pengembangan lembar kerja siswa berbasis problem...
TRANSCRIPT
PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA BERBASIS PROBLEM BASED LEARNING SUBTEMA AYO CINTAI LINGKUNGAN
Oleh
DEWI SETIYAWATI
NIM. 12020170047
Tesis Diajukan sebagai Pelengkap Persyaratan untuk
Gelar Magister Pendidikan
PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH
PROGRAM PASCASARJANA
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA
2019
PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA BERBASIS PROBLEM BASED LEARNING SUBTEMA AYO CINTAI LINGKUNGAN
Oleh
DEWI SETIYAWATI
NIM. 12020170047
Tesis Diajukan sebagai Pelengkap Persyaratan untuk
Gelar Magister Pendidikan
PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH
PROGRAM PASCASARJANA
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA
2019
i
ii
iii
iv
v
MOTTO
“Telah nampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan karena perbuatan
tangan manusia, supaya Allah merasakan kepada mereka sebahagian dari (akibat)
perbuatan mereka, agar mereka kembali (ke jalan yang benar)”
(QS. Ar-Ruum: 41)
vi
PERSEMBAHAN
Tesis ini penulis persembahkan kepada:
1. Kedua orang tuaku tersayang (Bapak Mokan dan Ibu Pasmi) yang selalu
mendoakan, mendukung, dan memberikan kasih sayangnya yang tak
terhingga sehingga penulis dapat menyelesaikan studi ini, mudah-mudahan
Bapak dan Ibu senantiasa diberikan nikmat umur yang berkah, sehat, dan
rizqi yang terus mengalir;
2. Adikku tercinta (Muhammad Wijiyanto) yang selalu memberikan
semangat, mudah-mudahan adikku senantiasa diberikan kemudahan dalam
menuntut ilmu, dan selalu sehat; dan
3. Sahabat-sahabatku (Sri Wahyuningsih, S.Pd., Agustin Eka D., S.Pd.,
Amalia Sulkha, S.Pd., Nur Rohmah, S.Pd., Mila Setiyaningsih, S.Pd.,
Anik Rahmawati, S.Pd., dan Mamlu’atul Hikmah, S.Pd.).
vii
KATA PENGANTAR
بسم هللا الرحمن الرحیم
Puji syukur senantiasa penulis haturkan kehadirat Allah SWT, yang telah
melimpahkan rahmat, taufiq, dan hidayah-Nya, sehingga Tesis dengan judul
Pengembangan Lembar Kerja Siswa Berbasis Problem Based Learning Subtema
Ayo Cintai Lingkungan bisa selesai. Shalawat serta salam senantiasa tercurahkkan
kepada junjungan kita, Nabi Agung Muhammad SAW. Tesis ini disusun untuk
memenuhi persyaratan guna memperoleh gelar Magister Pendidikan di IAIN
Salatiga.
Penulisan tesis ini tidak akan selesai tanpa motivasi, bimbingan, dan
bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis
sampaikan terima kasih kepada:
1. Bapak Prof. Dr. Zakiyyudin, M.Ag. selaku Rektor IAIN Salatiga;
2. Bapak Prof. Dr. Phil. Widiyanto, M.Ag., M.A. selaku Direktur Program
Pascasarjana IAIN Salatiga;
3. Ibu Dr. Hj. Maslikhah, S.Ag., M.Si. selaku Ketua Program Studi Pascasarjana
PGMI IAIN Salatiga;
4. Ibu Dr. Muna Erawati, M.Si. selaku Dosen Pembimbing yang telah
membimbing, memberikan saran, motivasi, arahan, dan meluangkan waktunya
untuk memberikan bimbingan dalam penulisan tesis ini;
5. Seluruh Dosen dan karyawan Program Pascasarjana IAIN Salatiga;
6. Bapak Budiyanta, S.Pd. selaku Kepala MI dan segenap Guru MI Jatirejo
Kecamatan Suruh sebagai lokasi penelitian; dan
viii
ix
ABSTRAK
Setiyawati, Dewi. 2019. Pengembangan Lembar Kerja Siswa Berbasis Problem
Based Learning Subtema Ayo Cintai Lingkungan. Tesis. Program Studi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah. Pascasarjana Institut Agama Islam Negeri Salatiga. Dosen Pembimbing Dr. Muna Erawati, M.Si.
Kata Kunci: Pengembangan Lembar Kerja Siswa, Problem Based Learning
Pembelajaran pada Kurikulum 2013 yang seharusnya berpusat pada siswa, namun kenyataannya masih berpusat pada guru, jumlah bahan ajar yang digunakan terbatas, Lembar Kerja Siswa yang digunakan kurang menarik, guru belum mengembangkan Lembar Kerja Siswa secara mandiri, dan aspek sikap peduli lingkungan siswa masih rendah. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan Lembar Kerja Siswa berbasis Problem Based Learning Subtema Ayo Cintai Lingkungan untuk meningkatkan sikap peduli lingkungan siswa.
Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan dengan menggunakan langkah ADDIE. Analysis dilakukan untuk menganalisis kebutuhan tentang pengembangan Lembar Kerja Siswa berbasis Problem Based Learning; Design membuat rancangan produk Lembar Kerja Siswa; Development mengembangkan Lembar Kerja Siswa yang kemudian mendapat penilaian dari tim ahli guna perbaikan; Implementation mengimplementasikan Lembar Kerja Siswa sebagai bahan penunjang pembelajar; dan Evaluation hasil evaluasi menunjukkan bahwa Lembar Kerja Siswa Subtema Ayo Cintai Lingkungan sangat layak. Jumlah subjek penelitian adalah 24 siswa. Analisis data menggunakan teknik deskripsi kuantitatif. Jenis instrumen yang digunakan adalah angket.
Hasil penelitian menunjukkan sebagai berikut, 1) guru membutuhkan Lembar Kerja Siswa yang inovatif, menarik, dan dapat meningkatkan sikap peduli lingkungan siswa; 2) bentuk pengembangan berupa Lembar Kerja Siswa melalui langkah analisis, perancangan, pengembangan, penerapan, dan evaluasi; dan 3) Lembar Kerja Siswa berbasis Problem Based Learning terbukti efektif meningkatkan sikap peduli lingkungan (uji paired sample t test, p = 0,00 < 0,05).
x
ABSTRACT Setiyawati, Dewi. 2019. Development of Student Worksheets for Problem Based
Learning Let's Love the Environment. Thesis. Madrasah Ibtidaiyah Teacher Education Study Program. Postgraduate of Salatiga State Islamic Institute. Supervisor Dr. Muna Erawati, M.Si.
Keywords: Development of Student Worksheets, Problem Based Learning
Learning in the 2013 curriculum should be student-centered, but in reality it is still teacher-centered, the number of teaching materials used is limited, the Student Worksheets used are less attractive, teachers have not developed Student Worksheets independently, and aspects of environmental attitudes are still low. This research aims to develop a Problem Based Learning Worksheet based on the Let's Love the Environment Sub-theme to improve students' environmental care attitudes.
This research is a research development using the ADDIE step. Analysis is carried out to analyze the need for developing Problem Based Learning based Student Worksheets; Design designs product designs for Student Worksheets; Development develops Student Worksheets which are then assessed by expert teams for improvement; Implementation implements Student Worksheets as supporting material for learners; and Evaluation evaluation results show that the Let's Love the Environment Sub-Student Worksheet is very appropriate. The number of research subjects was 24 students. Data analysis uses quantitative description techniques. The type of instrument used was a questionnaire.
The results showed as follows, 1) teachers need Student Worksheets that are innovative, interesting, and can enhance environmental attitudes; 2) the form of development in the form of Student Worksheets through the steps of analysis, design, development, application, and evaluation; and 3) Problem Based Learning Worksheet based students proved effective in increasing environmental attitudes (paired sample t test, p = 0.00 <0.05).
xi
DAFTAR ISI Halaman Judul ............................................................................................... i Lembar Berlogo ............................................................................................ ii Persetujuan Pembimbing ............................................................................... iii Pengesahan Kelulusan ................................................................................... iv Pernyataan Keaslian Tulisan ......................................................................... v Motto ............................................................................................................. vi Persembahan ................................................................................................. vii Kata Pengantar .............................................................................................. viii Abstrak .......................................................................................................... x Abstract ......................................................................................................... xi Daftar Isi ........................................................................................................ xii Daftar Tabel .................................................................................................. xiv Daftar Gambar ............................................................................................... xv Daftar Lampiran ............................................................................................ xvi
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang .............................................................................. 1
B. Rumusan Masalah ........................................................................ 5
C. Hipotesis Pengembangan .............................................................. 6
D. Signifikansi Masalah .................................................................... 7
E. Landasan Teori ............................................................................. 8
F. Metode Penelitian ......................................................................... 18
G. Sistematika Penulisan ................................................................... 22
BAB II KEBUTUHAN PENGEMBANGAN LEMBAR
KERJA SISWA BERBASIS PROBLEM BASED LEARNING
A. Hasil Penelitian ............................................................................. 23
B. Pembahasan .................................................................................. 25
xii
BAB III PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA BERBASIS
PROBLEM BASED LEARNING
A. Hasil Penelitian .......................................................................... 27
B. Pembahasan ................................................................................ 38
BAB IV EFEKTIVITAS LEMBAR KERJA SISWA BERBASIS
PROBLEM BASED LEARNING
A. Hasil Penelitian .......................................................................... 40
B. Pembahasan ................................................................................ 43
BAB V PENUTUP
A. Simpulan ..................................................................................... 45
B. Saran ........................................................................................... 46
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................... 47
xiii
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1. Hasil Nilai Ahli Materi ................................................................. 34 Tabel 3.2. Hasil Nilai Ahli Media .................................................................. 35 Tabel 3.3. Kriteria Tingkat Kelayakan .......................................................... 36 Tabel 3.4. Hasil Tanggapan Guru terhadap Lembar Kerja Siswa ................. 37 Tabel 3.5. Hasil Tanggapan Siswa terhadap Lembar Kerja Siswa ............... 38 Tabel 4.1. Aspek Penilaian Sikap Peduli Lingkungan .................................. 40 Tabel 4.2. Rekapitulasi Angket Pre test – Post test Penilaian Diri Siswa ..... 41 Tabel 4.3. Rekapitulasi Angket Penilaian Guru ............................................ 42
xiv
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1.1. Bagan Model ADDIE ............................................................. 19 Gambar 1.2. Desain “ One-Group pretest-postest design” .............................. 22 Gambar 3.1. Sampul Lembar Kerja Siswa .................................................... 28 Gambar 3.2. Langkah-langkah PBL .............................................................. 30 Gambar 3.3. Soal Evaluasi ............................................................................ 31 Gambar 3.4. Penilaian Sebelum Revisi ......................................................... 31 Gambar 3.5. Penilaian Sesudah Revisi ......................................................... 32 Gambar 3.6. Sampul Awal ............................................................................ 32 Gambar 3.7. Sampul Hasil Revisi ................................................................. 33 Gambar 3.8. Contoh Tata Letak Sebelum Revisi .......................................... 33 Gambar 3.9. Contoh Tata Letak Sesudah Revisi .......................................... 34 Gambar 4.1. Uji Efektivitas Penilaian Diri Siswa Menggunakan SPSS ....... 43 Gambar 4.2. Uji Efektivitas Observasi Guru Menggunakan SPSS ................. 43
xv
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Dokumentasi Penelitian .......................................................... 51 Lampiran 2. Lembar Pertanyaan Analisis Kebutuhan ................................ 54 Lampiran 3. Instrumen Angket Penilaian Ahli Materi ................................ 55 Lampiran 4. Hasil Penilaian Ahli Materi terhadap Produk ......................... 58 Lampiran 5. Rekapitulasi Hasil Penilaian Ahli Materi terhadap Produk .... 61 Lampiran 6. Instrumen Penilaian Ahli Media ............................................. 62 Lampiran 7. Hasil Penilaian Ahli Media ..................................................... 65 Lampiran 8. Rekapitulasi Hasil Penilaian Ahli Media ............................... 69 Lampiran 9. Contoh Hasil Kerja Siswa Menggunakan LKS ...................... 70 Lampiran 10. Instrumen Penilaian Tanggapan Guru terhadap Produk ......... 72 Lampiran 11. Hasil Penilaian Tanggapan Guru terhadap Produk ................. 75 Lampiran 12. Rekapitulasi Hasil Penilaian Guru terhadap Produk .............. 78 Lampiran 13. Instrumen Penilaian Tanggapan Siswa terhadap Produk ....... 79 Lampiran 14. Contoh Hasil Penilaian Siswa terhadap Produk ..................... 81 Lampiran 15. Rekapitulasi Hasil Penilaian Siswa terhadap Produk ............. 83 Lampiran 16. Instrumen Penilaian Diri Siswa Pre Test ................................ 84 Lampiran 17. Contoh Hasil Penilaian Diri Siswa Pre Test ........................... 85 Lampiran 18. Rekapitulasi Hasil Penilaian Diri Siswa Pre Test .................. 86 Lampiran 19. Instrumen Penilaian Diri Siswa Post Test .............................. 87 Lampiran 20. Contoh Hasil Penilaian Diri Siswa Post Test ......................... 88 Lampiran 21. Rekapitulasi Hasil Penilaian Diri Siswa Post Test ................. 89 Lampiran 22. Rekapitulasi Hasil Penilaian Diri Siswa Pre Test - Post Test .. 90 Lampiran 23. Instrumen Observasi Guru Pre Test ....................................... 91 Lampiran 24. Contoh Hasil Observasi Guru Pre Test .................................. 92 Lampiran 25. Rekapitulasi Hasil Observasi Guru Pre Test .......................... 93 Lampiran 26. Instrumen Observasi Guru Post Test ...................................... 94 Lampiran 27. Contoh Hasil Observasi Guru Post Test ................................. 95 Lampiran 28. Rekapitulasi Hasil Observasi Guru Post Test ......................... 96 Lampiran 29. Rekapitulasi Hasil Observasi Guru Pre Test - Post Test ........ 97 Lampiran 30. Lembar Konsultasi Tesis ......................................................... 98 Lampiran 31. Daftar Riwayat Hidup ............................................................. 99
xvi
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Lingkungan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dengan manusia.
Terjaganya kelangsungan di sekitar manusia menjadikan kualitas hidup yang
lebih baik. Manusia harus mampu untuk merawat dan menjaga lingkungan
dengan baik. Namun yang terjadi saat ini adalah kualitas lingkungan hidup
yang semakin merosot.1
Pertumbuhan penduduk yang semakin meningkat, kualitas dan
kuantitas limbah meningkat, dan adanya pencemaran lintas batas Negara
merupakan penyebab timbulnya masalah lingkungan. 2 Pertumbuhan
penduduk yang semakin meningkat menyebabkan kepadatan manusia
semakin meningkat sehingga aktivitas juga meningkat. Aktivitas manusia
banyak sekali yang dapat memengaruhi lingkungan tanpa memedulikan
akibat yang ditimbulkannya. Jumlah penduduk yang semakin meningkat juga
dapat menyebabkan meningkatnya aktivitas perusakan terhadap alam sekitar.
Hal tersebut juga selaras dengan meningkatnya kuantitas dan kualitas limbah.
Aktivitas manusia yang semakin banyak dapat menyebabkan semakin banyak
pula limbah yang dihasilkan, baik secara kuantitas atau jumlahnya dan
kualitas dari limbah tersebut. Kondisi tersebut menunjukkan bahwa tingkat
kepedulian manusia terhadap lingkungan sekitar masih berada pada
1 Henry Januar Saputro dan Nur Isti Faizah, “Pengembangan Bahan Ajar untuk Menumbuhkan Nilai Karakter Peduli Lingkungan pada Siswa Kelas IV Sekolah Dasar”, Profesi Pendidikan Dasar, Volume 4, Nomor 1 (2017), 62.
2 Henry Januar Saputro dan Nur Isti Faizah, “Pengembangan Bahan Ajar .... 63.
1
2
tahap yang mengkhawatirkan. Kepedulian manusia terhadap lingkungan perlu
ditingkatkan, sehingga masalah-masalah seperti yang dikemukakan tidak
terjadi lagi.3
Pendidikan memiliki peran penting dalam hal tersebut. Pendidikan
adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan
proses pembelajaran agar siswa secara aktif mengembangkan potensi dirinya
untuk memiliki kekuatan keagamaan, pengendalian diri, kepribadian,
kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya,
masyarakat, bangsa, dan negara.4
Pendidikan dituntut untuk bisa menanamkan sikap peduli lingkungan
sejak dini. Keluarga dan sekolah sebagai tempat anak sejak dini harus dapat
memberikan contoh sikap-sikap peduli lingkungan dan mengajarkan
pentingnya menjaga lingkungan. Anak atau siswa di sekolah perlu dikenalkan
dengan krisis lingkungan, dampak dari kerusakan lingkungan, dan cara
mencintai lingkungan, sehingga sikap peduli terhadap lingkungan dapat
tumbuh pada diri anak. Pengajaran tersebut dapat dilakukan dan
diintegrasikan pada mata pelajaran yang ada.5
Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai
tujuan, isi, dan bahan pembelajaran serta sarana yang digunakan untuk
memandu pelaksanaan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan
3 TIM MKU PLH, Pendidikan Lingkungan Hidup, Semarang: Universitas Negeri Semarang, 2010, 6.
4 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 Pasal 1 Ayat 1 tentang Sistem Pendidikan Nasional.
5 Surat Keputusan Bersama Menteri Lingkungan Hidup dan Menteri Pendidikan Nasional No. Kep.07/Menlh/06/2005 dan N0. 05/VI/KB/2005 tentang Pembinaan dan Pengembangan Pendidikan Lingkungan Hidup.
3
pendidikan khusus. 6 Kurikulum 2013 atau pembelajaran tematik
mensyaratkan agar kegiatan pembelajaran pada semua mata pelajaran yang
terintegrasi dapat mencapai kompetensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan
dalam semua proses pembelajaran.7 Pembelajaran tematik diharapkan mampu
melahirkan siswa yang kreatif, cerdas, dan inovatif.8
Berdasar hasil wawancara yang dilakukan oleh peneliti dengan Bapak
Ahmad Riyadi selaku guru kelas IV Madrasah Ibtidaiyah Jatirejo Kecamatan
Suruh Kabupaten Semarang, diperoleh informasi bahwa dalam melaksanakan
pembelajaran masih bersifat teacher centered dan berpedoman pada buku ajar
demi penguasaan pengetahuan siswa. Madrasah ini belum mampu
menanamkan sikap peduli lingkungan pada diri siswa secara maksimal.
Penggunaan bahan ajar untuk mendukung pembelajaran yang berhubungan
dengan sikap peduli lingkungan belum ada.
Guru melakukan pembelajaran hanya berpedoman pada satu bahan
ajar yaitu Lembar Kerja Siswa (LKS) tanpa menyisipkan kegiatan-kegiatan
yang berhubungan dengan lingkungan secara langsung. Lembar Kerja Siswa
yang digunakan di lapangan juga kurang menarik dan hanya memfokuskan
pada aspek pengetahuan siswa. Guru belum mampu mengembangkan bahan
ajar secara mandiri. Bahan ajar tentunya tidak hanya mengolah secara
kognitif saja, tetapi dituntut untuk memberikan pengembangan karakter pada
6 M. K. Abadi, H Pujiastuti, and L. D. Assaat, “Development of Teaching Materials Based Interactive Scientific Approach towards the Concept of Social Arithmetic For Junior High School Student”, Journal of Physics: Conference Series, Number 812 (2017), 1.
7 Somakim, dkk, “Developing Teaching Materials PISA-Based for Mathematics and Science of Junior High School”, Journal of Education and Practice, Volume 7, Number 13 (2016), 73.
8 Depdiknas, Strategi Pembelajaran yang Mengaktifkan Siswa, Jakarta: Depdiknas, 2008, 5.
4
siswa. Hal itu menyebabkan pengembangan bahan ajar terutama LKS sangat
dibutuhkan.
Pendidikan diharapkan selain menumbuhkembangkan pengetahuan
siswa juga meningkatkan sikap siswa, salah satunya yaitu sikap peduli
terhadap lingkungan. Sikap peduli lingkungan dapat ditingkatkan melalui
pengembangan bahan ajar. Bahan ajar merupakan seperangkat materi
pelajaran yang mengacu pada kurikulum yang digunakan dalam rangka
mencapai standar kompetensi dan kompetensi dasar yang telah ditentukan.9
Bahan ajar yang dapat dikembangkan salah satunya adalah LKS.
Lembar Kerja Siswa merupakan bahan ajar yang digunakan oleh
setiap siswa guna untuk membantu dalam proses pembelajaran. Lembar Kerja
Siswa memiliki banyak manfaat bagi pembelajaran tematik, di antaranya
melalui LKS dapat memberikan kesempatan untuk memancing siswa agar
terlibat secara aktif dengan materi yang dipelajari, salah satu model
pembelajaran yang dapat mengaktifkan siswa yaitu model pembelajaran
Problem Based Learning (PBL). Hal tersebut senada dengan hasil penelitian
yang dilakukan oleh Jayantri 10 bahwa LKS berbasis PBL dapat
meningkatkan aktivitas belajar siswa. Model pembelajaran PBL dapat
mengembangkan keterampilan menyelesaikan masalah. Problem Based
Learning mendorong siswa berusaha sendiri mencari pemecahan masalah
sehingga pembelajaran menjadi bermakna.
9 Ika Lestari, Pengembangan Bahan Ajar Berbasis Kompetensi (Sesuai dengan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan), Padang: Akademia Permata, 2013, 67.
10 Ysiyar Jayantri, “Pengembangan Lembar Kegiatan Siswa Berbasis Tematik Terintegerasi Berorientasi Problem Based Learning terhadap Hasil Belajar Kelas IV Siswa Sekolah Dasar”, Tesis, Universitas Lampung, 2017, 4.
5
Berdasarkan permasalahan tersebut, maka harus segera diatasi agar
sejak dini kepedulian terhadap lingkungan terus meningkat. Berdasar hal
tersebut, peneliti mengangkat judul penelitian tentang Pengembangan LKS
Berbasis PBL Subtema Ayo Cintai Lingkungan untuk Meningkatkan Sikap
Peduli Lingkungan pada Siswa Kelas IV MI Jatirejo Kecamatan Suruh
Kabupaten Semarang Tahun Pelajaran 2018/2019. Pengembangan LKS
tersebut diharapkan mampu meningkatkan sikap siswa untuk peduli terhadap
lingkungan.
B. Rumusan Masalah
1. Identifikasi Masalah
a. Pembelajaran masih terpusat pada guru sehingga siswa cenderung
pasif;
b. Terbatasnya bahan ajar yang digunakan;
c. Lembar Kerja Siswa yang digunakan kurang menarik, salah satunya
pada Subtema Ayo Cintai Lingkungan;
d. Guru dalam pembelajaran belum menggunakan model pembelajaran
yang inovatif; dan
e. Sikap peduli lingkungan siswa belum tertanam dengan baik.
2. Pembatasan Masalah
a. Pengembangan LKS berbasis PBL subtema ayo cintai lingkungan; dan
b. Penerapan LKS berbasis PBL subtema ayo cintai lingkungan untuk
meningkatkan sikap peduli lingkungan pada siswa kelas IV MI
Jatirejo.
6
3. Perumusan Masalah
a. Bagaimana kebutuhan pengembangan Lembar Kerja Siswa subtema
ayo cintai lingkungan berbasis Problem Based Learning untuk
meningkatkan sikap peduli lingkungan pada siswa kelas IV MI
Jatirejo Kecamatan Suruh Kabupaten Semarang?
b. Bagaimana pengembangan Lembar Kerja Siswa subtema ayo cintai
lingkungan berbasis Problem Based Learning untuk meningkatkan
sikap peduli lingkungan pada siswa kelas IV MI Jatirejo Kecamatan
Suruh Kabupaten Semarang?
c. Bagaimana tingkat efektivitas Lembar Kerja Siswa subtema ayo cintai
lingkungan berbasis Problem Based Learning untuk meningkatkan
sikap peduli lingkungan pada siswa MI Jatirejo Kecamatan Suruh
Kabupaten Semarang?
C. Hipotesis Pengembangan
Hipotesis pengembangan dari rumusan masalah ini adalah: jika Lembar Kerja
Siswa berbasis Problem Based Learning subtema ayo cintai lingkungan
dikembangkan dan diterapkan dengan baik, maka dapat meningkatkan sikap
peduli lingkungan pada siswa kelas IV MI Jatirejo Kecamatan Suruh
Kabupaten Semarang.
7
D. Signifikansi Masalah
1. Tujuan Penelitian
a. Mendeskripsikan kebutuhan pengembangan LKS berbasis PBL
subtema ayo cintai lingkungan untuk meningkatkan sikap peduli
lingkungan pada siswa kelas IV MI Jatirejo Kecamatan Suruh
Kabupaten Semarang;
b. Menghasilkan pengembangan LKS berbasis PBL subtema ayo cintai
lingkungan untuk meningkatkan sikap peduli lingkungan pada siswa
kelas IV MI Jatirejo Kecamatan Suruh Kabupaten Semarang; dan
c. Menganalisis tingkat efektivitas LKS berbasis PBL subtema ayo cintai
lingkungan untuk meningkatkan sikap peduli lingkungan pada siswa
kelas IV MI Jatirejo Kecamatan Suruh Kabupaten Semarang.
2. Manfaat Penelitian
a. Manfaat Teoretis
1) Hasil penelitian dapat digunakan sebagai referensi bagi
pengembangan khasanah keilmuan dan pengetahuan berkaitan
dengan pengembangan LKS berbasis PBL subtema ayo cintai
untuk meningkatkan sikap peduli lingkungan; dan
2) Hasil penelitian dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan
untuk penelitian sejenis atau penelitian selanjutnya.
b. Manfaat Praksis
1) Bagi siswa, hasil penelitian dapat meningkatkan sikap peduli
lingkungan;
8
2) Bagi guru, hasil penelitian menjadi bahan ajar yang membantu
guru dalam menumbuhkan sikap peduli lingkungan; dan
3) Bagi peneliti, hasil penelitian memberi gambaran dan menambah
kekreatifan peneliti dalam mengembangkan LKS pada materi yang
berbeda.
E. Landasan Teori
1. Kajian Pustaka
Monika Handayani (2018) dengan judul Developing Thematic-
Integrative Learning Module with Problem Based Learning Model for
Elementary School Students.11 Persamaan dengan Tesis ini adalah sama-
sama mengembangkan bahan ajar tematik berbasis PBL pada tingkat
sekolah dasar. Perbedaan dengan Tesis ini adalah lokus penelitian dan
variabel yang ditingkatkan setelah menggunakan bahan ajar tersebut.
Relevansi dengan Tesis adalah hasil penelitian tersebut dapat dijadikan
sumber rujukan karena terdapat kesamaan.
Henry Januar Saputro dan Nur Isti Faizah (2017) dengan judul
pengembangan bahan ajar untuk menumbuhkan nilai karakter peduli
lingkungan pada siswa kelas IV Sekolah Dasar (SD).12 Persamaan dengan
Tesis ini adalah metode penelitian dengan prosedur ADDIE. Perbedaan
dengan penelitian ini adalah bahan ajar yang dikembangkan berupa bahan
ajar pendidikan lingkungan hidup, sedangkan pada Tesis ini adalah LKS
11 Monika Handayani, “Developing Thematic-Integrative Learning Module with Problem Based Learning Model for Elementary School Students”, Jurnal Prima Edukasia, Volume 6, Number 2 (2018), 166-176.
12 Henry Januar Saputro dan Nur Isti Faizah, Pengembangan Bahan Ajar ... 62.
9
berbasis PBL subtema ayo cintai lingkungan. Relevansi dengan Tesis ini
adalah sama-sama mengembangkan bahan ajar yang digunakan untuk
meningkatkan peduli lingkungan dengan menggunakan prosedur ADDIE
sehingga dapat dijadikan sumber rujukan.
Novi Lestariningsih dan Siti Partini Suardiman (2017) dengan
judul pengembangan bahan ajar tematik-integratif berbasis kearifan lokal
untuk meningkatkan karakter peduli dan tanggung jawab. 13 Persamaan
dengan tesis ini adalah sama-sama menggunakan metode penelitian dan
pengembangan terhadap bahan ajar. Perbedaan dengan Tesis ini adalah
menggunakan variabel karakter peduli dan tanggung jawab, sedangkan
pada Tesis ini hanya sikap peduli lingkungan. Relevansi dengan Tesis
adalah penelitian ini menggunakan variabel bahan ajar untuk
meningkatkan karakter peduli lingkungan yang dapat digunakan untuk
menguatkan Tesis ini.
Caner Dursun, Nazmi Durkan, dan Secil Erokten (2015) dengan
judul The Effect of Problem Based Learning Method on the Environment
Awarness of 7th Graders. 14 Persamaan penelitian dengan tesis adalah
mengukur tingkat pengaruh PBL terhadap kesadaran siswa pada
lingkungan. Perbedaan penelitian dengan tesis yaitu lokus dan subjek
penelitian. Penelitian ini fokus untuk mengukur keefektifan metode PBL
13 Novi Lestariningsih dan Siti Partini Suardiman, “Pengembangan Bahan Ajar Tematik-Integratif Berbasis Kearifan Lokal untuk Meningkatkan Karakter Peduli dan Tanggung Jawab”, Jurnal Pendidikan Karakter, Volume 7, Nomor 1 (2017).
14 Caner Dursun, Nazmi Durkan, dan Secil Erokten, “The Effect of Problem Based Learning Method on the Environment Awarness of 7th Graders”, International Journal of Education and Research, Volume 3, Number 5 (2015), 275-283.
10
dalam meningkatkan kesadaran siswa terhadap lingkungan, sedangkan
pada Tesis fokus dalam mengembangkan Lembar Kerja Siswa berbasis
PBL untuk meningkatkan sikap peduli lingkungan. Relevansi penelitian
terhadap Tesis adalah penelitian ini dapat dijadikan sumber rujukan dalam
penyusunan Tesis karena terdapat kesamaan.
2. Kajian Teori
a. Problem Based Learning (PBL)
Problem Based Learning merupakan metodologi pengajaran
yang menggunakan masalah sebagai titik awal untuk mengembangkan
pengetahuan baru siswa dan memberikan kesempatan kepada siswa
untuk menemukan kesimpulan. 15 Guru dalam hal ini berperan
memfasilitasi dalam proses pemecahan masalah, misalnya dengan
memantau diskusi dan mengintervensi ketika tepat, mengajukan
pertanyaan yang akurat, relevansi, dan mengenai informasi yang
mendalam, serta menganalisis, mengangkat isu-isu baru untuk
dipertimbangkan, dan mendorong partisipasi siswa.16
Langkah-langkah pelaksanaan proses pembelajaran PBL terdiri
dari lima langkah, yaitu fase pemberian orientasi masalah kepada
siswa, fase pengorganisasian siswa untuk penyelidikan, fase
15 Benjamin Aidoo, Sampson Kwadwo Boateng, Philip Siaw Kissi, and Isaac Ofori, “Effect of Problem-Based Learning on Student Achievement in Chemistry”, Journal of Education and Practice, Volume 7, Number 33 (2016), 104; Sara Moutinho, Joana Torres, Isabel Fernandes, and Clara Vasconcelos, “Problem-Besed Learning and Nature of Science: A Study With Science Teachers”, Sciencedirect-Procedia-Social and Behavioral Sciences, Volume 191 (2015),1872.
16 Christina De Simone, “Problem-Based Learning in Teacher Education: Trajectories of Change”, International Journal of Humanities and Social Science,Volume 4, Number 12 (2014), 18.
11
pelaksanaan investigasi, fase pengembangan dan penyajian hasil, dan
fase analisis dan evaluasi proses penyelidikan.17
1) Fase Pemberian Orientasi Masalah Kepada Siswa
Guru membahas tujuan pembelajaran, memaparkan kebutuhan
logistik untuk pembelajaran, memotivasi siswa untuk terlibat aktif.
2) Fase Pengorganisasian Siswa untuk Penyelidikan
Guru membantu siswa dalam mendefinisikan dan
mengorganisasikan tugas belajar atau penyelidikan untuk
penyelesaian permasalahan.
3) Fase Pelaksanaan Investigasi
Guru mendorong siswa untuk memperoleh informasi yang tepat,
melaksanakan penyelidikan, dan mencari penjelasan solusi.
4) Fase Pengembangan dan Penyajian Hasil
Guru membantu siswa merencanakan produk yang tepat dan
relevan, seperti laporan, rekaman vidio, dan sebagainya untuk
keperluan penyampaian hasil.
5) Fase Analisis dan Evaluasi Proses Penyelidikan
Guru membantu siswa melakukan refleksi terhadap penyelidikan
dan proses yang siswa lakukan.
Kelebihan dari model pembelajaran PBL adalah memberikan
kesempatan kepada siswa untuk mengaplikasikan pengetahuan yang
17 Ridwan Abdullah Sani, Inovasi Pembelajaran, Jakarta: PT Bumi Aksara, 2014, 140.
12
siswa milik dalam dunia nyata 18 dan pemecahan masalah dapat
membantu siswa untuk menerapkan pengetahuannya dalam kehidupan
sehari-hari. 19 Penerapan model pembelajaran PBL dapat membantu
siswa untuk lebih sadar terhadap materi ajar, mendorong untuk
memecahkan masalah, dan dapat memotivasi siswa untuk belajar.20
b. Sikap Peduli Lingkungan
1) Pengertian Sikap Peduli Lingkungan
Sikap adalah keadaan batiniah seseorang yang dapat
memengaruhi dalam melakukan pilihan tindakan yang dibentuk
melalui pengalaman. 21 Peduli lingkungan merupakan sikap
manusia terhadap lingkungan hidup, dengan memanfaatkan
sumber daya alam secara bijaksana, serta melindungi dari
pencemaran dan/atau kerusakan lingkungan hidup.22
Sikap peduli lingkungan perlu ditanamkan pada warga
sekolah. Keterlibatan warga sekolah meliputi perawatan,
pemanfaatan, pemeliharaan sarana dan prasarana, serta lingkungan
sekolah. Kondisi lingkungan sekolah yang bersih, indah, dan
18 Fivi Nuraini, “Penggunaan Model Problem Based Learning (PBL) untuk Meningkatkan Hasil Belajar IPA Siswa Kelas 5 SD”, E-Jurnal Mitra Pendidikan, Volume 1, Nomor 4 (2017), 372.
19 Restu Desriyanti dan Lazulva, “Penerapan Problem Based Learning pada Pembelajaran Konsep Hidrolisis Garam untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa”, Jurnal Tadris Kimiya, Volume 1, Nomor 2 (2016), 72.
20 Jesy Diah Rokhmawati, dkk, “Implementation of Problem based Learning Model to Improve Students Problem Solving Skill and Self-Efficacy (A Study on IX Class Students of SMP Muhammadiyah)”, IOSR Journal of Reseacrh and Method in Education, Volume 6, Number 3, 51.
21 Sutarjo Adisusilo, Pembelajaran Nilai Karakter: Konstruktivisme dan VCT sebagai Inovasi Pendekatan Pembelajaran Afektif, Jakarta: Rajawali Pers, 2014: 67.
22 Muhammad Yaumi, Pendidikan Karakter: Landasan, Pilar, dan Implementasi, Jakarta: Prenada Media Group, 2014, 111.
13
nyaman dengan melibatkan siswa secara aktif akan menumbuhkan
rasa memiliki, tanggung jawab, dan komitmen dalam dirinya untuk
memelihara yang ada di lingkungannya. Seluruh warga sekolah
diharapkan peduli terhadap lingkungan sekolah, baik fisik maupun
sosialnya.23
Lingkungan hidup adalah kesatuan ruang dengan semua
benda, daya, keadaan, dan makhluk hidup dan perilakunya yang
memengaruhi kelangsungan kehidupan dan kesejahteraan manusia
serta makhluk hidup lainnya. 24 Lingkungan hidup bagi manusia
meliputi segala sesuatu yang ada di sekitarnya serta suasana yang
berbentuk karena terjadinya interaksi di antara elemen-elemen
lingkungan tersebut. 25 Sikap peduli lingkungan merupakan
tindakan penting untuk menjaga kualitas lingkungan hidup.26
2) Indikator Sikap Peduli Lingkungan
Indikator sikap peduli lingkungan adalah sebagai berikut:
a) Membuang sampah pada tempatnya;
b) Membersihkan tempat sampah;
c) Membersihkan halaman sekolah;
d) Membersihkan lingkungan sekolah;
e) Tidak memetik bunga di taman sekolah;
23 Kemendiknas, Panduan Pelaksanaan Pendidikan Karakter, Jakarta: Badan Penelitian dan Pengembangan Pusat Kurikulum dan Perbukuan, 2011, 69.
24 Yudhi Utomo, Pendidikan Lingkungan Hidup, Malang: Lembaga Penelitian Universitas Negeri Malang, 2009, 1-2.
25 Mukhlis Akhadi, Ekologi Energi Mengenali Dampak Lingkungan dalam Pemanfaatan Sumber-Sumber Energi, Yogyakarta: Graha Ilmu, 2009, 1.
26 Hetti Rahmawati, “Determinan Perilaku Peduli Lingkungan”, Disertasi, Universitas Gadjah Mada, 2016.
14
f) Memperindah kelas dan sekolah dengan tanaman;
g) Tidak menginjak rumput di taman sekolah;
h) Ikut memelihara taman di halaman sekolah; dan
i) Ikut dalam kegiatan menjaga kebersihan lingkungan.27
Kutanegara 28 juga mengemukakan indikator perilaku peduli
lingkungan yang meliputi:
a) Perilaku membuang sampah, yaitu siswa melakukan
pembuangan sampah dengan memilah antara sampah
membusuk atau tidak membusuk;
b) Perilaku dalam menghemat energi, yaitu siswa dapat
menghemat energi listrik yang terpasang di kelas; dan
c) Perilaku pemanfaatan air, yaitu siswa memanfaatkan air
seperlunya saja.
Berdasarkan pendapat Kemendiknas dan Kutanegara, peneliti
merumuskan indikator sikap peduli lingkungan, yaitu:
a) Membuang sampah pada tempatnya;
b) Membersihkan tempat sampah;
c) Membersihkan halaman sekolah;
d) Membersihkan lingkungan sekolah;
e) Tidak memetik bunga di taman sekolah;
f) Memperindah kelas dan sekolah dengan tanaman;
27 Kemendiknas dalam Amirul Mukminin Al-Anwari, “Strategi Pembentukan Karakter Peduli Lingkungan di Sekolah Adiwiyata Mandiri”, Ta’dib, Volume 19, Nomor 02 (November 2014), 233.
28 Pande Made Kutanegara, dkk, Membangun Masyarakat Indonesia Peduli Lingkungan, Yogyakarta: Gadjah Mada University Press, 2014, 135-138.
15
g) Tidak menginjak rumput di taman sekolah;
h) Ikut memelihara taman di halaman sekolah;
i) Ikut dalam kegiatan menjaga kebersihan lingkungan;
j) Menghemat energi; dan
k) Memanfaatkan air seperlunya saja.
c. Lembar Kerja Siswa
1) Pengertian Lembar Kerja Siswa
Lembar Kerja siswa adalah panduan yang digunakan siswa
untuk melakukan kegiatan penyelidikan atau pemecahan
masalah. 29 Lembar Kerja Siswa merupakan contoh bahan ajar
yang sering digunakan sekolah-sekolah untuk mempermudah
proses pembelajaran karena di dalamnya sudah dilengkapi dengan
prosedur penggunaanya, berisi materi singkat, serta soal-soal
latihan yang membantu siswa untuk menambah informasi tentang
konsep yang dipelajari melalui kegiatan belajar secara
sistematis.30
2) Jenis-Jenis Lembar Kerja Siswa
Jenis-jenis LKS yang umum digunakan oleh siswa, yaitu
LKS yang membantu siswa menemukan konsep, LKS yang
29 Trianto, Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif, Jakarta: Kencana Pernada Media Group, 2009, 73.
30 Farida Aryani & Cecil Hiltrimartin, “Pengembangan LKS Untuk Metode Penemuan Terbimbing Pada Pembelajaran Matematika Kelas VIII Di SMP Negeri 18 Palembang”, Jurnal Pendidikan Matematika, Volume 5, No. 2 (Juli 2011), 131.
16
aplikatif–integratif, LKS sebagai penuntun, LKS sebagai penguat,
dan LKS sebagai petunjuk praktikum.31
a) Lembar Kerja Siswa yang Membantu Siswa Menemukan
Konsep
Lembar Kerja Siswa jenis ini memuat apa yang harus
dilakukan siswa, meliputi: melakukan, mengamati, dan
menganalisis. Lembar Kerja Siswa memuat rumusan langkah-
langkah yang harus dilakukan siswa dan meminta siswa untuk
mengamati fenomena hasil kegiatannya. Lembar Kerja Siswa
juga berisi pertanyaan analisis yang membantu siswa
mengaitkan fenomena yang diamati dengan konsep yang akan
dibangun siswa.
b) Lembar Kerja Siswa yang Aplikatif–Integratif
Lembar Kerja Siswa ini berisi materi yang diberikan ke
siswa dan siswa menemukan konsep, selanjutnya dilatih untuk
menerapkan konsep yang telah siswa miliki dalam kehidupan
sehari-hari.
c) Lembar Kerja Siswa sebagai Penuntun
Lembar Kerja Siswa ini berisi pertanyaan atau isian yang
jawabannya ada di dalam buku. Siswa akan dapat mengerjakan
LKS tersebut jika mereka membaca buku materi, sehingga
31 Andi Prastowo, Pengembangan Bahan Ajar Tematik Tinjauan Teoretis dan Praktik, Jakarta: Kencana, 2016, 442 - 443.
17
fungsi utama LKS ini adalah membantu siswa menghafal dan
memahami materi pembelajaran yang terdapat di dalam buku.
d) Lembar Kerja Siswa sebagai Penguat
Lembar Kerja Siswa bentuk ini diberikan setelah siswa
selesai mempelajari topik tertentu. Materi pembelajaran yang
dikemas di dalam LKS ini lebih mengarah pada pendalaman dan
penerapan materi pembelajaran yang terdapat di dalam buku
pelajaran.
e) Lembar Kerja Siswa sebagai Petunjuk Praktikum
Lembar Kerja Siswa berisi materi tertentu dan juga ada
kegiatan yang memerlukan praktikum. Pembuatan langkah-
langkah kerja dalam praktikum biasanya disusun dalam sebuah
LKS. Lembar Kerja Siswa yang berisi petunjuk praktikum
merupakan salah satu isi (content) dari LKS.
Pengembangan bahan ajar pada penelitian ini yaitu dalam
bentuk LKS berbasis PBL subtema ayo cintai lingkungan dengan
harapan mampu menggerakkan siswa untuk memiliki pengetahuan,
keterampilan, dan kesadaran tentang kepedulian terhadap
lingkungan di tempat tinggalnya. Kepedulian tersebut selanjutnya
tumbuh menjadi sikap yang melekat untuk selalu mencintai
lingkungan.
18
F. Metode Penelitian
1. Jenis Penelitian
Jenis metode penelitian yang digunakan adalah penelitian
pengembangan. Model pengembangan yang akan peneliti gunakan adalah
model ADDIE (Analysis, Desain, Development, Implementation, and
Evaluation). Analysis, Desain, Development, Implementation, and
Evaluation adalah model yang mudah untuk digunakan dan dapat
diterapkan dalam kurikulum yang mengajarkan pengetahuan,
keterampilan, ataupun sikap. 32 Fungsi ADDIE yaitu menjadi pedoman
dalam membangun perangkat dan infrastruktur program pelatihan yang
efektif, dinamis dan mendukung kinerja pelatihan itu sendiri.33 Peneliti
menggunakan jenis ini dengan alasan untuk mengembangkan LKS
berbasis PBL subtema ayo cintai lingkungan. Produk ini diharapkan dapat
meningkatkan sikap siswa yang peduli terhadap lingkungan.
Menurut Branch34, bagan langkah-langkah pengembangan model
ADDIE dapat dilihat pada Gambar 1.1
32 Lawrence Cheung, “Using the ADDIE Model of Instructional Design to Teach Chest Radiograph Interpretation”, Journal of Biomedical Education (2016), 4.
33 Benny A Pribadi, Model Desain Sistem Pembelajaran, Jakarta: Dian Rakyat, 2009, 128. 34 Robert Maribe Branch, Instructional Design the ADDIE Approach, New York: Springer,
2009, 2.
19
Gambar 1.1. Bagan Model ADDIE
(Sumber: Branch, 2009: 2)
a. Analysis (Analisis)
Analisis dilakukan untuk mengumpulkan informasi sebelum
penelitian dilakukan dengan cara studi lapangan dan studi pustaka.
Studi lapangan digunakan untuk menganalisis kebutuhan di lapangan
tentang pengembangan LKS. Studi pustaka digunakan untuk
menganalisis kebutuhan secara mendalam guna menemukan literatur
penelitian yang relevan.
b. Desain
Desain yang dikembangkan oleh peneliti yaitu menyusun bahan ajar
berbentuk LKS berbasis PBL subtema ayo cintai lingkungan.
c. Development (Pengembangan)
Pengembangan produk LKS berbasis PBL meliputi langkah-langkah
(1) mengembangkan bahan ajar, (2) pembimbingan dengan validator,
dan (3) validasi dari Ahli media dan Ahli materi.
20
d. Implementation (Penerapan)
Penerapan pengembangan LKS berbasis PBL subtema ayo cintai
lingkungan dilakukan pada siswa kelas IV MI Jatirejo Kecamatan
Suruh Kabupaten Semarang.
e. Evaluation (Evaluasi)
Evaluasi dilakukan untuk mengetahui dan mengukur apakah bahan
ajar yang dikembangkan layak digunakan. Evaluasi terhadap bahan
ajar yang dikembangkan bertujuan untuk memperbaiki dan
menyempurnakan produk setelah melalui tahap implementasi.
2. Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian dilakukan pada siswa kelas IV MI Jatirejo Kecamatan
Suruh Kabupaten Semarang yang berjumlah 24 siswa. Penelitian ini
rencana akan dilaksanakan mulai tanggal 10 Oktober 2018 s.d. 31
Agustus 2019.
3. Sumber Data
Sumber data pada penelitian ini yaitu ahli materi Ibu Nur Hamidah,
M.Pd.I, ahli desain Bapak Shobirin, S.Pd.I., Bapak Ahmad Riyadi, S.Pd.
selaku guru dan siswa kelas IV MI Jatirejo Kecamatan Suruh Kabupaten
Semarang, dan buku-buku yang berkaitan dengan judul penelitian ini.
4. Teknik Pengumpulan Data
a. Wawancara; digunakan untuk mendapatkan informasi terkait kondisi
lapangan dan digunakan untuk analisis kebutuhan tentang
pengembangan LKS berbasis PBL subtema ayo cintai lingkungan; dan
21
b. Angket; digunakan untuk mengumpulkan data dari ahli desain, ahli
materi, ahli pengguna, dan subjek uji coba. Hasil dari angkat tersebut
selanjutnya dianalisis dan digunakan sebagai pedoman untuk revisi
demi kesempurnaan dan kelayakan produk hasil pengembangan.
Angket juga diberikan kepada siswa berupa angket penilaian diri dan
angket observasi guru pada pre test dan post test guna mengetahui
peningkatan sikap peduli lingkungan.
5. Teknik Analisis Data
Teknik analisis data dalam penelitian ini yaitu: analisis data
mencakup prosedur organisasi data, reduksi, dan penyajian data baik
dengan tabel, bagan, atau grafik; data diklasifikasikan berdasarkan jenis
dan komponen produk yang dikembangkan; data analisis secara deskriptif
maupun dalam bentuk perhitungan kuantitatif; penyajian hasil analisis
dibatasi pada hal-hal yang bersifat faktual, sehingga sebagai dasar dalam
melakukan revisi produk; dalam analisis data penggunaan perhitungan
dan analisis statistik sejalan produk yang akan dikembangkan; dan
laporan atau sajian harus disusun dalam format yang dan disesuaikan
dengan konsumen, atau calon pemakai produk.35
Efektivitas dalam pengembangan produk menggunakan desain
penelitian “One – Group Pretest – Postest Design”, sebagaimana dapat
dilihat pada Gambar 1.2
35 Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan ( Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R/D), Bandung: Alfabeta, 2009, 407.
22
Gambar 1.2. Desain “ One-Group pretest-postest design” (Sumber: Saputro, dkk, 2009: 2)
Gambar 1.2 menjelaskan bahwa O1 hasil nilai pre test (sebelum
menggunakan LKS berbasis PBL), sedangkan O2 hasil dari nilai post test
(sesudah menggunakan LKS berbasis PBL). 36 Berdasarkan hasil
keduanya dilanjutkan dengan uji t. Uji t yang digunakan yaitu uji paired
samples t test.
G. Sistematika Penulisan
Tesis ini terdiri dari lima bab, pada Bab I memuat tentang latar belakang
masalah, rumusan masalah, signifikansi penelitian, landasan teori, metode
penelitian, dan sistematika penulisan. Bab II memuat tentang kebutuhan
pengembangan LKS berbasis PBL subtema Ayo Cintai Lingkungan untuk
meningkatkan sikap peduli lingkungan. Bab III memuat tentang
pengembangan LKS berbasis PBL subtema Ayo Cintai Lingkungan. Bab IV
memuat tentang efektivitas LKS berbasis PBL subtema Ayo Cintai
Lingkungan untuk meningkatkan sikap peduli lingkungan. Bab V memuat
tentang kesimpulan dan saran.
36 Budiyono Saputro, M. Mas’ud, H. Saputra, and A. Kuswaya “Learning Effectivennes of Department-based Integrated Science Interpretation”, Journal of physics: Internasional seminar on science Education, Bristol Kingdom, 2019, 1-8.
O1 X O2
BAB II KEBUTUHAN PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA
BERBASIS PROBLEM BASED LEARNING (PBL)
A. Hasil Penelitian tentang Kebutuhan Pengembangan LKS Berbasis PBL
Analisis kebutuhan merupakan langkah awal dalam melakukan penelitian
pengembangan. Peneliti melakukan analisis kebutuhan dengan melakukan
wawancara kepada guru kelas IV MI Jatirejo pada tanggal 8 November 2018.
Wawancara dilakukan guna untuk mengetahui dan mengidentifikasi kondisi
di lapangan. Hasil wawancara selanjutnya dijadikan acuan untuk melakukan
langkah selanjutnya guna memberi solusi terkait kondisi tersebut.
Peneliti melakukan wawancara dengan berpedoman pertanyaan
wawancara yang telah disusun untuk melakukan survei kebutuhan. Berikut
data hasil wawancara dengan guru kelas IV. Kenyataan di lapangan
pembelajaran masih bersifat teacher centered, sebagaimana yang
diungkapkan oleh guru, (Guru) “Kurikulum 2013 memang menganjurkan
proses pembelajaran terpusat pada siswa. Akan tetapi saya belum bisa
menerapkan itu dan pembelajaran masih terpusat pada guru”.
Guru mengungkapkan alasannya mengenai pembelajaran yang terpusat
pada guru, (Guru) “Hal itu dikarenakan jumlah buku pedoman (buku paket)
yang digunakan sebagai bahan ajar masih terbatas dan tidak mencukupi”.
Guru memberikan ulasan mengenai buku penunjang yang digunakannya,
(Guru) Terbatasnya buku paket ini, madrasah kami menggunakan Lembar
23
24
Kerja Siswa (LKS) sebagai penunjang. Bahkan LKS ini menjadi bahan ajar
utama untuk kami”.
Guru menyadari adanya keunggulan dan kelemahan dengan
menggunakan bahan ajar LKS, (Guru) “Keunggulan mengajar menggunakan
LKS yaitu efektif karena bahan ajar merupakan adalah milik siswa sendiri
sehingga siswa bisa langsung mengerjakan kegiatan pembelajaran di LKS
tersebut. Sedang kelemahan mengajar menggunakan LKS yakni LKS dari
penerbit yang diperjualbelikan lebih menitikberatkan pada aspek kognitif
saja. Lembar Kerja Siswa yang di dalamnya berisi ringkasan materi-materi
dan latihan soal. Isi dari LKS tersebut kurang sesuai dengan buku paket.
Tampilan LKS pun tidak begitu menarik karena banyak tulisannya”.
Guru mengungkapkan tentang aspek sikap peduli siswa, (Guru) “Sikap
siswa terhadap lingkungan masih kurang tertanam. Salah satu contohnya
yaitu kepeduliannya terhadap kebersihan lingkungan. Kesadaran siswa akan
pentingnya menjaga lingkungan sekitar masih rendah. Hal itu dibuktikan
dengan kebiasaan mereka membuang sampah sembarangan meskipun sudah
disediakan tempat sampah”.
Guru menyadari karena keterbatasan sehingga tidak mengembangkan
bahan ajar secara mandiri guna menunjang aspek sikap siswa, (Guru) Saya
belum terbiasa mengembangkan bahan ajar yang digunakan untuk penunjang
pembelajaran terutama untuk aspek siswa. Hal itu karena keterbatasan
kemampuan IT saya dan juga membutuhkan waktu yang lama untuk
mengembangkannya”.
25
Lembar Kerja Siswa berbasis Problem Based Learning (PBL) sangat
dibutuhkan oleh guru, sebagaimana yang disampaikan, (Guru) Saya sangat
membutuhkan LKS inovatif dan menarik yang sesuai dengan buku pedoman
pemerintah. Lembar Kerja Siswa yang menggunakan model pembelajaran
yang sesuai kondisi siswa, terutama pada tema peduli terhadap makhluk
hidup. Lembar Kerja Siswa yang memberikan ruang untuk siswa belajar
secara mandiri ataupun kelompok dan LKS yang disajikan berdasarkan
masalah-masalah di sekitar siswa. Terutama tentang pentingnya lingkungan
supaya anak bisa menjaga lingkungannya dengan baik”.
B. Pembahasan Hasil Penelitian Kebutuhan Pengembangan LKS Berbasis
PBL
Berdasarkan hasil wawancara yang dipaparkan di atas, peneliti dapat menarik
kesimpulan bahwa pada kurikulum 2013 yang seharusnya pembelajaran
berpusat pada siswa (Student centered), akan tetapi pembelajaran masih
berpusat pada guru (teacher centered) dan guru menjelaskan materi sesuai
bahan ajar yang digunakan. Hal itu karena jumlah bahan ajar yang digunakan
masih terbatas. Guru belum mengembangkan bahan ajar secara mandiri dan
hanya menggunakan LKS yang diperjualbelikan oleh penerbit-penerbit.
Lembar Kerja Siswa yang digunakan kurang menarik, tidak disisipi gambar-
gambar yang dapat menarik perhatian siswa, dan memiliki kelemahan yaitu
hanya berisi ringkasan materi dan latihan soal yang mengedepankan aspek
pengetahuan. Aspek sikap siswa terutama sikap peduli masih rendah.
26
Berdasarkan temuan tersebut, maka peneliti melakukan penelitian
dengan pengembangan LKS berbasis PBL subtema ayo cintai lingkungan
yang diperkirakan dapat meningkatkan sikap peduli lingkungan siswa.
BAB III PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA
BERBASIS PROBLEM BASED LEARNING
A. Hasil Penelitian Pengembangan LKS Berbasis PBL
Pengembangan Lembar Kerja Siswa (LKS) berbasis Problem Based Learning
(PBL) subtema ayo cintai lingkungan menggunakan langkah-langkah ADDIE,
yaitu Analysis, Design, Development, Implementation, and Evaluation.
1. Analysis (Analisis)
Analisis merupakan langkah awal dalam pengembangan
menggunakan model ADDIE. Kegiatan pada tahap ini yaitu melakukan
analisis kebutuhan yaitu mengumpulkan data-data yang dibutuhkan
sebagai dasar pengembangan bahan ajar berbasis PBL ini. Tahap ini juga
menentukan materi yang akan dikembangkan dalam LKS. Penentuan
materi yang dikembangkan yaitu pada subtema “Ayo Cintai Lingkungan”
kelas IV, yang terdiri dari lima pembelajaran dan satu kegiatan evaluasi.
2. Design (Perancangan)
Perancangan dalam pengembangan bahan ajar menggunakan model
pembelajaran berbasis PBL.
a. Sampul
Desain sampul yang disajikan berisi judul LKS yang
dikembangkan, identitas pemilik, dan gambar yang mendukung
materi yaitu tentang siswa yang sedang membersihkan lingkungan.
27
28
Sampul didesain dengan warna penuh dengan tujuan agar menarik
minat siswa dalam menggunakan LKS yang dikembangkan.
Judul LKS pada halaman sampul yaitu “Tema 3 Subtema 3: Ayo
Cintai Lingkungan”. Desain sampul dapat dilihat pada Gambar 3.1
Gambar 3.1. Rancangan Sampul LKS
Sumber: Dokumentasi Peneliti
b. Kata Pengantar
Kata pengantar berisi ucapan syukur kepada Allah SWT atas
rahmat dan ridhoNya sehingga penulis dapat menyelesaikan
penyusunan bahan ajar berbasis PBL subtema ayo cintai lingkungan
untuk siswa kelas IV SD/MI. Kata pengantar juga berisi ucapan
terima kasih kepada berbagai pihak yang telah membantu penulis
dalam menyelesaikan bahan ajar ini. Penulis juga menyampaikan
harapan terhadap hasil yang disusunnya.
c. Daftar Isi
Daftar isi yang terdapat di bahan ajar ini berisi daftar atau
komponen LKS dilengkapi dengan nomor halaman sehingga dapat
29
mempermudah pembaca untuk mencari halaman materi yang akan
dicari.
d. Kegiatan Pembelajaran
Lembar Kerja Siswa berbasis PBL ini terdiri dari lima
pembelajaran utama dan satu kegiatan evaluasi. Isi LKS disesuaikan
dengan sintak yang terdapat dala model pembelajaran PBL. Sintak
model pembelajaran PBL yaitu orientasi siswa pada masalah,
mengorganisasikan siswa untuk belajar, membantu penyelidikan
individual atau kelompok, mengembangkan dan menyajikan hasil,
serta menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah.
e. Daftar Pustaka
Daftar pustaka merupakan bagian akhir dari produk ini. Bagian
ini terdiri dari semua buku atau referensi yang digunakan untuk
mengembangkan LKS ini.
3. Development (Pengembangan)
Pengembangan merupakan tahap pembimbingan produk kepada
ahli materi dan ahli media guna mendapat saran perbaikan. Peneliti
kemudian melakukan revisi sesuai saran dari tim ahli. Tim ahli yang
digunakan pada penelitian ini yaitu ahli materi dan ahli media. Ahli
materi untuk menjadi validator produk yang dikembangkan adalah Ibu
Nur Hamidah, M.Pd.I pengawas pendidikan Sekolah Dasar di Kecamatan
Suruh Kabupaten Semarang. Ahli media yang menjadi validator yaitu
Bapak Shobirin. Bapak Shobirin merupakan salah seorang guru di SD
30
Kalibeji 1 Kecamatan Tuntang. Beliau merupakan ahli desainer dan
sebagai pemilik percetakan Azzam Ashobirin Salatiga.
Revisi produk pada pengembangan LKS ini yaitu:
a. Menambahkan langkah model Problem Based Learning di bagian
awal;
Rancangan awal produk belum mencantumkan langkah-langkah PBL.
Berdasarkan saran peneliti melakukan perbaikan sebagaimana dapat
dilihat pada Gambar 3.2
Gambar 3.2. Langkah-langkah PBL
Sumber: Dokumentasi Peneliti
b. Materi sudah sesuai, hanya tambahkan sedikit soal latihan di akhir
pembelajaran subtema ayo cintai lingkungan;
Hasil perbaikan dapat dilihat pada Gambar 3.3
31
Gambar 3.3. Soal Evaluasi
Sumber: Dokumentasi Peneliti
c. Lembar penilaian sikap yang awalnya penilaian diri siswa, diganti
dengan lembar observasi guru;
Gambar 3.4. Penilaian Sebelum Revisi Sumber: Dokumentasi Peneliti
32
Gambar 3.5. Penilaian Sesudah Revisi Sumber: Dokumentasi Peneliti
d. Desain warna sampul terlalu bervariasi, sehingga terkesan rame;
Gambar 3.6. Sampul Awal
Sumber: Dokumentasi Peneliti
33
Gambar 3.7. Sampul Hasil Revisi
Sumber: Dokumentasi Peneliti
e. Tata letak diperbaiki lagi agar tampilan terlihat rapi.
Gambar 3.8. Contoh Tata Letak Sebelum Revisi
Sumber: Dokumentasi Peneliti
34
Gambar 3.9. Contoh Tata Letak Sesudah Revisi
Sumber: Dokumentasi Peneliti
Langkah selanjutnya mendapatkan penilaian oleh ahli validasi.
Hasil penilaian ahli materi dapat dilihat pada Tabel 3.1
Tabel 3.1. Hasil Penilaian Ahli Materi Indikator Aspek yang Dinilai Skor Konstruksi Isi
1. Kebenaran materi 4 2. LKS memuat materi yang sesuai dengan KI
dan KD 3
3. Tujuan pembelajaran sesuai dengan KD 3 4. LKS disajikan dengan penyajian masalah 3 5. LKS mendorong siswa belajar mandiri dan
kelompok 4
Kejelasan bahasa, teks, dan gambar
6. LKS menggunakan bahasa dan kalimat yang jelas sehingga mudah dipahami oleh siswa
4
7. Penggunaan bahasa sesuai dengan perkembangan anak kelas 4
4
8. Informasi yang ada di dalam LKS disampaikan dengan bahasa yang tidak ambigu
3
9. Penulisan dalam LKS runtun, rapi, dan jelas 3 10. LKS berisi gambar yang sesuai dengan materi
dan menarik bagi siswa 4
Kesesuaian LKS dengan model
11. LKS berisi masalah yang sesuai dengan materi
4
12. Masalah yang ada di LKS dapat diidentifikasi siswa
3
13. LKS dapat membantu siswa melakukan 3
35
PBL
penyelidikan dan menyelesaikan masalah 14. LKS dapat membantu siswa untuk
menemukan konsep materi pembelajaran 3
15. LKS dapat membantu siswa mengembangkan kemampuan untuk menyimpulkan materi
4
Jumlah 52 Persentase 86,7%
Sumber: Data Primer
Hasil penilaian ahli media dapat dilihat pada Tabel 3.2
Tabel 3.2. Hasil Penilaian Ahli Media Indikator Aspek yang Dinilai Skor Pengaturan desain sampul, ukuran kertas, dan kualitas layout
1. Ilustrasi sampul sesuai materi 4 2. Ukuran dan komposisi dari unsur tata letak
(judul, ilustrasi dll) seimbang dan seirama 3
3. Warna judul buku kontras dengan warna latar belakang
3
4. Warna dan unsur tata letak sampul yang harmonis
3
5. Desain dan tata letak (layout) menarik 3 Kejelasan bahasa, teks, dan gambar
6. LKS menggunaan bahasa dan kalimat yang jelas dan mudah dipahami oleh siswa
4
7. Materi LKS sesuai dengan kemampuan dan kondisi siswa
3
8. Desain LKS menarik bagi siswa untuk dipelajari
3
9. Penulisan dalam LKS runtun, rapi, dan jelas
3
10. LKS berisi gambar yang sesuai dengan materi dan menarik bagi siswa
3
Kesesuaian LKS dengan pendekatan PBL
11. LKS berisi masalah yang sesuai dengan materi
4
12. Masalah yang ada di LKS dapat diidentifikasi siswa
3
13. LKS dapat membantu siswa melakukan penyelidikan dan menyelesaikan masalah
4
14. LKS dapat membantu siswa untuk menemukan konsep materi pembelajaran
4
15. LKS dapat membantu siswa mengembangkan kemampuan untuk menyimpulkan materi
4
Jumlah 51 Persentase 85%
Sumber: Data Primer
36
Berdasarkan penilaian ahli materi diperoleh jumlah hasil penilaian
52 dengan persentase 86,7%, dan penilaian ahli media diperoleh jumlah
hasil penilaian 51 dengan persentase 85%. Tingkat kelayakan LKS
berbasis PBL dapat diketahui dengan menggunakan rumus:
𝑃 =fN× 100%
Keterangan:
P = Persentase penilaian,
f = skor yang diperoleh,
N = skor keseluruhan37
Kriteria tingkat kelayakan LKS berbasis PBL dapat dilihat pada Tabel 3.3
Tabel 3.3. Kriteria Tingkat Kelayakan 76 % < skor ≤ 100% = sangat layak 51 % < skor ≤ 75 % = layak 26 % < skor ≤ 50 % = cukup layak skor ≤ 25 % = tidak layak
4. Implementation (Penerapan)
Implementasi merupakan tahap penerapan bahan ajar berbasis PBL.
Bahan ajar diterapkan pada siswa kelas IV MI Jatirejo yang berjumlah 24
siswa. Implementasi digunakan untuk mengumpulkan data sebagai dasar
mengetahui tingkat keefektifan bahan ajar yang dikembangkan.
5. Evaluation (Evaluasi)
Evaluasi merupakan tahap akhir dari langkah ADDIE. Tahap
evaluasi ini dilakukan setelah proses pembelajaran subtema “Ayo Cintai
37 Sudijono, Pengantar Statistik Pendidikan, Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2008: 43.
37
Lingkungan” selesai. Evaluasi dilakukan dengan cara menganalisis angket
tanggapan guru dan tanggapan siswa terkait produk hasil pengembangan
yang telah digunakan.
Hasil analisis angket penilaian tanggapan guru dapat dilihat pada
Tabel 3.4
Tabel 3.4. Hasil Tanggapan Guru terhadap LKS berbasis PBL
No Indikator Aspek yang Dinilai Skor 4 3 2 1
1. Konstruksi Isi
1. Kebenaran materi √ 2. LKS memuat materi yang sesuai
dengan KI dan KD √
3. Tujuan pembelajaran sesuai dengan KD
√
4. LKS disajikan dengan penyajian masalah
√
5. LKS mendorong siswa belajar mandiri dan kelompok
√
2. Kejelasan bahasa, teks, dan gambar
6. LKS menggunakan bahasa dan kalimat yang jelas sehingga mudah dipahami oleh siswa
√
7. Penggunaan bahasa sesuai dengan perkembangan anak kelas 4
√
8. Informasi yang ada di dalam LKS disampaikan dengan bahasa yang tidak ambigu
√
9. Penulisan dalam LKS runtun, rapi, dan jelas
√
10. LKS berisi gambar yang sesuai dengan materi dan menarik bagi siswa
√
3. Kesesuaian LKS dengan model PBL
11. LKS berisi masalah yang sesuai dengan materi
√
12. Masalah yang ada di LKS dapat diidentifikasi siswa
√
13. LKS dapat membantu siswa melakukan penyelidikan dan menyelesaikan masalah
√
14. LKS dapat membantu siswa untuk menemukan konsep materi pembelajaran
√
15. LKS dapat membantu siswa √
38
mengembangkan kemampuan untuk menyimpulkan materi
Jumlah 52 Persentase 86,67% Kategori Sangat
Layak Sumber: Data Primer
Hasil analisis angket penilaian tanggapan siswa dapat dilihat pada
Tabel 3.5
Tabel 3.5. Hasil Tanggapan Siswa terhadap LKS berbasis PBL
No. Komponen Jumlah
1. Warna sampul menarik 96 2. Bahasa yang digunakan dalam
LKS komunikatif dan mudah saya pahami
81
3. LKS disajikan dengan urut sehingga mudah saya pahami
84
4. Saya mudah memahami petunjuk atau arahan dalam LKS
77
5. Masalah yang disajikan sesuai dengan keadaan lingkungan saya
83
6. Penyajian LKS dilengkapi dengan ilustrasi dan gambar yang menarik
95
7. Penyajian LKS membuat saya tertarik untuk mengerjakannya
89
8. Kegiatan yang disajikan dalam LKS merangsang rasa ingin tahu saya
80
9. Kegiatan yang disajikan dalam LKS menambah pemahaman saya tentang pentingnya menjaga lingkungan
96
10. Kegiatan yang disajikan dalam LKS mendorong saya untuk selalu mencintai lingkungan
96
Jumlah 877 Rata-rata 87,7
Persentase 91,35% kategori Sangat Layak
Sumber: Data Primer
39
Berdasarkan hasil analisis angket tanggapan guru dan tanggapan
siswa terhadap LKS berbasis PBL diperoleh persentase tanggapan guru
86,67% dan persentase tanggapan siswa 91,35% sehingga dapat
disimpulkan bahwa LKS berbasis PBL termasuk kategori sangat layak
digunakan.
B. Pembahasan Hasil Penelitian Pengembangan LKS Berbasis PBL
Pengembangan LKS berbasis PBL subtema ayo cintai lingkungan
menggunakan model pengembangan ADDIE, yaitu Analysis, Design,
Development, Implementation, and Evaluation.
1. Analysis (menganalisis); analisis terhadap kebutuhan yang digunakan
untuk mengembangkan LKS berbasis PBL subtema ayo cintai lingkungan;
2. Design (Perancangan); membuat rancangan awal produk LKS berbasis
PBL subtema ayo cintai lingkungan;
3. Development (pengembangan); melakukan bimbingan kepada ahli materi
dan ahli media, kemudian melakukan revisi sesuai saran, dan mendapat
penilaian dari ahli materi dan ahli media;
4. Implementation (Penerapan); menerapkan LKS berbasis PBL pada siswa;
dan
5. Evaluation (Evaluasi); mengevaluasi LKS berbasis PBL yang sudah
digunakan guna perbaikan.
BAB IV EFEKTIVITAS LEMBAR KERJA SISWA BERBASIS
PROBLEM BASED LEARNING
A. Hasil Penelitian Efektivitas LKS Berbasis PBL Subtema Ayo Cintai
Lingkungan untuk Meningkatkan Sikap Peduli Lingkungan
Uji efektivitas dalam penelitian ini ditujukan kepada siswa kelas IV MI
Jatirejo yang berjumlah 24 siswa. Uji efektivitas digunakan untuk mengetahui
keefektifan LKS berbasis PBL subtema ayo cintai lingkungan untuk
meningkatkan sikap peduli lingkungan siswa. Lembar Kerja Siswa yang
dikembangkan diuji keefektifannya menggunakan angket pre test dan post
test penilaian diri siswa dan observasi guru sebelum dan sesudah
menggunakan produk. Lembar Kerja Siswa yang dikembangkan dikatakan
efektif jika hasil perolehan pre test dan post test penerapan LKS berbasis PBL
subtema ayo cintai lingkungan terjadi peningkatan hasil.
Angket penilaian sikap peduli lingkungan terdiri dari sepuluh aspek.
Daftar aspek yang dinilai dapat dilihat pada Tabel 4.1
Tabel 4.1. Aspek Penilaian Sikap Peduli Lingkungan
Aspek yang dinilai Skor 4 3 2 1
Membuang sampah pada tempat sampah Memisahkan sampah organik dan non organik sebelum dibuang ke tempat sampah
Melaksanakan piket tanpa diingatkan Mengambil sampah yang berserakan lalu membuangnya ke tempat sampah
Membersihkan tempat sampah Mengurangi penggunaan plastik Ikut dalam kegiatan menjaga kebersihan lingkungan Menanam tanaman di taman Merawat tanaman sekolah
40
41
Memanfaatkan barang bekas untuk membuat karya Sumber: Data Primer
1. Hasil Angket Penilaian Diri Siswa terhadap Sikap Peduli
Lingkungan
Rekapitulasi angket pre test – post test penilaian diri siswa terhadap
sikap peduli lingkungan dapat dilihat pada Tabel 4.2
Tabel 4.2. Rekapitulasi Hasil Angket Pre test – Post test Penilaian Diri Siswa
Kode Siswa
Nilai Keterangan
Pre Test Post Test E1 55 65 Meningkat E2 65 75 Meningkat E3 47,5 67,5 Meningkat E4 52,5 67,5 Meningkat E5 60 67,5 Meningkat E6 55 70 Meningkat E7 50 65 Meningkat E8 57,5 75 Meningkat E9 45 57,5 Meningkat E10 52,5 62,5 Meningkat E11 55 62,5 Meningkat E12 45 57,5 Meningkat E13 50 60 Meningkat E14 52,5 72,5 Meningkat E15 57,5 75 Meningkat E16 45 55 Meningkat E17 52,5 67,5 Meningkat E18 47,5 60 Meningkat E19 50 70 Meningkat E20 45 65 Meningkat E21 47,5 60 Meningkat E22 40 52,5 Meningkat E23 57,5 67,5 Meningkat E24 52,5 62,5 Meningkat
Sumber: Data Primer
42
2. Hasil Angket Observasi Guru terhadap Sikap Peduli Lingkungan
Siswa
Hasil rekapitulasi observasi guru sebelum dan sesudah
pembelajaran dapat dilihat pada Tabel 4.3
Tabel 4.3. Rekapitulasi Angket Penilaian Guru
Kode Siswa Nilai
Keterangan Pre Test Post Test
E1 42,5 65 Meningkat E2 45 75 Meningkat E3 47,5 72,5 Meningkat E4 45 62,5 Meningkat E5 45 72,5 Meningkat E6 60 80 Meningkat E7 50 70 Meningkat E8 50 77,5 Meningkat E9 47,5 62,5 Meningkat E10 55 67,5 Meningkat E11 37,5 65 Meningkat E12 42,5 60 Meningkat E13 52,5 62,5 Meningkat E14 50 72,5 Meningkat E15 57,5 80 Meningkat E16 45 60 Meningkat E17 50 70 Meningkat E18 45 62,5 Meningkat E19 47,5 80 Meningkat E20 50 67,5 Meningkat E21 42,5 62,5 Meningkat E22 40 55 Meningkat E23 55 65 Meningkat E24 55 62,5 Meningkat
Sumber: Data Primer
43
B. Pembahasan Hasil Penelitian Efektivitas LKS Berbasis PBL
Berdasarkan hasil pre test dan post test penilaian diri siswa dan
observasi guru kemudian dilakukan perhitungan paired sample t test
menggunakan SPSS 16.0.
Gambar 4.1. Uji Efektivitas Penilaian Diri Siswa Menggunakan SPSS
Sumber: Dokumentasi Peneliti
Gambar 4.2. Uji Efektivitas Observasi Guru Menggunakan SPSS
Sumber: Dokumentasi Peneliti
Gambar 4.1 yaitu hasil uji efektivitas menggunakan paired samples
statistics pada penilaian diri siswa menggunakan angket menghasilkan pre
test nilai signifikansi (2 tailed) 0,00, p < 0,05 dan post test nilai signifikansi
(2 tailed) 0,00, p < 0,05 (p = 0,00 < 0,05) maka dapat disimpulkan bahwa
hasil pre test dan post test mengalami perubahan yang signifikan.
Gambar 4.2 yaitu hasil uji efektivitas menggunakan paired samples
statistics pada observasi guru menggunakan angket menghasilkan pre test
nilai signifikansi (2 tailed) 0,00, p < 0,05 dan post test nilai signifikansi (2
tailed) 0,00, p < 0,05 (p = 0,00 < 0,05) maka dapat disimpulkan bahwa hasil
pre test dan post test mengalami perubahan yang signifikan.
44
Berdasarkan statistika deskriptif pre test dan post test penilaian diri dan
observasi guru terbukti bahwa post test lebih tinggi sehingga dapat
disimpulkan pengembangan LKS berbasis PBL Subtema Ayo Cintai
Lingkungan dapat meningkatkan sikap peduli lingkungan siswa. Penelitian
ini senada dengan penelitian yang dilakukan oleh Safina, dkk 38
mengemukakan bahwa LKS PBL yang dikembangkan layak dan efektif untuk
meningkatkan wawasan dan sikap peduli lingkungan.
38 Safina Audiati Afiar, Slamet Suyanto, dan Suhartini, “Pengembangan LKS Problem Based Learning untuk Meningkatkan Wawasan dan Sikap Peduli Lingkungan Siswa”, Jurnal Prodi Pendidikan Biologi, Volum 7, Nomor 5 (2018), 369.
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Kebutuhan pengembangan yang terdapat di lapangan yaitu pembelajaran
masih bersifat teacher centered, LKS kurang menarik, sikap peduli
lingkungan masih rendah, dan adanya keterbatasan dalam
mengembangkan bahan ajar secara mandiri;
2. Pengembangan LKS berbasis PBL subtema ayo cintai lingkungan
menggunakan model pengembangan ADDIE. Analysis dilakukan untuk
menganalisis kebutuhan tentang pengembangan LKS berbasis PBL;
Design membuat rancangan produk LKS; Development mengembangkan
LKS berbasis PBL yang kemudian mendapat penilaian dari tim ahli guna
perbaikan; Implementation mengimplementasikan LKS berbasis PBL
sebagai bahan penunjang pembelajar; dan Evaluation hasil evaluasi
menunjukkan bahwa LKS berbasis PBL Subtema Ayo Cintai Lingkungan
layak digunakan; dan
3. Efektivitas pengembangan LKS berbasis PBL dapat dilihat dari hasil uji
efektivitas menggunakan paired samples statistics pada penilaian diri
siswa dan observasi guru menggunakan angket menghasilkan pre test nilai
signifikansi (2 tailed) 0,00, p < 0,05 dan post test nilai signifikansi (2 tailed)
0,00, p < 0,05 (p = 0,00 < 0,05). Berdasakan hasil tersebut dapat
disimpulkan bahwa pengembangan LKS berbasis PBL subtema ayo cintai
lingkungan efektif untuk meningkatkan sikap peduli lingkungan siswa.
45
46
B. Saran
1. Guru dapat mengatasi kebutuhan bahan ajar dengan mengembangkan
LKS yang inovatif, salah satu contoh LKS berbasis PBL;
2. Guru dapat mengembangkan LKS secara mandiri dengan menggunakan
model pengembangan ADDIE; dan
3. Guru dapat menggunakan hasil pengembangan LKS berbasis PBL untuk
meningkatkan sikap peduli lingkungan siswa.
DAFTAR PUSTAKA
Abadi, M K., Pujiastuti, H & Assaat, L D, “Development of Teaching Materials
Based Interactive Scientific Approach towards the Concept of Social Arithmetic For Junior High School Student”, Journal of Physics: Conference Series, Number 812 (2017): 1-6.
Adisusilo, Sutarjo. Pembelajaran Nilai Karakter: Konstruktivisme dan VCT
sebagai Inovasi Pendekatan Pembelajaran Afektif. Jakarta: Rajawali Pers, 2014.
Afiar, Safina Audiati, Slamet Suyanto, dan Suhartini, “Pengembangan LKS
Problem Based Learning untuk Meningkatkan Wawasan dan Sikap Peduli Lingkungan Siswa”, Jurnal Prodi Pendidikan Biologi, Volume 7, Nomor 5 (2018): 369-379.
Aidoo, Benjamin., Boateng, Sampson Kwadwo., Kissi, Philip Siaw & Ofori, Isaac,
“Effect of Problem-Based Learning on Student Achievement in Chemistry”, Journal of Education and Practice, (2016): 103-108.
Akhadi, Mukhlis. Ekologi Energi Mengenali Dampak Lingkungan dalam
Pemanfaatan Sumber-Sumber Energi. Yogyakarta: Graha Ilmu, 2009. Al-Anwari, Amirul Mukminin, “Strategi Pembentukan Karakter Peduli
Lingkungan di Sekolah Adiwiyata Mandiri”, Ta’dib 19 (2014): 227-252. Aryani, Farida dan Cecil Hiltrimartin, “Pengembangan LKS untuk Metode
Penemuan Terbimbing pada Pembelajaran Matematika Kelas VIII Di SMP Negeri 18 Palembang”, Jurnal Pendidikan Matematika 5 (2011): 129-144.
Branch, Robert Maribe. Instructional Design the ADDIE Approach. New York:
Springer, 2009. Cheung, Lawrence, “Using the ADDIE Model of Instructional Design to Teach
Chest Radiograph Interpretation”, Journal of Biomedical Education, (2016): 1-6.
Departemen Pendidikan Nasional. Strategi Pembelajaran yang Mengaktifkan
Siswa. Jakarta: Depdiknas, 2008. Desriyanti, Restu dan Lazulva, “Penerapan Problem Based Learning pada
Pembelajaran Konsep Hidrolisis Garam untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa”, Jurnal Tadris Kimiya (2016): 70-78.
47
48
Dursun, Caner, Nazmi Durkan dan Secil Erokten, “The Effect of Problem Based Learning Method on the Environment Awarness of 7th Graders”, International Journal of Education and Research (2015): 275-283.
Handayani, Monika, “Developing Thematic-Integrative Learning Module with
Problem Based Learning Model for Elementary School Students”, Jurnal Prima Edukasia 6 (2018): 166-176.
Jayantri, Ysiyar, “Pengembangan Lembar Kegiatan Siswa Berbasis Tematik
Terintegerasi Berorientasi Problem Based Learning terhadap Hasil Belajar Kelas IV Siswa Sekolah Dasar”, Tesis, Universitas Lampung, 2017.
Kemendiknas. Panduan Pelaksanaan Pendidikan Karakter. Jakarta: Badan
Penelitian dan Pengembangan Pusat Kurikulum dan Perbukuan, 2011. Kutanegara, Pande Made., Pitiyo, Agus Joko., Kiswanto, Eddy., Sumini &
Nugroho, Yuli Prasetyo. Membangun Masyarakat Indonesia Peduli Lingkungan. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press, 2014.
Lestari, Ika. Pengembangan Bahan Ajar Berbasis Kompetensi (Sesuai dengan
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan). Padang: Akademia Permata, 2013. Lestariningsih, Novi & Suardiman, Siti Partini, “Pengembangan Bahan Ajar
Tematik-Integratif Berbasis Kearifan Lokal untuk Meningkatkan Karakter Peduli dan Tanggung Jawab”, Jurnal Pendidikan Karakter (2017), 86-99.
Moutinho, Sara., Torres, Joana., Fernandes, Isabel & Vasconcelos, Clara,
“Problem-Besed Learning and Nature of Science: A Study With Science Teachers”, Science Direct Procedia Social and Behavioral Sciences, (2015): 1871-1875.
Nuraini, Fivi, “Penggunaan Model Problem Based Learning (PBL) untuk
Meningkatkan Hasil Belajar IPA Siswa Kelas 5 SD”, E-Jurnal Mitra Pendidikan 1 (2017): 369-379.
Prastowo, Andi. Pengembangan Bahan Ajar Tematik Tinjauan Teoretis dan
Praktik. Jakarta: Kencana, 2016. Pribadi, Benny A. Model Desain Sistem Pembelajaran. Jakarta: Dian Rakyat,
2009. Rahmawati, Hetti, “Determinan Perilaku Peduli Lingkungan”, Disertasi,
Universitas Gadjah Mada, 2016. Rokhmawati, Jesy Diah., Djatmika, Ery Tri., dan Wardana, Ludiwishnu,
“Implementation of Problem based Learning Model to Improve Students
49
Problem Solving Skill and Self-Efficacy (A Study on IX Class Students of SMP Muhammadiyah)”, IOSR Journal of Reseacrh and Method in Education, 6 (2016): 51-55.
Sani, Ridwan Abdullah. Inovasi Pembelajaran. Jakarta: PT Bumi Aksara, 2015. Saputro, Budiyono, M. Mas’ud, H. Saputra, and A. Kuswaya, “Learning
Effectivennes of Department-based Integrated Science Interpretation”, Journal of physics: Internasional Seminar on Science Education, Bristol Kingdom (2019): 1-8.
Saputro, Henry Januar & Nur Isti Faizah, “Pengembangan Bahan Ajar Untuk
Menumbuhkan Nilai Karakter Peduli Lingkungan Pada Siswa Kelas IV Sekolah Dasar”, Profesi Pendidikan Dasar (2017): 62-74.
Simone, Christina De, “Problem Based Learning in Teacher Education:
Trajectories of Change”, International Journal of Humanities and Social Science 4 (2014): 17-29.
Somakim, Suharma Andi, Kodri Madang & Taufiq, “Developing Teaching
Materials PISA based for Mathematics and Science of Junior High School”, Journal of Education and Practice 7 (2016): 73-77.
Sudijono. Pengantar Statistik Pendidikan. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada,
2008. Sugiyono. Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan
R/D). Bandung: Alfabeta, 2009. Surat Keputusan Bersama Menteri Lingkungan Hidup dan Menteri Pendidikan
Nasional No. Kep.07/Menlh/06/2005 dan N0. 05/VI/KB/2005 tentang Pembinaan Dan Pengembangan Pendidikan Lingkungan Hidup.
TIM MKU PLH, Pendidikan Lingkungan Hidup, Semarang: Universitas Negeri
Semarang, 2010. Trianto. Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif. Jakarta: Kencana
Pernada Media Group, 2009. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 Pasal 1 Ayat 1
tentang Sistem Pendidikan Nasional. Utomo, Yudhi. Pendidikan Lingkungan Hidup. Malang: Lembaga Penelitian
Universitas Negeri Malang, 2009.
50
Yaumi, Muhammad. Pendidikan Karakter: Landasan, Pilar, dan Implementasi. Jakarta: Prenada Media Group, 2014.
LAMPIRAN