peningkatan kerjasama dan hasil belajar matematika …
TRANSCRIPT
i
PENINGKATAN KERJASAMA DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA
PADA SISWA KELAS IIIA SD KANISIUS MURUKAN MELALUI
MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES
TOURNAMENTS (TGT)
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Oleh :
Radita Ayu Kusumastuti
NIM : 141134068
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
JURUSAN ILMU PENDIDIKAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2018
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iv
PERSEMBAHAN
Skripsi ini saya persembahkan untuk :
1. Allah SWT yang senantiasa memberikan rahmat, hidayah, dan
AnugerahNya untuk saya.
2. Kedua orangtuaku tercinta, Ibu Aning Suprapti dan Bapak Tusyanto yang
tanpa lelah mendukung dan membimbing saya melalui do’a, kasih sayang,
serta materi agar dapat menyelesaikan skripsi dengan sebaik-baiknya.
3. Kakakku tersayang, Bagas Adi Wicaksono yang selalu memberikan
semangat, dukungan, serta pengalaman yang berharga.
4. Keluarga Besar Alm. Kasdiman dan Keluarga Besar Alm. Purwosudiran
yang selalu mendukung dan memberikan kasih sayang.
5. Keluarga Giyat yang selalu mendukung dan memberikan banyak bantuan
demi kelancaran penulisan skripsi ini.
6. Keluarga Universitas Sanata Dharma yang telah memberiku kesempatan
menjadi mahasiswa Pendidikan Guru Sekolah Dasar angkatan 2014.
7. Ibu Maria Melani Ika Susanti, S.Pd., M.Pd. dan Romo Drs. Albertus
Hartana, S.J., M.Pd., selaku dosen pembimbing I dan dosen pembimbing
II yang selalu membimbing dengan penuh kesabaran dan memberikan
motivasi demi terselesaikannya skripsi ini.
8. Para ahli yang sudah bersedia melakukan validasi instrumen penelitian ini.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
v
9. Bapak St. Karyanto S.Pd selaku kepala sekolah SD Kanisius Murukan
yang telah memberikan banyak bantuan serta pengalaman yang sangat
berharga.
10. Ibu C. Rita Dwi Rahayu S.Pd, selaku guru kelas IIIA yang selalu
memberikan bantuan dan dukungan dalam penelitian serta
pelaksanaannya.
11. Siswa siswi kelas IIIA yang sudah berkenan menjadi subjek penelitian dan
kerjasama selama beberapa bulan.
12. Teman-teman Prodi PGSD angkatan 2014, terutama kelas A dan kelas C
yang selalu mendukung dan banyak memberikan pengalaman dalam
berjuang bersama.
13. Teman-teman bimbingan Ambar, Dera, Nova, Natalia, Asna, Gea, Gilda,
Okky, Fajar, Hendry, Peppy, Putra yang selalu memberikan dukungan
dalam menyelesaikan skripsi.
14. Teman-teman PPL yaitu Ambar, Indah, Nicen, Vanny, Fajar, Okky yang
selalu memberikan semangat dan memberikan bantuan dalam
melaksanakan penelitian.
15. Temanku Fajar Dwi Yatmoko yang selalu memberikan dukungan,
bantuan, serta selalu mendengarkan keluh kesahku dalam penulisan skripsi
ini.
16. Sahabatku Advis, Indri, Lisa, Astrid, Karima, Finan, Yuli, Ambar, Sinta,
Ratna, Natalia, Asna, Dyana, Fanny, Maria, Regina, Tessa, Fajar, Galan,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vi
Agus, Pandu, Bobby yang selalu memberikan dukungan dan bantuan serta
mendengarkan keluh kesahku dalam penulisan skripsi ini.
17. Teman-teman muda-mudi “KOMPAK” yang telah memberikan dukungan
dan semangat dalam menyelesaikan skripsi.
18. Sahabat terkasihku Ambarwati yang selalu memberikan dukungan,
motivasi, bantuan yang tidak bisa saya sebutkan satu persatu dengan
penuh kesabaran dan keikhlasan, serta selalu mendengarkan seluruh keluh
kesahku dalam penulisan skripsi ini.
19. Segenap Keluarga SD Kanisius Murukan.
20. Segenap Keluarga SD Negeri 1 Randulanang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vii
MOTTO
“Maka sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan. Sesungguhnya bersama
kesulitan ada kemudahan. Maka apabila engkau telah selesai (dari sesuatu urusan),
tetaplah bekerja keras (untuk urusan yang lain). Dan hanya kepada Tuhanmulah engkau
berharap.” (QS. Al-Insyirah,6-8)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
viii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ix
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
x
ABSTRAK
PENINGKATAN KERJASAMA DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA
PADA SISWA KELAS IIIA SD KANISIUS MURUKAN MELALUI
MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES
TOURNAMENTS (TGT)
Radita Ayu Kusumastuti
Universitas Sanata Dharma
2018
Latar belakang penelitian ini adalah rendahnya kerjasama dan hasil belajar
siswa berdasarkan data pengamatan dan wawancara. Penelitian ini bertujuan
meningkatkan kerjasama dan hasil belajar matematika pada siswa Kelas IIIA SD
Kanisius Murukan melalui model pembelajaran kooperatif tipe Teams Games
Tournaments (TGT). Selain meningkatkan kerjasama dan hasil belajar siswa
melalui model pembelajaran kooperatif tipe TGT, peneliti juga mendeskripsikan
penerapan model pembelajaran kooperatif tipe TGT dalam upaya meningkatkan
kerjasama dan hasil belajar siswa.
Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Subjek
penelitian adalah siswa Kelas IIIA SD Kanisius Murukan yang berjumlah 30
siswa pada tahun ajaran 2017/2018. Objek penelitian adalah kerjasama dan hasil
belajar matematika melalui model pembelajaran kooperatif tipe TGT. Instrumen
yang digunakan dalam penelitian ini adalah lembar pengamatan kerjasama siswa,
lembar kuesioner kerjasama siswa, dan tes. Analisis data yang digunakan dalam
penelitian ini adalah analisis kuantitatif dan analisis kualitatif deskriptif.
Hasil penelitian ini menunjukkan adanya peningkatan kerjasama dan hasil
belajar pada siswa kelas IIIA SD Kanisius Murukan dengan menggunakan model
pembelajaran kooperatif tipe Teams Games Tournaments (TGT). Hal tersebut
ditunjukkan pada peningkatan nilai rata-rata kondisi awal hasil belajar 57 menjadi
72 pada siklus I, kemudian meningkat lagi menjadi 81 pada siklus II. Untuk rata-
rata kerjasama siswa pada awalnya 57, menjadi 78 pada siklus I, dan meningkat
lagi menjadi 86 pada siklus II.
Kata kunci: Hasil belajar, kerjasama, matematika, model pembelajaran
kooperatif tipe Teams Games Tournaments (TGT).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xi
ABSTRACT
The Improvement of the student’s achievement and learning outcome in
mathematics grade III A SD Kanisius Murukan By Cooperative Learning type
teams games tournaments (TGT)
Radita Ayu Kusumastuti
Sanata Dharma University
2018
The background of this research was concern about the low of learning
outcoms and the student’s achievement in the mathematics learning. This
research aims to improve the learning outcome and the student’s achievement for
grade III A, the materials about operation count mixed by using cooperative
learning type teams games tournaments (TGT).
The types of this research is classroom action research. The research
subject were 30n grade III A student in SD Kanisius Murukan of academic
year2017/2018. The research object were learning outcome and the student’s
achievement in mathematic about operation count mixed for grade III A student in
SD Kanisius Murukan by using cooperative learning type teams games
tournaments. The instruments used in this research is the observation sheets,
sheet questionnaire students cooperation the cooperation of students, and test.The
analysis of the data used in this study is the analysis of quantitative and
qualitative descriptive analysis.
The results of this study showed an increase in cooperation and the results
of learning in students of grade IIIA SD Kanisius Murukan by using cooperative
learning model type Teams Games Tournaments (TGT).It indicated an increase in
the average value of the initial conditions the results studied 57 be 72 in cycle I,
then increasing again be 81 on cycle II.For the average student's cooperation
initially 57, being 78 on cycle I, and increasing again be 86 in cycle II.
Keywords : Learning outcome, Cooperation, Mathematics, and Cooperative
learning model type teams games tournaments
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xii
KATA PENGANTAR
Puji syukur peneliti panjatkan atas kehadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga peneliti dapat menyelsaikan
skripsi ini. Skripsi yang berjudul PENINGKATAN KERJASAMA DAN
HASIL BELAJAR MATEMATIKA PADA SISWA KELAS IIIA SD
KANISIUS MURUKAN MELALUI MODEL PEMBELAJARAN
KOOPERATIF TIPE TGT ini disusun untuk memenuhi syarat memperoleh
gelar Sarjana Pendidikan pada Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Program
Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) di Universitas Sanata Dharma.
Peneliti menyadari dan merasakan bahwa ada banyak dukungan, bantuan,
dan bimbingan dari berbagai pihak selama penulisan skripsi ini. Oleh karena itu
peneliti mengucapkan terimakasih kepada :
1. Dr. Yohanes Harsoyo, S.Pd., M.Si, selaku Dekan Fakultas Keguruan dan
Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma.
2. Christiyanti Aprinastuti, S.Si., M.Pd. selaku Ketua Program Studi
Pendidikan Guru Sekolah Dasar.
3. Kintan Limiansih, S.Pd., M.Pd. selaku Wakil Ketua Program Studi
Pendidikan Guru Sekolah Dasar
4. Maria Melani Ika Susanti, S. Pd., M.Pd. dan Drs. Albertus Hartana, S.J.,
M.Pd. selaku dosen pembimbing I dan dosen pembimbing II yang telah
memberikan dorongan, motivasi, serta pengarahan dengan sabar dan
memberikan saran serta mengarahkan peneliti dalam penyusunan skripsi.
5. Keluarga tercinta yang selalu memberikan dukungan yang tiada henti
selama ini.
6. Teman-teman PGSD USD atas semangat dan dukungan serta dinamika
selama proses perkuliahan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiv
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL .................................................................................... i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ........................................... ii
HALAMAN PENGESAHAN ...................................................................... iii
HALAMAN PERSEMBAHAN ................................................................... iv
HALAMAN MOTTO .................................................................................. vii
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ....................................................... viii
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA
ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS .....................................
ix
ABSTRAK ................................................................................................... x
ABSTRACT ................................................................................................... xi
KATA PENGANTAR .................................................................................. xii
DAFTAR ISI ................................................................................................ xiv
DAFTAR TABEL ........................................................................................ xviii
DAFTAR GAMBAR ................................................................................... xx
DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................ xxi
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................ 1
A. Latar Belakang Masalah ................................................................... 1
B. Batasan Masalah ............................................................................... 8
C. Perumusan Masalah .......................................................................... 9
D. Tujuan Penelitian .............................................................................. 10
E. Pemecahan Masalah ......................................................................... 10
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xv
F. Definisi Operasional ......................................................................... 11
G. Manfaat Penelitian ............................................................................ 12
BAB II LANDASAN TEORI ...................................................................... 14
A. Kajian Pustaka .................................................................................. 14
1. Hasil Belajar ................................................................................. 14
2. Kerjasama .................................................................................... 16
3. Model Pembelajaran Kooperatif................................................... 21
4. Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Teams Games Tournament
(TGT).......................................................................
23
5. Matematika…………………………………………………….. 31
6. Operasi hitung campuran ............................................................. 33
B. Penelitian yang Relevan ................................................................... 34
C. Kerangka Berpikir ............................................................................ 36
D. Hipotesis Tindakan .......................................................................... 38
BAB III METODE PENELITIAN ............................................................... 39
A. Jenis Penelitian ................................................................................. 39
B. Setting Penelitian .............................................................................. 42
1. Tempat Penelitian ....................................................................... 42
2. Subjek penelitian ........................................................................ 42
3. Objek Penelitian ......................................................................... 43
C. Desain Penelitian .............................................................................. 43
1. Persiapan peneliti ................................................................... 43
2. Rencana Tindakan Setiap Siklus ............................................ 44
3. Observing (Observasi) ........................................................... 51
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvi
4. Reflecting (Refleksi) .............................................................. 52
D. Teknik Pengumpulan Data ............................................................... 60
1. Wawancara ................................................................................... 60
2. Pengamatan /observasi ................................................................. 60
3. Tes ............................................................................................... 61
4. Kuesioner ..................................................................................... 61
5. Dokumentasi ................................................................................ 62
E. Instrumen Penelitian ......................................................................... 62
1. Pedoman wawancara .................................................................. 62
2. Lembar pengamatan ................................................................... 63
3. Lembar kuesioner ....................................................................... 63
4. Tes .............................................................................................. 65
F. Teknik Pengujian Instrumen ............................................................. 66
1. Validitas ...................................................................................... 67
2. Reliabilitas .................................................................................. 76
G. Teknik Analisis Data ........................................................................ 79
H. Kriteria Keberhasilan………………………………………………. 80
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ............................. 82
A. Pra Siklus .......................................................................................... 82
1. Kerja sama Siswa ....................................................................... 82
2. Hasil Belajar Siswa .................................................................... 84
B. Diskripsi Pelaksanaan Tiap Siklus ................................................... 84
1. Pelaksanaan Siklus I .................................................................... 84
2. Pelaksanaan Siklus II ................................................................... 89
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvii
C. Hasil Penelitian ................................................................................. 93
1. Siklus I ........................................................................................ 93
2. Siklus II ...................................................................................... 95
D. Pembahasan ...................................................................................... 98
1. Hasil Belajar Siswa ...................................................................... 98
2. Kerjasama Siswa .......................................................................... 100
BAB V PENUTUP ....................................................................................... 104
A. Kesimpulan ....................................................................................... 104
B. Keterbatasan Penelitian .................................................................... 105
C. Saran ................................................................................................. 105
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................... 106
LAMPIRAN ................................................................................................. 109
BIOGRAFI.................................................................................................... 317
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xviii
DAFTAR TABEL
Tabel 1. 1 Persentase Hasil Belajar Matematika pada Kondisi Awal… 5
Tabel 1. 2 Hasil Rata-rata Kondisi Awal Kerjasama………………….. 7
Tabel 2. 1 Langkah-langkah Model Pembelajaran……………………. 22
Tabel 2. 2 Pembagian Siswa ke Dalam Tim…………………………... 26
Tabel 2.3 Tabel penghargaan…………………………………………. 29
Tabel 3. 1 Pedoman Wawancara……………………………………… 62
Tabel 3. 2 Indikator Sikap Kerjasama Siswa………………………….. 63
Tabel 3. 3 Ketentuan Skor Skala Likert………………………………. 64
Tabel 3. 4 Kisi-kisi Instrumen Kuesioner Kerjasama Siswa………….. 65
Tabel 3. 5 Kisi-kisi Soal Evaluasi Siklus I……………………………. 65
Tabel 3. 6 Kisi-kisi Soal Evaluasi Siklus II……………….................... 66
Tabel 3. 7 Kriteria Kelayakan Perangkat Pembelajaran………………. 68
Tabel 3. 8 Hasil Perhitungan Validasi Silabus………………………... 68
Tabel 3. 9 Hasil Perhitungan Validasi Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran (RPP)………………………………………..
69
Tabel 3. 10 Hasil Perhitungan Validasi Lembar Kerja Siswa (LKS)…... 69
Tabel 3. 11 Hasil Perhitungan Validasi Materi Ajar…………………… 70
Tabel 3. 12 Hasil Perhitungan Validasi Soal Evaluasi Siklus………….. 71
Tabel 3. 13 Kualifikasi Validitas……………………………………….. 72
Tabel 3. 14 Hasil Validitas Soal Evaluasi Pilihan Ganda Siklus I……... 72
Tabel 3. 15 Kisi-kisi Soal Evaluasi Siklus I Sesudah Divalidasi………. 73
Tabel 3. 16 Hasil Validitas Soal Evaluasi Pilihan Ganda Siklus II…….. 73
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xix
Tabel 3. 17 Kisi-kisi Soal Evaluasi siklus II Sesdudah divalidasi……… 74
Tabel 3. 18 Hasil Validasi Lembar Pengamatan Kerjasama Siswa…….. 75
Tabel 3. 19 Hasil Validasi Lembar Kuesioner Kerjasama Siswa………. 75
Tabel 3. 20 Kualifikasi Reliabilitas…………………………………….. 77
Tabel 3. 21 Reliability Statistics soal evaluasi I………………………... 78
Tabel 3. 22 Reliability Statistics soal evaluasi II……………………….. 78
Tabel 3. 23 Kriteria Keberhasilan Hasil Belajar dan Kerjasama……….. 81
Tabel 4. 1 Data Kondisi Awal Kerjasama Siswa……………………… 83
Tabel 4. 2 Kondisi Awal Nilai Matematika Materi Operasi Hitung
Campuran…………………………………………………..
84
Tabel 4. 3 Hasil Belajar Siswa Siklus I……………………………….. 93
Tabel 4. 4 Data Kerjasama Siswa Siklus I…………………………….. 94
Tabel 4. 5 Hasil Belajar Siswa Siklus II………………………………. 96
Tabel 4.6 Data Kerjasama Siswa Siklus II…………………………… 97
Tabel 4. 7 Perbandingan Hasil Belajar Siswa Setiap Tahap………….. 98
Tabel 4. 8 Perbandingan Kerjasama Siswa Setiap Siklus…………….. 101
Tabel 4. 9 Rekapitulasi Hasil Penelitian………………………………. 103
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xx
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2. 1 Pengaturan Meja-meja Turnamen..................................... 28
Gambar 2. 2 Literatur Map…………………………………………… 36
Gambar 3. 1 Siklus PTK Model Kemmis dan Mc. Taggart………….. 40
Gambar 4. 1 Grafik Peningkatan Hasil Belajar Siswa………………... 100
Gambar 4. 2 Grafik Peningkatan Kerjasama Siswa………………….. 102
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xxi
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Silabus .................................................................................. 109
Lampiran 2 a. RPP siklus I pertemuan 1 ................................................ 114
b. RPP siklus I pertemuan 2 ................................................ 127
c. RPP siklus II pertemuan 1 ............................................... 145
d. RPP siklus II pertemuan 2 ............................................... 160
Lampiran 3 Lembar Observasi ................................................................. 173
Lampiran 4 Lembar Kuesioner Kerjasama .............................................. 175
Lampiran 5 Soal Evaluasi dan Kunci Jawaban………………………….. 178
Lampiran 6 Data Validitas dan Reliabilitas ............................................. 187
Lampiran 7 Hasil Validasi........................................................................ 204
Lampiran 8 Validasi Lembar Observasi dan Kuesioner .......................... 268
Lampiran 9 Data Awal Hasil Belajar Siswa Kelas III ............................. 282
Lampiran 10 a. Sampel Pekerjaan Siklus I dan Siklus II .......................... 285
Lampiran 11 a. Sampel Pekerjaan LKS..................................................... 294
Lampiran 12 Sampel Pengamatan Kerjasama………………………….. 397
Lampiran 13 Sampel Kuesioner kerjasama………………………………. 301
Lampiran 14 Surat Keterangan Melaksanakan Penelitian .......................... 310
Lampiran 13 Surat Ijin Penelitian .............................................................. 312
Lampiran 14 Dokumentasi Penelitian ........................................................ 314
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1
BAB I
PENDAHULUAN
Bab ini membahas dan menjelaskan tentang latar belakang masalah,
pembatasan masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan
definisi operasional.
A. Latar Belakang Masalah
Pendidikan merupakan hal yang sangat penting untuk kehidupan
seseorang terlebih untuk menentukan masa depan. Pendidikan merupakan
peran terpenting untuk meningkatkan dan mengembangkan kualitas Sumber
Daya Manusia (SDM). Thomas dan Marshall (dalam Siswoyo, 2008:18)
menyebutkan bahwa pendidikan merupakan suatu proses pengembangan
kemampuan dan perilaku manusia secara keseluruhan. Poerwadarminta (dalam
Tatang, 2012:13) menyatakan bahwa pendidikan adalah proses perubahan
sikap dan tingkah laku seseorang atau kelompok orang dalam usaha
mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran dan latihan.
Mudyahardjo (dalam Ahmadi, 2014:37) menyatakan bahwa
pendidikan adalah usaha sadar yang dilakukan oleh keluarga, masyarakat, dan
pemerintah melalui kegiatan bimbingan, pengajaran, dan atau latihan yang
berlangsung di sekolah dan di luar sekolah sepanjang hayat untuk
mempersiapkan peserta didik agar dapat memainkan peranan dalam lingkungan
hidup secara tepat dimasa yang akan mendatang. Dari beberapa pendapat para
ahli di atas dapat peneliti simpulkan bahwa pendidikan adalah proses seseorang
dalam mencapai suatu tujuan tertentu melalui pembelajaran maupun latihan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2
Pembelajaran dapat dikatakan berhasil apabila pembelajaran tersebut sesuai
dengan salah satu tujuan.
Dengan begitu peran guru sangat penting untuk membantu siswa
dalam pembelajaran serta meningkatkan proses pembelajaran dengan lebih
baik. Di dalam pendidikan itu sendiri memiliki beberapa macam jenis mata
pelajaran guna mencapai pembelajaran tertentu. Salah satunya yaitu mata
pelajaran matematika, yang sejak dini sudah diajarkan. Susanto (2013:185)
menyatakan bahwa matematika adalah salah satu disiplin ilmu pasti yang
mengungkapkan ide-ide abstrak yang berisi bilangan-bilangan serta simbol-
simbol operasi hitung yang terdapat aktivitas berhitung dan mampu
meningkatkan kemampuan berpikir dan berpendapat dalam memecahkan
masalah dalam kehidupan bermasyarakat sehari-hari. Matematika menurut
Sundayana (2015:2) merupakan salah satu komponen dari serangkaian mata
pelajaran yang mempunyai peranan penting dalam pendidikan. Dengan adanya
mata pelajaran matematika tersebut sangat membantu peserta didik untuk
memahami dan menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari dan lain
sebagainya yang akan membekali siswa hingga ke jenjang berikutnya.
Dari hal tersebut dapat peneliti simpulkan bahwa matematika
merupakan salah satu komponen yang penting dalam pendidikan dan
merupakan mata pelajaran pokok yang ada dalam jenjang pendidikan.
Matematika juga membekali peserta didik dalam berpikir logis, kritis, kreatif
serta kerjasama. Dalam pembelajaran hendaknya siswa ikut serta aktif dalam
proses pemahaman pembelajaran tersebut agar siswa menjadi paham akan
pembelajaran yang telah disampaikan oleh guru. Dengan begitu, siswa dapat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3
memecahkan masalah-masalah pada matematika jika dalam setiap prosesnya
siswa mampu memahami setiap konsep yang diberikan oleh guru. Namun pada
kenyataannya matematika merupakan salah satu mata pelajaran yang sulit
untuk dipelajari dan dipahami oleh siswa, sehingga hal tersebut juga
mempengaruhi hasil belajar pada sebagian besar siswa. Kurangnya komunikasi
dan kerjasama antar siswa juga sangat mempengaruhi hasil belajar mereka
yang rendah. Pada saat pembelajaran matematika berlangsung masih terlihat
komunikasi yang kurang menyebar. Komunikasi lebih dominan dari guru ke
siswa dibandingkan dengan komunikasi dari siswa ke guru. Guru lebih banyak
berbicara dalam menyampaikan materi dan siswa hanya mendengarkan,
sehingga saat guru bertanya hanya ada satu atau dua siswa yang menjawab
sedangkan yang lain hanya diam. Hal tersebut adalah salah satu pemicu yang
mempengaruhi rendahnya hasil belajar dan kerjasama pada kelas IIIA. Kondisi
ideal yang seharusnya terjadi pada siswa kelas III A SD Kanisius Murukan
yaitu memiliki hasil belajar yang tinggi dan memiliki sikap kerjasama yang
baik antar siswa, sehingga akan menimbulkan rasa semangat untuk mencapai
hasil yang maksimal, tetapi kondisi yang ada pada siswa kelas III A SD
Kanisius Murukan berdasarkan observasi dan wawancara yang dilakukan
dengan guru kelas hasil belajar matematika rata-rata cenderung lebih rendah
dan kerjasama antar siswa cenderung rendah.
Jihad (2012:15) menyatakan hasil belajar adalah perubahan tingkah
laku siswa secara nyata setelah dilakukannya proses belajar mengajar yang
sesuai dengan tujuan pengajaran. Dengan adanya pernyataan tersebut tampak
jelas bahwa guru memiliki peran penting dalam membimbing saat proses
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4
belajar berlangsung dan mengubah pemikiran siswa bahwa belajar matematika
bukanlah hal yang menakutkan melainkan hal yang sangat menyenangkan
melalui model pembelajaran inovatif yang dapat menarik siswa untuk mau
mempelajarinya. Siswa tidak hanya diajarkan untuk unggul dalam bidang
kognitif saja, tetapi juga harus bisa mengimbangi pada bidang afektif agar
terjalin komunikasi dan interaksi sosial yang baik untuk mencapai hasil yang
maksimal. Dengan adanya kerjasama yang baik maka akan membantu siswa
dalam memahami pembelajaran yang sedang dipelajari. Berdasarakan hasil
wawancara dengan wali kelas III A SD Kanisius Murukan guru lebih sering
menggunakan metode ceramah dan pernah mencoba mengajar dengan metode
berkelompok. Guru disini sebagai sumber, penyedia, dan pemberi informasi.
Siswa kurang dihadapkan dengan realitas kehidupan yang memuat masalah
hitungan dan pembelajaran menggunakan metode ceramah membuat siswa
cenderung kurang memahami materi yang telah disampaikan oleh guru, dan
kurangnya komunikasi antar siswa yang membuat siswa malas untuk bertanya
jika siswa belum paham mengenai materi yang telah disampaikan oleh guru.
Data awal hasil belajar siswa kelas IIIA diperoleh dari data 2 tahun terakhir
yaitu tahun ajaran 2015/2016 dan 2016/2017. Data hasil belajar membuktikan
bahwa sebagian besar cenderung di bawah rata-rata. Hal tersebut ditandai
dengan tidak tercapainya Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) di mana KKM
pada mata pelajaran Matematika adalah 70. Berikut adalah persentase nilai
Matematika yang mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) dan nilai
rata-rata kelas pada kondisi awal.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5
Tabel 1. 1 Persentase Hasil Belajar Matematika pada Kondisi Awal
Berdasarkan tabel 1.1 dapat diketahui bahwa hasil belajar matematika pada
operasi hitung campuran dua tahun terakhir cenderung rendah dan memiliki
rata-rata yang rendah yaitu pada tahun 2015/2016 siswa yang mencapai KKM
hanya 8 siswa dari 31 siswa dikelas IIIA yang memiliki nilai rata-rata kelas
sebesar 57, sedangkan pada tahun ajaran 2016/2017 siswa yang mencapai
KKM hanya 11 siswa dari 34 siswa di kelas IIIA yang memiliki nilai rata-rata
kelas sebesar 56.
Selain hasil belajar yang rendah, guru mengatakan bahwa siswa
kurang dapat memanfaatkan waktu ketika ada diskusi kelompok atau kerja
kelompok. Hal tersebut terjadi karena siswa kurang peduli dengan siswa yang
lain dan teguh pada pendapat masing-masing. Waktu yang diberikan guru
untuk berdiskusi atau mengerjakan secara berkelompok tidak digunakan
dengan baik, justru digunakan untuk mendiskusikan hal yang tidak berkaitan
dengan materi.
Apriono (2011:162) mendefinisikan kerjasama sebagai
kumpulan/kelompok yang terdiri dari beberapa orang anggota yang saling
membantu dan saling tergantung satu sama lain dalam melakukan suatu
kegiatan untuk mencapai tujuan bersama. Kerjasama dalam konteks
pembelajaran yang melibatakan siswa menurut Huda (2011:24) yaitu ketika
siswa bekerjasama menyelesaikan suatu tugas kelompok, mereka memberikan
dorongan, anjuran, dan informasi pada teman sekelompoknya yang
No Kategori hasil belajar
Matematika Siswa
Tahun Ajaran
2015/2016
Tahun Ajaran 2016/2017
1. Siswa yang lulus KKM 8 Siswa (26%) 11 Siswa (32%)
2. Rata-rata nilai kelas 57 56
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6
membutuhkan bantuan. Saat kerjasama, siswa yang lebih paham akan memiliki
kesadaran untuk menjelaskan kepada teman yang belum paham, dengan
demikian siswa yang belum paham akhirnya menjadi paham.
Pada saat observasi berlangsung, sebagian besar siswa protes kepada
guru kelas karena pembagian kelompok tidak sesuai dengan yang diinginkan.
Siswa lebih memilih berkelompok dengan teman dekatnya dan tidak mau
berkelompok dengan teman yang tidak disukai dengan alasan, tidak pernah ikut
mengerjakan, hanya diam saja, dan selalu membuat ulah ketika kerja
kelompok. Sehingga saat kerja kelompok berlangsung sangat terlihat
kurangnya kerjasama pada siswa kelas III A. Hal tersebut terbukti pada saat
peneliti melakukan observasi pada tanggal 15 Mei 2017. Peneliti menemukan
beberapa siswa yang cenderung memiliki kerjasama yang rendah, sehingga saat
Kegiatan Belajar Mengajar berlangsung tercipta kondisi belajar yang kurang
nyaman untuk sebagian siswa. Hal tersebut dapat dilihat ketika peneliti
melakukan pengamatan ketika kerja kelompok dalam kelas sedang
berlangsung. Saat bekerja kelompok hanya sebagian siswa yang mau
mengerjakan soal yang diberikan oleh guru, siswa yang tidak mengerti dalam
kelompok tersebut hanya dibiarkan saja, ada siswa yang tidak ikut
berpartisipasi dalam mengerjakan tugas kelompok dan ada juga siswa yang
hanya mengajak temannya bercanda.
Dari kenyataan yang terjadi di kelas IIIA berdasarkan hasil wawancara
dan observasi pada tanggal 15 Mei 2017 di SD Kanisius Murukan dalam
pembelajaran Matematika, siswa memiliki kerjasama yang cenderung rendah.
Berikut hasil Kondisi Awal kerjasama siswa kelas IIIA:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7
Tabel 1. 2 Hasil Rata-rata Kondisi Awal Kerjasama
No Hasil Pengamatan Hasil Kuesioner Rata-rata
1. 54 60 57
Berdasarkan Tabel 1.2 dapat diketahui bahwa hasil pengamatan dari
30 siswa memperoleh rata-rata nilai kerjasama sebesar 54, sedangkan untuk
hasil kuesioner dari 30 siswa memperoleh nilai kerjasama sebesar 60. Untuk
memperoleh rata-rata kondisi awal kerjasama siswa kelas IIIA yaitu hasil rata-
rata pengamatan ditambah rata-rata hasil kuesioner kemudian dibagi dua. Jadi
rata-rata kondisi awal kerjasama siswa kelas IIIA adalah 57. Melihat hal
tersebut, peneliti menganalisis bahwa guru kelas IIIA membutuhkan solusi.
Solusi yang tepat diberikan pada penelitian ini menurut permasalahan yang ada
pada kelas III A yaitu menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Teams
Games Tournaments (TGT) guna meningkatkan hasil belajar Matematika dan
sikap kerjasama siswa. Terkait dengan hal tersebut Ibrahim, dkk (dalam
suprihatingrum, 2013:192) menyatakan selain unggul dalam membantu siswa
memahami konsep-konsep yang sulit, model ini sangat berguna untuk
membantu siswa menumbuhkan kerjasama, berpikir kritis, dan kemampuan
membantu teman. Belajar dengan model kooperatif dapat diterapkan untuk
memotivasi siswa berani mengemukakan pendapatnya, menghargai pendapat
teman, dan saling memberikan pendapat (sharing ideas). Selain itu dalam
belajar biasanya siswa dihadapkan pada latihan soal-soal atau pemecahan
masalah. Oleh sebab itu, pembelajaran kooperatif sangat baik untuk
dilaksanakan karena siswa dapat bekerjasama dan saling tolong menolong
mengatasi tugas yang dihadapinya. Melihat banyaknya tipe yang ada pada
model pembelajaran kooperatif, peneliti memilih untuk menerapkan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8
pembelajaraan kooperatif tipe Teams Games Tournaments (TGT). Menurut
Slavin (2012:230), TGT adalah salah satu metode pembelajaran kooperatif
dimana siswa bermain games dengan anggota dari kelompok lain untuk
menambah skor teams. Rusman (2010:224) juga menyatakan bahwa dalam
TGT tugas guru menyajikan materi dan siswa bekerja dalam kelompok mereka
masing-masing, kemudian tugas yang diberikan dikerjakan bersama-sama
dengan anggota kelompoknya dan apabila ada dari anggota kelompok yang
tidak mengerti dengan tugas yang diberikan, maka anggota kelompok yang lain
bertanggung jawab untuk memberikan jawaban atau menjelaskannya, sebelum
mengajukan pertanyaan tersebut kepada guru. Dengan begitu siswa dapat
belajar untuk bekerjasama dengan siswa yang lainnya Peneliti memilih tipe
pembelajaran tersebut karena sesuai dengan keadaan di kelas III A, dimana
siswa lebih senang dan tertarik jika belajar sambil bermain, selain itu dengan
adanya pembelajaran kooperatif tipe Teams Games Tournaments (TGT) ini
melatih siswa untuk saling bekerjasama dengan baik, karena akan membuat
siswa lebih bersungguh-sungguh dalam mempelajari materi dengan teman
kelompoknya dan saling membantu satu sama lain untuk mencapai hasil yang
maksimal.
B. Batasan Masalah
Mengingat keterbatasan yang ada pada peneliti, maka tidak semua masalah di
bahas dalam penelitian ini. Sesuai dengan judul penelitian maka yang menjadi
fokus utama peneliti adalah :
Mengetahui peningkatan hasil belajar dan kerjasama
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9
1. Hasil belajar yang dimaksud pada peneliti dalam penelitian ini adalah
mengacu pada hasil belajar ranah kognitif pada pembelajaran operasi
hitung campuran tahun ajaran 2017/2018.
2. Hasil belajar ranah kognitif dalam penelitian ini yang difokuskan pada
aspek mengetahui, memahami, dan menerapkan.
3. Kerjasama yang kurang pada siswa kelas III SD Kanisius Murukan yang di
amati dalam penelitian ini.
C. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang tersebut, maka perumusan masalah dalam
penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Bagaimana proses penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Teams
Games Tournament (TGT) dalam upaya meningkatkan hasil belajar dan
kerjasama pada siswa kelas III A SD Kanisius Murukan tahun ajaran
2017/2018?
2. Apakah model pembelajaran kooperatif tipe Teams Games Tournament
(TGT) dapat meningkatkan kerjasama pada siswa kelas III A SD Kanisius
Murukan tahun ajaran 2017/2018?
3. Apakah model pembelajaran kooperatif tipe Teams Games Tournament
(TGT) dapat meningkatkan hasil belajar pada pembelajaran operasi hitung
campuran siswa kelas III A SD Kanisius Murukan tahun ajaran 2017/2018
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10
D. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah tersebut, tujuan dari peneliti ini adalah :
1. Mengetahui upaya penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Teams
Game Tournament (TGT) dalam upaya meningkatkan hasil belajar dan
kerjasama pada siswa kelas III A SD Kanisius Murukan.
2. Mengetahui peningkatan kerjasama siswa kelas III A SD Kanisius
Murukan melalui penerapan untuk model pembelajaran kooperatif tipe
Teams Games Tournaments (TGT).
3. Mengetahui peningkatan hasil belajar dalam pembelajaran operasi hitung
campuran pada siswa kelas III A SD Kanisius Murukan melalui penerapan
model pembelajaran kooperatif tipe Teams Games Tournaments (TGT).
E. Pemecahan Masalah
Hal yang melatarbelakangi permasalahan yang ditemukan oleh
peneliti yaitu adanya permasalahan hasil belajar matematika pada pembelajaran
operasi hitung campuran dan kerjasama antar kelompok yang masih cukup
rendah. Berdasarkan hasil observasi dan wawancara dengan wali kelas III A
SD Kanisius Murukan, siswa kelas III A masih mengalami kesulitan pada
materi operasi hitung campuran, dan kurangnya kerjasama antar kelompok.
Untuk dapat mengatasi masalah tersebut, peneliti mempunyai solusi dengan
menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe TGT. Model pembelajaran
tersebut akan digunakan pada pembelajaran operasi hitung campuran. Hal
tersebut bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar siswa jika diadakan Teams
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11
Games Tournaments dan meningkatkan kerjasama pada saat siswa kelas IIIA
mengerjakan soal tersebut secara berkelompok sehingga menimbulkan sikap
kerjasama agar kelompoknya unggul. Peneliti memilih model pembelajaran
kooperatif tipe Teams Games Tournaments (TGT) dengan alasan pembelajaran
tersebut mudah di terapakan, menyenangkan, melibatkan aktivitas seluruh
siswa tanpa adanya perbedaan status, melibatkan peran siswa sebagai tutor
sebaya, sehingga siswa tidak merasa canggung ketika ingin bertanya mengenai
kesulitan yang kurang di pahami, serta mengandung unsur permainan dan
penguatan yang akan membuat siswa lebih paham dalam materi operasi hitung
campuran tersebut.
F. Definisi Operasional
1. Hasil Belajar adalah suatu kemampuan siswa yang dimiliki setelah
melakukan pengalaman belajar maupun proses belajar mengajar.
2. Kerjasama adalah proses interaksi antar anggota dalam kelompok
menggunakan cara-cara tertentu yang akan mempengaruhi perilaku atau
prestasi seseorang dalam mencapai tujuan tertentu.
3. Model pembelajaran kooperatif adalah kegiatan pembelajaran yang
memberikan kesempatan kepada anak didik untuk belajar secara
berkelompok, bekerjasama dengan teman dalam proses pembelajaran
sehingga meningkatkan hasil belajar baik secara individu maupun
kelompok.
4. Model pembelajaran kooperatif tipe TGT adalah suatu model pembelajaran
secara berkelompok (teams) yang terdiri dari siswa yang berkemampuan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12
rendah, sedang, dan tinggi. Kemudian kelompok tersebut akan berlomba
dalam game akademik (games) yang telah disusun oleh guru. Game
akademik adalah suatu permainan yang dirancang untuk menciptakan
perlombaan antar siswa terkait pemahaman siswa atas materi yang telah
dipelajari. Kemudian pada babak final seluruh anggota kelompok bersaing
bersama untuk mendapat pemenangnya (tournament).
5. Matematika adalah suatu disiplin ilmu yang berisi tentang simbol-simbol
operasi hitung yang memiliki fungsi untuk memecahkan suatu masalah
dalam kehidupan sehari-hari.
6. Operasi Hitung Campuran adalah operasi hitung yang terdiri dari
perkalian, pembagian, penjumlahan, dan pengurangan.
G. Manfaat Penelitian
Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini mencakup 2 hal yaitu manfaat
teoritis dan manfaat praktis. Manfaat tersebut adalah sebagai berikut :
1. Manfaat Teoritis
Penelitian ini diharapkan mampu menambah pengetahuan, pengalaman
dan wawasan, serta diharapkan menjadi referensi dan masukan dalam
meningkatkan hasil belajar dan kerjasama siswa kelas IIIA pada mata
pelajaran Matematika. Selain itu, penelitian ini juga dapat menambah
pengetahuan peneliti mengenai penerapan model pembelajaran kooperatif
tipe TGT dalam mata pelajaran Matematika.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13
2. Manfaat Praktis
a. Bagi Siswa
Dengan adanya penggunaan model pembelajaran kooperatif, akan
memberikan pembelajaran yang bermakna dan dapat meningkatkan hasil
belajar serta kerjasama pada mata pelajaran Matematika.
b. Bagi Guru
Penggunaan model pembelajaran kooperatif ini dapat menjadi referensi
untuk guru sehingga dapat diterapkan pada pembelajaran matematika,
selain itu guru juga dapat mengetahui kekuatan dan kelemaham pada
model pembelajaran kooperatif tipe TGT dalam penerapan materi
penjumlahan dan pengurangan soal cerita.
c. Bagi Sekolah
Pendekatan ini dapat dijadikan sebagai contoh pembelajaran Inovatif
yang dapat diterapkan dalam proses pembelajaran, selain itu juga
menambah masukan kepada sekolah tentang model pembelajaran inovatif
yang dapat diterapkan dalam pembelajaran.
d. Bagi Peneliti
Dapat menambah wawasan dan pengalaman dalam melakukan Penelitian
Tindakan Kelas, terlebih untuk mengetahui peningkatan hasil belajar dan
kerjasama pada mata pelajaran Matematika siswa kelas IIIA SD Kanisius
Murukan dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe TGT.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14
BAB II
LANDASAN TEORI
Bab ini akan membahas mengenai kajian pustaka, penelitian yang relevan,
kerangka berpikir, dan hipotesis tindakan.
A. Kajian Pustaka
Kajian pustaka akan dipaparkan mengenai hasil belajar, kerjasama, model
pembelajaran, Operasi hitung campuran, dan pembelajaran matematika
sekolah dasar.
1. Hasil Belajar
Dalam hasil belajar akan dijelaskan mengenai pengertian hasil belajar dan
faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar.
a. Pengertian Hasil Belajar
Gagne dan Briggs (dalam Suprihatiningrum, 2013: 37)
menyatakan bahwa hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan yang
dimiliki siswa sebagai akibat perbuatan belajar dan dapat diamati
melalui penampilan siswa (learner’s performance). Muslich (2011:5)
menyatakan bahwa hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan yang
dimiliki oleh peserta didik setelah ia menerima pengalaman belajar,
sedangkan hasil belajar menurut Jihad (2012:15) adalah perubahan
tingkah laku siswa secara nyata setelah dilakukannya proses belajar
mengajar yang sesuai dengan tujuan pengajaran.
Dari beberapa pendapat para ahli di atas hasil belajar dapat
disimpulkan bahwa suatu kemampuan siswa yang dimiliki setelah
melakukan pengalaman belajar maupun proses belajar mengaja
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15
b. Faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar
Wisliman (dalam Susanto, 2013:12) hasil belajar terbagi menjadi dua
faktor yaitu faktor internal dan faktor eksternal, sebagai berikut :
1) Faktor Internal
Faktor internal merupakan faktor yang bersumber dari dalam diri
peserta didik, yang mempengaruhi kemampuan belajarnya. Faktor
internal ini meliputi : kecerdasan, minat dan perhatian, motivasi
belajar, ketekunan, sikap, kebiasaan belajar, serta kondisi fisik
dan kesehatan.
2) Faktor Eksternal
Faktor yang berasal dari luar diri peserta didik yang
mempengaruhi hasil belajar yaitu keluarga, sekolah, dan
masyarakat. Keadaan keluarga berpengaruh terhadap hasil belajar
siswa. Keluarga yang morat-marit keadaan ekonominya,
pertengkaran suami istri, perhatian orangtua yang kurang terhadap
anaknya, serta kebiasaan sehari-hari berperilaku yang kurang baik
dari orangtua dalam kehidupan sehari-hari berpengaruh dalam
hasil belajar peserta didik, sedangkan menurut Gestalt (dalam
Susanto, 2013:12) menyatakan bahwa hasil belajar siswa
dipengaruhi oleh dua hal, siswa itu sendiri dan lingkungannya.
Pertama, siswa; dalam arti kemampuan berpikir atau tingkahlaku
intelektual, motivasi, minat, dan kesiapan siswa, baik jasmani
maupun rohani. Kedua, lingkungan; yaitu sarana dan prasana,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16
kompetensi guru, kreativitas guru, sumber-sumber belajar,
metode serta dukungan lingkungan, keluarga dan lingkungan.
Berdasarkan pendapat para ahli dapat ditarik kesimpulan bahwa
faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar ada 2 macam yaitu
internal dan eksternal. Faktor internal bersumber dari diri sendiri
yaitu siswa, sedangkan faktor eksternal bersumber dari luar diri
peserta didik yang meliputi lingkungan, keluarga, maupun
masyarakat.
2. Kerjasama
a. Pengertian Kerjasama
Hidayati (2010:25) menyatakan kerjasama merupakan
keinginan untuk bekerjasama dengan orang lain secara kooperatif dan
menjadi bagian dari kelompok. Apriono (2011:162) mendefinisikan
kerjasama sebagai kumpulan/kelompok yang terdiri dari beberapa
orang anggota yang saling membantu dan saling tergantung satu sama
lain dalam melakukan suatu kegiatan untuk mencapai tujuan bersama.
Sedangkan, Suprihanto (dalam Zulkairnain, 2013:4) kerjasama
merupakan interaksi dalam kelompok dengan cara-cara tertentu,
sehingga perilaku atau prestasi seseorang mempengaruhi prestasi atau
perilaku orang lain untuk mencapai tujuan tertentu.
Kerjasama dalam konteks pembelajaran yang melibatakan
siswa menurut Huda (2011:24) yaitu ketika siswa bekerjasama
menyelsaikan suatu tugas kelompok, mereka memberikan dorongan,
anjuran, dan informasi pada teman sekelompoknya yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17
membutuhkan bantuan. Saat kerjasama, siswa yang lebih paham akan
memiliki kesadaran untuk menjelaskan kepada teman yang belum
paham, dengan demikian siswa yang belum paham akhirnya menjadi
paham.
Dari pendapat beberapa ahli diatas dapat ditarik kesimpulan
bahwa kerjasama merupakan proses interaksi antar anggota dalam
kelompok menggunakan cara-cara tertentu yang akan mempengaruhi
perilaku atau prestasi seseorang dalam mencapai tujuan tertentu.
Kerjasama dalam konteks penelitian ini adalah bekerjasama dalam
menguasai materi ajar guna mencapai hasil belajar yang maksimal.
b. Indikator kerjasama
Menurut Johnson dan Johnson (dalam Huda, 2015:55) indikator
kerjasama adalah :
1) Saling mengerti dan percaya satu sama lain
2) Berkomunikasi dengan jelas dan tidak ambigu
3) Saling menerima dan mendukung satu sama lain
4) Mendamaikan perdebatan yang sekiranya melahirkan konflik
Sedangkan menurut West (dalam Herwanto, 2016:15) menetapkan
indikator- indikator kerjasama sebagai berikut :
1) Tanggung jawab secara bersama-sama menyelesaikan pekerjaan
2) Saling berkontribusi
3) Mengerahkan kemampuan secara maksimal sehingga dengan
demikian hasil dari kerjasama semakin berkualitas.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
18
Dari pernyataan para ahli tersebut, peneliti dapat menyimpulkan
bahwa indikator kerjasama yang berkaitan dengan penelitian ini yaitu
:
1) Tanggung jawab secara bersama-sama menyelsaikan setiap
pekerjaan
2) Berkomunikasi dengan baik pada anggota kelompok
3) Saling menerima dan mendukung satu sama lain
4) Saling berkontribusi
5) Terbuka terhadap kritik dan saran dari anggota kelompok
6) Saling mengerti dan percaya satu sama lain
7) Mengerahkan kemampuan secara maksimal sehingga dengan
demikian hasil dari kerjasama semakin berkualitas.
c. Manfaat Kerjasama
Riyanto & Martinus (2008:109) menjelaskan bahwa manfaat kerja
kelompok dalam hubungannya dengan pengembangan diri yaitu
semakin seseorang mengenali dirinya, orang lain menjadi tolak ukur
supaya dia (yang bersangkutan) dapat membandingkan dirinya dengan
orang lain. Selain itu mereka juga berpendapat bahwa seseorang tidak
bisa menilai dirinya artinya dia tidak mengenal dirinya. Demikian juga
dia tidak akan mampu mengenal orang lain sebagai mitranya.
Di samping hal-hal di atas ada beberapa keuntungan bekerja bersama
(kelompok) menurut Riyanto & Martinus (2008:109) antara lain :
1) Dalam keadaan normal, tingkat produktivitas kelompok akan
lebih tinggi daripada produktivitas perorangan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19
2) Keputusan yang diambil kelompok biasanya lebih tepat daripada
yang diputuskan oleh seorang diri saja.
3) Dalam kelompok proses sosialisasi dipercepat. Orang yang hidup
sendiri tidak membutuhkan proses sosialisasi dengan orang lain.
Tetapi orang yang hidup dengan orang lain akan membutuhkan
sosialisasi dan itu terjadi dalam kelompok.
4) Kehidupan berkelompok mengembangkan kehidupan yang
beradab. Dalam hal ini kehadiran kelompok sebagai alat kontrol
dalam bertindak.
5) Dalam kelompok orang akan belajar memecahkan konflik dengan
lebih efektif. Orang yang tidak pernah hidup berkelompok akan
mencari menangnya sendiri dan berusaha untuk selalu diterima
pendapatnya.
6) Hidup berkelompok meningkatkan kualitas hidup individu karena
orang cenderung tidak mau kalah dengan orang lain. Ketika orang
lain berhasil ada kecendrungan untuk mengikuti jejak orang yang
telah berhasil tersebut.
Dari beberapa hal di atas, peniliti dapat menyimpulkan manfaat dari
kerjasama yaitu memudahkan suatu pekerjaan dan memasimalkan
hasil yang yang ingin dicapai dengan tujuan tertentu.
d. Faktor yang mendorong kerjasama
Untuk meningkatkan kerjasama siswa, siswa perlu diajarkan
keterampilan sosial. Hal ini dikarenakan dengan adanya keterampilan
sosial, nilai-nilai dalam kerjasama akan terinternalisasi dalam diri
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
20
siswa dengan cara pembiasaan. Menurut Johnson & Johnson (dalam
Huda, 2011:55), keterampilan sosial yang harus dimiliki siswa untuk
meningkatkan kemampuan kerjasama siswa antara lain :
1) Saling mengerti dan percaya satu sama lain.
2) Berkomunikasi dengan jelas dan tidak ambigu.
3) Saling menerima dan mendukung satu sama lain.
4) Mendamaikan setiap perdebatan yang sekiranya melahirkan
konflik.
Di sisi lain, bekerjasama dalam kelompok akan terwujud dengan baik
apabila anggota kelompok benar-benar menjalankan perannya
sebagaimana yang dikemukakan oleh Prayitno (dalam Kurnanto,
2013:125) yaitu :
1) Membantu terbinanya suasana keakraban dalam hubungan antar
anggota kelompok.
2) Mencurahkan segenap perasaan dalam melibatkan diri ke kegiatan
kelompok.
3) Berusaha agar yang dilakukannya itu membantu tercapainya
tujuan bersama.
4) Membantu tersusunnya aturan kelompok dan berusaha untuk
mematuhinya dengan baik.
5) Benar-benar berusaha untuk secara efektif ikut serta dalam
seluruh kegiatan kelompok.
6) Mampu berkomunikasi secara terbuka.
7) Berusaha membantu anggota lain.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
21
8) Memberikan kesempatan kepada anggota lain untuk
berpartisipasi.
9) Menyadari pentingnya kerja kelompok.
3. Model Pembelajaran Kooperatif
a. Pengertian Model Pembelajaran Kooperatif
Suprijono (2009:54) menyatakan pembelajaran kooperatif adalah
kegiatan pembelajaran yang meliputi semua jenis kerjasama kelompok
dengan bentuk yang terarah dan dipimpin oleh guru. Dewey (dalam
Huda, 2013:3) Pembelajaran kooperatif adalah salah satu model
pembelajaran yang melibatkan interaksi sosial dengan teman dalam
kegiatan belajar. Sedangakan menurut Abidin (2014:241)
mendefinisikan pembelajaran kooperatif sebagai sistem pembelajaran
yang memberi kesempatan kepada anak didik untuk bekerjasama
dengan sesama siswa dalam tugas-tugas terstruktur.
Dari beberapa pendapat para ahli dapat disimpulkan bahwa model
pembelajaran kooperatif berkaitan dengan penelitian ini yaitu kegiatan
pembelajaran yang memberikan kesempatan kepada anak didik untuk
belajar secara berkelompok, bekerjasama dengan teman dalam proses
pembelajaran sehingga meningkatkan hasil belajar baik secara
individu maupun kelompok.
b. Tujuan Model Pembelajaran Kooperatif
Abidin (2014:245) bahwa pembelajaran kooperatif ini berfungsi
membangun kerjasama, melatih daya nalar, dan mengembangkan
kecakapan intelektual siswa. Jadi boleh dikatakan bahwa
pembelajaran ini dapat dijadikan salah satu model dalam proses
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
22
pembelajaran di kelas karena dapat meningkatkan kerjasama antar
siswa dan meningkatkan daya nalar siswa.
c. Langkah-langkah model pembelajaran kooperatif
Model pembelajaran kooperatif memiliki enam langkah utama atau
tahapan di dalam pelajaran yang menggunakan pembelajaran
kooperatif, seperti pada tabel 2.1 berikut :
Tabel 2.1 Langkah-langkah Model Pembelajaran Kooperatif
Fase Tingkah laku guru
Fase 1
Menyampaikan tujuan
dan memotivasi siswa.
Guru menyampaikan semua tujuan pelajaran yang
ingin dicapai pada pelajaran tersebut dan memotivasi
siswa belajar.
Fase 2
Menyajikan informasi
Guru menyajikan informasi kepada siswa dengan
jalan demonstrasi atau lewat bahan bacaan.
Fase 3
Mengorganisasikan
siswa ke dalam
kelompok-kelompok
belajar
Guru menjelaskan kepada siswa bagaimana caranya
membentuk kelompok belajar dan membantu setiap
kelompok agar melakukan transisi secara efisien.
Fase 4
Membimbing kelompok
kerja dan belajar
Guru membimbing kelompok-kelompok belajar pada
saat mereka mengerjakan tugas mereka.
Fase 5
Evaluasi
Guru mengevaluasi hasil belajar tentang materi yang
telah dipelajari atau masing-masing kelompok
mempresentasikan hasil kerjanya.
Fase 6
Memberikan
penghargaan
Guru mencari cara-cara untuk menghargai, baik
upaya maupun hasil belajar individu dan kelompok.
Sumber : Ibrahim dkk (dalam Suprihatiningrum, 2013:23)
a. Ciri-ciri model pembelajaran kooperatif
Suprihatiningrum (2013:196) menyatakan ciri-ciri pembelajaran yang
menggunakan model pembelajaran kooperatif sebagai berikut:
1) Siswa bekerja dalam kelompok secara kooperatif untuk
menuntaskan materi belajarnya.
2) Kelompok dibentuk dari siswa yang memiliki kemampuan tinggi,
sedang, dan rendah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
23
3) Bila mana mungkin, anggota berasal dari ras budaya, suku, dan
jenis kelamin yang berbeda-beda.
4) Penghargaan lebih berorientasi kelompok ketimbang individu.
4. Model pembelajaran kooperatif tipe Teams Games Tournament
(TGT)
a. Pengertian Model pembelajaran kooperatif tipe Teams Games
Tournaments (TGT)
Menurut Slavin (2012:230), model pembelajaran kooperatif tipe
TGT adalah suatu metode pembelajaran kooperatif dimana siswa
bermain games dengan anggota dari kelompok lain untuk menambah
skor teams. Model pembelajaran kooperatif tipe TGT terdiri dari kata
Teams yaitu siswa masuk dalam kelompok kecil, games yaitu siswa
bermain mewakili kelompoknya untuk menambah skor kelompoknya,
dan tournaments yaitu seluruh anggota kelompok bersama-sama
bersaing dibabak final untuk menentukan pemenangnya. Menurut
Rusman (2012:224) Teams Games Tournaments (TGT) adalah salah
satu model pembelajaran kooperatif yang menempatkan siswa dalam
kelompok-kelompok kecil yang beranggotakan dua sampai lima orang
siswa yang memiliki kemampuan, jenis kelamin, dan suku atau ras
yang berbeda. Guru menyajikan materi dan siswa bekerja dalam
kelompok mereka masing-masing.
Aktivitas belajar dengan permainan yang dirancang dalam model
pembelajaran kooperatif tipe TGT memungkinan siswa dapat belajar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
24
lebih rileks, di samping itu juga dapat menumbuhkan tanggungjawab,
kerjasama, persaingan sehat serta keterlibatan belajar.
b. Ciri-ciri model pembelajaran kooperatif tipe TGT
Slavin (dalam suprihatiningrum, 2013:211) menyatakan model
pembelajaran kooperatif tipe TGT memiliki ciri-ciri sebagai berikut :
1) Pembentukan kelompok (teams)
Kelompok dibentuk berdasarkan heterogenitas suku, ras, jenis
kelamin, mapun kemampuan kognitif. Heterogenitas anggota
kelompok dapat meningkatkan motivasi siswa untuk saling
membantu sesama yang belum menguasai materi. Heterogenitas
ini juga mengajarkan tanggung jawab pemahaman kelompok
sehingga akan menimbulkan rasa kesadaran pada diri siswa
bahwa belajar secara kooperatif sangat menyenangkan.
2) Games Tournaments
Setiap meja turnamen berasal dari anggota kelompok yang
berbeda. Permainan dilangsungkan secara akademik diawali
dengan pembacaan aturan permainan.
3) Penghargaan kelompok
Setelah permainan selesai, masing-masing anggota kelompok
turnamen kembali ke kelompok asal dan masing-masing anggota
melaporkan perolehan skornya kepada ketua kelompok dan
dihitung rata-ratanya. Pemberian penghargaan didasarkan atas
rata-rata skor yang didapat oleh kelompok asal tersebut, bukan
kelompok turnamen.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
25
c. Langkah-langkah Model pembelajaran kooperatif tipe TGT
Slavin (2010:166) menjelaskan langkah-langkah kegiatan
pembelajaran dengan model pembelajaran kooperatif dengan model
TGT di kelas sebagai berikut :
1) Presentasi kelas
Materi dalam metode TGT pertama-tama diperkenalkan dalam
presentasi di dalam kelas. Ini merupakan pengajaran langsung
seperti yang seringkali dilakukan atau diskusi pelajaran yang
dipimpin oleh guru, tetapi bisa juga memasukkan presentasi
audiovisual. Bedanya presentasi kelas dengan pengajaran biasa
hanyalah bahwa presentasi tersebut haruslah berfokus pada unit
TGT. Dengan cara ini, para siswa akan menyadari bahwa mereka
harus benar-benar memberi perhatian penuh selama presentasi
kelas, karena dengan demikian akan sangat membantu mereka
mengerjakan kuis-kuis, dan skor kuis mereka menentukan skor
tim mereka.
2) Kelompok/Tim
Tim terdiri 4-5 siswa yang mewakili seluruh bagian dari kelas
dalam hal kinerja akademik, jenis kelamin, ras, dan etnis. Fungsi
utama dari tim adalah memastikan semua anggota tim benar-
benar belajar, lebih khususnya lagi adalah untuk mempersiapkan
anggotanya untuk bisa mngerjakan soal-soal dalam permainan
dengan baik. Setelah guru menyampaikan materi, tim berkumpul
untuk berdiskusi mempelajari lembar kegiatan/ mengerjakan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
26
LKS-nya. Saat siswa berdiskusi dalam kelompok, guru
memberikan bimbingan pada kelompok yang mengalami
kesulitan belajar. Pembagian siswa ke dalam tim dapat dilihat
pada tabel sebagai berikut :
Tabel 2. 2 Pembagian Siswa ke dalam Tim Kategori Peringkat Nama Tim
Siswa berprestasi tinggi 1
2
3
4
5
6
7
8
A
B
C
D
E
F
G
H
Siswa berprestasi sedang 9
10
11
12
13
14
15
A
B
C
D
E
F
G
Siswa berprestasi sedang 16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
H
A
B
C
D
E
F
G
H
A
B
Siswa berprestasi rendah 27
28
29
30
31
32
33
34
C
D
E
F
G
H
A
B
Sumber : Slavin, (2010:168)
Berdasarkan tabel 2.2 dapat dilihat bahwa setiap tim anggota
berbeda karena dalam model pembelajaran kooperatif tipe TGT
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
27
membagi tim secara heterogen, mulai dari siswa yang berprestasi
rendah, sedang, dan tinggi agar sama rata.
3) Games
Games dalam TGT terdiri atas pertanyaan-pertanyaan yang
kontennya yang relevan yang dirancang untuk menguji
pengetahuan siswa yang diperolehnya dari presentasi di kelas dan
pelaksanaan kerja tim. Game tersebut dimainkan diatas meja
dengan tiga orang siswa, yang masing-masing mewakili tim yang
berbeda. Biasanya game hanya berupa nomor-nomor pertanyaan
yang ditulis pada lembar yang sama. Seorang siswa mengambil
sebuah kartu bernomor dan harus menjawab pertanyaan sesuai
nomor yang tertera pada kartu tersebut. Sebuah peraturan tentang
penantang memperbolehkan para pemain saling menantang
jawaban masing-masing.
4) Turnamen
Turnamen adalah sebuah struktur di mana game berlangsung.
Biasanya berlangsung pada akhir minggu atau akhir unit, setelah
guru memberikan presentasi di kelas dan tim telah melaksanakan
kerja kelompok terhadap lembar kegiatan. Pada lembar kegiatan
turnamen tersebut soal di sesuaikan dengan tingkat kognitif,
sehingga soal yang tertera pada lembar kegiatan hanya ada
beberapa soal yang sama dan yang lainnya berbeda di sesuaikan
dengan tingkat kognitif mulai dari yang tinggi, sedang, dan
rendah. Turnamen dilaksanakan dengan pengaturan sebagai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
28
berikut: (1) Dibuat 4 meja turnamen, meja 1 untuk siswa dengan
kemampuan tinggi, meja 2 dan meja 3 untuk siswa dengan
kemampuan sedang, meja 4 untuk siswa dengan kemampuan
rendah; (2) Masing-masing kelompok mempunyai satu wakil
dalam setiap meja turnamen, sehingga dalam setiap meja
turnamen terdiri dari 3-4 pemain; (3) Siswa melakukan kegiatan
permainan dengan 3-4 orang pemain. Saat kegiatan permainan
berlangsung, guru memonitor jalannya permainan; (4) Guru
bersama siswa menghitung skor yang diperoleh masing-masing
pemain. (5) Guru bersama siswa menghitung rata-rata skor
masing-masing kelompok.
Adapun pengaturan penempatan siswa dalam meja
turnamen dapat dilihat pada gambar berikut :
Tim A
Tim B Tim C
Gambar 2. 1 Pengaturan Meja-meja Turnamen (Slavin, 2010:168)
A1 A2 A3 A4
Tinggi Sedang Sedang Rendah
Tinggi
Meja
Turnamen
1
Sedang
Meja
Turnamen
2
Sedang
Meja
Turnamen
3
Rendah
Meja
Turnamen
4
B1 B2 B3 B4
Tinggi Sedang Sedang Rendah
C1 C2 C3 C4
Tinggi Sedang Sedang Rendah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
29
Setelah kegiatan turnamen selesai, dilakukan penentuan skor tim
dan persiapkan sertifikat tim untuk memberi penghargaan kepada
tim peraih skor tertinggi. Dalam melakukan hal ini, pertama-tama
memeriksa poin-poin turnamen yang ada pada lembar rangkuman
dari timnya masing-masing, kemudian menambahkan seluruh
skor anggota tim, dan membagi dengan jumlah anggota tim yang
bersangkutan.
5) Penghargaan Kelompok
Kelompok akan mendapatkan penghargaan berdasarkan rata-rata
skor kelompok yang diperoleh. Penghargaan yang diberikan dapat
berupa sertifikat, atau bentuk penghargaan yang lain. Adapun
kriteria pemberian penghargaan kepada kelompok berdasarkan
rata-rata skor yang diperoleh kelompok dapat dilihat dalam tabel
berikut :
Tabel 2. 3 Kriteria Penghargaan Berdasarkan Skor Rata-Rata Tim
(Slavin, 2010:175)
Kriteria
(Rata-rata Tim)
Penghargaan
40-44
45-49
50 – ke atas
Tim Baik
Tim Sangat Baik
Tim Super
Ke lima tahap model pembelajaran kooperatif tipe TGT tersebut
akan diterapkan pada perangkat pembelajaran yang digunakan
untuk kegiatan belajar mengajar mulai dari siklus I pertemuan 1,
siklus 1 pertemuan 2, siklus II pertemuan 1, dan siklus II
pertemuan 2.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
30
d. Kelebihan dan kekurangan Teams Games Tournaments (TGT)
Slavin (2010:142) mengemukakan bahwa TGT akan menumbuhkan
minat atau motivasi di kalangan siswa. Saat mengerjakan tugas,
perilaku dalam kelas akan membaik yaitu siswa akan memberikan
perhatian penuh terhadap pelajaran. Kesukaan siswa terhadap kelas
dan sekolah akan meningkat. Soal pertemanan atau sosialisasi siswa
juga akan meningkat. Jadi dapat disimpulkan bahwa kelebihan dari
TGT antara lain :
Siswa tidak terlalu bergantung kepada guru, dan akan menambahkan
rasa kepercayaan dengan kemampuan diri untuk berpikir mandiri,
menemukan informasi dari berbagai sumber, dan belajar bersama
siswa lainnya.
1) Mengembangkan kemampuan mengungkapkan ide atau gagasan
secara verbal dan membandingkan dengan ide-ide orang lain.
2) Menumbuhkan sikap respek pada orang lain, dengan menyadari
keterbatasannya dan bersedia menerima segala perbedaan.
3) Membantu memberdayakan setiap siswa untuk lebih
bertanggungjawab dalam belajar.
4) Meningkatkan prestasi akademik dan kemampuan sosial,
termasuk mengembangkan rasa harga diri, hubungan
interpersonal, keterampilan mengelola waktu, dan sikap positif
terhadap sekolah.
5) Mengembangkan kemampuan untuk menguji ide dan pemahaman
siswa, serta menerima umpan balik.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
31
6) Meningkatkan kemampuan siswa menggunakan informasi dan
mengubah belajar abstrak menjadi riil.
7) Meningkatkan motivasi belajar dan melahirkan rangsangan untuk
berpikir, yang akan sangat berguna bagi proses pembelajaran
jangka panjang.
Selain itu TGT juga memiliki kekurangan seperti yang diungkapkan
Taniredja (2011:73) bahwa dalam kegiatan pembelajaran TGT tidak
semua siswa ikut serta menyumbang pendapat, kekurangan waktu
untuk proses pembelajaran, dan kemungkinan terjadi kegaduhan kalau
guru tidak dapat mengelola kelas.
5. Matematika
a. Pengertian matematika
Susanto (2013:185) menyatakan bahwa matematika adalah salah
satu disiplin ilmu yang berisi bilangan-bilangan serta simbol-simbol
dalam matematika yang dapat meningkatkan kemampuan berpikir dan
memecahkan persmasalahan dalam kehidupan sehari-hari. Sedangkan
menurut Johnson dan Myklebust (dalam Sundayana, 2003:252)
menyatakan bahwa matematika adalah bahasa simbolis yang memiliki
fungsi praktis untuk mengekspresikan hubungan-hubungan kuantitatif
dan keruangan. Sedangkan menurut Kline (dalam Runtukahu,
2014:28) matematika adalah pengetahuan yang tidak berdiri sendiri,
tetapi dapat membantu manusia untuk memahami dan memecahkan
permasalahan sosial, ekonomi, dan alam.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
32
Dari beberapa pendapat para ahli mengenai pengertian matematika
dapat peneliti simpulkan bahwa matematika adalah suatu disiplin ilmu
yang berisi tentang simbol-simbol operasi hitung yang memiliki
fungsi untuk memecahkan suatu masalah dalam kehidupan sehari-hari.
b. Tujuan matematika
Departemen Pendidikan Nasional (Susanto, 2013:190) menyatakan
bahwa ada lima tujuan pembelajaran matematika di sekolah dasar
sebagai berikut :
1) Pemahaman konsep matematika, keterkaitan antar konsep dan
penerapan konsep matematika.
2) Melatih nalar, manipulasi matematika dalam generalisasi
pembuktian atau menjelaskan gagasan dan pernyataan
matematika.
3) Pemecahan masalah yang meliputi pemahaman masalah,
merancang model matematika, menyelesaikan model dan
menafsirkan solusi yang diperoleh.
4) Siswa mampu mengkomunikasikan dengan tabel, diagram atau
media lain untuk menjelaskan keadaan dari suatu masalah.
5) Siswa mampu menghargai penggunaan matematika dalam
kehidupan matematika.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
33
6. Operasi hitung campuran
Peneliti mengambil Standar Kompetensi (SK) 1. Melakukan operasi
hitung bilangan sampai tiga angka pada Kompetensi Dasar (KD) 1.4
Melakukan operasi hitung campuran. Jadi materi yang akan disampaikan
oleh peneliti menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Teams
Games Tournaments (TGT) yaitu materi operasi hitung campuran.
Operasi hitung campuran adalah operasi hitung yang terdiri atas
penjumlahan (+), pengurangan (-), perkalian (x), atau pembagian (:).
Di dalam pelajaran matematika ada beragam jenis operasi hitung, salah
satunya adalah operasi hitung campuran. Penjelasan mengenai pengertian
operasi hitung campuran dan aturan yang ada di dalamnya serta contoh
soal lengkap dengan pembahasannya adalah sebagai berikut :
a. Jika dalam operasi hitung campuran terdapat tanda kurung, maka
operasi hitung yang di dalamnya dikerjakan lebih dahulu.
b. Operasi penjumlahan dan pengurangan adalah setingkat/sama kuat.
Urutan pengerjaannya mulai dari kiri.
c. Operasi perkalian dan pembagian adalah setingkat/sama kuat. Urutan
pengerjaannya mulai dari kiri.
d. Operasi perkalian dan pembagian lebih tinggi tingkatannya dari
operasi penjumlahan dan pengurangan, artinya jika menemukan
operasi perkalian atau pembagian dan penjumlahan atau
pengurangan dalam soal maka yang dikerjakan lebih dahulu adalah
operasi perkalian dan pembagian.
Contoh menyelesaikan Soal Cerita :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
34
Pak Ali mempunyai telur 865
Pak Ali membeli lagi 128 telur
Telurnya laku terjual 396
Berapa sisa telur pak Ali?
Jawab :
Diketahui = Pak Ali mempunyai telur 865 + 128 . Telur yang laku
terjual 396
Ditanyakan = Jumlah telur pak ali yang masih ada?
Pengerjaan = Penjumlahan dan pengurangan
Penyelesaian = 865 + 128 – 396 = 865 + 128 – 396
= 993 – 396 = 597
Jadi sisa telur Pak Ali adalah 597.
B. Penelitian yang relevan
1 Bony (2017) melakukan penelitian dengan judul “Peningkatan Kerjasama
dan Prestasi Belajar IPA Siswa kelas IV SD Negeri Weroharjo melalui
Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Tahun Ajaran
2016/2017”. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kerjasama dan
prestasi belajar IPA menggunakan Model Kooperatif tipe STAD. Pada
penelitian ini dapat diketahui bahwa adanya peningkatan kerjasama dan
prestasi belajar melalui model pembelajaran kooperatif. Hal ini tampak
pada peningkatan nilai kerjasama dari kondisi awal hanya 45,93
(Rendah), menjadi 66,29 (Tinggi) pada siklus I, kemudian pada siklus II
menjadi 73,73 (Tinggi). Sedangkan pada hasil belajar tampak pada
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
35
peningkatan nilai dari kondisi awal 61, menjadi 72 pada siklus I, dan pada
siklus II meningkat menjadi 78.
Peneliti menemukan persamaan dengan penelitian ini yaitu variable
kerjasama. Walaupun variable sama tetapi model pembelajaran yang
digunakan dalam penelitian ini menggunakan model pembelajaran
kooperatif tipe STAD, sedangkan peneliti menggunkan model
pembelajaran kooperatif tipe TGT.
2 Harjoko (2014) melakukan penelitian dengan judul “Meningkatkan Hasil
Belajar Matematika Melalui Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif
tipe TGT (Teams Games Tournaments) Pada Siswa Kelas V SD N
Kedungjambal 02 Kab. Sukoharjo Tahun Ajaran 2013/2014”. Penelitian
ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas yang bertujuan untuk
meningkatkan hasil belajar matematika menggunkan model pembelajaran
kooperatif tipe TGT (Teams Games Tornaments) pada siswa kelas V SD
N Kedungjambal. Persamaan penelitian ini terdapat pada model
pembelajaran yang sama yaitu meningkatakan hasil belajar menggunakan
model pembelajaran kooperatif TGT. Pada penelitian ini dapat diketahui
bahwa pembelajaran Kooperatif tipe TGT mampu meningkatkan hasil
belajar matematika, hal tersebut ditunjukkan dengan penilaian rata-rata
kelas pada saat pra tindakan 6,8, meningkat menjadi 7,5 pada siklus I,
kemudian meningkat lagi pada siklus II yaitu 8,05.
3 Nastiti (2014) melakukan penelitian dengan judul “Peningkatan
Kerjasama dan Prestasi Belajar IPS dengan Pembelajaran Kooperatif
STAD Pada Siswa Kelas III SD Kanisius Kintelan 1 Yogyakarta”.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
36
Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas yang memiliki
persamaan pada peningkatan varibel kerjasama menggunakan model
pembelajaran kooperatif. Pada penelitian ini dapat diketahui bahwa
pembelajaran kooperatif mampu meningkatkan sikap kerjasama pada
siswa kelas III SD. peningkatan ditunjukkan pada kondisi awal rata-rata
kerjasama 55,39%, menjadi 68,82% pada siklus I, kemudian pada siklus
II sebesar 91,13%.
Gambar 2. 2 Literatur Map
C. Kerangka Berpikir
Suatu pembelajaran akan terlaksana dengan hasil yang maksimal jika
dipersiapkan dengan baik dan dikemas dengan menarik dalam suatu kerangka
Peningkatan Kerjasama dan
Hasil Belajar Matematika Pada
Siswa Kelas IIIA SD Kanisius
Murukan Melalui Model
Pemblejaran Kooperatif tipe
TGT
Bony (2017)
Peningkatan Kerjasama dan
Prestasi Belajar IPA Siswa
kelas IV SD Negeri Weroharjo
melalui Penerapan Model
Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Tahun Ajaran
2016/2017”
Harjoko (2014)
Meningkatkan Hasil
Belajar Matematika
Melalui Penerapan
Model Pembelajaran
Kooperatif tipe TGT
(Teams Games
Tournaments) Pada
Siswa Kelas V SD N
KedungJambalL 02
Kab. Sukoharjo Tahun
Ajaran 2013/2014
Nastiti (2014)
PENINGKATAN
KERJASAMA DAN
PRESTASI BELAJAR
IPS DENGAN
PEMBELAJARAN
KOOPERATIF STAD
PADA SISWA KELAS
III SD KANISIUS KINTELAN 1
YOGYAKARTA”.
Kerjasama
Hasil Belajar dan
Model pembelajaran
Kooperatif tipe TGT
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
37
berpikir. Masalah mengenai rendahnya hasil belajar pada mata pelajaran
Matematika mengenai materi Operasi hitung campuran dan rendahnya sikap
kerjasama siswa yang di sebabkan karena lebih seringnya siswa
mendengarkan guru menggunakan metode ceramah dan belum menerapkan
model pembelajaran yang lain. Sehingga siswa hanya terpaku pada buku dan
papan tulis saja, hal tersebut membuat siswa kurang memahami materi yang
telah disampaikan oleh guru. Dengan menggunakan metode ceramah juga
membuat siswa rendah akan kerjasama dengan siswa yang lain karena siswa
belum terbiasa dalam kerja kelompok. Jika dalam menyampaikan materi
menggunakan model pembelajaran yang sesuai dengan karakter siswa di
kelas, maka siswa akan lebih tertarik dan antusias dalam mempelajari materi
tersebut.
Peneliti memilih model pembelajaran kooperatif tipe Teams Games
Tournaments (TGT) karena peneliti menganggap model pembelajaran
kooperatif dapat membantu meningkatkan hasil belajar dan kerjasama siswa
dengan baik. Pada model pembelajaran TGT ini siswa akan diajak untuk
belajar sambil bermain. Sesuai dengan karakter siswa pada kelas III A sangat
tertarik jika pembelajarannya menggunakan model pembelajaran
berkelompok dan bermain kuis. Dengan begitu siswa akan jauh lebih
mengenal karakter teman satu dengan yang lainnya berdasarkan pembagian
kelompok secara heterogen dan akan saling membantu teman dalam
kelompok untuk memahami materi tersebut agar mencapai hasil yang
maksimal dalam memperoleh final. Dan hal tersebut akan membuat siswa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
38
lebih bersemangat untuk meningkatkan kerjasama yang baik antar tim agar
hasil yang diinginkan sesuai dengan tujuan.
D. Hipotesis Tindakan
Berdasarkan rumusan masalah, peneliti menentukan hipotesis tindakan pada
penelitian ini. Hipotesis tindakan yang disusun oleh penelitian yaitu:
1. Peningkatan Hasil Belajar dan Kerjasama Siswa kelas IIIA Pada Operasi
Hitung Campuran Melalui Model Pembelajaran Kooperatif tipe TGT di
SD Kanisius Murukan dapat dilaksanakan melalui langkah presentasi
kelas, kemudian pembentukan kelompok, pelaksanaan games,
pelaksanaan tournaments, dan penghargaan kelompok.
2. Model Pembelajaran Kooperatif tipe Teams Games Tournaments (TGT)
dapat meningkatkan kerjasama siswa kelas IIIA SD Kanisius Murukan
Tahun Ajaran 2017/2018
3. Model Teams Games Tournaments (TGT) dapat meningkatkan hasil
belajar Matematika pada pembelajaran Operasi Hitung Campuran siswa
kelas IIIA SD Kanisius Murukan tahun ajaran 2017/2018.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
39
BAB III
METODE PENELITIAN
Bab III ini membahas tentang jenis penelitian, setting penelitian, desain penelitian,
teknik pengumpulan data, instrumen penelitian, teknik pengujian instrumen,
teknik analisis data, kriteria keberhasilan.
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan oleh peneliti adalah Penelitian
Tindakan Kelas (PTK). Arikunto (2010:13) Penelitian tindakan kelas dalam
bahasa Inggris disebut dengan istilah classroom action research. Dari nama
tersebut terkandung tiga kata yakni :
1. Penelitian : kegiatan mencermati suatu objek, menggunakan aturan
metodologi tertentu untuk memperoleh data atau informasi yang
bermanfaat dalam meningkatkan mutu suatu hal yang menarik minat
dan penting bagi peneliti.
2. Tindakan : sesuatu gerak kegiatan yang sengaja dilakukan dengan
tujuan tertentu, yang dalam penelitian berbentuk rangkaian siklus
kegiatan.
3. Kelas : adalah sekelompok siswa yang dalam waktu yang sama,
menerima pelajaran yang sama dari guru.
Dengan menggabungkan ketiga kata tersebut dapat disimpulkan
bahwa penelitian tindakan kelas merupakan suatu pencermatan terhadap
kegiatan belajar berupa sebuah tindakan, yang sengaja dimunculkan dan
terjadi dalam sebuah kelas. Tindakan tersebut diberikan oleh guru atau
dengan arahan dari guru yang dilakukan oleh siswa. Menurut Wijaya & Dedi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
40
(2010:9) penelitian tindakan kelas adalah penelitian yang dilakukan oleh guru
di kelasnya sendiri dengan cara (1) merencanakan, (2) melaksanakan, dan (3)
merefleksikan tindakan secara kolaboratif dan partisipatif dengan tujuan
memperbaiki kinerjanya sebagai guru, sehingga hasil belajar siswa dapat
meningkat.
Dalam Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini, peneliti menggunakan
teori dari Kemmis dan Mc. Tagart (dalam Arikunto, 2010:131). Model
Kemmis dan Mc. Tagart dapat dilihat pada gambar 3.1 dibawah ini :
Gambar 3. 1 Siklus PTK model Kemmis dan Mc. Taggart
Sumber : (dalam Arikunto 2010:17).
Berdasarkan gambar 3.1 terlihat bahwa siklus PTK model Kemmis dan Mc.
Tagart dimulai dari perencanaan tindakan (planning), pelaksanaan tindakan
(acting), pengamatan (observing), refleksi (reflecting) yang berulang pada
siklus berikutnya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
41
1. Perencanaan tindakan (Planning)
Pada tahap perencanaan adalah langkah yang dilakukan oleh guru
ketika akan memulai tindakannya. Kebanyakan guru pengertiannya
terpaku pada perencanaan mengajar seperti biasanya, yaitu membuat
persiapan mengajar, menyiapkan sumber bahan, menyiapkan alat
pelajaran, dan persiapan lain yang biasa dilakukan oleh guru ketika
mengajar. Pengertian seperti itu kurang tepat, yang dinilai dalam
laporan PTK, yang dimaksud dengan perencanaan bukan persiapan
tetapi rencana tindakan.
2. Pelaksanaan (Acting)
Pada tahap pelaksanaan (acting) merupakan implementasi dari tahap
perencanaan tindakan (planning) yang sudah dibuat. Dalam tahap
pelaksanaan (acting), peneliti tidak membatasi siklus yang dilakukan,
tetapi peneliti melakukan penelitian dalam 2 siklus dimana setiap siklus
terdiri dari 2 kali pertemuan. Penelitian ini berpedoman pada
peningkatan hasil belajar dan kerjasama.
3. Pengamatan (Observing)
Pada tahap pengamatan (observing) dilakukan bersamaan dengan tahap
pelaksanaan (acting) berlangsung. Dalam tahap pengamatan
(observing), peneliti melakukan pengamatan dan mencatat segala hal
yang diperlukan sesuai dengan pedoman pengamatan yang telah
disusun. Hal ini dilakukan untuk mengetahui dan memperoleh
gambaran lengkap secara objektif tentang perkembangan proses
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
42
pembelajaran, dan pengaruh dari tindakan yang dipilih terhadap kondisi
kelas yang sebenarnya.
4. Refleksi (Reflecting)
Refleksi (reflecting) adalah kegiatan evaluasi untuk melihat rencana
dari awal hingga akhir, kendala, dan hal-hal yang perlu ada perubahan
rencana atau tidak. Refleksi (reflecting) ini bertujuan untuk mengetahui
apakah tindakan yang dilakukan menunjukkan keberhasilan atau tidak.
Dalam tahap refleksi ini, peneliti memulai dengan menentukan apakah
tindakan yang dilakukan untuk pemecahan suatu masalah sudah
mencapai tujuan atau belum. Setelah itu, peneliti menentukan atau
mengambil keputusan untuk melakukan siklus lanjutan atau berhenti
karena permasalahan telah terpecahkan. Selain itu, peneliti juga mencari
tahu sejauh mana tindakan yang dilakukan mampu memperbaiki dan
meningkatkan kerjasama dan hasil belajar siswa kelas IIIA..
B. Setting Penelitian
1. Tempat penelitian
Tempat penelitian ini dilaksanakan di SD Kanisius Murukan, Kalitengah,
Wedi, Klaten, Jawa Tengah.
2. Subjek penelitian
Subjek penelitian ini adalah siswa kelas III A di SD Kanisius Murukan
Wedi Tahun ajaran 2017/2018 yang berjumlah 30 siswa.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
43
3. Objek penelitian
Objek penelitian ini adalah peningkatan hasil belajar dan kerjasama kelas
III A pada materi operasi hitung campuran melalui model pembelajaran
kooperatif tipe Teams Games Tournaments (TGT) SD Kanisius
Murukan.
C. Desain Penelitian
1. Persiapan peneliti
Sebelum melakukan penelitian, peneliti mempersiapkan berbagai hal
yang diperlukan, diantaranya :
a. Meminta ijin kepada kepala sekolah SD Kanisius Murukan.
b. Melakukan observasi dan pengamatan di kelas IIIA SD Kanisius
Murukan selama proses pembelajaran matematika untuk
memperoleh gambaran mengenai hasil belajar dan kerjasama siswa.
c. Peneliti melakukan wawancara kepada guru kelas III A untuk
mengetahui hasil belajar dan kerjasama siswa, terutama pada mata
pelajaran matematika.
d. Peneliti menganalisis permasalahan dari hasil observasi dan
wawancara. Kemudian menentukan solusi untuk memperbaiki
permasalahan yang ada.
e. Peneliti mengumpulkan data objektif kelas III A (nama siswa dan
daftar nilai matematika tahun ajaran 2017/2018 serta daftar nilai
siswa dua tahun ajaran sebelumnya yaitu 2015/2016 dan 2016/2017
SD Kanisius Murukan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
44
f. Peneliti mengkaji standar kompetensi, kompetensi dasar, indikator,
tujuan pembelajaran, serta materi ajar yang akan digunakan.
g. Peneliti menyusun instrumen pembelajaran (Silabus, RPP, Lembar
Kerja Siswa (LKS), soal evaluasi dan instrumen penelitian yang
terdiri lembar pengamatan dan kuesioner).
h. Peneliti melakukan validasi perangkat pembelajaran dan instrumen
penelitian kepada ahli.
i. Peneliti mempersiapkan fasilitas dan sarana pendukung yang
diperlukan kelas dalam kegiatan belajar, dan
j. Peneliti melaksanakan penelitian.
2. Rencana Tindakan Setiap Siklus
Setelah melakukan persiapan, langkah yang dilakukan peneliti
selanjutnya yaitu melaksanakan penelitian dalam dua siklus. Rencana
pelaksanaan penelitian untuk masing-masing siklus dipaparkan sebagai
berikut :
a. Siklus I
Pada siklus I, peneliti melaksanakan pembelajaran sebanyak dua
pertemuan. Setiap pertemuan berlangsung selama 2 jam pelajaran (2
x 35menit). Berdasarkan rancangan perangkat pembelajaran yang
sudah disusun oleh peneliti siklus I dipaparkan sebagai berikut :
1) Planning (Perencanaan Tindakan)
Pada perencanaan tindakan peneliti mempersiapkan perangkat
pembelajaran yang meliputi silabus, Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran (RPP), Materi Ajar, Media pembelajaran, Lembar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
45
Kegiatan Siswa (LKS), dan soal latihan. Peneliti menyusun
perangkat pembelajaran dengan Standar Kompetensi (SK), yaitu
1. Melakukan Operasi Hitung Bilangan sampai tiga angka dan
Kompetensi Dasar (KD), 1.4 Melakukan Operasi Hitung
Campuran. Perangkat pembelajaran yang disusun diterapkan
sesuai dengan model kooperatif tipe TGT (Teams Games
Tournaments). Selain itu, peneliti juga menyiapkan lembar
pengamatan untuk mengumpulkan data kerjasama siswa.
2) Acting (Pelaksanaan Tindakan)
Pelaksanaan tindakan dilakukan dengan berpedoman pada
perencanaan yang telah disusun. Peneliti membagi siswa dalam
6 kelompok. Setiap kelompok berisi lima siswa yang dibagi
secara heterogen berdasarkan data yang diperoleh dari guru,
kemudian siswa duduk sesuai dengan kelompok yang sudah
ditentukan oleh peneliti. Pada siklus I materi yang akan
disampaikan oleh peneliti yaitu mengenai operasi hitung
campuran yang hasilnya dua angka, sedangkan untuk siklus II
peneliti akan menyampaikan materi operasi hitung campuran
yang hasilnya tiga angka.
a) Pertemuan 1
Kegiatan Awal
Siswa memberi salam
Salah satu siswa memimpin do’a
Guru mengecek kehadiran siswa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
46
(1) Motivasi
Guru mengajak siswa menyanyikan lagu “satu
ditambah satu”
(2) Apersepsi
Guru menanyakan materi yang sebelumnya sudah
dipelajari. Lalu guru melakukan tebak-tebakan
sederhana mengenai (penjumlahan, pengurangan,
pembagian, dan perkalian)
(3) Orientasi
Guru menjelaskan tujuan pembelajaran dan langkah-
langkah pembelajaran. (Model Pembelajaran
Kooperatif tipe TGT Langkah 1: Presentasi Kelas)
Kegiatan Inti
Eksplorasi
(a) Guru memberikan pertanyaan kepada siswa
“Apakah ada yang tahu apa itu operasi hitung
campuran?”
(b) Guru memberikan pengantar materi yang
berkaitan dengan konsep operasi hitung
campuran
(c) Guru menjelaskan cara menentukan konsep
operasi hitung campuran
(d) Guru memberikan contoh soal sederhana yang
berkaitan dengan operasi hitung campuran
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
47
(e) Guru dan siswa melakukan Tanya jawab
mengenai materi tersebut.
Elaborasi
(f) Guru membagi siswa menjadi beberapa
kelompok belajar yang terdiri dari 5-6 siswa
yang heterogen (sesuai dengan jumlah siswa).
(Model Pembelajaran Kooperatif tipe TGT
Langkah 2 : Pembagian Kelompok/Tim)
(g) Guru menjelaskan peraturan pengerjaan LKS
(h) Guru membagikan LKS kepada setiap
kelompok
(i) Siswa diberi tugas untuk menjawab soal-soal
dalam bentuk LKS bersama kelompoknya.
(j) Guru membimbing siswa dalam kelompok
(k) Setiap kelompok mengerjakan hasil diskusi di
depan kelas secara bergantian
(l) Guru memberikan nilai LKS yang telah
dikerjakan oleh setiap kelompok
(m) Guru menjelaskan aturan permainan
(n) Siswa melakukan permainan menggunakan”
kancing baju” (Model Pembelajaran
Kooperatif tipe TGT Langkah 3: Games)
(o) Guru mengadakan Turnament (Model
Pembelajaran Kooperatif tipe TGT
Langkah 4 : Tournaments)
(p) Guru menyiapkan kartu soal
(q) Siswa menjawab soal pada kartu
(r) Guru mencatat skor yang diperoleh siswa
dalam lembar penilaian
(s) Guru mencatat skor tim berdasarkan turnamen
anggota dalam tim
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
48
(t) Guru merekognisikan setiap tim apabila
mereka berhasil mlampaui kriteria yang telah
ditetapkan sebelumnya.
(u) Guru memberikan penghargaan pada tim
(Model Pembelajaran Kooperatif tipe TGT
Langkah 5 : pembagian penghargaan)
Konfirmasi
(v) Guru memberikan penguatan terhadap siswa
mengenai materi tersebut.
(w) Guru dan siswa melakukan Tanya jawab
mengenai materi yang belum jelas.
Kegiatan Akhir
(a) Guru bersama siswa membuat kesimpulan
(b) Refleksi secara lisan
“Apa saja yang sudah kita pelajari hari ini?”
“Bagaimana persaan kalian ketika belajar
operasi hitung campuran?”
“Apakah kalian masih merasa kesulitan?”
(c) Guru meminta salah satu siswa untuk
memimpin do’a
b) Pertemuan 2
Kegiatan Awal
Siswa memberi salam
Salah satu siswa memimpin do’a
Guru mengecek kehadiran siswa
(1) Motivasi
Guru mengajak siswa menyanyikan lagu “satu
ditambah satu”
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
49
(2) Apersepsi
Guru menanyakan materi yang sebelumnya sudah
dipelajari. Lalu guru melakukan tebak-tebakan
sederhana mengenai (penjumlahan, pengurangan,
pembagian, dan perkalian)
(3) Orientasi
Guru menjelaskan tujuan pembelajaran dan langkah-
langkah pembelajaran. (Model Pembelajaran
Kooperatif tipe TGT Langkah 1: Presentasi Kelas)
Kegiatan Inti
Eksplorasi
(a) Guru memberikan pertanyaan kepada siswa
“Apakah ada yang sudah paham mengenai
cara pengerjaan operasi hitung campuran?”
(b) Guru menjelaskan cara menentukan konsep
operasi hitung campuran
(c) Guru memberikan soal sederhana yang
berkaitan dengan operasi hitung campuran
(d) Guru dan siswa melakukan Tanya jawab
mengenai materi tersebut.
Elaborasi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
50
(e) Guru membagi siswa menjadi beberapa
kelompok belajar yang terdiri dari 5-6 siswa
yang heterogen (sesuai dengan jumlah siswa).
(Model Pembelajaran Kooperatif tipe TGT
Langkah 2 : Pembagian Kelompok/Tim)
(f) Guru menjelaskan peraturan pengerjaan LKS
(g) Guru membagikan LKS kepada setiap
kelompok
(h) Siswa diberi tugas untuk menjawab soal-soal
dalam bentuk LKS bersama kelompoknya.
(i) Guru membimbing siswa dalam kelompok
(j) Setiap kelompok mengerjakan hasil diskusi di
depan kelas secara bergantian
(k) Guru memberikan nilai LKS yang telah
dikerjakan oleh setiap kelompok
(l) Guru menjelaskan aturan permainan
(m) Siswa melakukan permainan menggunakan ”
kartu bernomer” (Model Pembelajaran
Kooperatif tipe TGT Langkah 3: Games)
(n) Guru mengadakan Turnament dengan kartu
jawab (Model Pembelajaran Kooperatif tipe
TGT Langkah 4 : Tournaments)
(o) Guru menyiapkan kartu soal
(p) Siswa menjawab soal pada kartu
(q) Guru mencatat skor yang diperoleh siswa
dalam lembar penilaian
(r) Guru mencatat skor tim berdasarkan turnamen
anggota dalam tim
(s) Guru merekognisikan setiap tim apabila
mereka berhasil mlampaui kriteria yang telah
ditetapkan sebelumnya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
51
(t) Guru memberikan penghargaan pada tim
(Model Pembelajaran Kooperatif tipe TGT
Langkah 5 : pembagian penghargaan)
Konfirmasi
(u) Guru memberikan penguatan terhadap siswa
mengenai materi tersebut.
(v) Guru dan siswa melakukan Tanya jawab
mengenai materi yang belum jelas.
(w) Siswa mengerjakan soal evaluasi I
Kegiatan Akhir
(a) Guru bersama siswa membuat kesimpulan
(b) Refleksi secara lisan
“Apa saja yang sudah kita pelajari hari ini?”
“Bagaimana persaan kalian ketika belajar
operasi hitung campuran?”
“Apakah kalian masih merasa kesulitan?”
(c) Guru meminta salah satu siswa untuk
memimpin do’a
3) Observing (Observasi)
Secara bersamaan peneliti melakukan kegiatan pengamatan atau
observasi dikelas saat pembelajaran berlangsung dengan
menggunakan lembar pengamatan. Pengamatan ini bertujuan
untuk mengetahui peningkatan kerjasama dan kendala yang
terjadi saat pelaksanaan pembelajaran berlangsung dengan
menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe TGT.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
52
4) Reflecting (Refleksi)
Peneliti melakukan refleksi dari proses kegiatan pembelajaran
yang telah dilaksanakan pada siklus I mengenai proses
pemahaman operasi hitung campuran pada siswa kelas IIIA. Jika
pada pelaksanaan siklus I belum mencapai target akhir siklus,
yaitu untuk kerjasama sebesar 85 dan hasil belajar sebesar 80,
maka penelitian dilanjutkan ke siklus II. Penelitian pada siklus I
ini tidak mencapai target, untuk hasil kerjasama memperoleh
hasil 78 sedangkan target yang ingin dicapai oleh peneliti
sebesar 85, kemudian untuk hasil belajar memperoleh hasil 72
dan untuk target yang ingin di capai oleh peneliti sebesar 80.
Sehingga peneliti memutuskan untuk melanjutkan ke siklus II.
Pada siklus II, peneliti memperbaiki perangkatan pembelajaran
yang bertujuan untuk memperbaiki kekurangan yang ada pada
siklus I.
b. Siklus II
Pada siklus II, peneliti melaksanakan pembelajaran sebanyak dua
pertemuan. Setiap pertemuan berlangsung selama 2 jam pelajaran (2
x 35menit). Berdasarkan rancangan perangkat pembelajaran yang
sudah disusun oleh peneliti siklus II dipaparkan sebagai berikut :
1) Resived Planning (Perencanaan Tindakan Ulang)
Pada perencanaan tindakan peneliti mempersiapkan perangkat
pembelajaran yang meliputi silabus, Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran (RPP), Materi Ajar, Media pembelajaran, Lembar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
53
Kegiatan Siswa (LKS), dan soal latihan. Peneliti menyusun
perangkat pembelajaran dengan Standar Kompetensi (SK), yaitu
1. Melakukan Operasi Hitung Bilangan sampai tiga angka dan
Kompetensi Dasar (KD), 1.4 Melakukan Operasi Hitung
Campuran. Perangkat pembelajaran yang disusun sesuai dengan
model kooperatif tipe TGT (Teams GamesTournaments) dengan
refleksi pada pelaksanaan siklus I. Selain itu, peneliti juga
menyiapkan kembali lembar pengamatan untuk mengumpulkan
data kerjasama siswa untuk siklus II
2) Acting (Pelaksanaan Tindakan)
Peneliti membagi siswa menjadi 6 kelompok.pembagian
kelompok sesuai dengan yang telah dilaksanakan pada siklus I.
Pada siklus II peneliti menyampaikan materi operasi hitung
campuran yang hasilnya tiga angka. Pelaksanaan siklus II dapat
diuraikan sebagai berikut :
a) Pertemuan 1
Kegiatan Awal
Siswa memberi salam
Salah satu siswa memimpin do’a
Guru mengecek kehadiran siswa
(1) Motivasi
Guru mengajak siswa menyanyikan lagu tepuk
semangat
(2) Apersepsi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
54
Guru menanyakan materi yang sebelumnya sudah
dipelajari. Lalu guru melakukan tebak-tebakan
sederhana mengenai (penjumlahan, pengurangan,
pembagian, dan perkalian)
(3) Orientasi
Guru menjelaskan tujuan pembelajaran dan langkah-
langkah pembelajaran. (Model Pembelajaran
Kooperatif tipe TGT Langkah 1: Presentasi Kelas)
Kegiatan Inti
Eksplorasi
a. Guru memberikan pertanyaan kepada siswa
“Apakah ada yang tahu apa itu operasi hitung
campuran?”
b. Guru memberikan pengantar materi yang
berkaitan dengan konsep operasi hitung
campuran
c. Guru menjelaskan cara menentukan konsep
operasi hitung campuran
d. Guru memberikan contoh soal sederhana yang
berkaitan dengan operasi hitung campuran
e. Guru dan siswa melakukan Tanya jawab
mengenai materi tersebut.
Elaborasi
f. Guru membagi siswa menjadi beberapa
kelompok belajar yang terdiri dari 5-6 siswa
yang heterogen (sesuai dengan jumlah siswa).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
55
(Model Pembelajaran Kooperatif tipe TGT
Langkah 2 : Pembagian Kelompok/Tim)
g. Guru menjelaskan peraturan pengerjaan LKS
h. Guru membagikan LKS kepada setiap
kelompok
i. Siswa diberi tugas untuk menjawab soal-soal
dalam bentuk LKS bersama kelompoknya.
j. Guru membimbing siswa dalam kelompok
k. Setiap kelompok mengerjakan hasil diskusi di
depan kelas secara bergantian
l. Guru memberikan nilai LKS yang telah
dikerjakan oleh setiap kelompok
m. Guru menjelaskan aturan permainan
n. Siswa melakukan permainan menggunakan”
kancing baju” (Model Pembelajaran
Kooperatif tipe TGT Langkah 3: Games)
o. Guru mengadakan Turnament (Model
Pembelajaran Kooperatif tipe TGT
Langkah 4 : Tournaments)
p. Guru menyiapkan kartu soal
q. Siswa menjawab soal pada kartu
r. Guru mencatat skor yang diperoleh siswa
dalam lembar penilaian
s. Guru mencatat skor tim berdasarkan turnamen
anggota dalam tim
t. Guru merekognisikan setiap tim apabila
mereka berhasil mlampaui kriteria yang telah
ditetapkan sebelumnya.
u. Guru memberikan penghargaan pada tim
(Model Pembelajaran Kooperatif tipe TGT
Langkah 5 : pembagian penghargaan)
Konfirmasi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
56
v. Guru memberikan penguatan terhadap siswa
mengenai materi tersebut.
w. Guru dan siswa melakukan Tanya jawab
mengenai materi yang belum jelas.
Kegiatan Akhir
(a) Guru bersama siswa membuat kesimpulan
(b) Refleksi secara lisan
“Apa saja yang sudah kita pelajari hari ini?”
“ “Apakah kalian masih merasa kesulitan?”
(c) Guru meminta salah satu siswa untuk
memimpin do’a
b) Pertemuan 2
Kegiatan Awal
Siswa memberi salam
Salah satu siswa memimpin do’a
Guru mengecek kehadiran siswa
(1) Motivasi
Guru mengajak siswa melakukan tepuk semangat
(2) Apersepsi
Guru menanyakan materi yang sebelumnya sudah
dipelajari. Lalu guru melakukan tebak-tebakan sederhana
mengenai (penjumlahan, pengurangan, pembagian, dan
perkalian)
(3) Orientasi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
57
Guru menjelaskan tujuan pembelajaran dan langkah-
langkah pembelajaran. (Model Pembelajaran
Kooperatif tipe TGT Langkah 1: Presentasi Kelas)
Kegiatan Inti
Eksplorasi
a. Guru memberikan pertanyaan kepada siswa
“Apakah ada yang sudah paham mengenai cara
pengerjaan operasi hitung campuran?”
b. Guru menjelaskan cara menentukan konsep
operasi hitung campuran
c. Guru memberikan soal sederhana yang berkaitan
dengan operasi hitung campuran
d. Guru dan siswa melakukan Tanya jawab
mengenai materi tersebut.
Elaborasi
e. Guru membagi siswa menjadi beberapa kelompok
belajar yang terdiri dari 5-6 siswa yang heterogen
(sesuai dengan jumlah siswa). (Model
Pembelajaran Kooperatif tipe TGT Langkah 2
: Pembagian Kelompok/Tim)
f. Guru menjelaskan peraturan pengerjaan LKS
g. Guru membagikan LKS kepada setiap kelompok
h. Siswa diberi tugas untuk menjawab soal-soal
dalam bentuk LKS bersama kelompoknya.
i. Guru membimbing siswa dalam kelompok
j. Setiap kelompok mengerjakan hasil diskusi di
depan kelas secara bergantian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
58
k. Guru memberikan nilai LKS yang telah
dikerjakan oleh setiap kelompok
l. Guru menjelaskan aturan permainan
m. Siswa melakukan permainan menggunakan ”
kartu bernomer dan soal cerita” (Model
Pembelajaran Kooperatif tipe TGT Langkah
3: Games)
n. Guru mengadakan Turnament dengan kartu jawab
(Model Pembelajaran Kooperatif tipe TGT
Langkah 4 : Tournaments)
o. Guru menyiapkan kartu soal
p. Siswa menjawab soal pada kartu
q. Guru mencatat skor yang diperoleh siswa dalam
lembar penilaian
r. Guru mencatat skor tim berdasarkan turnamen
anggota dalam tim
s. Guru merekognisikan setiap tim apabila mereka
berhasil mlampaui kriteria yang telah ditetapkan
sebelumnya.
t. Guru memberikan penghargaan pada tim (Model
Pembelajaran Kooperatif tipe TGT Langkah 5
: pembagian penghargaan)
Konfirmasi
u. Guru memberikan penguatan terhadap siswa
mengenai materi tersebut.
v. Guru dan siswa melakukan Tanya jawab
mengenai materi yang belum jelas.
w. Siswa mengerjakan soal evaluasi I
Kegiatan Akhir
(d) Guru bersama siswa membuat kesimpulan
(e) Refleksi secara lisan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
59
“Apa saja yang sudah kita pelajari hari ini?”
“Bagaimana persaan kalian ketika belajar
operasi hitung campuran?”
“Apakah kalian masih merasa kesulitan?”
(f) Guru meminta salah satu siswa untuk
memimpin do’a
c) Observing (Observasi)
Secara bersamaan saat pembelajaran berlangsung, peneliti
melakukan pengamatan terhadap siswa ketika pelaksanaan
pembelajaran berlangsung dikelas menggunakan lembar
pengamatan. Pengamatan ini bertujuan untuk mengetahui
peningkatan sikap kerjasama, hasil belajar, dan kendala yang
terjadi selama pembelajaran berlangsung yang diterapkan
menggunakan model kooperatif tipe TGT (Teams Games
Tournaments).
d) Reflecting (Refleksi)
Peneliti melakukan refleksi dari proses kegiatan pembelajaran
yang telah dilakukan dan proses pemahaman operasi hitung
campuran kelas IIIA. Jika pada siklus I hasil belajar dan sikap
kerjasama belum mencapai target, maka peneliti melanjutkan
siklus ke II. Pada siklus II peneliti memperbaiki perangkat
pembelajaran yang bertujuan untuk memperbaiki kekurangan
pada siklus I.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
60
D. Teknik Pengumpulan Data
Pada penelitian ini menggunakan dua variabel yaitu kognitif yang
ditunjukkan dengan hasil belajar siswa dan afektif yang ditunjukkan dengan
kerjasama siswa. Oleh sebab itu peneliti menggunakan teknik pengumpulan
data yang meliputi wawancara, observasi/pengamatan, tes, kuesioner dan
dokumentasi.
1. Wawancara
Widoyoko (2013:40) menyatakan wawancara merupakan suatu proses
tanya jawab atau dialog secara lisan antara pewancara (interviewer)
dengan responden atau orang yang diinterview (interviewee) dengan
tujuan untuk memperoleh informasi yang dibutuhkan oleh peneliti.
Peneliti melakukan wawancara langsung dengan wali kelas III A serta
strategi yang digunakan guru dalam kegiatan pembelajaran Matematika
di kelas. Tujuan peneliti melakukan kegiatan wawancara adalah untuk
mengetahui informasi kondisi awal hasil belajar serta mengetahui
informasi mengenai keterlaksanaan pembelajaran selama di kelas.
Peneliti menggunakan bentuk pertanyaan tak berstruktur. Oleh sebab itu,
dalam pedoman wawancara hanya memuat secara garis besar yang akan
ditanyakan oleh wali kelas.
2. Pengamatan/Observasi
Sudjiono (2011:76) menyatakan pengamatan adalah cara menghimpun
bahan-bahan keterangan (data) yang dilakukan dengan mengamati dan
mencatat secara sistematis terhadap fenomena-fenomena yang sedang
dijadikan sasaran pengamatan. Tujuan peneliti melakukan pengamatan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
61
yaitu untuk mengukur sikap kerjasama siswa selama proses pembelajaran
dan keterlaksanaan pembelajaran Matematika.
3. Tes
Widoyoko (2013:57) menyatakan tes merupakan salah satu alat ukur
untuk melakukan pengukuran, yaitu alat untuk mengumpulkan informasi
karakteristik suatu objek, sedangkan menurut Arikunto (2010:193) tes
adalah serentetan pertanyaan atau latihan serta alat lain yang digunakan
untuk mengukur keterampilan, pengetahuan inteligensi, kemampuan atau
bakat yang dimiliki oleh individu atau kelompok. Alat ukur tes sering
digunakan untuk mengumpulkan data penelitian mengenai hasil belajar
atau prestasi belajar untuk mengukur tingkat keberhasilan siswa. Tes
yang digunakan oleh peneliti dalam penelitian ini ialah tes obyektif
dalam bentuk pilihan ganda. Tujuan peneliti dalam melakukan kegiatan
tes adalah untuk mengetahui hasil belajar siswa. Tes yang disediakan
berjumlah 20 soal pilihan ganda. Kegiatan tes dilakukan setiap akhir
siklus atau pada setiap pertemuan ke dua.
4. Kuesioner
Ratnawulan (2015:123) kuesioner adalah cara pengumpulan data yang
dilakukan dengan memberikan daftar pertanyaan tertulis yang harus diisi
oleh responden untuk dijawab sesuai kondisi kepribadiannya saat itu.
Jenis kuesioner yang digunakan oleh peneliti yaitu kuesioner tertutup.
Kuesioner ini bertujuan untuk mengumpulkan data kerjasama siswa
selama belajar matematika materi operasi hitung campuran. Kuesioner
diberikan pada akhir pertemuan siklus I dan akhir pertemuan siklus II.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
62
5. Dokumentasi
Sugiyono (2009:329) menyatakan dokumen merupakan catatan peristiwa
yang sudah berlalu, bisa berbentuk tulisan, gambar atau karya-karya
monumental dari dari seseorang. Dokumentasi yang digunakan oleh
peneliti yaitu data hasil belajar siswa kelas III pada semester ganjil tahun
ajaran 2015/2016 dan 2016/2017.
E. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian digunakan sebagai alat ukur pengumpulan data.
Instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah pedoman
wawancara, lembar observasi pengamatan, dan soal evaluasi. Pedoman
wawancara digunakan untuk memperoleh informasi kondisi awal hasil belajar
dan kerjasama siswa kelas III A SD Kanisius Murukan. Lembar observasi/
pengamatan digunakan untuk mengamati kerjasama siswa selama
pembelajaran, sedangkan soal evaluasi digunakan untuk melihat hasil belajar
siswa.
1. Pedoman wawancara
Peneliti melakukan wawancara dengan wali kelas III A untuk
memperoleh informasi mengenai kesulitan materi Matematika yang
dialami oleh siswa dan metode yang digunakan oleh guru. Pedoman
wawancara yang digunakan oleh peneliti dapat dilihat pada tabel 3.1
Tabel 3. 1 Pedoman Wawancara
No. Garis Besar Pertanyaan Wawancara
1. Berapa jumlah keseluruhan siswa kelas III A?
2. Bagaimana proses pembelajaran Matematika di kelas?
3. Apakah ada materi yang dirasa sulit pada semester ini?
4. Model apa yang digunakan dalam kegiatan belajar mengajar?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
63
5. Apakah pernah mencoba menggunakan model pembelajarn yang lain dalam
mengajar?
6. Adakah permasalahan pada siswa kelas IIIA selain di bidang akademik?
Berdasarkan Tabel 3.1 di jelaskan secara garis besar pedoman
wawancara yang akan digunakan untuk peneliti guna mengetahui proses
pembelajaran Matematika serta permasalahan yang terjadi di kelas III A.
2. Lembar Pengamatan
Lembar pengamatan disusun berdasarkan indikator kerjasama yang
tercantum pada landasan teori. Peneliti melakukan pengisian pada lembar
pengamatan dengan memberi tanda centang (√) pada kolom sesuai
dengan kondisi awal di kelas IIIA. Tujuan pengisian lembar pengamatan
yaitu untuk mengetahui dan membandingkan sikap kerjasama sebelum
pelaksanaan pembelajaran dan saat berlangsungnya proses pembelajaran
pada siklus I dan II. Kisi-kisi instrumen pengamatan sikap kerjasama
siswa dapat peneliti sajikan pada tabel 3.2 di bawah ini :
Tabel 3. 2 Indikator Sikap Kerjasama Siswa No. Indikator
1. Tanggung jawab secara bersama-sama menyelsaikan setiap pekerjaan
2. Berkomunikasi dengan baik pada anggota kelompok
3. Saling mengerti dan percaya satu sama lain
4. Saling menerima dan mendukung satu sama lain
5. Saling berkontribusi
6. Terbuka terhadap kritik dan saran dari anggota kelompok.
7. Mengerahkan kemampuan secara maksimal sehingga dengan demikian hasil dari
kerjasama semakin berkualitas.
Berdasarkan tabel 3.2 dapat diketahui jumlah pernyataan yang disusun
oleh peneliti untuk lembar pengamatan yaitu sebanyak 7 indikator.
3. Lembar Kuesioner
Peneliti memberikan lembar kuesioner pada siswa sebelum mulai
pembelajaran dan setelah siklus I dan siklus II. Tujuan dari pemberian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
64
lembar kuesioner adalah untuk mengetahui sikap kerjasama dalam
mengikuti proses pembelajaran sesuai dengan kondisi awal yang dialami
siswa itu sendiri. Jawaban yang telah disediakan oleh peneliti pada
lembar kuesioner yaitu Sangat Setuju (SS), Setuju (S), Tidak Setuju (TS),
Sangat Tidak Setuju (STS). Pilihan jawaban yang telah disediakan
mengacu pada skala Likert (dalam Widoyoko, 2013:104). Skala likert
digunakan untuk mengukur sikap dengan cara memilih pernyataan-
pernyataan yang positif maupun pernyataan-pernyataan yang negatif
sesuai dengan kondisi pada saat itu. Ketentuan skor pada skala Likert
dapat dilihat pada tabel 3.3 dan kisi-kisi instrumen kuesioner kerjasama
siswa tersaji pada tabel 3.4 di bawah ini :
Tabel 3. 3 Ketentuan Skor Skala Likert Pilihan Jawaban Skor
Pernyataan Favorable Pernyataan
Unfavorable
Sangat Setuju (SS) 4 1
Setuju (S) 3 2
Tidak Setuju (TS) 2 3
Sangat Tidak Setuju (STS) 1 4
Berdasarkan tabel 3.3 dapat diketahui bahwa prosedur pemberian skor
dalam pengisian lembar kuesioner untuk pernyataan yang positif. Siswa
yang memilih jawaban SS (Sangat Setuju) mendapat skor empat, Setuju
(S) mendapat skor tiga, Tidak Setuju (TS) mendapat skor dua, dan Sangat
Tidak Setuju (STS) mendapat skor satu, sedangkan penilaian pada
pernyataan-pernyataan negatif, siswa yang memilih jawaban Sangat
Setuju (SS) mendapat skor satu, Setuju (S) mendapat skor dua, Tidak
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
65
Setuju (TS) mendapat skor tiga, dan Sangat Tidak Setuju (STS)
mendapat skor empat.
Tabel 3. 4 kisi-kisi instrumen kuesioner kerjasama siswa
No Indikator
Nomor Pernyataan
Pernyataan
Favorable
Pernyataan
Unfavorable
1. Tanggung jawab secara bersama-sama
menyelesaikan setiap pekerjaan
1 2
2. Berkomunikasi dengan baik pada anggota
kelompok
7 8
3. Saling menerima dan mendukung satu
sama lain.
11, 13 12, 14
4. Saling berkontribusi 5, 9 6, 10
5. Terbuka terhadap kritik dan saran dari
anggota kelompok.
3 4
6. Saling mengerti dan percaya satu sama
lain.
17, 19 18, 20
7. Mengerahkan kemampuan secara
maksimal
15, 16
Berdasarkan tabel 3.4 dapat diketahui bahwa pada lembar kuesioner yang
telah disusun oleh peniliti ada 10 pernyataan favorable dan 10 pernyataan
unfavorable. Pada setiap pernyataan tersebut mewakili indikator
mengenai kerjasama siswa.
4. Tes
Peneliti menggunakan instrumen tes untuk mengukur dan mengetahui
hasil belajar siswa dengan menggunakan soal evaluasi pada setiap akhir
siklus I dan siklus II. Bentuk soal yang telah disusun oleh peneliti berupa
20 soal pilihan ganda. Dalam penyusunan soal evaluasi, peneliti
berpedoman pada kisi-kisi soal evaluasi siklus I dan soal evaluasi siklus
II yang tersaji pada tabel 3.5 dan tabel 3.6 di bawah ini :
Tabel 3. 5 Kisi-kisi Soal Evaluasi Siklus I Indikator Soal No. Soal
1. Melakukan operasi hitung campuran yang
hasilnya 2 angka
1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10
2. Memecahkan soal cerita yang berkaitan
dengan operasi hitung campuran.
11, 12, 13, 14, 15, 16, 17,
18, 19, 20
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
66
Berdasarkan tabel 3.5 dapat diketahui bahwa peneliti menyusun soal
evaluasi siklus I dengan tiga indikator. Ketiga indikator tersebut
diuraikan menjadi 20 soal pilihan ganda yang mewakili setiap
indikatornya.
Tabel 3. 6 Kisi-kisi Soal Evaluasi Siklus II Indikator Soal No. Soal
1. Melakukan operasi hitung campuran
yang hasilnya tiga angka
1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10
2. Menyelsaikan masalah pada soal cerita
yang berkaitan dengan operasi hitung
campuran
11, 12, 13, 14, 15, 16, 17, 18,
19, 20
Berdasarkan tabel 3.6 dapat diketahui bahwa peneliti menyusun soal
evaluasi siklus II dengan dua indikator. Kedua Indikator tersebut
diuraikan menjadi 20 soal pilihan ganda yang mewakili setiap
indikatornya.
5. Dokumentasi
Teknik dokumentasi digunakan peneliti untuk mendapatkan informasi
mengenai hasil belajar siswa. Data awal siswa diperoleh dari dokumen
nilai tahun ajaran 2014/2015 dan 2015/2016, selain itu peneliti
melakukan kegiatan dokumentasi dengan cara mengambil foto saat
proses pembelajaran berlangsung.
F. Teknik Pengujian Instrumen
Teknik pengujian yang digunakan oleh peneliti meliputi validitas dan
reliabilitas.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
67
1. Validitas
Borg dan Gall (dalam Purwanto 2009:114) validitas merupakan
derajad sejauh mana tes mengukur apa yang ingin diukur. Hal tersebut
juga sama seperti yang diungkapkan oleh Surapranata (2009:50) bahwa
validitas adalah suatu konsep yang berkaitan dengan sejauh tes telah
mengukur apa yang telah diukur. Pada penelitian ini, peneliti
menggunakan validitas isi (Content Validity) dan validitas konstruk
(Construct Validity). Farida (2017:159-160) menyatakan validitas isi
adalah validitas instrumen penilaian dipandang dari segi isi (content)
materi pelajaran yang dicakup oleh instrumen penilaian tersebut.
sedangkan validitas konstruk adalah ukuran sejauh mana hasil
pengukuran dianggap mencerminkan konstruk tertentu dalam
pengukuran psikologis. Untuk menguji validitas isi dan validitas konstruk
dapat dilakukan dengan meminta pendapat dari para ahli mengenai
perangkat pembelajaran dan instrumen yang akan digunakan peneliti.
Peneliti menghitung validitas soal siklus I dengan menggunakan
korelasi product moment pearson. Soal evaluasi siklus I dan siklus II
terdiri dari 20 soal pilihan ganda. Jika hasil perhitungan menunjukkan
rhitung > rtabel maka soal-soal tersebut dinyatakan valid. Tetap jika rhitung <
rtabel maka soal-soal tersebut dinyatakan tidak valid.
a. Validitas Perangkat Pembelajaran
Peneliti melakukan validasi perangkat pembelajaran melalui expert
judgment sebelum digunakan dalam pembelajaran.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
68
Tabel 3. 7 Kriteria Kelayakan Perangkat Pembelajaran
(Masidjo, 1995:157)
Nilai Keterangan
0 – 20 Sangat Kurang Layak
21 – 40 Kurang Layak
41 – 60 Cukup Layak
61 – 80 Layak
81 – 100 Sangat Layak
Perangkat pembelajaran yang divalidasi yaitu Silabus, RPP, materi
ajar, LKS, dan soal evaluasi setiap siklus. Peneliti melakukan
validasi perangkat pembelajaran kepada Dosen Pendidikan
Matematika Universitas Widya Dharma dan Guru kelas III SD
Kanisius Murukan. Hasil perhitungan rata-rata skor validasi
perangkat pembelajaran diberikan kriteria sesuai tabel 3.7 Hasil
perhitungan validasi perangkat pembelajaran tersaji pada tabel 3.8
sampai dengan tabel 3.12 di bawah ini :
Tabel 3. 8 Hasil Perhitungan Validasi Silabus Pembelajaran Ahli Hasil Kategori
Dosen 1 78 Layak
Dosen 2 89 Sangat Layak
Guru 1 93 Sangat Layak
Guru 2 91 Sangat Layak
Rata-rata 88 Sangat Layak
Berdasarkan hasil perhitungan validasi silabus pembelajaran pada
tabel 3.8 dapat diketahui bahwa validasi dari Dosen 1 diperoleh skor
35 dengan rata-rata 77,7 dalam kategori layak, sedangkan hasil
validasi dari Dosen 2 diperoleh skor 40 dengan rata-rata 88,8 dalam
kategori sangat layak. Hasil dari perhitungan validasi dari guru 1
mendapatkan skor 42 dengan rata-rata 93,3 dalam kategori sangat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
69
layak, sedangkan dari guru 2 mendapat skor 41 dengan rata-rata 91
dalam kategori sangat layak. Kemudian rata-rata keseluruhan dari
hasil perhitungan validasi dosen dan guru diperoleh rata-rata 87,7
dengan kategori sangat layak.
Tabel 3. 9 Hasil Perhitungan Validasi Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran (RPP)
Ahli Hasil Kategori
Dosen 1 79 Layak
Dosen 2 91 Sangat Layak
Guru 1 92 Sangat Layak
Guru 2 91 Sangat Layak
Rata-rata 88 Sangat Layak
Berdasarkan hasil perhitungan validasi RPP pada tabel 3.9 dapat
diketahui bahwa validasi dari Dosen 1 diperoleh skor 87 dengan
rata-rata 79 dalam kategori layak, sedanngkan hasil validasi dari
Dosen 2 diperoleh skor 100 dengan rata-rata 90,9 dalam kategori
sangat layak. Hasil dari perhitungan validasi dari guru 1
mendapatkan skor 101 dengan rata-rata 91,8 dalam kategori sangat
layak, sedangkan dari guru 2 mendapat skor 101 dengan rata-rata
90,9 dalam kategori sangat layak. Kemudian rat-rata keseluruhan
dari hasil perhitungan validasi dosen dan guru diperoleh rata-rata
88,15 dengan kategori sangat layak.
Tabel 3. 10 Hasil Perhitungan Validasi Lembar Kerja Siswa
(LKS) Ahli Hasil Kategori
Dosen 1 83 Sangat Layak
Dosen 2 93 Sangat Layak
Guru 1 93 Sangat Layak
Guru 2 90 Sangat Layak
Rata-rata 90 Sangat Layak
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
70
Berdasarkan hasil perhitungan validasi LKS pada tabel 3.10 dapat
diketahui bahwa validasi dari Dosen 1 diperoleh skor 33 dengan
rata-rata 82,5 dalam kategori sangat layak, sedanngkan hasil validasi
dari Dosen 2 diperoleh skor 37 dengan rata-rata 92,5 dalam kategori
sangat layak. Hasil dariperhitungan validasi dari guru 1 mendapatkan
skor 37 dengan rata-rata 92,5 dalam kategori sangat layak,
sedangkan dari guru 2 mendapat skor 36 dengan rata-rata 90 dalam
kategori sangat layak. Kemudian rata-rata keseluruhan dari hasil
perhitungan validasi dosen dan guru diperoleh rata-rata 89,3 dengan
kategori sangat layak.
Tabel 3. 11 Hasil Perhitungan Validasi Materi Ajar Ahli Hasil Kategori
Dosen 1 80 Layak
Dosen 2 85 Sangat Layak
Guru 1 85 Sangat Layak
Guru 2 90 Sangat Layak
Rata-rata 85 Sangat Layak
Berdasarkan hasil perhitungan validasi Materi Ajar pada tabel 3.11
dapat diketahui bahwa validasi dari Dosen 1 diperoleh skor 16
dengan rata-rata 80 dalam kategori layak, sedangkan hasil validasi
dari Dosen 2 diperoleh skor 17 dengan rata-rata 85 dalam kategori
sangat layak. Hasil dariperhitungan validasi dari guru 1 mendapatkan
skor 17 dengan rata-rata 85 dalam kategori sangat layak, sedangkan
dari guru 2 mendapat skor 18 dengan rata-rata 90 dalam kategori
sangat layak. Kemudian rata-rata keseluruhan dari hasil perhitungan
validasi dosen dan guru diperoleh rata-rata 85 dengan kategori
sangat layak.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
71
Tabel 3. 12 Hasil Perhitungan Validasi Soal Evaluasi Siklus
Ahli Hasil Kategori
Dosen 1 83 Sangat Layak
Dosen 2 83 Sangat Layak
Guru 1 93 Sangat Layak
Guru 2 93 Sangat Layak
Rata-rata 88 Sangat Layak
Berdasarkan hasil perhitungan validasi soal pada tabel 3.12 dapat
diketahui bahwa validasi dari Dosen 1 diperoleh skor 25 dengan
rata-rata 83,3 dalam kategori sangat layak, sedanngkan hasil validasi
dari Dosen 2 diperoleh skor 25 dengan rata-rata 83,3 dalam kategori
sangat layak. Hasil dariperhitungan validasi dari guru 1 mendapatkan
skor 27 dengan rata-rata 92,5 dalam kategori sangat layak,
sedangkan dari guru 2 mendapat skor 28 dengan rata-rata 93,3 dalam
kategori sangat layak. Kemudian rata-rata keseluruhan dari hasil
perhitungan validasi dosen dan guru diperoleh rata-rata 88,1 dengan
kategori sangat layak. Melalui perhitungan dari tabel 3.7 sampai
dengan tabel 3.11 maka dapat diketahui bahwa perangkat
pembelajaran sangat layak untuk digunakan dalam pelaksanaan
penelitian.
b. Validasi Soal Evaluasi
Validasi soal evaluasi dilakukan dengan cara mengujikan soal yang
telah disusun ke sekolah lain. Peneliti mengujikan soal tersebut pada
siswa kelas IV di SD Negeri 1 Randulanang. Adapun jumlah
responden yaitu sejumlah 25 siswa. Soal yang diujikan untuk siklus I
dan siklus II yaitu berjumlah 30 soal pilihan ganda. Dalam
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
72
perhitungan validitas soal evaluasi, peneliti menggunakan taraf
signifikan 5% dengan r-tabel menurut nilai koefisien korelasi “r”
product moment person atau r-tabel adalah 0,396. Peneliti
menggunakan program SPSS 23 dalam menganalisis korelasi soal
evaluasi siklus I dan siklus II.
Tabel 3. 13 Kualifikasi Validitas
Koefisien Korelasi Kualifikasi
0,80 – 1,00 Sangat Tinggi
0,69 – 0,79 Tinggi
0,40 – 0,59 Cukup
0,20 – 0,39 Rendah
Negatif – 0,19 Sangat Rendah
Hasil validitas soal evaluasi dapat dilihat pada tabel 3.14 berikut ini :
Tabel 3. 14 Hasil Validitas Soal Evaluasi Pilihan Ganda Siklus I
No.
Soal r-hitung r-tabel Keterangan
Tindak
lanjut
No. soal
setelah di
validasi
1 0,486* 0,396 Valid Dibuang 1
2 0,526** 0,396 Valid Dipakai 2
3 0,494* 0,396 Valid Dibuang 3
4 0,033 0,396 Tidak Valid Dibuang
5 0,508** 0,396 Valid Dipakai 4
6 0,732** 0,396 Valid Dipakai 5
7 0,158 0,396 Tidak Valid Dibuang
8 0,517** 0,396 Valid Dipakai 6
9 0,249 0,396 Tidak Valid Dibuang
10 0,510** 0,396 Valid Dipakai 7
11 0,787** 0,396 Valid Dipakai 8
12 0,787** 0,396 Valid Dipakai 9
13 0,700** 0,396 Valid Dipakai 10
14 0,638** 0,396 Valid Dipakai 11
15 0,791** 0,396 Valid Dipakai 12
16 0,753** 0,396 Valid Dipakai 13
17 0,158 0,396 Tidak Valid Dibuang
18 0,517** 0,396 Valid Dipakai 14
19 0,482* 0,396 Valid Dibuang
20 0,541** 0,396 Valid Dipakai 15
21 0,787** 0,396 Valid Dipakai 16
22 0,732** 0,396 Valid Dipakai 17
23 0,654** 0,396 Valid Dipakai 18
24 0,557** 0,396 Valid Dipakai
25 0,704** 0,396 Valid Dipakai
26 0,378 0,396 Tidak Valid Dibuang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
73
27 0,294 0,396 Tidak Valid Dibuang
28 0,118 0,396 Tidak Valid Dibuang
29 0,759** 0,396 Valid Dipakai 19
30 0,699** 0,396 Valid Dipakai 20
Keterangan :
*= koefisien korelasi yang diperoleh signifikan pada taraf signifikansi 1% (0,01)
** = koefisien korelasi yang diperoleh signifikan pada taraf signifikansi 5%
(0,05)
Berdasarkan tabel 3.13 dapat diketahui bahwa dari 30 soal yang
diujikan pada 25 siswa SD Negeri 1 Randulanang, 7 soal tidak valid.
Tujuh soal tersebut di buang, kemudian 23 soal yang valid, peneliti
mengambil 20 soal yang sesuai dengan cakupan indikator yang
sudah disusun dan nilai r-hitungnya. Berikut adalah tabel kisi-kisi
soal evaluasi yang digunakan untuk mengukur hasil belajar siswa
sesudah divalidasi :
Tabel 3. 15 Kisi-kisi Soal Evaluasi siklus I sesudah divalidasi
Indikator Nomor Soal
1. Menentukan konsep operasi
hitung campuran
1, 2
2. Menyelesaikan operasi hitung
campuran yang hasilnya dua
angka.
3, 4, 6, 7, 8, 10, 11, 13, 15
3. Memecahkan soal cerita yang
berkaitan dengan operasi
hitung campuran.
5, 9, 12, 14, 16, 17, 18, 19,
20
Tabel 3. 16 Hasil Validitas Soal Evaluasi Pilihan Ganda Siklus II No.
Soal r-hitung r-tabel Keterangan
Tindak
lanjut
No. soal
setelah di
validasi
1 0,537** 0,396 Valid Dibuang
2 0,509** 0,396 Valid Dipakai 1
3 0,564** 0,396 Valid Dipakai 2
4 0,364 0,396 Tidak Valid Dibuang
5 0,568** 0,396 Valid Dipakai 3
6 0,751** 0,396 Valid Dipakai 4
7 0,162 0,396 Tidak Valid Dibuang
8 0,516** 0,396 Valid Dipakai 5
9 0,508** 0,396 Valid Dipakai 6
10 0,527** 0,396 Valid Dipakai 7
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
74
No.
Soal r-hitung r-tabel Keterangan
Tindak
lanjut
No. soal
setelah di
validasi
11 0,710** 0,396 Valid Dipakai 8
12 0,739** 0,396 Valid Dipakai 9
13 0,612** 0,396 Valid Dipakai 10
14 0,432** 0,396 Valid Dipakai 11
15 0,768** 0,396 Valid Dipakai 20
16 0,414* 0,396 Valid Dibuang
17 0,162 0,396 Valid Dibuang
18 0,133 0,396 Tidak Valid Dibuang
19 0,667** 0,396 Valid Dipakai 12
20 0,645** 0,396 Valid Dipakai 13
21 0,537** 0,396 Valid Dipakai 11
22 0,583** 0,396 Valid Dipakai 18
23 0,564** 0,396 Valid Dipakai 14
24 0,032 0,396 Tidak Valid Dibuang
25 0,587** 0,396 Valid Dipakai 15
26 0,739** 0,396 Valid Dipakai 16
27 0,162 0,396 Tidak Valid Dibuang
28 0,516** 0,396 Valid Dipakai 17
29 0,312 0,396 Tidak Valid Dibuang
30 0,544** 0,396 Valid Dipakai 19
Keterangan :
*= koefisien korelasi yang diperoleh signifikan pada taraf signifikansi 1% (0,01)
** = koefisien korelasi yang diperoleh signifikan pada taraf signifikansi 5%
(0,05)
Berdasarkan tabel 3.16 dapat diketahui bahwa dari 30 soal yang
diujikan pada 25 siswa SD Negeri 1 Randulanang, 6 soal tidak valid.
Enam soal tersebut dibuang, kemudian 24 soal yang valid, peneliti
mengambil 20 soal yang sesuai dengan cakupan indikator yang
sudah disusun dan nilai r-hitungnya. Berikut adalah tabel kisi-kisi
soal evaluasi yang digunakan untuk mengukur hasil belajar siswa
sesudah divalidasi :
Tabel 3. 17 Kisi-kisi Soal Evaluasi siklus II sesudah divalidasi Indikator Nomor Soal
1. Melakukan operasi hitung
campuran yang hasilnya tiga angka
1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 11, 13, 15
2. Menyelsaiakan masalah pada soal
cerita yang hasilnya tiga angka
8, 9, 10, 12, 14, 16, 17, 18, 19, 20
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
75
c. Validitas Instrumen Penelitian Kerjasama Siswa
Validasi lembar pengamatan kerjasama siswa, lembar kuesioner
kerjasama siswa, dan lembar keterlaksanaan pembelajaran
matematika peneliti lakukan dengan cara meminta pendapat kepada
ahli. Peneliti melakukan validasi instrumen tersebut kepada Dosen
Universitas Widya Dharma. Hasil perhitungan rata-rata validasi pada
instrumen kerjasama siswa diberi kriteria sesuai dengan tabel 3.7.
Kemudian untuk hasil validasi instrumen kerjasama dapat dilihat
pada tabel 3.18 sampai dengan tabel 3.19 di bawah ini :
Tabel 3. 18 Hasil Validasi Lembar Pengamatan Kerjasama
Siswa Ahli Hasil Kategori
Dosen 1 88 Sangat Layak
Dosen 2 80 Sangat Layak
Rata-rata 84 Sangat Layak
Berdasarkan tabel 3.18 dapat diketahui bahwa skor hasil validasi
pada lembar pengamatan kerjasama siswa yang diperoleh dari Dosen
1 yaitu total skor 22 dengan rata-rata 88 dalam kategori sangat layak.
Sedangkan lembar pengamatan kerjasama siswa yang diperoleh dari
Dosen 2 yaitu total skor 20 dengan rata-rata 80 dalam kategori
sangat layak. Kemudian rata-rata keseluruhan dari hasil perhitungan
validasi dosen 1 dan dosen 2 diperoleh rata-rata 84 dengan kategori
sangat layak.
Tabel 3. 19 Hasil Validasi Lembar Kuesioner Kerjasama Siswa Ahli Rata-rata skor Kategori
Dosen 1 100 Sangat Layak
Dosen 2 64 Layak
Rata-rata 82 Sangat Layak
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
76
Berdasarkan tabel 3.19 dapat diketahui bahwa skor hasil validasi
pada lembar kuesioner kerjasama siswa yang diperoleh dari Dosen 1
yaitu total skor 50 dengan rata-rata 100 dalam kategori sangat layak.
Sedangkan lembar kuesioner kerjasama siswa yang diperoleh dari
Dosen 2 yaitu total skor 32 dengan rata-rata 64 dalam kategori
Layak. Kemudian rata-rata keseluruhan dari hasil perhitungan
validasi dosen 1 dan dosen 2 diperoleh rata-rata 82 dengan kategori
sangat layak.
2. Reliabilitas
Menurut Widoyoko (2015:157) Kata reliabilitas dalam bahasa
Indonesia diambil dari kata reliability yang memiliki kata dasar
reliable. Dalam bahasa Inggris, berasal dari kata reliable yang artinya
dapat dipercaya. Instrumen tes dikatakan dapat dipercaya (reliable) jika
memberikan hasil yang tetap atau ajeg (konsisten) apabila diteskan
berkali-kali. Senada dengan pendapat Widoyoko, menurut Masidjo
(2010: 209) reliabilitas suatu tes adalah taraf sampai suatu tes mampu
menunjukkan konsistensi hasil pengukuran yang diperlihatkan dalam
taraf ketepatan dan petelitian hasil. Suatu tes dikatakan reliabel jika
menunjukkan ketepatan dan ketelitian hasil dalam suatu atau berbagai
pengukuran. Pada penelitian ini, peneliti menggunakan reliabilitas yang
ditempuh dengan cara empiris atau setelah diujikan di lapangan.
Koefisien reliabilitas dapat dinyatakan dalam suatu bilangan dari
negatif sampai 1,00. Pada penelitian ini, peneliti menggunakan
perhitungan Alpha Cronbach atau koefisien alpha. Peneliti
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
77
menggunakan rumus reliabilitas Alpha Cronbach sebagai berikut
(Sudijono, 2011: 280):
𝑟11=
[1-
∑
]
Keterangan:
𝑟11 = koefisien reliabilitas tes
𝑛 = banyaknya butir item yang dikeluarkan dalam tes
1 = bilangan konstan
𝛴𝑠𝑖2 = jumlah varian skor dari setiap butir item
𝑠𝑡2 = varian total
Koefisien yang dimaksud dapat dilihat pada tabel 3.20 sebagai
berikut:
Tabel 3. 20 Kualifikasi Reliabilitas Interval Koefisien Kualifikasi
0,80 - 1,00 Sangat Tinggi
0,60 - 0,79 Tinggi
0,40 - 0,59 Cukup
0,20 - 0,39 Rendah
Negatif - 0,19 Sangat Rendah
Tabel 3.18 menunjukkan bahwa kualifikasi reliabilitas dapat digunakan
sebagai pedoman. Jika nilai koefisien antara 0,80 – 1,00 berarti
kualifikasi reliabilitas sangat tinggi. Lalu nilai koefisien yang
menunjukkan antara 0,60 – 0,79 berarti kualifikasi reliabilitasnya
tinggi. Jika nilai koefisiennya antara 0,40 – 0,59 menandakan bahwa
kualifikasi reliabilitasnya cukup. Kualifikasi realiabilitas dikatakan
rendah jika nilai koefisien menunjukkan angka antara 0,20 – 0,39. Jika
nilai koefisien negatif sampai 0,19 maka kualifikasi reliabilitasnya
sangat rendah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
78
Dari 22 soal evaluasi siklus I yang dinyatakan valid. Kemudian
peneliti menghitung reliabilitas soal tersebut menggunakan SPSS 23.
Hasil perhitungan reliabilitas tersaji pada tabel 3.19 di bawah ini :
Tabel 3. 21 Reliability Statistics soal evaluasi I
Cronbach's Alpha N of Items
,926 23
Tabel 3.21 diketahui bahwa reliabilitas soal evaluasi siklus I yang valid
berjumlah 23 soal adalah 0,926. Tingkat reliablitas soal dapat diketahui
dengan cara membandingkan antara hasil perhitungan reliabilitas soal
dengan taraf kualifikasi reliabilitas. Hasil perhitungan reliabilitas soal
menunjukkan kualifikasi yang sangat tinggi, karena berada pada taraf
koefisien korelasi antara 0,91 – 1,00.
Pada siklus II peneliti menghitung relibialitas soal valid menggunakan
SPSS 23. Hasil penghitungan dapat dilihat pada tabel 3.20 di bawah ini :
Tabel 3. 22 Reliability Statistics soal evaluasi II
Cronbach's Alpha N of Items
,902 24
Tabel 3.22 diketahui bahwa reliabilitas soal evaluasi siklus I yang valid
berjumlah 24 soal adalah 0,902. Hasil tersebut menunjukkan taraf
reliabilitas yang sangat tinggi. Hal ini dapat diketahui dengan
membandingkan hasil perhitungan reliabilitas dengan taraf kualifikasi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
79
G. Teknik Analisis Data
Teknik analisis data yang peneliti gunakan dalam penelitian terdiri dari dua
macam, yaitu analisis kuantitatif dan analisis kualitatif deskriptif. Analisis
kuantitatif digunakan untuk menguraikan capaian hasil belajar siswa yang
ditinjau dari evaluasi siklus I dan evaluasi siklus II. Analisis kualitatif
deskriptif digunakan untuk menguraikan kerjasama siswa yang ditinjau dari
hasil pengamatan dan kuesioner.
1. Perhitungan Kerjasama siswa
Data mengenai kerjasama diperoleh melalui hasil nilai rata-rata data
pengamatan dan kuesioner. Analisis kerjasama siswa dapat dilakukan
dengan cara membandingkan kondisi awal dengan kondisi pada siklus I
dan siklus II. Peningkatan kerjasama dapat dihitung dengan langkah-
langkah berikut ini :
a. Menghitung skor pada lembar pengamatan
𝑢 𝑠 𝑟 𝑛 𝑖 𝑟
𝑟 𝑠𝑖 𝑢
b. Menghitung skor pada lembar kuesioner
Pernyataan yang terdapat pada lembar kuesioner memuat pernyataan
favorable ( positif) dan pernyataan unfavorable (negative). Dalam
penilaian lembar kuesioner berpedoman pada skala likert, dimana
pernyataan yang bersifat positif di beri skor SS = 4, S = 3, TS = 2,
STS = 1, sedangkan untuk pernyataan yang negatif diberi skor SS =
1, S = 2, TS = 3, STS = 4.
Berikut cara menghitung skor pada lembar kuesioner :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
80
𝑢 𝑠 𝑟 𝑛 𝑖 𝑟
𝑟 𝑠𝑖 𝑢
c. Menghitung rata-rata skor kerjasama
Nilai kerjasama =
Siswa dikategorikan memiliki sikap kerjasama yang tinggi jika
memperoleh rata-rata kerjasama pada setiap indikator. Siswa
dikategorikan memiliki sikap kerjasama yang rendah jika
memperoleh skor dibawah rata-rata pada setiap indikatornya.
Adapun kriteria penilaian untuk kerjasama belajar siswa
berdasarkan hasil pengamatan dan kuesioner sebagai berikut :
1) 25 – 43 = kerjasama siswa kurang
2) 44 – 62 = kerjasama siswa cukup
3) 63 – 81 = kerjasama siswa baik
4) 82 – 100 = kerjasama siswa sangat baik
2. Perhitungan hasil belajar siswa
Perhitungan hasil belajar siswa diperoleh dari hasil nilai evaluasi setiap
akhir siklus I dan siklus II. Soal evaluasi yang diberikan peneliti berupa
soal pilihan ganda. Nilai hasil belajar siswa pada tiap siklus dapat
dihitung menggunakan rumus :
Nilai hasil belajar =
H. Kriteria Keberhasilan
Indikator ketercapaian dalam penelitian ini digunakan untuk mencapai target
yang diinginkan. kriteria keberhasilan adalah target yang hendak dicapai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
81
ketika pelaksanaan penelitian. Kriteri keberhasilan dapat dinyatakan berhasil
apabila hasil penelitian mencapai atau melampaui kriteria yang telah
ditetapkan oleh peneliti. Kriteria keberhasilan hasil belajar dan kerjasama
siswa yang peneliti tentukan bersama guru kelas IIIA SD Kanisius Murukan
yang tersaji pada tabel 3.23 di bawah ini:
Tabel 3. 23 Kriteria Keberhasilan Hasil Belajar dan Kerjasama Objek
Penelitian Indikator
Kondisi
Awal
Target Akhir
Siklus
Hasil Belajar
Nilai rata-rata hasil belajar siswa 57 80
Persentase jumlah siswa yang
mencapai KKM 29% 85%
Kerjasama Nilai rata-rata kerjasama siswa 57 85
Berdasarkan tabel 3.23 dapat diketahui bahwa dua variabel yang
menjadi objek penelitian yaitu hasil belajar dan kerjasama siswa. Untuk
perolehan hasil belajar siswa sebesar 80 dari kondisi awal siswa 57 dengan
persentase siswa yang mencapai KKM sebesar 85% dari kondisi awal hasil
belajar yang mencapai KKM dengan persentase sebesar 29%, sedangkan
untuk target akhir siklus kerjasama siswa sebesar 85, dari kondisi awal
kerjasama sebesar 57.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
82
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Bab IV akan membahas hasil penelitian yang telah dilakukan. Pada bab ini
berisi mengenai hasil penelitian dan pembahasan.
A. Pra Siklus
Sebelum melaksanakan penelitian, peneliti perlu melaksankan beberapa
persiapan terlebih dahulu. Rencana pada pra siklus terdapat pada Bab III.
Peneliti melakukan wawancara kepada Guru kelas IIIA dan pengamatan
kepada siswa kelas IIIA SD Kanisius Murukan. Wawancara dan pengamatan
tersebut bertujuan untuk mengumpulkan berbagai informasi mengenai
masalah yang terjadi pada siswa ketika pembelajaran matematika
berlangsung. Setelah melakukan wawancara dan pengamatan, peneliti
menemukan permasalahan ketika pembelajaran matematika berlangsung yaitu
rendahnya kerjasama dan rendahnya hasil belajar pada materi Operasi Hitung
Campuran. Permasalahan mengenai rendahnya kerjasama dan rendahnya
hasil belajar siswa kelas IIIA SD Kanisius Murukan pada mata pelajaran
matematika dapat diuraikan sebagai berikut :
1. Kerjasama siswa
Data kondisi awal kerjasama siswa diperoleh melalui hasil pengamatan
dan lembar kuesioner yang dibagikan kepada semua siswa kelas IIIA
yang berjumlah 30 siswa. Tujuan dari pengisian lembar kuesioner
tersebut untuk memperkuat data kondisi awal selain menggunakan data
lembar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
83
pengamatan dari peneliti. Data kondisi awal kerjasama dapat dilihat
melalui tabel 4.1 yang tersaji dibawah ini :
Tabel 4. 1 Data Kondisi Awal Kerjasama Siswa
No Nama Data
Pengamatan
Data
Kuesioner
Rata-
rata
Kriteria
1. Siswa A 62 70 66 Baik
2. Siswa B 48 68 58 Cukup
3. Siswa C 71 58 65 Baik
4. Siswa D 71 52 62 Cukup
5. Siswa E 43 55 49 Cukup
6. Siswa F 67 73 70 Baik
7. Siswa G 43 68 56 Cukup
8. Siswa H 43 47 45 Cukup
9. Siswa I 67 73 70 Baik
10. Siswa J 52 55 54 Cukup
11. Siswa K 43 68 56 Cukup
12. Siswa L 57 71 64 Baik
13. Siswa M 71 72 72 Baik
14. Siswa N 48 53 51 Cukup
15. Siswa O 57 48 53 Cukup
16. Siswa P 43 55 49 Cukup
17. Siswa Q 48 52 50 Cukup
18. Siswa R 52 58 55 Cukup
19. Siswa S 48 72 60 Cukup
20. Siswa T 57 68 63 Baik
21. Siswa U 48 63 56 Cukup
22 Siswa V 62 53 58 Cukup
23. Siswa W 48 55 52 Cukup
24. Siswa X 52 62 57 Cukup
25. Siswa Y 57 71 64 Baik
26. Siswa Z 71 50 61 Cukup
27. Siswa AA 52 47 50 Cukup
28. Siswa AB 48 53 51 Cukup
29. Siswa AC 62 47 55 Cukup
30. Siswa AD 33 58 46 Cukup
Rata-rata 54 60 57 Cukup
Berdasarkan Tabel 4.1 dapat diketahui bahwa rata-rata kerjasama siswa
berdasarkan hasil pengamatan dan lembar kuesioner adalah 57 dengan
kriteria cukup. Perhitungan rata-rata kondisi awal kerjasama siswa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
84
diperoleh dari skor data pengamatan ditambah dengan skor data lembar
kuesioner, kemudian jumlah keseluruhan kedua data dibagi dua.
2. Hasil Belajar Siswa
Data kondisi awal hasil belajar siswa kelas IIIA diperoleh dari nilai
matematika pada materi operasi hitung campuran pada semester satu
tahun ajaran 2015/2016 dan tahun ajaran 2016/2017 yang disajikan pada
tabel 4.2 berikut ini :
Tabel 4. 2 Kondisi Awal Nilai Matematika Materi Operasi Hitung
Campuran Tahun
Ajaran
KKM Rata-
rata
Ketuntasan Jumlah
Siswa Ya Tidak
2015/2016 70 57 8 siswa (26%) 23 siswa (74%) 31 siswa
2016/2017 70 56 11 siswa (32%) 23 siswa (68%) 34 siswa
Berdasarkan tabel 4.2 dapat diketahui bahwa kondisi awal nilai
matematika materi Operasi Hitung Campuran adalah 57. Pada
perhitungan kondisi awal matematika materi Operasi Hitung Campuran
diperoleh dari jumlah rata-rata siswa pada semester satu tahun ajaran
2015/2016 dan 2016/2017, kemudian jumlah kedua rata-rata tersebut
dibagi dua.
B. Deskripsi Pelaksanaan Setiap Siklus
1. Pelaksanaan Siklus I
Peneliti melaksanakan siklus I sebanyak dua kali pertemuan di
kelas IIIA SD Kanisius Murukan. Untuk pertemuan pertama, peneliti
melaksanakan pada hari Selasa, 22 Agustus 2017 pada pukul 07.30 –
08.45 WIB dan pertemuan kedua peneliti melaksanakan pada hari Kamis,
24 Agustus 2017 pukul 07.00 – 08.10 WIB.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
85
a. Planning (Perencanaan Tindakan)
Peneliti menyiapkan perangkat pembelajaran yang meliputi silabus,
Rencana Pelaksanaan Pembelajarab (RPP), Materi Ajar, Media
Pembelajaran, Lembar Kegiatan Siwsa (LKS), dan soal latihan.
Peneliti menyusun perangkat pembelajaran dengan Standar
Kompetensi (SK) 1. Melakukan Operasi hitung bilangan sampai tiga
angka, dalam pemecahan masalah dan Kompetensi Dasar (KD) 1.4
Melakukan Operasi Hitung Campuran. Perangkat pembelajaran
disusun sesuai dengan model pembelajaran kooperatif tipe TGT
(Teams Games Tournament). Selain perangkat pembelajaran,
peneliti juga menyiapkan lembar pengamatan untuk mengumpulkan
informasi mengenai kerjasama siswa.
b. Action (Pelaksanaan Tindakan)
Peneliti membagi siswa menjadi enam kelompok. Setiap kelompok
terdiri dari lima siswa. Pembagian dilakukan dengan cara siswa yang
berprestasi dalam sepuluh besar dibagi sama rata untuk setiap
kelompok, kemudian anggota yang lain disesuaikan oleh peneliti
1) Pertemuan 1
Peneliti mengkondisikan ruang kelas agar Kegiatan Belajar
Mengajar (KBM) berjalan dengan lancar. Peneliti menggunakan
perangkat pembelajaran pertemuan 1 siklus I. Materi yang
disampaikan yaitu mengenai operasi hitung campuran yang
hasilnya dua angka. Peneliti melakukan penilaian untuk
pertemuan pertama dengan soal latihan yang terdiri dari lima
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
86
soal. Pembelajaran dilaksanakan di dalam kelas dengan
membagi kelompok belajar sesuai dengan yang sudah
ditentukan peneliti berdasarkan tingkat kemampuan, agar setiap
kelompok memiliki anggota yang merata dan heterogen. Selain
itu agar terjalin kerjasama antar siswa dan hasil belajar siswa
yang akan meningkat dengan saling bertukar pikiran satu
dengan yang lainnya mengenai materi operasi hitung campuran
dengan anggota kelompok yang hasil belajarnya berbeda-beda.
Kemudian setelah siswa melakukan belajar bersama, siswa
mempresentasikan hasil kerja kelompok di depan kelas dan
selanjutnya siswa bermain game kartu jawab di meja
tournament sesuai dengan tingkat hasil belajarnya.
2) Pertemuan 2
Peneliti mengkondisikan ruang kelas agar Kegiatan Belajar
Mengajar (KBM) berjalan dengan lancar. Peneliti menggunkan
perangkat pembelajaran pertemuan 2 siklus I. Materi yang
disampikan yaitu mengenai operasi hitung campuran yang
hasilnya dua angka. Peneliti menggunakan Lembar Kegiatan
Siswa (LKS) dan Soal Evaluasi siklus I untuk pengambilan
nilai. Selain itu siswa juga mengisi lembar kuesioner kerjasama.
Pembelajaran yang dilakukan pada pertemuan ini masih sama
dengan pertemuan yang pertama membahas materi operasi
hitung campuran dalam kelompok yang beranggotakan siswa
dengan tingkat prestasi yang bervariasi. Tetapi untuk pertemuan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
87
kedua ini ditambah dengan materi pemecahan soal cerita.
Kemudian siswa mempresentasikan hasil kerja kelompok di
depan kelas, selanjutnya siswa duduk pada meja tournament
sesuai tingkat hasil belajarnya dan bermain game kartu jawab.
Sesuai dengan metode Teams Games Tournaments (TGT) di
mana siswa belajar dengan kelompok yang beranggota siswa
yang tingkat prestasinya bervariasi kemudian melakukan game
pada meja Tournament. Pada pertemuan ini dilakukan babak
final dari dua tournament yang telah dilakukan pada pertemuan
pertama. Pertemuan kedua ini, siswa masuk ke dalam kelompok
masing-masing di mana kelompok tersebut beranggotakan siswa
dengan tingkat prestasi yang bervariasi untuk belajar bersama
dan mempresentasikan hasil pekerjaan kelompoknya di depan
kelas. Kemudian siswa duduk bersama kelompoknya masing-
masing dalam satu meja Tournament yang besar. Setiap
kelompok menentukan ketua kelompok sebagai juru bicara dan
game kartu-jawab dilaksanakan di mana guru sebagai jurinya.
Setelah game selesai dan ditentukan pemenangnya, siswa
mengerjakan soal evaluasi secara mandiri untuk mengukur hasil
belajarnya.
c. Observing (Observasi)
Dalam waktu yang bersamaan saat pembelajaran berlangsung,
peneliti melakukan pengamatan terhadap siswa ketika Kegiatan
Belajar Mengajar (KBM) berlangsung. Peneliti menggunakan lembar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
88
pengamatan untuk mengamati dan mengambil data sikap kerjasama
siswa. Selain itu, peneliti juga mengambil foto untuk dokumentasi
kegiatan belajar mengajar di kelas.
d. Reflecting (Refleksi)
Peneliti melakukan refleksi dari proses kegiatan pembelajaran yang
telah dilaksanakan pada siklus I mengenai operasi hitung campuran
di kelas IIIA. Hasil dari siklus I menjadi pertimbangan untuk
melanjutkan ke siklus II. Selama pelaksanaan siklus I, terdapat
kekurangan ketika pembelajaran berlangsung yaitu kurang
memberikan kesempatan kepada siswa yang belum paham mengenai
materi operasi hitung campuran untuk maju kedepan dan peneliti
kurang tegas dalam memberikan batasan waktu pengerjaan Lembar
Kerja Siswa. Selain itu, dari 30 siswa, hanya ada 9 siswa yang
paham mengenai konsep operasi hitung campuran, sedangkan 21
siswa yang lain masih belum memahami konsep operasi hitung
campuran. Pada pelaksanaan siklus I untuk hasil belajar dan
kerjasama siswa belum mencapai target. Perolehan dari siklus I yaitu
hasil belajar sebesar 74 dan kerjasama siswa sebesar 78, maka
penelitian dilanjutkan ke siklus II.
Pada siklus II peneliti menambahkan materi mengenai operasi hitung
bilangan yang hasilnya tiga angka dan menyelsaikan soal cerita yang
berkaitan dengan operasi hitung campuran dalam kehidupan sehari-
hari. Pada siklus II peneliti melaksanakan pembelajaran sebanyak
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
89
dua kali pertemuan. Setiap pertemuan berlangsung selama 2 jam
pelajaran (2 x 35 menit).
2. Siklus II
Peneliti melaksanakan siklus II sebanyak dua kali pertemuan di
kelas IIIA SD Kanisius Murukan. Untuk pertemuan pertama, peneliti
melaksanakan pada hari Selasa, 29 Agustus 2017 pada pukul 07.00 –
08.10 WIB dan pertemuan kedua peneliti melaksanakan pada hari
Kamis, 31 Agustus 2017 pukul 09.00 – 10.10 WIB.
a. Resived Planning (Perencanaan Tindakan Ulang)
Peneliti menyiapkan perangkat pembelajaran yang meliputi
silabus, Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), Materi Ajar,
Media Pembelajaran, Lembar Kegiatan Siwsa (LKS), dan soal
latihan. Peneliti menyusun perangkat pembelajaran dengan
Standar Kompetensi (SK) 1. Melakukan Operasi hitung bilangan
sampai tiga angka, dalam pemecahan masalah dan Kompetensi
Dasar (KD) 1.4 Melakukan Operasi Hitung Campuran.
Perangkat pembelajaran disusun sesuai dengan model
pembelajaran kooperatif tipe TGT (Teams Games Tournament).
Selain perangkat pembelajaran, peneliti juga menyiapkan lembar
pengamatan untuk mengumpulkan informasi mengenai
kerjasama siswa
b. Action (Pelaksanaan)
Peneliti membagi siswa menjadi enam kelompok. Setiap
kelompok terdiri dari lima siswa. Pembagian dilakukan dengan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
90
cara siswa yang berprestasi dalam sepuluh besar dibagi sama
rata untuk setiap kelompok, kemudian anggota yang lain
disesuaikan oleh peneliti
1) Pertemuan 1
Peneliti mengkondisikan ruang kelas agar Kegiatan Belajar
Mengajar (KBM) berjalan dengan lancar. Peneliti
menggunakan perangkat pembelajaran pertemuan 1 siklus
II. Materi yang disampaikan yaitu mengenai operasi hitung
campuran yang hasilnya dua angka. Peneliti melakukan
penilaian untuk pertemuan pertama dengan soal latihan
yang terdiri dari lima soal. Pembelajaran dilaksanakan
didalam kelas dengan membagi kelompok belajar sesuai
dengan yang sudah ditentukan peneliti berdasarkan tingkat
kemampuan, agar setiap kelompok memiliki anggota yang
merata dan heterogen. Selain itu agar terjalin kerjasama
antar siswa dan hasil belajar siswa yang akan meningkat
dengan saling bertukar pikiran satu dengan yang lainnya
mengenai materi operasi hitung campuran dengan anggota
kelompok yang hasil belajarnya berbeda-beda. Kemudian
setelah siswa melakukan belajar bersama, siswa
mempresentasikan hasil kerja kelompok di depan kelas dan
selanjutnya siswa bermain game kartu jawab di meja
tournament sesuai dengan tingkat hasil belajarnya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
91
2) Pertemuan 2
Peneliti mengkondisikan ruang kelas agar Kegiatan Belajar
Mengajar (KBM) berjalan dengan lancar. Peneliti
menggunkan perangkat pembelajaran pertemuan 2 siklus II.
Materi yang disampaikan yaitu mengenai operasi hitung
campuran yang hasilnya dua angka. Peneliti menggunakan
Lembar Kegiatan Siswa (LKS) dan Soal Evaluasi siklus I
untuk pengambilan nilai. Selain itu siswa juga mengisi
lembar kuesioner kerjasama. Sesuai dengan metode Teams
Games Tournaments (TGT) di mana siswa belajar dengan
kelompok yang beranggota siswa yang tingkat prestasinya
bervariasi kemudian melakukan game pada meja
Tournament. Pada pertemuan ini dilakukan babak final dari
dua tournament yang telah dilakukan pada pertemuan
pertama. Pertemuan kedua ini, siswa masuk ke dalam
kelompok masing-masing di mana kelompok tersebut
beranggotakan siswa dengan tingkat prestasi yang bervariasi
untuk belajar bersama dan mempresentasikan hasil
pekerjaan kelompoknya di depan kelas. Kemudian siswa
duduk bersama kelompoknya masing-masing dalam satu
meja Tournament yang besar. Setiap kelompok menentukan
ketua kelompok sebagai juru bicara dan game kartu-jawab
dilaksanakan di mana guru sebagai jurinya. Setelah game
selesai dan ditentukan pemenangnya, siswa mengerjakan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
92
soal evaluasi secara mandiri untuk mengukur hasil
belajarnya.
c. Observing (Observasi)
Dalam waktu yang bersamaan saat pembelajaran berlangsung,
peneliti melakukan pengamatan terhadap siswa ketika Kegiatan
Belajar Mengajar (KBM) berlangsung. Peneliti menggunakan
lembar pengamatan untuk mengamati dan mengambil data sikap
kerjasama siswa. Selain itu, peneliti juga mengambil foto untuk
dokumentasi kegiatan belajar mengajar di kelas.
d. Reflecting (Refleksi)
Peneliti melakukan refleksi dari proses kegiatan pembelajaran
yang telah dilakukan dan proses pembelajaran materi Operasi
Hitung Campuran. Hasil dari pelaksanaan siklus II menganai
hasil belajar dan kerjasama telah mencapai target akhir siklus.
Dari 30 siswa Kelas IIIA, ada 21 siswa yang telah memahami
konsep operasi hitung campuran dan telah memahami konsep
dan dapat menentukan operasi hitung yang akan dikerjakan
terlebih dahulu. Selain itu, siswa mampu mengerjakan LKS dan
soal evaluasi secara mandiri. Di samping itu, siswa juga mampu
menerapkan operasi hitung dengan tepat dalam menyelesaikan
soal cerita, sedangkan untuk kerjasama perolehan hasil dari
siklus II, untuk rata-rata hasil belajar yaitu sebesar 81 dan rata-
rata kerjasama siswa sebesar 86, maka dapat disimpulkan bahwa
peneliti telah berhasil meningkatkan hasil belajar dan kerjasama
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
93
padaa materi Operasi Hitung Campuran kelas IIIA SD Kanisius
Murukan dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif
tipe TGT, sehingga penelitian berakhir pada siklus II.
C. Hasil Penelitian
Hasil penelitian yang akan dibahas mengenai keterlaksanaan pembelajaran,
pencapaian hasil belajar dan kerjasama siklus I dan siklus II. Hasil penelitian
mengenai hasil belajar dan kerjasama siswa kelas IIIA SD Kanisius Murukan
tersaji sebagi berikut ini :
1. Siklus I
a. Hasil Belajar
Data hasil belajar siswa pada siklus I diperoleh dari hasil penilaian
soal evaluasi siklus I. Nilai hasil belajar pada siklus I tersaji pada
tabel 4.3 di bawah ini :
Tabel 4. 3 Hasil Belajar Siswa Siklus I
No Nama KKM Nilai Keterangan
1. Siswa A 70 85 Tuntas
2. Siswa B 70 80 Tuntas
3. Siswa C 70 85 Tuntas
4. Siswa D 70 70 Tuntas
5. Siswa E 70 75 Tuntas
6. Siswa F 70 90 Tuntas
7. Siswa G 70 85 Tuntas
8. Siswa H 70 80 Tuntas
9. Siswa I 70 90 Tuntas
10. Siswa J 70 70 Tuntas
11. Siswa K 70 65 Tidak Tuntas
12. Siswa L 70 75 Tuntas
13. Siswa M 70 70 Tuntas
14. Siswa N 70 55 Tidak Tuntas
15. Siswa O 70 75 Tuntas
16. Siswa P 70 65 Tidak Tuntas
17. Siswa Q 70 70 Tuntas
18. Siswa R 70 85 Tuntas
19. Siswa S 70 75 Tuntas
20. Siswa T 70 80 Tuntas
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
94
Berdasarkan tabel 4.3 dapat diketahui bahwa rata-rata hasil belajar
siswa pada siklus I adalah 74 Selain itu, diketahui pula jumlah siswa
yang tuntas dengan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yaitu
sebanyak 23 siswa. Peneliti menargetkan untuk siklus I rata-rata
hasil belajar siswa sebesar 80, sehingga pada siklus I ini peneliti
belum mencapai target.
b. Kerjasama Siswa
Data kerjasama siswa pada siklus I diperoleh dari hasil pengamatan
dan lembar kuesioner ketika pelaksanaan siklus I. Data kerjasama
siswa siklus I tersaji pada tabel 4.4 di bawah ini :
Tabel 4. 4 Data Kerjasama Siswa Siklus I
No Nama KKM Nilai Keterangan
21. Siswa U 70 65 Tidak Tuntas
22. Siswa V 70 80 Tuntas
23. Siswa W 70 75 Tuntas
24. Siswa X 70 60 Tidak Tuntas
25. Siswa Y 70 75 Tuntas
26. Siswa Z 70 60 Tidak Tuntas
27. Siswa AA 70 75 Tuntas
28. Siswa AB 70 65 Tidak Tuntas
29. Siswa AC 70 70 Tuntas
30. Siswa AD 70 75 Tuntas
Total 2225
Rata-rata 74
Persentase Siswa Tuntas 77%
Persentase Siswa Tidak
Tuntas 23%
No Nama Data
Pengamatan
Data Kuesioner Rata-
rata
Kriteria
1. Siswa A 81 80 80,5 Baik
2. Siswa B 76 81 79 Baik
3. Siswa C 81 75 78 Baik
4. Siswa D 76 79 78 Baik
5. Siswa E 76 69 73 Baik
6. Siswa F 76 84 80 Baik
7. Siswa G 81 84 83 Sangat Baik
8. Siswa H 62 63 63 Baik
9. Siswa I 86 87 87 Sangat Baik
10. Siswa J 76 74 75 Baik
11. Siswa K 81 83 82 Sangat Baik
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
95
B
e
r
d
a
s
a
r
kan Tabel 4.3 dapat diketahui bahwa rata-rata kerjasama siswa
adalah 78 dengan kriteria Baik. Perhitungan rata-rata siklus I
Kerjasama siswa diperoleh dari skor data pengamatan ditambah
dengan skor data kuesioner, kemudian jumlah skor dari kedua data
tersebut dibagi dua. Pencapaian pada siklus I dinyatakan belum
berhasil sebab belum mencapai target akhir siklus. Target akhir
siklus untuk kerjasama yaitu 80.
2. Siklus II
a. Hasil Belajar Siswa
Data hasil belajar pada siklus II diperoleh dari penilaian
evaluasi siklus II. Nilai hasil belajar siswa pada siklus II tersaji
pada tabel 4.5 di bawah ini :
No Nama Data
Pengamatan
Data Kuesioner Rata-
rata
Kriteria
12. Siswa L 76 80 78 Baik
13. Siswa M 81 86 83 Sangat Baik
14. Siswa N 71 75 73 Baik
15. Siswa O 66 82 74 Baik
16. Siswa P 57 72 65 Baik
17. Siswa Q 76 86 81 Baik
18. Siswa R 81 69 75 Baik
19. Siswa S 76 86 81 Baik
20. Siswa T 90 84 87 Sangat Baik
21. Siswa U 81 81 81 Baik
22. Siswa V 81 79 80 Baik
23. Siswa W 86 79 83 Sangat Baik
24. Siswa X 90 81 86 Sangat Baik
25. Siswa Y 81 89 85 Sangat Baik
26. Siswa Z 71 70 71 Baik
27. Siswa AA 81 72 77 Baik
28. Siswa AB 76 74 75 Baik
29. Siswa AC 76 75 76 Baik
30. Siswa AD 71 62 67 Baik
Rata-rata 78 Baik
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
96
Tabel 4. 5 Hasil Belajar Siswa Siklus II
Berdasarkan tabel 4.5 dapat diketahui bahwa rata-rata hasil
belajar siswa pada siklus II yaitu 81, dengan persentase 97%
siswa yang tuntas dengan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM)
sebanyak 29, sedangkan siswa yang tidak tuntas ada 1.
Penelitian menargetkan rata-rata nilai hasil belajar sebesar 80,
sehingga penelitian sudah mencapai target akhir siklus.
No Nama KKM Nilai Keterangan
1. Siswa A 70 95 Tuntas
2. Siswa B 70 80 Tuntas
3. Siswa C 70 85 Tuntas
4. Siswa D 70 75 Tuntas
5. Siswa E 70 75 Tuntas
6. Siswa F 70 85 Tuntas
7. Siswa G 70 85 Tuntas
8. Siswa H 70 75 Tuntas
9. Siswa I 70 100 Tuntas
10. Siswa J 70 85 Tuntas
11. Siswa K 70 80 Tuntas
12. Siswa L 70 90 Tuntas
13. Siswa M 70 85 Tuntas
14. Siswa N 70 80 Tuntas
15. Siswa O 70 85 Tuntas
16. Siswa P 70 70 Tuntas
17. Siswa Q 70 90 Tuntas
18. Siswa R 70 85 Tuntas
19. Siswa S 70 80 Tuntas
20. Siswa T 70 90 Tuntas
21. Siswa U 70 70 Tuntas
22. Siswa V 70 75 Tuntas
23. Siswa W 70 70 Tuntas
24. Siswa X 70 90 Tuntas
25. Siswa Y 70 75 Tuntas
26. Siswa Z 70 70 Tuntas
27. Siswa AA 70 75 Tuntas
28. Siswa AB 70 80 Tuntas
29. Siswa AC 70 75 Tuntas
30. Siswa AD 70 60 Tidak Tuntas
Rata-rata 81
Persentase Siswa Tuntas 97% (29 siswa)
Persentase Siswa Tidak
Tuntas 3% (1 siswa)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
97
b. Kerjasama siswa
Data kerjasama siswa diperoleh dari data hasil pengamatan dan
data lembar kuesioner siklus II. Data kerjasama siswa siklus II
tersaji pada tabel 4.6 di bawah ini :
Tabel 4.6 Data Kerjasama Siswa Siklus II
B
e
r
d
a
s
a
r
k
an tabel 4.6 dapat diketahui bahwa rata-rata kerjasama siswa
pada siklus II memperoleh rata-rata 86 dengan kategori sangat
baik. Pencapaian siklus II telah mencapai target akhir siklus.
Target akhir siklus untuk kerjasama adalah 85.
No Nama Data
Pengamatan
Data
Kuesioner
Rata-
rata
Kriteria
1. Siswa A 95 88 92 Sangat Baik
2. Siswa B 80 84 82 Sangat Baik
3. Siswa C 90 80 85 Sangat Baik
4. Siswa D 86 84 85 Sangat Baik
5. Siswa E 76 84 80 Baik
6. Siswa F 95 85 90 Sangat Baik
7. Siswa G 90 86 88 Sangat Baik
8. Siswa H 86 80 83 Sangat Baik
9. Siswa I 95 93 94 Sangat Baik
10. Siswa J 86 84 85 Sangat Baik
11. Siswa K 86 89 88 Sangat Baik
12. Siswa L 90 88 89 Sangat Baik
13. Siswa M 95 94 95 Sangat Baik
14. Siswa N 86 85 86 Sangat Baik
15. Siswa O 80 84 82 Sangat Baik
16. Siswa P 71 89 80 Baik
17. Siswa Q 76 91 84 Sangat Baik
18. Siswa R 86 79 83 Sangat Baik
19. Siswa S 90 86 88 Sangat Baik
20. Siswa T 95 88 92 Sangat Baik
21. Siswa U 80 86 83 Sangat Baik
22. Siswa V 95 88 92 Sangat Baik
23. Siswa W 86 86 86 Sangat Baik
24. Siswa X 90 90 90 Sangat Baik
25. Siswa Y 90 95 93 Sangat Baik
26. Siswa Z 95 72 84 Sangat Baik
27. Siswa AA 80 86 83 Sangat Baik
28. Siswa AB 95 84 90 Sangat Baik
29. Siswa AC 90 83 87 Sangat Baik
30. Siswa AD 76 74 75 Baik
Rata-rata 86 Sangat Baik
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
98
D. Pembahasan Penelitian
Peneliti melaksanakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) bertujuan untuk
meningkatkan hasil belajar pada materi operasi hitung campuran dan
kerjasama siswa kelas IIIA SD Kanisius Murukan melalui pembelajaran
kooperatif tipe Teams Games Tournaments (TGT). Dalam melaksanakan
pembelajaran, peneliti menerapkan dua siklus dan setiap siklusnya terdapat
dua kali pertemuan. Hal tersebut mengacu pada keempat tahapan PTK pada
model Kemmis dan McTaggart (Arikunto, 2011:131) yang meliputi :
perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi. Peneliti akan membahas
mengenai objek penelitian yang berupa hasil belajar dan kerjasama yang akan
dipaparkan di bawah ini :
1. Hasil Belajar Siswa
Peningkatan hasil belajar siswa diukur melalui data yang diperoleh dari
kondisi awal, soal evaluasi siklus I, dan soal evaluasi siklus II.
Perbandingan data hasil belajar siswa mulai dari kondisi awal, siklus I,
dan siklus II tersaji pada tabel 4.7 di bawah ini :
Tabel 4. 7 Perbandingan Hasil Belajar Siswa Setiap Tahap
No Nama KKM Kondisi Awal Siklus I Siklus II
1. Siswa A 70 57 80 95
2. Siswa B 70 57 70 80
3. Siswa C 70 57 70 85
4. Siswa D 70 57 70 75
5. Siswa E 70 57 80 75
6. Siswa F 70 57 50 85
7. Siswa G 70 57 75 85
8. Siswa H 70 57 80 75
9. Siswa I 70 57 90 100
10. Siswa J 70 57 70 85
11. Siswa K 70 57 65 80
12. Siswa L 70 57 75 90
13. Siswa M 70 57 70 85
14. Siswa N 70 57 55 80
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
99
B
e
r
d
a
s
a
r
kan tabel 4.7 dapat diketahui bahwa pada setiap siklus hasil belajar siswa
mengalami peningkatan. Pada data kondisi awal data diperoleh dari dua
tahun ajaran sebelumnya yaitu tahun ajaran 2015/2016 dan tahun ajaran
2016/2017 rata-rata hasil belajar siswa pada materi operasi hitung
campuran kelas IIIA yaitu 57 dengan kategori cukup. Untuk hasil belajar
siswa pada siklus I dengan menerapkan model pembelajaran Kooperatif
tipe Teams Games Tournaments (TGT) mendapatkan rata-rata sebesar
72 dengan kategori Baik. Karena pada siklus I belum mencapai target
akhir siklus dengan rata-rata hasil belajar siswa sebesar 80, maka peneliti
memutuskan untuk melanjutkan penelitian pada siklus II.
Setelah peneliti melanjutkan siklus II, hasil yang diperoleh selama
pembelajaran pada siklus II memperoleh rata-rata hasil belajar siswa
sebesar 81 dengan kategori sangat baik. Hal tersebut menunjukkan
bahwa dengan adanya pembelajaran menggunakan model kooperatif tipe
Teams Games Tournaments (TGT) ada peningkatan pada hasil belajar
No Nama KKM Kondisi Awal Siklus I Siklus II
15. Siswa O 70 57 75 85
16. Siswa P 70 57 65 70
17. Siswa Q 70 57 70 90
18. Siswa R 70 57 85 85
19. Siswa S 70 57 75 80
20. Siswa T 70 57 80 90
21. Siswa U 70 57 65 70
22. Siswa V 70 57 80 75
23. Siswa W 70 57 75 70
24. Siswa X 70 57 60 90
25. Siswa Y 70 57 75 75
26. Siswa Z 70 57 60 70
27. Siswa AA 70 57 75 75
28. Siswa AB 70 57 65 80
29. Siswa AC 70 57 70 75
30. Siswa AD 70 57 75 60
Total 1710 2150 2415
Rata-rata 57 72 81
Kriteria Cukup Baik Sangat Baik
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
100
siswa kelas IIIA dengan pencapaian target yang telah ditetapkan oleh
peneliti yaitu sebesar 80. Dengan demikian, peneliti tidak melanjutkan
penelitian ke siklus berikutnya.
Gambar 4. 1 Grafik Peningkatan Hasil Belajar Siswa
Berdasarkan hasil gambar dapat diketahui bahwa ada peningkatan
setiap siklusnya dengan target yang telah ditetapkan yaitu 80. Kondisi
awal dengan rata-rata 57, siklus I sebesar 72, dan siklus II sebesar 81.
2. Kerjasama Siswa
Peningkatan data kerjasama siswa diperoleh dari data pengamatan dan
lembar kuesioner pada kondisi awal, siklus I, dan siklus II. Perbandingan
setiap siklus tersaji pada tabel 4.8 di bawah ini :
80 80 80
57
72
81
0
10
20
30
40
50
60
70
80
90
Kondisi Awal Siklus I Siklus II
Peningkatan Hasil Belajar Siswa Kelas IIIA, SD Kanisius Murukan
Target Rata-rata
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
101
Tabel 4. 8 Perbandingan Kerjasama Siswa Setiap Siklus
Berdasarkan tabel 4.8 dapat diketahui bahwa rata-rata kerjasama
siswa mengalami peningkatan pada setiap siklusnya. Peningkatan
dapat dilihat pada rata-rata kondisi awal kerjasama siswa sebesar
57 dengan kategori cukup, siklus I sebesar 78 dengan kategori
Baik, sedangkan pada siklus II sebesar 86. Dari peningkatan setiap
siklus,maka target akhir siklus yang telah ditetapkan oleh peneliti
No Nama Kondisi Awal Siklus I Siklus II
1. Siswa A 66 80 92
2. Siswa B 58 79 82
3. Siswa C 65 78 85
4. Siswa D 62 78 85
5. Siswa E 49 73 80
6. Siswa F 70 80 90
7. Siswa G 56 83 88
8. Siswa H 45 63 83
9. Siswa I 70 87 94
10. Siswa J 54 75 85
11. Siswa K 56 82 88
12. Siswa L 64 78 89
13. Siswa M 72 84 95
14. Siswa N 51 73 86
15. Siswa O 53 74 82
16. Siswa P 49 65 80
17. Siswa Q 50 81 84
18. Siswa R 55 75 83
19. Siswa S 60 81 88
20. Siswa T 63 87 92
21. Siswa U 56 81 83
22. Siswa V 58 80 92
23. Siswa W 52 83 86
24. Siswa X 57 86 90
25. Siswa Y 64 85 93
26. Siswa Z 61 71 84
27. Siswa AA 50 77 83
28. Siswa AB 51 75 90
29. Siswa AC 55 76 87
30. Siswa AD 46 67 75
Rata-rata 57 78 86
Kriteria Cukup Baik Sangat baik
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
102
sudah tercapai yaitu 85. Sehingga peneliti tidak melanjutkan siklus
berikutnya. Hasil rata-rata kerjasama siswa kelas IIIA sudah
mengalami peningkatan dari kondisi awal sebesar 57 dengan
kategori cukup, kemudian pada siklus II dapat mencapai target
yaitu 86. Hal tersebut membuktikan bahwa model pembelajaran
kooperatif terbukti dapat meningkatkan kerjasama siswa kelas
IIIA.
Gambar 4. 2 Grafik Peningkatan Kerjasama Siswa
Berdasarkan grafik 4.2, dapat diketahui bahwa ada peningkatan
rata-rata kerjasama pada setiap siklusnya. Rata-rata kondisi awal
kerjasama siswa sebesar 57, kemudian meningkat pada siklus I sebesar
78, dan siklus II meningkat menjadi 86.
85 85 85
57
78 86
0
20
40
60
80
100
Kondisi Awal Siklus I Siklus II
Peningkatan Kerjasama Siswa Kelas IIIA, SD Kanisius Murukan
Target Rata-rata
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
103
Tabel 4. 9 Rekapitulasi Hasil Penelitian
Variabel Indikator Kondisi
Awal
Target
Akhir
Siklus
Capaian
Siklus I
Capaian
Siklus II
Hasil
Belajar
Siswa
Nilai rata-rata
hasil belajar siswa 57 80 72 81
Persentase jumlah
siswa yang
mencapai KKM
29% 80% 77% 97%
Kerjasama
Siswa
Nilai rata-rata
kerjasama siswa 57 85 78 86
Berdasarkan tabel 4.9 dapat diketahui bahwa dua variabel yang
menjadi objek penelitian mengalami peningkatan pada setiap siklusnya.
Untuk perolehan hasil belajar siswa pada kondisi awal rata-rata sebesar
57 dengan persentase siswa yang mencapai KKM sebesar 29%, siklus I
mengalami peningkatan dengan rata-rata sebesar 72, dengan persentase
77%, sedangkan pada siklus II mengalami peningkatan menjadi 81
dengan persentase 97%.
Sedangkan untuk rata-rata kerjasama siswa pada setiap
siklusnya juga mengalami peningkatan. Pada kondisi awal rata-rata
kerjasama siswa yaitu 57, siklus I mengalami peningkatan dengan rata-
rata 78, dan siklus II mengalami peningkatan menjadi 86. Dengan
demikian dapat disimpulkan bahwa peneliti telah berhasil
meningkatkan hasil belajar siswa dan kerjasama dengan model
pembelajaran kooperatif tipe TGT (Teams Games Tournaments) sesuai
dengan target yang telah ditetapkan oleh peneliti.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
104
BAB V
PENUTUP
Cakupan mengenai penutup meliputi kesimpulan, keterbatasan penelitian,
dan saran akan di paparkan di bawah ini :
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil dan pembahasan penelitian yang telah dilaksanakan pada
siswa kelas IIIA SD Kanisius Murukan, peneliti menyimpulkan sebagai
berikut ini :
1. Proses penerapan model pembelajaran kooperatif tipe TGT dalam upaya
meningkatkan kerjasama dan hasil belajar siswa pada kelas IIIA SD
Kanisius Murukan tahun ajaran 20117/2018 dengan menerapkan lima
langkah yang meliputi presentasi kelas, kelompok/tim, games,
tournament, dan penghargaan kelompok yang diterapkan pada perangkat
pembelajaran.
2. Pembelajaran Kooperatif tipe TGT (Teams Games Tournaments) dapat
meningkatkan kerjasama siswa kelas IIIA SD Kanisius Murukan. Untuk
rata-rata kerjasama siswa pada setiap siklusnya mengalami peningkatan.
Pada kondisi awal rata-rata kerjasama siswa yaitu 57 dengan kriteria
cukup, siklus I mengalami peningkatan dengan rata-rata 78 dengan
kriteria baik, dan siklus II mengalami peningkatan menjadi 86 dengan
kriteria sangat baik.
3. Pembelajaraan Kooperatif tipe Teams Games Tournaments (TGT) dapat
meningkatkan hasil belajar siswa kelas IIIA SD Kanisius Murukan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
105
Peningkatan pada hasil belajar ditunjukkan dari rata-rata kondisi awal
sebesar 57 dengan persentase siswa yang mencapai KKM sejumlah 29%,
siklus I rata-rata meningkat menjadi 72 dan persentase 77% , kemudian
untuk siklus II meningkat menjadi 81 dan persentase 97%
B. Keterbatasan Penelitian
Dalam melaksanakan penelitian, peneliti memiliki keterbatasan dalam
melaksanakan pembelajaran dari siklus I hingga siklus II. Peneliti melakukan
dan menerapkan penelitian tindakan kelas sendiri, sehingga peneliti
mengalami kendala yaitu sulit untuk mengkondisikan siswa ketika akan
dimulai turnamen, dan kendala dalam mengalokasikan waktu dengan tepat.
Hal tersebut terbuang dalam pergantian kelompok saat turnamen.
C. Saran
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilaksanakan, peneliti menuliskan
saran yang dapat menjadi bahan pertimbangan untuk kemajuan pendidikan di
sekolah dasar, khususnya dalam meningkatkan hasil belajar dan kerjasama
siswa melalui pembelajaran kooperatif tipe TGT (Teams Games
Tournaments) yaitu penelitian tindakan kelas baik dilakukan oleh guru kelas
maupun peneliti, peneliti menyarankan agar kelak lebih memperhatikan
waktu pada saat pembelajaran berlangsung, terlebih saat menerapkan model
pembelajaran kooperatif tipe TGT yang membutuhkan banyak waktu untuk
pembagian dalam kelompok turnamen.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
106
DAFTAR PUSTAKA
Abidin, Yunus. 2014. Desain Sistem Pembelajaran dalam Konteks Kurikulum
2013. Bandung: PT Refika aditama.
Ahmadi, Rulam. 2014. Metodologi Penelitian Kualitatif. Yogyakarta : ArRuzz
Media.
Andriana, Ria & Dkk. 2011. Matematika SD Kelas III. Perpustakaan Nasional
Apriono, D. 2011. Meningkatkan Keterampilan Kerjasama Siswa dalam Belajar
melalui Pembelajaran Kolaboratif . E-Journal Unirow, 9(2), hlm 161-168.
Arikunto, Suharsimi. 2010. Penelitian Tindakan. Yogyakarta: Aditya Media
Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian. Rineka cipta
Bony, 2017. Peningkatan Kerjasama dan Prestasi Belajar IPA Siswa kelas IV SD
Negeri Weroharjo melalui penerapan model pembelajaran kooperatif tipe
STAD Tahun ajaran 2016/2017. Skripsi. Pendidikan Guru Sekolah Dasar.
Universitas Sanata Dharma.
Dwiwandono. 2002 . Psikologi Pendidikan. Jakarta : Grasindo
Farida Ida. 2017. Evaluasi Pembelajaran. Bandung: Remaja Rosdakarya
Harjoko, 2014. Meningkatkan Hasil Belajar Matematika Melalui Penerapan
Model Pembelajaran Kooperatif tipe TGT (Teams Games Tournaments)
Pada Siswa Kelas V SD N KedungJambal 02 Kab. Sukoharjo Tahun
Ajaran 2013/2014. Skripsi. Pendidikan Guru Sekolah Dasar. Universitas
Negeri Yogyakarta.
Herwanto, A. 2015. (Skripsi). Peningkatan Kerjasama dan Prestasi Belajar ips
menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD pada siswa kelas
III SD Negeri Dengung Yogyakarta. Yogyakarta: Universitas Sanata
Dharma.
Huda, Miftahul. 2011. Cooperative Learning. Yogyakarta: Pustaka Belajar
Isjoni. 2009. Cooperative Learning Efektivitas Pembelajaran Kelompok.
Bandung: Alfabeta.
Jihad, dkk. 2012. Evaluasi Pembelajaran. Yogyakarta: Multi Presino.
Kusumah, Wijaya dan Dwitagama Dedi. 2011. Mengenal Penelitian Tindakan
Kelas. Edisi : 2. Jakarta : PT Indeks.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
107
Masidjo. 2010. Penilaian Pencapaian Hasil Belajar Siswa Di Sekolah.
Yogyakarta: Kanisius.
Muslich, Masnur. 2011. Authentic Assasment: Penilaian Berbasis Kelas dan
Kompetensi Nusa Media.
Nastiti, Filumena Ajeng. 2014. Peningkatan Kerjasama dan Prestasi Belajar IPS
dengan pembelajaran kooperatif STAD pada siswa kelas III SD Kanisius
Kintelan 1 Yogyakarta. Skripsi. Pendidikan Guru Sekolah Dasar.
Universitas Sanata Dharma.
Purwanto. 2009. Evaluasi Hasil Belajar. Surakarta: Pustaka Belajar.
Riyanto, T & Martinus, T. 2008. Kelompok Kerja Yang Efektif. Yogyakarta:
Kanisius
Runtukahu, T Dkk. 2014. Pembelajaran Matematika Dasar Bagi Anak
Berkesulitan Belajar. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media.
Rusman. 2010. Model Model Pembelajaran. Bandung: Rajawali
Sanjaya. 2013. Penelitian Pendidikan: jenis, meode, dan prosedur. Jakarta:
Kencana Prenada Media Grup.
Sardjana, Dkk. 2009. Ayo Belajar Matematika. Yogyakarta: Kanisius
Siswoyo, D. 2008. Ilmu Pendidikan. Yogyakarta: UNY Press.
Slavin, R. E. 2010. Cooperative learning: Teori, Riset dan Praktik. Bandung:
Nusa Media.
Sudijono, Anas. 2011. Evaluasi Pedidikan. Jakarta; Raja Grafindo Persada.
Sugiyono. 2012. Statistika Untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta
Sugiyono. 2014. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung:
Alfabeta
Sunardi & Dkk. 2009. Ayo Belajar Matematika SD Kelas 3. Yogyakarta: Penerbit
Kanisius.
Sundayana, Rostina. 2015. Media dan Alat Peraga dalam pembelajaran
matematika. Bandung : Alfabeta.
Suprihatiningrum, Jamil. 2013. Strategi Pembelajaran Teori dan Aplikasi.
Yogyakarta : AR-RUZZ MEDIA
Suprijono, Agus. 2009. Cooperative Learning: Teori dan Aplikasi PAIKEM.
Yogyakarta : Pustaka Pelajar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
108
Surapranata, Sumarna. 2009. Analisis Validitas, Reliabilitas, dan Interpretasi
Hasil Tes. Bandung: PT. Remaja Rosda Karya.
Susanto, Ahmad. 2013. Teori Belajar dan Pembelajaran di Sekolah Dasar.
Jakarta: PT.Kharisma Putra Utama.
Taniredja, T. & Dkk. 2011. Penelitian Tindakan Kelas. Bandung: Alfabeta.
Tatang S. 2012. Ilmu Pendidikan. Bandung: Pustaka Setia
Widoyoko. 2013. Teknik Penyusunan Instrumen Penelitian. Yogyakarta: Pustaka
Pelajar.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
109
LAMPIRAN 1
SILABUS
Lampiran 1 SILABUS
L
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
110
SILABUS
Nama sekolah : SD Kanisius Murukan
Mata Pelajaran : Matematika
Kelas / Semester : III / I
Standar Kompetensi : 1. Melakukan operasi hitung bilangan sampai tiga angka
Kompetensi Dasar Materi
Pembelajaran
Indikator Kegiatan Pembelajaran Penilaian Alokasi
waktu
Sumber/ Media
Pembelajaran
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
1Melakukan operasi
hitung bilangan
sampai tiga angka
Operasi hitung
campuran
Pertemuan 1
Pengetahuan :
1. Mengetahui konsep
operasi hitung campuran
2. Menentukkan konsep
operasi hitung campuran
3, Melakukan operasi
hitung campuran yang
hasilnya dua angka
Sikap :
Bekerjasama dalam
kelompok
Pertemuan 1
- Siswa diberikan
penjelasan mengenai
operasi hitung
campuran
- Setiap kelompok
menentukan konsep
operasi hitung
campuran yang
hasilnya dua angka
- Setiap kelompok
mengerjakan LKS
Teknik :
Tes
Non Tes
Bentuk :
Tes soal
Uraian
Non Tes
Sikap
kerjasama
2 x 2 JP Sumber Belajar :
Martini,Sunardi,
dan Suwanto. 2011
Ayo Melakukan
Pembelajaran
Tematik Untuk
Sekolah Dasar kelas
III Penerbit
Kanisius
Media
pembelajaran :
Teks lagu “Satu
ditambah satu”
Lembar Kegiatan
Siswa
Kartu soal
Kunci Jawaban
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
111
Keterampilan :
Mempresentasikan hasil
diskusi kelompok
bersama kelompok
Pertemuan 2 :
- Siswa diberikan
penjelasan mengenai
konsep operasi hitung
campran
- Siswa dijelaskan ulang
mengenai konsep
operasi hitung
campuran
- Siswa menentukkan
pemecahan soal cerita
yang berkaitan dengan
operasi hitung
campuran dan langkah-
langkahnya
- Siswa mengerjakan
soal evaluasi
- Setiap kelompok
mnyampaikan hasil
diskusi di depan kelas.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
112
Kompetensi Dasar Materi
Pembelajaran
Indikator Kegiatan Pembelajaran Penilaian Alokasi
waktu
Sumber/ Media
Pembelajaran
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
1Melakukan operasi
hitung bilangan
sampai tiga angka
Operasi hitung
campuran
Pertemuan 1
Pengetahuan :
1. Mengetahui konsep
operasi hitung campuran
2. Menentukkan konsep
operasi hitung campuran
3, Melakukan operasi
hitung campuran yang
hasilnya dua angka
Sikap :
Bekerjasama dalam
kelompok
Keterampilan :
Mempresentasikan hasil
diskusi kelompok
Pertemuan 1
- Siswa diberikan
penjelasan mengenai
operasi hitung
campuran
- Setiap kelompok
menentukan konsep
operasi hitung
campuran yang
hasilnya tiga angka
- Setiap kelompok
mengerjakan LKS
bersama kelompok
Pertemuan 2 :
- Siswa diberikan
penjelasan mengenai
konsep operasi hitung
campran
Teknik :
Tes
Non Tes
Bentuk :
Tes soal
Uraian
Non Tes
Sikap
kerjasama
2 x 2 JP Sumber Belajar :
Martini,Sunardi,
dan Suwanto. 2011
Ayo Melakukan
Pembelajaran
Tematik Untuk
Sekolah Dasar kelas
III Penerbit
Kanisius
Media
pembelajaran :
Teks lagu “Satu
ditambah satu”
Lembar Kegiatan
Siswa
Kartu soal
Kunci Jawaban
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
113
- Siswa dijelaskan ulang
mengenai konsep
operasi hitung
campuran
- Siswa menentukkan
pemecahan soal cerita
yang berkaitan dengan
operasi hitung
campuran dan langkah-
langkahnya
- Siswa mengerjakan
soal evaluasi
- Setiap kelompok
mnyampaikan hasil
diskusi di depan kelas.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
114
LAMIPRAN 2
RENCANA
PELAKSANAAN
PEMBELAJARAN
(RPP)
SIKLUS I DAN
SIKLUS II Lampiran 2 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
115
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
116
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
117
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
118
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
119
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
120
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
121
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
122
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
123
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
124
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
125
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
126
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
127
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
128
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
129
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
130
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
131
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
132
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
133
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
134
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
135
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
136
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
137
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
138
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
139
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
140
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
141
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
142
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
143
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
144
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
145
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
146
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
147
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
148
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
149
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
150
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
151
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
152
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
153
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
154
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
155
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
156
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
157
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
158
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
159
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
160
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
161
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
162
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
163
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
164
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
165
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
166
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
167
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
168
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
169
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
170
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
171
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
172
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
173
LAMPIRAN 3
LEMBAR
PENGAMATAN
KERJASAMA Lampiran 3 LEMBAR PENGAMATAN KERJASAMA
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
174
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
175
LAMPIRAN 4
KUESIONER
KERJASAMA Lampiran 4 KUESIONER KERJASAMA
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
176
KUESIONER KERJASAMA SISWA
Kuesioner ini berisi pernyataan-pernyataan yang berkaitan dengan kerjasama siswa dalam
kegiatan pembelajaran di kelas. Jawaban yang kamu berikan di dalam kuesioner tidak akan
mempengaruhi nilaimu pada pelajaran matematika. Jawablah setiap pernyataan dengan jujur
dan sesuai dengan keadaanmu saat mengikuti pembelajaran matematika pada materi Operasi
Hitung Campuran. Hasil kuesioner ini bersifat rahasia dan hanya akan digunakan untuk
kepentingan penelitian.
A. Identitas Siswa
Nama : ______________________________
Nomor Presensi : ______________________________
Kelas : ______________________________
B. Petunjuk Pengisian
1. Isilah kuesioner di bawah ini dengan jujur dan sesuai dengan keadaanmu!
2. Jawablah setiap pertanyaan dengan memberikan tanda centang (√) pada kolom yang
tersedia!
3. Pilihan jawaban yang diberikan sebagai berikut:
a. SS = Jika kamu “Sangat Setuju” dengan pernyataan tersebut.
b. S = Jika kamu “Setuju” dengan pernyataan tersebut.
c. TS = Jika kamu “Tidak Setuju” dengan pernyataan tersebut.
d. STS = Jika kamu “Sangat Tidak Setuju” dengan pernyataan tersebut.
4. Contoh cara menjawab:
No. Pernyataan SS S TS STS
1 Saya senang belajar matematika. √
5. Bila kamu ingin mengganti jawaban, berilah coretan pada tanda centang (√),
kemudian berilah tanda (√) pada kolom lain sesuai denagn jawaban yang kamu
inginkan.
No. Pernyataan SS S TS STS
1 Saya senang belajar matematika. √ √
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
177
C. Lembar Kuesioner Kerjasama Siswa
No. Pertanyaan SS S TS STS
1 Saya berpartisipasi aktif dalam penyelsaian tugas
kelompok.
2 Saya kurang berpartisipasi aktif dalam penyelsaian tugas
kelompok.
3 Saya merasa senang ketika ada teman yang memberikan
masukan kepada saya.
4 Saya tidak suka ketika ada teman yang memberikan
masukan kepada saya.
5 Saya selalu memberikan pendapat dalam diskusi kelompok.
6 Saya malas memberikan pendapat dalam diskusi kelompok.
7 Saya dapat menjalin komunikasi yang baik dengan teman
satu kelompok.
8 Saya tidak dapat menjalin komunikasi yang baik dengan
teman satu kelompok.
9 Saya lebih senang belajar secara berkelompok.
10 Saya tidak senang belajar secara berkelompok
11 Saya selalu bertanya ketika ada materi yang belum jelas
didalam kelompok.
12 Saya memilih diam saja ketika ada materi yang belum jelas
dan malas bertanya didalam kelompok.
13 Saya mau menanggapi pertanyaan dari teman saya.
14 Saya tidak mau menanggapi pertanyaan dari teman saya.
15 Saya selalu mengajak teman untuk bekerjasama dan
membantunya jika ada kesulitan.
16 Saya cuek kepada teman yang malas bekerja sama dan
lebih sering mengabaikannya.
17 Saya merasa yakin dengan hasil pekerjaan yang dikerjakan
bersama.
18 Saya kurang yakin dengan hasil pekerjaan yang dikerjakan
bersama.
19 Saya selalu percaya kepada anggota kelompok dalam
mengerjakan tugas.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
178
20 Saya kurang percaya kepada anggota kelompok dalam
mengerjakan tugas.
LAMPIRAN 5
SOAL EVALUASI
DAN KUNCI
JAWABAN
SIKLUS I DAN
SIKLUS II Lampiran 5 SOAL EVALUASI DAN KUNCI JAWABAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
179
1. Hasil dari 4 x 120 : 6 =
a. 64
b. 70
c. 80
2. Hasil dari 63 : 3 + 45 =
a. 56
b. 66
c. 76
3. Hasil dari 13 + 7 x 7 =
a. 62
b. 140
c. 165
4. Hasil perhitungan dari 57 – 4 x 9 =
a. 21
b. 36
c. 69
5. Hasil dari 152 : 8 x 3 =
a. 19
b. 23
c. 57
Nama :
No :
Kelas :
Nilai :
SOAL EVALUASI AKHIR PERTEMUAN 1
MATEMATIKA KELAS III SEMESTER I
Hari,Tanggal :
Alokasi waktu : 2 x 30 Menit (2JP)
Petunjuk :
1. Tulislah terlebih dahulu nama, no. absen, dan kelas
2. Pilih salah satu jawaban yang paling tepat dengan memberikan tanda silang (x) pada huruf a, b,
atau c
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
180
6. Hasil dari 85 – 6 x 8 =
a. 35
b. 37
c. 79
7. Hasil dari 25 x 4 : 5 =
a. 15
b. 17
c. 20
8. Hasil dari 226 – 23 x 7 =
a. 49
b. 65
c. 1.421
9. Hasil dari 59 x 6 : 3 – 69 =
a. 49
b. 65
c. 82
10. Hasil dari 198 – 21 x 8 =
a. 20
b. 30
c. 50
11. Pak Toha membeli keramik sebanyak 5 kali. Tiap kali berangkat ia membeli 27 dus. Keramik
itu telah dipasang 55 dus. Berapa dus keramik yang belum dipasang?
a. 65 dus
b. 80 dus
c. 145 dus
12. Hasil dari 704 : 11 + 27 =
a. 64
b. 91
c. 98
13. Hasil dari 15 + 42 : 6 =
a. 9
b. 12
c. 22
14. Hasil dari (28 + 17) x (48 – 46) =
a. 45
b. 90
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
181
c. 95
15. Bejo mempunyai 6 kandang kambing. Setiap kandang berisi 14 kambing. Saat idul Adha
terjual 37 kambing. Berapa kambing bejo sekarang?
a. 47
b. 57
c. 78
16. Pak Memet mempunyai 3 karung Jeruk. Setiap karung berisi 96 Jeruk. Jeruk itu akan
dibagikan kepada 8 orang sama banyak. Berapa Jeruk yang diterima oleh setiap orang ?
a. 28 buah
b. 36 buah
c. 84 buah
17. Pak hadi seorang pembuat genting . ia telah mencetak 291 genting . Selama 6 hari gentingnya
telah laku. Tiap harinya terjual 34 buah genting. Berapakah sisa genting pak Hadi?
a. 34
b. 77
c. 87
18. Bahar memiliki 4 kotak. Setiap kotak berisi 9 butir kelereng. Kelereng tersebut kemudian
diberikan kepada temannya 6 butir. Berapa jumlah kelereng Ali sekarang?
a. 19 kelereng
b. 24 kelereng
c. 30 kelereng
19. Pak Danu mempunyai 3 kolam ikan. Setiap kolam terdapat 79 ikan. Ikan tersebut diambil
sebanyak 169 untuk dijual. Berapa sisa ikan Pak Danu?
a. 68
b. 86
c. 96
20. Hasil dari (810 : 90) + (3 x 24) =
a. 30
b. 72
c. 81
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
182
Kunci Jawaban Soal Evaluasi Siklus I :
1. C
2. B
3. A
4. A
5. C
6. B
7. C
8. B
9. A
10. B
11. B
12. B
13. C
14. B
15. A
16. B
17. C
18. C
19. A
20. C
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
183
1. Hasil dari 380 – 70 : 2 – 23 =
a. 322
b. 333
c. 379
2. Hasil dari 7 x 15 + 81 : 9 =
a. 102
b. 114
c. 168
3. Hasil dari 723 + 8 x 30 =
a. 609
b. 963
c. 980
4. Hasil dari 678 + 234 – 549 =
a. 263
b. 363
c. 369
5. (632 – 175) + 4 x (375 – 321) =
a. 457
b. 590
c. 673
6. 26 x 30 + (236 – 147) =
a. 691
b. 734
Nama :
No. Absen :
Kelas :
Nilai :
SOAL EVALUASI AKHIR PERTEMUAN 2
MATEMATIKA KELAS III SEMESTER I
Hari,Tanggal :
Alokasi waktu : 2 x 30 Menit (2JP)
Petunjuk :
3. Tulislah terlebih dahulu nama, no. absen, dan kelas
4. Pilih salah satu jawaban yang paling tepat dengan memberikan tanda silang (x) pada huruf a, b,
atau c
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
184
c. 869
7. 240 + 504 : 14 x 8 =
a. 528
b. 640
c. 678
8. Hasil dari 810 : 9) + (6 x 80) =
a. 489
b. 498
c. 570
9. (73 + 17) x (430 – 423) =
a. 560
b. 630
c. 645
10. Hasil dari 189 + 375 : 5 – 118 =
a. 146
b. 118
c. 264
11. Budi mempunyai 79 ekor ayam. Tiap ayam bertelur masing-masing 8 butir. Setelah dierami
induknya, telr-telur tersebut menetas dan dimasukkan ke dalam 4 kandang. Berapa ekor anak
ayam pada tiap kandang?
a. 123
b. 158
c. 165
12. Toko Bahan bangunan mempunyai 213 sak, kemudian ia membeli lagi sebanyak 2 truk,
dengan masing-masing truk mengangkut 360 sak. Banyak semen yang terjual sebanyak 517
sak. Berapa sak semen yang belum terjual ?
a. 278
b. 368
c. 416
13. Pak adang memiliki 72 pohon kelapa, setiap pohon berbuah 12 butir. Hari ini dipetik 46 butir.
Berapakah sisanya?
a. 818
b. 820
c. 824
14. Warung Tono membeli 24 kotak telur, setiap kotak berisi 25 butir. Setelah dibongkar,
ternyata 10 butir telur pecah. Pada hari itu jumlah telur yang terjual adalah 215 butir. Berapa
banyak telur yang tersisa?
a. 375 butir
b. 590 butir
c. 670 butir
15. Ibu membeli 654 meter kain. Sebelum dibuat sprei, ibu mengambil 14 meter kain untuk
keperluan yang lainnya. Untuk membuat sprei tempat tidur membutuhkan 4 meter kain.
Berapa jumlah sprei yang bisa dibuat?
a. 160
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
185
b. 180
c. 198
16. Dalam tahun ajaran baru SD Mandiri telah menerima buku pelajaran 325 buah. Kemudian
datang lagi 4 mobil, membawa buku masing-masing 143. Kemudian buku tersebut dibagikan
untuk 3 kelas. Berapa banyak buku pelajaran yang diterima pada tiap-tiap kelas?
a. 207
b. 299
c. 897
17. Pah Hadid membawa 6 dus buku. Masing - masing dus berisi 85 buku Matematika. Dari
seluruh buku tersebut diambil 132 untuk perpustakaan. Berapa sisa buku yang dibawa pak
hadid ?
a. 378
b. 398
c. 479
18. Bu Marni menjual jeruk dalam dua keranjang. Keranjang pertama berisi 315 jeruk. Keranjang
kedua berisi 591 jeruk. Jeruk yang terjual 305. Berapa sisa jeruk yang masih ada?
a. 547
b. 601
c. 700
19. Tasya mempunyai 5 kotak berisi manik-manik. Setiap kotak berisi 132 manik-manik. Ibu
membelikan Tasya 327 manik-manik. Kemudian dinda meminta manik-manik tersebut
sebanyak 324. Berapa sisa manik-manik yang dimiliki Tasya?
a. 663
b. 890
c. 987
20. Pak Doni memiiki persediaan beras di gudang sebanyak 97 karung. Kemudian membeli lagi
dan diangkut oleh 3 mobil box. Setiap mobil box mengangkut 17 karung beras. Berapa
keseluruhan beras yang dimiliki pak doni ?
a. 128
b. 132
c. 148
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
186
Kunci Jawaban soal evaluasi siklus II
1. A
2. B
3. B
4. B
5. C
6. C
7. A
8. C
9. B
10. A
11. B
12. C
13. A
14. A
15. A
16. B
17. A
18. B
19. A
20. C
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
187
LAMPIRAN 6
PERHITUNGAN
SPSS
HASIL
VALIDITAS DAN
RELIABILITAS
SOAL EVALUASI
SIKLUS I DAN 2 Lampiran 6 PERHITUNGAN SPSS
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
188
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
189
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
190
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
191
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
192
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
193
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
194
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
195
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
196
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
197
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
198
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
199
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
200
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
201
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
202
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
203
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
204
LAMPIRAN 7
LAMPIRAN
VALIDASI
Lampiran 7 LAMPIRAN VALIDASI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
205
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
206
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
207
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
208
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
209
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
210
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
211
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
212
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
213
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
214
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
215
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
216
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
217
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
218
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
219
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
220
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
221
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
222
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
223
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
224
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
225
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
226
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
227
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
228
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
229
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
230
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
231
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
232
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
233
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
234
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
235
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
236
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
237
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
238
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
239
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
240
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
241
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
242
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
243
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
244
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
245
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
246
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
247
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
248
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
249
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
250
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
251
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
252
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
253
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
254
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
255
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
256
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
257
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
258
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
259
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
260
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
261
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
262
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
263
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
264
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
265
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
266
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
267
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
268
VALIDASI 8
LEMBAR
PENGAMATAN
DAN
KUESIONER
KERJASAMA Lampiran 8 LEMBAR PENGAMATAN DAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
269
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
270
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
271
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
272
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
273
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
274
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
275
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
276
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
277
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
278
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
279
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
280
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
281
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
282
LAMPIRAN 9
KONDISI AWAL
HASIL BELAJAR
TAHUN 2015/2016
DAN
2016/2017 Lampiran 9 KONDISI AWAL HASIL BELAJAR TAHUN 2015/2016 DAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
283
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
284
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
285
LAMPIRAN 10
SAMPEL
PEKERJAAN
SOAL EVALUASI I
DAN
SOAL EVALUASI II Lampiran 10 SAMPEL PEKERJAAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
286
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
287
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
288
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
289
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
290
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
291
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
292
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
293
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
294
LAMPIRAN 11
SAMPEL
PEKERJAAN LKS Lampiran 11 SAMPEL PEKERJAAN LKS
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
295
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
296
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
297
LAMPIRAN 12
SAMPEL
PENGAMATAN
KERJASAMA
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
298
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
299
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
300
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
301
LAMPIRAN 13
SAMPEL
KUESIONER
KERJASAMA
SISWA Lampiran 12 SAMPEL KUESIONER KERJASAMA SISWA
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
302
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
303
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
304
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
305
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
306
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
307
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
308
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
309
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
310
LAMPIRAN 14
SURAT
KETERANGAN
TELAH
MELAKSANAKAN
PENELITIAN Lampiran 13 SURAT KETERANGAN TELAH MELAKSANAKAN PENELITIAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
311
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
312
LAMPIRAN 15
SURAT IJIN
PENELITIAN Lampiran 14 SURAT IJIN PENELITIAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
313
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
314
LAMPIRAN 16
FOTO-FOTO
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
315
Siswa mengisi lembar kuesioner
Kartu soal dan jawaban
Siswa melakukan permainan menggunakan
manik-manik
Siswa melakukan permainan menggunakan
kartu bilangan
Siswa mengerjakan LKS bersama kelompok
Siswa melakukan permainan menggunakan
kartu soal
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
316
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
317
BIOGRAFI PENELITI
Radita Ayu Kusumastuti merupakan anak kedua dari dua bersaudara.
Lahir di Klaten, 02 November 1996. Pendidikan dasarnya ditempuh di
SD Negeri 02 Dlimas hingga lulus pada tahun 2008. Penulis
melanjutkan jenjang pendidikan ke SMP Negeri 1 Klaten hingga lulus
pada tahun 2011. Setelah menyelesaikan pendidikan di SMP Negeri 1
Klaten, penulis melanjutkan pendidikan ke SMA Negeri 3 Klaten hingga lulus pada tahun
2014. Setelah lulus penulis melanjutkan ke bangku perkuliahan, penulis terdaftar sebagai
mahasiswa di Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD), Jurusan Ilmu
Pendidikan, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan di Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI