pengembangan modul matematika dengan konteks …
TRANSCRIPT
PENGEMBANGAN MODUL MATEMATIKA DENGAN KONTEKS
BUDAYA LOKAL PADA MATERI SEGIEMPAT DAN SEGITIGA
UNTUK SISWA KELAS VII B SMP NEGERI 1 KALASAN
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Matematika
Disusun oleh:
Alfonsus Riski Susanto
161414095
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA
JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2020
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
i
PENGEMBANGAN MODUL MATEMATIKA DENGAN KONTEKS
BUDAYA LOKAL PADA MATERI SEGIEMPAT DAN SEGITIGA
UNTUK SISWA KELAS VII B SMP NEGERI 1 KALASAN
SKRIPSI
HALAMAN JUDUL
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Matematika
Disusun oleh:
Alfonsus Riski Susanto
161414095
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA
JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2020
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iv
HALAMAN PERSEMBAHAN
Dengan hati yang bersukacita dan penuh dengan rasa syukur, penulis
mempersembahkan skripsi ini untuk:
Tuhan Yesus dan Bunda Maria atas segala kasih dan berkat yang luar biasa
serta pendampingan di setiap hidupku.
Kedua orang tua Heribertus Suparyoto dan Fransiska Romana Sriparyantini
dan Kakak Antonius Widianto yang selalu memberikan dukungan dan
semangat.
Teman teristimewa dalam hidupku Carolin Meisela Chosy Pamungkas yang
selalu mengingatkan dan memotivasi hidupku.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
v
MOTTO
“Itulah sebabnya kita berjerih payah dan berjuang, karena kita menaruh
pengharapan kita kepada Allah yang hidup, Juruselamat semua manusia,
terutama mereka yang percaya.”
(1 Timotius 4:10)
“Mampu menerima hasil perjuangan apa adanya adalah bijaksana, tetapi mau
bangkit dengan apa adanya adalah luar biasa”
(Andrie Wongso)
“Take It Slow, Make It Flow, Let It Glow”
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
viii
ABSTRAK
Alfonsus Riski Susanto, 2020. Pengembangan Modul Matematika Dengan
Konteks Budaya Lokal Pada Materi Segiempat dan Segitiga Untuk Siswa
Kelas VII B SMP Negeri 1 Kalasan. Skripsi. Program Studi Pendidikan
Matematika, Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam,
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma.
Penelitian ini menghasilkan produk pengembangan yaitu berupa modul
matematika dengan konteks budaya lokal pada materi segiempat dan segitiga untuk
siswa kelas VII SMP Negeri 1 Kalasan. Tujuan dari penelitian ini adalah
mengetahui proses pengembangan modul matematika dengen konteks budaya lokal
pada materi segiempat dan segitiga untuk siswa kelas VII B SMP Negeri 1 Kalasan.
Penelitian ini menggunakan jenis penelitian Research and Development
(R&D). Langkah-langkah pengembangan pada penelitian ini mengadopsi langkah-
langkah 4D yang dikemukakan Thiagarajan (1974). Langkah-langkah tersebut
terdiri dari empat tahapan meliputi: tahap pendefinisian (define), perancangan
(design) dan pengembangan (development). Namun pada penelitian ini hanya
dilakukan sampai tahap pengembangan. Subjek uji coba pada penelitian ini adalah
29 siswa kelas VII B SMP Negeri 1 Kalasan. Teknik analisis data yang digunakan
dalam penelitian ini adalah analisis kualitatif dan kuantitatif. Analisis secara
kualitatif digunakan untuk data yang diperoleh dari wawancara dan angket terbuka,
sedangkan analisis secara kuantitatif digunakan untuk data yang diperoleh dari
validasi ahli dan angket tertutup.
Hasil dari penelitian ini adalah kualitas modul matematika yang dirancang
memperoleh kriteria kevalidan baik dari segi materi dengan rata-rata 4,0 dari 5,0
dan memperoleh kriteria kevalidan sangat baik dari segi media dengan rata-rata
4,38 dari 5,0. Sedangkan dari segi kepraktisan modul ditinjau dari respon siswa
yang memperoleh kriteria baik dengan rata-rata 3,99 dari 5,0. Modul matematika
dengan konteks budaya lokal yang telah dirancang dapat menambah wawasan dan
pengetahuan siswa yang belum pernah diketahui sebelumnya dalam pembelajaran
matematika. Hal yang disukai siswa dari modul matematika dengan konteks budaya
lokal ini meliputi penyajian modul yang menyenangkan, kalimat penjelasan mudah
dipahami dan tidak membuat bosan serta gambar yang disajikan menarik. Hal yang
kurang disukai dari modul matematika dengan konteks budaya lokal adalah masih
terdapat penjelasan yang kurang dapat dipahami siswa dan penyajian contoh soal
yang terlalu sedikit dibandingkan dengan latihan soal.
Kata kunci : Modul, Research and Development, kualitas, respon, segiempat dan
segitiga
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ix
ABSTRACT
Alfonsus Riski Susanto, 2020. Development of Mathematics Module With Local
Cutlural Context on Quadrilateral and Triangel for 7th Grade Junior High
School of SMP Negeri 1 Kalasan. .
This research resulted in a development product in the form of a mathematics
module with local cultural context on the material of quadrilateral and triangles
for grade VII students of SMP Negeri 1 Kalasan. The objectives of this research is
to know the process of developing a mathematics module with the local cultural
context on the material of quadrilateral and triangles for grade 7th junior high
school of SMP Negeri 1 Kalasan.
This study uses a Research and Development (R&D) type of research by
adopting the 4D model proposed by Thiagarajan 1974. The steps in this study
include: defining, designing, developing and disseminating. However, this research
was only carried out until the development stage. The test subjects in this study were 29
students of class VII B SMP Negeri 1 Kalasan. The data analysis technique used in this
research is qualitative and quantitative analysis. Qualitative analysis is used for data
obtained from open questionaires and interviews, while quantitative analysis is used for
data obtained from validation and closed questionnaires.
The result of this research is that the quality of the mathematics module that
has been designed obtains good validity criteria in terms of material with an
average of 4.0 out of 5.0 and obtains very good validity criteria in terms of media
with an average of 4.38 out of 5.0. Meanwhile, in terms of module practicality from
the students' responses, the module obtains good criteria with an average of 3.99
out of 5.0. The mathematics module with local cultural context that has been
designed can increase students' insights and knowledge which have never been
known before in learning mathematics. What that the students like about the
mathematics module with the local cultural context includes the presentation of the
module is interesting, the explanatory sentences are easy to understand and do not
make students bored, and the pictures are presented interestingly. What is less liked
about the mathematics module with the local cultural context is that there are still
explanations that cannot be understood by students and the presentation of sample
questions is too little compared to the exercises.
Keyword : Module, Reseacrch and Development, quality, responses, quadrirateral
and triangle
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ............................................................................................... i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ..................................................... ii
HALAMAN PENGESAHAN ............................................................................... iii
HALAMAN PERSEMBAHAN ............................................................................ iv
MOTTO .................................................................................................................. v
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ................................................................ vi
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN ..................................................... vii
ABSTRAK ........................................................................................................... viii
ABSTRACT ............................................................................................................. ix
KATA PENGANTAR ............................................................................................ x
DAFTAR ISI ........................................................................................................ xiii
DAFTAR TABEL ................................................................................................. xv
DAFTAR GAMBAR .......................................................................................... xvii
DAFTAR LAMPIRAN ...................................................................................... xviii
BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................... 1
A. Latar Belakang ............................................................................................. 1
B. Identifikasi Masalah ..................................................................................... 6
C. Rumusan Masalah ........................................................................................ 7
D. Tujuan Penelitian ......................................................................................... 7
E. Pembatasan Masalah .................................................................................... 7
F. Penjelasan Istiah ........................................................................................... 7
G. Manfaat Penelitian .................................................................................... 8
BAB II KAJIAN PUSTAKA ................................................................................ 10
A. Penelitan dan Pengembangan ..................................................................... 10
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiv
B. Etnomatematika.......................................................................................... 11
C. Budaya Lokal ............................................................................................. 13
D. Bahan Ajar ................................................................................................. 14
E. Modul ......................................................................................................... 16
F. Kualitas Modul ........................................................................................... 23
G. Materi Pembelajaran ............................................................................... 25
H. Kerangka Berpikir .................................................................................. 41
BAB III METODE PENELITIAN........................................................................ 43
A. Jenis Penelitian ........................................................................................... 43
B. Subjek Penelitian dan Objek Pengembangan ............................................. 44
C. Waktu dan Tempat Penelitian .................................................................... 44
D. Prosedur Pengembangan ............................................................................ 44
E. Teknik Pengumpulan Data ......................................................................... 49
F. Instrumen Penelitian................................................................................... 50
G. Teknik Analisis Data .............................................................................. 54
BAB IV PELAKSANAAN, HASIL DAN PEMBAHASAN ............................... 59
A. Perizinan dan Pelaksanaan ......................................................................... 59
B. Hasil Penelitian dan Pengembangan .......................................................... 60
C. Pembahasan ................................................................................................ 89
D. Keterbatasan Penelitian .............................................................................. 99
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN .............................................................. 101
A. Kesimpulan .............................................................................................. 101
B. Saran ......................................................................................................... 103
LAMPIRAN ........................................................................................................ 108
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xv
DAFTAR TABEL
Tabel 3. 2 Kisi-Kisi Pedoman Wawancara Siswa ................................................. 50
Tabel 3. 3 Kisi-Kisi Lembar Angket ..................................................................... 51
Tabel 3. 4 Kisi-Kisi Lembar Validasi Segi Materi ............................................... 52
Tabel 3. 5 Kisi-Kisi Lembar Validasi Segi Media ................................................ 53
Tabel 3. 6 Kisi-Kisi Angket Respon Siswa ........................................................... 54
Tabel 3. 7 Konversi Skor Angket .......................................................................... 55
Tabel 3. 8 Presentase dan Kriteria Sumber Belajar............................................... 56
Tabel 3. 9 Konversi Data Kuantitaif ke Data Kualitatif........................................ 57
Tabel 3. 10 Rentang Skor Konversi Data Kuantitatif ........................................... 57
Tabel 4. 1 Peaksanaan Penelitian dan Pengembangan .......................................... 59
Tabel 4. 2 Hasil Belajar Siswa SMP Negeri 1 Kalasan ........................................ 62
Tabel 4. 3 Respon Siswa Terhadap Penggunaan Buku Paket ............................... 62
Tabel 4. 4 Hasl Wawancara Terkait Sumber Belajar Siswa ................................. 63
Tabel 4. 5 Hasil Angket Penggunaan Buku Paket Siswa dan Ketertarikan
Terhadap Modul Yang Dikembangkan ................................................................. 65
Tabel 4. 6 Hasil Wawancara Siswa Terkait Kesulitan Belajar dan Saran
Pengembangan ...................................................................................................... 66
Tabel 4. 7 Hasil Wawancara Siswa Terkait Penerapan Etnomatematika ............. 69
Tabel 4. 8 Kompetensi Dasar ................................................................................ 70
Tabel 4. 9 Analisis Tugas ...................................................................................... 71
Tabel 4. 10 Penyajian Materi Modul Matematika Berbasis Etnomatematika ...... 74
Tabel 4. 11 Hasil Revisi Desain Awal Draft 1 Dosen Pembimbing ..................... 76
Tabel 4. 12 Hasil Revisi Guru Matematika ........................................................... 78
Tabel 4. 13 Pelaksanaan Pembelajaran ................................................................. 81
Tabel 4. 14 Respon Peserta Didik Terhadap Modul ............................................. 82
Tabel 4. 15 Hasil Respon Siswa Terhadap Modul ................................................ 83
Tabel 4. 16 Hasil Pertanyaan Terbuka .................................................................. 84
Tabel 4. 17 Hasil Validasi Materi ......................................................................... 86
Tabel 4. 18 Hasil Validasi Ahli Media................................................................. 87
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvi
Tabel 4. 19 Kelebihan dan Kekurangan Produk ................................................... 87
Tabel 4. 20 Revisi Akhir Draft 2 Produk .............................................................. 89
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2. 1 Jajargenjang ABCD.......................................................................... 26
Gambar 2. 2 Jajargenjang ABCD.......................................................................... 27
Gambar 2. 3 Persegi Panjang KLMN ................................................................... 28
Gambar 2. 4 Persegi Panjang KLMN ................................................................... 28
Gambar 2. 5 Persegi ABCD .................................................................................. 29
Gambar 2. 6 Trapesium ABCD ............................................................................. 30
Gambar 2. 7 Trapesium ABCD ............................................................................. 32
Gambar 2. 8 Belah Ketupat ABCD ....................................................................... 33
Gambar 2. 9 Layang-Layang KLMN .................................................................... 34
Gambar 2. 10 Segitiga ABC.................................................................................. 36
Gambar 2. 11 Segitiga Sama Kaki ........................................................................ 36
Gambar 2. 12 Segitiga Sama Sisi .......................................................................... 37
Gambar 2. 13 Segitiga Sebarang ........................................................................... 38
Gambar 2. 14 Segitiga Lancip ............................................................................... 38
Gambar 2. 15 Segitiga Tumpul ............................................................................. 39
Gambar 2. 16 Segitiga Siku-Siku .......................................................................... 39
Gambar 2. 17 Segitiga ABC.................................................................................. 40
Gambar 2. 18 Segitiga XYZ.................................................................................. 40
Gambar 2. 19 Segitiga ABC.................................................................................. 41
Gambar 2. 20 Segitiga ABC.................................................................................. 41
Gambar 3. 1 Bagan Prosedur Pengembangan Modul ........................................... 45
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xviii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Surat Izin Penelitian......................................................................... 108
Lampiran 2 Surat Keterangan Telah Melaksanakan Penelitian .......................... 109
Lampiran 3 Angket Siswa Analisis Define ......................................................... 110
Lampiran 4 Pedoman Wawancara Siswa Analisis Define .................................. 113
Lampiran 5 Angket Analisis yang Diisi Siswa ................................................... 115
Lampiran 6 Hasil Angket Analisis Define .......................................................... 116
Lampiran 7 Hasil Wawancara Siswa .................................................................. 117
Lampiran 8 Lembar Validasi Modul ................................................................... 122
Lampiran 9 Lembar Evaluasi Modul Oleh Siswa ............................................... 126
Lampiran 10 Hasil Validasi Ahli Materi ............................................................. 129
Lampiran 11 Hasil Validasi Media ..................................................................... 130
Lampiran 12 Hasil Respon Siswa ....................................................................... 131
Lampiran 13 Modul Matematika Berbasis Etnomatematika .............................. 133
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan merupakan kegiatan yang memiliki tujuan untuk
mencerdaskan kehidupan setiap individu dengan mengembangkan potensi
dirinya melalui proses pembelajaran. Pada proses pembelajaran terdapat
usaha sadar manusia untuk mengembangkan potensi diri. Pada proses
pembelajaran terdapat usaha sadar manusia untuk mengembangkan potensi
diri. Usaha peserta didik yang dilakukan secara terus-menerus bukan semata-
mata untuk hari ini saja melainkan untuk menghadapi dunia di masa depan.
Sama seperti yang diungkapkan Driyarkara, dimana ada kehidupan,
bagaimanapun juga di situ pasti ada pendidikan (Dwi Siswoyo, 1996).
Kurikulum merupakan hal penting dan menjadi dasar dari proses
pendidikan yang disusun oleh para ahli untuk sebuah proses pembelajaran
yang terstruktur. Kurikulum 2013 merupakan kurikulum yang digunakan di
Indonesia dimana kurikulum tersebut bertujuan untuk mempersiapkan orang
Indonesia yang memiliki kemampuan untuk menjadi pribadi yang taat,
produktif, kreatif, inovatif dan afektif yang dapat berkontribusi terhadap
bangsa dan dunia (Permendikbud, 2013). Penerapan kurikulum 2013 pada
proses pembelajaran didasarkan pada pembelajaran berpusat pada siswa
untuk menguasai kompetensi dasar dan inti sehingga siswa dapat memahami
seluruh konsep. Oleh sebab itu, kreatif menjadi tuntutan seorang guru dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2
menuntut peserta didik untuk belajar mandiri sehingga memiliki kemampuan
dalam memecahkan berbagai macam persoalan.
Salah satu bidang ilmu yang memiliki peranan dalam dunia pendidikan
dan dalam menghadapi masalah kehidupan sehari-hari adalah matematika.
Sesuai dengan pendapat yang kemukakan oleh Skemp (dalam Khotimah dan
Yunarti, 2019) bahwa “mathematics is also a valuable and general-purpose
technique for satisfying other needs. It is widely known to be an essential tool
for science, and commerce; and for entry to many prefessions”. Matematika
merupakan salah satu bidang ilmu yang sangat berperan dalam perkembangan
ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK).
Pembelajaran matematika menuntut pada kemampuan berpikir kreatif
dan eksploratif dimana setiap individu harus mampu mengenali serta
memahami peran matematika dalam kehidupan, sehingga dapat mengambil
keputusan dengan dasar yang kuat melalui pemanfaatan matematika
sehingga menjadi berguna. Hal ini menjadi alasan penempatan matematika
sebagai salah satu mata pelajaran yang penting untuk diajarkan di sekolah
dalam menciptakan individu yang berkualitas. Meskipun demikian, di
sekolah masih banyak peserta didik yang memiliki anggapan bahwa
matematika merupakan salah satu mata pelajaran yang sulit dan menakutkan.
Indonesia memiliki berbagai macam kebudayaan, hal ini nyata bahwa
Indonesia memiliki ratusan bahasa, ras dan suku di dalamnya. Selain itu,
Indonesia juga memiliki banyak peninggalan-peninggalan bersejarah yang
bersumber dari kebiasaan atau suatu budaya dari daerah tertentu. Dalam
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3
pembelajaran matematika, hal yang berkaitan dengan budaya disebut
etnomatematika.
Shierly (dalam Marsigit dkk, 2014) berpandangan bahwa
etnomatematika yaitu matematika yang tumbuh dan berkembang dalam
masyarakat sesuai dengan kebudayaan setempat. Hal ini menunjukan bahwa
matematika terdapat dalam kehidupan sehari-hari khususya dalam budaya.
Rudhito, dkk (2019) juga megemukakan bahwa etnomatematika merupakan
kegiatan mengkaji aspek matematik dalam suatu budaya masyarakat.
Sehingga dalam aktivitas pembelajaran, siswa dapat melakukan kegiatan
mengkaji aspek matematis yang terdapat dalam budaya di sekitarnya.
Menurut Fatimah, penerapan etnomatematika dalam pembelajaran sebagai
saran untuk memotivasi, menstimulus siswa serta dapat mengatasi kejenuhan
dan kesulitan dalam belajar matematika. Dengan adanya pembelajaran
berbasis etnomatematika siswa dapat mengeksplorasi budaya yang ada
disekitar mereka sehingga siswa dapat memperkaya pengetahuan matematika
yang telah ada. Selain itu, kebudayaan yang dimiliki bangsa Indonesia tidak
tertinggalkan oleh siswa pada generasi milenial.
Salah satu materi yang terdapat pembelajaran matematika SMP kelas
VII adalah materi segitiga dan segi empat. Materi segitiga dan segi empat
termasuk dalam salah satu cabang dari matematika yaitu geometri. Belajar
geometri merupakan hal yang penting bagi siswa karena dapat menjadikan
siswa dapat menyelesaikan masalah-masalah pengukuran dan bentuk. Van de
Walle (dalam Khoiri, 2014) mengungkapkan bahwa terdapat lima alasan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4
pentingnya memperlajari geometri, seperti (1) geometri membantu manusia
memiliki aspirasi yang utuh tentang dunianya, (2) eksplorasi geometri dapat
membantu mengembangkan ketrampilan pemecahan masalahnya, (3)
geometri memerankan peranan utama dalam matematika lainnya, (4)
geometri banyak digunakan orang dalam kehidupan sehari-hari, (5) geometri
menyenangkan. Dengan banyaknya geometri yang digunakan masyarakat
dalam kehidupan sehari-hari, berarti geometri juga tidak akan terlepas dengan
budaya yang ada dalam masyarakat. Konsep geometri dalam kebudayaan
dapat ditemui dalam bangunan-bangunan, bentuk tarian, hingga kerajinan-
kerajinan.
Pembelajaran matematika dapat dikatakan berhasil apabila hasil belajar
peserta didik mencapai hasil yang optimal. Upaya dalam pencapaian hasil
yang optimal yaitu dukungan semua komponen pembelajaran. Salah satu
komponen pembelajaran adalah bahan ajar yang digunakan oleh guru. Bahan
ajar merupakan bahan-bahan atau materi pelajaran yang disusun secara
lengkap dan sistematis sesuai dengan prinsip-prinsip pembelajaran yang
digunakan guru dan peserta didik dalam proses pembelajaran. Dalam
menyelenggarakan kegiatan pembelajaran yang memfasilitasi peserta didik
dalam kegiatan belajar mengajar, guru diharapkan dapat memperhatikan
penggunaan bahan ajar yang sesuai dengan konteks pembelajaran.
Pemanfaatan bahan ajar dalam pembelajaran mengakibatkan keinginan,
minat baru dan meningkatkan motivasi kegiatan belajar bahkan berpengaruh
secara psikologis terhadap peserta didik (Komala Sari dkk, 2016). Bahan ajar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5
yang dapat dikembangan oleh seorang guru adalah modul. Modul adalah
kesatuan yang utuh, terdiri dari serangkaian kegiatan belajar yang secara
nyata telah memberikan hasil belajar yang efektif dalam mencapai tujuan
belajar yang telah dirumuskan secara jelas dan spesifik (Kurniati, 2016).
Modul yang dikembangkan sendiri oleh seorang pendidik dirasa dapat
memiliki pengaruh yang baik bagi pembelajaran karena pengembangan
modul dapat menyesuaikan karakteristik siswa dan budaya sekitar. Menurut
Santyasa (dalam Somayasa dkk, 2013) keuntungan yang diperoleh dari
pembelajaran dengan modul adalah meningkatkan motivasi peserta didik,
dapat mengetahui keberhasilan dalam memahami materi dan dapat mencapai
hasil sesuai dengan kemampuannya .
Berdasarkan hasil wawancara dengan guru matematika SMP Negeri 1
Kalasan, pembelajaran dilaksanakan dengan metode presentasi. Penggunaan
media telah dimaksimalkan oleh guru dalam menyampaikan materi seperti
penggunaan power point, alat peraga maupun penggunaan media kuis online
dalam pembelajaran. Penggunaan bahan ajar seperti buku paket yang tersedia
tidak digunakan dengan maksimal, buku paket yang tersedia terkadang hanya
digunakan untuk mengerjakan latihan soal. Dalam proses pembelajaran
belum pernah ada modul yang dibuat sendiri oleh pendidik karena adanya
keterbatasan waktu. Hal ini disebabkan karena dalam buku paket tersebut
terdapat hal-hal yang masih sulit dipahami dalam proses pembelajaran.
Respon siswa terhadap pembelajaran tergolong baik, siswa dapat mengikuti
proses pembelajaran secara aktif. Namun, hasil belajar yang diperoleh tidak
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6
sesuai dengan yang diharapkan oleh guru. Hasil belajar yang siswa peroleh
tergolong rendah sehingga hal ini tidak selaras dengan proses pembelajaran
yang terjadi di dalam kelas.
Berdasarkan permasalahan di atas, perlu adanya pengembangan modul
matematika dengan konteks budaya lokal sebagai bahan ajar. Dengan
pengembangan modul ini, siswa dapat belajar secara mandiri untuk
mengeksplorasi, memahami materi dan berlatih memecahkan suatu masalah.
Sehingga siswa dapat berpikir secara kreatif, inovatif dan memiliki
pengolahaan konsep yang baik dan nantinya akan menciptakan individu yang
berkualitas dan memiliki kemauan untuk berkembang dalam menghadapi
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Oleh karena itu, peneliti
tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “Pengembangan Modul
Matematika Dengan Konteks Budaya Lokal Pada Materi Segiempat dan
Segitiga untuk Siswa Kelas VII B SMP Negeri 1 Kalasan”.
B. Identifikasi Masalah
Dari latar belakang telah diuraikan diatas, maka dapat diidentifikasi
permasalahan sebagai berikut.
Pengembangan bahan ajar berupa modul belum pernah dirancang oleh
pendidik untuk memenuhi kebutuhan siswa dalam pembelajaran di kelas dan
belajar mandiri.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7
C. Rumusan Masalah
1. Bagaimana mengembangkan modul matematika dengan konteks
budaya lokal pada materi segiempat dan segitiga untuk siswa kelas VII
B SMP Negeri 1 Kalasan ?
D. Tujuan Penelitian
1. Mengetahui proses pengembangan modul matematika dengan konteks
budaya lokal pada materi segiempat dan segitiga untuk siswa kelas VII
B SMP Negeri 1 Kalasan.
E. Pembatasan Masalah
Pembatasan masalah dilakukan karena mengingat keterbatasan waktu,
tenaga, biaya dan pengetahuan penelitian. Pembatasan masalah ini dilakukan
sehingga ruang lingkup permasalahan lebih jelas dan tidak meluas namun
tidak akan mengurangi sifat ilmiah dari suatu permasalahan. Peneliti
melakukan pembatasan masalah pada hal berikut :
1. Peneliti mengembangkan modul matematika dengan konteks budaya
lokal yang memiliki kualitas valid dan praktis untuk siswa kelas VII B
SMP Negeri 1 Kalasan.
2. Peneliti membahas tentang respon peserta didik yang menggunakan
modul matmatika dengan konteks budaya lokal pada materi segitiga
dan segi empat.
F. Penjelasan Istiah
Untuk menghindari kesalahan persepsi dalam memahami penelitian ini,
maka perlu adanya penjelasan istilah sebagai berikut.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8
1. Modul
Modul merupakan bahan ajar cetak yang dirancang agar dapat
digunakan untuk belajar secara mandiri oleh peserta pembelajaran.
2. Segiempat dan Segitiga
Segiempat adalah poligon yang tepat memiliki empat sisi.
Segitiga adalah gabungan dari tiga buah ruas garis yang terbentuk dari
tiga titik yang tidak segaris.
3. Kualitas modul
Kualitas modul pada penelitian ini merupakan penialain mutu
suatu modul yang ditinjau dari kevalidan dan kepraktisan.
4. Respon Siswa
Respon siswa merupakan tanggapan terhadap rangsangan atau
stimulus dari suatu hal (penggunaan modul).
G. Manfaat Penelitian
Dengan adanya penelitian ini, diharapkan dapat memberi manfaat bagi :
1. Peserta Didik
Peserta didik dapat belajar secara mandiri dalam mengeksplorasi,
memahami materi segitiga dan segiempat serta berlatih memecahkan
suatu masalah yang berkaitan dengan materi segitiga dan segi empat.
2. Pendidik
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9
Pendidik dapat terbantu dalam proses pembelajaran matematika dan
memiliki ketersediaan modul pembelajaran pada materi segitiga dan
segi empat untuk peserta didik kelas VII SMP N 1 Kalasan.
3. Peneliti
Peneliti dapat menambah pengetahuan dalam pengembangan bahan
ajar berupa modul matematika, khususnya pengembangan modul
terkait materi segitiga dan segi empat.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Penelitan dan Pengembangan
Borg and Gall (1998) menyatakan bahwa dalam bidang pendidikan
pengertian penelitian dan pengembangan (R & D) merupakan proses atau
metode yang digunakan untuk memvalidasi dan mengembangkan produk
yang tidak hanya berupa benda seperti buku, teks, film pembelajaran atau
software komputer, tetai juga berupa metode mengajar, program pendidikan
atau program pengembangan staf. Penelitian dan pengembangan (R & D)
memiliki fungsi untuk memvalidasi dan mengembangkan produk atau
kebijakan yang telah ada. Selain itu menurut Richey and Kelin (2010)
penelitian dan pengembangan (R & D) adalah kajian yang sistematis tentang
bagaimana membuat rancangan suatu produk, mengembangkan atau
memproduksi produk tersebut dan mengevaluasi kinerja produk tersebut
dengan tujuan diperoleh data yang empiris yang digunakan sebagai dasar
untuk membuat produk, alat-alat atau model yang dapat digunakan dalam
pembelajaran (Sugiyono, 2019:28). Dapat disimpulkan pengertian penelitian
dan pengembangan adalah cara ilmiah untuk meneliti, merancang,
memproduksi dan menguji validitas produk yang telah dihasilkan.
Dalam penelitian ini, peneliti mengadopsi model penelitian dan
pengembangan yang dikemukakan oleh Thiagarajan 1974 (dikutip dalam
Sugiyono 2019). Thiagarajan mengemukakan bahwa langkah-langkah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11
penelitian dan pengembangan disingkat dengan 4D, yang merupakan
kepanjangan dari Define, Design, Development and Dissemiation. Namun
pada penelitian ini, peneliti hanya melakukan langkah-langkah penelitian dan
pengembangan hingga tahaan development. Berikut penjelasan setiap
langkah tersebut:
Define (pendefinisian) merupakan kegiatan analisis kebutuhan
yang dilakukan melalui penelitian dan studi literatur. Selain itu,
kegiatan ini untuk menetapkan produk apa yang akan
dikembangkan beserta spesifikasi produk.
Design (perancangan) berisi kegiatan membuat rancangan
terhadap produk yang telah ditetapkan.
Development (pengembangan) merupakan kegiatan membuat
rancangan produk menjadi sebuah produk dan menguji validitas
produk hingga menghasilkan produk sesuai dengan spesifikasi
yang ditetapkan.
Dissemination (diseminasi) merupakan penyebarluasan produk
yang telah teruji untuk dimanfaatkan lembaga lain.
B. Etnomatematika
D’Ambrosio seorang matematikawan Brasil pada tahun 1977
menytakan definisi etnomatematika adalah : The prefix ethno is today
accepted as a very broad term that refers to the socialcultural context and
therefore includes language, jargon and codes of behavior, myths and
symbol. The derivation of mathema is difficult , but tends to mean to explain,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12
to know, to understand and to do activities such as chipering, measuring,
classifying, inferring and modeling. The suffix tics derived from techne and
has the same root as technique (Wahyuni dkk, 2013). Secara bahasa dapat
diartikan sebagai : awalan “ethno’ diartikan sebagai sesuatu yang sangat luas
yang mengacu pada konteks sosial budaya, bahasa, jargon, kode perilaku,
mitos dan simbol. “Mathema” berarti menjelaskan, mengetahui, memahami
dan melakukan kegiatan seperti pengkodean, mengukur, mengklasifikasi,
menyimpulkan dan pemodelan. Kata terakhir yaitu ‘tics’ berasal dari techne
dan bermakna sama seperti teknik.
Menurut Suwarsono (Arwanto, 2017) Etnomatematika adalah studi
tentang matematika yang muncul atau digunakan dalam kelompok-kelompok
etnis tertentu. Suwarsono (2015: 9-10) juga menyebutkan hal-hal yang dikaji
dalam etnomatematika yaitu:
1. Lambang-lambang, konsep-konsep, prinsip-prinsip dan
ketrampilan-ketrampilan matematis yang ada pada kelompok-
kelompok bangsa, suku ataupun kelompok masyarakat lainnya.
2. Perbedaan ataupun kesamaan dalam hal-hal yang bersifat
matematis antara suatu kelompok masyarakat dengan masyarakat
lainnya dan faktor-faktor yang ada di belakang perbedaan atau
kesamaan tersebut.
3. Hal-hal menarik atau spesifik yang ada pada suatu kelompok atau
beberapa kelompok masysarakat tertentu, misalnya cara berpikir,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13
cara bersikap, cara berbahasa dan sebagainya yang berkaitan
dengan matematika.
4. Berbagai aspek dalam kehidupan masyarakat yang berkaitan
dengan matematika, misalnya literasi keuangan (financial
literacy) dan kesadaran ekonomi (economics awareness),
keadilan sosial (social justice), kesadaran budaya (cultural
awareness), demokrasi (democracy) dan kesadaran politik
(politic awareness).
C. Budaya Lokal
Parsudi Suparlan (1981) mengatakan bahwa budaya adalah keseluruhan
pengetahuan manusia sebagai makhluk sosial, yang digunakan untuk
mengintepretasikan dan memahami lingkungan yang dihadapi dan untuk
menciptakan dan mendorong terwujudnya kelakuan. Sedangkan Daoed
Joesoef (1982) menyatakan bahwa budaya merupakan sistem nilai dan ide
yang dihayati oleh sekelompok manusia di suatu lingkungan hidup tertentu
dan dalan kurun waktu tertentu. Salah satu budaya lokal yang terdapat di
Indonesia adalah budaya Jawa. Budaya Jawa adalah budaya tradisional
Indonesia yang sudah cukup tua, dianut secara turun temurun oleh penduduk
di sepanjang wilayah Jawa Tengah dan Jawa Timur (dalam Sedyawati 2003).
Ernest Casssier membagi jangkauan kebudayaan menjadi lima aspek,
yaitu 1) kehidupan spiritual, 2) bahasa dan kesusastraan, 3) kesenian, 4)
sejarah dan 5) ilmu pengetahuan. Sehingga perwujudan dari kebudayaan
adalah benda-benda yang bersifat nyata seperti pola-pola perilaku, bahasa,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14
peralatan hidup, organisasi sosial, religi, seni dan lain-lain yang berguna
untuk membantu manusia dalam melangsungkan kehidupan masyarakat
setempat.
D. Bahan Ajar
Menurut Depdiknas (2007) bahan ajar merupakan seperangkat materi
yang disusun secara sistematis baik tertulis maupun tidak tertulis sehingga
tercipta lingkungan / suasana yang memungkinkan siswa untuk belajar
(dikutip dalam Rahmita, 2016). Sugrianto juga mengemukakan bahwa bahan
ajar adalah bahan atau materi yang disusun oleh guru dan digunakan peserta
didik dalam pembelajaran (dikutip dalam Arlitasari dkk, 2013). Selain itu,
Macomber (dikutip dalam Gede Nurjaya, 2012) mengemukakan dalam
pandangan tradisional bahan ajar merupakan “subject matter”. Bahan ajar
pada saat itu disebut dengan materi pelajaran dan dikatakan sebagai suatu
bulatan pengetahuan yang tersusun secara sistematis dari satuan-satuan
materi pelajaran. Sedangkan pandangan modern menganggap bahwa bahan
ajar adalah alat dan media yang memberi peluang pada siswa untuk
memperoleh pengalaman belajar. Dengan melalui bahan ajar tersebut, siswa
akan memperoleh pengalaman belajar yang berhubungan dengan fakta-fakta
dalam kehidupan, model-model kehidupan hingga simbol-simbol dalam
kehidupan.
Bahan ajar memiliki fungsi antara lain (Siti Aisyah dkk, 2020):
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15
1. Pedoman bagi guru yang akan mengarahkan semua aktivitasnya dalam
proses pembelajaran, sekaligus merupakan substansi kompetensi yang
seharusnya diajarkan pada siswa.
2. Pedoman bagi siswa yang akan mengarahkan semua aktivitasnya dalam
proses pembelajaran, sekaligus substansi kompetensi yang seharusnya
dipelajari atau dikuasainya.
3. Alat evaluasi pencapaian/penguasaan hasil pembelajaran.
Prastowo (2012) menjelaskan bahwa bahan ajar memiliki manfaat sebagai
berikut (dalam :
Manfaat bagi pendidik:
1. Membantu pelaksanaan kegiatan pembelajaran
2. Bahan ajar dapat dijadikan sebagai karya bagi pendidik
3. Menambah penghasilan jika karya tersebut diterbitkan
Manfaat bagi siswa:
1. Kegiatan pembelajaran menjadi lebih menarik
2. Siswa mendapatkan kesempatan lebih banyak untuk belajar secara
mandiri
3. Siswa mendapatkan kemudahan dalam mempelajari kompetensi yang
dikuasainya
Tocharman (2009) menyebutkan jenis-jenis bahan ajar adalah sebagai
berikut: (Nugraha dkk, 2013)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16
1. Bahan ajar pandang (visual) terdiri atas bahan cetak (printed) seperti
handout, buku, modul, LKS, brosur, leaflet, wallchart, foto/gambar,
dan non cetak (non printed).
2. Bahan ajar dengar (audio) seperti radio, piringan hitam dan CD-audio.
3. Bahan ajar pandang dengar (audio visual) seperti video compact disk,
film.
4. Bahan ajar multimedia interaktif (interactive teaching material) seperti
CAI (Computer Assisted Instruction), CD multimedia pembelajaran
interaktif dan bahan ajar berbasis web (web based learning materials).
E. Modul
Warwich (1996) mendefinisikan modul sebagai suatu unit kurikulum
yang lengkap dan dapat ditambah dengan tugas-tugas atau tujuan jangka
panjang. Modul sebagai bahan pembelajaran memiliki struktur yang khas
terdiri dari pendahuluan yang berisi uraian singkat tentang cakupan materi
modul, tujuan pembelajaran dan urutan materi (dikutip dalam Gede Nurjaya,
2012).
Dalam depdiknas (2008) dijelaskan bahwa modul merupakan bahan
ajar cetak yang dirancang agar dapat digunakan untuk belajar secara mandiri
oleh peserta pembelajaran. Modul dapat disebut juga media belajar mandiri
karena di dalam modul terdapat petunjuk-petunjuk yang lengkap yang
memungkinkan siswa belajar mandiri tanpa kehadiran pengajar. Bahasa, pola
dan kelengkapan yang terdapat dalam modul telah dirancang hingga seolah-
olah merupakan ‘bahasa pengajar’ atau guru yang menyampaikan materi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17
dalam bentuk teks. Penulisan modul memiliki tujuan sebagai berikut (dalam
Depdiknas 2008):
1. Memperjelas dan mempermudah penyajian pesan agar tidak terlalu
verbal.
2. Mengatasi keterbatasan waktu , ruang dan daya indera, baik bagi siswa,
peserta diklat maupun guru.
3. Dapat digunakan secara tepat dan bervariasi, seperti meningkatkan
motivasi belajar, mengembangkan kemampuan siswa dalam
berinteraksi langsung dengan lingkungan dan sumber belajar lainnya
dan memungkinkan siswa untuk belajar mandiri sesuai kemampuan dan
minatnya.
4. Memungkinkan siswa untuk dapat mengukur dan mengevaluasi secara
mandiri hasil belajarnya
Daryanto (2013: 9) menyebutkan bahwa untuk menghasilkan modul
yang baik, pengembangan modul harus memperhatikan karakteristik-
karakteristik antara lain:
1. Self Instruction
Self Instruction merupakan karakteristik modul dimanaa dengan
karakter tersebut memungkinkan seseorang untuk belajar secara
mandiri dan tidak tergantung pada pihak lain. Dalam memenuhi
karakter self instruction, maka modul tersebut harus:
a. Memuat tujuan pembelajaran yang jelas dan dapat
menggambarkan pencapaian kompetensi dasar;
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
18
b. Memuat materi pembelajaran yang dikemas dalam unit-unit kecil
atau spesifik, sehingga memudahkan untuk dipelajari secara
tuntas;
c. Tersedia contoh dan ilustrasi yang memperjelas pemaparan
materi pembelajaran;
d. Tersedia soal-soal latihan , tugas dan sejenisnya yang dapat
digunakan untuk mengukur tingkat penguasaan peserta didik;
e. Kontekstual, yaitu materi yang disajikan terkait dengan suasana
atau konteks tugas dan lingkungan sekitar;
f. Menggunakan bahasa yang sederhana dan komunikatif;
g. Terdapat rangkuman materi pembelajaran;
h. Terdapat instrumen penilaian yang memungkinkan siswa
melakukan penilaian secara mandiri (self assesment);
i. Terdapat umpan balik atas penilaian mandiri, sehingga siswa
mengetahui tingkat penguasaan materi;
j. Terdapat informasi rujukan/pengayaan/referensi yang
mendukung suatu materi pembelajaran
2. Self Contained
Self contained berarti seluruh materi pembelajaran dari satu unit
kompetensi atau sub kompetensi terdapat dalam satu modul secara utuh.
Tujuanya adalah memberikan kesempatan bagi siswa untuk
mempelajari materi secara tuntas, karena materi pembelajaran dikemas
dalam satu kesatuan yang utuh. Jika harus dilakukan pembagian atau
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19
pemisahan materi dari satu kompetensi dasar, sebaiknya hal ini
dilakukan dengan hati-hati dan memperhatikan keluasan kompetensi
dasar yang harus dikuasai peserta didik.
3. Stand Alone
Berdiri sendiri (Stand Alone) yaitu karakteristik dimana suatu modul
tidak bergantung pada media/bahan ajar lain atau tidak harus
digunakanbersama-sama dengan media/bahan ajar lain. Dengan
menggunakan modul, siswa tidak perlu bahan ajar yang lain untuk
mempelajari dan atau mengerjakan tugas pada modul tersebut. Jika
siswa masih menggunakan dan bergantung pada media/bahan ajar
lainnya, maka bahan ajar tersebut tidak dikategorikan sebagai modul
yang berdiri sendiri
4. Adaptive
Adaptive berarti modul yang dirancang hendaknya dapat beradaptasi
atau memiliki daya adaptasi yang tinggi terhadap perkembangan ilmu
dan teknologi. Modul dikatakan adaptif jika modul tersebut dapat
menyesuaikan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi serta
luwes digunakan di berbagai perangkat keras.
5. User Friendly
User Friendly memiliki arti bersahabat atau akrab dengan
penggunanya. Modul yang diharapkan hendaknya dapat membantu dan
bersahabat dengan peserta didik mulai dari instruksi, paparan informasi
hingga kemudahan peserta didik dalam merespon dan menggunakan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
20
modul sesuai dengan keinginan. Selain itu, salah satu bentuk user
friendly adalah penggunaan bahasa yang sederhana, mudah dimengerti
dan penggunaan istilah-istilah yang bersifat umum.
Untuk menghasilkan modul yang bermutu dan mampu memerankan
fungsinya dalam pembelajaran yang efektif, modul dikembangkan dengan
memperhatikan beberapa elemen-elemen yang menjadi syaratnya. Elemen
mutu modul pembelajaran antara lain (Daryanto, 2013:13):
a. Format
Beberapa hal yang harus diperhatikan terkait dengan format modul :
Gunakan format kolom (tunggal atau multi) yang proporsional.
Penggunaan kolom tunggal atau multi harus sesuai dengan bentuk
dan ukuran kertas yang digunakan.
Gunakan format kertas (vertikal atau horisontal) dengan
memperhatikan tata letak dan format pengetikan.
Gunakan tanda-tanda (icon) yang yang mudah ditangkap dan
bertujuan untuk menenkankan pada hal-hal yang dianggap
penting atau khusus.
b. Organisasi
Tampilkan peta atau bagan yang menggambarkan cakupan materi
pembelajaran dalam modul.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
21
Organisasikan isi materi pembelajaran dengan urutan dan
susunan yang sistematis, sehingga memudahkan peserta didik
dalam menggunakan modul.
Naskah, gambar dan ilustrasi disusun dan ditempatkan
sedemikian rupa sehingga informasi mudah dimengerti oleh
siswa.
Organisasikan antar bab, antar unit dan antar paragrap dengan
susunan dan alur yang memudahkan siswa untuk memahaminya.
Organisasikan antar judul, sub judul dan uraian materi sehingga
mudah diikuti siswa.
c. Daya tarik
Daya tarik modul dapat ditempatkan di beberapa bagian seperti :
Bagian sampul (cover) depan, dengan mengkombinasikan warna,
gambar, bentuk dan ukuran huruf yang serasi.
Bagian isi modul dapat diberikan berupa gambar, ilustrasi,
pecetakan huruf tebal, miring, garis bawah atau warna yang dapat
merangsang siswa untuk belajar
Tugas dan latihan dikemas sedemikian rupa agar menarik
d. Bentuk dan Ukuran Huruf
Bentuk dan ukuran huruf memiliki persyaratan sebagai berikut :
Bentuk dan ukuran huruf yang digunakan adaalah bentuk dan
ukuran huruf yang mudah dibaca dan sesuai dengan karakter
umum siswa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
22
Gunakan perbandingan huruf yang proporsional antar judul, sub
judul dan isi naskah.
Hindari penggunaan huruf kapital pada seluruh teks karena
menyulitkan peserta didik dalam membaca
e. Ruang kosong (spasi)
Ruang kosong atau spasi dapat berguna untuk menambah kontras
penampilan pada modul. Ruang kosong hendaknya digunakan dan
ditempatkan secara proporsional sehingga dapat digunakan siswa untuk
menambahkan catatan penting dan memberikan kesempatan jeda pada
peserta didik. Ruang kosong dapat ditempatkan di beberapa tempat :
Ruang kosong dapat ditempatkan di sekitar judul bab dan sub bab
Batas tepi (margin), batas tepi yang luas akan memaksa perhatian
siswa untuk masuk ke tengah-tengah halaman
Ruang kosong antar kolom
Pergantian antar bab atau bagian
f. Konsistensi
Usahakan tidak menggabungkan beberapa cetakan dengan bentuk
dan ukuran huruf yang bervariasi
Jarak ruang kosong konsisten. Jarak antara judul dengan baris
pertama, jarak antara judul dengan teks utama.
Tata letak pengetikan konsisten, baik pola pengetikan maupun
margin/ batas-batas pengetikan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
23
Dalam mengembangan sebuah produk perlu memperhatikan proses
pertumbuhan perilaku siswa yang disebabkan oleh adanya stimulus dari
lingkungan. Berhubungan dengan hal tersebut, dalam mengembangkan
modul dapat dilakukan dengan memperhatikan prinsip-prinsip seperti
(dikutip dalam Depdiknas, 2008):
1. Memberikan peserta didik secara jelas hasil belajar yang menjadi tujuan
pembelajarannya, sehingga mereka dapat menyiapkan harapan dan
dapat menimbang untuk diri untuk melihat apakah dirinya sudah
mencapai tujuan harapanya atau belum mencapainya pada saat
pembelajaran dengan menggunakan modul.
2. Menguji peserta didik untuk dapat menentukan ketercapaian siswa
dalam mencapai tujuan pembelajaran.
3. Bahan ajar atau produk yang dibuat perlu diurutkan sedemikian rupa
sehingga memudahkan peserta didik untuk mempelajarinya. Urutan
bahan ajar tersebut adalah materi yang disjikan dari mudah ke sulit, dari
yang belum diketahui menjadi diketahui dan dari pengetahuan ke
penerapan.
4. Menyediakan umpan balik bagi peserta didik , sehingga mereka dapat
memantau proses belajar dan mendapatkan perbaikan jika diperlukan.
F. Kualitas Modul
Hasil dari penelitian dan pengembangan dapat berupa model atau
perangkat pembelajaran. Dalam memperoleh hasil pengembangan yang
berkualitas diperlukan adanya penilaian dari para ahli dan respon dari
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
24
pengguna produk. Menurut Nieveen (1999) kualitas produk berupa bahan ajar
harus memenuhi tiga kriteria yaitu kevalidan, kepraktisan dan keefektifan
(dikutip dalam Purboningsih, 2015). Berikut merupakan penjelasan dari
keriteria kualitas sebuah bahan ajar.
1. Kevalidan
Kevalidan atau kesahihan merupakan aspek pertama dalam
penentuan kualitas produk pembelajaran. Perangkat pembelajaran
harus didasarkan pada materi atau pengetahuan (validitas isi) dan semua
komponen harus dihubungkan satu sama lain (validitas konstruk).
Kevalidan dari suatu produk penelitian dan pengembangan yaitu
meliputi validitas isi dan validitas konstruk. Validitas isi dapat
ditunjukan oleh suatu produk pengembangan yang didasari oleh
kurikulum yang relevan atau produk yang dikembangkan berdasar pada
rasional teoritik yang kuat (dikutip dalam Havis, 2013). Menurut Van
de Akker (1999), validitas konstruk mengacu pada tingkat desain
intervensi yang didasarkan pada pengetahuan state of the art dan
berbagai macam komponen dan berbagai macam komponen yang
berkaitan antara satu dengan lainnya (dikutip dalam Havis, 2013).
2. Kepraktisan
Menurut Nieveen (1999) kepraktisan dapat dilihat dari penjelasan
guru dan pakar-pakar lainnya dalam memberikan pertimbangan bahwa
materi mudah dan dapat digunakan oleh siswa (dalam Havis, 2013).
Selain itu, aspek kepraktisan ini merupakan penilaian yang dihasilkan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
25
dari pengguna produk. Suatu produk dapat dikatakan peaktis apabila
hasil uji kepraktisan produk pembelajaran yang dikembangkan
memperoleh respon positif dari siswa (Nasution dkk, 2016).
3. Keefektifan
Aspek keefektifan dalam pengembangan merupakan hal yang
penting untuk mengetahui tingkat penerapan teori dalam situasi
tertentu. Banyak cara yang dapat digunakan untuk mengukur tingkat
keefektifan. Van de Akker (1999) menyatakan bahwa keefektifan
mengaacu pada tingkatan konsistensi pengalaman dengan tujuan
belajar. Nieveen juga menjelaskan bahwa dalam mengukur tingkat
keefektifan dari tingkat penghargaan siswa dalam mempelajari program
dan muncul adanya kesadaran siswa untuk terus menggunakan produk
tersebut (dalam Havis, 2013).
G. Materi Pembelajaran
Segiempat
Segiempat adalah poligon yang tepat memiliki empat sisi (Alexander,
2014: 170).
1. Jajargenjang
Jajargenjang adalah segiempat dimana kedua pasang sisi yang
berhadapan sejajar (Alexander, 2014).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
26
Gambar 2. 1 Jajargenjang ABCD
Beberapa sifat yang dimiliki jajar genjang sebagai berikut
(Alexander, 2014)
1. Diagonal sebuah jajargenjang membagi dua jajargenjang menjadi
dua segitiga yang kongruen.
𝐵𝐷̅̅ ̅̅ membagi dua menjadi ∆𝐴𝐵𝐷 ≅ ∆𝐵𝐶𝐷
𝐴𝐶̅̅ ̅̅ membagi dua menjadi ∆𝐴𝐵𝐶 ≅ ∆𝐴𝐶𝐷
2. Sudut yang berhadapan sama besar.
∠𝐴𝐵𝐶 = ∠𝐴𝐷𝐶 dan ∠𝐷𝐴𝐵 = ∠𝐵𝐶𝐷
3. Sisi-sisi yang berhadapan sama panjang.
𝐴𝐵̅̅ ̅̅ = 𝐶𝐷̅̅ ̅̅ dan 𝐵𝐶̅̅ ̅̅ = 𝐷𝐴̅̅ ̅̅
4. Kedua diagonal saling membagi dua sama panjang.
𝐴𝐶̅̅ ̅̅ membagi dua diagonal 𝐵𝐷̅̅ ̅̅ menjadi 𝐵𝑂̅̅ ̅̅ = 𝑂𝐷̅̅ ̅̅
𝐵𝐷̅̅ ̅̅ membagi dua diagonal 𝐴𝐶̅̅ ̅̅ menjadi 𝐴𝑂̅̅ ̅̅ = 𝑂𝐶̅̅ ̅̅
5. Dua sudut yang berurutan berpelurus
Jumlah dua sudut berurutan 180°
𝑚∠𝐴𝐵𝐶 + 𝑚∠𝐵𝐶𝐷 = 𝑚∠𝐵𝐶𝐷 + 𝑚∠𝐴𝐷𝐶 = 𝑚∠𝐴𝐷𝐶 +
𝑚∠𝐷𝐴𝐵 = 𝑚∠𝐷𝐴𝐵 + 𝑚∠𝐴𝐵𝐶 = 180°
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
27
6. Dua pasang sisi sejajar sama panjang
Keliling dan Luas Jajargenjang
Keliling Jajargenjang
Keliling poligon adalah jumlah dari panjang semua sisi-
sisinya (Alexander, 2014). Keliling suatu jajargenjang adalah
jumlah semua panjang sisinya atau dua kali jumlah panjang sisi
yang berlainan (Husein, 2007).
Berdasarkan gambar 2.1 maka keliling jajargenjang sebagai
berikut.
𝐾𝑒𝑙𝑖𝑙𝑖𝑛𝑔 = 𝐴𝐵 + 𝐵𝐶 + 𝐶𝐷 + 𝐷𝐴 atau
𝐾𝑒𝑙𝑖𝑙𝑖𝑛𝑔 = 2(𝐴𝐵 + 𝐵𝐶)
Luas Jajargenjang
Gambar 2. 2 Jajargenjang ABCD
Berdasarkan gambar 2.2 jajargenjang ABCD memiliki alas
AB dan tinggi DE. Luas jajargenjang dengan alas a dan tinggi b
adalah (Alexander, 2014).
𝐿 = 𝐴𝐵 × 𝐷𝐸
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
28
𝐿 = 𝑎 × 𝑡
2. Persegi panjang
Gambar 2. 3 Persegi Panjang KLMN
Persegi panjang adalah jajargenjang yang sudut-sudutnya
merupakan sudut siku-siku (Alexander, 2014:187).
Gambar 2. 4 Persegi Panjang KLMN
Beberapa sifat yang dimiliki persegi panjang antara lain
(Alexander, 2014):
Keempat sudut persegi panjang merupakan sudut siku-siku
𝑚∠𝑁𝐾𝐿 = 𝑚∠𝐾𝐿𝑀 = 𝑚∠𝐿𝑀𝐾 = 𝑚∠𝑀𝑁𝐾 = 90°
Diagonal pada persegi panjang kongruen
𝐾𝑀̅̅ ̅̅ ̅ ≅ 𝑁𝐿̅̅ ̅̅
Keliling dan Luas persegi panjang
Keliling
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
29
Keliling sebuah perssegi panjang adalah jumlah semua
panjang sisinya (Husein, 2007). Berdasarkan gambar 2.1 keliling
persegi panjang adalah
𝐾𝑒𝑙𝑖𝑙𝑖𝑛𝑔 = 𝐾𝐿 + 𝐿𝑀 + 𝑀𝑁 + 𝑁𝐾
Luas
Luas persegi panjang dengan panjang p dan lebar l adalah
𝐿𝑢𝑎𝑠 = 𝑝 × 𝑙
3. Persegi
Persegi adalah persegi panjang yang memiliki dua sisi berdekatan
sama panjang (Alexander, 2014: 188).
Gambar 2. 5 Persegi ABCD
Sifat yang dimiliki persegi adalah (Alexander, 2014) :
1. Memiliki empat sisi yang sama panjang
𝐴𝐵̅̅ ̅̅ = 𝐵𝐶̅̅ ̅̅ = 𝐶𝐷̅̅ ̅̅ = 𝐷𝐴̅̅ ̅̅
Keliling dan Luas Persegi
Keliling Persegi
Kelililing suatu persegi adalah jumlah semua panjang sisinya
(Husein, 2007). Berdasarkan gambar 2.5, maka keliling persegi
𝐾𝑒𝑙𝑖𝑙𝑖𝑛𝑔 = 𝐴𝐵 + 𝐵𝐶 + 𝐶𝐷 + 𝐷𝐴
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
30
Luas Persegi
Luas persegi adalah kuadrat dari panjang sisinya. Berdasarkan
gambar 2.5, diketahui 𝐴𝐵 = 𝐵𝐶 = 𝐶𝐷 = 𝐷𝐴 = 𝑠 dan luas
persegi dinyatakan dengan L, maka luas persegi dinrumuskan
sebagai berikut.
𝐿 = 𝑠 × 𝑠
𝐿 = 𝑠2
4. Trapesium
Trapesium adalah segiempat yang tepat memiliki dua sisi sejajar
(Alexander, 2014:195).
Gambar 2. 6 Trapesium ABCD
Beberapa sifat-sifat umum yang dimiliki trapesium sebagai berikut.
1. Memiliki sepasang sisi sejajar
𝐴𝐵̅̅ ̅̅ ∥ 𝐶𝐷̅̅ ̅̅
2. Jumlah sudut dalam sepihak sama dengan 180°
3. Jumlah keempat sudutnya sama dengan 360°
Berdasarkan definisi trapesium tersebut, maka trapesium dapat
dibedakan menjadi tiga macam trapesium yaitu trapesium sama kaki,
trapesium siku-siku dan trapesium sebarang.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
31
1) Trapesium sama kaki
Trapesium sama kaki adalah trapesium yang memilii sepasang
sisi yang sama panjang dan mempunyai sepasang sisi sejajar.
2) Trapesium siku-siku
Trapesium siku-siku adalah trapesium yang salah satu sudutnya
merupakan sudut siku-siku.
3) Trapesium sebarang
Trapesium sebarang adalah trapesium yang keempat sisinya tidak
sama panjang.
Keliling dan Luas Trapesium
Keliling Trapesium
Keliling suatu trapesium adalah jumlah semua sisinya (Husein,
2007). Keliling trapesium dapat diperoleh dengan menjumlahkan
panjang sisi-sisinya, berdasarkan gambar 2.7 maka keliling
trapesiun ABCD adalah sebagai berikut.
𝐾𝑒𝑙𝑖𝑙𝑖𝑛𝑔 = 𝐴𝐵 + 𝐵𝐶 + 𝐶𝐷 + 𝐷𝐴
Luas Trapesium
Luas trapesium adalah setengah jumlah sisi-sisi yang sejajar
dikalikan dengan tingginya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
32
Gambar 2. 7 Trapesium ABCD
Berdasarkan gambar 2.7 trapesium sama kaki ABCD memiliki
sepasang sisi sejajar 𝐴𝐵 = 𝐶𝐷 dan tinggi DE jika luas trapesium
dinyatakan dengan L, maka luas trapesium adalah sebagai
berikut.
𝐿 =(𝐴𝐵 + 𝐶𝐷) × 𝐷𝐸
2
𝐿 =𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑖𝑠𝑖 𝑠𝑒𝑗𝑎𝑗𝑎𝑟 × 𝑡𝑖𝑛𝑔𝑔𝑖
2
5. Belah Ketupat
Belah ketupat adalah jajargenjang dengan sisi berdekatan sama panjang
(Alexander, 2014:189).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
33
Gambar 2. 8 Belah Ketupat ABCD
Beberapa sifat yang dimiliki belah ketupat antara lain:
1. Memiliki empat sisi yang sama panjang
𝐴𝐵 = 𝐵𝐶 = 𝐶𝐷 = 𝐷𝐴
2. Kedua diagonal belah ketupat saling tegak lurus
𝐴𝐶̅̅ ̅̅ ⊥ 𝐵𝐷̅̅ ̅̅
3. Diagonal belah ketupat membagi dua tegak lurus satu sama lain
𝐴𝐶̅̅ ̅̅ membagi 𝐵𝐷̅̅ ̅̅ sehingga 𝐵𝑂̅̅ ̅̅ = 𝑂𝐷̅̅ ̅̅
𝐵𝐷̅̅ ̅̅ membagi 𝐴𝐶̅̅ ̅̅ sehingga 𝐴𝑂̅̅ ̅̅ = 𝑂𝐶̅̅ ̅̅
Keliling dan Luas Belahketupat
Keliling Belah Ketupat
Keliling belah ketupat dapat dicari dengan menjumlahkan
keempat sisinya. Berdasarkan gambar 2.8 belahketupat ABCD
memiliki empat sisi yang sama panjang 𝐴𝐵 = 𝐵𝐶 = 𝐶𝐷 = 𝐷𝐴 =
𝑠. Maka rumus keliling belahketupat adalah sebagai berikut.
𝐾𝑒𝑙𝑖𝑙𝑖𝑛𝑔 = 𝐴𝐵 + 𝐵𝐶 + 𝐶𝐷 + 𝐷𝐴
𝐾𝑒𝑙𝑖𝑙𝑖𝑛𝑔 = 𝑠 + 𝑠 + 𝑠 + 𝑠
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
34
𝐾𝑒𝑙𝑖𝑙𝑖𝑛𝑔 = 4𝑠
Luas Belah ketupat
Luas belah ketupat adalah setengah perkalian panjang
diagonal-diagonalnya. Pada gambar 2.8 diagonal-diagonal belah
ketupat ABCD adalah 𝐴𝐶 = 𝑑1 dan 𝐵𝐷 = 𝑑2. Jika luas belah
ketupat dinyatakan dengan L, maka luas belahbektupat adalah
sebagai berikut.
𝐿 =𝐴𝐶 × 𝐷𝐵
2
𝐿 =𝑑1 × 𝑑2
2
6. Layang-layang
Layang-layang adalah segiempat dengan dua pasang sisi
berdekatan sama panjang (Alexander, 2014: 180).
Gambar 2. 9 Layang-Layang KLMN
Sifat yang dimiliki layang-layang:
Memiliki sepasang sudut yang sama besar
𝑚∠𝑁𝐾𝐿 = 𝑚∠𝐿𝑀𝑁
Keliling dan Luas layang-layang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
35
Keliling layang-layang
Keliling layang-layang adalah jumlah semua panjang
sisinya atau dua kali jumlah panjang sisi berlainan (Husein,
2007). Pada gambar 2.9 layang-layang KLMN, 𝐾𝐿 = 𝐿𝑀 dan
𝐾𝑁 = 𝑀𝑁. Sehingga keliling layang-layang adalah sebagai
berikut.
𝐾𝑒𝑙𝑖𝑙𝑖𝑛𝑔 = 𝐾𝐿 + 𝐿𝑀 + 𝑀𝑁 + 𝑁𝐾 atau
𝐾𝑒𝑙𝑖𝑙𝑖𝑛𝑔 = 2(𝐾𝐿 + 𝑀𝑁)
Luas layang-layang
Luas layang-layang adalah setengah perkalian diagonal-
diagonalnya. Pada gambar 2.9 diagonal-diagonal layang-layang
KLMN adalah 𝐾𝑀 = 𝑑1 dan 𝑁𝐾 = 𝑑2. Jika luas layang-layang
dinyatakan dengan L, maka luas layang-layang adalah sebagai
berikut.
𝐿 =𝐾𝑀 × 𝑁𝐿
2
𝐿 =𝑑1 × 𝑑2
2
Segitiga
1. Pengertian Segitiga
Segitiga adalah gabungan dari tiga buah ruas garis yang
terbentuk dari tiga titik yang tidak segaris (Alexander, 2014).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
36
Gambar 2. 10 Segitiga ABC
Berdasarkan gambar 2.10, segitiga ABC memiliki tiga buah
sisi yaitu 𝐴𝐵̅̅ ̅̅ , 𝐵𝐶̅̅ ̅̅ dan 𝐶𝐴̅̅ ̅̅ serta memiliki tiga buah titik sudut yaitu
∠𝐴𝐵𝐶 , ∠𝐵𝐶𝐴 dan ∠𝐶𝐴𝐵.
2. Jenis-Jenis dan Sifat-Sifat Segitiga
Jenis-jenis segitiga berdasarkan panjang sisinya
Ditinjau dari panjang sisinya , ada tiga jenis segitiga yaitu
segitiga sama kaki, segitiga sama sisi dan segitiga sebarang.
a. Segitiga sama kaki adalah segitiga dengan dua sisi
diantaranya sama panjang.
Gambar 2. 11 Segitiga Sama Kaki
Beberapa sifat yang dimiliki segitiga sama kaki
diantaranya:
1) Memiliki dua buah sisi yang sama panjang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
37
2) Mempunyai dua buah titik sudut yang sama
besar
3) Mempunyai satu sumbu simetri putar dan satu
sumbu simetri lipat
b. Segitiga sama sisi adalah segitiga yang ketiga sisinya
sama panjang.
Gambar 2. 12 Segitiga Sama Sisi
Beberapa sifat yang dimiliki segitiga sama sisi
diantaranya:
1) Mempunyai tiga buah sisi yang sama panjang
2) Mempunyai tiga titik sudut yang sama besar
3) Mempunyai tiga sumbu simetri putar dan tiga
sumbu simetri lipat
c. Segitiga sebarang adalah segitiga yang panjang ketiga
sisinya saling berbeda.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
38
Gambar 2. 13 Segitiga Sebarang
Beberapa sifat yang dimiliki segitiga sebarang
diantaranya:
1) Ketiga buah sisi segitiga tidak sama panjang
2) Ketiga sudut segitiga tidak sama besar
Jenis-jenis segitiga berdasarkan besar sudutnya
Jenis-jenis segitiga jika ditinjau dari besar sudutnya
dapat dibagi menjadi tiga, yaitu segitiga lancip, segitiga
tumpul dan segitiga siku-siku.
a. Segitiga lancip adalah segitiga yang semua sudutnya
merupakan sudut lancip.
Gambar 2. 14 Segitiga Lancip
Pada gambar 2.14 segitiga ABC merupakan segitiga
lancip dengan 𝑚∠𝐴𝐶𝐵, 𝑚∠𝐶𝐵𝐴 𝑑𝑎𝑛 𝑚∠𝐵𝐴𝐶
adalah sudut lancip yang besarnya antara 0° 𝑑𝑎𝑛 90°.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
39
b. Segitiga tumpul adalah segitiga yang salah satu
sudutnya merupakan sudut tumpul.
Gambar 2. 15 Segitiga Tumpul
Pada gambar 2.15 segitiga ABC merupakan segitiga
tumpul dengan salah satu sudutnya merupakan sudut
tumpul yaitu 𝑚∠𝐶𝐴𝐵 > 90°.
c. Segitiga siku-siku adalah segitiga yang salah satu
sudutnya merupakan sudut siku-siku.
Gambar 2. 16 Segitiga Siku-Siku
Pada gambar 2.16 segitiga ABC merupakan segitiga
siku-siku dengan salah satu sudutnya merupakan
sudut siku-siku yaitu 𝑚∠𝐴𝐶𝐵 = 90°.
3. Jumlah Sudut-Sudut Segitiga
Sudut dalam segitiga
Sudut-sudut dalam segitiga merupakan sudut-sudut
yang berada di dalam sebuah segitiga. Jumlah sudut-sudut
suatu segitiga membentuk sudut yang berpelurus, yaitu
sudut yang besarnya 180°.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
40
Gambar 2. 17 Segitiga ABC
Pada gambar 2.17 segitiga ABC, ∠𝐴𝐶𝐵, ∠𝐶𝐵𝐴,
𝑑𝑎𝑛 ∠𝐵𝐴𝐶 merupakan sudut dalam segitiga.
𝑚∠𝐴𝐶𝐵 + 𝑚∠𝐶𝐵𝐴 + 𝑚∠𝐵𝐴𝐶 = 180°
Sudut luar segitiga
Sudut luar segitiga merupakan jumlah dua sudut dalam
yang tidak berpelurus dengan sudut luar tersebut.
Gambar 2. 18 Segitiga XYZ
Pada gambar 2.18 segitiga XYZ, ∠𝑊𝑋𝑌 merupakan
sudut luar segitiga. Sehingga besar sudut luar segitiga
adalah sebagai berikut.
𝑚∠𝑊𝑋𝑍 = 𝑚∠𝑋𝑍𝑌 + 𝑚∠𝑋𝑌𝑍
4. Keliling dan Luas Segitiga
Keliling Segitiga
Keliling poligon adalah jumlah dari panjang semua
sisi sisi-sisinya (Alexander, 2014). Keliling suatu segitiga
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
41
adalah jumlah ketiga sisi segitiga tersebut atau jumlah
semua panjang sisinya (Marsigit, 2009).
Gambar 2. 19 Segitiga ABC
Pada gambar 2.19 , keliling suatu segitiga ABC dapat
dirumuskan sebagai berikut.
𝐾𝑒𝑙𝑖𝑙𝑖𝑛𝑔 = 𝐴𝐵 + 𝐵𝐶 + 𝐶𝐴
Luas Segitiga
Gambar 2. 20 Segitiga ABC
Luas segitiga dengan alas segitiga tersebut a dan
tinggi segitiga b adalah
𝐿 =𝑎 × 𝑡
2
H. Kerangka Berpikir
Pengembangan modul sebagai bahan ajar bertujuan untuk memfasilitasi
siswa dalam belajar secara mandiri baik di luar maupun di dalam kelas.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
42
Modul dibuat dengan menyesuaikan kebutuhan peserta didik dalam belajar
yang dilakukan pada tahap pendefinisian dengan menyesuaikan karakteristik
siswa dan kondisi lingkungan sosial budaya. Modul matematika pada materi
segitiga dan segi empat dikembangkan oleh peneliti karena belum pernah ada
modul matematika yang dibuat sendiri oleh pendidik dengan menyesuaikan
karakteristik peserta didik dan kondisi lingkungan sosial budaya.
Kualitas modul yang dikembangkan memiliki kriteria yaitu kevalidan
dan kepraktisan. Penilaian kualitas modul ini dilakukan oleh ahli materi untuk
mengetahui kevalidan modul dari segi materi dan media. Setelah dilakukan
proses validasi, uji coba lapangan dilakukan untuk mengetahui respon siswa
mengenai penggunaan modul dan mengetahui kepraktisan modul. Dalam uji
coba lapangan, modul yang dikembangkan diharapkan dapat membantu siswa
dalam belajar mandiri dan menambah pengetahuan yang belum diketahui
sebelumnya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
43
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian pengembangan atau
R & D (Research and Development). Menurut Sugiyono (2019) metode
penelitian dan pengembangan diartikan sebagai cara ilmiah untuk meneliti,
merancang dan memproduksi dan menguji validitas. Pada penelitian
pengembangan terdapat beberapa jenis model pengembangan dengan
karakteristik yang berbeda-beda. Pada penelitian ini, model yang digunakan
adalah mengadopsi model 4D. Menurut Thiagrajan langkah-langkah
penelitan dan pengembangan disingkat dengan 4D. Penelitian pengembangan
dengan model 4D terdiri dari 4 tahapan utama yaitu Define (Pendefinisian),
Design (Perancangan), Develop (Pengembangan) dan Disseminate
(Penyebaran). Penelitian pengembangan dengan model 4D ini bertujuan
untuk menghasilkan sebuah modul matematika dengan konteks budaya lokal.
Produk yang telah dikembangkan kemudian diuji kelayakan dengan validitas
dan uji coba produk untuk mengetahui tingkat kelayakan dan kualitas produk
tersebut. Pada penelitian ini, peneliti tidak menggunakan seluruh langkah
yang dikemukakan oleh Thiagrajan. Langkah-langkah yang dilakukan
peneliti hanya sampai pada tahap Development.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
44
B. Subjek Penelitian dan Objek Penelitian
Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas VII B SMP N 1 Kalasan
tahun ajaran 2019/2020. Objek pengembangan dari penelitian ini adalah
berupa modul matematika berbasis etnomatematika pada materi segitiga dan
segiempat.
C. Waktu dan Tempat Penelitian
Penelitian dan pengembangan modul matematika berbasis
etnomatematika pada materi segitiga dan segiempat ini dilaksanakan mulai
dari bulan Maret 2020 hingga Juni 2020. Pelaksanaan penelitian dan
pengembangan ini bertempat di ruang kelas VII SMP N 1 Kalasan dan di
rumah masing-masing (dilakukan secara daring).
D. Prosedur Pengembangan
Adapun prosedur pengembangan modul seperti pada gambar berikut :
Revisi Akhir
Define
(Pendefinisian
)
Design
(Perancangan)
a. Analisis Front-End
b. Analisis Siswa
c. Analisis Konsep
d. Analisis Tugas
e. Perumusan Tujuan
Membuat rancangan :
a. Penyusunan Kerangka
b. Penyusunan Materi
c. Pemilihan Format
Development
(Pengembangan) Revisi Desain Awal
Validasi ahli materi dan
ahli media
Uji Coba Modul
Memperoleh
kerangka
komponen
Modul yang
dikembangkan
(Draftt 1)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
45
Gambar 3. 1 Bagan Prosedur Pengembangan Modul
1. Define
Define adalah tahap pendefinisian dalam sebuah penelitian biasa
disebut dengan analisis kebutuhan. Tahap pendefinisian berguna untuk
menemukan kebutuhan-kebutuhan yang terdapat pada proses
pembelajaran dan mengumpulkan informasi yang berkaitan dengan
produk yang dikembangkan. Dalam tahap ini terdiri dari beberapa
langkah yatu:
Analisis Front-End
Pada analisis front-end peneliti melakukan tiga langkah
yaitu observasi kegiatan pembelajaran, wawancara dengan guru
matematika dan wawancara dengan siswa kelas VII. Kegiatan ini
bertujuan untuk memunculkan masalah dasar yang terdapat pada
pembelajaran matematika, sehingga didapatkan gambaran
tentang alternatif penyelesaiannya.
Analisis Siswa
Pada tahap analisis siswa, peneliti melakukan wawancara
terhadap siswa untuk mengetahui karakteristik siswa dan
menggunakan angket sehingga produk yang dikembangkan
sesuai dengan karakteristik siswa.
Analisis Konsep
Analisis konsep bertujuan untuk menentukan isi materi
dalam modul yang akan dikembangkan. Pada tahap analisis
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
46
konsep peneliti melakukan analisis terhadap KI dan KD serta
analisis sumber belajar yang mana akan mendukung dalam
penyusunan bahan ajar.
Analisis Tugas
Analisis tugas bertujuan untuk mengidentifikasi tugas-
tugas utama yang akan dilakukan peserta didik.
Perumusan Tujuan
Perumusan tujuan bertujuan untuk merangkum hasil dari
analisis pada tahap sebelumnya yang kemudian menjadi dasar
dalam penyusunan modul pembelajaran.
2. Design
Tahap design atau perancangan bertujuan untuk merancang
modul pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan yang terangkum
dalam tahap define. Langkah ini akan menghasilkan rancangan awal
produk yaitu draft 1 yang akan diperbaiki sebelum dilakukan validasi
dan uji coba lapangan. Pada tahap ini terdapat tiga langkah yang harus
dilakukan yaitu:
a. Penyusunan Kerangka
Penyusunan kerangka modul dilakukan dengan cara
menyusun garis besar isi modul dan menetapkan langkah-langkah
kegiatan belajar siswa untuk mencapai tujuan.
b. Penyusunan Materi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
47
Penyusunan materi dalam dalam modul dilakukan dengan
mengidentifikasi pokok-pokok materi pembelajaran yang sesuai
dengan tujuan. Kemudian materi-materi tersebut disusun dengan
urutan yang logis.
c. Pemilihan format (format selection)
Pemilihan format dilakukan agar format yang dipilih sesuai
dengan materi pembelajaran. Pemilihian format bertujuan untuk
mendesain isi modul sehingga modul yang dikembangkan dapat
digunakan siswa denga mudah.
3. Development
Pada tahap development atau pengembangan terdapat empat
langkah yang dilakukan yaitu revisi desain awal, validasi modul, uji
coba pada siswa dan revisi akhir. Tahap ini bertujuan untuk
menghasilkan modul pembelajaran yang telah direvisi berdasarkan
masukan ahli dan respon siswa.
a. Revisi Desain Awal
Revisi desain awal merupakan langkah yang dilakukan
sebelum produk yang dirancang memasuki tahap validasi ahli dan
uji coba lapangan. Revisi desain awal dilakukan dengan
menkonsultasikan rancangan awal modul (draft 1) pada Dosen
Pembimbing dan Guru Matematika. Sehingga, peneliti
mendapatkan masukan dan saran untuk melakukan perbaikan
pada rancangan awal modul tersebut. Tahap ini akan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
48
menghasilkan draft 2 produk yang siap dilakukan validasi dan uji
coba..
b. Validasi ahli (expert apprasial)
Validasi ahli bertujuan untuk memvalidasi (draft 2) produk
berupa modul yang telah dirancang sebelum dilakukan uji coba
pada siswa. Hasil validasi akan digunakan untuk melakukan
revisi produk. Penilaian produk ditinjau dari segi materi dan segi
media yang dilakukan oleh dosen ahli dan seorang guru
matematika.
c. Uji Coba Produk (development testing)
Dalam tahap ini, peneliti melakukan penyebaran draft 2
produk yaitu berupa modul matematika berbasis etnomatematka.
Kegiatan uji coba produk dilakukan untuk mengetahui respon
siswa terhadap modul matematika yang digunakan dalam
pembelajaran secara mandiri. Setelah uji coba oleh siswa,
kemudian peneliti penyebaran angket untuk mengetahui penilaian
siswa dan masukan terhadap modul yang dikembangkan. Hasil
komentar dan masukan siswa kemdian digunakan untuk
melakukan revisi akhir. Sedangkan hasil penilaian siswa pada
angket tertutup digunakan untuk mengetahui tingkat kepraktisan
modul.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
49
d. Revisi Akhir
Revisi akhir merupakan kegiatan yang dilakukan untuk
memperoleh produk akhir yaitu berupa modul matematika
berbasis etnomatematika. Revisi akhir dilakukan berdasarkan
hasil validasi ahli dan respon siswa yang telah diperoleh.
E. Teknik Pengumpulan Data
Berikut ini merupakan beberapa teknik pengumpulan data yang dilakukan
peneliti dalam penelitian dan pengembangan.
1. Wawancara
Teknik wawancara yang digunakan dalam penelitian ini adalah
wawancara terstruktur dan tidak terstruktur.
a. Wawancara terstruktur
Wawancara terstruktur adalah teknik pengumpulan data yang
digunakan apabila peneliti telah mengetahui dengan pasti tentang
informasi yang akan diperoleh. Dalam wawancara terstruktur
peneliti telah mengumpulkan instrumen penelitian berupa
pertanyaan-pertanyaan tertulis yang alternatif jawabannya telah
disiapkan (Sugiyono:2018)
b. Wawancara tidak terstruktur
Wawancara tidak terstruktur adalah wawancara yang bebas
dimana peneliti tidak menggunakan pedoman wawancara yang
telah disusun secara sistematis dan lengkap.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
50
2. Penyebaran Angket
Angket merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan
dengan memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis
kepada responden untuk dijawabnya. Sugiyono mengemukakan bahwa
kusioner merupakan teknik pengumpulan data yang efisien bila peneliti
tahu dengan pasti variabel yang akan diukur dan tahu mengenai yang
bisa diharapkan dari responden (Sugiyono :2019).
F. Instrumen Penelitian
Berikut ini merupakan instrumen-instrumen yang digunakan dalam penelitian
dan pengembangan ini.
1. Wawancara
Kegiatan wawancara dilakukan secara terstruktur dan tidak
terstruktur pada tahapan define khusunya pada analisis siswa dan
analisis tugas. Kegiatan wawancara ini dilakukan kepada 3 siswa SMP
Negeri 1 Kalasan.
Tabel 3. 1 Kisi-Kisi Pedoman Wawancara Siswa
No. Aspek Indikator Nomor Butir
Pertanyaan
1. Proses
pembelajaran
Minat siswa terhadap
pembelajaran
matematika
1, 2, 3 dan 4
Kesulitan yang
dialami siswa
5, 6 dan 7
2. Etnomatematika Pembelajaran
disampaikan secara
kontekstual
8 dan 9
Mengetahui
penerapan
matematika dalam
kebudayaan sekitar
10, 11, 12 dan 13
3. Bahan ajar Bahan ajar yang
digunakan guru
14 dan 15
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
51
Sumber belajar yang
dimiliki siswa
16, 17 dan 18
Ketertarikan siswa
menggunakan bahan
ajar
19 dan 20
2. Angket
Instrumen angket ini diberikan pada tahapan define.
Instrumen ini digunakan untuk menggali informasi pada siswa
mengenai kegiatan pembelajaran, penggunaan bahan ajar secara
mandiri dan pengetahuan tentang etnomatematika.
Tabel 3. 2 Kisi-Kisi Lembar Angket
No. Aspek Indikator Nomot Butir
Soal
1. Penggunaan bahan
ajar
Sumber belajar mandiri
yang digunakan siswa.
1 dan 2
2. Self Instruction Terdapat tujuan
pembelajaran yang jelas.
3
Memahami materi secara
jelas.
4
Tersedia contoh dan
ilustrasi sesuai dengan
materi.
5 dan 6
Tersedia soal-soal untuk
mengukur penguasaan
materi siswa.
7
Materi disampaikan
berkaitan dengan
kehidupan sehari-hari.
8
Bahasa yang digunakan
sederhana.
9
Terdapat instrumen
penilaian.
10
3. Self contained Seluruh materi
pembelajaran termuat
dalam sumber belajar.
11
4. Stand Alone Sumber belajar tidak
bergantung pada sumber
belajar lainnya.
12 dan 13
5. Adaptif Sumber belajar dapat
menyesuaikan
perkembangan ilmu
14
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
52
pengetahuan dan
teknologi.
6. User friendly Sumber belajar sesuai
dengan kebutuhan siswa.
15 dan 16
7. Ketertarikan Ketertatikan siswa
menggunakan modul.
17 dan 18
Ketertarikan siswa dalam
menggunakan sumber
belajar (modul)
etnomatematika.
19, 20, 21 dan
22
3. Lembar Validasi Desain
Lembar validasi desain ini digunakan peneliti untuk memperoleh
data tentang penilaian ahli terhadap modul pembelajaran yang
dikembangkan. Hasil penilaian ini akan dijadikan sebagai dasar untuk
revisi sebelum diuji cobakan. Lembar validasi ahli ini terdiri dari
lembar validasi segi materi dan validasi segi media. Lembar validasi ini
diisi oleh dua validtor yaitu dosen ahli dari Universitas Sanata Dharma
dan guru matematika SMP Negeri 1 Kalasan.
Tabel 3. 3 Kisi-Kisi Lembar Validasi Segi Materi
No. Aspek Indikator Nomor Butir
1. Self Instruction
Memuat tujuan
pembelajaran yang jelas
1
Kesesuaian indikator, mater
dan kegiatan pembelajaran
2 , 3 , 4 dan 5
Relevansi latihan soal dan
soal evaluasi dengan
rangkuman
6 , 7 dan 8
Penyajian materi dan
instrumen penilaian
9
2. Self Contained Memuat keseluruhan materi
sesuai dengan kurikulum
2013
10 dan 11
Keruntutan materi 12 dan 13
3. Stand Alone Tidak bergantung pada
media lain
14 dan 15
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
53
4. Adaptive Fleksibilitas adaptasi pada
perkembangan teknologi
16 dan 17
5. User Friendly Kemudahan instruksi dan
paparan informasi
18 dan 19
Penggunaan kaidah bahasa
yang baik
20
6. Etnomatematika Penyajian materi 21
Kebenaran objek
etnomatematika
22
Kesesuaian etnomatematika
dengan materi
23 dan 24
Kesesuaian etnomatematika
dengan daerah sekitar
25
Tabel 3. 4 Kisi-Kisi Lembar Validasi Segi Media
No. Aspek Indikator Nomor Butir
1. Format Format kolom 1 dan 2
Ukuran kertas 3
Format tanda 4
2. Organisasi Kelengkapan komponen
modul
5 dan 6
Kejelasan dan keterbacaan 7
Tata letak 8 , 9 dan 10
3. Daya tarik Desain sampul modul 11 dan 12
Desain isi modul 13 dan 14
4. Bentuk dan
ukuran huruf
Perbandingan huruf
proporsional
15
Bentuk huruf jelas dan
proporsional
16 , 17 dan 18
5. Ruang (spasi)
kosong
Ruang kosong 19 dan 20
Spasi teks 21 dan 22
6. Konsistensi Konsistensi penulisan 23
Konsistensi jarak spasi 24
Tata letak 25 dan 26
4. Lembar Respon Siswa
Instrumen penelitian ini berisi angket tertutup dan terbuka.
Angket tertutup pada intrumen ini digunakan untuk mengetahui
kepraktisan modul, sedangkan angket terbuka pada instrumen ini
digunakan untuk mengetahui respon peserta didik terhadap modul
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
54
matematika yang telah dikembangkan. Penyusunan angket tertutup
lembar respon peserta didik menggunakan indikator yang lebih
sederhana dibandingkan lembar validasi ahli. Lembar evaluasi modul
matematika diisi oleh siswa kelas VII B SMP Negeri 1 Kalasan yang
telah menggunakan modul matematika.
Tabel 3. 5 Kisi-Kisi Angket Respon Siswa
No. Aspek Indikator Nomor Butir
1. Materi Penyajian materi 1, 2 dan 3
Kejelasan instruksi 4
Kemudahan penggunaan
modul
5 , 6 dan 7
Kegiatan dalam modul 8, 9, 10, 11, 12,
13 dan 14
2. Tampilan Halaman sampul modul 15
Kejelasan teks 16 dan 17
Kejelasan gambar 18
3. Etnomatematika Penyajian objek
etnomatematika
19, 20, 21, 22
dan 23
Kesesuaian materi dengan
etnomatematika di sekitar
24
G. Teknik Analisis Data
1. Wawancara
Wawancara dilakukan oleh peneliti pada tahap define dan uji coba
produk. Pada tahap define, kegiatan wawancara digunakan peneliti
untuk menggali permasalahan untuk merancang modul pembelajaran.
Data hasil kegiatan wawancara dan observasi kemudian diolah secara
kualitatif dan sealanjutnya penarikan kesimpulan dilakukan secara
deskriptif oleh peneliti.
2. Angket
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
55
Penyebaran angket merupakan kegiatan yang dilakukan peneliti
pada tahap define. Penyebaran angket dilakukan dengan tujuan untuk
mengetahui respon siswa terhadap sumber belajar berupa buku paket
yang dimiliki siswa dan mengetahui ketertarikan siswa terhadap modul
matematika berbasis etnomatematika. Dalam mengetahui respon siswa
terhadap sumber belajar yang dimiliki siswa, pernyataan-pernyataan
pada angket dibuat berdasarkan karakteristik modul yang terdiri dari
lima aspek yaitu self instruction, self contained, stand alone, adaptive
dan user friendly. Data hasil penyebaran angket merupakan data
kuantitatif dan hasil penilaian dilakukan dengan mengkonversi skor
yang diperoleh ke dalam skala likert (Sugiyono, 2019).
Tabel 3. 6 Konversi Skor Angket
Kriteria Skor
Sangat Setuju 5
Setuju 4
Ragu-ragu 3
Tidak Seutuju 2
Sangat Tidak Setuju 1
Setelah hasil penyebaran angket siswa diperoleh, data secara
kuantitatif diolah dengan cara menentukan nilai rata-ratanya dengan
rumus:
𝑃 =∑ 𝑥
𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑎𝑙× 100%
Keterangan:
P : Presentase
∑ 𝑥 : jumlah skor
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
56
Kemudian langkah berikutnya adalah menkategorikan tabel .... (Siti M
dkk, 2018)
Tabel 3. 7 Presentase dan Kriteria Sumber Belajar
Skor Presentase Intepretasi
85% < 𝑃 ≤ 100% Sangat Baik
70% < 𝑃 ≤ 85% Baik
55% < 𝑃 ≤ 70% Cukup Baik
50% < 𝑃 ≤ 55% Kurang
𝑃 ≤ 50% Sangat Kurang
3. Validasi Desain
Validasi desain merupakan langkah awal pengujian desain
produk sebelum dilakukan uji coba dalam pembelajaran. Data hasil
validasi desain merupakan data yang dihasilkan dari lembar validasi
produk oleh dosen ahli dan seorang guru matematika SMP Negeri 1
Kalasan. Data yang diperoleh dalam validasi desain merupakan data
kualitatif dan kuantitatif. Hasil penilaian secara kualitatif dituliskan
secara deskriptif sedangkan hasil penilaian secara kuantitatif dilakukan
dengan mengkonversi skor yang diperoleh ke dalam skala likert
(Sugiyono,2019) pada tabel 3.7.
Setelah hasil validasi dari para ahli diperoleh, data kuantitatif tersebut
diolah dalam bentuk presentase dengan rumus sebagai berikut.
�̅� =∑ 𝑥
𝑛
Keterangan:
�̅� = 𝑟𝑎𝑡𝑎 − 𝑟𝑎𝑡𝑎
∑ 𝑥 = 𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ𝑎𝑛 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑡𝑖𝑎𝑝 𝑎𝑠𝑝𝑒𝑘
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
57
𝑛 = 𝑏𝑎𝑛𝑦𝑎𝑘 𝑏𝑢𝑡𝑖𝑟 𝑝𝑒𝑟𝑛𝑦𝑎𝑡𝑎𝑎𝑛 𝑠𝑒𝑡𝑖𝑎𝑝 𝑎𝑠𝑝𝑒𝑘 𝑜𝑙𝑒ℎ 𝑠𝑖𝑠𝑤𝑎
Langkah terakhir adalah mengkategorikan hasil perhitungan yang
diperoleh berdasarkan tabel menurut Ihda Nur rahmah (2014 : 182)
pada bawah ini:
Tabel 3. 8 Konversi Data Kuantitaif ke Data Kualitatif
Rentang Skor Nilai Kategori
𝑀𝑖 + 1,8 𝑆𝑏𝑖 < 𝑋 A Sangat Baik
𝑀𝑖 + 0,6 𝑆𝑏𝑖 < 𝑋 ≤< 𝑖 + 1,8 𝑆𝑏𝑖 B Baik
𝑀𝑖 − 0,6 . 𝑆𝑏𝑖 < 𝑋 ≤ 𝑀𝑖 + 0,6 . 𝑆𝑏𝑖 C Cukup Baik
𝑀𝑖 − 1,8. 𝑆𝑏𝑖 < 𝑋 ≤ 𝑀𝑖 − 0,6. 𝑆𝑏𝑖 D Tidak Baik
𝑋 ≤ 𝑀𝑖 − 1,8. 𝑆𝑏𝑖 E Sangat Tidak
Baik
Dalam Annisa Wilis C (2018: 74)
Keterangan:
𝑋 = 𝑀𝑒𝑎𝑛 𝐼𝑑𝑒𝑎𝑙
𝑀𝑖 =1
2(𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑎𝑙 𝑖𝑑𝑒𝑎𝑙 + 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑚𝑖𝑛𝑖𝑚𝑎𝑙 𝑖𝑑𝑒𝑎𝑙
𝑆𝑏𝑖 =1
6(𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑎𝑙 − 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑚𝑖𝑛𝑖𝑚𝑎𝑙)
Sehingga diperoleh rentang sebagai berikut:
Tabel 3. 9 Rentang Skor Konversi Data Kuantitatif
Nilai Kategori Rentang Skor
A Sangat Baik 4,2 < 𝑋
B Baik 3,4 < 𝑋 ≤ 4,2
C Cukup Baik 2,6 < 𝑋 ≤ 3,4
D Tidak Baik 1,8 < 𝑋 ≤ 2,6
E Sangat Tidak Baik 𝑋 ≤ 1,8
4. Respon Siswa
Penilaian respon siswa dilakukan setelah produk yang dirancang
telah melalui tahap uji coba lapangan. Penilaian dilakukan dengan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
58
tujuan untuk mengetahui kepraktisan modul dan respon siswa terhadap
penggunaan modul matematika berbasis etnomatematika yang telah
dirancang. Penilaian respon siswa dilakukan dengan melakukan
penyebaran angket yang terdiri dari pernyataan tertutup dan pertanyaan
terbuka. Hasil respon siswa diperoleh secara kuantitatif dan kualitatif.
Hasil respon siswa secara kualitatif disajikan sebagai saran untuk
perbaikan modul. Hasil penilaian secara kuantitatif dilakukan dengan
mengkonversi skor yang diperoleh ke dalam skala likert (Sugiyono,
2019) pada tabel 3.7. Kemudian hasil secara kuantitatif tersebut diolah
dengan menentukan nilai rata-rata pada setiap aspeknya dengan rumus
sebagai berikut.
�̅� =∑ 𝑥
𝑛
Keterangan:
�̅� = rata-rata keseluruhan dari rata-rata tiap aspek
∑ 𝑥 = jumlah perolehan rata-rata tiap aspek
𝑛 = banyak butir pernyataan tiap aspek
Setelah nilai rata-rata tersebut diperoleh kemudian dikategorikan
berdasarkan pada tabel 3.10. Hasil penilaian secara kuantitatif yang
diperoleh selanjutnya digunakan untuk mengukur kepraktisan modul
yang telah dikembangkan. Modul yang dikembangkan dapat dikatakan
praktis jika hasil respon siswa memperoleh penilaian dalam kategori
baik.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
59
BAB IV
PELAKSANAAN, HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Perizinan dan Pelaksanaan
Peneliti melaksanakan penelitian dan pengembangan di SMP Negeri 1
Kalasan tahun ajaran 2019/2020. Pelaksanaan penelitian diawali pada Kamis,
5 Desember 2019 untuk menyerahkan surat izin penelitian dan bertemu
Kepala Sekolah, namun Kepala Sekolah sedang tidak di tempat sehingga
peneliti belum mendapat kepastian mengenai perizinan. Kemudian pada
Jumat, 6 Desember 2019 peneliti bertemu dengan Kepala Sekolah untuk
memohon ijin melakukan penelitian dan menyampaikan tujuan penelitian.
Setelah itu, peneliti juga bertemu dengan Guru Matematika SMP Negeri 1
Kalasan untuk menyampaikan prosedur penelitian dan tujuan penelititan yang
akan dilaksanakan. Selain itu, peneliti juga berdiskusi membahas tentang
waktu, prosedur penelitian dan permasalahan yang disesuaikan dengan
penelitian yang akan dilaksanakan.
Setelah melakukan perizinan pada Kepala Sekolah dan melakukan
diskusi dengan guru, peneliti akhirnya mendapat izin dari Kepala Sekolah
SMP Negeri 1 Kalasan. Berikut ini merupakan jadwal pelaksanaan penelitian
yang disajikan pada tabel.
Tabel 4. 1 Peaksanaan Penelitian dan Pengembangan
No. Hari, Tanggal Kegiatan
1. Kamis, 5 Desember
2019
Menyerahkan surat izin penelitian di SMP Negeri
1 Kalasan
2. Jumat, 6 Desember
2019
Peromohonan izin pada Kepala Sekolah dan Guru
Matematika SMP Negeri 1 Kalasan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
60
3. Sabtu, 21 Maret
2020
Penyebaran angket dan wawancara siswa untuk
menggali kebutuhan pengembangan modul di
kelas VII SMP Negeri 1 Kalasan.
4. Rabu, 8 April 2020 Penyerahan draft modul pada Dosen Pembimbing
untuk memperoleh masukan terkait modul yang
dikembangkan sebelum tahap validasi dan uji
coba.
5. Selasa, 14 April
2020
Penyerahan draft modul pada Guru Matematika
untuk memperoleh masukan terkait modul yang
dikembangkan sebelum tahap validasi dan uji
coba.
6. Jumat, 8 Mei 2020 Pendistribusian draft 2 modul dan pertemuan 1
pembelajaran matematika pada materi segiempat
dan segitiga.
7. Rabu, 24 Juni 2020 Penyebaran angket respon siswa terkait modul
matematika berbasis etnomatematika.
Surat izin melaksanakan penelitian dapat dilihat pada lampiran 1 dan
surat keterangan telah melakukan penelitian dapat dilihat pada lampiran 2.
B. Hasil Penelitian dan Pengembangan
Hasil dari penelitian dan pengembangan ini adalah modul matematika
berbasis etnomatematika pada materi segiempat dan segitiga. Penelitian dan
pengembangan ini menggunakan model pengembangan 4D menurut
Thiagarajan 1974 yang dilakukan dengan empat tahap yaitu define
(pendefinisian), design (perencanaan), develop (pengembangan) dan
disseminate (penyebaran). Berikut ini merupakan tahap-tahap penyusunan
produk berupa modul matematika berbasis etnomatematika.
1. Define (Pendefinisian)
Tahap define merupakan tahap awal yang dilakukan dalam
melakukan pengembangan sebuah produk. Tahap define atau
pendefinisian dalam penelitian ini bisa disebut juga dengan tahap
analisis kebutuhan. Pada tahap define terdapat lima langkah yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
61
dilakukan peneliti, yaitu analisis front-end , analisis siswa , analisis
tugas, analisis konsep dan perumusan tujuan.
a. Analisis Front-End
Analisis front-end merupakan analisis yang diperlukan
untuk memunculkan dan menetapkan masalah dasar yang dialami
pendidik dan peserta didik. Sehingga peneliti dapat mengetahui
apakah pengembangan bahan ajar perlu dilakukan atau tidak.
Analisis front-end dilakukan dengan tiga langkah yaitu
wawancara dengan guru matematika, penyebaran kuisioner dan
wawancara dengan siswa.
Wawancara Guru Matematika
Berdasarkan hasil wawancara tidak terstruktur yang
dilakukan peneliti kepada guru matematika SMP Negeri 1
Kalasan, kegiatan pembelajaran yang dilaksanakan oleh guru
dilaksanakan dengan metode persentasi. Bahan ajar yang
digunakan guru maupun siswa dalam menunjang proses
pembelajaran hanya buku paket Matematika SMP/MTs kelas VII
semester 2. Selain itu penggunaan buku paket tersebut tidak
dimanfaatkan secara maksimal, buku paket yang tersedia
terkadang hanya digunakan untuk mengerjakan latihan soal dan
memberi tugas pada siswa. Hal ini disebabkan karena dalam buku
paket tersebut terdapat hal-hal yang sulit dipahami baik oleh guru
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
62
dalam menyampaikan materi pembelajaran maupun siswa dalam
mempelajari materi pembelajaran.
Dalam proses pembelajaran matematika, guru belum
pernah melakukan pengembangan modul secara mandiri dengan
menyesuaikan karakteristik siswa dan lingkungan sekitar. Selain
itu, hasil belajar yang diperoleh siswa dalam pembelajaran
matematika tergolong rendah dimana hasil belajar pada semester
I memperoleh rerata 63,6. Berikut merupakan hasil belajar siswa
kelas VII B SMP Negeri 1 Kalasan dapat dilihat pada tabel 4.2.
Tabel 4. 2 Hasil Belajar Siswa SMP Negeri 1 Kalasan
KD Rerata Hasil Belajar
3.2 77,3
3.3 60
3.4 59,1
3.5 57,8
Rerata Total 63,6
Penyebaran Angket Siswa
Hasil penyebaran angket respon siswa terhadap
penggunaan buku paket yang dimiliki siswa diperoleh data pada
tabel berikut.
Tabel 4. 3 Respon Siswa Terhadap Penggunaan Buku Paket
Aspek Presentase Kategori
Self Instruction 81,1% Baik
Self Contained 73% Baik
Stand Alone 64% Cukup Baik
Adaptive 78,4% Baik
User Friendly 75,6% Baik
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
63
Berdasarkan hasil di atas, diperoleh bahwa respon siswa
terhadap buku paket yang dimiliki siswa terdapat satu aspek
masuk ke dalam kategori cukup baik yaitu aspek stand alone.
Stand alone merupakan salah satu karakteristik modul dimana
suatu modul pembelajaran tidak bergantung pada bahan ajar
lainnya atau tidak harus digunakan bersama-sama dengan bahan
ajar lainnya. Sehingga, ketika menggunakan buku paket tersebut
siswa belum dapat memanfaatkan buku tersebut secara maksimal
dan masih membutuhkan sumber belajar lainnya untuk
mempelajari materi atau mengerjakan tugas.
Wawancara Siswa
Hasil wawancara siswa terkait permasalahan yang terjadi
dalam pembelajaran matematika disajikan sebagai berikut.
Tabel 4. 4 Hasl Wawancara Terkait Sumber Belajar Siswa
Pertanyaan Jawaban
Apakah terdapat bahan ajar
yang digunakan guru dalam
pembelajaran matematika ?
S1: Ada, ada 2 tetapi yang satunya
siswa ada yang sudah punya
ada belum punya.
Ada yang dipinjamin dan
satunya beli.
S2: Iya menggunakan buku paket,
Buku paket yang dipinjamin
sekolah dan ada satu lagi
S3: Iya menggunakan buku paket
Apa sumber belajar yang
Anda gunakan untu belajar
matematika baik di sekolah
maupun di rumah ?
S1:
Kalau yang dipinjamin sekolah
itu saya pakai (buku paket).
Saya juga kadang pakai yang
beli sendiri. Tapi enak yang
dipinjamin sekolah karena
materinya banyak yang keluar.
S2: Buku paket yag dipinjami
sekolah dan buku yang beli
S3: Buku paket itu Kak
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
64
Buku seperti apa yang anda
butuhkan untuk belajar
mandiri ?
S3: Buku yang dalamnya berisi
penjelasan yang mudah
dipahami dan tidak membuat
kita bingung, biasanya buku
paket banyak yang kalimatnya
yang susah dipahami.
Berdasarkan hasil wawancara di atas, diperoleh informasi
bahwa terdapat dua sumber belajar yang digunakan siswa dalam
pembelajaran maupun belajar mandiri yaitu berupa buku paket
(Matematika 1 untuk SMP/MTs Kelas VII dan Matematika
SMP/MTs Kelas VII Semester 2). Dalam menggunakan buku
paket S3 menyebutkan bahwa Ia biasanya menjumpai buku paket
yang kalimatnya sulit untuk dipahami, sehingga membuat Ia
merasa bingung ketika sedang belajar secara mandiri.
Berdasarkan uraian di atas maka dapat disimpulkan bahwa
dalam pembelajaran belum pernah ada pengembangan bahan ajar
secara yang dilakukan guru dan sumber belajar yang digunakan
siswa dalam pembelajaran yaitu berupa buku paket tersebut
belum dapat berdiri sendiri atau masih bergantung dengan bahan
ajar lainnya. Selain itu, di dalam buku paket yang digunakan
siswa untuk belajar masih terdapat bagian dan kalimat yang sulit
dipahami sehingga mengakibatkan siswa merasa bingung ketika
belajar.
b. Analisis Siswa
Analisis siswa merupakan analisis yang dilakukan untuk
mengetahui karakteristik siswa kelas VII B SMP Negeri 1
Kalasan. Sehingga modul yang dikembangkan dapat sesuai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
65
dengan karakteristik siswa. Dalam tahap analisis siswa ini peneliti
melakukan kegiatan penyebaran angket dan wawancara
terstruktur pada beberapa siswa SMP Negeri 1 Kalasan. Analisis
siswa yang dilakukan pada penelitian ini meliputi analisis
penggunaan sumber belajar siswa, ketertarikan siswa terhadap
modul, kesulitan siswa dalam belajar matematika dan saran atas
pengembangan modul yang akan dirancang.
Penggunaan Sumber Belajar dan Ketertarikan Siswa
Terhadap Modul
Hasil penyebaran angket terkait penggunaan buku paket
dan ketertarikan siswa terhadap pengembangan modul disajikan
pada tabel 4.5 .
Tabel 4. 5 Hasil Angket Penggunaan Buku Paket Siswa dan
Ketertarikan Terhadap Modul Yang Dikembangkan
Aspek Nomor Butir
Pernyataan
Rata-rata Presentase
Penggunaan bahan
ajar
1 4,64 92,8%
2 3,96 79,2%
Ketertarikan 17 4,48
85,4%
18 4,64
19 4,08
20 4,2
21 4,16
22 4,08
Berdasarkan hasil penyebaran angket analisis siswa kelas
VII B SMP Negeri 1 Kalasan diperoleh presentase 92,8% siswa
menyatakan setuju bahwa memiliki sumber belajar mandiri yang
digunakan siswa dalam belajar dan terdapat 79,2% siswa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
66
menyatakan setuju bahwa mereka menggunakan sumber belajar
yang mereka miliki untuk belajar secara rutin. Selain itu pada
aspek ketertarikan siswa terhadap pengembangan bahan ajar,
diperoleh presentase sebesar 85,4% siswa menyatakan setuju
dengan adanya pengembangan modul matematika berbasis
etnomatematika.
Hasil wawancara siswa untuk mengetahui karakteristik
siswa dalam pembelajaran matematika disajikan sebagai berikut.
Tabel 4. 6 Hasil Wawancara Siswa Terkait Kesulitan Belajar
dan Saran Pengembangan
Pertanyaan Jawaban
Kesulitan apa yang anda
hadapi dalam belajar
matematika ?
S1: Biasanya itu dalam soal,
contohya soal aljabar saya kurang
bisa memahami. Kalau soal cerita
bisa memahami soalnya tapi
belum bisa menyelesaikan
S2: Kalau mengalami kesulitan itu
kalau waktunya sudah habis jadi
tidak bisa tanya. Sulit ketika
memahami materi, jadi guru
menjelaskan rumus-rumusnya
nah saya bingung ketika
menghadapi soalnya.
S3: Dulu pas semester satu saya
paling ga bisa sama aljabar dan
himpunan. Kalau semester dua
saya bingung materi sudut dan
garis.
Apakah bahan tersebut
digunakan secara efektif
dalam pembelajaran ?
S1: Iya,
Tapi kadang ada yang gak paham
jadi biasanya sama kakak saya.
Ada yang sulit dipahami
S2: Digunakan , untuk mengerjakan
tugas yang diberikan pak guru
S3: Buku digunakan untuk memberi
tugas dan menjelaskan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
67
Bagaimana anda
memanfaatkan buku yang
anda gunakan untuk
belajar mandiri ?
S2: Kalau di sekolah aku biasanya
mengerjakan tugas yang diberi
pak guru, kalau tidak setelah pak
guru menjelaskan saya mencoba
membaca ulang materi. Kalau di
rumah saya mencoba soal yang
ada di buku paket
S3: Ya dengan cara mempelajarinya
dan kalau ada latihan soal juga
mencoba untuk ngerjain
Apakah anda senang
belajar mandiri dengan
menggunakan buku
paket/modul ?
S2: suka belajar dengan buku paket
S3: Agak suka sih kalo belajar
mandiri, tapi kalau belum paham
bener ya kurang efektif gitu jadi
lebih suka kalu belum paham
gitu bertanya sama yang lebih
paham
Buku seperti apa yang
anda butuhkan untuk
belajar mandiri ?
S1: Yang ada rumus-rumusnya, ada
contoh-contohnya dan ada
gambarnya.
S2: Buku yang rumusnya jelas dan
contoh-contohnya mudah
dipahami . terdapat latihan-
latihan soal.
S3: Buku yang dalamnya berisi
penjelasan yang mudah dipahami
dan tidak membuat kita bingung,
biasanya buku paket banyak yang
kalimatnya yang susah dipahami.
Kesulitan Belajar Siswa
Berdasarkan hasil wawancara, siswa menjelaskan bahwa Ia
mengalami kesulitan dalam pembelajaran matematika, S1
menyatakan bahwa Ia mengalami kesulitan ketika menyelesaikan
permasalahan matematika dalam soal cerita. Kemudian S2
menyatakan jika Ia mengalami kesulitan dalam memahami materi
dalam pembelajaran dan dengan adanya keterbatasan waktu S2
tidak dapat bertanya pada guru tentang materi tersebut.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
68
Selain itu jika ditinjau dari penggunaan sumber belajar yang
dimiliki siswa, hasil wawancara ketiga siswa (S1, S2, S3)
menjelaskan bahwa terdapat dua sumber belajar yang Ia miliki,
yaitu berupa buku paket peminjaman sekolah dan buku paket
yang dibeli secara mandiri (tabel sebelumnya). Dalam
penggunaan buku paket yang mereka miliki, S2 menjelaskan
bahwa sumber belajar berupa buku paket yang Ia miliki
digunakan untuk mengerjakan tugas-tugas, mengerjakan latihan
soal dan Ia suka menggunakan buku paket tersebut untuk
mempelajari kembali materi pembelajaran. Kemudian S3 juga
menjelaskan bahwa Ia memanfaatkan buku paket tersebut untuk
mempelajari materi secara mandiri dan mengerjakan latihan soal.
Saran Pengembangan Modul
Adapun saran pengembangan modul yang diharapkan dari
ketiga siswa tersebut tersebut diantaranya S1 dan S2
menyebutkan bahwa Ia mengharapkan dalam modul yang
dikembangkan terdapat rumus-rumus matematika yang jelas dan
terdapat contoh-contoh soal dan latihan soal, serta S1 juga
mengharapkan adanya gambar yang dapat menambah daya tarik
modul pembelajaran. Sedangkan S3 menyebutkan bahwa Ia
mengharapkan modul yang dikembangkan berisi penjelasan yang
mudah dipahami sehingga memudahkan siswa dalam belajar.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
69
Berdasarkan analisis penyebaran angket diatas dapat
disimpulkan bahwa ketertarikan siswa terhadap modul tergolong
tinggi. Sedangkan berdasarkan hasil wawancara, ketiga siswa
mengalami kesulitan dalam pembelajaran matematika dan ketiga
siswa tersebut dapat memanfaatkan sumber belajar yang mereka
miliki untuk belajar secara mandiri, mengerjakan latihan soal
mapun memahami materi yang belum dikuasai.
c. Analisis Konsep
Analisis konsep merupakan analisis yang digunakan untuk
mengidentifikasi konsep pokok yang akan dipelajari siswa
kemudian disusun secara hirarkis dalam materi pembelajaran.
Dalam penelitian dan pengembangan ini modul yang
dikembangkan adalah modul matematika berbasis
etnomatematika pada materi segiempat dan segitiga.
Hasil wawancara siswa terkait penerapan etnomatematika
siswa dalam pembelajaran matematika disajikan sebagai berikut.
Tabel 4. 7 Hasil Wawancara Siswa Terkait Penerapan
Etnomatematika
Pertanyaan Jawaban Siswa
Apakah anda pernah
mengeksplorasi contoh penerapan
matematika dalam kebudayaan ?
S2: Belum pernah
S3: Sepertinya belum
pernah
Apakah anda menyelesaikan
permasalahan matematika yang
terdapat dalam kebudayaan ?
S3: Belum pernah Kak
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
70
Berdasarkan hasil kegiatan wawancara yang dilakukan
pada tiga siswa (S1, S2, S3), ketiga siswa tersebut menyatakan
bahwa mereka belum mengenal penerapan matematika dalam
kebudayaan di sekitar. Ketiga siswa tersebut juga menyatakan
bahwa mereka belum pernah mengksplorasi contoh-contoh
penerapan matematika dalam kebudayaan.
Perumusan konsep dilakukan dengan mengidentifikasi hal-
hal yang akan disajikan dalam modul dengan mengacu pada
Kompetensi Dasar pada tabel berikut (Kemendikbud, 2017).
Tabel 4. 8 Kompetensi Dasar
3.11 Mengkaitkan Rumus keliling dan Luas untuk berbagai jenis
segiempat (persegi, persegi panjang, belahketupat,
jajargenjang, trapesium dan layang-layang) dan segitiga
4.11 Menyelesaikan masalah kontekstual yang berkaitan dengan
luas dan keliling segiempat (persegi, persegi panjang,
belahketupat, jajargenjang, trapesium dan layang-layang)
dan segitiga
Sehingga berdasarkan uraian analisis konsep di atas
diperoleh indikator-indikator yang akan di capai dalam
pembelajaran. Berikut merupakan Indikator Pencapaian
Kompetensi yang akan dicapai.
1. Mengenal dan memahami bangun datar segiempat dan segitiga
melalui kebudayaan sekitar
2. Memahami jenis-jenis dan sifat-sifat bagun datar segiempat
dan segitiga
3. Menemukan rumus keliling dan luas segiempat dan segitiga.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
71
4. Menyelesaikan permasalahan yang berkaitan dengan
kehidupan sehari hari dan kebudayaan sekitar menggunakan
sifat-sifat segiempat dan segitiga.
5. Menyelesaikan permasalahan yang berkaitan dengan
kehidupan sehari-hari dan kebudayaan sekitar menggunakan
keliling dan luas segitiga dan segiempat.
d. Analisis Tugas
Analisis tugas merupakan analisis yang diperlukan untuk
mengkaji ketrampilan-ketrampilan utama yang dimiliki siswa
dalam penggunaan modul pembelajaran. Berdasarkan analisis
siswa dan analisis konsep, peneliti menentukan tugas-tugas yang
dilakukan siswa dalam belajar mandiri dengan menggunakan
modul melalui kegiatan-kegiatan sebagai berikut.
Tabel 4. 9 Analisis Tugas
Analisis Siswa Indikator Tugas
1. Siswa
menggunakan
buku paket yang
dimiiki untuk
memahami
kembali materi,
mengerjakan tugas
dan latihan soal.
1. Mengenal dan
memahami
bangun datar
segiempat dan
segitiga melalui
kebudayaan
sekitar
1. Mengamati benda-
benda yang
berbentuk segitiga
dan segiempat
yang terdapat
dalam kehidupan
sehari-hari dan
budaya sekitar
(bangunan
tradisional,
makanan
tradisional, dsb)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
72
2. Siswa
menginginkan
modul yang di
dalamnya terdapat
rumus-rumus yang
jelas, contoh-
contoh soal dan
latihan soal.
2. Memahami jenis-
jenis dan sifat-
sifat bagun datar
segiempat dan
segitiga
3. Menemukan
rumus keliling dan
luas segiempat
dan segitiga.
4. Menyelesaikan
permasalahan
yang berkaitan
dengan kehidupan
sehari hari dan
kebudayaan
sekitar
menggunakan
sifat-sifat
segiempat dan
segitiga.
5. Menyelesaikan
permasalahan
yang berkaitan
dengan kehidupan
sehari-hari dan
kebudayaan
sekitar
menggunakan
keliling dan luas
segitiga dan
segiempat.
2. Mengumpulkan
informasi tentang
sifat-sifat pada
segitiga dan
segiempat.
3. Memahami rumus
luas dan keliling
bangun datar.
4. Menyelesaikan
permasalahan
berkaitan dengan
materi bangun
datar yang terdapat
pada kehidupan
sehari-hari dan
kebudayaan sekitar
e. Perumusan Tujuan
Perumusan tujuan dalam penelitian dilakukan untuk
merangkum hasil analisis konsep dan analisis tugas yang
diperoleh dan menghasilkan tujuan pembelajaran yang
merupakan dasar perancangan modul pembelajaran. Berdasarkan
analisis tersebut, maka tujuan pembelajaran yang akan dicapai
pada modul yang dikembangkan adalah sebagai berikut:
1. Siswa mampu menjelaskan pengertian segiempat dan segitiga
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
73
2. Siswa mampu menjelaskan jenis-jenis dan sifat-sifat
segiempat dan segitiga.
3. Siswa mampu menentukan keliling segiempat dan segitiga
4. Siswa mampu menentukan luas segiempat dan segitiga.
5. Siswa mampu menyelesaikan permasalahan yang berkaitan
dengan segiempat dan segitiga dalam kehidupan sehari-hari
dan kebudayaan sekitar.
3. Design (Perancangan)
Setelah dilakukan tahap pendefinisian atau define kegiatan
pengembangan modul dilanjutkan dengan tahap design. Tahap design
dalam penelitian ini berisi kegiatan yang dilakukan peneliti untuk
menentukan rancangan isi modul pembelajaran berbasis
etnomatematika yang dikembangkan sehingga diperoleh draft I modul
matematika berbasis etnomatematika. Kegiatan yang dilakukan pada
tahap design adalah penyusunan kerangka modul dan pemilihan format
modul. Berikut merupakan kegiatan-kegiatan yang dilakukan peneliti
pada tahap design.
a. Penyusunan Kerangka Modul (Outline)
Pada kegiatan penyusunan kerangka modul, peneliti
menentukan komponen modul menjadi sembilan bagian,
diantaranya:
1) Cover (halaman sampul)
2) Halaman Francis
3) Kata Pengantar
4) Daftar Isi
5) Pendahuluan
6) Peta Konsep
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
74
7) Uraian Materi
8) Daftar Pustaka
b. Penyajian Materi
Penyusunan penyajian materi dalam modul pembelajaran
berbasis etnomatematika didasarkan pada Kompetensi Dasar dan
Indikator Pencapaian Kompetensi yang telah ditetapkan pada
tahap define. Berikut ini merupakan, sistematika penyajian materi
yang telah peneliti tetapkan dalam pengembagan modul berbasis
etnomatematika.
Tabel 4. 10 Penyajian Materi Modul Matematika Berbasis
Etnomatematika
Indikator Disajikan Dalam
Mengenal dan memahami bangun
datar segiempat dan segitiga
melalui kebudayaan sekitar
Penjelasan Istilah
Etnomatematika
Apersepsi
Ayo Mengamati
Memahami jenis-jenis dan sifat-
sifat bagun datar segiempat dan
segitiga
Mengidentifikasi jenis-jenis
segiempat
Mengidentifikasi sifat-sifat
segiempat (persegi, persegi
panjang, jajargenjang,
trapesium, belahketupat dan
layang-layang)
Mengidentifikasi jenis-jenis dan
sifat segitiga berdasarkan
panjang sisi dan besar sudut
Menemukan rumus keliling dan
luas segiempat dan segitiga. Keliling dan Luas
Menyelesaikan permasalahan
yang berkaitan dengan kehidupan
sehari hari dan kebudayaan sekitar
menggunakan sifat-sifat
segiempat dan segitiga. Latihan Soal Segiempat
Latihan Soal Segitiga
Soal Evaluasi Menyelesaikan permasalahan
yang berkaitan dengan kehidupan
sehari-hari dan kebudayaan
sekitar menggunakan keliling dan
luas segitiga dan segiempat.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
75
c. Pemilihan Format
Pemilihan format pada pengembangan modul berbasis
etnomatematika meliputi pemilihan jenis huruf dan ukuran huruf,
spasi antar baris, format kolom dan ukuran kertas, organisasi,
daya tarik dan ruang kosong. Berikut merupakan penjelasan
mengenai pemilihan format yang dilakukan peneliti dalam
perancangan modul.
1. Jenis huruf yang digunakan pada rancangan modul adalah
Cambria Math. Ukuran teks pada rancangan modul adalah 12
dan disusun secara proporsional antara judul, sub bab dan isi
teks.
2. Jarak spasi antar baris yang digunakan adalah 1,5. Hal ini
bertujuan untuk memudahkan keterbacaan teks
3. Format kolom yang digunakan adalah tunggal. Kemudian
ukuran kertas menyesuaikan dengan ukuran kertas A5.
4. Daya tarik dalam modul ini ditunjukan dengan pada bagian
sampul modul dengan adanya kombinasi warna dan gambar
serta pada isi modul terdapat kombinasi warna pada
pewarnaan tabel.
5. Ruang kosong yang diberikan dalam modul dirancang dengan
proporsi yang tepat. Pemberian ruang kosong bertujuan untuk
memberikan kesempatan untuk siswa untuk memberikan
catatan penting dan kesempatan untuk jeda dalam
mempelajari materi.
4. Develop (Pengembangan)
Tahap pengembangan adalah tahap untuk menghasilkan produk
yaitu berupa modul matematika berbasis etnomatematika yang telah
direvisi berdasarkan masukan para ahli dan data yang diperoleh dari
hasil uji coba. Tahap pengembangan pada penelitian ini terdiri dari tiga
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
76
tahap, yaitu revisi desain awal, uji cobam lapangan, validasi ahli dan
revisi akhir.
a. Revisi Desain Awal
Revisi desain awal merupakan kegiatan yang dilakukan
peneliti sebelum memasuki tahap validasi ahli dan uji coba
lapangan. Sebelum melakukan langkah revisi desain awal,
peneliti memberikan seluruh rancangan modul matematika
berbasis etnomatematika (draft 1) kepada Dosen Pembimbing
dan Guru Matematika. Kegiatan ini dilakukan dengan tujuan
untuk memperoleh masukan terkait draft 1 modul matematika
yang telah dirancang. Selanjutnya peneliti melakukan revisi
desain awal produk berdasarkan masukan yang diperoleh
sehingga menghasilkan draft 2 modul matematika berbasis
etnomatematika. Berikut ini merupakan revisi desain awal draft 1
produk berdasarkan masukan yang diberikan Dosen Pembimbing
pada tabel dan Guru Matematika pada tabel.
Tabel 4. 11 Hasil Revisi Desain Awal Draft 1 Dosen
Pembimbing
Revisi
Sebelum Sesudah
Masukan : Pada perintah tidak perlu bold
Perbaikan : Tidak dilakukan bold pada perintah
Revisi
Sebelum Sesudah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
77
Masukan : Penulisan simbol besar sudut (m) tidak konsisten
Perbaikan : Penulisan besar sudut tidak menggunakan simbol
Revisi
Sebelum Sesudah
Revisi
Sebelum Sesudah
Masukan : Sebaiknya rumus dituliskan terlebih dahulu
Perbaikan : Menuliskan rumus pada penyelesaian contoh soal
Revisi
Sebelum Sesudah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
78
Masukan : Berikan spasi pada sub judul baru
Perbaikan : Memberikan spasi pada sub judul baru
Revisi
Sebelum Sesudah
Revisi
Sebelum Sesudah
Masukan : Gunakan gambar yang dibuat sendiri
Perbaikan : Memperbaiki gambar segitiga dan memberi nama pada
segitiga
Tabel 4. 12 Hasil Revisi Guru Matematika
Revisi
Sebelum Sesudah
Indikator Pencapaian Kompetensi
1. Mengenal bangun datar
segiempat dan segitiga melalui
penerapan segiempat dan
segitiga dalam kehidupan
sehari-hari dan budaya sekitar.
2. Memahami jenis-jenis dan
sifat persegi, persegi panjang,
jajargenjang, trapesium,
belahketupat dan layang-
layang.
Indikator Pencapaian Kompetensi
3.11.1 Mengenal dan memahami
bangun datar segiempat dan
segitiga
3.11.2 Memahami jenis-jenis dan
sifat-sifat bagun datar segiempat
dan segitiga
3.11.3 Memahami garis-garis
istimewa pada segitiga.
3.11.4 Menemukan rumus keliling
dan luas segiempat dan segitiga.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
79
3. Menemukan rumus keliling
dan luas persegi, persegi
panjang, jajargenjang,
trapesium, belahketupat dan
layang-layang.
4. Memahami jenis-jenis segitiga
berdasarkan panjang sisi dan
sudutnya
5. Memahami garis-garis
istimewa pada segitiga.
6. Menemukan rumus keliling
dan luas segitiga.
7. Menentukan keliling dan luas
persegi, persegi panjang,
jajargenjang, trapesium,
belahketupat dan layang-
layang.
8. Menentukan keliling dan luas
segitiga.
9. Menaksir luas bangun datar
tidak beraturan.
10. Menyelesaikan permasalahan
yang berkaitan dengan
kehidupan sehari hari dan
budaya sekitar.
4.11.1 Menyelesaikan
permasalahan yang berkaitan
dengan kehidupan sehari hari dan
budaya sekitar menggunakan
sifat-sifat segiempat dan segitiga.
4.11.2 Menyelesaikan
permasalahan yang berkaitan
dengan kehidupan sehari hari dan
budaya sekitar menggunakan
keliling dan luas segitiga dan
segiempat.
Masukan : Indikator yang ditulis pada modul tidak sesuai indikator
dan menyerupai uraian materi yang akan dibahas
Perbaikan : Memperbaiki Indikator Pencapaian Kompetensi sesuai
dengan Kompetensi Dasar
Revisi
Sebelum Sesudah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
80
Masukan : Pada contoh soal terdapat penyelesaian yang menggunakan
teorema pythagoras.
Perbaikan : Mengubah pernyataan yang diketahui pada soal, sehingga
penyelesaian tidak memerlukan teorema pythagoras.
Revisi desain awal pada tahap pengembangan ini
menghasilkan draft 2 modul matematika berbasis
etnomatematika yang selanjutnya dilakukan tahap validasi ahli
dan uji coba lapangan.
b. Uji Coba Lapangan
Setelah modul melaui tahap revisi desain awal dan
dilakukan revisi sesuai masukan Dosen Pembimbing dan Guru
Matematika, maka tahap selanjutnya adalah peneliti melakukan
uji coba produk berupa draft 2 modul matematika berbasis
etnomatematika. Uji coba lapangan dilakukan dengan tujuan
untuk memperoleh masukan berupa respon, reaksi dan komentar
siswa serta mengetahui kepraktisan modul matematika berbasis
etnomatematika yang telah disusun. Pada tahap uji coba lapangan
ini, peneliti melakukan pendistribusian pada 29 siswa kelas VII B
SMP Negeri 1 Kalasan. Draft 2 modul tersebut didistribusikan
pada siswa dengan format file pdf, hal ini dilakukan karena situasi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
81
yang terjadi tidak memungkinkan untuk pencetakan modul dan
pendistribusian dalam bentuk tercetak secara langsung.
Uji coba lapangan pada penelitian ini tidak dilaksanakan
dalam pembelajaran secara langsung oleh peneliti karena situasi
yang tidak memungkinkan atau sedang terjadi pandemi covid19.
Sehingga uji coba lapangan dilaksanakan oleh Guru Matematika
pada pembelajaran matematika materi segiempat dan segitiga.
Pembelajaran matematika yang dilaksanakan Guru merupakan
pembelajaran daring, pendistribusian draft 2 modul matematika
berbasis etnomatematika ini dilakukan secara online yaitu melalui
Whatsapp group. Dratft 2 modul yang telah didistribusikan ini
diharapkan dapat membantu siswa dalam melaksanakan
pembelajaran daring dan kegiatan belajar secara mandiri.
Kegiatan pembelajaran daring yang dilaksanakan guru
pada materi segiempat dan segitiga dilakukan sebanyak 2
pertemuan. Berikut disajikan pada tabel 4.4, kegiatan
pembelajaran daring pada materi segiempat dan segitiga.
Tabel 4. 13 Pelaksanaan Pembelajaran
Hari, tanggal Kegiatan yang Dilakukan
Jumat, 8 Mei 2020 Guru mendistribusikan modul
matematika berbasis
etnomatematika (draft 2) melalui
Whatapps Group.
Guru meminta siswa untuk
memahami materi segiempat dan
segitiga secara mandiri dengan
menggunakan modul yang telah
didistribusikan.
Guru meminta siswa untuk
menyampaikan pertanyaan terkait
permasalahan yang dihadapi
siswa dalam memahami materi
segiempat dan segitiga
Jumat, 15 Mei 2020 Guru memberikan jawaban atas
pertanyaan yang disampaikan
siswa pada pertemuan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
82
sebelumnya dan melakukan
pembahasan melalui video.
Guru menjelaskan beberapa
contoh soal pada materi segiempat
dan segitiga
Setelah uji coba lapangan dilakukan, selanjutnya peneliti
ingin melihat respon siswa terhadap penggunaan produk
penelitian dan pengembangan berupa modul matematika berbasis
etnomatematika. Pada tahap ini, peneliti melakukan penyebaran
angket untuk mengetahui respon siswa terhadap penggunaan
modul matematika yang telah dirancang. Penyebaran angket ini
dilakukan setelah modul yang dirancang tersebut digunakan
siswa dalam pembelajaran matematika secara daring dan belajar
secara mandiri untuk mempersiapkan penilaian akhir tahun.
Angket tersebut berisi pernyataan-pernyataan tertutup dan
terbuka dan disajikan dalam bentuk google form. Pernyataan
tertutup pada angket terdiri dari tiga aspek, yaitu aspek
kemudahan penyajian materi, aspek tampilan dan aspek
etnomatematika. Selanjutnya peneliti melakukan analisis hasil
penyebaran angket dengan menentukan nilai rata-rata dari
perolehan skor dan dikategorikan sesuai kategori menurut Ihda
Nur rahmah (2014 : 182). Berikut disajikan pada tabel hasil
respon peserta didik.
Tabel 4. 14 Respon Peserta Didik Terhadap Modul
Aspek No Butir Rerata
Penyajian Materi
1 4,00
2 3,93
3 3,83
4 3,79
5 4,07
6 3,83
7 3,79
8 4,10
9 4,00
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
83
10 4,07
11 3,86
12 4,07
13 4,10
14 3,76
Tampilan
15 4,00
16 4,17
17 4,10
18 4,14
Etnomatematika
19 4,17
20 3,93
21 3,69
22 3,90
23 3,93
24 4,03
Setelah diperoleh rata-rata skor penilaian, selanjutnya hasil
tersebut dikategorikan sebagai berikut.
Tabel 4. 15 Hasil Respon Siswa Terhadap Modul
Aspek Rata-rata Kategori
Penyajian Materi 3,9 Baik
Tampilan 4,1 Baik
Etnomatematika 3,9 Baik
Rata-rata 3,99 Baik
Berdasarkan hasil di atas, hasil penilaian siswa setelah
menggunakan modul matematika berbasis etnomatematika
memperoleh nilai rata-rata 3,99 dengan kategori baik. Sehingga
modul matematika berbasis etnomatematika yang dikembangkan
dapat dikatakan praktis ketika digunakan dalam pembelajaran
maupun belajar mandiri.
Selain pernyataan tertutup pada angket dalam mengetahui
respon siswa, angket yang telah didistribusikan pada siswa juga
terdapat angket terbuka. Pada angket terbuka terdapat tiga
pertanyaan yang meliputi hal yang disukai siswa, hal yang tidak
disukai siswa dan saran dan komentar siswa terhadap modul.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
84
Kemudian peneliti merangkum hasil angket terbuka dan disajikan
pada tabel 4.7.
Tabel 4. 16 Hasil Pertanyaan Terbuka
Pertanyaan Jawaban Siswa
Apa saja yang anda sukai dari
modul matematika berbasis
etnomatematika?
Dapat menambah wawasan
dan pengetahuan yang belum
ada di buku matematika
Mudah di baca dan tidak
membuat bosan
Rumusnya mudah dipahami
Contoh etnomatematika
membantu saya memahami
materi
Materi yang mudah dipahami
Contoh soal dan video yang
mudah dipahami
Gambar menarik
Kalimat penjelasan mudah
dipahami dan cukup ringkas
Memudahkan untuk belajar
Penyajian yang
menyenangkan
Apa saja yang anda tidak sukai
dari modul matematika
berbasis etnomatematika?
Contoh soal kurang banyak
Terdapat penjelasan yang
kurang dapat dipahami
Terlalu banyak soal
dibandingkan rumus
penyelesaiannya
Berikan saran dan komentar
terhadap modul matematika
berbasis etnomatematika?
Contoh-contoh soal dapat
diperbanyak
Diberikan sedikit aksen seni
dalam penyajian sehingga
tidak kaku
Lebih banyak soal untuk
latihan
Perbanyak cara
menyelesaikan permasalahan
yang bervariasi
Gambar dibuat lebih menarik
lagi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
85
c. Validasi Ahli
Kegiatan validasi ahli merupakan kegiatan yang diperlukan
untuk mengetahui kelayakan modul matematika berbasis
etnomatematika yang ditinjau dari segi materi dan media.
Validasi ahli dilakukan oleh dua validator yang ahli dalam
pembelajaran matematika yaitu seorang dosen pendidikan
Matematika Universitas Sanata Dharma dan seorang guru
Matematika kelas VII SMP Negeri 1 Kalasan. Kegiatan validasi
ini dilakukan dengan mengisi angket (google form) yang terdiri
dari angket tertutup dan terbuka. Angket tertutup pada lembar
validasi ini telah disusun peneliti berdasarkan aspek-aspek
mengenai karakteristik dan elemen mutu modul. Sedangkan
angket terbuka disusun untuk mengetahui kelebihan modul,
kekurangan modul dan saran-saran atas modul yang telah
dikembangkan.
Berikut merupakan hasil validasi angket tertutup modul
matematika berbasis etnomatematika yang telah dilakukan.
1. Validasi Materi
Vaidasi materi dilakukan berdasarkan karakteristik-
karakteristik modul yang terdiri dari lima aspek, yaitu self
instruction, self contained, stand alone, adaptive dan user
friendly. Selain itu juga terdapat aspek etnomatematika guna
mengetahui kesesuaian materi dengan penerapan
etnomatematika. Skor maksimal dari setiap pernyataan adalah 5
sedangkan skor minimum adalah 1, skor yang diperoleh dari hasil
penilaian kedua Validator selanjutnya dicari rerata total dari
setiap aspek. Hasil rerata skor penilaian tersebut selanjutnya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
86
dikategorikan berdasrkan kelayakannya. Berikut ini data hasil
validasi materi yang disajikan pada tabel.
Tabel 4. 17 Hasil Validasi Materi
Aspek Penilaian Skor
Ahli
Rerata
Total
Kategori
V1 V2
Self Instruction 4,33 3,67 4,0 Baik
Self Contained 4,25 4,25 4,25 Sangat Baik
Stand Alone 4,0 3,5 3,75 Baik
Adaptive 4,5 4,0 4,25 Sangat Baik
Userfriendly 4,0 4,0 4,0 Baik
Etnomatematika 3,5 4,17 3,83 Baik
Rerata Validasi Segi Materi 4,0 Baik
Berdasarkan hasil validasi ahli di atas, dapat dilihat bahwa
masing-masing karakteristik memperoleh penilaian yang
berbeda-beda. Hasil validasi di atas menunjukan bahwa kualitas
pada karakteristik self instruction, stand alone, user friendly dan
etnomatematika termasuk dalam kategori baik. Sedangkan aspek
pada karakterstik self contained dan adaptive termasuk dalam
kategori sangat baik. Hal ini menunjukan bahwa dengan hasil
penilaian di atas, maka peneliti masih memerlukan perbaikan
untuk menghasilkan produk yang lebih baik.
2. Validasi Media
Validasi media dilakukan untuk mengetahui elemen mutu
modul pembelajaran matematika yang telah dikembangkan.
Angket valudasi media ini terdapat 26 butir pernyataan yang
terdiri dari enam aspek, yaitu format, organisasi, daya tarik,
bentuk dan ukuran huruf, ruang kosong dan konsistensi. Skor
maksimal dari setiap pernyataan adalah 5 sedangkan skor
minimum adalah 1, skor yang dieperoleh dari penilaian dua
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
87
Validator selanjutnya dihitung rerata total pada tiap aspek. Hasil
rerata skor penilaian tersebut selanjutnya dikategorikan
berdasrkan kelayakannya. Berikut ini data hasil validasi materi
yang disajikan pada tabel.
Tabel 4. 18 Hasil Validasi Ahli Media
Aspek Penilaian Skor
Ahli
Rerata
Total
Kategori
V1 V2
Format 4,5 4 4,25 Sangat Baik
Organisasi 4,5 4,3 4,42 Sangat Baik
Daya Tarik 4,5 4 4,25 Sangat Baik
Bentuk dan Ukuran
Huruf
4,5 4 4,25 Sangat Baik
Ruang Kosong 5 4,5 4,75 Sangat Baik
Konsistensi 4,5 4,25 4,38 Sangat Baik
Rerata Validasi Media 4,38 Sangat Baik
Berdasarkan hasil validasi media di atas, ditunjukan rata-
rata dari hasil penilaian kedua Validator dan diperoleh hasil
bahwa pada seluruh aspek elemen mutu modul termasuk dalam
kategori sangat Baik
Kelebihan dan Kekurangan Produk
Selanjutnya hasil dari pertanyaan-pertanyaan terbuka
disajikan dalam tabel di bawah ini.
Tabel 4. 19 Kelebihan dan Kekurangan Produk
Pernyataan Hasil
V1 V2
Kelebihan
modul
matematika
berbasis etno
matematika
Menggunakan modul
sebagai media
pembelajaran sudah baik.
Materi yang diberikan
dalam modul sudah
lengkap dan mudah
dipahami.
Materi disusun
sudah sesuai tema
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
88
Kekurangan
modul
matematika
berbasis etno
matematika
Bangun-bangun yang
ditampilkan dalam materi
pembelajaran yang
berkaitan dengan
etnomatematka (atap
rumah joglo, pangung
krapyak, kue ketan dsb)
merupakan bangun-
bangun 3 dimensi,
sementata
pemabahasannya adalah
bangun 2 dimensi
(persegi dan segitiga).
Contoh : ketupat tidak
berbentuk belah ketupat
(ketupat 3 dimensi
sementara belah ketupat
2 dimensi)
Masih ada beberapa
contoh soal yang
belum kontekstual
Hal-hal yang
perlu
ditambahkan
oleh peneliti
untuk
meningkatkan
kualitas
modul
Konteks etnomatematika
yg berhubungan langsung
dengan topik
pembelajaran bisa
dieksplorasi lagi.
Contoh soal yang
kontekstual
d. Revisi Akhir
Tahap revisi akhir merupakan langkah terakhir yang
dilakukan peneliti dalam penelitian dan pengembangan ini.
Dalam tahap ini peneliti melakukan perbaikan terhadap draft 2
modul matematika berbasis etnomatematika berdasarkan hasil
umpan balik dan saran yang diperoleh dari tahap validasi ahli dan
uji coba produk. Revisi ini dilakukan dengan tujuan untuk
memperbaiki kekurangan-kekurangan yang terdapat pada modul.
Dalam tahap revisi akhir, modul matematika yang telah dilakukan
perbaikan kemudian dikonsultasikan kembali pada Dosen
Pembimbing untuk memperoleh hasil produk yang maksimal.
Hasil dari langkah revisi akhir ini berupa produk modul
matematika berbasis etnomatematika yang cocok untuk siswa dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
89
diimplementasikan pada cakupan yang lebih luas. Berikut
disajikan pada tabel 4.11 hasil revisi akhir produk berdasarkan
masukan para ahli dan responden.
Tabel 4. 20 Revisi Akhir Draft 2 Produk
No Revisi Terletak Pada
1. Menambakan contoh bangun datar persegi
dan persegi panjang.
Modul hal. 4
2. Mengubah contoh soal persegi panjang
menjadi contoh soal dalam konteks
etnomatematika
Modul hal. 10
Contoh no.2
3. Menambahkan contoh soal dengan konteks
etnomatematika
Modul hal. 15
Contoh no.2
3.
Memperbaiki penamaan contoh bangun datar
trapesium (contoh bangun dimensi tiga
menjadi dimensi dua)
Modul hal. 17
4. Menambahkan contoh soal kontekstual Modul hal. 21
Contoh no. 2
5. Menambahkan contoh belah ketupat Modul hal. 23
6. Mengubah contoh soal menjadi contoh soal
kontekstual
Modul hal. 27
Contoh no. 2
7. Mengubah latihan soal menjadi latihan soal
dalam bentuk kontekstual
Modul hal. 34
Soal no. 10
8. Menambahkan contoh segitiga Modul hal. 35
9. Mengubah bentuk soal dalam latihan soal
evaluasi menjadi soal dalam konteks
etnomatematika
Modul hal. 47
Soal no. 1
10. Mengubah bentuk soal dalam latihan soal
evaluasi menjadi soal dalam konteks
etnomatematika
Modul hal. 48
Soal no. 9
11. Mengubah bentuk soal dalam latihan soal
evaluasi menjadi soal dalam konteks
etnomatematika
Modul hal. 49
Soal no.14
Hasil dari tahap revisi akhir yaitu berupa modul matematika
berbasis etnomatematika, dapat dilihat pada lampiran 13.
C. Pembahasan
Penelitian dan pengembangan ini bertujuan untuk menghasilkan produk
berupa modul matematika berbasis etnomatematika pada materi segiempat
dan segitiga. Kegiatan penelitian dan pengembangan modul matematika
berbasis etnomatematika ini telah melalui tahap define, design dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
90
development. Kualitas modul yang dikembangkan pada penelitian dan
pengembangan ini adalah valid dan praktis. Selain itu, dalam penelitian ini
peneliti juga melihat respon siswa terhadap penggunaan modul matematika
berbasis etnomatematika yang telah dikembangkan. Berikut ini merupakan
pembahasan kualitas modul dan respon siswa yang diperoleh dari hasil
validasi ahli dan uji coba lapangan.
1. Kualitas Modul
Hasil pengembangan produk yang baik ditentukan dari kualitas
hasil pengembangannya. Nieveen (1999) menjelaskan bahwa kualitas
hasil penelitian dan pengembangan ditentukan oleh beberapa kriteria
yaitu validity (kesahihan), practicality (kepraktisan) dan effectiveness
(keefektifan) (dikutip dalam Purboningsih, 2015). Pada penelitian dan
pengembangan ini, peneliti melihat kualitas modul ditinjau dari segi
kevalidan dan kepraktisan. Maka untuk memperoleh nilai kevalidan
modul tersebut peneliti melakukan penilaian produk oleh para ahli.
Pada penelitian dan pengembangan ini kevalidan modul ditinjau dari
segi materi dan media. Sedangkan kepraktisan modul dilihat dari hasil
respon siswa terhadap penggunan modul matematika. Berbasis
etnomatematika dari aspek kemudahan penyajian materi, tampilan dan
etnomatematika.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
91
Kevalidan
Validasi Ahli Materi
Validasi materi dilakukan berdasarkan karakteristik-
karakteristik modul pembelajaran dalam Daryanto (2013:9) yaitu
meliputi aspek self instruction, self contained, stand alone,
adaptive dan user friendly. Selain itu dalam validasi materi,
peneliti menambahkan aspek etnomatematika untuk mengetahui
kesesuaian materi dengan penerapan etnomatematika.
Pada validasi materi, secara keseluruhan terdapat 25 butir
pertanyaan yang terbagi dalam 6 aspek di atas. Konversi skor
pada validasi ahli menggunakan teori Likert skala 5 dengan skor
maksimal pada setiap pernyataan angket adalah 5 sedangkan skor
minimum adalah 1. Hasil dari validasi ahli yang diperoleh,
kemudian diolah dengan mencari rata-ratanya. Hasil rata-rata
tersebut kemudian di tabulasikan dan dikategorikan berdasarkan
tabel 3.9. Hasil validasi ahli materi dapat dilihat pada tabel 4.8.
Berdasarkan hasil validasi oleh dua ahli materi pada tabel
4.17, dapat dilihat bahwa pada terdapat dua aspek yang termasuk
dalam kategori ‘sangat baik’, yaitu aspek self contained dan
adaptive. Pada aspek self contained terdapat 4 butir pernyataan
tertutup dengan rerata skor yang diperoleh adalah 4,25 dan pada
aspek adaptive terdapat 2 pernyataan dengan perolehan rerata
skor 4,25. Hal ini berarti menunjukan bahwa modul matematika
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
92
berbasis etnomatematika yang dirancang tersebut telah memuat
materi secara utuh sehingga dapat memberi kesempatan untuk
siswa mempelajari secara utuh pada materi segiempat dan
segitiga. Selain itu, modul yang dirancang memiliki daya adaptasi
yang tinggi terhadap perkembangan ilmu pengetahuan dan
fleksibel digunakan di berbagai perangkat keras. Hal ini dapat
ditunjukan dengan adanya beberapa link dalam modul yang dapat
membantu siswa dalam memahami materi segiempat dan
segitiga.
Selain dua aspek di atas , terdapat empat aspek yang masuk
dalam kategori baik, yaitu pada aspek self instruction , stand
alone, user friendly dan aspek etnomatematika. Pada aspek self
instruction terdapat 9 pernyataan dengan rerata yang diperoleh
adalah 4,0 , 2 pernyataan pada aspek stand alone dengan rerata
3,75 , 3 pernyataan pada aspek user friendly dengan rerata 4 dan
pada aspek etnomatematika terdapat 6 pernyataan dengan rerata
3,75. Hal ini menunjukan bahwa modul yang telah dirancang
sudah dapat digunakan tetapi belum dapat memperoleh kualitas
yang maksimal pada aspek tersebut. Dengan adanya modul yang
telah dirancang siswa dapat melakukan belajar mandiri
menggunakan modul tersebut dan modul yang telah dirancang
tidak bergantung pada bahan ajar lainnya. Tetapi tidak menutup
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
93
kemungkinan siswa dalam mempelajari materi juga
menggunakan bahan ajar lainnya sebagai media pendukung.
Modul matematika berbasis etnomatematika telah
dirancang berdasarkan karakeristik peserta didik yang telah di
analisis pada tahap define, sehingga modul yang telah dirancang
ini dapat bersahabat dengan penggunanya. Petunjuk-petunjuk
yang jelas, penggunaan istilah yang mudah dipahami dan bahasa
yang sederhana telah dibuat semaksimal mungkin.
Selain itu, penyajian modul matematika telah dirancang
dengan konsep yang berbeda pada modul pada umumnya. Modul
matematika ini telah didesain dengan menyesuaikan budaya yang
ada di lingkungan sekitar penggunanya. Modul matematika
dirancang dengan berbasis etnomatematika. Modul ini didesain
dengan maksud untuk memberikan suasana yang berbeda pada
siswa ketika belajar dan juga mengenalkan pada siswa bahwa
penerapan matematika juga terdapat dalam kebudayaan kita.
Dalam modul ini, beberapa contoh-contoh dan permasalahan
yang disajikan adalah contoh-contoh yang terdapat dalam
kebudayaan sekitar siswa.
Secara keseluruhan hasil validasi segi materi yang telah
dilakukan oleh dua Validator memperoleh nilai kevalidan 4,0.
Sehingga dapat disimpulkan, modul matematika berbasis
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
94
etnomatematika yang telah dirancang ini ditinjau dari segi materi
termasuk dalam kategori baik.
Validasi Media
Validasi media dilakukan berdasarkan teori dalam
Daryanto (2013:13) yaitu elemen mutu modul yang terdiri dari
enam aspek, yaitu format, organisasi, daya tarik, bentuk dan
ukuran huruf, ruang kosong dan konsistensi. Pada validasi materi,
secara keseluruhan terdapat 26 butir pertanyaan yang terbagi
dalam 6 aspek diatas. Konversi skor pada validasi ahli
menggunakan teori Likert skala 5 dengan skor maksimal pada
setiap pernyataan angket adalah 5 sedangkan skor minimum
adalah 1. Hasil dari validasi ahli yang diperoleh, kemudian diolah
dengan mencari rata-ratanya. Hasil rata-rata tersebut kemudian di
tabulasikan dan dikategorikan menurut tabel 3.9. Hasil validasi
ahli materi dapat dilihat pada tabel 4.18.
Berdasarkan hasil pada tabel 4.9 dapat dilihat bahwa pada
seluruh aspek elemen mutu modul, kevalidan modul dari segi
media termasuk pada kategori sangat baik. Pada aspek format
terdapat 4 pernyataan dengan skor yang diperoleh adalah 4,25.
Kemudian Aspek Organisasi terdiri dari 6 pernyataan dengan
memperoleh nilai kevalidan 4,42, Aspek Daya tarik terdapat 4
pernyataan dengan nilai kevalidan 4,25, Bentuk dan ukuran huruf
terdiri dari 4 pernyataan mempeoroleh nilai 4,25. Selain itu pada
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
95
aspek ruang kosong dan konsistensi memperoleh rerata masing-
masing 4,75 dan 4,38. Pada aspek format modul matematika telah
dirancang secara proporsional, dengan format kolom yang
digunakan tunggal, format kertas vertikal dan penggunaan
gambar dan huruf yang sesuai dengan peletakannya.
Desain sampul modul telah didesain semenarik mungkin
dengan mengkombinasikan warna, gambar , bentuk huruf dan
ukuran huruf yang menarik dan mudah dibaca. Desain isi modul
dirancang dengan menampilkan gambar, pewarnaan pada
petunjuk-petunjuk dan juga penggunaan tabel yang dapat
memudahkan siswa dalam belajar. Secara keseluruhan, hasil
validasi media yang terdiri enam aspek elemen mutu modul
memperoleh kevalidan 4,38. Sehingga dapat disimpulkan bahwa,
modul berbasis etnomatematika ditinjau dari segi media termasuk
dalam kategori sangat baik.
Kepraktisan
Kepraktisan suatu media pembelajaran ditentukan dari hasil
penilaian pengguna atau pemakainya terkait apakah modul
tersebut mudah dan dapat digunakan. Dalam penelitian ini, untuk
mengetahui kepraktisan dari modul matematika yang telah
dikembangkan peneliti melakukan penyebaran angket respon
pada siswa terhadap penggunaan produk. Modul pembelajaran
yang dikembangkan dikatakan praktis apabila penyebaran angket
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
96
respon siswa memperoleh respon positif dari siswa (Nasution
dkk, 2016). Sehingga pada penelitian ini, kepraktisan dari modul
matematika berbasis etnomatematika ditinjau dari hasil respon
siswa yang diberikan pada siswa setelah siswa menggunakan
modul matematika berbasis etnomatematika.
Angket respon siswa terhadap modul disusun berdasarkan
tiga aspek, yaitu penyajian materi, aspek tampilan dan
etnomatematika. Angket tersebut disusun berdasarkan kisi-kisi
yang terdapat pada tabel 3.6. Pada angket respon siswa, terdapat
24 butir pertanyaan yang terbagi dalam 3 aspek diatas. Konversi
skor pada validasi ahli menggunakan teori Likert skala 5 dengan
skor maksimal pada setiap pernyataan angket adalah 5 sedangkan
skor minimum adalah 1. Hasil dari penilaian siswa yang
diperoleh, kemudian diolah dengan mencari rata-ratanya. Hasil
rata-rata tersebut kemudian di tabulasikan dan dikategorikan
berdasarkan tabel 3.9. Hasil angket respon siswa dapat dilihat
pada tabel 4.15 dan hasil rerata tersebut dikategorikan pada tabel
3.9.
Berdasarkan pada tabel 4.15 dapat dilihat bahwa hasil
angket respon siswa pada aspek penyajian materi diperoleh rerata
3,9 , pada aspek tampilan diperoleh rerata 4,1 sedangakan pada
aspek etnomatematika hasil respon siswa diperoleh rerata 3,9
dengan masing-masing aspek termasuk pada kategori baik.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
97
Rerata keseluruhan dari ketiga aspek tersebut adalah 3,99.
Sehingga, respon siswa terhadap modul matematika berbasis
etnomatematika termasuk dalam kategori baik dan dapat
disimpulkan modul matematika yang telah dikembangkan
termasuk dalam kriteria praktis.
Kelebihan Produk
Berdasarkan hasil jawaban pertanyaan dari Validator 1 dan
Validator 2 pada tabel 4.19, peneliti menyimpulkan bahwa modul
matematika yang telah dirancang sudah lengkap dan mudah
dipahami. Selain itu materi yang disusun sudah sesuai dengan
tema.
Kekurangan Produk
Berdasarkan hasil jawaban kedua Validator pada tabel 4.10,
peneliti menyimpulkan kekurangan yang terdapat pada modul.
Kekurangan tersebut diantaranya, konteks etnomatematika yang
berhubungan dengan materi pembelajaran belum maksimal,
masih terdapat contoh bangun ruang dimensi tiga dalam modul
matematika dan contoh soal kontekstual yang disajikan dalam
modul masih minim.
2. Respon Siswa
Hasil pertanyaan terbuka yang telah diperoleh dari angket
respon siswa kemudian dirangkum menjadi beberapa poin utama
seperti yang disajikan sebagai berikut.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
98
Hal yang Disukai dari Modul Matematika Berbasis
Etnomatematika
Penyajian modul yang menyenangkan mudah dibaca dan tidak
membuat bosan
Modul matematika berbasis etnomatematika dapat menambah
wawasan dan pengetahuan yang belum ada pada buku paket
Contoh etnomatematika yang disajikan membantu siswa untuk
memahami materi dan terdapat video rujukan yang mudah
dipahami
Gambar yang disajikan menarik dan kalimat penjelasan mudah
dipahami
Hal yang Kurang Disukai Dari Modul Matematika Berbasis
Etnomatematika
Modul yang dirancang terlalu sedikit contoh soal dan untuk
latihan soal yang terlalu banyak dibandingkan contoh
penyelesaian soal.
Terdapat penjelasan yang kurang dapat dipahami
Saran dan Komentar Terhadap Modul Matematika Berbasis
Etnomatematika
Modul yang dorancang dapat diberikan aksen seni, sehingga
modul tersebut tidak kaku
Gambar yang disajikan dibuat lebih menarik
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
99
Penyajian penyelesaian latihan soal dan pemecahan masalah
diperbanyak dan lebih bervariasi
D. Keterbatasan Penelitian
Penelitian dan pengembangan ini menghasilkan produk berupa modul
matematika berbasis etnomatematika dengan kualitas valid. Pada
pelaksanaan penelitian dan pengembangan produk ini terdapat beberapa
keterbatasan penelitian yang peneliti temukan. Keterbatasan dalam penelitian
ini diantaranya:
1. Kualitas modul yang dihasilkan dalam penelitian ini hanya ditinjau dari
segi kevalidan dan kepraktisan. Pada penelitian ini peneliti tidak dapat
melaksanakan kegiatan uji coba modul secara langsung karena adanya
keterbatasan waktu. Sehingga peneliti tidak dapat mengukur kualitas
modul dari segi kepraktisan dan keefektifan.
2. Pada tahap uji coba peneliti melakukan pendistribusian modul tanpa
memberikan tugas-tugas pada siswa. Sehingga peneliti tidak dapat
memantau secara langsung penggunaan modul matematika berbasis
etnomatematika oleh siswa dan tidak dapat mengetahui hasil belajar
dari penggunaan modul matematika berbasis etnomatematika oleh
siswa.
3. Judul penelitian ini adalah pengembangan modul matematika dengan
konteks budaya lokal pada materi segiempat dan segitiga untuk siswa
SMP kelas VII B SMP Negeri 1 Kalasan. Judul pada penelitian ini telah
direvisi sesuai dengan saran dosen penguji dengan mengubah modul
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
100
berbasis etnomatematika menjadi modul dengan konteks budaya lokal.
Sehingga instrumen penelitian yang telah disusun berbeda dengan
judul penelitian, hal ini disebabkan karena instrumen penelitian telah
digunakan terlebih dahulu untuk pengumpulan data dan analisis data.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
101
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil dan pembahasan pada penelitian dan pengebangan, dpat
diperoleh kesimpulan sebagai berikut.
Pengembangan modul matematika dengan konteks budaya lokal
dilakukan dengan mengadopsi tahapan penelitian dan pengembangan yang
dikemukakan Thiagarajan (1974) yaitu 4D (Define,Design, Developtmen,
Disseminate). Terdapat tiga tahapan yang dilakukan dalam penelitian ini,
diantaranya 1) Define (Pendefinisian), tahap ini dilakukan untuk menggali
kebutuhan modul matematika dan menetapkan tujuan pembelajaran dengan
menggunakan modul yang akan dikembangkan, 2) Design (Perancangan),
tahap ini dilakukan untuk menyusun kerangka awal, menyajikan materi dan
pemilihan format modul matematika sehingga diperoleh draft modul, 3)
Develop (Pengembangan), tahap ini dilakukan untuk memperoleh modul
matematika dengan kualitas yang telah ditentukan yaitu valid dan praktis serta
mengetahui respon siswa terhadap penggunaan modul. Kevalidan modul
ditinjau dari hasil proses validasi ahli materi dan ahli media. Sedangkan
kepraktisan modul ditinjau dari hasil angket respon siswa pada proses uji coba
lapangan.
Kualitas modul matematika dengan konteks budaya lokal ditinjau dari
segi materi memperoleh rerata 4,0 dari 5.0 dengan kategori baik. Kualitas
modul matematika dengan konteks budaya lokal ditinjau dari segi media
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
102
memperoleh rerata 4,38 dari 5,0 dengan kategori sangat baik. Kepraktisan
modul memperoleh rata-rata 3,99 dengan kategori baik. Sehingga modul yang
dihasilkan dalam penelitian dan pengembangan ini memiliki kualitas valid
dan praktis.
Respon siswa terhadap penggunaan modul matematika berbasis
etnomatematika yang diperoleh dari hasil uji coba lapangan terdiri dari hal-
hal sebagai berikut:
Hal yang disukai siswa dari modul matematika berbasis etnomatematika
ini meliputi penyajian modul yang menyenangkan, kalimat penjelasan
mudah dipahami dan tidak membuat bosan serta gambar yang disajikan
menarik. Selain itu modul matematika berbasis etnomatematika dapat
menambah wawasan dan pengetahuan yang belum siswa ketahui
sebelumnya dengan adanya penyajian konteks etnomatematika dalam
materi pembelajaran.
Hal yang kurang disukai dari modul matematika berbasis
etnomatematika adalah masih terdapat penjelasan yang kurang dapat
dipahami siswa dan penyajian contoh soal yang terlalu sedikit
dibandingkan dengan latihan soal.
Saran dan komentar yang diberikan terhadap modul matematika berbasis
etnomatematika meliputi penyajian penyelesaian latihan soal dan
permasalahan perlu diperbanyak, selain modul yang dirancang dapat
diberikan aksen seni sehingga modul akan lebih menarik serta gambar
yang disajikan dibuat lebih menarik.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
103
B. Saran
Berdasarkan hasil penelitian dan pengembangan yang telah dilakukan,
peneliti memberi saran sebagai berikut
1. Bagi Pendidik
Pendidik dalam mempersiapkan pembelajaran diharapkan dapat
mengembangkan modul atau bahan ajar lainnya yang dapat digunakan
siswa untuk belajar secara mandiri dan aktif dalam pembelajaran.
Selain itu, dengan adanya modul yang dikembangkan secara mandiri
oleh pendidik, modul tersebut dapat dikembangkan dengan
menyesuaikan karakteristik siswa.
2. Bagi Peneliti Selanjutnya
Kualitas produk yang dihasilkan pada penelitian dan
pengembangan ini adalah modul matematika berbasis etnomatematika
yang ditinjau dari segi kevalidan dan kepraktisan. Diharapkan peneliti
selanjutnya dapat melakukan penelitian dan pengembangan produk
dengan hasil yang ditinjau dari segi kevalidan, kepraktisan dan
keefektifan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
104
DAFTAR PUSTAKA
Aisyah, S. Dkk. 2020. “Bahan Ajar Sebagai Bagian Dalam Kajian Problematika
Pembelajaran Bahasa Indonesia”. Jurnal Salaka Volume 2 Nomor 1. STIKIP
Muhamadyah Bogor.
Alexander, D. C. & Koeberlein, G. M. 2014. Elementary Geometry For College
Student. Cengage Learning.
Arlitasari, O., dkk. 2013. “Pengembangan Bahan Ajar IPA Terpadu Berbasis
Salingtemas Dengan Tema Biomassa Sumber Energi Alternatif Terbarukan”.
Jurnal Pendidikan Fisika Vol. 1 No.1 Universitas Sebelas Maret.
Arwanto, A. 2017. “Eksplorasi Etnomatematika Batik Trusmi Cirebon Untuk
Mengunkap Nilai Filosofi dan Konsep Matematis. Phenomenon: Jurnal
Pendidikan MIPA 7(1).
Cahyaningtyas, A. W. 2018. “Pengembangan Media Pembelajaran Interaktif
Berbasis Quantum Learning Untuk Meningkatkan Minat Belajar dan
Pemahaman Konsep Fisika Perserta Didik Kelas XI SMA Negeri 1 Depok”.
Universitas Negeri Yogyakarta.
Daryanto. 2013. Menyusun Modul. Bahan Ajar untuk Persiapan Guru dalam
Mengajar. Yogyakarta. PT. Gava Media.
Depdiknas. 2008. Penulisan Modul. Direktorat Tenaga Kependidikan, Direktorat
Jendral Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan, Departemen
Pendidikan Nasional.
Gazali, R.Y. 2016. “Pengembangan Bahan Ajar Matematka Untuk Siswa SMP
Berdasarkan Teori Belajar Ausubel”. Pythagoras: Jurnal Pendidikan
Matematika Volume 11- Nomor 2. Universitas Negeri Yogyakarta.
Havis, M. 2013. “Penelitian di Bidang Kependidikan Yang Inovatif , Produktif dan
Bermakna”. Program Pasca Sarjana Universitas Negeri Padang.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
105
Khoiri, M. 2014. “Pemahaman Siswa Pada Konsep Segiempat Berdasarkan Teori
van Hiele”. Prosiding Seminar Nasional Matematika, Universitas Jember.
Khotimah, K & Yunarti, T. 2019. “Deskripsi Self-Efficacy Berpikir Kritis
Matematis Siswa Pada Pembelajaran Socrates Saintifik”. Journal of
Mathematic Education volume 1 No.1.
Kurniati, A. 2016. “Pengembangan Modul Berbasis Kontekstual Terintegrasi Ilmu
Keislaman”. Al-Khwarizmi: Jurnal Pendidikan Matematika dan Ilmu
Pengetahuan Alam. Maret 2016,Vol 4, No 1.
Maridah, S. Dkk. 2018. “Pengembangan Modul Pembelajaran Matematika
Berbasis Etnomatematika Menggunakan Metode Inkuiri”. Desimal: Jurnal
Matematika, 1(2). Universitas Islam Negeri Raden Intan Lampung.
Marsigit, dkk. 2014. “Pengembangan Perangkat Pembelajaran Etnomatematika
Untuk Meningkatkan Kompetensi Mahasiswa Pendidikan Matematika.
Jurdikmat FMIPA UNY
Marsigit, M. A. 2009. Matematika 1 SMP Kelas VII. PT Galia Indonesia.
Nasution, S. H., dkk. 2016. “Pengembangan Media Pembelajaran Untuk
Mendukung Kemampuan Penalaran Spasial Siswa Pada Topik Dimensi Tiga
Kelas X”. Jurnal KIP. Vol.IV, No.2. Universtias Negeri Malang.
Nugraha,. D. A., dkk. 2013. “ Pengembangan Bahan Ajar Reaksi Redoks Bervisi
Sets, Berorientasi Konstruktivistik”. Program Pasca Sarjana Pendidikan Ilmu
Pengetahuan Alam Universitas Negeri Semarang.
Nurjaya, G. 2012. “Pengembangan Bahan Ajar Metode Pembelajaran Bahasa dan
Sastra Indonesia Berbasis Pembelajaran Kooperatif Jigsaw Untuk
meningkatkan Pemahaman dan Kemampuan Aplikatif Siswa”. Jurnal
Pendidikan Indonesia Vol. 1. No 2. Universitas Pendidikan Ganesha.
Permendikbud. 2013. Kerangka Dasar dan Struktur Kurikulum SMP/MTs.
Lampiran Permendikbud Nomor 68
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
106
Purboningsih, D. 2015. ”Pengembangan Perangkat Pembelajaran dengan
Pendekatan Guided Discovery pada Materi Barisan dan Deret Untuk Siswa
SMK Kelas X”. Seminar Nasional Matematika dan Pendidikan Matematika
UNY.
Rachmawati, N. 2012. “Ketersediaan dan Pemanfaatan Bahan Ajar Pendidikan
Kewarganegaraan Di SMA Negeri 1 Karanganom Kabupaten Klaten Tahun
Pelajaran 2012/2013”. Universitas Muhamadyah Surakarta.
Rudhito, M.A, dkk. 2019. Matematika Dalam Budaya. Kumpulan Kajian
Etnomatematika. Yogyakarta. Garudhawaca.
Santoso, I. T. 2014. “Pengembangan Bahan Ajar Berbasis Budaya Jawa Untuk
Mengoptimalkan Pendidikan Karakter Pada Anak DI Taman Kanak-Kanak
Negeri Pembina Surakarta”. Universitas Negeri Semarang.
Sari, F.K., dkk. 2016. “Pengembangan Media Pembelajaran (Modul) Berbantuan
Geogebra Pokok Bahasan Turunan”. Al-Jabar: Jurnal Pendidikan
Matematika. Vol 7, No.2.
Sirate, F. S. 2012. Implementasi Etnomatematika Dalam Pembelajaran
Matematika Pada Jenjang Sekolah Dasar. Sekolah Tinggi Keguruan dan
Ilmu Pendidikan YPUP.
Siswoyo, D. 1996. “Ilmu Pendidikan Dalam Tantanggan”. Cakrawala Pendidikan
Nomor 1.
Somayasa, W dkk. 2013. “Pengembangan Modul Matematika Realistik Disertai
Asesmen Otentik Untuk meningkatkan Hasil Belajar Matematika Peserta
Didik Kelas X SMK Negeri 3 Singaraja”. E-journal Program Pasca Sarjana
Universitas Pendidikan Ganesha
Sugiyono. 2019. Metode Penelitian dan Pengembangan (Research and
Development). Bandung. Alfabeta.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
107
Suwarsono. 2015. Etnomatematika. Diktat Kuliah Etnomatematika Program
Magister Pendidikan Matematika Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
Tampomas, H. 2007. Matematika Plus SMP Kelas VII Semester Kedua. PT Ghalia
Indonesia
Wahyuni, A., dkk. 2013. “Peran Etnomatematika Dalam Membangun Karakter
Bangsa”. Program Pasca Sarjana Universitas Negeri Yogyakarta.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
108
LAMPIRAN
Lampiran 1 Surat Izin Penelitian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
109
Lampiran 2 Surat Keterangan Telah Melaksanakan Penelitian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
110
Lampiran 3 Angket Siswa Analisis Define
LEMBAR ANGKET ANALISIS SISWA UNTUK MENGGALI
KEBUTUHAN MODUL PEMBELAJARAN BERBASIS
ETNOMATEMATIKA
IDENTITAS RESPONDEN
Nama :
Kelas / No.Absen :
Sekolah :
TUJUAN
Angket ini bertujuan untuk memperoleh data terkait penggunaan
media/sumber belajar matematika siswa, baik dalam pembelajaran di sekolah
maupun kegiatan belajar mandiri. Data terkait penggunaan media/sumber belajar
tersebut digunakan untuk menggali kebutuhan modul berbasis etnomatematika.
PETUNJUK UMUM
1. Tulislah terlebih dahulu identitas Anda pada tempat yang sudah disediakan.
2. Bacalah dengan teliti setiap pernyataan dalam angket ini sebelum Anda
memilih jawaban.
3. Jika ada yang tidak Anda mengerti, bertanyalah pada Guru atau Peneliti.
PETUNJUK PENILAIAN
1. Isilah dengan tanda centang () pada pilihan yang telah disediakan sesuai
dengan jawaban Anda.
2. Kriteria Penilaian :
SS : Sangat Setuju
S : Setuju
R : Ragu-ragu
TS : Tidak Setuju
STS : Sangat Tidak Setuju
Atas kesediaan Anda untuk mengisi lembar angket ini, saya ucapkan terima kasih.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
111
LEMBAR ANGKET :
No. Pernyataan STS TS R S SS
1. Saya memiliki sumber belajar (buku paket,
modul, LKS, dsb) yang digunakan untuk
belajar mandiri.
2. Saya menggunakan sumber belajar yang
saya miliki untuk belajar mandiri secara
rutin.
3. Saya mengerti tujuan pembelajaran dari
sumber belajar tersebut.
4. Saya dapat memahami materi dengan
menggunakan sumber belajar tersebut.
5. Dalam sumber belajar terdapat contoh soal
yang dapat membantu saya dalam
memahami materi matematika.
6. Dalam sumber belajar terdapat ilustrasi
permasalahan yang mendukung materi
pembelejaran.
7. Dalam sumber belajar terdapat soal-soal
yang dapat saya gunakan untuk berlatih
dalam memahami materi matematika.
8. Saya dapat menyelesaikan permasalahan
matematika dalam kehidupan sehari-hari
dengan menggunakan sumber belajar.
9. Saya dengan mudah memahami petunjuk-
petunjuk yang terdapat dalam sumber
belajar.
10. Saya dapat mengukur kemampuan diri saya
sendiri dengan sumber belajar yang saya
miliki.
11. Saya mempelajari seluruh materi dalam
satu bab dengan menggunakan sumber
belajar yang saya miliki.
12. Saya lebih senang menggunakan satu
sumber belajar.
13. Saya menyelesaikan tugas dari guru dengan
sumber belajar yang saya miliki.
14. Sumber belajar yang saya miliki sesuai
dengan perkembangan ilmu pengetahuan
dan teknologi.
15. Sumber belajar yang saya miliki mudah
digunakan untuk belajar mandiri.
16. Sumber belajar yang saya miiliki sesuai
dengan kebutuhan saya.
17. Saya membutuhkan sumber belajar yang
dapat saya gunakan belajar secara mandiri.
18. Saya membutuhkan modul yang dapat
membantu saya memahami materi
matematika.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
112
19. Saya ingin mengetahui penerapan
matematika dalam kebudayaan.
20. Saya ingin dapat menyelesaikan
permasalahan matematika dalam
kebudayaan.
21. Saya ingin dapat mengeksplorasi penerapan
matematika dalam kebudayaan dengan
bantuan modul.
22. Saya membutuhkan modul berbasis
etnomatematika untuk menyelesaikan
permasalahan yang terdapat dalam
kebudayaan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
113
Lampiran 4 Pedoman Wawancara Siswa Analisis Define
PEDOMAN WAWANCARA SISWA UNTUK MENGGALI KEBUTUHAN
MODUL PEMBELAJARAN BERBASIS ETNOMATEMATIKA
Sekolah : SMP Negeri 1 Kalasan
Hari/ Tanggal :
Tempat :
Nama
Subjek :
TUJUAN
Pedoman wawancara ini bertujuan untuk memperoleh data tentang respon
siswa terhadap pembelajaran matematika dan penggunaan sumber belajar yang
membantu siswa dalam belajar mandiri. Data tersebut digunakan untuk menggali
kebutuhan modul berbasis etnomatematika.
PERTANYAAN WAWANCARA :
Daftar pertanyaan ini ditujukan pada beberapa siswa yang mengikuti kegiatan
pembelajaran matematika.
No. Pertanyaan Jawaban
1. Bagaimana perasaan anda saat
mengikuti pembelajaran matematika ?
2. Apakah anda menyukai mata
pelajaran matematika ?
3. Mengapa anda menyukai/tidak
menyukai mata pelajaran matematika
?
4. Apa saja metode pembelajaran yang
dilaksanakan guru di kelas ?
5. Apakah anda dapat memahami materi
yang disampaikan guru ?
6. Apakah anda mengalami kesulitan
dalam belajar matematika ?
7. Kesulitan apa yang anda hadapi dalam
belajar matematika ?
8. Apakah pembelajaran di kelas
disampaikan dengan konteks dalam
kehidupan sehari-hari ?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
114
9. Apakah anda mengetahui penerapan
matematika dalam kehidupan sehari-
hari ?
10. Apakah anda pernah mengeksplorasi
contoh penerapan matematika dalam
kebudayaan ?
11. Apakah anda menyelesaikan
permasalahan matematika yang
terdapat dalam kebudayaan ?
12. Apakah anda lebih dapat memahami
materi matematika yang disampaikan
dalam konteks kebudayaan ?
13. Apakah anda mengetahui penerapan
matematika ada dalam kebudayaan
sekitar kita ?
14. Apakah terdapat bahan ajar yang
digunakan guru dalam pembelajaran
matematika ?
15. Apakah bahan ajar tersebut digunakan
secara efektif dalam pembelajaran ?
16. Apa sumber belajar yang Anda
gunakan untuk belajar matematika
baik di sekolah maupun di rumah ?
17. Buku apa yang anda gunakan untuk
belajar mandiri ?
18. Bagaimana anda memanfaatkan buku
yang anda gunakan untuk belajar
mandiri ?
19. Apakah anda senang belajar mandiri
dengan menggunakan buku
paket/modul ?
20. Buku seperti apa yang anda butuhkan
untuk belajar mandiri ?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
115
Lampiran 5 Angket Analisis yang Diisi Siswa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
116
Lampiran 6 Hasil Angket Analisis Define
No
Resp
No Butir Pernyataan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22
1 5 4 4 4 5 4 5 4 4 4 4 2 4 4 5 4 5 4 4 4 4 4
2 4 4 4 2 2 4 4 3 3 3 4 2 3 4 5 3 5 5 5 5 5 5
3 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 5 3 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5
4 5 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 2 4 3 4 4 4 4 3 4 4 3
5 5 4 3 4 5 4 4 3 3 4 5 3 4 4 5 4 5 5 5 5 5 5
6 5 4 4 3 4 4 4 4 4 3 4 5 4 4 4 4 5 5 5 4 5 5
7 5 3 4 4 5 5 5 3 3 4 4 3 4 4 4 4 5 5 4 4 4 4
8 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 2 4 4 3 3 4 5 5 5 4 4
9 4 3 3 3 4 4 5 4 3 4 3 3 4 3 3 4 5 5 4 4 4 4
10 5 3 3 3 5 5 5 5 4 5 4 3 4 3 4 5 5 5 4 5 5 4
11 5 4 5 5 5 4 4 5 4 5 3 1 3 4 4 4 5 5 4 4 4 3
12 4 4 3 4 3 4 4 3 3 4 3 3 4 4 3 3 3 4 4 4 3 3
13 5 4 4 3 4 4 4 4 3 4 3 3 3 5 3 4 4 4 3 3 4 4
14 3 3 4 3 4 4 4 4 3 4 2 2 4 3 3 3 4 4 4 4 3 3
15 4 3 4 3 5 4 5 4 3 5 4 2 4 3 3 4 5 5 4 4 4 4
16 5 4 3 4 5 5 5 4 4 4 4 1 5 4 3 3 4 5 5 5 4 3
17 5 5 4 4 4 3 5 5 5 4 3 3 3 4 4 3 3 4 3 4 4 5
18 4 4 5 5 4 3 5 4 3 5 4 2 3 4 3 4 4 5 4 3 5 4
19 5 5 4 4 5 5 5 4 4 5 4 2 4 5 5 4 5 5 3 4 4 4
20 5 4 5 5 5 5 5 5 5 3 3 2 5 4 4 5 5 5 5 5 5 5
21 5 5 4 4 4 4 3 5 5 4 4 2 5 5 4 5 4 3 3 2 3 3
22 5 3 4 5 5 5 5 3 4 3 3 2 4 4 4 3 5 5 4 4 3 3
23 5 4 3 3 3 4 4 3 3 4 5 5 2 3 2 2 5 5 5 5 5 5
24 5 4 3 3 5 5 5 4 3 5 5 2 5 3 3 3 4 5 4 4 5 5
25 3 5 4 3 5 5 4 3 5 4 2 2 4 5 5 5 4 4 3 5 3 5
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
117
Lampiran 7 Hasil Wawancara Siswa
Hasil Wawancara dengan S1
Peneliti : Bagaimana perasaan anda saat mengikuti pembelajaran matematika ?
S1 : Saya itu belum bisa memahami rumus-rumus matematika
Peneliti : Apakah anda menyukai mata pelajaran matematika ?
S1 : Lumayan suka matematika, tetapi saya tidak bisa memahami rumus-rumus
matematika.
Peneliti : Mengapa anda menyukai/tidak menyukai mata pelajaran matematika ?
Karena matematika kalau di pelajaran bisa dilogika.
Peneliti : Apa saja metode pembelajaran yang dilaksanakan guru di kelas ?
S1 : Kalo guru saya biasanya menerangkan, trus ngasih soal juga, kalau diskusi
itu jarang tetapi kadang-kadang diskusi juga.
Peneliti : Apakah anda dapat memahami materi yang disampaikan guru ?
S1 : Sedikit bisa, ada yang sudah bisa dan ada yang belum bisa.
Peneliti : Apakah anda mengalami kesulitan dalam belajar matematika ?
S1 : Sedikit-sedikit
Peneliti : Kesulitan apa yang anda hadapi dalam belajar matematika ?
S1 : Biasanya itu dalam soal, contohya soal aljabar saya kurang bisa
memahami. Kalau soal cerita bisa memahami soalnya tapi belum bisa
menyelesaikan
Peneliti : Apakah pembelajaran di kelas disampaikan dengan konteks dalam
kehidupan sehari-hari ?
S1 : Biasanya itu dalam soal,
contohya soal aljabar saya kurang bisa memahami. Kalau soal cerita bisa
memahami soalnya tapi belum bisa menyelesaikan
Peneliti : Apakah anda mengetahui penerapan matematika dalam kehidupan sehari-
hari ?
S1 : Kalau nerangin itu kadang-kadang pake kehidupan-kehidupan, misalnya
tangga yang kakinya dua itu bisa dijadikan contoh segitia.
Peneliti : Apakah anda pernah mengeksplorasi contoh penerapan matematika dalam
kebudayaan ?
S1 : -
Peneliti : Apakah anda menyelesaikan permasalahan matematika yang terdapat
dalam kebudayaan ?
S1 : Gak pernah,
Peneliti : Apakah anda lebih dapat memahami materi matematika yang disampaikan
dalam konteks kebudayaan ?
S1 : -
Peneliti : Apakah anda mengetahui penerapan matematika ada dalam kebudayaan
sekitar kita ?
S1 : Belum tau
Peneliti : Apakah terdapat bahan ajar yang digunakan guru dalam pembelajaran
matematika ?
S1 : Ada, ada 2 tetapi yang satunya siswa ada yang sudah punya ada belum
punya.
Ada yang dipinjamin dan satunya beli.
Peneliti : Apakah bahan ajar tersebut digunakan secara efektif dalam pembelajaran
?
S1 : Iya,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
118
Tapi kadang ada yang gak paham jadi biasanya sama kakak saya. Ada
yang sulit dipahami
Peneliti : Apa sumber belajar yang Anda gunakan untuk belajar matematika baik di
sekolah maupun di rumah ?
S1 : Kalau yang dipinjamin sekolah itu saya pakai. Saya juga kadang pakai
yang beli sendiri. Tapi enak yang dipinjamin sekolah karena materinya
banyak yang keluar.
Peneliti : Buku apa yang anda gunakan untuk belajar mandiri ?
S1 : Kedua buku itu
Peneliti : Bagaimana anda memanfaatkan buku yang anda gunakan untuk belajar
mandiri ?
S1 : Tidak begitu sering digunakan, kalau mengerjakan soal-soal dengan kakak
saya.
Peneliti : Apakah anda senang belajar mandiri dengan menggunakan buku
paket/modul ?
S1 : Kalau belajar mandiri untuk soal yang tidak sulit.
Yang susah minta dijelasin lebih jelas
Peneliti : Buku seperti apa yang anda butuhkan untuk belajar mandiri ?
S1 : Yang ada rumus-rumusnya, ada contoh-contohnya dan ada gambarnya.
Hasil Wawancara dengan S2
Peneliti : Bagaimana perasaan anda saat mengikuti pembelajaran matematika ?
S2 : Biasa aja sih kak.
Peneliti : Apakah anda menyukai mata pelajaran matematika ?
S2 : Kalau seneng iya karena suka matematika
Peneliti : Mengapa anda menyukai/tidak menyukai mata pelajaran matematika ?
S2 : Karena rumusnya pasti juga kayak seru gitu waktu ngerjainna, jadi
tertantang gitu
Peneliti : Apa saja metode pembelajaran yang dilaksanakan guru di kelas ?
S2 : Biasanya itu kalo gak dijelasin di papan tulis ya di LCD, kemudian
mengadakan kuis online.
Lebih sering memberi tugas, terkadang diskusi, tetapi kalau ceramah
jarang
Peneliti : Apakah anda dapat memahami materi yang disampaikan guru ?
S2 : Ya tergantung, karena ketika menjelaskan waktunya terbatas, jadi
biasanya paham gak paham pasti belajar sendiri.
Peneliti : Apakah anda mengalami kesulitan dalam belajar matematika ?
S2 : Iya
Peneliti : Kesulitan apa yang anda hadapi dalam belajar matematika ?
S2 : Kalau mengalami kesulitan itu kalau waktunya sudah habis jadi tidak
bisa tanya. Sulit ketika memahami materi, jadi guru menjelaskan rumus-
rumusnya nah saya bingung ketika menghadapi soalnya
Peneliti : Apakah pembelajaran di kelas disampaikan dengan konteks dalam
kehidupan sehari-hari ?
S2 : Kalau disampaikan dengan contoh paling pak guru hanya memberi
contoh soal dan dijelaskan
Peneliti : Apakah anda mengetahui penerapan matematika dalam kehidupan
sehari-hari ?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
119
S2 : Kalau setahu aku sih, itu kalau pedagang menggunakan sistem jual beli
nanti ada untung rugi
Peneliti : Apakah anda pernah mengeksplorasi contoh penerapan matematika
dalam kebudayaan ?
S2 : Belum pernah
Peneliti : Apakah anda menyelesaikan permasalahan matematika yang terdapat
dalam kebudayaan ?
S2 :
Peneliti : Apakah anda lebih dapat memahami materi matematika yang
disampaikan dalam konteks kebudayaan ?
S2 :
Peneliti : Apakah anda mengetahui penerapan matematika ada dalam kebudayaan
sekitar kita ?
S2 : Jujur saja kalau penerapan matematika saya belum tahu
Peneliti : Apakah terdapat bahan ajar yang digunakan guru dalam pembelajaran
matematika ?
S2 : Iya menggunakan buku paket, Buku paket yang dipinjamin sekolah dan
ada satu lagi
Peneliti : Apakah bahan ajar tersebut digunakan secara efektif dalam pembelajaran
?
S2 : Digunakan , untuk mengerjakan tugas yang diberikan pak guru
Peneliti : Apa sumber belajar yang Anda gunakan untuk belajar matematika baik
di sekolah maupun di rumah ?
S2 : Buku paket yag dipinjami sekolah dan buku yang beli
Peneliti : Buku apa yang anda gunakan untuk belajar mandiri ?
S2 : Buku paket itu Kak.
Peneliti : Bagaimana anda memanfaatkan buku yang anda gunakan untuk belajar
mandiri ?
S2 : Kalau di sekolah aku biasanya mengerjakan tugas yang diberi pak guru,
kalau tidak setelah pak guru menjelaskan saya mencoba membaca ulang
materi. Kalau di rumah saya mencoba soal yang ada di buku paket
Peneliti : Apakah anda senang belajar mandiri dengan menggunakan buku
paket/modul ?
S2 : suka belajar dengan buku paket
Peneliti : Buku seperti apa yang anda butuhkan untuk belajar mandiri ?
S2 : Buku yang rumusnya jelas dan contoh-contohnya mudah dipahami .
terdapat latihan-latihan soal
Hasil Wawancara dengan S3
Peneliti : Bagaimana perasaan anda saat mengikuti pembelajaran matematika ?
S3 : Menurut saya sendiri kalau pelajaran matematika itu ya memang
menyenangkan tapi ya ada kalanya susah dan bikin bingung dan hampir
menyerah. Tapi ya pelajaran matematika itu kadang menarik dan ada
sensasinya
Peneliti : Apakah anda menyukai mata pelajaran matematika ?
S3 : Ya lumayan suka Kak,
Peneliti : Mengapa anda menyukai/tidak menyukai mata pelajaran matematika ?
S3 : Soalnya kalau matematika tidak seperti bahasa indonesia atau IPA.
Kalau bahasa indonesia atau IPA kan ada yang mengecoh
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
120
Peneliti : Apa saja metode pembelajaran yang dilaksanakan guru di kelas ?
S3 : Kalau pelajaran di kelas sih diskusi itu pernah, tapi jarang sekali
dilakukan. Kadang-kadang menampilkan ppt materi , menjelaskan
contoh-contohnya dan terkadang ada kuis
Peneliti : Apakah anda dapat memahami materi yang disampaikan guru ?
S3 : Terkadang bisa memahami sendiri kalau ga bisa memahami biasanya
aku ulang di bimbel atau dirumah
Peneliti : Apakah anda mengalami kesulitan dalam belajar matematika ?
S3 : Ada sih, pelajaran matematika yang membuat aku bingung sendiri.
Peneliti : Kesulitan apa yang anda hadapi dalam belajar matematika ?
S3 : Dulu pas semester satu saya paling ga bisa sama aljabar dan himpunan.
Kalau semester dua saya bingung materi sudut dan garis.
Peneliti : Apakah pembelajaran di kelas disampaikan dengan konteks dalam
kehidupan sehari-hari ?
S3 : Ya misalnya kalau kita belum jelas sama materi yang dijelaskan guru,
biasanya guru akan mengibaratkan benda-benda di sekitar kita untuk
dijadikan contoh yang seperti di materi itu
Peneliti : Apakah anda mengetahui penerapan matematika dalam kehidupan
sehari-hari ?
S3 : Misalnya kalau kita temui materi bangun datar atau bangun ruang kita
bisa mengibaratkan benda-benda yang sama kayak di materi itu.
Misalnya kayak kubus sama kaya kardus kalau balok sama kaya lemari
Peneliti : Apakah anda pernah mengeksplorasi contoh penerapan matematika
dalam kebudayaan ?
S3 : Sepertinya belum pernah
Peneliti : Apakah anda menyelesaikan permasalahan matematika yang terdapat
dalam kebudayaan ?
S3 : Belum pernah Kak
Peneliti : Apakah anda lebih dapat memahami materi matematika yang
disampaikan dalam konteks kebudayaan ?
S3 :
Peneliti : Apakah anda mengetahui penerapan matematika ada dalam kebudayaan
sekitar kita ?
S3 : Belum sih Kak
Peneliti : Apakah terdapat bahan ajar yang digunakan guru dalam pembelajaran
matematika ?
S3 : Iya menggunakan buku paket
Peneliti : Apakah bahan ajar tersebut digunakan secara efektif dalam pembelajaran
?
S3 : Buku digunakan untuk memberi tugas dan menjelaskan
Peneliti : Apa sumber belajar yang Anda gunakan untuk belajar matematika baik
di sekolah maupun di rumah ?
S3 : Buku paket itu Kak
Peneliti : Buku apa yang anda gunakan untuk belajar mandiri ?
S3 : Buku paket
Peneliti : Bagaimana anda memanfaatkan buku yang anda gunakan untuk belajar
mandiri ?
S3 : Ya dengan cara mempelajarinya dan kalau ada latihan soal juga
mencoba untuk ngerjain
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
121
Peneliti : Apakah anda senang belajar mandiri dengan menggunakan buku
paket/modul ?
S3 : Agak suka sih kalo belajar mandiri, tapi kalau belum paham bener ya
kurang efektif gitu jadi lebih suka kalu belum paham gitu bertanya sama
yang lebih paham
Peneliti : Buku seperti apa yang anda butuhkan untuk belajar mandiri ?
S3 : Buku yang dalamnya berisi penjelasan yang mudah dipahami dan tidak
membuat kita bingung, biasanya buku paket banyak yang kalimatnya
yang susah dipahami.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
122
Lampiran 8 Lembar Validasi Modul
LEMBAR VALIDASI MODUL MATEMATIKA BERBASIS
ETNOMATEMATIKA
Materi : Segiempat dan Segitiga
Sasaran : Siswa kelas VII SMP Negeri 1 Kalasan
A. Tujuan
Lembar validasi ini bertujuan untuk mengukur tingkat kevalidan modul
berbasis etnomatematika dari segi materi dan segi media serta mengetahui
pendapat para ahli terkait modul berbasis etnomatematika yang telah disusun.
B. Petunjuk
1. Pengisian lembar validasi ini dilakukan dengan memberi tanda checklist
() pada kolom skor yang sesuai dengan penilaian Bapak/ Ibu.
2. Apabila terdapat kekurangan pada modul matematika yang telah disusun,
mohon kesedian Bapak/ Ibu untuk memberikan saran-saran pada bagian
yang telah disediakan.
C. Kriteria Penilaian
1 = sangat tidak setuju
2 = tidak setuju
3 = cukup setuju
4 = setuju
5 = sangat seuju
D. Penilaian
Penilaian modul dari segi materi
No. Pernyataan Skor
1 2 3 4 5
Self-Instruction
1. Indikator pecapaian kompetensi dan
kompetensi dasar dituliskan secara jelas
2. Kesesuaian antara materi pembelajaran
dengan kompetensi dasar
3. Kesesuaian indikator pencapaian
kompetensi dengan kompetensi dasar
4. Kesesuaian antara materi pembelajaran
dengan indikator pencapaian kompetensi
5. Kegiatan belajar peserta didik yang
terdapat dalam modul dapat membantu
peserta didik memahami materi
6. Soal-soal latihan relevan dengan materi
pembelajaran
7. Soal-soal latihan mampu melatih peserta
didik untuk mengembangkan
kemampuannya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
123
8. Terdapat rangkuman yang dapat
membantu peserta didik memahami
materi secara keseluruhan
9. Terdapat umpan balik atas penilaian,
sehingga peserta didik mengetahui
tingkat penguasaan materi
Self-Contained
10. Memuat seluruh materi satu unit
kompetensi dalam satu modul
11. Materi pembelajaran yang dikemas dalam
unit-unit kecil sehingga memudahkan
peserta didik belajar secara tuntas
12. Materi pada modul telah disusun secara
runtut dan sistematis
13. Modul yang telah dirancang dapat
memudahkan peserta didik dalam belajar
mandiri
Stand Alone
14. Modul pembelajaran dapat digunakan
tanpa bantuan media cetak lainnya
15. Modul yang telah dirancang dapat
dipelajari secara mandiri
Adaptive
16. Modul yang dirancang sesuai dengan
perkembangan teknologi
17. Modul yang dirancang membantu peserta
didik untuk memanfaatkan penggunaan
teknologi
User Friendly
18. Penggunaan istilah dan struktur kalimat
pada modul sudah sesuai dengan kaidah
bahasa Indonesia
19. Petunjuk-petunjuk yang diberikan sudah
cukup jelas dan mudah dipahami
20. Bahasa yang digunakan sederhana dan
mudah dipahami
Etnomatematika
21. Penyajian etnomatematika terdapat pada
modul matematika
22. Objek etnomatematika yang digunakan
nyata dan benar
23. Contoh-contoh etnomatematika sesuai
dengan materi segiempat dan segitiga
24. Permasalahan etnomatematika sesuai
dengan materi segiempat dan segitiga
25. Contoh-contoh dan permasalahan
etnomatematika sesuai dengan budaya di
lingkungan sekitar (Jateng, DIY)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
124
Penilaian modul dari segi media
No. Pernyataan Skor
1 2 3 4 5
Format
1. Kolom yang digunakan telah disesuaikan
dengan bentuk dan ukuran kertas
2. Format orientasi kertas yang digunakan
(vertikal/horisontal) sudah tepat
3. Pemilihan ukuran kertas yang digunakan
sesuai dengan isi modul
4. Ukuran huruf , jenis huruf dan margin
proporsional dengan ukuran kertas.
Organisasi
5. Terdapat pendahuluan modul
6. Kegiatan pembelajaran dalam modul telah
disajikan
7. Terdapat latihan soal dan soal evaluasi
8. Terdapat rangkuman materi
9. Terdapat kunci jawaban
10. Terdapat daftar pustaka
11. Penyajian kata mudah dibaca
12. Penyajian kalimat mudah dibaca
13. Penampilan peta konsep menggambarkan
cakupan materi
14. Pengorganisasian isi materi secara
berurutan dan sistematis
15. Pengorganisasian gambar, naskah dan
ilustrasi sudah sesuai
Daya Tarik
16. Susunan dan tata letak (judul, pengarang,
ilustrasi) proporsional
17. Penempatan warna yang memperjelas
fungsi modul
18. Penempatan judul kegiatan belajar, sub
judul dan angka halaman tidak mengganggu
siswa dalam belajar
19. Tata letak gambar dan tulisan pada modul
cukup menarik
Bentuk dan ukuran huruf
20. Ukuran huruf judul lebih dominan dan
proporsional dibandingkan nama pengarang
21. Penggunaan huruf antar judul, sub dan isi
naskah menarik
22. Tidak terlalu banyak kombinasi jenis huruf
23. Penggunaan huruf yang mudah dibaca
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
125
24. Komposisi warna huruf sudah sesuai
Aspek ruang (spasi) kosong
25. Spasi pada halaman sampul sudah sesuai
26. Spasi pada halaman sudah sesuai
27. Spasi antar kolom sudah proporsional
28. Spasi antar baris sudah proporsional
29. Pergantian antar paragraf dimulai dengan
huruf kapital
Konsistensi
30. Bentuk dan ukuran huruf secara konsisten
dari halaman ke halaman
31. Jarak antar judul dengan baris pertama
konsisten
32. Letak nomor halaman konsisten
33. Letak gambar, ilustrasi, tabel dan bagan
konsisten
E. Komentar
Bapak/Ibu dosen dan guru dimohon untuk memberikan pendapat pada kolom
jawaban yang telah tersedia.
1. Apa kelebihan modul matematika yang telah dirancang ditinjau dari segi
materi dan media ?
...........................................................................................................................
...........................................................................................................................
...........................................................................................................................
...........................................................................................................................
2. Apa kekurangan dari modul matematika yang telah dirancang tersebut ditinjau
dari segi materi dan media ?
...........................................................................................................................
...........................................................................................................................
...........................................................................................................................
...........................................................................................................................
3. Hal-hal apa saja yang perlu ditambahkan oleh peneliti untuk meningkatkan
kualitas modul ?
.........................................................................................................................
.........................................................................................................................
.........................................................................................................................
.........................................................................................................................
F. Kesimpulan
Secara umu modul matematika yang telah disusun ini *) :
1. Tidak layak digunakan
2. Layak digunakan dengan revisi
3. Layak digunakan tanpa revisi
*) lingkari salah satu
Sleman, April 2020
Validator
(..............................................)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
126
Lampiran 9 Lembar Angket Respon Siswa
ANGKET RESPON SISWA TERHADAP PENGGUNAAN MODUL
MATEMATIKA BERBASIS ETNOMATEMATIKA
Nama :
Kelas/No.Absen :
Sekolah :
A. Tujuan
Angket ini bertujuan untuk mengetahui respon siswa terhadap modul matematika
berbasis etnomatematika serta mengetahui pendapat siswa terkait modul berbasis
etnomatematika yang telah disusun.
B. Petunjuk
1. Pengisian angket ini dilakukan dengan memberi tanda checklist () pada kolom
skor yang sesuai dengan penilaian Anda.
2. Apabila terdapat kekurangan pada modul matematika yang telah disusun, mohon
kesedian Anda untuk memberikan saran-saran pada bagian yang telah disediakan.
C. Kriteria Penilaian
1 = sangat tidak setuju
2 = tidak setuju
3 = cukup setuju
4 = setuju
5 = sangat seuju
D. Penilaian
I. Kuisioner tertutup
No. Pernyataan Skor
1 2 3 4 5
Penyajian materi
1. Materi pada modul matematika telah
disusun secara runtut dan sistematis
2. Materi pembelajaran dalam modul
matematika jelas dan mudah dipahami
3. Penyajian kegiatan pembelajaran cukup
jelas dan membantu saya dalam memahami
materi segiempat dan segitiga
4. Instruksi yang terdapat dalam modul
memudahkan saya untuk mempelajari
materi segiempat dan segitiga
5. Modul matematika yang telah dirancang
dapat membantu saya memahami materi
segiempat dan segitiga dengan mudah
6. Modul matematika yang telah dirancang
dapat membantu saya untuk
mengembangkan kemampuan belajar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
127
7. Modul matematika yang telah dirancang
dapat mendorong saya untuk belajar
matematika secara mandiri
8. Kegiatan mengamati benda di sekitar dapat
mengenalkan pada saya tentang segiempat
dan segitiga
9. Kegiatan mengidentifikasi jenis-jenis dan
sifat bangun datar membantu saya dalam
memahami jenis-jenis dan sifat bangun
datar
10. Saya dapat menemukan rumus luas dan
keliling bangun datar segiempat dan segitiga
dengan bantuan modul matematika.
11. Link video yang disediakan dapat membantu
saya memahami materi segiempat dan
segitiga
12. Contoh-contoh dalam kehidupan sehari-hari
yang terdapat dalam modul memudahkan
saya memahami materi segiempat dan
segitiga
13. Latihan soal yang terdapat dalam modul
matematika dapat membantu saya untuk
berlatih memecahkan permasalahan
matematika
14. Penyajian soal evaluasi dapat membantu
saya mengetahui tingkat kemampuan saya
dan mendorong saya untuk belajar lebih giat
Tampilan
15. Halaman sampul modul jelas dan dapat
menggambarkan isi/materi dalam modul
16. Teks atau tulisan pada modul mudah dibaca
17. Pemilihah jenis dan ukuran huruf sudah
tepat dan memudahkan saya dalam belajar
18. Gambar yang terdapat dalam modul
disajikan dengan jelas dan sesuai dengan
materi segiempat dan segitiga
Etnomatematika
19. Dengan modul matematika saya dapat
mengetahui bahwa matematika ada dalam
kebudayaan sekitar kita
20. Saya dapat menyebutkan contoh-contoh
objek etnomatematika yang ada di sekitar
saya
21. Apersepsi yang disajikan membantu saya
mengenal dan memahami materi segiempat
dan segitiga
22. Contoh-contoh etnomatematika membantu
saya memahami materi segiempat dan
segitiga
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
128
23. Permasalahan etnomatematika dapat
melatih saya dalam memecahkan persoalan
matematika khususnya pada materi
segiempat dan segitiga
24. Contoh-contoh dan permasalahan
etnomatematika sesuai dengan budaya di
sekitar saya
II. Kuisioner Terbuka
Pendapat dan Evaluasi Siswa
1. Apa saja yang Anda sukai dari modul matematika berbasis etnomatematika
ini ?
Jawab :
...........................................................................................................................
...........................................................................................................................
...........................................................................................................................
...........................................................................................................................
2. Apa saja yang Anda tidak sukai dari modul matematika berbasis
etnomatematika ini ?
...........................................................................................................................
...........................................................................................................................
...........................................................................................................................
...........................................................................................................................
3. Berikanlah saran dan komentar terhadap modul matematika berbasis
matematika agar modul dapat diperbaiki !
Jawab :
...........................................................................................................................
...........................................................................................................................
...........................................................................................................................
...........................................................................................................................
III. Kesimpulan
Menurut Anda modul matematika berbasis etnomatematika ini *)
1. Tidak layak digunakan
2. Layak digunakan dengan perbaikan
3. Layak digunakan tanpa perbaikan
*) lingkari salah satu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
129
Lampiran 10 Hasil Validasi Ahli Materi
No.Butir V1 V2 Rata-rata
1 4 4 4,0
2 4 4 4,0
3 5 3 4,0
4 4 4 4,0
5 4 3 3,5
6 5 4 4,5
7 4 4 4,0
8 5 4 4,5
9 4 3 3,5
10 5 5 5,0
11 4 4 4,0
12 4 4 4,0
13 4 4 4,0
14 4 3 3,5
15 4 4 4,0
16 5 3 4,0
17 4 5 4,5
18 4 4 4,0
19 4 4 4,0
20 4 4 4,0
21 3 4 3,5
22 4 4 4,0
23 3 4 3,5
24 3 4 3,5
25 4 5 4,5
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
130
Lampiran 11 Hasil Validasi Media
No.Butir V1 V2 Rata-rata
1 4 4 4
2 5 4 4,5
3 5 4 4,5
4 4 4 4
5 5 5 5
6 5 5 5
7 4 4 4
8 5 4 4,5
9 4 4 4
10 4 4 4
11 5 4 4,5
12 4 4 4
13 5 4 4,5
14 4 4 4
15 5 4 4,5
16 4 4 4
17 4 4 4
18 5 4 4,5
19 5 4 4,5
20 5 4 4,5
21 5 5 5
22 5 5 5
23 5 5 5
24 4 4 4
25 5 4 4,5
26 4 4 4
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
131
Lampiran 12 Hasil Respon Siswa
Responden
Nomor Butir Pernyataan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24
1 5 5 4 4 4 4 4 3 4 4 4 3 4 4 4 5 4 4 4 3 3 4 3 3
2 5 4 4 4 4 5 5 4 4 5 4 5 4 3 3 4 5 4 4 4 4 4 4 4
3 4 5 4 4 4 4 5 4 4 4 5 4 3 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4
4 4 4 4 3 4 5 4 4 5 5 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3
5 4 4 5 4 5 4 3 4 3 4 4 4 4 3 5 5 5 4 5 3 4 3 3 4
6 5 4 5 4 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 4
7 4 4 4 4 4 3 4 5 4 4 4 5 4 4 5 4 4 5 4 4 4 5 4 4
8 4 5 3 5 4 4 5 5 5 5 4 3 5 1 5 5 4 3 5 5 3 3 4 5
9 4 4 4 4 4 5 5 5 5 5 4 5 5 4 4 4 4 5 5 4 4 5 4 5
10 4 4 3 4 4 4 5 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 3 4 4
11 4 4 4 4 5 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 3 4 4 5 4
12 3 3 4 2 3 4 3 3 2 1 3 4 3 4 3 3 5 3 4 4 3 3 4 5
13 5 4 3 4 4 5 4 5 4 5 5 4 5 3 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5
14 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
15 4 2 3 3 3 3 2 5 3 3 3 4 5 4 4 5 3 4 5 3 3 3 2 4
16 4 3 3 3 3 3 4 4 4 4 3 4 5 3 4 4 4 4 3 4 4 4 4 3
17 4 3 3 4 4 3 3 5 3 3 4 4 3 4 4 4 3 4 4 4 3 4 4 4
18 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
19 5 4 4 4 4 3 3 3 4 3 4 4 3 3 4 5 4 4 3 3 4 4 3 4
20 5 4 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
21 4 5 5 5 4 4 3 4 4 4 5 5 5 4 5 4 5 5 4 5 5 5 5 5
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
132
22 4 5 4 4 5 5 4 4 4 5 4 5 4 5 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4
23 5 5 5 4 5 5 4 4 5 5 5 4 5 4 3 4 4 5 5 5 5 5 5 5
24 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4
25 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 3 3
26 3 2 4 2 2 3 3 3 3 3 3 2 4 4 3 5 5 5 4 3 2 3 3 3
27 3 3 3 4 3 3 3 5 5 4 3 4 3 3 2 3 3 3 2 3 3 3 4 3
28 4 5 4 4 5 3 3 5 4 4 5 5 3 5 4 3 4 5 4 4 5 4 4 5
29 3 4 2 3 4 2 4 2 3 3 2 3 4 2 3 5 4 3 4 3 3 3 4 3
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
133
Lampiran 13 Modul Matematika Dengan Konteks Budaya Lokal
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
134
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
135
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
136
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
137
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
138
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
139
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
140
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
141
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
142
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
143
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
144
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
145
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
146
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
147
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
148
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
149
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
150
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
151
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
152
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
153
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
154
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
155
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
156
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
157
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
158
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
159
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
160
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
161
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI