pengaruh store layout dan sales promotion …
TRANSCRIPT
1
PENGARUH STORE LAYOUT DAN SALES PROMOTION TERHADAP IMPULSE BUYING DENGAN CONSUMER
RESOURCES SEBAGAI VARIABEL MODERASI
(Studi Kasus pada Konsumen Indomaret di Sleman, Yogyakarta)
RINGKASAN SKRIPSI
SELLA NATALIA YUDHANTI
21.14.27049
SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI
YAYASAN KELUARGA PAHLAWAN NEGARA
YOGYAKARTA
2018
2
PENGARUH STORE LAYOUT DAN SALES PROMOTION TERHADAP IMPULSE BUYING DENGAN CONSUMER RESOURCES SEBAGAI
VARIABEL MODERASI (STUDI KASUS PADA KONSUMEN INDOMARET DI SLEMAN, YOGYAKARTA)
Oleh:
SELLA NATALIA YUDHANTI NIM: 211427049
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh store layout dan sales
promotion terhadap impulse buying yang dimoderasi oleh variabel consumer
resources. Kuesioner digunakan sebagai metode pengumpulan data dalam
penelitian ini. Ada dua bentuk kuesioner yang digunakan untuk mengumpulkan
data dalam penelitian ini kuesioner bentuk fisik dan online. Sampel dalam
penelitian ini sebanyak 161 responden dengan metode pemilihan purposive
sampling. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah regresi
berganda dan analisis regresi moderasi.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) store layout berpengaruh positif dan
signifikan terhadap impulse buying dengan koefisien beta (β) sebesar 0,283 dan
signifikansi sebesar 0,037 < 0,05. (2) sales promotion berpengaruh positif dan
signifikan terhadap impulse buying dengan koefisien beta (β) sebesar 0,286 dan
signifikansi sebesar 0,010 < 0,05. (3) consumer resources secara positif
memoderasi hubungan antara sales promotion terhadap impulse buying dengan
koefisien beta ( 0,443) dan signifikansi 0,039 < 0,05. (4) store layout dan sales
promotion terbukti secara bersama-sama berpengaruh secara signifikan terhadap
impulse buying yang ditunjukkan dengan F hitung sebesar 8,152 > dari F tabel
yaitu 2,66.
Kata kunci: Store Layout, Sales Promotion, Impulse Buying
PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
repository.stieykpn.ac.id
3
PENDAHULUAN
Latar Belakang Masalah
Salah satu jenis bisnis ritel modern yang menjamur pada era saat ini adalah
minimarket. Minimarket adalah toko yang memiliki luas bangunan kecil
menyediakan kebutuhan sehari-hari yang biasanya terdapat di sepanjang jalan
atau di sekitar area pemukiman penduduk. Minimarket banyak tersebar di
berbagai wilayah Indonesia termasuk di Sleman, Yogyakarta. Salah satu
minimarket modern ternama dan banyak dijumpai di Sleman, Yogyakata adalah
Indomaret. Indomaret sebagai minimarket modern memiliki fasilitas yang baik
seperti pendingin ruangan dan tempat di dalam toko yang bersih dan rapi.
Fenomena terkait dengan perilaku konsumen yang peneliti sering jumpai
di kalangan masyarakat Sleman, Yogyakarta pada umumnya adalah pembelian
tidak terencana (impulse buying) khususnya di retail modern seperti Indomaret.
Berdasarkan pengalaman penulis terdapat faktor penting yang mempengaruhi
terjadinya impulse buying pada seorang konsumen antara lain promosi, store
layout dan consumer resources. Salah satu cara promosi adalah dengan
melakukan promosi penjualan yang digunakan untuk membujuk konsumen secara
tidak langsung untuk menarik konsumen membeli produk.
Hal yang tidak kalah penting dari faktor-faktor yang memicu timbulnya
pembelian tidak terencana di atas adalah consumer resources. Consumer
resources adalah segala sesuatu yang dimiliki oleh konsumen untuk membeli
suatu produk, dalam konteks penelitian ini consumer resources dibagi menjadi
dua yaitu waktu dan uang. Waktu merupakan hal penting yang dibutuhkan saat
PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
repository.stieykpn.ac.id
4
konsumen berbelanja, biasanya jika konsumen mempunyai waktu luang atau tidak
dalam keadaan terburu-buru konsumen tertarik untuk sekedar melihat-lihat produk
yang dijual di Indomaret. Selain itu, uang juga memiliki peran yang penting dalam
pembelian tidak terencana, jika konsumen memiliki atau membawa uang lebih
pada saat berbelanja di Indomaret kemungkinan melakukan pembelian tidak
terencana pada produk diskon atau bonus berpeluang besar.
Faktor lain yang mempengaruhi pembelian tidak terencana adalah store
layout. Menurut Wijaya dkk (2014), layout toko akan membuat konsumen datang
atau menjauhi toko ketika konsumen melihat bagian toko melalui jendela etalase
atau pintu masuk. Mengacu pada penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh
Kurniawati dan Restuti (2014), Wijaya dkk (2014) dan Ardiyanto (2017) serta
uraian latar belakang di atas, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian
dengan judul “Pengaruh Store Layout dan Sales Promotion terhadap Impulse
Buying dengan Consumer Resources Sebagai Variabel Moderasi pada
Konsumen Indomaret di Sleman, Yogyakarta”.
Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan sebelumnya, rumusan
masalah pada penelitian ini adalah apakah store layout berpengaruh positif
terhadap impulse buying pada konsumen Indomaret di Sleman, Yogyakarta,
apakah sales promotion berpengaruh positif terhadap impulse buying pada
konsumen Indomaret di Sleman, Yogyakarta dan apakah consumer resources
PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
repository.stieykpn.ac.id
5
memoderasi hubungan antara sales promotion dengan impulse buying pada
konsumen Indomaret di Sleman, Yogyakarta.
Tujuan Penelitian
Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah yang telah dikemukakan, tujuan
dari penelitian ini adalah mengetahui bahwa store layout berpengaruh positif
terhadap impulse buying pada konsumen Indomaret di Sleman, Yogyakarta,
mengetahui bahwa sales promotion berpengaruh positif terhadap impulse buying
pada konsumen Indomaret di Sleman, Yogyakarta dan mengetahui bahwa
consumer resources memoderasi hubungan antara sales promotion dan impulse
buying pada Indomaret di Sleman, Yogyakarta.
LANDASAN TEORI
Pemasaran
Menurut Kotler (2003), pemasaran adalah proses sosial dimana individu dan
kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan
menciptakan, menawarkan dan pertukaran nilai barang dan jasa kepada orang lain.
Sales Promotion
Kotler (2003) berpendapat bahwa promosi penjualan adalah kunci utama dalam
strategi pemasaran, yang terdiri dari berbagai insentif, kebanyakan dalam jangka
pendek, yang dibentuk untuk mempercepat atau memperbesar pembelian produk
atau jasa oleh konsumen.
PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
repository.stieykpn.ac.id
6
Diskon
Menurut Kotler (2003), diskon adalah potongan harga langsung dari setiap
pembelian yang dibeli pada periode waktu tertentu.
Bonus
Kotler (2003) dan Sunarto (2003) berpendapat bahwa bonus (hadiah) adalah
barang yang ditawarkan dalam harga yang murah atau gratis sebagai insentif
pembelian produk tertentu.
Store Layout
Berman (2001) dalam Hadi (2004) mendefinisikan bahwa store layout merupakan
rencana untuk menentukan lokasi tertentu dan pengaturan peralatan barang
dagangan yang ada di dalam toko serta fasilitas toko.
Consumer Resources
Menurut Blackwell dkk (2006) dalam bukunya yang menyebutkan bahwa
sumberdaya konsumen merupakan sumberdaya primer yang dibawa konsumen
saat membuat keputusan pembelian dalam setiap situasi, sumberdaya tersebut
memiliki batas yang berbeda, sehingga membutuhkan alokasi yang hati-hati.
Waktu
Beaty dan Smith (1987) dalam Ardiyanto (2017), ketersediaan waktu adalah
persepsi sejumlah waktu yang tersedia ketika melakukan keputusan pembelian
dengan pertimbangan-pertimbangan tertentu.
PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
repository.stieykpn.ac.id
7
Uang
Menurut Watson dan Tellegen (1985) dalam Adiputra (2015), ketersediaan dana
mengacu pada jumlah anggaran atau uang ekstra yang konsumen presepsikan
dapat digunakan untuk pembelian pada saat itu.
Impulse Buying
Menurut Blackwell dkk (2006),impulse buying adalah sesuatu yang tidak
terencana, aksi yang dilakukan pada saat itu juga yang dipicu oleh display
product, titik lokasi promosi penjualan,promosi melalui potongan harga atau
dapat terjadi hanya dengan melihat produk baru yang ditawarkan di toko.
Hipotesis
Hipotesis 1: Store layout berpengaruh positif terhadap impulse buying pada
konsumen Indomaret di Sleman, Yogyakarta.
Hipotesis 2: Sales promotion berpengaruh positif terhadap impulse buying pada
konsumen Indomaret di Sleman, Yogyakarta.
Hipotesis 3: consumer resources memoderasi hubungan antara sales promotion
dan impulse buying pada konsumen Indomaret di Sleman, Yogyakarta.
Hipotesis 4: Store layout dan Sales promtion secara bersama-samaberpengaruh
signifikan terhadap impulse buying pada konsumen Indomaret di Sleman,
Yogyakarta.
PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
repository.stieykpn.ac.id
8
METODOLOGI PENELITIAN
Ruang Lingkup Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk mengamati bagaimana pengaruh store layout dan
sales promotion terhadap impulse buying yang dimoderasi oleh consumer
resources. Penelitian ini dilakukan pada konsumen Indomaret di Sleman,
Yogyakarta.
Populasi
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh konsumen Indomaret di Sleman,
Yogyakarta. Dalam penelitian ini responden yang akan digunakan sebagai sampel
sebanyak 161 orang konsumen Indomaret di Sleman, Yogyakarta.
Jenis dan Sumber Data
Jenis data dalam penelitian ini adalah jenis data subyek dan sumber data dalam
penelitian ini adalah data primer yang diperoleh dari menyebarkan kuesioner
kepada responden yaitu konsumen Indomaret di Sleman, Yogyakarta.
Metode Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu melalui
kuesioner. Kuesioner dalam penelitian ini yaitu berbentuk fisik dengan cara
menyebar kuesioner kepada para responden. Selain itu penulis menggunakan
kuesioner online melalui Google Drive. Kuesioner terdiri dari beberapa
pertanyaan maupun pernyataan yang harus diisi oleh para responden yaitu
PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
repository.stieykpn.ac.id
9
konsumen Indomaret di Sleman, Yogyakarta. Responden dapat memilih salah satu
dari lima pilihan jawaban pada skala Likert sebagai berikut:
Tabel 3.1Skala Likert
No. Keterangan Skor 1. Sangat Setuju (SS) 5 2. Setuju (S) 4 3. Ragu-ragu atau Netral (N) 3 4. Tidak Setuju (TS) 2 5. Sangat Tidak Setuju (STS) 1
Sumber: Ghozali, 2011
Variabel Penelitian dan Definisi Operasional
Variabel Definisi Operasional Indikator Sumber Sales Promotion
Promosi penjualan adalah kunci utama dalam strategi pemasaran, yang terdiri dari berbagai insentif, kebanyakan dalam jangka pendek, yang dibentuk untuk mempercepat atau memperbesar pembelian produk atau jasa oleh konsumen.
• Diskon • Bonus
• Philip Kotler (2003) dan Sunarto (2003)
Store Layout
store layout merupakan rencana untuk menentukan lokasi tertentu dan pengaturan peralatan barang dagangan yang ada di dalam toko serta fasilitas toko.
• Selling space • Merchandise space • Customer space • Product grouping
• Berman (2001) • Hadi Dewi
Rubiyanti (2004)
Consumer Resources
Sumberdaya konsumen merupakan sumberdaya primer yang dibawa konsumen saat
• Time availability • Money availability
• Blackwell dkk (2006)
PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
repository.stieykpn.ac.id
10
membuat keputusan pembelian dalam setiap situasi, sumberdaya tersebut memiliki batas yang berbeda, sehingga membutuhkan alokasi yang hati-hati
Impulse Buying
impulse buying adalah sesuatu yang tidak terencana, aksi yang dilakukan pada saat itu juga yang dipicu oleh display product, titik lokasi promosi penjualan, promosi melalui potongan harga atau dapat terjadi hanya dengan melihat produk baru yang ditawarkan di toko.
• Pembelian spontan • Pembelian barang
lain atau barang pengganti
• Blackwell dkk (2006)
Teknik Uji Kualitas Data
Uji Validitas
Uji Validitas digunakan untuk mengukur sah atau valid tidaknya suatu kuesioner.
Dalam penelitian ini, uji validitas dilakukan dengan korelasi Bivariate Pearson
dengan membandingkan r hitung dengan r tabel. Apabila r hitung > r tabel maka
item pertanyaan atau pernyataan dalam angket berkorelasi signifikan yang artinya
item tersebut valid.
Tabel 3.2 Hasil Uji Validitas Pearson Correlation(r hitung)
Butir
Pertanyaan Store Layout Sales
Promotion Impulse Buying
Time Availability
Money Availability
1 0,541 0,629 0,846 0,550 0,471 2 0,690 0,810 0,864 0,570 0,536
PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
repository.stieykpn.ac.id
11
3 0,732 0,785 0,846 0,679 0,682 4 0,598 0,671 0,795 0,730 0,703 5 0,662 0,711 0,777 0,669 0,462 6 0,627 0,698 0,802 7 0,617 0,743 8 0,769 9 0,737 10 0,685
Keterangan: R hitung metode Pearson Correlation dengan tingkat signifikansi 5%, df=161-2=159, R tabel=0,1547. Sumber: Hasil olah data, 2018
Hasil uji validitas pada tabel diatas menunjukkan seluruh item pertanyaan
pada masing-masing variabel menunjukkan r hitung > r tabel, dapat disimpulkan
pertanyaan-pertanyaan tersebut adalah valid.
Uji Reliabilitas
Reliabilitas adalah alat untuk mengukur suatu kuesioner yang merupakan
indikator dari variabel atau konstruk. Nilai koefisien yang kurang dari 0,7
menunjukkan bahwa keandalan konsistensi internal yang tidak reliabel(Ghozali
2011). Berikut ini adalah hasil uji reliabilitas:
Tabel 3.3 Tabel Hasil Nilai Cronbach Alpha
No Variabel Koefisien Alpha 1 Store Layout 0,853 2 Sales Promotion 0,845 3 Impulse Buying 0,903 4 Consumer Resources 0,724
Sumber: Hasil olah data, 2018 Hasil uji Reliabilitas diatas menunjukkan seluruh nilai koefisien alpha dari
variabel yang diteliti mempunyai nilai > 0,7 sehingga variabel store layout, sales
promotion, impulse buying dan consumer resources adalah reliabel.
PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
repository.stieykpn.ac.id
12
Uji Normalitas
Menurut Ghozali (2011), pengujian normalitas bertujuan untuk menguji apakah
dalam model regresi, variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi
normal. Cara mendeteksi distribusi data dalam penelitian ini, menggunakan Uji
Kolmogorov smirnov.
Tabel 3.4 Hasi Uji Normalitas
Asymp. Sig. (2-tailed) 0,066
Sumber: Hasil olah data, 2018
Tabel diatas menunjukkan nilai Asymp. Sig. (2-tailed) berada diatas level of
significant atau > 0,05 sehingga H0 tidak ditolak dan dapat disimpulkan bahwa
data yang digunakan berdistibusi normal.
Uji Multikolinearitas
Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui apakah model regresi ditemukan
adanya korelasi antar variabel bebas atau independen. Pada umumnya jika nilai
toleran value > 0,10 atau VIF < 10, maka tidak mengandung multikolinearitas.
Berikut ini adalah hasil uji multikolinearitas:
Tabel 3.5 Tabel Hasil Uji Multikolinearitas
Collinearity Statistics Variabel Tolerance VIF
X1 Store Layout 0,875 1,143 X2 Sales Promotion 0,881 1,135 Z1 Consumer Resources 0,924 1,082
Sumber: Hasil olah data, 2018
Berdasarkan hasil uji multikolinearitas pada tabel diatas, nilai tolererance
masing–masing variabel independen > 0,01 dan nilai VIF < 10 maka tidak
PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
repository.stieykpn.ac.id
13
terdapat masalah multikolinearitas antar variabel independen dalam persamaan
regresi.
Uji Heteroskedastisitas
Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui apakah dalam model regresi terjadi
ketidaksamaan varians dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain,
dengan melakukan uji scatterplot dan glejser. Dengan metode glejser, apabila Sig
> 0,05 maka tidak ada masalah heteroskedastisitas. Dari grafik scatterplot apabila
titik-titik menyebar secara acak serta tersebar di atas maupun dibawah 0 pada
sumbu Y, maka tidak terdapat masalah heteroskedastisitas (Ghozali, 2011).
Tabel 3.6 Hasil Uji Glejser
Variabel Sig.
X1 Store Layout 0,480 X2 Sales Promotion 0,595 Z1 Consumer Resources 0,669
Sumber: Hasil olah data, 2018
Regression Standardized Predicted Value420-2-4
Reg
ress
ion
Stud
entiz
ed R
esid
ual
2
1
0
-1
-2
-3
Scatterplot
Dependent Variable: impulse
PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
repository.stieykpn.ac.id
14
Gambar 3.1 Hasil Uji Scatterplot Sumber: Hasil olah data, 2018
Dari hasil uji glejser pada tabel 3.6 diatas menunjukkan nilai signifikansi masing-
masing variabel independen berada diatas 0,05 dan pada gambar 3.1 titik-titik
menyebar secara acak diatas maupun dibawah sumbu Y dari kedua hasil uji
tersebut dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat masalah heterokesdasitas.
Uji Otokorelasi
Uji ini dilakukan untuk membuktikan apakah ada korelasi antar observasi dalam
satu variabel. Untuk melakukan pengujian terhadap masalah otokorelasi banyak
menggunakan Durbin-Watson (DW) Test. Apabila nilai DW berada di daerah
tanpa keputusan maka akan dilakukan pengujian nonparametrik run test untuk
menguji apakah ada masalah otokorelasi atau tidak.
Tabel 3.8 Hasil Uji Otokorelasi
Durbin-Watson 1,959*
Sumber: Hasil olah data, 2018 Keterangan: *hasil uji otokorelasi dengan Sig. 5%, sample=161, k=3, nilai dL=1,7035 dU=1,7804
Tabel 3.9
Hasil Nilai Statistik Uji Durbin-Watson
Nilai Statistik DW Kesimpulan
0 < 1,7035 Otokorelasi Positif 1,7035 ≤ DW ≤ 1,7804 Tanpa Keputusan 1,7804 <DW < 2,2196 Tidak ada Otokorelasi 2,2196 ≤ DW ≤ 2,2965 Tanpa Keputusan
DW > 2,296 Otokorelasi Negatif Sumber: Hasil olah data, 2018
PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
repository.stieykpn.ac.id
15
Nilai DW berada pada daerah tanpa keputusan, maka penulis melakukan
pengujian nonparametrik run test terhadap residual persamaan regresi estimasi
dengan hasil sebagai berikut:
Tabel 3.10 Hasil Uji Nonparametrik (Runs Test)
Asymp. Sig. (2-tailed) 0,236
Sumber: Hasil olah data, 2018
Hasil perhitungan pada tabel diatas menunjukkan bahwa nilai Asymp. Sig.
(2-tailed) 0,236 > daripada alpha yaitu 0,05 sehingga tidak terdapat masalah
otokorelasi dalam penelitian ini.
Uji Hipotesis
Dalam penelitian ini, teknik analisis data yang digunakan adalah analisis regresi
berganda dan MRA (Moderated Regression Analysis) dengan menggunakan alat
bantu berupa software komputer program SPSS. Uji hipotesis untuk mengetahui
pengaruh variabel store layout(X1) dan sales promotion(X2) terhadap impulse
buying (Y). Perumusan hipotesis nol (H0) dan hipotesis alternatif (Ha):
H0 = tidak ada pengaruh antara variabel independen terhadap variabel dependen.
Ha= terdapat pengaruh antara variabel independen terhadap variabel dependen.
Sedangkan teknik uji hipotesis dengan MRA digunakan untuk mengetahui
apakah variabel moderasi memperkuat atau memperlemah hubungan variabel
independen dengan dependen.
Uji Simultan
PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
repository.stieykpn.ac.id
16
Menurut Ghozali (2011) Uji statistik F pada dasarnya menunjukkan apakah semua
variabel independen atau bebas yang dimasukkan dalam model penelitian
mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel dependen.
Koefisien Determinasi
Menurut Ghozali (2011) besarnya pengaruh yang disumbangkan variabel X1 dan
X2 terhadap variabel Y menunjukkan persentase variabel independen yang
digunakan dalam penelitian mampu menjelaskan variasi variabel dependen.
Tabel 3.11 Hasil Uji Koefisien Determinasi
Sumber: Hasil olah data, 2018
Berdasarkan hasil uji koefisien determinasi dari tabel diatas variabel X1 dan X2
mempunyai pengaruh sebesar 0,082 atau 8,2% terhadap variabel Y. Sedangkan
sisanya dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini.
ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
Sampel
Metode pemilihan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah purposive
sampling. Sampel yang dikumpulkan dalam penelitian ini menghasilkan sebanyak
161 responden. Peneliti menggunakan demografi seperti jenis kelamin, pekerjaan,
pendapatan atau uang saku per bulan dan usia sebagai batasan karakteristik
responden.
Model Summary b
,306 a ,094 ,082 ,871Model1
R R SquareAdjustedR Square
Std. Error ofthe Estimate
Predictors: (Constant), SP, SLa.
Dependent Variable: impulseb.
PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
repository.stieykpn.ac.id
17
Analisis Hasil Penelitian
Model regresi berganda bertujuan untuk mengetahui pengaruh store layout dan
sales promotion terhadap impulse buying dan apakah pengaruh tersebut
berpengaruh positif atau negatif. Sedangkan MRA digunakan untuk menguji
apakah consumer resources merupakan pemoderasi yang memperkuat atau
memperlemah hubungan antara variabel sales promotion dan impulse buying.
Berikut ini merupakan cara untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan:
1. Untuk mengetahui apakah variabel independen (X) berpengaruh terhadap
variabel dependen (Y) yaitu dengan cara melihat tingkat signifikansi pada
pengujian regresi, apabila tingkat signifikansi <0,05 maka variabel
independen (X) tersebut berpengaruh secara signifikan terhadap variabel
dependen. Sebaliknya apabila tingkat signifikansi yang dihasilkan dari uji
regresi >0,05 maka variabel independen (X) tersebut tidak berpengaruh
terhadap variabel dependen(Y).
2. Untuk mengetahui variabel independen (X) berpengaruh secara positif
atau negatif terhadap variabel dependen (Y), dapat dilihat melalui nilai
koefisien beta pada hasil uji regresi, jika nilai koefisien beta bertanda
positif, maka variabel independen (X) berpengaruh positif terhadap
variabel dependen (Y). Akan tetapi jika koefisien beta menunjukkan tanda
negatif (-) maka variabel independen (X) berpengaruh negatif terhadap
variabel dependen (Y).
PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
repository.stieykpn.ac.id
18
3. Jika suatu variabel independen memiliki koefisien bertanda positif
menunjukkan bahwa kenaikan yang terjadi pada nilai variabel independen
(X) akan menyebabkan kenaikan nilai variabel dependen (Y). Sedangkan
suatu variabel independen memiliki tanda negatif (-) menunjukkan bahwa
kenaikan yang terjadi pada nilai variabel independen (X) akan
menyebabkan nilai variabel dependen (Y) turun (Algifari, 2015).
4. Untuk mengetahui suatu variabel merupakan variabel pemoderasi
hubungan antara variabel independen dengan dependen, dapat dilihat pada
tingkat signifikasi pada hasil uji MRA jika nilai variabel moderasi dan
interaksinya menunjukkan angka < 0,05 maka variabel tersebut adalah
variabel quasi moderasi atau memoderasi yang memperkuat hubungan
antara variabel independen (X) dengan dependen (Y) (Ghozali, 2011).
5. Untuk mengetahui apakah variabel independen berpengaruh simultan atau
semua variabel independen (X) yang diteliti dalam penelitian ini dapat
menjelaskan nilai variabel dependen (Y) dengan cara melihat F hitung,
jika F hitung > daripada F tabel maka variabel independen mempunyai
pengaruh simultan.
Hasil dari pengolahan data regresi berganda dan MRA antara variabel-variabel
diatas ada pada tabel berikut:
Tabel 4.5 Hasil Uji Regresi Berganda
PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
repository.stieykpn.ac.id
19
Sumber: Hasil olah data, 2018
Tabel 4.6 Hasil Uji MRA
Sumber: Hasil olah data, 2018
Tabel 4.7 Hasil Uji Simultan
Sumber: Hasil olah data, 2018
Pengujian Hipotesis dan Pembahasan
1. Uji Hipotesis I
Hipotesis pertama dalam penelitian ini adalah store layout berpengaruh
secara positif terhadap impulse buying. Berdasarkan tabel uji regresi
berganda diatas tingkat signifikansi untuk variabel SL (X1) sebesar 0,037
lebih kecil daripada nilai alpha yaitu 5%, sehingga H0 ditolak. Maka
kesimpulannya store layout (X1) berpengaruh terhadap impulse buying(Y).
Coefficientsa
1,081 ,554 1,953 ,053,283 ,135 ,168 2,101 ,037,286 ,109 ,209 2,621 ,010
(Constant)SLSP
Model1
B Std. Error
UnstandardizedCoefficients
Beta
StandardizedCoefficients
t Sig.
Dependent Variable: impulsea.
Coefficientsa
6,825 2,286 2,986 ,003-1,238 ,618 -,906 -2,003 ,047-1,359 ,652 -,775 -2,085 ,039
,443 ,174 1,623 2,545 ,012
(Constant)SPCRSPCR
Model1
B Std. Error
UnstandardizedCoefficients
Beta
StandardizedCoefficients
t Sig.
Dependent Variable: impulsea.
ANOVA b
12,376 2 6,188 8,152 ,000a
119,931 158 ,759132,306 160
RegressionResidualTotal
Model1
Sum ofSquares df Mean Square F Sig.
Predictors: (Constant), SP, SLa.
Dependent Variable: impulseb.
PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
repository.stieykpn.ac.id
20
Koefisien beta (β) yang dihasilkan untuk variabel store layout (X1) sebesar
0,283 (positif) sehingga store layout (X1) berpengaruh positif terhadap
impulse buying (Y). Hal ini menunjukkan apabila semakin baik, rapi dan
menarik store layout yang ada di dalam toko maka impulse buying akan
meningkat. Dapat disimpulkan bahwa hipotesis pertama terbukti.
2. Uji hipotesis II
Hipotesis kedua dalam penelitian ini adalah sales promotion berpengaruh
positif terhadap impulse buying. Berdasarkan tabel uji regresi berganda
diatas tingkat signifikansi variabel SP (X2) sebesar 0,010 lebih kecil
daripada alpha yaitu sebesar 5%, sehingga H0 ditolak, kesimpulannya sales
promotion (X2) berpengaruh terhadap impulse buying (Y). Koefisien beta
(β) yang dihasilkan untuk variabel sales promotion (X2) sebesar 0,286
(positif) sehingga sales promotion berpengaruh positif terhadap impulse
buying (Y). Hal ini menunjukkan apabila semakin banyak atau tinggi sales
promotion yang diadakan maka semakin banyak impulse buying yang akan
terjadi. Dapat disimpulkan bahwa hipotesis kedua terbukti.
3. Uji hipotesis III
Hipotesis ketiga dalam penelitian ini adalah consumer resources
memperkuat hubungan antara sales promotion dan store layout.
Berdasarkan tabel hasil uji MRA diatas angka signifikansi variabel moderasi
yaitu CR (Z1) sebesar 0,039 dan angka signifikansi untuk interaksi (SPCR)
sebesar 0,012 angka-angka tersebut berada < 0,05 (alpha) maka dapat
PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
repository.stieykpn.ac.id
21
disimpulkan bahwa variabel consumer resources merupakan variabel
moderasi atau quasi moderasi yang memperkuat hubungan antara sales
promotion dan impulse buying. Hal ini menunjukkan adanya sales
promotion mempengaruhi impulse buying yang terjadi dan akan lebih
diperkuat atau didukung apabila adanya consumer resources. Dapat
disimpulkan bahwa hipotesis ketiga terbukti.
4. Uji hipotesis IV
Hipotesis keempat pada penelitian ini adalah store layout dan sales
promotion secara bersama-samaberpengaruh signifikan terhadap impulse
buying.Berdasarkan hasil uji regresi berganda dengan melihat F hitung
terhadap variabel SL (X1) dan SP (X2) terhadap variabel impulse buying
(Y) menunjukkan angka F hitung sebesar 8,152 > F tabel yaitu sebesar 2,66
sehingga variabel store layout (X1) dan sales promotion (X2) mempunyai
pengaruh bersama-sama (simultan) terhadap variabel impulse buying (Y).
Hal ini menunjukkan bahwa variabel store layout dan sales promotion
mampu menjelaskan variasi nilai impulse buying dalam model penelitian
ini. Dapat disimpulkan bahwa hipotesis keempat terbukti.
Tabel 4.8 Ringkasan Hasil Hipotesis
Olah
Data
No Hipotesis Sig. Β Alpha 5%
Kesimpulan
1. Store layout berpengaruh positif terhadap impulse buying.
0,037 0,283 (positif)
0,05 Terdukung
PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
repository.stieykpn.ac.id
22
2. Sales promotion berpengaruh positif terhadap impulse buying.
0,010 0,286 (positif)
0,05 Terdukung
3. Consumer resources memoderasi hubungan antara salespromotion dan impulse buying.
0,039 dan 0,012
0,443 (positif)
0,05 Terdukung
F hitung F tabel 4. Store layout dan sales
promotion secara simultanberpengaruh signifikan terhadapimpulse buying
8,152> 2,66 0,05 Terdukung
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
. Kesimpulan dari penelitian ini dapat diuraikan sebagai berikut:
1. Variabel-variabel independen dalam penelitian ini yaitu store layout(X1)
dan sales promotion(X2) berpengaruh positif terhadap impulse buying(Y)
pada konsumen Indomaret di Sleman, Yogyakarta.
2. Variabel yang paling berpengaruh terhadap impulse buying konsumen
Indomaret di Sleman, Yogyakarta adalah sales promotion, yang
ditunjukkan dengan nilai signifikansi sebesar 0.010 mendekati 0,000.
3. Consumer resources (Z1) memperkuat hubungan antara sales
promotion(X2) dengan impulse buying(Y)pada konsumen Indomaret di
Sleman, Yogyakarta.
PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
repository.stieykpn.ac.id
23
4. Terdapat pengaruh secara simultan antara variabel store layout(X1) dan
sales promotion(X2) terhadap impulse buying(Y), yang berarti kedua
variabel tersebut adalah faktor yang mempengaruhi impulse buying
konsumen.
Saran
1. Terkait dengan hasil analisis data yang menunjukkan bahwa store layout
berpengaruh positif terhadap impulse buying, penulis menyarankan agar
Indomaret di Sleman, Yogyakarta mempertahankan dan menambah baik
tata letak toko yang rapi dan teratur agar menjadi ciri khas tersendiri bagi
toko yang bisa membuat konsumen nyaman dalam berbelanja.
2. Sales promotion terbukti berpengaruh positif terhadap impulse buying.
oleh karena itu penulis menyarankan agar Indomaret di Sleman,
Yogyakarta sering mengadakan promosi penjualan melalui diskon dan
bonus, selain itu penulis menyarankan agar saat ada promosi penjualan
Indomaret di Sleman, Yogyakarta menginformasikan dengan banner iklan
yang lebih besar agar terlihat oleh konsumen.
3. Bagi peneliti selanjutnya dapat mengembangkan penelitian ini dengan
menambah variabel lain seperti layanan, personnal selling, store
atmosphere dan celebrity endorser yang dapat mempengaruhi impulse
buying.
PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
repository.stieykpn.ac.id
25
Daftar Pustaka
Adiputra, Eka. 2015. “Perilaku Pembelian Tidak Terencana (Impulsive Buying) di Pusat Perbelanjaan Modern di Surabaya.”An-nisbah Vol. 01, No. 02 hal. 160, STIE Cendekia Bojonegoro.
Algifari. 2015. Analisis Regresi untuk Ekonomi dan Bisnis. Yogyakarta: BPFE Yogyakarta.
Ardiyanto, Faizal. 2017. “Pengaruh Positive Emotion, Time Availability dan Money Availability Terhadap Impulse Buying Behavior Konsumen Mahasiswa pada Department Store di Kota Yoygakarta.”Akmenika: Jurnal Akuntansi dan Manajemen Hal 853, 855, 860 dan 857 Universitas PGRI Yogyakarta.
Arifianti, Ria. 2011. Pengaruh Promosi Penjualan Terhadap Impulse Buying pada Hypermart di Kota Bandung, Universitas Padjajaran.
Blackwell, Roger D. 2006. Consumer Behavior. Edisi ke 10. USA: Thomson Higher Education.
Bong, Soeseno. 2011. “Pengaruh In-Store Stimuli Terhadap Impulse Buying Behavior Konsumen Hypermarket di Jakarta.” Jurnal Ultima Management. Volume 3 No 1. Hal. 46.
Cannon, Joseph P. dkk. 2008. Basic Marketing: A Global Managerial Approach. Edisi ke 16. New York: McGraw-Hill/Irwin.
Dharmmesta, Basu Swastha dan T. Hani Handoko. 1982. Manajemen Pemasaran Analisa Perilaku Konsumen. Edisi pertama. Yogyakarta: BPFE-YOGYAKARTA.
Dharmmesta, Basu Swastha. 1999. Azas-Asaz Marketing. Edisi ke 3. Yogyakarta: Liberty Yogyakarta.
Ghozali, Imam. 2011. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IBM SPSS 19. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.
Hadi, Dewi Rubiyanti. 2004. Pengaruh Store Atmosphere Terhadap Keputusan Pembelian Konsumen Pada China Emporium Factory Outlet Bandung. Bandung: Universitas Widyatama.
Indriantoro, Nur dan Bambang Supomo. 2016.Metodologi Penelitian Bisnis.Yogyakarta: BPFE-YOGYAKARTA.
Kotler, Philip. 2003. Marketing Management. Edisi ke 11. New jersey: Pearson Education, Inc.
PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
repository.stieykpn.ac.id
26
Kurniawati, Devi dan Sri Restuti. 2014. “Pengaruh Sales Promotion dan Store Atmosphere Terhadap Shopping Emotion dan Impulse Buying pada Giant Pekanbaru. Jurnal Tepak Manajemen Bisnis Vol.” VI No. 3 hal. 25, 35 dan 36, Universitas Riau.
Levy, Michael dan Barton A. Weitz. 2004. Retailing Management. Edisi ke 5. New York: McGraw-Hill/Irwin.
Peter, J. Paul dan Jerry C. Olson. 2005. Consumer Behaviour and Marketing Strategy. Edisi ke 7. New York: McGraw-Hill/Irwin.
Prihastama, Brian Vicky. 2016. Pengaruh Price Discount dan Bonus Pack Terhadap Impulse Buying Pelanggan Minimarket, Universitas Negeri Yogyakarta.
Rivanto, Emanuel Bayu Ricky dan Budhi Haryanto. 2016. “Pengaruh Respon Emosional Positif Konsumen Pada Perilaku Pembelian Impulsif Dimoderasi Karakteristik Situasional.” Fokus Manajerial: Jurnal Manajemen dan Kewirausahaan Vol. 14 No. 1 Hal. 1-14, Universitas Sebelas Maret
Sampurno, Allen Jonathan. 2010. Analisis Pengaruh Citra Merek dan Harga Diskon terhadap Minat Beli Konsumen pada Produk Nike di Sport Station Tunjungan Plaza Surabaya. Undergraduate Thesis, Widya Mandala Chatholic University.
Stiefi, Deswitha Arvinci. 2012. Pengaruh Store Layout Terhadap Minat Beli, Universitas Indonesia.
Sunarto. 2003. Prinsip-Prinsip Pemasaran. Yogyakarta: Amus Yogyakarta.
Utomo, Tri Joko. 2011. “Persaingan Bisnis Ritel: Tradisional VS Modern.”Fokus Ekonomi Vol. 6 No. 1 hal. 123 dan 125, STIE Pelita Nusantara Semarang.
Wijaya, Chandra Agung dkk. 2014. “Pengaruh Atmosfer Toko Terhadap Pembelian Impulsif Pada Konsumen yang Melakukan Pembelian Impulsif pada Giant Hypermarket Mall Olympic Garden Kota Malang.”Jurnal Administrasi Bisnis Vol 17 No. 2 Hal. 4 -6, Universitas Brawijaya.
PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
repository.stieykpn.ac.id