penggunaan metode pembelajaran snowball...
TRANSCRIPT
i
PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN SNOWBALL THROWING
UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR TEMATIK TEMA
MAKANANKU SEHAT DAN BERGIZI PADA SISWA KELAS IV MIN
MANGGARWETAN KECAMATAN GODONG KABUPATEN GROBOGAN
TAHUN PELAJARAN 2016/2017
SKRIPSI
Diajukan untuk Memperoleh Gelar
Sarjana Pendidikan (S.Pd.)
Oleh :
LUK LUK ATUL FUAH
NIM 115-13-018
JURUSAN PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN (FTIK)
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA
2017
ii
iii
PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN SNOWBALL THROWING
UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR TEMATIK TEMA
MAKANANKU SEHAT DAN BERGIZI PADA SISWA KELAS IV MIN
MANGGARWETAN KECAMATAN GODONG KABUPATEN GROBOGAN
TAHUN PELAJARAN 2016/2017
SKRIPSI
Diajukan untuk Memperoleh Gelar
Sarjana Pendidikan (S.Pd.)
Oleh :
LUK LUK ATUL FUAH
NIM 115-13-018
JURUSAN PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN (FTIK)
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI
SALATIGA
2017
iv
v
vi
vii
MOTTO
Andai Kesedihan adalah Hujan
Dan Kebahagiaan adalah Matahari
Maka Kita Butuh Keduanya Untuk Melihat PELANGI
**********
Aku tak pantas hidup di duniamu
Tapi lebih tidak pantas lagi
Bila aku hidup di akhirat
Tanpa berjuang di dunia
(Imam Syafi’i)
viii
PERSEMBAHAN
Karya tulis ini aku persembahkan untuk:
1. Orang tuaku tercinta, Bapak Ahmad Munjaig dan Ibu Partimah yang aku
sayangi dan aku patuhi, terimaksih telah mendukung dan mendo’akan setiap
langkahku. Seribu maaf dari luluk kepada Bapak Ahmad Munjaig dan Ibu
Partimah putrimu ini belum bisa membalas semua jasamu yang telah engkau
berikan kepadaku, hanya sebuah karya kecil ini yang bisa aku persembahkan
untuk saat ini. Karya kecil ini menjadi bukti buat Bapak dan Ibu yang selalu
berdo’a dan berkorban demi putrinya ini untuk menjadi seorang sarjana
pendidikan yang telah menjadi cita-cita Bapak dan Ibu selama ini.
2. Adikku tersayang, Rumaizah Shovia terimaksih telah memberikan perhatian
dan semangat, semoga aku bisa menjadi teladan yang baik untukmu. Maaf
mbak luluk belum bisa menjadi kakak yang baik buat adek, semoga adek bisa
menjadi lebih hebat dari mbak luluk.
3. Buat keluarga besar Bp. Sastro dan Bp. Yaspan terimakasih atas dukunganya,
yang tak hentinya selalu bertanya “kapan wisuda” teruntuk lek Mudi dan
bulek Waroh.
4. Terimaksih buat Bapak Suwardi, M.Pd yang selalu sabar dalam membimbing
dan memberi ilmu.
5. Buat sahabatku Layyinatus Syifa, Nur Lailatul Maghfiroh yang selalu setia
mendengarkan setiap keluhanku.
ix
6. Buat teman- temen kos pak eko kembangarum residen: Mbk Lia, Mbk Kharir,
Mbk Ayu, Deka, Desy, Shintia, buat yang paling muda Fajri yang selalu ribet
ngajakin maen, terimakasih buat Aisyah Hidayati sudah menjadi teman
tidurku selama dikosan, si ences (Reny) selain teman kos yang suka usil juga
teman seperjuangan di PGMI.
7. Buat teman kentel, Lila, Rini, Aisah selalu semangat perjalanan masih
panjang.
8. Buat teman-temanku yang selalu bersama-bersama ketika dikampus Umi,
Lupita terimaksih sudah menjadi teman yang baik yang selalu memberi
semangat dan selalu bercanda bareng ketika dikampus.
9. Teman-teman PGMI 2013 konsentrasi IPS terimaksih kalian luar biasa.
10. Teman-teman seperjuangan PGMI 2013 IAIN Salatiga terimaksih atas
dukunganya selama menempuh pendidikan.
x
KATA PENGANTAR
بسم الله الرحمن الرحيم
Puji syukur senantiasa penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah
melimpahkan rahmat, taufiq, dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan
skripsi dengan judul Penggunaan Metode Pembelajaran Snowball Throwing untuk
Meningkatkan Hasil Belajar Tematik Tema Makananku Sehat dan Bergizi Pada
Siswa Kelas IV MIN Manggarwetan Kecamatan Godong Kabupaten Grobogan
Tahun Pelajaran 2017/2018 yang merupakan tugas dan syarat yang wajib untuk
dipenuhi guna memperoleh gelar kesarjanaan Pendidikan Madrasah Ibtidaiyah IAIN
Salatiga.
Shalawat serta salam semoga senantiasa terlimpahkan kepada junjungan kita,
Nabi Muhammad SAW, yang telah membawa risalah Islam yang penuh dengan ilmu
pengetahuan, khususnya ilmu-ilmu keislaman, sehinga dapat menjadi bekal hidup
kita di dunia dan akhirat kelak.
Suatu kebanggaan tersendiri, tugas ini dapat terselesaikan dengan sebaik-
baiknya. Bagi penulis, penyusunan skripsi ini merupakan tugas yang tidak ringan.
Penulis sadar banyak hambatan yang menghadang dalam proses penyusunan skripsi
ini, dikarenakan keterbatasan kemampuan penulis sendiri. Kalaupun akhirnya skripsi
ini dapat terselesaikan, tentunya karena beberapa pihak yang membantu penulis
dalam penyusunan skripsi ini. Oleh karena itu penulis ucapkan banyak terimakasih
setulusnya kepada:
xi
1. Bapak Dr. H. Rahmat Haryadi, M.Pd. selaku Rektor IAIN Salatiga.
2. Bapak Suwardi, M.Pd. selaku Dekan FTIK IAIN Salatiga sekaligus Dosen
Pembimbing Skripsi yang telah memberikan arahan, bimbingan.
3. Ibu Peni Susapti, S.Si.,M.Si. Selaku Ketua Jurusan Pendidikan Guru
Madrasah Ibtidaiyah (PGMI)
4. Bapak dan Ibu dosen IAIN Salatiga yang telah memberikan ilmu, bagian
akademik dan staf perpustakaan yang telah memberikan layanan serta bantuan
kepada penulis.
5. Bapak Jumari, S.Ag.,M.Pd.i selaku Kepala Madrasah MIN Manggarwetan..
6. Ibu Mas’adatun Nikmah, S.Pd selaku guru kelas IVA terimakasih sudah
membantu dalam pelaksanaan penelitian.
Atas semua bantuan yang telah memberikan penulis hanya dapat
berdoa semoga amal mereka mendapat balasan yang lebih baik dan
mendapatkan kesuksesan dunia dan akhirat, amin.
Penulis dalam hal ini juga mengharap kritik dan saran yang
membangun dari pembaca untuk menyempurnakan skripsi ini. Dan akhirnya
penulis berharap semoga skripsi ini bermanfaat bagi penulis dan pembaca
umumnya.
Salatiga, 11 Agustus 2017
Peneliti
xii
ABSTRAK
Atul fuah, luk luk. 2017. Penggunaan metode Snowball Throwing untuk
meningkatkan hasil belajar tematik tema makananku sehat dan bergizi
pada siswa kelas IV MIN Manggarwetan Kecamatan Godong Kabupaten
Grobogan tahun pelajarn 2016/2017. Skripsi Jurusan Pendidikan Guru
Madrasah Ibtidaiyah Fakultas Tarbiyah Ilmu Keguruan Institut Agama
Islam Negeri Salatiga. Pembimbing: Suwardi, M.Pd.
Kata Kunci: Hasil Belajar dan Metode Snowball Throwing
Penelitian ini merupakan upaya dalam meningkatkan hasil belajar siswa kelas
IVA MI Negeri Manggarwetan pada pembelajaran tematik tema makananku sehat
dan bergizi dengan penggunaan metode Snowball Throwing. Salah satu penyebab
rendahnya nilai pembelajaran tematik di MI Negeri Manggarwetan adalah kurangnya
penggunaan metode lainya selain metode yang sudah dicantumkan didalam buku.
Masalah utama yang ingin dijawab dalam penelitian ini adalah: Apakah penggunaan
metode Snowball Throwing dapat meningkatkan hasil belajar tematik tema
makananku sehat dan bergizi pada siswa kelas IVA MI Negeri Mnaggarwetan
Kecamatan Godong Kabupaten Grobogan tahun pelajaran 2016/2017?
Guna menjawab pertanyaan tersebut peneliti melakukan Penelitian Tindakan
Kelas (PTK) yang dilakukan dengan 2 siklus. Setiap siklusnya merupakan rangkaian
kegiatan yang terdiri dari 1) Perencanaan, untuk mengidentifikasi masalah dan
merencanakan kegiatan pembelajaran, dan membuat instrument penelitian lainnya. 2)
Pelaksanaan, melaksanakan pembelajaran pada pembelajaran tematik tema
makananku sehat dan bergizi. 3) Observasi, pengambilan data tentang hasil melalui
tes dan lembar pengamatan. 4) Refleksi, menganalisis data hasil pengamatan. Subyek
dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas IVA MI Negeri Manggarwetan yang
berjumlah 20 siswa, yang terdiri dari 11 siswa laki-laki dan 9 siswa perempuan.
Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini menggunakan metode Snowball Throwing saat
pembelajaran tematik.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa penggunaan metode Snowball
Throwing dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Hal ini dapat dilihat semakin
meningkatnya hasil belajar siswa dari setiap siklusnya yaitu siklus I siswa yang tuntas
belajar 14 siswa atau 70%, dengan nilai rata-rata 72,25. Sedangkan untuk penilaian
rubik pembuatan buklet susu dan presentasi buklet, terdapat 16 siswa mendapat
kriteria penilaian (baik) dengan skor nilai 3 total skor 48, pembuatan buklet susu,
Sedangkan dalam presentasi buklet susu terdapat 18 siswa mendapatkan nilai
presentasi (sangat baik) dengan skor nilai 3 total skor 54. Pada siklus II meningkat
menjadi 20 siswa atau 100% tuntas belajar dengan nilai rata-rata 82,8. Penilaian rubik
membuat bros semua siswa kelas IVA tuntas mendapatkan nilai 4 (Sangat Baik) total
skor 80. Nilai akhir hasil belajar siswa siklus I dan siklus II dengan metode Snowball
Throwing meningkat.
xiii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL .................................................................................................. i
LEMBAR BERLOGO ............................................................................................... ii
JUDUL ....................................................................................................................... iii
PERSETUJUAN PEMBIMBING .............................................................................. iv
PENGESAHAN KELULUSAN ................................................................................ v
PERNYATAAN KEASLIAN PENULISAN ............................................................ vi
MOTTO ..................................................................................................................... vii
PERSEMBAHAN ...................................................................................................... vii
KATA PENGANTAR .............................................................................................. x
ABSTRAK ................................................................................................................. xii
DAFTAR ISI .............................................................................................................. xii
DAFTAR TABEL ...................................................................................................... xvi
DAFTAR GAMBAR……………………………………………………………....xvii
DAFTAR LAMPIRAN……………………………………………………………xviii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang .......................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ..................................................................................... 6
C. Tujuan Penelitian ....................................................................................... 6
D. Hipotesis Penelitian dan Indikator ............................................................ 7
E. Manfaat Penelitian ..................................................................................... 8
F. Definisi Operasional .................................................................................. 9
G. Metode Penelitian ...................................................................................... 12
1. Rancangan Penelitian ............................................................................ 12
2. Lokasi dan Subyek Penelitian................................................................ 13
3. Langkah-langkah Penelitian .................................................................. 14
4. Instrumen Penilaian ............................................................................... 15
5. Pengumpulan Data ................................................................................. 15
xiv
6. Analisis Data.......................................................................................... 16
H. Sistematika Penulisan ................................................................................ 17
BAB II KAJIAN PUSTAKA
A. Hasil Belajar Metode Pembelajaran Snowball Throwing .......................... 19
1. Hasil Belajar .......................................................................................... 19
a. Pengertian Hasil Belajar .................................................................... 19
b. Ciri-Ciri Hasil Belajar ....................................................................... 20
c. Jenis-jenis Belajar ............................................................................. 22
d. Teori-Teori Belajar ........................................................................... 23
e. Faktor-faktir yang Mempengaruhi Hasil Belajar .............................. 25
2. Metode Pembelajaran Snowball Throwing ............................................ 26
a. Pengertian Metode Snowball Throwing ............................................ 26
b. Langkah-langkah Metode Snowball Throwing ................................. 28
c. Kelebihan dan Kekurangan Metode Snowball Throwing ................. 29
B. Pembelajaran Tematik Tema Makananku Sehat dan Bergizi .................... 29
1. Pembelajaran Tematik ........................................................................... 29
a. Pengertian Pembelajaran Tematik .................................................... 29
b. Karakteristik Pembelajaran Tematik ................................................ 31
c. Kelebihan Pembelajaran Tematik ..................................................... 32
d. Kekurangan Pembelajaran Tematik .................................................. 33
e. Implikasi Pembelajaran Tematik ...................................................... 33
2. Makananku Sehat dan Bergizi ............................................................... 35
a. Pengertian Makananku Sehat dan Bergizi ........................................ 35
b. Ciri-Ciri Makananku Sehat dan Bergizi ........................................... 36
c. Pemetaan Indikator Pembelajaran Makananku Sehat dan Bergizi ... 37
C. Kaitan Metode Snowball Throwing dan Pembelajaran Tematik ............... 39
D. Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM) ...................................................... 41
1. Pengertian KKM .................................................................................... 41
2. KKM Secara Individu, Kelas, Klasikal ................................................. 42
xv
3. Mekanisme Penetapan KKM ................................................................. 42
BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN
A. Kondisi Umum ........................................................................................ 46
1. Gambaran Umum MI Negeri Manggarwetan ..................................... 46
2. Visi dan Misi MI Negeri Manggarwetan ............................................ 47
3. Letak Geografis MI Negeri Manggarwetan ........................................ 47
4 Sejarah MI Negeri Manggarwetan ....................................................... 48
5. Data Guru dan Karyawan MI Negeri Manggarwetan ......................... 50
6. Pereodesasi Kepemimpinan ................................................................ 52
7. Karakteristik Siswa ............................................................................. 53
8. Pelaksanaan Penelitian ........................................................................ 55
B. Deskripsi Pelaksanaan Siklus I ............................................................... 55
C. Deskripsi Pelaksanaan Siklus II .............................................................. 64
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian ....................................................................................... 74
1. Pra Siklus ............................................................................................ 74
2. Siklus I ................................................................................................ 76
3. Siklus II ............................................................................................... 83
B. Pembahasan ............................................................................................. 86
1. Siklus I ................................................................................................ 87
2. Siklus II ............................................................................................... 88
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan ............................................................................................. 94
B. Saran ........................................................................................................ 95
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................ 97
LAMPIRAN-LAMPIRAN ......................................................................................... 99
xvi
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Data Guru dan Karyawan MI Negeri Manggarwetan ................................ 50
Tabel 3.2 Pembagian Tugas Guru MI Negeri Manggarwetan ................................... 51
Tabel 3.3 Keadaan Guru di MI Negeri Manggarwetan.............................................. 52
Tabel 3.4 Data Keadaan Siswa Kelas IVA MI Negeri Manggarwetan...................... 53
Tabel 3.5 Lembar Pengamatan Guru Siklus I ............................................................ 59
Tabel 3.6 Lembar Pengamatan Siswa Siklus 1 .......................................................... 61
Tabel 3.7 Kekurangan dan Perbaikan ........................................................................ 63
Tabel 3.8 Lembar Pengamatan Guru Siklus II ........................................................... 68
Tabel 3.9 Lembar Pengamatan Guru Siklus II ........................................................... 70
Tabel 4.1 Nilai Pra siklus Siswa Kelas IV A ............................................................. 75
Tabel 4.2 Hasil Tes Formatif siklus I ......................................................................... 77
Tabel 4.3 Penilaian Rubik pembuatan Buklet Susu Kelas IV A ................................ 78
Tabel 4.4 Penilaian Rubik Presesntasi Buklet Susu kelas IV A................................ 79
Tabel 4.5 Nilai Hasil Tes Formatif siklus 11 ............................................................. 83
Tabel 4.6 Penilaian Rubik Membuat Bros ................................................................. 85
Tabel 4.7 Perbandingan Nilai Pra Siklus dan Siklus I ............................................... 87
Tabel 4.8 Rubik Buklet Susu ..................................................................................... 88
Tabel 4.9 Perbandingan Nilai Siklus I dan II ............................................................. 89
Tabel 4.10 Rubik Membuat Bros ............................................................................... 89
Tabel 4.11 Perbandingan Nilai Siswa ........................................................................ 90
Tabel 4.12 Selisih Ketuntasan Siswa ......................................................................... 92
Tabel 4.13 Perbandingan Presentase Ketuntasan Siklus I, dan Siklus II ................... 92
xvii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1.1 Siklus Penelitian ..................................................................................... 13
Gambar 4.1 Presentasi Hasil Belajar .......................................................................... 91
Gambar 4.2 Presentasi Ketuntasan Belajar Siswa...................................................... 93
xviii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Siklus ............................ I99
Lampiran 2 Soal Tes Siklus 1 ............................................................................... 108
Lampiran 3 Lembar Pengamatan Siklus I ............................................................. 111
Lampiran 4 Buklet Susu ....................................................................................... 114
Lampiran 5 Rubik Siklus 1 ................................................................................... 117
Lampiran 6 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Siklus II ........................ 118
Lampiran 7 Soal Tes Siklus 11 ............................................................................. 129
Lampiran 8 Lembar Pengamatan Siklus II ........................................................... 132
Lampiran 9 Bros ................................................................................................... 137
Lampiran 10 Rubik Siklus 11 ............................................................................... 138
Lampiran 11 Silabus tema 9 Makananku Sehat dan Bergizi ................................ 139
Lampiran 12 Materi .............................................................................................. 144
Lampiran 13 Dokumentasi .................................................................................... 148
Lampiran 14 Surat Tugas Pembimbing Skripsi .................................................... 150
Lampiran 15 Surat Permohonan Izin Penelitian ................................................... 151`
Lampiran 16 Surat Keterangan Penelitian ............................................................ 152
Lampiran 17 Lembar Konsultasi Skripsi .............................................................. 153
Lampiran 18 Daftar Nilai SKK ............................................................................. 154
xix
Lampiran 19 Riwayat Hidup ................................................................................. 157
Lampiran 20 Deklarasi Publikasi .......................................................................... 158
.
1
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pendidikan adalah proses pengembangan potensi, kemampuan, dan
kapasitas manusia yang mudah dipengaruhi oleh kebiasaan, kemudian
disempurnakan dengan kebiasaan-kebiasaan yang baik, didukung dengan alat
yang disusun sedimikian rupa sehingga pendidikan dapat digunakan untuk
menolong orang lain atau dirinya sendiri dalam mencapai tujuan-tujuan yang
telah ditetapkan (Suwarno, 2009 : 20).
Dalam pendidikan sendiri banyak mengalami perubahan. Hal ini
bertujuan untuk memperbaiki pendidikan yang lebih baik dan sesuai dengan
harapan. Walaupun tidak dipungkiri untuk mencapainya tidak mudah, masih
ada kendala-kendala yang tak kunjung teratasi.
Tujuan pendidikan adalah seperangkat hasil pendidikan yang tercapai
oleh peserta didik setelah diselenggarakanya kegiatan pendidikan. Seluruh
kegiatan pendidikan, yakni bimbingan pengajaran, dan/atau latihan diarahkan
untuk mencapai tujuan pendidikan. Dalam konteks ini, tujuan pendidikan
merupakan suatu komponen sistem pendidikan yang menempati kedudukan
dan fungsi sentral. Itu sebabnya, setiap tenaga kependidikan perlu memahami
dengan baik tujuan pendidikan, supaya berupaya melaksanakan tugas dan
2
fungsinyauntuk mencapai tujuan pendidikan yang telah ditentukan (Hamalik,
2010 : 3).
Pada saat ini pendidikan mengalami perubahan kurikulum yang
awalnya memakai kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP) sekarang
menjadi kurikulum 2013 (Tematik) khususnya pendidikan dasar. Kurikulum
pendidikan dasar disusun dalam rangka mencapai tujuan pendidikan dengan
memperhatikan tahap perkembangan siswa dan kesesuaian dengan
lingkungan, perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi serta kesenian
(Majid, 2014 : 2).
Kurikulum dapat dipandang sebagai suatu rancangan pendidikan.
Sebagai suatu rancangan pendidikan, kurikulum menentukan pelaksanaan dan
hasil pendidikan. Ada tiga sifat penting pendidikan yang harus diperhatikan
pada waktu akan mengembangkan kurikulum, yaitu pertama pendidikan
mengandung nilai dan memberikan pertimbangan nilai. Hal ini diartikan
bahwa pendidikan diarahkan pada pengembangan pribadi anak agar sesuai
dengan nilai-nilai yang ada dan diharapkan masyarakat. Proses pendidikanya
harus bersifat membina dan mengembangkan nilai. Kedua, pendidikan
diarahkan pada kehidupan dalam masyarakat. Anak perlu mengenal dan
memahami apa yang ada dalam masyarakat, memiliki kecakapan-kecakapan
untuk dapat berpartisipasi dalam masyarakat. Ketiga, pelaksanaan pendidikan
dipengaruhi dan didukung oleh lingkungan masyarakat tempat pendidikan itu
berlangsung (Majid, 2014 : 51).
3
Desain pembelajaran tematik atau kurikulum 2013 memungkinkan
anak secara individual menjelajahi minatnya dan mengembangkan
kemampuan berasimilasi dan berakomodasi. Konsep pembelajaran tematik
berfokus kepada anak sebagai pelajar dan proses-proses yang berkaitan
dengan perkembangan berfikir dan belajar (Majid, 2014 : 4).
Kurikulum 2013 (tematik) berorientasi pada penguasaan kompetensi
secara holistik yaitu pembelajaran tematik integratif, yaitu suatu pembelajaran
yang mengintegrasikan berbagai mata pelajaran ke dalam satu tema, yang
kemudian dikembangkan lagi ke anak tema atau sub tema. Kurikulum 2013
(tematik) menekankan pembelajaran berpusat pada siswa yang dikaitkan
dengan lingkungan sekitar yang konstektual.
Pelaksanaan kegiatan pembelajaran kurikulum 2013 (tematik)
menggunakan metode pembelajaran, diharapkan siswa dapat mengembangkan
kreatifitasnya dan dapat mengeksplorasi ide-ide dan kemampuanya dalam
proses kegiatan pembelajaran. Karena salah satu karakteristik kurikulum 2013
adalah adanya keseimbangan kompetensi sikap, pengetahuan dan
keterampilan untuk membanguan soft skill dan hard skill peserta didik. Peran
guru dalam proses pembelajaran sangat diperlukan. Guru harus menyediakan
ruang dan memfasilitasi agar siswa dapat bebas berkreatif (Putri, 2016 : 1).
MI Negeri Manggarwetan dalam pelaksanaan kurikulum 2013 atau
tematik terdapat beberapa kendala yang dihadapi oleh guru ketika proses
pembelajaran kurikulum 2013 atau tematik berlangsung khususnya dalam
4
penggunaan metode pembelajaran. Kurangnya sosialisasi dari pemerintah
tentang metode pembelajaran mengakibatkan guru kurang memahami dalam
penggunaan metode pembelajaran. Sehingga hasil belajar siswa yang
diperoleh rendah.
Berdasarkan hasil wawancara langsung yang dilakukan dengan guru
kelas IVA MI Negeri Manggarwetan mengungkapkan bahwa hasil belajar
yang diperoleh siswa rendah ≤ 60%, karena guru hanya menggunakan
metode pembelajaran yang sudah ada didalam buku guru, guru kurang
mengemas atau memadupadankan dengan metode pembelajaran yang lainnya.
Sehingga siswa kurang memahami materi pelajaran yang disampaikan oleh
guru.
Setelah melakukan wawancara dengan guru kelas IVA peneliti
menawarkan solusi kepada guru untuk menggunakan metode pembelajaran
yang lainya selain metode yang ada didalam buku guru, khususnya tema
Makananku Sehat dan Bergizi. Salah satunya dengan menggunakan metode
Snowball Throwing atau yang disebut dengan bola salju bisa membuat anak
menjadi kreatif dan menguji daya serap materi yang tinggi sehingga dengan
menggunakan metode pembelajaran dapat meningkatkan hasil belajar siswa.
Metode pembelajaran Snowball Throwing, peserta didik diberikan kebebasan
untuk membangun atau menciptakan pengetahuan dengan cara mencoba
memberi arti pada pengetahuan yang dialaminya. Pembelajaran dengan
metode Snowball Throwing menggunakan tiga penerapan pembelajaran:
5
pengetahuan dibangun sedikit demi sedikit yang hasilnya diperluas melalui
konteks yang terbatas melalui pengalaman nyata (constructivism),
pengetahuan dan keterampilan yang diperoleh siswa diharapkan bukan hasil
mengingat seperangkat fakta-fakta, tetapi hasil dari menemukan sendiri
(inquiry), pengetahuan yang dimiliki seseorang, selalu bermula dari
“bertanya” (questioning), dari bertanya siswa dapat menggali informasi,
mengkonfirmasikan apa yang sudah diketahui dan mengarahkan perhatian
pada aspek yang belum diketahui. Di dalam metode pembelajaran Snowball
Throwing, strategi memperoleh dan pendalaman pengetahuan lebih
diutamakan dibandingkan seberapa banyak siswa memperoleh dan mengingat
pengetahuan tersebut (Hamdayana, 2014 : 157).
Dalam penggunaan metode pembelajaran harus berkolaborasi dan
kerja sama antara guru dengan peserta didik supaya dalam pembelajaran lebih
menarik dan bervariasi dapat berjalan secara maksimal serta siswa dapat
memahami materi pelajaran yang disampaikan, sehingga hasil belajar yang
diperoleh siswa meningkat.
Maka dalam pembelajaran tematik tema Makananku Sehat dan
Bergizi, hasil belajar yang diperoleh oleh siswa kelas IVA MI Negeri
Manggarwetan masih kurang dari ketuntasan indikator yaitu 85%. Sedangkan
dalam pembelajaran guru dianggap profesional atau mumpuni ketika mampu
mengantarkan siswanya meraih nilai KKM atau pencapaian indikator
sebanyak 85%. Nilai yang diperoleh oleh siswa masih dalam rentang yang
6
jauh dari angka 85%. Untuk meningkatkan hasil belajar siswa guru harus
lebih kreatif lagi dalam kegiatan pembelajaran.
Dari hasil pernyataan yang sudah dipaparkan di atas maka saya
memiliki pemikiran untuk mengadakan penelitian tindakan kelas dengan judul
upaya meningkatkan hasil belajar judul “PENGGUNAAN METODE
PEMBELAJARAN SNOWBALL THROWING UNTUK
MENINGKATKAN HASIL BELAJAR TEMATIK TEMA
MAKANANKU SEHAT DAN BERGIZI PADA SISWA KELAS IV MI
NEGERI MANGGARWETAN KECAMATAN GODONG
KABUPATEN GROBOGAN TAHUN PELAJARAN 2016/2017”.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang diatas, maka rumusan masalah
penelitian ini adalah sebagai berikut:
“Apakah dengan penggunaan metode pembelajaran Snowball
Throwing dapat meningkatkan hasil belajar tematik tema Makananku Sehat
dan Bergizi pada siswa kelas IV MI Negeri Manggarwetan Kecamatan
Godong Kabupaten Grobogan tahun pelajaran 2016/2017?”.
C. Tujuan Penelitian
Sesuai dengan rumusan masalah diatas adapun yang menjadi tujuan
penelitian ini adalah sebagai berikut:
7
“Untuk mengetahui apakah penggunaan metode pembelajaran
Snowball Throwing dapat meningkatkan hasil belajar tematik tema
Makananku Sehat dan Bergizi pada siswa kelas IV MI Negeri Manggarwetan
Kecamatan Godong Kabupaten Grobogan tahun pelajaran 2016/2017?”.
D. Hipotesis Tindakan dan Indikator Keberhasilan
1. Hipotesis Tindakan
Hipotesis merupakan pertanyaan logis yang menjadi dasar untuk
menarik suatu kesimpulan sementara. Hipotesis adalah patokan, pendirian,
dalil yang dianggap benar persangkaan atau dugaan yang dianggap benar
untuk sementara waktu yang perlu adanya pembuktian tentang kebenaranya
(Kartono, 1980 dalam Ghony dan Almanshu, 2009 : 84).
Dari rumusan masalah diatas dikemukakan hipotesis sebagai
berikut:“Penggunaan metode pembelajaran Snowboll Throwing dapat
meningkatkan hasil belajar tematik tema Makananku Sehat dan Bergizi
pada siswa kelas IV MI Negeri Manggarwetan Kecamatan Godong
Kabupaten Grobogan tahun pelajaran 2016/2017”.
2. Indikator Keberhasilan
Penggunaan metode Snowball Throwing pada pembelajaran tematik
tema makananku sehat dan bergizi dikatakan berhasil apabila indikator
yang diharapkan berhasil. Adapun indikator yang dirumuskan adalah
sebagai berikut:
8
a. Secara Individu
Adanya peningkatkan hasil belajar tematik tema makananku
sehat dan bergizi yaitu sudah mencapai KKM (kriteria ketuntasan
minimum) ≥ 70.
b. Secara Klasikal
Ketuntasan siswa secara klasikal dalam pembelajaran tematik
tema Makananku Sehat dan Bergizi ≥ 85% siswa di kelas dapat
mencapai KKM (kriteria ketuntasan minimum).
E. Manfaat Penelitian
Manfaat yang diharapkan oleh peneliti dalam penelitian tindakan kelas ini
adalah sebagai berikut:
1. Manfaat teoritis
Hasil dari penelitian ini diharapakan dapat memberikan informasi
baru bagi dunia pendidikan berupa gambaran bagaimana cara mengatasi
masalah yang muncul dalam kegiatan belajar mengajar khusunya pada
pembelajaran tematik tema Makananku Sehat dan Bergizi dengan metode
Snowball Throwing sehingga dapat meningkatkan hasil belajar.
2. Manfaat praktis
a. Bagi siswa
9
Dapat memberikan manfaat bagi siswa dalam membangun motivasi
belajar siswa pada pembelajaran tematik serta meningkatkan keaktifan
dan kretatifitas siswa.
b. Bagi Guru
Dapat dijadikan rujukan atau pedoman penggunaan metode
Snowball Throwing dalam kegiatan belajar mengajar, yang menjadikan
pembelajaran lebih menyenangkan, efisien, efektif, sehingga dapat
meningkatkan hasil belajar.
c. Bagi Sekolah
Hasil penelitian ini dapat dijadikan masukan bagi guru dalam
mengajar tematik khususnya pada tema Makananku Sehat dan Bergizi
serta dapat dijadikan masukan bagi sekolahan untuk meningkatkan
kualitas pendidikan pada sekolahan tersebut.
F. Definisi Operasional
1. Hasil Belajar Metode Pembelajaran Snowball Throwing
a. Pengertian Hasil Belajar
Hasil belajar dapat diartikan sebagai tingkat keberhasilan siswa
dalam mempelajari materi pelajaran di sekolahan yang dinyatakan
dalam skor yang diperoleh dari hasil tes mengenal sejumlah materi
pelajaran tertentu.
10
Secara sederhana, yang dimaksud dengan hasil belajar adalah
kemampuan yang diperoleh anak setelah melalui kegiatan belajar.
Karena belajar itu sendiri merupakan suatu proses dari seseorang yang
berusaha untuk memperoleh suatu bentuk perubahan perilaku yang
relatif menetap. Dalam kegiatan pembelajaran atau kegiatan
instruksional, biasanya guru menetapkan tujuan belajar (Susanto, 2013 :
5).
b. Pengertian Metode Pembelajaran Snowball Throwing
Metode adalah cara yang digunakan untuk
mengimplementasikan rencana yang sudah disusun dalam kegiatan
nyata agar tujuan yang telah disusun tercapai secara optimal (Majid,
2013:193). Menurut J.R. david dalam Teacing Strategies for College
Class Room (1976) menyebutkan bahwa method is a way in achieving
something (cara untuk mencapai sesuatu). Artinya, metode digunakan
untuk merealisasikan strategi yang telah ditetapkan.
Pembelajaran adalah secara sederhana, istilah pembelajaran
(instruction) bermakna sebagai “upaya untuk membelajarkan seseorang
atau kelompok orang melalui berbagai upaya (effort) dan berbagai
strategi, metode dan pendekatan kearah pencapaian tujuan yang sudah
direncanakan”(Majid, 2013:4).
Metode pembelajaran adalah cara yang digunakan guru untuk
menyampaikan pelajaran kepada siswa. Karena penyampaian itu
11
berlangsung dalam interaksi edukatif, metode pembelajaran dapat
diartikan sebagai cara yang digunakan oleh guru dalam mengadakan
hubungan dengan siswa pada saat berlangsungnya pengajaran (khodir,
2011:80).
Snowball Throwing adalah suatu metode pembelajaran yang
membagi murid dalam beberapa kelompok, yang nantinya masing-
masing anggota kelompok membuat sebuah pertanyaan pada selembar
kertas dan membentuknya seperti bola, kemudian bola tersebut
dilempar ke murid yang lainnya, dan selanjutnya siswa menjawab
pertanyaan dari bola yang diperolehnya (Hamdayana, 2014 : 157).
2. Pembelajaran Tematik Tema Makananku Sehat dan Bergizi
a. Pembelajaran Tematik
Menurut (Kadir dan Asrohah, 2014 : 1) Pembelajaran tematik
adalah program pembelajaran yang berangkat dari satu tema/topik
tertentu dan kemudian dielaborasi dari berbagai aspek atau ditinjau dari
berbagai prespektif mata pelajaran yang biasa diajarkan disekolah untuk
memberikan pengalaman yang bermakna bagi siswa.
c. Makananku Sehat dan Bergizi
Makanan sehat merupakan makanan yang memiliki kandungan gizi
yang seimbang, memiliki kandungan serat serta beberapa zat yang
dibutuhkan badan untuk proses tumbuh kembang. Menu makanan sehat
harusnya kaya unsur zat gizi seperti karbohidrat, protein, mineral,
12
vitamin, serta sedikit lemak tidak jenuh, atau lebih tepatnya disingkat
dengan nama menu 4 sehat 5 sempurna. Makanan yang bergizi yaitu
makanan yang memiliki kandungan karbohidrat, lemak, protein,
vitamin, serta mineral yang jumlahnya seimbang sesuai kebutuhan
tubuh.
(http://dokumen.tips/documents/pengertian-makanan-sehat-dan-
bergizi.html# diakses pada tanggal 20 Juni 2017 pukul 15:42).
G. Metode Penelitian
1) Rancangan penelitian
Penelitian ini peneliti menggunakan penelitian tindakan kelas (PTK)
yaitu pengkajian terhadap permasalahan praktis yang bersifat situasional
dan kontekstual, yang ditujukan untuk menentukan tindakan yang tepat
dalam rangka pemecahan masalah yang dihadapi, atau memperbaiki
sesuatu (Muslich, 2012:9).
Dalam penelitian tindakan kelas terdapat empat tahapan penting yang
dilalui yaitu (1) perencanaan, (2) pelaksanaan, (3) pengamatan, dan (4)
refleksi.
13
Gambar 1.1 siklus penelitian
(Sumber Arikunto,dkk.)
2) Lokasi, Subyek Penelitian dan waktu
a. Lokasi
Penelitian ini dilaksanakan di MI Negeri Manggarwetan, sebuah
lembaga pendidikan yang menyelenggarakan jenjang pendidikan tingkat
dasar, MI Negeri Manggarwetan berlokasi di desa Manggarwetan
Kecamatan Godong Kabupaten Grobogan.
b. Subyek Penelitian
Untuk subyek yang dilakukan penelitian ini adalah seluruh siswa
kelas IVA yang berjumlah 20 siswa, terdiri dari 11 siswa laki-laki dan 9
siswa perempuan.
14
c. Waktu
Waktu pelaksanaan penelitian dilaksanakan dibulan Mei 2017.
Dengan alasan materi yang dijadikan penelitian bertepatan pada
semester 2 tahun pelajaran 2016/2017.
3) Langkah-langkah penelitian
a) Perencanaan
Tahap perencanaan peneliti mengadakan 2 siklus penelitian,
dimana siklus pertama sebagai pemanasan untuk mengetahui
kemampuan yang dicapai oleh siswa sebelum dilaksanakan siklus
yang kedua. Sebelum melaksanakan penelitian, peneliti membuat
skenario pembelajaran yang akan membantu memecahkan masalah
yang telah ditemukan, membuat lembar observasi, membuat butir-
butir soal.
b) Pelaksanaan
Pada tahap ini pelaksanaan harus berjalan sesuai dengan
perencanaan yang sudah dibuat dalam Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran (RPP) yang telah disusun sebelumnya yaitu kegiatan
pembelajaran dengan metode Snowball Throwing.
c) Pengamatan/Observasi
Observasi suatu kegiatan yang dilakukan untuk mengetahui proses
pembelajaran berlangsung, untuk mencatat persoalan yang timbul
15
dalam konteks terikat. Objek observasi semua siswa kelas IVA MI
Negeri Manggarwetan Kecamatan Godong Kabupaten Grobogan.
d) Refleksi
Tahap ini dilakukan penilaian atas pembelajaran kelas penilaian
dilakukan melalui lembar observasi dan lembar evaluasi apakah
metode Snowball Throwing yang digunakan oleh peneliti
menghasilkan perubahan yang signifikan. Apabila dalam siklus I
belum mencapai indikator maka perlu dilanjutkan dalam kegiatan
penelitian pada siklus II, begitu seterusnya sampai diperoleh kemajuan
yang signifikan.
4) Instrument penelitian
1. Rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP)
2. Silabus
3. Lembar soal
4. Lembar observasi
5. Materi
5) Pengumpulan data
Pengumpulan data peneliti menggunakan tindakan tes, dokumentasi
dan pengamatan.
a. Pengamatan/Observasi
16
Observasi dilaksanakan pada tahap pelaksanaan, semua hal yang
terjadi pada saat aktifitas kegiatan pembelajaran dicatat dilembar
pengamatan untuk mengetahui peningkatan belajar siswa.
b. Wawancara
Wawancara adalah teknik pengumpulan data melalui proses tanya
jawab lisan yang berlangsung satu arah, artinya pertanyaan datang dari
pihak yang mewawancarai dan jawaban diberikan oleh yang
diwawancara. Hasil wawancara yang diperoleh adalah data lengkap
profil sekolah.
c. Dokumentasi
Dokumentasi peserta didik pada saat melaksanakan kegiatan
pembelajaran, berupa kumpulan data dalam bentuk dokumentasi foto
dan lain-lain.
6) Analisis data
Pada penelitian ini penulis menganalisa data atau menarik kesimpulan
melalui hasil berdasarkan data-data yang telah dikumpulkan guna
mengetahui seberapa besar keberhasilan tindakan dalam penelitian untuk
perbaikan belajar siswa. Adapun penilaian untuk ranah kognitif:
1. Rumus ketuntasan belajar siswa:
P:
17
Keterangan:
P : Nilai dalam persen
2. Rumus mencari nilai rata-rata siswa:
X:
Keterangan:
X : nilai rata-rata
∑X: jumlah semua nilai siswa
∑N: Jumlah siswa
(Aqib, dkk. 2010 : 40).
H. Sistematika Penulisan Skripsi
Untuk mempermudah dalam pembahasan penelitian ini, sistematika
yang digunakan oleh penulis adalah sebagai berikut:
BAB I berisi pendahuluan terdiri dari latarbelakang masalah, rumusan
masalah, tujuan penelitian, hipotesis penelitian, manfaat penelitian, defisi
operasional, metode penelitian.
BAB II kajian pustaka yang memuat tentang hasil belajar, penggunaan
metode Snowball Throwing dalam pembelajaran untuk meningkatkan hasil
belajar.
BAB III berisi pelaksanaan penelitian yang meliputi subjek penelitian terdiri
dari lokasi dan waktu penelitian, deskripsi per siklus I dan siklus II.
18
BAB IV berupa hasil penelitian dan pembahasan yang akan memaparkan
deskripsi per siklus I dan siklus II.
BAB V penutup, terdiri dari kesimpulan dan saran. Bagian akhir terdaftar
daftar pusstaka, lampiran-lampiran dan daftar riwayat hidup.
19
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Hasil Belajar Metode Pembelajaran Snowball Throwing
1. Hasil Belajar
a. Pengertian Hasil Belajar
Kata atau istilah belajar bukanlah sesuatu yang baru, sudah sangat
dikenal secara luas, namun dalam pembahasan belajar ini masing-
masing ahli memiliki pemahaman dan definisi yang berbeda-beda,
walaupun secara praktis masing-masing kita sudah sangat memahami
apa yang dimaksud belajar tersebut (Susanto, 2013 : 1).
Menurut Slameto dalam Djamarah (2011 : 13), Belajar ialah suatu
proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu
perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil
pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkunganya.
Menurut R. Gagne dalam bukunya Susanto (2013 : 1), belajar
dapat didefisinisikan sebagai suatu proses di mana suatu organisme
berubah perilakunya sebagai akibat pengalaman. Belajar dan mengajar
merupakan dua konsep yang tidak dapat dipisahkan satu sama lain.
Dua konsep ini menjadi terpadu dalam satu kegiatan dimana terjadi
interaksi antara guru dengan siswa, serta siswa dengan siswa pada saat
pembelajaran berlangsung.
19
20
Hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa
setelah menerima pengalaman belajarnya. Kemampuan tersebut
mencakup aspek kognitif, afektif, psikomotorik. Hasil belajar dapat
dilihat dari melalui kegiatan evaluasi yang bertujuan untuk
mendapatkan data pembuktian yang akan menunjukkan tingkat
kemampuan siswa dalam mencapai tujuan pembelajaran (Sadirman,
2009 : 45).
Hasil belajar menurut Anni dalam Supardi merupakan perubahan
perilaku yang diperoleh pembelajaran setelah mengalami aktivitas
belajar. Hasil belajar lazimnya ditunjukkan dengan nilai tes yang
diberikan oleh guru dan perubahan sikap serta cara pandang dan cara
fikir siswa setelah mengalami proses belajar (Supardi, 2013 : 22).
b. Ciri-ciri Belajar
Menurut (Djamarah, 2011 : 15) Jika hakikat belajar adalah
perubahan tingkah laku, maka ada beberapa perubahan tertentu yang
dimasukkan ke dalam ciri-ciri belajar:
1) Perubahan yang terjadi secara sadar
Ini berarti individu yang belajar akan menyadari terjadinya
perubahan itu atau sekurang-kurangnya individu merasakan telah
terjadi adanya suatu perubahan dalam dirinya. Misalnya ia
menyadari bahwa pengetahuannya bertambah, kecakapanya
bertambah, dan kebiasaanya bertambah.
21
2) Perubahan dalam belajar bersifat fungsional
Sebagai hasil belajar, perubahan yang terjadi dalam diri
individu berlangsung terus menerus dan tidak statis. Suatu
perubahan yang terjadi akan menyebabkan perubahan berikutnya
dan akan berguna bagi kehidupan ataupun proses belajar
berikutnya.
Perubahan itu berlangsung terus menerus hingga kecakapan
menulisnya menjadi lebih baik dan sempurna. Dengan kecakapan
menulis yang telah dimilikinya ia dapat memperoleh kecakapan-
kecakapan lain.
3) Perubahan dalam belajar bersifat positif dan aktif
Perubahan yang bersifat aktif artinya bahwa perubahan itu
tidak terjadi dengan sendirinya, melainkan karena usaha individu
sendiri. Misalnya, perubahan tingkah laku karena proses
kematangan yang terjadi dengan sendirinya karena dorongan dari
dalam, tidak termasuk perubahan dalam pengertian belajar.
4) Perubahan dalam belajar bukan bersifat sementara
Perubahan yang bersifat sementara (temporer) yang terjadi
hanya untuk beberapa saat saja, seperti keringat, keluar air mata,
menangis, dan sebagainya tidak dapat digolongkan sebagai
perubahan dalam pengertian belajar. Perubahan yang terjadi karena
22
proses belajar bersifat menetap atau permanen. Ini berarti bahwa
tingkah laku yang terjadi setelah belajar akan bersifat menetap.
5) Perubahan dalam belajar bertujuan atau terarah
Ini berarti bahwa perubahan tingkah laku itu terjadi karena ada
tujuan yang akan dicapai. Perubahan belajar terarah pada perubahan
tingkah laku yang benar-benar disadari.
6) Perubahan mencakup seluruh aspek tingkah laku
Perubahan yang diperoleh individu setelah melalui suatu proses
belajar meliputi perubahan keseluruhan tingkah laku. Jika seseorang
belajar sesuatu, sebagai hasilnya ia akan mengalami perubahan
tingkah laku secara menyeluruh dalam sikap kebiasaan,
keterampilan, pengetahuan, dan sebagainya.
c. Jenis-jenis Belajar
1) Belajar Bagian (part learning, fractioned learning)
Umumnya belajar bagian dilakukan oleh seseorang bila ia
dihadapkan pada materi belajar yang bersifat luas atau ekstensif,
misalnya mempelajari sajak ataupun gerakan-gerakan motoris
seperti bermain silat. Dalam hal ini individu memecah seluruh
materi pelajaran menjadi bagian-bagian yang satu sama lain berdiri
sendiri. Sebagai lawan dari cara belajar bagian adalah cara belajar
keseluruhan atau belajar secara global.
23
2) Belajar dengan Wawasan (learning by insight)
Menurut Gestalt teori wawasan merupakan proses
mereorganisasikan pola-pola tingkah laku yang telah terbentuk
menjadi satu tingkah laku yang ada hubunganya dengan
penyelesaian suatu persoalan.
3) Belajar Diskriminatif (discriminatif learning)
Belajar diskriminatif diartikan sebagai suatu usaha untuk
memilih beberapa sifat situasi/stimulus dan kemudian menjadikannya
sebagai pedoman dalam bertingkah laku.
4) Belajar Globalikeseluruhan (global whole learning)
Disini bahan pelajaran dipelajari secara keseluruhan berulang
sampai pelajar menguasainya, lawan dari belajar bagian.
5) Belajar instrumental (instrumental learning)
Belajar instrumental merupakan reaksi-reaksi seseorang siswa
yang diperlihatkan diikuti oleh tanda-tanda yang mengarah pada
apakah siswa tersebut akan mendapat hadiah, hukuman. Berhasil
atau gagal. (Slameteo, 2010 : 5).
d. Teori-teori Belajar
Adapun teori-teori belajar yang dikemukan oleh (Djamarah, 2011 :
17) adalah sebagai berikut:
1. Teori belajar menurut ilmu jiwa daya
24
Ahli-ahli ilmu jiwa daya mengemukakan suatu teori bahwa
jiwa manusia mempunyai daya-daya. Daya-daya ini adalah
kekuatan-kekuatan yang tersedia. Manusia hanya memanfaatkan
semua daya itu dengan cara melatihnya sehingga ketajamanya
dirasakan ketika dipergunakan untuk suatu hal. Daya-daya itu
misalnya daya mengenal, dan mengingat, daya berfikir, daya
fantasi dan sebagainya.
2. Teori tanggapan
Teori tanggapan adalah suatu teori belajar yang
menentang, teori belajar yang dikemukakan oleh jiwa daya yang
dikemukakan oleh Herbart yaitu teori ilmu jiwa daya tidak ilmiah.
Sebab psikologi daya tidak menerangkan kehidupan jiwa. Oleh
sebab itu Herbart mengajukan teorinya, yaitu teori tanggapan.
Menurutnya unsur jiwa yang paling sederhana adalah tanggapan.
3. Teori belajar menurut jiwa Gestalt
Gestalt adalah sebuah teori yang dikemukakan oleh Koffka
dan Kohler dari jerman. Teori ini berpandangan bahwa
keseluruhan lebih penting dari bagian-bagian. Sebab keberadaan
bagian-bagian didahului oleh keseluruhan. Dalam belajar menurut
teori Gestalt yang terpenting adalah penyesuaian pertama, yaitu
mendapatkan respons atau tanggapan yang tepat.
4. Teori Conectionism (Thorndike)
25
Proses belajar menurut Thorndike melalui proses:
a. Trial and error (mencoba-coba dan mengalami kegagalan).
b. Lawof effect yang berarti bahwa segala tingkah laku yang
berakibatkan suatu keadaan yang memuaskan (cocok dengan
tuntutan situasi) akan diingat bahwa segala tingkah laku yang
berakibatkan suatu keadaan yang memuaskan (cocok dengan
tuntutan situasi) akan diingat dan dipelajari dengan sebaik-
baiknya.
e. Faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar
Menurut (Susanto, 2013 : 12) faktor-faktor yang mempengaruhi
hasil belajar adalah:
1. Faktor Internal
Faktor internal merupakan faktor yang bersumber dari dalam
diri peserta didik, yang mempengaruhi kemampuan belajarnya.
Faktor internal ini meliputi: kecerdasan, minat, dan perhatian.
Motivasi belajar, ketekunan, sikap, kebiasaan belajar, serta kondisi
fisik dan kesehatan.
5. Faktor Eksternal
Faktor yang berasal dari luar diri peserta didik yang
mempengaruhi hasil belajar yaitu keluarga, sekolah, dan
masyarakat. Keadaan keluarga berpengaruh terhadap hasil belajar
siswa. Keluarga yang morat-marit keadaan ekonominya,
26
pertengkaran suami istri, perhatian orangtua yang kurang terhadap
anaknya, serta kebiasaan sehari-hari berperilaku yang kurang baik
dari orangtua dalam kehidupan sehari-hari berpengaruh dalam hasil
belajar peserta didik.
2. Metode Pembelajaran Snowball Throwing
a. Pengertian Metode Snowball Throwing
Snowball secara etimologi berarti bola salju, sedangkan
Throwing artinya melempar. Snowball Throwing secara keseluruhan
dapat diartikan melempar bola salju. Dalam pembelajaran Snowball
Throwing, bola salju merupakan kertas yang berisi pertanyaan yang
dibuat oleh siswa kemudian dilempar kepada temannya sendiri untuk
menjawab. Snowball Throwing menurut Arahman dalam Hamdayana
(2014 : 158) adalah suatu metode pembelajaran yang diawali dengan
pembentukan kelompok yang diwakili ketua kelompok untuk
mendapat tugas dari guru, kemudian masing-masing siswa membuat
pertanyaan yang dibentuk seperti bola (kertas pertanyaan) lalu
dilempar ke siswa lain yang masing-masing siswa menjawab
pertanyaan dari bola yang diperoleh.
Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa pembelajaran
Snowball Throwing adalah suatu metode pembelajaran yang membagi
murid dalam beberapa kelompok, yang nantinya masing-masing
27
anggota kelompok membuat sebuah pertanyaan pada selembar kertas
dan membentuknya seperti bola, kemudian bola tersebut dilempar ke
murid yang lain selama durasi waktu yang ditentukan, yang
selanjutnya masing-masing murid menjawab pertanyaan dari bola
yang diperolehnya.
Dalam metode Snowball Throwing, guru berusaha memberikan
kesempatan kepada siswa untuk mengembangkan keterampilan
menyimpulkan isi berita atau informasi yang mereka peroleh dalam
konteks nyata dan situasi yang kompleks. Guru juga memberikan
pengalaman kepada siswa melalui pembelajaran terpadu dengan
menggunakan proses yang saling berkaitan dalam situasi dan konteks
komunikasi alamiah.
Penggunaan metode pembelajaran Snowball Throwing dalam
meningkatkan keaktifan belajar siswa ini dirasakan cukup efektif
karena mampu menumbuh kembangkan potensi intelektual, sosial, dan
emosional yang ada dalam diri siswa. Di sini siswa, akan berlatih
untuk akan menemukan gagasan dan perasaan secara cerdas dan
kreatif, serta mampu menemukan dan menggunakan kemampuan
analitis dan imajinatif yang ada dalam dirinya untuk menghadapi
berbagai persoalan yang muncul dalam kehidupan sehari-hari
(Hamdayana, 2014 : 158-159).
28
b. Langkah-langkah metode Snowball Throwing
Langkah-langkah penggunaan metode Snowball Throwing adalah
sebagai berikut (Supriyanto, 2011 : 128):
1. Guru menyampaikan meteri yang akan disajikan.
2. Guru membentuk kelompok-kelompok dan memanggil masing-
masing ketua kelompok untuk memberikan penjelasan tentang
materi.
3. Masing-masing ketua kelompok kembali ke kelompoknya masing-
masing, kemudian menjelaskan materi yang disampaikan oleh guru
kepada temannya.
4. Kemudian masing-masing siswa diberikan satu lembar kertas kerja,
untuk menuliskan satu pertanyaan apa yang menyangkut materi
yang sudah dijelaskan oleh ketua kelompok.
5. Kemudian kertas yang berisi pertanyaan tersebut dibuat seperti bola
dan dilempar dari satu siswa ke siswa yang lainnya.
6. Setelah siswa dapat satu bola/satu pertanyaan diberikan kesempatan
kepada siswa untuk menjawab pertanyaan yang tertulis dalam
kertas berbentuk bola tersebut secara bergantian.
7. Evaluasi
8. Penutup
29
c. Kelebihan dan Kekurangan metode Snowball Throwing
1) Kelebihan metode pembelajaran Snowball Throwing
a. Melatih kesiapan siswa.
b. Saling memberikan pengetahuan.
c. Suasana pembelajaran menjadi menyenangkan.
d. Siswa mendapatkan kesempatan untuk berfikir.
e. Siswa terlibat aktif dalam pembelajaran.
2) Kekurangan metode pembelajaran Snowball Throwing
a. Pengetahuan tidak luas hanya berkutat pada pengetahuan
sekitar siswa.
b. Ketua kelompok yang tidak mampu menjelaskan dengan baik
menjadi penghambat bagi anggota lain.
c. Memerlukan waktu yang panjang.
d. Murid yang nakal cenderung membuat onar.
e. Kelas sering kali gaduh karena kelompok dibuat oleh murid.
B. Pembelajaran Tematik Tema Makananku Sehat dan Bergizi
1. Pembelajaran Tematik
a. Pengertian Pembelajaran Tematik
Pembelajaran tematik berangkat dari pemikiran filosof tertentu
yang menekankan pada pembentukan kreativitas anak didik dengan
30
pemberian aktivitas yang dapat dari pengalaman langsung melalui
lingkunganya yang natural.
Menurut (Hadi Subroto dalam Kadir dan Asrohah 2015 : 6)
pembelajaran tematik adalah pembelajaran yang diawali dengan suatu
pokok bahasan atau tema tertentu yang dikaitkan dengan pokok
bahasan yang lain, konsep tertentu dikaitkan dengan konsep yang lain
yang dilakukan secara spontan atau direncanakan, baik dalam satu
bidang studi atau lebih, dan dengan beragam pengalaman belajar
siswa, maka pembelajaran menjadi lebih bermakna.
Pembelajaran tematik adalah pembelajaran yang memadukan
antara berbagai mata pelajaran atau bidang studi dengan menggunakan
tema tertentu. Tema tersebut kemudian diulas atau dielaborasi dari
berbagai sudut pandang baik dari pandang ilmu pengetahuan sosial,
ilmu pengetahuan alam, humaniora maupun agama, sehingga
memberikan pengalaman bermakna bagi peserda didik (Kadir dan
Asrohah, 2015 : 9).
Maka pada umumnya pembelajaran tematik adalah pembelajaran
yang menggunakan tema tertentu untuk mengaitkan antara beberapa
isi mata pelajaran dengan pengalaman kehidupan nyata sehari-hari
siswa sehingga dapat memberikan pengalaman yang bermakna bagi
siswa. Dalam pembelajaran tematik anak didik diharapkan
mendapatkan hasil belajar yang optimal dan maksimal dan
31
menghindari kegagalan pembelajaran yang masih banyak terjadi
dengan model pembelajaran yang lain (Kadir dan Asrohah, 2015 : 6).
b. Karakteristik Pembelajaran Tematik
Sebagai salah satu pembelajaran di sekolahan dasar, pembelajaran
tematik memiliki karakteristik-karakteristik sebagai berikut:
a. Anak didik sebagai pusat pembelajaran
Anak didik sebagai pelaku utama pendidikan, semua arah dan
tujuan pendidikan harus disesuaikan dengan kebutuhan anak didik
dalam mengembangkan dirinya sesuai dengan minat motivasinya.
Anak didik sebagai subjek belajar, sehingga proses pembelajaran
berpusat pada anak didik.
b. Memberikan pengalaman langsung
Memberikan pengalaman langsung, apabila anak didik
dihadapkan dengan pada situasi yang nyata yang tidak lain adalah
lingkungan anak didik sendiri.
c. Menghilangkan batas pemisah antar mata pelajaran
Pemisahan antara berbagai mata pelajaran menjadi tidak jelas.
Mata pembelajaran disajikan dalam satu unit atau tema, dan dalam
satu unit atau tema mengandung banyak mata pelajaran, dalam arti
bahwa satu unit atau tema mengandung banyak mata pelajaran,
dalam arti bahwa satu unit atau tema ditinjau dari berbagai
prespektif mata pelajaran.
32
d. Fleksibel
Pembelajaran tematik dilakukan dengan menghubung-
hubungkan antara pengetahuan yang satu dengan pengetahuan yang
lainya, atau menghubungkan antara pengalaman yang satu dengan
pengalaman yang lainya, bahkan menghubungkan antara
pengetahuan yang satu dengan pengetahuan yang satunya.
c. Kelebihan Pembelajaran Tematik
Adapun kelebihan pembelajaran tematik adalah sebagai
berikut:
1. Menghemat pelaksanaan pembelajaran terutama dari segi waktu,
karena pembelajaran tematik dilaksanakan secara terpadu antara
beberapa mata pelajaran.
2. Peserta didik mampu melihat hubungan-hubungan yang bermakna
sebab isi/materi pembelajaran lebih berperan sebagai sarana atau alat,
bukan tujuan akhir.
3. Anak didik akan mendapatkan pengertian mengenai proses dan
materi yang saling berkaitan antara satu dengan yang lainya.
4. Keterkaitan antara satu mata pelajaran dengan lainya akan
menguatkan konsep yang telah dikuasai anak didik, karena didukung
dengan pandangan dengan berbagai prospektif.
33
d. Kekurangan Pembelajaran Tematik
Pembelajaran tematik selain mempunyai kelebihan juga
mempunyai kekurangan. Kekurangan dalam pembelajaran tematik
adalah:
1. Pembelajaran menjadi lebih kompleks dan menuntut guru untuk
mempersiapkan diri sedemikian rupa supaya ia dapat melaksanakanya
dengan baik.
2. Guru harus merancang pembelajaran tematik dengan memperhatikan
keterkaitan antara berbagai pokok materi tersebar dibeberapa mata
pelajaran.
3. Menuntut penyediaan alat, media, bahan, sarana dan prasarana untuk
berbagai mata pelajaran yang dipadukan secara serentak.
e. Implikasi Pembelajaran Tematik
Implementasi pembelajaran tematik di sekolahan dasar
membawa beberapa implikasi yang harus disadari oleh semua pihak.
Implikasi itu bagaikan sebelah mata pedang yang mempunyai dua sisi.
Satu pihak memberikan keuntungan tetapi di pihak lain membawa
konsekuensi-konsekuensi tertentu yang harus ditanggung oleh
penanggung jawaban pendidikan.
a. Implikasi bagi guru
Pembelajaran tematik memerlukan kecekatan guru pengampu
kelas untuk melakukan perencanaan pembelajaran. Pembelajaran
34
tematik menuntut kreativitas guru yang tinggi dalam menyiapkan
kegiatan/pengalaman belajar bagi anak didik. Guru harus mampu
berimprovisasi dalam segala medan yang dihadapi, termasuk dalam
menghadapi murid yang kemampuanya beragam, materi atau bahan
bahan pelajaran yang tersebar dalam beberapa sumber, sarana dan
prasarana yang harus sesuai dengan karakteristik mata pelajaran,
menyusun kompetensi atau indikator yang harus dicapai oleh siswa.
b. Implikasi bagi siswa
Beban guru yang semakin meningkat akan berimplikasi pula
terhadap beban peserta didik. Seperangkat persiapan guru yang
memang harus dapat diikuti oleh anak didik secara seksama. Anak
didik harus mampu bekerja secara individual, berpasangan atau
berkelompok sesuai dengan tuntutan skenario pembelajaran.
c. Implikasi terhadap sarana, prasarana, sumber belajar dan media
Pembelajaran tematik pada dasarnya adalah pembelajaran yang
dirancang dengan mengintegrasikan berbagai komponen mata
pelajaran. Dalam pembelajaran tematik alat yang diperlukan dalam
pembelajaran harus didesain secara khusus sesuai dengan
kepentingan dan kegunaanya, buku ajar yang siswa sebagai bahan
rujukan.
35
2. Makananku Sehat dan bergizi
a. Pengertian Makanan Sehat dan Bergizi
Makanan sehat dan bergizi adalah makanan yang higenis yang
tidak mengandung zat yang membahayakan tubuh, mengandung gizi
yang bermanfaat bagi tubuh. Gizi yang diperlukan tubuh mengandung
protein, karbohidrat, lemak, vitamin dan mineral. Makanan bergizi
adalah makanan yang memenuhi kebutuhan gizi tubuh, Allah SWT telah
menciptakan manusia dengan susunan yang sempurna sehingga
memerlukan zat gizi yang lengkap sebagai penyusunya (karbohidrat,
protein, lemak, vitamin, dan mineral). Makanan yang sehat dan bergizi
mengandung berbagai zat yang bermanfaat bagi tubuh kita yaitu:
a. Karbohidrat akan dipecah oleh tubuh menjadi sumber energi.
b. Protein diperlukan sebagai zat pembangun tubuh dan memperbaiki
jaringan yang rusak.
c. Lemak sebagai cadangan energi dan pelarut vitamin A, D, E, K.
d. Vitamin dan mineral untuk menjaga daya tahan dan kesehatan tubuh.
e. Serat diperoleh dari sayuran dan buah yang bermanfaat untuk
menjaga pencernaan dan kesehatan.
Makanan sehat dan bergizi itu sangat penting karena jika kita tidak
menjaga pola makan dan gizi bisa menimbulkan penyakit seperti diare
dan tipus.
36
b. Ciri-ciri makanan sehat dan bergizi
1. Tidak banyak mengandung lemak-lemak hewani
2. Rendah garam dan MSG.
3. Banyak mengandung sayuran atau serat.
4. Tidak/sedikit menggunakan bahan pengawet.
5. Menggunakan sedikit minyak goring.
(http://dokumen.tips/documents/pengertian-makanan-sehat-dan-
bergizi.html#diakses pada tanggal 20 Juni 2017 pukul 15:42).
37
3. Pemetaan Indikator Pembelajaran tema Makananku Sehat dan
Bergizi.
Pemetaan Indikator Pembelajaran 1 subtema 2
MATEMATIKA
Kompetensi Dasar:
3.3 Memahami aturan pembulatan dalam membaca hasil
pengukuran dengan alat ukur
4.17 Menyatakan kesimpulan berdasarkan data tabel atau
grafik
Indikator:
• Membaca dan mengolah data tabel dan grafik batang
melalui kegiatan membaca teks.
• Menyajikan data dan grafik batang mengenai konsumsi
susu di sekolah melalui kegiatan surve di sekolah.
Pembelajaran 1
Tema makananku
sehat dan bergizi
Bahasa Indonesia
Kompetensi Dasar:
3.4 Menggali informasi dari teks cerita
petualangan tentang lingkungan dan sumber
daya alam dengan bantuan guru dan teman
dalam bahasa Indonesia lisan dan tulis
dengan memilih dan memilah kosakata
baku
4.4 Menyajikan teks cerita petualangan tentang
lingkungan dan sumber daya alam secara
mandiri dalam teks bahasa Indonesia lisan
dan tulis dengan memilih dan memilah
kosakata baku
Indikator:
• Menemukan informasi tentang manfaat susu
melalui kegiatan membaca teks tentang susu.
• Menyajikan informasi tentang susu dan
manfaatnya dalam bentuk buklet melalui
kegiatan membaca, mengamati gambar,
mengumpulkan data, dan diskusi.
IPA
Kompetensi Dasar:
3.7 Mendeskrisikan hubungan antara sumber
daya alam dengan lingkungan, teknologi,dan
masyarakat
4.7 Menyajikan laporan hasil
pengamatan tentang teknologi yang
digunakan di kehidupan sehari-hari serta
kemudahan yang diperoleh oleh masyarakat
dengan memanfaatkan teknologi tersebut.
Indikator:
• Membandingkan teknologi pemerahan susu
sapi tradisional dan modern melalui kegiatan
mengamati gambar seri.
• Menjelaskan manfaat teknologi
pemerahan susu sapi bagi masyarakat setelah
kegiatan mengamati gambar seri.
38
Pemetaan Indikator Pembelajaran 2 subtema 2
PPKN
Kompetensi Dasar:
3.2 Memahami hak dan kewajiban sebagai warga dalam kehidupan sehari-hari
di rumah, sekolah dan masyarakat.
4.2 Melaksanakan kewajiban sebagai warga di lingkungan
rumah, sekolah dan masyarakat
Indikator:
• Memberi contoh sikap disiplin dalam mengkonsumsi sayur dan
buah melalui observasi diri dan diskusi.
• Menerapkan sikap disiplin dalam mengkonsumsi sayur dan buah melalui
kegiatan.
Pembelajaran 2
Tema makananku
sehat dan bergizi
MATEMATIKA
Kompetensi Dasar:
3.3 Memahami aturan pembulatan dalam
membaca hasil pengukuran dengan
alat ukur
4.17 Menyatakan kesimpulan berdasarkan
data tabel ataugrafik.
Indikator:
- Membaca, menjelaskan, dan mengubah
data tabel menjadi data grafik garis dan
sebaliknya, melalui kegiatan membaca
teks
- Menyimpulkan data, melalui kegiatan
membaca teks.
- Menyajikan data tabel dan grafik garis
mengenai konsumsi buah dan sayur.
SBDP
Kompetensi Dasar:
3.4 Mengetahui berbagai alur cara dan
pengolahan media karya kreatif
4.14 Membuat karya kerajinan
aksesoris dengan berbagai bahan
dan teknik.
Indikator:
- Mengidentifikasi berbagai alur cara
pengolahan media karya kreatif.
- Berkreasi membuat hiasan baju/bros
menggunakan buah dan sayuran
dengan teknik printing.
39
C. Kaiatan Metode Snowball Throwing dengan Pembelajaran Tematik
Pembelajaran tematik adalah pembelajaran yang dirancang
berdasarkan tema-tema tertentu yang memberikan pengalaman bermakna
kepada siswa. Dalam pembelajaran ini, gurupun harus mampu membangun
bagian keterpaduan melalui satu tema. Pembelajaran tematik sangat menuntut
kreatifitas guru dalam memilih dan mengembangkan tema pembelajaran.
Pembelajaran menjadi ilustrasi dan contoh-contoh yang menarik dalam
pembelajaran supaya siswa mudah menangkap materi pelajaran. Pembelajaran
tematik memerlukan sarana dan sumber informasi yang cukup banyak dan
beragam serta berguna untuk mengembangkan wawasan dan pengetahuan
yang diperlukan. Akan tetapi pada umumnya dalam pembelajaran tematik
masih kesulitan dalam memahami materi yang harus menghubungkan dari
pelajaran satu ke pelajaran yang lainya. Oleh karena itu siswa menganggap
pembelajaran tematik relative tidak mudah untuk memahami materi pelajaran
pada setiap pembelajaran, umumnya pada siswa sekolah dasar.
Dalam pelaksanaanya pembelajaran tematik atau kurikulum 2013
terdapat kendala yang dialami oleh guru dan siswa dalam proses kegiatan
belajar sehingga hasil belajar siswa yang dicapai masih rendah, kurang dari
KKM.
Metode pembelajaran adalah suatu cara atau upaya yang dilakukan
oleh para pendidik agar proses belajar-mengajar pada siswa tercapai sesuai
40
dengan tujuan. Metode pembelajaran ini sangat penting di lakukan agar proses
belajar mengajar tersebut nampak menyenangkan dan tidak membuat para
siswa tersebut suntuk, dan juga para siswa tersebut dapat menangkap ilmu
dari tenaga pendidik tersebut dengan mudah.
Dalam pembelajaran tematik sebaiknya guru menggunakan metode
pembelajaran yang menarik kreatif, yang dapat membangkitkan semangat
belajar siswa dalam proses belajar mengajar. Salah satunya menggunakan
metode pembelajaran Snowball Throwing.
Metode snowball Throwing merupakan metode yang kooperatif yang
didesain seperti permainan melempar bola. Penerapan metode Snowball
throwing siswa dibagi beberapa kelompok setiap kelompoknya diketuai oleh
salah satu anggota kelompok, ketua kelompoknya kemudian menjelaskan
kepada anggota kelompok, masing-masing siswa membuat soal ditulis
dikertas kemudian dibentuk seperti bola, setelah dibuat seperti bola kemudian
dilempar keteman yang lainya, yang mendapatkan lemparan bola siswa
menjawab soal yang ada didalam kertas. Selain itu kertas yang digunakan
untuk membuat bola bisa menggunakan buku tulis. Metode pembelajaran
Snowball Throwing bisa dijadikan sebagai permainan dalam belajar, sehingga
siswa lebih antusias dalam mengikuti pelajaran. Metode seperti ini diharapkan
dapat memotivasi siswa untuk belajar dan dapat membantu kesulitan siswa
dalam mempelajari tematik khususnya tema makananku sehat dan bergizi,
sehingga hasil belajar siswa akan meningkat. Meskipun demikian, metode ini
41
masih memiliki kelemahan yaitu materi tidak terlalu luas hanya berkisar pada
apa yang telah diketahui oleh siswa.
D. Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM)
1. Pengertian Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM)
Menurut DEPDIKNAS (2008 : 51) salah satu prinsip penilaian pada
kurikulum berbasis kompetensi adalah “menggunakan acuan kriteria, yakni
menggunakan kriteria tertentu dalam menentukan kelulusan peserta didik.
Kriteria paling rendah untuk menyatakan peserta didik mencapai
ketuntasan dinamakan kriteria ketuntasan minimal”.
Penentuan kriteria ketuntasan minimal tidak hanya dapat ditentukan
melalui kebijakan pemerintah seperti kriteria kelulusan dengan ujian
nasional ataupun dengan memperhatikan intake kompleksitas, dan daya
dukung seperti yang dilakukan di sekolah. Penentuan batas lulus yang lain,
dapat ditentukan dengan berbasis peserta tes dan yang berbasis alat ukur
atau perangkat tesnya. Penentuan kriteria ketuntasan minimal dengan basis
peserta didik dan alat ukurnya selama ini masih belum dilakukan. Padahal
hal ini menjamin KKM yang valid dan dapat digunakan untuk menentukan
KKM tingkat daerah, misalnya kecamatan atau kabupaten/kota.
42
2. Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) secara individu, kelas, klasikal.
Untuk menenetukan ketuntasan belajar siswa (individual) dapat
dihitung dengan menggunakan persamaan sebagai berikut (Trianto, 2010:
241):
KB = x 100%
Di mana: KB = ketuntasan belajar
T = jumlah skor yang diperoleh siswa
T1 = jumlah skor total
Setiap siswa dikatakan tuntas belajarnya (ketuntasan individu) jika
proporsi jawaban benar siswa ≥ 65%, dan suatu kelas dikatakan tuntas
belajarnya (ketuntasan klasikal) jika dalam kelas tersebut terdapat ≥
85% siswa yang telah tuntas belajarnya (Depdikbud dalam Trianto,
2010: 241).
Tetapi, menurut Trianto (2010: 241) berdasarkan ketentuan KTSP
penentuan ketuntasan belajar ditentukan sendiri oleh masing-masing
sekolah yang dikenal dengan istilah kriteria ketuntasan minimal, dengan
berpedoman pada tiga pertimbangan, yaitu: kemampan setiap peserta
didik berbeda-beda; fasilitas (sarana) setiap sekolah berbeda; dan daya
dukung setiap sekolah berbeda.
3. Mekanisme Penetapan KKM
Kriteria ketuntasan minimal (KKM) per mata pelajaran yang ditetapkan
oleh sekolah dengan mempertimbangkan hal hal berikut:
43
a. Ketuntasan belajar setiap indikator adalah 0-100%, dengan batas ideal
minimum 75%.
b. Sekolahan harus menetapkan kriteria ketuntasan minimal (KKM) per
mata pelajaran dengan mempertimbangkan kemampuan rata-rata peserta
didik (intake), kompleksitas (kesulitan dan kerumitan setiap indikatopr
pencapaian), dan daya dukung (tenaga pengajar, sarana dan prasarana).
c. Sekolahan dapat menetapkan KKM di bawah batas kriteria ideal, tetapi
secara bertahap harus dapat mencapai kriteria ketuntasan minimal
(100%).
Untuk lebih jelasnya, lihat rambu-rambu penetapan KKM dibawah ini:
a) KKM ditetapkan pada awal tahun pelajaran.
b) KKM ditetapkan oleh forum MGMP sekolah.
c) Nilai KKM dinyatakan dalam bentuk bilangan bulat dengan rentang
0-100.
d) Nilai ketuntasan belajar maksimal adalah 100.
e) Sekolah dapat menetapkan KKM dibawah nilai ketuntasan belajar
maksimal.
f) Nilai KKM harus dicantumkan dalam LHBS.
Contoh penetapan nilai KKM dengan memberikan point pada
setiap kriteria ketetapan:
1. Kompleksitas : - Tinggi = 1
- Sedang = 2
44
- Rendah = 3
2. Daya dukung: - Tinggi = 3
- Sedang = 2
- Rendah =1
3. Intake: - Tinggi = 3
- Sedang = 2
- Rendah = 1
Jika indikator memiliki kompleksitas rendah, daya dukung tinggi,
dan intake siswa sedang nilainya adalah (3+3+2) x 100 = 88,899 atau
dibulatkan menjadi 89.
Dengan menggunakan rentang nilai pada setiap kriteria:
1. kompleksitas: - Tinggi = 50-64
- Sedang = 65-80
- Rendah = 81-100
2. Daya dukung: - Tinggi = 81-100
- Sedang = 65-80
- Rendah = 50-64
3. Intake: - Tinggi = 81=100
- Sedang = 65-80
- Rendah = 50-64
45
Dalam menentukan rentang nilai dan menentukan niali dari setiap
kriteria perlu kesepakatan dalam forum MGMP di sekolah. ( Jamal,
2010 : 197-201).
46
BAB III
PELAKSANAAN PENELITIAN
A. Kondisi Umum
1. Gambaran Umum MI Negeri Manggarwetan
a. Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilakukan di MI Negeri Manggarwetan Kecamatan
Godong Kabupaten Grobogan yang beralamat Jl. Majatama, RT 02 RW 03
Manggarwetan Kecamatan godong Kabupaten Grobogan provinsi jawa
tengah kode pos 58162 yang kurang lebih berjarak 10 Km sebelah barat
kota Godong serta 27 Km sebelah barat kota Grobogan. Profil madarasah
secara lengkap adalah sebagai berikut:
a. Nama madrasah : MI Negeri Manggarwetan Grobogan
b. Alamat : Desa Manggarwetan Kecamatan Godong
Kabupaten Grobogan
c. Nomor sertifikasi : 11.10.16.13.1.00084
d. Tahun berdiri : 1963
e. Tahun penegrian : 1997
f. Kode pos : 58163
g. Kepala Madrasah : Jumari, S.Ag,. M.Pd.i
46
47
. Visi dan Misi MI Negeri Manggarwetan
1) Visi
Terwujudnya Generasi Islam yang Terampil, Qur’ani, Tekun
Beribadah, Beraklak Karimah, dan Unggul dalam Prestasi.
2) Misi
Misi dari MI Negeri Manggarwetan sebagai suatu lembaga
pendidikan formal adalah sebagai berikut:
1. Menyelenggarakan pendidikan yang berkualitas dalam pencapaian
prestasi akademik dan non akademik.
2. Mewujudkan pembelajaran dan pembiasaan dalam mempelajari al-
Qur’an dan menjalankan ajaran agama Islam.
3. Meningkatkan pengetahuan dan profesionalisme tenaga pendidik
dan kependidikan sesuai dengan perkembangan dunia pendidikan.
4. Menyelenggarakan tata kelola madrasah yang efektif, efesien,
transparan, dan akuntabel.
c. Letak Geografis
Madrasah Ibtidaiyah Negeri Manggarwetan secara geografis terletak
di daerah pedesaan tepatnya masuk dalam wilayah Desa Manggarwetan
Kecamatan Godong Kabupaten Grobogan Propinsi Jawa Tengah yang
kurang lebih berjarak 10 Km sebelah barat kota Godong serta 27 Km
sebelah barat kota Grobogan.
48
Struktur geografis desa Manggarwetan adalah daerah persawahan
oleh karena itu masyarakatnya kebanyakan bermata pencaharian sebagai
petani dan buruh, walaupun ada juga yang bekerja sebagai pegawai
dan wirausaha.
Madrasah Ibtidaiyah Negeri Manggarwetan Kecamatan Godong
Kabupaten Grobogan Propinsi Jawa Tengah memiliki luas tanah sebesar
2920 M2 dengan status tanah waqaf dengan nomor sertifikat
11.10.16.13.1.00084 yang dikeluarkan oleh dinas pertanahan Kabupaten
Grobogan, dan dalam perkembangannya madrasah ini memiliki luas
bangunan 1.305 M2 yang dimanfaatkan untuk 13 ruang belajar, 1 ruang
kepala, 1 ruang guru, 1 gedung perpustakaan, 1 musholla.
d. Sejarah Berdiri dan Berkembangnya Madrasah Ibtidaiyah Negeri
Manggarwetan
Sejarah berdirinya Madrasah Ibtidaiyah Negeri Manggarwetan tidak
jauh berbeda dengan lembaga-lembaga pendidikan lainnya. Berdirinya
lembaga ini berangkat dari besarnya animo masyarakat di desa
Manggarwetan akan pentingnya pendidikan bagi mereka, dan yang lebih
khusus lagi adalah pendidikan yang bercorak Islami, karena dalam
kehidupan kesehariannya masyarakat desa Manggarwetan di kenal sangat
religius dan memegang teguh nilai-nilai agama Islam, berangkat dari
49
kesadaran inilah yang memacu mereka untuk mendirikan sebuah lembaga
pendidikan dasar yang tidak meninggalkan nilai-nilai agama Islam yang
memang sudah melekat erat pada diri masyarakat Desa Manggarwetan
Kecamatan Godong Kabupaten Grobogan Propinsi Jawa Tengah.
Berangkat dari hal tersebut, maka pada tahun 1963 ide pendirian
Madrasah mulai direalisasikan yang pada waktu itu di prakarsai oleh para
tokoh agama serta tokoh masyarakat diantaranya adalah:
1. Lurah Kamari (Kepala Desa Manggarwetan)
2. Modin Nawawi (Perangkat Desa Manggarwetan)
3. Kyai Muslih (Tokoh Agama)
4. Abdul Halim (Tokoh Masyarakat)
5. Muhadi (Tokoh Masyarakat)
(Sumber: MIN Manggarwetan)
Berangkat dari pemikiran kelima tokoh di atas, ide pendirian
madrasah serta sarana dan prasarana belajar mulai dipersiapkan dan
didirikan, kemudian kegiatan belajar mengajar mulai dilaksanakan,
walaupun dengan jumlah pendidik (guru), fasilitas ataupun sarana
prasarana pendidikan yang masih jauh dari memadai. Hal ini disebabkan
karena kuranganya sumber daya serta sumber dana yang dimiliki pada
waktu itu. Walaupun demikian, semangat mendidik yang dimiliki oleh para
guru serta semangat belajar oleh para siswa sangat besar sehingga
madrasah inipun dapat eksis untuk tahun-tahun berikutnya.
50
Selanjutnya, disini akan penulis sampaikan pula urutan perubahan
nama Madrasah yang dimulai sejak tahun 1963 sampai bernama Madrasah
Ibtidaiyah Negeri Manggarwetan yaitu sebagai berikut:
1. Madrasah Wajib Belajar ( MWB ) : Tahun 1963 s/d 1970
2. MI YATPI Manggarwetan : Tahun 1970 s/d 1980
3. MI Nahdlotut Thullab : Tahun 1080 s/d 1997
4. MI Negeri Manggarwetan : Tahun 1997 s/d sekarang
e. Data Guru dan Karyawan di MI Negeri Manggar Wetan Grobogan
Di MI Negeri Manggarwetan terdapat 14 guru, 3 karyawan dan 1
kepala sekolah. Berikut ini rincian data guru dan karyawan di MI Negeri
Manggarwetan Grobogan:
Tabel 3.1
Data guru dan karyawan di MI Negeri Manggarwetan Grobogan
No Nama Jenis Kelamin Pendidikan Terakhir
1. Jumari, S.Ag, M.Pd.I L S2
2. Bambang Ritmanto, S.Pd L S1
3. Sriyati, S.Pd.I P S1
4. Muhammad Al Maghfur, S.Ag L S1
5. Mutma’innah, S.Ag, M.Pd.I P S2
6. Drs. Moh Ruchan Fahrodli L S1
7. Suntari, S.Ag P S1
Bersambung.....
51
Sambungan.....
8. Tasripin, M.Pd.I L S1
9. Rusmiatun, S.Pd.I P S1
10. Nuril Huda, S.Pd.I L S1
11. Moh Shokheh, S.Pd.I L S1
12. Islamiyah, S.Pd.I P S1
13. Nasihatul Hairiyah, S.Pd.I P S1
14. Mas’adatun Nikamh, S.Pd P S1
15. Bambang Eko Saputo L SMA
16. Agus Dwi Budiyanto L SMA
17. Wahyu Dwi Wijayanti P SMA
18. Dzul Fikar, S.Pd L S1
(Sumber: MIN manggarwetan)
Tabel 3.2
Pembagian Tugas Guru MI Negeri Manggarwetan
No Nama Jabatan Jenis Guru Mengajar Kelas
1. Jumari, S.Ag. M.Pd.i Kepala Madrasah Guru Mapel I,II
2. Suntari, S.Ag Waka Kurikulum Guru Kelas V A
3. Bambang Ritmanto, S.Pd Guru Guru Kelas V B
4. Sriyati, S.Pd.i Guru Guru Kelas IB
5. Muhammad Al Maghfur, S.Ag Guru Guru Mapel VI A
6. Mutma’innah, S.Ag. M.Pd.i Guru Guru Kelas IV C
7. Drs. Moh Ruchan Fahrodli Guru Guru Kelas I A
8. Tasripin, M.Pd.i Guru Guru Kelas IV C
Bersambung…..
52
Sambungan…..
9. Rusmiatun, S.Pd.i Guru Guru Kelas VI B
10. Nuril Huda, S.Pd.i Guru Guru Kelas III A
11. Moh Shokheh, S.Pd.i Guru Guru kelas III B
12. Islamiyah, S.Pd.i Guru GuruKelas II A
13. Nasihatul Hairiyah, S.Pd.i Guru Guru Kelas II B
14. Mas’adatun Nikmah, S.Pd Guru Guru Kelas IV A
(Sumber: Min Manggarwetan)
Sedangkan data keadaan guru di MI Negeri Manggarwetan disajikan
dalam tabel berikut:
Tabel 3.3
Keadaan guru di MI Negeri Manggarwetan Grobogan
Guru Ijazah Jumlah
PNS Non PNS SMA D11 S1 S2
L P L P
7 4 4 3 3 - 12 3 18
f. Pereodesasi Kepemimpinan
Disini akan penulis sampaikan periodesasi kepemimpinan Kepala
Madrasah yaitu sebagai berikut:
1. Bapak Rohmat, Menjabat sebagai Kepala Madrasah pada periode tahun
tahun 1963 s/d 1970.
2. Bapak Dalhari, Menjabat sebagai Kepala Madrasah pada periode tahun
tahun 1970 s/d 1975.
53
3. Bapak Sofwan, Menjabat sebagai Kepala Madrasah pada periode
tahun1975 s/d 1978.
4. Bapak Marim, Menjabat sebagai Kepala Madrasah pada periode
tahun1978 s/d 1980.
5. Bapak Abdul Halim, Menjabat sebagai Kepala Madrasah pada periode
tahun 1980 s/d 1993.
6. Bapak Muslich, A.Ma, Menjabat sebagai Kepala Madrasah pada periode
tahun Tahun 1993 s/d 2005.
7. Bapak Jumari, S.Ag.,M.Pd.i Menjabat sebagai Kepala Madrasah pada
periode tahun 2005 s/d sekarang.
(Sumber: MIN Manggarwetan)
g. Karakteristik Siswa Kelas IVA MI Negeri Manggarwetan Tahun
Ajaran 2016/2017.
Siswa kelas IVA MI Negeri Manggarwetan berjumlah 20 siswa yang
terdiri dari 11 siswa laki-laki dan 9 siswa perempuan. Berikut ini adalah
tabel keadaan siswa kelas IV MI Negeri Manggarwetan:
Tabel 3.4
Keadaan siswa kelas IVA MI Negeri Manggarwetan Grobogan
No Kode Siswa NISN Jenis Kelamin
1. A 0079692181 Laki-laki
2. B 0065386446 Laki-laki
3. C 0078260558 Perempuan
54
4. D 0083206747 Laki-laki
5. E 0075976434 Perempuan
6. F 0071674833 Laki-laki
7. G 0088259541 Laki-laki
8. H 0083617798 Perempuan
9. I 0077063915 Perempuan
10. J 0078901035 Laki-laki
11. K 0088575429 Laki-laki
12. L 0069441761 Laki-laki
13. M 0084056026 Laki-laki
14. N 0079956168 Laki-laki
15. O 0073385194 Laki-laki
16. P 0078743010 Perempuan
17. Q 0078682947 Perempuan
18. R 0076055231 Perempuan
19. S 0077907865 Perempuan
20. T 0071545921 Perempuan
(Sumber: MIN Manggarwetan)
Karakteristik siswa sebagi subjek penelitian dapat digambarkan
sebagai berikut:
a. Usia rata-rata siswa adalah 10 tahun.
b. Kemampuan siswa rata-rata sedang.
c. Siswa malu bertanya.
d. Semua siswa berasal dari desa.
55
e. Latar belakang pendidikan orang tua siswa sebagian besar berpendidikan
rendah.
h. Pelaksanaan Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan pada pembelajaran pelajaran tematik tema
9 semester genap tahun 2017. Penelitian menggunakan metode Snowball
Throwing yang dilaksanakan dalam 2 siklus. Penelitian tersebut dilaksanakan
pada jam mata pelajaran tematik sesuai dengan jadwal pelajaran tematik kelas
IVA MI Negeri Manggarwetan Kecamatan Godong Kabupaten Grobogan.
Waktu pelaksanaan adalah sebagi berikut:
a. Kegiatan observasi awal pada tanggal 25 April 2017
b. Kegiatan siklus 1 dilaksanakan pada tanggal 23 Mei 2017
c. Kegiatan siklus 2 dilaksanakan pada tanggal 24 Mei 2017
B. Deskripsi Pelaksanaan Siklus 1
Pelaksanaan tindakan pada siklus satu dilaksanakan pada tanggal 23
Mei 2017. Pelaksanaan tindakan ini sesuai dengan program semester genap
pembelajaran tematik kelas IV selama 8 x 35 menit. Pelaksanaan tindakan
pada siklus 1 ini dilakukan dalam 4 tahapan yaitu perencanaan, tindakan,
observasi, refleksi, secara garis besar pelaksanaan dapat dideskripsikan
sebagai berikut:
56
1. Perencanaan
Sebelum peneliti melaksanakan penelitian, peneliti terlebih dahulu
membuat RPP yang dikonsultasikan dengan guru kelas (pembelajaran
tematik) kelas IVA. Peneliti menerapkan metode Snowball Throwing untuk
pembelajaran tematik tema 9. Adapun tahap perencanaan meliputi:
a. Merencanakan proses pelaksanaan pembelajaran dengan menerapkan
metode Snowball Throwing pada pembelajaran tematik kelas IVA.
b. Menentukan waktu pelaksanaan tindakan kelas siklus 1 yaitu pada hari
selasa tanggal 23 Mei 2017.
c. Menetapkan materi yang akan diajarkan pada siklus 1 yaitu tema 9
makananku sehat dan bergizi.
d. Menyusun indikator yang akan dicapai setelah pembelajaran.
e. Membuat lembar pengamatan, dilakukan untuk mengamati keaktivan
siswa dan guru selama proses pembelajaran.
f. Menyiapkan alat dan media
1. Kertas
2. Buku siswa tematik untuk peserta didik kelas IVA semester genap.
3. Menyusun lembar soal berupa tes.
2. Tindakan
Tindakan pada siklus 1 ini berlangsung selama satu kali tatap muka
(8x35 menit), materi yang diajarkan oleh guru dalam siklus 1 ini adalah
57
tema 9 makananku sehat dan bergizi pada pembelajaran 1 dengan
menggunakan metode Snowball Throwing.
Pada tahap ini pelaksanaan siklus 1 meliputi kegiatan-kegiatan yang
disusun di dalam RPP secara runtun, yaitu:
a. Pendahuluan
4. Guru membuka pembelajaran dengan mengucapkan salam.
5. Guru mengawali pembelajaran dengan berdoa dengan penuh khidmah.
6. Guru menanyakan kabar siswa.
7. Guru mengecek kehadiran siswa.
8. Guru mempersilahakan siswa untuk menyiapkan alat tulis.
9. Guru melakukan apersepsi dengan bertanya materi sebelumnya yang
telah dipelajari oleh siswa.
10. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.
d. Kegiatan Inti
a) Mengamati
1. Guru menyampaikan materi .
2. Siswa mendengarkan guru menyampaikan materi pelajaran.
3. Guru menerangkan langkah-langkah metode Snowball Throwing.
b) Menanya
1. Siswa diminta bertanya jika ada yang belum jelas.
58
c) Melakukan
1. Guru membentuk kelompok-kelompok dan memanggil masing-
masing ketua kelompok untuk memberikan penjelasan tentang
materi.
2. Masing-masing ketua kelompok kembali ke kelompoknya
masing-masing kemudian menjelaskan materi yang disampaikan
oleh guru kepada teman sekelompoknya.
3. Masing-masing siswa diberikan satu lembar kertas kerja untuk
menuliskan satu pertanyaan apa saja yang menyangkut materi
yang sudah dijelaskan oleh ketua kelompok.
4. Siswa membentuk kertas tersebut seperti bola dan dilempar dari
satu siswa ke siswa yang lain.
d) Asosiasi/menghubungkan
1. Guru bertanya tentang grafik batang konsumsi susu.
2. Guru bertanya kepada siswa tentang kandungan gizi di dalam
susu.
3. Guru bertanya tentang bagaiman pengolahan susu.
e) Komunikasi
1. Guru meminta masing-masing kelompok menyimpulkan materi
pada hari ini.
2. Guru memberikan lembar soal tes.
59
e. Penutup
1. Guru memberikan refleksi dari kegiatan yang telah dilakukan dengan
bertanya kesimpulan dari kegiatan pembelajaran yang telah
dilakukan.
2. Guru memberikan penguatan motivasi agar siswa tidak malas belajar
dirumah.
3. Guru menutup pembelajaran dengam doa dan mengucapkan salam.
3. Observasi
Pada tahap ini dilakukan observasi atau pengamatan terhadap
pelaksanaan pembelajaran berlangsung, yaitu:
a. Memperhatikan sikap dan perilaku peserta didik saat proses
pembelajaran sedang berlangsung.
b. Pengamat mengamati dan menggunakan lembar observasi. Berikut hasil
pengamatan guru dan siswa siklus I:
Tabel 3.5
Lembar pengamatan terhadap Guru siklus 1
No Aspek yang diamati Pengamatan Guru
SB B C K TB
A. Kegiatan Awal
1. Guru membuka pelajaran dengan mengucapkan
salam.
2. Guru mengawali pembelajaran dengan berdoa dengan
penuh khidmad.
3. Guru menanyakan kabar siswa.
4. Guru mengecek kehadiran siswa.
5. Guru mempersilahkan siswa untuk menyiapkan alat
tulis.
6. Guru melakukan apersepsi dengan bertanya materi
sebelumnya yang telah dipelajari oleh siswa.
60
No Aspek yang diamati Pengamatan Guru
SB B C K TB
7. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.
B. Kegiatan Inti
Mengamati
1. Guru menyampaikan materi.
2. Siswa mendengarkan guru menyampaikan materi.
3. Guru menerangkan langkah-langkah metode
Snowball Throwing.
Menanya
1. Siswa diminta bertanya jika ada yang belum jelas.
Melakukan
1. Guru membentuk kelompok-kelompok dan
memanggil masing-masing ketua kelompok untuk
memeberikan penjelasan tentang materi.
2. Masing-masing ketua kelompok kembali ke
kelompoknya masing-masing, kemudian menjelaskan
materi yang disampaikan oleh guru kepada teman
sekelompoknya.
3. Masing-masing siswa diberikan satu lembar kertas
kerja untuk menuliskan satu pertanyaan apa saja yang
menyangkut materi yang sudah dijelaskan oleh ketua
kelompok.
4. Siswa membentuk kertas tersebut seperti bola dan
dilempar dari satu siswa kesiswa yang lain.
Asosiasi/menghubungkan
1. Guru bertanya tentang garfik batang konsumsi guru.
2. Guru bertanyan kepada siswa tentang kandungan gizi
didalam susu.
3. Guru bertanya tentang bagaimana pengolahan susu.
Komunikasi
1. Guru meminta masing-masing kelompok
menyimpulkan materi pada hari ini.
2. Tes
C. Penutup
1. Guru memberikan refleksi dari kegiatan yang telah
dilakukan dengan bertanya kesimpulan dari kegiatan
pembelajaran yang telah dilakukan.
2. Guru memberikan penguatan motivasi agar siswa
tidak malas belajar dirumah.
3. Guru menutup pembelajaran dengan doa dan
mengucapkan salam.
Keterangan:
SB : Sangat Baik
61
B : Baik
C : Cukup
K : Kurang
TB : Tidak Baik
Tabel 3.6
Lembar pengamatan siswa siklus I
No Aspek yang diamati Pengamatan Siswa
SB B C K TB
A. Kegiatan Awal
1. Guru membuka pelajaran dengan mengucapkan salam.
2. Guru mengawali pembelajaran dengan berdoa dengan
penuh khidmad.
3. Guru menanyakan kabar siswa.
4. Guru mengecek kehadiran siswa.
5. Guru mempersilahkan siswa untuk menyiapkan alat
tulis.
6. Guru melakukan apersepsi dengan bertanya materi
sebelumnya yang telah dipelajari oleh siswa.
7. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.
B. Kegiatan Inti
Mengamati
1. Guru menyampaikan materi.
2. Siswa mendengarkan guru menyampaikan materi.
3. Guru menerangkan langkah-langkah metode Snowball
Throwing.
Menanya
1. Siswa diminta bertanya jika ada yang belum jelas.
Melakukan
1. Guru membentuk kelompok-kelompok dan memanggil
masing-masing ketua kelompok untuk memeberikan
penjelasan tentang materi.
2. Masing-masing ketua kelompok kembali ke
kelompoknya masing-masing, kemudian menjelaskan
materi yang disampaikan oleh guru kepada teman
sekelompoknya.
3. Masing-masing siswa diberikan satu lembar kertas
kerja untuk menuliskan satu pertanyaan apa saja yang
menyangkut materi yang sudah dijelaskan oleh ketua
kelompok.
4. Siswa membentuk kertas tersebut seperti bola dan
dilempar dari satu siswa kesiswa yang lain.
62
No Aspek yang diamati Pengamatan siswa
SB B C K TB
Asosiasi/menghubungkan
1. Guru bertanya tentang garfik batang konsumsi guru.
2. Guru bertanyan kepada siswa tentang kandungan gizi
didalam susu.
3. Guru bertanya tentang bagaimana pengolahan susu.
Komunikasi
1. Guru meminta masing-masing kelompok
menyimpulkan materi pada hari ini.
2. Tes
C. Penutup
1. Guru memberikan refleksi dari kegiatan yang telah
dilakukan dengan bertanya kesimpulan dari kegiatan
pembelajaran yang telah dilakukan.
2. Guru memberikan penguatan motivasi agar siswa tidak
malas belajar dirumah.
3. Guru menutup pembelajaran dengan doa dan
mengucapkan salam.
Keterangan :
SB : Sangat Baik
B : Baik
C : Cukup
K : Kurang
TB : Tidak Baik
4. Refleksi
Tahap akhir pada siklus ini peneliti menemukan beberapa
keberhasilan, diantaranya adalah sebagai berikut:
a. Sebagian besar siswa antusias mengikuti kegiatan pembelajaran, mereka
tertarik dengan metode Snowball Throwing.
b. Sebagian besar siswa mendengarkan dan memperhatikan penjelasan guru.
63
c. Sebagian besar siswa mampu menjawab soal yang dibuat temannya
dengan metode Snowball Throwing.
Meskipun terdapat keberhasilan namun selama pembelajaran siklus 1
masih terdapat kekurangan. Kekurangan dan perbaikan yang akan
dilaksanakan adalah sebagi berikut:
Tabel 3.7
Kekurangan dan Perbaikan Siklus 1
No Kekurangan Perbaiakan
1. Ada beberapa siswa yang tidak
menjawab salam dari guru karena
siswa masih sibuk sendiri-sendiri.
Sebelum salam guru menyiapkan siswa
terlebih dahulu.
2. Masih ada beberapa siswa yang
tidak mendengarkan guru ketika
menyampaikan materi karena
siswa masih melakukan kegiatan
yang lainya.
Guru memberi motivasi kepada siswa
untuk mendengarkan ketika guru
menyampaikan materi.
3. Ada beberapa siswa yang masih
belum paham dengan metode
Snowball Throwing.
Guru menjelaskan secara detail
langkah-langkah metode Snowball
Throwing.
4. Masih ada siswa yang kesulitan
untuk menjawab soal yang dibuat
oleh temannya dengan metode
Snowball Throwing.
Guru dan siswa bersama-sama
menbahas pekerjaan siswa yang belum
terjawab.
5. Ada beberapa siswa yang belum
mampu menyimpulkan materi
karena siswa belum paham
terhadap materi.
Guru bertanya kepada siswa tentang
materi yang dipelajari pada hari ini.
6. Ada beberapa tahap dalam RPP
yang belum dilaksanakan oleh
guru seperti di awal kegiatan
pembelajaran guru tidak
mempersilahkan siswa untuk
menyiapkan alat tulis serta tidak
menyampaikan tujuan
pembelajaran dan di akhir
pembelajaran guru tidak memberi
motivasi agar siswa tidak malas
belajar dirumah.
Sebelum kegiatan pembelajaran guru
membaca kembali RPP sehingga tidak
ada tahapan kegiatan yang tidak
dilaksanakan.
64
C. Deskripsi Pelaksanaan Siklus 11
Pelaksanaan pada siklus 11 ini dilaksanakan pada hari tanggal 24 Mei
2017. Pelaksanaan tindakan ini sesuai dengan program semester genap
pembelajaran tematik tema 9 kelas IV selama 8 x 35 menit. Pelaksanaan
siklus II ini dilakukan dalam 4 tahap, yaitu tahap perencanan, tindakan,
observasi, refleksi, secara garis pelaksanaan dapat dideskripsikan sebagai
berikut:
1. Perencanaan
Berdasarkan refleksi yang diperoleh dari observasi dan hasil penilaian
pada siklus 1, maka siklus 11 merupakan perbaikan dari siklus 1. Rencana
tindakan siklus 11 yang dilakukan oleh peneliti adalah:
a. Merencanakan proses pelaksanaan pembelajaran dengan membenahi
kekurangan yang ada pada siklus I.
b. Menentukan waktu pelaksanaan siklus II yaitu pada hari rabu tanggal 24
Mei 2017.
c. Menentukan materi yang akan diajarkan pada siklus II.
d. Menyusun indikator yang akan dicapai setelah pembelajaran.
e. Membuat lembar pengamatan, dilakukan untuk mengamati keaktifan
guru dan siswa selama proses pembelajaran.
f. Menyiapkan alat dan media
1. Kertas
2. Buku siswa tematik untuk peserta didik kelas IVA semester genap.
65
g. Menyusun lembar soal berupa tes.
2. Tindakan
Pada tahap ini guru melaksanakan proses pembelajaran sesuai dengan
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang telah disusun sebelumnya.
Pada siklus II ini sebelum kegiatan pembelajaran guru membaca ulang RPP
yang telah disusun agar semua kegiatan yang ada dalam RPP dapat
terlaksana.
a. Kegiatan Awal
c) Guru menyiapkan siswa dengan meminta siswa untuk tenang dan
bersikap duduk yang baik.
d) Guru membuka pelajaran dengan salam.
e) Guru meminta siswa untuk duduk yang baik.
f) Guru mengawali pembelajaran dengan berdoa dengan penuh dengan
khidmad.
g) Guru menanyakan kabar siswa.
h) Guru mengecek kehadiran siswa.
i) Guru mempersilahkan siswa untuk mneyiapkan alat tulis.
j) Guru melakukan apersepsi dengan bertanya materi sebelumnya yang
telah dipelajarai oleh siswa.
k) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.
b. Kegiatan Inti
1. Mengamati
66
1. Guru menyampaikan materi.
2. Guru memberi motivasi untuk mendengarkan materi yang
disampaikan.
3. Siswa mendengarkan guru menyampaikan materi pelajaran.
4. Guru menjelaskan secara detail langkah-langkah metode Snowball
Throwing.
b) Menanya
1. Siswa diminta untuk bertanya jika ada yang belum jelas/belum
paham.
- Melakukan
1. Guru membentuk kelompok-kelompok dan memanggil masing-
masing ketua kelompok untuk memberikan penjelasan tentang
materi.
2. Masing-masing ketua kelompok kembali ke kelompoknya masing-
masing kemudian menjelaskan materi yang disampaikan oleh guru
kepada teman sekelompoknya.
3. Masing-masing siswa diberikan satu lembar kertas kerja untuk
menuliskan satu pertanyaan apa saja yang menyangkut materi yang
sudah dijelaskan oleh ketua kelompok.
4. Siswa membentuk kertas tersebut seperti bola dan dilempar dari
satu siswa kesiswa yang lain.
67
5. Guru dan siswa bersama-sama membahas pekerjaan siswa yang
belum terjawab.
- Asosiasi/menghubungkan
1. Guru bertanya kepada siswa tentang sayur dan buah-buahan yang
mereka konsumsi.
2. Guru bertanya tentang manfaat konsumsi sayur dan buah-buahan.
3. Guru tentang tabel konsumsi sayur dan buah-buahan sehari.
e) Konfirmasi
1. Guru bertanya kepada siswa tentang materi yang dipelajari hari ini.
2. Guru meminta masing-masing kelompok menyimpulkan materi
pada hari ini.
3. Guru memberikan lembar soal tes.
c. Penutup
1. Guru memberikan refleksi dari kegiatan yang telah dilakukan dengan
bertanya kesimpulan dari kegiatan pembelajaran yang telah
dilakukan.
2. Guru menutup kegiatan pembelajaran, dengan mengingatkan siswa
untuk belajar lagi di rumah.
3. Guru memberikan penguatan motivasi agar siswa tidak malas belajar
dirumah.
4. Guru menutup pembelajaran dengan do’a dan mengucapkan salam.
68
3. Observasi
Pada tahap ini dilakukan observasi atau pengamatan terhadap
pelaksanaan pembelajaran berlangsung, yaitu:
1. Melakukan observasi terhadap guru dan peserta didik dengan
menggunakan lembar pengamatan, aspek yang diamati sama dengan
siklus I.
2. Untuk mengetahui hasil observasi proses pembelajaran dan hasil
evaluasi dalam proses pembelajaran. Berikut hasil pengamatan guru dan
siswa siklus II:
Tabel 3.8
Lembar Pengamatan Guru Siklus 11
No Aspek yang diamati Pengamatan Guru
SB B C K TB
A. Kegiatan Awal
1. Guru menyiapkan siswa dengan meminta siswa untuk
tenang dan bersikap duduk yang baik
2. Guru membuka pelajaran dengan mengucapkan
salam.
3. Guru mengawali pembelajaran dengan berdoa dengan
penuh dengan khidmad.
4 Guru meminta siswa untuk duduk yang baik
5. Guru menanyakan kabar siswa.
6. Guru mengecek kehadiran siswa.
7. Guru mempersilahkan siswa untuk menyiapkan alat
tulis.
8. Guru melakukan apresepsi dengan bertanya materi
sebelumnya yang telah dipelajari oleh siswa
9. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.
B. Kegiatan Inti
Mengamati
69
No Aspek yang diamati Pengamatan Guru
SB B C K TB
1. Guru menyampaikan materi.
2. Guru memberi motivasi siswa untuk mendengarkan
materi yang disampaikan.
3. Siswa mendengarkan guru menyampaikan materi
pelajaran.
4. Guru menjelaskan secara detail langkah-langkah
metode Snowball Throwing.
menanya
1. Siswadiminta untuk bertanya jika ada yang belum
jelas/belum paham.
Melakukan
1. Guru membentuk kelompok-kelompok dan
memanggil masing-masing ketua kelompok untuk
memberikan penjelasan tentang materi.
2. Masing-masing ketua kelompok kembali ke
kelompoknya masing-masing kemudian menjelaskan
materi yang disampaiakan oleh guru kepada teman
sekelompoknya.
3. Masing-masing siswadiberikan satu lembar kertas
kerja untuk menuliskan satu pertanyaan apa saja yang
menyangkut materi yang sudah dijelaskan oleh ketua
kelompok.
4. Siswa membentuk kertas tersebut seperti bola dan
dilempar dari satu siswa kesiswa yang lain.
5. Guru dan siswa bersama-sama membahas pekerjaan
siswa yang belum terjawab.
Asosiasi/menghubungkan
1. Guru bertanya kepada siswa tentang sayur dan buah-
buahan yang mereka konsumsi.
2. Guru bertanya tentang manfaat konsumsi sayur dan
buah-buahan.
3. Guru tentang tabel konsumsi sayur dan buah-buahan
sehari.
Komunikasi
1. Guru bertanya kepada siswa tentang materi yang
dipelajari hari ini.
70
No Aspek yang diamati Pengamatan Guru
SB B C K TB
2. Guru meminta masing-masing kelompok
menyimpulkan materi pada hari ini.
3. Tes
C Penutup
1. Guru member refleksi dari kegiatan yang telah
dilakukan dengan bertanya kesimpulan dari kegiatan
pembelajaran yang telah dilakukan.
2. Guru menutup kegiatan pembelajaran, dengan
mengingatkan siswa untuk belajar lagi di rumah.
3. Guru memberikan penguatan motivasi agar siswa
tidak malas belajar di rumah.
4. Guru menutup pelajaran dengan doa dan
mengucapkan salam.
Keterangan:
SB : Sangat Baik
B : Baik
C : Cukup
K : Kurang
TB : Tidak Baik
Tabel 3.9
Lembar Pengamatan Siswa Siklus II
No Aspek yang diamati Pengamatan Siswa
SB B C K TB
A. Kegiatan Awal
1. Guru menyiapkan siswa dengan meminta siswa untuk
tenang dan bersikap duduk yang baik
2. Guru membuka pelajaran dengan mengucapkan salam.
3. Guru mengawali pembelajaran dengan berdoa dengan
penuh dengan khidmad.
4 Guru meminta siswa untuk duduk yang baik
5. Guru menanyakan kabar siswa.
6. Guru mengecek kehadiran siswa.
71
No Aspek yang diamati Pengamatan siswa
SB B C K TB
7. Guru mempersilahkan siswa untuk menyiapkan alat
tulis.
8. Guru melakukan apresepsi dengan bertanya materi
sebelumnya yang telah dipelajari oleh siswa
9. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.
B. Kegiatan Inti
Mengamati
1. Guru menyampaikan materi.
2. Guru memberi motivasi siswa untuk mendengarkan
materi yang disampaikan.
3. Siswa mendengarkan guru menyampaikan materi
pelajaran.
4. Guru menjelaskan secara detail langkah-langkah
metode Snowball Throwing.
menanya
1. Siswadiminta untuk bertanya jika ada yang belum
jelas/belum paham.
Melakukan
1. Guru membentuk kelompok-kelompok dan memanggil
masing-masing ketua kelompok untuk memberikan
penjelasan tentang materi.
2. Masing-masing ketua kelompok kembali ke
kelompoknya masing-masing kemudian menjelaskan
materi yang disampaiakan oleh guru kepada teman
sekelompoknya.
3. Masing-masing siswadiberikan satu lembar kertas kerja
untuk menuliskan satu pertanyaan apa saja yang
menyangkut materi yang sudah dijelaskan oleh ketua
kelompok.
4. Siswa membentuk kertas tersebut seperti bola dan
dilempar dari satu siswa kesiswa yang lain.
5. Guru dan siswa bersama-sama membahas pekerjaan
siswa yang belum terjawab.
Asosiasi/menghubungkan
72
No Aspek yang diamati Pengamatan Siswa
SB B C K TB
1. Guru bertanya kepada siswa tentang sayur dan buah-
buahan yang mereka konsumsi.
2. Guru bertanya tentang manfaat konsumsi sayur dan
buah-buahan.
3. Guru tentang tabel konsumsi sayur dan buah-buahan
sehari.
Komunikasi
1. Guru bertanya kepada siswa tentang materi yang
dipelajari hari ini.
2. Guru meminta masing-masing kelompok
menyimpulkan materi pada hari ini.
3. Tes
C Penutup
1. Guru member refleksi dari kegiatan yang telah
dilakukan dengan bertanya kesimpulan dari kegiatan
pembelajaran yang telah dilakukan.
2. Guru menutup kegiatan pembelajaran, dengan
mengingatkan siswa untuk belajar lagi di rumah.
3. Guru memberikan penguatan motivasi agar siswa tidak
malas belajar di rumah.
4. Guru menutup pelajaran dengan doa dan mengucapkan
salam.
Keterangan:
SB : Sangat Baik
B : Baik
C : Cukup
K : Kurang
TB : Tidak Baik
4. Refleksi
Setelah mengumpulkan dan menganalisis data, didapati bahwa hasil
belajar pada siklus II sudah jauh lebih baik dari siklus I, karena hampir semua
73
siswa dapat mengikuti proses pembelajaran secara aktif dengan menggunakan
metode Snowball Throwing. Siswa terlihat antusias dan senang dalam
mengikuti kegiatan pembelajaran yang sedang berlangsung. Pada siklus II
guru dan siswa dapat melaksanakan peran masing-masing dengan sangat baik.
Hasil observasi menunjukkan bahwa pembelajaran yang diharapkan sudah
sesuai harapan meskipun belum sempurna. Adanya keributan kecil itu hal
wajar, akan tetapi penelitian ini sudah cukup mendapatkan hasil yang lebih
baik dan adanya peningkatan hasil belajar terhadap peserta didik, sehingga
peneliti merasa tidak perlu melanjutkan ke siklus selanjutnya.
74
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Dalam bagian ini disajikan hasil penelitian dan pembahasan sesuai dengan
tujuan penelitian yaitu untuk mengetahui bahwa penggunaan metode pembelajaran
Snowball Throwing dapat meningkatkan hasil belajar tematik tema Makananku Sehat
dan Bergizi pada siswa kelas IV MI Negeri Manggarwetan Kecamatan Godong
Kabupaten Grobogan Tahun Pelajaran 2016/2017.
A. Hasil Penelitian
Pembelajaran tematik yang dilaksanakan di MI Negeri Manggarwetan
sebelum diadakan penelitian ini dalam pembelajaran hanya menggunakan
metode yang sudah ada di dalam buku panduan guru. Sehingga pemahaman
siswa terhadap materi pelajaran tematik sangat kurang, hal ini disebabkan karena
pembelajaran tematik yang disampaikan oleh guru terkesan monoton. Hal ini
juga terjadi pada pembelajaran tematik pada tema yang lainya.
1. Pra Siklus
Penelitian ini melakukan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) pada siswa
kelas IV MI Negeri Manggarwetan Kecamatan Godong Kabupaten Grobogan
dengan melalui metode Snowball Throwing. Metode ini merupakan alat bantu
dalam pembelajaran tematik khususnya pada tema Makananku Sehat dan
Bergizi, namun guru belum pernah menggunkan metode ini sebelumnya.
74
75
Sebagai acuan, selain menggunakan KKM pembelajaran tematik
sebesar 70, peneliti juga menggunakan Kriteria Ketuntasan Klasikal (KKL)
yaitu sebesar 85%. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan evaluasi yang
berupa tes formatif.
Adapun dari hasil tes formatif pada pra siklus pembelajaran tematik
tema Makananku Sehat dan Bergizi siswa kelas IVA MI Negeri
Manggarwetan Kecamatan Godong Kabupaten Grobogan sebelum
menggunakan metode Snowball Throwing berikut ini:
Tabel 4.1
Nilai pra siklus siswa kelas IV A
No Nama Nilai Rata-rata Keterangan
Matematika B. Indonesia IPA
1. A 50 50 65 55 TT
2. B 75 75 70 73 T
3. C 60 65 70 65 TT
4. D 75 70 65 70 T
5. E 75 65 70 70 T
6. F 70 60 65 65 TT
7. G 70 80 60 70 T
8. H 70 70 65 68 TT
9. I 65 80 80 75 T
10. J 70 75 60 68 TT
11. K 70 75 65 70 T
12. L 70 75 80 75 T
13. M 65 70 55 63 TT
14. N 55 60 55 57 TT
15. O 60 65 50 58 TT
16. P 60 70 65 65 TT
17. Q 70 70 70 70 T
18. R 70 75 80 75 T
19. S 65 60 60 62 TT
20. T 50 60 65 58 TT
Jumlah 1,332 TT: 11
T: 9 Rata-rata 66,6
76
Keterangan:
TT : Tidak Tuntas
T : Tuntas
1) Nilai rata-rata pra siklus
= 66,6
2) Nilai ketuntasa pra siklus
P :
x 100 = 45%
Dari data tersebut dapat disimpulkan bahwa peserta didik yang
tuntas belajar sebanyak 9 anak atau 45%, sedangkan siswa yang belum
tuntas belajar 11 anak atau 55% dengan nilai rata-rata kelas 66,6. Nilai
tersebut menunjukkan bahwa secara klasikal nilai pembelajaran tematik
mereka belum memenuhi kriteria ketuntasan. Ketuntasan individu masih
rendah hanya 9 siswa tuntas belajar atau 45% dan lainnya masih
mendapatkan nilai di bawah ketuntasan minimum.
2. Siklus I
Pada pelaksanaan siklus I telah diterapkan pembelajaran tematik tema
Makananku Sehat dan Bergizi menggunakan metode Snowball Throwing..
77
Selama proses pembelajaran peneliti juga melakukan pengamatan terhadap
aktivitas siswa selama proses pembelajaran berlangsung.
Kegiatan pembelajaran ini diakhiri dengan mengerjakan soal tes
dengan tujuan untuk mengetahui tingkat keberhasilan siswa dalam menguasai
materi pembelajaran tematik tema Makananku Sehat dan Bergizi. Hasil nilai
siswa tersebut juga dijadikan sebagai indikator keberhasilan pembelajaran
tematik tema Makananku Sehat dan Bergizi dengan menggunakan metode
Snowball Throwing. Dari instrument soal tes diperoleh data sebagai berikut:
a. Hasil tes formatif siklus I
Tabel 4.2
Hasil tes formatif siklus I
No Nama Nilai Rata-rata Keterangan
Matematika B.indonesai IPA
1. A 65 65 70 67 TT
2.. B 80 80 80 80 T
3. C 70 75 80 75 T
4 D 85 85 75 82 T
5. E 80 90 80 83 T
6.. F 70 65 70 68 TT
7. G 80 80 80 80 T
8 H 75 80 75 77 T
9. I 70 85 85 80 T
10. J 80 80 65 75 T
11. K 75 80 70 75 T
12. L 75 90 85 83 T
13. M 85 75 70 77 T
14. N 65 70 70 68 TT
15. O 60 75 70 68 TT
16. P 65 75 60 67 TT
17. Q 75 80 90 82 T
18. R 75 80 65 73 T
19. S 75 80 85 80 T
20. T 60 65 70 65 TT
Jumlah 1,505 TT: 6
T: 14 Rata-rata 75,25
78
Keterangan:
TT : Tidak Tuntas
T : Tuntas
Keterangan nilai ketuntasan:
Nilai 70 - 100 : Tuntas
Nilai 50 – 69 : Tidak Tuntas
1) Nilai rata-rata siklus I
= 75,25
3) Nilai ketuntasan siswa siklus I
P :
x 100 = 70%
Tabel 4.3
Penilaian Rubik pembuatan Buklet Susu Kelas IV A
No Kode Siswa Sangat Baik
4
Baik
3
Cukup
2
Berlatih Lagi
1
1. A - - -
2. B - - -
3. C - - -
4. D - - -
5. E - - -
6. F - - -
7. G - - -
8. H - - -
Bersambung…..
79
Sambungan…..
9. I - - -
10. J - - -
11. K - - -
12. L - - -
13. M - - -
14. N - - -
15. O - - -
16. P - - -
17. Q - - -
18. R - - -
19. S - - -
20. T - - -
Jumlah 0 48 8 0
Total 56
Keterangan:
A : 4 (Sangat Baik)
B : 3 (Baik)
C : 2 (cukup)
D : 1 (Latihan Lagi)
Kategori kerja siswa penilaian rubik:
76-100 : Sangat Baik
51-75 : Baik
26-50 : Cukup
10-25 : Berlatih Lagi
Tabel 4.4
Penilaian Rubik Presesntasi Buklet Susu kelas IV A
No Kode Siswa Sangat Baik
3
Cukup
2
Berlatih Lagi
1
1. A - -
2. B - -
Bersambung…..
80
Sambungan…..
3. C - -
4. D - -
5. E - -
6. F - -
7. G - -
8. H - -
9. I - -
10. J - -
11. K - -
12. L - -
13. M -
14. N - -
15. O - -
16. P - -
17. Q - -
18. R - -
19. S - -
20. T - -
Jumlah 54 4 0
Total 58
Keterangang:
A : 3 (Sangat Baik)
B : 2 (Cukup)
C : 1 (Berlatih Lagi)
Kategori kerja siswa penilaian rubik:
55-80 : Sangat Baik
38-54 : Cukup
20-37 : Berlatih lagi
Dari data siklus I dapat disimpulkan bahwa terjadi peningkatan
hasil belajar siswa. Hal ini ditunjukkan dengan nilai rata-rata siswa dari
hasil tes meningkat dari pra siklus 66,6 dan mengalami peningkatan pada
siklus I menjadi 72,25. Dari hasil tes pada siklus I meningkat terdapat 14
81
siswa dinyatakan tuntas yaitu 70%, yang sebelumnya terdapat 9 siswa
yang tuntas belajar atau 45%, sedangkan yang belum tuntas belajar siklus
I terdapat 6 siswa yaitu 30%. Sedangkan dalam penilaian rubik
pembuatan buklet susu dan presentasi buklet masih ada beberapa siswa
yang belum memenuhi kriteria ketuntasan, terdapat 16 siswa mendapat
kriteria penilaian (baik) dengan skor nilai 3, 4 siswa mendapatkan kriteria
penilaian (cukup) dengan skor nilai 2 dan tidak ada siswa yang
mendapatkan kriteria penilaian (sangat baik dan berlatih lagi) dalam
pembuatan buklet susu, sedangkan dalam presentasi buklet susu terdapat
18 siswa yang mendapatkan nilai presentasi (sangat baik) dengan skor
nilai 3, terdapat 2 siswa yang mendapatkan nilai presentasi (cukup)
dengan skor nilai 2 dan tidak ada siswa yang mendapatkan nilai
presentasi (berlatih lagi) yaitu dengan skor nilai 1. Dari penilaian tersebut
dapat diketahui bahwa pada siklus I siswa belum mencapai indikator
ketuntasan yaitu 85%.
Dalam pengamatan data peneliti menemukan bahwa siswa tertarik
dengan materi pelajaran. Akan tetapi mereka belum fokus dalam materi
pelajaran. Meskipun demekian metode Snowball Throwing merupakan
langkah yang baik, setidaknya mampu menarik perhatian siswa. Dari
perolehan belajar di atas belum mencapai ketuntasan maksimal. Siswa
yang belum memenuhi ketuntasan dikarenakan siswa belum sepenuhnya
terfokus pada materi pelajaran. Maka dari itu peneliti masih melanjutkan
82
penelitian pada tindakan kelas siklus II karena belum memenuhi kriteria
yang diharapkan.
b. Refleksi
Penggunaan metode Snowball Throwing siswa sudah tertarik
dengan pembelajaran menggunakan metode Snowball Throwing.
Tetapi hasil belajar yang diperoleh siswa pada siklus I belum
mencapai indikator keberhasilan, hal tersebut dikarenakan siswa
belum fokus dalam mengikuti pembelajaran..
Berdasarkan hasil pengamatan terhadap situasi pembelajaran pada
siklus I ini, peneliti dapat menemukan kelemahan pada saat proses
pembelajaran yaitu sebagai berikut:
a. Masih terdapat beberapa siswa belum bisa memahami/belum fokus
terhadap materi pembelajaran tematik tema Makananku Sehat dan
Bergizi.
b. Masih terdapat beberapa siswa yang belum mengenal metode
Snowball Throwing.
c. Pada saat proses pembelajaran terdapat beberapa siswa yang belum
mendengarkan temannya saat menerangkan materi pembelajaran
dengan metode Snowball Throwing.
83
3. Siklus II
Pada siklus ini selain memaksimalkan penerapan metode Snowball
Throwing kepada peserta didik, pada siklus II mengacu pada rencana
pembelajaran yang telah disiapkan dan menggunakan instrumen penelitian
lembar pengamatan guru dan lembar pengamatan siswa. Peneliti juga
membangkitkan motivasi belajar siswa agar siswa menjadi lebih aktif dan
antusias dalam mengikuti kegiatan pembelajaran. Seperti tindakan siklus I
peneliti juga memberikan soal tes untuk mengukur hasil belajar siswa.
Adapun hasil tes didapat hasil sebagai berikut:
Tabel 4.5
Nilai hasil tes formatif siklus 11
No Nama Nilai Rata-rata Keterangan
PPKN Matematika SBDP
1. A 80 70 75 75 T
2. B 90 90 80 87 T
3. C 90 85 80 85 T
4. D 90 90 85 88 T
5. E 90 90 85 88 T
6. F 80 75 75 77 T
7. G 85 90 80 85 T
8. H 80 80 85 82 T
9. I 85 80 85 83 T
10. J 80 80 85 82 T
11. K 85 90 85 87 T
12. L 95 85 85 88 T
13. M 80 85 85 83 T
14. N 75 70 80 75 T
15. O 85 70 85 80 T
16. P 70 85 85 80 T
Bersambung…..
84
Sambungan…..
17. Q 90 85 90 88 T
18. R 85 70 85 80 T
19. S 90 90 85 88 T
20. T 70 80 75 75 T
Jumlah 1,656 TT : 0
T : 20 Rata-rata 82,8
Keterangan:
TT : Tidak Tuntas
T : Tuntas
Keterangan nilai ketuntasan:
Nilai 70 – 100 : Tuntas
Nilai 50 – 69 : Tidak Tuntas
1) Nilai rata-rata tes formatif siklus II
2) Nilai ketuntasan siswa siklus II
P :
x 100 = 100%
85
Tabel 4.6
Penilaian rubik membuat bros
No Kode
Siswa
Sangat
Baik
Baik Cukup Kurang
1. A - - -
2. B - - -
3. C - - -
4. D - - -
5. E - - -
6. F - - -
7. G - -
8. H - - -
9. I - - -
10. J - -
11. K - - -
12. L - - -
13. M - - -
14. N - - -
15. O - - -
16. P - - -
17. Q - - -
18. R - -
19. S - - -
20. T - - -
Jumlah 80 0 0 0
Total 80
Keterangan:
A : 4 (Sangat Baik)
B : 3 (Baik)
C : 2 (cukup)
D : 1 (Kurang)
Kategori kerja siswa penilaian rubik:
76-100 : Sangat Baik
51-75 : Baik
86
26-50 : Cukup
10-25 : Berlatih Lagi
Dari data di atas menunjukkan bahwa pembelajaran tematik tema
Makananku Sehat dan bergizi dengan metode Snowball Throwing pada siklus
II hasil belajar siswa memuaskan. Siswa menunjukkan ada perkembangan
yang lebih baik begitu juga dengan hasil belajar siswa meningkat
dibandingkan dengan siklus sebelumnya. Pada siklus II ini peneliti berhasil
meningkatkan hasil belajar siswa dengan indikator ketuntasan 85% melalui
metode Snowball Throwing pada siswa kelas IVA MI Negeri Manggarwetan.
Hal ini ditunjukkan dengan nilai rata-rata hasil tes siswa meningkat dari siklus
sebelumnya yaitu 75,25 pada siklus II meningkat menjadi 82,8. Dari hasil tes
siswa yang tuntas belajar mengalami peningkatan menjadi 20 siswa atau
100%. Jumlah siswa yang tuntas mengalami peningkatan sebanyak 6 siswa
atau mengalami peningkatan sebanyak 30%. Sedangkan dalam penilaian rubik
membuat bros siswa tuntas semua dengan nilai 4 (sangat baik). Maka dari itu
peneliti mencukupkan penelitian tindakan kelas sampai disini dan tidak
melanjutkan ke tindakan berikutnya.
B. Pembahasan Hasil Penelitian
Hasil penelitian tindakan kelas (PTK) yang dilaksanakan peneliti
menunjukkan hasil belajar siswa meningkat dari sebelum dilaksanakan tindakan.
87
Hasil belajar siswa tersebut meliputi hasil perolehan nilai pada hasil tes formatif
serta hasil pengamatan peneliti untuk menilai aktivitas belajar siswa.
1. Siklus I
Setelah melakukan penelitian pada siswa kelas IVA MI Negeri
Manggarwetan Kecamatan Godong Kabupaten Grobogan peneliti dapat
mengetahui bahwa sebenarnya kemampuan siswa dalam mempelajari
pembelajaran tematik tema Makananku Sehat dan Bergizi sangat tinggi
antusiasnya. Walaupun pada siklus 1 masih ada beberapa siswa yang belum
memenuhi KKM, hal ini terjadi karena siswa belum mengenal metode
Snowball Throwing, siswa ketergantungan dengan metode yang sudah
ditentukan didalam buku belajar, siswa belum sepenuhnya mendengarkan
temanya ketika menerangkan materi pembelajran sehingga siswa belum
paham dengan materi pelajaran. Tetapi siswa sangat antusias dan berharap
kalau pembelajaran dilanjutkan keesokan harinya. Siswa masih menganggap
kalau pembelajaran dengan metode Snowball Throwing adalah metode
pembelajaran yang sulit.
Tabel 4.7
Perbandingan nilai pra siklus dan siklus I
Pra siklus siklus I
66,6 75,25
88
Tabel 4.8
Rubik Buklet Susu
Rubik Buklet Susu
Membuat buklet susu 56
Presentasi buklet susu 58
Dari hasil tes pada siklus I menunjukkan hasil belajar siswa
mengalami peningkatan. Hasil belajar nilai rata-rata siswa pra siklus 66,6
meningkat menjadi 75,25, dari pra siklus ke siklus I terjadi peningkatan
sebanyak 6 siswa. Hasil belajar siklus I jumlah siswa yang tuntas belajar 14
siswa dan 6 siswa belum tuntas belajar. Nilai rubik pembuatan buklet susu
pada siklus I terdapat beberapa siswa memenuhi kriteria ketuntasan yaitu 16
siswa dengan kategori nilai (Baik), 4 siswa belum memenuhi kriteria
ketuntasan dengan kategori nilai (cukup) dengan total skor 56, sedangkan
penilaian rubik presentasi buklet susu terdapat 18 siswa dengan kategori nilai
(sangat baik) dan 2 siswa dengan kategori nilai (cukup) dengan total skor 58.
Dalam pelaksanaan siklus I ini masih banyak kekurangan yang harus
diperbaiki. Selain itu, meskipun ketuntasan belajar siswa telah mengalami
peningkatan, namun belum mencapai target yaitu sebanyak kurang lebih 85%
ketuntasan siswa. Oleh karena itu penelitian akan dilanjutkan pada siklus II.
2. Siklus 11
Dalam siklus II ini peneliti masih menggunakan metode pembelajaran
yang sama dengan memperbaiki kekurangan-kekurangan yang ada pada siklus
I. Berbeda dengan siklus I sebelumnya, pembelajaran pada siklus II ini dapat
89
berjalan lebih kondusif dan siswa juga lebih aktif dan lebih bersemangat lagi
dari saat pembelajaran pada siklus sebelumnya. Pengelolaan kondisi dan
suasana kelas secara baik mendukung berjalannya siklus II ini lebih lancar,
dengan siswa yang pada siklus sebelumnya masih ada yang belum fokus serta
memperhatikan guru dan ketua kelompoknya ketika menjelaskan materi, pada
siklus II ini sudah bisa fokus dan memperhatikan guru dan ketua kelompok
ketika menyampaikan materi selama pembelajaran berlangsung.
Tabel 4.9
Perbandingan nilai siklus 1 dan 2
Siklus I Siklus II
75,25 82,8
Tabel 4.10
Rubik membuat bros
Rubik membuat bros
Rubik membuat bros 80
Dari hasil tes pada siklus II menunjukkan adanya peningkatan, dapat
dilihat dari nilai yang diperoleh dari siklus I ke siklus II dan siswa yang tuntas
belajar tematik tema Makananku Sehat dan Bergizi dengan presentasi 100%
atau 20 telah mencapai KKM bahkan melampaui target KKM kelas.
Sedangkan penilaian rubik semua siswa mendapatkan nilai 4 (sangat baik)
skor nilai 80. Untuk penilaian rubik semua siswa sudah memenuhi kriteria
nilai ketuntasan. Oleh karena itu, pembelajaran tematik tema makananku sehat
90
dan bergizi dengan metode Snowball Throwing pada siswa kelas IV dianggap
telah berhasil dan pelaksanaan berhenti pada siklus II.
Tabel 4.11
Perbandingan nilai siswa
No Nama Pra siklus keterangan Siklus 1 keterangan Siklus II Keterangan
1. A 55 TT 67 TT 75 T
2. B 73 T 80 T 87 T
3. C 65 TT 75 T 85 T
4. D 70 T 82 T 88 T
5. E 70 T 83 T 88 T
6. F 65 TT 68 TT 77 T
7. G 70 T 80 T 85 T
8. H 68 TT 77 T 82 T
9. I 75 T 80 T 83 T
10. J 68 TT 75 T 82 T
11. K 70 T 75 T 87 T
12. L 75 T 83 T 88 T
13. M 63 TT 77 T 83 T
14. N 57 TT 68 TT 75 T
15. O 58 TT 68 TT 80 T
16. P 65 TT 67 TT 80 T
17. Q 70 T 82 T 88 T
18. R 75 T 73 T 80 T
19. S 62 TT 80 T 88 T
Bersambung…..
91
Sambungan…..
20. T 58 TT 65 TT 75 T
Jumlah 1,332 TT: 11
T: 9
1,505 TT: 6
T: 14
1,656 TT: 0
T: 20 Rata-rata 66,6 75,25 82,8
Keterangan:
TT : Tidak Tuntas
T : Tuntas
Dari tabel diatas diketahui nilai rata-rata siswa mengalami peningkatan
dari tahap pra siklus yaitu nilai rata-rata 66,6, pada siklus I nilai rata-rata
meningkat menjadi 75,25 dan pada siklus II nilai rata-rata meningkat menjadi
82,8. Peningkatan nilai rata-rata dapat dilihat pada diagram dibawah ini:
Gambar 4.1
Presentase ketuntasan belajar siswa
Nilai rata-rata siswa pada siklus I sudah mencapai KKM
pembelajaran tematik tema Makananku Sehat dan Bergizi yaitu 70, namun
penelitian tetap dilanjutkan pada siklus ke II karena meskipun sudah mencapai
0
10
20
30
40
50
60
70
80
90
66,6
75,25 82,8
pra siklus
siklus I
siklus II
92
KKM pada siklus I belum mencapai target indikator keberhasilan yaitu 85%
siswa dinyatakan tuntas. Berikut ini tabel selisih nilai yang diperoleh siswa:
Tabel 4.12
Selisih Ketuntasan Siswa
Pra Siklus Siklus I Siklus II
9 14: 6 20: 6
Keterangan Meningkat 6 Meningkat 6
Pada pra siklus terdapat 9 siswa tuntas belajar, siklus I meningkat
menjadi 14 siswa, dan siklus II meningkat 20 siswa tuntas belajar. Dari pra
siklus ke siklus I selisih 6 siswa yang tuntas belajar, siklus I ke siklus II selisih
6 siswa tuntas belajar.
Tabel 4.13
Perbandingan Presentase Ketuntasan Siklus I, dan Siklus II
Kriteria Pra siklus Siklus I Siklus II
Tuntas 45% 70% 100%
Tidak tuntas 55% 30% 0%
Dari tabel diatas diketahui presentase ketuntasan siswa mengalami
peningkatan yaitu pra siklus siswa yang tuntas belajar 45%, siswa yang tidak
tuntas belajar 55%. Siklus I siswa yang tuntas belajar sebanyak 70%, siswa
yang tidak tuntas belajar sebanyak 30%. Siklus II yaitu sebanyak 100% siswa
tuntas belajar. Meskipun pada siklus I sudah 70% atau 14 siswa yang tuntas
belajar namun belum mencapai target ketuntasan. Oleh karena itu dilakukan
siklus II dengan presentase keberhasilan mencapai 100% siswa tuntas belajar.
93
Pada siklus II penelitian tindakan kelas dengan menggunakan metode
Snowball Throwing dinyatakan berhasil karena telah mencapai target
ketuntasan yaitu 85% siswa telah dinyatakan tuntas/ mencapai KKM.
Peningkatan presentase ketuntasan dari siklus I ke siklus II dapat dilihat pada
gambar berikut ini:
Gambar 4.2
Presentasi hasil belajar siswa
0%
10%
20%
30%
40%
50%
60%
70%
80%
90%
100%
pra siklus siklus I siklus II
55%
30%
0%
45%
70%
100%
Tidak Tuntas
tuntas
94
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian tindakan kelas (PTK) dan pembahasan pada
bab IV dapat disimpulkan bahwa peningkatan hasil belajar tematik tema
makananku sehat dan bergizi melalui metode Snowball Throwing pada siswa
kelas IV MIN Manggarwetan Kecamatan Godong Kabupaten Grobogan tahun
pelajaran 2016/2017. Hal tersebut ditandai dengan peningkatan pembelajaran
tematik tema Makananku Sehat dan Bergizi pada setiap mata pelajarannya
dengan kriteria ketuntasan minimum (KKM) 70, siklus I yang tuntas belajar 14
siswa atau 70% siswa yang telah mencapai kriteria ketuntasan minimum dengan
nilai rata-rata 75,25. Sedangkan penilaian rubik pada siklus 1 masih ada
beberapa siswa yang belum memenuhi kriteria ketuntasan yang telah ditentukan,
16 siswa mendapat kriteria penilaian (baik) dengan skor nilai 3, jumlah total nilai
48, 4 siswa mendapatkan kriteria penilaian (cukup) dengan skor nilai 2 total nilai
8 dan tidak ada siswa yang mendapatkan kriteria penilaian (sangat baik dan
berlatih lagi) total skor 56 pada penilaian pembuatan buklet susu, untuk nilai
presentasi buklet susu 18 siswa mendapatkan kriteria penilaian (sangat baik), 2
siswa mendapatkan kriteria penilaian (cukup) dengan total skor 58. Siklus II
mengalami peningkatan, 20 siswa tuntas belajar atau 100% siswa telah
94
99
mencapai kriteria ketuntasan minimum dengan nilai rata-rata 82,8. Sedangkan
untuk penilaian rubik mengalami peningkatan sebanyak 20 siswa atau 100%
tuntas dengan nilai (sangat baik). Oleh karena itu penelitian dinyatakan
berhasil.
B. Saran
Berdasarkan hasil Penelitian Tindakan Kelas yang diperoleh, maka
terdapat beberapa saran diantaranya:
1. Bagi Siswa
a. Siswa bisa lebih aktif lagi dalam pembelajaran tematik.
b. Siswa dapat memunculkan ide-ide kreatif dalam pembelajaran dengan
metode Snowball Throwing.
c. Siswa dapat meningkatkan kemampuanya dalam belajar.
2. Bagi Guru
a. Guru harus dapat memilih/menggunakan metode tambahan dalam
pembelajaran selain metode yang sudah ada didalam buku.
b. Guru harus mampu menguasi metode yang digunakan dalam proses
pembelajaran.
c. Guru sebagai motivator dan fasilitator dalam pembelajaran.
3. Bagi Peneliti
100
a. Bagi penelitinya selanjutnya yang akan melakukan penelitian dibidang
sama Penelitian Tindakan Kelas (PTK) diharapkan dapat
mengembangkan penelitianya lebih luas lagi.
b. Bagi peneliti diharapkan penelitianya dapat meningkatkan hasil belajar
siswa dan mutu pendidikan kedepanya.
101
DAFTAR PUSTAKA
Abd, Kadir & Asrohah Hanun.(2014). Pembelajaran Tematik. Jakarta: Rajawali.
Aqib, zainal, dkk.(2010). Penelitian tindakan kelas untuk gutu SD, SLB, TK.
Bandung: CV. Yrama widya.
Arikunto, Suharsimi, dkk.(2011). Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: PT Bumi
Aksara.
Asamani, Jamal Ma’mur.(2010). Tips efektifitas aplikasi KTSP di sekolah. Jogjakarta:
Bening.
Djamarah, Syaiful Bahri.(2011). Psikologi Belajar. Jakarta: PT RINEKA CIPTA.
Ghony, Djunaidi&Almanshur Fauzan.(2009). Metodologi Penelitian Pendidikan
Pendekatan Kuantitatif. Malang: UIN Malang press.
Hamalik, Oemar.(2010). Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara
Hamdayama, Jumanta.(2014). Model dan Metode Pembelajaran Kreatif dan
Berkarakter. Bogor: Ghalia Indonesia.
Majid, Abdul.(2014). Pembelajaran Tematik Terpadu. Bandung: PT Remaja
Rosdakarya.
Majid, Abdul.(2013). Strategi pembelajaran. Bandung: Rosda.
Muslih, Masnur.(2012). Melaksanakan PTK Penelitian Tindakan Kelas Itu Mudah.
Jakarta: PT Bumi Aksara.
Putri, Agnityas Pramudita. (2016). Mengoptimalkan penerapan pendekatan saintifik
dalam tema ‘Makananku Sehat dan Bergizi’ untuk meningkatkan hasil belajar
siswa kelas IV SD Negeri Getasan. Salatiga: UKSW
Sardiman. (2009). Interaksi & Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: PT Raja Grafindo
Persada.
Supardi.(2013). Model Pembelajaran Portofolio. Salatiga: STAIN Salatiga Press.
97
102
Susanto, Ahmad.(2013). Teori belajar & pembelajaran di Sekolah Dasar. Jakarta:
Kencana Prenada Media Grup.
Suwarno, Wiji. (2009). Dasar-Dasar Ilmu Pendidikan. Jogjakarta: AR-Ruzz Media
Grup.
Trianto.(2010). Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif: Konsep,
Landasan, dan Implementasinya pada Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan (KTSP). Jakarta: Kencana Prenada Media Group.
Zainal, Aqib. (2010). Penelitian Tindakan Kelas untyk Guru, SD, SLB, TK. Bandung:
CV. Yrama Widya.
(http://dokumen.tips/documents/pengertian-makanan-sehat-dan-bergizi.html#diakses
pada tanggal 20 Juni 2017 pukul 15:42).
103
LAMPIRAN
Lampiran 1
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
Sekolah / Madrasah : MIN Manggarwetan
Kelas / Semester : IV / 2
Tema : 9 (Makananku Sehat dan Bergizi)
Subtema : 2 (Manfaat Makanan Sehat dan Bergizi )
Pembelajaran ke : 1
Alokasi Waktu : 8 x 35 Menit JPL
A. Kompetensi Inti
1. Menerima, menjalankan dan menghargai ajaran agama yang dianutnya.
2. Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan
percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, guru, dan
tetangganya.
3. Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati dan menanya
berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan
kegiatannya, dan benda-benda yang dijumpainya di rumah, di sekolah dan
tempat bermain.
4. Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas, sistematis, dan
logis,dalam karya yang estetis, dalam gerakan yang mencerminkan anak
sehat, dan dalam tindakan yang mencerminkan perilaku anak beriman dan
berakhlak mulia.
B. Kompetensi Dasar
MATEMATIKA
3.3 Memahami aturan pembulatan dalam membaca hasil pengukuran dengan
alat ukur.
4.17 Menyatakan kesimpulan berdasarkan data tabel atau grafik.
BAHASA INDONESIA
3.4 Menggali informasi dari teks cerita petualangan tentang lingkungan dan
sumber daya alam dengan bantuan guru dan teman dalam bahasa
Indonesia lisan dan tulis dengan memilih kosakata baku.
4.4 Menyajikan teks cerita petualangan tentang lingkungan dan sumber daya
alam secara mandiri dalam teks bahasa Indonesia lisan dan tulis dengan
memilih dan memilah kosakata baku.
IPA
3.7 Mendeskripsi hubungan antara sumber daya alam dengan lingkungan,
teknologi, dan masyarakat.
4.7 Menyajikan laporan hasil pengamatan tentang teknologi yang digunakan
di kehidupan sehari-hari serta kemudahan yang diperoleh oleh masyarakat.
C. Indikator
MATEMATIKA
3.3.1 Membaca dan mengolah data tabel dan grafik batang melalui kegiatan
membaca teks.
4.17.1 Menyajikan data dan grafik batang mengenai konsumsi susu di sekolah
melalui kegiatan survei di sekolah.
BAHASA INDONESIA
3.4.1 Menemukan informasi tentang manfaat susu melalui kegiatan membaca
teks susu.
4.4.1 Menyajikan informasi tentang susu dan manfaatnya dalam bentuk buklet
melalui kegiatan membaca, mengamati gambar, mengumpulkan data,
dan diskusi.
IPA
3.7.1 Membandingkan teknologi pemerahan susu sapi tradisional dan modern
melalui kegiatan mengamati gambar seri.
4.7.1 Menjelaskan manfaat teknologi pemerahan susu sapi bagi masyarakat
setelah kegiatan mengamati gambar seri.
D. Tujuan Pembelajaran
1. Dengan kegiatan membaca teks, siswa mampu membaca dan mengolah
data tabel dan grafik batang dengan benar.
2. Siswa mampu menyajikan data dan grafik batang mengenai konsumsi susu
di sekolah dengan benar.
3. Dengan kegiatan mengamati gambar seri, siswa mampu membandingkan
teknologi pemarahan susu sapi tradisional dan modern dengan benar.
4. Setelah kegiatan mengamati dan membandingkan gambar seri, siswa
mampu menjelaskan manfaat teknologi pemerahan susu sapi bagi
masyarakat dengan benar.
5. Dengan kegiatan membaca teks tentang susu, siswa mampu menemukan
informasi tentang manfaat susu dengan benar.
6. Dengan kegiatan membaca, mengamati gambar, mengumpulkan data, dan
diskusi, siswa mampu menyajikan informasi tentang susu dan manfaatnya
dalam bentuk buklet dengan benar.
E. Materi Pembelajaran
Dayu sedang berada di sebuah peternakan sapi. Tahukah kamu bahwa
sapi menghasilkan minuman yang sehat dan bergizi? Sayangnya, tidak semua
anak Indonesia bisa minum susu. Perhatikan grafik batang berikut. Masukkan
data tersebut ke dalam tabel yang tersedia, kemudian bulatkanlah!
Segelas Susu Setiap Hari
Bagi rakyat Indonesia, susu masih merupakan “barang mewah” karena
harganya yang cukup mahal. Susu mengandung kalori sebagai sumber energi
yang cukup tinggi. Susu juga memiliki kandungan gizi yang sangat lengkap,
seperti protein untuk pertumbuhan, lemak untuk cadangan energi, kalsium
untuk penguat tulang dan gigi, zat besi untuk daya tahan tubuh, magnesium
memperkuat kerja jantung dan otak. Susu juga dijuluki sebagai bahan
makanan dengan kandungan vitamin paling lengkap, juga sebagai “darah
putih” yang membantu kesehatan tubuh manusia. Segelas susu setiap hari
akan bermanfaat bagi tubuh, seperti menjaga kesehatan jantung,
meningkatkan kerja otak, menjaga kesehatan kulit, menambah kekuatan
tulang (mencegah penyusutan dan patah tulang), meningkatkan daya tahan
tubuh, menyembuhkan luka dengan cepat, meningkatkan ketajaman
penglihatan, dan masih banyak lagi manfaat lainnya. Ternyata susu memiliki
kandungan gizi lengkap yang dibutuhkan oleh tubuh.
F. Metode Pembelajaran
1. Snowball Throwing
G. Media, Alat dan Sumber Belajar
1. Media dan Alat Pembelajaran
a) Gambar sapi.
b) Kardus bekas kemasan susu untuk di lihat kandungan nilai gizinya.
c) Kertas hvs, pensil, pensil warna, dan spidol warna untuk buklet.
2. Sumber Belajar
a) Buku guru tema 9 Makananku Sehat dan Bergizi kelas 4. 2014. Jakarta:
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
b) Buku siswa tema 9 Makananku Sehat dan Bergizi kelas 4. 2014. Jakarta:
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
H. Langkah-langkah Pembelajaran
1. Pendahuluan
1) Guru membuka pembelajaran dengan mengucapkan salam.
2) Guru mengawali pembelajaran dengan berdoa dengan penuh
khidmah.
3) Guru menanyakan kabar siswa.
4) Guru mengecek kehadiran siswa.
5) Guru mempersilahakan siswa untuk menyiapkan alat tulis.
6) Guru melakukan apersepsi dengan bertanya materi sebelumnya yang
telah dipelajari oleh siswa.
7) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.
8) Pre test
2. Kegiatan Inti
a. Mengamati
1) Guru menyampaikan materi .
2) Siswa mendengarkan guru menyampaikan materi pelajaran.
3) Guru menerangkan langkah-langkah metode Snowball Throwing.
b. Menanya
1) Siswa diminta bertanya jika ada yang belum jelas.
c. Melakukan
5. Guru membentuk kelompok-kelompok dan memanggil masing-
masing ketua kelompok untuk memberikan penjelasan tentang materi.
6. Masing-masing ketua kelompok kembali ke kelompoknya masing-
masing kemudian menjelaskan materi yang disampaikan oleh guru
kepada teman sekelompoknya.
7. Masing-masing siswa diberikan satu lembar kertas kerja untuk
menuliskan satu pertanyaan apa saja yang menyangkut materi yang
sudah dijelaskan oleh ketua kelompok.
8. Siswa membentuk kertas tersebut seperti bola dan dilempar dari satu
siswa ke siswa yang lain.
d. Asosiasi/menghubungkan
1) Guru bertanya tentang grafik batang konsumsi susu.
2) Guru bertanya kepada siswa tentang kandungan gizi di dalam susu.
3) Guru bertanya tentang bagaiman pengolahan susu.
e. Komunikasi
1) Guru meminta masing-masing kelompok menyimpulkan materi pada
hari ini.
2) Guru memberikan lembar soal tes (post test).
3. Penutup
1) Guru memberikan refleksi dari kegiatan yang telah dilakuakn dengan
bertanya kesimpulan dari kegiatan pembelajaran yang telah dilakukan.
2) Guru memberikan penguatan motivasi agar siswa tidak malas belajar
dirumah.
3) Guru menutup pembelajaran dengam doa dan mengucapkan salam.
I. Penilaian
1. Jenis/teknik penilaian
a. Tes tertulis
2. Instrumen penilaian
a. Lembar soal pre test dan post test
a. Rumus ketuntasan belajar siswa:
P:
Keterangan :
P : Jumlah nilai persen
b. Rumus mencari nilai rata-rata siswa:
X:
Keterangan:
X : nilai rata-rata
∑X : jumlah semua nilai siswa
∑N : Jumlah siswa
Lampiran 2
Nama :
Kelas :
Jawablah pertanyaan dibawah ini dengan benar!
MATEMATIKA
1. Malaysia mengkonsumsi susu sebanyak 11,09 liter. Jika dibulatkan kesatuan
terdekat menjadi berapa liter……
2. Di dalam susu terdapat karbohidrat 4,30 gram. 4,30 jika dibulatkan kesatuan
terdekat maka menjadi…..
3. Buatlah tabel konsumsi susu kelas 1-6!
4. Buatlah grafik konsumsi susu beberapa negara di Asia!
5. Negara yang paling bayak mengkonsumsi susu adalah….
BAHASA INDONESIA
1. Lemak di dalam susu memiliki kandungan gizi yang berfungsi untuk…..
2. Susu bisa membantu kesehatan tubuh manusia, yang disebut juga dengan….
3. Manfaat susu bagi tubuh kita adalah………
4. Mengapa negara Indonesia konsumsi susu yang paling rendah?
5. Kalori di dalam susu mengandung……….
IPA
1. Pemerahan susu jika menggunakan teknologi sederhana menggunakan…..
2. Pemerahan susu dengan menggunakan teknologi sederhana maka susu yang
didapatkan adalah …..
3. Kandungan protein di dalam susu memiliki kandungan gizi sebanyak…..
4.
gambar di atas merupakan contoh pemerahan susu dengan menggunakan
teknologi!
5.
gambar diatas merupakan contoh pasteurisasi susu menggunkan teknologi!
Jawaban !
MATEMATIKA
1. 11 liter
2. 4 gram
3. Tabel konsusmsi susu kelas 1-6
0
10
20
30
40
50
konsumsi susu
konsumsi susu
No IA IIB IIIB IIIA IIIB IVA IVB IVC VA VB VIA VIB
1. 10 14 16 10 11 15 19 17 17 11 12 10
4.
5. India
BAHASA INDONESIA
1. Penguat tulang dan gigi
2. Darah putih
3. Menjaga kesehatan jantung
4. Karena harga susu mahal
5. Sumber energi
IPA
1. Tangan
2. Murni, lebih enak diminum, menggunakan tenaga manusia
3. 3,20 gram
4. Sedehana
5. Modern
Lampiran 3
No Aspek yang diamati Pengamatan Guru
SB B C K TB
A. Kegiatan Awal
1. Guru membuka pelajaran dengan mengucapkan
salam.
2. Guru mengawali pembelajaran dengan berdoa dengan
penuh khidmad.
3. Guru menanyakan kabar siswa.
4. Guru mengecek kehadiran siswa.
5. Guru mempersilahkan siswa untuk menyiapkan alat
tulis.
6. Guru melakukan apersepsi dengan bertanya materi
sebelumnya yang telah dipelajari oleh siswa.
7. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.
B. Kegiatan Inti
Mengamati
1. Guru menyampaikan materi.
2. Siswa mendengarkan guru menyampaikan materi.
3. Guru menerangkan langkah-langkah metode
Snowball Throwing.
Menanya
1. Siswa diminta bertanya jika ada yang belum jelas.
Melakukan
1. Guru membentuk kelompok-kelompok dan
memanggil masing-masing ketua kelompok untuk
memeberikan penjelasan tentang materi.
2. Masing-masing ketua kelompok kembali ke
kelompoknya masing-masing, kemudian menjelaskan
materi yang disampaikan oleh guru kepada teman
sekelompoknya.
3. Masing-masing siswa diberikan satu lembar kertas
kerja untuk menuliskan satu pertanyaan apa saja yang
menyangkut materi yang sudah dijelaskan oleh ketua
kelompok.
4. Siswa membentuk kertas tersebut seperti bola dan
dilempar dari satu siswa kesiswa yang lain.
Asosiasi/menghubungkan
1. Guru bertanya tentang garfik batang konsumsi guru.
2. Guru bertanyan kepada siswa tentang kandungan gizi
didalam susu.
3. Guru bertanya tentang bagaimana pengolahan susu.
Komunikasi
1. Guru meminta masing-masing kelompok
menyimpulkan materi pada hari ini.
No Aspek yang diamati Pengamatan Guru
SB B C K TB
2. Tes
C. Penutup
1. Guru memberikan refleksi dari kegiatan yang telah
dilakukan dengan bertanya kesimpulan dari kegiatan
pembelajaran yang telah dilakukan.
2. Guru memberikan penguatan motivasi agar siswa
tidak malas belajar dirumah.
3. Guru menutup pembelajaran dengan doa dan
mengucapkan salam.
Keterangan:
SB : Sangat Baik
B : Baik
C : Cukup
K : Kurang
TB : Tidak Baik
Tabel 3.6
Lembar pengamatan siswa siklus I
No Aspek yang diamati Pengamatan Siswa
SB B C K TB
A. Kegiatan Awal
1. Guru membuka pelajaran dengan mengucapkan salam.
2. Guru mengawali pembelajaran dengan berdoa dengan
penuh khidmad.
3. Guru menanyakan kabar siswa.
4. Guru mengecek kehadiran siswa.
5. Guru mempersilahkan siswa untuk menyiapkan alat
tulis.
6. Guru melakukan apersepsi dengan bertanya materi
sebelumnya yang telah dipelajari oleh siswa.
7. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.
B. Kegiatan Inti
Mengamati
1. Guru menyampaikan materi.
2. Siswa mendengarkan guru menyampaikan materi.
3. Guru menerangkan langkah-langkah metode Snowball
Throwing.
No Aspek yang diamati Pengamatan siswa
SB B C K TB
Menanya
1. Siswa diminta bertanya jika ada yang belum jelas.
Melakukan
1. Guru membentuk kelompok-kelompok dan memanggil
masing-masing ketua kelompok untuk memeberikan
penjelasan tentang materi.
2. Masing-masing ketua kelompok kembali ke
kelompoknya masing-masing, kemudian menjelaskan
materi yang disampaikan oleh guru kepada teman
sekelompoknya.
3. Masing-masing siswa diberikan satu lembar kertas
kerja untuk menuliskan satu pertanyaan apa saja yang
menyangkut materi yang sudah dijelaskan oleh ketua
kelompok.
4. Siswa membentuk kertas tersebut seperti bola dan
dilempar dari satu siswa kesiswa yang lain.
Asosiasi/menghubungkan
1. Guru bertanya tentang garfik batang konsumsi guru.
2. Guru bertanyan kepada siswa tentang kandungan gizi
didalam susu.
3. Guru bertanya tentang bagaimana pengolahan susu.
Komunikasi
1. Guru meminta masing-masing kelompok
menyimpulkan materi pada hari ini.
2. Tes
C. Penutup
1. Guru memberikan refleksi dari kegiatan yang telah
dilakukan dengan bertanya kesimpulan dari kegiatan
pembelajaran yang telah dilakukan.
2. Guru memberikan penguatan motivasi agar siswa tidak
malas belajar dirumah.
3. Guru menutup pembelajaran dengan doa dan
mengucapkan salam.
Keterangan :
SB : Sangat Baik
B : Baik
C : Cukup
K : Kurang
TB : Tidak Baik
Lampiran 4
Lampiran 5
Kriteria SangatBaik Baik Cukup Berlatih Lagi
Isi Buklet Lengkap,
mencantumkan:
- Hal 2: informasi
Mengenai kandungan
gizi dan manfaat susu
bagi kesehatan
manusia.
- Hal 3: proses
Pengolahan susu.
- Hal 4: informasi data
konsumsi siswa
disekolah.
Mencantumkan
2 informasi dari
3 informasi yang
diminta.
Mencantumkan
1 informasi dari
3 informasi yang
diminta.
Tidak
mencantumkan
Informasi yang
diminta.
Bentuk tulisan
dan kerapian
Pemakaian huruf
besar dan tanda baca
seluruhnya
benar.
Terdapat kurang
dari 5 kesalahan
penggunaan huruf
besar dan tanda
baca.
Terdapat lebih
dari 5 kesalahan
penggunaan huruf
besar dan tanda
baca.
Penggunanan
Huruf besar
dan tanda baca
hampir
seluruhnya
salah.
Gambar ilus
Trasi dan
pewarnaan
Gambar proporsional,
jelas, pewarnaan
penuh, dan tidak
Keluar garis.
Gambar kurang
proporsional
tetapi pewarnaan
penuh dan tidak
keluar garis.
Gambar kurang
Proporsional dan
Pewarnaan tidak
penuh.
Gambar tidak
proporsional
dan tanpa
warna/warna
tidak penuh.
PenilaianpresentasiBuklettentangsusu
Kriteria Sangat Baik Cukup Berlatih lagi
Bahasa yang digunakan Kalimat jelas dan
mudah dimengerti.
Kalimat cukup jelas,
Tetapi ada beberapa
kata yang sulit
dimengerti.
Kalimat sulit
dimengerti.
Suara saat presentasi Jelas terdengar dari
awal sampai akhir.
Kurang jelas. Tidak terdengar.
Sikap saat presentasi Berani dan penuh
percayadiri.
Cukup berani, tetapi
tampak masih ragu.
Tidak Percaya diri
(malu, tidakmau
bicara).
.
Lampiran 6
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
Sekolah / Madrasah : MIN Manggar Wetan
Kelas / Semester : IV / 2
Tema : 9 (Makananku Sehat dan Bergizi)
Sub tema :2(Manfaat Makanan Sehat dan Bergizi)
Pembelajaran ke : 2
Alokasi Waktu : 8 x 35 Menit JPL
A. Kompetensi Inti
1. Menerima, menjalankan dan menghargai ajaran agama yang dianutnya.
2. Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan
percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, guru, dan
tetangganya.
3. Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati dan menanya
berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan
kegiatannya, dan benda-benda yang dijumpainya di rumah, di sekolah dan
tempat bermain.
4. Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas, sistematis, dan
logis, dalam karya yang estetis, dalam gerakan yang mencerminkan anak
sehat, dan dalam tindakan yang mencerminkan perilaku anak beriman dan
berakhlak mulia.
B. KompetensiDasar
PPKN
3.2 Memahami hak dan kewajiban sebagai warga dalam kehidupan sehari-hari
di rumah, sekolah dan masyarakat.
4.2 Melaksanakan kewajiban sebagai warga di lingkungan rumah, sekolah dan
masyarakat.
SBDP
3.4 Mengetahui berbagai alur cara dan pengolahan media karya kreatif.
4.14 Membuat karya kerajinan aksesoris dengan berbagai bahan dan teknik.
MATEMATIKA
3.3 Memahami aturan pembulatan dalam membaca hasil pengukuran dengan
alat ukur.
4.17 Menyatakan kesimpulan berdasarkan data tabel atau grafik.
C. Indikator
PPKN
3.2.1 Memberi contoh sikap disiplin dalam mengkonsumsi sayur dan buah
melalui observasi diri dan diskusi.
4.2.1 Menerapkan sikap disiplin dalam mengkonsumsi sayur dan buah
melalui kegiatan.
SBDP
3.4.1 Mengidentifikasi berbagai alur cara pengolahan media karya kreatif.
4.14 Berkreasi membuat hiasan baju/bros menggunakan buah dan sayuran
dengan teknik printing.
MATEMATIKA
3.3.1 Membaca, menjelaskan, dan mengubah data tabel menjadi data grafik
garis dan sebaliknya, melalui kegiatan membaca teks.
4.17.1 Menyimpulkan data, melalui kegiatan membaca teks.
1.1.1 Menyajikan data tabel dan grafik garis mengenai konsumsi buah dan
sayur.
D. Tujuan Pembelajaran
1. Melalui kegiatan membaca teks, siswa mampu membaca, menjelaskan,
dan mengubah data tabel menjadi data grafik garis dan sebaliknya dengan
benar.
2. Melalui kegiatan membaca teks, siswa mampu menyimpulkan data
dengan benar.
3. Melalui kegiatan survei, siswa mampu menyajikan data tabel dan grafik
garis mengenai konsumsi buah dan sayur dengan benar.
4. Melalui kegiatan observasi diri dan diskusi, siswa mampu memberi
contoh paling sedikit 2 sikap disiplin dalam mengonsumsi sayur dan buah
dengan benar.
5. Melalui kegiatan mencatat kebiasaan mengonsumsi buah dan sayur, siswa
mampu menerapkan sikap disiplin dalam mengonsumsi sayur dan buah
setiap hari dengan benar.
6. Melalui kegiatan observasi, siswa mampu mengidentifikasi paling sedikit
2 alur cara pengolahan media karya kreatif dengan benar.
7. Melalui kegiatan berkreasi membuat hiasan baju/bros menggunakan buah
dan sayuran dengan teknik printing, siswa mampu meningkatkan
keterampilan mengecap, menggunting, dan menempel dengan teknik yang
benar.
E. Materi Pembelajaran
Edo tiba di sekolah dengan bibir yang kering dan pecah-pecah. Ia juga
menderita sariawan di bagian dalam mulutnya. Tahukah kamu jenis jenis
makanan yang bermanfaat untuk menjaga kesehatan setiap bagian tubuh kita?
Simak bacaan di bawah ini!
Sayur dan Buah Bukan Sekadar Pelengkap Makan
Selasa, 20 Agustus 2013 | 08:58 WIB
KOMPAS.com
Sayur asem, sayur labu, sayur nangka. Menu ini memang mengandung kata
“sayur” di dalamnya, tetapi seringkali hanya mengandung sedikit sekali jenis
sayuran. Bagi sebagian masyarakat Indonesia, sayur dan buah masih dianggap
sebagai pelengkap makan yang kerap hanya menjadi “hiasan” dengan porsi
saji yang sedikit. Nasi dan lauk saja sudah dianggap cukup, yang penting
kenyang, padahal itu masih kurang. Inilah yang membuat kurangnya
konsumsi sayur dan buah di Indonesia.
Faktanya, masyarakat Indonesia memang kurang mengkonsumsi sayur
dan buah. Berdasarkan data Departemen Pertanian tahun 2013, masyarakat
Indonesia baru makan sayuran sebanyak 40,35 kg/tahun, sedangkan untuk
buah baru sekitar 34,55 kg/tahun. Bandingkan dengan rekomendasi badan
Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), yaitu konsumsi sayuran idealnya 91,25
kg/tahun dan buah 73 kg/tahun.
Mengkonsumsi cukup sayur dan buah adalah satu cara untuk
membentengi diri dari penyakit. Sayur dan buah dibutuhkan untuk mencukupi
kebutuhan tubuh akan zat gizi penting, yaitu serat, vitamin, mineral, enzim
pencernaan, dan air, yang tidak dapat ditemukan secara keseluruhan di produk
makanan lain.
Sayur dan buah memiliki peran penting bagi kesehatan tubuh. Serat
yang dikandung sayur dan buah bermanfaat untuk kesehatan saluran
pencernaan, membantu menjaga kadar lemak, dan membantu membuat rasa
kenyang. Kandungan vitamin dari buah dan sayur dengan warna yang berbeda
juga menjaga kesehatan setiap anggota tubuh, seperti mencegah sariawan, dan
menjaga kesehatan mata.
Kandungan antioksidan dalam sayur dan buah berwarna ungu berperan
mencegah kerusakan sel yang menyebabkan penuaan dini, memicu kanker
dan penyakit jantung, mencegah banyak penyakit, seperti penyakit
pencernaan, kencing manis, hiperkolesterol, obesitas/kegemukan, dan
penyakit lainnya.
Jumlah harus cukup Badan kesehatan PBB (WHO)
merekomendasikan 400 gram buah dan sayur perhari atau 4,5 mangkuk dari
berbagai jenis buah dan sayur per hari. UU Kesehatan merekomendasikan 3-5
porsi sayur dan 2-3 porsi buah. Karena kandungan gizi dalam setiap buah
tidak sama, maka disarankan untuk makan beragam buah untuk meningkatkan
kelengkapan kandungan gizi yang dibutuhkan.
F. Metode Pembelajaran
1. Snowball Throwing
G. Media, Alat dan Sumber Belajar
1. Media dan Alat Pembelajaran
a. Berbagai jenis sayur dan buah yang bisa digunakan sebagai
pembukaan hari ini.
b. Buah belimbing, karton, peniti untuk membuat bros.
2. Sumber Belajar
a. Buku guru tema 9 Makananku Sehat dan Bergizi kelas 4. 2014.
Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
b. Buku siswa tema 9 Makananku Sehat dan Bergizi kelas 4. 2014.
Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
H. Langkah-langkah Pembelajaran
1. Pendahuluan
1) Guru menyiapkan siswa dengan meminta siswa untuk tenang dan
bersikap duduk yang baik.
2) Guru membuka pelajaran dengan salam.
3) Guru meminta siswa untuk duduk yang baik.
4) Guru mengawali pembelajaran dengan berdoa dengan penuh dengan
khidmad.
5) Guru menanyakan kabar siswa.
6) Guru mengecek kehadiran siswa.
7) Guru mempersilahkan siswa untuk mneyiapkan alat tulis.
8) Guru melakukan apersepsi dengan bertanya materi sebelumnya yang
telah dipelajarai oleh siswa.
9) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.
10) Pre test.
2. Kegiatan inti
a. Mengamati
1) Guru menyampaikan materi.
2) Guru memberi motivasi untuk mendengarkan materi yang
disampaikan
3) Siswa mendengarkan guru menyampaikan materi pelajaran.
4) Guru menjelaskan secara detail langkah-langkah metode Snowball
Throwing.
b. Menanya
1) Siswa diminta untuk bertanya jika ada yang belum jelas/belum
paham.
c. Melakukan
6. Guru membentuk kelompok-kelompok dan memanggil masing-
masing ketua kelompok untuk memberikan penjelasan tentang
materi.
7. Masing-masing ketua kelompok kembali ke kelompoknya masing-
masing kemudian menjelaskan materi yang disampaikan oleh guru
kepada teman sekelompoknya.
8. Masing-masing siswa diberikan satu lembar kertas kerja untuk
menuliskan satu pertanyaan apa saja yang menyangkut materi yang
sudah dijelaskan oleh ketua kelompok.
9. Siswa membentuk kertas tersebut seperti bola dan dilempar dari
satu siswa kesiswa yang lain.
10. Guru dan siswa bersama-sama membahas pekerjaan siswa yang
belum terjawab.
d. Asosiasi/Menghubungkan
4. Guru bertanya kepada siswa tentang sayur dan buah-buahan yang
mereka konsumsi.
5. Guru bertanya tentang manfaat konsumsi sayur dan buah-buahan.
6. Guru bertanya tentang tabel konsumsi sayur dan buah-buahan
sehari.
e. Komunikasi
4. Guru bertanya kepada siswa tentang materi yang dipelajari hari ini.
5. Guru meminta masing-masing kelompok menyimpulkan materi
pada hari ini.
6. Guru memberikan lembar soal tes (post test).
3. Penutup
5. Guru memberikan refleksi dari kegiatan yang telah dilakuakn dengan
bertanya kesimpulan dari kegiatan pembelajaran yang telah dilakukan
6. Guru menutup kegiatan pembelajaran, dengan mengingatkan siswa
untuk belajar lagi di rumah..
7. Guru memberikan penguatan motivasi agar siswa tidak malas belajar
dirumah.
8. Guru menutup pembelajaran dengam doa dan mengucapkan salam.
I. Penilaian
1. Jenistes/Teknik penilaian
a. Tes tertulis
2. Instrument Penilaian
a. Lembar soal pre test dan post tes
a. Rumus ketuntasan belajar siswa:
P =
Keterangan:
P : Jumlah nilai persen
b. Rumus mencari nilai rata-rata siswa:
X:
Keterangan:
X : nilai rata-rata
∑X : jumlah semua nilai siswa
∑N : Jumlah siswa.
Lampiran 7
Nama :
Kelas :
Jawablah pertanyaan dibawah ini dengan benar!
PPKN
6. Bagaimana cara membentengi diri dari penyakit…….
7. Kandungan antioksidan dalam sayur dan buah berwarna ungu berperan
mencegah……..
8. Serat yang dikandung sayur dan buah-buahan bermanfaat untuk…….
9. Sayuran wortel mengandung vitamin………..
10. Sebutkan jenis-jenis sayuran dan buah-buahan?
MATEMATIKA
1. Tabel konsumsi buah-buahan dibawahini, bulatkan kesatuan yang paling dekat!
Jenis 2007 2008 2009 2010 2011 2012
Sayur 48,01 41,04 42,91 37,44 33,89 40,43
2. Buatlah grafik batang data konsumsi sayur?
3. Pada tahun 2007 orang Indonesia mengkonsumsi buah sebanyak 45,46. Maka jika
45,46 dibulatkan menjadi…..
4. Buatlah tabel data konsumsi buah selama 5 hari!
5. Simpulkanlah data konsumsi buah yang kalian konsumsi selama 5 hari!
0
10
20
30
40
50
2007 2008 2009 2010 2011 2012
Sayur-sayuran
Sayur-sayuran
Jawaban !
PPKN
1. Dengan cara mengkonsumsi sayur dan buah secara cukup
2. Kerusakan sel
3. Saluran pencernaan
4. A
5. Buah: mangga, papaya, pisang. Sayur: bayam, kangkung, buncis
MATEMATIKA
1. Tabel konsumsi buah-buahan
Jenis 2007 2008 2009 2010 2011 2012
Buah-buahan 48 41 43 37 34 40
2.
3. 45
4. Sesuai dengan konsumsi siswa setiap harinya:
Contoh:
Harike 1 Harike 2 Harike 3 Harike 4 Harike 5
1 buahapel 1 apel + 2 pisang = 3
5 jambu air --------- 2 mangga
5. Setiap 5 hari sekali saya mengkonsusmsi buah sebanyak 10 buah.
Lampiran 8
No Aspek yang diamati Pengamatan Guru
SB B C K TB
A. Kegiatan Awal
1. Guru menyiapkan siswa dengan meminta siswa untuk
tenang dan bersikap duduk yang baik
2. Guru membuka pelajaran dengan mengucapkan
salam.
3. Guru mengawali pembelajaran dengan berdoa dengan
penuh dengan khidmad.
4 Guru meminta siswa untuk duduk yang baik
5. Guru menanyakan kabar siswa.
6. Guru mengecek kehadiran siswa.
7. Guru mempersilahkan siswa untuk menyiapkan alat
tulis.
8. Guru melakukan apresepsi dengan bertanya materi
sebelumnya yang telah dipelajari oleh siswa
9. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.
B. Kegiatan Inti
Mengamati
1. Guru menyampaikan materi.
2. Guru memberi motivasi siswa untuk mendengarkan
materi yang disampaikan.
3. Siswa mendengarkan guru menyampaikan materi
pelajaran.
4. Guru menjelaskan secara detail langkah-langkah
metode Snowball Throwing.
menanya
1. Siswadiminta untuk bertanya jika ada yang belum
jelas/belum paham.
Melakukan
1. Guru membentuk kelompok-kelompok dan
memanggil masing-masing ketua kelompok untuk
memberikan penjelasan tentang materi.
No Aspek yang diamati Pengamatan Guru
SB B C K TB
2. Masing-masing ketua kelompok kembali ke
kelompoknya masing-masing kemudian menjelaskan
materi yang disampaiakan oleh guru kepada teman
sekelompoknya.
3. Masing-masing siswadiberikan satu lembar kertas
kerja untuk menuliskan satu pertanyaan apa saja yang
menyangkut materi yang sudah dijelaskan oleh ketua
kelompok.
4. Siswa membentuk kertas tersebut seperti bola dan
dilempar dari satu siswa kesiswa yang lain.
5. Guru dan siswa bersama-sama membahas pekerjaan
siswa yang belum terjawab.
Asosiasi/menghubungkan
1. Guru bertanya kepada siswa tentang sayur dan buah-
buahan yang mereka konsumsi.
2. Guru bertanya tentang manfaat konsumsi sayur dan
buah-buahan.
3. Guru tentang tabel konsumsi sayur dan buah-buahan
sehari.
Komunikasi
1. Guru bertanya kepada siswa tentang materi yang
dipelajari hari ini.
2. Guru meminta masing-masing kelompok
menyimpulkan materi pada hari ini.
3. Tes
C Penutup
1. Guru member refleksi dari kegiatan yang telah
dilakukan dengan bertanya kesimpulan dari kegiatan
pembelajaran yang telah dilakukan.
2. Guru menutup kegiatan pembelajaran, dengan
mengingatkan siswa untuk belajar lagi di rumah.
3. Guru memberikan penguatan motivasi agar siswa
tidak malas belajar di rumah.
4. Guru menutup pelajaran dengan doa dan
mengucapkan salam.
Keterangan:
SB : Sangat Baik
B : Baik
C : Cukup
K : Kurang
TB : Tidak Baik
Lembar Pengamatan Siswa Siklus II
No Aspek yang diamati Pengamatan Siswa
SB B C K TB
A. Kegiatan Awal
1. Guru menyiapkan siswa dengan meminta siswa untuk
tenang dan bersikap duduk yang baik
2. Guru membuka pelajaran dengan mengucapkan salam.
3. Guru mengawali pembelajaran dengan berdoa dengan
penuh dengan khidmad.
4 Guru meminta siswa untuk duduk yang baik
5. Guru menanyakan kabar siswa.
6. Guru mengecek kehadiran siswa.
7. Guru mempersilahkan siswa untuk menyiapkan alat
tulis.
8. Guru melakukan apresepsi dengan bertanya materi
sebelumnya yang telah dipelajari oleh siswa
9. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.
B. Kegiatan Inti
Mengamati
1. Guru menyampaikan materi.
2. Guru memberi motivasi siswa untuk mendengarkan
materi yang disampaikan.
3. Siswa mendengarkan guru menyampaikan materi
pelajaran.
No Aspek yang diamati Pengamatan Siswa
SB B C K TB
4. Guru menjelaskan secara detail langkah-langkah
metode Snowball Throwing.
menanya
1. Siswadiminta untuk bertanya jika ada yang belum
jelas/belum paham.
Melakukan
1. Guru membentuk kelompok-kelompok dan memanggil
masing-masing ketua kelompok untuk memberikan
penjelasan tentang materi.
2. Masing-masing ketua kelompok kembali ke
kelompoknya masing-masing kemudian menjelaskan
materi yang disampaiakan oleh guru kepada teman
sekelompoknya.
3. Masing-masing siswadiberikan satu lembar kertas kerja
untuk menuliskan satu pertanyaan apa saja yang
menyangkut materi yang sudah dijelaskan oleh ketua
kelompok.
4. Siswa membentuk kertas tersebut seperti bola dan
dilempar dari satu siswa kesiswa yang lain.
5. Guru dan siswa bersama-sama membahas pekerjaan
siswa yang belum terjawab.
Asosiasi/menghubungkan
1. Guru bertanya kepada siswa tentang sayur dan buah-
buahan yang mereka konsumsi.
2. Guru bertanya tentang manfaat konsumsi sayur dan
buah-buahan.
3. Guru tentang tabel konsumsi sayur dan buah-buahan
sehari.
Komunikasi
1. Guru bertanya kepada siswa tentang materi yang
dipelajari hari ini.
2. Guru meminta masing-masing kelompok
menyimpulkan materi pada hari ini.
3. Tes
No Aspek yang diamati Pengamatan Siswa
SB B C K TB
C Penutup
1. Guru member refleksi dari kegiatan yang telah
dilakukan dengan bertanya kesimpulan dari kegiatan
pembelajaran yang telah dilakukan.
2. Guru menutup kegiatan pembelajaran, dengan
mengingatkan siswa untuk belajar lagi di rumah.
3. Guru memberikan penguatan motivasi agar siswa tidak
malas belajar di rumah.
4. Guru menutup pelajaran dengan doa dan mengucapkan
salam.
Keterangan:
SB : Sangat Baik
B : Baik
C : Cukup
K : Kurang
TB : Tidak Baik
Lampiran 9
Membuat bross pada saat pembelajaran SBDP
Lampiran 10
Penilaian rubik membuat bros
Kriteria Sangat Baik Baik Cukup Kurang
Printing
(pengecapan)
Mampu
mengecap buah
pada karton
dengan hasil yang
rapi dan terlihat
bentuknya dengan
jelas.
Pengecapan
kurang rapi, tetapi
masih terlihat
bentuknya dengan
jelas.
Pengecapan
kurang rapi,
bentuknya kurang
jelas.
Pengecapan
tidak rapi, dan
tidak
jelas.
Menggunting Mampu
menggunting pola
pada karton
dengan rapi sesuai
garis
pola.
Menggunting
kurang rapi tetapi
masih mengikuti
garis pola.
Menggunting
kurang rapi dan
tidak mengikuti
garis pola.
Menggunting
tidak
rapi dan tidak
mengikuti garis
pola.
Kemandirian Mampu
melakukan
seluruh tugas
dengan mandiri.
Melakukan satu
bagian dengan
bantuan.
Melakukan
dengan bantuan
lebih dari satu
bagian.
Melakukan
dengan bantuan
konsisten.
Apresiasi Menunjukan
sikap menghargai
pekerjaan,
melakukan
dengan riang dan
antusias.
Menunjukan
sikap menghargai
pekerjaan,
tetapi tampak
kurang riang
melakukannya.
Menunjukan
sikap kurang
menghargai
pekerjaan, tetapi
melakukan
dengan riang dan
antusias.
Menunjukan
sikap tidak
menghargai
pekerjaan, dan
tidak
melakukan
dengan riang
dan antusias.
Lampiran 1
Lampiran 11
SILABUS PEMBELAJARAN TEMATIK
Satuan Pendidikan : MI Negeri Manggarwetan
Kelas/Semester : IV(Empat)/2
Tema 9 : Makananku Sehat dan Bergizi
Kompetensi Inti
KI 1 : Menerima, menjalankan dan menghargai ajaran agama yang dianutnya.
KI 2 : Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, santun, peduli, dan percaya diri dalam berinteraksi dengan
keluarga, teman, guru dan tetangganya.
KI 3 : Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati dan menanya berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya,
makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda yang dijumpainya di rumah, di sekolah dan tempat
bermain.
KI 4 : Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas, sistematis, dan logis, dalam karya yang estetis, dalam
gerakan yang mencerminkan anak sehat, dan dalam tindakan yang mencerminkan perilaku anak beriman dan
berakhlak mulia.
Mata Pelajaran Kompetensi Dasar Materi Pokok Kegiatan Pembelajaran Penilaian Alokasi Belajar Sumber Belajar
Matematika 3.3 Memahami
aturan
pembulatan
dalam
membacahasil
pengukuran
dengan alat
ukur
Pelaporan
kesimpulan
berdasarkan
data tabel atau
grafik
.Membaca teks tentang
makanan bergizi
seimbang.
Mendiskusikan
kandungan gizi yang
terdapat dalam
makanan
Menghitung jumlah
gizi yang ada dalam
setiap jenis makanan
maupun kelipatannya.
Mendiskusikan
kandungan gizi yang
terdapat dalam
makanan.
Observasi
Testerulis dan
perbuatan
8 x35 JPL Buku Teks
Pelajaran Kelas
IV
Media gambar
Bahan makanan
(buah-buahan
dan sayuran )
4.17 Menyatakan
kesimpulan
berdasarkan
data tabel
ataugrafik
Bahasa Indonesia 3.4Menggali
informasi dari
teks cerita
petualangan
tentang
lingkungan dan
sumber daya
alam dengan
bantuan guru
dan teman
dalam bahasa
Indonesia lisan
dan tulis dengan
memilih dan
memilah
kosakata baku
4.4. Menyajikan
teks cerita
petualangan
tentang
lingkungan
dan sumber
daya alam
secara mandiri
dalam teks
bahasa
Indonesia
lisan dan tulis
dengan
memilih dan
memilah
kosakata baku
IPA 3.7Mendeskrisikan
hubungan
antara sumber
daya alam
dengan
lingkungan,
teknologi, dan
masyarakat
4.7 Menyajikan
laporan hasil
pengamatan
tentang
teknologi
yang digunakan
di kehidupan
sehari-hari serta
kemudahan
yang diperoleh
oleh masyarakat
dengan
memanfaatkan
teknologi
tersebut
PPKN 3.2 Memahami
hak dan
kewajiban
sebagai warga
dalam
kehidupan
sehari-hari di
rumah,
Kesamaan
identitas suku
bangsa
(pakaian
tradisio-nal,
bahasa, rumah
adat, makanan
khas, dan
upacara adat),
sosial ekonomi
(jenis
pekerjaan
orang tua) di
lingku-ngan
rumah, sekolah
dan masyara-
kat sekitar
4.2 Melaksanakan
kewajiban
sebagai warga
di lingkungan
rumah, sekolah
dan masyarakat.
Seni Budaya dan
pakarya
3.4 Mengetahui
berbagai alur
cara dan
pengolahan
media karya
Kreatif.
4.14 Membuat
karya kreatif
yang diperlukan
untuk
melengkapi
proses
pembelajaran
dengan
memanfaatkan
bahan di
lingkungan.
Lampiran 12
A. Materi Pembelajaran Siklus I
Dayu sedang berada di sebuah peternakan sapi. Tahukah kamu bahwa sapi
menghasilkan minuman yang sehat dan bergizi? Sayangnya, tidak semua anak
Indonesia bisa minum susu. Perhatikan grafik batang berikut. Masukkan data
tersebut ke dalam tabel yang tersedia, kemudian bulatkanlah!
Segelas Susu Setiap Hari
Bagi rakyat Indonesia, susu masih merupakan “barang mewah” karena
harganya yang cukup mahal. Susu mengandung kalori sebagai sumber energi yang
cukup tinggi. Susu juga memiliki kandungan gizi yang sangat lengkap, seperti
protein untuk pertumbuhan, lemak untuk cadangan energi, kalsium untuk penguat
tulang dan gigi, zat besi untuk daya tahan tubuh, magnesium memperkuat kerja
jantung dan otak. Susu juga dijuluki sebagai bahan makanan dengan kandungan
vitamin paling lengkap, juga sebagai “darah putih” yang membantu kesehatan
tubuh manusia. Segelas susu setiap hari akan bermanfaat bagi tubuh, seperti
menjaga kesehatan jantung, meningkatkan kerja otak, menjaga kesehatan kulit,
menambah kekuatan tulang (mencegah penyusutan dan patah tulang),
meningkatkan daya tahan tubuh, menyembuhkan luka dengan cepat, meningkatkan
ketajaman penglihatan, dan masih banyak lagi manfaat lainnya. Ternyata susu
memiliki kandungan gizi lengkap yang dibutuhkan oleh tubuh.
B. Materi Pembelajaran Siklus II
Edo tiba di sekolah dengan bibir yang kering dan pecah-pecah. Ia juga
menderita sariawan di bagian dalam mulutnya. Tahukah kamu jenis jenis
makanan yang bermanfaat untuk menjaga kesehatan setiap bagian tubuh kita?
Simak bacaan di bawah ini!
Sayur dan Buah Bukan Sekadar Pelengkap Makan
Selasa, 20 Agustus 2013 | 08:58 WIB
KOMPAS.com
Sayur asem, sayur labu, sayur nangka. Menu ini memang mengandung kata
“sayur” di dalamnya, tetapi seringkali hanya mengandung sedikit sekali jenis
sayuran. Bagi sebagian masyarakat Indonesia, sayur dan buah masih dianggap
sebagai pelengkap makan yang kerap hanya menjadi “hiasan” dengan porsi saji
yang sedikit. Nasi dan lauk saja sudah dianggap cukup, yang penting kenyang,
padahal itu masih kurang. Inilah yang membuat kurangnya konsumsi sayur dan
buah di Indonesia.
Faktanya, masyarakat Indonesia memang kurang mengkonsumsi sayur dan
buah. Berdasarkan data Departemen Pertanian tahun 2013, masyarakat Indonesia
baru makan sayuran sebanyak 40,35 kg/tahun, sedangkan untuk buah baru sekitar
34,55 kg/tahun. Bandingkan dengan rekomendasi badan Perserikatan Bangsa-
Bangsa (PBB), yaitu konsumsi sayuran idealnya 91,25 kg/tahun dan buah 73
kg/tahun.
Mengkonsumsi cukup sayur dan buah adalah satu cara untuk membentengi
diri dari penyakit. Sayur dan buah dibutuhkan untuk mencukupi kebutuhan tubuh
akan zat gizi penting, yaitu serat, vitamin, mineral, enzim pencernaan, dan air,
yang tidak dapat ditemukan secara keseluruhan di produk makanan lain.
Sayur dan buah memiliki peran penting bagi kesehatan tubuh. Serat yang
dikandung sayur dan buah bermanfaat untuk kesehatan saluran pencernaan,
membantu menjaga kadar lemak, dan membantu membuat rasa kenyang.
Kandungan vitamin dari buah dan sayur dengan warna yang berbeda juga menjaga
kesehatan setiap anggota tubuh, seperti mencegah sariawan, dan menjaga
kesehatan mata.
Kandungan antioksidan dalam sayur dan buah berwarna ungu berperan
mencegah kerusakan sel yang menyebabkan penuaan dini, memicu kanker dan
penyakit jantung, mencegah banyak penyakit, seperti penyakit pencernaan,
kencing manis, hiperkolesterol, obesitas/kegemukan, dan penyakit lainnya.
Jumlah harus cukup Badan kesehatan PBB (WHO) merekomendasikan 400
gram buah dan sayur perhari atau 4,5 mangkuk dari berbagai jenis buah dan sayur
per hari. UU Kesehatan merekomendasikan 3-5 porsi sayur dan 2-3 porsi buah.
Karena kandungan gizi dalam setiap buah tidak sama, maka disarankan untuk
makan beragam buah untuk meningkatkan kelengkapan kandungan gizi yang
dibutuhkan.
Lampiran 13
Siswa saat mengerjakan soal tes. siswa saat berdiskusi dengan
kelompok dan mendengarkan ketua
kelompok ketika menerangkan.
Siswa saat menjawab soal yang dibuat temanya. Siswa saat melempar bola
pertanyaan kepada temanya
Foto bersama dengan guru kelas. Pembelajaran SBDP membuat bros.
Lampiran 14
Lampiran 15
Lampiran 16
Lampiran 17
Lampiran 18
DAFTAR NILAI SKK
Nama : Luk Luk Atul Fuah
NIM : 115-13-018
Fakultas : Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (FTIK)
Jurusan : Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyyah (PGMI)
Dosen P.A : Jaka Siswanta, M.Pd
No Kegiatan Tanggal Keterangan Nilai
1. Opak STAIN Salatiga 2013 dengan
tema”Rekonstruksi Paradigma
Mahasiswa Yang Cerdas, Peka, dan
Peduli.
26-27 Agustus
2013
Peserta 3
2. OPAK JURUSAN TARBIYAH STAIN
SALATIGA 2013, dengan
tema”Menjunjung Tinggi Nilai-Nilai
Kearifan Lokal Sebagai Identitas
Pendidikan Indonesia.
29 Agustus
2013
Peserta 3
3. Library User Education (pendidikan
Pemakai Perpustakaan) oleh UPT
Perpustakaan STAIN Salatiga.
16 September
2013
Peserta 2
4. Masa Penerimaan Anggota baru PMII 1
dengan tema”Menemukan Jati Diri
Menuju Mahasiswa Yang Peka Dan
Peduli oleh PMII DjokoTingkir Kota
Salatiga
4-6 Oktober
2013
Peserta 2
5. Seminar Nasional Bahasa Arab dengan
tema”Inovasi Pembelajaran Bahasa:
Upaya Menjaga Eksistensi dan Masa
Depan Pembelajaran Bahasa Arab
diselenggarakan oleh ITTAQO STAIN
Salatiga.
09 Oktober
2013
Peserta 8
6. KISMIS (Kajian Intesif Mahasiswa)
dengan tema”Agar Sholat Bukan Sekedar
Kewajiban, namun Kebutuhan” oleh
Lembaga Dakwah Kampus (LDK)
STAIN Salatiga.
10 Oktober
2013
Peserta 2
7. 4 Pilar Kebangsaan dan Seminar
Nasional dengan tema”4 Pilar
Kebangsaan Untuk Karakter Ke-
Indonesiaan” diselenggarakan oleh MPR
RI bekerjasama dengan Ikatan Pelajaran
Nahdlatul Ulama (IPNU).
24 Oktober
2013
Peserta 8
8. Dalam Kegiatan sosialisasi Pancasila,
Undang-Undang Dasar Negara Republik
Indonesia Tahun 1945, Negara Kesatuan
Republik Indonesia dan Bhineka Tunggal
Ika. Diselenggarakan oleh MPR-RI.
24 Oktober
2013
Peserta 4
9. Seminar Nasional HMJ Tarbiyah STAIN
Salatiga dengan tema”Guru Kreatif
Dalam Implementasi Kurikulum 2013”
diselenggarakan oleh HMJ Tarbiyah.
18 November
2013
Peserta 8
10. Training Pembuatan Makalah yang
diselenggarakan oleh Lembaga Dakwah
Kampus (LDK) STAIN Salatiga.
17 September
2014
Peserta 2
11. Dalam kegiatan pendidikan dan latihan
calon pramuka pandega (PLCPP) XXIV
dengan tema”PLCPP sebagai Langkah
Rekonstruktif Karakter Pandega dalam
Membangun Racana yang Loyal dan
Bermartabat” yang diselenggarakan oleh
Racana Kusuma Dilaga-Woro Srikandhi
STAIN Salatiga.
26-29
September 2014
Peserta 2
12. Seminar Nasional Anjangsana Ahwal Al-
Syakhshiyyah (AS) dengan
tema”Mencegah Generasi Pemuda Islam
Dari Pengaruh Radiklisme ISIS” yang
diselenggarakan oleh Anjangsana Ahwal
Al-Syakhshiyyah (AS) IAIN Salatiga.
06 Mei 2015 Peserta 8
13. Lomba Juara 1 Dalam Rangka Kegiatan
Milad-XIII LDK Fathir Ar Rasyid
dengan tema”Aktualisasi Dakwah Dalam
Membentuk Generasi yang Bertaqwa,
Berilmu, dan Berakhlak Mulia” yang
diselenggarakan oleh LDK (Lembaga
Dakwah Kampus) IAIN Salatiga
06 Mei 2015 Peserta 3
14. Seminar Nasional dengan
tema”Perbankan Syariah di Indonesia:
AntaraTeori dan Praktek” yang
diselenggarakan oleh Himpunan
Mahasiswa Jurusan Hukum Ekonomi
Syari’ah (HMJ-HES) IAIN Salatiga.
4 November
2015
Peserta 8
15. “Seminar Nasional” yang
bertema”Pendidikan Karakter Untuk
Melahirkan Pemimpin Masa Depan”
yang diselenggarakan oleh Himpunan
Mahasiswa Jururusa (HMJ) PGMI IAIN
Salatiga.
17 November
2015
Peserta 8
16. Seminar Naional dengan tema”Geliat
Masyarakat Urban” yang
diselenggarakan oleh LPM DINAMIKA
IAIN Salatiga.
25 Maret 2016 Peserta 8
Lampiran 19
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Dengan ini saya cantumkan daftar riwayat hidup, sebagai berikut:
Nama : Luk Luk Atul Fuah
NIM : 115-13-018
Tempat/Tanggal Lahir : Grobogan, 12 Juli 1994
Jenis Kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Nama Ayah : Ahmad Munjaig
Nama Ibu : Partimah
Alamat : Ds. Tangkis RT01/RW03 Ds. Pangkalan Kec.
Karangrayung Kab. Grobogan
Fakultas : Tarbiyah
Jurusan : Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI)
RIWAYAT PENDIDIKAN
1. TK Dharma Wanita, Lulusan Tahun 2000
2. SD Negeri 01 Pangkalan, Lulusan Tahun 2007
3. MTs Darul Ulum, Lulusan Tahun 2010
4. MAN Demak, Lulusan Tahun 2012
5. IAIN Salatiga,
Demikian daftar riwayat hidup saya, saya buat sebenar-benarnya,
Salatiga, 11 Agustus 2017
Penulis
LukLukAtulFuah
NIM 11513018
Lampiran 20