pengendalian alih fungsi lahan pertanian … · perekonomian nasional, dan ketahanan pangan. ......

38
PENGENDALIAN ALIH FUNGSI LAHAN PERTANIAN MENJADI NON PERTANIAN DI KECAMATAN BALONGBENDO Disusun oleh : Nurida S. Feranti Dosen Pembimbing : Ir. Heru Purwadio, MSP

Upload: tranhanh

Post on 26-Apr-2018

236 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: PENGENDALIAN ALIH FUNGSI LAHAN PERTANIAN … · perekonomian nasional, dan ketahanan pangan. ... Faktor Variabel Definisi Operasional Faktor Ekonomi Harga Lahan Nilai jual lahan sawah

PENGENDALIAN ALIH FUNGSI LAHAN PERTANIAN MENJADI NON PERTANIAN DI KECAMATAN BALONGBENDO

Disusun oleh :

Nurida S. Feranti

Dosen Pembimbing : Ir. Heru Purwadio, MSP

Page 2: PENGENDALIAN ALIH FUNGSI LAHAN PERTANIAN … · perekonomian nasional, dan ketahanan pangan. ... Faktor Variabel Definisi Operasional Faktor Ekonomi Harga Lahan Nilai jual lahan sawah

L

A

T

A

R

B

E

L

A

K

A

N

G

Tuntutan Kebutuhan akan Lahan Meningkat

Kecamatan Balongbendo

Dominasi lahan yang tersedia adalah

LAHAN PERTANIAN

EKSISTINGNYA

Perlu diingat:Kec.Balongbendo

merupakan anggota sentra agropolitan Kab.Sidoarjo

Kebijakan Pembangunan(Ekonomi/Wilayah/Sosial)

Kualitas Hidup Meningkat

Kebutuhan Lahan Meningkat

Penawaran Lahan Permintaan Lahan

Peluang terjadinya Alih Fungsi Lahan

Permukiman Perdagangan & Jasa Industri

Page 3: PENGENDALIAN ALIH FUNGSI LAHAN PERTANIAN … · perekonomian nasional, dan ketahanan pangan. ... Faktor Variabel Definisi Operasional Faktor Ekonomi Harga Lahan Nilai jual lahan sawah

Fakta – fakta alih fungsi lahan pertanian menjadi non pertanian

L

A

T

A

R

B

E

L

A

K

A

N

G

Alih fungsi lahan pertanian

menjadi non pertanian

Penurunan luas lahan pertanian

2002,42 Ha

1.837,15

Ha

Peningkatan luas lahan terbangun

(non pertanian)

993,12 Ha

1.028,77 Ha

Penurunan hasil produksi pertanian (padi & palawija) untuk Tahun 2009-2010

14.039 ton 13.878 ton

Dari tahun 2005-2009

Berpengaruh pada mata pencaharian penduduk:- Sektor industri (9.460 jiwa menjadi 10.051 jiwa) 6,25%- Sektor Perdg&Jasa (1.778 jiwa menjadi 1.825 jiwa) 2,64%- Sektor petanian (TETAP)

Jumlah penduduk : 59.914 67.906 Jiwa

(Sumber: BPS, Kecamatan Balongbendo dalam

Angka 2006-2010)

Page 4: PENGENDALIAN ALIH FUNGSI LAHAN PERTANIAN … · perekonomian nasional, dan ketahanan pangan. ... Faktor Variabel Definisi Operasional Faktor Ekonomi Harga Lahan Nilai jual lahan sawah

Dampak Lusi (Lumpur Sidoarjo)

Kondisi terakhir area terdampak LUSI, 2010

L

A

T

A

R

B

E

L

A

K

A

N

G

Alih Fungsi Lahan

Pertanian menjadi non

pertanian

Hasil Produksi Pertanian

IntensifikasiPertanian tidak

berhasil

Hal-hal yang mendorong alih fungsi lahan pertanian

Page 5: PENGENDALIAN ALIH FUNGSI LAHAN PERTANIAN … · perekonomian nasional, dan ketahanan pangan. ... Faktor Variabel Definisi Operasional Faktor Ekonomi Harga Lahan Nilai jual lahan sawah

E k s i s t i n g vs R e n c a n a

Rencana Pola RuangKecamatan Balongbendo

<<<< REVIEW

Sumber : RDTRK Balongbendo dan Bappeda Kab.Sidoarjo, 2011

Pabrik Plastik dan Pipa

Pabrik Bahan Kimia

Pabrik Sepatu

Industri, Gudang, Garasi

Industri Beton

Pabrik Tekstil

Pabrik kayu, plastik, kembang api

Page 6: PENGENDALIAN ALIH FUNGSI LAHAN PERTANIAN … · perekonomian nasional, dan ketahanan pangan. ... Faktor Variabel Definisi Operasional Faktor Ekonomi Harga Lahan Nilai jual lahan sawah

Pertanyaan Penelitian :Apa saja faktor-faktor penyebab alih fungsi lahan pertanian menjadi non pertanian

di Kecamatan Balongbendo?

DIBUTUHKAN PENGENDALIAN

Rumusan Masalah

PENGEMBANGAN WILAYAH KECAMATAN BALONGBENDO

KEBUTUHAN TANAH MENINGKAT

ALIH FUNGSI LAHANDiharapkan yang berbasis pertanian

AGROPOLITAN

PERSEDIAAN LAHAN TERBATAS/TETAP

DOMINASI LAHAN PERTANIAN

Ex: Banyak alih fungsi lahan yang menyimpang dari tata ruang

Page 7: PENGENDALIAN ALIH FUNGSI LAHAN PERTANIAN … · perekonomian nasional, dan ketahanan pangan. ... Faktor Variabel Definisi Operasional Faktor Ekonomi Harga Lahan Nilai jual lahan sawah

Menganalisis faktor-faktor penyebab alih fungsi lahan pertanian menjadi non pertanian di Kecamatan Balongbendo

Merumuskan tipologi alih fungsi lahan pertanian menjadi non pertanian di Kecamatan Balongbendo

Merumuskan arahan pengendalian alih fungsilahan pertanian menjadi non pertanian di Kecamatan Balongbendo

Memberikan arahan pengendalian alih fungsi lahan pertanian menjadi non pertanian di Kecamatan Balongbendo

TUJUAN

T u j u a n & S a s a r a n

SASARAN

Page 8: PENGENDALIAN ALIH FUNGSI LAHAN PERTANIAN … · perekonomian nasional, dan ketahanan pangan. ... Faktor Variabel Definisi Operasional Faktor Ekonomi Harga Lahan Nilai jual lahan sawah

R u a n g L i n g k u p P e n e l i t i a n

Ruang Lingkup Wilayah

Ruang lingkup penelitian ini adalah lahan pertanian di Kecamatan Balongbendo, khususnya :• Lahan pertanian yang berdasarkan tata ruang seluas 1.837,15 Ha• Berada di 20 desa

Page 9: PENGENDALIAN ALIH FUNGSI LAHAN PERTANIAN … · perekonomian nasional, dan ketahanan pangan. ... Faktor Variabel Definisi Operasional Faktor Ekonomi Harga Lahan Nilai jual lahan sawah

K

A

J

I

A

N

P

U

S

T

A

K

A

Sintesa : Faktor Penyebab Alih Fungsi Lahan Pertanian menjadi Non Pertanian

No. Sumber Faktor penyebab dari teoriFaktor penyebab yang akan

diteliti

1. Ilham (2008)

- Faktor ekonomi : aksesibilitas, kebutuhan petani, harga lahan, skala usaha, pajak lahan, status lahan, jumlah tenaga kerja di lahan sawah, pertumbuhan PDRB/PDB

- Faktor sosial : perubahan perilaku, hubungan pemilik dengan lahan, pemecahan lahan, pengambilan keputusan, apresiasi pemerintah terhadap aspirasi masyarakat

- Peraturan pertanahan

- Faktor ekonomi

- Faktor Sosial

- Faktor Lingkungan2. Abdullah (2010)

- Luas kepemilikan- Dukungan aksesibiltas- Dukungan masyarakat- Dukungan kebijakan pemerintah

3. Irawan (2005)

- Supply : produktivitas dan luas lahan- Demand : struktur harga, pertumbuhan

penduduk pendapatan, populasi, kepercayaan, nilai sosial budaya, kemakmuran, struktur demografis, institusi, informasi dan pengetahuan

Sumber: Hasil Sintesa Kajian Pustaka Penulis, 2011

Page 10: PENGENDALIAN ALIH FUNGSI LAHAN PERTANIAN … · perekonomian nasional, dan ketahanan pangan. ... Faktor Variabel Definisi Operasional Faktor Ekonomi Harga Lahan Nilai jual lahan sawah

Sintesa : Upaya Pengendalian Alih Fungsi Lahan Pertanian menjadi Non Pertanian

No. SumberAspek yang didapatkan

dari teoriUpaya Pengendalian

1. Sulistiono (2006)

- Aspek Ekonomi- Aspek Sosial- Aspek Lingkungan

- Pengendalian alih fungsi lahan pertanian menjadi non pertanian dalam ranah ekonomi yaitu melalui instrumen-instrumen ekonomi yang memprioritaskan kesejahteraan petani, kontribusi terhadap perekonomian nasional, dan ketahanan pangan.

- Pengendalian dalam ranah sosial ini dilakukan dengan melihat kriteria kesejahteraan petani dan kelembagaan, dimana inisiatif masyarakat (petani) berperan secara aktif.

- Pengendalian alih fungsi lahan pertanian menjadi non pertanian yang berbasis padalingkungan adalah melalui instrumen yurisdis.

2. Nasoetion (2003)

3.Simatupang dan Irawan (2002)

Sumber: Hasil Sintesa Kajian Pustaka Penulis, 2011

K

A

J

I

A

N

P

U

S

T

A

K

A

Page 11: PENGENDALIAN ALIH FUNGSI LAHAN PERTANIAN … · perekonomian nasional, dan ketahanan pangan. ... Faktor Variabel Definisi Operasional Faktor Ekonomi Harga Lahan Nilai jual lahan sawah

Digunakan dalam menyusun kerangka

konsepstualisasi teoritik dan memberikan pemaknaan hasil

penelitian

Digunakan dalam menguji empirik obyek

spesifikasi

Pendekatan Penelitian

Rasionalisme Positivistik

P e n d e k a t a n d a n J e n i s P e n e l i t i a n

Jenis Penelitian

: penelitian yang memaparkan, menuliskan, dan melaporkan suatuperistiwa dengan tujuan untuk membuat diskripsi secara sistematis,faktual dan akurat mengenai fakta-fakta dan sifat-sifat populasi ataudaerah tertentu.

Gabungan

Page 12: PENGENDALIAN ALIH FUNGSI LAHAN PERTANIAN … · perekonomian nasional, dan ketahanan pangan. ... Faktor Variabel Definisi Operasional Faktor Ekonomi Harga Lahan Nilai jual lahan sawah

Metode Pengumpulan Data & AnalisisW

awan

cara Wawancara

terstruktur dengan menggunakan kuisioner. Wawancara terhadap pelaku pertanian, narasumber ahli pertanian dan ahli tata kota yang berasal dari instansi

Tin

jau

an P

ust

aka Data–data sekunder

diperoleh dari reverensi buku / literatur untuk studi empirik dan data dari instansional yang memiliki relevansi dengan pembahasan Tin

jau

anM

ed

ia Diperoleh dari internet, media cetak dan media elektronik merupakan tambahan dari teori dan wacana empirik

Pe

nga

mat

an L

apan

gan Pengamatan dari

peneliti untuk dokumentasi serta pengenalan lingkungan eksisting secara spasial di wilayah penelitian

M e t o d e P e n g u m p u l a n D a t a

Page 13: PENGENDALIAN ALIH FUNGSI LAHAN PERTANIAN … · perekonomian nasional, dan ketahanan pangan. ... Faktor Variabel Definisi Operasional Faktor Ekonomi Harga Lahan Nilai jual lahan sawah

Metode Pengumpulan Data & Analisis

P o p u l a s i d a n S a m p e l

Probability sampling dengan disproportionate stratified random sampling

Non probability sampling dengan purposive sampling

n = N / (1+ N.e 2 )

Keterangan n : jumlah sampelN : jumlah populasi terhitung

(jumlah penduduk yang bermata pencaharian petani, yaitu 7.150 jiwa)

E : standar error yang digunakan (10%)

Hasil Perhitungan :100 Responden

Pemilik lahan

Page 14: PENGENDALIAN ALIH FUNGSI LAHAN PERTANIAN … · perekonomian nasional, dan ketahanan pangan. ... Faktor Variabel Definisi Operasional Faktor Ekonomi Harga Lahan Nilai jual lahan sawah

Faktor Variabel Definisi Operasional

Faktor Ekonomi

Harga Lahan Nilai jual lahan sawah berdasarkan NJOP

PendapatanBesar pendapatan penduduk di sektor pertanian dalam satu kali panen

Pajak TanahPajak Bumi dan Bangunan (PBB) yang dikenakan di lahan sawah

Status TanahBentuk kepemilikan lahan sawah (SHM, HGB, dll)

AksesibilitasKemudahan untuk berpindah yang diukur dari jarak ke pusat kegiatan (pusat kecamatan) serta kelas jalan

Faktor Sosial

Jumlah Penduduk Jumlah penduduk per tahun (2005-2009)Karakteristik Pemilik Lahan

Cara pandang dan kebutuhan pemilik lahan sawah di sektor pertanian

Faktor

Lingkungan

Hasil Produksi Pertanian Jumlah hasil panen (padi dan palawija)Luas lahan Luas lahan sawah yang dimiliki pemilik

lahanPeraturan pertanahan Peraturan perundangan yang mengatur

segala ketentuan tentang penggunaan tanah

V a r i a b e l d a n D e f i n i s i O p e r a s i o n a l

Page 15: PENGENDALIAN ALIH FUNGSI LAHAN PERTANIAN … · perekonomian nasional, dan ketahanan pangan. ... Faktor Variabel Definisi Operasional Faktor Ekonomi Harga Lahan Nilai jual lahan sawah

Metode & Teknik Analisis Data

Sasaran Input Data Teknik Output yang Diharapkan

Menganalisis faktor-

faktor penyebab alih

fungsi lahan

pertanian menjadi

non pertanian

- Harga Lahan- Pendapatan- Pajak Tanah- Status Tanah- Aksesibilitas- Jumlah Penduduk- Karakteristik Pemilik

Lahan- Hasil Produksi

Pertanian- Luas Lahan- Peraturan Pertanahan

Analisis Faktor

Faktor-faktor penyebab alih

fungsi lahan pertanian

menjadi non pertanian

Merumuskan

tipologi alih fungsi

lahan pertanian

menjadi non

pertanian

Faktor-faktor penyebab alih

fungsi

Analisis

Cluster

Tipologi alih fungsi lahan

pertanian menjadi non

pertanian berdasarkan

faktor penyebabnya

Merumuskan

pengendalian alih

fungsi lahan

pertanian menjadi

non pertanian

Tipologi alih fungsi Triangulasi

Arahan pengendalian alih

fungsi lahan pertanian

menjadi non pertanian

berdasarkan masing-masing

tingkat alih fungsinya

Page 16: PENGENDALIAN ALIH FUNGSI LAHAN PERTANIAN … · perekonomian nasional, dan ketahanan pangan. ... Faktor Variabel Definisi Operasional Faktor Ekonomi Harga Lahan Nilai jual lahan sawah

TAHAPAN PENELITIAN

Kebijakan pembangunan dan dampak LUSI menyebabkan alih fungsi lahan

pertanian menjadi non pertanian di Kecamatan Balongbendo semakin meningkat

Teori pengembangan

wilayah dan alih fungsi

lahan pertanian

Teori pengendalian alih

fungsi lahan pertanian

menjadi non pertanian

Implemtasi pengendalian

alih fungsi lahan diluar

wilayah penelitian

SASARAN 1

Menganalisis faktor-

faktor penyebab alih

fungsi lahan pertanian

menjadi non pertanian

SASARAN 2

Merumuskan tipologi

alih fungsi lahan

pertanian menjadi non

pertanian

Aspek-aspek

perumusan arahan

pengendallian alih fungsi

lahan pertanian menjadi

non pertanian

Aspek-aspek

keberhasilan

pembangunan

daerah

ANALISIS FAKTORInput variabel: Harga lahan,

Pendapatan, Pajak Tanah, Status

Tanah, Aksesibilitas, Jumlah

Penduduk, Karakteristik Pemilik

Lahan, Hasil Prod. Pertanian, Luas

Lahan, Peraturan Pertanahan

ANALISIS CLUSTER

Input Data : Hasil analisis faktor

penyebab alih fungsi lahan

pertanian menjadi non

pertanian

ANALISIS DESKRIPTIF

Arahan pengendalian alih

fungsi lahan pertanian

manjadi non pertanian yang

dibutuhkan di

Kec.Balongbendo

Faktor-faktor penyebab alih

fungsi lahan pertanian menjadi

non pertanian

Tipologi alih fungsi lahan

pertanian menjadi non

pertanian

ANALISIS TRIANGULASI

1. Hasil Kajian/Analisis Penulis

2. Peraturan Perundangan

3. Kasus Pembanding

Arahan Pengendalian Alih Fungsi Lahan

Pertanian Menjadi Non Pertanian

SASARAN 3

Page 17: PENGENDALIAN ALIH FUNGSI LAHAN PERTANIAN … · perekonomian nasional, dan ketahanan pangan. ... Faktor Variabel Definisi Operasional Faktor Ekonomi Harga Lahan Nilai jual lahan sawah

59%

10%

28%

2% 1%

Sawah Lain-lain Permukiman Ladang/Tegal Perkebunan Rakyat

H

A

S

I

L

&

p

E

M

B

A

H

A

S

A

N

PETA PENGGUNAAN LAHAN EKSISTING TAHUN 2009

Sumber : Bappeda Kab.Sidoarjo dan Survey Primer, 2011

PROFIL KECAMATAN BALONGBENDO

Page 18: PENGENDALIAN ALIH FUNGSI LAHAN PERTANIAN … · perekonomian nasional, dan ketahanan pangan. ... Faktor Variabel Definisi Operasional Faktor Ekonomi Harga Lahan Nilai jual lahan sawah

Profil Kecamatan Balongbendo

KONDISI EKSISTING PERTANIAN

Jenis Pertanian

Luas Panen Rata-Rata Produksi (Kw/Ha) per Tahun

Produksi (Kw) per Tahun

2009 2010 2009 2010 2009 2010Padi 2.175,5 2.036,43 63,50 64,25 135.990 130.841Jagung 60 145 34,15 36 2.049 5.220Kedelai 706 166 16,30 14 2.741 2.324Kacang Hijau 88 9 12 11 158 102

Mengalami Penurunan

A CB

Berdekatan dengan Permukiman

Berdekatan dengan Jalan Raya

Berdekatan dengan Industri

POLA PENGGUNAAN LAHAN DI SEKITAR LOKASI PERTANIAN

D

Berdekatan dengan Perdagangan & Jasa

Hasil Produksi Pertanian Padi dan Palawija

Page 19: PENGENDALIAN ALIH FUNGSI LAHAN PERTANIAN … · perekonomian nasional, dan ketahanan pangan. ... Faktor Variabel Definisi Operasional Faktor Ekonomi Harga Lahan Nilai jual lahan sawah

Gambaran Umum Pemasalahan

No. Penggunaan LahanLuas (Ha)

2005 2009

1. Permukiman 755,15 879,85

2. Industri 60,79 77,04

3. Pertambangan - -

4. Persawahan 2002,42 1.867,65

5. Pertanian tanah kering - -

6. Hutan (bakau) - -

7. Perairan darat (perikanan) - -

8. Tanah kosong 9,97 9,97

9. Jalan 87,44 87.44

10. Sungai 169,45 169,45

11. Lain-lain 54,78 141,37

Total 3140,00 3140,00

Perubahan Luas Penggunaan Lahan di Kecamatan Balongbendo Tahun 2005−2009

Sumber: BPN Kabupaten Sidoarjo

Penurunan :Lahan Pertanian = 134,77 Ha

Peningkatan lahan non pertanian:Permukiman = 123,85 HaIndustri = 16,25 HaPerdagangan & Jasa = 0,94 Ha

8,82 %

3,59 %

Total luas alih fungsi lahan pertanian menjadi non pertanian :

35,65 Ha

Selama kurun waktu 5 tahun

993,12 Ha 1.028,77 Ha

Page 20: PENGENDALIAN ALIH FUNGSI LAHAN PERTANIAN … · perekonomian nasional, dan ketahanan pangan. ... Faktor Variabel Definisi Operasional Faktor Ekonomi Harga Lahan Nilai jual lahan sawah

Gambaran Umum Pemasalahan

No Desa LuasWilayah

(Ha)

Luas Lahan Terbangun

(Ha)

Kepadatan Penduduk (Jiwa/Ha)

Harga Lahan

Jarak ke Pusat

Kecamatan (km)

1 Balongbendo 113 25,00 30 128.000 22 Singkalan 146 69,48 20 36.000 63 Kedung Sukodadi 146 54,43 19 27.000 44 Bakungtemenggungan 225 30,99 21 27.000 55 Sumokembangsri 262 64,70 15 27.000 76 Seduri 148 27,67 19 27.000 27 Wonokupang 128 38,50 25 27.000 08 Waruberon 114 21,99 15 27.000 19 Bakalan Wringinpitu 133 39,48 17 36.000 1

10 Gagang Kepuhsari 118 26,03 14 27.000 311 Suwaluh 121 42,55 31 27.000 212 Watesari 191 53,35 15 36.000 313 Seketi 242 50,40 21 36.000 714 Kemangsen 223 77,55 33 82.000 615 Jabaran 124 32,00 23 36.000 416 Jeruk Legi 188 33,63 28 64.000 317 Penambangan 166 39,17 30 48.000 0,518 Wonokarang 101 73,26 26 36.000 119 Bakung Pringgondani 198 32,96 18 36.000 220 Bogempinggir 124 46,71 18 36.000 2Kecamatan Balongbendo 3.140 879,85 22 - -

Sumber: BPN Kabupaten Sidoarjo dan KPP Pratama Sidoarjo Barat, 2011

Kecenderungan Alih Fungsi Lahan Pertanian menjadi Non Pertanian Tahun 2009

Dilintasi Jalan Arteri

Dilintasi Jalan Arteri & terdapat Peruntukkan Industri

Terdapat Peruntukkan Industri

Keterangan :

Page 21: PENGENDALIAN ALIH FUNGSI LAHAN PERTANIAN … · perekonomian nasional, dan ketahanan pangan. ... Faktor Variabel Definisi Operasional Faktor Ekonomi Harga Lahan Nilai jual lahan sawah

Analisis : S a s a r a n 1

Faktor-Faktor Penyebab Alih Fungsi Lahan Pertanian menjadi Non Pertanian di Kec.Balongbendo

Analisis Faktor

Dari 10 variabel, direduksi menjadi 3 faktor antara lain :

Faktor 1 → menjelaskan 29,1 % dari keseluruhan variabel

Faktor 2 → menjelaskan 19,4 % dari keseluruhan variabel

Faktor 3 → menjelaskan 14,6 % dari keseluruhan variabel

KMO and Bartlett's Test

Kaiser-Meyer-Olkin Measure of Sampling Adequacy. .760

Bartlett's Test of Sphericity Approx. Chi-Square 271.997

df 45

Sig. .000

Compone

nt

Initial Eigenvalues

Rotation Sums of Squared

Loadings

Total

% of

Variance

Cumulative

% Total

% of

Variance

Cumulativ

e %

1 3.091 30.906 30.906 2.903 29.030 29.030

2 2.167 21.670 52.576 1.936 19.363 48.393

3 1.045 10.454 63.030 1.464 14.638 63.030

4 .788 7.883 70.913

5 .665 6.649 77.562

6 .559 5.594 83.156

7 .549 5.494 88.649

8 .488 4.880 93.530

9 .362 3.616 97.145

10 .285 2.855 100.000

Page 22: PENGENDALIAN ALIH FUNGSI LAHAN PERTANIAN … · perekonomian nasional, dan ketahanan pangan. ... Faktor Variabel Definisi Operasional Faktor Ekonomi Harga Lahan Nilai jual lahan sawah

Faktor yang yang terbentuk dalam analisis faktor ini ditunjukkan pada component 1, 2 dan 3 yang masing-masing faktor terdiri dari variabel dengan nilai bobot tertinggi di atas 0,5.

Faktor 1

Faktor 2

Faktor 3

Analisis : S a s a r a n 1

Faktor-Faktor Penyebab Alih Fungsi Lahan Pertanian menjadi Non Pertanian di Kec.Balongbendo

Analisis Faktor

Rotated Component Matrixa

Component

1 2 3

Harga Lahan -.174 .797 .202

Pendapatan .865 .014 .019

Pajak Tanah .775 .080 -.098

Status Tanah .127 .747 -.113

Aksesibilitas .089 .724 .309

Jumlah Penduduk .095 .233 .735

Karakteristik Pemilik Lahan .801 .002 .098

Hasil Produksi Pertanian .779 -.021 .037

Luas Lahan .490 .397 .326

Peraturan Pertanahan -.038 .022 .805

Extraction Method: Principal Component Analysis.

Rotation Method: Varimax with Kaiser Normalization.

a. Rotation converged in 4 iterations.

Page 23: PENGENDALIAN ALIH FUNGSI LAHAN PERTANIAN … · perekonomian nasional, dan ketahanan pangan. ... Faktor Variabel Definisi Operasional Faktor Ekonomi Harga Lahan Nilai jual lahan sawah

Analisis : S a s a r a n 1

Faktor-Faktor Penyebab Alih Fungsi Lahan Pertanian menjadi Non Pertanian di Kec.Balongbendo

Faktor 1

Faktor 3

Faktor 2

Berhubungan dengan prinsip ekonomi Tiap variabel memiliki nilai-nilai

ekonomi, dimana semuanya tergantung dari luas lahan

Bertumpu pada PENDAPATAN (high score dan menjadi tujuan akhir)

Berhubungan dengan segala perubahan pada atribut lahan pertanian

Bertumpu pada HARGA LAHAN (high score dan merupakan var. yang selalu berubah mengikuti perubahan var. lainnya)

Berhubungan dengan aturan hukum/konstitusi yang mengikat ke semua orang

Bertumpu pada Peraturan P. (High score)

Interpretasi Faktor

Faktor Variabel Interpretasi

Faktor 1

PendapatanNilai

Ekonomis Lahan

Pertanian

Pajak tanahKarakteristik Pemilik LahanHasil Produksi PertanianLuas lahan

Faktor 2Harga lahan Atribut

Lahan Pertanian

AksesibilitasStatus Tanah

Faktor 3Peraturan Pertanahan Regulasi

PertanahanJumlah penduduk

Page 24: PENGENDALIAN ALIH FUNGSI LAHAN PERTANIAN … · perekonomian nasional, dan ketahanan pangan. ... Faktor Variabel Definisi Operasional Faktor Ekonomi Harga Lahan Nilai jual lahan sawah

Analisis : S a s a r a n 2

Tipologi Alih Fungsi Lahan Pertanian menjadi Non Pertanian di Kec.Balongbendo

Analisis ClusterCase Processing Summarya,b

Cases

Valid Missing Total

N Percent N Percent N Percent

20 100.0 0 .0 20 100.0

Cluster Desa

Cluster 1 Balongbendo, Bakalan Wringinpitu, Kemangsen

Cluster 2 Singkalan, Sumokembangsri, Seduri, Wonokupang, Waruberon, Suwaluh, Jabaran, Jeruk Legi, Wonokarang, Bakung Pringgondani

Cluster 3 Kedungsukodani, Bakungtemenggungan, Gagang Kepuhsari, Watesari, Seketi, Penambangan, Bogempinggir

Cluster I (57,01%)

Cluster II (40,10%)

Cluster III (10,47%)

Persentase Besarnya Pengaruh Faktor Alih Fungsi Lahan Pertanian menjadi Non

Pertanian di Kecamatan Balongbendo

Berdasarkan nilai variansi tiap variabel didapat dari initial eigenvalues pada output analisis faktor

Page 25: PENGENDALIAN ALIH FUNGSI LAHAN PERTANIAN … · perekonomian nasional, dan ketahanan pangan. ... Faktor Variabel Definisi Operasional Faktor Ekonomi Harga Lahan Nilai jual lahan sawah

Analisis : S a s a r a n 2

Tipologi Alih Fungsi Lahan Pertanian menjadi Non Pertanian di Kec.Balongbendo

Tipologi

Cluster DesaVariabel Berpengaruh

(per desa)

Variabel Berpengaruh dalam Cluster

Faktor Penyebab Alih Fungsi Lahan Pertanian menjadi Non Pertanian

Tingkat Pengaruh

Faktor Penyebab

I

Balongbendo 1,2,3,5,6,7,8,9

1,5,6,7,8,9 Nilai Ekonomis Lahan Pertanian (F1) Atribut Lahan Pertanian (F2) Regulasi Pertanahan (F3)

57,01 %Bakalan Wringinpitu 1,3,4,5,6,7,8,9

Kemangsen 1,2,5,6,7,8,9

II

Singkalan 1,2,3,5,6,7,8,9

1,6,9 Nilai Ekonomis Lahan Pertanian (F1) Atribut Lahan Pertanian (F2) Regulasi Pertanahan (F3)

40,10 %

Sumokembangsri 1,2,5,6,7,8,9

Seduri 1,6,7,9

Wonokupang 1,5,6,8,9

Waruberon 1,2,5,6,8,9

Suwaluh 1,2,3,5,6,7,8,9

Jabaran 1,5,6,8,9

Jeruk Legi 1,2,5,6,7,8,9

Wonokarang 1,2,6,7,8,9

Bakung Pringgondani 1,2,5,6,7,8,9

III

Kedung Sukodadi 2,5,6,7,8

6,8 Nilai Ekonomis Lahan Pertanian (F1) Regulasi Pertanahan (F3)

10,47 %

Bakungtemenggungan 2,6,7,8,9

Gagang Kepuhsari 2,3,6,7,8,9

Watesari 1,2,5,6,7,8

Seketi 1,2,5,6,8

Penambangan 1,2,5,6,7,8,9

Bogempinggir 6,8

Tingkat Pengaruh Faktor Penyebab Alih Fungsi Lahan Pertanian di

Kecamatan Balongbendo

Page 26: PENGENDALIAN ALIH FUNGSI LAHAN PERTANIAN … · perekonomian nasional, dan ketahanan pangan. ... Faktor Variabel Definisi Operasional Faktor Ekonomi Harga Lahan Nilai jual lahan sawah

Cluster TipologiKarakteristik (Eksisting)

Faktor 1 Faktor 2 Faktor 3

I

Tipe 1

(Tingkat alih

fungsi tinggi)

- Pendapatan rendah

- Pajak tanah tinggi

- Hasil produksi pertanian

rendah

- Luas lahan sawah kecil

- Harga lahan tinggi

- Aksesibilitas tinggi

- Jumlah penduduk

besar

II

Tipe 2

(Tingkat alih

fungsi sedang)

- Pendapatan rendah

- Pajak tanah rendah

- Hasil produksi pertanian

rendah

- Luas lahan sawah kecil

- Harga lahan rendah

- Aksesibilitas sedang

- Jumlah penduduk

rendah

III

Tipe 3

(Tingkat alih

fungsi rendah)

- Pendapatan tinggi

- Pajak tanah rendah

- Hasil produksi pertanian

sedang

- Luas lahan sawah besar

- Harga lahan rendah

- Aksesibilitas rendah

- Jumlah penduduk

sedang

Analisis : S a s a r a n 2

Tipologi Alih Fungsi Lahan Pertanian menjadi Non Pertanian di Kec.Balongbendo

TipologiKarakteristik Tipologi Alih Fungsi Berdasarkan Faktor Penyebabnya

Page 27: PENGENDALIAN ALIH FUNGSI LAHAN PERTANIAN … · perekonomian nasional, dan ketahanan pangan. ... Faktor Variabel Definisi Operasional Faktor Ekonomi Harga Lahan Nilai jual lahan sawah

CLUSTER & TIPOLOGI ALIH FUNGSI LAHAN PERTANIAN MENJADI NON PERTANIAN

Sumber: Hasil Analisis Penulis, 2011

Page 28: PENGENDALIAN ALIH FUNGSI LAHAN PERTANIAN … · perekonomian nasional, dan ketahanan pangan. ... Faktor Variabel Definisi Operasional Faktor Ekonomi Harga Lahan Nilai jual lahan sawah

Tipologi Karakteristik Arahan yang dibutuhkan

Tipe 1

(Tingkat

alih fungsi

tinggi)

- Pendapatan rendah- Pajak tanah tinggi- Hasil produksi pertanian rendah- Luas lahan sawah kecil- Harga lahan tinggi- Aksesibilitas tinggi- Jumlah penduduk besar

Urgensi pengendalian alih fungsi lahan pertanian sangat tinggi. Maka prioritaspengendalian yang dibutuhkan:

1. Pengawasan dan penertiban2. Mengurangi dampak negatif dari alih fungsi lahan pertanian3. Ketentuan alih fungsi berbasis pertanian4. Berbasis partisipasi masyarakat5. Menekan pertumbuhan penduduk6. Selektivitas dalam pengembangan infrastruktur

Tipe 2

(Tingkat

alih fungsi

sedang)

- Pendapatan rendah- Pajak tanah rendah- Hasil produksi pertanian rendah- Luas lahan sawah kecil- Harga lahan rendah-Aksesibilitas sedang- Jumlah penduduk rendah

Urgensi pengendalian alih fungsi lahan pertanian sedang. Maka prioritaspengendalian yang dibutuhkan:

1. Memperkecil peluang alih fungsi2. Sifatnya membatasi alih fungsi3. Peningkatkan eksistensi lahan pertanian4. Berbasis partisipasi masyarakat

Tipe 3

(Tingkat

alih fungsi

rendah)

- Pendapatan tinggi- Pajak tanah rendah- Hasil produksi pertanian sedang-Luas lahan sawah besar- Harga lahan rendah- Aksesibilitas rendah- Jumlah penduduk sedang*

Urgensi pengendalian alih fungsi lahan pertanian rendah. Maka prioritas

pengendalian yang dibutuhkan:

1. Meningkatkan eksistensi lahan pertanian

2. Berbasis partisipasi masyarakat

3. Pengembangan infrastruktur pertanian

Analisis : S a s a r a n 2

Tipologi Alih Fungsi Lahan Pertanian menjadi Non Pertanian di Kec.Balongbendo

TipologiSintesa Perumusan Tipologi Alih Fungsi Lahan

Pertanian menjadi Non Pertanian

Page 29: PENGENDALIAN ALIH FUNGSI LAHAN PERTANIAN … · perekonomian nasional, dan ketahanan pangan. ... Faktor Variabel Definisi Operasional Faktor Ekonomi Harga Lahan Nilai jual lahan sawah

Analisis : S a s a r a n 3

Arahan Pengendalian Alih Fungsi Lahan Pertanian menjadi Non Pertanian di Kec.Balongbendo

Peraturan Perundangan

• RTRW Kabupaten Sidoarjo 2009-2029

• RTRW Kabupaten Sidoarjo 2009-2029

• UU No. 41 Tahun 2009 tentang Perlindungan Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan

Kasus Pembanding

• Kendal – Semarang,“Evaluasi Implementasi Kebijakan Pengendalian Konversi Lahan Pertanian di Kab.Kendal” oleh Mukhtar R.E

• Bogor,“Strategi Pengendalian Alih Fungsi Lahan Pertanian Bertumpu pada Partisipasi Masyarakat” oleh Iqbal 2007

Hasil Kajian/Analisis Penulis

• Faktor-faktor penyebab alih fungsi lahan pertanian menjadi non pertanian (Sasaran 1)

• Tipologi alih fungsi lahan pertanian menjadi non pertanian (Sasaran 2)

Input Analisis TriangulasiArahan Pengendalian Alih Fungsi Lahan Pertanian menjadi Non Pertanian

di Kecamatan Balongbendo

Page 30: PENGENDALIAN ALIH FUNGSI LAHAN PERTANIAN … · perekonomian nasional, dan ketahanan pangan. ... Faktor Variabel Definisi Operasional Faktor Ekonomi Harga Lahan Nilai jual lahan sawah

Analisis : S a s a r a n 3

Arahan Pengendalian Alih Fungsi Lahan Pertanian menjadi Non Pertanian di Kec.Balongbendo

Cluster TipologiVariabelpaling

berpengaruhA1 A2 A3 OUTPUT

I 1 1,5,6,7,8,9 A1 A2 A3 A1,2,3

II 2 ... ... ... ... ...

III 3 ... ... ... ... ...

Untuk memperoleh output, langkah yang dilakukan adalah :

Pertama A1 vs A2 = A1,2

Kedua A2 vs A3 = A2,3

Ketiga A1 vs A3 = A1,3

Output = A1,2,3

TAHAPAN ANALISIS TRIANGULASI

Arahan Pengendalian Alih Fungsi Lahan Pertanian menjadi Non Pertanian

Page 31: PENGENDALIAN ALIH FUNGSI LAHAN PERTANIAN … · perekonomian nasional, dan ketahanan pangan. ... Faktor Variabel Definisi Operasional Faktor Ekonomi Harga Lahan Nilai jual lahan sawah

Analisis : S a s a r a n 3

Arahan Pengendalian Alih Fungsi Lahan Pertanian menjadi Non Pertanian di Kec.Balongbendo

Cluster&

TipologiFaktor Penyebab Arahan Pengendalian

Cluster ITipologialih fungsi tinggi

Faktor Nilai Ekonomis Lahan Pertanian

Karakteristikpemilik lahan

• Partisipasi masyarakat secara konsultatif dan interaktif• Peningkatan kapasitas petani dalam peningkatan kualitas hasil pertanian

Hasil produksi pertanian

• Pemberlakuan insentif • Penerapan teknologi untuk pengembangan budidaya pertanian berikut

usaha ikutannya untuk mengurangi dampak negatif tingginya alih fungsi lahan pertanian

Luas lahan • Pengawasan ketat untuk mempertahankan luasan minimal lahan abadi pertanian

• Penertiban yang intensif alih fungsi yang tidak sesuai dengan tata ruang

Faktor Atribut Lahan Pertanian

Harga lahan • Sosialisasi area konservasi sampai ke tingkat desa termasuk di dalamnya bentuk-bentuk pengawasan dan penertibannya

• Mengintensifkan klarifikasi penggunaan tanah di tiap jual-beli lahan

Aksesibilitas • Pemberlakuan insentif kepada petani berupa pengembangan infrastruktur pertanian

Faktor Regulasi Pertanahan

Jumlahpenduduk

• Menekan angka pertumbuhan penduduk dengan melakukan penyebaran permukiman eksisting secara merata

Page 32: PENGENDALIAN ALIH FUNGSI LAHAN PERTANIAN … · perekonomian nasional, dan ketahanan pangan. ... Faktor Variabel Definisi Operasional Faktor Ekonomi Harga Lahan Nilai jual lahan sawah

Analisis : S a s a r a n 3

Arahan Pengendalian Alih Fungsi Lahan Pertanian menjadi Non Pertanian di Kec.Balongbendo

Cluster&

TipologiFaktor Penyebab Arahan Pengendalian

Cluster IITipologialih fungsi sedang

Faktor Nilai Ekonomis Lahan Pertanian

Luas lahan • Pembatasan dan pengendalian luasan, jenis, dan lokasi alih fungsi• Pemberlakuan insentif

Faktor Atribut Lahan Pertanian

Harga lahan • Memberikan kebijakan nilai lahan untuk menghindari spekulasi harga lahan yang ada di pasar.

Faktor Regulasi Pertanahan

Jumlahpenduduk

• Menekan angka pertumbuhan penduduk dengan melakukan penyebaran permukiman eksisting secara merata

Page 33: PENGENDALIAN ALIH FUNGSI LAHAN PERTANIAN … · perekonomian nasional, dan ketahanan pangan. ... Faktor Variabel Definisi Operasional Faktor Ekonomi Harga Lahan Nilai jual lahan sawah

Analisis : S a s a r a n 3

Arahan Pengendalian Alih Fungsi Lahan Pertanian menjadi Non Pertanian di Kec.Balongbendo

Cluster&

TipologiFaktor Penyebab Arahan Pengendalian

Cluster IIITipologialih fungsi rendah

Faktor Nilai Ekonomis Lahan Pertanian

HasilProduksi Pertanian

• Peningkatan kapasitas petani dalam peningkatan kualitas hasil pertanian• Penerapan teknologi untuk pengembangan budidaya perta-nian berikut

usaha ikutannya untuk mengurangi dampak negatif tingginya alih fungsi lahan pertanian

• Pembangunan infrastruktur dan fasilitas diperlukan untuk area yang belum terfasilitasi oleh jalan untuk akses dan pasar untuk pemasaran

• Partisipasi masyarakat secara fungsional, yaitu dengan memperkuat kelembagaan seperti Gapoktan, Poktan, dan Koptan)

Faktor Regulasi Pertanahan

Jumlahpenduduk

• Menekan angka pertumbuhan penduduk dengan melakukan penyebaran permukiman eksisting secara merata

Page 34: PENGENDALIAN ALIH FUNGSI LAHAN PERTANIAN … · perekonomian nasional, dan ketahanan pangan. ... Faktor Variabel Definisi Operasional Faktor Ekonomi Harga Lahan Nilai jual lahan sawah

ARAHAN PENGENDALIAN ALIH FUNGSI LAHAN PERTANIAN MENJADI NON PERTANIAN

a. Peningkatan kapasitas petani b. Penerapan teknologic. Pembangunan infrastruktur

dan fasilitas d. Partisipasi masyarakat secara

fungsionale. Penyebaran permukiman

eksisting secara merata

a. Pembatasan dan pengendalian luasan, jenis, dan lokasi alih fungsi

b. Pemberian Insentif c. Memberikan kebijakan nilai

lahand. Penyebaran permukiman

eksisting secara merata

a. Partisipasi masyarakat secara konsultatif dan interaktif

b. Peningkatan kapasitas petani c. Penerapan teknologid. Pemberian Insentif e. Pengawasan ketat f. Penertiban yang intensif g. Sosialisasi area konservasi h. Klarifikasi penggunaan tanah i. Ppermukiman eksisting secara

merata

Page 35: PENGENDALIAN ALIH FUNGSI LAHAN PERTANIAN … · perekonomian nasional, dan ketahanan pangan. ... Faktor Variabel Definisi Operasional Faktor Ekonomi Harga Lahan Nilai jual lahan sawah

K

E

S

I

M

P

U

L

A

N

&

S

A

R

A

N

2. Cluster desa dan tipologi alih fungsi lahan pertanian menjadi non pertanian di Kecamatan Balongbendo :

Cluster I, merupakan kelompok desa yang memiliki infrastruktur lengkap desakan kepentingan ekonomi dan sosial semakin besar Kecenderungan alih fungsi semakin tinggi.

Kelompok desa : Balongbendo, Bakalan Wringinpitu, Kemangsen

Cluster II, merupakan kelompok desa yang memiliki infrastruktur kurang lengkap desakan kepentingan ekonomi dan sosial yang tidak terlalu besar kecenderungan alih fungsi tinggi (lahan pertanian yang kurang produktif )

Kelompok desa : Singkalan, Sumokembangsri, Seduri, Wonokupang, Waruberon, Suwaluh, Jabaran, Jeruk Legi, Wonokarang, Bakung Pringgondani.

Cluster III, merupakan kelompok desa yang memiliki daya tarik pertanian tinggi desakan kepentingan ekonomi dan sosial tidak terlalu besar kecenderungan alih fungsi lahan masih rendah

Kelompok desanya antara lain: Kedungsukodani, Bakungtemenggungan, Gagang Kepuhsari, Watesari, Seketi, Penambangan, Bogempinggir.

Kesimpulan

1. Faktor-faktor penyebab alih fungsi lahan pertanian menjadi non pertanian di Kecamatan Balongbendo :

Nilai ekonomis lahan pertanian

Atribut lahan pertanian

Regulasi pertanahan

Page 36: PENGENDALIAN ALIH FUNGSI LAHAN PERTANIAN … · perekonomian nasional, dan ketahanan pangan. ... Faktor Variabel Definisi Operasional Faktor Ekonomi Harga Lahan Nilai jual lahan sawah

3. Arahan pengendalian alih fungsi lahan pertanian menjadi non pertanian di Kecamatan Balongbendo sesuai dengan masing-masing cluster dan tipologinya :

K

E

S

I

M

P

U

L

A

N

&

S

A

R

A

N

Cluster I

a. Partisipasi masyarakat secara konsultatif dan interaktif

b. Peningkatan kapasitas petani

c. Penerapan teknologi

d. Pemberian Insentif

e. Pengawasan ketat

f. Penertiban yang intensif

g. Sosialisasi area konservasi

h. Klarifikasi penggunaan tanah

i. Ppermukiman eksisting secara merata

Cluster II

a. Pembatasan dan pengendalian luasan, jenis, dan lokasi alih fungsi

b. Pemberian Insentif

c. Memberikan kebijakan nilai lahan

d. Penyebaran permukiman eksisting secara merata

Cluster III

a. Peningkatan kapasitas petani

b. Penerapan teknologi

c. Pembangunan infrastruktur dan fasilitas

d. Partisipasi masyarakat secara fungsional

e. Penyebaran permukiman eksisting secara merata

Page 37: PENGENDALIAN ALIH FUNGSI LAHAN PERTANIAN … · perekonomian nasional, dan ketahanan pangan. ... Faktor Variabel Definisi Operasional Faktor Ekonomi Harga Lahan Nilai jual lahan sawah

Sasaran

• Perlu dilakukan kebijakan pengendalian alih fungsi lahan pertanian menjadi non pertanian yang sifatnya menyeluruh dengan partisipasi dari keseluruhan stakeholders mengingat alih fungsi lahan yang tidak terkendali.

• Peningkatan konsistensi dari berbagai stakeholders untuk mewujudkan pengendalian alih fungsi lahan pertanian menjadi non pertanian yang menyeluruh terhadap kebijakan-kebijakan yang telah ditetapkan.

K

E

S

I

M

P

U

L

A

N

&

S

A

R

A

N

Page 38: PENGENDALIAN ALIH FUNGSI LAHAN PERTANIAN … · perekonomian nasional, dan ketahanan pangan. ... Faktor Variabel Definisi Operasional Faktor Ekonomi Harga Lahan Nilai jual lahan sawah

. . TERIMA KASIH . .