pengaruh strategi pemecahan masalah heuristik …
TRANSCRIPT
PENGARUH STRATEGI PEMECAHAN MASALAH
HEURISTIK TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR
KRITIS MATEMATIS SISWA
Skripsi
Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Untuk Memenuhi Salah Satu
Syarat Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan
Oleh
FIKA MAR’ATUS SHOLIHAH
NIM: 1111017000082
JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
2018
i
ABSTRAK
Fika Mar’atus Sholihah (1111017000082). Pengaruh Strategi Pemecahan
Masalah Heuristik terhadap Kemampuan Berpikir Kritis Matematis Siswa.
Skripsi Jurusan Pendidikan Matematika, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan,
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, Juni 2018.
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh pembelajaran
matematika dengan strategi pemecahan masalah heuristik terhadap kemampuan
berpikir kritis matematis siswa. Penelitian dilakukan di MTs Darul Ma’arif Tahun
Ajaran 2017/2018. Indikator kemampuan berpikir kritis matematis yang diukur
dalam pemelitian ini yaitu: (a) elementary clarification, (b) strategies and tactics,
(c) inference. Metode yang digunakan adalah kuasi eksperimen dengan desain
randomized control grup posttest only. Pengambilan sampel terdiri dari dua
kelompok yaitu kelompok eksperimen yang berjumlah 32 siswa dan kelompok
kontrol yang berjumlah 32 siswa. Berdasarkan hasil pengujian hipotesis dengan
menggunakan uji-t pada taraf nyata 5% diperoleh nilai signifikansi 0,010 yang
bernilai kurang dari α = 0,05. Hal ini menunjukan bahwa kemampuan berpikir kritis
matematis siswa yang diterapkan pembelajaran dengan strategi pemecahan masalah
heuristik lebih tinggi dibandingkan dengan kemampuan berpikir kritis matematis
siswa yang diterapkan strategi ekspositori.
Kata kunci: Strategi Pemecahan Masalah Heuristik, Kemampuan Berpikir
Kritis Matematis
ii
ABSTRACT
Fika Mar'atus Sholihah (1111017000082). “The Effect of Heuristic Problem
Solving Strategies towards Student’s Mathematical Critical Thinking”. The
Thesis of Mathematics Education Department, Faculty of Tarbiyah and Teacher,
Syarif Hidayatullah State Islamic University Jakarta, June 2018.
The aim of this research analyze the effect of Heuristic Problem Solving
Strategies towards mathematical critical thinking. This research was conducted at
MTs Darul Ma'arif on academic year of 2017/2018. The indicators of mathematical
critical thinking that measured are: (a) elementary clarification, (b) strategies and
tactics, (c) inference. A quasi experiment with randomized post-test only control
group design method was used. Sample consists of two groups with experiment
group of 32 students and control group of 32 students selected by cluster random
sampling technique. The findings showed the significant effect of heuristic problem
solving on critical thinking as measured by essay test. Based on results hypothesis
testing with t-test at significant of 5%, it was obtained that the significant level is
0.010 < 0.05 (specified significant level). It indicated that students’ mathematical
critical thinking which were taught by heuristic problem solving strategy is higher
than the students' mathematical critical thinking which were taught by expository
strategy.
Keywords: Heuristic Problem Solving Strategies, Mathematical Critical
Thinking.
iii
KATA PENGANTAR
Syukur alhamdulillah penulis ucapkan kehadirat Allah SWT yang senantiasa
memeberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesesaikan
skripsi ini dengan baik. Shalawat serta salam selalu tercurahkan kepada Nabi
Muhammad SAW beserta keluarga, para sahabat, dan pengikutnya sampai akhir
zaman.
Selama penulisan ini, penulis menyadari tidak sedikit kesulitan yang dialami.
Namun, berkat bantuan, doa dan semangat dari berbagai pihak, semua dapat
teratasi/ oleh karena itu, penulis mengucapkan terimakasih kepada:
1. Prof. Dr. Ahmad Thib Raya, M.A, Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan
Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
2. Dr. Kadir, M.Pd selaku ketua Jurusan Pendididkan Matematika Fakultas
Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
3. Dr. Abdul Muin, S.Si, M.Pd, sekertaris Jurusan Pendididkan Matematika
Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
sekaligus Dosen Pembimbing I yang telah berkenan meluangkan waktu
untuk memberikan bimbingan, arahan, dan motivasi selama proses
penyusunan skripsi. Semoga Bapak selalu dalam lindungan-Nya.
4. Gusni Satriawati, M.Pd selaku Dosen Pembimbing II yang telah berkenan
meluangkan waktu untuk memberikan bimbingan, arahan, dan motivasi
selama proses penyusunan skripsi. Semoga Ibu selalu dalam lindungan-
Nya.
5. Eva Musyrifah, S.Pd, M.Si selaku Dosen Penasihat Akademik yang selalu
memberikan bimbingan, arahan, perhatian, dan motivasi untuk segera
menyelesaikan skripsi ini.
6. Seluruh Dosen Jurusan Pendidikan Matematika Fakultas Ilmu Tarbiyah dan
Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang telah memberikan ilmu dan
iv
bimbingan selama penulis mengikuti perkuliahan. Semoga ilmu yang telah
Bapak dan Ibu berikan mendapat keberkahan-Nya.
7. Teristimewa untuk kedua orangtua penulis, mamah dan bapak, yang tiada
hentinya mendoakan, melimpahkan kasih sayang, memberi dukungan moril
dan materil kepada penulis, serta doa dan dukungan dari Mbak Hajar,
Munir, dan Aziz yang menjadi pacuan penulis untuk selalu semangat dalam
menyelesaikan skripsi ini.
8. Kepala MTs Darul Ma’arif, Ibu Hj. Sri Komariyati, M.Pd., yang telah
memberikan izin kepada penulis untuk melakukan penelitian.
9. Bapak Agung, S.Pd, selaku guru Matematika kelas VII MTs Darul Ma’arif
, seluruh dewan guru, staf MTs Darul Ma’arif serta siswa-siswi MTs Darul
Ma’arif khususnya kelas VII A dan VII B yang telah membentu penulis
melaksanakan penelitian ini.
10. Teman seperjuangan Uni, Iis, Dessy, Riana, Icum, Dyna, Bacil, Erul, Alay,
Patul, Adit dan Indri yang selalu memberikan motivasi untuk
menyelesaikan skripsi ini.
11. Teman-teman yang selalu memberikan bantuan dalam menyelesaikan
skripsi ini Nahla, Kholifah, Yuli dan Ervica.
12. Teman-teman yang selalu menjadi pengingat dan semangat dalam
mengerjakan skripsi Novira, Farah, Wafa, Nadia, Syifa, Kikip, Qoni, Suci,
Elis, dan teman-teman FNE.
13. Teman-teman PMTK angkatan 2011 yang telah memberikan semangat,
dukungan, bantuan dan doa kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.
Ucapan terimakasih juga ditujukan kepada semua pihak yang namanya tidak
disebutkan satu persatu. Semoga bantuan, bimbingan, dukungan, masukan dan doa
yang telah diberikan kepada penulis dapat diterima sebagai amal baik. Aamiin.
Penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini masih banyak memiliki banyak
kekurangan. Oleh karena itu, penulis meminta kritik serta saran yang membangun
dari berbagai pihak demi perbaikan penulis dimasa yang akan datang. Akhir kata,
v
semoga skripsi ini dapat berguna bagi penulis khususnya dan bagi pembaca pada
umumnya.
Jakarta, Juni 2018
Penulis
Fika Mar’atus Sholihah
vi
DAFTAR ISI
ABSTRAK ...................................................................................................... i
ABSTRACT .................................................................................................... ii
KATA PENGANTAR .................................................................................... iii
DAFTAR ISI ................................................................................................... vi
DAFTAR TABEL .......................................................................................... viii
DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... ix
DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................. x
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................... 38
A. Latar Belakang Masalah ....................................................................... 1
B. Identifikasi Masalah ............................................................................. 9
C. Pembatasan Masalah ............................................................................ 9
D. Perumusan Masalah .............................................................................. 10
E. Tujuan Penelitian .................................................................................. 10
F. Manfaat Penelitian ................................................................................ 10
BAB II KAJIAN TEORI DAN PENGAJUAN HIPOTESIS ..................... 38
A. Kajian Teori .......................................................................................... 12
1. Kemampuan Berpikir Kritis Matematis .......................................... 12
2. Strategi Pemecahan Masalah Heuristik ........................................... 23
3. Strategi Ekspositori ......................................................................... 27
B. Penelitian yang Relevan ....................................................................... 23
C. Kerangka Berpikir ................................................................................ 31
D. Hipotesis Penelitian .............................................................................. 33
BAB III METODE PENELITIAN ............................................................... 34
A. Tempat dan Waktu Penelitian .............................................................. 34
B. Desain Penelitian .................................................................................. 34
C. Populasi dan Sampel Penelitian ........................................................... 31
1. Populasi ........................................................................................... 31
2. Sampel ............................................................................................. 31
vii
D. Teknik Pengumpulan Data ................................................................... 36
E. Instrumen Penelitian............................................................................. 36
F. Analisis Instrumen Penelitian .............................................................. 38
1. Uji Validitas Tes .............................................................................. 38
2. Daya Pembeda ................................................................................. 40
3. Taraf Kesukaran .............................................................................. 41
4. Reliabilitas Instrumen ...................................................................... 43
G. Teknik Analisis Data ............................................................................ 44
1. Uji Normalitas ................................................................................. 44
2. Uji Homogenitas .............................................................................. 46
3. Uji Hipotesis .................................................................................... 47
4. Reliabilitas Instrumen ...................................................................... 43
H. Hipotesis Statistik ................................................................................ 49
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN .............................. 50
A. Deskripsi Data ...................................................................................... 50
1. Kemampuan Berpikir Kritis Matematis Siswa ................................ 50
2. Proses Pembelajaran ........................................................................ 61
B. Analisis Data ........................................................................................ 67
1. Uji Prasyarat Analisis ...................................................................... 67
2. Uji Hipotesis .................................................................................... 69
C. Pembahasan Hasil Penelitian ............................................................... 70
D. Keterbatasan Penelitian ........................................................................ 72
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ......................................................... 74
A. Kesimpulan ............................................................................... 74
B. Saran ......................................................................................... 74
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 76
viii
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1 Persentase Siswa Indonesia Kategori Proses Matematika ............... 4
Tabel 2.1 Perbedaan Orang yang Berpikir Kritis dengan Orang yang Tidak
Berpikir Kritis .................................................................................. 13
Tabel 2.2 Indikator Keterampilan Berpikir Kritis ............................................ 19
Tabel 3.1 Rancangan Penelitian ....................................................................... 34
Tabel 3.2 Kisi-Kisi Instrumen KBKM ............................................................. 36
Tabel 3.3 Pedoman Penskoran Tes KBKM ..................................................... 37
Tabel 3.4 Hasil Uji Validitas KBKM ............................................................... 38
Tabel 3.5 Klasifikasi Daya Pembeda ............................................................... 40
Tabel 3.6 Hasil Uji Daya Pembeda KBKM ..................................................... 41
Tabel 3.7 Klasifikasi Taraf Kesukaran............................................................. 42
Tabel 3.8 Hasil Uji Taraf Kesukaran ............................................................... 42
Tabel 3.9 Rekapitulasi Hasil Uji Validitas, Daya Pembeda, dan Taraf
Kesukaran ........................................................................................ 43
Tabel 3.10 Derajat Reliabilitas Instrumen ....................................................... 44
Tabel 4.1 Statistik Deskriptif KBKM .............................................................. 50
Tabel 4.2 Hasil Ketercapaian Indikator KBKM .............................................. 52
Tabel 4.3 Hasil Uji Normalitas KBKM ........................................................... 67
Tabel 4.4 Hasil Uji Homogenitas KBKM ........................................................ 68
Tabel 4.5 Hasil Uji Hipotesis KBKM .............................................................. 69
ix
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Hubungan Strategi PMH dengan KBKM..................................... 33
Gambar 4.1 Persentase Indikator KBKM ........................................................ 53
Gambar 4.2 Contoh Soal Indikator Elementary Clarification ......................... 54
Gambar 4.3 Jawaban Posttest Indikator Elementary Clarification .................. 55
Gambar 4.4 Contoh Soal Indikator Strategies and Tactics .............................. 56
Gambar 4.5 Jawaban Posttest Indikator Strategies and Tactics Kelompok
Eksperimen .................................................................................... 57
Gambar 4.6 Jawaban Posttest Indikator Strategies and Tactic Kelompok
Kontrol .......................................................................................... 58
Gambar 4.7 Contoh Soal Indikator Inference .................................................. 59
Gambar 4.8 Jawaban Posttest Indikator Inference ........................................... 60
Gambar 4.9 Siswa Sedang Berdiskusi ............................................................. 62
Gambar 4.10 Jawaban Siswa Pada Langkah Read and Think ......................... 63
Gambar 4.11 Jawaban Siswa Pada Langkah Explore and Plan....................... 64
Gambar 4.12 Jawaban Siswa Pada Langkah Select a Strategy ........................ 65
Gambar 4.13 Jawaban Siswa Pada Langkah Find an Answer ......................... 65
Gambar 4.14 Jawaban Siswa Pada Langkah Reflect and Extend..................... 66
x
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Kelas Eksperimen ............... 79
Lampiran 2 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Kelas Kontrol ..................... 96
Lampiran 3 Lembar Kerja Siswa ..................................................................... 111
Lampiran 4 Kisi-Kisi Instrumen Berpikir Kritis Matematis Siswa ................. 141
Lampiran 5 Instrumen Tes KBKM .................................................................. 142
Lampiran 6 Kunci Jawaban Instrumen Tes KBKM ......................................... 144
Lampiran 7 Pedoman Penskoran ...................................................................... 148
Lampiran 8 Hasil Uji Coba Instrumen Tes KBKM ......................................... 150
Lampiran 9 Hasil Uji Coba Validitas Instrumen Tes KBKM .......................... 151
Lampiran 10 Hasil Uji Daya Beda Instrumen KBKM ..................................... 152
Lampiran 11 Hasil Uji Tingkat Kesukaran instrumen KBKM ........................ 153
Lampiran 12 Rekapitulasi Hasil Uji Validitas, Daya Pembeda dan Taraf
Kesukaran ................................................................................... 154
Lampiran 13 Hasil Uji Coba Reliabilitas instrumen KBKM ........................... 155
Lampiran 14 Hasil Posttest Kelompok Ekasperimen....................................... 156
Lampiran 15 Hasil Posttest Kelompok Kontrol ............................................... 157
Lampiran 16 Hasil Uji Normalitas dan Homogenitas Kelompok Eksperimen dan
Kontrol ........................................................................................ 158
Lampiran 17 Hasil Uji Hipotesis ..................................................................... 159
Lampiran 18 Instrumen Pra Penelitian KBKM ................................................ 160
Lampiran 19 Kunci Jawaban Pra Penelitian KBKM ....................................... 162
Lampiran 20 Hasil Pra Penelitian KBKM ....................................................... 165
Lampiran 21 Hasil Wawancara Observasi Pra Penelitian................................ 166
Lampiran 22 Surat Izin Penelitian.................................................................... 168
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Ilmu pengetahuan sangat penting dalam berbagai aspek kehidupan, sehingga
manusia menjadikan ilmu pengetahuan sebagai pedoman untuk memperoleh
kebahagiaan di dunia maupun di akhirat. Ilmu pengetahuan diperoleh melalui
pendidikan, baik melalui lembaga formal maupun non formal, maka dari itu
pendidikan berperan penting dalam kemajuan peradaban dan kecerdasan bangsa.
Hal tersebut tertera dalam fungsi dan tujuan pendidikan nasional yang tercantum
dalam Undang-Undang Pendidikan Nomor 20 Tahun 2003 Pasal 3 tentang Sistem
Pendidikan Nasional, yaitu:
Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk
watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan
kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar
menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,
berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga
negara yang demokratis serta bertanggung jawab.1
Perwujudan fungsi pendidikan nasional tersebut belum tercapai dengan
sempurna jika masih memiliki beragam permasalahan. Permasalahan paling
umum terdapat pada rendahnya prestasi belajar siswa dalam bidang studi tertentu,
salah satunya adalah matematika. Matematika dipandang sebagai bidang studi
yang sulit oleh siswa dan memiliki nilai yang rendah. Hal ini dapat dilihat pada
hasil UN (Ujian Nasional) yang dilaksanakan tahun 2017, rata-rata UN
matematika 54,25 turun 4,36 poin dibandingkan tahun sebelumnya yaitu 58,61.2
Rendahnya prestasi siwa dalam bidang studi matematika di Indonesia dapat
dilihat dari hasil TIMSS (Trends in International Mathematics and Science
Study). TIMSS adalah studi internasional tentang prestasi matematika dan sains
1 Undang-Undang Republik Indonesia No. 20 Tahun 2003, Sistem Pendidikan Nasional,
(Jakarta: Direktorat Jenderal Pendidikan Islam Departemen Agama RI, 2006), h. 3, (http://
kemenag.go.id/filedokumenUU2003.pdf).
2 Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Konferensi Pers UN 2017 Jenjang SMP, 2018,
(http://kemdikbud.go.id/main/files/download/9c7fdf36a39328d).
2
siswa sekolah dasar dan menengah pertama. 3 Data hasil TIMSS tahun 2011
menunjukan bahwa kemampuan matematika siswa Indonesia menempati urutan
ke-38 dari 42 negara peserta dengan perolehan nilai 386, dan nilai rata-rata
internasional 467.4 Data hasil TIMSS tahun 2015 menunjukan bahwa Indonesia
menempati urutan ke-44 dari 49 negara peserta dengan perolehan nilai 397, dan
nilai rata-rata internasional 504.5 Walaupun mengalami kenaikan nilai 11 poin
dari tahun sebelumnya, perolehan nilai dibawah 400 membuat Indonesia
tergolong dalam tingkatan prestasi yang rendah berdasarkan skala internasional
TIMSS.6
Kerangka penilaian matematika TIMSS 2015 terdiri dari dua dimensi
penilaian, yaitu dimensi konten yang menentukan materi pelajaran yang akan
dinilai dan dimensi kognitif yang menentukan proses berpikir siswa yang akan
diukur.7 Untuk dimensi kognitif, terdapat tiga kategori proses yaitu pengetahuan
(knowing), penerapan (applying) dan penalaran (reasoning). Target persentase
untuk kategori pengetahuan 35%, penerapan 35% dan penalaran 30%. 8 Hasil
capaian matematika untuk kategori pengetahuan 32%, penerapan 24% dan
penalaran 20%.9 Kategori penalaran merupakan target TIMSS yang paling rendah
dengan hasil persentase yang rendah pula, hal ini menunjukan bahwa kemampuan
penalaran siswa Indonesia masih rendah.
Fakta lain dapat dilihat dari hasil PISA (Programme for International Student
Assessment). PISA adalah studi internasional yang bertujuan untuk mengukur
3 Pusat Penilaian Pendidikan, Badan Penelitian dan Pengembangan, TIMSS infographic, 2018,
(http://puspendik.kemdikbud.go.id/seminar/index.php?folder=Hasil%20Seminar%20Puspendik%2
02016).
4 IEA, TIMSS 2011 International Result in Mathematics, TIMSS & PIRLS International Study
Center, Lynch School of Education, Boston College, 2018, h. 42,
(https://timssandpirls.bc.edu/timss2011/downloads/T11_IR_Mathematics_FullBook.pdf).
5 ACER, TIMSS 2015, A First Look at Australia’s Result, 2018, h. 11,
(http://www.acer.edu.au/timss).
6 Ibid., h. 5.
7 IEA, TIMMS Advanced 2015 Assessment Frameworks, TIMSS & PIRLS International Study
Center, Lynch School of Education, Boston College, 2018, h. 9, (https://timss.bc.edu/timss2015-
advanced/downloads/TA15_Frameworks_FullBook.pdf.).
8 Ibid., h. 10.
9 Pusat Penilaian Pendidikan Badan Penelitian dan Pengembangan, loc. cit.
3
prestasi literasi membaca, matematika, dan sains. 10 Hasil PISA tahun 2012,
literasi matematika Indonesia menempati urutan ke-64 dari 65 negara peserta
dengan perolehan nilai 375, dan rata-rata skor internasional adalah 494.11 Hasil
PISA tahun 2015, literasi matematika Indonesia menempati urutan ke-62 dari 70
negara peserta dengan perolehan nilai 386, dan rata-rata skor internasional adalah
490.12 Hasil ini juga menunjukan kemampuan matematika siswa Indonesia masih
rendah walaupun mengalami kenaikan 11 poin, karena masih berada dibawah
rata-rata skor internasional.
Selain itu, PISA mengadakan survei yang dilakukan tiap penyelenggaraan
yang fokus kepada satu domain dari tiga domain utama yaitu kemampuan
membaca, matematika, dan sains.13 Survei PISA diselenggarakan setiap tiga tahun
sekali, pada tahun tahun 2003 domain yang menjadi fokus survei adalah
matematika, tahun 2006 sains, tahun 2009 membaca, tahun 2012 matematika, dan
tahun 2015 sains. 14 Kerangka PISA pada literasi matematika berisi penilaian
konten, proses dan konteks matematika. Adapun penilaian kategori proses
matematika meliputi kategori merumuskan (formulate), menggunakan (employ),
dan menafsirkan (interpret).15 Persentase pencapaian siswa Indonesia pada tiga
kategori proses matematika yang termuat dalam National Center For Education
Statistics disajikan pada Tabel 1.1.16
10 Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Badan Penelitian dan Pengembangan, PISA,
2018, (https://www.kemdikbud.go.id/main/blog/2016/12/peringkat-dan-capaian-pisa-indonesia-
mengalami-peningkatan).
11 OECD, PISA 2012 Result in focus, 2018, h. 5, (https://www.oecd.org/pisa/keyfindings/pisa-
2012-results-overview.pdf.).
12 OECD, PISA 2015 Results in Focus, 2018, h. 5, (http://www.oecd.org/pisa).
13 Pusat Penilaian Pendidikan, PISA, 2018,
(http://puspendik.kemdikbud.go.id/seminar/upload/Sosialisasi%20PISA%202018/Presentasi%20A
pa%20itu%20PISA.ppsx.).
14 Ibid.
15 OECD, PISA 2015 Assesment and Analytical Framework, 2018, h. 65,
(https://www.oecd.org/pisa/pisaproducts/Draft%20PISA%202015%20Mathematics%20Framewor
k%20.pdf.).
16 PISA 2012 Data Tables, Figures, and Exhibits, 2018, h. 9-11,
(https://nces.ed.gov/pubs2014/2014024_tables.pdf).
4
Tabel 1.1
Persentase Siswa Indonesia Kategori Proses Matematika
Kategori
Proses
Matematika
< level 1 Level 1 Level 2 Level 3 Level 4 Level 5 Level 6
Formulating 46,8 % 27,5% 15,9% 6,9% 2,3% 0,5% 0%
Employing 45,2% 31,2% 16,5% 5,3% 1,5% 0% 0%
Interpreting 39,3% 34,0% 19,2% 6,0% 1,3% 0% 0%
Literasi matematika telah menjadi isu utama dalam kajian survei internasional
PISA yaitu yang diartikan sebagai kemampuan seseorang untuk merumuskan,
menerapkan dan menafsirkan matematika dalam berbagai konteks, termasuk
kemampuan melakukan penalaran secara matematis dan menggunakan konsep,
prosedur, dan fakta untuk menggambarkan, menjelaskan atau memperkirakan
fenomena/kejadian. 17 Pada Tabel 1.1 terlihat bahwa siswa Indonesia memiliki
kemampuan yang rendah pada ketiga proses matematika baik yaitu formulating,
employing, dan interpreting. Sedangkan, ketiga komponen proses matematika
tersebut sangat berkaitan erat dengan kemampuan berpikir tingkat tinggi siswa
khususnya pada komponen interpreting yang berkaitan dengan kemampuan
penalaran. Hanya sedikit siswa Indonesia yang mampu menyelesaikan
permasalahan pada masing-masing level. Di bawah level 1 sampai dengan level 5
masih dibawah 50%, sedangkan pada level 6 tidak ada siswa yang mampu
mengerjakannya. Hasil PISA tersebut menggambarkan bahwa kemampuan
penalaran siswa Indonesia masih rendah.
Pada hasil studi TIMSS dan PISA diperoleh data yang menunjukan bahwa
kemampuan penalaran matematika siswa Indonesia rendah. Hal itu juga dapat
menunjukan rendahnya kemampuan berpikir kritis matematis siswa karena
menurut Krulik dan Rudnick aspek penalaran itu meliputi berpikir dasar (basic
17 OECD, PISA 2015 Assesment and Analytical Framework, 2018, h. 65,
(https://www.oecd.org/pisa/pisaproducts/Draft%20PISA%202015%20Mathematics%20Framewor
k%20.pdf.).
5
thinking), berpikir kritis (critical thinking), dan berpikir kreatif (creative
thinking).18
Berpikir kritis menurut Krulik dan Rudnick yaitu memeriksa,
menghubungkan, dan mengevaluasi semua aspek dari suatu situasi atau masalah;
fokus pada bagian situasi atau masalah; mengumpulkan dan mengatur informasi;
memvalidasi dan menganalisis informasi; mengingat dan mengaitkan informasi
yang telah dipelajari sebelumnya; menentukan kewajaran jawaban; menggambar
kesimpulan yang valid; analitis dan refleksif. 19 Dalam pelajaran matematika
kemampuan berpikir kritis perlu dikembangkan, sesuai dengan yang tertera pada
Permendiknas No. 22 Tahun 2006 dalam standar isi bahwa mata pelajaran
matematika perlu diberikan kepada semua peserta didik mulai dari sekolah dasar
untuk membekalinya dengan kemampuan berpikir logis, analitis, sistematis, kritis,
dan kreatif, dan bekerjasama.20 Pada kurikulum 2013 di Indonesia, salah satu
kompetensi dasar dalam pembelajaran matematika yaitu menunjukan sikap logis,
kritis, analitik, konsisten dan teliti, bertanggung jawab, responsif, dan tidak
mudah menyerah dalam memecahkan masalah.21 Pada tujuan pembelajaran yang
ditetapkan oleh pemerintah terlihat bahwa berpikir kritis adalah salah satu aspek
yang harus dimiliki oleh siswa.
Wahab juga mengemukakan alasan penting untuk mengembangkan berpikir
kritis, yaitu: zaman yang menuntut setiap siswa dapat mencari, memilih, dan
menggunakan informasi untuk kehidupan bermasyarakat, setiap siswa akan
berhadapan dengan berbagai macam masalah dan pilihan sehingga siswa harus
mampu berpikir kritis maksudnya siswa harus mencari dan menganalisis suatu
informasi terlebih dahulu untuk menyelesaikan suatu masalah dan
mempertimbangkan keputusannya, kemampuan memandang sesuatu hal dengan
cara yang berbeda dalam memecahkan masalah, dan terakhir berpikir kritis
18 Stephen Krulik and Jesse A. Rudnick, The New Sourcebook for Teaching Reasoning and
Problem Solving in Junior and Senior High School, (Boston: Allyn and Bacon,1996), h. 2.
19 Ibid.
20 Badan Standar Nasional Pendidikan, Standar Isi Untuk Satuan Pendidikan Dasar dan
Menengah, (Jakarta: BNSP, 2006), h. 139.
21 Kemendikbud, Lampiran Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No. 68 Tahun 2013
tentang Kerangka Dasar dan Struktur Kurikulum SMP/MTs, h. 42, (Jakarta: Permendikbud, 2013).
6
merupakan aspek dalam memecahkan permasalahan secara kreatif agar siswa
dapat bersaing secara adil dan dapat bekerja sama dengan bangsa lain. 22
Dengan berpikir kritis seseorang diharapkan akan mampu mengahadapi setiap
persoalan-persoalan yang dihadapinya, karena cenderung ia akan mengambil
keputusan yang tepat dan logis serta sudah dipertimbangkan dengan matang.
Dalam pembelajaran, kemampuan berpikir kritis sangat dibutuhkan agar siswa
dapat memecahkan suatu persoalan melalui analisis dan pemahaman masalah
sehingga soal menjadi jelas, mudah dipahami dan dapat diselesaikan dengan
berbagai cara secara logis dan teliti. Oleh karena itu, sudah seharusnya proses
pembelajaran yang berlangsung di sekolah dapat melatih siswa untuk
mengembangkan kemampuan berpikir kritis.
Berpikir kritis merupakan aspek penting yang perlu dikembangkan siswa
dalam proses pembelajaran matematika di sekolah, namun kenyatannya guru
belum dapat memfasilitasi siswa secara optimal. Masih terdapat guru yang
menggunakan metode atau pendekatan konvensional saat mengajar pelajaran
matematika di kelas, sehingga kemampuan berpikir kritis siswa kurang
berkembang. Sesuai dengan penelitian yang dilakukan Winda di salah satu SMPI
di daerah Tangerang Selatan menunjukan bahwa hasil tes kemampuan berpikir
kritis siswa yang diajarkan dengan pendekatan konvensional memiliki nilai rata-
rata kelas hanya 58,50 dari nilai maksimum 100.23 Penelitian yang dilakukan oleh
Sinta di salah satu SMP Tangerang selatan juga menunjukan skor yang rendah
yaitu rata-rata kelas hanya mencapai 59,08 dari nilai maksimum 100.24 Kedua
nilai rata-rata kelas tersebut masih tergolong rendah karena masih berada di
bawah KKM.
Selain itu peneliti melakukan observasi pra penelitian disekolah yang akan
digunakan untuk penelitian yaitu MTs Darul Ma’arif yang terletak di Jakarta
22 Dina Mayadiana Suwarma, Suatu Alternatif Pembelajaran Kemampuan Berpikir Kritis
Matematis, (Jakarta: Cakrawala Mahakarya, 2009), h. 5.
23 Winda Ayuningtyas, “Pengaruh Pendekatan Model Eliciting Activities (MEAs) Terhadap
Kemampuan Berpikir Kritis dan Kreatif Matematis Siswa”, Skripsi UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta, Jakarta, 2015, h. 57, (http://repository.uinjkt.ac.id/dspace/handle/123456789/26986) .
24 Sinta Munika, “Pengaruh Model Pembelajaran Learning Cycle 5E Terhadap Kemampuan
Berpikir Kritis Matematis Siswa”, Skripsi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Jakarta, 2015, h. 56,
(http://repository.uinjkt.ac.id/dspace/handle/123456789/28704) .
7
Selatan. Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan, persentase skor kemampuan
berpikir kritis matematis pada indikator elementary clarification persentase
mencapai 34,17%, inference persentase mencapai 50,83%, dan strategies and
tactics persentase mencapai 3,33%. Persentase rata-rata skor kemampuan berpikir
kritis melalui 3 indikator yang diberikan adalah 37,50%, persentase tersebut
menunjukan kemampuan berpikir kritis siswa masih tergolong rendah karena
masih berada di bawah 50%.
Hasil penelitian tersebut sejalan dengan hasil wawancara yang dilakukan
kepada salah satu guru matematika di salah satu MTs Jakarta Selatan untuk
mengetahui kemampuan berpikir kritis matematis siswa. Berdasarkan hasil
wawancara tersebut, siswa masih mengalami kesulitan jika diberikan soal-soal
yang berbeda dengan contoh yang menuntut kemampuan berpikir kritis matematis
sehingga kemampuan siswa dalam mengidentifikasi permasalahan masih kurang
berkembang, siswa belum mampu memberikan kesimpulan dengan benar ketika
guru meminta siswa untuk menyimpulkan, selain itu siswa juga kurang memiliki
kemampuan untuk menuliskan langkah penyelesaian masalah dengan lengkap
karena hanya memikirkan hasil akhir saja. Hal tersebut menunjukkan bahwa
kemampuan berpikir kritis matematis siswa masih rendah, sehingga dapat diduga
bahwa proses pembelajaran yang diterapkan belum mengembangkan kemampuan
berpikir kritis.
Untuk mengembangkan kemampuan berpikir kritis siswa perlu adanya upaya
perbaikan dalam pembelajaran. Salah satunya dengan menggunakan strategi
pembelajaran yang dapat mengembangkan kemampuan berpikir kritis matematis
siswa. Menurut Dina, dalam proses belajar mengajar, kemampuan berpikir dapat
dikembangkan dengan memperkaya pengalaman yang bermakna melalui
persoalan pemecahan masalah.25 Krulik dan Rudnick menyatakan bahwa kegiatan
menganalisis pada proses read and think dalam strategi pemecahan masalah
heuristik adalah awal dimulainya berpikir kritis.26 Dengan demikian penerapan
strategi pemecahan masalah heuristik menurut Krulik dan Rudnick diharapkan
25 Suwarma, op. cit., h. 3.
26 Stephen Krulik and Jesse A.Rudnick, op. cit., h. 5.
8
dapat mengembangkan kemampuan berpikir kritis matematis siswa karena strategi
ini lebih mengedepankan proses pembelajaran pemecahan masalah.
Krulik dan Rudnick mendefinisikan strategi heuristik sebagai sebuah cara
untuk membantu siswa dalam menemukan solusi dalam pemecahan masalah yang
terdiri dari lima langkah pembelajaran, yaitu: 1) read and think (membaca dan
berpikir), 2) explore and plan (ekplorasi dan merencanakan), 3) select a
strategy (memilih strategi), 4) find an answer (mencari sebuah jawaban), 5)
reflect and extend (refleksi dan mengembangkan). 27 Melalui strategi
pemecahan masalah heuristik siswa diberikan kesempatan mengeksplorasi
pengetahuannya. Eksplorasi pengetahuan siswa dilakukan melalui penggunaan
simbol-simbol matematika, kemampuan perhitungan, serta kemampuan
menganalisis pola-pola dalam suatu masalah, sehingga dapat membantu siswa
menemukan solusi untuk masalah yang dihadapi.
Pada langkah pertama strategi pemecahan masalah heuristik yaitu read and
think, siswa dibiasakan untuk membaca dan memahami masalah dengan cara
menganalisis dan menerjemahkan masalah ke dalam bahasa siswa.28 Pada langkah
kedua yaitu explore and plan, siswa dibiasakan untuk mengidentifikasi informasi
penting yang terdapat di dalam masalah dan menghilangkan informasi yang tidak
dibutuhkan untuk memecahkan masalah, kemudian rencana dikembangkan untuk
menemukan jawaban.29 Pada langkah ketiga yaitu select a strategy, siswa di latih
untuk memilih strategi yang cocok dan tepat untuk permasalahan yang diberikan
sesuai dengan dua langkah sebelumnya.30
Pada langkah keempat yaitu find an answer, siswa dilatih kemampuan
berhitung dan menentukan estimasi jawaban yang tepat.31 Pada langkah terakhir
yaitu reflect and extend siswa dibiasakan untuk memeriksa kembali jawabannya,
apakah sudah benar jawaban dan cara yang dilakukan untuk penyelesaian
masalah.32 Dengan lima langkah terebut siswa difasilitasi untuk mengembangkan
27 Ibid,.
28 Ibid,
29 Ibid,.
30 Ibid,.
31 Ibid,.h. 6.
32 Ibid,.
9
kemampuan berpikir kritis yaitu menganalisis dan mengidentifikasi masalah,
mengumpulkan dan mengatur informasi, dan mengevaluasi sehingga dapat
memberikan alasan yang logis untuk penyelesaian yang diperoleh.
Berdasarkan uraian diatas, penulis tertarik untuk melakukan penelitian
tentang pembelajaran matematika dengan judul “Pengaruh Strategi Pemecahan
Masalah Heuristik Terhadap Kemampuan Berpikir Kritis Matematis
Siswa”.
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang diatas, peneliti dapat mengidentifikasi
masalah-masalah yang timbul dalam penelitian sebagai berikut:
1. Rendahnya prestasi belajar siswa dalam mata pelajaran matematika.
2. Rendahnya kemampuan berpikir kritis matematis siswa.
3. Kurang diterapkannya strategi pembelajaran yang dapat mengembangkan
kemampuan berpikir kritis matematis siswa.
C. Pembatasan Masalah
Pembatasan masalah penelitian ini bertujuan agar penelitian yang dilakukan
terarah dan dapat tercapai dengan baik, maka penulis membatasi fokus penelitian
dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Kemampuan berpikir kritis matematis yang diukur adalah:
a. Elementary Clarification
b. Strategies and Tactics
c. Inference
2. Strategi pembelajaran yang digunakan adalah strategi pemecahan masalah
heuristik yang terdiri dari lima langkah pembelajaran yaitu:
a. Read and Think (Membaca dan Berpikir);
b. Explore and Plan (Eksplorasi dan Merencanakan);
c. Select strategy (Memilih strategi);
d. Find an answer (Menemukan jawaban);
e. Reflect and Extend (Refleksi dan Mengembangkan).
10
D. Perumusan Masalah
Berdasarkan identifikasi dan pembatasan masalah yang diuraikan di atas,
maka perumusan masalah yang akan diteliti adalah sebagai berikut:
1. Bagaimana kemampuan berpikir kritis matematis siswa yang
pembelajarannya mengunakan strategi pemecahan masalah heuristik?
2. Bagaimana kemampuan berpikir kritis matematis siswa yang
pembelajarannya mengunakan strategi ekspositori?
3. Apakah kemampuan berpikir kritis matematis siswa yang dalam
pembelajarannya menggunakan strategi pemecahan masalah heuristik
lebih tinggi daripada kemampuan berpikir kritis matematis siswa yang
dalam pembelajarannya menggunakan strategi pembelajaran ekspositori?
E. Tujuan Penelitian
Berdasarkan identifikasi dan pembatasan masalah yang diuraikan di atas,
maka perumusan masalah yang akan diteliti adalah sebagai berikut:
1. Mengetahui dan menganalisis kemampuan berpikir kritis matematis siswa
yang pembelajarannya mengunakan strategi pemecahan masalah heuristik
2. Mengetahui dan menganalisis kemampuan berpikir kritis matematis siswa
yang pembelajarannya mengunakan strategi ekspositori.
3. Mengetahui perbedaan kemampuan berpikir kritis matematis siswa yang
dalam pembelajarannya menggunakan strategi pemecahan masalah
heuristik dan kemampuan berpikir kritis matematis siswa yang dalam
pembelajarannya menggunakan strategi ekspositori.
F. Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat memberi manfaat, antara lain:
1. Bagi siswa
Penerapan strategi pemecahan masalah heuristik dapat meningkatkan
kemampuan berpikir kritis matematis siswa.
11
2. Bagi guru
Strategi pemecahan masalah heuristik dapat digunakan sebagai alternatif
strategi pembelajaran dalam mengembangkan kemampuan berpikir kritis
matematis siswa.
3. Bagi sekolah
Strategi pemecahan masalah heuristik dapat menjadi bahan pertimbangan
dalam menerapkan strategi pembelajaran yang digunakan untuk
meningkatkan kualitas pembelajaran matematika di sekolah.
4. Bagi peneliti
Secara umum dapat menambah referensi baru dalam menggunakan strategi
pemecahan masalah heuristik.
74
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah diperoleh mengenai pengaruh
pembelajaran dengan menggunakan strategi pemecahan masalah heuristik terhadap
kemampuan berpikir kritis matematis siswa, diperoleh kesimpulan sebagai berikut:
1. Kemampuan berpikir kritis matematis siswa yang memperoleh
pembelajaran dengan strategi pemecahan masalah heuristik masih tergolong
rendah pada indikator inference, namun pada indikator elementary
clarification dan indikator strategies and tactics sudah mencapai hasil yang
cukup. Dapat dikatakan bahwa pembelajaran dengan strategi pemecahan
masalah heuristik merupakan pembelajaran yang efektif untuk
mengembangkan kemampuan berpikir kritis matematis siwa.
2. Kemapuan berpikir kritis matematis siswa yang memperoleh pembelajaran
dengan strategi ekspositori masih tergolong rendah untuk indikator
inference, namun untuk indikator elementary clarification dan strategies
and tactics sudah mencapai hasil yang baik. Dapat dikatakan bahwa
pembelajaran dengan strategi ekspositori belum optimal untuk
mengembangkan kemampuan berpikir kritis matematis siswa.
3. Kemampuan berpikir kritis matematis siswa yang memperoleh
pembelajaran dengan strategi pemecahan masalah heuristik secara
keseluruhan memiliki persentase ketercapaian indikator paling tinggi
daripada kemampuan berpikir kritis matematis siswa yang yang
memperoleh pembelajaran dengan strategi ekspositori.
B. Saran
Berdasarkan hasil temuan penelitian ini, peneliti ingin memberikan saran untuk
penelitian selanjutnya yang terkait dengan penelitian ini, diantaraya yaitu:
75
1. Berdasarkan hasil penelitian bahwa rata-rata kemampuan berpikir kritis
matematis siswa yang memperoleh pembelajaran dengan strategi
pemecahan masalah heuristik lebih tinggi daripada rata-rata kemampuan
berpikir kritis matematis yang memperoleh pembelajaran dengan strategi
ekspositori, sehingga pembelajaran dengan strategi pemecahan masalah
heuristik dapat dijadikan sebagai salah satu alternatif pilihan yang
disarankan dalam pembelajaran matematika untuk dapat mengembangkan
kemampuan berpikir kritis matematis siswa.
2. Penelitian ini hanya melihat pengaruh penerapan pembelajaran dengan
strategi pemecahan masalah heuristik terhadap kemampuan berpikir kritis
matematis siswa pada pokok bahasan aritmatika sosial. Oleh sebab itu,
penelitian selanjutnya disarankan untuk melakukan penelitian pada pokok
bahasan pembelajaran matematika yang lain serta mengukur kemampuan
metematika yang lain pula.
3. Proses pembelajaran dengan pemecahan masalah heuristik membutuhkan
waktu yang cukup lama terutama pada proses explore and plan, sehingga
untuk penelitian selanjutnya disarankan untuk memperhatikan alokasi
waktu sebaik mungkin sehingga proses pembelajaran menjadi maksimal.
76
DAFTAR PUSTAKA
Abdul Muiz L, Dindin, Heuristik dalam Pemecahan Masalah Matematika dan
Pembelajarannya Disekolah Dasar, Bandung:FMIPA UPI, 2010.
ACER, TIMSS 2015 A First Look at Australia’s Result, 2016,
http://www.acer.edu.au/timss diakses pada hari rabu, 11 Januari 2017
pukul 20.42.
Ayuningtyas, Winda, Pengaruh Pendekatan Model Eliciting Activities (MEAs)
Terhadap Kemampuan Berpikir Kritis dan Kreatif Matematis Siswa, ,
Jakarta: Skripsi UIN Syarif Hidayatullah, 2015,
(http://repository.uinjkt.ac.id/dspace/handle/123456789/26986) .
B. Johnson, Elaine, Contextual Teaching and Learning: Menjadikan kegiatan
belajar-mengajar mengasyikan dan bermakna, Bandung: MLC, 2009.
Badan Standar Nasional Pendidikan, Standar Isi Untuk Satuan Pendidikan Dasar
dan Menengah, Jakarta: BNSP, 2006.
Facione, Peter A. and Noren C. Facione, The Holistic Critical Thinking Scoring
Rubric – HCTSR, Insight Assessment, Hemosa Beach, CA USA, 2014.
Hamzah, Ali, Evaluasi Pembelajaran Matematika, Jakarta : PT Raja Grafindo
Persada, 2014.
Haryani, Desti, “Membentuk Berpikir Kritis Matematis Ditinjau dari Pengetahuan
Awal Siswa”, Prosiding Seminar Nasional Matematika dan Pendidikan
Matematika FMIPA UNY, Yogyakarta, 2012.
IEA, TIMSS 2011 International Result in Mathematics, TIMSS & PIRLS
International Study Center, Lynch School of Education, Boston Collage,
2018,
(https://timssandpirls.bc.edu/timss2011/downloads/T11_IR_Mathematics_
FullBook.pdf).
IEA, TIMMS Advanced 2015 Assessment Frameworks, TIMSS & PIRLS
International Study Center, Lynch School of Education, Boston Collage,
2018, (https://timss.bc.edu/timss2015-
advanced/downloads/TA15_Frameworks_FullBook.pdf.).
Ismaimuza, Dara, Kemampuan Berpikir Kritis Matematis Ditinjau dari
Pengetahuan Awal Siswa, Jurnal Pendidikan Matematika, Vol.2 No.1,
2011.
Kemendikbud, Lampiran Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No. 68
tahun 2013 tentang Kerangka Dasar dan Struktur Kurikulum SMP/Mts,
Jakarta: Permendikbud, 2013.
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Badan Penelitian dan Pengembangan,
PISA, 2018, (https://www.kemdikbud.go.id/main/blog/2016/12/peringkat-
dan-capaian-pisa-indonesia-mengalami-peningkatan).
77
Kementerian pendidikan dan Kebudayaan, Konferensi Pers UN 2017 Jenjang
SMP, 2018,
(http://kemdikbud.go.id/main/files/download/9c7fdf36a39328d).
Kholifah, Pengaruh Strategi Pembelajaran Heuristik Krulik-Rudnick Terhadap
Kemampuan Berpikir Aljabar Siswa, Skripsi pada Fakultas Ilmu Tarbiyah
dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Jakarta, 2016
(http://repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31632/3/KHOL
IFAH-FITK.pdf).
Krulik, Stephen and Jesse A.Rudnick, The New Sourcebook for Teaching
Reasoning and Problem Solving in Junior and Senior High School,
Boston: Allyn and Bacon,1996.
Lestari, Karunia Eka dan Mokhammad Ridwan Yudhanegara, Penelitian
Pendidikan Matematika, Bandung: Refika Utama, 2015.
Maolani, Rukaesih A. dan Ucu Cahyana, Metodologi Penelitian Pendidikan,
Depok: PT Rajagrafindo Persada, 2015.
Munika, Sinta, Pengaruh Model pembelajaran Learning Cycle 5E Terhadap
Kemampuan Berpikir Kritis Matematis Siswa, Jakarta: Skripsi UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta, 2015,
(http://repository.uinjkt.ac.id/dspace/handle/123456789/28704) .
OECD, PISA 2012 Result in focus, 2018,
(https://www.oecd.org/pisa/keyfindings/pisa-2012-results-overview.pdf.).
OECD, PISA 2015 Assesment and Analytical Framework, 2018,
(https://www.oecd.org/pisa/pisaproducts/Draft%20PISA%202015%20Mat
hematics%20Framework%20.pdf.).
OECD, PISA 2015 Results in Focus, 2018, (http://www.oecd.org/pisa).
PISA 2012 Data Tables, Figures, and Exhibits, 2018,
(https://nces.ed.gov/pubs2014/2014024_tables.pdf ).
Pusat Penilaian Pendidikan, Badan Penelitian dan Pengembangan, TIMSS
infographic, 2018,
(http://puspendik.kemdikbud.go.id/seminar/index.php?folder=Hasil%20Se
minar%20Puspendik%202016). IEA, TIMSS 2011 International Result in
Mathematics, TIMSS & PIRLS International Study Center, Lynch School
of Education, Boston Collage, 2018.
Pusat Penilaian Pendidikan, PISA, 2018,
(http://puspendik.kemdikbud.go.id/seminar/upload/Sosialisasi%20PISA%
202018/Presentasi%20Apa%20itu%20PISA.ppsx.)
Rahmawati, Lailita Tria, Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis Matematis
Siswa Melalui Pendekatan Diskursus Matematik, Skripsi pada Fakultas
ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidyatullah Jakarta, Jakatra,
2017,
78
(http://repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34587/1/Lailita
%20Tria%20Rahmawati-FITK.pdf).
Rajuaty Tandiseru, Selvi, The Efectiveness of Local Culture-Based Mathematical
Heuristik-KR Learning towards Enhancing Student’s Creative Thinking
Skill, Journal of Education and Practice 6, No.12, 2015.
Sanjaya, Wina, Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan,
Jakarta: Kencana Prenada Media, 2006.
Somakim, Peningkatan Kemampuan Berpikir Kritis Matematis Siswa Sekolah
Menengah Pertama dengan Penggunaan Pendidikan Matematika
Realistik,(http://eprints.unsri.ac.id/1526/1/08-Somakim_Matematika-(42-
48).pdf).
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D, Bandung: Alfabeta,
2016.
Sumarmo, Utari, “Pengembangan Hard Skill dan Soft Skill Matematika Bagi
Guru dan Siswa untuk Mendukung Implementasi Kurikulum 2013”,
Prosiding Seminar Nasional Pendidikan Matematika STKIP Siliwangi
Bandung, 2013.
Surya, Hendra, Cara Belajar Orang Genius, Jakarta: PT Elex Media Komputindo,
2013.
Suwarma, Dina Mayadiana, Suatu Alternatif Pembelajaran Untuk Meningkatkan
Kemampuan Berpikir Kritis Matematika, Jakarta: Cakrawala Maha Karya,
2009.
Tambunan, Hardi, Strategi Heuristik Dalam Pemecahan Masalah Matematika
Sekolah, Jurnal Saintech, Vol.06, 2014.
Undang-Undang Republik Indonesia No. 20 Tahun 2003, Sistem Pendidikan
Nasional, Jakarta: Direktorat Jenderal Pendidikan Islam Departemen
Agama RI, 2006, (http:// kemenag.go.idfiledokumenUU2003.pdf).
Kadir, Statistik Terapan Konsep, Contoh dan Analisis Data dengan Program
SPSS/Lisrel dalam Penelitian, Jakarta : PT RajaGrafido Persada, 2015.
Wahyudi, Gusti Rizal, Agung Haryanto, dan Asep Nursangaji, Efektivitas
Pembelajaran Matematika Relistik Dengan Strategi Heuristik Krulik Dan
Rudnick di SMP,
(http://jurnal.untan.ac.id/index.php/jpdpb/article/viewFile/10317/9978 ).