pengaruh pemberian pelatihan …elib.stikesmuhgombong.ac.id/199/1/ida damayanti nim....
TRANSCRIPT
i
PENGARUH PEMBERIAN PELATIHAN PERTOLONGAN PERTAMAPADA KECELAKAAN TERHADAP PENGETAHUAN PENANGANAN
FRAKTUR PADA SISWA ANGGOTA PMRDI SMA NEGERI 1 BINANGUN
SKRIPSI
Disusun Untuk Memenuhi Sebagian PersyaratanMencapai Derajat Sarjana Keperawatan
Minat Utama Program Studi Ilmu Keperawatan
IDA DAMAYANTI
A11200787
PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MUHAMMADIYAH
GOMBONG
2016
ii
PERNYATAAN
Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam skripsi ini tidak terdapat karya
yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu perguruan
tinggi dan sepanjang sepengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat
yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara tertulis
diacu dalam naskah ini dan disebutkan dalam daftar pustaka.
Gombong, 26 April 2016
Ida Damayati
iii
iv
v
PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATANSTIKES MUHAMMADIYAH GOMBONGSkripsi, April 2016
Ida Damayanti1), M. Basirun Al- Ummah, S. Pd., M. Kes2), RinaSaraswati, M. Kep3)
PENGARUH PEMBERIAN PELATIHAN PERTOLONGAN PERTAMAPADA KECELAKAAN (P3K) TERHADAP PENGETAHUANPENANGANAN FRAKTUR PADA SISWA ANGGOTA PMR
DI SMA NEGERI 1 BINANGUN
ABSTRAKLatarBelakang: Tingkat kecelakaan yang terjadi di lingkungan sekolah sebesar1,8% dari 100 anak. Sementara itu studi lain menyebutkan bahwa luka yangdiderita oleh siswa SMA adalah 26,4% berada di jalan, 23,1% terjadi di sekolah,28,6% aktivitas olahraga dan 22% terjadi di rumah.Tujuan: Mengetahui pengaruh pemberian pelatihan pertolongan pertama padakecelakaan terhadap pengetahuan penanganan fraktur siswa PMR.Metode: Penelitian ini menggunakan metode eksperimen dengan one grouppretest-posttest design. Sampel penelitian ini adalah 30 anggota PMR di SMAN 1Binangun. Analisis data diuji menggunakan Uji Marginal Homogeneity.Hasil: Hasil Uji Marginal homogeneity didapatkan bahwa ada perbedaanpengetahuan penanganan fraktur sebelum dan sesudah diberikan pelatihanpertolongan pertama pada kecelakaan (p<0,05).Simpulan: Pemberian pelatihan Pertolongan Pertama Pada Kecelakaanmempengaruhi peningkatan pengetahuan penanganan fraktur.
Kata Kunci: Pelatihan P3K, Pengetahuan Penanganan Fraktur
1) Mahasiswa S1 Keperawatan STIKES Muhammadiyah Gombong2) Pembimbing 1 Dosen Prodi S1 Keperawatan, STIKES Muhammadiyah
Gombong3) Pembimbing 2 Dosen Prodi S1 Keperawatan, STIKES Muhammadiyah
Gombong
vi
BACHELOR OF NURSING PROGRAMMUHAMMADIYAH HEALTH SCIENCE INSTITUTE OF GOMBONGMinithesis, April 2016
Ida Damayanti1), M. Basirun Al- Ummah, S. Pd., M. Kes2), RinaSaraswati, M. Kep3)
THE INFLUENCE OF THE FIRST AID TRAINING ON THEKNOWLEDGE OF YOUTHREDCROSS MEMBER TO TREAT
FRACTURE AT BINANGUN 1 SENIOR HIGH SCHOOL OF CILACAP
ABSTRACT
Background: The level of the accident that occurred in the school environmentwith 1,8% of 100 children. Meanwhile other studies states that injuries suffered byhigh school student is 26,4 % was on the road , 23,1 % happen at school , 28,6 %activity sports and 22 % occur in the home.Objectives: to determinethe influence of the first aid training on the knowledge ofyouth redcross member to treat fracture at Binangun 1 senior high school ofCilacap.Methods: The present study was an experimental research with one group pretest-posttest design. Samples were 30 students as members of youth red cross atBinangun 1 Senior High School of Cilacap. Data were analyzed using marginalhomogeneity.Results: The test of marginal homogeneity showed that there was significantdifferences about the knowledge of youth redcross member to treat fracture beforeand after attending the first aid training (p<0,05).Conclusion: thetraining of first aid significantly increased the knowledge ofyouth red cross member to treat fracture.
Keywords:first aid training, knowledge to treat fracture
1) Bachelor Nursing Student, Muhammadiyan Health Science Institute ofGombong
2) Lecturer, Muhammadiyah Health Science Institute of Gombong3) Lecturer, Muhammadiyah Health Science Institute of Gombong
vii
PERSEMBAHAN
Dengan mengucap “Alhamdulillahhirobbil’alamin kupersembahkan skripsi ini
untuk:
“Ibunda tercinta, Ibunda Wagiyanti yang telah dengan sabar membimbing,
memberi doa, bantuan materi dengan segala usaha dan upaya, dan motivasinya”
“Untuk Almarhum Ayahanda, maaf putrimu belum bias membanggakan tapi
dengan usaha dan upaya putrimu ini semoga bias membuat ayahanda sedikit
tersenyum bangga di sana. I Love You Dad”
“Untuk kakak tercinta Siska Damayanti, terimakasih atas dukungan dan motivasi
yang selama ini menguatkan setiap perjuanganku”
“Teman? Teman itu “seleksi alam”, mereka ada disaat kita senang dan terasa
dekat saat mereka membutuhkan, tapi hilang ketika mereka senang dan tak lagi
membutuhkan kita. Untuk Sahabat-sahabatku Septiana (endut) dan Warih
Puryanti (siwar/sipur) terimakasih untuk selama ini selalu berjuang bersama,
selalu memberi semangat satu sama lain, ada disaat suka dan duka”
“Teman-teman seperjuangan S1 Keperawatan yang selama ini berjuang
bersama memberi motivasi dan pencerahan”
“Untuk Mas Im, terimakasih sudah membantu menjawab untuk setiap
kebingungan yang saya tanyakan. Thanks berat pokoke”
“Terimakasih juga untuk para sopir angkutan umum, Mulyo, Aman AC,
Santoso, Sumber Alam, Prayogo dkk, yang telah membantu dalam perjalanan
menuju kampus hingga skripsi ini memenuhi syarat untuk diujikan”
viii
MOTTO
“ Murid, gurune pribadi. Guru, muride pribadi. Pamulangane,
sengsara sesami. Ganjarane, ayu lan arume sesami. (Diri adalah
murid, diri adalah guru, yang belajar dari sesama. Hasilnya
kebahagiaan untuk sesama)” –R.M.P. Sosrokartono
“URIP KUDU URUP. (Hidup Harus Bermanfaat)”
“Luwih becik mlaku alon-alon kanthi ajek, tinimbang mlaku banter
ning terus mandhek. (Lebih baik pelan-pelan tapi konstan, dari pada
lelah dikecepatan tertinggi lalu berhenti)”
“Teges ing prinsip nanging alus ing tumindak”
ix
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT karena limpahan
karunia dan rahmat-Nya, penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul
“Pengaruh Pemberian Pelatihan Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan Terhadap
Pengetahuan Penanganan Fraktur Pada Siswa Anggota PMR SMAN 1 Binangun”.
Peneliti menyadari sepenuhnya bahwa penyusunan skripsi ini tidak dapat
terlaksana dengan baik tanpa bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu,
peneliti mengucapkan terimakasih kepada:
1. Madkhan Anis, S. Kep. Ns. selaku Ketua STIKES Muhammadiyah
Gombong.
2. Isma Yuniar, M. Kep selaku Ketua Prodi S1 Keperawatan yang
memberikan ijin untuk mengadakan penelitian.
3. Muhammad Basirun Al Ummah, S. Pd. M. Kes selaku Dosen Pembimbing
1 yang telah memberi arahan, saran, serta motivasi dan koreksi terhadap
proposal ini.
4. Rina Saraswati, M. Kep selaku Dosen Pembimbing 2 yang telah memberi
arahan, saran, serta motivasi dan koreksi terhadap proposal ini
5. Kepala Sekolah SMA Negeri 01 Binangun beserta stafnya yang bersedia
menginjinkan peneliti melakukan penelitian.
6. Semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan proposal ini yang
tidak dapat disebutkan satu per satu.
Semoga Allah SWT membalas kebaikan semua pihak yang telah
membantu dalam penyusunan proposal ini dengan limpahan rahmat dan hidayah-
Nya. Semoga proposal ini dapat bermanfaat bagi semua pihak khususnya dibidang
kesehatan.
Gombong, 26 April 2016
Penulis
x
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL. .......................................................................................... i
HALAMAN PERNYATAAN............................................................................. ii
HALAMAN PERSETUJUAN. .......................................................................... iii
HALAMAN PENGESAHAN............................................................................. iv
ABSTRAK ...........................................................................................................v
ABSTRACT.........................................................................................................vi
PERSEMBAHAN................................................................................................vii
MOTTO .............................................................................................................viii
KATA PENGANTAR......................................................................................... ix
DAFTAR ISI........................................................................................................x
DAFTAR GAMBAR.........................................................................................xii
DAFTAR TABEL. .............................................................................................xiii
DAFTAR LAMPIRAN. ....................................................................................xiv
BAB I PENDAHULUANA. Latar Belakang ..........................................................................................1B. Rumusan Masalah .....................................................................................5C. Tujuan Penelitian.......................................................................................5D. Manfaat Penelitian.....................................................................................5E. Keaslian Penelitian. ...................................................................................6
BAB II TINJAUAN PUSTAKAA. Tinjauan Teori ...........................................................................................8
1. Pelatihan .............................................................................................. 82. Pertolongan Pertama..............................................................................113. Pengetahuan ..........................................................................................184. Fraktur ...................................................................................................215. Penanganan Fraktur ...............................................................................25
B. Kerangka Teori..........................................................................................29C. Kerangka Konsep. .....................................................................................30D. Hipotesa Penelitian....................................................................................31
xi
BAB III METODOLOGI PENELITIANA. Metode Penelitian.......................................................................................32B. Populasi dan Sampel. .................................................................................32C. Tempat dan Waktu Penelitian.. ..................................................................33D. Variabel Penelitian. ....................................................................................33E. Definisi Operasional...................................................................................34F. Teknik Pengumpulan Data. ........................................................................34G. Proses Pengumpulan Data ..........................................................................36H. Teknik Analisa Data...................................................................................36I. Validitas dan Reabilitas..............................................................................38J. Instrumen Penelitian...................................................................................39K. Etika Penelitian. .........................................................................................41L. Personil Penelitian......................................................................................42
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASANA. Hasil Penelitian .........................................................................................43
1. Analisa Univariat ..................................................................................432. Analisa Bivariat. ...................................................................................44
B. Pembahasan ...............................................................................................45
BAB V KESIMPULAN DAN SARANA. Kesimpulan................................................................................................50
B. Saran..........................................................................................................51
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
xii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.4 Kerangka Teori Penelitian.................................................................29
Gambar 2.5 Kerangka Konsep Penelitian. ............................................................30
xiii
DAFTAR TABEL
Tabel2.1 Proses Fraktur ........................................................................................22
Table 3.1 Definisi Operasional Variabel...............................................................34
Tabel 3.2 Kisi-kisi Kuisioner. ...............................................................................40
Tabel 4.1. Distribusi frekuensi pengetahuan penanganan fraktur sebelumdilakukan pelatihan Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan pada siswa anggotaPMR di SMA Negeri 1 Binangun .........................................................................43
Tabel 4.2. Tabel Pengetahuan Penanganan Fraktur setelah dilakukan pelatihanPertolongan Pertama Pada Kecelakaan (P3K) Pada Siswa Anggota PMR di SMANegeri 1 Binangun ................................................................................................44
Tabel 4.3. Hasil Uji Hipotesis Pengaruh Pemberian Pelatihan PertolonganPertama Pada Kecelakaan Terhadap Pengetahuan Penanganan Fraktur SiswaAnggota PMR di SMA Negeri 1 Binangun 27 Februari 2016..............................45
xiv
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Correlation Pengetahuan Penanganan Fraktur
Lampiran 2. Crosstabulation
Lampiran 3. Frekuensi Pengetahuan Penanganan Fraktur Sebelum Pelatihan P3K
Lampiran 4. Frekuensi Pengetahuan Penanganan Fraktur Setelah Pelatihan P3K
Lampiran 5. Marginal Homogeneity Test
Lampiran 6. Frekuensi Umur Responden
Lampiran 7. Frekuensi Jenis Kelamin Responden
Lampiran 8. Frekuensi Kelas Responden
Lampiran 9. Frekuensi Jabatan Organisasi
Lampiran 10. PPT Pelatihan Penanganan Fraktur
Lampiran 11. Permohonan Menjadi Responden
Lampiran 12. Lembar Persetujuan Menjadi Responden
Lampiran 13. Kuisioner Pengetahuan Penanganan Fraktur
Lampiran 14. Ijin Penelitian KESBANGPOL
Lampiran 15. Ijin Penelitian BAPEDDA
Lampiran 16. Surat Balasan Uji Valid di SMK Negeri 1 Binangun
Lampiran 17. Surat Balasan Penelitian di SMA Negeri 1 Binangun
Lampiran 18. Lembar Konsul
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pertolongan pertama pada kecelakaan (First Aid) adalah upaya
pertolongan dan perawatan sementara terhadap korban kecelakaan
sebelum mendapat pertolongan yang lebih sempurna dari dokter atau
paramedik. Pertolongan tersebut bukan sebagai pengobatan atau
penanganan yang sempurna, tetapi hanyalah berupa pertolongan sementara
yang dilakukan oleh petugas pertolongan pertama pada kecelakaan
(petugas medik atau orang awam) yang pertama melihat korban (Kartono,
2005). Pertolongan pertama pada kecelakaan (P3K) ditujukan untuk
memberikan perawatan darurat bagi para korban, sebelum pertolongan
yang lebih mantap dapat diberikan oleh dokter atau petugas kesehatan
lainnya (Sudiatmoko, 2011). Kecelakaan dan cedera bisa saja terjadi di
sekolah, pertolongan pertama juga bisa diberikan di sekolah melalui
kegiatan di Usaha Kesehatan Sekolah (UKS).
UKS merupakan salah satu usaha kesehatan pokok yang
dilaksanakan oleh puskesmas dan juga usaha kesehatan masyarakat yang
dijalankan disekolah-sekolah dengan anak didik beserta lingkungan
sekolahnya sebagai sasaran utama. Usaha kesehatan sekolah berfungsi
sebagai lembaga penerangan agar anak tahu bagaimana cara menjaga
kebersihan diri, menggosok gigi yang benar, mengobati luka (trauma),
menangani pingsan, merawat kuku dan memperoleh pendidikan seks yang
sehat (Effendi, 2009). Trauma benda tumpul atau luka memar sering
disebabkan oleh karena terbentur benda tumpul atau jatuh dan membentur
benda keras. Tanda yang terlihat biasanya benjolan pada tempat yang
terbentur. Kadang disertai warna kebiruan, yang bisa muncul keesokan
harinya, terjadi benjolan (pembengkakan) dan warna kebiruan disebabkan
karena pembuluh darah dibagian yang terbentur pecah dan masuk ke
jaringan disekitar (Wartatmo, 2013). Kejadian kecelakaan disekolah sangat
2
beragam, misalnya terpeleset yang menyebabkan luka robek atau memar,
dislokasi hingga patah tulang (fraktur), keracunan makanan, tersedak
makanan, pingsan dan lain-lain (Margaretha, 2012).
Fraktur adalah terputusnya kontinuitas tulang akibat dari adanya
benturan atau trauma tumpul dari objek tertentu (Wartatmo, 2013).
Trauma benda tumpul dapat menyebabkan patah tulang yang dapat
mengakibatkan perdarahan dalam ataupun luar, yang dapat ditangani yaitu
luka yang bersifat superfisial atau di permukaan saja, sehingga akan
mudah menekan daerah yang mengalami perdarahan (Wartatmo, 2013).
Secara umum, keadaan patah tulang secara klinis dapat diklasifikasikan
menjadi fraktur tertutup (simple fracture) yaitu fraktur yang fragmen
tulangnya tidak menembus kulit dan fraktur terbuka (compound fracture)
yaitu fraktur yang mempunyai hubungan dengan dunia luar melalui luka
pada kulit serta jaringan lunak (Mutaqin, 2008).
Salah satu studi di Vancouver, British Colombia (Kanada) tingkat
kecelakaan yang terjadi di lingkungan sekolah sebesar 1,8% dari 100 anak.
Penelitian tersebut melaporkan tingkat cidera kepala sebesar 1,8% dari 100
anak, cidera yang meliputi perdarahan, terkilir, fraktur (patah tulang) dang
agar otak sebesar 0,09% dari 100 anak. Sementara itu studi lain
menyebutkan bahwa luka yang diderita oleh siswa SMA adalah 26,4%
berada di jalan, 23,1% terjadi di sekolah, 28,6% aktivitas olahraga dan
22% terjadi di rumah (Pratiwi, 2011). Kejadian pingsan pun dapat
berakibat buruk jika tidak mendapat pertolongan pertama dengan cepat
dan tepat. Kondisi kegawatdaruratan dapat terjadi dimana saja dan kapan
saja, sudah menjadi tugas petugas kesehatan untuk menangani masalah
tersebut. Walaupun begitu, tidak menutup kemungkinan kondisi
kegawatdaruratan dapat terjadi pada daerah yang sulit dijangkau petugas
kesehatan, maka kondisi tersebut peran serta masyarakat untuk membantu
korban sebelum ditemukan oleh petugas kesehatan menjadi sangat penting
(Sudiharto & Sartono, 2011). Pengetahuan dan perilaku dari manusianya
3
sendiri sangat mempengaruhi kecepatan dan ketepatan dalam melakukan
pertolongan.
Undang-Undang No. 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan Pasal 79
mengatakan bahwa “Kesehatan Sekolah diselenggarakan untuk
meningkatkan kemampuan hidup sehat peserta didik dalam lingkungan
hidup sehat sehingga peseta didik belajar tumbuh dan berkembang secara
harmonis dan setinggi-tingginya menjadi Sumber Daya Manusia yang
berkualitas.” Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan Sari (2011)
pengaruh pelatihan balut bidai terhadap pengetahuan dan ketrampilan
siswa yang dilakukan di SMAN 2 Sleman Yogyakarta menunujukkan
43,3% kurang pengetahuan P3K. Selain itu penelitian ditingkat SMA di
Jawa Tengah sebelumnya menunjukan bahwa pengetahuan bantuan hidup
dasar siswa SMA YPH menunjukan 62,7% tingkat pengetahuan kategori
kurang, 4,5% tingkat pengetahuan kategori buruk (Zulfa, 2014). Hal ini
menunjukkan masih kurangnya pengetahuan dan tindakan P3K dikalangan
siswa SMA.
Pengetahuan bantuan hidup dasar dapat membentuk siswa terutama
perilaku menolongnya. Rendahnya tingkat pengetahuan siswa terkait P3K
berdampak pada munculnya bentuk-bentuk perilaku prososial terhadap
orang disekitarnya, seperti perilaku prososial berbagi, persahabatan,
kerjasama, bertindak jujur, berderma, dan menolong. Manusia sebagai
makhluk sosial hendaknya senantiasa memberikan bantuan kepada orang
lain yang membutuhkan, diantaranya adalah memberikan pertolongan
(Kerlinger, 2009). Sementara itu meningkatnya suatu pengetahuan dapat
dilaukan dengan pemberian pelatihan atau dengan pendidikan kesehatan.
Pelatihan pemberian pengetahuan P3K bertujuan untuk
meningktkan pengetahuan siswa, sementara itu pengaruh pelatihan di
SMA Negeri 1 Toili sebanyak 41,70% setelah pemberian pelatihan
Bantuan Hidup Dasar (BHD) mendapati pengetahuan kurang (Lontoh,
2013). Berdasarkan data tersebut dapat diketahui bahwa pengetahuan
siswa masih cenderung rendah meskipun pemberian pelatihan dan penkes
4
pada siswa. Dampak yang mungkin muncul adalah sikap individualis
terhadap lingkungan atau orang lain yang jika mendapati cedera atau luka
akan berespon lambat atau bahkan tidak memberikan respon.
Berdasarkan studi pendahuluan yang dilaksanakan pada tanggal 30
Oktober 2015 di SMA N 1 Binangun didapati bahwa 30 anggota Palang
Merah Remaja (PMR) belum pernah mendapatkan pengetahuan
Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan saat ekstrakulikuler PMR yang
dilaksanakan pada hari Sabtu pukul 15.00 WIB. Berdasarkan hasil
observasi dan wawancara kepada siswa PMR, Unit Kesehatan Sekolah
(UKS) memiliki perlengkapan untuk penanganan fraktur (pembidaian)
seperti spalek ukuran besar dan kecil, kassa, plester, perban elastis hingga
mitela. Hasil wawancara beberapa siswa anggota PMR mengatakan bahwa
pengetahuan P3K yang dimiliki adalah pengetahuan dasar, dari sejarah
PMR hingga teori tentang cara penanganan pingsan, sakit perut hingga
sesak nafas, namun mereka belum pernah mendapatkan penyuluhan terkait
pelatihan penanganan fraktur.
Kejadian yang pernah terjadi di SMA Negeri 1 Binangun adalah
kejadian fraktur pada jari kelingking kaki seorang siswa karena cedera saat
melakukan olahraga lompat tinggi, tidak banyak penanganan yang bisa
dilakukan oleh pihak sekolah dan langsung membawa siswa tersebut ke
rumah sakit terdekat. Peneliti menjadikan ini sebagai alasan penelitian
dalam skripsi ini menarik dan penting untuk diteliti. Judul penelitian
Pengaruh Peemberian Pelatihan Pertolongan pertama pada kecelakaan
(P3K) terhadap Pengetahuan Penanganan Fraktur Pada Siswa SMA Negeri
1 Binangun. Setiap orang harus mampu melakukan pertolongan pertama,
karena sebagian besar orang pada akhirnya akan berada dalam situasi yang
memerlukan pertolongan pertama untuk orang lain atau diri mereka sendiri
(Thygerson, 2009).
5
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah tersebut, peneliti merumuskan
permasalahan sebagai berikut: “apakah terdapat pengaruh pemberian
pelatihan pertolongan pertama pada kecelakaan (P3K) terhadap
pengetahuan penanganan fraktur pada siswa PMR di SMA N 1
BINANGUN?”.
C. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dari penelitian yang diharapkan adalah :
1. Tujuan Umum
Mengetahui apakah ada Pengaruh Pemberian Pelatihan Pertolongan
Pertama Pada Kecelakaan (P3K) Terhadap Pengetahuan Penanganan
Fraktur Pada Siswa Anggota PMR di SMA NEGERI 1 BINANGUN.
2. Tujuan Khusus
a. Mengetahui gambaran pengetahuan penanganan fraktur sebelum
dilakukan pemberian pelatihan pertolongan pertama pada
kecelakaan di SMA N 1 Binangun
b. Mengetahui gambaran pengetahuan penanganan fraktur setelah
dilakukan pemberian pelatihan pertolongan pertama pada
kecelakaan di SMA N 1 Binangun.
D. Manfaat Penelitian
1. Bagi SMAN 1 Binangun
Hasil penelitian ini dapat membantu pihak sekolah untuk lebih
mengembangkan organisasi PMR
2. Bagi Siswa PMR
Dapat menambah pengetahuan dan ketrampilan siswa PMR mengenai
penanganan fraktur
3. Bagi Institusi Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIKes):
Menambah bahan pustaka mata ajar tindakan keperawatan yang
berhubungan dengan kegawatdaruratan dan pertolongan pertama.
6
4. Bagi peneliti
Menambah wawasan terkait kegawatdaruratan pertolongan pertama di
sekolah
5. Bagi peneliti lain
Sebagai wacana ilmiah dan acuan untuk meneliti lebih lanjut khususnya
yang menyangkut tentang Pengaruh Pemberian Pelatihan Pertolongan
Pertama Pada Kecelakaan (P3K) Terhadap Pengetahuan Penanganan
F.raktur Pada Siswa Anggota PMR di SMA NEGERI 1 BINANGUN.
E. Keaslian Penelitian
1. Fathoni (2014) melakukan penelitian tentang “Hubungan Tingkat
Pengetahuan Perawat Tentang Basic Life Suport (BLS) Dengan
Perilaku Perawat Dalam Melaksanakan Primary Survey di RSUD dr.
Soedirman Mangun Sumarso Kabupaten Wonogiri.” Tujuan penelitian
ini adalah untuk mengetahui hubungan tingkat pengetahuan perawat
tentang basic life support dengan perilaku perawat yang melaksanakan
primary survey di RSUD dr. soedirman Mangun Sumarso Kabupaten
Wonogiri. Metode penelitian yang digunakan adalah Descriptif
Correlational dengan pendekatan Cross Sectional. Teknik
pengambilan sampel dengan menggunakan teknik sampling jenuh
sebanyak 20 orang responden. Hasil penelitian menunjukkan bahwa
tidak ada hubungan antara tingkat pengetahuan perawat tentang Basic
Life Support (BLS) dengan perilaku perawat dalam pelaksanaan
primary survey. Persamaan dengan penelitian ini adalah menggunakan
dua variabel. Variabel penelitian ini menggunakan 2 variabel yaitu
hubungan tingkat pengetahuan dan perilaku dalam melaksanakan
primary survey, sedangkan variabel peneliti yaitu pengaruh pelatihan
pertolongan pertama pada kecelakaan (P3K) dan pengetahuan
penanganan fraktur. Perbedaan dengan penelitian yang akan
dilaksanakan ini adalah subjek penelitian dan tempat penelitian.
7
2. Lontoh (2013) melakukan penelitian dengan judul “Pengaruh Pelatihan
Bantuan Hidup Dasar Terhadap Pengetahuan Resusitasi Jantung Paru
Siswa-Siswi SMA Negeri 1 Toili.” Tujuan penelitian untuk
mengetahui pengaruh bantuan hidup dasar terhadap pengetahuan
resusitasi jantung paru siswa-siswi SMA Negeri 1 Toili. Penelitian ini
menggunakan metode penelitian desain One-Group Pre tes-post test
Design untuk membandingkan perbandingan pengetahuan RJP
sebelum dan sesudah pelatihan. Subjek penelitiannya adalah siswa
yang aktif dalam kegiatan PMR dan Pramuka dengan total sample 72
siswa yang terdiri dari 37 anggota Pramuka. Analisa data dilakukan
dengan menggunakan SPSS dan uji hipotesis menggunakan Wilcoxon
Signed Rank Test. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa tingkat
pengetahuan siswa-siswi SMA Negeri 1 Toili sebelum diberikan
pelatihan Bantuan Hidup Dasar dengan kategori kurang 41,70%, cukup
50,30% dan baik 8,30%. Setelah diberikan pelatihan selama 1 hari,
hasil menunjukkan terjadi peningkatan pengetahuan resusitasi jantung
responden yaitu dapat dilihat dengan adanya peningkatan yang baik
dari 8,30% menjadi 94,4% dan penurunan pengetahuan yang kurang
dari 41,70% menjadi 0,00%. Hasil penelitian menunjukkan ada
pengaruh pelatihan pelatihan teori BHD terhadap pengetahuan
resusitasi jantung paru siswa-siswi SMA Negeri 1 Toili. Pengaruh
yang sinifikan ditandai dengan jumlah p-value = 0,000 (α< 0,05).
Persamaan penelitian tersebut dengan peneliti adalah menggunakan 2
variabel. Variabel penelitian ini menggunakan dua variabel, yaitu
pengaruh pelatihan teori bantuan hidup dasar dan pengetahuan
resusitasi jantung paru, dan pada variabel terikat yaitu mengkaji
pengetahuan. Perbedaannya adalah pada tempat penelitian dan subjek
penelitian. Subjek penelitian tersebut adalah 72 siswa yang terdiri dari
35 anggota PMR dan 37 anggota Pramuka, sedangkan subjek
penelitian ini adalah 30 anggota PMR.
DAFTAR PUSTAKA
Aehlert, B.R.N. (2007). Emergency Medical Responder. New York: McGraw-HillHigher Education.
Anggun, M.G. (2014). Pengaruh Pendidikan Kesehatan tentang PenangananPertama Korban Teggelam Air Laut Terhadap Peningkatan PengetahuanMasyarakat Nelayan di Desa Bolang Itang II Kabupaten BolaangMongondow Utara. Ejournal Keperawatan (e-Kep) Volume: 1. Manado,Universitas Sam Ratulangi Manado.
Arikunto. (2006). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek (EdisiRevisi).Jakarta: RienikaCipta
Aziz, A. (2011). Metode Penelitian Keperawatan dan Teknik Analisa Data.Jakarta: Salemba Medika.
Brunner & Suddarth. (2002). Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah, edisi 6.Jakarta: EGC
Davies, K. (2007). Buku Pintar Nyeri Tulanng dan Otot. Jakarta: Erlangga
Effendi, F. (2009). Keperawatan Kesehatan Komunitas: Teori dan Praktek dalamKeperawatan. Jakarta: Salemba Medika
Eliastam, M; George L.S; Michael J.B. (1998). Penuntun Kedaruratan Medis.Edisi 5. Jakarta: EGC.
Fathoni. (2014). Hubungan Tingkat Pengetahuan Perawat Tentang Basic LifeSupport dengan Perilaku Perawat dalam Pelaksanaan Primary Survey diRSUD Dr. Soediran Mangun Sumarso Kabupaten Womogiri. EjournalKeperawatan (e-Kep) Volume: 1. Surakarta, STIKES Kusuma HusadaSurakarta.
Hamalik, O. (2007). Pengembangan SDM Manajemen PelatihanKetenagakerjaan Pendekatan Terpadu. Jakarta: Bumi Aksara
Hasibuan, M.S.P. (2005). Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: BumiAksara
Hidayat, A.A. (2007). Metode Penelitian Keperawatan dan Teknik Analisis Data.Jakarta: Salemba Medika
Helmi, Z.N. (2013). Buku Ajar Gangguan Muskuluskeletal. Jakarta: SalembaMedika.
Kartono, M. (2005). Pertolongan Pertama. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama
Kharisma, D.Y.B. (2014). Gambaran Pengetahuan dan Pelaksanaan BantuanHidup Dasar Perawat Gawat Darurat di Instalasi Gawat Darurat (IGD)RSUD Lubuang Baji Makassar. Jurnal Ilmiah Kesehatan Diagnosis Volume4. STIKES Nani Hasanuddin Makassar. Makassar
Kerlinger, F.N. (2006). Asas-Asas Penelitian Berhavioral. Terjemahan olehSimatupang. Yogyakarta: UGM Press.
Lontoh, C. (2013). Pengaruh Pelatihan Teori Hidup Dasar Terhadap PengetahuanResusitasi Jantung Paru Siswa-Siswi SMA Negeri 1 Toili. EjournalKeperawatan (e-Kep) Volume: 1. Manado, Universitas Sam RatulangiManado.
Machfoedz, I. (2006). Pendidikan Kesehatan Bagian Dari Promosi Kesehatan.Yogyakarta: F. Tranaya.
Mangkunegara, P.A. (2005). Evaluasi Kinerja SDM. Bandung: Refika Aditama.
Margaretha, S. (2012). Buku Cerdas P3K: 101 Pertolongan Pertama PadaKecelakaan. Yogyakarta: Niaga Swadaya.
Mathis, R.L; Jackson, J.H. (2002). Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta:Salemba Empat.
Muttaqin, A. (2008). Asuhan Keperawatan Klien Gangguan SistemMuskuluskeletal. Jakarta: EGC.
Notoatmodjo, S. (2005). Metodelogi Penelitian Kesehatan. Jakarta: PT RinekaCipta.
Notoatmodjo, S. (2007). Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku. Jakarta: RinekaCipta.
Notoatmodjo, S. (2011). Teori dan pengukuran pengetahuan pengetahuan, sikapdan perilaku manusia. Jogjakarta: Mulia media.
Notoatmodjo, S. (2009). Pengembangan Sumber Daya Manusia. Jakarta: PTRineka Cipta.
Notoatmodjo, S. (2012). Metodelogi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta.
Nursalam. (2008). Konsep dan Penerapan Metodelogi Penelitian IlmuKeperawatan. Pedoman Skripsi, Tesis, dan Instrumen PenelitianKeperawatan. Jakarta: Salemba Medika.
Pratiwi. (2011). Kesiapan Anggota Palang Merah Remaja (PMR) dalamMelakukan Pertolongan Pertama Kegawatdaruratan di Sekolah. EjournalKeperawatan (e-Kep) Volume: 1. Yogyakarta, Universitas Gajah MadaYogyakarta.
Pusbankes 118. (2013). Penanggulangan Penderita Gawat Darurat (ppgd). EdisiX. Yogyakarta: Tim Pusbankes 118 - PERSI DIY.
Rakhmat, S. (2011). Pendidikan Kesehatan dalam Keperawatan. Yogyakarta:Nuha Medika.
Riwidikdo, H. (2007). Statistika Kesehatan. Yogyakarta: Mitra Cendekia Press
Rivai, V. (2005). Kepemimpinan dan Perilaku Organisasi. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada.
Sari, D.P.Y. (2015). Pengaruh Pelatihan Balut Bidai Terhadap Pengetahuan danKetrampilan Siswa di SMA Negeri 2 Sleman Yogyakarta. EjournalKeperawatan (e-Kep) Volume: 1. Yogyakarta. STIKES AiyiyahYogyakarta.
Saryono. (2008). Metodelogi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Mitra Cendika.
Saryono & Setiawan, A. (2011). Metodelogi Penelitian Kebidanan. Yogyakarta:Mitra Cendika.
Sudiatmoko, A. (2011). Tindakan Awal Sebelum Medis. Cetakan I. Yogyakarta:Rona Pancaran Ilmu.
Sudiharto & Sartono. (2011). Basic Trauma Cardiac Life Support. Jakarta: CV.Sagung Seto.
Sugiyono. (2011). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R & D. Bandung:Alfabeta.
Sugiyono. (2006). Statistic untuk Penelitian. Bandung: CV. Alpha Betha.
Thrygerson, A.L. (2009). First aid, CPR, and AED. London: Jones and BatlettPublisher International.
Wartatmo. (2013). Coordination of Health Cluster During DisasterResponse.Jakarta: Gramedia Widiasarana Indonesia.
Wawan, A.D.M. (2010). Teori & Pengukuran Pengetahuan, Sikap, dan PerilakuManusia. Yogyakarta: Nuha Medika.
Zulfa. (2014). Gambaran Tingkat Pengetahuan Bantuan Hidup Dasar pada SiswaSiswi SMA Yayasan Persaudaraan Haji Bogor. Ejournal Keperawatan (e-Kep) Volume: 1. Jakarta. Universitas Muhammadiyah Jakarta.
LAMPIRAN
LAMPIRAN
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MUHAMMADIYAH GOMBONG
PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN Jl. Yos Sudarso No 461, Telp/Fax (0287) 472433, 473750,
GOMBONG, 54413
LEMBAR PERMOHONAN MENJADI RESPONDEN
Kepada Yth :
Responden penelitian di SMA Negeri 1 Binangun
Di tempat
Dengan hormat, yang bertanda tangan dibawah ini saya:
Nama : Ida Damayanti
NIM : A11200787
Judul penelitian : Pengaruh Pemberian Pelatihan Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan
Terhadap Pengetahuan Penanganan Fraktur Pada Siswa Anggota
PMR di SMA N 1 Binangun
Sehubung akan diadakan penelitian sebagai rangkaian studi di STIKES
Muhammadiyah Gombong, saya mohon kesediaan bapak/ibu untuk menjadi responden
dengan mengisi/menjawab pertanyaan yang saya sediakan dengan kejujuran dan apa
adannya. Penelitian ini tidak akan berakibat buruk bagi bapak/ibu dan tidak ada efek
samping apapaun. Jawaban bapak/ibu akan dijamin kerahasiaanya dan hanya akan
digunakan untuk kepentingan akademis.
Demikian surat permohonan ini saya buat, atas bantuan dan kerjasama
bapak/ibu saya sampaikan terima kasih.
Kebumen, Februari 2016
Hormat saya,
Ida Damayanti
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MUHAMMADIYAH GOMBONG
PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN Jl. Yos Sudarso No 461, Telp/Fax (0287) 472433, 473750,
GOMBONG, 54413
LEMBAR PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN
Yang bertanda tangan di bawah ini saya selaku responden penelitian:
Nama :
Umur :
Alamat :
Dengan ini saya menyatakan persetujuan guna berperan serta dalam
penelitian ini dan bersedia memberikan jawaban kuesioner/ pertanyaan yang diajukan,
tidak ada yang diberitahukan kepada siapapun atau dijamin kerahasiaanya.
Demikian surat permohonan ini saya buat, semoga penelitian ini bermanfaat
dan dapat digunakan sebagaimana mestinya.
Kebumen, Februari 2016
Hormat saya,
( )
KUISIONER PENELITIAN
PETUNJUK
1. Jawablah pertanyaan yang diajukan kepada saudara dengan sebenar-
benarnya, sesuai dengan apa yang saudara ketahui.
2. Apapun jawaban anda tidak mempengaruhi nilai pembelajaran sekolah
saudara akan tetapi jawaban yang benar sangat diperlukan dalam
penelitian ini.
3. Partisipasi saudara sangat diperlukan untuk mendukung kelancaran
penelitian ini yang kedepannya diharapkan bermanfaat bagi instansi
terkait.
IDENTITAS RESPONDEN
Nomor Responden:…………………..(diisi oleh peneliti)
1. Umur :………….tahun
2. Jenis Kelamin : ( ) Laki-laki ( ) Perempuan
3. Pendidikan :
4. Kelas : ( ) X ( ) XI ( ) XII
5. Status :
6. Jabatan Organisasi :
7. Tanggal Pengisian :……………..
FORMULIR KUISIONER
PENGETAHUAN PENANGANAN FRAKTUR
PETUNJUK: dibawah ini terdapat pertanyaan tentang penanganan fraktur, berilah
tanda silang (x) pada lembar pilihan yang tersedia.
1. Mencegah infeksi, mencegah bahaya maut, mempercepat penyembuhan
merupakan tujuan dari pertolongan pertama pada kecelakaan (P3K).
a. Ya
b. Tidak
2. Patah tulang atau terputusnya kontinuitas jaringan tulang adalah
pengertian dari fraktur.
a. Ya
b. Tidak
3. Memar, perubahan bentuk, gerak terbatas, merupakan tanda-tanda fraktur.
a. Ya
b. Tidak
4. Tertusuk benda tajam seperti pisau dapat menyebabkan fraktur.
a. Ya
b. Tidak
5. Pertolongan pertama yang dilakukan untuk cedera fraktur adalah
diistirahatkan.
a. Ya
b. Tidak
6. Pembidaian yang dilakukan untuk fraktur tulang lengan atas dengan cara
pasang bidai luar dan dalam sepanjang lengan bawah.
a. Ya
b. Tidak
7. Pembidaian pada fraktur bahu menggunakan kain segitiga (mitela).
a. Ya
b. Tidak
8. Teknik pembidaian yang dilakukan pada patah tulang panjang adalah
dengan dilakukan pembidaian pada 2 sendi.
a. Ya
b. Tidak
9. Untuk mengurangi rasa sakit pada fraktur sendi lutut atau tempurung lutut
bisa menggunakan cara dipijat.
a. Ya
b. Tidak
10. Neck colar adalah alat yang digunakan untuk menangani korban cedera
tulang punggung/tulang belakang.
a. Ya
b. Tidak
11. Pada korban fraktur tulang punggung/tulang belakang sebelum dipasang
bidai korban dibiarkan pada posisi berbaring.
a. Ya
b. Tidak
12. Tindakan yang dilakukan untuk pembidaian pada patah tulang lehe
rmenggunakan spine board.
a. Ya
b. Tidak
13. Alternatif pembidaian pada patah tulang leher menggunakan sandal jepit.
a. Ya
b. Tidak
14. Tindakan pembidaian pada korban dengan patah tulang selangka adalah
dengan cara pembalutan angka 8.
a. Ya
b. Tidak
15. Pertolongan pertama pada fraktur tulang punggung adalah langsung
diangkat ke tandu.
a. Ya
b. Tidak
16. Penanganan fraktur kaki bisa di bidai dengan kaki sebelahnya.
a. Ya
b. Tidak
17. Penanganan fraktur lengan bawah bisa menggunakan alternatif kardus.
a. Ya
b. Tidak
18. Penanganan pada cedera leher, korban tidak boleh dipindahkan sebelum
terpasang bidai.
a. Ya
b. Tidak
19. Tindakan memindahkan korban yang dicurigai patah tulang punggung
dapat berakibat fatal.
a. Ya
b. Tidak
Frequencies
Statistics
sebelum pelatihan P3K
N Valid 30
Missing 0
sebelum pelatihan Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid kurang 7 23.3 23.3 23.3
cukup 20 66.7 66.7 90.0
baik 3 10.0 10.0 100.0
Total 30 100.0 100.0
Frequencies
Statistics
setelah pelatihan P3K
N Valid 30
Missing 0
setelah pelatihan Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid cukup 5 16.7 16.7 16.7
baik 25 83.3 83.3 100.0
Total 30 100.0 100.0
Marginal Homogeneity Test
sebelum
pelatihan
Pertolongan
Pertama Pada
Kecelakaan &
setelah pelatihan
Pertolongan
Pertama Pada
Kecelakaan
Distinct Values 3
Off-Diagonal Cases 27
Observed MH Statistic 47.000
Mean MH Statistic 61.500
Std. Deviation of MH
Statistic 2.872
Std. MH Statistic -5.048
Asymp. Sig. (2-tailed) .000
Frequencies
Statistics
Umur Responden
N Valid 30
Missing 0
Umur Responden
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid 15 7 23.3 23.3 23.3
16 18 60.0 60.0 83.3
17 5 16.7 16.7 100.0
Total 30 100.0 100.0
Frequencies
Statistics
Jenis Kelamin Responden
N Valid 30
Missing 0
Jenis Kelamin Responden
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid laki-laki 7 23.3 23.3 23.3
Perempuan 23 76.7 76.7 100.0
Total 30 100.0 100.0
Frequencies
Statistics
Kelas Responden
N Valid 30
Missing 0
Kelas Responden
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid X 11 36.7 36.7 36.7
X1 19 63.3 63.3 100.0
Total 30 100.0 100.0
Frequencies
Statistics
Jabatan Organisasi
N Valid 30
Missing 0
Jabatan Organisasi
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid anggota PMR 30 100.0 100.0 100.0
Correlations Pengetahuan Penanganan Fraktur
Correlations
soal1 soal2 soal3 soal4 soal5 soal6 soal7 soal8 soal9 soal10
soal1 Pearson Correlation 1 .356 .523**
.356 .259 .745**
.356 .259 .079 .149
Sig. (2-tailed) .053 .003 .053 .167 .000 .053 .167 .679 .432
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
soal2 Pearson Correlation .356 1 .681**
-.071 -.089 .598**
.464**
.802**
.484**
.239
Sig. (2-tailed) .053 .000 .708 .640 .000 .010 .000 .007 .203
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
soal3 Pearson Correlation .523**
.681**
1 .288 .523**
.614**
.288 .523**
.479**
.351
Sig. (2-tailed) .003 .000 .122 .003 .000 .122 .003 .007 .057
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
soal4 Pearson Correlation .356 -.071 .288 1 .356 .239 -.071 -.089 -.147 .598**
Sig. (2-tailed) .053 .708 .122 .053 .203 .708 .640 .437 .000
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
soal5 Pearson Correlation .259 -.089 .523**
.356 1 .149 -.089 -.111 .342 .149
Sig. (2-tailed) .167 .640 .003 .053 .432 .640 .559 .065 .432
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
soal6 Pearson Correlation .745**
.598**
.614**
.239 .149 1 .598**
.447* .176 .280
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .203 .432 .000 .013 .352 .134
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
soal7 Pearson Correlation .356 .464**
.288 -.071 -.089 .598**
1 .356 .169 -.120
Sig. (2-tailed) .053 .010 .122 .708 .640 .000 .053 .373 .529
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
soal8 Pearson Correlation .259 .802**
.523**
-.089 -.111 .447* .356 1 .342 .149
Sig. (2-tailed) .167 .000 .003 .640 .559 .013 .053 .065 .432
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
soal9 Pearson Correlation .079 .484**
.479**
-.147 .342 .176 .169 .342 1 -.035
Sig. (2-tailed) .679 .007 .007 .437 .065 .352 .373 .065 .853
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
soal10 Pearson Correlation .149 .239 .351 .598**
.149 .280 -.120 .149 -.035 1
Sig. (2-tailed) .432 .203 .057 .000 .432 .134 .529 .432 .853
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
soal11 Pearson Correlation .557**
.695**
.473**
-.050 -.062 .415* .695
** .557
** .337 -.083
Sig. (2-tailed) .001 .000 .008 .795 .745 .023 .000 .001 .069 .663
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
soal12 Pearson Correlation .111 .535**
.539**
-.134 .389* .224 .200 .389
* .512
** .000
Sig. (2-tailed) .559 .002 .002 .481 .034 .235 .288 .034 .004 1.000
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
soal13 Pearson Correlation .149 -.120 .351 .239 .745**
.280 .239 -.149 .176 .040
Sig. (2-tailed) .432 .529 .057 .203 .000 .134 .203 .432 .352 .834
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
soal14 Pearson Correlation .356 1.000**
.681**
-.071 -.089 .598**
.464**
.802**
.484**
.239
Sig. (2-tailed) .053 .000 .000 .708 .640 .000 .010 .000 .007 .203
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
soal15 Pearson Correlation .111 .200 .294 -.134 .389* .000 .200 .111 .906
** -.224
Sig. (2-tailed) .559 .288 .115 .481 .034 1.000 .288 .559 .000 .235
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
soal16 Pearson Correlation .259 -.089 .523**
.356 1.000**
.149 -.089 -.111 .342 .149
Sig. (2-tailed) .167 .640 .003 .053 .000 .432 .640 .559 .065 .432
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
soal17 Pearson Correlation -.062 .695**
.473**
-.050 -.062 .415* -.050 .557
** .337 .415
*
Sig. (2-tailed) .745 .000 .008 .795 .745 .023 .795 .001 .069 .023
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
soal18 Pearson Correlation .389* .535
** .539
** .535
** .111 .447
* .200 .389
* .118 .671
**
Sig. (2-tailed) .034 .002 .002 .002 .559 .013 .288 .034 .534 .000
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
soal19 Pearson Correlation .356 -.071 .288 1.000**
.356 .239 -.071 -.089 -.147 .598**
Sig. (2-tailed) .053 .708 .122 .000 .053 .203 .708 .640 .437 .000
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
soal20 Pearson Correlation .356 -.071 .288 .464**
.802**
.239 -.071 -.089 .169 .239
Sig. (2-tailed) .053 .708 .122 .010 .000 .203 .708 .640 .373 .203
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
total Pearson Correlation .591**
.681**
.885**
.409* .591
** .619
** .292 .526
** .604
** .437
*
Sig. (2-tailed) .001 .000 .000 .025 .001 .000 .117 .003 .000 .016
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
soal11 soal12 soal13 soal14 soal15 soal16 soal17 soal18 soal19 soal20 total
.557**
.111 .149 .356 .111 .259 -.062 .389* .356 .356 .591
**
.001 .559 .432 .053 .559 .167 .745 .034 .053 .053 .001
30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
.695**
.535**
-.120 1.000**
.200 -.089 .695**
.535**
-.071 -.071 .681**
.000 .002 .529 .000 .288 .640 .000 .002 .708 .708 .000
30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
.473**
.539**
.351 .681**
.294 .523**
.473**
.539**
.288 .288 .885**
.008 .002 .057 .000 .115 .003 .008 .002 .122 .122 .000
30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
-.050 -.134 .239 -.071 -.134 .356 -.050 .535**
1.000**
.464**
.409*
.795 .481 .203 .708 .481 .053 .795 .002 .000 .010 .025
30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
-.062 .389* .745
** -.089 .389
* 1.000
** -.062 .111 .356 .802
** .591
**
.745 .034 .000 .640 .034 .000 .745 .559 .053 .000 .001
30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
.415* .224 .280 .598
** .000 .149 .415
* .447
* .239 .239 .619
**
.023 .235 .134 .000 1.000 .432 .023 .013 .203 .203 .000
30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
.695**
.200 .239 .464**
.200 -.089 -.050 .200 -.071 -.071 .292
.000 .288 .203 .010 .288 .640 .795 .288 .708 .708 .117
30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
.557**
.389* -.149 .802
** .111 -.111 .557
** .389
* -.089 -.089 .526
**
.001 .034 .432 .000 .559 .559 .001 .034 .640 .640 .003
30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
.337 .512**
.176 .484**
.906**
.342 .337 .118 -.147 .169 .604**
.069 .004 .352 .007 .000 .065 .069 .534 .437 .373 .000
30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
-.083 .000 .040 .239 -.224 .149 .415* .671
** .598
** .239 .437
*
.663 1.000 .834 .203 .235 .432 .023 .000 .000 .203 .016
30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
1 .371* -.083 .695
** .371
* -.062 -.034 .371
* -.050 -.050 .527
**
.043 .663 .000 .043 .745 .856 .043 .795 .795 .003
30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
.371* 1 .224 .535
** .375
* .389
* .371
* .167 -.134 .200 .596
**
.043 .235 .002 .041 .034 .043 .379 .481 .288 .001
30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
-.083 .224 1 -.120 .224 .745**
-.083 .000 .239 .598**
.385*
.663 .235 .529 .235 .000 .663 1.000 .203 .000 .035
30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
.695**
.535**
-.120 1 .200 -.089 .695**
.535**
-.071 -.071 .681**
.000 .002 .529 .288 .640 .000 .002 .708 .708 .000
30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
.371* .375
* .224 .200 1 .389
* -.093 -.042 -.134 .200 .450
*
.043 .041 .235 .288 .034 .626 .827 .481 .288 .013
30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
-.062 .389* .745
** -.089 .389
* 1 -.062 .111 .356 .802
** .591
**
.745 .034 .000 .640 .034 .745 .559 .053 .000 .001
30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
-.034 .371* -.083 .695
** -.093 -.062 1 .371
* -.050 -.050 .419
*
.856 .043 .663 .000 .626 .745 .043 .795 .795 .021
30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
.371* .167 .000 .535
** -.042 .111 .371
* 1 .535
** .200 .644
**
.043 .379 1.000 .002 .827 .559 .043 .002 .288 .000
30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
-.050 -.134 .239 -.071 -.134 .356 -.050 .535**
1 .464**
.409*
.795 .481 .203 .708 .481 .053 .795 .002 .010 .025
30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
-.050 .200 .598**
-.071 .200 .802**
-.050 .200 .464**
1 .525**
.795 .288 .000 .708 .288 .000 .795 .288 .010 .003
30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
.527**
.596**
.385* .681
** .450
* .591
** .419
* .644
** .409
* .525
** 1
.003 .001 .035 .000 .013 .001 .021 .000 .025 .003
30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
**. Correlation is significant at the 0.01
level (2-tailed).
*. Correlation is significant at the 0.05
level (2-tailed).
Reliability
Scale: ALL VARIABLES
Case Processing Summary
N %
Cases Valid 30 100.0
Excludeda 0 .0
Total 30 100.0
a. Listwise deletion based on all
variables in the procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.737 20
Item-Total Statistics
Scale Mean if
Item Deleted
Scale Variance if
Item Deleted
Corrected Item-
Total
Correlation
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
soal1 33.50 44.672 .550 .725
soal2 33.47 44.740 .649 .725
soal3 33.53 42.947 .869 .712
soal4 33.47 45.637 .381 .731
soal5 33.50 44.603 .567 .724
soal6 33.57 43.633 .645 .718
soal8 33.50 44.948 .480 .727
soal9 33.63 43.689 .551 .720
soal10 33.57 44.875 .392 .728
soal11 33.43 45.771 .487 .732
soal12 33.60 43.903 .545 .721
soal13 33.57 44.806 .405 .727
soal14 33.47 44.740 .649 .725
soal15 33.60 44.731 .388 .727
soal16 33.50 44.603 .567 .724
soal17 33.43 45.978 .402 .733
soal18 33.60 43.628 .598 .719
soal19 33.47 45.637 .381 .731
soal20 33.47 45.223 .504 .728
total 16.73 11.444 .998 .872
Correlations Pengetahuan Penanganan Fraktur
Correlations
Total
soal1 Pearson Correlation .591**
Sig. (2-tailed) .001
N 30
soal2 Pearson Correlation .681**
Sig. (2-tailed) .000
N 30
soal3 Pearson Correlation .885**
Sig. (2-tailed) .000
N 30
soal4 Pearson Correlation .409*
Sig. (2-tailed) .025
N 30
soal5 Pearson Correlation .591**
Sig. (2-tailed) .001
N 30
soal6 Pearson Correlation .619**
Sig. (2-tailed) .000
N 30
soal7 Pearson Correlation .292
Sig. (2-tailed) .117
N 30
soal8 Pearson Correlation .526**
Sig. (2-tailed) .003
N 30
soal9 Pearson Correlation .604**
Sig. (2-tailed) .000
N 30
soal10 Pearson Correlation .437*
Sig. (2-tailed) .016
N 30
soal11 Pearson Correlation .527**
Sig. (2-tailed) .003
N 30
soal12 Pearson Correlation .596**
Sig. (2-tailed) .001
N 30
soal13 Pearson Correlation .385*
Sig. (2-tailed) .035
N 30
soal14 Pearson Correlation .681**
Sig. (2-tailed) .000
N 30
soal15 Pearson Correlation .450*
Sig. (2-tailed) .013
N 30
soal16 Pearson Correlation .591**
Sig. (2-tailed) .001
N 30
soal17 Pearson Correlation .419*
Sig. (2-tailed) .021
N 30
soal18 Pearson Correlation .644**
Sig. (2-tailed) .000
N 30
soal19 Pearson Correlation .409*
Sig. (2-tailed) .025
N 30
soal20 Pearson Correlation .525**
Sig. (2-tailed) .003
N 30
total Pearson Correlation 1
Sig. (2-tailed)
N 30
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
O L E H : I D A D A M A Y A N T I A 1 1 2 0 0 7 8 7
S T I K E S M U H A M M A D I Y A H G O M B O N G
PERTOLONGAN PERTAMA
Pertolongan pertama adalah untuk memberikan
pertolongan pertama pada kecelakaan ditempat
kejadian dengan cepat dan tepat sebelum tenaga
medis datang atau sebelum korban dibawa kerumah
sakit agar kejadian yang lebih buruk dapat dihindari.
TUJUAN P3K ADALAH:
1. Mencegah bahaya maut
2. Mencegah perdarah lebih banyak
3. Mencegah bahaya jasmani dan rohani
4. Mencegah infeksi
5. Mencegah rasa sakit
6. Mempercepat penyembuhan
FRAKTUR
Fraktur adalah patah tulang yang disebabkan oleh trauma
atau tenaga fisik. Kekuatan dan sudut tenaga fisik, keadaan
tulang itu sendiri, serta jaringan lunak disekitar tulang
TA
N
D
A
D
A
N
GE
JA
LA
FR
A
KT
U
R
Tanda dan gejala fraktur menurut
Aehlert (2009) yaitu:
1. Rasa sakit luar biasa pada lokasi atau
daerah fraktur
2. Pembengkakan
3. Deformitas (perubahan bentuk), angulasi
(posisi yang abnormal dari ekstremitas)
4. Krepitasi
5. Gerak terbatas
6. Perdarahan
7. Memar