pengaruh penerapan simulasi phet terhadap …

272
i PENGARUH PENERAPAN SIMULASI PHET TERHADAP PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS X SMK PANGUDI LUHUR MUNTILAN PADA POKOK BAHASAN MOMENTUM DAN TUMBUKAN BERDASARKAN TAKSONOMI BLOOM Skripsi Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Fisika OLEH : ANASTASIA PUJI LESTARI 141424005 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA 2018 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Upload: others

Post on 06-Oct-2021

20 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PENGARUH PENERAPAN SIMULASI PHET TERHADAP …

i

PENGARUH PENERAPAN SIMULASI PHET TERHADAP PENINGKATAN

HASIL BELAJAR SISWA KELAS X SMK PANGUDI LUHUR MUNTILAN

PADA POKOK BAHASAN MOMENTUM DAN TUMBUKAN

BERDASARKAN TAKSONOMI BLOOM

Skripsi

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Fisika

OLEH :

ANASTASIA PUJI LESTARI

141424005

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA

JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

2018

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 2: PENGARUH PENERAPAN SIMULASI PHET TERHADAP …

ii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 3: PENGARUH PENERAPAN SIMULASI PHET TERHADAP …

iii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 4: PENGARUH PENERAPAN SIMULASI PHET TERHADAP …

iv

Halaman Motto dan Persembahan

Hendaklah kamu kuatir tentang apapun juga, tetapi nyatakanlah dalam segala hal

keinginanmu kepada Allah dalam doa dan permohonan dengan ucapan syukur

( Filipi 4 : 6 )

Jika hari ini kita memberikan yang terbaik, maka masa depan akan datang dengan

cara terbaik

( Merry Riana )

Karya ini saya persembahan untuk :

1. Tuhan Yesus dan Bunda Maria yang selalu menyertaiku

2. Keluarga

Untuk orangtua tercinta, Bapak Almarhum Barnabas Ginar dan Ibu Agnes

Sukani, serta adik tercinta Saecilia Deka wati, serta keluarga besar saya.

3. Almameter tercinta Universitas Sanata Dharma

4. Sahabat-sahabat yang telah mendukung dan memberikan semangat.

5. Teman-teman Pendidikan Fisika 2014 yang selalu ada disetiap suka dan duka.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 5: PENGARUH PENERAPAN SIMULASI PHET TERHADAP …

v

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

Saya menyatakan dengan sesungguhnya, bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak

memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam

kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah

Yogyakarta, 24 Juli 2018

Penulis

Anastasia Puji Lestari

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 6: PENGARUH PENERAPAN SIMULASI PHET TERHADAP …

vi

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN

PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMS

Yang bertandatangan dibawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma :

Nama : Anastasia Puji Lestari

NIM : 141424005

Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan

Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul :

PENGARUH PENERAPAN SIMULASI PHET TERHADAP PENINGKATAN

HASIL BELAJAR SISWA KELAS X SMK PANGUDI LUHUR MUNTILAN

PADA POKOK BAHASAN MOMENTUM DAN TUMBUKAN

BERDASARKAN TAKSONOMI BLOOM

Dengan demikian, saya memberikan hak kepada Perpustakaan Universitas Sanata

Dharma untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk lain, mengelolanya dalam

bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di

internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta izin kepada

saya maupun memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama

saya sebagai penulis.

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.

Dibuat di Yogyakarta

Pada tanggal 24 Juli 2018

Yang menyatakan

Anastasia Puji Lestari

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 7: PENGARUH PENERAPAN SIMULASI PHET TERHADAP …

vii

ABSTRAK

Lestari, Anastasia Puji. 2018. Pengaruh Penerapan Simulasi PhET terhadap

peningkatan hasil belajar siswa kelas X SMK Pangudi Luhur Muntilan pada

pokok bahasan Momentum dan Tumbukan berdasarkan Taksonomi Bloom.

Skripsi. Yogyakarta : Pendidikan Fisika, Jurusan Pendidikan Matematika dan

Ilmu Pengetahuan Alam, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas

Sanata Dharma.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui (1) tingkat hasil belajar awal siswa

kelas treatment, (2) tingkat hasil belajar akhir siswa kelas treatment dan (3) apakah

metode pembelajaran dengan simulasi PhET dapat meningkatkan pemahaman siswa

SMK Pangudi Luhur Muntilan pada pokok bahasan Momentum dan Tumbukan.

Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif. Subyek penelitian adalah

siswa kelas X Teknik Pemesinan A dan kelas X Teknik Pemesinan B. Penelitian ini

menggunakan satu kelas sebagai kelas treatment dan satu kelas sebagai kelas kontrol

yang diberikan perlakuan yang berbeda yaitu pembelajaran dengan simulasi PhET

dan ceramah interaktif. Instrumen yang digunakan adalah tes tertulis (pretest dan

posttest), angket dan wawancara. Peningkatan pemahaman siswa dilihat dari segi

kognitif, psikomotorik dan afektif (Taksonomi Bloom). Segi kognitif dan

psikomotorik dianalisis dengan uji-t dan dibantu dengan program SPSS.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) tingkat hasil belajar awal siswa kelas

treatment dari segi kognitif tergolong kurang dan dari segi psikomotorik tergolong

rendah dan pada aspek afektif 16,2% siswa mengatakan lebih senang dengan

penerapan simulasi PhET; (2) tingkat hasil belajar akhir siswa kelas treatment dari

aspek kognitif tergolong baik, dari segi psikomotorik tegolong cukup dan pada aspek

afektif pada kelas treatment 100% siswa mengatakan lebih senang dengan metode

simulasi PhET; dan (3)metode simulasi PhET mampu meningkatkan hasil belajar

siswa baik dari segi kognitif, psikomotorik, dan afektif. Namun, apabila dibandingkan

dengan kelas kontrol, dari segi kognitif dan psikomotorik kelas kontrol lebih baik dari

kelas treatment sedangkan dari segi afektif kelas treatment lebih baik dari kelas

kontrol.

Kata Kunci : Simulasi PhET, Hasil Belajar, Taksonomi Bloom

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 8: PENGARUH PENERAPAN SIMULASI PHET TERHADAP …

viii

ABSTRACT

Lestari, Anastasia Puji. 2018. The Influence of PhET simulation on improvement of

students’ learning outcomes in tenth grade of SMK Pangudi Luhur Muntilan in

learning Momentum and Collision. Thesis based on Bloom’s Taxonomy.

Yogyakarta: Physics Education, Department of Mathematics and Natural

Sciences Education, Faculty of Teachers Training and Education, Sanata

Dharma University.

This study aims to know the (1) Level of early students learning outcomes,

(2) The level of last students learning outcomes and (3) Whether the method of

learning with PhET simulation can improve students' understanding of SMK Pangudi

Luhur Muntilan in learning Momentum and collusion.

Quantitative research is used as the type of this research. The sample of this

research was tenth grade students class A and class B of Mechanical Engineering that

consisting of 66 students. This research used one class as a treatment class and

another class as a control class that received different treatment in learning PhET

simulation and interactive lecture. Written test (pretest and posttest), questionnaire

and interview were used as the instrument for this research.Improving students’

understanding is seen in terms of cognitive, psychomotor and affective (Bloom's

Taxonomy). The of cognitive and psychomotor aspects were analyzed using SPSS

program.

The results showed that (1) the level of initial learning outcomes of students

in terms of cognitive classified as less and in terms of psychomotor classified as low

and on affective aspects 16.2% students said more pleased with the application of

PhET simulation; (2) the final learning outcomes of students from the cognitive

aspect is quite good, in terms of psychomotor enough and in affective aspects of the

treatment class 100% students say more pleased with the PhET simulation method;

and (3) PhET simulation method is able to improve students' understanding in terms

of cognitive, psychomotor, and affective. However, when compared to the control

class, the cognitive and psychomotor aspects of the control class are better than the

treatment class, whereas in terms of affective treatment classes are better than the

control class.

Keywords: PhET simulation, learning outcomes , Bloom's Taxonomy.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 9: PENGARUH PENERAPAN SIMULASI PHET TERHADAP …

ix

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas berkat kasih dan

karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul

“PENGARUH PENERAPAN SIMULASI PHET TERHADAP PENINGKATAN

HASIL BELAJAR SISWA KELAS X SMK PANGUDI LUHUR MUNTILAN

PADA POKOK BAHASAN MOMENTUM DAN TUMBUKAN

BERDASARKAN TAKSONOMI BLOOM”. Penulisan skripsi ini ditulis sebagai

salah satu syarat untuk menyelesaikan studi strata satu dan memperoleh gelar sarjana

pendidikan sesuai kurikulum Program Studi Pendidikan Fisika.

Skripsi ini dapat terselesaikan berkat bantuan yang diberikan berbagai pihak

kepada penulis, maka penulis mengucapkan terima kasih kepada:

1. Tuhan yang Maha Esa atas segala berkat dan rahmat-Nya sehingga skripsi ini

dapat terselesaikan.

2. Prof. Dr. Paulus Suparno, SJ., M.S.T., selaku Dosen Pembimbing yang telah

bersedia membimbing, memotivasi dan memberikan kritik serta saran yang

berguna dalam penulisan skripsi ini.

3. Bapak Dr.Ign. Edi Santosa, M.S., selaku Ketua Program Studi Pendidikan

Fisika.

4. Bapak Drs.Aufridus Atmadi M.Si. Selaku Dosen Pembimbing Akademik

Pendidikan Fisika 2014 yang telah memberikan dukungan dan saran selama

proses belajar di Universitas Sanata Dharma.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 10: PENGARUH PENERAPAN SIMULASI PHET TERHADAP …

x

5. Drs. Domi Severinus, M.Si selaku validator untuk soal tes, yang telah

bersedia memberikan saran dan masukan yang baik bagi penelitian ini.

6. Seluruh karyawan JPMIPA yang telah membantu peneliti dalam menyiapkan

surat perizinan.

7. Bruder Yustinus Tri Haryadi, S.Pd, FIC selaku Kepala Sekolah SMK Pangudi

Luhur Muntilan yang telah memberikan izin untuk penulis melakukan

penelitian di sekolah tersebut.

8. Bapak Natalis Emanuel Koli Soge, S.Pd selaku Guru Mata Pelajaran Fisika

SMK Pangudi Luhur Muntilan yang telah membimbing dan memberikan

saran.

9. Dan siswa – siswi kelas X Teknik Pemesinan A dan X Teknik Pemesinan B

yang telah berkenan menjadi sampel dalam penelitian.

10. Kedua orangtua saya, Almarhum Bapak Barnabas Ginar dan Ibu Agnes

Sukani. Adik tercinta, Saecilia Deka Wati dan keluarga besar saya yang telah

memberikan dukungan, doa dan semangat kepada penulis selama

menyelesaikan skripsi ini.

11. Vincentius Cahya Yudhistira yang telah memberikan doa, semangat dan

dukungan kepada penulis selama proses pengerjaan skipsi.

12. Rias, Dhanik, Tian, Ratri Icha, Talenta, yang telah membantu penulis selama

proses pengambilan data.

13. Dan teman-teman seperjuangan Hesti, Tessa, Vero, Stella, dan Agata yang

telah mendorong dan memberikan motivasi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 11: PENGARUH PENERAPAN SIMULASI PHET TERHADAP …

xi

14. Teman-teman Pendidikan Fisika 2014 yang telah membantu dalam

penyusunan skripsi ini.

Seperti pepatah ”Tiada Gading yang Tak Retak” kiranya laporan hasil penelitian

ini pun juga tak lepas dari kekurangan. Untuk itu penulis menerima segala kritik dan

saran yang bersifat membangun guna kesempurnaan laporan ini.

Penulis,

Sleman, 24 Juli 2014

Anastasia Puji Lestari

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 12: PENGARUH PENERAPAN SIMULASI PHET TERHADAP …

xii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ................................................................................................ i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ..................................................... ii

HALAMAN PENGESAHAN ................................................................................ iii

HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN .................................................... iv

HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ............................................ v

HALAMAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA .......................................... vi

ABSTRAK ............................................................................................................ vii

ABSTRACT ........................................................................................................... viii

KATA PENGANTAR ........................................................................................... ix

DAFTAR ISI ......................................................................................................... xii

BAB I. PENDAHULUAN ...................................................................................... 1

A. Latar Belakang ............................................................................................ 1

B. Rumusan Masalah ....................................................................................... 5

C. Tujuan ......................................................................................................... 6

D. Manfaat ....................................................................................................... 6

BAB II. DASAR TEORI ........................................................................................ 8

A. Filsafat Konstruktivisme ............................................................................. 8

B. Taksonomi Bloom ....................................................................................... 9

1. Ranah Kognitif ...................................................................................... 9

2. Ranah Psikomotorik ............................................................................ 16

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 13: PENGARUH PENERAPAN SIMULASI PHET TERHADAP …

xiii

3. Ranah Afektif ...................................................................................... 17

C. Hasil Belajar .............................................................................................. 18

1. Pengertian Belajar ............................................................................... 18

2. Hasil Belajar ........................................................................................ 19

3. Faktor-faktor yang mempengaruhi Prosesdan Hasil Belajar .............. 20

D. Simulasi Komputer ................................................................................... 22

Simulasi PhET ..................................................................................... 24

E. Materi ....................................................................................................... 28

1. Pegertian Momentum dan Impuls ....................................................... 28

2. Hukum Kekekalan Momentum ........................................................... 30

3. Koefisien Kelentingan ......................................................................... 31

4. Jenis-Jenis Tumbukan ......................................................................... 33

BAB III METODE PENELITIAN’ ...................................................................... 35

A. Jenis Penelitian .......................................................................................... 35

B. Desain Penelitian ....................................................................................... 35

C. Subyek Penelitian ...................................................................................... 37

1. Populasi Penelitian .............................................................................. 37

2. Sampel Penelitian ................................................................................ 37

D. Waktu dan Lokasi Penelitian .................................................................... 38

1. Lokasi Penelitian ................................................................................. 38

2. Waktu Penelitian ................................................................................. 38

E. Variabel Penelitian .................................................................................... 39

F. Treatment .................................................................................................. 39

G. Instrumen Penelitian.................................................................................. 41

1. Instrumen Proses Belajar..................................................................... 42

2. Instrumen Pengumpulan Data ............................................................. 42

a. Tes ................................................................................................. 42

b. Angket ........................................................................................... 47

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 14: PENGARUH PENERAPAN SIMULASI PHET TERHADAP …

xiv

c. Wawancara .................................................................................... 47

H. Validitas Instrumen ................................................................................... 48

I. Metode Analisis Data …………………………………………................49

1. Teknik Penskoran ................................................................................ 49

2. Klasifikasi ........................................................................................... 52

3. Analisis Tes ......................................................................................... 54

4. Analisis Non-Tes ................................................................................. 56

a. Angket ........................................................................................... 56

b. Wawancara ................................................................................... 57

BAB IV DATA DAN ANALISIS DATA ............................................................ 58

A. Deskripsi Penelitian .................................................................................. 58

1. Proses Pembelajaran kelas X Teknik Pemesinan A ........................... 62

2. Proses Pembelajaran kelas X Teknik Pemesinan B ............................ 66

B. Data ........................................................................................................... 71

1. Hasil belajar siswa untuk aspek kognitif ............................................. 71

2. Hasil belajar siswa untuk aspek psikomotorik .................................... 72

3. Angket ................................................................................................ 74

4. Wawancara ......................................................................................... 75

C. Analisis Data ............................................................................................. 76

1. Analisis Kategori ................................................................................. 76

2. Analisis Tes ......................................................................................... 82

3. Analisis Non-Tes ................................................................................. 95

a. Angket ........................................................................................... 95

b. Wawancara .................................................................................... 99

D. Pembahasan ............................................................................................ 102

1. Hasil Belajar Awal Siswa.................................................................. 102

2. Hasil Belajar Akhir Siswa ................................................................. 104

3. Peningkatan Hasil Belajar Siswa ...................................................... 106

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 15: PENGARUH PENERAPAN SIMULASI PHET TERHADAP …

xv

E. Keterbatasan ............................................................................................ 111

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN .............................................................. 113

A. Kesimpulan ............................................................................................. 113

B. Saran ........................................................................................................ 114

DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................... 115

LAMPIRAN ........................................................................................................ 118

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 16: PENGARUH PENERAPAN SIMULASI PHET TERHADAP …

xvi

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Rangkuman Dimensi Proses Kognitif ................................................... 9

Tabel 3.1. Kisi-kisi soal pretest dan posttest ....................................................... 43

Tabel 3.2 Teknik penskoran untuk aspek kognitif dan aspek psikomotorik ......... 49

Tabel 3.3 Klasifikasi tingkat pemahaman siswa dari segi kognitif ....................... 53

Tabel 3.4 Klasifikasi tingkat pemahaman siswa dari segi psikomotorik ............. 53

Tabel 4.1 Kegiatan Pelaksanaan Penelitian .......................................................... 60

Tabel 4.2 Nilai posttest dan pretest kelas treatment dan kelas kontrol

pada aspek kognitif ............................................................................... 71

Tabel 4.3 Nilai posttest dan pretest kelas treatment dan kontrol pada

aspek psikomotorik ............................................................................... 73

Tabel 4.4 Hasil angket kelas kontrol ..................................................................... 75

Tabel 4.5 Hasil angket kelas treatment ................................................................. 75

Tabel 4.6 Hasil analisis kategori hasil belajar awal kelas kontrol pada

aspek kognitif ....................................................................................... 76

Tabel 4.7 Hasil analisis kategori hasil belajar awal kelas kontrol pada

aspek psikomotorik ............................................................................... 77

Tabel 4.8 Hasil analisis kategori hasil belajar awal kelas treatment pada

aspek kognitif ...................................................................................... 78

Tabel 4.9 Hasil analisis kategori hasil belajar awal kelas treatment pada

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 17: PENGARUH PENERAPAN SIMULASI PHET TERHADAP …

xvii

aspek psikomotorik ............................................................................... 78

Tabel 4.10 Hasil analisis kategori hasil belajar akhir kelas kontrol pada

aspek kognitif ....................................................................................... 79

Tabel 4.11 Hasil analisis kategori hasil belajar akhir kelas kontrol pada

aspek psikomotorik ........................................................................... 80

Tabel 4.12 Hasil analisis kategori hasil belajar akhir kelas treatment pada

aspek kognitif ..................................................................................... 80

Tabel 4.13 Hasil analisis kategori hasil belajar akhir kelas treatment pada

aspek psikomotorik ............................................................................ 81

Tabel 4.14 Perbandingan pretest kelas treatment dan kelas kontrol

aspek kognitif ......................................................................................... 82

Tabel 4.15 Perbandingan pretest dan posttest kelas treatment aspek kognitif ..... 84

Tabel 4.16 Perbandingan pretest dan posttest kelas kontrol aspek kognitif ......... 85

Tabel 4.17 Perbandingan posttest kelas treatment dan kelas kontrol

aspek kognitif ...................................................................................... 86

Tabel 4.18 Hasil uji selisih nilai pretest dan posttest kelas treatment dan kelas

kontrol pada aspek kognitif ................................................................ 88

Tabel 4.19 Perbandingan pretest kelas treatment dan kelas kontrol

pada aspek psikomotorik ..................................................................... 89

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 18: PENGARUH PENERAPAN SIMULASI PHET TERHADAP …

xviii

Tabel 4.20 Perbandingan pretest dan posttest kelas treatment pada

aspek psikomotorik ............................................................................ 91

Tabel 4.21 Perbandingan pretest dan posttest kelas kontrol pada

aspek psikomotorik ............................................................................. 92

Tabel 4.22 Perbandingan posttest kelas treatment dan kelas kontrol pada

aspek psikomotorik .............................................................................. 94

Tabel 4.23 Hasil tanggapan siswa kelas kontrol .................................................. 95

Tabel 4.24 Hasil tanggapan siswa kelas treatment ............................................... 97

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 19: PENGARUH PENERAPAN SIMULASI PHET TERHADAP …

xix

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Tampilan awal simulasi PhET........................................................... 26

Gambar 2.2 Tampilan awal simulasi PhET momentum dan tumbukan................ 27

Gambar 4.1 Siswa kelas X TPA sedang mengerjakan pretest .............................. 62

Gambar 4.2 Siswa-siswa kelas X TPA yang mengerjakan soal latihan ............... 63

Gambar 4.3 Siswa kelas X TPA sedang mengerjakan kuis .................................. 64

Gambar 4.4 Siswa TPA sedang mengerjakan posttest ......................................... 65

Gambar 4.5 Siswa kelas X TPB sedang mengerjakan pretest .............................. 67

Gambar 4.6 Siswa mengikuti pembelajaran dengan simulasi PhET..................... 68

Gambar 4.7 Siswa kelas X TPB sedang mengerjakan kuis .................................. 69

Gambar 4.8 Siswa kelas X TPB sedang mengerjakan soal posttest ..................... 70

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 20: PENGARUH PENERAPAN SIMULASI PHET TERHADAP …

xx

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Surat Permohonan izin Penelitan ..................................................... 118

Lampiran 2 Surat Keterangan telah melaksanakan Penelitian ............................ 119

Lampiran 3 Absensi kelas treatment .................................................................. 120

Lampiran 4 Absensi kelas Kontrol ..................................................................... 122

Lampiran 5 RPP kelas treatment ........................................................................ 124

Lampiran 6 RPP kelas Kontrol .......................................................................... 146

Lampiran 7 Lembar Kerja Siswa ........................................................................ 167

Lampiran 8 Soal pretest dan soal posttest ........................................................... 186

Lampiran 9 Validasi soal pretest dan soal posttest ............................................. 188

Lampiran 10 Contoh hasil pretest dan posttest kelas treatment ......................... 193

Lampiran 11 Contoh hasil pretest dan posttest kelas kontrol ............................. 198

Lampiran 12 Contoh hasil lembar kerja siswa .................................................... 202

Lampiran 13 Contoh transkrip wawancara kelas treatment ................................ 244

Lampiran 14 Contoh transkrip wawancara kelas kontrol ................................... 248

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 21: PENGARUH PENERAPAN SIMULASI PHET TERHADAP …

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pendidikan adalah salah satu hal penting yang tidak dapat dipisahkan dari

kehidupan manusia karena pendidikan akan terus berlangsung selama manusia

masih ada. Pendidikan juga merupakan usaha yang dilakukan dengan sengaja

dan sistematis untuk memotivasi, membina, membantu serta membimbing

seseorang untuk mengembangkan segala potensinya sehingga dapat mencapai

kualitas diri dalam segala aspek kehidupan (Tatang, 2012: 14). Dalam

pendidikan dibutuhkan proses pembelajaran yang sesuai. Proses pembelajaran

tersebut dapat memudahkan siswa untuk belajar. Proses pembelajaran ini dapat

terjadi dalam kelas dan di luar kelas.

Ada beberapa faktor yang mempengaruhi proses pembelajaran di dalam

kelas diantaranya faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal adalah

faktor yang timbul dari diri siswa itu sendiri, misalnya minat dan motivasi siswa

untuk belajar. Sedangkan faktor eksternal antara lain sarana dan prasarana,

kurikulum dan metode pembelajaran.

Beberapa faktor tersebut dapat membantu siswa untuk meningkatkan

pemahaman dan penanaman konsep belajar. Pemahaman merupakan hasil akhir

yang akan dicapai dalam setiap proses pembelajaran sebagai bentuk perwujudan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 22: PENGARUH PENERAPAN SIMULASI PHET TERHADAP …

2

atas apa yang sudah dipelajari oleh siswa. Penanaman dan pemahaman konsep

ini sangat penting dalam dunia pendidikan, salah satunya dalam ilmu fisika.

Ilmu fisika merupakan salah satu cabang ilmu pengetahuan alam yang

mempelajari tentang fenomena atau gejala yang berkaitan dengan interaksi yang

terjadi dalam lingkungan.

Tidak sedikit orang mengatakan bahwa fisika itu sangat sulit. Bahkan

banyak siswa beranggapan bahwa fisika adalah suatu konsep yang abstrak dan

sulit untuk dipahami. Untuk itu peranan guru sangat penting dalam proses

pembelajaran ini. Guru sebagai fasilitator bagi siswa untuk mengembangkan

pengetahuannya. Biasanya dalam penyampaian materi guru menggunakan

beberapa metode. Kebanyakan metode yang digunakan yaitu ceramah sehingga

siswa merasa bosan dan sulit untuk memahami materi fisika. Untuk itu

diperlukan adanya metode yang dapat menarik siswa untuk belajar dan dapat

melibatkan siswa secara aktif dalam membangun pengetahuannya.

Perkembangan dunia teknologi saat ini telah berkembang sangat pesat dan

memberikan dampak bagi aspek kehidupan manusia. Salah satunya adalah

dalam dunia pendidikan, yaitu pemanfaatan Teknologi Informasi sebagai media

dalam pembelajaran fisika. Metode yang memanfaatkan Teknologi Informasi

ini dapat membantu guru untuk menyampaikan materi kepada siswa secara

lebih menarik. Konsep atau fenomena fisika yang abstrak dan sulit dipahami

menjadi suatu konsep yang menarik untuk dipelajari oleh siswa.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 23: PENGARUH PENERAPAN SIMULASI PHET TERHADAP …

3

Bentuk dari pemanfaatan Teknologi Informasi dalam mempelajari fisika

adalah simulasi komputer. Simulasi komputer adalah model pembelajaran yang

menggunakan pemanfaatan komputer dimana siswa dapat mengaplikasikan

percobaan fisika tidak melalui percobaan langsung dalam laboratorium

melainkan melalui monitor komputer. Siswa juga dapat memvariasikan

variabel-variabel dalam sebuah percobaan fisika dan dapat mengetahui

perubahaan yang terjadi. Salah satu simulasi komputer yang terkenal dalam

dunia fisika yaitu PhET. PhET adalah salah satu aplikasi yang menyajikan

berbagai macam simulasi fisika yang membantu siswa untuk mempelajari

materi fisika.

Berdasarkan pengalaman peneliti selama menempuh pendidikan SMP-

SMA dan selama melakukan PPL, belum pernah ada pembelajaran fisika

dengan menggunakan metode simulasi PhET. Kebanyakan metode yang

digunakan oleh guru adalah metode ceramah sehingga menyebabkan

pembelajaran fisika kurang menarik. Untuk itu, perlu adanya metode belajar

yang dapat membuat pembelajaran fisika lebih menarik dan mudah dipahami,

terutama pada materi Momentum dan Tumbukan.

Berdasarkan observasi yang dilakukan di salah satu SMK di daerah

Magelang, guru mata pelajaran fisika menjelaskan materi fisika dengan metode

ceramah. Ada beberapa pengakuan dari siswa, bahwa metode yang telah

diterapkan membuat bosan dan ngantuk. Untuk itu, peneliti melakukan

penelitian tentang penerapan suatu metode pembelajaran yang belum pernah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 24: PENGARUH PENERAPAN SIMULASI PHET TERHADAP …

4

diajarkan di SMK ini yaitu penggunaan simulasi PhET. Permasalahan yang

diteliti yaitu bagaimana pengaruh penerapan simulasi PhET yang digunakan

siswa dalam proses pembelajaran terhadap tingkat pemahaman siswa akan suatu

materi fisika.

Penelitian serupa telah dilakukan oleh Veranda Nova yang merupakan

mahasiswa Pendidikan Fisika Universitas Sanata Dharma angkatan 2013.

Penelitian ini berjudul “ Pengembangan Pemahaman Siswa Tentang Prinsip

Archimedes (Peristiwa Mengapung, Tenggelam, dan Melayang) melalui

Pembelajaran Menggunakan Simulasi PhET:Sebuah Studi Kasus. Responden

pada penelitian terdiri dari dua kelompok yaitu kelompok pertama berjumlah

empat orang dari kelas XI IPA1 dan kelompok kedua terdiri dari dua orang

yaitu dari kelas XI IPA 3, keduanya dari SMA Negeri 10 Yogyakarta.

Perkembangan pemahaman siswa dianalisis berdasarkan kategori kognitif

Taksonomi Bloom. Salah satu hasil dari penelitian ialah pembelajaran dengan

menggunakan simulasi PhET dan belajar kelompok dapat membantu responden

dalam mengembangkan pemahamannya jika peneliti merancang proses belajar

dengan baik dan membimbing responden dalam melaksanakan proses belajar.

Sedangkan pada penelitian ini, siswa belajar menggunakan simulasi PhET dan

adanya bimbingan guru sebagai fasilitator.

Pemahaman masing-masing siswa berbeda-beda. Pemahaman siswa ini

mempengaruhi hasil belajar siswa. Tingkat pemahaman ini bergantung pada

individu masing-masing siswa, misalnya tingkat kematangan dan kecerdasan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 25: PENGARUH PENERAPAN SIMULASI PHET TERHADAP …

5

siswa untuk mencerna materi yang diberikan. Selain itu pemahaman konsep

juga dipengaruhi oleh keadaan psikologis siswa dalam menyelesaikan soal-soal

latihan yang diberikan oleh guru. Banyak siswa yang cenderung tidak berusaha

untuk menyelesaikan soal namun menunggu penyelesaian dari guru dan tidak

ada usaha dari siswa untuk mengerjakan sendiri.

Berdasarkan pemaparan latar belakang diatas, maka peneliti melakukan

penelitian yang berjudul “PENGARUH PENERAPAN SIMULASI PHET

TERHADAP PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS X SMK

PANGUDI LUHUR MUNTILAN PADA POKOK BAHASAN MOMENTUM

DAN TUMBUKAN ”.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan pemaparan latar belakang di atas maka rumusan masalah dalam

penelitian ini adalah :

1. Bagaimana tingkat hasil belajar awal siswa pada aspek kognitif,

psikomotorik dan afektif kelas X SMK Pangudi Luhur Muntilan tentang

Momentum dan Tumbukan sebelum penerapan simulasi PhET?

2. Bagaimana tingkat hasil belajar akhir siswa pada aspek kognitif,

psikomotorik dan afektif kelas X SMK Pangudi Luhur Muntilan tentang

Momentum dan Tumbukan setelah penerapan simulasi PhET?

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 26: PENGARUH PENERAPAN SIMULASI PHET TERHADAP …

6

3. Apakah penerapan simulasi PhET dapat meningkatkan hasil belajar siswa

pada aspek kognitif, psikomotorik dan afektif kelas X SMK Pangudi

Luhur Muntilan tentang Momentum dan Tumbukan ?

C. Tujuan Penelitian

Dari rumusan masalah diatas maka penelitian ini memiliki tujuan untuk

mengetahui:

1. Tingkat hasil belajar awal siswa pada aspek kognitif, psikomotorik dan

afektif kelas X SMK Pangudi Luhur Muntilan tentang Momentum dan

Tumbukan sebelum penerapan simulasi PhET;

2. Tingkat hasil belajar akhir siswa pada aspek kognitif, psikomotorik dan

afektif kelas X SMK Pangudi Luhur Muntilan tentang Momentum dan

Tumbukan sesudah penerapan simulasi PhET;

3. Apakah penerapan simulasi PhET dapat meningkatkan hasil belajar siswa

pada aspek kognitif, psikomotorik dan afektif kelas X SMK Pangudi

Luhur Muntilan tentang Momentum dan Tumbukan.

D. Manfaat Penelitian

Manfaat yang diharapkan oleh peneliti dari pelaksanaan penelitian ini adalah

sebagai berikut :

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 27: PENGARUH PENERAPAN SIMULASI PHET TERHADAP …

7

a. Bagi Guru

Diharapkan hasil dari penelitian ini dapat memberikan referensi

metode baru yang memanfaatkan teknologi informasi untuk kemudian

lebih dikembangkan lagi oleh guru fisika untuk kelas atau angkatan siswa

selanjutnya.

b. Bagi Penelitian

Dapat memberikan tambahan referensi baru bagi penelitian pendidikan

fisika.

c. Bagi Siswa

Penelitian ini bermanfaat bagi siswa yaitu dapat membantu siswa

untuk lebih senang dan mudah memahami materi fisika. Selain itu siswa

juga dapat terlibat aktif dalam proses pembelajaran.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 28: PENGARUH PENERAPAN SIMULASI PHET TERHADAP …

8

BAB II

DASAR TEORI

A. Filsafat Konstruktivisme

Filsafat Konstruktivisme adalah filsafat yang mempelajari hakikat

pengetahuan dan bagaimana pengetahuan itu terjadi. Menurut Filsafat

Kontruktivisme, pengetahuan itu adalah bentukan (Konstruksi) dari dalam

pikiran yang menekuninnya (Battencourt dalam Suparno, 2007: 8). Sehingga,

apabila yang menekuninya adalah siswa maka pengetahuan itu adalah

bentukan dari apa yang ada dalam pikiran siswa itu sendiri. Akibatnya,

pengetahuan itu juga dapat dibentuk berdasarkan pengalaman yang dialami

oleh siswa dan akan terjadi secara terus menerus.

Pengetahuan bukanlah suatu barang yang dapat ditransfer atau

dipindahkan begitu saja dari guru ke siswa (Suparno, 2007: 9). Pengetahuan

yang dimiliki oleh guru fisika tidak dapat langsung dipindahkan ke otak

siswa, sehingga perlu adanya perantara dalam proses ini. Guru menjadi salah

satu perantara dalam proses ini, namun siswalah yang harus secara aktif

mengkonstruksi pengetahuan itu sendiri. Siswa harus menangkap dan

memahami pengetahuan itu dengan benar supaya apa yang dikontruksi oleh

siswa benar dan tidak menimbulkan miskonsepsi atau kesalahpahaman.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 29: PENGARUH PENERAPAN SIMULASI PHET TERHADAP …

9

B. Taksonomi Bloom

1. Ranah Kognitif

Menurut Taksonomi Bloom hasil revisi yang dipublikasikan oleh

Lorin Anderson dan David Krathwohl pada tahun 2001, dimensi kognitif

dikelompokkan menjadi enam yaitu mengingat, memahami,

mengaplikasikan, menganalisis, mengevaluasi dan mencipta (lihat tabel

2.1)

Tabel 2.1 Rangkuman Dimensi Proses Kognitif

Kategori dan Proses

Kognitif

Nama-nama lain Definisi dan Contoh

1. MENGINGAT- Mengambil pengetahuan dari memori jangka panjang

1.1 Mengingat

1.2 Mengingat

kembali

Mengidentifikasi

Mengambil

Menempatkan pengetahuan dalam

memori jangka panjang yang

sesuai dengan pengetahuan

tersebut. Misalnya, mengenali

tanggal terjadinya peristiwa-

peristiwa penting dalam sejarah

Indonesia.

Mengambil pengetahuan yang

relevan dari memori jangka

panjang. Misalnya, mengingat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 30: PENGARUH PENERAPAN SIMULASI PHET TERHADAP …

10

kembali tanggal peristiwa-

peristiwa penting dalam sejarah

Indonesia.

2. MEMAHAMI-Mengkonstruksi makna dari materi pembelajaran,

termasuk apa yang diucapka, ditulis, dan digambar oleh guru.

2.1 Menafsirkan

2.2 Mencontohkan

2.3 Mengklarifikasi

-kan

2.4 Merangkum

Mengklarifikasi,

Memparafrasakan,

Merepresentasi,

Menerjemahkan

Mengilustrasikan,

Memberi contoh

Mengategorikan,

Mengelompokkan

Mengabstraksi,

Menggeneralisasi

Mengubah satu bentuk

gambaran. Misalnya, angka jadi

bentuk lain (Misalnya kata-kata)

(Misalnya memparafrasakan

ucapan dan dokumen penting)

Menemukan contoh atau ilustrasi

tentang konsep atau prinsip.

Misalnya, memberi contoh

tentang aliran-aliran seni lukis.

Menentukan sesuatu dalam satu

kategori. Misalnya,

mengklarifikasikan kelainan-

kelainan mental yang telah

diteliti atau dijelaskan.

Mengabstrasikan tema umum

atau poin-poin pokok. Misalnya,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 31: PENGARUH PENERAPAN SIMULASI PHET TERHADAP …

11

2.5 Menyimpulkan

2.6 Membandingkan

2.7 Menjelaskan

Menyarikan,

Mengekstrapolasi,

Menginterpolasi,

Memprediksi

Mengontraskan,

Memetakan,

Mencocokkan

Membuat model

menulis ringkasan pendek

tentang peristiwa-peristiwa yang

ditayangkan di televisi.

Membuat kesimpulan yang logis

dari informasi yang diterima.

Misalnya, dalam belajar bahasa

asing, menyimpulkan tata bahasa

berdasarkan contoh-contohnya.

Menentukan hubungan antara

dua ide, dua objek, dan

semacamnya. Misalnya,

membandingkan peristiwa

peristiwa sejarah dengan

keadaan sekarang.

Membuat model sebab-akibat

dalam sebuah system. Misalnya,

menjelaskan sebab-sebab

terjadinya peristiwa-peristiwa

penting pada abad ke-18 di

Indonesia.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 32: PENGARUH PENERAPAN SIMULASI PHET TERHADAP …

12

3. MENGAPLIKASIKAN- Menerapkan atau menggunakan suatu

prosedur dalam keadaan tertentu.

3.1 Mengeksekusi

3.2 Mengimple-

mentasikan

Melaksanakan

Menggunakan

Menerapkan suatu prosedur pada

tugas yang familier. Misalnya,

membagi suatu bilangan dan

bilangan lain, kedua bilangan ini

terdiri dari beberapa digit.

Menerapkan suatu prosedur pada

tugas yang tidak familier.

Misalnya, menggunakan hukum

Newton kedua dengan konteks

yang tepat.

4. MENGANALISIS- Memecah-mecah materi jadi bagian-bagian

penyusunnya dan menentukan hubungan-hubungan antarbagian itu

dan hubungan antara bagian-bagian tersebut dan keseluruhan struktur

atau tujuan

4.1 Membedakan

Menyendirikan,

Memilah

Memfokuskan,

Membedakan bagian materi

pelajaran yang relevan dan yang

tidak relevan, bagian yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 33: PENGARUH PENERAPAN SIMULASI PHET TERHADAP …

13

4.2 Mengorganisasi

4.3 Mengatribusikan

Memilih

Menemukan

koherensi,

Memadukan,

Membuat garis

besar,

Mendeskripsikan

peran,

Menstrukturkan

Mendekonstruksi

penting dari yang tidak penting.

Membedakan bilangan yang

relevan dan yang tidak relevan

dalam soal cerita matematika.

Menentukan bagaimana elemen-

elemen bekerja atau berfungsi

dalam sebuah struktur. Misalnya,

menyusun bukti-bukti dalam

cerita sejarah jadi bukti-bukti

yang mendukung dan menentang

suatu penjelasan historis.

Menentukan sudut pandang,

bias, nilai, atau maksud dibalik

materi pelajaran. Misalnya,

menunjukkan sudut pandang

penulis suatu esai suatu

pandangan politik si penulis.

5. MENGEVALUASI- Mengambil keputusan berdasarkan kriteria

dari/atau standar

5.1 Memeriksa Mengkoordinasi, Menemukan inkonsistensi atau

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 34: PENGARUH PENERAPAN SIMULASI PHET TERHADAP …

14

5.2 Mengkritik

Mendeteksi,

memonitor,

Menguji

Menilai

kesalahan dalam suatu proses atau

produk; menentukan apakah suatu

produk atau proses memliki

konsistensi internal; menemukan

efektivitas suatu prosedur yang

sedang dipraktikkan. Misalnya,

memeriksa apakah kesimpulan-

kesimpulan seorang ilmuwan

sesuai dengan data amatan atau

tidak.

Menentukan inkonsistensi antara

suatu produk dan kriteria

eksternal; menentukan apakah

suatu produk memiliki konsistensi

eksternal; menemukan ketepatan

suatu prosedur untuk

menyelesaikan suatu masalah.

Misalnya, menentukan suatu

metode terbaik dari dua metode

untuk menyelesaikan suatu

masalah.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 35: PENGARUH PENERAPAN SIMULASI PHET TERHADAP …

15

6. MENCIPTA- Memadukan bagian-bagian untuk membentuk sesuatu

yang baru dan koheren atau untuk membuat suatu produk yang

orisinil.

6.1 Merumuskan

6.2 Merencanakan

6.3 Memproduksi

Membuat

hipotesis

Mendesain

Mengkonstruksi

Membuat hipotesis-hipotesis

berdasarkan kriteria. Misalnya,

membuat hipotesis tentang sebab-

sebab terjadinya suatu

fenomenon.

Merencanakan prosedur untuk

menyelesaikan suatu tugas.

Misalnya, merencanakan proposal

penelitian tentang topik sejarah

tertentu.

Menciptakan suatu produk.

Misalnya, membuat habitat untuk

spesies tertentu demi suatu tujuan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 36: PENGARUH PENERAPAN SIMULASI PHET TERHADAP …

16

2. Ranah Psikomotorik

Rincian dalam ranah psikomotorik ini tidak dibuat oleh Bloom, tapi

oleh ahli lain berdasarkan domain yang dibuat Bloom yang terdiri atas

beberapa unsur (Surya, 2013 : 123) :

a) Persepsi (Perception)

Penggunaan alat indera untuk menjadi pegangan dalam

membantu gerakan.

b) Kesiapan (Set )

Kesiapan fisik, mental, dan emosional untuk melakukan

gerakan.

c) Respon Terpimpin (Guided Response)

Tahap awal dalam mempelajari keterampilan yang kompleks,

termasuk didalamnya imitasi dan gerakan coba-coba.

d) Mekanisme (Mechanism)

Membiasakan gerakan-gerakan yang telah dipelajari sehingga

tampil dengan menyakinkan dan cakap.

e) Respons Tampak yang Kompleks (Complex Overt Response )

Gerakan motoris yang terampil yang di dalamnya terdiri dari

pola-pola gerakan yang kompleks.

f) Penyesuaian (Adaptation )

Keterampilan yang sudah berkembang sehingga dapat

disesuaikan dalam berbagai situasi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 37: PENGARUH PENERAPAN SIMULASI PHET TERHADAP …

17

g) Penciptaan (Origination)

Membuat pola gerakan baru yang disesuaikan dengan situasi

atau permasalahan tertentu.

3. Ranah Afektif

Pembagian ranah afektif disusun Bloom bersama dengan David

Krathwol yang terdiri atas (Surya, 2013 : 122 ) :

a) Penerimaan (Receiving / Attending)

Kesediaan untuk menyadari adanya suatu fenomena di

lingkungannya. Dalam pengajaran bentuknya berupa mendapatkan

perhatian, mempertahankannya dan mengarahkannya.

b) Tanggapan (Responding)

Memberikan reaksi terhadap fenomena yang ada di lingkungannya.

Meliputi persetujuan, kesediaan, dan kepuasan dalam memberikan

tanggapan.

c) Penghargaan (Valuing)

Berkaitan dengan harga atau nilai yang diterapkan pada suatu objek,

fenomena, atau tingkah laku. Penilaian berdasar pada internalisasi

dari serangkaian nilai tertentu yang diekspresikan ke dalam tingkah

laku.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 38: PENGARUH PENERAPAN SIMULASI PHET TERHADAP …

18

d) Pengorganisasian (Organization)

Memadukan nilai-nilai yang berbeda, menyelesaikan konflik di

antaranya dan membentuk suatu sistem nilai.

C. Hasil Belajar

1. Pengertian Belajar

Sebagian orang beranggapan bahwa belajar adalah semata-mata

mengumpulkan atau menghafal fakta-fakta yang tersaji dalam bentuk

informasi/ materi pembelajaran (Syah Muhibbin, 2002 : 89).

Beberapa tokoh menjelaskan mengenai definisi belajar. Menurut

Mudzakir (1997 dalam Khairani, 2014 : 4) belajar adalah suatu usaha atau

kegiatan yang bertujuan mengadakan perubahan di dalam diri seseorang,

mencakup perubahan tingkah laku, sikap, kebiasaan, ilmu pengetahuan,

keterampilan dan sebagainya. Sedangkan menurut Muhibbin Syah belajar

adalah proses memperoleh pengetahuan (Psikologi Kognitif). Belajar juga

diartikan sebagai suatu perubahan kemampuan berinteraksi yang relatif

langgeng sebagai hasil latihan yang diperkuat ( Rohmah Noer, 2012 : 171).

Menurut Crow & Crow (1958 : 225 dalam buku Sukmadinata, 2009 :

155) menyatakan bahwa belajar adalah memperoleh kebiasaan-kebiasaan,

pengetahuan dan sikap. Menurut mereka hal-hal yang dirumuskan diatas

meliputi cara-cara yang baru guna melakukan suatu upaya memperoleh

penyesuaian diri terhadap situasi yang baru. Belajar dalam pandangan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 39: PENGARUH PENERAPAN SIMULASI PHET TERHADAP …

19

Crow & Crow menunjuk adanya perubahan yang progresif dari tingkah

laku. Belajar dapat memuaskan minat individu untuk mencapai tujuan.

Hitzman ( Syah,2002 : 90) mengatakan belajar adalah suatu perubahan

yang terjadi dalam diri organisme (manusia atau hewan) disebabkan oleh

pengalaman yang dapat mempengaruhi tingkah laku organisme tersebut.

Paul Suparno (2013 : 19 dalam Skripsi Ita Susanti, 2016 : 15)

mendifinisikan belajar sebagai proses aktif dimana siswa membangun

sendiri pengetahuannya. Siswalah yang mencari arti sendiri dari yang

mereka pelajari. Belajar bukanlah suatu kegiatan mengumpulkan fakta,

tetapi suatu perkembangan berfikir dengan membuat kerangka pengertian

yang baru. Siswa harus punya pengalaman dengan membuat hipotesis,

meramalkan, mengetes hipotesis, memanipulasi objek, memecahkan

persoalan, mencari jawaban, menggambarkan, meneliti, berdialog, dan

mengadakan refleksi.

Sehingga, dapat disimpulkan bahwa belajar adalah suatu proses aktif

dimana siswa membangun sendiri pengetahuannya dan berlangsung terus-

menerus dalam kehidupan manusia, yang ditandai dengan adanya

perubahan tingkah laku dalam diri manusia. Perubahan tingkah laku ini

dapat berupa pengetahuan, keterampilan maupun sikap.

2. Hasil Belajar

Dalam proses pembelajaran yang formal guru telah menetapkan tujuan

dari proses pembelajaran. Siswa dapat dikatakan berhasil apabila dapat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 40: PENGARUH PENERAPAN SIMULASI PHET TERHADAP …

20

mencapai tujuan tersebut (dalam skripsi Ita Susanti, 2016 : 20). Selain itu,

siswa juga memperlihatkan perubahan dari sebelum mempelajari materi

dan sesudah dipelajari. Perubahan tersebut dapat ditunjukan dengan adanya

hasil dari proses belajar.

Belajar dan prestasi merupakan satu kesatuan yang sangat berkaitan.

Belajar merupakan proses, sedangkan prestasi adalah hasil dari belajar

tersebut (dalam skripsi Bernadetta Savitri, 2016 : 16) . Hasil belajar dapat

menunjukan seberapa jauh siswa memahami apa yang telah mereka

pelajari. Namun, hasil belajar bukan semata-mata menjadi tolok ukur

dalam mengkategorikan siswa berhasil atau tidak. Siswa dikatakan berhasil

tergantung dari proses belajar yang dialaminya.

3. Faktor-faktor yang mempengaruhi Proses dan Hasil Belajar

Untuk mendapatkan hasil belajar dalam bentuk perubahan harus

melalui proses tertentu yang dipengaruhi oleh faktor dari dalam dan dari

luar individu (Rohmah Noer, 2012 :194). Berbagai faktor yang

mempegaruhi proses dan hasil belajar antara lain :

a. Faktor lingkungan

1) Lingkungan Alami, yaitu tempat tinggal anak didik hidup dan

berusaha didalamnya, tidak boleh ada pencemaran lingkungan.

2) Lingkungan sosial budaya, hubungan dengan manusia sebagai

makhluk sosial.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 41: PENGARUH PENERAPAN SIMULASI PHET TERHADAP …

21

b. Faktor Instrumental

Yaitu seperangkat kelengkapan dalam berbagai bentuk untuk

mencapai tujuan, yang meliputi :

1) Kurikulum

2) Program

3) Sarana dan fasilitas

4) Guru

c. Kondisi Fisiologis

1) Kesehatan jasmani

2) Gizi cukup tinggi (gizi kurang, maka lekas lelah, mudah ngantuk,

sukar menerima pelajaran)

3) Kondisi panca indra (mata, hidung, telinga, pengecap, dan tubuh).

Aspek fisiologis ini diakui mempengaruhi pengelolaan kelas,

pengajaran klasikal perlu memperhatikan: postur tubuh anak, dan

jenis kelamin anak (untuk menghindari letupan-letupan emosional

yang cenderung tak terkendali).

d. Kondisi Psikologis

Belajar hakikatnya adalah proses psikologis, oleh karena itu

semua keadaan dan fungsi psikologis tentu saja mempengaruhi belajar

seseorang.

Faktor-faktor psikologis yang utama mempengaruhi proses dan

hasil belajar anak didik antara lain:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 42: PENGARUH PENERAPAN SIMULASI PHET TERHADAP …

22

1) Minat

Yaitu suatu rasa lebih suka dan rasa ketertarikan pada suatu

hal/aktifitas tanpa ada yang yang menyuruh.

2) Kecerdasan

Kecerdasan dan umur mempunyai hubungan yang sangat erat.

Perkembangan seseorang dari yang kongkrit ke yang abstrak tidak

bisa dipisahkan dari perkembangan inteligensinya.

3) Bakat

Bakat memang diakui sebagai kemampuan bawaan yang

merupakan potensi yang masih perlu dikembangkan atau dilatih.

4) Motivasi

Yaitu kondisi psikologis yang mendorong seseorang untuk

melakukan sesuatu. Banyak bakat yang tak berkembang karena

tidak diperolehnya motivasi yang tepat.

5) Kemampuan Kognitif

Ranah kognitif yaitu kemampuan yang selalu dituntut pada

anak didik untuk dikuasai karena menjadi dasar bagi penguasaan

ilmu penngetahuan.

D. Simulasi Komputer

Simulasi komputer adalah model pembelajaran menggunakan

program komputer untuk mensimulasikan beberapa percobaan fisika, tidak

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 43: PENGARUH PENERAPAN SIMULASI PHET TERHADAP …

23

lewat percobaan di laboratorium, tetapi lewat monitor komputer dan siswa

dapat mempelajarinya dari simulasi itu (Suparno, 2007 :108). Simulasi

komputer ini sangat membantu guru dalam menjelaskan konsep-konsep

fisika agar mudah dipahami dan dimengerti. Selain itu, penggunaan simulasi

ini mendorong siswa untuk lebih aktif dalam proses pembelajaran, sehingga

siswa mengkonstruksi pengetahuannya sendiri. Siswa juga dapat

menggunakannya secara mandiri tanpa harus ditunggu guru dan dapat

dilakukan di luar kelas. Sehingga, siswa dapat melakukan secara berulang-

ulang agar konsep fisika tersebut terkonstruksi secara benar dan matang.

Beberapa keuntungan penggunaan simulasi komputer ini dalam

proses pembelajaran (Suparno, 2007 : 110) diantaranya:

a. Dapat dilakukan oleh siswa kapan pun termasuk di rumah sehingga

mereka dapat belajar lebih lama dan mengulangi bahan lebih lama tanpa

terikat guru, jam atau waktu;

b. Dapat menyajikan simulasi dari percobaan yang sulit dan alatnya mahal,

dengan cara yang murah dan mudah bahkan dapat dilihat siswa lebih

jelas. Misalnya percobaan nuklir, dapat dilihat dalam simulasi tanpa

harus mencoba nuklir sendiri;

c. Reaksi dan kejadian mikro dapat disimulasikan dengan jelas dalam

model sehingga siswa makin jelas menangkap konsepnya. Misalnya,

model gerak atom atau molekul yang sulit dilihat mata dapat dilakukan

dengan simulasi komputer;

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 44: PENGARUH PENERAPAN SIMULASI PHET TERHADAP …

24

d. Di internet banyak sekali percobaan dengan simulasi yang dapat

dijadikan tugas siswa untuk mengamati dan mempelajarinya;

e. Para ahli miskonsepsi menemukan bahwa simulasi komputer dapat

membantu menghilangkan miskonsepsi siswa karena siswa dapat

membandingkan pemikirannya yang tidak benar dengan simulasi yang

mereka lakukan dan lihat

Simulasi PhET

Physics Education Technology (PhET) adalah simulasi yang dapat

digunakan siswa dalam proses pembelajaran untuk memahami suatu konsep

fisika berbasis komputer dengan mengakses aplikasi yang telah disediakan di

website http://phet.colorado.edu (Perkins, 2006 : 18). Simulasi PhET dapat

membantu untuk memperkenalkan topik baru, membangun konsep atau

keterampilan, memperkuat ide, memberikan resensi akhir dan refleksi

(Wieman, 2010 :225). Simulasi PhET merupakan aplikasi game yang

mengandung unsur pembelajaran dan menjelaskan tentang topik tertentu.

Simulasi PhET ini dapat diunduh dalam bentuk java dan flash. Selain itu, juga

dapat diunduh secara gratis dan dipasang pada komputer (perangkat lokal)

sehingga dapat digunakan secara offline (Perkins dkk, 2006 : 19).

Simulasi PhET disediakan untuk membantu siswa memahami konsep

fisika yang tidak dapat dibayangkan. Simulasi ini memudahkan siswa untuk

mempelajari konsep fisika lebih dalam lagi tanpa harus melakukan percobaan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 45: PENGARUH PENERAPAN SIMULASI PHET TERHADAP …

25

di laboratorium. Melalui simulasi PhET siswa diharapkan lebih paham

mengenai materi yang diajarkan (Wieman, 2010: 225).

Dalam penelitian ini simulasi PhET digunakan untuk mempermudah

siswa memahami materi terkait peristiwa momentum dan tumbukan. Siswa

dapat melihat secara langsung dua benda yang bertumbukan. Selain itu, siswa

dapat memvariasikan jumlah benda yang bertumbukan dan massa benda yang

akan bertumbukan. Akibatnya, siswa tidak hanya membayangkan namun juga

mengalaminya. Simulasi ini dapat diatur dengan mudah misalnya click-drag,

menggeser dan akan muncul tombol-tombol yang tersedia. Selain itu, simulasi

ini juga menyediakan alat-alat pengukuran misalnya stopwatch, voltmeter dan

thermometer.

Sebelum, menggunakan simulasi PhET ini peneliti perlu mengunduh

simulasi ini. Ketika menuliskan alamat website http://phet.colorado.edu ini

maka akan muncul tampilan seperti gambar 2.1.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 46: PENGARUH PENERAPAN SIMULASI PHET TERHADAP …

26

Gambar 2.1 Tampilan awal simulasi PhET

Kemudian akan muncul beberapa menu, klik fisika maka akan muncul

beberapa pilihan. Dalam simulasi ini juga akan muncul beberapa pilihan

berdasarkan kategorinya misalnya kalor atau mekanika. Karena yang akan

digunakan materi tumbukan maka pilih menu mekanika. Maka akan muncul

simulasi PhET materi momentum dan tumbukan. Untuk menggunakan

program, bisa diunduh terlebih dahulu atau langsung dioperasikan dengan

adanya jaringan internet.

Dalam penelitian ini simulasi PhET akan digunakan untuk materi

momentum dan tumbukan . Untuk tampilan PhET pada materi momentum

dan tumbukan dapat dilihat pada gambar 2.2.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 47: PENGARUH PENERAPAN SIMULASI PHET TERHADAP …

27

Gambar 2.2 Tampilan awal simulasi PhET momentum dan tumbukan

Pada tampilan tersebut terdapat beberapa pilihan ikon yang telah

disediakan. Untuk masing-masing ikon akan memiliki fungsi yang berbeda-

beda. Misalnya untuk mengatur cepat lambatnya gerakan kedua bola maka

geser tanda segitiga pada bagian sim speed di bawah kolom yang berisi kedua

bola. Untuk fungsi-fungsi dan cara kerja simulasi PhET pada materi

momentum dan tumbukan ini akan dijelaskan lebih rinci pada lembar kerja

siswa. LKS terlampir pada halaman 167

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 48: PENGARUH PENERAPAN SIMULASI PHET TERHADAP …

28

E. Materi Momentum dan Tumbukan

Materi momentum dan tumbukan ini diambil dari beberapa referensi

buku fisika diantaranya :

Fisika untuk Keahlian Teknologi dan Rekayasa untuk SMK/MAK

kelas X yang ditulis oleh Sudirman dan diterbitkan oleh Erlangga

Modul pembelajaran fisika SMA/MA kelas X Semester 2 penerbit

Viva Pakarindo

Buku Siswa Fisika SMA/MA Kelas X yang ditulis oleh Hari Subagya

dan diterbitkan oleh PT Bumi Aksara

1. Pengertian Momentum dan Impuls

Momentum yang dimiliki oleh benda didefinisikan sebagai hasil kali

massa benda dengan kecepatannya. Momentum ini merupakan besaran

vektor, berdasarkan satuan SI adalah kg m/s. Secara matematis dapat

dirumuskan :

= m. ……………………………………… (1)

Dimana :

= momentum (kg m/s)

m = massa (kg)

= kecepatan (m/s)

Jika gaya bekerja pada benda bermassa m, maka berlaku hukum II

Newton = m. . Sehingga diperoleh hubungan :

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 49: PENGARUH PENERAPAN SIMULASI PHET TERHADAP …

29

= m. = m

= m (

) =

..................................... (2)

Persamaan (2) adalah perubahan momentum yang terjadi atau 2 – 1 = .

Dengan demikian, hukum II Newton dapat dinyatakan dalam bentuk

momentum seperti berikut :

=

..................................................................................... (3)

Persamaan (3) dapat diterapkan pada massa benda yang berubah terhadap

waktu. Perubahan momentum juga dapat diterapkan pada benda dengan

gaya yang berubah-ubah. Sehingga rumusnya menjadi sebagai berikut :

=

=

=

=

+ m

=

+ m. .................................................................... (4)

Sehingga persamaan (4) dapat dinyatakan dalam bentuk :

∆t = ∆ = – = ....................................... (5)

Hasil kali antara gaya yang bekerja dengan selang waktu ∆t saat gaya

tersebut bekerja pada benda disebut Impuls. Sehingga dapat ditulis :

= ∆t = m ( ) = ∆ .................................................... (6)

Dimana :

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 50: PENGARUH PENERAPAN SIMULASI PHET TERHADAP …

30

= Impuls yang bekerja pada benda (Ns)

= Gaya yang bekerja pada benda (N)

∆t = Selang waktu bekerjanya gaya (s)

∆ = perubahan momentum benda ( kg m/s )

2. Hukum Kekekalan Momentum

Dua buah benda, benda 1 bermassa m1 bergerak dengan kecepatan

dan benda 2 bermassa m2 bergerak dengan kecepatam . Total momentum

sistem kedua benda tersebut dapat dinyatakan sebagai berikut :

Ʃ = + = m1 + m2 ........................................ (7)

Anggap saja kedua benda bertumbukan dan kemudian akan terpental dengan

kecepatan masing-masing dan

. Maka total momentum kedua benda

setelah tumbukan dapat dinyatakan sebagai berikut :

Ʃ = +

= m1 + m2

....................................... (8)

Hasil percobaan menunjukkan bahwa berapa pun massa dan kecepatan

benda, ternyata total momentum benda setelah tumbukan dan sebelum

tumbukan selalu sama. Sehingga, persamaannya dapat dituliskan sebagai

berikut :

Ʃ = Ʃ atau m1 + m2 = m1 + m2

................. (9)

Dengan :

Ʃ = total momentum sebelum tumbukan ( kg m/s )

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 51: PENGARUH PENERAPAN SIMULASI PHET TERHADAP …

31

Ʃ = total momentum setelah tumbukan ( kg m/s )

m1 = massa benda 1 ( Kg )

= kecepatan benda 1 sebelum tumbukan ( m/s )

m2 = massa benda 2 ( Kg )

= kecepatan benda 2 sebelum tumbukan ( m/s )

= kecepatan benda 1 setelah tumbukan ( m/s )

= kecepatan benda 2 setelah tumbukan ( m/s )

Dapat disimpulkan bahwa hukum kekekalan momentum menyatakan

bahwa jumlah momentum kedua benda sebelum terjadi tumbukan adalah

sama dengan jumlah momentum kedua benda setelah terjadi tumbukan .

3. Koefisien kelentingan

Perbandingan laju relatif benda setelah terjadi tumbukan terhadap laju

relatif benda sebelum terjadi tumbukan yang dilambangkan e :

e = -

................................................................................... (10)

dengan : = laju relatif benda pertama setelah tumbukan

= laju relatif benda kedua setelah tumbukan

= laju relatif benda pertama sebelum tumbukan

= laju relatif benda kedua sebelum tumbukan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 52: PENGARUH PENERAPAN SIMULASI PHET TERHADAP …

32

Sebuah benda yang dijatuhkan dari ketinggian h1. Ketika sampai di

tanah kecepatan benda adalah . Sesaat setelah memantul, benda

mempunyai kecepatan dan memantul sampai ketinggian h2. Benda

yang dijatuhkan dari ketinggian h1 ,dipantulkan dengan ketinggian

h2 akan mempunyai koefisien restitusi, dengan rumus :

e = -

= -

= = -

=

..................................................................................... (11)

Tanda (–) berubah menjadi (+) karena arah kecepatan berlawanan

arah. Karena benda merupakan gerak jatuh bebas maka berlaku rumus

gerak lurus untuk menghitung besarnya kecepatan yaitu dengan

rumus:

= + 2gh

= 0 + 2gh

√ ........................................................................ (12)

Maka persamaan (12) dapat di subtitusikan ke persamaan (11)

menjadi:

e =

=

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 53: PENGARUH PENERAPAN SIMULASI PHET TERHADAP …

33

= √

............................................................................... (13)

4. Jenis-jenis tumbukan

a. Tumbukan lenting sempurna

Dalam hal ini berlaku hukum kekekalan momentum dan

kekekalan energi kinetik sehingga momentum dan energi kinetik

selalu konstan. Setelah tumbukan benda terpisah, energi kinetik tidak

ada yang hilang dan momentum tetap. Koefisien restitusi yang dimiliki

sebesar 1.

Rumus momentum yang berlaku :

m1 + m2 = m1 + m2

....................................... (14)

Karena tumbukannya lenting sempurna, maka energi kinetiknya tetap.

m1 2

+

m2 2

=

m1

+

m2

................................. (15)

Persamaan (14) dapat dituliskan dalam bentuk :

m1 ( 1 – ) ( 1 +

) = m2 ( 2 – ) ( 2 +

) ..................... (16)

Dari persamaa (14) tersebut diperoleh hubungan :

1 – 2 = - ( –

) ................................................................ (17)

b. Tumbukan tidak lenting sama sekali

Setelah tumbukan kedua benda bergabung jadi satu, energi

kinetik ada yang hilang tetapi momentum tetap.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 54: PENGARUH PENERAPAN SIMULASI PHET TERHADAP …

34

Rumus yang berlaku :

m1 1 + m2 2 = ( m1 + m2 ) ................................................... (18)

Koefisien Restitusi e = 0

= ........................................................................... (19)

c. Tumbukan Lenting Sebagian

Hanya momentum yang kekal, sedangkan energi kinetik tidak.

Energi kinetik sesudah tumbukan lebih kecil daripada sebelum

tumbukan. Setelah tumbukan kedua benda terpisah, energi kinetik

hilang sebagian dan momentum tetap.

Rumus yang berlaku :

m1 1 + m2 2 = m1 + m2

......................................... (18)

koefisien restitusinya e = ( 0 ≤ e ≤ 1 ).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 55: PENGARUH PENERAPAN SIMULASI PHET TERHADAP …

35

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian yang bersifat kuantitatif.

Penelitian kuantitatif adalah desain riset yang menggunakan data berupa

skor atau angka, lalu menggunakan analisis dengan statistika (Suparno,

2010 : 135).

Pada penelitian ini, peneliti mengukur peningkatan pemahaman siswa

yang dapat dilihat dari hasil belajar. Peningkatan pemahaman ini diukur

dengan memberikan pretest dan posttest untuk masing-masing sampel.

Soal-soal pretest dan posttest dibuat berdasarkan tingkatan menurut

Taksonomi Bloom. Selain itu, peneliti juga menggunakan kelas kontrol

yang menggunakan pembelajaran ceramah interaktif. Kelas kontrol

berfungsi sebagai pembanding hasil belajar dengan kelas treatment.

B. Desain Penelitian

Desain penelitian ini menggunakan pretest-posttest group control

(kelas kontrol dan kelas eksperimen). Penelitian ini menggunakan sampel

dua kelas, satu kelas sebagai kelas kontrol dan satu kelas sebagai kelas

treatment. Kelas treatment adalah kelas yang diberikan perlakuan khusus

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 56: PENGARUH PENERAPAN SIMULASI PHET TERHADAP …

36

yaitu simulasi PhET. Sedangkan kelas kontrol merupakan kelas yang

diberi perlakuan dengan metode pembelajaran ceramah interaktif. Soal

pretest-posttest diberikan untuk masing-masing kelas. Pretest diberikan

sebelum kelas mendapat treatment dan posttest diberikan setelah kelas

mendapat treatment.Desain penelitian yang akan digunakan sebagai

berikut :

Kelas Kontrol Q1 X1 Q1’

Kelas Treatment

Q2

X2

Q2’

Keterangan :

Q1 = Pretestkelas Kontrol

Q2 = Pretest kelas Treatment

Q1’ = Posttest kelas Kontrol

Q1’

= Posttest kelas Treatment

X1 = pembelajaran dengan ceramah interaktif

X1 = Pembelajaran dengan simulasi PhET

Desain penelitian dalam penelitian ini yaitu sebelum pemberian

treatment,kedua kelas diberikan pretest (Q) terlebih dahulu untuk

mengetahui hasil belajar awal siswa pada aspek kognitif, psikomotorik

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 57: PENGARUH PENERAPAN SIMULASI PHET TERHADAP …

37

dan afektif. Kemudian masing-masing kelas diberikan treatment (X)yang

berbeda, setelah itu setiap kelas diberika soal posttest (Q’) untuk

mengetahui hasil belajar akhir siswa pada aspek kognitif, psikomotorik

dan afektif.

Penelitian ini memfokuskan pada proses pembelajaran siswa selama

pemberian treatment. Proses pembelajaran dapat dilihat dari hasil

wawancara konfirmasi dengan subyek. Selain itu, juga adanya hasil

pretest dan posttest yang digunakan untuk mengukur peningkatan

pemahaman siswa.

C. SubyekPenelitian

1. Populasi Penelitian

Populasi dari penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X SMK

Pangudi Luhur Muntilan tahun ajaran 2017/2018. Kelas ini terbagi

menjadi tiga jurusan yaitu Teknik Pemesinan, Teknik Gambar dan

Teknik Kendaraan Ringan. Untuk satu paralel kelas terbagi menjadi

enam kelas.

2. Sampel Penelitian

Sampel dalam penelitian ini adalah siswa kelas X Teknik

Pemesinan A SMK PL Muntilandan siswa kelas X Teknik Pemesinan

B SMK PL Muntilan. Kelas X Teknik Pemesinan B sebagai kelas

treatmentdan kelas X Teknik Pemesinan Asebagai kelas kontrol.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 58: PENGARUH PENERAPAN SIMULASI PHET TERHADAP …

38

D. Waktu dan Lokasi Penelitian

1. Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di SMK Pangudi Luhur Muntilan

kelas X Teknik Pemesinan pada semester genap. Lokasi ini dipilih

karena beberapa pertimbangan, diantaranya :

a. SMK Pangudi Luhur Muntilan belum menerapkan metode PhET

pada pembelajaran fisika khususnya materi Momentum dan

Tumbukan.

b. Pihak sekolah sangat mendukung adanya penelitian di SMK

Pangudi Luhur Muntilan karena jarang ada penelitian di sekolah

ini.

c. Guru mata pelajaran fisika SMK Pangudi Luhur Muntilan sangat

mendukung dilaksanakannya penelitian ini untuk meningkatkan

pemahaman siswa.

d. Adanya pemberian fasilitas yang dibutuhkan oleh peneliti dalam

melaksanakan penelitian ini.

2. Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret- Mei 2018.

Kurikulum yang digunakan adalah kurikulum 2013, dimana lebih

menekankan pada metode saintifik.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 59: PENGARUH PENERAPAN SIMULASI PHET TERHADAP …

39

E. Variabel Penelitian

Variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi variabel lain.

Variabel bebas merupakan variabel yang diukur, dimanipulasi, atau dipilih

oleh peneliti untuk menentukan hubungannya dengan suatu gejala yang

diobservasi (Sarwono, 2006 : 54). Variabel bebas dalam penelitian ini

berupa model pembelajaran yang digunakan yaitu simulasi Phet. Variabel

terikat adalah variabel yang variabelnya diamati dan diukur untuk

menentukan pengaruh yang disebabkan oleh variabel bebas (Sarwono,

2006 : 54). Variabel terikat dalam penelitian ini adalah pemahaman siswa.

F. Treatment

Treatment adalah perlakuan peneliti kepada subyek yang akan diteliti

agar nantinya didapatkan data yang diinginkan (Suparno, 2010 :

51).Treatment yang diberikan dalam penelitian ini adalah simulasi PhET.

Model pembelajaran ini mengajak siswa untuk mengalami fenomena atau

peristiwa momentum dan tumbukan. Siswa dapat memvariasikan variabel-

variabel yang tersedia dalam aplikasi PhET ini. Siswa dapat

mengkontruksi sendiri pengetahuannya. Untuk proses pembelajaran

dengan simulasi PhET dapat dilihat dalam rencana proses pembelajaran.

Gambaran rencana pembelajaran yang akan dilakukan untuk kelas

treatment sebagai berikut :

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 60: PENGARUH PENERAPAN SIMULASI PHET TERHADAP …

40

1. Peneliti meng-instal aplikasi PhET disetiap komputer yang akan

digunakan untuk proses pembelajaran. Selain itu, peneliti juga

mencoba apakah PhET dapat digunakan untuk masing-maisng

komputer.

2. Peneliti memberikan soal pretest kepada kelas treatment.

3. Sebelum menggunakan simulasi PhET peneliti menjelaskan materi

momentum dan tumbukan serta apa itu PhET dan bagaimana cara

penggunaan simulasi PhET ini.

4. Siswa dipersilahkan untuk mencoba simulasi PhET secara individu

dengan bantuan Lembar Kerja Siswa. Siswa harus menjawab

beberapa pertanyaan yang ada pada lembar kerja siswa. Lembar

kerja siswa yang digunakan ada dua macam yaitu lembar kerja

siswa tentang materi momentum dan lembar kerja siswa tentang

materi tumbukan.

5. Peneliti dan siswa bersama-sama menyimpulkan hasil dari

pembelajaran yang dilakukan dengan menggunakan simulasi PhET.

6. Siswa mengerjakan soal posttest.

Rencana Proses Pembelajaran yang lengkap untuk setiap pertemuan

terlampir pada halaman 124

Untuk kelas kontrol digunakan metode pembelajaran ceramah

interaktif. Kelas kotrol digunakan sebagai pembanding untuk kelas

treatment. Hal ini bertujuan untuk melihat apakah ada perbedaan antara

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 61: PENGARUH PENERAPAN SIMULASI PHET TERHADAP …

41

kelas treatment dan kelas kontrol. Gambaran rencana pembelajaran yang

akan dilakukan untuk kelas kontrol sebagai berikut :

1. Siswa mengerjakan soal pretest yang telah diberikan oleh peneliti.

2. Peneliti menjelaskan materi momentum dan tumbukan dengan

metode ceramah, yaitu dengan menggunakan bantuan video

mengenai materi momentum dan tumbukan. Selain itu, ada

bantuan PPT dalam menyampaikan materi.

3. Peneliti memberikan beberapa soal-soal latihan mengenai

momentum dan tumbukan agar siswa dapat menerapkan konsep

momentum dan tumbukan dalam menyelesaikan suatu persoalan.

4. Siswa mengerjakan soal posttest.

Rencana Proses Pembelajaran yang lengkap untuk setiap pertemuan

terlampir pada halaman 146

Dalam penelitian ini, kelas X Teknik Permesinan A sebagai kelas kontrol

dan kelas X Teknik Permesinan B sebagai kelas treatment.

G. Instrumen Penelitian

Instrumen adalah alat yang digunakan untuk mengumpulkan data

dalam penelitian. Bentuknya dapat berupa: tes tertulis, angket, wawancara,

dokumentasi dan observasi (Suparno, 2010 : 56). Dalam penelitian ini

instrumen yang digunakan adalah tes tertulis, angket dan wawancara.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 62: PENGARUH PENERAPAN SIMULASI PHET TERHADAP …

42

1. Instrumen Proses Belajar

Instrumen pada proses belajar ini berupa Lembar Kerja Siswa (LKS)

yang berisi tentang petunjuk penggunaan simulasi PhET tentang

momentum dan tumbukan. Selain itu dalam LKS juga terdapat tujuan,

dasar teori, langkah percobaan penggunaan PhET, tabel data percobaan,

pertanyaan untuk bahan diskusi dan kesimpulan. Selain itu, ada

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). RPP dibuat untuk

membantu peneliti selama proses mengajar di kelas agar sesuai dengan

Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar. Lembar kerja siswa

terlampir pada halaman 167 dan Rencana Pelaksanaan pembelajaran

terlampirpada halaman 124

2. Instrumen Pengumpulan Data

Instrumen pengumpulan data pada penelitian ini berupa :

a. Tes

Tes dapat berupa lembar kerja atau sejenisnya yang dapat

digunakan untuk mengukur pengetahuan, keterampilandan

kemampuan dari subjek penelitian. Lembar instrumenberupa tes ini

berisi soal-soal tes yang terdiri atas butir-butir soal. Setiap butir

soal mewakili satu jenis variabel yang diukur (Trianto, 2011: 264 ).

Dalam penelitian ini soal tes yang digunakan berupa pretest dan

posttest. Soal dibuat berdasarkan kisi-kisi yang berpedoman pada

tingkatan menurut Taksonomi Bloom.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 63: PENGARUH PENERAPAN SIMULASI PHET TERHADAP …

43

Tabel 3.1. Kisi-kisi soal pretest dan posttest

No. Aspek Indikator Soal Jawaban

1. Kognitif Siswa dapat

menjelaskan

konsep

momentum

dan hukum

kekekalan

momentum

serta dapat

memberikan

contohnya

dalam

kehidupan

sehari-hari.

Berdasarkan

yang kalian

ketahui, apa

yang dimaksud

dengan

momentum dan

hukum

kekekalan

momentum. dan

berikan contoh

penerapan

hokum

kekekalan

momentum

dalam kehidupan

sehari-hari?

Momentum biasanya terjadi

pada bendayang bergerak.

Dalam fisika momentum dapat

didefinisikan sebagai hasil kali

dari massa dan kecepatan

benda. Sehingga besarnya

momentum ditentukan oleh

massa benda dan kecepatan

benda. Sedangkan hukum

kekekalan momentum adalah

momentum benda sebelum dan

sesudah tumbukan adalah sama,

apabila tidak ada gaya luar yang

bekerja dalam sistem.

Contohnya : peluncuran roket,

Pistol, dan mobil yang

bertabrakan

2. Kognitif Siswa dapat

menerapkan

konsep hukum

kekekalan

momentum

dalam

menyelesaikan

masalah.

Benda A

bermassa 500

gram bergerak

dengan kelajuan

10 m/s dan

benda B

bermassa 200

gram bergerak

Diket : m1 = 0,5 kg

m2 = 0,2 kg

v1 = 10 m/s

v2 = - 12 m/s

v1’ = -6 m/s

Dit : a. Kelajuan akhir benda

2 (v2’)

a. Momentum yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 64: PENGARUH PENERAPAN SIMULASI PHET TERHADAP …

44

dengan kelajuan

12 m/s dengan

arah yang

berlawanan.

Kedudukan awal

kedua benda

sama dan kedua

benda bergerak

saling mendekati

dan

bertumbukan.

Jika setelah

bertumbukan

kelajuan benda

A adalah 6 m/s.

Tentukanlah :

a. Kelajuan

benda B

setelah

tumbukan?

b. Momentum

yang terjadi

pada benda

A?

terjadi pada benda A

Jawab :

a. m1. V1 + m2. V2 = m1. V1’ +

m2. V2’

(0,5) (10) + (0,2) (-12) =

(0,5) (-6) + (0,2) (V2’)

5 + - 2,4 = - 3+ 0,2 V2’

2,6 + 3 = 0,2 V2’

5,6 = 0,2 V2’

V2’ =

= 28 m/s

b. P = m. v1

= 0,5 kg . 10 m/s = 5 kg

m/s

3. Kognitif Siswa dapat

menghitung

besarnya

koefisien

Sebuah benda A

( 2 kg ) bergerak

dengan

kecepatan 5 m/s

Diket: mA = 2 kg mB = 3

kgVA = 5 m/s VB = -9

m/s

VA’ = - 4 m/s VB’ = 3 m/s

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 65: PENGARUH PENERAPAN SIMULASI PHET TERHADAP …

45

restitusi pada

tumbukan dan

dapat

mengelompokk

an jenis

tumbukan

tersebut

berdasarkan

koefisien

restitusinya.

sedangkan benda

B ( 3 kg )

bergerak dengan

kecepatan 9 m/s

berlawanan arah

dengan benda A.

Apabila setelah

tumbukan benda

A bergerak

dengan kelajuan

4 m/s searah

benda B dan

benda B

bergerak dengan

kecepatan 3 m/s

searah benda A

sebelum

tumbukan.

Hitunglah :

a. Koefisien

restitusinya

b. Berdasarkan

koefisien

restitusinya,

termasuk

jenis

tumbukan

apakah

Ditanya :

a. Koefisien Restitusi?

b.Jenis Tumbukan berdasarkan

koefisien restitusi

Jawab :

a. e =

= - (

)

= - (

) m/s

= - (

) =

b. Nilai koefisien restitusi

yang diperoleh dari

tumbukan kedua benda

adalah sebesar ½ . Maka

dapat dikatan peristiwa

tersebut termasuk peristiwa

tumbukan lenting sebagian.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 66: PENGARUH PENERAPAN SIMULASI PHET TERHADAP …

46

peristiwa

diatas?

4. Psikomot

orik

Siswa dapat

merancang

percobaan

sederhana

terkait dengan

hukum

kekekalan

momentum.

Rancanglah

sebuah

percobaan

sederhana yang

menunjukkan

adanya

penerapan

hukum

kekekalan

momentum!

Sesuai jawaban siswa. Namun

jawaban tersebut sesuai dengan

salah satu percobaan tentang

hukum kekekalan momentum.

Misalnya bola yang

dilemparkan ke tembok dan

menghitung waktu yang

diperlukan selama bola

terpental. Contoh yang kedua

yaitu dua buah bola pingpong

yang ditumbukan pada jarak

tertentu. Menghitung waktu

yang diperlukan sesudah dan

sebelum tumbukan maka dapat

diketahui kecepatan sesudah

dan sebelum tumbukan. Maka

siswa dapat mengetahui apakah

hukum kekekalan momentum

berlaku dalam peristiwa ini.

5. Afektif Siswa dapat

memberikan

tanggapan

terhadap

metode

pembelajaran

Tulislah

kesanmu setelah

mengikuti

pembelajaran

dengan

menggunakan

Sesuai jawaban siswa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 67: PENGARUH PENERAPAN SIMULASI PHET TERHADAP …

47

yang telah

dilaksanakan.

simulasi PhET.

b. Angket

Angket adalah sejumlah pertanyaan tertulis untuk memperoleh

informasi dari responden yang ingin diketahui (Suparno, 2007 : 61).

Dalam penelitian bentuk angket yang digunakan adalah angket

terbuka, dimana responden dapat menjawab dengan kalimatnya

sendiri. Angket ini berupa pendapat responden terhadap

pembelajaran yang telah dilakukan oleh peneliti. Dalam penelitian

angket diselipkan dalam soal pretest maupun soal postest. Soal

angket terdapat pada soal no 5 untuk pretest maupun postest.

Angket ini berisi pendapat siswa mengenai setuju atau tidaknya

penerapan metode belajar yang akan dilaksanakan.

c. Wawancara

Wawancara adalah suatu bentuk dialog yang dilakukan oleh

pewawancara untuk memperoleh informasi dari terwawancara.

Dalam pelaksanaannya wawancara dapat dibedakan menjadi dua

yaitu wawancara bebas dan wawancara terpimpin (Trianto, 2011:

266). Penelitian ini menggunakan wawancara yang dilakukan

secara bebas. Dimana pewawancara dapat menanyakan pertanyaan

secara bebas, tanpa harus membawa lembar pedomannya. Syarat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 68: PENGARUH PENERAPAN SIMULASI PHET TERHADAP …

48

wawancara seperti ini adalah pewawancara harus tetap mengingat

data yang harus terkumpul. Wawancara ini berisi tentang

pertanyaan-pertanyaan yang dapat menjawab tujuan dari penelitian

ini dan juga berisi tentang pertanyaan yang dapat memperkuat data

statistik yang diperoleh oleh peneliti.

H. Validitas Instrumen

Validitas mengukur apakah suatu tes sungguh mengukur apa yang

mau diukur, yaitu apakah sesuai dengan tujuan (valid untuk). Validitas

menunjuk pada kesesuaian, kepenuh-artian, bergunanya kesimpulan yang

dibuat peneliti berdasarkan data yang dikumpulkan. Suatu tes disebut

valid bila memang mengukur yang mau diukur (Suparno,2014 : 65).

Validitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah validitas isi

(Content Validity). Artinyamengukur apakah isi dari instrumen yang akan

digunakan sungguh mengukur isi dari domain yang mau diukur (Suparno,

2010: 68).

Instrumen yang akan divaliditas adalah soal pretest dan posttest. Soal

pretest dan posttest sudah dibuat berdasarkan kisi-kisi dan sudah

divalidasi oleh Drs. Domi Severinus, M.Si selaku dosen yang ahli dalam

bidang tersebut.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 69: PENGARUH PENERAPAN SIMULASI PHET TERHADAP …

49

I. Metode Analisis Data

1. Teknik Penskoran

Dalam penelitian ini penskoran untuk masing-masing kriteria dapat

dilihat pada tabel 3.2 .

Tabel 3.2 Teknik Penskoran untuk Aspek Kognitif dan aspek

Psikomotorik

1) Aspek Kognitif ( Menjelaskan ) soal no 1

(1) Menjelaskan pengertian

No. Indikator yang dinilai skor

1. Siswa dapat menjelaskan pengertian momentum dan

hukum kekekalan momentum dengan benar

15

2. Siswa menjawab 75% pengertian momentum dan

Hukum kekekalan momentum dengan benar

11

3. Siswa menjawab 50% pengertian momentum dan

Hukum kekekalan momentum dengan benar

7

4. Siswa menjawab 25 % pengertian momentum dan

Hukum kekekalan momentum dengan benar

3

5. Menuliskan jawaban namun salah 1

(2) Menyebutkan contoh

No. Indikator yang dinilai Skor

1. Siswa dapat memberikan tiga contoh penerapan

momentum dan hukum kekekalan momentum dengan

benar.

5

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 70: PENGARUH PENERAPAN SIMULASI PHET TERHADAP …

50

2. Siswa dapat memberikan dua contoh penerapan

momentum dan hukum kekekalan momentum dengan

benar

3

3. Siswa dapat memberikan satu contoh penerapan

momentum dan hukum kekekalan momentum dengan

benar

2

4. Siswa dapat menyebutkan contoh tetapi salah 1

(3) Aspek Kognitif ( Aplikasi hitungan ) soal no 2 dan 3

a) Aplikasi hitungan soal no 2 ( terdiri dari soal a dan b)

(1) Menuliskan

No. Indikator yang dinilai skor

a b

1. Siswa dapat menuliskan yang

diketahui dengan benar

2

2. Siswa dapat menuliskan rumus

dengan benar

3 3

Skor Total 8

(2) Penyelesaian

No Indikator yang dinilai Skor

a b

1. Siswa dapat menyelesaikan perhitungan dengan 9 7

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 71: PENGARUH PENERAPAN SIMULASI PHET TERHADAP …

51

b) Aplikasi Soal no 3

(1) Menuliskan

No. Indikator yang dinilai skor

1. Siswa dapat menuliskan yang diketahui dengan

benar

2

2. Siswa dapat menuliskan rumus dengan benar 4

(2) Penyelesaian

No Indikator yang dinilai Skor

1 Siswa dapat menyelesaikan perhitungan pada soal

bagian ( a ) dengan rumus benar

7

2. Siswa dapat menyelesaikan perhitungan pada soal

bagian ( a ) dengan rumus benar, namun ada kesalahan

dalam perhitungan

4

3. Siswa dapat mengelompokan jenis tumbukan 4

rumus benar

2. Siswa dapat menyelesaika perhitungan dengan rumus

benar namun ada kesalahan perhitungan

4 3

3. Siswa dapat menuliskan hasil akhir dengan benar

beserta satuannya

3 3

4. Siswa dapat menuliskan hasil akhir dengan benar

tanpa satuan

2 2

5. Siswa dapat menuliskan hasil akhir yang salah 1 1

6. Siswa tidak menuliskan jawaban 0 0

Jumlah Skor 12 10

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 72: PENGARUH PENERAPAN SIMULASI PHET TERHADAP …

52

berdasarkan nilai koefisien dengan benar

4. Siswa dapat menuliskan hasil akhir dengan benar 3

5. Siswa dapat menuliskan hasil akhir dengan salah 1

6. Siswa dapat mengelompokan jenis tumbukan

berdasarkan nilai koefisien tetapi salah

1

Skor Total 20

(4) Aspek Psikomotorik ( soal no 4 )

No Indikator yang dinilai Skor

1. Siswa dapat merancang percobaan dengan benar 30

2. Siswa dapat merancang 75 % percobaan dengan benar 23

3. Siswa dapat merancang 50% percobaan dengan benar 16

4. Siswa dapat merancang 25% percobaan dengan benar 9

5. Siswa dapat merancang percobaan tetapi salah 2

6. Siswa tidak mengerjakan soal 0

2. Klasifikasi ( Penggolongan)

Klasifikasi ini digunakan untuk menentukan tingkat

pemahaman siswa. Untuk penggolongan tingkat pemahaman siswa

dari segi kognitif dapat dilihat pada tabel 3.3

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 73: PENGARUH PENERAPAN SIMULASI PHET TERHADAP …

53

Tabel 3.3 Tingkat pemahaman siswa dari segi kognitif

No. Range Keterangan

1. 81– 100 Sangat Tinggi

2. 63 – 80 Tinggi

3. 45 – 62 Cukup

4. 27 – 44 Kurang

5. 9 – 26 Rendah

Untuk penggolongan tingkat pemahaman siswa dari segi psikomotorik

dapat dilihat pada tabel 3.4.

Tabel 3.4 Tingkat pemahaman siswa dari segi psikomotorik

No. Range Keterangan

1. 80– 100 Sangat Tinggi

2. 60– 79 Tinggi

3. 40 – 59 Cukup

4. 20 – 39 Kurang

5. 0 – 19 Rendah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 74: PENGARUH PENERAPAN SIMULASI PHET TERHADAP …

54

3. Analisis Tes

Penelitian ini dilakukan untuk 2 kelas yang berbeda dengan

treatment yang berbeda, maka peneliti menggunakan UjiTest-T untuk

grup Independen. Uji Tes-tindependen ini digunakan untuk

membandingkan dua kelompok yang independen (Suparno, 2010 : 94).

Yang diperlukan adalah : mean dari sampel, standar deviasi. Statistik

yang digunakan bila n1 ≠ n2adalah :

t =

√( )

( )

keterangan :

Significant level α = 0.05 ; two tailed

Selain itu, peneliti juga membandingkan hasil pre-test dan

post-test, maka peneliti menggunakan Uji Test-T untuk grup

Dependen.Uji Tes-t dependen digunakan untuk mengetes dua

kelompok yang dependen atau satu kelompok yang dites dua kali.

Statistik yang digunakan adalah :

treal =

dengan :

D = Perbedaan skor tiap subyek ( X2 – X1 )

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 75: PENGARUH PENERAPAN SIMULASI PHET TERHADAP …

55

N = Jumlah Pasang skor

df = N-1

a. Untuk menguji apakah pretest kelas treatment lebih baik daripada

pretest kelas kontrol tentang materi momentum dan tumbukan,

digunakan uji-t untuk kelompok independen. Penghitungan

dilakukan dengan SPSS dengan α = 0,05 dan p = nilai sig( ).

Apabila p < α, maka signifikan. Artinya, pemahaman awal siswa

kelas treatment lebih baik dari kelas kontrol.

b. Untuk menguji apakah adanya peningkatan hasil belajar siswa

untuk kelas treatment tentang materi momentum dan tumbukan,

digunakan uji-t untuk kelompok dependen. Penghitungan

dilakukan dengan SPSS dengan α = 0.05 dan p = nilai sig( ).

Apabila p < α, maka signifikan. Artinya, simulasi PhET ini dapat

meningkatkan hasil belajar siswa tentang materi momentum dan

tumbukan.

c. Untuk menguji apakah adanya peningkatan hasil belajar siswa

untuk kelas kontrol tentang materi momentum dan tumbukan,

digunakan uji-t untuk kelompok dependen. Penghitungan

dilakukan dengan SPSS dengan α = 0.05 dan p = nilai sig( ).

Apabila p < α, maka signifikan. Artinya, ceramah interaktif ini

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 76: PENGARUH PENERAPAN SIMULASI PHET TERHADAP …

56

dapat meningkatkan hasil belajar siswa tentang materi momentum

dan tumbukan.

d. Untuk mengetahui apakah peningkatan hasil belajar siswa kelas

treatment lebih baik daripada peningkatan hasil belajar siswa kelas

kontrol pada materi Momentum dan Tumbukan, digunakan uji-t

untuk kelompok independen. Penghitungan dilakukan dengan

SPSS dengan α = 0.05 dan p = nilai sig( ).Apabila p < α,maka

signifikan. Artinya, adanya perbedaan peningkatan hasil belajar

yang diajarkan dengan model pembelajaran simulasi PhET dan

pembelajaran dengan ceramah interaktif. Simulasi PhET lebih

meningkatkan hasil belajar siswa daripada ceramah interaktif.

4. Analisis Non-Tes

a. Angket

Data yang diperoleh berupa pernyataan setuju dan tidak setuju

yang disertai alasan mengapa menjawab demikian. Angket dalam

penelitian ini dilakukan untuk mengetahui apa pendapat responden

terhadap metode pembelajaran yang telah dilakukan oleh peneliti.

Dari jawaban yang telah diberikan maka peneliti dapat mengetahui

seberapa setujukah responden terhadap metode pembelajaran yang

diterapkan. Pilihan jawaban yang diberikan hanyalah setuju atau

tidak setuju sehingga dapat dianalisis dengan menggunakan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 77: PENGARUH PENERAPAN SIMULASI PHET TERHADAP …

57

prosentase jawaban dari masing-masing siswa baik kelas treatment

maupun kelas kontrol. Analisisnya sebagai berikut :

Prosentase angket =

x 100 %

b. Wawancara

Data yang diperoleh berupa hasil wawancara yang dilakukan

dengan subyek yang mengikuti proses pembelajaran baik kelas

treatment maupun kelas kontrol. Wawancara dalam penelitian ini

dilakukan untuk mengkonfirmasi terhadap pembelajaran yang telah

dilakukan oleh peneliti. Peneliti ingin mengetahui apakah yang

responden tuliskan dalam pretest dan posttest sesuai dengan

kemampuan yang mereka miliki. Peneliti juga ingin mengetahui

pendapat responden terhadap treatment yang telah diberikan oleh

peneliti.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 78: PENGARUH PENERAPAN SIMULASI PHET TERHADAP …

58

BAB IV

DATA DAN ANALISIS DATA

A. Deskripsi Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan mulai tanggal 13 April –26 Mei 2018 di

SMK Pangudi Luhur Muntilan. Subyek dalam penelitian ini terdiri dari kelas

X dengan jurusan yang sama yaitu kelas X Teknik Pemesinan A sebagai kelas

kontrol dan kelas X Teknik Pemesinan B sebagai kelas treatment. Jumlah

peserta didik kelas X Teknik Pemesinan A ada 34 siswa sedangkan kelas X

Teknik Pemesinan B ada 32 siswa. Namun, untuk kelas kontrol terdapat salah

satu siswa yang tidak mengikuti kegiatan pretestdan 7 orang tidak mengikuti

salah satu pembelajaran yang dilakukan oleh peneliti sehingga sampel yang

digunakan untuk kelas kontrol menjadi 26 siswa. Sedangkan untuk kelas

treatment ada 1 siswa tidak mengikuti satu kali proses pembelajaran.

Sehingga sampel pada kelas treatment berjumlah 31 siswa. Untuk kelas

kontrol proses pembelajaran dilakukan dengan metode ceramah interaktif

sedangkan kelas treatment proses pembelajaran dilakukan dengan

menggunakan metode simulasi PhET.

Kelas X Teknik Pemesinan A, pembelajaran fisika dilaksanakan setiap

hari Selasa pada jam pertama sampai ketiga yaitu pukul 07.00 – 09.15 WIB,

dengan menggunakan kurikulum 2013. Sedangkan untuk kelas X Teknik

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 79: PENGARUH PENERAPAN SIMULASI PHET TERHADAP …

59

Pemesinan B, pembelajaran fisika dilaksanakan setiap hari Jumat, pada jam

ketiga-keenam yaitu pukul 09.15 – 11.45 WIB. Pembelajaran ini dipotong

istirahat selama 15 menit. Untuk satu jam mata pelajaran berlangsung selama

45 menit. Pembelajaran fisika berlangsung tiga jam pelajaran dalam satu

minggu.

Sebelum pengambilan data peneliti mengobservasi keadaan sekolah

dan keadaan kelas yang akan digunakan sebagai sampel. Karena saat itu

bertepatan dengan Ujian Sekolah dan Ujian Nasional maka peneliti hanya

berkesempatan melakukan observasi satu kali pertemuan (3 x 45 menit) untuk

masing-masing kelas. Setelah itu, peneliti meng-instalsimulasi PhET dan

mencoba apakah simulasi PhET ini dapat digunakan. Hal ini dilakukan agar

meminimalisir adanya gangguan saat proses pengambilan data. Untuk

pembelajaran dengan simulasi PhET, sekolah mengizinkan peneliti untuk

menggunakan ruang komputer sebagai media pendukung simulasi PhET.

Selain itu, peneliti juga diperbolehkan untuk mengakses internet apabila

memang diperlukan dalam proses pengambilan data.

Kegiatan pelaksanaan penelitian untuk kelas X Teknik Pemesinan A

dan X Teknik Pemesinan B, secara garis besardapat dilihat pada tabel 4.1

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 80: PENGARUH PENERAPAN SIMULASI PHET TERHADAP …

60

Tabel 4.1 Kegiatan Pelaksanaan Penelitian

No. Kelas Jumlah Waktu

Pelaksanaan

Kegiatan

Siswa Hadir Tidak

Hadir

1. X

TPA

34 33 1 17 April 2018

( 07.00- 09.15)

-Perkenalan

-Pretest

-Menonton video

mengenai

momentum

-Penjelasan materi

momentum

34 33 1 24 April 2018

(07.00- 09.15)

-Penjelasan materi

impuls dan hukum

kekekalan

momentum

- Latihan soal

34 33 1 8 Mei 2018

(07.00– 09.15)

- Kuis

- Penjelasan materi

(Melajutkan Hukum

Kekekalan

momentum )

34 27 7 8 Mei 2018

(14.00– 15.30)

-Penjelasan materi

Tumbukan

- Latihan Soal

34 34 0 15 Mei 2018

(07.00 – 09.15)

- Posttest

- Kesan dan Pesan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 81: PENGARUH PENERAPAN SIMULASI PHET TERHADAP …

61

2. X

TPB

32 32 0 13 April 2018

( 09.00– 11.45)

- Perkenalan

- Pretest

- Penjelasan materi

(momentum, impuls

dan Hukum

kekekalan

momentum )

32 32 0 20 April 2018

( 09.00– 11.45)

-Pengenalan simulasi

PhET

-Penjelasan LKS

siswa

-pembelajaran dengan

LKS 1

32 31 1 27 April 2018

( 09.00– 11.45)

- Pembahasan LKS 1

- Kuis

- Penjelasan materi

tumbukan

32 32 0 4 Mei 2018

( 09.00– 11.45)

-Penjelasan LKS 2

-Pembelajaran

dengan simulasi

PhET untuk LKS 2

- Pembahasan LKS 2

32 32 0 11 Mei 2018

( 09.00– 11.45)

-Posttest

- Penulisan kesan dan

pesan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 82: PENGARUH PENERAPAN SIMULASI PHET TERHADAP …

62

1. Proses Pembelajaran kelas X Teknik Pemesinan A

Jumlah siswa untuk kelas X Teknik Pemesinan A berjumlah 34

siswa, dimana siswa laki-laki berjumlah 30 siswa dan siswi perempuan

berjumlah 4 siswi. Pembelajaran di kelas berlangsung pada tanggal 17

April 2018 sampai pada tanggal 15 Mei 2018. Hari pertama, dimulai

pukul 07.00-09.15 WIB, dibuka dengan perkenalan dan penjelasan tujuan

kedatangan peneliti. Antusias yang ditunjukan oleh siswa membuat

peneliti bersemangat untuk berdinamika selama kurang lebih lima

pertemuan. Pembelajaran dimulai dengan pretest, yang bertujuan untuk

mengetahui pemahaman awal siswa mengenai materi Momentum dan

Tumbukan. Soal pretest dikerjakan selama 60 menit. Setelah itu,

pembelajaran dilanjutkan dengan menonton video mengenai fenomena

yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari yang berhubungan dengan

Momentum dan Tumbukan. Siswa sangat serius dan tenang saat

mengerjakan pretest ( lihat gambar 4.1)

Gambar 4.1 Siswa kelas X TPA Sedang mengerjakan pretest

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 83: PENGARUH PENERAPAN SIMULASI PHET TERHADAP …

63

Pada hari kedua, peneliti menyampaikan materi momentum,

impuls dan Hukum kekekalan momentum dengan metode ceramah

interaktif. Setelah itu ada latihan soal yang bertujuan untuk mengasah

kemampuan pemahaman siswa. Adapun siswa yang mengerjakan soal

latihan di depan kelas (lihat gambar 4.2). Siswa bertanya ketika

pembelajaran berlangsung. Mereka berebut untuk mengerjakan soal di

depan kelas.

Gambar 4.2 Siswa-siswa kelas X TPA yang mengerjakan soal

latihan di depan kelas.

Pada hari ketiga, kegiatan pembelajaran dimulai dengan kuis. Kuis

ini sebenarnya bukan bagian dari rencana kegiatan yang akan peneliti

lakukan, namun kuis ini adalah titipan dari guru fisika SMK Pangudi

Luhur Muntilan. Kuis dilakukan untuk menambah nilai akhir siswa

dalam rapor. Soal pada kuis berjumlah 3 soal, dengan waktu pengerjaan

45 menit. Siswa sangat serius dalam mengerjakan soal kuis (lihat gambar

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 84: PENGARUH PENERAPAN SIMULASI PHET TERHADAP …

64

4.3). Setelah kuis, peneliti melanjutkan penyampaian materi. Karena

siswa aktif bertanya, maka waktu untuk penyampaian materi kurang.

Gambar 4.3 Siswa kelas X TPA sedang mengerjakan kuis.

Pada hari keempat,peneliti melajutkan penyampaian materi

tumbukan. Karena, keterbatasan waktu maka peneliti menyampaikan

materi dengan cepat. Pembelajaran pada hari keempat ini dilakukan pada

siang hari setelah pulang sekolah karena banyak waktu libur.

Pembelajaran berlangsung selama 1,5 jam, karena dari pihak sekolah

hanya mengizinkan pembelajaran tambahan sampai pukul 15.00 WIB

sedangkan siswa pulang pukul 13.30 WIB.

Pembelajaran pada hari kelima, dimulai dengan pemberian waktu

15 menit untuk belajar sebagai persiapan posttest. Posttest ini terdiri dari

8 soal, dengan rincian 3 soal kognitif, 1 soal psikomotorik, 1 soal angket

(aspek afektif) dan 3 soal tambahan yang diberikan oleh guru fisika. Tiga

soal ini digunakan untuk menambah nilai ulangan harian pada materi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 85: PENGARUH PENERAPAN SIMULASI PHET TERHADAP …

65

momentum dan tumbukan. Namun, peneliti tidak mengunakan hasil dari

3 soal tersebut. Waktu pengerjaan posttest90 menit (lihat gambar 4.4).

Kegiatan yang terakhir adalah mengucapkan terima kasih dan penulisan

kesan pesan oleh siswa.

Gambar 4.4 Siswa TPA sedang mengerjakan posttest.

Wawancara dilaksanakan pada tanggal 18 Mei 2018 dan 21 Mei

2018, pada saat jam pulang sekolah. Jumlah siswa yang diwawancarai

hanya 6 orang untuk mewakili kelas X TPA yaitu 3 siswi perempuan dan

3 siswa laki-laki. Pemilihan sampel wawancara berdasarkan nilai

posttest, namun untuk siswi perempuan dipilih bebas karena jumlahnya

di kelas X TPA terbatas.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 86: PENGARUH PENERAPAN SIMULASI PHET TERHADAP …

66

2. Proses Pembelajaran kelas X Teknik Pemesinan B

Jumlah siswa di kelas X Teknik Pemesinan B ada 34 siswa,

dimana 2 siswa sudah keluar sehingga total hanya 32 siswa. Jumlah siswa

laki-laki 29 siswa dan siswinya 3 orang. Pembelajaran dikelas dimulai

pada tanggal 13 April 2018- 11 Mei 2018. Pengambilan data ini

berlangsung selama lima kali tatap muka.

Pada hari pertama, pembelajaran dimulai dengan perkenalan dan

pemberitahuan tujuan kedatangan peneliti. Setelah itu, pembelajaran

dilanjutkan dengan pretest. Waktu pengerjaan pretest 60 menit. Banyak

siswa yang tidak mengerjakan soal pretest dengan alasan belum pernah

mendengar kata momentum ataupun tumbukan (lihat gambar 4.5).

Kemudian, setelah pretest peneliti menjelaskan materi momentum dan

hukum kekekalan momentum secara singkat. Pembelajaran ini dilakukan

di kelas. Untuk soal pretest sama dengan kelas kontrol. Selama peneliti

menyampaikan materi, tidak ada siswa yang bertanya mengenai materi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 87: PENGARUH PENERAPAN SIMULASI PHET TERHADAP …

67

Gambar 4.5 Siswa kelas X TPB sedang mengerjakan pretest

Pada hari kedua, kegiatan pembelajaran dilaksanakan di

laboratorium komputer. Pembelajaran dimulai dengan mengenalkan

simulasi PhET terhadap anak-anak, kemudian menjelaskan lembar kerja

siswa 1. Proses pembelajaran dengan simulasi PhET ini dilakukan secara

individu sehingga setiap anak dihadapkan pada satu perangkat komputer

yang sudah di-instal simulasi PhET (lihat gambar 4.6). Karena, rasa ingin

tahu siswa tinggi maka pada saat itu pembahasan lembar kerja siswa 1

tidak sempat dibahas.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 88: PENGARUH PENERAPAN SIMULASI PHET TERHADAP …

68

Gambar 4.6 Siswa mengikuti pembelajaran dengan simulasi PhET

Pada hari ketiga, kegiatan pembelajaran dilakukan di laboratorium

komputer. Kegiatan dimulai dengan pembahasan lembar kerja siswa 1.

Setelah itu, dilanjutkan dengan kuis (lihat gambar 4.7). Jumlah soal kuis

sama dengan kelas kontrol. Pengerjaan soal kuis berlangsung selama 60

menit. Setelah pengerjaan kuis, peneliti menjelaskan materi tumbukan

beserta pengertiannya. Ketika dijelaskan siswa tidak memperhatikan

peneliti. Siswa selalu bertanya kapan mereka dapat belajar menggunakan

simulasi PhET.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 89: PENGARUH PENERAPAN SIMULASI PHET TERHADAP …

69

Gambar 4.7 Siswa kelas X TPB sedang mengerjakan kuis.

Pada hari keempat, siswa mulai belajar dengan menggunakan

simulasi kembali. Sebelumnya peneliti menjelaskan lembar kerja siswa

yang kedua, yang berisi materi mengenai tumbukan. Setelah itu, siswa

mulai belajar dengan simulasi PhET dan mulai mengerjakan lembar kerja

siswa II. Setelah itu, peneliti dan siswa membahas mengenai lembar kerja

siswa yang kedua. Selain itu, peneliti dan siswa juga menyimpulkan

materi momentum dan tumbukan.

Pada hari kelima, kegiatan pembelajaran dilakukan dengan

posttest. Kegiatan pembelajaran dilakukan di dalam kelas. Soal

posttestsama dengan kelas kontrol. Setelah itu, pemberian kesan dan

pesan selama mengikuti pembelajaran. Pada hari kelima ini tepat pada

tanggal 11 Mei 2018, ada peristiwa yang tidak terduga yaitu hujan abu

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 90: PENGARUH PENERAPAN SIMULASI PHET TERHADAP …

70

yang berasal dari gunung Merapi. Karena kebetulan sekolah berada di

lereng gunung Merapi dan sebagian besar siswa berasal dari daerah

lereng gunung Merapi, pembelajaran pada saat itu tidak efektif. Mereka

meminta untuk pulang lebih awal karena beberapa sekolah dipulangkan

lebih awal. Meski untuk kelas lain pembelajaran ditiadakan, namun

pembelajaran kelas X TPB tetap berlangsung karena ada posttest (lihat

gambar 4.8)

Untuk wawancara pemilihan sampel sama dengan kelas kontrol.

Wawancara dilaksanakan pada tanggal 18 Mei 2018 dan 21 Mei 2018.

Kegiatan wawancara dilakukan di sekolah dan pada saat jam pulang

sekolah.

Gambar 4.8 Siswa kelas X TPB sedang mengerjakan soal posttest.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 91: PENGARUH PENERAPAN SIMULASI PHET TERHADAP …

71

B. Data

1. Hasil belajar siswa untuk aspek kognitif

Hasil belajar siswa dari segi kognitif dapat diperoleh dari hasil nilai

pretest dan posttest. Hasil belajar kelas treatment ( X TPB ) dan kelas

kontrol ( X TPA ) dapat dilihat pada tabel 4.2.

Tabel 4.2 Nilai pretest dan posttest kelas treatment dan kelas kontrol

aspek kognitif

No.

Nilai Kelas X

TPA

Nilai Kelas X TPB Selisih Nilai Posttest-

Pretest

Pretest Posttest Pretest Posttest X TPA X TPB

1. 17.1 61.4 31.4 82.9 44.3 51.5

2. 22.9 74.3 22.9 42.9 51.4 20

3. 30 17.1 34.3 55.7 -12.9 20.8

4. 14.3 30 28.6 61.4 15.7 32.8

5. 14.3 75.7 28.6 62.9 61.4 34.3

6. 15.7 64.3 24.3 78.6 48.6 54.3

7. 8.6 50 24.3 15.7 41.4 -8.6

8. 15.7 62.9 31.4 64.3 47.2 32.9

9. 34.3 71.4 40 77.1 37.1 37.1

10. 31.4 64.3 24.3 44.3 32.9 20

11. 15.7 64.3 27.1 78.6 48.6 51.5

12. 34.3 17.1 22.9 75.7 -17.2 52.8

13. 18.6 61.4 31.4 77.1 42.8 45.7

14. 17.1 62.9 42.9 72.9 45.8 30

15. 12.9 38.6 30 88.5 25.7 58.5

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 92: PENGARUH PENERAPAN SIMULASI PHET TERHADAP …

72

16. 25.7 45.7 15.7 48.6 20 32.9

17. 17.1 80 22.9 55.7 62.9 32.8

18. 25.7 72.9 28.6 87.1 47.2 58.5

19. 17.1 17.1 42.9 65.7 0 22.8

20. 41.4 64.3 24.3 68.6 22.9 44.3

21. 38.6 67.1 10 82.9 28.5 72.9

22. 40 71.4 30 34.3 31.4 4.3

23. 11.4 50 32.9 82.8 38.6 49.9

24. 10 45.7 38.6 55.7 35,7 17.1

25. 32.9 68.6 14.3 51.4 35.7 37.1

26. 10 48.6 21.4 70 38.6 48.6

27. 27.1 87.1 60

28. 25.7 74.3 48.6

29. 28.6 55.7 27.1

30. 10 30 20

31. 38.6 71.4 32.8

10,17 18,57 8,34 18,09 Standar Deviasi

22,03 55,66 27,61 64,51 Mean

2. Hasil belajar siswa untuk aspek psikomotorik

Hasil belajar siswa dari segi psikomotorik dapat diperoleh dari hasil

pretestdan posttest pada soal no 4. Hasil belajar kelas treatment ( X TPB )

dan kelas kontrol ( X TPA ) pada aspek psikomotorik dapat dilihat pada

tabel 4.3.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 93: PENGARUH PENERAPAN SIMULASI PHET TERHADAP …

73

Tabel 4.3 Nilai pretest dan posttest kelas treatment dan kelas kontrol

aspek psikomotorik

No. Nilai Kelas X TPA Nilai Kelas X TPB

Pretest Posttest Pretest Posttest

1. 0 76.7 0 53.3

2. 53.3 53.3 0 10

3. 53.3 40 0 53.3

4. 0 40 30 53.3

5. 30 50 16.7 20

6. 53.3 50 0 10

7. 0 70 0 10

8. 0 53.3 30 20

9. 30 53.3 10 40

10. 53.3 53.3 53.3 30

11. 53.3 53.3 30 53.3

12. 53.3 76.7 53.3 53.3

13. 0 80 0 53.3

14. 6.7 20 53.3 53.3

15. 53.3 30 60 93.3

16. 0 70 0 30

17. 53.3 90 0 53.3

18. 6.7 53.3 30 20

19. 0 30 0 20

20. 33.3 53.3 40 30

21. 53.3 53.3 30 50

22. 53.3 80 53.3 53.3

23. 30 40 30 30

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 94: PENGARUH PENERAPAN SIMULASI PHET TERHADAP …

74

24. 0 30 30 93.3

25. 40 53.3 0 20

26. 53.3 40 6.67 30

27. 30 53.3

28. 30 70

29. 0 40

30. 0 53.3

31. 30 53.3

Mean 29,35 53,58 20,86 42,14

Standar

Deviasi

23,96 17,77 20,41 21,50

Keterangan :

Nilai 0 merupakan nilai yang diperoleh siswa yang tidak mengerjakan

soal tetapi tetap mengikuti kegiatan pretest-posttest.

3. Angket

Angket pada penelitian ini berupa soal pada aspek afektif yang

diselipkan pada soal no 5. Data angket ini berupa tanggapan dari siswa

mengenai metode pembelajaran yang telah dilakukan baik kelas kontrol

dengan metode ceramah interaktif dan kelas treatment dengan metode

simulasi PhET. Data angket dapat dilihat pada tabel 4.4 untuk kelas

kontrol.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 95: PENGARUH PENERAPAN SIMULASI PHET TERHADAP …

75

Tabel 4.4 Hasil angket kelas kontrol

No. Pretest Posttest Keterangan

1. 6 16 Setuju

2. 18 7 Tidak setuju

3. 2 3 Tidak menjawab

Sedangkan untuk kelas treatment dapat dilihat pada tabel 4.5

Tabel 4.5 Hasil angket kelas treatment

No. Pretest Posttest Keterangan

1. 5 31 Setuju

2. 1 0 Tidak setuju

3. 25 0 Tidak menjawab

4. Wawancara

Peneliti mengambil sampel wawancara sebanyak 6 siswa untuk

setiap kelasnya. Pada pemahaman awal siswa kelas kontrol, dari 6 siswa 3

siswa mampu mengerjakan soal dengan baik sedangkan 3 siswa lainnya

tidak dapat mengerjakan soal. Pada kelas treatment, 6 siswa mengatakan

tidak dapat mengerjakan soal dengan baik.

Pemahaman akhir siswa kelas kontrol, 5 siswa mengatakan mampu

mengerjakan soal dengan baik sedangkan 1 siswa tidak dapat mengerjakan

soal. Pada kelas treatment 3 siswa dapat mengerjakan soal posttest dengan

baik dan 3 siswa tidak dapat mengerjakan soal dengan baik.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 96: PENGARUH PENERAPAN SIMULASI PHET TERHADAP …

76

Pada kelas treatment, 6 siswa setuju dengan penerapan simulasi

PhET. Sedangkan kelas kontrol, 2 siswa mengatakan setuju dan 4 siswa

tidak setuju pada penerapan metode ceramah interaktif.

C. Analisis Data

Analisis data untuk aspek kognitif dan aspek psikomotorik menggunakan

analisis statistik yaitu dengan menggunakan uji-t, dibantu program SPSS.

1. Analisis Kategori

a) Analisis kategori hasil belajar awal siswa kelas kontrol

Hasil analisis kategori hasil belajar awal kelas kontrol pada aspek

kognitif dapat dilihat pada tabel 4.6.

Tabel 4.6 Hasil analisis kategori hasil belajar awal kelas kontrol

pada aspek kognitif

No. Range Keterangan Frekuensi Prosentase

1. 81-100 Sangat Baik - -

2. 63-80 Baik - -

3. 45- 62 Cukup - -

4. 27- 44 Kurang 8 30,77%

5. 9-26 Rendah 18 69,23%

Sehingga, dari tabel 4.6 dapat diketahui bahwa skor terbanyak untuk

hasil belajar awal siswa kelas kontrol pada aspek kognitif berada pada

range 9-26 dengan prosentase 69,23% dengan frekuensi 18 siswa. Dan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 97: PENGARUH PENERAPAN SIMULASI PHET TERHADAP …

77

berdasarkan rata-rata hasil belajar awal siswa yang diperoleh (mean =

22,03) masuk dalam klasifikasi rendah pada aspek kognitif.

Sedangkan untuk hasil belajar awal siswa kelas kontrol pada aspek

psikomotorik dapat dilihat pada tabel 4.7.

Tabel 4.7 Hasil analisis kategori hasil belajar awal kelas kontrol

pada aspek psikomotorik

No. Range Keterangan Frekuensi Prosentase

1. 80-100 Sangat Baik - -

2. 60-79 Baik - -

3. 40- 59 Cukup 12 46,15%

4. 20- 39 Kurang 4 15,38%

5. 0-19 Rendah 10 38,46%

Sehingga, dari tabel 4.7 dapat diketahui bahwa skor terbanyak untuk

hasil belajar awal siswa kelas kontrol pada aspek psikomotorik berada

pada range 40-59 dengan prosentase 46,15% dengan frekuensi 12 siswa.

Dan berdasarkan rata-rata skor hasil belajar awal yang diperoleh (mean =

29,35) masuk dalam klasifikasi cukup pada aspek psikomotorik.

b) Analisis kategori hasil belajar awal siswa kelastreatment

Hasil analisis kategori hasil belajar awal kelas kontrol pada aspek

kognitif dapat dilihat pada tabel 4.8.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 98: PENGARUH PENERAPAN SIMULASI PHET TERHADAP …

78

Tabel 4.8 Hasil analisis kategori hasil belajar awal kelas treatment

pada aspek kognitif

No. Range Keterangan Frekuensi Prosentase

1. 81-100 Sangat Baik - -

2. 63-80 Baik - -

3. 45- 62 Cukup - -

4. 27- 44 Kurang 18 58,04%

5. 9-26 Rendah 13 41,96%

Sehingga, dari tabel 4.8 dapat diketahui bahwa skor terbanyak untuk

hasil belajar awal siswa kelas treatment pada aspek kognitif berada pada

range 27-44 dengan prosentase 58,04% dengan frekuensi 18 siswa. Dan

berdasarkan rata-rata skor hasil belajar awal yang diperoleh (mean =

27,61) masuk dalam klasifikasi kurang pada aspek kognitif.

Hasil analisis kategori hasil belajar awal kelas kontrol pada aspek

psikomotorik dapat dilihat pada tabel 4.9.

Tabel 4.9 Hasil analisis kategori hasil belajar awal kelas treatment

pada aspek psikomotorik

No. Range Keterangan Frekuensi Prosentase

1. 80-100 Sangat Baik - -

2. 60-79 Baik - -

3. 40- 59 Cukup 6 19,35%

4. 20- 39 Kurang 10 32,26%

5. 0-19 Rendah 15 48,39%

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 99: PENGARUH PENERAPAN SIMULASI PHET TERHADAP …

79

Sehingga, dari tabel 4.9 dapat diketahui bahwa skor terbanyak untuk

hasil belajar awal siswa kelas treatmentpada aspek psikomotorik berada

pada range 0-19 dengan prosentase 48,39% dengan frekuensi 15 siswa.

Dan berdasarkan rata-rata skor hasil belajar awal yang diperoleh (mean =

20,86) masuk dalam klasifikasi rendah pada aspek psikomotorik.

c) Analisis kategori hasil belajar akhir siswa kelas kontrol

Hasil analisis kategori hasil belajar awal kelas kontrol pada aspek

kognitif dapat dilihat pada tabel 4.10.

Tabel 4.10 Hasil analisis kategori hasil belajar akhir kelas kontrol

pada aspek kognitif

No. Range Keterangan Frekuensi Prosentase

1. 81-100 Sangat Baik - -

2. 63-80 Baik 14 53,85%

3. 45- 62 Cukup 7 26,92%

4. 27- 44 Kurang 2 7,69%

5. 9-26 Rendah 3 11,54%

Sehingga, dari tabel 4.10 dapat diketahui bahwa skor terbanyak untuk

hasil belajar akhir siswa kelas kontrol pada aspek kognitif berada pada

range 63-80 dengan prosentase 53,85% dengan frekuensi 14 siswa. Dan

berdasarkan rata-rata skor hasil belajar akhir yang diperoleh (mean =

55,66) masuk dalam klasifikasi baik pada aspek kognitif .

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 100: PENGARUH PENERAPAN SIMULASI PHET TERHADAP …

80

Hasil analisis kategori hasil belajar akhir kelas kontrol pada aspek

psikomotorik dapat dilihat pada tabel 4.11.

Tabel 4.11 Hasil analisis kategori hasil belajar akhir kelas kontrol

pada aspek psikomotorik

No. Range Keterangan Frekuensi Prosentase

1. 80-100 Sangat Baik 3 11,54%

2. 60-79 Baik 5 19,23%

3. 40- 59 Cukup 14 53,85%

4. 20- 39 Kurang 4 15,38%

5. 0-19 Rendah -

Sehingga, dari tabel 4.11 dapat diketahui bahwa skor terbanyak untuk

hasil belajar akhir siswa kelas kontrol pada aspek psikomotorik berada

pada range 40-59 dengan prosentase 53,85% dengan frekuensi 14 siswa.

Dan berdasarkan rata-rata skor hasil belajar akhir yang diperoleh (mean =

53,58) masuk dalam klasifikasi cukup pada aspek psikomotorik .

d) Analisis kategori hasil belajar akhir siswa kelas treatment

Hasil analisis kategori hasil belajar akhir kelas treatment pada aspek

kognitif dapat dilihat pada tabel 4.12.

Tabel 4.12 Hasil analisis kategori hasil belajar akhir kelas

treatmentpada aspek kognitif

No. Range Keterangan Frekuensi Prosentase

1. 81-100 Sangat Baik 5 16,13%

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 101: PENGARUH PENERAPAN SIMULASI PHET TERHADAP …

81

2. 63-80 Baik 14 45,16%

3. 45- 62 Cukup 7 22,58%

4. 27- 44 Kurang 4 12,90%

5. 9-26 Rendah 1 3,23%

Sehingga, dari tabel 4.12 dapat diketahui bahwa skor terbanyak untuk

hasil belajar akhir siswa kelas treatment pada aspek kognitif berada pada

range 63-80 dengan prosentase 45,16% dengan frekuensi 14 siswa. Dan

berdasarkan rata-rata skor hasil belajar akhir yang diperoleh (mean =

64,51) masuk dalam klasifikasi baik pada aspek kognitif .

Hasil analisis kategori hasil belajar akhir kelas treatment pada aspek

psikomotorik dapat dilihat pada tabel 4.13.

Tabel 4.13 Hasil analisis kategori hasil belajar akhir kelas

treatmentpada aspek psikomotorik

No. Range Keterangan Frekuensi Prosentase

1. 80-100 Sangat Baik 2 6,45%

2. 60-79 Baik 1 3,23%

3. 40- 59 Cukup 15 48,39%

4. 20- 39 Kurang 10 32,26%

5. 0-19 Rendah 3 9,68%

Sehingga, dari tabel 4.13 dapat diketahui bahwa skor terbanyak untuk

hasil belajar akhir siswa kelas treatment pada aspek psikomotorikberada

pada range 40-59 dengan prosentase 48,39% dengan frekuensi 15 siswa.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 102: PENGARUH PENERAPAN SIMULASI PHET TERHADAP …

82

Dan berdasarkan rata-rata skor hasil belajar akhir yang diperoleh (mean =

42,14) masuk dalam klasifikasi cukup pada aspek psikomotorik.

2. Analisis Tes

a) Analisis untuk Aspek Kognitif

(1) Uji t-independent pretest kelas kontrol dan kelas treatment

Uji t-independent ini dilakukan untuk mengetahui apakah

tingkathasilbelajar awal kelas kontrol dan kelas treatmentsama atau

berbeda tentang materi momentum dan tumbukan. Uji t ini dilakukan

dengan program SPSS. Hasil uji t-independent pretest dapat di lihat

pada tabel 4.14.

Tabel 4.14 Perbandingan pretest kelas treatment dan kelas kontrol

Group Statistics

kode N Mean Std. Deviation Std. Error Mean

skor 1 31 27.613 8.3390 1.4977

2 26 22.031 10.1702 1.9945

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 103: PENGARUH PENERAPAN SIMULASI PHET TERHADAP …

83

Independent Samples Test

Levene's Test

for Equality of

Variances

t-test for Equality of Means

F Sig. t df Sig.

(2-

tailed)

Mean

Difference

Std. Error

Difference

95%

Confidence

Interval of the

Difference

Lower Upper

skor

Equal

variances

assumed

3.618 .062 2.278 55 .027 5.5821 2.4510 .6703 10.4940

Equal

variances

not assumed

2.238 48.335 .030 5.5821 2.4943 .5680 10.5963

Jika nilai sig (2-tailed) <α = 0,05, maka dapat dikatakan signifikan.

Berdasarkan hasil analisis SPSS pada tabel 4.14 dapat diketahui

bahwa nilai mean kelas kontrol 22,03 sedangkan mean kelas

treatment 27,61, t = 2,54, dengan p = ,030<0,05, makasignifikan.

Artinya, ada perbedaan tingkat hasil belajar awal siswa kelas

treatment dan kelas kontrol. Hasil belajar awal kelas treatment lebih

tinggi dari kelas kontrol.

(2) Uji t-dependent pretest dan postestkelas treatment

Uji t-dependent ini dilakukan untuk mengetahui apakah

pembelajaran dengan simulasi PhET dapat meningkatkan hasil belajar

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 104: PENGARUH PENERAPAN SIMULASI PHET TERHADAP …

84

siswa pada materi momentum dan tumbukan. Hasil analisis dapat

dilihat pada tabel 4.15

Tabel 4.15 Perbandingan pretest dan posttest kelas treatment

Paired Samples Statistics

Mean N Std. Deviation Std. Error Mean

Pair 1 Pretest 27.613 31 8.3390 1.4977

Posttest 64.513 31 18.0901 3.2491

Paired Samples Test

Paired Differences t df Sig. (2-

tailed) Mean Std.

Deviation

Std. Error

Mean

95% Confidence

Interval of the

Difference

Lower Upper

Pair

1

Pretest -

Posttest

-

36.9000 17.6762 3.1747 -43.3837 -30.4163

-

11.623 30 .000

Apabila Sig (2- tailed )< α = 0,05, maka signifikan.

Berdasarkan hasil data SPSS pada tabel 4.15 dapat diketahui

bahwa meanpretest kelas treatment = 27,61 dan meanposttest kelas

treatment = 64,51 ; dengan t = - 11,62 dan p = ,000 <α = 0,05 maka

signifikan.Artinya, ada perbedaan hasil belajar siswa menggunakan

metode simulasi PhET pada materi momentum dan tumbukan. Jadi,

dapat disimpulkan bahwa metode simulasi PhET dapat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 105: PENGARUH PENERAPAN SIMULASI PHET TERHADAP …

85

meningkatkan hasil belajar siswa pada materi momentum dan

tumbukan pada aspek kognitif.

(3) Uji t-dependent pretest dan posttest untuk kelas kontrol

Uji t-dependentini dilakukan untuk mengetahui apakah

pembelajaran dengan ceramah interaktif dapat meningkatkan hasil

belajar siswa pada materi momentum dan tumbukan. Hasil analisis

dapat dilihat pada tabel 4.16.

Tabel 4.16 Perbandingan pretest dan posttest kelas kontrol

Paired Samples Test

Paired Differences t df Sig. (2-

tailed) Mean Std.

Deviation

Std. Error

Mean

95% Confidence

Interval of the

Difference

Lower Upper

Pair

1

pretest -

posttest

-

33.6269 19.8327 3.8895 -41.6375 -25.6163

-

8.646 25 .000

Apabila Sig (2- tailed )< α = 0,05, maka signifikan.

Berdasarkan hasil data SPSS pada tabel 4.16 dapat diketahui

bahwa meanpretest kelas kontrol = 22,03 dan mean posttest kelas

kontrol = 55,66 ; dengan t = - 8,65 dan p = ,000 <α = 0,05 maka

Paired Samples Statistics

Mean N Std. Deviation Std. Error Mean

Pair 1 pretest 22.031 26 10.1702 1.9945

posttest 55.658 26 18.5734 3.6425

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 106: PENGARUH PENERAPAN SIMULASI PHET TERHADAP …

86

signifikan.Artinya, ada perbedaan hasil belajar siswa menggunakan

metode ceramah interaktif pada materi momentum dan tumbukan.

Jadi, dapat disimpulkan bahwa metode ceramah interaktif dapat

meningkatkan hasil belajar pada materi momentum dan tumbukan

pada aspek kognitif.

(4) Uji t-independent posttest kelas kontrol dan kelas treatment

Uji t-independent ini dilakukan untuk mengetahui apakah tingkat

hasil belajar akhir kelas kontrol dan kelas treatment sama atau

berbeda tentang materi momentum dan tumbukan. Uji t ini dilakukan

dengan program SPSS. Dan hasil uji t-independent pretest dapat di

lihat pada tabel 4.17.

Tabel 4.17 Perbandingan posttest kelas treatment dan kelas

kontrol

Group Statistics

Kode N Mean Std. Deviation Std. Error Mean

Skor 1 31 64.513 18.0901 3.2491

2 26 55.658 18.5734 3.6425

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 107: PENGARUH PENERAPAN SIMULASI PHET TERHADAP …

87

Independent Samples Test

Levene's Test

for Equality of

Variances

t-test for Equality of Means

F Sig. t df Sig.

(2-

tailed)

Mean

Difference

Std. Error

Difference

95%

Confidence

Interval of the

Difference

Lower Upper

Skor

Equal

variances

assumed

.053 .818 1.818 55 .074 8.8552 4.8696 -

.9036 18.6140

Equal

variances

not assumed

1.814 52.770 .075 8.8552 4.8810 -

.9359 18.6463

Jika nilai sig (2-tailed) <α = 0,05, maka dapat dikatakan

signifikan.

Berdasarkan hasil analisis SPSS pada tabel 4.17 dapat diketahui

bahwa nilai mean kelas kontrol 55,66 sedangkan mean kelas

treatment 64,51, t = 1,81. Dengan p = ,075 > 0,05, maka tidak

signifikan. Artinya, hasil belajar akhir siswa kelas kontrol tidak

berbeda dengan kelas treatment. Jadi, dapat disimpulkan bahwa

pembelajaran dengan metode simulasi PhET tidak lebih baik dari

metode ceramah interaktif pada aspek kognitif.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 108: PENGARUH PENERAPAN SIMULASI PHET TERHADAP …

88

(5) Uji selisih nilai pretest dan posttest kelas treatment dan kelas

kontrol

Selisih nilai pretest dan posttest setiap siswa ini akan dianalisis

dengan uji t-independent. Hasil analisis dapat dilihat pada tabel 4.18.

Tabel 4.18 Hasil Uji selisih nilai pretest dan posttest siswa

J

Jika nilai sig (2-tailed) <α = 0,05, maka dapat dikatakan signifikan.

Group Statistics

kode N Mean Std. Deviation Std. Error Mean

skor 1 31 36.881 17.6941 3.1779

2 26 33.627 19.8327 3.8895

Independent Samples Test

Levene's Test

for Equality of

Variances

t-test for Equality of Means

F Sig. t df Sig.

(2-

tailed)

Mean

Difference

Std. Error

Difference

95% Confidence

Interval of the

Difference

Lower Upper

skor

Equal

variances

assumed

.025 .876 .654 55 .516 3.2537 4.9720 -

6.7104 13.2178

Equal

variances

not assumed

.648 50.694 .520 3.2537 5.0227 -

6.8313 13.3387

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 109: PENGARUH PENERAPAN SIMULASI PHET TERHADAP …

89

Berdasarkan hasil analisis SPSS pada tabel 4.18 dapat diketahui

bahwa nilai mean kelas kontrol 33,63 sedangkan mean kelas

treatment 36,89. Dengan p = ,876> 0,05, maka tidak signifikan.

Artinya,peningktan hasil belajar siswa dengan metode simulasi PhET

tidak lebih tinggi dari peningkatan hasil belajar siswa dengan metode

ceramah interaktif. Sehingga, dapat disimpulkan bahwa memang

terbukti metode simulasi PhET tidak lebih baik dari metode ceramah

interaktif pada aspek kognitif.

b) Analisis untuk Aspek Psikomotorik

(1) Uji t-independent pretest kelas treatment dan kelas kontrol

Uji t-independent ini dilakukan untuk mengetahui apakah

tingkat hasil belajar awal pada aspek psikomotorik kelas treatment

dan kelas kontrol sama atau berbeda tentang materi momentum

dan tumbukan. Uji t ini dilakukan dengan program SPSS. Dan

hasil uji t-independent pretest dapat di lihat pada tabel 4.19.

Tabel 4.19 Perbandingan pretest kelas treatment dan kelas kontrol

Group Statistics

kode N Mean Std.

Deviation

Std. Error

Mean

skor 1 31 20.857 20.4135 3.6664

2 26 29.346 23.9644 4.6998

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 110: PENGARUH PENERAPAN SIMULASI PHET TERHADAP …

90

Jika nilai sig (2-tailed) <α = 0,05, maka dapat dikatakan

signifikan.

Berdasarkan hasil analisis SPSS pada tabel 4.19 dapat diketahui

bahwa nilai mean kelas kontrol 29,35 sedangkan mean kelas

treatment 20,86. Dengan p = ,161 > α = 0,05, maka tidak signifikan.

Artinya, tidak ada perbedaan tingkat hasil belajar awal siswa kelas

treatment dan kelas kontrol dari aspek psikomotorik. Jadi,

kesimpulannya adalah hasil belajar awal kedua kelas adalah sama.

Independent Samples Test

Levene's

Test for

Equality

of

Variances

t-test for Equality of Means

F Sig

.

t Df Sig.

(2-

tailed

)

Mean

Differen

ce

Std.

Error

Differen

ce

95%

Confidence

Interval of the

Difference

Lower Uppe

r

sko

r

Equal

varianc

es

assume

d

2.03

5

.15

9

-

1.44

5

55 .154 -8.4891 5.8767

-

20.266

2

3.288

0

Equal

varianc

es not

assume

d

-

1.42

4

49.43

1 .161 -8.4891 5.9608

-

20.465

0

3.486

9

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 111: PENGARUH PENERAPAN SIMULASI PHET TERHADAP …

91

(2) Uji t-dependent pretest dan posttest kelas treatment

Uji t-dependent ini dilakukan untuk mengetahui apakah

pembelajaran dengan simulasi PhET dapat meningkatkan hasil

belajar siswa pada materi momentum dan tumbukan. Hasil

analisis dapat dilihat pada tabel 4.20.

Tabel 4.20 Perbandingan pretest dan posttest kelas treatment

Paired Samples Statistics

Mean N Std. Deviation Std. Error Mean

Pair 1 pretest 20.857 31 20.4135 3.6664

posttest 42.135 31 21.4966 3.8609

Paired Samples Test

Paired Differences t df Sig. (2-

tailed) Mean Std.

Deviation

Std. Error

Mean

95% Confidence

Interval of the

Difference

Lower Upper

Pair

1

pretest -

posttest

-

21.2784 22.6230 4.0632 -29.5766 -12.9802 -5.237 30 .000

Apabila Sig (2- tailed )< α = 0,05 , maka signifikan.

Berdasarkan hasil data SPSS pada tabel 4.20 dapat diketahui

bahwa mean pretest kelas treatment = 20,86 dan mean posttest

kelas treatment = 42,16, dengan t = - 5,33 dan p = ,000 <α = 0,05

maka signifikan.Artinya, ada perbedaan hasil belajar siswa pada

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 112: PENGARUH PENERAPAN SIMULASI PHET TERHADAP …

92

aspek psikomotorik dengan menggunakan metode simulasi PhET

pada materi momentum dan tumbukan. Jadi, dapat disimpulkan

bahwa metode simulasi PhET dapat meningkatkan hasil belajar

siswa pada materi momentum dan tumbukan pada aspek

psikomotorik.

(3) Uji t-dependent pretest dan posttest untuk kelas kontrol

Uji t-dependent ini dilakukan untuk mengetahui apakah

pembelajaran dengan ceramah interaktif dapat meningkatkan hasil

belajar siswa pada materi momentum dan tumbukan. Hasil

analisis dapat dilihat pada tabel 4.21.

Tabel 4.21 Perbandingan pretest dan posttest kelas kontrol

Paired Samples Test

Paired Differences t df Sig. (2-

tailed) Mean Std.

Deviation

Std. Error

Mean

95% Confidence

Interval of the

Difference

Lower Upper

Pair

1

pretest -

posttest

-

24.2346 28.6612 5.6209 -35.8111 -12.6581 -4.311 25 .000

Paired Samples Statistics

Mean N Std. Deviation Std. Error Mean

Pair 1 pretest 29.346 26 23.9644 4.6998

posttest 53.581 26 17.7656 3.4841

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 113: PENGARUH PENERAPAN SIMULASI PHET TERHADAP …

93

Apabila Sig (2- tailed ) < α = 0,05 , maka signifikan.

Berdasarkan hasil data SPSS pada tabel 4.21 dapat diketahui

bahwa meanpretest kelas kontrol = 29,35 dan meanposttest kelas

kontrol = 53,58, dengan t = -4,31 dan p = ,000 <α = 0,05 maka

signifikan.Artinya, ada perbedaan hasil belajar siswa pada aspek

psikomotorik dengan menggunakan metode ceramah interaktif

pada materi momentum dan tumbukan. Jadi, dapat disimpulkan

bahwa metode ceramah interaktif dapat meningkatkan hasil

belajar siswa pada materi momentum dan tumbukan pada aspek

psikomotorik.

(4) Uji t-independent posttest kelas kontrol dan kelas treatment

Uji t-independent ini dilakukan untuk mengetahui apakah

tingkat hasil belajar akhir kelas kontrol dan kelas treatment sama

atau berbeda tentang materi momentum dan tumbukan. Uji-t ini

dilakukan dengan program SPSS. Dan hasil uji t-

independentposttest kelas treatment dan kelas kontrol dapat di

lihat pada tabel 4.22.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 114: PENGARUH PENERAPAN SIMULASI PHET TERHADAP …

94

Tabel 4.22 Perbandingan posttest kelas treatment dan kelas kontrol

Group Statistics

Kode N Mean Std. Deviation Std. Error Mean

skor 1 31 42.135 21.4966 3.8609

2 26 53.581 17.7656 3.4841

Jika nilai sig (2-tailed) <α = 0,05, maka dapat dikatakan

signifikan.

Berdasarkan hasil analisis SPSS pada tabel 4.22 dapat diketahui

bahwa nilai mean kelas kontrol 53,58 sedangkan mean kelas

treatment 42,14, t = - 2,20. Dengan p = ,032< 0.05, maka signifikan.

Artinya, hasil belajar akhir siswa kelas kontrolberbeda dengan kelas

Independent Samples Test

Levene's Test

for Equality of

Variances

t-test for Equality of Means

F Sig. t df Sig.

(2-

tailed)

Mean

Difference

Std. Error

Difference

95% Confidence

Interval of the

Difference

Lower Upper

skor

Equal

variances

assumed

2.099 .153 -

2.164 55 .035 -11.4453 5.2888

-

22.0442 -.8464

Equal

variances

not assumed

-

2.201 54.993 .032 -11.4453 5.2005

-

21.8674

-

1.0231

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 115: PENGARUH PENERAPAN SIMULASI PHET TERHADAP …

95

treatment. Jadi, dapat disimpulkan bahwa pembelajaran dengan

metode ceramah interaktif lebih baik daripada pembelajaran dengan

simulasi PhET pada aspek psikomotorik.

3. Analisis Non-Tes

a. Angket

Soal angket terdapat dalam soal pretest dan posttest pada soal

no 5. Soal angket berupa tanggapan atau pendapat siswa terhadap

penerapan metode yang telah dilaksanakan. Maka akan dianalisis

berdasarkan metode yang digunakan, sebagai berikut :

1) Pembelajaran dengan metode ceramah

Hasil tanggapan siswa tentang aspek afektif pada kelas

kontrol dapat dilihat pada tabel 4.23.

Tabel 4.23 Hasil tanggapan siswa pada aspek afektif kelas

kontrol

No. Pretest Posttest Keterangan

1. 8 % 11.5 % Tidak Menjawab

2. 69 % 27 % Tidak setuju

3. 23 % 61.5 % Setuju

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 116: PENGARUH PENERAPAN SIMULASI PHET TERHADAP …

96

Dari tabel 4.23 dapat diketahui bahwa pada pretest 8% siswa

tidak menjawab karena tidak mengetahui apa itu metode

ceramah interaktif. 23% mengatakan setuju dengan alasan

mudah dipahami, penjelasan materi sangat detail, dan lebih

banyak mendapatkan informasi, siswa merasa lebih

diperhatikan dan dapat dibimbing dengan lebih baik. Dan 67%

siswa mengatakan tidak setujukarena beberapa alasan

diantaranya metode membosankan, mudah mengantuk dan tidak

menyenangkan.

Setelah metode ceramah diterapkan, 11,5% tidak

memberikan pendapat, 27% mengatakan tidak setuju

karenametode ceramah tidak menyenangkan, sangat

membosankan, sulit dipahami, terlalu banyak rumus, sering

membuat ngantuk dan mereka tidak setuju dengan penerapan

metode ceramah ini. Sedangkan 61,5% mengatakan setuju

dengan alasan yang hampir sama dengan alasan pada tanggapan

pretest yaitu mudah dipahami, siswa dapat memperoleh

informasi lebih banyak, banyak latihan soal.

Dari hasil pretest dan posttest pada tabel 4.23 dapat

disimpulkan adanya kenaikan yang menjawab setujusebesar

38,5%, yang diperoleh dari selisih antara prosentase posttest dan

pretestpada aspek afektif. Sedangkan, yang mengatakan tidak

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 117: PENGARUH PENERAPAN SIMULASI PHET TERHADAP …

97

setuju terjadi penurunan sebesar 42% dan terjadi kenaikan 3,5%

yang tidak menjawab.

2) Pembelajaran dengan metode simulasi PhET

Banyak siswa yang belum pernah mengetahui atau

bahkan mendengar apa itu pembelajaran dengan simulasi PhET.

Hal ini dapat terlihat dari tanggapan yang diberikan oleh siswa

sebelum pembalajaran dengan simulasi PhET. Hasil tanggapan

siswa pada aspek afektif dapat dilihat pada tabel 4.24.

Tabel 4.24 Hasil tanggapan siswa pada aspek afektif kelas

treatment

No. Pretest Posttest Keterangan

1. 80,6% 0 % Tidak Menjawab

2. 3,2% 0 % Tidak setuju

3. 16,2% 100 % Setuju

Dari tabel 4.24 dapat diketahui bahwa 80,6% siswa

tidak memberikan jawaban pada soal angket saat pretest

diberikan. Dan 16,2% siswa memberikan tanggapan bahwa

pembelajaran dengan simulasi PhET ini sangat menyenangkan

dan mudah dipahami. Namun, ketika dikonfirmasi kembali

mereka belum pernah melakukan pembelajaran dengan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 118: PENGARUH PENERAPAN SIMULASI PHET TERHADAP …

98

menggunakan metode simulasi PhET. Dan 3,2% siswa

memberikan tanggapan bahwa pembelajaran dengan simulasi

PhET ini sangat menyusahkan. Sehingga peneliti harus

menjelaskan apa itu simulasi PhET dan bagaimana

penerapannya.

Setelah pembelajaran dengan simulasi PhET

berlangsung, adanya perubahan tanggapan yang diberikan siswa

untuk penerapan pembelajaran dengan simulasi PhET. 100%

siswa memberikan tanggapan dan mengatakan setuju dengan

metode simulasi PhET.

Sehingga dapat disimpulkan adanya penurunan sebesar

3,2% yang tidak setuju dan penurunan sebesar 80,6% bagi yang

tidak menjawab serta adanya kenaikan sebesar 83,8% yang

menjawab setujupada aspek afektif. Kenaikan ini dapat dilihat

dari selisih antara prosentaseposttest dan pretest. Dikarenakan

siswa merasa senang dengan penerapan simulasi PhET ini.

Beberapa dari siswa memberikan alasan diantaranya siswa merasa

lebih mudah memahami fisika karena dapat melihat langsung

fenomena yang terjadi, siswa merasa termotivasi dan tertarik

untuk lebih dalam mempelajari fisika, siswa menggangap bahwa

pembelajaran dengan simulasi PhET ini lebih efektif untuk

mereka. Siswa juga menyarankan agar pembelajaran fisika

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 119: PENGARUH PENERAPAN SIMULASI PHET TERHADAP …

99

selajutnya lebih banyak menggunakan simulasi PhET daripada

ceramah. Siswa sangat tertarik dengan pembelajaran yang

dilakukan, siswa juga merasa bahwa waktu yang diberikan untuk

belajar dengan simulasi PhET sangat kurang.

b. Wawancara

Wawancara ini dilakukan untuk dapat memperkuat hasil data

yang diperoleh. Dalam penelitian ini, wawancara dilakukan pada

siang hari di luar jam pelajaran. Peneliti mengambil sampel

sebanyak 6 siswa untuk masing-masing kelas kontrol dan kelas

treatment. Dengan kategori 3 siswa perempuan dan 3 siswa laki-

laki.

1) Hasil wawancara kelas kontrol

Untuk sampel dari kelas kontrol . Dari 6 siswa, 2 siswa

mengatakan setuju dengan metode ceramah yang diterapkan

karena mudah dipahami. Empat siswa mengatakan bahwa

mereka tidak setuju dengan metode ceramah karena kurangnya

latihan soal, bosen, ngantuk dan tidak efektif apabila kondisi

kelas berisik. Siswa memberikan saran untuk menggunakan

metode yang banyak praktik (eksperimen) dan melihat secara

langsung benda-bendanya atau fenomenanya. Siswa

menyarankan untuk belajar dengan eksperimen.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 120: PENGARUH PENERAPAN SIMULASI PHET TERHADAP …

100

Tentang pemahaman awal siswa, 3 siswa mengatakan

bahwa siswa mampu mengerjakan soal dengan baik karena

sebelumnya pernah membaca buku tentang materi itu. Tiga siswa

lainnya mengatakan bahwa sebelumnya belum pernah

mendengar kata momentum. Dari sampel wawancara dapat

diketahui bahwa 50% pemahaman awalnya baik dan 50%

pemahaman awalnya kurang dilihat dari segi kognitif dan

psikomotorik.

Untuk soal posttest, dari 6 sampel wawancara, 5 orang

mengatakan mampu untuk mengerjakan soal dengan baik, dan 1

orang mengatakan tidak bisa mengerjakan soal posttest dengan

baik. Namun, setelah peneliti menanyakan ulang materi secara

garis besar, hanya 3 siswa yang mampu memberikan jawaban

yang baik, sedangkan 2 diantaranya mengatakan tidak ingat

dengan materinya. Sehingga, dapat diketahui bahwa 50% siswa

benar-benar menguasai materi dengan baik, 33% siswa mampu

mengerjakan posttest dengan baik namun tidak sepenuhnya

memahami materi, dan 17% siswa tidak bisa menjawab soal

posttest dengan baik dengan alasan grogi dan mendadak lupa

rumusnya ketika mengerjakan soal posttest.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 121: PENGARUH PENERAPAN SIMULASI PHET TERHADAP …

101

2) Hasil wawancara kelas treatment

Sampel kelas treatment berjumlah 6 orang, terdiri dari 3

siswa perempuan dan 3 siswa laki-laki. Untuk penerapan metode

belajar dengan menggunakan simulasi PhET, dari 6 siswa semua

menjawab setuju dan lebih paham apabila pembelajaran

dilakukan dengan simulasi. Siswa menjelaskan bahwa lebih

mudah memahami materi karena langsung dapat melihat

fenomena dan dapat mengubah variabel-variabel yang ada

sehingga dapat menambah pengetahuan. Misalnya, memperbesar

massa untuk melihat apa yang akan terjadi dengan

momentumnya. Siswa merasa waktu yang diberikan kurang

sehingga kadang siswa belum sepenuhnya memahami simulasi

dengan baik.

Tentang pemahaman awal siswa, 6 siswa mengatakan

bahwa belum pernah mempelajari momentum dan tumbukan.

Siswa sama sekali tidak paham dengan pertanyaan pada pretest.

Siswa asal mengerjakan sebisanya saja tanpa mengetahui apa

artinya.

Untuk pemahaman akhir, 3 dari 6 siswa mengatakan

mampu mengerjakan soal posttest dengan baik dan 3 siswa tidak

mampu mengerjakan soal dengan baik. Setelah dikonfirmasi

kembali, 3 siswa yang mampu mengatakan mampu mengerjakan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 122: PENGARUH PENERAPAN SIMULASI PHET TERHADAP …

102

ini, ternyata memang mampu menjawab pertanyaan yang peneliti

ajukan. Ini berarti, 3 siswa ini benar-benar menguasai materi

dengan baik. Sehingga, dapat disimpulkan bahwa 50% siswa

benar-benar memahami materi dan 50% tidak memahami materi.

D. Pembahasan

1. Hasil belajar awal siswa

Pemahaman awal siswa dalam penelitian ini diukur dengan

menggunakan soal pretest. Dari hasil analisis kategori pada tabel 4.8

bahwa skor terbanyak untuk hasil belajar awal siswa kelas treatment

pada aspek kognitif berada pada range 27-44 dengan prosentase 58,04%

dengan frekuensi 18 siswa masuk dalam klasifikasi kurang. Dan dari

mean kelas treatment pada aspek kognitif sebesar 27,61 dengan standar

deviasi 8,34 masuk dalam klasifikasi kurang. Sedangkan dari hasil

wawancara yang telah dilakukan, keenam sampel yang diwawancara

mengatakan bahwa soal pretest pada aspek kognitif termasuk soal yang

susah dan sulit untuk dipahami. Rata-rata siswa hanya menuliskan yang

diketahui, belum sampai tahap mengerjakan. Ada 1 siswa yang menjawab

sampai dalam proses pengerjaan namun hanya beberapa soal. Sehingga

dari beberapa analisis diatas dapat disimpulkan bahwa tingkat hasil

belajar awal siswa kelas treatment pada aspek kognitif masuk dalam

klasifikasi kurang.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 123: PENGARUH PENERAPAN SIMULASI PHET TERHADAP …

103

Aspek afektif dapat dilihat pada tabel 4.24 bahwa pada kelas

treatment3,2% mengatakan tidak setuju, 16,2% mengatakan setuju, dan

80.6% tidak menjawab. Siswa yang tidak menjawab ini karena tidak

mengetahui apa itu pembelajaran dengan semulasi PhET. Pada aspek

afektif ini, pernyataan setuju menyatakan bahwa siswa senang dengan

metode yang telah diterapkan. Dari wawancara yang dilakukan, keenam

siswa mengatakan bahwa sebelumnya tidak mengetahui metode simulasi

PhET sehingga kebanyakan siswa tidak menjawab. Sehingga, dapat

disimpulkan bahwa hasil belajar awal siswa pada aspek afektif senang

dengan penerapan metode simulasi PhET.

Dari analisis kategori pada tabel 4.9 dapat diketahui bahwa skor

terbanyak untuk hasil belajar awal siswa kelas treatmentpada aspek

psikomotorik berada pada range 0-19 dengan prosentase 48,39% dengan

frekuensi 15 siswa, masuk dalam klasifikasi rendah. Sedangkan dari nilai

mean kelas treatment = 20,86; dengan standar deviasi sebesar 20,41hasil

belajar siswa kelas treatment masuk dalam kategori kurang.Sedangkan

dari hasil wawancara, dari enam sampel mengatakan bahwa tidak paham

dengan pertanyaan soal pretest pada aspek psikomotorik. Siswa tidak

dapat mengungkapkan prosesnya, menjawab dengan menggunakan nalar.

Sehingga dapat disimpulkan bahwa tingkat hasil belajar awal siswa pada

aspek psikomotorik masuk dalam kategori kurang.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 124: PENGARUH PENERAPAN SIMULASI PHET TERHADAP …

104

Berdasarkan teori BAB II, pada filsafat konstruktivisme dimana

pengetahuan itu dapat dibentuk berdasarkan pengalaman yang dialami

oleh siswa dan akan terjadi secara terus-menerus maka perlu adanya

pengalaman belajar agar pengetahuan dapat dikonstruksi dengan baik.

Selain itu, pengetahuan juga tidak dapat langsung dipindahkan ke otak

siswa, sehingga perlu adanya perantara dalam proses ini. Maka, hal inilah

yang menyebabkan pemahaman awal siswa tergolong kurang.

Selain itu siswa yang belum pernah belajar tentang suatu materi

tidak memahami materi dengan baik maka ketika siswa diminta untuk

mengerjakan soal tentang materi tersebut hasilnya tidak maksimal atau

dapat dikatakan kurang baik. Kecuali pemahaman siswa memang sudah

tergolong tinggi.

2. Hasil belajar akhir siswa

Klasifikasi tingkat hasil belajar akhir siswa kelas treatment dapat

dilihat pada tabel 4.12, diketahui bahwa skor terbanyak untuk hasil belajar

akhir siswa kelas treatment pada aspek kognitif berada pada range 63 - 80

dengan prosentase 45,16% dengan frekuensi 14 siswa , masuk dalam

klasifikasi baik. Dan dari mean yang dimiliki oleh kelas treatment sebesar

64,51 dengan standar deviasi sebesar 18,09. Maka dari nilai mean yang

dimiliki, tingkat hasil belajar akhir siswa kelas treatment tergolong baik.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 125: PENGARUH PENERAPAN SIMULASI PHET TERHADAP …

105

Dari wawancara yang telah dilakukan, empat siswa mengatakan mampu

untuk mengerjakan soal posttest pada aspek kognitif dengan baik.

Sedangkan dua siswa mengatakan susah untuk mengerjakan soal posttest

pada aspek kognitif. Alasannya pada materi hukum kekekalan momentum

sulit untuk menentukan kecepatan yang bernilai positif dan negatif.

Sehingga dapat disimpulkan bahwa hasil belajar akhir siswa kelas treatment

pada aspek kognitif tergolong baik.

Aspek afektif pada kelas treatment 100% mengatakan setuju, 0%

mengatakan tidak setuju dan 0% tidak menjawab. Dan dari wawancara

keenam sampel mengatakan lebih setuju dengan penerapan metode simulasi

PhET yang artinya siswa lebih senang dengan penerapan simulasi PhET

dalam mempelajari fisika khususnya materi momentum dan tumbukan.

Sedangkan, dari segi psikomotorik klasifikasi hasil belajar akhir siswa

dapat dilihat tabel 4.13, dapat diketahui bahwa skor terbanyak untuk hasil

belajar akhir siswa kelas treatment pada aspek psikomotorik berada pada

range 40-59 dengan prosentase 48,39% dengan frekuensi 15siswa, masuk

dalam klasifikasi cukup. Dan dari mean kelas treatment sebesar 42,13

dengan standar deviasi sebesar 21,5 tingkat hasil belajar siswa kelas

treatment pada aspek psikomotorik tergolong cukup. Dan dari hasil

wawancara dua dari enam siswa mengatakan sulit mengerjakan soal posttest

pada aspek psikomotorik. Alasannya karena susah mengartikan dengan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 126: PENGARUH PENERAPAN SIMULASI PHET TERHADAP …

106

kata-kata dan sulit untuk menyusun percobaan. Sehingga dapat disimpulkan

bahwa tingkat pemahaman akhir siswa kelas treatment pada aspek

psikomotorik tergolong cukup.

Berdasarkan pengertian belajar, siswa juga dapat dikatakan belajar

apabila adanya perubahan tingkah laku berupa pengetahuan, keterampilan

dan sikap. Siswa juga memperlihatkan perubahan dari sebelum mempelajari

materi dan sesudah dipelajari Dalam penelitian ini, setelah siswa belajar

dengan metode simulasi PhET menunjukkan adanya perubahan

pengetahuan, keterampilan dan sikap. Perubahan ini dapat dilihat dari hasil

belajar yag meningkat dari sebelumnya.

3. Peningkatan Hasil Belajar Siswa

Peningkatan hasil belajar siswa untuk kelas treatment dengan

penerapan metode simulasi PhET dari segi aspek kognitif dapat dilihat pada

tabel 4.15, dengan mean pretest = 27,61 dan mean posttest sebesar 64,51.

Dari tabel dapat diketahui bahwa nilai p <α sehingga dapat dikatakan

signifikan. Artinya, ada perbedaan hasil belajar siswa menggunakan

simulasi PhET. Kesimpulannya adalah metode simulasi PhET dapat

meningkatkan hasil belajar siswa pada materi momentum dan tumbukan

dari aspek kognitif. Selain itu, berdasarkan wawancara siswa juga merasa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 127: PENGARUH PENERAPAN SIMULASI PHET TERHADAP …

107

lebih paham dan lebih mengerti mengenai materi momentum dan tumbukan

dengan menggunakan metode simulasi PhET.

Sedangkan dari segi psikomotorik, hasil analisa dapat dilihat pada

tabel 4.20, dari tabel diketahui bahwa mean pretest sebesar 20,86 dan mean

posttest sebesar 42,16 dengan nilai p < α sehingga dapat dikatakan

signifikan. Artinya, adanya perbedaan hasil belajar siswa pada aspek

psikomotorik dengan menggunakan metode simulasi PhET. Atau dapat

disimpulkan bahwa bahwa metode simulasi PhET dapat meningkatkan hasil

belajar siswa pada materi momentum dan tumbukan dari aspek

psikomotorik.

Dan dari segi afektif dapat dilihat hasil pretest dan posttest adanya

peningkatan. Pada pretest 16,2% siswa yang merasa senang dengan

penerapan simulasi PhET sedangkan pada posttest 100% siswa merasa

senang dengan penerapan simulasi PhET.

Dan apabila dilihat dari hasil wawancara, adanya peningkatan yaitu

pada saat pretest dari sampel wawancara mengatakan tidak bisa

mengerjakan soal pretest dengan baik. Namun, setelah mengikuti

pembelajaran dengan simulasi PhET, tiga siswa dapat mengerjakan soal

posttest dengan baik. Satu siswa mengatakan mampu mengerjakan

tigaperempat dari soal, satu siswa mengatakan mampu mengerjakan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 128: PENGARUH PENERAPAN SIMULASI PHET TERHADAP …

108

setengah dari soal yang diberikan dan satu siswa mengatakan tidak bisa

mengerjakan soal posttest. Hal ini menunjukkan bahwa yang semula enam

siswa mengatakan tidak bisa mengerjakan soal pretest menurun menjadi

satu siswa yang tidak bisa mengerjakan soal posttest.

Sehingga dapat disimpulkan bahwa simulasi PhET dapat meningkatan

hasil belajar siswa dari segi kognitif, psikomotorik dan afektif. Dan dari

penelitian yang pernah dilakukan sebelumnya oleh Veranda Nova dimana

salah satu hasil dari penelitian ialah pembelajaran dengan menggunakan

simulasi PhET dan belajar kelompok dapat membantu responden dalam

mengembangkan pemahamannya jika peneliti merancang proses belajar

dengan baik dan membimbing responden dalam melaksanakan proses

belajar.

Namun apabila dibandingkan dengan kelas kontrol pada aspek

kognitif, pada hasil belajar awal siswa pada tabel 4.14 dapat diketahui

bahwa nilai mean kelas kontrol 22,03 sedangkan mean kelas treatment

27,61, t = 2,54, dengan p = ,030 < 0,05, maka signifikan. Artinya, ada

perbedaan tingkat hasil belajar awal siswa kelas treatment dan kelas kontrol.

Hasil belajar awal kelas treatment lebih tinggi dari kelas kontrol.

Sedangkan hasil belajar akhir siswa dari analisis dengan uji t-

independent pada tabel 4.17, nilai mean kelas kontrol 55,66 sedangkan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 129: PENGARUH PENERAPAN SIMULASI PHET TERHADAP …

109

mean kelas treatment 64,51, t = 1,81. Dengan p = ,075 > 0,05,maka tidak

signifikan yang artinya tidak ada perbedaan antara simulasi PhET dengan

metode ceramah interaktif. Namun, apabila dilihat dari selisih mean pretest

dan posttest pada tabel 4.18 menunjukkan selisih mean kelas treatment

sebesar 36,88 dan selisih mean kelas kontrol sebesar 33,63; sehingga dari

selisih mean kelas treatment dan kelas kontrol menunjukkan bahwa mean

kelas treatment lebih tinggi daripada mean kelas kontrol sehingga dapat

disimpulkan bahwa masih ada kemungkinan simulasi PhET ini lebih baik

dari ceramah interaktif meskipun hasil analisis tidak signifikan. Namun,

pada penelitian ini menunjukkan bahwa simulasi PhET tidak lebih baik dari

ceramah interaktif.

Sedangkan pada aspek psikomotorik, hasil belajar awal siswa dapat

dilihat pada tabel 4.19 dimana nilai mean kelas kontrol 29,35 sedangkan

mean kelas treatment 20,86. Dengan p = ,161 > α = 0,05, maka tidak

signifikan. Artinya, tidak ada perbedaan tingkat hasil belajar awal siswa

kelas treatment dan kelas kontrol dari aspek psikomotorik. Jadi,

kesimpulannya adalah hasil belajar awal kedua kelas adalah sama

Sedangkan hasil belajar akhir siswa dapat dilihat pada tabel 4.22

diketahui bahwa nilai mean kelas kontrol 53,58 sedangkan mean kelas

treatment 42,14, t = -2,20. Dengan p = ,032 < 0.05, maka signifikan.

Artinya, hasil belajar akhir siswa kelas kontrol berbeda dengan hasil belajar

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 130: PENGARUH PENERAPAN SIMULASI PHET TERHADAP …

110

akhir siswa kelas treatment. Namun, apabila dilihat dari selisih mean pretest

dan posttest menunjukkan selisih mean kelas treatment 21,3 dan selisih

mean kelas kontrol 24,23. Sehingga, memang selisih mean kelas kontrol

lebih tinggi dari mean kelas treatment, dapat disimpulkan bahwa metode

ceramah interaktif lebih baik dari simulasi PhET dari aspek psikomotorik.

Selain itu, berdasarkan diskusi dengan guru mata pelajaran menunjukkan

bahwa kelas kontrol lebih tinggi dari segi psikomotorik. Hal ini juga dapat

dilihat pada hasil belajar awal siswa kelas kontrol pada aspek psikomotorik

lebih baik dari kelas treatment.

Pada aspek afektif baik kelas treatment maupun kelas kontrol sama-

sama meningkat. Hal ini dapat dilihat pada prosentase angket. Pada kelas

treatment adanya penurunan sebesar 3,2% yang tidak setuju dan penurunan

sebesar 80,6% bagi yang tidak menjawab serta adanya kenaikan sebesar

83,8% yang menjawab setuju. Sedangkan pada kelas kontrol terjadi

kenaikan yang menjawab setuju sebesar 38,5%, yang diperoleh dari selisih

antara prosentase posttest dan pretest pada aspek afektif. Sedangkan, yang

mengatakan tidak setuju terjadi penurunan sebesar 42% pada dan terjadi

kenaikan 3,5% yang tidak menjawab. Dari selisih prosentase yang

menjawab setuju, kelas treatment lebih baik dari kelas kontrol.

Hal ini dapat terjadi karena beberapa faktor yang mempengaruhi hasil

belajar siswa. Salah satunya adalah faktor lingkungan dimana pada saat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 131: PENGARUH PENERAPAN SIMULASI PHET TERHADAP …

111

proses pengambilan data posttest pada kelas treatment situasi tidak kondusif

lagi. Pada saat itu, gunung Merapi sedang terjadi letusan freatik sehingga

membuat siswa takut dan tidak konsetrasi. Letak sekolah yang tidak jauh

dari gunung dan trauma yang pernah siswa alami berpengaruh terhadap

proses pengerjaan posttest. Sehingga siswa buru-buru dalam mengerjakan

soal karena segera ingin pulang. Apalagi saat itu proses pembelajaran di

sekolah sengaja dihentikan kecuali kelas treatment, sehingga hasil posttest

kelas treatment tidak maksimal.

Faktor lain karena kurangnya penyampaian mengenai simulasi PhET

oleh peneliti, kurangnya perhatian peneliti kepada siswa yang kurang paham

sehingga ada beberapa siswa yang mengisi LKS mencotek dari teman

sebelah. Siswa tidak benar-benar memahami penggunaan simulasi PhET.

Hal ini terlihat selama proses pembelajaran berlangsung.

E. Keterbatasan Penelitian

Dalam melaksanakan penelitian ini tidak lepas dari keterbatasan-

keterbatasan penelitian sebagai berikut :

1. Keterbatasan Waktu

Waktu yang diberikan sekolah kepada peneliti singkat. Selain itu,

banyaknya libur ujian nasional menghambat proses pengambilan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 132: PENGARUH PENERAPAN SIMULASI PHET TERHADAP …

112

data, sehingga penelitian harus mundur dan terdesak dengan adanya

ujian kenaikan kelas.

2. Fasilitas

Kurangnya fasilitas yang diberikan yaitu komputer. Ketika peneliti

mencoba komputernya satu persatu tidak ada kendala. Namun,

ketika proses pembelajaran ada beberapa komputer yang tidak bisa

digunakan untuk simulasi komputer.

3. Kondisi lingkungan

Saat posttest kelas treatment, kondisi lingkungan tidak efektif untuk

melakukan kegiatan pembelajaran. Waktu itu ada hujan abu dari

gunung berapi sehinga siswa sangat khawatir dan buru-buru ingin

pulang, sehingga kondisi kelas sudah tidak efektif untuk posttest.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 133: PENGARUH PENERAPAN SIMULASI PHET TERHADAP …

113

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. KESIMPULAN

Berdasarkan hasil dan analisa data maka dapat disimpulkan sebagai berikut :

1. Tingkat hasil belajar awal siswa kelas treatment pada aspek kognitif

tergolong kurang, pada aspek psikomotorik tingkat hasil belajar awal

siswa kelas treatment tergolong rendah, dan pada aspek afektif 16,2%

siswa mengatakan lebih senang dengan penerapan simulasi PhET.

2. Tingkat hasil belajar akhir siswa kelas treatment tergolong baik, pada

aspek psikomotorik hasil belajar siswa kelas treatment tergolong cukup,

dan pada aspek afektif 100% siswa mengatakan lebih senang dengan

penerapan simulasi PhET.

3. Simulasi PhET mampu meningkatkan hasil belajar siswa baik dari segi

kognitif, psikomotorik, dan afektif. Namun, dari analisis yang telah

dilakukan apabila dibandingkan dengan kelas kontrol, dari segi kognitif

dan psikomotorik kelas treatment tidak lebih baik dari kelas kontrol. Hal

ini dikarenakan situasi lingkungan pada saat pengambilan data kurang

mendukung. Sedangkan dari segi afektif kelas treatment lebih baik dari

kelas kontrol.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 134: PENGARUH PENERAPAN SIMULASI PHET TERHADAP …

114

B. SARAN

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, peneliti menyarankan beberapa

hal diantaranya :

1. Dari hasil penelitian yang telah dilakukan, peneliti menyarankan kepada

sekolah untuk menerapkan simulasi PhET dalam pembelajaran fisika

karena meningkatkan hasil belajar siswa dari segi afektif lebih baik dari

kelas kontrol.

2. Untuk penelitian selanjutnya apabila mengambil topik mengenai simulasi

PhET tidak disarankan pada semester genap karena akan terhambat

dengan adanya ujian nasional yang menggunakan komputer.

3. Peneliti harus memperhatikan waktu yang diberikan pihak sekolah, agar

pembelajaran dengan simulasi PhET dapat berjalan optimal.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 135: PENGARUH PENERAPAN SIMULASI PHET TERHADAP …

115

DAFTAR PUSTAKA

Anderson, L. W dan David R.. 2010. Kerangka Landasan untuk Pembelajaran,

Pengajaran dan Asesmen. Yogykarta : Pustaka Pelajar

Daryanto. 2014. Pendekatan Pembelajaran Saintifik Kurikulum 2013. Yogyakarta :

Gava Media

Khairani, Makmun. 2014. Psikologi Belajar. Yogyakarta : Aswaja Pressindo

Makmun, H. Abin Syamsuddin. 2007. Psikologi Kependidikan : Perangkat Sistem

Pengajaran Modul ( Ed Revisi). Bandung : PT. Remaja Rosdakarya

Nova,Veranda. 2017. Pengembangan Pemahaman Siswa Tentang Prinsip Archimedes

( Peristiwa Mengapung, Tenggelam dan Melayang ) Melalui Pembelajaran

Menggunakan Simulasi Phet : Sebuah Studi Kasus. Skripsi. FKIP. Pendidikan

Fisika. Yogyakarta : Universitas Sanata Dharma

Perkins, Katherine, dkk. 2006. Interactive Simulations for Teaching and Learning

Physics. The Physics Teacher. Vol 44, January, Hal 18-23

Priyanti, Agustina.Dkk. 2013. Modul Pembelajaran Fisika SMA/MA kelas X

Semester 2. Klaten : Viva Pakarindo

Raharja, Bagus. Dkk. 2014. Panduan belajar Fisika 2A SMA. Bogor: Yudhistira

Rohmah, Noer. 2012. Psikologi Pendidikan. Yogyakarta : Teras

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 136: PENGARUH PENERAPAN SIMULASI PHET TERHADAP …

116

Sarwono, Jonathan. 2006. Metode Kuantitatif & Kualitatif. Yogyakarta : Graha Ilmu

Savitri, Bernadetta. 2016. Pengaruh Metode Eksperimen Terhadap Peningkatan Hasil

Belajar dan Keterampilan Proses Sains Pada Pokok Bahasan Perubahan Wujud

Zat untuk Kelas X SMA Negeri 1 Kasihan Bantul. Skripsi. FKIP. Yogyakarta :

Universitas Sanata Dharma

Subagya, Hari. Dkk. 2013. Buku Siswa Fisika SMA/MA Kelas X. Jakarta : PT Bumi

Aksara

Sudirman. 2013. Fisika Bidang Keahlian Teknologi dan Rekayasa untuk SMK/MAK

Kelas X. Jakarta : Erlangga

Sukmadinata, Nana Syaodih. 2009. Landasan Psikologi Proses Pendidikan. Bandung

: PT Remaja Rosdakarya Offset

Sulandari, Febrian Leny. 2016. Tingkat Pemahaman Siswa Kelas Atas Terhadap

Permainan Kasti di SD N Jlaban Kecamatan Sentolo Kabupaten Kulonprogo.

Skripsi. Fakultas Ilmu Keolahragaan. Yogykarta : Universitas Negeri

Yogyakarta

Suparno, Paul. 2007. Metode Penelitian Pendidikan Fisika. Yogyakarta : Universitas

Sanata Dharma

Suparno, Paul. 2007. Metodologi Pembelajaran Fisika Konstruktivisti &

Menyenangkan . Yogyakarta : Universitas Sanata Dharma.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 137: PENGARUH PENERAPAN SIMULASI PHET TERHADAP …

117

Suparno, Paul. 2010. Metode Penelitian Pendidikan Fisika. Yogyakarta : Universitas

Sanata Dharma

Suparno, Paul. 2014. Metode Penelitian Pendidikan IPA. Yogyakarta : Universitas

Sanata Dharma

Suparno, Paul.2011. Pengantar Statistika Untuk Pendidikan & Psikologi. Yogyakarta

: Universitas Sanata Dharma

Susanti, Ita. 2016. Pengaruh Metode Eksperimen Terbimbing terhadap Peningkatan

Hasil Belajar dan Keterampilan Proses Sains Pada Pokok Bahasan Perubahan

Wujud Kelas X SMA Stella Duce Bantul. Skripsi. FKIP. Pendidikan Fisika.

Yogyakarta : Universitas Sanata Dharma

Syah, Muhibbin. 2002. Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru. Bandung :

PT Remaja Rosdakarya

Tatang. Juni 2012. Ilmu Pendidikan. Bandung : Pustaka Setia

Trianto. 2011. Pengantar Penelitian Pendidikan bagi Pengembangan Profesi

Pendidikan & Tenaga Kependidikan. Jakarta : Kencana

Wieman, Carl dan Adams, W.K. dkk. 2010. Teaching Physisc Using Phet simulation

dalam The Physics Teacher. Vol 48, Hal 225-227

Surya, Mohhamad. 2014. Psikologi Guru Konsep dan Aplikasi. Bandung : Alfabeta

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 138: PENGARUH PENERAPAN SIMULASI PHET TERHADAP …

118

Lampiran 1 : Surat Permohonan izin penelitian

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 139: PENGARUH PENERAPAN SIMULASI PHET TERHADAP …

119

Lampiran 2 : surat keterangan telah melakukan penelitian

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 140: PENGARUH PENERAPAN SIMULASI PHET TERHADAP …

120

Lampiran 3 : Absensi kelas Treatment

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 141: PENGARUH PENERAPAN SIMULASI PHET TERHADAP …

121

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 142: PENGARUH PENERAPAN SIMULASI PHET TERHADAP …

122

Lampiran 4 : Absensi kelas kontrol

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 143: PENGARUH PENERAPAN SIMULASI PHET TERHADAP …

123

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 144: PENGARUH PENERAPAN SIMULASI PHET TERHADAP …

124

Lampiran 5 : RPP Kelas Treatment

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

PEMBELAJARAN Dengan SIMULASI PHET

Satuan Pendidikan : SMK Pangudi Luhur Muntilan

Mata Pelajaran : Fisika

Kelas /Semester : X /Genap

Materi Pokok : Momentum dan Tumbukan

Alokasi waktu : 15 x 45 menit (5 pertemuan)

A. Kompetensi Inti (KI)

KI. 1 Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.

KI.2 Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab,

peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan

pro-aktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai

permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial

dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam

pergaulan dunia.

KI.3 Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual,

konseptual, prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya

tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora

dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban

terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 145: PENGARUH PENERAPAN SIMULASI PHET TERHADAP …

125

prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan

minatnya untuk memecahkan masalah.

KI. 4 Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak

terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara

mandiri, bertindak secara efektif dan kreatif, serta mampu menggunakan

metoda sesuai kaidah keilmuan

B. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi

No Kompetensi Dasar (KD) No Kompetensi Dasar

(KD)

1.1 Mengagumi keteraturan dan

kompleksitas ciptaan Tuhan

tentang aspek fisik dan kimiawi,

kehidupan dalam ekosistem, dan

peranan manusia dalam

lingkungan serta mewujudkannya

dalam pengamalan ajaran agama

yang dianutnya

2.1

Menunjukkan perilaku ilmiah

(memiliki rasa ingin tahu;

objektif; jujur; teliti; cermat;

tekun; hati-hati; bertanggung

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 146: PENGARUH PENERAPAN SIMULASI PHET TERHADAP …

126

jawab; terbuka; kritis; kreatif;

inovatif dan peduli lingkungan)

dan bekerja sama dalam aktivitas

sehari-hari sebagai wujud

implementasi sikap dalam

melakukanpengamatan,percobaan,

dan berdiskusi

3.10 Menerapkan konsep momentum

dan impuls, serta hukum

kekekalan momentum dalam

kehidupan sehari-hari

4.10 Menyajikan hasil

pengujian penerapan

hukum kekekalan

momentum, misalnya

bola jatuh bebas ke lantai

dan roket sederhana

No Indikator Pencapaian

Kompetensi

(IPK)

No Indikator Pencapaian

Kompetensi

(IPK)

3.10.1 Memahami konsep dan prinsip

tumbukan.

4.10.1 Melakukan percobaan

tentang peristiwa

tumbukan

3.10.2 Menerapkan konsep Tumbukan,

serta hukum kekekalan

momentum dalam memecahkan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 147: PENGARUH PENERAPAN SIMULASI PHET TERHADAP …

127

masalah.

3.10.3 Menerapkan konsep Tumbukan,

serta hukum kekekalan

momentum dalam memecahkan

masalah.

4.10.2 Membuat laporan

percobaan tumbukan.

3.10.4 Membedakan jenis-jenis

tumbukan berdasarkan peristiwa

yang diamati

C. Tujuan :

Setelah proses pembelajaran berlangsung peserta didik diharapkan dapat :

1. Menjelaskan pengertian momentum dan perubahan momentum.

2. Menjelaskan contoh-contoh dalam kehidupan sehari-hari terkait penerapan

momentum dan perubahan momentum

3. Menjelaskan karakteristik macam macam tumbukan.

4. Merumuskan koefisien restitusi untuk tumbukan.

5. Menghubungkan hukum kekekalan energi dan hukum kekekalan momentum

untuk berbagai peristiwa tumbukan.

6. Menerapkan konsep momentum dan tumbukan serta hukum kekekalan

momentum dalam pemecahan masalah.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 148: PENGARUH PENERAPAN SIMULASI PHET TERHADAP …

128

D. Materi

1. Pengertian Momentum dan Impuls

Momentum yang dimiliki oleh benda didefinisikan sebagai hasil kali

massa benda dengan kecepatannya. Momentum ini merupakan besaran

vektor, berdasarkan satuan SI adalah kg m/s. Secara matematis dapat

dirumuskan :

= m. ……………………………………… (1)

Dimana :

= momentum (kg m/s)

m = massa (kg)

= kecepatan (m/s)

Jika gaya bekerja pada benda bermassa m, maka berlaku hukum II

Newton = m. . Sehingga diperoleh hubungan :

= m. = m

= m (

) =

..................................... (2)

Persamaan (2) adalah perubahan momentum yang terjadi atau 2 – 1 = .

Dengan demikian, hukum II Newton dapat dinyatakan dalam bentuk

momentum seperti berikut :

=

..................................................................................... (3)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 149: PENGARUH PENERAPAN SIMULASI PHET TERHADAP …

129

Persamaan (3) dapat diterapkan pada massa benda yang berubah terhadap

waktu. Perubahan momentum juga dapat diterapkan pada benda dengan

gaya yang berubah-ubah. Sehingga rumusnya menjadi sebagai berikut :

=

=

=

=

+ m

=

+ m. .................................................................... (4)

Sehingga persamaan (4) dapat dinyatakan dalam bentuk :

∆t = ∆ = – = ....................................... (5)

Hasil kali antara gaya yang bekerja dengan selang waktu ∆t saat gaya

tersebut bekerja pada benda disebut Impuls. Sehingga dapat ditulis :

= ∆t = m ( ) = ∆ .................................................... (6)

Dimana :

= Impuls yang bekerja pada benda (Ns)

= Gaya yang bekerja pada benda (N)

∆t = Selang waktu bekerjanya gaya (s)

∆ = perubahan momentum benda ( kg m/s )

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 150: PENGARUH PENERAPAN SIMULASI PHET TERHADAP …

130

2. Hukum Kekekalan Momentum

Dua buah benda, benda 1 bermassa m1 bergerak dengan kecepatan

dan benda 2 bermassa m2 bergerak dengan kecepatam . Total momentum

sistem kedua benda tersebut dapat dinyatakan sebagai berikut :

Ʃ = + = m1 + m2 ........................................ (7)

Anggap saja kedua benda bertumbukan dan kemudian akan terpental dengan

kecepatan masing-masing dan

. Maka total momentum kedua benda

setelah tumbukan dapat dinyatakan sebagai berikut :

Ʃ = +

= m1 + m2

....................................... (8)

Hasil percobaan menunjukkan bahwa berapa pun massa dan kecepatan

benda, ternyata total momentum benda setelah tumbukan dan sebelum

tumbukan selalu sama. Sehingga, persamaannya dapat dituliskan sebagai

berikut :

Ʃ = Ʃ atau m1 + m2 = m1 + m2

................. (9)

Dengan :

Ʃ = total momentum sebelum tumbukan ( kg m/s )

Ʃ = total momentum setelah tumbukan ( kg m/s )

m1 = massa benda 1 ( Kg )

= kecepatan benda 1 sebelum tumbukan ( m/s )

m2 = massa benda 2 ( Kg )

= kecepatan benda 2 sebelum tumbukan ( m/s )

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 151: PENGARUH PENERAPAN SIMULASI PHET TERHADAP …

131

= kecepatan benda 1 setelah tumbukan ( m/s )

= kecepatan benda 2 setelah tumbukan ( m/s )

Dapat disimpulkan bahwa hukum kekekalan momentum menyatakan

bahwa jumlah momentum kedua benda sebelum terjadi tumbukan adalah

sama dengan jumlah momentum kedua benda setelah terjadi tumbukan .

3. Koefisien kelentingan

Perbandingan laju relatif benda setelah terjadi tumbukan terhadap laju

relatif benda sebelum terjadi tumbukan yang dilambangkan e :

e = -

................................................................................... (10)

dengan : = laju relatif benda pertama setelah tumbukan

= laju relatif benda kedua setelah tumbukan

= laju relatif benda pertama sebelum tumbukan

= laju relatif benda kedua sebelum tumbukan

Sebuah benda yang dijatuhkan dari ketinggian h1. Ketika sampai di

tanah kecepatan benda adalah . Sesaat setelah memantul, benda

mempunyai kecepatan dan memantul sampai ketinggian h2. Benda

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 152: PENGARUH PENERAPAN SIMULASI PHET TERHADAP …

132

yang dijatuhkan dari ketinggian h1 ,dipantulkan dengan ketinggian

h2 akan mempunyai koefisien restitusi, dengan rumus :

e = -

= -

= = -

=

..................................................................................... (11)

Tanda (–) berubah menjadi (+) karena arah kecepatan berlawanan

arah. Karena benda merupakan gerak jatuh bebas maka berlaku rumus

gerak lurus untuk menghitung besarnya kecepatan yaitu dengan

rumus:

= + 2gh

= 0 + 2gh

√ ........................................................................ (12)

Maka persamaan (12) dapat di subtitusikan ke persamaan (11)

menjadi:

e =

=

= √

............................................................................... (13)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 153: PENGARUH PENERAPAN SIMULASI PHET TERHADAP …

133

4. Jenis-jenis tumbukan

a. Tumbukan lenting sempurna

Dalam hal ini berlaku hukum kekekalan momentum dan

kekekalan energi kinetik sehingga momentum dan energi kinetik

selalu konstan. Setelah tumbukan benda terpisah, energi kinetik tidak

ada yang hilang dan momentum tetap. Koefisien restitusi yang dimiliki

sebesar 1.

Rumus momentum yang berlaku :

m1 + m2 = m1 + m2

....................................... (14)

Karena tumbukannya lenting sempurna, maka energi kinetiknya tetap.

m1 2

+

m2 2

=

m1

+

m2

................................. (15)

Persamaan (14) dapat dituliskan dalam bentuk :

m1 ( 1 – ) ( 1 +

) = m2 ( 2 – ) ( 2 +

) ..................... (16)

Dari persamaa (14) tersebut diperoleh hubungan :

1 – 2 = - ( –

) ................................................................ (17)

b. Tumbukan tidak lenting sama sekali

Setelah tumbukan kedua benda bergabung jadi satu, energi

kinetik ada yang hilang tetapi momentum tetap.

Rumus yang berlaku :

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 154: PENGARUH PENERAPAN SIMULASI PHET TERHADAP …

134

m1 1 + m2 2 = ( m1 + m2 ) ................................................... (18)

Koefisien Restitusi e = 0

= ........................................................................... (19)

c. Tumbukan Lenting Sebagian

Hanya momentum yang kekal, sedangkan energi kinetik tidak.

Energi kinetik sesudah tumbukan lebih kecil daripada sebelum

tumbukan. Setelah tumbukan kedua benda terpisah, energi kinetik

hilang sebagian dan momentum tetap.

Rumus yang berlaku :

m1 1 + m2 2 = m1 + m2

......................................... (18)

koefisien restitusinya e = ( 0 ≤ e ≤ 1 ).

E. Metode Pembelajaran

1. Pendekatan yang digunakan : Saintifik

2. Metode : Simulasi komputer

F. Media dan Sumber Pembelajaran

1. Media Pembelajaran

Laptop / Komputer

LCD

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 155: PENGARUH PENERAPAN SIMULASI PHET TERHADAP …

135

Internet

Simulasi Phet

Lembar Kerja Siswa

2. Sumber Belajar

Sudirman. 2013. Fisika bidang Keahlian Teknologi daN Rekayasa untuk

SMK/MAK kelas X. Jakarta : Erlangga

Modul pembelajaran Fisika

Buku-buku fisika kelas X yang relevan

G. Kegiatan Pembelajaran

Pertemuan I ( 3 x 45 menit )

Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi Waktu

Pendahuluan Orientasi

1. Guru meletakkan perlengkapan di meja guru dan

menyapa siswa.

2. Sebelum memulai pelajaran, Guru meminta seorang

siswa meminpin doa.

3. Guru mengecek kehadiran siswa. Ketua kelas

mengecek apakah ada teman sekelasnya ada yang

tidak/belum hadir.

Motivasi

10 menit

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 156: PENGARUH PENERAPAN SIMULASI PHET TERHADAP …

136

4. Guru menjelaskan bahwa kita akan memasuki materi

momentum.

5. Guru menyampaikan tujuan belajar

Kegiatan Inti 6. Guru memberikan soal pretest

Mengamati

7. Guru menjelaskan kegiatan yang akan dilaksanakan

pada hari ini.

8. Guru menjelaskan materi momentum, impuls dan

hukum kekekalan momentum dengan ceramah.

Mencoba

9. Guru dan Siswa mengerjakan soal latihan untuk

memperdalam pemahaman siswa.

Refleksi

10. Siswa melakukan refleksi dengan panduan guru.

Siswa menrefleksikan proses pembelajaran yang

telah dilakukan

115 menit

Penutup 11. Guru mengingatkan siswa untuk mempelajari materi

momentum dan perubahan momentum.

12. Guru menutup pembelajaran dengan memberikan

salam

10 menit

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 157: PENGARUH PENERAPAN SIMULASI PHET TERHADAP …

137

Pertemuan II ( 3 X 45 menit )

Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi Waktu

Pendahuluan Orientasi

1. Guru meletakkan perlengkapan di meja guru dan

menyapa siswa.

2. Sebelum memulai pelajaran, Guru meminta seorang

siswa meminpin doa.

3. Guru mengecek kehadiran siswa. Ketua kelas

mengecek apakah ada teman sekelasnya ada yang

tidak/belum hadir.

Motivasi

4. Guru menjelaskan bahwa kita akan memasuki materi

momentum dan hukum kekekalan momentum.

5. Guru menyampaikan tujuan belajar

10 menit

Kegiatan Inti Menanya

6. Guru memberikan pertanyaan terkait momentum dan

perubahan momentum. Aplikasi dalam kehidupan

sehari-hari dan Konsep momentum. Misalnya “ Apa

yang terjadi jika suatu mobil menabrak sesuatu? Apa

yang menyebabkan kerusakan pada mobil?”

Mengamati

115 menit

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 158: PENGARUH PENERAPAN SIMULASI PHET TERHADAP …

138

7. Guru menjelaskan pembelajaran akan dilakukan

dengan simulasi PhET tentang materi momentum

dan perubahan momentum.

8. Guru menjelaskan apa itu simulasi PhET dan cara

penggunaannya.

9. Guru memberikan Lembar Kerja Siswa kemudian

menjelaskan secara singkat kepada siswa.

10. Guru mempersilahkan siswa untuk bertanya

mengenai lembar kerja siswa yang telah diberikan.

Mencoba

11. Siswa mencoba bermain-main dengan simulasi

PhET dengan memvariasikan massa atau kecepatan

12. Siswa menuliskan data yang diperoleh dari dari

percobaan dengan simulasi PhET pada lembar kerja

1.

Mengasosiasi

13. Siswa diarahkan untuk menjawab soal-soal yang

ada dalam Lembar Kerja Siswa.

Mengkomunikasikan

14. Siswa dan guru membahas pertanyaan-pertanyaan

yang ada dalam lembar kerja siswa.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 159: PENGARUH PENERAPAN SIMULASI PHET TERHADAP …

139

15. Siswa dan guru menyimpulkan hasil pembahasan

LKS.

Refleksi

16. Siswa melakukan refleksi dengan panduan guru.

Siswa menrefleksikan proses pembelajaran yang

telah dilakukan

Penutup 17. Guru mengingatkan siswa untuk mempelajari materi

yang sama dan cara penggunaan PhET

18. Guru menutup pembelajaran dengan memberikan

salam

10 menit

Pertemuan III ( 3 x 45 menit )

Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi Waktu

Pendahuluan Orientasi

1. Guru meletakkan perlengkapan di meja guru dan

menyapa siswa.

2. Sebelum memulai pelajaran, Guru meminta seorang

siswa meminpin doa.

3. Guru mengecek kehadiran siswa. Ketua kelas

mengecek apakah ada teman sekelasnya ada yang

tidak/belum hadir.

10 menit

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 160: PENGARUH PENERAPAN SIMULASI PHET TERHADAP …

140

4. Guru mengingatkan kembali yang telah dipelajari

pada pertemuan sebelumnya. Guru mengingatkan

proses penggunaan simulasi PhET.

Kegiatan Inti Mengkomunikasikan

5. Siswa mempresentasikan hasil kerja pada lembar

kerja 1.

6. Guru dan siswa mneyimpulkan hasil pembelajaran

dengan simulasi PhET untuk lembar kerja 1.

7. Guru mempersilahkan siswa untuk mengerjakan soal

kuis.

Mengamati

8. Guru menjelaskan materi tumbukan dengan ceramah.

Menanya

9. Guru mempersilahkan siswa untuk bertanya

mengenai materi tumbukan yang masih belum jelas.

115 menit

Penutup Kesimpulan

10. Guru dan siswa menyimpulkan bersama materi

tumbukan.

11. Guru menutup pembelajaran dengan memberikan

salam

10 menit

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 161: PENGARUH PENERAPAN SIMULASI PHET TERHADAP …

141

Pertemuan IV ( 3 x 45 menit )

Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi Waktu

Pendahuluan Orientasi

1. Guru meletakkan perlengkapan di meja guru dan

menyapa siswa.

2. Sebelum memulai pelajaran, Guru meminta seorang

siswa meminpin doa.

3. Guru mengecek kehadiran siswa. Ketua kelas

mengecek apakah ada teman sekelasnya ada yang

tidak/belum hadir.

4. Guru mengingatkan kembali yang telah dipelajari

pada pertemuan sebelumnya. Guru mengingatkan

proses penggunaan simulasi PhET.

10 menit

Kegiatan Inti Mencoba

5. Guru memberikan lembar kerja siswa, untuk masing-

masing individu memperoleh satu Lembar Kerja

Siswa 2.

6. Guru menjelaskan secara singkat mengenai isi LKS 2.

Siswa diberikan kesempatan untuk bertanya.

7. Siswa melakukan simulasi PhET sesuai prosedur

yang ada dalam lembar kerja siswa.

115 menit

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 162: PENGARUH PENERAPAN SIMULASI PHET TERHADAP …

142

8. Siswa dipersilahkan untuk bermain-main dengan

simulasi PhET untuk menambah wawasan

Mengasosiasikan

9. Guru meminta siswa untuk menyelesaikan

pertanyaan– pertanyaan yang ada di Lembar Kerja

Siswa

Mengkomunikasikan

10. Guru memberikan kesempatan siswa untuk

mempresentasikan hasil kerja.

Refleksi

11. Siswa melakukan refleksi dengan panduan guru.

Siswa merefleksikan proses pembelajaran yang telah

dilakukan

Penutup Kesimpulan

12. Guru dan siswa menyimpulkan bersama materi yang

telah dipelajari.

13. Guru menutup pembelajaran.

10 menit

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 163: PENGARUH PENERAPAN SIMULASI PHET TERHADAP …

143

Pertemuan V ( 3 x 45 menit )

Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi Waktu

Pendahuluan Orientasi

1. Guru meletakkan perlengkapan di meja guru dan

menyapa siswa.

2. Sebelum memulai pelajaran, Guru meminta seorang

siswa meminpin doa.

3. Guru mengecek kehadiran siswa. Ketua kelas

mengecek apakah ada teman sekelasnya ada yang

tidak/belum hadir.

10 menit

Kegiatan Inti 4. Guru memberikan waktu kepada siswa untuk belajar

15 menit.

5. Siswa mengerjakan soal postest

6. Guru mempersilahkan siswa untuk menuliskan

kesan dan pesan selama mengikuti pembelajaran.

115 menit

Penutup Rangkuman

7. Guru menutup pembelajaran dengan memberikan

salam

10 menit

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 164: PENGARUH PENERAPAN SIMULASI PHET TERHADAP …

144

H. Penilaian

1. Penilaian Sikap

Kelas : ……………………………….

Hari tanggal : ………………………………..

Mata Pelajaran :………………………………..

No Hari/Tanggal Nama

Siswa

Kejadian Keterangan/Tindak Lanjut

1.

2.

3.

4.

Dst

2. Penilaian Pengetahuan

Penilaian pengetahuan dalam bentuk pretest dan postest.

I. Instrumen Penilaian

Soal pretest dan postest, teknik penskoran, kunci jawaban dan LKS terlampir.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 165: PENGARUH PENERAPAN SIMULASI PHET TERHADAP …

145

Yogyakarta, 22 Maret 2018

Mengetahui,

Guru Fisika SMK Pangudi Luhur

Muntilan

Natalis Emanuel Koli Soge, S.Pd

Peneliti

Anastasia Puji Lestari

NIM. 141424005

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 166: PENGARUH PENERAPAN SIMULASI PHET TERHADAP …

146

Lampiran 6 : RPP Kelas Kontrol

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

PEMBELAJARAN CERAMAH INTERAKTIF

Satuan Pendidikan : SMK Pangudi Luhur Muntilan

Mata Pelajaran : Fisika

Kelas /Semester : X /Genap

Materi Pokok : Momentum dan Tumbukan

Alokasi waktu : 15 x 45 menit (5 pertemuan)

A. Kompetensi Inti (KI)

KI. 1 Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.

KI.2 Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab,

peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan

pro-aktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai

permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial

dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam

pergaulan dunia.

KI.3 Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual,

konseptual, prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya

tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora

dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban

terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 167: PENGARUH PENERAPAN SIMULASI PHET TERHADAP …

147

prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan

minatnya untuk memecahkan masalah.

KI. 4 Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak

terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara

mandiri, bertindak secara efektif dan kreatif, serta mampu menggunakan

metoda sesuai kaidah keilmuan

B. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi

No Kompetensi Dasar (KD) No Kompetensi Dasar

(KD)

1.1 Mengagumi keteraturan dan

kompleksitas ciptaan Tuhan

tentang aspek fisik dan kimiawi,

kehidupan dalam ekosistem, dan

peranan manusia dalam

lingkungan serta mewujudkannya

dalam pengamalan ajaran agama

yang dianutnya

2.1

Menunjukkan perilaku ilmiah

(memiliki rasa ingin tahu;

objektif; jujur; teliti; cermat;

tekun; hati-hati; bertanggung

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 168: PENGARUH PENERAPAN SIMULASI PHET TERHADAP …

148

jawab; terbuka; kritis; kreatif;

inovatif dan peduli lingkungan)

dan bekerja sama dalam aktivitas

sehari-hari sebagai wujud

implementasi sikap dalam

melakukanpengamatan,percobaan,

dan berdiskusi

3.10 Menerapkan konsep momentum

dan impuls, serta hukum

kekekalan momentum dalam

kehidupan sehari-hari

4.10 Menyajikan hasil

pengujian penerapan

hukum kekekalan

momentum, misalnya

bola jatuh bebas ke lantai

dan roket sederhana

No Indikator Pencapaian

Kompetensi

(IPK)

No Indikator Pencapaian

Kompetensi

(IPK)

3.10.1 Memahami konsep dan prinsip

tumbukan.

4.10.1 Melakukan percobaan

tentang peristiwa

tumbukan

3.10.2 Menerapkan konsep Tumbukan,

serta hukum kekekalan

momentum dalam memecahkan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 169: PENGARUH PENERAPAN SIMULASI PHET TERHADAP …

149

masalah.

3.10.3 Menerapkan konsep Tumbukan,

serta hukum kekekalan

momentum dalam memecahkan

masalah.

4.10.2 Membuat laporan

percobaan tumbukan.

3.10.4 Membedakan jenis-jenis

tumbukan berdasarkan peristiwa

yang diamati

C. Tujuan :

Setelah proses pembelajaran berlangsung peserta didik diharapkan dapat :

1. Menjelaskan pengertian momentum dan perubahan momentum.

2. Menjelaskan contoh-contoh dalam kehidupan sehari-hari terkait penerapan

momentum dan perubahan momentum.

3. Menjelaskan karakteristik macam macam tumbukan.

4. Merumuskan koefisien restitusi untuk tumbukan.

5. Menghubungkan hukum kekekalan energi dan hukum kekekalan momentum

untuk berbagai peristiwa tumbukan.

6. Menerapkan konsep momentum dan tumbukan serta hukum kekekalan

momentum dalam pemecahan masalah.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 170: PENGARUH PENERAPAN SIMULASI PHET TERHADAP …

150

D. Materi

1. Pengertian Momentum dan Impuls

Momentum yang dimiliki oleh benda didefinisikan sebagai hasil kali

massa benda dengan kecepatannya. Momentum ini merupakan besaran

vektor, berdasarkan satuan SI adalah kg m/s. Secara matematis dapat

dirumuskan :

= m. ……………………………………… (1)

Dimana :

= momentum (kg m/s)

m = massa (kg)

= kecepatan (m/s)

Jika gaya bekerja pada benda bermassa m, maka berlaku hukum II

Newton = m. . Sehingga diperoleh hubungan :

= m. = m

= m (

) =

..................................... (2)

Persamaan (2) adalah perubahan momentum yang terjadi atau 2 – 1 = .

Dengan demikian, hukum II Newton dapat dinyatakan dalam bentuk

momentum seperti berikut :

=

..................................................................................... (3)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 171: PENGARUH PENERAPAN SIMULASI PHET TERHADAP …

151

Persamaan (3) dapat diterapkan pada massa benda yang berubah terhadap

waktu. Perubahan momentum juga dapat diterapkan pada benda dengan

gaya yang berubah-ubah. Sehingga rumusnya menjadi sebagai berikut :

=

=

=

=

+ m

=

+ m. .................................................................... (4)

Sehingga persamaan (4) dapat dinyatakan dalam bentuk :

∆t = ∆ = – = ....................................... (5)

Hasil kali antara gaya yang bekerja dengan selang waktu ∆t saat gaya

tersebut bekerja pada benda disebut Impuls. Sehingga dapat ditulis :

= ∆t = m ( ) = ∆ .................................................... (6)

Dimana :

= Impuls yang bekerja pada benda (Ns)

= Gaya yang bekerja pada benda (N)

∆t = Selang waktu bekerjanya gaya (s)

∆ = perubahan momentum benda ( kg m/s )

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 172: PENGARUH PENERAPAN SIMULASI PHET TERHADAP …

152

2. Hukum Kekekalan Momentum

Dua buah benda, benda 1 bermassa m1 bergerak dengan kecepatan

dan benda 2 bermassa m2 bergerak dengan kecepatam . Total momentum

sistem kedua benda tersebut dapat dinyatakan sebagai berikut :

Ʃ = + = m1 + m2 ........................................ (7)

Anggap saja kedua benda bertumbukan dan kemudian akan terpental dengan

kecepatan masing-masing dan

. Maka total momentum kedua benda

setelah tumbukan dapat dinyatakan sebagai berikut :

Ʃ = +

= m1 + m2

....................................... (8)

Hasil percobaan menunjukkan bahwa berapa pun massa dan kecepatan

benda, ternyata total momentum benda setelah tumbukan dan sebelum

tumbukan selalu sama. Sehingga, persamaannya dapat dituliskan sebagai

berikut :

Ʃ = Ʃ atau m1 + m2 = m1 + m2

................. (9)

Dengan :

Ʃ = total momentum sebelum tumbukan ( kg m/s )

Ʃ = total momentum setelah tumbukan ( kg m/s )

m1 = massa benda 1 ( Kg )

= kecepatan benda 1 sebelum tumbukan ( m/s )

m2 = massa benda 2 ( Kg )

= kecepatan benda 2 sebelum tumbukan ( m/s )

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 173: PENGARUH PENERAPAN SIMULASI PHET TERHADAP …

153

= kecepatan benda 1 setelah tumbukan ( m/s )

= kecepatan benda 2 setelah tumbukan ( m/s )

Dapat disimpulkan bahwa hukum kekekalan momentum menyatakan

bahwa jumlah momentum kedua benda sebelum terjadi tumbukan adalah

sama dengan jumlah momentum kedua benda setelah terjadi tumbukan .

3. Koefisien kelentingan

Perbandingan laju relatif benda setelah terjadi tumbukan terhadap laju

relatif benda sebelum terjadi tumbukan yang dilambangkan e :

e = -

................................................................................... (10)

dengan : = laju relatif benda pertama setelah tumbukan

= laju relatif benda kedua setelah tumbukan

= laju relatif benda pertama sebelum tumbukan

= laju relatif benda kedua sebelum tumbukan

Sebuah benda yang dijatuhkan dari ketinggian h1. Ketika sampai di

tanah kecepatan benda adalah . Sesaat setelah memantul, benda

mempunyai kecepatan dan memantul sampai ketinggian h2. Benda

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 174: PENGARUH PENERAPAN SIMULASI PHET TERHADAP …

154

yang dijatuhkan dari ketinggian h1 ,dipantulkan dengan ketinggian

h2 akan mempunyai koefisien restitusi, dengan rumus :

e = -

= -

= = -

=

..................................................................................... (11)

Tanda (–) berubah menjadi (+) karena arah kecepatan berlawanan

arah. Karena benda merupakan gerak jatuh bebas maka berlaku rumus

gerak lurus untuk menghitung besarnya kecepatan yaitu dengan

rumus:

= + 2gh

= 0 + 2gh

√ ........................................................................ (12)

Maka persamaan (12) dapat di subtitusikan ke persamaan (11)

menjadi:

e =

=

= √

............................................................................... (13)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 175: PENGARUH PENERAPAN SIMULASI PHET TERHADAP …

155

4. Jenis-jenis tumbukan

a. Tumbukan lenting sempurna

Dalam hal ini berlaku hukum kekekalan momentum dan

kekekalan energi kinetik sehingga momentum dan energi kinetik

selalu konstan. Setelah tumbukan benda terpisah, energi kinetik tidak

ada yang hilang dan momentum tetap. Koefisien restitusi yang dimiliki

sebesar 1.

Rumus momentum yang berlaku :

m1 + m2 = m1 + m2

....................................... (14)

Karena tumbukannya lenting sempurna, maka energi kinetiknya tetap.

m1 2

+

m2 2

=

m1

+

m2

................................. (15)

Persamaan (14) dapat dituliskan dalam bentuk :

m1 ( 1 – ) ( 1 +

) = m2 ( 2 – ) ( 2 +

) ..................... (16)

Dari persamaa (14) tersebut diperoleh hubungan :

1 – 2 = - ( –

) ................................................................ (17)

b. Tumbukan tidak lenting sama sekali

Setelah tumbukan kedua benda bergabung jadi satu, energi

kinetik ada yang hilang tetapi momentum tetap.

Rumus yang berlaku :

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 176: PENGARUH PENERAPAN SIMULASI PHET TERHADAP …

156

m1 1 + m2 2 = ( m1 + m2 ) ................................................... (18)

Koefisien Restitusi e = 0

= ........................................................................... (19)

c. Tumbukan Lenting Sebagian

Hanya momentum yang kekal, sedangkan energi kinetik tidak.

Energi kinetik sesudah tumbukan lebih kecil daripada sebelum

tumbukan. Setelah tumbukan kedua benda terpisah, energi kinetik

hilang sebagian dan momentum tetap.

Rumus yang berlaku :

m1 1 + m2 2 = m1 + m2

......................................... (18)

koefisien restitusinya e = ( 0 ≤ e ≤ 1 ).

E. Metode Pembelajaran

Metode : Ceramah Interaktif

F. Media dan Sumber Pembelajaran

1. Media Pembelajaran

Laptop / Komputer

LCD

Internet

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 177: PENGARUH PENERAPAN SIMULASI PHET TERHADAP …

157

2. Sumber Belajar

Sudirman. 2013. Fisika bidang Keahlian Teknologi dan Rekayasa untuk

SMK/MAK kelas X. Jakarta : Erlangga

Modul pembelajaran Fisika

Buku-buku fisika kelas X yang relevan

G. Kegiatan Pembelajaran

Pertemuan I ( 3 X 45 menit )

Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi Waktu

Pendahuluan Orientasi

1. Guru meletakkan perlengkapan di meja guru dan

menyapa siswa.

2. Sebelum memulai pelajaran, Guru meminta seorang

siswa meminpin doa.

3. Guru mengecek kehadiran siswa. Ketua kelas

mengecek apakah ada teman sekelasnya ada yang

tidak/belum hadir.

Motivasi

4. Guru menjelaskan bahwa kita akan memasuki materi

momentum

5. Guru memberikan pertanyaan terkait momentum

10 menit

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 178: PENGARUH PENERAPAN SIMULASI PHET TERHADAP …

158

dan. Mengaitkan dalam fenomena sehari-hari

6. Guru menyampaikan tujuan belajar

Kegiatan Inti 7. Guru memberikan soal pretest

Mengamati

8. Guru mengamati peristiwa-peristiwa sehari-hari

terkait materi momentum. Misalnya : “ apa yang

menyebabkan kerusakan motor atau mobil yang

mengalami kecelakaan. Mengapa kerusakan itu

dapat terjadi?’

9. Guru menampilkan video terkait dengan materi

momentum

Menanya

10. Guru menanyakan kepada siswa terkait dengan

video yang telah di tampilkan.

11. Guru memberikan soal pertanyaan sebagai bahan

diskusi dalam kelompok yang terkait dengan video

12. Guru menjelaskan materi momentum dengan

ceramah interaktif.

Refleksi

13. Siswa melakukan refleksi dengan panduan guru.

Siswa menrefleksikan proses pembelajaran yang

115 menit

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 179: PENGARUH PENERAPAN SIMULASI PHET TERHADAP …

159

telah dilakukan

Penutup 14. Guru mengingatkan siswa untuk mempelajari materi

untuk pertemuan selanjutnya.

15. Guru menutup pembelajaran dengan memberikan

salam

10 menit

Pertemuan II ( 3 x 45 menit )

Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi Waktu

Pendahuluan Orientasi

1. Guru meletakkan perlengkapan di meja guru dan

menyapa siswa.

2. Sebelum memulai pelajaran, Guru meminta seorang

siswa meminpin doa.

3. Guru mengecek kehadiran siswa. Ketua kelas

mengecek apakah ada teman sekelasnya ada yang

tidak/belum hadir.

4. Guru mengingatkan kembali yang telah dipelajari

pada pertemuan sebelumnya.

10 menit

Kegiatan Inti Mengamati dan Menanya

5. Guru mengajak siswa untuk melihat peristiwa dalam

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 180: PENGARUH PENERAPAN SIMULASI PHET TERHADAP …

160

kehidupan sehari-hari yang berkaitan dengan

momentum.

6. Guru menjelaskan materi impuls dan hokum

kekekalan momentum dengan ceramah siswa dapat

mecatatnya.

7. Guru mempersilahkan siswa untuk bertanya terkait

materi yang telah disampaikan.

Mencoba

8. Guru memberikan latihan soal dan membahasnya

bersama-sama.

115 menit

Penutup Rangkuman

9. Guru dan siswa menyimpulkan bersama materi yang

telah dipelajari.

10. Guru memberikan kesempatan siswa untuk

memberikan kesan dan pesan selama proses

pembelajaran

11. Guru menutup pembelajaran dengan memberikan

salam

10 menit

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 181: PENGARUH PENERAPAN SIMULASI PHET TERHADAP …

161

Pertemuan III ( 3 x 45 menit )

Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi Waktu

Pendahuluan Orientasi

1. Guru meletakkan perlengkapan di meja guru dan

menyapa siswa.

2. Sebelum memulai pelajaran, Guru meminta seorang

siswa meminpin doa.

3. Guru mengecek kehadiran siswa. Ketua kelas

mengecek apakah ada teman sekelasnya ada yang

tidak/belum hadir.

4. Guru mengingatkan kembali yang telah dipelajari

pada pertemuan sebelumnya.

10 menit

Kegiatan Inti 5. Guru memberikan soal kuis untuk memperdalam

pemahaman siswa. Soal kuis terdiri dari tiga soal.

Mengamati dan Menanya

6. Guru dan siswa meracang percobaan sederhana

mengenai materi momentum dan hokum kekekalan

momentum.

7. Siswa diberikan kesempatan untuk bertanya terkait

materi yang belum dipahami.

Mencoba

115 menit

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 182: PENGARUH PENERAPAN SIMULASI PHET TERHADAP …

162

8. Guru memberikan latihan soal untuk memperdalam

pemahaman siswa. Guru mempersilahkan siswa

untuk mengerjakan soal di depan kelas.

9. Siswa mengerjakan postest.

Penutup Rangkuman

10. Guru dan siswa menyimpulkan bersama materi yang

telah dipelajari.

11. Guru memberikan kesempatan siswa untuk

memberikan kesan dan pesan selama proses

pembelajaran

12. Guru menutup pembelajaran dengan memberikan

salam

10 menit

Pertemuan IV ( 3 x 45 menit )

Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi Waktu

Pendahuluan Orientasi

1. Guru meletakkan perlengkapan di meja guru dan

menyapa siswa.

2. Sebelum memulai pelajaran, Guru meminta seorang

siswa meminpin doa.

3. Guru menanyakan kehadiran siswa. Ketua kelas

10 menit

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 183: PENGARUH PENERAPAN SIMULASI PHET TERHADAP …

163

mengecek apakah ada teman sekelasnya ada yang

tidak/belum hadir.

4. Guru mengingatkan kembali yang telah dipelajari

pada pertemuan sebelumnya.

Motivasi

5. Guru memberikan pertanyaan terkait dengan materi

tumbukan.

Kegiatan Inti Mengamati dan Menanya

6. Guru dan siswa mengamati beberapa contoh

peristiwa tumbukan yang terjadi dalam kehidupan

sehari-hari.

7. Guru menjelaskan materi tumbukan dan jenis-jenis

tumbukan. Guru menjelaskan koefisien restitusi

tumbukan.

8. Guru dan siswa mengelompokkan peristiwa

tumbukan ke dalam jenis-jenis tumbukan

berdasarkan besarnya koefisien restitusi.

Mencoba

9. Guru memberikan latihan soal untuk memperdalam

pemahaman siswa. Guru mempersilahkan siswa

untuk mengerjakan soal di depan kelas.

115 menit

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 184: PENGARUH PENERAPAN SIMULASI PHET TERHADAP …

164

Penutup Rangkuman

10. Guru dan siswa menyimpulkan bersama materi yang

telah dipelajari.

11. Guru memberikan kesempatan siswa untuk

memberikan kesan dan pesan selama proses

pembelajaran

12. Guru menutup pembelajaran dengan memberikan

salam

10 menit

Pertemuan V ( 3 x 45 menit )

Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi Waktu

Pendahuluan Orientasi

1. Guru meletakkan perlengkapan di meja guru dan

menyapa siswa.

2. Sebelum memulai pelajaran, Guru meminta seorang

siswa meminpin doa.

3. Guru mengecek kehadiran siswa. Ketua kelas

mengecek apakah ada teman sekelasnya ada yang

tidak/belum hadir.

10 menit

Kegiatan Inti 4. Guru memberikan waktu kepada siswa untuk belajar

15 menit.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 185: PENGARUH PENERAPAN SIMULASI PHET TERHADAP …

165

5. Siswa mengerjakan soal postest

6. Guru mempersilahkan siswa untuk menuliskan

kesan dan pesan selama mengikuti pembelajaran.

115 menit

Penutup Rangkuman

7. Guru menutup pembelajaran dengan memberikan

salam

10 menit

H. Penilaian

1. Penilaian Sikap

Kelas : ……………………………….

Hari tanggal : ………………………………..

Mata Pelajaran :………………………………..

No Hari/Tanggal Nama

Siswa

Kejadian Keterangan/Tindak Lanjut

1.

2.

3.

4.

Dst

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 186: PENGARUH PENERAPAN SIMULASI PHET TERHADAP …

166

2. Penilaian Pengetahuan

Penilaian pengetahuan dalam bentuk pretest dan postest.

I. Instumen Penilaian

Soal pretest dan postest dan Teknik penskoran terlampir. Sedangkan untuk soal-

soal latihan diambil dari buku modul pembelajaran fisika ( Buku Pegangan

Siswa).

Yogyakarta, 22 Maret 2018

Mengetahui,

Guru Fisika SMK PL Muntilan

Natalis Emanuel Koli Soge, S.Pd

Peneliti

Anastasia Puji Lestari

NIM. 141424005

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 187: PENGARUH PENERAPAN SIMULASI PHET TERHADAP …

167

Lampiran 7 : Lembar Kerja siswa

Lembar Kerja Siswa

Nama :

Kelas :

Alat dan bahan yang digunakan :

Free Dowload PhET software, alamat situs http://phet.colorado.edu simulasi :

collision

Langkah Penggunaan :

Klik Advanced, maka akan terbuka tampilan seperti pada gambar berikut :

2

1

3

4 5

9

8

7

6

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 188: PENGARUH PENERAPAN SIMULASI PHET TERHADAP …

168

Fungsi :

1. Untuk mengatur berapa dimensi yang akan kita gunakan.

2. Pilihan untuk apa saja yang akan diukur, sehingga nanti muncul tampilan ikon

yang akan diukur. Misalnya diagram kecepatan

3. Untuk mengatur kembali ke tampilan awal

4. Menentukan cepat lambatnya gerakan bola

5. Play : Untuk memulai simulasi

Restrat : untuk kembali ke langkah sebelumnya

Back : Kembali ke sebelumnya secara perlahan

Step : ke langkah setelahnya secara perlahan

6. Untuk menghilangkan / menampilkan data yang lebih banyak

7. Untuk menghilangkan bola

8. Untuk menambah bola

9. Tampilan data yang akan diperoleh berdasarkan pilihan yang telah ditentukan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 189: PENGARUH PENERAPAN SIMULASI PHET TERHADAP …

169

I. Lembar Kerja Siswa Momentum dan Perubahan Momentum

A. Tujuan

1. Membuktikan berlakunya Hukum Kekekalan Momentum berdasarkan

simulasi

2. Menganalisis hal-hal yang mempengaruhi besarnya momentum dan

perubahan momentum

B. Dasar Teori

1. Pengertian Momentum dan Impuls

Momentum yang dimiliki oleh benda didefinisikan sebagai hasil kali

massa benda dengan kecepatannya. Momentum ini merupakan besaran

vektor, berdasarkan satuan SI adalah kg m/s. Secara matematis dapat

dirumuskan :

= m. ……………………………………… (1)

Dimana :

= momentum (kg m/s)

m = massa (kg)

= kecepatan (m/s)

Jika gaya bekerja pada benda bermassa m, maka berlaku hukum II

Newton = m. . Sehingga diperoleh hubungan :

= m. = m

= m (

) =

..................................... (2)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 190: PENGARUH PENERAPAN SIMULASI PHET TERHADAP …

170

Persamaan (2) adalah perubahan momentum yang terjadi atau 2 – 1 = .

Dengan demikian, hukum II Newton dapat dinyatakan dalam bentuk

momentum seperti berikut :

=

..................................................................................... (3)

Persamaan (3) dapat diterapkan pada massa benda yang berubah terhadap

waktu. Perubahan momentum juga dapat diterapkan pada benda dengan

gaya yang berubah-ubah. Sehingga rumusnya menjadi sebagai berikut :

=

=

=

=

+ m

=

+ m. .................................................................... (4)

Sehingga persamaan (4) dapat dinyatakan dalam bentuk :

∆t = ∆ = – = ....................................... (5)

Hasil kali antara gaya yang bekerja dengan selang waktu ∆t saat gaya

tersebut bekerja pada benda disebut Impuls. Sehingga dapat ditulis :

= ∆t = m ( ) = ∆ .................................................... (6)

Dimana :

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 191: PENGARUH PENERAPAN SIMULASI PHET TERHADAP …

171

= Impuls yang bekerja pada benda (Ns)

= Gaya yang bekerja pada benda (N)

∆t = Selang waktu bekerjanya gaya (s)

∆ = perubahan momentum benda ( kg m/s )

2. Hukum Kekekalan Momentum

Dua buah benda, benda 1 bermassa m1 bergerak dengan kecepatan

dan benda 2 bermassa m2 bergerak dengan kecepatam . Total momentum

sistem kedua benda tersebut dapat dinyatakan sebagai berikut :

Ʃ = + = m1 + m2 ........................................ (7)

Anggap saja kedua benda bertumbukan dan kemudian akan terpental dengan

kecepatan masing-masing dan

. Maka total momentum kedua benda

setelah tumbukan dapat dinyatakan sebagai berikut :

Ʃ = +

= m1 + m2

....................................... (8)

Hasil percobaan menunjukkan bahwa berapa pun massa dan kecepatan

benda, ternyata total momentum benda setelah tumbukan dan sebelum

tumbukan selalu sama. Sehingga, persamaannya dapat dituliskan sebagai

berikut :

Ʃ = Ʃ atau m1 + m2 = m1 + m2

................. (9)

Dengan :

Ʃ = total momentum sebelum tumbukan ( kg m/s )

Ʃ = total momentum setelah tumbukan ( kg m/s )

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 192: PENGARUH PENERAPAN SIMULASI PHET TERHADAP …

172

m1 = massa benda 1 ( Kg )

= kecepatan benda 1 sebelum tumbukan ( m/s )

m2 = massa benda 2 ( Kg )

= kecepatan benda 2 sebelum tumbukan ( m/s )

= kecepatan benda 1 setelah tumbukan ( m/s )

= kecepatan benda 2 setelah tumbukan ( m/s )

Dapat disimpulkan bahwa hukum kekekalan momentum menyatakan

bahwa jumlah momentum kedua benda sebelum terjadi tumbukan adalah

sama dengan jumlah momentum kedua benda setelah terjadi tumbukan .

C. Langkah Percobaan

1. Pilih advanced sehingga tampilan menjadi seperti di bawah ini:

2. Pilih satu dimensi, maka akan muncul tampilan sebagai berikut :

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 193: PENGARUH PENERAPAN SIMULASI PHET TERHADAP …

173

3. Kemudian, klik more data maka akan muncul tampilan sebagai berikut :

4. Aturlah cepat lambatnya gerakan bola. Gunakan tingkat yang agak rendah

agar gerakan bola dapat teramati dengan baik.

5. Untuk percobaan pertama gunakan satu bola, sehingga klik remove ball.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 194: PENGARUH PENERAPAN SIMULASI PHET TERHADAP …

174

Maka akan muncul tampilan gambar sebagai berikut :

6. Aturlah massa kedua bola yang akan digunakan. Pada percobaan pertama

ini, massa yang digunakan tetap.

Amati momentum yang terjadi sebelum dan sesudah bola menumbuk. Catat

hasilnya pada tabel 1

7. Sedangkan untuk percobaan 2, langkah percobaannya sama. Namun, bola

yang akan digunakan ada dua bola. Sehingga klik kembali add ball diatas

ikon remove ball.

8. Aturlah massa yang akan digunakan. Untuk data yang pertama, buatlah

massa salah satu bola tetap sedangkan massa satunya divariasikan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 195: PENGARUH PENERAPAN SIMULASI PHET TERHADAP …

175

Tampilan akan seperti ini

9. Amati perubahan momentum yang terjadi oleh kedua bola tersebut. Catat

hasilnya pada tabel 2

10. Untuk data berikutnya, buatlah massa kedua bola sama. Namun, ubahlah

salah satu kecepatan bola secara bervariasi dan kecepatan bola satunya

dibuat tetap.

11. Amati perubahan momentum yang terjadi dan catat hasilnya pada tabel 3

D. Data Percobaan

Tabel 1. Momentum

No. M ( kg ) V ( m/s ) V’ (

m/s)

P sebelum tumbukan (

kg m/s )

P setelah tumbukan

( kg m/s )

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 196: PENGARUH PENERAPAN SIMULASI PHET TERHADAP …

176

Tabel 2

m1 = Kg

No. m2

(Kg)

V1

(m/s)

V2

(m/s)

V1’

(m/s)

V2’

(m/s)

P sebelum

tumbukan ( Kg

m/s)

P sesudah

tumbukan (Kg

m/s)

Tabel 3

V1 : (m/s)

No. m1

(Kg)

m2

(kg)

V2

(m/s)

V1’

(m/s)

V2’

(m/s)

P sebelum tumbukan

( Kg m/s)

P sesudah

tumbukan (Kg m/s)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 197: PENGARUH PENERAPAN SIMULASI PHET TERHADAP …

177

E. Tugas

1. Berdasarkan data yang diperoleh bagaimana nilai momentum sebelum

menumbuk dan sesudah menumbuk?

2. Bagaimana pengaruh massa dan kecepatan terhadap nilai momentum?

3. Faktor apa saja yang mempengaruhi besarnya momentum?

4. Apakah hukum kekekalan momentum berlaku pada percobaan yang telah

anda lakukan?

F. Kesimpulan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 198: PENGARUH PENERAPAN SIMULASI PHET TERHADAP …

178

II. Lembar Kerja Siswa Tumbukan

A. Tujuan

Siswa dapat menentukan besarnya nilai koefisien restitusi untuk masing-

masing jenis tumbukan

B. Dasar Teori

1. Koefisien kelentingan

Perbandingan laju relatif benda setelah terjadi tumbukan terhadap laju

relatif benda sebelum terjadi tumbukan yang dilambangkan e :

e = -

..................................................................................... (1)

dengan : = laju relatif benda pertama setelah tumbukan

= laju relatif benda kedua setelah tumbukan

= laju relatif benda pertama sebelum tumbukan

= laju relatif benda kedua sebelum tumbukan

Sebuah benda yang dijatuhkan dari ketinggian h1. Ketika sampai di

tanah kecepatan benda adalah . Sesaat setelah memantul, benda

mempunyai kecepatan dan memantul sampai ketinggian h2. Benda

yang dijatuhkan dari ketinggian h1 ,dipantulkan dengan ketinggian

h2 akan mempunyai koefisien restitusi, dengan rumus :

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 199: PENGARUH PENERAPAN SIMULASI PHET TERHADAP …

179

e = -

= -

= = -

=

....................................................................................... (2)

Tanda (–) berubah menjadi (+) karena arah kecepatan berlawanan

arah. Karena benda merupakan gerak jatuh bebas maka berlaku rumus

gerak lurus untuk menghitung besarnya kecepatan yaitu dengan

rumus:

= + 2gh

= 0 + 2gh

√ .......................................................................... (3)

Maka persamaan (3) dapat di subtitusikan ke persamaan (2) menjadi:

e =

=

= √

................................................................................. (4)

2. Jenis-jenis tumbukan

a. Tumbukan lenting sempurna

Dalam hal ini berlaku hukum kekekalan momentum dan

kekekalan energi kinetik sehingga momentum dan energi kinetik

selalu konstan. Setelah tumbukan benda terpisah, energi kinetik tidak

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 200: PENGARUH PENERAPAN SIMULASI PHET TERHADAP …

180

ada yang hilang dan momentum tetap. Koefisien restitusi yang dimiliki

sebesar 1.

Rumus momentum yang berlaku :

m1 + m2 = m1 + m2

......................................... (5)

Karena tumbukannya lenting sempurna, maka energi kinetiknya tetap.

m1 2

+

m2 2

=

m1

+

m2

................................... (6)

Persamaan (14) dapat dituliskan dalam bentuk :

m1 ( 1 – ) ( 1 +

) = m2 ( 2 – ) ( 2 +

) ....................... (7)

Dari persamaa (14) tersebut diperoleh hubungan :

1 – 2 = - ( –

) .................................................................. (8)

b. Tumbukan tidak lenting sama sekali

Setelah tumbukan kedua benda bergabung jadi satu, energi

kinetik ada yang hilang tetapi momentum tetap.

Rumus yang berlaku :

m1 1 + m2 2 = ( m1 + m2 ) ..................................................... (9)

Koefisien Restitusi e = 0

= ........................................................................... (10)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 201: PENGARUH PENERAPAN SIMULASI PHET TERHADAP …

181

c. Tumbukan Lenting Sebagian

Hanya momentum yang kekal, sedangkan energi kinetik tidak.

Energi kinetik sesudah tumbukan lebih kecil daripada sebelum

tumbukan. Setelah tumbukan kedua benda terpisah, energi kinetik

hilang sebagian dan momentum tetap.

Rumus yang berlaku :

m1 1 + m2 2 = m1 + m2

......................................... (11)

koefisien restitusinya e = ( 0 ≤ e ≤ 1 ).

C. Prosedur Percobaan

1. Pilih advanced sehingga tampilan menjadi seperti di bawah ini:

2. Pilih satu dimensi, maka akan muncul tampilan sebagai berikut :

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 202: PENGARUH PENERAPAN SIMULASI PHET TERHADAP …

182

Gunakan dua bola dalam simulasi ini.

3. Kemudian, klik more data maka akan muncul tampilan sebagai berikut :

4. Aturlah cepat lambatnya gerakan bola. Gunakan tingkat yang agak

rendah agar gerakan bola dapat teramati dengan baik.

5. Untuk tabel 1 merupakan tumbukan tidak lenting sama sekali. Sehingga

harus mengatur tingkat kelastisitas bolanya. Dengan mengeser elasticity

menjadi 0%

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 203: PENGARUH PENERAPAN SIMULASI PHET TERHADAP …

183

6. Variasikan massa dari salah satu bola, dan bola satunya dengan massa

yang tetap. Amati kecepatan sebelum dan sesudah tumbukan catat pada

tabel 1.

7. Untuk tabel 2, tingkat elastisitas bolanya diubah menjadi 50 %.

Kemudian lakukan hal yang sama seperti langkah sebelumnya. Catat

hasilnya pada tabel 2.

8. Untuk tabel 3, elastisitas bola diubah menjadi 100 %. Kemudian lakukan

langkah yang sama dengan menvariasikan salah satu massa. Amati

perubahan kecepatan yang terjadi, catat hasilnya pada tabel 3

D. Data Percobaan

Tabel 1

No. m1 (kg) m2 (kg) V1 (m/s) V2 (m/s) V1’ (m/s) V2’ (m/s)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 204: PENGARUH PENERAPAN SIMULASI PHET TERHADAP …

184

Tabel 2

No. m1 (kg) m2 (kg) V1 (m/s) V2 (m/s) V1’ (m/s) V2’ (m/s)

Tabel 3

No. m1 (kg) m2 (kg) V1 (m/s) V2 (m/s) V1’ (m/s) V2’ (m/s)

E. Tugas

1. Dari percobaan diatas, hitunglah besarnya nilai koefisien restitusi!

2. Apa saja yang mempengaruhi besarnya koefisien restitusi

3. Apakah hukum kekekalan momentum berlaku dalam percobaan anda?

Jelaskan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 205: PENGARUH PENERAPAN SIMULASI PHET TERHADAP …

185

F. Kesimpulan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 206: PENGARUH PENERAPAN SIMULASI PHET TERHADAP …

186

Lampiran 8 : Soal Pretest dan Postest

SOAL PRETEST

1. Berdasarkan yang kalian ketahui, apa yang dimaksud dengan momentum dan

hukum kekekalan momentum. Berikan contoh penerapan dalam kehidupan

sehari-hari?

2. Benda A bermassa 500 gram bergerak dengan kelajuan 10 m/s dan benda B

bermassa 200 gram bergerak dengan kelajuan 12 m/s dengan arah yang

berlawanan. Kedua benda bergerak saling mendekati dan bertumbukan. Jika

setelah bertumbukan kelajuan benda A menjadi 6 m/s. Tentukanlah :

c. Kelajuan benda B setelah tumbukan

d. Momentum yang terjadi pada benda A

3. Sebuah benda A ( 2 kg ) bergerak dengan kecepatan 5 m/s sedangkan benda B

( 3 kg ) bergerak dengan kecepatan 9 m/s berlawanan arah dengan benda A.

Apabila setelah tumbukan benda A bergerak dengan kelajuan 4 m/s searah

benda B sebelum tumbukan dan benda B bergerak dengan kecepatan 3 m/s

searah benda A sebelum tumbukan. Hitunglah :

a. Koefisien restitusinya

b. Berdasarkan koefisien restitusinya, termasuk jenis tumbukan apakah

peristiwa diatas?

4. Rancanglah sebuah percobaan sederhana yang menunjukkan adanya

penerapan hukum kekekalan momentum!

5. Berikan tanggapanmu atau kesanmu setelah mengikuti pembelajaran dengan

menggunakan simulasi PhET ( untuk kelas treatment ) dan Berikan

tanggapanmu atau kesan mu selama mengikuti pembelajaran dengan metode

ceramah ( untuk kelas kontrol)!

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 207: PENGARUH PENERAPAN SIMULASI PHET TERHADAP …

187

SOAL POSTEST

1. Benda A bermassa 0,6 kilogram bergerak dengan kelajuan 10 m/s dan benda B

bermassa 0,8 kilogram bergerak dengan kelajuan 12 m/s dengan arah yang

berlawanan. Kedua benda bergerak saling mendekati dan bertumbukan. Jika

setelah bertumbukan kelajuan benda A adalah 11 m/s. Tentukanlah :

a. Kelajuan benda B setelah tumbukan

b. Momentum yang terjadi pada benda B

2. Berdasarkan yang kalian ketahui, apa yang dimaksud dengan momentum dan

berikan contohnya dalam kehidupan sehari-hari?

3. Rancanglah sebuah percobaan sederhana yang menunjukkan adanya penerapan

hukum kekekalan momentum!

4. Sebuah benda A ( 2 kg ) bergerak dengan kecepatan 5 m/s sedangkan benda B ( 4

kg ) bergerak dengan kecepatan 15 m/s berlawanan arah dengan benda A. Apabila

setelah tumbukan benda A bergerak dengan kelajuan 4 m/s searah benda B

sebelum tumbukan dan benda B bergerak dengan kecepatan 6 m/s searah benda

A sebelum tumbukan. Hitunglah :

a. Koefisien restitusinya

b. Berdasarkan koefisien restitusinya, termasuk jenis tumbukan apakah

peristiwa diatas?

5. Berikan tanggapanmu atau kesanmu setelah mengikuti pembelajaran dengan

menggunakan simulasi PhET ( untuk kelas treatment ) dan Berikan tanggapanmu

atau kesan mu selama mengikuti pembelajaran dengan metode ceramah ( untuk

kelas kontrol)!

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 208: PENGARUH PENERAPAN SIMULASI PHET TERHADAP …

188

Lampiran 9 : Validasi Soal Pretest dan Postest

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 209: PENGARUH PENERAPAN SIMULASI PHET TERHADAP …

189

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 210: PENGARUH PENERAPAN SIMULASI PHET TERHADAP …

190

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 211: PENGARUH PENERAPAN SIMULASI PHET TERHADAP …

191

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 212: PENGARUH PENERAPAN SIMULASI PHET TERHADAP …

192

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 213: PENGARUH PENERAPAN SIMULASI PHET TERHADAP …

193

Lampiran 10 : Contoh hasil pretest dan Postest kelas treatment

1. Hasil Pretest

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 214: PENGARUH PENERAPAN SIMULASI PHET TERHADAP …

194

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 215: PENGARUH PENERAPAN SIMULASI PHET TERHADAP …

195

2. Hasil Postest

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 216: PENGARUH PENERAPAN SIMULASI PHET TERHADAP …

196

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 217: PENGARUH PENERAPAN SIMULASI PHET TERHADAP …

197

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 218: PENGARUH PENERAPAN SIMULASI PHET TERHADAP …

198

Lampiran 11 Contoh hasil Pretest dan Postets kelas Kontrol

1. Hasil Pretest

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 219: PENGARUH PENERAPAN SIMULASI PHET TERHADAP …

199

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 220: PENGARUH PENERAPAN SIMULASI PHET TERHADAP …

200

2. Hasil Postest

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 221: PENGARUH PENERAPAN SIMULASI PHET TERHADAP …

201

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 222: PENGARUH PENERAPAN SIMULASI PHET TERHADAP …

202

Lampiran 12 : Hasil Lembar Kerja Siswa

Lembar Kerja Siswa

Nama :

Kelas : X TPB

Alat dan bahan yang digunakan :

Free Dowload PhET software, alamat situs http://phet.colorado.edu simulasi :

collision

Langkah Penggunaan :

Klik Advanced, maka akan terbuka tampilan seperti pada gambar berikut :

2

1

3

4 5

9

8

7

6

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 223: PENGARUH PENERAPAN SIMULASI PHET TERHADAP …

203

Fungsi :

1. Untuk mengatur berapa dimensi yang akan kita gunakan.

2. Pilihan untuk apa saja yang akan diukur, sehingga nanti muncul tampilan ikon

yang akan diukur. Misalnya diagram kecepatan

3. Untuk mengatur kembali ke tampilan awal

4. Menentukan cepat lambatnya gerakan bola

5. Play : Untuk memulai simulasi

Restrat : untuk kembali ke langkah sebelumnya

Back : Kembali ke sebelumnya secara perlahan

Step : ke langkah setelahnya secara perlahan

6. Untuk menghilangkan / menampilkan data yang lebih banyak

7. Untuk menghilangkan bola

8. Untuk menambah bola

9. Tampilan data yang akan diperoleh berdasarkan pilihan yang telah ditentukan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 224: PENGARUH PENERAPAN SIMULASI PHET TERHADAP …

204

I. Lembar Kerja Siswa Momentum dan Perubahan Momentum

A. Tujuan

1. Membuktikan berlakunya Hukum Kekekalan Momentum berdasarkan

simulasi

2. Menganalisis hal-hal yang mempengaruhi besarnya momentum dan

perubahan momentum

B. Dasar Teori

1. Pengertian Momentum dan Impuls

Momentum yang dimiliki oleh benda didefinisikan sebagai hasil kali

massa benda dengan kecepatannya. Momentum ini merupakan besaran

vektor, berdasarkan satuan SI adalah kg m/s. Secara matematis dapat

dirumuskan :

= m. ……………………………………… (1)

Dimana :

= momentum (kg m/s)

m = massa (kg)

= kecepatan (m/s)

Jika gaya bekerja pada benda bermassa m, maka berlaku hukum II

Newton = m. . Sehingga diperoleh hubungan :

= m. = m

= m (

) =

..................................... (2)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 225: PENGARUH PENERAPAN SIMULASI PHET TERHADAP …

205

Persamaan (2) adalah perubahan momentum yang terjadi atau 2 – 1 = .

Dengan demikian, hukum II Newton dapat dinyatakan dalam bentuk

momentum seperti berikut :

=

..................................................................................... (3)

Persamaan (3) dapat diterapkan pada massa benda yang berubah terhadap

waktu. Perubahan momentum juga dapat diterapkan pada benda dengan

gaya yang berubah-ubah. Sehingga rumusnya menjadi sebagai berikut :

=

=

=

=

+ m

=

+ m. .................................................................... (4)

Sehingga persamaan (4) dapat dinyatakan dalam bentuk :

∆t = ∆ = – = ....................................... (5)

Hasil kali antara gaya yang bekerja dengan selang waktu ∆t saat gaya

tersebut bekerja pada benda disebut Impuls. Sehingga dapat ditulis :

= ∆t = m ( ) = ∆ .................................................... (6)

Dimana :

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 226: PENGARUH PENERAPAN SIMULASI PHET TERHADAP …

206

= Impuls yang bekerja pada benda (Ns)

= Gaya yang bekerja pada benda (N)

∆t = Selang waktu bekerjanya gaya (s)

∆ = perubahan momentum benda ( kg m/s )

2. Hukum Kekekalan Momentum

Dua buah benda, benda 1 bermassa m1 bergerak dengan kecepatan

dan benda 2 bermassa m2 bergerak dengan kecepatam . Total momentum

sistem kedua benda tersebut dapat dinyatakan sebagai berikut :

Ʃ = + = m1 + m2 ........................................ (7)

Anggap saja kedua benda bertumbukan dan kemudian akan terpental dengan

kecepatan masing-masing dan

. Maka total momentum kedua benda

setelah tumbukan dapat dinyatakan sebagai berikut :

Ʃ = +

= m1 + m2

....................................... (8)

Hasil percobaan menunjukkan bahwa berapa pun massa dan kecepatan

benda, ternyata total momentum benda setelah tumbukan dan sebelum

tumbukan selalu sama. Sehingga, persamaannya dapat dituliskan sebagai

berikut :

Ʃ = Ʃ atau m1 + m2 = m1 + m2

................. (9)

Dengan :

Ʃ = total momentum sebelum tumbukan ( kg m/s )

Ʃ = total momentum setelah tumbukan ( kg m/s )

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 227: PENGARUH PENERAPAN SIMULASI PHET TERHADAP …

207

m1 = massa benda 1 ( Kg )

= kecepatan benda 1 sebelum tumbukan ( m/s )

m2 = massa benda 2 ( Kg )

= kecepatan benda 2 sebelum tumbukan ( m/s )

= kecepatan benda 1 setelah tumbukan ( m/s )

= kecepatan benda 2 setelah tumbukan ( m/s )

Dapat disimpulkan bahwa hukum kekekalan momentum menyatakan

bahwa jumlah momentum kedua benda sebelum terjadi tumbukan adalah

sama dengan jumlah momentum kedua benda setelah terjadi tumbukan .

C. Langkah Percobaan

1. Pilih advanced sehingga tampilan menjadi seperti di bawah ini:

2. Pilih satu dimensi, maka akan muncul tampilan sebagai berikut :

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 228: PENGARUH PENERAPAN SIMULASI PHET TERHADAP …

208

3. Kemudian, klik more data maka akan muncul tampilan sebagai berikut :

4. Aturlah cepat lambatnya gerakan bola. Gunakan tingkat yang agak rendah

agar gerakan bola dapat teramati dengan baik.

5. Untuk percobaan pertama gunakan satu bola, sehingga klik remove ball.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 229: PENGARUH PENERAPAN SIMULASI PHET TERHADAP …

209

Maka akan muncul tampilan gambar sebagai berikut :

6. Aturlah massa kedua bola yang akan digunakan. Pada percobaan pertama

ini, massa yang digunakan tetap.

Amati momentum yang terjadi sebelum dan sesudah bola menumbuk. Catat

hasilnya pada tabel 1

7. Sedangkan untuk percobaan 2, langkah percobaannya sama. Namun, bola

yang akan digunakan ada dua bola. Sehingga klik kembali add ball diatas

ikon remove ball.

8. Aturlah massa yang akan digunakan. Untuk data yang pertama, buatlah

massa salah satu bola tetap sedangkan massa satunya divariasikan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 230: PENGARUH PENERAPAN SIMULASI PHET TERHADAP …

210

Tampilan akan seperti ini

9. Amati perubahan momentum yang terjadi oleh kedua bola tersebut. Catat

hasilnya pada tabel 2

10. Untuk data berikutnya, buatlah massa kedua bola sama. Namun, ubahlah

salah satu kecepatan bola secara bervariasi dan kecepatan bola satunya

dibuat tetap.

11. Amati perubahan momentum yang terjadi dan catat hasilnya pada tabel 3

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 231: PENGARUH PENERAPAN SIMULASI PHET TERHADAP …

211

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 232: PENGARUH PENERAPAN SIMULASI PHET TERHADAP …

212

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 233: PENGARUH PENERAPAN SIMULASI PHET TERHADAP …

213

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 234: PENGARUH PENERAPAN SIMULASI PHET TERHADAP …

214

II. Lembar Kerja Siswa Tumbukan

A. Tujuan

Siswa dapat menentukan besarnya nilai koefisien restitusi untuk masing-

masing jenis tumbukan

B. Dasar Teori

1. Koefisien kelentingan

Perbandingan laju relatif benda setelah terjadi tumbukan terhadap laju

relatif benda sebelum terjadi tumbukan yang dilambangkan e :

e = -

..................................................................................... (1)

dengan : = laju relatif benda pertama setelah tumbukan

= laju relatif benda kedua setelah tumbukan

= laju relatif benda pertama sebelum tumbukan

= laju relatif benda kedua sebelum tumbukan

Sebuah benda yang dijatuhkan dari ketinggian h1. Ketika sampai di

tanah kecepatan benda adalah . Sesaat setelah memantul, benda

mempunyai kecepatan dan memantul sampai ketinggian h2. Benda yang

dijatuhkan dari ketinggian h1 ,dipantulkan dengan ketinggian h2 akan

mempunyai koefisien restitusi, dengan rumus :

e = -

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 235: PENGARUH PENERAPAN SIMULASI PHET TERHADAP …

215

= -

= = -

=

....................................................................................... (2)

Tanda (–) berubah menjadi (+) karena arah kecepatan berlawanan

arah. Karena benda merupakan gerak jatuh bebas maka berlaku rumus

gerak lurus untuk menghitung besarnya kecepatan yaitu dengan

rumus:

= + 2gh

= 0 + 2gh

√ .......................................................................... (3)

Maka persamaan (3) dapat di subtitusikan ke persamaan (2) menjadi:

e =

=

= √

................................................................................. (4)

2. Jenis-jenis tumbukan

a. Tumbukan lenting sempurna

Dalam hal ini berlaku hukum kekekalan momentum dan

kekekalan energi kinetik sehingga momentum dan energi kinetik

selalu konstan. Setelah tumbukan benda terpisah, energi kinetik tidak

ada yang hilang dan momentum tetap. Koefisien restitusi yang dimiliki

sebesar 1.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 236: PENGARUH PENERAPAN SIMULASI PHET TERHADAP …

216

Rumus momentum yang berlaku :

m1 + m2 = m1 + m2

......................................... (5)

Karena tumbukannya lenting sempurna, maka energi kinetiknya tetap.

m1 2

+

m2 2

=

m1

+

m2

................................... (6)

Persamaan (14) dapat dituliskan dalam bentuk :

m1 ( 1 – ) ( 1 +

) = m2 ( 2 – ) ( 2 +

) ....................... (7)

Dari persamaa (14) tersebut diperoleh hubungan :

1 – 2 = - ( –

) .................................................................. (8)

b. Tumbukan tidak lenting sama sekali

Setelah tumbukan kedua benda bergabung jadi satu, energi

kinetik ada yang hilang tetapi momentum tetap.

Rumus yang berlaku :

m1 1 + m2 2 = ( m1 + m2 ) ..................................................... (9)

Koefisien Restitusi e = 0

= ........................................................................... (10)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 237: PENGARUH PENERAPAN SIMULASI PHET TERHADAP …

217

c. Tumbukan Lenting Sebagian

Hanya momentum yang kekal, sedangkan energi kinetik tidak.

Energi kinetik sesudah tumbukan lebih kecil daripada sebelum

tumbukan. Setelah tumbukan kedua benda terpisah, energi kinetik

hilang sebagian dan momentum tetap.

Rumus yang berlaku :

m1 1 + m2 2 = m1 + m2

......................................... (11)

koefisien restitusinya e = ( 0 ≤ e ≤ 1 ).

C. Prosedur Percobaan

1. Pilih advanced sehingga tampilan menjadi seperti di bawah ini:

2. Pilih satu dimensi, maka akan muncul tampilan sebagai berikut :

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 238: PENGARUH PENERAPAN SIMULASI PHET TERHADAP …

218

Gunakan dua bola dalam simulasi ini.

3. Kemudian, klik more data maka akan muncul tampilan sebagai berikut :

4. Aturlah cepat lambatnya gerakan bola. Gunakan tingkat yang agak

rendah agar gerakan bola dapat teramati dengan baik.

5. Untuk tabel 1 merupakan tumbukan tidak lenting sama sekali. Sehingga

harus mengatur tingkat kelastisitas bolanya. Dengan mengeser elasticity

menjadi 0%

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 239: PENGARUH PENERAPAN SIMULASI PHET TERHADAP …

219

6. Variasikan massa dari salah satu bola, dan bola satunya dengan massa

yang tetap. Amati kecepatan sebelum dan sesudah tumbukan catat pada

tabel 1.

7. Untuk tabel 2, tingkat elastisitas bolanya diubah menjadi 50 %.

Kemudian lakukan hal yang sama seperti langkah sebelumnya. Catat

hasilnya pada tabel 2.

8. Untuk tabel 3, elastisitas bola diubah menjadi 100 %. Kemudian lakukan

langkah yang sama dengan menvariasikan salah satu massa. Amati

perubahan kecepatan yang terjadi, catat hasilnya pada tabel 3

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 240: PENGARUH PENERAPAN SIMULASI PHET TERHADAP …

220

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 241: PENGARUH PENERAPAN SIMULASI PHET TERHADAP …

221

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 242: PENGARUH PENERAPAN SIMULASI PHET TERHADAP …

222

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 243: PENGARUH PENERAPAN SIMULASI PHET TERHADAP …

223

Lembar Kerja Siswa

Nama :

Kelas : X TPB

Alat dan bahan yang digunakan :

Free Dowload PhET software, alamat situs http://phet.colorado.edu simulasi :

collision

Langkah Penggunaan :

Klik Advanced, maka akan terbuka tampilan seperti pada gambar berikut :

2

1

3

4 5

9

8

7

6

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 244: PENGARUH PENERAPAN SIMULASI PHET TERHADAP …

224

Fungsi :

1. Untuk mengatur berapa dimensi yang akan kita gunakan.

2. Pilihan untuk apa saja yang akan diukur, sehingga nanti muncul tampilan ikon

yang akan diukur. Misalnya diagram kecepatan

3. Untuk mengatur kembali ke tampilan awal

4. Menentukan cepat lambatnya gerakan bola

5. Play : Untuk memulai simulasi

Restrat : untuk kembali ke langkah sebelumnya

Back : Kembali ke sebelumnya secara perlahan

Step : ke langkah setelahnya secara perlahan

6. Untuk menghilangkan / menampilkan data yang lebih banyak

7. Untuk menghilangkan bola

8. Untuk menambah bola

9. Tampilan data yang akan diperoleh berdasarkan pilihan yang telah ditentukan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 245: PENGARUH PENERAPAN SIMULASI PHET TERHADAP …

225

I.Lembar Kerja Siswa Momentum dan Perubahan Momentum

A. Tujuan

1. Membuktikan berlakunya Hukum Kekekalan Momentum berdasarkan

simulasi

2. Menganalisis hal-hal yang mempengaruhi besarnya momentum dan

perubahan momentum

B. Dasar Teori

1. Pengertian Momentum dan Impuls

Momentum yang dimiliki oleh benda didefinisikan sebagai hasil kali

massa benda dengan kecepatannya. Momentum ini merupakan besaran

vektor, berdasarkan satuan SI adalah kg m/s. Secara matematis dapat

dirumuskan :

= m. ……………………………………… (1)

Dimana :

= momentum (kg m/s)

m = massa (kg)

= kecepatan (m/s)

Jika gaya bekerja pada benda bermassa m, maka berlaku hukum II

Newton = m. . Sehingga diperoleh hubungan :

= m. = m

= m (

) =

..................................... (2)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 246: PENGARUH PENERAPAN SIMULASI PHET TERHADAP …

226

Persamaan (2) adalah perubahan momentum yang terjadi atau 2 – 1 = .

Dengan demikian, hukum II Newton dapat dinyatakan dalam bentuk

momentum seperti berikut :

=

..................................................................................... (3)

Persamaan (3) dapat diterapkan pada massa benda yang berubah terhadap

waktu. Perubahan momentum juga dapat diterapkan pada benda dengan

gaya yang berubah-ubah. Sehingga rumusnya menjadi sebagai berikut :

=

=

=

=

+ m

=

+ m. .................................................................... (4)

Sehingga persamaan (4) dapat dinyatakan dalam bentuk :

∆t = ∆ = – = ....................................... (5)

Hasil kali antara gaya yang bekerja dengan selang waktu ∆t saat gaya

tersebut bekerja pada benda disebut Impuls. Sehingga dapat ditulis :

= ∆t = m ( ) = ∆ .................................................... (6)

Dimana :

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 247: PENGARUH PENERAPAN SIMULASI PHET TERHADAP …

227

= Impuls yang bekerja pada benda (Ns)

= Gaya yang bekerja pada benda (N)

∆t = Selang waktu bekerjanya gaya (s)

∆ = perubahan momentum benda ( kg m/s )

2. Hukum Kekekalan Momentum

Dua buah benda, benda 1 bermassa m1 bergerak dengan kecepatan

dan benda 2 bermassa m2 bergerak dengan kecepatam . Total momentum

sistem kedua benda tersebut dapat dinyatakan sebagai berikut :

Ʃ = + = m1 + m2 ........................................ (7)

Anggap saja kedua benda bertumbukan dan kemudian akan terpental dengan

kecepatan masing-masing dan

. Maka total momentum kedua benda

setelah tumbukan dapat dinyatakan sebagai berikut :

Ʃ = +

= m1 + m2

....................................... (8)

Hasil percobaan menunjukkan bahwa berapa pun massa dan kecepatan

benda, ternyata total momentum benda setelah tumbukan dan sebelum

tumbukan selalu sama. Sehingga, persamaannya dapat dituliskan sebagai

berikut :

Ʃ = Ʃ atau m1 + m2 = m1 + m2

................. (9)

Dengan :

Ʃ = total momentum sebelum tumbukan ( kg m/s )

Ʃ = total momentum setelah tumbukan ( kg m/s )

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 248: PENGARUH PENERAPAN SIMULASI PHET TERHADAP …

228

m1 = massa benda 1 ( Kg )

= kecepatan benda 1 sebelum tumbukan ( m/s )

m2 = massa benda 2 ( Kg )

= kecepatan benda 2 sebelum tumbukan ( m/s )

= kecepatan benda 1 setelah tumbukan ( m/s )

= kecepatan benda 2 setelah tumbukan ( m/s )

Dapat disimpulkan bahwa hukum kekekalan momentum menyatakan

bahwa jumlah momentum kedua benda sebelum terjadi tumbukan adalah

sama dengan jumlah momentum kedua benda setelah terjadi tumbukan .

C. Langkah Percobaan

1. Pilih advanced sehingga tampilan menjadi seperti di bawah ini:

2. Pilih satu dimensi, maka akan muncul tampilan sebagai berikut :

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 249: PENGARUH PENERAPAN SIMULASI PHET TERHADAP …

229

3. Kemudian, klik more data maka akan muncul tampilan sebagai berikut :

4. Aturlah cepat lambatnya gerakan bola. Gunakan tingkat yang agak rendah

agar gerakan bola dapat teramati dengan baik.

5. Untuk percobaan pertama gunakan satu bola, sehingga klik remove ball.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 250: PENGARUH PENERAPAN SIMULASI PHET TERHADAP …

230

Maka akan muncul tampilan gambar sebagai berikut :

6. Aturlah massa kedua bola yang akan digunakan. Pada percobaan pertama

ini, massa yang digunakan tetap.

Amati momentum yang terjadi sebelum dan sesudah bola menumbuk. Catat

hasilnya pada tabel 1

7. Sedangkan untuk percobaan 2, langkah percobaannya sama. Namun, bola

yang akan digunakan ada dua bola. Sehingga klik kembali add ball diatas

ikon remove ball.

8. Aturlah massa yang akan digunakan. Untuk data yang pertama, buatlah

massa salah satu bola tetap sedangkan massa satunya divariasikan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 251: PENGARUH PENERAPAN SIMULASI PHET TERHADAP …

231

Tampilan akan seperti ini

9. Amati perubahan momentum yang terjadi oleh kedua bola tersebut. Catat

hasilnya pada tabel 2

10. Untuk data berikutnya, buatlah massa kedua bola sama. Namun, ubahlah

salah satu kecepatan bola secara bervariasi dan kecepatan bola satunya

dibuat tetap.

11. Amati perubahan momentum yang terjadi dan catat hasilnya pada tabel 3

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 252: PENGARUH PENERAPAN SIMULASI PHET TERHADAP …

232

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 253: PENGARUH PENERAPAN SIMULASI PHET TERHADAP …

233

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 254: PENGARUH PENERAPAN SIMULASI PHET TERHADAP …

234

II. Lembar Kerja Siswa Tumbukan

A. Tujuan

Siswa dapat menentukan besarnya nilai koefisien restitusi untuk masing-

masing jenis tumbukan

B. Dasar Teori

1. Koefisien kelentingan

Perbandingan laju relatif benda setelah terjadi tumbukan terhadap laju

relatif benda sebelum terjadi tumbukan yang dilambangkan e :

e = -

..................................................................................... (1)

dengan : = laju relatif benda pertama setelah tumbukan

= laju relatif benda kedua setelah tumbukan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 255: PENGARUH PENERAPAN SIMULASI PHET TERHADAP …

235

= laju relatif benda pertama sebelum tumbukan

= laju relatif benda kedua sebelum tumbukan

Sebuah benda yang dijatuhkan dari ketinggian h1. Ketika sampai di

tanah kecepatan benda adalah . Sesaat setelah memantul, benda

mempunyai kecepatan dan memantul sampai ketinggian h2. Benda

yang dijatuhkan dari ketinggian h1 ,dipantulkan dengan ketinggian

h2 akan mempunyai koefisien restitusi, dengan rumus :

e = -

= -

= = -

=

....................................................................................... (2)

Tanda (–) berubah menjadi (+) karena arah kecepatan berlawanan

arah. Karena benda merupakan gerak jatuh bebas maka berlaku rumus

gerak lurus untuk menghitung besarnya kecepatan yaitu dengan

rumus:

= + 2gh

= 0 + 2gh

√ .......................................................................... (3)

Maka persamaan (3) dapat di subtitusikan ke persamaan (2) menjadi:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 256: PENGARUH PENERAPAN SIMULASI PHET TERHADAP …

236

e =

=

= √

................................................................................. (4)

2. Jenis-jenis tumbukan

a. Tumbukan lenting sempurna

Dalam hal ini berlaku hukum kekekalan momentum dan

kekekalan energi kinetik sehingga momentum dan energi kinetik

selalu konstan. Setelah tumbukan benda terpisah, energi kinetik tidak

ada yang hilang dan momentum tetap. Koefisien restitusi yang dimiliki

sebesar 1.

Rumus momentum yang berlaku :

m1 + m2 = m1 + m2

......................................... (5)

Karena tumbukannya lenting sempurna, maka energi kinetiknya tetap.

m1 2

+

m2 2

=

m1

+

m2

................................... (6)

Persamaan (14) dapat dituliskan dalam bentuk :

m1 ( 1 – ) ( 1 +

) = m2 ( 2 – ) ( 2 +

) ....................... (7)

Dari persamaa (14) tersebut diperoleh hubungan :

1 – 2 = - ( –

) .................................................................. (8)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 257: PENGARUH PENERAPAN SIMULASI PHET TERHADAP …

237

b. Tumbukan tidak lenting sama sekali

Setelah tumbukan kedua benda bergabung jadi satu, energi

kinetik ada yang hilang tetapi momentum tetap.

Rumus yang berlaku :

m1 1 + m2 2 = ( m1 + m2 ) ..................................................... (9)

Koefisien Restitusi e = 0

= ........................................................................... (10)

c. Tumbukan Lenting Sebagian

Hanya momentum yang kekal, sedangkan energi kinetik tidak.

Energi kinetik sesudah tumbukan lebih kecil daripada sebelum

tumbukan. Setelah tumbukan kedua benda terpisah, energi kinetik

hilang sebagian dan momentum tetap.

Rumus yang berlaku :

m1 1 + m2 2 = m1 + m2

......................................... (11)

koefisien restitusinya e = ( 0 ≤ e ≤ 1 ).

C. Prosedur Percobaan

1. Pilih advanced sehingga tampilan menjadi seperti di bawah ini:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 258: PENGARUH PENERAPAN SIMULASI PHET TERHADAP …

238

2. Pilih satu dimensi, maka akan muncul tampilan sebagai berikut :

Gunakan dua bola dalam simulasi ini.

3. Kemudian, klik more data maka akan muncul tampilan sebagai berikut :

4. Aturlah cepat lambatnya gerakan bola. Gunakan tingkat yang agak

rendah agar gerakan bola dapat teramati dengan baik.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 259: PENGARUH PENERAPAN SIMULASI PHET TERHADAP …

239

5. Untuk tabel 1 merupakan tumbukan tidak lenting sama sekali. Sehingga

harus mengatur tingkat kelastisitas bolanya. Dengan mengeser elasticity

menjadi 0%

6. Variasikan massa dari salah satu bola, dan bola satunya dengan massa

yang tetap. Amati kecepatan sebelum dan sesudah tumbukan catat pada

tabel 1.

7. Untuk tabel 2, tingkat elastisitas bolanya diubah menjadi 50 %.

Kemudian lakukan hal yang sama seperti langkah sebelumnya. Catat

hasilnya pada tabel 2.

8. Untuk tabel 3, elastisitas bola diubah menjadi 100 %. Kemudian lakukan

langkah yang sama dengan menvariasikan salah satu massa. Amati

perubahan kecepatan yang terjadi, catat hasilnya pada tabel 3

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 260: PENGARUH PENERAPAN SIMULASI PHET TERHADAP …

240

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 261: PENGARUH PENERAPAN SIMULASI PHET TERHADAP …

241

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 262: PENGARUH PENERAPAN SIMULASI PHET TERHADAP …

242

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 263: PENGARUH PENERAPAN SIMULASI PHET TERHADAP …

243

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 264: PENGARUH PENERAPAN SIMULASI PHET TERHADAP …

244

Lampiran 13 : Rangkuman Transkrip wawancara kelas Treatment

Rangkuman transkrip wawancara kelas treatment

1. Bagaimana perasaanmu setelah mengikuti pembelajaran kemarin ?

Keenam responden menjawab senang dan lebih semangat. Namun, awal

pembelajaran masih bingung karena baru pertama kali mendengar simulasi

PhET dan belum pernah belajar menggunakan simulasi ini.

2. Bagaimana pendapat pendapat anda setelah mengikuti pembelajaran

dengan metode kemarin (simulasi PhET ) ?

Keenam responden mengatakan bahwa mereka lebih paham dan lebih tertarik

untuk belajar fisika. Pembelajaran yang dilakukan menyenangkan dan asyik

karena ada video dan dapat mengubah variable-variabel yang ada sehingga

dapat mengetahui pengaruhnya. Namun, dua siswa mengatakan bahwa

penerapan metode tersebut ada kekurangannya yaitu ketika awal metode

tersebut sangat membingungkan dan ketika tidak mendengarkan dengan baik

maka akan susah untuk mengikutinya.

3. Apakah kalian tidak merasa lelah karena harus mengisi lembar kerja?

Keenam responden mengatakan bahwa mereka tidak merasa lelah untuk

mengisi lembar kerja siswa yang banyak. Malah mereka merasa senang

karena dapat melihat fenomena secara langsung

4. Lalu, pembelajaran apa yang kamu inginkan untuk memahamai fisika?

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 265: PENGARUH PENERAPAN SIMULASI PHET TERHADAP …

245

Keenam responden mengatakan bahwa metode yang baik agar mudah

memahami fisika dengan mudah yaitu dengan metode yang kemarin

diterapkan (metode simulasi PhET). Namun, lebih ditambahin lagi dengan

video-video agar lebih menarik dan tidak membosankan. Dan penjelasannya

lebih diperbanyak dan juga latihan soal-soal agar siswa sungguh-sungguh

memahami materi dengan baik.

5. Menurut kamu bagaimana dengan soal pretest yang diberikan? Apakah

susah atau gampang? Dan apakah kalian udah paham dengan soal

tersebut?

Keenam responden mengatakan bahwa mereka belum paham sama sekali dan

belum pernah mempelajarinya sehingga tidak tahu harus menuliskan jawaban

apa. Mereka juga sebelumnya belum membaca buku sehingga siswa hanya

asal mengerjakan soal pretest. Hanya berdasarkan nalar untuk dapat

mengerjakan soal-soal pretest.

6. Lalu bagaimana dengan soal postest ?

Dari enam responden , responden C, D dan F mampu mengerjakan soal

postest dengan baik. Responden F mengatakan soal postest tidak susah dan

dia mampu mengerjakan soal dengan baik dan benar 80%. Responden C dan

D mengatakan bahwa mereka mampu mengerjakan soal 75% karena ada satu

soal yang menurut mereka susah. Soal yang dianggap susah adalah soal

psikomotorik karena susah untuk mengungkapakan dengan kata-kata dan

bingung prosedur percobaannya. Responden E mengatakan mampu

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 266: PENGARUH PENERAPAN SIMULASI PHET TERHADAP …

246

mengerjakan 50% . Menurutnya soal yang paling susah yaitu soal merancang

dan soal mengenai konsep hukum kekekalan momentum. Susah menentukan

kecepatan yang positif dan kecepatan yang negatif. Sedangkan responden A

dan B mengatakan bahwa soal posttest tersebut susah. Sebelumnya sudah

paham namun ketika ulangan lupa rumus dan tidak tau harus menjawab apa.

7. Nah, saya ingin bertanya apakah anda mengerjakan soal sendiri atau

mencontek teman?

Dari keenam responden , responden A dan B mengatakan bahwa mereka

bertanya dengan teman sebangku. Tidak semua dikerjakan mandiri sedangkan

responden C , D, E, dan F mengatakan bahwa mereka mengerjakan soal

sendiri.

8. Setelah mengikuti pembelajaran apakah kamu lebih paham?

Keenam responden mengatakan bahwa mereka lebih paham setelah mengikuti

pembelajaran. Namun, ketika postest lupa rumus karena belajarnya sistem

kebut semalam. Dan ketika diawal pembelajaran agak susah ketika belum

dijelaskan penggunaan simulasi PhET.

9. Sekarang, aku mau tanya seiinget kalian aja? Apa itu momentum dan

hukum kekekalan momentum ?

Responden F menjawab momentum adalah hasil kali massa dan kecepatan

dengan lambang p dan satuan kg m/s. Responden D mampu menjawab hanya

rumusnya saja. Kemudian responden A, B, C dan E tidak dapat menjawab

soal sama sekali dikarenakan lupa pengertiaanya. Sedangan konsep hukum

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 267: PENGARUH PENERAPAN SIMULASI PHET TERHADAP …

247

kekekalan momentum, responden C, D, E dan F mampu menjawab dengan

baik yaitu jumlah momentum sebelum tumbukan sama dengan jumlah

momentum setelah tumbukan. Bahkan mereka mampu menjawab sampai ke

rumusnya. Sedangkan responden A dan B tidak dapat menjawab konsep

hukum kekekalan sama sekali.

10. Kalau contoh dalam kehidupan sehari-hari apa aja?

Responden C,D, E dan F mampu menjawab dengan baik. Mereka mampu

menjawab contoh momentum dan tumbukan dalam kehidupan sehari-hari

diantaranya karambol, tennis, permainan kelereng, pistol, dan masih banyak

lagi. Sedangkan responden A dan B tidak bisa menjawab sama sekali.

11. Apa itu tumbukan?

Responden C, D dan F mampu menjelaskan jenis-jenis tumbukan dengan

baik. Dan mampu menjelaskan koefisien restitusinya juga. Sedangkan

responden A, B, dan E tidak mampu menjawab soal dengan baik dikarenakan

belum belajar atau lupa.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 268: PENGARUH PENERAPAN SIMULASI PHET TERHADAP …

248

Lampiran 14 : Rangkuman transkrip wawancara kelas kontrol

Rangkuman Transkrip Wawancara Kelas Kontrol

1. Bagaimana perasaanmu setelah mengikuti pembelajaran kemarin ?

Keenam responden menjawab bahwa responden lebih senang dan

bersemangat mengikuti pembelajaran karena ada suasana baru khususnya ada

guru baru. Responden A, E dan F mengatakan bahwa dia sangat senang dan

lebih semangat. Responden B mengatakan lebih menarik. Responden C dan D

mengatakan lebih asyik da ada suasana yang baru.

2. Bagaimana pendapat pendapat anda setelah mengikuti pembelajaran

dengan metode kemarin ( ceramah interaktif ) ?

Dari enam responden, responden C dan D mengatakan setuju dengan

penerapan metode ceramah interaktif. Alasannya karena mudah dipahami dan

lebih pelan-pelan dalam mengajari. Jadi, lebih banyak di bimbing oleh guru.

Sedangkan responden A mengatakan bahwa tidak setuju dengan penerapan

metode ceramah interaktif karena membingungkan dan membuat tidak paham.

Sedangkan responden B mengatakan bahwa cara ngajarnya sudah baik Cuma

kurang suka dengan metodenya karena kurang latihan soal-soal. Responden E

dan F mengatakan lebih suka dengan metode yang ada prakteknya langsung

bukan hanya ceramah.

3. Kalau metode ini tidak efektif, adakah solusi atau metode apa yang anda

inginkan agar mudah dalam mempelajari fisika?

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 269: PENGARUH PENERAPAN SIMULASI PHET TERHADAP …

249

Responden A mengingkan metode belajar ceramah tapi dengan power point

supaya siswa lebih mudah untuk menulis materi dan ketika mendengarkan

tidak tertinggal untuk mencatat. Responden B mengingkan metode belajar

yang lebih diperbanyak latihan soal agar siswa lebih mendalami materi.

Responden E menginginkan apabila pembelajaran fisika dengan praktikum

atau eksperimen, atau di sela-sela ceramah ada demonstrasi yang membuat

siswa dapat melihat bendanya secara nyata. Atau disela-sela ada game atau

menonton video atau permainan yang berkaitan dengan pembelajaran.

Responden F menyarankan apabila pembelajaran fisika itu dibimbing secara

pelan-pelan sampai siswa memahami dengan sungguh-sungguh. Dan situasi

kelas juga harus mendukung selama proses pembelajaran ini.

4. Menurut anda bagaimana dengan soal pretest yang diberikan? Apakah

susah atau gampang? Dan apakah kalian udah paham dengan soal

tersebut?

Responden A mengatakan bahwa sudah sedikit paham sebelumnya. Namun,

hanya bisa mengerjakan soal pretest kira-kira 50% yaitu dengan nalar.

Sedangkan soal psikomotorik hanya mangarang. Responden B mengatakan

sebelumnya sedikit paham jadinya bisa menjawab soal pretest dengan baik.

Untuk soal psikomotorik mengerjakan dengan nalar. Responden C

mengatakan bahwa sebelum pernah mendengar momentum dan tumbukan dan

pernah membaca buku sebelumnya sehingga mampu mengerjakan soal

dengan baik kira-kira 50%. Responden D, E dan F mengatakan bahwa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 270: PENGARUH PENERAPAN SIMULASI PHET TERHADAP …

250

sebelumnya sama sekali belum paham dan belum mempelajari materi

momentum dan tumbukan. Dan soal pretest yang diberikan sangat susah

karena tidak mengerti maksud dari pertanyaannya.

5. Lalu bagaimana dengan soal postest ?

Responden A mengatakan mampu mengerjakan soal 50% karena tidak bisa

menjawab soal pada bagian konsep hukum kekekalan momentum dan terlalu

banyak rumusnya jadinya lupa. Sebenarnya mengetahui rumus Cuma bingung

ketika sudah ada angkanya. Dan soal yang paling susah adalah soal

psikomotorik. Responden B mengatakan soalnya tidak terlalu susah hanya

ragu-ragu dengan jawaban yang kemarin sudah ditulis sedangkan soal

psikomotorik mengerjakan berdasarkan nalar. Responden C mengatakan

bahwa soal yang diberikan mudah. Namun, karena grogi jadinya lupa rumus

dan tiba-tiba blank. Responden D mengatakan mampu mengerjakan soal

postets 50% karena ada beberapa yang lupa rumusnya. Responden E

mengatakan bahwa soalnya tidak terlalu susah namun ketika masuk ke angka

terkadang bingung untuk menjawabnya. Sedangkan soal psikomotorik tidak

paham sama sekali, bingung untuk merancangnya. Responden F mengatakan

bahwa soalnya terlalu susah dan tidak dapat mengerjakan soal sama sekali.

Namun, ketika pembelajaran paham dan tidak bingung.

6. Nah, saya ingin bertanya apakah anda mengerjakan soal sendiri atau

mencontek teman?

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 271: PENGARUH PENERAPAN SIMULASI PHET TERHADAP …

251

Responden A,B, C,dan E mengatakan bahwa mereka mengerjakan mandiri

dan tidak bertanya kepada teman sebangku. Sedangkan responden D dan F

mengatakan ada beberapa jawaban yang diperoleh dari teman sebangku

ataupun teman kanan kirinya.

7. Setelah mengikuti pembelajaran apakah kamu lebih paham?

Semua responden mengatakan bahwa mereka lebih paham dan lebih mengerti

setelah mengikuti pembelajaran. Namun, responden D,E dan F mengatakan

hal yang membuat tidak bisa mengerjakan soal postest karena lupa rumus dan

sistem belajar yang salah yaitu sistem kebut semalam sehingga kadang lupa

rumus. Sedangkan responden C mengatakan karena grogi dan tiba-tiba blank.

8. Sekarang, aku mau tanya seiinget kalian aja? Apa itu momentum dan

hukum kekekalan momentum ?

Responden A menjawab momentum adalah hasil kali gaya dan massa.

Sedangkan Hukum kekekalan momentum tidak bisa menjawab pengertiannya

dikarenakan lupa. Responden B dan E mengatakan bahwa momentum adalah

hasil kali massa dengan kecepatan. Momentum memiliki lambing P dengan

satuan kg m/s. Sedangkan hukum kekekalan momentum adalah jumlah

momentum sebelum tumbukan sama dengan jumlah momentum setelah

tumbukan, selama tidak ada gaya luar yang mempengaruhinya. Responden B

juga mampu menjawab rumus yang berlaku. Responden C mengatakan bahwa

momentum adalah penjumlahan antara jarak dengan massa sedangkan hukum

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 272: PENGARUH PENERAPAN SIMULASI PHET TERHADAP …

252

kekekalan momentum lupa. Responden D dan F tidak dapat menjawab

pengertian momentum dan hukum kekakalan momentum.

9. Kalau contoh dalam kehidupan sehari-hari apa aja?

Responden A,B,C,D dan E menjawab dengan baik. Contoh momentum dan

tumbukan dalam kehidupan yaitu permainan karambol, permainan kelereng,

tabrakan antara dua mobil, permainan tenis, dan pistol. Sedangkan responden

F tidak bisa memberikan contoh dalam kehidupan sehari-hari.

10. Besaran apa saja yang ada dalam materi ini ?

Responden A, B, E menjawab ada massa, kecepatan, dan gaya. Sedangkan

responden C menjawab massa. Responden D menjawab ada gaya dan impuls

dan responden F tidak mampu menjawab.

11. Apa itu tumbukan?

Responden A,B dan E menjawab jenis-jenis tumbukan dengan benar dan

mampu menjelaskan mengenai koefisien restitusi. Sedangkan responden C, D

dan F lupa dengan jenis-jenis tumbukan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI