peningkatan hasil belajar konstruksi batu dalam ...lib.unnes.ac.id/22001/1/5101410013-s.pdf ·...

134
1 PENINGKATAN HASIL BELAJAR KONSTRUKSI BATU DALAM PEMANFAATAN SARANA DAN PRASARANA RUANG PRAKTIK DENGAN METODE PEMBELAJARAN DIRECT INSTRUCTION (PENGAJARAN LANGSUNG) SISWA KELAS XI TEKNIK KONSTRUKSI BATU BETON (TKBB) DI SMK NEGERI 2 SALATIGA Skripsi diajukan sebagai salah satu persyaratan untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Teknik Bangunan Oleh Triyasa Gumilang NIM.5101410013 JURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2015

Upload: lekhanh

Post on 03-Mar-2019

237 views

Category:

Documents


9 download

TRANSCRIPT

Page 1: PENINGKATAN HASIL BELAJAR KONSTRUKSI BATU DALAM ...lib.unnes.ac.id/22001/1/5101410013-S.pdf · Diperlukan metode penyampaian materi yang tepat, yang dapat memberdayakan siswa baik

1

PENINGKATAN HASIL BELAJAR KONSTRUKSI

BATU DALAM PEMANFAATAN SARANA DAN

PRASARANA RUANG PRAKTIK DENGAN METODE

PEMBELAJARAN DIRECT INSTRUCTION

(PENGAJARAN LANGSUNG) SISWA KELAS XI

TEKNIK KONSTRUKSI BATU BETON (TKBB) DI

SMK NEGERI 2 SALATIGA

Skripsi

diajukan sebagai salah satu persyaratan untuk memperoleh gelar Sarjana

Pendidikan Program Studi Pendidikan Teknik Bangunan

Oleh

Triyasa Gumilang NIM.5101410013

JURUSAN TEKNIK SIPIL

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

2015

Page 2: PENINGKATAN HASIL BELAJAR KONSTRUKSI BATU DALAM ...lib.unnes.ac.id/22001/1/5101410013-S.pdf · Diperlukan metode penyampaian materi yang tepat, yang dapat memberdayakan siswa baik

ii

Page 3: PENINGKATAN HASIL BELAJAR KONSTRUKSI BATU DALAM ...lib.unnes.ac.id/22001/1/5101410013-S.pdf · Diperlukan metode penyampaian materi yang tepat, yang dapat memberdayakan siswa baik

iii

Page 4: PENINGKATAN HASIL BELAJAR KONSTRUKSI BATU DALAM ...lib.unnes.ac.id/22001/1/5101410013-S.pdf · Diperlukan metode penyampaian materi yang tepat, yang dapat memberdayakan siswa baik

iv

Page 5: PENINGKATAN HASIL BELAJAR KONSTRUKSI BATU DALAM ...lib.unnes.ac.id/22001/1/5101410013-S.pdf · Diperlukan metode penyampaian materi yang tepat, yang dapat memberdayakan siswa baik

v

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

MOTTO

1. Keridhaan Allah tergantung keridhaan orang tua, dan murka Allah

tergantung murka orang tua.

2. You don’t have to be great to start, but you have to start to be great

3. I have not FAILED, I have just found 10.000 ways that won’t work.

4. Hidup itu sulit? Ini hidupmu! Stop tuntut kemudahan. Mempermudah

hidupmu adalah tugasmu! Setiap orang punya kesulitan sendiri. Kamu

wajib mempermudah hidupmu sendiri!

PERSEMBAHAN

1. Ibuku Tercinta, Indun Sri Rahayu.

2. Budheku Tercinta, Sri Mulyani, Keluarga Besarku, Kasiyo.

3. Sahabat-sahabatku, Ramayana Sidabutar, Elis Dwi Lestari, Teguh Nur

Irsiawan, Chandra Mustika, Ginanjar Septiarno, Kukuh Budi Prasetia,

Nurseha Dewanto, Masion Honas Prayudha.

4. Teman-teman PTB 2010.

5. Semua pihak yang telah membantu dan meluangkan waktu sehingga dapat

terselesaikannya skripsi ini.

Page 6: PENINGKATAN HASIL BELAJAR KONSTRUKSI BATU DALAM ...lib.unnes.ac.id/22001/1/5101410013-S.pdf · Diperlukan metode penyampaian materi yang tepat, yang dapat memberdayakan siswa baik

vi

ABSTRAK

Triyasa Gumilang. 2015. Peningkatan Hasil Belajar Konstruksi Batu dalam

Pemanfaatan Sarana dan Prasarana Ruang Praktik dengan Metode

Pembelajaran Direct Instruction (Pengajaran Langsung) Siswa Kelas XI

Teknik Konstruksi Batu Beton (TKBB) di SMK Negeri 2 Salatiga.

Skripsi. Pendidikan Teknik Bangunan. Jurusan Teknik Sipil Fakultas

Teknik Universitas Negeri Semarang.

Kata kunci: Direct Instruction

Mata pelajaran konstruksi batu SMK kelas XI semester I menurut

Kurikulum 2013 adalah materi identifikasi peralatan tangan mekanik/ listrik

konstruksi bangunan gedung dan bangunan air. Siswa dituntut mampu

mengidentifikasi peralatan tangan mekanik/ listrik konstruksi bangunan gedung

dan bangunan air serta cara penggunaanya. Diperlukan metode penyampaian

materi yang tepat, yang dapat memberdayakan siswa baik dari segi akademik

maupun kecakapan sosial, dapat memecahkan masalah dengan sifat terbuka dan

suatu pembelajaran yang lebih tepat dan menarik, pemanfaatan sarana dan

prasarana sebagai pendukung kegiatan pembelajaran. Penelitian ini bertujuan

untuk mengetahui (1) peningkatan keaktifan siswa dalam bertanya menggunakan

metode pembelajaran Direct Instruction (2) peningkatan hasil belajar siswa

dengan menggunakan metode pembelajaran Direct Instruction (3) kelayakan

sarana dan prasarana ruang praktik konstruksi batu.

Direct Instruction adalah model pembelajaran berpusat pada guru yang

memiliki lima langkah: menetapkan tujuan, penjelasan dan/atau demonstrasi,

panduan praktek, umpan balik, dan perluasan praktek. Pelajaran dalam pengajaran

langsung memerlukan perencanaan yang hati-hati oleh guru dan lingkungan

belajar yang menyenangkan dan berorientasi tugas. Model pembelajaran Direct

Instruction memberikan kesempatan siswa belajar dengan mengamati secara

selektif, mengingat dan menirukan apa yang dimodelkan gurunya. Oleh karena itu

hal penting yang harus diperhatikan dalam menerapkan model pengajaran

langsung adalah menghindari menyampaikan pengetahuan yang terlalu kompleks.

Penelitian ini menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian

ini terdiri atas dua siklus, tiap siklus terdiri dari atas perencanaan, tindakan,

observasi, dan refleksi.

Hasil siklus I menunjukan bahwa proses pembelajaran Direct Instruction

masih belum maksimal antara lain: (a) keaktifan siswa dalam mengikuti

pembelajaran masih kurang (b) siswa masih kurang terfokus dalam kegiatan

pembelajaran (c) rata-rata hasil belajar siswa belum memenuhi KKM 75.

Pelaksanaan pembelajaran Direct Instruction pada siklus II sudah sangat baik

yaitu: (a) keaktifan siswa dalam mengikuti pembelajaran meningkat dari 33,3%

menjadi 79,62% (b) siswa sudah mulai terfokus yaitu dari 5,56% menjadi 89% (c)

rata-rata hasil belajar siswa telah memenuhi KKM yaitu 74,33 menjadi 87,89.

Page 7: PENINGKATAN HASIL BELAJAR KONSTRUKSI BATU DALAM ...lib.unnes.ac.id/22001/1/5101410013-S.pdf · Diperlukan metode penyampaian materi yang tepat, yang dapat memberdayakan siswa baik

vii

Metode pembelajaran Direct Instruction dapat meningkatkan keaktifan siswa

dalam bertanya, rata-rata keaktifan siswa pada siklus I sebesar 16,7% dan siklus II

sebesar 83%, jadi peningkatan rata-rata keaktifan siswa sebesar 66,3%

Meningkatkan hasil belajar siswa rata-rata pada siklus I sebesar 74,33 dan siklus

II sebesar 87,89, jadi peningkatan rata-rata hasil belajar sebesar 13,56. Ketuntasan

belajar siswa siklus I sebesar 50% dan siklus II sebesar 94,4%, jadi peningkatan

ketuntasan belajar siswa sebesar 44,4%. Penggunaan metode Direct Instruction

dapat meningkatkan keaktifan siswa serta hasil belajar dan sebaiknya guru setelah

penelitian ini dapat menerapkan metode pembelajaran tersebut untuk melakukan

kegiatan belajar mengajar pada materi jenis, fungsi, spesifikasi, perawatan, dan

teknik menggunakan peralatan tangan mekanik/ listrik konstruksi bangunan

gedung dan bangunan air.

Page 8: PENINGKATAN HASIL BELAJAR KONSTRUKSI BATU DALAM ...lib.unnes.ac.id/22001/1/5101410013-S.pdf · Diperlukan metode penyampaian materi yang tepat, yang dapat memberdayakan siswa baik

viii

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT atas segala rahmat dan

hidyah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul

“Peningkatan Hasil Belajar Dalam Pemanfaatan Sarana Dan Prasarana Ruang

Praktik Dengan Metode Direct Instruction (Pengajaran Langsung) Siswa Kelas XI

Teknik Konstruksi Batu Beton (TKBB) Di SMK Negeri 2 Salatiga”.

Berkat bimbingan, dorongan serta arahan dari berbagai pihak, akhirnya

penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Untuk itu, penulis mengucapkan

terimakasih kepada:

1. Drs. Harijadi Gunawan BW, M.Pd, Dosen Pembimbing yang telah

memberikan waktu, bimbingan, dan petunjuk dalam menyelesaikan skripsi

ini.

2. Drs. Lashari, M.T, Penguji I yang telah memberikan waktu, kritik dan saran

dalam menyelesaikan skripsi.

3. Drs. Supriyono, M.T, Penguji II yang telah memberikan waktu, kritik, dan

saran dalam menyelesaikan skripsi.

4. Yulianto, S.T, Guru Pengampu Mata Pelajaran Konstruksi Batu kelas XI

TKBB SMK Negeri 2 Salatiga yang telah memberikan waktu, bimbingan

dalam melaksanakan penelitian di SMK Negeri 2 Salatiga.

5. Semua pihak yang telah membantu sehingga terselesaikannya skripsi

ini.Penulis juga menyadari bahwa dalam skripsi ini masih banyak

kekurangan, oleh karena itu dengan segala kerendahan hati penulis

Page 9: PENINGKATAN HASIL BELAJAR KONSTRUKSI BATU DALAM ...lib.unnes.ac.id/22001/1/5101410013-S.pdf · Diperlukan metode penyampaian materi yang tepat, yang dapat memberdayakan siswa baik

ix

Page 10: PENINGKATAN HASIL BELAJAR KONSTRUKSI BATU DALAM ...lib.unnes.ac.id/22001/1/5101410013-S.pdf · Diperlukan metode penyampaian materi yang tepat, yang dapat memberdayakan siswa baik

x

DAFTAR ISI

Halaman

SAMPUL/ COVER ....................................................................................... i

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING ............................................ ii

LEMBAR PENGESAHAN ........................................................................ iii

LEMBAR KEASLIAN KARYA ILMIAH ............................................... iv

MOTTO DAN PERSEMBAHAN ............................................................... v

ABSTRAK/ ABSTRACT ........................................................................... vi

KATA PENGANTAR ............................................................................... viii

DAFTAR ISI ................................................................................................. x

DAFTAR TABEL ...................................................................................... xii

DAFTAR GAMBAR ................................................................................. xiii

DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................. xiv

BAB I PENDAHULUAN ............................................................................. 1

1.1.Latar Belakang .................................................................................. 1

1.2.Rumusan Masalah ............................................................................. 4

1.3.Batasan Masalah ............................................................................... 4

1.4.Tujuan Penelitian .............................................................................. 5

1.5.Manfaat Penelitian ............................................................................ 5

1.6.Sistematika Skripsi ............................................................................ 6

BAB II LANDASAN TEORI ...................................................................... 8

2.1.Hakikat Pembelajaran ........................................................................ 8

2.2.Keaktifan Siswa dalam Bertanya ....................................................... 9

2.3.Hasil Belajar ..................................................................................... 10

2.4.Mata Pelajaran Konstruksi Batu ...................................................... 10

2.5.Ruang Praktik Konstruksi Batu Beton ............................................. 11

2.6.PERMENDIKNAS No 40 Tahun 2008 ........................................... 12

2.7.Metode Pembelajaran ....................................................................... 16

2.8.Metode Pembelajaran Direct Instruction ......................................... 17

2.9.Kerangka Berfikir............................................................................. 23

Page 11: PENINGKATAN HASIL BELAJAR KONSTRUKSI BATU DALAM ...lib.unnes.ac.id/22001/1/5101410013-S.pdf · Diperlukan metode penyampaian materi yang tepat, yang dapat memberdayakan siswa baik

xi

2.10. Rumusan Hipotesis ........................................................................ 25

BAB III METODE PENELITIAN ........................................................... 26

3.1.Subjek Penelitian .............................................................................. 26

3.2.Desain Penelitian .............................................................................. 26

3.3.Variabel Penelitian ........................................................................... 32

3.4.Pengumpulan Data ........................................................................... 32

1. Metode Pengumpulan Data ........................................................ 32

2. Instrumen Penelitian................................................................... 33

3. Uji Coba Instrumen Penelitian ................................................... 34

3.5.Analisis Data .................................................................................... 38

1. Data Hasil Tes ............................................................................ 38

2. Data Hasil Observasi .................................................................. 39

3. Indikator Keberhasilan ............................................................... 39

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN .......................... 40

4.1.Pra Penelitian .................................................................................. 40

4.2.Hasil Penelitian ............................................................................... 41

1. Desain Metode pembelajaran Direct Instruction ....................... 41

2. Penerapan Metode pembelajaran Direct Instruction ................. 42

3. Data Hasil Belajar Siswa pada Pembelajaran Direct Instruction56

4.3.Pembahasan ..................................................................................... 61

BAB V SIMPULAN DAN SARAN ........................................................... 73

5.1.Simpulan ......................................................................................... 73

5.2.Saran ............................................................................................... 74

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................. 76

LAMPIRAN ................................................................................................ 78

Page 12: PENINGKATAN HASIL BELAJAR KONSTRUKSI BATU DALAM ...lib.unnes.ac.id/22001/1/5101410013-S.pdf · Diperlukan metode penyampaian materi yang tepat, yang dapat memberdayakan siswa baik

xii

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

2.1. Jenis, Rasio, dan Deskripsi Standar Prasarana Ruang Praktik Program

Keahlian Teknik Batu Beton .............................................................. 13

2.2. Standar Sarana pada Area Keja Batu Beton ....................................... 14

2.3. Standar Sarana pada Ruang Kerja Pemasangan Batu dan Beton ....... 15

2.4. Standar Sarana pada Ruang Praktik Penyimpanan dan Instruktur ..... 15

4.1. Jadwal Penelitian Tindakan Kelas ...................................................... 40

4.2. Ringkasan Permasalahan dalam Siklus I ............................................ 50

4.3. Ringkasan Refleksi Siklus II .............................................................. 55

4.4. Hasil Tes Kelas XII TKBB pada Siklus I ........................................... 56

4.5. Hasil Observasi Kelas XI TKBB pada Siklus I .................................. 58

4.6. Hasil Tes Kelas XI TKBB pada Siklus II ........................................... 59

4.7. Hasil Observasi Kelas XI TKBB pada Siklus II ................................. 60

Page 13: PENINGKATAN HASIL BELAJAR KONSTRUKSI BATU DALAM ...lib.unnes.ac.id/22001/1/5101410013-S.pdf · Diperlukan metode penyampaian materi yang tepat, yang dapat memberdayakan siswa baik

xiii

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

3.1. Diagram Alur Penelitian ..................................................................... 27

4.1. Desain Model Pembelajaran Direct Instruction .................................. 41

4.2. Penerapan pembelajaran Direct Instruction ........................................ 43

4.3. Peningkatan Rata-rata Hasil Tes Siklus I dan Siklus II ...................... 64

4.4. Peningkatan Ketuntasan Belajar Siklus I dan Siklus II ...................... 65

4.5. Peningkatan Rata-rata Hasil Tes Keseluruhan ................................... 66

4.6. Peningkatan Ketuntasan Siswa Keseluruhan ...................................... 67

4.7. Peningkatan Hasil Observasi Belajar Siklus I dan Siklus II ............... 68

4.8. Rata-rata Hasil Observasi Keseluruhan Siklus I dan Siklus II ........... 69

Page 14: PENINGKATAN HASIL BELAJAR KONSTRUKSI BATU DALAM ...lib.unnes.ac.id/22001/1/5101410013-S.pdf · Diperlukan metode penyampaian materi yang tepat, yang dapat memberdayakan siswa baik

xiv

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman

1. Daftar Siswa Kelas XI TKBB SMK Negeri 2 Salatiga ........................ 78

2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)........................................... 79

3. Kisi-kisi Instrumen Soal Uji Coba ........................................................ 93

4. Soal Tes Uji Coba ................................................................................. 94

5. Kunci Jawaban Soal Tes Uji Coba ........................................................ 97

6. Tabel Analisis Soal Instrumen ............................................................ 103

7. Perhitungan Validitas Butir Soal Instrumen ....................................... 104

8. Perhitungan Reliabilitas Butir Soal Instrumen.................................... 110

9. Perhitungan Tingkat Kesukaran Butir Soal Instrumen ....................... 114

10. Kisi-kisi Instrumen Penelitian Sarana Prasarana metode Observasi .. 118

11. Pedoman Penelitian Kelayakan Sarana dan Prasarana metode

Observasi ............................................................................................. 119

12. Hasil Penelitian Kelayakan Sarana dan Prasarana metode

Observasi ............................................................................................. 123

13. Kisi-kisi Instrumen Penelitian Sarana Prasarana metode Wawancara 127

14. Pedoman Penelitian Kelayakan Sarana dan Prasarana metode

Wawancara .......................................................................................... 128

15. Hasil Penelitian Kelayakan Sarana dan Prasarana metode

Wawancara .......................................................................................... 130

16. Kisi-kisi Instrumen Soal Siklus I ........................................................ 132

17. Soal Tes Siklus I ................................................................................. 133

Page 15: PENINGKATAN HASIL BELAJAR KONSTRUKSI BATU DALAM ...lib.unnes.ac.id/22001/1/5101410013-S.pdf · Diperlukan metode penyampaian materi yang tepat, yang dapat memberdayakan siswa baik

xv

18. Kunci Jawaban Soal Tes Siklus I ........................................................ 135

19. Kisi-kisi Instrumen Soal Siklus II ....................................................... 136

20. Soal Tes Siklus II ................................................................................ 137

21. Kunci Jawaban Soal Tes Siklus II....................................................... 139

22. Lembar Observasi Penelitian Siklus I dan Siklus II ........................... 142

23. Daftar Nilai Siklus I ............................................................................ 143

24. Daftar Nilai Siklus II ........................................................................... 144

25. Lembar Hasil Observasi Siklus I ........................................................ 145

26. Lembar Hasil Observasi Siklus II ....................................................... 146

27. Foto Dokumentasi Penelitian di SMK Negeri 2 Salatiga ................... 147

Page 16: PENINGKATAN HASIL BELAJAR KONSTRUKSI BATU DALAM ...lib.unnes.ac.id/22001/1/5101410013-S.pdf · Diperlukan metode penyampaian materi yang tepat, yang dapat memberdayakan siswa baik

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Dalam pelaksanaan pendidikan di sekolah ada tiga variabel yang

saling berkaitan. Ketiga variabel tersebut adalah kurikulum, guru dan proses

belajar mengajar. Dalam hal ini guru menempati kedudukan sentral sebab

peranannya sangat menentukan. Guru harus mampu menerjemahkan nilai-

nilai yang ada dalam kurikulum kemudian mentransformasikan nilai-nilai

tersebut kepada siswa melalui proses belajar mengajar di sekolah (Nana

Sujana, 1987:1).

Mata pelajaran konstruksi batu SMK kelas XI semester I menurut

Kurikulum 2013 adalah materi identifikasi peralatan tangan mekanik/ listrik

konstruksi bangunan gedung dan bangunan air. Pada materi identifikasi

peralatan tangan mekanik/ listrik konstruksi bangunan gedung dan

bangunan air, siswa dituntut mampu mengidentifikasi peralatan tangan

mekanik/ listrik konstruksi bangunan gedung dan bangunan air serta cara

penggunaanya. Dengan demikian diperlukan metode penyampaian materi

yang tepat, yang dapat memberdayakan siswa baik dari segi akademik

maupun kecakapan sosial, dapat memecahkan masalah dengan sifat terbuka

dan suatu pembelajaran yang lebih tepat dan menarik, pemanfaatan sarana

dan prasarana sebagai pendukung kegiatan pembelajaran, sehingga tujuan

pendidikan dengan kurikulum 2013 dapat tercapai.

Page 17: PENINGKATAN HASIL BELAJAR KONSTRUKSI BATU DALAM ...lib.unnes.ac.id/22001/1/5101410013-S.pdf · Diperlukan metode penyampaian materi yang tepat, yang dapat memberdayakan siswa baik

2

Salah satu alternatif yang dapat digunakan adalah metode

pembelajaran Direct Instruction (pengajaran langsung). Metode pengajaran

langsung secara khusus dirancang untuk mempromosikan belajar siswa

dengan pengetahuan prosedural dan pengetahuan deklaratif yang terstruktur

dengan baik dan dapat diajarkan secara langkah-demi-langkah. (Arends

2001:147. Guru yang menggunakan metode pengajaran langsung tersebut

bertanggung jawab dalam mengidentifikasi tujuan pembelajaran, struktur

materi dan ketrampilan dasar yang akan diajarkan. Kemudian

menyampaikan pengetahuan kepada siswa, memberikan pemodelan/

demonstrasi, memberikan kesempatan pada siswa untuk berlatih

menerapkan konsep/ ketrampilan yang telah dipelajarai, dan memberikan

umpan balik.

Cara yang dapat dilakukan guru untuk mengatasi masalah di atas

yaitu dengan memberikan pendekatan ilmiah (scientific). Pendekatan ilmiah

(Scientific) merupakan konsep dasar yang menginspirasi perumusan metode

mengajar dengan dengan menerapkan karakteristik yang ilmiah. Pendekatan

ilmiah (Scientific) merupakan bagian dari pendekatan pendagogis pada

pelaksanaan pembelajaran dalam kelas yang melandasi penerapan metode

ilmiah. Penerapan pendekatan ilmiah dalam pembelajaran tidak hanya fokus

pada bagaimana mengembangkan kompetensi siswa dalam melakukan

observasi atau eksperimen, namun bagaimana mengembangkan pengetahuan

dan ketrampilan berfikir sehingga dapat mendukung aktivitas kreatif dalam

berinovasi atau berkarya.

Page 18: PENINGKATAN HASIL BELAJAR KONSTRUKSI BATU DALAM ...lib.unnes.ac.id/22001/1/5101410013-S.pdf · Diperlukan metode penyampaian materi yang tepat, yang dapat memberdayakan siswa baik

3

Melalui metode pembelajaran Direct Instruction (pengajaran

langsung) dan pendekatan Scientific, maka pada penelitian ini akan

diterapkan pada pokok bahasan identifikasi peralatan tangan mekanik/

listrik konstruksi bangunan gedung dan bangunan air. Diharapkan akan

menarik perhatian siswa, sehingga siswa mudah menerima dan mengingat

materi pelajaran yang disampaikan oleh guru, sehingga siswa dapat

meningkatkan hasil belajarnya sesuai dengan nilai kriteria ketuntasan

minimal.

Berlatar belakang dari uraian di atas, dan untuk mengetahui

keaktifan siswa, peningkatan hasil belajar dan pemanfaatan sarana dan

prasarana ruang praktik program keahlian teknik konstruksi batu beton

maka peneliti tertarik untuk meneliti mengenai “PENINGKATAN HASIL

BELAJAR KONSTRUKSI BATU DALAM PEMANFAATAN SARANA

DAN PRASARANA RUANG PRAKTIK DENGAN METODE DIRECT

INSTRUCTION (PENGAJARAN LANGSUNG) SISWA KELAS XI

TEKNIK KONSTRUKSI BATU BETON (TKBB) di SMK NEGERI 2

SALATIGA “.

Page 19: PENINGKATAN HASIL BELAJAR KONSTRUKSI BATU DALAM ...lib.unnes.ac.id/22001/1/5101410013-S.pdf · Diperlukan metode penyampaian materi yang tepat, yang dapat memberdayakan siswa baik

4

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang tersirat, permasalahan yang

diuraikan diatas timbul suatu pemikiran untuk melakukan penelitian tentang

:

1. Apakah penerapan metode pembelajaran Direct Instruction dapat

meningkatkan keaktifan siswa pada saat proses pembelajaran

Konstruksi Batu kelas XI SMK Negeri 2 Salatiga?

2. Adakah peningkatkan hasil belajar siswa dengan menggunakan metode

pembelajaran Direct Instruction pada mata pelajararan Konstruksi Batu

siswa kelas XI SMK Negeri 2 Salatiga ?

3. Bagaimanakah tingkat kelayakan sarana dan prasarana ruang praktik

konstruksi batu beton SMK Negeri 2 Salatiga?

1.3 Batasan Masalah

Mengingat luasnya permasalahan yang diidentifikasikan dari latar

belakang dan identifikasi masalah, agar permasalahan menjadi efektif

jelas dan terpusat serta tujuan penelitian dapat tercapai, maka penelitian ini

dibatasi pada upaya mengetahui keaktifan siswa, peningkatan hasil belajar,

kelayakan sarana dan prasarana, pemanfaatan sarana dan prasarana ruang

praktik. Penelitian ini akan dilakukan pada mata pelajaran Konstruksi Batu

kelas XI Program Keahlian Teknik Konstruksi Batu Beton SMK Negeri 2

Salatiga Pada Semester Gasal Tahun ajaran 2014/2015.

Page 20: PENINGKATAN HASIL BELAJAR KONSTRUKSI BATU DALAM ...lib.unnes.ac.id/22001/1/5101410013-S.pdf · Diperlukan metode penyampaian materi yang tepat, yang dapat memberdayakan siswa baik

5

Batasan masalah diterapkan untuk menghindari perkembangan

permasalahan yang terlalu luas. Batasan masalah dalam penelitian ini

meliputi :

1. Keaktifan siswa dalam penelitian ini dibatasi pada aktif mencatat

materi, aktif bertanya, dan aktif mengajukan ide.

2. Peningkatkan hasil belajar siswa dengan menggunakan metode

pembelajaran Direct Instruction harus memenuhi nilai KKM yaitu 75.

3. Sarana dan Prasarana ruang paktik konstruksi batu beton SMK Negeri 2

Salatiga.

1.4 Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan penelitian di atas, maka dapat dirumuskan

beberapa tujuan penelitian untuk memperoleh hasil temuan sebagai berikut :

1. Mengetahui peningkatan keaktifan siswa dengan menggunakan metode

pembelajaran Direct Instruction.

2. Mengetahui peningkatkan hasil belajar siswa dengan menggunakan

metode belajar Direct Instruction.

3. Untuk mengetahui kelayakan sarana dan prasarana ruang praktik

konstruksi batu SMK Negeri 2 Salatiga.

1.5 Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat baik

bagi pendidik, peserta didik, penulis, dan semua pihak yang terkait dengan

dunia pendidikan, adapun manfaatnya :

Page 21: PENINGKATAN HASIL BELAJAR KONSTRUKSI BATU DALAM ...lib.unnes.ac.id/22001/1/5101410013-S.pdf · Diperlukan metode penyampaian materi yang tepat, yang dapat memberdayakan siswa baik

6

1. Bagi Guru Mata Pelajaran Konstruksi Batu

Penelitian ini dapat memberikan masukan-masukan kepada guru

agar dapat menerapkan strategi pembelajaran selain ceramah yang lebih

bervariasi sehingga mampu meningkatkan kualitas pembelajaran dalam

rangka meningkatkan motivasi siswa dalam kegiatan belajar mengajar.

2. Bagi Siswa SMK Negeri 2 Salatiga

Hasil penelitian ini sangat bermanfaat bagi siswa agar tercipta

kebiasaan-kebiasaan positif seperti aktif dalam kegiatan belajar

mengajar, bersosialisasi, mengemukakan pendapat, dan sebaginya.

3. Bagi Peneliti

Penelitian ini akan memberi manfaat karena peneliti akan lebih

mengetahui permasalahan-permasalahan yang timbul dalam kegiatan

belajar mengajar khususnya dalam model pembelajaran Direct

Instruction dan sebagai bekal bagi peneliti untuk menjadi tenaga

pendidik di masa yang akan datang.

1.6 Sistematika Skripsi

Secara garis besar penulisan skripsi ini dibagi ini menjadi 3 bagian

yaitu bagian awal, isi, dan bagian akhir.

1. Bagian awal

Bagian awal skripsi meliputi: judul, abstrak, lembar pengesahan, motto,

dan persembahan, kata pengantar, daftar isi, daftar tabel, daftar gambar

dan daftar lampiran.

Page 22: PENINGKATAN HASIL BELAJAR KONSTRUKSI BATU DALAM ...lib.unnes.ac.id/22001/1/5101410013-S.pdf · Diperlukan metode penyampaian materi yang tepat, yang dapat memberdayakan siswa baik

7

2. Bagian isi

Isi skripsi disajikan dalam lima bab dengan beberapa sub bab pada tiap

babnya.

BAB I : Pendahuluan

Pada bab ini berisi gambaran mengenai latar belakang masalah,

rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan sistematika

penulisan skripsi.

BAB II : Landasan Teori

Bagian ini mengemukakan tentang landasan teori yang

mendukung dalam pelaksanaan penelitian.

BAB III : Metode Penelitian

Berisi tentang tempat dan waktu penelitian, metode penelitian dan

teknik pengumpulan data.

BAB IV : Hasil Penelitian Dan Pembahasan

Pada bab ini mencakup analisis data penilitian serta

pembahasannya.

BAB V : Penutup

Berisikan kesimpulan dari hasil penelitian dan saran-saran yang

relevan dengan penelitian yang telah dilaksanakan.

3. Bagian akhir

Bagian akhir skripsi berisikan daftar pustaka dan lampiran-lampiran.

Page 23: PENINGKATAN HASIL BELAJAR KONSTRUKSI BATU DALAM ...lib.unnes.ac.id/22001/1/5101410013-S.pdf · Diperlukan metode penyampaian materi yang tepat, yang dapat memberdayakan siswa baik

8

BAB II

LANDASAN TEORI

1.7 Hakikat Pembelajaran

Pembelajaran dilakukan secara sadar dan sengaja, oleh karena itu

pembelajaran pasti mempunyai tujuan. Pembelajaran diartikan sebagai

usaha untuk mengorganisasi lingkungan dalam hubungannya dengan siswa

dan bahan pengajaran yang menimbulkan proses belajar. Sistem lingkungan

ini terdiri dari komponen-komponen yang saling mempengaruhi yaitu tujuan

instruksional yang ingin dicapai, materi yang diajarkan, guru dan siswa

yang harus memainkan peranan serta ada hubungan sosial tertentu, jenis

kegiatan yang dilakukan serta sarana prasarana belajar dan mengajar yang

tersedia (Usman,2000:6).

Ciri-ciri pembelajaran (TIM MKDK, 2000:2005) dapat

dikemukakan sebagai berikut:

1. Pembelajaran dilakukan secara sadar dan direncanakan secara

sistematis.

2. Pembelajaran dapat menumbuhkan perhatian dan motivasi siswa dalam

belajar.

3. Pembelajaran dapat menyediakan bahan belajar yang menarik dan

menantang bagi siswa.

4. Pembelajaran dapat menciptakan suasana belajar yang aman dan

menyenangkan bagi siswa.

5. Pembelajaran dapat menggunakan alat bantu yang tepat dan menarik.

Page 24: PENINGKATAN HASIL BELAJAR KONSTRUKSI BATU DALAM ...lib.unnes.ac.id/22001/1/5101410013-S.pdf · Diperlukan metode penyampaian materi yang tepat, yang dapat memberdayakan siswa baik

9

6. Pembelajaran dapat membuat siswa siap menerima pelajaran, baik

secara fisik maupun psikologis.

1.8 Keaktifan Siswa dalam Bertanya

Dalam kegiatan proses pembelajaran sangat dituntut keaktifan

siswa, dimana siswa adalah subjek yang banyak melakukan kegiatan,

sedangkan guru lebih banyak membimbing dan mengarahkan. Menurut

Raka Joni (1992: 19-20) menjelaskan bahwa keaktifan siswa dalam

kegiatan pembelajaran dapat dilaksanakan manakala : (1) pembelajaran

yang dilakukan lebih berpusat pada siswa, (2) guru berperan sebagai

pembimbing supaya terjadi pengalaman dalam belajar (3) tujuan kegiatan

pembelajaran tercapai kemampuan minimal siswa (kompetensi dasar), (4)

pengelolaan kegiatan pembelajaran lebih menekankan pada kreativitas

siswa, meningkatkan kemampuan minimalnya, dan mencapai siswa yang

kreatif serta mampu menguasai konsep-konsep, dan (5) melakukan

pengukuran secara kontinu dalam berbagai aspek pengetahuan, sikap, dan

keterampilan.

Keaktifan siswa selama proses belajar mengajar merupakan salah

satu indikator adanya keinginan atau motivasi siswa untuk belajar. Siswa

dikatakan memiliki keaktifan apabila ditemukan ciri-ciri perilaku seperti :

sering bertanya kepada guru atau siswa lain, mau mengerjakan tugas yang

diberikan guru, mampu menjawab pertanyaan, senang diberi tugas belajar,

dan lain sebagainya.

Page 25: PENINGKATAN HASIL BELAJAR KONSTRUKSI BATU DALAM ...lib.unnes.ac.id/22001/1/5101410013-S.pdf · Diperlukan metode penyampaian materi yang tepat, yang dapat memberdayakan siswa baik

10

1.9 Hasil Belajar

Hasil belajar merupakan perilaku yang diperoleh pembelajar

setelah mengalami aktivitas belajar. Perolehan aspek-aspek perubahan

perilaku tersebut tergantung pada yang dipelajari oleh pembelajar. Jika

pembelajar mempelajari pengetahuan tentang konsep, maka perubahan

perilaku yang diperoleh adalah berupa penguasaan konsep (Anni, 2004:4).

Untuk memberikan informasi mengenai tingkat penguasaan

pelajaran yang diberikan selama proses belajar mengajar berlangsung

digunakan alat ukur berupa tes dalam suatu proses evaluasi. Salah satu tes

yang dapat melihat pencapaian hasil belajar siswa adalah dengan melakukan

tes prestasi belajar. Tes prestasi belajar yang dilaksanakan oleh siswa

memiliki peranan penting, baik bagi guru ataupun bagi siswa yang

bersangkutan. Bagi guru, tes prestasi belajar dapat mencerminkan sejauh

mana materi pelajaran dalam proses belajar dapat diikuti dan diserap oleh

siswa sebagai tujuan instruksional. Bagi siswa tes prestasi belajar

bermanfaat untuk mengetahui sebagai mana kelemahan-kelemahannya

dalam mengikuti pelajaran.

1.10 Mata Pelajaran Konstruksi Batu

Mata pelajaran Konstruksi Batu merupakan salah satu mata

pelajaran produktif pada program keahlian Teknik Konstruksi Batu Beton

(TKBB) dalam struktur Kurikulum 2013 di SMK Negeri 2 Salatiga. Lebih

khusus lagi mata pelajaran Konstruksi Batu ini adalah mata diklat utama

yang memberikan pengetahuan dan kemampuan siswa dalam menerapkan

Page 26: PENINGKATAN HASIL BELAJAR KONSTRUKSI BATU DALAM ...lib.unnes.ac.id/22001/1/5101410013-S.pdf · Diperlukan metode penyampaian materi yang tepat, yang dapat memberdayakan siswa baik

11

(1) Keselamatan dan Kesehatan Kerja serta Lingkungan (2) menggunakan

peralatan tangan mekanik/ listrik konstruksi bangunan gedung dan air (3)

mengelola material, tenaga kerja, peralatan dan waktu (4) memeriksa bahan

konstruksi batu dan batu cetak sesuai SNI (5) pengukuran dan penentuan

titik duga bangunan gedung atau bangunan air (6) pemasangan bouwplank

pada pekerjaan bangunan (7) penggunaan kebutuhan bahan dan pasangan

konstruksi batu (8) pemasangan pondasi batu kali/ batu gunung dan batu

bata, pemasangan berbagai batu bata (9) pemeriksaan kualitas hasil

pekerjaan pemasangan batu (10) perawatan dan perbaikan pasangan batu.

1.11 Ruang Praktik Konstruksi Batu Beton

Ruang praktik adalah tempat belajar mengajar melalui metode

praktik yang dapat menghasilkan pengalaman belajar dimana siswa

berinteraksi dengan berbagai alat dan bahan untuk mengobservasi gejala-

gejala yang dapat diamati secara langsung dan membuktikan sendiri sesuatu

yang dipelajari. Dalam Peraturan Pememerintah Republik Indonesia Nomor

5 Tahun 1980 tentang Pokok-Pokok Organisasi Universitas/Institut Negeri

pengertian ruang praktik dijelaskan pada pasal 27 dan Pasal 28 (Undang-

Undang, 1980:7).

Pasal 27 menyebutkan ruang praktik/studio adalah sarana

penunjang jurusan dalam satu atau sebagian ilmu, teknologi atau seni

tertentu sesuai dengan keperluan bidang studi yang bersangkutan. Pasal 28

menjelaskan, ruang praktik/studio dipimpin oleh seorang guru atau seorang

tenaga pengajar yang keahliannya telah memenuhi persyaratan sesuai

Page 27: PENINGKATAN HASIL BELAJAR KONSTRUKSI BATU DALAM ...lib.unnes.ac.id/22001/1/5101410013-S.pdf · Diperlukan metode penyampaian materi yang tepat, yang dapat memberdayakan siswa baik

12

dengan cabang ilmu, teknologi, dan seni tertentu dan bertanggungjawab

langsung kepada Ketua Jurusan.

1.12 PERMENDIKNAS Nomor 40 Tahun 2008

Pada peraturan ini termuat berbagai aturan mengenai standar sarana

dan prasarana yang harus dipenuhi pada setiap jurusan yang ada pada setiap

lembaga pendidikan SMK/ MAK secara umum.

Peraturan ini memuat standar minimal untuk Ruang praktik

Teknik Konstruksi Batu Beton yaitu: (1) Luas Ruang praktik Teknik

Konstruksi Batu Beton; (2) Rasio per-peserta didik; (3) Daya tampung

ruang; (4) Luas Ruang penyimpanan dan instruktur; (5) Perabot Ruang

praktik Teknik Konstruksi Batu Beton; (6) Media pendidikan di Ruang

praktik Teknik Konstruksi Batu Beton; dan (7) Perlengkapan Ruang praktik

Teknik Konstruksi Batu Beton.

Berikut data standar sarana dan prasarana ruang praktik Teknik

Konstruksi Batu Beton menurut PERMENDIKNAS No. 40 Tahun 2008:

a. Ruang Praktik Program Keahlian Teknik Batu Beton berfungsi sebagai

tempat berlangsungnya kegiatan pembelajaran; pekerjaan dasar

konstruksi bangunan, pekerjaan pasangan batu, pekerjaan konstruksi

beton sederhana, pekerjaan bekisting dan perancah, konstruksi beton

bertulang.

b. Luas minimum ruang praktik Program Keahlian Teknik Batu Beton

adalah 304 m2 untuk menampung 32 peserta didik, yang meliputi : area

Page 28: PENINGKATAN HASIL BELAJAR KONSTRUKSI BATU DALAM ...lib.unnes.ac.id/22001/1/5101410013-S.pdf · Diperlukan metode penyampaian materi yang tepat, yang dapat memberdayakan siswa baik

13

kerja batu dan beton 128 m2, ruang kerja pemasangan dan finishing 128

m2, ruang penyimpanan dan instruktur 48 m2.

c. Ruang praktik Program Keahlian Teknik Batu Beton dilengkapi

prasarana sebagaimana tercantum pada Tabel 1.

Tabel 2.1. Jenis, Rasio, dan Deskripsi Standar Prasarana Ruang praktik

Program Keahlian Teknik Batu Beton

No. Jenis Rasio Deskripsi

1 Area kerja

batu dan

beton

8 m2/ peserta didik Kapasitas untuk 16 peserta didik

Luas minimum adalah 128 m2

Lebar minimum adalah 8 m

2 Ruang kerja

pemasangan

batu dan

beton

8 m2/ peserta didik Kapasitas untuk 16 peserta didik

Luas minimum adalah 128 m2

Lebar minimum adalah 8 m

3 Ruang

penyimpanan

dan

instruktur

4 m2/ peserta didik Luas minimum adalah 48 m

2

Lebar minimum adalah 6 m

Page 29: PENINGKATAN HASIL BELAJAR KONSTRUKSI BATU DALAM ...lib.unnes.ac.id/22001/1/5101410013-S.pdf · Diperlukan metode penyampaian materi yang tepat, yang dapat memberdayakan siswa baik

14

d. Ruang praktik Program Keahlian Teknik Batu Beton dilengkapi

sarana sebagaimana ercantum pada Tabel 2 dengan Tabel 3.

Tabel 2.2. Standar Sarana pada Area Kerja Batu Beton

No. Jenis Rasio Dekripsi

1 Perabot

1.1 Meja kerja

1.2 Kursi kerja/ stool

2 Peralatan

Untuk minimum 16 peserta didik

pada pekerjaan dasar konstruksi

bangunan, pekerjaan pasangan

batu, pekerjaan konstruksi beton

sederhana, pekerjaan bekisting

dan perancah, konstruksi beton

bertulang.

3 Media Pendidikan

4 Perlengkapan lain

Untuk minimum 16 peserta didik

pada pekerjaandasar konstruksi

bangunan, pekerjaan pasangan

batu, pekerjaan konstruksi beton

sederhana, pekerjaan bekisting

dan perancah, konstruksi beton

bertulang

Lemari simpan alat dan

bahan

1 set/ area

1.3

1 set/ areaPekerjaan penanganan

pekerjaan batu dan beton

2.1

Minimum 1

buah/ area

4.2 Tempat sampah

Untuk mendukung minimum 16

peserta didik pada pelaksanaan

kegiatan belajar mengajar yang

bersifat teoritis.

1 set/ area3.1 Papan tulis

Minimum 2

buah/ area

Kotak kontak4.1 Untuk mendukung operasionalisasi

peralatan yang

memerlukan daya listrik.

Page 30: PENINGKATAN HASIL BELAJAR KONSTRUKSI BATU DALAM ...lib.unnes.ac.id/22001/1/5101410013-S.pdf · Diperlukan metode penyampaian materi yang tepat, yang dapat memberdayakan siswa baik

15

Tabel 2.3. Standar Sarana pada Ruang Kerja Pemasangan Batu dan

Beton

No. Jenis Rasio Deskripsi

1 Perabot

1.1 Meja kerja

1.2 Kursi kerja/ stool

1.3 Lemari simpan alat bahan

2 Peralatan

2.1

3 Media pendidikan

4 Perlengkapan lain

Untuk mendukung

operasionalisasi peralatan yang

memerlukan daya listrik.

Mimimum 1 buah/

ruang

4.2 Tempat sampah

Untuk mendukung minimum 16

peserta didik pada pelaksanaan

kegiatan belajar mengajar yang

bersifat teoritis.

3.1 Papan tulis 1 set/ ruang

Minimum 4 buah/

ruang

4.1 Kotak kontak

Untuk minimum 16 peserta didik

pada pekerjaan pemasangan batu

dan beton

1 set/ ruang

Untuk minimum 16 peserta didik

pada pekerjaan pemasangan batu

dan beton

1 set/ ruangPeralatan untuk pekerjaan

pemasangan batu beton

Tabel 2.4. Standar Sarana pada Ruang Penyimpanan dan Instruktur

No. Jenis Rasio Deskripsi

1 Perabot

1.1 Meja kerja

1.2 Kursi kerja

1.3 Rak alat dan bahan

1.4

2 Peralatan

3 Media pendidikan

4 Perlengkapan lain

Untuk mendukung

operasionalisasi peralatan yang

memerlukan daya listrik.

Minimum 1 buah/

ruang

4.2 Tempat sampah

Untuk pendataan kemajuan siswa

dan ruang praktik.

3.1 Papan data 1 buah/ ruang

4.1 Kotak kontak Minimum 2 buah/

ruang

Lemari simpan alat

dan bahan

Untuk minimum 12 instruktur. 1 set/ ruang

Peralatan untuk

ruang penyimpanan

dan instruktur

2.1 1 set/ ruang Untuk minimum 12 instruktur.

Page 31: PENINGKATAN HASIL BELAJAR KONSTRUKSI BATU DALAM ...lib.unnes.ac.id/22001/1/5101410013-S.pdf · Diperlukan metode penyampaian materi yang tepat, yang dapat memberdayakan siswa baik

16

1.13 Metode Pembelajaran

Metode pembelajaran dapat diartikan sebagai cara yang digunakan

untuk mengimplementasikan rencana yang sudah disusun dalam bentuk

kegiatan nyata dan praktis untuk mencapai tujuan pembelajaran (Sudrajat,

2008).

Cukup banyak jenis metode pembelajaran dengan berbagai

kelebihan dan kelemahannya diantaranya yaitu SAVI, Jigsaw, quantum

Learning, Tari Bambu, CORE (Connecting, Organizing, Refleting,

Extending), STAD (Student Team Achievement Division), NHT (Numbered

Head Together), dan lain-lain hanya saja yang paling diperhatikan dalam

penggunaannya adalah kesesuaiannya.

Tidak semua metode pembelajaran akan cocok dengan jenis materi

pelajaran yang disajikan di depan siswa. Oleh karena itu setiap guru

hendaknya pintar-pintar memilih metode atau model pembelajaran yang

sesuai dengan mata pelajaran yang biasa digunakan atau materi pelajaran

yang akan diajarkan.

Salah satu metode pembelajaran yang biasa digunakan dalam

pembelajaran konstruksi batu yang memberikan kesempatan kepada siswa

untuk belajar berfikir, memecahkan masalah, belajar untuk mengaplikasikan

pengetahuan, konsep, dan keterampilannya adalah dengan menggunakan

metode pembelajaran Direct Instruction (Pengajaran Langsung).

Page 32: PENINGKATAN HASIL BELAJAR KONSTRUKSI BATU DALAM ...lib.unnes.ac.id/22001/1/5101410013-S.pdf · Diperlukan metode penyampaian materi yang tepat, yang dapat memberdayakan siswa baik

17

1.14 Metode Pembelajaran Direct Instruction

a. Direct Instruction

Salah satu metode pembelajaran yang biasa digunakan dalam

pembelajaran konstruksi batu yang menggunakan pendekatan mengajar

yang dapat membantu siswa mempelajari keterampilan dasar dan

memperoleh pengetahuan langkah demi langkah adalah model pengajaran

langsung (Direct Intruction).

Menurut Arends (2001):”A teaching model that is aimed at helping

student learn basic skills and knowledge that can be taught in a step-by-step

fashion. For our purposes here, the model is labeled the direct instruction

model”. Artinya: “Sebuah model pengajaran yang bertujuan untuk

membantu siswa mempelajari keterampilan dasar dan pengetahuan yang

dapat diajarkan langkah-demi-langkah. Untuk tujuan tersebut, model yang

digunakan dinamakan model pengajaran langsung.

Model pengajaran langsung (Direct Instruction) dilandasi oleh teori

belajar perilaku yang berpandangan bahwa belajar bergantung pada

pengalaman termasuk pemberian umpan balik. Satu penerapan teori perilaku

dalam belajar adalah pemberian penguatan. Umpan balik kepada siswa

dalam pembelajaran merupakan penguatan yang merupakan penerapan teori

perilaku tersebut.

Lebih lanjut Arends (2001) menyatakan: ”Direct instruction is a

teacher-centered model that has five steps: establishing set, explanation

and/or demonstration, guided practice, feedback, and extended practice a

Page 33: PENINGKATAN HASIL BELAJAR KONSTRUKSI BATU DALAM ...lib.unnes.ac.id/22001/1/5101410013-S.pdf · Diperlukan metode penyampaian materi yang tepat, yang dapat memberdayakan siswa baik

18

direct instruction lesson requires careful orchestration by the teacher and a

learning environment that businesslike and task-oriented”. Artinya:

Pengajaran langsung adalah model berpusat pada guru yang memiliki lima

langkah: menetapkan tujuan, penjelasan dan/atau demonstrasi, panduan

praktek, umpan balik, dan perluasan praktek. Pelajaran dalam pengajaran

langsung memerlukan perencanaan yang hati-hati oleh guru dan lingkungan

belajar yang menyenangkan dan berorientasi tugas.

Model pengajaran langsung memberikan kesempatan siswa belajar

dengan mengamati secara selektif, mengingat dan menirukan apa yang

dimodelkan gurunya. Oleh karena itu hal penting yang harus diperhatikan

dalam menerapkan model pengajaran langsung adalah menghindari

menyampaikan pengetahuan yang terlalu kompleks.

Di samping itu, model pengajaran langsung mengutamakan

pendekatan deklaratif dengan titik berat pada proses belajar konsep dan

keterampilan motorik, sehingga menciptakan suasana pembelajaran yang

lebih terstruktur. Guru yang menggunakan model pengajaran langsung

tersebut bertanggung jawab dalam mengidentifikasi tujuan

pembelajaran, struktur materi, dan keterampilan dasar yang akan diajarkan.

Kemudian menyampaikan pengetahuan kepada siswa, memberikan

pemodelan/demonstrasi, memberikan kesempatan pada siswa untuk berlatih

menerapkan konsep/keterampilan yang telah dipelajari, dan memberikan

umpan balik.

Page 34: PENINGKATAN HASIL BELAJAR KONSTRUKSI BATU DALAM ...lib.unnes.ac.id/22001/1/5101410013-S.pdf · Diperlukan metode penyampaian materi yang tepat, yang dapat memberdayakan siswa baik

19

Ciri-ciri pengajaran langsung adalah:

1. Adanya tujuan pembelajaran dan prosedur penilaian hasil belajar.

2. Sintak atau pola keseluruhan dan alur kegiatan pembelajaran

3. Sistem pengelolaan dan lingkungan belajar yang mendukung belangsung

dan berhasilnya pengajaran

Tahapan dalam metode pembelajaran Direct Instruction. Sintaks

model pengajaran langsung memiliki 5 tahapan, sebagai berikut:

1. Fase Orientasi

Pada fase ini guru memberikan kerangka pelajaran dan orientasi terhadap

materi pelajaran yang meliputi:

a. Kegiatan pendahuluan untuk mengetahui pengetahuan yang relevan

dengan pengetahuan yang telah dimiliki siswa

b. Mendiskusikan atau menginformasikan tujuan pembelajaran

c. Memberi penjelasan atau arahan mengenai kegiatan yang akan

dilakukan

d. Menginformasikan materi atau konsep yang akan digunakan dan

kegiatan yang akan dilakukan selama pembelajaran

e. Menginformasikan kerangka pelajaran

f. Memotivasi siswa

2. Fase Presentasi/Demonstrasi

Pada fase ini guru menyajikan materi pelajaran baik berupa konsep atau

keterampilan yang meliputi:

a. Penyajian materi

Page 35: PENINGKATAN HASIL BELAJAR KONSTRUKSI BATU DALAM ...lib.unnes.ac.id/22001/1/5101410013-S.pdf · Diperlukan metode penyampaian materi yang tepat, yang dapat memberdayakan siswa baik

20

b. Pemberian contoh konsep

c. Pemodelan/peragaan keterampilan

d. Menjelaskan ulang hal yang dianggap sulit atau kurang dimengerti

oleh siswa

3. Fase Latihan Terstruktur

Dalam fase ini, guru merencanakan dan memberikan bimbingan kepada

siswa untuk melakukan latihan-latihan awal. Guru memberikan

penguatan terhadap respon siswa yang benar dan mengoreksi yang salah.

4. Fase Latihan Terbimbing

Pada fase ini, siswa diberi kesempatan untuk berlatih konsep dan

keterampilan serta menerapkan pengetahuan atau keterampilan tersebut

ke situasi kehidupan nyata. Latihan terbimbing ini dapat digunakan guru

untuk mengakses kemampuan siswa dalam melakukan tugas, mengecek

apakah siswa telah berhasil melakukan tugas dengan baik atau tidak,

serta memberikan umpan balik. Guru memonitor dan memberikan

bimbingan jika perlu.

5. Fase Latihan Mandiri

Siswa melakukan kegiatan latihan secara mandiri, dan guru memberikan

umpan balik bagi keberhasilan siswa.

Secara umum setiap model pembelajaran mempunyai kelebihan-

kelebihan yang membuat model pembelajaran tersebut lebih baik digunakan

dibanding dengan model pembelajaran yang lainnya. Tetapi selain

Page 36: PENINGKATAN HASIL BELAJAR KONSTRUKSI BATU DALAM ...lib.unnes.ac.id/22001/1/5101410013-S.pdf · Diperlukan metode penyampaian materi yang tepat, yang dapat memberdayakan siswa baik

21

mempunyai kelebihan-kelebihan pada setiap model pembelajaran juga

ditemukan keterbatasan-keterbatasan yang merupakan kelemahannya.

Model pengajaran langsung mempunyai beberapa kelebihan

sebagai berikut:

1. Dalam model pengajaran langsung, guru mengendalikan isi materi dan

urutan informasi yang diterima oleh siswa sehingga dapat

mempertahankan fokus mengenai apa yang harus dicapai oleh siswa.

2. Merupakan cara yang paling efektif untuk mengajarkan konsep dan

keterampilan-keterampilan kepada siswa yang berprestasi rendah

sekalipun.

3. Model ini dapat digunakan untuk membangun model pembelajaran

dalam bidang studi tertentu. Guru dapat menunjukan bagaimana suatu

permasalahan dapat didekati, bagaimana informasi dianalisis, bagaimana

suatu pengetahuan dihasilkan.

4. Model pengajaran langsung menekankan kegiatan mendengarkan

(melalui ceramah) dan kegiatan mengamati (melalui demonstrasi),

sehingga membantu siswa yang cocok belajar dengan cara-cara ini.

5. Model pengajaran langsung dapat memberikan tantangan untuk

mempertimbangkan kesenjangan antara teori dan fakta.

Model pengajaran langsung mempunyai beberapa kelemahan

sebagai berikut:

1. Karena dalam model ini berpusat pada guru, maka kesuksesan

pembelajaran bergantung pada guru. Jika guru kurang dalam persiapan,

Page 37: PENINGKATAN HASIL BELAJAR KONSTRUKSI BATU DALAM ...lib.unnes.ac.id/22001/1/5101410013-S.pdf · Diperlukan metode penyampaian materi yang tepat, yang dapat memberdayakan siswa baik

22

pengetahuan, kepercayaan diri, antusiasme maka siswa dapat menjadi

bosan, teralihkan perhatiannya, dan pembelajaran akan terhambat.

2. Model pengajaran langsung sangat bergantung pada cara komunikasi

guru. Jika guru tidak dapat berkomunikasi dengan baik maka akan

menjadikan pembelajaran menjadi kurang baik pula.

3. Jika materi yang disampaikan bersifat kompleks, rinci atau abstrak,

model pembelajaran langsung tidak dapat memberikan kesempatan pada

siswa untuk cukup memproses dan memahami informasi yang

disampaikan.

4. Jika terlalu sering menggunakan modelpengajaran langsung akan

membuat beranggapan bahwa guru akan memberitahu siswa semua

informasi yang perlu diketahui. Hal ini akan menghilangkan rasa

tanggung jawab mengenai pembelajan siswa itu sendiri.

5. Demonstrasi sangat bergantung pada keterampilan pengamatan siswa.

Kenyataannya, banyak siswa bukanlah pengamat yang baik sehingga

sering melewatkan hal-hal penting yang seharusnya diketahui.

b. Pendekatan Scientific

Pendekatan Scientific atau yang sering disebut pendekatan ilmiah

merupakan konsep dasar yang menginspirasi atau melatarbelakangi

perumusan metode mengajar dengan menerapkan karakteristik yang

ilmiah.Pendekatan pembelajaran ilmiah (Scientifi Teaching) merupakan

bagian dari pendekatan pedagogis pada pelaksanaan pembelajaran dalam

kelas yang melandasi penerapan metode ilmiah.

Page 38: PENINGKATAN HASIL BELAJAR KONSTRUKSI BATU DALAM ...lib.unnes.ac.id/22001/1/5101410013-S.pdf · Diperlukan metode penyampaian materi yang tepat, yang dapat memberdayakan siswa baik

23

Penerapan pendekatan ilmiah dalam pembelajaran tidak hanya

fokus pada bagaimana mengembangkan kompetensi siswa dalam melakukan

observasi atau eksperimen, namun bagaimana mengembangkan

pengetahuan dan ketrampilan berfikir sehingga dapat mendukung aktivitas

kreatif dalam berinovasi atau berkarya.

Penerapan metode ilmiah merupakan proses berfikir logis

berdasarkan fakta dan teori. Pertanyaan muncul dari pengetahuan yang telah

dikuasai. Karena itu kemampuan bertanya merupakan dasar dalam

mengembangkan berfikir ilmiah. Informasi baru digali untuk menjawab

pertanyaan.

1.15 Kerangka Berfikir

Apabila dikaji lebih lanjut berdasarkan tinjauan teori yang ada,

aktivitas belajar dan belajar merupakan dua hal yang saling mempengaruhi.

Aktivitas belajar sangat berperan dalam belajar dan pembelajaran yaitu

dapat menentukan penguatan belajar, memperjelas tujuan pembelajaran,

serta menentukan ketekunan belajar. Dalam hal ini aktivitas siswa dalam

proses pembelajaran dapat merangsang siswa untuk mempelajari pokok

bahasan jenis-jenis peralatan tangan mekanik/ listrik, fungsi, spesifikasi,

perawatan peralatan, teknik mengunakan peralatan dengan menggunakan

metode pembelajaran Direct Instruction melelui pendekatan Scientific.

Upaya untuk meningkatkan aktivitas belajar siswa terhadap suatu

materi seorang guru harus bisa memilih metode pembelajaran yang menarik

dan sesuai dengan materi yang disampaikan demi tercapainya tujuan

Page 39: PENINGKATAN HASIL BELAJAR KONSTRUKSI BATU DALAM ...lib.unnes.ac.id/22001/1/5101410013-S.pdf · Diperlukan metode penyampaian materi yang tepat, yang dapat memberdayakan siswa baik

24

pendidikan yaitu ditandai dengan hasil belajar siswa yang tinggi dan

tercapainya ketuntasan belajar baik secara individu maupun klasikal.

Salah satu faktor pendukung dalam mencapai kesuksesan proses

belajar mengajar di sekolah dan ruang praktik dengan lebih bermutu, maka

diperlukan sebuah standar nasional, salah satunya adalah mengenai sarana

dan prasarana. Salah satu isi standar sarana dan prasarana sekolah menengah

kejuruan termasuk standar ruang praktik konstruksi batu beton terinci dalam

lampiran Permendiknas Republik Indonesia Nomor. 40 Tahun 2008.

Peneliti dapat mengambil data yang diperlukan dalam penelitian,

yaitu berupa sarana, prasarana yang terdapat pada ruang praktik praktik

konstruksi batu beton di Jurusan Teknik Konstruksi Batu Beton di SMK

Negeri 2 Salatiga. Kemudian data kelengkapan sarana dan prasarana

tersebut dibandingkan dengan standar yang telah digabungkan dan

selanjutnya dianalisis tingkat ketercapaian kelayakan sarana dan prasarana

pada ruang praktik praktik konstruksi batu beton berdasarkan standar

tersebut.

Berdasarkan kerangka berpikir diatas dengan menggunakan metode

pembelajaran Direct Instruction melalui pendekatan Scientific dalam

pemanfaatan sarana dan prasarana ruang praktik konstrksi batu beton

diharapkan dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa dalam mempelajari

konstruksi batu sehingga siswa dapat memperoleh hasil belajar yang

maksimal khususnya pada pokok bahasan jenis-jenis peralatan tangan

Page 40: PENINGKATAN HASIL BELAJAR KONSTRUKSI BATU DALAM ...lib.unnes.ac.id/22001/1/5101410013-S.pdf · Diperlukan metode penyampaian materi yang tepat, yang dapat memberdayakan siswa baik

25

mekanik/ listrik, fungsi, spesifikasi, perawatan peralatan, teknik

mengunakan peralatan.

1.16 Rumusan Hipotesis

Berdasarkan permasalahan dan teori yang dikumpulkan maka

hipotesis yang peneliti ajukan adalah:

1. Ada peningkatan keaktifan siswa dengan menggunakan metode

pembelajaran Direct Instruction.

2. Ada peningkatan hasil belajar dengan menggunakan metode

pembelajaran Direct Instruction.

3. Semakin lengkap sarana dan prasarana ruang praktik konstruksi batu

beton menurut PERMENDIKNAS No. 40 Tahun 2008 maka semakin

tinggi tingkat kelayakan sarana dan prasarana ruang praktik konstruksi

batu beton.

Page 41: PENINGKATAN HASIL BELAJAR KONSTRUKSI BATU DALAM ...lib.unnes.ac.id/22001/1/5101410013-S.pdf · Diperlukan metode penyampaian materi yang tepat, yang dapat memberdayakan siswa baik

26

BAB III

METODE PENELITIAN

1.17 Subjek Penelitian

Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI TKBB yang

berjumlah 25 siswa di SMK Negeri 2 Salatiga. Pengambilan kelas XI TKBB

sebagai subjek dalam penelitian ini berdasarkan hasil observasi dan

kesepakatan dengan guru kelas yang telah dirundingkan terlebih dahulu

sebelum dilakukan penelitian di kelas tersebut.

1.18 Desain Penelitian

Penelitian ini menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang

dilakukan secara kolaboratif dengan guru-guru XI TKBB SMK Negeri 2

Salatiga, artinya dilakukan kerja sama dengan guru kelas XI TKBB SMK

Negeri 2 Salatiga.

Penelitian Tindakan Kelas (classroom action research), yaitu

penelitian yang dilakukan oleh guru ke kelas atau di sekolah tempat ia

mengajar dengan penekanan pada penyempurnaan atau peningkatan proses

dan praksis pembelajaran (Arikunto, 2010:135).

Pada tahap awal dilakukan diskusi dengan guru tentang

permasalahan penelitian dan menentukan rencana tindakan. Rencana

tindakan yang telah disusun bersama kemudian dipraktikan oleh guru saat

melakukan pembelajaran di kelas. Pada saat guru melakukan pembelajaran,

dilakukan pencatatan segala sesuatu yang terjadi pada saat pembelajaran

yang berhubungan dengan materi jenis, fungsi, spesifikasi, perawatan, dan

Page 42: PENINGKATAN HASIL BELAJAR KONSTRUKSI BATU DALAM ...lib.unnes.ac.id/22001/1/5101410013-S.pdf · Diperlukan metode penyampaian materi yang tepat, yang dapat memberdayakan siswa baik

27

teknik menggunakan peralatan tangan mekanik/ listrik konstruksi bangunan

gedung dan bangunan air.

Penelitian tindakan kelas yang akan dilakukan terdiri dari dua

siklus, setiap siklus dilaksanakan sesuai dengan perubahan yang ingin

dicapai sesuai dengan apa yang telah didesain dalam faktor yang akan

diselidiki untuk dapat melihat peningkatan hasil belajar setelah tes. Prosedur

penelitian tindakan kelas yang akan dilaksanakan sebagai berikut :

1. Perencanaan (planning)

2. Pelaksanaan tindakan kelas (action)

3. Pengamatan (observation)

4. Refleksi (reflection)

Gambar 3.1. Diagram alur penelitian

Page 43: PENINGKATAN HASIL BELAJAR KONSTRUKSI BATU DALAM ...lib.unnes.ac.id/22001/1/5101410013-S.pdf · Diperlukan metode penyampaian materi yang tepat, yang dapat memberdayakan siswa baik

28

Pelaksanaan penelitian tindakan kelas dilakukan dengan dua siklus,

yaitu siklus I dan siklus II yang akan diuraikan sebagai berikut :

1. Siklus I

a. Perencanaan (planning)

Perencanaan dalam penelitian ini yang dilakukan adalah a)

berkoordinasi dengan guru kelas XI SMK N 2 Salatiga tentang

penelitian yang akan dilakukan, b) membuat Rencana Pelaksanaan

Pembelajaran (RPP) jenis, fungsi, spesifikasi, perawatan, dan teknik

menggunakan peralatan tangan mekanik/ listrik konstruksi bangunan

gedung dan bangunan air dengan model pembelajaran Direct

Instruction, c) membuat instrumen penelitian, yang terdiri dari

instrumen tes yang berupa soal uraian yang berjumlah 10 soal dan

instrumen non tes yang berupa lembar observasi yang terdiri dari

beberapa indikator diantarannya proses Direct Instruction, keaktifan

siswa, perhatian siswa, kedisiplinan, penugasan dan tolak ukur

keberhasilan pembelajaran, d) instrumen non tes untuk guru yang

terdiri dari beberapa indikator diantaranya penguasaan materi,

sistematika penyajian, penerapan model pembelajaran, penggunaan

media, performance, pemberian motivasi

b. Tindakan (action)

Pada tahap pelaksanaan, guru melaksanakan rencana

pembelajaran menggunakan model pembelajaran Direct Instruction

sesuai dengan yang telah direncanakan. Selama proses pembelajaran

Page 44: PENINGKATAN HASIL BELAJAR KONSTRUKSI BATU DALAM ...lib.unnes.ac.id/22001/1/5101410013-S.pdf · Diperlukan metode penyampaian materi yang tepat, yang dapat memberdayakan siswa baik

29

berlangsung, guru mengajar sesuai RPP yang sudah dibuat, yaitu

pelajaran konstruksi batu menggunakan model pembelajaran Direct

Instruction pada materi jenis, fungsi, spesifikasi, perawatan, dan

teknik menggunakan peralatan tangan mekanik/ listrik konstruksi

bangunan gedung dan bangunan air. Yang langkah-langkahnya

adalah sebagai berikut :

1. Memperkenalkan diri kepada peserta didik, memperkenalkan

mata pelajaran konstuksi batu, memperkenalkan metode

pembelajaran Direct Instruction Mengajukan pertanyaan tentang

materi pelajaran yang akan dipelajari

2. Menjelaskan tujuan pembelajaran jenis, fungsi, spesifikasi,

perawatan, dan teknik menggunakan peralatan tangan mekanik/

listrik konstruksi bangunan gedung dan bangunan air

3. Menjelaskan tahapan kegiatan pembelajaran dengan

menggunakan metode Direct Instruction terdiri dari orientasi,

demonstrasi, latihan terstruktur, latihan terbimbing, dan latihan

mandiri

4. Memberi gambaran awal tentang materi pembelajaran

5. Memberi motivasi siswa agar semangat untuk mengikuti

kegiatan pembelajaran Memberi latihan mandiri

6. Dengan adanya alat praktek seperti molen adukan dan gerenda

pemotong keramik, guru menjelaskan bagian-bagian, spesifikasi,

Page 45: PENINGKATAN HASIL BELAJAR KONSTRUKSI BATU DALAM ...lib.unnes.ac.id/22001/1/5101410013-S.pdf · Diperlukan metode penyampaian materi yang tepat, yang dapat memberdayakan siswa baik

30

cara merawat, dan cara menggunakan alat praktek molen adukan

dan gerenda pemotong keramik

7. Guru menunjukan bagian, spesifikasi molen adukan dan gerenda

pemotong keramik, serta mempraktekan cara menggunakan,

merawat molen adukan dan gerinda pemotong keramik

8. Guru memperagakan cara menggunakan, merawat molen adukan

dan gerinda pemotong keramik

9. Guru menjelaskan ulang bagian, spesifikasi molen adukan dan

gerenda pemotong keramik, serta mempraktekan cara

menggunakan, merawat molen adukan dan gerinda pemotong

keramik

10. Guru memanggil siswa untuk mencoba alat praktek dan

memperagakannya

11. Siswa dipanggil secara acak untuk mencoba alat praktek dan

memperagakannya, guru membimbing siswa apabila ada

kesalahan siswa

12. Siswa berlatih mencoba alat praktek dan memperagakannya

secara mandiri

13. Guru memberikan soal evaluasi sebelum kegiatan pembelajaran

selesai

14. Guru menutup kegiatan pembelajaran pada siklus I

Page 46: PENINGKATAN HASIL BELAJAR KONSTRUKSI BATU DALAM ...lib.unnes.ac.id/22001/1/5101410013-S.pdf · Diperlukan metode penyampaian materi yang tepat, yang dapat memberdayakan siswa baik

31

c. Pengamatan (observation)

Observasi dilakukan pada saat proses pembelajaran

berlangsung, yaitu saat guru menyampaikan materi jenis, fungsi,

spesifikasi, perawatan, dan teknik menggunakan peralatan tangan

mekanik/ listrik konstruksi bangunan gedung dan bangunan air

hingga pelaksanaan tes evaluasi dengan menggunakan lembar

observasi untuk mengetahui tingkat keaktifan siswa.

d. Refleksi (reflection)

Sumber data dikumpulkan adalah berupa hasil tes dan

observasi pada siklus I ini selanjutnya dianalisis. Data-data yang

diperoleh selanjutnya dikumpulkan untuk mengetahui sejauh mana

siswa dalam memahami materi yang disampaikan oleh guru.

Selanjutnya hasil refleksi digunakan sebagai acuan untuk kegiatan

pembelajaran tahap II.

2. Siklus II

Pelaksanaan siklus II ini didasari dari hasil refleksi pada siklus I.

Masalah-masalah yang timbul pada siklus I ditetapkan alternatif

pemecahan masalahnya dengan harapan tidak terulang pada siklus II

nantinya. Apabila hasil refleksi siklus II menunjukan belum tercapainya

indikator ketercapaian pembelajaran maka siklus akan dilanjutkan, dan

sebaliknya apabila refleksi pada siklus II telah menunjukan tercapainya

indikator ketercapaian pembelajaran maka siklus akan dihentikan.

Page 47: PENINGKATAN HASIL BELAJAR KONSTRUKSI BATU DALAM ...lib.unnes.ac.id/22001/1/5101410013-S.pdf · Diperlukan metode penyampaian materi yang tepat, yang dapat memberdayakan siswa baik

32

1.19 Variabel Penelitian

Variabel adalah suatu karakteristik dari suatu objek yang harganya

untuk tiap objek bervariasi dapat diamati atau dibilang, atau diukur. Dalam

penelitian ini ada dua variabel yang digunakan yaitu :

1. Variabel Bebas

Variabel bebas yaitu variabel yang mempengaruhi atau yang

menjadi sebab perubahan atau timbulnya variabel terikat. Variabel bebas

dalam penelitian ini adalah penerapan model pembelajaran Direct

Instruction.

2. Variabel Terikat

Variabel terikat yaitu variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi

akibat, karena adanya variabel bebas. Variabel terikat dalam penelitian

ini adalah hasil belajar siswa dalam materi jenis, fungsi, spesifikasi,

perawatan, dan teknik menggunakan peralatan tangan mekanik/ listrik

konstruksi bangunan gedung dan bangunan air pada kelas XI TKBB

SMK Negeri 2 Salatiga.

1.20 Pengumpulan Data

1. Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data dalam penelitian ini adalah dengan

metode observasi, dimana dilakukan observasi tentang jalannya

pengelolaan kelas dan aktifitas siswa saat pembelajaran berlangsung

yang dilakukan oleh guru. Selanjutnya dengan metode tes berupa soal

Page 48: PENINGKATAN HASIL BELAJAR KONSTRUKSI BATU DALAM ...lib.unnes.ac.id/22001/1/5101410013-S.pdf · Diperlukan metode penyampaian materi yang tepat, yang dapat memberdayakan siswa baik

33

uraian dimana untuk mengetahuai hasil belajar siswa dengan

menggunakan metode pembelajaran Direct Instruction.

2. Instrumen Penelitian

Instrumen adalah alat bantu yang digunakan dalam mengumpulkan

data penelitian. Pada penelitian tindakan kelas ini instrumen yang

digunakan adalah instrumen tes dan non tes. Instrumen tes digunakan

untuk mengumpulkan data tentang hasil belajar siswa secara klasikal,

sedangkan instrumen non tes berupa lembar-lembar pengamatan siswa

dan pengajar saat pembelajaran sedang berlangsung.

a. Instrumen Tes

Tes yang digunakan dalam penelitian ini berupa tes uraian. Tes

diberikan kepada subjek penelitian sesudah pelaksanaan tindakan

kelas. Dalam pembuatan instrumen penelitian ini mengacu kepada

indikator soal. Indikator soal ini merupakan pokok bahasan atau

materi yang telah disampaikan. Untuk indikator soal yang

digunakan adalah :

1. Identifikasi peralatan tangan mekanik/ listrik pekerjaan

konstruksi bangunan gedung atau bangunan air

2. Menggunakan peralatan tangan mekanik/ listrik pekerjaan

konstruksi bangunan gedung atau bangunan air

b. Instrumen Non Tes

Pengumpulan data dengan instrumen non tes menggunakan

metode observasi, karena dalam penelitian ini observasi mampu

Page 49: PENINGKATAN HASIL BELAJAR KONSTRUKSI BATU DALAM ...lib.unnes.ac.id/22001/1/5101410013-S.pdf · Diperlukan metode penyampaian materi yang tepat, yang dapat memberdayakan siswa baik

34

mendiskripsikan tentang banyak hal, diantaranya tentang penilaian

siswa dalam mengikuti kegiatan pembelajaran di kelas. Indikator

yang digunakan dalam penilaian siswa ini adalah :

1. Proses Direct Instruction

2. Keaktifan siswa

3. Perhatian siswa

4. Kedisiplinan siswa

5. Penugasan

6. Tolak ukur keberhasilan pembelajaran

7. Observasi sarana prasarana ruang praktik

8. Wawancara sarana prasarana ruang praktik

3. Uji Coba Instrumen Penelitian

a. Validitas Soal

Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat

kevalidan dan kesahihan suatu instrument. Suatu instrumen

dikatakan valid apabila mampu mengukur apa yang diinginkan.

Sebuah instrument dikatakan valid apabila dapat mengungkap data

dari variabel yang diteliti secara tepat. Tinggi rendahnya validitas

instrument menunjukkan sejauh mana data yang terkumpul tidak

menyimpang dari gambaran tentang validitas yang dimaksud

(Arikunto 2006:168).

Dalam perangkat tes ini digunakan perhitungan validitas

item/butir, karena peneliti ingin mengetahui valid dan tidaknya

Page 50: PENINGKATAN HASIL BELAJAR KONSTRUKSI BATU DALAM ...lib.unnes.ac.id/22001/1/5101410013-S.pdf · Diperlukan metode penyampaian materi yang tepat, yang dapat memberdayakan siswa baik

35

instrument atas dasar kevalidan setiap butir soal sehingga instrument

nantinya dapat digunakan secara efektif dalam bentuk pengujian tes

belajar yang mengukur aspek-aspek kognitif, afektif, dan

psikomotorik yang berhubungan dengan hasil belajar siwa. Untuk

menghitung validitas dalam penelitian ini digunakan rumus korelasi

product moment.

( ) ( )

√* ( ) + * ( ) +

keterangan:

: koefisien korelasi variabel x dan variabel y

X : skor tiap butir soal

Y : skor total yang benar dari tiap subjek

N : jumlah peserta tes

Makin tinggi koefisien korelasi yang dimiliki makin valid butir

instrumen tersebut. Secara umum, jika koefisien korelasi sudah lebih

besar dari 0,3 atau > 0,3 maka butir instrumen tersebut sudah valid.

Cara lain dapat dianalisis dengan cara membandingkan rxy dengan

. Jika rxy > , maka butir soal dikatakan valid.

b. Relialibitas Soal

Reliabilitas menunjukan pada satu pengertian bahwa sesuatu

instrumen dapat cukup dipercaya untuk digunakan sebagai alat

pengumpul data karena instrumen tersebut sudah baik. Instrumen

Page 51: PENINGKATAN HASIL BELAJAR KONSTRUKSI BATU DALAM ...lib.unnes.ac.id/22001/1/5101410013-S.pdf · Diperlukan metode penyampaian materi yang tepat, yang dapat memberdayakan siswa baik

36

yang baik tidak akan bersifat tendensius mengarahkan responden

untuk memilih jawaban-jawaban tertentu.

Untuk mengetahui tingkat reliabilitas penelitian dapat

menggunakan uji realibilitas tiap butir soal dapat ditentukan dengan

rumus Ralibilitas Tes Uraian. Rumus ini digunakan untuk tes item

yang dibuat sistematikanya menggunakan :

(

)(

)

Keterangan :

= Realibilitas

= Jumlah varian skor tiap item

= Varian skor total

= banyaknya subjek

Indeks realibilitas butir instrumen :

≥ 0,80 : Realibilitas tinggi

0,40 - < 0.80 : Realibilitas sedang

< 0.40 : Realibilitas rendah

c. Taraf Kesukaran

Untuk mengetahui tingkat kesukaran soal dapat diketahui

dengan menghitung indeks kesukaran pada tiap butir soal dengan

menggunakan rumus :

Page 52: PENINGKATAN HASIL BELAJAR KONSTRUKSI BATU DALAM ...lib.unnes.ac.id/22001/1/5101410013-S.pdf · Diperlukan metode penyampaian materi yang tepat, yang dapat memberdayakan siswa baik

37

Keterangan :

P = Indeks kesukaran

B = Banyaknya siswa yang menjawab soal itu dengan betul

JS = Jumlah seluruh siswa peserta tes

Indeks kesukaran sering diklasifikasikan sebagai berikut,

0 - ≤ 0,30 adalah soal sukar,

0,30 - ≤ 0,70 adalah soal sedang,

0,70 - ≤ 1,00 adalah soal mudah.

Butir-butir item tes hasil belajar dapat dinyatakan sebagai

butir-butir item yang baik, apabila butir-butir item tersebut tidak

terlalu sukar dan tidak pula terlalu mudah dengan kata lain derajat

kesukaran item itu adalah sedang atau cukup.

d. Statistik Deskriptif Sarana dan Prasarana

Statistik yang digunakan dalam penelitian ini adalah statistik

deskriptif, yaitu statistik yang digunakan untuk menganalisa data

dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah

terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat

kesimpulan yang berlaku untuk umum atau generalisasi. Jadi, dalam

statistik deskriptif tidak ada uji signifikansi dan taraf kesalahan,

karena penelitian ini tidak bermaksud untuk membuat kesimpulan

untuk umum atau generalisasi. Analisis data ini menggunakan Skala

Persentase yaitu perhitungan dalam analisis data yang akan

Page 53: PENINGKATAN HASIL BELAJAR KONSTRUKSI BATU DALAM ...lib.unnes.ac.id/22001/1/5101410013-S.pdf · Diperlukan metode penyampaian materi yang tepat, yang dapat memberdayakan siswa baik

38

menghasilkan persentase yang selanjutnya dilakukan interpretasi

pada nilai yang diperoleh.

Proses perhitungan persentase dilakukan dengan cara

mengkalikan hasil bagi skor riil dengan skor ideal dengan seratus

persen (Sugiyono, 2008: 99), dengan rumus sebagai berikut:

Sangat Layak = 76 % - 100 %

Layak = 51 % - 75 %

Tidak Layak = 26 % - 50 %

Sangat Tidak Layak = 0 % - 25 %

1.21 Analisis Data

1. Data Hasil Tes

Data hasil belajar siswa meliputi hasil tes siklus I dan siklus

berikutnya. Hasil tes ditentukan berdasarkan pedoman penilaian yang

telah dibuat, kemudian dihitung nilai rata-rata dari masing-masing tes.

Untuk mengetahui ada tidaknya peningkatan hasil belajar siswa ,

langkah selanjutnya yang dilakukan adalah menghitung nilai rata-rata

hasil tes pada tiap siklus dengan rumus :

Keterangan :

= Mean atau nilai rata-rata

= Frekuensi kelas

Page 54: PENINGKATAN HASIL BELAJAR KONSTRUKSI BATU DALAM ...lib.unnes.ac.id/22001/1/5101410013-S.pdf · Diperlukan metode penyampaian materi yang tepat, yang dapat memberdayakan siswa baik

39

= Tanda kelas interval

2. Data Hasil Observasi

Data yang diperoleh dari hasil lembar observasi kemudian

dilakukan analisis data untuk mengetahui hambatan-hambatan yang

dirasakan siswa dalam pembelajaran Direct Instruction.

3. Indikator Keberhasilan`

Penelitian ini dikatakan berhasil apabila memenuhi indikator

keberhasilan sebagai berikut :

1. Nilai rata-rata kelas dalam pembelajaran dengan model

pembelajaran Direct Instruction ≥ 75 dari tes.

2. Presentase keaktifan siswa dalam pembelajaran Direct Instruction

75% (siswa aktif dalam kegiatan belajar mengajar) dari lembar

observasi.

3. Apabila 75% dari jumlah siswa berkategori tuntas belajar (sudah

mencapai KKM) dari hasil tes.

4. Apabila 51% - 75% dari luas ruang praktik, perabot, media

pendidikan, peralatan, kualitas/ spesifikasi perangkat utama (sudah

mencapai standar ruang praktik) dari hasil observasi dan

wawancara.

Page 55: PENINGKATAN HASIL BELAJAR KONSTRUKSI BATU DALAM ...lib.unnes.ac.id/22001/1/5101410013-S.pdf · Diperlukan metode penyampaian materi yang tepat, yang dapat memberdayakan siswa baik

73

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, maka dapat ditarik

kesimpulan bahwa :

1. Penerapan metode pembelajaran Direct Instruction dapat meningkatkan

keaktifan siswa dalam bertanya pada saat proses pembelajaran

Konstruksi Batu kelas XI SMK Negeri 2 Salatiga yaitu, rata-rata

keaktifan siswa pada siklus I sebesar 16,7% dan siklus II sebesar 83%.

Jadi peningkatan rata-rata keaktifan siswa sebesar 66,3%.

2. Ada peningkatan hasil belajar dalam penggunaan metode pembelajaran

Direct Instruction pada mata pelajararan Konstruksi Batu siswa kelas

XI SMK Negeri 2 Salatiga yaitu, rata-rata hasil belajar siklus I sebesar

74,33 dan siklus II sebesar 87,89. Jadi peningkatan rata-rata hasil belajar

sebesar 13,56. Ketuntasan belajar siswa siklus I sebesar 50% dan siklus

II sebesar 94,4%, jadi peningkatan ketuntasan belajar siswa sebesar

44,4%.

3. Tingkat kelayakan ditinjau dari Sarana dan Prasarana ruang praktik

Konstruksi Batu Beton SMK Negeri 2 Salatiga adalah sebagai berikut :

a. Tingkat kelayakan ditinjau dari Perabot pada ruang praktik

Konstruksi Batu Beton adalah 30% (tidak layak).

b. Tingkat kelayakan ditinjau dari Media Pendidikan di ruang praktik

Konstruksi Batu Beton adalah 25% (tidak layak).

Page 56: PENINGKATAN HASIL BELAJAR KONSTRUKSI BATU DALAM ...lib.unnes.ac.id/22001/1/5101410013-S.pdf · Diperlukan metode penyampaian materi yang tepat, yang dapat memberdayakan siswa baik

74

c. Tingkat kelayakan ditinjau dari Peralatan di ruang praktik

Konstruksi Batu Beton adalah 82% (sangat layak)

d. Tingkat kelayakan ditinjau dari kualitas perangkat utama di ruang

praktik Konstruksi Batu Beton adalah 85% (sangat layak)

e. Tingkat kelayakan ditinjau dari prasarana ruang praktik Konstruksi

Batu Beton yaitu pada segi luas ruang praktik Konstruksi Batu Beton

adalah 65% (layak).

5.2 Saran

Setelah diperoleh hasil penelitian maka dapat diberikan saran sebagai

berikut :

1. Penggunaan metode Direct Instruction dapat meningkatkan keaktifan

siswa serta hasil belajar dan sebaiknya guru setelah penelitian ini dapat

menerapkan metode pembelajaran tersebut untuk melakukan kegiatan

belajar mengajar pada materi jenis, fungsi, spesifikasi, perawatan, dan

teknik menggunakan peralatan tangan mekanik/ listrik konstruksi

bangunan gedung dan bangunan air.

2. Hasil belajar siswa pada materi jenis, fungsi, spesifikasi, perawatan, dan

teknik menggunakan peralatan tangan mekanik/ listrik konstruksi

bangunan gedung dan bangunan air dalam penelitian ini dapat

ditingkatkan lagi dengan cara memperbaiki kekurangan terutama

keaktifan siswa dalam melakukan kegiatan pembelajaran Direct

Instruction.

Page 57: PENINGKATAN HASIL BELAJAR KONSTRUKSI BATU DALAM ...lib.unnes.ac.id/22001/1/5101410013-S.pdf · Diperlukan metode penyampaian materi yang tepat, yang dapat memberdayakan siswa baik

75

3. Bagi pihak sekolah, perlunya penambahan perabot dan mediapendidikan

di ruang praktik Konstruksi Batu Beton sehingga standar rasio perabot

dan media pendidikan minimal per peserta didik dapat tercapai 1 set/

area untuk minimum 16 peserta didik.

Page 58: PENINGKATAN HASIL BELAJAR KONSTRUKSI BATU DALAM ...lib.unnes.ac.id/22001/1/5101410013-S.pdf · Diperlukan metode penyampaian materi yang tepat, yang dapat memberdayakan siswa baik

76

DAFTAR PUSTAKA

Anni, Catharina, Tri. 2004. Psikologi Belajar. Semarang : UNNES Press.

Arends, Richard, I. 2001. Learning To Teach Belajar Untuk Mengajar.

Yogyakarta : Pustaka Pelajar

Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek.

Jakarta : Rineka Cipta.

Arikunto, Suharsimi, dkk. 2010. Evaluasi Program Pendidikan : Pedoman

Teoritis Praktis Bagi Mahasiswa dan Praktisi Pendidikan. Jakarta : Bumi

Aksara.

Joni, T. Raka. 1992. Peningkatan Mutu Pendidikan Dasar dan Menengah

Melalui Strategi Pembelajaran Aktif (Cara Belajar Siswa Aktif) dan

Pembinaan Profesional Guru, Kepala Sekolah serta Pembina Lainnya.

Jakarta : Rinehart and Wiston.

Keputusan Menteri. 2004. Keputusan Menteri Pendidikan Nasional Republik

Indonesia No. 129a/U/2004 Tentang Standar Pelayanan Minimal Bidang

Pendidikan.

Peraturan Menteri. 2008. Lampiran Peraturan Menteri Pendidikan Nasional

No. 40 Tahun 2008 Tanggal 31 Juli 2008 Standar Sarana Dan

Prasarana Sekolah Menengah Kejuruan/Madrasah Aliyah Kejuruan

(SMK/MAK).

_____. 2008. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No. 40 Tahun 2008

Tentang Standar Sarana Dan Prasarana Sekolah Menengah

Kejuruan/Madrasah Aliyah Kejuruan (SMK/MAK).

Peraturan Pemerintah. 1980. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor

5 Tahun 1980 Tentang Pokok – Pokok Organisasi Universitas/ Institut

Negeri.

Page 59: PENINGKATAN HASIL BELAJAR KONSTRUKSI BATU DALAM ...lib.unnes.ac.id/22001/1/5101410013-S.pdf · Diperlukan metode penyampaian materi yang tepat, yang dapat memberdayakan siswa baik

77

Sudjana, Nana. 1989. Dasar – Dasar Proses Belajar Mengajar. Bandung :

Sinar Baru.

Sudrajat, A. 2008. Pengertian Pendekatan, Strategi, Metode,Teknik,Taktik,dan

Model pembelajaran. Bandung. Tersedia di

http//akhmadSudrajat.wordpress.com /2008/09/12/pengertian-pendekatan

strategi-metode-teknik-taktik-dan-model-pembelajaran/. (18 Agustus

2014).

Sugiyono. 2008. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif,

Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Usman, Moh Uzer. 2000. Menjadi Guru Profesional. Bandung : Remaja

Rosdakarya.

Page 60: PENINGKATAN HASIL BELAJAR KONSTRUKSI BATU DALAM ...lib.unnes.ac.id/22001/1/5101410013-S.pdf · Diperlukan metode penyampaian materi yang tepat, yang dapat memberdayakan siswa baik

78

Lampiran 1. Daftar Siswa

DAFTAR SISWA KELAS XI – TKBB SMK NEGERI 2 SALATIGA

URUT

1 L

2 L

3 L

4 L

5 L

6 L

7 L

8 L

9 L

10 L

11 L

12 L

13 L

14 L

15 L

16 L

17 L

18 L

19 L

20 L

21 P

22 P

23 L

24 L

25 P

26 P

27 L

28

29

30

31

32

33

34

35

36

RAMLI AHMAD

SUSIWI TYAS SAPUTRI

SYATILA DANIS FARZANA

WAHYU TRI PRABOWO

L/P

LINTANG TIMUR

LUKMAN ARIF BUDIYANTO

MUHAMAD KAMUD WIBISONO

MUHAMAD URIP SUBRON J

MULYA ABADI SATYAWAN

NAZILA MAULIDA

ANDI AHMAD SAPUTRA

ANGGA MAULANA SANTOSA

ARI KRISTIAWAN

ARIES EKO ROBIYANTO

ARIYA FERDIAN NALENDRA

ARUNG SAMODRA

38 - 1 - 4626

NAMA

ADEN WAHRUL MUBAROH

ADI RIYANTO

AGUS AGUNG PRIHANTORO

AHMAD FAHAM

NUR HIDAYAH

BUSAERI

PRADIPTA BAMBANG M

DWI SULISTYO

FAHRIZAL JOKO KURNIANTO

HAYI PRASTYO UTOMO

JAMI SRI REJEKI

33 - 1 - 4621

34 - 1 - 4622

35 - 1 - 4623

36 - 1 - 4624

37 - 1 - 4625

32 - 1 - 4620

21 - 1 - 4607

22 - 1 - 4608

23 - 1 - 4609

24 - 1 - 4610

25 - 1 - 4611

26 - 1 - 4612

27 - 1 - 4613

28 - 1 - 4614

29 - 1 - 4615

30 - 1 - 4617

31 - 1 - 4619

20 - 1 - 4606

REG NUMBER

NO

13 - 1 - 4598

13 - 1 - 4599

14 - 1 - 4600

15 - 1 - 4601

16 - 1 - 4602

17 - 1 - 4603

18 - 1 - 4604

19 - 1 - 4605

Page 61: PENINGKATAN HASIL BELAJAR KONSTRUKSI BATU DALAM ...lib.unnes.ac.id/22001/1/5101410013-S.pdf · Diperlukan metode penyampaian materi yang tepat, yang dapat memberdayakan siswa baik

79

Lampiran 2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

PROGRAM KEAHLIAN : TEKNIK KONSTRUKSI BATU BETON

(TKBB)

SMK NEGERI 2 SALATIGA

Mata Pelajaran : Konstruksi Batu

Kelas / Semester : XI / Ganjil

Pertemuan Ke :

Alokasi Waktu : 12 x 45 menit

Standar Kompetensi : Peralatan pekerjaan konstruksi

Kompetensi Dasar : 3.2 Mengidentifikasi peralatan tangan dan mekanik/ listrik

pekerjaan

konstruksi bangunan gedung atau bangunan air sesuai

spesifikasi teknis.

4.2 Menggunakan peralatan tangan dan mekanik/ listrik

pekerjaan

konstruksi gedung, bangunan air.

Indikator : Siswa dapat mengidentifikasi peralatan tangan dan

mekanik/ listrik

pekerjaan konstruksi bangunan gedung atau bangunan air

Siswa dapat menggunakan perlatan tangan dan mekanik/

listrik pekerjaan konstruksi bangunan gedung atau

bangunan air

I. TUJUAN PEMBELAJARAN

1. Siswa dapat mengidentifikasi peralatan tangan dan mekanik/ listrik

pekerjaan konstruksi bangunan gedung atau bangunan air

Page 62: PENINGKATAN HASIL BELAJAR KONSTRUKSI BATU DALAM ...lib.unnes.ac.id/22001/1/5101410013-S.pdf · Diperlukan metode penyampaian materi yang tepat, yang dapat memberdayakan siswa baik

80

2. Siswa dapat menggunakan peralatan tangan dan mekanik/ listrik pekerjaan

konstruksi bangunan gedung atau bangunan air

II. MATERI PEMBELAJARAN

1. Jenis – jenis peralatan tangan mekanik/ listrik.

2. Fungsi peralatan tangan mekanik/ lisrtik.

3. Spesifikasi peralatan tangan mekanik/ listrik.

4. Perawatan peralatan tangan mekanik/ listrik.

5. Teknik menggunakan peralatan tangan mekanik/ listrik.

III. METODE PEMBELAJARAN

1. Direct Instruction (Pengajaran Langsung)

IV. LANGKAH PEMBELAJARAN

a. Siklus I

Pendahuluan (10 menit)

- Memberi salam

- Berdoa dan Presensi

- Memberikan apersepsiyang berhubungan dengan identifikasi dan

penggunaan peralatan tangan mekanik/ listrik pekerjaan konstruksi

bangunan gedung/air

Kegiatan Inti (185 menit)

1. Orientasi

- Memperkenalkan lagi mata pelajaran konstruksi batu yang

mencakup kompetensi dasar identifikasi dan menggunakan

peralatan tangan mekanik/ listrik pekerjaan konstruksi bangunan

gedung/ air.

- Metode pembelajaran Direct Instruction adalah metode

pembelajaran berpusat pada guru yang memiliki lima langkah:

menetapkan tujuan, penjelasan dan/atau demonstrasi, panduan

Page 63: PENINGKATAN HASIL BELAJAR KONSTRUKSI BATU DALAM ...lib.unnes.ac.id/22001/1/5101410013-S.pdf · Diperlukan metode penyampaian materi yang tepat, yang dapat memberdayakan siswa baik

81

praktek, umpan balik, dan perluasan praktek. Pelajaran dalam

pengajaran langsung memerlukan perencanaan yang hati-hati

oleh guru dan lingkungan belajar yang menyenangkan dan

berorientasi tugas.

- Tujuan mempelajari kompetensi dasar identifikasi dan

menggunakan peralatan tangan mekanik/ listrik pekerjaan

konstruksi bangunan gedung/ air supaya siswa dapat

mengidentifikasi dan dapat menggunakan peralatan tangan dan

mekanik/ listrik pekerjaan konstruksi bangunan gedung atau

bangunan air

- Tahapan metode pembelajaran Direct Instruction ada 5 yaitu,

orientasi, demonstrasi, latihan terstruktur, latihan terbimbing,

latihan mandiri

- Gambaran awal kompetensi dasar, kita akan memeprlajari

identifikasi, menggunakan dan merawat peralatan tangan

mekanik/ listrik pekerjaan konstruksi bangunan gedung/ air.

Mengambil peralatan praktek dari ruang praktik yaitu molen

adukan dan gerinda pemotong keramik

- Memberi motivasi siswa, siswa minimal harus mengenal,

mengetahui spesifikasi, cara menggunakan, cara merawat semua

peralatan pekerjaan konstruksi bangunan gedung/air. Karena itu

sebagai modal kita untuk praktek di sekolah maupun menjadi

modal untuk kita bekerja

2. Demonstasi

- Mengambil alat peraga di ruang praktik yaitu molen adukan dan

gerinda pemotong keramik sebagai sarana pendukung untuk

proses pembelajaran

Page 64: PENINGKATAN HASIL BELAJAR KONSTRUKSI BATU DALAM ...lib.unnes.ac.id/22001/1/5101410013-S.pdf · Diperlukan metode penyampaian materi yang tepat, yang dapat memberdayakan siswa baik

82

- Identifikasi spesifikasi molen adukan :

1. Tabung adukan, berupa bejana berbentuk silinder dengan

bagian bawah tetutup dan lapisan atas berbentuk kerucut

terpancung. Pada ujung atas kerucut terdapat lubang mulut

tabung untuk memasukan bahan – bahan susun adukan beton

dan untuk menumpahkan adukan beton setelah selesai

dicampur. Didalam tabung aduk terdapat daun – daun yang

membantu mencampur bahan – bahan susunannya.

2. Motor, motor gerak yang diletakkan pada kerangka mesin

aduk berguna untuk menggerakan tabung aduk hingga

tabung aduk dapat berputar.

3. Roda molen, agar mudah memindahkan molen

4. Kerangka, merupakan tubuh dari mesin yang dilengkapi

dengan roda dan batang tarik mesin hingga mesinnya dapat

dengan mudah dipindahkan.

5. Roda pembalik tabung, berguna untuk mengubah kedudukan

tabung aduk pada waktu diisi bahan-bahan dan ketika untuk

menumpahkan hasil adukan.

6. Batang tarik mesin, untuk memudahkan memindahkan

molen

Page 65: PENINGKATAN HASIL BELAJAR KONSTRUKSI BATU DALAM ...lib.unnes.ac.id/22001/1/5101410013-S.pdf · Diperlukan metode penyampaian materi yang tepat, yang dapat memberdayakan siswa baik

83

- Cara menggunakan molen adukan :

1. Periksa kondisi mesin molen, apabila kondisi sudah ok,

nyalakan mesin molen

2. Masukan air terlebih dahulu, periksa apakah masih ada

bekas semen

3. Masukan batu split, semen, dan pasir

- Cara merawat molen adukan :

1. Bersihkan dengan menyemprot air ke dalam tabung molen

agar sisa sisa adukan beton keluar

2. Tempatkan di ruangan yang terbuka/ tertutup (ruang praktik)

- Identifikasi spesifikasi gerinda pemotong :

a. Handle pengangkat

b. Tutup pisau potong (dinamis)

c. Tutup pisau potong (statis)

d. Pisau potong (batu gerinda)

e. Skala pengukur sudut potong

f. Plat pelindung percikan

g. Dudukan

h. Stang pengunci

i. Pengunci ulir

j. Lengan ulir percikan

Page 66: PENINGKATAN HASIL BELAJAR KONSTRUKSI BATU DALAM ...lib.unnes.ac.id/22001/1/5101410013-S.pdf · Diperlukan metode penyampaian materi yang tepat, yang dapat memberdayakan siswa baik

84

- Cara menggunakan gerinda pemotong :

1. Berikan tanda pada bidang yang mau di potong di keramik,

anda bisa menggunakan pensil untuk menggaris . Gunakan

alat bantu penggaris besi supaya garis yang dibuat benar

benar dalam garis lurus. Jika dilakukan pemotongan yang

sama untuk keramik dalam jumlah yang banyak anda bisa

membuatkan mal ukur untuk mempercepat penggarisan.

2. Periksa alat pemotong keramik yang digunakan, pastikan

mata penggaris keramik masih tajam. Pastikan pegangan

semua alat penjepit dan penahan pada peralatan berfungsi

dengan sempurna.

3. Tempatkan perlatan dibidang yang datar dan kuat. Atur

penempatan dan posisinya supaya pekerjaan dapat nyaman.

Setelah anda dapatkan anda dapat memulai untuk

pemotongan

4. Tempatkan keramik di alat pemotong keramik, kemudian

luruskan dengan pegangan mata pisau pemotong (untuk

memastikan mata pisau pemotong dengan garis dalam

keramik biasannya ada tanda di peralatan, biasanya sudut

tegak keramik). Jika anda akan memotong dalam jumlah

yang banyak dengan ukuran yang sama, anda dapat

menguncinya supaya memeprcepat pemotongan

5. Kemudian atur posisi alat panahan batas keramik,

dan harus dipastikan sudah dalam keadaan baik dan kuat

6. Tempatkan mata pisau pemotong keramik di tempat paling

jauh dari pinggir keramik dan kemudian tarik sepanjang

yang akan dipotong dengan menekan di permuakaan

keramik

7. Jika sudah ditarik penuh, gunakan kaki penekan yang ada di

alat pemotong. Tekan keramik ke bawah sampai keramik

terpotong sepanjang garis yang dibuatkan.\

Page 67: PENINGKATAN HASIL BELAJAR KONSTRUKSI BATU DALAM ...lib.unnes.ac.id/22001/1/5101410013-S.pdf · Diperlukan metode penyampaian materi yang tepat, yang dapat memberdayakan siswa baik

85

- Cara merawat gherinda pemotong :

1. Setelah selesai menggerinda, tunggu sampai batu gerinda

berhenti total.

2. Letakkan pada posisi batu gerinda berada diatas agar tidak

mengenai benda lain apabila tidak sengaja menyala

3. Cabut mesin kabel dari stop kontak bila sudah tidak dipakai/

saat mengganti batu gerinda

4. Tempatkan di ruang praktik

3. Latihan Terstruktur

- Guru memanggil satu per satu siswa untuk mecoba

megidentifikasi dan menggunakan molen adukan dan gerinda

pemotong keramik

4. Latihan Terbimbing

- Guru memanggil satu per satu siswa untuk mecoba

megidentifikasi dan menggunakan molen adukan dan gerinda

pemotong keramik, guru tetepa memperhatikan apabila ada yang

salah segera memberitahu siswa untuk diperbaiki.

5. Latihan Mandiri

- Setelah siswa mengetahui kekurangannya dalam identifikasi dan

menggunakan peralatan, secara mandiri lalu siswa mencoba lagi

menggunakan molen adukan dan gerinda pemotong keramik.

- Guru memberikan soal evaluasi setelah semua siswa mencoba

mengidentifiaksi dan menggunakan peralatan.

Penutup (30 menit)

- Meminta kepada salah satu siswa untuk menyimpulkan materi yang

telah dipelajari

- Memberikan penguatan terhadap materi yang telah diberikan

- Menyampaikan materi yang akan dibahas pada pertemuan

selanjutnya

Page 68: PENINGKATAN HASIL BELAJAR KONSTRUKSI BATU DALAM ...lib.unnes.ac.id/22001/1/5101410013-S.pdf · Diperlukan metode penyampaian materi yang tepat, yang dapat memberdayakan siswa baik

86

- Memberi salam

b. Siklus II

Pendahuluan (10 menit)

- Memberi salam

- Berdoa dan Presensi

- Memberikan apersepsiyang berhubungan dengan identifikasi dan

penggunaan peralatan tangan mekanik/ listrik pekerjaan konstruksi

bangunan gedung/air

Kegiatan Inti (185 menit)

1. Orientasi

- Memperkenalkan lagi mata pelajaran konstruksi batu yang

mencakup kompetensi dasar identifikasi dan menggunakan

peralatan tangan mekanik/ listrik pekerjaan konstruksi bangunan

gedung/ air.

- Metode pembelajaran Direct Instruction adalah metode

pembelajaran berpusat pada guru yang memiliki lima langkah:

menetapkan tujuan, penjelasan dan/atau demonstrasi, panduan

praktek, umpan balik, dan perluasan praktek. Pelajaran dalam

pengajaran langsung memerlukan perencanaan yang hati-hati

oleh guru dan lingkungan belajar yang menyenangkan dan

berorientasi tugas.

- Tujuan mempelajari kompetensi dasar identifikasi dan

menggunakan peralatan tangan mekanik/ listrik pekerjaan

konstruksi bangunan gedung/ air supaya siswa dapat

mengidentifikasi dan dapat menggunakan peralatan tangan dan

mekanik/ listrik pekerjaan konstruksi bangunan gedung atau

bangunan air

- Tahapan metode pembelajaran Direct Instruction ada 5 yaitu,

orientasi, demonstrasi, latihan terstruktur, latihan terbimbing,

latihan mandiri

Page 69: PENINGKATAN HASIL BELAJAR KONSTRUKSI BATU DALAM ...lib.unnes.ac.id/22001/1/5101410013-S.pdf · Diperlukan metode penyampaian materi yang tepat, yang dapat memberdayakan siswa baik

87

- Gambaran awal kompetensi dasar, kita akan memeprlajari

identifikasi, menggunakan dan merawat peralatan tangan

mekanik/ listrik pekerjaan konstruksi bangunan gedung/ air.

Mengambil peralatan praktek dari ruang praktik yaitu molen

adukan dan gerinda pemotong keramik

- Memberi motivasi siswa, siswa minimal harus mengenal,

mengetahui spesifikasi, cara menggunakan, cara merawat semua

peralatan pekerjaan konstruksi bangunan gedung/air. Karena itu

sebagai modal kita untuk praktek di sekolah maupun menjadi

modal untuk kita bekerja

2. Demonstasi

- Mengambil alat peraga di ruang praktik yaitu molen adukan dan

gerinda pemotong keramik sebagai sarana pendukung untuk

proses pembelajaran

- Identifikasi spesifikasi molen adukan :

1. Tabung adukan, berupa bejana berbentuk silinder dengan

bagian bawah tetutup dan lapisan atas berbentuk kerucut

terpancung. Pada ujung atas kerucut terdapat lubang mulut

tabung untuk memasukan bahan – bahan susun adukan

beton dan untuk menumpahkan adukan beton setelah selesai

Page 70: PENINGKATAN HASIL BELAJAR KONSTRUKSI BATU DALAM ...lib.unnes.ac.id/22001/1/5101410013-S.pdf · Diperlukan metode penyampaian materi yang tepat, yang dapat memberdayakan siswa baik

88

dicampur. Didalam tabung aduk terdapat daun – daun yang

membantu mencampur bahan – bahan susunannya.

2. Motor, motor gerak yang diletakkan pada kerangka mesin

aduk berguna untuk menggerakan tabung aduk hingga

tabung aduk dapat berputar.

3. Roda molen, agar mudah memindahkan molen

4. Kerangka, merupakan tubuh dari mesin yang dilengkapi

dengan roda dan batang tarik mesin hingga mesinnya dapat

dengan mudah dipindahkan.

5. Roda pembalik tabung, berguna untuk mengubah

kedudukan tabung aduk pada waktu diisi bahan-bahan dan

ketika untuk menumpahkan hasil adukan.

6. Batang tarik mesin, untuk memudahkan memindahkan

molen

- Cara menggunakan molen adukan :

1. Periksa kondisi mesin molen, apabila kondisi sudah ok,

nyalakan mesin molen

2. Masukan air terlebih dahulu, periksa apakah masih ada

bekas semen

3. Masukan batu split, semen, dan pasir

- Cara merawat molen adukan :

1. Bersihkan dengan menyemprot air ke dalam tabung molen

agar sisa sisa adukan beton keluar

2. Tempatkan di ruangan yang terbuka/ tertutup (ruang

praktik)

Page 71: PENINGKATAN HASIL BELAJAR KONSTRUKSI BATU DALAM ...lib.unnes.ac.id/22001/1/5101410013-S.pdf · Diperlukan metode penyampaian materi yang tepat, yang dapat memberdayakan siswa baik

89

- Identifikasi spesifikasi gerinda pemotong :

a. Handle pengangkat

b. Tutup pisau potong (dinamis)

c. Tutup pisau potong (statis)

d. Pisau potong (batu gerinda)

e. Skala pengukur sudut potong

f. Plat pelindung percikan

g. Dudukan

h. Stang pengunci

i. Pengunci ulir

j. Lengan ulir percikan

- Cara menggunakan gerinda pemotong :

1. Berikan tanda pada bidang yang mau di potong di keramik,

anda bisa menggunakan pensil untuk menggaris . Gunakan

alat bantu penggaris besi supaya garis yang dibuat benar

benar dalam garis lurus. Jika dilakukan pemotongan yang

sama untuk keramik dalam jumlah yang banyak anda bisa

membuatkan mal ukur untuk mempercepat penggarisan.

2. Periksa alat pemotong keramik yang digunakan, pastikan

mata penggaris keramik masih tajam. Pastikan pegangan

semua alat penjepit dan penahan pada peralatan berfungsi

dengan sempurna.

Page 72: PENINGKATAN HASIL BELAJAR KONSTRUKSI BATU DALAM ...lib.unnes.ac.id/22001/1/5101410013-S.pdf · Diperlukan metode penyampaian materi yang tepat, yang dapat memberdayakan siswa baik

90

3. Tempatkan perlatan dibidang yang datar dan kuat. Atur

penempatan dan posisinya supaya pekerjaan dapat nyaman.

Setelah anda dapatkan anda dapat memulai untuk

pemotongan

4. Tempatkan keramik di alat pemotong keramik, kemudian

luruskan dengan pegangan mata pisau pemotong (untuk

memastikan mata pisau pemotong dengan garis dalam

keramik biasannya ada tanda di peralatan, biasanya sudut

tegak keramik). Jika anda akan memotong dalam jumlah

yang banyak dengan ukuran yang sama, anda dapat

menguncinya supaya memeprcepat pemotongan

5. Kemudian atur posisi alat panahan batas keramik, dan harus

dipastikan sudah dalam keadaan baik dan kuat

6. Tempatkan mata pisau pemotong keramik di tempat paling

jauh dari pinggir keramik dan kemudian tarik sepanjang

yang akan dipotong dengan menekan di permuakaan keramik

7. Jika sudah ditarik penuh, gunakan kaki penekan yang ada di

alat pemotong. Tekan keramik ke bawah sampai keramik

terpotong sepanjang garis yang dibuatkan.

- Cara merawat gherinda pemotong :

1. Setelah selesai menggerinda, tunggu sampai batu gerinda

berhenti total.

2. Letakkan pada posisi batu gerinda berada diatas agar tidak

mengenai benda lain apabila tidak sengaja menyala

3. Cabut mesin kabel dari stop kontak bila sudah tidak dipakai/

saat mengganti batu gerinda

4. Tempatkan di ruang praktik

5. Latihan Terstruktur

- Guru memanggil satu per satu siswa untuk mecoba

megidentifikasi dan menggunakan molen adukan dan gerinda

pemotong keramik

Page 73: PENINGKATAN HASIL BELAJAR KONSTRUKSI BATU DALAM ...lib.unnes.ac.id/22001/1/5101410013-S.pdf · Diperlukan metode penyampaian materi yang tepat, yang dapat memberdayakan siswa baik

91

6. Latihan Terbimbing

- Guru memanggil satu per satu siswa untuk mecoba

megidentifikasi dan menggunakan molen adukan dan gerinda

pemotong keramik, guru tetepa memperhatikan apabila ada yang

salah segera memberitahu siswa untuk diperbaiki.

7. Latihan Mandiri

- Setelah siswa mengetahui kekurangannya dalam identifikasi dan

menggunakan peralatan, secara mandiri lalu siswa mencoba lagi

menggunakan molen adukan dan gerinda pemotong keramik.

- Guru memberikan soal evaluasi setelah semua siswa mencoba

mengidentifiaksi dan menggunakan peralatan.

Penutup (30 menit)

- Meminta kepada salah satu siswa untuk menyimpulkan materi yang

telah dipelajari

- Memberikan penguatan terhadap materi yang telah diberikan

- Menyampaikan materi yang akan dibahas pada pertemuan

selanjutnya

- Memberi salam

V. ALAT/ BAHAN/ SUMBER BELAJAR

1. Alat Sarana

Papan tulis dan perlengkapanya

LCD dan Laptop

Peralatan tangan mekanik/ listrik yang ada di Ruang Praktik

2. Sumber Bahan Ajar

Buku Konstruksi Batu\

Page 74: PENINGKATAN HASIL BELAJAR KONSTRUKSI BATU DALAM ...lib.unnes.ac.id/22001/1/5101410013-S.pdf · Diperlukan metode penyampaian materi yang tepat, yang dapat memberdayakan siswa baik

92

VI. PENILAIAN

1. Tugas hasil identifikasi peralatan

2. Observasi/ pengamatan

3. Portofolio terkait kemampuan penggunaan alat

4. Tes Tertulis

Salatiga, November 2014

Guru Mata Pelajaran Peneliti

Yulianto, S.T Triyasa Gumilang

Page 75: PENINGKATAN HASIL BELAJAR KONSTRUKSI BATU DALAM ...lib.unnes.ac.id/22001/1/5101410013-S.pdf · Diperlukan metode penyampaian materi yang tepat, yang dapat memberdayakan siswa baik

93

Lampiran 3. Kisi-kisi Instrument Soal Uji Coba

KISI – KISI INSTRUMEN SOAL UJI COBA

IDENTIFIKASI DAN PENGGUNAAN PERALATAN TANGAN DAN MEKANIK/ LISTRIK

Identifikasi dan

menggunakan

peralatan tangan

mekanik/ listrik

Peralatan pekerjaan

konstruksi

54%

Menggunakan peralatan

tangan mekanik/ listrik

pekerjaan konstruksi

bangunan gedung atau

bangunan air

~ Perawatan peralatan tangan mekanik/

listrik

~ Teknik menggunakan peralatan

5, 11

4, 8, 10

5 46%

~ Spesifikasi peralatan tangan mekanik/

listrik

7, 9

1, 2

6

Jumlah %

~ Jenis - Jenis peralatan tangan mekanik/

listrik

Standar Kompetensi Kompetensi Dasar Indikator Sub. Indikator Nomor Soal

Identifikasi peralatan

tangan mekanik/ listrik

pekerjaan konstruksi

bangunan gedung atau

bangunan air

Jumlah 11 100%

1, 2, 3, 6

~ Fungsi peralatan tangan mekanik/ listrik

Page 76: PENINGKATAN HASIL BELAJAR KONSTRUKSI BATU DALAM ...lib.unnes.ac.id/22001/1/5101410013-S.pdf · Diperlukan metode penyampaian materi yang tepat, yang dapat memberdayakan siswa baik

94

Lampiran 4. Soal Tes Uji Coba

SOAL TES UJI COBA

SMK NEGERI 2 SALATIGA

Mata Pelajaran : Konstruksi Batu Nama :.............................

Kelas/ Semester : XI TKBB/ Ganjil No :.............................

Waktu : 45 menit Tanda Tangan :.............................

Petunjuk Umum

1. Berdoalah sebelum mengerjakan.

2. Baca dengan cermat perintah soal dan kerjakan soal yang mudah terlebih

dahulu.

1. Sebutkan minimal 3 peralatan tangan mekanik/ listrik pekerjaan konstruksi

bangunan gedung yang telah dipresentasikan dan sebutkan spesifikasinya!

2. Sebutkan minimal 3 peralatan tangan mekanik/ listrik pekerjaan konstruksi

bangunan air yang telah dipresentasikan dan sebutkan spesifikasinya!

Gambar. 1

Page 77: PENINGKATAN HASIL BELAJAR KONSTRUKSI BATU DALAM ...lib.unnes.ac.id/22001/1/5101410013-S.pdf · Diperlukan metode penyampaian materi yang tepat, yang dapat memberdayakan siswa baik

95

3. Apakah nama benda pada gambar 1? Termasuk peralatan tangan mekanik/

listrik pekerjaan konstruksi bangunan gedung atau bangunan air?

4. Bagaimana cara mengunakan benda pada gambar 1?

5. Bagaimana cara perawatan benda pada gambar 1?

Gambar. 2

6. Apakah nama benda pada gambar 2? Termasuk peralatan tangan mekanik/

listrik pekerjaan konstruksi bangunan gedung atau bangunan air?

7. Apakah fungsi benda pada gambar 2?

8. Bagaimana cara menggunakan benda pada gambar 2?

Gambar.3

Page 78: PENINGKATAN HASIL BELAJAR KONSTRUKSI BATU DALAM ...lib.unnes.ac.id/22001/1/5101410013-S.pdf · Diperlukan metode penyampaian materi yang tepat, yang dapat memberdayakan siswa baik

96

9. Apakah fungsi beton vibrator dalam pekerjaan konstruksi bangunan air?

10. Bagaimana cara menggunakan beton vibrator agar keselamatan pemakai tetap

terjaga?

11. Bagaimana cara perawatan beton vibrator diatas?

Page 79: PENINGKATAN HASIL BELAJAR KONSTRUKSI BATU DALAM ...lib.unnes.ac.id/22001/1/5101410013-S.pdf · Diperlukan metode penyampaian materi yang tepat, yang dapat memberdayakan siswa baik

97

Lampiran 5. Kunci Jawaban Soal Tes Uji Coba

KUNCI JAWABAN SOAL TES UJI COBA

1. Jawaban 1 (skor1), jawaban 2 (skor 3), jawaban 3 (skor 4), jawaban 3 sampai 6

(skor 6)

- Ayakan : dibuat dari kawat kasa dengan tangkai diberi kayu, besar lubang

ayakan 4,8mm

- Kotak takaran : dibuat dari kayu

- Kotak spesi : dibuat dari kayu dengan ukuran tinggi 22cm x lebar 100cm x

panjang 160cm, dibuat dari pelat baja tebal 3mm x 60cm x 100cm

- Sekop : dibuat dari logam dengan tangkai kayu

- Cangkul : dibuat dari logam dengan tangkai kayu

- Ember : dibuat dari seng/ jaret/ plastik

2. Jika menyertakan spesifikasi alat : jawaban < 3 (skor 1), jawaban 3 (skor 3),

jawaban 3 sampai 5 (skor 5)

Jika tidak menjawab beserta spesifikasi alat (skor1)

- Beron vibrator : ada mesin sebagai penghasil getaran, selang penghantar,

kepala vibrator terbuat dari silinder baja seukuran gagang tongkat bisbol

(alat yang direndam dalam beton)

- Stamper kuda : mesin pengubah rotasi gigi untuk mendapatkan gerakan

vertikal timbal balik, bingkai pelindung dan pegangan pengarah terbuat dari

besi, kaki hentak dari pegas, plat tumbuk dari baja

- Gerinda : ada saklar utama untuk tombol on/ of, penutup roda gerinda

untuk melindungi dari serpihan roda gerinda pada saat pemotongan,

penjepit benda/ ragum, kabel untuk menghubungkan listrik

- Bor tangan : ada kabel power dan kabel penghubung sekring saklar on/ off,

handle untuk menekan mata bor ke benda kerja, spindle tempat untuk

meletakan mata bor, mata bor spiral

- Mesin aduk beton/ molen : tabung aduk berbentuk silinder bagian bawah

tertutup dan bagian atas terbuka berbentuk kerucut terpancung terdapat

Page 80: PENINGKATAN HASIL BELAJAR KONSTRUKSI BATU DALAM ...lib.unnes.ac.id/22001/1/5101410013-S.pdf · Diperlukan metode penyampaian materi yang tepat, yang dapat memberdayakan siswa baik

98

juga daun besi untuk mencampur bahan, motor penggerak tabung, roda

untuk memindahkan molen, kerangka yang menopang mesin terbuat dari

besi, roda pembalik tabung untuk mengubah kedudukan tabung, batang

tarik untuk menarik molen agar dapat dipindahkan

3. Jika menjawab benar (skor 4), jika hanya menjawab nama benda/ jenis

peralatan saja (skor2)

Stamper kuda, peralatan konstruksi bangunan gedung dan konstruksi bangunan

air

4. Jika menjawab benar dimulai dari pengecekan alat, menghidupkan mesin,

menjalankan alat (skor 15)

Jika menjawab pengecekan alat/ menghidupkan mesin/ menjalankan alat saja

(skor 5)

Cara menggunakan :

- Pengecekan alat

- Sebelum pengoperasian mesin,memeriksa minyak yang ada dalam tanki

mesin .Dianjurkan minyak tidak boleh terlalu penuh, karena dikhawatirkan

oleh getaran yang cukup besar minyak akan bisa tertumpah. Bagian bagian

mesin seperti mur dan baut harus diperiksa dimana tidak boleh ada yang

longgar, kencangkan setiap mur dan baut untuk menghindari resiko

pekerjaan dan juga memberikan pelumasan terhadap bagian yang

dibutuhkan.

- Menghidupkan mesin

- Buka katup bah an bakar ke posisi terbuka, kemudian atur posisi mesin

ON/OFF ke posisi ON. Tarik grip pegangan secara cepat hingga mesin

bunyi dan posisi hidup. Setelah posisi mesin sudah hidup lakukan

pemanasan kira kira 3- 5 menit pada kecepatan mesin yang dalam kondisi

kecepatan rendah. Pada saat ini dialakukan pengecekan terhadap kebocoran

gas dengan mengindentifikasi suara normal atau tidak.

- Menjalankan alat

- Setelah mesin dipanaskan kira kira 3-5 menit pada kecepatan rendah secara

perlahan lahan diatur posisi kecepatan tuas dengan memindahkan kait

Page 81: PENINGKATAN HASIL BELAJAR KONSTRUKSI BATU DALAM ...lib.unnes.ac.id/22001/1/5101410013-S.pdf · Diperlukan metode penyampaian materi yang tepat, yang dapat memberdayakan siswa baik

99

pengatur secara perlahan lahan untuk menghindari kerusakan

kopling. Setelah kait pengatur sudah di atur ke posisi kecepatan yang

dibutuhkan dengan perlahan alat diarahkan ke tempat yang akan

dipadatkan dengan mengatur posisi pada pengangan mesin. Kecepatan arah

horizontal harus diseimbangkan oleh operator, dimana harus dihindari

pemadatan disatu posisi pada jangka waktu yang cukup lama karena akan

menyebabkan pergeseran arah horizontal akan sulit karena perbedan

ketingggian, dimana dianjurkan alat berjalan secara kontiniu. Jika

dibutuhkan pemadatan kembali ditempat diinginkan dapat dialakukan

dengan menjalankan alat ketempat semula (putaran berikutnya).

5. Jika menjawab secara benar (skor 15)

Cara perawatan :

- Alat stamper harus dirawat secara berkala baik terhadap mesin dan bagian

lainnya, umunya harus dilakukan pemeriksaan dan perawatan terhadap

saluran bahan bakar, pemberian oli mesin , dan pelumasan terhadap bagian

kaki penghentak.

- Untuk penyimpanan dianjurkan disimpan ditempat yang kering dan agak

dingin. Tempat penyimapan juga dianjurkan dibuatkan rak penahan dimana

alat disimpan tetap dalam keadaan berdiri dan harus terhindar dari benturan

atau senggolan yang bisa menyebabkan alat terjatuh. Saat penyimpanan

dianjurkan posisi minyak dalam alat dalam keadaan kosong

6. Jika menjawab benar dan lengkap (skor 4), jika hanya menjawab nama benda/

jenis peralatan saja (skor2)

Gerinda pemotong keramik, peralatan konstruksi bangunan gedung

7. Jika menjawab benar (skor 3)

Untuk memotong keramik sesuai kebutuhan

8. Jika menjawab benar dimulai dari pengecekan alat, menghidupkan mesin,

menjalankan alat (skor 15)

Jika menjawab pengecekan alat/ menghidupkan mesin/ menjalankan alat saja

(skor 5)

Cara menggunakan :

Page 82: PENINGKATAN HASIL BELAJAR KONSTRUKSI BATU DALAM ...lib.unnes.ac.id/22001/1/5101410013-S.pdf · Diperlukan metode penyampaian materi yang tepat, yang dapat memberdayakan siswa baik

100

- Berikan tanda pada bidang yang mau di potong di keramik, anda bisa

menggunakan pensil untuk menggaris . Gunakan alat bantu penggaris besi

supaya garis yang dibuat benar benar dalam garis lurus. Jika dilakukan

pemotongan yang sama untuk keramik dalam jumlah yang banyak anda

bisa membuatkan mal ukur untuk mempercepat penggarisan.

- Periksa alat pemotong keramik yang digunakan, pastikan mata penggaris

keramik masih tajam. Pastikan pegangan semua alat penjepit dan

penahan pada peralatan berfungsi dengan sempurna.

- Tempatkan perlatan dibidang yang datar dan kuat. Atur penempatan dan

posisinya supaya pekerjaan dapat nyaman. Setelah anda dapatkan anda

dapat memulai untuk pemotongan

- Tempatkan keramik di alat pemotong keramik, kemudian luruskan dengan

pegangan mata pisau pemotong (untuk memastikan mata pisau pemotong

dengan garis dalam keramik biasannya ada tanda di peralatan,

biasanya sudut tegak keramik). Jika anda akan memotong dalam jumlah

yang banyak dengan ukuran yang sama, anda dapat menguncinya supaya

memeprcepat pemotongan

- Kemudian atur posisi alat panahan batas keramik, dan harus dipastikan

sudah dalam keadaan baik dan kuat

- Tempatkan mata pisau pemotong keramik di tempat paling jauh

dari pinggir keramik dan kemudian tarik sepanjang yang akan dipotong

dengan menekan di permuakaan keramik

- Jika sudah ditarik penuh, gunakan kaki penekan yang ada di alat

pemotong. Tekan keramik ke bawah sampai keramik terpotong sepanjang

garis yang dibuatkan.

9. Jika menjawab benar (skor 3)

Pemadatan beton dalam mengeluarkan kandungan udara yang terjebak dalam

air

10. Jika menjawab benar dimulai dari pengecekan alat, menghidupkan mesin,

menjalankan alat (skor 15)

Page 83: PENINGKATAN HASIL BELAJAR KONSTRUKSI BATU DALAM ...lib.unnes.ac.id/22001/1/5101410013-S.pdf · Diperlukan metode penyampaian materi yang tepat, yang dapat memberdayakan siswa baik

101

Jika menjawab pengecekan alat/ menghidupkan mesin/ menjalankan alat saja

(skor 5)

Cara menggunakan :

- Ketika beton sudah dituangkan kedalam bekisting, mesin vibrator sudah

ditempatkan di dekat area tempat penuangan beton. Posisi harus dijaga

supaya selang vibrator tidak terlalu jauh dari area yang akan digetar. Saat

beton sudah dituang mesin vibrator sudah harus dihidupkan dan kemudian

selang diarahkan ke area beton basah, kemudian kepala atas vibrator

didorong ke dalam beton. Kepala Vibrator di getarkan pada satu area

sekitar 10 detik. Posisi kepala vibrator tidak boleh bersinggungan langsung

dengan bekisting , dianjurkan jarak kepala vibrator dari sisi bekisting

sekitar 10 – 12 cm. Kepala vibrator harus bergetar sepanjang daerah beton

yang baru dituang dengan memindahkan kepala vibrator sekitar 30 -40 cm

dari titik sebelumnya yang sudah digetar. Pastikan seluruh area harus di

getar.

11. Jika menjawab secara benar (skor 15)

Cara perawatan :

Pemeliharaan mesin vibrator :

- Menjaga rumahamesin dan filter udara dalam keadaan bersih bersih

untuk memungkinkan untuk pendinginan yang tepat

- Memeriksa kuas, boot switch, dan kabel listrik secara berkala sehingga

mesin tetap dalam keadaan baik

Pemeliharaan Shaft / Selang Vibrator:

- Setiapa selesai pemakaian selang harus dibersihkan dan diberikan

pelumasan tipis.

- Saat menggulung atau melipat selang , jangan terlalu tekuk atau dipaksa

karena akan menarik poros didalam selang.

Pemeliharaan Kepala Vibrator :

- Setiapa selesai pemakaian selang harus dibersihkan dan dikeringkan

- Saat pembelian biasanya kepala vibrator selalu disediakan dengan

pembungkus (sarung kepala), jadi setiap selesai pemakaian dan

Page 84: PENINGKATAN HASIL BELAJAR KONSTRUKSI BATU DALAM ...lib.unnes.ac.id/22001/1/5101410013-S.pdf · Diperlukan metode penyampaian materi yang tepat, yang dapat memberdayakan siswa baik

102

pembersihan kepala vibrator harus tetap dibungkus dengan sarung

kepala vibrator.

Page 85: PENINGKATAN HASIL BELAJAR KONSTRUKSI BATU DALAM ...lib.unnes.ac.id/22001/1/5101410013-S.pdf · Diperlukan metode penyampaian materi yang tepat, yang dapat memberdayakan siswa baik

103

Lampiran 6. Tabel Analisis Soal Instrumen

TABEL ANALISIS SOAL INSTRUMEN

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11

1 13 1 4603 Angga Maulana Santosa 4 0 4 7 5 0 3 0 1 0 0 24 576

2 13 1 4613 Lintang Timur 6 0 1 5 2 2 3 6 3 0 2 30 900

3 13 1 4619 Mulya Abadi Satyawan 6 1 4 10 5 2 3 10 3 3 5 52 2704

4 13 1 4620 Nazila Maulida 0 0 4 0 1 4 3 7 3 0 1 23 529

5 13 1 4623 Ramli Ahmad 4 0 4 10 7 4 3 5 3 5 1 46 2116

6 13 1 4625 Syatila Danis Farzana 2 2 4 0 1 4 3 7 3 0 0 26 676

6 22 3 21 32 21 16 18 35 16 8 9 201 7501

Y2

Jumlah

No NIS NAMANomor Butir Instrumen

Y

Page 86: PENINGKATAN HASIL BELAJAR KONSTRUKSI BATU DALAM ...lib.unnes.ac.id/22001/1/5101410013-S.pdf · Diperlukan metode penyampaian materi yang tepat, yang dapat memberdayakan siswa baik

104

Lampiran 7. Perhitungan Validitas Butir Soal Instrumen

PERHITUNGAN VALIDITAS BUTIR SOAL INSTRUMEN

( ) ( )

√* ( ) + * ( ) +

keterangan:

rxy : koefisien korelasi variabel x dan variabel y

X : skor tiap butir soal

Y : skor total yang benar dari tiap subjek

N : jumlah peserta tes

1. Butir 1

No NIS NAMA X1 X12

Y Y2

X1Y

1 13 1 4603 Angga Maulana Santosa 4 16 24 576 96

2 13 1 4613 Lintang Timur 6 36 30 900 180

3 13 1 4619 Mulya Abadi Satyawan 6 36 52 2704 312

4 13 1 4620 Nazila Maulida 0 0 23 529 0

5 13 1 4623 Ramli Ahmad 4 16 46 2116 184

6 13 1 4625 Syatila Danis Farzana 2 4 26 676 52

6 22 108 201 7501 824Jumlah

( ) ( )

√* ( ) + * ( ) +

( ) ( )

√* ( ) + * ( ) +

(valid)

2. Butir 2

No NIS NAMA X1 X12

Y Y2

X1Y

1 13 1 4603 Angga Maulana Santosa 0 0 24 576 0

2 13 1 4613 Lintang Timur 0 0 30 900 0

3 13 1 4619 Mulya Abadi Satyawan 1 1 52 2704 52

4 13 1 4620 Nazila Maulida 0 0 23 529 0

5 13 1 4623 Ramli Ahmad 0 0 46 2116 0

6 13 1 4625 Syatila Danis Farzana 2 4 26 676 52

6 3 5 201 7501 104Jumlah

( ) ( )

√* ( ) + * ( ) +

Page 87: PENINGKATAN HASIL BELAJAR KONSTRUKSI BATU DALAM ...lib.unnes.ac.id/22001/1/5101410013-S.pdf · Diperlukan metode penyampaian materi yang tepat, yang dapat memberdayakan siswa baik

105

( ) ( )

√* ( ) + * ( ) +

(tidak valid)

3. Butir 3

No NIS NAMA X1 X12

Y Y2

X1Y

1 13 1 4603 Angga Maulana Santosa 4 16 24 576 96

2 13 1 4613 Lintang Timur 1 1 30 900 30

3 13 1 4619 Mulya Abadi Satyawan 4 16 52 2704 208

4 13 1 4620 Nazila Maulida 4 16 23 529 92

5 13 1 4623 Ramli Ahmad 4 16 46 2116 184

6 13 1 4625 Syatila Danis Farzana 4 16 26 676 104

6 21 81 201 7501 714Jumlah

( ) ( )

√* ( ) + * ( ) +

( ) ( )

√* ( ) + * ( ) +

(tidak valid)

4. Butir 4

No NIS NAMA X1 X12

Y Y2

X1Y

1 13 1 4603 Angga Maulana Santosa 7 49 24 576 168

2 13 1 4613 Lintang Timur 5 25 30 900 150

3 13 1 4619 Mulya Abadi Satyawan 10 100 52 2704 520

4 13 1 4620 Nazila Maulida 0 0 23 529 0

5 13 1 4623 Ramli Ahmad 10 100 46 2116 460

6 13 1 4625 Syatila Danis Farzana 0 0 26 676 0

6 32 274 201 7501 1298Jumlah

( ) ( )

√* ( ) + * ( ) +

( ) ( )

√* ( ) + * ( ) +

(valid)

5. Butir 5

Page 88: PENINGKATAN HASIL BELAJAR KONSTRUKSI BATU DALAM ...lib.unnes.ac.id/22001/1/5101410013-S.pdf · Diperlukan metode penyampaian materi yang tepat, yang dapat memberdayakan siswa baik

106

No NIS NAMA X1 X12

Y Y2

X1Y

1 13 1 4603 Angga Maulana Santosa 5 25 24 576 120

2 13 1 4613 Lintang Timur 2 4 30 900 60

3 13 1 4619 Mulya Abadi Satyawan 5 25 52 2704 260

4 13 1 4620 Nazila Maulida 1 1 23 529 23

5 13 1 4623 Ramli Ahmad 7 49 46 2116 322

6 13 1 4625 Syatila Danis Farzana 1 1 26 676 26

6 21 105 201 7501 811Jumlah

( ) ( )

√* ( ) + * ( ) +

( ) ( )

√* ( ) + * ( ) +

(valid)

6. Butir 6

No NIS NAMA X1 X12

Y Y2

X1Y

1 13 1 4603 Angga Maulana Santosa 0 0 24 576 0

2 13 1 4613 Lintang Timur 2 4 30 900 60

3 13 1 4619 Mulya Abadi Satyawan 2 4 52 2704 104

4 13 1 4620 Nazila Maulida 4 16 23 529 92

5 13 1 4623 Ramli Ahmad 4 16 46 2116 184

6 13 1 4625 Syatila Danis Farzana 4 16 26 676 104

6 16 56 201 7501 544Jumlah

( ) ( )

√* ( ) + * ( ) +

( ) ( )

√* ( ) + * ( ) +

(tidak valid)

7. Butir 7

No NIS NAMA X1 X12

Y Y2

X1Y

1 13 1 4603 Angga Maulana Santosa 3 9 24 576 72

2 13 1 4613 Lintang Timur 3 9 30 900 90

3 13 1 4619 Mulya Abadi Satyawan 3 9 52 2704 156

4 13 1 4620 Nazila Maulida 3 9 23 529 69

5 13 1 4623 Ramli Ahmad 3 9 46 2116 138

6 13 1 4625 Syatila Danis Farzana 3 9 26 676 78

6 18 54 201 7501 603Jumlah

Page 89: PENINGKATAN HASIL BELAJAR KONSTRUKSI BATU DALAM ...lib.unnes.ac.id/22001/1/5101410013-S.pdf · Diperlukan metode penyampaian materi yang tepat, yang dapat memberdayakan siswa baik

107

( ) ( )

√* ( ) + * ( ) +

( ) ( )

√* ( ) + * ( ) +

(tidak valid)

8. Butir 8

No NIS NAMA X1 X12

Y Y2

X1Y

1 13 1 4603 Angga Maulana Santosa 0 0 24 576 0

2 13 1 4613 Lintang Timur 6 36 30 900 180

3 13 1 4619 Mulya Abadi Satyawan 10 100 52 2704 520

4 13 1 4620 Nazila Maulida 7 49 23 529 161

5 13 1 4623 Ramli Ahmad 5 25 46 2116 230

6 13 1 4625 Syatila Danis Farzana 7 49 26 676 182

6 35 259 201 7501 1273Jumlah

( ) ( )

√* ( ) + * ( ) +

( ) ( )

√* ( ) + * ( ) +

(valid)

9. Butir 9

No NIS NAMA X1 X12

Y Y2

X1Y

1 13 1 4603 Angga Maulana Santosa 1 1 24 576 24

2 13 1 4613 Lintang Timur 3 9 30 900 90

3 13 1 4619 Mulya Abadi Satyawan 3 9 52 2704 156

4 13 1 4620 Nazila Maulida 3 9 23 529 69

5 13 1 4623 Ramli Ahmad 3 9 46 2116 138

6 13 1 4625 Syatila Danis Farzana 3 9 26 676 78

6 16 46 201 7501 555Jumlah

( ) ( )

√* ( ) + * ( ) +

( ) ( )

√* ( ) + * ( ) +

Page 90: PENINGKATAN HASIL BELAJAR KONSTRUKSI BATU DALAM ...lib.unnes.ac.id/22001/1/5101410013-S.pdf · Diperlukan metode penyampaian materi yang tepat, yang dapat memberdayakan siswa baik

108

(valid)

10. Butir 10

No NIS NAMA X1 X12

Y Y2

X1Y

1 13 1 4603 Angga Maulana Santosa 0 0 24 576 0

2 13 1 4613 Lintang Timur 0 0 30 900 0

3 13 1 4619 Mulya Abadi Satyawan 3 9 52 2704 156

4 13 1 4620 Nazila Maulida 0 0 23 529 0

5 13 1 4623 Ramli Ahmad 5 25 46 2116 230

6 13 1 4625 Syatila Danis Farzana 0 0 26 676 0

6 8 34 201 7501 386Jumlah

( ) ( )

√* ( ) + * ( ) +

( ) ( )

√* ( ) + * ( ) +

(valid)

11. Butir 11

No NIS NAMA X1 X12

Y Y2

X1Y

1 13 1 4603 Angga Maulana Santosa 0 0 24 576 0

2 13 1 4613 Lintang Timur 2 4 30 900 60

3 13 1 4619 Mulya Abadi Satyawan 5 25 52 2704 260

4 13 1 4620 Nazila Maulida 1 1 23 529 23

5 13 1 4623 Ramli Ahmad 1 1 46 2116 46

6 13 1 4625 Syatila Danis Farzana 0 0 26 676 0

6 9 31 201 7501 389Jumlah

( ) ( )

√* ( ) + * ( ) +

( ) ( )

√* ( ) + * ( ) +

(valid)

Page 91: PENINGKATAN HASIL BELAJAR KONSTRUKSI BATU DALAM ...lib.unnes.ac.id/22001/1/5101410013-S.pdf · Diperlukan metode penyampaian materi yang tepat, yang dapat memberdayakan siswa baik

109

Lampiran 8. Perhitungan Realibilitas Butir Soal Instrumen

PERHITUNGAN RELIABILITAS BUTIR SOAL INSTRUMEN

(

)(

)

Page 92: PENINGKATAN HASIL BELAJAR KONSTRUKSI BATU DALAM ...lib.unnes.ac.id/22001/1/5101410013-S.pdf · Diperlukan metode penyampaian materi yang tepat, yang dapat memberdayakan siswa baik

110

Keterangan :

= Realibilitas

= Jumlah varian skor tiap item

= Varian skor total

= banyaknya subjek

Indeks realibilitas butir instrumen :

≥ 0,80 : Realibilitas tinggi

0,40 - < 0.80 : Realibilitas sedang

< 0.40 : Realibilitas rendah

12. Butir 1

No NIS NAMA Si2

1 13 1 4603 Angga Maulana Santosa 4

2 13 1 4613 Lintang Timur 6

3 13 1 4619 Mulya Abadi Satyawan 6

4 13 1 4620 Nazila Maulida 0

5 13 1 4623 Ramli Ahmad 4

6 13 1 4625 Syatila Danis Farzana 2

Jumlah 6 ∑Si2= 22

100St2=

(

) (

)

( )( ) (Realibilitas tinggi)

13. Butir 2

No NIS NAMA Si2

1 13 1 4603 Angga Maulana Santosa 0

2 13 1 4613 Lintang Timur 0

3 13 1 4619 Mulya Abadi Satyawan 1

4 13 1 4620 Nazila Maulida 0

5 13 1 4623 Ramli Ahmad 0

6 13 1 4625 Syatila Danis Farzana 2

Jumlah 6 ∑Si2= 3

100St2=

(

) (

)

( )( ) (Realibilitas tinggi)

14. Butir 3

Page 93: PENINGKATAN HASIL BELAJAR KONSTRUKSI BATU DALAM ...lib.unnes.ac.id/22001/1/5101410013-S.pdf · Diperlukan metode penyampaian materi yang tepat, yang dapat memberdayakan siswa baik

111

No NIS NAMA Si2

1 13 1 4603 Angga Maulana Santosa 4

2 13 1 4613 Lintang Timur 1

3 13 1 4619 Mulya Abadi Satyawan 4

4 13 1 4620 Nazila Maulida 4

5 13 1 4623 Ramli Ahmad 4

6 13 1 4625 Syatila Danis Farzana 4

Jumlah 6 ∑Si2= 21

100St2=

(

) (

)

( )( ) (Realibilitas tinggi)

15. Butir 4

No NIS NAMA Si

2

1 13 1 4603 Angga Maulana Santosa 7

2 13 1 4613 Lintang Timur 5

3 13 1 4619 Mulya Abadi Satyawan 10

4 13 1 4620 Nazila Maulida 0

5 13 1 4623 Ramli Ahmad 10

6 13 1 4625 Syatila Danis Farzana 0

Jumlah 6 ∑Si2= 32

100St2=

(

) (

)

( )( ) (Realibilitas tinggi)

16. Butir 5

No NIS NAMA Si2

1 13 1 4603 Angga Maulana Santosa 5

2 13 1 4613 Lintang Timur 2

3 13 1 4619 Mulya Abadi Satyawan 5

4 13 1 4620 Nazila Maulida 1

5 13 1 4623 Ramli Ahmad 7

6 13 1 4625 Syatila Danis Farzana 1

Jumlah 6 ∑Si2= 21

100St2=

(

) (

)

( )( ) 948 (Realibilitas tinggi)

17. Butir 6

Page 94: PENINGKATAN HASIL BELAJAR KONSTRUKSI BATU DALAM ...lib.unnes.ac.id/22001/1/5101410013-S.pdf · Diperlukan metode penyampaian materi yang tepat, yang dapat memberdayakan siswa baik

112

No NIS NAMA Si2

1 13 1 4603 Angga Maulana Santosa 0

2 13 1 4613 Lintang Timur 2

3 13 1 4619 Mulya Abadi Satyawan 2

4 13 1 4620 Nazila Maulida 4

5 13 1 4623 Ramli Ahmad 4

6 13 1 4625 Syatila Danis Farzana 4

Jumlah 6 ∑Si2= 16

100St2=

(

) (

)

( )( ) (Realibilitas tinggi)

18. Butir 7

No NIS NAMA Si2

1 13 1 4603 Angga Maulana Santosa 3

2 13 1 4613 Lintang Timur 3

3 13 1 4619 Mulya Abadi Satyawan 3

4 13 1 4620 Nazila Maulida 3

5 13 1 4623 Ramli Ahmad 3

6 13 1 4625 Syatila Danis Farzana 3

Jumlah 6 ∑Si2= 18

100St2=

(

) (

)

( )( ) (Realibilitas tinggi)

19. Butir 8

No NIS NAMA Si2

1 13 1 4603 Angga Maulana Santosa 0

2 13 1 4613 Lintang Timur 6

3 13 1 4619 Mulya Abadi Satyawan 10

4 13 1 4620 Nazila Maulida 7

5 13 1 4623 Ramli Ahmad 5

6 13 1 4625 Syatila Danis Farzana 7

Jumlah 6 ∑Si2= 35

100St2=

(

) (

)

( )( ) (Realibilitas sedang)

20. Butir 9

Page 95: PENINGKATAN HASIL BELAJAR KONSTRUKSI BATU DALAM ...lib.unnes.ac.id/22001/1/5101410013-S.pdf · Diperlukan metode penyampaian materi yang tepat, yang dapat memberdayakan siswa baik

113

No NIS NAMA Si

2

1 13 1 4603 Angga Maulana Santosa 1

2 13 1 4613 Lintang Timur 3

3 13 1 4619 Mulya Abadi Satyawan 3

4 13 1 4620 Nazila Maulida 3

5 13 1 4623 Ramli Ahmad 3

6 13 1 4625 Syatila Danis Farzana 3

Jumlah 6 ∑Si2= 16

100St2=

(

) (

)

( )( ) (Realibilitas tinggi)

21. Butir 10

No NIS NAMA Si2

1 13 1 4603 Angga Maulana Santosa 0

2 13 1 4613 Lintang Timur 0

3 13 1 4619 Mulya Abadi Satyawan 3

4 13 1 4620 Nazila Maulida 0

5 13 1 4623 Ramli Ahmad 5

6 13 1 4625 Syatila Danis Farzana 0

Jumlah 6 ∑Si2= 8

100St2=

(

) (

)

( )( ) (Realibilitas tinggi)

22. Butir 11

No NIS NAMA Si2

1 13 1 4603 Angga Maulana Santosa 0

2 13 1 4613 Lintang Timur 2

3 13 1 4619 Mulya Abadi Satyawan 5

4 13 1 4620 Nazila Maulida 1

5 13 1 4623 Ramli Ahmad 1

6 13 1 4625 Syatila Danis Farzana 0

Jumlah 6 ∑Si2= 9

100St2=

(

) (

)

( )( ) (Realibilitas tinggi)

Lampiran 9. Perhitungan Tingkat Kesukaran Butir Soal Instrumen

Page 96: PENINGKATAN HASIL BELAJAR KONSTRUKSI BATU DALAM ...lib.unnes.ac.id/22001/1/5101410013-S.pdf · Diperlukan metode penyampaian materi yang tepat, yang dapat memberdayakan siswa baik

114

PERHITUNGAN TINGKAT KESUKARAN BUTIR SOAL INSTRUMEN

Keterangan :

P = Indeks kesukaran

B = Banyaknya siswa yang menjawab soal itu dengan betul

JS = Jumlah seluruh siswa peserta tes

Indeks kesukaran sering diklasifikasikan sebagai berikut,

0 ≤ 0,30 adalah soal sukar,

0,30 ≤ 0,70 adalah soal sedang,

0,70 ≤ 1,00 adalah soal mudah.

23. Butir 1

No NIS NAMA B

1 13 1 4603 Angga Maulana Santosa 4

2 13 1 4613 Lintang Timur 6

3 13 1 4619 Mulya Abadi Satyawan 6

4 13 1 4620 Nazila Maulida 0

5 13 1 4623 Ramli Ahmad 4

6 13 1 4625 Syatila Danis Farzana 2

Jumlah 6 ∑B= 22

(mudah)

24. Butir 2

No NIS NAMA B

1 13 1 4603 Angga Maulana Santosa 0

2 13 1 4613 Lintang Timur 0

3 13 1 4619 Mulya Abadi Satyawan 1

4 13 1 4620 Nazila Maulida 0

5 13 1 4623 Ramli Ahmad 0

6 13 1 4625 Syatila Danis Farzana 2

Jumlah 6 ∑B= 3

(sedang)

25. Butir 3

Page 97: PENINGKATAN HASIL BELAJAR KONSTRUKSI BATU DALAM ...lib.unnes.ac.id/22001/1/5101410013-S.pdf · Diperlukan metode penyampaian materi yang tepat, yang dapat memberdayakan siswa baik

115

No NIS NAMA B

1 13 1 4603 Angga Maulana Santosa 4

2 13 1 4613 Lintang Timur 1

3 13 1 4619 Mulya Abadi Satyawan 4

4 13 1 4620 Nazila Maulida 4

5 13 1 4623 Ramli Ahmad 4

6 13 1 4625 Syatila Danis Farzana 4

Jumlah 6 ∑B= 21

(mudah)

26. Butir 4

No NIS NAMA B

1 13 1 4603 Angga Maulana Santosa 7

2 13 1 4613 Lintang Timur 5

3 13 1 4619 Mulya Abadi Satyawan 10

4 13 1 4620 Nazila Maulida 0

5 13 1 4623 Ramli Ahmad 10

6 13 1 4625 Syatila Danis Farzana 0

Jumlah 6 ∑B= 32

(mudah)

27. Butir 5

No NIS NAMA B

1 13 1 4603 Angga Maulana Santosa 5

2 13 1 4613 Lintang Timur 2

3 13 1 4619 Mulya Abadi Satyawan 5

4 13 1 4620 Nazila Maulida 1

5 13 1 4623 Ramli Ahmad 7

6 13 1 4625 Syatila Danis Farzana 1

Jumlah 6 ∑B= 21

(mudah)

28. Butir 6

Page 98: PENINGKATAN HASIL BELAJAR KONSTRUKSI BATU DALAM ...lib.unnes.ac.id/22001/1/5101410013-S.pdf · Diperlukan metode penyampaian materi yang tepat, yang dapat memberdayakan siswa baik

116

No NIS NAMA B

1 13 1 4603 Angga Maulana Santosa 0

2 13 1 4613 Lintang Timur 2

3 13 1 4619 Mulya Abadi Satyawan 2

4 13 1 4620 Nazila Maulida 4

5 13 1 4623 Ramli Ahmad 4

6 13 1 4625 Syatila Danis Farzana 4

Jumlah 6 ∑B= 16

(mudah)

29. Butir 7

No NIS NAMA B

1 13 1 4603 Angga Maulana Santosa 3

2 13 1 4613 Lintang Timur 3

3 13 1 4619 Mulya Abadi Satyawan 3

4 13 1 4620 Nazila Maulida 3

5 13 1 4623 Ramli Ahmad 3

6 13 1 4625 Syatila Danis Farzana 3

Jumlah 6 ∑B= 18

(mudah)

30. Butir 8

No NIS NAMA B

1 13 1 4603 Angga Maulana Santosa 0

2 13 1 4613 Lintang Timur 6

3 13 1 4619 Mulya Abadi Satyawan 10

4 13 1 4620 Nazila Maulida 7

5 13 1 4623 Ramli Ahmad 5

6 13 1 4625 Syatila Danis Farzana 7

Jumlah 6 ∑B= 35

(mudah)

31. Butir 9

Page 99: PENINGKATAN HASIL BELAJAR KONSTRUKSI BATU DALAM ...lib.unnes.ac.id/22001/1/5101410013-S.pdf · Diperlukan metode penyampaian materi yang tepat, yang dapat memberdayakan siswa baik

117

No NIS NAMA B

1 13 1 4603 Angga Maulana Santosa 1

2 13 1 4613 Lintang Timur 3

3 13 1 4619 Mulya Abadi Satyawan 3

4 13 1 4620 Nazila Maulida 3

5 13 1 4623 Ramli Ahmad 3

6 13 1 4625 Syatila Danis Farzana 3

Jumlah 6 ∑B= 16

(mudah)

32. Butir 10

No NIS NAMA B

1 13 1 4603 Angga Maulana Santosa 0

2 13 1 4613 Lintang Timur 0

3 13 1 4619 Mulya Abadi Satyawan 3

4 13 1 4620 Nazila Maulida 0

5 13 1 4623 Ramli Ahmad 5

6 13 1 4625 Syatila Danis Farzana 0

Jumlah 6 ∑B= 8

(mudah)

33. Butir 11

No NIS NAMA B

1 13 1 4603 Angga Maulana Santosa 0

2 13 1 4613 Lintang Timur 2

3 13 1 4619 Mulya Abadi Satyawan 5

4 13 1 4620 Nazila Maulida 1

5 13 1 4623 Ramli Ahmad 1

6 13 1 4625 Syatila Danis Farzana 0

Jumlah 6 ∑B= 9

(mudah)

Lampiran 10. Kisi-kisi Instrumen Penelitian Sarana Prasarana metode Observasi

Page 100: PENINGKATAN HASIL BELAJAR KONSTRUKSI BATU DALAM ...lib.unnes.ac.id/22001/1/5101410013-S.pdf · Diperlukan metode penyampaian materi yang tepat, yang dapat memberdayakan siswa baik

118

Kisi-kisi Instrumen Penelitian Kelayakan Sarana dan Prasarana

Menggunakan Metode Observasi Ruang Praktik Program Keahlian

Teknik Konstruksi Batu Beton (TKBB)

SMK Negeri 2 Salatiga

Kapasitas peserta didik 1

Lemari simpan alat dan bahan 1

Jumlah Kotak Kontak 1

Terdapat Tempat Sampah 1

13Jumlah

Lahan Ruang

Praktik

Prasarana Ruang

Praktik Konstruksi

Batu Beton

Sarana Ruang Praktik

Konstruksi Batu Beton

Prasarana

dan Sarana

Ruang

Praktik

Konstruksi

Batu Beton

Jumlah

ButirVariabel Sub. Variabel Aspek Indikator

Memenuhi standar minimum lebar

ruang praktik

Memenuhi standar minimal luas

ruang penyimpanan

Memenuhi ketentuan rasio

minimum luas lahan terhadap

siswa

1

1

1

1

Memenuhi ketentuan rasio

minimum luas lahan

Jumlah meja dan kursi kerja untuk

peserta didik

Jumlah dan spesifikasi meja dan

kursi guru

2

2

Perabot pada

Ruang Praktik

Terdapat Papan Tulis yang

Memenuhi Peraturan1Media Pendidikan

Perlengkapan pada

Ruang Praktik

Page 101: PENINGKATAN HASIL BELAJAR KONSTRUKSI BATU DALAM ...lib.unnes.ac.id/22001/1/5101410013-S.pdf · Diperlukan metode penyampaian materi yang tepat, yang dapat memberdayakan siswa baik

119

Lampiran 11. Pedoman Penelitian Kelayakan Sarana dan Prasarana metode Observasi

PEDOMAN PENELITIAN KELAYAKAN SARANA DAN PRASARANA

MENGGUNAKAN METODE OBSERVASI RUANG PRAKTIK KONSTRUKSI BATU BETON

PADA PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK KONSTRUKSI BATU BETON (TKBB)

SMK NEGERI 2 SALATIGA

No Komponen Penelitian Kriteria Penelitian Skor

Lahan ruang praktik konstruksi batu beton

1. Ruang praktik dapat menampung minimum

setengah rombongan belajar

Jumlah siswa < 8 siswa atau melebihi batas siswa. 4

Jumlah siswa antara 9 siswa sampai dengan 15 siswa. 3

Jumlah siswa antara 16 siswa sampai dengan 23 siswa. 2

Jumlah siswa antara 24 siswa sampai dengan 32 siswa. 1

2. Luas ruang praktik

Luas ruang praktik > 94,13 m2 4

Luas ruang praktik antara 64 m2 sampai dengan 94,12 m2 3

Luas ruang praktik antara 32,63 m2 sampai dengan 63,99 m2 2

Luas ruang praktik komputer < 32,62 m2 1

3. Lebar ruang praktik

Lebar ruang praktik > 11,77 m. 4

Lebar ruang praktik antara 8 m sampai dengan 11,76 m. 3

Lebar ruang praktik antara 4,1 m sampai dengan 7,99 m. 2

Lebar ruang praktik < 4,0 m. 1

4. Luas ruang penyimpanan dan perbaikan

Luas ruang penyimpanan dan perbaikan di dalam sebuah ruang praktik >

70,60 m2 4

Luas ruang penyimpanan dan perbaikan di dalam sebuah ruang praktik

antara 48 m2 sampai dengan 70,59 m2 3

Luas ruang penyimpanan dan perbaikan di dalam sebuah ruang praktik

antara 24,47 m2 sampai dengan 47,99 m2 2

Page 102: PENINGKATAN HASIL BELAJAR KONSTRUKSI BATU DALAM ...lib.unnes.ac.id/22001/1/5101410013-S.pdf · Diperlukan metode penyampaian materi yang tepat, yang dapat memberdayakan siswa baik

120

Luas ruang penyimpanan dan perbaikan di dalam sebuah ruang praktik <

24,46 m2 1

5. Rasio luas ruang per peserta didik

Rasio luas ruang > 5,59 m per peserta didik. 4

Rasio luas ruang antara 4 m2 sampai dengan 5,58 m2 per peserta didik 3

Rasio luas antara 2,04 m2 sampai dengan 3,99 m2 per peserta didik 2

Rasio luas < 2,03 m2 per peserta didik 1

Perabot pada ruang praktik konstruksi batu beton

6.

Jumlah meja kerja per peserta didik di dalam

satu ruang praktik untuk minimum 16 peserta

didik

Jumlah meja kerja di dalam satu ruang praktik antara 24 meja kerja

sampai dengan 32 meja kerja yang berfungsi dengan baik 4

Jumlah meja kerja di dalam satu ruang praktik antara 16 meja kerja

sampai dengan 23 meja kerja yang berfungsi dengan baik 3

Jumlah meja kerja di dalam satu ruang praktik antara 9 meja kerja sampai

dengan 15 meja kerja yang berfungsi dengan baik 2

Jumlah meja kerja di dalam satu ruang praktik < 8 meja kerja 1

7.

Jumlah kursi kerja per peserta didik di dalam

satu ruang praktik untuk minimum 16 peserta

didik

Jumlah kursi kerja di dalam satu ruang praktik antara 24 kursi kerja

sampai dengan 32 kursi kerja yang berfungsi dengan baik 4

Jumlah kursi kerja di dalam satu ruang praktik antara 16 kursi kerja

sampai dengan 23 kursi kerja yang berfungsi dengan baik 3

Jumlah kursi kerja di dalam satu ruang kerja antara 9 kursi kerja sampai

dengan 15 kursi kerja yang berfungsi dengan baik 2

Jumlah kursi kerja di dalam satu ruang praktik < 8 kursi kerja 1

8. Meja guru dengan spesifikasi kuat, stabil, Terdapat meja guru di dalam satu ruang praktik sesuai dengan spesifikasi 4

Page 103: PENINGKATAN HASIL BELAJAR KONSTRUKSI BATU DALAM ...lib.unnes.ac.id/22001/1/5101410013-S.pdf · Diperlukan metode penyampaian materi yang tepat, yang dapat memberdayakan siswa baik

121

aman, dan mudah dipindahkan. Ukuran meja

memadai untuk bekerja dengan nyaman

dan dapat berfungsi dengan baik

Terdapat meja guru di dalam satu ruang praktik tidak sesuai spesifikasi

tetapi dapat digunakan dengan baik. 3

Terdapat meja guru di dalam satu ruang praktik sesuai dengan spesifikasi

tetapi tidak berfungsi dengan baik 2

Tidak ada. 1

9.

Kursi guru dengan spesifikasi kuat, stabil,

aman, dan mudah dipindahkan, ukuran kursi

memadai untuk duduk dengan nyaman

Terdapat kursi guru di dalam satu ruang praktik sesuai dengan spesifikasi

dan dapat berfungsi dengan baik 4

Terdapat kursi guru di dalam satu ruang praktik tidak sesuai spesifikasi

tetapi dapat digunakan dengan baik 3

Terdapat kursi guru di dalam satu ruang praktik sesuai dengan spesifikasi

tetapi tidak dapat berfungsi dengan baik 2

Tidak ada. 1

10.

Lemari simpan alat dan bahan per peserta

didik di dalam satu ruang praktik untuk

minimum 16 peserta didik

Jumlah lemari simpan alat dan bahan di dalam satu ruang praktik antara

24 lemari simpan alat dan bahan dengan 32 lemari simpan alat dan bahan

yang berfungsi dengan baik 4

Jumlah lemari simpan alat dan bahan di dalam satu ruang praktik antara

16 lemari simpan alat dan bahan sampai dengan 23 lemari simpan alat dan

bahan yang berfungsi dengan baik 3

Jumlah lemari simpan alat dan bahan di dalam satu ruang praktik antara 9

lemari simpan alat dan bahan sampai dengan 15 lemari simpan alat dan

bahan yang berfungsi dengan baik 2

Jumlah lemari simpan alat dan bahan di dalam satu ruang praktik < 8

lemari simpan alat dan bahan 1

Media pendidikan pada ruang praktik konstruksi batu beton

11. Papan tulis dengan spesifikasi kuat, stabil,

dan aman. Ditempatkan dalam posisi yang

Terdapat papan tulis di dalam satu ruang praktik sesuai dengan spesifikasi

dan dapat berfungsi dengan baik 4

Page 104: PENINGKATAN HASIL BELAJAR KONSTRUKSI BATU DALAM ...lib.unnes.ac.id/22001/1/5101410013-S.pdf · Diperlukan metode penyampaian materi yang tepat, yang dapat memberdayakan siswa baik

122

memungkinkan seluruh peserta didik melihat

tulisan pada papan tulis dengan jelas Terdapat papan tulis di dalam satu ruang ruang praktik tidak sesuai

spesifikasi tetapi dapat digunakan dengan baik 3

Terdapat papan tulis di dalam satu ruang praktik sesuai dengan spesifikasi

tetapi tidak dapat berfungsi dengan baik 2

Tidak ada. 1

Perangkat pada ruang praktik konstruksi batu beton

12. Kotak kontak (Stop Kontak)

Jumlah kotak kontak di dalam satu ruang praktik > 9 kotak kontak yang

berfungsi dengan baik 4

Jumlah kotak kontak di dalam satu ruang praktik antara 8 kotak kontak

sampai dengan 11 kotak kontak yang berfungsi dengan baik 3

Jumlah kotak kontak di dalam satu ruang praktik antara 4 kotak kontak

sampai dengan 7 kontak yang berfungsi dengan baik 2

Jumlah kotak kontak di dalam satu ruang praktik < 3 kotak kontak 1

13.

Tempat sampah dengan spesifikasi dapat

menampung sampah dengan baik dan terdapat

tutup

Jumlah 1 buah di dalam satu ruang praktik sesuai dengan spesifikasi dan

selalu dibersihkan sesuai jadwal atau saat penuh 4

Jumlah 1 buah di dalam satu ruang praktik tidak sesuai dengan spesifikasi

tetapi selalu dibersihkan sesuai jadwal atau penuh 3

Jumlah 1 buah di dalam satu ruang praktik sesuai dengan spesifikasi tetapi

tidak selalu dibersihkan sesuai jadwal atau saat penuh 2

Tidak ada 1

Page 105: PENINGKATAN HASIL BELAJAR KONSTRUKSI BATU DALAM ...lib.unnes.ac.id/22001/1/5101410013-S.pdf · Diperlukan metode penyampaian materi yang tepat, yang dapat memberdayakan siswa baik

123

Lampiran 11. Pedoman Penelitian Kelayakan Sarana dan Prasarana metode Observasi

PEDOMAN PENELITIAN KELAYAKAN SARANA DAN PRASARANA

MENGGUNAKAN METODE OBSERVASI RUANG PRAKTIK KONSTRUKSI BATU BETON

PADA PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK KONSTRUKSI BATU BETON (TKBB)

SMK NEGERI 2 SALATIGA

No Komponen Penelitian Kriteria Penelitian Skor

Lahan ruang praktik konstruksi batu beton

1. Ruang praktik dapat menampung minimum

setengah rombongan belajar

Jumlah siswa < 8 siswa atau melebihi batas siswa. 4

Jumlah siswa antara 9 siswa sampai dengan 15 siswa. 3

Jumlah siswa antara 16 siswa sampai dengan 23 siswa. 2

Jumlah siswa antara 24 siswa sampai dengan 32 siswa. 1

2. Luas ruang praktik

Luas ruang praktik > 94,13 m2 4

Luas ruang praktik antara 64 m2 sampai dengan 94,12 m2 3

Luas ruang praktik antara 32,63 m2 sampai dengan 63,99 m2 2

Luas ruang praktik komputer < 32,62 m2 1

3. Lebar ruang praktik

Lebar ruang praktik > 11,77 m. 4

Lebar ruang praktik antara 8 m sampai dengan 11,76 m. 3

Lebar ruang praktik antara 4,1 m sampai dengan 7,99 m. 2

Lebar ruang praktik < 4,0 m. 1

4. Luas ruang penyimpanan dan perbaikan

Luas ruang penyimpanan dan perbaikan di dalam sebuah ruang praktik >

70,60 m2 4

Luas ruang penyimpanan dan perbaikan di dalam sebuah ruang praktik

antara 48 m2 sampai dengan 70,59 m2 3

Luas ruang penyimpanan dan perbaikan di dalam sebuah ruang praktik

antara 24,47 m2 sampai dengan 47,99 m2 2

Page 106: PENINGKATAN HASIL BELAJAR KONSTRUKSI BATU DALAM ...lib.unnes.ac.id/22001/1/5101410013-S.pdf · Diperlukan metode penyampaian materi yang tepat, yang dapat memberdayakan siswa baik

124

Luas ruang penyimpanan dan perbaikan di dalam sebuah ruang praktik <

24,46 m2 1

5. Rasio luas ruang per peserta didik

Rasio luas ruang > 5,59 m per peserta didik. 4

Rasio luas ruang antara 4 m2 sampai dengan 5,58 m2 per peserta didik 3

Rasio luas antara 2,04 m2 sampai dengan 3,99 m2 per peserta didik 2

Rasio luas < 2,03 m2 per peserta didik 1

Perabot pada ruang praktik konstruksi batu beton

6.

Jumlah meja kerja per peserta didik di dalam

satu ruang praktik untuk minimum 16 peserta

didik

Jumlah meja kerja di dalam satu ruang praktik antara 24 meja kerja

sampai dengan 32 meja kerja yang berfungsi dengan baik 4

Jumlah meja kerja di dalam satu ruang praktik antara 16 meja kerja

sampai dengan 23 meja kerja yang berfungsi dengan baik 3

Jumlah meja kerja di dalam satu ruang praktik antara 9 meja kerja sampai

dengan 15 meja kerja yang berfungsi dengan baik 2

Jumlah meja kerja di dalam satu ruang praktik < 8 meja kerja 1

7.

Jumlah kursi kerja per peserta didik di dalam

satu ruang praktik untuk minimum 16 peserta

didik

Jumlah kursi kerja di dalam satu ruang praktik antara 24 kursi kerja

sampai dengan 32 kursi kerja yang berfungsi dengan baik 4

Jumlah kursi kerja di dalam satu ruang praktik antara 16 kursi kerja

sampai dengan 23 kursi kerja yang berfungsi dengan baik 3

Jumlah kursi kerja di dalam satu ruang kerja antara 9 kursi kerja sampai

dengan 15 kursi kerja yang berfungsi dengan baik 2

Jumlah kursi kerja di dalam satu ruang praktik < 8 kursi kerja 1

8. Meja guru dengan spesifikasi kuat, stabil, Terdapat meja guru di dalam satu ruang praktik sesuai dengan spesifikasi 4

Page 107: PENINGKATAN HASIL BELAJAR KONSTRUKSI BATU DALAM ...lib.unnes.ac.id/22001/1/5101410013-S.pdf · Diperlukan metode penyampaian materi yang tepat, yang dapat memberdayakan siswa baik

125

aman, dan mudah dipindahkan. Ukuran meja

memadai untuk bekerja dengan nyaman

dan dapat berfungsi dengan baik

Terdapat meja guru di dalam satu ruang praktik tidak sesuai spesifikasi

tetapi dapat digunakan dengan baik. 3

Terdapat meja guru di dalam satu ruang praktik sesuai dengan spesifikasi

tetapi tidak berfungsi dengan baik 2

Tidak ada. 1

9.

Kursi guru dengan spesifikasi kuat, stabil,

aman, dan mudah dipindahkan, ukuran kursi

memadai untuk duduk dengan nyaman

Terdapat kursi guru di dalam satu ruang praktik sesuai dengan spesifikasi

dan dapat berfungsi dengan baik 4

Terdapat kursi guru di dalam satu ruang praktik tidak sesuai spesifikasi

tetapi dapat digunakan dengan baik 3

Terdapat kursi guru di dalam satu ruang praktik sesuai dengan spesifikasi

tetapi tidak dapat berfungsi dengan baik 2

Tidak ada. 1

10.

Lemari simpan alat dan bahan per peserta

didik di dalam satu ruang praktik untuk

minimum 16 peserta didik

Jumlah lemari simpan alat dan bahan di dalam satu ruang praktik antara

24 lemari simpan alat dan bahan dengan 32 lemari simpan alat dan bahan

yang berfungsi dengan baik 4

Jumlah lemari simpan alat dan bahan di dalam satu ruang praktik antara

16 lemari simpan alat dan bahan sampai dengan 23 lemari simpan alat dan

bahan yang berfungsi dengan baik 3

Jumlah lemari simpan alat dan bahan di dalam satu ruang praktik antara 9

lemari simpan alat dan bahan sampai dengan 15 lemari simpan alat dan

bahan yang berfungsi dengan baik 2

Jumlah lemari simpan alat dan bahan di dalam satu ruang praktik < 8

lemari simpan alat dan bahan 1

Media pendidikan pada ruang praktik konstruksi batu beton

11. Papan tulis dengan spesifikasi kuat, stabil,

dan aman. Ditempatkan dalam posisi yang

Terdapat papan tulis di dalam satu ruang praktik sesuai dengan spesifikasi

dan dapat berfungsi dengan baik 4

Page 108: PENINGKATAN HASIL BELAJAR KONSTRUKSI BATU DALAM ...lib.unnes.ac.id/22001/1/5101410013-S.pdf · Diperlukan metode penyampaian materi yang tepat, yang dapat memberdayakan siswa baik

126

memungkinkan seluruh peserta didik melihat

tulisan pada papan tulis dengan jelas Terdapat papan tulis di dalam satu ruang ruang praktik tidak sesuai

spesifikasi tetapi dapat digunakan dengan baik 3

Terdapat papan tulis di dalam satu ruang praktik sesuai dengan spesifikasi

tetapi tidak dapat berfungsi dengan baik 2

Tidak ada. 1

Perangkat pada ruang praktik konstruksi batu beton

12. Kotak kontak (Stop Kontak)

Jumlah kotak kontak di dalam satu ruang praktik > 9 kotak kontak yang

berfungsi dengan baik 4

Jumlah kotak kontak di dalam satu ruang praktik antara 8 kotak kontak

sampai dengan 11 kotak kontak yang berfungsi dengan baik 3

Jumlah kotak kontak di dalam satu ruang praktik antara 4 kotak kontak

sampai dengan 7 kontak yang berfungsi dengan baik 2

Jumlah kotak kontak di dalam satu ruang praktik < 3 kotak kontak 1

13.

Tempat sampah dengan spesifikasi dapat

menampung sampah dengan baik dan terdapat

tutup

Jumlah 1 buah di dalam satu ruang praktik sesuai dengan spesifikasi dan

selalu dibersihkan sesuai jadwal atau saat penuh 4

Jumlah 1 buah di dalam satu ruang praktik tidak sesuai dengan spesifikasi

tetapi selalu dibersihkan sesuai jadwal atau penuh 3

Jumlah 1 buah di dalam satu ruang praktik sesuai dengan spesifikasi tetapi

tidak selalu dibersihkan sesuai jadwal atau saat penuh 2

Tidak ada 1

Page 109: PENINGKATAN HASIL BELAJAR KONSTRUKSI BATU DALAM ...lib.unnes.ac.id/22001/1/5101410013-S.pdf · Diperlukan metode penyampaian materi yang tepat, yang dapat memberdayakan siswa baik

127

Lampiran 13. Kisi-kisi Kelayakan Sarana dan Prasarana metode Wawancara

Kisi-kisi Instrumen Penelitian Kelayakan Sarana dan Prasarana

Menggunakan Metode Wawancara Ruang Praktik Program Keahlian

Teknik Konstruksi Batu Beton (TKBB)

SMK Negeri 2 Salatiga

a. Luas Lahan 2

b. Kondisi Ruang 2

c.Kapasitas Ruang 2

d. Kelengkapan Ruang 2

e. Area Keja Batu dan Beton 2

a. Meja Kerja 2

b. Kursi Kerja 2

c. Lemari Simpan Alat dan Bahan 2

b. Modul Praktik 2

4. Media Pendidikan a. Papan Tulis beserta Alat Tulis 2

a. Kotak Kontak 2

b. Tempat Sampah 2

31

a. Pekerjaan Pemasangan Pekerjaan

Batu dan Beton3

5. Perlengkapan

Pendidikan

Jumlah

Sarana Ruang

Praktik Konstruksi

Batu Beton

2. Perabot Pendidikan

3. Peralatan Pendidikan

Prasarana dan

Sarana Ruang

Praktik

Konstruksi Batu

Beton

f. Ruang kerja pemasangan Batu dan

Beton

g. Ruang Penyimpanan dan Instruktur

2

2

1. Gedung

Prasarana Lahan

Ruang Praktik

Konstruksi Batu

Beton

Variabel Sub. Variabel Indikator Sub. IndikatorJumlah

Butir

Page 110: PENINGKATAN HASIL BELAJAR KONSTRUKSI BATU DALAM ...lib.unnes.ac.id/22001/1/5101410013-S.pdf · Diperlukan metode penyampaian materi yang tepat, yang dapat memberdayakan siswa baik

128

Lampiran 14. Pedoman Wawancara Kelayakan Sarana dan Prasarana

Pedoman Wawancara

Kelayakan Sarana dan Prasarana Ruang Praktik Konstruksi Batu Beton

SMK Negeri 2 Salatiga

Pernyataan berikut berkaitan dengan Sarana dan Prasarana yang terdapat

di Ruang Praktik Konstruksi Batu Beton Program Keahlian Teknik Konstruksi

Batu Beton SMK Negeri 2 Salatiga Tahun 2014,

1. Berapakah luas keseluruhan bangunan yang digunakan sebagai ruang praktik?

2. Berapakah luas ruang penyimpanan/ perbaikan di ruang praktik?

3. Bagaimanakah kondisi ruangan di ruang praktik?

4. Bagaimanakah perawatan yang dilakukan pada ruang praktik? (misal:

pembersihan ruang, pengecatan ulang)

5. Seberapa sering proses tersebut dilakukan? (misal: pembersihan ruang,

pengecatan ulang)

6. Dengan kapasitas ruang yang ada, mampu menampung berapa peserta didik?

7. Adakah prasarana yang mendukung kelayakan? (misal: ventilasi, AC, horden,

dll). Bila “Ya” sebutkan apa saja fasilitas tersebut?

8. Bagaimana perwatan yang dilakukan untuk prasarana yang mendukung

kelayakan? (misal: ventilasi, AC, horden, dll)

9. Berapakah luas area kerja batu beton? Apakah sesuai dengan rasio per-

peserta didik?

10. Dengan luas area kerja batu beton, mampu menampung berapa peserta didik?

11. Berapakah luas ruang kerja pemasangan batu beton? Apakah sesuai dengan

rasio per- peserta didik?

12. Dengan luas ruang kerja pemasangan batu beton, mampu menampung berapa

peserta didik?

13. Berapakah luas ruang penyimpanan dan instruktur? Apakah sesuai dengan

rasio per- peserta didik?

Page 111: PENINGKATAN HASIL BELAJAR KONSTRUKSI BATU DALAM ...lib.unnes.ac.id/22001/1/5101410013-S.pdf · Diperlukan metode penyampaian materi yang tepat, yang dapat memberdayakan siswa baik

129

14. Apa saja yang terdapat pada ruang penyimpanan dan instruktur?

15. Berapakah jumlah meja kerja di ruang praktik konstruksi batu beton?

Digunakan untuk berapa perserta didik?

16. Bagaimana spesifikasi meja kerja yang terdapat di ruang praktik konstruksi

batu beton?

17. Berapakah jumlah kursi kerja di ruang praktik konstruksi batu beton?

Digunakan untuk berapa perserta didik?

18. Bagaimana spesifikasi kursi kerja yang terdapat di ruang praktik konstruksi

batu beton?

19. Berapakah jumlah lemari simpan alat dan bahan di ruang praktik konstruksi

batu beton? Digunakan untuk berapa perserta didik?

20. Bagaimana spesifikasi lemari simpan alat dan bahan yang terdapat di ruang

praktik konstruksi batu beton?

21. Berapakah jumlah peralatan pekerjaan penanganan batu beton di ruang

praktik konstruksi batu beton? Digunakan untuk berapa perserta didik?

22. Peralatan apa saja yang digunakan pada pekerjaan penanganan batu beton?

23. Bagaimana spesifikasi peralatan pekerjaan penanganan batu beton yang

terdapat di ruang praktik konstruksi batu beton?

24. Apakah tersedia modul praktik dalam mata pelajaran konstruksi batu di SMK

Negeri 2 Salatiga? Bila”Ya” berapakah jumlah yang tersedia dan

bagaimanakah kondisi modul tersebut saat ini?

25. Apakah modul praktik selalu diperbaiki/ ter-update dalam konteks isi/ materi

ajar? Bila “Ya” seberapa seringkah materi tersebut ter-update?

26. Apakah di ruang praktik terdapat papan tulis/ white board beserta alat

tulisnya?

27. Berapakah jumlah papan tulis/ white board dan bagaimana kondisinya saat

ini?

28. Apakah di ruang praktik terdapat kotak kontak?

29. Berapakah jumlah kotak kontak dan bagaimana kondisinya saat ini?

30. Apakah di ruang praktik terdapat tempat sampah?

31. Berapakah jumlah tempat sampah dan bagaimana kondisinya saat ini?

Page 112: PENINGKATAN HASIL BELAJAR KONSTRUKSI BATU DALAM ...lib.unnes.ac.id/22001/1/5101410013-S.pdf · Diperlukan metode penyampaian materi yang tepat, yang dapat memberdayakan siswa baik

130

Lampiran 14. Pedoman Wawancara Kelayakan Sarana dan Prasarana

Pedoman Wawancara

Kelayakan Sarana dan Prasarana Ruang Praktik Konstruksi Batu Beton

SMK Negeri 2 Salatiga

Pernyataan berikut berkaitan dengan Sarana dan Prasarana yang terdapat

di Ruang Praktik Konstruksi Batu Beton Program Keahlian Teknik Konstruksi

Batu Beton SMK Negeri 2 Salatiga Tahun 2014,

32. Berapakah luas keseluruhan bangunan yang digunakan sebagai ruang praktik?

33. Berapakah luas ruang penyimpanan/ perbaikan di ruang praktik?

34. Bagaimanakah kondisi ruangan di ruang praktik?

35. Bagaimanakah perawatan yang dilakukan pada ruang praktik? (misal:

pembersihan ruang, pengecatan ulang)

36. Seberapa sering proses tersebut dilakukan? (misal: pembersihan ruang,

pengecatan ulang)

37. Dengan kapasitas ruang yang ada, mampu menampung berapa peserta didik?

38. Adakah prasarana yang mendukung kelayakan? (misal: ventilasi, AC, horden,

dll). Bila “Ya” sebutkan apa saja fasilitas tersebut?

39. Bagaimana perwatan yang dilakukan untuk prasarana yang mendukung

kelayakan? (misal: ventilasi, AC, horden, dll)

40. Berapakah luas area kerja batu beton? Apakah sesuai dengan rasio per-

peserta didik?

41. Dengan luas area kerja batu beton, mampu menampung berapa peserta didik?

42. Berapakah luas ruang kerja pemasangan batu beton? Apakah sesuai dengan

rasio per- peserta didik?

43. Dengan luas ruang kerja pemasangan batu beton, mampu menampung berapa

peserta didik?

44. Berapakah luas ruang penyimpanan dan instruktur? Apakah sesuai dengan

rasio per- peserta didik?

Page 113: PENINGKATAN HASIL BELAJAR KONSTRUKSI BATU DALAM ...lib.unnes.ac.id/22001/1/5101410013-S.pdf · Diperlukan metode penyampaian materi yang tepat, yang dapat memberdayakan siswa baik

131

45. Apa saja yang terdapat pada ruang penyimpanan dan instruktur?

46. Berapakah jumlah meja kerja di ruang praktik konstruksi batu beton?

Digunakan untuk berapa perserta didik?

47. Bagaimana spesifikasi meja kerja yang terdapat di ruang praktik konstruksi

batu beton?

48. Berapakah jumlah kursi kerja di ruang praktik konstruksi batu beton?

Digunakan untuk berapa perserta didik?

49. Bagaimana spesifikasi kursi kerja yang terdapat di ruang praktik konstruksi

batu beton?

50. Berapakah jumlah lemari simpan alat dan bahan di ruang praktik konstruksi

batu beton? Digunakan untuk berapa perserta didik?

51. Bagaimana spesifikasi lemari simpan alat dan bahan yang terdapat di ruang

praktik konstruksi batu beton?

52. Berapakah jumlah peralatan pekerjaan penanganan batu beton di ruang

praktik konstruksi batu beton? Digunakan untuk berapa perserta didik?

53. Peralatan apa saja yang digunakan pada pekerjaan penanganan batu beton?

54. Bagaimana spesifikasi peralatan pekerjaan penanganan batu beton yang

terdapat di ruang praktik konstruksi batu beton?

55. Apakah tersedia modul praktik dalam mata pelajaran konstruksi batu di SMK

Negeri 2 Salatiga? Bila”Ya” berapakah jumlah yang tersedia dan

bagaimanakah kondisi modul tersebut saat ini?

56. Apakah modul praktik selalu diperbaiki/ ter-update dalam konteks isi/ materi

ajar? Bila “Ya” seberapa seringkah materi tersebut ter-update?

57. Apakah di ruang praktik terdapat papan tulis/ white board beserta alat

tulisnya?

58. Berapakah jumlah papan tulis/ white board dan bagaimana kondisinya saat

ini?

59. Apakah di ruang praktik terdapat kotak kontak?

60. Berapakah jumlah kotak kontak dan bagaimana kondisinya saat ini?

61. Apakah di ruang praktik terdapat tempat sampah?

62. Berapakah jumlah tempat sampah dan bagaimana kondisinya saat ini?

Page 114: PENINGKATAN HASIL BELAJAR KONSTRUKSI BATU DALAM ...lib.unnes.ac.id/22001/1/5101410013-S.pdf · Diperlukan metode penyampaian materi yang tepat, yang dapat memberdayakan siswa baik

132

Lampiran 16. Kisi-kisi Instrumen Soal Siklus I

KISI – KISI INSTRUMEN SOAL SIKLUS I

IDENTIFIKASI DAN PENGGUNAAN PERALATAN TANGAN DAN MEKANIK/ LISTRIK

10 1

Identifikasi dan

menggunakan

peralatan tangan

mekanik/ listrik

Peralatan pekerjaan

konstruksi

60%

~ Perawatan peralatan tangan mekanik/ listrikMenggunakan peralatan

tangan mekanik/ listrik

pekerjaan konstruksi

bangunan gedung atau

bangunan air~ Teknik menggunakan peralatan

5, 10

3,9

4 40%

4, 7

1, 6

Identifikasi peralatan

tangan mekanik/ listrik

pekerjaan konstruksi

bangunan gedung atau

bangunan air

6

~ Spesifikasi peralatan tangan mekanik/

listrik

1, 2, 6, 8

Jumlah

~ Fungsi peralatan tangan mekanik/ listrik

Jumlah %

~ Jenis - Jenis peralatan tangan mekanik/

listrik

Standar

KompetensiKompetensi Dasar Indikator Sub. Indikator Nomor Soal

Page 115: PENINGKATAN HASIL BELAJAR KONSTRUKSI BATU DALAM ...lib.unnes.ac.id/22001/1/5101410013-S.pdf · Diperlukan metode penyampaian materi yang tepat, yang dapat memberdayakan siswa baik

133

Lampiran 17. Soal Tes Siklus I

SOAL TES SIKLUS I

SMK NEGERI 2 SALATIGA

Mata Pelajaran : Konstruksi Batu Nama :.............................

Kelas/ Semester : XI TKBB/ Ganjil No :.............................

Waktu : 45 menit Tanda Tangan :.............................

Petunjuk Umum

3. Berdoalah sebelum mengerjakan.

4. Baca dengan cermat perintah soal dan kerjakan soal yang mudah terlebih

dahulu.

12. Sebutkan minimal 3 peralatan tangan mekanik/ listrik pekerjaan konstruksi

bangunan gedung yang telah dipresentasikan dan sebutkan spesifikasinya!

(skor 12)

Gambar. 1

13. Apakah nama benda pada gambar 1? Termasuk peralatan tangan mekanik/

listrik pekerjaan konstruksi bangunan gedung atau bangunan air? (skor 4)

14. Bagaimana cara mengunakan benda gambar 1 pada saat praktek? (skor 15)

15. Apakah fungsi benda pada gambar 1? (skor 5)

Page 116: PENINGKATAN HASIL BELAJAR KONSTRUKSI BATU DALAM ...lib.unnes.ac.id/22001/1/5101410013-S.pdf · Diperlukan metode penyampaian materi yang tepat, yang dapat memberdayakan siswa baik

134

16. Bagaimana cara perawatan benda pada gambar 1? (skor 15)

17. Sebutkan minimal 3 peralatan tangan mekanik/ listrik pekerjaan konstruksi

bangunan air yang telah dipresentasikan dan sebutkan spesifikasinya! (skor

10)

Gambar. 2

18. Apakah fungsi benda pada gambar 2? (skor 5)

19. Apakah nama benda pada gambar 2? Termasuk peralatan tangan mekanik/

listrik pekerjaan konstruksi bangunan gedung atau bangunan air? (skor 4)

20. Bagaimana cara menggunakan benda gambar 2 pada saat praktek? (skor 15)

21. Bagaimana cara perawatan benda pada gambar 2? (skor 15)

Page 117: PENINGKATAN HASIL BELAJAR KONSTRUKSI BATU DALAM ...lib.unnes.ac.id/22001/1/5101410013-S.pdf · Diperlukan metode penyampaian materi yang tepat, yang dapat memberdayakan siswa baik

135

Lampiran 18. Kunci Jawaban Soal Tes Siklus I

KUNCI JAWABAN SOAL TES SIKLUS I

12.

- Ayakan : dibuat dari kawat kasa dengan tangkai diberi kayu, besar lubang

ayakan 4,8mm

- Kotak takaran : dibuat dari kayu

- Kotak spesi : dibuat dari kayu dengan ukuran tinggi 22cm x lebar 100cm x

panjang 160cm, dibuat dari pelat baja tebal 3mm x 60cm x 100cm

- Sekop : dibuat dari logam dengan tangkai kayu

- Cangkul : dibuat dari logam dengan tangkai kayu

- Ember : dibuat dari seng/ jaret/ plastik

13. Mesin molen, peralatan konstruksi bangunan gedung/ air

14. Cara menggunakan :

- Periksa kondisi mesin molen, apabila kondisi sudah ok, nyalakan mesin

molen

- Masukan air terlebih dahulu, periksa apakah masih ada bekas semen

- Masukan batu split, semen, dan pasir

15. Untuk mengaduk campuran beton dalam ukuran banyak

16. Cara perawatan :

- Bersihkan dengan menyemprot air ke dalam tabung molen agar sisa sisa

adukan beton keluar

- Tempatkan di ruangan yang terbuka/ tertutup (ruang praktik)

17.

- Beron vibrator : ada mesin sebagai penghasil getaran, selang penghantar,

kepala vibrator terbuat dari silinder baja seukuran gagang tongkat bisbol

(alat yang direndam dalam beton)

- Stamper kuda : mesin pengubah rotasi gigi untuk mendapatkan gerakan

vertikal timbal balik, bingkai pelindung dan pegangan pengarah terbuat dari

besi, kaki hentak dari pegas, plat tumbuk dari baja

Page 118: PENINGKATAN HASIL BELAJAR KONSTRUKSI BATU DALAM ...lib.unnes.ac.id/22001/1/5101410013-S.pdf · Diperlukan metode penyampaian materi yang tepat, yang dapat memberdayakan siswa baik

136

- Gerinda : ada saklar utama untuk tombol on/ of, penutup roda gerinda

untuk melindungi dari serpihan roda gerinda pada saat pemotongan,

penjepit benda/ ragum, kabel untuk menghubungkan listrik

- Bor tangan : ada kabel power dan kabel penghubung sekring saklar on/ off,

handle untuk menekan mata bor ke benda kerja, spindle tempat untuk

meletakan mata bor, mata bor spiral

- Mesin aduk beton/ molen : tabung aduk berbentuk silinder bagian bawah

tertutup dan bagian atas terbuka berbentuk kerucut terpancung terdapat

juga daun besi untuk mencampur bahan, motor penggerak tabung, roda

untuk memindahkan molen, kerangka yang menopang mesin terbuat dari

besi, roda pembalik tabung untuk mengubah kedudukan tabung, batang

tarik untuk menarik molen agar dapat dipindahkan

18. Untuk memotong keramik sesuai kebutuhan

19. Gerinda pemotong keramik, peralatan konstruksi bangunan gedung

20. Cara menggunakan :

- Berikan tanda pada bidang yang mau di potong di keramik, anda bisa

menggunakan pensil untuk menggaris . Gunakan alat bantu penggaris besi

supaya garis yang dibuat benar benar dalam garis lurus. Jika dilakukan

pemotongan yang sama untuk keramik dalam jumlah yang banyak anda

bisa membuatkan mal ukur untuk mempercepat penggarisan.

- Periksa alat pemotong keramik yang digunakan, pastikan mata penggaris

keramik masih tajam. Pastikan pegangan semua alat penjepit dan

penahan pada peralatan berfungsi dengan sempurna.

- Tempatkan perlatan dibidang yang datar dan kuat. Atur penempatan dan

posisinya supaya pekerjaan dapat nyaman. Setelah anda dapatkan anda

dapat memulai untuk pemotongan

- Tempatkan keramik di alat pemotong keramik, kemudian luruskan dengan

pegangan mata pisau pemotong (untuk memastikan mata pisau pemotong

dengan garis dalam keramik biasannya ada tanda di peralatan,

biasanya sudut tegak keramik). Jika anda akan memotong dalam jumlah

Page 119: PENINGKATAN HASIL BELAJAR KONSTRUKSI BATU DALAM ...lib.unnes.ac.id/22001/1/5101410013-S.pdf · Diperlukan metode penyampaian materi yang tepat, yang dapat memberdayakan siswa baik

137

yang banyak dengan ukuran yang sama, anda dapat menguncinya supaya

memeprcepat pemotongan

- Kemudian atur posisi alat panahan batas keramik, dan harus dipastikan

sudah dalam keadaan baik dan kuat

- Tempatkan mata pisau pemotong keramik di tempat paling jauh

dari pinggir keramik dan kemudian tarik sepanjang yang akan dipotong

dengan menekan di permuakaan keramik

- Jika sudah ditarik penuh, gunakan kaki penekan yang ada di alat

pemotong. Tekan keramik ke bawah sampai keramik terpotong sepanjang

garis yang dibuatkan.

21. Cara perawatan :

- Setelah selesai menggerinda, tunggu sampai batu gerinda berhenti total.

- Letakkan pada posisi batu gerinda berada diatas agar tidak mengenai benda

lain apabila tidak sengaja menyala

- Cabut mesin kabel dari stop kontak bila sudah tidak dipakai/ saat

mengganti batu gerinda

- Tempatkan di ruang praktik

Page 120: PENINGKATAN HASIL BELAJAR KONSTRUKSI BATU DALAM ...lib.unnes.ac.id/22001/1/5101410013-S.pdf · Diperlukan metode penyampaian materi yang tepat, yang dapat memberdayakan siswa baik

138

Lampiran 19. Kisi-kisi Instrumen Soal Siklus II

KISI – KISI INSTRUMEN SOAL SIKLUS II

IDENTIFIKASI DAN PENGGUNAAN PERALATAN TANGAN DAN MEKANIK/ LISTRIK

Identifikasi dan

menggunakan

peralatan tangan

mekanik/ listrik

Peralatan pekerjaan

konstruksiMenggunakan peralatan

tangan mekanik/ listrik

pekerjaan konstruksi

bangunan gedung atau

bangunan air~ Teknik menggunakan peralatan

3, 7

Identifikasi peralatan

tangan mekanik/ listrik

pekerjaan konstruksi

bangunan gedung atau

bangunan air

~ Perawatan peralatan tangan mekanik/

listrik

4, 9

6 60%

4 40%

Jumlah 10 100%

2, 5, 6, 10

~ Fungsi peralatan tangan mekanik/ listrik 1, 8

Jumlah %

~ Jenis - Jenis peralatan tangan mekanik/

listrik

Standar

KompetensiKompetensi Dasar Indikator Sub. Indikator Nomor Soal

~ Spesifikasi peralatan tangan mekanik/

listrik

5, 10

Page 121: PENINGKATAN HASIL BELAJAR KONSTRUKSI BATU DALAM ...lib.unnes.ac.id/22001/1/5101410013-S.pdf · Diperlukan metode penyampaian materi yang tepat, yang dapat memberdayakan siswa baik

139

Lampiran 20. Soal Tes Siklus II

SOAL TES SIKLUS II

SMK NEGERI 2 SALATIGA

Mata Pelajaran : Konstruksi Batu Nama :.............................

Kelas/ Semester : XI TKBB/ Ganjil No :.............................

Waktu : 45 menit Tanda Tangan :............................

Petunjuk Umum

5. Berdoalah sebelum mengerjakan.

6. Baca dengan cermat perintah soal dan kerjakan soal yang mudah terlebih

dahulu.

Gambar. 1

22. Apakah fungsi benda pada gambar 1? (skor 5)

23. Apakah nama benda pada gambar 1? Termasuk peralatan tangan mekanik/

listrik pekerjaan konstruksi bangunan gedung atau bangunan air? (skor 4)

24. Bagaimana cara menggunakan benda gambar 1 pada saat praktek? (skor 15)

25. Bagaimana cara perawatan benda pada gambar 1? (skor 15)

Page 122: PENINGKATAN HASIL BELAJAR KONSTRUKSI BATU DALAM ...lib.unnes.ac.id/22001/1/5101410013-S.pdf · Diperlukan metode penyampaian materi yang tepat, yang dapat memberdayakan siswa baik

140

26. Sebutkan minimal 3 peralatan tangan mekanik/ listrik pekerjaan konstruksi

bangunan gedung yang telah dipresentasikan dan sebutkan spesifikasinya!

(skor 12)

Gambar. 2

27. Apakah nama benda pada gambar 2? Termasuk peralatan tangan mekanik/

listrik pekerjaan konstruksi bangunan gedung atau bangunan air? (skor 4)

28. Bagaimana cara mengunakan benda gambar 2 pada saat praktek? (skor 15)

29. Apakah fungsi benda pada gambar 2? (skor 5)

30. Bagaimana cara perawatan benda pada gambar 2? (skor 15)

31. Sebutkan minimal 3 peralatan tangan mekanik/ listrik pekerjaan konstruksi

bangunan air yang telah dipresentasikan dan sebutkan spesifikasinya! (skor

10)

Page 123: PENINGKATAN HASIL BELAJAR KONSTRUKSI BATU DALAM ...lib.unnes.ac.id/22001/1/5101410013-S.pdf · Diperlukan metode penyampaian materi yang tepat, yang dapat memberdayakan siswa baik

141

Lampiran 21. Kunci Jawaban Soal Tes Siklus II

KUNCI JAWABAN SOAL TES SIKLUS II

22. Untuk memotong keramik sesuai kebutuhan

23. Gerinda pemotong keramik, peralatan konstruksi bangunan gedung

24. Cara menggunakan :

- Berikan tanda pada bidang yang mau di potong di keramik, anda bisa

menggunakan pensil untuk menggaris . Gunakan alat bantu penggaris besi

supaya garis yang dibuat benar benar dalam garis lurus. Jika dilakukan

pemotongan yang sama untuk keramik dalam jumlah yang banyak anda

bisa membuatkan mal ukur untuk mempercepat penggarisan.

- Periksa alat pemotong keramik yang digunakan, pastikan mata penggaris

keramik masih tajam. Pastikan pegangan semua alat penjepit dan

penahan pada peralatan berfungsi dengan sempurna.

- Tempatkan perlatan dibidang yang datar dan kuat. Atur penempatan dan

posisinya supaya pekerjaan dapat nyaman. Setelah anda dapatkan anda

dapat memulai untuk pemotongan

- Tempatkan keramik di alat pemotong keramik, kemudian luruskan dengan

pegangan mata pisau pemotong (untuk memastikan mata pisau pemotong

dengan garis dalam keramik biasannya ada tanda di peralatan,

biasanya sudut tegak keramik). Jika anda akan memotong dalam jumlah

yang banyak dengan ukuran yang sama, anda dapat menguncinya supaya

memeprcepat pemotongan

- Kemudian atur posisi alat panahan batas keramik, dan harus dipastikan

sudah dalam keadaan baik dan kuat

- Tempatkan mata pisau pemotong keramik di tempat paling jauh

dari pinggir keramik dan kemudian tarik sepanjang yang akan dipotong

dengan menekan di permuakaan keramik

Page 124: PENINGKATAN HASIL BELAJAR KONSTRUKSI BATU DALAM ...lib.unnes.ac.id/22001/1/5101410013-S.pdf · Diperlukan metode penyampaian materi yang tepat, yang dapat memberdayakan siswa baik

142

- Jika sudah ditarik penuh, gunakan kaki penekan yang ada di alat

pemotong. Tekan keramik ke bawah sampai keramik terpotong sepanjang

garis yang dibuatkan.

25. Cara perawatan :

- Setelah selesai menggerinda, tunggu sampai batu gerinda berhenti total.

- Letakkan pada posisi batu gerinda berada diatas agar tidak mengenai benda

lain apabila tidak sengaja menyala

- Cabut mesin kabel dari stop kontak bila sudah tidak dipakai/ saat

mengganti batu gerinda

- Tempatkan di ruang praktik

26.

- Ayakan : dibuat dari kawat kasa dengan tangkai diberi kayu, besar lubang

ayakan 4,8mm

- Kotak takaran : dibuat dari kayu

- Kotak spesi : dibuat dari kayu dengan ukuran tinggi 22cm x lebar 100cm x

panjang 160cm, dibuat dari pelat baja tebal 3mm x 60cm x 100cm

- Sekop : dibuat dari logam dengan tangkai kayu

- Cangkul : dibuat dari logam dengan tangkai kayu

- Ember : dibuat dari seng/ jaret/ plastik

27. Mesin molen, peralatan konstruksi bangunan gedung/ air

28. Cara menggunakan :

- Periksa kondisi mesin molen, apabila kondisi sudah ok, nyalakan mesin

molen

- Masukan air terlebih dahulu, periksa apakah masih ada bekas semen

- Masukan batu split, semen, dan pasir

29. Untuk mengaduk campuran beton dalam ukuran banyak

30. Cara perawatan :

- Bersihkan dengan menyemprot air ke dalam tabung molen agar sisa sisa

adukan beton keluar

- Tempatkan di ruangan yang terbuka/ tertutup (ruang praktik)

31.

Page 125: PENINGKATAN HASIL BELAJAR KONSTRUKSI BATU DALAM ...lib.unnes.ac.id/22001/1/5101410013-S.pdf · Diperlukan metode penyampaian materi yang tepat, yang dapat memberdayakan siswa baik

143

Beron vibrator : ada mesin sebagai penghasil getaran, selang penghantar,

kepala vibrator terbuat dari silinder baja seukuran gagang tongkat bisbol

(alat yang direndam dalam beton)

- Stamper kuda : mesin pengubah rotasi gigi untuk mendapatkan gerakan

vertikal timbal balik, bingkai pelindung dan pegangan pengarah terbuat dari

besi, kaki hentak dari pegas, plat tumbuk dari baja

- Gerinda : ada saklar utama untuk tombol on/ of, penutup roda gerinda

untuk melindungi dari serpihan roda gerinda pada saat pemotongan,

penjepit benda/ ragum, kabel untuk menghubungkan listrik

- Bor tangan : ada kabel power dan kabel penghubung sekring saklar on/ off,

handle untuk menekan mata bor ke benda kerja, spindle tempat untuk

meletakan mata bor, mata bor spiral

- Mesin aduk beton/ molen : tabung aduk berbentuk silinder bagian bawah

tertutup dan bagian atas terbuka berbentuk kerucut terpancung terdapat

juga daun besi untuk mencampur bahan, motor penggerak tabung, roda

untuk memindahkan molen, kerangka yang menopang mesin terbuat dari

besi, roda pembalik tabung untuk mengubah kedudukan tabung, batang

tarik untuk menarik molen agar dapat dipindahkan

Page 126: PENINGKATAN HASIL BELAJAR KONSTRUKSI BATU DALAM ...lib.unnes.ac.id/22001/1/5101410013-S.pdf · Diperlukan metode penyampaian materi yang tepat, yang dapat memberdayakan siswa baik

144

Lampiran 22. Lembar Observasi Penelitian Siklus I dan siklus II

LEMBAR OBSERVASI PEMBELAJARAN DIRECT INSTRUCTION

A. Petunjuk Pengisian :

Amatilah aktivitas siswa selama proses pembelajaran. Isilah lembar pengamatan

dengan prosedur sebagai berikut :

1. Pengamat dalam melakukan pengamatan duduk di tempat yang mungkin

dapat melihat semua aktivitas siswa.

2. Setiap 150detik, pengamat melakukan pengamatan aktivitas siswa yang

dominan, dan 30 detik berikutnya pengamat menulis hasil pengamatan.

3. Untuk keterangan skor adalah :

4 : Sangat Baik (SB)

3 : Baik (B)

2 : Cukup (C)

1 : Kurang (K)

B. Tabel Pengamatan

Proses Direct Instructiona. Memperhatikan guru

b. Belajar mandiri

c. Mengerjakan tes

Keaktifan siswa a. Siswa aktif mencatat materi

b. Siswa aktif bertanya

c. Siswa aktif mengajukan ide

Perhatian siswa a. Diam dan tenang

b. Terfokus pada materi

c. Antusias

Kedisiplinan a. Kehadiran/ presensi

b. Datang tepat waktu

c. Pulang tepat waktu

Penugasan a. Mengerjakan semua tugas

b. Ketetepatan mengumpulkan tugas

c. Mengerjakan sesuai perintah

Tolak ukur keberhasilan pembelajarana. Pemahaman dalam materi

b. Bertanya kepada guru

c. Berdiskusi

SkorHal yang diamati

Siswa

1

2

3

4

5

6

No

C. Saran/ Catatan

Tuliskan komentar/ saran/ catatan:

.............................................................................................................................

.............................................................................................................................

............................................................................................................................

Salatiga, Januari 2015

Pengamat/ Peneliti

Page 127: PENINGKATAN HASIL BELAJAR KONSTRUKSI BATU DALAM ...lib.unnes.ac.id/22001/1/5101410013-S.pdf · Diperlukan metode penyampaian materi yang tepat, yang dapat memberdayakan siswa baik

145

Lampiran 23. Daftar Nilai Siklus I

No NIS NAMA Tes Siklus I Ketuntasan

1 13 1 4598 Aden Wahrul Mubaroh 84 Tuntas

2 13 1 4599 Adi Riyanto 69 Tidak Tuntas

3 13 1 4600 Agus Agung Prihantoro 70 Tidak Tuntas

4 13 1 4601 Ahmad Faham 83 Tuntas

5 13 1 4602 Andi Ahmad Saputra 72 Tidak Tuntas

6 13 1 4603 Angga Maulana Santosa

7 13 1 4604 Ari Kristiawan 80 Tuntas

8 13 1 4605 Aries Eko Robiyanto

9 13 1 4606 Ariya Ferdian Nalendra 68 Tidak Tuntas

10 13 1 4607 Arung Samodra 64 Tidak Tuntas

11 13 1 4608 Busaeri 85 Tuntas

12 13 1 4609 Dwi Sulistyo X X

13 13 1 4610 Fahrizal Joko Kurnianto 72 Tidak Tuntas

14 13 1 4611 Hayi Prastyo Utomo 76 Tuntas

15 13 1 4612 Jami Sri Rejeki X X

16 13 1 4613 Lintang Timur 75 Tuntas

17 13 1 4614 Lukman Arif Budiyanto 71 Tidak Tuntas

18 13 1 4615 Muhammad Kamud Wibisono 81 Tuntas

19 13 1 4617 Muhamad Urip Subron J 80 Tuntas

20 13 1 4619 Mulya Abadi Satyawan

21 13 1 4620 Nazila Maulida

22 13 1 4621 Nur Hidayah - -

23 13 1 4622 Pradipta Bambang M 85 Tuntas

24 13 1 4623 Ramli Ahmad

25 13 1 4624 Susiwi Tyas Saputri 73 Tidak Tuntas

26 13 1 4625 Syatila Danis Farzana

27 13 1 4626 Wahyu Tri Prabowo 73 Tidak Tuntas

DAFTAR NILAI SISWA SIKLUS I

Page 128: PENINGKATAN HASIL BELAJAR KONSTRUKSI BATU DALAM ...lib.unnes.ac.id/22001/1/5101410013-S.pdf · Diperlukan metode penyampaian materi yang tepat, yang dapat memberdayakan siswa baik

146

Lampiran 24. Daftar Nilai Siklus II

No NIS NAMA Tes Siklus I Ketuntasan

1 13 1 4598 Aden Wahrul Mubaroh 91 Tuntas

2 13 1 4599 Adi Riyanto 82 Tuntas

3 13 1 4600 Agus Agung Prihantoro 89 Tuntas

4 13 1 4601 Ahmad Faham 97 Tuntas

5 13 1 4602 Andi Ahmad Saputra 86 Tuntas

6 13 1 4603 Angga Maulana Santosa

7 13 1 4604 Ari Kristiawan 80 Tuntas

8 13 1 4605 Aries Eko Robiyanto

9 13 1 4606 Ariya Ferdian Nalendra 85 Tuntas

10 13 1 4607 Arung Samodra 74 Tidak Tuntas

11 13 1 4608 Busaeri 98 Tuntas

12 13 1 4609 Dwi Sulistyo X X

13 13 1 4610 Fahrizal Joko Kurnianto 84 Tuntas

14 13 1 4611 Hayi Prastyo Utomo 89 Tuntas

15 13 1 4612 Jami Sri Rejeki X X

16 13 1 4613 Lintang Timur 95 Tuntas

17 13 1 4614 Lukman Arif Budiyanto 91 Tuntas

18 13 1 4615 Muhammad Kamud Wibisono 84 Tuntas

19 13 1 4617 Muhamad Urip Subron J 86 Tuntas

20 13 1 4619 Mulya Abadi Satyawan

21 13 1 4620 Nazila Maulida

22 13 1 4621 Nur Hidayah 82 Tuntas

23 13 1 4622 Pradipta Bambang M 97 Tuntas

24 13 1 4623 Ramli Ahmad

25 13 1 4624 Susiwi Tyas Saputri 92 Tuntas

26 13 1 4625 Syatila Danis Farzana

27 13 1 4626 Wahyu Tri Prabowo - -

DAFTAR NILAI SISWA SIKLUS II

Page 129: PENINGKATAN HASIL BELAJAR KONSTRUKSI BATU DALAM ...lib.unnes.ac.id/22001/1/5101410013-S.pdf · Diperlukan metode penyampaian materi yang tepat, yang dapat memberdayakan siswa baik

145

Lampiran 25. Lembar Hasil Observasi Siklus I

a b c a b c a b c a b c a b c a b c a b c a b c a b c a b c a b c a b c

1 13 1 4598 Aden Wahrul B B C C C C C C B B B B B C B K K B 1 1 0 0 0 0 0 0 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1

2 13 1 4599 Adi Riyanto C K C B C K C C C B B B B C B K C K 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 1 1 1 0 1 0 0 0

3 13 1 4600 Agus Agung C B B B K K C K C B B B B B B K K K 0 1 1 1 0 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 0 0 0

4 13 1 4601 Ahmad Faham C SB B B K C K K C B B B B B B K SB SB 0 1 1 1 0 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1

5 13 1 4602 Andi Ahmad C B B C C K K K C B B B B C B K K B 0 1 1 0 0 0 0 0 0 1 1 1 1 0 1 0 0 1

6 13 1 4603 Angga Maulana

7 13 1 4604 Ari Kristiawan C C B B K C K C K B B B B C B K K K 0 0 1 1 0 0 0 0 0 1 1 1 1 0 1 0 0 0

8 13 1 4605 Aries Eko

9 13 1 4606 Ariya Ferdian C K B B K C K C K B B B C C B K C B 0 0 1 1 0 0 0 0 0 1 1 1 0 0 1 0 0 1

10 13 1 4607 Arung Samodra C K B C C C K C C B B B B B B B K K 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0

11 13 1 4608 Busaeri B SB B B SB C B C SB B B B B SB B K K SB 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1

12 13 1 4609 Dwi Sulistyo

13 13 1 4610 Fahrizal Joko B B B B K C B B B B B B B SB B K K SB 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1

14 13 1 4611 Hayi Prastyo C C B B C K K K C B B B B C B C K B 0 0 1 1 0 0 0 0 0 1 1 1 1 0 1 0 0 1

15 13 1 4612 Jami Sri

16 13 1 4613 Lintang Timur C K B B K C C C K B B B C C B C K C 0 0 1 1 0 0 0 0 0 1 1 1 0 0 1 0 0 0

17 13 1 4614 Lukman Arif B B B B SB B SB K B B B B B SB B B K K 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0

18 13 1 4615 Muhammad Kamud C K B C C C B C B B B B B B B C K B 0 0 1 0 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1

19 13 1 4617 Muhamad UriP C C B B K K K C B B B B B C B B K K 0 0 1 1 0 0 0 0 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0

20 13 1 4619 Mulya Abadi

21 13 1 4620 Nazila Maulida

22 13 1 4621 Nur Hidayah - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -

23 13 1 4622 Pradipta Bambang B C B B C K K K C B B B B B B B K C 1 0 1 1 0 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0

24 13 1 4623 Ramli Ahmad

25 13 1 4624 Susiwi Tyas C K B B K K B C C B B B B B B B K C 0 0 1 1 0 0 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0

26 13 1 4625 Syatila Danis

27 13 1 4626 Wahyu Tri B B B B SB C K C SB B B B B B B B SB B 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

6 8 16 14 3 1 5 1 7 18 18 18 16 10 18 6 2 9

33,3 44,4 88,889 77,778 16,7 5,56 27,8 5,56 38,9 100 100 100 88,889 55,56 100 33,3 11,1 50

LEMBAR HASIL OBSERVASI SIKLUS I

No NIS NAMA 1 6

Skor Huruf Skor Ketuntasan

Jumlah

%

1 2 3 4 52 3 4 5 6

100 81,48148148 31,48148148Rata-rata 55,55555556 33,33333333 24,07407407

Page 130: PENINGKATAN HASIL BELAJAR KONSTRUKSI BATU DALAM ...lib.unnes.ac.id/22001/1/5101410013-S.pdf · Diperlukan metode penyampaian materi yang tepat, yang dapat memberdayakan siswa baik

146

Lampiran 26. Lembar Hasil Observasi Siklus II

a b c a b c a b c a b c a b c a b c a b c a b c a b c a b c a b c a b c

1 13 1 4598 Aden Wahrul Mubaroh B B B B B B B B C B B B B B B B B B 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1

2 13 1 4599 Adi Riyanto B B B B B B B C B B B B B B B B C B 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1

3 13 1 4600 Agus Agung Prihantoro B B B B K B C B B B B B B B B B B B 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

4 13 1 4601 Ahmad Faham B SB B B B SB B B B B B B B B B B SB SB 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

5 13 1 4602 Andi Ahmad Saputra C B B B B B B B B B B B B B B B B B 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

6 13 1 4603 Angga Maulana Santosa

7 13 1 4604 Ari Kristiawan C C B B B C B B B B B B B B B B B B 0 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

8 13 1 4605 Aries Eko Robiyanto

9 13 1 4606 Ariya Ferdian Nalendra B B B B K C B B B B B B B B B B C B 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1

10 13 1 4607 Arung Samodra C B B B B C B B C B B B B B B B B B 0 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1

11 13 1 4608 Busaeri B SB B B SB C B B SB B B B B B B B B SB 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

12 13 1 4609 Dwi Sulistyo

13 13 1 4610 Fahrizal Joko Kurnianto B SB B B K C B B B B B B B B B B B SB 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

14 13 1 4611 Hayi Prastyo Utomo B B B B B B B B B B B B B B B B B B 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

15 13 1 4612 Jami Sri Rejeki

16 13 1 4613 Lintang Timur B B B B K C C C B B B B B B B C B C 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0

17 13 1 4614 Lukman Arif Budiyanto B B B B SB B SB B B B B B B B B B B B 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

18 13 1 4615 Muhammad Kamud WibisonoC B B B B C B B B B B B B B B B B B 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

19 13 1 4617 Muhamad Urip Subron J B SB B B B B K B B B B B B B B B B B 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

20 13 1 4619 Mulya Abadi Satyawan

21 13 1 4620 Nazila Maulida

22 13 1 4621 Nur Hidayah B C B B B C C B B B B B B B B B B B 1 0 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

23 13 1 4622 Pradipta Bambang M B C B B B B B B C B B B B B B B K C 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0

24 13 1 4623 Ramli Ahmad

25 13 1 4624 Susiwi Tyas Saputri B B B B B B B B C B B B B B B B B C 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0

26 13 1 4625 Syatila Danis Farzana

27 13 1 4626 Wahyu Tri Prabowo - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -

14 15 18 18 15 10 14 16 14 18 18 18 18 18 18 17 15 15

78 83 100 100 83 56 78 89 78 100 100 100 100 100 100 94 83 83

LEMBAR HASIL OBSERVASI SIKLUS II

No NIS NAMA 1 6

Skor Huruf Skor Ketuntasan

Jumlah

%

1 2 3 4 52 3 4 5 6

100 100 87,03703704Rata-rata 87,03703704 79,62962963 81,48148148

Page 131: PENINGKATAN HASIL BELAJAR KONSTRUKSI BATU DALAM ...lib.unnes.ac.id/22001/1/5101410013-S.pdf · Diperlukan metode penyampaian materi yang tepat, yang dapat memberdayakan siswa baik

147

Page 132: PENINGKATAN HASIL BELAJAR KONSTRUKSI BATU DALAM ...lib.unnes.ac.id/22001/1/5101410013-S.pdf · Diperlukan metode penyampaian materi yang tepat, yang dapat memberdayakan siswa baik

149

Lampiran 24. Foto Dokumentasi Penelitian di SMK Negeri 2 Salatiga

Foto Dokumentasi Penelitian

1. Penjelasan motode pembelajaran Direct Instruction oleh guru

2. Penjelasan materi identifikasi peralatan tangan dan mekanik/ listrik pekerjaan konstruksi

bangunan gedung atau bangunan air sesuai spesifikasi teknis

Page 133: PENINGKATAN HASIL BELAJAR KONSTRUKSI BATU DALAM ...lib.unnes.ac.id/22001/1/5101410013-S.pdf · Diperlukan metode penyampaian materi yang tepat, yang dapat memberdayakan siswa baik

150

3. Siswa mengerjakan soal evaluasi

Page 134: PENINGKATAN HASIL BELAJAR KONSTRUKSI BATU DALAM ...lib.unnes.ac.id/22001/1/5101410013-S.pdf · Diperlukan metode penyampaian materi yang tepat, yang dapat memberdayakan siswa baik

151

4. Kegiatan pengamatan terhadap siswa oleh peneliti

5. Guru menjelaskan kembali materi yang sudah diajarkan secara singkat