pengaruh model pembelajaran discovery learning … · 2020-03-13 · viii kata pengantar...
TRANSCRIPT
1
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY LEARNING
TERHADAP HASIL BELAJAR KOGNITIF MATERI VIRUS PADA
SISWA KELAS X SMA NEGERI 10 MAKASSAR
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat guna Memperoleh Gelar
Sarjana Pendidikan Pada Jurusan Pendidikan Biologi
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Muhammadiyah Makassar
Oleh
INDRIANI
NIM: 105440005615
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI
2020
2
3
iv
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
Jalan Sultan Alauddin No. 259 Makassar. Email : [email protected] Web : biologi.fkip.unismuh.ac.id.
Telp : 0411-860837/860132 (Fax). Web : www.fkip.unismuh.ac.id
SURAT PERNYATAAN
Saya yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama : Indriani
NIM : 105 44000 5615
Jurusan : Pendidikan Biologi
Fakultas : Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Judul Skripsi : Pengaruh Model Pembelajaran Discovery Learning
Terhadap Hasil Belajar Kognitif Materi Virus Pada Siswa
Kelas X SMA Negeri 10 Makassar
Dengan ini menyatakan bahwa:
Skripsi yang saya ajukan di depan Tim Penguji adalah hasil Asli karya
saya sendiri dan bukan hasil Jiblakan dari orang lain atau dibuatkan oleh
siapapun.
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya dan saya bersedia
menerima sanksi apabila pernyataan ini tidak benar.
Makassar, Januari 2020
Yang Membuat Pernyataan,
Indriani
v
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
Jalan Sultan Alauddin No. 259 Makassar. Email : [email protected] Web : biologi.fkip.unismuh.ac.id.
Telp : 0411-860837/860132 (Fax). Web : www.fkip.unismuh.ac.id
SURAT PERJANJIAN
Saya yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama : Indriani
NIM : 105 44000 5615
Jurusan : Pendidikan Biologi
Fakultas : Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Dengan ini menyatakan perjanjian sebagai berikut:
1. Mulai dari penyusunan Proposal sampai selesai penyusunan Skripsi ini, saya
akan menyusun sendiri Skripsi saya (tidak dibuatkan oleh siapapun).
2. Dalam menysun Skripsi, saya akan selalu melakukan Konsultasi dengan
Pembimbing yang telah ditetapkan oleh Pimpinan Fakultas.
3. Saya tidak akan melakukan penjiplakan (plagiat) dalam penyusunan Skripsi.
4. Apabila saya melanggar perjanjian seperti pada butir 1, 2, dan 3, saya
bersedia menerima sanksi sesuai dengan aturan yang berlaku.
Demikian perjanjian ini saya buat dengan penuh kesadaran.
Makassar, Januari 2020
Yang Membuat Perjanjian,
Indriani
vi
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
“Barang siapa yang menghendaki dunia wajib
atasnya ilmu, barang siapa yang menghendaki
akhirat maka wajib atasnya dengan ilmu dan
barang siapa yang menghendaki kedua-duanya maka
wajib atasnya ilmu ”
(HR.BUKHARI)
“Kebanggan kita yang terbesar adalah bukan tidak pernah
gagal, tetapi bangkit kembali setiap kali kita jatuh”
Kuperuntukkan Karya Sederhana ini kepada,
Ayahandaku Sukarno, Ibundaku ST.halifah, Saudara-Saudariku,
dan Keluarga Tercinta serta Sahabat-Sahabatku
yang senantiasa memanjatkan Doa dan
mencurahkan Kasih dan Sayang
yang tulus kepada penulis
vii
ABSTRAK
Indriani. 2020. Pengaruh Model Pembelajaran Discovery Learning Terhadap
Hasil Belajar Kognitif Materi Virus Pada Siswa Kelas X SMA Negeri 10
Makassar. Skripsi. Program Studi Pendidikan Biologi, Fakultas Keguruan dan
Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Makassar. Pembimbing I Hilmi
Hambali dan Pembimbing II Wira Yustika Rukman.
Jenis Penelitian ini Quasy Eksperimental yang bertujuan (1) untuk mengetahui
hasil belajar kognitif materi virus (2) untuk mengetahui pengaruh model
pembelajaran Discovery Learning. Populasi pada penelitian ini adalah siswa kelas
X MIA SMA Negeri 10 Makassar. Sampel yang terdiri dari kelas eksperimen
yang diajar dengan menggunakan model pembelajaran Discovery Learning kelas
X MIA 3 dan kelas kontrol yang diajar dengan menggunakan model pembelajaran
konvensional kelas X MIA 5. Teknik yang digunakan dalam pengambilan sampel
adalah random sampling. Data yang dikumpulkan yaitu data mengenai hasil
belajar kognitif siswa dianalisis menggunakan analisis statistik deskriptif dan
analisis statistik inferensial. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata hasil
belajar kognitif siswa kelas eksperimen yang menggunakan model pembelajaran
Discovery Learning yaitu nilai 83,71 dan rata-rata hasil belajar kognitif siswa
kelas kontrol yang diajar dengan menggunakan model pembelajaran konvensional
yaitu 69,69. Hasil uji hipotesis dengan bantuan SPSS versi 22.0 for Windows
menggunakan statistik uji Independent Sample t-test menunjukkan nilai
signifikansi 0,000 kurang dari 0,05 sehingga hasil analisis menunjukkan ada
pengaruh model pembelajaran Discovery Learning terhadap hasil belajar kognitif
siswa materi virus pada siswa kelas X di SMA Negeri 10 Makassar.
Kata kunci: Model pembelajaran discovery learning, hasil belajar kognitif.
viii
KATA PENGANTAR
Assalamu‟alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT, karena berkat Ridha
dan Karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul “Pengaruh
model pembelajaran Discovery Learning terhadap hasil belajar kognitif
materi virus pada siswa kelas X SMA Negeri 10 Makassar”. Selanjutnya,
shalawat dan salam selalu kami sampaikan kepada junjungan kita Rasulullah
SAW, keluarga, sahabat,dan orang-orang yang senantiasa istiqomah di atas jalan-
Nya sampai akhir zaman. Skripsi ini diajukan kepada Program Studi Pendidikan
Biologi, Jurusan Pendiddikan Biologi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Muhammadiyah Makassar (UNISMUH Makassar) untuk memenuhi
sebagian persyaratan guna memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Biologi.
Walaupun penulis berusaha secara maksimal, dengan berbagai tantangan
dan hambatan yang penulis hadapi, tetapi sebagai manusia biasa, penulis sadari
bahwa masih banyak kekurangan dalam pembuatan skripsi ini baik dalam
penggunaan bahasa, sistematika penulisan maupun dari isi yang terkandung dalam
skripsi ini. Saran dan kritik yang sifatnya membangun sangat penulis harapkan
demi kesempurnaan karya di masa mendatang.
Mengawali ucapan terima kasih, perkenankanlah penulis menyampaikan
rasa hormat dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada Ayahanda Sukarno
dan Ibunda ST. Halifah, yang telah mendidik dan membesarkan penulis dengan
ix
penuh cinta dan kasih sayang. Harapan dan cita-cita luhur keduanya senantiasa
memotivasi dan memberikan dukungan baik moril maupun materil serta atas doa
restunya yang selalu mengiringi penulis dalam setiap langkah selama menempuh
pendidikan. Juga kakak-kakakku Rukmana, S.Km dan Ali ikbal dan adikku
tersayang Sitti Nasma beserta segenap keluarga yang senantiasa memberi
motivasi serta dukungan yang diberikan kepada penulis, semua itu sangat berarti
bagi diri penulis.
Untuk itu pada kesempatan ini dengan segala kerendahan hati, penulis
menghaturkan ucapan terima kasih yang sedalam-dalamnya serta penghargaan
yang tak ternilai kepada: Bapak Prof. Dr. H. Abd. Rahman Rahim, SE., MM,
selaku Rektor Universitas Muhammadiyah Makassar. Bapak Erwin Akib, S.Pd.,
M.Pd., Ph.D, selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas
Muhammadiyah Makassar. Ibunda Irmawanty, S.Si., M.Si, selaku Ketua Program
Studi Pendidikan Biologi. Ibunda Hilmi Hambali, S.Pd, M.Kes dan Bapak Wira
Yustika Rukman, S.Farm., Apt., M.Kes. sebagai pembimbing I dan II atas segala
kesediaan dan kesabarannya meluangkan waktu, tenaga, dan pikiran dalam
membimbing dan mengarahkan penulis mulai dari awal hingga selesainya skripsi
ini. Ibu Rahmatia Thahir, S.Pd., M.Pd, sebagai validator I dan Bapak Muhammad
Wajdi, S.Pd., M.Pd sebagai validator II atas segala bimbingan, motivasi dan
dorongan yang diberikan dalam penyusunan perangkat pembelajaran dan
instrumen penelitian. Segenap Bapak dan Ibu dosen pada Program Studi
Pendidikan Biologi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas
x
Muhammadiyah Makassar yang telah memberikan bekal dan ilmu pengetahuan
selama penulis mengikuti pendidikan.
Ibu Dra. Hj. Husaefah Hasan, M.Si, sebagai Kepala SMA Negeri 10
Makassar, yang telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk melakukan
penelitian di sekolah tersebut. Ibu Herawati, S.Pd sebagai guru mata pelajaran
biologi, segenap Guru-guru dan staf SMA Negeri 10 Makassar yang telah
memberikan arahan serta bimbingan dalam pelaksanaan penelitian. Sahabatku
Mamen-mamen (Iin Ayu Kartika, Melda Syam Tonra, Mirnawati, Kasrina Nur
Zain dan Kurnia Kadir) yang selalu berbagi semangat dalam menjalankan
aktivitas bersama selama bimbingan dan penyusunan skripsi. Rekan mahasiswa
seperjuangan pada Program Studi Pendidikan Biologi terkhusus kelas B angkatan
2015, atas solidaritas dan persaudaraan semoga keakraban, kebersamaan dan
silaturahmi tidak berhenti di perkuliahan. Serta semua pihak yang tidak sempat
dituliskan satu persatu yang telah memberikan bantuannya kepada penulis secara
langsung maupun tidak langsung.
Akhir kata semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi kita semua khususnya
bagi diri penulis dan kepada semua pihak yang telah memberi bantuan dan
bimbingan semoga mendapatkan amal disisi-Nya, Amin.
Billahi fi sabililhaq, fastabiqulkhaerat.
Wassalamu„alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Makassar, Januari 2020
Penulis
xi
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ...................................................................................... i
LEMBAR PENGESAHAN ........................................................................... ii
PERSETUJUAN PEMBIMBING ............................................................... iii
SURAT PERNYATAAN ............................................................................... iv
SURAT PERJANJIAN .................................................................................. v
MOTTO DAN PERSEMBAHAN ................................................................ vi
ABSTRAK ...................................................................................................... vii
KATA PENGANTAR .................................................................................... x
DAFATR ISI ................................................................................................... xii
DAFTAR TABEL .......................................................................................... xiii
DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... xiv
DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................. xv
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ..................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ................................................................................ 4
C. Tujuan Penelitian ................................................................................. 5
D. Manfaat Penelitian ............................................................................... 5
BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIR DAN HIPOTESIS
A. Kajian Pustaka ..................................................................................... 7
1. Hasil Belajar ................................................................................... 7
2. Model Pembelajaran Discovery Learning...................................... 10
3. Sintaks Model Pembelajaran Discovery Learning ......................... 12
4. Keterkaitan antara Model Pembelajaran Discovery Learning
dengan Materi Virus ...................................................................... 13
5. Langkah-langkah Model Pembelajaran Discovery Learning......... 14
6. Kelebihan dan Kekurangan Model Pembelajaran
Discovery Learning ....................................................................... 16
7. Materi Ajar ..................................................................................... 18
xii
8. Penelitian yang Relevan ................................................................. 27
B. Kerangka Pikir ..................................................................................... 29
C. Hipotesis .............................................................................................. 31
BAB III METODE PENELITIAN
A. Rancangan Penelitian ........................................................................... 32
B. Populasi dan Sampel ............................................................................ 35
C. Definisi Operasional Variabel .............................................................. 37
D. Instrumen Penelitian ............................................................................ 38
E. Teknik Pengumpulan Data ................................................................... 39
F. Teknik Analisis Data ............................................................................ 40
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Analisis Hasil Penelitian ...................................................................... 43
B. Pembahasan .......................................................................................... 51
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan .......................................................................................... 58
B. Saran .................................................................................................... 58
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN
RIWAYAT HIDUP
xiii
DAFTAR TABEL
Tabel Judul Halaman
3.1 Sintaks model pembelajaran Discovery Learning .................................. 32
3.2 Desain eksperimen posttest only control group design ......................... 34
3.3 Sintaks model pembelajaran Discovery Learning .................................. 36
3.4 Populasi penelitian .................................................................................. 37
3.5 Sampel penelitian .................................................................................... 40
3.6 Pengkategorian hasil belajar ................................................................... 37
3.7 Kriteria ketuntasan minimal (KKM) ....................................................... 37
4.1 Data Statistik skor hasil belajar posttest siswa kelas eksperime
Dan kelas kontrol ................................................................................... 44
4.2 Data Distribusi frekuensi dan persentase skor hasil belajar
kognitif (posttest) siswa kelas eksperimen dan kelas kontrol ................ 45
4.3 Data Deskripsi ketuntasan hasil belajar (posttest) siswa kelas
Eksperimen dan kelas kontrol ................................................................. 47
4.4 Rekapitulasi hasil uji normalitas data hasil belajar kognitif siswa ......... 48
4.5 Rekapitulas uji homogenitas hasil belajar Kognitif ................................ 49
4.6 Uji hipotesis ............................................................................................ 50
xiv
DAFTAR GAMBAR
2.1 Virus Berbentuk Helix ............................................................................... 22
2.2 Virus Berbentuk Polihedral ........................................................................ 22
2.3 Virus Komplek ........................................................................................... 23
2.4 Kerangka Pikir ........................................................................................... 31
4.1 Diagram Kategorisasi Frekuensi dan Persentase Hasil Belajar kognitif
(posttest) Siswa Kelas Eksperimen dan kelas kontrol ............................... 46
Gambar Halaman Judul
xv
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran A……………………………………………………………… 61 ..
1. Silabus .................................................................................................. 62
2. Rancangan Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) ..................................... 66
3. Media LKS ........................................................................................... 79
4. Kisi-kisi soal tes (pretest dan posttest) ................................................ 87
5. Soal Tes (pretest dan posttest) ............................................................. 96
6. Kunci jawaban tes hasil belajar siswa .................................................. 105
Lampiran B ................................................................................................... 108
1. Hasil analisis data deskriptif dan inferensial ....................................... 107
melalui program SPSS versi 22,0
2. Rekapitulasi ......................................................................................... 112
Lampiran C ................................................................................................... 116
1. Daftar hadir siswa ................................................................................ 117
2. Daftar nilai tes hasil belajar kognitif siswa .......................................... 120
Lampiran D ................................................................................................... 122
1. Lembar observasi aktivitas guru .......................................................... 123
2. Lembar observasi aktivitas siswa ......................................................... 126
Lampiran E ..................................................................................................... 128
1. Persuratan ............................................................................................. 129
2. Dokumentasi ....................................................................................... 172
1
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan merupakan salah satu faktor penentu keberhasilan dalam
membangun upaya peningkatan sumber daya manusia yang berkualitas.
Pendidikan dapat mengembangkan pengetahuan serta meningkatkan mutu
kehidupan dan martabat manusia seperti yang diharapkan. Agar pelaksanaan
pendidikan dapat berlangsung sesuai yang diharapkan, maka perlu
mendapatkan perhatian yang serius pada pembelajaran.
pembelajaran khususnya biologi yaitu pembelajaran yang
menekankan pada pemberian pengalaman secara langsung. Oleh karena itu,
siswa perlu dibantu untuk mengembangkan sejumlah keterampilan proses
supaya mereka mampu menjelajahi dan memahami alam sekitar. Peningkatan
hasil belajar siswa dalam pembelajaran mata pelajaran biologi dapat
diperoleh melalui serangkaian kegiatan-kegiatan pembelajaran yang
terencana. Dalam kegiatan pembelajaran siswa dituntut aktif untuk mencari
pengetahuan dan meningkatkan pemahaman dalam proses pembelajaran.
Proses pembelajaran dapat berlangsung karena adanya siswa, guru,
kurikulum, satu dengan yang lain saling terkait dan saling berhubungan.
Siswa dapat belajar dengan baik jika sarana dan prasarana untuk belajar
memadai, jika model pembelajaran guru kurang menarik, siswa tersebut akan
jenuh dan merasa bosan mengikuti pembelajaran didalam kelas. Peningkatan
hasil belajar yang baik tidak hanya didukung oleh kemauan siswa untuk mau
2
belajar dengan baik, tetapi model pembelajaran yang digunakan oleh guru
juga mempengaruhi hasil belajar siswa.
Keberhasilan proses pembelajaran merupakan hal yang ingin dicapai
dalam melaksanakan suatu pendidikan disekolah, agar proses tersebut
berhasil maka diperlukan suasana dan lingkungan belajar mengajar yang
menyenangkan serta keterlibatan siswa secara aktif dalam setiap kegiatan
pembelajaran yang dilaksanakan. Dengan keterlibatan siswa dalam setiap
proses pembelajaran tersebut membuat materi yang disampaikan oleh guru
lebih mudah diterima dan dimengerti oleh siswa dan dapat tersimpan dalam
memori jangka panjang. Hasil belajar siswa digunakan sebagai tolak ukur
kriteria dalam mencapai suatu tujuan mutu pendidikan yang baik kedepannya.
Dalam hal ini hasil belajar merupakan hasil yang dicapai oleh siswa setelah
melalui proses pembelajaran dalam waktu tertentu yang diukur menggunakan
alat evaluasi. Oleh karena itu, rendahnya hasil belajar siswa disekolah sangat
perlu diperhatikan oleh guru.
Berdasarkan observasi yang dilakukan di SMA Negeri 10 Makassar
memperlihatkan bahwa hasil belajar biologi siswa di kelas X kurang
memuaskan, karena hampir 62,85% atau 22 siswa yang tidak mencapai hasil
belajar dengan rata-rata nilai 65 yang dianggap tidak tuntas dan 37,14% atau
13 siswa yang mencapai sesuai dengan KKM yaitu 75. Hal demikian terjadi
dikarenakan beberapa faktor yaitu model pembelajaran yang kurang
bervariasi, masih menggunakan metode konvensional atau metode ceramah,
dan kurang menggunakan media pembelajaran. Dari beberapa faktor tersebut
3
siswa terkadang merasa bosan dan jenuh untuk mengikuti proses
pembelajaran dan kurang memicu keaktifan siswa. Karena merasa bosan
jenuh terkadang siswa diam saat guru bertanya apakah mereka mengerti atau
tidak dengan materi yang telah dijelaskan oleh guru.
Upaya mengatasi permasalahan tersebut dan guna untuk mencapai
tujuan pendidikan secara maksimal, peran guru sangat penting dalam
penguasaan cara atau model pembelajaran yang tepat dan sesuai dengan
konsep–konsep mata pelajaran yang akan disampaikan salah satunya
penerapan model yang mendukung yaitu model pembelajaran Discovery
Learning.
Model pembelajaran yang digunakan guru seharusnya dapat
membantu proses pembelajaran siswa disekolah. Salah satu model tersebut
adalah Discovery Learning. Melalui model Discovery Learning keaktifan
siswa dioptimalkan dalam proses pembelajarannya, melalui penemuan-
penemuan untuk memperoleh pengetahuan secara mandiri maupun kelompok.
Proses pembelajaran siswa menerapkan serangkaian kerja ilmiah meliputi
kemampuan berpikir kritis, analisis dan kemampuan berpikir logis sehingga
siswa mendapatkan kesan yang mendalam dan lebih bermakna tentang apa
yang dipelajari.
Hasil penelitian yang dilakukan oleh Putrayasa, (2014) menyatakan
bahwa pembelajaran dengan pendekatan Discovery Learning dapat
meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa. Selain itu, adapun penelitian
lain yang mendukung yaitu menurut Fitri (2015), bahwa penggunaan model
4
pembelajaran Discovery Learning lebih baik daripada penggunaan model
konvensional dengan diketahui nilai rata-rata hasil belajar siswa pada materi
pokok suhu dan kalor menggunakan model pembelajaran Discovery
Learning sebesar 75,83 dengan kriteria tuntas, dimana 80% siswa yang tuntas
dan 20% siswa yang tidak tuntas. Sedangkan, nilai rata-rata hasil belajar
siswa yang menggunakan model konvensional yaitu sebesar 70,3% dengan
kriteria tidak tuntas, dimana 36% siswa yang tuntas dan 64% siswa yang
tidak tuntas.
Berdasarkan beberapa uraian di atas, maka diadakannya penelitian
mengenai “Pengaruh Model Pembelajaran Discovery Learning terhadap hasil
belajar kognitif materi virus pada siswa kelas X SMA Negeri 10 Makassar”.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka masalah dalam penelitian ini
yaitu:
1. Bagaimanakah hasil belajar kognitif materi virus pada siswa kelas X SMA
Negeri 10 Makassar yang diajarkan dengan model pembelajaran Discovery
Learning?
2. Apakah ada pengaruh model pembelajaran Discovery Learning terhadap
hasil belajar kognitif materi virus pada siswa kelas X SMA Negeri 10
Makassar?
5
C. Tujuan penelitian
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan dalam penelitian ini
yaitu:
1. Untuk mengetahui hasil belajar kognitif materi virus pada siswa kelas X
SMA Negeri 10 Makassar yang diajarkan dengan model pengaruh
Discovery Learning.
2. Untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran Discovery Learning
terhadap hasil belajar kognitif materi virus pada siswa kelas X SMA Negeri
10 Makassar.
D. Manfaat penelitian
Adapun manfaat yang diharapkan dengan diadakannya penelitian ini
adalah sebagai berikut:
1. Manfaat teoritis
Secara teoritis penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi
perkembangan ilmu pendidikan khususnya pada mata pelajaran biologi,
dalam memperbaiki proses kegiatan belajar di sekolah dan
mengembangkan keaktifan siswa agar dapat meningkatkan hasil belajar.
2. Manfaat praktis
a. Bagi siswa
Sebagai alternatif dalam pembelajaran biologi sehingga
diharapkan akan dapat meningkatkan hasil belajar biologi siswa.
6
b. Bagi guru
Sebagai penambah wawasan bagi guru yang ingin menentukan
model pembelajaran yang tepat untuk pembelajaran biologi.
c. Bagi sekolah
Memberikan sumbangan pemikiran bagi sekolah yang
bersangkutan untuk meningkatkan hasil belajar biologi pada khususnya
dan kualitas pendidikan pada umumnya.
d. Bagi peneliti
Menambah pengalaman, wawasan dan pengetahuan baru dalam
menerapkan model pembelajaran Discovery Learning pada
pembelajaran biologi.
7
BAB II
KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIR DAN HIPOTESIS
A. Kajian Pustaka
1. Hasil Belajar
a. Pengertian Belajar
Menurut Fudyartanto dalam Baharuddin (2015), menyatakan
dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, secara etimologis belajar
memiliki arti “berusaha memperoleh kepandaian atau ilmu”. Definisi
ini memiliki pengertian bahwa belajar adalah sebuah kegiatan untuk
mencapai kepandaian atau ilmu. Di sini, usaha untuk mencapai
kepandaian atau ilmu merupakan usaha manusia untuk memenuhi
kebutuhannya mendapatkan ilmu atau kepandaian yang belum dipunya
sebelumnya. Sehingga dengan belajar itu, manusia menjadi tahu,
memahami, mengerti, dapat melaksanakan dan memiliki pengetahuan
tentang sesuatu.
Educational Psychology dalam Hayati (2017), belajar adalah
kegiatan yang menghasilkan berbagai hal, seperti kebiasaan,
pengetahuan baru atau berbagai ilmu baru, memiliki keberanian, dan
mampu beradaptasi di lingkungan baru. Menurut teori behavioristik,
belajar adalah perubahan tingkah laku yang dapat diamati, diukur, dan
dinilai secara konkrit. Perubahan terjadi karena rangsangan (stimulus)
yang menimbulkan hubungan perilaku aktif. Stimulus tidak lain adalah
lingkungan belajar siswa, baik yang internal maupun eksternal yang
8
menjadi penyebab belajar. Sedangkan respon adalah akibat atau
dampak. Belajar berarti penguat dari ikatan, sifat dan kecenderungan
perilaku stimulus dan respon (Budiningsih, 2012).
b. Pengertian Hasil Belajar
Hasil belajar adalah perubahan perilaku atau kompetensi (sikap,
pengetahuan, keterampilan) yang diperoleh siswa setelah melalui
aktivitas belajar. Ada dua faktor yang mempengaruhi hasil belajar,
yakni faktor internal dari dalam siswa, dan faktor eksternal dari luar
siswa. Pada umumnya, hasil belajar 70% dipengaruhi oleh kemampuan
siswa (faktor internal) dan 30% dipengaruhi oleh lingkungan (faktor
eksternal). Faktor lingkungan yang paling berpengaruh pada hasil
belajar adalah kualitas pembelajaran (Sani, 2019).
Hasil belajar menurut Winkel dalam Duda (2018) adalah
“Perubahan yang mengakibatkan manusia berubah dalam sikap dan
tingkah lakunya”. Sedangkan menurut Sudjana “Hasil belajar adalah
kemampuan-kemampuan yang telah dimiliki siswa setelah ia menerima
pengalaman belajarnya”. Hasil belajar mencakup aspek kognitif,
keterampilan, dan sikap yang dimiliki siswa tersebut meningkatkan atau
berubah ke arah yang lebih positif atau baik dari sebelumnya karena
adanya proses belajar.
Menurut Sumarsono dalam Sudirman (2016), mengemukakan
bahwa hasil belajar memiliki peran penting dalam proses belajar
mengajar. Penilaian terhadap hasil belajar dapat memberikan informasi
9
sampai sejauh mana keberhasilan seorang siswa dalam belajar.
Berdasarkan informasi tersebut guru dapat memperbaiki dan menyusun
kembali kegiatan belajar pembelajaran lebih lanjut, baik untuk
keseluruhan kelas maupun individu.
Perilaku Kognitif adalah perilaku yang berkaitan dengan
kemampuan mengingat dan berpikir. Dimensi proses kognitif menurut
Anderson dan Krathwohl dalam Sani (2019), yang telah di revisi adalah
sebagai berikut:
a) Tingkat pengetahuan: siswa dapat mengingat informasi konkrit
ataupun abstrak.
b) Tingkat pemahaman: siswa memahami dan menggunakan
(menerjemahkan, menginterpretasi, dan mengekstrapolasi).
c) Tingkat aplikasi: siswa dapat menerapkan konsep yang sesuai pada
suatu masalah atau situasi baru.
d) Tingkat analisis: siswa dapat menguraikan informasi atau bahan
menjadi beberapa bagian dan mendefinisikan hubungan antar bagian.
e) Tingkat sintetis: siswa dapat menciptakan produk, menggabung
beberapa bagian dari pengalaman, bahan atau informasi baru untuk
menghasilkan sesuatu yang baru.
f) Tingkat evaluasi: siswa memberikan penilaian tentang ide atau
informasi baru.
10
2. Definisi Model Pembelajaran Discovery Learning
Para ahli menyusun model pembelajaran berdasarkan prinsip–prinsip
pembelajaran, teori–teori psikologi, sosiologis, analisis sistem, atau teori–teori
lain yang mendukung (Nurdyansyah, 2016). Adapun Arends dalam Shoimin
(2017) menyatakan, “The term teaching model refers to a particular approach
to instruction that includes its goals, syntax, environment, and management
system”. Artinya, istilah model pengajaran mengarah pada suatu pendekatan
pembelajaran tertentu termasuk tujuan, sintaks, lingkungan, dan sistem
pengelolaannya.
Model pembelajaran dapat dijadikan pola pilihan, artinya guru dapat
memilih model yang sesuai dan efisien untuk mencapai tujuan
pembelajarannya. Model pembelajaran merupakan kerangka konseptual
berupa pola prosedur sistematik yang dikembangkan berdasarkan teori dan
digunakan dalam mengorganisasikan proses belajar mengajar untuk mencapai
tujuan belajar (Sani, 2019).
Model pembelajaran adalah suatu pola interaksi antara siswa dan guru
di dalam kelas yang terdiri dari strategi, pendekatan, metode, dan teknik
pembelajaran yang diterapkan dalam pelaksanaan kegiatan pembelajaran di
kelas. Strategi pembelajaran adalah perencanaan yang meliputi siasat dan kiat
yang sengaja dibuat oleh guru berkenaan dengan persoalan pembelajaran.
Pendekatan pembelajaran adalah cara yang ditempuh guru dalam pelaksanaan
pembelajaran agar konsep yang disajikan dapat beradaptasi dengan siswa.
Metode pembelajaan adalah cara menyajikan materi yang masih bersifat
11
umum. Teknik pembelajaran adalah cara yang dilakukan seseorang dalam
mengimplementasikan suatu metode secara spesifik (Lestari, 2017).
Banyak model pembelajaran telah dikembangkan oleh guru pada
dasarnya untuk memberikan kemudahan bagi siswa untuk memahami dan
menguasai suatu pengetahuan atau pelajaran tertentu. Pengembangan model
pembelajaran sangat tergantung dari karakteristik mata pelajaran ataupun
materi yang akan diberikan kepada siswa sehingga tidak ada model tertentu
yang diyakini sebagai model pembelajaran yang paling baik. Semua
tergantung situasi dan kondisinya (Shoimin, 2017).
Model pembelajaran diklasifikasikan berdasarkan tujuan
pembelajarannya, sintaksnya (pola urutannya), dan sifat lingkungan
belajarnya. Penggunaan model pembelajaran tertentu memungkinkan guru
dapat mencapai pembelajaran tertentu dan bukan tujuan pembelajaran yang
lain. Suatu pola urutan (sintaks) dari suatu model pembelajaran
menggambarkan keseluruhan urutan alur langkah yang pada umumnya diikuti
oleh serangkaian kegiatan pembelajaran (Budiyanto, 2016).
Salah satu model pembelajaran kognitif yang paling berpengaruh
adalah Discovery Learning-nya Jerome Bruner (Slaving, 1994), yaitu siswa
didorong untuk belajar dengan diri mereka sendiri. Siswa belajar melalui aktif
dengan konsep-konsep dan prinsip-prinsip, dan guru mendorong siswa untuk
mempunyai pengalaman-pengalaman dan menghubungkan pengalaman-
pengalaman tersebut untuk menemukan prinsip-prinsip bagi diri mereka
sendiri. Discovery Learning telah banyak aplikasinya dalam dunia keilmuan,
12
sebagai contoh pada beberapa museum sains ada beberapa silinder yang
memiliki ukuran dan berat yang berbeda-beda, beberapa ada yang ringan dan
yang lain berat. Siswa didorong untuk mengamati secara detail perbedaan-
perbedaan silinder tersebut. Dengan melakukan eksperimen, akhirnya siswa
dapat menemukan prinsip-prinsip yang berkaitan dengan di antaranya adalah
menentukan kecepatan silinder tersebut (Baharuddin, 2015).
Menurut Hosnan dalam Astuti (2018), menyatakan pembelajaran
model Discovery Learning adalah suatu model untuk mengembangkan cara
belajar siswa aktif dengan menemukan sendiri dan menyelidiki sendiri,
sehingga akan diperoleh hasil yang akan bertahan lama dalam ingatan serta
tidak mudah dilupakan oleh siswa. Dengan teknik ini siswa dibiarkan
menemukan sendiri atau mengalami proses mental sendiri, peran guru hanya
membimbing dan memberikan instruksi. Menurut Anam dalam Astuti (2018),
menyatakan bahwa pembelajaran model Discovery Learning yakni proses
pembelajaran yang berfokus pada penemuan masalah (sumber belajar) yang
berasal dari pengalaman nyata siswa.
3. Sintaks Model Pembelajaran Discovery Learning
Sintaks model pembelajaran Discovery Learning terdiri dari 6 fase,
dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 2.1 Sintaks model pembelajaran Discovery Learning
Fase-fase Aktifitas Guru Aktifitas siswa
Fase pertama:
stimulasi
(stimulasi/pemberian
rangsangan)
Guru membimbing
siswa menemukan
masalah
Siswa menemukan
masalah dengan kelompok
13
Lanjutan tabel sintaks model pembelajaran Discovery Learning
Fase kedua:
Problem statement
(pernyataan/pemberian
rangsangan)
Guru memberikan
kesempatan kepada
siswa untuk
mengutarakan pendapat
dalam bentuk hipotesis
Siswa membuat jawaban
sementara terhadap
masalah yang mereka
temukan
Fase ketiga:
Data collection
(pengumpulan data)
Guru memberi
kesempatan siswa
untuk menentukan
langkah-langkah yang
sesuai dengan hipotesis
Siswa mengurutkan
langkah-langkah
percobaan sesuai dengan
hipotesis
Fase keempat:
Data processing
(pengolahan data)
Guru membimbing
siswa untuk
mendapatkan informasi
melalui diskusi
Siswa melakukan diskusi
sesuai dengan LKS
Fase kelima:
Verification
(pembuktian)
Guru memberikan
kesempatan pada setiap
kelompok untuk
menyampaikan hasil
pengolahan data yang
terkumpul
Siswa mempresentasikan
hasil diskusi
Fase keenam:
Generalisasi
(menarik
kesimpulan/gen
eralisasi)
Guru membimbing
siswa membuat
kesimpulan
Siswa membuat
kesimpulan berdasarkan
hasil diskusi dengan
kelompok lain.
(Sumber: Hosnan, 2014)
4. Keterkaitan antara model Discovery Learning dengan materi virus
Penggunaan model yang sesuai dengan materi pembelajaran merupakan
suatu alternatif untuk mengatasi masalah rendahnya daya ingat dan serap siswa
terhadap suatu pembelajaran. Penerapan suatu model pembelajaran harus
ditinjau dari segi keefektifan, keefisienan, dan kecocokan dengan karakterisitik
materi pembelajaran serta keadaan siswa yang meliputi kemampuan,
kepahaman, dan minat belajar siswa.
14
Model Discovery Learning adalah model yang mampu menjadikan
siswa mengingat kembali materi yang diajarkan sedangkan materi virus yang
identik dengan istilah-istilah yang sulit di pahami siswa, sehingga keduanya
memiliki keterkaitaan. Penggunaan model Discovery Learning dilakukan
dengan cara pembelajarannya menggunakan media LKS dengan menampilkan
gambar-gambar sehingga siswa dapat lebih paham dan mengerti dengan mudah
materi tersebut.
Model Discovery Learning dirancang agar siswa lebih aktif dalam
berpikir, memberikan pendapat serta saling bekerja sama dengan temannya.
Model pembelajaran Discovery Learning menuntut siswa untuk menguasai
materi serta mengulang materi yang telah diberikan sebelumnya dengan
bekerja sama.
5. Langkah-Langkah Model Pembelajaran Discovery Learning
Menurut Sinambela dalam Yuliana (2018), menayatakan langkah
langkah pelaksanaan pembelajaran Discovery learning yaitu:
a. Stimulation (pemberian rangsangan)
Siswa diberikan permasalahan di awal sehingga bingung yang
kemudian menimbulkan keinginan untuk menyelidiki hal tersebut. Pada
saat itu guru sebagai fasilitator dengan memberikan pertanyaan, arahan
membaca teks, dan kegiatan belajar terkait discovery.
b. Problem statement (pernyataan/ identifikasi masalah)
Tahap kedua dari pembelajaran ini adalah guru memberi
kesempatan kepada siswa untuk mengidentifikasi sebanyak mungkin
15
kejadian-kejadian dari masalah yang relevan dengan bahan pelajaran,
kemudian salah satunya dipilih dan dirumuskan dalam bentuk hipotesis
(jawaban sementara atas pertanyaan masalah).
c. Data collection (Pengumpulan Data)
Berfungsi untuk membuktikan terkait pernyataan yang ada sehingga
siswa berkesempatan mengumpulkan berbagai informasi yang sesuai,
mengamati objek terkait masalah, wawancara dengan narasumber terkait
masalah, melakukan uji coba sendiri.
d. Data Processing (Pengolahan Data)
Pengolahan data merupakan kegiatan mengolah data dan informasi
yang sebelumnya telah didapat oleh siswa. Semua informasi yang
didapatkan semuanya diolah pada tingkat kepercayaan tertentu.
e. Verification (Pembuktian)
Pembuktian yaitu kegiatan untuk membuktikan benar atau tidaknya
pernyataan yang sudah ada sebelumya yang sudah diketahui, dan
dihubungkan dengan hasil data yang sudah ada.
f. Generalization (menarik kesimpulan/generalisasi)
Tahap ini adalah menarik kesimpulan dimana proses tersebut
menarik sebuah kesimpulan yang akan dijadikan prinsip umum untuk
semua masalah yang sama berdasarkan hasil maka dirumuskan prinsip-
prinsip yang mendasari generalisasi.
16
6. Kelebihan Dan Kekurangan Model Pembelajaran Discovery Learning
a. Kelebihan Model Pembelajaran Discovery Learning
Adapun kelebihan menurut Afandi (2013), diantaranya sebagai berikut:
1) Dianggap membantu siswa mengembangkan atau memperbanyak
persediaan dan penguasaan keterampilan dan proses kognitif siswa, andai
kata siswa itu dilibatkan terus dalam penemuan terpimpin. Kekuatan dari
proses penemuan datang dari usaha untuk menemukan, jadi seseorang
belajar bagaimana belajar itu.
2) Pengetahuan diperoleh dari starategi ini sangat pribadi sifatnya dan
mungkin merupakan suatu pengetahuan yang sangat kukuh, dalam arti
pendalaman dari pengertian, retensi dan transfer.
3) Strategi penemuan membangkitkan gairah pada siswa, misalnya siswa
merasakan jerih payah penyelidikannya, menemukan keberhasilan dan
kadang-kadang kegagalan.
4) Metode ini memberikan kesempatan pada siswa untuk bergerak maju
sesuai dengan kemampuannya sendiri.
5) Metode ini menyebabkan siswa mengarahkan sendiri cara belajarnya,
sehingga ia lebih merasa terlibat dan termotivasi sendiri untuk belajar,
paling sedikit pada suatu proyek penemuan khusus.
6) Metode ini dapat membantu memperkuat pribadi siswa dengan
bertambahnya kepercayaan pada diri sendiri melalui proses-proses
penemuan. Dapat memungkinkan siswa sanggup mengatasi kondisi yang
mengecewakan.
17
7) Strategi ini berpusat pada anak, misalnya memberi kesempatan kepada
mereka dan guru berpastisipasi sebagai sesama dalam mengecek ide.
Guru menjadi teman belajar, terutama dalam situasi penemuan yang
jawabannya belum diketahui sebelumnya.
8) Membantu perkembangan siswa menuju skeptisisme yang sehat untuk
menemukan kebenaran akhir dan mutlak.
b. Kekurangan Model Pembelajaran Discovery Learning
Menurut Kemendikbud dalam Yuliana (2018), juga mengemukakan
beberapa kekurangan dari model Discovery Learning, yaitu.
1) Model ini menimbulkan asumsi bahwa ada kesiapan pikiran untuk belajar.
Bagi siswa yang kurang memiliki kemampuan kognitif yang rendah akan
mengalami kesulitan dalam berpikir abstrak atau yang mengungkapkan
hubungan antara konsep-konsep yang tertulis atau lisan, sehingga pada
gilirannya akan menimbulkan frustasi.
2) Model ini tidak cukup efisien untuk digunakan dalam mengajar pada
jumlah siswa yang banyak hal ini karena waktu yang dibutuhkan cukup
lama untuk kegiatan penemuan pemecahan masalah.
3) Harapan dalam model ini dapat terganggu apabila siswa dan guru telah
terbiasa dengan cara lama.
4) Model pengajaran discovery ini akan lebih cocok dalam pengembangan
pemahaman, namun aspek lainnya kurang mendapat perhatian.
18
7. Pokok Bahasan Virus
a. Sejarah Perkembangan
Istilah virus berasal dari bahasa latin yang berarti racun. Sejarah
penemuan virus di awali dengan di temukannya virus oleh Adolf mayer,
berikut adalah ilmuan yang berkontribusi dalam penemuan virus Dimitri
ivanowsky, yang ketiga martinus beijerinck dan yang terakhir Wendell
Stanley
1) Adolf Mayer (1883) Berikut adalah penelitian Adolf mayer mengenai
virus pada tanaman Tembakau:
a) Penyakit tersebut (mosaic) menyebabkan bercak-bercak pada daun
tembakau sehingga menghambat pertumbuhan tanaman tembakau.
b) Adolf mayer berhasil memindahkan penyakit tersebut ke tanaman
lain yang masih sehat dengan menyemprotkan getahnya yang
diekstraksi dari daun tanaman sakit ke tanaman sehat.
c) Tanaman sehat menjadi sakit.
d) Adolf mayer menduga penyakit tersebut di sebabkan oleh bakteri
yang sangat kecil dan tidak dapat di amati dengan menggunakan
mikroskop biasa.
2) Dimitri Ivanowsky (1892).
Pada Tahun 1892 seorang ilmuwan Rusia bernama Dimitri
Ivanowsky melakukan percobaan menyaring getah tanaman tembakau
berpenyakit dengan saringan yang didesain khusus untuk menyaring
bakteri. Kemudian hasil saringan ditularkan pada tanaman sehat.
19
Ternyata filtrat masih menimbulkan penyakit mosaik pada tembakau
sehat. Seperti halnya Mayer, Ivanowsky berkesimpulan bahwa
penyakit tersebut disebabkan oleh bakteri patogenik yang sangat kecil
atau bakteri penghasil toksin yang dapat melewati saringan yaitu virus.
3) Martinus Beijerinck (1897)
Pada tahun 1897, seorang ahli botani Belanda bernama
Martinus Beijerinck melakukan eksperimen yang membuktikan bahwa
agen penginfeksi yang terdapat di dalam getah tembakau dapat
berkembang biak dengan cara:
a) Martinus menyemprotkan getah yang telah disaring ke tanaman
lain, setelah tanaman itu sakit getahnya di gunakan untuk
menginfeksi tanaman lain seterusnya hingga berkali-kali
pemindahan.
b) Kemampuan pathogen penginfeksi ternyata tidak berkurang
meskipun telah di lakukan pemindahan berkali-kali. Berbeda
dengan bakteri, agen penginfeksi tersebut tidak di kembangkan
dalam cawan petri dan tidak dapat dinonaktifkan dengan alcohol.
c) Martinus memperkirakan agen penginfaksi tersebut merupaka
partikel yang lebih kecil dan lebih sederhana dibandingkan dengan
bakteri yang disebut dengan virus lolos saringan.
4) Wendell Stanley (1935)
Pada tahun 1935, seorang ilmuwan Amerika, Wendell Stanley,
berhasil mengkristalkan penginfeksi tanaman tembakau yang
20
kemudian dikenal dengan nama Tobacco mozaik virus. Virus mosaik
tembakau (Tobacco mosaic virus, TMV) adalah virus yang
menyebabkan penyakit pada tembakau dan tumbuhan anggota suku
terung-terungan (Solanaceae) (Pujiati, 2017).
5) Seymour Cohen dan kawan (1947) melakukan:
a) penelitian tentang infeksi bakteriofaga pada sintesis DNA dan
RNA.
b) Cohen menemukan bahwa terjadi perubahan dramatik pada
inetabolisme RNA, DNA dan protein pada sel pejamu yang
terinfeksi virus.
c) Penelitian ini menunjukkan bahwa infeksi virus mampu
menimbulkan tatanan baru dalam sintesa makromolekul oleh set
pejamu.
b. Ciri-ciri Virus
Menurut Pujiati (2017), virus merupakan salah satu jenis
mikroorganisme parasit. Virus ini mempunyai ciri-ciri tidak dimiliki oleh
organisme lain. Virus hanya dapat berkembang biak di sel-sel hidup lain
(sifat virus parasit obligat) karenanya, virus dapat dibiakkan pada telur
ayam yang berisi embrio hidup. Untuk bereproduksi virus hanya
memerlukan asam nukleat saja. Berikut ciri-ciri umum dan khusus virus,
sebagai berikut:
1) Ciri-ciri Umum Virus:
a) Virus berukuran aseluler (tidak mempunyai sel).
21
b) Virus berukuran amat kecil, jauh lebih kecil dari pada bakteri.
c) Virus hanya memiliki salah satu macam asam nukleat (RNA atau
DNA).
2) Ciri Khusus Virus:
a) Virus merupakan aselular karena tidak memiliki ciri-ciri sel seperti
inti sel, sitoplasma sel dan membran sel. Virus juga bersifat sebagai
parasit obligat atau tidak mampu hidup tanpa adanya inang, tidak
aktif tanpa adanya inang.
b) Ukuran virus sekitar 20 mμ – 300mμ (1 mikron = 1000 milimikron)
c) Dapat berbentuk linear ataupun sirkuler. Pada virus penginfeksi
tumbuhan umumnya berupa RNA rantai tunggal sedangkan pada
virus penginfeksi hewan berupa DNA.
c. Struktur dan Komponen Virus
1) Ukuran Virus
Virus berukuran lebih kecil dari pada bakteri, yakni berkisar
antara 20 milimikron-300 milimikron (1\mikron=1000 milimikron).
Untuk mengamatinya diperlukan mikroskop elektron yang
pembesarannya dapat mencapai 50.000 X (Pujiati, 2017).
2) Bentuk Virus
Menurut Pujiati (2017), Virus pada umumnya berupa semacam
hablur (kristal) dan bentuknya sangat bervariasi, yaitu ada yang
berbentuk oval, memanjang, silindris, kotak, dan kebanyakan berbentuk
seperti kecebong dengan “kepala” oval dan “ekor” silindris.
22
Berdasarkan bentuk tubuh dan bagain-bagain tubuh virus morfologi
virus terbagi menjadi empat tipe utama yaitu :
a) Virus Berbentuk Helix (helical virus)
Bentuknya menyerupai batang yang panjang, agak kaku dan lentur
(fleksibel). Kapsid sebagai tabung silinder yang pendek berbentuk seperti
helix yang mengelilingi asam nukleat virus.
Gambar 2.1 Virus Berbentuk Helix
Sumber: https://www.researchgate.net/publication/330042372_
modul_mikroum
b) Virus Berbentuk Polihedral
Virus dengan morfologi polihedral mempunyai ukuran yang
sangat bervariasi yaitu dari 20–400 nanometer. Kapsid dari kebanyakan
virus ini berbentuk ikosahedron (acosahedron) yaitu polyhedron beraturan
dengan 20 bidang segitiga dan 20 sudut.
Gambar 2.2 Virus Berbentuk Polihedral Sumber: https://www.researchgate.net/publication/330042372_modul
_mikroum
23
c) Virus Komplek
Morfologi virus kompleks memiliki bagian-bagian tubuh yang lebih
kompleks dibandingkan dengan ketiga morfologi virus lainnya. Layaknya
organisme hidup virus dengan morfologi ini juga memiliki bagian-bagian
tubuh seperti kepala dan ekor.
Gambar 2.3 Virus Komplek Sumber: https://www.researchgate.net/publication/330042372_
modul_mikroum
d. Susunan Tubuh Virus
Virus bersifat aseluler (tidak mempunyai sel), Hanya memiliki satu
macam asam nukleat (RNA dan DNA). Tubuh virus terdiri atas:
1) Kepala
Kepala virus berisi DNA/RNA dan bagian luarnya diselubungi
kapsid.
2) Kapsid
Kapsid adalah selubung yang berupa protein. Kapsid terdiri atas
bagian-bagian yang disebut kapsomer. Fungsi kapsid untuk memberi
bentuk pada virus sekaligus melindungi virus dari lingkungan yang
merugikan.
24
3) Isi tubuh
Isi tubuh yang sering disebut virion adalah bahan genetik yakni
asam nukleat (DNA atau RNA), contoh adalah sebagai berikut:
a) Virus yang isi tubuhnya RNA dan bentuknya menyerupai kubus antara
lain, polyomyelitis, virus radang mulut dan kuku, dan virus influenza.
b) Virus yang isi tubuhnya RNA, protein, lipida, dan polisakarida,
contohnya paramixovirus.
c) Virus yang isi tubuhnya terdiri atas RNA, Protein, dan banyak lipida,
contohnya virus cacar.
4) Ekor
Ekor virus merupakan alat penancap ketubuh organisme yang
diserangnya. Ekor virus terdiri atas tubuh bersumbat yang di lengkapi
benang atau serabut.
e. Senyawa-senyawa Penyusun Tubuh Virus
1. Asam nukleat, asam deoksiribonukleat (DNA) atau asam ribonukleat
(RNA) sebagai bagian inti. Asam nukleat pada virus diselubungi kapsid
sehingga disebut nukleokapsid. Ada dua macam nukleokapsid yaitu:
a) Nukleokapsid telanjang, misalnya pada TMV, adenovirus dan
warzervirus (virus kulit).
b) Nukleokapsid yang masih diselubangi membran pembungkus misalnya
viorus influenza dan virus hespes.
2. Protein, merupakan komponen utama yang menyusun bagian terbesar dari
kapsid.
25
3. Lipid, terdapat pada virus dalam bentuk fosfolipid, gikolipid, asam
nukleat, kolesterol dan lemak-lemak alami.
4. Karbohidrat, terdapat dalam bentuk ribose atau deoksirebose dalam asam
nukleat.
f. Reproduksi Virus
Virus menunjukan satu ciri kehidupan, yaitu reproduksi. Namun,
reproduksi virus hanya terjadi jika berada dalam sel organisme lain. Dengan
demikian, virus hanya dapat hidup secara parasit. Pada dasarnya
reproduksi virus terjadi melalui lima tahap, yaitu tahap pelekatan,
penetrasi, replikasi, sintesis, pematangan dan pelepasan. Adapun proses daur
litik dan lisogenik.
1. Daur Litik
Untuk mempelajari virus litik, kita ambil contoh
perkembangbiakan bakteriofag T4 yang panjangnya sekitar 200 nm dan
lebar 80-100 nm di dalam sel bakteri E. Coli. Partikel-partikel virus yang
baru (hasil perkembangbiakan) dikeluarkan sel inang melalui proses lisis.
Lisis adalah pecahnya membran sel inang dan keluarnya sitoplasma.
Proses lisis menyebabkan sel inang mati dengan cepat, karenanya
bakteriofag T4 bersifat virulen yakni bisa mengakibatkan lisis atau sel
inang pecah dan menyebabkan penyakit parah. Serta Berfungsi untuk
mengenal dan mengindentifikasikan bakteri patogen. Daur litik dapat
berlangsung selama 20-40 menit. Selama satu kali daur litik dihasilkan 50-
200 virus. Contohnya HIV, influenza, virus Feline Infectious Peritonitis
26
(FIPV) yang menyebabkan penyakit pada kucing dan virus-virus
eukariotik. Daur litik meliputi beberapa fase, yaitu absorpi, penetrasi,
replikasi, perakitan, dan lisis.
2. Daur lisogenik
Beberapa virus, antara lain herpes, HIV, dan bakteriofag lamda,
dan Feline coronavirus (FCoV) yang menyerang kucing berkembang biak
melalui daur lisogenik. Bersifat avirulen atau temperate yaitu tidak
menyebabkan sakit oleh karena itu dapat dijadikan sebagai model
konseptual virus onkogenik (virus penyebab kanker), sehingga
memungkinkan untuk menemukan obat atau metode pengobatan yang
sesuai pada penderita penyakit kanker. Daur lisogenik meliputi beberapa
fase yaitu, adsorbs, injeksi, penggabungan, pembelahan, sintesis protein
berdasarkan materi genetik dari virus, replikasi (penggandaan), dan tahap
pematangan.
g. Penyakit Yang Disebabkan Oleh Virus
Berdasarkan sumber penularannya, penyakit yang disebabkan oleh
virus dapat digolongkan kedalam empat macam, yaitu: penyakit yang
ditularkan melalui udara, penyakit yang ditularkan melalui makanan,
penyakit yang ditularkan melalui hubungan kelamin, dan penyakit yang
ditularkan melalui hewan.
1) Penyakit yang ditularkan melalui udara yaitu pilek, influenza, virus
campak, gondongan, SARS (Severe acute respiratory syndrome), flu
burung, dan virus MERS.
27
2) Penyakit yang ditularkan melalui hubungan kelamin/kontak langsung
yaitu, herpes, AIDS (Acquired Immuno-Deficiency Syndrome) dan ebola
penyakit yang ditularkan melalui hewan (zoonoses) yaitu, rabies, demam
berdarah, virus zika
8. Hasil Penelitian yang Relevan
Berikut beberapa hasil penelitian yang berpengaruh terhadap hasil
belajar siswa menggunakan model Discovery Learning, diantaranya sebagai
berikut:
a. Berdasarkan hasil data penelitian yang telah dilakukan Sitti Utami
Medianty, Amrul Bahar, Elvinawati (2018), mengenai penerapan model
Discovery Learning. Menyimpulkan bahwa penerapan model
pembelajaran Discovery Learning meningkat. Dengan menggunakan
media video di kelas XI IPA 1 SMA N 01 Kota Bengkulu mampu
meningkatkan aktivitas guru dilihat dari rata-rata skor pada setiap
siklusnya yang mencapai kategori baik yaitu siklus 1 sebesar 26,5, pada
siklus II sebesar 27,5 dan 33 pada siklus III. Penerapan model
pembelajaran Discovery Learning dengan menggunakan media video di
kelas XI IPA I SMA N 0I Kota Bengkulu mampu meningkatkan aktivitas
belajar kimia siswa dilihat dari rata-rata skor pada setiap siklusnya yaitu
pada siklus I sebesar 22,5 (cukup), pada siklus II sebesar 25 (baik), dan
pada siklus III sebesar 27 (baik).
b. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan Azhari (2015),
mengenai penerapan model pembelajaran Discovery Learning
28
(penemuan), menyimpulkan bahwa adanya peningkatan hasil belajar
siswa pada materi sistem respirasi kelas XI IPA 1 SMA Negeri Unggul
Sigli. Pernyataan tersebut dibuktikan dari hasil skor dasar ke siklus 1 dan
siklus II mengalami perubahan. Rata-rata keaktifan siklus 1 sebesar 22,
67% meningkat menjadi 75,32% pada siklus II. Jumlah siswa yang
memenuhi KKM bertambah dari 3 (12,00%), orang menjadi 11 (44,00%)
orang dan 23 (92%) orang siswa. Pencapaian hasil belajar secara klasikal
sudah melampaui 85% pada siklus ke II. Kondisi ini menunjukkan hasil
belajar siswa telah berkategori tinggi.
c. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan Windiari (2018), yaitu
mengenai penerapan model pembelajaran discovery learning melalui
lesson study dan siswa yang dibelajarkan model pembelajaran yang
konvensional pada siswa kelas V SD di Gugus x Kecamatan Buleleng
Kabupaten Buleleng Tahun Pelajaran 2017/2018. Diketahui bahwa skor
rata-rata hasil belajar kelompok eksperimen adalah 23,74 sedangkan kelas
kontrol 19,50 hal ini berarti bahwa skor rata-rata hasil belajar kelompok
eksperimen yang dibelajarkan dengan model pembelajaran Discovery
Learning melalui lesson study lebih tinggi dibandingkan dengan skor rata-
rata hasil belajar kelompok kontrol. Sehingga model pembelajaran
Discovery Learning melalui lesson study berpengaruh terhadap hasil
belajar IPA siswa.
29
B. Kerangka Pikir
Proses belajar mengajar bukanlah hal yang sederhana, karena siswa
tidak sekedar menyerap informasi dari guru, tetapi melibatkan berbagai
kagiatan maupun tindakan yang harus dilaksanakan terutama bila
diinginkan hasil belajar yang lebih baik. Untuk itu, siswa dituntut untuk
berperan aktif dalam proses pembelajaran.
Namun pada kenyataannya, siswa merasa jenuh ketika proses
belajar mengajar biologi berlangsung sehingga siswa cenderung pasif. Hal
ini tentu berdampak pada hasil belajar siswa. Untuk itu, guru sebaiknya
menggunakan model pembelajaran yang menyenangkan serta dapat
memancing siswa untuk dapat berperan aktif dalam proses belajar
mengajar.
Hal demikian terjadi dikarenakan ditemukan masalah di sekolah
SMA Negeri 10 Makassar yaitu terdapatnya beberapa faktor yang
menjadikan rendahnya hasil belajar di kelas X yaitu pendidik
menggunakan model pembelajaran yang kurang bervariasi, masih
menggunakan metode konvensional atau metode ceramah, dan kurang
menggunakan media pembelajaran. Dari beberapa faktor tersebut siswa
terkadang merasa bosan dan jenuh untuk mengikuti proses pembelajaran
dan kurang memicu keaktifan siswa dan terkadang siswa diam saat guru
bertanya apakah mereka memahami atau tidak dengan materi yang telah
dijelaskan oleh guru. Oleh karena itu, perlu adanya inovasi penerapan
model pembelajaran yang interaktif sehingga dapat meningkatkan hasil
30
belajar siswa. Salah satu model pembelajaran yang dapat digunakan dalam
pembelajaran yaitu model Discovery Learning.
ModeI pembelajaran Discovery Learning adalah suatu model untuk
mengembangkan cara belajar siswa aktif dengan menemukan sendiri dan
menyelidiki sendiri, sehingga akan diperoleh hasil yang akan bertahan
lama dalam ingatan serta tidak mudah dilupakan oleh siswa. Dengan
teknik ini siswa dibiarkan menemukan sendiri atau mengalami proses
mental sendiri, peran guru hanya membimbing dan memberikan instruksi
dalam proses pembelajaran di dalam kelas. Beberapa faktor pendukung
untuk mencapai tujuan pembelajaran yaitu siswa mampu melakukan
pembelajaran secara mandiri, dan memiliki kemauan untuk bertanya pada
guru sehingga tercipta interaksi antara guru dan siswa dalam pembelajaran
materi virus serta siswa mampu mempraktikkan melalui aktivitas dan
kegiatan yang tergambar dalam keterampilan mandiri di kelas.
31
Berikut ini adalah bagan kerangka pikir penelitian dapat dilihat
sebagai berikut.
Gambar 2.4 Kerangka Pikir
C. Hipotesis
Berdasarkan kerangka pikir di atas, maka hipotesis pada penelitian ini
yaitu ada pengaruh penggunaan model pembelajaran Discovery learning
terhadap hasil belajar kognitif materi virus pada siswa kelas X SMA Negeri
10 Makassar.
Penggunaan model pembelajaran yang kurang bervariasi
mempengaruhi pemahaman siswa dalam proses belajar
Menerapkan model pembelajaran Discovery Learning
Memberi pengaruh positif yang signifikan terhadap hasil
belajar
Menjadikan siswa aktif di dalam kelas
Proses pembelajaran di SMA Negeri 10 Makassar
32
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Rancangan penelitian
1. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian eksperimen semu
(Quasy Eksperimental) yang bertujuan untuk mengetahui pengaruh
penggunaan model pembelajaran Discovery Learning terhadap hasil
belajar biologi siswa kelas X SMA Negeri 10 Makassar.
2. Desain penelitian
Desain penelitian yang digunakan adalah post-test Only control
Design, dalam rancangan penelitian ini ada dua kelompok objek yaitu
kelas eksperimen dan kelas yang di pilih secara random. Untuk melihat
lebih jelasnya, desain penelitian ini tersebut dapat dilihat sebagai berikut:
Tabel 3.1 Desain Penelitian
R X O2
R O4
(sumber: Sugiyono, 2018)
Keterangan:
O2 = post-test kelas eksperimen
X = Perlakuan menggunakan model pembelajaran Discovery Learning.
O4 = post-test kelas kontrol
33
3. Variabel Penelitian
Variabel dalam penelitian ini yaitu variabel bebas dan variabel terikat.
Variabel bebas adalah pengaruh model pembelajaran Discovery Learning,
sedangkan variabel terikat adalah hasil belajar kognitif.
4. Waktu Dan Tempat Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan pada semester ganjil tahun ajaran
2019/2020 di SMA Negeri 10 Makassar yang berlokasi di Jl. Tamangapa V
No.12, Kecamatan Manggala, Kota Makassar, Provinsi Sulawesi Selatan,
Kode Pos. 90325.
5. Prosedur Penelitian
Prosedur penelitian dilakukan dengan beberapa tahapan, sebagai
berikut:
a. Tahap Observasi
1) Membuat surat izin penelitian untuk observasi ke sekolah
2) Bertemu dengan kepala sekolah untuk menyampaikan maksud dan
tujuan dengan membawa surat izin penelitian untuk observasi
3) Mengadakan observasi kesekolah tempat diadakannya penelitian
4) Melakukan wawancara dengan salah seorang guru biologi mengenai
permasalahan dalam pembelajaran biologi yang ada di SMA Negeri 10
Makassar
b. Tahap Persiapan
1) Mengurus surat izin penelitian di Tata Usaha yang ditujukan kepada
LP3M Unismuh, kemudian ke kantor Dinas Penanaman Modal dan
34
PTSP, kemudian ke kantor DIKNAS Makassar dan ditujukan kepada
kepala sekolah SMA Negeri 10 Makassar.
2) Menyiapkan perangkat pembelajaran seperti silabus, RPP, dan
instrumen penelitian lainnya.
3) menentukan jadwal penelitian dan mengkondisikan kelas serta materi
pembelajaran.
c. Tahap Pelaksanaan
Setelah tahap persiapan dilakukan maka tahapan selanjutnya yaitu
pelaksanaan penelitian, dengan kegiatan sebagai berikut :
1) Melakukan proses belajar mengajar sebanyak 5 kali pertemuan.
2) Memberikan perlakuan selama materi virus diajarkan dengan alokasi
waktu 3 45 menit setiap pertemuan.
Sintaks model pembelajaran Discovery Learning terdiri dari 6
fase, dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 3.2 Sintaks model pembelajaran Discovery Learning
Fase-fase Aktifitas Guru Aktifitas siswa
Fase pertama:
stimulasi
(stimulasi/pemberian
rangsangan)
Guru membimbing
siswa menemukan
masalah
Siswa menemukan
masalah dengan
kelompok
Fase kedua:
Problem statement
(pernyataan/pemberian
rangsangan)
Guru memberikan
kesempatan kepada
siswa untuk
mengutarakan
pendapat dalam
bentuk hipotesis
Siswa membuat
jawaban sementara
terhadap masalah
yang mereka
temukan
35
Lanjutan tabel sintaks model pembelajaran Discovery Learning
Fase ketiga:
Data collection
(pengumpulan data)
Guru memberi
kesempatan siswa
untuk menentukan
langkah-langkah
yang sesuai dengan
hipotesis
Siswa mengurutkan
langkah-langkah
percobaan sesuai
dengan hipotesis
Fase keempat:
Data processing
(pengolahan data)
Guru membimbing
siswa untuk
mendapatkan
informasi melalui
diskusi
Siswa melakukan
diskusi sesuai dengan
LKS
Fase kelima:
Verification
(pembuktian)
Guru memberikan
kesempatan pada
setiap kelompok
untuk menyampaikan
hasil pengolahan data yang terkumpul
Siswa
mempresentasikan hasil
diskusi
Fase keenam:
Generalisasi
(menarik
kesimpulan/gen
eralisasi)
Guru membimbing
siswa membuat
kesimpulan
Siswa membuat
kesimpulan berdasarkan
hasil diskusi dengan
kelompok lain.
(Sumber: Hosnan, 2014)
d. Tahap Evaluasi
1) Pada saat akhir penelitian dilakukan posttest dengan menggunakan
30 soal pilihan ganda
2) Setelah data hasil evaluasi penelitian diperoleh, selanjutnya
melakukan analisis data
3) Menyusun laporan hasil penelitian
B. Populasi dan Sampel
Populasi dan sampel yang digunakan dalam penelitian ini yaitu siswa
kelas X SMA Negeri 10 Makassar. Di bawah ini akan dijelaskan mengenai
besar populasi dan penentuan sampel yang akan digunakan dalam penelitian.
36
Penjelasan mengenai populasi dan sampel dalam penelitian ini selengkapnya
dijelaskan sebagai berikut:
1. Populasi
Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X SMA Negeri 10
Makassar tahun ajaran 2019-2020 yang berjumlah sebanyak 241 siswa
yang terbagi dalam 7 rombel. Adapun rincian populasinya dapat dilihat
pada tabel 3.3 berikut:
Tabel 3.3 Populasi Penelitian
No. Rombongan Belajar Jumlah Siswa
1. X MIA 1 35
2. X MIA 2 33
3. X MIA 3 35
4. X MIA 4 33
5. X MIA 5 35
6. X MIA 6 35
7. X MIA 7 35
Jumlah 241
(Sumber: SMAN 10 Makassar, 2019)
2. Sampel
Sampel penelitian ini yaitu kelas eksperimen (X MIA 3) dan kelas
kontrol (X MIA 5). Sedangkan pada pengambilan subjek penelitian
menggunakan teknik pengambilan sampel Sampling Random. Sampling
Random yaitu teknik penentuan sampel karena pengambilan anggota
sampel dari populasi dilakukan secara acak tanpa memperhatikan strata
yang ada dalam populasi tersebut.
37
Tabel 3.4 Sampel Penelitian
No. Rombongan Belajar Jumlah siswa
1. X MIA 3 35
2. X MIA 5 35
Jumlah 70 (Sumber: SMA 10 Makassar, 2019)
C. Definisi Operasional Variabel
Untuk menghindari kesalah pahaman dalam penafsiran variabel yang
akan diteliti, maka perlu adanya batasan atau definisi operasional tentang
variabel yang akan diteliti.
Definisi operasional variabel dalam penelitian ini adalah:
1. Penelitian ini yang menjadi variabel bebas adalah model pembelajaran
Discovery Learning. Model pembelajaran Discovery Learning adalah
suatu model pembelajaran dimana guru menyampaikan suatu materi atau
bahan ajar tidak disampaikan dalam bentuk final akan tetapi siswa sebagai
peserta didik didorong untuk mengidentifikasi apa yang ingin diketahui
dilanjutkan dengan mencari sendiri kemudian dipahami dan
dipresentasikan sebagai bentuk akhir.
2. Variabel terikat dalam penelitian ini adalah hasil belajar siswa pada materi
virus. Hasil belajar dalam penelitian ini difokuskan pada ranah kognitif.
Nilai yang diperoleh siswa dalam ranah kognitif didapat setelah mengikuti
posttes.
38
D. Instrument Penelitian
Instrumen yang digunakan dalam penelitian, di antaranya sebagai
berikut:
1. Lembar observasi
Lembar observasi dilakukan dengan cara mengumpulkan data
mengenai aktivitas proses belajar mengajar dengan mengisi lembar
observasi guru dan siswa dapat dilihat pada lampiran D1 dan D2 pada
halaman 148 dan 157.
2. Tes hasil belajar
Tes hasil belajar merupakan salah satu cara untuk mendapatkan hasil
belajar kognitif siswa dengan melakukan posttest. Bentuk instrument
pengumpulan data yang digunakan berupa soal pilihan ganda berjumlah 30
soal dengan 5 pilihan jawaban dapat dilihat pada lampiran A5 pada
halaman 120.
3. Dokumentasi
Dokumentasi dilakukan untuk memperoleh data-data tertulis yang
berupa daftar nilai formatif mengenai nilai Biologi dan mengenai jumlah
siswa, sarana dan prasarana serta data lain yang dianggap perlu, dapat
dilihat pada lampiran C2 dan E3 pada halaman 146 dan 168.
39
E. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah
sebagai berikut:
1. Tes
Tes merupakan suatu alat pengumpulan informasi yang digunakan
untuk mengetahui atau mengukur sesuatu dengan cara dan aturan yang
sudah ditentukan. Tes dalam penelitian ini terdiri dari posttes berupa soal
pilihan ganda berjumlah 30 soal. Tes ini digunakan untuk mengumpulkan
data bersifat kuantitatif (angka), berupa nilai-nilai hasil belajar siswa pada
ranah kognitif, untuk mengetahui sejauh mana tingkat pengetahuan siswa
dalam pembelajaran Biologi.
2. Dokumentasi
Pada penelitian ini dokumentasi merupakan teknik pendukung guna
memperoleh informasi tentang data-data siswa seperti nilai, daftar hadir
dan lain sebagainya yang diambil dari guru yang bersangkutan. Selain itu,
teknik ini juga digunakan untuk memperoleh data berupa gambar pada saat
penelitian berlangsung.
3. Observasi
Observasi merupakan cara pengumpulan data yang dilakukan dengan
cara mengadakan pengamatan terhadap kegiatan yang sedang berlangsung.
Tujuannya untuk memperoleh dan pengambilan sejumlah data sikap siswa
dan aktivitas guru dalam kegiatan pembelajaran menggunakan model
pembelajaran Discovery Learning.
40
F. Teknik Analisis Data
Pada teknik analisis data, pengolahan data hasil penelitian
menggambarkan dua teknik statistik, yaitu statistik deskriptif dan statistik
inferensial.
1. Analisis Statistik Deskriptif
Analisis statistik deskriptif dilakukan dengan menggunakan bantuan
SPSS versi 22.0 for Windows. Analisis statistik deskriptif dilakukan untuk
mengetahui nilai rata – rata hasil belajar siswa, interval kelas, standar
deviasi, nilai maksimum dan nilai minimum.
Untuk mengelompokkan tingkat hasil belajar yang diperoleh siswa,
baik pada kelas eksperimen maupun kelas kontrol dengan menggunakan
pedoman yang telah ditetapkan oleh Departemen Pendidikan Nasional
yaitu sebagai berikut:
Tabel 3.5 Pengkategorian Hasil Belajar
Interval nilai Predikat Keterangan
93-100 A Sangat baik
84-92 B Baik
75-83 C Cukup
<75 D Kurang (Sumber: Kemendikbud, 2017)
Kriteria hasil belajar siswa dikatakan tuntas belajar jika memenuhi
kriteria ketuntasan minimal (KKM) yaitu 75 untuk mata pelajaran biologi.
Dapat dilihat pada tabel berikut:
41
Tabel 3.6 Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM)
Nilai Hasil Belajar Kategori
<75 Tidak tuntas
≥75 Tuntas
(Sumber: SMA Negeri 10 Makassar)
Pada analisis statistik inferensial dilakukan beberapa pengujian untuk
keperluan pengujian hipotesis. Pertama dilakukan pengujian dasar yaitu uji
normalitas, dan uji homogenitas. Setelah itu dilakukan uji t-test sampel
independent untuk keperluan uji hipotesis.
a. Uji Normalitas
Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah data yang
diperoleh berasal dari populasi yang terdistribusi normal atau tidak. Uji
normalitas yang digunakan peneliti dalam penelitian ini yaitu dengan
menggunakkan teknik Kolmogorov-Smirnov dalam SPSS versi 22.0 for
Windows. Persyaratan data tersebut berdistribusi normal jika probalitas
atau p> taraf signifikansi (α), dimana α adalah 0,05.
b. Uji Homogenitas
Uji homogenitas dilakukan untuk menguji apakah dalam model t-
Test data homogen atau tidak. Hal ini dilakukan untuk memastikan apakah
asumsi homogenitas pada masing-masing kategori data sudah terpenuhi
atau belum. Dalam penelitian ini pengujian homogenitas dilakukan dengan
menggunakan SPSS versi 22.0 for Windows menggunakan uji Homogenity
of Variancetest. Taraf signifikan yang digunakan yaitu α = 0,05. Jika taraf
42
signifikan data yang diperoleh > α, maka variansi setiap sampel sama
(homogen). Jika taraf signifikan data yang diperoleh < α, maka variansi
setiap sampel tidak sama (tidak homogen).
c. Uji Hipotesis
Setelah dilakukan pengujian populasi data dengan menggunakan
uji normalitas dan homogen, apabila data populasi berdistribusi normal
dan populasi berdistribusi homogen maka dilakukan pengujian hipotesis.
Perhitungan pada penelitian ini menggunakan SPSS versi 22.0 dengan
statistik uji independent T-test. Untuk mengambil keputusan dapat dilihat
setelah dilakukan analisis data, yaitu jika signifikan >0.05 maka H1
diterima dan jika signifikan <0,05 maka H1 ditolak.
43
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
1. Analisis Deskriptif
Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen semu (Quasy
eksperimental), dengan menjadikan 2 rombel sebagai sampel penelitian,
yaitu kelas X MIA 3 sebagai kelas eksperimen dengan menerapkan model
Discovery Learning, dan kelas X MIA 5 sebagai kelas kontrol diajarkan
menggunakan model pembelajaran yang digunakan oleh guru Biologi di
SMA Negeri 10 Makassar.
Pengambilan data pada penelitian dilakukan dengan pemberian tes
hasil belajar kognitif, yaitu tes akhir (posttest) setelah diberi perlakuan
pada kelas kontrol dan eksperimen. Hasil dari analisis statistik deskriptif
pada materi virus pada kelas eksperimen dan kontrol disajikan dalam tabel
berikut ini:
a. Deskriptif Data Hasil Nilai Posttest Kelas Eksperimen dengan
Model Discovery Learning dan Kelas Kontrol
Penelitian yang dilakukan pada kelas eksperimen diberikan
treatment (perlakuan) yakni menggunakan model Discovery Learning
dilakukan di kelas X MIA 3. Pada Penelitian yang telah dilakukan
pada kelas kontrol diberikan treatment (perlakuan) yakni
menggunakan model langsung dilakukan di kelas X MIA 5.
Pembelajaran pada kelas kontrol menerapkan model pembelajaran
44
ceramah dan diskusi yang telah biasa dipraktekkan kebanyakan
pengajar. Pembelajaran pada kelas kontrol ini akan dibandingkan
hasilnya dengan kelas eksperimen dengan hipotesis bahwa
pembelajaran kelas eksperimen dapat menumbuhkan hasil belajar
biologi dibandingkan dengan pembelajaran pada kelas kontrol. Data
statistik hasil tes kognitif siswa kelas eksperimen dan siswa kelas
kontrol pada materi virus disajikan dalam bentuk tabel berikut:
Tabel 4.1 Hasil Belajar Siswa Kelas Eksperimen dan Siswa Kelas
Kontrol
Statistik Kelas Eksperimen Kelas Kontrol
Post-Test Post-Test
Jumlah Sampel 35 35
Skor Maksimum 97 77
Skor Minimum 63 57
Mean 83,71 69,69
Variansi 80,44 31,16
Skor ideal 100 100
Rentang skor 34 20
Standar Deviasi 8,96 5,58
Setelah dilakukan analisis data berdasarkan tabel 4.1 dapat
dilihat pada halaman 135 diperoleh bahwa nilai rata-rata posttest hasil
belajar biologi siswa setelah diterapkan model pembelajaran Discovery
Learning yaitu 83,71 dengan standard deviasi 8,96, sedangkan untuk
nilai minimum dan maksimun posttest hasil belajar biologi siswa
diperoleh nilai minimum yaitu 63 dan nilai maksimumnya 97 dengan
rentang nilai (range) yaitu 34, dan setelah dilakukan analisis data pada
kelas kontrol berdasarkan tabel 4.1 dapat dilihat pada halaman 136
diperoleh data bahwa nilai rata-rata posttest hasil belajar biologi siswa
setelah diterapkan model pembelajaran langsung yaitu 69,69 dengan
45
standard deviasi 5, 58 untuk nilai minimum dan maksimun posttest
hasil belajar biologi siswa diperoleh nilai minimum yaitu 57 dan nilai
maksimumnya 77 dengan rentang nilai (range) yaitu 20.
Hasil belajar siswa pada materi virus dikategorikan dengan
menggunakan skala empat yaitu: sangat baik, baik, cukup, dan kurang
pada kelas eksperimen dan kelas kontrol. Adapun skor hasil belajar
siswa dilihat dalam tabel distribusi frekuensi untuk mengetahui
kategorisasi penilaian hasil belajar kognitif siswa sebagai berikut:
Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi dan Presentase Skor Hasil Belajar
Kognitif Setelah diberikan Perlakuan (Posttest ) Pada
Siswa Kelas Eksperimen dan Siswa Kelas Kontrol
Interval
Nilai
Kategori Posttest eksperimen Posttest kontrol
F (%) F (%)
93-100 Sangat baik 8 22,86 0 0
84-92 Baik 7 20 0 0
75-83 Cukup 15 42,86 7 20
0-74 Kurang 5 14,28 28 80
Jumlah 35 100 35 100
Adapun diagram kategorisasi interval dan frekuensi Posttest
hasil belajar biologi siswa pada kelas X MIA 3 (Eksperimen) dan kelas
X MIA 5 (Kontrol) dapat dilihat pada gambar 4.1 pada halaman 46 :
46
Gambar 4.1 Diagram Kategorisasi Interval dan Frekuensi Hasil
Belajar Biologi Siswa Kelas Eksperimen dan Siswa
Kelas Kontrol
Berdasarkan Tabel 4.2 dan Gambar 4.1 terlihat bahwa tingkat
skor hasil belajar biologi siswa kelas X MIA 3 (eksperimen) diperoleh
data untuk posttest 5 siswa berada pada kategori kurang, 15 siswa
berada pada kategori cukup, 7 siswa berada pada kategori baik dan 8
siswa berada pada kategori sangat baik. Frekuensi tertinggi untuk
perolehan skor saat posttest berada pada kategori sangat baik, sehingga
tingkat hasil belajar biologi siswa setelah diterapkan model
pembelajaran Discovery Learning berada pada kategori tinggi.
Sedangkan tingkat skor hasil belajar biologi siswa kelas X MIA 5
(kontrol) diperoleh data untuk posttest 28 siswa berada pada kategori
kurang, 7 siswa berada pada kategori cukup, 0 siswa berada pada
kategori baik dan 0 siswa berada pada kategori sangat baik. frekuensi
tertinggi untuk perolehan skor saat posttest berada pada kategori
05
1015202530
kurang cukup baik sangatbaik
Frek
uen
si
Kategori
Hasil Belajar
posttest eksperimen
posttest kontrol
47
kurang, sehingga tingkat hasil belajar biologi siswa setelah diterapkan
model pembelajaran langsung berada pada kategori kurang.
Hal ini menunjukkan bahwa hasil belajar kognitif siswa mata
pelajaran biologi meningkat pada kelas eskperimen dengan model
Discovery Learning pada kelas X MIA 3 sedangkan di kelas X MIA 5
yaitu kurang atau tidak tuntas pada kelas kontrol dengan model
pembelajaran langsung atau konvensional.
Data tes hasil belajar siswa setelah diterapkan model
pembelajaran Discovery Learning dan model pembelajaran langsung
terhadap hasil belajar biologi siswa berdasarkan kriteria ketuntasan
maksimal (KKM) hasil belajar biologi dapat dilihat pada tabel berikut
ini:
Tabel 4.3 Deskripsi Ketuntasan Hasil Belajar Siswa Kelas
Eksperimen dan Siswa Kelas Kontrol
Skor Kategorisasi Eksperimen Kontrol
F (%) F (%)
<75 Tidak Tuntas 5 14,29 28 80
≥75 Tuntas 30 85,71 7 20
Jumlah 35 100 35 100
Berdasarkan tabel 4.3 dapat diketahui bahwa pada kelas
eksperimen presentase siswa yang tidak tuntas untuk mata pelajaran
biologi yaitu 14,29 % dan siswa yang tuntas yaitu 85,71%. Sedangkan
pada kelas kontrol presentase siswa yang tidak tuntas untuk mata
pelajaran biologi yaitu 80% dan siswa yang tuntas yaitu 20%.
48
2. Analisis Inferensial
Penelitian ini menggunakan analisis data kuantitatif, yaitu teknik
analisis dilakukan dengan perhitungan matematis. Hal ini dilakukan
karena hasil penelitian ini berupa angka pada hasil dari tes hasil belajar.
Data yang diperoleh dari kelas eksperimen dan kelas kontrol adalah hasil
posttest siswa pada materi virus. Data yang telah terkumpul diolah dan
dianalisis untuk menjawab rumusan masalah dan hipotesis penelitian.
Namun, sebelum melakukan uji hipotesis, dilakukan uji prasyarat analisis
yaitu uji normalitas dan uji homogenitas terlebih dahulu. Berdasarkan
hasil perhitungan komputer dengan bantuan program SPSS versi 22 for
Windows, diperoleh hasil sebagai berikut:
a. Uji Normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk mengetahui sebaran data posttest
pada variabel hasil belajar biologi siswa. Uji Normalitas yang
digunakan menggunakan bantuan SPSS 22 dengan uji Normality Test
(Kolmogorov-Smirnov). Data dikatakan berdistribusi normal, jika
nilai siginifikan (Sig) > 0,05 atau 5%. Adapun rangkuman hasil uji
normalitas dari data posttest masing-masing dapat dilihat pada tabel di
bawah ini:
Tabel 4.4 Rekapitulasi Hasil Uji Normalitas Post-Test Kelas
Eksperimen dan Kelas Kontrol
Kelas Nilai Signifikan
Post-Test Eksperimen 0,145
Post-Test Kontrol 0,023
49
Berdasarkan tabel 4.4, hasil uji normalitas dengan
Kolmogorov-Smirnov dapat dilihat bahwa data hasil belajar baik kelas
eksperimen maupun kelas kontrol memiliki sig > 0,05 maka dapat
disimpulkan bahwa kelompok data tersebut berdistribusi normal.
b. Uji Homogenitas
Uji homogenitas dilakukan untuk mengetahui apakah data
sampel berasal dari populasi homogen (variansnya sama) atau
heterogen (variansnya berbeda) antara dua kelompok yaitu kelompok
eksperimen dan kelompok kontrol. Data dikatakan homogen apabila
nilai signifikan (Sig) > 0,05 atau 5%. Uji homogenitas dua buah
variabel dapat diperoleh melalui uji Homogenity of Variance Test
dengan bantuan SPSS 22 for Windows. Adapun hasil analisis uji
homogenitas dapat dilihat pada tabel berikut ini:
Tabel 4.5 Uji Homogenitas Hasil Belajar
Variabel Analisis Nilai Signifikan
Hasil Belajar Homogenity of varience test 0,09
Berdasarkan tabel 4.5 dapat dilihat hasil dari uji homogenitas
menggunakan uji Homogenety of variance test diperoleh data hasil
belajar siswa memiliki nilai signifikan 0,09>0,05. Berdasarkan
pengujian normalitas dan homogenitas telah dilakukan dapat dilihat
dari hasil kedua pengujian prasyarat tersebut menunjukkan bahwa data
skor hasil belajar kognitif siswa kelas X MIA di SMAN 10 Makassar
50
pada materi virus dengan model pembelajaran Discovery Learning
pada kelas eksperimen dan model pembelajaran langsung pada kelas
kontrol pada kelas eksperimen dan kelas kontrol adalah normal dan
memiliki varians yang homogen atau populasi homogen.
c. Uji Hipotesis
Setelah dilakukan uji prasyarat analisis yang menghasilkan
kesimpulan data bersistribusi normal dan memiliki varians yang
homogen. Pengujian hipotesis dilakukan untuk mengetahui apakah ada
tidaknya pengaruh model pembelajaran Discovery Learning terhadap
hasil belajar kognitif materi virus pada siswa kelas X MIA SMAN 10
Makassar. Pengujian akan diolah menggunakan analisis Independent t-
test yang terdapat dalam perangkat lunak SPSS versi 22 for Windows.
Adapun kriteria penerimaan data apakah terdapat pengaruh atau
tidak berdasarkan nilai signifikan yang keluar dari output SPSS
sebagai berikut:
a. Jika nilai sig. > 0,05, maka model pembelajaran Discovery
Learning tidak memberikan pengaruh.
b. Jika nilai sig, < 0,05, maka model pembelajaran Discovery
Learning memiliki pengaruh.
Adapun data hasil perhitungan disajikan pada tabel 4.6 sebagai berikut:
Tabel 4.6 Hasil Uji Hipotesis
Variabel Analisis Nilai Signifikan
Hasil Belajar Independent Samples T-test 0,000
51
Berdasarkan table 4.6 di atas, hasil analisis uji hipotesis
menggunakan Independent Samples T-test didapat nilai signifikansi
lebih kecil dari taraf signifikan 0,000<0,05. Dengan demikian pada
perhitungan hipotesis hal ini menunjukkan bahwa terdapat perbedaan
yang signifikan antara hasil belajar siswa kelas eksperimen dan kelas
kontrol. Jadi, dapat ditarik kesimpulan bahwa terdapat pengaruh
model pembelajaran Discovery Learning terhadap hasil belajar
kognitif materi virus pada siswa kelas X di SMA Negeri 10
Makassar.
B. PEMBAHASAN
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan
menunjukkan adanya pengaruh penggunaan model pembelajaran
Discovery Learning terhadap hasil belajar kognitif siswa, sehingga
terjadi perbedaan yang signifikan antara hasil belajar biologi siswa
yang menggunakan model pembelajaran Discovery Learning,
dibandingkan siswa yang tidak menggunakan model pembelajaran
atau metode yang konvensional, yang dilakukan selama 5 kali
pertemuan dengan masing-masing kelas diberikan soal posttest pada
akhir pertemuan. Hal ini bertujuan untuk melihat pengaruh model
pembelajaran yang berbeda terhadap hasil belajar biologi siswa pada
kelas yang berbeda pula. pada analisis statistik deskriptif
menunjukkan perbandingan skor hasil belajar kognitif siswa, hal ini
terlihat pada skor rata-rata yang diperoleh kelas eksperimen (posttest)
52
dikatakan tuntas atau memenuhi KKM terdapat 30 siswa yaitu lebih
tinggi, dibandingkan dengan skor rata-rata yang diperoleh oleh kelas
kontrol (posttest) yaitu terdapat 28 siswa yang dikatakan tidak tuntas
yang memiliki nilai dibawah rata-rata atau tidak mencukupi nilai
standar KKM yang ditentukan oleh sekolah.
Analisis statistik inferensial pada hasil uji hipotesis data, hasil
belajar siswa memiliki nilai signifikansi. Dapat dikatakan bahwa
terdapat pengaruh penerapan model pembelajaran Discovery Learning
terhadap hasil belajar kognitif siswa. Pada hasil analisis statistik
inferensial dapat dikatakan bahwa model pembelajaran Discovery
Learning memiliki peranan yang penting untuk meningkatkan hasil
belajar kognitif siswa dibandingkan model pembelajaran
konvensional. Salah satu yang mempengaruhi perbedaan hasil belajar
siswa antara kelas kontrol dan kelas eksperimen adalah model
pembelajaran yang digunakan peneliti dalam pembelajaran. Dalam
hal ini pada kelas eksperimen peneliti menggunakan model
pembelajaran Discovery Learning yang disertai media LKS yang
diajarkan pada siswa. Pada saat proses pembelajaran peneliti hanya
bertindak mengarahkan siswa dalam memecahkan masalah dengan
menerapkan model pembelajaran Discovery Learning disertai media
LKS.
Dalam proses pembelajaran pada kelas eksperimen yang
menggunakan model pembelajaran Discovery Learning merupakan
53
salah salah satu bagian dari pembelajaran discovery yang banyak
melibatkan siswa dalam kegiatan belajar mengajar, namun dalam
proses penemuan siswa mendapat bantuan atau bimbingan dari
peneliti, agar siswa lebih terarah sehingga tujuan dalam proses
pembelajaran tercapai dan terlaksana dengan baik. Proses
pembelajaran ternyata berpengaruh terhadap keaktifan dan hasil
belajar siswa, dengan menggunakan media LKS tersebut, dapat
menimbulkan terjadinya interaksi dalam kegiatan belajar mengajar.
Sejalan dengan pendapat Islamiyah, (2018) siswa dikatakan memiliki
keaktifan apabila sering bertanya kepada guru atau siswa lain, mampu
mengerjakan tugas yang diberikan guru, mampu menjawab
pertanyaan, dan senang diberi tugas.
Interaksi tersebut dapat pula terjadi antara siswa dengan
peneliti, siswa dengan siswa, dan siswa dengan bahan ajar, serta siswa
dengan peneliti dan bahan ajar. Interaksi dapat pula dilakukan antara
siswa baik dalam kelompok-kelompok kecil maupun kelompok besar
di dalam kelas. Dalam model ini siswa lebih banyak menggunakan
waktu untuk belajar sehingga menyebabkan siswa lebih termotivasi
dan aktif dalam mengeluarkan pendapat dan ide mereka, seperti tidak
sungkan dalam mengeluarkan pendapat, bertanya, dan menjawab
pertanyaan. Hal ini karena disertai media LKS yang diterapkan
peneliti dalam mengembangkan langkah-langkah model pembelajaran
Discovery Learning. Dengan media LKS tersebut siswa lebih aktif
54
mengembangkan kemampuan memecahkan masalah, mengumpulkan
informasi, bekerja sama, dan siswa aktif dalam mengontruksikan
pengetahuan melalui suatu masalah yang disajikan sesuai dengan
situasi kehidupan nyata mereka.
Sedangkan pada kelas kontrol yang menggunakan model
pembelajaran konvensional (ceramah-tanya jawab) siswa lebih
banyak hanya mendengarkan penjelasan dari peneliti yang membuat
mereka bosan, bermain dan tidak serius dalam belajar menyebabkan
siswa tidak termotivasi dan aktif dalam belajar seperti siswa lebih
banyak mencatat dan banyak yang mengobrol dengan teman
sebangkunya atau teman lainnya ketika peneliti sedang menjelaskan
materi pembelajaran, lebih menerima apa yang diberikan peneliti,
kurang mencari informasi tentang materi yang sedang diajarkan
sehingga siswa sulit untuk mengerti dan mengakibatkan proses
pembelajaran kurang efektif dan belum maksimal. Sejalan dengan
pendapat Qodriyah, (2017) bahwa guru menentukan keberhasilan
proses pembelajaran, pembelajaran akan berlangsung dengan baik
jika guru memiliki substansi penguasaan materi dan penggunaan
metode mengajar.
Keefektifan model pembelajaran Discovery Learning dengan
media LKS selain dapat meningkatkan hasil belajar siswa juga dapat
melatih kemampuan siswa dalam berdiskusi dan bekerja sama dalam
hal menyelesaikan masalah-masalah tertentu yang terkait dengan
55
materi pembelajaran. Siswa tidak hanya mendengarkan penjelasan
peneliti saja namun siswa juga berperan aktif dalam menyelesaikan
tugas-tugas dalam kegiatan pembelajaran. Salah satu penunjang
keberhasilan penerapan model Discovery Learning menggunakan
media LKS dapat dilihat dari aktivitas siswa di mana presentase
pertemuan satu sebesar 68,74%, pertemuan dua sebesar 75,00% dan
pertemuan tiga sebesar 80,00% dari pertemuan satu hingga tiga
mengalami peningkatan.
Sejalan dengan penelitian yang telah dilakukan oleh Ana Sipa
(2017), yaitu mengenai pengaruh penerapan model pembelajaran
Discovery Learning berbasis pendekatan saintifik dan siswa yang
dibelajarkan model pembelajaran yang konvensional terhadap hasil
belajar biologi siswa pada materi virus di kelas X SMA Negeri 2 Kota
Jambi. Diketahui bahwa skor rata-rata hasil belajar kelompok
eksperimen adalah 80 sedangkan kelas kontrol 72.08. hal ini berarti
bahwa skor rata-rata hasil belajar kelompok eksperimen yang
dibelajarkan dengan model pembelajaran Discovery Learning
berbasis pendekatan saintifik lebih tinggi dibandingkan dengan skor
rata-rata hasil belajar kelompok kontrol. Sehingga model
pembelajaran Discovery Learning berbasis pendekatan saintifik
berpengaruh terhadap hasil belajar biologi siswa.
Dalam penggunaan model pembelajaran Discovery Learning
pada materi virus dengan menggunakan media LKS dengan
56
menampilkan gambar-gambar sehingga siswa dapat lebih paham dan
mengerti dengan mudah materi tersebut, sehingga dapat bertahan
lama dalam ingatannya dan tidak mudah dilupakan begitu saja. Dalam
proses pembelajaran menggunakan model Discovery Learning juga
melatih siswa untuk memiliki kemampuan dan keterampilan bertanya
dan menjawab pertanyaan di dalam diskusi serta dapat
mengemukakan pendapatnya keteman-temannya mengenai konsep
yang sudah dipahami sehingga teman-teman dapat antusias dan
termotivasi untuk lebih giat belajar dan dapat mencari serta dapat
berpikir kritis dalam belajar sehingga proses pembelajaran dikatakan
efektif dan meningkatkan hasil belajar jika sebagian besar siswa dapat
aktif dan dapat memahami materi dalam proses pembelajaran
tersebut.
Suksesnya penerapan model pembelajaran Discovery Learning
ini, karena adanya faktor peneliti dan siswa itu sendiri. Jadi, peneliti
sangat berperan penting dalam penguasaan kelas, dan menciptakan
suasana kegiatan belajar mengajar yang mampu menunjang serta
mendorong siswa untuk mengembangkan segala potensi yang dimiliki
secara maksimal, sehingga keberhasilan itu dapat diperoleh siswa, dan
siswa semakin sadar akan kemampuan dirinya.
Tetapi dalam proses pembelajaran Discovery Learning
tersebut, juga memiliki kekurangan yaitu model ini tidak cukup
efisien untuk digunakan dalam mengajar pada jumlah siswa yang
57
banyak, hal ini karena waktu yang dibutuhkan cukup lama untuk
kegiatan penemuan pemecahan masalah lainnya dan pengajaran
discovery lebih cocok untuk mengembangkan pemahaman, sedangkan
mengembangkan aspek konsep, keterampilan dan emosi secara
keseluruhan kurang diperhatian oleh peneliti.
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, maka saran
peneliti untuk peneliti selanjutnya yaitu, Penelitian ini hendaknya
dapat dijadikan sebagai masukan bagi peneliti lain untuk penelitian
lebih lanjut dengan pokok bahasan yang berbeda. bagi peneliti,
pengaruh model pembelajaran Discovery Learning memerlukan
waktu yang lebih lama karena adanya langkah-langkah pembelajaran
yang cukup banyak. Oleh karena itu peneliti harus disiplin dalam
menggunakan waktu pembelajaran agar tujuan pembelajaran dapat
terpenuhi dengan waktu yang efisien, dan peneliti tersebut diharapkan
mampu mengkombinasikan model Discovery Learning dengan media
yang lebih baik lagi sehingga dapat lebih menyempurnakan dan
menutupi kekurangan model ini.
58
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian, analisis data, dan pembahasan yang telah
dikemukakan dapat disimpulkan sebagai berikut:
1. Hasil belajar kognitif materi virus pada siswa kelas X SMA Negeri 10
Makassar yang diajarkan dengan model pengaruh Discovery Learning
dikategorikan cukup. Terbukti 30 siswa yang tuntas dengan persentase
85,71%.
2. Ada pengaruh model pembelajaran Discovery Learning terhadap hasil
belajar kognitif materi virus pada siswa kelas X SMA Negeri 10
Makassar. Hal ini telah dibuktikan berdasarkan hasil uji hipotesis
menggunakan uji analisis independent Sample T-test pada hasil belajar
kognitif siswa dimana diperoleh nilai signifikan (2-tailed) 0,000 < 0,05,
maka dapat disimpulkan bahwa hasil belajar H0 ditolak dan H1 diterima.
B. Saran
1. Sebaiknya guru yang bersangkutan bersedia mengajar selama proses
penelitian karena guru tersebut lebih berpengalaman dibandingkan
peneliti. Sehingga faktor dari luar yang dapat mempengaruhi hasil
penelitian dapat di kontrol dengan baik.
2. Kepada peneliti selanjutnya penerapan model pembelajaran Discovery
Learning membutuhkan alokasi waktu yang lama sehingga perencanaan
dalam pembelajaran harus lebih diperhatikan.
59
DAFTAR PUSTAKA
Afandi, Muhammad, dkk, 2013. Model dan Metode pembelajaran di sekolah.
Semarang: Universitas Islam Sultan Agung Semarang.
Astuti, Theresia Inovia, dkk, 2018. Penerapan Model Pembelajaran Discovery
Learning Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Pada Materi Biologi Siswa
SMP. Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Biologi.Vol.2 (1).ISSN: 2598-
9669.
Azhari. 2015. Penerapan Model Model Pembelajaran Discovery Learning
Terhadap Peningkatan Hasil Belajar Siswa Kelas XI-IPA 1 Pada Materi
Sistem Pernapasan di SMA Negeri unggul Sigli. Jurnal Biologi Edukasi.
Vol. 7, No. 1.
Baharuddin dan Esa Nur Wahyuni.2015. Teori Belajar & Pembelajaran.
Yogyakarta: Ar-Ruzz Media.
Budiningsih, C. Asri. 2012. Belajar & Pembelajaran. Jakarta: PT. Asdi
Mahasatya.
Budiyanto, Agus Krisno. 2016. Sintaks 45 Metode Pembelajaran Dalam Student
Centered Learning (SCL). Malang: Universitas Muhammadiyah Malang.
Fitri, Mariza dan Derlina. 2015. Pengaruh Model Pembelajaran Discovery
Learning Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Materi Pokok Suhu dan
kalor. Jurnal Inpafi.Vol. 3. No. 2.
Hayati, Sri. 2017. Belajar dan Pembelajaran Berbasis Cooperative Learning.
Magelang. Graha Cendekia.
Islamiyah, Wasik. 2018. Aktivitas Belajar, (online), (www.academi.edu diakses
pada 28 November 2019).
Lestari, Karunia Eka dan Mokhammad Ridwan Yudhanegara. 2017. Penelitian
Pendidikan Matematika. Bandung: PT. Refika Aditama.
Medianty, Siti Utami, dkk. 2018. Penerapan model Discovery Learning dengan
penggunaaan media video untuk meningkatkan aktivitas belajar dan hasil
belajar siswa kelas XI IPA 1 SMAN 1 kota Bengkulu. Jurnal Pendidikan
dan Ilmu Kimia.Vol. 1, No. 2. ISSN: 2259-8075.
Nurdyansyah dan Eni Fariyatul Fahyuni.2016. Inovasi Model Pembelajaran
Sesuai Kurikulum 2013. Sidoarjo: Nizamia Learning Center.
Pujiati. 2017. Buku Ajar Mikrobiologi Umum. Madiun: Universitas PGRI Madiun.
60
Putrayasa, I Made. Syarifuddin, H. dan Margunayasa, I Gede. 2014. Pengaruh
Model Pembelajaran Discovery Learning Dan Minat Belajar
TerhadapHasil Belajar IPA siswa. Jurnal Mimbar PGSD Universitas
Pendidikan Ganesha Jurusan PGSD. Vol. 2 (1).ISSN: 2252-73
Qodriah, Lailatul. 2017. Pengaruh Model Pembelajaran Edutainment Terhadap
Minat Belajar Matematika Siswa Kelas 8 Semester 1 Pada Materi
Persamaan Garis Lurus. Skripsi tidak diterbitkan. UNISMUH Makassar
Sani, Ridwan Abdullah. 2019. Strategi Belajar Mengajar. Depok: PT Raja
Grafindo Persada.
Shoimin Aris. 2017. 68 Model Pembelajaran Inovatif dalam Kurikulum 2013.
Yogyakarta: Ar-Ruzz Media.
Sipa Ana. 2017. Pengaruh Penerapan Model Pembelajaran Discovery Learning
Berbasis Pendekatan Saintifik Terhadap Hasil Belajar Biologi Siswa Pada
Materi Virus di Kelas X SMA Negeri 2 kota Jambi. Jambi: Universitas
Jambi
Sudirman dan Rosmini. 2016. Implementasi Model-model Pembelajaran Dalam
Bingkai Penelitian Tindakan Kelas. Makassar: Universitas Negeri
Makassar.
Sugiyono. 2017. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif.
Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.
Sugiyono. 2018. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif.
Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.
Windiari, M, dkk. 2018. Pengaruh Model Pembelajaran Discovery Learning
melalui Lesson Study. Terhadap hasil belajar IPA. Jurnal PGSD
Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja Indonesia. Vol. 2. N0. 2.
Yuliana, Nabila. 2018. Penggunaan Model Pembelajaran Discovery Learning
61
L
A
M
P
I
R
A
N
62
LAMPIRAN. A1
(Silabus)
63
SILABUS KEGIATAN PEMBELAJARAN
SATUAN PENDIDIKAN
:
SMA
MATA PELAJARAN
: BIOLOGI
KOMPETENSI INTI
:
KI1: 1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
KI2: 2. Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong royong, kerja sama, toleran, damai), santun, responsif, dan
pro aktif sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial Dan
alam serta menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia
KI3: 3. Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu
pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban
terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai
dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah
KI4: 4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkrit dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di
sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metode sesuai kaidah keilmuan
64
KOMPETENSI DASAR MATERI POKOK PEMBELAJARAN PENILAIAN ALOKASI
WAKTU MEDIA,
ALAT, DAN
BAHAN
1.1 Mengagumi keteraturan dan kompleksitas ciptaan
Tuhan tentang
keanekaragaman hayati,
ekosistem dan lingkungan
hidup
Virus, ciri, dan
peranannya dalam
kehidupan
Ciri-ciri virus:
struktur dan reproduksi
Pengelompokan virus
Peran virus dalam kehidupan
Partisipasi remaja dalam mencegah penyebaran
virus HIV dan lainnya
Mengamati
Diberikan berbagai
kasus penyakit yang
merebak saat ini
disebabkan untuk
virus seperti
influenza, AIDS,
dan flu burung,
siswa mengamati
fenomena tersebut.
Menanya
Siswa menanya tentang apa
penyebab
beberapa penyakit
tersebut?
Bagaimana ciri-ciri, struktur,
pengelompokkan,
dan replikasi virus?
Bagaimana cara
penularan dan
pencegahannya?
Apa peran virus bagi
kesehatan manusia?
Mengumpulkan Data
Mengamati
struktur virus dari
lembar kerja
siswa
Tes tertulis pilihan ganda,
ulangan harian
3 x 45 menit Lembar kerja siswa (LKS)
Foto/gambar berbagai
penyakit yang
disebabkan
virus
1.2 Menyadari dan mengagumi pola pikir ilmiah dalam
kemampuan mengamati
bioproses
1.3 Peka dan peduli terhadap
Permasalahan lingkungan
hidup, menjaga dan
menyayangi lingkungan
sebagai manisfestasi
pengamalan ajaran agama
yang dianutnya
2.1 Berperilaku ilmiah: teliti,
tekun, jujur terhadap data
dan fakta, disiplin,
tanggung
jawab, dan peduli dalam
observasi dan eksperimen,
berani dan santun dalam
mengajukan pertanyaan dan
berargumentasi, peduli
lingkungan, gotong royong,
bekerjasama, cinta damai,
berpendapat secara ilmiah
65
dan kritis, responsif dan proaktif dalam dalam setiap
tindakan dan dalam
melakukan pengamatan dan
percobaan di dalam kelas/
laboratorium
Mendiskusikan penyebaran virus
HIV
2.2 Peduli terhadap
keselamatan diri dan
lingkungan dengan
menerapkan prinsip
keselamatan kerja saat
melakukan kegiatan
pengamatan dan percobaan
di laboratorium dan di
lingkungan sekitar
Mengasosiasikan
Mendiskusikan
tentang materi yang
sudah di dapat dari
pembelajaran
dengan perilaku
yang harus
dilakukan
Mengkomunikasikan
Menjelaskan ciri struktur,
pengelompokkan,
dan replikasi virus
secara lisan melalui
kegiatan presentasi
setiap kelompok
3.4 Menganalisis struktur dan
replikasi, serta peran virus
dalam aspek kesehatan
masyarakat
4.4 Melakukan kampanye
tentang bahaya virus dalam
kehidupan terutama bahaya
AIDS berdasarkan tingkat
virulensinya melalui
berbagai media informasi
66
LAMPIRAN. A2
(Rencana Pelaksanaan Pembelajaran)
67
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
Satuan Pendidikan : SMA Negeri 10 Makassar
Mata Pelajaran : Biologi
Materi : Virus
Kelas/Semester : X/1
Alokasi waktu : Pertemuan Pertama (3 x 45 Menit)
A. Kompetensi Inti
Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual,
konseptual, prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin
tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan
humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan,
dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta
menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang
spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan
masalah.
KI 3:
KI 1: Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
KI 2: Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung
jawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun,
responsif dan proaktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari
solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif
dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri
sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia
KI 4: Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah
abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di
sekolah secara mandiri, bertindak secara efektif dan kreatif, serta
mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan
68
B. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi
Kompetensi Dasar Indikator
3.3 Menganalisis struktur dan
replikasi, serta peran virus
dalam aspek kesehatan
masyarakat.
3.3.1 Mendeskripsikan Sejarah
virus
3.3.2 Mendeskripsikan ciri-ciri
virus
3.3.3 Menyebutkan struktur virus
3.3.4 Menyebutkan bentuk-
bentuk virus
C. Tujuan Pembelajaran
Setelah mengikuti proses pembelajaran, siswa diharapkan dapat:
a. Menjelaskan sejarah virus
b. Menjelaskan ciri-ciri virus
c. Menyebutkan struktur virus
d. Menyebutkan bentuk-bentuk virus
D. Materi Pembelajaran
1. Sejarah virus
2. Ciri-ciri virus
3. Struktur virus
4. Bentuk-bentuk virus
E. Pendekatan, Metode, dan Model Pembelajaran
1. Pendekatan Pembelajaran : Saintifik
2. Metode Pembelajaran : Ceramah dan diskusi kelompok
3. Model Pembelajaran : Discovery Learning
F. Media, Alat/Bahan dan Sumber Belajar
1. Media
LKS (Lembar Kerja Siswa)
2. Alat/Bahan
Papan tulis, spidol, penghapus
3. Sumber Belajar
Buku Siswa Biologi SMA/MA Kelas X
G. Langkah-Langkah Pembelajaran
69
Langkah-
langkah
Deskripsi
Kegiatan Guru
Deskripsi
Kegiatan Siswa
Alokasi
Waktu
Pendahuluan Kegiatan awal
Guru mengucap salam
kepada siswa
Guru menunjuk siswa
untuk memimpin do’a
Guru bertanya kepada
siswa “Bagaimana
kabar hari ini, sudah
siapkah belajar?”
Guru mengecek
kehadiran siswa
Apersepsi
Guru memberikan
suatu apersepsi terkait
dengan materi yaitu
menanyakan “siapa
yang pernah terjangkit
flu? Mengapa flu
seringkali menyerang
tubuh? Bagaimana
virusnya bisa masuk
kedalam tubuh,dan
sebenarnya apa virus
itu?”
Guru menyebutkan
topik materi dan tujuan
pembelajaran
Siswa membalas
salam dari guru
Siswa memimpin
do’a
Siswa menjawab
pertanyaan dari guru
Siswa menyimak
Siswa menjawab
pertanyaan guru
Siswa menyimak
15 Menit
70
Persiapan
Kegiatan
Mengamati
Menanya
Kegiatan Inti
Guru memberikan
informasi dan
penjelasan tentang
materi yang akan
dipelajari secara
singkat. Siswa
memperhatikan
penjelasan materi
mengenai sejarah
virus, ciri-ciri virus,
struktur virus dan
bentuk-bentuk virus.
Siswa diarahkan
untuk aktif mengikuti
pembelajaran dengan
metode yang
digunakan guru
Guru menampilkan
gambar (struktur
tubuh virus) pada
LKS (lembar kerja
siswa).
Guru memberikan
kesempatan kepada
siswa untuk
menanyakan materi
yang berhubungan
dengan sejarah virus,
ciri-ciri virus, struktur
Siswa menyimak
dan mencatat
materi
pembelajaran
Siswa
berkelompok
mengamati gambar
yang ditampilkan
guru di dalam LKS
(lembar kerja
siswa).
Siswa menanyakan
materi yang
berhubungan dengan
sejarah virus, ciri-
ciri virus, struktur
virus dan reproduksi
virus
105
Menit
71
Mengumpul
kan data
Mengasosiasi
Mengkomuni
kasikan
virus dan reproduksi
virus
Guru meminta siswa
untuk menukarkan
pertanyaan yang
dibuat dengan
kelompok lain.
Guru membimbing
siswa menemukan
data yang tepat.
Guru membimbing
siswa dalam diskusi
menyatukan persepsi
jawaban
Guru memberikan
kesempatan kepada
tiap kelompok untuk
mempersentasikan
jawaban yang telah
mereka tuliskan.
Siswa bersama
sama dalam
kelomponya
mencari jawaban
atas pertanyaan
yang dibuat dari
buku, internet
dan bahan bacaan
lain.
Siswa menarik
kesimpulan
jawaban dari
pertanyaan
Siswa
menuliskan
jawaban setelah
berdiskusi
dengan anggota
kelompok.
Tiap kelompok
mendapat
kesempatan
untuk
mempersentasi
Kan hasil diskusi.
Penutup
Guru menyampaikan
rencana pembelajaran
pada pertemuan
berikutnya
Guru memberi
nasehat (bekerja
Siswa menyimak
Siswa menyimak
15 Menit
72
sama antar teman,
menghargai pendapat
teman dan
bertanggung jawab)
Guru menutup
pelajaran dengan
salam.
Siswa berdoa dan
membalas salam
dari guru
H. Penilaian, pembelajaran remedial dan pengayaan
1. Kompetensi pengetahuan/kognitif
Teknik penilaian :
Tes tertulis dalam bentuk lembar kerja siswa (LKS)
Pedoman penskoran
2. Pembelajaran remedial dan pengayaan
Pembelajaran remedial dilakukan segera setelah kegiatan penilaian
Makassar, November 2019
Guru Pamong Mahasiswa
Herawati., S.Pd Indriani
Nip. 19660814 198812 2 002 NIM. 105440005615
73
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
Satuan Pendidikan : SMA Negeri 10 Makassar
Mata Pelajaran : Biologi
Materi : Virus
Kelas/Semester : X/1
Alokasi waktu : Pertemuan kedua (3 x 45 Menit)
A. Kompetensi Inti
Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual,
konseptual, prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin
tahunya tentangilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan
humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan,
dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta
menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang
spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan
masalah.
KI 3:
KI 1: Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
KI 2: Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung
jawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun,
responsif dan proaktif dan menunjukan sikap sebagai bagian dari
solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif
dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri
sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia
KI 4: Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah
abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di
sekolah secara mandiri, bertindak secara efektif dan kreatif, serta
mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan
74
3. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi
Kompetensi Dasar Indikator
3.3 Menganalisis struktur dan
replikasi, serta peran virus
dalam aspek kesehatan
masyarakat.
3.3.1 Menyebutkan
pengelompokan virus
3.3.2 Mengkaji tentang
penyakit yang disebabkan
oleh virus
3.3.3 Menyebutkan peran virus
dalam kehidupan
C. Tujuan Pembelajaran
Setelah mengikuti proses pembelajaran, siswa diharapkan dapat:
1. Menyebutkan pengelompokan virus
2. Mengkaji tentang penyakit yang disebabkan oleh virus
3. Menyebutkan peran virus dalam kehidupan
D. Materi Pembelajaran
1. Menyebutkan pengelompokan virus
2. Penyakit yang disebabkan oleh virus
3. Peran virus dalam kehidupan
3. Pendekatan, Metode, dan Model Pembelajaran
1. Pendekatan Pembelajaran : Saintifik
2. Metode Pembelajaran : Ceramah dan diskusi kelompok
3. Model Pembelajaran : Discovery Learning
4. Media, Alat/Bahan dan Sumber Belajar
1. Media
LKS (Lembar Kerja Siswa)
2. Alat/Bahan
Papan tulis, spidol, penghapus
3. Sumber Belajar
Buku Siswa Biologi SMA/MA Kelas X
5. Langkah-Langkah Pembelajaran
Langkah-
langkah
Deskripsi
Kegiatan Guru
Deskripsi
Kegiatan Siswa
Alokasi
Waktu
Pendahuluan Kegiatan awal 15 Menit
75
Guru mengucap salam
kepada siswa
Guru menunjuk siswa
untuk memimpin do’a
Guru bertanya kepada
siswa “Bagaimana
kabar hari ini, sudah
siapkah belajar?”
Guru mengecek
kehadiran siswa
Apersepsi
Guru memberikan
suatu apersepsi terkait
dengan materi yaitu
menanyakan “siapa
yang pernah terjangkit
penyakit cacar ?
Mengapa penyakit
cacar menyerang
tubuh?”
Guru menyebutkan
topik materi dan tujuan
pembelajaran
Siswa membalas
salam dari guru
Siswa memimpin
do’a
Siswa menjawab
pertanyaan dari guru
Siswa menyimak
Siswa menjawab
pertanyaan guru
Siswa menyimak
Persiapan
Kegiatan
Mengamati
Kegiatan Inti
Guru memberikan
informasi dan
penjelasan tentang
materi yang akan
dipelajari secara
singkat.
Guru menampilkan
Siswa menyimak
dan mencatat
materi
pembelajaran
Siswa
105
Menit
76
Menanya
Mengumpul
kan data
Mengasosiasi
Mengkomuni
kasikan
gambar (struktur
tubuh virus) pada
LKS (lembar kerja
siswa).
Guru meminta siswa
membuat pertanyaan
mengenai
pengelompokan virus,
penyakit yang
disebabkan oleh virus,
dan peran virus dalam
kehidupan
Guru meminta siswa
untuk menukarkan
pertanyaan yang
dibuat dengan
kelompok lain.
Guru membimbing
siswa menemukan
data yang tepat.
Guru membimbing
siswa dalam diskusi
menyatukan persepsi
jawaban
Guru memberikan
kesempatan kepada
tiap kelompok untuk
mempersentasikan
jawaban yang telah
mereka tuliskan.
berkelompok
mengamati gambar
yang ditampilkan
guru di dalam LKS
(lembar kerja
siswa).
Siswa menanyakan
materi yang
berhubungan dengan
menyebutkan
pengelompokan
virus,penyakit yang
disebabkan oleh
virus, dan peran
virus dalam
kehidupan
Siswa bersama sama
dalam kelompoknya
mencari jawaban
atas pertanyaan yang
dibuat dari buku,
internet dan bahan
bacaan lain.
Siswa menarik
kesimpulan jawaban
dari pertanyaan
Siswa menuliskan
jawaban setelah
berdiskusi dengan
anggota kelompok.
Tiap kelompok
mendapat
kesempatan
untuk
mempersentasi
Kan hasil diskusi.
77
Penutup
Guru menyampaikan
rencana pembelajaran
pada pertemuan
berikutnya
Guru memberi
nasehat (bekerja
sama antar teman,
menghargai pendapat
teman dan
bertanggung jawab)
Guru menutup
pelajaran dengan
salam.
Siswa menyimak
Siswa menyimak
Siswa berdoa dan
membalas salam
dari guru
15 Menit
6. Penilaian, pembelajaran remedial dan pengayaan
1. Kompetensi pengetahuan/kognitif
Teknik penilaian :
Tes tertulis dalam bentuk lembar kerja siswa (LKS)
Pedoman penskoran
2. Pembelajaran remedial dan pengayaan
Pembelajaran remedial dilakukan segera setelah kegiatan penilaian
Makassar, November 2019
Guru Pamong Mahasiswa
Herawati., S.Pd Indriani
Nip. 19660814 198812 2 002 NIM. 105440005615
78
LAMPIRAN. A3
(Lembar Kerja Siswa)
79
Jawablah pertanyaan berikut berdasarkan buku sumber / literatur
yang anda miliki!
1. Ceritakanlah secara singkat sejarah penemuan virus yang dimulai
dari masa:
a. Adolf Mayer
…………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………
Judul : Virus
Tujuan : Mengetahui sejarah, ciri-ciri, struktur, dan reproduksi
virus
Mata Pelajaran : Biologi
Kelas/Semester : X MIA /Ganjil
Nama Kelompok :
Anggota : 1. 4.
2. 5.
3.
LEMBAR KERJA SISWA
Cara Kerja:
1. Bacalah buku siswa dan buku paket dengan baik, kemudian pahami isinya.
2. Diskusikanlah dan jawablah pertanyaan yang ada dalam LKS/
3. Presentasikanlah hasil pekerjaan kelompok anda di depan kelas.
80
b. Dimitri Ivanowsky
…………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………
c. Martinus willem Beijerinck
…………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………
d. Wendel Meredith Stanley
…………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………….
2. Perhatikan gambar dan lengkapilah bagian-bagian virus di bawah ini!
81
No. Struktur Fungsi
1.
2.
3.
4.
5.
3. Jelaskan tahapan replikasi siklus pada gambar dibawah ini !
Jawaban:
………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………
82
4. Tariklah tanda panah hingga menunjukkan kecocokan antara nama
dengan fungsinya !
5. Buatlah tabel perbedaan antara siklus litik dan siklus lisogenik pada
reproduksi virus !
Adsorbsi
Merakit DNA fag dengan
protein-protein selubung hingga
menghasilkan virus yang lengkap
Penetrasi
Sintesis
Perakitan
Lisis
Menempelnya virus pada dinding
sel bakteri melalui ekor dan
serabut ekornya. yang lengkap
Pelepasan virus yang telah
dirakit
Menyuntikkan DNA virus ke
dalam sel bakteri
Pembentukan virus baru, dimana
DNA virus mengambil alih
metabolisme bakteri lengkap
83
Isilah titik-titik dibawah ini dengan tepat!
1. Virus memberikan dampak merugikan bagi kehidupan karena
dapat menyebabkan .......................... walaupun begitu, virus juga
dimanfaatkan untuk menghasilkan .......................... yang
mengandung gen penghasil zat pelawan racun.
2. Waspada HIV sekarang juga. HIV dapat menyebabkan penyakit
AIDS. HIV yang menyebabkan AIDS akan mengakibatkan orang
ditumpangi mengalami ..........................
3. Dapat kita ketahui bahwa virus memiliki peran negatif pada
penyebarannya, hal inilah yang membuat kita harus
menanggulanginya, sebagai remaja yang sadar akan bahaya virus.
LEMBAR KERJA SISWA
Judul : Virus
Tujuan : Mengetahui klasifikasi, penyakit disebabkan virus, dan
peranan virus dalam kehidupan
Mata Pelajaran : Biologi
Kelas/Semester : X MIA /Ganjil
Nama Kelompok :
Anggota : 1. 4.
2. 5.
3.
Cara Kerja:
1. Bacalah buku siswa dan buku paket dengan baik, kemudian pahami isinya.
2. Diskusikanlah dan jawablah pertanyaan yang ada dalam LKS/
3. Presentasikanlah hasil pekerjaan kelompok anda di depan kelas.
84
Adapun beberapa partisipasi remaja dalam menanggulangi
persebaran virus seperti:
2. ...............................................
3. ...............................................
4. ...............................................
5. ...............................................
6. ...............................................
7. ...............................................
4. Virus yang identik dengan penyebaran penyakit mempunyai
peranan positif dalam dunia kedokteran virus berperan sebagai
.................................., dalam dunia pertanian virus berperan sebagai
..........................................
5. Tariklah tanda panah hingga menunjukkan kecocokan antara
nama virus dibawah ini sesuai dengan penyakit yang
ditimbulkannya.
HIV
TMV
CVPD
Virus Influenza
Virus Rabies
Virus Tugro
Penyakit saraf pusat
hewan Penyakit Kerdil Tumbuhan
Penyakit AIDS
Penyakit bercak kuning
tembakau
Penyakit pada floem
tumbuhan
Penyakit saluran
pernapasan
Penyakit alat gerak pada
balita
Virus Polio
85
6. Tuliskan klasifikasi virus berdasarkan jenis sel inangnya !
…………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………
Selamat Mengerjakan!!
86
LAMPIRAN. A4
(kisi-kisi Soal)
87
KISI KISI INSTRUMENT SOAL PRETEST DAN POSTTEST
KD. 3.4.Mendeskripsikan ciri-ciri dan replikasi, serta peran virus dalam aspek kesehatan
masyarakat
Indikator
Pembelajaran
Butir Soal Kunci
Jawaban
Aspek
Kognitif
Skor
Mengidentifikasi
ciri-ciri virus
1. Perhatikan gambar berikut ini.
Bagian yang ditunjuk berfungsi
untuk ....
a. Reproduksi virus
b. Pergerakan virus
c. Pergerakan bakteri
d. Menancapkan diri ke bakteri
e. Menancapkan diri ke berbagai
substrat
D C1 1
2. Fungsi kaki serabut pada
bakteriofag yang merupakan
perpanjangan ekor yaitu untuk ….
a. Reproduksi virus
b. Bergeraknya virus
c. Bergeraknya bakteri
d. Menancapkan diri ke bakteri
e. Menancapkan diri ke berbagai
substrat
D C2 1
3. Virus berasal dari bahasa latin
yang artinya ....
a. Rugi
b. Kecil
c. Sakit
d. Racun
e. Penyakit
D C2 1
4. Selubung protein penyusun virus
dinamakan….
a. AND
b. Virion
c. Kapsid
d. Membran
e. Dinding sel
C C3 1
Mengidentifikasi
ciri-ciri virus
5. Perhatikan gambar berikut ini.
Pada virus, struktur di atas
diselubungi oleh ....
a. Virion
b. Vaksin
D C2 1
88
c. Hospes
d. Kapsid
e. Partikel virus
6. Perhatikan ciri Jasad renik di
bawah ini.
(1) ultramikroskopis
(2) berkembang biak pada sel
hidup
(3) sel bersifat prokariotik
(4) mempunyai materi gen
RNA/DNA
(5) mempunyai sitoplasma
Berdasarkan uraian di atas,
ciri-ciri virus yaitu nomor….
a. 1, 2, dan 3
b. 1, 2, dan 4
c. 2, 3, dan 4
d. 2, 3, dan 5
e. 3, 4, dan 5
D C1 1
Menggambarkan
struktur tubuh
virus
7. Perhatikan gambar dibawah
ini! Nomor 1, 2 dan 3
merupakan ....
a. DNA, leher, ekor
b. Ekor, DNA, leher
c. Kepala, leher, ekor
d. Leher, kepala, ekor
e. Kepala, DNA, ekor
C C2 1
Menggambarkan
struktur tubuh
virus
8. Di bawah ini yang merupakan
pernyataan yang benar tentang
virus
yaitu ….
a. Partikel virus memiliki
DNA dan RNA
b. Perakitan kapsid virus dari
protein memerlukan sel
inang
c. Klasifikasi virus yaitu
dibawah tingkat seluler
organisasi biologis
d. Partikel virus bisa dilihat
dengan menggunakan
A C2 1
89
mikroskop cahaya
e. Pertumbuhan partikel virus
setelah perakitan kapsid,
berlanjut sampai pada
pelepasan partikel-partikel
virus baru Mengidentifikasi
ciri-ciri virus
9. Virus bukan merupakan sel
karena tidak mempunyai ….
a. Protein
b. Organel
c. Protoplasma
d. Asam nukleat
e. Asam nukleat dan
protoplasma
C C2 1
Menggambarkan
struktur tubuh
virus
10. Pada virus, asam nukleat yang
diselubungi oleh kapsid
dinamakan ….
a. RNA
b. DNA
c. Kapsomer
d. Nukleokapsid
e. Selubung membran
D C3 1
11. Perhatikan gambar virus di
bawah ini.
Berikut ini pernyataan yang
benar tentang gambar virus di
atas yaitu ....
a. Virus yang membentuk
kapsid heliks
b. Virus yang dapat
menginfeksi bakteri
c. Virus yang membentuk
kapsid polihedral
d. Virus yang menginfeksi
saluran pernapasan
e. Virus yang memiliki
amplop bermembran
A C3 1
Menggambarkan
struktur tubuh
virus
12. Virus merupakan garis batas
antara hidup dan tak hidup.
Maksud dari pernyataan
tersebut adalah ....
a. Virus dapat hidup dan
dapat mati sesukanya
b. Virus tidak dapat hidup
jika berada pada sel inang
c. Virus dikatakan hidup
apabila berada di luar sel
inang
E C3 1
90
d. Virus dikatakan hidup
apabila berada di dalam sel
inang
e. Awalnya virus mati dan
menjadi hidup saat
menemukan inangnya
13. Di bawah ini yang tidak
termasuk contoh dari
Nukleokapsid yang telanjang
yaitu ....
a. TMV
b. Wart virus
c. Virus kutil
d. Adenovirus
e. Virus influenza
E C3 1
14. Berikut ini tidak termasuk
struktur virus adalah ....
a. Bisa di kristalkan
b. Virus bersifat aseluler
c. Tubuh tersussun dari asam
nukleat
d. Virus hanya memiliki
RNA dan DNA saja
e. Virus berukuran lebih
kecil dari bakteri
D C2 1
15. Kapsid tersusun atas subunit-
subunit protein yang disebut
dengan …
a. Kapsul
b. Kapsomer
c. Nukleokapsid
d. Nukleoprotein
e. Selubung protein
B C2 1
Menggambarkan
struktur tubuh
virus
16. Di bawah ini merupakan
pernyataan yang benar
mengenai susunan tubuh virus
yaitu….
a. Virus mempunyai
selubung dari protein dan
materi genetik DNA/RNA
b. Kapsid virus tersusun dari
lipoprotein dan materi
genetik berupa kromosom
c. Virus mempunyai
selubung dari lemak dan
materi genetik berupa
DNA/RNA
d. Virus adalah organisme
nonseluler dan mempunyai
kristal yang mengandung
plasmid
e. Kapsid virus tersusun dari
A C4 1
91
karbohidrat polisakarida
dan materi genetik berupa
plasmid
17. Perhatikan macam-macam
virus di bawah ini!
1) Simplexvirus
2) Bakteriofag
3) Lyssavirus
4) Enterovirus
5) Ortohepadnavirus
Berdasarkan data di atas, yang
termasuk dalam asam inti
RNA yaitu ….
a. 1 dan 2
b. 3 dan 4
c. 1, 2, dan 3
d. 2, 3, dan 4
e. 3, 4, dan 5
E C2 1
Menjelaskan
tahapan-tahapan
replikasi virus
18. Virus DNA beruntai ganda
bisa bereplikasi melalui dua
mekanisme. Replikasi virus
yang diakhiri dengan matinya
sel inang disebut ….
a. Lisis
b. Proliferasi
c. Siklus litik
d. Siklus lisogenik
e. Infeksi sel inang
C C2 1
Menjelaskan
tahapan-tahapan
replikasi virus
19. Medium yang bisa dipakai
untuk menumbuhkan virus
adalah ….
a. Embrio telur ayam yang
hidup
b. Agar-agar diberi vitamin
dan mineral
c. Air steril yang diberi
mineral dan pupuk
d. Selai yang dibuat dari
agar-agar, vitamin, dan
mineral
e. Agar-agar yang diberi
glukosa, karbohidrat, dan
lemak
A C3 1
20. Daur hidup virus secara
berurutan adalah ….
a. Absorbsi, sintesis, lisis
b. Lisis, penetrasi, absorbsi
c. Penetrasi, perakitan, lisis
C C2 1
92
d. Penetrsi, absorbsi, sintesis
e. Absorbsi, penetrasi,
sintesis
21. Perbedaan antara litik dan
lisogenik yaitu….
a. sel inang tidak hancur pada
fase litik
b. Daya tahan sel inang
rendah pada fase lisogenik
c. DNA menempet pada
DNA sel inang pada fase
litik
d. DNA virus melebur pada
DNA sel inang pada fase
lisogenik
e. DNA virus menempel
pada DNA sel inang pada
fase lisogenik
E C2 1
22. Perhatikan daftar ciri-ciri
berikut ini:
1. Memiliki organisasi sel
2. Merupakan organisme
autotrof
3. Mempunyai materi genetik
4. Bentuk tubuh batang, oval,
dan huruf T
5. Mempunyai selubung yang
disebut kapsid
Ciri-ciri virus ditunjukkan oleh
nomor ….
a. 1, 2, dan 3
b. 1, 2, dan 4
c. 1, 2, dan 5
d. 2, 3, dan 4
e. 3, 4, dan 5
E C3 1
Menjelaskan
tahapan-tahapan
replikasi virus
23. Setelah DNA virus masuk ke
sel bakteri, fungsi DNA bakteri
akan diambil alih oleh DNA
virus. Tujuan tindakan ini
adalah ....
a. Melipatgandakan bakteri
b. Untuk menghancurkan
bakteri
c. Mensintesis protein dan
membuat struktur tubuh
virus yang baru
d. Agar DNA bakteri
melakukan replikasi
sebagai persiapan
pembelahan sel
e. Untuk mengaktifkan inti sel
C C2 1
93
bakteri sehingga dapat
memproduksi enzim baru
24. Virus yang menginfeksi
bakteri disebut ....
a. Profag
b. Mikrofa
c. Bakteriofag
d. Makrobakteri
e. Mikrobakteri
C C2 1
Penyakit-
penyakit yang
disebabkan oleh
virus
25. Flu burung merupakan jenis
penyakit menular yang
akibatkan oleh virus yang
menjangkit unggas. Penyebab
penyakit tersebut masuk dalam
golongan virus influenza tipe
….
a. A
b. B
c. C
d. D
e. E
A C4 1
26. H5NI (Avian Influenza A)
merupakan penyebab penyakit.
a. Polio
b. AIDS
c. Rabies
d. Flu burung
e. Tumor pada hewan
D C2 1
Penyakit-
penyakit yang
disebabkan oleh
virus
27. Penyakit AIDS dapat
ditularkan melalui ....
a. Bersin
b. Berjabat tangan
c. Gigitan nyamuk
d. Hubungan seksual
e. Saluran pernapasan
D C3 1
28. Virus HIV sangat berbahaya
karena menyerang ….
a. Hati
b. Otot
c. Otak
d. Sel darah
e. Sistem pertahanan tubuh
manusia
D C3 1
29. Virus yang menyebabkan
pecahnya sel inang disebut ….
a. Virion
b. Profag
c. Bakteriofag
d. Virus heliks
e. Virus virulen
B C2 1
30. Di bawah ini yang termasuk
Virus pemakan bakteri yaitu
C C3 1
94
….
a. TMV
b. H5NI
c. TYMV
d. Bakteriofag
e. Virus paramyxovirus
95
LAMPIRAN. A5
(Soal Tes)
96
A. Petunjuk soal
1. Berdoalah sebelum mengerjakan soal
2. Lengkapilah identitas pada lembar jawaban yang tersedia
3. Bacalah soal dengan seksama sebelum menjawab pertanyaan
4. Berilah tanda silang (X) pada jawaban yang dianggap paling benar
5. Jawablah dengan jujur sesuai pengetahuan yang anda miliki
6. Periksalah pekerjaan anda sebelum diserahkan kepada guru
B. Soal
6. Perhatikan gambar berikut ini.
Bagian yang ditunjuk berfungsi untuk ....
f. Reproduksi virus
g. Pergerakan virus
h. Pergerakan bakteri
i. Menancapkan diri ke bakteri
j. Menancapkan diri ke berbagai substrat
7. Fungsi kaki serabut pada bakteriofag yang merupakan perpanjangan ekor yaitu
untuk ….
a. Reproduksi virus
b. Bergeraknya virus
c. Bergeraknya bakteri
d. Menancapkan diri ke bakteri
e. Menancapkan diri ke b erbagai substrat
Soal tes virus
Nama mata pelajaran : Biologi
Materi : Virus
Nama :
Nim :
97
8. Virus berasal dari bahasa latin yang artinya ....
f. Rugi
g. Kecil
h. Sakit
i. Racun
j. Penyakit
9. Selubung protein penyusun virus dinamakan ….
f. AND
g. Virion
h. Kapsid
i. Membran
j. Dinding sel
10. Perhatikan gambar berikut ini.
Pada virus, struktur di atas diselubungi oleh ....
f. Virion
g. Vaksin
h. Hospes
i. Kapsid
j. Partikel virus
11. Perhatina ciri Jasad renik di bawah ini.
(1) ultramikroskopis
(2) berkembang biak pada sel hidup
(3) sel bersifat prokariotik
(4) mempunyai materi gen RNA/ DNA
(5) mempunyai sitoplasma
Berdasarkan uraian di atas, ciri-ciri virus yaitu nomor….
a. 1, 2, dan 3
b. 1, 2, dan 4
c. 2, 3, dan 4
d. 2, 3, dan 5
98
e. 3, 4, dan 5
12. Perhatikan gambar dibawah ini! Nomor 1, 2 dan 3 merupakan ....
f. DNA, leher, ekor
g. Ekor, DNA, leher
h. Kepala, leher, ekor
i. Leher, kepala, ekor
j. Kepala, DNA, ekor
13. Di bawah ini yang merupakan pernyataan yang benar tentang virus
yaitu ….
f. Partikel virus memiliki DNA dan RNA
g. Perakitan kapsid virus dari protein memerlukan sel inang
h. Klasifikasi virus yaitu dibawah tingkat seluler organisasi biologis
i. Partikel virus bisa dilihat dengan menggunakan mikroskop cahaya
j. Pertumbuhan partikel virus setelah perakitan kapsid, berlanjut sampai pada
pelepasan partikel-partikel virus baru
14. Virus bukan merupakan sel karena tidak mempunyai ….
f. Protein
g. Organel
h. Protoplasma
i. Asam nukleat
j. Asam nukleat dan protoplasma
15. Pada virus, asam nukleat yang diselubungi oleh kapsid dinamakan ….
f. RNA
g. DNA
h. Kapsomer
i. Nukleokapsid
j. Selubung membran
99
16. Perhatikan gambar virus di bawah ini.
Berikut ini pernyataan yang benar tentang gambar virus di atas yaitu ....
f. Virus yang membentuk kapsid heliks
g. Virus yang dapat menginfeksi bakteri
h. Virus yang membentuk kapsid polihedral
i. Virus yang menginfeksi saluran pernapasan
j. Virus yang memiliki amplop bermembran
17. Virus merupakan garis batas antara hidup dan tak hidup. Maksud dari pernyataan
tersebut adalah ....
f. Virus dapat hidup dan dapat mati sesukanya
g. Virus tidak dapat hidup jika berada pada sel inang
h. Virus dikatakan hidup apabila berada di luar sel inang
i. Virus dikatakan hidup apabila berada di dalam sel inang
j. Awalnya virus mati dan menjadi hidup saat menemukan inangnya
18. Di bawah ini yang tidak termasuk contoh dari Nukleokapsid yang telanjang yaitu
....
f. TMV
g. Wart virus
h. Virus kutil
i. Adenovirus
j. Virus influenza
19. Berikut ini tidak termasuk struktur virus adalah ....
f. Bisa di kristalkan
g. Virus bersifat aseluler
h. Tubuh tersussun dari asam nukleat
i. Virus hanya memiliki RNA dan DNA saja
j. Virus berukuran lebih kecil dari bakteri
20. Kapsid tersusun atas subunit-subunit protein yang disebut dengan …
f. Kapsul
g. Kapsomer
100
h. Nukleokapsid
i. Nukleoprotein
j. Selubung protein
21. Di bawah ini merupakan pernyataan yang benar mengenai susunan tubuh virus
yaitu….
f. Virus mempunyai selubung dari protein dan materi genetik DNA/RNA
g. Kapsid virus tersusun dari lipoprotein dan materi genetik berupa kromosom
h. Virus mempunyai selubung dari lemak dan materi genetik berupa DNA/RNA
i. Virus adalah organisme nonseluler dan mempunyai kristal yang mengandung
plasmid
j. Kapsid virus tersusun dari karbohidrat polisakarida dan materi genetik berupa
plasmid
22. Perhatikan macam-macam virus di bawah ini!
1) Simplexvirus
2) Bakteriofag
3) Lyssavirus
4) Enterovirus
5) Ortohepadnavirus
Berdasarkan data di atas, yang termasuk dalam asam inti RNA yaitu ….
f. 1 dan 2
g. 3 dan 4
h. 1, 2, dan 3
i. 2, 3, dan 4
j. 3, 4, dan 5
23. Virus DNA berantai ganda bias bereplikasi melalui dua mekanisme. Replikasi
virus yang diakhiri dengan matinya sel inang disebut ….
f. Lisis
g. Proliferasi
h. Siklus litik
i. Siklus lisogenik
j. Infeksi sel inang
24. Medium yang bisa dipakai untuk menumbuhkan virus adalah ….
f. Embrio telur ayam yang hidup
g. Agar-agar diberi vitamin dan mineral
101
h. Air steril yang diberi mineral dan pupuk
i. Selai yang dibuat dari agar-agar, vitamin, dan mineral
j. Agar-agar yang diberi glukosa, karbohidrat, dan lemak
25. Daur hidup virus secara berurutan adalah ….
f. Absorbsi, sintesis, lisis
g. Lisis, penetrasi, absorbsi
h. Penetrasi, perakitan, lisis
i. Penetrsi, absorbsi, sintesis
j. Absorbsi, penetrasi, sintesis
26. Perbedaan antara litik dan lisogenik yaitu….
f. sel inang tidak hancur pada fase litik
g. Daya tahan sel inang rendah pada fase lisogenik
h. DNA menempet pada DNA sel inang pada fase litik
i. DNA virus melebur pada DNA sel inang pada fase lisogenik
j. DNA virus menempel pada DNA sel inang pada fase lisogenik
27. Perhatikan daftar ciri-ciri berikut ini:
6. Memiliki organisasi sel
7. Merupakan organisme autotrof
8. Mempunyai materi genetik
9. Bentuk tubuh batang, oval, dan huruf T
10. Mempunyai selubung yang disebut kapsid
Ciri-ciri virus ditunjukkan oleh nomor ….
a. 1, 2, dan 3
b. 1, 2, dan 4
c. 1, 2, dan 5
d. 2, 3, dan 4
e. 3, 4, dan 5
28. Setelah DNA virus masuk ke sel bakteri, fungsi DNA bakteri akan diambil alih
oleh DNA virus. Tujuan tindakan ini adalah ....
f. Melipatgandakan bakteri
g. Untuk menghancurkan bakteri
h. Mensintesis protein dan membuat struktur tubuh virus yang baru
i. Agar DNA bakteri melakukan replikasi sebagai persiapan pembelahan sel
j. Untuk mengaktifkan inti sel bakteri sehingga dapat memproduksi enzim baru
102
29. Virus yang menginfeksi bakteri disebut ....
f. Profag
g. Mikrofa
h. Bakteriofag
i. Makrobakteri
j. Mikrobakteri
30. Flu burung merupakan jenis penyakit menular yang akibatkan oleh virus yang
menjangkit unggas. Penyebab penyakit tersebut masuk dalam golongan virus
influenza tipe ….
a. A
b. B
c. C
d. D
e. E
31. H5NI (Avian Influenza A) merupakan penyebab penyakit ….
f. Polio
g. AIDS
h. Rabies
i. Flu burung
j. Tumor pada hewan
32. Penyakit AIDS dapat ditularkan melalui ....
f. Bersin
g. Berjabat tangan
h. Gigitan nyamuk
i. Hubungan seksual
j. Saluran pernapasan
33. Virus HIV sangat berbahaya karena menyerang ….
f. Hati
g. Otot
h. Otak
i. Sel darah
j. Sistem pertahanan tubuh manusia
34. Virus yang menyebabkan pecahnya sel inang disebut ….
103
f. Virion
g. Profag
h. Bakteriofag
i. Virus heliks
j. Virus virulen
35. Di bawah ini yang termasuk Virus pemakan bakteri yaitu ….
f. TMV
g. H5NI
h. TYMV
i. Bakteriofag
j. Virus paramyxovirus
104
LAMPIRAN. A6
(Kunci Jawaban)
105
KUNCI JAWABAN
Nomor Soal Kunci Jawaban
1 D
2 D
3 D
4 C
5 D
6 D
7 C
8 A
9 C
10 D
11 A
12 E
13 E
14 D
15 B
16 A
17 E
18 C
19 A
20 C
21 E
22 E
23 C
24 C
25 A
26 D
27 D
28 D
29 B
30 D
106
LAMPIRAN. B1
(Hasil Analisis Data)
107
Analisis Deskriptif dan Inferensial
1. Analisis Deskriptif
Posttest Kelas Eksperimen
Statistics
post-test eksperimen
N Valid 35
Missing 0
Mean 83.71
Std. Error of Mean 1.516
Median 83.00
Mode 80
Std. Deviation 8.969
Variance 80.445
Range 34
Minimum 63
Maximum 97
post-test eksperimen
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid 63 1 2.9 2.9 2.9
67 1 2.9 2.9 5.7
70 2 5.7 5.7 11.4
73 1 2.9 2.9 14.3
77 4 11.4 11.4 25.7
80 6 17.1 17.1 42.9
83 5 14.3 14.3 57.1
87 2 5.7 5.7 62.9
90 5 14.3 14.3 77.1
93 4 11.4 11.4 88.6
97 4 11.4 11.4 100.0
Total 35 100.0 100.0
108
Posttest Kelas Kontrol
Statistics
post-test kontrol
N Valid 35
Missing 0
Mean 69.69
Std. Error of Mean .944
Median 70.00
Mode 73
Std. Deviation 5.582
Variance 31.163
Range 20
Minimum 57
Maximum 77
post-test control
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid 57 1 2.9 2.9 2.9
60 1 2.9 2.9 5.7
63 7 20.0 20.0 25.7
67 4 11.4 11.4 37.1
70 7 20.0 20.0 57.1
73 8 22.9 22.9 80.0
77 7 20.0 20.0 100.0
Total 35 100.0 100.0
109
Histogram kelas eksperimen dan kontrol
110
2. Analisis Inferensial
1) Uji Normalitas
Tests of Normality
Kelas
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Statistic df Sig. Statistic Df Sig.
hasil
belajar
biologi
post-test
eksperime
n (dl)
.130 35 .145 .956 35 .168
post-test
kontrol .165 33 .023 .917 33 .015
2) Uji Homogenitas
Test of Homogeneity of Variances
hasil belajar biologi
Levene Statistic df1 df2 Sig.
7.220 1 66 .09
3) Uji Hipotesis
Independent Samples Test
Levene's
Test for
Equality of
Variances t-test for Equality of Means
F Sig. T df
Sig.
(2-
tailed
)
Mean
Difference
Std. Error
Difference
95% Confidence
Interval of the
Difference
Lower Upper
hasil
belajar
biologi
Equal
variances
assumed
7.67
9 .007 7.856 68 .000 14.029 1.786 10.465 17.592
Equal
variances
not
assumed
7.856 56.905 .000 14.029 1.786 10.453 17.605
111
LAMPIRAN. B2
(Hasil Rekapitulasi Siswa)
112
REKAPITULASI NILAI HASIL BELAJAR POSTTEST SISWA EKSPERIMEN II
No Nama Siswa Nomor Soal Jumlah Nilai
1 2222 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
1 ALDIANSYAH 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 0 1 1 0 1 22 73
2 ANDI AINUN ZUHAERAH 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 0 1 23 77
3 ANDI AUZAR FARIDZY 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 27 90
4 ANDI DWI ANUGRAH 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 27 90
5 ANDI SADAPURA 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 27 90
6 ANITA APRILIA JAMIL 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 25 83
7 DIMAYANTY ARIF 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 27 90
8 FACRI AYYUB M 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 25 80
9 FERDIANSYAH 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 25 83
10 FIRA RISANTI 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 26 87
11 HAZINATUL AMALIA 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 28 93
12 ISLAMAHTASYA. Z 1 1 1 1 0 1 1 0 0 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 23 77
13 M. FARID 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 25 83
14 MUH. ALGAZALI YUNUS 0 1 1 1 1 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 19 63
15 MUH. ARSYAM SYARIF 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 25 83
16 MUH. FACHRUL HIDAYAT 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 29 97
17 MUH. FIKRI REZA 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 23 77
18 MUH. TAQA ADITYA RIJAL 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 26 87
19 MUHAMMAD ARIF MUFLIH
1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 28 93
113
20 MUHAMMAD DAFFA KHOBIR
1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 23 77
21 MUHAMMAD NUR ALAM 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 0 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 20 67
22 MUHAMMAD RIFKY ANANTA
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 29 97
23 NABILA MUTHI'AH THAHIR 0 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 24 80
24 NAUFAL AHMAD FATHONI 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 0 24 80
25 NUR SAMSI 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 21 70
26 NURUL FATIMA 0 0 1 1 1 1 0 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 24 80
27 RAHADATHUL AISYAH 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 29 97
28 RAHMA 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 24 80
29 SALSABILA NUR QALBI 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 0 0 24 80
30 SULIS MUFTI KHAERIYAH 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 27 90
31 SITI SURAHMADINA PARAKSI
0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 29 97
32 SRI WAHYUNI 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 24 80
33 SYAFIQAH NUR FADIAH 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 28 93
34 UMAR USMAN 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 21 70
35 ZAHWA QHALYA 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 28 93
JUMLAH
874 2927
114
REKAPITULASI
NILAI HASIL BELAJAR POSTTEST SISWA EKSPERIMEN II SISWA KELAS KONTROL
No Nama Siswa
Nomor Soal
Jumlah Nilai 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
1 A. ZAKIYAH FARHANAH 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 0 1 1 0 0 1 20 67
2 ABDUL NAZHAR SYAMSUL
1 1 0 0 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 0 21 70
3 ADHYANINGSIH HASFIR 1 1 1 0 0 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 0 0 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 19 63
4 ADINDA FEBINIA
1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 1 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 21 70
5 AGUSTINA 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 1 1 0 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 23 77
6 AHMAD HERMAWAN AL
1 1 1 0 0 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 0 21 70
7 AL HUSNAH MUTMAINNAH 1 1 0 0 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 22 73
8
ANIKA FADHELIA AL
FARAH 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 0 0 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 22 73
9 ARIL FEBRIANTO
1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 21 70
10 ASRIANI DEWI 1 0 1 0 1 1 0 0 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 0 21 70
11 DANI 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 1 1 0 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 23 77
12 BAYU SETIAWAN 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1 1 0 0 1 1 1 0 1 0 0 0 1 1 1 0 20 67
13 DIMAS ANDREY ADI 0 0 0 0 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 20 67
14 ILHAM FEBRIANTO 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 0 23 77
15 IRHAM 1 1 0 0 0 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 21 70
16
MUH. DAUD ZILJIAN
FARHAN 1 1 0 0 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 0 1 1 1 1 0 0 19 63
17 MUH. FEBRIO 1 0 1 0 1 1 0 0 1 1 0 0 1 0 1 0 1 1 0 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 0 18 60
18
MUH. HERDIANSYAH
JUFRI.S 1 1 1 0 1 0 1 1 0 0 1 1 1 1 0 1 0 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 22 73
115
19
MUH.KEMAL
QACTHALANI 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 0 1 1 0 1 0 1 0 1 1 0 0 1 0 1 0 19 63
20 MUHAMMAD FALID FADIL
1 1 1 0 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 0 0 1 1 0 0 1 0 1 1 1 19 63
21 MULIYANA ABBAS 1 1 0 0 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 22 73
22 NABILA
1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 0 1 1 0 1 1 0 20 67
23 NATALIA SALSABILA 1 1 1 0 0 1 0 1 1 1 0 0 1 1 0 1 1 1 0 0 1 1 1 0 1 1 1 1 0 0 19 63
24 NUR ALAMSYAH S 0 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 0 0 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 0 1 0 0 1 0 1 17 57
25 NUR KHAFIFAH RAZAK 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 1 1 0 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 22 73
26 NURHALIZA IBRAHIM 1 1 1 0 0 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 0 0 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 19 63
27 NURUL AFTIRA NASIR 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 1 1 0 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 23 77
28 NURUL AZIZAH AKBAR 0 1 0 1 1 1 0 0 1 0 1 1 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 22 73
29 NURUL FADILLAH 0 1 1 1 1 1 0 0 0 0 1 1 0 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 22 73
30
RAJU GUMELAR DWI
PUTRA 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 23 77
31 RIZKY MUTIARA DELIMA 0 1 0 1 1 1 0 0 0 1 1 1 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 22 73
32 SHILPA ANGGRHAENI 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 21 70
33
SOFYAN TAURID ODE
MADI 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 0 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 23 77
34 SYIFA AFRILIA F 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 0 0 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 23 77
35 TRIANA PRATIWI MULYAS 0 0 0 1 1 1 0 0 0 0 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 19 63
JUMLAH
732 2439
116
LAMPIRAN. C1
(Daftar Hadir Siswa)
117
ABSEN SISWA
X MIA 3
NO NAMA SISWA PERTEMUAN KE-
I II III IV V 1 ALDIANSYAH
P
R
E
T
E
S
T
√ √ √
P
O
S
T
T
E
S
T
2 ANDI AINUN ZUHAERAH ISWIR √ √ √
3 ANDI AUZAR FARIDZY √ √ √
4 ANDI DWI ANUGRAH CAHYANI √ √ √
5 ANDI SADAPURA √ √ √
6 ANITA APRILIA JAMIL √ √ √
7 DIMAYANTYI ARIF √ √ √
8 FACRI AYYUB M √ √ √
9 FERDIANSYAH √ √ √
10 FIRA RISANTI √ √ √
11 HAZINATUL AMALIA KHAERA √ √ √
12 ISLAMAHTASYA. Z √ √ √
13 M. FARID √ √ √
14 MUH. ALGAZALI YUNUS √ √ √
15 MUH. ARSYAM SYARIF √ √ √
16 MUH. FACHRUL HIDAYAT √ √ √
17 MUH. FIKRI REZA √ √ √
18 MUH. TAQA ADITYA RIJAL √ √ √
19 MUHAMMAD ARIF MUFLIH √ √ √
20 MUHAMMAD DAFFA KHOBIR √ √ √
21 MUHAMMAD NUR ALAM √ √ √
22 MUHAMMAD RIFKY ANANTA √ √ √
23 NABILA MUTHI’AH THAHIR √ √ √
24 NAUFAL AHMAD FATHONI √ √ √
25 NUR SAMSI √ √ √
26 NURUL FATIMA √ √ √
27 RAHADATHUL AISYAH √ √ √
28 RAHMA √ √ √
29 SALSABILA NUR QALBI √ √ √
30 SULIS MUFTI KHAERIYAH √ √ √
31 SITI SURAHMADINA PARAKASI √ √ √
32 SRI WAHYUNI √ √ √
33 SYAFIQAH NUR FADIAH √ √ √
34 UMAR USMAN √ √ √
35 ZAHWA QHALYA √ √ √
118
ABSEN SISWA
X MIA 5
NO NAMA SISWA PERTEMUAN KE-
I II III IV V 1 A.ZAKIYAH FARHANAH
P
R
E
T
E
S
T
√ √ √
P
O
S
T
T
E
S
T
2 ABDUL NAZHAR SYAMSUL √ √ √
3 ADHYANINGSIH HASFIR √ √ √
4 ADINDA FEBINIA √ √ √
5 AGUSTINA √ √ √
6 AHMAD HERMAWAN AL √ √ √
7 AL HUSNAH MUTMAINNAH √ √ √
8 ANIKA FADHELIA AL FARAH √ √ √
9 ARIL FEBRIANTO √ √ √
10 ASRIANI DEWI √ √ √
11 DANI √ √ √
12 BAYU SETIAWAN √ √ √
13 DIMAS ANDREY ADI √ √ √
14 ILHAM FEBRIANTO √ √ √
15 IRHAM √ √ √
16 MUH. DAUD ZILJIAN FARHAN √ √ √
17 MUH. FEBRIO √ √ √
18 MUH. HERDIANSYAH JUFRI.S √ √ √
19 MUH. KEMAL QACTHALANI √ √ √
20 MUHAMMAD FALID FADIL √ √ √
21 MULIYANA ABBAS √ √ √
22 NABILA √ √ √
23 NATALIA SALSABILA √ √ √
24 NUR ALAMSYAH S √ √ √
25 NUR KHAFIFAH RAZAK √ √ √
26 NURHALIZA IBRAHIM √ √ √
27 NURUL AFTIRA NASIR √ √ √
28 NURUL AZIZAH AKBAR √ √ √
29 NURUL FADILLAH √ √ √
30 RAJU GUMELAR DWI PUTRA √ √ √
31 RIZKY MUTIARA DELIMA √ √ √
32 SHILPA ANGGRHAENI √ √ √
33 SOFYAN TAURID ODE MADI √ √ √
34 SYIFA AFRILIA F √ √ √ 35 TRIANA PRATIWI MULYAS √ √ √
119
LAMPIRAN. C2
(Daftar Nilai Tes Hasil Belajar Kognitif Siswa)
120
NILAI PRETEST DAN POSTEST KELAS X MIA 3 (EKSPERIMEN) SMA NEGERI 10 MAKASSAR
No Nama siswa Kkm HASIL TES SISWA
pret
tes
Ket pos
stes
Ket
1 ALDIANSYAH
75
33 TT 73 TT
2 ANDI AINUN ZUHAERAH ISWIR 33 TT 77 T
3 ANDI AUZAR FARIDZY 53 TT 90 T
4 ANDI DWI ANUGRAH CAHYANI 40 TT 90 T
5 ANDI SADAPURA 30 TT 90 T
6 ANITA APRILIA JAMIL 33 TT 83 T
7 DIMAYANTYI ARIF 30 TT 90 T
8 FACRI AYYUB M 37 TT 83 T
9 FERDIANSYAH 40 TT 83 T
10 FIRA RISANTI 33 TT 87 T
11 HAZINATUL AMALIA KHAERA 50 TT 93 T
12 ISLAMAHTASYA. Z 43 TT 77 T
13 M. FARID 27 TT 83 T
14 MUH. ALGAZALI YUNUS 30 TT 63 TT
15 MUH. ARSYAM SYARIF 53 TT 83 T
16 MUH. FACHRUL HIDAYAT 47 TT 97 T
17 MUH. FIKRI REZA 43 TT 77 T
18 MUH. TAQA ADITYA RIJAL 23 TT 87 T
19 MUHAMMAD ARIF MUFLIH 30 TT 93 T
20 MUHAMMAD DAFFA KHOBIR 37 TT 77 T
21 MUHAMMAD NUR ALAM 40 TT 67 TT
22 MUHAMMAD RIFKY ANANTA 30 TT 97 T
23 NABILA MUTHI’AH THAHIR 30 TT 80 T
24 NAUFAL AHMAD FATHONI 47 TT 80 T
25 NUR SAMSI 37 TT 70 TT
26 NURUL FATIMA 23 TT 80 T
27 RAHADATHUL AISYAH 37 TT 97 T
28 RAHMA 27 TT 80 T
29 SALSABILA NUR QALBI 33 TT 80 T
30 SULIS MUFTI KHAERIYAH 37 TT 90 T
31 SITI SURAHMADINA PARAKASI 33 TT 97 T
32 SRI WAHYUNI 27 TT 80 T
33 SYAFIQAH NUR FADIAH 47 TT 93 T
34 UMAR USMAN 43 TT 70 TT
35 ZAHWA QHALYA RAMADHANTY 27 TT 93 T
Ket:
T : Tuntas
TT : Tidak Tuntas
121
NILAI PRETEST DAN POSTEST KELAS X MIA 5 (KONTROL) SMA NEGERI 10 MAKASSAR
No Nama siswa Kkm HASIL TES SISWA
pret
tes
Ket pos
stes
Ket
1 A.ZAKIYAH FARHANAH
75
33 TT 67 TT
2 ABDUL NAZHAR SYAMSUL 50 TT 70 TT
3 ADHYANINGSIH HASFIR 30 TT 63 TT
4 ADINDA FEBINIA 33 TT 70 TT
5 AGUSTINA 50 TT 77 T
6 AHMAD HERMAWAN AL 30 TT 70 TT
7 AL HUSNAH MUTMAINNAH 37 TT 73 TT
8 ANIKA FADHELIA AL FARAH 40 TT 73 TT
9 ARIL FEBRIANTO 33 TT 70 TT
10 ASRIANI DEWI 37 TT 70 TT
11 DANI 30 TT 77 T
12 BAYU SETIAWAN 30 TT 67 TT
13 DIMAS ANDREY ADI 43 TT 67 TT
14 ILHAM FEBRIANTO 27 TT 77 T
15 IRHAM 23 TT 70 TT
16 MUH. DAUD ZILJIAN FARHAN 40 TT 63 TT
17 MUH. FEBRIO 30 TT 60 TT
18 MUH. HERDIANSYAH JUFRI.S 27 TT 73 TT
19 MUH. KEMAL QACTHALANI 23 TT 63 TT
20 MUHAMMAD FALID FADIL 37 TT 63 TT
21 MULIYANA ABBAS 50 TT 73 TT
22 NABILA 23 TT 67 TT
23 NATALIA SALSABILA 30 TT 63 TT
24 NUR ALAMSYAH S 40 TT 57 TT
25 NUR KHAFIFAH RAZAK 37 TT 73 TT
26 NURHALIZA IBRAHIM 23 TT 63 TT
27 NURUL AFTIRA NASIR 33 TT 77 T
28 NURUL AZIZAH AKBAR 27 TT 73 TT
29 NURUL FADILLAH 27 TT 73 TT
30 RAJU GUMELAR DWI PUTRA 40 TT 77 T
31 RIZKY MUTIARA DELIMA 37 TT 73 TT
32 SHILPA ANGGRHAENI 27 TT 70 TT
33 SOFYAN TAURID ODE MADI 33 TT 77 T
34 SYIFA AFRILIA F 23 TT 77 T
35 TRIANA PRATIWI MULYAS 23 TT 63 TT
Ket:
T : Tuntas
TT : Tidak Tuntas
122
LAMPIRAN. D1
(Lembar Observasi Aktivtas Guru)
123
DALAM KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR
Nama Sekolah : SMA Negeri 10 Makassar
Nama Guru :
Kelas/Semester :
Pokok Bahasan :
Hari/Tanggal :
Petunjuk Pengisian
Berilah tanda checklist () pada kolom yang sesuai dengan hasil pengamatan!
No. Aspek Yang Diamati
Hasil
Pengamatan
Ya Tidak
1. Guru mengucapkan salam √
2. Guru membimbing siswa berdo’a √
3. Guru melakukan absensi √
4. Guru melakukan apersepsi sesuai dengan materi ajar √
5. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan
dicapai
√
6. Guru menjelaskan materi pembelajaran dengan
sistematis
√
7. Guru meminta siswa mengerjakan LKS bersama teman
kelompok
√
8. Guru membimbing siswa secara menyeluruh √
9. Guru membimbing siswa dalam diskusi √
10. Guru memberi kesempatan setiap kelompok untuk
mempresentasikan hasil diskusi
√
11. Guru memberikan kesempatan pada setiap kelompok
yang ingin bertanya
√
12. Guru memberikan point pada kelompok yang berhasil
memberi jawaban yang benar
√
124
13. Guru memberikan penghargaan pada siswa yang
memperoleh point tertinggi
√
14. Guru membimbing siswa membuat kesimpulan dari
materi pelajaran
√
15. Guru memberikan evaluasi pembelajaran √
16. Guru menambahkan penjelasan mengenai materi yang
telah dipelajari
√
17. Guru menyampaikan materi yang akan diajarkan pada
pertemuan berikutnya
√
18. Guru memberikan nasehat (bekerja sama antar teman
menghargai pendapat teman dan bertanggung jawab)
√
19. Guru menutup kegiatan pembelajaran dengan
memberikan salam penutup
√
Jumlah Skor
(Sumber: Indriani)
Makassar, …………………2019
Observer
Indriani
125
LAMPIRAN. D2
(Lembar Observasi Aktivitas Siswa)
126
LEMBAR OBSERVASI AKTIVITAS SISWA
Nama Sekolah : SMA Negeri 10 Makassar
Hari / Tanggal :
Sub Konsep :
Materi :
Petunjuk Pengisian :
1. Duduk didalam kelas sehingga dapat mengamati kegiatan pembelajaran yang
berlangsung di dalam kelas tersebut tanpa mengganggu jalannya
pembelajaran.
2. Perhatikan aktifitas belajar siswa di dalam kelas saat pembelajaran
berlangsung.
3. Dengan melihat jumlah siswa yang aktif maka dilihat persentase keaktifan
siswa.
4. Skala penilaian ada di bawah lembar pengamatan ini.
No AKTIVITAS SISWA YANG DIAMATI PERTEMUAN
1 2 3
1 Siswa yang menanggapi salam dari guru 30 35 35
2 Siswa yang melakukan do’a bersama 30 30 32
3 Siswa menanggapi absensi dari guru 35 32 30
4 Siswa yang memperhatikan dan menanggapi
apersepsi dari guru
30 34 27
5 Siswa yang memperhatikan guru dalam
menyampaikan tujuan pembelajaran
35 35 35
6 Siswa yang memperhatikan guru dalam
menjelaskan materi pembelajaran
35 35 35
7 Siswa mengerjakan LKS yang telah diberikan
guru bersama teman kelompoknya
35 25 35
8 Siswa melakukan presentasi dengan arahan
dan bimbingan guru
15 30 27
9 Siswa yang bertanya pada saat diskusi/pada
saat pembelajaran berlangsung
10 25 17
10 Siswa yang mengemukakan pendapatnya 3 16 25
127
pada saat berdiskusi antar kelompok
11 Siswa yang menanggapi pendapat teman
ketika berdiskusi dalam kelompok maupun
pada saat penyampaian hasil diskusi
14 7 20
12 Siswa yang berdiskusi sesuai dengan lembar
diskusi yang diberikan
35 25 30
13 Siswa yang mengemukakan pendapatnya pada
saat kelompok lain menyampaikan hasil
diskusinya
6 14 23
14 Siswa yang menyimpulkan hasil diskusi dan
pembelajaran hari ini
7 7 7
15 Siswa yang memperhatikan penyampaian
guru untuk pertemuan selanjutnya
33 35 35
16 Siswa yang berdo’a dan menjawab salam 32 35 35
Rata-rata 24,06 26,25 28,00
Persentase (%) 68,74 75,00 80,00
(Sumber: Indriani)
Skala penilaian ada dibawah lembar pengamatan ini.
Keterangan:
(0-20%) =Tidak aktif (61-80%) =Aktif
(21-40%) =Kurang aktif (81-100%) =Sangat aktif
(41-60%) =Cukup aktif
Makassar, …………………2019
Observer
Indriani
128
LAMPIRAN. E1
(Persuratan)
129
130
131
132
133
134
135
136
137
138
139
140
141
142
143
144
145
146
147
148
149
150
151
152
153
154
155
156
157
158
159
160
161
162
163
164
165
166
167
168
169
170
171
LAMPIRAN. E3
(Dokumentasi)
172
SEKOLAH SMA NEGERI 10 MAKASSAR
173
STRUKTUR ORGANISASI SMA NEGERI 10 MAKASSAR
PROFIL SEKOLAH SMA NEGERI 10 MAKASSAR
174
MEMBERIKAN PRETEST DI KELAS EKSPERIMEN (X MIA 3)
175
MEMBERIKAN PEMBELAJARAN DI KELAS EKSPERIMEN (X MIA 3)
176
MEMBERIKAN PRETEST DI KELAS KONTROL (X MIA 5)
177
MEMBERIKAN POSTTEST DI KELAS KONTROL (X MIA 5)
178
RIWAYAT HIDUP
MEMBERIKAN POSTTEST DI KELAS EKSPERIMEN (X MIA 3)
179
INDRIANI. Dilahirkan pada hari senin tanggal 04 Februari
1996 di Desa Sabaru kecamatan Liukang kalmas Kabupaten
Pangkajene dan Kepulauan Provinsi Sulawesi Selatan. Putri
kedua dari pasangan Sukarno dan ST. Halifah. Peneliti
memulai jenjang pendidikan di SDN 6 Sabaru pada tahun
2003 dan tamat pada tahun 2009. Pada tahun itu juga, peneliti melanjutkan
pendidikan ke SMP Negeri Terbuka Liukang Kalmas dan tamat pada tahun 2012.
Lalu melanjutkan pendidikan ke MA Negeri Pangkep menyelesaikan pendidikan
pada tahun 2015. Dengan izin Allah, pada tahun 2015 peneliti kemudian
melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi dan Alhamdulillah peneliti berhasil
diterima dan terdaftar sebagai mahasiswi melalui jalur one day service di
Universitas Muhammadiyah Makassar, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan,
Program Studi Pendidikan Biologi, program Strata 1 (S1).