pengaruh religiusitas, motivasi dan persepsi nilai...
TRANSCRIPT
i
PENGARUH RELIGIUSITAS, MOTIVASI DAN PERSEPSI
NILAI TERHADAP LOYALITAS NASABAH DALAM
MENGGUNAKAN PRODUK BANK SYARIAH
SKRIPSI
Diajukan untuk Memperoleh Gelar
Sarjana Ekonomi Syariah (S.E.Sy.)
Oleh
ATINA RAHMI ARBA’ATI
NIM 21311009
JURUSAN S1 PERBANKAN SYARIAH
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA
2016
ii
vi
MOTTO
Hanya Engkaulah yang kami sembah, dan hanya kepada Engkaulah kami
meminta pertolongan. (Al-Fatihah: 5)
Kita tidak bisa menjadi bijaksana dengan kebijaksanaan orang lain, tapi kita bisa
berpengetahuan dengan pengetahuan orang lain. (Michel De Montaigne)
Cita-cita bukanlah seperti harus menjadi sesuatu, tapi memilki mimpi adalah
sebuah kebahagiaan tersendiri. Itu berarti kamu tahu apa kemampuanmu dan
kamu menikmatinya. (Yang Ah Young)
Penyesalan terbesar adalah ketika tidak bisa memanfaatkan nikmat dengan baik,
terutama nikmat sehat dan waktu. (Penulis)
vii
PERSEMBAHAN
Skripsi ini saya persembahkan kepada:
1. Orang tuaku, Bapak Suyanto dan Ibu Afiyah.
2. Kakakku (mas Alif, mas Dedi, mas Sulis), kakak iparku (mbak Endah, mbak
Ika, mbak Tri) dan keponakanku (Naajid, Zahra, Sarah, Izul, Faisal, Azwan).
3. Seluruh dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam.
4. Teman-teman dekatku Fadhilatu Dhakhirah, Indah Choerul Erni, Septiandika
Dwi Kartikaningrum, Shiffa Fauziah, Wiwit Ayu Nofitasari dan Zuhrotul
Koniah.
5. Teman-teman S1 Perbankan Syariah kelas A angkatan 2011.
6. Almamaterku IAIN Salatiga.
viii
KATA PENGANTAR
Assalamu‟alaikum War. Wab.
Alhamdulillahi robbil „alamin, puji syukur atas limpahan nikmat, rahmat
dan karunia yang tiada terkira dari Allah SWT, sehingga penulis dapat
menyelesaikan skripsi ini dengan baik. Shalawat serta salam penulis haturkan
kepada Rasul kita, Nabi Muhammad SAW, nabi akhir zaman yang telah
membimbing umatnya menuju jalan kebenaran. Skripsi ini disusun dalam rangka
memenuhi syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi Syariah, Institut
Agama Islam Negeri Salatiga.
Pada kesempatan ini dengan segala kerendahan hati penulis menyampaikan
terima kasih kepada semua pihak atas bantuan, bimbingan, dukungan, perhatian,
semangat, serta do‟a baik secara langsung maupun tidak langsung demi selesainya
skripsi ini:
1. Bapak Dr. Rahmat Hariyadi, M.Pd., selaku Rektor IAIN Salatiga.
2. Bapak Dr. Anton Bawono, M.Si., selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Islam IAIN Salatiga.
3. Ibu Fetria Eka Yudiana M.Si., selaku Ketua Jurusan S1 Perbankan Syariah.
4. Bapak Qi Mangku Bahjatulloh, Lc., M.Si., selaku dosen pembimbing skripsi
yang dengan sabar memberikan bimbingan, arahan dan dukungan dari awal
penulisan skripsi sampai skripsi ini selesai dengan baik.
5. Bapak Drs. Alfred L., M.Si., selaku dosen pembimbing akademik yang selalu
memberikan bimbingan dan motivasi untuk menjadi yang terbaik.
ix
6. Bapak dan Ibu dosen FEBI serta dosen IAIN Salatiga lainnya yang telah
memberikan bekal berupa ilmu pengetahuan dan pengalaman sehingga
penulis dapat menyelesaikan studi dengan lancar.
7. Orang tuaku, Bapak Suyanto dan Ibu Afiyah beserta keluargaku yang
senantiasa mencurahkan do‟a, kasih sayang dan motivasi kepada penulis.
8. Teman-teman PS S1 A 2011 yang memberikan banyak bantuan dan semangat
sehingga skripsi ini cepat selesai.
9. Teman-teman PS S1 yang rela meluangkan waktu untuk mengisi kuesioner
dalam penelitian ini.
10. Pihak-pihak lain yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu, terima kasih
atas segala dukungan dan bantuannya.
Penulis meminta maaf atas kesalahan kata maupun ejaan yang tidak
sesuai dengan EYD dan kurangnya pengetahuan serta pengalaman penulis.
Akhir kata, penulis berharap skripsi ini dapat dimanfaatkan dengan baik.
Wassalamu‟alaikum War. Wab.
Salatiga, 10 Maret 2016
Penulis
Atina Rahmi Arba‟ati
NIM. 21311009
x
ABSTRAK
Arba‟ati, Atina Rahmi. 2016. Pengaruh Religiusitas, Motivasi dan Persepsi Nilai
Terhadap Loyalitas Nasabah dalam Menggunakan Produk Bank Syariah.
Skripsi. Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam. Jurusan S1 Perbankan Syariah.
Institut Agama Islam Negeri Salatiga. Pembimbing: Qi Mangku
Bahjatulloh, Lc., M.Si.
Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui pengaruh variabel
religiusitas, motivasi dan persepsi nilai terhadap loyalitas nasabah khususnya
mahasiswa Perbankan Syariah dalam menggunakan produk bank syariah. Data
yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer yang diperoleh dari
kuesioner yang dibagikan kepada responden. Sampel dalam penelitian ini
berjumlah 100 mahasiswa yang mewakili populasi sebanyak 662 mahasiswa
jurusan S1 Perbankan Syariah angkatan 2010-2014. Berdasarkan hasil uji regresi
berganda, variabel religiusitas, motivasi dan persepsi nilai secara bersama-sama
(simultan) berpengaruh positif signifikan terhadap loyalitas nasabah dibuktikan
dengan nilai signifikansi 0,000 kurang dari 0,05. Sedangkan secara parsial
(individu) ketiga variabel independen berpengaruh signifikan terhadap loyalitas
nasabah dilihat dari nilai signifikansi yang kurang dari 0,05. Variabel motivasi
dan persepsi nilai memiliki pengaruh positif signifikan, akan tetapi variabel
religiusitas memiliki pengaruh negatif signifikan dikarenakan nilai t-test
menunjukkan angka -0,303. Nilai Adjusted R Square sebesar 0,591 yang berarti
bahwa variabel religiusitas, motivasi dan persepsi nilai dapat menjelaskan
pengaruh terhadap variabel loyalitas sebesar 59,1% sedangkan sisanya 40,9%
dijelaskan oleh variabel lain diluar model persamaan penelitian.
Kata kunci: Religiusitas, Motivasi, Persepsi Nilai dan Loyalitas.
xi
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL
HALAMAN JUDUL ....................................................................................... i
LEMBAR BERLOGO .................................................................................... ii
PERSETUJUAN PEMBIMBING ................................................................... iii
PENGESAHAN .............................................................................................. iv
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN ...................................................... v
MOTTO .......................................................................................................... vi
PERSEMBAHAN ........................................................................................... vii
KATA PENGANTAR .................................................................................... viii
ABSTRAK ...................................................................................................... x
DAFTAR ISI ................................................................................................... xi
DAFTAR TABEL ........................................................................................... xvi
DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... xvii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang .................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ............................................................................... 6
C. Tujuan Penelitian ................................................................................. 7
D. Kegunaan Penelitian ............................................................................ 7
E. Sistematika Penulisan .......................................................................... 8
BAB II LANDASAN TEORI
A. Penelitian Terdahulu ........................................................................... 10
xii
B. Kajian Teori
1. Religiusitas
a. Pengertian Religiusitas .......................................................... 14
b. Pandangan Ahli Tentang Religiusitas ................................... 15
c. Dimensi Religiusitas ............................................................. 16
d. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Religiusitas ................... 21
2. Motivasi
a. Pengertian Motivasi .............................................................. 23
b. Tujuan Motivasi .................................................................... 24
c. Asas Motivasi ........................................................................ 25
d. Macam-macam Motivasi ....................................................... 26
e. Proses Motivasi ..................................................................... 27
f. Pemicu Berbagai Motif ......................................................... 28
g. Teori Motivasi ....................................................................... 29
h. Motivasi dalam Perspektif Islam ........................................... 32
3. Persepsi Nilai
a. Pengertian Nilai ..................................................................... 33
b. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Nilai .............................. 36
c. Dimensi Nilai ........................................................................ 38
4. Loyalitas
a. Pengertian Loyalitas .............................................................. 39
b. Jenis Loyalitas ....................................................................... 41
c. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Loyalitas ....................... 42
xiii
d. Indikator Loyalitas ................................................................ 43
e. Strategi Menghindari Kemungkinan Kehilangan Nasabah ... 45
C. Kerangka Penelitian ............................................................................ 46
D. Hipotesis .............................................................................................. 47
BAB III METODE PENELITIAN
A. Jenis dan Pendekatan Penelitian .......................................................... 49
B. Lokasi dan Waktu Penelitian ............................................................... 49
C. Populasi dan Sampel ........................................................................... 49
D. Jenis dan Sumber Data ........................................................................ 51
E. Skala Pengukuran ................................................................................. 52
F. Definisi Konsep dan Operasional ........................................................ 53
G. Instrumen Penelitian ............................................................................ 55
H. Uji Instrumen Penelitian
1. Uji Validitas ................................................................................. 56
2. Uji Reliabilitas .............................................................................. 57
I. Uji Hipotesis
1. Uji R2
(koefisien determinasi) ...................................................... 57
2. Uji Ftest (simultan) ........................................................................ 57
3. Uji ttest (parsial) ............................................................................. 58
J. Analisis Regresi Berganda .................................................................. 58
K. Uji Asumsi Klasik
1. Uji Multikolinearitas .................................................................... 59
2. Uji Heteroskedastisitas ................................................................. 59
xiv
3. Uji Normalitas .............................................................................. 60
L. Alat Analisis ........................................................................................ 61
BAB IV ANALISIS DATA
A. Deskripsi Objek Penelitian
1. Sejarah Berdirinya ........................................................................ 62
2. Alih Status Menjadi STAIN Salatiga ........................................... 63
3. Alih Status dari STAIN Menjadi IAIN Salatiga .......................... 64
4. Visi dan Misi IAIN Salatiga ......................................................... 64
5. Struktur Organisasi IAIN Salatiga ............................................... 65
B. Deskripsi Karakteristik Responden
1. Jenis Kelamin Responden ............................................................ 66
2. Usia Responden ............................................................................ 67
3. Lama Menggunakan Produk Bank Syariah .................................. 67
C. Hasil Uji Instrumen
1. Uji Validitas .................................................................................. 68
2. Uji Reliabilitas .............................................................................. 69
D. Hasil Uji Hipotesis
1. Uji R2 (Koefisien Determinasi) .................................................... 70
2. Uji Ftest (Uji Simultan) .................................................................. 71
3. Uji ttest (Uji Parsial) ...................................................................... 72
E. Analisis Regresi Berganda ................................................................... 75
F. Uji Asumsi Klasik
1. Uji Multikolinearitas ..................................................................... 76
xv
2. Uji Heteroskedastisitas ................................................................. 77
3. Uji Normalitas .............................................................................. 78
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan ......................................................................................... 80
B. Saran .................................................................................................... 81
DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 83
LAMPIRAN
xvi
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
1.1 Perkembangan Jaringan Perbankan Syariah ....................................... 2
1.2 Perkembangan Aset, DPK dan Pembiayaan ........................................ 3
1.3 Jumlah Rekening dan Jumlah Nasabah Bank Syariah ........................ 3
2.1 Research Gap ...................................................................................... 12
3.1 Jumlah Mahasiswa S1 Perbankan Syariah Angkatan 2010-2014 ....... 50
3.2 Indikator Variabel Penelitian .............................................................. 55
4.1 Jenis Kelamin Responden ................................................................... 66
4.2 Usia Responden ................................................................................... 67
4.3 Lama Menggunakan Produk Bank Syariah ......................................... 67
4.4 Hasil Uji Validitas ............................................................................... 68
4.5 Hasil Uji Reliabilitas ........................................................................... 69
4.6 Hasil Uji R2 ......................................................................................... 70
4.7 Hasil Uji Ftest ....................................................................................... 71
4.8 Hasil Uji ttest ......................................................................................... 72
4.9 Hasil Analisis Regresi Berganda ......................................................... 75
4.10 Hasil Uji Multikolinearitas .................................................................. 77
4.11 Hasil Uji Heteroskedastisitas .............................................................. 78
4.12 Hasil Uji Normalitas ............................................................................ 79
xvii
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
2.1 Kerangka Penelitian ..................................................................... 47
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Industri perbankan syariah di Indonesia dimulai pada tahun 1991
dengan didirikannya Bank Muamalat Indonesia (BMI) yang menerapkan
sistem bagi hasil dalam kegiatan operasionalnya. Dasar hukum pelaksanaan
sistem bagi hasil adalah UU No. 7 Tahun 1992 Tentang Perbankan yang
menyatakan bahwa bank boleh beroperasi berdasarkan prinsip bagi hasil
(http://www.ojk.go.id diakses tanggal 26 Februari 2016). Penerapan sistem
bagi hasil mampu mengatasi krisis ekonomi yang terjadi pada tahun 1998,
dimana Bank Muamalat Indonesia terhindar dari ancaman likuidasi akibat
tingginya tingkat suku bunga dan inflasi. Keberhasilan tersebut mendorong
bank umum konvensional turut menerapkan dual banking system (sistem
perbankan konvensional dan syariah) dalam kegiatan operasionalnya
(Mutafarida, 2013: 3).
Ketentuan-ketentuan mengenai perbankan syariah secara lebih lengkap
diatur dalam UU No. 10 Tahun 1998 sebagai amandemen dari UU No. 7
Tahun 1992, yang menyatakan bahwa bank umum dan Bank Perkreditan
Rakyat (BPR) dapat beroperasi berdasarkan prinsip syariah. Prinsip syariah
sebagaimana tercantum dalam pasal 1 butir 13 UU No. 10 Tahun 1998 adalah
aturan perjanjian berdasarkan hukum Islam antara bank dan pihak lain
untuk penyimpanan dana dan atau pembiayaan kegiatan usaha, atau
2
kegiatan lainnya yang dinyatakan sesuai dengan syariah (Otoritas Jasa
Keuangan, 2014). Semenjak diberlakukannya UU tersebut, bank umum
konvensional mulai membuka kantor cabang syariah dan unit usaha syariah
diantaranya Bank Syariah Mandiri, Bank Syariah Mega Indonesia, BRI
Syariah, BNI Syariah, BCA Syariah, Bank Syariah Danamon dan lainnya
(http://www.ojk.go.id diakses tanggal 26 Februari 2016).
Perkembangan perbankan syariah di Indonesia semakin membaik dari
waktu ke waktu. Memasuki usia ke-16 pada tahun 2008, perbankan syariah
kembali membuktikan ketahanannya menghadapi krisis ekonomi. Ketika
sistem ekonomi modern tidak dapat memberikan kepastian terhadap
kesejahteraan dan kelangsungan perbankan konvensional, kondisi lembaga
keuangan syariah tetap stabil dan memberikan keuntungan, kenyamanan serta
keamanan bagi para stakeholders-nya (https://www.linkedin.com diakses
tanggal 27 Februari 2016). Perkembangan bank syariah dapat dilihat dari data
Statistik Perbankan Syariah Desember 2015 sebagai berikut:
Tabel 1.1
Perkembangan Jaringan Perbankan Syariah
2011 2012 2013 2014 2015
BUS
Jumlah Bank 11 11 11 12 12
Jumlah Kantor 1401 1745 1998 2163 1990
UUS
Jumlah Bank 24 24 23 22 22
Jumlah Kantor 336 517 590 320 311
BPRS
Jumlah Bank 155 158 163 163 163
Jumlah Kantor 364 401 402 439 446
Sumber: www.ojk.go.id diakses tanggal 25 Februari 2016
3
Bank syariah terus menambah jaringan kantor cabang maupun office
channeling di berbagai wilayah di Indonesia untuk mempermudah akses
transaksi keuangan. Berdasarkan jumlah tersebut dapat diketahui jumlah aset,
DPK dan pembiayaan yang diuraikan pada tabel di bawah ini:
Tabel 1.2
Perkembangan Aset, DPK dan Pembiayaan
2011 2012 2013 2014 2015
BUS & UUS : *
Total Aset 145,467 195,018 242,276 272,344 296,262
Total DPK 115,415 147,512 183,534 217,859 231,175
Total Pembiayaan 102,655 147,505 184,122 199,330 212,996
BPRS : **
Total Aset 3520,417 4698,952 5833,488 6573,331 7739,270
Total DPK 2095,333 2937,802 3666,174 4028,416 4801,888
Total Pembiayaan 2675,930 3553,520 4433,492 5004,909 5765,171
Ket :
* = dalam miliar rupiah
** = dalam juta rupiah
Sumber: www.ojk.go.id diakses tanggal 25 Februari 2016
Besarnya aset, DPK dan pembiayaan tersebut tidak terlepas dari
adanya nasabah yang senantiasa menyimpan dananya maupun mengajukan
pembiayaan di bank syariah. Berikut jumlah rekening dan nasabah di bank
syariah pada Desember 2015:
Tabel 1.3
Jumlah Rekening dan Jumlah Nasabah Bank Syariah
Per Desember
2015
Jumlah Rekening Jumlah Nasabah
DPK Pembiayaaan DPK Pembiayaaan
BUS 15.476.183 3.182.083 12.548.747 2.886.860
UUS 3.026.136 564.498 2.248.147 518.019
BPRS 1.163.287 3.401.887
Sumber: www.ojk.go.id diakses tanggal 25 Februari 2016
Berdasarkan data tersebut, pangsa pasar yang dicapai hingga akhir
2015 sebesar 4,87% dan diharapkan akan menembus angka lebih dari 5%
4
pada 2016 ini. Meskipun perekonomian Indonesia mengalami pelambatan
selama tahun 2015, tetapi kinerja perbankan syariah mengalami kemajuan
ditandai dengan terus meningkatnya jumlah deposito, total pembiayaan
maupun produk lainnya yang digunakan baik oleh nasabah muslim maupun
nasabah nonmuslim (http://keuangan.kontan.co.id diakses tanggal 27 Februari
2016).
Tingginya intensitas persaingan dan jumlah pesaing dari kalangan
bank konvensional menuntut bank syariah untuk bisa mempertahankan
loyalitas nasabahnya dengan cara memenuhi kebutuhan dan keinginan
nasabah melebihi yang diharapkan, diantaranya melalui peningkatan service
excellent (pelayanan prima) dan inovasi produk (Normawati, 2013: 1-2).
Menjadikan logo iB (islamic banking) sebagai simbol, perbankan syariah
meluncurkan produk-produk yang bervariasi dan unik seperti tabungan
pendidikan iB, tabungan perencanaan iB, tabungan haji/umroh iB. Selain
tabungan, terdapat produk pembiayaan multijasa iB untuk pendidikan,
pernikahan dan kesehatan, pembiayaan pemilikan rumah iB, pembiayaan
pemilikan mobil iB dan sebagainya (www.bi.go.id di akses tanggal 25
Februari 2016). Produk tersebut didukung dengan aplikasi TI (teknologi
informasi) yang user friendly seperti e-banking dan mobile banking.
Perbankan syariah juga bekerjasama dengan lembaga asuransi untuk
memberikan layanan yang menawarkan jasa perbankan dan juga asuransi
(bancassurance), dimana produk-produk perbankan syariah baik
penghimpunan dana, penyaluran dana maupun jasa dicover oleh asuransi.
5
Asuransi tersebut tidak sebatas asuransi untuk jiwa dan kerugian tetapi ada
pula asuransi kesehatan, pendidikan, perlindungan haji dan umroh serta
investasi (https://shariaeconomics.wordpress.com diakses tanggal 28 Februari
2016).
Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga merupakan salah satu
lembaga pendidikan yang mendukung perkembangan perbankan syariah di
Indonesia. Adanya jurusan S1 Perbankan Syariah di IAIN Salatiga menjadi
alternatif untuk meningkatkan sumber daya insani di bidang perbankan
syariah. Mahasiswa yang menjadi harapan bangsa di masa yang akan datang
sudah selayaknya memiliki kemampuan yang mumpuni di bidangnya.
Berbekal pengetahuan dari mata kuliah yang diberikan mengenai prinsip
operasional bank syariah, aturan-aturan yang mendasari, jenis akad dan
produk di bank syariah serta adanya kerjasama antara IAIN Salatiga dengan
bank syariah melalui pembukaan counter kas untuk pembayaran registrasi,
diharapkan mahasiswa dapat menjadi nasabah yang loyal. Nasabah yang loyal
merupakan sarana word-of-mouth yang paling efektif karena menyampaikan
kebaikan tentang produk yang digunakan dan merekomendasikan orang lain
untuk mengikutinya (Mutafarida, 2013: 8). Menurut Griffin yang dikutip
Harnel Prima Devitra, et al, (2015) loyalitas nasabah adalah perilaku positif
yang diperlihatkan oleh nasabah dalam tindakan menyampaikan hal-hal
positif, merekomendasikan dan melakukan pembelaan serta melakukan
transaksi secara berulang.
6
Keberagamaan (religiusitas) diwujudkan dalam berbagai sisi
kehidupan manusia termasuk kegiatan bermuamalah. Adanya ketaatan
terhadap prinsip syariah menjadi dasar utama untuk tetap menggunakan
produk bank syariah (Normawati, 2013: 127). Selain faktor religiusitas,
adanya motivasi yang kuat menjadikan nasabah lebih loyal menggunakan
produk bank syariah. Motivasi terlahir dari adanya kebutuhan manusia.
Kebutuhan akan transaksi keuangan yang semakin meningkat mendorong
lembaga keuangan berlomba-lomba menjadi fasilitator untuk memenuhi
kebutuhan masyarakat. Aspek lain yang menarik nasabah agar tetap loyal
adalah nilai (value). Nilai bagi pelanggan merupakan perbedaan antara nilai
yang dinikmati dengan biaya (pengorbanan) untuk menikmati produk tersebut
(Hasan, 2010: 14). Penelitian Didik Kurniawan (2013) menyebutkan bahwa
nilai pelanggan berpengaruh terhadap loyalitas nasabah.
Berdasarkan penjelasan di atas, untuk mengetahui alasan mahasiswa
loyal (setia) menggunakan produk bank syariah, apakah dikarenakan ketaatan
mereka terhadap agama, adanya kebutuhan atau adanya manfaat yang
diperoleh maka penulis mengangkat judul penelitian Pengaruh Religiusitas,
Motivasi dan Persepsi Nilai Terhadap Loyalitas Nasabah dalam
Menggunakan Produk Bank Syariah.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah penulis paparkan sebelumnya,
dapat dirumuskan beberapa pertanyaan penelitian sebagai berikut:
7
1. Bagaimana pengaruh tingkat religiusitas, motivasi dan persepsi nilai
terhadap loyalitas nasabah dalam menggunakan produk bank syariah?
2. Apa faktor yang paling signifikan dalam mempengaruhi loyalitas
nasabah dalam menggunakan produk bank syariah?
C. Tujuan Penelitian
Sesuai dengan rumusan masalah tersebut, maka tujuan yang
diharapkan dari penelitian ini antara lain:
1. Untuk mengetahui tingkat religiusitas, motivasi dan persepsi nilai
nasabah dalam menggunakan poduk bank syariah.
2. Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh religiusitas, motivasi dan
persepsi nilai terhadap loyalitas nasabah dalam menggunakan produk
bank syariah.
3. Untuk mengetahui faktor yang paling signifikan dalam mempengaruhi
loyalitas nasabah dalam menggunakan produk bank syariah.
D. Kegunaan Penelitian
Kegunaan dari adanya penelitian ini adalah:
1. Bagi Penulis
Penelitian ini diharapkan mampu menjadi wujud implementasi hasil studi
penulis pada jurusan S1 Perbankan Syariah dengan cara studi kasus dari
teori yang sudah diperoleh mengenai perilaku konsumen dan manajemen
pemasaran.
8
2. Bagi Akademisi
Penelitian ini dapat dijadikan salah satu sumber referensi dan bahan
pembanding untuk penelitian lebih lanjut dengan tema perilaku
konsumen dalam menggunakan produk bank syariah. Penelitian ini juga
diharapkan dapat menjadi pertimbangan pemikiran dalam memilih
menggunakan produk bank syariah, bukan karena kebutuhan semata
tetapi juga sebagai wujud ibadah.
E. Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan ini dibagi menjadi lima bab. Adapun rincian
masing-masing bab sebagai berikut:
BAB I : Pendahuluan
Bab ini berisi uraian mengenai latar belakang masalah, rumusan
masalah, tujuan penelitian, kegunaan penelitian dan sistematika
penulisan.
BAB II : Landasan Teori
Pada bab ini terdapat empat bagian yaitu pertama tinjauan
pustaka yang berisi ringkasan penelitian terdahulu berkaitan
dengan masalah yang dibahas dalam penelitian ini. Kedua,
kajian teori berupa uraian yang berkaitan dengan topik
penelitian yang diperoleh dari buku, jurnal, artikel, media
elektronik, dan lain-lain untuk kemudian dijadikan sebagai dasar
dalam melakukan analisis terhadap masalah. Ketiga, kerangka
penelitian berisi kesimpulan dari tinjauan pustaka yang
9
digunakan untuk menyusun asumsi atau hipotesis. Bagian
keempat adalah hipotesis yang akan diuji.
BAB III : Metode Penelitian
Bab ini menguraikan tentang metode pengkajian masalah, data
penelitian yang berisi antara lain: variabel penelitian,
karakteristik data, populasi dan sampel disertai penjelasan
mengenai prosedur pengumpulan data, serta teknik analisis data.
BAB IV : Analisis Data
Dalam bab ini dibahas secara lebih mendalam tentang uraian
penelitian yang berisi deskripsi objek penelitian dan analisis
data serta pembahasan hasil dan interpretasi yang diperoleh dari
penulis.
BAB V : Penutup
Bab ini merupakan penutup dari penelitian yang terdiri dari
kesimpulan dan saran. Kesimpulan menjelaskan tentang hasil
penelitian dan pembahasan disesuaikan dengan rumusan
masalah dan tujuan penelitian yang disajikan secara singkat dan
jelas. Sedangkan saran merupakan himbauan kepada pembaca
atau instansi terkait agar saran yang dipaparkan dapat memberi
pengetahuan dan bermanfaat untuk penelitian selanjutnya.
10
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Penelitian Terdahulu
Endang Tri Wahyuni A. (2011) dengan judul penelitian Pengaruh
Faktor Syariah, Tingkat Keuntungan Bagi Hasil dan Motivasi Terhadap
Keputusan Nasabah Menggunakan Perbankan Syariah menyatakan bahwa
variabel motivasi berpengaruh positif terhadap keputusan nasabah, dibuktikan
dengan hasil uji regresi berganda yang menunjukkan koefisien regresi sebesar
0,360 dan nilai signifikansi 0,001 yang berarti p value < 0,05.
Yohanes Suhari, et al, (2012) dengan judul penelitian Perilaku
Konsumen Online (Pengaruh Nilai, Kepuasan, dan Inersia Terhadap
Loyalitas). Hasil penelitian menyatakan bahwa nilai tidak berpengaruh
terhadap loyalitas konsumen, berdasarkan hasil uji regresi linear berganda
dengan koefisien regresi sebesar 0,113 dan nilai signifikansi 0,211 > 0,05.
Ananggadipa Abhimantra, et al, (2013) yang berjudul Analisis Faktor-
Faktor yang Mempengaruhi Nasabah (Mahasiswa) dalam Memilih Menabung
pada Bank Syariah. Penelitian ini menggunakan variabel independen yang
terdiri dari pengetahuan, religiusitas, produk, reputasi dan pelayanan dengan
variabel dependen berupa keputusan memilih menabung di bank syariah.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa baik secara simultan maupun parsial,
keseluruhan variabel independen mempunyai pengaruh positif tetapi tidak
11
signifikan terhadap keputusan memilih menabung di bank syariah, dibuktikan
dengan nilai adjusted R square sebesar 0,455 atau 45,5%. Sehingga dapat
disimpulkan bahwa kelima variabel independen menjelaskan pengaruh
terhadap keputusan memilih menabung di bank syariah sebesar 45,5%.
Sedangkan sisanya 54,5% dijelaskan oleh variabel-variabel lain diluar model
penelitian ini.
Faisal Indra Setiawan dan Ananda Sabil Hussein (2014) melakukan
penelitian dengan judul Pengaruh Persepsi Religiusitas Terhadap Loyalitas
Nasabah Bank Muamalat Kota Cirebon dengan Kepuasan Nasabah Sebagai
Variabel Intervening. Variabel persepsi religiusitas dengan indikator bisnis
halal, pelarangan riba dan simbol keagamaan menunjukkan pengaruh positif
signifikan terhadap loyalitas nasabah dibuktikan dengan nilai Thitung = 3.700 >
Ttabel = 1.66462 dan nilai signifikansi 0,000 < 0,05.
Anggita Novita Gampu, et al, (2015) dengan judul Analisis Motivasi,
Persepsi dan Pengetahuan Terhadap Keputusan Nasabah Memilih PT. Bank
SulutGo Cabang Utama Manado. Hasil penelitian menunjukkan bahwa
variabel motivasi, persepsi dan pengetahuan secara simultan memberikan
pengaruh yang signifikan terhadap keputusan nasabah. Sedangkan secara
parsial hanya variabel motivasi yang tidak berpengaruh signifikan terhadap
keputusan nasabah, dilihat dari hasil uji t dimana Thitung = 0,62 < Ttabel = 1,66
dan signifikansi p-value = 9,51 > 0,50.
Risna Pramudita Willy (2015) yang berjudul Pengaruh Kualitas
Layanan, Nilai Nasabah dan Hambatan Pindah Terhadap Loyalitas Nasabah
12
PD BPR Bank Bantul. Hasil penelitian menunjukkan adanya pengaruh positif
dan signifikan antara nilai nasabah terhadap loyalitas nasabah berdasarkan
nilai koefisien regresi sebesar 0,317 dan nilai Thitung = 3,335 dengan nilai
signifikansi 0,001 < 0,05. Nilai koefisien determinasi (R2) sebesar 0,514 atau
51,4%, dengan sumbangan efektif dari variabel nilai nasabah sebesar 21,43%.
Tabel 2.1
Research Gap
No. Nama Judul Variabel Hasil
1 Endang Tri
Wahyuni A.
(2011)
Pengaruh Faktor
Syariah, Tingkat
Keuntungan Bagi
Hasil dan Motivasi
Terhadap
Keputusan Nasabah
Menggunakan
Perbankan Syariah
Variabel X :
- Faktor
Syariah
- Tingkat
Keuntungan
Bagi Hasil
- Motivasi
Variabel Y :
Keputusan
Variabel motivasi
berpengaruh positif
terhadap keputusan
nasabah, dibuktikan
dengan hasil uji regresi
berganda yang
menunjukkan koefisien
regresi sebesar 0,360
dan uji t dengan nilai
signifikansi 0,001 yang
berarti p value < 0,05.
2 Yohanes
Suhari, et al,
(2012)
Perilaku Konsumen
Online (Pengaruh
Nilai, Kepuasan
dan Inersia
Terhadap Loyalitas)
Variabel X :
- Nilai,
- Kepuasan
- Inersia
Variabel Y :
Loyalitas
Variabel nilai tidak
berpengaruh terhadap
loyalitas konsumen,
berdasarkan hasil uji
regresi linear berganda
dengan koefisien regresi
sebesar 0,113 dan nilai
signifikansi 0,211 >
0,05.
3 Ananggadipa
Abhimantra, et
al, (2013)
Analisis Faktor-
faktor yang
Mempengaruhi
Nasabah
(Mahasiswa) dalam
Memilih Menabung
pada Bank Syariah
Variabel X :
- Pengetahuan
- Religiusitas
- Produk
- Reputasi
- Pelayanan
Variabel Y :
Keputusan
Variabel pengetahuan,
religiusitas, produk,
reputasi dan pelayanan
berpengaruh positif
tetapi tidak signifikan
terhadap keputusan
memilih menabung di
bank syariah, dibuktikan
dengan nilai adjusted R
square sebesar 45,5%.
4 Faisal Indra
Setiawan dan
Ananda Sabil
Hussein (2014)
Pengaruh Persepsi
Religiusitas
Terhadap Loyalitas
Nasabah Bank
Muamalat Kota
Cirebon dengan
Kepuasan Nasabah
Sebagai Variabel
Variabel X :
- Persepsi
Religiusitas
Variabel Y :
Loyalitas
Variabel M:
Variabel persepsi
religiusitas berpengaruh
terhadap variabel
loyalitas nasabah
dibuktikan dengan nilai
Thitung = 3.700 > Ttabel =
1.66462 dan nilai
signifikansi 0,000 <
13
Intervening Kepuasan
0,05.
5 Anggita Novita
Gampu, et al,
(2015)
Analisis Motivasi,
Persepsi dan
Pengetahuan
Terhadap
Keputusan Nasabah
Memilih PT. Bank
SulutGo Cabang
Utama Manado
Variabel X :
- Motivasi
- Persepsi
- Pengetahuan
Variabel Y :
Keputusan
Variabel motivasi secara
parsial tidak
berpengaruh signifikan
terhadap keputusan
nasabah, dilihat dari
hasil uji t dimana Thitung
= 0,62 < Ttabel = 1,66 dan
signifikansi p-value =
9,51 > 0,50.
6 Risna
Pramudita
Willy (2015)
Pengaruh Kualitas
Layanan, Nilai
Nasabah dan
Hambatan Pindah
Terhadap Loyalitas
Nasabah PD BPR
Bank Bantul
Variabel X :
- Kualitas
Layanan
- Nilai
Nasabah
- Hambatan
Pindah
Variabel Y :
Loyalitas
Variabel nilai nasabah
mempunyai pengaruh
positif dan signifikan
terhadap loyalitas
nasabah berdasarkan
nilai koefisien regresi
sebesar 0,317 dan nilai
Thitung = 3,335 dengan
nilai signifikansi 0,001 <
0,05.
Berdasarkan penelitian yang telah ada, perbedaan dengan penelitian
yang akan peneliti lakukan yaitu penelitian Endang Tri Wahyuni A. (2011),
penelitian Ananggadipa Abhimantra, et al, (2013) dan penelitian Anggita
Novita Gampu, et al, (2015) ketiganya menggunakan variabel Y berupa
keputusan sedangkan peneliti memilih loyalitas sebagai variabel Y.
Selanjutnya perbedaan dengan penelitian Yohanes Suhari, et al, (2012)
terletak pada indikator nilai nasabah dan objek pada penelitian tersebut adalah
konsumen online. Perbedaan dengan penelitian Faisal Indra Setiawan dan
Ananda Sabil Hussein (2014) yaitu indikator religiusitas yang berupa bisnis
halal, pelarangan riba dan simbol keagamaan berbeda dengan indikator yang
akan peneliti gunakan, dan juga pada penelitian tersebut mengacu pada
religiusitas bank syariah. Terakhir penelitian Risna Pramudita Willy (2015),
apabila dalam penelitian tersebut menggabungkan kualitas layanan, nilai
14
nasabah dan hambatan pindah sebagai variabel x maka peneliti memilih
variabel x berupa religiusitas, motivasi dan persepsi nilai. Selain itu peneliti
lebih menekankan penelitian pada mahasiswa yang menggunakan produk
bank syariah secara umum sehingga tidak terpaut pada satu bank syariah.
B. Kajian Teori
1. Religiusitas
a. Pengertian Religiusitas
Istilah agama berasal dari beberapa bahasa antara lain
religion (inggris), religie (belanda), religi (latin), dan dien (arab).
Harun Nasution menjelaskan pengertian agama berdasarkan asal kata
yaitu al-Din, religi (relegere, religare) dan agama. Al-Din berarti
undang-undang atau hukum. Dalam bahasa arab, kata ini
mengandung arti menguasai, menundukkan, patuh, utang, balasan,
kebiasaan. Kemudian kata religi (latin) atau relegere berarti
mengumpulkan dan membaca, sedangkan religare berarti mengikat.
Adapun kata agama terdiri dari a= tidak; gam= pergi yang
mengandung arti tidak pergi, tetap ditempat atau diwarisi turun-
temurun (Jalaluddin, 2010: 12).
Religi berarti kepercayaan kepada Tuhan, kepercayaan
adanya kekuatan diatas manusia. Religiusitas adalah pengabdian
terhadap agama, kesalehan. Menurut Anshori dalam (Ghufron dan
Risnawita, 2010: 168) agama menunjuk pada aspek formal, yang
berkaitan dengan aturan-aturan dan kewajiban-kewajiban.
15
Sedangkan religiusitas menunjuk pada aspek religi yang telah
dihayati oleh individu dalam hati, getaran hati nurani dan sikap
personal. Religiusitas merupakan tingkat keterikatan individu
terhadap agamanya. Apabila individu telah menghayati dan
menginternalisasikan ajaran agamanya, maka ajaran agama akan
berpengaruh dalam segala tindakan dan pandangan hidupnya.
Kematangan beragama terlihat dari kemampuan seseorang
untuk memahami, menghayati serta mengaplikasikan nilai-nilai
luhur agama yang dianutnya dalam kehidupan sehari-hari. Seseorang
menganut suatu agama sesuai dengan keyakinannya masing-masing.
Kepercayaan bahwa agama tersebutlah yang baik membuat
seseorang berusaha menjadi penganut yang baik dan keyakinannya
itu ditampilkan dalam sikap dan tingkah laku keagamaan yang
mencerminkan ketaatan terhadap agamanya (Nikmah, 2013: 9-10).
Perspektif Islam tentang religiusitas dijelaskan dalam Al-
Qur‟an surat Al-Baqarah ayat 208:
Artinya: hai orang-orang yang beriman, masuklah kamu kedalam
Islam keseluruhan, dan janganlah kamu turut langkah-
langkah syaitan. Sesungguhnya syaitan itu adalah musuh
yang nyata bagimu.
b. Pandangan Ahli Tentang Religiusitas
Herbert Spencer, sosiolog dari Inggris dalam bukunya
Principles of Sociologi berpendapat bahwa faktor utama dalam
16
agama adalah iman akan adanya kekuasaan tak terbatas atau
kekuasaan yang tidak bisa digambarkan batas waktu atau tempatnya.
James Redfield, dalam satu bukunya mengenai pengantar
sejarah agama mengatakan bahwa keberagamaman adalah
pengarahan manusia agar tingkah lakunya sesuai dengan perasaan
tentang adanya hubungan antara jiwanya dan jiwa yang tersembunyi,
yang diakui kekuasaannya atas dirinya dan atas dirinya dan atas
sekalian alam, dan dia rela merasa berhubungan seperti itu (Nikmah,
2013: 10-11).
Nourcholis Majid menyebut agama bukanlah sekedar
tindakan-tindakan ritual seperti shalat dan membaca do‟a. Agama
lebih dari itu, yaitu keseluruhan tingkah laku manusia yang terpuji,
yang dilakukan demi memperoleh ridla atau perkenan Allah (Sahlan,
2012: 42).
c. Dimensi Religiusitas
Glock dan Stark dalam (Ancok dan Suroso, 2008: 77-78)
merumuskan lima dimensi religiusitas sebagai berikut:
1) Dimensi keyakinan atau Ideologis
Dimensi keyakinan adalah tingkatan sejauh mana seseorang
menerima hal-hal yang dogmatik dalam agamanya, misalnya
kepercayaan kepada Tuhan, malaikat, surga dan neraka. Setiap
agama memiliki seperangkat kepercayaan yang secara doktriner
berbeda dengan agama lainnya. Dalam agama yang dianut oleh
17
seseorang, makna yang terpenting adalah kemauan untuk
mematuhi aturan yang berlaku dalam ajaran agama yang
dianutnya. Jadi dimensi keyakinan lebih bersifat doktriner yang
harus ditaati oleh penganut agama. Dimensi keyakinan dalam
agama Islam diwujudkan dalam pengakuan (syahadat) dengan
membaca dua kalimat syahadat, bahwa tidak ada Tuhan selain
Allah dan Nabi Muhammad utusan Allah. Dengan sendirinya
dimensi keyakinan ini menuntut dilakukannya praktek-praktek
peribadatan yang sesuai dengan nilai-nilai Islam.
2) Dimensi praktik agama atau ritualistik
Dimensi praktik agama yaitu tingkatan sejauh mana seseorang
mengerjakan kewajiban-kewajiban ritual dalam agamanya.
Unsur yang ada dalam dimensi ini mencakup pemujaan,
ketaatan, serta hal-hal yang lebih menunjukkan komitmen
seseorang dalam agama yang dianutnya. Wujud dari dimensi ini
adalah perilaku masyarakat pengikut agama tertentu dalam
menjalankan ritus-ritus yang berkaitan dengan agama. Dimensi
praktek dalam agama Islam dapat dilakukan dengan
menjalankan ibadah shalat, puasa, zakat, haji ataupun praktek
muamalah lainnya.
3) Dimensi pengalaman atau eksperiensial
Dimensi pengalaman adalah perasaan-perasaan atau pengalaman
yang pernah dialami dan dirasakan. Misalnya merasa dekat
18
dengan Tuhan, merasa takut berbuat dosa, merasa doanya
dikabulkan, diselamatkan oleh Tuhan, dan sebagainya. Dalam
Islam dimensi ini dapat terwujud dalam perasaan dekat dengan
Allah, perasaan bertawakal kepada Allah (pasrah diri dalam hal
yang positif). Perasaan khusyuk ketika melaksanakan shalat atau
berdoa, perasaan tergetar ketika mendengar adzan atau ayat-ayat
Al-Qur‟an, perasaan bersyukur kepada Allah, perasaan
mendapat peringatan atau pertolongan dari Allah.
4) Dimensi pengetahuan agama atau intelektual
Dimensi pengetahuan agama yaitu dimensi yang menerangkan
seberapa jauh seseorang mengetahui ajaran-ajaran agamanya,
terutama yang terdapat dalam kitab sucinya. Seseorang yang
beragama harus mengetahui hal-hal pokok mengenai dasar-dasar
keyakinan, ritus-ritus, kitab suci dan tradisi. Dimensi praktek
dalam Islam berupa pengetahuan tentang isi Al-Quran, pokok-
pokok ajaran yang harus diimani dan dilaksanakan. Pengetahuan
agama dapat dicapai melalui aktivitas rasional empiris maupun
tekstual normatif seperti membaca buku-buku Islami,
mendatangi majlis ta‟lim atau pengajian, mendengarkan acara
keagamaan di radio, melihat tayangan keagamaan di TV dan
sebagainya.
19
5) Dimensi konsekuensi
Dimensi konsekuensi adalah dimensi yang mengukur sejauh
mana perilaku seseorang dimotivasi oleh ajaran-ajaran
agamanya dalam kehidupan sosial, misalnya apakah seseorang
mengunjungi tetangganya yang sakit, menolong orang yang
kesulitan, mendermakan hartanya dan sebagainya.
Penelitian Kementerian Negara Kependudukan dan
Lingkungan Hidup (1987) juga menunjukkan persamaan dengan
dimensi yang diungkapkan oleh Glock dan Stark dalam (Nikmah,
2013: 14-16), yaitu:
a) Dimensi Iman
Dimensi iman mencakup kepercayaan manusia dengan tuhan,
malaikat, kitab-kitab, nabi, mukjizat, hari akhir dan adanya
bangsa ghaib, serta takdir baik dan buruk.
b) Dimensi Islam
Sejauh mana tingkat frekuensi, intensitas dan pelaksanaan
ibadah seseorang. Dimensi ini mencakup pelaksanaan shalat,
zakat, puasa dan haji. Allah berfirman dalam Al-Qur‟an surat
Adz-Dzariyat ayat 56:
Artinya: dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia
melainkan supaya mereka mengabdi kepada-Ku.
Dalam waktu yang sama, ibadah-ibadah tersebut merupakan
daya pendorong bagi individu untuk menghadapi kehidupan
20
nyata dengan segala problem dan rintangannya, disamping
merupakan daya penggerak untuk merealisasikan kebaikan bagi
dirinya dan masyarakatnya.
c) Dimensi Ihsan
Mencakup pengalaman dan perasaan tentang kehadiran Tuhan
dalam kehidupan, ketenangan hidup, takut melanggar perintah
Tuhan, keyakinan menerima balasan, perasaan dekat dengan
Tuhan dan dorongan untuk melaksanakan perintah agama.
d) Dimensi Ilmu
Seberapa jauh pengetahuan seseorang tentang agamanya,
misalnya pengetahuan tentang tauhid, fiqh, dan lain-lain.
e) Dimensi Amal
Meliputi bagaimana pengamalan keempat dimensi di atas yang
ditunjukkan dalam perilaku seseorang. Dimensi ini menyangkut
hubungan manusia dengan lingkungannya, sebagaimana
tercantum dalam Al-Qur‟an surat Saba‟ ayat 37:
Artinya: dan sekali-kali bukanlah harta dan bukan (pula)
anak-anak kamu yang mendekatkan kamu kepada
Kami sedikitpun; tetapi orang-orang yang beriman
dan mengerjakan amal-amal (saleh, mereka Itulah
yang memperoleh balasan yang berlipat ganda
disebabkan apa yang telah mereka kerjakan; dan
mereka aman sentosa di tempat-tempat yang tinggi
(dalam surga).
21
d. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Religiusitas
Religiusitas seseorang terwujud dalam sikap yang tampak dan
sikap yang tidak tampak, yang terjadi dalam hati. Oleh karena itu
terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi religiusitas seseorang,
yang diakui bisa menghasilkan sikap keagamaan. Thouless dalam
(Masruroh, 2015: 20) membedakan faktor-faktor yang
mempengaruhi sikap keagamaan menjadi empat macam, yaitu:
1) Pengaruh pendidikan atau pengajaran dan berbagai tekanan
sosial
Faktor ini mencakup semua pengaruh sosial dalam
perkembangan keagamaan itu, termasuk pendidikan dari orang
tua, tradisi-tradisi sosial, tekanan dari lingkungan sosial untuk
menyesuaikan diri dengan berbagai pendapat dan sikap yang
disepakati oleh lingkungan itu.
2) Faktor pengalaman
Berkaitan dengan berbagai jenis pengalaman yang membentuk
sikap keagamaan. Terutama pengalaman mengenai keindahan,
konflik moral dan pengalaman emosional keagamaan. Faktor ini
umumnya berupa pengalaman spiritual yang secara cepat dapat
mempengaruhi perilaku individu.
3) Faktor kehidupan
Kebutuhan-kebutuhan ini secara garis besar dibagi menjadi
empat, yaitu:
22
(a) Kebutuhan akan keamanan atau keselamatan.
(b) Kebutuhan akan cinta kasih.
(c) Kebutuhan untuk memperoleh harga diri.
(d) Kebutuhan yang timbul karena adanya ancaman kematian.
4) Faktor intelektual
Berkaitan dengan berbagai proses penalaran verbal atau
rasionalisasi.
Berdasarkan penjelasan di atas dapat disimpulan bahwa setiap
individu berbeda-beda tingkat religiusitasnya dan dipengaruhi oleh
dua faktor yaitu internal dan eksternal. Faktor internal yang dapat
mempengaruhi religiusitas seperti adanya pengalaman-pengalaman
emosional keagamaan, kebutuhan individu yang mendesak untuk
dipenuhi seperti kebutuhan akan rasa aman, harga diri, cinta kasih
dan sebagainya. Sedangkan faktor eksternalnya seperti pendidikan
formal, pendidikan agama dalam keluarga, tradisi-tradisi sosial yang
berlandaskan nilai-nilai keagamaan, tekanan-tekanan lingkungan
sosial dalam kehidupan individu.
Kualitas spiritual yang meliputi keyakinan agama
menentukan dasar perilaku ekonomi. Pernyataan tersebut menjadi
indikator bahwa dimensi agama dalam penekanannya lebih kepada
religiusitas yang mempunyai pengaruh terhadap perilaku konsumen
dalam memenuhi kebutuhan sesuai dengan kehendak hati dan
keyakinannya. Gagasan bahwa religuisitas seseorang dapat
23
memengaruhi penilaian individu, keyakinan dan perilaku dalam
berbagai situasi, akan muncul menjadi intuitif. Religiusitas
merupakan nilai penting dalam struktur kognitif individu konsumen
yang dapat mempengaruhi perilaku individu (Nikmah, 2013: 18-19).
Dari berbagai teori tentang religiusitas yang telah diuraikan,
penelitian ini akan menggunakan acuan teori dari C.Y. Glock dan R.
Stark bahwa terdapat lima dimensi dalam religiusitas, yaitu ideologi,
intelektual, ritualis, pengalaman keagamaan, dan konsekuensi
perilaku.
2. Motivasi
a. Pengertian Motivasi
Motivasi berasal dari bahasa latin movere yang berarti
dorongan atau menggerakkan. Pentingnya motivasi karena motivasi
adalah hal yang menyebabkan, menyalurkan dan mendukung
perilaku manusia. Menurut para ahli atau pendapat lain yang dikutip
oleh Engel dalam American Encyclopedia, motivasi adalah
kecenderungan (suatu sifat yang merupakan pokok pertentangan)
dalam diri seseorang yang membangkitkan topangan dan tindakan.
Motivasi merupakan sesuatu yang ada dalam diri seseorang dan tidak
tampak dari luar. Motivasi akan kelihatan atau akan tampak melalui
perilaku seseorang yang dapat dilihat atau diamati (Setiadi, 2003:
94). Motivasi merujuk dua pengertian yaitu motif dan dorongan.
Motif didefinisikan sebagai keinginan ataupun keadaan dari dalam
24
hati seseorang yang mengarahkan atau menyalurkan perilaku sampai
pada tujuan. Sedangkan dorongan adalah kebutuhan psikologis dasar
yang berhubungan dengan lapar, haus, serta perlindungan fisik
(Fairuz, 2015: 28-29).
Schiffman dan Kanuk (2008: 72) menggambarkan motivasi
sebagai tenaga pendorong dalam diri individu yang memaksa mereka
untuk bertindak. Tenaga pendorong tersebut dihasilkan oleh tekanan
yang timbul sebagai akibat kebutuhan yang tidak terpenuhi. Individu
secara sadar maupun tanpa sadar berjuang untuk mengurangi
tekanan ini melalui perilaku yang mereka harapkan akan memenuhi
kebutuhan mereka dan dengan demikian akan membebaskan mereka
dari tekanan yang mereka rasakan.
b. Tujuan Motivasi
Tujuan motivasi menurut Setiadi (2003: 99-100) adalah:
1) Meningkatkan kepuasan
Respons atau tanggapan yang diberikan para konsumen setelah
terpenuhinya kebutuhan mereka akan sebuah produk ataupun
jasa.
2) Mempertahankan loyalitas
Upaya yang dilakukan konsumen dalam memenuhi apa yang
diinginkannya, membuat konsumen mencari berbagai informasi
yang relevan. Konsumen juga dapat terlibat dengan produk atau
merk. Mereka akan melihat perbedaan dalam sifat yang
25
ditawarkan oleh berbagai produk dan hasilnya adalah kesetiaan
atau loyalitas yang lebih besar.
3) Efisiensi
Penggunaan sumber daya secara optimum guna pencapaian hasil
yang optimum. Efisiensi menganggap bahwa tujuan-tujuan yang
benar telah ditentukan dan berusaha untuk mencari cara yang
terbaik untuk mencapai tujuan tersebut.
4) Efektivitas
Adanya pencapaian tujuan secara tepat. Konsumen dihadapkan
dengan serangkaian alternatif yang bisa ditempuh dalam upaya
pemenuhan kebutuhannya. Dalam hal ini konsumen menentukan
pilihan yang dianggap paling tepat dari pilihan lainnya.
5) Menciptakan suatu hubungan yang harmonis antara produsen
atau penjual dengan pembeli / konsumen.
c. Asas Motivasi
Setiadi (2003: 101) menjelaskan bahwa motivasi menganut
asas antara lain:
1. Asas mengikutsertakan
Asas ini berusaha untuk memberikan kesempatan kepada
konsumen untuk mengajukan ide-ide, rekomendasi dalam proses
pengambilan keputusan.
26
2. Asas komunikasi
Menginformasikan secara jelas tentang tujuan yang ingin
dicapai, cara mengerjakannya dan kendala yang dihadapi.
3. Asas pengakuan
Memberikan penghargaan dan pengakuan yang tepat serta wajar
kepada konsumen atas prestasi yang dicapainya.
4. Asas wewenang yang didelegasikan
Memberikan kebebasan kepada konsumen untuk mengambil
keputusan dan beraktivitas sebebas-bebasnya tapi masih ada
aturan yang membatasi.
5. Asas perhatian timbal balik
Memotivasi para konsumen dengan mengemukakan keinginan
atau harapan perusahaan disamping berusaha memenuhi
kebutuhan yang diharapkan konsumen dari produsen.
d. Macam-macam Motivasi
Prasetijo dan Ihalauw (2005: 39) mengemukakan macam-
macam motivasi yaitu:
(1) Motivasi positif : kebutuhan (needs), keinginan (wants) atau
hasrat (desire).
(2) Motivasi negatif : ketakutan (fears) dan keengganan
(aversion).
(3) Motif rasional : (menurut ilmu ekonomi) manusia
berperilaku rasional pada waktu mereka
27
mempertimbangkan alternatif-alternatif dan
memilih alternatif yang memiliki banyak
kegunaan.
(4) Motif emosional : pemilihan tujuan berdasarkan kriteria yang
subyektif dan bersifat pribadi seperti
kebanggaan, ketakutan, perasaan maupun
status.
e. Proses Motivasi
Menurut Setiadi (2003: 98-99) agar pemberian motivasi
berjalan dengan lancar maka harus ada proses motivasi yang terdiri
dari:
1. Tujuan
Perusahaan harus bisa menentukan terlebih dahulu tujuan yang
ingin dicapai, baru kemudian konsumen dimotivasi ke arah
tersebut.
2. Mengetahui kepentingan
Perusahaan harus bisa mengetahui keinginan konsumen, tidak
hanya dilihat dari kepentingan perusahaan semata.
3. Komunikasi efektif
Melakukan komunikasi dengan baik terhadap konsumen agar
konsumen dapat mengetahui apa yang harus mereka lakukan
dan apa yang bisa mereka dapatkan.
28
4. Integritas tujuan
Proses motivasi perlu untuk menyatukan tujuan perusahaan dan
tujuan kepentingan konsumen. Tujuan perusahaan adalah untuk
mencari laba serta perluasan pasar, sedangkan tujuan individu
konsumen adalah pemenuhan kebutuhan dan kepuasan.
5. Fasilitas
Perusahaan memberikan fasilitas agar konsumen mudah
mendapatkan barang dan jasa yang dihasilkan oleh perusahaan.
f. Pemicu Berbagai Motif
Menurut Schiffman dan Kanuk (2008: 85-86) pemicu
munculnya berbagai motif antara lain:
a. Pemicu Psikologis
Kebutuhan jasmani pada waktu tertentu didasarkan pada
keadaan psiko-logis seseorang pada waktu tersebut. Kebanyakan
isyarat psikologis tidak disadari, tetapi isyarat itu mendorong
kebutuhan yang berkaitan dan menyebabkan tekanan yang tidak
menyenangkan sampai kebutuhan itu terpenuhi. Riset
mengemukakan bahwa program televisi sering menimbulkan
pemicu psikologis (phsycological arousal) pada penonton.
b. Pemicu Emosional
Kadang-kadang lamunan menjadi pemicu atau rangsangan
terhadap kebutuhan yang terpendam. Orang yang bosan atau
kecewa dalam usaha mencapai sasaran mereka sering terjerumus
29
ke dalam lamunan (pemikiran yang autistik), dimana mereka
membayangkan diri mereka dalam segala macam situasi yang
diinginkan. Semua pemikiran ini cenderung merangsang
kebutuhan yang tidak disadari, yang dapat menimbulkan
tekanan yang tidak menyenangkan dan menggerakkan mereka
pada perilaku yang berorientasi pada sasaran.
c. Pemicu Kesadaran
Kadang-kadang pemikiran yang tidak disengaja dapat
menimbulkan kesadaran pikiran akan kebutuhan. Iklan yang
mengingatkan seseorang akan rumahnya dapat memicu
kerinduan seketika itu juga untuk berbicara dengan orangtuanya.
d. Pemicu Lingkungan
Serangkaian kebutuhan yang dialami orang pada waktu tertentu
sering dihidupkan oleh berbagai isyarat khusus di
lingkungannya. Sebagai contoh iklan makanan cepat saji di
televisi atau bau kue-kue di toko roti dapat memicu “kebutuhan”
akan makanan. Dalam kondisi seperti itu, perubahan lingkungan
mungkin diperlukan untuk mengurangi pemicu rasa lapar.
g. Teori Motivasi
Motivasi adalah dorongan yang membentuk perilaku bersifat
biologis (lapar, haus, tidak nyaman) dan psikologis (pengakuan,
penghargaan keanggotaan kelompok) serta aktualisasi optimal.
Motivasi adalah sebagai tenaga pendorong, yang dapat dijelaskan
30
berdasarkan konsep yang diungkapkan oleh beberapa ahli berikut ini
(Hasan, 2010: 54):
1) Teori Freud
Motivasi adalah kekuatan yang mampu membentuk perilaku
biologis, psikologis dan moral. Teori ini dikembangkan sebagai
motivational positioning (penempatan persepsi produk) pada
tingkat tertentu (biologis, psikologis dan moral) untuk
membangkitkan sekumpulan motif yang unik dalam diri
konsumen. Schiffman dan Kanuk, mengutip pendapat para
peneliti yang menggunakan teori Freud dalam studi perilaku
konsumen mengatakan bahwa motivasi (human drive) manusia
sebagian besar tidak disadari, sehingga konsumen seringkali
tidak menyadari atau tidak tahu alasan sesungguhnya mereka
membeli suatu produk. Karena itu, apa yang dibeli dan apa yang
dikonsumsi oleh konsumen merupakan gambaran dari
kepribadian konsumen tersebut (Sumarwan, 2011: 41).
2) Teori Maslow
Kebutuhan manusia tersusun dalam hierarki dari yang paling
mendesak sampai yang kurang mendesak. Kebutuhan manusia
terdiri atas kebutuhan (1) fisik, (2) rasa aman, (3) sosial, (4)
penghargaan, dan (5) aktualisasi diri.
31
3) Teori Herzberg
Teori motivasi dua faktor yang membedakan antara dissatisfier
yaitu faktor yang menyebabkan ketidakpuasan,
ketidakberdayaan dan ketidakcukupan dengan satisfier yang
merupakan faktor-faktor yang menyebabkan kepuasan.
4) Teori Mc Clelland
Teori ini menyatakan bahwa ada tiga kebutuhan dasar yang
memotivasi seorang individu untuk berperilaku (Sumarwan,
2011: 29-30), yaitu:
(a) Kebutuhan untuk sukses (needs for achievement)
Keinginan manusia untuk mencapai prestasi, reputasi dan
karir yang baik.
(b) Kebutuhan afiliasi (needs for affiliation)
Keinginan manusia untuk membina hubungan baik dengan
sesamanya, mencari teman yang bisa menerimanya, ingin
dimiliki oleh orang-orang sekelilingnya dan ingin memiliki
orang-orang yang bisa menerimanya.
(c) Kebutuhan kekuasaan (needs for power)
Keinginan seseorang untuk bisa mengontrol lingkungannya,
termasuk mempengaruhi orang-orang sekelilingnya.
Berdasarkan teori yang telah dikemukakan beberapa ahli,
penelitian ini akan mengacu pada teori dari kesimpulan Hasan (2010:
56) yang menyatakan bahwa motivasi yang mendorong masyarakat
32
menggunakan jasa bank syariah dibagi menjadi dua yaitu motivasi
internal dan motivasi eksternal. Motivasi internal ditentukan oleh:
1. Motivasi personal: kemauan diri sendiri.
2. Tuntutan bagi hasil yang jujur: hak untuk mendapatkan bagi
hasil secara jujur sesuai dengan kesepakatan.
3. Sistem bagi hasil (halal): sistem bagi hasil yang halal sesuai
ajaran Islam.
4. Tuntutan menjalankan syariat Islam: tidak adanya riba, sesuai
dengan visi dan misi Islam.
5. Kerelaan membantu orang lain (tolong menolong).
Sedangkan motivasi eksternal terdiri dari:
a. Pengaruh orang lain: anggota keluarga, teman, tetangga, dan
lain-lain.
b. Transparansi: keamanan bertransaksi.
c. Pelayanan: prosedur yang mudah, ketetapan janji, komunikasi
yang efektif dari pegawai.
d. Transaksi: kecepatan dan ketepatan dalam transaksi.
e. Promosi: papan iklan atau spanduk, iklan tv, brosur atau
selebaran, tawaran pegawai, variasi produk, nama bank.
h. Motivasi dalam Perspektif Islam
Allah berfirman dalam Al-Qur‟an surat Ar-Ra‟d ayat 11:
33
Artinya: sesungguhnya Allah tidak mengubah keadaan suatu
kaum sehingga mereka mengubah keadaan yang ada
pada diri mereka sendiri.
Dari ayat di atas dapat disimpulkan bahwa motivasi yang
paling kuat adalah yang berasal dari diri sendiri. Motivasi sangat
berpengaruh dalam menentukan tingkah laku seseorang. Motivasi
mengarah pada suatu tujuan sehingga menjadi tenaga pendorong
untuk mencapai tujuan tersebut (Fairuz, 2015: 35).
3. Persepsi Nilai
a. Pengertian Nilai
Persepsi merupakan proses individu (konsumen) memilih,
mengorganisasi dan menginterpretasi (memaknai) masukan-masukan
informasi yang dapat menciptakan gambaran objek yang memiliki
kebenaran subjektif (bersifat personal), memiliki arti tertentu, dapat
dirasakan melalui perhatian, baik secara selektif, distorsi maupun
retensi (Hasan, 2010: 67). Nilai bagi pelanggan (customer value)
merupakan perbedaan antara nilai yang dinikmati pelanggan karena
memiliki serta menggunakan suatu produk dan biaya untuk memiliki
produk tersebut. Dalam memilih produk dan jasa pada kualitas dan
kepuasan tertentu, konsumen juga mengevaluasi nilai yang
dirasakannya (perceived value) (Oktavia, 2013: 20).
Persepsi nilai tergantung pada cara pelanggan
menghubungkan berbagai atribut produk yang relevan dengan
dirinya sendiri. Konsekuensi-konsekuensi yang relevan dengan
34
dirinya sendiri dapat berbeda-beda pada berbagai tingkatan yang
lebih abstrak. Kuat tidaknya persepsi pada konsumen sangat
tergantung pada berbagai daya tarik dan kesesuaian objek dengan
individu yang bersangkutan (Hasan, 2010: 67).
Istilah nilai (value) digunakan dalam berbagai konteks
berbeda. Nilai pelanggan (customer value) didasarkan pada
perspektif pelanggan organisasi bersangkutan, dengan
mempertimbangkan apa yang mereka inginkan dan yakini bahwa
mereka dapatkan dari pembelian dan penggunaan produk tertentu.
Zeithaml (1988) mendefinisikan nilai pelanggan sebagai
penilaian keseluruhan konsumen terhadap utilitas sebuah produk
berdasarkan persepsinya terhadap apa yang diterima dan apa yang
diberikan. Nilai adalah ikatan yang kuat pada persepsi konsumen
atas manfaat yang diterima dengan biaya dalam kaitannya dengan
sejumlah uang, waktu dan usaha. Monroe (1990) mengemukakan
bahwa nilai pelanggan adalah trade off antara persepsi pelanggan
terhadap kualitas atau manfaat produk dan pengorbanan yang
dilakukan lewat harga yang dibayarkan (Tjiptono, 2007: 296).
Parasuraman dan Grewal dalam (Oktaviana, 2013: 20)
mendeskripsikan perceived value sebagai suatu konstruk dinamis
yang terdiri dari empat nilai yaitu:
1. Acquisition value dijelaskan sebagai keuntungan yang diterima
dari harga yang secara moneter telah diberikan.
35
2. Transaction value merupakan kesenangan yang diterima
konsumen pada waktu bertransaksi.
3. In-use value adalah kegunaan yang diberikan kepada konsumen
atas penggunaan produk dan jasa.
4. Redemption value adalah keuntungan residual yang diterima
pada waktu produk tidak dipakai lagi.
Kotler dan Keller (2009: 136) mendefinisikan nilai yaitu
selisih antara penilaian konsumen prospektif atas semua manfaat dan
biaya dari suatu penawaran terhadap alternatifnya untuk
mengevaluasi, mendapatkan, menggunakan dan menyingkirkan
suatu penawaran pasar.
Manfaat total terdiri atas:
a) Manfaat fungsional (what the product does), contohnya fasilitas
akomodasi untuk bertransaksi dengan tenang dan nyaman (bank,
koperasi dan sejenisnya).
b) Manfaat psikologis/simbolik (what the product means),
misalnya prestis dan citra diri yang didapatkan setelah
menggunakan produk dan jasa suatu bank.
c) Manfaat pengalaman/eksperiensial (what is derived from
consumption), seperti perasaan senang dan bangga setelah
menggunakan produk dan jasa suatu bank.
36
Sedangkan biaya total terdiri dari:
1) Biaya ekonomis/moneter, yaitu harga yang dibayarkan
konsumen untuk memperoleh produk tertentu.
2) Biaya waktu, yaitu waktu yang dicurahkan mulai dari mencari
informasi sampai mendapatkan dan mengkonsumsi produk.
3) Biaya energi, meliputi tenaga yang dicurahkan dalam rangka
mendapatkan dan mengkonsumsi produk yang diinginkan.
4) Biaya psikis, yaitu biaya psikologis berkenaan dengan proses
mendapatkan dan mengkonsumsi produk.
b. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Nilai
Faktor-faktor yang mempengaruhi nilai konsumen (Sa‟adah,
2015: 28-29) yaitu:
1. Lingkungan Makro
Faktor ekonomi, sosial, teknologi, demografi dan pemerintah
merupakan lingkungan makro yang seringkali berpengaruh
terhadap apa yang dilakukan konsumen. Pada prinsipnya jika
faktor lingkungan makro berubah, perusahaan harus mampu
menangkap peluang atau meminimalkan ancaman.
2. Inovasi Kompetitif
Ketika inovasi diekspos, konsumen melihat kemungkinan-
kemungkinan baru, mereka mulai memikirkan yang lebih baik
daripada yang mereka miliki saat ini, maka inovasi ini memiliki
kekuatan yang besar untuk mengubah nilai konsumen.
37
3. Munculnya Pasar Baru
Munculnya pasar baru karena adanya paradigma baru ikut
memunculkan persepsi nilai yang baru bagi konsumen.
Konsumen memiliki pandangan lain dari pasar yang ada saat ini,
mereka membuat permintaan baru kepada perusahaan.
Keinginan pasar baru ini merupakan sumber peluang penting.
4. Situasi Penggunaan Konsumen
Nilai tercipta ketika produk dan pemakai bersatu khususnya
pada situasi pemakaian. Dapat digambarkan bahwa nilai sangat
memperhatikan hubungan antara produk, pemakai dan situasi
penggunaan konsumen. Persepsi terhadap nilai oleh konsumen
juga bisa mengalami fluktuasi dari waktu ke waktu.
Menurut Buchari Alma dalam (Willy, 2015: 35) nilai
konsumen dapat dilihat dari:
a) Equity, yaitu tingkat kepercayaan secara nyata dilihat dari
kekuatan merek, nama baik dan kepercayaan pelanggan
terhadap perusahaan.
b) Experience, yaitu pengalaman yang pernah dirasakan oleh
konsumen setelah mengkonsumsi produk maupun jasa.
c) Energy, berhubungan dengan pengorbanan konsumen
sehubungan dengan waktu dan energi yang dikeluarkan.
38
d) Product/service, yaitu manfaat yang dirasakan pelanggan dari
kualitas produk atau jasa, apakah sesuai dengan harapan
konsumen.
e) Money/price, berkaitan dengan harga yang dirasakan konsumen,
dibandingkan dengan nilai yang diperoleh.
c. Dimensi Nilai
Sweeney dan Soutar dalam (Tjiptono, 2007: 298)
mengemukakan dimensi nilai terdiri atas empat aspek utama sebagai
berikut:
1. Emotional Value (nilai emosional)
Nilai yang berasal dari perasaan atau afektif/emosi positif yang
ditimbulkan dari mengonsumsi produk. Atribut-atribut dari nilai
emosional meliputi kemampuan sebuah produk untuk
menimbulkan rasa ingin mengkonsumsi produk tersebut dan
kemampuan sebuah produk untuk menciptakan rasa senang atau
puas pada konsumen.
2. Social Value (nilai sosial)
Nilai yang didapatkan dari kemampuan produk untuk
meningkatkan konsep diri-sosial konsumen. Atribut-atribut dari
nilai sosial tersebut meliputi kemampuan sebuah produk untuk
menimbulkan rasa bangga kepada konsumen dan kemampuan
sebuah produk untuk menimbulkan kesan yang baik kepada
konsumen.
39
3. Quality/Performance Value (nilai kualitas atau performa jasa)
Nilai yang diperoleh dari persepsi terhadap kualitas dan kinerja
yang diharapkan atas produk. Atribut-atribut dari nilai kualitas
meliputi manfaat yang diperoleh konsumen setelah
mengkonsumsi produk tersebut dan konsistensi pelayanan oleh
karyawan perusahaan.
4. Price/Value for Money (nilai terhadap biaya)
Nilai yang didapatkan dari produk karena reduksi biaya jangka
pendek dan biaya jangka panjang. Atribut-atribut dari nilai
terhadap biaya meliputi perbandingan biaya yang dikeluarkan
dengan manfaat yang diperoleh dari produk tersebut dan
perbandingan biaya yang dikeluarkan untuk produk tersebut
dengan produk serupa dari perusahaan lain.
4. Loyalitas
a. Pengertian Loyalitas
Menurut Prasetijo dan Ihalauw (2005: 97), loyalitas adalah
respon perilaku yang diekspresikan dalam jangka waktu tertentu oleh
unit pengambil keputusan dalam hubungannya dengan satu atau
lebih alternatif-alternatif merek yang dipilih dari seperangkat merek,
dan merupakan fungsi dari proses psikologis.
Steth dan Mittal (2004) mendefiniskan loyalitas pelanggan
sebagai komitmen pelanggan terhadap suatu merek, toko, atau
pemasok berdasarkan sikap yang sangat positif dan tercermin dalam
40
pembelian ulang yang konsisten. Sedangkan loyalitas pelanggan
dalam konteks pemasaran jasa menurut Bendapudi dan Berry (1997)
merupakan respon yang terkait erat dengan ikrar atau janji untuk
memegang teguh komitmen yang mendasari kontinuitas relasi dan
biasanya tercermin dalam pembelian berkelanjutan dari penyedia
jasa yang sama atas dasar dedikasi maupun kendala pragmatis
(Tjiptono, 2007: 387).
Menurut Lupiyoadi dan Hamdani dalam (Willy, 2015: 16)
kajian-kajian loyalitas konsumen dibagi menjadi tiga kategori
pendekatan sebagai berikut:
1) Pendekatan perilaku
Pendekatan perilaku berfokus pada perilaku konsumen purna
pembelian dan mengukur loyalitas berdasarkan tingkat
pembelian (frekuensi dan kemungkinan pembelian ulang).
2) Pendekatan sikap
Pendekatan sikap menimbulkan loyalitas konsumen dari aspek
keterlibatan psikologis, favoritism dan sense of goodwill pada
jasa tertentu.
3) Pendekatan terintegrasi
Pendekatan terintegrasi mengkombinasikan dua variabel untuk
menciptakan sendiri konsep loyalitas konsumen.
Damayanti (2013: 132) mengemukakan keuntungan yang
diperoleh dari loyalitas pelanggan antara lain:
41
a) Penjualan produk yang semakin meningkat setiap harinya.
b) Menciptakan peluang produk tersebut dapat menyebar dari
mulut ke mulut.
c) Pembelian produk dalam jangka waktu yang lama dan
berkelanjutan.
d) Mengurangi biaya pemasaran karena pelanggan yang sudah
loyal akan sangat membantu dalam pemasaran.
b. Jenis Loyalitas
Menurut Griffin dalam (Willy, 2015: 19) ada empat jenis
loyalitas yaitu:
1. Tanpa Loyalitas
Konsumen dengan tingkat preferensi yang rendah digabung
dengan tingkat pembelian yang rendah.
2. Loyalitas yang lemah
Konsumen dengan tingkat preferensi yang rendah digabung
dengan tingkat pembelian yang tinggi. Konsumen ini rentan
beralih ke produk pesaing yang dapat menunjukkan manfaat
yang lebih jelas.
3. Loyalitas tersembunyi
Konsumen dengan tingkat preferensi yang relatif tinggi
digabung dengan tingkat pembelian berulang yang rendah. Bila
konsumen memiliki loyalitas yang tersembunyi, pengaruh
42
situasi dan bukan pengaruh sikap yang menentukan pembelian
berulang.
4. Loyalitas premium
Konsumen dengan tingkat preferensi yang tinggi digabung
dengan tingkat pembelian berulang yang tinggi. Pada tingkat
preferensi yang tinggi, orang bangga karena menemukan dan
menggunakan produk tertentu dan senang membagi
pengetahuan mereka dengan rekan dan keluarga.
c. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Loyalitas
Loyalitas nasabah dipengaruhi oleh beberapa faktor
(Rahmasari, 2012: 16) yaitu:
1) Kepercayaan Nasabah
Kepercayaan nasabah adalah semua pengetahuan yang dimiliki
oleh nasabah dan semua kesimpulan yang dibuat nasabah
tentang objek, atribut dan manfaatnya.
2) Kepuasan Nasabah
Kepuasan nasabah adalah perasaan senang atau kecewa
seseorang yang berasal dari perbandingan antara kesan terhadap
kinerja (hasil) suatu produk dan harapan-harapannya.
3) Komitmen
Komitmen merupakan unsur perilaku sebagai upaya
mempertahankan dan menjaga hubungan jangka panjang kedua
belah pihak agar hubungan lebih bermakna.
43
4) Sikap Nasabah
Sikap adalah suatu kecenderungan yang dipelajari untuk
bereaksi terhadap penawaran produk dalam masalah-masalah
baik ataupun kurang baik secara konsekuen. Sikap ini dilakukan
nasabah berdasarkan pandangannya terhadap aktivitas
perbankan, keunggulan produk dan proses belajar baik dari
pengalaman atau lainnya yang bisa menjadi sikap positif atau
cenderung tidak peduli terhadap aktivitas perusahaan.
5) Citra Perbankan
Citra perbankan adalah respon nasabah pada keseluruhan
penawaran yang diberikan suatu perbankan dan didefinisikan
sebagai sejumlah kepercayaan, ide-ide dan kesan nasabah pada
suatu organisasi perbankan.
6) Kualitas Layanan dan Produk Perbankan
Kualitas layanan atau produk adalah tingkat keunggulan yang
diharapkan dan pengendalian atas keunggulan tersebut untuk
memenuhi harapan pelanggan. Pelayanan yang baik akan
meningkatkan kepuasan nasabah sehingga bersedia untuk
melakukan transaksi secara berulang.
d. Indikator Loyalitas
Indikator loyalitas menurut Kotler dan Keller (2009: 57)
terdiri dari:
1. Repeat Purchase yaitu kesetiaan terhadap pembelian produk.
44
2. Retention adalah ketahanan terhadap pengaruh negatif mengenai
perusahaan.
3. Referalls yaitu mereferensikan secara total eksistensi
perusahaan.
Menurut Tjiptono dalam (Rahmayanty, 2010: 14)
karakteristik loyalitas pelanggan yaitu:
(a) Pengalaman pelanggan mengalami kepuasan yang utuh dalam
bertransaksi dengan bank.
(b) Kesediaan mengembangkan hubungan dengan bank.
(c) Kesediaan menjadi pelanggan setia bank, transaksi
lagi/langganan.
(d) Penolakan untuk berpaling pada pesaing.
(e) Kesediaan merekomendasikan kepada orang lain, mengatakan
hal yang baik.
(f) Membeli produk lain dari bank.
Tjiptono (2007: 371) mengemukakan tingkatan loyalitas
sebagai berikut:
1) Prospek merupakan orang-orang yang mengenal bisnis
(produk/jasa) suatu perusahaan, tetapi belum pernah masuk
tokonya, serta belum pernah membeli produk/jasa perusahaan
bersangkutan.
2) Pembelanja yaitu prospek yang telah yakin untuk mengunjungi
suatu toko, paling tidak sekali. Akan tetapi dia masih belum
45
membeli dan konsekuensinya, perusahaan hanya memiliki
sedikit kesempatan untuk mempengaruhi mereka.
3) Pelanggan adalah orang yang membeli produk/jasa perusahaan.
4) Klien merupakan orang yang secara reguler membeli
produk/jasa perusahaan.
5) Penganjur yaitu pelanggan yang sedemikian puasnya dengan
produk/jasa perusahaan akan menceritakan kepada siapa saja
tentang betapa bagusnya produk/jasa perusahaan tersebut.
e. Strategi untuk Menghindari Kemungkinan Kehilangan Nasabah
Perusahaan manapun bisa memberikan pelayanan pelanggan
yang memadai kalau semuanya berjalan dengan baik. Namun ketika
pelanggan mendapatkan masalah atau bahkan sedikit kecewa maka
perusahaan harus menunjukkan jati dirinya. Keluhan pelanggan
merupakan cara untuk memperkuat hubungan perusahaan dengan
pelanggan. Adapun cara-cara untuk menghindari potensi kehilangan
pelanggan (Bramson, 2005: 83) antara lain:
1. Tetaplah menghubungi pelanggan.
2. Pahami pentingnya informasi dan berikan yang terbaik kepada
pelanggan.
3. Kuasailah keterampilan-keterampilan pemulihan apakah seorang
pelanggan patut dipertahankan atau tidak.
4. Lepaskan pengkomplain kronis.
5. Selaraskan etikat baik pelanggan dengan penyesuaian simbolis
46
Hal-hal yang perlu diperhatikan untuk membangun loyalitas
pelanggan (Damayanti, 2013: 131-132):
a) Berikan nilai lebih pada produk
Buatlah konsumen untuk selalu membutuhkan produk tersebut,
tawarkan sesuatu yang benar-benar dibutuhkan oleh konsumen.
b) Layanan terbaik bagi para konsumen
Upayakan untuk selalu mengontrol kualitas produk maupun
kualitas pelayanan yang ditawarkan.
c) Membuat forum khusus untuk pelanggan
Langkah awal yaitu dengan cara mendata semua pelanggan,
kemudian mengajak untuk menjadi member tetap dengan
menawarkan keuntungan yang menarik kepada pelanggan.
d) Ciptakan citra baik
Citra atau image menjadi magnet tersendiri bagi para pelanggan.
Semakin baik citra sebuah produk maka semakin loyal pula
pelanggan pada merek tersebut.
C. Kerangka Penelitian
Berdasarkan hasil analisa penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti
sebelumnya beserta penjabaran teori masing-masing variabel, maka dapat
dirumuskan kerangka penelitian sebagai berikut:
47
Gambar 2.1
Kerangka Penelitian
D. Hipotesis
Hipotesis adalah jawaban sementara yang kebenarannya masih harus
diuji atau rangkuman kesimpulan teoritis yang diperoleh dari tinjauan pustaka
(Martono, 2011: 63).
Berdasarkan rumusan masalah dan kerangka pemikiran yang telah
diuraikan, maka hipotesis dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai
berikut:
1. Aspek Religusitas Berpengaruh Terhadap Loyalitas
Menurut Anshori dalam (Ghufron dan Risnawita, 2010: 168) religiusitas
merupakan tingkat keterikatan individu terhadap agamanya. Apabila
individu telah menghayati dan menginternalisasikan ajaran agamanya,
maka ajaran agama akan berpengaruh dalam segala tindakan dan
pandangan hidupnya. Setiawan (2014) dalam penelitiannya
mengemukakan bahwa persepsi religiusitas berpengaruh terhadap
loyalitas nasabah.
H1: Religiusitas berpengaruh positif dan signifikan terhadap loyalitas
nasabah dalam menggunakan produk bank syariah.
Religiusitas
(X1)
Motivasi
(X2)
Persepsi Nilai
(X3)
Loyalitas
(Y)
48
2. Aspek Motivasi Berpengaruh Terhadap Loyalitas
Schiffman dan Kanuk (2008: 72) menggambarkan motivasi sebagai
tenaga pendorong dalam diri individu yang memaksa mereka untuk
bertindak. Penelitian Banna (2012) menyebutkan bahwa motivasi paling
berpengaruh terhadap loyalitas pelanggan karena memiliki koefisien
regresi terbesar dan nilai signifikansi paling kecil dibandingkan dengan
variabel lain.
H2: Motivasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap loyalitas
nasabah dalam menggunakan produk bank syariah.
3. Aspek Persepsi Nilai Berpengaruh Terhadap Loyalitas
Menurut Zeithaml dalam (Tjiptono, 2007: 296) nilai pelanggan yaitu
penilaian keseluruhan konsumen terhadap utilitas sebuah produk
berdasarkan persepsinya terhadap apa yang diterima dan apa yang
diberikan. Nilai adalah ikatan yang kuat pada persepsi konsumen atas
manfaat yang diterima dengan biaya dalam kaitannya dengan sejumlah
uang, waktu dan usaha. Mantauv (2013) dalam penelitiannya
menjelaskan bahwa terdapat pengaruh positif dan signifikan antara nilai
nasabah terhadap loyalitas nasabah.
H3: Persepsi nilai berpengaruh positif dan signifikan terhadap
loyalitas nasabah dalam menggunakan produk bank syariah.
49
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis dan Pendekatan Penelitian
Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan data yang
berupa angka. Data-data tersebut diperoleh dari kuesioner yang dibagikan
kepada responden, untuk kemudian diolah dan dianalisis untuk mendapatkan
suatu informasi ilmiah (Martono, 2011: 20).
B. Lokasi dan Waktu Penelitian
Lokasi penelitian adalah kampus Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam
(FEBI) Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga yang beralamat di Jl.
Tentara Pelajar No.2 Salatiga. Penelitian dilakukan selama bulan November
2015 sampai dengan Maret 2016.
C. Populasi dan Sampel
Populasi adalah keseluruhan wilayah objek dan subjek penelitian yang
ditetapkan untuk dianalisis, kemudian ditarik kesimpulan oleh peneliti
(Bawono, 2006: 28). Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa jurusan
S1 Perbankan Syariah IAIN Salatiga angkatan 2010-2014 yang berjumlah
662 mahasiswa dengan rincian sebagai berikut:
50
Tabel 3.1
Jumlah Mahasiswa S1 Perbankan Syariah Angkatan 2010-2014
Sumber: Informasi Akademik
Sampel adalah objek atau subjek penelitian yang dipilih guna
mewakili keseluruhan dari populasi. Hal ini bertujuan untuk menghemat
waktu dan biaya. Penentuan sampel harus hati-hati karena kesimpulan yang
dihasilkan merupakan kesimpulan dari populasi (Bawono, 2006: 28).
Adapun teknik untuk menentukan jumlah sampel menurut Bawono
(2006: 29) dengan menggunakan rumus sebagai berikut:
S =
( )
Keterangan:
S = Sampel
P = Populasi
e2= error
s =
( )
=
( ( ) )
=
=
= 87 = 100 mahasiswa
Angkatan Laki-laki Perempuan Jumlah
2010 10 2 12
2011 15 30 45
2012 35 72 107
2013 56 128 184
2014 89 225 314
Total 205 457 662
51
Proporsi untuk sampel berdasarkan perhitungan tersebut adalah:
1. Angkatan 2010 :
mahasiswa
2. Angkatan 2011 :
mahasiswa
3. Angkatan 2012 :
mahasiswa
4. Angkatan 2013 :
mahasiswa
5. Angkatan 2014 :
mahasiswa
D. Jenis dan Sumber Data
1. Jenis Data
Data adalah segala fakta dan angka yang dapat dijadikan bahan
untuk menyusun suatu informasi. Informasi yaitu hasil pengolahan data
yang dipakai untuk suatu keperluan (Arikunto, 2010: 161). Data dapat
dibedakan menjadi dua jenis yaitu:
a. Data kualitatif merupakan data yang tidak dapat diukur dalam skala
numerik atau data yang disajikan secara deskriptif atau yang
berbentuk uraian.
b. Data kuantitatif adalah data yang disajikan dalam bentuk skala
numerik, karena dalam statistik semua data harus dalam bentuk
angka, maka data kualitatif umumnya dikuantitatifkan agar dapat
diproses. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data
kuantitatif.
2. Sumber Data
Penelitian ini menggunakan data primer dan data sekunder, yaitu:
52
a. Data primer adalah data yang diperoleh peneliti secara langsung dari
lapangan (Bawono, 2006: 29-30) melalui:
1) Angket (Questionare)
Angket adalah daftar pertanyaan yang diberikan kepada objek
penelitian yang mau memberikan respon sesuai dengan
permintaan pengguna.
2) Wawancara (Interview)
Wawancara yaitu metode pengumpulan data dan informasi
dengan cara menanyakan langsung kepada narasumber, dimana
dalam penelitian ini wawancara dilakukan kepada responden
untuk memperoleh informasi guna melengkapi data yang telah
diperoleh dari angket.
b. Data sekunder merupakan data yang diperoleh secara tidak langsung
atau penelitian arsip dari jurnal, buku, majalah atau internet.
E. Skala Pengukuran
Skala pengukuran dapat dikelompokkan menjadi empat jenis, yaitu
skala nominal, skala ordinal, skala interval dan skala rasio (Bawono, 2006:
31). Penelitian ini menggunakan pengukuran dengan skala interval atau yang
sering disebut skala likert. Kategori skala terdiri dari 5 (lima) tingkatan
dengan skor 1 sampai 5. Kriteria skor tersebut sebagai berikut:
5 : Sangat Setuju (SS)
4 : Setuju (S)
3 : Cukup Setuju (CS)
53
2 : Tidak Setuju (TS)
1 : Sangat Tidak Setuju (STS)
F. Definisi Konsep dan Operasional
1. Variabel Bebas (Independent Variables)
Variabel bebas merupakan variabel yang mempengaruhi variabel
lain atau menghasilkan akibat pada variabel yang lain (Martono, 2011:
57). Dalam penelitian ini, yang merupakan variabel bebas yaitu:
a. Religiusitas (X1)
Religiusitas adalah tingkat keterikatan individu terhadap agamanya.
Apabila individu telah menghayati dan menginternalisasikan ajaran
agamanya, maka ajaran agama akan berpengaruh dalam segala
tindakan dan pandangan hidupnya (Ghufron dan Risnawita, 2010:
168). Indikator religiusitas menurut Glock dan Stark dalam (Ancok
dan Suroso, 2008: 77-78) yaitu:
1) Dimensi keyakinan
2) Dimensi praktik agama
3) Dimensi pengalaman
4) Dimensi pengetahuan agama
5) Dimensi konsekuensi
b. Motivasi (X2)
Schiffman dan Kanuk (2008: 72) menggambarkan motivasi sebagai
tenaga pendorong dalam diri individu yang memaksa mereka untuk
bertindak. Indikator motivasi menurut Hasan (2010: 56) terdiri dari:
54
a) Motivasi internal yaitu motivasi yang berasal dari diri sendiri.
b) Motivasi eksternal adalah motivasi yang muncul karena adanya
pengaruh dari luar.
c. Persepsi Nilai (X3)
Zeithaml mendefinisikan perceived value sebagai penilaian
keseluruhan konsumen terhadap utilitas sebuah produk berdasarkan
persepsinya terhadap apa yang diterima dan apa yang diberikan
(Tjiptono, 2007: 296). Indikator nilai menurut Sweeney dan Soutar
dalam (Tjiptono, 2007: 298) adalah:
1) Nilai emosional
2) Nilai sosial
3) Nilai kualitas atau performa jasa
4) Nilai terhadap biaya
2. Variabel Terikat (Dependent Variables)
Variabel terikat adalah variabel yang dipengaruhi atau diakibatkan
oleh variabel bebas (Martono, 2011: 57). Variabel dependen dalam
penelitian ini adalah loyalitas. Steth dan Mittal mendefinisikan loyalitas
pelanggan sebagai komitmen pelanggan terhadap suatu merek, toko, atau
pemasok berdasarkan sikap yang sangat positif dan tercermin dalam
pembelian ulang yang konsisten (Tjiptono, 2007: 387). Indikator
loyalitas menurut Kotler dan Keller (2009: 57) terdiri dari:
a) Kesetiaan terhadap pembelian produk (repeat purchase).
55
b) Ketahanan terhadap pengaruh negatif mengenai perusahaan
(retention).
c) Mereferensikan secara total eksistensi perusahaan (referalls).
G. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian adalah alat atau fasilitas yang digunakan oleh
peneliti dalam mengumpulkan data agar pekerjaannya lebih mudah dan
hasilnya lebih baik, dalam arti lebih cermat, lengkap, dan sistematis sehingga
lebih mudah diolah (Arikunto, 2010: 203). Adapun instrumen penelitian yang
digunakan dalam penelitian ini berupa kuesioner dengan rincian sebagai
berikut:
Tabel 3.2
Indikator Variabel Penelitian
Variabel Deskripsi Indikator Skala
Religiusitas
(X1)
Tingkat keterikatan
individu terhadap
agamanya (Ghufron dan
Risnawita, 2010: 168).
Menurut Glock dan Stark
dalam (Ancok dan Suroso,
2008: 77-78):
- Keyakinan
- Praktik agama
- Pengalaman
- Pengetahuan agama
- Konsekuensi
Interval
Motivasi
(X2)
Tenaga pendorong dalam
diri individu yang
memaksa mereka untuk
bertindak (Schiffman dan
Kanuk, 2008: 72)
Menurut Hasan (2010: 56):
- Motivasi internal
- Motivasi eksternal
Interval
Persepsi
Nilai (X3)
Penilaian keseluruhan
konsumen terhadap
kegunaan sebuah produk
berdasarkan persepsi dari
apa yang diterima dan apa
yang diberikan (Tjiptono,
2007: 296).
Menurut Sweeney dan
Soutar dalam (Tjiptono,
2007: 298):
- Nilai emosional
- Nilai sosial
- Nilai kualitas atau
performa jasa
- Nilai terhadap biaya
Interval
Loyalitas
(Y)
Steth dan Mittal
mendefinisikan loyalitas
pelanggan sebagai
komitmen pelanggan
terhadap suatu merek,
Menurut Kotler dan Keller
(2009: 57):
- Repeat purchase
- Retention
- Referalls
Interval
56
toko, atau pemasok
berdasarkan sikap yang
sangat positif dan
tercermin dalam pembelian
ulang yang konsisten
(Tjiptono, 2007: 387).
H. Uji Instrumen Penelitian
1. Uji Validitas
Validitas artinya alat ukur yang digunakan dalam pengukuran,
dapat digunakan untuk mengukur apa yang hendak diukur (Hasan, 2006:
15). Uji validitas dilakukan untuk mengetahui apakah pertanyaan pada
kuesioner tersebut sahih atau tidak. Menurut Hadi (1991) analisis ini
dipakai untuk mengukur seberapa cermat suatu test melakukan fungsi
ukurnya atau telah benar-benar dapat mencerminkan variabel yang
diukur (Bawono, 2006: 68).
Untuk mengukur validitas dapat dilakukan dengan melihat hasil
korelasi antara score butir pertanyaan dengan total score-nya. Apabila
pada kolom atau baris tersebut masing-masing total butir pertanyaan
menghasilkan tanda bintang, maka data tersebut signifikan. Tanda
bintang memiliki dua kemungkinan:
a. Kalau berbintang satu berarti korelasi signifikan pada level 5%
(0,05) untuk dua sisi.
b. Kalau berbintang dua berarti korelasi signifikan pada level 1% (0,01)
untuk dua sisi.
57
2. Uji Reliabilitas
Menurut Hadi dalam (Bawono, 2006: 63), uji reliabilitas dipakai
untuk mengetahui sejauh mana pengukuran data dapat memberikan hasil
relatif konsisten atau tidak berbeda jika diukur ulang pada subjek yang
sama, sehingga dapat diketahui konsistensi atau keterandalan alat ukur
(kuesioner). Teknik yang digunakan dalam pengukuran reliabilitas adalah
teknik Cronbach Alpha yaitu apabila suatu variabel menghasilkan nilai
Cronbach Alpha > 0,60 maka data tersebut reliable.
I. Uji Hipotesis
1. Uji R2 (koefisien determinasi)
Koefisien determinasi (R2) menunjukkan sejauh mana tingkat
hubungan antara variabel dependen (Y) dengan variabel independen,
(X1,2,3…), atau sejauh mana kontribusi variabel independen (X1,2,3…)
mempengaruhi variabel dependen (Y). Untuk mengetahui hasil pengujian
ini dapat dilihat nilai R2
pada tabel model summary dari persamaan
regresi yang diperoleh. Apabila angka koefisien determinasi (R2)
semakin mendekati 1 berarti model regresi yang digunakan sudah
semakin tepat sebagai model penduga terhadap variabel dependen
(Bawono, 2006: 93).
2. Uji Ftest (Uji secara simultan/serempak)
Uji F dilakukan untuk mengetahui seberapa jauh semua variabel
X1,2,3…… (independen) secara bersama-sama dapat mempengaruhi
variabel Y (dependen) (Bawono, 2006: 91). Untuk mengetahui pengaruh
58
variabel independen terhadap variabel dependen secara simultan dapat
dilihat nilai signifikansinya pada tabel Anova dari persamaan regresi,
apakah kurang dari 5% atau 0,05. Apabila nilai signifikansinya < 5%
maka variabel independen secara simultan mempengaruhi variabel
dependen secara signifikan, tetapi apabila nilai signifikansinya > 5%
maka variabel independen secara simultan tidak mempengaruhi variabel
dependen.
3. Uji ttest (uji secara individu)
Uji ini digunakan untuk mengetahui tingkat signifikansi variabel
independen mempengaruhi variabel dependen secara individu atau
parsial. Pengujian ini dilakukan dengan menggunakan uji t statistik untuk
masing-masing variabel bebas, dengan tingkat kepercayaan tertentu
(Bawono, 2006: 89). Untuk mengetahui pengaruh variabel independen
terhadap variabel dependen secara parsial atau individu dapat dilihat nilai
signifikansinya pada tabel coefficients dari hasil regresi, apakah kurang
dari 5% atau 0,05. Apabila nilai signifikansinya < 5% maka variabel
independen secara parsial mempengaruhi variabel dependen secara
signifikan, tetapi apabila nilai signifikansinya > 5% maka variabel
independen secara parsial tidak mempengaruhi variabel dependen.
J. Analisis Regresi Berganda
Analisis regresi berganda berfungsi untuk meramalkan nilai variabel
independen (religiusitas, motivasi dan persepsi nilai) terhadap variabel
dependen yaitu loyalitas. Rumus persamaan regresi berganda adalah:
59
Y = β0 + β1X1 + β2X2 + β3X3 + …… +ε
Di mana:
Y = Estimasi variabel dependen
β0 = Konstanta dari persamaan regresi
β1,2,3… = Koefisien dari variabel independen X1,2,3…
X1,2,3… = Variabel Independen X1,2,3…
ε = Residual atau prediction error
K. Uji Asumsi Klasik
1. Uji Multikolinearitas
Uji multikolinearitas bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat
korelasi antara variabel independen satu dengan yang lain. Metode yang
dipakai untuk mendeteksi ada atau tidaknya gejala multikolinearitas
adalah metode VIF (Varian Inflation Factor) dengan cara melihat
tolerance dan nilai VIF-nya. Apabila nilai tolerance lebih dari 0,1 maka
tidak terjadi multikolinearitas, tetapi apabila nilai tolerance kurang dari
0,1 maka terjadi multikolinearitas. Kemudian apabila nilai VIF-nya
kurang dari 10,00 maka dikatakan tidak terjadi multikolinearitas, tetapi
apabila nilai VIF-nya lebih dari 10,00 maka terjadi multikolinearitas
(Ghozali, 2013: 105).
2. Uji Heteroskedastisitas
Heteroskedatisitas adalah nilai varian residual dengan varian
setiap variabel independen tidak sama. Selanjutnya untuk mendeteksi ada
atau tidaknya gejala heteroskedastisitas dapat dilakukan dengan metode
park. Metode park mengemukakan metode bahwa σ2
merupakan fungsi
dari variabel-variabel bebas yang dinyatakan sebagai berikut: σ2
i = αXiβ.
60
Persamaan ini dijadikan linier dalam bentuk persamaan log sehingga
menjadi: Ln σ2
i = α + β Ln Xi + Vi karena σ2
i umumnya tidak diketahui,
maka dapat ditaksir dengan menggunakan ut sebagai proksi, sehingga:
LinU2i = α + β Ln Xi + Vi
Apabila koefisien parameter β dari persamaan regresi tersebut
signifikan secara statistik, hal ini menunjukkan bahwa dalam data model
empiris yang diestimasi terdapat heteroskedastisitas, dan sebaliknya jika
β tidak signifikan secara statistik, maka asumsi homokedastisitas pada
data model tersebut tidak dapat ditolak (Bawono, 2006: 137).
3. Uji Normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model
regresi, data variabel dependen dan independen yang dipakai apakah
berdistribusi normal atau tidak. Data penelitian yang baik adalah data
yang berdistribusi normal (Bawono, 2006: 174).
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji
kolmogorov-smirnov yaitu untuk menguji kenormalan suatu data karena
dengan uji ini menghasilkan nilai yang pasti. Apabila nilai dari Asymp.
Sig. (2-tailed)-nya menunjukkan angka lebih dari 5% atau 0,05 maka
data tersebut berdistribusi normal, tetapi apabila nilai dari Asymp. Sig. (2-
tailed)-nya menunjukkan angka kurang dari 5% atau 0,05 maka data
tersebut tidak berdistribusi normal.
61
L. Alat Analisis
Penelitian ini menggunakan jenis data kuatitatif yaitu data yang berupa
angka-angka. Data tersebut kemudian dianalisis dengan menggunakan
aplikasi olah data SPSS (Statistical Product and Service Solution) versi 22.
SPSS merupakan sebuah program komputer statistik yang berfungsi untuk
membantu memproses data-data statistik secara tepat dan cepat guna
menghasilkan output sesuai dengan yang dikehendaki oleh para pengguna.
Statistik merupakan suatu kegiatan yang bertujuan untuk mengumpulkan
data, menyajikan data kemudian menganalisis data dengan menggunakan
metode tertentu, dan menginterpretasikan hasil analisis tersebut.
62
BAB IV
ANALISIS DATA
A. Deskripsi Obyek Penelitian
1. Sejarah Berdirinya
Semenjak berdirinya sampai saat ini, IAIN Salatiga telah melewati
sejarah yang cukup panjang dan mengalami beberapa kali perubahan
kelembagaan. Pendirian lembaga ini, bermula dari cita-cita masyarakat
Islam Salatiga untuk memiliki Perguruan Tinggi Islam. Oleh karena itu
didirikanlah Fakultas Ilmu Pendidikan (FIP) Institut Keguruan dan Ilmu
Pendidikan (IKIP) "Nahdlatul Ulama" di Salatiga. Lembaga ini
menempati gedung milik Yayasan "Pesantren Luhur", yang berlokasi di
Jalan Diponegoro Nomor 64 Salatiga. Lembaga ini dapat berdiri berkat
dukungan dari berbagai pihak, khususnya para ulama dan pengurus
Nahdlatul Ulama Jawa Tengah. Dalam rentang waktu kurang setahun,
lembaga ini diubah dari FIP IKIP menjadi Fakultas Tarbiyah. Tujuan
perubahan tersebut adalah agar lembaga ini dapat dinegerikan bersamaan
dengan persiapan berdirinya IAIN Walisongo Jawa Tengah di Semarang.
Guna memenuhi persyaratan formal, maka dibentuklah panitia pendiri
yang diketuai oleh K.H. Zubair dan sekaligus diangkat sebagai
Dekannya.
63
Bersamaan dengan proses pendirian IAIN Walisongo Jawa
Tengah di Semarang, Fakultas Tarbiyah Salatiga diusulkan untuk
dinegerikan sebagai cabang IAIN Sunan Kalijaga Yogyakarta. Setelah
dilakukan peninjauan oleh Tim Peninjau yang dibentuk IAIN Sunan
Kalijaga, akhirnya pembinaan dan pengawasan Fakultas Tarbiyah
Salatiga diserahkan padanya. Keputusan ini didasarkan pada Surat
Menteri Agama c.q. Direktorat Pembinaan Perguruan Tinggi Agama
Islam Nomor Dd/PTA/3/1364/69 tanggal 13 November 1969.
Selanjutnya ketika IAIN Walisongo Jawa Tengah di Semarang
berdiri, Fakultas Tarbiyah Salatiga mendapatkan status negeri dan
menjadi cabang IAIN Walisongo. Penegerian Fakultas Tarbiyah IAIN
Walisongo tersebut berdasarkan SK Menteri Agama Nomor 30 Tahun
1970 tanggal 16 April 1970.
2. Alih Status Menjadi STAIN Salatiga
Berdasarkan Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 11
Tahun 1997, maka secara yuridis mulai tanggal 21 Maret 1997 Fakultas
Tarbiyah IAIN Walisongo Salatiga beralih status menjadi Sekolah Tinggi
Agama Islam Negeri (STAIN) Salatiga. Sesuai dengan keputusan
tersebut, STAIN tetap didudukkan sebagai perguruan tinggi di bawah
naungan Departemen Agama Republik Indonesia yang
menyelenggarakan pendidikan akademik dan/atau profesional dalam
disiplin ilmu pengetahuan agama Islam. Sebagai salah satu bentuk satuan
64
Pendidikan Tinggi, STAIN Salatiga masih tetap memiliki kedudukan dan
fungsi yang sama dengan institut maupun universitas negeri lainnya.
3. Alih Status dari STAIN Menjadi IAIN Salatiga
Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Salatiga resmi alih
status menjadi Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga. Alih status
itu telah dikukuhkan berdasarkan Peraturan Presiden (Perpres) No. 143
Tahun 2014, tertanggal 17 Oktober 2014.
4. Visi dan Misi IAIN Salatiga
a. Visi
Tahun 2030 Menjadi Rujukan Studi Islam-Indonesia bagi
Terwujudnya Masyarakat Damai Bermartabat.
b. Misi
1) Menyelenggarakan pendidikan dalam berbagai disiplin ilmu
keislaman berbasis pada nilai-nilai keindonesiaan.
2) Menyelenggarakan penelitian dalam berbagai disiplin ilmu
keislaman bagi penguatan nilai-nilai keindonesiaan.
3) Menyelenggarakan pengabdian kepada masyarakat berbasis riset
bagi penguatan nilai-nilai keindonesiaan.
4) Mengembangkan budaya masyarakat kampus yang
mencerminkan nilai-nilai Islam-Indonesia.
5) Menyelenggarakan pengelolaan pendidikan tinggi yang
profesional dan akuntabel.
65
5. Struktur Organisasi IAIN Salatiga
Adapun pejabat yang pernah menjabat pimpinan IAIN Salatiga
adalah sebagai berikut:
a. Periode 1997-1998 (peralihan):
Ketua : Drs. H.A. Noerhadi Djamal
Pembantu Ketua I : Dr. Muh. Zuhri, MA.
Pembantu Ketua II : Drs. H. Komari Alwan
Pembantu Ketua III : Drs. H.M. Zulfa Machasin
b. Periode 1998-2002:
Ketua : Prof. Dr. H. Muh. Zuhri, MA.
Pembantu Ketua I : Drs. H.M. Zulfa Machasin, M.Ag.
Pembantu Ketua II : Drs. H. Sukari Tamsir, M.Pd.
Pembantu Ketua III : Drs. Badwan, M.Ag.
c. Periode 2002-2006
Ketua : Drs. Badwan, M.Ag.
Pembantu Ketua I : Drs. Imam Sutomo, M.Ag.
Pembantu Ketua II : Drs. Imam Baihaqi
Pembantu Ketua III : Drs. H. Nasafi
d. Periode 2006-2010
Ketua : Drs. Imam Sutomo, M.Ag.
Pembantu Ketua I : Dr. H. Muh Saerozi, M.Ag.
Pembantu Ketua II : Drs. Imam Baihaqi, M.Ag.
Pembantu Ketua III : Drs. Miftahuddin, M.Ag.
66
e. Periode 2010-2014
Ketua : Drs. Imam Sutomo, M.Ag.
Pembantu Ketua I : Dr. Rahmat Hariyadi, M.Pd.
Pembantu Ketua II : Drs. H. Miftahuddin, M.Ag.
Pembantu Ketua III : H. Agus Waluyo, M. Ag.
f. Periode 2014-2018
Ketua : Dr. Rahmat Hariyadi, M.Pd.
Wakil Ketua I : Dr. H. Agus Waluyo, M. Ag.
Wakil Ketua II : Drs. Kastolani, M.Ag.
Wakil Ketua III : Moh. Khusen, M.A., M.Ag.
B. Deskripsi Karakteristik Responden
Penelitian ini dilakukan di kampus Intitut Agama Islam Negeri (IAIN)
Salatiga dengan responden mahasiswa jurusan S1 Perbankan Syariah. Data
yang diperoleh peneliti dari kuesioner yang dibagikan kepada responden yang
berjumlah 100 orang kemudian dianalisis dengan prosedur statistik deduktif.
1. Jenis Kelamin Responden
Tabel 4.1
Jenis Kelamin Responden
No. Jenis Kelamin Jumlah Responden (orang) Prosentase
(%)
1. Laki-laki 31 orang 31%
2. Perempuan 69 orang 69%
Jumlah 100 orang 100%
Sumber: Data primer yang diolah (2016)
Berdasarkan Tabel 4.1 diketahui bahwa responden mahasiswa
yang berjumlah 100 orang terdiri dari 31 orang laki-laki dengan
prosentase 31% dan 69 orang perempuan dengan prosentase 69%,
67
sehingga dapat disimpulkan bahwa responden perempuan lebih dominan
daripada responden laki-laki.
2. Usia Responden
Tabel 4.2
Usia Responden
No. Usia
Responden Jumlah Responden (orang)
Prosentase
(%)
1. < 20 tahun 43 orang 43%
2. 20 – 25 tahun 57 orang 57%
Jumlah 100 orang 100%
Sumber: Data primer yang diolah (2016)
Berdasarkan Tabel 4.2, dikarenakan responden adalah mahasiswa
maka usia responden terdiri dari dua kategori yaitu < 20 tahun dan antara
20 – 25 tahun. Responden terbanyak berusia 20 – 25 tahun yang
berjumlah 57 orang dengan prosentase 57%. Sedangkan sisanya sejumlah
43 orang berusia < 20 tahun dengan prosentase 43%.
3. Lama Menggunakan Produk Bank Syariah
Tabel 4.3
Lama Menggunakan Produk Bank Syariah
No.
Lama
Menggunakan
Produk Bank
Syariah
Jumlah Responden
(orang)
Prosentase
(%)
1. 1 – 3 tahun 77 orang 77%
2. > 3 tahun 23 orang 23%
Jumlah 100 orang 100%
Sumber: Data primer yang diolah (2016)
Berdasarkan Tabel 4.3 di atas dapat diketahui bahwa responden
yang sudah menggunakan produk bank syariah lebih dari 3 tahun hanya
berjumlah 23 orang atau 23%. Sedangkan sebanyak 77 orang atau 77%
menggunakan produk bank syariah antara 1 sampai 3 tahun.
68
C. Hasil Uji Instrumen
Dalam penelitian seorang peneliti membutuhkan suatu alat atau
instrument, maka dalam penelitian tersebut terlebih dahulu menguji
instrument supaya bisa menghasilkan suatu penelitian yang akurat. Pengujian
instrument menggunakan uji validitas dan uji reliabilitas (Bawono, 2006: 63).
1. Uji Validitas
Menurut Hadi dalam Bawono (2006: 68) analisis ini dipakai untuk
mengukur seberapa cermat suatu test melakukan fungsi ukurnya atau
benar-benar dapat mencerminkan variabel yang diukur. Item kuesioner
dinyatakan valid apabila nilai Pearson Correlation berbintang dua
dengan tingkat signifikansi pada level 5% atau berbintang satu dengan
tingkat signifikansi pada level 1%. Berikut merupakan tabel hasil uji
validitas:
Tabel 4.4
Hasil Uji Validitas
Variabel Pearson
Correlation
Significant (2-
Tailed)
Kesimpulan
X1 1 ,638** ,000 Valid
2 ,732** ,000 Valid
3 ,723** ,000 Valid
4 ,758** ,000 Valid
5 ,627** ,000 Valid
X2 6 ,762** ,000 Valid
7 ,682** ,000 Valid
8 ,800** ,000 Valid
9 ,759** ,000 Valid
10 ,631** ,000 Valid
X3 11 ,763** ,000 Valid
12 ,696** ,000 Valid
13 ,797** ,000 Valid
14 ,758** ,000 Valid
69
15 ,799** ,000 Valid
Y 16 ,738** ,000 Valid
17 ,833** ,000 Valid
18 ,864** ,000 Valid
19 ,783** ,000 Valid
20 ,778** ,000 Valid
Sumber : Data primer yang diolah (2016)
Berdasarkan tabel 4.4, diketahui bahwa semua pertanyaan yang
digunakan dalam kuesioner adalah valid, semua item pertanyaan dalam
variabel berbintang dua yang menunjukkan signifikansi pada level 1%,
sehingga tidak ada item yang dihapus dan semua item pertanyaan dapat
digunakan pada keseluruhan model pengujian.
2. Uji Reliabilitas
Menurut Hadi dalam Bawono (2006: 63-64) uji reliabilitas adalah
analisis yang dipakai untuk mengetahui sejauh mana pengukuran data
dapat memberikan hasil relatif konsisten atau tidak berbeda jika diukur
ulang pada subjek yang sama, sehingga dapat diketahui konsistensi atau
keterandalan alat ukur (kuesioner). Teknik yang digunakan dalam
pengukuran reliabilitas ini adalah teknik cronbach alpha. Daftar
pertanyaan yang akan diuji dikatakan reliable apabila nilai cronbach
alpha > 0,60.
Tabel 4.5
Hasil Uji Reliabilitas
No. Variabel Cronbach’s Alpha Kesimpulan
1. X1 0,772 Reliabel
2. X2 0,786 Reliabel
3. X3 0,797 Reliabel
4. Y 0,806 Reliabel
Sumber : Data primer yang diolah (2016)
70
Hasil uji reliabilitas pada Tabel 4.5 menunjukkan bahwa masing-
masing variabel memiliki Cronbach Alpha > 0,60, sehingga dapat
disimpulkan bahwa semua item pada variabel religiusitas, motivasi dan
persepsi nilai adalah reliabel dan layak digunakan sebagai alat ukur.
D. Hasil Uji Hipotesis
1. Uji R2 (Koefisien Determinasi)
Koefisien determinasi (R2) menunjukkan sejauh mana kontribusi
variabel-variabel independen (X1, X2, X3) terhadap variabel dependen
(Y). Menurut Gujarati dalam Bawono (2006: 92) Analisis koefisien
determinasi (R2) digunakan untuk mengetahui seberapa besar prosentase
(%) pengaruh seluruh variabel independen yang digunakan terhadap
variabel dependen. Hasil uji R2 dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 4.6
Hasil Uji R2
Berdasarkan tabel 4.8 dapat diketahui bahwa koefisien korelasi
(R) sebesar 0,777 yang artinya terdapat hubungan yang kuat antara
variabel independen terhadap variabel dependen kerena nilai R
mendekati angka 1. Hal itu menunjukkan semakin besar nilai X maka
semakin besar pula nilai Y. Nilai R2
sebesar 0,603 yang berarti bahwa
Model Summary
Model R R Square Adjusted R
Square
Std. Error of the
Estimate
1 ,777a ,603 ,591 2,31655
a. Predictors: (Constant), Persepsi Nilai, Motivasi, Religiusitas
Sumber : Data primer yang diolah (2016)
71
60,3% variabel loyalitas dipengaruhi oleh variabel religiusitas, motivasi
dan persepsi nilai, sisanya sebesar 39,7% dipengaruhi oleh variabel lain
diluar model persamaan penelitian. Berdasarkan nilai Adjusted R2
yaitu
0,591 dapat disimpulkan bahwa variabel religiusitas, motivasi dan
persepsi nilai dapat menjelaskan variabel loyalitas sebesar 59,1%
sedangkan yang 40,9% dijelaskan oleh variabel lain diluar model
persamaan penelitian ini.
2. Uji Ftest (Uji Simultan)
Uji Ftest dilakukan untuk mengetahui seberapa jauh semua variabel
independen secara bersama-sama dapat mempengaruhi variabel
dependen (Bawono, 2006: 91). Adapun hasil uji Ftest sebagai berikut:
Tabel 4.7
Hasil Uji Ftest
Berdasarkan hasil analisis regresi pada tabel 4.7, dapat diketahui
bahwa variabel independen secara bersama-sama memiliki pengaruh
signifikan terhadap variabel dependen, dibuktikan dengan nilai
signifikansi 0,000 lebih kecil dari 0,05 atau 5% sehingga dapat
ANOVAa
Model Sum of
Squares
df Mean Square F Sig.
1 Regression 782,934 3 260,978 48,632 ,000b
Residual 515,176 96 5,366
Total 1298,110 99
a. Dependent Variable: Loyalitas
b. Predictors: (Constant), Persepsi Nilai, Motivasi, Religiusitas
Sumber : Data primer yang diolah (2016)
72
disimpulkan bahwa secara bersama-sama variabel religiusitas, motivasi
dan persepsi nilai berpengaruh signifikan terhadap loyalitas.
3. Uji ttest (Uji Parsial)
Uji ttest digunakan untuk melihat tingkat signifikansi variabel
independen mempengaruhi variabel dependen secara individu atau
sendiri-sendiri. Pengujian dilakukan dengan menggunakan uji t statistik
untuk masing-masing variabel independen dengan tingkat kepercayaan
tertentu (Bawono, 2006: 89-90).
Tabel 4.8
Hasil Uji ttest
Berdasarkan hasil pengolahan uji parsial pada tabel 4.6, dapat
disimpulkan bahwa:
a. Pengaruh Religiusitas Terhadap Loyalitas
Berdasarkan hasil uji parsial, variabel religiusitas (X1) berpengaruh
negatif signifikan terhadap variabel loyalitas (Y) yang dibuktikan
dengan nilai signifikansi 0,016 lebih kecil dari 0,05 dan nilai t-test
menunjukkan angka -0,303. Hasil tersebut tidak sesuai dengan
penelitian Setiawan (2014) yang mengemukakan bahwa persepsi
Coefficientsa
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) 7,023 2,475 2,837 ,000
Religiusitas -,303 ,123 -,182 -2,461 ,016
Motivasi ,150 ,073 ,143 2,065 ,042
Persepsi Nilai ,811 ,079 ,788 10,207 ,000
a. Dependent Variable: Loyalitas
Sumber : Data primer yang diolah (2016)
73
religiusitas berpengaruh positif dan signifikan terhadap loyalitas,
sehingga H1 ditolak karena meskipun religiusitas berpengaruh
signifikan terhadap loyalitas tetapi pengaruhnya negatif. Hal tersebut
dikarenakan masih adanya celah yang menyebabkan berkurangnya
loyalitas nasabah antara lain peranan pemerintah, ulama, praktisi,
akademisi dan masyarakat muslim dinilai belum sepenuhnya
mendukung perkembangan perbankan syariah. Meskipun pemerintah
memberikan dukungan melalui regulasi yang dikeluarkan, namun
belum ada tindakan nyata dari pemerintah yang berupa komitmen
untuk memajukan perbankan syariah. Demikian juga dukungan dari
para ulama yang tergabung dalam organisasi Islam yaitu MUI yang
berupa fatwa pengharaman bunga bank masih menjadi perdebatan di
kalangan ulama itu sendiri. Muhlis (2011) melakukan penelitian
empirik mengenai perilaku menabung di perbankan syariah di Jawa
Tengah dan mendapati debat terbuka tentang hukum bunga bank
haram atau tidak antara 2 organisasi Islam NU (Nahdlatul Ulama)
dan Muhammadiyah (Sari, 2013: 129-130). Adapun pihak praktisi
perbankan syariah masih didominasi oleh praktisi perbankan
konvensional yang belum memiliki kualitas sesuai dengan standar
mutu kinerja perbankan syariah (Masulah, 2014: 11). Begitu pula
para akademisi dan masyarakat muslim, meskipun memiliki
pengetahuan yang baik tentang bank syariah tetapi kesadaran untuk
menggunakan produk bank syariah masih kurang. Mereka lebih
74
mempercayakan transaksi keuangannya pada bank konvensional
(Sari, 2013: 131).
b. Pengaruh Motivasi Terhadap Loyalitas
Berdasarkan hasil uji parsial, variabel motivasi (X2) berpengaruh
positif signifikan terhadap variabel loyalitas (Y) yang dibuktikan
dengan nilai signifikansi 0,042 lebih kecil dari 0,05 dan nilai t-test
menunjukkan angka 0,150. Hasil tersebut sesuai dengan penelitian
Banna (2012) yang menyebutkan bahwa motivasi berpengaruh
positif dan signifikan terhadap loyalitas pelanggan, sehingga H2
diterima karena motivasi akan meningkatkan loyalitas dalam
menggunakan produk bank syariah.
c. Pengaruh Persepsi Nilai Terhadap Loyalitas
Berdasarkan hasil uji parsial, variabel persepsi nilai (X3)
berpengaruh positif dan signifikan terhadap loyalitas (Y) yang
dibuktikan dengan nilai signifikansi 0,000 lebih kecil dari 0,05 dan
nilai t-test yang menunjukkan angka 0,858. Hasil tersebut sesuai
dengan penelitian Mantauv (2013) yang menjelaskan bahwa terdapat
pengaruh positif dan signifikan antara nilai nasabah terhadap
loyalitas nasabah, sehingga H3 diterima karena persepsi nilai dapat
meningkatkan loyalitas dalam menggunakan produk bank syariah.
Hal ini tidak mendukung penelitian yang dilakukan oleh Yohanes
Suhari, et al, (2012) yang meneliti tentang perilaku konsumen online
dimana nilai tidak berpengaruh terhadap loyalitas konsumen.
75
E. Analisis Regresi Berganda
Regresi ini digunakan untuk menganalisa data yang bersifat
multivariate, atau meramalkan nilai variabel dependen (Y) dengan variabel
independen yang lebih dari satu.
Tabel 4.9
Hasil Analisis Regresi Berganda
Loyalitas = 7,023 0,303 Religiusitas + 0,150 Motivasi + 0,811 Persepsi
Nilai + ε
Berdasarkan persamaan fungsi di atas, dapat diartikan bahwa:
a. Konstan : 7,023
Apabila variabel religiusitas, motivasi, dan persepsi dianggap konstan
atau tidak ada atau sebesar 0, maka loyalitas mengalami kenaikan sebesar
7,023 dengan asumsi cateris paribus.
b. Religiusitas : -0,303
Ketika religiusitas mengalami peningkatan 1 satuan sedangkan motivasi
dan persepsi nilai konstan atau tidak ada atau sebesar 0, maka loyalitas
mengalami penurunan sebesar 0,303 dengan asumsi cateris paribus.
Coefficientsa
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) 7,023 2,475 2,837 ,000
Religiusitas -,303 ,123 -,182 -2,461 ,016
Motivasi ,150 ,073 ,143 2,065 ,042
Persepsi
Nilai ,811 ,079 ,788 10,207 ,000
a. Dependent Variable: Loyalitas
Sumber : Data primer yang diolah (2016)
76
c. Motivasi : 0,150
Apabila motivasi mengalami peningkatan 1 satuan sedangkan religiusitas
dan persepsi nilai konstan atau tidak ada atau sebesar 0, maka loyalitas
mengalami peningkatan sebesar 0,150 dengan asumsi cateris paribus.
d. Persepsi Nilai : 0,811
Ketika persepsi nilai mengalami peningkatan 1 satuan sedangkan
religiusitas dan motivasi konstan atau tidak ada atau sebesar 0, maka
loyalitas mengalami peningkatan sebesar 0,811 dengan asumsi cateris
paribus.
F. Uji Asumsi Klasik
Uji asumsi klasik merupakan tahapan yang penting dilakukan dalam
proses analisis regresi. Apabila tidak terdapat gejala asumsi klasik diharapkan
dapat dihasilkan modal regresi yang handal sesuai dengan kaidah BLUE (Best
Linier Unbiased Estimator), yang menghasilkan model regresi yang tidak
bias dan handal sebagai penaksir (Bawono, 2006: 115).
1. Uji Multikolinearitas
Menurut Ghozali (2013: 105) uji multikolinearitas bertujuan untuk
mengetahui apakah terdapat korelasi antara variabel independen satu
dengan yang lain. Metode yang dipakai untuk mendeteksi ada atau
tidaknya gejala multikolinearitas adalah metode VIF (Varian Inflation
Factor) dengan cara melihat tolerance dan nilai VIF-nya. Apabila nilai
tolerance lebih dari 0,1 maka tidak terjadi multikolinearitas, tetapi
apabila nilai tolerance kurang dari 0,1 maka terjadi multikolinearitas.
77
Kemudian apabila nilai VIF-nya kurang dari 10,00 maka dikatakan tidak
terjadi multikolinearitas, tetapi apabila nilai VIF-nya lebih dari 10,00
maka terjadi multikolinearitas.
Tabel 4.10
Hasil Uji Multikolinearitas
Berdasarkan tabel 4.10 di atas, ketiga variabel independen
memiliki nilai Tolerance lebih besar dari 0,1 dan nilai Variance Inflation
Factor (VIF) lebih kecil dari 10,00. Maka dapat disimpulkan bahwa tidak
terdapat gejala multikolinearitas pada variabel religiusitas, motivasi dan
persepsi nilai.
2. Uji Heteroskedastisitas
Menurut Bawono (2006: 133) heteroskedastisitas terjadi apabila
varian dari variabel pengganggu tidak sama untuk semua observasi,
akibat yang timbul apabila terjadi heteroskedastisitas adalah penaksir
tidak bias tetapi tidak efisien lagi baik dalam sampel besar maupun
sampel kecil, serta uji t-test dan F-test akan menyebabkan kesimpulan
yang salah. Berikut hasil pengujian heteroskedastisitas:
Coefficientsa
Model
Collinearity Statistics
Tolerance VIF
1 (Constant)
Religiusitas ,757 1,320
Motivasi ,866 1,154
Persepsi Nilai ,694 1,441
a. Dependent Variable: Loyalitas
Sumber : Data primer yang diolah (2016)
78
Tabel 4.11
Hasil Uji Heteroskedastisitas
Berdasarkan tabel 4.11 di atas, dapat diketahui bahwa nilai
signifikansi untuk semua variabel independen lebih dari 0,05 yang berarti
data tersebut homogen, sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi
gejala heteroskedastisitas pada model regresi tersebut.
3. Uji Normalitas
Menurut Bawono (2006: 174) Uji normalitas bertujuan untuk
menguji apakah dalam model regresi, data variabel dependen dan
independen yang dipakai berdistribusi normal atau tidak. Model regresi
yang baik adalah yang memiliki nilai residual yang berdistribusi normal.
Penelitian ini menggunakan uji kolmogorov-smirnov untuk menguji
kenormalan data karena dengan uji tersebut menghasilkan nilai yang
pasti. Apabila nilai dari Asymp. Sig. (2-tailed)-nya menunjukkan angka
lebih dari 5% atau 0,05 maka data tersebut berdistribusi normal,
sebaliknya apabila nilai dari Asymp. Sig. (2-tailed)-nya menunjukkan
angka kurang dari 5% atau 0,05 maka data tersebut tidak berdistribusi
normal. Hasil uji normalitas terlihat pada tabel berikut:
Coefficientsa
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) ,791 ,982 ,806 ,422
Religiusitas ,028 ,049 ,065 ,567 ,572
Motivasi -,037 ,029 -,136 -1,268 ,208
Persepsi Nilai -,033 ,031 -,127 -1,059 ,292
a. Dependent Variable: LnU2i
Sumber : Data primer yang diolah (2016)
79
Tabel 4.12
Hasil Uji Normalitas
Berdasarkan tabel 4.12 di atas, nilai Asymp. Sig. (2-tailed)
sebesar 0,200 yang lebih besar dari 0,05, artinya data residual tersebut
terdistribusi secara normal.
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized Residual
N 100
Normal Parametersa,b
Mean ,0000000
Std.
Deviation 2,28118320
Most Extreme Differences Absolute ,066
Positive ,066
Negative -,045
Test Statistic ,066
Asymp. Sig. (2-tailed) ,200c,d
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
c. Lilliefors Significance Correction.
d. This is a lower bound of the true significance.
Sumber : Data primer yang diolah (2016)
80
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan data hasil penelitian yang telah dibahas pada bab
sebelumnya, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:
1. Hasil pengujian secara simultan (uji F) menunjukkan bahwa secara
bersama-sama variabel religiusitas, motivasi dan persepsi nilai
mempengaruhi loyalitas nasabah secara signifikan. Hal ini berarti setiap
ada perubahan yang terjadi pada variabel independen yaitu religiusitas,
motivasi dan persepsi nilai akan berpengaruh signifikan secara simultan
terhadap loyalitas nasabah dalam menggunakan produk bank syariah.
2. Hasil pengujian secara parsial (uji t) membuktikan bahwa variabel
religiusitas, motivasi dan persepsi nilai berpengaruh signifikan terhadap
loyalitas, tetapi pengaruhnya ada yang positif dan ada yang negatif
dengan rincian sebagai berikut:
a. Variabel religiusitas memilki pengaruh negatif signifikan terhadap
loyalitas nasabah. Hal tersebut dikarenakan kurangnya peranan
pemerintah, ulama, praktisi dan masyarakat muslim dalam
mendukung perkembangan perbankan syariah, sehingga semakin
tinggi religiusitas nasabah justru akan menurunkan tingkat loyalitas
mereka dalam menggunakan produk bank syariah.
81
b. Variabel motivasi berpengaruh positif signifikan terhadap loyalitas
nasabah. Hal itu berarti bahwa semakin besar motivasi nasabah
dalam menggunakan produk bank syariah maka semakin tinggi
loyalitas mereka.
c. Variabel persepsi nilai berpengaruh positif signifikan terhadap
loyalitas nasabah. Variabel ini pula yang memilki pengaruh paling
besar dilihat dari nilai signifikansinya yaitu 0,000. Hal tersebut
mengindikasikan bahwa semakin besar manfaat yang dirasakan
nasabah dibandingkan dengan biaya yang dikeluarkan maka semakin
tinggi loyalitas mereka dalam menggunakan produk bank syariah.
B. Saran
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dijabarkan, maka dapat
dikemukakan saran-saran sebagai berikut:
1. Bagi pihak manajemen perbankan, dalam rangka meningkatkan loyalitas
nasabah agar lebih menekankan pendekatan terhadap nasabah untuk
mengetahui kebutuhan nasabah yang semakin beragam. Hal tersebut bisa
dilakukan melalui penyampaian keluhan dan saran, serasehan ataupun
survei lapangan.
2. Bagi mahasiswa khususnya jurusan perbankan syariah, diharapkan lebih
mendalami tentang eksistensi perbankan syariah sehingga anggapan
bahwa bank syariah sama dengan bank konvensional dapat berubah.
Sebagai calon bankir, sudah seharusnya mahasiswa perbankan syariah
lebih loyal dalam menggunakan produk bank syariah.
82
3. Bagi peneliti selanjutnya, apabila melakukan penelitian kuantitatif
sebaiknya didukung dengan penelitian kualitatif agar kesimpulan yang
diperoleh lebih akurat. Selain itu, pada penelitian ini variabel independen
hanya berpengaruh sebesar 59,1%. Angka tersebut masih terbilang
sedikit, sehingga peneliti selanjutnya diharapkan dapat menambahkan
variabel lain yang lebih berpengaruh terhadap loyalitas dalam
menggunakan produk bank syariah seperti kualitas pelayanan, kualitas
produk, kepercayaan, komitmen, kepuasan, inovasi produk, bauran
pemasaran (marketing mix).
83
DAFTAR PUSTAKA
A. Buku
Ancok, Djamaludin dan Fuat Nasori Suroso. 2008. Psikologi Islami: Solusi
Islam Atas Problem-Problem Psikologi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta.
Bawono, Anton. 2006. Multivariate Analysis dengan SPSS. Salatiga: STAIN
Salatiga Press.
Bramson, Robert. 2005. Customer Loyality: 50 Strategi Ampuh Membangun
dan Mempertahankan Loyalitas Pelanggan. Jakarta: Prestasi Pustaka.
Damayanti, Deni. 2013. Tips Trik Komunikasi & Bahasa Tubuh untuk
Memikat Pelanggan Agar Loyal Seumur Hidup. Yogyakarta: Mantra
Books.
Ghozali, Imam. 2013. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS.
Semarang: Universitas Diponegoro.
Ghufron, M. N. dan Risnawita R. 2010. Teori-Teori Psikologi. Yogyakarta:
Ar-Ruzz Media.
Hasan, Ali. 2010. Marketing Bank Syariah. Bogor: Ghalia Indonesia.
Hasan, Iqbal. 2006. Analisis Data Penelitian dengan Statistik. Jakarta: PT
Bumi Aksara
Jalaluddin. 2010. Psikologi Agama. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
Kotler, Philip dan Kevin Lane Keller. 2009. Manajemen Pemasaran. Jakarta:
PT Indeks.
Martono, Nanang. 2011. Metode Penelitian Kuantitatif: Analisis Isi dan
Analisis Data Sekunder (Edisi Revisi). Jakarta: PT Raja Grafindo
Persada.
Prasetijo, Ristiyanti dan John J.O.I. Ihalauw. 2005. Perilaku Konsumen.
Yogyakarta: ANDI.
Rahmayanty, Nina. 2010. Manajemen Pelayanan Prima. Yogyakarta: Graha
Ilmu.
84
Tjiptono, Fandy. 2007. Pemasaran Jasa. Malang: Bayumedia Publishing.
Sahlan, Asmaun. 2011. Religiusitas Perguruan Tinggi: Potret Tradisi
Keagamaan di Perguruan Tinggi Islam. Malang: UIN Maliki Press.
Schiffman, Leon G. dan Leslie Lazar Kanuk. 2008. Perilaku Konsumen.
Jakarta: PT Indeks.
Setiadi, Nugroho J. 2003. Perilaku Konsumen dan Implikasi untuk Strategi
dan Penelitian Pemasaran. Jakarta: Prenada Media.
Sumarwan, Ujang. 2011. Perilaku Konsumen: Teori dan Penerapannya
dalam Pemasaran. Bogor: Ghalia Indonesia.
B. Jurnal dan Skripsi
Abhimantra, Ananggadipa, et al,. 2013. Analisis Faktor-Faktor yang
Mempengaruhi Nasabah (Mahasiswa) dalam Memilih Menabung Pada
Bank Syariah. Jurnal PESAT. Universitas Gunadarma Bandung
(Online) Vol. 5. (diakses tanggal 12 Oktober 2015).
Al Banna, Mohammad Gezah. 2012. Analisis Pengaruh Motivasi Pelanggan,
Harga, dan Kelompok Acuan Terhadap Loyalitas Pelanggan di
Mulawarman Futsal, Banyumanik, Semarang. Skripsi. Semarang:
Universitas Diponegoro (Online). (diakses tanggal 6 Maret 2016).
Devitra, Harnel Prima, et al,. 2015. Pengaruh Kualitas Pelayanan Terhadap
Loyalitas Nasabah Deposito dengan Kepuasan Nasabah dan Switching
Costs Sebagai Variabel Intervening (Studi: Bank BNI Cabang Sungai
Penuh). Jurnal Manajemen. Universitas Bung Hatta Sumatera
(Online) Vol. 7, No. 2. (diakses tanggal 30 September 2015).
Fairuz, Elfira Khusma. 2015. Pengaruh Motivasi Mahasiswa Terhadap
Keputusan Menabung di Bank Syariah (Studi Kasus Mahasiswa
Perbankan Syariah). Skripsi. Tulungagung: Institut Agama Islam
Negeri (IAIN) (Online). (diakses tanggal 12 Februari 2016).
Gampu, Anggita Novita, et al,. 2015. Analisis Motivasi, Persepsi, dan
Pengetahuan Terhadap Keputusan Nasabah Memilih PT. Bank
Sulutgo Cabang Utama Manado. Jurnal EMBA. Universitas Sam
Ratulangi Manado (Online) Vol. 3, No. 3. (diakses tanggal 8 Januari
2016).
Kurniawan, Didik. 2013. Pengaruh Kualitas Layanan, Kualitas Produk dan
Nilai Nasabah Terhadap Kepuasan dan Loyalitas Nasabah (Studi
85
Kasus Bank BPD DIY Syariah). Skripsi. Yogyakarta: UIN Sunan
Kalijaga (Online). (diakses tanggal 11 Agustus 2015).
Mantauv, Citra Suci. 2013. Pengaruh Faktor Psikologi dan Nilai Terhadap
Loyalitas Nasabah dengan Kepuasan Nasabah Sebagai Variabel
Intervening (Studi Kasus: Bank Nagari Cabang Utama Padang).
Jurnal Apresiasi Ekonomi. STIE Yayasan Pendidikan Pasaman
Padang (Online) Vol. 1, No. 1. (diakses tanggal 17 Januari 2016).
Masruroh, Atik. 2015. Analisis Pengaruh Tingkat Religiusitas dan Disposible
Income Terhadap Minat Menabung Mahasiswa di Perbankan Syariah
(Studi Kasus Mahasiswa STAIN Salatiga). Skripsi. Salatiga: Sekolah
Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN).
Masulah, Siti dan Moch. Khoirul Anwar. 2014. Strategi Pengembangan
Perbankan Syariah di Indonesia. Jurnal Akuntansi. Universitas Negeri
Surabaya (Online) Vol. 2, No. 2. (diakses tanggal 29 Maret 2016).
Mutafarida, Binti. 2013. Pengaruh Nilai Pelanggan, Inovasi Produk dan
Kualitas Layanan Terhadap Loyalitas Nasabah Bank Muamalat
Indonesia Cabang Madiun. Tesis. Surabaya: Institut Agama Islam
Negeri Sunan Ampel (Online). (diakses tanggal 23 September 2015).
Nikmah, Zahrotun. 2013. Pengaruh Dimensi Religiusitas Masyarakat Santri
Desa Kajen Kecamatan Margoyoso Kabupaten Pati Terhadap Minat
Menabung (Studi Kasus Pada BPRS Artha Mas Abadi). Skripsi.
Semarang: IAIN Walisongo (Online). (diakses tanggal 26 Oktober
2015).
Normawati, Yuliana. 2013. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Loyalitas
Nasabah Bank Syariah Mandiri. Skripsi. Yogyakarta: UIN Sunan
Kalijaga (Online). (diakses tanggal 11 Agustus 2015).
Oktavia, Dian Cempaka. 2013. Analisis Pengaruh Kualitas Layanan dan
Persepsi Nilai Terhadap Loyalitas Pelanggan dengan Kepuasan
Pelanggan Sebagai Mediasi (Studi Kasus PO. Bus Safari Dharma
Raya Temanggung). Skripsi. Semarang: Universitas Diponegoro
(Online). (diakses tanggal 30 Oktober 2015).
Rahmasari, Deviana. 2012. Pengaruh Penerapan Corporate Social
Responsibility Terhadap Loyalitas Nasabah dengan Citra Perbankan
dan Sikap Nasabah Sebagai Variabel Intervening (Kasus Pada PT.
Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Cabang Bantul). Skripsi.
Yogyakarta: Universitas Negeri Yogyakarta (Online). (diakses tanggal
16 Februari 2016).
86
Sa‟adah, Zulfa. 2015. Pengaruh Pengetahuan, Kualitas Pelayanan dan Nilai
Terhadap Loyalitas Anggota (Studi Pada Anggota BMT Tamzis
Cabang Bantul Yogyakarta). Skripsi. Yogyakarta: UIN Sunan
Kalijaga (Online). (diakses 4 Januari 2016).
Sari, Mutiara Dwi, et al,. 2013. Perkembangan Perbankan Syariah di
Indonesia: Suatu Tinjauan. Jurnal Aplikasi Bisnis. Universitas Riau
(Online) Vol.3, No. 2. (diakses tanggal 29 Maret 2016).
Setiawan, Faisal Indra dan Ananda Sabil Hussein. 2014. Pengaruh Persepsi
Religiusitas Terhadap Loyalitas Nasabah Bank Muamalat Kota
Cirebon dengan Kepuasan Nasabah Sebagai Variabel Intervening.
Jurnal Ilmiah Mahasiswa FEB. Universitas Brawijaya Malang
(Online) Vol.2, No. 2. (diakses tanggal 11 Agustus 2015).
Suhari, Yohanes, et al,. 2012. Perilaku Konsumen Online (Pengaruh Nilai,
Kepuasan, dan Inersia Terhadap Loyalitas). Jurnal Teknologi
Informasi DINAMIK. Universitas Stikubank Semarang (Online) Vol.
17, No. 1. (diakses tanggal 27 Januari 2016).
Wahyuni A., Endang Tri. 2011. Pengaruh Faktor Syariah, Tingkat
Keuntungan Bagi Hasil, dan Motivasi Terhadap Keputusan Nasabah
Menggunakan Perbankan Syariah. Jurnal Ekonomi. Universitas PGRI
Yogyakarta (Online) Vol. 10. (diakses tanggal 27 Oktober 2015).
Willy, Risna Pramudita. 2015. Pengaruh Kualitas Layanan, Nilai Nasabah,
dan Hambatan Pindah Terhadap Loyalitas Nasabah PD BPR BANK
BANTUL. Skripsi. Yogyakarta: Universitas Negeri Yogyakarta
(Online). (diakses tanggal 4 Januari 2016).
C. Internet
http://iainsalatiga.ac.id/ diakses tanggal 1 Maret 2016
https://id.wikipedia.org/wiki/Institut_Agama_Islam_Negeri_%28IAIN%29
Salatiga diakses tanggal 1 Maret 2016
http://keuangan.kontan.co.id/news/ojk-2016-pangsa-pasar-syariah-tembus-5
diakses tanggal 27 Februari 2016
https://shariaeconomics.wordpress.com/2011/03/01/model-dan-skim-inovasi-
produk-perbankan-syariah/ diakses tanggal 28 Februari 2016
http://www.bi.go.id/id/Default.aspx diakses tanggal 25 Februari 2016
87
https://www.linkedin.com/pulse/pangsa-pasar-perbankan-syariah-di-
indonesia-levi-yamani?articleId=8266855336809579003 diakses
tanggal 27 Februari 2016
http://www.ojk.go.id/id/kanal/syariah/data-dan-statistik/statistik-perbankan-
syariah/default.aspx diakses tanggal 25 Februari 2016
http://www.ojk.go.id/id/kanal/perbankan/regulasi/undang-
undang/Pages/undang-undang-nomor-7-tahun-1992-tentang-
perbankan-sebagaimana-diubah-dengan-undang-undang-nomor-10-
tahun-1998.aspx diakses tanggal 27 September 2015
http://www.ojk.go.id/id/kanal/syariah/tentang-syariah/Pages/Sejarah-
Perbankan-Syariah.aspx diakses tanggal 26 Februari 2016
LAMPIRAN
KUESIONER
PENGARUH RELIGIUSITAS, MOTIVASI DAN PERSEPSI NILAI
TERHADAP LOYALITAS MENGGUNAKAN PRODUK BANK
SYARIAH
Yth. Saudara/i Responden
Sehubungan dengan adanya penelitian yang saya lakukan dalam rangka
penulisan skripsi dengan judul Pengaruh Religiusitas, Motivasi dan Persepsi
Nilai Terhadap Loyalitas Menggunakan Produk Bank Syariah, maka saya
mohon kesediaan Saudara/i untuk memberikan jawaban daftar kuesioner yang
saya ajukan. Saya menjamin kerahasiaan identitas dan jawaban yang Saudara/i
berikan. Atas bantuan dan kerjasama dari Saudara/i, saya mengucapkan terima
kasih.
Hormat saya,
Atina Rahmi Arba‟ati
I. IDENTITAS RESPONDEN
Untuk pertanyaan dibawah ini, silahkan isi pada tempat yang tersedia.
1. Nama : ........................................................
2. Alamat : ........................................................
3. No. HP : ........................................................
Untuk selanjutnya, Anda cukup memilih satu jawaban dengan memberi
tanda cek ().
4. Jenis Kelamin : Laki-laki Perempuan
5. Usia : < 20 tahun 20-25 tahun
6. Lama menggunakan produk bank syariah : 1-3 tahun
II. DAFTAR PERNYATAAN
Isilah pernyataan di bawah ini dengan memberi tanda cek (√) pada kolom
yang tersedia dengan ketentuan sebagai berikut:
1. STS : Sangat Tidak Setuju
2. TS : Tidak Setuju
3. CS : Cukup Setuju
4. S : Setuju
5. SS : Sangat Setuju
NO. PERNYATAAN PENILAIAN
STS TS CS S SS
Religiusitas (X1)
1. Saya yakin dan percaya bahwa tiada Tuhan selain
Allah dan Nabi Muhammad adalah utusan Allah.
2. Saya menjalankan ibadah wajib (shalat, puasa,
zakat) dan ibadah sunnah lainnya dengan ikhlas
dan sungguh-sungguh.
3. Saya percaya Allah selalu melihat tingkah laku
saya, sehingga saya takut untuk berbuat dosa.
4. Saya ikut menghadiri majelis pengajian, membaca
buku-buku Islami, mendengarkan kajian Islam di
radio atau tv untuk menambah pengetahuan
tentang agama.
5. Saya akan berusaha menolong orang yang
kesulitan, memaafkan orang yang bersalah dan
menyisihkan sebagian harta untuk sedekah.
Motivasi (X2)
1. Saya menggunakan produk bank syariah atas
kemauan diri sendiri.
2. Produk bank syariah tidak mengandung riba
karena menggunakan sistem bagi hasil yang sesuai
dengan ajaran Islam.
3. Saya tertarik dengan produk bank syariah yang
bervariasi.
4. Saya menggunakan produk bank syariah karena
orang lain juga menggunakannya (keluarga,
teman, tetangga, dll).
5. Perbankan syariah andil dalam pembangunan
perekonomian Indonesia.
Persepsi Nilai (X3)
1. Produk bank syariah berkualitas dan sesuai
dengan kebutuhan saya.
2. Biaya administrasi dan lain-lain tidak
memberatkan.
3. Prosedur pelayanan yang mudah, aman dan cepat
sangat membantu keperluan transaksi.
4. Saya mendapatkan keuntungan dari bagi hasil
yang diberikan secara jujur dan adil.
5. Saya merasa bangga dan lebih percaya diri karena
menggunakan produk bank syariah.
Loyalitas (Y)
1. Saya berkomitmen untuk menggunakan produk
bank syariah secara terus-menerus (loyal).
2. Saya akan tetap memprioritaskan menggunakan
produk bank syariah.
3. Saya akan memberikan informasi positif mengenai
produk bank syariah dan merekomendasikannya
kepada orang lain.
4. Saya akan menggunakan produk-produk lain yang
ditawarkan bank syariah.
5. Saya akan berusaha menjaga hubungan baik
dengan bank syariah.
Data Jawaban Responden
No Religiusitas (X1) Motivasi (X2) Persepsi Nilai (X3) Loyalitas (Y)
B1 B2 B3 B4 B5 X1 B6 B7 B8 B9 B10 X2 B11 B12 B13 B14 B15 X3 B16 B17 B18 B19 B20 Y
1 4 4 4 2 4 18 2 4 3 2 3 14 3 4 3 3 1 14 4 3 3 3 3 16
2 5 5 5 5 5 25 4 3 4 4 5 20 5 4 5 5 4 23 4 4 4 4 4 20
3 5 4 5 3 3 20 3 2 3 2 2 12 3 2 2 3 3 13 4 3 4 3 5 19
4 5 5 5 5 5 25 4 3 2 2 4 15 4 4 4 4 3 19 3 3 2 2 4 14
5 5 5 5 5 4 24 4 5 5 5 4 23 5 4 5 4 4 22 4 4 5 4 5 22
6 5 5 5 5 5 25 4 4 5 4 4 21 5 4 3 5 4 21 4 4 5 5 5 23
7 5 5 5 5 4 24 4 4 5 5 4 22 3 3 4 4 5 19 3 4 4 5 5 21
8 5 5 5 5 4 24 4 4 5 5 4 22 3 3 4 4 5 19 3 4 3 4 4 18
9 5 5 5 4 5 24 4 4 4 1 5 18 5 5 5 5 5 25 4 4 4 4 4 20
10 4 4 4 4 4 20 4 3 4 4 4 19 4 4 4 3 4 19 4 4 4 4 4 20
11 5 4 4 4 4 21 4 3 4 3 4 18 4 4 4 3 4 19 4 4 4 4 4 20
12 5 5 5 4 5 24 4 5 2 2 5 18 4 5 4 4 4 21 4 4 5 2 3 18
13 4 4 4 5 4 21 2 1 4 4 4 15 5 4 4 4 4 21 5 4 5 2 4 20
14 5 5 5 4 5 24 3 5 3 3 4 18 2 2 3 5 4 16 3 3 4 3 3 16
15 5 5 5 4 5 24 5 5 4 4 5 23 4 5 5 5 5 24 5 4 5 5 5 24
16 5 5 5 4 5 24 4 3 3 4 3 17 3 3 3 3 4 16 3 3 3 3 3 15
17 5 5 5 5 4 24 4 5 4 2 5 20 4 4 5 4 4 21 4 4 4 4 5 21
18 5 4 5 4 4 22 4 4 4 4 5 21 4 3 3 4 4 18 3 4 4 4 4 19
19 5 5 5 5 5 25 4 4 5 4 5 22 5 5 4 4 5 23 4 4 5 4 5 22
20 5 5 5 4 5 24 4 4 4 3 5 20 4 5 4 4 3 20 4 4 5 4 5 22
21 5 4 5 4 4 22 3 3 3 3 3 15 3 2 3 4 3 15 4 3 3 3 3 16
22 5 5 5 5 5 25 4 3 4 4 4 19 3 3 4 3 4 17 3 3 2 2 4 14
23 5 5 5 4 4 23 2 4 2 1 4 13 4 2 3 3 2 14 2 2 4 3 5 16
24 5 5 4 4 4 22 3 4 4 4 4 19 4 4 4 4 4 20 4 4 3 3 4 18
25 5 3 5 4 5 22 2 2 3 2 3 12 2 1 1 2 2 8 1 1 1 2 2 7
26 5 5 4 3 3 20 3 2 3 2 2 12 2 2 2 3 2 11 3 2 2 2 2 11
27 5 5 5 3 5 23 2 2 3 2 2 11 2 3 4 3 2 14 2 2 2 2 2 10
28 5 4 4 3 4 20 2 3 3 2 2 12 3 3 3 3 2 14 2 2 2 2 3 11
29 5 4 4 4 4 21 4 4 3 2 4 17 3 3 4 4 4 18 3 4 3 3 3 16
30 5 4 5 4 4 22 4 4 5 4 4 21 4 4 4 5 4 21 4 4 4 4 4 20
31 5 5 5 5 5 25 4 5 4 4 4 21 4 4 5 5 4 22 3 4 4 5 4 20
32 5 5 5 4 4 23 4 2 4 4 4 18 4 3 4 4 4 19 3 3 4 3 4 17
33 5 5 5 4 5 24 3 4 5 4 4 20 5 4 4 3 4 20 4 5 4 3 4 20
34 5 4 5 4 4 22 4 4 4 4 5 21 4 3 3 4 3 17 3 4 4 4 4 19
35 5 4 4 5 5 23 4 4 4 2 4 18 4 5 4 4 5 22 4 4 4 4 4 20
36 4 4 4 4 4 20 4 3 4 2 4 17 3 4 4 3 3 17 3 3 4 3 4 17
37 5 5 5 5 4 24 3 3 3 1 5 15 4 4 4 3 3 18 3 3 3 3 3 15
38 5 5 5 4 4 23 4 3 4 3 4 18 4 3 3 4 5 19 4 3 3 3 5 18
39 5 4 4 4 4 21 4 4 4 3 4 19 4 3 4 4 3 18 4 4 4 3 4 19
40 5 4 4 3 4 20 4 4 4 4 5 21 4 5 3 4 4 20 4 4 5 4 5 22
41 5 5 5 4 4 23 3 4 2 2 3 14 3 4 2 4 3 16 3 4 3 2 2 14
42 3 4 4 3 4 18 4 4 4 3 1 16 3 3 3 4 4 17 4 3 3 3 2 15
43 4 4 3 5 3 19 4 4 3 4 1 16 2 4 4 5 4 19 4 5 4 5 4 22
44 5 5 4 5 5 24 4 4 3 2 4 17 3 4 4 3 3 17 3 3 3 3 3 15
45 5 4 5 3 3 20 5 3 3 2 3 16 3 3 4 3 3 16 4 3 3 3 3 16
46 5 4 4 4 5 22 3 4 3 4 4 18 4 4 5 4 5 22 3 4 4 5 4 20
47 5 4 5 4 4 22 3 4 3 2 4 16 3 3 3 4 3 16 4 4 4 4 4 20
48 5 5 5 4 4 23 4 4 4 4 4 20 4 4 4 4 3 19 4 4 4 4 4 20
49 5 4 5 4 4 22 5 5 5 4 4 23 4 4 4 4 4 20 4 4 5 5 5 23
50 5 4 4 3 4 20 4 4 4 4 3 19 4 3 4 3 3 17 2 2 3 4 3 14
51 5 5 4 5 4 23 5 4 4 4 4 21 4 4 5 4 4 21 4 4 4 4 4 20
52 5 5 5 5 4 24 5 4 4 4 4 21 4 5 4 4 4 21 4 4 4 4 4 20
53 5 5 5 4 4 23 4 4 3 3 4 18 4 5 5 5 4 23 4 4 5 3 4 20
54 5 5 5 4 5 24 4 4 4 3 5 20 5 5 4 4 4 22 4 4 4 4 4 20
55 5 5 5 4 4 23 5 5 5 5 5 25 3 3 4 3 3 16 3 3 3 3 3 15
56 5 4 4 2 5 20 4 4 4 3 3 18 4 4 2 4 4 18 2 4 5 5 4 20
57 5 4 4 4 3 20 4 3 5 4 5 21 4 4 4 4 4 20 4 4 4 4 4 20
58 5 3 5 4 4 21 5 5 5 5 4 24 4 4 4 4 3 19 3 3 4 3 4 17
59 5 5 5 4 4 23 4 4 4 4 3 19 4 4 4 4 4 20 4 5 4 3 4 20
60 5 4 5 4 4 22 3 3 4 3 3 16 4 4 4 4 4 20 4 4 4 3 4 19
61 5 5 5 4 4 23 4 3 4 5 4 20 5 3 3 4 5 20 4 4 4 4 4 20
62 5 5 5 3 5 23 3 3 4 4 4 18 5 4 3 4 5 21 4 4 5 5 5 23
63 4 4 4 5 3 20 4 3 5 4 5 21 4 3 3 3 3 16 2 3 4 3 5 17
64 5 4 4 5 5 23 3 3 4 4 5 19 3 3 3 3 3 15 3 2 3 3 3 14
65 5 5 5 4 5 24 4 4 4 5 5 22 5 3 4 3 5 20 2 5 5 2 5 19
66 5 4 5 3 4 21 4 5 5 5 4 23 4 4 4 4 4 20 3 4 3 3 4 17
67 5 5 5 5 4 24 4 4 4 4 5 21 4 3 3 4 4 18 3 3 3 3 4 16
68 5 3 5 3 4 20 3 3 3 2 5 16 3 4 3 4 5 19 5 5 4 3 4 21
69 5 3 5 4 4 21 4 4 4 4 5 21 5 3 4 4 4 20 4 4 5 4 4 21
70 5 5 5 5 4 24 4 4 4 4 5 21 5 5 4 4 5 23 4 4 5 5 4 22
71 5 5 5 4 3 22 1 1 1 2 4 9 5 5 5 5 4 24 3 5 4 3 4 19
72 5 5 4 4 5 23 3 3 4 4 4 18 4 1 4 5 4 18 2 2 4 3 4 15
73 5 5 4 4 5 23 1 1 4 4 4 14 4 2 4 5 4 19 2 2 4 3 4 15
74 5 5 4 3 4 21 4 4 5 3 4 20 4 4 4 4 5 21 3 3 4 4 4 18
75 5 4 4 3 4 20 4 3 5 5 4 21 3 3 3 3 2 14 2 2 3 3 3 13
76 5 5 4 3 4 21 4 3 4 4 4 19 3 5 3 3 3 17 3 4 4 2 3 16
77 5 5 4 5 4 23 5 4 5 4 4 22 4 5 4 5 4 22 5 4 5 5 4 23
78 5 5 5 4 5 24 3 3 4 4 4 18 4 5 5 4 5 23 5 5 5 5 5 25
79 5 5 5 5 5 25 4 5 5 5 5 24 3 3 3 3 3 15 1 1 1 2 3 8
80 5 4 5 3 4 21 4 5 5 4 4 22 4 4 4 4 4 20 3 4 4 3 3 17
81 5 4 5 5 4 23 4 4 5 4 4 21 4 4 4 4 4 20 4 4 4 4 4 20
82 4 3 3 2 5 17 4 4 5 4 4 21 2 1 1 2 2 8 2 2 2 2 2 10
83 5 4 4 2 3 18 4 4 4 3 3 18 2 3 2 2 2 11 3 2 3 2 3 13
84 5 4 4 3 4 20 4 4 4 3 3 18 2 4 3 3 4 16 4 4 4 3 4 19
85 5 5 5 4 5 24 4 3 4 3 3 17 4 4 3 3 3 17 4 4 5 3 4 20
86 5 4 4 3 4 20 3 2 4 2 2 13 2 2 2 1 2 9 2 1 2 2 2 9
87 4 4 4 1 4 17 4 4 4 4 4 20 4 4 2 3 3 16 4 3 4 4 5 20
88 5 5 5 4 5 24 2 2 4 4 4 16 3 3 3 2 1 12 4 4 4 4 5 21
89 5 4 4 4 4 21 4 3 5 4 4 20 3 3 3 3 3 15 3 3 4 3 3 16
90 4 4 4 4 4 20 4 5 4 5 5 23 5 4 4 5 4 22 5 4 5 5 4 23
91 5 4 4 3 3 19 5 3 5 4 4 21 3 4 4 3 2 16 4 4 3 3 3 17
92 4 3 4 3 3 17 3 4 2 1 1 11 4 3 3 2 2 14 4 3 4 4 3 18
93 4 4 3 2 4 17 4 4 5 4 4 21 2 4 2 4 4 16 5 3 3 4 4 19
94 4 4 4 3 4 19 3 3 4 3 3 16 3 5 2 3 3 16 3 2 2 3 3 13
95 5 5 5 5 5 25 5 5 5 4 4 23 4 4 4 4 4 20 5 3 3 4 4 19
96 5 5 4 4 4 22 1 2 2 3 3 11 4 5 5 4 5 23 5 3 4 4 3 19
97 4 4 4 3 3 18 3 2 2 2 2 11 2 2 2 3 3 12 3 1 3 2 2 11
98 5 4 4 3 4 20 4 3 5 4 4 20 3 5 3 1 3 15 4 3 2 3 3 15
99 4 4 3 3 3 17 5 4 5 3 3 20 4 4 3 2 2 15 4 3 4 4 3 18
100 5 5 4 4 4 22 4 4 4 5 5 22 4 4 1 4 2 15 3 3 4 4 4 18
Hasil Analisis Data
A. Uji Validitas
1. Uji Validitas Religiusitas
Correlations
Butir1 Butir2 Butir3 Butir4 Butir5 Religiusitas
Butir1 Pearson Correlation 1 ,386** ,546
** ,299
** ,285
** ,638
**
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,002 ,004 ,000
N 100 100 100 100 100 100
Butir2 Pearson Correlation ,386** 1 ,391
** ,435
** ,354
** ,732
**
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000
N 100 100 100 100 100 100
Butir3 Pearson Correlation ,546** ,391
** 1 ,395
** ,309
** ,723
**
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,002 ,000
N 100 100 100 100 100 100
Butir4 Pearson Correlation ,299** ,435
** ,395
** 1 ,258
** ,758
**
Sig. (2-tailed) ,002 ,000 ,000 ,010 ,000
N 100 100 100 100 100 100
Butir5 Pearson Correlation ,285** ,354
** ,309
** ,258
** 1 ,627
**
Sig. (2-tailed) ,004 ,000 ,002 ,010 ,000
N 100 100 100 100 100 100
Religiusitas Pearson Correlation ,638** ,732
** ,723
** ,758
** ,627
** 1
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000
N 100 100 100 100 100 100
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
2. Uji Validitas Motivasi
Correlations
Butir6 Butir7 Butir8 Butir9 Butir10 Motivasi
Butir6 Pearson Correlation 1 ,610** ,553
** ,384
** ,278
** ,762
**
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,005 ,000
N 100 100 100 100 100 100
Butir7 Pearson Correlation ,610** 1 ,337
** ,263
** ,301
** ,682
**
Sig. (2-tailed) ,000 ,001 ,008 ,002 ,000
N 100 100 100 100 100 100
Butir8 Pearson Correlation ,553** ,337
** 1 ,682
** ,341
** ,800
**
Sig. (2-tailed) ,000 ,001 ,000 ,001 ,000
N 100 100 100 100 100 100
Butir9 Pearson Correlation ,384** ,263
** ,682
** 1 ,364
** ,759
**
Sig. (2-tailed) ,000 ,008 ,000 ,000 ,000
N 100 100 100 100 100 100
Butir10 Pearson Correlation ,278** ,301
** ,341
** ,364
** 1 ,631
**
Sig. (2-tailed) ,005 ,002 ,001 ,000 ,000
N 100 100 100 100 100 100
Motivasi Pearson Correlation ,762** ,682
** ,800
** ,759
** ,631
** 1
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000
N 100 100 100 100 100 100
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
3. Uji Validitas Persepsi Nilai
Correlations
Butir11 Butir12 Butir13 Butir14 Butir15 Persepsi Nilai
Butir11 Pearson Correlation 1 ,459** ,521
** ,468
** ,492
** ,763
**
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000
N 100 100 100 100 100 100
Butir12 Pearson Correlation ,459** 1 ,472
** ,310
** ,383
** ,696
**
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,002 ,000 ,000
N 100 100 100 100 100 100
Butir13 Pearson Correlation ,521** ,472
** 1 ,514
** ,527
** ,797
**
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000
N 100 100 100 100 100 100
Butir14 Pearson Correlation ,468** ,310
** ,514
** 1 ,629
** ,758
**
Sig. (2-tailed) ,000 ,002 ,000 ,000 ,000
N 100 100 100 100 100 100
Butir15 Pearson Correlation ,492** ,383
** ,527
** ,629
** 1 ,799
**
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000
N 100 100 100 100 100 100
Persepsi
Nilai
Pearson Correlation ,763** ,696
** ,797
** ,758
** ,799
** 1
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000
N 100 100 100 100 100 100
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
4. Uji Validitas Loyalitas
B. Uji Reliabilitas
1. Uji Reliabilitas Variabel Religiusitas
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha
Cronbach's
Alpha Based on
Standardized
Items N of Items
,772 ,845 6
Correlations
Butir16 Butir17 Butir18 Butir19 Butir20 Loyalitas
Butir16 Pearson Correlation 1 ,597** ,509
** ,475
** ,364
** ,738
**
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000
N 100 100 100 100 100 100
Butir17 Pearson Correlation ,597** 1 ,676
** ,491
** ,552
** ,833
**
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000
N 100 100 100 100 100 100
Butir18 Pearson Correlation ,509** ,676
** 1 ,598
** ,658
** ,864
**
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000
N 100 100 100 100 100 100
Butir19 Pearson Correlation ,475** ,491
** ,598
** 1 ,566
** ,783
**
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000
N 100 100 100 100 100 100
Butir20 Pearson Correlation ,364** ,552
** ,658
** ,566
** 1 ,778
**
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000
N 100 100 100 100 100 100
Loyalitas Pearson Correlation ,738** ,833
** ,864
** ,783
** ,778
** 1
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000
N 100 100 100 100 100 100
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
2. Uji Reliabilitas Variabel Motivasi
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha
Cronbach's
Alpha Based on
Standardized
Items N of Items
,786 ,865 6
3. Uji Reliabilitas Variabel Persepsi Nilai
4. Uji Reliabilitas Variabel Persepsi Nilai
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha
Cronbach's
Alpha Based on
Standardized
Items N of Items
,806 ,912 6
C. Uji Hipotesis (Uji Regresi)
1. Uji R2
Model Summary
Model R R Square
Adjusted R
Square
Std. Error of the
Estimate
1 ,777a ,603 ,591 2,31655
a. Predictors: (Constant), Persepsi Nilai, Motivasi, Religiusitas
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha
Cronbach's
Alpha Based on
Standardized
Items N of Items
,797 ,889 6
2. Uji Ftest
3. Uji ttest
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) 7,023 2,475 2,837 ,006
Religiusitas -,303 ,123 -,182 -2,461 ,016
Motivasi ,150 ,073 ,143 2,065 ,042
Persepsi Nilai ,811 ,079 ,788 10,207 ,000
a. Dependent Variable: Loyalitas
D. Uji Asumsi Klasik
1. Uji Multikolinearitas
ANOVAa
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 782,934 3 260,978 48,632 ,000b
Residual 515,176 96 5,366
Total 1298,110 99
a. Dependent Variable: Loyalitas
b. Predictors: (Constant), Persepsi Nilai, Motivasi, Religiusitas
Coefficientsa
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig.
Collinearity Statistics
B Std. Error Beta Tolerance VIF
1 (Constant) 7,023 2,475 2,837 ,006
Religiusitas -,303 ,123 -,182 -2,461 ,016 ,757 1,320
Motivasi ,150 ,073 ,143 2,065 ,042 ,866 1,154
Persepsi Nilai ,811 ,079 ,788 10,207 ,000 ,694 1,441
a. Dependent Variable: Loyalitas
2. Uji Heteroskedastisitas
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) ,791 ,982 ,806 ,422
Religiusitas ,028 ,049 ,065 ,567 ,572
Motivasi -,037 ,029 -,136 -1,268 ,208
Persepsi Nilai -,033 ,031 -,127 -1,059 ,292
a. Dependent Variable: LnU2i
3. Uji Normalitas
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized
Residual
N 100
Normal Parametersa,b
Mean ,0000000
Std. Deviation 2,28118320
Most Extreme Differences Absolute ,066
Positive ,066
Negative -,045
Test Statistic ,066
Asymp. Sig. (2-tailed) ,200c,d
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
c. Lilliefors Significance Correction.
d. This is a lower bound of the true significance.
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Yang bertanda tangan dibawah ini, saya:
Nama : Atina Rahmi Arba‟ati
Tempat/Tanggal Lahir : Salatiga, 27 April 1993
Jenis Kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Kewarganegaraan : Indonesia
Alamat : Sraten RT 01 RW 04, Kec. Tuntang Kab.
Semarang
Email : [email protected]
Jenjang Pendidikan : 1. MI Ma‟arif Sraten, lulus tahun 2005
2. SMP Negeri 4 Salatiga, lulus tahun 2008
3. SMA Negeri 3 Salatiga, lulus tahun 2011
4. IAIN Salatiga Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Islam Jurusan S1 Perbankan Syariah
Demikian riwayat hidup ini dibuat dengan sebenar-benarnya, untuk dipergunakan
sebagaimana semestinya.
Salatiga, 10 Maret 2016
Penulis
Atina Rahmi Arba‟ati