pengaruh pelatihan, motivasi dan kompensasi...
TRANSCRIPT
PENGARUH PELATIHAN, MOTIVASI DAN
KOMPENSASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN
DENGAN KEPUASAN KERJA SEBAGAI VARIABEL
INTERVENING
(Studi Kasus Pada PT. BNI SYARIAH CABANG SEMARANG)
SKRIPSI
Diajukan untuk memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat
Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi (S.E.)
DISUSUN OLEH
RIFA’ATUL MACHMUDAH
NIM 213-14-168
PROGRAM STUDI S1 PERBANKAN SYARIAH
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI
SALATIGA
2019
i
PENGARUH PELATIHAN, MOTIVASI DAN
KOMPENSASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN
DENGAN KEPUASAN KERJA SEBAGAI VARIABEL
INTERVENING
(Studi Kasus Pada PT. BNI SYARIAH CABANG SEMARANG)
SKRIPSI
Diajukan untuk memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat
Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi (S.E.)
DISUSUN OLEH
RIFA’ATUL MACHMUDAH
NIM 213-14-168
PROGRAM STUDI S1 PERBANKAN SYARIAH
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI
SALATIGA
2019
ii
iii
iv
v
MOTTO
Rasulullah S.A.W Bersabda:
Lebih baik duduk sendirian daripada ditemani dengan keburukan,
dan lebih baik duduk dengan baik daripada sendirian. Lebih baik
berbicara dengan seorang pencari pengetahuan daripada diam,
tapi lebih baik berdiam daripada mengucapkan kata-kata kurang
sopan.” (HR Bukhari)
Orang yang berbahagia bukanlah orang yang hebat dalam segala
hal, tapi orang yang bisa menemukan hidupnya dan mengucapkan
syukur
vi
PERSEMBAHAN
Alhamdulilahi Rabbil‟alamin, skripsi ini dapat terselesaikan atas ridho Allah
SWT skripsi saya persembahkan kepada:
1. Allah SWT yang telah memberi kemudahan dan kelancaran dalam
menyelesaikan pembuatan skripsi ini.
2. Kedua orang tua saya Bapak Agus Kusnadi dan Ibu Muntofiah,
terimakasih atas dukungan, curahan kasih sayang yang tak terhingga saat
ini dan tentu saja doa disetiap sujudnya untuk kesuksesan penulis kelak.
3. Suamiku Rengga Bayu Pamungkas yang selalu mendukung dan
memberikan motivasi dalam menyelesaikan skripsi ini.
4. Adikku, Syahid Arkham yang telah memberikan motivasi dan dukungan
penuh dalam penulisan skripsi ini.
5. Muhammad Reza Al Farizky yang menjadi penyemangat terbesarku dalam
menyelesaikan skripsi ini.
6. Bapak dan Ibu dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam IAIN Salatiga
yang selalu membimbing dan mengajarkan banyak ilmu sehingga skripsi
ini dapat terselesaikan.
7. Bapak Mangku sebagai dosen pembimbing skripsi terima kasih sudah
sabar memberikan ajaran, pengarahan, dan bimbingan.
8. Sahabat-sahabat seperjuangan di kampus Reni Nur Arifah, Dwi Ariyanti,
Nina Setyowati, dan Eka Yunika Selpy yang selalu mendukung dan
memberikan motivasi satu dengan yang lain dan tetap solid.
vii
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah SWT Yang Maha Pengasih dan Maha
Penyayang. Segala puji bagi Allah SWT Tuhan Semesta alam atas limpahan
rahmat, hidayah, taufiq dan inayah-Nya sehingga skripsi ini dapat
terselesaikan.
Sholawat serta salam semoga tercurahkan pada junjungan Nabi
Agung Muhammad SAW, keluarga dan para sahabat yang telah
menunjukkan jalan kebenaran melalui perantara yang paling di ridhoi Allah
SWT yaitu agama islam.
Penulis skripsi ini tidak terlepas dari bantuan serta bimbingan dari
berbagai pihak, oleh karenanya dengan segala kerendahan hati penulis
menyampaikan beribu-ibu teriakasih kepada:
1. Bapak Dr. Rahmat Hariyadi, M.Pd selaku Rektor IAIN Salatiga.
2. Bapak Dr. Anton Bawono, S.E.,M.Si selaku Dekan Fakultas Ekonomi
Bisnis Islam IAIN Salatiga.
3. Ibu Fetria Eka Yudiana, M.Si. selaku Ketua Program Studi S1 Perbankan
Syariah Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam IAIN Salatiga
4. Bapak Qi Mangku Bahjatulloh, LC., M.SI selaku dosen pembimbing
skripsi yang telah sabar memberikan pengarahan dan bimbingan sehingga
skripsi ini dapat terselesaikan.
5. Segenap Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam IAIN Salatiga yang
telah memberikan bekal berbagai teori, ilmu pengetahuan dan pengalaman
yang sangat bermanfaat bagi penulis.
viii
6. Bapak atau Ibu seluruh karyawan PT. BNI Syariah Cabang Semarang atas
kesempatan dan bantuan yang telah diberikan kepada penulis untuk
mengadakan penelitian guna mendapatkan data sebagai bahan penulisan
skripsi ini.
7. Orang tua, suami dan adik yang telah memberkan motivasi, dukungan dan
doa restu kepada penulis.
8. Teman-teman satu angkatan 2014 Perbankan Syariah (S1) yang telah
sedikit banyak memberikan masukan serta motivasi demi kelancaran
pengerjaan skripsi, sehingga ini dapat terselesaikan.
9. Semua pihak yang telah membantu maupun memberikan motivasi kepada
penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan
dan tentu saja masih banyak kekurangannya. Oleh karena itu dengan
penuh kerendahan hati penulis menyampaikan permohonan maaf
sebanyak-banyaknya, serta semoga skripsi ini dapat memberikan manfaat
bagi berbagai pihak baik untuk referensi bahan perbandingan penelitian
selanjutnya.
Salatiga ,15 Januari 2019
Penulis
Rifa’atul Machmudah
NIM: 213-14-168
ix
ABSTRAK
Mahmudah, Rifa‟atul. 2019. Pengaruh Pelatihan, Motivasi dan Kompensasi
Terhadap Kinerja Karyawan Dengan Kepuasan Kerja Sebagai
Variabel Intervening (Studi Kasus pada PT. BNI Syariah Kantor
Cabang Semarang).
Skripsi, Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Islam. Program Studi S1
Perbankan Syariah IAIN Salatiga. Pembimbing: Qi Mangku
Bahjatulloh, LC., M.SI.
Tujuan penelitian ini adalah untuk menguji pengaruh pelatihan,
motivasi dan kompensasi terhadap kinerja karyawan dengan kepuasan kerja
sebagai variabel intervening. Metode pengumpulan data dilakukan melalui
kuesioner yang disebarkan kepada karyawan BNI Syariah Kantor Cabang
Semarang yang berjumlah 50 responden dengan teknik sampel jenuh.. Data
yang diperoleh kemudian dioalah dengan menggunakan alat bantu SPSS versi
16. Teknik analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah path analysis.
Berdasarkan hasil uji penelitian yang dilakukan menunjukkan bahwa
variabel pelatihan berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap kinerja
karyawan, variabel motivasi berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap
kinerja karyawan, variabel kompensasi berpengaruh positif dan signifikan
terhadap kinerja karyawan. Variabel pelatihan berpengaruh positif dan tidak
signifikan terhadap kepuasan kerja, motivasi berpengaruh positif dan tidak
signifikan terhadap kepusan kerja, variabel kompensasi berpengaruh postif
dan signifikan terhadap kepuasan kerja. Kepuasan kerja tidak mampu
memediasi antara pelatihan terhadap kinerja karyawan. Kepuasan kerja
mampu memediasi antara motivasi dan kompensasi terhadap kinerja
karyawan.
Kata Kunci: Pelatihan, Motivasi, Kompensasi, Kinerja Karyawan, Kepuasan
kerja.
x
DAFTAR ISI
JUDUL .............................................................................................................. i
PERSETUJUAN PEMBIMBING ...................................................................... iv
PENGESAHAN ................................................................................................. v
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN ......................................................... vi
MOTTO ............................................................................................................. vii
PERSEMBAHAN .............................................................................................. viii
KATA PENGANTAR ....................................................................................... ix
ABSTRAK ......................................................................................................... xi
DAFTAR ISI ...................................................................................................... xii
DAFTAR TABEL .............................................................................................. xvi
DAFTAR GAMBAR .........................................................................................xvii
BAB I PENDAHULUAN .................................................................................. 1
A. Latar Belakang Masalah ......................................................................... 1
B. Rumusan Masalah .................................................................................. 8
C. Tujuan Penelitian ................................................................................... 9
D. Manfaat Penelitian ................................................................................. 10
E. Sistematika Penulisan ............................................................................. 11
BAB II LANDASAN TEORI ............................................................................ 13
A. Telaah Pustaka ....................................................................................... 22
B. Kerangka Teori ....................................................................................... 22
1. Teori Kinerja ....................................................................................... 22
2. Pelatihan ............................................................................................. 24
a.Pengertian Pelatihan ..................................................................... 24
b. Penilaian Pelatihan ...................................................................... 25
c. Indikator Pelatihan ...................................................................... 25
3. Motivasi ............................................................................................. 26
a. Pengertian Motivasi ..................................................................... 26
b. Teori-teori Motivasi .................................................................... 26
c. Tujuan Pemberian Motivasi ........................................................ 28
4. Kompensasi ........................................................................................ 29
a. Pengertian Kompensasi .............................................................. 29
xi
b. Tujuan Kompensasi ..................................................................... 30
c. Indikator Kompensasi .................................................................. 32
5. Kepuasan Kerja ................................................................................... 33
a. Pengertian Kepuasan Kerja .................................................... 33
b. Teori Kepuasan Kerja ............................................................ 34
c. Indikator – indikator kepuasan kerja ....................................... 35
6. Kinerja Karyawan .............................................................................. 34
a. Pengertian kinerja ................................................................. 35
c. Faktor – faktor yang Mempengaruhi Kinerja ........................ 36
d. Indikator – indikator Kinerja ................................................. 37
e. Penilain Kinerja ..................................................................... 38
C. Kerangka Penelitian ............................................................................... 40
D. Hipotesis ................................................................................................. 40
1. Pengaruh Pelatihan terhadap Kinerja Karyawan ................................ 41
2. Pengaruh Motivasi terhadap Kinerja Karyawan ................................ 42
3. Pengaruh Kompensasi terhadap Kinerja Karyawan ........................... 42
4. Pengaruh Kepuasan Kerja terhadap Kinerja Karyawan ..................... 43
5. Pengaruh Pelatihan terhadap Kepuasan Kerja .................................... 44
6. Pengaruh Motivasi terhadap Kepuasan Kerja ..................................... 45
7. Pengaruh Kompensasi terhadap Kepuasan Kerja .............................. 45
8. Pengaruh Pelatihan terhadap Kinerja Karyawan dengan Kepuasan
Kerja sebagai Variabel Intervening .................................................... 46
9.Pengaruh Motivasi terhadap Kinerja Karyawan dengan Kepuasan
Kerja sebagai Variabel Intervening ..................................................... 47
10. Pengaruh Kompensasi terhadap Kinerja Karyawan dengan Kepuasan
Kerja sebagai Variabel Intervening .................................................... 47
BAB III METODE PENELITIAN ..................................................................... 49
A. Jenis penelitian ....................................................................................... 49
B. Lokasi dan Waktu Penelitian ................................................................... 49
C. Populasi dan Sampel .............................................................................. 49
D. Teknik dan Pengumpulan Data .............................................................. 50
1. Sumber dan Jenis Data ................................................................ 50
a. Data Primer ......................................................................... 50
b. Data Sekunder .................................................................... 50
2. Pengumpulan Data ...................................................................... 51
a. Kuesioner ............................................................................ 51
xii
E. Skala Pengukuran ................................................................................... 51
F. Definisi Konsep dan Operasional ........................................................... 52
G. Instrumen Penelitian .............................................................................. 58
H. Uji Instrumen Penelitian ........................................................................ 58
1. Uji Validitas ........................................................................... 58
2. Uji Reliabilitas ....................................................................... 59
3. Uji Stastistik ........................................................................... 60
a. Uji secara Individuaal (Uji t) .............................................. 60
b. Uji secara Serempak (Uji F) ............................................... 61
c. Koefisien Determinasi (Uji R2) ......................................... 61
4. Uji Asumsi Klasik .................................................................. 62
a. Multikolonearitas ................................................................ 62
b. Heteroskedastisitas ............................................................. 63
c. Normalitas .......................................................................... 64
d. Linearitas ............................................................................. 64
3. Analisis Jalur (Path Analysis) ................................................. 65
I. Alat Analisis .......................................................................................... 66
BAB IV ANALISA DATA DAN PEMBAHASAN ......................................... 67
A. Gambaran Umum Objek Penelitian ....................................................... 67
1. Gambaran Umum Perusahaan ............................................................ 67
2. Visi, Misi dan Tujuan Pendirian ........................................................ 68
3. Struktur Organisasi ............................................................................ 69
B. Deskripsi Obyek Penelitian .................................................................... 73
1. Deskripsi Responden .......................................................................... 73
a. Deskripsi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ......................... 73
b. Deskripsi Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir ............... 74
c. Deskripsi Responden Berdasarkan Lama Bekerja ......................... 75
C. Analisis Data .......................................................................................... 76
1. Hasil Uji Instrumen ............................................................................ 76
a. Uji Validitas ................................................................................... 76
b. Uji Reliabilitas ............................................................................... 78
D. Hasil Uji Asumsi Klasik ........................................................................ 79
1. Hasil Uji Multikoloniieritas .............................................................. 79
2. Hasil Uji Heteroskedastisitas .............................................................. 80
3. Hasil Uji Normalitas .......................................................................... 82
4. Hasil Uji Linieritas ............................................................................. 83
xiii
E. Hasil Uji Statistika .................................................................................. 86
1. Hasil Uji t ........................................................................................... 86
2. Hasil Uji F .......................................................................................... 89
3. Hasil Uji Determinasi (Uji R2) .......................................................... 90
F. Hasil Uji Path Analisys ........................................................................... 91
G. Hasil Uji Hipotesis ................................................................................. 97
1. Pengaruh Pelatihan terhadap Kinerja Karyawan ................................ 97
2. Pengaruh Motivasi terhadap Kinerja Karyawan ................................ 98
3. Pengaruh Kompensasi terhadap Kinerja Karyawan ........................... 99
4. Pengaruh Kepuasan Kerja terhadap Kinerja Karyawan ...................... 100
5. Pengaruh Pelatihan terhadap Kepuasan Kerja ................................... 100
6. Pengaruh Motivasi terhadap Kepuasan Kerja ..................................... 101
7. Pengaruh Kompensasi terhadap Kepuasan Kerja .............................. 102
8. Pengaruh Pelatihan terhadap Kinerja Karyawan dengan Kepuasan
Kerja Sebagai Variabel Intervening .................................................... 102
9. Pengaruh Motivasi terhadap Kinerja Karyawan dengan Kepuasan
Kerja Sebagai Variabel Intervening ................................................... 103
10. Pengaruh Kompensasi terhadap Kinerja Karyawan dengan Kepuasan
Kerja Sebagai Variabel Intervening ................................................... 103
BAB V PENUTUP ............................................................................................. 105
A. Kesimpulan ............................................................................................ 105
B. Saran ....................................................................................................... 107
C. Keterbatasan Penelitian .......................................................................... 108
DAFTAR PUSTAKA
RIWAYAT HIDUP
LAMPIRAN
LEMBARAN KONSULTASI
xiv
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu ........................................................................... 18
Tabel 3.1 Definisi Operasional Variabel Penelitian ............................................ 56
Tabel 4.1 Klasifikasi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ............................ 74
Tabel 4.2 Klasifikasi Berdasarkan Tingkat Pendidikan Terakhir Responden. ... 74
Tabel 4.3 Klasifikasi Berdasarkan Lama Bekerja Responden ............................ 75
Tabel 4.4 Hasil Uji Validitas ............................................................................... 77
Tabel 4.5 Hasil Uji Reliabilitas ........................................................................... 78
Tabel 4.6 Hasil Uji Multikolonieritas ................................................................. 80
Tabel 4.7 Hasil Uji Heteroskedastisitas (Metode Uji Glejser) ........................... 81
Tabel 4.8 Hasil Uji Kolmogorov-Sminov ........................................................... 82
Tabel 4.9 Hasil Uji Linieritas (X1) ..................................................................... 83
Tabel 4.10 Hasil Uji Linieritas (X2) ................................................................... 84
Tabel 4.11 Hasil Uji Linearitas (X3)................................................................... 84
Tabel 4.12 Hasil Uji Linieritas (Z) ...................................................................... 85
Tabel 4.13 Hasil Uji ttest 1 ................................................................................. 86
Tabel 4.14 Hasil Uji ttest 2 ................................................................................ 88
Tabel 4.15 Hasil Uji F ......................................................................................... 89
Tabel 4.16 Hasil Uji Determinasi (R2) ............................................................... 90
Tabel 4.17 Hasil Uji Coefficient Regresi Model 1 ............................................. 91
Tabel 4.18 Hasil Uji Model Summary Model 1 .................................................. 92
Tabel 4.19 Hasil Uji Coefficient Regresi Model 2 ............................................ 92
Tabel 4.20 Hasil Uji Model Summary Model 2 .................................................. 93
Tabel 4.21 Kesimpulan Hasil Uji Hipotesis Penelitian .......................................104
xv
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Kerangka Konsep Penelitian ........................................................... 34
Gambar 3.1 Model Struktur Analisa Jalur .......................................................... 65
Gambar 4.1 Struktur Organisasi BNI Syariah Kantor Cabang Semarang .......... 69
Gambar 4.1 Model Struktur Analsis Jalur .............................................................. 94
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pada dasarnya lembaga keuangan merupakan sebuah perantara
dimana lembaga tersebut mempunyai fungsi dan peranan sebagai suatu
lembaga yang menghimpun dana dari masyarakat yang kelebihan dana dan
menyalurkan dana kepada masyarakat yang kekurangan atau
membutuhkan dana agar terwujud masyarakat yang adil, makmur dan
sejahtera. Saat ini muncul lembaga keuangan syariah yang menjadi
kompetitor dari lembaga keuangan konvensional. Perkembangan
perbankan syariah di Indonesia semakin hari kian menunjukkan
eksistensinya. Bank Indonesia menyusun rencana untuk menumbuh
kembangkan sistem perbankan syariah, menyebabkan bank konvensional
berbondong-bondong membuka unit usaha syariah. Perkembangan itu
jelas tidak bisa dipandang sebelah mata. Perbankan syariah telah menjadi
industri yang prospektif dan merupakan bisnis yang membutuhkan
pengelolaan secara profesional.
Menurut Suryoadi (2012) dalam Nawastuti (2018) Kinerja karyawan
yang tinggi sangatlah diharapkan oleh perusahaan tersebut. Semakin
banyak karyawan yang mempunyai kinerja tinggi, maka produktivtas
perusahaan secara keseluruhan akan meningkat sehingga perusahaan akan
2
dapat bertahan dalam persaingan global. Namun kinerja karyawan di
dalam suatu organisasi tidak selalu mengalami peningkatan, terkadang
kinerja karyawan mengalai peningkatan, terkadang kinerja mengalami
penurunan. Terciptanya kinerja karyawan yang dapat timbul apabila
organisasi mampu mencipatkan kondisi yang dapat mendorong dan
memungkinkan karyawan untuk mengembangakan dan meningkatkan
kemampuan serta ketrampilan yang dimiliki secara optimal sehingga
karyawan dapat memberikan kontribusi yang positif.
Untuk mencapai tujuan pengembangan perbankan syariah, perlu
kebijakan dalam pengembangan sumber daya manusia agar mampu
menumbuhkan rasa pertanggung jawaban karyawan terhadap perusahaan.
Pengembangan sumber daya manusia bertujuan untuk meningkatkan
kualitas profesionalisme dan keterampilan para karyawan dalam
melaksanakan tugas dan fungsinya secara optimal. Withmore
mengemukakan kinerja merupakan ekspresi potensi seseorang dalam
memenuhi tanggungjawabnya dengan menetapkan standar tertentu.
Kinerja pegawai akan tercipta jika pegawai dapat melaksanakan
tanggungjawabnya dengan baik (Lestari, 2017).
Sumber daya manusia mempunyai peran utama dalam setiap
kegiatan perusahaan. Walaupun didukung dengan sarana dan prasarana
serta sumber daya yang berlebihan, tetapi tanpa dukungan sumber daya
manusia yang handal, kegiatan perusahaan tidak akan terselesaikan dengan
baik. Hal ini menunjukkan bahwa sumber daya manusia merupakan kunci
3
pokok yang harus diperhatikan dengan segala kebutuhannya. Oleh karena
itu berhasil tidaknya suatu organisasi atau institusi akan ditentukan oleh
faktor manusianya atau karyawannya dalam mencapai tujuannya.
Karyawan merupakan salah satu unsur yang paling dominan dan
strategis dalam usaha pencapaian tujuan. Sehingga dalam suatu organisasi
usaha memberdayakan dan mengembangkan sumber daya manusia. Hal
ini karyawan, perlu selalu ditingkatkan guna mencapai tujuan-tujuan dan
hasil seperti yang dikehendaki. Masalah utama yang ada dalam
manajemen sumber daya manusia yang patut mendapat perhatian
perusahaan adalah karyawan. Kinerja dianggap penting bagi perusahaan
karena keberhasilan suatu perusahaan dipengaruhi oleh kinerja karyawan
itu sendiri. Kinerja merupakan perilaku nyata yang ditampilkan setiap
orang sebagai prestasi kerja yang dihasilkan oleh karyawan sesuai dengan
penanannya dalam perusahaan. (Pratiwi, 2016).
Dalam meningkatkan kinerja karyawannya perusahaan akan
melakukan beberapa cara yang dapat mendorong karyawan untuk bekerja
secara maksimal. Beberapa kegiatan tersebut diantaranya pemberian
pelatihan, pemberian kompensasi, pemberian penghargaan dan lain
sebagainya. Kegiatan tersebut akan sangat berkaitan dengan pemberian
kompensasi. Kepuasan atas kompensasi dapat mempengaruhi perilaku
karyawan untuk bekerja lebih bersemangat dan memacu tingginya kinerja
(Handoko, 2000).
4
(Mathis)(2002) dalam (Massie)(2015) Pelatihan menyediakan para
pegawai dengan pengetahuan yang spesifik dan dapat diketahui serta
keterampilan yang digunakan dalam pekerjaan mereka saat ini. Dalam
pengembangan dan pelatihan tidak hanya kemampuan dan pemahaman
atas pekerjaan yang ingin dicapai tetapi, diharapkan melalui program
pelatihan membentuk dan meningkatkan pola pikir, sikap, behavior, dan
cara pandang yang lebih baik dari seorang karyawan terhadap
pekerjaannya baik secara individu maupun dalam tim kerja.
Dengan program pelatihan yang cukup dan sesuai untuk kebutuhan
karyawan, karyawan akan semakin memahami dan menguasai dalam
menjalankan profesinya. Tidak hanya faktor keterampilan, kemampuan
dan penguasaan kerja karyawan yang terus dikembangkan oleh perusahaan
untuk meningkatkan kinerja karyawan.
Menurut Manullang (2008) dalam Fakhri (2015) pelatihan mampu
membantu stabilitas karyawan dan mendorong mereka untuk bekerja lebih
lama di perusahaan. Pelatihan yang baik akan meningkatkan kemampuan,
ketrampilan dan juga pengetahuan karyawan. Karyawan yang sudah
dilatih hingga lebih terampil terhadap pekerjaannya akan lebih percaya diri
dan merasa lebih berguna bagi perusahaan Handoko (2009). Mathis dan
Jackson (2009) mengemukakan pelatihan berperan dalam memberikan
kepuasan kerja sehingga karyawan memiliki alasan untuk mau bekerja
lebih lama lagi di perusahaan. Karyawan yang loyal terhadap perusahaan
merupakan aset yang berharga yang akan sangat berguna untuk
5
kesuksesan perusahaan. Terdapat perbedaan hasil antara variabel pelatihan
terhadap variabel kinerja karyawan adalah sebagai berikut, penelitian
Hendriani, dkk (2013) menyatakan bahwa pelatihan berpengaruh terhadap
kinerja karyawan, hal ini berarti jika pelatihan diberikan tepat sesuai
dengan yang dibutuhkan maka akan menambah kemampuan dan
meningkatkan kinerja. Penelitian Safitri (2013) menyatakan bahwa
pelatihan tidak berpengaruh terhadap kinerja karyawan karena pelatihan
ditujukan untuk meningkatkan prestasi kerja saat ini saja dan tidak
berdampak pada meningkatnya kinerja.
Perusahaan harus memperhatikan pula faktor pemberian motivasi
sebagai salah satu motif bagi karyawan untuk bekerja. Motivasi kerja
karyawan dalam suatu organisasi dapat dianggap sederhana dan dapat pula
menjadi masalah yang kompleks, karena pada dasarnya manusia mudah
untuk dimotivasi dengan memberikan apa yang menjadi keinginannya.
Apabila kondisi ini tidak terjadi, maka akan menurunkan motivasi kerja
karyawan dan akan berdampak pada kinerja karyawan yang menurun.
Kemudian faktor selanjutnya yang mempengaruhi kinerja karyawan
yaitu kompensasi. Kompensasi sangat penting bagi karyawan itu sebagai
individu, karena besarnya kompensasi merupakan pencerminan atau
ukuran nilai pekerjaan karyawan itu sendiri. Apabila kompensasi diberikan
secara tepat dan benar para karyawan akan memperoleh kepuasan kerja
dan termotivasi untuk mencapai tujuan-tujuan organisasi. Seperti yang
dikatakan (Simamora, 2004) dalam (Hidayah, 2016) sistem kompensasi
6
yang baik adalah sistem kompensasi yang tanggap terhadap situasi dan
sistem yang dapat memotivasi karyawan. Dalam hal ini, sistem
kompensasi hendaknya memuaskan kebutuhan karyawan, memastikan
perlakuan adil terhadap mereka dan memberikan imbalan terhadap kinerja
mereka. Pihak manajemen perusahaan harus banyak memberikan
perhatian atas usaha dan hasil kerja optimal dari karyawanya untuk
meningkatkan kinerja dan kesejahteraan karyawan. Pengelolaan SDM
yang baik akan memberikan kemajuan yang signifikan bagi perusahaan.
Apabila karyawan perusahaan sudah merasa puas dengan kompensasi
yang diberikan, maka karyawan akan senantiasa memenuhi kewajiban
mereka dengan bekerja secara optimal, sehingga dampak baik untuk
perusahaan adalah meningkatnya kinerja karyawan.
Kepuasan kerja merupakan keadaan penting yang harus dimiliki
setiap pegawai yang bekerja, diaman manusia tersebut mampu berinteraksi
dengan lingkungan kerja dan mereka akan bekerja dengan penuh gairah
serta bersungguh-sungguh sehingga kontribusi terdapat pencapaian tujuan
perusahaan akan meningkat, Nurcahyani (2016). Selain itu tingkat
kepuasan kerja yang tinggi akan mempengaruhi kinerja, karena merupakan
dampak dari keefektifan untuk kesuksesan dalam bekerja, sementara
kepuasan yang rendah pada perusahaan adalah sebagian dari rangkaian
penurunan moral organisasi dan meningkatnya absensi karyawan.
Peneliti memilih BNI Syariah Kantor Cabang Semarang karena
perusahaan ini bergerak dibidang keuangan yang menggunakan prinsip-
7
prinsip syariah. Dan memiliki visi yaitu “Menjadi bank syariah pilihan
masyarakat yang unggul dalam layanan dan kinerja”. BNI Syariah secara
konsisten berorientasi pada kepuasan nasabah, dan memiliki komitmen
yang tinggi untuk meningkatkan profesionalisme dan kesejahteraan
karyawan, berperan dalam pembangunan nasional dan meningkatkan nilai
saham secara kesinambungan. Untuk memaksimalkan keinginan-
keinginan dari seluruh pihak yang berkepentingan terhadap BNI Syariah
seperti kepuasan kerja manajemen atau karyawannya. BNI Syariah harus
memberikan pelayanan dan fasilitas yang baik kepada seluruh manajemen
atau karyawannya.
Faktor motivasi merupakan salah faktor yang menyebabkan
menurunnya kinerja karyawan pada PT. BNI Syariah Kantor Cabang
Semarang dalam bekerja karena ada beberapa karyawan yang merasa
kurang puas dengan pemenuhan kebutuhan fisiknya. Misalnya pemberian
fasilitas, tunjangan-tunjangan dan lain-lain yang menyebabkan karyawan
kurang termotivasi dalam bekerja. Hal ini nampak sebagian karyawan
merasa tidak mendapat tunjangan yang cukup.
Sedangkan permasalahan kepuasan kerja karyawan pada PT. BNI
Syariah Kantor Cabang Semarang dihadapkan dengan berbagai peraturan
dan prosedur kerja sesuai yang ditetapkan organisasi. Hal ini menyangkut
persepsi merekan terhadap sistem insentif, kelengakapan sarana kerja,
serta kehangatan hubungan kerja dengan atasan maupun sesama kerja.
8
Dari latar belakang di atas, penulis bermaksud mengadakan
penelitian dengan judul Pengaruh Pelatihan, Motivasi dan Kompensasi
Terhadap Kinerja Karyawan dengan Kepuasan Kerja Sebagai Variabel
Intervening (Studi pada BNI Syariah Cabang Semarang).
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka rumusan
masalah penelitian ini adalah :
1. Bagaimana pengaruh pelatihan terhadap kinerja karyawan BNI Syariah
Cabang Semarang?
2. Bagaimana pengaruh motivasi terhadap kinerja karyawan BNI Syariah
Cabang Semarang?
3. Bagaimana pengaruh kompensasi terhadap kinerja karyawan BNI
Syariah Cabang Semarang?
4. Bagaimana pengaruh kepuasan kerja terhadap kinerja karyawan BNI
Syariah Cabang Semarang?
5. Bagaimana pengaruh pelatihan terhadap kepuasan kerja karyawan BNI
Syariah Cabang Semarang?
6. Bagaimana pengaruh motivasi terhadap kepuasan kerja karyawan BNI
Syariah Cabang Semarang?
7. Bagaimana pengaruh kompensasi terhadap kepuasan kerja karyawan
BNI Syariah Cabang Semarang?
9
8. Bagaimana pengaruh pelatihan, motivasi, dan kompensasi terhadap
kinerja karyawan melalui kepuasan kerja karyawan BNI Syariah
Cabang Semarang?
C. Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui pelatihan berpengaruh terhadap kinerja karyawan
BNI Syariah Cabang Semarang.
2. Untuk mengetahui motivasi berpengaruh terhadap kinerja karyawan
BNI Syariah Cabang Semarang.
3. Untuk mengetahui kompensasi berpengaruh terhadap kinerja karyawan
BNI Syariah Cabang Semarang.
4. Untuk mengetahui kepuasan kerja berpengaruh terhadap kinerja
karyawan BNI Syariah Cabang Semarang.
5. Untuk mengetahui pelatihan berpengaruh terhadap kepuasan kerja
karyawan BNI Syariah Cabang Semarang.
6. Untuk mengetahui motivasi berpengaruh terhadap kepuasan kerja
karyawan BNI Syariah Cabang Semarang.
7. Untuk mengetahui kompensasi berpengaruh terhadap kepuasan kerja
karyawan BNI Syariah Cabang Semarang.
8. Untuk mengetahui pelatihan, motivasi, dan kompensasi berpengaruh
terhadap kinerja karyawan melalui kepuasan kerja karyawan BNI
Syariah Cabang Semarang.
10
D. Kegunaan Penelitian
1. Bagi peneliti
Suatu sarana pengembangan teori dan ilmu yang diperoleh atau
diketahui dengan kenyataan yang ada di lapangan atau di perusahaan
dan sebagai syarat untuk mencapai gelar Sarjana Ekonomi (SE) pada
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Institut Agama Islam Negeri
Salatiga.
2. Bagi Fakultas atau Universitas
Hasil penelitian ini untuk memperkaya literatur penelitian tentang
pengaruh pelatihan, motivasi dan kompensai terhadap kinerja
karyawan dengan kepuasan kerja sebagai variabel intervening
khususnya mahasiswa fakultas ekonomi dan bisnis islam IAIN
Salatiga.
3. Bagi Perusahaan
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi sumbangan pemikiran
bagi lembaga syariah sehingga dapat mencapai tujuan yang ingin
dicapai dan dapat menjadi bahan pertimbangan dalam penentuan
kebijakan baru di BNI Syariah Cabang Semarang.
11
E. Sistematika Penulisan
Dalam penyusunan penulisan ini akan memiliki sistematika penulisan
sebagai berikut :
BAB I. PENDAHULUAN
Dalam bab ini akan dijelaskan secara singkat mengenai latar
belakang masalah yang berisi alasan penelitian ini diteliti berupa
data atau fenomena empiris dari obyek yang akan diteliti, rumusan
masalah penelitian, tujuan dari penelitian, serta manfaat yang akan
didapat dari penulisan penelitian. Pada bagian terakhir dari bab ini
yaitu sistem penulisan, diuraikan mengenai ringkasan materi yang
akan dibahas pada setiap bab yang ada dalam skripsi.
BAB II. LANDASAN TEORI
Dalam bab ini akan menguraikan landasan teori yang mendukung
perumusan masalah penelitian, telaah pustaka yang berisi
ringkasan penelitian terdahulu, kerangka teori, kerangka penelitian
berisi telaah kritis untuk menghasilkan hipotesis dan model
penelitian, dan hipotesis.
12
BAB III. METODE PENELITIAN
Pada bab ini membahas jenis penelitian yang digunakan, lokasi dan
waktu penelitian, penentuan populasi dan sampel, tekhnik
pengumpulan data, skala pengukuran, definisi konsep dan
operasional, instrumen penelitian, uji instrumen penelitian serta
alat analisis.
BAB IV. ANALISIS DATA
Pada bab ini menjelaskan tentang diskripsi objek penelitian yang
berisi penjelasan singkat objek yang digunakan dalam penelitian.
Analisis data dan pembahasan hasil penelitian merupakan bentuk
yang lebih sederhana yang mudah dibaca dan mudah di
intrepretasikan meliputi deskripsi objek penelitian, analisis
penelitian, serta analisis data dan pembahasan. Hasil penelitian
mengungkapkan interpretasi untuk memaknai implikasi penelitian.
BAB V. PENUTUP
Bab ini membahas mengenai kesimpulan hasil penelitian
yang telah dilakukan, keterbatasan dalam penelitian, saran-saran
yang diberikan kepada objek penelitian untuk mengatasi
permasalahan yang dihadapi tersebut, dan saran-saran penelitian
yang akan datang.
13
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Telaah Pustaka
Penelitian terdahulu merupakan kumpulan hasil-hasil penelitian
yang telah dilakukan oleh peneliti-peneliti terdahulu dan mempunyai
kaitan dengan penelitian yang akan dilakukan. Penelitian Hendriani, Efni
dan Fitriani (2013) dengan judul ”Pengaruh Pendidikan, Pelatihan, dan
Kompetensi terhadap Kinerja Karyawan pada PT. Bank Riau Kepri Kantor
Pusat Pekanbaru” hasil penelitian menunjukkan bahwa pendidikan,
pelatihan dan kompetensi berpengaruh terhadap kinerja karyawan.
Menurut Safitri (2013) dengan judul “Pengaruh Pelatihan dan
Disiplin Kerja terhadap Kinerja Karyawan” hasil penelitian menunjukkan
bahwa pelatihan tidak berpengaruh tidak signifikan terhadap kinerja
karyawan sedangkan disiplin kerja berpengaruh terhadap kinerja
karyawan.
Menurut Sahanggamu dan Mandey (2014) dengan judul “Pengaruh
Pelatihan Kerja, Motivasi, dan Disiplin Kerja terhadap Kinerja Karyawan
pada PT. Bank Perkreditan Rakyat Dana Raya” hasil penelitian
menunjukkan bahwa pelatihan kerja, motivasi, dan disiplin kerja secara
bersama berpengaruh terhadap kinerja karyawan. Secara Parsial disiplin
kerja berpengaruh dominan terhadap kinerja karyawan.
14
Menurut Maramis (2013) dalam Dewi (2017) dengan judul
“Kepemimpinan, Budaya Organisasi dan Motivasi Pengaruhnya terhadap
Kinerja Karyawan pada PT. Bank Tabungan Negara Cabang Manado”
hasil penelitian menunjukkan bahwa kepemimpinan dan budaya organisasi
berpengaruh terhadap kinerja sedangkan motivasi tidak berpengaruh
terhadap kinerja karyawan.
Selanjutnya penelitian Amirullah (2009) dengan judul “Pengaruh
Motivasi, Pelatihan, dn Kompensasi terhadap Kinerja Pegawai di Dinas
Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Probolinggo” hasil penelitian
menunjukkan bahwa motivasi, pelatihan dan kompensasi mempunyai
pengaruh parsial dan signifikan terhadap kinerja.
Selanjutnya Riansari, T., dkk (2012) dengan judul “Pengaruh
Kompensasi dan lingkungan Kerja terhadap Kepuasan Kerja dan Kinerja
Karyawan (Studi Kasus PT Bank Tabungan Pensiun Nasional, Tbk
Cabang Malang ) hasil dari penelitian menyatakan kompensasi tidak
berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan namun kompensasi
berpengaruh signifikan terhadap kepuasan kerja. Kepuasan kerja juga
berpengaruh terhadap kinerja karyawan.
Selanjutnya penelitian Dewi, C.N.C dkk (2014) dengan judul
“Pengaruh Stres Kerja dan Kepuasan Kerja terhadap Kinerja Karyawan
pada bagian Tenaga Penjualan UD Surya Raditya Negara” hasil dari
penelitian ini menyatakan ada pengaruh positif dan signifikan kepuasan
15
kerja karyawan terhadap kinerja karyawan pada bagian penjualan UD
Surya Raditya Negara.
Menurut penelitian Can Afni dan Yasri (2016) dengan judul
“Pengaruh Motivasi Kerja, Kepuasan Kerja dan Komitmen Organisasi
terhadap Kinerja Karyawan pada Bank Nagari” hasil penelitian
menunjukkan bahwa kepuasan kerja tidak berpengaruh terhadap kinerja
karyawan.
Menurut penelitian Indriastuti (2017) dengan judul “Pengaruh
Kompensasi, Pelatihan dan Lingkungan Kerja terhadap Kepuasan Kerja
Karyawan pada Bank BNI Syariah Semarang” hasil penelitian
menunjukkan bahwa kompenasi, pelatihan dan lingkungan kerja
berpengaruh terhadap kepuasan kerja.
Menurut penelitian Mutmainah (2013) dengan judul “Pengaruh
Kompensasi, Pelatihan dan Peran Supervisor terhadap kinerja yang
Dimediasi oleh Kepuasan Kerja Karyawan” hasil penelitian menunjukkan
bahwa kompenasi, dan peran supervisor berpengaruh terhadap kepuasan
kerja dan pelatihan tidak berpengaruh terhadap kepuasan kerja.
Menurut penelitian Nawastuti (2018) dengan judul “Motivasi dan
Kompensasi terhadap Kinerja Karyawan dengan Kepuasan Kerja sebagai
Variabel Interveing pada Bank Tabungan Negara KC Semarang” hasil
penelitian menunjukkan bahwa variabel motivasi berpengaruh positif dan
tidak signifikan terhadap kepusan kerja, variabel kompensasi berpengaruh
postif dan signifikan terhadap kepuasan kerja.
16
Menurut penelitian Suwati (2013) dengan judul “Pengaruh
Kompensasi dan Motivasi terhadap Kepuasan Kerja pada PT. Tunas Hijau
Samarinda” hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel kompensasi
berpengaruh postif dan signifikan terhadap kepuasan kerja.
Menurut penelitian Supatmi, dkk (2012) dengan judul “Pengaruh
Pelatihan, Kompensasi terhadap Kepuasan Kerja Karyawan dan Kinerja
Karyawan” hasil penelitian menunjukkan bahwa pelatihan dan kompenasi
berpengaruh terhadap kepuasan kerja dan kinerja karyawan secara
langsung maupun tidak langsung.
Menurut penelitian Mawei, dkk (2014) dengan judul
“Kepemimpinan, Penempatan Kerja dan Kompensasi pengaruhnya
terhadap Kepuasan Kerja pada Bank BNI KCU Manado” hasil penelitian
menunjukkan bahwa kompenasi tidak berpengaruh terhadap kepuasan
kerja.
Selanjutnya penelitian Fakhri (2015) dengan judul „Kompensasi
dan Pelatihan terhadap Kinerja Karyawan dengan Kepuasan Kerja sebagai
Variabel Intervening” hasil menunjukkan bahwa kompensasi dan pelatihan
berpengaruh positif terhadap kinerja karyawan, dan variabel kepuasan
kerja memoderasi kompensasi dan pelatihan terhadap kinerja karyawan.
Selanjutnya penelitian Kiswuryanto (2014) dengan judul „Analisis
Pengaruh Kompensasi dan Lingkungan Kerja terhadap Kinerja Karyawan
dengan Kepuasan Kerja sebagai Variabel Intervening” hasil menunjukkan
bahwa kompensasi dan lingkungan kerja berpengaruh positif terhadap
17
kinerja karyawan, dan variabel kepuasan kerja memoderasi kompensasi
dan lingkungan kerja terhadap kinerja karyawan.
Selanjutnya penelitian Nurcahyani dan Adnyani (2016) dengan
judul „Pengaruh Kompensasi dan Motivasi terhadap Kinerja Karyawan
dengan Kepuasan Kerja sebagai Variabel Intervening” hasil menunjukkan
bahwa motivasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja
karyawan, kepuasan kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap
kinerja karyawan dan kepuasan kerja memediasi pengaruh kompensasi dan
motivasi terhadap kinerja karyawan.
Selanjutnya penelitian Yogatama (2013) dengan judul „Analisis
Pengaruh Program Pelatihan dan Kepuasan Kompensasi terhadap Kinerja
Karyawan dengan Kepuasan Kerja sebagai Variabel Intervening” hasil
menunjukkan bahwa model-1 diketahui bahwa secara simultan variabel
program pelatihan, kepuasan kompensasi, dan kepuasan kerja karyawan
berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan.
model-2 diketahui bahwa secara simultan variabel program pelatihan dan
kepuasan kompensasi berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap
kepuasan kerja karyawan.
Selanjutnya penelitian Hidayah (2016) dengan judul „Pengaruh
Kompensasi terhadap Kinerja Karyawan dengan Kepuasan Kerja sebagai
Variabel Intervening” hasil menunjukkan bahwa kompensasi berpengaruh
positif terhadap kinerja karyawan, dan variabel kepuasan kerja
memoderasi kompensasi terhadap kinerja karyawan.
18
Tabel 2.1
Penelitian Terdahulu
No Penelitian Variabel Hasil
1. Hendriani, Efni
dan Fitriani
(2013)
Independen (X)
Pendidikan
Pelatihan
Kompetensi
Dependen (Y)
Kinerja
Karyawan
Pendidikan, pelatihan
dan kompetensi
berpengaruh terhadap
kinerja karyawan.
2 Safitri Erma
(2013) Independen (X)
Pelatihan
Disiplin kerja
Dependen (Y)
Kinerja
Karyawan
Pelatihan tidak
berpengaruh tidak
signifikan terhadap
kinerja karyawan
sedangkan disiplin kerja
berpengaruh terhadap
kinerja karyawan
3 Sahanggamu dan
Mandey (2014) Independen (X)
Pelatihan
Motivasi
Disiplin kerja
Dependen (Y)
Kinerja
Karyawan
Pelatihan kerja,
motivasi, dan disiplin
kerja secara bersama
berpengaruh terhadap
kinerja karyawan.
Secara Parsial disiplin
kerja berpengaruh
dominan terhadap
kinerja karyawan.
4 Maramis (2013) Independen (X)
Kepemimpianan
Budaya organisasi
Motivasi
Dependen (Y)
Kinerja
Karyawan
Kepemimpinan dan
budaya organisasi
berpengaruh signifikan
terhadap kinerja
karyawan, sedangkan
motivasi berpengaruh
tidak signifikan
terhadap kinerja
karyawan.
5 Amirullah, (2009) Independen(X)
Pelatihan
Motivasi
Kompensasi
Dependen (Y) Kinerja karyawan
Motivasi, pelatihan dan
kompensasi mempunyai
pengaruh parsial dan
signifikan terhadap
kinerja.
19
6 Riansari, Sudiro
dan Rofiaty
(2012)
Independen (X)
Kompensasi
Lingkungan kerja
Dependen (Y)
Kepuasan kerja
Kinerja
Karyawan
Kompensasi dan
lingkungan kerja
berpengaruh terhadap
kepuasan kerja dan
kinerja karyawan.
7 Dewi, C.N.C dkk
(2014)
Independen(X)
Stres Kerja
Kepuasan Kerja
Dependen (Y) Kinerja karyawan
Ada pengaruh positif
dan signifikan kepuasan
kerja
karyawan terhadap
kinerja karyawan pada
bagian penjualan UD
Surya Raditya Negara.
8 Afni Can dan
Yasri (2016) Independen(X) Motivasi
Kepuasan kerja
Komitmen
organisasi
Dependen (Y) Kinerja karyawan.
Kepuasan kerja tidak
berpengaruh terhadap
kinerja karyawan.
9 Indriastuti (2017) Independen(X) Kompensasi
Komitmen
organisasi
Pelatihan
Lingkungan kerja
Dependen (Y) Kepuasan Kerja
Kompensasi, Komitmen
organisasi, dan
Lingkungan kerja
berpengaruh signifikan
terhadap kepuasan kerja
dan pelatihan
berpengaruh positif dan
tidak signifikan
terhadap kepuasan kerja.
10 Mutmainah
(2013) Independen(X) Kompensasi
Pelatihan
Dependen (Y)
Kinerja karyawan
Intervening (Z) Kepuasan Kerja
Peran pelatihan tidak
berpengaruh terhadap
kepuasan kerja
karyawan
11 Nawastuti (2018) Independen(X) Motivasi
Kompensasi
Dependen (Y) Kinerja karyawan.
Motivasi dan
Kompensasi
berpengaruh signifikan
terhadap kepuasan kerja
20
Intervening (Z)
Kepuasan kerja
12 Suwati (2013) Independen(X) Kompensasi
Motivasi
Dependen (Y) Kepuasan kerja
Kompensasi
berpengaruh signifikan
terhadap kepuasan kerja
dan motivasi tidak
berpengaruh terhadap
kepuasan kerja
13 Supatmi, dkk
(2012) Independen(X)
Pelatihan
Kompensasi
Dependen (Y) Kinerja karyawan
Pelatihan dan
kompenasi berpengaruh
terhadap kepuasan kerja
dan kinerja karyawan
secara langsung maupun
tidak langsung.
14 Mawei, dkk
(2014) Independen(X) Kepemimpinan
Penempatan kerja
Kompensasi
Dependen (Y) Kepuasan kerja
Kompensasi tidak
berpengaruh terhadap
kinerja karyawan
15 Fakhri (2015) Independen(X) Kompensasi
Pelatihan
Dependen (Y) Kinerja karyawan.
Intervening (Z)
Kepuasan kerja
Kepuasan
kerja memoderasi
kompensasi dan
pelatihan terhadap
kinerja karyawan
16 Yogatama (2013) Independen(X) Pelatihan kerja
Motivasi
Kepuasan
kompensasi
Dependen (Y) Kinerja karyawan.
Intervening (Z)
Kepuasan kerja
Kepuasan
kerja tidak dapat
memoderasi pelatihan
dan motivasi terhadap
kinerja karyawan
17 Nurcahyani dan
Adnyani (2016) Independen(X) Kompensasi
Motivasi
Dependen (Y)
Kepuasan kerja
memediasi pengaruh
kompensasi dan
motivasi terhadap
21
Kinerja karyawan.
Intervening (Z)
Kepuasan kerja
kinerja karyawan.
18 Yogatama (2013) Independen(X) Pelatihan kerja
Motivasi
Kepuasan
kompensasi
Dependen (Y) Kinerja karyawan.
Intervening (Z)
Kepuasan kerja
Kepuasan kerja tidak
dapat memediasi
pengaruh pelatihan dan
motivasi terhadap
kinerja karyawan.
19 Kiswuryanto
(2014) Independen(X) Kompensasi
Lingkungan Kerja
Dependen (Y) Kinerja karyawan.
Intervening (Z)
Kepuasan kerja
Kepuasan kerja terbukti
memediasi pengaruh
kompensasi terhadap
kinerja karyawan.
20 Hidayah (2016) Independen(X) Kompensasi
Dependen (Y) Kinerja karyawan.
Intervening (Z)
Kepuasan kerja
Kepuasan kerja tidak
dapat memediasi antara
kompensasi terhadap
kinerja karyawan.
Perbedaan penelitian ini dengan penelitian Amirullah (2009)
meneliti tentang Motivasi, Pelatihan dan Kompensasi pengaruhnya
terhadap kinerja karyawan pada Dinas Perindustrian dan Perdagangan
Kabupaten Probolinggo, sedangkan penelitian sekarang meneliti tentang
Pelatihan, Motivasi dan Kompensasi terhadap Kinerja Karyawan PT. BNI
Syariah Kantor Cabang Semarang dengan Kepuasan Kerja Sebagai
Variabel Intervening.
22
Dalam penelitian ini juga menambahkan Intervening sebagai
pembeda dengan penelitian lain. Penelitian ini menggunakan kepuasan
kerja sebagai intervening karena kepuasan kerja sebagai salah satu faktor
yang mempengaruhi kinerja karyawan. Hal ini juga dapat dibuktikan dari
beberapa penelitian sebelumnya. Salah satu penelitian yang menyatakan
adalah penelitian yang dilakukan oleh Nawastuti (2018) menunjukkan
bahwa kepuasan kerja berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap
kinerja karyawan. Dalam penelitian ini juga disimpulkan bahwa karyawan
yang puas akan menunjukkan kinerja yang baik. Maka dari itu, kepuasan
kerja perlu diperhatikan dan ditingkatkan untuk dapat meningkatkan
kinerja di masa yang akan datang.
B. Kerangka Teori
1. Teori Kinerja
Teori tentang kinerja karyawan yang dikemukakan oleh
Sa‟ad dalam Hanafi (2017) menyebutkan bahwa perbedaan kinerja
antar orang yang satu dengan lainnya dalam situasi kinerja adalah
karena perbedaan karakteristik dari individu. Di samping itu, orang
yang sama dapat menghasilkan kinerja yang berbeda di dalam
situasi yang berbeda pula. Selanjutnya kinerja itu garis besarnya
dipengaruhi oleh dua hal, yaitu faktor-faktor individu (motivasi
dan kepuasan) dan faktor-faktor situasi (lingkungan kerja). Namun
pendapat ini masih belum menerangkan tentang prosesnya khusus,
yang menyangkut proses ada dua teori yaitu :
23
1. Path Goal Theory
Teori ini dapat dikemukakan oleh Locke dari dasar teori
Lewin‟s dalam Hanafi (2017) berpendapat bahwa tingkah laku
manusia banyak didasarkan untuk mencapai sesuatu tujuan.
Teori yang lain dikemukakan oleh George-poulos yang disebut
Path Goal Theory yang menyebutkan bahwa kinerja adalah
fungsi dari facilitating process dan Inhibiting process. Prinsip
dasarnya jika seseorang melihat bahwa kinerja yang tinggi itu
merupakan jalur untuk memuaskan needs (goal) tertentu, maka
ia akan berbuat mengikuti jalur tersebut sebagai fungsi dari
level of needs yang bersangkutan (facilitating process).
2. Expectancy Theory atau Teori Attribusi
Menurut As‟ad dalam Hanafi (2017) teori ini pertama kali
dikemukakan oleh Haider (1958). Pendekatan teori atribusi
mengenai kinerja dirumuskan P = MXA, dimana P =
Permormance, M= Motivation, A= Ability. Teori ini menjadi
konsep sangat populer oleh ahli lainnya. Berpedoman pada
formula diatas, menurut teori ini kinerja adalah hasil interaksi
motivasi dengan ability (kemampuan dasar). Dengan demikian,
orang yang tinggi motivasinya tetapi memiliki ability yang
rendah akan menghasilkan kinerja yang rendah. Begitu pula
halnya dengan orang yang mempunyai ability tinggi tetapi
rendah motivasinya.
24
2. Pelatihan
a. Pengertian Pelatihan
Mangkunegara (2008) mengemukakan bahwa pelatihan adalah
suatu proses pendidikan jangka pendek yang mempergunakan prosedur
sistematis dan terorganisir dimana pegawai non-managerial
memepelajari pengetahuan dan ketrampilan teknis dalam tujuan
terbatas.
Mathis (2002), Pelatihan adalah suatu proses dimana orang-
orang mencapai kemampuan tertentu untuk membantu mencapai
tujuan organisasi. Proses ini terikat dengan berbagai tujuan organisasi,
pelatihan dapat dipandang secara sempit maupun luas. Secara terbatas,
pelatihan menyediakan para pegawai dengan pengetahuan yang
spesifik dan dapat diketahui serta keterampilan yang digunakan dalam
pekerjaan mereka saat ini.
Kasmir (2016) mendefinisikan, pelatihan merupakan proses
untuk membentuk dan membekali karyawan dengan menambah
keahlian, kemampuan, pengetahuan dan perilakunya.
Berdasarkan uraian tersebut dapat disimpulkan pelatihan
merupakan kegiatan dari perusahan/instansi yang bermaksud untuk
dapat memperbaiki dan mengembangkan sikap, tingkah laku,
keterampilan, dan pengetahuan dari pegawainya, sesuai dengan
keinginan dari perusahaan/instansi yang bersangkutan.
25
b. Penilaian Pelatihan
Berdasarkan teori yang dikenalkan oleh Kirkpatrick (1994)
dalam Fakhri (2015) yang digunakan untuk mengevaluasi kinerja,
evaluasi pelatihan kerja dapat diukur berdasarkan 5 tingkatan evaluasi,
meliputi:
a) Reaksi dari pelatihan kerja, merupakan reaksi pekerja
terhadap konten atau isi pelatihan kerja yang diberikan,
kualitas pelatih dan pembiayaan pelatihan kerja.
b) Hasil pembelajaran, merupakan hasil yang didapat pekerja
dalam kompetensi kognitif dan kemampuan teknik setelah
mengikuti pelatihan kerja.
c) Perubahan kebiasaan, merupakan perubahan kebiasaan
pekerja dalam hal komitmen dan pertanggungjawaban kerja
setelah mengikuti pelatihan kerja.
d) Dampak organisasional, yaitu dampak pelatihan kerja
terhadap kinerja pekerja setelah mengikuti pelatihan kerja.
e) Return on Investment (ROI), ROI merujuk pada
pembandingan manfaat moneter dari suatu pelatihan
dengan biaya-biaya pelatihan. Tujuannya adalah
mengetahui nilai balik modal dari pelaksanaan pelatihan.
c. Indikator-indikator pelatihan
Adapun indikator-indikator pelatihan Siagian (2004) adalah
sebagai berikut:
26
1. Pengetahuan,
2. Kemampuan berfikir,
3. Sikap dan,
4. Kecakapan
3. Motivasi
a. Pengertian Motivasi
Tampi (2014) Motivasi kerja adalah dorongan atau semangat yang
timbul dalam diri seseorang atau karyawan untuk melakukan sesuatu
atau bekerja, karena adanya rangsangan dari luar baik itu dari atasan
dan lingkungan kerja, serta adanya dasar untuk memenuhi kebutuhan
dan rasa puas, serta memenuhi tanggung jawab atas tugas-tugas yang
diberikan dan dilakukan dalam organisasi.
Robbins dan Judge (2008) mendefinisikan motivasi sebagai proses
yang menjelaskan intensitas, arah, dan ketekunan seorang individu
untuk mencapai tujuannya.
b. Teori Motivasi
Pendekatan yang dipakai dalam teori ini adalah faktor-faktor
kebutuhan dan kepuasan individu yang memotivasi individu
bertindak dan berperilaku dengan cara tertentu. Beberapa teori
motivasi dalam Robbins dan Judge (2008) dalam Nurcahyani
(2016).
1. Teori Hierarki Kebutuhan, Abraham Maslow
27
a. Fisiologis, meliputi rasa lapar, haus, berlindung, seksual
dan
b. Rasa aman, meliputi rasa ingin melindungi dari bahaya
fisik dan emosional.
c. Sosial, meliputi rasa kasih sayang, kepemilikan,
penerimaan, persahabatan.
d. Penghargaan, meliputi faktor-faktor penghargaan internal
seperti hormat diri, otonomi dan pencapaian dan faktor-
faktor penghargaan eksternl seperti status, pengakuan, dan
perhatian.
e. Aktualisasi diri, dorongan untuk menjadi seseorang sesuai
kecakapannya, meliputi pertumbuhan, pencapaian potensi
seseorang dan pemenuhan diri sendiri.
2. Teori David McClelland mengemukakan adanya tiga macam
kebutuhan manusia, yaitu:
a. Need For Achievement, yaitu kebutuhan untuk berprestasi
yang merupakan refleksi dari dorongan akan tanggung
jawab untuk pemecahan masalah. Kebutuhan untuk
berprestasi adalah kebutuhan untuk melakukan pekerjaan
lebih baik dari sebelumnya, selalu berkeinginan mencapai
prestasi yang lebih tinggi.
b. Need for Affiliation, yaitu kebutuhan untuk kekuasaan yang
merupakan refleksi dari dorongan untuk berinteraksi dengn
28
orang lain, berbeda bersama orang lain, tidak mau
melakukan sesuatu yang merugikan orang lain.
c. Need for Power, yaitu kebutuhan untuk kekuasaan yang
merupakan refleki dari dorongan untuk mencapai otoritas
untuk memiliki pengaruh terhadap orang lain.
3. Teori ERG (Existence, Relatedness, Growth) dari Alderfer
merupakan refleksi dari nama tiga dasar kebutuhan :
a. Existence Needs, kebutuhan ini berhubungan dengan fisik
dari eksistensi pegawai, seperti makan, minum, pakaian,
bernapas, gaji, keamanan kondisi kerja.
b. Relatedness Needs, kebutuhan interpersonal, yaitu
kepuasan dalam berinteraksi dalam lingkungan kerja.
c. Growth Needs, yaitu kebutuhan untuk mengembangkan dan
meningkatkan pribadi. Hal ini berhubungan dengan
kemampuan daan kecakapan pegawai.
c. Tujuan Pemberian Motivasi
Adapun tujuan pemberian motivasi (Hasibuan, 2012) dalam
(Cantika, 2016) adalah:
a. Meningkatkan moral dan kepuasan kerja karyawan.
b. Meningkatkan produktivitas kerja karyawan.
c. Meningkatkan kedisiplinan karyawan.
d. Mempertahankan kestabilan karyawan.
e. Mengefektifkan pengadaan karyawan.
29
f. Mencipatakan suasana dan hubungan kerja yang baik.
g. Meningkatkan loyalitas, kreatifitas dan partisispasi.
Berdasarkan tujuan-tujuan pemberian motivasi tersebut,
tentunya hal ini menunjukkan bahwasannya motivasi merupakan
salah satu faktor penting seorang karyawan untuk bekerja, hal ini
akan terlihat dari perilaku karyawan dalam bekerja, mereka akan
berusaha memberikan hasil yang beda dalam pekerjaannnya,
sehingga tujuan-tujuan perusahaan maupun pegawai dapat tercapai.
4. Kompensasi
a. Pengertian Kompensasi
Menurut Handoko (2011) kompensasi adalah segala sesuatu yang
diterima para karyawan sebagai balas jasa untuk kerja mereka. Pratiwi
(2016) mendefinisikan kompensasi merupakan imbalan balas jasa yang
diberikan oleh perusahaan (organisasi) kepada karyawannya atas
pekerjaannya. Kompensasi tersebut dapat berupa kompensasi finansial
maupun non finansial, barang langsung maupun tidak langsung.
Kompensasi menurut Kasmir (2016:233) merupakan suatu balas
jasa yang diberikan kepada karyawan baik yang bersifat keuangan
maupun non keuangan.
Darsono (2011:269) dalam Yogatama (2013) menyatakan
bahwa kompensasi merupakan segala sesuatu bentuk imbalan yang
diterima seseorang (pekerja) sebagai imbalan atas kerja mereka, yaitu
dalam bentuk :
30
a. Finansial langsung (direct financial compensation) seperti
gaji, upah, komisi dan bonus.
b. Finansial tidak langsung (indirect financial compensation)
seperti tunjangan, asuransi, bantuan untuk biaya
pendidikan, hak cuti, liburan, ataupun hak upah lembur.
c. Non finansial (non financial compensation) yaitu bentuk
kompensasi yang merupakan imbalan kepuasan yang
diterima oleh pekerja atas pekerjaan itu sendiri atau dari
lingkungan fisik atau psikologis perusahaan.
b. Tujuan Kompensasi
Menurut (Hasibuan, 2012) tujuan kompensasi finansial antara lain
adalah :
1. Ikatan kerja sama
Dalam pemberian kompensasi terjalin ikatan kerja sama formal
antara majikan dengan karyawan, dimana karyawan harus
mengerjakan tugas dengan baik, sedangkan pengusaha atau
wajib membayar kompensasi sesuai perjanjian yang disepakati.
2. Kepuasan kerja
Dengan balas jasa karyawan akan dapat memenuhi kebutuhan
fisik, status sosial dan egoistik sehingga ia memperoleh
kepuasan kerja.
3. Pengadaan efektif
31
Jika program kompensasi ditetapkan cukup besar, maka
karyawan yang berkualitas untuk perusahaan itu akan lebih
mudah.
4. Motivasi
Jika balas jasa yang diberikan cukup besar manajer akan lebih
mudah memotivasi bawahannya.
5. Stabilitas karyawan
Dengan program kompensasi atas prinsip adil dan layak serta
eksternal konsistensi yang kompentatif maka stabilitas
karyawan akan terjamin karena turnover relatif kecil.
6. Disiplin
Dengan pemberian balas jasa yang cukup benar maka disiplin
karyawan akan semakin baik mereka akan menyadari serta
menaati peraturan yang berlaku.
7. Pengaruh serikat buruh
Dengan program kompensasi yang baik pengaruh serikat buruh
dapat dihindarkan dan karyawan akan berkonsentrasi pada
pekerjaannya.
8. Pengaruh pemerintah
Tujuan pemberian balas jasa ini hendaknya memberikan
kepuasan kepada semua pihak, karyawan dapat memenuhi
kebutuhannya, pengusaha mendapatkan laba peraturan
32
pemerintah harus ditaati dan konsumen mendapatkan barang
yang baik, harga yang pantas.
c. Indiktor-Indikator Kompensasi
Ada beberapa hal yang dapat dijadikan sebagai indikator
kompensasi, menurut Simamora (2004:445) dalam Nawastuti
(2018) yaitu:
1) Upah dan gaji
Upah dan gaji merupakan hal yang berbeda. Upah
merupakan basis bayaran yang kerap kali digunakan
bagi pekerjaan-pekerjaan produksi dan pemeliharan
atau untuk pekerja harian yang bukan pegawai atau
karyawan tetap. Pemberian upah biasanya bersifat
harian, mingguan atau bulanan sesuai dengan
kesepakatan antara pekerjaan dengan pemberi kerja.
Gaji umunya berlaku untuk tarif bayaran mingguan,
bulanan atau tahunan yang bersifat secara tetap.
2) Insentif
Insentif adalah tambahan kompensasi diatas atau diluar
gaji atau upah yang diberikan oleh organisasi. Insentif
biasanya diberikan oleh perusahaan atas dasar prestasi
kerja karyawan atau produktivitas karyawan. Karyawan
dengan prestasi atau produktivitas kerja yang baik maka
akan mendapat insentif dari perusahaan.
33
3) Tunjangan
Tunjangan merupakan pembayaran atau jasa yang
diberikan oleh perusahaan sebagai pelindung atau
pelengkap gaji pokok. Contoh-contoh tunjangan adalah
asuransi kesehatan dan jiwa, liburan yang ditanggung
perusahaan, program pensiun dan tunjangan lainnya
yang berkaitan dengan hubungan kepegawaian.
4) Fasilitas kompensasi yang berbentuk fasilitas diberikan
oleh perusahaan untuk memperlancar dan
mempermudah serta memotivasi karywan atau pegawai
dalam bekerja. Contoh-contoh fasilitas adalah
kenikmatan/fasilitas seperti mobil perusahaan,
keanggitaan klup, tempat parkir khusus, atau akses
internet, seragam kerja dan sebagainya.
5. Kepuasan Kerja
a. Pengertian Kepuasan Kerja
Kepuasan kerja adalah keadaan emosional yang menyenangkan
atau tidak menyenangkan dengan mana para karyawan memandang
pekerjaan mereka, faktor yang dapat mempengaruhi kepuasan kerja
antara lain penilaian, perasaan atau sikap umum karyawan terhadap
pekerjaan yang meliputi gaji, hubungan sosial di tempat kerja,
lingkungan kerja dan pekerjaan itu sendiri (Handoko, 2012) dalam
(Kartikasari, 2017).
34
Kepuasan kerja (job satisfaction) menurut Wexley dan Yukl (1977)
dalam Meirdiansyah (2011:138) merupakan cara seorang karyawan
merasakan pekerjaannya. Kepuasan kerja merupakan generalisasi
sikap-sikap terhadap pekerjaannya yang didasarkan atas aspek-aspek
pekerjaan-nya yang bermacam-macam.
b. Teori Kepuasan Kerja
Teori kepuasan kerja berisi hal yang mencoba mengungkapkan hal
yang membuat sebagian orang lebih puas terhadap suatu pekerjaan
daripada beberapa lainnya. Kepuasan kerja biasanya berhubungan
dengan teori keadilan, psikologis dan motivasi. Menurut Wexley dan
Yulk, 1977 (dalam Hidayah, 2016) teori tentang kepuasan kerja dapat
dikelompokan menjadi 3 macam teori, yaitu :
1. Disprepancy Theory (Teori Perbedaan).
Teori ini mengukur kepuasan kerja seseorang dengan menghitung
selisih antara sesuatu yang seharusnya dengan yang dirasakan.
Dengan demikian orang akan merasa puas jika tidak ada perbedaan
antara yang diinginkan dengan persepsinya atas kenyataan, karena
batas minimum yang diinginkan tercapai.
2. Equity Theory (Teori Keseimbangan).
Prinsip teori ini adalah bahwa orang akan merasa puas atau tidak puas
tergantung apakah dia akan merasakan adanya ketidakadilan (equity)
atau tidak atas suatu situasi, diperoleh orang dengan cara
35
membandingkan dirinya dengan orang lain yang sekelas, sekantor
ataupun ditempat lain.
3. Two Factor Theory (Teori Dua Faktor)
Teori motivasi dua faktor yang dikemukakan oleh Herzbeg yang
menyatakan bahwa faktor yang membuat orang merasa puas dan
tidak puas ada dua faktor. Faktor tersebut adalah adanya ketidakpuasan
dihubungkan dengan kondisi disekitar pekerjaan (seperti kondisi kerja,
upah, keamanan, kualitas pengawasan dan hubungan dengan orang
lain) dan bukan dengan pekerjaannya sendiri. Karena faktor mencegah
reaksi negatif dinamakan sebagai hygiene atau maintance factors.
c. Indikator-indikator kepuasan kerja
Adapun indikator-indikator kepuasan kerja menurut
Mas‟ud (2004) adalah sebagai berikut:
1. Gaji
2. Promosi
3. Rekan kerja
4. Atasan
6. Kinerja
a. Pengertian Kinerja
Kasmir (2016) kinerja merupakan hasil kerja dan perilaku kerja
yang telah dicapai dalam menyelesaikan tugas-tugas dan tanggung
jawab yang diberikan dalan suatu periode tertentu.
36
Rivai (2008:309) dalam Massie (2015) menyatakan kinerja
merupakan perilaku nyata yang ditampilkan setiap orang sebagai
prestasi kerja yang dihasilkan oleh karyawan sesuai dengan perannya
dalamperusahaan. Berdasarkan uraian sebelumnya dapat disimpulkan
kinerja adalah gambaran mengenai pencapaian oleh karyawan dalam
suatu organisasi dalam pelaksanaan kegiatan, program, kebijaksanaan
guna mewujudkan visi, misi, dan tujuan organisasi yang telah
ditetapkan sebelumnya.
Berdasarkan pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa kinerja
karyawan merupakan prestasi kerja atau hasil kerja (output) baik
kualitas maupun kuantitas berdasarkan standar kerja yang telah
ditentukan yang dicapai karyawan per satuan periode waktu tertentu
dalam melaksanakan tugas kerjanya sesuai dengan tanggung jawab
yang diberikan kepadanya.
b. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kinerja
Menurut Mangkunegara (2009, 67-68) dalam Nawastuti (2018),
terdapat berbagai faktor kinerja karyawan antara lain:
1. Kemampuan
Manusia pada dasarnya memiliki dua kemampuan yaitu
kemampuan potensi dan kemampuan reality. Kemampuan
reality merupakan penggabungan antara pengetahuan dan
ketrampilan. Dalam dunia kerja, untuk dapat mencapau kinerja
yang baik, pegawai, karyawan atau pekerja harus meiliki
37
kemampuan yang sesuai dengan pekerjaan yang dilakukannya.
Misalnya keryawan bagian mesin harus mengetahui seluk beluk
mesin otomotif begitu juga dengan karyawan dibagisn
keuangan harus mengetahui dan menguasai ilmu keuangan.
2. Motivasi
Setiap pegawai atau karyawan memilikimotivasi didalm dirinya
untuk bekerja dalam mencapau tujuannya. Motivasi merupakan
sebuah dorongan unyuk melakukan aktivitas guna memperoleh
atau mencapai tujuan. Motivasi terbentuk dari sikap seorang
pegawai dalam menghadapi situasi kerja yanf menggerakan
dirinya secara terarah untuk mencapai tujuana kerjanya dalam
rangka pencapaian tujua organisasi. Motivasi karyawan untuk
bekerja biasanya terbentuk karena adanya alasan-alasan tetentu,
misalnya untuk memperoleh gaji, hadiah, dan lain sebagainya.
c. Indikator – indikator Kinerja
Indikator kinerja merupakan aspek-aspek yang menjadi
ukuran dalam menilai kinerja. Adapun mengenai indikator yang
menjadi ukuran kinerja menurut Robert L. Mathis-Jhon H.Jackson
(2006:376) adalah sebagai berikut:
1) Kuantitas
Merupakan jumlah yang dihasilkan, dinyatakan dalam sitilah
seperti jumlah unit, jumlah siklus aktivitas yang diselesaikan
karywan, dan jumlah aktivitas yang dihasilkan.
38
2) Kualitas
Kualitas kerja diukur daari persepsi karyawan terhadap kualitas
pekerjaan yang dihasilkan serta kesempurnaan tugas terhadap
ketrampilan dan kemampuan karyawan.
3) Ketepatan Waktu
Ketepatan waktu diukur dari persepsi karyawan terhadap suatu
aktivitas yang diselaikan diawal waktu sampai menjdai output.
4) Kehadiran
Kehadiran karyawan dalam perusahaan baik dalam masuk
kerja, pulang kerja, izin, maupun tanpa keterangan yang
seluruhnya mempengaruhi kinerja karyawan itu.
5) Kemampuan bekerjasama
Kemampuan bekerja sama adalah kemampuan seseorang
tenaga kerja untuk bekerja sama dengan orang lain dalam
menyelesaikan suatu tugas dan pekerjaan yang telah ditetapkan
sehingga mencapai daya guna dan hasil guna yang sebesar-
besarnya.
d. Penilaian Kinerja
Menurut (Hani Handoko, 2002) dalam (Hidayah, 2016)
pengukuran kinerja adalah usaha untuk merencanakan dan mengontrol
proses pengelolaan pekerjaan, sehingga dapat dilaksanakan sesuai
tujuan yang telah ditetapkan. Penilaian prestasi kerja juga merupakan
proses mengevaluasi dan menilai prestasi kerja karyawan di waktu
39
yang lalu atau untuk memprediksi prestasi kerja di waktu yang akan
datang dalam suatu organisasi.
Ada lima faktor dalam penilaian kinerja yang populer, yaitu :
1. Prestasi pekerjaan, meliputi : akurasi, ketelitian, keterampilan
dan penerimaan keluaran.
2. Kuantitas pekerjaan, meliputi : volume keluaran dan kontribusi.
3. Kepemimpinan yang diperlukan, meliputi : membutuhkan
saran, arahan atau perbaikan.
4. Kedisiplinan, meliputi : kehadiran, sanksi, warkat, regulasi,
dapat dipercaya/ diandalkan dan ketepatan waktu.
5. Komunikasi, meliputi : hubungan antar karyawan maupun
dengan pimpinan, media komunikasi.
40
C. Kerangka Penelitian
Berdasarkan landasan teori dari permasalahan yang timbul maka
dapat disusun kerangka berfikir penelitian. Dalam penelitian ini kerangka
berfikir dapat di bagi menjadi dua struktor model penelitian, yang
digambarkan dan dijelaskan dalam struktur dibawah ini :
H2
H1
H5
H6 H4 H4
H7
H3
Gambar 2.1 Kerangka Pemikiran
D. Hipotesis
Hipotesis merupakan dugaan sementara atas suatu hubungan, sebab
akibat dari kinerja variabel yang perlu dibuktikan kebenarannya, dari
uraian diatas dapat ditarik hipotesis atau dugaan sementara sebagai sebagai
berikut :
Pelatihan (X1)
Motivasi (X2) Kinerja
Karyawan (Y)
Kepuasan
Kerja (Z)
Kompensasi
(X3)
41
1. Pengaruh Pelatihan terhadap Kinerja Karyawan
Mathis (2002:5), Pelatihan adalah suatu proses dimana orang-orang
mencapai kemampuan tertentu untuk membantu mencapai tujuan
organisasi.
Pelatihan yang diberikan perusahaan kepada karyawan berisi
tentang hal-hal yang terkait dengaan pekerjaan yang dimiliki oleh
karyawan tersebut. Pelatihan yang baik akan menjelaskan secara detail
bagaimana suatu pekerjaan harus diselesaikan dan bagaimana
prosesnya. Jika karyawan sudah paham dan menguasai proses
pekerjaan yang dia miliki, maka kinerja karyawan juga akan
meningkat karena karyawan tersebut akan lebih mudah dalam
mengerjakan pekerjaannya. Hal ini sesuai dengan hasil penelitian
Hendriani, Efni dan Fitriani (2013) dan Sahanggamu dan Mandey
(2014) yang menyatakan bahwa pelatihan kerja berpengaruh secara
signifikan untuk mengembangkan pengetahuan, ketrampilan, dan
kebiasaan pekerja menjadi lebih baik sehingga kinerja karyawan akan
meningkat. Berdasarkan uraian di atas maka hipotesis dirumuskan
sebagai berikut:
H1 : Terdapat pengaruh positif antara pelatihan terhadap kinerja
karyawan.
42
2. Pengaruh Motivasi terhadap Kinerja Karyawan
Teori motivasi berprestasi McClelland dalam Nawastuti (2018)
menjelaskan tentang keinginan seseorang untuk mencapai kinerja yang
tinggi. Individu dengan ciri-ciri motivasi berprestasi yang tinggi akan
memiliki keinginan bekerja yang tinggi.
Hal tersebut didukung dengan penelitian Sahanggamu dan Mandey
(2014) menyimpulkan bahwa motivasi memiliki pengaruh yang
signifikan terhadap kinerja karyawan. Karyawan yang termotivasi akan
melakukan yang terbaik untuk mencapai tujuan perusahaan salah
satunya dengan menampilkan kinerja yang optimal. Berdasarkan
uraian di atas maka hipotesis dirumuskan sebagai berikut:
H2 : Terdapat pengaruh positif antara motivasi terhadap kinerja
karyawan.
3. Pengaruh Kompensasi terhadap Kinerja Karyawan
Kasmir (2016) merupakan suatu balas jasa yang diberikan kepada
karyawan baik yang bersifat keuangan maupun non keuangan. Dengan
adanya kompensasi yang baik dalam perusahaan akan membawa
dampak yang positif untuk perusahaan.
Penelitian yang dilakukan oleh Amirullah (2009) dan Nawastuti
(2018) menjelaskan bahwa kompensasi berpengaruh positif dan
signifikan terhadap kinerja karyawan. Apabila karyawan mendapat
kompensasi yang sesuai dengan apa yang telah dilakukan dalam
perusahaan, maka karyawan akan cenderung melakukan yang terbaik
43
untuk perusahaan. Sehingga, karyawan akan berusaha
mempertahankan dan bahkan meningkatkan kinerjanya dalam
perusahaan. Berdasarkan uraian di atas, maka dapat di rumuskan
hipotesis sebagai berikut :
H3 : Terdapat pengaruh positif antara kompensasi terhadap kinerja
karyawan.
4. Pengaruh Kepuasan Kerja terhadap Kinerja Karyawan
Konsep value theory dalam Mathis dan Jakcson (2006)
menjelaskan kepuasan kerja terjadi pada tingkatan dimana hasil
pekerjaan diterima individu seperti yang diharapkan. Semakin banyak
orang menerima hasil, akan semakin puas. Semakin sedikit mereka
menerima hasil, akan kurang puas.
Kurang terpenuhinya kepuasan kerja akan menimbulkan penurunan
produktivitas karyawan sehingga pemberian kebutuhan yang bersifat
material dan non material perlu diberikan untuk tercapainya kepuasan
kerja. Di dalam suatu perusahaan yang menjadi faktor penting adalah
karyawan (manusia) serta bagaimana kepuasan kerja yang diterapkan
agar dapat mempengaruhi kinerja karyawan (Fakhri, 2015).
Penelitian yang dilakukan oleh Aziz, dkk (2017) dan Dewi,
C.N.C dkk (2014) menunjukkan bahwa kepuasan kerja terbukti
berpengaruh signifikan positif terhadap kinerja. Kepuasan kerja
berpengaruh secara bermakna terhadap kinerja karyawan. Kepuasan
kerja dan kinerja karyawan berhubungan positif yang artinya semakin
44
tinggi kepuasan kerja karyawan maka semakin tinggi pula kinerja
karyawan. Berdasarkan uraian di atas maka hipotesis dirumuskan
sebagai berikut:
H4 : Terdapat pengaruh positif antara kepuasan kerja terhadap kinerja
karyawan.
5. Pengaruh Pelatihan terhadap Kepuasan Kerja
Mangkunegara (2008) mengemukakan bahwa pelatihan adalah
suatu proses pendidikan jangka pendek yang mempergunakan prosedur
sistematis dan terorganisirdi mana pegawai non-managerial
memepelajari pengetahuan dan ketrampilan teknis dalam tujuan
terbatas.
Penelitian yang dilakukan oleh Indriastuti (2017) dan Supatmi, dkk
(2012) hasil penelitian menunjukkan bahwa pelatihan terbukti
memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kepuasan kerja. Semakin
sering pelatihan diberikan akan menambah kemampuan dan keahlian
karyawan yang meningkatkan kinerja. Berdasarkan uraian di atas,
maka dapat di rumuskan hipotesis sebagai berikut :
H5 : Terdapat pengaruh positif antara pelatihan terhadap kepuasan
kerja
45
6. Pengaruh Motivasi terhadap Kepuasan Kerja
Teori motivasi berprestasi McClelland dalam Nawastuti (2018)
menjelaskan tentang keinginan seseorang untuk mencapai kinerja yang
tinggi. Individu dengan ciri-ciri motivasi berprestasi yang tinggi akan
memiliki keinginan bekerja yang tinggi.
Hal tersebut didukung dengan penelitian yang dilakukan oleh
Nawastuti (2018) hasil penelitian menunjukkan bahwa motivasi
terbukti memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kepuasan kerja.
Motivasi yang tinggi yang ada pada diri karyawan merupakan modal
bagi suatu perusahaan untuk dapat mewujudkan kepuasan kerja yang
tinggi pula. Berdasarkan uraian di atas, maka dapat di rumuskan
hipotesis sebagai berikut :
H6 : Terdapat pengaruh positif antara motivasi terhadap kepuasan
kerja.
7. Pengaruh Kompensasi terhadap Kepuasan Kerja
Kasmir (2016:233) merupakan suatu balas jasa yang diberikan
kepada karyawan baik yang bersifat keuangan maupun non keuangan.
Kompensasi bermanfaat untuk menarik tenaga kerja atau karyawan
baru, mempertahankan karyawan lama yang berkualitas, untuk
memotivasi karyawan supaya bekerja dengan lebih baik, lebih giat,
disiplin, dan mengembangkan kompetensinya demi tercapainya tujuan
perusahaan.
46
Hal tersebut didukung dengan penelitian yang dilakukan oleh
Supatmi (2012) dan Dewi, C.N.C dkk (2014) menunjukkan bahwa
kepuasan kerja terbukti berpengaruh signifikan positif terhadap
kinerja. Semakin banyak kompensasi yang didapat karyawan maka
akan semakin meningkat pula kinerja karyawan tersebut. Berdasarkan
uraian di atas, maka dapat di rumuskan hipotesis sebagai berikut :
H7 : Terdapat pengaruh positif antara kompensasi terhadap kepuasan
kerja.
8. Pengaruh Pelatihan terhadap Kinerja Karyawan dengan
Kepuasan Kerja sebagai Variabel Intervening
Penelitian yang dilakukan oleh Kartikasari (2017) hasil
penelitian menunjukkan bahwa kepuasan kerja dapat menjadi mediator
antara pelatihan terhadap kinerja karyawan dengan t-hitung sebesar
2,672 > t-tabel sebesar 2,00. Hasil ini menunjukkan bahwa kepuasan
kerja mampu memediasi pengaruh pelatihan terhadap kinerja
karyawan. Berdasarkan uraian di atas, maka dapat di rumuskan
hipotesis sebagai berikut :
H8 : Kepuasan kerja mempengaruhi pelatihan terhadap kinerja
karyawan.
47
9. Pengaruh Motivasi terhadap Kinerja Karyawan dengan Kepuasan
Kerja sebagai Variabel Intervening
Penelitian yang dilakukan oleh Nurcahyani (2016) hasil
penelitian menunjukkan bahwa kepuasan kerja dapat menjadi mediator
antara motivasi terhadap kinerja karyawan dengan nilai t-value-2.32
>t-tabel 1.96.
Penelitian yang dilakukan oleh Sari, dkk (2012) hasil penelitian
menunjukkan bahwa motivasi secara simultan berpengaruh signifikan
terhadap kinerja karyawan dengan determinassi sebesar 0,345. Hasil
ini menunjukkan bahwa kepuasan kerja mampu memediasi pengaruh
motivasi kerja terhadap kinerja karyawan. Berdasarkan uraian di atas,
maka dapat di rumuskan hipotesis sebagai berikut :
H9 : Kepuasan kerja mempengaruhi motivasi terhadap kinerja
karyawan.
10. Pengaruh Kompensasi terhadap Kinerja Karyawan dengan
Kepuasan Kerja sebagai Variabel Intervening
Penelitian yang dilakukan oleh Nawastuti (2018) menunjukkan
bahwa kepuasan kerja dapat menjadi mediator dalam pengaruh
kompensasi terhadap kinerja karyawan. Hal ini berarti kompensasi
yang di berikan perusahaan yang sesuai dan tepat waktu dapat
meningkatkan kinerja karyawan dan juga meningkatkan kepuasan
kerja.
48
Hasil penelitian Kiswuryanto (2012) menunjukkan kepuasan
kerja memediasi pengaruh kompensasi terhadap kinerja karyawan.
Hasil penelitian ini menunjukkan kepuasan kerja memediasi pengaruh
kompensasi terhadap kinerja karyawan. Berdasarkan uraian di atas,
maka dapat di rumuskan hipotesis sebagai berikut :
H10 : Kepuasan kerja mempengaruhi kompensasi terhadap kinerja
Karyawan
49
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan peneliti adalah penelitian
kuantitatif yaitu penelitian yang dilakukan dengan mengumpulkan data
berupa angka yang kemudian data tersebut diolah untuk mendapatkan
suatu informasi dibalik angka-angka tersebut (Martono, 2011:20)
B. Lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan di BNI Syariah Kantor Cabang Semarang
yang beralamatkan di Jl. Ahmad Yani No. 152, Semarang. Dan
dilaksanakan pada bulan Oktober tahun 2018 sampai selesai.
C. Populasi dan Sampel
Menurut Bawono (2006:28), populasi adalah keseluruhan wilayah
obyek dan subyek penelitian untuk dianalisis dan ditarik kesimpulan oleh
penelitian. Sedangkan menurut Martono (2011:74), populasi merupakan
keseluruhan obyek atau subyek yang berada pada suatu wilayah atau
memenuhi syarat-syarat tertentu berkaitan dengan masalah penelitian, atau
keseluruhan unit atau individu dalam lingkup yang akan diteliti. Populasi
dalam penelitian ini yang akan menjadi populasi adalah karyawan BNI
Syariah Kantor Cabang Semarang yang berjumlah 50 orang.
Menurut Bawono (2006:28), sampel adalah obyek atau subyek
penelitian yang dipilih guna mewakili keseluruhan dari populasi. Hal ini
dilakukan untuk menghemat waktu dan biaya. Sehingga didalam
50
menentukan sampel haru hati-hati karena kesimpulan yang dihasilkan
nanti merupakan kesimpulan dari populasi.
Sampel yang digunakan dalam penelitian ini didapat dengan teknik
pengambilan sampel dengan sampling jenuh. Peneliti menggunakan
sampling ini karena jumlah populasi sebanyak 50 orang. Menurut
Riduwan (2012:64) sampling jenuh ialah teknik pengambilan sampel
apabila semua populasi digunakan sebagai sampel dan dikenal juga
dengan istilah sensus. Melihat jumlah populasi penelitian ini sebanyak 50
orang maka semua anggota populasi dijadikan sampel penelitian.
D. Tekhnik Pengumpulan Data
1. Sumber dan Jenis Data
a. Data Primer
Menurut Hasan (2002:82) data primer ialah data yang diperoleh
atau dikumpulkan langsung oleh orang yang melakukan penelitian ata
yang bersangkutan yang memerlukannya. Adapun yang menjadi sumber
data primer dalam penelitian ini adalah angket yang disebarkan kepada
karyawan bank BNI Syariah Cabang Semarang.
b. Data Sekunder
Data sekunder adalah data yang diperoleh atau dikumpulkan oleh
orang yang melakukan penelitian dari sumber-sumber yang telah ada
(Hasan, 2002:58). Data sekunder juga dapat diperoleh melalui internet,
51
jurnal-jurnal, dan berbagai literatur yang berkaitan dengan objek
penelitian.
2. Pengumpulan Data
Tekhnik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah dengan
menggunakan angket atau kuisioner. Angket adalah suatu pengumpulan
data dengan memberikan data menyebarkan daftar pertanyaan kepada
respoden dengan harapan respoden merespon daftar pertanyaan tersebut.
Angket digunakan untuk mendapatkan data tentang dimensi-dimensi dari
konstruk-konstruk yang sedang dikembangkan dalam penelitian ini.
(Bawono,2006:30)
E. Skala Pengukuran
Metode pengumpulan dataa yang digunakan dalam penelitian ini
menggunakan kuisoner. Metode kuisoner yaitu daftar pertanyaan –
pertanyaan yang diberikan kepada obyek penelitian yang mau
memberikan respon sesuai dengann permintan pengguna (Bawono,
2006:29).
52
F. Definisi Konsep dan Operasional
Menurut Bawono (2006:27) operasional merupakan definisi
tentang variabel-variabel yang akan digunakan, baik variabel dependen
maupun variabel independen, sehingga nantinya tidak menghasilkan data
yang bias.
1. Variabel Bebas
a. Pelatihan
Pelatihan adalah suatu proses pendidikan jangka pendek
yang mempergunakan prosedur sistematis dan terorganisirdi mana
pegawai non-managerial memepelajari pengetahuan dan
ketrampilan teknis dalam tujuan terbatas (Mangkunegara, 2008).
Indikator yang digunakan untuk mengukur pelatihan menurut
Siagian (2004) adalah sebagai berikut:
1) Pengetahuan,
2) Kemampuan berfikir,
3) Sikap,
4) Kecakapan,
b. Motivasi
Motivasi sebagai proses yang menjelaskan intensitas, arah,
dan ketekunan seorang individu untuk mencapai tujuannya
Robbins dan Judge (2008). Indikator dari variabel motivasi
53
menurut Syahyuti (2010) dalam Rita (2014), adalah sebagai
berikut:
1) Dorongan mencapai tujuan
2) Semangat kerja
3) Inisiatif dan Kreatifitas
4) Rasa tanggung jawab
c. Kompensasi
Menurut Rivai (2009:741) dalam Supatmi (2010)
Kompensasi merupakan sesuatu yang diterima karyawan sebagai
pengganti kontribusi jasa mereka pada perusahaan. Pemberian
kompensasi merupakan salah satu pelaksanaan fungsi MSDM yang
berhubungan dengan semua jenis pemberian penghargaan
individual sebagai pertukaran dalam melakukan tugas
keorganisasian. Indikator kompensasi, menurut Simamora
(2004:445) dalam Nawastuti (2018) yaitu:
1) Upah dan gaji
2) Insentif
3) Tunjangan
4) Fasilitas
54
2. Variabel Intervening
Menurut Sugiono (2007) dalam Nawastuti (2018) variabel
intervening adalah variabel yang secara teoritis mempengaruhi
hubungan antara variabel independen dengan variabel dependen
menjadii hubungan yang tidak langsung. Variabel ini merupakan
variabel penyela atau antara variabel independen dengan variabel
dependen, sehingga variabel independen tidak langsung
mempengaruhi.
Kepuasan kerja adalah keadaan emosional yang menyenangkan
atau tidak menyenangkan dengan mana para karyawan memandang
pekerjaan mereka, faktor yang dapat mempengaruhi kepuasan kerja
antara lain penilaian, perasaan atau sikap umum karyawan terhadap
pekerjaan yang meliputi gaji, hubungan sosial di tempat kerja,
lingkungan kerja dan pekerjaan itu sendiri (Handoko, 2012) dalam
(Kartikasari, 2017).
Adapun indikator-indikator kepuasan kerja menurut
Mas‟ud (2004) adalah sebagai berikut:
1) Gaji
2) Promosi
3) Rekan kerja
4) Atasan
55
3. Variabel Terikat
Variabel terikat merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang
menjadi akibat, karena adanya variabel bebas (Ghozali, 2013:6).
Variabel dependen penelittian ini adalah kinerja karyawan.
Menurut Kasmir (2016) kinerja merupakan hasil kerja dan perilaku
kerja yang telah dicapai dalam menyelesaikan tugas-tugas dan
tanggung jawab yang diberikan dalan suatu periode tertentu.
Adapun mengenai indikator yang menjadi ukuran kinerja
menurut Robert L. Mathis-Jhon H.Jackson (2006:376) dalam
Nawastuti (2018) adalah sebagai berikut:
1) Kuantitas
2) Kualitas
3) Ketepatan waktu
4) Kehadiran
5) Kemampuan bekerjasama
56
Tabel 3.1
Definisi Operasional Variabel Penelitian
No
Nama Variabel Definisi Variabel Indikator
1. Pelatihan (X1) Pelatihan adalah
suatu proses
pendidikan jangka
pendek yang
mempergunakan
prosedur sistematis
dan terorganisir di
mana pegawai non-
managerial
memepelajari
pengetahuan dan
ketrampilan teknis
dalam tujuan
terbatas
(Mangkunegara,
2008)
1.Pengetahuan
2.Kemampuan
berfikir
3.Sikap
4.Kecakapan
Siagian (2004)
dalam Rita (2014)
2. Motivasi (X2) Motivasi sebagai
proses yang
menjelaskan
intensitas, arah, dan
ketekunan seorang
individu untuk
mencapai tujuannya
Robbins dan Judge
(2008)
1.Dorongan
mencapai tujuan
2.Semangat kerja
3.Inisiatif dan
kreatifitas
4.Rasa tanggung
jawab
Syahyuti (2010)
dalam Rita (2014)
3. Kompensasi
(X3)
Kompensasi
merupakan sesuatu
yang diterima
karyawan sebagai
pengganti kontribusi
jasa mereka pada
perusahaan.
Pemberian
kompensasi
merupakan salah
satu pelaksanaan
fungsi MSDM yang
1. Upah dan gaji
2. Insentif
3. Tunjangan
4. Fasilitas
Simamora
(2004:445) dalam
Nawastuti (2018)
57
berhubungan dengan
semua jenis
pemberian
penghargaan
individual sebagai
pertukaran dalam
melakukan tugas
keorganisasian,
Rivai (2009:741)
dalam Supatmi
(2010)
4. Kepuasan kerja
(Z)
Kepuasan kerja (job
satisfaction)
menurut Wexley dan
Yukl (1977) dalam
Meirdiansyah
(2011:138)
merupakan cara
seorang karyawan
merasakan
pekerjaannya.
Kepuasan kerja
merupakan
generalisasi sikap-
sikap terhadap
pekerjaannya yang
didasarkan atas
aspek-aspek
pekerjaan-nya yang
bermacam-macam.
1. Gaji
2. Promosi
3. Rekan Kerja
4. Atasan
Mas‟ud (2004)
5. Kinerja (Y) Kinerja merupakan
hasil kerja dan
perilaku kerja yang
telah dicapai dalam
menyelesaikan
tugas-tugas dan
tanggung jawab
yang diberikan dalan
suatu periode
tertentu, Kasmir
(2016).
1.Kuantitas
2.Kualitas
3.Ketepatan waktu
4.Kehadiran
5.Kemampuan
bekerjasama
Robert L. Mathis-
Jhon H.Jackson
(2006:376)
58
G. Instrumen Penelitian
Menurut Arikunto (2002:152) instrumen penelitian adalah alat atau
fasilitas yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data
penelitian agar pkerjaannya menjadi lebih mudah dioalah. Adapun
instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan
kuesioner dan wawancara.
Alat bantu berupa pertanyaan yang harus dijawab oleh responden
yang digunakan untuk mengetahui skor pada variabel motivasi,
kompensasi, kinerja karyawan dan kepuasan kerja karyawan. Angket
pertanyaan-pertanyaan tersebut kemudian ditulis dalam lampiran.
Kuesioner merupakan instrumen utama dalam penelitian ini. Mengingat
data penelitian merupakan aspek yang penting dalam penelitian, maka
instrumen atau alat yang digunakan mengukur seharusnya dapat terpecaya.
Kemudian hal-hal yang berkaitan selain dengan kuesioner dapat diajukan
pertanyaan dengan cara wawancara.
H. Uji Instrumen Penelitian
Analisis data yang dilakukan adalah analisis data kuantitatif, dilakukan
dengan beberapa langkah antara lain:
1. Uji Validitas
Uji validitas dilakukan untuk mengungkapkan apakah pertanyaan
pada quitioner tersebut sahih atau tidak. Menurut Hadi dalam Bawono
(2006:68) mengatakan analisis ini dipakai untuk mengukur seberapa
59
cermat test melakukan fungsi ukurnya atau telah benar-benar dapat
mencerminkan variabel yang diukur.
Adapun kriteria penilaian uji validitas menurut Bawono (2006:69)
dengan taraf signifikan () = 0,05 jika r hitung > r tabel, maka kuisioner
sebagai alat pengukur dikatakan valid atau ada korelasi yang nyata
antara kedua variabel tersebut. Perhitungan uji validitas ini akan
menjadi sederhana jika mengguanakn alat bantu komputer dengan
program SPSS. Untuk mengukur validitas dapat dilakukan dengan
melakukan korelasi antar skor butir pertanyaan dengan skor konstruk
atau variabel. Korelasi antara skor butir dengan skor konstruk atau
variabel dikatakan signifikan jika pada kolom atau baris tersebut
masing-masing total butir pertanyaan menghasilkan tanda bintang,
dengan dua kemungkinan yaitu : kalau berbintang satu berarti korelasi
signifikan pada level 5% (0,05) untuk dua sisi, sedangkan kalau
berbintang dua berarti korelasi signifikan pada level 1% (0,01) untuk
dua sisi.
2. Uji Reliabilitas
Menurut Bawono (2006:63) uji reliabilitas adalah menguji data
yang akan kita peroleh sebagai hasil dari kuisioner yang kita bagikan.
Jika kuisioner itu handal atau reliable, maka jawabanya responden
tersebut konsisten dari waktu kewaktu. Pada uji reliabilitas analisis ini
dipakai untuk mengetahui sejauh mana pengukuran data dapat
memberikan hasil relatif konsisten atau hasil tidak berbeda jika diukur
60
ulang pada subyek yang sama, sehingga dapat diketahui tingkat
keterandalan pada alat ukur (kuesioner) (Bawono, 2006:63-64).
Penguji reliabilitas terdapat seluruh item atau pertanyaan pada
penelitian ini akan menggunakan teknik Alpha dari Cronbach dengan
taraf signifikan (= 0,05 jika r hitung > r table, maka alat pengukur
yaitu kuesioner dikatakan reliabel atau handal. Nilai Cronbach Alpha
pada penelitian iki akan digunakan nilai 0,06 dengan asumsi atau
anggapan bahwa daftar pertanyaan yang diuji akan dikatakan reliabel
jka nilai Cronbach Alpha > 0,60 (Bawono, 2006:68).
3. Uji Statistik
a. Uji Test (Uji Secara Individual)
Uji ini menurut Bawono (2006:89) digunakan untuk
melihat tingkat signifikasi variabel independen mempengaruhi
variabel dependen secara individu atau sendiri-sendiri. Penguji ini
dilakukan secara persial aatu sendiri-sendiri, dengan mengguankan
uji t stastistik untuk masing-masing variabel bebas dengan tingkat
keprcayaan tertentu. Adapun kriteria pengujian uji t adalah sebagai
berikut:
1) Jika signifikansi < 0,05 maka Ho ditolak dan Ha diterima berarti
apa pengaruh signifikan variabel independen secara individual
terhadap variabel dependen.
61
2) Juka signifikansi > 0,05 maka Ho diterima dan Ha ditolak
berarti tidak ada pengaruh signifikan variabel independen secara
individual terhadap variabel depanden.
b. Uji Ftest (Uji secara serempak)
Uji F dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui seberapa jauh
semua variabel independen secara bersama-sama dapat mempengaruhi
variabel dependen (Bawono, 2006:91)
Dasar pengambilan keputusan sebagai berikut:
1) Jika F hitung < F tabel, maka Ho diterima artinya tidak ada
pengaruh yang signifikan antara variabel independen secara
sersama-sama terhadap variabel dependen.
2) Jika F hitung > F tabel, maka Ho ditolak artinya ada pengaruh
yang signifikan antara variabel independen secara bersama-sama
terhadap variabel dependen.
Disamping dengan membandingkan F hitung dengan F tabel untuk
menentukan Ho diterima atau tidak dapat dengan melihat nilai
signifikansinya apakah lebih kurang atau kurang dari 5% (Bawono,
2006:92)
c. Uji R2 (Koefisien Determinasi)
Ujian ini dilakukan untuk menunjukkan sejauh mana tingkat
hubungan antara variabel dependen dengan variabel independen, atau
sejauh mana kontribusi variabel mempengaruhi variabel dependen
(Bawono, 2006:92). Analisis koefisien determinasi (R2) digunakan
62
untuk mengetahui seberapa besar presentase (%) pengaruh keseluruhan
variabel indepanden terhadap variabel dependen. Pengujian ini
dilakukan dengan melihat (R2) pada hasil analisis persamaan regresi
yang diperoleh. Apabila angka koefisien determinasi (R2) semakin
mendekati 1 berarti model regresi yang digunakan sudah semakin tepat
sebagai model penduga terhadap variabel dependen (Bawono,
2006:92-93).
4. Uji Asumsi Klasik
Uji asumsi klasik merupakan tahapan yang penting dilakukan
dalam proses analisis regresi. Apabila tidak terdapat gejala asumsi
klasik diharapkan dapat dihasilkan model regresi yang handal sesuai
dengan kaidah BLUE (Best Liner Unbiased Estimator), yang
menghasilkan model regresi yang tidak bias dan handal sebagai
penaksir (Bawono, 2006:115).
a.Multikolonearitas
Uji multikolonearitas adalah uji yang digunakan untuk
mengetahui situasi di mana terdapat korelasi variabel-variabel bebas
di antara satu dengan yang lainnya. Dalam hal ini disebut variabel-
variabel tidak orthogonal. Variabel yang bersifat orthogonal adalah
variabel dengan nilai korelasi antara sesamanya sama dengan nol
(Bawono, 2006:116).
Teknik pendeteksian menurut Bawono (2006, 116) ada beberapa
cara yang digunakan , salah satunya yaitu menggunakan Metode VIF
63
(Varian Infllation Factor) dan nilai Tolerance juga matrik korelasi.
Kedua nilai VIF dan Tolerance ini nilainya berlawanan, kalau
Tolerance besar maka VIF nya kecil dan sebaliknya. Nilai VIF disini
tidak boleh lebh besar dari 5 (lima). Jika lebih bisa dikatakan ada
gejala multikolinieritas dan sebaliknya jika nilai VIF nya lebih kecil
dari 5 maka tidak ada gejala multikolinieritas.
b. Heteroskedastisitas
Uji heteroskedastiditas bertujuan menguji apakah dalam
model regresi terjadi ketidaksamaan varian dari residual satu
pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika varian residual satu
pengamatan ke pengamatan yang lain tetap, maka disebut
Homoskedastisitas dan jika berbeda disebut Heteroskedatisitas.
Model regresi yang baik adalah yang Homoskedatisitas (Ghozali,
2013:139).
Dalam uji Heteroskedastisitas ini menggunakan uji Glejser,
uji ini digunakan untuk meregresi nilai absolut residual terhadap
variabel independen (Gujarati dalam Ghozalu, 2013:142). Prosedur
penggujiannya adalah dengan cara meregresi nilai absolut residual
terhadap variabel dependen, sedangkan variabel dependenya adalah
variabel X1, X2, dan X3. Pengambilaan keputusannya adalah jika
t-test > t-tabel, maka Ho ditolak yang artinya dalam persamaan
regresi tersebut heteroskedastisitas. Namun apabila t-test < t-tabel,
64
maka Ho diterima yang artinya dalam persamaan regresi tersebut
tidak terdapat heteroskedastisitas (Bawono, 2006:142).
c. Normalitas
Uji ini digunakan untuk menguji apakah model regresi, data
variabel dependepn dan independen yang digunakan memiliki
distribusi normal atau tidak. Sebuah data penelitian yang baik
adalah yang datanya berdistribusi normal. Untuk menguji data
apakah berdistribusi normal atau tidak yaitu dengan uji statistik
non-parametrik Kolmogorov-Smirnov (K-S). Besarnya nilai
Kolmogorov-Smirnov adalah 1,861 dan signifikan pada 0,002 hal
ini berarti Ho ditolak yang berarti data residual terdistrubusi tidak
normal. Sekali lagi hasilnya konsisten dengan uji sebelumnya
(Ghozali:164-165).
d. Linearitas
Uji liniearitas digunakan untuk menguji apakah spesifikasi
model yang digunakan sudah tepat atau lebih baik dalam
spesifikasi model bentuk lain (Ghozali, 2013:166). Uji linieritas
bertujuan untuk mengetahui apakah antara variabel mempunyai
hubungan yang linier atau tidak. Uji linieritas biasanya digunakan
sebagai prasyarat dalam analisis korelasi atau regresi linier. dalam
penelitian ini menggunakan metode uji test for linearity pada taraf
signifikansi lebih dari 0,05 (Priyatno dalam Nawastuti, 2018).
65
5. Analisis Jalur (Path Analisys)
Uji path analysis (analisis jalur) digunakan untuk menguji
pengaruh variabel intervening. Analisis jalur merupakan pelunasan
dari analisis regresi linear berganda, atau analisis jalur adalah
penggunaa analisis regresi untuk menaksir hubungan kasualitas antara
variabel (model casual) yang telah ditetapkan sebelumnya berdasarkan
teori (Ghozali, 2013:249). Model penelitian sebagai berikut:
P1
P5
P6 P4
P7
P3
P2
Gambar 3.1 Model Struktural Analisis Jalur
Diagram jalur memberikan secara eksplisit hubungan kualitas antar
variabel berdasarkan teori. Anak panah menunjukkan hubungan
anatara variabel, nilai P menggambarkan jalur dan koefisien jalur.
Pelatihan
Motivasi
Kompensasi
Kepuasan
Kerja
Kinerja
Karyawan
e1
e2
66
I. Alat Analisis
Penelitian ini merupakan data kuantitatif dimana data dapat
dinyatakan dalam bentuk angka, maka akan mudah untuk di aplikasikan
ke dalam olah data SPSS versi 16.0. SPSS merupakan sebuah program
komputer statistik yang berfungsi untuk membantu dalam memproses
data-data statistik secara tepat dan cepat, serta menghasilkan berbagai
output yang dikehendaki oleh para pengambil keputusan. Dalam
penghitungan statistik, alat yang sering digunakan adalah olah data SPSS
16.0 forwindows. Program olah data SPSS versi 16.0 ini sangat
membantu dalam proses pengolahan data, sehingga hasil olah data yang
dicapai juga dapat dipertanggung jawabkan dan terpercaya.
SPSS yang digunakan dalam penelitian ini adalah program komputer
SPSS versi 16.0. Analisis ini memberikan gambaran(deskripsi) tentang
suatu data yang selanjutnya akan di interpretasikan dalam pembahasan.
67
68
BAB IV
ANALISIS DATA
A. Gambaran Umum Obyek Penelitian
1. Gambaran Umum Perusahaan
Bank syariah adalah bank umum yang melaksanakan kegiatan
usaha berdasarkan prinsip syariah yang dalam kegiatannya
memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran. Bank dengan prinsip
syariah yaitu bank yang mengikuti aturan perjanjian berdasarkan
hukum Islam antara bank dengan pihak lain untuk penyampaian dan
atau pembiayaan kegiatan usaha, atau kegiatan lainnya yang sesuai
dengan syariah.
Sejak berlakunya undang-undang No. 10 Tahun 1998 yang
memungkinkan bank-bank umum untuk membuka layanan syariah,
maka BNI membuka layanan perbankan yang sesuai dengan prinsip
syariah dengan konsep Dual Banking System, yakni menyediakan
layanan perbankan umum dan syariah sekaligus. Diawali dengan
pembentukan tim bank syariah di tahun 1999, Bank Indonesia
kemudian mengeluarkan ijin prinsip dan usaha untuk beroperasinya
unit usaha syariah BNI. Setelah itu BNI syariah menerapkan strategi
pengembangan jaringan cabang syariah.
69
Tepatnya pada tanggal 29 april 2000 BNI syariah membuka 5
(lima) kantor cabang syariah sekaligus di kota-kota potensial, yakni
Yogyakarta, Malang, Pekalongan, Jepara, dan Banjarmasin. Tahun
2001 BNI syariah kembali membuka 5 (lima) kantor cabang syariah,
yang difokuskan di kota-kota besar di Indonesia, yaitu Jakarta dua
cabang, Bandung, Makassar dan Padang. Seiring dengan
perkembangan bisnis dan banyaknya permintaan masyarakat untuk
layanan perbankan syariah, tahun 2002 lalu BNI syariah membuka dua
kantor cabang syariah baru di Medan dan Palembang.
Di awal tahun 2003, dengan pertimbangan load bisnis yang
semakin meningkat sehingga untuk meningkatkan pelayanan kepada
masyarakat, BNI syariah melakukan relokasi kantor cabang syariah
dari Jepara ke Semarang. Sedangkan untuk melayani masyarakat kota
Jepara, BNI syariah membuka kantor cabang pembantu syariah Jepara.
Pada bulan Agustus dan September 2004, BNI syariah membuka
layanan BNI syariah prima di Jakarta dan Surabaya.
2. Visi dan Misi Perusahaan
Visi
Visi BNI Syariah adalah “Menjadi bank syariah pilihan
masyarakat yang unggul dalam layanan dan kinerja”.
Misi
peduli pada kelestarian lingkungan.
70
perbankan syariah.
berkarya dan berprestasi bagi pegawai sebagai perwujudan
ibadah.
3. Struktur Organisasi
Gambar 4.1
Struktur Organisasi PT. BNI Syariah Kantor Cabang Semarang
Pimpinan Cabang
Wakil Bidang
Operasional
Kontrol
Intern
Penyelia
Unit
Pelayanan
Penyelia
Unit
Pemasaran
Bisnis
Penyelia
Unit
Keuangan
Umum
Penyelia
Unit
Operasional
71
Pemimpin Cabang : Bahrudin
Wakil Bidang Operasional : Ahmad Sofwan
Kontrol Intern : Septi Wulandari
Unit Pemasaran Bisnis : Yayat Rachadiat
Unit Pelayanan : Ulan Fibriyanti
Unit Operasional : Nunuk Nugroho
Unit Keuangan Umum : Tri Agung
Susunan Personalia bank BNI Syariah cabang Semarang
berdasarkan struktur organisasi diatas adalah sebagai berikut:
1. Pemimpin Cabang
Pimpinan kantor cabang memiliki tugas sebagai berikut:
a. Memimpin segala kegiatan cabang syariah.
b. Menyusun arahan kerja bagi aparat cabang bank Syariah.
c. Menentukan kebijakan umum BNI Syariah sesuai dengan tujuan bank.
d. Mengendalikan dan mengawasi proses harian dan manajemen bank.
2. Unit Kontrol Intern, mempunyai tugas sebagai berikut:
a. Membantu pimpinan cabang mengendalikan dan mengawasi proses
kegiatan harian dan manajemen bank.
b. Mendistribusikan surat masuk yang berkaitan dengan ketentuan
tentang pelaksanaan suatu transaksi (aktifitas perbankan).
72
3. Bidang operasional bagian unit pelayanan nasabah:
A. Unit pelayanan, mempunyai tugas sebagai berikut:
1. Melayani informasi mengenai produk jasa dalam negeri dan
luar negeri.
2. Melayani semua jenis transaksi kas/tunai dan pemindahan.
3. Mengelola kas besar.
4. Melayani kegiatan eksternal payment point, kontrol kas, kas
mobil dan CAPEM (cabang pembantu).
5. Mengelola transaksi giro, tabungan, deposito, dan lain-lain.
6. Melayani nasabah inti dan kustodian (nasabah yang
menggunakan jasa-jasa bank yang hanya pada waktu
transaksi saja atau pada waktu jatuh tempo sesuai
kesepakatan) dengan artian hanya satu kali transaksi saja
selebihnya dengan kontrak atas kesepakatan yang ada.
Unit pelayanan dibagi menjadi dua yaitu :
a. Pelayanan jasa, mempunyai tugas sebagai berikut:
1. Menyediakan informasi dan servis kepada nasabah.
2. Mengelola transaksi dalam dan luar negeri.
3. Melayani nasabah kustodian atau nasabah sementara.
4. Membuat laporan ke Bank Indonesia.
5. Melayani penerbitan card plus ATM seperti KTM mahasiswa,
ATM pabrik atau perusahaan, atau dalam bentuk yang lain.
73
b. Pelayanan Uang Tunai, mempunyai tugas sebagi berikut:
1. Melayani transaksi-transaksi kas atau tunai dan pemindahan.
2. Melayani transaksi tabungan.
B. Unit pemasaran,mempunyai tugas sebagai berikut:
1. Memasarkan produk dan jasa perbankan kepada calon nasabah.
2. Memperbanyak penjualan silang (cross selling) kepada
nasabah/calon nasabah.
3. Mengelola permohonan pembiayaan atau kredit.
4. Melakukan pemantauan nasabah kolektibilitas pinjaman.
C. Unit operasioanl, mempunyai tugas sebagai berikut:
1. Mengelola administrasi kredit pembiayaan.
2. Mengelola administrasi kredit pembiayaan.
3. Mengelola administrasi kredit pembiayaan.
4. Mengelola daftar hitam nasabah.
5. Mengelola komunikasi cabang.
6. Mengelola masalah kepegawaian.
7. Menyelenggarakan administrasi umum.
Di bawah ini unit operasional terbagi lagi menjadi tiga bagian yaitu:
a. Unit Kliring
1. Menangani penyelesaian transaksi dalam negeri
2. Menangani penyelesaian transfer dalam negeri
74
b. Unit Administrasi Pembiayaan
1. Mengelola dan memantau administrasi pembayaran
2. Menganalisa laporan keuangan nasabah/debitur
3. Memantau proses pemberian pembiayaan
c. Unit Akuntansi bertugas megelola masalah logistik
B. Deskripsi Obyek Penelitian
1. Deskripsi Responden
Responden yang terpilih sebagai sampel dalam penelitian
sebanyak 50 responden, yaitu karyawan Bank BNI Syariah Kantor
Cabang Semarang. Teknik pengambilan sampel dilakukan dengan
menggunakan Sampel Jenuh, adalah teknik penentuan sampel bila
semua anggota populasi digunakan sebagai sampel. Jadi jumlah
sampel dalam penelitian ini adalah 50 responden.
Agar bisa mendapatkan gambaran tentang responden maka
dilakukan analisa deskriptif terhadap karakteristik responden
berdasarkan jenis kelamin, pendidikan terakhir dan lama bekerja.
a. Deskripsi Responden Berdasakan Jenis kelamin
Responden yang terpilih dikelompokkan berdasarkan jenis
kelamin dalam dua kelompok yaitu laki-laki dan perempuan. Untuk
mengetahui proporsi jenis kelamin dengan jelas dapat dilihat pada
tabel sebagai berikut:
75
Tabel 4.1
Klasifikasi Responden Berdasakan Jenis Kelamin
D
Sumber : Data yang diolah, 2018
Dari tabel 4.1 dapat diketahui bahwa responden bahwa responden
karyawan PT. BNI Syariah Kantor Cabang Semarang berdasarkan
jenis kelamin sebanyak 50 orang. Responden wanita lebih dominan
dibanding responden pria, yaitu sebanyak 26 orang atau 52% dan pria
sebanyak 24 orang atau 48%. Sehingga dapat disimpulkan bahwa
populasi wanita lebih banyak dibandingkan dengan populasi pria.
b. Deskripsi Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir
Identitas responden berdasarkan pendidukan terakhir
responden dapat dikelompokkan sebagai berikut:
Tabel 4.2
Klasifikasi Berdasarkan Tingkat Pendidikan Terakhir
Responden
Sumber : Data yang diolah, 2018
Jenis Kelamin Responden
Frequenc
y Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid Pria 24 48.0 48.0 48.0
Wanita 26 52.0 52.0 100.0
Total 50 100.0 100.0
Pendidikan Terakhir Responden
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid S1 50 100.0 100.0 100.0
76
Tabel diatas menunjukkan bahwa sebagian besar responden
karyawan PT. BNI Syariah Kantor Cabang Semarang secara
keseluruahan adalah berpendidikan S1 sebesar 100%. Hal ini
mempresentasikan tingkat pengetahuan dan wawasan dalam
menentukan tingkat kualitas pekerjaan yang dilakukan.
c. Deskripsi Responden Berdasarkan Lama Bekerja
Identitas responden berdasarkan pendidukan terakhir
responden dapat dikelompokkan sebagai berikut:
Tabel 4.3
Klasifikasi Berdasarkan Lama Bekerja Responden
Tabel di atas menunjukkan bahwa sebagian besar karyawan PT. BNI
Syariah Kantor Cabang Semarang telah bekerja selama 3 tahun
dengan presentasi sebanyak 36% atau 18 orang.
Masa Bekerja Responden
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid 3 Tahun 18 36.0 36.0 36.0
4 Tahun 13 26.0 26.0 62.0
5 Tahun 11 22.0 22.0 84.0
6 Tahun 4 8.0 8.0 92.0
7 Tahun 3 6.0 6.0 98.0
8 Tahun 1 2.0 2.0 100.0
Total 50 100.0 100.0
77
C. Analisis Data
1. Hasil Uji Instrumen
a. Uji Validitas
Uji validitas dilakukan untuk mengungkapkan apakah
pertanyaan pada quitioner tersebut sahih atau tidak. Menurut Hadi
dalam Bawono (2006:68) mengatakan analisis ini dipakai untuk
mengukur seberapa cermat test melakukan fungsi ukurnya atau telah
benar-benar dapat mencerminkan variabel yang diukur.
Uji validitas digunakan untuk mengukur seberapa cermat suatu
test melakukan fungsi ukuranya atau telah benar-benar mencerminkan
variabel yang diukur (Hadi, 1991 dalam Bawono, 2006:68). Item
kuisioner dinyatakan valid apabila nilai pearson correlation berbintang
dua dengan tingkat signifikan pada level 5% dan berbintang satu pada
tingkat signifikan pada level 1%. Berikut merupakan tabel hasil
pengujian validitas.
78
Tabel 4.4
Hasil Uji Validitas
Variabel
Item pertanyaan Total score
correlation
Keterangan
Pelatihan Pelatihan 1
Pelatihan 2
Pelatihan 3
Pelatihan 4
0,708**
0,819**
0,744**
0,782**
Valid
Valid
Valid
Valid
Motivasi Motivasi 1
Motivasi 2
Motivasi 3
Motivasi 4
0,652**
0,863**
0,699**
0,861**
Valid
Valid
Valid
Valid
Kompensasi Kompensasi 1
Kompensasi 2
Kompensasi 3
Kompensasi 4
0,830**
0,816**
0,658**
0,664**
Valid
Valid
Valid
Valid
Kepuasan
Kerja
Kepuasan kerja 1
Kepuasan kerja 2
Kepuasan kerja 3
Kepuasan kerja 4
0,939**
0,962**
0,962**
0,539**
Valid
Valid
Valid
Valid
Kinerja
karyawan
Kinerja karyawan 1
Kinerja karyawan 2
Kinerja karyawan 3
Kinerja karyawan 4
Kinerja karyawan 5
0,589**
0,713**
0,697**
0,489**
0,492**
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Sumber : Data yang diolah, 2018
79
Berdasarkan tabel di atas, diketahui semua pertanyaan yang
digunakan dalam kuisioner adalah valid, semua item pertanyaan
dalam variabel berbintang dua yang menunjukkan signifikan pada
level 5%, sehingga tidak ada item pertanyaan yang dihapus dan semua
item pertanyaan dapat digunakan pada keseluruhan model pengujian.
b. Uji Reliabilitas
Uji reliabilitas dilakukan untuk mengetahui konsistensi alat
ukur sehingga dapat digunakan lagi untuk penelitian yang sama. Suatu
variabel dikatakan reliabel juka nilai cronbach alpha > 0,6 (Nunaly
dalam Bawono, 2006:68). Hasil pengujian reliabilitas dapat dilihat
pada tabel berikut ini:
Tabel 4.5
Hasil Uji Reabilitas
Variabel Cronbach‟s Alpha
Kesimpulan
Pelatihan 0,753 Reliable
Motivasi 0,755 Reliable
Kompensasi 0,724 Reliable
Kepuasan Kerja 0,852 Reliable
Kinerja Karyawan 0,692 Reliable
Sumber : Data yang diolah, 2018
Hasil pengujian reliabilitas kontruk variabel yang digunakan
dalam penelitian ini diperoleh nilai Cronbach Alpha yang lebih besar
dari 0,60. Hal ini berarti bahwa seluruh instrumen dalam penelitian ini
80
reliabel, sehingga semua butir pertanyaan dapat dipercaya dan dapat
digunakan penelitian selanjutnya.
D. Hasil Uji Asumsi Klasik
Uji asumsi klasik dilakukan terhadap data yang digunakan
untuk analisis regresi linier berganda. Uji asumsi klasik ini terdiri dari
uji multikolonieritas, uji normalitas, uji heteroskedastisitas dan uji
linieritas.
a. Hasil Uji Multikolonieritas
Uji multikolonieritas bertujuan untuk menguji apakah dalam
model regresi terdapat korelasi antara variabel bebas. Model regresi
yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi antar variabel bebas.
Deteksi multikolonierits dapat dilihat dengan cara melihat nilai
tolereance dan lawanya Varian Inflation Value (VIF). Nilai tolerance
yang rendah sama dengan nilai VIF tinggi (VIF = 1/tolerance) dan
menunjukkan adanya kolonieritas yang tinggi dengan ketentuan
apabila nilai tolerance masing-,masing variabel independen ≥ 0,10 dan
VIF masing-masing variabel ≤ 10 maka tidak terjadi multikolonieritas.
Hasil uji multikolonieritas dapat dilihat pada tabel dibawah ini:
81
Tabel 4.6
Hasil Uji Multikolonearitas
Berdasarkan tabel tersebut menunjukkan semua variabel bebas
mempunyai nilai Tolerance ≥ 0,10 dan nilai VIF VIF ≤ 10. Dengan
demikian, dapat disimpulkan bahwa seluruh variabel bebas dalam
penelitian ini tidak terjadi multikolinieritas.
b. Hasil Uji Heterokedastisitas
Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam
model regresi terjadi ketidaksamaan varian dari residual satu
pengamatan ke pengamatan yang lain tetap, maka disebut
Homoskedastisitas sedangkan jika berbeda disebut dengan
Heteroskedastisitas (Ghozali, 2013:139).
Dalam uji heteroskedastisitas ini menggunakan uji Glejser. Uji
ini digunakan untuk meregresi nilai absolut residual terhadap variabel
independen (Gujarat dalam Ghozali, 2013:142). Prosedur
pengujiannya adalah dengan cara meregresi nilai absolut residual
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
t Sig.
Collinearity Statistics
B Std. Error Beta Tolerance VIF
1 (Constant) 15.702 4.181 3.756 .000
Total X1 .236 .209 .190 1.128 .265 .370 2.699
Total X2 .192 .172 .181 1.119 .269 .400 2.502
Total X3 -.585 .289 -.460 -2.027 .049 .204 4.896
Total Z .917 .254 .812 3.608 .001 .207 4.825
a. Dependent Variable: Total Y
Sumber: Data primer yang diolah
82
terhadap variabel dependen atau undstandarized rasidual sebagai
variabel dependen, sedangkan variabel independennya adalah variabel
X1 dan X2. Pengambilan keputusannya adalah jika t-test > t-tabel,
maka Ho ditolak yang artinya dalam persamaan regresi tersebut
terdapat heteroskedastisitas. Namun apabila t-test < t-tabel, maka ho
diterima yang artinya dalam persamaan regresi tersebut tidak terdapat
heteroskedastisitas (Bawono, 2006:142).
Tabel 4.7
Hasil Uji Heteroskedastisitas
Model Uji Glejser
Dari tabel 4.7 diatas, dapat diketahui bahwa berdasarkan uji
Glesjer terlihat bahwa nilai signifikan variabel independen X1 sebesar
0,062, X2 sebesar 0,074, X3 sebesar 0,914 dan Z sebesar 0,484. Nilai
dari masing-masing variabel tersebut lebih besar dari 0,05 maka dapat
disimpulkan bahwa model regresi tidak mengandung adanya
heteroskedastisitas sehingga asumsi persamaan regresi baik.
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients t Sig.
B Std. Error Beta
1 (Constant) -4.712 3.980 -1.184 .243
Pelatihan -8.372 3.565 -.580 -2.348 .062
Motivasi 7.318 3.593 .452 2.037 .074
Kompensasi .672 6.426 .035 .105 .917
Kepuasan 4.160 5.895 .233 .706 .484
a. Dependent Variable:ABS_RES_2
Sumber : Data yang Diolah 2018
83
c. Hasil Uji Normalitas
Uji normalitas digunakan untuk menguji apakah data yang
digunakan bersistribusi normal atau tidak. Data yang baik adalah data
yang memiliki distribusi normal. Pengujian normalitas dalam
penelitian ini dilakukan dengan Uji Kolmogrov-Smirnov. Kriteria Uji
Kolmogorov-Smirnov adalah sebagi berikut:
1. Jika Pvalue (Asymp.Sig.) > 0,05 maka data berdistribusi normal
2. Jika Pvalue (Asymp.Sig.) < 0,05 maka data tidak berdistibu dengan
normal
Hasil pengujian normalitas data dengan Uji Kolmogorov-Smirnov
dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 4.8
Hasil Uji Kolmogorov-Smirnov
Sumber : Data yang Diolah 2018
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized Residual
N 50
Normal Parametersa Mean .0000000
Std. Deviation 2.50149090
Most Extreme Differences Absolute .111
Positive .065
Negative -.111
Kolmogorov-Smirnov Z .781
Asymp. Sig. (2-tailed) .575
a. Test distribution is Normal.
84
Hasil dari tabel 4.9 diatas, menunjukkan bahwa nilai Pvalue
(Asymp.Sig.) dari semua variabel adalah >0,05. Oleh karena itu dapat
disimpulkan bahwa data yang digunakan dalam penelitian ini
berdistribusi normal.
d. Hasil Uji Linearitas
Dalam penelitian ini menggunakan metode test for linearity
pada taraf signifikan 0,05. Jika nilai sig. lebih dari 0,05 maka
hubungan antar variabel bebas dan variabel terikat adalah linier.
Berikut hasil uji menggunakan test for linearty:
1) Uji linieritas pelatihan terhadap kinerja karyawan
Tabel 4.9
Hasil Uji Linieritas
Metode Uji Test For Linearity
Sumber : Data yang Diolah 2018
ANOVA Table
Sum of Squares df
Mean Square F Sig.
Y
*
X
1
Between Group (Combined) 317.416 7 45.345 5.746 .000
Linearity 215.983 1 215.983 27.367 .000
Deviation from Linearity
101.433 6 16.905 1.142 .159
Within Groups 331.464 42 7.892
Total 648.880 49
85
2) Uji linieritas motivasi terhadap kinerja karyawan
Tabel 4.10
Hasil Uji Linieritas
Metode Uji Test For Linearity
ANOVA Table
Sum of Squares df Mean Square F Sig.
Y
*
X
2
Between Groups (Combined)
354.465 9 39.385 5.351 .000
Linearity
235.579 1 235.579 32.006 .000
Deviation from Linearity
118.886 8 14.861 2.019 .069
Within Groups 294.415 40 7.360
Total 648.880 49
Sumber : Data yang Diolah 2018
3) Uji linieritas kompensasi terhadap kinerja karyawan
Tabel 4.11
Hasil Uji Linieritas
Metode Uji Test For Linearity
Sumber : Data yang Diolah 2018
ANOVA Table
Sum of Squares df
Mean Square F Sig.
Y * X3
Between Groups (Combined) 370.585 10 37.059 5.193 .000
Linearity 198.776 1 198.776 27.856 .000
Deviation from Linearity
171.809 9 19.090 2.675 .086
Within Groups 278.295 39 7.136
Total 648.880 49
86
4) Uji linieritas kepuasan kerja terhadap kinerja karyawan
Tabel 4.12
Hasil Uji Linieritas
Metode Uji Test For Linearity
ANOVA Table
Sum of Squares Df
Mean Square F Sig.
Y
*
Z
Between Groups (Combined)
390.713 5 78.143 13.318 .000
Linearity 320.717 1 320.717 54.661 .000
Deviation from Linearity
69.996 4 17.499 2.982 .079
Within Groups 258.167 44 5.867
Total 648.880 49
Berdasarkan hasil output diatas, dapat disimpulkan bahwa
data yang digunakan dapat dijelaskan oleh regresi linier dengan cukup
baik karena nilai sig. linearity pada pelatihan (XI) , motivasi (X2),
kompensasi (X3) dan kepuasan kerja (Z) sebesar 0,000 lebih kecil
dari 0,05. Kemudian nilai sig. deviation from linerarity pada pelatihan
(X1) sebesar 0,159 , motivasi (X2) sebesar 0,069, kompensasi (X3)
sebesar 0086, dan kepuasan kerja (Z) sebesar 0,079 lebih besar dari
0,05. Dengan demikian regresi linier dapat dipergunakan untuk
menjelaskan pengaruh antara variabel-variabel yang ada.
87
E. Hasil Uji Statistika
1. Hasil Uji t test
Uji ini digunakan untuk melihat tingkat signifikan variabel
independen mempengaruhi variabel dependen secara individual atau
sendiri-sendiri. Pengujian ini dilakukan secara parsial atau individu
dengan menggunakan t statistic untuk masing-masing variabel bebas
dengan tingkat kepercayaan tertentu (Bawono, 2006:89).
Tabel 4.13
Hasil Uji t test 1
Sumber : Data yang Diolah 2018
Pada tabel 4.13 diatas dapat dilihat bahwa apabila nilai
signifikan kurang dari alfa 0,05 maka variabel tersebut dinyatakan
positif mempengaruhi variabel dependennya. Berdasarkan hasil uji t
peneliti mendapatkan nilai t hitung masing-masing untuk variabel
Pelatihan (X1), Motivasi (X2) , Kompensasi (X3) dan Kepuasan Kerja
(Z) sebagai berikut:
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
T Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) 15.702 4.181 3.756 .000
Total X1 .236 .209 .190 1.128 .265
Total X2 .192 .172 .181 1.119 .269
Total X3 -.585 .289 -.460 -2.027 .049
Total Z .917 .254 .812 3.608 .001
a. Dependent Variable: Total Y
88
a) Variabel Pelatihan (X1) dengan nilai koefisien sebesar 0,236
dan signifikansi 0,265, dimana nilai signifikansi lebih besar
dari 0,05. Maka dapat disimpulkan bahwa variabel
pelatihan(X1) secara stastistik berpengaruh positif dan tidak
signifikan terhadap kinerja karyawan (Y).
b) Variabel Motivasi (X2) dengan nilai koefiensien sebesar 0,192
dan signifikansi 0,269, dimana nilai signifikansi lebih besar
dari 0,05. Maka dapat disimpulkan bahwa variabel motivasi
(X2) secara stastistik berpengaruh positif dan tidak signifikan
terhadap kinerja karyawan (Y).
c) Variabel Kompensasi (X3) dengan nilai koefiensien sebesar -
0,585 dan signifikansi 0,049, dimana nilai signifikansi lebih
kecil dari 0,05. Maka dapat disimpulkan bahwa variabel
kompensasi (X3) secara stastistik berpengaruh positif dan
signifikan terhadap kinerja karyawan (Y).
d) Variabel Kepuasan Kerja (Z) dengan nilai koefiensien sebesar
0,917 dan signifikansi 0,001, dimana nilai signifikansi lebih
kecil dari 0,05. Maka dapat disimpulkan bahwa variabel
kepuasan kerja (Z) secara stastistik berpengaruh positif dan
signifikan terhadap kinerja karyawan (Y).
89
Tabel 4.14
Hasil Uji t test 2
Pada Tabel 4.14 diatas dapat dilihat bahwa apabila nilai
signifikan kurang dari alfa 0,05 maka variabel tersebut dinyatakan
positif mempengaruhi variabel dependennya. Berdasarkan hasil uji t
peneliti mendapatkan nilai t hitung masing-masing untuk variabel
Pelatihan (X1), Motivasi (X2) dan Kompensasi (X3) sebagai berikut:
a. Variabel dengan nilai koefisien 0,142 dan signifikansi sebesar
0,239, dimana nilai signifikansi lebih besar dari 0,05. Maka
dapat disimpulkan bahwa variabel pelatihan (X1) secara
stastistik berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap
kepuasan kerja (Z).
b. Variabel dengan nilai koefisien 0,161 dan signifikansi sebesar
0,102, dimana nilai signifikansi lebih besar dari 0,05. Maka
dapat disimpulkan bahwa variabel motivasi (X2) secara
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
t Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) -.226 2.424 -.093 .000
Total X1 .142 .119 .130 1.193 .239
Total X2 .161 .097 .172 1.870 .102
Total X3 .735 .128 .652 5.755 .000
a. Dependent Variable: Total
90
stastistik berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap
kepuasan kerja (Z).
c. Variabel dengan nilai koefisien 0,735 dan signifikansi sebesar
0,000, dimana nilai signifikansi lebih kecil dari 0,05. Maka
dapat disimpulkan bahwa variabel kompensasi (X3) secara
stastistik berpengaruh positif dan signifikan terhadap
kepuasan kerja (Z).
2. Hasil Uji F
Uji F dilakukan untuk mengetahui seberapa jauh variabel
independen secara bersama-sama mempengaruhi variabel dependen.
Uji F dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 4.15
Hasil Uji F (Simultan)
ANOVAb
Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.
1 Regression 342.265 4 85.566 12.558 .000a
Residual 306.615 45 6.814
Total 648.880 49
a. Predictors: (Constant), Total Z, Total X2, Total X1,Total X3
b. Dependent Variable: Total Y
Sumber : Data yang Diolah 2018
Dari tabel diatas, menunjukkan bahwa F hitung 12,558
dengan nilai signifikan 0,000. Karena probabilitas signifikan jauh
lebih kecil dari 0.05 maka Ho dan Ha diterima. Hal ini menunjukkan
91
bahwa pelatihan, motivasi, kompensasi dan kepuasan kerja secara
bersama-sama berpengaruh terhadap kinerja karyawan.
3. Hasil Uji Determinasi (Uji R2)
Koefisien determinasi (R2) menunjukkan sejauh mana
tingkat hubungan antara variabel dependen dengan variabel
independen atau sejauh mana kontribusi variabel independen
mempengaruhi variabel dependen (Bawono, 2006:92). Hasil uji
determinasi (R2) sebagai berikut:
Tabel 4.16
Hasil Uji Determinasi (R2)
Dari tabel diatas, terlihat bahwa nilai koefisien Adjusted R
Square sebesar 0,597. Hasil tersebut menunjukkan bahwa kontribusi
variasi variabel independen (pelatihan, motivasi dan kompensasi)
mampu menjelaskan variabel dependen (kinerja karyawan) sebesar
59,7% sedangkan sisanya sebesar 40,3% dijelaskan oleh variabel lain
diluar model.
Model Summary
Model R R Square Adjusted R Square
Std. Error of the
Estimate
1 .726a .527 .485 2.61030
a. Predictors: (Constant), Total Z, Total X2, Total X1, Total X3
Sumber : Data yang diolah, 2018
92
F. Hasil Uji Path Analisys
Uji path analysis (analisis jalur) digunakan untuk menguji
pengaruh variabel intervening. Analisis jalur merupakan pelunasan
dari analisis regresi linear berganda, atau analisis jalur adalah
penggunaa analisis regresi untuk menaksir hubungan kasualitas
antara variabel (model casual) yang telah ditetapkan sebelumnya
berdasarkan teori dan menentukan pola hubungan atara tiga atau
lebih variabel dan tidak dapat digunakan untuk mengkonfirmasi atau
menolak hipotesis (Ghozali, 2013:249).
1) Persamaan Jalur Model 1
Tabel 4.17
Hasil Coefficients Regresi Model 1
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
T Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) -.226 2.424 -.093 .926
X1 .142 .119 .130 1.193 .239
X2 .161 .097 .172 1.670 .102
X3 .735 .128 .652 5.755 .000
Sumber : Data yang diolah, 2018
Berdasarkan tabel di atas, dapat diketahui bahwa nilai sig
X1=0.239, X2=0.102 dan X3=0.000 lebih kecil dari 0,05. Hasil ini
memberikan kesimpulan bahwa model regresi 1, yakni variabel X1
dan X2 tidak berpengaruh terhadap Z dan variabel X3 berpengaruh
signifikan terhadap Z.
93
Tabel 4.18
Hasil Model Summary Regresi Model 1
Model Summary
Model R R Square Adjusted R
Square Std. Error of the
Estimate
1 .890a .793 .779 1.514
a. Predictors: (Constant), X3, X2, X1
Sumber : Data yang diolah, 2018
Berdasarkan tabel di atas, besarnya R square yang terdapat
pada tabel adalah sebesar 0,793. Hal ini menunjukkan bahwa
sumbangan X1, X2 dan X3 terhadap Z sebesar 79,3% sementara
sisanya 20,7% merupakan konstribusi dari variabel-variabel lain yang
tidak dimasukkan dalam penelitian. Sementara itu, untuk nilai e1=
2) Persamaan Jalur Model 2
Tabel 4.19
Hasil Coefficients Regresi Model 2
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
T Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) 15.702 4.181 3.756 .000
X1 .236 .209 .190 1.128 .265
X2 .192 .172 .181 1.119 .269
X3 -.585 .289 -.460 -2.027 .049
Z .917 .254 .812 3.608 .001
a. Dependent Variable: Y
Sumber : Data yang diolah, 2018
94
Berdasarkan tabel diatas, dapat diketahui bahwa nilai sig
X1=0.265, X2=0.269, X3=0.049 dan Z=0.001 lebih kecil dari 0,05.
Hasil ini memberikan kesimpulan bahwa model regresi 2, yakni
variabel X1 dan X2 tidak berpengaruh terhadap Y dan variabel X3dan
Z berpengaruh signifikan terhadap Y.
Tabel 4.20
Hasil Model Summary Regresi Model 2
Sumber : Data yang diolah, 2018
Berdasarkan tabel di atas, besarnya R square yang terdapat
pada tabel adalah sebesar 0,527. Hal ini menunjukkan bahwa
sumbangan X1, X2, X3dan Z terhadap Y sebesar 52,7% sementara
sisanya 47,3% merupakan konstribusi dari variabel-variabel lain
yang tidak dimasukkan dalam penelitian. Sementara itu, untuk nilai
e2=
Model Summary
Model R R Square
Adjusted R
Square
Std. Error of the
Estimate
1 .726a .527 .485 2.610
a. Predictors: (Constant), Z, X2, X1, X3
95
P1=0,190
P5=0,130
P4=0,812
P6=0,172
P3=-0,460
P7=0,652 P2=0,181
Gambar 4.2
Model Analisis Jalur (Path Analysis)
Berdasarkan gambar dapat di ketahui pengaruh langsung atau
tidak langsung serta pengaruh total dari penelitian ini yaitu:
1. Pengaruh langsung pelatihan (X1) terhadap kinerja karyawan
(Y) adalah sebesar P1 = 0,190
Pengaruh tidak langsung pelatihan terhadap kinerja karyawan
(melalui kepuasan kerja) = P5 x P4
= 0,130 x 0,812
= 0,10556
Total pengaruh langsung dan tidak langsung pelatihan terhadap
kinerja karyawan = 0,190 + (0,130 x 0,812)
= 0,190 + 0,10556
= 0,29556
Kompensasi
(X3)
Motivasi (X2) Kinerja
Karyawan(Y
)
Kepuasan
Kerja (Z)
e1= 0,4549
Pelatihan (X1) e2= 0,6877
96
2. Pengaruh langsung motivasi (X2) terhadap kinerja karyawan
(Y) adalah sebesar P2 = 0,181
Pengaruh tidak langsung motivasiterhadap kinerja karyawan
(melalui kepuasan kerja) = P6 x P4
= 0,172 x 0,812
= 0,139664
Total pengaruh langsung dan tidak langsung motivasi terhadap
kinerja karyawan = 0,181 + (0,172 x 0,812)
= 0,181 + 0,139664
= 0,320664
3. Pengaruh langsung kompensasi (X3) terhadap kinerja karyawan
(Y) adalah sebesar P3 = -0,460
Pengaruh tidak langsung kompensasi terhadap kinerja
karyawan (melalui kepuasan kerja) = P7 x P4
= 0,652 x 0,812
= 0,529424
Total pengaruh langsung dan tidak langsung kompensasi
terhadap kinerja karyawan = 0,460 + (0,652 x 0,812)
= 0,460 + 0,529424
= 0,989424
97
Untuk mengetahui tingkat mediasi variabel kepuasan nasabah
terhadap pelatihan, motivasi dan kompensasi terhadap kinerja
karyawan maka standar eror dan koefisien inderect effect dapat
dinyatakan sebagai berikut:
a. Sp5p4 = √
Sp5p4 = √
Sp5p4 =
Sp5p4 = √
Sp5p4 = 0,1085
b. Sp6p4 = √
Sp6p4 =√
Sp6p4 = √
Sp6p4 =
Sp6p4 = 0,0827
c. Sp7p4 =√
Sp7p4 =√
Sp7p4 = √
Sp7p4 = 0,1364
Berdasakan hal diatas, dapat dihitung nilai t stastistik
pengaruh mediasi sebagai berikut:
t1=
=
=
= 0,9729
t2=
=
=
= 1,6888
98
t3=
=
=
= 3,8814
Dengan melihat semua pengukuran diatas, maka dapat
ditarik kesimpulan
1. Nilai t hitung sebesar 0,9729 lebih kecil dari t tabel
1,6772 dengan tingkat signifikan 5% maka dapat
disimpulkan bahwa kepuasan kerja tidak dapat menjadi
mediator antara pelatihan terhadap kinerja karyawan.
2. Nilai t hitung sebesar 1,6888 lebih besar dari t tabel
1,6772 dengan tingkat signifikan 5% maka dapat
disimpulkan bahwa kepuasan kerja dapat menjadi
mediator antara motivasi terhadap kinerja karyawan.
3. Nilai t hitung sebesar 3,8814 lebih besar dari t tabel
1,6772dengan tingkat signifikan 5% maka dapat
disimpulkan bahwa kepuasan kerja dapat menjadi
mediator antara kompensasi terhadap kinerja karyawan.
G. Hasil Uji Hipotesis
Setelah diketahui hasil dari uji-uji yang telah dilakukan sebelumnya,
maka selanjutnya didapatkan hasil uji hipotesis. Adapun hasil pengujian
masing-masing hipotesis adalah sebagai berikut:
1. Pelatihan (X1) tidak berpengaruh terhadap Kinerja
Karyawan (Y)
Dalam penelitian menunjukkan bahwa hasil dari nilai t test
= 0, 236 dengan tingkat signifikan 0,265 lebih besar dari 0,05
99
hal ini menunjukkan bahwa pelatihan berpengaruh positif dan
tidak signifikan terhadap kinerja karyawan, sehingga H1
ditolak.
Hal ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh
Safitri (2013). Yang menjelaskan bahwa pelatihan berpengaruh
positif dan tidak signifikan terhadap kinerja karyawan. Faktor
yang mempengaruh pelatihan tidak berpengaruh terhadap
kinerja antara lain adalah metode dan bahan pelatihan yang
tidak sesuai dengan lama bekerja karyawan. Karyawan
mayoritas bekerja selama 3 tahun yaitu berjumlah 18 orang atau
36% tentunya baru sedikit mendapatkan pelatihan dan memiliki
kemampuan yang kurang dibandingkan dengan karyawan yang
sudah lama bekerja, sehingga dampak terhadap meningkatnya
kinerja kurang maksimal.
2. Motivasi (X2) tidak berpengaruh terhadap Kinerja
Karyawan (Y)
Dalam penelitan ini, menunjukkan bahwa hasil dari nilai t
test = 0,192 dan signifikansi 0,269 dimana nilai signifikansi
lebih besar dari 0,05. Hal ini menunjukkan bahwa motivasi
berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap kinerja
karyawan sehingga H1 ditolak.
Hal ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh
Maramis (2013) dalam Dewi (2017). Hal ini dikarenakan
100
mungkin motivasi yang dimiliki hanya untuk mendapatkan gaji
tidak untuk memperoleh prestasi kerja. Lama kerja juga dapat
menjadi faktor tidak berpengaruhnya motivasi terhadap kinerja,
dari data responden didapat karyawan yang bekerja selama 8
tahun ada 1 orang dan 7 tahun ada 2 orang. Karyawan yang
telah lama bekerja dengan karyawan baru sama dalam hal
pemberian insentif sehingga merasa tidak mendapatkan
motivasi yang tidak berpengaruh terhadap kinerja.
3. Kompensasi (X3) berpengaruh terhadap Kinerja
Karyawan(Y)
Dalam penelitan ini, menunjukkan bahwa hasil dari nilai t
test = -0,585 dan signifikansi 0,049 dimana nilai signifikansi
lebih kecil dari 0,05. Hal ini menunjukkan bahwa kompensasi
berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan
sehingga H1 diterima.
Hal ini sesuai dengan penelitian Riansari, Sudiro dan
Rofianty (2012) dan Maringka, dkk (2017) yang menjelaskan
bahwa kompensasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap
kinerja karyawan. Hal ini berarti pemberian kompensasi yang
tepat akan meningkatkan kepuasan kerja.
101
4. Kepuasan (Z) berpengaruh terhadap Kinerja Karyawan
(Y)
Dalam penelitian ini menunjukkan, hasil nilai dari t test =
0,917 dan signifikansi 0,001, dimana nilai signifikan lebih kecil
dari 0,05. Maka dapat disimpulkan bahwa variabel kepuasan
berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan,
sehingga H1 diterima.
Hal ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh
Aziz, dkk (2017) dan Dewi, C.N.C dkk (2014) menunjukkan
bahwa kepuasan kerja terbukti berpengaruh signifikan positif
terhadap kinerja. Hal ini menunjukkan bahwa faktor kepuasan
kerja merupakan faktor yang mempengaruhi kinerja karyawan.
Jika kepuasan kerja tinggi maka juga dapat meningkatkan
kinerja karyawan. Kepuasan kerja adalah kondisi yang
dirasakan seorang pekerja dalam melakukan pekerjaannya hal
tersebut menggambarkan senang tidaknya seorang anggota
bekerja pada sebuah organisasi.
5. Pelatihan (X1) tidak berpengaruh terhadap Kepuasan
Kerja (Z)
Dalam penelitian ini menunjukkan, hasil nilai t test =
0,142 dan signifikansi 0,239 dimana lebih besar dari 0,05.
Maka dapat disimpulakan bahwa variabel pelatihan
102
berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap kepuasan
kerja, sehingga H1 ditolak.
Hal ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh
Mutmainah (2013). Hal ini dikarenakan isi dari pelatihan yang
diberikan dan faktor penyampaian dalam pelatihan belum
maksimal sehingga tidak berpengaruh terhadap kepuasan kerja
karyawan.
6. Motivasi (X2) tidak berpengaruh terhadap Kepuasan Kerja
(Z)
Dalam penelitian ini menunjukkan, hasil nilai t test =
0,161 dan signifikansi 0,102 dimana lebih besar dari 0,05.
Maka dapat disimpulakan bahwa variabel motivasi berpengaruh
positif dan tidak signifikan terhadap kepuasan kerja, sehingga
H1 ditolak.
Hal ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh
Suwati (2013) menunjukkan bahwa motivasi tidak berpengaruh
terhadap kepuasan kerja. Hal ini bisa dikarenakan karyawan
dengan lama kerja sudah mencapai 8 tahun tidak pendapatkan
motivasi sehingga kepuasan kerja yang diinginkan tidak
tercapai. Karyawan yang memiliki prestasi diperlakukan sama
dengan karyawan lainnya, dalam arti tidak mendapatkan
perlakuan khusus seperti insentif dan bonus yang dapat
meningkatkan motivasi.
103
7. Pengaruh Kompensasi (X3) terhadap Kepuasan Kerja (Z)
Dalam penelitian ini menunjukkan, hasil nilai t test =
0,735 dan signifikansi 0,000, dimana lebih kecil dari 0,05.
Maka dapat disimpulakan bahwa variabel kompensasi
berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan kerja,
sehingga H1 diterima.
Hal ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Aziz,
dkk (2017) dan Dewi, C.N.C dkk (2014) menunjukkan bahwa
kepuasan kerja terbukti berpengaruh signifikan positif terhadap
kinerja. Hal ini berarti pemberian kompensasi yang tepat
waktu dan sesuai dengan apa yang telah di kerja maka
kepuasan kerja juga akan meningkat.
8. Pelatihan tidak berpengaruh terhadap Kinerja Karyawan
dengan Kepuasan kerja sebagai variabel Intervening
Berdasarkan pengujian Path Analysis, diperoleh t hitung
sebesar 0,9729 lebih kecil dari t tabel dengan tingkat
signifikansi 5% yaitu sebesar 1,6772 maka dapat disimpulkan
bahwa kepuasan kerja tidak dapat menjadi mediator dalam
pengaruh pelatihan terhadap kinerja karyawan, maka H1
ditolak.
Hal ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh
Yogatama (2013) menunjukkan bahwa kepuasan kerja tidak
dapat menjadi mediator dalam pengaruh pelatihan terhadap
104
kinerja karyawan. Hal ini karena banyak karyawan yang
memiliki lama kerja baru 3 tahun dan tentunya baru sedikit
mendapatkan pelatihan yang tidak berpengaruh terhadap
kepuasan kerja yang tidak mempengaruhi kinerja karyawan.
9. Pengaruh Motivasi terhadap Kinerja Karyawan dengan
Kepuasan kerja sebagai variabel Intervening
Berdasarkan pengujian Path Analysis, diperoleh t hitung
sebesar 1,6888 lebih besar dari t tabel dengan tingkat
signifikansi 5% yaitu sebesar 1,6772 maka dapat disimpulkan
bahwa kepuasan kerja dapat menjadi mediator dalam pengaruh
motivasi terhadap kinerja karyawan, maka H1 diterima.
Hal ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh
Nurcahyani (2016) dan Meirdansyah (2008) menunjukkan
bahwa kepuasan kerja dapat menjadi mediator dalam pengaruh
motivasi terhadap kinerja karyawan. Jadi, semakin banyak
motivasi yang diberikan maka akan meningkatkan kepuasan
kerja yang akan berpengaruh pada meningkatnya kinerja
karyawan.
10. Pengaruh Kompensasi terhadap Kinerja Karyawan dengan
Kepuasan kerja sebagai variabel Intervening
Berdasarkan pengujian Path Analysis, diperoleh t hitung
sebesar 3,8814 lebih besar dari t tabel dengan tingkat
signifikansi 5% yaitu sebesar 1,6772 maka dapat disimpulkan
105
bahwa kepuasan kerja dapat menjadi mediator dalam pengaruh
kompensasi terhadap kinerja karyawan, maka H1 diterima.
Hal ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh
Kiswuryanto (2014) dan Rati (2018) menunjukkan bahwa
kepuasan kerja dapat menjadi mediator dalam pengaruh
pelatihan terhadap kinerja karyawan.. Hal ini berarti
kompensasi yang di berikan perusahaan yang sesuai dan tepat
waktu dapat meningkatkan kinerja karyawan dan juga
meningkatkan kepuasan kerja.
Tabel 4.21
Kesimpulan Hasil Uji Hipotesis Penelitian
Hipotesis Kesimpulan
H1 Pelatihan berpengaruh positif dan
signifikan terhadap kinerja
karyawan
Ditolak
H2 Motivasi berpengaruh positif dan
signifikan terhadap kinerja
karyawan
Ditolak
H3 Kompensasi berpengaruh positif
dan signifikan terhadap kinerja
karyawan
Diterima
H4 Kepuasan karyawan berpengaruh
postif dan signifikan terhadap
kinerja karyawan
Diterima
H5 Pelatihan berpengaruh positif dan
signifikan terhadap kepuasan kerja Ditolak
H6 Motivasi berpengaruh positif dan
signifikan terhadap kepuasan kerja Ditolak
H7 Kompensasi berpengaruh positif
dan signifikan terhadap kepuasan
Diterima
106
kerja
H8 Kepuasan kerja mempengaruhi
pelatihan terhadap kinerja
karyawan
Ditolak
H9 Kepuasan kerja mempengaruhi
motivasi terhadap kinerja
karyawan
Diterima
H10 Kepuasan kerja mempengaruhi
kompensasi terhadap kinerja
karyawan
Diterima
107
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan mengenai
pengaruh pelatihan, motivasi dan kompensasi terhadap kinerja
karyawan dengan kepuasan kerja sebagai variabel intervening, maka
kesimpulan yang dapat dutarik adalah sebagai berikut:
1. Pelatihan memiliki pengaruh positif dan tidak signifikan
terhadap kinerja karyawan pada PT. BNI Syariah Kantor
Cabang Semarang.
2. Motivasi memiliki pengaruh positif dan tidak signifikan
terhadap kinerja karyawan pada PT. BNI Syariah Kantor
Cabang Semarang.
3. Kompensasi memiliki pengaruh positif dan signifikan
terhadap kinerja karyawan pada PT. BNI Syariah Kantor
Cabang Semarang.
4. Kepuasan kerja memiliki pengaruh positif dan signifikan
terhadap kinerja karyawan pada PT. BNI Syariah Kantor
Cabang Semarang.
5. Pelatihan memiliki pengaruh positif dan tidak signifikan
terhadap kepuasan kerja pada PT. BNI Syariah Kantor
Cabang Semarang.
108
6. Motivasi memiliki pengaruh positif dan tidak signifikan
terhadap kepuasan kerja pada PT. BNI Syariah Kantor
Cabang Semarang.
7. Kompensasi memiliki pengaruh positif dan signifikan
terhadap kepuasan kerja pada PT. BNI Syariah Kantor
Cabang Semarang.
8. Pelatihan tidak berpengaruh terhadap kinerja karyawan yang
dimediasi kepuasan kerja pada PT. BNI Syariah Kantor
Cabang Semarang.
9. Motivasi berpengaruh terhadap kinerja karyawan yang
dimediasi kepuasan kerja pada PT. BNI Syariah Kantor
Cabang Semarang.
10. Kompensasi berpengaruh terhadap kinerja karyawan yang
dimediasi kepuasan kerja pada PT. BNI Syariah Kantor
Cabang Semarang.
109
B. Saran
Berdasarkan penelitian dan kesimpulan yang telah diperoleh
peneliti, maka peneliti memberikan saran sebagai berikut:
1. Bagi PT. BNI Syariah Cabang Semarang
a. Pihak manajemen perusahaan hendaknya lebih
berupaya untuk meningkatkan kualitas kerja
karyawan agar tujuan manajemen dapat tercapai.
b. Pihak manajemen harus lebih jeli dalam
memperhatikan kebutuhan karyawan terutama
tentang kesejahteraan karyawan yang diperlu untuk
ditingkatkan, karena memotivasi karyawan dan
membuat agar karyawan lebih loyal terhadap
perusahaan.
c. Pihak manajemen perlu menjaga hubungan dengan
karyawan meningkatkan kinerja karyawan.
2. Saran Untuk Penelitian Mendatang
Meskipun penelitian ini telah dilakukan dengan sebaik-
baiknya, namun terdapat keterbatasan yang tidak dapat
dihindari. Kepada peneliti mendatang yang berkeinginan untuk
melakukan penelitian yang sama, maka perluasan penelitian
yang disarankan antara lain adalah:
a. Diharapkan menambahkan periode pengamatan, sebab
semakin lama interval waktu pengamatan maka semakin
110
besar pula kesempatan untuk memperoleh informasi
mengenai variabel yang lebih baik untuk penelitian yang
akurat.
b. Penyempurnaan terhadap indikator pertanyaan dalam
kuisioner dan sisesuaikan dengan objek penelitian,
sehingga dapat menggambarkan maksud dan tujuan
penelitian selanjutnya.
c. Diharapkan dapat menambah variabel lain yang masih
berhubungan dengan faktor yang berkaitan dengan
kinerja karyawan guna menghasilkan gambaran yang
luas dana hasil yang lebih akurat serta menggunakan
sampel yang lebih banyak lagi.
C. Keterbatasan Penelitian
1. Penelitian ini dalam pengumpulan datanya
menggunakan kuesioner yang disebarkan kepada
karyawan BNI Syariah Kantor Cabang Semarang
sebagai respondennya, hasil yang didapatkan sulit
untuk dikontrol karena mungkin saja tidak sesuai
dengan keadaan yang sebenarnya.
2. Dilihat dari jawaban tiap responden menunjukkan hasil
yang sangat ekstrim. Dimungkinkan bahwa responden
tidak benar-benar serius dalam mengisi kuesioner yang
disediakan oleh peneliti.
111
3. Indikator penelitian ini kurang menunjukkan ciri-ciri
variabelnya, oleh sebab itu untuk penelitian selanjutnya
diharapkan lebih memperhatikan indikator yang sesuai
dengan variabel-variabel dalam penelitiannya.
112
DAFTAR PUSTAKA
Amirullah, 2009. Pengaruh Motivasi Pelatihan dan Kompensasi
Terhadap Kinerja Karyawan Pegawai Dinas Perindustrian dan
Perdagangan Kabupaten Probolinggo. Jurnal Dialektika, Vol. 6.
No. 1
Arikunto, S. 2002. Prosedur Penelitian, Suatu Pendekatan Praktek.
Jakarta: PT. Rineka Cipta.
Bawono, Anton. 2006. “Multivariate Analysis dengan SPSS”. Salatiga :
STAIN Salatiga Press.
Can Afni dan Yasri. 2016. Pengaruh Motivasi Kerja Kepuasan Kerja
dan Komitmen Organisasi terhadap Kinerja Karyawan Pada
Bank Nagari. Jurnal Riset Manajemen Bisnis Publik
Dewi, C.N.C, dkk. 2014. Pengaruh Stres Kerja dan Kepuasan Kerja
terhadap Kinerja Karyawan pada Bagian Tenaga Penjual UD
Surya Raditya Negara. e-Journal Bisma Universitas Pendidikan
Ganesha Jurusan Manajemen. Volume 2. Tahun 2014
Dewi, Pramesthy. 2017. Pengaruh Kompensasi Motivasi dan Stress
Kerja terhadap Kinerja Karyawan pada BNI Syariah Cabang
Surakarta. Skripsi. Salatiga: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam
Fakhri, Risha Faiq, 2015. Pengaruh Kompensasi dan Pelatihan
Terhadap Kinerja Karyawan dengan Kepuasan Kerja Sebagai
Variabel Intervening. Skripsi. Semarang: Fakultas Ekonomika
dan Bisnis
Ghozali, Imam. 2013. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program
IBMSPSS 21. UNDIP Semarang.
Handoko, Hani T, 2011. Manajemen Personalia dan Sumber Daya
Manusia, Edisi Kedua. Yogyakarta: BPFE Yogyakarta
Hanafi, Bayu. 2017. Pengaruh Motivasi Lingkungan Kerja Terhadap
Kinerja Karyawan dengan Kepuasan Kerja sebagai Variabel
Intervening pada BNI Lifeinsurance. Jurnal Pendidikan
Ekonomi dan Bisnis. Vol.5 No.1
Hasan, Iqbal. 2002. Pokok-pokok Materi Metodologi Penelitian dan
Aplikasinya. Jakarta : Ghalia Indonesia
Hasibuan, Malayu S.P, 2012. Manajemen Sumber Daya Manusia, Edisi
esembilan. Jakarta:PT Bumi Aksara
113
Hasibuan, Malayu S.P, 2009. Manajemen Sumber Daya Manusia.
Jakarta:PT Bumi Aksara
Hendriani, Susi dkk, 2013. Pengaruh Pendidikan Pelatihan dan
Kompetensi Terhadap Kinerja Karyawan pada PT. Bank Riau
Kepri Kantor Pusat Pekanbaru. Jurnal Pekbis, Vol. 5. No. 2
Hidayah, Nurul, 2016. Pengaruh Kompensasi Terhadap Kinerja
Karyawan melalui Kepuasan Kerja Sebagai Variabel
Intervening. Skripsi. Yogyakarta: Fakultas Ekonomi
Indriastuti, Anggun, 2017. Pengaruh Kompensasi Komitmen Organisasi
Pelatihan dan Lingkungan Kerja terhadap Kepuasan Kerja.
Skripsi. Salatiga: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam
Kartikasari, Riski Indah & Djastuti, Indi, 2017. Pengaruh Pelatihan dan
Disiplin Kerja Terhadap Kinerja Karyawan dengan Kepuasan
Kerja Sebagai Variabel Interening. Jurnal Manajemen, Vol. 6,
No, 4
Kasmir, 2016. Manajemen Sumber Daya Manusia. Edisi Pertama,
Cetakan Kedua. Jakarta: Rajawali Pers
Kiswuryanto, Aditya, 2014. Analisis Pengaruh Kompensasi dan
Lingkungan Kerja terhadap Kinerja Karyawan dengan Kepuasan
Kerja sebagai Variabel Intervening. Skripsi. Semarang: Fakultas
Ekonomi dan Bisnis
Mangkunegara A.Prabu, 2008. Perencanaan dan Pengembangan
Sumber Daya Manusia. Bandung: Refika Aditama
Maringka, I. N, dkk. 2017. Hubungan Lingkungan Kerja dan
Kompensasi terhadap Kinerja Karyawan pada PT. Bank
Sulutgo Cabang Manado. Jurnal EMBA. Vaol 5, No 2.
Mathis, dan Jackson, 2002. Manajemen Sumber Daya Manusia. Edisi
Pertama, Cetakan Pertama. Yogyakarta: Salemba Empat
Martono, Nanang. 2011. Metode Penelitian Kuantitatif . Jakarta :
Rajawali Press.
Mawei, dkk. 2014. Kepemimpinan Penempatan Kerja dan Kompensasi
terhadap Kepuasan Kerja pada PT. Bank BNI KCU Manado.
Jurnal EMBA, Vol. 2 No. 2
Meirdiansyah, dkk, 2011. Pengaruh Motivasi Kerja dan Disiplin Kerja
Terhadap Kinerja Karywan dengan Kepuasan Kerja Sebagai
Intervening. Jurnal Ekonomi, Vol. 3. No.1
114
Mutmainah, H. 2013. Pengaruh Kompensasi Pelatihan dan Peran
Supervisor terhadap kinerja yang Dimediasi oleh Kepuasan
Kerja Karyawan. GRADUASI. 29
Mutmainah, Nurul. 2017. Pengaruh Motivasi Lingkungan Kerja
Disiplin Kerja dan Kompensasi terhadap Kinerja Karyawan.
Skripsi. Salatiga: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam
Nawastuti, Rati, 2018. Pengaruh Motivasi dan Kompensasi Terhadap
Kinerja Karyawan dengan Kepuasan Kerja sebagai Variabel
Intervening. Skripsi. Salatiga: Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Islam
Nurcahyani dan Adnyani, 2016. Pengaruh Kompensasi dan Motivasi
terhadap Kinerja Karyawan dengan Kepuasan Kerja sebagai
Variabel Intervening. Jurnal Manajemen, Vol.5 No.1
Yogatama, Yanuar, 2013. Analisis Pengaruh Program Pelatihan
Karyawan dan Kepuasan Kompensasi Terhadap Kinerja
Karyawan dengan Kepuasan erja Sebagai Variabel Intervening.
Skripsi. Jakarta: Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Yudistira , A.S, dkk. 2013. Pengaruh Strategi Komunikasi terhadap
Kinerja Individu dan Kepuasan Kerja (Studi pada Kepolisian
Resort Malang Kota). Jurnal Aplikasi Manajemen. Volume 11,
Nomor 3.
Pratiwi, Lian Cantika Dwi, 2016. Pengaruh Kompetensi Motivasi
Kerja dan Kompensasi Terhadap Kinerja Karyawan Bank
Muamalat dan BNI Syariah Cabang Jember dan Banyuwangi.
Skripsi. Jember: Fakultas Ekonomi Universitas Jember
Rahman, Aziz dkk.2017.Pengaruh Motivasi, Kepuasan Kerja, dan
Pengembangan Karir terhadap Kinerja Pegawai Bagian
Perlengkapan Sekretariat Daerah Kota Makassar.Jurnal Mirai
Management.Volume 2.No.2
Rahmayanti Dina dan Idham Afandi. 2014. Analisis Pengaruh
Kepemimpinan, Motivasi, Lingkungan Kerja dan Kedispilinan
terhadap Kinerja Karywan (Studi Kasus: Operator Welding I A,
PT. XYZ Motor). Jurnal Optimasi Sistem Industri. Volume 13.
Nomor 1.
Riansari, Titi. Sudiro, Achmad dan Rofiaty, 2012. Pengaruh
Kompensasi dan Lingkungan Kerja Terhadap Kepuasan Kerja
dan Kinerja Karyawan pada PT. Bnak Tabungan Pensiun
Nasional, Tbk Cabang Malang. Jurnal Aplikasi Manajemen,
Vol. 10. No. 4
115
Riduwan.2012. Dasar-dasar Statistika. Cetakan kesepuluh. Bandung:
Alfabeta.
Robert L. Mathis dan John H. Jackson. 2006. Human Resource
Manajement. Alih Bahasa. Jakarta : Salemba Empat.
Robbins, Stephan P dan Timothy A. Judge. 2008. Perilaku Organisasi
(Organizational Behavior). Jakarta: Salemba Empat.
Safitri Erma. 2013. Pengaruh Pelatihan dan Disiplin Kerja terhadap
Kinerja Karyawan. Jurnal Ilmiah Manajemen, Vol. 1 No. 4
Sahanggamu dan Mandey. 2014. Pengaruh Pelatihan Kerja Motivasi
dan Disiplin Kerja terhadap Kinerja Karyawan pada PT. Bank
Perkreditan Rakyat Dana Raya. Jurnal EMBA, Vol. 2 No. 4
Sitepu, Agripa T. 2013. Beban Kerja dan Motivasi Pengaruhnya
terhadap Kinerja Karyawan PT. Bank Tabungan Negara Tbk
Cbang Manado. Jurnal EMBA, Vol. 1 No. 4
Slamet, Achmad. 2007. Sumber Daya Manusia. UNNES Press.
Semarang
Supatmi, dkk, 2010. Pengaruh Pelatihan Kompensasi terhadap
Kepuasan Kerja Karywan dan Kinerja Karyawan. Jurnal Provit,
Vol. 7 No. 1
Suwati, Yuli. 2013. Pengaruh Kompensasi dan Motivasi Kerja terhadap
Kepuasan Kerja pada PT. Tunas Hijau Smarinda. Jurnal Ilmu
Administrasi Bisnis, Vol. 1 No. 1
Tampi, Bryan J, 2014. Pengaruh Gaya Kepemimpinan dan Motivasi
terhadap Kinerja Karyawan pada PT.Bank Negara Indonesia,
Tbk. Jurnal Acta Diurna, Vol.3.No.4
LAMPIRAN
KUESIONER PENELITIAN
Kepada Yth.
Bapak/Ibu/Saudara/i selaku karyawan BNI Syariah KC Semarang
di tempat
Assalamu‟alaikum wr.wb
Dengan hormat,
Sehubungan penelitian dengan judul “Pengaruh Pelatihan, Motivasi dan
Kompensasi Terhadap Kinerja Karyawan dengan Kepuasan Kerja Sebagai
Variabel Intervening”, maka saya mohon kesediaan Bapak/Ibu/Saudara/i untuk
mengisi angket (kuesioner) sebagaimana terlampir, semua data tersebut hanya
untuk penyusunan skripsi, bukan untuk dipublikasikan atau digunakan untuk
kepentingan lainnya. Peran Bapak/Ibu/Saudara/I sangat bermanfaat bagi
keberhasilan penelitian yang saya lakukan.
Atas bantuan dan kerja sama Bapak/Ibu/Saudara/i dalam menjawab
pertanyaan-pertanyaan pada kuesioner ini, saya mengucapkan terimakasih.
Wassalamu‟alaikum wr.wb
Hormat Saya,
Rifa‟atul Machmudah
Lingkari pada pilihan jawaban yang paling sesuai menurut Bapak/Ibu/Saudara/i
A. Data Responden
a. Nama :.................................
b. Jenis Kelamin : 1. Laki-laki 2. Perempuan
c. Usia : ................tahun
d. Pendidikan Terakhir : 1. Sekolah Menengan Atas (SMA)
2. Diploma III (DIII)
3. Strata I (S1)
4. Strata II (S2)
e. Lama Bekerja : 1. 1-2 tahun 2. 2-3 tahun
3. > 3 tahun
B. Petunjuk Pengisian
a. Isilah semua nomor dalam angket ini dan sebaiknya jangan ada yang
terlewatkan.
b. Pengisian jawaban cukup dengan memberi tanda centang () pada salah
satu jawaban yang paling sesuai dengan pendapat anda.
c. Pilihan jawaban
Sangat Tidak Setuju Sangat
Setuju
d. Kuesioner ini diisi oleh karyawan
1. PELATIHAN
No Pernyataan 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 Kemampuan saya
menjadi lebih unggul
dari karyawan lainnya
setelah saya mengikuti
pelatihan kerja
2 Kemampuan saya
dalam mengatur waktu
agar sesuai target
pekerjaan menjadi
bertambah setelah saya
mengikuti pelatihan
kerja
3 Saya selalu bersikap
tenang saat menghadapi
permasalahan dalam
bekerja
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
4 Saya selalu taat
terhadap semua aturan
dan prosedur kerja yang
ditetapkan dalam suatu
pekerjaan
2. MOTIVASI
No Pernyataan 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 Saya selalu
mendapatkan dorongan
dari atasan maupun
rekan kerja supaya
dapat menyelesaikan
pekerjaan dengan hasil
yang optimal
2 Saya selalu
bersemangat dalam
mengerjakan tugas
dengan hasil yang baik
agar saya menjadi
karyawan berprestasi
3 Saya selalu melakukan
inisiatif dan kreatif
dalam melaksanakan
tugas agar dapat
mengerjakan suatu
pekerjaan dengan cara
yang lebih mudah
4 Keluhan dari nasabah
menjadi tanggung
jawab saya untuk
menyelesaikannya
3. KOMPENSASI
No Pernyataan 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 Gaji yang diberikan
sesuai dengan jabatan
dan pekerjaan saya saat
ini
2 Bank memberikan
bonus kepada saya jika
saya berprestasi atau
bekerja di atas standar
yang telah ditetapkan
3 Saya telah
mendapatkan macam-
macam tunjangan
seperti asuransi
kesehatan, liburan dan
program pensiun
4 Bank telah
menyediakan fasilitas-
fasilitas (parkir, ruang
kerja dan mushola)
yang memadai
4. KEPUASAN KERJA
No Pernyataan 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 Saya merasa
mendapat gaji yang
sesuai
dengan pekerjaan
saya
2 Jika melaksanakan
pekerjaan dengan
baik saya akan
dipromosikan
3 Rekan kerja selalu
mendukung kinerja
saya
4 Saya puas dengan
cara pimpinan saya
menangani masalah
yang dihadapi
karyawannya
5. KINERJA KARYAWAN
No Pernyataan 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 Pekerjaan yang saya
hasilkan sudah sesuai
target yang ditentukan
perusahaan
2 Saya dapat
menyelesaikan setiap
pekerjaan dengan teliti
dan rapi
3 Saya dapat
menyelesaiakn
pekerjaan dengan tepat
4 Saya masuk kantor
sesuai dengan jam
yang di tentukan
5 Saya sering
mengutamakan
kerjasama dengan
rekan kerja dalam
menyelesaikan
pekerjaan
B1 B2 B3 B4 X1 B5 B6 B7 B8 X2 B9 B 10
B 11
B 12
X3 B 13
B 14
B 15
B 16
Z B 17
B 18
B 19
B 20
B 21
Y
6 5 8 9 28 6 7 5 6 24 6 7 8 9 30 6 7 8 9 30 6 7 8 9 6 36
6 7 8 9 30 6 7 8 6 27 6 7 8 9 30 6 5 8 9 28 6 7 6 9 6 34
7 5 8 9 29 6 7 8 6 27 6 7 8 9 30 6 7 8 9 30 6 7 8 9 10 40
3 3 4 2 12 5 5 4 4 18 4 5 6 3 18 3 4 5 6 18 6 4 5 5 6 26
6 7 8 9 30 6 7 8 6 27 6 7 8 9 30 6 7 8 9 30 6 7 8 9 6 36
8 8 5 8 29 7 9 9 9 34 9 9 6 9 33 9 9 9 9 36 9 8 9 9 7 42
5 7 8 8 28 6 7 8 6 27 6 7 8 6 27 6 7 8 9 30 6 7 8 9 9 39
6 7 8 9 30 6 7 8 6 27 6 7 8 9 30 6 7 8 9 30 6 7 8 9 7 37
6 7 8 9 30 6 7 8 6 27 6 7 8 9 30 6 7 8 9 30 6 7 8 9 7 37
6 7 8 9 30 6 7 8 6 27 6 7 8 9 30 6 7 8 9 30 6 7 8 9 7 37
6 7 8 9 30 6 7 8 6 27 6 7 8 9 30 6 7 8 9 30 6 7 8 9 6 36
6 7 8 9 30 6 7 8 6 27 6 7 8 9 30 6 7 8 9 30 6 7 8 9 8 38
6 7 8 9 30 5 7 8 6 27 6 7 8 9 30 6 7 8 9 30 6 7 8 9 7 37
6 7 8 9 30 6 7 8 6 27 6 7 8 9 30 6 7 8 9 30 6 7 8 9 7 37
6 7 8 9 30 6 7 8 6 27 6 7 8 9 30 6 7 8 9 30 6 7 8 9 6 36
6 7 8 9 30 6 7 8 6 27 6 7 4 9 26 6 7 8 9 30 6 7 8 9 10 40
6 7 8 9 30 6 7 8 6 27 6 7 8 9 30 6 7 8 9 30 6 7 8 9 10 40
6 7 8 9 30 6 7 8 6 27 6 7 8 9 30 6 7 8 9 30 6 7 8 9 10 40
8 8 8 8 32 9 9 9 9 36 9 9 9 9 36 9 9 9 9 36 9 9 9 9 6 42
8 8 8 8 32 9 9 9 9 36 9 9 9 9 36 9 9 9 9 36 9 9 9 9 7 43
6 7 8 9 30 6 7 8 6 27 6 7 8 9 30 6 7 8 9 30 6 7 8 9 10 40
8 8 8 8 32 9 9 9 9 36 9 9 9 9 36 9 9 9 9 36 9 9 9 9 9 45
8 8 8 8 32 8 8 8 9 32 9 9 9 9 36 9 9 9 9 36 9 9 9 9 9 45
6 7 8 9 30 6 5 8 6 25 6 7 8 9 30 6 7 8 9 30 6 7 8 9 10 40
6 7 8 9 30 6 8 8 9 31 6 7 8 9 30 6 7 8 9 36 6 7 8 9 6 36
7 8 8 8 31 8 8 8 8 32 7 8 8 8 31 7 8 8 8 36 9 9 9 9 7 43
6 7 8 9 30 6 8 8 9 31 7 7 8 9 30 6 7 8 9 30 6 7 8 9 10 40
6 7 8 9 30 6 8 8 9 31 7 5 8 9 28 6 7 8 9 30 6 7 8 9 10 40
9 9 9 9 36 9 9 9 9 36 9 9 9 9 36 9 9 9 9 30 9 9 9 9 9 36
6 7 8 9 30 6 8 8 9 31 6 7 8 9 30 6 7 8 9 30 6 7 8 9 7 37
8 8 8 8 32 9 9 8 9 36 9 9 9 9 36 9 9 9 9 32 9 9 9 9 9 36
7 8 8 8 31 8 8 8 9 33 9 9 9 9 36 9 9 9 9 32 9 9 9 9 9 36
6 7 8 9 30 6 8 8 9 31 6 7 8 9 30 6 7 8 9 30 6 7 8 9 8 37
6 7 8 9 30 6 8 8 10 32 6 7 8 10 31 6 7 8 9 30 6 7 8 9 10 40
6 7 8 9 30 6 8 8 9 32 6 7 8 9 30 6 7 8 9 36 6 7 8 9 10 40
6 7 8 9 30 6 8 8 9 32 6 7 8 9 30 5 7 8 9 32 6 7 8 9 10 40
7 8 8 8 31 8 8 8 8 32 7 7 7 7 28 8 8 8 8 30 9 9 9 9 9 44
7 8 8 8 31 8 8 8 8 32 7 8 8 8 31 7 7 8 9 36 9 9 9 9 9 45
6 7 8 9 30 6 8 8 9 31 5 7 8 9 29 6 7 9 9 32 6 7 8 9 10 42
6 7 8 9 30 6 8 8 9 31 6 7 8 9 30 6 7 9 9 30 6 7 8 9 10 40
8 6 8 8 30 9 5 5 8 27 9 9 9 9 36 9 9 8 9 36 9 9 9 9 9 45
6 7 8 9 32 8 8 8 9 32 7 7 7 9 30 7 7 9 9 32 8 8 8 9 9 40
8 8 8 8 30 6 8 8 8 30 6 7 8 9 30 6 7 8 9 30 6 7 9 9 10 40
8 8 8 8 32 8 8 8 9 33 9 9 9 9 36 9 9 9 9 36 9 9 8 9 9 45
6 7 8 9 30 6 8 8 10 32 6 7 8 9 30 6 7 8 9 30 6 7 9 9 10 40
7 7 7 10 31 9 9 9 9 36 7 7 9 10 33 8 7 8 8 30 7 9 8 9 7 40
6 7 8 9 30 6 8 8 9 31 6 7 8 9 30 6 7 8 9 30 6 7 9 9 6 36
6 7 8 9 30 6 8 8 9 31 6 7 8 9 30 6 7 8 9 30 6 7 8 9 6 36
8 8 6 8 30 9 9 9 9 36 9 9 9 9 36 9 9 9 9 36 9 9 9 9 9 45
8 8 8 8 32 9 9 9 9 36 9 9 9 9 36 9 9 9 9 36 9 9 9 9 9 45
HASIL OUTPUT DATA
1. DATA DESKRIPSI RESPONDEN
a. Klasifikasi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
b. Klasifikasi Berdasarkan Tingkat Pendidikan Terakhir
c. Klasifikasi Berdasarkan Lama Bekerja Responden
Jenis Kelamin Responden
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid Pria 24 48.0 48.0 48.0
Wanita 26 52.0 52.0 100.0
Total 50 100.0 100.0
Pendidikan Terakhir Responden
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid S1 50 100.0 100.0 100.0
Masa Bekerja Responden
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid 3 Tahun 18 36.0 36.0 36.0
4 Tahun 13 26.0 26.0 62.0
5 Tahun 11 22.0 22.0 84.0
6 Tahun 4 8.0 8.0 92.0
7 Tahun 3 6.0 6.0 98.0
8 Tahun 1 2.0 2.0 100.0
Total 50 100.0 100.0
2. UJI VALIDITAS
a. Pelatihan (X1)
Correlations
Pelatihan 1 Pelatihan 2 Pelatihan 3 Pelatihan 4 Total X1
Pelatihan
1
Pearson Correlation 1 .710** .221 .183 .715
**
Sig. (2-tailed) .000 .123 .204 .000
N 50 50 50 50 50
Pelatihan
2
Pearson Correlation .710** 1 .406
** .390
** .830
**
Sig. (2-tailed) .000 .003 .005 .000
N 50 50 50 50 50
Pelatihan
3
Pearson Correlation .221 .406** 1 .695
** .737
**
Sig. (2-tailed) .123 .003 .000 .000
N 50 50 50 50 50
Pelatihan
4
Pearson Correlation .183 .390** .695
** 1 .749
**
Sig. (2-tailed) .204 .005 .000 .000
N 50 50 50 50 50
Total X1 Pearson Correlation .715** .830
** .737
** .749
** 1
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000
N 50 50 50 50 50
b. Kompensasi (X3)
Correlations
Kompensasi
1
Kompensasi
2
Kompensasi
3
Kompensasi
4 Total X3
Kompensa
si 1
Pearson
Correlation 1 .934
** .490
** .259 .892
**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .070 .000
N 50 50 50 50 50
Kompensa
si 2
Pearson
Correlation .934
** 1 .493
** .300
* .899
**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .034 .000
N 50 50 50 50 50
Kompensa
si 3
Pearson
Correlation .490
** .493
** 1 .353
* .718
**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .012 .000
N 50 50 50 50 50
Kompensa
si 4
Pearson
Correlation .259 .300
* .353
* 1 .593
**
Sig. (2-tailed) .070 .034 .012 .000
N 50 50 50 50 50
Total X3 Pearson
Correlation .892
** .899
** .718
** .593
** 1
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000
N 50 50 50 50 50
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
c. Kepuasan Kerja (Z)
Correlations
Kepuasan
kerja 1
Kepuasan
kerja 2
Kepuasan
kerja 3
Kepuasan
kerja 4 Total Z
Kepua
san
kerja 1
Pearson Correlation 1 .925** .860
** .260 .939
**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .068 .000
N 50 50 50 50 50
Kepua
san
kerja 2
Pearson Correlation .925** 1 .875
** .385
** .962
**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .006 .000
N 50 50 50 50 50
Kepua
san
kerja 3
Pearson Correlation .860** .875
** 1 .679
** .962
**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000
N 50 50 50 50 50
Kepua
san
kerja 4
Pearson Correlation .260 .385** .679
** 1 .539
**
Sig. (2-tailed) .068 .006 .000 .000
N 50 50 50 50 50
Total Z Pearson Correlation .939** .962
** .962
** .539
** 1
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000
N 50 50 50 50 50
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
d. Kinerja Karyawan (Y)
Correlations
Kinerja
karyawan
1
Kinerja
karyawan
2
Kinerja
karyawan
3
Kinerja
karyawan
4
Kinerja
karyawan
5 Total Y
Kinerja
karyawan
1
Pearson Correlation 1 .885** .627
** .071 .122 .589
**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .624 .399 .000
N 50 50 50 50 50 50
Kinerja
karyawan
2
Pearson Correlation .885** 1 .835
** .465
** .223 .736
**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .001 .120 .000
N 50 50 50 50 50 50
Kinerja
karyawan
3
Pearson Correlation .627** .835
** 1 .650
** .276 .698
**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .052 .000
N 50 50 50 50 50 50
Kinerja
karyawan
4
Pearson Correlation .071 .465** .650
** 1 .206 .491
**
Sig. (2-tailed) .624 .001 .000 .151 .000
N 50 50 50 50 50 50
Kinerja
karyawan
5
Pearson Correlation .122 .223 .276 .206 1 .543**
Sig. (2-tailed) .399 .120 .052 .151 .000
N 50 50 50 50 50 50
Total Y Pearson Correlation .589** .736
** .698
** .491
** .543
** 1
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000
N 50 50 50 50 50 50
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
3. UJI REABILITAS
a. Pelatihan (X1)
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha
Cronbach's
Alpha Based on
Standardized
Items N of Items
.753 .754 4
b. Motivasi (X2)
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha
Cronbach's
Alpha Based on
Standardized
Items N of Items
.755 .773 4
c. Kompensasi (X3)
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha
Cronbach's
Alpha Based on
Standardized
Items N of Items
.724 .734 4
d. Kepuasan Kerja (Z)
e. Kinerja Karyawan (Y)
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha
Cronbach's
Alpha Based on
Standardized
Items N of Items
.852 .861 4
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha
Cronbach's
Alpha Based on
Standardized
Items N of Items
.692 .673 5
4. UJI ASUMSI KLASIK
a. Uji Multikolonearitas
b. Uji Heterokedastisitas dengan Metode Glejser
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
t Sig.
Collinearity Statistics
B Std. Error Beta Tolerance VIF
1 (Constant) 15.702 4.181 3.756 .000
Total X1 .236 .209 .190 1.128 .265 .370 2.699
Total X2 .192 .172 .181 1.119 .269 .400 2.502
Total X3 -.585 .289 -.460 -2.027 .049 .204 4.896
Total Z .917 .254 .812 3.608 .001 .207 4.825
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients t Sig.
B Std. Error Beta
1 (Constant) -4.712 3.980 -1.184 .243
Pelatihan -8.372 3.565 -.580 -2.348 .062
Motivasi 7.318 3.593 .452 2.037 .074
Kompensasi .672 6.426 .035 .105 .917
Kepuasan 4.160 5.895 .233 .706 .484
c. Uji Normalitas
d. Uji Linearitas dengan Metode test for linearity
1. Pelatihan
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized Residual
N 50
Normal Parametersa Mean .0000000
Std. Deviation 2.50149090
Most Extreme Differences Absolute .111
Positive .065
Negative -.111
Kolmogorov-Smirnov Z .781
Asymp. Sig. (2-tailed) .575
a. Test distribution is Normal.
ANOVA Table
Sum of Squares Df
Mean Square F Sig.
Y
*
X
1
Between Group (Combined)
317.416 7 45.345 5.746 .000
Linearity 215.983 1 215.983 27.367 .000
Deviation from Linearity
101.433 6 16.905 1.142 .159
Within Groups 331.464 42 7.892
Total 648.880 49
2. Motivasi
ANOVA Table
Sum of Squares df Mean Square F Sig.
Y
*
X2
Between Groups (Combined)
354.465 9 39.385 5.351 .000
Linearity 235.579 1 235.579 32.006 .000
Deviation from Linearity
118.886 8 14.861 2.019 .069
Within Groups 294.415 40 7.360
Total 648.880 49
3. Kompensasi
4. Kepuasan Kerja
ANOVA Table
Sum of Squares df
Mean Square F Sig.
Y *
Z
Between Groups (Combined)
390.713 5 78.143 13.318 .000
Linearity 320.717 1 320.717 54.661 .000
Deviation from Linearity
69.996 4 17.499 2.982 .079
Within Groups 258.167 44 5.867
Total 648.880 49
ANOVA Table
Sum of Squares df
Mean Square F Sig.
Y * X3
Between Groups (Combined) 370.585 10 37.059 5.193 .000
Linearity 198.776 1 198.776 27.856 .000
Deviation from Linearity
171.809 9 19.090 2.675 .086
Within Groups 278.295 39 7.136
Total 648.880 49
5. UJI STATISTIK
1) Uji t
a. Uji ttest 1
b. Uji ttest 2
2) Uji F
ANOVAb
Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.
1 Regression 342.265 4 85.566 12.558 .000a
Residual 306.615 45 6.814
Total 648.880 49
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
t Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) 15.702 4.181 3.756 .000
Total X1 .236 .209 .190 1.128 .265
Total X2 .192 .172 .181 1.119 .269
Total X3 -.585 .289 -.460 -2.027 .049
Total Z .917 .254 .812 3.608 .001
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
t Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) -.226 2.424 -.093 .000
Total X1 .142 .119 .130 1.193 .239
Total X2 .161 .097 .172 1.870 .102
Total X3 .735 .128 .652 5.755 .000
3) Uji Koefisien Determinasi (R2)
4) Uji Path Analisys
a. Persamaan Jalur Model 1
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
t Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) -.226 2.424 -.093 .926
X1 .142 .119 .130 1.193 .239
X2 .161 .097 .172 1.670 .102
X3 .735 .128 .652 5.755 .000
b. Persamaan Jalur Model 2
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
T Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant)
15.702 4.181 3.756 .000
X1 .236 .209 .190 1.128 .265
X2 .192 .172 .181 1.119 .269
X3 -.585 .289 -.460 -2.027 .049
Z .917 .254 .812 3.608 .001
Model Summary
Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate
1 .726
a .527 .485 2.61030
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Data Pribadi:
Nama : Rifa‟atul Machmudah
Tempat dan Tanggal Lahir : Kab. Temanggung, 22 Oktober 1995
Alamat : Ling Ngemplak, RT 05 RW 01,Bawen
Jenis Kelamin : Perempuan
Warga Negara : Indonesia
Agama : Islam
Daftar Pendidikan Formal
1. SDIT Permata Bunda Bawen, Lulus Tahun 2008
2. SMPITDarul Fikri Bawen, Lulus Tahun 2011
3. SMA Islam Sudirman Ambarawa, Lulus Tahun 2014
4. Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam IAIN SALATIGA Masuk 2014
Demikian daftar riwayat hidup ini saya buat dengan sebenarnya.
Salatiga, 14 Januari 2019
Penulis
Rifa’atul Machmudah
NIM: 213-14-168