pengawetan mayat guna penelitian ilmiah menurut hukum islam.docx

19
PENGAWETAN MAYAT GUNA PENELITIAN ILMIYAH MENURUT HUKUM ISLAM NAMA: ARVIANDA OZZY ARMADI PUTRI NIM: 20110660007 FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURABAYA

Upload: haseo-ayatullah

Post on 20-Oct-2015

311 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PENGAWETAN MAYAT GUNA PENELITIAN ILMIAH MENURUT HUKUM ISLAM.docx

PENGAWETAN MAYAT GUNA PENELITIAN ILMIYAH

MENURUT HUKUM ISLAM

NAMA: ARVIANDA OZZY ARMADI PUTRI

NIM: 20110660007

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURABAYA

TAHUN 2012

Page 2: PENGAWETAN MAYAT GUNA PENELITIAN ILMIAH MENURUT HUKUM ISLAM.docx

PENGAWETAN MAYAT GUNA PENELITIAN ILMIAH

MENURUT HUKUM ISLAM

NAMA: ARVIANDA OZZY ARMADI PUTRI

NIM: 20110660007

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURABAYA

TAHUN 2012

i

Page 3: PENGAWETAN MAYAT GUNA PENELITIAN ILMIAH MENURUT HUKUM ISLAM.docx

KATA PENGANTAR

Assalamualaikum. wr. wb

Puji dan syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT. Karena atas berkat dan

rahmatnya jualah sehingga makalah ini dapat terselesaikan dengan baik dan tepat

waktu.

Pada kesempatan ini, saya mengucapkan banyak terima kasih kepada semua

pihak yang telah membantu saya dalam penyusunan makalah ini terutama kepada

Dosen pembimbing.

Namun demikian dalam penyusunan makalah ini tidak lepas dari kesalahan

dan kekurangan, untuk itu saran dan kritikan yang bersifat membangun sangat

diharapkan demi perbaikan penulisan dimasa mendatang. Semoga makalah ini dapat

memberikan manfaat bagi kita semua. Terima Kasih.

Wallaikumsalam wr. wb

Surabaya, 16 maret 2012

Penulis

Arvianda Ozzy A.P

iii

Page 4: PENGAWETAN MAYAT GUNA PENELITIAN ILMIAH MENURUT HUKUM ISLAM.docx

DAFTAR ISI

HALAMAN

TITLE(JUDUL)…………………………………………………………..i

KATA PENGANTAR…………………………………………………..iii

DAFTAR ISI…………………………………………………………….v

BAB I PENDAHULUAN………………………………………1

A. LATAR BELAKANG………………………............1

B. RUMUSAN MASALAH…………………………...3

C. TUJUAN…………………………………………….3

BAB II LANDASAN TEORI…………………………………...5

A. AL QURAN………………………………………...5

B. AS SUNAH………………………………………....7

C. PENDAPAT ULAMA……………………………...7

BAB III GAMBARAN UMUM………………………………....9

A. DEFINISI PENGAWETAN……………………......9

B. DEFINISI MAYAT………………………………...9

C. DEFINISI PENELITIAN…………………………..9

D. DEFINISI ILMIYAH……………………………....9

BAB IV PEMBAHASAN……………………………………....10

BAB V PENUTUP……………………………………………..13

A. SIMPULAN…………………………………….....17

B. SARAN…………………………………………....17

DAFTAR PUSTAKA………………………………………………....19

v

Page 5: PENGAWETAN MAYAT GUNA PENELITIAN ILMIAH MENURUT HUKUM ISLAM.docx

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Seiring dengan kemajuan dan perkembangan zaman, dunia juga

mengalami perkembangannya di berbagai bidang.  Salah satunya adalah

kemajuan di bidang kesehatan yaitu pengawetan mayat. suatu tindakan medis

pemberian bahan kimia tertentu guna menghambat pembusukan serta menjaga

penampilan luar mayat supaya tetap mirip dengan kondisi sewaktu hidup.dan

sampai sekarang pengawetan mayat masih sering dilakukan.

Dalam dunia kedokteran sangat penting adanya pengawetan mayat

sebagai penelitian untuk medalami ilmu anatomi (ilmu urai tubuh manusia)

karena jaringan-jaringan sel di dalam tubuh manusia berbeda dengan hewan

oleh karena itu sangat perlu melakukan penelitian terhadap manusia. Tentu

penelitian tidak akan dilakukan pada yang masih hidup melaikan manusia

yang sudah mati (mayat)., yang telah di awetkan untuk memudahkan

penelitian.

Karena manusia tidak mungkin mencapai kemajuan ilmu pengatahuan

dan teknologi yang mantap kecuali dengan penelitian, termasuk penelitian

pengawetan mayat.

Namun, agama islam memerintah agar menghormati mayat, di

tazjidkan dengan penuh kasih sayang,di mandikan, di kafani, di sembayangkan

dan di kuburkan, serta di haramkan penganiayaan terhadapnya.

Bagaimanapun juga pengawetan mayat untuk penelitian ilmiah adalah

hal yang belum jelas kedudukan hukumnya untuk dikembangkan kaum

muslimin mengigat perkembangan ilmu pengetahuan di abad yang serba

canggih dan modern sekarang ini.

1

Page 6: PENGAWETAN MAYAT GUNA PENELITIAN ILMIAH MENURUT HUKUM ISLAM.docx

B. RUMUSAN MASALAH

1. Apa hukum pengawetan mayat guna penelitian ilmiah menurut hukum

islam?

C. TUJUAN

1. Untuk memahami lebih mendalam bagaimana pengawetan mayat menurut

hukum islam agar masyrakat memahami tentang hukum yang sebenarnya

dan tidk terjadi problema dalam masyarakat.

2. Untuk mengetahui pengawetan mayat yang benar menurut kaedah-kaedah

hukum islam.

3

Page 7: PENGAWETAN MAYAT GUNA PENELITIAN ILMIAH MENURUT HUKUM ISLAM.docx

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Dari Al Quran

Q.S Al Isra;70

Artinya: “ Dan sesungguhnya telah kami muliakan anak Adam dan telah kami

telah menempatkan mereka didarat dan dilaut dan kami berikan kepada

mereka rizki yang baik-baik, kami lebihkan mereka dari kebanyakan makhluk

kelebihan yang sempurna”.

Surat Al Baqarah ayat 185 yang berbunyi:

“Allah menghendaki kemudahan bagimu dan tidak menghendaki bagimu

kesukaran”.

Surat Al Baqarah ayat 173

Artinya: barang siapa terpaksa dan tidak melampaui batas serta tidak menganiaya

maka tidaklah berdosa baginya, susungguhnya Allah maha pengampun lagi maha

penyayang.

5

Page 8: PENGAWETAN MAYAT GUNA PENELITIAN ILMIAH MENURUT HUKUM ISLAM.docx

B. Dari hadist

Sesungguhnya Rasulullah Saw bersabda:

Memecahkan tulang (merusak) mayat itu dosanya itu sama dengan merusak

(memecahkan)nya di waktu hidup”. (H.R. Muslim)

Sabda Rasulullah “ tidak boleh menganiaya dan tidak boleh juga di aniaya”.

(H.R. Imam Malik)

C. Pendapat Ulama

Dr Muslim Ibrahim, MA Berpendapat: “ Sebenarnya pengawetan

mayat itu tidak dibenarkan oleh syariat islam karena bertentangan

dengan zhahir nash dan bertentangan pula dengan ketentuan-ketentuan

syariat, yaitu di jadikan untuk di selesikannya dengan cara yang patut.

Tetapi tujuan pengawetan mayat untuk penelitian ilmiyah maka

syara’membolehkannya, ini dipandang dari segi masalah mursalah,

serta mengingat pentingnya ilmu pengetahuan bagi manusia.

Dr Al Yassa’ abu bakar, MA Mengatakan bahwa pengawetan mayat

yang tujuannya untuk penelitian ilmiyah, Islam membolehkannya

karena keperluan ilmu dan kemajuan manusia lebih utama dari pada

mayat itu dikuburkan.

Drs. Muhammad Ali Muhammad, berkata “pengawetan mayat yang

tujuannya untuk penelitian ilmiyah ialah dibolehkan oleh syariat Islam

karena demi kepentingan umum, kemaslahatan masyarakat, yang

sangat membutuhkan kemajuan bagi manusia itu sendiri sebagai

khalifah dimuka bumi.

7

Page 9: PENGAWETAN MAYAT GUNA PENELITIAN ILMIAH MENURUT HUKUM ISLAM.docx

BAB III

GAMBARAN UMUM

A. Pengawetan adalah segala perlakuan yang dilakukan terhadap sesuatu agar

sesuatu itu menjadi tahan lama dan tidak mudah busuk atau rusak.

B. Mayat adalah sesosok tubuh manusia yang sudah terpisah dengan nyawa, atau

manusia yang sudah tidak bernyawa, akan menjadi rangka dan membusuk,

sehimgga dapat menganggu masyarakat sekitar jika tidak segera di kuburkan.

C. Penelitian adalah melakukan suatu pekerjaan yangtujuannya mengetahui

sesuatu yang akan menjadi ilmu pengetahuan bagi penelti sendri, serta di

kembang dan di manfaatkan untuk seluruh masyarakat yang mempelajarinya.

D. Ilmiyah adalah mengetahui sesuatu untuk menjadi suatu pengetahuan yang

bisa bermanfaat bagi diri sendiri dan manusia lainnya

9

Page 10: PENGAWETAN MAYAT GUNA PENELITIAN ILMIAH MENURUT HUKUM ISLAM.docx

BAB IV

PEMBAHASAN

A. HUKUM PENGAWETAN MAYAT UNTUK PENELITIAN

Islam menganjurkan umatnya untuk menghargai sesama manusia,

karena Allah sendiri telah memuliakannya, sebagai mana firman Nya yang ada

dalam Alquran yang berbunyi sebagai berikut:“Dan sesungguhnya telah kami

muliakan anak adam dan kami telah menempatkan mereka didarat dan dilaut

dan kami berikan kepada mereka rizki yang baik-baik, kami lebihkam mereka

dari kebanyakan makhluk kelebihan yang sempurna”. (Q.S Al Isra’:70)

Dalam keadaan masih hidup Allah telah memuliakannya hingga

setelah meninggalpun harus dihormati dan dihargainya. Oleh karena itu

merusak mayat sama juga merusak manusia yang masih hidup. Hal itu

dinyatakan oleh Rasulullah Saw, melalui sebuah hadistnya dari aisyah, beliau

berkata sebagai berikut: “sesungguhnya Rasulullah Saw bersabda:

memecahkan tulang (merusak) mayat itu dosanya sama dengan merusakan

(memecahkan)nya diwaktu hidup”. (H.R Muslim)

Kedua nash diatas menunjukkan bahwa bertapa islam memuliakan

manusia, menghargai dan menghormatinya, walau saat sudah meninggal (jadi

mayat) islam tetap menghormatinya. Itulah kenap islam memerintahkan

umatya untuk menyelesaikan mayat secara ma’ruf dan tidak diabaikan, dan

diharamkan merusak atau menganiaya mayat karena sama halnya merusak

atau menganiaya orang yang masih hidup. Penganiayaan adalah hal yang

sangat dibenci dalam islam, sehingga nabi secara tegas melarangnya lewat

sebuah hadist yang berbunyi “tidak boleh menganiaya dan tidak boleh

dianiaya.”(H.R. Imam Malik)

Penganiayaan dalam Islam merupakan hal yang tidak boleh dilakukan

dan tidak boleh terjadi, baik terhadap orang yang masih hidup maupun sudah

meninggal (jadi mayat).

Mayat dalam Islam adalah hal yang sangat diperhatikan dan dihormati,

tidak boleh diabaikan dan harus diperlakukan menurut ketentuan yang telah

11

Page 11: PENGAWETAN MAYAT GUNA PENELITIAN ILMIAH MENURUT HUKUM ISLAM.docx

diatur dan menurut hukum-hukumnya. Oleh karena itu menguburkan

mayat wajib hukumnya oleh manusia yang masih hidup dan orang yang

disekitarnya. Apabila mayat itu tidak dikuburkan maka haram hukumnya dan

berdosa pada manusia yang masih hidup, kecuali ada alasan tertentu yang

membolehkan menurut kaedah-kaedah hukum islam.

Pada dasarnya pengawetan mayat itu tidak dibolehkan karena

bertentangan dengan hukum islam yang ada, baik dari Al quran maupun

hadist Nabi Saw, tapi karena ada suatu kepentingan yang harus dilakukan dan

bermanfaat bagi umat manusia, atau mungkin karena darurat yang tidak boleh

dilakukan maka hal itu dibolehkan syara’. Sebab hukum islam sangat luas dan

memudahkan seperti surat al baqarah ayat 185 yang berbunyi “ Allah

menghendaki kemudahan bagimu dan tidak menghendaki bagimu kesukaran.

Berdasarkan ayat tersebut jelaslah bahwa hukum islam itu mudah dan

luas, islam tidak memerintahkan umatnya melakukan suatu kewajiban kecuali

menurut kemampuannyayang ada pada dirinya.

Di samping itu Allah tidak memberikan beban kecuali menurut

kemampuan yang ada pada diri kita sendiri, bahkan jika sudah darurat, yang

harampun boleh dilakukan seperti bunyi ayat 173 surat Al Baqarah dan hadist

riwayat Imam Malik yang berbunyi sebagai berikut “karena kemudharatan itu

dapat membolehkan yang haram.”.

Berarti dapat dsimpulkan dalam keadaan terpaksa (darurat) atau karena

ada suatu kepentingan yang tidak boleh tidak dilakukan terhadap mayat

tersebut maka pengawetan mayat itu dibolehkan, sebab tanpa diawetkan mayat

akan membusuk sehingga tidak bisa digunakan untuk penelitian. Ilmu

kesehatan sangat membutuhkan dan memerlukan untuk ilmu urai tubuh dan

praktek-praktek kesehatan lainnya yang tidak mungkin dilakukan pada

manusia yang masih hidup. Salh satu jalan yang mudah pada saa sekarang

yang modern dan serba canggih dan dianggap sangat muktahir adalah

melakukan pengawetan mayat, lalu digunakan untuk keperluan yang

dimaksud.

13

Page 12: PENGAWETAN MAYAT GUNA PENELITIAN ILMIAH MENURUT HUKUM ISLAM.docx

Kebolehan ini dapat dilihat melalui ta’lil (‘illat)dari nash-nash yang

ada hubungannya dengan masalah ini baik Al quran maupun hadist-hadist

Nabi Saw. Yang telah saya sebutkan pada pembahasan yang lalu. Tidak ada

satupun nash yang menyebutkan secara jelas untuk membolehkan,begitu pula

melarangnya. Namun dalam pendapat para ulama tegas memperbolehkan

dengan alasan tertentu akan tetapi tetap berlandaskan Al quran dan hadist.

Karena hukum islam disusun dan dibentuk atas dasar kebijaksanaan dan

kepentingan hidup manusia didunia dan akhirat.

Namun kalau dibandingkan antara kemaslahatan dengan kemafsadatan

(kerugian) khususnya mengenai masalah pengawetan mayat ini, maka

kemaslahatan lebih besar , karena faedah manfaatnya lebih banyak, sekiranya

ada suatu mayat yang diawetkan dan tidak dikebumikan, kerugiannya hanya

tidak menyampaikan kebaikannya, tetapi manfaatnya memberikan ilmu

pengetahuan kepada manusia sehingga mereka menjadi pandai. Dan bisa

membantu manusia lainnya saat mereka membutuhkan bantuan.

15

Page 13: PENGAWETAN MAYAT GUNA PENELITIAN ILMIAH MENURUT HUKUM ISLAM.docx

BAB V

PENUTUP

A. SIMPULAN

Hukum islam tentang pengawetan mayat guna penelitian ilmiyah di

perbolehkan karena menimbang dari segi kemaslahatan masyarakat,yang

sangat membutuhkan kemajuan ilmu pengetahuan. Oleh karena itu

pengawetan mayat guna penelitian ilmiyah sangat di butuhkan. Jadi islam

membolehkan jika itu berguna bagi masyarakat banyak.

B. SARAN

Sebaiknya pengawetan mayat guna penelitian ilmiyah tetap dilakukan demi

kemajuan ilmu pengetahuan ilmu urai tubuh (anatomi) karena islam juga

menganjurkan umatnya untuk menuntut ilmu, akan tetapi menimbang dalam

islam mengharuskan kita menghormati mayat dan tidak menganiayanya maka

pengawetan mayat guna penelitian ilmyah harus dilakukan dengan cara yang

baik dan sesuai hukum islam atau syariat islam yang ada.

17

Page 14: PENGAWETAN MAYAT GUNA PENELITIAN ILMIAH MENURUT HUKUM ISLAM.docx

DAFTAR PUSTAKA

Al-Quran dan Terjemahannya.

19