pengaruh kesadaran wajib pajak, sanksi perpajakan, dan pemahaman perpajakan terhadap kepatuhan wajib...
Embed Size (px)
TRANSCRIPT

PENGARUH KESADARAN WAJIB PAJAK, SANKSI PERPAJAKAN,
DAN PEMAHAMAN PERPAJAKAN TERHADAP KEPATUHAN WAJIB
PAJAK
(Studi Kasus Kantor Pelayanan Pajak Pratama Jakarta Cakung Satu)
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Akademik Dan Melengkapi
Sebagian Dari Syarat – syarat Guna Mencapai Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan
Akuntansi
Oleh
AGNES SOPHIA IRMAWATI
2010420016
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS DARMA PERSADA
JAKARTA
2015
i

LEMBAR PERNYATAAN
Yang bertandatangan di bawah ini :
Nama : Agnes Sophia Irmawati
No. Pokok : 2010420016
Jurusan / Perminatan : Akuntansi / Perpajakan
Dengan ini menyatakan bahwa karya tulis dengan judul PENGARUH
KESADARAN WAJIB PAJAK, SANKSI PERPAJAKAN, DAN
PEMAHAMAN PERPAJAKAN TERHADAP KEPATUHAN WAJIB
PAJAK (Studi Kasus Kantor Pelayanan Pajak Pratama Jakarta Cakung
Satu) yang dibimbing oleh Bapak Ahmad Basid Hasibuan, SE. Msi adalah benar
merupakan hasil karya sendiri dan bukan merupakan jiplakan maupun mengcopy
sebagian dari hasil karya orang lain.
Apabila dikemudian hari ternyata diketemukan ketidaksesuaian dengan
pernyataan ini, maka saya bersedia mempertanggungjawabkan.
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya di Jakarta pada tanggal
24 Januari 2015.
Yang menyatakan,
Agnes Sophia Irmawati
MATERAI
6.000
ii

LEMBAR PERSETUJUAN SKRIPSI
Yang bertandatangan di bawah ini :
Nama : Agnes Sophia Irmawati
No. Pokok : 2010420016
Jurusan : Akuntansi
Peminatan : Perpajakan
Judul Skripsi : PENGARUH KESADARAN WAJIB PAJAK,
SANKSI PERPAJAKAN, DAN PEMAHAMAN
PERPAJAKAN TERHADAP KEPATUHAN
WAJIB PAJAK
(Studi Kasus Pelayanan Pajak Pratama Jakarta
Cakung Satu)
Telah diperiksa, dan disetujui untuk diajukan dan diujikan dalam sidang Ujian
Skripsi Sarjana tanggal…………………..
Jakarta, 24 Januari 2015
Mengetahui
Ketua Jurusan AKuntansi Pembimbing 1
(Ahmad Basid Hasibuan, SE., Msi) (Ahmad Basid Hasibuan, SE., Msi)
iii

LEMBARAN PENGESAHAN SKRIPSI
Yang bertandatangan di bawah ini :
Nama : Agnes Sophia Irmawati
No. Pokok : 2010420016
Jurusan / Peminatan : Akuntansi / Perpajakan
Judul Skripsi : PENGARUH KESADARAN WAJIB PAJAK,
SANKSI PERPAJAKAN, DAN PEMAHAMAN
PERPAJAKAN TERHADAP KEPATUHAN
WAJIB PAJAK
(Studi Kasus Pelayanan Pajak Pratama Jakarta
Cakung Satu)
Telah diperiksa, dikaji dan diujikan dalam sidang Ujian Skripsi Sarjana tanggal 27
Febuari 2015 dengan hasil ………………..
Jakarta, 27 Febuari 2015
Ketua Jurusan Akuntansi,
(Ahmad Basid Hasibuan, SE., Msi)
PANITIA PENGUJI SKRIPSI
Nama Penguji Jabatan Penguji Tandatangan
1. Ahmad Basid H, SE, Msi Ketua Penguji ……………………
2. Muhammad Masdar, SE.M,Ak Anggota Penguji ……………………
3. Dra. Sri Ari Wahyuningsih, MM Anggota Penguji ……………………..
Dekan Fakultas Ekonomi,
(Sukardi Hardjo Sentono, SE.MM)
iv

ABSTRAK
NIM : 2010420016, Judul : PENGARUH KESADARAN WAJIB
PAJAK, SANKSI PERPAJAKAN, DAN PEMAHAMAN PERPAJAKAN
TERHADAP KEPATUHAN WAJIB PAJAK
(Studi Kasus Kantor Pelayanan Pajak Pratama Jakarta Cakung Satu),
Jumlah Hal : xv + 72 hal : 2015
Kata Kunci : Pengaruh Kesadaran Wajib Pajak, Sanksi Perpajakan, dan
Pemahaman perpajakan Terhadap kepatuhan Wajib Pajak.
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa pengaruh kesadaran wajib
pajak, sanksi perpajakan, dan pemahaman perpajakan terhadap kepatuhan wajib
pajak. Populasi penelitian ini ditentukan berdasarkan metode Sampling Insidental,
data di kumpulkan dengan pembagian kuesioner, siapa saja yang secara kebetulan
bertemu dengan peneliti dapat digunakan sebagai sampel, bila dipandang orang
yang kebetulan ditemui itu cocok sebagai sumber data.
Metode analisis penelitian yang digunakan adalah regresi linier berganda.
Berdasarkan hasil analisis menunjukkan bahwa kesadaran wajib pajak
berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepatuhan wajib pajak, sanksi
perpajakan berpengaruh negative dan signifikan terhadap kepatuhan wajib pajak,
pemahaman perpajakan berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepatuhan
wajib pajak.
Variabel yang paling dominan mempengaruhi kepatuhan wajib pajak
adalah pemahaman perpajakan karena memiliki nilai standard coefficient beta
0.329.
v

KATA PENGANTAR
Salam sejatera,
Dengan mengucapkan puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa
atas segala rahmat yang telah diberikan kepada penulis, baik berupa kesehatan
fisik dan mental sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini, yang
merupakan salah satu persyaratan untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi
jurusan akuntansi pada Fakultas Ekonomi Universitas Darma Persada Jakarta.
Penulis mengucapkan terima kasih yang tidak terhingga kepada semua
pihak yang telah memberikan bantuan sehingga memungkinkan skripsi ini
terwujud. Ucapan terima kasih penulis sampaikan kepada :
1. Kedua orang tua saya yaitu Ayahanda Sudarmaji dan Ibunda Sutinah yang
telah memberikan dukungan moral serta material yang tak ternilai lagi
banyaknya, serta adik saya yaitu Bagus Marvianto yang telah memberikan
perhatian yang tulus serta doa yang tak ternilai harganya.
2. Suami saya Agus Sumanto yang selalu memberikan kasih sayangnya, support,
mendengarkan keluh kesah saya dalam segala hal aktivitas dan doa serta
dukungan yang tidak pernah putus untuk saya.
3. Bapak Sukardi Hardjo Sentono, SE.MM selaku Dekan Fakultas Ekonomi
Universitas Darma Persada beserta jajaran.
4. Bapak Ahmad Basid Hasibuan, SE. Msi selaku Ketua Jurusan Akuntansi
Universitas Darma Persada.
vi

5. Bapak Ahmad Basid Hasibuan, SE. Msi, selaku dosen pembimbing yang telah
memberikan waktu, tenaga dan pikiran dalalm membimbing penulis
menyelesaikan penulisan skripsi ini.
6. Seluruh staff pengajar dan karyawan di Fakultas Ekonomi khususnya Jurusan
Akuntansi Universitas Darma Persada.
7. Sahabat – sahabat seperjuangan saya khususnya angkatan 2010 tidak dapat
disebutkan satu per satu yang memberikan motivasi, tenaga, pikiran serta
perhatian yang luar biasa besarnya pada saat perkuliahan maupun pada saat
penulisan skripsi ini.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna, untuk itu penulis
sangat mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari berbagai pihak.
Akhir kata, penulis berharap semoga skripsi ini dapat diterima dan
bermanfaat dengan baik.
Jakarta, 24 Januari 2015
Agnes Sophia Irmawati
vii

DAFTAR ISI
JUDUL PENELITIAN ………………………………………………... i
LEMBARAN PERNYATAAN ………………………………………. ii
LEMBARAN PERSETUJUAN ………………………………………. iii
LEMBARAN PENGESAHAN ………………………………………. iv
ABSTRAK …………………………………………………………….. v
KATA PENGATAR …………………………………………………... vi
DAFTAR ISI ………………………………………………………….. viii
DAFTAR TABEL …………………………………………………….. xii
DAFTAR GAMBAR …………………………………………………. xiii
DAFTAR GRAFIK …………………………………………………… xiv
DAFTAR LAMPIRAN ……………………………………………….. xv
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Penelitian …………………………………….... 1 1
1.2 Perumusan Masalah ……………………………………………. 9
1.3 Tujuan dan Kegunaan Penelitian ………………………………. 9
BAB II LANDASAN TEORI
2.1 Tinjauan Umum Tentang Wajib Pajak ………………………… 11
2.1.1 Pengertian Wajib Pajak ………………………………… 11
2.1.2 Jenis Wajib Pajak ………………………………………. 12
viii

2.1.3 Syarat Subjektif dan Objektif WP ………….………….. 13
2.1.4 Kewajiban dan Hak Wajib Pajak ………………………. 13
2.2 Nomor Pokok Wajib Pajak …………………………………….. 15
2.2.1 Pengertian NPWP ……………………………………… 15
2.2.2 Fungsi NPWP ………………………………………….. 16
2.2.3 Pendaftaran untuk Mendapatkan NPWP ……………… 16
2.2.4 Kewajiban NPWP ……………………………………… 17
2.3 Kesadaran Wajib Pajak ………………………………………… 17
2.3.1 Pengertian Kesadaran ………………………………….. 17
2.3.2 Peraturan Wajib Pajak …………………………………. 18
2.4 Sanksi Perpajakan ……………………………………………… 19
2.4.1 Pengertian Sanksi ……………………………………… 19
2.4.2 Jenis Sanksi di Indonesia ……………………………… 20
2.5 Pemahaman Perpajakan ………………………………………... 21
2.5.1 Pengertian Pajak ……………………………………….. 21
2.5.2 Fungsi Pajak …………………………………………… 23
2.5.3 Jenis pajak …………………………………………....... 23
2.6 Kepatuhan Wajib Pajak ………………………………………... 24
2.6.1 Pengertian Kepatuhan …………………………………. 24
2.6.2 Pengertian Self Assessment System …………………… 26
2.6.3 Elemen – elemen Kepatuhan …………………………... 26
2.6.4 Pemenuhan Kewajiban Perpajakan ……………………. 27
2.6.5 Tata Cara Penetapan Wajib Pajak ………………….….. 27
ix

2.7 Peneliti Terdahulu ……………………………………………… 29
2.8 Kerangka Berfikir ……………………………………………… 30
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Lokasi Penelitian ………………………………………………. 32
3.2 Jenis Data yang Digunakan ……………………………………. 32
3.3 Populasi dan Sampel …………………………………………… 32
3.4 Teknik Pengumpulan Data …………………………………….. 33
3.5 Metode Analisis Data ………………………………………….. 34
3.5.1 Statistik Deskriptif …………………………………….. 34
3.5.2 Uji Kualitas Data ………………………………………. 35
3.5.3 Uji Asumsi Klasik ……………………………………… 35
3.5.4 Teknik Analisis Data …………………………………... 37
3.6 Definisi Variabel Operasional …………………………………. 39
3.6.1 Variabel Independen …………………………………... 39
3.6.2 Variabel dependen …………………………………….. 41
BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN
4.1 Gambaran Umum Objek Penelitian ……………………………. 43
4.1.1 Tempat dan Objek Penelitian ………………………….. 43
4.1.2 Data Responden ……………………………………….. 44
4.2 Uji Validitas dan Reliabilitas …………………………………... 48
4.2.1 Uji Validitas …………………………………………… 48
x

4.2.2 Uji Reliabilitas …………………………………………. 52
4.3 Uji Normalitas ………………………………………………… 53
4.4 Uji Multikolinearitas ………………………………………….. 54
4.5 Uji Heteroskedastisitas ……………………………………….. 55
4.6 Analisis Regresi Linier Berganda …………………………….. 56
4.7 Hasil Koefisien Korelasi ……………………………………… 58
4.8 Uji t …………………………………………………………… 59
BAB V SIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan …………………………………………………….. 63
5.2 Keterbatasan Penelitian ……………….………….……………. 65
5.3 Saran ……………………………..…………………………….. 66
DAFTAR PUSTAKA …………………………………………………. 67
xi

DAFTAR TABEL
Tabel 1.1 Proporsi Penerimaan Pajak Terhadap APBN Tahun 2009 – 2013
Tabel 2.1 Peneliti Terdahulu
Tabel 3.1 Kelebihan dan Kelemahan Kuesioner
Tabel 3.2 Tabel Skor
Tabel 3.3 Tabel Variabel Penelitian
Tabel 4.1 Tingkat Pengembalian Kuesioner
Tabel 4.2 Profil Responden
Tabel 4.3 Item – Total Statistics Variabel X1
Tabel 4.4 Reliability Statistics Variabel X1
Tabel 4.5 Item – Total Statistics Variabel X2
Tabel 4.6 Reliability Statistics Variabel X2
Tabel 4.7 Item – Total Statistics Variabel X3
Tabel 4.8 Reliability Statistics Variabel X3
Tabel 4.9 Item – Total Statistics Variabel Y
Tabel 4.10 Reliability Statistics Variabel Y
Tabel 4.11 Cronbach’s Alpha
Tabel 4.12 Collinearity Statistics
Tabel 4.13 Coefficients
Tabel 4.14 Model Summary
Tabel 4.15 Hasil Uji t
xii

DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Kerangka Berfikir
Gambar 4.1 Kurva Distribusi t untuk Uji Hipotensis Pengaruh X1 terhadap Y
Gambar 4.2 Kurva Distribusi t untuk Uji Hipotensis Pengaruh X2 terhadap Y
Gambar 4.3 Kurva Distribusi t untuk Uji Hipotensis Pengaruh X3 terhadap Y
xiii

DAFTAR GRAFIK
Grafik 4.1 Data Statistik Responden Berdasarkan Jenis WP
Grafik 4.2 Data Statistik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin Responden
Grafik 4.3 Data Statistik Responden Berdasarkan Umur Responden
Grafik 4.4 Data Statistik Responden Berdasarkan Pendidikan Responden
Grafik 4.5 Data Statistik Responden Berdasarkan Pekerjaan Responden
Grafik 4.6 Normal P – P Plot Of Regression Standardized Residual
Grafik 4.7 Histogram
Grafik 4.8 Scatterplot
xiv

DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran A Kuesioner Penelitian
Lampiran B Tabulasi Jawaban Kuesioner Responden
Lampiran C Output SPSS
Lampiran D Rumus Tabel r
Lampiran E Rumus Tabel t
Lampiran F Rumus Tabel f
xv

BAB I
PENDAHULAN
1.1 Latar Belakang Penelitian
Perpajakan memiliki bermacam peraturan yang telah diatur dalam
perundang – undangan. Setiap wajib pajak dituntut untuk memahami
semua aturan perpajakan yang berlaku. Tetapi tidak semua semua wajib
pajak memiliki akses penuh terhadap informasi. Rendahnya jumlah Wajib
Pajak terdaftar di Indonesia juga dikarenakan kurangnya kesadaran
masyarakat akan manfaat pajak dan kepemilikan NPWP. Karena selama
ini banyak masyarakat yang beranggapan bahwa timbal balik pajak
melalui pembangunan sarana prasarana umum dan fasilitas pelayanan
yang baik belum dilakukan secara merata dan hasilnya belum dirasakan
sepenuhnya oleh seluruh masyarakat. Sehingga masyarakat cenderung
untuk melakukan penghindaran pembayaran pajak yang dimulai dengan
tidak mendaftarkan dirinya sebagai Wajib Pajak. Disamping itu
pembaharuan yang terjadi dalam peraturan perpajakan sangatlah cepat bila
dibandingkan dengan peraturan lainnya.
Kesejateraan bagi seluruh bangsa Indonesia dapat diwujudkan
dengan menjalankan pemerintah yang baik dan melaksanakan
pembangunan di segala bidang, tentunya dengan didukung oleh sumber
pembiayaan yang memadai. Salah satu sumber pembiayaan negara adalah
pajak. Undang – Undang Nomor 16 Tahun 2009 Tentang Penetapan
1

Peraturan Pemerintah Penggantian Undang – Undang Nomor 5 Tahun
2008 Tentang Perubahan Keempat Atas Undang – Undang Nomor 6
Tahun 1983 Tentang Ketentuan Umum Dan Tata Cara Perpajakan menjadi
Undang – Undang menyebutkan bahwa “ Pajak adalah kontribusi wajib
kepada negara yang terutang oleh orang pribadi atau badan yang bersifat
memaksa berdasarkan Undang – Undang, dengan tidak mendapatkan
imbalan secara langsung dan digunakan untuk keperluan negara bagi
sebesar – besarnya kemakmuran rakyat.”
Salah satu fungsi pajak adalah fungsi penerimaan (budgetair).
Pajak berfungsi sebagai sumber dana yang digunakan untuk membiayai
pengeluaran – pengeluaran pemerintah (Waluyo, 2008). Kontribusi pajak
dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) tiap tahun
semakin meningkat. Hal ini menunjukkan bahwa peranan pajak semakin
besar dalam APBN. Oleh karena itu, Direktorat Jenderal Pajak terus
berupaya untuk meningkatkan penerimaan pajak. Proporsi penerimaan
pajak terhadap APBN dalam 3 tahun sejak 2011 hingga 2013 dapat dilihat
pada Tabel 1.1 berikut ini.
Tabel 1.1
Proporsi Penerimaan Pajak Terhadap APBN Tahun 2009-2013
No. Tahun Jumlah (dalam triliun) Presentase (%)
Anggaran Pajak APBN Pajak : APBN
1 2013 721,00 995,00 72%
2 2012 1.019,33 1.292,87 78%
3 2011 878,68 1.169,91 75% Sumber : http://www.anggaran.depkeu.go.id, diolah 2014
2

Pemungutan pajak di Indonesia didasarkan atas Undang – Undang
Dasar 1945 Pasal 23A yang menyebutkan bahwa pajak dan pungutan lain
yang bersifat memaksa untuk keperluan negara diatur oleh Undang –
Undang. Widia (2009) mengemukakan bahwa pemungutan pajak di
Indonesia merupakan suatu kesepakatan antara Pemerintah dan rakyat
yang diwakili oleh Dewan Perwakilan Rakyat. Hal ini sekaligus menjadi
landasan hukum bagi peraturan – peraturan di bidang perpajakan untuk
melakukan pemungutan pajak di Indonesia. Selain itu, pemungutan pajak
merupakan perwujudan dari pengabdian kewajiban dan peran serta Wajib
Pajak untuk secara langsung dan bersama-sama melaksanakan kewajiban
perpajakan yang diperlukan untuk pembiayaan negara dan pembangunan
nasional.
Sistem pemungutan pajak di Indonesia telah mengalami perubahan
dari official assessment system menjadi self assessment system sejak
reformasi perpajakan pada tahun 1983. Self assessment system merupakan
system pemungutan pajak yang memberi wewenang, kepercayaan,
tanggung jawab kepada wajib pajak untuk menghitung, memperhitungkan,
membayar, dan melaporkan sendiri besarnya pajak yang harus dibayar
(Waluyo, 2008). Supadmi (2009) menyatakan bahwa sistem self
assessment menuntut adanya peran serta aktif dari masyarakat dalam
pemenuhan kewajiban perpajakannya. Kesadaran dan kepatuhan yang
tinggi dari wajib pajak merupakan faktor terpenting dari pelaksanaan
sistem tersebut.
3

Menurut (Supadmi, 2009) berpendapat bahwa dianutnya system
self assessment membawa misi dan konsekuensi perubahan sikap
(kesadaran) warga masyarakat untuk membayar pajak secara sukarela
(voluntary compliance). Kepatuhan memenuhi kewajiban perpajakan
secara sukarela merupakan tulang punggung system self assessment.
Secara umum, kewajiban perpajakan yang harus dipenuhi oleh wajib pajak
berdasarkan system self assessment adalah :
1. Mendaftarkan diri untuk memperoleh Nomor Pokok Wajib Pajak
(NPWP).
2. Membayar dan melaporkan pajak penghasilan dan pajak lainnya.
Salah satu kewajiban wajib pajak adalah mendaftarkan diri untuk
memperoleh NPWP. Kepemilikan NPWP merupakan suatu kewajiban
bagi setiap Wajib Pajak apabila telah memenuhi persyaratan subjektif dan
objektif berdasarkan ketentuan peraturan perundang – undangan
perpajakan. Selain karena kewajiban, kepemilikan NPWP juga
dilatarbelakangi oleh berbagai fungsi NPWP sebagai identitas wajib
pajak tersebut. Priantara (2011) berpendapat bahwa kebutuhan memiliki
NPWP bagi wajib pajak dapat diartikan sebagai suatu kondisi di mana
wajib pajak tersebut sangat memerlukan NPWP. Faktor kebutuhan
tersebut berkaitan dengan fungsi dari memiliki NPWP. Putri (2012)
mengatakan bahwa wajib pajak akan patuh untuk mendaftarkan diri
apabila memperoleh manfaat atas kepemilikan NPWP. Penelitian yang
dilakukan oleh Putri (2012) menunjukkan bahwa manfaat yang dirasakan
4

wajib pajak berpengaruh terhadap kepatuhan wajib pajak dalam memiliki
NPWP.
Setelah wajib pajak memiliki NPWP, maka segala aktivitas
perpajakan yang dilakukan oleh wajib pajak akan tercatat dan terpantau
oleh Direktorat Jendral Pajak melalui NPWP sebagai sarana administrasi
perpajakan. Namun, kepemilikan NPWP tidak menjamin bahwa wajib
pajak akan melaksanakan kewajiban untuk membayar dan melaporkan
pajaknya. Banyak wajib pajak yang tidak melaksanakan kewajiban
tersebut meskipun telah memiliki NPWP. Kepemilikan NPWP harus dapat
memberikan manfaat yang selaras dengan kepentingan wajib pajak.
Manfaat – manfaat tersebut diharapkan akan memotivasi wajib pajak tidak
hanya untuk petuh memiliki NPWP tetapi juga untuk patuh memenuhi
kewajiban yang berkaitan dengan pajak penghasilan yaitu membayar dan
melaporkan pajaknya. Oleh karena itu, fungsi NPWP diduga sebagai salah
satu faktor yang dapat mempengaruhi kepatuhan wajib pajak dalam
membayar da melaporkan pajak.
Menurut Ritongga (2011) berpendapat bahwa kesadaran adalah
perilaku atau sikap terhadap suatu objek yang melibatkan anggapan dan
perasaan serta kecenderungan untuk bertindak sesuai objek tersebut.
Dengan demikian dapat dikatakan bahwa kesadaran wajib pajak dalam
membayar pajak merupakan perilaku wajib pajak berupa pandangan atau
perasaan yang melibatkan pengetahuan, keyakinan, dan penalaran disertai
5

kecenderungan untuk bertindak sesuai peraturan yang diberikan oleh
sistem dan ketentuan pajak tersebut.
Kepatuhan wajib pajak dapat pula ditingkatkan melalui pengenaan
sanksi perpajakan. Undang – Undang dan peraturan telah mengatur
bagaimana pelaksanaan ketentuan umum dan tata cara perpajakan,
termasuk sanksi yang akan dikenakan apabila wajib pajak tidak memenuhi
kewajiban perpajakannya. Pengenaan sanksi bertujuan untuk mencegah
ketidakpatuhan wajib pajak. Ketegasan Direktorat Jenderal Pajak dalam
menerapkan sanksi kepada wajib pajak yang tidak memenuhi
kewajibannya sangat diperlukan sehingga terbentuk perilaku kepatuhan
wajib pajak. Hasil penelitian yang dilakukan Muliari dan Setiawan (2010)
menemukan bahwa persepsi wajib pajak tentang sanksi perpajakan secara
parsial berpengaruh positif dan signifikan pada kepatuhan pelaporan wajib
pajak orang pribadi di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Denpasar Timur.
Pemahaman pajak adalah informasi pajak yang dapat digunakan
wajib pajak sebagai dasar untuk bertindak, mengambil keputusan, dan
untuk menempuh arah atau strategi tertentu sehubungan dengan
pelaksanaan yang hak dan kewajibannya dibidang perpajakan (Veronica
Carolina, dkk, 2009). Selain itu peneliti juga ingin membuktikan model
penelitian yang diungkapkan oleh Cristensen et al. (1994) bahwa Wajib
Pajak yang memiliki pengetahuan yang baik, akan memiliki presepsi
keadilan yang positif terhadap sistem pajak yang berakibat tingkat
kepatuhan pajak lebih tinggi.
6

Kepatuhan wajib pajak adalah sebagai suatu iklim kepatuhan dan
kesadaran pemenuhan kewajiban perpajakan perpajakan (Siti Kurnia
Rahayu, 2010 : 138). Kepatuhan wajib pajak dapat dilihat berdasarkan
criteria yang telah ditetapkan dalam Surat Edaran Direktur Jendral Pajak
Nomor SE – 02/PJ/2008 Tentang Tata Cara penetapan Wajib Pajak
Dengan Kriteria Tertentu. Wajib Pajak akan ditetapkan sebagai Wajib
Pajak Patuh oleh Direktorat Jendral Pajak jika memenuhi criteria tertentu
dalam Surat Edaran tersebut. Salah satu criteria Wajib Pajak Patuh adalah
tepat waktu dalam menyampaikan Surat Pemberitahuan (SPT) dalam 3
tahun terakhir.
Self assessment system adalah suatu cara wajib pajak dituntut
dimana Wajib Pajak diberi kepercayaan untuk menghitung pajak sendiri.
Keberhasilan sistem ini sangat ditentukan oleh kepatuhan sukarela Wajib
Pajak dan pengawasan yang optimal dari aparat pajak. Wajib Pajak
menghitung, memperhitungkan, menyetor, dan melaporkan pajaknya
sendiri. Pajak yang disetor oleh Wajib Pajak tersebut dianggap benar,
sampai pemerintah membuktikannya salah (Sultoni, 2013). Kepatuhan
wajib pajak merupakan syarat agar penerimaan pajak negara meningkat.
Ketidakpatuhan wajib pajak dalam self assessment system dapat
berkembang apabila idak adanya ketegasan dari instanasi perpajakan. Hal
ini dapat mencapai suatu tingkat dimana sistem perpajakan akan menjadi
lumpuh. Menjaga agar wajib pajak tetap berada dalam koridor peraturan
7

perpajakan, maka diantisipasi dengan melakukan upaya intensifikasi
pemeriksaan terhadap wajib pajak yang memenuhi criteria untuk diperiksa.
Penerapa self assessment system di Indonesia merupakan salah
satu bentuk upaya dalam rangka meningkatkan kepatuhan wajib pajak
untuk memenuhi kewajiban perpajakannya. Direktorat Jendral Pajak terus
berupaya meningkatkan penerimaan pajak melalui penambahan jumlah
wajib pajak terdaftar. Namun, penambahan jumlah wajib pajak terdaftar
yang ada tidak diiringi dengan peningkatan kepatuhan wajib pajak.
Demikian pula tingkat kepatuhan wajib pajak di KPP Pratama Jakarta
Cakung Satu yang cenderung menurun yang dilihat dari tahun 2012 –
2014. Rasio kepatuhan wajib pajak dalam melaksanakan pemenuhan
kewajiban perpajakannya dari tahun ke tahun masih menunjukkan
persentase yang tidak mengalami peningkatan secara berarti. Hal ini
didasarkan pada perbandingan jumlah wajib pajak yang melaporkan SPT
sedikit sekali dengan jumlah total wajib pajak efektif. Oleh karena itu,
perlu dilakukan penelitian mengenai faktor – faktor yang menyebabkan
kepatuhan wajib pajak masih rendah. Variabel yang diduga mempengaruhi
kepatuhan wajib pajak dalam penelitian ini adalah kesadaran wajib pajak,
sanksi perpajakan, dan pemahaman perpajakan.
Berdasarkan uraian di atas, maka perlu dilakukan pengujian mengenai
pengaruh dari kesadaran wajib pajak, sanksi perpajakan, dan pemahaman
perpajakan terhadap kepatuhan wajib pajak. Oleh karena itu, peneliti
termotivasi untuk melakukan penelitian mengenai kepatuhan wajib
8

pajak dengan judul “PENGARUH KESADARAN WAJIB PAJAK,
SANKSI PERPAJAKAN, DAN PEMAHAMAN PERPAJAKAN
TERHADAP KEPATUHAN WAJIB PAJAK (Studi Kasus Kantor
Pelayanan Pajak Pratama Jakarta Cakung Satu).”
1.2 Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang penelitian diatas penulis merumuskan
masalah sebagai berikut :
1. Apakah kesadaran wajib pajak berpengaruh terhadap kepatuhan wajib
pajak?
2. Apakah sanksi perpajakan berpengaruh terhadap kepatuhan wajib
pajak?
3. Apakah pemahaman perpajakan berpengaruh terhadap kepatuhan
wajib pajak?
1.3 Tujuan dan Kegunaan Penelitian
1.3.1 Tujuan Penelitian
Sesuai dengan rumusan masalah, penelitian ini bertujuan untuk
menemukan bukti empiris atas hal – hal sebagai berikut :
a. Untuk menganalisis pengaruh kesadaran wajib pajak terhadap
kepatuhan wajib pajak.
b. Untuk menganalisis pengaruh sanksi perpajakan terhadap kepatuhan
wajib pajak.
c. Untuk menganalisis pengaruh pemahaman perpajakan terhadap
kepatuhan wajib pajak.
9

1.3.2 Manfaat Penelitian
Berdasarkan tujuan penelitian, adapun manfaat penelitian yang
diperoleh adalah sebagai berikut :
a. Bagi Akademik
Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi para akademik
sebagai referensi untuk menambah pengetahuan para akademik
mengenai pengaruh kesadaran wajib pajak, sanksi perpajakan, dan
pemahaman perpajakan terhadap kepatuhan wajib pajak.
b. Bagi Peneliti
Hasil penelitian ini semoga dapat bermanfaat bagi peneliti khususnya
dalam menambahkan pengetahuan dan memberikan motivasi
mengenai pengaruh kesadaran wajib pajak, sanksi perpajakan, dan
pemahaman perpajakan terhadap kepatuhan wajib pajak.
c. Bagi Pembaca
Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai bahan
referensi bagi peneliti selanjutnya berkaitan dengan pengaruh
kesadaran wajib pajak, sanksi perpajakan, dan pemahaman perpajakan
terhadap kepatuhan wajib pajak.
10

BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 Tinjauan Umum Tentang Wajib Pajak
2.1.1 Pengertian Wajib Pajak
Wajib Pajak adalah Orang Pribadi dan Badan, meliputi pembayar
pajak, pemotong pajak, dan pemungut pajak, yang mempunyai hak dan
kewajiban perpajakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan perpajakan (UU No.28 Tahun 2007 Tentang KUP, UU No.36
Tahun 2008 Tentang PPh dan UU No.42 Tahun 2009 Tentang PPN dan
PPnBM serta peraturan pelaksanaannya).
Menurut Wikipedia Wajib Pajak, sering disingkat dengan sebutan
WP adalah orang pribadi atau badan (subjek pajak) yang menurut
ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan ditentukan untuk
melakukan kewajiban perpajakan, termasuk pemungut pajak atau
pemotong pajak tertentu. Wajib pajak bisa berupa wajib pajak orang
pribadi atau wajib pajak badan.
Wajib pajak dibedakan menjadi dua yaitu wajib pajak orang
pribadi dan wajib pajak badan. Di Indonesia, setiap orang wajib
mendaftarkan diri dan mempunyai NPWP yang berguna untuk sarana
dalam administrasi perpajakan, tanda pengenal diri atau identitas WP
dalam melaksanakan hak dan kewajiban perpajakannya, untuk
dicantumkan dalam setiap dokumen perpajakan, dan menjaga ketertiban
11

dalam pembayaran pajak dan pengawasan administrasi perpajakan.
Sehingga dalam rangka memberikan kepastian hukum kepada wajib pajak
dalam rangka melaksanakan kewajiban perpajakannya, undang-undang
mengatur secara tegas hak dan kewajiban wajib pajak dalam satu hukum
pajak formal.
Jadi dari definisi diatas dapat disimpulkan bahwa wajib pajak,
sering disingkat dengan sebutan WP adalah orang wajib pajak / badan
(subjek pajak) yang menurut ketentuan peraturan perundang – undangan
perpajakan ditentukan untuk melakukan kewajiban perpajakan, termasuk
pemungutan pajak / pemotongan pajak tertentu. Wajib pajak bisa berupa
wajib pajak orang pribadi atau wajib pajak badan
2.1.2 Jenis Wajib Pajak
Wajib pajak (WP) terdiri atas :
1. Wajib Pajak Orang Pribadi
Wajib pajak orang pribadi adalah subjek pajak yang memiliki
penghasilan atas usaha sendiri atau memiliki pekerjaan tidak bebas
(karyawan) yang penghasilannya di atas pendapatan tidak kena pajak
(PTKP), yaitu Rp 15.840.000,00.
Setiap orang Wajib Pajak mendaftarkan diri dan mempunyai nomor
pokok wajib pajak (NPWP), kecuali ditentukan dalam Undang –
Undang. Jumlah wajib pajak orang pribadi yang terdaftar pada KPP
Pratama Jakarta Cakung Satu sebanyak 77.536 WPOP.
12

2. Wajib Pajak Badan
Wajib pajak badan adalah sekumpulan orang atau modal yang
merupakan kesatuan baik yang melakukan usaha maupun yang tidak
melakukan usaha yang meliputi Perseroan Terbatas (PT), Badan Usaha
Milik Negara (BUMN) dengan nama dan dalam bentuk apapun firma,
koperasi, dana pension, persekutuan, yayasan, organisasi, lembaga atau
bentuk yang lainnya. Setiap Wajib Pajak Badan mendaftarkan badan
dan memiliki NPWP badan. Jumlah wajib pajak badan yang terdaftar
pada KPP Pratama Jakarta Cakung Satu sebanyak 3.876 WP Badan.
2.1.3 Syarat Subjektif dan Syarat Objektif Wajib Pajak
UU No.16 Tahun 2009 tentang ketentuan umum dan tata cara
perpajakan (untuk selanjutnya disebut UU KUP) tepatnya dipenjelasan
Pasal 2 ayat (1) UU KUP, berikut definisinya :
1. Persyaratan subjektif adalah persyaratan yang sesuai dengan ketentuan
mengenai subjek pajak dalam Undang – Undang Pajak Penghasilan
1984 dan perubahannya.
2. Persyaratan objektif adalah persyaratan bagi subjek pajak menerima
atau memperoleh penghasilan atau diwajibkan untuk melakukan
pemotongan atau pemungutan sesuai dengan Penghasilan 1984 dan
perubahannya.
2.1.4 Kewajiban dan Hak Wajib Pajak
Pajak adalah kontribusi wajib kepada Negara yang terutang oleh
orang pribadi atau badan yang bersifat memaksa berdasarkan Undang –
13

Undang, dengan tidak mendapatkan imbalan secara langsug dan
digunakan untuk keperluan Negara bagi sebesar – besarnya kemakmuran
rakyat.
1. Kewajiban Wajib Pajak :
a. Kewajiban mendaftarkan diri.
b. Kewajiban pembayaran, pemotongan / pemungutan / dan pelaporan
pajak.
c. Kewajiban dalam hal diperiksa.
d. Kewajiban member data.
2. Hak Wajib Pajak :
a. Hak atas kelebihan pembayaran pajak.
b. Hak dalam hal wajib pajak dilakukan pemeriksaan pemeriksa.
c. Hak untuk mengajukan keberatan, banding dan peninjauan
kembali.
d. Hak – hak wajib pajak lainnya :
1) Hak kerahasian bagi wajib pajak
2) Hak untuk pengangsuran atau penundaan pembayaran
3) Hak untuk penundaan pelaporan SPT Tahunan
4) Hak untuk pengurangan PPh Pasal 25
5) Hak untuk pengurangan PBB
6) Hak untuk pembebasan pajak
7) Pengembalian pendahuluan kelebihan pembayaran pajak
8) Hak untuk mendapatkan insentif perpajakan
14

2.2 Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP)
2.2.1 Pengertian NPWP
Berdasarkan Undang – Undang KUP Nomor 16 Tahun 2009 Pasal
2 pengertian Nomor Pokok Wajib Pajak tersebut adalah suatu sarana
dalam administrasi perpajakan yang dipergunakan sebagai tanda pengenal
diri atau identitas Wajib Pajak. Dengan diperolehnya Nomor Pokok Wajib
Pajak, berarti Wajib Pajak telah terdaftar di Direktorat Jenderal Pajak.
Menurut Wikipedia Nomor Pokok Wajib Pajak biasa disingkat
dengan NPWP adalah nomor yang diberikan kepada wajib pajak (WP)
sebagai sarana dalam administrasi perpajakan yang dipergunakan sebagai
tanda pengenal diri atau identitas wajib pajak dalam melaksanakan hak
dan kewajiban perpajakannya.
Nomor Pokok Wajib Pajak merupakan sarana administrasi
perpajakan yang berfungsi sebagai tanda pengenal diri atau identitas Wajib
Pajak serta menjaga ketaatan dalam pembayaran pajak dalam pengawasan
administrasi perpajakan karena seseorang yang telah memiliki NPWP akan
lebih mudah terakses oleh DJP.
Definisi Nomor Pokok Wajib Pajak adalah sebuah identitas atau
nomor yang diberikan kepada wajib pajak sebagai sarana administrasi
perpajakan dan untuk melaksanakan hak dan kewajibannya yang
berhubungan dengan perpajakan.
15

2.2.2 Fungsi NPWP
1. Sarana dalam administrasi perpajakan.
2. Tanda pengenal diri / identitas wajib pajak dalam melaksanakan hak
dan kewajiban perpajakan.
3. Dicantumkan dalam setiap dokumen perpajakan.
4. Menjaga ketertiban dalam pembayaran pajak dan pengawasan
administrasi perpajakan.
2.2.3 Pendaftaran untuk Mendapatkan NPWP
1. Berdasarkan sistem penaksiran sendiri untuk setiap WP wajib
mendaftarkan diri ke Kantor Pelayanan Pajak (KPP) atau melalui
Kantor Penyuluhan dan Pengamatan Potensi Perpajakan (KP4) yang
wilayah kerjanya meliputi tempat tinggal atau tempat kedudukan WP,
untuk diberikan NPWP.
2. Kewajiban mendaftarkan diri berlaku pula terhadap wanita kawin yang
dikenakan pajak secara terpisah, karena hidup terpisah berdasarkan
keputusan hakim atau dikehendaki secara tertulis berdasarkan
perjanjian pemisahan penghasilan dan harta.
3. WPOP Pengusaha tertentu yang mempunyai tempat usaha berbeda
dengan tempat tinggal, selain wajib mendaftarkan diri ke Kantor
Pelayanan Pajak yang wilayah kerjanya meliputi tempat tinggalnya,
juga diwajibkan mendaftarkan diri ke Kantor Pelayanan Pajak yang
wilayah kerjanya meliputi tempat kegiatan usaha dilakukan.
16

4. WPOP yang tidak menjalankan usaha atau pekerjaan bebas, bila
sampai dengan suatu bulan memperoleh penghasilan yang jumlahnya
telah melebihi PTKP setahun, wajib mendaftarkan diri paling lambat
pada akhir bulan berikutnya.
5. WPOP lainnya yang memerlukan NPWP dapat mengajukan
permohonan untuk memperoleh NPWP.
2.2.4 Kewajiban NPWP
Apabila dikaitkan dengan kewajiban Nomor Pokok Wajib Pajak,
maka yang wajib memiliki NPWP adalah :
a. Semua subjek pajak badan dalam negeri.
b. Sunjek pajak orang pribadi dalam negeri yang berpenghasilan di atas
PTKP dalam satu tahun pajak.
c. BUT.
2.3 Kesadaran Wajib Pajak
2.3.1 Pengertian Kesadaran
Menurut Kamus Umum Bahasa Indonesia, kesadaran adalah
keadaan tahu, mengerti dan merasa. Kesadaran untuk mematuhi ketentuan
(hukum pajak) yang berlaku tentu menyakut faktor – faktor apakah
ketentuan tersebut telah diketahui, diakui, dihargai, dan ditaati. Bila
seseorang hanya mengetahui berartikesadaran wajib pajak tersebut masih
rendah. Kesadaran wajib pajak adalah suatu kondisi dimana wajib pajak
mengetahui, memahami dan melaksanakan ketentuan perpajakan dengan
benar dan sukarela. Pengetahuan dan pemahaman tentang perpajakan
17

sangat penting karena dapat membantu wajib pajak dalam mematuhi
aturan perpajakan.
Menurut Ritongga (2011) kesadaran adalah perilaku atau sikap
terhadap suatu objek yang melibatkan anggapan dan perasaan serta
kecenderungan untuk bertindak sesuai objek tersebut. Dengan demikian
dapat dikatakan bahwa kesadaran wajib pajak dalam membayar pajak
merupakan perilaku wajib pajak berupa pandangan atau perasaan yang
melibatkan pengetahuan, keyakinan, dan penalaran disertai kecenderungan
yang diberikan oleh system dan ketentuan pajak tersebut.
Wajib pajak harus melaksanakan aturan itu dengan benar dan
sukarela. Jadi dapat didefinisikan, kesadaran wajib pajak adalah suatu
kondisi dimana wajib pajak mengetahui, mengakui, menghargai, dan
menaati ketentuan perpajakan yang berlaku serta memiliki kesungguhan
dan keinginan untuk memenuhi kewajiban pajaknya.
2.3.2 Peraturan Wajib Pajak
Wajib pajak harus melaksanakan aturan itu dengan benar dan
sukarela. Jadi, kesadaran wajib pajak adalah suatu kondisi dimana wajib
pajak mengetahui, mengakui, menghargai dan menaati ketentuan
perpajakan yang berlaku serta memiliki kesungguhan dan keinginan untuk
memenuhi kewajiban pajaknya. Wajib pajak dikatakan memiliki kesadaran
apabila (Manik Asri, 2009) :
1. Mengetahui adanya Undang – Undang dan ketentuan perpajakan.
18

2. Mengetahui fungsi pajak untuk pembiayaan Negara.
3. Memahami bahwa kewajiban perpajakan harus dilaksanakan sesuai
dengan ketentuan yang berlaku.
4. Memahami fungsi pajak untuk pembiayaan Negara.
5. Menghitung, membayaran, melaporkan pajak dengan sukarela.
6. Menghitung, membayaran, melaporankan pajak dengan benar.
2.4 Sanksi Perpajakan
2.4.1 Pengertian Sanksi
Sanksi adalah suatu tindakan berupa hukuman yang diberikan
kepada orang yang melanggar peraturan. Peraturan atau Undang – Undang
merupakan rambu – rambu bagi seseorang untuk melakukan sesuatu
mengenai apa yang harus dilakukan dan apa yang seharusnya tidak
dilakukan. Sanksi diperlukan agar peraturan atau Undang – Undang tidak
dilanggar (Arum, 2012).
Sanksi dalam perpajakan menjadi penting karena pemerintah
Indonesia memilih menerapkan self assessment system dalam rangka
pelaksanaan pemungutan pajak. Pemerintah telah menyiapkan rambu –
rambu yang diatur dalam Undang – Undang Perpajakan yang berlaku agar
pelaksanaan pemungutan pajak dapat tertib dan sesuai dengan target yang
diharapkan. Apabila kewajiban perpajakan tidak dilaksanakan, maka ada
konsekuensi hukum yang bisa terjadi kerena pajak mengandung unsur
pemaksaan Konsekuensi tersebut adalah pengenaan sanksi – sanksi
perpajakan.
19

2.4.2 Jenis Sanksi di Indonesia
Dalam Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2009 Tentang Ketentuan
Umum Dan Tata Cara Perpajakan disebutkan bahwa ada dua macam
sanksi, yaitu :
1. Sanksi administrasi yang terdiri dari :
a. Sanksi administrasi berupa denda.
b. Sanksi administrasi berupa bunga.
c. Sanksi administrasi berupa kenaikan.
2. Sanksi pidana yang terdiri dari :
a. Pidana kurungan.
b. Pidana penjara.
Muliari dan Setiawan (2010) menjelaskan bahwa sanksi perpajakan
merupakan jaminan bahwa ketentuan peraturan perundang-undangan
perpajakan (norma perpajakan) akan dituruti/ditaati/dipatuhi, dengan kata
lain sanksi perpajakan merupakan alat pencegah agar wajib pajak tidak
melanggar norma perpajakan. Pandangan tentang sanksi perpajakan
tersebut diukur dengan indikator sebagai berikut:
1. Sanksi pidana yang dikenakan bagi pelanggar aturan pajak cukup
berat.
2. Sanksi adminstrasi yang dikenakan bagi pelanggar aturan pajak sangat
ringan.
3. Pengenaan sanksi yang cukup berat merupakan salah satu sarana
mendidik wajib pajak.
20

4. Sanksi pajak harus dikenakan kepada pelanggarnya tanpa toleransi.
5. Pengenaan sanksi atas pelanggaran pajak dapat dinegosiasikan.
Arum (2012) bahwa pemberian sanksi (law enforcement) tanpa
pandang bulu dan dilaksanakan secara konsekuen merupakan cara yang
paling efektif dari keempat hal di atas. Namun, sekarang ini banyak wajib
pajak yang menganggap remeh sanksi perpajakan. Wajib pajak berfikir
bahwa sanksi perpajakan yang dikenakan tidaklah menakutkan. Wajib
pajak bahkan tidak seganbuntuk menyuap aparat pajak agar dapat terbebas
dari sanksi. Pengenaan sanksi perpajakan bertujuan untuk menciptakan
kepatuhan wajib pajak dalam melaksanakan kewajiban perpajakannya.
Beberapa hasil penelitian yang dilakukan seperti Muliari dan Setiawan
(2010), dan Arum (2012) mengenai sanksi perpajakan menunjukkan
bahwa sanksi perpajakan berpengaruh positif terhadap kepatuhan wajib
pajak. Semakin tinggi atau beratnya sanksi, maka akan semakin merugikan
wajib pajak. Oleh sebab itu, sanksi perpajakan diduga akan berpengaruh
terhadap tingkat kepatuhan wajib pajak.
2.5 Pemahaman Perpajakan
2.5.1 Pengertian Pajak
Pengertian pajak berdasarkan Pasal 1 UU No. 16 Tahun 2009
tentang ketentuan umum dan tata cara perpajakan adalah sebagai berikut;
“Pajak adalah kontribusi wajib pada negara yang terutang oleh orang
pribadi atau badan yang bersifat memaksa berdasarkan undang – undang,
21

dengan tidak mendapatkan imbalan secara langsung dan digunakan untuk
keperluan negara bagi sebesar – besarnya kemakmuran rakyat”.
Menurut Waluyo (2009:2) pengertian pajak adalah sebagai berikut:
“Pajak adalah iuran masyarakat kepada negara (yang dapat dipaksakan)
yang terutang oleh yang wajib membayarnya menurut peraturan-peraturan
umum (Undang – Undang) dengan tidak mendapat prestasi kembali yang
langsung dapat ditunjuk dan yang gunanya adalah untuk membiayai
pengeluaran-pengeluaran umum berhubung tugas negara untuk
menyelenggarakan pemerintahan”.
Menurut S. I. Djajadiningrat: “Pajak sebagai suatu kewajiban
menyerahkan sebagian dari kekayaan ke kas negara yang disebabkan suatu
keadaan, kejadian dan perbuatan yang memberikan kedudukan tertentu,
tetapi bukan sebagai hukuman, menurut peraturan yang ditetapkan
pemerintah serta dapat dipaksakan tetapi tidak ada jasa timbal balik dari
negara secara langsung untuk memelihara kesejahteraan umum”.
Jadi dapat didefinisikan, pajak adalah bantuan baik secara langsung
maupun tidak yang dipaksa oleh kekuasaan publik dari penduduk untuk
menutupi belanja pemerintah. Pajak merupakan sutu pemungutan dari
masyarakat yang berguna untuk kepentingan Negara.
22

2.5.2 Fungsi Pajak
Berdasarkan definisi pajak yang telah dijabarkan sebelumnya,
secara implisit terlihat ada dua fungsi pajak berdasarkan Mardiasmo
(2009:1), yaitu:
1. Fungsi Penerimaan (Budgetary)
Pajak sebagai sumber dana bagi pemerintah untuk membiayai
pengeluaran-pengeluarannya.
2. Fungsi Mengatur (Regulatory)
Pajak sebagai alat untuk mengatur atau melaksanakan kebijaksanaan
pemerintah dalam bidang sosial dan ekonomi. Contoh: pajak yang
tinggi dikenakan terhadap minuman keras untuk mengurangi konsumsi
minuman keras, pajak yang tinggi dikenakan terhadap barang-barang
mewah untuk mengurangi gaya hidup konsumtif dan tarif pajak untuk
ekspor sebesar 0%, untuk mendorong ekspor produk indonesia di
pasaran dunia.
2.5.3 Jenis Pajak
Menurut Merdiasmo (2009:5) terdapat berbagai jenis pajak yang
dapat digolongkan menjadi tiga, yaitu penggolongan menurut
golongannya, menurut sifatnya, dan menurut lembaga pemungutannya.
1. Menurut golongannya, jenis pajak terdiri dari :
a. Pajak Langsung, adalah pajak yang harus dipikul / ditanggung
sendiri oleh Wajib Pajak dan tidak dilimpahkan / dibebankan
kepada orang lain / pihak lain.
23

b. Pajak Tidak Langsung, adalah pajak yang akhirnya dapat
dibebankan / dilimpahkan kepada orang lain / pihak ketiga.
2. Menurut sifatnya, jenis pajak terdiri dari:
a. Pajak Subjektif, adalah pajak yang penanganannya
memperlihatkan pada keadaan pribadi Wajib Pajak / pengenaan
pajak yang memperlihatkan pada subjeknya.
b. Pajak Objektif, adalah pajak yang pengenaannya memperhatikan
pada objeknya baik berupa benda, keadaan, perbuatan peristiwa
yang mengakibatkan timbulnya kewajiban membayar pajak, tanpa
memperhatikan keadaan pribadi subjek pajak (WP) maupun tempat
tinggal.
3. Menurut lembaga pemungutannya, jenis pajak terdiri dari :
a. Pajak Negara (Pajak Pusat), adalah pajak yang dipungut oleh
pemerintah pusat dan digunakan untuk membiayai rumah tangga
Negara pada umumnya.
b. Pajak Daerah, adalah pajak yang dipungut oleh pemerintah daerah
baik Daerah Tingkat I maupun Daerah Tingkay II dan digunakan
untuk membiayai rumah tangga masing – masing.
2.6 Kepatuhan Wajib Pajak
2.6.1 Pengertian Kepatuhan
Kepatuhan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (1989), berarti
tunduk atau patuh pada ajaran atau aturan. (Viqania, 2012) Kepatuhan
adalah motivasi seseorang, kelompok atau organisasi untuk berbuat atau
24

tidak berbuat sesuai dengan aturan yang telah ditetapkan. Jadi, kepatuhan
pajak merupakan kepatuhan seseorang, dalam hal ini adalah wajib pajak,
terhadap peraturan atau Undang – Undang Perpajakan.
Menurut Siti Kurnia Rahayu (2010 : 138) mengatakan bahwa
kepatuhan wajib pajak dapat didefinisikan sebagai suatu keadaan dimana
wajib pajak memenuhi semua kewajiban perpajakan dan melaksanakan
hak perpajakannya.
Kepatuhan wajib pajak (Wahyu Santoso, 2008) adalah wajib pajak
mempunyai kesediaan untuk memenuhi kewajiban perpajakannya sesuai
dengan peraturan yang berlaku tanpa perlu diadakannya pemeriksaan,
investigasi seksama, peringatan, penerapan sanksi hukum maupun
administrasi.
Menurut Norman D. Nowak, kepatuhan wajib pajak adalah suatu
iklim kepatuhan dan kesadaran pemenuhan kewajiban perpajakan,
tercemin dalam situasi dimana :
1. Wajib pajak paham atau berusaha untuk memahami semua ketentuan
peraturan perundang – undangan perpajakan.
2. Mengisi formulir pajak dengan lengkap dan jelas.
3. Menghitung jumlah pajak yang terutang dengan benar.
4. Membayar pajak yang terutang tepat pada waktunya.
Jadi dapat didefinisikan,kepatuhan wajib pajak adalah rasa bersalah
dan rasa malu presepsi wajib pajak atas kewajaran dan keadilan beban
25

pajak yang wajib pajak tanggung dan berpengaruh kepuasan terhadap
pelayanan pemerintah.
2.6.2 Pengertian Self Assessment System
Self assessment system merupakan metode yang memberikan
tanggungjawab yang besar kepada wajib pajak karena semua proses dalam
pemenuhan kewajiban perpajakan dilakukan sendiri oleh wajib pajak.
Menurut Waluyo dan Wirawan B Iiyas dalam bukunya Perpajakan
Indonesia, self assessment system merupakan pemungutan pajak yang
memberikan wewenang, kepercayaan, tanggung jawab kepada wajib pajak
untuk menghitung, memperhitungkan, membayar dan melaporkan sendiri
besarnya pajak yang harus dibayar.
Menurut Siti Resmi dalam bukunya Perpajakan, self assessment
system adalah sistem pemungutan pajak yang memberikan wewenang
wajib pajak untuk menentukan sendiri jumlah pajak terhutang setiap
tahunya sesuai dengan undang – undang perpajakan yang berlaku.
Jadi dapat didefinisikan, bahwa self assessment system merupakan
wewenang, kepercayaan, tanggungjawab untuk wajib pajak menghitung,
memperhitungkan, membayar, dan melaporkan sendiri besarnya pajak
yang harus dibayar setiap tahun sesuai dengan undang – undang
perpajakan yang berlaku.
2.6.3 Elemen – elemen Kepatuhan
Menurut (Supadmi, 2009) mengatakan bahwa kepatuhan sebagai
fondasi self assessment dapat dicapai apabila elemen – elemen kunci telah
26

diterapkan secara efektif. Elemen – elemen kunci tersebut adalah sebagai
berikut :
1. Program pelayanan yang baik kepada wajib pajak.
2. Prosedur yang sederhana dan memudahkan wajib pajak.
3. Program pemantauan kepatuhan dan verifikasi yang efektif.
4. Pemantauan law enforcement secara tegas dan adil.
2.6.4 Pemenuhan Kewajiban Perpajakan
Menurut (Supadmi, 2009) menyebutkan bahwa wajib pajak
bertanggung jawab menetapkan sendiri kewajiban pajaknya dan kemudian
secara akurat dan tepat waktu membayar dan melaporkan pajak tersebut.
Kepatuhan dan kesadaran pemenuhan kewajiban perpajakan yang
tercermin dalam situasi sebagai berikut :
1. Wajib pajak paham atau berusaha untuk memahami semua ketentuan
peraturan perundang-undangan perpajakan.
2. Mengisi formulir pajak dengan lengkap dan jelas.
3. Menghitung jumlah pajak yang terutang dengan benar.
4. Membayar pajak yang terutang tepat pada waktunya.
2.6.5 Tata Cara Penetapan Wajib Pajak
Direktur Jenderal Pajak telah mengeluarkan Surat Edaran Nomor
SE-02/PJ/2008 Tentang Tata Cara Penetapan Wajib Pajak Dengan Kriteria
Tertentu sebagai turunan dari Peraturan Menteri Keuangan Nomor
192/PMK.03/2007. Dalam Surat Edaran tersebut disebutkan bahwa Wajib
27

Pajak Patuh adalah wajib pajak yang ditetapkan oleh Direktur Jenderal
Pajak sebagai wajib pajak yang memenuhi kriteria tertentu sebagaimana
dimaksud dalam Peraturan Menteri Keuangan Nomor 192/PMK.03/2007
Tentang Tata Cara Penetapan Wajib Pajak Dengan Kriteria Tertentu
Dalam Rangka Pengembalian Pendahuluan Kelebihan Pembayaran Pajak.
Kriteria tertent dalam Peraturan Menteri Keuangan Nomor
192/PMK.03/2007 adalah :
1. Tepat waktu penyampaian Surat Pemberitahuan (SPT) dalam 3 tahun
terakhir.
2. Penyampaian SPT Masa yang terlambat dalam tahun terakhir untuk
Masa Pajak dari Januari sampai Nopember tidak lebih dari 3 masa
pajak untuk setiap jenis pajak dan tidak berturut-turut.
3. SPT Masa yang terlambat seperti dimaksud dalam huruf b telah
disampaikan tidak lewat batas waktu penyampaian SPT Masa untuk
masa pajak berikutnya.
4. Tidak mempunyai tunggakan pajak untuk semua jenis pajak, kecuali
telah memperoleh izin untuk mengangsur atau menunda pembayaran
pajak, meliputi keadaan pada tanggal 31 Desember tahun sebelum
penetapan sebagai Wajib Pajak Patuh dan tidak termasuk utang pajak
yang belum melewati batas akhir pelunasan.
5. Laporan keuangan diaudit oleh akuntan publik atau lembaga
pengawasan keuangan pemerintah dengan pendapat wajar tanpa
pengecualian selama tiga tahun berturut-turut dengan ketentuan
28

disusun dalam bentuk panjang (long form report) dan menyajikan
rekonsiliasi laba rugi komersial dan fiskal bagi Wajib Pajak yang
menyampaikan SPT Tahunan dan juga pendapat akuntan atas laporan
keuangan yang diaudit ditandatangani oleh akuntan publik yang tidak
dalam pembinaan lembaga pemerintah pengawas akuntan publik.
6. Tidak pernah dijatuhi hukuman karena melakukan tindak pidana di
bidang perpajakan berdasar pada putusan pengadilan yang memiliki
kekuatan hukum tetap dalam jangka waktu 5 tahun terakhir.
2.7 Peneliti Terdahulu
Tabel 2.1
Peneliti Terdahulu
Penelitian
(Tahun)
Judul
Penelitian
Variabel
Penelitian
Alat
Analisis
Hasil Penelitian
(Kesimpulan)
Siti
Masruroh
(2013)
Pengaruh
kemanfaatan
NPWP,
pemahaman WP,
kualitas
pelayanan, dan
sanksi perpajakan
terhadap
Kepatuhan WP
(Studi Empiris
pada WPOP di
Kabupaten Tegal)
Variabel independen:
kemanfaatan NPWP,
pemahaman
WP,kualitas
pelayanan dan sanksi
perpajakan
Variabel dependen:
Kepatuhan WP
Analisis
regresi
berganda
Pemahaman WP
berpengaruh positif
dan signifikan
terhadap kepatuhan
WP
Kemanfaatan NPW,
kualitas pelayanan dan
sanksi perpajakan
tidak berpengaruh
signifikan terhadap
kepatuhan WP
Fuandi
(2013)
Pengaruh kualitas
pelayanan
petugas pajak,
sanksi perpajakan
dan biaya
kepatuhan pajak
terhadap
kepatuhan wajib
Variabel independen :
Kualitas petugas
pajak, sanksi
perpajakan dan biaya
kepatuhan pajak
Variabel dependen :
Kepatuhan wajib
Analisis
regresi
berganda
Kualitas pelayanan
petugas, sanksi
perpajakan dan biaya
kepatuhan pajak
berpengaruh
signifikan terhadap
kepatuhan wajib pajak
UMKM
29

KEPATUHAN WAJIB
PAJAK (Y)
pajak UMKM di
Jawa Timur
pajak UMKM
Rita
Rahmadian
(2012)
Pengaruh
kesadaran WP,
pelayanan fiskus,
dan sanksi pajak
terhadap
Kapatuhan
WPOP di KPP
pratama jakarta
Kembang
Variabel independen:
Kesadaran WP,
pelayananfiskus dan
sanksi pajak
Variabel dependen:
Kepatuhan WPOP
Analisis
regresi
berganda
Kesadaran WP,
pelayanan fiskus dan
sanksi pajak
berpengaruh positif
dan signifikan
terhadap Kepatuhan
WPOP
Muliari dan
Setiawan
(2010)
Persepsi tentang
sanksi perpajakan
dan kesadaran
WP terhadap
kepatuhan
pelaporan WPOP
Variabel independen:
Presepsi tentang
sanksi perpajakan dan
kesadaran WP
Variabel dependen:
Kepatuhan pelaporan
WPOP
Analisis
regresi
berganda
Persepsi WP tentang
sanksi perpajakan dan
kesadaran WP
berpengaruh positif
dan signifikan pada
kepatuhan pelaporan
WPOP
2.8 Kerangka Berfikir
Berdasarkan perumusan masalah dan tujuan penelitian, maka
secara skematis dapat dibuat kerangka pemikiran sebagai berikut :
Gambar 2.1
Kerangka Berpikir
PEMAHAMAN
PERPAJAKAN (X3)
KESADARAN WAJIB
PAJAK (X1)
SANKSI PERPAJAKAN
(X2)
30

Diharapkan dengan adanya Kesadaran Wajib Pajak (X1) untuk
melaksanakan self assessment sesuai dengan Kepatuhan Wajib Pajajk.
Cara seperti itu sangat efektif untuk melaksanakan kewajiban wajib
pajak.
Penerapan Sanksi Perpajakan (X2) bertujuan untuk memberikan efek
jera kepada wajib pajak yang melanggar norma perpajakan sehingga
tercipta kepatuhan wajib pajak dalam melaksanakan kewajibabn
perpajakannya. Sanksi perpajakan diduga akan berpengaruh terhadap
tingkat kepatuhan wajib pajak.
Hal ini yang menjadi dasar adanya dugaan bahwa Pemahaman
Perpajakan (X3) tentang peraturan perpajakan berpengaruh terhadap
Kepatuhan Wajib Pajak. Semakin tinggi tingkat Pemahaman
Perpajakan mengenai perpajakan maka Kepatuhan Wajib Pajak juga
akan semakin meningkat
31

BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Lokasi Penelitian
Penelitian dan pengumpulan data dalam rangka penyusunan
penelitian ini dilakukan di Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama di
Wilayah Jakarta yaitu : KPP Pratama Jakarta Cakung Satu yang beralamat
di Jalan Pulo Buaran VI Pulogadung Kawasan Industri Jakarta Timur.
Serta izin meminta data KPP Jakarta Cakung kepada Kantor Pusat
Direktorat Jendral Pajak yang beralamat di Gatot Subroto Jakarta Selatan.
3.2 Jenis data yang digunakan
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer. Data
primer diperoleh dengan menggunakan daftar pertanyaan (kuesioner) yang
telah terstruktur dengan tujuan untuk mengumpulkan informasi dari wajib
pajak yang melaporkan pajaknya di Kantor Pelayanan Pajak (KPP)
Pratama Jakarta Cakung.
3.3 Populasi dan Sampel
Populasi adalah wilayah generelasi yang terdiri atas objek / subjek
yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh
penelitian untuk dipelajari kemudian ditarik kesimpulan. Populasi dalam
penelitian ini adalah wajib pajak.
32

Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki
oleh populasi. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah
dengan teknik Sampling Insidental. Sampling Insidental adalah teknik
penentuan sampel berdasarkan kebetulan, yaitu siapa saja yang secara
kebetulan bertemu dengan peneliti dapat digunakan sebagai sampel, bila
dipandang orang yang kebetulan ditemui itu cocok sebagai sumber data.
Sampel dalam penelitian ini adalah wajib pajak orang pribadi dan wajib
pajak badan yang sedang melakukan kewajiban di Kantor Pelayanan Pajak
(KPP) Pratama Jakarta Cakung Satu.
Didalam kuesioner disampaikan bahwa responden diberikan
kebebasan dalam mengisi identitsa maupun tidak mengisi, kecuali hal –
hal yang diperlukan dalam penelitian. Hal ini dilakukan untuk
mengantisipasi rendahnya respon rate dari responden. Peneliti juga
memberikan jaminan kerahasiaan atas jawaban yang diberikan responden.
3.4 Teknik Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data menggunakan kuesioner. Kuesioner
adalah sejumlah pertanyaan yang digunakan oleh peneliti untuk
mendapatkan informasi dari responden atau laporan mengenai pribadi atau
hal – hal lain yang ingin diketahui.
Teknik pendristribusian kuesioner yang dilakukan peneliti dengan
cara mendatangi langsung wajib pajak yang sedang membayar SPT di
KPP Pratama Jakarta Cakung Satu. Teknik pengambilan sampel dalam
penelitian ini adalah dengan teknik Sampling Insedental. Dalam hal ini
33

peneliti memberikan kuesioner berdasarkan petunjuk dari staf yang berada
di KPP Pratama Jakarta Cakung Satu yang bertugas dalam penanganan
wajib pajak dan dalam hal ini staf tersebut telah mengetahui criteria wajib
pajak yang dijadikan responden.
Metode pengumpulan data dengan menggunakan kuesioner surat
yang memiliki kelebihan dan kelemahan. Berikut rinciannya :
Tabel 3.1
Kelebihan dan Keleman Kuesioner
KUESIONER
Kelebihan Kuesioner Kelemahan Kuesioner
Tidak memerlukan hadirnya
peneliti;
Responden sering tidak teliti dalam
menjawab sehingga ada pertanyaan
yang terlewati tidak terjawab,
padahal sukar diulangi diberikan
kembali padanya;
Dapat dibagikan secara serentak
kepada responden;
Sering sukar dicari validitasnya;
Dapat dijawab oleh responden
menurut kecepatan masing –
masing menurut waktu senggang
responden;
Walaupun dibuat anonim, kadang –
kadang responden sengaja
memberikan jawaban yang tidak
betul atau tidak jujur;
Dapat dibuat anonim sehingga
responden bebas, jujur dan tidak
malu – malu menjawab;
Angket yang dikirim lewat pos
pengembaliannya sangat rendah,
hanya sekitar 20%. Seringkali tidak
dikembalikan terutama jika dikirim
lewat pos menurut penelitian;
Dapat dibuat berstandar sehingga
semua responden dapat diberi
pertanyaan yang benar – benar
sama.
Waktu pengembaliannya tidak
sama – sama, bahkan kadang –
kadang ada yang terlalu lama
sehingga terlambat.
3.5 Metode Analisis Data
3.5.1 Statistik Deskriptif
Statistik deskriptif digunakan untuk memberikan gambaran
mengenai tanggapan responden terhadap variabel – variabel penelitian
34

yang menunjukkan angka minimum, maksimum, rata – rata serta standar
deviasi. Variabel – variabel yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu
kesadaran wajib pajak, sanksi perpajakan dan pengetahuan perpajakan.
3.5.2 Uji Kualitas Data
Uji kualitas data yang dihasilkan dari penggunaan instrument
penelitian dapat dievaluasi melalui uji reliabilitas dan uji validitas.
1. Uji validitas menunjukan kepada keputusan dan kecermatan alat ukur
dalam melaksanakan fungsi pengukurannya. Indikator dari uji validitas
adalah pearson korelasi. Uji tersebut masing – masing untuk
mengetahui konsistensi dan akurasi data yang dikumpulkan dari
penggunaan instrument dengan uji pearson korelasi dengan skor
masing – masing item pertanyaan dengan total skor pertanyaan.
Suatu instrument dikatakan valid apabila r hitung > r tabel.
2. Uji konsistensi internal (reliabilitas) ditentukan dengan koefisien
Cronbach Alpha. Pengujian ini menetukan konsistensi jawaban
responden atas suatu instrument penelitian.
3.5.3 Uji Asumsi Klasik
Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini secara teoritis
akan menghasilkan nilai parameter model pendugaan yang valid bila
terpenuhinya asumsi klasik refresi oleh model statistic yang teruji terlebih
dahulu, meliputi :
35

1. Uji Normalitas
Pengujian ini bertujuan untuk menguji apakah dalam model
regresi variabel terikat dan variabel bebas mempunyai distribusi
normal atau tidak, nilai residualnya mempunyai distribusi normal atau
tidak. Model regresi yang baik adalah memiliki nilai residual normal
atau mendekati normal. Jika distribusi normal maka garis yang
menggambarkan data yang sesungguhnya akan mengikuti garis
diagonalnya. Uji normalitas yang digunakan dalam penelitian ini
adalah Kolmogorov Smirnov yaitu dengan kriteria jika signifikan
Kolmogorov Smirnov <5% maka data tidak normal, sebaliknya jika
signifikan Kolmogorov Smirnov >5% maka data normal.
2. Uji Multikolinearitas
Pengujian ini bertujuan untuk menguji apakah didalam model
regresi ditemukan adanya korelasi antara variabel bebas. Model regresi
yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel bebas.
Untuk mendektesi ada atau tidaknya Multikolinearitas didalam regresi
dapat dilihat dari (1) nilai tolerance dan lawannya (2) jika nilai
tolerance value > 0,10 dan VIF < 10 maka tidak terjadi
Multikolinearitas. Cara lain untuk mendeteksi multikonearitas adalah
dengan melihat koefisien antar variabel independen. Model regresi
dikatakan tidak mengalami multikolinearitas bila korelasi antar
variabel independen lemah.
36

3. Uji Heteroskedastisitas
Pengujian ini bertujuan untuk melihat apakah dalam model
regresi terjadi ketideksamaan varian residual satu pengamatan ke
pengamatan lain. Jika residual satu pengamatan ke pengamatan lain
tetap, maka disebut homokedasitas dan jika berbeda disebut
heteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah yang
homokedastisitas atau yang tidak terjadi heteroskedastitas.
3.5.4 Teknik Analisis Data
Teknik analisis data meggunakan regresi linear berganda, yaitu
menguji pengaruh skeptisisme professional auditor, kompetensi,
independensi, pengalaman dan keputusan tersebut sebagai berikut :
Keterangan :
Y = Kepatuhan Wajib Pajak
X1 = Kesadaran Wajib Pajak
X2 = Sanksi Perpajakan
X3 = Pengetahuan Perpajakan
βo = Konstanta
β1 – β3 = Koefisien Regresi
e = Error
Analisis regresi dilakukan untuk mengetahui seberapa besar
hubungan antara variabel independen dengan variabel dependen.
Y = βo + β1 X1 + β2 X2 + β3 X3 + e
37

Pengujian statistik yang dilakukan adalah :
1. Uji Model
a. Koefisien Determinasi
Koefisien Determinasi (R2) pada intinya mengukur
seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi
variabel dependen. Nilai koefisien determinasi adalah di antara nol
dan satu. Nilai R2 yang kecil berarti kemampuan variabel dependen
amat terbatas. Kelemahan mendasar penggunaan koefisien
determinasi adalah bisa terhadap jumlah independen yang
dimasukan ke dalam model. Setiap tambahan satu variabel tersebut
berpengaruh secara signifikan terhadap variabel dependen. Oleh
karena itu banyak penelitian menganjurkan untuk menggunakan
Ajusted R2.
b. Uji t
Uji t (t – test) digunakan untuk menguji hipotesis secara parsial
guna menunjukkan pengaruh tiap variabel independen secara
individu terhadap variabel dependen. Uji t digunakan untuk
pengujian secara satu per satu pengaruh dari masing – masing
variabel independen terhadap variabel dependen. Dalam hal ini
variabel indenpendennya (X) adalah skeptisisme professional
auditor, kompetensi, independen, pengalaman audit. Sedangkan
variabel dependennya (Y) adalah keputusan pemberian opini audit.
Langkah – langkah pengujiannya :
38

1) Merumuskan hipotensis :
Ho : βi = 0, artinya tidak terdapat pengaruh yang signifikan dari
variabel independen (X) terhadap variabel dependen (Y).
Ha : βi ≠ 0, artinya terdapat pengaruh yang signifikan dari
variabel independen (X) terhadap variabel dependen (Y).
2) Kriteria pengambilan keputusan :
Ho diterima jika : tingkat signifikansi t > α
Ho diterima jika : tingkat signifikansi t < α
3.6 Definisi Variabel Operasional
Penelitian ini menggunakan tiga variabel independen yaitu :
Kesadaran Wajib Pajak (X1), Sanksi Perpajakan (X2), Pemahaman
Perpajakan (X3), dan satu variabel dependen yaitu Kepatuhan Wajib Pajak
(Y).
3.6.1 Variabel Independen
1. Kesadaran Wajib Pajak (X1)
Kesadaran wajib pajak merupakan suatu kondisi dimana wajib
pajak mengetahui, memahami, dan melaksanakan perpajakan dengan
benar dan sukarela.
Kesadaran wajib pajak akan pentingnya membayar pajak demi
kepentingan bangsa akan membantu meningkatkan kepatuhan wajib
pajak untuk membayar pajaknya secara benar, lengkap, dan tepat
waktu. Kesadaran pajak ini dapat ditingkatkan dengan pemahaman
wajib pajak akan peraturan perpajakan dan Undang – Undang
39

perpajakan yang mencantumkan tata cara perpajakan yang akan
membantu wajib pajak untuk mengetahui bagamana cara memenuhi
kewajiban perpajakannya. Selain itu, pemahaman akan dunia
perpajakan, seperti apa yang dimaksud dengan pajak dan fungsi pajak
dapat mendorong wajib pajak untuk patuh pajak.
2. Sanksi Perpajakan (X2)
Sanksi perpajakan merupakan jaminan bahwa ketentuan
peraturan perundang – undangan perpajakan (norma perpajakan) akan
dituruti/ditaati/dipatuhi, dengan kata lain sanksi perpajakan merupakan
alat pencegahan agar wajib pajak tidak melanggar norma perpajakan
(Muliari dan Setiawan, 2010).
Suatu bentuk hukuman yang diberikan kepada wajib pajak
yang melakukan pelanggaran terhadap kewajiban perpajakan yang bisa
dikenakan berupa sanksi denda sedangkan yang menyangkut tindak
pidana perpajakan dikenakan sanksi kurungan badan.
3. Pemahaman Perpajakan (X3)
Prakoso (2011) menjelaskan bahwa salah satu penyebab
berpengaruhnya pemahaman pajak terhadap kepatuhan Wajib Pajak
orang pribadi dalam memiliki NPWP adalah adanya sumber informasi
yang diterima oleh masing-masing Wajib Pajak.
Pengetahuan dan pemahaman akan peraturan perpajakan adalah
proses dimana wajib pajak mengetahui tentang perpajakan dan
40

mengaplikasikan pemahaman itu untuk membayar pajak (Resmi, 2009
dalam Nugroho, 2012).
Suatu proses, cara memahami, cara mempelajari baik – baik
supaya paham dan banyak pemahaman untuk wajib pajak orang
probadi maupun wajib pajak badan.
3.6.2 Variabel Dependen (Y)
Kepatuhan wajib pajak mengarah pada Santoso (2008) yang
menjelaskan bahwa kepatuhan pajak adalah kesediaan wajib pajak
untuk memenuhi kewajiban pajaknya sesuai dengan aturan yang
berlaku tanpa perlu diadakannya pemeriksaaan, investigasi seksama,
peringatan, ataupun ancaman dan penerapan sanksi baik hukum
maupun administrative.
Kepatuhan wajib pajak memiliki peran penting dalam sistem
pemungutan pajak di Indonesia yang menerapkan self assessment
system. Dengan tingkat kepatuhan yang tinggi berarti wajib pajak
sudah dengan sukarela membayar pajaknya, sehingga dapat
meningkatkan penerimaan Negara Indonesia.
Tabel skor dalam setiap jenis pertanyaan dalam instrument
penelitian.
Tabel 3.2
Tabel Skor
Jenis Pertannyaan Jenis Jawaban Skor
Positif Sangat Tidak Setuju (STS)
Tidak Setuju (TS)
Netral (N)
Setuju (S)
Sangat Setuju (SS)
1
2
3
4
5
41

Negatif Sangat Tidak Setuju (STS)
Tidak Setuju (TS)
Netral (N)
Setuju (S)
Sangat Setuju (SS)
5
4
3
2
1
Bentuk pernyataan terbagi atas pernyataan positif dan negative.
Tabel berikut ini menyajikan nomor dari setiap jenis pernyataan yang
terdapat dalam variabel penelitian.
Tabel 3.3
Tabel Variabel Penelitian
Variabel Indikator Alat Ukur
Kesadaran
Wajib Pajak
(X1)
1. Kesadaran bahwa pajak merupakan
bentuk partisipasi dalam menunjang
pembangunan Negara,
2. Kesadaran bahwa penundaan
pembayaran pajak dan pengurangan
beban pajak sangat merugikan Negara,
3. Kesadaran bahwa pajak ditetapkan
dengan undang – undang dan dapat
dipaksakan.
Interval
Sanksi
Perpajakan
(X2)
1. Sanksi perpajakan yang dikenakan bagi
pelanggaran aturan pajak cukup berat,
2. Pengenaan sanksi yang cukup berat
merupakan salah satu sarana untuk
mendidik wajib pajak,
3. Sanksi pajak harus dikenakan kepada
pelanggarannya tanpa toleransi.
Interval
Pemahaman
Perpajakan
(X3)
1. Pemahaman pajak dalam bidang
perpajakan,
2. Pemahaman untuk member pelayanan
yang dibekali pengetahuan pajak,
3. Pemahaman dalam menangani/respon
suatu masalah pajak.
Interval
Kepatuhan
Wajib Pajak
(Y)
1. Kepatuhan wajib pajak dalam
mendaftarkan diri,
2. Kepatuhan untuk melaporkan kembali
surat pemberitahuan (SPT),
3. Kepatuhan dalam penghitungan dan
pembayaran pajak terutang.
Interval
42

BAB IV
ANALISIS DAN PEMBAHASAN
4.1 Gambaran Umum Objek Penelitian
4.1.1 Tempat dan Objek Penelitian
Objek penelitian adalah wajib pajak yang terdaftar pada Kantor
Pelayanan Pajak (KPP) Pratama di Wilayah Jakarta Cakung yaitu : KPP
Pratama Jakarta Cakung Satu yang beralamat di Jalan Pulo Buaran VI
Kawasan Industri Pulogadung Jakarta Timur.
Responden dalam penelitian in adalah wajib pajak di Kantor
Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Jakarta Cakung Satu. Kuesioner yang
dibagikan berjumlah 100 buah dan jumlah yang dikembalikan sebanyak 90
buah atau 90%, kuesioner yang dapat diolah sebanyak 89 buah atau 89%.
Kuesioner yang di uji sebanyak 89 responden.
Tabel 4.1
Tingkat Pengembalian Kuesioner
Keterangan Jumlah
Data
Jumlah kuesioner yang disebarkan
Jumlah kuesioner yang tidak dikembalikan
Jumlah kuesioner yang kembali
Jumlah kuesioner yang tidak dapat digunakan
Jumlah kuesioner yang dapat digunakan
Tingkat pengembalian ( 90/100x100% )
Tingkat pengembalian yang digunakan ( 89/100x100% )
100
11
90
1
89
90%
89%
Sumber : data diolah, 2014
43

4.1.2 Data Responden
Berdasarkan data kuesioner yang telah dikumpulkan maka dapat
dilihat profil responden wajib pajak KPP Pratama Jakarta Cakung Satu
berdasarkan jenis wajib pajak, jenis kelamin, umur, pendidikan terakhir
dan pekerjaan pada tabel tabel 4.2.
Tabel 4.2
Profil Responden
Keterangan Diskripsi Jumlah Presentase (%)
Jenis Wajib
Pajak
Jumlah Responden
WPOP
WP Badan
89
70
19
100%
79%
21%
Jenis Kelamin
Responden
Jumlah Responden
Pria
Wanita
89
63
26
100%
71%
29%
Umur
Responden
Jumlah Responden
20 – 35 Tahun
36 – 45 Tahun
46 – 55 Tahun
>56 Tahun
89
15
43
24
7
100%
17%
48%
27%
8%
Pendidikan
Responden
Jumlah Responden
SMA
D3
S1
S2
S3
Lainnya
89
34
20
24
6
2
3
100%
38%
22%
27%
7%
2%
3%
Pekerjaan
Responden
Jumlah Responden
Pegawai Negeri
Pegawai Swasta
Wirausaha
Pegawai BUMN
Lainnya
89
9
38
21
17
4
100%
10%
43%
23%
19%
4%
Sumber : data diolah, 2014
44

Tabel diatas menjelaskan mengenai responden berdasarkan jenis
WP, jenis kelamin, umur, pendidikan dan pekerjaan responden. Adapun
penjelasan mengenai dara responden disajikan dalam grafik sebagai
berikut :
Grafik 4.1
Data Statistik Responden Berdasarkan Jenis WP
Grafik diatas berdasarkan Jenis Wajib Pajak terlihat bahwa
responden dengan Jenis WP OP lebih mendominasi, terlihat dari jumlah
responden sebanyak 70 resoponden atau 79% adalah WP OP dan 19
responden atau 21% adalah WP Badan. Hal ini menggambarkan kondisi
dimana wajib pajak yang melakukan patuh terhadap pajak “didominasi
oleh WP OP dibanding WP Badan”.
Grafik 4.2
Data Statistik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin Responden
Berdasarkan grafik diatas berdasarkan jenis kelamin responden
yang terlihat bahwa jenis kelamin responden pria berjumlah 63 responden
Wajib Pajak Orang Pribadi,
70
Wajib Pajak Badan, 19
Pria, 63
Wanita, 26
45

atau sebesar 71%, jenis kelamin responden wanita berjumlah 26 responden
atau sebesar 29%. Hal ini membuktikan bahwa Wajib Pajak yang
melakukan kepatuhan WP rata – rata adalah wajib pajak yang berjenis
kelamin “Pria”.
Grafik 4.3
Data Statistik Responden Berdasarkan Umur Responden
Berdasarkan grafik diatas berdasarkan umur responden terlihat
bahwa responden dengan umur 20 – 35 tahun berjumlah 15 responden atau
sebesar 17%, umur 36 – 45 tahun berjumlah 43 responden atau sebesar
48%, umur 46 – 55 tahun berjumlah 24 responden atau sebesar 27%, umur
lebih dari 56 tahun berjumlah 7 responden atau sebesar 8%. Hal ini
membuktikan bahwa wajib pajak yang melakukan kepatuhan wajib pajak
rata – rata adalah wajib pajak yang berusia “36 – 45 tahun”.
Grafik 4.4
Data Statistik Responden Berdasarkan Pendidikan Responden
20-35 Tahun, 15
36-45 Tahun,
43
46-55 Tahun, 24
>56 Tahun, 7
Other, 31
SMA, 34
D3, 20
S1, 24
S2, 6 S3, 2 Lainnya, 3
46

Berdasarkan grafik diatas berdasarkan pendidikan responden
terlihat bahwa responden dengan pendidikan SMA berjumlah 34
responden atau sebesar 38%, pendidikan D3 berjumlah 20 responden atau
sebesar 22%, pendidikan S1 berjumlah 24 responden atau sebesar 27%,
pendidikan S2 berjumlah 6 responden atau sebesar 7%, pendidikan S3
berjumlah 2 responden atau sebesar 2%, pendidikan lainnya berjumlah 3
responden atau sebesar 3%. Hal ini membuktikan bahwa wajib pajak yang
melakukan kepatuhan wajib pajak rata – rata adalah wajib pajak yang
berpendidikan “SMA”.
Grafik 4.5
Data Statistik Responden Berdasarkan Pekerjaan Responden
Berdasarkan grafik diatas berdasarkan pekerjaan responden terlihat
bahwa responden dengan pekerjaan pegawai negeri berjumlah 9 responden
atau sebesar 10%, pekerjaan pegawai swasta berjumlah 38 responden atau
sebesar 43%, pekerjaan wirausaha berjumlah 21 responden atau sebesar
23%, pekerjaan pegawai BUMN berjumlah 17 responden atau sebesar
19%, pekerjaan lainnya berjumlah 4 responden atau sebesar 4%. Hal ini
membuktikan bahwa wajib pajak yang melakukan kepatuhan wajib pajak
rata – rata adalah wajib pajak yang pekerjaan “Pegawai Swasta”.
Pegawai Negeri, 9
Pegawai Swasta, 38
Wirausaha, 21
Pegawai BUMN, 17
Lainnya, 4
47

4.2 Uji Validitas dan Reliabilitas
4.2.1 Uji Validitas
Validitas berasal dari kata validity yang berarti sejauh mana
ketepatan suatu alat ukur dalam mengukur suatu data. Dari hasil uji
validitas digunakan 89 responden sebagai sampel didapatkan untuk
pengujian data.
Butir pertanyaan X1 didapatkan hasil sebagai berikut :
Tabel 4.3
Item-Total Statistics
Scale Mean if
Item Deleted
Scale Variance if
Item Deleted
Corrected Item-
Total Correlation
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
P1 11.6000 2.779 .891 .795
P2 11.6500 2.871 .817 .819
P3 13.5500 2.155 .626 .952
P5 11.6500 2.871 .817 .819
Pada butir pertanyaan X1 terdapat 5 (lima) pertanyaan, tetapi yang
dapat diolah dengan menggunakan SPSS 20 hanya 4 (empat) pertanyaan.
Karena 1 (satu) pertanyaan Corrected Item Total Correlation < r tabel
(0.423).
Nilai Corrected Item Total Correlation pada kesadaran wajib pajak
(X1) : P1 mempunyai nilai korelasi sebesar 0.891, sehingga r positif (rhitung
> rtabel), P2 mempunyai nilai korelasi sebesar 0.817, sehingga r positif
(rhitung > rtabel), P3 mempunyai nilai korelasi sebesar 0.626, sehingga r
positif (rhitung > rtabel), P5 mempunyai nilai korelasi sebesar 0.817, sehingga
r positif (rhitung > rtabel).
48

Dari tabel 4.3 dapat dilihat bahwa nilai Corrected Item Total
Correlation > r tabel yaitu (0.423), sehingga semua variabel pertanyaan X1
adalah valid. Sedangkan untuk uji reliabilitas pertayaan X1 diperoleh hasil:
Tabel 4.4
Nilai Cronbach’s Alpha sebesar 0.875 pada tabel 4.6 dimana angka
ini lebih besar dari nilai r tabel yaitu 0.423, sehingga pertanyaan X1 reliable
untuk dijadikan penelitian.
Butir pertanyaan X2 didapatkan hasil sebagai berikut :
Tabel 4.5
Item-Total Statistics
Scale Mean if
Item Deleted
Scale Variance if
Item Deleted
Corrected Item-
Total Correlation
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
P1 10.0000 1.895 .672 .600
P2 8.8500 3.608 .603 .722
P4 9.1500 2.976 .520 .690
P5 10.2500 2.303 .566 .665
Pada butir pertanyaan X2 terdapat 5 (lima) pertanyaan, tetapi yang
dapat diolah dengan menggunakan SPSS 20 hanya 4 (empat) pertanyaan.
Karena 1 (satu) pertanyaan Corrected Item Total Correlation < r tabel
(0.423).
Nilai Corrected Item Total Correlation pada sanksi perpajakan
(X2) : P1 mempunyai nilai korelasi sebesar 0.672, sehingga r positif (rhitung
> rtabel), P2 mempunyai nilai korelasi sebesar 0.603, sehingga r positif
(rhitung > rtabel), P4 mempunyai nilai korelasi sebesar 0.520, sehingga r
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
.875 4
49

positif (rhitung > rtabel), P5 mempunyai nilai korelasi sebesar 0.566, sehingga
r positif (rhitung > rtabel).
Dari tabel 4.3 dapat dilihat bahwa nilai Corrected Item Total
Correlation > r tabel yaitu (0.423), sehingga semua variabel pertanyaan X2
adalah valid. Sedangkan untuk uji reliabilitas pertayaan X2 diperoleh hasil:
Tabel 4.6
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
.739 4
Nilai Cronbach’s Alpha sebesar 0.739 pada tabel 4.6 dimana angka
ini lebih besar dari nilai r tabel yaitu 0.423, sehingga pertanyaan X2 reliable
untuk dijadikan penelitian.
Butir pertanyaan X3 didapatkan hasil sebagai berikut :
Tabel 4.7
Item-Total Statistics
Scale Mean if
Item Deleted
Scale Variance if
Item Deleted
Corrected Item-
Total Correlation
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
P1 8.5000 1.105 .626 .752
P2 8.3000 1.168 .733 .604
P3 8.1000 1.674 .607 .774
Pada butir pertanyaan X3 terdapat 5 (lima) pertanyaan, tetapi yang
dapat diolah dengan menggunakan SPSS 20 hanya 3 (tiga) pertanyaan.
Karena 2 (dua) pertanyaan Corrected Item Total Correlation < r tabel
(0.423).
Nilai Corrected Item Total Correlation pada pemahaman
perpajakan (X3) : P1 mempunyai nilai korelasi sebesar 0.626, sehingga r
positif (rhitung > rtabel), P2 mempunyai nilai korelasi sebesar 0.733, sehingga
50

r positif (rhitung > rtabel), P3 mempunyai nilai korelasi sebesar 0.607,
sehingga r positif (rhitung > rtabel).
Dari tabel 4.3 dapat dilihat bahwa nilai Corrected Item Total
Correlation > r tabel yaitu (0.423), sehingga semua variabel pertanyaan X3
adalah valid. Sedangkan untuk uji reliabilitas pertayaan X3 diperoleh hasil:
Tabel 4.8
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
.792 3
Nilai Cronbach’s Alpha sebesar 0.792 pada tabel 4.6 dimana angka
ini lebih besar dari nilai r tabel yaitu 0.423, sehingga pertanyaan X3 reliable
untuk dijadikan penelitian.
Butir pertanyaan Y didapatkan hasil sebagai berikut :
Tabel 4.9
Item-Total Statistics
Scale Mean if
Item Deleted
Scale Variance if
Item Deleted
Corrected Item-
Total Correlation
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
P1 8.7500 .829 .934 .838
P2 8.7500 .829 .934 .838
P4 8.9000 1.042 .724 1.000
Pada butir pertanyaan Y terdapat 5 (lima) pertanyaan, tetapi yang
dapat diolah dengan menggunakan SPSS 20 hanya 3 (tiga) pertanyaan.
Karena 2 (dua) pertanyaan Corrected Item Total Correlation < r tabel
(0.423).
Nilai Corrected Item Total Correlation pada kepatuhan wajib pajak
(Y) : P1 mempunyai nilai korelasi sebesar 0.934, sehingga r positif (rhitung
> rtabel), P2 mempunyai nilai korelasi sebesar 0.934, sehingga r positif
51

(rhitung > rtabel), P4 mempunyai nilai korelasi sebesar 0.724, sehingga r
positif (rhitung > rtabel).
Dari tabel 4.9 dapat dilihat bahwa nilai Corrected Item Total
Correlation > r tabel (0.423) sehingga semua variabel pertanyaan Y adalah
valid. Sedangkan untuk uji reliabilitas pertanyaan diperoleh hasil:
Tabel 4.10
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
.931 3
Nilai Cronbach’s Alpha sebesar 0.931 Pada tabel 4.10 dimana
angka ini lebih besar dari nilai r tabel yaitu 0.423, sehingga pertanyaan Y
reliable untuk dijadikan sebuah penelitian.
4.2.2 Uji Reliabilitas
Tabel 4.11
Cronbach’s Alpha
Cronbach’s Y X1 X2 X3
Alpha 0,931 0,875 0,739 0,792
Uji reliabilitas nilai Cronbach’s Alpha Y = 0.931, X1 = 0.875, X2 =
0.739, X3 = 0.792 lebih besar dari r tabel 0.423 sehingga data reliable
untuk diteliti dan data pertanyaan reliable untuk dijadikan pertanyaan.
Pada tabel 4.11 merupakan rangkuman Cronbach’s Alpha variabel X1, X2,
X3 dan Y.
52

4.3 Uji Normalitas
Uji normalitas berguna untuk mengetahui variabel dependen,
independen atau keduanya berdistribusi normal, mendekati normal atau
tidak. Untuk menguji normalitas digunakan 2 metode pengujian yaitu
p_plot dan diagram histogram. Mendeteksi apakah data berdistibusi
normal atau tidak dapat diketahui dengan menggambarkan penyebarkan
penyebaran data melalui sebuah grafik. Jika data menyebar disekitar garis
diagonal dan mengikuti arah garis diagonal, maka model regresi
memenuhi asumsi normalitas. Berikut data hasil print out SPSS 20
penyebaran data di grafik diagonal:
Grafik 4.6
53

Berdasarkan hasil print out p_plot terlihat data menyebar disekitar
garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal, maka regresi memenuhi
asumsi normalitas. Sedangkan untuk diagram histogram dihasilkan print
out SPSS 20 sebagai berikut:
Grafik 4.7
4.4 Uji Multikolinearitas
Uji Multikolinearitas berarti adanya hubungan linear yang
“sempurna” atau pasti, diantara beberapa atau semua variabel yang
menjelaskan dari model regresi. Multikolinearitas dapat juga dilihat dari
nilai Tolerance dan lawannya Variance Inflation Factor (VIF). Pengujian
Multikolinearitas dilakukan dengan menggunakan nilai VIF.
54

Tabel 4.12 Collinearity Statistics
Collinearity Statistics
Model Tolerance VIF
(Constant)
Kesadaran Wajib Pajak
Sanksi Perpajakan
Pemahaman Perpajakan
.777
.972
.792
1.288
1.029
1.263
a. Dependen Variabel : Y
Pada tabel diatas menunjukan bahwa masing – masing variabel
mempunyai tolerance mendekati angka 1 dan nilai Variance Inflation
Factor (VIF) disekitar angka 1. Kesadaran wajib pajak mempunyai nilai
tolerance 0.777, sanksi perpajakan mempunyai nilai tolerance 0.972,
pemahaman perpajakan mempunyai nilai tolerance 0.792 dan kesadaran
wajib pajak mempunyai nilai VIF 1.288, sanksi perpajakan mempunyai
nilai VIF 1.029, pemahaman perpajakan mempunyai nilai VIF 1.263.
Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa persamaan regresi terdapat
problem multikolineritas karena nilai tolerance dibawah 0.5 dan nilai VIF
(Variance Inflation Factor) diatas 5.
4.5 Uji Heteroskedastisitas
Uji Heteroskedastisitas bertujuan untu menguji apakah dalam
model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residu satu pengamatan
yang lain. Heteroskedastisitas menunjukan bahwa variasi variabel tidak
sama untuk semua pengamatan. Pada heteroskedastisitas kesalahan yang
terjadi tidak secara acak tetapi menunjukan hubungan yang sistematis
sesuai dengan besarnya satu atau lebih variabel. Deteksi adanya
55

heteroskedastisitas dengan melihat ada tidaknya pola tertentu pada grafik.
Berikut hasil print out uji SPSS 20 :
Grafik 4.8
Dari grafik, terlihat titik – titik yang menyebar secara acak, tidak
membentuk suatu pola tertentu yang jelas, serta tersebar baik diatas
maupun dibawah angka 0 (nol) pada sumbu Y. Hal ini berarti tidak terjadi
heteroskedastisitas pada model regresi, sehingga model regresi layak
dipakai untuk memprediksi Y.
4.6 Analisis Regresi Linier Berganda
Analisis statistik yang digunakan dalam penelitian ini yaitu regresi
linier berganda. Analisis ini digunakan untuk mengetahui besarnya
pengaruh variabel – variabel bebas (independen) yaitu kesadaran wajib
56

pajak, sanksi perpajakan, dan pemahaman perpajakan terhadap variabel
terikat (dependen) yaitu kepatuhan wajib pajak. Besarnya pengaruh
variabel independen dengan dependen secara bersama – sama dapat
dihitung melalui suatu persamaan regresi berganda. Berdasarkan
perhitungan diperoleh hasil regresi sebagai berikut :
Tabel 4.13
Coefficientsa
Model Unstandardized
Coefficients
Standardi
zed
Coefficien
ts
t Sig. 95.0% Confidence
Interval for B
Correlations Collinearity
Statistics
B Std.
Error
Beta Lower
Bound
Upper
Bound
Zero-
order
Partial Part Tolera
nce
VIF
1
(Cons
tant) 6.755 1.106
6.109 .000 4.557 8.954
X1 .138 .065 .209 2.106 .038 .008 .267 .419 .223 .184 .777 1.288
X2 -.013 .054 -.022 -.249 .804 -.121 .094 .056 -.027 -.022 .972 1.029
X3 .329 .069 .470 4.790 .000 .192 .465 .563 .461 .418 .792 1.263
a. Dependent Variable: Y
Persamaan Regresi
Berdasarkan tabel diatas, maka persamaan regresi yang terbentuk
pada uji regresi ini adalah :
Y = 6.755 + 0.138 X1 – 0.013 X2 + 0.329 X3 + e
Model tersebut dapat diinterpretasikan sebagai berikut :
a. Koefisien regresi pada variabel kesadaran wajib pajak berarah positif
dan signifikan sebesar 0.138, hal ini berarti jika variabel kesadaran
57

wajib pajak bertambah satu kesatuan maka variabel kepatuhan wajib
pajak bertambah sebesar 0.138 satuan.
b. Koefisien regresi pada variabel sanksi perpajakan berarah negative dan
signifikan sebesar – 0.013, hal ini berarti jika variabel sanksi
perpajakan bertambah satu kesatuan maka variabel kepatuhan wajib
pajak berkurang sebesar 0.013 satuan.
c. Koefisien regresi pada variabel pemahaman perpajakan berarah positif
dan signifikan sebesar 0.329, hal ini berarti jika variabel pemahaman
perpajakan bertambah satu kesatuan maka variabel kepatuhan wajib
pajak bertambah sebesar 0.329 satuan.
Berdasarkan hasil uji persamaan regresi berganda maka dapat
dilihat variabel independen yang paling dominan mempengaruhi
kepatuhan wajib pajak adalah variabel pemahaman perpajakan, karena
dilihat dari nilai beta terbesar 0.329.
4.7 Hasil Koefesien Korelasi
Hasil pengolahan data SPSS versi 20 di peroleh nilai R dan R2
seperti pada tabel di bawah ini :
Tabel 4.14
Model Summary
Model R R
Square
Adjusted R
Square
Std. Error of
the Estimate
Change Statistics
R Square
Change
F
Change
df1 df2 Sig. F
Change
1 .593a .351 .328 1.14825 .351 15.345 3 85 .000
a. Predictors: (Constant), X3, X2, X1
b. Dependen Variabel: Y
58

Korelasi antara X1, X2, dan X3 terhadap Y dapat diketahui sebesar
0.593 berarti hubungannya sangat kuat dan positif, dan untuk mengetahui
seberapa besar pengaruh masing – masing variabel bebas terhadap variabel
tidak bebas dapat dilihat pada tabel diatas, dimana Adj.R2
sebesar 0.328
berarti kontribusi X1, X2, dan X3 sebesar 32,8% dan sisanya 67.2%
dipengaruhi oleh faktor lain di luar variabel penelitian.
4.8 Uji t
Tabel 4.15
Hasil Uji t
Keterangan t hitung t tabel Signifikasi
X1 2.106 2.01505 0.038
X2 -0.249 2.01505 0.804
X3 4.790 2.01505 0.000
Constanta 6.109 2.01505 0.000
Ketentuan : apabila nilai thitung > ttabel atau dengan nilai probabilitas
< dari tingkat signifikan 5% ( α = 0.05), maka menolak hipotesis nol (Ho)
dan menerima hipotesis alternative (Ha), artinya variabel bebas tersebut
berpengaruh secara signifikan terhadap variabel terkait. Namun, bila nilai
thitung < ttabel atau dengan nilai probabilitas > dari tingkat signifikan 5% (α =
0.05), maka menerima hipotesis nol (Ho) dan menolak hipotesis
alternative (Ha), artinya variabel bebas tersebut tidak berpengaruh secara
signifikan terhadap variabel terkait.
59

a. Pengujian Hipotesis X1
Hasil pengolahan data kesadaran wajib pajak diperoleh thitung
X1 2.106 dan ttabel sebesar 2.01505 dengan demikian dapat
digambarkan dengan kurva sebagai berikut :
H0 : β1 = 0 (tidak ada pengaruh yang signifikan antara kesadaran wajib
pajak terhadap kepatuhan wajib pajak).
Ha : β1 ≠ 0 (terdapat pengaruh yang signifikan antara kesadaran wajib
pajak terhadap kepatuhan wajib pajak).
Gambar 4.1
Kurva Distribusi t untuk Uji Hipotensis Pengaruh X1 terhadap Y
Dengan tingkat signifikansi atau α : 5%
-2.01505 0 2.01505 2.106
Daerah Ho ditolak Daerah Ho diterima Daerah Ho ditolak
Ha diterima Ha ditolak Ha diterima
Dari gambar kurva distribusi t dapat diketahui bahwa nilai
thitung sebesar 2.106 berada pada daerah hipotesis nol (Ho) ditolak dan
hipotesis alternative diterima. Berarti kesadaran wajib pajak (X1)
berpengaruh secara signifikan terhadap kepatuhan wajib pajak (Y)
pada tingkat signifikasi (α = 0.05) pada pengujian secara parsial /
individu (uji t).
60

b. Pengujian Hipotesis X2
Hasil pengolahan data sanksi perpajakan diperoleh thitung
X2 –0.249 dan ttabel sebesar 2.01505 dengan demikian dapat
digambarkan dengan kurva sebagai berikut :
H0 : β1 = 0 (tidak ada pengaruh yang signifikan antara sanksi
perpajakan terhadap kepatuhan wajib pajak).
Ha : β1 ≠ 0 (terdapat pengaruh yang signifikan antara sanksi
perpajakan terhadap kepatuhan wajib pajak).
Gambar 4.2
Kurva Distribusi t untuk Uji Hipotensis Pengaruh X2 terhadap Y
Dengan tingkat signifikansi atau α : 5%
-2.01505 -0.294 0 2.01505
Daerah Ho ditolak Daerah Ho diterima Daerah Ho ditolak
Ha diterima Ha ditolak Ha diterima
Dari gambar kurva distribusi t dapat diketahui bahwa nilai thitung
sebesar -0.249 berada pada daerah hipotesis nol (Ho) ditolak dan
hipotesis alternative diterima. Berarti sanksi perpajakan (X2)
berpengaruh secara tidak signifikan terhadap kepatuhan wajib
pajak (Y) pada tingkat signifikasi (α = 0.05) pada pengujian secara
parsial / individu (uji t).
61

c. Pengujian Hipotesis X3
Hasil pengolahan data pemahaman perpajakan diperoleh thitung
X3 4.790 dan ttabel sebesar 2.01505 dengan demikian dapat
digambarkan dengan kurva sebagai berikut :
H0 : β1 = 0 (tidak ada pengaruh yang signifikan antara pemahaman
perpajakan terhadap kepatuhan wajib pajak).
Ha : β1 ≠ 0 (terdapat pengaruh yang signifikan antara pemahaman
perpajakan terhadap kepatuhan wajib pajak).
Gambar 4.3
Kurva Distribusi t untuk Uji Hipotensis Pengaruh X3 terhadap Y
Dengan tingkat signifikansi atau α : 5%
-2.01505 0 2.01505 4.790
Daerah Ho ditolak Daerah Ho diterima Daerah Ho ditolak
Ha diterima Ha ditolak Ha diterima
Dari gambar kurva distribusi t dapat diketahui bahwa nilai
thitung sebesar 4.790 berada pada daerah hipotesis nol (Ho) ditolak dan
hipotesis alternative diterima. Berarti sanksi perpajakan (X3)
berpengaruh secara signifikan terhadap kepatuhan wajib pajak (Y)
pada tingkat signifikasi (α = 0.05) pada pengujian secara parsial /
individu (uji t).
62

BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bahwa kesadaran wajib
pajak, sanksi perpajakan, dan pemahaman perpajakan terhadapat
kepatuhan wajib pajak. Responden penelitian ini berjumlah 89 orang wajib
pajak pada KPP Pratama Jakarta Cakung Satu. Berdasarkan hasil analisis
data diketahui bahwa variabel Kesadaran Wajib Pajak (X1), Sanksi
Perpajakan (X2), Pemahaman Perpajakan (X3), berpengaruh positif dan
signifikan terhadap Kepatuhan Wajib Pajak (Y). Dapat diberi kesimpulan
sebagai berikut :
1. Pengaruh Kesadaran Wajib Pajak Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak
Hasil penelitian menyatakan bahwa terdapat pengaruh positif antara
kesadaran wajib pajak terhadap kepatuhan wajib pajak dilihat
berdasarkan nilai signifikan kurang dari 0,05. Hal ini membuktikan
bahwa semakin tingginya kesadaran wajib pajak maka akan semakin
tinggi kepatuhan wajib pajak. Hal inimendukung penelitian Rita
Rahmadian (2012), Arum (2012) yang menyatakan bahwa kesadaran
wajib pajak berpengaruh positif secara signifikan terhadap kepatuhan
wajib pajak orang pribadi.
2. Pengaruh Sanksi Perpajakan Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak
Hasil penelitian menyatakan bahwa terdapat pengaruh negative antara
sanksi perpajakan terhadap kepatuhan wajib pajak dilihat berdasarkan

nilai signifikan kurang dari 0,05. Hal ini membuktikan bahwa semakin
menurunnya sanksi perpajakan yang diterapkan pemerintah oleh wajib pajak
maka akan semakin menurunnya kepatuhan wajib pajak. Hal ini mendukung
penelitian Siti Masruloh (2013) yang menyatakan bahwa sanksi perpajakan
berpengaruh negative secara tidak berpengaruh signifikan terhadap kepatuhan
wajib pajak. Dan bertentangan dengan penelitian Muliari dan Setiawan (2010),
Fuandi (2013) yang menyatakan bahwa sanksi perpajakan berpengaruh positif
secara signifikan terhadap kepatuhan wajib pajak.
3. Pengaruh Pemahaman Perpajakan Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak
Hasil penelitian menyatakan bahwa terdapat pengaruh positif antara
pemahaman perpajakan terhadap kepatuhan wajib pajak dilihat
berdasarkan nilai signifikan kurang dari 0,05. Hal ini membuktikan
bahwa semakin tingginya pemahaman perpajakan maka akan semakin
tinggi kepatuhan wajib pajak. Hal ini mendukung penelitian Cristensen
et al. (1994) yang menyatakan bahwa Wajib Pajak yang memiliki
pengetahuan / pemahaman perpajakan yang baik, akan memiliki
presepsi keadilan yang positif secara signifikan terhadap system pajak
yang berakibat tingkat kepatuhan wajib pajak lebih tinggi.
4. Dalam penelitian ini ditemukan bahwa variabel pemahaman
perpajakan (X3) memiliki pengaruh paling dominan mempengaruhi
diantara variabel lainnya terhadap kepatuhan wajib pajak dapat dilihat
berdasarkan nilai standard coefficien beta sebesar 0.329.
64

5.2 Keterbatasan Penelitian
Penelitian ini terbatas pada
Keterbatasan dan kelemahan peneliti :
1. Objek penelitian wajib pajak yang terdaftar di Kantor Pelayanan Pajak
(KPP) Pratama Jakarta Cakung Satu. Sehingga dimungkinkan adanya
perbedaan hasil, pembahasan ataupun kesimpulan untuk objek
penelitian yang berbeda. Implikasi pada penelitian ini didasarkan dari
kesimpulan bahwa kesadaran wajib pajak, sanksi perpajakan, dan
pemahaman perpajakan secara bersama – sama mempengaruhi
kepatuhan wajib pajak.
2. Sampel responden yang digunakan dalam penelitian ini jumlahnya
masih sedikit apabila dibandingkan dengan peneliti sebelumnya. Hal
ini dikarenakan adanya keterbatasan waktu, biaya dan kemampuan
yang tersedia.
3. Penelitian ini hanya mencakup tiga variabel bebas yang digunakan
untuk mengetahui pengaruhnya terhadap kepatuhan wajib pajak, yaitu
kesadaran wajib pajak, sanksi perpajakan dan pemahaman perpajakan,
padahal masih terdapat banyak variabel bebas yang bisa
mempengaruhi kepatuhan wajib pajak.
4. Peneliti tidak selalu mendampingi setiap responden dalam mengisi
kuisioner, sehingga dikhawatirkan responden akan menjawab secara
asal-asalan apabila terdapat pertanyaan yang tidak dimengerti oleh
responden.
65
65

5.3 Saran
Hal yang menyatakan bahwa kesadaran wajib pajak, sanksi
perpajakan, dan pemahaman perpajakan sangat berperan penting dalam
kepatuhan wajib pajak pada wilayah Cakung Satu maka perlu adanya
analisa dan tindak lanjut mengenai kesadaran wajib pajak, sanksi
perpajakan, dan pemahaman perpajakan, dengan demikian penelitian akan
memberikan beberapa saran untuk penelitian selanjutnya :
1. Menambah jumlah variabel independen yang dapat mempengaruhi
kepatuhan wajib pajak, seperti kualitas pelayanan, penggunaan jasa
konsultan pajak, dan sensus pajak.
2. Menambah jumlah kuesioner untuk responden dan wilayah penelitian
sehingga menambah sebuah penelitian yang jauh lebih baik.
3. Melakukan wawancara langsung dengan staff KPP Pratama serta wajib
pajak secara langsung.
66

DAFTAR PUSTAKA
Ardianto, Mikko. 2012. “Pengaruh Sanksi Perpajakan dan Tingkat Pendidikan
Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak”.
Arum. 2012. “Pengaruh kesadaran wajib pajak, pelayanan fiskus, dan sanksi
perpajakan terhadap kepatuhan wajib pajak”. Jurnal Akuntansi.
Cristensen et al. 1994. “Wajib Pajak yang memiliki pengetahuan yang baik, akan
memiliki presepsi keadilan yang positif terhadap sistem pajak yang
berakibat tingkat kepatuhan pajak lebih tinggi”.
Fuandi. 2013. “Pengaruh kualitas pelayanan petugas pajak, sanksi perpajakan dan
biaya kepatuhan pajak terhadap kepatuhan wajib pajak UMKM di Jawa
Timur”. Kajian Akuntansi.
Hidayat, Taufik dan Nina Istiadah. 2011. “ Langkah Mudah Menguasai Statistik
Menggunakan SPSS 19”. Jakarta, Penerbit Mediakita.
Iiyas, Wirawan B dan Waluyo. “Self Assessment System”. Buku Perpajakan.
Ketut, I Budiartha. 2013. “Pengaruh Kesadaran Wajib Pajak, Pengetahuan Pajak,
Sanksi Perpajakan dan Akuntabilitas Pelayanan Publik Pada Kepatuhan
Wajib Pajak Kendaraan Bermotor”. Jurnal Akuntansi.
Kusumawardani, Harlina Juliastuti. 2010. “Evaluasi Perubahan”. FISIP -
Universitas Indonesia.
67

Masruroh, Siti. 2013. “Buku Panduan Penulisan Skripsi”. Semarang.
Muliari dan Setiawan. 2010. “Persepsi tentang sanksi perpajakan dan kesadaran
WP terhadap kepatuhan pelaporan WPOP”. Jurnal Akuntansi.
Naki, Rahmawaty. 2012. “Pengaruh Pengetahuan Tentang Peraturan Perpajakan
Terhadap Kepatuhan WPOP yang Melakukan Pekerjaan Bebas di Kota
Gorontalo (Studi Kasus Pada KPP Pratama Gorontalo)”. Kajian Akuntansi.
Nugroho. 2012. “Pengaruh pengetahuan dan pemehaman akan peraturan
perpajakan, pelayanan fiskus yang berkualitas, dan presepsi atas efektifitas
sistem perpajakan dalam kesadaran membayar pajak terhadap kemauan
membayar pajak.”Jurnal Akuntansi.
Nugroho, Yohanes Anton. 2011. “It’s Easy Olah Data Dengan SPSS”.
Yogyakarta, Skripta Media Creative.
Nur, Alifa Rohmawaty dan Ni Ketut Rarmini. 2012. “Pengaruh Kesadaran,
Penyuluhan, Pelayanan dan Sanksi Perpajakan Pada Kepatuhan Wajib
Pajak Orang Pribadi”. Jurnal Akuntansi.
Priantara. 2011. “Kebutuhan memiliki NPWP bagi wajib pajak dapat diartikan
sebagai suatu kondisi di mana wajib pajak tersebut sangat memerlukan
NPWP”.
68

Priyatno, Duwi. 2012. “Belajar Cepat Olah Data Statistik”. Yogyakarta, Penerbit
ANDI.
Priyatno, Duwi. 2010. “Paham Analisis Statistik Data Dengan SPSS”.
Yogyakarta, MediaKom.
Putri. 2012. “Pengaruh pemahaman wajib pajak, manfaat yang dirasakan wajib
pajak, kepercayaan kepada aparat pajak dan sosialisasi pajak terhadap
kepatuhan pemilik UMKM dalam memiliki NPWP”. Jurnal Akuntansi.
Rahayu, Siti Kurnia. 2010. “Kepatuhan wajib pajak adalah sebagai suatu iklim
kepatuhan dan kesadaran pemenuhan kewajiban perpajakan perpajakan”.
Rahmadian, Rita. 2012. “Pengaruh kesadaran WP, pelayanan fiskus, dan sanksi
pajak terhadap Kapatuhan WPOP di KPP pratama jakarta Kembang”.
Jurnal Akuntansi.
Rajif. 2012. “Pengaruh pemahaman, kualitas pelayanan dan ketegasan sanksi
perpajakan terhadap kepatuhan pajak pengusaha UKM”. Jurnal Akuntansi.
Republik Indonesia, Undang – Undang Nomor 16 Tahun 2009 Tentang Perubahan
Atas Undang – Undang Nomor 6 Tahun 1983 Tentang Ketentuan Umum
dan Tata Cara Perpajakan.
Republik Indonesia, Undang – Undang Dasar Tahun 1945 Pasal 23A Tentang
Pemungutan Pajak di Indonesia.
Resmi, Siti. “Self Assessment System”. Buku Perpajakan.
69

Santoso, Wahyu. 2008. “Wajib pajak mempunyai kesediaan untuk memenuhi
kewajiban perpajakannya sesuai dengan peraturan yang berlaku tanpa
perlu diadakannya pemeriksaan, investigasi seksama, peringatan,
penerapan sanksi hukum maupun administrasi”.
Setiawan dan Muliari. 2010. “Persepsi tentang sanksi perpajakan dan kesadaran
wajib pajak terhadap kepatuhan pelaporan WPOP”.
Sugiyono. 2010. “Statistika untuk Penelitian”. Cetakan ke – 16. Bandung,
Alfabeta.
Sultoni. 2013. “Pajak yang disetor oleh Wajib Pajak tersebut dianggap benar,
sampai pemerintah membuktikannya salah”.
Supadmi. 2009. “sistem self assessment menuntut adanya peran serta aktif dari
masyarakat dalam pemenuhan kewajiban perpajakannya”.
Surat Edaran Direktur Jendral Pajak Nomor SE – 02/PJ/2008 tentang Tata Cara
penetapan Wajib Pajak Dengan Kriteria Tertentu.
Tantry, Farrisa dan Siti Khairani. 2013. “Pengaruh Pemahaman Wajib Pajak
Orang Pribadi Terhadap Penerapan Sefl Assessment System Pada KPP
Prata Palembang Ilir Barat”. Jurnal Akuntansi.
Utami, Thia Dwi dan Kardinal. 2013. “ Pengaruh Kesadaran Wajib Pajak dan
Sanksi Pajak Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi Pada KPP
Pratama Palembang Seberang Ulu”. Jurnal Akuntansi S1. STIE MDP.
70

Viqania. 2012. “Kepatuhan adalah motivasi seseorang, kelompok atau organisasi
untuk berbuat atau tidak berbuat sesuai dengan aturan yang telah
ditetapkan”.
Waluyo. 2010. “Perpajakan Indonesia”. Jakarta. Salemba Empat.
Waluyo. 2008. “Self assessment system merupakan system pemungutan pajak
yang memberi wewenang, kepercayaan, tanggung jawab kepada wajib
pajak untuk menghitung, memperhitungkan, membayar, dan melaporkan
sendiri besarnya pajak yang harus dibayar”.
Widia. 2009. “ Pemungutan Pajak di Indonesia merupakan suatu kesepakatan
antara Pemerintah dan Rakyat yang diwakili, oleh Dewan Perwakilan
Rakyat”.
Witono, Banu. “Peranan Pengetahuan Pajak Pada Kepatuhan Wajib Pajak”. Jurnal
Akuntansi dan Keuangan Vol. 7, No. 2, September 2008.
www.antaranew.com, artikel tersebut diakses tanggal 03 Desember 2014, pada
pukul 20:02
www.ortax.org, artikel tersebut diakses tanggal 03 Desember 2014, pada pukul
20:28.
www.pajak.go.id, artikel tersebut diakses tanggal 03 Desember 2014, pada pukul
21:32.
71

www.saripedia.wordpress.com, artikel tersebut diakset tanggal 03 Desember
2014, pada pukul 22:26.
http://id.wikipedia.org/wiki/Wajib_pajak, artikel tersebut diakses tanggal 28
November 2014, pada pukul 22.00.
http://junaidichaniago.wordpress.com, rumus tabel tersebut diakses tanggal 11
Januari 2015, pada pukul 13:25.
72

Lampiran A
KUESIONER
Kepada
Bapak/Ibu Responden
KPP Pratama Jakarta Cakung Satu
Di tempat
Dengan hormat,
Sebagai persyaratan tugas akhir mahasiswa Program Studi Akuntansi (S1)
Universitas Darma Persada, saya akan melakukan penelitian tentang
“PENGARUH KESADARAN WAJIB PAJAK, SANKSI PERPAJAKAN,
DAN PEMAHAMAN PERPAJAKAN TERHADAP KEPATUHAN WAJIB
PAJAK (Studi Kasus Kantor Pelayanan Pajak Pratama Jakarta Cakung
Satu)”. Untuk keperluan tersebut saya mohon kesediaan Bapak/Ibu untuk menjadi
responden dalam penelitian ini dan saya mohon kesediaannya untuk mengisi
kuesioner yang disediakan dengan kejujuran.
Demikian permohonan, atas bantuan dan partisipasinya saya ucapkan
terima kasih.
Jakarta, Desember 2014
Peneliti
Agnes Sophia Irmawati
NIM : 2010420016

Data Responden
Berikan tanda ( √ ) sesuai dengan data diri anda :
1. Jenis Wajib Pajak : WPOP WP Badan
2. Jenis Kelamin : Pria Wanita
3. Umur Responden : 20 – 35 36 – 45 46 – 55 >56th
4. Pendidikan Responden : SMA D3 S1 S2
S3 Lainnya
5. Pekerjaan : Pegawai Negeri Pegawai Swasta
Wirausaha
Pegawai BUMN Lainnya
6. Bidang Pekerjaan : Accounting Lainnya
Bapak/Ibu dapat memberikan jawaban dengan memberikan tanda (√ ) pada kotak
yang sesuai
berdasarkan apa yang anda alami, dengan petunjuk pengisian sebagai berikut :
1. Sangat Setuju ( SS )
2. Setuju ( S )
3. Netral ( N )
4. Tidak Setuju ( TS )
5. Sangat Tidak Setuju ( STS )

KESADARAN WAJIB PAJAK
No. Pertanyaan SS S N TS STS
1. Kesadaran wajib pajak bahwa melakukan
dalam melaksanakan kepatuhan pajak
berarti berpartisipasi dalam
penyelenggaraan Negara.
2. Kesadaran wajib pajak dalam melakukan
pembayaran dan pelaporan pajak
dilaksanakan tepat waktu.
3. Kesadaran wajib pajak untuk memenuhi
kewajiban pajak dilakukan tepat waktu
tanpa pengaruh orang lain.
4. Kesadaran wajib pajak bahwa melakukan
kepatuhan merupakan kewajiban.
5. Kesadaran wajib pajak mengetahui bahwa
pajak tersebut digunakan untuk membiayai
pembangunan sarana publik.
SANKSI PERPAJAKAN
No. Pertanyaan SS S N TS STS
1. Sanksi yang dikenakan bagi pelanggar
aturan pajak cukup berat.
2. Sanksi adminstrasi yang dikenakan bagi
pelanggar aturan pajak sangat ringan.
3. Pengenaan sanksi yang cukup berat
merupakan salah satu sarana mendidik
wajib pajak.
4. Sanksi pajak harus dikenakan kepada
pelanggarnya tanpa toleransi.
5. Pengenaan sanksi atas pelanggaran pajak
dapat dinegosiasikan.

PEMAHAMAN PERPAJAKAN
No. Pertanyaan SS S N TS STS
1. Apakah anda memiliki keahlian dalam
bidang perpajakan?
2. Menurut anda apakah dalam memberikan
pelayanan petugas pajak harus dibekali
dengan pengetahuan perpajakan secara
khusus?
3. Apakah dalam menangani permasalahan
perpajakan petugas pajak dapat
memberikan penjelasan mengenai
perpajakan dengan menerangkan secara
khusus?
4. Apakah petugas pajak dapat tanggapi
secara cepat kritik yang diterima?
5. Apakah petugas pajak memahami masalah
yang anda hadapi?
KEPATUHAN WAJIB PAJAK
No. Pertanyaan SS S N TS STS
1. Saya mendaftarkan diri sebagai wajib
pajak untuk memenuhi kewajiban saya
sebagai warga Negara yang baik.
2. Saya akan melaporkan SPT tepat pada
waktunya.
3. Saya akan menghitung pajak terhutang
dengan jujur dan benar.
4. Saya sebagai wajib pajak patuh membayar
pajak.
5. Saya sebagai wajib pajak patuh membayar
sanksi administrasi.
Terima Kasih

Lampiran B
Tabulasi Jawaban Kuesioner Responden
HASIL KUESIONER VARIABEL X1 (KESADARAN WAJIB PAJAK)
No. KWP1 KWP2 KWP3 KWP4 KWP5 TOTAL (X1) RATA-RATA
1 5 5 3 4 4 21 4.20
2 5 5 3 4 5 22 4.40
3 5 5 4 5 5 24 4.80
4 4 4 4 4 4 20 4.00
5 5 5 2 5 5 22 4.40
6 5 5 3 5 5 23 4.60
7 5 5 4 4 5 23 4.60
8 4 4 2 4 4 18 3.60
9 4 4 2 4 4 18 3.60
10 4 4 2 4 4 18 3.60
11 4 4 1 4 4 17 3.40
12 5 5 3 4 5 22 4.40
13 5 5 3 4 5 22 4.40
14 4 4 2 4 4 18 3.60
15 4 4 1 4 4 17 3.40
16 5 4 3 4 5 21 4.20
17 5 5 3 4 5 22 4.40
18 4 4 2 4 4 18 3.60
19 4 4 2 4 4 18 3.60
20 5 5 3 4 5 22 4.40
21 5 4 3 4 5 21 4.20
22 4 4 4 4 4 20 4.00
23 4 4 3 4 4 19 3.80
24 4 4 2 4 4 18 3.60
25 5 4 2 4 5 20 4.00
26 4 4 4 3 4 19 3.80
27 5 5 4 5 4 23 4.60
28 4 4 4 3 3 18 3.60
29 5 4 3 4 5 21 4.20
30 4 4 3 4 4 19 3.80
31 5 5 4 5 5 24 4.80
32 4 4 3 4 4 19 3.80
33 4 4 2 4 4 18 3.60

34 4 4 3 4 5 20 4.00
35 4 4 5 4 2 19 3.80
36 4 4 5 4 5 22 4.40
37 5 5 3 4 5 22 4.40
38 5 5 4 5 5 24 4.80
39 4 4 4 4 4 20 4.00
40 5 4 4 3 4 20 4.00
41 5 5 4 5 4 23 4.60
42 4 3 3 5 3 18 3.60
43 5 4 5 3 4 21 4.20
44 3 5 2 5 4 19 3.80
45 5 4 3 4 5 21 4.20
46 4 5 4 5 5 23 4.60
47 5 4 5 5 4 23 4.60
48 4 4 2 4 4 18 3.60
49 5 4 5 4 3 21 4.20
50 5 5 4 3 3 20 4.00
51 5 5 3 4 4 21 4.20
52 4 4 4 4 4 20 4.00
53 4 5 4 4 3 20 4.00
54 3 4 5 5 5 22 4.40
55 5 3 2 4 5 19 3.80
56 4 5 5 5 5 24 4.80
57 3 4 3 4 5 19 3.80
58 4 4 4 4 4 20 4.00
59 3 4 3 4 5 19 3.80
60 5 4 4 4 4 21 4.20
61 4 3 3 3 5 18 3.60
62 3 4 3 3 3 16 3.20
63 3 2 1 3 1 10 2.00
64 5 5 5 5 5 25 5.00
65 4 4 4 4 4 20 4.00
66 5 5 4 4 4 22 4.40
67 4 4 4 4 4 20 4.00
68 3 4 4 4 2 17 3.40
69 4 4 4 4 5 21 4.20
70 3 3 4 4 3 17 3.40
71 4 5 4 5 1 19 3.80
72 4 4 4 4 3 19 3.80
73 4 4 4 4 3 19 3.80
74 4 4 4 4 5 21 4.20

75 5 4 5 4 4 22 4.40
76 4 3 4 5 2 18 3.60
77 4 4 4 4 4 20 4.00
78 4 4 4 4 4 20 4.00
79 4 4 4 4 3 19 3.80
80 5 5 4 5 4 23 4.60
81 5 5 5 5 5 25 5.00
82 5 5 5 5 3 23 4.60
83 4 4 4 4 4 20 4.00
84 3 4 3 4 4 18 3.60
85 4 5 5 4 5 23 4.60
86 3 3 2 4 4 16 3.20
87 3 4 2 3 4 16 3.20
88 4 5 2 4 5 20 4.00
89 4 4 4 4 3 19 3.80

HASIL KUESIONER VARIABEL X2 (SANKSI PERPAJAKAN)
No. SP1 SP2 SP3 SP4 SP5 TOTAL (X2) RATA-RATA
1 2 4 5 3 2 16 3.20
2 3 4 5 4 3 19 3.80
3 3 4 5 4 2 18 3.60
4 4 4 4 4 3 19 3.80
5 4 4 5 4 3 20 4.00
6 3 4 5 4 3 19 3.80
7 2 4 5 4 1 16 3.20
8 2 4 5 4 4 19 3.80
9 3 4 4 4 3 18 3.60
10 3 4 5 3 3 18 3.60
11 1 3 4 3 1 12 2.40
12 4 4 5 4 3 20 4.00
13 3 4 5 4 3 19 3.80
14 3 4 5 3 3 18 3.60
15 1 3 5 3 2 14 2.80
16 4 4 5 4 3 20 4.00
17 3 4 5 3 1 16 3.20
18 2 4 4 2 2 14 2.80
19 2 4 4 4 2 16 3.20
20 3 4 5 4 3 19 3.80
21 2 4 5 4 1 16 3.20
22 4 4 4 3 3 18 3.60
23 3 3 4 3 3 16 3.20
24 3 4 5 4 3 19 3.80
25 3 4 5 3 2 17 3.40
26 1 5 4 4 2 16 3.20
27 2 1 5 3 1 12 2.40
28 1 4 4 4 2 15 3.00
29 3 4 4 3 1 15 3.00
30 1 4 4 4 2 15 3.00
31 3 3 5 4 2 17 3.40
32 4 5 5 3 3 20 4.00
33 2 4 4 2 2 14 2.80
34 4 5 4 4 4 21 4.20
35 2 3 4 2 2 13 2.60
36 2 4 4 4 3 17 3.40
37 3 4 4 2 1 14 2.80
38 2 4 5 3 2 16 3.20

39 5 4 5 3 3 20 4.00
40 1 4 4 3 2 14 2.80
41 3 4 5 4 3 19 3.80
42 3 2 5 3 2 15 3.00
43 2 1 2 3 2 10 2.00
44 4 3 3 2 1 13 2.60
45 2 4 5 4 3 18 3.60
46 2 1 5 2 2 12 2.40
47 1 2 5 4 3 15 3.00
48 2 4 5 4 3 18 3.60
49 5 1 5 5 1 17 3.40
50 4 4 4 5 2 19 3.80
51 1 4 5 3 1 14 2.80
52 5 1 4 4 3 17 3.40
53 3 3 4 3 3 16 3.20
54 5 1 4 4 3 17 3.40
55 2 4 5 3 1 15 3.00
56 4 1 5 5 1 16 3.20
57 3 5 3 3 4 18 3.60
58 3 3 4 4 3 17 3.40
59 3 4 3 3 5 18 3.60
60 3 4 3 3 5 18 3.60
61 3 5 2 3 5 18 3.60
62 3 3 4 3 3 16 3.20
63 3 3 5 5 1 17 3.40
64 4 4 3 2 2 15 3.00
65 4 2 4 4 2 16 3.20
66 3 4 3 5 2 17 3.40
67 4 2 3 4 3 16 3.20
68 1 4 2 2 4 13 2.60
69 5 1 4 4 1 15 3.00
70 1 4 1 1 4 11 2.20
71 4 4 5 2 4 19 3.80
72 5 2 5 5 1 18 3.60
73 5 2 5 5 1 18 3.60
74 5 1 5 5 1 17 3.40
75 5 2 4 4 2 17 3.40
76 4 2 4 2 2 14 2.80
77 4 2 4 4 2 16 3.20
78 4 2 4 4 2 16 3.20
79 5 2 5 5 1 18 3.60

80 4 5 4 5 2 20 4.00
81 4 2 4 2 3 15 3.00
82 4 4 4 2 2 16 3.20
83 5 1 5 2 2 15 3.00
84 3 3 4 3 2 15 3.00
85 5 4 4 4 4 21 4.20
86 2 3 3 1 1 10 2.00
87 1 4 3 1 1 10 2.00
88 4 4 4 4 3 19 3.80
89 4 4 5 5 2 20 4.00

HASIL KUESIONER VARIABEL X3 (PEMAHAMAN PERPAJAKAN)
No. PP1 PP2 PP3 PP4 PP5 TOTAL (X3) RATA-RATA
1 5 5 5 4 4 23 4.60
2 4 5 5 4 4 22 4.40
3 4 4 4 3 3 18 3.60
4 4 4 4 3 3 18 3.60
5 5 5 5 4 3 22 4.40
6 4 4 4 3 3 18 3.60
7 4 4 4 4 2 18 3.60
8 4 4 4 4 3 19 3.80
9 4 4 4 3 3 18 3.60
10 2 4 4 3 3 16 3.20
11 2 2 4 4 3 15 3.00
12 4 5 5 4 3 21 4.20
13 4 5 5 4 4 22 4.40
14 4 4 4 4 3 19 3.80
15 4 4 4 4 2 18 3.60
16 4 4 4 4 4 20 4.00
17 5 4 5 4 3 21 4.20
18 4 4 4 4 3 19 3.80
19 4 4 4 4 2 18 3.60
20 4 4 5 4 3 20 4.00
21 3 4 4 3 2 16 3.20
22 2 4 4 3 3 16 3.20
23 2 4 4 4 3 17 3.40
24 3 4 4 3 2 16 3.20
25 4 5 5 4 4 22 4.40
26 2 4 4 3 2 15 3.00
27 5 5 5 4 3 22 4.40
28 2 4 4 3 2 15 3.00
29 4 5 5 4 4 22 4.40
30 3 4 4 4 4 19 3.80
31 5 5 5 5 4 24 4.80
32 5 5 5 4 4 23 4.60
33 4 4 4 2 2 16 3.20
34 3 5 5 4 4 21 4.20
35 4 5 4 4 3 20 4.00
36 5 4 5 3 3 20 4.00
37 4 4 5 3 1 17 3.40
38 5 5 5 4 4 23 4.60

39 4 5 5 4 3 21 4.20
40 3 5 5 4 4 21 4.20
41 4 5 4 4 4 21 4.20
42 1 4 4 3 3 15 3.00
43 1 3 3 3 3 13 2.60
44 2 4 5 4 3 18 3.60
45 5 5 4 5 3 22 4.40
46 5 4 4 4 3 20 4.00
47 5 5 4 4 3 21 4.20
48 4 5 5 4 4 22 4.40
49 3 4 4 3 4 18 3.60
50 2 5 5 4 2 18 3.60
51 5 5 5 4 4 23 4.60
52 3 4 4 3 3 17 3.40
53 4 5 5 2 1 17 3.40
54 1 5 3 3 3 15 3.00
55 3 5 5 3 2 18 3.60
56 2 4 4 4 5 19 3.80
57 2 3 3 4 4 16 3.20
58 3 4 4 4 4 19 3.80
59 3 4 4 4 4 19 3.80
60 3 4 4 4 3 18 3.60
61 3 4 3 3 4 17 3.40
62 3 4 4 3 3 17 3.40
63 3 3 2 1 1 10 2.00
64 2 4 4 4 4 18 3.60
65 1 4 5 5 2 17 3.40
66 2 4 4 4 4 18 3.60
67 3 3 4 3 3 16 3.20
68 2 2 2 4 2 12 2.40
69 4 4 4 3 3 18 3.60
70 1 5 3 2 3 14 2.80
71 3 4 4 5 3 19 3.80
72 3 4 4 4 3 18 3.60
73 3 4 4 4 3 18 3.60
74 3 5 5 4 5 22 4.40
75 2 5 4 3 2 16 3.20
76 2 4 4 5 3 18 3.60
77 2 4 4 4 4 18 3.60
78 2 4 4 4 4 18 3.60
79 3 4 4 4 3 18 3.60

80 3 4 4 4 4 19 3.80
81 3 5 5 4 5 22 4.40
82 3 5 5 5 4 22 4.40
83 3 5 5 4 3 20 4.00
84 3 4 4 3 3 17 3.40
85 2 5 5 4 3 19 3.80
86 2 5 4 3 3 17 3.40
87 1 3 3 3 3 13 2.60
88 2 5 4 3 3 17 3.40
89 2 4 4 5 2 17 3.40

HASIL KUESIONER VARIABEL Y (KEPATUHAN WAJIB PAJAK)
No. KPWP1 KPWP2 KPWP3 KPWP4 KPWP5 TOTAL (Y) RATA-RATA
1 5 5 5 5 5 25 5.00
2 5 5 4 4 4 22 4.40
3 4 4 4 4 4 20 4.00
4 4 4 4 4 4 20 4.00
5 5 5 3 5 5 23 4.60
6 5 5 4 5 4 23 4.60
7 4 4 4 4 4 20 4.00
8 4 4 4 4 4 20 4.00
9 4 4 4 4 4 20 4.00
10 4 4 4 4 2 18 3.60
11 4 4 4 4 3 19 3.80
12 5 5 4 5 4 23 4.60
13 5 5 4 5 4 23 4.60
14 4 4 4 4 4 20 4.00
15 5 5 4 4 4 22 4.40
16 5 5 4 4 4 22 4.40
17 5 5 4 5 4 23 4.60
18 4 4 4 4 4 20 4.00
19 4 4 3 4 4 19 3.80
20 4 4 5 4 4 21 4.20
21 4 4 2 4 3 17 3.40
22 4 4 3 4 3 18 3.60
23 4 4 2 4 2 16 3.20
24 4 4 4 4 2 18 3.60
25 4 4 4 4 4 20 4.00
26 4 4 4 4 4 20 4.00
27 5 5 5 5 4 24 4.80
28 4 4 4 4 4 20 4.00
29 5 4 4 4 3 20 4.00
30 4 4 4 4 2 18 3.60
31 5 5 5 5 4 24 4.80
32 5 5 4 4 4 22 4.40
33 4 5 5 4 4 22 4.40
34 4 4 4 4 4 20 4.00
35 5 5 5 5 4 24 4.80
36 4 4 4 5 4 21 4.20
37 5 5 4 5 3 22 4.40
38 5 5 5 5 4 24 4.80

39 5 4 5 4 4 22 4.40
40 4 4 5 4 3 20 4.00
41 5 5 4 4 3 21 4.20
42 3 4 5 4 3 19 3.80
43 4 4 3 5 4 20 4.00
44 5 5 4 3 3 20 4.00
45 4 4 4 4 4 20 4.00
46 4 4 4 4 3 19 3.80
47 5 4 5 3 4 21 4.20
48 5 5 5 4 4 23 4.60
49 5 5 5 5 4 24 4.80
50 4 4 4 3 3 18 3.60
51 5 4 4 5 4 22 4.40
52 4 4 4 4 3 19 3.80
53 4 4 3 5 5 21 4.20
54 4 3 3 4 4 18 3.60
55 5 4 3 3 1 16 3.20
56 4 4 4 4 4 20 4.00
57 4 4 3 4 4 19 3.80
58 4 4 4 4 4 20 4.00
59 4 4 3 4 4 19 3.80
60 3 4 3 4 3 17 3.40
61 4 3 3 5 3 18 3.60
62 4 3 4 3 3 17 3.40
63 3 3 3 3 2 14 2.80
64 4 4 4 4 4 20 4.00
65 4 4 4 4 4 20 4.00
66 4 4 4 4 4 20 4.00
67 4 4 4 4 3 19 3.80
68 4 4 3 3 2 16 3.20
69 4 4 4 4 5 21 4.20
70 4 3 2 3 3 15 3.00
71 5 4 4 4 4 21 4.20
72 5 5 5 5 4 24 4.80
73 5 5 5 5 4 24 4.80
74 4 4 4 4 5 21 4.20
75 4 4 4 4 5 21 4.20
76 5 4 4 2 4 19 3.80
77 4 4 4 4 4 20 4.00
78 4 4 4 4 4 20 4.00
79 5 5 5 5 4 24 4.80

80 5 4 5 5 4 23 4.60
81 4 4 4 4 4 20 4.00
82 4 5 4 5 4 22 4.40
83 4 4 4 4 3 19 3.80
84 3 3 4 4 3 17 3.40
85 4 4 5 4 1 18 3.60
86 5 4 3 3 2 17 3.40
87 4 4 4 3 1 16 3.20
88 5 4 4 4 2 19 3.80
89 4 4 5 4 3 20 4.00

Lampiran C
OUT PUT SPSS
Reliability X1 (Kesadaran Wajib Pajak)
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
.875 4
Item Statistics
Mean Std. Deviation N
P1 4.5500 .51042 20
P2 4.5000 .51299 20
P3 2.6000 .88258 20
P5 4.5000 .51299 20
Item-Total Statistics
Scale Mean if
Item Deleted
Scale Variance if
Item Deleted
Corrected Item-
Total Correlation
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
P1 11.6000 2.779 .891 .795
P2 11.6500 2.871 .817 .819
P3 13.5500 2.155 .626 .952
P5 11.6500 2.871 .817 .819
Scale Statistics
Mean Variance Std. Deviation N of Items
16.1500 4.555 2.13431 4

Reliability X2 (Sanksi Perpajakan)
Case Processing Summary
N %
Cases
Valid 20 14.5
Excludeda 118 85.5
Total 138 100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the
procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
.739 4
Item Statistics
Mean Std. Deviation N
P1 2.7500 .91047 20
P2 3.9000 .30779 20
P4 3.6000 .59824 20
P5 2.5000 .82717 20
Item-Total Statistics
Scale Mean if
Item Deleted
Scale Variance if
Item Deleted
Corrected Item-
Total Correlation
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
P1 10.0000 1.895 .672 .600
P2 8.8500 3.608 .603 .722
P4 9.1500 2.976 .520 .690
P5 10.2500 2.303 .566 .665
Scale Statistics
Mean Variance Std. Deviation N of Items
12.7500 4.408 2.09950 4

Reliabillity X3 (Pemahaman Perpajakan) Scale: ALL VARIABLES
Case Processing Summary
N %
Cases
Valid 20 14.5
Excludeda 118 85.5
Total 138 100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the
procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
.792 3
Item Statistics
Mean Std. Deviation N
P1 3.9500 .75915 20
P2 4.1500 .67082 20
P3 4.3500 .48936 20
Item-Total Statistics
Scale Mean if
Item Deleted
Scale Variance if
Item Deleted
Corrected Item-
Total Correlation
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
P1 8.5000 1.105 .626 .752
P2 8.3000 1.168 .733 .604
P3 8.1000 1.674 .607 .774
Scale Statistics
Mean Variance Std. Deviation N of Items
12.4500 2.682 1.63755 3

Reliability Y (Kepatuhan Wajib Pajak) Scale: ALL VARIABLES
Case Processing Summary
N %
Cases
Valid 20 14.5
Excludeda 118 85.5
Total 138 100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the
procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
.931 3
Item Statistics
Mean Std. Deviation N
P1 4.4500 .51042 20
P2 4.4500 .51042 20
P4 4.3000 .47016 20
Item-Total Statistics
Scale Mean if
Item Deleted
Scale Variance if
Item Deleted
Corrected Item-
Total Correlation
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
P1 8.7500 .829 .934 .838
P2 8.7500 .829 .934 .838
P4 8.9000 1.042 .724 1.000
Scale Statistics
Mean Variance Std. Deviation N of Items
13.2000 1.958 1.39925 3

Charts


Regression
Descriptive Statistics
Mean Std. Deviation N
Y 12.6292 1.40115 89
X1 16.0000 2.12667 89
X2 12.2022 2.28722 89
X3 11.6742 2.00440 89
Correlations
Y X1 X2 X3
Pearson Correlation
Y 1.000 .419 .056 .563
X1 .419 1.000 .166 .456
X2 .056 .166 1.000 .091
X3 .563 .456 .091 1.000
Sig. (1-tailed)
Y . .000 .302 .000
X1 .000 . .060 .000
X2 .302 .060 . .197
X3 .000 .000 .197 .
N
Y 89 89 89 89
X1 89 89 89 89
X2 89 89 89 89
X3 89 89 89 89
Variables Entered/Removeda
Model Variables Entered Variables
Removed
Method
1 X3, X2, X1b . Enter
a. Dependent Variable: Y
b. All requested variables entered.
Model Summary
Model R R
Square
Adjusted R
Square
Std. Error of
the Estimate
Change Statistics
R Square
Change
F
Change
df1 df2 Sig. F
Change
1 .593a .351 .328 1.14825 .351 15.345 3 85 .000
a. Predictors: (Constant), X3, X2, X1

ANOVAa
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1
Regression 60.694 3 20.231 15.345 .000b
Residual 112.070 85 1.318
Total 172.764 88
a. Dependent Variable: Y
b. Predictors: (Constant), X3, X2, X1
Coefficientsa
Model Unstandardized
Coefficients
Standardi
zed
Coefficien
ts
t Sig. 95.0% Confidence
Interval for B
Correlations Collinearity
Statistics
B Std.
Error
Beta Lower
Bound
Upper
Bound
Zero-
order
Partial Part Tolera
nce
VIF
1
(Const
ant) 6.755 1.106
6.109 .000 4.557 8.954
X1 .138 .065 .209 2.106 .038 .008 .267 .419 .223 .184 .777 1.288
X2 -.013 .054 -.022 -.249 .804 -.121 .094 .056 -.027 -.022 .972 1.029
X3 .329 .069 .470 4.790 .000 .192 .465 .563 .461 .418 .792 1.263
a. Dependent Variable: Y
Collinearity Diagnosticsa
Model Dimension Eigenvalue Condition Index Variance Proportions
(Constant) X1 X2 X3
1
1 3.949 1.000 .00 .00 .00 .00
2 .030 11.533 .00 .02 .71 .22
3 .013 17.301 .19 .26 .21 .77
4 .008 22.042 .81 .71 .07 .01
a. Dependent Variable: Y

Lampiran D TABEL r PRODUCT MOMENT
N r N r N r N r N r N r 1 0.997 41 0.301 81 0.216 121 0.177 161 0.154 201 0.138 2 0.950 42 0.297 82 0.215 122 0.176 162 0.153 202 0.137 3 0.878 43 0.294 83 0.213 123 0.176 163 0.153 203 0.137 4 0.811 44 0.291 84 0.212 124 0.175 164 0.152 204 0.137 5 0.754 45 0.288 85 0.211 125 0.174 165 0.152 205 0.136 6 0.707 46 0.285 86 0.210 126 0.174 166 0.151 206 0.136 7 0.666 47 0.282 87 0.208 127 0.173 167 0.151 207 0.136 8 0.632 48 0.279 88 0.207 128 0.172 168 0.151 208 0.135 9 0.602 49 0.276 89 0.206 129 0.172 169 0.150 209 0.135
10 0.576 50 0.273 90 0.205 130 0.171 170 0.150 210 0.135 11 0.553 51 0.271 91 0.204 131 0.170 171 0.149 211 0.134 12 0.532 52 0.268 92 0.203 132 0.170 172 0.149 212 0.134 13 0.514 53 0.266 93 0.202 133 0.169 173 0.148 213 0.134 14 0.497 54 0.263 94 0.201 134 0.168 174 0.148 214 0.134 15 0.482 55 0.261 95 0.200 135 0.168 175 0.148 215 0.133 16 0.468 56 0.259 96 0.199 136 0.167 176 0.147 216 0.133 17 0.456 57 0.256 97 0.198 137 0.167 177 0.147 217 0.133 18 0.444 58 0.254 98 0.197 138 0.166 178 0.146 218 0.132 19 0.433 59 0.252 99 0.196 139 0.165 179 0.146 219 0.132 20 0.423 60 0.250 100 0.195 140 0.165 180 0.146 220 0.132 21 0.413 61 0.248 101 0.194 141 0.164 181 0.145 221 0.131 22 0.404 62 0.246 102 0.193 142 0.164 182 0.145 222 0.131 23 0.396 63 0.244 103 0.192 143 0.163 183 0.144 223 0.131 24 0.388 64 0.242 104 0.191 144 0.163 184 0.144 224 0.131 25 0.381 65 0.240 105 0.190 145 0.162 185 0.144 225 0.130 26 0.374 66 0.239 106 0.189 146 0.161 186 0.143 226 0.130 27 0.367 67 0.237 107 0.188 147 0.161 187 0.143 227 0.130 28 0.361 68 0.235 108 0.187 148 0.160 188 0.142 228 0.129 29 0.355 69 0.234 109 0.187 149 0.160 189 0.142 229 0.129 30 0.349 70 0.232 110 0.186 150 0.159 190 0.142 230 0.129 31 0.344 71 0.230 111 0.185 151 0.159 191 0.141 231 0.129 32 0.339 72 0.229 112 0.184 152 0.158 192 0.141 232 0.128 33 0.334 73 0.227 113 0.183 153 0.158 193 0.141 233 0.128 34 0.329 74 0.226 114 0.182 154 0.157 194 0.140 234 0.128 35 0.325 75 0.224 115 0.182 155 0.157 195 0.140 235 0.127 36 0.320 76 0.223 116 0.181 156 0.156 196 0.139 236 0.127 37 0.316 77 0.221 117 0.180 157 0.156 197 0.139 237 0.127 38 0.312 78 0.220 118 0.179 158 0.155 198 0.139 238 0.127 39 0.308 79 0.219 119 0.179 159 0.155 199 0.138 239 0.126 40 0.304 80 0.217 120 0.178 160 0.154 200 0.138 240 0.126 sumber : (http://junaidichaniago.wordpress.com)

Lampiran E
Titik Presentase Distribusi t (df = 1 - 40)
Pr 0.25 0.10 0.05 0.025 0.010 0.005 0.001
df 0.50 0.20 0.10 0.050 0.020 0.010 0.002
1 1.00000 3.07768 6.31375 12.70620 31.82052 63.65674 318.30884
2 0.81650 1.88562 2.91999 4.30265 6.96456 9.92484 22.32712
3 0.76489 1.63774 2.35336 3.18245 4.54070 5.84091 10.21453
4 0.74070 1.53321 2.13185 2.77645 3.74695 4.60409 7.17318
5 0.72669 1.47588 2.01505 2.57058 3.36493 4.03214 5.89343
6 0.71756 1.43976 1.94318 2.44691 3.14267 3.70743 5.20763
7 0.71114 1.41492 1.89458 2.36462 2.99795 3.49948 4.78529
8 0.70639 1.39682 1.85955 2.30600 2.89646 3.35539 4.50079
9 0.70272 1.38303 1.83311 2.26216 2.82144 3.24984 4.29581
10 0.69981 1.37218 1.81246 2.22814 2.76377 3.16927 4.14370
11 0.69745 1.36343 1.79588 2.20099 2.71808 3.10581 4.02470
12 0.69548 1.35622 1.78229 2.17881 2.68100 3.05454 3.92963
13 0.69383 1.35017 1.77093 2.16037 2.65031 3.01228 3.85198
14 0.69242 1.34503 1.76131 2.14479 2.62449 2.97684 3.78739
15 0.69120 1.34061 1.75305 2.13145 2.60248 2.94671 3.73283
16 0.69013 1.33676 1.74588 2.11991 2.58349 2.92078 3.68615
17 0.68920 1.33338 1.73961 2.10982 2.56693 2.89823 3.64577
18 0.68836 1.33039 1.73406 2.10092 2.55238 2.87844 3.61048
19 0.68762 1.32773 1.72913 2.09302 2.53948 2.86093 3.57940
20 0.68695 1.32334 1.72472 2.08596 2.52798 2.84534 3.55181
21 0.68635 1.32319 1.72074 2.07961 2.51765 2.83136 3.52715
22 0.68581 1.32124 1.71714 2.07387 2.50832 2.81876 3.50499
23 0.68531 1.31946 1.71387 2.06866 2.49987 2.80734 3.48496
24 0.68485 1.31784 1.71088 2.06390 2.49216 2.79694 3.46678
25 0.68443 1.31635 1.70814 2.05954 2.48511 2.78744 3.45019
26 0.68404 1.31497 1.70562 2.05553 2.47863 2.77871 3.43500
27 0.68368 1.31370 1.70329 2.05183 2.47266 2.77068 3.42103
28 0.68335 1.31253 1.70113 2.04841 2.46714 2.76326 3.40816
29 0.68304 1.31143 1.69913 2.04523 2.46202 2.75639 3.39624
30 0.68276 1.31042 1.69726 2.04227 2.45726 2.75000 3.38518
31 0.68249 1.30946 1.69552 2.03951 2.45282 2.74404 3.37490
32 0.68223 1.30857 1.69389 2.03693 2.44868 2.73848 3.36531
33 0.68200 1.30774 1.69236 2.03452 2.44479 2.73328 3.35634
34 0.68177 1.30695 1.69092 2.03224 2.44115 2.72839 3.34793
35 0.68156 1.30621 1.68957 2.03011 2.43772 2.72381 3.34005
36 0.68137 1.30551 1.68830 2.02809 2.43449 2.71948 3.33262
37 0.68118 1.30485 1.68709 2.02619 2.43145 2.71541 3.32563
38 0.68100 1.30423 1.68595 2.02439 2.42857 2.71156 3.31903
39 0.68083 1.30364 1.68488 2.02269 2.42584 2.70791 3.31279
40 0.68067 1.30308 1.68385 2.02108 2.42326 2.70446 3.30688

Lampiran F
Titik Persentase Distribusi f untuk Probabilita = 0,05
df untuk df untuk pembilang (N1)
penyebut
(N2) 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
1 161 199 216 225 230 234 237 239 241 242 243 244 245 245 246
2 18.51 19.00 19.16 19.25 19.30 19.33 19.35 19.37 19.38 19.40 19.40 19.41 19.42 19.42 19.43
3 10.13 9.55 9.28 9.12 9.01 8.94 8.89 8.85 8.81 8.79 8.76 8.74 8.73 8.71 8.70
4 7.71 6.94 6.59 6.39 6.26 6.16 6.09 6.04 6.00 5.96 5.94 5.91 5.89 5.87 5.86
5 6.61 5.79 5.41 5.19 5.05 4.95 4.88 4.82 4.77 4.74 4.70 4.68 4.66 4.64 4.62
6 5.99 5.14 4.76 4.53 4.39 4.28 4.21 4.15 4.10 4.06 4.03 4.00 3.98 3.96 3.94
7 5.59 4.74 4.35 4.12 3.97 3.87 3.79 3.73 3.68 3.64 3.60 3.57 3.55 3.53 3.51
8 5.32 4.46 4.07 3.84 3.69 3.58 3.50 3.44 3.39 3.35 3.31 3.28 3.26 3.24 3.22
9 5.12 4.26 3.86 3.63 3.48 3.37 3.29 3.23 3.18 3.14 3.10 3.07 3.05 3.03 3.01
10 4.96 4.10 3.71 3.48 3.33 3.22 3.14 3.07 3.02 2.98 2.94 2.91 2.89 2.86 2.85
11 4.84 3.98 3.59 3.36 3.20 3.09 3.01 2.95 2.90 2.85 2.82 2.79 2.76 2.74 2.72
12 4.75 3.89 3.49 3.26 3.11 3.00 2.91 2.85 2.80 2.75 2.72 2.69 2.66 2.64 2.62
13 4.67 3.81 3.41 3.18 3.03 2.92 2.83 2.77 2.71 2.67 2.63 2.60 2.58 2.55 2.53
14 4.60 3.74 3.34 3.11 2.96 2.85 2.76 2.70 2.65 2.60 2.57 2.53 2.51 2.48 2.46
15 4.54 3.68 3.29 3.06 2.90 2.79 2.71 2.64 2.59 2.54 2.51 2.48 2.45 2.42 2.40
16 4.49 3.63 3.24 3.01 2.85 2.74 2.66 2.59 2.54 2.49 2.46 2.42 2.40 2.37 2.35
17 4.45 3.59 3.20 2.96 2.81 2.70 2.61 2.55 2.49 2.45 2.41 2.38 2.35 2.33 2.31
18 4.41 3.55 3.16 2.93 2.77 2.66 2.58 2.51 2.46 2.41 2.37 2.34 2.31 2.29 2.27
19 4.38 3.52 3.13 2.90 2.74 2.63 2.54 2.48 2.42 2.38 2.34 2.31 2.28 2.26 2.23
20 4.35 3.49 3.10 2.87 2.71 2.60 2.51 2.45 2.39 2.35 2.31 2.28 2.25 2.22 2.20
21 4.32 3.47 3.07 2.84 2.68 2.57 2.49 2.42 2.37 2.32 2.28 2.25 2.22 2.20 2.18
22 4.30 3.44 3.05 2.82 2.66 2.55 2.46 2.40 2.34 2.30 2.26 2.23 2.20 2.17 2.15
23 4.28 3.42 3.03 2.80 2.64 2.53 2.44 2.37 2.32 2.27 2.24 2.20 2.18 2.15 2.13
24 4.26 3.40 3.01 2.78 2.62 2.51 2.42 2.36 2.30 2.25 2.22 2.18 2.15 2.13 2.11
25 4.24 3.39 2.99 2.76 2.60 2.49 2.40 2.34 2.28 2.24 2.20 2.16 2.14 2.11 2.09
26 4.23 3.37 2.98 2.74 2.59 2.47 2.39 2.32 2.27 2.22 2.18 2.15 2.12 2.09 2.07
27 4.21 3.35 2.96 2.73 2.57 2.46 2.37 2.31 2.25 2.20 2.17 2.13 2.10 2.08 2.06
28 4.20 3.34 2.95 2.71 2.56 2.45 2.36 2.29 2.24 2.19 2.15 2.12 2.09 2.06 2.04
29 4.18 3.33 2.93 2.70 2.55 2.43 2.35 2.28 2.22 2.18 2.14 2.10 2.08 2.05 2.03
30 4.17 3.32 2.92 2.69 2.53 2.42 2.33 2.27 2.21 2.16 2.13 2.09 2.06 2.04 2.01
31 4.16 3.30 2.91 2.68 2.52 2.41 2.32 2.25 2.20 2.15 2.11 2.08 2.05 2.03 2.00
32 4.15 3.29 2.90 2.67 2.51 2.40 2.31 2.24 2.19 2.14 2.10 2.07 2.04 2.01 1.99
33 4.14 3.28 2.89 2.66 2.50 2.39 2.30 2.23 2.18 2.13 2.09 2.06 2.03 2.00 1.98
34 4.13 3.28 2.88 2.65 2.49 2.38 2.29 2.23 2.17 2.12 2.08 2.05 2.02 1.99 1.97
35 4.12 3.27 2.87 2.64 2.49 2.37 2.29 2.22 2.16 2.11 2.07 2.04 2.01 1.99 1.96
36 4.11 3.26 2.87 2.63 2.48 2.36 2.28 2.21 2.15 2.11 2.07 2.03 2.00 1.98 1.95
37 4.11 3.25 2.86 2.63 2.47 2.36 2.27 2.20 2.14 2.10 2.06 2.02 2.00 1.97 1.95
38 4.10 3.24 2.85 2.62 2.46 2.35 2.26 2.19 2.14 2.09 2.05 2.02 1.99 1.96 1.94
39 4.09 3.24 2.85 2.61 2.46 2.34 2.26 2.19 2.13 2.08 2.04 2.01 1.98 1.95 1.93
40 4.08 3.23 2.84 2.61 2.45 2.34 2.25 2.18 2.12 2.08 2.04 2.00 1.97 1.95 1.92
41 4.08 3.23 2.83 2.60 2.44 2.33 2.24 2.17 2.12 2.07 2.03 2.00 1.97 1.94 1.92
42 4.07 3.22 2.83 2.59 2.44 2.32 2.24 2.17 2.11 2.06 2.03 1.99 1.96 1.94 1.91
43 4.07 3.21 2.82 2.59 2.43 2.32 2.23 2.16 2.11 2.06 2.02 1.99 1.96 1.93 1.91
44 4.06 3.21 2.82 2.58 2.43 2.31 2.23 2.16 2.10 2.05 2.01 1.98 1.95 1.92 1.90
45 4.06 3.20 2.81 2.58 2.42 2.31 2.22 2.15 2.10 2.05 2.01 1.97 1.94 1.92 1.89
46 4.05 3.20 2.81 2.57 2.42 2.30 2.22 2.15 2.09 2.04 2.00 1.97 1.94 1.91 1.89
47 4.05 3.20 2.80 2.57 2.41 2.30 2.21 2.14 2.09 2.04 2.00 1.96 1.93 1.91 1.88
48 4.04 3.19 2.80 2.57 2.41 2.29 2.21 2.14 2.08 2.03 1.99 1.96 1.93 1.90 1.88

49 4.04 3.19 2.79 2.56 2.40 2.29 2.20 2.13 2.08 2.03 1.99 1.96 1.93 1.90 1.88
50 51
4.03 4.03
3.18 3.18
2.79 2.79
2.56 2.55
2.40 2.40
2.29 2.28
2.20 2.20
2.13 2.13
2.07 2.07
2.03 2.02
1.99 1.98
1.95 1.95
1.92 1.92
1.89 1.89
1.87 1.87
52 4.03 3.18 2.78 2.55 2.39 2.28 2.19 2.12 2.07 2.02 1.98 1.94 1.91 1.89 1.86
53 4.02 3.17 2.78 2.55 2.39 2.28 2.19 2.12 2.06 2.01 1.97 1.94 1.91 1.88 1.86
54 4.02 3.17 2.78 2.54 2.39 2.27 2.18 2.12 2.06 2.01 1.97 1.94 1.91 1.88 1.86
55 4.02 3.16 2.77 2.54 2.38 2.27 2.18 2.11 2.06 2.01 1.97 1.93 1.90 1.88 1.85
56 4.01 3.16 2.77 2.54 2.38 2.27 2.18 2.11 2.05 2.00 1.96 1.93 1.90 1.87 1.85
57 4.01 3.16 2.77 2.53 2.38 2.26 2.18 2.11 2.05 2.00 1.96 1.93 1.90 1.87 1.85
58 4.01 3.16 2.76 2.53 2.37 2.26 2.17 2.10 2.05 2.00 1.96 1.92 1.89 1.87 1.84
59 4.00 3.15 2.76 2.53 2.37 2.26 2.17 2.10 2.04 2.00 1.96 1.92 1.89 1.86 1.84
60 4.00 3.15 2.76 2.53 2.37 2.25 2.17 2.10 2.04 1.99 1.95 1.92 1.89 1.86 1.84
61 4.00 3.15 2.76 2.52 2.37 2.25 2.16 2.09 2.04 1.99 1.95 1.91 1.88 1.86 1.83
62 4.00 3.15 2.75 2.52 2.36 2.25 2.16 2.09 2.03 1.99 1.95 1.91 1.88 1.85 1.83
63 3.99 3.14 2.75 2.52 2.36 2.25 2.16 2.09 2.03 1.98 1.94 1.91 1.88 1.85 1.83
64 3.99 3.14 2.75 2.52 2.36 2.24 2.16 2.09 2.03 1.98 1.94 1.91 1.88 1.85 1.83
65 3.99 3.14 2.75 2.51 2.36 2.24 2.15 2.08 2.03 1.98 1.94 1.90 1.87 1.85 1.82
66 3.99 3.14 2.74 2.51 2.35 2.24 2.15 2.08 2.03 1.98 1.94 1.90 1.87 1.84 1.82
67 3.98 3.13 2.74 2.51 2.35 2.24 2.15 2.08 2.02 1.98 1.93 1.90 1.87 1.84 1.82
68 3.98 3.13 2.74 2.51 2.35 2.24 2.15 2.08 2.02 1.97 1.93 1.90 1.87 1.84 1.82
69 3.98 3.13 2.74 2.50 2.35 2.23 2.15 2.08 2.02 1.97 1.93 1.90 1.86 1.84 1.81
70 3.98 3.13 2.74 2.50 2.35 2.23 2.14 2.07 2.02 1.97 1.93 1.89 1.86 1.84 1.81
71 3.98 3.13 2.73 2.50 2.34 2.23 2.14 2.07 2.01 1.97 1.93 1.89 1.86 1.83 1.81
72 3.97 3.12 2.73 2.50 2.34 2.23 2.14 2.07 2.01 1.96 1.92 1.89 1.86 1.83 1.81
73 3.97 3.12 2.73 2.50 2.34 2.23 2.14 2.07 2.01 1.96 1.92 1.89 1.86 1.83 1.81
74 3.97 3.12 2.73 2.50 2.34 2.22 2.14 2.07 2.01 1.96 1.92 1.89 1.85 1.83 1.80
75 3.97 3.12 2.73 2.49 2.34 2.22 2.13 2.06 2.01 1.96 1.92 1.88 1.85 1.83 1.80
76 3.97 3.12 2.72 2.49 2.33 2.22 2.13 2.06 2.01 1.96 1.92 1.88 1.85 1.82 1.80
77 3.97 3.12 2.72 2.49 2.33 2.22 2.13 2.06 2.00 1.96 1.92 1.88 1.85 1.82 1.80
78 3.96 3.11 2.72 2.49 2.33 2.22 2.13 2.06 2.00 1.95 1.91 1.88 1.85 1.82 1.80
79 3.96 3.11 2.72 2.49 2.33 2.22 2.13 2.06 2.00 1.95 1.91 1.88 1.85 1.82 1.79
80 3.96 3.11 2.72 2.49 2.33 2.21 2.13 2.06 2.00 1.95 1.91 1.88 1.84 1.82 1.79
81 3.96 3.11 2.72 2.48 2.33 2.21 2.12 2.05 2.00 1.95 1.91 1.87 1.84 1.82 1.79
82 3.96 3.11 2.72 2.48 2.33 2.21 2.12 2.05 2.00 1.95 1.91 1.87 1.84 1.81 1.79
83 3.96 3.11 2.71 2.48 2.32 2.21 2.12 2.05 1.99 1.95 1.91 1.87 1.84 1.81 1.79
84 3.95 3.11 2.71 2.48 2.32 2.21 2.12 2.05 1.99 1.95 1.90 1.87 1.84 1.81 1.79
85 3.95 3.10 2.71 2.48 2.32 2.21 2.12 2.05 1.99 1.94 1.90 1.87 1.84 1.81 1.79
86 3.95 3.10 2.71 2.48 2.32 2.21 2.12 2.05 1.99 1.94 1.90 1.87 1.84 1.81 1.78
87 3.95 3.10 2.71 2.48 2.32 2.20 2.12 2.05 1.99 1.94 1.90 1.87 1.83 1.81 1.78
88 3.95 3.10 2.71 2.48 2.32 2.20 2.12 2.05 1.99 1.94 1.90 1.86 1.83 1.81 1.78
89 3.95 3.10 2.71 2.47 2.32 2.20 2.11 2.04 1.99 1.94 1.90 1.86 1.83 1.80 1.78
90 3.95 3.10 2.71 2.47 2.32 2.20 2.11 2.04 1.99 1.94 1.90 1.86 1.83 1.80 1.78
sumber : (http://junaidichaniago.wordpress.com)