pengelolaan sumber daya alam pesisir kecamatan pantai labu dengan pendekatan partisipatif

9
1 PENGELOLAAN SUMBER DAYA ALAM PESISIR KECAMATAN PANTAI LABU DENGAN PENDEKATAN PARTISIPATIF Chorina Ginting, Tunjung W. Suharso, Nindya Sari Jurusan Perencanaan Wilayah dan Kota Fakultas Teknik Universitas Brawijaya Jalan MT. Haryono No. 167, Malang 65145, Indonesia [email protected] ABSTRAK Potensi sumber daya alam pesisir yang sangat beragam seharusnya dapat dimanfaatkan secara optimal untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat pesisir yang ada di kawasan tersebut. Namun ternyata masyarakat tidak dapat memanfaatkan potensi yang mereka miliki karena keterbatasan pengetahuan yang ada pada mereka. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui karakteristik sumber daya alam dan masyarakat kawasan pesisir yang ada di Kecamatan Pantai Labu, ben tuk dan tingkat partisipasi masyarakat dalam mengelola sumber daya alam pesisir tersebut, serta menyusun arahan pengelolaan sumber daya alam pesisir Kecamatan Pantai Labu dengan pendekatan partisipatif. Metode analisis yang digunakan dalam penelitian diban tu dengan menggunakan analisis de skriptif, analisis kebijakan, analisis akar masalah, analisis akar tujuan, dan analisis partisipatif. Bila dilihat dari hasil penelitian, sumber daya alam pesisir yang terdapat di Kecamatan Pantai Labu adalah perikanan, mangrove, padang lamun, terumbu karang, pertanian pesisir, dan sumber daya mineral. Setiap sumber daya alam pesisir tersebut memiliki masalah dalam pengelolaannya. Namun permasalahan tersebut bisa disebabkan oleh satu permasalahan utama. Permasalahan utama y ang ditemukan dalam penelitian ini adalah kurangnya pengelolaan sumber daya alam pesisir yang disebabkan oleh kurangnya partisipasi masyarakat serta rendahnya pengetahuan masyarakat untuk mengelola secara optimal. Bila dilihat dari tangga partisipasi Arnstein, tingkat partisipasi masyarakat di Kecamatan Pantai Labu masih mencapai tingkat informing. Pemecahan masalah yang ada akan dapat diselesaikan apabila masyarakat diikutsertakan dalam setiap proses perencanaan dan pemerintah bekerja sama dalam setiap pro ses pengelolaan sumber daya alam pesisir yang ada di wilayah studi. Kata kunci : pengelolaan, masyarakat, sumber daya alam pesisir ABSTRACT The diversity of coastal natural resources should be used optimally to improve the welfare of the coastal communities in the region. However people apparently can not optimize the potency due to the lack of knowledge. The purpose of this study is to investigate the characteristics of natural resources and coastal communities, form and level of community participatio n in managing coastal natural resources in the Kecamatan Pantai Labu, and then arrange referrals coastal natural resources management Kecamatan Pantai Labu through a participatory approach. The analysis uses descriptive method, policy analysis, cause-effect analysis, and participatory analysis. If it is seen from the study, coastal natural resources which is located in the Kecamatan Pantai Labu are fisheries, mangroves, seagrass, coral reefs, coastal agriculture, and mineral resources . Every coastal natural resources have a problem in its management . But these problems can be caused by one major problem. The main problem found in this study is the management of coastal natural resources caused by lack of community participation and lack of knowledge to mana ge optimally. When viewed from Arnstein's participation ladder, the level of community participation in the Kecamatan Pantai Labu still reach in the informing level. Based on this research, each issue will be resolved if the community and government work together in each process of managing coastal natural resources in the region. Key words : management , community, coastal natural resources

Upload: chorina-ginting

Post on 08-Aug-2015

246 views

Category:

Documents


14 download

DESCRIPTION

Bagaimana memanfaatkan potensi sumber daya alam pesisir di Kecamatan Pantai Labu yang sangat beragam dan seharusnya dapat dimanfaatkan secaraoptimal untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat pesisir yang ada di kawasan tersebut.

TRANSCRIPT

Page 1: Pengelolaan Sumber Daya Alam Pesisir Kecamatan Pantai Labu dengan Pendekatan Partisipatif

1

PENGELOLAAN SUMBER DAYA ALAM PESISIRKECAMATAN PANTAI LABU DENGAN

PENDEKATAN PARTISIPATIF

Chorina Ginting, Tunjung W. Suharso, Nindya SariJurusan Perencanaan Wilayah dan Kota Fakultas Teknik Universitas Brawijaya

Jalan MT. Haryono No. 167, Malang 65145, [email protected]

ABSTRAKPotensi sumber daya alam pesisir yang sangat beragam seharusnya dapat dimanfaatkan secara

optimal untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat pesisir yang ada di kawasan tersebut. Namunternyata masyarakat t idak dapat memanfaatkan potensi yang mereka miliki karena keterbatasanpengetahuan yang ada pada mereka. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui karakteristiksumber daya alam dan masyarakat kawasan pesisir yang ada di Kecamatan Pantai Labu, ben tuk dantingkat partisipasi masyarakat dalam mengelola sumber daya alam pesisir tersebut, serta menyusun arahanpengelolaan sumber daya alam pesisir Kecamatan Pantai Labu dengan pendekatan partisipatif. Metodeanalisis yang digunakan dalam penelitian diban tu dengan menggunakan analisis de skriptif, analisiskebijakan, analisis akar masalah, analisis akar tujuan, dan analisis partisipatif.

Bila dilihat dari hasil penelitian, sumber daya alam pesisir yang terdapat di Kecamatan Pantai Labuadalah perikanan, mangrove, padang lamun, terumbu karang, pertanian pesisir, dan sumber daya mineral.Setiap sumber daya alam pesisir tersebut memiliki masalah dalam pengelolaannya. Namun permasalahantersebut bisa disebabkan oleh satu permasalahan utama. Permasalahan utama y ang ditemukan dalampenelitian ini adalah kurangnya pengelolaan sumber daya alam pesisir yang disebabkan oleh kurangnyapartisipasi masyarakat serta rendahnya pengetahuan masyarakat untuk mengelola secara optimal. Biladilihat dari tangga partisipasi Arnstein, tingkat partisipasi masyarakat di Kecamatan Pantai Labu masihmencapai tingkat informing. Pemecahan masalah yang ada akan dapat diselesaikan apabila masyarakatdiikutsertakan dalam setiap proses perencanaan dan pemerintah bekerja sama dalam setiap pro sespengelolaan sumber daya alam pesisir yang ada di wilayah studi.Kata kunci : pengelolaan, masyarakat, sumber daya alam pesisir

ABSTRACTThe diversity of coastal natural resources should be used optimally to improve the welfare of the

coastal communities in the region. However people apparently can not optimize the potency due to thelack of knowledge. The purpose of this study is to investigate the characteristics of natural resources andcoastal communities, form and level of community participatio n in managing coastal natural resources inthe Kecamatan Pantai Labu, and then arrange referrals coastal natural resources management KecamatanPantai Labu through a participatory approach. The analysis uses descriptive method, policy analysis,cause-effect analysis, and participatory analysis.

If it is seen from the study, coastal natural resources which is located in the Kecamatan Pantai Labuare fisheries, mangroves, seagrass, coral reefs, coastal agriculture, and mineral resources . Every coastalnatural resources have a problem in its management . But these problems can be caused by one majorproblem. The main problem found in this study is the management of coastal natural resources caused bylack of community participation and lack of knowledge to mana ge optimally. When viewed fromArnstein's participation ladder, the level of community participation in the Kecamatan Pantai Labu stillreach in the informing level. Based on this research, each issue will be resolved if the community andgovernment work together in each process of managing coastal natural resources in the region.Key words : management , community, coastal natural resources

Page 2: Pengelolaan Sumber Daya Alam Pesisir Kecamatan Pantai Labu dengan Pendekatan Partisipatif

2

PENDAHULUAN

Potensi sumber daya pesisiryang tersebar di negara Indonesiaharusnya merupakan salah satu modaldasar dalam pembangunan ekonominasional. Namun, hingga saat inipemanfaatan potensi sumber dayapesisir dan kelautan di Indonesia dilihatbelum berlangsung secara optimal danterpadu. Hal ini antara lain disebabkanoleh masih lemahnya kebijaka npengelolaan sumber daya alam pesisirdan kelautan.

Wilayah pesisir KecamatanPantai Labu tentunya juga memilikipotensi sumber daya alam yang sangatberaneka ragam dan hal itu juga terlihatdari potensi yang dimiliki olehKecamatan Pantai Labu sebagai s alahsatu penyumbang potensi di KabupatenDeli Serdang. Namun potensi tersebutternyata belum diberdayakan denganoptimal oleh masyarakat ataupunpemerintah. Secara alamiah potensipesisir di daerah tersebut dimanfaatkanlangsung oleh masyarakat yangbertempat tinggal di kawasan tersebutyang pada umumnya terdiri darinelayan. Nelayan di pesisir KecamatanPanyai Labu ini memanfaatkankekayaan laut mulai dari ikan, rumputlaut, terumbu karang dan sebagainyauntuk memenuhi kebutukan hidupnya.Pada umumnya potensi pesisir dankelautan yang di manfaatkan olehnelayan terbatas pada upaya pemenuhankebutuhan hidupnya sendiri. Potensitersebut belum dikelola dengan baiksehingga kesejahteraan masyarakatsecara umum dapat meningkat.

Menurut Dahuri (2001)pengelolaan sumber daya alam pesisiradalah suatu proses penyusunan danpengambilan keputusan secara rasionaltentang pemanfaatan wilayah pesisirbeserta segenap sumber daya alam yangterkandung di dalamnya secaraberkelanjutan. Oleh karena itudibutuhkan suatu pengelolaan dimana

terdapat keterlibatan masyarakat danpemerintah dalam memanfaatkansumber daya alam pesisir yang merekamiliki.

Adapun tujuan dari penelitian iniadalah untuk mengidentifikasikarakteristik sumber daya alam kawasanpesisir dan masyarakat yan g ada diKecamatan Pantai Labu ,mengidentifikasi dan menganalisisbentuk dan tingkatan partisipasimasyarakat dalam pengelolaan sumberdaya alam pesisir di Kecamatan PantaiLabu, serta memberikan arahanpengelolaan sumber daya alam pesisiryang ada di Kecamatan Pantai Labudengan menggunakan pendekatanpartisipatif.

METODE PENELITIAN

Penelitian tentang pengelolaansumber daya alam pesisir KecamatanPantai Labu dengan pendekatanpartisipatif ini merupakan penelitiandeskripstif. Penelitian ini menggunakanbeberapa metode, yaitu :

1. Metode Pengumpulan DataPengumpulan datanya dilakukan

dengan survey primer dan surveysekunder. Survey primer ini dilakukandengan observasi lapangan, kuisioner,wawancara, dan RRA-PRA. Data yangdiperoleh dari survey primer ini ad alahkondisi, bentuk pengelolaan, danpermasalahan dalam mengelola sumberdaya alam pesisir yang ada, sertakarakteristik masyarakat dan bentukpartisipasi yang ada dalam pengelolaansumber daya alam pesisir tersebut.

Survey sekunder dilakukandengan studi kepustakaan sertadokumen dari instansi-instansi terkait.

2. Metode Analisis DataMetode analisis data yang

digunakan dalam penelitian ini adalah :a. Metode deskriptif

Analisis deskripstif inimenghasilkan suatu gambarankarakteristik pesisir, sumber day a

Page 3: Pengelolaan Sumber Daya Alam Pesisir Kecamatan Pantai Labu dengan Pendekatan Partisipatif

3

alamnya, dan masyarakat yang ada diwilayah studi dengan menggunakananalisis data eksplanatori.

b. Metode evaluatifMetode evaluasi ini akan

digunakan untuk mengetahui bagaimanabentuk pengelolaan yang dilakukan olehmasyarakat dan apa permasalahandalam mengelola tersebut. Analisisyang digunakan dalam metod e iniadalah analisis kebijakan, analisiskesesuaian sumber daya alam pesisir,dan analisis akar masalah.

c. Metode pengembanganMetode pengembangan ini akan

membantu dalam menyusun suaturencana pengelolaan sumber daya alampesisir yang ada di wilayah studi.Analisis yang dilakukan denganmenggunakan analisis partisipatif danakar tujuan.

HASIL DAN PEMBAHASAN

1. Karakteristik sumber daya alamdan masyarakat kawasan pesisiryang ada di Kecamatan PantaiLabuKecamatan Pantai Labu memiliki

enam desa yang termasuk dalam desapesisir yaitu Desa Bagan Serdang, DesaDenai Kuala, Desa Paluh Sibaji, DesaPantai Labu Pekan, Desa Rugemuk, danDesa Sei Tuan dengan panjang garispantai yang dimiliki oleh KecamatanPantai Labu adalah 14,77 km.

Gambar 1 Peta Penggunaan LahanWilayah Studi

Sumber daya alam pesisir yangdimiliki desa pesisir di KecamatanPantai Labu ini adalah :

a. PerikananKecamatan Pantai Labu

merupakan penghasil ikan palingbanyak di Kabupaten Deli Serdangtahun 2009 yaitu 6.211,60 ton denganjenis ikan yang paling banyak ditangkapoleh nelayan di Kecamatan Pantai Labuadalah ikan kembung, tenggiri, pari, danlain-lain. Selain itu juga terdapat kerangdan udang. Bentuk pengelolaanperikanan yang telah dilakukan di desapesisir Kecamatan Pantai Labu inimasih sangat sederhana dan belumdimanfaatkan secara maksimal. Alattangkap dan kapal penangkap ikan yangdipergunakan nelayan kebanyakanmasih sangat sederhana dan bukan milikmereka sendiri. Perikanan budidayayang ada di Kecamatan Pantai Labumasih sangat sedikit dikembangkandemikian pula pengolahan hasilperikanannya masih sangat tradisionaldan tidak dioptimalkan dengan baik.

b. Hutan MangroveLuas kawasan mangrovenya

adalah 580,03 Ha dengan k lasifikasirusak berat seluas 380,69 Ha, rusaksedang seluas 38,74 Ha, dan yang masihbaik seluas 160,6 Ha (HasilInventarisasi dan Identifikasi MangroveBPDAS Asahan-Barumun dan SWPDAS Wampu Sei Ular Tahun 2006) .Beberapa jenis mangrove yang dominandi antaranya adalah Aegicerascomiculatum (prepat), Akora cuculata,Avicennia sp (api-api), Bruguiera sp(tumu dan lindur), Rhizophora sp(bakau), Sonneratia sp (pedada), danXylocerpus sp (nyirih). Hutan mangroveyang ada di Kecamatan Pantai Labu inibelum terkelola dengan baik. Banyakmangrove yang digunakan untuk bahankayu bakar namun masyarakat tidakmenggunakan pemilihan terhadapmangrove yang mereka pergunakan.Salah satu usaha binaan pemerintahdalam mengelola mangrove berada di

Page 4: Pengelolaan Sumber Daya Alam Pesisir Kecamatan Pantai Labu dengan Pendekatan Partisipatif

4

Desa Rugemuk dengan memb uatpenanaman mangrove sistem empangparit.

Gambar 2 Peta Kondisi MangroveWilayah Studi

c. Padang LamunPerairan Kecamatan Pantai Labu

juga pernah memiliki Sembilan jenispadang lamun yang tergolong dua suku(family) yaitu Patamogetonacea yangmemiliki 3 marga dan 5 jenis sertaHydrocharitoceae memiliki 3 marga dan4 jenis. Kepunahan padang lamun initerjadi karena semakin banyaknyanelayan-nelayan kapal besar yangmenjaring di perairan tempattumbuhnya padang lamun tersebutsehingga merusak ekosistem daripadang lamun tersebut. Selain itumasyarakat dan pemerintah juga belumada melakukan bentuk pengelolaan.

d. Terumbu KarangBerdasarkan hasil wawancara

dengan masyarakat setempat danpemerintah desa, pantai KecamatanPantai Labu sudah tidak memi likiekosistem terumbu karang. Sebelumadanya pukat harimau yang masuk kepantai Kecamatan Pantai Labu terumbukarang ini masih ada karena pantainyasendiri termasuk ke dalam perairandangkal. Sampai saat ini belum adausaha untuk penanaman kembaliterumbu karang di perairan mereka.

e. Pertanian PesisirPertanian pesisir yang terdapat

di Kecamatan Pantai Labu adalah padi,kelapa sawit, dan nipah. Arealpersawahan yang ada di desa -desapesisir ini menggunakan sistem tadahhujan sehingga penanamannya hanyasatu kali setahun. Tanaman nipah inimerupakan pembatas wilayah pesisirsehingga banyak terdapat di desa -desapesisir Kecamatan Pantai Labu.Pengolahan pertanian pesisir yang telahdilakukan oleh masyarakat KecamatanPantai Labu masih sangat sederhanaseperti pembuatan anyaman daun nipahdan menurut mereka hasil yang didapattidak terlalu banyak.

f. Sumber Daya MineralSumber daya mineral yang ada

di Kecamatan Pantai Labu adalah batukerikil, pasir, dan lempung yangtermasuk ke dalam bahan galian C.Bahan galian lainnya berupa pasirkuarsa terdapat sepanjang pantai.Pengelolaan sumber daya mineral yangada di wilayah studi ini belumdioptimalkan dengan baik.

Masyarakat di desa-desa pesisiryang ada di Kecamatan Pantaimayoritas bermata pencaharian sebagainelayan. Pekerjaan sebagai nelayansekarang ini dianggap sebagai pekerjaansambilan karena pekerjaan sebagainelayan penuh tidak mampu lagimencukupi kebutuhan hidup nelayandan keluarganya. Jika pada malam haripara nelayan mencari ikan di laut makapada siang hari mereka ada yangberdagang dan bertani. Selainmenangkap ikan di laut, masyarakatnelayan Kecamatan Pantai Labu jugamelakukan budidaya ikan di kolam.Masyarakat yang bekerja sebagainelayan penuh hanya sekitar 1.741orang, nelayan sambilan 4.465 orang ,dan nelayan sambilan tambahan 106orang.

Page 5: Pengelolaan Sumber Daya Alam Pesisir Kecamatan Pantai Labu dengan Pendekatan Partisipatif

5

Gambar 3 Prosentase Jumlah Nelayan diKecamatan Pantai Labu Tahun 2009

Hampir sebagian besar dari nelayandi desa-desa pesisir Kecamatan PantaiLabu ini merupakan nelayan pekerjayaitu nelayan yang hanya mencari ikandi laut tanpa memiliki alat -alatpenangkap ataupun kapal. Peralatanyang mereka pakai merupakan miliktokeh sehingga hasil perikanan yangmereka dapatkan kemudian harus dijualkembali kepada tokeh ataupun dengansistem bagi hasil kepada tokeh tersebut.Dengan hasil melaut yang merekaperoleh seringkali pendapatan yangmereka dapatkan hanya bisadipergunakan untuk kebutuhan sehari -hari mereka.

Adapun karakteristik sosial yangdimiliki oleh masyarakat pesisirKecamatan Pantai Labu sesuai dengankarakteristik masyarakat pesisir yangdisebutkan oleh Arif Satria dalam jurnalKarakteristik Masyarakat Pesisir yaitumasyarakat sangat bergantung padamengelola sumber daya alam yangtersedia di lingkungannya terutamaperairan laut, masyarakat pesisirKecamatan Pantai Labu sangatbergantung pada musim di laut terutamanelayan, pengetahuan masyarakatpesisir Kecamatan Pantai Labu didapatsecara turun temurun (berasal darinenek moyangnya), masyarakat pesisirKecamatan Pantai Labu khususnyanelayan masih mempercayai adanyakekuatan magis laut ditandai denganmasih adanya upacara jamu laut , dankaum wanita memiliki peranan yangpenting dalam meningkatkan ekonomirumah tangga.

2. Bentuk dan tingkat partisipasimasyarakat dalam pengelolaansumber daya alam pesisir diKecamatan Pantai LabuDesa-desa pesisir Kecamatan Pantai

Labu memiliki kelompok-kelompokyang berhubungan dengan sumber dayaalam pesisir tersebut yaitu kelompoknelayan, kelompok mangrove, dankelompok simpan pinjam. Pembentukankelompok ini hanya bertujuan untukpengajuan dana ataupun bantuanmateri/fisik dan keanggotaannyaterbatas pada sanak saudara atautetangga terdekat.Tabel 1 Kelembagaan Pesisir yang Ada

di Wilayah Studi

Berdasarkan hasil kuisoner yangdisebarkan ke 100 orang, 90%masyarakat mau berpartisipasi dalammengelola sumber daya alam pesisiryang ada di desa mereka masing-masingdan 10% lainnya memilih tidak mauterlibat karena berbagai alasan.Masyarakat kebanyakan mauberpartisipasi dengan menyumbangkantenaga (27%) dan menyumbangkantenaga serta pikiran mereka (23%).Alasan masyarakat yang tidak mauberpartisipasi kebanyakan karenamereka merasa tidak punya sesuatuyang dapat diberikan (4%) ataupunmereka juga tidak memiliki alasan yangjelas (4%), selebihnya karena merekamalas untuk berpartisipasi (2%).

Dimensi partisipasi yang terdapat dikawasan pesisir Kecamatan Pantai Labubila didasarkan pada John M. Cohendan Norman T. Uphoff adalah

27%

71%

2%

Nelayan Penuh

Nelayan Sambilan

Nelayan SambilanTambahan

27%

71%

2%

Nelayan Penuh

Nelayan Sambilan

Nelayan SambilanTambahan

Page 6: Pengelolaan Sumber Daya Alam Pesisir Kecamatan Pantai Labu dengan Pendekatan Partisipatif

6

masyarakat hanya diikutsertakan dalamproses pemanfaatan hasil programsedangkan dalam proses pengambilankeputusan, pelaksanaan program, d anpartisipasi dalam penilaian masyarakatmerasa belum dilibatkan olehpemerintah.

Bila dilihat dari tangga partisipasiArnstein maka tingkatan partisipasimasyarakat desa pesisir KecamatanPantai Labu hanya mencapai tingkataninforming. Masyarakat memangdiberikan kesempatan untukmenyampaikan aspirasinya, namunkeputusan tentang pengambilanprogram tersebut tetap diserahkankepada pemerintah.

Gambar 4 Posisi Masyarakat KecamatanPantai Labu dalam

Tangga Partisipasi Arnstein

3. Pengelolaan sumber daya alampesisir yang ada di KecamatanPantai Labu denganmenggunakan pendekatanpartisipatifArahan pengelolaan sumber daya

alam pesisir Kecamatan Pantai Labudengan menggunakan pendek atanpartisipatif ini dapat dikelompokkanmenjadi enam bagian, yaitu :

a. Program Pengelolaan SumberDaya Akan Pesisir danLingkunganPengelolaan setiap sumber daya

alam pesisir yang dapat dilakukan diKecamatan Pantai Labu adalah :

Program pengelolaan perikananProgram pengelolaan perikanan

yang dapat dilakukan adalahmemperkenalkan budidaya perikanansehingga masyarakat nelayan khususnyatidak lagi terlalu bergantung pada hasilperikanan laut, meningkatkan nilaiekonomi dari hasil perikanan yang adadengan cara mengolahnya menjadisesuatu yang lebih bernilai tinggi ,melakukan program penataan,rehabilitasi, dan inventarisasi tambak -tambak baik yang masih ada ataupunberpotensial untuk dikembangkan sertamenerapkan tambak tumpang sari atauempang parit atau silvofishery.

Gambar 5 Tambak Sistem Silvofishery

Program pengelolaan mangroveProgram pengelolaan mangro ve

yang dapat dilakukan adalahmenentukan batas-batas sempadan danjalur hijau di sekitar pantai dan sungaiyang ada di Kecamatan Pantai Labu,merehabilitasi mangrove yaitu denganmelakukan inventarisasi kerusakan,penanaman kembali, dan pembibitanjenis-jenis mangrove, menanammangrove di bibir pantai de nganmenggunakan sistem zonasi , mengolahkayu mangrove yang dapatdipergunakan untuk mena mbah

Page 7: Pengelolaan Sumber Daya Alam Pesisir Kecamatan Pantai Labu dengan Pendekatan Partisipatif

7

penghasilan masyarakat dengan tetapmemperhatikan sistem tebang pilih.

Gambar 6 Peta Rencana DaerahPenanaman Mangrove

Program pengelolaan padanglamunPedoman pengelolaan padang

lamun yang dapat dilakukan adalahmenghindari pengerukan danpenimbunan pada lokasi yangdidominasi oleh padang lamun ,menghindari atau meminimalkan setiaperosi atau penumpukan di sekitar daerahpadang lamun, memperbaharui danmemodifikasi prosedur pembuanganlimbah cair, melakukan inventarisasi,identifikasi, dan pemetaan sertamengadakan rekonstruksi padanglamun.

Program pengelolaan terumbukarangPedoman pengelolaan terumbu

karang yang dapat dilakukan adalahmencari berbagai sumber alternatifbahan konstruksi dan kalsium karbonatuntuk mencegah penambangan dankehilangan sumber daya alam yangtidak dapat diperbaharui , tidakmelakukan pengerukan yangmenyebabkan teraduknya sedimentasidan membuat air keruh atau d i arah huludari terumbu karang, menghindaripencemaran dan peningkatan nutrient kedalam ekosistem terumbu karang, danmelakukan rehabilitasi atau menanamkembali terumbu karang yang telahrusak.

Gambar 7 Peta Rencana DaerahPenanaman Terumbu Karang Program pengelolaan pertanian

pesisirPengelolaan yang dapat

dilakukan adalah memanfaatkanpengolahan tanaman nipah sehinggamemiliki nilai ekonomi yang lebihtinggi dan mengelola pertanian sawahdengan baik sehingga air laut tidakbercampur ke dalam sawah.

Program pengelolaan sumberdaya mineralPengelolaan sumber daya

mineral ini membutuhkan peratura nyang dapat membatasi jumlahpengerukan pasir oleh pihak swasta.b. Program Pengembangan

Kapasitas Sumber Daya ManusiaProgram pengembangan kapasitas

sumber daya manusia yang dapatdilakukan adalah memberikansosialisasi kepada masyarakat tentangpengelolaan sumber daya alam pesisiryang dapat dilakukan di desa mereka ,meningkatkan kapasitas masyarakatlokal di dalam pengelolaan sumber dayaalam pesisir secara berkelanjutan baikdalam pengetahuan, keterampilan,maupun perubahan perilaku misalnyamemberikan pendidikan informal ataupelatihan, serta menyelenggarakanpendidikan latihan bagi aparatpemerintah desa tentang pemahamanpengelolaan sumber daya alam pesisirsehingga pemerintah dapat membantu

Page 8: Pengelolaan Sumber Daya Alam Pesisir Kecamatan Pantai Labu dengan Pendekatan Partisipatif

8

masyarakat untuk mengelola sumberdaya alam tersebut.c. Program Pengembangan

Ekonomi Wilayah PesisirProgram yang dapat dilakukan

untuk mengembangkan perekonomianmasyarakat adalah mengembangkaninfrastruktur dan lembaga -lembagapenunjang ekonomi, merubah pola pikirmasyarakat tentang keuntunganlembaga ekonomi, memberikanpinjaman modal melalui koperasi ataukelompok simpan pinjam yang ada disetiap desa, serta pengawasan daripemerintah terhadap kestabilan hargajual ikan di tempat pelelangan ikan agarmasyarakat nelayan tidak dirugikan.d. Program Pengembangan

InfrastrukturInfrastruktur ini akan menunjang

pengembangan yang akan dilakukanoleh masyarakat pesisir KecamatanPantai Labu. Pengembanganinfrastruktur yang dapat dilakukan yaitudengan modernisasi teknologi yangdilakukan baik dari alat tangkapnyaataupun kapal penangkap ikan.e. Program Pengembangan Sosial,

Budaya, dan KelembagaanPengoptimalan fungsi sosial,

kebudayaan, dan kelembagaan yangdapat dilakukan adalahmempertahankan peran penting wanitadalam membantu peningkatan ekonomirumah tangga, mempertahankan ritualjamu laut dan merencanakan denganlebih terjadwal sehingga dapatdimanfaatkan menjadi obyek wisatatahunan bagi Kecamatan Pantai Labu ,serta merestrukturisasi fungsi dan tugaskelembagaan yang ada di setiap desa.f. Program Pengoptimalan

Partisipasi MasyarakatMetode yang dapat dilakukan

dalam mengelola wilayah pesisir adalahmelibatkan masyarakat lokal secaraaktif dalam setiap proses.Pengoptimalan partisipasi masyarak atyang dapat dilakukan adalah mengajakmasyarakat untuk mempertimbangkan,

menyusun, dan mengevaluasi programpengelolaan sumber daya alam pesisiryang dilakukan di desa mereka sehinggapartisipasi masyarakat akan naik sampaikepada tahap citizen control danmengajak masyarakat berpartisipasidengan menyumbangkan tenaga,pikiran, dan materi/dana mereka.Pengoptimalan partisipasi masyarakatyang dapat dilakukan di KecamatanPantai Labu adalah dengan melibatkanmasyarakat untuk ikut dalam kegiatankelompok-kelompok kelembagaanpesisir yang ada.

KESIMPULAN DAN SARAN

KesimpulanKecamatan Pantai Labu ini

memiliki enam desa pesisir yaitu DesaBagan Serdang, Desa Denai Kuala,Desa Paluh Sibaji, Desa Pantai LabuPekan, Desa Rugemuk, dan Desa SeiTuan dengan panjang garis pantai yangdimiliki adalah 14,77 km. Sumber dayaalam pesisir yang masih terlihatkuantitasnya adalah perikanan baik itulaut maupun budidaya, hutan mangrove,pertanian pesisir, dan sumber dayamineral. Sedangkan untuk padanglamun dan terumbu karang sudah tidakada lagi populasinya karena kerusakanyang disebabkan oleh tekno logi danmanusia.

Berdasarkan hasil kuisionermasyarakat Kecamatan Pantai Labumau untuk berpartisipasi dalammengelola sumber daya alam pesisirtersebut dan kebanyakan sanggup untukmemberikan tenaga dan pikirannya.Bila dilihat dari tangga partisipasiarnstein maka tingkatan partisipasimasyarakat berada pada tingkataninforming.

Oleh karena itu dibutuhkanpengelolaan yang lebih optimal untukmeningkatkan kesejahteraan masyarakatyaitu berupa pengelolaan sumber dayaalam pesisir dan lingkungan yang sesua idengan ketentuan, pengembangan

Page 9: Pengelolaan Sumber Daya Alam Pesisir Kecamatan Pantai Labu dengan Pendekatan Partisipatif

9

kapasitas sumber daya manusia,pengembangan ekonomi wilayahpesisir, pengembangan infrastruktur,pengembangan sosial -budaya-kelembagaan, dan pengoptimalanpartisipasi masyarakat.

SaranSaran yang dapat diberikan

adalah perlunya dukungan nyata dansosialisasi aktif dari pemerintah dalammengelola sumber daya alam pesisir diKecamatan Pantai Labu. Selain itu perluadanya penelitian lanjutan untukmembuat rencana pengelolaan terpadudan zoning regulation untuk wilayahpesisirnya.

DAFTAR PUSTAKA

Arief, Arifin. 2003. Hutan MangroveFungsi dan Manfaatnya .Yogyakarta: Kanisius.

Arnstein, Sherry. 1969. A Ladder ofCitizen Participation . Journal ofthe American PlanningAssociation, Volume 35, No. 4,Juli 1969. http://lithgow-schmidt.dk/sherry-arnstein/ladder-of-citizen-participation.html(diakses Juli 2010)

Bappeda Kabupaten Deli Serdang.2006. Laporan Akhir PenyusunanRencana Pengelolaan WilayahPesisir Kabupaten Deli Serdang .Lubuk Pakam: BappedaKabupaten Deli Serdang.

BP DAS Asahan Barumun dan SWPDAS Wampu-Sei Ular. 2006.Hasil Inventarisasi danIdentifikasi Mangrove BPDASAsahan-Barumun dan SWP DASWampu Sei Ular. Medan: BPDAS Asahan Barumun dan SWPDAS Wampu-Sei Ular.

Cohen, John M. dan Norman T. Uphoff.1980. Participation’s Place inRural Development: SeekingClarity Through Specificity .

http://saepudinonline.wordpress.com/2010/07/01/metode-penelitian-hukum/ (diaksesSeptember 2010)

Dahuri, Rokhmin dkk. 2004.Pengelolaan Sumber DayaWilayah Pesisir dan LautanSecara Terpadu. Jakarta: PT.Pradnya Paramita.

Satria, Arif. 2009. Pesisir dan Lautuntuk Rakyat. Bogor: IPB Press.