pengaruh pendekatan saintifik berbasis soal …mahasiswa.mipastkipllg.com/repository/artikel... ·...

16
1 PENGARUH PENDEKATAN SAINTIFIK BERBASIS SOAL OPEN ENDED TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF SISWA KELAS VII SMP NEGERI 13 LUBUKLINGGAU TAHUN PELAJARAN 2018/2019 Oleh Robiyana 1 Sukasno 2 Idul Adha 3 Email: [email protected] ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pendekatan saintifik berbasis soal open ended terhadap kemampuan berpikir kreatif siswa kelas VII SMP Negeri 13 Lubuklinggau tahun pelajaran 2018/2019”. Metode penelitian digunakan berbentuk eksperimen murni. Populasinya kelas VII SMP Negeri 13 Lubuklinggau sebanyak 74 siswa dan sampelnya adalah kelas VII.3 sebagai kelas eksperimen dan VII.2 sebagai kelas kontrol. Pengumpulan data dalam penelitian menggunakan tes. Data yang terkumpul di analisis menggunakan uji-t pada taraf signifikansi = 0,05. Berdasarkan hasil analisis uji-t pada taraf signifikan, diperoleh = 11,09 1 1 + 2 2 1 + 1 = 1,13, sehingga dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh yang signifikan pendekatan saintifik berbasis soal open ended terhadap kemampuan berpikir kreatif siswa kelas VII SMP Negeri 13 Lubuklinggau tahun pelajaran 2018/2019. Rata-rata skor kemampuan berpikir kreatif kelas eksperimen sebesar 28,79 dan kelass kontrol sebesar 9,08. Kata kunci: Pendekatan saintifik, open ended, berpikir kreatif ABSTRACT This study aims to determine the effect of the scientific approach based on open ended questions on the creative thinking ability of class VII students of SMP Negeri 13 Lubuklinggau 2018/2019 school year". The research method is used in the form of pure experiments. The population in class VII of SMP Negeri 13 Lubuklinggau is 74 students and the sample is class VII.3 as the experimental class and VII.2 as the control class. Collecting data in research using tests. The data collected was analyzed using the t-test at a significance level of α = 0.05. Based on the results of the t-test analysis at a significant level, obtained = 11,09 1 1 + 2 2 1 + 1 = 1,13, so it can be concluded that there is a significant influence of the scientific approach based on open ended questions towards the creative thinking skills of grade VII students of SMP Negeri 13 Lubuklinggau 2018/2019 school year. The average score of the experimental class creative thinking ability is 28.79 and the control class is 9.08. Keywords: scientific approach, open ended, creative thinking

Upload: others

Post on 31-Dec-2019

7 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PENGARUH PENDEKATAN SAINTIFIK BERBASIS SOAL …mahasiswa.mipastkipllg.com/repository/ARTIKEL... · kreatif siswa kelas VII SMP Negeri 13 Lubuklinggau tahun pelajaran 2018/2019. Rata-rata

1

PENGARUH PENDEKATAN SAINTIFIK BERBASIS SOAL OPEN ENDED

TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF

SISWA KELAS VII SMP NEGERI 13 LUBUKLINGGAU

TAHUN PELAJARAN 2018/2019

Oleh

Robiyana1 Sukasno

2 Idul Adha

3

Email: [email protected]

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pendekatan saintifik berbasis soal open

ended terhadap kemampuan berpikir kreatif siswa kelas VII SMP Negeri 13 Lubuklinggau

tahun pelajaran 2018/2019”. Metode penelitian digunakan berbentuk eksperimen murni.

Populasinya kelas VII SMP Negeri 13 Lubuklinggau sebanyak 74 siswa dan sampelnya

adalah kelas VII.3 sebagai kelas eksperimen dan VII.2 sebagai kelas kontrol. Pengumpulan

data dalam penelitian menggunakan tes. Data yang terkumpul di analisis menggunakan uji-t

pada taraf signifikansi 𝛼 = 0,05. Berdasarkan hasil analisis uji-t pada taraf signifikan,

diperoleh 𝑡′ = 11,09 ≥𝑤1 𝑡1 + 𝑤2 𝑡2

𝑤1+ 𝑡1= 1,13, sehingga dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh

yang signifikan pendekatan saintifik berbasis soal open ended terhadap kemampuan berpikir

kreatif siswa kelas VII SMP Negeri 13 Lubuklinggau tahun pelajaran 2018/2019. Rata-rata

skor kemampuan berpikir kreatif kelas eksperimen sebesar 28,79 dan kelass kontrol sebesar

9,08.

Kata kunci: Pendekatan saintifik, open ended, berpikir kreatif

ABSTRACT

This study aims to determine the effect of the scientific approach based on open ended

questions on the creative thinking ability of class VII students of SMP Negeri 13

Lubuklinggau 2018/2019 school year". The research method is used in the form of pure

experiments. The population in class VII of SMP Negeri 13 Lubuklinggau is 74 students and

the sample is class VII.3 as the experimental class and VII.2 as the control class. Collecting

data in research using tests. The data collected was analyzed using the t-test at a significance

level of α = 0.05. Based on the results of the t-test analysis at a significant level, obtained

𝑡′ = 11,09 ≥𝑤1 𝑡1 + 𝑤2 𝑡2

𝑤1+ 𝑡1= 1,13, so it can be concluded that there is a significant influence

of the scientific approach based on open ended questions towards the creative thinking skills

of grade VII students of SMP Negeri 13 Lubuklinggau 2018/2019 school year. The average

score of the experimental class creative thinking ability is 28.79 and the control class is 9.08.

Keywords: scientific approach, open ended, creative thinking

Page 2: PENGARUH PENDEKATAN SAINTIFIK BERBASIS SOAL …mahasiswa.mipastkipllg.com/repository/ARTIKEL... · kreatif siswa kelas VII SMP Negeri 13 Lubuklinggau tahun pelajaran 2018/2019. Rata-rata

2

PENDAHULUAN

Matematika sering dianggap

sebagai ilmu yang hanya

menekankan pada kemampuan

berpikir logis dengan penyelesaian

yang tunggal dan pasti (Pawestri,

2017: 285). Kemampuan berpikir

kreatif dalam matematika kurang dan

bahkan tidak menjadi fokus

pembelajaran karena adanya

beberapa kendala seperti anggapan

bahwa kreativitas hanya dimiliki

oleh anak-anak yang berbakat luar

biasa serta membutuhkan waktu

yang lama (Fitrina., dkk., 2016: 87).

Berdasarkan observasi dan dialog

yang dilakukan pada hari Jum’at

tanggal 06 April 2018 dengan guru

mata pelajaran matematika kelas VII

SMP Negeri 13 Lubuklinggau

diperoleh informasi tentang kondisi

kelas. Guru matematika mengatakan

bahwa dalam proses pembelajaran

yang telah dilaksanakan sebelumnya,

rata-rata para siswa cenderung

menghafal rumus-rumus dan

langkah-langkah dalam mengerjakan

soal-soal sehingga kreatifitas siswa

dalam berpikir tidak berkembang.

Selanjutnya guru matematika juga

mengatakan bahwa siswa kurang

inisiatif untuk bertanya kepada guru.

Pada saat proses pembelajaran ketika

guru hanya memberikan satu contoh

cara penyelesaian soal mereka

kurang tertarik untuk

mengembangkan cara-cara lain yang

mungkin serta enggan pula

menyampaikan pendapatnya dan

juga siswa hanya berperan sebagai

pendengar dan penerima informasi

dari guru sehingga pembelajaran

berpusat pada guru dan tidak

berpusat pada siswa,.

Pembelajaran dengan pendekatan

saintifik itu lebih efektif hasilnya

dibandingkan dengan pembelajaran

tradisional. Hal itu dapat terjadi

karena langkah-langkah dalam

pendekatan saintifik lebih

menekankan pada siswa untuk

memahami asal usul dari suatu

penyelesaian soal yang diturunkan

dari pengertian dasar (Suhartati,

2016: 108). Becker dan Shimada

(Koriyah, 2015: 98) menyebutkan

bahwa pendekatan open ended

adalah pendekatan pembelajaran

yang diformulasikan untuk

menyajikan masalah terbuka dengan

penyelesaian atau jawaban benar

lebih dari satu. Pendekatan open

ended memberikan kesempatan

kepada siswa untuk memperoleh

pengetahuan atau pengalaman

menemukan, mengenali dan

memecahkan masalah dengan

beberapa teknik.

Berdasarkan uraian di atas,

permasalahan dalam penelitian ini

adalah “Pengaruh Pendekatan

Saintifik Berbasis Soal Open Ended

terhadap Kemampuan Berpikir

Kreatif Siswa Kelas VII SMP Negeri

13 Lubuklinggau Tahun Pelajaran

2018/2019”.

KAJIAN TEORITIK

1. Pendekatan Saintifik

a. Pengertian Pendekatan

Saintifik

Menurut Hosnan (Sulastri.,

dkk., 2015: 70) pendekatan

saintifik adalah proses

pembelajaran yang dirancang

sedemikian rupa agar siswa aktif

mengkonstruksi konsep, hukum

atau prinsip melalui tahapan-

tahapan mengamati, merumuskan

masalah, mengajukan atau

merumuskan hipotesis,

mengumpulkan data dengan

berbagai teknik, menganalisis

data, menarik kesimpulan dan

mengkomunikasikan konsep,

hokum atau prinsip yang

Page 3: PENGARUH PENDEKATAN SAINTIFIK BERBASIS SOAL …mahasiswa.mipastkipllg.com/repository/ARTIKEL... · kreatif siswa kelas VII SMP Negeri 13 Lubuklinggau tahun pelajaran 2018/2019. Rata-rata

3

“ditemukan”. Sedangkan,

menurut Fauziah (Machin, 2014:

31) pendekatan saintifik

mengajak siswa langsung dalam

menginferensi masalah yang ada

dalam bentuk rumusan masalah

dan hipotesis, rasa peduli

terhadap lingkungan, rasa ingin

tahun dan gemar membaca.

b. Komponen Pendekatan

Saintifik

Komponen-komponen

pembelajaran dalam pendekatan

saintifik (Machin, 2014: 31)

sebagai berikut:

1) Mengamati

Kegiatan mengamati

melalui kegiatan: melihat,

menyimak, mendengar dan

membaca.

2) Menanya

Guru membuka

kesempatan secara luas

kepada siswa untuk bertanya

mengenai apa yang sudah

dilihat, disimak atau dibaca.

3) Mengumpulkan data

Siswa dapat membaca

buku yang lebih banyak,

memperhatikan fenomena

atau objek yang lebih teliti

atau melakukan eksperimen.

4) Menalar

Menalar merupakan

kegiatan memproses

informasi yang sudah

dikumpulkan baik terbatas

dari hasil kegiatan

mengumpulkan/eksperimen

maupun hasil dari kegiatan

mengamati dan kegiatan

mengumpulkan informasi.

5) Mengkomunikasikan

Kegiatan ini dapat

dilakukan melalui menulis

atau menceritakan apa yang

sudah ditemukan dalam

kegiatan mencari informasi,

mengasosiasikan dan

menemukan pola.

c. Kelebihan dan Kekurangan

Pendekatan Saintifik

Menurut Machin (2014: 28)

keunggulan pendekatan saintifik

sebagai berikut:

1) Meiningkatkan kemampuan

intelek, khususnya

kemampuan berpikir tingkat

tinggi.

2) Diperoleh hasil belajar yang

tinggi.

3) Untuk melatih siswa dalam

mengkomunikasikan ide-ide,

khususnya dalam menulis

artikel ilmiah.

4) Untuk mengembangkan

karakter siswa.

Menurut Wardani dan

Budiharti (Budiyanto., dkk.,

2016: 50) kekurangan

pendekatan saintifik yaitu:

1) Waktu yang terbatas.

2) Siswa yang kurang aktif.

3) Kebiasaan siswa yang

memperoleh pengetahuan

dari penjelasan guru (teacher

oriented).

2. Pendekatan Open Ended

a. Pengertian Pendekatan

Open Ended

Pendekatan open ended

(problem terbuka) adalah

pendekatan pembelajaran yang

menyajikan permasalahan

dengan pemecahan berbagai cara

(fleksibility) dan solusinya juga

bisa beragam (multi jawab,

fluency) (Ngalimun, 2014: 164).

Menurut Syarifah, pendekatan

open ended merupakan salah satu

pendekatan yang membantu

siswa melakukan penyelesaian

masalah secara kreatif dan

menghargai keragaman berpikir

yang mungkin timbul selama

Page 4: PENGARUH PENDEKATAN SAINTIFIK BERBASIS SOAL …mahasiswa.mipastkipllg.com/repository/ARTIKEL... · kreatif siswa kelas VII SMP Negeri 13 Lubuklinggau tahun pelajaran 2018/2019. Rata-rata

4

mengerjakan soal (Pawestri,

2017: 288).

b. Kriteria Soal Open Ended

Menurut Suherman

(Ariadi, 2012: 6) tiga kriteria soal

open ended adalah:

1) Soal harus kaya dengan

konsep matematika yang

berharga.

2) Level soal atau tingkatan

matematika dan soal harus

cocok untuk siswa.

3) Soal harus mengundang

pengembangan konsep

matematika lebih lanjut.

c. Kelebihan dan Kekurangan

Pendekatan Open Ended

Beberapa kelebihan dan

kekurangan menurut Shoimin

(2014:112) yaitu:

Kelebihan pendekatan

open ended:

1) Siswa berpartisipasi lebih

aktif dalam pembelajaran dan

sering mengekspresikan

idenya.

2) Siswa memiliki kesempatan

lebih banyak dalam

memanfaatkan pengetahuan

dan keterampilan secara

komprehensif.

3) Siswa dengan kemampuan

rendah dapat merespons

permasalahan dengan cara

mereka sendiri.

4) Siswa memiliki pengalaman

banyak untuk menemukan

sesuatu dalam menjawab

permasalahan.

Kekurangan pendekatan

open ended:

1) Membuat dan menyiapkan

masalah yang bermakna bagi

siswa bukanlah pekerjaan

mudah.

2) Siswa dengan kemampuan

tinggi bisa merasa ragu atau

mencemaskan jawaban

mereka.

3) Mungkin ada sebagian siswa

yang merasa bahwa kegiatan

belajar mereka tidak

menyenangkan karena

kesulitan yang dihadapi.

d. Langkah-Langkah

Pendekatan Saintifik

Berbasis Soal Open Ended

Langkah-langkah

pendekatan saintifik berbasis soal

open ended :

1) Guru memberikan penjelasan

kepada siswa mengenai

materi yang akan dipelajari

(mengamati).

2) Guru memberikan

kesempatan kepada siswa

untuk mengajukan

pertanyaan (menanya).

3) Siswa dibagi kelompok yang

terdiri dari 4 – 5 orang dan

setiap kelompok

mendapatkan soal open

ended.

4) Siswa bersama kelompoknya

bekerja sama untuk

menyelesaikan soal open

ended (mengamati, mencoba

dan menalar)

5) Perwakilan kelompok

mempersentasikan hasil

kerjanya secara bergantian

(mengkomunikasikan).

6) Guru memberikan

kesempatan kepada siswa

untuk bertanya mengenai hal

yang belum dimengerti

(menanya).

7) Guru memberikan klarifikasi

jawaban terhadap soal open

ended yang diberikan

(mengamati dan menalar).

3. Kemampuan Berpikir Kreatif

a. Pengertian Kemampuan

Berpikir Kreatif

Page 5: PENGARUH PENDEKATAN SAINTIFIK BERBASIS SOAL …mahasiswa.mipastkipllg.com/repository/ARTIKEL... · kreatif siswa kelas VII SMP Negeri 13 Lubuklinggau tahun pelajaran 2018/2019. Rata-rata

5

Kemampuan berpikir

kreatif matematika dapat

dirumuskan sebagai kemampuan

mengungkapkan jawaban dan

gagasan beragam yang dianggap

paling tepat dan paling baik

dalam menyelesaikan suatu

masalah dan gagasan tersebut asli

atau berasal dari pemikirannya

sendiri meskipun merupakan

gabungan dari beberapa gagasan

yang telah ada sebelumnya

(Sunaryo, 2014: 45).

Kemampuan berpikir kreatif

diartikan sebagai kemampuan

pemecahan masalah matematika

dengan lebih dari satu

penyelesaian dan siswa berpikir

lancar, luwes, melakukan

elaborasi dan memiliki

orisinalitas dalam jawaban

(Marliani, 2015: 15).

b. Indikator Berpikir Kreatif

Menurut Munandar

(Azhari, 2013: 4) kemampuan

berpikir kreatif meliputi empat

kriteria:

1) Kelancaran dalam berpikir

merupakan kemampuan

untuk menghasilkan banyak

gagasan dan jawaban

penyelesaian dan suatu

masalah yang relevan.

2) Kelenturan dalam berpikir

merupakan kemampuan

untuk memberikan

jawaban/gagasan yang

seragam namun arah

pemikiran yang berbeda-

beda.

3) Keaslian merupakan

kemampuan melahirkan

ungkapan yang baru, unik

dan memikirkan cara yang

tidak lazim, yang lain dari

yang lain, yang diberikan

kebanyakan orang.

4) Keterperincian (elaborasi)

dalam berpikir merupakan

kemampuan untuk

memperkaya,

mengembangkan menambah

suatu gagasan, memperinci

detail-detail dan memperluas

suatu gagasan.

METODE PENELITIAN

Rancangan penelitian yang

digunakan dalam penelitian ini

adalah True Experimental Design.

Teknik analisis data yang dilakukan

antara lain: uji normalitas, uji

homogenitas dan uji-t. Populasi

dalam penelitian ini adalah seluruh

siswa kelas VII SMP Negeri 13

Lubuklinggau Tahun Pelajaran

2018/2019 yang berjumlah 74 orang.

Pengambilan sampel dilakukan

dengan cara undian. Sebagai sampel

dalam penelitian ini adalah kelas

VII.3 sebagai kelas eksperimen dan

kelas VII.2 sebagai kelas kontrol.

Teknik pengumpulan data yang

akan digunakan dalam penelitian ini

adalah teknik tes. Tes pada

penelitian ini diberikan sebanyak dua

kali yaitu sebelum proses

pembelajaran (pre-test) dan setelah

setelah mengikuti pembelajaran

(post-test). Jenis tes yang digunakan

dalam penelitian ini berbentuk

uraian.

Tabel 3.1

Rubrik Penilaian Skor Tes

Kemampuan Berpikir Kreatif

Indikator

Berpikir

Kreatif

Jawaban Skor

Kelancara

n

Tidak

menjawab

atau

memberi

ide yang

tidak

relevan

0

Page 6: PENGARUH PENDEKATAN SAINTIFIK BERBASIS SOAL …mahasiswa.mipastkipllg.com/repository/ARTIKEL... · kreatif siswa kelas VII SMP Negeri 13 Lubuklinggau tahun pelajaran 2018/2019. Rata-rata

6

dengan

masalah

Memberika

n sebuah

ide yang

tidak

relevan

dengan

pemecahan

masalah

1

Memberika

n sebuah

ide yang

relevan

tetapi

jawabanny

a salah

2

Memberika

n lebih dari

satu ide

yang

relevan

tetapi

jawabanny

a masih

salah

3

Memberika

n lebih dari

satu ide

yang

relevan dan

penyelesain

nya benar

dan jelas

4

Kelentura

n

Tidak

menjawab

atau

memberika

n jawaban

dengan

satu cara

atau lebih

tetapi

semua

salah

0

Memberika

n jawaban

hanya

1

dengan

satu cara

tetapi

memberika

n jawaban

salah

Memberika

n jawaban

hanya

dengan

satu cara,

proses

perhitunga

n dan

hasilnya

benar

2

Memberika

n jawaban

lebih dari

satu cara

(beragam)

tetapi

hasilnya

ada yang

salah

karena

terdapat

kekeliruan

dalam

proses

perhitunga

n

3

Memberika

n jawaban

lebih dari

satu cara

(beragam),

proses

perhitunga

n dan

hasilnya

benar

4

Keaslian Tidak

menjawab

atau

memberika

n jawaban

yang salah

0

Page 7: PENGARUH PENDEKATAN SAINTIFIK BERBASIS SOAL …mahasiswa.mipastkipllg.com/repository/ARTIKEL... · kreatif siswa kelas VII SMP Negeri 13 Lubuklinggau tahun pelajaran 2018/2019. Rata-rata

7

Memberi

jawaban

dengan

caranya

sendiri

tetapi tidak

dapat

dipahami

1

Memberi

jawaban

dengan

caranya

sendiri,

proses

perhitunga

n sudah

terarah

tetapi tidak

selesai

2

Memberi

jawaban

dengan

caranya

sendiri

tetapi

terdapat

kekeliruan

dalam

proses

perhitunga

n sehingga

hasilnya

salah

3

Memberi

jawaban

dengan

caranya

sendiri,

proses

perhitunga

n dan hasil

benar

4

Elaborasi Tidak

menjawab

atau

memberika

n jawaban

yang salah

0

Terdapat

kesalahan

dalam

jawaban

dan tidak

disertai

dengan

perincian

1

Terdapat

kesalahan

dalam

jawaban

tapi disertai

dengan

perincian

yang

kurang

detil

2

Terdapat

kesalahan

dalam

jawaban

tapi disertai

denga

perincian

yang rinci

3

Memberika

n jawaban

yang benar

dan rinci

4

Sumber: Puwarsih, 2017: 19

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

Penelitian ini dilakukan dari

tanggal 01 Agustus 2018 s.d. 31

Agustus 2018. Jumlah pertemuan

yang dilakukan peneliti dalam kelas

eksperimen sebanyak lima kali

pertemuan, dengan rincian satu

pertemuan sebagai pre-test, tiga

pertemuan proses pembelajaran

menggunakan pendekatan saintifik

berbasis soal open ended dan satu

pertemuan sebagai pelaksanaan post-

test di akhir pertemuan

pembelajaran. Dari 74 siswa yang

tergabung dalam tiga kelas diambil

Page 8: PENGARUH PENDEKATAN SAINTIFIK BERBASIS SOAL …mahasiswa.mipastkipllg.com/repository/ARTIKEL... · kreatif siswa kelas VII SMP Negeri 13 Lubuklinggau tahun pelajaran 2018/2019. Rata-rata

8

sampel secara acak dengan tujuan

agar semua kelas memiliki

kesempatan yang sama untuk

menjadi sampel.

1. Kemampuan Awal Siswa

Pada pertemuan pertama

dilakukan pre-test. Pre-test ini

diberikan kepada siswa dengan

tujuan untuk mengetahui

kemampuan berpikir kreatif awal

siswa sebelum dilaksanakan

pembelajaran dengan materi

bilangan bulat. Pre-test

dilakukan di kelas eksperimen

pada tanggal 10 Agustus 2018

dan kelas kontrol pada tanggal 14

Agustus 2018.

Berdasarkan hasil

perhitungan (Lampiran C),

rekapitulasi data hasil pre-test

dapat dilihat pada tabel 4.1.

Tabel 4.1

Data Hasil Pre-test

No Kelas N 𝑥 S

1. Eksperi

men

24 10,1

25

4,94

2. Kontrol 25 8,32 4,33

Berdasarkan tabel 4.1, secara

deskriptif menunjukkan bahwa

kemampuan berpikir kreatif

siswa kelas eksperimen sebelum

diberikan perlakuan lebih tinggi

dari pada kelas kontrol.

2. Kemampuan Akhir Siswa

Pada pertemuan terakhir

dilakukan post-test. Post-test

pada kelas kontrol dilakukan

pada tanggal 30 Agustus 2018

sedangkan pada kelas eksperimen

pada tanggal 31 Agustus 2018.

Berdasarkan hasil

perhitungan (Lampiran C),

rekapitulasi data hasil post-test

dapat dilihat pada tabel 4.2.

Tabel 4.2

Data Hasil Post-test

No Kelas N 𝑥 Kategori

1. Ekspe

rimen

24 28,79 Kurang

2. Kontr

ol

25 9,08 Sangat

Kurang

Pada tabel 4.2, dapat dilihat

bahwa skor kemampuan berpikir

kreatif kelas eksperimen sebesar

28,79 (kurang kreatif) dan kelas

kontrol sebesar 9,08 (sangat

kurang kreatif). Jadi secara

deskriptif dapat disimpulkan

bahwa kemampuan berpikir

kreatif siswa pada kelas

eksperimen lebih tinggi

dibandingkan dengan kelas

kontrol.

Setelah diberi post-test,

terjadi peningkatan skor rata-rata

kemampuan berpikir kreatif pada

kelas eksperimen sebesar 18,66

dan kelas kontrol sebesar 0,76.

Hal ini berarti peningkatan skor

rata-rata kelas eksperimen lebih

tinggi dibandingkan dengan kelas

kontrol. Perbandingan

kemampuan berpikir kreatif awal

dan kemampuan berpikir kreatif

akhir pada kelas eksperimen

dan kelas

kontrol dapat dilihat pada grafik

4.1.

Grafik 4.1 Perbandingan

Skor rata-rata hasil Pre-test

dan Post-test

B. Pembahasan

10,125 8,32

28,79

9,08

05

101520253035

Pre-test

Post-test

Page 9: PENGARUH PENDEKATAN SAINTIFIK BERBASIS SOAL …mahasiswa.mipastkipllg.com/repository/ARTIKEL... · kreatif siswa kelas VII SMP Negeri 13 Lubuklinggau tahun pelajaran 2018/2019. Rata-rata

9

Pada penelitian ini peneliti

memilih pendekatan saintifik

berbasis soal open ended dengan

tujuan melihat pengaruh

pendekatan tersebut terhadap

kemampuan berpikir kreatif

siswa kelas VII SMP Negeri 13

Lubuklinggau. Dengan

pendekatan saintifik berbasis soal

open ended diharapkan siswa

dapat mandiri, aktif serta kreatif

dalam mengembangkan

kemampuan berpikir kreatifnya

dalam pembelajaran.

Dari hasil analisis

kemampuan data awal siswa

kelas eksperimen diperoleh rata-

rata skor pre-test sebesar 10,125

dan kelas kontrol skor rata-

ratanya sebesar 8,32. Setelah

pelaksanaan pre-test, penelitian

dilanjutkan dengan pelaksanaan

kegiatan pembelajaran pada kelas

eksperimen. Peneliti memberikan

perlakuan di kelas eksperimen

yaitu kelas VII.3 dengan

menggunakan pendekatan

saintifik berbasis soal open

ended.

Pada pertemuan pertama pada

hari Rabu 15 Agustus 2018,

kegiatan pembelajaran di kelas

eksperimen diawali dengan

peneliti memberikan penjelasan.

Pada pertemuan ini siswa merasa

bingung dan kesulitan

dikarenakan adanya perubahan

cara pembelajaran yang berbeda

dari biasanya. Selanjutnya

peneliti membagikan LKK yang

berisi permasalahan open ended

yang harus diselesaikan dengan

langkah-langkah saintifik. Pada

langkah pertama siswa sangat

merasa kesulitan dalam

memahami masalah, menemukan

ide, serta gagasan yang harus

mereka tuangkan ke dalam

lembar jawaban dalam bentuk

mengamati, menanya, mencoba,

menalar dan

mengkomunikasikan, sehingga

suasana kelas menjadi tidak

kondusif saat pembelajaran

berlangsung. Pada langkah kedua

siswa tidak bisa mengamati dan

menanya permasalahan tersebut.

Hal tersebut dikarenakan siswa

tidak tahu apa yang harus mereka

amati dan bagaimana caranya,

sehingga banyak yang menjawab

salah. Selanjutnya pada langkah

ketiga siswa tidak mengerti apa

yang dimaksud dengan mencoba

dan menalar. Kemudian pada

langkah keempat siswa sangat

sulit dan enggan maju ke dapan

untuk menuliskan dan

menjelaskan jawaban dari

permasalahan yang mereka

kerjakan. Untuk mengatasinya

peneliti mendampingi dan

mengarahkan siswa yang maju

serta mengajarkan untuk

menuliskan dan menjelaskan apa

yang mereka kerjakan. Langkah

terakhir peneliti bersama-sama

siswa menyimpulkan atau

membuat rigkasan singkat

tentang konsep atau ide yang

terdapat pada permasalahan yang

diajukan.

Pada pertemuan kedua hari

Jum’at 24 Agustus 2018 siswa

mulai memahami apa yang

disampaikan peneliti. Pada

langkah pertama siswa mulai

mengerti untuk memahami

masalah dan mereka mulai bisa

menuliskan apa yang diketahui

dan ditanyakan dalam soal. Akan

tetapi masih ada sedikit

kebingungan mereka dalam

memahami kalimatnya, namun

masalah itu dapat diatasi dengan

bimbingan dan pengarahan yang

Page 10: PENGARUH PENDEKATAN SAINTIFIK BERBASIS SOAL …mahasiswa.mipastkipllg.com/repository/ARTIKEL... · kreatif siswa kelas VII SMP Negeri 13 Lubuklinggau tahun pelajaran 2018/2019. Rata-rata

10

diberikan oleh peneliti.

Kemudian pada langkah kedua

siswa sudah paham bagaimana

menuliskan jawaban dari

permasalahan tersebut

berdasarkan hasil mengamati dan

menanya. Selanjutnya siswa

sudah mulai paham serta

mengerti bagaimana

menyimpulkan jawaban dari

permasalahan yang mereka

hadapi, walaupun masih kurang

lengkap. Pada langkah ketiga

siswa sudah mulai berani maju ke

depan dan menuliskan jawaban

serta menjelaskannya kepada

teman-temanya. Langkah terakhir

siswa bersama peneliti

menyimpulkan dan membuat

ringkasan singkat tentang konsep

atau ide yang terdapat pada

permasalahan yang diajukan.

Pada pertemuan ketiga hari

Rabu 29 Agustus 2018, siswa

sudah memahami apa yang

disampaikan peneliti di atas dan

mereka langsung menyelesaikan

permasalahan sesuai dengan

langkah-langkah pendekatan

saintifik berbasis soal open

ended. Hal ini dikarenakan

adanya pengulangan pada setiap

langkah pembelajaran, sehingga

mereka memahami bagaimana

cara menyelesaikan

permasalahan berdasarkan

langkah yang sudah dijelaskan

sebelumnya. Pada langkah

pertama mereka sudah paham

bagaimana memahami suatu

permasalahan, sehingga tidak ada

yang merasa kesulitan dalam

langkah mengamati dan

menanya. Selanjutnya pada

langkah kedua, siswa sudah bisa

mencoba menyelesaikan suatu

permasalahan dengan baik.

Selanjutnya langkah ketiga

mereka sudah bisa melakukan

tahap menalar. Langkah ketiga

ini mengajarkan mereka bahwa

suatu penyelesaian tidak harus

memiliki satu jawaban benar

akan tetapi bisa memiliki banyak

jawaban benar. Langkah keempat

siswa sudah tidak takut dan tidak

ragu untuk menuliskan dan

menjelaskan jawaban mereka.

Siswa tidak segan untuk berdebat

tentang perbedaan jawaban

mereka, tetapi hal tersebut dapat

diatasi oleh peneliti dengan

memberikan pengarahan dan

bimbingan. Pendapat tersebut

selaras dengan yang diungkapkan

oleh Slameto (2013: 176) bahwa

dengan pengarahan akan

membangkitkan rasa ingin tahu

siswa dan keinginannya untuk

membangkitkan eksplorasi,

dengan melontarkan konseptual

yang merangsang siswa untuk

bekerja. Kemudian langkah

terakhir seperti biasa siswa

bersama peneliti menyimpulkan

tentang konsep atau ide yang

terdapat pada permasalahan yang

diajukan. Pada pertemuan ketiga

ini tidak banyak yang dilakukan

peneliti kepada siswa, peneliti

hanya mengawasi dan

memfasilitasi serta mengarahkan

siswa agar proses pembelajaran

tetap kondusif dan tujuan

pembelajaran dapat tercapai.

Setelah peneliti

menyelesaikan pelaksanaan

pembelajaran yaitu sebanyak tiga

kali pertemuan maka pertemuan

selanjutnya peneliti mengadakan

post test. Namun, dari hasil post

test juga menunjukkan bahwa

jawaban siswa di kelas

eksperimen terlihat lebih baik

dengan penyelesaian yang jelas

Page 11: PENGARUH PENDEKATAN SAINTIFIK BERBASIS SOAL …mahasiswa.mipastkipllg.com/repository/ARTIKEL... · kreatif siswa kelas VII SMP Negeri 13 Lubuklinggau tahun pelajaran 2018/2019. Rata-rata

11

sesuai dengan indikator berpikir

kreatif.

Berdasarkan analisis data

kemampuan akhir (post test)

dilihat dari skor rata-ratanya

kelas eksperimen sebesar 28,79

dan kelas kontrol sebesar 9,08,

sehingga terjadi perbedaan skor

terbesar 19,71. Dengan

menggunakan uji-t dengan taraf

signifikan 𝛼 = 0,975 dan

𝑑𝑘 = 47, pada perhitungan post

test diperoleh 𝑡′ ≥𝑤1 𝑡1 + 𝑤2 𝑡2

𝑤1+ 𝑡1,

yaitu 11,09 ≥ 1,13 , maka H0

ditolak dan hipotesis diterima.

Hal ini berarti rata-rata skor

kemampuan berpikir kreatif

siswa kelas eksperimen lebih dari

rata-rata skor kemampuan

berpikir kreatif siswa di kontrol.

Contoh soal:

1. Bu Ayu mempunyai uang Rp.

50.000 yang terdiri dari

Rp.20.000 satu lembar,

Rp.10.000 dua lembar dan

Rp.5.000 dua lembar. Uang

tersebut akan dibagikannya

kepada 2 orang anaknya. Setiap

anak mendapatkan jumlah uang

yang berbeda. Ada berapakah

cara yang bisa dilakukan ibu

untuk membagikan uangnya

tersebut?Jelaskan cara yang bias

dilakukan Bu Ayu tersebut!

(Pengurangan)

Penyelesaian:

Mengamati:

Indikator Elaborsi

Banyak uang Rp.20.000,00=1

lembar

Banyak uang Rp.10.000,00=2

lembar

Banyak uang Rp.5.000,00 = 2

lembar

Banyak anak = 2 anak

Menanya: Banyak cara Bu Ayu

membagikan uangnya?

Mencoba:

Indikator Kelenturan, Keaslian

Cara 1:

Anak pertama : Rp.5.000

Anak kedua : Rp.45.000

Jadi, cara yang bisa dilakukan

ibu:

= uang ibu – anak pertama –

anak kedua

= Rp.50.000 – Rp.5.000 –

Rp.45.000

= Rp.0

Cara 2:

Anak pertama : Rp.10.000

Anak kedua : Rp.40.000

Jadi, cara yang bisa dilakukan

ibu:

= uang ibu – anak pertama –

anak kedua

= Rp.50.000 – Rp.10.000 –

Rp.40.000

= Rp.0

Cara 3:

Anak pertama : Rp.15.000

Anak kedua : Rp.35.000

Jadi, cara yang bisa dilakukan

ibu:

= uang ibu – anak pertama –

anak kedua

= Rp.50.000 – Rp.15.000 –

Rp.35.000

= Rp.0

Cara 4:

Anak pertama : Rp.20.000

Anak kedua : Rp.30.000

Jadi, cara yang bisa dilakukan

ibu:

= uang ibu – anak pertama –

anak kedua

Page 12: PENGARUH PENDEKATAN SAINTIFIK BERBASIS SOAL …mahasiswa.mipastkipllg.com/repository/ARTIKEL... · kreatif siswa kelas VII SMP Negeri 13 Lubuklinggau tahun pelajaran 2018/2019. Rata-rata

12

= Rp.50.000 – Rp.20.000 –

Rp.30.000

= Rp.0

Cara 5:

Anak pertama : Rp.30.000

Anak kedua : Rp.20.000

Jadi, cara yang bisa dilakukan

ibu:

= uang ibu – anak pertama –

anak kedua

= Rp.50.000 – Rp.30.000 –

Rp.20.000

= Rp.0

Cara 6:

Anak pertama : Rp.35.000

Anak kedua : Rp.15.000

Jadi, cara yang bisa dilakukan

ibu:

= uang ibu – anak pertama –

anak kedua

= Rp.50.000 – Rp.35.000 –

Rp. 15.000

= Rp.0

Cara 7:

Anak pertama : Rp.40.000

Anak kedua : Rp.10.000

Jadi, cara yang bisa dilakukan

ibu:

= uang ibu – anak pertama –

anak kedua

= Rp.50.000 – Rp.40.000 –

Rp.10.000

= Rp. 0

Cara 8:

Anak pertama : Rp.45.000

Anak kedua : Rp.5.000

Jadi, cara yang bisa dilakukan

ibu:

= uang ibu – anak pertama –

anak kedua

= Rp.50.000 – Rp.45.000 –

Rp.5.000

= Rp.0

Menalar:

Indikator Elaborasi

Jadi terdapat 8 cara yang bisa

dilakukan ibu, yaitu:

Cara 1: Anak pertama = Rp.

5.000 dan anak kedua =

Rp.45.000

Cara 2: Anak pertama = Rp.

10.000 dan anak kedua =

Rp.40.000

Cara 3: Anak pertama = Rp.

15.000 dan anak kedua =

Rp.35.000

Cara 4: Anak pertama = Rp.

20.000 dan anak kedua =

Rp.30.000

Cara 5: Anak pertama = Rp.

30.000 dan anak kedua =

Rp.20.000

Cara 6: Anak pertama = Rp.

35.000 dan anak kedua =

Rp.15.000

Cara 7: Anak pertama = Rp.

40.000 dan anak kedua =

Rp.10.000

Cara 8: Anak pertama = Rp.

45.000 dan anak kedua =

Rp.5.000

2. Pak Ari memiliki sebuah

peternakan. Peternakan tersebut

terdapat sekumpulan kambing

yang mempunyai berat yang

sama. Di dalam peternakan

tersebut terdapat seekor sapi

yang beratnya 360 kg. Berapa

ekor kambing yang Pak Ari

perlukan agar jumlah semua

berat badannya sama dengan

berat badan sapi. Diketahui

bahwa berat 1 ekor kambing

Page 13: PENGARUH PENDEKATAN SAINTIFIK BERBASIS SOAL …mahasiswa.mipastkipllg.com/repository/ARTIKEL... · kreatif siswa kelas VII SMP Negeri 13 Lubuklinggau tahun pelajaran 2018/2019. Rata-rata

13

kurang dari 40 kg dan lebih dari

15 kg. Jelaskan! (Pembagian)

Penyelesaian:

Mengamati:

Indikator Elaborasi

1 ekor sapi = 360 kg

1 ekor kambing kurang dari 40

kg dan lebih dari 15 kg

Menanya:

Berapa ekor kambing yang

dibutuhkan supaya berat kambing

sama dengan berat sapi?

Mencoba:

Indikator Kelancaran, Keaslian

Cara 1:

Misalkan 1 ekor kambing =

30 kg, maka:

= 360 : 30

= 12

Cara 2:

Misalkan 1 ekor kambing =

36 kg, maka:

= 360 : 36

= 10

Cara 3:

Misalkan 1 ekor kambing =

24 kg, maka:

= 360 : 24

= 15

Cara 4:

Misalkan 1 ekor kambing =

20 kg, maka:

= 360 : 20

= 18

Cara 5:

Misalkan 1 ekor kambing =

18 kg, maka:

= 360 : 18

= 20

Menalar:

Indikator Elaborasi

Jadi, terdapat 5 cara yang bisa

dilakukan, yaitu:

Cara 1: berat 1 ekor kambing =

30 kg maka diperlukan 12

kambing

Cara 2: berat 1 ekor kambing =

36 kg maka diperlukan 10

kambing

Cara 3: berat 1 ekor kambing =

24 kg maka diperlukan 15

kambing

Cara 4: berat 1 ekor kambing =

20 kg maka diperlukan 18

kambing

Cara 5: berat 1 ekor kambing =

20 kg maka diperlukan 18

kambing

Rata-rata skor total setiap

indikator kemampuan berpikir

kreatif dari hasil pre test dan post

test kelas eksperimen disajikan

dalam tabel 4.7.

Tabel 4.7

Rata-rata Skor Total setiap

Indikator Kelas Eksperimen

No

Indikator

Berpikir

Kreatif

Rata-rata skor total

kemampuan

berpikir kreatif

siswa kelas

eksperimen

Post

-test

Pers

enta

se

Kate

gori

1 Kelancar

an

6,12

5

51,

04

Cuk

up

2 Kelentur

an 4,29

35,

41

Kura

ng

3 Keaslian 9,12

5

76,

04

Krea

tif

4 Elaborasi

9,29 77,

43

Krea

tif

Berdasarkan tabel 4.7, dapat

dilihat pada indikator elaborasi

dikatakan bahwa kemampuan siswa

dalam membuat rincian gagasan

Page 14: PENGARUH PENDEKATAN SAINTIFIK BERBASIS SOAL …mahasiswa.mipastkipllg.com/repository/ARTIKEL... · kreatif siswa kelas VII SMP Negeri 13 Lubuklinggau tahun pelajaran 2018/2019. Rata-rata

14

dengan detail sudah kreatif, dimana

siswa sudah mampu membuat

rincian gagasan dengan detail. Pada

indikator kelenturan dikatakan

bahwa kemampuan siswa dalam

menghasilkan jawaban/ide bervariasi

atau mengubah cara pemikiran yang

lain masih sangat rendah, dimana

siswa belum mampu memberikan

lebih dari satu strategi yang

bervariasi dan juga siswa kurang

terbiasa untuk mengubah

cara/pemikiran dalam pemecahan

masalah.

Tabel 4.8

Persentase Jumlah Siswa pada

setiap Indikator Kemampuan

Berpikir Kreatif

No Kategori Banyak

Siswa

Persentase

1 Sangat

kreatif 0

0%

2 Kreatif 4 16,7%

3 Cukup 13 54,2%

4 Kurang 7 29,1%

5 Sangat

Kurang 0

0%

Jumlah 24 100%

Dari Tabel 4.8, menunjukkan

siswa yang berada pada tingkat

kurang kreatif kurang memahami

konsep operasi bilangan bulat

yang ditanyakan di soal. Mereka

lebih banyak memberikan

jawaban apa adanya tanpa

melihat langkah-langkah yang

harus mereka kerjakan terlebih

dahulu. Bahkan mereka tidak

terbiasa dan kurang latihan dalam

mengerjakan soal yang berbasis

soal open ended.

Hal itu juga sesuai dengan

hasil analisis data post-test

bahwa skor rata-rata

pada kelas eksperimen > skor

rata-rata kelas kontrol yaitu

sebesar 28,79 untuk kelas

eksperimen dan 9,08 untuk kelas

kontrol. Berdasarkan hasil

perhitungan akhir menggunakan

uji perbedaan dua rata-rata

dengan uji-t semu diperoleh nilai

𝑡′ ≥𝑤1 𝑡1 + 𝑤2 𝑡2

𝑤1+ 𝑡1, yaitu 𝑡′ =

11,09 ≥𝑤1 𝑡1 + 𝑤2 𝑡2

𝑤1+ 𝑡1= 1,13.

Dari analisis tersebut dapat

disimpulkan bahwa rata-rata skor

kemampuan berpikir kreatif kelas

eksperimen lebih baik dari kelas

kontrol, sehingga hipotesis

terbukti, yaitu pendekatan

saintifik berbasis soal open ended

dapat mempengaruhi

kemampuan berpikir kreatif

siswa kelas VII SMP negeri 13

Lubuklinggau tahun pelajaran

2018/2019.

KESIMPULAN

Berdasarkan hasil analisis dan

pembahasan yang dilakukan peneliti

tentang pengaruh pendekatan

saintifik berbasis soal open ended

terhadap kemampuan berpikir kreatif

siswa kelas VII SMP Negeri 13

Lubuklinggau tahun pelajaran

2018/2019, dapat disimpulkan

terdapat pengaruh yang signifikan

pendekatan saintifik berbasis soal

open ended terhadap kemampuan

berpikir kreatif siswa kelas VII SMP

Negeri 13 Lubuklinggau tahun

pelajaran 2018/2019. Rata-rata skor

post test kemampuan berpikir kreatif

siswa setelah diberi perlakuan di

kelas eksperimen sebesar 28,79 dan

kelas kontrol sebesar 9,08.

DAFTAR PUSTAKA

Azhari. 2013. Peningkatan

Kemampuan Berpikir Kreatif

Matematik Siswa melalui

Pendekatan Konstruktivisme

di Kelas VII Sekolah

Menengah Pertama (SMP)

Negeri 2 Banyuasin III. Jurnal

Page 15: PENGARUH PENDEKATAN SAINTIFIK BERBASIS SOAL …mahasiswa.mipastkipllg.com/repository/ARTIKEL... · kreatif siswa kelas VII SMP Negeri 13 Lubuklinggau tahun pelajaran 2018/2019. Rata-rata

15

Pendidikan Matematika. 7 (2),

1-12.

Budiyanto, M A K., dkk. 2016.

Implementasi Pendekatan

Saintifik dalam Pembelajaran

di Pendidikan Dasar di

Malang. Proceeding Biology

Education Conference. 13 (1),

46-51.

Fitrina, T., dkk. 2016. Peningkatan

Kemampuan Berpikir Kreatif

dan Komunikasi Matematis

Siswa SMA melalui Model

Pembelajaran Project Based

Learning Berbasis Debat.

Jurnal Didaktik Matematika.

3(1), 87-95.

Koriyah, V N., Idris Harta. 2015.

Pengaruh Open Ended

terhadap Prestasi Belajar,

Berpikir Kritis dan

Kepercayaan Diri Siswa SMP.

Jurnal Pendidikan

Matematika. 10 (1), 95-105.

Machin, A. 2014. Implementasi

Pendekatan Saintifik,

Penanaman Karakter dan

Konservasi pada Pembelajaran

Materi Pertumbuhan. Jurnal

Pendidikan IPA Indonesia. 3

(1), 28-35.

Marliani, N. 2015. Peningkatan

Kemampuan Berpikir Kreatif

Matematika Model

Pembelajaran Missioun

Mathematics Project (MMP).

Jurnal Formatif. 5(1), 14-25.

Ngalimun . 2014. Strategi dan Model

Pembelajaran. Yogyakarta:

Aswaja Pressindo.

Pawestri., dkk. 2017. Pembelajaran

Matematika dengan

Menggunakan Pendekatan

Open-Ended untuk

Meningkatkan Kemampuan

Berpikir Kreatif Matematis

Siswa Kelas VII MTs Al-

Falah Cikampek. Prosiding

Seminar Nasional Matematika

dan Pendidikan Matematika

(SESIOMADIKA) (ISBN: 978-

602-60550-1-9).

Puwarsih, R., Ratna Sariningsih.

2017. Pembelajaran Berbasis

Masalah untuk Meningkatkan

Kemampuan Berpikir Kreatif

dan Self-Concept Siswa SMP.

Jurnal Didaktik Matematika. 4

(1), 15- 24.

Shoimin, A. 2014. 68 Model

Pembelajaran Inovatif dalam

kurikulum 2013.

Yogyakarta:Ar-Ruzz Media.

Slameto. 2013. Belajar dan Faktor-

Faktor yang Mempengaruhi.

Jakarta: Rineka Cipta.

Suhartati. 2016. Penerapan

Pendekatan Saintifik pada

Materi Relasi dan Fungsi di

Kelas X MAN 3 Banda Aceh.

Jurnal Serambi PTK. 3 (1),

107-112.

Sulastri., dkk. 2015. Implementasi

Pendekatan Saintifik dalam

Pembelajaran PAI di SMP

Negeri 2 dan SMP Negeri 5

Kota Bandung Tahun 2015.

Tarbawy. 2(1), 68-81. (ISSN:

2528-5742).

Sunaryo, Y. 2014. Model

Pembelajaran Berbasis

Masalah untuk Meningkatkan

Kemampuan Berpikir Kritis

dan Kreatif Matematik Siswa

SMA di Kota Tasikmalaya.

Jurnal Pendidikan dan

Keguruan. 1 (2), 41-51.

Page 16: PENGARUH PENDEKATAN SAINTIFIK BERBASIS SOAL …mahasiswa.mipastkipllg.com/repository/ARTIKEL... · kreatif siswa kelas VII SMP Negeri 13 Lubuklinggau tahun pelajaran 2018/2019. Rata-rata