penilaian walkability kawasan perguruan tinggi di …

19
SKRIPSI PENILAIAN WALKABILITY KAWASAN PERGURUAN TINGGI DI KOTA BANDUNG SENJAYA SETIANTO NPM: 2011410144 PEMBIMBING: Tri Basuki Joewono, Ph.D. UNIVERSITAS KATOLIK PARAHYANGAN FAKULTAS TEKNIK PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL (Terakreditasi Berdasarkan Keputusan BAN-PT No.: 227/SK/BAN-PT/Ak-XVI/S/XI/2013) BANDUNG 2017

Upload: others

Post on 27-Oct-2021

5 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PENILAIAN WALKABILITY KAWASAN PERGURUAN TINGGI DI …

SKRIPSI

PENILAIAN WALKABILITY

KAWASAN PERGURUAN TINGGI

DI KOTA BANDUNG

SENJAYA SETIANTO

NPM: 2011410144

PEMBIMBING: Tri Basuki Joewono, Ph.D.

UNIVERSITAS KATOLIK PARAHYANGAN

FAKULTAS TEKNIK PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL (Terakreditasi Berdasarkan Keputusan BAN-PT No.: 227/SK/BAN-PT/Ak-XVI/S/XI/2013)

BANDUNG

2017

Page 2: PENILAIAN WALKABILITY KAWASAN PERGURUAN TINGGI DI …

SKRIPSI

PENILAIAN WALKABILITY

KAWASAN PERGURUAN TINGGI

DI KOTA BANDUNG

SENJAYA SETIANTO

NPM: 2011410144

BANDUNG, 13 JANUARI 2017

PEMBIMBING

Tri Basuki Joewono, Ph.D.

UNIVERSITAS KATOLIK PARAHYANGAN

FAKULTAS TEKNIK PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL (Terakreditasi Berdasarkan Keputusan BAN-PT No.: 227/SK/BAN-PT/Ak-XVI/S/XI/2013)

BANDUNG

2017

Page 3: PENILAIAN WALKABILITY KAWASAN PERGURUAN TINGGI DI …

PERNYATAAN

Saya yang bertanda tangan dibawah ini,

Nama lengkap: Senjaya Setianto

NPM: 2011410144

Dengan ini menyatakan bahwa skripsi saya yang berjudul: PENILAIAN

WALKABILITY KAWASAN PERGURUAN TINGGI DI KOTA BANDUNG

adalah karya ilmiah yang bebas dari plagiat. Jika kemudian hari terbukti terdapat

plagiat dalam skripsi ini, maka saya bersedia menerima sanksi sesuai dengan

peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Bandung, 13 Januari 2017

Senjaya Setianto

2011410144

Page 4: PENILAIAN WALKABILITY KAWASAN PERGURUAN TINGGI DI …

i

PENILAIAN WALKABILITY

KAWASAN PERGURUAN TINGGI

DI KOTA BANDUNG

Senjaya Setianto

2011410144

Pembimbing: Tri Basuki Joewono, Ph.D.

UNIVERSITAS KATOLIK PARAHYANGAN

FAKULTAS TEKNIK PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL

(Terakreditasi Berdasarkan SK BAN-PT Nomor 227/SK/BAN-PT/Ak-

XVI/S/XI/2013)

BANDUNG

JANUARI 2017

ABSTRAK

Berjalan kaki merupakan moda yang memiliki peranan penting terkait transportasi perkotaan.

Peningkatan kualitas fasilitas pejalan kaki di suatu kawasan (walkability) dapat mendorong orang

untuk berjalan kaki. Kawasan perguruan tinggi merupakan kawasan yang membututuhkan fasilitas

pejalan kaki yang baik, sehingga dapat memfasilitasi mahasiswa untuk memenuhi berbagai

kebutuhan sehari-hari dengan hanya berjalan kaki. Studi ini bertujuan menentukan nilai indeks

walkability untuk kawasan 20 kampus perguruan tinggi di kota Bandung dan menganalisis hasilnya.

Studi ini menggunakan metode dan instrumen penilaian yang digunakan dalam studi Horacek et al.

(2012), dengan melakukan beberapa penyesuaian berdasarkan regulasi yang berlaku di Indonesia.

Dari hasil penilaian, hanya terdapat satu kampus dengan nilai indeks walkability lebih besar atau

sama dengan 55, yang artinya cukup baik untuk untuk berjalan kaki. Sementara 19 kampus lainnya

memiliki nilai indeks walkability kurang dari 55, yang artinya masih buruk untuk berjalan kaki. Dari

12 aspek yang dinilai, semua kampus telah memiliki fasilitas permanen untuk berjalan paling tidak

di salah satu sisi jalan. Sementara untuk aspek bikeability, tidak terdapat satupun kampus dengan

fasilitas yang layak layak untuk aspek tersebut. Hasil tersebut mengindikasikan bahwa sebagian

besar kawasan yang dinilai, belum mampu memenuhi kebutuhan pejalan kaki and menarik minat

orang untuk berjalan kaki.

Kata-kata kunci: Berjalan kaki, Pejalan kaki, Walkability, Kawasan perguruan tinggi, Transportasi

perkotaan

Page 5: PENILAIAN WALKABILITY KAWASAN PERGURUAN TINGGI DI …

ii

WALKABILITY ASSESSMENT

FOR HIGHER EDUCATION INSTITUTIONS AREA

IN BANDUNG CITY

Senjaya Setianto

2011410144

Advisor: Tri Basuki Joewono, Ph.D.

PARAHYANGAN CATHOLIC UNIVERSITY

FACULTY OF ENGINEERING

DEPARTMENT OF CIVIL ENGINEERING

(Accredited by SK BAN-PT Nomor 227/SK/ BAN-PT/Ak-XVI/S/XI/2013)

BANDUNG

JANUARY 2017

ABSTRACT

Walking is one of the most important mode in urban transportation. Increasing the quality of the

pedestrian’s facilities in specific area (walkability) may encourage people to walk. Higher Education

Institutions Area is an area that needs good pedestrian facilities, so it can facilitate their students to

meet their daily necessities by walking. This study aims to determine the walkability index score for

20 higher educational institutions campus area and analyze its result. This study is using the

assessment method and instrument that were being used on Horacek et al. (2012) studies, with

adjusting the parameters using Indonesian regulations. From the results of the assessments, there’s

only one campus with overall walkability index score greater than or equal to 55, which means fair

enough for walking. While the other 19 campuses have walkability index score lower than 55, which

means poor for walking. From 12 aspects that being assessed, all campuses already have permanent

walking facility at least on one side of the road. But none of the campuses have a good bikeability

facilities. These results indicate that most of the campuseses that were being assessed, hasn’t been

able to fulfill pedestrian needs and attracts people to walk.

Keywords: Walking, Pedestrian, Walkability, Higher education institutions, Urban Trasnportation

Page 6: PENILAIAN WALKABILITY KAWASAN PERGURUAN TINGGI DI …

iii

PRAKATA

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah Subhanahu Wa Ta’ala, karena atas

berkat dan rahmat-Nya, penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul

‘PENILAIAN WALKABILITY KAWASAN PERGURUAN TINGGI DI KOTA

BANDUNG’ tepat pada waktunya. Skripsi ini merupakan salah satu persyaratan

akademik untuk menyelesaikan program pendidikan sarjana di Program Studi

Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Katolik Parahyangan.

Selama proses pengerjaan skripsi ini, hambatan dan masalah selalu ditemukan

dan dihadapi oleh penulis. Penulis menyadari bahwa berkat bantuan, bimbingan,

saran, kritik, dan motivasi dari berbagai pihak, mulai dari tahap persiapan hingga

pada tahap akhir penyusunan skripsi, sangat membantu penulis dalam

menyelesaikan skripsi ini. Untuk itu penulis ingin menyampaikan rasa terima kasih

yang sedalam-dalamnya kepada:

1. Bapak Tri Basuki Joewono, Ph.D., selaku dosen pembimbing yang telah

banyak meluangkan waktu, tenaga, dan pikiran untuk memberikan kritik,

saran, motivasi, serta membimbing penulis dari awal hingga akhir proses

penyelesaian skripsi;

2. Bapak Aloysius Tjan, Ph.D., selaku Ketua Komunitas Bidang Ilmu Teknik

Transportasi dan dosen penguji yang telah memberikan masukan dan kritik

yang membangun bagi penulis;

3. Bapak Santoso Urip Gunawan, Ir., M.T., dan Ibu Yustina Niken Raharina

Hendra, S.T., M.Sc., selaku dosen penguji yang telah memberikan masukan

dan kritik yang membangun bagi penulis;

4. Bapak H. Yanto Setianto, S.E., M.M., dan Ibu Hj. Effi Wachyuni, selaku

kedua orangtua yang amat disayangi penulis, yang semua hidup penulis

didasarkan pada keinginan untuk membahagiakan bapak dan ibu;

5. Raka Utama Setianto, Fandy Dwi Utama Setianto, Fadly Utama Setianto,

dan seluruh keluarga yang senantiasa menanyakan kondisi perkuliahan

penulis dan mendoakan penulis selama proses perkuliahan hingga akhir dari

skripsi ini;

Page 7: PENILAIAN WALKABILITY KAWASAN PERGURUAN TINGGI DI …

iv

6. Trinadi Gumilar Kusumawiangga dan Rifza Fakhrial Elmiawan, selaku

teman seperjuangan, teman curhat, teman tawa bersama, dan teman

semangat dalam penulisan skripsi ini;

7. Palti Raja Luther Fredrick Hutapea dan Sandy Irawan, selaku rekan

surveyor dan sahabat yang senantiasa menemani penulis dalam masa-masa

pengumpulan data yang penuh derita;

8. Mahasiswa Teknik Sipil Universitas Katolik Parahyangan Angkatan 2011,

selaku keluarga kedua bagi penulis selama masa perkuliahan, yang telah

sama-sama berbagi rasa dan cerita;

9. Febridho Pranagalih, Irsan Widi, Pradipta Nugraha, Sandy Sella, Mesta

Saktina, Agi Rivi, dan Gregorius Gin Gin, selaku teman-teman yang

senantiasa menjatuhkan penulis di masa bahagia dan menemani penulis di

masa muram;

10. Himpunan Mahasiswa Program Studi Teknik Sipil Universitas Katolik

Parahyangan, selaku rumah penulis selama menjadi mahasiswa, yang

senantiasa akan selalu penulis banggakan;

11. Semua rekan yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu, yang telah

memberikan saran, dukungan, dan semangat dalam penulisan skripsi ini.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna, namun penulis

baerharap skripsi ini dapat bermanfaat bagi semua orang yang membacanya.

Bandung, 13 Januari 2017

Senjaya Setianto

2011410144

Page 8: PENILAIAN WALKABILITY KAWASAN PERGURUAN TINGGI DI …

v

DAFTAR ISI

ABSTRAK i

ABSTRACT ii

PRAKATA iii

DAFTAR ISI v

DAFTAR NOTASI DAN SINGKATAN vii

DAFTAR GAMBAR viii

DAFTAR TABEL x

DAFTAR LAMPIRAN xi

BAB 1 PENDAHULUAN 1-1

1.1. Latar Belakang 1-1

1.2. Inti Permasalahan 1-3

1.3. Tujuan Penelitian 1-3

1.4. Pembatasan Masalah 1-4

1.5. Metode Penelitian 1-4

BAB 2 STUDI PUSTAKA 2-1

2.1. Transportasi Perkotaan 2-1

2.1.1. Aksesibilitas 2-1

2.1.2. Pejalan Kaki Dalam Transportasi Perkotaan 2-2

2.2. Pejalan Kaki 2-2

2.2.1. Kegiatan Berjalan Kaki 2-3

2.2.2. Fasilitas Pejalan Kaki 2-5

2.3. Konsep Walkability 2-6

2.4. Metode Penilaian Walkability 2-9

2.5. Metode Penilaian Walkability Kawasan Perguruan Tinggi 2-12

2.5.1. Instrumen Penilaian Walkability 2-13

2.5.2. Perhitungan Indeks Walkability 2-17

BAB 3 METODE PENELITIAN 3-1

Page 9: PENILAIAN WALKABILITY KAWASAN PERGURUAN TINGGI DI …

vi

3.1. Prosedur Penilaian Walkability Kawasan Perguruan Tinggi 3-1

3.1.1. Penetapan Segmen Yang Akan Dinilai 3-2

3.1.2. Penilaian Kondisi Rute Berjalan 3-3

3.2. Penyesuaian Parameter Penilaian Walkability Untuk Kawasan

Perguruan Tinggi di Kota Bandung 3-4

3.2.1. Kriteria Keselamatan 3-5

3.2.2. Kriteria Kualitas Jalur 3-7

3.2.3. Kriteria Kenyamanan Suhu Jalur 3-12

3.3. Pengumpulan Data 3-13

3.4. Informasi Lokasi Penelitian 3-13

3.5. Contoh Penilaian Walkability Kawasan Perguruan Tinggi 3-16

BAB 4 ANALISIS DATA 4-1

4.1. Analisis Statistika 4-1

4.2. Analisis Kelayakan Per Kriteria Penilaian 4-6

4.3. Analisis Indeks Walkability 4-13

4.4. Diskusi Implementasi Indeks Walkability 4-16

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN 5-1

5.1. Kesimpulan 5-1

5.2. Saran 5-2

DAFTAR PUSTAKA

Page 10: PENILAIAN WALKABILITY KAWASAN PERGURUAN TINGGI DI …

vii

DAFTAR NOTASI DAN SINGKATAN

m = Meter

IRR = Inter-Rater Reliability

x = Nilai terendah dari suatu kriteria di satu segmen

y = Nilai tertinggi dari suatu kriteria di segmen yang sama

w = Nilai indeks walkability untuk satu segmen

p = Kriteria penilaian walkability

UPI = Universitas Pendidikan Indonesia

UIN = Universitas Islam Negeri Sunan Gunung Djati

UNIKOM = Universitas Komputer Indonesia

MARANATHA = Universitas Kristen Maranatha

ITB = Institut Teknologi Bandung

ITENAS = Institut Teknologi Nasional Bandung

ITHB = Institut Teknologi Harapan Bangsa

ISBI = Institut Seni Budaya Indonesia Bandung

PIKSI = Politeknik Piksi Ganesha

POLBAN = Polteknik Negeri Bandung

POLTEKPOS = Politeknik Pos Indonesia

LP3I = Politeknik LP3I Bandung

EKUITAS = Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Ekuitas

PASUNDAN = Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Pasundan

INABA = Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Inaba

FARMASI = Sekolah Tinggi Farmasi Bandung

NHI = Akademi Pariwisata NHI Bandung

ARIYANTI = Akademi Sekretari dan Manajemen Ariyanti Bandung

PMIK = Akademi Perekam Medis & Informatika Kesehatan

HASS = Akademi Manajemen Informatika dan Komputer HASS

Page 11: PENILAIAN WALKABILITY KAWASAN PERGURUAN TINGGI DI …

viii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 Diagram Alir Penilaian Walkability Kawasan Perguruan Tinggi di

Kota Bandung ................................................................................ 1-5

Gambar 2.1 Kebutuhan Ruang Gerak Minimum Pejalan Kaki .......................... 2-4

Gambar 2.2 Fasilitas Jalur Pejalan Kaki ............................................................. 2-6

Gambar 2.3 West Palm Beach, Florida (Sebelum Penerapan Walkability)........ 2-7

Gambar 2.4 West Palm Beach, Florida (Setelah Penerapan Walkability) .......... 2-8

Gambar 2.5 Kondisi Nilai Walkability Rendah .................................................. 2-8

Gambar 2.6 Illustrasi Kondisi Nilai Walkability Tinggi..................................... 2-8

Gambar 3.1 Prosedur Penilaian Walkability Kawasan Perguruan Tinggi .......... 3-1

Gambar 3.2 Prosedur Penetapan Segmen ........................................................... 3-2

Gambar 3.3 Contoh Penempatan Fasilitas Yang Tidak Sesuai .......................... 3-8

Gambar 3.4 Penempatan Jalur Sepeda Yang Baik ............................................. 3-8

Gambar 3.5 Kelandaian Maksimum ................................................................... 3-9

Gambar 3.6 Illustrasi Jalur Hijau Sebagai Peneduh ......................................... 3-12

Gambar 3.7 Kawasan Kampus UPI Dengan Pusat Gerbang Kampus .............. 3-16

Gambar 3.8 Kawasan Kampus Upi Dengan Pusat Gang Al-Barkah ................ 3-16

Gambar 4.1 Persebaran Nilai Per Kriteria Untuk Kelompok Universitas .......... 4-1

Gambar 4.2 Persebaran Nilai Per Kriteria Untuk Kelompok Institut ................. 4-2

Gambar 4.3 Persebaran Nilai Per Kriteria Untuk Kelompok Politeknik ............ 4-3

Gambar 4.4 Persebaran Nilai Per Kriteria Untuk Kelompok Sekolah Tinggi.... 4-3

Gambar 4.5 Persebaran Nilai Per Kriteria Untuk Kelompok Akademi ............. 4-4

Gambar 4.6 Nilai Indeks Walkability Tiap Kampus ........................................ 4-14

Gambar L1.1 Lembar Penilaian Segmen Berjalan Kaki .................................. L1-1

Gambar L1.2 Parameter Kriteria Penilaian Segmen Berjalan Kaki ................. L1-2

Gambar L2.3 Kawasan Kampus ITB Dengan Pusat Gerbang Selatan............. L2-1

Gambar L2.3 Kawasan Kampus ITB Dengan Pusat Gerbang Utara ............... L2-1

Gambar L2.3 Kawasan Kampus PIKSI ............................................................ L2-1

Gambar L2.4 Kawasan Kampus EKUITAS..................................................... L2-4

Gambar L2.5 Kawasan Kampus NHI............................................................... L2-6

Gambar L3.6 Rekapitulasi Nilai Walkability Kampus UPI ............................. L3-1

Page 12: PENILAIAN WALKABILITY KAWASAN PERGURUAN TINGGI DI …

ix

Gambar L3.7 Rekapitulasi Nilai IRR Kampus UPI ......................................... L3-2

Page 13: PENILAIAN WALKABILITY KAWASAN PERGURUAN TINGGI DI …

x

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Metode Penilaian Walkability Yang Dapat Digunakan Di Wilayah

Perkotaan di Indonesia ..................................................................... 2-11

Tabel 2.2 Parameter Penilaian Walkability ....................................................... 2-14

Tabel 2.3 Kategori Tingkat Walkability ............................................................ 2-18

Tabel 3.1 Parameter Penilaian Kriteria Keselamatan .......................................... 3-6

Tabel 3.2 Parameter Penilaian Kriteria Kualitas Jalur ...................................... 3-10

Tabel 3.3 Parameter Penilaian Kriteria Kenyamanan Suhu Jalur ..................... 3-12

Tabel 3.4 Daftar KampusYang Akan Dinilai .................................................... 3-15

Tabel 3.5 Daftar Segmen Untuk Kampus UPI .................................................. 3-17

Tabel 4.1 Hasil Uji Kruskal-Wallis Untuk Setiap Kriteria .................................. 4-5

Tabel 4.2 Hasil Uji Kruskal-Wallis Antar Kriteria .............................................. 4-6

Tabel 4.3 Persentase Segmen Dengan Kondisi Belum Layak Untuk Kelompok

Universitas ......................................................................................... 4-8

Tabel 4.4 Persentase Segmen Dengan Kondisi Belum Layak Untuk Kelompok

Institut ................................................................................................ 4-9

Tabel 4.5 Persentase Segmen Dengan Kondisi Belum Layak Untuk Kelompok

Politeknik ......................................................................................... 4-10

Tabel 4.6 Persentase Segmen Dengan Kondisi Belum Layak Untuk Kelompok

Sekolah Tinggi ................................................................................. 4-11

Tabel 4.7 Persentase Segmen Dengan Kondisi Belum Layak Untuk Kelompok

Akademi ........................................................................................... 4-12

Tabel 4.8 Indeks Walkability Kawasan Perguruan Tinggi ................................ 4-13

Tabel 4.9 Persentase Segmen Berdasarkan Klasifikasi Indeks Walkability ...... 4-15

Tabel L2.1 Daftar Segmen Untuk Kawasan Kampus ITB ................................ L2-2

Tabel L2.2 Daftar Segmen Untuk Kawasan Kampus ITB (Lanjutan) .............. L2-3

Tabel L2.3 Daftar Segmen Untuk Kawasan Kampus EKUITAS ..................... L2-5

Tabel L2.4 Daftar Segmen Untuk Kawasan Kampus PIKSI ............................ L2-7

Tabel L2.5 Daftar Segmen Untuk Kawasan Kampus NHI ............................... L2-9

Page 14: PENILAIAN WALKABILITY KAWASAN PERGURUAN TINGGI DI …

xi

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Instrumen Penilaian Walkability Kawasan Perguruan Tinggi ......... L1

Lampiran 2 Contoh Catchment Area Dan Segmen Yang Akan Dinilai Di Tiap

Kampus ........................................................................................... L2

Lampiran 3 Contoh Rekapitulasi Hasil Penilaian, Perhitungan Walkability, dan

Perhitungan IRR ............................................................................. L3

Page 15: PENILAIAN WALKABILITY KAWASAN PERGURUAN TINGGI DI …

1-1

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Berjalan kaki merupakan moda transportasi utama dan mendasar bagi hampir

semua manusia. Namun, fasilitas pejalan kaki di Indonesia masih minim dalam hal

kualitas dan kuantitas serta diperburuk dengan perawatan yang tidak memadai

(Rukmana, 2013). Buruknya fasilitas berjalan kaki tersebut menjadikan masyarakat

Indonesia lebih memilih menggunakan kendaraan untuk mencapai tujuan yang

hanya berjarak 300 meter (Diansya, 2015).

Tingginya tingkat urbanisasi di Indonesia yang diikuti oleh peningkatan

jumlah kendaraan bermotor di perkotaan (Harahap, 2015) berdampak pada semakin

parahnya tingkat kemacetan. Persoalan kemacetan dapat dilihat dari perbandingan

antara volume lalu lintas dan kapasitas jalan di banyak kota metropolitan di

Indonesia yang telah melampaui 80% (Susantono, 2013).

Hingga saat ini perhatian pemerintah terhadap program penambahan jalur

pejalan kaki belum sebanding dengan pembangunan jalan baru atau pelebaran jalan

eksisting yang justru seringkali menghabiskan ruang pejalan kaki eksisting (Joga,

2013). Ketiadaan maupun buruknya kualitas fasilitas pejalan kaki juga berdampak

pada rendahnya penggunaan angkutan publik dimana separuh dari penduduk

perkotaan lebih memilih menggunakan kendaraan pribadi sebagai moda

transportasi sehari-hari (Susantono, 2014).

Dengan permasalahan kemacetan dan keterbatasan lahan perkotaan,

pemerintah perlu memberikan perhatian yang lebih besar kepada pejalan kaki

dibanding kendaraan bermotor dalam mengurai permasalahan transportasi. Salah

satu hal yang perlu dipersiapkan adalah penyediaan fasilitas pejalan kaki yang dapat

menarik minat pengguna. Fasilitas yang baik perlu didukung panduan

pembangunan maupun panduan penilaian (Rukmana, 2013; Wibowo et al., 2015).

Salah satu panduan yang diperlukan dalam mendukung peningkatan kualitas

fasilitas pejalan kaki adalah penerapan konsep walkability.

Page 16: PENILAIAN WALKABILITY KAWASAN PERGURUAN TINGGI DI …

1-2

Konsep walkability dapat digunakan sebagai orientasi perencanaan dan

pembangunan di bidang transportasi (Lo, 2011). Walkability sendiri pada dasarnya

merupakan indikator mengenai kelayakan suatu kawasan bagi pejalan kaki, dengan

harapan meningkatkan kegiatan berjalan kaki masyarakat di kawasan tersebut

(Nyagah, 2015). Litman (2014) mengemukakan bahwa dengan meningkatkan

walkability dan kegiatan berjalan kaki di suatu kawasan, maka akan menghasilkan

manfaat yang signifikan bagi masyarakat di kawasan tersebut.

Persoalan walkability di Indonesia menjadi krusial karena regulasi terkait

pejalan kaki di Indonesia, yaitu UU No 22 Tahun 2009 Tentang Lalu Lintas

Angkutan Jalan dan Peraturan Menteri PU No. 03/Prt/M/2014 Tentang Pedoman,

Perencanaan, Penyediaan, Dan Pemanfaatan Prasarana Dan Sarana Jaringan

Pejalan Kaki Di Kawasan Perkotaan, memiliki fokus pada aspek fisik dari fasilitas

pejalan kaki. Namun, bukan mengenai keseluruhan kawasan yang dilalui dan

keseluruhan pengalaman yang dialami pejalan kaki.

Saat ini masih sangat sedikit pembahasan yang dilakukan tentang konsep dan

metode penilaian walkability di Indonesia. Salah satunya adalah studi yang

dilakukan oleh Wibowo et al. (2015) di empat kawasan berbeda di Kota Bandung.

Pada umumnya diskusi tentang walkability dikembangkan untuk kondisi di luar

Indonesia, misalnya antara lain Krambeck (2006), Hall (2007), atau Eidmann et al.

(2011).

Kawasan pendidikan sendiri merupakan salah satu bagian penting dari upaya

pengembangan walkability (Leather et al., 2011). Horacek et al. (2012) menyatakan

bahwa kawasan pendidikan, terutama perguruan tinggi, memiliki karakteristik

tersendiri sehingga tidak dapat begitu saja menggunakan metode penilaian

walkability yang ada. Sementara itu, metode penilaian walkability untuk kawasan

pendidikan secara khusus lebih sulit untuk ditemukan, dimana hasil studi dari

Horacek et al. (2012) merupakan rujukan utama yang sering digunakan di berbagai

studi serupa, misalnya studi yang dilakukan oleh Nguyen (2012) di Wright State

University, Dayton Ohio.

Di Indonesia, studi penilaian walkability di kawasan perguruan tinggi telah

dilakukan oleh Hadi dan Indradjati (2015) menggunakan metode Global

Page 17: PENILAIAN WALKABILITY KAWASAN PERGURUAN TINGGI DI …

1-3

Walkability Index. Namun, metode Global Walkability Index (Leather et al., 2015)

tidak dirancang untuk mengakomodasi karakteristik unik dari kawasan perguruan

tinggi, sehingga memunculkan pertanyaan tentang kesesuaian dan keandalan dari

hasil studi.

1.2. Inti Permasalahan

Berdasarkan latar belakang tersebut, maka inti permasalahan adalah belum pernah

dilakukannya studi penilaian walkability di kawasan perguruan tinggi di Kota

Bandung menggunakan metode yang dapat mengakomodasi karakteristik unik yang

dimiliki kawasan perguruan tinggi. Hal tersebut menyebabkan hasil studi yang telah

ada sebelumnya terkait nilai walkability di kawasan perguruan tinggi di kota

Bandung menjadi tidak sesuai.

Oleh karena itu dibutuhkan studi penilaian walkability di kawasan perguruan

tinggi di Kota Bandung menggunakan metode yang dapat mengakomodasi

karakteristik unik yang dimiliki perguruan tinggi. Sehingga hasil yang studi dapat

memberikan pemahaman yang mendalam terkait kondisi walkability di kawasan

perguruan tinggi.

1.3. Tujuan Penelitian

Berdasarkan permasalahan tersebut, maka tujuan penelitian di skripsi ini adalah:

1. Menentukan nilai walkability dari lingkungan di 20 kampus perguruan

tinggi di Kota Bandung;

2. Membandingkan nilai walkability dari lingkungan di 20 kampus perguruan

tinggi di Kota Bandung;

3. Menentukan aspek walkability yang telah terpenuhi dan belum terpenuhi

dari lingkungan di 20 kampus perguruan tinggi di Kota Bandung.

Page 18: PENILAIAN WALKABILITY KAWASAN PERGURUAN TINGGI DI …

1-4

1.4. Pembatasan Masalah

Penelitian ini dibatasi oleh hal-hal sebagai berikut:

1. Penelitian ini dilakukan di lingkungan pada 20 kampus perguruan tinggi di

Kota Bandung;

2. Data yang digunakan adalah data primer berupa data hasil penilaian kondisi

jalur pejalan kaki di kawasan pendidikan tinggi di Kota Bandung

berdasarkan kondisi sebenarnya di lapangan;

3. Metode yang digunakan adalah metode yang dikembangkan oleh Horacek

et al. (2012), disertai dengan beberapa penyesuaian untuk wilayah perkotaan

Indonesia.

1.5. Metode Penelitian

Metode penelitian yang akan digunakan adalah penilaian walkability menggunakan

metode yang dikembangkan oleh Horacek et al. (2012). Metode penelitian tersebut

akan diaplikasikan di beberapa kawasan perguruan tinggi di Kota Bandung.

Kegiatan penelitian dimulai dari penyusunan latar belakang penelitian yang

kemudian dilanjutkan dengan perumusan permasalahan penelitian. Permasalahan

yang diangkat adalah berapa nilai walkability di kawasan perguruan tinggi di Kota

Bandung, khususnya di lokasi studi.

Kegiatan penelitian dilanjutkan dengan mengkaji pustaka untuk memperkuat

landasan teori dan konsep yang berhubungan dengan permasalahan penelitian.

Kajian pustaka mencakup definisi pejalan kaki, kegiatan berjalan kaki, ruang

pejalan kaki, fasilitas pejalan kaki, aksesibilitas, walking accessibility, konsep

walkability, metode penilaian walkability, dan metode penilaian walkability di

kawasan perguruan tinggi.

Langkah selanjutnya adalah menjelaskan metode penelitian dan

pendekatannya. Tahapan penelitian selanjutnya adalah pengumpulan data primer

tentang nilai walkability di lokasi studi menggunakan metode yang dikembangkan

Horacek et al. (2012). Data yang digunakan dalam penelitian adalah data hasil

penilaian karakteristik jalur pejalan kaki di kawasan pendidikan tinggi di Kota

Bandung berdasarkan kondisi sebenarnya di lapangan.

Page 19: PENILAIAN WALKABILITY KAWASAN PERGURUAN TINGGI DI …

1-5

Pengolahan data dan analisis lebih lanjut adalah membandingkan hasil

dilakukan untuk memahami lebih mendalam terkait tingkat walkability di lokasi

studi. Tahap akhir penelitian adalah menyusun kesimpulan dan saran. Diagram alir

penelitian ini dapat dilihat pada Gambar 1.1.

Gambar 1.1 Diagram Alir Penilaian Walkability Kawasan Perguruan Tinggi di

Kota Bandung