pengaruh pemberian jus buah naga merah terhadap kadar gula

12
23 Literasi Kesehatan Husada │ Volume 4 Nomor II : Juni 2020 PENGARUH PEMBERIAN JUS BUAH NAGA MERAH TERHADAP KADAR GULA DARAH PADA PENDERITA DIABETES MELLITUS (Influence Of Green Drug Juice Drinking Against Blood Sugar To Diabetes Mellitus Patients) Dwi Magdalena Titirlolobi 1 , Hany Puspita Aryani 2 , Erieska Safitri Hendarti 3 123 STIKes Husada Jombang 1,2,3 ) Email: [email protected] ABSTRAK Buah naga memiliki kandungan antioksidan yang sangat tinggi. Kandungan bermanfaat untuk mencegah radikal bebas dan melindungi tubuh dari berbagai macam serangan penyakit, seperti diabetes mellitus. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pemberian jus buah naga merah terhadap kadar gula darah pada penderita diabetes mellitus di Puskesmas Dukuh Klopo Kabupaten Jombang. Desain penelitian yang digunakan preeksperimental dengan rancangan pretest-posttest control group design. Variabel independent pemberian jus buah naga merah dan dependen kadar gula darah pada penderita diabetes mellitus. Populasi semua penderita diabetes mellitus di Puskesmas Dukuh Klopo Kabupaten Jombang sebanyak 40 orang dengan teknik total sampel didapatkan sampel sebanyak 30 orang, data diuji dengan t-test paried dengan tingkat kemaknaan 0,05. Hasil penelitian didapatkan mayoritas responden KGD naik sebelum pemberian jus buah naga merah (100%), dan KGD naik sebelum pemberian air mineral (100%), lebih dari setengah responden KGD naik sesudah pemberian jus buah naga merah (55%), dan mayoritas responden KGD naik (100%). Dari uji statistik uji t-test paried didapatkan p=0,000 < (α = 0,05), maka H1 diterima. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa terdapat ada pengaruh pemberian jus buah naga merah terhadap kadar gula darah pada penderita diabetes mellitus di Puskesmas Dukuh Klopo Kabupaten Jombang. Hendaknya tenaga kesehatan melakukan langkah-langkah untuk melakukan penekanan terjadinya kadar gula darah pada penderita diabetes mellitus, yaitu dengan memberikan penyuluhan lebih intensif tentang kebiasaan sehari-hari yang dapat meningkatkan kadar gula darah, sehingga peningkatan kadar gula darah dapat dicegah dan ditangani secara optimal. Kata kunci : Jus buah naga merah, kadar gula darah dan diabetes mellitus

Upload: others

Post on 16-Oct-2021

6 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PENGARUH PEMBERIAN JUS BUAH NAGA MERAH TERHADAP KADAR GULA

23

Literasi Kesehatan Husada │ Volume 4 Nomor II : Juni 2020

PENGARUH PEMBERIAN JUS BUAH NAGA MERAH TERHADAP KADAR GULA DARAH PADA PENDERITA DIABETES MELLITUS

(Influence Of Green Drug Juice Drinking Against Blood Sugar To Diabetes Mellitus Patients)

Dwi Magdalena Titirlolobi1, Hany Puspita Aryani2, Erieska Safitri Hendarti3 123STIKes Husada Jombang1,2,3)

Email: [email protected]

ABSTRAK Buah naga memiliki kandungan antioksidan yang sangat tinggi. Kandungan

bermanfaat untuk mencegah radikal bebas dan melindungi tubuh dari berbagai macam serangan penyakit, seperti diabetes mellitus. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pemberian jus buah naga merah terhadap kadar gula darah pada penderita diabetes mellitus di Puskesmas Dukuh Klopo Kabupaten Jombang. Desain penelitian yang digunakan preeksperimental dengan rancangan pretest-posttest control group design. Variabel independent pemberian jus buah naga merah dan dependen kadar gula darah pada penderita diabetes mellitus. Populasi semua penderita diabetes mellitus di Puskesmas Dukuh Klopo Kabupaten Jombang sebanyak 40 orang dengan teknik total sampel didapatkan sampel sebanyak 30 orang, data diuji dengan t-test paried dengan tingkat kemaknaan ≤ 0,05. Hasil penelitian didapatkan mayoritas responden KGD naik sebelum pemberian jus buah naga merah (100%), dan KGD naik sebelum pemberian air mineral (100%), lebih dari setengah responden KGD naik sesudah pemberian jus buah naga merah (55%), dan mayoritas responden KGD naik (100%). Dari uji statistik uji t-test paried didapatkan p=0,000 < (α = 0,05), maka H1 diterima. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa terdapat ada pengaruh pemberian jus buah naga merah terhadap kadar gula darah pada penderita diabetes mellitus di Puskesmas Dukuh Klopo Kabupaten Jombang. Hendaknya tenaga kesehatan melakukan langkah-langkah untuk melakukan penekanan terjadinya kadar gula darah pada penderita diabetes mellitus, yaitu dengan memberikan penyuluhan lebih intensif tentang kebiasaan sehari-hari yang dapat meningkatkan kadar gula darah, sehingga peningkatan kadar gula darah dapat dicegah dan ditangani secara optimal.

Kata kunci : Jus buah naga merah, kadar gula darah dan diabetes mellitus

Page 2: PENGARUH PEMBERIAN JUS BUAH NAGA MERAH TERHADAP KADAR GULA

24

Literasi Kesehatan Husada │ Volume 4 Nomor II : Juni 2020

PENDAHULUAN

Diabetes mellitus merupakan sekelompok kelainan heterogen yang ditandai kenaikan kadar glukosa dalam darah atau hiperglikemia (Dewanti, 2010). Diabetes sering disebut dengan “the great imitator”, yaitu penyakit yang dapat menyerang semua organ tubuh dan menimbulkan berbagai keluhan. Diabetes juga sering disebut sebagai “the silent killer”, seperti rayap, bekerja diam-diam dan merusak organ di dalam tubuh. Ini biasanya dikenal sebagai komplikasi kronis. Komplikasi akut juga dapat terjadi jika kadar glukosa darah seseorang meningkat atau menurun dengan tajam dalam waktu relatif singkat. Tidak semua orang dengan diabetes akan menderita komplikasi jangka panjang. Bagai- manapun penelitian telah membuktikan bahwa kontrol glukosa darah yang baik akan mencegah atau memperlambat perkembangan komplikasi akut dan kronis (Subiyanto, 2010). Diet dan gaya hidup sedentary merupakan faktor resiko yang berpengaruh terhadap peningkatan prevalensi diabetes mellitus (Wiardani, 2014). Kadar gula tidak terkontrol bisa beresiko mengakibatkan kematian pada penderita diabetes secara umum adalah dua kali lipat dibandingkan bukan penderita diabetes mellitus (Salindeho, 2016). Di negara maju diabetes mellitus termasuk kelompok lima penyebab utama kematian. Indonesia sebagai negara luas dengan jumlah penduduk menempati urutan ke empat terbesar di dunia (Dewanti, 2010).

Menurut (WHO) mencatat, jumlah penderita Diabetes Melitus (DM) di Indonesia semakin mengkhawatirkan. Kini mencapai 10 juta orang. Jumlah ini sama dengan urutan kelima di Asia Tenggara. Di dunia jumlah DM ini mencapai 422 juta penyandang diabetes dan 96 juta diantaranya tinggal di Asia Tenggara (Depkes RI, 2016). Satu dari lima penderita diabetes masih berumur dibawah 40 tahun, yakni diantara 20 hingga 39 tahun sebanyak 1.671.000 orang. Sedangkan usia 40 hingga 59 tahun sebanyak 4.651.000 orang. Sisanya berusia 60 hingga 79 tahun. Sedangkan

menurut Pengurus Persatuan Diabetes Indonesia (Persadia) Subagijo Adi di Jawa Timur jumlah penderita diabetes mellitus 6% atau 2.248.605 orang dari total jumlah penduduk Jawa Timur sebanyak 37.476.757 orang (Sensus Penduduk 2010), dan di Kabupaten Jombang penderita diabetes mellitus tahun 2010 sebanyak 780 orang (0,06%) dari jumlah penduduk total kabupaten Jombang tahun 2010 sebanyak 1,202,407 orang. Sedangkan berdasarkan observasi data di Puskesmas Ploso dilakukan oleh peneliti didapatkan jumlah penderita diabetes mellitus pada tahun 2014 penderita diabetes mellitus sebanyak 110 pasien, sedangkan pada bulan Januari 2015 jumlah penderita diabetes mellitus sebanyak 150 pasien. Pada tahun 2016 jumlah penderita diabetes mellitus sebanyak 181 pasien.

Asupan makanan dan minuman yang berkadar gula tinggi berisiko terjadinya diabetes. Demikian juga konsumsi makanan yang mengandung karbohidrat tinggi juga mempunya risiko yang sama. Makanan yang mempunyai kandungan karbohidrat tinggi dalam proses metabolisme akan diubah menjadi gula kemudian gula akan dipecah menjadi energi dengan bantuan insulin. Oleh karena itu, mengkonsumsi karbohidrat dalam jumlah tinggi berisiko meningkatkan kadar gula darah (Soeryoko, 2011). Gejala terjadinya penyakit diabetes mellitus adalah adanya peningkatan kadar gula dalam darah mencapai 160-180 mg/dl dan air seni (urine) penderita kencing manis yang mengandung gula (glukosa) sehingga sering dikerubungi semut, jumlah urine yang dikeluarkan lebih banyak (polyu- ria), rasa haus berlebihan (polydipsia), lapar yang berlebihan atau makan ban- yak (polyphagia), frekuensi urine me- ningkat atau kencing terus (glycosuria), berat badan turun, (Akmal, Mutaroh dkk, 2010). Kelalaian dalam mengontrol diabetes mellitus bisa berdampak adanya penyakit komplikasi (Soeryoko, 2011). Terjadinya komplikasi pada diabetes mellitus akan mem-bahayakan pen- deritanya dan menurun-kan kualitas hidupnya. Komplikasi dapat terjadi pada kondisi kadar gula darah tak terkendali

Page 3: PENGARUH PEMBERIAN JUS BUAH NAGA MERAH TERHADAP KADAR GULA

25

Literasi Kesehatan Husada │ Volume 4 Nomor II : Juni 2020

dalam waktu yang lama, maka penderita diabetes mellitus dengan kadar gula darah tinggi terus-menerus dan sudah menderita lebih dari 10 tahun, dapat dipastikan akan menderita komplikasi, yaitu gangren, atherosklerosis, katarak, TBC paru, infeksi saluran kencing, radang mulut, pembekuan darah otak, impotensi (Tjokroprawiro, 2011).

Penatalaksanaan pada penderita diabetes mellitus salah satunya dengan terapi non farmakologis yakni mo- difikasi gaya hidup memiliki peran penting baik bagi individu non diabetes mellitus maupun individu yang telah diabetes mellitus. Salah satu modifikasi gaya hidup ialah dengan pengaturan pola makan atau diet. Buah dan sayur merupakan komponen penting dari diet yang sehat. Beberapa buah-buahan seperti buah naga menawarkan manfaat kesehatan yang besar. Menurut hasil penelitian Widyastuti (2015), Pemberian jus buah naga merah dengan dosis 2,86 gr/kgBB/hari selama 21 hari memberi- kan pengaruh yang signifikan terhadap penurunan kadar gula darah. pada penelitian Yanti (2015), buah naga memiliki kandungan gizi yang tinggi dan baik bagi kesehatan diantaranya vitamin C, B1, B3, B12, betakaroten, fosfor, kalsium, gula sederhana, protein, serat dan lycopine. Beberapa manfaat kon- sumsi buah naga terhadap kesehatan adalah sebagai antioksidan yaitu men- cegah serangan radikal bebas yang dapat menyebabkan penyakit kanker dan ma- salah kesehatan lainnya, megontrol gula darah terutama bagi penderita diabetes tipe 2, menurunkan tekanan darah, me- netralkan racun, menjaga kesehatan mata, melancarkan pencernaan dan me- nurunkan berat badan. Menurut pene- litian Wiardani (2014), buah naga khususnya buah naga merah mengan- dung serat dan antioksidan yang berman- faat bagi penderita diabetes dan kardio- vaskuler. Kandungan serat buah naga mampu memperlambat penyerapan glu- kosa dengan cara meningkatkan keken- talan volume usus yang berpontesi me- nurunkan kecepatan difusi sehingga ka- dar glukosa menurun. Buah naga juga mengandung fitokimia yang berfungsi sebagai antioksidan. Antioksidan dapat

menjaga elastisitas pembuluh darha dan permiabilitas sel. Peningkatan permia- bilitas sel otomatis akan meningkatkan sensitifitas insulin sehingga semakin banyak glukosa darah diangkut oleh insulin ke dalam sel untuk dimeta- bolisme. Hal ini berdampak pada penu- runan kadar glukosa dalam darah.

Berdasarkan latar belakang di atas maka peneliti ingin membuktikan apakah buah naga mampu menurunkan kadar gula darah pada penderita diabetes mellitus, maka peneliti tertarik mela- kukan penelitian dengan judul “Pengaruh Pemberian Jus Buah Naga Merah Terhadap Kadar Gula Darah Pada Penderita Diabetes mellitus di Dukuh Klopo Kabupaten Jombang”

TINJAUAN PUSTAKA

1. Konsep Buah Naga a. Pengertian

Buah naga tergolong buah batu yang berdaging dan berair. Bentuk buah bulat agak meman- jang atau bulat agak lonjong. Kulit buah ada yang berwarna merah menyala, merah gelap, dan kuning, tergantung dari jenisnya (Renasari, 2010).

b. Manfaat 1) Buah naga memiliki kan-

dungan antioksidan yang sangat tinggi.

2) Buah Naga mampu mene- tralkan zat-zat beracun, se- perti logam berat dan dapat melawan batuk dan asma. Selain itu, buah naga me- miliki kandungan vitamin C yang sangat tinggi sehingga dapat menyembuhkan me- mar dan luka dengan cepat dengan meningkatkan kinerja sistem kekebalan tubuh.

3) Khusus untuk diabetes, buah naga dapat dibuat ramuan hipertensi menggunakan buah naga.

4) Buah naga memiliki kan- dungan vitamin B1, B2, dan B3 yang membantu tubuh untuk memperbaiki nafsu makan, menurunkan koles-

Page 4: PENGARUH PEMBERIAN JUS BUAH NAGA MERAH TERHADAP KADAR GULA

26

Literasi Kesehatan Husada │ Volume 4 Nomor II : Juni 2020

terol, dan meningkatkan produksi energi. Selain itu, kandungan buah naga juga bermanfaat untuk mening- katkan penglihatan, memper- kuat tulang, dan membantu pembentukan jaringan dan memperbaiki bentuk gigi yang rusak.

2. Konsep Kadar Gula Darah Glukosa merupakan karbo-

hidrat terpenting yang kebanyakan diserap ke dalam aliran darah se- bagai glukosa dan gula lain diubah menjadi glukosa di hati. Glukosa adalah bahan bakar utama dalam jaringan tubuh serta berfungsi untuk menghasilkan energi. Kadar glukosa darah sangat erat kaitan- nya dengan penyakit diabetes mellitus (Amir, 2015).

3. Konsep Diabetes Mellitus Diabetes adalah perubahan

menetap dalam sistem kimiawi tu- buh yang mengakibatkan darah mengandung terlalu banyak gula (Bilous, 2008).

METODE PENELITIAN

Dalam penelitian ini desain/ ran- cangan yang digunakan adalah pene- litian preeksperimental dengan ran- cangan pretest-posttest control group design, yaitu penelitian eksperimental yang proses pemberian perlakuannya tidak dilakukan pembatasan gangguan dari faktor lain yang tidak diteliti dan pengukuran dilakukan pada variabel sebelum dan setelah perlakuan (Noto- atmodjo, 2010). Populasi semua pen- derita diabetes mellitus di Puskesmas Dukuh Klopo Kabupaten Jombang sebanyak 40 orang dengan teknik total sampel didapatkan sampel sebanyak 30 orang. Dalam penelitian ini variabel independen adalah pemberian jus buah naga merah dengan instrumen, sedang- kan variabel dependen kadar gula darah pada penderita diabetes mellitus. Ins- trumen yang digunakan observasi/penga- matan kadar gula darah berdasarkan pengukuran alat ukur kadar glukosa

darah. Penelitian dilakukan dengan

prosedur pengambilan data yang dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut : a. Meminta surat pengantar dari kepada

Kaprodi S1 Keperawatan STIKES HUSADA Jombang untuk melaku- kan penelitian di Puskesmas Dukuh Klopo Kabupaten Jombang

b. Meminta ijin penelitian kepada Puskesmas Dukuh Klopo Kabupaten Jombang

c. Menetapkan responden sesuai den- gan kriteria inklusi dan eksklusi.

d. Memberikan surat informed consent pada responden yang berada di Pus- kesmas Dukuh Klopo Kabupaten Jombang

e. Menentukan waktu pemberian perlakuan yang berdasarkan kesepa- katan, yaitu pada setiap sore hari sekitar jam 15.00-17.30 WIB.

f. Tahap pre-test 1) Pengukuran dilakukan pada sore

hari kadar gula darah berdasar- kan alat ukur kadar glukosa darah. Pengukuran dilakukan pada sore hari pukul 15.00-17.30 WIB.

2) Jus buah naga Jus buah naga dibuat dan di- sediakan oleh peneliti sendiri. Proses pembuatan jus buah naga merah yaitu : a) Buah naga merah dengan

berat 100 gram diambil da- gingnya.

b) Daging buah naga merah dimasukkan ke dalam gelas blender dengan dicampur air mineral + 100 cc.

c) Setelah buah naga merah diblender, kemudian disaji- kan ke dalam 1 gelas (±200 cc) untuk setiap responden.

Pemberian jus sesuai dengan kesepakatan yaitu pada setiap sore hari sekitar jam 15.00-17.30 WIB peneliti mendatangi res- ponden dan memberikan edukasi dan jus buah diambil dari buah naga merah sebanyak 1 gelas (±200 cc) diminum 3 kali dalam 1 minggu selama 1 bulan dan

Page 5: PENGARUH PEMBERIAN JUS BUAH NAGA MERAH TERHADAP KADAR GULA

27

Literasi Kesehatan Husada │ Volume 4 Nomor II : Juni 2020

memastikan responden langsung meminum jus sampai habis.

3) Pada kelompok kontrol pem- berian air mineral 200 ml dimi- num 3 kali semuanya dalam 1 bulan. Dan menanyakan tentang kebiasaan sehari-hari yang me- micu peningkatan kadar gula darah apakah dilakukan atau tidak setelah diberikan.

g. Tahap post-test Pada tahap post-test peneliti meng- ukur kembali kadar gula darah yang berdasarkan alat ukur kadar glu- kosa darah yang dilakukan setiap 1 minggu sekali pada 1 hari setelah sesi ketiga berakhir baik pada res- ponden dengn jus buah naga atau- pun kontrol.

Selanjutnya dilakukan pengolahan data yang meliputi : editing, coding, dan tabulating, kemudian dilakukan analisa data menggunakan uji statistik t-test paried dengan tingkat kemaknaan ≤ 0,05.

HASIL PENELITIAN

Data Umum

1. Data Umum Kelompok Perlakuan

a. Jenis kelamin

Sumber : data primer, 2017

Dari gambar di atas

diketahui bahwa sebagian besar

responden berjenis perempuan

sebanyak 15 orang (75%), se-

dangkan sebagian kecil res-

ponden berjenis kelamin laki-laki

sebanyak 5 orang (25%).

b. Umur

Sumber : data primer, 2017

Dari gambar di atas dike-

tahui bahwa sebagian besar

responden bekerja ber-umur

56-65 tahun sebanyak 16 orang

(80%), sedangkan se-bagian

kecil responden berumur > 65

tahun sebanyak 1 orang (5%).

c. Pekerjaan

Sumber : data primer, 2017

Dari gambar di atas dike- tahui bahwa setengah responden bekerja sebagai ibu rumah tangga sebanyak 11 orang (55%), se- dangkan sebagian kecil res- ponden tidak bekerja dan wira- swasta masing-masing seban- yak 1 orang (5%).

d. Pendidikan

Sumber : data primer, 2017

Dari gambar di atas dike- tahui bahwa sebagian besar responden pendidikan terakhir dasar (SD, SMP) sebanyak 13 orang (65%), sedangkan seba- gian kecil responden pen-didikan terakhir menengah (SMA, SMK) sebanyak 7 orang (35%).

e. Perolehan informasi

Sumber : data primer, 2017

Dari gambar di atas dike-

tahui bahwa sebagian besar res-

ponden tidak mendapatkan infor-

masi sebanyak 12 orang (60%),

sedangkan hampir se-tengah res-

ponden sebanyak 8 orang (40%).

f. Sumber informasi

Sumber : data primer, 2017

Dari gambar di atas dike-

tahui bahwa sebagian besar res-

ponden tidak mendapatkan infor-

masi sebanyak 12 orang (60%),

sedangkan hampir setengah

Page 6: PENGARUH PEMBERIAN JUS BUAH NAGA MERAH TERHADAP KADAR GULA

28

Literasi Kesehatan Husada │ Volume 4 Nomor II : Juni 2020

res-onden sumber informasi

dari tenaga kesehatan sebanyak

8 orang (40%).

2. Data umum kelompok kontrol

a. Jenis kelamin

Sumber : data primer, 2017

Dari gambar di atas dike-

tahui bahwa sebagian besar res-

ponden berjenis perempuan se-

banyak 18 orang (90%), se-

dangkan sebagian kecil res-

ponden berjenis kelamin laki-laki

sebanyak 2 orang (10%).

b. Umur

Sumber : data primer, 2017

Dari gambar di atas dike- tahui bahwa sebagian besar res- ponden bekerja berumur 56-65 tahun sebanyak 14 orang (70%), sedangkan sebagian kecil res- ponden berumur > 65 tahun se- banyak 1 orang (5%).

c. Pekerjaan

Sumber : data primer, 2017

Dari gambar di atas dike- tahui bahwa lebih dari setengah responden bekerja sebagai ibu rumah tangga sebanyak 13 orang (65%), sedangkan sebagian kecil responden wiraswasta dan se- banyak 2 orang (10%).

d. Pendidikan

Sumber : data primer, 2017

Dari gambar di atas dike-

tahui bahwa sebagian besar res-

ponden pendidikan terakhir dasar

(SD, SMP) sebanyak 17 orang

(85%), sedangkan sebagian kecil

responden pendidikan terakhir

menengah (SMA, SMK) se-

banyak 3 orang (15%).

e. Perolehan informasi

Sumber : data primer, 2017

Dari gambar di atas dike-

tahui bahwa responden tidak

mendapatkan informasi seban-

yak 100 orang (100%).

f. Sumber informasi

Sumber : data primer, 2017

Dari gambar di atas dike-

tahui bahwa responden tidak

mendapatkan informasi sebanyak

20 orang (100%).

Data Khusus

1. Kadar gula darah sebelum pemberian

jus buah naga pada penderita

diabetes mellitus

Sumber : data primer, 2017

Dari gambar di atas diketahui

bahwa responden kadar gula darah

sebelum pemberian jus naga merah

pada kelompok perlakuan kategori

naik sebanyak 20 orang (100%).

Sumber : data primer, 2017

Dari gambar di atas diketahui

bahwa responden kadar gula darah

sebelum pemberian air mineral

pada kelompok kontrol kategori

Page 7: PENGARUH PEMBERIAN JUS BUAH NAGA MERAH TERHADAP KADAR GULA

29

Literasi Kesehatan Husada │ Volume 4 Nomor II : Juni 2020

naik sebanyak 20 orang (100%). 2. Kadar gula darah sesudah pemberian

jus buah naga pada penderita

diabetes mellitus

Sumber : data primer, 2017

Dari gambar di atas diketahui

bahwa lebih dari setengah responden

kadar gula darah pada kelompok

perlakuan sesudah pemberian jus

kategori naik sebanyak 11 orang

(55%), sedangkan hampir setengah

responden kadar gula darah kategori

naik sebanyak 9 orang (45%).

Sumber : data primer, 2017

Dari gambar di atas diketahui

bahwa responden kadar gula darah

pada kelompok kontrol sesudah

pemberian air mineral kategori

naik sebanyak 20 orang (100%).

3. Pengaruh Pemberian Jus Buah Naga

Merah Terhadap Kadar Gula Darah

Pada Penderita Diabetes Mellitus

Tabulasi Silang Kadar Gula Darah

Pada Penderita Diabetes Mellitus

Sebelum dan Sesudah Pemberian

Jus Buah Naga Merah

Sumber : Data Primer, 2017

Dari tabel di atas diketahui

bahwa lebih dari setengah responden

kadar gula darah sebelum pemberian

jus buah naga merah kategori naik

dengan kadar gula darah sesudah

pemberian jus buah naga merah

kategori naik sebanyak 11 orang

(55%), sedangkan hampir setengah

responden kategori normal sebanyak

9 orang (45%).

Tabulasi Silang Kadar Gula Darah

Pada Penderita Diabetes Mellitus

Sebelum dan Sesudah Air Mineral

Sumber : Data Primer, 2017

Dari tabel di atas diketahui

bahwa mayoritas res-ponden kadar

gula darah sebelum pemberian air

mineral kategori naik dengan

kadar gula darah sesudah

pemberian air mineral kategori

naik sebanyak 20 orang (100%).

Analisa Data

Sumber : Data Primer, 2017

Dari tabel di atas diketahui pada kelompok perlakuan mengalami menurun kadar gula darah dengan selisih mean sebelum dan sudah pemberian jus buah naga merah sebesar 13,75, sedangkan dari uji statistik t-test paired didapatkan nilai t-test sebesar 6,611 dengan nilai probabilitas sebesar 0,000 lebih kecil dari nilai standart signifikan (α = 0,05), maka H1 diterima yang artinya bahwa pemberian jus buah naga merah menurunkan kadar gula darah pada penderita diabetes mellitus yang signifikan.

Pada kelompok kontrol mengalami peningkatan kadar gula darah dengan selisih mean sebelum dan sudah pemberian air mineral sebesar 5,00, sedangkan dari uji statistik t-test paired didapatkan nilai t-test sebesar 4,359 dengan nilai probabilitas sebesar 0,000 lebih kecil dari nilai standart signifikan (α = 0,05), maka H1 diterima yang artinya bahwa pemberian selain jus buah naga merah, yaitu pemberian air mineral kadar gula darah mengalami peningkatan pada penderita diabetes mellitus yang signifikan.

Page 8: PENGARUH PEMBERIAN JUS BUAH NAGA MERAH TERHADAP KADAR GULA

30

Literasi Kesehatan Husada │ Volume 4 Nomor II : Juni 2020

PEMBAHASAN 1. Kadar Gula Darah Sebelum

Pemberian Jus Buah Naga Pada Penderita Diabetes Mellitus

Dari hasil penelitian menun- jukkan bahwa mayoritas responden kadar gula darah sebelum pemberian jus naga merah pada kelompok perlakuan kategori naik sebanyak 20 orang (100%), sebagian besar res- ponden bekerja berumur 56-65 tahun sebanyak 16 orang (80%), setengah responden bekerja sebagai ibu rumah tangga sebanyak 11 orang (55%). Pada gambar 5.14 menunjukkan bah- wa mayoritas responden kadar gula darah sebelum pemberian air mineral pada kelompok kontrol kategori naik sebanyak 20 orang (100%), sebagian besar responden bekerja berumur 56- 65 tahun sebanyak 14 orang (70%), lebih dari seten-gah responden beker- ja sebagai ibu rumah tangga seban- yak 13 orang (65%).

Kadar glukosa darah sangat erat kaitannya dengan penyakit diabetes mellitus (Amir, 2015). Penyebab kadar gula di dalam darah terlalu tinggi sehingga tubuh tidak dapat melepaskan atau menggunakan insulin secara cukup. Jika seseorang memiliki kadar gula darah puasa > 126 mg/dl, dan sewaktu tes darah mencapai > 200 mg/dl jika tidak melakukan puasa. Sebenarnya, kadar gula dapat meningkat setelah makan dan kembali normal dalam waktu dua jam. Pada orang normal, pagi hari setelah berpuasa sehari sebe- lumnya, kadar gula darah normal adalah 70-110 mg/dl darah, sebab kadar gula darah biasanya kurang dari 120-140 mg/dl jika diukur dua jam setelah makan atau minum cairan yang mengandung gula maupun karbohidrat (Adib, 2011). Diabetes sering muncul setelah seseorang memasuki usia rawan tersebut, terutama setelah usia 45 tahun dan pada mereka yang berat badannya berlebih sehingga tubuh- nya tidak peka terhadap insulin (Fitria, 2009). Pekerjaan merupakan salah satu aktivitas yang menyita waktu, sehingga aktivitas melakukan olahraga jarang sekali dilakukan (Adib, 2011). Selain itu aktivitas kerja dapat menyita waktu istirahat,

bahwa kurang tidur juga dapat merangsang sejenis hormon dalam darah yang memicu nafsu makan. Didorong rasa lapar, penderita gangguan tidur terpicu menyantap makanan berkalori tinggi yang membuat kadar gula darah naik. (Fitria, 2009).

Pada kelompok perlakuan sebelum pemberian jus buah naga merah dan kelompok kontrol sebe- lum pemberian perlakuan, yaitu air mineral mayoritas kadar gula darah responden > 126 mg/dl. Terjadinya peningkatan kadar gula darah pada responden diawali responden kurang memperhatikan tanda-tanda awal terjadinya penyakit diabetes mellitus, seperti : banyak kencing, banyak minum atau merasa sering haus, banyak makan merasa sering lapar, sehingga responden tidak menyadari bahwa dirinya sudah menderita diabetes. Sedangkan kadar gula darah meningkat disebabkan res- ponden kurang memperhatikan makanan dan kebiasaan pemicu diabetes seperti teh manis, gorengan, kebiasaan memakan cemilan, kurang tidur, malas berolahraga, sehingga hal ini memberikan dampak yang negatif, yaitu peningkatan kadar gula darah yang tidak terkontrol. Sebagian besar responden kejadian komplikasi diabetes mellitus berusia 55-65 tahun. Rentang usia 55-65 tahun menunjukkan bahwa pada tahap perkembangan dewasa akhir yang sudah mulai menua atau memasuki tahap perkembangan usia lansia. Kondisi ini sangat berpengaruh terhadap penurunan fungsi tubuh yang dapat mempengaruhi penu- runan fungsi insulin, dimana insulin memiliki peran penting dalam merubah gula menjadi energi, hal inilah yang menyebabkan pada usia 55-65 tahun timbulnya penyakit diabetes mellitus. Pekerjaan sangat menyita waktu, dimana aktivitasnya tidak mengenal waktu, bahkan waktu untuk istirahat dibuat untuk kerja, sehingga untuk mendukung peker- jaannya penderita banyak meng- konsumsi makanan yang berkadar gula tinggi, hal ini yang dapat me- micu terjadi komplikasi dikarenakan kadar gula dalam darah mening-

Page 9: PENGARUH PEMBERIAN JUS BUAH NAGA MERAH TERHADAP KADAR GULA

31

Literasi Kesehatan Husada │ Volume 4 Nomor II : Juni 2020

katkan yang disebabkan kelebihan mengkonsumsi makanan berkadar gula tinggi. Akan tetapi setengah res- ponden bekerja sebagai ibu rumah tangga dengan kadar gula darah meningkat dikarenakan responden kurang mengkontrol kadar gula darahnya sehingga responden tidak mengetahui kadar gula darahnya meningkat.

Pada usia 55-65 tahun mengon- trol gula darah perlu perhatian lebih dengan cara pengecekan kadar gula darah, dimana kadar gula darah nor- malnya sekitar 60-120 mg/dl waktu puasa, dan di bawah 140 mg/dl pada dua jam sesudah makan. Komplikasi yang terjadi pada diabetes mellitus akan membahayakan penderitanya dan menurunkan kualitas hidupnya. Selain itu kurangnya aktivitas fisik menyebab tubuh mudah terserang kegemukan dan memiliki risiko obesitas lebih tinggi.

Kelalaian dalam mengontrol diabetes mellitus bisa berdampak adanya penyakit komplikasi yang ditimbulkan seperti penyakit jantung, penyakit ginjal, masalah mata, kerusakan saraf, masalah pada pencernaan, masalah pada kaki dan juga gigi. Pengontrolan kadar gula darah sangat perlu bagi penderita diabetes mellitus dengan cara mengecekan kadar gula darah seminggu sekali, serta membiasakan diri untuk berolahraga, seperti bersepeda, jalan kaki, atau aktivitas fisik lainnya, dan disertai melakukan diet diabetes mellitus dengan prinsip diet diabetes mellitus, yaitu peren- canaan makan mengacu pada 3 J, yaitu jumlah, jenis dan jadwal makan, mempertahankan KGD (ka- dar gula darah) normal, tidak terlalu tinggi dan tidak terlalu rendah den- gan cara mengatur asupan makanan, pilih karbohidrat yang kompleks dan tinggi serat larut air + 25 gram/hari, batasi lemak, misal : minyak goreng, santan, maksimal 25% dari kebu- tuhan energi.

2. Kadar Gula Darah Sesudah Pem-

berian Jus Buah Naga Pada Penderita Diabetes Mellitus

Dari hasil penelitian menun- jukkan bahwa lebih dari setengah

responden kadar gula darah pada kelompok perlakuan sesudah pem- berian jus kategori naik sebanyak 11 orang (55%), dan pada gambar 5.16 menunjukkan bahwa mayoritas res- ponden kadar gula darah pada kelompok kontrol sesudah pem- berian air mineral kategori naik sebanyak 20 orang (100%).

Menurut Simpatupang (2007) dalam Mega (2016), buah naga mengandung vitamin C yang tinggi, buah naga mengandung 80% air. Zat nutrisi lain yang terkandung di dalam buah naga ialah Serat, kalsium, zat besi, fosfor yang cukup bermanfaat untuk mengatasi penyakit darah tinggi. Buah naga khususnya buah naga merah mengandung serat dan antioksidan yang bermanfaat bagi penderita diabetes dan kardio- vaskuler. Kandungan serta buah naga terutama dalam bentuk pektin memiliki kemampuan memperlam- bat penyerapan glukosa dengan cara meningkatkan kekentalan volume usus yang berpotensi menurunkan kecepatan difusi sehingga kadar glukosa menurun. Buah naga juga mengandung fitokimia yang ber- fungsi sebagai antioksidan. Anti- oksidan dapat menjaga elstastisitas pembuluh darah dan permiabilitas sel. Peningkatan permiabilitas sel otomatis akan meningkatkan sensitifitas insulin sehingga semkin banyak glukoa darah yang diangkut oleh insulin ke dalam sel untuk dimetabolisme. Hal ini berdampak pada penurunan kadar glukosa dalam darah (Wiardani, 2014).

Kadar gula darah sesudah pem- berian buah naga merah didapatkan lebih dari setengah responden kadar gula darah naik sebanyak 11 orang, sedangkan sisanya mengalami penurunan kadar gula darah sebanyak 9 orang. Hal ini menun- jukkan perubahan penurunan kadar gula darah, yang mana sebelum pem- berian jus buah naga merah mayo- ritas mengalami peningkatan kadar gula darah, akan tetapi setelah diberikan jus buah naga merah 1 gelas (±200 cc) 3 kali dalam 1 minggu selama 1 bulan mampu mempengaruhi kadar gula darah menjadi menurun. Sedangkan pada

Page 10: PENGARUH PEMBERIAN JUS BUAH NAGA MERAH TERHADAP KADAR GULA

32

Literasi Kesehatan Husada │ Volume 4 Nomor II : Juni 2020

kelompok kontrol mayoritas tetap mengalami peningkatan kadar gula darah, hal ini membuktikan bahwa kurang efektif pemberian air mineral dalam menurunkan kadar gula darah, disamping itu juga responden kurang menggontrol kadar gula darah sehingga terjadi kenaikan kadar gula darah responden tidak menge- tahuinya. Sedangkan kadar gula darah setelah pemberian jus buah naga merah, hal ini dikarenakan usia responden, yang mana usia respon- den sebagian besar berusia 55-65 tahun yang sudah memasuki tahap perkembangan usia lansia yang secara alamiah mengalami penu- runan fungsi insulin yang memi-liki peran penting dalam merubah gula menjadi energi.

Peningkatan kadar gula darah yang tidak ketahui akan meng- akibatkan dampak yang sangat serius, hal ini menunjukkan bahwa ketidaktahuan peningkatan kadar gula darah dikarenakan asupan ma- kanan dan minuman yang berkadar gula tinggi berisiko terjadinya dia- betes, yaitu terjadinya komplikasi diabetes mellitus seperti gangren, obesitas, katarak, TBC paru, infeksi saluran kencing, radang mulut dan jantung. Memodifikasi gaya hidup memiliki peran penting baik bagi individu non diabetes mellitus maupun individu yang telah diabetes mellitus. Salah satu mengkonsumsi jus buah naga merah sangatlah tepat untuk menurunkan kadar gula dengan tetap berolahraga secara teratur, istirahat teratur dan diet rendah kadar gula, yaitu makanan- makanan yang tidak mengakibatkan kadar gula darah meningkat.

3. Pengaruh pemberian jus buah naga merah terhadap kadar gula darah pada penderita diabetes mellitus

Dari hasil penelitian menun- jukkan pada kelompok perlakuan mengalami menurun kadar gula darah dengan selisih mean sebelum dan sudah pemberian jus buah naga merah sebesar 13,75, sedangkan dari uji statistik t-test paired didapatkan nilai t-test sebesar 6,611 dengan nilai probabilitas sebesar 0,000 lebih kecil dari nilai standart signifikan (α =

0,05), maka H1 diterima yang artinya bahwa pemberian jus buah naga merah menurunkan kadar gula darah pada penderita diabetes mellitus yang signifikan. Pada kelompok kontrol mengalami peningkatan kadar gula darah dengan selisih mean sebelum dan sudah pemberian air mineral sebesar 5,00, sedangkan dari uji statistik t-test paired didapatkan nilai t-test sebesar 4,359 dengan nilai probabilitas sebesar 0,000 lebih kecil dari nilai standart signifikan (α = 0,05), maka H1 diterima yang artinya ada pengaruh pemberian jus buah naga merah terhadap kadar gula darah pada penderita diabetes mellitus di Dukuh Klopo Kabupaten Jombang yang signifikan.

Konsumsi buah naga terhadap kesehatan adalah sebagai antioksidan yaitu mencegah serangan radikal be- bas yang dapat menyebabkan penya- kit kanker dan masalah kesehatan lainnya, mengontrol gula darah ter- utama bagi penderita diabetes tipe 2, menurunkan tekanan darah, mene- tralkan racun, menjaga kesehatan mata, melancarkan pencernaan dan menurunkan berat badan (Yanti, 2015). Menurut Solomon (2016), buah naga memiliki kandungan anti- oksidan yang sangat tinggi. Kan- dungan ini bermanfaat untuk men- cegah radikal bebas dan melindungi tubuh dari berbagai macam serangan penyakit, seperti kanker dan gangguan kesehatan lainnya, ter- masuk diabetes mellitus.

Pengamatan peneliti selama di lapangan kadar gula darah sesudah perlakuan yaitu pemberian jus buah naga merah dan melakukan pemeri- ksaan kesehatan secara teratur dan mengkonsumsi obat yang tepat serta dapat mengubah gaya hidup, pola makan dan menghindari kebiasaan sehari-hari yang dapat meningkatkan kadar gula darah, sangat berpengaruh terhadap penurunan tekanan darah itu sendiri, hal ini ditunjukkan setelah perlakuan kadar gula darah res- ponden mengalami penurunan, yang mana sebelum pemberian jus buah naga merah kadar gula darah res- ponden rata-rata 146,25 mg/dl menurun setelah pemberian jus buah naga merah rata-rata 132,50 mg/dl.

Page 11: PENGARUH PEMBERIAN JUS BUAH NAGA MERAH TERHADAP KADAR GULA

33

Literasi Kesehatan Husada │ Volume 4 Nomor II : Juni 2020

Hal ini juga dibuktikan dari hasil uji statistik t-test yang menyatakan bahwa ada pengaruh pemberian jus buah naga merah terhadap kadar gula darah pada penderita diabetes mellitus di Dukuh Klopo Kabupaten Jombang yang signifikan, hal ini sejalan dengan penelitian Widyastuti (2015), yang menyatakan bahwa serat yang terdapat pada buah naga merah ini adalah serat larut air yang dapat digunakan sebagai terapi hipoglikemik. Peran serat larut air sebagai terapi hipoglikemik adalah dengan memperbaiki sensitivitas insulin dan menurunkan kebutuhan insulin. Serat larut air ini meningkatkan viskositas lambung sehingga menurunkan laju penye- rapan glukosa. Konsumsi serat dalam jumlah yang cukup dapat memberi manfaat metabolik pada pengen- dalian glukosa darah. Serat larut air meningkatkan waktu transit makanan di usus, menunda pengosongan lam- bung dan memperlambat absorpsi glukosa. Apabila penyerapan glukosa lambat maka sekresi insulin tidak akan berlebihan sehingga akan me- nurunkan kebutuhan insulin dan sensitivitas insulin jadi meningkat. Kandungan vitamin C juga dapat mempengaruhi kadar GDP. Buah naga merah mengandung 540.27 mg/ 100 g vitamin C atau mencapai 6 kali lipat dari kebutuhan. Vitamin C yang sangat kaya terkandung dalam buah naga merah berfungsi sebagai anti- oksidan dapat mengurangi resistensi insulin dengan meningkatkan fungsi endotel dan menurunkan stres oksidatif. Selain itu vitamin C berperan dalam menghambat enzim aldose reduktase sehingga ekuivalen pereduksi untuk mengkonversi glu- tation teroksidasi (GSSG) menjadi glutation tereduksi (GSH) menjadi berkurang. Sedangkan kadar gula tidak mengalami perubahan setelah pemberian jus buah naga merah, hal ini dikarenakan sebagian besar usia responden berusia 55-65 yang mulai memasuki usia pralansia yang secara tidak langsung mengalami penu- runan dalam fungsinya. Penurunan fungsi sel dapat menimbulkan terjadi pada penyakit degeneratif, salah satu penyakit diabetes mellitus.

Kurangnya mengkonsumsi buah dan sayur yang mengandung antioksidan alami pada penderita diabetes mellitus, seperti buah naga merah dapat mengakibatkan pening- katan kadar gula darah meningkat yang menimbulkan dampak terjadi- nya komplikasi, seperti gangren, obesitas, katarak, TBC paru, infeksi saluran kencing, radang mulut dan jantung. Dengan demikian perlu untuk mengkonsumsi jus buah naga merah secara teratur karena kan- dungan jus buah naga merah mampu menurunkan kadar gula darah, akan tetapi tetap perlu adanya pemberian pola makan yang sesuai dengan diet kadar gula darah, yaitu dengan mengkonsumsi serat, konsumsi serat dalam jumlah yang cukup dapat memberi manfaat metabolik pada pengendalian glukosa darah. Serat larut air meningkatkan waktu transit makanan di usus, menunda pengo- songan lambung dan memperlambat absorpsi glukosa, serta berolahraga secara teratur dan istirahat teratur.

KESIMPULAN 1. Sebelum pemberian jus buah naga

merah kelompok perlakuan mayoritas responden kadar gula darah kategori naik sebanyak 20 orang (100%), dan pemberian air mineral kelompok kontrol mayoritas responden kadar gula kategori naik sebanyak 20 orang (100%).

2. Sesudah pemberian jus buah naga merah kelompok perlakuan lebih setengah responden kadar gula darah kategori naik sebanyak 11 orang (55%), dan pemberian air mineral kelompok kontrol mayoritas responden kadar gula darah kategori naik sebanyak 20 orang (100%).

3. Ada pengaruh pemberian jus buah naga merah terhadap kadar gula darah pada penderita diabetes mellitus di Dukuh Klopo Kabupaten Jombang signifikan dikarenakan p=0,000 < (α = 0,05).

SARAN 1. Bagi Tenaga Kesehatan

Hendaknya tenaga kesehatan melakukan langkah-langkah untuk melakukan penekanan terjadinya kadar gula darah pada penderita DM,

Page 12: PENGARUH PEMBERIAN JUS BUAH NAGA MERAH TERHADAP KADAR GULA

34

Literasi Kesehatan Husada │ Volume 4 Nomor II : Juni 2020

yaitu dengan mem-berikan penyu- luhan lebih intensif tentang kebia- saan sehari-hari yang dapat mening- katkan kadar gula darah, sehingga peningkatan kadar gula darah dapat dicegah dan ditangani secara optimal.

2. Bagi Masyarakat Hendaknya masyarakat khusus

penderita DM mengubah gaya hidup khusus pola makan dan kebiasaan- kebiasaan yang dapat meningkatkan kadar gula darah, serta rutin mela- kukan pemeriksaan ke puskesmas, sehingga peningkatan kadar gula darah dapat dicegah seoptimal mungkin.

3. Bagi Peneliti Selanjutnya Perlu adanya penelitian lebih

lanjut mengenai kemampuan anti- oksidan pada buah naga merah terfermentasi dalam mencegah ter- jadinya oksidasi oleh radikal bebas pada diabetes mellitus, serta sebagai referensi dalam penelitian yang ber- kaitan dengan penurunan kadar gula darah pada penderita DM.

4. Bagi Profesi Keperawatan Mengembangkan mutu pelaya-

nan keperawatan kepada penderita DM khusus dalam mengontrol kadar gula darah pada penderita DM.

DAFTAR PUSTAKA

Akmal, Mutaroh. 2010. Ensiklopedi Ke- sehatan Untuk Umum. Yogya- karta : Ar-Ruzz Media.

Adib. 2010. Pengetahuan Praktis Ragam Penyakit Mematikan yang Paling Sering Menyerang Kita. Yogya- karta : Buku Biru.

Amir. 2015. Kadar Glukosa Darah Se- waktu Pada Pasien DM Tipe 2 di Puskesmas Bahu Kota Mana- do. Jurnal e-Biomedik (eBm), Vol. 3, No 1.

Bilous, Ruby W. 2008. Bimbingan Dok- ter Pada Diabetes. Jakarta : Dian Rakyat

Dewanti. 2010. Buku Pintar Kesehatan : Kolesterol, Diabetes Mellitus dan Asam Urat. Klaten : Kawan Kita.

Depkes RI. 2016. Menkes: Mari Kita Cegah Diabetes Dengan Cerdik. Available online : (http:// www.depkes.go.id/ diakses, 13- 02-2017).

Fitria, Ana. 2009. Diabetes : Tips Pen- cegahan Preventif dan Penan- ganan. Yogyakarta : Venus.

Mega. 2016. Teknik Budidaya Buah Na- ga di Bukik Galeh, Sarilamak. Jurnal Nasional Ecopedon Vol. 3 No 1.

Notoatmodjo, Soekidjo. 2010. Meto- dologi Penelitian Kesehatan. Jakarta : Rineka Cipta.

Renasari. 2010. Budidaya Tanaman Buah Naga Super Red di Wana Bekti Handayani. Tugas Akhir. Fakultas Pertanian Universitas Sebelas Maret Surakarta.

Subiyanto, Paulus. 2010. Self Hypnosis bagi Diabetisi : Cara Mudah Tetap Sehat Mandiri dan Panjang Umur. Yogyakarta : Gosyen Publishing.

Salindeho. 2016. Pengaruh Senam Diabetes Melitus Terhadap Kadar Gula Darah Penderita Diabetes Melitus Tipe 2 di Sanggar Senam Persadia Kabu- paten Gorontalo. ejournal Ke- perawatan (e-Kp) Vol. 4 No. 1.

Soeryoko, Hery. 2011. 25 Tanaman Obat Ampuh Penakluk DM. Yogyakarta : CV. Andi Offset.

Solomon. 2016. Cara Membuat Ramuan Hipertensi Dari Buah Naga Merupakan Salah Satu Cara Termudah Mengontrol Tekanan Darah Secara Alami. Available online : (http://indonesiasehat. net/diakses, 22-11-2016).

Tjokroprawiro, Askandar. 2011. Pan- duan Lengkap Pola Makan Un- tuk Penderita Diabetes. Jakarta : PT. Gramedia Pustaka Utama.

Wiardani. 2014. Jus Buah Naga Merah Menurunkan Kadar Glukosa Da- rah Penderita DM Tipe 2. Jurnal Skala Husada. Vol. 11 No. 1.

Widyastuti. 2015. Pengaruh Pemberian Jus Buah Naga Merah (Hylo- cereus polyrhizus) Terhadap Kadar Glukosa Darah Puasa Pria Prediabetes. Artikel pene- litian. Universitas Diponegoro Semarang.

Yanti. 2015. Daya Terima dan Kadar Vitamin C Sari Buah Kulit Buah Naga (Hylocereus Polyrhizus) dengan Proses Pengolahan yang Berbeda. Jurnal Skala Kesehatan Vol. 6 No. 1.