pengembangan infrastruktur jalan pada lahan basah

40

Upload: mhd-akbar-muttaqin

Post on 21-Nov-2015

60 views

Category:

Documents


18 download

DESCRIPTION

Infrastruktur Jalan

TRANSCRIPT

PowerPoint Presentation

Pengembangan Infrastruktur Jalan Pada Lahan BasahBy. Group 3B :

Muhammad Akbar MuttaqinIslmahadi AhmadNulvi RizaldiRobby Aulia SyuhadaMuhammad SafriandaKhoirul GhofirinGanis Yanang ArtamaReonaldho MalithaM. Edwar Hidayat2012

Dan sesungguhnya di antara kami ada orang-orang yang taat dan ada (pula) orang-orang yang menyimpang dari kebenaran. Barangsiapa yang yang taat, maka mereka itu benar-benar telah memilih jalan yang lurus . ( Surah Al Jin : 14)

Menurut Konvensi Ramsar (1971) yang dimaksud dengan lahan basah (wetlands) adalah : Daerah rawa, paya, gambut atau badan perairan lainnyaAlami maupun buatan Airnya mengalir atau tergenang, bersifat tawar, payau atau salin (termasuk kawasan laut yang mempunyai jeluk air pada saat surut terendah tidak lebih dari enam meter.)Defenisi Lahan Basah

TANAH BERMASALAH (DIFFICULT SOIL)JENISFibrous Peat (berserat) bersifat nonplastis dan konsolidasi sekunder dominan (teori Terzaghi tidak berlaku)Amorphous Peat (Tak berserat, Lempung organik) bersofat plastis, dan perilaku pemampatan seperti pada tanah lempunglunak (Metode Terzaghi berlaku)

Parameter pentingSpecific Garavity (Gs), Kadar air (w)Kandungan abu, kandungan organik, kandungan seratParameter konsolidasi (tergantung jenis)KlasifikasiKoefisien tekanan tanah lateral (Ko)Permasalahan geoteknik :Muka air tanah tinggiDaya dukung sangat rendahKompresibilitas tinggiKonsolidasi sekunder berlangsung sangat lamaProses dekomposisis berlangsung lamaKestabilan dalam arah lateralOverall slidingDefinisi:

Tanah gambut (peat soil) merupakan tanah yang mengandung bahan organik dalam jumlah yang desar sehingga mempengaruhi sifat rekayasa tanah tersebut. Dengan demikian sistem klasifikasi tanah berbeda dengan tanah lempung.

Sistem klasifikasi yang umum berlaku (USCBR, USCS yang kemudian digunakan oleh ASTM, dan AASHTO tidak menyebutkan klasifikasi tanah gambut)

BERDASARKAN KETEBALANNYA :Gambut Dangkal, dengan ketebalan 0,5 -1,0 mGambut Sedang, ketebalan 1,0 2,0 mGambut Dalam. Ketebalan 2,0 3,0 mGambut Sangat Dalam, ketebalan > 3,0 m

BEDASARKAN KEMATANGAN :Fibrik, sedikit mengalami dekomposisiHemik, tingkat dekomposisi sedangSaprik, telah mengalami tingkat dekomposisi lanjutKlasifikasi Lahan Gambut

KARAKTERISTIK TANAH GAMBUT :Daya dukung rendah,Sifat permeabilitas yang tinggiSifat pemampatan (konsolidasi) yang sangat tinggi, terutama kompresi sekunder yang memakan waktu lama.

SEHINGGA MENYEBABKANKerusakan jalan yang terjadi dalam waktu yang relatif lebih cepatUmur rencana lebih pendek.Memerlukan biaya yang cukup besar dalam rangka pembinaan jalan pada lokasi tersebutKarakteristik Lahan Gambut Untuk JalanDaerah gambut di Indonesia sangat luas dan tersebar di pulau besar maupun kecil. Pada mulanya daerah tanah gambut kurang diperhatikan dan tidak menarik secara ekonomi, tetapi karena pertumbuhan penduduk dan perkembangan teknologi memaksa orang membangun di atas tanah gambut. Hal ini sejalan dengan program pemerintah untuk membuka daerah terisolir dengan pembangunan ruas jalan baru karena banyak ditemuinya potensi alam di bawah lahan tanah gambut.Konstruksi Jalan di Lahan Gambut

Masalah utama di areal gambut (peat) yang utama adalah sifatnya yang sangat compressible dimana lapisannya akan memiliki potensi settlement (penurunan) yang sangat besar ketika dibebani di atasnya. Semakin tebal lapisan gambutnya, semakin besar settlement yang dapat terjadi. Proses terjadinya penurunan pada tanah gambut melalui 3 tahap yaitu :Primer Settlement : penurunan akibat pemampatan rongga udara (Volume udara)Secondary Settlement : Penurunan akibat keluarnya air (konsolidasi), danTertier Settlement : penurunan akibat pelapukan bahan organik.Penurunan (Settlement) Pada Tanah GambutLangkah Penanganan MasalahHindari metode stabilisasi secara kimiawi (kapur, semen, dll) Gambut tidak mengandung water insoluble gel dari Ca CO3 yang berfungsi mengikat partikelBahan organik masih mengalami proses dekomposisi Stabilisasi hanya dipermukaan tidak feasible untuk tanah gambutHindari penggunaan PVD untuk vertical drain karena pemampatan konsolidasi terjadi dalam waktu yang singkat dan organik content dapat memblok aliran Hati-hati dengan pemakaian beton sebagai pondasi karena sifat gambut yang korosifHal yang perlu dihindari berkaitan dengan stabilisasi tanah gambut

1-Penggantian Tanah GambutAreal gambut yang luas untuk konstruksi jalan , biasanya dengan cara memperbaiki areal tersebut. Dengan cara dikupas atau digali, kemudian galian tersebut diisi dengan lapisan tanah atau pasir yang lebih baik. Dimana tanah yang telah diganti tersebut dipampatkan dengan diberi beban diatasnya berupa tumpukan pasir atau tanah selama jangka waktu tertentu.Defenisi Preloading

2- PRELOADINGPrinsip Kerja PreloadingMemberikan beban (surcharge) sebelum pekerjaan konstruksi Surcharge dihilangkan setelah -- misalnya - tercapai 90% konsolidasi Beban konstruksi akan menimbulkan penurunan yang relatif kecilKuat geser meningkat sebanding dengan besarnya preloading (Uji TX CU)

Design Considerations: Bearing Capacity Slope Stability Degree of Consolidation

Perbaikan tanah dengan preloading dan kombinasi preloading + drainase vertikal2- PRELOADING

2-Pre-loading (Pra Pembebanan)

Preloading at West Kowloon Expressway, Hong Kong.(5-10 m embankments for 2-5 months)2-Pre-loading (Pra Pembebanan)182-Preloading Soil Pre-Loading Beban merata, q

3-Vertical DrainDrainase VertikalMempercepat proses Konsolidasi (primer) dengan cara memperpendek aliran air keluar dari pori-pori tanah

Prinsip Kerja Drainase VertikalDrainase vertikal mempercepat penurunan tapi tidak mengurangi penurunan akhir

21

Jarak masing-masing drainase vertikal harus ditentukan berdasarkan waktu dan derajat konsolidasi yang direncanakanModel Instalasi Drainase Vertikal dan pembebanan bertahapDrainase VertikalLapisan lempung lunakJarak drainase vertikalTampak atas pola-pola pemasangan Drainase Vertikal(a) Pola bujursangkar re0,564 S; (b) Pola segitiga dengan re0,525 S2- Vertical Drain

Vertical DrainSoil Horizontal drain

Pre-Loading Sand Drain

Beban merata, q

Studi Kasus :Metoda Drainase VertikalMetoda drainase vertikal ini sering diterapkan bersama-sama dengan metoda pemberian beban awal (preloading). Pada perencanaan perbaikan tanah ini, untuk drainase vertikal menggunakan Prefabricated Vertical Drain (PVD).

4-Parit / Saluran Drainase5- Aplication of Geosyntetics

Geogrids (Uniaxial &Biaxial)GeotextilesWoven

Geosynthetic Clay LinersNonwovenGeomembranes

Geonet

Secara bahasa, Geosynthetics (Geosintetik) terdiri dari kata Geo, yang artinya bumi, dan Sintetik, yang artinya buatan. Sehingga Geosintetik adalah material buatan manusia yang digunakan untuk pekerjaan yang berhubungan dengan bumi atau tanah.

Secara istilah, Geosintetik artinya material buatan manusia, terutama polymer (sejenis plastik), yang digunakan pada pekerjaan-pekerjaan ketekniksipilan yang berhubungan/kontak dengan tanah dan batuan.GabionsSteel Wire

Polymer Rope

Boulder NetGARMATPVDAnco DrainTYPE OF GEOSYNTETICSSeparation (Pemisah ) Filtration (Penyaring) Reinforcement (Perkuatan )Drainage (Drainase)Containment FUNCTIONS OF GEOSYNTHETICS

Geotextile Tube Geotextile BagsGeotextile Tube

5-GeotekstilStudi Kasus : Proyek Jalan Lingkar Luar Trisakti, Banjarmasin 6-Badan Jalan yang Siap Diaspal

5-Hasil Pemadatan Badan Jalan Setelah Diberi Lapisan Geotextile Dibawahnya

3-Proses Penyambungan Geotextile dengan Mesin Jahit

2-Penghamparan Geotextile di Tanah Rawa

4-Penimbunan tanah di atas geotekstil

1-Pembuatan Badan Jalan7-Cerucuk dan BambuPerkuatan matras bambu dapat meningkatkan stabilitas timbunan lebih tinggi dibandingkan penggunaan geotextile. Dengan adanya matras bambu, maka bidang kelongsoran yang terjadi tidak dapat memotong matras bambu tersebut.

7-Cerucuk dan Bambu (2)

Cerucuk matras bambu juga telah digunakan pada Pelabuhan Ikan Muara Angke Jakarta.

cerucuk matras bambu digunakan untuk perkuatan tanah dasar di bawah struktur causeway dan struktur breakwater.

Tanah dasar pada lokasi tersebut berupa tanah lempung sangat lunak hingga lunak dengan kedalaman 9 14 m, sedangkan timbunan break water yang dibangunadalah setinggi 6,6 m diukur dari seabed dengan ketinggian di atas muka air laut terendah sebesar 3,6 m.

Cerucuk bambu yang digunakan dalam pekerjaan tersebut sedalam 6 m, sedangkan matras bambu yang digunakan sebanyak 5 lapis.

Perkuatan cerucuk matras bambu yang digunakan untuk timbunan struktur Palisade pada bangunan pengendali banjir di Boezem Morokrembangan, Surabaya (Irysam, 2000).7-Cerucuk dan Bambu (3)7-Cerucuk dan Bambu (5)

8-Membuat Pondasi

Studi Kasus :

Aplikasi CAM

Metode Galar KayuTujuan :Mendapatkan landasan yang kuat Memperlambat penurunan tanah

Metode pemasangan :Pemasangan matras rantingPemasangan matras karung gambutPemasangan galar kayu arah memanjangPemasangan galar kayu arah melintangMetode gAlar kayu

Pemasangan matras ranting, caranya yaitu dengan menyebarkan ranting-ranting pohon yang berdiameter kira-kira 5 cm di atas permukaan tanah dasar sebelum timbunan perkerasan dilakukan.Metode gAlar kayu

Pemasangan matras karung gambut, caranya yaitu dengan menumpukkan karung-karung yang telah diisi dengan tanah gambut di atas tanah dasar.Metode gelar kayuPemasangan galar kayu arah melintang jalan, galar kayu yang digunakan merupakan batang kayu dengan diameter sekitar 10 cm. Pemasangan galar kayu arah memanjang jalan

Penggunaan baHAN KIMIAStabilisasi tanah dengan menggunakan semen pertama kali dilakukan di Amerika Serikat pada tahun 1935 dan sejak itu penggunaannya berkembang cukup pesat.Selama Perang Dunia, beberapa Negara menggunakan stabilisasi tanah dengan semen untuk konstruksi lapangan terbang. Pasca-Perang Dunia II penggunaan stabilisasi dangkal juga di pakai untuk stabilisasi tanah dasar pada bangunan jalan-jalan lingkungan perumahan serta fondasi bawah (sub base) jalan raya.

Penggunaan baHAN KIMIAPerkuatan tanah secara kimiawi dapat dilakukan dengan menambahkan semen cair atau biasa disebut dengan stabilisasi semen plastis yang berupa mortar.

Tujuan :Meningkatkan daya dukung tanahMengurangi kadar air tanahMemperkuat ikatan kimia antar butir tanahMenjaga kestabilan volume tanah

Terima Kasih Wassalam