pengaruh size perusahaan, risiko bisnis, likuiditas...

32
UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI PENGARUH SIZE PERUSAHAAN, RISIKO BISNIS, LIKUIDITAS, PROFITABILITASTERHADAP KEBIJAKAN HUTANG PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE 2010-2014 SRI NATALIA 110462201060 Fakultas Ekonomi Jurusan Akuntansi Universitas Maritim Raja Ali Haji Tanjung Pinang,2016 ABSTRAK SRI NATALIA : PengaruhSize Perusahaan, RisikoBisnis, Likuiditas dan Profitabilitas Terhadap Kebijakan Hutang pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) Periode 2010 2014. Setiap perusahaan yang berorientasi pada laba selalu mempunyai tujuan akhir yaitu pencapaian laba yang sebesar-besarnya dan menekan pengeluaran seminimal mungkin. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh variabel size perusahaan, risiko bisnis, likuiditas dan profitabilirtas terhadap kebijakan hutang. Populasi dalam penelitian ini seluruh perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI dari periode 2010-2014 sebanyak 122 perusahaan. Pemilihan sampel dengan menggunakan purposive sampling sehingga diperoleh 50 perusahaan. Jenis data yang digunakan adalah data yang sekunder yang diperoleh dari www.idx.co.id . Metode analisis data yang digunakan adalah analisis regresi berganda dengan tingkat signifikan 5%. Hasil penelitian ini secara simultan menunjukkan variabel size prusahaan, risikobisnis, likuiditas dan profitabilirtas berpengaruh terhadap kebijakan hutang, sedangkan penelitian secara parsial menunjukkan bahwa likuiditas bepengaruh terhadap kebijakanhutang sedangkan variabel size prusahaan, risiko bisnis dan profitabilitas tidak berpengaruh terhadap kebijakan hutang. Kata kunci : Size Perusahaan, Risiko Bisnis, Likuiditas, Profitabilitas dan Kebijakan Hutang

Upload: phamthuan

Post on 05-Feb-2018

223 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: PENGARUH SIZE PERUSAHAAN, RISIKO BISNIS, LIKUIDITAS ...jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · PENGARUH SIZE PERUSAHAAN, RISIKO BISNIS, ... Likuiditas,

UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI

PENGARUH SIZE PERUSAHAAN, RISIKO BISNIS, LIKUIDITAS,

PROFITABILITASTERHADAP KEBIJAKAN HUTANG PADA PERUSAHAAN

MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

PERIODE 2010-2014

SRI NATALIA

110462201060

Fakultas Ekonomi – Jurusan Akuntansi

Universitas Maritim Raja Ali Haji

Tanjung Pinang,2016

ABSTRAK

SRI NATALIA : PengaruhSize Perusahaan, RisikoBisnis, Likuiditas dan Profitabilitas

Terhadap Kebijakan Hutang pada Perusahaan Manufaktur yang

Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) Periode 2010 – 2014.

Setiap perusahaan yang berorientasi pada laba selalu mempunyai tujuan akhir yaitu

pencapaian laba yang sebesar-besarnya dan menekan pengeluaran seminimal mungkin.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh variabel size perusahaan, risiko

bisnis, likuiditas dan profitabilirtas terhadap kebijakan hutang. Populasi dalam penelitian

ini seluruh perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI dari periode 2010-2014 sebanyak

122 perusahaan. Pemilihan sampel dengan menggunakan purposive sampling sehingga

diperoleh 50 perusahaan. Jenis data yang digunakan adalah data yang sekunder yang

diperoleh dari www.idx.co.id . Metode analisis data yang digunakan adalah analisis regresi

berganda dengan tingkat signifikan 5%.

Hasil penelitian ini secara simultan menunjukkan variabel size prusahaan,

risikobisnis, likuiditas dan profitabilirtas berpengaruh terhadap kebijakan hutang,

sedangkan penelitian secara parsial menunjukkan bahwa likuiditas bepengaruh terhadap

kebijakanhutang sedangkan variabel size prusahaan, risiko bisnis dan profitabilitas tidak

berpengaruh terhadap kebijakan hutang.

Kata kunci : Size Perusahaan, Risiko Bisnis, Likuiditas, Profitabilitas dan Kebijakan

Hutang

Page 2: PENGARUH SIZE PERUSAHAAN, RISIKO BISNIS, LIKUIDITAS ...jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · PENGARUH SIZE PERUSAHAAN, RISIKO BISNIS, ... Likuiditas,

UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI

Latar Belakang Masalah

Perusahaan Manufaktur merupakan industri yang mendominasi perusahaan-

perusahan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Perusahaan Manufaktur mengalami

pertumbuhan selama beberapa tahun terakahir. Ini di akibatkan karena tingginya

permintaan domestik dan cepatnya pertumbuhan investasi asing. Untuk memenuhi

permintaan domestik yang tinggi, perusahaan harus melakukan eksapansi. Kegiatan

ekspansi ini didanai oleh sumber dana internal dan eksternal. Salah satu sumber dana

eksternal perusahaan adalah hutang.

Hutang berpengaruh penting pada perusahaan karena selain sebagai sumber

pendanaan ekspansi, dengan penggunaan hutang hak mereka terhadap perusahaan tidak

akan berkurang. Para pemegang saham hanya perduli pada risiko sistematik.

Dalam menentukan kebijakan hutang ada beberapa faktor yang dipertimbangkan

oleh perusahaan pada umumnya, antara lain ukuran perusahaan, risiko bisnis, likuiditas dan

profitabilitas. Ukuran perusahaan pada dasarnya dapat di klasifikasikan besar kecil

perusahaan menurut berbagai cara. Ukuran perusahaan secara langsung mencerminkan

tinggi rendahnya aktifitas operasi suatu perusahaan. Dengan demikian ukuran perusahaan

juga dapat dikaitkan dengan besarnya kekayan yang dimiliki perusahaan. Ukuran

perusahaan mempengaruhi kebijakan hutang lewat fleksibilitasnya dan kepercayaan dari

kreditur.

Terdapat dua risiko di perusahaan, yaitu risiko keuangan dan risiko bisnis. Risiko

bisnis merupakan tingkat risiko dari operasi perusahaan apabila tidak menggunakan hutang.

Perusahaan dikaitkan dengan risiko bisnis yang tinggi apabila perusahaan tersebut mimiliki

volatilitas pendaatan yang tinggi sehingga mempunyai probilitas kebangkrutan yang tinggi.

Perusahaan yang menghadapi risiko bisnis tinggi sebagai akibat dari kegiatan operasinya,

akan menghindari untuk menggunakan hutang yang tinggi dalam mendanai aktivanya. Hal

ini karena perusahaan tidak akan meningkatkan risiko yang berkaitan dengan kesulitan

dalam pengembalian hutangnya (Mamduh, 2004).

Likuiditas adalah kemampuan suatu perusahaan memenuhi kewajiban jangka

pendek nya secara tepat waktu (Irham Fahmi, 2012).Currentratio adalah ukuran yang

umum digunakan atas solvensi jangka pendek, kemampuan suatu perusahaan memenuhi

Page 3: PENGARUH SIZE PERUSAHAAN, RISIKO BISNIS, LIKUIDITAS ...jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · PENGARUH SIZE PERUSAHAAN, RISIKO BISNIS, ... Likuiditas,

UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI

kebutuhan utang ketika jatuh tempo (Irham Fahmi,2012). Penggunaan rasio dalam

menganalisis laporan keuangan hanya mampu memberianalisa secara kasar. Karena perlu

dukungan analisa secara lebih komprehensif.Likuiditasmempengaruhi kebijakan hutang

karena aktiva lancarnya memberikan kemudahan dalam pengembalian hutang. Sedangkan

pertumbuhan penjualan mendorong peningkatan biaya operasionalnya lewat hutang.

Profitabilitas adalah rasio yang mengukur efektifitas manajemen secara keseluruhan

yang ditujukan oleh besar kecilnya tingkat keuntungan yang diperoleh dalam hubungan

dengan penjualan investasi. Perusahaan dengan tingkat profitabilitas yang sangat tinggi

biasa menggunakan hutang yang relatif sedikit. Karena tingkat pengembalian yang tinggi

memungkinkan perusahaan tersebut melakukan sebagian besar pendanaannya melalu dana

yang dihasilkan secara internal.

Berdasarkan uraian diatas, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan

judul,PengaruhSize Perusahaan, Risiko Bisnis, Likuiditas, Profitabilitas Terhadap

KebijakanHutang Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek

Indonesia Tahun 2010 – 2014.

Landasan Teori

Kebijakan Hutang

Kebijakan dapat diartikan sebagai suatu keputusan, ketentuan, program atau rencana

kerja untuk menyelesaikan permasalahan. Bagaimana perusahaan dapat mengambil langkah

atau keputusan dalam masalah pendanaan.Pada umumnya semua perusahaan mempunyai

hutang.Menurut Munawir (2007 : 18), hutang adalah semua kewajiban keuangan

perusahaan kepada pihak lain yang belum terpenuhi, di mana hutang ini merupakan sumber

dana atau modal perusahaan yang berasal dari kreditor.Hutang adalah semua kewajiban

keuangan perusahaan kepada pihak lain yang belum terpenuhi, dimana hutang ini

merupakan sumber dana atau modal perusahaan yang berasal dari kreditor, Kasmir (2008).

Hutang mengakibatkan adanya ikatan yang memberikan hak kepada kreditur untuk

mengklaim aktiva perusahaan. Hutang dapat diklasifikasikan menjadi dua golongan yaitu

hutang lancar dan hutang jangka panjang. Hutang lancar adalah yang penyelesaiannya

harus dilakukan dengan penggunaan aktiva lancar atau pembentukan aktiva lainnya atau

Page 4: PENGARUH SIZE PERUSAHAAN, RISIKO BISNIS, LIKUIDITAS ...jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · PENGARUH SIZE PERUSAHAAN, RISIKO BISNIS, ... Likuiditas,

UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI

dapat diartikan sebagai kewajiban yang akan jatuh tempo dalam waktu satu tahun.

Kewajiban yang mempunyai jatuh tempo lebih dari satu tahun disebut dengan hutang

jangka panjang.

Menurut Mulianti (2010), kebijakan hutang merupakan keputusan yang diambil

perusahaan untuk menggunakan hutang sebagai salah satu sumber pendaaan dalam

perusahaan untuk mendanai operasional perusahaan. Untuk memenuhi kebutuhan

pendanaan perusahaan, pemegang saham lebih menginginkan pendanaan perusahaan

dengan menggunakan dana eksternal yaitu hutang. Dengan penggunaan hutang hak mereka

terhadap perusahaan tidak akan berkurang. Para pemegang saham hanya perduli pada risiko

sistematik dari saham. Manajer tidak menyukai pendanaan yang berasal dari hutang dengan

alasan mengandung risiko yang tinggi.

Hutang didefinisikan sebagai pengorbanan ekonomis yang mungkin timbul dimasa

mendatang dari kewajiban organisasi sekarang untuk mentransfer asset atau memberikan

jasa kepihak lain dimasa mendatang, sebagai akibat transaksi atau kejadian dimasa lalu,

mahmud (2004).Dalam(PSAK 54 no.4) suatu piutang atau hutang (secarakolektif disebut

hutang-piutang) merupakan suatu hak kontraktual untukmenerima uang atau suatu

kewajiban kontraktual untuk membayar kasberdasarkan permintaan atau pada tanggal yang

ditentukan, yang tercantumsebagai aset atau kewajiban di dalam neraca debitur atau

krediturpada saat restrukturisasi dilaksanakan.

Menurut Andina (2013) Kebijakan hutang sering diukur menggunakan Debt Equty

Ratio yang mencerminkan kemampuan perusahaan dengan menggunakan semua

kewajibannya yang ditunjukkan oleh sebagian modal sendiri yang digunakan untuk

membayar hutang perusahaan. Debt to Equity Ratio tidak ada batasan bagi suatu

perusahaan (Fahmi:2012)

Adapun Rumus Debt to Equity Ratio menurut Kasmir (2008 : 158):

Size Perusahaan

Ukuran perusahaan adalah besar kecilnya perusahaan dilihat dari besarnya nilai

equity, nilai perusahaan, ataupun hasil nilai total aktiva dari suatu perusahaan Andina

DER =

Page 5: PENGARUH SIZE PERUSAHAAN, RISIKO BISNIS, LIKUIDITAS ...jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · PENGARUH SIZE PERUSAHAAN, RISIKO BISNIS, ... Likuiditas,

UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI

(2013). Pada dasarnya ukuran perusahaan hanya terbagi dalam 3 kategori yaitu perusahaan

besar (large firm), perusahaan menengah (medium-size) dan perusahaan kecil (small firm).

Ukuran perusahaan secara langsung mencerminkan tinggi rendahnya aktivitas

operasi suatu perusahaan. Pada umumnya semakin besar suatu perusahaan maka akan

semakin besar pula aktivitasnya. Dengan demikian, ukuran perusahaan juga dapat dikaitkan

dengan besarnya kekayaan yang dimiliki olehperusahaan, dalam Mulianti (2010).

Perusahaan yang memiliki total aktiva besar biasanya perusahaan tersebut telah

mencapai tahap kedewasaan dimana dalam tahap ini arus kas perusahaan sudah positif dan

dianggap memiliki prospek yang baik dalam jangka waktu yang relatif lama, selain itu juga

mencerminkan bahwa perusahaan relatif lebih stabil dan lebih mampu menghasilkan

labaPithaloka (2009). Sebaliknya perusahaan yang memeliki total aktiva kecil biasanya

perusahaan tersebut belum mencapai tahap kedewasaan dimana dalam tahap ini arus kas

perusahaan belum positif dan dianggap belum memiliki prospek yang baik dalam jangka

waktu yang relatif lama, hal ini juga mencerminkan bahwa perusahaan kurang stabil dan

dianggap kurang mampu untuk menghasilkan laba.

Adapun Rumus Size Perusahaan sebagai berikut :

Risiko Bisnis

Risiko bisnis merupakan suatu ketidakpastian yang dihadapi perusahaan dalam

menjalankan kegiatan bisnisnya. Menurut Brigham dan Houston (2001) risiko bisnis

merupakan ketidakpastian mengenai proyeksi pengembalian atas aktiva di masa

mendatang. Risiko bisnis antar perusahaan dalam industri yang sama adalah berbeda-beda

serta dapat berubah sewaktu-waktu. Suatu perusahaan dikatakan memiliki risiko bisnis

yang tinggi apabila perusahaan tersebut memiliki volatilitas pendapatan yang tinggi

sehingga mempunyai probabilitas kebangkrutan yang tinggiMulianti (2010).

Menurut Brigham dan Houston (2001) dalam Yaniatie (2010)terdapat dua dimensi

risiko, yaiturisiko keuangan serta risiko bisnis. Risiko keuangan merupakan risiko

tambahanbagi pemegang saham biasa karena perusahaan menggunakan hutang. Sedangkan

risiko bisnis merupakan tingkat risiko dari operasi perusahaan apabila tidak menggunakan

Size= Total Aktiva

Page 6: PENGARUH SIZE PERUSAHAAN, RISIKO BISNIS, LIKUIDITAS ...jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · PENGARUH SIZE PERUSAHAAN, RISIKO BISNIS, ... Likuiditas,

UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI

hutang. Dengan demikian, risiko bisnis sering dihubungkan dengan pengambilan kebijakan

hutang suatu perusahaan.

Terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi risiko bisnis suatu perusahaan.

Faktor-faktor tersebut dipengaruhi oleh karakteristik masing-masing industri, namun pada

tingkat tertentu perusahaan dapat mengendalikannya. Faktor-faktor yang mempengaruhi

risiko bisnis antara lain (Brigham dan Houston, 2010) :

1. Variabilitas permintaan

Risiko bisnis akan semakin kecil apabila permintaan atas produk perusahaan semakin

konstan dimana hal-hal lainnya tetap.

2. Variabilitas harga jual

Perusahaan akan menghadapi risiko bisnis yang lebih tinggi dari perusahaan sejenis

apabila harga jual atas produk perusahaan lebih fluktuatif.

3. Variabilitas harga input

Perusahaan yang memperoleh input dengan harga yang sangat tidak pasti juga

menghadapi risiko bisnis yang tinggi.

4. Kemampuan untuk menyesuaikan harga output terhadap perubahan harga

inputSejumlah perusahaan menghadapi kesulitan dalam meningkatkan hargaproduknya

apabila biaya input meningkat. Semakin besar kemampuanperusahaan untuk

menyesuaikan harga output (produk), semakin kecil risikobisnisnya. Kemampuan ini

sangat diperlukan perusahaan ketika tingkat inflasitinggi.

5. Proporsi biaya tetap

Risiko bisnis akan meningkat ketika sebagian besar biaya perusahaan merupakan biaya

tetap. Hal ini terjadi ketika permintaan menurun, namun biaya tetap yang ditanggung

perusahaan tidak menurun. Dengan demikian, suatu perusahaan memiliki risiko bisnis

kecil apabila perusahaan menghadapi permintaan produk yang stabil, harga-harga input

dan produknya yang relatif konstan, harga produknya dapat segera disesuaikan dengan

kenaikan biaya, dan sebagian besar biayanya bersifat variabel sehingga akan menurun.

Risiko bisnis merupakan salah satu indikator penting bagi perusahaan untuk sistem

pendanaannya terutama dalam keputusan penggunaan hutang. Dengan demikian

apabila hal-hal lainnya tetap sama, semakin rendah risiko bisnis perusahaan, semakin

Page 7: PENGARUH SIZE PERUSAHAAN, RISIKO BISNIS, LIKUIDITAS ...jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · PENGARUH SIZE PERUSAHAAN, RISIKO BISNIS, ... Likuiditas,

UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI

RISIKO BISNIS =

tinggi rasio hutang.

Risiko bisnis ini merupakan risiko yang dihadapi perusahaan ketika tidak

menggunakan hutang sehingga dapat dilihat pengaruhnya terhadap pengambilan kebijakan

hutang perusahaan. Risiko bisnis pada penelitian ini diproksikan dengan standar deviasi

dari EBIT (Earning Before Interest and Tax) menurut Mulianti (2010).Standar deviasi

adalah nilai statistik yang digunakan untuk menentukan bagaimana sebaran data dalam

sampel, dan seberapa dekat titik data individu ke mean – atau rata-rata – nilai sampel.

Sebuah standar deviasi dari kumpulan data sama dengan nol menunjukkan bahwa semua

nilai-nilai dalam himpunan tersebut adalah sama. Sebuah nilai deviasi yang lebih besar

akan memberikan makna bahwa titik data individu jauh dari nilai rata-rata.

Risiko Bisnis dapat dirumuskan sebagai berikut:

RasioLikuiditas

Menurut Weston (2008 : 129) menyebutkan bahwa rasio likuiditas (liquidity ratio)

merupakan rasio yang menggambarkan kemampuan perusahaan dalam memenuhi

kewajiban (utang) jangka pendek. Artinya apabila perusahaan ditagih, perusahaan akan

mampu untuk memenuhi utang tersebut terutama utang yang sudah jatuh tempo.

Dengan kata lain, rasio likuiditas berfungsi untuk menunjukkan atau mengukur

kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajibannya yang sudah jatuh tempo, baik

kewajiban kepada pihak luar perusahaan (likuiditas badan usaha) maupun di dalam

perusahaan (likuiditas perusahaan). Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa kegunaan

rasio ini adalah untuk mengetahui kemampuan perusahaan dalam membiayai dan

memenuhi kewajiban (utang) pada saat ditagih.

Adapun jenis-jenis rasio likuiditas yang dikemukakan oleh Kasmir (2008 : 134)

yang dapat digunakan oleh perusahaan untuk mengukur kemampuannya yaitu:

1. Rasio Lancar (Current Ratio)

Rasio Lancar (current ratio) merupakan rasio untuk mengukur kemampuan

perusahaan dalam membayar kewajiban jangka pendek atau utang yang segera jatuh tempo

Page 8: PENGARUH SIZE PERUSAHAAN, RISIKO BISNIS, LIKUIDITAS ...jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · PENGARUH SIZE PERUSAHAAN, RISIKO BISNIS, ... Likuiditas,

UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI

pada saat ditagih secara keseluruhan.

2. Rasio Cepat (Quick Ratio)

Rasio cepat (Quick ratio) atau ratio sangat lancar (acid test ratio) merupakan rasio

yang menunjukkan kemampuan perusahaan dalam memenuhi atau membayar kewajiban

atau utang lancar (utang jangka pendek) dengan aktiva lancar tanpa mempertimbangkan

nilai persediaan (inventory).

3. Rasio Kas (Cash Ratio)

Rasio kas (cash ratio) merupakan alat yang digunakan untuk mengukur seberapa

besar uang kas yang tersedia untuk membayar utang.

Beberapa rasio diatas yang digunakan untuk mengukur besarnya likuiditas dalam

penelitian ini yaitu dengn menggunakan current ratio. Current ratio dihitung dengan

rumus menurut Andina (2013):

Return On Equity

Return On Equity (ROE) merupakan bagian dari rasio profitabilitas dalam

menganalisa laporan keuangan atas laporan kinerja keuangan perusahaan. Pengertian

Return On Equity (ROE) menurut Brigham and Houston (2010:149)Return On Equity /

Pengembalian atas ekuitas biasa yaitu rasio laba bersih terhadap ekuitas biasa atau

mengukur tingkat pengembalian atas investasi pemegang saham biasa.

Berdasarkan pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa return on equity adalah

kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba yang diukur dari jumlah investasi para

pemegang saham. ROE menunjukkan keefisienan perusahaan dalam mengelola seluruh

ekuitasnya untuk memperoleh pendapatan. Brigham and Houton (2010) merumuskan

formula untuk menghitung pengembalian atas ekuitas biasa / return on equity (ROE)

sebagai berikut :

Hasil pengembalian dari ekuitas ini menunjukan produktivitasnya dari seluruh dana

perusahaan, baik yang didapat dari luar perusahaan maupun dari dalam perusahaan.

Semakin kecil (rendah) rasio ini, semakin kurang baik manajemen perusahaan dalam

menggunakn ekuitasnya untuk mengahsilkan laba. Demikian pula sebaliknya. Semakin

Page 9: PENGARUH SIZE PERUSAHAAN, RISIKO BISNIS, LIKUIDITAS ...jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · PENGARUH SIZE PERUSAHAAN, RISIKO BISNIS, ... Likuiditas,

UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI

Risiko Bisnis (X2)

Likuiditas (X3)

(Current Ratio)

Kebijakan

Hutang

(DER)

(Y)

Profitabilitas (X4)

(ROE)

H1

H2

H3

H4

H5

Size Perusahaan (X1)

besar (tinggi) rasio ini, semakin baik manajemen perusahaan dalam menggunakan

ekuitasnya dalam menghasilkan laba.

Kerangka Konseptual

Hipotesis Penelitian

Berdasarkan kerangka pemikiran yang dikembangkan maka dapat dirumuskan

hipotesis dalam penelitian ini sebagai berikut.

H1 : Di duga terdapat pengaruh Size Perusahaan terhadap Kebijakan Hutang pada

perusahaan Manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

H2 : Di duga tidak terdapat pengaruhRisiko Bisnis terhadap Kebijakan Hutangpada

perusahaan Manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

H3 : Di duga terdapat pengaruh Likuiditas terhadap Kebijakan Hutangpada perusahaan

Manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

H4 : Di duga terdapat pengaruh Profitabilitasterhadap Kebijakan Hutang pada perusahaan

Page 10: PENGARUH SIZE PERUSAHAAN, RISIKO BISNIS, LIKUIDITAS ...jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · PENGARUH SIZE PERUSAHAAN, RISIKO BISNIS, ... Likuiditas,

UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI

Manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

H5 : Di duga terdapat berpengaruh Size Perusahaan, Risiko Bisnis, Likuiditas,

Profitabilitas terhadap Kebijakan Hutang pada perusahaan Aneka Industri yang

terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

METODOLOGI PENELITIAN

Populasi dan Sampel Penelitian

Populasi

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: obyek/subyek yang

mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari

dan kemudian ditarik kesimpulannya(Sugiyono : 2011). Populasi dalam penelitian ini

adalah seluruh perusahaan Manufakturyang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada periode

2010-2014 yang ber jumlah 122 perusahaan.

Sampel

Sampel adalah bagian atau jumlah dan karakteritik yang dimiliki oleh populasi

tersebut. Bila populasi besar, dan peneliti tidak mungkin mempelajari semua yang ada pada

populasi, missal karena keterbatan dana, tenaga dan waktu, maka peneliti akan mengambil

sampel dari populasi itu. Apa yang dipelajari dari sampel itu, kesimpulannya akan

diberlakukan untuk populasi. Untuk itu sampel yang diambil dari populasi harus betul-betul

representative (Sugiyono : 2011)Data-data dikumpulkan dengan metode dokumentasi.

Teknik yang dipakai dalam penelitian ini adalah uji asumsi klasik yaitu, normalitas,

multikolonieritas, autokorelasi dan heteroskedastisitas selanjutnya dilanjutkan dengan

analisis regresi dan pengujian hipotesis.Adapun kriteria yang digunakan untuk memilih

sampel yaitu sebagai berikut:

1. Perusahaan Manufaktur yang terdaftar di BEI selama periode 2010-2014.

2. Laporan keuangan yang disajikan selama periode 2010 – 2014 dalam currency

Rupiah (Rp).

3. Selama periode penelitian perusahaan membuat laporan keuangan tahunan per 31

Desember dan telah di audit

4. Perusahaan memiliki labaselama tahun 2010-2014.

Page 11: PENGARUH SIZE PERUSAHAAN, RISIKO BISNIS, LIKUIDITAS ...jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · PENGARUH SIZE PERUSAHAAN, RISIKO BISNIS, ... Likuiditas,

UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI

Metode Pengumpulan Data

Data yang dikumpul menggunakan studi dokumentasi yaitu mengumpulkan data-

data sekunder berupa catatan-catatan, laporan keuangan serta informasi yang berkaitan

dengan penelitian ini. Peneliti juga melakukan penelitian kepustakaan dengan cara

pengkajian dan pendalaman literatur-literatur, seperti buku, jurnal dan laporan penelitian

yang berkaitan dengan masalah yang diteliti.

Metode analisis data

Adapun metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah terdiri dari

pengujian asumsi klasik dan pengujian hipotesis dengan bantuan komputer yang

menggunakan software SPSS versi 21.

Statistik Deskriptif

Statistik deskriptif merupakan alat statistik yang berfungsi mendeskripsikan atau

memberi gambaran terhadap objek yang diteliti melalui data sampel atau populasi. Statistik

deskriptif digunakan untuk mendeskripsi suatu data yang dilihat dari nilai maksimum, nilai

minimum, mean, dan standar deviasi yang bertujuan untuk mempermudah dalam

memahami variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian.

Pengujian Asumsi Klasik

Uji Normalitas

Uji ini berguna untuk tahap awal dalam metode pemilihan analisis data. Jika data

normal, gunakan statistik parametrik, dan jika data tidak normal, gunakan statistik

nonparametrik atau lakukan treatment agar data normal.

Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah variabel dependen, independen

atau keduanya berdistribusi normal, mendekati normal atau tidak. Model regresi yang baik

hendaknya berdistribusi normal atau mendekati normal.

Mendeteksi apakah data berdistribusi normal atau tidak dapat diketahui dengan

menggambarkan penyebaran data melalui sebuah grafik. Jika data menyebar di sekitar garis

diagonal dan mengikuti arah garis diagonalnya, model regresi memenuhi asumsi

normalitas.

Page 12: PENGARUH SIZE PERUSAHAAN, RISIKO BISNIS, LIKUIDITAS ...jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · PENGARUH SIZE PERUSAHAAN, RISIKO BISNIS, ... Likuiditas,

UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI

Uji Multikolonieritas

Multikolinieritas adalah suatu situasi adanya korelasi variabel-variabel independen

antara yang satu dengan yang lainnya. Dalam hal ini kita sebut variabel-variabel bebas ini

tidak ortogonal. Variabel-variabel bebas yang bersifat ortogonal adalah variabel bebas yang

memiliki nilai korelasi di antara sesamanya sama dengan nol.

Uji multikolinieritas bertujuan untuk mengetahui apakah pada model regresi

ditemukan adanya korelasi antarvariabel independen. Model regresi yang baik seharusnya

tidak terjadi korelasi di antara variabel independen.

Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas dilakukan untuk mengetahui apakah dalam sebuah model

regresi terjadi ketidaksamaan varians dari residual suatu pengamatan ke pengamatan lain.

Jika varians dari residual suatu pengamatan ke pengamatan lain tetap, disebut

homoskedastisitas, sementara itu untuk varians yang berbeda disebut heteroskedastisitas.

Menurut Ghozali (2007:105), uji heterokedastisitas bertujuan menguji apakah dalam

suatu model regresi terjadi ketidaksamaan varians dari residual dari suatu pengamatan ke

pengamatan lain. Model regresi yang baik ialah yang tidak terkena heteroskedastisitas. Alat

analisis untuk menguji heterokedastisitas dalam penelitian ini yakni dengan melihat grafik

Plot antara nilai prediksi variabel terikat (dependen) yaitu ZPRED dengan residualnya

SRESID. Deteksi ada tidaknya heterokedastisitas dapat dilakukan dengan melihat ada atau

tidaknya pola tertentu pada grafik scatterplot antara SRESID dan ZPRED dimana sumbu Y

adalah Y yang telah diprediksi, dan sumbu x adalah residual (Y prediksi – Y

sesungguhnya) yang telah di-standardized.

Untuk menguji heteroskedastisitas ini juga bisa dilakukan dengan menggunakan uji

Glejser. Untuk mempermudah pengujian cukup dilihat dari angka signifikan yang

dihasilkan. Jika berada di atas nilai tingkat kepercayaan (α = 5%) maka dalam model

regresi tidak ada heterokedastisitas (Ghozali, 2007:108).

Model regresi yang baik adalah tidak terjadi heteroskedastisitas. Metode yang dapat

digunakan untuk membuktikan kesamaan varians yaitu melalui gambar/grafik penyebaran

nilai-nilai residual terhadap nilai-nilai prediksi. Keadaan homokedastisitas terpenuhi jika

Page 13: PENGARUH SIZE PERUSAHAAN, RISIKO BISNIS, LIKUIDITAS ...jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · PENGARUH SIZE PERUSAHAAN, RISIKO BISNIS, ... Likuiditas,

UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI

penyebarannya tidak membentuk suatu pola tertentu seperti meningkat atau menurun.

Untuk membuktikan adanya heteroskedastisitas yaitu dengan melihat ada tidaknya pola

tertentu pada grafik Scatterplot. Dasar pengambilan keputusan:

1. Jika ada pola tertentu, seperti titik-titik (poin-poin) yang ada membentuk suatu

pola tertentu yang teratur maka terjadi heteroskedastisitas.

2. Jika tidak ada pola tertentu seperti titik-titik (poin-poin) menyebar diatas dan

dibawah angka 0 (nol) maka tidak terjadi heteroskedastisitas.

Uji Autokorelasi

Uji autokorelasi bertujuan untuk menganalisis apakah dalam model regresi linear

ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan tingkat kesalahan pada

periode t-1.

Autokorelasi muncul karena observasi yang berurutan sepanjang tahun yang

berkaitan satu dengan yang lainnya. Hal ini sering ditemukan pada time series.

MenurutGhozali, pengambilan keputusan ada tidaknya autokorelasi dilakukan

dengan menggunakan nilai Uji Durbin Watson (D - W) dengan pedoman:

1. Angka D-W di bawah -2, berarti ada autokorelasi positif,

2. Angka D-W di antara -2 sampai +2, berarti tidak ada autokorelasi,

3. Angka D-W di atas +2, berarti ada autokorelasi negative.

Regresi Berganda

Analisis regresi berganda digunakan untuk mengetahui pengaruh dari perputaran

kas,perputaran piutang,perputaran persediaan terhadap current ratio . Persamaan regresi

berganda yang dipakai adalah sebagai berikut:

Y = a + b1X1 + b2X2 + b3X3+b4X4+ e

Dimana:

Y = Kebijakan Hutang

a = Konstanta

X1 = Size Perusahaan

X2 = Risiko Bisnis

X3 = Current Ratio

X4 = Return On Equity

Page 14: PENGARUH SIZE PERUSAHAAN, RISIKO BISNIS, LIKUIDITAS ...jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · PENGARUH SIZE PERUSAHAAN, RISIKO BISNIS, ... Likuiditas,

UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI

b1, b2, b3, b4 = Koefisien regresi berganda variabel X1, X2, X3 dan X4

e = Kesalahan penganggu (standar error)

Pengujian Hipotesis

Uji hipotesis berguna untuk memeriksa atau menguji apakah koefisien regresi yang

didapat signifikan. Ada dua jenis koefisien regresi yang dapat dilakukan yaitu uji F dan uji

t.

Uji F (F-test)

Uji ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh variabel independen secara simultan

(bersama-sama) terhadap variabel dependen. Tingkat signifikansi yang digunakan adalah

sebesar 5%, dengan level of confidence 95% (α = 0.05) dan degree of freedom (n-k) dan (k-

1), dimana (n) adalah jumlah observasi dan (k) adalah jumlah variabel. Hipotesis yang akan

diuji adalah sebagai berikut.

Ho = tidak semua variabel independen berpengaruh secara simultan terhadap

variabel dependen.

Ha = semua variabel independen berpengaruh secara simultan terhadap variabel

dependen.

Uji ini dilakukan dengan membandingkan signifikansi Fhitung dengan Ftabel dengan

ketentuan:

a. Jika Fhitung< Ftabel, maka H0 tidak dapat ditolak dan Ha tidak dapat diterima

untuk α = 5%,

b. Jika Fhitung> Ftabel, maka Ha diterima dan H0 ditolak untuk α.= 5%.

Uji t (t-test)

Uji ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh variabel independen secara parsial

(individu) terhadap variabel dependen. Untuk menentukan nilai ttabel ditentukan dengan

tingkat signifikasi 5% dengan derajat kebebasan df= (n-k-1) dimana n adalah jumlah

responden dan k adalah jumlah variabel. Hipotesis yang akan diuji adalah sebagai berikut.

Ho = tidak dapat pengaruh yang signifikan secara parsial dari variabel bebas (X)

terhadap variabel terikat (Y).

Page 15: PENGARUH SIZE PERUSAHAAN, RISIKO BISNIS, LIKUIDITAS ...jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · PENGARUH SIZE PERUSAHAAN, RISIKO BISNIS, ... Likuiditas,

UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI

Ha = ada pengaruh yang signifikan secara parsial dari variabel bebas (X) terhadap

variabel terikat (Y).

Uji ini dilakukan dengan membandingkan thitung dengan ttabel dengan ketentuan

sebagai berikut:

a. Jika thitung< ttabel, atau -thitung> -ttabel maka H0 tidak dapat ditolak dan Ha tidak

dapat diterima untuk α = 5%,

b. Jika thitung> ttabel, atau -thitung< -ttabel maka Ha diterima dan H0 ditolak untuk α =

5%.

Koefisien Determinasi

Koefisien determinasi (R2) pada intinya mengukur seberapa jauh kemampuan

model dalam menerangkan variasi variabel dependen. Besarnya koefisien determinasi ini

adalah 0 sampai dengan 1 (0 ≤ R2 ≤ 1). Nilai R2 yang kecil berarti kemampuan variabel-

variabel independen dalam menjelaskan variasi-variabel dependen amat terbatas. Nilai yang

mendekati satu berarti variabel- variabel independen memberikan hampir semua informasi

yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel dependen.

Nilai koefisien korelasi R menunjukkan seberapa besar korelasi atau hubungan

antara variabel-variabel independen dengan variabel dependen. Koefisien korelasi

dikatakan kuat apabila nilai R berada di atas 0,5 dan mendekati 1

HASIL DAN PEMBAHASAN

Data Penelitian

Adapun yang menjadi sampel dalam penelitian ini adalah perusahaan – perusahaan

yang bergerak dalam bidang Manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia

(BEI)selama periode 2010 - 2014. Berikut daftar nama perusahaan yang menjadi sampel

penelitian :

VariabelSize Perusahaan, Risiko Bisnis, Current Ratio, Current Ratio, Return On Equity

terhadap Kebijakan Hutang yang digunakan dalam penelitian ini.

Page 16: PENGARUH SIZE PERUSAHAAN, RISIKO BISNIS, LIKUIDITAS ...jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · PENGARUH SIZE PERUSAHAAN, RISIKO BISNIS, ... Likuiditas,

UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI

Statistik Deskriptif

Statistik deskriptif adalah suatu metode yang menjelaskan mengenai nilai minimum, nilai

maksimum, nilai rata-rata (mean) dan nilai standar devisiasi dari variabel-variabel

independen dan variabel dependen.

Tabel 4.1

Statistik Deskriptif

Descriptive Statistics

N Minimum Maximum Mean Std. Deviation

LNsize 250 11.63 30.15 22.8481 5.35882

LNrb 250 -8.74 1.26 -1.8142 1.34875

LNcr 250 -2.52 2.46 .6726 .69950

LNroe 250 -6.52 1.02 -2.0522 1.06238

LNder 250 -3.57 1.64 -.6364 1.02636

Valid N (listwise) 250

Berdasarkan data dari Tabel 4.1 dapat dijelasan, sebagai berikut :

a. Variabel Size Perusahaan memiliki nilai minimum (terkecil) 11.63, nilai maksimum

(terbesar) 30.15 dengan mean (nilai rata-rata)22.8481dengan standar deviasi variabel

ini adalah5.35882.

b. Variabel Risiko Bisnismemiliki nilai minimum (terkecil) -8.74 dan nilai maksimum

(terbesar) 1.26 dengan mean (nilai rata-rata) adalah -1.8142dengan standar deviasi

variabel ini adalah 1.34875.

c. Variabel Current Ratio memiliki nilai minimum (terkecil) -2.52 dan nilai maksimum

(terbesar) 2.46 dengan mean (nilai rata-rata) adalah 0.6726dengan standar deviasi

variabel ini adalah 0.69950.

d. Variabel Return On Equity memiliki nilai minimum (terkecil) -6.52 dan nilai

maksimum (terbesar) 1.02 dengan mean (nilai rata-rata) adalah -2.0522 dengan standar

deviasi variabel ini adalah 1.062328.

e. Variabel Dept To Equity memiliki nilai minimum (terkecil) -3.57 dan nilai maksimum

(terbesar) 1.64 dengan mean (nilai rata-rata) adalah -0.6301 dengan standar deviasi

variabel ini adalah 1.02636.

Page 17: PENGARUH SIZE PERUSAHAAN, RISIKO BISNIS, LIKUIDITAS ...jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · PENGARUH SIZE PERUSAHAAN, RISIKO BISNIS, ... Likuiditas,

UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI

Pengujian Asumsi Klasik

Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel

penggangu atau residual memiliki distribusi normal (Ghozali: 2009:110). Ada dua cara

untuk mendeteksi apakah residual berdistribusi normal atau tidak yaitu dengan analisis

grafik dan uji statistik.

a. Analisis Grafik

Salah satu cara termudah untuk melihat normalitas residual adalah dengan melihat grafik

histogram yang membandingkan antara data observasi dengan distribusi yang mendeteksi

distribusi normal.

Gambar 4.1

Grafik Normal P-Plot

Ghozali (2009:112) menyatakan data normal dan tidak normal dapat diuraikan

sebagai berikut:

1. Jika data menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal atau

grafik histogramnya, menunjukkan pola terdistribusi normal maka model regresi

memenuhi asumsi normalitas.

2. Jika data menyebar jauh dari garis diagonal dan tidak mengikuti arah garis diagonal

atau graik histogramnya, tidak menunjukkan pola terdistribusi normal maka model

regresi tidak memenuhi asumsi normalitas.

Page 18: PENGARUH SIZE PERUSAHAAN, RISIKO BISNIS, LIKUIDITAS ...jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · PENGARUH SIZE PERUSAHAAN, RISIKO BISNIS, ... Likuiditas,

UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI

Pada grafik PP Plots (gambar 4.1) terlihat titik-titik data menyebar disekitar garis

diagonal dan mengikuti arah garis diagonal, yang menunjukkan bahwa data berdistribusi

normal.Data sebelumnya tidak normal dikarenakan tidak mengikuti garis, maka penulis

menggunakan LN.

Gambar 4.2

Grafik Normal Histogram

Grafik histogram pada gambar 4.2 menunjukkan pola distribusi normal karena grafik tidak

menceng kiri maupun menceng kanan. Data yang berdistribusi normal tersebut juga dapat

dilihat melalui grafik One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

b. Analisis Statistik

Uji statistik yang digunakan untuk menguji apakah residual berdistribusi normal

atau tidak adalah uji statistik Kolmogorov-Smirnov (K-S). Menurut Ghozali (2009:114)

Kriteriayang digunakan untuk pengambilan keputusan adalah:

H0 : Data residual berdistribusi normal

Ha : Data residual tidak berdistribusi normal

Apabila nilai signifikansi lebih besar dari 0.05, maka Ho diterima dan sebaliknya jika nilai

signifikansi lebih kecil dari 0.05, maka Ho ditolak atau Ha diterima.

Page 19: PENGARUH SIZE PERUSAHAAN, RISIKO BISNIS, LIKUIDITAS ...jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · PENGARUH SIZE PERUSAHAAN, RISIKO BISNIS, ... Likuiditas,

UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI

Tabel 4.3

Hasil Uji Normalitas

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

SQRTut

N 147

Normal Parametersa,,b

Mean .6656

Std. Deviation .29835

Most Extreme

Differences

Absolute .054

Positive .054

Negative -.041

Kolmogorov-Smirnov Z .657

Asymp. Sig. (2-tailed) .781

a. Test distribution is Normal.

b. Calculated from data.

Tabel 4.3 menunjukkan bahwa hasil pengujian statistik dengan model Kolmogorov-

Smirnov menunjukkan bahwa data telah terdistribusi normal karena nilai Asymp.Sig (2-

tailed) Kolmogorov-Smirnov memiliki nilai signifikansi yang lebih besar dari 0.05 (0,657>

0,05).

Uji Multikolinearitas

Uji multikolonieritas bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan

adanya korelasi diantara variabel bebas (Independent) Menurut Ghozali (2009:91). Model

regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel independent.

Deteksi Multikolonieritas dapat di lihat pada hasil Collinearity Statistics. Pada Collinearity

Statistics tersebut terdapat niali VIF (Variance Inflation Factor) dan Tolerance. Menurut

Ghozali (2009:91) Jika nilai Tolerance > 0,10 dan VIF (Variance Inflation Factor) < 10,

maka dapat diartikan bahwa tidak terjadi multikolonieritas.

Page 20: PENGARUH SIZE PERUSAHAAN, RISIKO BISNIS, LIKUIDITAS ...jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · PENGARUH SIZE PERUSAHAAN, RISIKO BISNIS, ... Likuiditas,

UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI

Tabel 4.4

Hasil Uji Multikolonieritas

Coefficientsa

Model

Collinearity Statistics

Tolerance VIF

1 (Constant)

LNsize .912 1.096

LNrb .543 1.842

LNcr .966 1.035

LNroe .509 1.964

a. Dependent Variable: LNder

Dari tabel 4.4terlihat bahwa nilai VIF untuk Size Perusahaan1.096, nilai VIF untuk

Risiko Bisnis1.842, nilai VIF untuk Current Ratio1.035, dan nilai VIF untuk Return On

Equity1.964. Nilai tolerance untuk Size Perusahaan0.912, nilai tolerance untuk Risiko

Bisnis0.543, nilai tolerance untuk Current Ratio0.966, nilai tolerance untuk Return On

Equity 0.509

Maka dapat disimpulkan tidak terjadi gejala multikolinearitas antara variabel

independen, maka dapat dilakukan analisis lebih lanjut dengan menggunakan model regresi

linear berganda.

Uji Heteroskedastisitas

Menurut Ghozali (2009:105) pengujian heterokedastisitas dalam model regresi dilakukan

untuk mengetahui apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan varian dari residual

satu pengamatan ke pengamatan yang lain.Dasar analisis heteroskedastisitas adalah sebagai

berikut (Ghozali, 2009:105) :

a. Jika ada pola tertentu, seperti titik yang membentuk pola yang teratur

(bergelombang, melebar kemudian menyempit) maka mengindikasikan telah terjadi

heteroskedastisitas.

b. Jika ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar diatas dan bawah angka 0 pada

sumbu Y, maka tidak heteroskedastisitas.

Page 21: PENGARUH SIZE PERUSAHAAN, RISIKO BISNIS, LIKUIDITAS ...jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · PENGARUH SIZE PERUSAHAAN, RISIKO BISNIS, ... Likuiditas,

UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI

Gambar 4.3

Hasil Uji Heteroskedastisitas (Scatterplot)

Dari garfik scatterplots terlihat bahwa titik-titikmenyebar secara acak sertatersebar

baik di atas maupun di bawah angka 0 pada sumbu Y. Hal ini dapat disimpulkan bahwa

tidak terjadi heteroskedastisitas pada model regresi

Uji Autokorelasi

Uji autokorelasi bertujuan untuk menguji apakah dalam sebuah model regresi

terdapat korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan

pengganggu pada periode t-1 atau sebelumnya (Ghozali, 2009:95).Jika terjadi korelasi

maka dinamakan ada masalah autokorelasi.Model regresi yang baik adalah regresi yang

bebas dari autokorelasi.

Cara yang dapat dilakukan untuk mendeteksi ada tidaknya autokorelasi adalah dengan

melakukan pengujian Durbin Watson (DW). Dalam model regresi tidak terjadi autokorelasi

apabila nilai du < dw < 4 – du.

Page 22: PENGARUH SIZE PERUSAHAAN, RISIKO BISNIS, LIKUIDITAS ...jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · PENGARUH SIZE PERUSAHAAN, RISIKO BISNIS, ... Likuiditas,

UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI

Tabel 4.6

Hasil Uji Autokerlasi (Durbin Watson)

Model Summaryb

Model R R Square

Adjusted R

Square

Std. Error of

the Estimate

Durbin-

Watson

1 .553a .306 .295 .85125 1.554

a. Predictors: (Constant), LNroe, LNcr, LNsize, LNrb

b. Dependent Variable: Lnder

Berdasarkan tabel diatas, diketahui bahwa nilai DW sebesar 1.554. Nilai ini akan

dibandingkan dengan nilai tabel dengan menggunakan nilai signifikansi 5%, jumlah sampel

sebanyak 250 (n = 250) dan jumlah variabel independen sebanyak 4 (k = 4), maka dari

tabel statistik Durbin-Watson didapatkan nilai batas bawah (DL) sebesar 1.7766 dan nilai

batas atas (DU) sebesar 1.8170 Oleh karena itu, nilai (DW) lebih kecil dari 1.7766 dan

lebih besar dari 4 – 1.8094atau dapat dinyatakan bahwa 1.7279>1.554< 2.1906 (dl> dw < 4

– du). Dengan demikian dapat disimpulkan tidak terdapat autokorelasi baik positif maupun

negatif.

Pengujian Hipotesis

Analisis Regresi Berganda (Multiple Regression)

Untuk menguji hipotesis yang memperlihatkan pengaruh Size Perusahaan, Current

Ratio, Risiko Bisnisdan Return on Equity terhadap Dept to Equity, maka digunakan analisis

regresi berganda (multiple regression) dengan menggunakan alat bantu SPSS 17 (Statistical

Program for Social Science 17).

Dalam analisis regresi, selain mengukur kekuatan hubungan antara dua variable atau

lebih, juga menunjukkan arah hubungan antara variable dependen dengan variable

independen.

Page 23: PENGARUH SIZE PERUSAHAAN, RISIKO BISNIS, LIKUIDITAS ...jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · PENGARUH SIZE PERUSAHAAN, RISIKO BISNIS, ... Likuiditas,

UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI

Tabel 4.7

Hasil Analisis Regresi

Coefficientsa

Model

Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant) -.128 .246 -.522 .602

LNsize -.002 .011 -.009 -.161 .872

LNrb -.012 .055 -.015 -.216 .829

LNcr -.813 .079 -.554 -10.305 .000

LNroe -.027 .072 -.028 -.384 .701

a. Dependent Variable: LNder

Berdasarkan tabel 4.7, maka didapatlah persamaan regresi sebagai berikut:

Keterangan :

1. Nilai konstantan (a) sebesar-0.128menunjukkan bahwa apabila variabel independen

bernilai 0 atau ditiadakan, maka nilai Dept To Equity adalah sebesar -0.128.

2. b1 sebesar -0.002menunjukkan bahwa setiap penambahanSize Perusahaansebesar 1

kali maka akan diikuti olehpenurunan nilai Dept To Equity sebesar -0.002 dengan

asumsi variabel lain tetap,

3. b2 sebesar -0.012 menunjukkan bahwa setiap penambahan Risiko Bisnisebesar 1

kali maka akan diikuti oleh penambahan nilai Dept To Equity sebesar 0.012 dengan

asumsi variabel lain tetap,

4. b3 sebesar -0.813menunjukkan bahwa setiap penambahan Current Ratiosebesar 1

kali maka akan diikuti oleh PenurunanDept To Equity sebesar -0.813dengan asumsi

variabel lain tetap,

5. b4 sebesar -0.027menunjukkan bahwa setiap penambahan Return On Equitysebesar

1 kali maka akan diikuti oleh PenambahanDept To Equity sebesar -0.027dengan

asumsi variabel lain tetap,

Y = -0.128-0.002X1-0.012X2 -0.813X3 - 0.027X4 +ε

Page 24: PENGARUH SIZE PERUSAHAAN, RISIKO BISNIS, LIKUIDITAS ...jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · PENGARUH SIZE PERUSAHAAN, RISIKO BISNIS, ... Likuiditas,

UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI

Uji F (Uji Secara Simultan)

Secara simultan, pengujian hipotesis dilakukan dengan uji F-test. Menurut Ghozali (2009:

84) uji statistik F pada dasarnya menunjukkan apakah semua variabel independen atau

bebas yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap

variabel dependen/ terikat.

Hipotesis :

H0 : b1,b2,b3 = 0 (artinya bahwa tidak ada pengaruh secara bersama sama dari

seluruh variabel independen terhadap variabel dependen).

Ha : b1,b2,b3 ≠ 0 (artinya bahwa terdapat pengaruh secara bersama-sama dari

seluruh variabel independen terhadap variabel dependen).

Dasar pengambilan keputusan (Ghozali, 2009:84) :

Bila nilai F-hitung < daripada nilai F-tabel maka H0 diterima

Bila nilai F-hitung > daripada nilai F-table, maka Ho ditolak

Selain dengan melihat nilai F hitungnya, pengambilan keputusan dapat dilihat dari

signifikansinya. Jika nilai signifikansinya > 0.05 maka Ho diterima dan Ha ditolak.

Tabel 4.8

Hasil Uji Simultan (Uji F)

ANOVAb

Model

Sum of

Squares df Mean Square F Sig.

1 Regression 82.809 4 20.702 28.258 .000a

Residual 179.489 245 .733

Total 262.299 249

a. Predictors: (Constant), LNroe, LNcr, LNsize, LNrb

b. Dependent Variable: LNder

Dari uji ANOVA atau F test pada tabel 4.8, diperoleh F-hitung sebesar

28.258dengan tingkat signifikansi 0.000, sedangkan F-tabel sebesar 2,40 dengan

signifikansi 0,05.

Hal ini menujukan bahwa H0 ditolak sehingga dapat disimpulkan bahwaSize

Perusahaan, Risiko Bisnis, Current Ratio,Return On Equity berpengaruh secara simultan

Page 25: PENGARUH SIZE PERUSAHAAN, RISIKO BISNIS, LIKUIDITAS ...jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · PENGARUH SIZE PERUSAHAAN, RISIKO BISNIS, ... Likuiditas,

UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI

terhadap Current Ratiokarena F-hitung > F-tabel (27.300>2.40) dan nilaisignifikansinya >

0.05 (0.000< 0.05).

Uji t (Uji Secara Partial)

Secara parsial, pengujian hipotesis dilakukan dengan uji t-test. Menurut Ghozali

(2009:128) uji parsial digunakan untuk mengetahui pengaruh masing-masing variabel

independen terhadap variabel dependen.

Hipotesis :

H0 : b1 = 0 (artinya variabel dependen tersebut bukan merupakan penjelas yang

signifikan terhadap variabel dependen).

Ha : b1 ≠ 0 (artinya variabel dependen tersebut merupakan penjelas yang signifikan

terhadap variabel dependen).

Dasar pengambilan keputusan (Ghozali, 2009:85) :

Bila nilai t-hitung < daripada nilai t-tabel maka H0 diterima

Bila nilai t-hitung > daripada nilai t-table, maka Ho ditolak

Selain dengan melihat nilai t hitungnya, pengambilan keputusan dapat dilihat dari

signifikansinya. Jika nilai signifikansinya > 0.05 maka H0 diterima dan Ha ditolak.

Tabel 4.9

Hasil Uji Partial (Uji t)

Coefficientsa

Model

Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant) -.128 .246 -.522 .602

LNsize -.002 .011 -.009 -.161 .872

LNrb -.012 .055 -.015 -.216 .829

LNcr -.813 .079 -.554 -10.305 .000

LNroe -.027 .072 -.028 -.384 .701

a. Dependent Variable: LNder

Page 26: PENGARUH SIZE PERUSAHAAN, RISIKO BISNIS, LIKUIDITAS ...jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · PENGARUH SIZE PERUSAHAAN, RISIKO BISNIS, ... Likuiditas,

UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI

Hasil pengujiian statistik uji t pada tabel 4.9 dapat dijelaskan sebagai berikut :

1) Nilai t-hitung untuk variabel Size Perusahaan sebesar -0.161sedangkan t-tabel adalah

1.969sehingga t-hitung > t-tabel(0.161<1.969), maka H0diterima dan Ha ditolak

artinya Size Perusahaan secara individualtidak mempengaruhi Dept to

equity.Signifikansi 0.872 menyimpulkan bahwa signifikansinya< 0,05 (0.872> 0,05),

maka H0 diterima dan Ha ditolak, artinya Size Perusahaantidak berpengaruh terhadap

Dept to equity.

2) Nilai t-hitung untuk variabel Risiko Bisnis sebesar -0.216 sedangkan t-tabel adalah

1.969sehingga t-hitung < t-tabel(-0.216<1.969), maka H0 diterima dan Ha ditolak

artinya Risiko Bisnis secara individual tidak mempengaruhi Dept to equity.Signifikansi

0.829 menyimpulkan bahwa signifikansinya> 0,05 (0.829< 0,05), maka H0 diterima

dan Ha ditolak, artinya Risiko Bisnistidak berpengaruh terhadap Dept to equity.

3) Nilai t-hitung untuk variabel Current Ratiosebesar -10.305 sedangkan t-tabel adalah

1.969sehingga t-hitung < t-tabel(-10.305>1.969), maka H0 ditolak dan Ha diterima

artinya Current Ratiosecara individual mempengaruhi Dept to equity.Signifikansi

0.000 menyimpulkan bahwa signifikansinya> 0,05 (0.000 < 0,05), maka H0 ditolak

dan Ha diterima, artinya Current Ratioberpengaruh terhadap Current Ratio.

4) Nilai t-hitung untuk variabel Return On Equitysebesar -0.384 sedangkan t-tabel adalah

1.969sehingga t-hitung < t-tabel(-0.384<1.969), maka H0 diterima dan Ha ditolak

artinya Return On Equitysecara individual tidak mempengaruhi Dept to

equity.Signifikansi 0.675 menyimpulkan bahwa signifikansinya> 0,05 (0.675> 0,05),

maka H0 diterima dan Ha ditolak, artinya Return On Equitytidak berpengaruh terhadap

Dept to equity.

Koofisien Determinasi (R2)

Menurut Ghozali (2009:83) Koofisien determinasi R2 pada intinya mengukur

seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel independen. Nilai

koofisien determinasi adalah 0 dan 1.Nilai R2

yang kecil berarti kemampuan variabel –

variabel independen dalam menjelaskan variasi dependen amat terbatas.

Page 27: PENGARUH SIZE PERUSAHAAN, RISIKO BISNIS, LIKUIDITAS ...jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · PENGARUH SIZE PERUSAHAAN, RISIKO BISNIS, ... Likuiditas,

UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI

Tabel 4.10

Hasil Koofisien Determinasi (R2)

Model Summaryb

Model R R Square

Adjusted R

Square

Std. Error of

the Estimate

Durbin-

Watson

1 .562a .316 .305 .85593 1.570

a. Predictors: (Constant), LNroe, LNcr, LNsize, LNrb

b. Dependent Variable: LNder

Dari hasil tabel 4.10, dapat dilihat hasil analisis regresi secara keseluruhan, dimana

nilai Adjusted R Square sebesar 0,305 yang menunjukkan bahwa korelasi atau hubungan

antara Dept to equity yang diukur dari (variabel dependen) dengan Size Perusahaan, Risiko

Bisnis, Current Ratio dan Return On Equity (variabel independen) mempunyai tingkat

hubungan yang kurang kuat yaitu sebesar 30,5%.

Nilai R-square dari tabel di atas adalah sebesar 0,316.Ini berarti bahwa variasi dari variabel

independen Size Perusahaan, Risiko Bisnis, Current Ratio dan Return On Equityhanya

mampu menjelaskan variasi variabel dependenDept to equity sebesar 31.6%. Sisanya,

sebesar 68.4% dipengaruhi oleh variabel lainnya yang tidak diteliti pada penelitian ini.

Pembahasan Hasil Analisis Penelitian

Dari hasil pengujian secara simultan dengan menggunakan uji F tingkat signifikansi

α = 5% menunjukkan hasil uji F test pada tabel 4.8 bahwa nilai F-hitung sebesar

27.030dengan tingkat signifikansi 0.000. dicari dengan jumlah sampel (n) = 250; jumlah

variabel (k) = 4; tingkat signifikansiα = 5%; degree of freedom df1 = k = 4 dan df2 = n-k-1

= 250-4-1 = 195. Dari data tersebut diperoleh nilai F tabel sebesar 2.40 (taraf signifikansi α

=5%). Berdasarkan hasil tersebut F-hitung > F-tabel (27.030>2.40) maka H0 ditolak,

artinya secara simultan diketahui bahwa variabel Size Perusahaan, Risiko Bisnis, Current

Ratiodan Return On Equity mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap Dept to equity

pada perusahaan Manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

Dari hasil pengujian hipotesis secara parsial diketahui bahwa Size Perusahaantidak

mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap Dept to equity. Hal ini dapat dilihat pada

Page 28: PENGARUH SIZE PERUSAHAAN, RISIKO BISNIS, LIKUIDITAS ...jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · PENGARUH SIZE PERUSAHAAN, RISIKO BISNIS, ... Likuiditas,

UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI

tabel 4.9 Dimana hasil uji statistik tersebut menyatakan bahwa t-hitung sebesar -0.163 dan

t-tabel untuk df = n-k-1 (250-4-1) dan α = 5 % diketahui sebesar 1.969. Dengan demikian

nilai t-hitung lebih kecil dari nilai t- tabel (0.163<1.969) dan nilai signifikansi sebesar

0.871 (lebih besar dari 0,05) artinya Ho diterima, bahwa secara parsial Size

Perusahaantidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap Dept to equitypada

Perusahaan Manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Hasil penelitian ini tidak

sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Mulianti (2010)yang menunjukkan bahwa

Size Perusahaan secara parsial berpengaruh terhadap Dept to equity.

Dari hasil pengujian hipotesis secara parsial diketahui bahwa Risiko Bisnistidak

mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap Dept to equity. Hal ini dapat dilihat pada

tabel 4.9 Dimana hasil uji statistik tersebut menyatakan bahwa t-hitung sebesar -0.163dan t-

tabel untuk df = n-k-1 (250-4-1) dan α = 5 % diketahui sebesar 1.969. Dengan demikian

nilai t-hitung lebih kecil dari nilai t- tabel (0.163>1.969) dan nilai signifikansi sebesar

0.835(lebih besar dari 0,05) artinya Ho diterima, bahwa secara parsial Risiko Bisnistidak

mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap Dept to equitypada Perusahaan Manufaktur

yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang

dilakukan oleh Yaniatie (2010). Yang menunjukan bahwa Risiko Bisnistidak berpengaruh

signifikan terhadap Dept to equity.

Dari hasil pengujian hipotesis secara parsial diketahui bahwa Current Ratio

mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap Dept to equity. Hal ini dapat dilihat pada

tabel 4.9 Dimana hasil uji statistik tersebut menyatakan bahwa t-hitung sebesar -10.065dan

t-tabel untuk df = n-k-1 (250-4-1) dan α = 5 % diketahui sebesar 1.969. Dengan demikian

nilai t-hitung lebih kecil dari nilai t- tabel (-10.065>1.969) dan nilai signifikansi sebesar

0.000(lebih kecil dari 0,05) artinya Ho diterima, bahwa secara parsial Current Ratio

mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap Dept to equity pada Perusahaan Manufaktur

yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang

dilakukan oleh Andina (2013).

Dari hasil pengujian hipotesis secara parsial diketahui bahwa Return On Equitytidak

mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap Dept to equity. Hal ini dapat dilihat pada

tabel 4.9 Dimana hasil uji statistik tersebut menyatakan bahwa t-hitung sebesar 0.420dan t-

Page 29: PENGARUH SIZE PERUSAHAAN, RISIKO BISNIS, LIKUIDITAS ...jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · PENGARUH SIZE PERUSAHAAN, RISIKO BISNIS, ... Likuiditas,

UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI

tabel untuk df = n-k-1 (250-4-1) dan α = 5 % diketahui sebesar 1.969. Dengan demikian

nilai t-hitung lebih kecil dari nilai t- tabel (0.420<1.969) dan nilai signifikansi sebesar

0.091(lebih besar dari 0,05) artinya Ho diterima, bahwa secara parsial Return On

Equitytidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap Dept to equity pada Perusahaan

Aneka Industri yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Hasil penelitian ini tidak sejalan

dengan penelitian yang dilakukan oleh Handayani (2009).

KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis data, pengujian hipotesis dan pembahasan yang telah

dikemukakan dapat dibuat kesimpulan sebagai berikut:

1. Berdasarkan hasil pengujian H1 menunjukan bahwa Size Perusahaan tidak

berpengaruh terhadap Dept To Equity pada perusahaan Manufaktur yang terdaftar di

BEI 2010 - 2014

2. Berdasarkan hasil pengujian H2 menunjukan bahwa Risiko Bisnis tidak berpengaruh

terhadap Dept To Equity pada perusahaan Manufaktur yang terdaftar di BEI 2010 -

2014

3. Berdasarkan hasil pengujian H3 menunjukan bahwa Current Ratio berpengaruh

terhadap Dept To Equity pada perusahaan Manufaktur yang terdaftar di BEI 2010 -

2014

4. Berdasarkan hasil pengujian H3 menunjukan bahwa Return On Equity tidak

berpengaruh terhadap Dept To Equity pada perusahaan Manufaktur yang terdaftar di

BEI 2010 – 2014

5. Berdasarkan hasil pengujian H4 menunjukan bahwa Size Perusahaan, Risiko Bisnis,

Current Ratio dan Return On Equity secara bersama-sama berpengaruh terhadap

Dept To Equity pada perusahaan Manufaktur yang terdaftar di BEI 2010 – 2014.

Keterbatasan Penelitian

Penelitian ini memiliki beberapa keterbatasan baik dari jumlah sampel yang

digunakan, periode penelitian, maupun faktor-faktor yang diteliti.

Page 30: PENGARUH SIZE PERUSAHAAN, RISIKO BISNIS, LIKUIDITAS ...jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · PENGARUH SIZE PERUSAHAAN, RISIKO BISNIS, ... Likuiditas,

UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI

1. Jumlah sampel yang digunakan dalam penelitian ini terbatas hanya menganalisis

perusahaan Manufaktur dengan jumlah seluruh perusahaan sebanyak 250

perusahaan dan jumlah sampel sebanyak 50 perusahaan.

2. Peride penelitian yang diamati terbatas karena hanya mencakup tahun 2010 s/d

2014.

3. Penulis melakukan pengamatan terhadap Dept To Equity hanya dengan

menggunakan Size Perusahaan, Risiko Bisnis, Current Ratio dan Return On Equity

dengan mengabaikan faktor-faktor lain yang dapat mempengaruhi Dept To Equity.

Saran

Beberapa saran yang dapat diberikan berkaitan dengan hasil penelitian ini bagi

perusahaan, investor dan calon investor dan bagi penelitian selanjutnya.

1. Bagi Perusahaan

Perusahaan disarankan untuk menggunakan rasio keuangan yang berpengaruh

terhadap profitabilitas sebagai bahan pertimbangan dalam memproyeksikan

kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba dan dalam mengukur kinerja

perusahaan.

2. Bagi Investor dan Calon Investor

Investor atau calon investor disarankan untuk melakukan analisis terhadap rasio

keuangan terutama rasio-rasio keuangan yang berkaitan dengan profitabilitas karena

besarnya profitabilitas yang diperoleh perusahaan akan menentukan besarnya

pengembalian atas asset yang dilakukan.

3. Bagi Peneliti Selanjutnya

a. Bagi peneliti selanjutnya disarankan untuk menggunakan sampel yang lebih banyak

dengan karakteristik yang lebih beragam dari berbagai sektor dan memperpanjang

periode penelitian.

b. Penelitian yang akan datang juga sebaiknya menambah variabel independen yang

masih berbasis pada laporan keuangan selain yang digunakan dalam penelitian ini

dengan tetap berlandaskan pada penelitian-penelitian sebelumnya.

Page 31: PENGARUH SIZE PERUSAHAAN, RISIKO BISNIS, LIKUIDITAS ...jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · PENGARUH SIZE PERUSAHAAN, RISIKO BISNIS, ... Likuiditas,

UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI

DAFTAR PUSTAKA

Andina, Zulfia. 2013. “Analisis Pengaruh Profitabilitas, Likuiditas, Pertumbuhan

Penjualan, Pertumbuhan Perusahaan, dan Ukuran Perusahaan Terhadap

Kebijakan Hutang Studi Kasus Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar di

BEI Periode 2008-2010”. Skripsi Universitas Diponegoro, Semarang.

Brigham, Eugene F. and Houston. 2010. Dasar-Dasar Manajemen Keuangan, Edisi 11.

Erlangga : Jakarta.

Fahmi, Irham. 2012. “Pengantar Manajemen Keuangan”. Bandung: Alfabeta

Ghozali, Imam. 2007. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Progam SPSS. Cetakan

Keempat. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.

Handayani, Ratih, dkk, 2009. “Pengaruh Kepemilikan Manajerial, Kepemilikan

Institusional, Deviden, Pertumbuhan Perusahaan, Free Cash Flow dan

Profitabilitas Terhadap Kebijakan Hutang Pada Perusahaan Manufaktur dan

Perusahaan Non Manufaktur Periode 2005 – 2007, Jurnal Bisnis dan Akuntansi,

Vol 11, NO 3. Desember 2009, Hal 189-207

Kasmir, 2008. Analisis Laporan Keuangan, Edisi Pertama, PT. Rajagrafindo Persada,

Jakarta

Kurniati, Wahyuning. 2007. “Pengaruh Struktur kepemilikan Terhadap Kebijakan Hutang

Perusahaan”. Tesis. Universitas Diponegoro. Semarang.

Mamduh. 2004. Manajemen Keuangan Edisi 1. Bpfe : Yogyakarta.

Mulianti, Fitri Mega, 2010. “Analisis Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Kebijakan

Hutang dan Pengaruhnya Terhadap Nilai Perusahaan Studi Pada Perusahaan

Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) Periode Tahun 2004-

2007. Tesis Universitas Diponegoro, Semarang.

Page 32: PENGARUH SIZE PERUSAHAAN, RISIKO BISNIS, LIKUIDITAS ...jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · PENGARUH SIZE PERUSAHAAN, RISIKO BISNIS, ... Likuiditas,

UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI

Munawir, S, 2007. Analisa Laporan Keuangan, Edisi ke Empat, Cetakan ke Empat Belas,

Liberty, Yogyakarta.

Swastha, Basu D.H. dan Hani Handoko, 2000. Manajemen Pemasaran : Analisa Perilaku

Konsumen, Edisi Pertama, Cetakan Ketiga, BPFE –Yogyakarta, Yogyakarta.

Supriyono, RA dan Suparwoto L, 1986. Pengantar Akuntansi Rekening-Rekening Laporan

Keuangan, Edisi Pertama, Cetakan Pertama, BPFE, Yogyakarta.

Sugiyono. 2011. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Afabeta.

Syamsuddin, Lukman, 2007. Manajemen Keuangan Perusahaan, PT. Raja Grafindo

Persada, Jakarta.

Pithaloka, Nina Diah, 2009. Pengaruh Faktor-faktor Intern Perusahaan Terhadap

Kebijakan Hutang dengan Pendekatan Pecking Order Theory. Universitas

Lampung, Lampung.

Van Horne, James C. dan John M. Wachowicz, Jr.2009. Fundamentals of Financial

Management. Buku Satu Edisi Dua Belas. Jakarta: Salemba Empat.

Wild, Jhon J, Subramanyam, K R dan Halsey Robert. F, 2010. Financial Statement

Analysis, Edisi ke Sepuluh, Buku Satu, Diterjemahkan oleh Dewi Yanti, Salemba

Empat, Jakarta.

Yeniatie dkk, 2010. “Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kebijakan Hutang Pada

Perusahaan Non Keuangan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia. Jurnal

Bisnis dan Akuntansi, Vol 12, NO 1. April 2010, Hal 1-16.

www.idx.co.id