pengkajian keluarga

24
PENGKAJIAN KELUARGA Tanggal Pengkajian: 17-26 Maret 2014 A. Data Umum 1. Nama Keluarga (KK) : Bapak S (60 tahun) 2. Alamat : RT 06 RW 07 Kelurahan Cimanggis, Depok 3. Komposisi Keluarga . No Nama Gender Hub. dgn KK Usia Pendidika n 1. Bapak S Laki- laki Kepala Keluarga Jateng, 03-10- 53 SMP 2. Ibu S Perempua n Istri Jateng, 02-10- 1958 SMP 3. AS Perempua n Anak 33 tahun SMA 4. Z Perempua n Anak 29 tahun D3 4. Genogram:

Upload: elizabeth-hutagaol

Post on 25-Nov-2015

33 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

PENGKAJIAN KELUARGATanggal Pengkajian: 17-26 Maret 2014A. Data Umum1. Nama Keluarga (KK): Bapak S (60 tahun)2. Alamat: RT 06 RW 07 Kelurahan Cimanggis, Depok3. Komposisi Keluarga.NoNamaGenderHub. dgn KKUsiaPendidikan

1.Bapak SLaki-lakiKepala KeluargaJateng, 03-10-53SMP

2.Ibu SPerempuanIstriJateng, 02-10-1958SMP

3.ASPerempuanAnak33 tahunSMA

4.ZPerempuanAnak29 tahunD3

4. Genogram:

5. Tipe keluarga Extended family (keluarga besar) karena Bapak S tinggal bersama istri, dua orang anak, dan cucu.6. SukuBapak S berasal dari Jawa Tengah,batu retno dan bersuku jawa dan istrinya juga berasal dari daerah yang sama dan bersuku jawa. Semenjak menikah Bapak S tinggal di Depok dan lingkungan sekitar masih didominasi orang-orang yang bersuku jawa sehingga kebiasaan makan sejak dulu tidak berubah. Bapak S dan keluarga sangat senang makanan lalapan dan tidak terlalu pedas, serta tidak menyukai makanan bersantan. Karena bapak S sangat memperhatikan kesehatan, sedangkan pada Ibu S, dia sangat menyenangi makanan yang asin dan yang bersantan.7. AgamaKeluarga Bapak S beragama Islam. Bapak S setiap minggu selalu mengikuti kegiatan sholat jumat berjamaah yang diadakan di masjid didepan rumahnya. Keluarga Bapak S yaitu ibu S dan anaknya juga rajin mengikuti kegiatan pengajian yang biasa diadakan di RW 07.

8. Status Sosial Ekonomi KeluargaPada saat muda, Bapak S bekerja sebagai pekerja pabrik dan sudah pensiun, sekarang Bapak S bekerja sebagai pedagang kebutuhan sehari-hari di rumah tempat tinggal keluarga. Kepala keluarga menjaga toko dari pagi hingga sore, ketika tiba saatnya sholat atau makan, Bapak E menutup toko dan akan membuka tokonya kembali ketika telah selesai sholat atau makan. Ibu S bekerja sebagai ibu rumah tangga. Ibu. Keluarga mengatakan penghasilan yang diperoleh sudah cukup. Keluarga dapat memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari dan mengatakan penghasilan sesuai dengan pengeluaran keluarga.

9. Aktivitas rekreasi keluargaWaktu luang keluarga Bapak S diisi dengan menonton televisi di rumah dan selain itu, biasanya Bapak S mengisi waktu luang dengan pergi ke tetangga yang berada disebelah rumah untuk bercerita dan untuk menghilangkan rasa suntuk bersama teman-teman sebayanya. Pada libur panjang seperti libur lebaran keluarga Bapak S biasanya mudik ke kampung halaman di Jawa tengah mengunjungi orangutuanya. B. Riwayat dan Tahap Perkembangan Keluarga:1. Tahap perkembangan keluarga saat iniKeluarga Bapak S merupakan keluarga dengan Lansia yaitu keluarga yang memiliki kepala keluarga lansia. Keluarga sudah dapat menjalankan tugaas perkembangan keluarga dengan setiap setiap anggota keluarga memperhatikan pola hidup khususnya Bapak S dan Ibu S. Keluarga saling memperhatikan satu sama lain dan sering bertukar cerita satu sama lain dan beribadah bersama-sama pada malam hari.

Bapak S menyadari bahwa dirinya memang sudah menua dan sangat rentan terkena penyakit sehingga beliau dan istrinya rajin mengontrol kesehatannya dengan datang ke Posbindu setiap bulan, yaitu setiap tanggal 15 . Bapak S tetap menjaga hubungan yang baik dengan anaknya. Bapak S juga memiliki komunikasi yang baik dengan anak dan cucunya yang tinggal bersama dengan Bapak S.

2. Tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhiBapak S mengatakan bahwa tahap perkembangan sudah terpenuhi semuanya.

3. Riwayat keluarga intiPada saat Bapak S jalan-jalan didaerah senayan, Bapak S bertemu dengan Ibu S juga yang sedang jalan-jalan di tempat yang sama. Bapak S langsung mengajak ibu S berkenalan dan satu bulan setelah pendekatan, Bapak S langsung melamar Ibu S dan mereka menikah pada Tahun 1975 menikah di Jawa di daerah Batu Retno , dan sekarang umur pernikahan mereka sudah 39 tahun dan mereka dikarunia 3 orang anak dan semuanya perempuan dan 2 anaknya (anak kedua dan ketiga) tinggal bersama Bapak S.

4. Riwayat keluarga sebelumnyaKedua orangtua Bapak S tidak menderita penyakit atau tidak memiliki masalah kesehatan yang spesifik, dan orangtua dari bapak S yang masih hidup adalah ibunya dikarenakan orangtua laki-laki sudah meninggal karena faktor usia dan meninggalnya pada usia 110 Tahun. Mertua bapak S telah meninggal, mertua laki-laki terkena liver dan yang perempuan terkena Stroke.

C. Lingkungan:1. Karakteristik RumahTempat tinggal Bapak S terdiri atas sebuah bangunan milik sendiri yang memiliki luas sekitar 100 m2 dan terdiri ruang depan yang dijadikan tempat untuk berjualan, ruang tengah dan dapur. Secara umum, rumah Bapak S tertata rapi dan bersih, pencahayaan juga masih cukup. Pada siang hari pencahayaan ruang tamu dan ruang tengah dibantu oleh cahaya matahari dari ruang depan yang dijadikan tempat warung dan terbuka luas, sedangkan pencahayaan di dapur dibantu oleh cahaya matahari dari pintu dapur yang selalu dibiarkan terbuka pada siang hari. Ventilasi udara cukup memadai karena adanya jendela. Kamar mandi terdiri atas 2 bagian yaitu tempat mencuci baju dan tempat mandi atau buang air. Lantai kamar mandi tidak licin dan tersedia air bersih yang mengalir dari kran. Keluarga mengatakan biasanya air yang digunakan untuk memasak, mandi, dan mencuci diambil dari kran tersebut sedangkan untuk minum adalah air gallon.Berikut denah rumah Bapak S. Teras

Warung(ruang depan)

Kamar Ruang Tamu

Ruang Tengah & Ruang Makan

Kamar

Kamar

Dapur Kamar Mandi

2. Karakteristik Tetangga dan KomunitasBapak S dan keluarga tinggal di tempat tinggal yang sekarang sudah lama sejak kurang lebih dari 39 tahun yang lalu. Para tetangga dan masyarakat di sekitar rumah Bapak S mayoritas pendatang dari Jawa dan mereka mengenal Bapak S sebagai orang yang ramah dan rajin. Bapak S sering berkumpul dengan tetangga disaat bapak S tidak ada pekerjaan di rumah, sama seperti Ibu S juga, ibu S senang berkumpul untuk bercerita bersama tetangga-tetangganya dan mereka sangat aktif mengikuti kegiatan yang ada di komunitas seperti Posbindu, arisan dan pengajian.

3. Mobilitas Geografis KeluargaSetelah menikah, Bapak S dan istri langsung menempati tempat tinggalnya sekarang, bapak S mengatakan rumahnya tidak sebesar yang sekarang dan belum ada warung didepan rumah, setelah ada biaya yang cukup bapak S menambah bangunan dan membuat warung jajanan diruang depan dan rumah itulah yang akhirnya ditinggali hingga saat ini dan tidak pernah berpindah lagi. Lokasi keberadaan rumah Bapak S saat ini cukup strategis karena dekat dengan pasar, pelayanan kesehatan (puskesmas), dan jalan raya sehingga mempermudah akses keluar untuk berobat dan ingin bepergian. Untuk mencapai jalan raya dapat ditempuh dengan jalan kaki atau mengendarai sepeda motor. Keluarga Bapak S memiliki dua sepeda motor yang biasanya dipakai oleh menantunya untuk bekerja dan satunya lagi digunakan Bapak S untuk berpergian dan mengantar cucunya. Bapak S sendiri lebih senang menggunakan sepeda motor jika ingin bepergian jauh.

4. Perkumpulan Keluarga dan Interaksi dengan MasyarakatPerkumpulan anggota keluarga sehari-hari biasanya dilakukan pada malam hari setelah masing-masing anggota keluarga sudah kembali ke rumah setelah seharian bekerja. Sementara untuk berkumpul dengan anggota keluarga lainnya yang tidak tinggal serumah, biasanya dilakukan saat libur panjang atau libur sekolah.Bapak S sejak muda selalu mengikuti acara perkumpulan bersama anggota masyarakat lainnya. Hingga saat ini pun Bapak S rajin mengikuti kegiatan bersama yang diadakan di lingkungan rumahnya seperti pengajian, arisan, dan senam stroke yang diikuti oleh istrinya yang diadakan rutin setiap minggu. Hampir semua kegiatan tersebut diikuti oleh keluarga Bapak S. Kegiatan tersebut juga dijadikan saran untuk berinteraksi dengan warga sekitar.

5. Sistem Pendukung KeluargaDi sekitar rumah Bapak S terdapat Posbindu dan setiap satu bulan sekali Bapak S menggunakan fasilitas ini untuk mengecek kesehatannya. Selain itu, jika Bapak S dan keluarga memiliki masalah kesehatan, ia datang ke puskesmas Cimanggis. Sampai sekarang Bapak S belum pernah dirawat di Rumah sakit, bapak S hanya mengeluhkan demam, batuk dan pilek, biasanya keluarga mengatasi dengan menggunakan obat warung,apabila sudah bparah baru dibawa berobat ke pelayanan kesehatan, beda dengan istrinya Ibu S, 5 Tahun yang lalu, Ibu S pernah dirawat karena sempat jatuh pingsan dan dirawat di ICU 3 hari dengan tidak sadarkan diri. Pembiayaan ditanggung oleh menantu dan anak Bapak S , karena keluarga mengatakan tidak mempunyai asuransi kesehatan.

D. Struktur Keluarga:1. Pola komunikasi keluargaBahasa yang sering digunakan dalam berkomunikasi adalah bahasa Indonesia. Sehari-hari yang sering berkomunikasi dengan Bapak S dalam keluarga adalah istri dan cucu sedangkan anak dan menantunya hanya berbicara seperlunya dengan Bapak S. Namun keluarga ini memiliki waktu khusus pada malam hari untuk berkumpul bersama setelah seharian bekerja dan bercerita mengenai hal-hal yang terjadi pada hari itu di sekitar tempat kerja masing-masing. Pola komunikasi di keluarga dilakukan secara terbuka, namun saat dihadapkan pada beberapa pilihan hidup, tetap yang mengambil keputusan biasanya adalah Bapak S sebagai kepala keluarga.

2. Struktur kekuatan keluargaDi keluarganya Bapak S memiliki pengaruh yang besar terhadap kehidupan anak-anaknya. Bapak S dijadikan role model ayah bagi anak lelakinya. Anak-anaknya selalu menghormati Bapak S. Dalam keluarga yang paling sering mengambil keputusan adalah Bapak S namun biasanya istri juga ikut berpendapat dan memberi masukan.

3. Struktur PeranSebagai seorang suami dan ayah, Bapak S memiliki tanggung jawab untuk memenuhi kebutuhan istri dan anaknya secara lahir dan batin. Namun Bapak S sekarang sudah pensiun, dan sekarang Bapak S membantu istrinya berjualan dan kedua anak-anaknya berperan menjadi anak bagi Bapak S yang selalu mendapat wejangan serta nasihat dari Bapak S.

4. Nilai dan Norma BudayaBudaya yang paling berpengaruh di keluarga adalah budaya Jawa karena meskipun Depok sebenarnya merupakan daerah tinggal bagi suku Betawi, namun di sekitar rumah masih didominasi oleh suku Jawa yang merupakan transmigran dari Jawa. Keluarga Bapak S sangat menghormati nilai norma yang berlaku di keluarga dan masyarakat serta berusaha untuk selalu mematuhinya, misalnya dari segi kesehatan saat ada anggota keluarga yang sedang sakit lebih diutamakan untuk menggunakan obat-obatan herbal tertentu dan menggunakan obat warung. Jika menggunakan obat tersebut tidak kunjung sembuh barulah dibawa ke dokter atau ke rumah sakit. Hal ini diakui keluarga karena obat-obatan di rumah sakit memiliki banyak efek samping yang tidak baik bagi tubuh sedangkan obat herbal biasanya tidak memiliki efek samping.

E. Fungsi Keluarga1. Fungsi AfektifMasing-masing anggota keluarga memahami kebutuhannya dan kebutuhan bersama. Satu sama lain saling menghormati dan mengasihi. Pada saat istri Bapak S sedang pusing, Bapak S memijat Ibu S dan menyuruhnya untuk istirahat.

2. Fungsi SosialisasiKeluarga Bapak S sering mengikuti kegiatan bersama yang diadakan di lingkungan tempat tinggal seperti pengajian, arisan, kerja bakti dan senam sendi sehata yang diadakan rutin setiap minggu. Kesempatan ini kerap dimanfaatkan Bapak S dan keluarga untuk bersosialisasi dengan orang lain. Selain itu juga Bapak S rutin mengunjungi fasilitas pelayanan kesehatan Posbindu setiap bulan. Selain untuk meningkatkan kesehatan, fasilitas ini juga digunakan untuk bertemu dan berinteraksi dengan teman sebayanya sebab di sana biasanya Bapak S bertemu dan bersosialisasi dengan teman-teman lainnya yang juga datang ke Posbindu tersebut. Selain itu Bapak S juga sering berkunjung ke warung kopi untuk bercengkerama dengan warga lainnya. Bapak S mengaku masih cukup dekat dengan tetangga sekitarnya dan tetap menjaga hubungan baik dengan mereka.

3. Fungsi Perawatan KeluargaIstri dari bapak S memiliki tekanan darah tinggi, ini diketahui semenjak istri Bapak S pernah jatuh pingsan dan tidak sadarkan diri, Bapak S langsung membawa ke rumah sakit terdekat yaitu RS Centra Medika, dan sekarang istrinya sehat walaupun tekanan darah masih tetap tinggi dan Bapak S rajin menyuruh istrinya pergi ke pelayanan kesehatan terdekat yaitu Posbindu untuk memeriksa kesehatannya. Bapak S juga rajin mengunjungi pelayanan kesehatan khusus lansia yang diadakan di lingkungan rumahnya setiap bulan. Keluarga meyakini fasilitas tersebut dapat membantu mengatasi masalah kesehatan keluarga terutama Bapak S yang sering terserang penyakit. Selain itu jika ada anggota keluarga yang sakit biasanya diberi obat herbal dari dedaunan tumbuhan. Jika tidak sembuh lalu diberikan obat warung. Selanjutnya jika masih belum sembuh barulah dibawa ke klinik atau puskesmas.Beberapa minggu ini bapak S mengatakan sulit tidur, tapi bapak S tidak mengetahui kenapa hal itu terjadi, bapak S mengkomsumsi kopi pekat 1 gelas perhari. Bapak S mengatakan tidak ada hal yang membuat dia stress, dan sekarang Bapak S belum melakukan apa-apa, Bapak S pada siang hari suka mengantuk kata beliau.

F. Stres dan Koping Keluarga1. Stressor Jangka PendekBapak S sekarang sudah pensiun dan dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari Bapak S membantu istrinya berjualan dan walaupun terkadang penghasilan mereka belum bisa mencukupi kehidupan sehari-hari.

2. Stressor Jangka PanjangIbu S dulu pernah sakit hingga jatuh pingsan dan tidak sadarkan diri selama 3 hari dan dinyatakan resiko stroke oleh Dokter. Hal ini menjadi stressor tersendiri bagi Bapak S sehingga ada rasa khawatir penyakit istrinya yang dulu itu muncul kembali. Hal ini membuat Bapak S selalu mengingatkan Ibu S untuk rajin kontrol kesehatan ke Posbindu.

3. Kemampuan Keluarga Berespon terhadap Situasi atau StressorBapak S menyadari pendapatan keluarganya kurang memenuhi kebutuhan keluarga tapi itu tidak membuat Bapak S menjadi stress atau depresi, misalnya pada saat Ibu S pernah sakit dan membutuhkan biaya besar untuk perawatan, Bapak S dan keluarga menghadapi masalah tersebut dengan saling bahu-membahu dalam mencari biaya Ibu S selain itu juga keluarga lain juga turut membantu. Saat Ibu S sakit itu tidak membuat Bapak S menjadi depresi melainkan Bapak S berdoa dan sholat dan berharap kepada Tuhan untuk kesembuhan Ibu S dan turut merawat Ibu S sampai Ibu S sembuh dan pulang dari rumah sakit. Bapak S juga mengatakan ketika ada masalah didalam keluarga Bapak S menyelesaikan dengan mendiskusikan bersama keluarga dan jika Bapak S sedang stress, beliau sering menceritakan kepada anaknya dan tidak menyimpannya sendiri.

4. Strategi Koping yang DigunakanKoping yang digunakan untuk mengatasi stressor jangka panjangnya adalah rajin mengingatkan Ibu S dengan rajin mengontrol kesehatan ke Posbindu setiap bulan meskipun saat itu istrinya sedang tidak ada keluhan kesehatan.

5. Strategi Adaptasi Disfungsional Bapak S mengatakan Tidak ada masalah yang tidak bisa diatasi.

5. Harapan keluargaKeluarga Bapak S mengatakan semoga selalu diberikan kesehatan terkhususnya bagi ibu S agar selalu bisa untuk mempertahankannya.

6. Pemeriksaan FisikHasil pemeriksaan fisik pada Bapak SNo.PemeriksaanHasil

1Tekanan darah130/90 mmHg, (18 Maret 2014) 100/80 mmHg (20 Mar2014)

2Nadi88 x/menit

3RR18 x/menit

4BB55 kg

5TB165 cm (IMT= 20,2)

6KepalaBapak S mempunyai rambut lurus dan rapi. Rambut Bapak S sedikit beruban. Rambut Bapak S tidak terlihat adanya ketombe, Rambut Bapak S tidak mudah rontok dan tidak berminyak.

7MataBapak S memiliki penglihatan yang masih bagus. Bapak S menggunakan kacamata. Konjungtiva mata Bapak S sedikit anemis. Sklera ikterik. Terdapat kantong mata dan hitam pada kantong mata.

8TelingaBapak S mengaku tidak ada keluhan pada telinganya.

9HidungHidung Bapak S tampak mancung, bersih, dan simetris. Bapak S tidak mengalami gangguan dalam bernapas.

10Mulut dan gigiKondisi bibir Bapak S tampak lembab dan bewarna kecoklatan . Gigi Bapak S masih lengkap. Tampak kebersihan mulut dan gigi masih terjaga dengan baik. Bapak S mengaku menggosok gigi setiap mandi dengan menggunakan pasta gigi dan sikat gigi.

11Dada/Thorax (paru-paru, jantung)Dada simetris, vesikuler, ronchi -/-, wheezing -/-, sesak (-)S1, S2, teratur.

12AbdomenBapak S tidak ada indikasi sakit ginjal, setelah dilakukan palpasi dan perkusi. Bapak S juga tidak mengeluh diare bising usus 6x/menit.

13MuskuloskeletalKekuatan otot Bapak S sangat baik. Hal ini ditunjukkan dengan tes kekuatan otot yang hasilnya:5555 | 55555555 | 5555FMS Bapak S = 15, hal ini menunjukkan Bapak S tidak berisiko jatuh. Berjalan tidak butuh bantuan.

14KulitWarna sawo matang, turgor kulit elastis, tidak kering, dan tidak ada lesi.Terdapat kulit kering di sekitar tumit dan telapak kaki

15Nutrisi dan CairanMakan tiga kali sehari dengan jadwal teratur: sarapan antara jam 8-10 pagi dan makan siang pukul 12 dan sore antara jam 19.00-20.00 malam. Menunya nasi, ikan, tahu, tempe dan dengan sayur lalapan. Bapak S tidak menyukai makanan pedas. Minum sehari bisa menghabiskan lebih dari 2 L, mencakup air putih, teh manis setiap hari. Bapak S tidak memiliki alergi makanan dan inuman, tidak ada pantangan makanan.

16EliminasiBapak S BAB terkadang 2x sehari, dan biasanya 1x sehari dengan feses normal tidak cair. BAK sehari mencapai 4-5 kali sehari.

17Integritas EgoBapak S cukup mandiri. Bapak S tidak ingin merepotkan istri. Bapak S selalu berusaha membantu memenuhi kebutuhan keluarga meski ia sudah tua.

18HygieneMandi dua kali sehari pagi dan sore. Ketika mandi dan sebelum tidur selalu menggosok gigi. Untuk pakaian yang digunakan setelah mandi, ia menyiapkan dan memilih sendiri. Kuku selalu dipotong jika terlihat panjang menggunakan gunting.

19Aktivitas/IstirahatSeluruh aktivitas dilakukan sendiri tanpa bantuan anggota keluarga. Keluarga tidak memantau segala aktivitas Bapak S.. Bapak S mengatakan Penglihatan, pendengaran, dan daya ingat Bapak S masih sangat baik.

20TidurTidur malam biasanya pukul 23.00 malam dan bangun pukul 05.00 tapi dalam minggu terakhir ini Bapak S sulit tidur dan apabila sering terbangun dan sulit untuk tidur lagi. Kebiasaan sebelum tidur ialah menonton televisi.

ANALISA DATANo.Data ObyektifData SubyektifMasalah Keperawatan

1. Klien mengatakan ketika ada masalah didalam kluarga klien menyelesaikan dengan mendiskusikan bersama keluarga. Klien mengatakan ketika stress, klien sering menceritakan kepada anaknya dan tidak menyimpannya sendiri. Klien mengatakan ketika sedang kesal atau marah, klien tidak menyelesaikannya dengan membentak melainkan Bapak S menyelesaikan dengan baik-baik.Kesiapan untuk meningkatkan koping individu

2.-Bapak S menuju ke Masjid yang berada didepan rumahnya untuk Sholat Bapak S mengatakan selalu menjalankan sholat 5 waktu. Bapak S mengatakan pada saat ada masalah biasanya Bapak S selalu berdoa dan berzikir untuk memohon petunjuk jalan keluar dari masalahnya kepada Tuhan.

Kesiapan meningkatkan kesejahteraan spiritual

3 Klien mengatakan sering terbangun dari tidurnya dan susah tidur lagi. Keadaan ini terjadi beberapa minggu terakhir.

Klien tampak pucat. Terdapat kantong mata . Terlihat mata panda disekitar kantong mata. TD: 130/90mmHg N: 88x/menitRR: 18x /menitGangguan Pola Tidur.

No.KriteriaSkoringAngka tertinggiSkoringPembenaran

1.Sifat masalah:Aktual

333/3 x 1 = 1Saat ini masalah sedang terjadi, dapat muncul dampak selanjutnya apabila tidak segera ditangani dan keluarga tidak mengetahui cara merawat lansia dengan gangguan pola tidur.

2.Kemungkinan masalah untuk diubah:Mudah

222/2 x 2 = 2Ada keinginan dari keluarga untuk mengetahui lebih banyak tentang cara mengatasi gangguan pola tidur pada bapak S

3.Potensial untuk dicegah:Tinggi

333/3 x 1 = 1Keluarga sebagai support system bagi Bapak S dapat memaksimalkan potensinya untuk menjaga kesehatannya. Keluarga memiliki motivasi untuk mengetahui lebih lanjut tentang masalah gangguan pola tidur Bapak S

4.Menonjolnya masalah:Segera diatasi

2

22/2 x 1 = 1Bapak S saat ini mengalami gangguan pola tidurnya dan beresiko terjadinya gangguan namun keluarga tidak mengetahui informasi cara pencegahannya dan penangannya.

TOTAL5

SKORING MASALAH KEPERAWATAN

2. Kesiapan untuk meningkatkan koping individu pada Bapak SNo.KriteriaNilaiBobotSkoringPembenaran

1.Sifat masalah:a. Aktualb. Risiko tinggic. Potensial111/3 x 1 =1/3Masalah yang sedang dialami, keluarga mampu mengatasinya.

2.Kemungkinan masalah untuk diubah:a. Mudah

222/2 x 2 = 2Ada keinginan dari keluarga untuk mengetahui lebih banyak tentang cara mengatasi stress atau problem yang ada.

3.Potensial untuk dicegah:Tinggi

313/3 x 1 =1Keluarga sebagai support system bagi Bapak S dapat memaksimalkan potensinya untuk menjaga kesehatannya.

4.Menonjolnya masalah:Tidak segera diatasi

111/2 x 1 = Masalah yang ada tidak perlu ditangani segera, karena keluarga mampu mengatasi stress atau masalah yang ada.

TOTAL3 5/6

3. Kesiapan meningkatkan kesejahteraan spiritualNo.KriteriaNilaiBobotSkoringPembenaran

1.Sifat masalah:d. Aktuale. Risiko tinggif. Potensial111/3 x 1 =1/3Masalah yang sedang dialami, keluarga mampu mengatasinya.

2.Kemungkinan masalah untuk diubah:b. Mudah

222/2 x 2 = 2Ada keinginan dari keluarga untuk mengetahui lebih banyak tentang cara mengatasi stress atau problem yang ada.

3.Potensial untuk dicegah:Tinggi

313/3 x 1 =1Keluarga sebagai support system bagi Bapak S dapat memaksimalkan potensinya untuk menjaga kesehatannya.

4.Menonjolnya masalah:Tidak segera diatasi

111/2 x 1 = Masalah yang ada tidak perlu ditangani segera, karena keluarga mampu mengatasi stress atau masalah yang ada.

TOTAL3 5/6