pengaruh partisipasi penyusunan anggaran …eprints.ums.ac.id/25939/11/naskah_publikasi.pdf ·...

19
PENGARUH PARTISIPASI PENYUSUNAN ANGGARAN TERHADAP KINERJA APARATUR PEMERINTAH DAERAH DENGAN KECUKUPAN ANGGARAN DAN KOMITMEN ORGANISASI SEBAGAI VARIABEL MODERATING (Studi Empiris Pada Pemerintah Daerah Kabupaten Boyolali) NASKAH PUBLIKASI Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Syarat-Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana (S1) Ekonomi Jurusan Akuntansi Pada Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Surakarta DISUSUN OLEH : AFINSYA FEBRIAN RIVANSONA B 200 090 012 FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2013

Upload: buitruc

Post on 10-Jun-2019

217 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PENGARUH PARTISIPASI PENYUSUNAN ANGGARAN …eprints.ums.ac.id/25939/11/NASKAH_PUBLIKASI.pdf · sedang nilai sig sebesar 0.001 karena nilai sig sebesar 0.001 < α (0.05) H 1 diterima

PENGARUH PARTISIPASI PENYUSUNAN ANGGARAN TERHADAP

KINERJA APARATUR PEMERINTAH DAERAH DENGAN

KECUKUPAN ANGGARAN DAN KOMITMEN ORGANISASI SEBAGAI

VARIABEL MODERATING

(Studi Empiris Pada Pemerintah Daerah Kabupaten Boyolali)

NASKAH PUBLIKASI

Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Syarat-Syarat Guna Memperoleh Gelar

Sarjana (S1) Ekonomi Jurusan Akuntansi Pada Fakultas Ekonomi Dan Bisnis

Universitas Muhammadiyah Surakarta

DISUSUN OLEH :

AFINSYA FEBRIAN RIVANSONA

B 200 090 012

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

2013

Page 2: PENGARUH PARTISIPASI PENYUSUNAN ANGGARAN …eprints.ums.ac.id/25939/11/NASKAH_PUBLIKASI.pdf · sedang nilai sig sebesar 0.001 karena nilai sig sebesar 0.001 < α (0.05) H 1 diterima
Page 3: PENGARUH PARTISIPASI PENYUSUNAN ANGGARAN …eprints.ums.ac.id/25939/11/NASKAH_PUBLIKASI.pdf · sedang nilai sig sebesar 0.001 karena nilai sig sebesar 0.001 < α (0.05) H 1 diterima

PENGARUH PARTISIPASI PENYUSUNAN ANGGARAN TERHADAP

KINERJA APARATUR PEMERINTAH DAERAH DENGAN

KECUKUPAN ANGGARAN DAN KOMITMEN ORGANISASI SEBAGAI

VARIABEL MODERATING

(Studi Empiris Pada Pemerintah Daerah Kabupaten Boyolali)

AFINSYA FEBRIAN RIVANSONA

B 200090012

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh partisipasi penyusunan

anggaran terhadap kinerja aparatur pemerintah daerah dengan kecukupan

anggaran dan komitmen organisasi sebagai variabel moderating. Variabel

independen penelitian ini adalah partisipasi penyusunan anggaran, variabel

dependen adalah kinerja aparatur pemerintah daerah dan variabel moderating

adalah kecukupan anggaran dan komitmen organisasi.

Populasi yang diambil dalam penelitian ini adalah seluruh pegawai pada

SKPD Kabupaten Boyolali terdapat 30 SKPD yang keseluruhan pegawainya

berjumlah 729 orang. Pengambilan sampel dalam penelitian ini ditentukan dengan

menggunakan metode purpose sampling.

Dari analisis yang dilakukan dapat disimpulkan bahwa:. Berdasarkan

koefisien regresi variabel PA sebesar 0.170, denagn nilai t hitung sebesar 3.542,

sedang nilai sig sebesar 0.001 karena nilai sig sebesar 0.001 < α (0.05) H1

diterima artinya partisipasi penyusunan anggaran berpengaruh signifikan terhadap

kinerja aparatur pemerintah daerah. Variabel KA memiliki nilai probability 0.174

> 0.05 atau 5% sehingga H2 ditolak artinya kecukupan anggaran tidak

berpengaruh signifikan dalam hubungan antara partisipasi penyusunan anggaran

terhadap kinerja aparatur pemerintah daerah. Variabel KO memiliki nilai

probability 0.284 > 0.05 sehingga untuk tingkat probability 5% sehingga H3

ditolak artinya komitmen organisasi tidak berpengaruh signifikan dalam hubungan

antara partisipasi penyusunan anggaran terhadap kinerja aparatur pemerintah

daerah.

Kata kunci : partisipasi penyusunan anggaran, kecukupan anggaran,

penyusunan anggaran, komitmen organisasi dan kinerja aparatur

pemerintah daerah

1. PENDAHULUAN

Page 4: PENGARUH PARTISIPASI PENYUSUNAN ANGGARAN …eprints.ums.ac.id/25939/11/NASKAH_PUBLIKASI.pdf · sedang nilai sig sebesar 0.001 karena nilai sig sebesar 0.001 < α (0.05) H 1 diterima

Penyusunan anggaran merupakan suatu proses yang berbeda antara

sektor swasta dengan sektor pemerintah, termasuk diantaranya pemerintah

daerah. Pada sektor swasta, anggaran merupakan bagian dari rahasia

perusahaan yang tertutup untuk publik, namun sebaliknya pada sektor

pemerintahan atau publik anggaran justru harus diinformasikan kepada publik

untuk dikritik dan didiskusikan dengan tujuan untuk mendapatkan masukan

(Mediaty dan Syarifudin, 2010). Proses penganggaran daerah diatur dalam

Kepmendagri Nomor 13 tahun 2006. Proses penganggaran daerah dengan

pendekatan kinerja dalam Kepmendagri memuat pedoman penyusunan

rancangan APBD yang dilaksanakan oleh Tim Anggaran Eksekutif bersama-

sama Unit Organisasi Perangkat Daerah (unit kerja) (Wulandari, 2011).

Menurut Sardjito (2007) rancangan anggaran unit kerja dimuat dalam

suatu dokumen yang disebut dengan Rancangan Anggaran Satuan Kerja

(RASK atau formulir S). RASK ini menggambarkan kerangka logis

hubungan antara kebijakan anggaran (arah dan kebijakan umum APBD serta

strategi dan prioritas APBD) dengan operasional anggaran ( program dan

kegiatan anggaran) di setiap unit pelaksana anggaran daerah sesuai dengan

visi, misi, tugas pokok dan fungsi yang menjadi kewenangan unit kerja yang

bersangkutan dalam penyelenggaraan pemerintahan dan pelayanan

masyarakat. RASK memuat juga standar analisa belanja, tolak ukur kinerja

dan standar biaya sebagai instrumen pokok dalam anggaran kinerja. RASK

merupakan dokumen pengganti dokumen daftar usulan kegiatan dan daftar

usulan proyek yang selama ini digunakan dalam penyusunan rancangan

APBD dengan sistem lama.

Proses penyusunan anggaran merupakan kegiatan penting yang

melibatkan berbagai pihak, baik manajer tingkat atas maupun manajer tingkat

bawah dimana masing-masing pihak memainkan peran dalam mempersiapkan

dan mengevaluasi berbagai alternatif dan tujuan anggaran. Anggaran yang

dihasilkan senantiasa digunakan sebagai tolak ukur bagi kinerja manajer dan

para karyawan (Leslie, 1992). Lebih lanjut Mardiasmo (2005)

mengemukakan bahwa anggaran memiliki fungsi sebagai alat penilaian

Page 5: PENGARUH PARTISIPASI PENYUSUNAN ANGGARAN …eprints.ums.ac.id/25939/11/NASKAH_PUBLIKASI.pdf · sedang nilai sig sebesar 0.001 karena nilai sig sebesar 0.001 < α (0.05) H 1 diterima

kinerja. Kinerja akan dinilai berdasarkan pencapaian target anggaran dan

efisiensi pelaksanaan anggaran. Kinerja manajer publik dinilai berdasarkan

berapa yang berhasil dicapai dikaitkan dengan anggaran yang telah

ditetapkan.

Kecukupan anggaran adalah tingkat persepsi masing-masing individu

manager pusat pertanggung jawaban bahwa sumber-sumber yang

dianggarkan untuk unit organisasinya mencukupi tujuan-tujuannya (Nouri

dan Parker, 1998). Nouri dan Parker (1998) melakukan penelitian hubungan

partisipasi dan kinerja manager melalui kecukupan anggaran dan komitmen

organisasi.

Komitmen organisasi adalah dorongan dari dalam individu untuk

berbuat sesuatu agar dapat menunjang keberhasilan organisasi sesuai dengan

tujuan dan lebih mengutamakan kepentingan organisasi dibandingkan dengan

kepentingan sendiri (Weiner, 2004 dalam Wulandari 2011). Komitmen

organisasi yang menjadi tolak ukur sejauh mana aparat pemerintah daerah

memihak pada suatu organisasi tertentu serta untuk mempertahankan

keanggotaannya dalam suatu organisasi. Memberikan pekerjaan individu

yang nilainya tidak selaras dengan nilai dalam organisasi yang ada, maka

akan cenderung menghasilkan karyawan yang kurang memiliki motivasi dan

komitmen, serta yang tidak terpuaskan oleh pekerjaan mereka dan oleh

organisasi tersebut (Sumarno, 2005).

Berdasarkan uraian latar belakang diatas, maka peneliti mengambil

judul penelitian PENGARUH PARTISIPASI PENYUSUNAN

ANGGARAN TERHADAP KINERJA APARATUR PEMERINTAH

DAERAH DENGAN KECUKUPAN ANGGARAN DAN KOMITMEN

ORGANISASI SEBAGAI VARIABEL MODERATING (Studi Empiris

Pada Pemerintah Daerah Kabupaten Boyolali).

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh partisipasi

penyusunan anggaran terhadap kinerja aparatur pemerintah daerah dan

menganalisis pengaruh kecukupan anggaran dan komitmen organisasi dalam

Page 6: PENGARUH PARTISIPASI PENYUSUNAN ANGGARAN …eprints.ums.ac.id/25939/11/NASKAH_PUBLIKASI.pdf · sedang nilai sig sebesar 0.001 karena nilai sig sebesar 0.001 < α (0.05) H 1 diterima

hubungan antara partisipasi penyusunan anggaran terhadap kinerja aparatur

pemerintah daerah.

Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : 1)

Apakah partisipasi penyusunan anggaran berpengaruh terhadap kinerja

aparatur pemerintah daerah?, 2) Apakah kecukupan anggaran berpengaruh

terhadap hubungan antara partisipasi penyusunan anggran dan kinerja

aparatur pemerintah daerah?, 3) Apakah komitmen organisasi berpengaruh

terhadap hubungan antara partisipasi penyusunan anggran dan kinerja

aparatur pemerintah daerah?

2. TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Anggaran

Anggaran merupakan pernyataan mengenai estimasi kerja yang hendak

dicapai selama periode waktu tertentu yang dinyatakan dalam ukuran

financial, sedangkan pengangguran adalah proses atau metode untuk

mempersiapkan suatu anggaran (Mardiasmo, 2002). Sistem penganggaran

sebagai salah satu alat perencanaan pengendalian manajerial merupakan

bagian penting siklus perencanaan, tindakan, dan pengendalian manajemen.

2.2 Partisipasi Penyusunan Anggaran

Partisipasi anggaran adalah suatu proses dimana individu terlibat di

dalamnya dan mempunyai pengaruh pada penyusunan anggaran yang

kinerjanya akan dievaluasi dan kemungkinan akan diharga atas dasar

pencapaian target anggaran mereka (Erwati, 2009). Menurut Mediaty dan

Syarifudin (2010) partisipasi anggaran adalah tingkat seberapa jauh

keterlibatan dan pengaruh individu (manajer) didalam menentukan dan

menyusun anggaran yang ada dalam divisi atau bagiannya, baik secara

periodik maupun tahunan.

2.3 Kinerja Aparat Pemerintah Daerah

Byars (1984) dalam Wulandari (2011) mengemukakan bahwa kinerja

adalah hasil dari usaha seseorang yang dicapai dengan adanya kemampuan

dan perbuatan dalam situasi tertentu. Jadi prestasi kerja merupakan hasil

keterkaitan antara usaha, kemampuan dan persepsi tugas. Usaha merupakan

Page 7: PENGARUH PARTISIPASI PENYUSUNAN ANGGARAN …eprints.ums.ac.id/25939/11/NASKAH_PUBLIKASI.pdf · sedang nilai sig sebesar 0.001 karena nilai sig sebesar 0.001 < α (0.05) H 1 diterima

hasil motivasi yang menunjukkan jumlah energi (fisik dan mental) yang

digunakan oleh individu dalam menjalankan suatu tugas. Sedangkan

kemampuan merupakan karateristik individu yang digunakan dalam

menjalankan suatu pekerjaan. Kemampuan biasanya tidak dapat dipengaruhi

secara langsung dalam jangka pendek. Persepsi tugas merupakan petunjuk

dimana individu percaya bahwa dapat mewujudkan usaha-usaha mereka

dalam pekerjaan.

2.4 Kecukupan Anggaran

Kecukupan anggaran adalah dalam penelitian ini didefinisikan sebagai

tingkat persepsi individual bahwa sumber-sumber yang dianggarkan

mencukupi untuk melaksanakan aktivitas-aktivitas yang diperlukan

(Supriyono, 2004). Nouri dan Parker (1998) melakukan penelitian hubungan

partisipasi dan kinerja manager melalui kecukupan anggaran dan komitmen

organisasi. Hasil penelitian ini memberikan bukti bahwa partisipasi anggaran

mempengaruhi kinerja manager memiliki hubungan langsung maupun tidak

langsung melalui kecukupan anggaran dan komitmen organisasi.

2.5 Komitmen Organisasi

Komitmen organisasi adalah tingkat sampai sejauh mana seorang

karyawan memihak pada suatu organisasi tertentu dan tujuan-tujuannya, serta

berniat untuk mempertahankan keanggotaannya dalam organisasi tersebut

(Arfan Ikhsan, 2000 dalam Misni Erwati, 2009). Menurut Becker’s (1990)

dalam Wulandari (2011) mengemukakan bahwa individu yang memiliki

bentuk komitmen organisasi berupa continuance commitment, lebih cenderung

menggunakan side-bets theory, dimana individu memiiki tetap bekerja pada

suatu organisasi, daripada mereka mencari pekerjaan lain lagi.

2.6 Hipotesis

H1 : Partisipasi Penyusunan Anggaran Berpengaruh Terhadap Kinerja

Aparatur Pemerintah Daerah.

Page 8: PENGARUH PARTISIPASI PENYUSUNAN ANGGARAN …eprints.ums.ac.id/25939/11/NASKAH_PUBLIKASI.pdf · sedang nilai sig sebesar 0.001 karena nilai sig sebesar 0.001 < α (0.05) H 1 diterima

H2 : Kecukupan Anggaran Berpengaruh Dalam Hubungan Antara

Partisipasi Penyusunan Anggaran Terhadap Kinerja Aparatur

Pemerintah Daerah.

H3 : Komitmen Orgnisasi Berpengaruh Dalam Hubungan Antara

Partisipasi Penyusunan Anggaran Terhadap Kinerja Aparatur

Pemerintah Daerah.

3. METODE PENELITIAN

3.1 Populasi, Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel

Populasi dari penelitian ini adalah seluruh pegawai negeri sipil di

SKPD yang berada di lingkungan daerah Kabupaten Boyolali. Sampel dari

penelitian ini adalah pegawai negeri sipil di lingkungan daerah Kabupaten

Boyolali yang mempunyai kedudukan sebagai manajemen tingkat menengah

dan tingkat bawah dari pemerintah daerah Kabupaten Boyolali yaitu pejabat

setingkat Kepala Dinas dan Kepala Bagian / Bidang / Subdinas di pemerintah

Kabupaten Boyolali.. Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam

penelitian ini adalah secara purposive sampling. Adapun kriteria sampel

adalah sebagai berikut : Kepala SKPD (Satuan Kerja Perangkat Daerah),

sekretaris SKPD, dan kepala bagian yang bertugas di sekretaris daerah, dinas-

dinas, dan lembaga teknis daerah yang terdapat di Pemerintah Daerah

Kabupaten Boyolali.

3.2 Definisi Operasional Variabel dan Pengukurannya

Definisi operasional yang digunakan pada penelitian ini adalah :

a. Partisipasi penyusunan anggaran adalah tingkat seberapa jauh

keterlibatan dan pengaruh individu (manajer) didalam menentukan dan

menyusun anggaran yang ada dalam divisi atau bagiannya, baik secara

periodik maupun tahunan. Instrumen pertanyaan yang digunakan

dikembangkan oleh Milani (1975) yang dibagi menjadi 6 instrumen

pertanyaan dan diukur dengan menggunakan skala ordinal antara 1

sampai 7 dengan skor terendah (1) dari jawaban respomden menunjukkan

rendahya tingkat partisipasi penyusunan anggaran dan skor tertinggi (7)

menunjukkan tingginya tingkat partisipasi penyusunan anggaran.

Page 9: PENGARUH PARTISIPASI PENYUSUNAN ANGGARAN …eprints.ums.ac.id/25939/11/NASKAH_PUBLIKASI.pdf · sedang nilai sig sebesar 0.001 karena nilai sig sebesar 0.001 < α (0.05) H 1 diterima

b. Kinerja aparat adalah persepsi kinerja individual para anggota organisasi

dalam kegiatan manajemen. Instrumen pertanyaan yang digunakan

dikembangkan oleh Ven (1980) yang kemudian dimodifikasi oleh

Wulandari (2011) yang dibagi menjadi 7 instrumen pertanyaan yaitu

pencapaian target kinerja kegiatan pada suatu program, ketepatan dan

kesesuaian hasil, tingkat pencapaian program, dampak hasil kegiatan

terhadap kehidupan masyarakat, kesesuaian realisasi anggaran dengan

anggaran, pencapaian efisiensi operasional, perilaku pegawai.

Pengukuran dengan menggunakan skala ordinal antara 1 sampai 7

dengan skor terendah (1) menunjukkan rendahnya kinerja aparat

pemerintah daerah dan skor tinggi (7) menunjukkan tingginya kinerja

aparat pemerintah daerah.

c. Kecukupan anggaran adalah tingkat persepsi masing-masing individu

manager pusat pertanggung jawaban bahwa sumber-sumber yang

dianggarkan untuk unit organisasinya mencukupi tujuan-tujuannya

(Nouri dan Parker, 1998 dalam Sinuraya, 2009). Instrumen pertanyaan

yang digunakan mengadopsi dari Nouri dan Parker (1998) dengan

menggunakan 3 (tiga) item pertanyaan. Pengukuran menggunakan skala

ordinal 7 poin. Tiga item pertanyaan yang menyangkut kecukupan

anggaran meliputi: pelaksanaan serta harapan, penggunaan dan

kepercayaan.

d. Komitmen organisasi adalah tingkat sampai sejauh mana seorang

karyawan memihak pada suatu organisasi tertentu dan tujuan-tujuannya,

serta berniat untuk mempertahankan keanggotaannya dalam organisasi

tersebut (Erwati, 2009). Instrumen yang digunakan mengadopsi dari

Mowday dkk (1979) dengan menggunakan 9 (sembilan) item pertanyaan.

Pengukuran menggunakan skala ordinal 7 poin. Sembilan item

pertanyaan yang menyangkut komitmen organisasi meliputi: keinginan,

kebanggaan pada instansi, totalitas pekerjaan, penemuan persamaan,

kebanggaan bekerja, peluang, kepuasan, kepedulian pada instansi dan

pekerjaan terbaik.

Page 10: PENGARUH PARTISIPASI PENYUSUNAN ANGGARAN …eprints.ums.ac.id/25939/11/NASKAH_PUBLIKASI.pdf · sedang nilai sig sebesar 0.001 karena nilai sig sebesar 0.001 < α (0.05) H 1 diterima

3.3 Teknik Analisis Data

Dalam penelitian ini menggunakan analisis data sebagai berikut:

a. Uji validitas, uji reabilitas

b. Uji asumsi klasik meliputi: uji normalitas, uji heteroskesdasitas,

uji multikolinieritas dan uji autokorelasi

c. Uji hipotesis meliputi: uji F, uji t dan uji determinasi R2

4. HASIL PENELITIAN

4.1 Uji Validitas dan Uji Reabilitas

4.1.1 Uji Validitas

Variabel Item Nilai P-Value Keterangan

Partisipasi

Penyusunan

Anggaran

PA 1 0.000 Valid

PA 2 0.000 Valid

PA 3 0.000 Valid

PA 4 0.000 Valid

PA 5 0.000 Valid

PA 6 0.000 Valid

Kecukupan Anggaran KA 1 0.000 Valid

KA 2 0.000 Valid

KA 3 0.000 Valid

Komitmen Organisasi KO 1 0.000 Valid

KO 2 0.000 Valid

KO 3 0.000 Valid

KO 4 0.000 Valid

KO 5 0.000 Valid

KO 6 0.000 Valid

KO 7 0.000 Valid

KO 8 0.000 Valid

KO 9 0.000 Valid

Kinerja Aparatur

Pemerintah Daerah

KPD 1 0.000 Valid

KPD 2 0.000 Valid

KPD 3 0.000 Valid

KPD 4 0.000 Valid

KPD 5 0.000 Valid

KPD 6 0.000 Valid

KPD 7 0.000 Valid

Sumber: Hasil Pengolahan Data

Page 11: PENGARUH PARTISIPASI PENYUSUNAN ANGGARAN …eprints.ums.ac.id/25939/11/NASKAH_PUBLIKASI.pdf · sedang nilai sig sebesar 0.001 karena nilai sig sebesar 0.001 < α (0.05) H 1 diterima

Dari hasil uji validitas di atas terlihat bahwa korelasi antara masing-

masing indikator/item untuk variabel partisipasi anggaran, kecukupan

anggaran, komitmen organisasi, dan kinerja pemerintah daerah signifikan pada

level 0,01 dan 0,05. Jadi dapat disimpulkan bahwa masing-masing

indikator/item pertanyaan dalam variabel penelitian ini adalah valid.

4.1.2 Uji Reabilitas

Variabel Cronbach Alpha Keterangan

Partisipasi Penyusunan

Anggaran

0.888 Reliabel

Kecukupan Anggaran 0.789 Reliabel

Komitmen Organisasi 0.858 Reliabel

Kinerja Aparatur

Pemerintah Daerah

0.836 Reliabel

Sumber : Hasil Pengolahan Data

Dari hasil uji reabiltas di atas menunjukkan bahwa nilai cronbach

alpha > 0,60 untuk masing-masing variabel dalam penelitian ini. Hal ini

berarti bahwa variabel partisipasi anggaran, kecukupan anggaran, komitmen

organisasi, dan kinerja pemerintah daerah adalah reliabel.

4.2 Uji Asumsi Klasik

4.2.1 Uji Normalitas

Varibel Kolmogorov-

Smirnov

p-Value Keterangan

Standardized

Residual

0.970 0.304 normal

Sumber: Hasil Pengolahan Data

Dari hasil uji normalitas diatas menunjukkan hasil asymp sig. dalam

uji kolmogorov smirnov adalah 0,304 yang lebih besar dari 0,05 sehingga

dapat dinyatakan bahwa data dalam penelitian ini terdistribusi normal.

4.2.2 Uji Heteroskedastisitas

Variabel Asymp.sig Kriteria Keterangan

Partisipasi

Penyusunan

Anggaran

0.105

p>0,05 Tidak terdapat

heterokesdasias

Page 12: PENGARUH PARTISIPASI PENYUSUNAN ANGGARAN …eprints.ums.ac.id/25939/11/NASKAH_PUBLIKASI.pdf · sedang nilai sig sebesar 0.001 karena nilai sig sebesar 0.001 < α (0.05) H 1 diterima

Kecukupan

Anggaran 0.203

p>0,05 Tidak terdapat

heterokesdasias

Komitmen

Organisasi 0.711

p>0,05 Tidak terdapat

heterokesdasias

Sumber : Hasil Pengolahan Data

Dari hasil uji heterokesdasitas diatas menunjukkan bahwa nilai asymp.

sig dalam pengujian heteroskedastisitas untuk masing-masing variabel

penelitian lebih besar dari 0,05 sehingga dapat dinyatakan bahwa tidak

terdapat heteroskedastisitas dalam model regresi yang digunakan dalam

penelitian ini.

4.2.3 Uji Multikolinieritas

Variabel Tolerance VIF Kesimpulan

Partisipasi

Penyusunan

Anggaran

0.958 1.044

Tidak terdapat

multikolinieritas

Kecukupan Anggaran 0.971 1.030

Tidak terdapat

multikolinieritas

Komitmen Organisasi 0.983 1.018

Tidak terdapat

multikolinieritas

Sumber: Hasil Pengolahan Data

Hasil perhitungan VIF dan tolerance menunjukkan bahwa semua

variabel dalam penelitian ini menunjukkan bahwa semua nilai tolerance di atas

10% dan semua nilai VIF dibawah 10. sehingga dapat disimpulkan bahwa

dalam model regresi tidak terjadi multikolinieritas.

4.2.4 Uji Autokorelasi

Durbin Watson hitung Kriteria Keterangan

1.908 du<d<4-du Tidak terdapat

autokorelasi

Sumber: Hasil Pengolahan Data

Hasil uji Durbin Watson menunjukkan nilai Durbin Watson hitung

sebesar 1.908. Nilai du tabel sebesar 1.740 apabila dibandingkan dengan

kriteria du<d<4-du, asumsi tersebut terpenuhi sehingga dapat disimpulkan

bahwa dalam model tidak terjadi autokorelasi.

Page 13: PENGARUH PARTISIPASI PENYUSUNAN ANGGARAN …eprints.ums.ac.id/25939/11/NASKAH_PUBLIKASI.pdf · sedang nilai sig sebesar 0.001 karena nilai sig sebesar 0.001 < α (0.05) H 1 diterima

4.3 Uji Hipotesis

4.3.1 Uji Regresi Linear Berganda

Model Variabel

Bebas t. hitung Sig A. Value Sig

Adj. R

Square

Pers.

Regresi 1 PA 3.542 0.001 12.544 0.001 0.091

Pers.

Regresi 2

PA 3.220 0.002

4.799

0.003

KA 1.358 0.177 0.090

KO 0.222 0.824

Pers.

Regresi 3

PA 0.258 0.797

3.377 0.007

KA 1.715 0.089

KO -1.021 0.309 0.094

PA*KA -1.370 0.174

PA*KO 1.077 0.284

Sumber: Hasil Pengolahan Data

Persamaan regresi pertama, diperoleh nilai F hitung sebesar 12.544

dengan nilai probability 0,001. Nilai sig sebesar 0.001 < α (0.05), maka

variabel PA dapat meningkatkan kinerja variabel KPD. Hal ini menunjukkan

bahwa model regresi yang digunakan sudah fit. Nilai koefisien determinasi

(Adj R2) sebesar 0,091. Besarnya outout SPSS tampak bahwa dari hasil

perhitungan nilai koefisien determinasi (Adj R2) besarnya pengaruh variabel

PA terhadap variabel KPD yang dapat diterangkan oleh model persamaan ini

adalah sebesar 9,1 %, sedangkan sisanya sebesar 90,9% dipengaruhi oleh

faktor-faktor lain di luar model. Nilai t hitung sebesar 3.542 dan koefisiensi

regresi PA sebesar 0.017, hal ini menunjukkan bahwa semakin tinggi

partisipasi penyusunan anggaran maka akan semakin meningkatkan kinerja

aparat pemerintah daerah.

Analisis regresi persamaan kedua menguji pengaruh partisipasi

penyusunan anggaran (PA) dan variabel kecukupan anggaran (KA), komitmen

organisasi (KO) terhadap kinerja aparatur pemerintah daerah (KPD). Nilai F

Page 14: PENGARUH PARTISIPASI PENYUSUNAN ANGGARAN …eprints.ums.ac.id/25939/11/NASKAH_PUBLIKASI.pdf · sedang nilai sig sebesar 0.001 karena nilai sig sebesar 0.001 < α (0.05) H 1 diterima

hitung sebesar 4.799 dengan nilai probability 0.003. Nilai sig sebesar 0.003 <

α (0.05), maka variabel PA, KA dan KO berpengaruh terhadap variabel KPD.

Hal ini menunjukkan bahwa model regresi yang digunakan sudah fit atau

cocok. Hasil perhitungan pada regresi kedua diperoleh nilai koefisien

determinasi (Adj R2) sebesar 0,090. Hal ini bearti bahwa 9 %. variabel kinerja

aparatur pemerintah daerah dapat dijelaskan oleh variabel kecukupan

anggaran dan variabel komitmen organisasi, sedangkan sisanya 91%

dipengaruhi oleh faktor-faktor lain di luar model. Nilai t hitung variabel PA

diperoleh koefisien regresi sebesar 0.158 dengan nilai t hitung 3.220, variabel

KA diperoleh koefisien regresi sebesar 0.247 dengan nilai t hitung 1.358

sedangkan variabel KO diperoleh koefisien regresi sebesar 0.015 dengan nilai

t hitung 0.222. Hal ini menunjukkan bahwa besar pengaruh variabel kinerja

aparatur pemerintah daerah terhadap variabel kecukupan anggaran dan

variabel komitmen organisasi.

Analisis regresi persamaan ketiga menguji apakah kecukupan

anggaran (KA) dan komitmen organisasi (KO) berperan sebagai variabel

pemoderasi dan memperkuat pengaruh partisipasi penyusunan anggaran (PA)

terhadap kinerja aparatur pemerintah daerah (KPD). Nilai F hitung sebesar

3.377 dengan nilai probability 0,007. Nilai sig sebesar 0.007 < α (0.05), maka

variabel KA dan varabel KO berperan sebagai variabel pemoderasi dan

memperkuat pengaruh variabel PA terhadap variabel KPD. Hal ini

menunjukkan model regresi yang digunakan sudah fit atau cocok. Hasil

perhitungan pada regresi ketiga diperoleh nilai koefisien determinasi (Adj R2)

sebesar 0,094. Besarnya outout SPSS tampak bahwa dari hasil perhitungan

nilai koefisien determinasi (Adj R2) besarnya pengaruh variabel independen

terhadap variabel dependen yang dapat diterangkan oleh model persamaan ini

adalah sebesar 9,4 %. Angka ini memang relatif kecil yang menunjukkan

bahwa ada variabel lain yang jauh lebih mempengaruhi partisipasi penyusunan

anggaran selain kinerja aparatur pemerintah daerah, kecukupan anggaran dan

komitmen organisasi. Hal ini menunjukkan bahwa besar pengaruh variabel

Page 15: PENGARUH PARTISIPASI PENYUSUNAN ANGGARAN …eprints.ums.ac.id/25939/11/NASKAH_PUBLIKASI.pdf · sedang nilai sig sebesar 0.001 karena nilai sig sebesar 0.001 < α (0.05) H 1 diterima

kinerja aparatur pemerintah daerah, kecukupan anggaran dan komitmen

organisasi. Yang dapat diterangkan oleh model persamaan ini adalah sebesar

9,4 % dan sisanya 90,6% dipengaruhi oleh faktor-faktor lain yang tidak

dimasukkan dalam model regresi. Nilai t untuk variabel pemoderasi partisipasi

penyusunan anggaran – kecukupan anggaran (PA*KA) atau (INTERAKSI1)

sebesar -1.370 dengan nilai probability 0,174. Hasil perhitungan menunjukkan

bahwa nilai t untuk variabel pemoderasi partisipasi penyusunan anggaran –

komitmen organisasi (PA*KO) atau (INTERAKSI2) sebesar 1.077 dengan

nilai probability 0,284.

5. PEMBAHASAN

Berdasarkan tabel persamaan regresi pertama diperoleh koefesien

regresi PA sebesar 0.170, dengan nilai t hitung sebesar 3.542. Sedangkan nilai

sig sebesar 0.001. Karena nilai sig sebesar 0.001 < alpha (0.05) sehingga H1

diterima. Dengan kata lain semakin tinggi tingkat partisipasi penyusunan

anggaran akan semakin tinggi pula kinerja aparatur pemerintah daerah di

Kabupaten Boyolali.

Berdasarkan hasil regresi persamaan ketiga, variabel kecukupan

anggaran (KA) memiliki nilai probability 0.174 lebih besar dari 0,05 atau 5%

sehingga H2 ditolak. Artinya variabel kecukupan anggaran tidak terbukti

sebagai variabel pemoderasi dalam pengaruh terhadap kinerja aparatur

pemerintah daerah di Kabupaten Boyolali. Kecukupan anggaran tidak

berperan sebagai variabel pemoderasi dan tidak terbukti memperkuat variabel

partisipasi penyusunan anggaran terhadap kinerja aparatur pemerintah daerah

di Kabupaten Boyolali.

Hasil regresi persamaan ketiga menunjukkan komitmen organisasi

memiliki nilai probability 0,284 lebih besar dari 0,05 sehingga untuk tingkat

probability 5% H3 ditolak. Artinya variabel komitmen organisasi tidak

terbukti sebagai variabel pemoderasi dalam pengaruh terhadap kinerja

aparatur pemerintah daerah di Kabupaten Boyolali. Komitmen organisasi

tidak berperan sebagai variabel pemoderasi dan tidak terbukti memperkuat

Page 16: PENGARUH PARTISIPASI PENYUSUNAN ANGGARAN …eprints.ums.ac.id/25939/11/NASKAH_PUBLIKASI.pdf · sedang nilai sig sebesar 0.001 karena nilai sig sebesar 0.001 < α (0.05) H 1 diterima

variabel partisipasi penyusunan anggaran terhadap kinerja aparatur

pemerintah daerah di Kabupaten Boyolali.

6. PENUTUP

6.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian, analisis data, dan pembahasan pada tiap bab,

maka kesimpulan yang dapat diambil dari penelitian ini adalah:

a. Partisipasi penyusunan anggaran berpengaruh signifikan terhadap

kinerja aparatur pemerintah daerah.

b. Kecukupan anggaran tidak berpengaruh signifikan dalam hubungan

antara partisipasi penyusunan anggaran terhadap kinerja aparatur

pemerintah daerah.

c. Komitmen organisasi tidak berpengaruh signifikan dalam hubungan

antara partisipasi penyusunan anggaran terhadap kinerja aparatur

pemerintah daerah.

6.2 Saran

Dari keterbatasan penelitian yang dikemukakan diatas, peneliti dapat

memberikan saran atau rekomendasi untuk penelitian selanjutnya yaitu:

a. Menambahkan variabel moderasi dalam penelitian selanjutnya,

misalkan budaya organisasi, gaya kepemimpinan dan lain-lain.

b. Untuk penelitian selanjutnya penyebaran kuesioner dilengkapi dengan

wawancara atau pertanyaan lisan.

c. Terkait komitmen organisasi dilingkungan pemerintahan daerah

Kabupaten Boyolali perlu menanamkan komitmen bagi para

kabag/kasubag dalam berpartipasi penyusunan anggaran demi

tercapainya tujuan sasaran anggaran.

Page 17: PENGARUH PARTISIPASI PENYUSUNAN ANGGARAN …eprints.ums.ac.id/25939/11/NASKAH_PUBLIKASI.pdf · sedang nilai sig sebesar 0.001 karena nilai sig sebesar 0.001 < α (0.05) H 1 diterima

DAFTAR PUSTAKA

Dunk, A. S. April 1993, The Effect of Budget Emphasis And Information

Asymmetry on The Relation Between Budgetary Participation and

Slack. The Accounting Review. pp. 400-410.

Erwati, Misni. 2009. Pengaruh Partisipasi Penyusunan Anggaran Berbasis

Kinerja (ABK) Terhadap Kinerja Kepala Satuan Kerja Perangkat

Daerah (SKPD) Pemerintah Daerah Dengan Komitmen Organisasi

Dan Gaya Kepemimpinan Sebagai Variabel Moderating (Survey

Pada Aparatur Pemerintahan Kota Jambi). Percikan Vol 102.

Ghozali, Imam. 2001. Analisis Multivariate dengan Program SPSS. Semarang.

Badan Penerbit Universitas Diponegoro.

Ghozali, Imam. 2005. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS. Edisi

Semarang : Badan Penerbit Universitas Diponegoro.

Govindarajan, V. 1986. Impact of Participation in Budgetary Process on

Manageri-al Attitude and Performance: Universalistic and Contigency

Perspective. Decision Science, Vol. 17; 496-516.

Gujarati. 2003. Ekonometrika Dasar. Erlangga. Jakarta.

Indarto Lily Stefani, Ayu Dyah Stephana. 2011. Pengaruh Partisipasi Dalam

Penyusunan Anggaran Terhadap Kinerja Manajerial Parusahaan

Melalui Kecukupan Anggaran, Komitmen Organisasi, Komitmen

Tujuan Anggaran, Dan Job Relevant Information (JRI). Seri Kajian

IlmiahVolume 14 Nomor 1.

Indriantoro, Bambang S. 1999. Metodologi Penelitian Bisnis. Edisi Pertama.

Yogyakarta: BPFE.

Leslie, 1992. Keuangan Dan Akunting, diterjemahkan oleh Dra. Dyah Ratna

Permatasari, Penerbit Binarupa Aksara. Jakarta.

Mardiasmo. 2002. Akuntansi Sektor Publik. Yogyakarta: ANDI

Mardiasmo. 2005. Akuntansi Sektor Publik : Penentuan harga pelayanan publik,

Jokjakarta

Mathieu, J.E and Zajac, DM, 1990, A review and meta analisys of the

antecendents,correlates, and consequences of organizational

commitment, Pcycological Bulletin, Vol 108.

Page 18: PENGARUH PARTISIPASI PENYUSUNAN ANGGARAN …eprints.ums.ac.id/25939/11/NASKAH_PUBLIKASI.pdf · sedang nilai sig sebesar 0.001 karena nilai sig sebesar 0.001 < α (0.05) H 1 diterima

Mediaty dan Syarifuddin. 2010. Pengaruh Partisipasi Penyusunan Anggaran

Terhadap Kinerja Aparatur Pemerintah Daerah Dengan Budaya

Organisasi Dan Komitmen Organisasi Sebagai Moderator (Studi

Kasus Pada Pemerintah Kabupaten Barru Sul-Sel). Jurnal Ekonomi.

Sulawesi Selatan.

Milani, L. 1975. The Relationship of Participation in Budget-Setting to Industrial

Supervisor Performance and Attiudes: a Field Study. The Accounting

Re-view, April; 274-284.

Mowday R., Steers, R dan Porter, L. 1979. The Measurement of Organizational

Commitment. Journal of Vocational Behaviour. 14, pp. 224-247

Mulyadi. 2007. Akuntansi Manajemen. Edisi 2, Penerbit Sekolah Tinggi Ilmu

Ekonomi Yogyakarta.

Munandar, M. 2001. Budgeting: Perencanaan Kerja Pengkoordinasian Kerja

Pengawasan Kerja. Yogyakarta: BPFE-YOGYAKARTA

Murray, D. 1990. The Performance Effects as Participative Budgeting: An

Integra-tio of Intervening and Moderating Variables. Behavioral

Research In Ac-counting, Vol. 2; 104-123.

Nouri, H., dan R. J. Parker. 1998. The Relationship Between Budget Participation

and Job Performance: The Roles of Budget Adequacy and

Organizational Commitment. Accounting, Organization and Society,

Vol. 23, No. 5/6; 467-483.

Nurcahyani, Kunwaviyah. 2010. Pengaruh Partisipasi Anggaran Terhadap

Kinerja Manajerial Melalui Komitmen Organisasi Dan Persepsi

Inovasi Sebagai Variabel Intervening. Skripsi. Univeritas Diponegoro

Semarang.

P.S. Djarwanto. 2001-2003. Statistika Non Parametik. BPFE Edisi ke 3. Jakarta

Riyadi, Slamet. 2000. Motivasi dan Pelimpahan Wewenang sebagai Variabel

Moderating dalam Hubungan antara Partisipasi Penyusunan

Anggaran dan Kinerja Manajerial. Jurnal Riset Akuntansi Indonesia

Vol. 3 No. 3, Juli; 134-150.

Sardjito, Bambang dan Osmad Mothaher. 2007. Pengaruh Partisipasi

Penyusunan Anggaran Terhadap Kinerja Aparat Pemerintah

Daerah : Budaya Organisasi Dan Komitmen Organisasi Sebagai

Variabel Moderating. SNA X.

Sekaran, Uma. 2000. Research Methods for Business. 3rd ed., New York: John

Wiley & Sons, Inc.

Page 19: PENGARUH PARTISIPASI PENYUSUNAN ANGGARAN …eprints.ums.ac.id/25939/11/NASKAH_PUBLIKASI.pdf · sedang nilai sig sebesar 0.001 karena nilai sig sebesar 0.001 < α (0.05) H 1 diterima

Sekaran, Uma. 2006. Metode Penelitian Untuk Bisnis. Buku 1. Edisi 4. Jakarta.

Salemba Empat.

Siegel, G., dan H.R. Marconi. 1989. Behavioral Accounting. South-Westren

Piblishing, Co: Cincinnati, OH, 1989.

Sinuraya Candra. 2009. Pengaruh Partisipasi Penyusunan Anggaran Terhadap

Kinerja Manajer: Peran Kecukupan Anggaran Dan Job-Relevant

Information Sebagai Variabel Intervening. Jurnal Akuntansi Vol.1

No.1 Mei 2009:17-39.

Sumarno, J. 2005. Pengaruh Komitmen Organisasi dan Gaya Kepemimpinan

terhadap Hubungan antara Partisipasi Anggaran dan Kinerja

Manajerial. Jurnal Bisnis Strategi, Vol. 14, no. 2, Desember 2005

Supriyono, R.A. 2000. Akuntansi manajemen 1. Konsep dasar akuntansi

manajemen dan proses perencanaan. Edisi 1. Yogyakarta: BPFE

UGM

Supriyono, R.A. 2004. Pengaruh Variabel Intervening Kecukupan Anggaran Dan

Ko-Mitmen Organisasi Terhadap Hubungan Antara Partisipasi

Penganggaran Dan Kinerja Manajer di Indonesia. Jurnal Ekonomi

dan Bisnis Indonesia, Vol. 19, No. 3; 282-298.

Wulandari. 2011. Pengaruh Partisipasi Penyusunan Anggaran Terhadap Kinerja

Aparat Pemerintah Daerah : Kepuasan Kerja Dan Komitmen

Organisasi Sebagai Variabel Moderating (Studi Empiris Pada

Pemerintah Daerah Kabupaten Demak). Skripsi. Universitas

Diponegoro Semarang.