Sumber: Hasil Olah Data SPSS 23, 2019)
Berdasarkan tabel di atas terdapat 1 responden menyatakan tidak setuju, 16
responden menyatakan netral, 66 responden menyatakan setuju dan 17 responden
menyatakan sangat setuju. Hasil tersebut di dominasi oleh pilihan setuju terkait
seseorang memilih laku pandai BRI syariah karena produk yang sederhana dan
mudah dipahami.
Tabel 20. Hasil pertanyaan “Memilih laku pandai BRI Syariah karena telah
mengimplementasikan prinsip syariah dengan baik”.
Frequency Percent
Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid Tidak Setuju 3 3.0 3.0 3.0
Netral 19 19.0 19.0 22.0
Setuju 65 65.0 65.0 87.0
Sangat Setuju 13 13.0 13.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
(Sumber: Hasil Olah Data SPSS 23, 2019)
Berdasarkan tabel di atas terdapat 3 responden menyatakan tidak setuju, 19
responden menyatakan netral, 65 responden menyatakan setuju dan 13 responden
menyatakan sangat setuju. Hasil tersebut di dominasi oleh pilihan setuju terkait
seseorang memilih laku pandai BRI Syariah karena telah mengimplementasikan
prinsip syariah dengan baik.
55
Tabel 21. Hasil pertanyaan “Produk laku pandai syariah memberikan
manfaat yang besar”.
Frequency Percent
Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid Tidak Setuju 3 3.0 3.0 3.0
Netral 21 21.0 21.0 24.0
Setuju 61 61.0 61.0 85.0
Sangat Setuju 15 15.0 15.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
(Sumber: Hasil Olah Data SPSS 23, 2019)
Berdasarkan tabel di atas terdapat 3 responden menyatakan tidak setuju, 21
responden menyatakan netral, 61 responden menyatakan setuju dan 15 responden
menyatakan sangat setuju. Hasil tersebut di dominasi oleh pilihan setuju terkait
Produk laku pandai syariah memberikan manfaat yang besar.
Tabel 22. Hasil pertanyaan “Memilih laku pandai BRI syariah karena
pengalaman kinerjanya yang tidak terpengaruh pada saat krisis”.
Frequency Percent
Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid Tidak Setuju 12 12.0 12.0 12.0
Netral 33 33.0 33.0 45.0
Setuju 50 50.0 50.0 95.0
Sangat Setuju 5 5.0 5.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
(Sumber: Hasil Olah Data SPSS 23, 2019)
Berdasarkan tabel di atas terdapat 12 responden menyatakan tidak setuju,
33 responden menyatakan netral, 50 responden menyatakan setuju dan 5
responden menyatakan sangat setuju. Hasil tersebut di dominasi oleh pilihan
setuju terkait seseorang memilih laku pandai BRI syariah karena pengalaman
kinerjanya yang tidak terpengaruh pada saat krisis.
56
Tabel 23. Hasil pertanyaan “Memilih laku pandai BRI syariah karena
melihat promosi diberbagai media”.
Frequency Percent
Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid Sangat Tidak
Setuju 2 2.0 2.0 2.0
Tidak Setuju 19 19.0 19.0 21.0
Netral 21 21.0 21.0 42.0
Setuju 53 53.0 53.0 95.0
Sangat Setuju 5 5.0 5.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
(Sumber: Hasil Olah Data SPSS 23, 2019)
Berdasarkan tabel di atas terdapat 2 responden menyatakan sangat tidak
setuju, 19 responden menyatakan tidak setuju, 21 responden menyatakan netral,
53 responden menyatakan setuju dan 5 responden menyatakan sangat setuju. hasil
tersebut di dominasi oleh pilihan setuju terkait seseorang memilih laku pandai
BRI syariah karena melihat promosi diberbagai media.
c. Variabel Jaminan Rasa Aman (X3)
Dalam variabel jaminan rasa aman terdapat 4 pertanyaan yang diajukan
kepada 100 responden dan mempresentasikan indikator-indikator dari variabel
tersebut. indikator dari variabel jaminan rasa aman yaitu kompetensi (1
pertanyaan), kesopanan (1 pertanyaan), kredibilitas (1 pertanyaan) dan keamanan
(1 pertanyaan). Berikut adalah hasilnya:
57
Tabel 24. Hasil pertanyaan “Agen laku pandai BRI Syariah memiliki
pengetahuan seputar produk sehingga dapat menjawab pertanyaan
nasabah”.
Frequency Percent
Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid Tidak Setuju 5 5.0 5.0 5.0
Netral 17 17.0 17.0 22.0
Setuju 67 67.0 67.0 89.0
Sangat Setuju 11 11.0 11.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
(Sumber: Hasil Olah Data SPSS 23, 2019)
Berdasarkan tabel di atas terdapat 5 responden menyatakan tidak setuju, 17
responden menyatakan netral, 67 responden menyatakan setuju dan 11 responden
menyatakan sangat setuju. Hasil tersebut di dominasi oleh pilihan setuju terkait
agen laku pandai BRI Syariah memiliki pengetahuan seputar produk sehingga
dapat menjawab pertanyaan nasabah.
Tabel 25. Hasil pertanyaan “Agen laku pandai BRI Syariah selalu bersikap
sopan terhadap nasabah”.
Frequency Percent
Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid Tidak Setuju 3 3.0 3.0 3.0
Netral 20 20.0 20.0 23.0
Setuju 62 62.0 62.0 85.0
Sangat Setuju 15 15.0 15.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
(Sumber: Hasil Olah Data SPSS 23, 2019)
Berdasarkan tabel di atas terdapat 3 responden menyatakan tidak setuju, 20
responden menyatakan netral, 62 responden menyatakan setuju dan 15 responden
menyatakan sangat setuju. Hasil tersebut di dominasi oleh pilihan setuju terkait
agen laku pandai BRI Syariah selalu bersikap sopan terhadap nasabah.
58
Tabel 26. Hasil pertanyaan “Agen laku pandai BRI syariah mampu
menanamkan kepercayaan kepada para nasabah”.
Frequency Percent
Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid Tidak Setuju 2 2.0 2.0 2.0
Netral 21 21.0 21.0 23.0
Setuju 67 67.0 67.0 90.0
Sangat Setuju 10 10.0 10.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
(Sumber: Hasil Olah Data SPSS 23, 2019)
Berdasarkan tabel di atas terdapat 2 responden menyatakan tidak setuju, 21
responden menyatakan netral, 67 responden menyatakan setuju dan 10 responden
menyatakan sangat setuju. Hasil tersebut di dominasi oleh pilihan setuju terkait
agen laku pandai BRI syariah mampu menanamkan kepercayaan kepada para
nasabah.
Tabel 27. Hasil pertanyaan “Merasa aman melakukan transaksi dengan agen
laku pandai BRI syariah karena produk tabungan telah dijamin oleh
lembaga penjamin simpanan (LPS)”.
Frequency Percent
Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid Tidak Setuju 3 3.0 3.0 3.0
Netral 16 16.0 16.0 19.0
Setuju 59 59.0 59.0 78.0
Sangat Setuju 22 22.0 22.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
(Sumber: Hasil Olah Data SPSS 23, 2019)
Berdasarkan tabel di atas terdapat 3 responden menyatakan tidak setuju, 16
responden menyatakan netral, 59 responden menyatakan setuju dan 22 responden
menyatakan sangat setuju. Hasil tersebut di dominasi oleh pilihan setuju terkait
seseorang merasa aman melakukan transaksi dengan agen laku pandai BRI
syariah karena produk tabungan telah dijamin oleh lembaga penjamin simpanan
(LPS).
59
d. Variabel Minat Menabung (Y)
Dalam variabel minat menabung terdapat 4 pertanyaan yang diajukan
kepada 100 responden dan mempresentasikan indikator-indikator dari variabel
tersebut. indikator dari variabel minat menabung yaitu minat transaksional (1
pertanyaan), minat eksploratif (1 pertanyaan), minat preferensial (1 pertanyaan)
dan minat referensial (1 pertanyaan). Berikut adalah hasilnya:
Tabel 28. Hasil pertanyaan “Berminat menggunakan tabungan Laku Pandai
BRI Syariah”.
Frequency Percent
Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid Tidak Setuju 1 1.0 1.0 1.0
Netral 24 24.0 24.0 25.0
Setuju 54 54.0 54.0 79.0
Sangat Setuju 21 21.0 21.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
(Sumber: Hasil Olah Data SPSS 23, 2019)
Berdasarkan tabel di atas terdapat 1 responden menyatakan tidak setuju, 24
responden menyatakan netral, 54 responden menyatakan setuju dan 21 responden
menyatakan sangat setuju. Hasil tersebut di dominasi oleh pilihan setuju terkait
seseorang berminat menggunakan tabungan Laku Pandai BRI Syariah.
Tabel 29. Hasil pertanyaan “Berminat mencari tahu informasi tentang
tabungan Laku Pandai Syariah”.
Frequency Percent
Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid Tidak Setuju 3 3.0 3.0 3.0
Netral 14 14.0 14.0 17.0
Setuju 65 65.0 65.0 82.0
Sangat Setuju 18 18.0 18.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
(Sumber: Hasil Olah Data SPSS 23, 2019)
60
Berdasarkan tabel di atas terdapat 3 responden menyatakan tidak setuju, 14
responden menyatakan netral, 65 responden menyatakan setuju dan 18 responden
menyatakan sangat setuju. Hasil tersebut di dominasi oleh pilihan setuju terkait
seseorang berminat mencari tahu informasi tentang tabungan Laku Pandai
Syariah.
Tabel 30. Hasil pertanyaan “Berminat menggunakan tabungan Laku Pandai
BRI Syariah dibandingkan dengan produk lain”.
Frequency Percent
Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid Tidak Setuju 10 10.0 10.0 10.0
Netral 28 28.0 28.0 38.0
Setuju 55 55.0 55.0 93.0
Sangat Setuju 7 7.0 7.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
(Sumber: Hasil Olah Data SPSS 23, 2019)
Berdasarkan tabel di atas terdapat 10 responden menyatakan tidak setuju,
28 responden menyatakan netral, 55 responden menyatakan setuju dan 7
responden menyatakan sangat setuju. Hasil tersebut di dominasi oleh pilihan
setuju terkait seseorang berminat menggunakan tabungan Laku Pandai BRI
Syariah dibandingkan dengan produk lain.
Tabel 31. Hasil pertanyaan “Berminat mereferensikan tabungan Laku
Pandai BRI Syariah kepada orang lain”.
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid 2 5 5.0 5.0 5.0
3 33 33.0 33.0 38.0
4 52 52.0 52.0 90.0
5 10 10.0 10.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
(Sumber: Hasil Olah Data SPSS 23, 2019)
61
Berdasarkan tabel di atas terdapat 10 responden menyatakan tidak setuju,
28 responden menyatakan netral, 55 responden menyatakan setuju dan 7
responden menyatakan sangat setuju. Hasil tersebut di dominasi oleh pilihan
setuju terkait seseorang berminat mereferensikan tabungan Laku Pandai BRI
Syariah kepada orang lain.
E. Uji Asumsi Klasik
1. Uji Normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi,
variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal. Uji normalitas
dilakukan dengan analisis grafik, yaitu dengan melihat grafik histogram yang
membandingkan antara data observasi dengan distribusi yang mendekati distribusi
normal. Metode yang lebih handal adalah dengan melihat normal probability plot
yang membandingkan distribusi kumulatif dan distribusi normal. Distribusi
normal akan membentuk satu garis lurus diagonal dan distribusi data residual akan
dibandingkan dengan garis diagonal (Ghozali, 2016:154). Berikut hasil uji
normalitas dalam penelitian ini:
Gambar 4. Histogram
(Sumber: Hasil Olah Data SPSS 23, 2019)
62
Berdasarkan gambar diatas, histogram Regression Standardized Residual
membentuk kurva seperti lonceng dan tidak menceng ke kiri atau ke kanan, maka
nilai residual tersebut dinyatakan normal atau data berdistribusi normal.
Gambar 5. P-Plot
(Sumber: Hasil Olah Data SPSS 23, 2019)
Berdasarkan gambar di atasterlihat bahwa data (titik) menyebar di sekitar
garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal, maka model regresi memenuhi
asumsi normalitas.
Tabel 32. One-sample Kolmogorov-Smirnov Test
63
(Sumber: Hasil Olah Data SPSS 23, 2019)
Berdasarkan tabel di atas, terlihat bahwa nilai signifikan (Asymptotic
Significance (2-tailed)) adalah kisaran 0,090. Karena nilai signifikansi lebih besar
dari 0,05, maka data berdistribusi normal.
2. Uji Multikolinieritas
Uji multikolinieritas bertujuan untuk menguji apakah model regresi
ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas (independen). Model regresi yang
baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel independen. Untuk
mendeteksi ada tidaknya multikolinieritas di dalam regresi maka dapat dilihat dari
nilai tolerance dan variance inflation factor (VIF). Nilai tolerance yang rendah
sama dengan nilai VIF tinggi (karena VIF = 1/tolerance). Nilai cut off yang umum
dipakai untuk menunjukkan tingkat multikolinieritas adalah nilai tolerance > 0,10
atau sama dengan nilai VIF < 10 (Ghozali, 2016:154). Berikut adalah hasil uji
multikolinieritas penelitian ini:
Tabel 33. Hasil Uji Multikolinieritas
Coefficientsa
Model
Collinearity Statistics
Tolerance VIF
1 KELOMPOK ACUAN .593 1.685
FAKTOR PSIKOLOGIS .453 2.206
JAMINAN .384 2.606
a. Dependent Variable: MINAT
(Sumber: Hasil Olah Data SPSS 23, 2019)
Berdasarkan data diatas, hasil perhitungan Variance Inflation Factor (VIF)
menunjukan bahwa nilai tolerance dari ketiga variabel independen lebih dari 0,10
dan VIF kurang dari 10, jadi dapat disimpulkan bahwa dalam model regresi tidak
ada multikolinieritas antar variabel independen.
3. Uji Heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas bertujuan menguji apakah dalam model regresi
terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang
lain. Jika variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain tetap, maka
64
disebut homoskedastisitas dan jika berbeda disebut heteroskedastisitas. Model
regresi yang baik adalah yang tidak terjadi heteroskedastisitas. Deteksi ada
tidaknya heteroskedastisitas dilakukan dengan melihat ada tidaknya pola tertentu
pada grafik scatterplot antara SRESID dan ZPRED. Jika tidak ada pola yang jelas,
serta titik-titik menyebar di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak
terjadi heteroskedastisitas (Ghozali, 2016:134). Berikut hasil Uji
heteroskedastisitas penelitian ini :
Gambar 6. Scatterplot
(Sumber: Hasil Olah Data SPSS 23, 2019)
Berdasarkan gambar di atas, terlihat bahwa titik-titik menyebar secara
acak di atas dan di bawah atau di sekitar angka 0 dan tidak mengumpul hanya di
atas atau di bawah saja. Penyebaran titik-titik tersebut tidak membentuk pola.
Maka dapat disimpulkan bahwa model regresi tidak terjadi heteroskedastisitas
sehingga model regresi layak digunakan untuk memprediksi Minat Menabung
berdasarkan variabel independen yaitu Kelompok Acuan, Faktor Psikologis Dan
Jaminan Rasa Aman.
F. Uji Hipotesis
1. Uji t (parsial)
Uji statistik t pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu
variabel penjelas atau independen dalam menerangkan variabel dependen yang
65
menghasilkan kesimpulan berdasarkan hasil perhitungan uji t, yaitu jika t hitung <
t tabel, maka Ho diterima, jika t hitung > t tabel, maka Ho ditolak. Untuk
menentukan t tabel, dapat dicari pada tabel statistik pada signifikansi 0,05/2 =
0,025 (uji 2 sisi) dengan df = n-k-1 Atau 100-4-1 = 95. Didapat t tabel sebesar
1,985. Selain itu, pengambilan keputusan berdasarkan signifikansi adalah jika sig.
> 0,05 maka Ho diterima, jika sig < 0,05 maka Ho ditolak (Prayitno, 2010:86)ss
Tabel 34. Hasil Uji t
Coefficientsa
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) 2.294 1.167 1.966 .052
KELOMPOK
ACUAN .121 .052 .201 2.320 .022
FAKTOR
PSIKOLOGIS .268 .061 .436 4.401 .000
JAMINAN .232 .111 .224 2.085 .040
a. Dependent Variable: MINAT
(Sumber: Hasil Olah Data SPSS 23, 2019)
Berdasarkan tabel, hasil uji t (parsial) adalah sebagai berikut :
a. Pengaruh kelompok acuan terhadap minat menabung.
Pada tabel di atas, dapat diketahui bahwa t hitung sebesar 2,320 > 1,985
dan hasil uji t pada variabel kelompok acuan (X1) terhadap variabel minat
menabung (Y) menunjukan hasil yang signifikan pada nilai lebih besar dari α
(0,022 < 0,05) Maka, dapat disimpulkan bahwa Ho1 ditolak dan Ha1 diterima yang
artinya variabel kelompok acuan secara parsial berpengaruh signifikan terhadap
variabel minat menabung
b. Pengaruh faktor psikologis terhadap minat menabung
Pada tabel di atas, dapat diketahui bahwa t hitung sebesar 4,401 > 1,985
dan hasil uji t pada variabel faktor psikologis (X2) terhadap variabel minat
menabung (Y) menunjukan hasil yang signifikan pada nilai lebih besar dari α
(0,000 < 0,05) Maka, dapat disimpulkan bahwa Ho2 ditolak dan Ha2 diterima yang
66
artinya variabel faktor psikologis secara parsial berpengaruh signifikan terhadap
variabel minat menabung.
c. Pengaruh jaminan rasa aman terhadap minat menabung
Pada tabel di atas, dapat diketahui bahwa t hitung sebesar 2,085 > 1,985
dan hasil uji t pada variabel jaminan rasa aman (X3) terhadap variabel minat
menabung (Y) menunjukan hasil yang signifikan pada nilai lebih besar dari α
(0,040 < 0,05) Maka, dapat disimpulkan bahwa Ho3 ditolak dan Ha3 diterima yang
artinya variabel jaminan rasa aman secara parsial berpengaruh signifikan terhadap
variabel minat menabung.
2. Uji f (Simultan)
Uji F pada dasarnya menunjukkan apakah semua variabel independen
yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara bersama-sama
(simultan) terhadap variabel dependen untuk mengambil keputusan apakah Ho
diterima atau ditolak dengan membandingkan F hitung dan F tabel. Jika F hitung
< F tabel, maka Ho diterima. Jika F hitung > F tabel, maka Ho ditolak. F tabel
dapat dicari pada tabel statistik dengan df (jumlah kelompok data – 1) dan df2
(jumlah data – 3), maka hasil yang diperoleh adalah df1 = 4 dan df 2 = (100 – 4 –
1) = 95 yaitu sebesar 2,47 (Prayitno, 2010:88)
Adapun pengujian dalam uji F ini dengan menggunakan suatu tabel yang
disebut dengan tabel ANOVA (Analysis of Variance). Dasar keputusannya adalah
dengan menggunakan angka probabilitas signifikansi yaitu jika Sig. > 0,05 maka
Ho diterima, namun jika Sig. < 0,05 maka Ho ditolak. Berikut adalah hasil uji F
dalam penelitian ini:
Tabel 35. Hasil Uji F
ANOVAa
Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.
1 Regression 292.205 3 97.402 43.053 .000b
Residual 217.185 96 2.262
Total 509.390 99
a. Dependent Variable: MINAT
b. Predictors: (Constant), JAMINAN, KELOMPOK ACUAN, FAKTOR PSIKOLOGIS
(Sumber: Hasil Olah Data SPSS 23, 2019)
67
Berdasarkan hasil pengujian di atas, ditunjukkan bahwa F hitung sebesar
43,053 > 2,47 dan signifikansi sebesar 0,000 < 0,05, maka dapat disimpulkan
bahwa Ho ditolak dan Ha diterima. Maka, dapat dikatakan bahwa variabel
kelompok acuan, faktor psikologis dan jaminan rasa aman secara bersama-sama
(simultan) berpengaruh signifikan terhadap variabel minat menabung.
3. Uji Koefesien Determinasi (Adjusted R square)
Uji koefisien determinasi bertujuan untuk melihat seberapa besar
kemampuan variabel bebas menjelaskan variabel terikat yang dilihat melalui
adjusted R square. Adjusted R square ini digunakan pada variabel bebas yang
memiliki lebih dari dua. Nilainya terletak antara 0 dan 1. Jika hasil yang diperoleh
lebih dari 0,05 (5%), maka model tersebut cukup handal dalam membuat estimasi.
(Ghozali, 2016:95).
Tabel 36. Hasil Uji Koefesien Determinasi
Model Summaryb
Model R R Square
Adjusted R
Square
Std. Error of the
Estimate Durbin-Watson
1 .757a .574 .560 1.50411 2.063
a. Predictors: (Constant), JAMINAN, KELOMPOK ACUAN, FAKTOR PSIKOLOGIS
b. Dependent Variable: MINAT
(Sumber: Hasil Olah Data SPSS 23, 2019)
Pada tabel di atas dapat diketahui bahwa besar Adjusted R Square adalah
0,560. Hal ini menunjukan bahwa variabel independen kelompok acuan, faktor
psikologis dan jaminan rasa aman hanya dapat menjelaskan sebesar 56% terhadap
variabel dependen minat menabung. Sedangkan sisanya sebesar 44% (100%-56%)
dijelaskan atau dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak termasuk dalam
penelitian ini seperti variabel Religiusitas, Kepercayaan, Kualitas Pelayanan dan
lainnya yang tidak dalam cakupan penelitian penulis.
G. Analisis Regresi Linier Berganda
Analisis regresi linier adalah analisis hubungan antara variabel independen
dengan variabel dependen. Jika menggunakan dua atau lebih variabel independen
dalam satu model regresi maka disebut analisis regresi linier berganda (Prayitno,
68
2010:78). Berdasarkan data-data yang disajikan sebelumnya, selanjutnya
dianalisis dengan bantuan aplikasi SPSS V.23 untuk mengetahui besaran
pengaruh variabel kelompok acuan, variabel faktor psikologis dan variabel
jaminan rasa aman terhadap variabel minat menabung. Hasil pengelolaan data
dengan SPSS dapat dilihat pada tabel di bawah ini.
Tabel 37. Hasil Analisis Regresi Linier Berganda
Coefficientsa
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
T Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) 2.294 1.167 1.966 .052
KELOMPOK ACUAN .121 .052 .201 2.320 .022
FAKTOR
PSIKOLOGIS .268 .061 .436 4.401 .000
JAMINAN .232 .111 .224 2.085 .040
a. Dependent Variable: MINAT
(Sumber: Hasil Olah Data SPSS 23, 2019)
Berdasarkan tabel 4.41 di atas, hasil persamaan regresi yang telah
diperoleh adalah sebagai berikut:
Y = a + b1X1 + b2X2 + b3X3 + e
Y = 2,294 + 0,121X1 + 0,268X2 - 0,232X3 + e
Keterangan:
Y = Minat Menabung
X1 = Kelompok Acuan
X2 = Faktor Psikologis
X3 = Jaminan Rasa Aman
B1 = koefisien Kelompok Acuan
B2 = koefisien Faktor Psikologis
B3 = koefisien Jaminan Rasa Aman
e = standar error
69
Dari hasil pengujian regresi linier berganda terdapat persamaan yang
menunjukkan jika koefisien regresi dari variabel bebas (B1, B2, B3) bertanda
positif (+) hal ini berarti bahwa bila variabel kelompok acuan, faktor psikologis
dan jaminan rasa aman terpenuhi mengakibatkan variabel minat menabung
semakin meningkat, dan sebaliknya jika bertanda negatif (-) hal ini berarti bahwa
bila variabel kelompok acuan, faktor psikologis dan jaminan rasa aman tidak
terpenuhi akan mengakibatkan variabel minat menabung akan menurun. Dari
persamaan tersebut dapat dijelaskan bahwa:
a. Nilai konstanta persamaan linear menunjukkan angka 2,294 hal ini
berarti apabila nilai variabel yang terdiri dari kelompok acuan, faktor
psikologis dan jaminan rasa aman konstan atau tetap, maka variabel
minat menabung nilainya menigkat sebesar 2,294.
b. Nilai koefisien regresi kelompok acuan (B1) sebesar 0,121
menunjukkan bahwa jika variabel kelompok acuan meningkat sebesar
1%, maka minat menabung juga meningkat sebesar 0,121.
c. Nilai koefisien regresi faktor psikologis (B2) sebesar 0,268
menunjukkan jika variabel faktor psikologis meningkat sebesar 1%,
maka minat menabung juga meningkat sebesar 0,268.
d. Nilai koefisien regresi jaminan rasa aman (B3) sebesar 0,232
menunjukkan bahwa jika variabel jaminan rasa aman meningkat
sebesar 1%, maka minat menabung juga meningkat sebesar 0,232.
H. Interpretasi
Berdasarkan pengujian hipotesis yang telah dilakukan untuk mengetahui
pengaruh kelompok acuan, faktor psikologis dan jaminan rasa aman terhadap
minat menabung melalui program laku pandai BRI Syariah akan dijabarkan
sebagai berikut :
1. Pengaruh kelompok acuan terhadap minat menabung melalui program
laku pandai BRI Syariah.
Dalam penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat pengaruh yang
signifikan secara parsial antara variabel kelompok acuan terhadap minat
menabung. Dengan signifikansi yaitu 0,022 < 0,05 dan dibuktikan dengan
70
uji statistik t dimana t hitung > t tabel yaitu 2,320 > 1,985 sehingga dapat
disimpulkan bahwa Ha1 dalam penelitian ini diterima dan menolak Ho1.
Hasil ini mendukung penelitian yang dilakukan oleh (Nisak, 2013)
yang berjudul Pengaruh kelompok acuan dan pengetahuan tentang
perbankan syariah terhadap minat menabung di perbankan syariah
semarang. Penelitiannya menyatakan bahwa terdapat pengaruh yang
signifikan secara parsial variabel kelompok acuan terhadap minat
menabung di perbankan syariah Semarang. Selain itu, penelitian yang
dilakukan oleh (Kristiyadi & Hartiyah, 2016) yang berjudul Pengaruh
kelompok acuan, religiusitas, promosi dan pengetahuan tentang lembaga
keuangan syariah terhadap minat menabung di koperasi jasa keuangan
syariah. Penelitiannya menyatakan bahwa terdapat pengaruh yang
signifikan secara parsial variabel kelompok acuan terhadap minat
menabung di koperasi jasa keuangan syariah
Jadi, hasil analisis di atas menunjukan bahwa variabel kelompok
acuan berpengaruh terhadap minat menabung melalui program laku pandai
BRI Syariah. Hal ini disebabkan tingkat minat menabung seseorang
dipengaruhi oleh keberadaan kelompok acuan antara lain keluarga, teman
dan kelompok tertentu atas dasar pengetahuan, daya tarik, pengalaman,
keaktifan dan kredibilitas kelompok.
2. Pengaruh faktor psikologis terhadap minat menabung melalui program
laku pandai BRI Syariah.
Dalam penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat pengaruh yang
signifikan secara parsial antara variabel faktor psikologis terhadap minat
menabung. Dengan signifikansi yaitu 0,000 < 0,05 dan dibuktikan dengan
uji statistik t dimana t hitung > t tabel yaitu 4,401 > 1,985 sehingga dapat
disimpulkan bahwa Ha1 dalam penelitian ini diterima dan menolak Ho1.
Hasil ini mendukung penelitian yang dilakukan oleh (Andespa,
2017) yang berjudul Pengaruh faktor psikologis terhadap minat menabung
nasabah di Bank Syariah. Penelitiannya menyatakan bahwa terdapat
pengaruh yang signifikan secara parsial variabel faktor psikologis terhadap
minat menabung nasabah di Bank Syariah.
71
Jadi, hasil analisis di atas menunjukan bahwa variabel faktor
psikologis berpengaruh terhadap minat menabung melalui program laku
pandai BRI Syariah. Hal ini disebabkan laku pandai BRI Syariah
memberikan layanan yang sesuai dengan kebutuhan dan mudah dipahami.
3. Pengaruh jaminan rasa aman terhadap minat menabung melalui program
laku pandai BRI Syariah.
Dalam penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat pengaruh yang
signifikan secara parsial antara variabel jaminan rasa aman terhadap minat
menabung. Dengan signifikansi yaitu 0,040 < 0,05 dan dibuktikan dengan
uji statistik t dimana t hitung > t tabel yaitu 2,085 > 1,985 sehingga dapat
disimpulkan bahwa Ha1 dalam penelitian ini diterima dan menolak Ho1.
Hasil ini mendukung penelitian yang dilakukan oleh (Setyawan &
Japarianto, 2014) yang berjudul Analisis pengaruh kepercayaan, jaminan
rasa aman dan aksesibilitas terhadap minat menabung nasabah Bank
Danamon di Surabaya. Penelitiannya menyatakan bahwa terdapat
pengaruh yang signifikan secara parsial variabel jaminan rasa aman
terhadap minat menabung nasabah Bank Danamon di Surabaya. Tetapi
berbeda dengan penelitian yang dilakukan oleh (Yulianti & Kurniawan,
2016) yang berjudul pengaruh periklanan, kualitas pelayanan, jaminan rasa
aman dan hubungan masyarakat terhadap minat menabung pada nasabah
BMT Al-ikhwan kantor cabang Condong catur. Penelitiannya menyatakan
bahwa tidak terdapat pengaruh yang signifikan secara parsial variabel
jaminan rasa aman terhadap minat menabung pada nasabah BMT Al-
ikhwan kantor cabang Condong catur.
Jadi, hasil analisis di atas menunjukan bahwa variabel jaminan rasa
aman berpengaruh terhadap minat menabung melalui program laku pandai
BRI Syariah. Artinya bahwa ketika nasabah merasa mendapat jaminan
rasa aman yang semakin baik maka akan mempengaruhi minat menabung
melalui program laku pandai BRI Syariah.
4. Pengaruh kelompok acuan, faktor psikologis dan jaminan rasa aman
terhadap minat menabung melalui program laku pandai BRI Syariah.
72
Penelitian ini menunjukkan bahwa variabel kelompok acuan, faktor
psikologis dan jaminan rasa aman secara simultan berpengaruh terhadap
minat menabung melalui program laku pandai BRI Syariah. Hal ini
ditunjukkan dengan nilai signifikansi yang lebih kecil dari taraf
signifikansi (0,000 < 0,05) dan F hitung > F tabel (43,053 > 2,744). Maka,
Ha diterima dan menolak Ho. Berarti model regresi dapat digunakan untuk
memprediksi minat menabung atau dapat disimpulkan bahwa kelompok
acuan, faktor psikologis dan jaminan rasa aman secara simultan
berpengaruh terhadap minat menabung melalui program laku pandai BRI
Syariah.
Berdasarkan nilai Adjusted R-squared 0,560. Hal ini menunjukkan
bahwa variabel minat menabung dapat dijelaskan oleh variabel bebas
(kelompok acuan, faktor psikologis dan jaminan rasa aman) sebesar 56%
yang artinya ada hubungan yang sedang antara variabel bebas dengan
variabel terikat. Sedangkan sisanya 44% bias dijelaskan oleh variabel lain
diluar penelitian ini. Pada ke-tiga variabel bebas memiliki satu kesatuan
yang dapat meningkatkan minat menabung. Jika salah satu variabel bebas
berkurang, maka akan menurunkan minat menabung melalui program laku
pandai BRI Syariah.
73
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan analisis dan pembahasan mengenai pengaruh kelompok
acuan, faktor psikologis dan jaminan rasa aman terhadap minat menabung melalui
program Laku Pandai PT BRI Syariah dengan menggunakan model regresi linier
berganda, maka dapat disimpulkan bahwa variabel kelompok acuan, faktor
psikologis dan jaminan rasa aman secara bersama-sama berpengaruh signifikan
terhadap minat menabung melalui program laku pandai BRI Syariah. Dengan
hasil seperti ini berarti semakin tinggi pengaruh kelompok acuan, faktor
psikologis dan jaminan rasa aman maka akan meningkatkan minat menabung
masyarakat melalui program laku pandai BRI Syariah.
B. Saran
Berdasarkan hasil analisis dan kesimpulan di atas maka penulis dapat
memberikan beberapa saran sebagai berikut :
1. Bagi peneliti selanjutnya, dengan penelitian ini diharapkan dapat
melakukan penelitian lebih lanjut berkaitan dengan minat menabung
melalui program Laku Pandai BRI Syariah. Dengan menambah periode
penelitian serta jumlah sampel, mengganti objek penelitian pada bank
tertentu, mengganti proksi yang digunakan dan menambah variabel
penelitian lain sehingga dapat memperbaiki kekurangan-kekurangan yang
ada.
2. Sebagian besar responden setuju bahwa minat menabung dipengaruhi oleh
keberadaan kelompok acuan. Oleh karena itu, sebaiknya perusahaan
memanfaatkan keberadaan kelompok acuan seperti bekerja sama dengan
tokoh masyarakat atau para ulama dalam memberikan pemahaman tentang
bank syariah agar masyarakat berminat menabung di Bank Syariah.
3. Berdasarkan hasil yang diteliti, dari 4 indikator faktor psikologis, nilai
terendah adalah indikator memori. Untuk itu, perusahaan perlu
meningkatkan promosi mengenai laku pandai BRI Syariah di berbagai
media.
74
4. Berdasarkan hasil yang diteliti menunjukan bahwa variabel jaminan rasa
aman berpengaruh terhadap minat menabung. Untuk itu, saran yang
diajukan untuk perusahaan yaitu memberikan pembekalan kepada agen
laku pandai BRI Syariah agar agen dapat memberikan pelayanan yang
baik dan mampu meyakinkan keamanan kepada nasabah.
75
DAFTAR PUSTAKA
Andespa, R., 2017. pengaruh faktor psikologis terhadap minat menabung nasabah
di bank syariah. Al Masraf: jurnal lembaga keuangan dan perbankan,
Volume 2, p. 14.
Antonio, M. S., 2017. Bank Syariah: Dari teori ke praktik. 27 ed. Jakarta: Gema
Insani.
Damiati, et al., 2017. Perilaku Konsumen. Depok: PT Rajagrafindo persada.
Engel, J. F., Blackwell, R. D. & Winiard, P. W., 2001. perilaku konsumen. 9 ed.
Tangerang: Binarupa Aksara.
Ferdinand, A., 2006. Metode Penelitian Manajemen: Pedoman Penelitian untuk
Penulisan Skripsi, Tesis dan Disertasi Ilmu Manajemen. Semarang: Badan
Penerbit Universitas Diponegoro.
Ghozali, I., 2016. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IBM SPSS 23. 8
ed. Semarang: Universitas Diponogoro.
IBI, 2017. Memahami Bisnis Bank Syariah. Jakarta: Gramedia Pustaka Indonesia.
ifham, a., 2015. Ini Lho Bank Syariah Memahami Bank Syariah Dengan Mudah.
Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.
Irawan, H., 2009. prinsip kepuasan pelanggan. Jakarta: PT Elex Media
Komputindo.
Ismail, 2011. Perbankan Syariah. Jakarta: Prenadamedia Group.
Karim, A. A., 2014. Bank Islam: Analisis Fiqih dan Keuangan. 5 ed. Jakarta:
Rajagrafindo Persada.
Kotler, P. & Keller, K. L., 2008. Manajemen Pemasaran. 12 ed. Jakarta:
Erlangga.
Kristiyadi & Hartiyah, S., 2016. Pengaruh kelompok acuan, religiusitas, promosi
dan pengetahuan tentang lembaga keungan syariah terhadap minat
76
menabung di koperasi jasa keuangan syariah (studi kasus pada BMT
TAMZIS Wonosobo). jurnal ekonomi dan teknik informatika, 5(9), p. 20.
Kuncoro, M., 2009. Metode Riset Untuk Bisnis dan Ekonomi. 3 ed. Jakarta:
Erlangga.
Lovelock, C. & Wirtz, J., 2011. Services Marketing. 7 ed. America: Pearson.
Mowen, J. C. & Minor, M., 2002. Perilaku Konsumen. 5 ed. Jakarta: Erlangga.
Nisak, A., 2013. pengaruh kelompok acuan dan pengetahuan tentang perbankan
syariah terhadap minat menabung di perbankan syariah semarang. fisip
undip, p. 7.
Pramono, R. & Ferdinand, A. T., 2012. Analisis pengaruh harga kompetitif,
desain produk dan layanan purna jual terhadap minat beli konsumen sepeda
motor yamaha (Studi kasus pada masyarakat di kota Semarang).
DIPONEGORO BUSINESS REVIEW, 1(1), p. 9.
Priyatno, D., 2010. Teknik Mudah dan Cepat Melakukan Analisis Data Penelitian
dengan SPSS.. Yogyakarta: Gava Media.
Purboastuti, N., Anwar , N. & Suryahani, I., 2015. pengaruh indikator utama
perbankan terhadap pangsa pasar perbankan syariah. 1 ed. Purwokerto:
JEJAK.
Ratnasari, R. T. & Aksa, M. H., 2011. Manajemen Pemasaran Jasa. Bogor:
Ghalia Indonesia.
Riduwan & Akdon, 2013. Rumus dan Data dalam Analisis Statistik. bandung:
Alfabeta.
Saleh, A. R. & Wahab, M. A., 2004. Psikologi Suatu Pengantar (Dalam
Persepektif Islam). Jakarta: Kencana.
Sangadji, E. M. & sopiah, 2013. Perilaku Konsumen; Pendekatan praktis.
yogyakarta: ANDI OFFSET.
Schiffman, L. G. & Kanuk, L. L., 2015. Consumer Behavior. 11 ed. United States
of America: Pearson.
77
Setiadi, N. J., 2008. Perilaku Konsumen: Konsep dan Implikasi untuk Strategi dan
Penelitian Pemasaran. 1 ed. Jakarta: Kencana.
Setyawan, Y. n. & Japarianto, E., 2014. Analisa pengaruh kepercayaan, jaminan
rasa aman dan aksesbilitas terhadap minat menabung nasabah bank
danamon di surabaya. jurnal manajemen pemasaran petra, Volume 1, p. 8.
Soemitra, A., 2009. Bank dan Lembaga Keuangan Syariah. Jakarta: Kencana
Prenadamedia Group.
Soemitra, A., 2017. Bank dan Lembaga Keuangan Syariah. 2 ed. jakarta: kencana.
Sugiyono, 2014. Metode Penelitian Manajemen. yogyakarta: Alfabeta.
Suharyat, Y., 2010. Hubungan Antara Sikap, Minat dan Perilaku Manusia.
Universitas Islam 45 Bekasi, 2(1), p. 19.
Sumarwan, U., 2011. perilaku kosumen: teori dan penerapannya dalam
pemasaran. 2 ed. bogor: ghalia indonesia.
Suryani, T., 2008. Perilaku Konsumen. 1 ed. yogyakarta: Graha Ilmu.
Tjiptono, F., 2014. Pemasaran Jasa-Prinsip,Penerapan, Penelitian. Yogyakarta:
ANDI.
Yulianti & Kurniawan, I. S., 2016. pengaruh periklanan, kualitas pelayanan,
jaminan rasa aman dan hubungan masyarakat terhadap minat menabung
pada nasabah bmt al ikhwan kantor cabang condong catur. jurnal
manajemen, Volume 6, p. 15.
78
LAMPIRAN
LAMPIRAN 1: KUESIONER
KUESIONER PENELITIAN
PENGARUH KELOMPOK ACUAN, FAKTOR PSIKOLOGIS DAN
JAMINAN RASA AMAN TERHADAP MINAT MENABUNG MELALUI
PROGRAM LAKU PANDAI BRI SYARIAH.
Dalam rangka penyusunan skripsi yang berjudul “Pengaruh Kelompok
Acuan, Faktor Psikologis Dan Jaminan Rasa Aman Terhadap Minat Menabung
Melalui Program Laku Pandai BRI Syariah.” maka saya:
Nama : Rian Hardiansyah
NIM : 11140850000080
Fakultas/Prodi : Fakultas Ekonomi dan Bisnis / Perbankan Syariah
Judul Skripsi : Pengaruh Kelompok Acuan, Faktor Psikologis
Dan Jaminan Rasa Aman Terhadap Minat
Menabung Melalui Program Laku Pandai BRI
Syariah.
Memohon kesediaan bapak/ibu/saudara/i untuk mengisi kuesioner ini.
kuesioner yang bapak/ibu/saudara/i jawab dengan jujur akan membantu penelitian
ini. Atas kesediaan bapak/ibu/saudara/i saya mengucapkan terima kasih yang
sebesar-besarnya.
79
PETUNJUK PENGISIAN
Berilah tanda silang (X) pada alternatif jawaban yang menurut
Bapak/Ibu/Saudara/i paling sesuai:
Apakah anda mengetahui Laku Pandai BRI Syariah?
Ya Tidak
Tanggal Pengisian : ...................................
A. Profil Responden
Nama :
Jenis Kelamin : Laki- Laki Perempuan
Usia : 17-27 Tahun 39-40 Tahun
28-38 Tahun >40 Tahun
Pendidikan Terakhir : SD DIPLOMA/S1
SMP
SMA
Pekerjaan : PNS Pelajar/Mahasiswa
Pegawai Swasta Wirausaha
Lainnya
Penghasilan/Bulan: Rp0-Rp.1.000.000 3 juta - 5 juta
1 juta - 3 juta > Rp.5.000.000
B. Petunjuk Pengisian Kuesioner
Pilihlah salah satu jawaban yang menurut Anda paling tepat dengan memberi
tanda check list ( √ ) atau tanda silang ( X ) pada alternatif jawaban yang telah
disediakan sesuai dengan kondisi yang menurut anda sesuai dengan anda.
Pada setiap pertanyaan pernyataan telah disediakan bagian lima (5) point skala
di sampingnya dengan keterangan sebagai berikut:
Kode Keterangan Skor
SS Sangat Setuju 5
S Setuju 4
N Netral/ Ragu-Ragu 3
TS Tidak Setuju 2
STS Sangat Tidak Setuju 1
80
No Pertanyaan pertimbangan
SS S N TS ST
S
Variabel Kelompok acuan;
pengetahuan produk
1 Saya mengetahui laku pandai BRI syariah dari
keluarga/temen/kelompok tertentu.
Pengalaman
2 Saya memilih laku pandai BRI syariah berdasarkan
pengalaman keluarga/teman/kelompok tertentu
Daya tarik
3 Keluarga/teman/kelompok tertentu yang membuat
saya tertarik menggunakan laku pandai BRI syariah
Keaktifan Kelompok
4 Keluarga/teman/kelompok tertentu aktif/sering
memberikan informasi tentang laku pandai BRI
syariah.
Kredibilitas
5 Saya mempercayai laku pandai BRI syariah karena
keluarga/teman/kelompok tertentu.
Variabel Faktor Psikologis;
Motivasi
6 Saya memilih laku pandai BRI syariah karena
memenuhi/sesuai dengan kebutuhan.
7 Laku pandai BRI Syariah tidak mengandung riba
karena sistem bagi hasil yang sesuai dengan ajaran
islam.
Persepsi
6 Saya memilih laku pandai BRI syariah karena produk
yang sederhana dan mudah dipahami.
7 Saya memilih laku pandai BRI Syariah karena telah
mengimplementasikan prinsip syariah dengan baik.
8 Produk laku pandai syariah memberikan manfaat
yang besar.
Pembelajaran
9 Saya memilih laku pandai BRI syariah karena
pengalaman kinerjanya yang tidak terpengaruh pada
saat krisis.
Memori
10 Saya memilih laku pandai BRI syariah karena
melihat promosi diberbagai media.
Variabel Jaminan Rasa Aman;
Kompetensi
11 Agen laku pandai BRI Syariah memiliki pengetahuan
seputar produk sehingga dapat menjawab pertanyaan
nasabah.
Kesopanan
81
12 Agen laku pandai BRI Syariah selalu bersikap sopan
terhadap nasabah.
Kredibilitas
13 Agen laku pandai BRI syariah mampu menanamkan
kepercayaan kepada para nasabah.
Keamanan
14 Saya merasa aman melakukan transaksi dengan agen
laku pandai BRI syariah karena produk tabungan
telah dijamin oleh lembaga penjamin simpanan
(LPS)
Variabel Minat;
Minat Transaksional
15 Saya berminat menggunakan tabungan Laku Pandai
BRI Syariah
Motif Eksploratif
16 Saya berminat mencari tahu informasi tentang
tabungan Laku Pandai Syariah
Minat Preferensial
17 Saya berminat menggunakan tabungan Laku Pandai
BRI Syariah dibandingkan dengan produk lain.
Minat referensial
18 Saya berminat mereferensikan tabungan Laku Pandai
BRI Syariah kepada orang lain.
82
LAMPIRAN: TABEL JAWABAN RESPONDEN
NO
KELOMPOK ACUAN (X1)
TOTAL P1 P2 P3 P4 P5
1 5 5 5 5 5 25
2 4 4 4 4 4 20
3 5 4 4 5 5 23
4 5 4 5 5 5 24
5 1 2 3 1 3 10
6 4 4 4 4 4 20
7 4 5 4 3 4 20
8 4 4 5 5 4 22
9 5 4 4 3 4 20
10 3 3 4 4 4 18
11 4 3 3 3 3 16
12 4 4 5 4 4 21
13 4 4 4 4 4 20
14 5 5 5 5 5 25
15 4 4 5 4 4 21
16 4 4 4 3 3 18
17 5 5 5 5 5 25
18 5 5 5 5 5 25
19 2 2 2 1 2 9
20 4 3 4 4 4 19
21 3 3 4 4 4 18
22 2 2 3 3 3 13
23 5 3 3 4 4 19
24 5 4 5 5 5 24
25 4 4 4 3 4 19
26 4 4 5 5 5 23
27 4 4 4 2 4 18
28 4 4 4 4 4 20
29 3 4 3 3 2 15
30 5 5 5 5 5 25
31 4 4 4 4 4 20
32 3 3 3 3 3 15
33 3 4 3 3 5 18
34 3 3 4 4 4 18
83
NO
KELOMPOK ACUAN (X1)
TOTAL P1 P2 P3 P4 P5
35 1 3 3 1 3 11
36 3 4 3 3 5 18
37 4 4 3 3 3 17
38 3 4 3 3 3 16
39 3 3 3 3 3 15
40 3 3 4 3 4 17
41 4 4 4 4 5 21
42 1 1 2 2 2 8
43 3 3 3 3 3 15
44 3 3 3 3 3 15
45 5 5 5 5 5 25
46 4 4 4 4 4 20
47 3 3 3 3 3 15
48 4 3 2 2 3 14
49 4 3 3 4 3 17
50 3 4 3 3 4 17
51 4 3 4 4 4 19
52 2 2 2 3 2 11
53 3 3 3 2 2 13
54 2 2 2 2 3 11
55 5 5 5 5 5 25
56 4 4 5 4 4 21
57 5 2 5 3 4 19
58 4 4 4 4 4 20
59 3 4 3 3 3 16
60 4 3 4 4 3 18
61 4 4 3 3 3 17
62 2 4 4 1 3 14
63 4 4 3 2 2 15
64 3 3 4 5 3 18
65 4 5 4 2 2 17
66 5 4 4 4 3 20
67 4 3 4 4 3 18
68 3 3 3 3 4 16
84
NO
KELOMPOK ACUAN (X1)
TOTAL P1 P2 P3 P4 P5
69 4 3 3 4 4 18
70 4 4 4 4 4 20
71 4 4 4 2 4 18
72 4 4 4 4 4 20
73 4 4 4 2 4 18
74 4 4 4 4 4 20
75 4 4 4 4 2 18
76 4 4 4 4 4 20
77 4 4 4 4 4 20
78 4 4 2 2 2 14
79 4 3 3 3 3 16
80 4 4 4 3 3 18
81 4 2 4 2 4 16
82 4 4 4 4 4 20
83 4 4 5 4 4 21
84 4 4 4 4 4 20
85 2 2 2 2 2 10
86 4 4 4 4 5 21
87 4 5 5 3 5 22
88 2 2 2 2 2 10
89 4 4 4 3 3 18
90 4 4 4 4 4 20
91 4 4 4 4 4 20
92 4 4 4 4 4 20
93 4 4 4 4 3 19
94 4 4 5 4 4 21
95 5 2 5 3 4 19
96 4 4 4 4 4 20
97 4 4 5 5 5 23
98 4 4 4 2 4 18
99 4 4 4 4 4 20
100 3 4 3 3 2 15
85
NO
FAKTOR PSIKOLOGIS (X1)
TOTAL P1 P2 P3 P4 P5 P6 P7
1 5 5 5 5 5 5 5 35
2 4 4 4 4 4 4 4 28
3 4 5 4 4 4 4 4 29
4 5 4 5 4 5 4 1 28
5 3 3 3 3 3 2 1 18
6 4 5 5 4 4 4 4 30
7 4 3 4 4 3 4 4 26
8 4 5 4 5 4 5 4 31
9 4 5 5 5 4 3 4 30
10 4 3 3 3 4 3 3 23
11 3 4 3 3 5 4 3 25
12 5 4 4 4 4 4 3 28
13 4 4 4 4 4 4 4 28
14 5 5 5 4 5 4 4 32
15 4 5 4 4 4 3 4 28
16 4 3 4 3 3 3 2 22
17 3 3 4 3 4 2 2 21
18 5 3 4 3 3 3 2 23
19 4 4 5 4 5 3 5 30
20 4 4 4 4 4 4 4 28
21 4 4 4 4 4 4 4 28
22 3 4 3 4 4 3 3 24
23 3 5 4 5 3 2 4 26
24 5 5 5 5 5 4 5 34
25 4 4 4 4 4 3 3 26
26 4 4 4 4 4 4 3 27
27 4 4 4 4 4 3 4 27
28 4 4 4 4 4 4 4 28
29 4 5 4 4 4 4 2 27
30 5 5 5 5 5 4 4 33
31 4 4 4 4 4 4 4 28
32 3 4 4 4 4 4 3 26
33 2 3 3 4 3 4 4 23
34 4 5 4 4 4 4 4 29
86
NO
FAKTOR PSIKOLOGIS (X2)
TOTAL P1 P2 P3 P4 P5 P6 P7
35 3 3 3 3 3 3 3 21
36 2 3 3 4 3 4 4 23
37 4 4 4 4 4 4 4 28
38 3 4 4 4 3 3 4 25
39 3 3 3 3 3 3 3 21
40 4 2 4 4 5 3 2 24
41 5 5 5 5 5 4 4 33
42 2 2 2 2 2 2 2 14
43 3 3 3 3 3 3 3 21
44 3 4 3 4 4 4 2 24
45 5 5 5 5 5 5 5 35
46 3 4 4 4 3 3 3 24
47 3 3 3 3 3 2 2 19
48 4 3 4 4 3 4 2 24
49 4 4 4 4 4 4 4 28
50 4 4 4 4 4 3 3 26
51 3 5 4 5 4 4 4 29
52 3 4 3 3 3 3 3 22
53 3 4 3 3 3 3 2 21
54 3 3 3 3 3 3 3 21
55 5 5 5 5 5 5 5 35
56 3 3 4 4 4 3 3 24
57 4 5 5 5 4 4 2 29
58 4 4 4 4 5 3 4 28
59 3 5 4 4 4 3 3 26
60 3 3 4 4 4 4 3 25
61 3 4 4 4 4 4 4 27
62 3 4 4 4 3 3 3 24
63 4 3 4 3 3 3 2 22
64 3 3 3 3 2 2 4 20
65 5 5 5 4 4 4 2 29
66 3 3 4 4 4 4 4 26
67 3 3 4 3 4 3 3 23
68 4 4 4 4 4 4 4 28
87
NO
FAKTOR PSIKOLOGIS (X2)
TOTAL P1 P2 P3 P4 P5 P6 P7
69 3 4 3 3 4 3 4 24
70 4 4 4 4 5 5 4 30
71 4 4 4 4 4 2 2 24
72 4 4 4 4 4 4 4 28
73 2 4 4 4 2 2 4 22
74 4 4 4 4 4 4 4 28
75 4 4 4 4 4 4 4 28
76 4 4 4 4 4 4 4 28
77 4 4 4 4 4 4 4 28
78 4 4 4 4 4 4 4 28
79 4 4 4 4 3 3 4 26
80 4 4 4 4 4 4 4 28
81 4 3 5 3 4 3 2 24
82 4 4 4 4 4 2 4 26
83 5 4 4 4 4 4 4 29
84 4 4 4 4 4 2 4 26
85 5 3 5 5 5 3 4 30
86 5 4 4 4 4 4 4 29
87 4 4 4 2 4 2 2 22
88 4 4 4 4 4 4 4 28
89 5 4 4 2 3 2 2 22
90 4 4 4 4 4 4 4 28
91 4 4 4 4 4 4 4 28
92 4 4 4 4 4 4 4 28
93 5 3 5 3 4 3 4 27
94 3 3 4 4 4 3 3 24
95 4 5 5 5 4 4 2 29
96 4 4 4 4 5 3 4 28
97 4 4 4 4 4 4 3 27
98 4 4 4 4 4 3 4 27
99 4 4 4 4 4 4 4 28
100 4 5 4 4 4 4 2 27
88
NO
JAMINAN RASA AMAN (X3)
TOTAL P1 P2 P3 P4
1 5 5 5 5 20
2 4 4 4 4 16
3 5 5 4 5 19
4 4 4 4 4 16
5 3 3 3 3 12
6 4 4 4 5 17
7 5 5 4 4 18
8 5 4 4 5 18
9 4 4 4 4 16
10 4 4 4 4 16
11 3 3 4 4 14
12 3 4 4 4 15
13 4 4 4 4 16
14 4 5 4 5 18
15 4 5 5 5 19
16 4 3 4 4 15
17 4 4 3 5 16
18 4 4 3 4 15
19 4 4 3 3 14
20 4 5 5 4 18
21 4 4 4 4 16
22 3 3 3 3 12
23 4 4 3 4 15
24 5 4 4 5 18
25 4 4 4 4 16
26 4 4 5 4 17
27 2 4 4 4 14
28 4 4 4 4 16
29 4 4 4 5 17
30 4 5 5 5 19
31 3 4 4 5 16
32 2 4 3 4 13
33 3 3 3 2 11
34 4 5 4 5 18
89
NO
JAMINAN RASA AMAN (X3)
TOTAL P1 P2 P3 P4
35 3 3 3 3 12
36 3 3 3 2 11
37 4 4 4 4 16
38 3 4 4 4 15
39 3 3 3 4 13
40 4 4 4 5 17
41 5 5 5 5 20
42 2 2 2 2 8
43 3 3 3 3 12
44 3 3 3 3 12
45 5 5 5 5 20
46 4 4 4 4 16
47 2 3 3 3 11
48 4 4 4 4 16
49 4 4 4 4 16
50 4 3 4 4 15
51 4 4 5 5 18
52 3 3 3 3 12
53 4 4 3 3 14
54 3 3 3 3 12
55 5 5 5 5 20
56 4 4 4 4 16
57 4 5 4 5 18
58 5 5 4 4 18
59 4 4 4 4 16
60 4 3 4 3 14
61 4 4 4 4 16
62 4 4 4 4 16
63 3 3 3 4 13
64 4 4 4 3 15
65 4 4 4 5 17
66 4 4 4 4 16
67 4 3 3 4 14
68 4 4 4 4 16
90
NO
JAMINAN RASA AMAN (X3)
TOTAL P1 P2 P3 P4
69 5 4 4 4 17
70 4 4 4 4 16
71 4 4 4 4 16
72 4 4 4 4 16
73 4 4 4 4 16
74 4 4 4 4 16
75 4 2 4 4 14
76 4 4 4 4 16
77 4 4 4 4 16
78 4 4 4 4 16
79 4 3 4 4 15
80 3 3 3 4 13
81 3 3 4 5 15
82 4 4 4 4 16
83 4 2 2 4 12
84 4 4 4 4 16
85 4 4 4 3 15
86 4 4 4 4 16
87 4 4 4 3 15
88 4 4 4 4 16
89 4 4 3 3 14
90 4 4 4 4 16
91 4 4 4 4 16
92 4 4 4 4 16
93 4 4 4 3 15
94 4 4 4 4 16
95 4 5 4 5 18
96 5 5 4 4 18
97 4 4 5 4 17
98 2 4 4 4 14
99 4 4 4 4 16
100 4 4 4 5 17
91
NO
MINAT MENABUNG (Y)
TOTAL P1 P2 P3 P4
1 5 5 5 5 20
2 4 4 4 4 16
3 5 5 4 5 19
4 5 3 2 3 13
5 3 4 3 3 13
6 5 5 4 4 18
7 4 4 4 5 17
8 5 5 4 5 19
9 5 5 5 5 20
10 3 4 3 4 14
11 3 4 2 4 13
12 4 4 4 4 16
13 4 4 4 4 16
14 5 4 5 4 18
15 4 5 4 4 17
16 3 4 4 3 14
17 5 4 2 3 14
18 5 4 4 4 17
19 5 4 3 3 15
20 5 5 5 5 20
21 4 4 4 4 16
22 4 4 3 3 14
23 3 4 3 3 13
24 5 4 5 4 18
25 4 4 4 4 16
26 4 4 4 4 16
27 4 5 2 4 15
28 4 4 4 4 16
29 4 4 3 3 14
30 5 4 4 4 17
31 5 4 4 4 17
32 4 4 4 4 16
33 3 4 4 3 14
34 4 3 4 4 15
92
NO
MINAT MENABUNG (Y)
TOTAL P1 P2 P3 P4
35 3 3 3 3 12
36 3 4 4 3 14
37 4 4 4 4 16
38 3 3 3 3 12
39 4 5 4 3 16
40 4 3 4 3 14
41 5 4 3 4 16
42 2 2 2 2 8
43 3 3 3 3 12
44 3 3 3 3 12
45 5 5 5 5 20
46 4 3 3 4 14
47 3 2 2 3 10
48 3 3 3 3 12
49 4 4 3 3 14
50 3 3 3 2 11
51 4 4 4 4 16
52 3 3 3 3 12
53 3 5 3 3 14
54 3 4 3 3 13
55 5 5 5 5 20
56 3 4 3 3 13
57 4 4 4 4 16
58 4 4 4 4 16
59 4 4 4 4 16
60 4 4 4 4 16
61 4 5 4 4 17
62 3 3 2 3 11
63 3 3 3 3 12
64 5 5 4 4 18
65 5 2 4 4 15
66 4 4 4 4 16
67 3 3 3 3 12
68 4 4 4 4 16
93
NO
MINAT MENABUNG (Y)
TOTAL P1 P2 P3 P4
69 5 5 3 5 18
70 4 4 4 4 16
71 4 4 4 2 14
72 4 4 4 4 16
73 4 4 4 2 14
74 4 4 4 4 16
75 4 4 4 4 16
76 4 4 4 4 16
77 4 4 4 4 16
78 4 4 4 4 16
79 4 4 4 3 15
80 3 4 3 3 13
81 4 4 3 5 16
82 4 4 4 4 16
83 4 4 4 4 16
84 4 4 4 4 16
85 4 4 3 3 14
86 4 5 4 4 17
87 4 4 2 3 13
88 4 4 4 4 16
89 3 4 2 2 11
90 4 4 4 4 16
91 4 4 4 4 16
92 4 4 4 4 16
93 5 5 3 3 16
94 3 4 3 3 13
95 4 4 4 4 16
96 4 4 4 4 16
97 4 4 4 4 16
98 4 5 2 4 15
99 4 4 4 4 16
100 4 4 3 3 14
94
UJI VALIDITAS
VARIABEL KELOMPOK ACUAN
VARIABEL FAKTOR PSIKOLOGIS
95
VARIABEL JAMINAN RASA AMAN
VARIABEL MINAT (Y)
96
UJI REALIBILITAS
VARIABEL KELOMPOK ACUAN
VARIABEL FAKTOR PSIKOLOGIS
97
VARIABEL JAMINAN RASA AMAN
VARIABEL MINAT
98
UJI ASUMSI KLASIK
UJI NORMALITAS
99
UJI MULTIKOLINIERITAS
100
UJI HETEROSKEDASTISITAS
101
UJI HIPOTESIS
102
103
104
105