pengembangan media puzzle box untuk pendidikan antikorupsi di kelas iv sdn kotagede 5 yogyakarta

12
PENGEMBANGAN MEDIA PUZZLE BOX UNTUK PENDIDIKAN ANTIKORUPSI DI KELAS IV SDN KOTAGEDE 5 YOGYAKARTA ARTIKEL JURNAL Diajukan kepada Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Yogyakarta Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Oleh Cipto Aji Apriliandoko NIM 09108241051 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR JURUSAN PENDIDIKAN PRA SEKOLAH DAN SEKOLAH DASAR FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA OKTOBER 2013

Upload: christina-ria-ernawati

Post on 08-Nov-2015

18 views

Category:

Documents


5 download

DESCRIPTION

jk

TRANSCRIPT

  • Pengembangan Media Puzzle (Cipto Aji A.) 1

    PENGEMBANGAN MEDIA PUZZLE BOX UNTUKPENDIDIKAN ANTIKORUPSI DI KELAS IV

    SDN KOTAGEDE 5 YOGYAKARTA

    ARTIKEL JURNAL

    Diajukan kepada Fakultas Ilmu PendidikanUniversitas Negeri Yogyakarta

    Untuk Memenuhi Sebagian PersyaratanGuna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

    OlehCipto Aji Apriliandoko

    NIM 09108241051

    PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASARJURUSAN PENDIDIKAN PRA SEKOLAH DAN SEKOLAH DASAR

    FAKULTAS ILMU PENDIDIKANUNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

    OKTOBER 2013

  • Pengembangan Media Puzzle (Cipto Aji A.) 2

  • Pengembangan Media Puzzle (Cipto Aji A.) 1

    PENGEMBANGAN MEDIA PUZZLE BOX UNTUKPENDIDIKAN ANTIKORUPSI DI KELAS IV SDNKOTAGEDE 5 YOGYAKARTA

    DEVELOPING PUZZLE BOX MEDIA FOR ANTICORUPTIONEDUCATION ON STUDENT GRADE IV OF SDN KOTAGEDE 5YOGYAKARTA

    Oleh: Cipto Aji Apriliandoko, PGSD/[email protected]

    Abstrak

    Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan media puzzle box yang layak danefektif untuk digunakan dalam pendidikan antikorupsi di kelas IV SD Negeri Kotagede 5Yogyakarta.Penelitian ini merupakan jenis penelitian pengembangan (developmentresearch) dengan mengacu pada model yang dikembangkan oleh Borg dan Gall. Mediaini divalidasi oleh 2 orang ahli media dan 2 orang ahli materi sebelum diujicobakankepada siswa. Subjek uji coba penelitian adalah 4 siswa untuk uji coba lapangan awal, 12siswa untuk uji coba lapangan utama, dan 21 siswa untuk uji coba lapangan operasional.Instrumen yang digunakan untuk pengumpulan data adalah pedoman wawancara, angketvalidasi ahli media dan materi, angket uji coba produk oleh siswa, dan panduan observasi.Data hasil penelitian dianalisis dengan teknik analisis kuantitatif.Hasil penelitianmenunjukkan bahwa hasil validasi ahli media mendapat skor rata-rata 4,29 termasukdalam kategori sangat baik. Hasil validasi ahli materi mendapat skor rata-rata 4,48termasuk dalam kategori sangat baik. Hasil uji coba kepada siswa mendapat skor rata-rata3,65 termasuk dalam kategori sangat baik. Pengembangan nilai antikorupsi dilakukandengan melakukan refleksi terhadap gambar-gambar yang ada dalam puzzle box. Nilai-nilai yang muncul dalam pembelajaran menggunakan media ini antara lain kejujuran,kepedulian, tanggung jawab, sederhana, kedisiplinan, dan kesopanan. Dengan demikiandapat disimpulkan media Puzzle Box untuk Pendidikan Antikorupsi kelas IV SD ini layakdan efektif digunakan sebagai media dalam proses pembelajaran.

    Kata kunci: pengembangan media puzzle box, pendidikan antikorupsi

    Abstrack

    This study aims to developing the proper and effective puzzle box media to usedfor anticorruption education in grade IV SD Negeri Kotagede 5 Yogyakarta. This studykinds of development research refers to Borg and Galls model. This media was validateby 2 expert of media and 2 expert of subject before tested to students. Subject to testedthis media is 4 students for preliminary field testing, 10 students for main filed testing,and 21 students for operational field testing. The instruments is used to collecting thedata is interview guidance, media and subject validation questionnaire, product testingquestionnaire for students, and observation guidance. The data result of study wasanalyzed using the quantitative statistics. The results of this study shown that validationby expert of media got average score 4,29 include very good category. Result ofvalidation by expert of subject got average score 4,48 include very good category. Resultof testing to students got average score 3,65 include very good category. Anticorruptionvalue elaboration was done by reflecting the pictures on puzzle box. The values appear

  • Pengembangan Media Puzzle (Cipto Aji A.) 2

    on the lesson using this media is honesty, care, responsibility, simplicity, discipline, andrespect. So can be conclused that media Puzzle Box for Anticoruption Education inGrade IV elementary school fine to used in studying process.Keyword: developing puzzle box media, anticorruption education

    PENDAHULUAN

    Mewujudkan rakyatIndonesia yangsejahtera merupakancita-cita bersama Bangsa Indonesia.Cita-cita tersebut sudah dicanangkanbahkan ketika bangsa ini berdiri,seperti yang tertulis dalampembukaan UUD 1945 alinea empat.Untuk mencapai cita-cita tersebut,tentu Bangsa Indonesia harusmengisi kemerdekaan yang telahdiraih dengan pembangunan disegala bidang kehidupan. Sayangnyapembangunan yang dilaksanakandinodai dengan adanya korupsi.Kartini (2005: 89) menyebutkanbahwa korupsi merupakan benalusosial yang merusak struktur

    pemerintahan dan menjadi hambatanpaling utama bagi pembangunan.Layaknya benalu dalam tumbuhan,korupsi menggerogoti sumber dayayang dimiliki negara sehinggamerusak kehidupan berbangsa danbernegara di negeri ini.

    Dalam upaya memberantaskorupsi, pemerintah telah membuatberbagai aturan perundang-undangan. Namun dalamkenyataanya masih banyakditemukan berbagai kasus korupsi dinegeri ini. Praktek korupsi

    sesungguhnya menunjukkan sebuahkarakter dan mental yang bobrok

    dari para penyelenggara negara.Adanya pergeseran nilai yangberkembang di masyarakat denganmemandang uang atau kekayaansebagai standar hidup yang layakikut menumbuhsuburkan perilakukorupsi. Sehingga dalam usahapemberantasan korupsi hendaknyadimulai dari akarnya yaitu karakterdan mental.

    Pengembangan karakter danmental ini merupakan tanggung

    jawab semua pihak. Salah satu pihakyang bertanggung jawab adalahpendidikan. Pendidikan menurutGeorge F. Kneller (dalam ArifRohman, 2009: 7) merupakan

  • Pengembangan Media Puzzle (Cipto Aji A.) 3

    tindakan atau pengalaman yangmempunyai pengaruh yang

    berhubungan dengan pertumbuhanatau perkembangan pikiran, watak,dan kemampuan fisik. Sesuaipandangan di atas, pendidikan salahsatunya berusaha menumbuhkembangkan watak peserta didik.Pendidikan diharapkan membentukwatak atau karakter yang sesuai

    dengan apa yang diharapkan olehmasyarakat dan mempersiapkanpeserta didik menjadi anggotamasyarakat yang baik.

    Sejalan dengan kebutuhan itu,KPK bekerjasama denganKemendikbud telah mengenalkanpendidikan antikorupsi sejak tahun2012 sebagai bentuk pencegahan.Pendidikan antikorupsi merupakanusaha dan terencana untukmewujudkan proses belajar mengajaryang kritis terhadap nilai-nilaiantikorupsi (Agus Wibowo, 2013:38). Pendidikan antikorupsi yangdicanangkan di tingkat sekolah dasar,mengangkat sembilan nilai antikorupsi untuk dikenalkan danditanamkan kepada peserta didik.Nilai-nilai tersebut adalah jujur,

    peduli, mandiri, disiplin, tanggungjawab, kerja keras, sederhana, berani,dan adil.

    Berdasarkan studipendahuluan yang dilakukan denganmelakukan wawancara terhadap gurudan siswa SDN Kotagede 5Yogyakarta, didapatkan informasibahwa guru mendukung adanyaimplementasi pendidikan antikorupsibagi peserta didik. Pendidikanantikorupsi sangat penting bagipeserta didik untuk menghindarkanmereka dari tindakan koruptif baiksekarang maupun di masamendatang, namun dalampelaksanaannya masih belumdilaksanakan secara efektif.Pendidikan antikorupsi yangmengusung sembilan nilai,diimplementasikan denganverbalisme oleh guru yang condongmenyinggung pada aspek kognitifsaja. Verbalisme terjadi apabila guruterlalu banyak atau hanyamenggunakan kata-kata dalammenjelaskan suatu konsep dalampembelajaran. Dalam pembelajaran,pendidikan antikorupsi disampaikandengan menyisipkan nilai-nilai

  • Pengembangan Media Puzzle (Cipto Aji A.) 4

    antikorupsi saat pembelajarandilakukan, seperti contoh dalampokok bahasan pemerintahanandaerah diselipkan pesan moral agardalam pemilihan kepala daerah harusmenghindari adanya politik uang.

    Penggunaan media sebagaialat bantu menyampaikan informasikepada peserta didik bisa dikatakantidak digunakan, karenapenyampaian nilai-nilai antikorupsi

    hanya dilakukan secara lisan melaluitanya jawab. Hal ini karenaketersediaan media yang mendukungimplementasi pendidikan antikorupsi memang belum ada disekolah tersebut. Padahalpenggunaan media dalam kegiatanbelajar sangat penting. Hal itu sesuaipandangan Levie dan Lentz (dalamAzhar Ansyad, 1997: 16-17) bahwapenggunaan media mempunyaibeberapa fungsi penting menyangkutatensi (menarik perhatian siswa),afeksi (menggugah emosi dan sikapsiswa), kognisi (memperlancarpemahaman informasi), dankompensatoris (mengakomodasisiswa yang lemah menerima

    informasi verbal). Selain itu, menurut

    Sudjana dan Rivai (dalam AzharAnsyad, 1997: 25) penggunaanmedia membuat siswa dapat lebihbanyak melakukan kegiatan belajar,seperti mengamati, melakukan, danlain-lain. Penggunaan mediamempunyai banyak manfaatsehingga akan mengoptimalkan

    proses komunikasi yang terjadidalam pembelajaran.

    Sesuai dengan berbagaipermasalahan yang ditemukan dalamkegiatan studi pendahuluan, penelitimerasa perlu untuk melakukan suatu

    pengembangan media yang mampumengefektifkan proses implementasi

    pendidikan antikorupsi. Salah satualternatif media yang diharapkanmampu memenuhi kebutuhantersebut adalah media puzzle boxantikorupsi. Media ini dikembangkandari permainan puzzle yang sudahada sebelumnya.

    METODE PENELITIAN

    Jenis Penelitian

    Penelitian ini menggunakan

    jenis penelitian pengembangan(development research). Penelitianpengembangan merupakan suatu

  • Pengembangan Media Puzzle (Cipto Aji A.) 5

    proses atau langkah-langkah untuk

    mengembangkan suatu produk baruatau menyempurnakan produk yangtelah ada, yang dapat dipertanggungjawabkan (Sukmadinata, 2010: 164)

    Waktu dan Tempat Penelitian

    Penelitian ini dilakukan padabulan Januari Juni 2013 di SDNKotagede 5 Yogyakarta.

    Subjek Penelitian

    Subjek penelitian ini adalahsiswa kelas IV SDberjumlah 37siswa. Pada uji coba lapangan awalsubjek penelitian sejumlah 4 anak,uji coba lapangan subjek penelitiansejumlah 12 anak, dan ujipelaksanaan lapangan melibatkansiswa yang berjumlah 21 anak.

    Prosedur

    Penelitian ini menggunakan

    langkah pelaksanan penelitian danpengembangan Borg dan Gall 1983yaitu: 1) studi pendahuluan, 2)perencanaan, 3) pengembangan drafproduk media dan validasi, 4) ujicoba lapangan awal, 5) revisi, 6) ujicoba lapangan utama, 7)penyempurnaan produk, 8) uji coba

    lapangan utama, dan 9)penyempurnaan produk akhir.

    Data, Instrumen, dan Teknik

    Pengumpulan

    Data dalam penelitian iniberjenis kualitatif dan kuantitatif.Data kualitatif berupa: 1) data hasilwawancara kepada guru dan siswasaat studi pendahuluan, dan 2) datavalidasi oleh ahli materi dan ahlimedia berupa saran yang diberikanuntuk perbaikan media. Datakuantitatif berupa: 1) data dariangket validasi oleh ahli materi danahli media, 2) data angket uji cobamedia oleh siswa. Data dikumpulkandengan wawancara dan angket.Wawancara digunakan untukmengetahui kondisi danpermasalahan yang timbul dalamimplementasi pendidikan antikorupsidi sekolah. Wawancara dalam studipendahuluan ini ditujukan terhadapguru dan siswa. Instrumen angketuntuk ahli materi dan media berupaangket terbuka dan angket tertutup.Angket terbuka memberikankesempatan pada responden untukmemberikan saran dan komentar atasmedia yang dikembangkan.

  • Pengembangan Media Puzzle (Cipto Aji A.) 6

    Sedangkan angket tertutup untukmenilai produk media yangdikembangkan. Angket untuk siswaadalah angket yang diberikan kepadasiswa saat uji lapangan yangberlangsung dalam tiga tahap.Angket yang digunakan merupakanrespon mereka terhadap media yangdikembangkan.

    Teknik Analisis Data

    Data kualitatif berupa hasilwawancara dianalisis untukmenentukan masalah dan kebutuhandalam pelaksanaan pendidikanantikorupsi. Data kualitatif berupasaran dari ahli materi maupun mediadigunakan untuk memperbaiki

    produk media yang dihasilkan. Datakuantitatif dianalisis denganmenghitung skor total rata-rata darisetiap butir instrumen angket denganmenggunakan rumus:= Keterangan:

    : skor rata-rata

    X : jumlah skor per butirn : jumlah respondenSetelah mendapat skor rata-rataperbutir, dilakukan data kuantitatiftersebut koversi menjadi datakualitatif dengan panduan sebagaiberikut yang dikutip dari Widoyoko(2010: 238).

    Tabel 1: Konversi data kuantitatif menjadi data kualitatifNilai Kriteria Rumus

    A Sangat baik + 1,8 < XB Baik + 0,6 < X + 1,8C Cukup - 0,6 < X + 0,6D Kurang baik - 1,8 < X - 0,6E Sangat kurang baik X - 1,8

    Keterangan :

    (rerata ideal) : (skor maksimal ideal + skor minimalideal)

    (simpangan baku ideal) : 1/6 (skor maksimal ideal skor minimumideal)

    X : skor empiris

  • Pengembangan Media Puzzle (Cipto Aji A.) 7

    HASIL PENELITIAN DANPEMBAHASAN

    Penelitian ini menghasilkan

    produk berupa media Puzzle BoxPendidikan Antikorupsi untuk siswakelas IV SD. Untuk mengetahuikelayakan awal produk yang telahdibuat, maka dilakukan validasiterhadap media maupun materi.Validasi oleh ahli media dan ahlimateri menggunakan instrumen

    angket dengan menggunakan skorpenilaian skala 1-5. Validasi olehahli media dilakukan oleh BapakSungkono, M. Pd., dosen dariprogram studi Teknologi PendidikanUNY dengan bidang keahlian padamedia grafis dan Ibu UnikAmbarwati, M. Pd., dosen dariprogram studi PGSD UNY. Validasidengan Bapak Sungkono, M. Pd.tahap pertama mendapat skor rata-rata 3,14 dengan kategori Cukup.Setelah dilakukan revisi sesuai saranyang diberikan, validasi tahap keduamendapat skor rata-rata 3,76 dengankategori Baik. Ternyata masih

    ditemukan kekurangan sehinggadilakukan revisi kembali. Validasitahap ketiga dilakukan setelah

    dilakukan perbaikan terhadap mediadan mendapat skor rata-rata 4,33dengan kategori Sangat baik.Validasi dengan Ibu Unik Ambarwatipada tahap pertama mendapat skorrata-rata 3,67 dengan kategoriBaik. Setelah dilakukan perbaikanberdasar saran yang diberikan,validasi tahap kedua mendapat skorrata-rata 4,24 dengan kategoriSangat baik. Validasi oleh ahlimateri dilakukan oleh Dosen PGSDUNY Ibu Sekar Purbarini K., M. Pd.dan Guru SD Negeri Kotagede 5Bapak M. Yuferi, S. Pd. Validasioleh Ibu Sekar Purbarini K., M. Pd.skor rata-rata penilian terhadapmedia yaitu 4,66 dengan kategoriSangat Baik dan mendapatrekomendasi bahwa media ini layakuntuk diujicobakan tanpa revisi.Sedangkan validasi dengan BapakM. Yuferi, S. Pd. mendapat skor rata-rata penilaian terhadap media yaitu4,5 dengan kategori Sangat Baikdan juga mendapat rekomendasibahwa media ini layak untukdiujicobakan tanpa revisi.

    Setelah dianggap layak baiksecara fisik media maupun materi,media Puzzle Box Pendidikan

  • Pengembangan Media Puzzle (Cipto Aji A.) 8

    Antikorupsi diujicobakan kepadasiswa. Dalam uji coba, siswamelakukan penilaian terhadap mediasetelah menggunakannya dalampembelajaran. Penilaian inidilakukan dengan mengisi angketdengan skala nilai 1-4. Tahap ujicoba lapangan awal melibatkan 4siswa dan hasil penilaian menujukanskor 3,48 dengan kategori Sangatbaik. Tahap uji coba lapanganutama melibatkan 12 siswa denganmendapatkan skor rata-rata 3,49dengan kategori Sangat baik.Tahap uji coba lapangan operasionalmelibatkan 21 siswa denganmendapatkan skor rata-rata 3,65dengan kategori Sangat baik.

    Melalui serangkaian validasidan uji coba maka produk mediayang dihasilkan adalah sebagaiberikut.1. Media yang dikembangkan

    dalam penelitian ini adalahPuzzle Box PendidikanAntikorupsi.

    2. Media ini ditujukan untuk siswakelas IV sekolah dasar.

    3. Media ini bertujuan membantusiswa mengenal dan mengkritisi

    nilai-nilai pendidikanantikorupsi.

    4. Satu set media ini terdiri darisembilan buah kubus dengankombinasi gambar yangmencerminkan nilai pendidikanantikorupsi, petunjukpenggunaan untuk siswa,

    panduan bagi orang tua atauguru, dan kemasan produk.

    5. Media terbuat dari bahan kayuringan dan kertas.

    SIMPULAN DAN SARAN

    Kesimpulan

    Berdasarkan hasil penelitiandan pembahasan dapat diambilkesimpulan sebagai berikut:1. Media Puzzle Box Pendidikan

    Antikorupsi yang layak danefektif untuk digunakan dalamimplementasi pendidikanantikorupsi bagi siswa kelas IVSDN Kotagede 5 Yogyakartaadalah media yang mempunyaikelayakan dalam aspek media(fisik media, disain gambar,warna, teks, komponen

    penunjang media), aspek materi(ketepatan materi, ketepatan

  • Pengembangan Media Puzzle (Cipto Aji A.) 9

    penggunaan bahasa, penggunaanmedia dalam pembelajaran yangmampu melibatkan kemampuankognitif, afektif, dan psikomotorsiswa) dan dapatmengembangkan nilai dari siswakhususnya nilai

    antikorupsi.Hasil penilaian

    terhadap media Puzzle BoxPendidikan Antikorupsi iniadalah sebagai berikut: a)penilaian terhadap mediamendapat skor rata-rata 4,29dengan kategori sangat baik,b)penilaian terhadap materimendapat skor rata-rata 4,48dengan kategori sangat baik.

    2. Efektifitas media Puzzle BoxPendidikan Antikorupsi bagisiswa kelas IV SDN Kotagede 5ini dapat dilihat dari tanggapansiswa terhadap media Puzzle BoxPendidikan Antikorupsi inidiketahui berdasarkan hasil ujicoba kepada responden dankemampuan mediamengembangkan nilaiantikorupsi bagi siswa. Hasil ujicoba kepada siswa mendapatskor rata-rata 3,65 dengankategori sangat baik. Pada aspek

    media mendapat skor rata-rata3,62 dengan kategori sangatbaik. Pada aspek materimendapat skor rata-rata 3,65dengan kategori sangat baik.Pada aspek penggunaan dalampembelajaran mendapat skorrata-rata 3,67 dengan kategorisangat baik. Dalam prosespembelajaran yangmenggunakan media Puzzle BoxPendidikan Antikorupsi inimampu membantu siswamengenal dan mengkritisi nilaikejujuran, kepedulian, tanggungjawab, kesederhanaan, dankedisiplinan. Nilai lain yangmuncul dalam pembelajaranadalah nilai kesopanan.

    Saran

    Berdasarkan hasil penelitian yangdiperoleh, maka saran yang diberikanpeneliti adalah:

    1. Bagi guru

    a. Media Puzzle Box PendidikanAntikorupsi untuk Siswa KelasIV SD ini disarankan untukdimanfaatkan secara maksimaloleh guru untuk membantu

  • Pengembangan Media Puzzle (Cipto Aji A.) 10

    mengenalkan dan mengkritisinilai-nilai pendidikanantikorupsi kepada siswa.

    b. Guru atau orang tua diharapkanmendampingi siswa dalammenggunakan media PuzzleBox Pendidikan Antikorupsi.

    c. Penggunaan media Puzzle BoxPendidikan Antikorupsi dapatdiintegrasikan dalam matapelajaran yang ada pada materiyang mempunyai keterkaitan

    dengan media.2. Bagi siswa SD pengguna media

    Puzzle Box PendidikanAntikorupsi, agar bisamemanfaatkan media ini untukmengembangkan sikapantikorupsi dalam kehidupansebagai bekal membangunbangsa dan negara.

    3. Bagi sekolah, pengembanganmedia Puzzle Box PendidikanAntikorupsi ini diharapkan dapatmemberikan alternatif mediayang dapat membantu sekolahmengembangkan sikapantikorupsi.

    4. Bagi pengembang mediaselanjutnya, agar gambar yangmenunjukkan nilai pendidikanantikorupsi pada media ini dapatdibuat bervariasi, agar siswadapat lebih mengenal berbagaicontoh tindakan antikorupsi.

    Daftar Pustaka

    Agus Wibowo. (2013). PendidikanAnti Korupsi di Sekolah.Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

    Arif Rohman. (2009). MemahamiPendidikan & IlmuPendidikan. Yogyakarta:LaksBang Mediatama.

    Azhar Arsyad. (1997). MediaPengajaran. Jakarta: RajaGrafindo.

    Eko Putro Widoyoko. (2010).Evaluasi ProgramPembelajaran. Yogyakarta:Pustaka Pelajar

    Kartini Kartono. (2005). PatologiSosial. Jakarta: RajaGrafindo.

    Nana Syaodih Sukmadinata. (2010).Metode PenelitianPendidikan. Bandung:Remaja Rosdakarya.