pengaruh model pembelajaran dengan analogi...
TRANSCRIPT
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN DENGAN ANALOGI
TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR INTUITIF
MATEMATIS SISWA
Skripsi
Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan
untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan
Disusun oleh
ISMI SYUKRIA FARHANA
NIM. 1113017000037
JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
2018
i
ABSTRAK
Ismi Syukria Farhana (1113017000037). Pengaruh Model
Pembelajaran dengan Analogi terhadap Kemampuan Berpikir Intuitif
Matematis Siswa. Skripsi Jurusan Pendidikan Matematika Fakultas Ilmu
Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta,
Oktober 2018.
Model Pembelajaran dengan Analogi adalah model pembelajaran yang
menggunakan analogi-analogi yaitu membandingkan konsep target dan konsep
analog untuk mencari sifat-sifat yang terkait diantara keduanya kemudian
membuat kesimpulannya. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui perbedaan
kemampuan berpikir intuitif matematis siswa yang diajarkan dengan Model
Pembelajaran dengan Analogi dan yang diajarkan dengan Pembelajaran Saintifik.
Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 5 Depok tahun ajaran 2018/2019.
Metode penelitian yang digunakan adalah kuasi eksperimen dengan desain
penelitian posttest-only control design. Sampel penelitian sebanyak 71 siswa yang
terdiri dari 37 siswa kelas eksperimen dan 34 siswa kelas kontrol dengan teknik
cluster random sampling. Pengumpulan data untuk mengukur kemampuan
berpikir intuitif matematis siswa setelah perlakuan menggunakan instrumen tes.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai sig.=0,000 lebih kecil daripada taraf
signifikansi 0,05 pada uji hipotesis. Hal ini menunjukkan bahwa rata-rata
kemampuan berpikir intuitif matematis siswa pada pokok bahasan Induksi
Matematika yang diajarkan dengan Model Pembelajaran dengan Analogi lebih
tinggi daripada siswa yang diajarkan dengan Model Pembelajaran Saintifik.
Penelitian ini menyimpulkan bahwa pembelajaran matematika menggunakan
Model Pembelajaran dengan Analogi berpengaruh terhadap kemampuan berpikir
intuitif matematis siswa.
Kata Kunci: Model Pembelajaran dengan Analogi, Berpikir Intuitif Matematis,
kuasi eksperimen
ii
ABSTRACT
Ismi Syukria Farhana (1113017000077). “The Effect of Teaching With
Analogy Model towards Students’ Mathematical Intuitive Thinking
Ability”.Undergraduate Thesis of Mathematics Education Department, Faculty of
Educational Science, Syarif Hidayatullah State Islamic University Jakarta,
October 2018.
Teaching with Analogy Model is learning model that use analogies,
namely comparing concept target and concept analog to find related features
both of them then make conclusion. The purpose of this research was to know
students’ mathematical intuitive thinking ability between students taught with
Teaching With Analogy Model and those taught using a Scientific Learning. The
research was conducted at SMA Negeri 5 Depok on 2018/2019 academic year.
The method of research used quasi experiment method with posttest-only control
group design. The samples are 71 students, they are 37 students in experimental
group and 34 students in control group by cluster random sampling technique.
Data collection to measurethe ability of students’ mathematical intuitive thinking
used by test instrument. The result of this research shows that the value of
sig.=0,000less than signification standard 0,05 on hypothesis test. This indicates
that the average of students’ mathematical intuitive thinking abilityon teaching
sequences and series taught using Teaching With Analogy Model is higher than
those taught with Scientific Learning. This research concludes that learning
mathematics using Teaching With Analogy Model has an effect on students’
mathematical intuitive thinking ability.
Keywords: Teaching With Analogy Model, Mathematical Intuitive Thinking, quasi
experiment
iii
KATA PENGANTAR
Alhamdulillahi robbil ‘alamin, segala puji dan syukur atas kehadirat Allah
SWT., karena dengan limpahan rahmat-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi
ini. Shalawat dan salam semoga selalu tercurah pada junjungan Nabi Muhammad
SWA, keluarga, sahabat dan insya Allah kepada kita selaku umatnya.
Skripsi ini disusun untuk memenuhi salah satu syarat dalam memperoleh
gelar sarjana pendidikan pada program studi pendidikan matematika. Penulis
menyadari masih terdapat banyak kekurangan dalam penulisan skripsi ini
dikarenakan terdapat berbagai hambatan dan kesulitan yang penulis hadapi. Akan
tetapi, berkat kekuatan do’a, dukungan, dan keikhlasan hati dari berbagai pihak
untuk terus memotivasi penulis, akhirnya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.
Oleh karena itu, penulis mengucapkan terima kasih kepada:
1. Prof. Dr. Ahmad Thib Raya, M.A., Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan
Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
2. Dr. Kadir, M.Pd., Ketua Jurusan Pendidikan Matematika Fakultas Ilmu
Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
3. Dr. Abdul Muin, S.Si., M.Pd., Sekretaris Jurusan Pendidikan Matematika
Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
4. Dr. Lia Kurniawati, M.Pd. selaku Dosen Pembimbing I yang telah berkenan
meluangkan waktu untuk memberikan bimbingan, arahan, dan motivasi
selama proses penyusunan skripsi. Semoga Ibu selalu dalam lindungan-Nya.
5. Ramdani Miftah, M.Pd. selaku Dosen Pembimbing II yang telah berkenan
meluangkan waktu untuk memberikan bimbingan, arahan, dan motivasi
selama proses penyusunan skripsi. Semoga Bapak selalu dalam lindungan-
Nya.
6. Dr. Tita Khalis Maryati, M.Kom. selaku Dosen Penasihat Akademik yang
selalu memberikan bimbingan, arahan, perhatian, dan motivasi untuk segera
menyelesaikan penulisan skripsi ini.
iv
7. Seluruh Dosen Jurusan Pendidikan Matematika Fakultas Ilmu Tarbiyah dan
Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang telah memberikan ilmu dan
bimbingan selama penulis mengikuti perkuliahan. Semoga ilmu yang telah
Bapak dan Ibu berikan mendapat keberkahan-Nya.
8. Staff Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
yang telah memberikan kemudahan dalam proses administrasi.
9. Bapak Kepala Sekolah dan Wakil Kepala Sekolah yang telah menerima dan
memberikan izin untuk melakukan penelitian.
10. Teristimewa untuk Ayahanda Achmad Rukmana dan Ibunda Hartati tercinta
yang tak pernah lelah memberikan kasih sayang, do’a, dan dukungan baik
berupa moril maupun materil kepada penulis. Semoga kedua orang tua
penulis selalu dalam lindungan serta kemuliaan-Nya.
11. Saudara kandung penulis Syahrul Rizki Ramadhan, serta seluruh keluarga
besar H. Hasan Hadikarta dan H. M. Nur yang selalu memberikan dukungan,
semoga selalu dalam lindungan serta kemualiaan-Nya.
12. Sahabat seatap tercinta, Ana, Ferra, Ida, Rini dan Yuli yang selalu
menemanihari-hari penulis dengan penuh canda dan tawa serta dukungan
dalam berbagai hal. Semoga tali silaturahmi yang terjalin tidak pernah putus.
13. Sahabat kosan baru, Kak Iis, Dinda, Mahmudah yang selalu menemani hari-
hari penulis dengan penuh canda dan tawa serta dukungan dalam berbagai
hal. Semoga tali silaturahmi yang terjalin tidak pernah putus.
14. Sahabat jurusan tersayang, Hanna, Anti, Liha yang telah menemani masa
perkuliahan dengan sangat menyenangkan.
15. Teman seperjuangan Jurusan Pendidikan Matematika angkatan 2013 yang
selalu memotivasi, bertukar informasi dan ilmu yang dimiliki.
16. Teman seperjuangan selama proses bimbingan Annisa, Yesi, Elfa, Sinta,
Lala, Mia, Kiromin Ines, Mardiana, yang selalu menyemangati, membantu,
dan memotivasi untuk terus berjuang.
17. Alliyus Syamil, S.Pd selaku partner yang telah memberi dukungan dan
semangat, semoga selalu dalam lindungan Allah.
v
18. Teman organisasi Himpunan Mahasiswa Jurusan Pendidikan Matematika
periode 2015/2016. Terima kasih atas kerjasama dan pengalaman berharga
yang telah kita lalui bersama.
19. Sahabat tersayang Tuty, Emil, Mentary, Vera, Bunga, Ajeng, Sintia, Sholiha,
Selly, Fitri, Bella, Liesna yang selalu menemani penulis dan memberikan
dukungan hingga saat ini.
Ucapan terima kasih juga ditujukan kepada semua pihak yang namanya
tidak dapat penulis sebutkan satu persatu. Semoga Allah selalu melimpahkan
rahmat-Nya dan memberikan perlindungan baik dunia maupun akhirat. Amin
amin yaa robbal’alamin.
Akhir kata, penulis memohon maaf atas segala kesalahan dalam penulisan
skripsi ini. Kritik dan saran dari siapapun yang membaca skripsi ini akan penulis
terima dengan hati yang lapang. Penulis berharap semoga skripsi ini dapat
memberikan manfaat bagi banyak orang khususnya bagi yang membacanya.
Jakarta, November 2018
Penulis
vi
DAFTAR ISI
ABSTRAK ......................................................................................................................... i
ABSTRACT ........................................................................................................................ i
KATA PENGANTAR .................................................................................................... iii
DAFTAR ISI ................................................................................................................... vi
DAFTAR TABEL ........................................................................................................... ix
DAFTAR GAMBAR ........................................................................................................ x
DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................................... xi
BAB I PENDAHULUAN ................................................................................................. 1
A. Latar Belakang ................................................................................................... 1
B. Identifikasi Masalah ........................................................................................... 4
C. Pembatasan Masalah .......................................................................................... 5
D. Perumusan Masalah ........................................................................................... 5
E. Tujuan Penelitian ............................................................................................... 6
F. Manfaat Penelitian ............................................................................................. 6
BAB II KAJIAN PUSTAKA ........................................................................................... 8
A. KajianTeori ........................................................................................................ 8
1. Kemampuan Berpikir Intuitif Matematis Siswa ........................................... 8
2. Model Pembelajaran dengan Analogi ........................................................ 14
3. Pembelajaran Saintifik ............................................................................... 17
B. Hasil Penelitian yang Relevan.......................................................................... 18
C. Kerangka Berpikir ............................................................................................ 19
D. Hipotesis Penelitian ......................................................................................... 22
BAB III METODOLOGI PENELITIAN ..................................................................... 24
A. Tempat dan Waktu Penelitian .......................................................................... 24
B. Metode dan Desain Penelitian .......................................................................... 24
vii
C. Populasi dan Sampel ........................................................................................ 25
D. Variabel Data ................................................................................................... 25
E. Teknik Pengumpulan Data .............................................................................. 25
F. Instrumen Penelitian ........................................................................................ 25
1. Uji Validitas .............................................................................................. 28
2. Uji Reliabilitas .......................................................................................... 29
3. Uji taraf Kesukaran ................................................................................... 30
4. Uji Daya Pembeda ..................................................................................... 31
G. Teknik Analisis Data ........................................................................................ 32
1. Uji Normalitas Data .................................................................................. 33
2. Uji Homogenitas Data ............................................................................... 33
3. Uji Hipotesis ............................................................................................. 34
H. Hipotesis Statistik ........................................................................................... 34
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN............................................... 35
A. Deskripsi Data ................................................................................................ 35
1. Kemampuan Brpikir Intuitif Matematis Siswa Kelas Eksperimen ............ 36
2. Kemampuan Brpikir Intuitif Matematis Siswa Kelas Kontrol ................... 36
3. Perbandingan Kemampuan Brpikir Intuitif Matematis Siswa Kelas
Eksperimen dan Kelas Kontrol .................................................................. 36
4. Kemampuan Brpikir Intuitif Matematis Siswa Kelas Eksperimen dan Kelas
Kontrol Ditinjau Berdasarkan Indikator .................................................... 38
B. Analisis Data .................................................................................................. 40
1. Uji Prasyarat Analisis .............................................................................. 41
a. Uji Normalitas ................................................................................... 41
b. Uji Homogenitas................................................................................ 42
2. Hasil Uji Hipotesis ................................................................................... 42
C. Pembahasan Hasil Penelitian .......................................................................... 43
1. Analisis Hasil Tes Kemampuan Berpikir Intuitif Matematis ................... 43
2. Proses Pembelajaran Kelas Eksperimen ................................................... 55
3. Proses Pembelajaran Kelas Kontrol ......................................................... 58
D. Keterbatasan Penelitian .................................................................................. 59
viii
BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ................................................ 61
A. Kesimpulan .................................................................................................... 61
B. Saran .............................................................................................................. 62
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................................... 63
ix
DAFTAR TABEL
Tabel 2.2 Definisi Berpikir Menurut Ahli ..................................................................... 9
Tabel 2.2 Indikator Berpikir Intuitif Saat Menyelesaikan Masalah ............................. 12
Tabel 3.1 Jadwal Kegiatan Peneliatian ........................................................................ 24
Tabel 3.2 Desain Penelitian ......................................................................................... 24
Tabel 3.3 Kisi-kisi Instrumen Tes Kemampuan Berpikir Intuitif Matematis .............. 26
Tabel 3.4 Pedoman Penskoran Kemampuan Berpikir Intuitif Matemati ...................... 27
Tabel 3.5 Hasil Perhitungan Uji Validitas ................................................................... 28
Tabel 3.6 Klasifikasi Koefisien Reliabilitas ................................................................. 29
Tabel 3.7 Hasil Perhitungan Reliabilitas ...................................................................... 30
Tabel 3.8 Kriteria Indeks Kesukaran Instrumen .......................................................... 30
Tabel 3.9 Hasil Perhitungan Uji Taraf Kesukaran ....................................................... 31
Tabel 3.10 Kriteria Indeks Daya Pembeda Instrumen .................................................... 31
Tabel 3.11 Hasil Perhitungan Uji Daya Pembeda .......................................................... 32
Tabel 3.12 Hasil Rekapitulasi Uji Coba Instrumen Tes Kemampuan Berpikir Intuitif
Matematis .................................................................................................... 32
Tabel 4.1 Distribusi Frekuensi Kemampuan Berpikir Intuitif Matematis Siswa Kelas
Eksperimen .................................................................................................. 36
Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi Kemampuan Berpikir Intuitif Matematis Siswa Kelas
Kontrol ......................................................................................................... 36
Tabel 4.3 Statistik Kemampuan Berpikir Intuitif Matematis Siswa Kelas Eksperimen
dan Kelas Kontrol ........................................................................................ 37
Tabel 4.4 Rata-rata Kemampuan Berpikir Intuitif Matematis Siswa Kelas Eksperimen
dan Kelas Kontrol Ditinjau Berdasarkan Indikator ...................................... 39
Tabel 4.5 Hasil Uji Normalitas Tes Kemampuan Berpikir Intuitif Matematis Siswa
Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol .......................................................... 41
Tabel 4.6 Hasil Uji Homogenitas Tes Kemampuan Berpikir Intuitif Matematis Siswa
Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol .......................................................... 42
Tabel 4.7 Hasil Uji Perbedaan Rata-rata Skor Kemampuan Berpikir Intuitif Matematis
Siswa Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol ................................................ 43
Tabel 4.8 Cara Menjawab Siswa Kelas Eksperimen dan Siswa Kelas Kontrol ............ 52
Tabel 4.9 Rata-rata Skor dan Waktu Pengerjaan Per Indikator Kelas Eksperimen dan
Kelas Kontrol ............................................................................................... 53
x
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Diagram Pengertian Analogi ........................................................................ 14
Gambar 2.2 Bagan Kerangka Berpikir ............................................................................ 22
Gambar 4.1 Perbandingan Penyebaran Data Frekuensi Nilai Kelas Eksperimen
dan Kelas Kontrol ....................................................................................... 38
Gambar 4.2 Diagram Batang Rata-rata Kemampuan Berpikir Intuitif Matematis Kelas
Ekperimen dan Kelas Kontrol ...................................................................... 40
Gambar 4.3 Jawaban Siswa Untuk Soal Indikator Kemampuan Menyelesaikan Masalah
dengan Cepat Secara Masuk Akal ................................................................ 45
Gambar 4.4 Jawaban Siswa Untuk Soal Indikator Kemampuan Menyelesaikan Masalah
dengan Cepat Menggunakan Kombinasi Rumus dan Algoritma yang
Dimiliki........................................................................................................ 47
Gambar 4.5 Jawaban Siswa Untuk Soal Indikator Kemampuan Menyelesaikan Masalah
dengan Cepat Menggunakan Generalisasi Berdasarkan Pengalaman dan
Pengetahuan yang Dimiliki .......................................................................... 50
Gambar 4.6 Tahap Mengenalkan Konsep Target ............................................................ 55
Gambar 4.7 Pekerjaan Siswa di Tahap Mengulang Konsep Analog ................................ 56
Gambar 4.8 Pekerjaan Siswa di Tahap Mapping Analogi .............................................. 57
Gambar 4.9 Pekerjaan Siswa di Tahap Membuat Kesimpulan ....................................... 58
xi
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Kelas Eksperimen .......................... 66
Lampiran 2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Kelas Kontrol ................................ 84
Lampiran 3. Lembar Keja Siswa Kelas Eksperimen ................................................. 102
Lampiran 4. Kisi-kisi Instrumen Tes Kemampuan Berpikir Intuitif Matematis ........ 123
Lampiran 5. Instrumen Tes Sebelum Validasi Kemampuan Berpikir Intuitif
Matematis ............................................................................................. 124
Lampiran 6. Instrumen Tes Kemampuan Berpikir Intuitif Matematis ....................... 126
Lampiran 7. Kunci Jawaban Instrumen Tes Kemampuan Berpikir Intuitif
Matematis ............................................................................................. 128
Lampiran 8. Pedoman Penskoran Kemampuan Berpikir Intuitif Matematis ............. 133
Lampiran 9. Hasil Uji Coba Instrumen Tes Kemampuan Berpikir Intuitif
Matematis ............................................................................................. 134
Lampiran 10. Hasil Uji Validitas Instrumen Tes Kemampuan Berpikir Intuitif
Matematis ............................................................................................. 135
Lampiran 11. Hasil Uji Reliabilitas Instrumen Tes Kemampuan Berpikir Intuitif
Matematis ............................................................................................. 136
Lampiran 12. Hasil Uji Taraf Kesukaran Instrumen Tes Kemampuan Berpikir Intuitif
Matematis ............................................................................................. 137
Lampiran 13. Hasil Uji Daya Pembeda Instrumen Tes Kemampuan Berpikir Intuitif
Matematis ............................................................................................. 138
Lampiran 14. Hasil Tes Kemampuan Berpikir Intuitif Matematis Kelas
Eksperimen ........................................................................................... 139
Lampiran 15. Hasil Tes Kemampuan Berpikir Intuitif Matematis Kelas
Kontrol.................................................................................................. 141
Lampiran 16. Hasil Uji Normalitas dan Uji Homogenitas .......................................... 142
Lampiran 17. Hasil Uji Hipotesis Statistik Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol ...... 143
Lampiran 18. Instrumen Tes Pra Penelitian Kemampuan Berpikir Intuitif
Matematis ............................................................................................. 144
Lampiran 19. Hasil Pra Penelitian Kemampuan Berpikir Intuitif Matematis .............. 147
Lampiran 20. Lembar Uji Referensi ........................................................................... 148
Lampiran 21. Surat Keterangan Penelitian .................................................................. 153
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Adams dan Hamm memandang matematika mempunyai empat peran, yaitu
sebagai suatu cara untuk berpikir, sebagai suatu pemahaman tentang pola dan
hubungan, sebagai suatu alat, dan sebagai bahasa atau alat berkomunikasi.1
Dilihat dari perannya, matematika begitu penting sehingga metematika diajarkan
di setiap jenjang pendidikan. Pembelajaran matematika di sekolah tidak terlepas
dari menyelesaikan permasalahan atau persoalan matematika. Dengan belajar
matematika, siswa diharapkan sudah terasah kemampuan berpikirnya karena
sudah terbiasa memecahkan masalah pada matematika sehingga dapat diterapkan
pada masalah yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari.
Memecahkan masalah matematika membutuhkan banyak solusi agar
memperoleh hasil yang diinginkan, salah satunya dengan cara berpikir intuitif.2
Kemampuan berpikir intuitif matematis merupakan kemampuan seseorang
memahami dan sekaligus menemukan strategi yang tepat dan cepat dalam
menyelesaikan masalah secara spontan, bersifat segera (immediate), global atau
mungkin secara tiba-tiba (suddenly) dan tidak diketahui dari mana asalnya.3
Berpikir secara intuitif hadir untuk membantu menjembatani informasi yang
hilang antara satu dengan yang lainnya. Pemikiran yang muncul secara spontan
atau tiba-tiba adalah harapan satu-satunya agar masalah dapat terpecahkan.
Dreyfus T. & Eisenberg T mengatakan bahwa pemahaman secara intuitif
sangat diperlukan sebagai “jembatan berpikir” manakala seseorang berupaya
untuk menyelesaikan masalah dan memandu menyelaraskan kondisi awal dan
1 Ariyadi Wijaya, Pendidikan Matematika Realistik: Suatu Alternatif Pendekatan
Pembelajaran Matematika, (Graha Ilmu: Yogyakarta), 2012, h. 5-6. 2 Sofia Sa’o, Berpikir Intuitif sebagai Solusi Mengatasi Rendahnya Prestasi Belajar
Matematika, (Jurnal Review Pembelajaran Matematika Univerditas Islam Negeri Sunan Ampel
Surabaya), 2016, h. 45. 3 Muniri, Karakteristik Berpikir Intuitif Siswa Dalam Menyelesaikan Masalah
Matematika, (Prosiding Seminar Nasional Matematika dan Pendidikan Matematika, FMIPA
UNY, Yogyakarta), 9 November 2013, h. 443.
2
kondisi tujuan.4 Pendapat ini juga sejalan dengan pendapat Fischbein dalam Munir
bahwa kemampuan intuitif dapat dijadikan sebagai kognisi antara atau mediating
cognitive yang dapat dijadikan jembatan pemahaman seseorang sehingga dapat
membantu dan memudahkan dalam menentukan strategi yang harus dilakukan
untuk mencapai solusi.5 Dengan kata lain, kemampuan intuitif berperan penting
ketika seseorang mengalami kebuntuan dalam mencari solusi dari suatu
permasalahan dengan menghubungkan berbagai informasi atau pengalaman yang
telah dimiliki.
Menurut Prastowo kemampuan siswa dalam menjawab soal-soal yang
menuntut kemampuan berpikir tinggi masih rendah.6 Hal ini diperkuat dengan
hasil tes Programme for International Student Assessment (PISA) tahun 2015,
Indonesia mendapat skor 386 dengan rata-rata 490. Pada level 5-6, siswa
Indonesia mendapat nilai 0,8 dari rata-rata 15,37. Kemampuan berpikir intuitif
dapat dikategorikan pada level 5-6 pada PISA yaitu siswa sudah dapat berproses
dan bekerja dengan model dalam situasi kompleks dan melakukan dugaan-dugaan
serta sudah mampu berpikir dan bernalar dengan matematika.8 Hal ini sesuai
dengan salah satu sifat intuisi yaitu extrapolativeness yang berarti bersifat
meramal, menduga, memperkirakan.9 Dengan demikian, kemampuan berpikir
intuitif siswa masih tergolong rendah.
Selain itu, berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh Rini di SMA
Muhammdiyah 25 Pamulang tahun ajaran 2015/2016 menunjukan bahwa
kemampuan berpikir intuitif masih tergolong rendah yaitu mencapai nilai rata-rata
59,30. Capaian kemampuan berpikir intuitif tersebut meliputi indikator
kemampuan menyelesaikan masalah dengan cepat secara masuk akal, kemampuan
menyelesaikan masalah dengan cepat menggunakan kombinasi rumus dan
4 Muniri, op.cit, h. 444 5 Munir, Model Penalaran Intuitif Siswa Dalam Menyelesaikan Masalah
Matematika, (Prosiding Seminar Nasional Matematika dan Pendidikan Matematika, FMIPA UNY,
Yogyakarta), 10 November 2012, h. 251-252. 6 Andi Prastowo, Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Tematik
Terpadu: Implementasi Kurikulum 2013 untuk SD/MI, (Jakarta: Prenadamedia Group), 2015, h. 3. 7 PISA 2015 Result, (PISA:OECD Publishing), 2016, h. 4 8 Rahmah Johar, Domain Soal Pisa untuk Literasi Matematika, (Jurnal Peluang,
Volume 1, Nomor 1), Oktober 2012, h. 36 9 Muniri, op.cit, h. 445
3
algoritma yang dimiliki, kemampuan menyelesaikan masalah dengan cepat
berdasarkan generalisasi contoh atau konsep dengan rata-rata nilai masing-masing
indikator adalah 56,05, 52,34, 66,02.10 Diperkuat dengan penelitian pendahuluan
yang dilakukan peneliti di salah satu Sekolah Menengah Atas (SMA). Peneliti
mengajukan instrumen kemampuan berpikir intuitif kepada 35 siswa. Hasil yang
didapat yaitu rata-rata kemampuan berpikir intuitif matematis siswa masih
tergolong rendah yakni dengan presentase 37%.
Fischbein berpendapat bahwa melalui proses pelatihan, seseorang dapat
mengembangkan intuisi baru. Dengan demikian pandangan ini menyiratkan
bahwa intusi bisa dipelajari, diperoleh, dan dikembangkan.11 Proses pelatihan
yang dilakukan harus optimal agar intuisi siswa dapat berkembang dengan baik.
Proses pelatihan juga dapat didukung dengan proses pembelajaran di kelas yaitu
dengan melibatkan siswa secara aktif. Siswa dapat membangun pengetahuan dan
pengalamannya sendiri dan memunculkan intuisinya.
Menurut pengalaman penulis pada saat Praktik Profesi Keguruan Terpadu
(PPKT) pembelajaran di sekolah cenderung masih teacher centered. Guru masih
menjelaskan materi secara penuh tanpa melibatkan siswa secara aktif.
Pembelajaran di kelas juga kurang mengaitkan materi yang satu dengan materi
yang lain, sehingga siswa tidak dapat membangun pengetahuannya sendiri. Ini
menyebabkan kemampuan berpikir intuitif siswa tidak berkembang.
Dalam rangka mewujudkan kemampuan berpikir intuitif matematis siswa
agar berkembang dan meningkat, maka proses pembelajaran yang dilaksanakan
harus melibatkan siswa secara aktif membangun pemahaman sendiri dan
memunculkan intuisinya. Hal ini sesuai dengan pengertian intuisi menurut
Fischbein yang ditinjau dari sifat dan bentuknya, yaitu intuisi digunakan untuk
mengantisipasi dalam mengawali kegiatan dan perspektif global.12 Berdasarkan
sifat tersebut dapat dikatakan bahwa intuisi memberikan inspirasi serta
10 Rini, Pengaruh Pendekatan Open-Ended Terhadap Kemampuan Berpikir Intuitif
Matematis Siswa, , (Jakarta: Skripsi Universitas Islam Negeri Jakarta), 2018, h. 43. 11 B. Torff & Robert J. Sternberg. Understanding and teaching the intuitive mind:
student and teacher learnin, (Mahwa, N.J: Lawrence Erlbaum Associate), h. 33. 12 Munir, op.cit, h. 252
4
mengarahkan dalam menentukan langkah-langkah untuk mengkontruksi dan
menemukan suatu solusi dari permasalahan. Sejalan dengan hal tersebut, maka
penerapan Model Pembelajaran dengan Analogi sangat dianjurkan.
Model Pembelajaran dengan Analogi adalah model pembelajaran yang
menggunakan analogi-analogi. Analogi adalah proses penarikan kesimpulan
sementara dengan cara membandingkan keserupaan proses antara suatu konsep
yang diketahui dengan konsep yang belum diketahui.13 Jadi siswa dapat
menyelesaikan permasalahan baru dengan menggunakan pengetahuan yang sudah
ada sebelumnya dengan mencari kesamaan diantara kedua permasalahan tersebut.
Siswa dapat menemukan rumus secara mandiri atau menggeneralisasi
berdasarkan kedua permasalahan yang dianalogikan. Dengan demikian, siswa
mengkonstruk sendiri pengetahuannya. Sebagai contoh, konsep perkalian yang
dipandang sebagai penjumlahan berulang dimodelkan serupa dengan
penjumlahan, misalnya dengan menggabung beberapa himpunan yang memiliki
banyak elemen yang sama.14
Berdasarkan uraian permasalahan yang telah dipaparkan sebelumnya,
peneliti tertarik untuk melakukan penelitian yang berjudul Pengaruh Model
Pembelajaran dengan Analogi terhadap Kemampuan Berpikir Intuitif
Matematis Siswa.
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, maka dapat diidentifikasi
masalah-masalah sebagai berikut:
1. Siswa kesulitan dalam memunculkan pemikiran intuisinya untuk
menyelesaikan permasalahan matematika.
2. Rendahnya kemampuan berpikir intuitif siswa.
3. Proses pembelajaran matematika di sekolah masih teacher centered
sehingga siswa menjadi kurang aktif.
13 Memen Permata azmi , Mengembangkan Kemampuan Analogi Matematis, (Jurnal
Cendekia: Jurnal Pendidikan Matematika UIN Sultan Syarif Kasyim Riau , Volume 1 No 1), 2015,
h. 102. 14 Munir, Op.cit, h. 253.
5
4. Proses pembelajaran di sekolah kurang memaksimalkan potensi siswa
untuk membangun keterkaitan antar konsep yang sudah dipahami dengan
yang akan dipelajari.
C. Pembatasan Masalah
Dari identifikasi masalah yang dikemukakan, diperoleh batasan masalah
sebagai berikut:
1. Penelitian ini menggunakan Model Pembelajaran Analogi dengan tahapan
pembelajaran:
a. Mengenalkan konsep target.
b. Mengulang konsep analog,
c. Mapping Analogi.
d. Membuat kesimpulan.
2. Penelitian fokus pada kemampuan berpikir intuitif matematis siswa dengan
indikator:
a. Kemampuan menyelesaikan masalah dengan cepat dan jawaban yang
masuk akal.
b. Kemampuan menyelesaikan masalah dengan cepat menggunakan
kombinasi rumus dan algoritma yang telah dimiliki.
c. Kemampuan menyelesaikan masalah dengan cepat menggunakan
genaralisasi berdasarkan pengalaman dan pengetahuan yang dimiliki.
3. Materi yang digunakan dalam peneltian ini adalah Induksi Matematika.
D. Perumusan Masalah
Berdasarkan identifikasi dan pembatasan masalah di atas, maka penulis
merumuskan masalah sebagai berikut:
1. Bagaimana kemampuan berpikir intuitif matematis siswa yang diajar
dengan Model Pembelajaran dengan Analogi?
2. Bagaimana kemampuan berpikir intuitif matematis siswa yang diajar
dengan Pembelajaran Saintifik?
6
3. Apakah kemampuan berpikir intuitif matematis siswa yang diajar dengan
Model Pembelajaran dengan Analogi lebih tinggi dibandingkan
pembelajaran dengan Pembelajaran Saintifik?
E. Tujuan Penelitian
Sesuai dengan perumusan masalah yang telah diuraikan di atas, maka tujuan
penelitian dari penulis bertujuan untuk:
1. Mengidentifikasi kemampuan berpikir intuitif matematis siwa yang diajar
dengan Model Pembelajaran dengan Analogi.
2. Mengidentifikasi kemampuan berpikir intuitif matematis siswa yang diajar
dengan Pembelajaran Saintifik.
3. Menganalisis perbedaan kemampuan berpikir intuitif matematis antara
siswa yang memperoleh Model Pembelajaran dengan Analogi dengan siswa
yang memperoleh Pembelajaran Saintifik.
F. Manfaat Penelitian
Apabila hasil penelitian ini menunjukan bahwa penerapan Model
Pembelajaran dengan Analogi memberikan pengaruh yang signifikan terhadap
kemampuan berpikir intuitif matematis siswa, maka dapat diharapkan bermanfaat
bagi berbagai pihak diantaranya:
1. Bagi Siswa
Membantu siswa dalam melatih dan mengembangkan kemampuan berpikir
intuitif matematis siswa.
2. Bagi Guru
Memberikan informasi mengenai Model Pembelajaran dengan Analogi dan
sebagai salah satu alternatif yang dapat digunakan dalam pembelajaran.
3. Bagi Sekolah
Referensi tambahan tentang Model Pembelajaran Analogi dalam materi lain
serta dapat meningkatkan kualitas hasil belajar di sekolah.
7
4. Bagi Peneliti Selanjutnya
Hasil penelitian ini dapat dijadikan salah satu sumber informasi dan bahan
rujukan untuk mengadakan penelitian lebih lanjut.
24
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 5 Depok kelas XI IPA. Waktu
penelitian dilaksanakan di semester ganjil tahun ajaran 2018/2019 yaitu pada
bulan Agustus 2018. Jadwal persiapan dan pelaksanaan kegiatan penelitian
disajikan dalam Tabel 3.1 sebagai berikut.
Tabel 3.1
Jadwal Kegiatan Penelitian
No. Jenis Kegiatan Mei Juni Juli Agust Sept
1. Persiapan dan perencanaan √ √ √
2. Observasi √
3. Pelaksanaan pembelajaran √ √
4. Analisis data √
5. Laporan penelitian √
B. Metode dan Desain Penelitian
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuasi eksperimen.
Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Randomized Post-
Test Only Control Design. Bentuk desain penelitian disajikan dalam Tabel 3.2
sebagai berikut.1
Tabel 3.2
Desain Penelitian
Kelompok (Kelas) Treatment Post-Test
Eksperimen XE Y
Kontrol XK Y
Keterangan:
XE: perlakuan pada kelas eksperimen dengan Model Pembelajaran dengan
Analogi
XK :perlakuan pada kelas kontrol dengan Pembelajaran Saintifik
Y : hasil post-test kelas eksperimen dan kontrol
1 Karunia Eka Lestari dan Mokhammad Ridwan Yudhanegara, Penelitian Pendidikan
Matematika, (Bandung: PT Refika Utama), 2015, h. 126.
25
C. Populasi dan Sampel
Populasi dalam penelitian ini adalah populasi target dan populasi
terjangkau. Populasi target dalam penelitian ini adalah seluruh siswa di SMA
Negeri 5 Depok. Populasi terjangkau adalah seluruh siswa kelas XI.
Sampel dalam penelitian ini berasal dari populasi terjangkau dengan cara
pengambilan sampel dari seluruh kelas XI dengan teknik cluster random
sampling. Sampel akan dipilih dari dua kelas secara acak yang akan menjadi
kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Kelompok eksperimen adalah kelas
dengan perlakuan Model Pembelajaran dengan Analogi, sedangkan kelompok
kontrol adalah kelas dengan perlakuan Pembelajaran Saintifik.
D. Variabel Penelitian
Variabel dalam penelitian ini ada dua, yaitu variabel bebas (independen)
dan terikat (dependen). Variabel independen dalam penelitian ini adalah
pembelajaran dengan Pembelajaran dengan Analogi dan variabel dependen adalah
kemampuan berpikir intuitif matematis siswa.
E. Teknik Pengumpulan Data
Data yang dihasilkan dalam penelitian ini adalah data skor kemampuan
berpikir intuitif matematis siswa. Data tersebut diperoleh melalui pemberian tes
kemampuan berpikir intuitif matematis di akhir pembelajaran. Peneliti
memberikan tes berupa soal uraian dengan materi induksi matematika sebanyak 4
butir soal pada kedua kelompok penelitian. Siswa mengerjakan setiap soal dengan
waktu 15 menit di kertas lembar yang telah disediakan dan dikumpulkan.
F. Instrumen Penelitian
Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini berupa tes tulis berbentuk
soal uraian. Tes tersebut dibuat untuk mengukur kemampuan berpikir intuitif
matematis siswa yang terdiri dari 5 butir soal uraian pada pokok bahasan induksi
matematika. Soal pengujian kemampuan berpikir intuitif matematis diberikan
sesuai dengan indikator yaitu kemampuan menyelesaikan masalah dengan cepat
26
secara masuk akal, kemampuan menyelesaikan masalah dengan cepat
menggunakan kombinasi rumus dan algoritma yang dimiliki, dan kemampuan
menyelesaikan masalah dengan cepat dan menggunakan generalisasi berdasarkan
pengetahuan dan pengalaman yang dimiliki. Kisi-kisi tes yang digunakan pada
penelitian ini dapat dilihat pada Tabel 3.3dengan Kompetensi Dasar (KD) di
bawah ini:
KD 3: Menjelaskan metode pembuktian pernyataan matematis berupa barisan,
ketidaksamaan, keterbagian dengan induksi matematika.
KD 4: Menggunakan metode pembuktian induksi matematika untuk menguji
pernyataan matematis berupa barisan, ketidaksamaan, keterbagian dengan
induksi matematika.
Tabel 3.3
Kisi-Kisi Instrumen Tes Kemampuan Berpikir Intuitif Matematis
Indikator Kemampuan
Berpikir Intuitif
Indikator Soal Nomor Soal
Kemampuan menjawab
soal dengan cepat secara
masuk akal
1. Membuktikan pernyataan
matematika berupa ketidaksamaan
dengan induksi matematika secara
cepat dan masuk akal
4
2. Membuktikan pernyataan
matematika berupa keterbagian
dengan induksi matematika secara
cepat dan masuk akal
5
Kemampuan menjawab
soal dengan cepat
menggunakan kombinasi
rumus dan algoritma yang
dimiliki
3. Membuktikan pernyataan
matematika berupa barisan dengan
menggunakan kombinasi konsep
deret dan induksi matematika
2
4. Membuktikan pernyataan
matematika berupa barisan dengan
menggunakan kombinasi konsep
sigma dan induksi matematika
3
Kemampuan menjawab
soal dengan cepat
menggunakan generalisasi
berdasarkan pengalaman
dan pengetahuan yang
dimilki
5. Menentukan rumus umum dari suatu
pola bilangan berdasarkan
generalisasi konsep notasi sigma
1
Jumlah 5
27
Pedoman penskoran diberikan pada Tabel 3.4 sebagai berikut.
Tabel 3.4
Pedoman Penskoran Kemampuan Berpikir Intuitif Matematis
Indikator Kriteria Penilaian Skor Skor
Kemampuan
menyelesaikan
masalah
dengan cepat
dan jawaban
yang masuk
akal
Menyelesaikan masalah dalam waktu 5-10 menit dan
memberikan alasan yang logis. 4
Menyelesaikan masalah dalam waktu 10 menit lebih dan
memberikan alasan yang logis. 3
Menyelesaikan masalah dalam waktu 5-10 menit dan
memberikan alasan yang kurang logis.
Menyelesaikan masalah dalam waktu 10 menit lebih dan
memberikan alasan yang kurang logis. 2
Menyelesaikan masalah dengan alasan yang tidak logis 1
Tidak memberikan jawaban. 0
Kemampuan
menyelesaikan
masalah
dengan cepat
menggunakan
kombinasi
rumus yang
dimiliki
Menyelesaikan masalah dalamwaktu 5-10 menitdan
menggunakan rumus dan algoritma sesuai dengan materi. 4
Menyelesaikan masalah dalam waktu 10 menit lebih dan
menggunakan rumus dan algoritmasesuai dengan materi.
3 Menyelesaikan masalah dalamwaktu 5-10 menit dan
menggunakan rumus dan algoritma tetapi kurang sesuai
dengan materi.
Menyelesaikan masalah dalam waktu 10 menit lebihdan
menggunakan rumus dan algoritma tetapi kurang sesuai
dengan materi.
2
Menyelesaikan masalah dengan menggunakan rumus dan
algoritma yang tidak sesuai dengan materi 1
Tidak memberikan jawaban. 0
Kemampuan
menyelesaikan
masalah
dengan cepat
berdasarkan
generalisasi
dari contoh
atau konsep
Menyelesaikan masalah dalam waktu 5-10 menit dengan
mengidentifikasi informasi dalam soal dan
menerapkannyasecara tepat.
4
Menyelesaikan masalah dalam waktu 10 menit lebih dengan
mengidentifikasi informasi dalam soal dan
menerapkannyasecara tepat. 3
Menyelesaikan masalah dalam waktu 5-10 menit dengan
mengidentifikasi informasi dalam soal dan menerapkannya
dengan kurang tepat.
Menyelesaikan masalah dalam waktu 10 menit lebih dengan
mengidentifikasi informasi yang akan digunakan dan
menerapkannya dengan kurang tepat.
2
Menyelesaikan masalah dengan menentukan informasi dalam
soal tanpa menyeleksi informasi yang akan digunakan dan 1
28
menerapkannya dengan tidak tepat.
Tidak memberikan jawaban. 0
Sebelum digunakan, instrumen harus diuji dengan beberapa pengujian
seperti berikut.
1. Uji Validitas
Uji validitas menggunakan rumus correlation product moment sebagai
berikut.2
𝑟hitung= N Σ XY−(Σ X)(Σ Y)
√(N ΣX2−(ΣX)2) . (N ΣY2−(ΣY)2)
Keterangan:
rhitung= koefisien korelasi antara variabel X dan Y, dua variabel yang
dikorelasikan
Kriteria pengujian validitas pada soal dengan membandingkan hasil dari
rhitung dan rtabel pada taraf signifikansi 5% (𝛼 = 0,05). Soal dikatakan valid apabila
rhitung≥ rtabel. Sebaliknya soal dikatakan tidak valid jika nilai rhitung< rtabel.
Berdasarkan hasil perhitungan validitas dengan cara yang sudah
disebutkan di atas, dari 5 butir soal diperoleh 4 butir soal valid dan 1 butir soal
tidak valid. Perhitungan uji validitas disajikan pada Tabel 3.5 berikut.
Tabel 3.5
Hasil Perhitungan Uji Validitas
Nomor
Soal
Validitas Kriteria
rhitung rtabel
1 0,529 0,3739 Valid
2 0,757 0,3739 Valid
3 0,315 0,3739 Tidak Valid
4 0,571 0,3739 Valid
5 0,786 0,3739 Valid
2Ali Hamzah, Evaluasi Pembelajaran Matematika, (Depok: RajaGrafindo Persada), 2014,
h. 220.
29
2. Uji Reliabilitas
Uji reliabilitas adalah uji untuk mengetahui tingkat kepercayaan instrumen
yang akan diujikan. Reliabilitas yang digunakan yaitu rumus Alpha sebagai
berikut.3
𝑟11=(𝑘
𝑘−1) (1 −
Σσ𝑖2
σ𝑖2 )
Keterangan:
𝑘 = banyak butir pertanyaan yang valid
σ𝑖2 = varians total
Klasifikasi koefisien reliabilitas dilihat dari besarnya nilai “r” Product Moment.
Berikut adalah adalah kriteria koefisien korelasi reliabilitas instrumen.4
Tabel 3.6
Klasifikasi Koefisien Reliabilitas
Besar “r” Product Moment Interpretasi
0,00 – 0,20 Sangat rendah
0,20 – 0,40 Rendah
0,41 – 0,70 Sedang
0,71 – 0,90 Tinggi
0,91 – 1,00 Sangat tinggi
Berdasarkan perhitungan uji validitas sebelumnya, didapat kesimpulan
bahwa butir soal yang valid dalam penelitian ini adalah butir soal nomor 1, 2, 4,
dan 5. Butir soal nomor 3 tidak valid dalam uji validitas. Maka dari itu, hanya 4
butir soal yang diujikan dalam uji reliabilitas.
Perhitungan uji reliabilitas pada penelitian ini disajikan dalam Tabel 3.7
sebagai berikut.
3 Ibid, h. 233. 4Anas Sudijono, Pengantar Statistik Pendidikan, (Jakarta: Raja Grafindo Persada), 2012,
h. 193.
30
Tabel 3.7
Hasil Perhitungan Reliabilitas
Variabel Hasil Uji Interpretasi
Kemampuan berpikir
intuitif matematis 0,587
Derajat reliabilitas
sedang
3. Uji Taraf Kesukaran
Uji taraf kesukaran butir soal merupakan indikator yang menunjuka
kualitas dari butir soal tersebut.5 Untuk menghitung taraf kesukaran menggunakan
rumus sebagai berikut.6
𝑃 =𝐵
𝐽𝑆
Keterangan:
P = indeks kesukaran
B = jumlah skor siswa peserta tes pada butir soal tertentu
JS = jumlah skor maksimum seluruh siswa peserta tes
Berikut adalah kriteria indeks kesukaran isntrumen.7
Tabel 3.8
Kriteria Indeks Kesukaran Instrumen
Indeks Kesukaran Interpretasi Indeks Kesukaran
IK = 0,00 Terlalu Sukar
0,00 < IK ≤ 0,30 Sukar
0,30 < IK ≤ 0,70 Sedang
0,70 < IK < 1,00 Mudah
IK = 1,00 Terlalu Mudah
Hasil perhitungan uji tingkat kesukaran pada instrumen tes kemampuan
berpikir intuitif matematis disajikan pada Tabel 3.9 berikut.
5 Ali Hamzah, op.cit., h. 244. 6 Suharsimi Arikunto, Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan, (Jakarta: PT Bumi Aksara),
2006, h. 208. 7 Karunia Eka Lestari dan Mokhammad Ridwan Yudhanegara, op.cit, h. 224
31
Tabel 3.9
Hasil Perhitungan Uji Taraf Kesukaran
Nomor Soal Indeks Kesukaran Interpretasi
1 0,6607 Sedang
2 0,7232 Mudah
3 0,2946 Sukar
4 0,5446 Sedang
5 0,5982 Sedang
4. Uji Daya Pembeda
Rumus untuk menentukan indeks daya beda adalah sebagai berikut.8
𝐷 =𝐵𝐴
𝐽𝐴−
𝐵𝐵
𝐽𝐵
Keterangan:
𝐽𝐴= banyaknya siswa kelompok atas
𝐽𝐵= banyaknya siswa kelompok bawah
𝐵𝐴 =banyaknya siswa kelompok atas yang menjawab soal benar
𝐵𝐵 = banyaknya siswa kelompok bawah yang menjawab soal benar
Berikut adalah klasifikasi daya pembeda.9
Tabel 3.10
Kriteria Indeks Daya PembedaInstrumen
Nilai Interpretasi Indeks Daya Pembeda
0,70 < DP ≤ 1,00 Sangat Baik
0,40 < DP ≤ 0,70 Baik
0,20 < DP ≤ 0,40 Cukup
0,00 < DP ≤ 0,20 Buruk
DP ≤ 0,00 Sangat Buruk
Hasil perhitungan uji daya pembeda pada instrumen tes kemampuan
berpikir intuitif matematis disajikan dalam Tabel 3.11 sebagai berikut.
8 Suharsimi Arikunto op.cit., h. 213. 9 Karunia Eka Lestari dan Mokhammad Ridwan Yudhanegara, op.cit,, h. 217.
32
Tabel 3.11
Hasil Perhitungan Uji Daya Pembeda
Nomor Soal Hasil Daya Beda Keterangan
1 0,178 Jelek
2 0,303 Cukup
3 0,017 Jelek
4 0,125 Jelek
5 0,375 Cukup
Berikut adalah hasil rekapitulasi uji coba karakteristik butir soal instrumen
tes kemampuan berpikir intuitif matematis siswa yang disajikan pada Tabel 3.12
berikut.
Tabel 3.12
Hasil Rekapitulasi Uji Coba Instrumen Tes
Kemampuan Berpikir Intuitif Matematis
Nomor
Soal Validitas Reliabilitas
Taraf
Kesukaran
Daya
Pembeda Keterangan
1 Valid
Sedang
Sedang Jelek Digunakan
2 Valid Mudah Cukup Digunakan
3 Tidak Valid Sukar Jelek Tidak Digunakan
4 Valid Sedang Jelek Digunakan
5 Valid Sedang Cukup Digunakan
G. Teknik Analisis Data
Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif, yaitu dengan perhitungan
yang sistematis karena berhubungan dengan nilai berupa angka (hasil post-test).
Pengaruh Model Pembelajaran dengan Analogi terhadap kemampuan berpikir
intuitif matematis siswadapat diukur dengan menggunakan uji-t, karena kedua
sampel memiliki anggota yang berbeda.Uji prasyarat yang diperlukan adalah uji
normalitas dan uji homogenitas.
33
1. Uji Normalitas Data
Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah distribusi sampel yang
terpilih berasal dari sebuah distribusi populasi normal atau tak normal.10 Apabila
data berdistribusi normal, maka selanjutnya untuk menguji kesamaan dua rata-rata
digunakan uji-t. Namun apabila data tidak berdistribusi normal maka pengujian
hipotesis menggunakan uji non-parametrik.
Uji normalitas banyak macamnya, namun yang digunakan dalam
penelitian ini yaitu uji Shapiro-Wilk yang terdapat pada perangkat lunak SPSS
(Statistical Product and Service Solution) dengan perumusan hipotesis sebagai
berikut.
H0: sampel berasal dari populasi bersitribusi normal
H1: sampel berasal dari populasi bersitribusi tidak normal
Kriteria pengujiannya adalah sebagai berikut.
- Jika 𝜒ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔2 < 𝜒𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙
2 maka H0 diterima
- Jika 𝜒ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔2 ≥ 𝜒𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙
2 maka H0 ditolak
2. Uji Homogenitas Data
Uji homogenitas digunakan untuk mengetahui apakah sampel yang terpilih
memiliki variasi atau keragaman nilai sama atau secara statistik sama.
Homogenitas data merupakan salah satu persyaratan yang direkomendasikan
untuk diuji secara statistik terutama bila menggunakan statistik uji parametrik,
misalnya uji-t dan uji-F. 11 Perhitungan uji homogenitas pada penelitian ini
menggunakan perangkat lunak SPSS(Statistical Product and Service Solution).
Adapun hipotesis statistiknya:
H0: 𝜎12 = 𝜎2
2
H1: 𝜎12 ≠ 𝜎2
2
Keterangan: 𝜎12 = varians data kontrol
𝜎22 = varians data eksperimen
10Kadir, Statistika Terapan: Konsep, Contoh dan Analisis Data dengan Program
SPSS/Lisrel dalam Penelitian, (Jakarta: Rajawali Pers), 2015, h. 143. 11Ibid., h. 159.
34
3. Uji Hipotesis
Apabila uji persyaratan analisis telah dilakukan, langkah selanjutnya yakni
perhitungan dengan uji hipotesis statistik menggunakan perangkat lunak SPSS..
Jika hasil dari uji prasyarat analisis memperlihatkan bahwa data berdistribusi
normal serta homogen, maka penelitian ini memakai analisis Independent Sample
T Test, sedangkan jika hasil dari uji prasyarat analisis memperlihatkan bahwa data
berdistrubisi tidak normal tetapi homgen atau berdistribusi normal tetapi tidak
homogen, maka penelitian ini memakai analisis Uji Mann-Whitney.
H. Hipotesis Statistik
Hipotesis statistik yang diajukan dalam penelitian ini adalah sebagai
berikut.
H0: 𝜇1= 𝜇2
H1: 𝜇1 > 𝜇2
Keterangan:
𝜇1: rata-rata kemampuan berpikir intuitif matematis siswa pada kelas eksperimen
𝜇2: rata-rata kemampuan berpikir intuitif matematis siswa pada kelas kontrol
Tingkat signifikasi yang diambil dalam penelitian ini adalah derajat
kepercayaan 95% dan 𝛼 = 0,05 dengan kriteria penerimaan sebagai berikut.
Terima H0: jika thitung ≤ ttabel
Tolak H0: jika thitung > ttabel
61
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan dari penelitian mengenai
pengaruh Model Pembelajaran dengan Analogi terhadap kemampuan berpikir
intuitif matematis di SMA Negeri 5 Depok, diperoleh beberapa kesimpulan
sebagai berikut.
1. Kemampuan berpikir intuitif matematis siswa pada kelas eksperimen yang
diajarkan dengan Model Pembelajaran dengan Analogi memiliki rata-rata
nilai sebesar 66,04. Indikator yang paling tinggi adalah indikator
kemampuan menyelesaikan masalah dengan cepat menggunakan
generalisasi berdasarkan pengetahuan dan pengalaman yang dimiliki
dengan rata-rata nilai sebesar 69,59, sedangkan indikator terendahnya
adalah kemampuan menyelesaikan masalah dengan cepat secara masuk
akal dengan rata-rata nilai sebesar 63,51.
2. Kemampuan berpikir intuitif matematis siswa pada kelas kontrol yang
diajarkan dengan Model Pembelajaran Saintifik memiliki rata-rata nilai
sebesar 49,63. Indikator yang paling tinggi adalah indikator kemampuan
menyelesaikan masalah dengan cepat menggunakan generalisasi
berdasarkan pengetahuan dan pengalaman yang dimiliki dengan rata-rata
nilai sebesar 53,67 sedangkan indikator terendahnya adalah kemampuan
menyelesaikan masalah dengan cepat menggunakan kombinasi rumus dan
algoritma yang dimiliki dengan rata-rata nilai sebesar 46,32.
3. Berdasarkan nilai sig.=0,000 yang lebih kecil dari taraf signifikansi 0,05
pada uji hipotesis, menunjukkan bahwa rata-rata kemampuan berpikir
intuitif matematis siswa kelas eksperimen yang diajarkan dengan Model
Pembelajaran dengan Analogi lebih tinggi daripada rata-rata kemampuan
berpikir intuitif matematis siswa kelas kontrol yang diajarkan dengan
Model Pembelajaran Saintifik.
62
B. Saran
Ada beberapa saran yang penulis temukan selama melaksanakan penelitian
ini, di antaranya sebagai berikut.
1. Bagi siswa, sebaiknya siswa lebih mandiri dalam mengerjakan persoalan
matematika. Jika siswa mencoba untuk mengerjakan persoalan matematika
secara individu terlebih dahulu, maka kepercayaan diri siswa terhadap
dirinya sendiri akan meningkat.
2. Bagi sekolah, disarankan mulai menganjurkan guru-guru untuk
menerapkan Model Pembelajaran dengan Analogi pada pembelajaran
matematika atau bidang studi lain. Selain itu, dapat menjadi bahan
pertimbangan pihak sekolah untuk dapat meningkatkan kualitas
pembelajaran di sekolah.
3. Bagi guru khususnya guru matematika, mulailah mencoba berbagai model
pembelajaran, metode dan pendekatan dalam pembelajaran di kelas, salah
satunya Model Pembelajaran dengan Analogi yang dapat menjadi salah
satu pilihan yang disarankan dalam pembelajaran matematika untuk dapat
diterapkan kepada siswa dalam mengembangkan kemampuan berpikir
intuitif matematis.
4. Bagi peneliti lain yang hendak meneliti kemampuan berpikir intuitif
matematis, sebaiknya penelitian juga dilakukan pada pokok bahasan
materi matematika yang lain.
63
DAFTAR PUSTAKA
Abidin, Zainal. Intuisi dalam Pembelajaran Matematika. Jakarta: Lentera Ilmu
Cendekia. 2015.
Arikunto, Suharsimi. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: PT Bumi
Aksara. 2006.
Asma Nufida, Baiq. Model Jembatan Analogi dalam Pembelajaran Kimia untuk
Membantu Pemahaman Aspek Mikrospik Siswa. Jurnal Kependidikan. 2013.
De Bono, Edward. Mengajar Berpikir. Jakarta: Erlangga. 1990.
Eka Lestari, Karunia dan Mokhammad Ridwan Yudhanegara, Penelitian
Pendidikan Matematika, Bandung: PT Refika Utama. 2015
G. Harison, Allan dan Richard K.Coll. Analogi dalam Kelas Sains Panduan FAR-
Cara Menarik untuk Mengajar dengan Menggunakan Analogi. Jakarta:
Indeks. 2013.
Hamzah, Ali. Evaluasi Pembelajaran Matematika. Depok: RajaGrafindo Persada.
2014.
Hamzah, Ali dan Muslihrarini. Perencanaan dan Strategi Pembelajaran
Matematika. Jakarta: Rajawali Pers. 2014.
Herlianti, Yanti. Pembelajaran Tematik. Jakarta: UIN Press. 2015.
Johar, Rahmah. Domain Soal Pisa untuk Literasi Matematika. Jurnal Peluang
Volume 1 Nomor 1. 2012.
Kadir. Statistika Terapan: Konsep, Contoh dan Analisis Data dengan Program
SPSS/Lisrel dalam Penelitian. Jakarta: Rajawali Pers), 2015.
Kariadinata, Rahayu. Menumbuhkan Daya Nalar ( Power Of Reason ) Siswa
Melalui Pembelajaran Analogi Matematika. Jurnal Ilmiah Program Studi
Matematika STKIP Siliwangi Bandung Vol 1 No.1. 2012.
64
Miftahul M, Siti. Pengaruh Penggunaan Model Pembelajaran Teachig With
Analogy (TWA) terhadap Kemampuan Representasi Matematis Siswa SMA
di Depok. Jakarta: Skripsi Universitas Islam Negeri Jakarta. 2017.
Munir. Model Penalaran Intuitif Siswa Dalam Menyelesaikan Masalah
Matematika. Prosiding Seminar Nasional Matematika dan Pendidikan
Matematika. Yogyakarta: FMIPA UNY. 2012.
Muniri. Karakteristik Berpikir Intuitif Siswa Dalam Menyelesaikan Masalah
Matematika. Prosiding Seminar Nasional Matematika dan Pendidikan
Matematika. Yogyakarta: FMIPAUNY. 2013.
Nasution, S. Berbagai Pendekatan Dalam Proses Belajar & Mengajar. Jakarta:
Bumi Aksara. Cet. VIII. 2010.
Permata Azmi, Memen. Mengembangkan Kemampuan Analogi Matematis. Jurnal
Cendekia Jurnal Pendidikan Matematika UIN Sultan Syarif Kasyim Riau
Volume 1 No 1. 2015.
PISA 2015 Result. PISA:OECD Publishing. 2016.
Prastowo, Andi. Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Tematik
Terpadu: Implementasi Kurikulum 2013 untuk SD/MI. Jakarta:
Prenadamedia Group. 2015.
Rini. Pengaruh Pendekatan Open-Ended Terhadap Kemampuan Berpikir Intuitif
Matematis Siswa. Jakarta: Skripsi Universitas Islam Negeri Jakarta. 2018.
Ruseffendi, E. T. Pengajaran Matematika Modern untuk Orang Tua Murid, Guru
dan SPG. Bandung: Tarsito. 1979.
Sa’o, Sofia. Berpikir Intuitif Sebagai Solusi Mengatasi Rendahnya Prestasi
Belajar Matematika. Jurnal Review Pembelajaran Matematika UIN Sunan
Ampel Surabaya. 2016.
Shadiq, Fadjar. Penalaran dengan Analogi? Pengertiannya dan Mengapa
Penting?. PPPTK Matematika.
65
Shawn Glynn. Teaching Sciences With Analogies: A Strategy for Teacher and
Textbook Authors. National Reading Research Center. 1994.
Sudijono, Anas. Pengantar Statistik Pendidikan. Jakarta: Raja Grafindo Persada.
2012.
Sukmana, Agus. Profil Berpikir Intuitif Matematik. LPPM Universitas Katholik
Parahiyangan Bandung. 2011.
Sukmana, Agus dan Wahyudin. A Teaching Material Development for
Developing Students Intuitive Thinking through REACT Contextual
Teaching Approach. Jurnal MatStat Vol. 11 No. 2. 2011.
Teresa Guera, Maria. Analogie As Tools For Meaning Making In Elementary
Science Education: How Dothey Work In Classroom Setting?. Eurasia
Journal of Mathematics, Science & Technology Education. 2011.
Torff, B. and Robert J. Stanberg. Understanding and teaching the intuitive mind:
student and teacher learnin, Mahwa, N.J: Lawrence Erlbaum Associate.
Wijaya, Ariyadi. Pendidikan Matematika Realistik: Suatu Alternatif Pendekatan
Pembelajaran Matematika. Yogyakarta: Graha Ilmu. 2012.
Wowo Sunaryo Kuswana. Taksonomi Berpikir. Bandung: PT. Remaja
Rosdakarya. 2011.