pengaruh lokasi, citra merek dan kualitas...
TRANSCRIPT
PENGARUH LOKASI, CITRA MEREK DAN KUALITAS LAYANAN
TERHADAP KEPUTUSAN MENABUNG DI BANK SYARIAH
KABUPATEN SEMARANG DENGAN MEDIA PROMOSI IKLAN
SEBAGAI VARIABEL MODERATING
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat
Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi (S.E)
DISUSUN OLEH RIKA
APRI ANTASARI
NIM : 63010-15-0230
PROGRAM STUDI S1 PERBANKAN SYARIAH
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)
SALATIGA
2020
PENGARUH LOKASI, CITRA MEREK DAN KUALITAS LAYANAN
TERHADAP KEPUTUSAN MENABUNG DI BANK SYARIAH
KABUPATEN SEMARANG DENGAN MEDIA PROMOSI IKLAN
SEBAGAI VARIABEL MODERATING
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat
Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi (S.E)
DISUSUN OLEH RIKA
APRI ANTASARI
NIM : 63010-15-0230
PROGRAM STUDI S1 PERBANKAN SYARIAH
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)
SALATIGA
2020
i
MOTTO
“Sesungguhnya barang siapa bertaqwa dan bersabar, maka sungguh, Allah
tidak akan menyia-nyiakan pahala orang yang berbuat baik”
_QS. Yunus (12) : 90_
vi
PERSEMBAHAN
Skripsi ini saya persembahkan untuk:
Bapak terhebat (Isroh) dan Ibu tercinta (Partini) terimakasih atas doa,
semangat, kasih, sayang dan dukungannya. Semoga apa yang bermanfaat
dalam skripsi ini dapat menjadi amal baik untuk beliau.
Pembimbing skripsi Bapak Dr. Ahmad Mifdlol M. Lc., M.S.I. terimakasih
atas saran dan bimbingannya.
Tunanganku M. Luqman Rasjid seseorang teristimewa yang selalu
mendukung dan menemani aku dalam segala situasi dan kondisi.
Keluarga besar Alm. Mbah Samadi terimakasih untuk doa dan dukungan
kalian semua.
Sahabatku sekaligus kakakku terhebat Ekalisa Septiyana yang selalu
bersamaku dari awal masuk kuliah hingga saat ini.
Seluruh sahabat-sahabatku yang lainnya, terimakasih karena selalu
mengingatkan aku untuk segera menyelesaikan penulisan skripsi ku.
Keluarga besar Axel Percussion terimakasih untuk doa, motivasi, dan
dukungan yang selalu kalian berikan kepada saya.
Keluarga besar KKN 2019 desa Ngombak, Kecamatan Kedung Jati.
Untuk sahabat-sahabati PMII Kota Salatiga, Keluarga besar REBI.
Seluruh teman-teman PS-S1 dan Almamater IAIN Salatiga.
vii
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum Warohmatullahi Wabarakatuh,
Alhamdulillahi Rabbil ‘alamiin, puji syukur senantiasa bagi Allah SWT,
atas izin-Nya penulis diberi anugerah, kekuatan serta kemudahan dalam
menyelesaikan skripsi ini. Allahumma Sholli ‘alaa Sayyidinaa Muhammad, rasa
kagum senantiasa untuk Baginda Muhammad SAW yang telah menjadi suri
tauladan umat yang selalu penulis rindukan dan nantikan syafaatnya di hari akhir
nanti.
Sungguh bahagia dan penuh rasa syukur atas selesainya skripsi yang
berjudul “Pengaruh Lokasi, Citra Merek Dan Kualitas Layanan Terhadap
Keputusan Menabung Di Bank Syariah Kabupaten Semarang Dengan Media
Promosi Iklan Sebagai Variabel Moderating”. Untuk itu penulis mengucapkan
terimakasih dan mengapresiasi setinggi-tingginya kepada:
1. Bapak Prof. Dr. Zakiyuddin, M.Ag., selaku Rektor IAIN Salatiga.
2. Bapak Dr. Anton Bawono, M.Si, selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan
Bisnis Islam.
3. Bapak Ari Setiyawan M.M. selaku Ketua Jurusan S1 Perbankan syariah
serta pembimbing pendamping dalam penyelesaian skripsi ini.
4. Bapak Dr. Ahmad Mifdlol M. Lc., M.S.I. selaku dosen pembimbing
skripsi atas semua waktu, arahan, masukan dalam membantu
penyelesaian skripsi ini.
viii
5. Seluruh dosen serta staff di lingkungan Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Islam.
6. Bapak terhebat (Isroh) dan Ibu tercinta (Partini) terimakasih atas do’a,
semangat, kasih, sayang dan dukungannya. Semoga apa yang
bermanfaat dalam skripsi ini dapat menjadi amal baik untuk beliau.
7. Tunanganku M. Luqman Rasjid seseorang teristimewa yang selalu
mendukung dan menemani aku dalam segala situasi dan kondisi.
8. Keluarga Besar, Sahabat, serta teman-temanku yang selalu
mengingatkan dan memberikan dorongan semangat kepadaku.
Atas apa yang telah diberikan semoga Allah SWT memberikan limpahan
balasan.Akhirnya penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna,
untuk itu kami selalu mengharap kritik dan saran yang membangun dalam skripsi
ini. Besar harapan penulis skripsi ini dapat bermanfaat bagi penulis, dan pembaca
ataupun yang mengkaji skripsi ini selanjutnya.
Wassalamualaikum Warohmatullahi Wabarokatuh.
Salatiga, 10 Februari 2020
Penulis
Rika Apri Antasari
63010-15-0230
ix
ABSTRAK
Antasari, Rika A .2020. Pengaruh Lokasi, Citra Merek dan Kualitas Layanan
Terhadap Keputusan Menabung di Bank Syariah Kabupaten Semarang
dengan Media Promosi Iklan Sebagai Variabel Moderating. Fakulutas
Ekonomi dan Bisnis Islam Jurusan Strata Satu Perbankan Syariah Institut
Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga. Dosen Pembimbing : Dr. Ahmad
Mifdlol M. Lc., M.S.I.
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh perkembangan perekonomian khususnya
di lembaga keuangan yaitu perbankan syariah diprediksi akan bertambah sekitar
20 perusahaan hingga tahun 2023. Di samping itu khusus wilayah Kabupaten
Semarang, untuk menaikkan eksistensinya perbankan syariah harus memiliki
lokasi yang strategis, citra merek yang baik, serta pelayanan yang berkualitas.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh lokasi, citra merek dan
kualitas layanan terhadap keputusan menabung di bank syariah kabupaten
semarang dengan media promosi iklan sebagai variabel moderating.
Metode dalam penelitian ini menggunakan metode kuantitatif. Teknik
pengumpulan data dilakukan melalui kuesioner dengan menggunakan skala likert
1 sampai 5. Sampel yang di ambil sebanyak 100 responden dengan metode
purposive sampling. Data yang diperoleh kemudian diolah dengan menggunakan
alat bantu SPSS 24. Analisis ini meliputi uji reliabilitas, uji validitas, uji asumsi
klasik, uji statistik dan menggunakan uji Moderated Regression Analysis (MRA).
Hasil uji t test pertama menunjukkan bahwa variabel independen secarasimultan
positif dan signifikan terhadap keputusan menabung. Hasil uji t test kedua
menunjukkan secara parsial variabel tata lokasi, citra merek, dan kualitas layanan
berpengaruh positif dan signifikan terhadap keptusan menabung. Variabel media
promosi iklan mampu memoderasi pengaruh tata lokasi, citra merek dan kualitas
layanan terhadap keputusan menabung.
Kata kunci: Lokasi, Citra Merek, Kualitas Layanan, Media Promosi Iklan,
Keputusan Menabung.
x
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ...................................................................................... i
PERSETUJUAN PEMBIMBING ............................................................... ii
PENGESAHAN .............................................................................................. iii
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN ..................................................... iv
PERNYATAAN BEBAS PLAGIASI ........................................................... v
MOTTO .......................................................................................................... vi
PERSEMBAHAN........................................................................................... vii
KATA PENGANTAR .................................................................................... viii
ABSTRAK ...................................................................................................... x
DAFTAR ISI .................................................................................................. xi
DAFTAR TABEL ......................................................................................... xv
DAFTAR GAMBAR ..................................................................................... xvi
BAB I PENDAHULUAN .............................................................................. 1
A. Latar Belakang ..................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ................................................................................ 8
C. Tujuan Penelitian ................................................................................. 9
D. Manfaat Penelitian ............................................................................... 10
E. Sistematika Penulisan .......................................................................... 10
BAB II LANDASAN TEORI ........................................................................ 13
A. Telaah Pustaka ..................................................................................... 13
B. Landasan Teori ..................................................................................... 19
xi
1. Perilaku Konsumen ........................................................................ 19
2. Keputusan Menabung .................................................................... 22
3. Lokasi ............................................................................................. 33
4. Citra Merek .................................................................................... 38
5. Kualitas Layanan............................................................................ 42
6. Media Promosi ............................................................................... 46
C. Kerangka Penelitian ............................................................................. 52
D. Hipotesis Penelitian.............................................................................. 55
BAB III METODOLOGI PENELITIAN .................................................... 61
A. Metode Penelitian................................................................................. 61
B. Lokasi Dan Waktu Penelitian .............................................................. 62
C. Populasi Dan Sampel ........................................................................... 63
D. Teknik Pengumpulan Data ................................................................... 65
E. Skala Pengukuran ................................................................................. 65
F. Variabel Penelitian Dan Definisi Operasional ..................................... 66
G. Instrumen Penelitian............................................................................. 70
H. Uji Instrumen Penelitian ...................................................................... 71
1. Uji Reliabilitas ............................................................................... 71
2. Uji Validitas ................................................................................... 71
3. Uji Asumsi Klasik .......................................................................... 72
a. Uji Multikolinieritas................................................................. 72
b. Uji Heteroskedastisitas............................................................. 73
c. Uji Normalitas .......................................................................... 73
xii
d. Uji Linearitas............................................................................ 74
4. Uji Statistik .................................................................................... 75
a. Uji Ftest (Uji Simultan)............................................................ 75
b. Uji Ttest (Uji Parsial) ............................................................... 76
c. Uji R2
(Koefisien Determinasi) ................................................ 76
I. Analisis MRA (Moderated Regression Analysis) ................................ 77
J. Alat Analisis......................................................................................... 78
BAB IV HASIL PENELITIAN..................................................................... 79
A. Deskripsi Objek Penelitian................................................................... 79
1. Sejarah Bank Rakyat Indobnesia Syariah ...................................... 79
2. Sejarah BNI Syariah....................................................................... 82
3. Sejarah Bank Syariah Mandiri ....................................................... 84
4. Sejarah Bank Danamon Syariah..................................................... 88
B. Deskripsi Data Responden ................................................................... 91
1. Profil Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ............................... 91
2. Profil Responden Berdasarkan Umur............................................. 91
3. Profil Responden Berdasarkan Pekerjaan ...................................... 92
C. Analisis Data ........................................................................................ 93
1. Uji Intrumen ................................................................................... 93
a. Uji Reliabilitas ......................................................................... 93
b. Uji Validitas ............................................................................. 94
2. Uji Asumsi Klasik .......................................................................... 96
a. Uji Multikoliniearitas ............................................................... 96
xiii
b. Uji Heteroskedastisitas............................................................ 97
c. Uji Normalitas .......................................................................... 98
d. Uji Linearitas............................................................................ 100
3. Uji Statistik .................................................................................... 100
a. Uji Ftest (Uji Simultan)............................................................ 100
b. Uji Ttest (Uji Parsial) ............................................................... 102
c. Uji R2 (Uji Koefisien Determinasi) .......................................... 103
D. Analisis Dengan MRA (Moderated Regression Analysis)................... 104
E. Pembahasan Hipotesis.......................................................................... 110
BAB V PENUTUP.......................................................................................... 119
A. Kesimpulan .......................................................................................... 119
B. Saran..................................................................................................... 120
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 121
LAMPIRAN.................................................................................................... 125
xiv
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu ........................................................................ 13
Tabel 3.1 Tabel Skala Likert ............................................................................ 66
Tabel 3.2 Definisi Operasional ........................................................................ 67
Tabel 4.1 Jenis Kelamin Responden ................................................................ 91
Tabel 4.2 Umur Responden.............................................................................. 91
Tabel 4.3 Pekerjaan Responden ....................................................................... 92
Tabel 4.4 Hasil Uji Reliabilitas ........................................................................ 94
Tabel 4.5 Hasil Uji Validitas............................................................................ 95
Tabel 4.6 Hasil Uji Multikoliniaritas ............................................................... 97
Tabel 4.7 Hasil Uji Glejser .............................................................................. 98
Tabel 4.8 Hasil Uji Normalitas ....................................................................... 99
Tabel 4.9 Hasil Uji Linearitas .......................................................................... 100
Tabel 4.10 Hasil Uji F ...................................................................................... 101
Tabel 4.11Hasil Uji T....................................................................................... 102
Tabel 4.12 Hasil Uji Koefisien Determinan..................................................... 104
Tabel 4.13 Hasil Uji Moderasi 1 ...................................................................... 105
Tabel 4.14 Hasil Uji Moderasi 2 ...................................................................... 106
Tabel 4.15 Hasil Uji Moderasi 3 ...................................................................... 107
xv
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Model Tahap Proses Membeli...................................................... 23
Gambar 2.2 Kerangka Penelitian ..................................................................... 53
xvi
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pada perekonomian suatu negara, peranan bank begitu penting bagi
kegiatan ekonomi, dapat dikatakan bahwa bank sebagai darahnya perekonomian
suatu negara. Oleh karena itu kemajuan suatu bank di suatu Negara dapat
dijadikan ukuran kemajuan negara yang bersangkutan. Semakin maju suatu
negara, maka semakin besar peranan perbankan dalam mengendalikan negara
tersebut (Kasmir,2012: 2).
Berdasarkan Undang Undang No.10 tahun 1998 Bank adalah suatu badan
usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan
menyalurkan ke masyarakat dalam bentuk kredit atau bentuk lainnya dalam
rangka meningkatkan taraf hidup manusia. Menurut Kasmir (2012: 4-5), bank
mempunyai kegiatan berupa menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk
simpanan, menyalurkan dana ke masyarakat dengan memberikan pinjaman
kepada masyarakat yang mengajukan permohonan serta memberikan jasa-jasa
bank lainnya seperti transfer, clearing, inkaso, dan lain-lain. Berdasarkan prinsip
operasionalnya, bank dibedakan menjadi menjadi dua, yaitu bank konvensional
yang mendasarkan pada prinsip bunga dan bank yang berdasarkan pada prinsip
syariah atau dikenal dengan bank syariah.
Menurut Wibowo (2005) Bank Syariah adalah Bank yang beroperasi
sesuai dengan prinsip-prinsip syariah Islam. Bank ini tata cara
1
2
beroperasinya mengacu kepada ketentuan-ketentuan Al-Quran dan Hadist
khususnya yang menyangkut tata cara bermuamalah secara Islam. Dalam tata cara
bermuamalat itu dijauhi praktik-praktik yang di khawatirkan mengandung unsur-
unsur riba yang dapat merugikan orang lain. Selain itu kegiatan investasi atas
dasar bagi hasil dan pembiayaan perdangangan atau praktik-praktik usaha lainnya.
Menurut pendapat ulama di Indonesia yang diwakili oleh fatwa MUI nomor 1
tahun 2004 menjelaskan tentang mengharamkan bunga bank yang didalamnya
terdapat unsur - unsur riba.
Bank syariah merupakan lembaga keuangan yang menyediakan jasa
keuangan bagi masyarakat dimana seluruh aktivitasnya dijalankan berdasarkan
etika dan prinsip-prinsip Islam sehingga bebas dari unsur riba (bunga), bebas dari
kegiatan spekulatif non – produktif seperti perjudian (maysir), bebas dari kegiatan
yang meragukan (gharar), bebas dari perkara yang tidak sah (bathil), dan hanya
membiayai usaha – usaha yang halal (Pertiwi, 2012).
Garry Hanniffy, Direktur Financial Institution Group PT. Fitch Ratings
Indonesia, mengatakan bahwa Bank Syariah akan bertambah sekitar 20
perusahaan lagi hingga tahun 2023. Prediksi jumlah 20 Bank baru itu didasari dari
jumlah Unit Usaha Syariah (UUS) dari Bank Konvensional yang wajib dipisah
dari induknya dan membentuk perusahaan tersendiri. (CNBC Indonesia, 29
Agustus 2019)
Penduduk merupakan aset daerah, karena subyek sekaligus obyek dari
pembangunan daerah. Indonesia adalah suatu negara yang mempunyai jumlah
3
Umat Islam terbesar yakni hampir 88% dari 228 juta jiwa penduduk Indonesia
memeluk Agama Islam (Effendi, 2006 : 57). Data yang diperoleh dari Badan
Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Semarang, menjelaskan bahwa jumlah
penduduk yang beragama Islam menjadi mayoritas yang ada di wilayah
Kabupaten Semarang – Provinsi Jawa Tengah dengan jumlah 961.237 jiwa di
tahun 2018 dari total keseluruhan dari 19 Kecamatan yang berada di wilayah
Kabupaten Semarang. (Sumber BPS Kabupaten Semarang).
Menurut Sari (2019) Keputusan untuk menabung pada Bank Syariah
sama dengan keputusan untuk membeli pada konsumen terhadap produk tertentu
pula. Hal ini disebabkan keputusan untuk menabung prosesnya tidak berbedan
dengan proses dari keputusan pembelian. Menurut Swasta dalam Fahrudin (2015)
keputusan pembelian adalah pemahaman konsumen tentang keinginan dalam
kebutuhan akan suatu produk dengan menilai dari sumber-sumber yang ada
dengan menetapkan tujuan pembelian. Menurut Kotler dan Armstrong, (2006:
226). pengambilan keputusan merupakan suatu kegiatan yang secara langsung
terlibat dalam mendapatkan dan mempergunakan barang yang ditawarkan.
Menurut Kotler dan Armstrong, (2006: 227) terdapat lima tahapan dalam
proses pengambilan keputusan pembelian pada konsumen, yaitu pengenalan
masalah, pencarian Informasi, evaluasi alternatif, keputusan pembelian, dan
perilaku setelah membeli. Keputusan menabung menabung merupakan bagian
yang terpenting dari perilaku sesorang dalam menilai, mendapatkan dan
menggunakan barang-barang serta jasa ekonomi. Keputusan pembelian
4
merupakan tahap dalam proses pengambilan keputusan pembeli dimana
konsumen benar-benar membeli suatu produk yang ditawarkan.
Upaya mengembangkan Bank Syariah untuk mengenalkan produk
tabungannya kepada masyarakat salah satunya dengan cara promosi yang
menjadi daya pikat bagi setiap masyarakat dalam ketertarikannya untuk
memutuskan menabung di Bank Syariah. Menurut Kotler (2006: 40) Promosi
merupakan kegiatan mengkomunikasikan dan memperkenalkan produk yang
dilakukan oleh suatu perusahaan pada target pemasarannya. Promosi merupakan
sarana komunikasi antara produsen dan konsumen untuk memperkenalkan warna,
bentuk, jenis barang, serta kualitas dari suatu barang guna memenuhi keinginan
dan kebutuhan konsumen.
Media merupakan suatu alat atau perantara yang berfungsi untuk
memasarkan suatu produk untuk mecapai tujuan iklan dan pemasarannya.
Menurut Ortega (2017) bentuk mempromosikan suatu produk dapat melalui
media cetak seperti koran, media elektronik seperti televisi, dan dapat juga
berupa informasi yang disampaikan melalui internet. Menurut Maulida (2016)
sarana promosi merupakan bagian dari bauran pemasaran yang terdiri dari empat
variabel yaitu periklanan (advertising), promosi penjualan (sales promotion),
penjualan pribadi (personal selling), dan publisitas (publishing). Menurut
Rambat dalam Ortega (2017) media periklanan yang dapat digunakan seperti
pemasangan billboard di jalan-jalan dan tempat strategis, mencetak brosur yang
disebarkan disetiap cabang atau pasar pembelanjaan, pemasangan spanduk, bisa
juga melalui koran, majalah, radio, televisi, dan media cetak lainnya.
5
Di samping promosi, untuk menarik minat nasabah menggunakan produk
perbankan yaitu bank harus menentukan lokasi yang strategis untuk mendirikan
kantor cabangnya. Menurut Lupiyoadi (2013: 96) menyatakan bahwa lokasi
adalah tempat dimana perusahaan harus bermarkas dan melakukan
operasionalnya. Lokasi di sini adalah tempat dimana suatu jenis usaha atau
bidang usaha akan dilaksanakan. Lokasi bank yang strategis dapat mempengaruhi
kelancaran dalam usahanya. Penentuan lokasi cabang bank merupakan kebijakan
yang sangat penting.
Menurut Kasmir (2004: 112) pertimbangan penentuan lokasi bank tidak
dapat dilakukan secara sembarangan, tetapi harus mempertimbangkan berbagai
faktor hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pemilihan atau penentuan lokasi
suatu bank. Dalam menentukan lokasi bank, terdapat beberapa faktor yang
dipertimbangkan oleh nasabah atau calon nasabah untuk memutuskan
menggunakan jasa perbankan. Menurut Tjiptono dalam kutipan Fahrudin (2015)
indikator pengukuran lokasi adalah sebagai berikut ; Akses, visibilitas, lalu lintas,
tempat parkir, ekspansi, lingkungan, dan kompetisi.
Bank Syariah dalam membangun citra merek terhadap produk tabungan
menjadikan faktor pendukung dalam masyarakat menentukan pilihannya
memutuskan menabung di bank syariah. Citra merek yang memberikan rasa
kepercayaan dan kenyamanan terhadap penggunaannya menjadikan daya pikat
tersendiri bagi masyarakat memutuskan menabung di bank syariah. Menurut
Hasanah dan Iswanto dalam Said (2016) Brand image memberikan nilai strategis
bagi perusahaan jika dikelola dengan benar, berupa adanya pengurangan biaya
6
pemasaran, peningkatan nilai penjualan, pangsa pasar, penciptaan kesadaran
merek, peningkatan minat bagi pelanggan baru, pemberian kesempatan waktu
bagi perusahaan untuk mengantisipasi kemungkinan adanya ancaman dari pihak
pesaing.
Brand image merupakan persepsi tentang sekumpulan asosiasi merek yang
terbentuk dan lekat dibenak atau daya ingat konsumen. Konsumen menjadikan
merek sebagai salah satu pertimbangan yang didasari oleh banyak aspek, baik
aspek rasional maupun emosional. Secara rasional konsumen percaya bahwa
merek tertentu bisa memberikan jaminan kualitas. Secara emosional, merek
tersebut dianggap mampu menjaga atau meningkatkan citra dan gengsi
penggunanya. Menurut Novitasari (2017) pembentukan merek pada produk sangat
diperlukan, karena itu akan membetuk sikap atau perilaku pada konsumen.
Konsumen pada umumnya akan langsung percaya kepada merk yang sudah
terkenal atau dikenal banyak orang karena itu berarti merk tersebut mempunyai
citra yang baik di masyarakat.
Dalam memperluas pemasarannya, bank syariah harus meningkatkan
kualitas pelayanan dan menerapkan prinsip syariah dalam kegiatan operasionalnya
dengan menonjolkan apa yang menjadi kelebihannya di hadapan masyarakat
sehingga tercipta citra bank syariah yang jujur dan amanah. Kualitas pelayanan
juga memiliki hubungan yang erat dengan keputusan nasabah menyimpan
dananya di bank. Kualitas pelayanan memberikan suatu dorongan kepada nasabah
untuk menjalin ikatan yang kuat dengan bank. Menurut Yogiarto (2015) kualitas
pelayanan dapat diartikan sebagai penilaian pelanggan atas keunggulan atau
7
keistimewaan suatu produk atau layanan secara menyeluruh. Pelayanan yang baik
akan memberikan dampak positif bagi setiap anggota maupun calon anggota
sehingga dapat menarik minat memutuskan menggunakan jasa atau produk yang
ditawarkan. Dengan demikian, bank dapat meningkatkan nilai simpanan nasabah
di bank dengan memaksimumkan pengalaman nasabah yang menyenangkan dan
meminimumkan pengalaman nasabah yang kurang menyenangkan.
Penelitian yang dilakukan oleh Yuliati (2017), Muis (2017), Pertiwi
(2012), Qomariah (2011), Fahrudin (2015), Said (2016), Indratama (2014), Arifin
(2014), menunjukkan bahwa secara parsial variabel Media Promosi, Lokasi, Citra
Merek, Kualitas Layanan berpengaruh signifikan dan positif terhadap keputusan
menabung. Sedangkan penelitian yang dilakukan oleh Arifin (2014), Fahrudin
(2015), Yuliati (2017), menunjukkan bahwa secara parsial variabel Media
Promosi, Lokasi, dan Kualitas Layanan tidak berpengaruh signifikan terhadap
keputusan menabung.
Berdasarkan latar belakang yang dikemukakan diatas maka penulis tertarik
untuk mengkaji, meneliti, serta membahas tentang seberapa besar faktor-faktor
yang mempengaruhi keputusan menabung dengan media promosi iklan sebagai
variabel moderating. Sehingga penelitian ini mengangkat judul tentang,
“Pengaruh Lokasi, Citra Merek, dan Kualitas Layanan Terhadap Keputusan
Menabung di Bank Syariah Kabupaten Semarang dengan Media Promosi
Iklan Sebagai Variabel Moderating”.
8
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, maka rumusan masalah yang
dirumuskan dalam penelitian ini adalah :
1. Bagaimana variabel lokasi berpengaruh terhadap keputusan menabung di
Bank Syariah Kabupaten Semarang ?
2. Bagaimana variabel citra merek berpengaruh terhadap keputusan di
menabung Bank Syariah Kabupaten Semarang ?
3. Bagaimana variabel kualitas layanan berpengaruh terhadap keputusan di
menabung Bank Syariah Kabupaten Semarang ?
4. Bagaimana variabel lokasi berpengaruh terhadap keputusan menabung di
Bank Syariah Kabupaten Semarang dengan media promosi iklan sebagai
variabel Moderating ?
5. Bagaimana variabel citra merek berpengaruh terhadap keputusan
menabung di Bank Syariah Kabupaten Semarang dengan media promosi
iklan sebagai variabel Moderating ?
6. Bagaimana variabel kualitas layanan berpengaruh terhadap keputusan
menabung di Bank Syariah Kabupaten Semarang dengan media promosi
iklan sebagai variabel Moderating ?
9
C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah tersebut, maka tujuan penelitian ini adalah :
1. Untuk mengetahui sejauh mana lokasi berpengaruh terhadap keputusan
menabung di Bank Syariah Kabupaten Semarang.
2. Untuk mengetahui sejauh mana citra merek berpengaruh terhadap
keputusan menabung di Bank Syariah Kabupaten Semarang.
3. Untuk mengetahui sejauh mana kualitas layanan berpengaruh terhadap
keputusan menabung di Bank Syariah Kabupaten Semarang.
4. Untuk mengetahui sejauh mana lokasi berpengaruh terhadap keputusan
menabung di Bank Syariah Kabupaten Semarang dengan media promosi
iklan sebagai variabel moderating.
5. Untuk mengetahui sejauh mana citra merek berpengaruh terhadap
keputusan menabung di Bank Syariah Kabupaten Semarang dengan
media promosi iklan sebagai variabel moderating.
6. Untuk mengetahui sejauh mana kualitas layanan berpengaruh terhadap
keputusan menabung di Bank Syariah Kabupaten Semarang dengan
media promosi iklan sebagai variabel moderating.
10
D. Manfaat Penelitian
Manfaat atau kegunaan dari penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Bagi perbankan syariah, penelitian ini diharapkan dapat menjadi acuan
atau rujukan pengembangan kajian lembaga keuangan dalam melakukan
aktivitas perbankan berbasis syariahyang merupakansalah satu lemaga
intermediasikeuangan dengan sistembagihasil.
2. Bagi akademisi dan peneliti, dengan penelitian ini diharapkan menjadi
acuan dan referensi dalam pengembangan ilmu manajemen
pemasaranuntuk menghadapi tantangan ilmu pengetahuan
danteknologiyangterusberkembang.
3. Bagi khalayak umum, diharapkan dengan penelitian ini memberikan
pengetahuan umum mengenai tata lokasi, citra merek, kualitas layanan
terhadap keputusan menabung masyarakatdi Bank Syariah di Kabupaten
Semarang dengan media promosi iklan sebagai variabel moderasi.
E. Sistematika Penulisan
Penelitian ini disusun bertujuan untuk menggambarkan alur pemikiran
penulis dalam lima bagian utama yang meliputi, bagian pendahuluan,
pembahasan, metode penelitian, analisis data dan kesimpulan. Dengan penjelasan
masing-masing babnya sebagai berikut:
Bab I pendahuluan, bab ini merupakan bagian yang berisi mengenai latar
belakang masalah yang menampilkan landasan pemikiran secara garis besar baik
11
dalam teori maupun fakta yang ada, yang menjadi alasan dibuatnya penelitian ini.
Rumusan masalah yang berisi pernyataan tentang keadaan, fenomena atau konsep
yang memerlukan jawaban melalui penelitian. Tujuan penelitian merupakan hal
yang diharapkan yang mengacu pada latar belakang masalah dan perumusan
masalah yang diajukan. kegunaan penelitian merupakan pernyataan yang dapat
memberikan pengetahuan bagi para pihak yang terkait. Sistematika penulisan
yaitu ringkasan materi yang akan dibahas pada setiap bab yang ada dalam skripsi.
Bab II landasan teori, bab ini membahas tentang telaah pustaka yang berisi
pemaparan penelitian terdahulu serta posisi peneliti terkini. Selain itu bab ini juga
membahas kerangka teori yang merupakan bangunan teori sebagai landasan
penguat untuk menganalisis hasil penelitian. Kerangka penelitian yang
menggambarkan model penelitian serta hipotesis penelitian.
Bab III Metode Penelitian, bab ini sebagian besar membahas tentang
penelitian data yang relevan untul digunakan dalam penelitian yang meliputi jenis
penelitian yang digunakan yaitu penelitian kuantitatif, lokasi dan waktu penelitian,
populasi dan sampel, teknik pengumpulan data, skala pengukuran, definisi konsep
dan operasional, instrumen penelitian, uji instrumen penelitian, dan alat analisis.
Bab IV analisis data, bab ini membahas tentang deskripsi objek yang
diteliti dan analisis data. Dalam bagian ini akan membahas hasil dari pengujian
instrumen untuk mengetahui hasil penelitian.
Bab V penutup, bab ini berisi kesimpulan dan saran. Selain itu pada bab
ini peneliti akan menyajikan kesimpulan dari pembahasan yang telah diuraikan.
12
Pada bab ini, peneliti juga akan memberikan saran baik kepada Bank Syariah juga
kepada para peneliti selanjutnya.
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Telaah Pustaka
Penelitian-penelitian yang meneliti tentang pengaruh lokasi, citra
merek, kualitas layanan terhadap keputusan menabung dengan media
promosi iklan sebagai variabel moderasi yang dilakukan peneliti terdahulu
diantaranya sebagai berikut :
Tabel 2.1
Penelitian Terdahulu
No. Peneliti / Tahun Variabel Hasil
Pengaruh lokasi, citra merek, dan kualitas layanan terhadap
keputusan menabung di bank syariah Kabupaten Semarang dengan
media promosi iklan sebagai variabel moderating.
Isu : Perbedaan hasil penelitian lokasi, citra merek, dan kualitas
layanan terhadap keputusan menabung di bank syariah Kabupaten
Semarang dengan media promosi iklan sebagai variabel moderating.
Lokasi
1. Dita Pertiwi dan Haroni
Dolli H. Ritonga (2012)
X1 : lokasi
X2 : keyakinan
X3 : pelayanan
Y : keputusan
menabung
Variabel
lokasi
berpengaruh
signifikan
dan positif
terhadap
keputusan
menabung.
13
14
2. Nurul Qomariah (2011) X1 : Produk
X2 : Harga
X3 : Tempat
X4 : Promosi
Y : Keputusan
Menabung
Variabel
tempat
berpengaruh
signifikan
dan positif
terhadap
keputusan
menabung.
3. Muhammad Fajar
Fahrudin dan Emma
Yulianti (2015)
X1 : Promosi X2 : Lokasi
X3 : Kualitas
Layanan Y : Keputusan
Pembelian
Variabel
lokasi
berpengaruh
positif tidak
signifikan
terhadap
keputusan
menabung.
4. Atwal Arifin dan Husnul
Khotimah (2014)
X1 : Produk X2 : Pelayanan
X3 : Promosi
X4 : Lokasi
Y : Keputusan
Pembelian
Variabel
lokasi tidak
berpengaruh
signifikan
terhadap
keputusan
pembelian.
Citra Merek
1. Muhammad Ras Muis
dan Muhammad Fahmi
(2017)
X1: Promosi X2 : Citra
Perusahaan Y : Keputusan
menabung
Variabel citra
perusahaan
berpengaruh
signifikan
dan positif
terhadap
keputusan
menabung
15
2. Aditya Bagus Indratama
dan Yessi Artanti (2014)
X1 : citra merek X2 : promosi
penjualan
Y : keputusan
variabel citra
merek
berpengaruh
signifikan
positif
terhadap
keputusan
menabung
3. Rokhmat Subagiyo
(2016)
X1 : Citra
Produsen X2 : Citra
Konsumen X3 : Citra
Merek Y : Keputusan
Variabel citra
merek
berpengaruh
signifikan
dan positif
terhadap
keputusan
pembelian
4. Mellaty Sunny
Kusumawati, dkk (2016)
X1 : Brand
Image Y : Keputusan
Pembelian Z : Word of
mouth
Word of
mouth tidak
memoderasi
pengaruh
variabel
brand image
dalam
pengambilan
keputusan
pembelian
5. Abu Said (2016) X1 : Brand
Image X2 : Word of
Mouth X3 : Iklan
Y : Minat
menabung
Variabel citra
produk
berpengaruh
signifikan
dan positif
terhadap
minat
menabung.
16
Kualitas Layanan
1. Muniati Aisyah (2017) X1 : kualitas
layanan Y : keputusan
menabung
Variabel
kualitas
layanan
berpengaruh
signifikan
positif
terhadap
keputusan
menabung
2. Bagja Sumantri
(2014)
X1 : kualitas
layanan X2 : produk
pembiayaan
Y : keputusan
menabung
variabel
kualitas
layanan
berpengaruh
signifikan
dan positif
terhadap
keputusan
menabung
3. Dita Pertiwi dan Haroni
Dolli H. Ritonga (2012)
X1 : lokasi X2 : keyakinan
X3 : pelayanan
Y : keputusan
menabung
variabel
pelayanan
berpengaruh
signifikan
dan positif
terhadap
keputusan
menabung
4. Atwal Arifin dan
Husnul Khotimah
(2014)
X1 : Produk X2 : Pelayanan
X3 : Promosi
X4 : Lokasi
Y : Keputusan
Pembelian
Variabel
pelayanan
berpengaruh
signifikan
positif
terhadap
keputusan
menabung
5. Muhammad Fajar X1 : Promosi Variabel
17
Fahrudin dan Emma
Yulianti (2015)
X2 : Lokasi X3 : Kualitas
Layanan Y : Keputusan
Pembelian
Kualitas
layanan
berpengaruh
signifikan
positif
terhadap
keputusan
pembelian
6. Yuliati dan Ignatius
Soni Kurniawan
(2017)
X1 : iklan X2 : kualitas
layanan
X3 : jaminan
rasa aman
Y : minat
menabung
Variabel
kualitas
layanan tidak
berpengaruh
signifikan
terhadap
minat
menabung
Media Promosi Iklan
1. Muhammad Ras Muis
dan Muhammad
Muhammad Fahmi
(2017)
X1: Promosi X2 : Citra
Perusahaan Y : Keputusan
menabung
Promosi
berpengaruh
signifikan
dan positif
terhadap
keputusan
menabung
2. Daniel Ortega dan Anas
Alhifni (2017)
X1 : Media
Promosi Y : Minat
menabung
Media
promosi
berpengaruh
signifikan
dan posisitif
terhadap
minat
menabung
3. Yuliati dan Ignatius
Soni Kurniawan (2017)
X1 : periklanan X2 : Kualitas
Layanan
Periklanan
berpengaruh
signifikan
dan positif
18
X3 : Jaminan
Rasa Aman X4 : Hubungan
Masyarakat Y : Minat
menabung
terhadap
minat
menabung
4. Abu Said (2016) X1 : Brand
Image X2 : Word of
Mouth X3 : Iklan
Y : Minat
menabung
Iklan
berpengaruh
signifikan
dan positif
terhadap
minat
menabung
5. Ratna Wulandari (2013) X1 : Persepsi
iklan di televisi X2 : Persepsi
media cetak
Y : Motivasi
menabung
Variabel
Iklan di
televisi dan
media cetak
berpengaruh
signifikan
dan positif
terhadap
motivasi
menabung
6. Kartika Imasari (2010) X1 : Media
Iklan Y : Keputusan
Z : Sikap
Konsumen
Media Iklan
tidak
berpengaruh
signifikan
terhadap
keputusan
pembelian
yang
dimoderasi
variabel
sikap
19
konsumen.
7. Desi Lestari (2017) X1 : advertising X2 : Personal
Selling Y : Keputusan
Pembelian Z : Lokasi
Lokasi tidak
memoderasi
hubungan
antara
advertising
terhadap
keputusan
pembelian.
adalah:
Beda penelitian ini dengan penelitian sebelumnya yang dilakukan
1. Objek penelitian yang mengacu pada nasabah bank syariah di
kabupaten semarang.
2. Adanya variabel independen yaitu tata lokasi, citra merek dan
kualitas layanan.
3. Adanya penambahan variabel media promosi iklan sebagai
variabel moderasi dan variabel dependenyaitu keputusan
menabung.
4. Teknik analisis yang digunakan adalah analisis MRA
(Moderated Regression Analysis).
B. Kerangka Teori
1. Teori Perilaku Konsumen
a. Pengertian Perilaku Konsumen
Di setiap kegiatan perekonomian kita tidak bisa lepas dari
kegiatan pemasaran barang atau jasa yang mengarah pada perilaku
sebelum atau sesudah pembelian, dimana kebutuhan barang yang
kita konsumsi tidak terpenuhi maka akan timbul rasa kecewa di
dalam diri seseorang. Sebaliknya jika kebutuhan terpenuhi
konsumen akan memperlihatkan perilaku yang gembira sebagai
20
manifestasi rasa puasnya. Perilaku konsumen adalah tindakan-
tindakan proses dan hubungan sosial yang dilakukan oleh individu,
kelompok dan organisasi dalam mendapatkan, menggunakan suatu
produk atau lainnya sebagai suatu akibat dari pengalamannya
dengan produk, pelayanan dan sumber-sumber lainnya. Pengertian
perilaku konsumen menurut Engel et al dalam Sangaji dan Sopiah
(2013: 7) perilaku konsumen adalah tindakan yang langsung
terlibat dalam memperolehan, pengkonsumsian, dan penghabisan
produk atau jasa, termasuk proses yang mendahului dan menyusul
tindakan ini.
Menurut Schiffan dan Kanuk dalam Nopitasari (2017)
mendefinisikan perilaku konsumen adalah perilaku yang
diperlihatkan konsumen dalam mencari, membeli, menggunakan,
mengevaluasi, dan menghabiskan produk dan jasa yang mereka
harapkan akan memuaskan kebutuhan. Perilaku konsumen sebagai
kegiatan seseorang atau kelompok, yang secara langsung terlibat
dalam mendapatkan, menggunakan barang dan jasa, termasuk
didalamnya proses pengambilan keputusan. Menurut Mckechnie
dalam Sangaji dan Sopiah (2015: 12) menyebutkan beberapa
keuntungan memahami perilaku konsumen :
1. Analisis konsumen menjadi dasar bagi manajemen pemasaran
untuk merancang strategi pemasaran.
21
2. Analisis konsumen membantu pengembangan kebijakan publik
bagi perusahaan
3. Analisis konsumen berkontribusi dalam pemasaran altruistic.
Pemasaran altruistic adalah bidang studi yang :
a. Meneliti penyebab kelainan perilaku konsumen.
b. Mengaplikasi penemuan untuk mengembangkan metode
pemeliharaan dan mencegah guna mengurangi tindakan
konsumen yang menyimpang.
4. Analisis konsumen membentuk konsumen yang lebih efektif
dalam pembelian. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa
perilaku konsumen penting unuk dicermati oleh para pemasar
karena:
a. Konsumen merupakan titik sentral pemasaran
b. Perubahan lingkungan yang cepat dapat mempengaruhi
individu konsumen.
c. Daur hidup produk yang lebih pendek menyebabkan selera
konsumen cepat berubah
d. Pasar global menyebabkan transfer informasi dan konsumen
dari satu negara ke negara lain.
22
e. Segmentasi pasar dilakukan berdasarkan perilaku
konsumen.
f. Konsumen sulit diketaui kerjanya
b. Keputusan Nasabah
Pengambilan keputusan konsumen pada dasarnya
merupakan proses pemecahan masalah. Kebanyakan melalui proses
mental yang hampir sama dalam memutuskan produk merek apa
yang dibeli. Walaupun nyata sekali bahwa berbagai konsumen
akhirnya memilih untuk membeli barang-barang yang berbeda
disebabkan oleh perbedaan karakteristik pribadi (kebutuhan,
manfaat, sikap, nilai pengelaman masa lalu dan gaya hidup) dan
pengaruh sosial.
Pengambilan keputusan adalah serangkaian aktivitas yang
dilakukan seseorang, dalam usaha memecah permasalahan yang
sedang dihadapi kemudian menetapkan berbagai alternatif yang
dianggap paling rasional sesuai lingkungan organisasi. Keputusan
menurut Kotler (2002: 234) adalah sebuah proses pendekatan
pnyelesaian masalah yang terdiri dari pengenalan masalah, mencari
informasi, beberapa penilaian alternatif, membuat keputusan
membeli dan perilaku setelah membeli yang melalui konsumen.
Pengambilan keputusan merupakan suatu kegiatan individu yang
23
secara langsung terlibat dalam mendapatkan dan mempergunakan
barang yag ditawarkan. Keputusan juga harus menjawab
pertanyaan, tentang apa yang harus dan dilakukan dan apa yang
dibicarakan dalam hubungannya dengan perencanaan. Keputusan
dapat merupakan tindakan terhadap pelaksanaan yang sangat
menyimpang dari rencana semula. Keputusan yang baik pada
dasarnya dapat digunakan membuat rencana dengan baik pula.
Menurut Sunyoto dalam Sari (2019) dalam melakukan
pembelian dari sebelum membeli sampai setelah melakukan
pembelian, proses pembelian konsumen melewati tahap-tahap
membeli, yang dikonsep dalam model lima tahap proses membeli.
Model tersebut dapat dilihat di bawah ini:
Gambar. 2.1 :Model Lima Tahap Proses Membeli
Model tersebut mempunyai implikasi bahwa para konsumen
melalui lima tahap dalam membeli sesuatu. Tahap-tahap tersebut
tidak harus dilewati secara urut. Dalam pemecahan masalah
pembelian yang bersifat ekstensif calon pembeli dapat bertolak dari
keputusan mengenai penjual, karena ia ingin mendapat keterangan
Pengenalan
masalah
Pencarian
informasi
Penilaian
Alternatif
Keputusan
Membeli
Perilaku
setelah
membel
i
24
dari penjual yang dipercaya, mengenai perbedaan dan bentuk
produk. Tahapan dalam pengambilan keputusan yaitu :
1. Pengenalan Masalah
Pengenalan masalah adalah perilaku setelah membeli
yang timbul dari dalam diri konsumen yang berupa kebutuhan,
yang di gerakkan oleh rangsangan dari dalam diri pembeli atau
dari luar. Berdasarkan pengalaman yang telah lalu, seseorang
belajar bagaimana mengatasi dorongan ini ke arah satu jenis
objek yang dapat menjenuhkannya. Semua rangsangan yang
ada pada diri konsumen menyebabkan dia mengenal suatu
masalah. Sehingga perusahaan perlu mengetahui jawaban dari
pertanyaan apakah masalah yang dirasakan.
Pemasar harus mengidentifikasi keadaan yang
memicu kebutuhan tertentu dengan mengumpulkan informasi
dari sejumlah konsumen. Mereka kemudian dapat menyusun
strategi pemasaran yang mampu memicu minat konsumen.
Terutama untuk pembelian fleksibel seperti barang-barang
mewah, paket liburan, dan pilihan hiburan, pemasar mungkin
harus meningkatkan motivasi konsumen sehingga pembelian
mendapat pertimbangan.
25
2. Pencarian informasi
Setelah timbul suatu masalah berupa kebutuhan yang
digerakkan oleh rangsangan dari luar, dan didorong untuk
memenuhi kebutuhan tersebut, konsumen akan mencari
informasi tentang objek yang bisa memuaskan keinginannya.
Kemudian mengadakan penilaian terhadap informasi yang
diperolehnya.
Sumber informasi konsumen digolongkan kedalam
empat kelompok, yaitu :
a) Pribadi, meliputi keluarga, teman, tetangga, dan rekan.
b) Komersial, meliputi iklan, situs, web, wiraniaga, penyalur,
kemasan, dan tampilan.
c) Publik, meliputi media massa dan organisasi pemeringkat
konsumen.
d) Pengalaman, meliputi penanganan, pemeriksaan dan
penggunaan produk.
3. Penilaian alternatif
Dari informasi yang diperoleh konsumen, digunakan
untuk memperoleh gambaran yang lebih jelas mengenai
alternatif-alternatif yang dihadapi serta daya tarik masing-
26
masing alternatif. Beberapa konsep dasar yang dapat
membantu memahami proses evaluasi konsumen, yaitu :
a) Konsumen berusaha memenuhi sebuah kebutuhan.
b) Konsumen mencari manfaat tertentu dari solusi produk.
c) Konsumen melihat masing-masing produk sebagai
sekelompok atribut dengan berbagai kemampuan untuk
menghantarkan manfaat yang diperlukan untuk
memuaskan kebutuhan.
4. Keputusan membeli
Tahap evaluasi berakibat bahwa konsumen
membentuk preferensi diantara alternatif-alternatif merek
barang. Konsumen memungkinkan untuk membeli merek yang
paling disukai. Dalam melaksanakan maksud pembelian,
konsumen dapat membentuk lima sub keputusan yaitu merek,
penyalur, kuantitas, waktu, dan metode pembayaran.
5. Perilaku setelah pembelian
Setelah melakukan pembelian konsumen akan
merasakan kepuasan atau mungkin ketidakpuasan. Ini menarik
bagi produsen untuk memerhatikan tindakan konsumen setelah
melakukan pembelian. Konsumen dalam memenuhi
keinginannya, mempunyai pengharapan agar bisa terpuaskan.
27
Pengharapan konsumen itu timbul dari pesan-pesan yang
diterima dari para penjual, teman dan sumber lain bahkan dari
perusahaan sendiri.
c. Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Keputusan Pembelian
Menurut Kotler (2002: 214) factor – faktor yang
mempengaruhi keputusan pembelian ada 4, yaitu ;
1. Faktor Budaya
Budaya merupakan penentu keinginan dan perilaku
paling dasar. Anak–anak yang sedang bertumbuh
mendapatkan seperangkat nilai, persepsi, preferensi, dan
perilaku dari keluarga dan lembaga penting lain. Masing –
masing budaya terdiri dari sejumlah sub-budaya yang lebih
menampakan identifikasi dan sosialisasi khusus bagi para
anggotanya. Sub-budaya mencakup kebangsaan, agama,
kelompok ras, dan wilayah geografis.
28
2. Faktor Sosial
Perilaku yang dipengaruhi oleh faktor sosial, seperti :
a) Kelompok Acuan
Kelompok acuan adalah seseorang yang terdiri dari
semua kelompok yang memiliki pengaruh langsung
(tatap muka) atau tidak langsung terhadap sikap atau
perilaku orang tersebut. Kelompok yang memiliki
pengaruh langsung terhadap seseorang dinamakan
kelompok keanggotaan. Beberapa kelompok
keanggotaan merupakan kelompok primer yang terdiri
dari keluarga, teman, tetangga, rekan kerja yang
berinteraksi dengan sesorang secara terus menerus dan
informal.
b) Keluarga
Keluarga merupakan kelompok acuan primer yang
paling berpengaruh. Keluarga berorientasi yaitu orang
tua, saudara kandung, serta keluarga pasangan dan anak.
29
c) Peran dan Status
Kedudukan sesorang didalam kelompok dapat
ditentukan oleh peran dan status. Peran meliputi kegiatan
yang diharapkan akan dilakukan oleh seseorang, dan
masing-masing peran akan menghasilkan sebuah status.
3. Faktor Pribadi
Keputusan pembeli juga dipengaruhi oleh
karakteristik pribadi yang meliputi usia dan siklus hidup,
pekerjaan, keadaan ekonomi, kepribadian dan konsep diri,
serta nilai dan gaya hidup pembeli.
a) Usia dan Siklus Hidup
Orang akan membeli barang dan jasa yang berbeda
sepanjang hidupnya. Konsumsi juga dibentuk oleh siklus
hidup keluarga dan jumlah, usia, dan gender.
b) Pekerjaan dan Lingkungan Ekonomi
Pekerjaan dan lingkungan seseorang juga akan
mempengaruhi pola konsumsi. Pilihan produk yang akan
seseorang beli akan dipengaruhi oleh ekonomi sesorang.
30
c) Kepribadian dan Konsep Diri
Masing-masing orang memiliki karakteristik
kepribadian yang berbeda yang dapat mempengaruhi
perilaku pembelinya. Barang yang dikonsumsi sesorang
harus sesuai dengan keingingannya dan kepribadiannya.
d) Gaya hidup dan nilai
Gaya hidup adalah pola hidup seseorang didunia
yang terungkap pada aktivitas, minat, dan opininya.
Gaya hidup menggambarkan “keseluruhan diri sesorang”
yang berinteraksi dengan lingkungannya.
4. Faktor Psikologis
Pilihan pembelian sesorang dipengaruhi oleh 4 faktor
psikologis utama, yaitu ;
a) Motivasi
Motivasi seseorang senantiasa mempunyai banyak
kebutuhan. Salah satunya adalah kebutuhan biologis,
timbul dari dorongan tertentu seperti rasa lapar atau haus
yang mengharuskan sesorang untuk makan dan minum.
Kebutuhan menjadi motif ketika kebutuhan itu mencapai
tingkat intensitas yang kuat dengan tujuan mendapatkan
kepuasan.
31
b) Persepsi
Persepsi didefinisikan sebagai proses bagaimana
sesorang menyeleksi, mengatur, dan membayangkan
masukan-masukan informasi untuk menciptakan
gambaran keseluruhan yang berarti.
c) Pengetahuan
Pengetahuan menjelaskan perubahan dalam perilaku
suatu individu yang berasal dari pengalaman.
Pengetahuan seseorang dihasilkan melalui suatu proses
yang saling mempengaruhi dari dorongan, petunjuk, dan
tanggapan.
d) Kepercayaan dan sikap pendirian
Suatu kepercayaan adalah pikiran-pikiran yang
dianut seseorang mengenai suatu hal. Sedangkan sikap
adalah evaluasi perasaan emosional dan kecenderungan
seseorang yang konsisten terhadap suatu objek atau
gagasan.
32
e. Indikator Keputusan Pembelian
Menurut Kotler (2007: 226) Indikator dalam mengukur
variabel keputusan pembelian meliputi ;
1. Pilihan Produk, konsumen dapat mengambil keputusan untuk
membeli sebuah produk atau menggunakan uangnya untuk
tujuan lain. Keputusan tersebut menyangkut pula bentuk,
ukuran, mutu, corak, dan sebagainya.
2. Pilihan Merek, konsumen harus mengambil keputusan tentang
merek yang akan dibeli. Setiap merek memiliki perbedaan
masing-masing.
3. Pilihan Dealer, konsumen harus mengambil keputusan tentang
tempat atau toko mana yang akan dikunjungi. Setiap konsumen
berbeda-beda dalam menentukan pilihan tempat pembelian, bisa
dikarenakan oleh faktor lokasi yang dekat, harga yang murah,
persediaan barang yang lengkap, kenyamanan tempat dan
sebagainya.
4. Jumlah pembelian, konsumen dapat mengambil keputusan
tentang seberapa banyak produk yang akan dibelinya pada suatu
saat.
33
5. Saat yang tepat melakukan pembelian. Konsumen dapat
mengambil keputusan tentang kapan ia harus melakukan
pembelian.
6. Metode pembayaran, setelah melalui beberapa proses dan akan
melakukan keputusan pembelian, konsumen dapat mengambil
keputusan tentang metode pembayaran yang akan ia gunakan.
2. Lokasi
a. Pengertian Lokasi
Menurut Lupiyoadi (2013 : 96) menyatakan bahwa lokasi
adalah tempat dimana perusahaan harus bermarkas dan melakukan
operasionalnya. Lokasi di sini adalah tempat dimana suatu jenis
usaha atau bidang usaha akan dilaksanakan. Lokasi bank yang
strategis dapat mempengaruhi kelancaran dalam usahanya.
Penentuan lokasi cabang bank merupakan kebijakan yang sangat
penting. Menurut Kasmir (2004: 145) yang dimaksud dengan lokasi
bank adalah tempat di mana diperjualbelikannya produk cabang
bank dan pusat pengendalian perbankan. Dalam praktiknya ada
beberapa macam lokasi kantor bank, yaitu lokasi kantor pusat,
cabang utama, cabang pembantu, kantor kas, dan lokasi mesin-
mesin Anjungan Tunai Mandiri atau ATM.
34
Penentuan lokasi bank merupakan kebijakan yang harus
diambil dengan hati-hati. Kantor bank harus dibangun ditempat
yang strategis, dekat dengan nasabah berada, mudah pencapaianya,
dekat dengan penyedia tenaga kerja. Selain penentuan tempat kantor
bank, penentuan tata letak kantor di luar dan tata letak kantor di
dalam menjadi bahasa penting perbankan. Nasabah harus merasa
nyaman dengan tata letak bank. Mulai saat nasabah memasuki
halaman bank, memarkir kendaraanya, keteduhan halaman,
keamanan halaman parkir, kemudian pencapaian kantor depan (front
office) dimana nasabah bisa melakukan transaksi perbankan,
kenyamanan uang dalam, tata letak teller, CS (Customer Service),
dan rak-rak aplikasi, meja-meja untuk mengisi aplikasi, ruang
tunggu, tata penerangan ruangan, ketersediaan musik dan media
televisi di ruang tunggu layanan, sampai pada sistem antrian
layanan.
Menurut Wahjono dalam Nopitasari (2017) penentuan lokasi
pada hakekatnya adalah untuk mendekatkan diri dengan nasabah,
baik nasabah sumber dana maupun nasabah kredit, namun selain itu
terdapat beberapa tujuan dalam penentuan lokasi bank, yaitu :
1. Memudahkan pelayanan nasabah dengan mendekati dan
memudahkan pencapaianya (aksesibilitas). Termasuk dalam
pengertian aksesibilitas ini adalah bukan hanya dekatnya jarak,
tetapi juga kemudahan menjangkaunya dari angkutan umum,
35
terletak di jalan yang mudah di jangku dari arah mana saja,
terletak di tengah kota, dan banyak dilewati angkutan kota
sepanjang jam kerja kantor bank. Termasuk kemudahan dalam
hal parkir kendaraan.
2. Kemudahan pemasangan dan ketersambungan dengan jejaring
teknologi.
3. Lokasi memungkinkan bank menata kantor dan tata letak
ruangan dengan leluasa sehingga mendukung ketersediaan
parkir ruang layanan, ruang tunggu dan sarana layanan lainya
sehingga mampu membuat kenyamanan dan kepuasan nasabah
dalam memanfaatkan produk dan jasa bank.
4. Tata letak di dalam kantor memungkinkan sistem antrian yang
efektif tapi sekaligus efisien. Dukungan penataan udara
ruangan, kelapangan lokasi antrian, dukungan hiburan ditempat
antrian (audio-video) adalah hal yang perlu diperhatikan.
5. Memudahkan tenaga kerja penggerak kantor bank dalam
mencapainya. Hal ini diharapkan dapat mempermudah
karyawan dalam melayani nasabah dengan baik tanpa diganggu
dengan keterlambatan masuk kantor dengan alasan jalanan
ramai dan padat.
36
b. Faktor Dalam Penentuan Lokasi
Menurut Kasmir (2004: 150) pertimbangan penentuan lokasi
bank tidak dapat dilakukan secara sembarangan, tetapi harus
mempertimbangkan berbagai faktor yang perlu diperhatikan dalam
pemilihan dan penentuan lokasi suatu bank. Secara khusus ada dua
faktor yang menjadi pertimbangan dalam penentuan lokasi suatu
bank,
yaitu:
1. Faktor Utama (Primer)
a) Dekat dengan pasar
b) Dekat dengan perumahan.
c) Tersedia tenaga kerja, baik jumlah maupun kualifikasi yang
diinginkan.
d) Terdapat fasilitas alat transportasi.
e) Tersedia sarana dan prasarana seperti listrik, telepon,
jaringan komunikasi.
2. Faktor Sekunder
a) Biaya untuk investasi di lokasi seperti biaya pembelian tanah
atau pembangunan gedung.
37
b) Kemungkinan untuk perluasan lokasi.
c) Terdapat fasilitas penunjang lain, seperti pusat perbelanjaan
atau perumahan.
c. Indikator Pengukuran Lokasi
Menurut Tjiptono (2008: 147) dapat didefinisikan bahwa
lokasi merupakan persepsi nasabah tentang tempat di mana
perusahaan harus bermarkas dan melakukan operasi. Indikator dalam
mengukur variabel lokasi adalah :
1. Akses, misalnya lokasi yang mudah dijangkau sarana
transportasi, berada dekat dengan pemukiman dan berada di
pusat keramaian atau lokasi kerja anda.
2. Visibilitas, misalnya bank mudah terlihat jelas dari tepi jalan
3. Lalu lintas, misalnya banyak orang yang lalu-lalang
4. Tempat parkir, tersedianya tempat parkir yang luas dan aman.
5. Ekspansi, tersedianya tempat yang luas untuk perluasan usaha.
6. Lingkungan, Daerah di sekitar bank mendukung bank untuk
senantiasa berkembang dan nyaman.
7. Kompetisi: lokasi pesaing
38
3. Citra Merek
a. Pengertian Citra Merek
Menurut Setiadi dalam Sari (2019) “Brand Image
mempresentasikan keseluruhan persepsi terhadap merek dan
dibentuk dari informasi dan pengalaman masa lalu terhadap merek
itu. Citra terhadap suatu merek berhubungan dengan sikap yang
berupa keyakinan dan preferensi terhadap suatu merek”. Citra merek
menurut Kotler dan Keller (2007: 99) adalah persepsi dan keyakinan
yang di pegang oleh konsumen, seperti yang dicerminkan asosiasi
yang tertanam dalam ingatan konsumen, yang selalu diingat pertama
kali saat mendengar slogan dan tertanam di benak konsumennya.
Menurut Ferrinadewi dalam Subagiyo (2016) berpendapat
bahwa: ”Brand image adalah persepsi tentang merek yang
merupakan refleksi memori konsumen akan asosiasinya pada merek
tersebut.” Dapat juga dikatakan bahwa brand image merupakan
konsep yang diciptakan oleh konsumen karena alasan subyektif dan
emosi pribadinya. Oleh karena itu dalam konsep ini persepsi
konsumen menjadi lebih penting daripada keadaan sesungguhnya.
Hasan (2013: 215) menerangkan bahwa ada dua manfaat
citra merek yang kuat, yaitu manfaat bagi pelanggan dan manfaat
bagi perusahaan :
39
1. Manfaat bagi pelanggan
Ada tiga alasan dan manfaat penting bagi konsumen dari
sebuah merek yang memiliki citra positif :
a) Sebuah merek yang kuat akan memudahkan konsumen
dalam mengevaluasi, menimbang, dan membuat keputusan
pembelian.
b) Sebuah merek yang kuat membuat konsumen merasa
percaya diri menggunakan produk berdasarkan pilihan
mereka. Merek yang kuat mampu menciptakan loyalitas
jangka panjang, kepercayaan, rasa aman dan kenyamanan
bagi konsumen.
c) Sebuah merek yang kuat dapat menciptakan kepuasan bagi
konsumen, memberikan manfaat dan ikatan emosional.
Keberhasilan pemasar adalah mereka yang mampu
meyakinkan konsumen untuk menggunakan produk yang
ditawarkan.
2. Manfaat bagi perusahaan
a) Sebuah merek dengan citra yang kuat dapat menciptakan
margin yang lebih besar.
40
b) Merek dengan citra yang kuat akan menciptakan konsumen
melakukan permintaan khusus, orang akan mencari merek
yang mereka inginkan.
c) Merek yang kuat dapat bertindak sebagai penghalang untuk
beralih ke produk pesaing.
d) Komunikasi pemasaran lebih mudah diterima, sehingga
konsumen lebih mudah ”dibujuk” untuk membeli banyak
produk yang ditawarkan.
e) Sebuah merek yang terkenal dapat menjadi rencana kerja
untuk mengembangkan atau menambah produk baru.
f) Merek yang positif akan memberikan kepuasan bagi
pelanggan.
b. Indikator Citra Merek
Menurut Keller (2007: 130) pengukuran citra merek yang
dapat mempengaruhi keputusan pembelian adalah sebagai
berikut:
1. Kekuatan Asosiasi Merek (strength of brand associatin)
Kekuatan asosiasi merek adalah kesesuaian antara
kuantitas dan kualitas yang ada dengan proses informasi yang
41
diterima oleh konsumen, semakin dalam konsumen
memikirkan tentang informasi suatu produk akan membuat
konsumen mengeluarkan pengetahuan akan merek yang
dimilikinya dan pada akhirnya yang terkuat akan
menghasilkan asosiasi merek.
2. Keuntungan Asosiasi Merek (favorability of brand
association)
Keuntungan asosiasi merek adalah sesuatu yang
terbentuk dari pemikiran konsumen pada suatu merek
berdasarkan relevansi antara atribut dan manfaat yang dapat
memenuhi kebutuhan dan keinginan mereka, dengan begitu
akan terbentuk kesan yang positif terhadap keseluruhan
merek, hal ini dapat terbentuk dikarenakan adanya
komunikasi yang telah dilakukan sebelum dan nilai atau
manfaat yang didapat oleh kosumen.
3. Keunikan Asosiasi Merek (uniqueness of brand association)
Keunikan asosiasi merek adalah merek mempunyai
keunggulan mutlak atau keunikan proposisi penjualan yang
42
memberikan alasan mengapa konsumen membeli merek
tersebut.
4. Kualitas Layanan
a. Pengertian Kualitas Layanan
Menurut Locvelock dalam Tjiptono (2008: 60) bahwa
kualitas adalah tingkat mutu yang diharapkan dan pengendalian
keragaman dalam mencapai mutu tersebut untuk memenuhi
kebutuhan konsumen.kualitas adalah totalitas dari suatu
karakteristik pelayanan yang sesuai dengan standar atau
persyaratan. Kualitas memberikan dorongan khusus bagi para
pelanggan untuk menjalin ikatan relasi saling menguntungkan
dalam jangka panjang dengan perusahaan.
Menurut Stanton dalam Yuliati (2017) Pelayanan adalah
kegiatan yang pada hakekatnya bersifat tak teraba (intangible),
yang merupakan pemenuhan kebutuhan, dan tidak harus terikat
penjualan produk atau jasa lain. Pelayanan merupakan perilaku
produsen dalam rangka memenuhi kebutuhan dan keinginan
konsumen demi tercapainya kepuasan pada konsumen itu sendiri.
Oleh karena itu pelayanan yang berhasil memuaskan konsumen
akan menghasilkan kepuasan yang tinggi serta pembelian ulang
yang lebih sering. Menurut Hidayat dalam Chotimah (2014)
43
semakin baik kualitas pelayanan yang diberikan oleh bank maka
nasabah semakin puas terhadap layanan tersebut.
Menurut Locvelock dalam Tjiptono (2008:58)
mengemukakan bahwa kualitas pelayanan merupakan tingkatan
kondisi baik buruknya sajian yang diberikan perusahaan jasa dalam
rangka memuaskan konsumen, dengan cara memberikan atau
menyampaikan jasa yang melebihi harapan konsumen. Jadi
penilaian konsumen terhadap pelayanan merupakan refleksi
persepsi evaluasi terhadap pelayanan yang diterima pada waktu
tertentu
Menurut Assauri dalam Pratama (2013) menyatakan bahwa
pelanggan menilai mutu atau kualitas umumnya setelah pelanggan
tersebut menerima jasa atau pelayanan itu dari suatu perusahaan
tertentu. Mereka menilai mutu jasa atau pelayanan yang mereka
terima dengan harapan mereka atas jasa atau pelayanan tersebut.
Pelanggan mempertimbangkan mutu jasa atau pelayanan tersebut
dalam beberapa dimensi. Dimensi-dimensi dari jasa atau pelayanan
yang didapatkan atau diterima pelanggan, mereka nilai terhadap
apa yang mereka harapkan atas dimensi tersebut.
44
b. Dimensi Kualitas Layanan
Menurut Othman dan Owen dalam Arifah (2018)
menambahkan unsur compliance pada dimensi mutu pelayanan
yaitu kepatuhan, yang berarti kemampuan untuk memenuhi dengan
hukum Islam dan beroperasi di bawah prinsip-prinsip perbankan
Islam dan ekonomi. Adapun dimensi CARTER tersebut adalah:
1. Compliance, atau kepatuhan, adalah kepatuhan terhadap aturan
atau hukum-hukum yang telah ditetapkan oleh Allah SWT.
2. Tangibles, atau bukti fisik yaitu kemampuan suatu perusahaan
dalam menunjukkan eksistensinya kepada pihak eksternal.
Penampilan dan kemampuan sarana dan prasarana fisik
perusahaan dan keadaan lingkungan sekitarnya adalah bukti
nyata dari pelayanan yang diberikan oleh pemberi jasa, yang
meliputi fasilitas fisik (gedung, dan lainsebagainya),
perlengkapan dan peralatan yang digunakan (teknologi), serta
penampilan pegawainya.
3. Reliability, atau keandalan yaitu kemampuan organisasi untuk
memberikan pelayanan sesuai yang dijanjikan secara akurat dan
terpercaya. Kinerja harus sesuai dengan harapan pelanggan yang
berarti ketepatan waktu, pelayanan yang sama untuk semua
45
pelanggan tanpa kesalahan, sikap yang simpatik, dan dengan
akurasi yang tinggi.
4. Responsiveness, atau ketanggapan yaitu suatu kemampuan
untuk membantu dan memberikan pelayanan yang cepat
(responsif) dan tepat kepada pelanggan, dengan penyampaian
informasi yang jelas. Membiarkan konsumen menunggu tanpa
adanya suatu alasan yang jelas menyebabkan persepsi negatif
dalam kualitas pelayanan.
5. Assurance, atau jaminan dan kepastian yaitu pengetahuan,
kesopansantunan, dan kemampuan para pegawai perusahaan
untuk menumbuhkan rasa percaya para pelanggan kepada
perusahaan. Terdiri dari beberapa komponen antara lain,
komunikasi (communicatioon), kredibilitas (credibility),
keamanan (security), kompeten (competence), dan sopan santun
(courtesy).
6. Empathy, yaitu memberikan perhatian yang tulus dan bersifat
individual atau pribadi yang diberikan kepada para pelanggan
dengan berupaya memahami keinginan konsumen. Dimana
suatu perusahaan diharapkan memiliki pengertian dan
pengetahuan tentang pelanggan, memahami kebutuhan
pelanggan secara spesifik, serta memiliki waktupengoperasian
yang nyaman bagi pelanggan.
46
5. Media Promosi Iklan
a. Pengertian Promosi
Menurut Sofjan Assauri dalam Fahrudin (2015)
menjelaskan bahwa promosi merupakan kegiatan yang dilakukan
untuk mempengaruhi nasabah menciptakan permintaan atas suatu
produk atau jasa. Promosi merupakan salah satu variabel dalam
bauran pemasaran yang sangat penting dilakukan oleh perusahaan
dalam memasarkan produk atau jasa. Menurut Kotler (2006: 145)
menjelaskan bahwa aktivitas promosi merupakan usaha pemasaran
yang memberikan berbagai upaya intensif jangka pendek untuk
mendorong keinginan mencoba atau membeli suatu produk atau jasa.
Seluruh kegiatan promosi bertujuan untuk mempengaruhi perilaku
pembelian, tetapi tujuan promosi yang utama adalah
memberitahukan, membujuk, dan mengingatkan.
Menurut Tjiptono (2008: 229) menjelaskan bahwa promosi
penjualan adalah bentuk persuasi langsung melalui penggunaan
berbagai insentif yang dapat diatur untuk merangsang pembelian
produk dengan segera dan meningkatkan jumlah barang yang dibeli
pelanggan.
Dari beberapa pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa
promosi penjualan merupakan pemberian atau penggunaan insentif
47
jangka pendek untuk mendorong penjualan produk yang ditawarkan
oleh perusahaan baik itu berupa barang ataupun jasa yang dihasilkan,
sehingga calon pembeli atau konsumen dapat mengetahui
keberadaan produk atau jasa dan tertarik untuk melakukan keputusan
pembelian.
Menurut Kotler dan Keller (2006: 245) mengemukakan
bauran promosi terdiri dari :
1. Iklan, yaitu semua bentuk terbayar dari presentasi nonpersonal
dan promosi ide, barang atau jasa melalui sponsor yang jelas.
Bentuk iklan adalah iklan cetak dan tayangan, kemasan luar,
sisipan kemasan, film, brosur dan buklet, poster dan selebaran,
direktori, cetak ulang iklan, papan iklan, tanda pajangan,
pajangan titik pembelian, bahan audio visual, simbol dan logo,
video.
2. Promosi penjualan, adalah berbagai insentif jangka pendek
untuk mendorong percobaan atau pembelian produk atau jasa.
Bentuk promosi penjualan adalah kontes, permainan undian,
lotere, premi dan hadiah, sampel, bazar dan pameran dagang,
demontrasi, kupon, pembiayaan berbunga rendah, dan hiburan.
3. Penjualan personal, adalah interaksi tatap muka dengan satu atau
lebih pembeli prospektif untuk tujuan melakukan presentasi,
menjawab pertanyaan dan pengadaan pesanan. Bentuk penjualan
48
personal adalah presentasi penjualan, rapat penjualan, program
insentif, sampel, bazar dan pameran dagang.
4. Hubungan masyarakat dan publisitas, yaitu beragam program
yan dirancang untuk mempromosikan atau melindungi citra
perusahaan atau produk individunya. Bentuk hubungan
masyarakat dan publisitas adalah peralatan media, pidato,
seminar, laporan tahunan, donasi amal, publikasi, hubungan
komunitas, lobi, media identitas, majalah perusahaan.
b. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Promosi
Menurut Tjiptono (2008 : 235) ada beberapa faktor yang
mempengaruhi promosi, antara lain :
1. Sifat Produk
Karakteristik produk itu sendiri dapat mempengaruhi
bauran promosi. Misalnya, suatu produk dapat di
klasifikasikan baik sebagai produk bisnis maupun produk
konsumen. Dimana produk bisnis cenderung dibuat hanya
untuk kepentingan suatu perusahaan bisnis ataupun industri,
sehingga lebih mengandalkan pada penjualan pribadi
dibandingkan dengan pemasangan iklan. Sebaliknya, karena
produk konsumen umumnya tidak dibuat sesuai dengan
keinginan masing-masing konsumen, produk tersebut tidak
49
memerlukan upaya penjualan yang dilakukan oleh perwakilan
perusahaan untuk memenuhi kebutuhan pembeli. Sehingga
produk konsumen terutama dipromosikan melalui periklanan
guna menciptakan keakraban dengan merek.
2. Tahapan Dalam Daur Hidup Produk
Siklus hidup dari suatu produk terdiri dari empat
tahapan, dimana masing-masing dari tahapan itu sendiri berada
pada lingkungan pasar yang berbeda. Tahapan-tahapan
tersebut adalah tahap perkenalan, pertumbuhan, kedewasaan,
dan penurunan.
3. Karakteristik Target Pasar
Suatu target pasar dikarateristikkan oleh calon
pelanggan yang tersebar luas, pembeli yang sangat
berinformasi dan pembeli ulang yang loyal terhadap suatu
merek umumnya memerlukan suatu bauran promosi dengan
lebih banyak periklanan dan promosi penjualan dari penjualan
pribadi.
4. Dana yang Tersedia
Dana yang dimiliki oleh perusahaan dapat
mempengaruhi seberapa giat dan seringnya promosi dilakukan
oleh perusahaan. Semakin banyak dana yang tersedia maka
50
perusahaan akan lebih sering melakukan kegiatan promosi
guna menarik para konsumen.
5. Strategi Push dan Pull
Strategi mendorong (Push Strategy) adalah srtategi
pemasaran yang menggunakan penjualan pribadi secara agresif
dan periklanan. Sementara strategi menarik (Pull Strategy)
merupakan strategi pemasaran yang merangsang permintaan
konsumen untuk memperoleh distribusi produk.
c. Media Promosi Periklanan (Advetising)
Menurut Muis (2017) Iklan adalah sarana promosi yang
sering digunakan oleh perushaan guna menginformasikan, segala
sesuatu produk yang dihasilkan oleh perusahaan. Informasi yang
diberikan adalah manfaat produk, harga produk serta keuntungan
produk dibandingkan pesaing. Tujuan promosi lewat iklan adalah
berusaha unutk menarik, dan mempengaruhi calon nasabahnya.
Pengguna promosi dengan iklan dapat dilakukan dengan
berbagai media, seperti lewat :
1. Pemasangan billboard (papan nama) di jalan-jalan strategis
51
2. Pencetakan brosur baik disebarkan disetiap cabang atau pusat-
pusat perbelanjaan
3. Pemasangan spanduk di lokasi tertentu yang strategis
4. Melalui Koran, majalah, televisi, maupun radio-radio, dan
menggunakan media lainnya.
Menurut Lupiyoadi (2013 : 178) terdapat beberapa tujuan
periklanan, adalah:
1. Iklan yang bersifat memberikan informasi (informative
advertising) adalah iklan yang secara panjang lebar menerangkan
produk jasa dalam tahap rintisan (perkenalan) guna menciptakan
permintaan atas produk tersebut.
2. Iklan membujuk (persuasive arvertising), iklan menjadi dalam
situasi persingan, dimana sasaran perusahaan adalah
menciptakan permintaan yang selektif akan merek tertentu.
3. Iklan pengingat (reminder advertising), iklan akan sangat
penting dalam tahap kedewasaan (maturity) suatu produk untuk
menjaga agar konsumen selalu ingat akan produk tersebut.
4. Iklan pemantapan (reinforcement advertising), yang berusaha
meyakinkan para pembeli bahwa mereka telah mengambil
pilihan yang tepat.
52
d. Indikator Dalam Media Promosi Periklanan
Menurut Kotler dan Armstrong dalam Nuraeni (2013) Untuk
Mengukur variabel periklanan, digunakan indikator-indikator
sebagai berikut :
1. Penemuan Informasi tentang produk atau perusahaan dari
berbagai media mudah dicari.
2. Desain media yang digunakan menarik.
3. Informasi yang disampaikan dalam berbagai media harus jelas.
4. Pesan yang terkandung dalam berbagai media dapat dipercaya.
C. Kerangka Penelitian
Variabel Moderating adalah variabel independen yang akan
memperkuat atau memperlemah hubungan antara variabel independen
lainnya terhadap variabel dependen (Ghozali. 2013: 221). Kerangka
penelitian ini akan menjelaskan pengaruh Tata Lokasi (X1), Citra Merek
(X2), dan Kualitas Layanan (X3) terhadap Keputusan Menabung (Y)
dengan Media Promosi Iklan (Z) sebagai variabel moderating. Berikut ini
adalah gambar dari kerangka berfikir:
53
Gambar 2.2 Kerangka Penelitian
Dari gambar diatas, maka dapat dibuat persamaan matematis sebagai
berikut:
a. Persamaan Sub Struktural I
Y = a+ 1X1 + 2 X2 + 3 X3+ e
Keterangan :
Y = variabel keputusan menabung
a = konstanta
= Koefisien regresi
X1 = Tata Lokasi
Tata Lokasi
(X1)
Keputusan
Menabung
(Y)
Citra Merek
(X2)
Kualitas Layanan
(X3)
H1
H2
H3
Media Promosi
Iklan
(Z)
H4 H5
H6
54
X2 = Citra Merek
X3 = Kualitas Layanan
e = error term
b. Persamaan Sub Struktural II
Y = a+ 1X1 + 2 X2 + 3 X3+ 4 Z + 5 (X1*Z) + 6(X2*Z)+
7 (X3*Z)+ e
Keterangan :
Y = variabel keputusan menabung
a = konstanta
= Koefisien regresi
X1 = Tata Lokasi
X2 = Citra Merek
X3 = Kualitas Layanan
Z = Media Promosi Iklan
e = error term
55
D. Hipotesis
Menurut Sujarweni (2015: 68) hipotesis merupakan jawaban
sementara terhadap tujuan penelitian yang diturunkan dari kerangka
pemikiran yang telah dibuat. Hipotesis merupakan pernyataan tentatif
tentang hubungan antara dua variabel atau lebih. Berdasarkan uraian teori
yang sudah dipaparkan, maka berikut adalah pengembangan hipotesis yang
akan diajukan dalam penelitian ini :
a. Lokasi terhadap Keputusan Menabung.
Menurut Lupiyoadi (2013: 96) menyatakan bahwa lokasi adalah
tempat dimana perusahaan harus bermarkas dan melakukan
opersionalnya. Penentuan lokasi bank merupakan kebijkan yang harus
diambil dengan hati-hati. Kantor bank harus dibangun ditempat yang
strategis, dekat dengan nasabah berada, mudah pencapaianya, dekat
dengan penyedia tenaga kerja. Menurut Qomariah (2011) Tempat atau
lokasi bank yang strategis akan memudahkan dan mempercepat
konsumen dalam bertransaksi di bank. Oleh karena itu nasabah akan
mencari bankyang lokasinya mudah dijangkau dengan fasilitas apapun.
Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Qomariah (2011) dan
Pertiwi, dkk (2012) menunjukkan bahwa variabel lokasi berpengaruh
signifikan dan positif. Berdasarkan uraian diatas maka hipotesis
56
pertama (H1) yang diajukan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut
:
H1 = lokasi berpengaruh signifikan dan positif terhadap keputusan
menabung.
b. Citra Merek terhadap Keputusan Menabung
Citra merek menurut Kotler dan Keller (2007: 99) adalah
persepsi dan keyakinan yang dipegang oleh konsumen, seperti yang di
cerminkan asosiasi yang tertanam dalam ingatan konsumen, yang selalu
di ingat pertama kali saat mendengar slogan dan tertanam di benak
konsumennya. Menurut Ferrinadewi dalam Subagiyo (2016)
berpendapat bahwa Brand image adalah persepsi tentang merek yang
merupakan refleksi memori konsumen akan asosiasinya pada merek
tersebut. Dapat juga dikatakan bahwa brand image merupakan konsep
yang diciptakan oleh konsumen karena alasan subyektif dan emosi
pribadinya. Oleh karena itu dalam konsep ini persepsi konsumen
menjadi lebih penting daripada keadaan sesungguhnya. Penelitian yang
dilakukan oleh Said (2016) dan Subagiyo (2016) menjelaskan bahwa
variabel citra merek berpengaruh signifikan dan positif. Berdasarkan
uraian diatas maka hipotesis kedua (H2) yang diajukan dalam penelitian
ini adalah sebagai berikut :
H2 = Citra merek berpengaruh signifikan dan positif terhadap
keputusan menabung.
57
c. Kualitas Layanan terhadap Keputusan Menabung.
Menurut Locvelock dalam dalam Tjiptono (2008: 60)
mengemukakan bahwa kualitas pelayanan merupakan tingkatan kondisi
baik buruknya sajian yang diberikan perusahaan jasa dalam rangka
memuaskan konsumen, dengan cara memberikan atau menyampaikan
jasa yang melebihi harapan konsumen.Menurut Assauri dalam Pratama
(2013) menyatakan bahwa pelanggan menilai mutu atau kualitas
umumnya setelah pelanggan tersebut menerima jasa atau pelayanan itu
dari suatu perusahaan tertentu. Mereka menilai mutu jasa atau
pelayanan yang mereka terima dengan harapan mereka atas jasa atau
pelayanan tersebut. Penelitian yang dilakukan oleh Sumantri (2014) dan
Pertiwi, dkk (2012) menjelaskan bahwa variabel kualitas layanan
berpengaruh signifikan dan positif. Berdasarkan uraian diatas maka
hipotesis ketiga (H3) yang diajukan dalam penelitian ini adalah sebagai
berikut :
H3 = Kualitas Layanan berpengaruh signifikan dan positif terhadap
keputusan menabung.
d. Media Promosi Iklan Memoderasi Pengaruh Lokasi terhadap Keputusan
Menabung.
Menurut Assauri dalam Pratama (2013) menyatakan bahwa
pelanggan menilai mutu atau kualitas umumnya setelah pelanggan
58
tersebut menerima jasa atau pelayanan itu dari suatu perusahaan
tertentu. Mereka menilai mutu jasa atau pelayanan yang mereka terima
dengan harapan mereka atas jasa atau pelayanan tersebut.
Penelitian yang dilakukan oleh Ortega (2017) menjelaskan
bahwa media iklan berpengaruh signifikan terhadap minat menabung.
Dalam penelitian ini menggunakan media promosi iklan sebagai
variabel moderasi yang menjadi penguat terhadap pengaruh tata lokasi
terhadap keputusan menabung. Berdasarkan uraian diatas maka
hipotesis keempat (H4) yang diajukan dalam penelitian ini adalah
sebagai berikut :
H4 = Lokasi berpengaruh signifikan dan positif terhadap keputusan
menabung dengan media promosi iklan sebagai variabel
moderating.
e. Media Promosi Iklan Memoderasi Pengaruh Citra Merek terhadap
Keputusan Menabung.
Menurut Schiffman dan Kanuk dalam Indratama (2014) citra
merek merupakan citra tentang suatu merek yang dianggap sebagai
kelompok asosiasi yang menghubungkan pemikiran konsumen terhadap
suatu nama merek. Jika konsumen tidak memiliki pengalaman dengan
suatu produk, mereka cenderung untuk mempercayai merek yang
disukai atau yang terkenal. Alasan inilah yang mendorong perusahaan
59
untuk memperkuat posisi mereknya agar tercipta citra merek yang
positif dan menancap kuat di benak konsumen.
Penelitian yang dilakukan Wulandari (2013) menjelaskan
bahwa media iklan di televisi dan media cetak berpengaruh signifikan
terhadap minat menabung. Citra merek menjadi variabel tambahan yang
digunakan dalam pengaruhnya terhadap keputusan menabung. Media
promosi iklan menjadi variabel moderasi antara citra merek terhadap
keputusan menabung. Berdasarkan uraian diatas maka hipotesis kelima
(H5) yang diajukan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
H5 = Cita merek berpengaruh signifikan dan positif terhadap keputusan
menabung dengan media promosi iklan sebagai variabel
moderating.
f. Media Promosi Iklan Memoderasi Pengaruh Kualitas Layanan terhadap
Keputusan Menabung
Menurut Alma dalam Sari (2015) kualitas pelayanan konsumen
adalah jasa atau layanan yang diberikan kepada konsumen dalam
hubungannya dengan produk tertentu. Faktor-faktor penentu kualitas
pelayanan konsumen terdiri dari kehandalan (reliability), daya tanggap
(responsiveness), kepastian (assurance),empati (emphaty), dan
berwujud (tangible).
Penelitian yang dilakukan Muis (2017) menjelaskan bahwa
variabel promosi berpengaruh signifikan dan positif terhadap keputusan
menabung. Dari hasil penelitian terdahulu, saat ini peneliti
60
menggunakan media promosi iklan sebagai variabel moderasi yang
menjadi penguat antara pengaruh kualitas layanan terhadap keputusan
menabung. Berdasarkan uraian diatas maka hipotesis keenam (H6) yang
diajukan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
H6 = Kualitas layanan berpengaruh signifikan dan positif terhadap
keputusan menabung dengan media promosi iklan sebagai
variabel moderating.
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Metode Penelitian
Penelitian ini adalah jenis penelitian survey. Penelitian survey ini
dilakukan untuk mengumpulkan informasi yang dilakukan dengan cara
menyusun daftar pertanyaan yang diajukan pada responden (Sujarweni,
2015: 47) yaitu kaitannya dengan variable Lokasi, Citra Merek dan
Kualitas Layanan terhadap Keputusan Menabung dengan Media Promosi
Iklan sebagai variabel pemoderasi.
Penelitian ini mengacu pada data berupa angka yang didapatkan
dari pengolahan kuesioner sehingga dikategorikan dalam penelitian
kuantitatif. Menurut Azwar (2004: 5) penelitian kuantitatif adalah
penelitian yang dilakukan dengan mengumpulkan data yang berupa angka.
Penelitian kuantitatif menekankan analisisnya pada data-data numerikal
(angka) yang diolah dengan metode statistika. Pendekatan kuantitatif
dilakukan pada penelitian inferensial (dalam rangka pengujian hipotesis)
dan menyandarkan kesimpulan hasilnya pada suatu probabilitas kesalahan
penolakan hipotesis nihil. Dengan metode kuantitatif akan diperoleh
signifikansi hubungan antar variabel yang diteliti.
61
62
B. Lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan di Bank Syariah wilayah Kabupaten
Semarang dengan menyebar kuesioner secara langsung maupun online
melaui Google Form dan kuesioner berbentuk lembaran kertas kepada
masyarakat wilayah Kabupaten Semarang. Penelitian ini dilaksanakan
pada Bulan Desember sampai selesai. Di Kabupaten Semarang terdapat 4
Kantor Cabang Bank Syariah, di antaranya :
1. Bank BRI Syariah KCP Ungaran yang beralamatkan di Jl. Diponegoro No.
247C, Sembungan, Kecamatan Ungaran Barat, Kabupaten Semarang, Jawa
Tengah 50511.
2. BNI Syariah KCP Ungaran yang beralamatkan di Jl. Diponegoro No.
222A, Ungaran, Kecamatan Ungaran Barat, Kabupaten Semarang, Jawa
Tengah 50511.
3. Bank Syariah Mandiri yang beralamatkan di Jl. Diponegoro No. 205,
Genuk Barat, Gedanganak, Kecamatan Ungaran Barat, Kabupaten
Semarang, Jawa Tengah 50511
4. Bank Danamon Syariah yang beralamatkan di Jl. Gatot Subroto No. 156,
Bandarjo, Kecamatan Ungaran Barat, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah
50511.
63
C. Populasi dan Sampel
1. Populasi
Populasi adalah keseluruhan jumlah yang terdiri atas objek atau
subjek yang mempunyai karakteristik dan kualitas tertentu yang
ditetapkan oleh peneliti untuk diteliti dan kemudian ditarik
kesimpulannya (Sujarweni, 2015:80). Dalam Undang-Undang Nomor
7 Tahun 1992 Tentang Perbankan Pasal 40 (1) dijelaskan bahwa bank
wajib merahasiakan keterangan mengenai nasabah penyimpanan dan
simpanannya. Hal tersebut menyebabkan peneliti tidak dapat
mengetahui jumlah pasti dari populasi nasabah Bank Syariah yang
berada di sekitar wilayah Kabupaten Semarang.
2. Sampel
Sampel menurut Bawono (2006: 28) diberi definisi sebagai
objek atau subjek penelitian yang dipilih guna mewakili keseluruhan
dari populasi. Sampel adalah bagian dari karakteristik yang dimiliki
oleh populasi yang digunakan untuk penelitian. Di karenakan dalam
penelitian ini tidak diketahui jumlah populasinya, maka dalam
penelitian ini menggunakan rumus perhitungan sampel yang
64
dilandaskan pada rumus yang disebut unknown population (Riduwan
dan Akdon, 2013), sebagai berikut:
Keterangan:
n = Jumlah Sampel
Za = Ukuran tingkat kepercayaan dengan α = 0,05 (tingkat
kepercayaan 95% berarti Z0,05= 1,96
σ = Standar deviasi
e = standar error atau kesalahan yang dapat ditoleransi (5% = 0.05)
perhitungan :
Dari penelitian di atas dapat diketahui sampel dalam penelitian
ini sebanyak 96 yang di bulatkan menjadi 100 responden. Teknik yang
digunakan dalam pengambilan sampel pada penelitian ini adalah
metode Purposive Sampling. Purposive Sampling adalah responden,
subjek atau elemen yang dipilih karena memiliki karakteristik atau
kualitas tertentu, dan mengabaikan mereka yang tidak memenuhi
kriteria yang ditentukan (Morissan, 2015: 117). Kriteria yang
65
ditetapkan yaitu jenis kelamin, usia dan pekerjaan responden di
wilayah Kabupaten Semarang.
D. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengambilan data atau metode pengambilan data adalah
teknik atau cara yang dilakukan oleh peneliti untuk mendapatkan data
yang akan dianalisis atau diolah untuk menghasilkan suatu kesimpulan
(Bawono, 2006:29). Dalam penelitian ini peneliti menggunakan teknik
metode kuesioner atau angket untuk mengumpulkan data. Menurut
Sujarweni (2015:98) Kuesioner merupakan alat teknik pengumpulan data
yang dilakukan dengan cara memberikan seperangkat pertanyaan atau
pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya. Kuesioner
merupakan teknik pengumpulan data yang efisien bila peneliti tahu pasti
bila variabel yang akan diukur dan tahu apa yang yang bisa diharapkan
dari responden. Penulisan menggunakan kuesioner dalam bentuk google
form dan lembaran kertas yang kemudian dibagikan langsung kepada
nasabah bank dengan pembagian masing-masing bank sebanyak 25
responden. Penulis mengambil sebanyak 4 bank syariah yang ada di
Kabupaten Semarang untuk dijadikan objek penelitian.
E. Skala Pengukuran
Skala yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala interval
atau skala likert. Menurut Sugiyono (2012:93) skala likert adalah alat yang
66
digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau
kelompok orang tentang fenomena sosial. Dengan skala Likert, maka
variabel yang akan diukur dijabarkan menjadi indikator variabel. Dalam
skala likert setiap item instrumen mempunyai tingkatan.
Adapun nilai pengukuran dari 1 sampai 5, dengan alternatif
jawaban: Sangat Setuju (SS), Setuju (S), Netral (N), Tidak Setuju (TS),
dan Sangat tidak Setuju (STS) dimana setiap jawaban diberi nilai masing-
masing sebagai berikut:
Tabel 3.1 Skala Likert
Keterangan Skor
Sangat Setuju 5
Setuju 4
Netral 3
Tidak Setuju 2
Sangat tidak setuju 1
F. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional
1. Variabel Penelitian
Operasional variabel merupakan batasan yang dipakai untuk
menghindari perbedaan dari variabel yang digunakan. Terdapat tiga
variabel yang digunakan di dalam penelitian ini, diantaranya adalah:
a. Variabel independen (variabel bebas) yang selanjutnya
dinyatakan sebagai (X). Variabel independen dalam penelitian ini
adalah lokasi (X1), citra merek (X2) dan kualitas layanan (X3).
67
b. Variabel dependen (variabel terikat) yang selanjutnya dinyatakan
sebagai (Y). Dalam penelitian ini yang menjadi variabel dependen
adalah keputusan menabung (Y).
c. Variabel moderasi atau variabel penguat yang selanjutnya
dinyatakan sebagai (Z). Dalam penelitian ini yang menjadi
variabel mediasi adalah media promosi iklan (Z).
2. Definisi Operasional
Definisi Operasional adalah unsur penelitian yang
memberitahukan bagaimana caranya mengukur suatu variabel
(Sujarweni, 2015: 150). Adapun definisi variabel-variabel yang
digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
Tabel 3.2
Definisi Operasional Variabel
No. Nama
Variabel
Definisi Operasional Indikator
1. Lokasi (X1) Menurut Lupiyoadi (2013 :
96) menyatakan bahwa lokasi
adalah tempat dimana
perusahaan harus bermarkas
dan melakukan
operasionalnya. Lokasi di sini
adalah tempat dimana suatu
jenis usaha atau bidang usaha
akan dilaksanakan
Menurut Tjiptono
(2008: 147)
indikator tata
lokasi yaitu:
1. Akses
2. Visibilitas
3. Lalulintas
4. Tempat Parkir
5. Ekspansi
68
6. Lingkungan
7. Kompetisi
2. Citra Merek
(X2)
Kotler dan Keller dalam
Pratama (2013), Citra Merek
adalah persepsi dan
keyakinan yang dipegang
oleh konsumen, seperti yang
di cerminkan asosiasi yang
tertanam dalam ingatan
konsumen, yang selalu di
ingat pertama kali saat
mendengar slogan dan
tertanam di benak
konsumennya.
Menurut Keller
dalam Indratama
(2014) indikator
citra merek yaitu:
1. Kekuatan
Asosiasi Merek
(strength of
brand associatin)
2. Keuntungan
Asosiasi Merek
(favorability of
brand
association)
3. Keunikan
Asosiasi Merek
(uniqueness of
brand
association)
3. Kualitas
Layanan (X3)
Menurut Locvelock dalam
Nopitasari (2017)
mengemukakan bahwa
kualitas pelayanan merupakan
tingkatan kondisi baik
buruknya sajian yang
diberikan perusahaan jasa
dalam rangka memuaskan
konsumen, dengan cara
Menurut Othman
dan Owen dalam
Arifah (2018)
Indikator
Kualitas Layanan
yaitu:
1. Kepatuhan
(Compliance) 2. Bukti
69
memberikan atau
menyampaikan jasa yang
melebihi harapan konsumen.
langsung
(Tangibles) 3. Keandalan
(Reliability) 4. Daya tanggap
(Responsiven
ess)
5. Jaminan
(Assurance) 6. Empati
(Empaty)
4. Keputusan
(Y)
Keputusan menurut Kotler
dalam Nopitasari (2017)
adalah sebuah proses
pendekatan penyelesaian
masalah yang terdiri dari
pengenalan masalah, mencari
informasi, beberapa penilaian
alternatif, membuat
keputusan membeli dan
perilaku setelah membeli
yang melalui konsumen.
Menurut Kotler
dalam Nopitasari
(2017) Indikator
Keputusan yaitu :
1. Pengenalan
masalah
2. Pencarian
informasi
3. Penilaian
alternatif
4. Keputusan
membeli
5. Perilaku
pasca
membeli
5. Media
Promosi
Iklan (Z)
Menurut Sofjan Assauri
dalam Fahrudin (2015)
menjelaskan bahwa promosi
merupakan kegiatan yang
dilakukan untuk
mempengaruhi nasabah
Menurut Kotler
dan Armstrong
dalam Nuraeni
(2013) Indikator
70
menciptakan permintaan atas
suatu produk atau jasa.
media promosi
iklan yaitu:
1. Penemuan
Informasi
produk mudah
dicari.
2. Desain media
yang menarik.
3. Informasi yang
disampaikan
jelas.
4. Pesan yang
terkandung di
media dapat
dipercaya.
G. Instrumen Penelitian
Menurut Arikunto dalam Sujarweni (2015: 97) instrumen
pengumpulan data adalah alat bantu yang dipilih dan digunakan oleh
peneliti dalam kegiatannya mengumpulkan data agar kegiatan tersebut
menjadi sistematis dan dipermudah olehnya. Pembuatan instrumen harus
mengacu pada variabel penelitian, definisi operasional, dan skala
pengukuran.
Pengumpulan data penelitian ini adalah dengan angket atau
kuesioner, yaitu untuk mengumpulkan data dari setiap variabel yang ada.
Kuesioner yang telah diisi oleh responden dan dikumpulkan kemudian
71
akan dideskripsikan melalui data untuk mengetahui pengaruh lokasi, citra
merek, kualitas layanan terhadap keputusan menabung yang dimoderasi
oleh media promosi iklan.
H. Uji Instrumen Penelitian
1. Uji Reliabilitas
Uji reliabilitas dilakukan terhadap item pernyataan yang
dinyatakan valid. Uji ini digunakan untuk mengukur suatu kuesioner
yang merupakan indikator dari variabel atau konstruk (Sujarweni,
2015: 158). Suatu kuesioner dikatakan reliabel atau handal jika
jawaban seseorang terhadap pernyataan adalah konsisten atau stabil
dari waktu ke waktu. Suatu variabel dikatakan riliabel jika memiliki
Cronbach Alpha > 0,60.
2. Uji Validitas
Menurut Ghozali dalam Sujarweni (2015: 165) uji validitas
digunakan untuk mengukur sah atau valid tidaknya kuesioner. Suatu
kuesioner dikatakan sah atau valid jika pertanyaan pada kuesioner
tersebut mampu mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh
kuesioner itu.
Pengujian validitas dalam penelitian ini dilakukan dengan
membandingkan nilai signifikan dua arah (sig 2-Tailed). Jika
signifikan dua arah (sig 2-Tailed) < 0,05 maka butir atau pertanyaan
72
atau indikator tersebut dinyatakan valid, tetapi jika signifikansi dua
arah (sig 2-Tailed) > 0,05 maka butir pertanyaan tersebut tidak valid
(Ghozali, 2013: 52).
Menurut Ghozali (2013: 52) uji validitas digunakan untuk
mengukur sah atau valid tidaknya suatu kuesioner. Suatu kuesioner
dikatakan valid jika pertanyaan pada kuesioner mampu untuk
mengungkapkan sesuatu yang diukur oleh kuesioner tersebut. Item
kuisioner dinyatakan valid apabila nilai pearson correlation
berbintang dua dengan tingkat signifikansi pada level 5% dan
berbintang satu dengan tingkat signifikansi pada level 1%.
3. Uji Asumsi Klasik
a. Uji
Multikolinieritas
Uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah model
regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas
(independen). Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi
korelasi diantara variabel bebas (independen). Jika variabel bebas
(independen) saling berkorelasi, maka variabel-variabel ini tidak
ortogonal. Variabel ortogonal adalah variabel bebas (independen)
yang nilai korelasi antar sesama variabel bebas (independen) sama
dengan nol (Ghozali, 2013:
105-106). Untuk mendeteksi ada atau tidaknya multikolinearitas
di dalam model regresi adalah sebagai berikut:
73
1) Mempunyai nilai VIF (Variance Inflation Factor)≤ 10
2) Mempunyai nilai TOLERANCE ≥ 0,10
b. Uji Heteroskedastisitas
Uji heterokedastisitas adalah suatu keadaan di mana
varian dan kesalahan pengganggu tidak konstan untuk semua
variabel bebas. Model regresi yang baik adalah tidak terjadi
heterokedastisitas. Uji heteroskedastisitas dapat dilakukan dengan
menggunakan uji gleser yaitu dengan menguji tingkat signifikanya.
Pengujian ini dilakukan dengan nilai absolute unstandardized
residual regresi sebagai variabel dependen. Apabila hasil uji di
atas level signifikans (r > 0,05) berarti tidak terjadi
heterokedastisitas dan sebaliknya apabila level di bawah signifikan
(r < 0,05) terjadi heterokedastisitas (Ghozali dalam Sujarweni,
2015:226).
c. Uji Normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam
model regresi, variabel pengganggu atau residual memiliki
distribusi normal. Seperti diketahui bahwa uji t dan F
mengasumsikan bahwa nilai residual mengikuti distribusi normal.
Jika asumsi ini dilanggar maka uji statistik menjadi tidak valid
untuk jumlah sampel kecil. Normalitas data dapat dilihat
menggunakan uji normalitas Kolmogrov-Smirnov (Ghozali, 2013:
29). Dengan pengambilan keputusan:
74
1) Jika nilai Asymp. Sig. (2 – tailed)> 0,05 maka data
berdistribusi normal.
2) Jika Asymp. Sig. (2 – tailed)< 0,05 maka data tidak
berdistribusi normal.
d. Uji Linearitas
Menurut Sujarweni (2015:51) analisis regresi linear adalah
analisis untuk mengetahui hubungan antara variabel independen
dengan variabel dependen dengan menggunakan persamaan
linear. Jika menggunakan satu variabel independen maka disebut
analisis regresi linear sederhana sedangkan jika menggunakan lebih
dari satu variabel independen maka disebut analisis regresi linear
berganda. Analisis ini digunakan untuk meramalkan atau
memprediksi suatu nilai variabel dependen dengan adanya
perubahan dari variabel independen.
Adapun persamaan regresi linear berganda adalah sebagai
berikut :
Y = β0+ β1X1+ β2X2+ β3X3+ε
Dimana:
Y : Estimasi variabel dependen
β0 : Konstanta dari persamaan regresi
β1,2,3 : Koefisien dari variabel independen X1,2,3
X1,2,3 : Variabel independen X1,2,3
ε : Residual atau prediction error
75
4. Uji Statistik
a. Uji Ftest (Uji Simultan)
Uji Ftest dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui
seberapa jauh variabel independen atau bebas secara bersama-sama
dapat mempengaruhi variabel dependen atau terikat (Bawono,
2006: 91). Pada penelitian ini, uji F dilakukan untuk untuk
mengetahui seberapa jauh variabel independen terhadap variabel
dependen. Variabel independen dikatakan signifikan mempengaruhi
variabel dependen secara bersama-sama apabila nilai Sig. lebih
kecil dari 0,05 (Bawono,
2006: 101). Pengujian secara serentak adalah untuk mengetahui
apakah secara serentak koefisien regresi variabel bebas mempunyai
pengaruh terhadap variabel tidak bebas.
1) Ho : b1 = b2 = 0, (tidak berpengaruh secara serempak
variabel bebas terhadap variabel terikat ).
2) Ha : b1 =b2 ≠ 0 = (berpengaruh secara serempak
variabel
bebas terhadap variabel terikat)
Pembuktian ini dilakukan dengan mengamati nilai
signifikan
Fhitung pada alpha tertentu
(5%)
1) Signifikan Fhitung< α 0,05 maka H0 ditolak, Ha diterima.
2) Signifikan Fhitung> α 0,05 maka H0 diterima, Ha ditolak
76
b. Uji Ttest (Uji Parsial)
Uji statistik t menunjukan seberapa jauh pengaruh satu
variabel independen atau variabel penjelas secara individual dalam
menerangkan variabel dependen (Sujarweni, 2015:229). Apabila
nilai probabilitas signifikansinya lebih kecil dari 0,05 (5%) maka
suatu variabel independen berpengaruh signifikan terhadap variabel
dependen. Hipotesis diterima jika taraf signifikan alpha< 0,05 dan
hipotesis ditolak jika taraf signifikan alpha> 0,05.
Kriteria:
1) Jika t hitung > t table maka Ho ditolak dan Ha diterima
2) Jika t hitung < t table maka Ho diterima dan ha ditolak
Atau:
1) Jika p < 0,05, maka Ho ditolak dan Ha diterima
2) Jika p > 0,05, maka Ho diterima dan Ha ditolak.
c. .
Koefisien Determinasi
Koefisien Determinasi digunakan untuk mengetahui
prosentase perubahan variabel tidak bebas (Y) yang disebabkan oleh
variabel bebas (X). Jika semakin besar, maka prosentase perubahan
variabel tidak bebas (Y) yang disebabkan oleh variabel bebas (X)
semakin tinggi. Jika semakin kecil, maka prosentase perubahan
variabel tidak bebas (Y) yang disebabkan oleh variabel bebas (X)
semakin rendah (Sujarweni, 2015:164).
77
5. Moderated Regression Analysis (MRA)
Variabel moderating adalah variabel independen yang akan
memperkuat atau memperlemah hubungan antara variabel
independen lainnya terhadap variabel dependen (Ghozali, 2013:221).
Moderated Regression Analysis berbeda dengan analisis sub-
kelompok, karena menggunakan pendekatan analitik yang
mempertahankan integritas sampel dan memberikan dasar untuk
mengontrol pengaruh variabel moderator. Pada pnelitian ini
menggunakan analisis moderasi regresi, berikut ini adalah analisis
apakah media promosi iklan dapat momoderasi antar variabel
lokasi, citra merek, dan kualitas layanan terhadap keputusan
menabung. Berikut adalah persamaanya:
Model I
Y = a+ 1X1 + 2 X2 + 3 X3+ e
Keputusan = tata lokasi + citra merek + kualitas layanan + media
promosi iklan
Model II
Y = a+ 1X1 + 2 X2 + 3 X3+ 4 Z + 5 (X1*Z) +
6(X2*Z)+ 7 (X3*Z)+ es
78
Keputusan = tata lokasi + citra merek + kualitas layanan + media
promosi iklan + (tata lokasi*media promosi iklan) +
(citra merek*media promosi iklan) + (kualitas
layanan*media promosi iklan)
I. Alat Analisis
Teknik yang digunakan untuk menganalisis data yaitu Regresi
Berganda dan MRA (Moderated Regression Analysis). Teknik regresi
digunakan untuk mengasumsikan bahwa terdapat hubungan linear antara
variabel independen atau X dengan variabel dependen atau Y. Sedangkan
Teknik analisis MRA digunakan untuk mengetahui variabel independen
(Z) yang akan memperkuat atau memperlemah hubungan antara variabel
independen lainnya (X) terhadap variabel dependen (Y).
Dalam penelitian ini peneliti menggunakan penelitian kuantitatif.
Data kuantitatif sendiri berbentuk angka. Sehingga dalam mengelola data
kuantitatif menggunakan program SPSS. SPSS (Statistikcal Product and
Service Solution), yaitu program komputer yang berfungsi untuk
menganalisis data, melakukan perhitungan statistik. Dalam penelitian ini
menggunakan SPSS Versi 24. (Ghozali, 2013: 15).
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum dan Objek Penelitian
1. Bank Rakyat Indonesia Syariah
Bank BRI Syariah KCP Ungaran yang beralamatkan
Diponegoro No. 247C, Sembungan, Kecamatan Ungaran
Kabupaten Semarang, Jawa Tengah 50511.
di Jl.
Barat,
a) Sejarah Berdirinya BRI Syariah
Berawal dari akuisisi PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero),
Tbk., terhadap Bank Jasa Arta pada tanggal 19 Desember 2007 dan
setelah mendapatkan izin dari Bank Indonesia pasa tanggal 16
Oktober 2008 melalui suratnya No.10/67/KEP.GBI/DpG/2008,
maka pada tanggal 17 November 2008 PT. Bank BRI Syariah
merubah kegiatan usaha yang semula beroperasional secara
konvensional, kemudian diubah menjadi kegiatan perbankan
berdasarkan prinsip syariah Islam.
PT. Bank BRI Syariah hadir mempersembahkan sebuah
bank ritel modern terkemuka dengan layanan finansial sesuai
79
80
kebutuhan nasabah dengan jangkauan termudah untuk kehidupan
lebih bermakna. Melayani nasabah dengan pelayanan prima
(service exellence) dan menawarkan beragam produk yang sesuai
harapan nasabah dengan prinsip syariah.
Kehadiran PT. BRI Syariah di tengah-tengah industri
perbankan nasional dipertegas oleh makna pendar cahaya yang
mengikuti logo perusahaan. Logo ini menggambarkan keinginan
dan tuntutan masyarakat terhadap sebuah bank modern sekel as PT.
Bank BRI Syariah yang mampu melayani masyarakat dalam
kehidupan modern. Kombinasi warna yang digunakan merupakan
turunan dari warna biru dan putih sebagai benang merah dengan
brand PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero), Tbk.
Aktivitas PT. Bank BRI Syariah semakin kokoh setelah
pada tanggal 19 Desember 2008 ditandatangani akta pemisah Unit
Usaha Syariah PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero), Tbk., untuk
melebur kedalam PT. Bank BRI Syariah ( proses spin off) yang
berlaku efektif pada tanggal 1 Januari 2009. Penandatanganan
dilakukan oleh Bapak Sofyan Basir selaku Direktur Utama PT.
Bank Rakyat Indonesia (Persero), Tbk., dan Bapak Ventje Raharjo
selaku Direktur Utama PT. Bank BRI Syariah.
Saat ini PT. Bank BRI Syariah menjadi bank syariah ketiga
terbesar berdasarkan aset. PT.Bank BRI Syariah tumbuh dengan
81
pesat baik dari sisi aset, jumlah pembiayaan dan perolehan dana
pihak ketiga. Dengan berfokus pada segmen menengah kebawah,
PT. Bank BRI Syariah menargetkan menjadi bank ritel modern
terkemuka dengan berbagai ragam produk dan layanan perbankan.
Sesuai dengan visinya, saat ini PT. Bank BRI Syariah
merintis sinergi dengan PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero),
Tbk., dengan memanfaatkan jaringan kerja PT. Bank Rakyat
Indonesia (Persero), Tbk., sebagai Kantor Layanan Syariah dalam
mengembangkan bisnis yang berfokus pada kegiatan
penghimpunan dana masyarakat dan kegiatan konsumer
berdasarkan prinsip Syariah. (Sumber www.brisyariah.co.id)
b) Visi dan Misi BRI Syariah
1) Visi BRI Syariah
Visi dari BRI Syariah adalah menjadi bank ritel modern
terkemukan dengan ragam layanan financial sesuai kebutuhan
nasabah dengan jangkauan termudah untuk kehidupan lebih
bermakna.
2) Misi BRI Syariah
a. Memahami keragaman individu dan mengakomodasi
keragaman kebutuhan financial nasabah.
82
b. Menyediakan produk dan layanan yang mengedepankan
etika sesuai dengan prinsip-prinsip syariah.
c. Menyediakan akses ternyaman melalui berbagai sarana
kapan pun dan dimana pun.
d. Memungkinkan setiap individu untuk meningkatkan
kualitas hidup dan menghadirkan ketentraman pikiran.
2. BNI Syariah
BNI Syariah KCP Ungaran yang beralamatkan di Jl. Diponegoro
No. 222A, Ungaran, Kecamatan Ungaran Barat, Kabupaten Semarang,
Jawa Tengah 50511.
a) Sejarah berdirinya BNI Syariah
Krisis moneter dan ekonomi sejak Juli 1997, yang disusul
dengan krisis politik nasional telah membawa dampak besar dalam
perekonomian nasional. Krisis tersebut telah mengakibatkan
perbankan Indonesia yang didominasi oleh bank-bank
konvensional mengalami kesulitan yang sangat parah. Keadaan
tersebut menyebabkan pemerintah Indonesia terpaksa mengambil
tindakan untuk merestrukturisasi dan merekapitulasi sebagian
bank-bank di Indonesia.
83
Selain adanya demand dari masyarakat terhadap perbankan
syariah, untuk mewujudkan visinya menjadi “universal banking”,
BNI membuka layanan perbankan yang sesuai dengan prinsip
syariah dengan konsep dual system banking, yakni menyediakan
layanan perbankan umum dan syariah sekaligus. Hal ini sesuai
dengan UU No. 10 Tahun 1998 yang memungkinkan bank-bank
umum untuk membuka layanan syariah.
Di awali dengan pembentukan Tim Bank Syariah di Tahun
1999, Bank Indonesia kemudian mengeluarkan ijin prinsip dan
usaha untuk beroperasinya unit usaha syariah BNI. Tepatnya pada
tanggal 29 April 2000, BNI Syariah yang mempunyai kantor pusat
di Jl Jendral Sudirman Kav 1 Lt. 22 Jakarta dengan Rizqullah
sebagai presiden direktur membuka 5 kantor cabang syariah
sekaligus di kota-kota potensial, yakni : Yogyakarta, Malang,
Pekalongan, Jepara dan Banjarmasin. BNI Syari’ah resmi menjadi
BUS di tahun 2010. Selanjutnya UUS BNI terus berkembang
menjadi 28 Kantor Cabang dan 31 Kantor Cabang
Pembantu.(sumber www.bnisyariah.co.id).
b) Visi dan Misi BNI Syariah
1) Visi BNI Syariah
Menjadi bank syariah pilihan masyarakat yang unggul
dalam layanan dan kinerja.
84
2) Misi BNI Syariah
a. Memberikan kontribusi positif kepada masyarakat dan
peduli pada kelestarian lingkungan.
b. Memberikan solusi bagi masyarakat untuk kebutuhan jasa
perbankan syariah.
c. Memberikan nilai investasi yang optimal bagi investor.
d. Menciptakan wahana terbaik sebagai tempat kebanggaan
untuk berkarya dan berprestasi bagi pegawai sebagai
perwujudan ibadah.
e. Menjadi acuan tata kelola perusahaan yang amanah.
3. Bank Syariah Mandiri
Bank Syariah Mandiri yang beralamatkan di Jl. Diponegoro No.
205, Genuk Barat, Gedanganak, Kecamatan Ungaran Barat, Kabupaten
Semarang, Jawa Tengah 50511
a) Sejarah berdirinya Bank Syariah Mandiri
Kehadiran BSM sejak tahun 1999, sesungguhnya
merupakan hikmah sekaligus berkah paska krisis ekonomi dan
85
moneter 1997-1998. sebagaimana diketahui, krisis ekonomi dan
moneter sejak Juli 1997, yang disusul dengan krisis multi dimensi
termasuk di panggung politik nasinoal, telah menimbulkan
beragam dampak negative yang sangat hebat terhadap seluruh
sendi kehidupan masyarakat, tidak terkecuali dunia usaha. Dalam
kondisi tersebut, industri perbankan nasional yang didominasi oleh
bank-bank konvensional mengalami krisis yang luar biasa.
Pemerintah akhirnya mengambil tindakan dengan merekapitalisasi
sebagian bank-bank di Indonesia.
Pada saat bersamaan, pemerintah melakukan penggabungan
(merger) empat bank (Bank Dagang Negara, Bank Bumi Daya,
Bank Exim, dan Bapindo) menjadi satu bank bernama PT Bank
Mandiri (Persero) pada tanggal 31 juli 1999. Kebijakan
penggabungan tersebut juga menempatkan dan menetapkan PT
Bank Mandiri (Persero) Tbk, sebagai pemilik mayoritas baru BSB.
Sebagai tindak lanjut dari keputusan merger, Bank Mandiri
melakukan konsolidasi serta membentuk tim pengembangan
Perbank Syariah. Pembentukan tim ini bertujuan untuk
mengembangkan layanan perbankan syariah dikelompok
perusahaan Bank Mandiri, sebagai respon atas diberlakukannya
UU No. 10 tahun 1998, yang member peluang bank umum untuk
melayani transaksi syariah (dual banking system).
86
Perubahan kegiatan usaha BSB menjadi bank umum
syariah dikukuhkan oleh Gubernur Bank Indonesia melalui SK
Gubernur BI No.1/24/KEP.BI/1999, 25 Oktober 1999. Selanjutnya,
melalui surat keputusan Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia
No.1/1/KEP.DGS/1999, Bank Indonesia menyetujui pengukuhan
dan pengakuan legal tersebut, PT Bank Syariah Mandiri secara
resmi mulai beroperasi sejak Senin tanggal 25 Rajab 1420 H atau
tanggal 1 Nopember 1999.PT Bank Syariah Mandiri hadir, tampil
dan tumbuh sebagai bank yang mampu memadukan idealism usaha
dengan nilai-nilai rohani, yang melandasi kegiatan operasionalnya.
Harmoni antara idealisme usaha dan nilai-nilai Rohani inilah yang
menjadi salah satu keunggulan Bank Syariah Mandiri dalam
kiprahnya di Pebankan Indonesia. BSM hadir untuk bersama
membangun Indonesia menuju Indonesia yang lebih baik.(sumber
www.bsm.co.id)
b) Visi dan Misi Bank Syariah Mandiri
1) Visi Bank Syariah Mandiri
a. Untuk Nasabah
BSM merupakan bank pilihan yang memberikan manfaat,
menentramkan dan memakmurkan.
87
b. Untuk pegawai
BSM merupakan bank yang menyediakan kesempatan
untuk beramanah sekaligus berkarir profesional.
c. Untuk Investor
Institusi keuangan sariah Indonesia yang terpercaya yang
terus memberikan value berkesinambungan.
2) Misi Bank Syariah Mandiri
a. Mewujudkan pertumbuhan dan keuntungan di atas rata-rata
industri yang berkesinambungan.
b. Meningkatkan kualitas produk dan layanan berbasis
teknologi yang melampaui harapan nasabah.
c. Mengutamakan penghimpunan dana murah dan penyaluran
pembiayaan pada segmen ritel.
d. Mengembangkan bisnis atas dasar nilai-nilai syariah
universal.
e. Mengembangkan manajemen talenta dan lingkungan kerja
yang sehat.
f. Meningkatkan kepedulian terhadap masyarakat dan
lingkungan.
88
4. Bank Danamon Syarih
Bank Danamon Syariah yang beralamatkan di Jl. Gatot Subroto
No. 156, Bandarjo, Kecamatan Ungaran Barat, Kabupaten Semarang,
Jawa Tengah 50511.
a) Sejarah Berdirinya Bank Danamon Syariah
PT Bank Danamon Tbk didirikan pada tahun 1956 dengan
nama PT Bank Kopra Indonesia. Sejak tahun 1976 namanya
menjadi Bank Danamon Indonesia hingga kini. Bank danamon
menjadi bank devisa swasta pertama di Indonesia tahun 1976 dan
Perseroan terbuka pada tahun 1989. Pada tahun 1997, sebagai
akibat krisis moneter Asia, Bank Danamon mengalami kesulitan
likuiditas dan diambil alih oleh Badan Penyehatan Perbankan
Nasional (BPPN) sebagai Bank BTO. Pada tahun 1999, Pemerintah
Indonesia melalui BPPN merekapitalisasi Bank Danamon dengan
obligasi pemerintah senilai Rp. 32 triliun. Saat itu juga, sebuah
Bank BTO dilebur ke Perseroan sebagai bagian dari program
pembenahan BPPN.
Dalam kurun waktu tiga tahun berikutnya, Bank Danamon
melakukan restrukturisasi luas mencakup manajemen, manusia,
89
organisasi, sistem, nilai prilaku serta identitas perusahaan. Upaya
ini berhasil meletakan fondasi maupun prasarana baru bagi
Perseroan guna meraih pertumbuhan berdasarkan transparasi,
responsibilitas, integritas, dan profesionalisme ( TRIP ).
Pada tahun 2003, Bank Danamon diambil alih oleh
Konsorsium Asia Finance Indonesia sebagai pemegang saham
pengendali. Dengan kendali manajemen baru, serta modal 180-hari
pemetaan modal bisnis dan strategi baru, Bank danamon terus
menjalani perubahan transformasional yang dirancang untuk
dijadikan sebagai bank nasional terkemuka dan pelaku regional
unggulan.
PT Bank Danamon Indonesia Tbk adalah Bank swasta
nasional terbesar kedua, dan termasuk dalam lima besar bank
komersial di Indonesia. Bank Danamon memiliki jaringan
distribusi geografi yang terluas dari semua Bank di Indonesia
dengan 500 kantor cabang, 790 ATM, serta didukung oleh lebih
dari 13.000 karyawan. Bank Danamon saat ini dikenal sebagai
salah satu bank terkemuka dibidang konsumen dan UKM selain
melayani nasabah korporasi dan kelembagaan di seluruh Indonesia.
(sumber www.danamon.co.id).
90
b) Visi dan Misi Bank Danamon Syariah
1) Visi Bank Danamon Syariah
Bank Danamon Peduli dan Membantu Jutaan Orang
untuk Mencapai Kesejahteraan. Bank Danamon berkeyakinan
bahwa keberadaannya adalah untuk mewujudkan kepeduliannya
kepada nasabah, karyawan, serta masyarakat luas dan membantu
kesemuanya itu bertumbuh kembang mencapai kesejahteraan
yang lebih baik.
2) Misi Bank Danamon Syariah
a. Bank Danamon bertekad untuk menjadi “ Lembaga
Keuangan Terkemuka” di Indonesia yang keberadaannya
diperhitungkan.
b. Suatu organisasi yang terpusat pada nasabah, yang
melayani semua segmen dengan menawarkan nilai yang
unik untuk masing – masing segmen, berdasarkan
keunggulan penjualan dan pelayanan, dan didukung oleh
teknologi kelas dunia.
c. Aspirasi Bank Danamon adalah menjadi perusahaan pilihan
untuk berkarya dan yang dihormati oleh nasabah,
karyawan, pemegang saham, regulator dan komunitas
dimana PT Bank Danamon berada.
91
B. Deskripsi Data Responden
1. Karaktersitik Jenis Kelamin
Responden di kelompokan berdasarkan jenis kelamin yaitu pria dan
wanita dengan hasil sebagai berikut:
Jenis Kelamin
Tabel 4.1
Jenis Kelamin Responden
Frequency
Percent
Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid Pria 48 48,0 48,0 48,0
Wanita 52 52,0 52,0 100,0 Total 100 100,0 100,0
Sumber : Data Primer yang diolah, 2020
Berdasarkan tabel di atas, diketahui bahwa responden yang berjenis
kelamin pria sebanyak 48 orang atau 48 % dan responden yang berjenis
kelamin Wanita yaitu sebanyak 52 orang atau 52 %. Hal ini menunjukkan
bahwa responden Bank Syariah di Kabupaten Semarang mayoritas berjenis
kelamin Wanita.
2. Karaktersitik Umur
Hasil karakteristik responden berdasarkan umur sebagai berikut:
Umur
Tabel 4.2
Umur Responden
Frequency
Percent
Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid 20 - 25 tahun 42 42,0 42,0 42,0
26 - 30 tahun 14 14,0 14,0 56,0
31 - 35 tahun 18 18,0 18,0 74,0
92
> 36 tahun 26 26,0 26,0 100,0
Total 100 100,0 100,0 Sumber : Data Primer yang diolah, 2020
Berdasarkan tabel di atas, diketahui bahwa responden yang berumur
antara 20 - 25 tahun sebanyak 42 orang atau 42 %, yang berumur antara 26
-30 tahun sebanyak 14 orang atau 14 %, yang berumur antara 31 – 35
tahun sebanyak 18 orang atau 18 % dan yang berumur > 36 tahun
sebanyak 26 orang atau 26 %. Hal ini menunjukkan bahwa responden
Bank Syariah di Kabupaten Semarang mayoritas berumur antara 20 – 25
tahun.
3. Karaktersitik Pekerjaan
Adapun karakteristik responden berdasarkan pekerjaan adalah
sebagai berikut:
Pekerjaan
Tabel 4.3
Pekerjaan Responden
Frequency
Percent
Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid Buruh 3 3,0 3,0 3,0
Ibu rumah tangga 3 3,0 3,0 6,0
Karyawan Swasta 30 30,0 30,0 36,0 Pelajar / Mahasiswa 29 29,0 29,0 65,0
PNS 11 11,0 11,0 76,0
Polisi 1 1,0 1,0 77,0 TNI 1 1,0 1,0 78,0
Wirausaha 22 22,0 22,0 100,0
Total 100 100,0 100,0 Sumber : Data Primer yang diolah, 2020
Berdasarkan tabel di atas, diketahui bahwa pekerjaan responden
yang berstatus buruh sebanyak 3 orang atau 3 %, Ibu rumah tangga
93
sebanyak 3 orang atau 3%, Karyawan Swasta sebanyak 30 orang atau
30%, Pelajar / Mahasiswa sebanyak 29 orang atau 29%, PNS sebanyak 11
orang atau 11%, Polisi sebanyak 1 orang atau 1%, TNI sebanyak 1 orang
atau 1% dan Wirausaha sebanyak 22 orang atau 22%. Hal ini
menunjukkan bahwa responden Bank Syariah di Kabupaten Semarang
mayoritas adalah Karyawan Swasta.
C. Analisis Data
1. Uji Instrumen Reliabilitas dan Validitas
Dalam penelitian ini uji instrumen yang dilakukan melalui dua tahap,
yaitu :
a. Uji Reliabilitas
Uji ini digunakan untuk mengukur suatu kuesioner yang
merupakan indikator dari variabel atau konstruk (Sujarweni, 2015:158).
Suatu kuesioner dikatakan reliabel atau handal jika jawaban seseorang
terhadap pernyataan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu.
Suatu variabel dikatakan riliabel jika memiliki Cronbach Alpha > 0,60.
Dari hasil perhitungan program SPSS versi 24.0 yang dapat dilihat pada
lampiran 5 diperoleh nilai Cronbach Alpha untuk masing-masing
variabel, dibawah ini dapat dilihat tabel rangkuman uji reliabilitas dari
masing-msing variabel sebagai berikut :
94
Tabel 4.4
Rangkuman Hasil Analisis UjiReliabilitas
Dari Masing-masing Variabel
Variabel Cronbach Alpha
Standar Alpha
Keterangan
Lokasi (X1) 0,970 0,60 Reliabel
Citra Merek(X2) 0,857 0,60 Reliabel
Kualitas Layanan(X3) 0,941 0,60 Reliabel Media Promosi Iklan (Z) 0,890 0,60 Reliabel Keputusan Menabung (Y) 0,922 0,60 Reliabel
Sumber : Data primer yang diolah, 2020
Dari tabel diatas dapat disimpulkan, untuk item pertanyaan
variabel Lokasi (X1) sebesar 0,970, variabel Citra Merek (X2) sebesar
0,857, variabel Kualitas Layanan (X3) sebesar 0,941, variabel Media
Promosi Iklan (Z) sebesar 0,890 dan variabel Keputusan Menabung (Y)
sebesar 0,922. Jadi dapat disimpulkan bahwa untuk item pertanyaan
variabel Lokasi (X1), variabel Citra Merek (X2), variabel Kualitas
Layanan (X3), variabel Media Promosi Iklan (Z) dan variabel
Keputusan Menabung (Y) adalah reliabel karena nilai Cronbach
Alpha>0,60.
b. Uji Validitas (Kesahihan)
Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau valid tidaknya
kuesioner. Suatu kuesioner dikatakan sah atau valid jika pertanyaan
pada kuesioner tersebut mampu mengungkapkan sesuatu yang akan
diukur oleh kuesioner itu (Ghozali dalam Sujarweni, 2015:165). Item
kuisioner dinyatakan valid apabila nilai pearson correlation berbintang
dua dengan tingkat signifikansi pada level 5% dan berbintang satu
95
dengan tingkat signifikansi pada level 1%. Berikut merupakan tabel
hasil pengujian validitas:
Tabel 4.5
Rangkuman Hasil Analisis UjiValiditas
Dari Masing-masing Variabel
Variabel Butir Soal Nilai Pearson
Correlation
Keterangan
Lokasi (X1) 1. ,873** VALID
2. ,917** VALID
3. ,939** VALID
4. ,915** VALID
5. ,912** VALID
6. ,950** VALID
7. ,934** VALID
Variabel Butir Soal rhitung Keterangan
Citra Merek(X2) 1. ,874** VALID
2. ,886** VALID
3. ,893** VALID
Variabel Butir Soal rhitung Keterangan
Kualitas Layanan(X3) 1. ,892** VALID
2. ,874** VALID
3. ,877** VALID
4. ,884** VALID
5. ,858** VALID
6. ,884** VALID
Variabel Butir Soal rhitung Keterangan
Media Promosi Iklan (Z) 1. ,823** VALID
2. ,877** VALID
3. ,888** VALID
4. ,885** VALID
Variabel Butir Soal rhitung Keterangan
Keputusan Menabung
(Y)
1. ,822** VALID
2. ,903** VALID
3. ,880** VALID
4. ,862** VALID
5. ,898** VALID
Sumber : Data primer yang diolah, 2020
96
Berdasarkan tabel di atas, diketahui semua pertanyaan yang
digunakan dalam kuesioner adalah valid, semua item pertanyaan dalam
variabel berbintang dua yang menunjukkan signifikan pada level 5%,
sehingga tidak ada item pertanyaan yang dihapus dan semua item
pertanyaan dapat digunakan pada keseluruhan model pengujian.
2. Uji Asumsi Klasik
a. Hasil Uji Multikolinearitas
Uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah model
regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas (independen).
Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara
variabel bebas (independen). Jika variabel bebas (independen) saling
berkorelasi, maka variabel-variabel ini tidak ortogonal. Variabel
ortogonal adalah variabel bebas (independen) yang nilai korelasi antar
sesama variabel bebas (independen) sama dengan nol (Ghozali, 2013:
105-106). Untuk mendeteksi ada atau tidaknya multikolinearitas di
dalam model regresi adalah mempunyai nilai VIF (Variance Inflation
Factor)≤ 10, nilai tolerance ≥ 0,10.
97
Coefficientsa
Tabel 4.6
Hasil Uji Multikolinearitas
Model
Collinearity Statistics Tolerance VIF
1 (Constant)
Tata Lokasi X1 ,760 1,316
Citra Merek X2 ,852 1,174 Kualitas Layanan X3 ,720 1,389
Media Promosi Iklan Z ,743 1,347 a. Dependent Variable: Keputusan Manabung Y
Sumber : Data primer yang diolah, 2020
Suatu model regresi dinyatakan bebas dari multikolonearitas
adalah jika mempunyai nilai VIF (Variance Inflation Factor)≤ 10, nilai
tolerance ≥ 0,10. Dari tabel tersebut diperoleh bahwa semua variabel
bebas : Lokasi (X1), Citra Merek (X2) Kualitas Layanan (X3) dan Media
Promosi Iklan (Z) memiliki nilai VIF (Variance Inflation Factor)≤ 10,
nilai tolerance ≥ 0,10. Dengan demikian dalam model ini tidak ada
masalah multikolinearitas.
b. Hasil Uji Heteroskedastisitas
Uji heterokedastisitas adalah suatu keadaan di mana varian dan
kesalahan pengganggu tidak konstan untuk semua variabel bebas.
Model regresi yang baik adalah tidak terjadi heterokedastisitas. Uji
heteroskedastisitas dapat dilakukan dengan menggunakan uji gleser
yaitu dengan menguji tingkat signifikanya. Pengujian ini dilakukan
dengan nilai absolute unstandardized residual regresi sebagai variabel
dependen. Apabila hasil uji di atas level signifikans (r > 0,05) berarti
tidak terjadi heterokedastisitas dan sebaliknya apabila level di bawah
98
signifikan (r<0,05) terjadi heterokedastisitas (Ghozali dalam Sujarweni,
2015: 226).
Coefficientsa
Tabel 4.7
Hasil Uji Glejser
Unstandardized
Coefficients Standardized
Coefficients
Beta
T
Sig. Model B Std. Error
1 (Constant) -,022 1,036 -,021 ,983
Tata Lokasi X1 ,036 ,024 ,169 1,471 ,145
Citra Merek X2 ,075 ,068 ,120 1,102 ,273
Kualitas Layanan X3 -,034 ,033 -,122 -1,035 ,303 Media Promosi Iklan Z ,012 ,055 ,025 ,217 ,829
a. Dependent Variable: Absres
Sumber : Data primer yang diolah, 2020
Dari tabeldiatas menunjukan tidak ada gangguan
heteroskedastisitas yang terjadi dalam proses estimasi parameter model
penduga, dimana nilai signifikan (Sig.) variabel Lokasi (X1) sebesar
0,145, variabel Citra Merek (X2) sebesar 0,273, variabel Kualitas
Layanan(X3) sebesar 0,303 dan variabel Media Promosi Iklan (Z)
sebesar 0,829 atau nilai Sig. lebih besar dari 0,05 (r >0,05). Jadi secara
keseluruhan dapat disimpulkan bahwa tidak ada masalah
heteroskedastisitas.
c. Hasil Uji Normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model
regresi, variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal.
Seperti diketahui bahwa uji t dan F mengasumsikan bahwa nilai
residual mengikuti distribusi normal. Jika asumsi ini dilanggar maka uji
statistik menjadi tidak valid untuk jumlah sampel kecil. Normalitas data
99
dapat dilihat menggunakan uji normalitas Kolmogrov-Smirnov
(Ghozali, 2013: 29). Dengan pengambilan keputusan:
Jika nilai Asymp. Sig. (2 – tailed)> 0,05 maka data berdistribusi normal.
Jika Asymp. Sig.(2 – tailed)< 0,05 maka data tidak berdistribusi normal.
Tabel4.8
Hasil Analisis Uji Normalitas One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Tata Lokasi
X1
Citra
Merek X2
Kualitas
Layanan X3
Media
Promosi Iklan
Z
Keputusan
Manabung
Y
N 100 100 100 100 100
Normal Mean 29,04 12,69 25,10 16,21 20,87 Parametersa,b Std.
Deviation 4,701 1,587 3,523 2,105 2,616
Most Extreme Absolute ,132 ,128 ,131 ,110 ,132 Differences Positive ,102 ,128 ,093 ,100 ,130
Negative -,132 -,117 -,131 -,110 -,132
Test Statistic ,132 ,128 ,131 ,110 ,132
Asymp. Sig. (2-tailed) ,060 ,075 ,065 ,176 ,060
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
Sumber : Data primer yang diolah, 2020
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa nilai signifikansi untuk
variabel Lokasi (X1) sebesar 0,060, variabel Citra Merek (X2) sebesar
0,075, variabel Kualitas Layanan (X3) sebesar 0,065, variabel Media
Promosi Iklan (Z) sebesar 0,176 dan Keputusan Menabung (Y) sebesar
0,060. Karena signifikansi untuk seluruh variabel menunjukkan
probabilitas Kolmogrof-Smirnov lebih besar dari pada uji penelitian
(Sig. > 0,05) maka dapat disimpulkan bahwa data berdistribusi normal.
100100100
d. Hasil Uji Linearitas
Uji linearitas bertujuan untuk mengetahui apakah dua variabel
mempunyai hubungan yang linear atau tidak secara signifikan. Dua
variabel dikatakan mempunyai hubungan yang linear bila signifikansi
(linearity) kurang dari 0,05.
Tabel 4.9
Rangkuman Hasil Analisis UjiLinearitas
Dari Masing-masing Variabel
Variabel Linearity Signifikansi Keterangan
Lokasi (X1) 0,000 0,05 Linear
Citra Merek(X2) 0,000 0,05 Linear
Kualitas Layanan(X3) 0,000 0,05 Linear
Media Promosi Iklan (Z) 0,000 0,05 Linear
Sumber : Data primer yang diolah, 2020
Dari hasil diatas dapat diketahui bahwa nilai signifikansi variabel
Lokasi (X1) sebesar 0,000, variabel Citra Merek(X2) sebesar 0,000,
variabel Kualitas Layanan(X3) sebesar 0,000 dan variabel Media
Promosi Iklan (Z) sebesar 0,000. Maka dapat disimpulkan bahwa antara
masing-masing variabel terdapat hubungan yang linear karena nilai
signifikansi kurang dari 0,05.
3. Uji Statistik
a. Uji Ftest (Uji Simultan)
Uji Ftest dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui seberapa jauh
variabel independen atau bebas secara bersama-sama dapat
101101101
mempengaruhi variabel dependen atau terikat (Bawono, 2006: 91).
Pada penelitian ini, uji F dilakukan untuk untuk mengetahui seberapa
jauh variabel independen terhadap variabel dependen. Variabel
independen dikatakan signifikan mempengaruhi variabel dependen
secara bersama-sama apabila nilai Sig. lebih kecil dari 0,05 (Bawono,
2006: 101). Pengujian secara serentak adalah untuk mengetahui apakah
secara serentak koefisien regresi variabel bebas mempunyai pengaruh
terhadap variabel tidak bebas.
ANOVAa
Tabel 4.10
Hasil Analisis Uji F
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 413,673 4 103,418 37,266 ,000b
Residual 263,637 95 2,775 Total 677,310 99
a. Dependent Variable: Keputusan Manabung Y
b. Predictors: (Constant), Media Promosi Iklan Z, Citra Merek X2, Tata Lokasi X1, Kualitas
Layanan X3
Sumber : Data primer yang diolah, 2020
Dari tabel diatas hasil perhitungan analisis uji F melalui
Komputer program SPSS versi 24.0 (Regresi, tabel ANOVA kolom F)
diperoleh nilai Fhitung untuk variabel Lokasi (X1), variabel Citra Merek
(X2), variabel Kualitas Layanan (X3), variabel Media Promosi Iklan (Z)
sebesar 37,266 dengan taraf signifikan 0,000 jauh lebih kecil dari 0,05.
Oleh karena itu, variabel Lokasi (X1), variabel Citra Merek (X2),
variabel Kualitas Layanan (X3) dan variabel Media Promosi Iklan (Z)
berpengaruh secara bersama-sama (simultan) dan signifikan terhadap
Keputusan Menabung (Y).
102102102
b. Uji Ttest (Uji Parsial)
Uji statistik t menunjukan seberapa jauh pengaruh satu variabel
independen atau variabel penjelas secara individual dalam menerangkan
variabel dependen (Sujarweni, 2015: 229). Apabila nilai probabilitas
signifikansinya lebih kecil dari 0,05 (5%) maka suatu variabel
independen berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen.
Hipotesis diterima jika taraf signifikan alpha< 0,05 dan hipotesis
ditolak jika taraf signifikan alpha> 0,05.
Coefficientsa
Tabel 4.11
Hasil Analisis Uji t
Dari Pengolahan SPSS
Unstandardized
Coefficients Standardized
Coefficients
Beta
T
Sig. Model B Std. Error
1 (Constant) ,913 1,747 ,523 ,602
Tata Lokasi X1 ,196 ,041 ,353 4,801 ,000
Citra Merek X2 ,407 ,114 ,247 3,563 ,001 Kualitas Layanan X3 ,237 ,056 ,320 4,240 ,000
Media Promosi Iklan Z ,193 ,092 ,155 2,093 ,039 a. Dependent Variable: Keputusan Manabung Y
Sumber : Data primer yang diolah, 2020
Berdasarkan hasil uji t melalui komputer program SPSS versi
24.0 (Regresi, tabel Coefficients, kolom t), peneliti mendapatkan nilai t
hitung masing-masing variabel yaitu:
1) Variabel Lokasi (X1) dengan nilai t hitung sebesar 4,801 dan tingkat
signifikansi sebesar 0,000 lebih kecil dari 0,05 yang berarti ada
pengaruh yang signifikan secara parsial variabel Lokasi (X1)
103103103
terhadap Keputusan Menabung (Y).
2) Variabel Citra Merek (X2) dengan nilai t hitung sebesar 3,563 dan
tingkat signifikansi sebesar 0,001 lebih kecil dari 0,05 yang
berartiada pengaruh yang signifikan secara parsial variabel Citra
Merek (X2) terhadap Keputusan Menabung (Y).
3) Variabel Kualitas Layanan (X3) dengan nilai t hitung sebesar 4,240
dan tingkat signifikansi sebesar 0,000 lebih kecil dari 0,05 yang
berartiada pengaruh yang signifikan secara parsial variabel Kualitas
Layanan (X3) terhadap Keputusan Menabung (Y).
4) Variabel Media Promosi Iklan (Z) dengan nilai t hitung sebesar
2,093 dan tingkat signifikansi sebesar 0,039 lebih kecil dari 0,05
yang berartiada pengaruh yang signifikan secara parsial variabel
Media Promosi Iklan (Z) terhadap Keputusan Menabung (Y).
c. Koefisien Determinasi (R2)
Koefisien Determinasi (R2) digunakan untuk mengetahui
prosentase perubahan variabel tidak bebas (Y) yang disebabkan oleh
variabel bebas (X). Jika (R2) semakin besar, maka prosentase perubahan
variabel tidak bebas (Y) yang disebabkan oleh variabel bebas (X)
semakin tinggi. Jika (R2) semakin kecil, maka prosentase perubahan
variabel tidak bebas (Y) yang disebabkan oleh variabel bebas (X)
semakin rendah (Sujarweni, 2015: 164).
104104104
Model Summaryb
Tabel 4.12
Hasil Analisa Koefisien Determinan (R2)
Dari Pengolahan SPSS
Model R
R Square
Adjusted R Square
Std. Error of the
Estimate
1 ,782a ,611 ,594 1,666
a. Predictors: (Constant), Media Promosi Iklan Z, Citra Merek X2, Tata Lokasi X1, Kualitas
Layanan X3
b. Dependent Variable: Keputusan Manabung Y
Sumber : Data primer yang diolah, 2020
Dari tabel diatas hasil perhitungan dengan komputer SPSS versi
24.0 (regresi, tabel Model summary kolom R Square) ada pengaruh
yang berarti yaitu dapat diketahui derajat pengaruh variabel-variabel
sebesar 0,611 atau 61,1%. Angka ini menunjukan bahwa Keptusan
Menabung (Y) secara bersama-sama (simultan) dipengaruhi oleh
variabel Lokasi (X1), variabel Citra Merek (X2), variabel Kualitas
Layanan (X3) dan variabel Media Promosi Iklan (Z) sebesar 0,611 atau
61,1% sedangkan sisanya sebesar 0,389 atau 38,9% dipengaruhi oleh
faktor-faktor lain di luar model persamaan tersebut.
4. Moderated Regression Analysis (MRA)
Variabel moderating adalah variabel independen yang akan
memperkuat atau memperlemah hubungan antara variabel independen
lainnya terhadap variabel dependen (Ghozali, 2013: 221). Moderated
Regression Analysis berbeda dengan analisis sub-kelompok, karena
105105105
menggunakan pendekatan analitik yang mempertahankan integritas sampel
dan memberikan dasar untuk mengontrol pengaruh variabel moderator.
Teknik yang digunakan untuk menganalisis data yaitu Regresi
Berganda dan MRA (Moderated Regression Analysis). Teknik regresi
digunakan untuk mengasumsikan bahwa terdapat hubungan linear antara
variabel independen atau X dengan variabel dependen atau Y. Sedangkan
Teknik analisis MRA digunakan untuk mengetahui variabel independen
(Z) yang akan memperkuat atau memperlemah hubungan antara variabel
independen lainnya (X) terhadap variabel dependen (Y).
Coefficientsa
Tabel 4.13
Hasil Uji Moderasi 1
Dari Pengolahan SPSS
Unstandardized
Coefficients Standardized
Coefficients
Beta
T
Sig. Model B Std. Error
1 (Constant) 5,104 9,106 ,560 ,576
Tata Lokasi X1 ,698 ,320 1,255 2,180 ,032
Media Promosi Iklan Z 1,159 ,596 ,933 2,146 ,035
Moderat1 ,028 ,021 1,178 2,341 ,031 a. Dependent Variable: Keputusan Manabung Y
Sumber : Data primer yang diolah, 2020
Variabel Lokasi (X1) memberikan nilai koefisienparameter sebesar
2,180 dengan tingkat signifikansi 0,032 (<0,05). Variabel Media Promosi
Iklan (Z) memberikan nilai koefisien parameter sebesar 2,146 dengan
tingkat signifikansi 0,038 (<0,05). Variabel Moderat 1 memberikan nilai
koefisien parameter sebesar 2,341 dengan tingkat signifikansi sebesar
0,031 (<0,05). Variabel Moderat 1 yang merupakan interaksi antara Lokasi
106106106
(X1) dan Media Promosi Iklan (Z) ternyata signifikan, sehingga dapat
disimpulkan bahwa variabel Media Promosi Iklan (Z) merupakan variabel
moderating yang dapat memperkuat pengaruh hubungan variabel X
terhadap variabel Y.
Tabel 4.14
Coefficientsa
Hasil Uji Moderasi 2
Dari Pengolahan SPSS
Unstandardized
Coefficients Standardized
Coefficients
Beta
T
Sig. Model B Std. Error
1 (Constant) 3,653 13,363 1,770 ,080
Citra Merek X2 2,856 1,041 1,733 2,744 ,007 Media Promosi Iklan Z 2,305 ,853 1,855 2,701 ,008
Moderat2 ,141 ,066 2,214 2,133 ,035
a. Dependent Variable: Keputusan Manabung Y
Sumber : Data primer yang diolah, 2020
Variabel Citra Merek (X2) memberikan nilai koefisien parameter
sebesar 2,744 dengan tingkat signifikansi 0,007 (<0,05). Variabel Media
Promosi Iklan (Z) memberikan nilai koefisien parameter sebesar 2,701
dengan tingkat signifikansi 0,008 (<0,05). Variabel Moderat 2
memberikan nilai koefisien parameter sebesar 2,133 dengan tingkat
signifikansi sebesar 0,035 (<0,05). Variabel Moderat 2 yang merupakan
interaksi antara Citra Merek (X2) dan Media Promosi Iklan (Z) ternyata
signifikan, sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel Media Promosi
Iklan (Z) merupakan variabel moderating yang dapat memperkuat
pengaruh variabel X terhadap variabel Y.
107107107
Coefficientsa
Tabel 4.15
Hasil Uji Moderasi 3
Dari Pengolahan SPSS
Unstandardized
Coefficients Standardized
Coefficients
Beta
t
Sig. Model B Std. Error
1 (Constant) 1,246 10,492 ,119 ,906
Kualitas Layanan X3 ,664 ,438 ,894 2,516 ,033
Media Promosi Iklan Z ,816 ,656 ,656 2,243 ,027 Moderat3 ,019 ,027 ,661 2,304 ,032
a. Dependent Variable: Keputusan Manabung Y
Sumber : Data primer yang diolah, 2020
Variabel Kualitas Layanan (X3) memberikan nilai koefisien
parameter sebesar 2,516 dengan tingkat signifikansi 0,033 (<0,05).
Variabel Media Promosi Iklan (Z) memberikan nilai koefisien parameter
sebesar 2,243 dengan tingkat signifikansi 0,027 (<0,05). Variabel Moderat
3 memberikan nilai koefisien parameter sebesar 2,304 dengan tingkat
signifikansi sebesar 0,032 (<0,05). Variabel Moderat 3 yang merupakan
interaksi antara Kualitas Layanan (X3) dan Media Promosi Iklan (Z)
ternyata signifikan, sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel Media
Promosi Iklan (Z) merupakan variabel moderating yang dapat memperkuat
pengaruh variabel X terhadap variabel Y.
D. Pengujian Hipotesis
1. Uji Hipotesis 1 (H1)
Dari hasil uji t test nilai t hitung variabel Lokasi (X1) sebesar 4,801
dan tingkat signifikansi sebesar 0,000 lebih kecil dari 0,05 sehingga Ho
108108108
ditolak, yang berarti ada pengaruh yang signifikan secara parsial variabel
Lokasi (X1) terhadap Keputusan Menabung (Y). Dengan demikian
hipotesis yang menyatakan ada pengaruh yang signifikan dan positif
secara parsial variabel Lokasi (X1) terhadap Keputusan Menabung (Y)
diterima.
2. Uji Hipotesis 2 (H2)
Dari hasil uji t test nilai t hitung variabel Citra Merek (X2) dengan
nilai t hitung sebesar 3,563 dan tingkat signifikansi sebesar 0,001 lebih
kecil dari 0,05 sehingga Ho ditolak, yang berarti ada pengaruh yang
signifikan secara parsial variabel Citra Merek (X2) terhadap Keputusan
Menabung (Y). Dengan demikian hipotesis yang menyatakan ada
pengaruh yang signifikan dan positif secara parsial variabel Citra Merek
(X2) terhadap Keputusan Menabung (Y) diterima.
3. Uji Hipotesis 3 (H3)
Dari hasil uji t test nilai t hitung variabel variabel Kualitas Layanan
(X3) sebesar 4,240 dan dengan tingkat signifikansi sebesar 0,000 lebih
kecil dari 0,05 sehingga Ho ditolak, yang berartiada pengaruh yang
signifikan secara parsial variabel Kualitas Layanan (X3) terhadap
Keputusan Menabung (Y). Dengan demikian hipotesis yang menyatakan
ada pengaruh yang signifikan dan positif secara parsial Kualitas Layanan
(X3) terhadap Keputusan Menabung (Y) diterima.
109109109
4. Uji Hipotesis 4 (H4)
Dari hasil uji moderasi variabel Lokasi (X1) memberikan nilai
koefisien parameter sebesar 2,180 dengan tingkat signifikansi 0,032
(<0,05). Variabel Media Promosi Iklan (Z) memberikan nilai koefisien
parameter sebesar 2,146 dengan tingkat signifikansi 0,035 (<0,05).
Variabel Moderat 1 memberikan nilai koefisien parameter sebesar 2,341
dengan tingkat signifikansi sebesar 0,031 (<0,05), sehingga Ho ditolak,
yang berarti variabel Media Promosi Iklan (Z) merupakan variabel
moderating. Dengan demikian hipotesis yang menyatakan variabel Lokasi
berpengaruh signifikan dan positif terhadap keputusan menabung dengan
media promosi iklan sebagai variabel moderating diterima.
5. Uji Hipotesis 5 (H5)
Dari hasil uji moderasi variabel Citra Merek (X2) memberikan nilai
koefisien parameter sebesar 2,744 dengan tingkat signifikansi 0,007
(<0,05). Variabel Media Promosi Iklan (Z) memberikan nilai koefisien
parameter sebesar 2,701 dengan tingkat signifikansi 0,008 (<0,05).
Variabel Moderat 2 memberikan nilai koefisien parameter sebesar 2,133
dengan tingkat signifikansi sebesar 0,035 (<0,05) sehingga Ho ditolak,
yang berarti variabel Media Promosi Iklan (Z) merupakan variabel
moderating. Dengan demikian hipotesis yang menyatakan variabel Citra
Merek berpengaruh signifikan dan positif terhadap keputusan menabung
dengan media promosi iklan sebagai variabel moderating diterima.
110110110
6. Uji Hipotesis 6 (H6)
Dari hasil uji moderasivariabel Kualitas Layanan (X3) memberikan
nilai koefisien parameter sebesar 2,516 dengan tingkat signifikansi 0,033
(<0,05). Variabel Media Promosi Iklan (Z) memberikan nilai koefisien
parameter sebesar 2,243 dengan tingkat signifikansi 0,027 (<0,05).
Variabel Moderat 3 memberikan nilai koefisien parameter sebesar 2,304
dengan tingkat signifikansi sebesar 0,032 (<0,05) sehingga Ho ditolak,
yang berarti variabel Media Promosi Iklan (Z) merupakan variabel
moderating. Dengan demikian hipotesis yang menyatakan variabel
Kualitas Layanan berpengaruh signifikan dan positif terhadap keputusan
menabung dengan media promosi iklan sebagai variabel moderating
diterima.
E. Pembahasan
Berdasarkan hasil pengujian statistik, terlihat bahwa variabel-variabel
independen secara parsial dan simultan berpengaruh terhadap variabel
dependen. Pengaruh dari ketiga variabel tersebut bersifat positif dan
signifikan, dengan kata lain Lokasi, Citra Merek dan Kualitas Layanan
dengan Media Promosi Iklan Sebagai Variabel Moderating di Bank Syariah
Kabupaten Semarang akan meningkatkan Keputusan Nasabah untuk
menabung. Hal tersebut sesuai dengan hipotesis yang diajukan serta hasil
penelitian sebelumnya. Pengaruh variabel-variabel tersebut akan dijelaskan
sebagai berikut :
111111111
1. Pengaruh Lokasi terhadap Keputusan Menabung.
Hasil penelitian hipotesis (H1) membuktikan terdapat pengaruh
antara Tata Lokasi terhadap Keputusan Menabung. Hasil uji statistik yang
telah dilakukan menunjukkan nilai t hitung variabel Tata Lokasi sebesar
4,801 dengan taraf signifikansi sebesar 0,000 lebih kecil dari 0,05.
Pengujian ini membuktikan bahwa Lokasi berpengaruh positif dan
signifikan tehadap Keputusan Menabung di Bank Syariah Kabupaten
Semarang. Hasil ini mendukung penelitian sebelumnya yang dilakukan
oleh Dita Pertiwi dan Haroni Dolli H. Ritonga (2012) yang menyatakan
bahwa variabel lokasi berpengaruh signifikan dan positif terhadap
keputusan menabung (Studi kasus pada Bank Muamalat di Kota Kisaran).
Variabel lokasi sangat mempengaruhi masyarakat untuk menabung.
Kedekatan lokasi Bank dengan tempat kegiatan responden dan kemudahan
pencapaian Bank, dipicu juga dengan sarana dan prasarana untuk
mencapai tempat dimana Bank beroperasi misalnya saja seperti
transportasi. Lokasi bank yang strategis dapat mempengaruhi kelancaran
masyarakat dalam usahanya.
2. Pengaruh Citra Merek terhadap Keputusan Menabung.
Hasil penelitian hipotesis (H2) membuktikan terdapat pengaruh
antara Citra Merek terhadap Keputusan Menabung. Hasil uji statistik yang
telah dilakukan menunjukkan nilai t hitung variabel Citra Merek sebesar
3,563 dengan taraf signifikansi sebesar 0,001 lebih kecil dari 0,05.
Pengujian ini membuktikan bahwa Citra Merek berpengaruh positif dan
112112112
signifikan tehadap Keputusan Menabung di Bank Syariah Kabupaten
Semarang. Hasil ini mendukung penelitian sebelumnya yang dilakukan
oleh Aditya Bagus Indratama dan Yessi Artanti (2014) yang menyatakan
bahwavariabel citra merek berpengaruh signifikan dan positif terhadap
keputusan menabung (Studi kasus pada Bank Syariah Mandiri Surabaya).
Citra merek merupakan citra tentang suatu merek yang dianggap
sebagai kelompok asosiasi yang menghubungkan pemikiran konsumen
terhadap suatu nama merek. Jika konsumen tidak memiliki pengalaman
dengan suatu produk, mereka cenderung untuk mempercayai merek yang
disukai atau yang terkenal. Alasan inilah yang mendorong perusahaan
untuk memperkuat posisi mereknya agar tercipta citra merek yang positif
dan menancap kuat di benak konsumen. Citra merek akan menjadi dasar
acuan seseorang untuk menggunakan suatu produk, semakin baik citra
merek maka semakin banyak orang yang akan menggunakan produk dari
merek tersebut. Usaha untuk membentuk citra merek yang baik di mata
konsumen merupakan salah satu strategi yang baik untuk memberikan
preferensi awal bagi konsumen untuk melakukan keputusan memilih
sebuah produk tabungan tersebut.
3. Pengaruh Kualitas Layanan terhadap Keputusan Menabung.
Hasil penelitian hipotesis (H3) membuktikan terdapat pengaruh
antara Kualitas Layanan terhadap Keputusan Menabung. Hasil uji statistik
yang telah dilakukan menunjukkan nilai t hitung variabel variabel Kualitas
Layanan (X3) sebesar 4,240 dan dengan tingkat signifikansi sebesar 0,000
113113113
lebih kecil dari 0,05. Pengujian ini membuktikan bahwa Kualitas Layanan
berpengaruh positif dan signifikan tehadap Keputusan Menabung di Bank
Syariah Kabupaten Semarang. Hasil ini mendukung penelitian sebelumnya
yang dilakukan oleh Muniati Aisyah (2017) yang menyatakan bahwa
variabel kualitas layanan berpengaruh signifikan dan positif terhadap
keputusan menabung (Studi kasus pada Produk Tabungan BNI Syariah
Mandiri Surabaya). Hal ini didukung oleh penelitian Bagja Sumantri
(2014) yang menyatakan bahwa variabel kualitas layanan berpengaruh
signifikan dan positif terhadap keputusan menabung (Studi kasus pada
Bank Syariah Yogyakarta).
Pada penelitian ini menemukan bahwa semakin tinggi persepsi
nasabah tentang kualitas pelayanan akan meningkatkan minat seseorang
untuk menjadi nasabah di bank syariah. Seperti yang Kotler (2002:83)
nyatakan bahwa pelayanan adalah setiap tindakan atau kegiatan yang dapat
ditawarkan oleh suatu pihak kepada pihak lain, yang pada dasarnya tidak
berwujud dan tidak mengakibatkan kepemilikan apapun, dimana
pelayanan merupakan perilaku produsen dalam rangka memenuhi
kebutuhan dan keinginan konsumen demi tercapainya kepuasan pada
konsumen itu sendiri. Jika konsumen merasa kebutuhannya dapat
terpenuhi atau mampu melebihi yang diperkirakan maka semakin tinggi
juga minat konsumen akan meningkat. Oleh karena itu kualitas pelayanan
berpengaruh untuk meningkatkan minat menjadi nasabah bank syariah.
114114114
4. Media Promosi Iklan Memoderasi Pengaruh Lokasi terhadap
Keputusan Menabung.
Hasil penelitian hipotesis (H4) membuktikan variabel Media
Promosi Iklan (Z) merupakan variabel moderating. Hasil uji statistik yang
telah dilakukan menunjukkan nilai koefisien parameter sebesar 2,180
dengan tingkat signifikansi 0,032 (<0,05). Variabel Media Promosi Iklan
(Z) memberikan nilai koefisien parameter sebesar 2,146 dengan tingkat
signifikansi 0,035 (<0,05). Variabel Moderat 1 memberikan nilai koefisien
parameter sebesar 2,341 dengan tingkat signifikansi sebesar 0,031 (<0,05).
Pengujian ini membuktikan bahwa Media Promosi Iklan Memoderasi
pengaruh Tata Lokasi terhadap Keputusan Menabung di Bank Syariah
Kabupaten Semarang. Hasil ini mendukung penelitian sebelumnya yang
dilakukan oleh Daniel Ortega dan Anas Alhifni (2017) yang menyatakan
bahwaMedia Promosi memoderasi pengaruh Tata Lokasi terhadap
keputusan menabung (Studi kasus pada Produk Bank Syariah Jawa Barat).
Promosi merupakan salah satu cara bank untuk menarik dan
mempertahankan masyarakat agar tetap menabung pada bank tersebut.
Namun kegiatan promosi yang dilakukan bank juga bisa mengurangi minat
masyarakat untuk menabung pada bank tersebut apabila dilakukan dengan
tujuan dan penyampaian yang tidak tepat bahkan berlebihan. Oleh karena
itu, bank harus dapat memanfaatkan dengan baik dan benar media promosi
seperti iklan pada media cetak atau elektronik, promosi langsung dan lain
115115115
sebagainya. Dalam hal ini bank harus mengetahui media promosi yang
paling mudah di mengerti dan sering dijumpai oleh masyarakat.
5. Media Promosi Iklan Memoderasi Pengaruh Citra Merek terhadap
Keputusan Menabung.
Hasil penelitian hipotesis (H5) membuktikan variabel Media
Promosi Iklan (Z) merupakan variabel moderating. Hasil uji statistik yang
telah dilakukan menunjukkan nilai koefisien parameter sebesar 2,744
dengan tingkat signifikansi 0,007 (<0,05). Variabel Media Promosi Iklan
(Z) memberikan nilai koefisien parameter sebesar 2,701 dengan tingkat
signifikansi 0,008 (<0,05). Variabel Moderat 2memberikan nilai koefisien
parameter sebesar 2,133 dengan tingkat signifikansi sebesar 0,035 (<0,05).
Pengujian ini membuktikan bahwa Media Promosi Iklan Memoderasi
pengaruh Citra Merek terhadap Keputusan Menabung di Bank Syariah
Kabupaten Semarang. Hasil ini mendukung penelitian sebelumnya yang
dilakukan oleh Ratna Wulandari (2013) yang menyatakan bahwa Media
Promosi memoderasi pengaruh Citra Merek terhadap keputusan
menabung (Studi kasus pada Bank CIMB Niaga Yogyakarta).
Dalam memenuhi kebutuhannya, calon nasabah agar berusaha
untukmencari informasi yang berhubungan dengan sesuatu hal yang
dibutuhkan. Pencarian informasi yang bersifat aktif dapat berupa
kunjungan terhadap beberapa perbankan yang lain (competitor)
untuk membuat perbandingan antara fasilitas, keamanan, info tentang
produk bank dan sebagainya. Sedangkan pencarian informasi pasif
116116116
adalah hanya dengan membaca atau melihat iklan di televisi, majalah,
atau surat kabar tanpa mempunyai tujuan khusu dalam pikirannya
tentang gambaran produk yang diinginkan. Informasi yang didapat calon
nasabah digunakan untuk memperoleh gambaran yang lebih jelas
mengenai alernatif-alternatif yang dihadapi serta daya tarik masing-
masing alternatif. Dari informasi-informasi tersebut, kemudian calon
nasabah mengambil keputusan untuk menabung di bank.
6. Media Promosi Iklan Memoderasi Pengaruh Kulaitas Layanan
terhadap Keputusan Menabung.
Hasil penelitian hipotesis (H6) membuktikan variabel Media
Promosi Iklan (Z) merupakan variabel moderating. Hasil uji statistik yang
telah dilakukan menunjukkan nilai koefisien parameter sebesar 2,516
dengan tingkat signifikansi 0,033 (<0,05). Variabel Media Promosi Iklan
(Z) memberikan nilai koefisien parameter sebesar 2,243 dengan tingkat
signifikansi 0,027 (<0,05). Variabel Moderat 3 memberikan nilai koefisien
parameter sebesar 2,304 dengan tingkat signifikansi sebesar 0,032 (<0,05).
Pengujian ini membuktikan bahwa Media Promosi Iklan Memoderasi
pengaruh Kualitas Layanan terhadap Keputusan Menabung di Bank
Syariah Kabupaten Semarang. Hasil ini mendukung penelitian sebelumnya
yang dilakukan oleh Muhammad Ras Muis dan Muhammad Fahmi (2017)
yang menyatakan bahwa Media Promosi memoderasi pengaruh Kualitas
Layanan terhadap keputusan nasabah (Studi kasus pada PT. Pegadaian
Persero Kanwil I Medan).
117117117
Komunikasi dalam pemasaran memegang peranan sangat penting
saat ini, komunikasi ini dimaksudkan agar sasaran atau pembeli yang
berpotensial menyadari, mengetahui, dan menyukai atas produk atau jasa
apa saja yang disediakan oleh perusahaan. Oleh karena itu, sangat
diperlukan adanya komunikasi pemasaran atau yang disebut dengan
promosi. Promosi merupakan sarana yang ampuh untuk menarik dan
mempertahankan nasabah suatu perusahaan. Pada hakikatnya promosi
adalah salah suatu bentuk komunikasi pemasaran. Strategi promosi
berkaitan dengan masalah-masalah perencanaan, pelaksanaan, dan
pengendalian komunikasi persuasif dengan pelanggan. Strategi promosi ini
biasanya untuk menentukan proporsi personal selling, iklan, dan promosi
penjualan. Kegiatan promosi bukan saja berfungsi sebagai alat komunikasi
antara perusahaan dengan konsumen, melainkan juga sebagai alat untuk
melakukan pelayanan agar mempengaruhi konsumen dalam kegiatan
pembelian/penggunaan jasa sesuai dengan keinginan dan kebutuhannya.
BAB V
A. Kesimpulan
PENUTUP
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan atas analisis serta uji
hipotesis yang dilakukan, maka penelitian ini dapat disimpulkan sebagai
berikut :
1. Variabel Lokasi (X1) secara parsial berpengaruh positif dan signifikan
terhadap Keputusan Menabung (Y).
2. Variabel Citra Merek (X2) secara parsial berpengaruh positif dan
signifikan terhadap Keputusan Menabung (Y).
3. Variabel Kualitas Layanan (X3) secara parsial berpengaruh positif dan
signifikan terhadapKeputusan Menabung (Y).
4. Variabel Media Promosi Iklan (Z) memoderasi positif dan signifikan
pengaruh antara variabel Lokasi (X1) terhadap Keputusan Menabung (Y).
5. Variabel Media Promosi Iklan (Z) memoderasi positif dan signifikan
pengaruh antara variabel Citra Merek (X2) terhadap Keputusan Menabung
(Y).
6. Variabel Media Promosi Iklan (Z) memoderasi positif dan signifikann
pengaruh antara variabel Kualitas Layanan (X3) terhadap Keputusan
Menabung (Y).
119
120
B. Saran
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, maka saran yang dapat
diajukan sebagai berikut:
1. Bagi peneliti selanjutnya, hendaknya untuk memperluas penelitian
sehingga diperoleh informasi yang lebih lengkap tentang pengaruh tata
lokasi, citra merek dan kualitas layanan terhadap keputusan menabung di
Bank Syariah Kabupaten Semarang dengan media promosi iklan sebagai
variabel moderating.
2. Diperlukan sosialisasi tentang Bank Syariah terhadap masyarakat,
terutama dikalangan pedagang-pedagang kecil, sehingga mereka
mengetahui betul tentang bank syariah dan produk-produknya, khususnya
produk tabungan.
3. Diharapkan pada penelitian yang akan datang jumlah sampel yang
digunakan lebih banyak. Dengan mengunakan sampel yang lebih banyak
maka hasil analisis dari penelitian akan lebih akurat.
DAFTAR PUSTAKA
Akdon, dan Riduwan. 2013. Rumus dan Data Dalam Analisis Statistika.
Banndung: Alfabeta.
Andansari, Tita. 2018. Pengaruh Promosi, Kualitas Pelayanan, Citra Merek dan
Inovasi Produk Terhadap Daya Saing Bank BNI Syariah di Kota
Tangerang Selatan. Skripsi.
Arifah, Kunti.2018. Analisis Pengaruh Iklan, Kualitas Produk, Kualitas Pelayanan
dan Lokasi Terhadap Keputusan Nasabah Menabung di PT.BPRS Dana
Mulia Surakarta. Skripsi.
Azwar, Saifudin.2004. Metode Penelitian. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Bawono, Anton. 2006. Multivariate Analysis dengan SPSS. Salatiga: STAIN
Salatiga Press.
Chotimah, Chusnul. 2014. Pengaruh Produk, Pelayanan, Promosi, dan Lokasi
Terhadap Masyarakat Memilih Bank Syariah di Surakarta.Skripsi.
Edy, Wibowo dkk. 2005. Mengapa Memilih Bank Syariah ?. Bogor: Ghalia
Indonesia. hal.33
Effendi.2006. Peluang dan Tantangan Bank Syariah di Indonesia. Jakarta: Al-
Kautsar Prima.
Fahrudin, Muhammad Fajar dan Emma Yulianti. 2015. Pengaruh Promosi,
Lokasi, dan Kualitas Layanan Terhadap Keputusan Pembelian Nasabah
Bank Mandiri Surabaya. Jurnal Of Business and Banking. Vol. 5. No. 1.
Ghozali, Imam.2013. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS.
Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.
Hasan, Ali. 2013. Marketing dan Kasus-Kasus Pilihan. Yogyakarta: Caps
Publishing.
https://www.bnisyariah.co.id/
https://www.bpskabupatensemarang.go.id/
https://www.brisyariah.co.id/
https://www.cnbcindonesia.com/
121
122122122
https://www.danamon.co.id/
https://www.syariahmandiri.co.id/
Indratama, Aditya Bagus dan Yessy Artanti. 2015. Pengaruh Citra Merek dan
Promosi Penjualan Terhadap Keputusan Nasabah Memilih Tabungan Bank
Syariah Mandiri. Jurnal Ilmu Manajemen. Vol.2. No.4.
Kasmir. 2004. Pemasaran Bank Edisi Pertama. Jakarta: Prenada Media.
Kasmir. 2012. Dasar-Dasar Perbankan Edisi Revisi. Jakarta: PT. Raja Grafindo
Persada
Kholilullah.2019. Pengaruh Pelayanan, Promosi, dan Produk Terhadap Keputusan
Nasabah Menabung di BRI Syariah KC Semarang Dengan Kepercayaan
Sebagai Variabel Moderating. Skripsi.
Kotler, Philip dan Gary Armstrong. 2006. Principles of Marketing. Eleventh
Edition, Pearson Prentice Hall , New Jersey.
Kotler, Philip. (2002). Prinsip-Prinsip Pemasaran. Jakarta:Erlangga.
Kotler, Philip dan Kevin, Lane Keller. 2007. Manajemen Pemasaran. Edisi 12.
Jakarta : PT Indeks.
Lupiyoadi, Rambat. 2013. Manajemen Pemasaran Jasa. Jakarta: Salemba Empat.
Maulida, Isnaeni. 2016. Analisis Pengaruh Promosi dan Pelayanan Terhadap
Minat Nasabah Menabung Pada BMT Taruna Sejahtera Cabang Tuntang.
Sripsi.
Morissan. 2015. Metode Penelitian Survei. Jakarta: Prenadamedia Group.
Nopitasari, Eka. 2017. Pengaruh Lokasi, Produk, Reputasi dan Pelayanan
Terhadap Keputusan Mahasiswa IAIN Surakarta Menggunakan Bank
Syariah. Skripsi.
Nuraeni, Enin. 2013. Pengaruh Promosi Perbankan Syariah Terhadap Minat
Masyarakat Memilih Bank Syariah (Penelitian di Masyarakat Desa
Singawada Rt 01 Rw 05 Kecamatan Rajagaluh Kabupaten Majalengka).
Skripi.
Ortega, Daniel dan Anas Alhifni.2017. Pengaruh Media Promosi Perbankan
Syariah Terhadap Minat Menabung Masyarakat di Bank Syariah. Jurnal
Ekonomi Syariah. Vol.5. No.1.
123123123
Pratama, Ramdhani Harry. 2013. Analisis Pengaruh Diferensiasi Produk, Kualitas
Pelayanan dan Citra Merek Terhadap Keputusan Konsumen Menggunakan
Jasa Perbankan Syariah (Studi Kasus Pada Bank Syariah Mandiri Kota
Semarang). Skripai.
Rondonuwu, Marshal. 2013. Tingkat Pendidikan, Motivasi, dan Promosi
Pengaruhnya Terhadap Keputusan Penggunaan Produk Nasabah Priority
Banking Bank Sulut. Jurnal EMBA. Vol.1. No.3.
Said, Abu. 2016. Pengaruh Brand Image, Word Of Mouth, dan Iklan Terhadap
Minat Menabung di BMT Se-Kabupaten Demak. Jurnal Ekonomi Syariah.
Vol.2. No.2.
Sangadji, E.M dan Sopiah. 2013. Perilaku Konsumen : Pendekatan Praktis
Disertai Himpunan Jurnal Penelitian. Yogyakarta : Penerbit Andijasa.
Santoso, Luqman. 2016. Persepsi Masyarakat Umum Terhadap Perbankan
Syariah (Studi Kasus di Kabupaten Semarang). Skripsi.
Sari, Lala Kurnia. 2019. Pengaruh Citra Produsen, Citra Pemakai, Citra Produk
Terhadap Loyalitas Nasabah Dengan Keputusan Menabung Sebagai
Variabel Intervening (Studi Kasus pada Bank Syariah Sragen Cabang
Boyolali). Skripsi.
Sari, Liza Novia. 2015. Pengaruh Promosi dan Kualitas Pelayanan Terhadap
Keputusan Nasabah Menabung Pada Tabungan SIMANIS PT. BPR Raga
Dana Sejahtera Padang. Skripsi.
Subagiyo, Rokhmat. 2016. Pengaruh Brand Image Terhadap Keputusan Nasabah
Dalam Memilih Pembiayaan di BMT Sahara Tulungagung. Jurnal
Ekonomi Islam. Vol.8. No.1
Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung:
Penerbit Alafabeta.
Sujarweni, V Wiratna. 2015. Metodologi Penelitian-Bisnis & Ekonomi.
Yogyakarta : Pustaka Baru Press.
Tjiptono, Fandy. 2008. Strategi Pemasaran Edisi III. Yogyakarta: Penerbit Andi.
Wibowo, Edy dan Untung Hady Wibowo. 2005. Mengapa Memilih Bank
Syariah?. Bogor. Ghalia Indonesia.
Yogiarto, Atanasius Hardian Permana. 2015.Pengaruh Bagi Hasil, Promosi, dan
Kualitas Pelayanan Terhadap Keputusan Penggunaan Jasa Perbankan
124124124
Syariah Tabungan Mudharabah (Studi Kasus pada Nasabah Bank
Muamalat Pekalongan). Skripsi.
Yuliati dan Ignatius Soni Kurniawan. 2017. Pengaruh Periklanan, Kualitas
Pelayanan, Jaminan Rasa Aman, dan Hubungan Masyarakat Terhadap
Minat Menabung Pada Nasabah BMT Al Ikhwan Kantor Cabang Condong
Catur. Jurnal Manajemen. Vol.7. No.1.
LAMPIRAN
125
Lampiran 1 :
KUESIONER PENELITIAN
Kepada Yth,
Bapak/Ibu/sdr/i
Di Tempat
Assalamu’alaikum Wr.Wb.
Dengan Hormat,
Dalam rangka penelitian tugas akhir/skripsi pada program studi Perbankan
Syariah S1 Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga maka saya:
Nama : Rika Apri Antasari
Nim : 63010150230
Program Studi : Perbankan Syariah S1
Fakultas : Ekonomi dan Bisnis Islam
Judul : Pengaruh Tata Lokasi, Citra Merek, dan Kualitas Layanan
Terhadap Keputusan Menabung di Bank Syariah Kabupaten
Semarang Dengan Media Promosi Iklan Sebagai Variabel
Moderating.
Untuk kelancaran penelitian ini, maka saya mohon kesediaan
Bapak/Ibu/Sdr/i untuk mengisi angket (kuisioner) sebagaimana terlampir. Semua
data tersebut hanya untuk pengisian skripsi, bukan untuk dipublikasikan atau
digunakan untuk kepentingan lainnya. Peran Bapak/Ibu/Sdr/i sangat bermanfaat
bagi keberhasilan penelitian yang saya lakukan.
Atas bantuan dan kerjasama Bapak/Ibu/Sdr/i dalam menjawab pertanyaan-
pertanyaan pada kuesioner ini, saya ucapkan terimakasih.
Wasslamualaikum, Wr.Wb.
Hormat saya,
Rika Apri. A
KUESIONER PENELITIAN
PENGARUH TATA LOKASI, CITRA MEREK DAN KUALITAS
LAYANAN TERHADAP KEPUTUSAN MENABUNG DI BANK SYARIAH
DI KABUPATEN SEMARANG DENGAN MEDIA PROMOSI IKLAN
SEBAGAI VARIABEL MODERATING
A. DATA RESPONDEN
Nama : ....................................................(boleh tidak diisi)
Jenis Kelamin : Pria Wanita
Usia : 20-25 Tahun 31-35 Tahun
26-30 Tahun >36 Tahun
Pekerjaan : Pelajar/Mahasiswa PNS
Karyawan Swasta Wirausaha
..........................(lain-lain)
B. PETUNJUK PENGISIAN ANGKET
Pada setiap nomor pertanyaan berilah tanda ( √ ) tepat pada kolomsesuai
dengan pendapat anda, dengan memperhatikan nilai dan artisebagai berikut:
1. Semakin mendekati angka 1, artinya semakin tidak setuju
2. Semakin mendekati angka 5, artinya semakin setuju
Sangat
Tidak
Setuju
1 2 3 4 5 Sangat
Setuju
No.
Pertanyaan Bobot Nilai
1 2 3 4 5
Variabel Tata Lokasi (X1)
1. Saya tertarik menabung di
bank syariah karena
transportasi yang mudah
dijangkau.
2. Saya tertarik menabung di
bank syariah karena lokasi
yang strategis di tepi jalan.
3. Saya tertarik menabung di
bank syariah karena lalu
lintas yang tidak macet.
4. Saya tertarik menabung di
bank syariah karena tempat
parkir yang luas dan aman.
5. Lokasi bank syariah yang
luas sangat memungkinkan
untuk memperluas usahanya
6. Saya tertarik menabung di
bank syariah karena lokasi
sekitar bank sangat
mendukung pelayanan yang
diberikan..
7. Bank syariah di Kabupaten
Semarang bersaing secara
sportif
No.
Pertanyaan Bobot Nilai
1 2 3 4 5
Variabel Citra Merek (X2)
1. Bank syariah menggunakan
promosi untuk menarik
nasabah dalam mengenal
dan mengingatnya.
2. Prinsip bagi hasil dalam
bank syariah memberikan
keuntungan yang berkah
bagi nasabahnya.
3. Bank syariah tidak
menerapkan bunga bank
dalam setiap produknya.
No.
Pertanyaan
Bobot Nilai
1 2 3 4 5
Variabel Kualitas Layanan (X3)
1. Bank syariah menggunakan
prinsip syariah Islam dalam
operasionalnya.
2. Bank syariah memiliki
ruangan bersih, nyaman,
dan karyawan yang
berpenampilan rapi.
3. Bank syariah memberikan
pelayanan secara tepat,
cepat dan bertanggung
jawab.
4. Karyawan bank syariah
selalu membantu
menyelesaikan masalah dan
merespon keluhan nasabah.
5. Bank syariah memberikan
rasa aman terhadap nasabah
dalam bertransaksi.
6. Karyawan bank syariah
berlaku ramah, sopan, dan
baik dalam bertutur kata.
No.
Pertanyaan
Bobot Nilai
1 2 3 4 5
Variabel Keputusan Menabung (Y)
1. Bank syariah memudahkan
dalam bertransaksi
2. Saya mendapatkankan
informasi bank syariah
melalui iklan
3. bank syariah operasionalnya
sesuai dengan prinsip-
prinsip syariah Islam
daripada bank
konvensional.
4. Saya menabung di bank
syariah karena aman dan
terpercaya.
5. Saya merasa puas dengan
produk bank syariah.
No.
Pertanyaan
Bobot Nilai
1 2 3 4 5
Media Promosi Iklan (Z)
1. Saya mengetahui produk
bank syariah melalui iklan
media cetak, media
elektronik, internet, dan
lainnya.
2. Saya tertarik dengan bank
syariah karena iklan yang
menarik.
3. Informasi bank syariah
yang disampaikan melalui
iklan sangat jelas dan
mudah di pahami.
4. Pesan iklan produk bank
syariah sangat amanah.
Lampiran 2:
DATA KEUSIONER
No.
Tata Lokasi X1 Soal 1
Soal 2
Soal 3
Soal 4
Soal 5
Soal 6
Soal 7
Jml
1 5 5 5 5 5 5 5 35 2 5 5 5 5 5 5 5 35 3 5 5 5 5 5 5 5 35 4 5 5 5 5 5 5 5 35 5 5 5 5 5 5 5 5 35 6 5 5 5 5 5 5 5 35 7 5 5 5 5 5 5 5 35 8 5 5 5 5 5 5 5 35 9 5 5 5 5 5 5 5 35 10 5 5 5 4 5 5 4 33 11 4 4 4 4 4 4 3 27 12 5 4 4 4 4 4 4 29 13 5 4 4 4 4 4 4 29 14 5 4 4 4 4 4 4 29 15 5 4 4 4 4 4 4 29 16 4 4 4 4 4 4 4 28 17 4 4 4 4 4 4 4 28 18 4 4 4 3 4 4 3 26 19 5 4 4 4 4 4 4 29 20 5 4 4 4 4 4 4 29 21 4 4 3 3 4 3 3 24 22 5 5 5 5 5 5 5 35 23 4 4 4 4 4 4 4 28 24 5 5 5 4 5 5 4 33 25 5 4 4 4 4 4 4 29 26 5 5 5 4 5 5 4 33 27 5 5 4 4 5 4 4 31 28 5 5 4 4 5 4 4 31 29 5 5 5 4 5 5 4 33 30 5 5 5 4 5 5 4 33 31 5 5 4 4 5 4 4 31 32 5 5 4 4 5 4 4 31 33 5 5 4 4 5 4 4 31 34 5 4 4 4 4 4 4 29 35 4 4 4 4 4 4 4 28 36 4 4 3 3 4 3 3 24 37 5 4 4 4 4 4 4 29 38 4 4 3 3 4 3 3 24 39 4 4 4 4 4 4 4 28 40 4 4 4 4 4 4 4 28
41 4 4 3 3 4 3 3 24 42 4 4 4 4 4 4 4 28 43 4 4 4 4 4 4 4 28
44 5 4 4 4 4 4 4 29 45 5 4 4 4 4 4 4 29 46 4 4 4 4 4 4 4 28 47 5 5 4 4 5 4 4 31 48 5 4 4 4 4 4 4 29 49 5 5 5 4 4 4 4 31 50 5 5 5 5 5 5 5 35 51 5 5 5 5 5 5 5 35 52 5 5 5 5 5 5 5 35 53 5 5 5 5 5 5 5 35 54 5 5 4 4 5 4 4 31 55 5 5 5 5 5 5 5 35 56 5 5 5 5 5 5 5 35 57 5 4 5 5 4 4 4 31 58 5 5 5 5 5 5 5 35 59 5 5 4 5 4 4 4 31 60 4 4 3 3 4 3 3 24 61 4 5 4 5 5 4 4 31 62 5 4 5 4 5 4 4 31 63 5 5 5 5 5 5 5 35 64 5 5 5 5 5 5 5 35 65 4 4 3 3 4 3 3 24 66 4 4 4 3 4 4 3 26 67 5 4 4 5 4 5 4 31 68 5 5 4 5 4 4 4 31 69 4 4 4 3 4 4 3 26 70 5 4 5 4 5 4 4 31 71 5 5 5 5 5 5 5 35 72 5 5 5 4 4 4 4 31 73 4 5 5 5 4 4 4 31 74 5 5 4 5 4 4 4 31 75 4 4 5 4 5 4 5 31 76 5 5 4 5 4 4 4 31 77 5 5 5 5 5 5 5 35 78 5 5 5 5 5 5 5 35 79 4 3 3 3 3 3 3 22 80 4 4 4 4 4 4 4 28 81 5 4 4 4 4 4 4 29 82 4 3 3 3 3 3 3 22 83 4 4 3 3 4 3 3 24 84 3 3 3 3 3 3 3 21 85 3 3 3 3 3 3 3 21 86 3 3 3 3 3 3 3 21 87 3 3 3 3 3 3 3 21 88 3 3 3 3 3 3 3 21
4 4 4 12
4 4 4 12
4 4 3 11
4 4 4 12
5 5 5 15
5 4 4 13
4 4 4 12
5 5 4 14
5 5 5 15
5 4 4 13
5 5 4 14
5 5 4 14
5 4 4 13
5 5 4 14
4 4 3 11
4 4 3 11
5 4 4 13
4 4 4 12
5 5 4 14
5 4 4 13
5 4 4 13
4 4 4 12
4 4 4 12
5 4 4 13
4 4 4 12
5 4 4 13
89 3 3 3 3 3 3 3 21 90 4 4 4 4 4 4 4 28 91 5 4 4 4 4 4 4 29 92 3 3 3 3 3 3 3 21 93 3 3 3 3 3 3 3 21 94 4 4 3 3 4 3 3 24 95 3 3 3 3 3 3 3 21 96 3 3 3 3 3 3 3 21 97 3 3 3 3 3 3 3 21 98 3 3 3 3 3 3 3 21 99 3 3 3 3 3 3 3 21 100 3 3 3 3 3 3 3 21 Total 2904
Citra Merek X2 Soal 1
Soal 2
Soal 3
Jml
4 4 3 11
4 3 4 11
5 5 5 15
5 5 5 15
5 5 4 14
5 5 5 15
4 4 4 12
5 5 5 15
5 5 5 15
5 5 5 15
4 4 4 12
5 5 5 15
4 4 4 12
5 5 4 14
5 5 4 14
5 5 4 14
5 5 5 15
5 4 4 13
5 4 4 13
5 4 4 13
5 5 4 14
5 5 5 15
5 5 5 15
5 5 5 15
5 5 5 15
4 3 3 10
4 4 3 11
4 4 4 12
4 4 3 11
4 4 4 12
3 3 3 9
3 3 3 9
4 3 3 10
3 3 3 9
5 4 4 13
Total 1269
Kualitas Layanan X3
Soal 1
Soal 2
Soal 3
Soal 4
Soal 5
Soal 6
Jml
5 4 5 4 4 4 26
4 4 4 4 4 4 24
5 4 4 4 4 3 24
4 5 4 4 3 4 24
5 4 3 4 4 4 24
5 4 4 3 4 4 24
5 5 4 4 4 4 26
5 5 5 5 5 5 30
5 5 4 4 4 4 26
5 4 4 5 4 4 26
5 5 4 4 4 4 26
5 5 4 4 4 4 26
5 5 4 5 5 4 28
5 5 5 5 4 4 28
5 5 5 4 4 5 28
5 5 5 5 4 4 28
4 4 4 4 3 3 22
4 3 4 3 4 4 22
4 4 4 4 3 3 22
4 4 4 3 4 3 22
4 4 3 4 4 3 22
4 4 4 4 3 3 22
5 5 5 5 5 5 30
5 4 4 13
4 4 4 12
5 5 3 13
5 4 4 13
5 5 5 15
5 4 4 13
4 4 3 11
4 4 3 11
5 5 4 14
5 5 5 15
4 4 3 11
4 4 4 12
4 4 4 12
4 4 4 12
4 4 4 12
5 4 4 13
5 4 4 13
5 4 4 13
4 4 4 12
5 5 5 15
5 4 4 13
4 4 3 11
5 4 4 13
4 4 3 11
4 4 3 11
4 4 4 12
4 4 3 11
4 4 3 11
5 4 4 13
4 4 3 11
4 4 4 12
4 4 3 11
5 4 4 13
4 4 3 11
5 5 5 15
5 4 4 13
5 5 5 15
4 3 3 10
4 4 3 11
5 5 5 5 5 5 30 5 4 5 5 5 4 28
5 5 5 5 5 5 30 5 5 5 5 4 4 28
5 5 4 4 4 4 26 5 5 5 4 5 5 29
5 4 5 5 4 5 28 4 4 4 4 4 4 24
5 5 4 4 4 4 26 5 5 4 4 4 4 26
5 5 5 5 5 5 30 5 5 5 4 5 4 28
5 5 5 5 4 4 28 5 5 4 4 4 4 26
5 5 5 5 5 5 30 4 4 4 4 4 4 24
5 5 5 5 5 5 30 5 5 4 5 5 4 28
5 5 4 4 4 4 26 4 4 4 4 4 4 24
4 5 4 5 4 4 26 5 5 4 4 4 4 26
5 5 5 5 4 4 28 5 5 5 5 4 4 28
4 4 4 4 4 4 24 4 4 3 3 3 3 20
5 5 4 5 5 4 28 4 4 4 4 3 3 22
4 4 4 4 4 4 24 3 3 3 3 3 3 18
5 5 5 5 4 4 28 3 3 3 3 3 3 18
5 5 4 4 4 4 26 3 3 3 3 3 3 18
4 4 4 4 4 4 24 3 3 3 3 3 3 18
4 4 4 3 4 3 22 3 3 3 3 3 3 18
4 4 4 4 3 3 22 4 4 4 4 3 3 22
4 4 4 4 4 4 24 4 4 4 3 4 3 22
4 4 4 4 3 3 22 3 3 3 3 3 3 18
4 4 3 4 4 3 22 4 4 4 4 4 4 24
4 4 4 3 4 3 22 4 4 4 4 4 4 24
5 5 5 5 5 5 30 4 4 4 4 4 4 24
5 5 5 5 5 5 30 4 4 4 4 4 4 24
5 5 5 5 5 5 30 4 4 4 4 4 4 24
5 5 5 5 5 5 30 5 5 4 5 4 4 27
5 5 5 5 5 5 30 5 5 4 4 4 4 26
5 5 5 5 5 5 30 5 5 4 5 4 5 28
5 5 5 5 5 5 30 5 5 4 4 4 4 26
5 5 5 5 5 5 30 4 5 4 4 5 4 26
5 4 5 4 4 4 26 4 4 4 4 4 4 24
5 5 5 5 4 4 28 4 4 3 3 3 3 20
4 4 4 4 4 4 24 3 3 3 3 3 3 18
4 4 4 4 4 4 24 3 3 3 3 3 3 18
5 4 5 4 4 4 26 3 3 3 3 3 3 18
5 5 5 5 4 4 28 4 4 3 3 3 3 20
4 4 4 4 4 4 24 Total 2510
4 4 4 4 16
5 4 4 4 17
4 4 4 4 16
4 4 4 4 16
5 5 4 4 18
4 4 3 3 14
4 4 4 4 16
5 5 4 4 18
4 4 4 4 16
4 4 3 4 15
4 4 4 4 16
5 4 4 4 17
4 4 4 4 16
5 5 5 4 19
5 4 5 4 18
5 5 5 5 20
5 5 4 4 18
4 5 4 4 17
5 5 5 4 19
5 4 4 4 17
4 4 4 4 16
5 5 4 4 18
5 5 4 4 18
5 5 4 4 18
5 5 5 5 20
4 4 4 4 16
5 5 4 4 18
5 5 4 4 18
4 4 4 4 16
4 4 4 3 15
5 4 4 5 18
5 5 5 4 19
4 4 4 3 15
4 4 4 4 16
4 4 4 3 15
4 3 3 3 13
5 4 4 4 17
4 4 4 4 16
4 4 4 3 15
Media Promosi Iklan Z
Soal 1
Soal 2
Soal 3
Soal 4
Jml
4 4 4 4 16
4 4 4 3 15
4 4 4 3 15
4 4 3 3 14
4 4 4 4 16
4 3 3 3 13
4 4 4 4 16
4 4 4 4 16
4 4 4 4 16
4 4 4 3 15
4 4 4 4 16
4 4 4 4 16
4 4 4 3 15
5 4 4 4 17
4 5 4 4 17
5 4 4 4 17
5 5 4 4 18
5 5 5 5 20
5 5 5 5 20
5 5 5 5 20
5 5 5 5 20
5 5 5 5 20
5 4 4 4 17
5 5 4 4 18
5 5 4 5 19
4 4 4 4 16
5 4 5 5 19
4 5 4 4 17
4 4 4 4 16
5 4 4 4 17
5 5 5 4 19
5 5 4 4 18
5 5 4 5 19
5 5 4 4 18
5 5 5 4 19
4 4 3 3 14
4 3 3 3 13
4 4 4 3 15
4 4 3 3 14
5 4 4 4 17
4 4 3 3 14
4 3 3 3 13
4 3 3 3 13
4 4 4 3 15
4 3 3 3 13
4 4 4 3 15
4 4 4 3 15
Total 1621
5 4 4 4 17
3 3 3 13
5 4 4 4 17
4 3 3 3 13
4 3 3 3 13
4 3 3 3 13
4 3 3 3 13
5 4 4 4 17
3 3 3 3 12
4 3 3 3 13
4 3 3 3 13
3 4 3 3 13
4 4 3 3 14
4 3 3 3 13
Frequency
Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
Valid Buruh 3 3,0 3,0 3,0
Ibu rumah tangga 3 3,0 3,0 6,0 Karyawan Swasta 30 30,0 30,0 36,0 Pelajar / Mahasiswa 29 29,0 29,0 65,0 PNS 11 11,0 11,0 76,0 Polisi 1 1,0 1,0 77,0 TNI 1 1,0 1,0 78,0 Wirausaha 22 22,0 22,0 100,0
Hasil Output dan Data Penelitian
Lampiran 3 : Uji Frekuensi Responden
1. Jenis Kelamin
Statistics
Jenis Kelamin N Valid 100
0 Missing
Jenis Kelamin
Frequency Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
Valid Pria 48 48,0 48,0 48,0
Wanita 52 52,0 52,0 100,0 Total 100 100,0 100,0
2. Umur
Statistics
Umur N Valid 100
Missing 0
Umur
Frequency Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
Valid 20 - 25 tahun 42 42,0 42,0 42,0
26 - 30 tahun 14 14,0 14,0 56,0 31 - 35 tahun 18 18,0 18,0 74,0 > 36 tahun 26 26,0 26,0 100,0 Total 100 100,0 100,0
3. Pekerjaan
Statistics
Pekerjaan N Valid 100
Missing 0
Pekerjaan
Total 100 100,0 100,0
Lampiran 4 : Uji Reliabilitas
1. Variabel Tata Lokasi (X1)
Case Processing Summary
N % Cases Valid 100 100,0
Excludeda 0 ,0 Total 100 100,0
a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.
Reliability Statistics Cronbach's Alpha N of Items
,970 7
2. Variabel Citra Merek(X2)
Case Processing Summary N %
Cases Valid 100 100,0
Excludeda 0 ,0 Total 100 100,0
a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.
Reliability Statistics Cronbach's Alpha N of Items
,857 3
3. Variabel Kualitas Layanan (X3)
Case Processing Summary N %
Cases Valid 100 100,0
Excludeda 0 ,0 Total 100 100,0
a. Listwise deletion based on all variables in the
procedure.
Reliability Statistics Cronbach's Alpha N of Items
,941 6
4. Variabel Media Promosi Iklan (Z)
Case Processing Summary
N % Cases Valid 100 100,0
X1 Soal 1
X1 Soal 2
X1 Soal 3
X1 Soal 4
X1 Soal 5
X1 Soal 6
X1 Soal 7
Tata Lokasi X1
X1 Soal 1 Pearson 1 ,819** ,759** ,743** ,793** ,770** ,739** ,873**
Correlation Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 N 100 100 100 100 100 100 100 100
X1 Soal 2 Pearson ,819** 1 ,803** ,800** ,902** ,814** ,771** ,917**
Correlation Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 N 100 100 100 100 100 100 100 100
X1 Soal 3 Pearson ,759** ,803** 1 ,838** ,827** ,931** ,883** ,939**
Correlation Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 N 100 100 100 100 100 100 100 100
X1 Soal 4 Pearson ,743** ,800** ,838** 1 ,725** ,863** ,915** ,915**
Correlation Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 N 100 100 100 100 100 100 100 100
X1 Soal 5 Pearson ,793** ,902** ,827** ,725** 1 ,834** ,803** ,912**
Correlation Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 N 100 100 100 100 100 100 100 100
X1 Soal 6 Pearson ,770** ,814** ,931** ,863** ,834** 1 ,901** ,950**
Correlation Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 N 100 100 100 100 100 100 100 100
Excludeda 0 ,0
Total 100 100,0 a. Listwise deletion based on all variables in the
procedure.
Reliability Statistics Cronbach's Alpha N of Items
,890 4
5. Variabel Loyalitas Konsumen (Y)
Case Processing Summary N %
Cases Valid 100 100,0
Excludeda 0 ,0 Total 100 100,0
a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.
Reliability Statistics Cronbach's Alpha N of Items
,922 5
Lampiran 5 :Uji Validitas
1. Variabel Tata Lokasi (X1)
Correlations
X3 Soal 1
X3 Soal 2
X3 Soal 3
X3 Soal 4
X3 Soal 5
X3 Soal 6
Kualitas Layanan X3
X3 Soal 1 Pearson 1 ,855** ,745** ,728** ,687** ,691** ,892**
Correlation Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 N 100 100 100 100 100 100 100
X3 Soal 2 Pearson ,855** 1 ,674** ,744** ,661** ,674** ,874**
Correlation Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 N 100 100 100 100 100 100 100
X3 Soal 3 Pearson ,745** ,674** 1 ,764** ,689** ,749** ,877**
Correlation Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 N 100 100 100 100 100 100 100
X3 Soal 4 Pearson ,728** ,744** ,764** 1 ,679** ,731** ,884**
Correlation Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 N 100 100 100 100 100 100 100
X3 Soal 5 Pearson ,687** ,661** ,689** ,679** 1 ,813** ,858** Correlation
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 N 100 100 100 100 100 100 100
X3 Soal 6 Pearson Correlation
,691** ,674** ,749** ,731** ,813** 1 ,884**
X1 Soal 7 Pearson ,739** ,771** ,883** ,915** ,803** ,901** 1 ,934**
Correlation Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 N 100 100 100 100 100 100 100 100
Tata Lokasi Pearson X1 Correlation
,873** ,917** ,939** ,915** ,912** ,950** ,934** 1
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 N 100 100 100 100 100 100 100 100
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
2. Variabel Citra Merek (X2)
Correlations
X2 Soal 1 X2 Soal 2 X2 Soal 3 Citra Merek X2 X2 Soal 1 Pearson Correlation 1 ,688** ,654** ,874**
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 N 100 100 100 100
X2 Soal 2 Pearson Correlation ,688** 1 ,678** ,886**
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 N 100 100 100 100
X2 Soal 3 Pearson Correlation ,654** ,678** 1 ,893**
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 N 100 100 100 100
Citra Merek X2 Pearson Correlation ,874** ,886** ,893** 1
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 N 100 100 100 100
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
3. Variabel Kualitas Layanan (X3)
Correlations
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000
N 100 100 100 100 100 100 100 Kualitas Pearson Layanan X3 Correlation
,892** ,874** ,877** ,884** ,858** ,884** 1
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 N 100 100 100 100 100 100 100
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
4. Variabel Media Promosi Iklan (Z)
Correlations
Z Soal 1
Z Soal 2
Z Soal 3
Z Soal 4
Media Promosi Iklan Z
Z Soal 1 Pearson Correlation 1 ,630** ,615** ,661** ,823**
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 N 100 100 100 100 100
Z Soal 2 Pearson Correlation ,630** 1 ,725** ,666** ,877**
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 N 100 100 100 100 100
Z Soal 3 Pearson Correlation ,615** ,725** 1 ,737** ,888**
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 N 100 100 100 100 100
Z Soal 4 Pearson Correlation ,661** ,666** ,737** 1 ,885**
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 N 100 100 100 100 100
Media Promosi Pearson Correlation ,823** ,877** ,888** ,885** 1 Iklan Z Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000
N 100 100 100 100 100 **. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
5. Variabel Keputusan Menabung (Y)
Correlations
Y Soal 1
Y Soal 2
Y Soal 3
Y Soal 4
Y Soal 5
Keputusan Manabung Y
Y Soal 1 Pearson Correlation 1 ,670** ,640** ,621** ,676** ,822**
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 N 100 100 100 100 100 100
Y Soal 2 Pearson Correlation ,670** 1 ,729** ,884** ,662** ,903**
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 N 100 100 100 100 100 100
Y Soal 3 Pearson Correlation ,640** ,729** 1 ,573** ,882** ,880**
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 N 100 100 100 100 100 100
Y Soal 4 Pearson Correlation ,621** ,884** ,573** 1 ,697** ,862**
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 N 100 100 100 100 100 100
Y Soal 5 Pearson Correlation ,676** ,662** ,882** ,697** 1 ,898**
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 N 100 100 100 100 100 100
Keputusan Pearson Correlation ,822** ,903** ,880** ,862** ,898** 1 Manabung Y Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000
N 100 100 100 100 100 100 **. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
Sum of Squares
df
Mean Square
F
Sig.
Keputusan Between (Combined) 284,464 9 31,607 7,241 ,000 Manabung Y * Groups Linearity 254,041 1 254,041 58,200 ,000 Tata Lokasi X1 Deviation
from Linearity
30,423 8 3,803 ,871 ,544
Within Groups 392,846 90 4,365 Total 677,310 99
Lampiran 6 : Uji Asumsi Klasik
1. Uji Multikolinearitas
Coefficientsa
Model
Collinearity Statistics Tolerance VIF
1 (Constant) Tata Lokasi X1 ,760 1,316
Citra Merek X2 ,852 1,174 Kualitas Layanan X3 ,720 1,389 Media Promosi Iklan Z ,743 1,347
a. Dependent Variable: Keputusan Manabung Y
2. Uji Heteroskedastisitas
Coefficientsa
Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients Beta
t
Sig. Model B Std. Error
1 (Constant) -,022 1,036 -,021 ,983
Tata Lokasi X1 ,036 ,024 ,169 1,471 ,145 Citra Merek X2 ,075 ,068 ,120 1,102 ,273 Kualitas Layanan X3 -,034 ,033 -,122 -1,035 ,303 Media Promosi Iklan Z ,012 ,055 ,025 ,217 ,829
a. Dependent Variable: Absres
3. Uji Normalitas
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Tata Lokasi X1
Citra Merek X2
Kualitas Layanan X3
Media Promosi Iklan Z
Keputusan Manabung Y
N 100 100 100 100 100 Normal Parametersa,b Mean 29,04 12,69 25,10 16,21 20,87
Std. Deviation 4,701 1,587 3,523 2,105 2,616 Most Extreme Absolute ,132 ,128 ,131 ,110 ,132 Differences Positive ,102 ,128 ,093 ,100 ,130
Negative -,132 -,117 -,131 -,110 -,132 Test Statistic ,132 ,128 ,131 ,110 ,132 Asymp. Sig. (2-tailed) ,060 ,075 ,065 ,176 ,060 a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data.
4. Uji Linearitas
ANOVA Table
ANOVA Table
Sum of Squares
df
Mean Square
F
Sig.
Keputusan Between (Combined) 222,487 6 37,081 7,582 ,000 Manabung Y * Groups Linearity 166,822 1 166,822 34,111 ,000 Citra Merek X2 Deviation
from Linearity
55,665 5 11,133 2,276 ,053
Within Groups 454,823 93 4,891 Total 677,310 99
ANOVA Table Sum of Squares
df
Mean Square
F
Sig.
Keputusan Between (Combined) 275,287 8 34,411 7,789 ,000 Manabung Y * Groups Linearity 250,902 1 250,902 56,793 ,000 Kualitas Layanan X3
Deviation from Linearity
24,386 7 3,484 ,789 ,599
Within Groups 402,023 91 4,418 Total 677,310 99
ANOVA Table Sum of Squares
df
Mean Square
F
Sig.
Keputusan Between (Combined) 204,303 8 25,538 4,913 ,000 Manabung Y * Groups Linearity 168,351 1 168,351 32,388 ,000 Media Promosi Iklan Z
Deviation from Linearity
35,952 7 5,136 ,988 ,445
Within Groups 473,007 91 5,198 Total 677,310 99
Lampiran 7 : Uji Statistik
1. Uji F
ANOVAa
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig. 1 Regression 413,673 4 103,418 37,266 ,000b
Residual 263,637 95 2,775 Total 677,310 99
a. Dependent Variable: Keputusan Manabung Y
b. Predictors: (Constant), Media Promosi Iklan Z, Citra Merek X2, Tata Lokasi X1, Kualitas Layanan X3
2. Uji t
Coefficients
a
Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients Beta
t
Sig. Model B Std. Error
1 (Constant) ,913 1,747 ,523 ,602
Tata Lokasi X1 ,196 ,041 ,353 4,801 ,000 Citra Merek X2 ,407 ,114 ,247 3,563 ,001 Kualitas Layanan X3 ,237 ,056 ,320 4,240 ,000 Media Promosi Iklan Z ,193 ,092 ,155 2,093 ,039
a. Dependent Variable: Keputusan Manabung Y
3. Uji Koefisien Determinan (R2)
Model Summary
b
Model R
R Square
Adjusted R Square
Std. Error of the Estimate
1 ,782a ,611 ,594 1,666 a. Predictors: (Constant), Media Promosi Iklan Z, Citra Merek X2, Tata Lokasi X1, Kualitas Layanan X3 b. Dependent Variable: Keputusan Manabung Y
Lampiran 8 : Moderated Regresion Analysis (MRA)
1. Mederasi 1
Coefficientsa
Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
Beta
t
Sig. Model B Std. Error
1 (Constant) 5,104 9,106 ,560 ,576
Tata Lokasi X1 ,698 ,320 1,255 2,180 ,032 Media Promosi Iklan Z 1,159 ,596 ,933 2,146 ,035 Moderat1 ,028 ,021 1,178 2,341 ,031
a. Dependent Variable: Keputusan Manabung Y
2. Mederasi 2
Coefficientsa
Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients Beta
t
Sig. Model B Std. Error
1 (Constant) 3,653 13,363 1,770 ,080
Citra Merek X2 2,856 1,041 1,733 2,744 ,007 Media Promosi Iklan Z 2,305 ,853 1,855 2,701 ,008 Moderat2 ,141 ,066 2,214 2,133 ,035
a. Dependent Variable: Keputusan Manabung Y
3. Mederasi 3
Coefficientsa
Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients Beta
t
Sig. Model B Std. Error
1 (Constant) 1,246 10,492 ,119 ,906
Kualitas Layanan X3 ,664 ,438 ,894 2,516 ,033 Media Promosi Iklan Z ,816 ,656 ,656 2,243 ,027 Moderat3 ,019 ,027 ,661 2,304 ,032
a. Dependent Variable: Keputusan Manabung Y
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Nama : Rika Apri Antasari
Tempat/tanggal lahir : Kab. Senarang, 25 April 1997
Jenis kelamin : Perempuan
Kebangsaan : Indonesia
Agama : Islam
Status perkawinan : Belum Kawin
Alamat :Beji Lewono, Rt 01/Rw.04, Ungaran Timur.
Email : [email protected]
Riwayat pendidikan :
No. Nama Instansi Tahun Lulus
1. SDN Beji 01 2009
2. SMP N 4 Ungaran 2012
3. SMA N 1 Bergas 2015
Demikian daftar riwayat hidup ini saya buat dengan sebenar-benarnya.
Salatiga, 10 Februari 2020
Penulis
Rika Apri Antasari
NIM.63010150230